48
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Survei/ pengamatan.
Penelitian survei dimaksudkan untuk melakukan penarikan kesimpulan
secara umum (generalisasi) terhadap sampel yang ditentukan.1 Maka jenis
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif.
Penelitian menggunakan metode deskriptif dipandang sebagai re-
presentasi objektif dari permasalahan yang diselidiki. Penelitian metode
deskriptif ini merupakan penelitian yang diupayakan untuk mengamati suatu
permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta dan sifat objek
tertentu.2 Penelitian deskriptif ditujukan untuk memaparkan dan
menggambarkan dan memetakan fakta-fakta berdasarkan cara pandang atau
kerangka berpikir tertentu. Metode deskriptif sangat erat kaitannya dengan
penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif tidak lepas dari sifat kualitas yang menunjuk pada
segi alamiah yang dipertentangkan dengan Quantum atau jumlah tertentu.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
1 Mahmud. Metode penelitian pendidikan. (Bandung: Pusataka Setia, 2011), 102. 2 Mahmud. Metode penelitian pendidikan. 100.
49
persepsi, motivasi, tindakan, dll. secara holistik, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu kontekskan berbagai metode
alamiah.3 Seperti yang dikemukakan oleh David Williams bahwa “Penelitian
kualitatif adalah pengumpuolan data pada suatu latar alamiah, dengan
menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang
tertarik secara alamiah”.4
Dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah
wawancara, pengamatan (observasi), dan pemanfaatan dokumen. Selain itu
penelitian ini berusaha menuturkan penanganan masalah (solve problem) dan
memberikan solusi yang bersifat deskriptif untuk mengungkap peningkatan
mutu belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) berbasis buku elektronik (e-book) di SMK Negeri 1 Kemlagi.
2. Rancangan Penelitian
Rancangan merupakan tindakan merancang, mempersiapkan, membuat
suatu pola atau bentuk kegiatan dan menentukan segala kemungkinan serta
perlengkapan yang diperlukan dalam suatu tindakan penelitian. Sedangkan
menurut Lincoln dan Guba yang mendefinisikan bahwa proposal atau
rancangan penelitian sebagai usaha merencanakan kemungkinan-
kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara pasti apa yang
akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsurnya masing-masing.5 Dari
pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa suatu penelitian memerlukan
3 Lexy J. Meleong. Metodologi Penelian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), 6. 4 Lexy J. Meleong. Metodologi Penelian Kualitatif. 5. 5 Lexy J. Meleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. 385.
50
sebuah komponen yang mendukung jalannya suatu kegiatan. Adapun
rancangan penelitian yang akan dilakukan di SMK Negeri 1 Kemlagi Tahun
Pelajaran 2018-2019 meliputi komponen dengan tahapan sebagai berikut:
a. Tahapan Pre-Research (Pra-Penelitian)
1) Membuat judul penelitian yang akan dilakukan sesuai tata cara
pembuatan judul yang benar (kualitatif/ kuantitatif) dan dengan penuh
suka cita/ minat peneliti
2) Menentukan lokasi yang tepat untuk dijadikan tempat melakukan
penelitian tersebut (survei lokasi)
3) Merencanakan prosedur, teknik dan analisis data penelitian
4) Merencanakan fokus dan tujuan penelitian yang akan dilakukan
5) Mengidentifikasi masalah yang diketahui
6) Memberikan surat izin penelitian sebelum melakukan penelitian kepada
pihak lembaga yang bersangkutan
7) Menentukan informan yang akan dijadikan narasumber sesuai
kebutuhan
8) Merencanakan perlengkapan penelitian
9) Menyusun instrumen penelitian
b. Tahapan To-Research (Pelaksanaan Penelitian)
1) Memahami dan melakukan tindakan sesuai fokus dan tujuan penelitian
yang telah direncanakan
2) Melakukan pengumpulan data dari hasil teknik observasi, wawancara,
serta dokumentasi
51
3) Melakukan analisis data
a) Mengelolah data
b) Menyajikan data
c) Menarik kesimpulan
c. Tahapan Penyusunan Laporan
1) Melakukan pemaparan data
2) Menyusun kerangka laporan
3) Menguji keabsahan data
4) Menyusun laporan penelitian
B. Data dan Sumber Data
Penelitian atau karya ilmiah memerlukan suatu bukti sebagai penunjang
kebenaran yang konkret. Oleh karena itu diperlukan suatu data dan sumbernya
yang merupakan fakta atau informasi atau keterangan yang dijadikan sebagai
sumber atau bahan menemukan kesimpulan dan membuat keputusan. Berikut
dijelaskan tentang data dan pengambilan data (sumber data) yaitu:
1. Data
Data merupakan fakta yang dipilih berdasarkan teori atau kerangka
berpikir dan metode yang dibentuk yang berhubungan dengan penelitian.
Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua macam yaitu
data primer dan skunder.6 Adapun penjelasan keduanya sebagai berikut:
6 Mahmud. Metode penelitian pendidikan. 146.
52
a. Data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di
lapangan dari sumber asli oleh orang yang melakukan penelitian. Data
primer disebut juga data asli atau data baru.7 Data primer diperoleh secara
langsung dari objek penelitian, baik yang dilakukan melalui wawancara
maupun observasi. Dalam hal ini, data primer yang diperoleh peneliti
berasal dari hasil mengamati secara langsung tindakan yang dilakukan
informan pada proses pembelajaran PAI berbasis e-book yang
dilangsungkan, keadaan sarana dan prasarana, dan data-data lain yang
diperlukan peneliti yang berhubungan dengan variabel penelitian. Selain
itu, dalam proses pengumpulan data primer peneliti juga melakukan
wawancara kepada informan yang meliputi wakil ketua bagian kurikulum,
guru PAI, dan siswa kelas X SMK Negeri 1 Kemlagi tahun pelajaran 2018-
2019 dengan mengajukan pertanyaan secara lisan maupun tertulis dengan
menggunakan pedoman wawancara yang disusun berkaitan dengan
variabel penelitian yaitu pelaksanaan proses pembelajaran PAI berbasis e-
book dalam meningkatkan mutu belajar siswa.
b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang
yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data
skunder disebut juga data tersedia.8 Data ini biasanya digunakan untuk
melengkapi data primer. Dalam hal ini, data diperoleh dalam bentuk
dokumen yang berupa data profil sekolah, data guru dan siswa, struktur
7 Mahmud. Metode penelitian pendidikan. 146. 8 Mahmud. Metode penelitian pendidikan. 147.
53
organisasi sekolah, arsip berupa lembar nilai hasil belajar siswa, foto
interaksi guru dan siswa yang diambil pada saat proses pembelajaran PAI
di kelas, dokumen berupa laporan hasil diklat/ workshop/ MGMP, dan
surat-surat yang diperoleh peneliti dari lembaga tempat melakukan
penelitian berupa surat tugas sebagai tanda bukti telah melakukan
penelitian, serta dokumen lainnya yang berkaitan dengan variabel
penelitian yang dibutuhkan oleh peneliti untuk melengkapi data.
2. Sumber Data
Sumber data adalah subjek tempat asal data diperoleh, dapat berupa
bahan pustaka, atau orang (informan). Dilihat dari bentuknya, sumber data
digolongkan dalam tiga jenis yaitu:9
a. Sumber dokumenter
Sumber dokumenter adalah segala bentuk sumber data yang
berhubungan dengan dokumen, baik resmi maupun tidak, dalam bentuk
laporan, statistik, surat-surat resmi, buku harian, baik yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan.
b. Sumber kepustakaan
Sumber kepustakaan merupakan sumber yang berisi bahan-bahan
pustaka dengan berbagai macam bahan bacaan yang menghimpun
berbagai informasi dalam berbagai disiplin ilmu.
9 Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. 152.
