BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50...

28
50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data untuk memberikan solusi terhadap suatu kondisi yang bermasalah. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu metode yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai. Sebagaimana diungkapkan Sugiyono: “Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan pada suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah”. 48 Jenis penelitian disini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bersifat ilmiah dan sistematis. Sedangkan lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis untuk melakukan penelitian adalah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Wijaya Mojokerto.yang terletak di Jl. Pekayon No. 99 A Kranggan Mojokerto sebagai lokasi penelitian karena: 48 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. 2012., hal. 2

Transcript of BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50...

Page 1: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan peneliti dalam

menganalisis data untuk memberikan solusi terhadap suatu kondisi yang

bermasalah. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan

tersebut diperlukan suatu metode yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Sebagaimana diungkapkan Sugiyono:

“Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang

valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan

pada suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat

digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi

masalah”.48

Jenis penelitian disini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

adalah penelitian yang bersifat ilmiah dan sistematis. Sedangkan lokasi penelitian

yang dipilih oleh penulis untuk melakukan penelitian adalah Sekolah Tinggi Ilmu

Tarbiyah (STIT) Raden Wijaya Mojokerto.yang terletak di Jl. Pekayon No. 99 A

Kranggan Mojokerto sebagai lokasi penelitian karena:

48

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. 2012., hal. 2

Page 2: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

51

a.) Karena berdasar survei, didapat data bahwa terdapat mahasiswa yang

aktif berorganisasi.

b.) Dari sisi keterjangkauan peneliti, lebih realistis dan mudah dijangkau

oleh peneliti

B. VARIABEL PENELITIAN

Variabel yang diteliti dalam penulisan ini tidak diberi perlakuan atau

manipulasi, tetapi diungkap berdasarkan gejala yang ada dari perilaku obyek yang

melekat pada dirinya dalam melakukan kegiatan. Sebagaimana pendapat

suryabrata:

Variabel penulisan adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek

pengamatan dalam penulisan.49

Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Pengertian

dari variabel bebas menurut Jonathan Sarwono dan Tutty Martadijera adalah:

“Merupakan variabel yang dapat diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh

peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang

diobservasi.” 50

49

Sumadi, Suryabrata. Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. 2008., hal. 3

50

Jonathan Sarwono dan Tutty Martadijera. Riset Bisnis. Yogyakarta:

Andi. 2008., hal. 107

Page 3: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

52

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (independent

variable) merupakan suatu variabel yang bebas dimana keberadaanya tidak

dipengaruhi oeh variable yang lain, bahkan variabel ini merupakan suatu variabel

yang dapat mempengaruhi variabel lain, begitu juga sebaliknya dengan variabel

terikat (dependent variable).

Definisi operasional adalah batasan pengertian yang dijadikan pedoman

untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan, misalnya penelitian.

Oleh karena itu, definisi ini disebut juga definisi kerja karena dijadikan

pedoman untuk melaksanakan suatu penelitian atau pekerjaan tertentu.

Definisi ini disebut juga definisi subjektif karena disusun berdasarkan

keinginan orang yang akan melakukan pekerjaan. Yang merupakan ciri-

ciri definisi operasional ialah mengacu pada target pekerjaan yang

dicapai, berisi pembatasan konsep, tempat, dan waktu, dan bersifat aksi,

tindakan, atau pelaksanaan suatu kegiatan. 51

Definisi operasional adalah bagaimana mengukur variabel-variabel

(kasus) tersebut didunia nyata atau lapangan, dengan merumuskan secara pendek

dan jelas, serta tidak menimbulkan sebagai tafsiran. Berdasarkan hubungan antara

satu variabel dengan yang lain maka penulis mengidentifikasi macam-macam

variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

51

Widjono, Bahasa Indonesia, Jakarta:PT Grasindo. Cet. 2, 2007, hal.

118

Page 4: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

53

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Sebagaimana

pendapat Sugiyono:

“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.52

Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (Independent

Variable) adalah keaktifan berorganisasi (X1) dan kerajinan beribadah (X2) yang

dinyatakan dengan skor total hasil pengukuran pernyataan responden melalui

beberapa indikator yang mendasari suatu kuesioner.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

Menurut sugiyono:

“Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas”.53

Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Dependen

Variable) adalah kematangan kepribadian mahasiswa yang dinyatakan dengan

skor total hasil pengukuran pernyataan responden melalui beberapa indikator yang

mendasari suatu kuesioner. Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini

berupa kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri atas 2 bagian, bagian

52

Sugiyono. Op. Cit, hal. 39

53

Ibid, hal. 39

Page 5: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

54

pertama adalah data yang mengenai dengan variabel X1 (Keaktifan berorganisasi)

dan X2 (Kerajinan Beribadah) bagian yang kedua adalah data yang berhubungan

dengan variabel Y (Kematangan Kepribadian). Adapun indikator instrumen dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut:

TABEL I

INDIKATOR INSTRUMEN PENELITIAN

VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN

Variabel X1

(keaktifan

berorganisasi)

1. Aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan

yang ada di perguruan tinggi

1.

2. Aktif menjadi pengurus organisasi

kemahasiswaan

2.

3. Aktif menjadi delegasi organisasi

kemahasiswaan

3.

4. Aktif mengikuti lomba/kejuaraan yang

diadakan organisasi kemahasiswaan

baik di dalam maupun di luar perguruan

tinggi

4.

5. Aktif mendorong mahasiswa lain

untuk ikut bergabung di organisasi

kemahasiswaan

5.

Variabel X2

(Kerajinan

beribadah)

1. Rajin sholat lima waktu 1.

2. Rajin mengikuti sholat berjamaah 2.

3. Rajin mengaji Al-Qur’an 3.

4. Rajin berdo’a. 4.

5. Rajin mengikuti kegiatan keagamaan 5.

Variabel Y

(Kematangan

kepribadian)

1. Emosi dan konsep diri yang stabil 1.

2. Menerima dan melaksanakan tanggung

jawab

2.

3. Menerima pendapat dari orang lain

dengan baik

3.

Page 6: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

55

4. Bersemangat pada saat belajar

4.

5. Respek kepada orang lain.

5.

Dalam Operasional variabel ini semua variabel menggunakan skala

ordinal. Pengertian dari skala ordinal menurut Nur Indriantoro dan Bambang

Supomo adalah:

“Skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga

menyatakan peringkat Construct yang dikur. Peringkat nilai menunjukan

suatu urutan penilaian atau tingkat preferensi”.54

Mengacu pada Definisi di atas, maka skala yang digunakan dalam

penelitian ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi

berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrumen

pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal.

Dari angket yang disebarkan disediakan lima buah alternatif jawaban

yang masing-masing jawaban mempunyai skor berdasarkan ketentuan-ketentuan

sebagai berikut:

a. Alternatif jawaban pertama diberi skor 5 (Sangat Tepat)

b. Alternatif jawaban kedua diberi skor 4 ( Tepat)

54

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. ”Metodologi Penelitian

Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen”, Edisi Pertama. BPFE,Yogyakarta.

2011, hal.98

Page 7: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

56

c. Alternatif jawaban ketiga diberi skor 3 (Kadang-kadang)

d. Alternatif jawaban keempat diberi skor 2 (Kurang Tepat)

e. Alternatif jawaban kelima diberi skor 1 (Tidak Tepat)

C. PENENTUAN OBYEK PENELITIAN

1. Populasi

Populasi merupakan daerah/lokasi penelitian atau dengan kata lain bahwa

populasi adalah keseluruhan sasaran yang hendak diteliti, dan pada populasi lain

itulah kelak hasil penelitian diberlakukan. Populasi bisa berupa manusia atau

bukan manusia (Lembaga, Kelompok, Dokumentasi dan badan) dan apa saja yang

dijadikan sasaran penelitian.

“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.55

Populasi

adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang akan di

generalisasikan dari hasil penelitian.56

. Populasi penelitian adalah

keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa

manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap

hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber

data penelitian. Populasi dapat dibedakan atas populasi terbatas dan

55

Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktek,, PT. Rineka Cipta, Jakarta. 2010, hal. 123

56

Joko ,Widiyanto. SPSS For Windows, untuk Analisis Data Statistik dan

Penelitian. Surakarta: Badan Penerbitan FKIP Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2010., hal. 5

Page 8: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

57

populasi tak terhingga.57

Dari pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa populasi bukan

sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi

seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut.