54
c. Sumber lapangan
Sumber data lapangan diperoleh melalui observasi, wawancara,
partisipasi, maupun lainnya. Dari penjelasan diatas dikemukakan juga
identifikasi sumber data oleh Suharsimi Arikunto yang
mengklasifikasikan sumber data dalam tiga huruf P, singkatan dari
bahasa Inggris yaitu person, sumber data berupa orang; place, sumber
data berupa tempat atau lokasi; dan paper, sumber data berupa simbol.10
Berikut sekilas pengertian:
1) Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban
lisan atau jawaban tertulis melalui wawancara. Dalam hal ini, sumber
data diperoleh dari wakil ketua bagian kurikulum, guru PAI, dan Siswa
kelas X SMK Negeri 1 Kemlagi tahun pelajaran 2018-2019
2) Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan
diam dan bergerak. Dimana keadaan keduanya merupakan obyek untuk
penggunaan metode observasi. Keadaan diam diperoleh dari hasil
observasi ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna, dan lain-
lain. Keadaan bergerak, diperoleh melalui hasil observasi aktivitas,
kinerja, dan lain-lain.
3) Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf,
angka, gambar, atau simbol-simbol lain. Dalam penelitian ini, sumber
10 Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. 153.
55
data diperoleh melalui metode dokumentasi keadaan, proses penelitian
dll.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Catherine Marshell, Gretchen B. Rossman, mengatakan bahwa “Metode
fundamental yang diandalkan oleh peneliti kualitatif untuk mengumpulkan
informasi adalah partisipasi dalam pengaturan, pengamatan langsung,
wawancara mendalam, tinjauan dokumen”.11
Penelitian di SMK Negeri 1 Kemlagi dilakukan dengan menggunakan
metode sebagai berikut:
1. Metode Wawancara
Wawancara atau interview adalah bentuk komunikasi yang sifatnya
sangat verbal, atau percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan dalam penelitian. Wawancara merupakan teknik
pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan
mencatat atau merekam jawaban-jawaban resonden.12 Esterberg juga
mengemukakan bahwa “Wawancara adalah merupakan pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanyajawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”.13
11 Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). (Bandung: Alfabeta, 2015), 309. 12 Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. 173. 13 Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). 316.
56
Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa wawancara adalah tanya
jawab dengan narasumber untuk dimintai keterangan atau pendapatnya,
mengenai berbagai hal yang telah direncanakan. Wawancara dapat
dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur.14 Berikut penjelasan
singkat tentang jenis wawancara yang dilakukan:
a. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan apabila seorang peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi yang akan diperoleh. Wawancara ini, dilakukan dengan cara
membuat instrumen penelitian berupa pertanyaan yang sudah disiapkan
alternatif jawabannya atau disebut dengan wawancara tertutup (yang
jawabannya sudah ditentukan peneliti dalam pedoman yang telah dibuat,
seperti iya atau tidak, benar atau salah, kecil-sedang-atau besar, dll.).
b. Wawancara Tidak Berstruktur
Wawancara tidak berstruktur merupakan wawancara bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara yang
digunakan hanya sebatas garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan. Wawancara ini dilakukan dengan cara membuat pertanyaan
yang akan mendapatkan jawaban informan dengan gaya bebas atau
disebut dengan wawancara tertutup (yang jawabannya tidak ditentukan
14 Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). 188.
57
peneliti dalam pedoman yang telah dibuat). Adapun langkah-langkah
untuk merumuskan garis besar pokok-pokok masalah adalah sebagai
berikut:15
1) Menyusun kisi-kisi penduan wawancara
2) Memilih pertanyaan yang relevan
3) Mencobakan (Try out)
4) Membuat panduan wawancara yang siap untuk digunakan.
Adapun penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 1 Kemlagi
melakukan wawancara dengan instrumen pedoman wawancara yang
disusun secara tidak terstruktur yang bersifat terbuka dan memberikan
jawaban yang bebas. Wawancara dengan pedoman yang tidak terstruktur
ini digunakan karena peneliti belum mengetahui secara pasti data apa saja
yang akan diperoleh. Wawancara dengan pedoman yang tidak terstruktur
ini dilakukan dengan menggunakan alat berupa buku catatan sebagai alat
bantu dalam proses pengambilan data. Adapun untuk menghasilkan data
yang kredibel, maka wawancara dengan pedoman yang tidak terstruktur
perlu membuat rangkuman yang lebih sistematis, dan mengkontruksikan
data sehingga membentuk pola yang jelas dan sebuah data yang memang
diperlukan oleh peneliti.