Dengan demikian populasi dalam penelitian ini berjumlah 358 dari

seluruh mahasiswa angkatan 2011 dan 2012 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah

(STIT) Raden Wijaya Mojokerto. Adapun alasan penentuannya karena

mahasiswa angkatan 2011 sudah lama mengikuti proses pendidikan, sehingga

dianggap sudah banyak mengikuti kegiatan keorganisasian di Sekolah Tinggi

Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Wijaya Mojokerto dibanding dengan mahasiswa

semester dibawahnya.

2. Sampel

Teknik sampling sangatlah diperlukan dalam sebuah penelitian karena

hal ini digunakan untuk menentukan siapa saja anggota dari populasi yang hendak

dijadikan sampel. Untuk itu teknik sampling haruslah secara jelas tergambarkan

dalam rencana penelitian sehingga jelas dan tidak membingungkan ketika terjun

dilapangan.

Sugiyono mengelompokkan teknik sampling menjadi 2 (dua) yaitu

Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Probability Sampling yaitu

teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap

57

Burhan, Bugin. Penelitian Kualitatif. Jakarta:Prenada Media. 2011.,

hal. 111

Page 9: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

58

unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.58

. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan teknik Probability Sampling. Dengan teknik

pengambilan sampel Simple Random Sampling. Dikatakan simple (sederhana)

karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.59

Rumus sampel yang digunakan adalah:

n = N

1+ N (d)2

= 358

1+ 358 x (0,15)2

= 358

1 + 358 x 0.0225

= 358

9.055

= 39.5

= 39 Responden

Keterangan:

n: Jumlah sampel

N: Jumlah populasi

58

Sugiyono. Op. Cit, hal.62-63

59

Ibid, hal. 64

Page 10: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

59

d: Tingkat signifikasi (p) (0,05).60

Dengan pengertian di atas penulis mengartikan sampel adalah

sebagian dari populasi yang mewakili seluruh subjek populasi penelitian.

Dalam hal ini Suharsimi Arikunto juga mengemukakan bahwa apabila

subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian

merupakan penelitian populasi, sedangkan jika subyeknya besar atau lebih

dari 100 maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% lebih.61

Oleh karena mahasiswa angkatan 2011 dan 2012 Sekolah Tinggi Ilmu

Tarbiyah (STIT) Raden Wijaya Mojokerto berjumlah 358 mahasiswa, maka

peneliti hanya mengambil 15% dari populasi yaitu 39 mahasiswa. Teknik

yang digunakan oleh peneliti dalam menentukan populasi adalah tehnik

purposive random sampling. Tehnik purposive random sampling adalah

tehnik dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random

atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.62

Berdasarkan

tujuan yang ingin dicapai, peneliti memilih para peserta populasi yang aktif

di organisasi.

60

Ibid, hal. 116

61

Suharsimi Arikunto, Op.Cit, hal. 120.

62Ibid, hal.183

Page 11: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

60

D. METODE PENELITIAN

Sebagian besar tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data yang

relevan, dapat dipercaya dan dapat dipertanggung-jawabkan. Dalam penyusunan

skripsi ini yang menjadi sumber data penelitian adalah data primer. Data primer

merupakan data yang diperoleh secara langsung dari mahasiswa angkatan 2011

dan 2012 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Wijaya Mojokerto

2014/2015.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitin adalah mendapatkan data. Teknik

pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penulis dalam penelitian

ini, teknik sampling yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan (field research)

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yaitu

dengan menggunakan kuesioner. Skala likert yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, daan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu

fenomena sosial.63

. Maka sarana untuk memperoleh data dan informasi tersebut

adalah:

63

Ibid, hal. 93

Page 12: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

61

a. Metode Angket

Metode angket adalah tehnik pengumpulan data dengan cara

mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi.64

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto metode angket atau quesioner

merupakan sebuah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal

yang ia ketahui.65

Dalam penelitian ini responsdennya adalah mahasiswa

angkatan 2011 dan 2012 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Wijaya

Mojokerto. Tehnik ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data tentang

pengaruh keaktifan berorganisasi dan kerajinan beribadah terhadap

kematangan kepribadian pada mahasiswa angkatan 2011 dan 2012 Sekolah

Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Wijaya Mojokerto.

b. Metode Interview

Metode interview biasa disebut juga wawancara atau suatu proses tanya

jawab secara lisan dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara

fisik.66

Metode ini penulis gunakan untuk mendukung validitas metode angket

yang telah disebarkan kepada mahasiswa Angkatan 2011 dan 2012 Sekolah

Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Wijaya Mojokerto.

64

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis untuk Peneliti

Pemula, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2004, hal. 78.

65

Suharsimi Arikunto, Loc.Cit. hal 120

66

Sutrisno Hadi, Statistik 2, Andi Ofset, Yogyakarta, 1975, hal. 192.

Page 13: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

62

c. Metode Observasi

Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis

fenomena-fenomena yang diselidiki.67

Metode ini digunakan untuk

mendapatkan data tentang situasi umum serta penjajakan ditempat penelitian

yaitu di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Wijaya Mojokerto.

2. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan melalui pembelajaran buku-buku, jurnal-

jurnal dan penelitian-penelitian/skripsi yang telah ada sebelumnya yang terkait

dengan masalah yang diteliti. Reformasi juga dapat melalui artikel-artikel yang

terdapat dalam majalah, koran, maupun didapat dari media elektronik melalui

internet research.

E. PENGUJIAN INSTRUMEN ANALISA DATA

1. Uji Instrumen

Untuk mengetahui sejauh mana suatu kuesioner yang diajukan dapat

menggali data yang diperlukan penulis melakukan Uji Validitas (kesahihan).

Sebagaimana dinyatakan Prof. Dr. Suharsimi Arikunto tentang uji Validitas:

67

Ibid, hal.136

Page 14: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

63

“Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan, sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap

data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas

instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul terhadap

menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.68

Menurut Singarimbun, validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh

mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Dalam studi ini validitas

digunakan untuk mengukur apakah atribut atribut yang berupa daftar pertanyaan

dapat dijadikan sebagai alat ukur penyebab penurunan kondisi permukiman.

Sedangkan Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh

mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua

kali atau lebih.69

a. Uji Validitas

Uji Validitas menyatakan bahwa instrumen yang digunakan untuk

mendapatkan data dalam penelitian dapat digunakan atau tidak. Sugiyono

menyatakan bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Valid menunjukan derajat ketepatan antara

data sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh

peneliti. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan metode

pengujian validitas isi dengan analisis item, yaitu dengan mengkorelasikan antara

68

Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Op Cit, hal. 40

69

Singarimbun, M, Metode Penelitian Survei, Edisi revisi, Penerbit

LP3ES, Jakarta, 1991, hal. 122

Page 15: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

64

skor tiap instrumen dengan skor total yang merupakan jumlah dari tiap skor

butir.70

Validitas atau kesahihan menunjukan pada kemampuan suatu instrumen

(alat pengukur) mengukur apa yang harus diukur (…. a valid measure if it

succesfully measure the phenomenon), seseorang yang ingin mengukur tinggi

harus memakai meteran, mengukur berat dengan timbangan, meteran, timbangan

merupakan alat ukur yang valid dalah kasus tersebut. Dalam suatu penelitian yang

melibatkan variabel/konsep yang tidak bisa diukur secara langsung, maslah

validitas menjadi tidak sederhana, di dalamnya juga menyangkut penjabaran

konsep dari tingkat teoritis sampai tingkat empiris (indikator), namun

bagaimanapun tidak sederhananya suatu instrumen penelitian harus valid agar

hasilnya dapat dipercaya.

Dalam Standards for Educational and Psychological Testing validitas

adalah ”… the degree to which evidence and theory support the interpretation of

test scores entailed by proposed uses of tests ”. Sebuah tes dikatakan valid jika ia

memang mengukur apa yang seharusnya diukur.71

Dalam bahasa yang hampir

sama Djemari Mardapi menyatakan bahwa validitas adalah ukuran seberapa

cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya.72

Menurut Nitko & Brookhart:

70

Sugiyono. Op. Cit, hal. 121

71

Allen, M. J, & Yen, W. M. Introduction to measurement theory.