15 Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. 175.
58
2. Metode Observasi
Metode observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan
sistematis dari fenomena-fenomena yang diteliti berdasarkan pada tujuan
penyelidikan yang telah dirumuskan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
kata observasi mengandung arti: peninjauan secara cermat.16 Muhammad
Ali mengemukakan makna observasi yaitu: Pengamatan secara langsung
terhadap objek baik secara langsung maupun tidak langsung.17
Proses observasi tentunya tidak lepas dari tindakan seorang peneliti
dalam mengamati aktifitas objek penelitian. Observasi dilihat dari segi
pelaksanaan pengumpulan data dibagi menjadi observasi berperanserta
(participant observation) dan nonparticipant observation.18 Adapun
pengertian singkat dan praktik tindakan observasi yang dilakukan pada
penelitian di SMK Negeri 1 Kemlagi dijelaskan sebagai berikut:
a. Observasi Berperanserta (Participant Observation)
Observasi berperanserta merupakan tindakan observer (pengamat) yang
terlibat sehari-hari dalam kegiatan penelitian. Dalam observasi
berperanserta, peneliti ikut melakukan kegiatan yang dilakukan oleh
sumber data.
b. Observasi Nonpartisipan
16 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bangsa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia. KBBI Daring Tentang: Observasi. (Jakarta: Pengembang KBBI Daring, 2016),
accessed March 06, 2019. 17 Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. 168. 18 Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). 197.
59
Observasi nonpartisipan merupakan tindakan mengamati dengan tidak
terlibat secara langsung dalam aktivitas yang dilakukan oleh sumber data
dan peneliti hanya sebagai pengamat independen.
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
nonpartisipan. Observasi ini dilakukan untuk menghindari adanya
pemalsuan data yang diperoleh saat proses pembelajaran yang diamati
sedang berlangsung karena kehadiran peneliti. Sehingga, dikhawatirkan
terjadi proses yang tidak alami (buatan). Dari kedua jenis pelaksanaan
observasi partisipan dan non-partisipan, maka instrumen observasi terbagi
menjadi dua jenis yaitu observasi terstruktur dan tidak terstruktur.19 Berikut
penjelasan singkatnya:
1) Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur merupakan observasi yang dirancang secara
sistematis tentang apa, kapan dan dimana sebuah penelitian dilakukan.
Observasi ini dilakukan apabila peneliti sudah tahu pasti tentang apa
yang akan diamati. Dalam hal ini, peneliti menggunakan intrumen
yang baku seperti sebuah lembar observasi.
2) Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur merupakan observasi yang tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.
Observasi ini dilakukan karena peneliti tidak tau pasti tentang apa
19 Sugiono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). 198.
60
yang akan diamati. Dalam hal ini, peneliti menggunakan instrumen
penelitian yang tidak baku seperti rambu-rambu pengamatan saja.
Dalam penelitian ini, peneliti mengggunakan teknik observasi
nonpartisipan dengan instrumen lembar obsrvasi yang disusun secara
terstruktur dan terencana dengan membuat daftar cek (check list). Hal ini
dilakukan karena peneliti sebelumnya sudah tahu dan telah merencanakan
tindakan penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu, dalam proses
mengobservasi peneliti menggunakan instrumen berupa tulisan dengan
mengikuti pedoman penelitian yang telah dibuat.
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan sejumlah data yang yang
tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, berbentuk dokumen.
Dokumen merupakan pengabadian suatu kejadian (moment). Dokumen
adalah catatan tertulis yang isinya merupakan pernyataan tertulis yang
disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu
peristiwa, dan berguna bagi sumber data, bukti, informasi kealamiahan yang
sukar diperoleh, sukar ditemukan, dan membuka kesempatan untuk lebih
memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.20 Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang.21
Salah satu metode pengumpulan data dengan dokumentasi dalam
penelitian di SMK Negeri 1 Kemlagi ini adalah dokumen dengan instrumen
20 Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. 183. 21 Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). 326.