Monterey, California: Brookd/Cole Publishing Company. 2004. hal. 95 72

Djemari Mardapi. Pengembangan instrumen penelitian pendidikan.

Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. 2005., hal. 25

Page 16: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

65

kevalidan sebuah alat ukur tergantung pada bagaimana hasil tes tersebut

diinterpretasikan dan digunakan.73

Teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah korelasi product

moment dari person. Analisa ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel

bebas mempunyai hubungan dengan variabel terikat rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut:

r =

2222 )(.)(.

))(()(

yyNxxN

yxxyN

Dimana:

r = Koefisien korelasi

N = Jumlah sampel

X = Skor tiap butir pertanyaan

Y = Skor total

Dalam hal analisis item ini Masrun diikuti oleh Sugiyono (2012:133)

menyatakan bahwa:

“Teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang

merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Selanjutnya dalam

memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi item yang

mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi

yang tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang

tinggi pula. Biasanya syarat minimun untuk dianggap memenuhi syarat

adalah kalau r = 0,3”.74

73

Nitko, Anthony J,. & Brookhart, Susan M. Educational assessment of

student. Pearson Education Inc, Upper Saddle River, New Jersey, 07458. 2007.,

hal. 38 74

Sugiyono. Op. Cit, hal. 133

Page 17: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

66

Dari pernyataan di atas dapat dikemukakan jika korelasi antara skor butir

dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan

tidak valid.

b. Uji Realibilitas

Uji reliabilitas menyatakan bahwa apabila instrumen yang digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang

sama. Menurut Sugiyono reliabilitas adalah derajat konsistensi/keajengan data

dalam interval waktu tertentu.75

Berdasarkan pengertian di atas maka reliabilitas dapat dikemukakan

sebagai suatu karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian, dan

kekonsistenan. Suatu alat disebut reliabel apabila dalam beberapa kali

pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek sama sekali diperoleh hasil

yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum

berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti tetap adanya toleransi perbedaan-

perbedaan kecil di antara hasil beberapa kali pengukuran. Pengujian ini bertujuan

untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten.

Pengujian reliabilitas kuesioner pada penelitian ini penulis menggunakan

metode Alpha Cronbach (α) menurut Sugiyono dengan rumus sebagai berikut:

2

22 1

1 S

ΣS(S

N

NRαR i

75

Ibid, hal. 122

Page 18: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

67

Di mana:

= Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach

S2 = Varians skor keseluruhan

Si2 = Varians masing-masing item

76

2. Uji Asumsi

Variabel-variabel yang digunakan sebelum digunakan untuk menganalisa

lebih lanjut maka akan dilakukan pengujian terlebih dahulu dengan tujuan untuk

mengetahui penyimpangan asumsi-asumsi dalam variabel-variabel dengan

menggunakan uji asumsi klasik. Menurut Gujarati sebelum dilakukan

pembentukan model regresi, dilakukan pengujian asumsi terlebih dahulu agar

model yang terbentuk memberikan estimasi yang BLUE (Best, Linear, Unbiased,

Estimator).

a. Best. Terbaik, dalam arti garis regresi merupakan estimasi atau

ramalan yang baik dari suatu sebaran data. Garis regresi merupakan

cara memahami pola hubungan antara dua seri data atau lebih. Garis

regresi adalah best jika garis itu menghasilkan error yang terkecil.

Error itu sendiri adalah perbedaan antara nilai observasi dan nilai yang

diramalkan oleh garis regresi. Jika best disertai dengan sifat unbiased

maka estimator regresi disebut efisien.

b. Linear. Estimator β disebut linear jika estimator itu merupakan fungsi

linier dari sampel. Rata-rata X adalah estimator yang linear karena

merupakan fungsi linier dari nilai-nilai X. Nilai-nilai OLS (Ordinary

Least Square) juga merupakan estimator yang linear.

c. Unbiased. Suatu estimator dikatakan unbiased jika nilai harapan dari

estimator β sama dengan nilai yang benar β (rata-rata β = β). 77

76

Ibid, hal. 177

77

Gujarati, Damodar N. Dasar-Dasar Ekonometrika (Buku 1, edisi ke-

5). Jakarta: Salemba Empat, 2010., hal. 79

Page 19: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

68

Teorema Gausssian yang merupakan perhatian utama dalam

ekonometrika dikenal dengan asumsi klasik, membuat beberapa asumsi. Asumsi-

asumsi pada model regresi linier klasik, model kuadrat terkecil (OLS), memiliki

sifat ideal yang dikenal dengan teorema Gauss-Markov (Gauss-Markov Theorem).

Metode kuadrat terkecil akan menghasilkan estimator yang BLUE.

Estimator yang BLUE dan memiliki varian yang minimum disebut

estimator yang efisien (efficient estimator). Pengujian asumsi klasik ini terdiri dari

lima pengujian, yakni uji normalitas, uji autokorelasi, uji Heteroskedastisitas, uji

multikolineritas dan uji linieritas sebagai berikut:

a. Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.78

Untuk mendeteksi

adanya multikolinearitas, dapat dilihat dari Value Inflation Factor (VIF). Apabila

nilai VIF > 10, terjadi multikolinieritas. Sebaliknya, jika VIF < 10, tidak terjadi

multikolinearitas.79

Cara-cara tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

78

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

BP-Universitas Diponogoro, Semarang, 2007. hal. 91 79

Wijaya Tony, Analisis data penelitian menggunakan SPSS, Universitas

Atma Jaya Yogyakarta, 2009., hal. 119

Page 20: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

69

1) Jika nilai dari Variance Inflation Factor (VIF) pada Colinieritas Statistic

berada di sektor 1.

2) Jika nilai Tolerance pada Colinieritas Statistic mendekati nilai 1 .

b. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari

model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke

observasi lainnya.80

Untuk mengetahui adanya gejala ini maka dapat dilakukan

dengan menggunakan teknik glejser yaitu dengan melakukan analisis regresi

dengan menggunakan nilai residual sebagai variabel dependen yang diperoeh dari

analisis regresi kemudian membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel (thitung

>ttabel).

Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah variabel pengganggu

mempunyai varian yang sama atau tidak. Heteroskedastisitas mempunyai suatu

keadaan bahwa varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain

berbeda. Salah satu metode yang digunakan untuk menguji ada tidaknya

Heterokedastisitas akan mengakibatkan penaksiran koefisien-koefisien regresi

menjadi tidak efisien. Hasil penaksiran akan menjadi kurang dari semestinya.

Heterokedastisitas bertentangan dengan salah satu asumsi dasar regresi linear,

80

Kuncoro, Mudrajad, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit

Erlangga, Jakarta, 2009., 112

Page 21: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

70

yaitu bahwa variasi residual sama untuk semua pengamatan atau disebut

homokedastisitas.81

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan

melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED

dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara

SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu

X adalah residual (Y prediksi – Y sesuungguhnya) yang telah di-studentized.

Dasar analisisnya adalah sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka

0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dua model regresi

variabelterikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau

mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat

81

Gujarati, Damodar N. Op Cit, hal. 53

Page 22: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

71

histogram dari residualnya.Untuk menguji normalitas data salah satu cara yang

digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk

satu garis lurus diagonal dan plotting data akan dibandingkan dengan garis

diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan

data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.82

Uji normalitas bisa dilakukan dengan dua cara. Yaitu dengan "Normal P-

P Plot" dan "Tabel Kolmogorov Smirnov". Yang paling umum digunakan adalah

Normal P-P Plot. Pada Normal P-P Plot prinsipnya normalitas dapat dideteksi

dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik atau dengan

melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.83

d. Autokorelasi

Secara harfiah autokorelasi berarti adanya korelasi antara pelanggan

observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya

82

Ghozali, Imam. Op Cit, hal. 74

83

Ibid, hal. 110-112

Page 23: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

72

dengan asumsi metode kuadrat terkecil (OLS), autokorelasi merupakan korelasi

antara satu residual dengan residual yang lain sedangkan satu asumsi penting

metode OLS berkaitan dengan residual adalah tidak adanya hubungan antara

residual satu dengan residual yang lain. Dengan kata lain, autokorelasi terjadi

karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.

Apabila terdapat masalah autokorelasi, untuk mengatasinya, maka perlu dilakukan

tindakan perbaikan yaitu transformasi variabel dengan menggunakan metode

estimasi ρ (rho) yang didasarkan pada statistik d Durbin-Watson.