61
kerangka dan check list yang berupa data profil sekolah, data guru dan
siswa, struktur organisasi sekolah, arsip berupa lembar nilai hasil belajar
siswa, foto interaksi guru dan siswa yang diambil pada saat proses
pembelajaran PAI di kelas, dokumen berupa laporan hasil diklat/ workshop/
MGMP, dan surat-surat yang diperoleh peneliti dari lembaga tempat
melakukan penelitian berupa surat tugas sebagai tanda bukti telah
melakukan penelitian, serta dokumen lainnya yang berkaitan dengan
variabel penelitian yang dibutuhkan oleh peneliti untuk melengkapi data.
D. Instrumen Penelitian
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hasil penelitian
adalah instrumen penelitian. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh sebab itu,
apabila peneliti sebagai instrumen haruslah memiliki validitas yang baik
tentang seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian hingga ke lapangan.
Sehingga peneliti mencapai kualitas yang baik untuk memperoleh
pengalaman yang banyak dengan berbagai macam situasi. Dalam penelitian
di SMK Negeri 1 Kemlagi, peneliti berlaku sebagai human instrument yang
berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber
data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.22
22 Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). 306.
62
Data yang dikumpulkan oleh peneliti yang selaku human instrument,
merupakan data primer yang bersifat open and nature (terbuka dan alami)
melalui hasil observasi nonpartisipan dengan instrumen lembar observasi
yang disusun secara terstruktur dan hasil wawancara dengan menggunakan
instrumen pedoman wawancara yang disusun secara tidak terstruktur. Dalam
perolehan data primer, peneliti sebagai instrumen melakukan teknik
penelitian dengan mengamati dan mewawancarai informan menggunakan
media tulis seperti mencatat hasil observasi berupa catatan berbentuk check
list (daftar cek) yang telah disusun secara sistematis tentang apa, kapan dan
dimana penelitian dilakukan. Pada saat observasi dilakukan, peneliti tidak
terlibat secara langsung pada aktivitas yang sedang diamati. Adapun pedoman
wawancara yang disusun secara tidak terstruktur dilakukan dengan cara
mengajukan berbagai macam pertanyaan yang lebih terarah pada satu tujuan
yang menghasilkan data berupa jawaban yang bersifat bebas dari informan
agar peneliti lebih mengetahui secara pasti data yang akan diperoleh dengan
mendengarkan apa yang disampaikan oleh informan penelitian.
E. Teknik Analisis Data
Analisis merupakan bagian terpenting dalam proses penelitian untuk
memanfaatkan data sehingga diperoleh suatu kebenaran atau ketidakbenaran
dari suatu hipotesis. Analisis adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan,
memanipulasi, serta menyingkatkan temuan data sehingga mudah untuk
63
dibaca.23 Data dalam hal penelitian ini hakekatnya berwujud kata-kata, kalimat,
atau paragraf-paragraf dan dinyatakan dalam bentuk narasi yang bersifat
deskripsi mengenai peristiwa-peristiwa nyata yang terjadi dan dialami oleh
subjek. Bogdan mengatakan bahwa “Analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah difahami, dan temuannya
dapat diinformasikan kepada orang lain”.24
Analisis data memiiki beberapa model, akan tetapi pada faktanya analisis
data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah
selesai pengumpulan data. Oleh sebab itu, penulis menguraikan model analisis
data selama di lapangan menurut model Mathew B. Milles dan A. Michael
Huberman yang mengemukakan bahwa aktivitas analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas analisis data menurut keduanya
meliputi tiga langkah, yaitu:25
1. Data Reduction (Reduksi data)
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi dari data kasar yang
muncul pada catatan lapangan. Mereduksi data berarti merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
23 Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. 189-190. 24 Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). 332. 25 Sugiyono. Metode Peneleitian Kombinasi (Mixed Methods). 334.
64
dan polanya.26 Dengan demikian data yang sudah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data pada penelitian di
SMK Negeri 1 Kemlagi ini akan berlangsung secara terus menerus selama
penelitian dilakukan dan berlanjut terus hingga akhir penelitian lapangan
kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan.
2. Data Display (Penyajian data)
Setelah data direduksi, maka selanjutnya adalah mendisplaykan data
(menyajikan data). Menurut Miles and Huberman mengatakan bahwa yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
adalah dengan teks yang bersifat naratif.27 Melalui display data akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan data yang difahami. Untuk dapat memahami data
yang disajikan, maka semua data disusun ke dalam urutan hingga terstruktur
dengan baik, barulah dilakukan pengecekan berupa pertanyaan yang harus
dijawab peneliti yang menunjukkan apakah peneliti telah memahami apa
yang disajikan.
3. Conclusion Drawing/ Verification (Penarikan kesimpulan/ verifikasi)
Pada permulaan dalam pengumpulan data, peneliti telah mulai
mencari makna dari data-data yang terkumpul. Setelah data disajikan,
peneliti dapat memberi makna, tafsiran, argumen, membandingkan data dan
26 Sugiyono. Metode Peneleitian Kombinasi (Mixed Methods). 336. 27 Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). 339.
65
mencari hubungan antara satu komponen dengan komponen yang lain,
sehingga dapat ditarik kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat
berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang belum jelas.
Kesimpulan awal yang dikemukakan dapat berubah apabila tidak
ditemukan bukti-bukti kuat sebagai pendukung pengumpulan data
berikutnya. Sedangkan apabila kesimpulan didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan untuk
mengumpulkan data, maka kesimpulan merupakan kesimpulan yang
kredibel.
F. Pengecekan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data merupakan tindakan yang secara tidak
langsung adalah proses peningkatan derajat kepercayaan suatu data yang disebut
dengan keabsahan data. Pemeriksaan keabsahan data pada dasarnya, selain
digunakan untuk menyanggah balik tuduhan kepada peneliti kualitatif yang
mengatakan tidak ilmiah, juga berfungsi sebagai unsur yang tidak terpisahkan
dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif.28
Penetapan keabsahan data dapat ditentukan dengan cara teknik
pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan memiliki empat kriteria yang
meliputi derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),
28 Lexy J. Meleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. 320.
66
kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).29 Masing-
masing kriteria tersebut menempati teknik pemeriksaan seperti berkut:
1. Uji Kredibilitas
Uji derajat kepercayaan dalam penelitian dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu:
a. Perpanjangan pengamatan
Keikutsertaan peneliti dalam penelitian adalah bagian yang sangat
penting untuk menentukan kualitas pengumpulan data. Keikutsertaan tidak
dapat dilakukan hanya dengan waktu yang singkat. Oleh sebab itu, peneliti
dapat melakukan perpanjangan pengamatan dengan cara mengulangi
teknik pengumpulan data seperti wawancara kembali dengan narasumber
yang pernah ditemui sebelumnya.
Suatu data dinyatakan kredibel jika seorang peneliti telah melakukan
pengecekan ulang (melakukan wawancara ulang, observasi dll.) kemudian
ditemukan kebenaran dan kesamaan data. Dan untuk membuktikan apakah
peneliti melakukan kredibilitas perpanjangan pengamatan atau tidak, maka
bisa dibuktikan dengan surat keterangan perpanjangan yang nantinya
dilampirkan kedalam laporan penelitian.30
b. Peningkatan Ketekunan
Peningkatan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih
mendalam dengan cermat dan berkesinambungan. Meningkatkan
29 Lexy J. Meleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. 324. 30 Sugiono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). 368.
67
ketekunan berfungsi untuk mendeskripsikan data secara lebih akurat dan
sistematis tentang apa yang diamati. Meningkatkan ketekunan dapat
dilakukan dengan cara membaca berbagai literasi buku maupun hasil karya
ilmiah yang terkait dengan temuan yang diteliti.31
c. Triangulasi
Triangulasi merupakan sebuah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang berfungsi sebagai pembanding sebuah data dari berbagai sumber
dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian teknik
triangulasi memliki tiga macam cara yang dapat dilakukan seorang peneliti
yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan
triangulasi waktu.32 Dalam hal ini dijelaskan teknik triangulasi yang akan
digunakan dalam penelitian:
1) Triangulasi Teknik
Triangulsi teknik merupakan tindakan menguji kredibilitas data dengan
cara pengecekan pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Dalam hal ini, peneliti melakukan triangulasi teknik tentang kebenaran
pembelajaran PAI berbasis e-book dalam meningkatkan mutu belajar
siswa di SMK Negeri 1 Kemlagi dengan cara wawancara, kemudian
diperkuat dengan observasi, dan dokumentasi.
2. Uji Transferabilitas
31 Sugiono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). 368. 32 Sugiono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). 368.
68
Uji transferability merupakan proses validitas secara eksternal yang
dilakukan pada penelitian kuantitatif. Validitas eksternal merupakan
derajat ketepatan yang dapat diterapkan hasil peneliti ke dalam populasi
dimana sampel tersebut diambil.33 Dalam hal ini, terdapat perbedaan yang
sangatlah jauh dari penelitian kualitatif.
Uji transferabilitas pada penelitian kualitatif dilakukan dengan cara
menguraikan secara rinci (thick description) dan khusus segala sesuatu
yang dibutuhkan oleh pembaca agar dapat memahami temuan-temuan
yang diperoleh. Dalam hal ini, peneliti harus mengacu pada fokus
penelitian yang direncanakan.
3. Uji Depenabilitas
Dependability disebut sebagai reliabilitas pada penelitian kuantitatif.
Adapun dalam penelitian kualitatif, uji dependabilitas dilakukan dengan
cara melakukan audit secara keseluruhan pada proses penelitian.34 Audit
dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk
mengaudit keseluruhan proses penelitian. Apabila peneliti tidak dapat
menunjukkan fokus masalah, memiliki data tetapi tidak pernah terjun ke
lapangan secara langsung, tidak menentukan sumber data, melakukan
analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan
dan tidak dapat menunjukkan jejak aktivitasnya, maka dependabilitas
penelitiannya perlu diragukan.
33 Sugiono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). 373. 34 Sugiono. Metode penelitian Kombinasi (Mixed Methods). 374.
69
4. Uji Konfirmabilitas
Uji Konfirmabilitas mirip dengan uji dependabilitas. Uji konfirmabilitas
merupakan tindakan menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan
proses yang telah dilakukan.35 Apabila terhadapat hasil penelitian namun
tidak ada proses pelaksanaan penelitiannya, maka uji konfirmabilitas dapat
dikatakan tidak layak/ tidak valid.
Dari ke empat kriteria pemeriksaan keabsahan data, maka uji
keabsahan data yang dilakukan dalam penelitian di SMK Negeri 1 Kemlagi
sudahlah jelas yaitu menggunakan uji kredibilitas berjenis triangulasi teknik.
G. Matrik Kegiatan Penelitian
Matrik kegiatan penelitian merupakan gambaran secara keseluruhan isi
kegiatan penelitian atau bisa disebut dengan jadwal penelitian. Jadwal
penelitian berisi aktivitas yang dilakukan dan kapan akan dilakukan.36 Matrik
ini digunakan untuk mempermudah penelitian, karena dapat dijadikan
pedoman dalam penyusunan laporan. Berikut adalah matrik kegiatan sebelum
dan sesudah penelitian karya ilmiah yang berjudul “Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) berbasis E-book dalam Meningkatkan Mutu Belajar
Siswa di SMK negeri 1 Kemlagi Tahun Pelajaran 2018-2019”:
Tabel 1.2 Matrik Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Bulan
Februar
i Maret April Mei
1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan Judul √
35 Sugiono. Metode penelitian Kombinasi (Mixed Methods). 374. 36 Sugiono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). 384.
70
2 Survei Lokasi Penelitian
√
3 Penyerahan Surat Izin Penelitian
√
4 Pembuatan Proposal
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Bimbingan Proposal
√ √ √
6 Pengesahan Proposal
√
7 Uji Plagiarism √
8 Pendaftaran Seminar Penelitian
√ √
9 Pengajuan Seminar Poposal Penelitian
√
10 ACC Proposal Peneitian
11 Penyusunan Instrumen Penelitian
√
12 Pelaksanaan Penelitian
√
13 Pengumpulan data √ 14 Pengolahan Data √ 15 Analisis Data √
16 Uji Keabsahan Data
√
17 Penyusunan Laporan Penelitian
√
18 Munaqosyah √
Top Related