Maksud korelasi dengan diri sendiri adalah bahwa nilai dari

variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri,

baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode sesudahnya.84

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan Uji Durbin-Watson (DW) atau sering disebut uji

statistik d. Apabila nilai DW berada di sekitar angka 2 atau antara 1,54 – 2,90

berarti model regresi kita aman dari kondisi heteroskedastisitas atau apabila nilai

DW terletak di antara dU dan 4-dU maka disimpulkan tidak ada autokorelasi.

Autokorelasi menunjukkan bahwa ada korelasi antara error dengan error periode

sebelumnya di mana pada asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi. Permasalahan

autokorelasi hanya relevan digunakan jika data yang dipakai adalah data time

series, sedangkan untuk data cross-section tidak perlu dilakukan.

Keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:

84

Ashari, Purbayu Budi Santoso. Analisis statistic dengan Microsoft exel dan. SPSS. Yogyakarta. 2005., hal. 240

Page 24: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

73

1) Bila nilai DW berada di antara dU sampai dengan 4 - dU maka koefisien

autokorelasi sama dengan nol. Artinya, tidak ada autokorelasi.

2) Bila nilai DW lebih kecil daripada dL, koefisien autokorelasi lebih besar

daripada nol. Artinya ada autokorelasi positif.

3) Bila nilai DW terletak di antara dL dan dU, maka tidak dapat disimpulkan.

4) Bila nilai DW lebih besar daripada 4 - dL, koefisien autokorelasi lebih besar

daripada nol. Artinya ada autokorelasi negatif.

5) Bila nilai DW terletak di antara 4 – dU dan 4- dL, maka tidak dapat

disimpulkan. SY

e. Linieritas

Pasangan nilai X dan Y yang diwujudkan dalam bentuk titik (X,Y)

disebut koordinat. Kalau koordinat-koordinat ini dihubungkan satu sama lain

secara berurutan maka akan terbentuk satu garis, maka garis lurus tersebut

dinamakan fungsi linier. Namun kalau tidak membentuk garis lurus, garis

regresinya dinamakan fungsi non-linier. Fungsi linier dapat menunjukkan bentuk

hubungan yang positif atau negatif.

Secara geometris linieritas dapat diartikan sebagai garis lurus yang bisa

memiliki nilai positif atau negatif. Suatu linieritas regresi dikatakan positif

manakala setiap kenaikan variabel bebas (X) selalu diikuti dengan kenaikan

variabel terikat (Y) sehingga garisnya bergerak dari kiri bawah ke kanan atas.

Sebaliknya, jika setiap kenaikan variabel bebas (X) selalu diikuti dengan

penurunan variabel terikat (Y) sehingga garisnya bergerak dari kiri atas ke kanan

bawah, maka lilieritasnya dikatakan negatif. Linieritas regresi juga dapat

Page 25: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

74

dibedakan menjadi linieritas variabel dan linieritas parameter. Linieritas parameter

muncul karena adanya parameter βo sebagai nilai (Y) manakala nilai (X) = 0 atau

manakala nilai (X) konstan yang sekaligus juga bisa menunjukkan titik

perpotongan antara fungsi linier dengan sumbu Y sehingga sering disebut sebagai

intersep Y yang bisa memiliki nilai positif, negatif atau sama dengan nol. Jika

intersep positif berarti nilai Y lebih besar dari nol sehingga titik perpotongan

antara fungsi linier dengan sumbu Y akan berada di atas sumbu X, namun jika

negatif berarti nilai Y lebih kecil dari nol sehingga titik perpotongan antara fungsi

linier dan sumbu Y akan berada di bawah sumbu X. Jika intersep Y sama dengan

nol maka titik perpotongan fungsi linier dengan sumbu Y akan berada tepat di titik

pertemuan antara sumbu Y dengan sumbu X atau pada titik nol.

Selain parameter βo juga terdapat parameter β1 atau linieritas variabel

yang akan membentuk tangen sudut atau slope antara fungsi linier dengan sumbu

X sehingga dapat menggambarkan tingkat kemiringan fungsi linier. Banyaknya

parameter β yang dapat membentuk tangen sudut atau slope tergantung pada

banyaknya variabel bebas atau variabel yang dapat mempengaruhi perubahan

variabel terikat. Penentuan posisi nilai parameter βo dan β1 dapat menentukan

bentuk garis regresi dan hubungan antar variabelnya, apakah garis regresinya

berbentuk garis lurus sehingga hubungan antara variabelnya merupakan fungsi

linier atau tidak linier.

Page 26: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

75

3. Uji Hipotesis

Analisis regresi sederhana digunakan untuk memprediksi atau menguji

pengaruh satu variabel bebas atau variabel independent terhadap variabel terikat

atau variabel dependent. Bila skor variabel bebas diketahui maka skor variabel

terikatnya dapat diprediksi besarnya. Analisis regresi juga dapat dilakukan untuk

mengetahui linearitas variabel terikat dengan variabel bebasnya. Analisis regresi

linear sederhana terdiri dari satu variabel bebas (predictor) dan satu variabel

terikat (respon), dengan persamaan : Y = a + bX.

Keterangan :

Y : Variabel terikat

a : Konstanta regresi

bX : Nilai turunan atau peningkatan variabel bebas

Pengambilan keptusan dalam uji regresi sederhana dapat mengacu pada

dua hal, yakni dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, atau dengan

membandingkan nilai signifikansi dengan nilai probabilitas 0,05. Hipotesis Nol

(Ho) pada Umumnya diformulasikan untuk ditolak, maka hipotesis pengganti

(Ha) dapat diterima. Hipotesis pengganti ini merupakan hipotesis penelitian, yaitu

prediksi yang diturunkan dari teori yang sedang diuji. Adapun penetapan hipotesis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ho : β = 0 : 1. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara keaktifan

berorganisasi terhadap kematangan kepribadian.

2. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kerajinan

beribadah terhadap kematangan kepribadian.

Page 27: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

76

3. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara keaktifan

berorganisasi dan kerajinan beribadah terhadap kematangan

kepribadian.

Ha : β ≠ 0 : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara keaktifan

berorganisasi terhadap kematangan kepribadian.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kerajinan

beribadah terhadap kematangan kepribadian.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara keaktifan

berorganisasi dan kerajinan beribadah terhadap kematangan

kepribadian.

Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen dilakukuan analisis koefisien korelasi

yaitu analisis yang digunakan untuk mengatahui tingkat keeratan hubungan

komponen variabel bebas dan variabel terkait. Untuk mengetahui besarnya

pengaruh variabel X terhadap Y, maka dihitung secara matriks korelasi sederhana

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

r = 𝑛 ∑𝑥1𝑦1−(∑𝑥1)(∑𝑦1)

√{𝑛∑𝑥𝑖2−(∑𝑥𝑖)2}{ 𝑛∑𝑦𝑖2(∑𝑦𝑖)2}

Besarnya Koefisien Korelasi adalah -1 ≤ 0 ≤1, dengn kriteria sebagai

berikut :

a. Jika r = -1 atau mendekati-1, maka terdapat hubungan antara kedua variabel

kuat dengan arah yang berlawanan atau negatif.

Page 28: BAB III METODE PENELITIANrepository.stitradenwijaya.ac.id/316/4/bab3.pdf · 2019. 12. 12. · 50 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang

77

b. Jika r = 1 atau mendekati 1, maka terdapat hubungan antara kedua variabel

kuat dengan arah yang berlawanan atau positif.

c. Jika r = 0 atau mendekati 0, maka terdapat hubungan antara kedua variabel

sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali.

Untuk menginterprestasikan nilai koefisien yang diinginkan digunakan tabel

interprestasi sebagai berikut :

TABEL II

DERAJAT TINGKAT HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

Interval Tingkat hubungan

0,000 – 0,199

0,200 – 0,399

0,400 – 0,599

0,600 – 0,799

0,800 – 0,1000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat.

Sumber : Sugiyono (2008:214)

Data yang digunakan untuk pengujian hipotesis ini berasal dari variabel

(X) dan variabel (Y) yang pengukurannya menggunakan skala ordinal yaitu tingkat

pengukuran yang memungkinkan peneliti mengurutkan respondennya dari tingkat

yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi.