Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. LOKASI, POPULASI, DAN SAMPEL PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
Se-Kota Bandung, dengan jumlah sekolah yang dituju yaitu dua belas
sekolah.
2. Populasi Penelitian
Akdon (2008: 96) mengemukakan bahwa “populasi merupakan
objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-
syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.
Sesuai dengan permasalahan penelitian, yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah pegawai sekolah menengah kejuruan di Kota
Bandung, yang terdiri dari pegawai tata usaha dan unit kerja yang ada
dalam struktur organisasi sekolah. Adapun populasi seluruhnya
berjumlah 541 orang, sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jumlah Populasi
NO. Nama Sekolah Jumlah Unit
Kerja
Jml Pegawai pada
Unit Kerja
1. SMKN 1 Bandung 13 40
2. SMKN 2 Bandung 17 49
3. SMKN 4 Bandung 13 65
4. SMKN 5 Bandung 15 31
5. SMKN 6 Bandung 20 64
6. SMKN 7 Bandung 11 45
7. SMKN 8 Bandung 17 47
8. SMKN 9 Bandung 16 52
9. SMKN 10 Bandung 17 35
10. SMKN 11 Bandung 19 39
11. SMKN 12 Bandung 15 45
12. SMKN 15 Bandung 13 29
JUMLAH 541
47
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Sampel Penelitian
Menurut Akdon (2008: 98) “Sampel adalah bagian dari polpulasi
yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”.
Dengan kata lain, sampel merupakan contoh yang diambil dari sebagian
populasi penelitian, yang dapat mewakili populasi. Berkaitan dengan
teknik pengambilan sampel, Nasution (Akdon, 2008: 99) menyatakan
bahwa „mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel
akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teorinya, oleh desain penelitiannya
serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya‟. Oleh karena itu, untuk
memperoleh data dan informasi dalam penelitian, cukup mengambil
sampel yang mewakilinya.
Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu
menggunakan rumus dari Taro Yamane (Akdon, 2008: 107), yaitu:
dimana:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d2
= presisi yang ditetapkan (0,1)
maka,
n = N___
N. d2
+ 1
n = ____541_____
541. (0,1)2 + 1
n = ____541_____
541. (0,01) + 1
n = __41___
n = N___
N. d2
+ 1
48
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5,41 + 1
n = _541_
6,41
n = 84, 399375975
n = 84 (dibulatkan)
Berdasarkan penghitungan diatas, maka jumlah sampel yang
ditetapkan pada penelitian ini berjumlah 84 responden. Adapun untuk
menentukan sampel dari masing-masing sekolah, digunakan rumus
proporsional random sampling yang dikemukakan oleh Sugiyono dalam
Akdon (2008: 108), yaitu:
dimana:
ni = jumlah sampel menurut stratum
n = jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah populasi menurut stratum
N = jumlah populasi seluruhnya
ni = Ni . n
N
49
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara lebih rinci, diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Perhitungan Besaran Sampel
Berdasarka teknik proporsional random sampling
NAMA SEKOLAH Ni ni = Ni . n
N SAMPEL
SMKN 1 BANDUNG 40 40/ 541 x 84 = 6,21 6
SMKN 2 BANDUNG 49 49/541 x 84 = 7,60 8
SMKN 4 BANDUNG 65 65/ 541 x 84 = 10,09 10
SMKN 5 BANDUNG 31 31/ 541 x 84 = 4,81 5
SMKN 6 BANDUNG 64 64/ 541 x 84 = 9,93 10
SMKN 7 BANDUNG 45 45/ 541 x 84 = 6,98 7
SMKN 8 BANDUNG 47 47 / 541 x 84 = 7,29 7
SMKN 9 BANDUNG 52 52/ 541 x 84 = 8,17 8
SMKN 10 BANDUNG 35 35/ 541 x 84 = 5,43 5
SMKN 11 BANDUNG 39 39/ 541 x 84 = 6,05 6
SMKN 12 BANDUNG 45 45/ 541 x 84 = 6,73 7
SMKN 15 BANDUNG 29 29/ 541 x 84 = 4,502 5
Jumlah 541 84
B. DESAIN PENELITIAN
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian,
agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis dan
efektif.
Menurut Nasution (2009:23) menjelaskan bahwa ”Desain penelitian
merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar
dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.”
Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses
50
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada
desain penelitian yang telah dibuat.
Desain penelitian ini memberikan deskripsi atau gambaran agar
memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian sehingga jelas apa yang
menjadi fokus penelitiannya. Desain penelitian ini memaparkan populasi,
metodologi yang digunakan, jumlah sampel, prosedur pengumpulan data,
cara menganalisis data, kesimpulan dan lain sebagainya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh komitmen pegawai terhadap efektifitas penerapan SMM ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-kota Bandung. Fokus penelitian mengenai
komitmen karyawan meliputi :
1) Komponen afektif yang berkaitan dengan emosional, identifikasi, dan
keterlibatan pegawai di dalam suatu organisasi
2) Komponen continuance berkaitan dengan persepsi pegawai tentang
kerugian yang akan dihadapinya jika meninggalkan organisasi.
3) Komponen normatif yang berkaitan dengan perasaan pegawai tentang
kewajiban yang harus diberikan kepada organisasi
Sedangakan efektifitas penerapan SMM ISO 9001:2008 berfokus
pada:
1) Kepemimpinan
2) Keterlibatan Personel
3) Pendekatan Proses
4) Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen
5) Peningkatan Terus-Menerus
6) Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan
7) Fokus Pelanggan
8) Hubungan Pemasok yang Saling Menguntungkan
Penelitian ini dilaksanakan di Seluruh SMK Negeri Sekota Bandung
yang sudah menerapkan SMM ISO 9001:2008,dengan jumlah sekolah yang
51
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadi objek penelitian sebanyak 12 sekolah. Jumlah guru SMK Negeri
Sekota Bandung seluruhnya sebanyak 541orang. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik sampling jenuh karena jumlah populasi relatif kecil.
“Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2011: 118). Istilah lain dari sampling
jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran
mengenai permasalahan pada saat penelitian dilakukan. Teknik pengumpulan
data dengan menggunakan instrumen angket tertutup. Analisis data
dilakukan setelah seluruh data terkumpul.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penelitian ini menggunakan
desain survey. Nasution (2009:250) mengemukakan bahwa: “Desain survey
bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya
besar, dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi itu.” Untuk
pengumpulan data, peneliti menggunakan angket atau disebut juga kuesioner.
Setelah data diperoleh, maka peneliti dapat menguji kebenaran hipotesis.
C. METODE PENELITIAN
Sugiyono (2011:3) mengemukakan bahwa: “Metode penelitian
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.”
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengadakan penelitian. Metode penelitian yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
1. Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi pada masa sekarang.
Hal ini, sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sudjana dan
Ibrahim (2001:64) mengenai penelitian deskriptif ini yaitu :
52
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian, yang terjadi pada
saat sekarang. Dengan perkataan lain, bahwa penelitian deskriptif
mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-
masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian
dilaksanakan.
Dengan demikian yang disebut dengan metode deskriptif adalah
suatu cara dalam penelitian yang berusaha menggambarkan dan berusaha
memecahkan permasalahan mengenai berbagai peristiwa yang sedang
terjadi sekarang ini. Dengan demikian, dalam penelitian ini menggunakan
metode deskriptif, yang bertujuan untuk mengkaji permasalahan aktual
yang terjadi pada masa sekarang, yaitu Pengaruh Penilaian Kinerja
terhadap Disiplin Kerja Pegawai di bidang Pendidikan Dasar Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
2. Pendekatan Kuantitatif
Sugiyono (2011:14) menjelaskan tentang metode penelitian
kuantitatif, sebagai berikut:
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif /statisik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.”
Definisi pendekatan kuantitatif lebih difokuskan pada sistem
pengumpulan dan pengolahan yang menggunakan angka-angka.
Pada pendekatan ini mengutamakan nilai-nilai matematis, terencana
dan keakuratan dalam memecahkan permasalahan serta membuktikan
hipotesis penelitian. Dengan pertimbangan tersebut dalam penelitian ini
digunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan untuk lebih terencana,
cermat dan pengumpulan data yang sistematis terkontrol sehingga hasil
dari pembuktian hipotesis dapat jelas dengan hitungan statistik.
53
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. DEFINISI OPERASIONAL
1. Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Pengaruh adalah daya
yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.” Dari sumber
yang sama dikemukakan pula oleh Surakhmad bahwa “Pengaruh adalah
kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam
yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di
sekelilingnya”. Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan, yang
dimaksud dengan pengaruh adalah daya atau kekuatan yang dimiliki
suatu benda atau orang yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya.
Dalam penelitian ini, yang dimaksud kontribusi yaitu komitmen
pegawai terhadap efektifitas sistem mnajemen mutu ISO 9001: 2008
pada SMK negeri di Kota Bandung.
2. Komitmen Pegawai
Menurut Mahis dan Jackson (2000) dalam Sopiah (2008 : 155)
memberikan definisi, „Organizational Commitment is the degree to
which employees believe in and accept organizational goals and desire
to remain with the organization‟. (Komitmen organisasional adalah
derajat yang mana karyawan percaya dan menerima tujuan-tujuan
organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan
organisasi).
Adapun yang dimaksud komitmen pegawai dalam penelitian ini
adalah sebuah kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan
dimana seseorang pegawai dapat bertahan dengan kesetiaannya demi
kepentingan sekolah sehingga terbentuk sebuah loyalitas sehingga
membuat seseorang dapat bertahan untuk memelihara keanggotaannya
disekolah.
3. Efektifitas
54
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Robbins dalam Tika P. (2008:129) memberikan definisi efektivitas
sebagai tingkat pencapaian organisasi dalam jangka pendek dan jangka
penjang. Maksudnya adalah efektivitas merupakan suatu standar
pengkuran untuk menggambarkan tingkat keberhasilan suatu organisasi
dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam penelitian yang dimaksud efektifitas adalah pencapaian
secara tepat dari program SMM ISO 9001:2008 sesuai dengan prinsip-
prinsip yang ada,dan sekolah menjalankan dengan baik.
4. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008
ISO 9001:2008 adalah standar international yang digunakan untuk
menetapkan kebijakan dan sasaran mutu (quality objective) serta
pencapaiannya yang bisa diterapkan dalam setiap jenis
organisasi/perusahaan berdasarkan persyaratan delapan klausul ISO
9001:2008:
1) Ruang lingkup
2) Rujukan normatif
3) Istilah dan definisi
4) Sistem manajemen mutu
5) Tanggung jawab manajemen
6) Manajemen sumber daya
7) Realisasi produk
8) Pengukuran, Analisis dan Peningkatan.
Dalam penelitian yang dimaksud SMM ISO 9001:2008 adalah
sistem manajemen yang diterapkan sekolah dengan berorientasi mutu dan
sesuai dengan standar internasional.
E. INSTRUMEN PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2011:148) “Instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.”
55
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
tujuan menghasilkan data yang akurat, maka setiap instrumen harus
mempunyai skala. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (2011:134)
bahwa: “Dengan skala pengukuran ini, maka variabel yang diukur dengan
instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih
akurat, efisien dan komunikatif”.
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa angket.
Sugiyono (2011: 199) menyatakan bahwa “kuesioner (angket) merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
Secara lebih rinci, angket dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup.
Seperti yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 132) bahwa
angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam
bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih
satu jawaban yang sesuai dengan karakterisik dirinya dengan cara
memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist ().
1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel X
(Komitmen Pegawai) dan variabel Y (Efektifitas Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001: 2008). Adapun yang menjadi sumber data dalam
penelitian ini adalah pegawai tata usaha dan unit kerja yang ada dalam
struktur organisasi sekolah untuk memberikan gambaran terkait variabel-
variabel yang diteliti.
2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian
Untuk mengukur masing-masing variabel, disusun dua format
instrumen penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti, yaitu
format instrumen variabel X dan variabel Y. Teknik pengukuran kedua
variabel dilakukan dengan mengunakan Skala Likert. “Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial” (Sugiyono, 2011: 134).
56
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam pengukuran dengan menggunakan Skala Likert, masing-masing
variabel penelitian dijabarkan menjadi indikator yang akan dijadikan titik
tolak dalam merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan. Skala
Likert yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah empat gradasi atau
skala yang masing-masing memiliki skor untuk kepentingan analisis
kuantitatif. Adapun analisis jawaban yang digunakan dalam Skala Likert,
tertera dalam tabel berikut:
Tabel 3.3
Tabel Skala Likert
Analisis Jawaban Skor
Selalu (SL) 4
Sering (SR) 3
Kadang-kadang (KD) 2
Tidak Pernah (TP) 1
3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Kisi-kisi instrumen penelitian sangat dibutuhkan untuk
mempermudah penyusunan instrumen penelitian, karena akan terlihat
dimensi dan indikator dari masing-masing variabel yang selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan sebagai instrumen
penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat dua format kisi-kisi instrumen,
yaitu kisi-kisi instrumen variabel X dan kisi-kisi instrumen variabel Y,
yang terdapat dalam tabel dbawah ini:
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen
Variabel X = Komitmen Pegawai
57
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator No. Item
Variabel X
Komitmen
Pegawai
1. Komitmen efektif
(Affectif Commitment)
1. Hasrat untuk tetap
menjadi anggota
organisasi
1.
2. Adanya emosi untuk
bekerja keras
2.
3. Ingin bekerja pada
organisasi
3.
4. Tetap bekerja karena
adanya persahabatan
4.
5. Tetap bekerja karena
senang
5.
6. Tetap bekerja karena
bisa santai
6.
7. Tetap bekerja karena
bisa terlibat dalam
organisasi
7,8.
8. Tetap bekerja karena
suasana organisasi
9
9. Tetap bekerja karena
ada rasa puas ketika
bisa menyelesaikan
pekerjaan
10
10. Tetap bekerja karena
ada penghargaan dari
organisasi
11
11. Tetap bekerja karena
rasa memiliki
organisasi
12
12. Tetap bekerja karena
merupakan bagian
dari organisasi
13
2. Komitmen berkelanjutan
(continuance
comimitment)
1. Adanya hasrat untuk
bertahan hidup
14,15.
2. Tetap bekerja karena
gaji
16
3. Tetap bekerja karena
bonus
17
4. Tetap bekerja karena
adanya promosi
jabatan
18
5. Tetap bekerja karena
ada kesejahteraan
keluarga
19
6. Tetap bekerja karena
biaya hidup semakin
tinggi
20
58
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Tetap bekerja karena
ada kesempatan untuk
berkembang
21
8. Tetap bekerja karena
memang sudah tidak
ada alternatif
22
9. Tetap bekerja karena
alasan ekonomi
23
10. Tetap bekerja karena
memang tidak
mempunyai
keterampilan lain
24
3. Komitmen normatif
(Normative comimitment)
1. Tetap bertahan karena
merasa Tanggung
jawab pada pimpinan
25
2. Tetap bertahan karena
merasa punya
tanggung jawab pada
organisasi
26
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen
Variabel Y = Efektifitas Sistem Manajemen ISO 9001: 2008
Variabel Y
Efektifitas
Sistem
Manajemen
Mutu ISO
9001:2008
1. Fokus Pelanggan
1. Sekolah memahami
karateristik siswa
1
2. Sekolah memahami
kebutuhan siswa.
2
3. Sekolah memahami
keinginan siswa.
3
4. Mengukur kepuasan
pelanggan.
4
2. Kepemimpinan
5. Pimpinan harus
mampu menetapkan
tujuan organisasi.
5
6. Pimpinan harus
memelihara
lingkungan internal
organisasi dengan
baik.
6
7. Pimpinan harus
melibatkan anggota
organisasi secara
penuh dalam
mencapai tujuan-
tujuan organisasi.
7
59
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8. Pimpinan harus
mampu melakukan
komunikasi yang baik
dengan seluruh
karyawan.
8
3. Keterlibatan Personel
9. Semua karyawan
dilibatkan penuh
dalam kegiatan
organisasi.
9
10. Keterlibatan anggota
organisasi membuat
mereka menjadi
termotivasi dalam
bekerja.
10
11. Keterlibatan anggota
organisasi membuat
mereka lebih giat
dalam melakukan
inovasi agar tujuan-
tujuan organisasi
tercapai.
11
12. Keterlibatan anggota
organisasi membuat
mereka menjadi
bertanggung jawab
terhadap kinerja
mereka.
12
4. Pendekatan Proses
13. Metapkan tujuan yang
diperlukan untuk
menyerahkan hasil
yang sesuai dengan
persyaratan pelanggan
13,14
14. Menjalankan semua
proses yang telah
direncanakan.
15
15. Memantau dan
mengukur proses
terhadap kebijakan
tujuan dan persyaratan
bagi hasil belajar dan
melaporkan hasilnya.
16
16. Menindaklanjuti hasil
untuk membuat
perbaikan yang
diperlukan.
17
60
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Pendekatan Sistem
Terhadap
Manajemen
17. Menyusun suatu
sistem untuk mencapai
tujuan organisasi
dengan cara yang
paling efektif dan
efisien.
18
18. Memahami saling
ketergantungan antara
proses-proses sistem.
19
19. Memahami
kemampuan
organisasi dan
membentuk kendala
sumber daya sebelum
tindakan.
20
20. Terus menerus
memperbaiki sistem
melalui pengukuran
dan evaluasi.
21
6. Peningkatan Terus-
Menerus
21. Membuat perbaikan
berkesinambungan
dari produk, proses
dan sistem objektif
bagi setiap individu
dalam organisasi.
22
22. Mengenali ketidak
sesuaian dan
memperbainya.
23
7. Pendekatan Faktual
dalam Pembuatan
Keputusan
23. Memastikan bahwa
data dan informasi
yang cukup akurat dan
dapat diandalkan.
24
24. Membuat data dapat
diakses oleh mereka
yang
membutuhkannya.
25
8. Hubungan Pemasok yang
Saling Menguntungkan
25. Menetapkan
pengembangan
bersama dan kegiatan
perbaikan.
26
26. Berbagi informasi dan
rencana masa depan.
27
61
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. PROSES PENGEMBANGAN INSTRUMEN
Angket sebagai instrumen dalam penelitian ini, tidak langsung
digunakan untuk mengumpulkan data. Namun, diuji coba terlebih dahulu
untuk mengetahui tingkat akurasinya pada responden yang memiliki
karakteristik yang sama dengan objek penelitian. Kegiatan ini dilakukan
untuk menghindari kegagalan total pada pengumpulan data, karena instrumen
yang disiapkan namun belum diuji coba seringkali terdapat beberapa
kelemahan, baik dari segi bahasa maupun indikator masing-masing variabel.
Selain itu, yang terpenting dalam uji coba angket ini adalah mengetahui
tingkat validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian.
1. Pengujian Validitas
Arikunto (Akdon, 2008: 143) menjelaskan yang dimaksud dengan
validitas adalah „suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur. Sementara itu, Sugiyono (2011: 173)
menegaskan bahwa “instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunaka
untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.
Dalam penelitian ini, uji validitas yang digunakan adalah validitas
konstruk dan validitas isi. Uji validitas konstruk dilakukan dengan
berkonsultasi dengan para ahli, dalam hal ini dosen pembimbing.
Sedangkan uji validitas isi, dilakukan dengan membandingkan antara isi
instrumen dengan teori atau konsep yang relevan dengan variabel yang
diteliti serta melakukan konsultasi dengan para ahli (dosen pembimbing).
Pada dasarnya, uji validitas konstruk dan isi dilakukan menggunakan kisi-
kisi instrumen yang didalamnya terdapat teori atau konsep serta item-item
pernyataan sebagai penjabaran dari indikator variabel yang diteliti.
Adapun rumus yang digunakan dalam uji validitas instrumen ini
adalah Pearson Product Moment (Akdon, 2008: 144) sebagai berikut:
( ) ( )( )
√{ ( ) +*
( ) }
62
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
= koefisien korelasi
= jumlah responden
= jumlah perkalian X dan Y
= jumlah skor item
= jumlah skor total (seluruh item)
= jumlah skor-skor X yang dikuadratkan
= jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan
Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pernyataan. Hasil
koofisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien
korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
t = Nilai
r = Koefisien korelasi hasil
n = Jumlah responden
Hasil dari nilai dikonsultasikan dengan Distribusi (tabel t)
untuk = 0,05 dan dk = 11 – 2 = 9, dengan uji satu pihak, maka diperoleh
= 1,833.
Kaidah keputusan: Jika > berarti valid dan
< berarti tidak valid
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas
(rincian terlampir) dan juga dengan menggunakan bantuan program
Microsoft Exel 2007 untuk variabel X terdapat 25 item dan variabel Y 35
item.
Uji Validitas Variabel X (Komitmen Pegawai)
Tabel 3.6
√
√
63
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X
No.
Item
Koefisien
Korelasi
Harga
thitung
Harga
ttabel
Keterangan Keputusan
1. 0,931 7,649 1,833 Valid Diambil
2. 0,752 3,427 1,833 Valid Diambil
3. 0,931 7,649 1,833 Valid Diambil
4. 0,802 4,023 1,833 Valid Diambil
5. 0,925 7,238 1,833 Valid Diambil
6. 0,931 7,649 1,833 Valid Diambil
7. 0,633 2,452 1,833 Valid Diambil
8. 0,763 3,545 1,833 Valid Diambil
9. 0,909 6,548 1,833 Valid Diambil
10. 0,909 6,548 1,833 Valid Diambil
11. 0,912 6,685 1,833 Valid Diambil
12. 0,752 3,427 1,833 Valid Diambil
13. 0,898 6,122 1,833 Valid Diambil
14. 0,904 6,358 1,833 Valid Diambil
15. 0,722 3,130 1,833 Valid Diambil
16. 0,931 7,649 1,833 Valid Diambil
17. 0,739 3,291 1,833 Valid Diambil
18. 0,633 2,452 1,833 Valid Diambil
19. 0,633 2,655 1,833 Valid Diambil
20. 0,931 7,649 1,833 Valid Diambil
21. 0,538 1,916 1,833 Valid Diambil
22. 0,521 1,833 1,833 Valid Diambil
23. 0,616 2,348 1,833 Valid Diambil
24. 0,662 2,655 1,833 Valid Diambil
25. 0,732 3,219 1,833 Valid Diambil
Setelah dilakukan uji validitas angket variabel y, dapat disimpulkan
bahwa dari 22 item yang diujikan, semua item yang dinyatakan memiliki
validitas konstruksi yang baik.
Uji Validitas Variabel Y (Efektifitas Sistem Manajemen ISO 9001: 2008)
Tabel 3.7
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y
No.
Item
Koefisien
Korelasi
Harga
thitung
Harga
ttabel
Keterangan Keputusan
1. 0,852 4,901 1,833 Valid Diambil
2. 0,842 4,682 1,833 Valid Diambil
3. 0,683 2,809 1,833 Valid Diambil
4. 0,809 4,141 1,833 Valid Diambil
64
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. 0,828 4,441 1,833 Valid Diambil
6. 0,595 2,221 1,833 Valid Diambil
7. 0,873 5,386 1,833 Valid Diambil
8. 0,839 4,636 1,833 Valid Diambil
9. 0,842 4,682 1,833 Valid Diambil
10. 0,838 4,623 1,833 Valid Diambil
11. 0,915 6,832 1,833 Valid Diambil
12. 0,754 3,448 1,833 Valid Diambil
13. 0,868 5,245 1,833 Valid Diambil
14. 0,935 7,938 1,833 Valid Diambil
15. 0,659 2,633 1,833 Valid Diambil
16. 0,648 2,555 1,833 Valid Diambil
17. 0,825 4,391 1,833 Valid Diambil
18. 0,849 4,837 1,833 Valid Diambil
19. 0,849 4,837 1,833 Valid Diambil
20. 0,849 4,837 1,833 Valid Diambil
21. 0,776 3,701 1,833 Valid Diambil
22. 0,849 4,837 1,833 Valid Diambil
23. 0,529 1,874 1,833 Valid Diambil
24. 0,839 4,636 1,833 Valid Diambil
25. 0,528 1,869 1,833 Valid Diambil
26 0,849 4,837 1,833 Valid Diambil
27 0,619 2,368 1,833 Valid Diambil
Setelah dilakukan uji validitas angket variabel y, dapat disimpulkan
bahwa dari 27 item yang diujikan, semua item yang dinyatakan memiliki
validitas konstruksi yang baik.
2. Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen merupakan istilah yang dipakai untuk
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila
pengukuran diulang dua kali. Arikunto (2006:178) memaparkan bahwa
“Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik”.
Rumus yang digunakan sebagaimana dikemukakan Akdon (2008:
161) sebagai berikut:
[
] [
]
65
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
= Nilai Reliabilitas
= Jumlah varians skor tiap-tiap item
= Varians total
= Jumlah item.
Kemudian di uji dengan kriteria: jika > dari dengan
dk= (n-1) pada tingkat kepercayaan 95% maka variabel tersebut
reliabel.
Reabilitas variabel X (Iklim Organisasi). Dari hasil
perhitungan (terlampir) nilai reabilitas variabel X diperoleh harga
= 1,009 dan = 0,666. Dengan taraf signifikansi 5%. Artinya
> . Berdasarkan hal tersebut maka data dari variabel iklim
organisasi adalah reliabel.
Reabilitas variabel Y (Kinerja Pegawai). Dari hasil
perhitungan (terlampir) nilai reabilitas variabel X diperoleh harga
= 0,98 dan = 0,666. Dengan taraf signifikansi 5%. Artinya
> . Berdasarkan hal tersebut maka data dari variabel iklim
organisasi adalah reliabel. Hasil uji coba reliabilitas dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Coba Reliabilitas Variabel X (Iklim Organisasi) dan Variabel Y (Kinerja
Pegawai)
Variabel Distribusi Data Keterangan
Hitung Tabel
X 0,87 0,666 Reliabel
Y 0,97 0,666 Reliabel
Hasil perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel
2010
66
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data merupakan sebuah prosedur untuk memperoleh
data dalam usaha pemecahan permasalahan dengan menggunakan teknik-
teknik tertentu, sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dan benar-
benar relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
Adapun teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh
dan mengumpulkan informasi dan keterangan-keterangan mengenai objek
penelitian.
Sugiyono (2011:137) mengungkapkan bahwa “Pengumpulan data
dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara”.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
teknik kuesioner (angket) dan studi dokumentasi.
1. Angket (Kuesioner)
Angket (kuesioner) merupakan daftar tertulis yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden sehingga
diperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sugiyono
(2011:142) mendefinisikan angket sebagai teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Adapun instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala (1-5).
2. Metode Dokumentasi
“Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006:
231)”.Hadari (1993: 133) mengemukakan bahwa “dalam penelitian
kuantitatif, teknik dokumentasi berfungsi untuk menghimpun secara
kolektif bahan-bahan yang digunakan didalam kerangka/landasan teori,
penyusunan kerangka konsep, dan perumusan hipotesa secara tajam”.
67
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi dokumentasi dibutuhkan untuk menunjang kelengkapan data-data
serta membantu dalam mempertajam kesimpulan yang akan diambil,
dengan memperoleh data langsung dari tempat penelitian, buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan atau kebijakan, laporan kegiatan, serta sumber
data lainnya yang relevan dengan penelitian.
H. ANALISIS DATA
Data yang terkumpul tidak akan memberikan banyak makna jika data
tersebut disajikan dalam bentuk data mentah, tidak dianalisis. “Analisis data
merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan
dilakukan analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna
dalam memecahkan masalah penelitian” Nazir( 2003: 346). Dengan
melakukan analisis data, dapat diperoleh kesimpulan atas generalisasi
masalah yang diteliti, baik berupa implikasi-implikasi maupun rekomendasi
untuk kebijakan selanjutnya. Adapun tahapan analisis data, sebagai berikut:
1. Seleksi Angket
Seleksi angket dilakukan setelah data terkumpul. Seleksi angket
merupakan kegiatan awal dalam analisis data, yakni memeriksa
kelengkapan angket yang telah terkumpul setelah disebarkan. Kegiatan
ini penting dilakukan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah
terkumpul siap untuk diolah lebih lanjut. Adapun langkah-langkah dalam
tahap seleksi angket, yaitu:
Memeriksa jumlah angket yang terkumpul sesuai dengan responden
penelitian.
Memeriksa apakah semua pernyataan dijawab sesuai petunjuk yang
diberikan.
Memeriksa apakah data yang telah terkumpul tersebut layak untuk
diolah. Data dinyatakan layak diolah jika data tersebut telah
memenuhi kelengkapan seperti yang dipaparkan pada poin-poin
diatas.
68
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Klasifikasi Data
“Klasifikasi data merupakan usaha menggolongkan,
mengelompokkan, dan memilah data berdasarkan pada klasifikasi
tertentu yang telah dibuat dan ditentukan oleh peneliti” (Akdon, 2008:
180).
Pada tahap ini, data diklasifikasikan berdasarkan varabel
penelitian, yaitu variabel X dan variabel Y. Kemudian dilakukan
pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan. Pengklasifikasiaan ini dilakukan untuk mengetahui
kecenderungan skor-skor responden terhadap dua variabel yang diteliti.
Kriteria yang digunakan dalam pemberian skor ini yaitu menggunakan
Skala Likert. Jumlah skor yang diperoleh dari responden merupakan skor
mentah dari setiap variabel yang berfungsi sebagai sumber pengolahan
data selanjutnya.
3. Pengolahan Data
“Pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan” (Akdon, 2008: 180). Adapun tahapan-tahapan dalam
pengolahan data dalam penelitian ini, yaitu:
a. Uji Kecenderungan Umum Skor Responden masing-masing
Variabel dengan rumus Weighted Means Score (WMS)
Teknik WMS digunakan untuk menghitung kecenderuangan
rata-rata variabel penelitian dan untuk menentukan gambaran atau
kecenderungan umum responden pada variabel penelitian.
Perhitungan ini dimaksudkan untuk menentukan kedudukan setiap
item sesuai dengan kriteria atau tolok ukur yang telah ditentukan.
Adapun rumus WMS, sebagai berikut:
Keterangan: N
XX
69
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= rata-rata skor responden
X = jumlah skor dari jawaban responden
N = jumlah responden
Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan aplikasi
SPSS versi 17.0 for Windows untuk mengetahui gambaran deskriptif
hasil pengolahan data masing-masing variabel serta menggunakan
bantuan aplikasi Ms. Excel. Adapun langkah-langkah yang ditetapkan
dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus WMS, sebagai
berikut:
1) Memberikan bobot nilai pada setiap alternatif jawaban dengan
menggunakan Skala Likert yang nilainya 1 sampai 4.
2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih.
3) Menjumlahkan jawaban dari setiap responden untuk setiap item
dan langsung dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.
4) Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing
kolom.
5) Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan
kriteria konsultasi hasil perhitungan WMS, sebagai berikut:
Tabel 3.8
Kriteria Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
6) Mencocokan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria
masing-masing untuk menentukan dimana letak kedudukan setiap
variabel atau dengan kata lain mengetahuai arah kecenderungan
masing-masing variabel.
Nilai Keterangan Penafsiran
3,00 – 4,00 Sangat Baik Selalu (SL)
2,00 – 3,00 Baik Sering (SR)
1,00 – 2,00 Cukup Kadan-kadang (KD)
0,00 – 1,00 Rendah Tidak Pernah (TP)
70
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas distribusi data dilakukan untuk mengetahui
tingkat normalitas distribusi data. Selaai itu,uji normalitas distribusi
data ini berguna untuk menetukan secara lebih lanjut teknik analisis
apa yang akan digunkan. Bila distribusi data membentuk distribusi
normal maka teknik analisis statistik parametrik yang akan digunakan.
Sebaiknya, jika distribusi data membentuk distribusi yang tidak
normal, maka teknik analisis statistik non paramatrik yang akan
digunakan. Rumus yang digunakan adalah rumus Chi-kuadrat (x2)
sebagai berikut :
fe
fefo 22 )(
x
(Sugiono, 2006: 104)
x2 = Nilai chi-kuadrat
fo = frekuaensi yang diobservasi (frekuensi empiris)
fe = frekuensi tang diharapkan (frekuensi teoritis)
Dalam penelitian ini untuk perhitungan uji normalitas data
dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for Windows dengan
uji Kolmogrov-Smirnov. Adapun dasar pengambilan keputusan teknik
pengujian normalitas yang dicontohkan adalah teknik Liliefors
(Wijaya, 2000:42) dengan hipotesis pengujian sebagai berikut:
Ho: Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal.
Ha: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji
normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom
signifikansi (Sig.). Untuk menetapkan kenormalan,kriteria yang
berlaku adalah sebagai berikut:
1) Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya α = 0.05;
2) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh;
71
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Jika signifikansi yang diperoleh >α , maka sampel berasal dari
populasi yangberdistribusi normal;
4) Jika signifikansi yang diperoleh <a , maka sampel bukan berasal
dari populasi yang berdistribusi normal.
Adapun langkah-langkah untuk mencari uji normalitas dengan
bantuan SPSS 17.0 for Windows dengan uji Kolmogorov-Smirnov
adalah sebagai berikut:
1) Buka program SPSS;
2) Masukan data mentah variabel X dan variabel Y;
3) Pilih analyze;
4) Pilih Descriptive Statistics;
5) Pindahkan kedua veriabel ke kolam Dependent List;
6) Pilih Plots;
7) Pilih (Checklist)Normality Plots with Test, lalu Continue;
8) Terakhir Ok.
4. Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Analisis Korelasi
Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat
hubungan antara variabel X dan variabel Y. Berdasarkan hasil uji
normalitas data, bahwa menghasilkan data variabel X dan variabel Y
berdistribusi tidak normal sehingga ukuran yang digunakan untuk
mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik non
parametrik dengan teknik Korelasi Spearman Rhank .
Koefesien Korelasi Spearman Rank: berfungsi untuk
mengukur derajat hubungan antara dua variabel, yaitu variabel X dan
variabel Y jika sekurang-kurangnya tercapai pengukuran data ordinal
pada statistik non parametrik
Langkah-langkah dalam mengukur rumus Koefesien Korelasi
Rank Spearman: , adalah sebagai berikut :
72
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Memberikan rangking, observasi-observasi pada masing-
masing variabel X dan variabel Y hingga N (N adalah jumlah data
obeservasi)
2) Menentukan perbedaan harga untuk setiap subjek
dengan cara mengurangkan rangking Y pada rangking X. Kemudian
kaudratkan harga untuk memperoleh harga dan untuk
selanjutnya jumlahkan semua harga itu.
3) Selanjutnya data yang telah di ranking dimasukan kedalam
rumus korelasi Spearman rank. Adapun rumusnya sebagai berikut:
(Sugyiono,2004: 255)
Keterangan :
= koefesien korelasi rank spearman
= selisih rangking variabel X dan variabel Y
= kuadrat selisih rangking
Namun, dalam pengujian koefisien korelasi pada penelitian
ini menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. Adapun
ketentuannya sebagai berikut:
1) Mengajukan hipotesis yaitu:
Ho : Tidak ada pengaruh yang postif dan signifikan antara iklim
kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai.
Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara antara
iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai.
Untuk mendapatkan hasil hasil analisis korelasi, di bawah ini
diuraikan langkah-langkahnya, sebagai berikut:
a) Buka file data SPSS;
73
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Pada halaman Data View ketikan nilai-nilai variabel X dan Y;
c) Pada kolom Name ketikan simbol dari variabel X dan Y, pada
kolom Label kerikan nama variabel X dan Y;
d) Kemudian klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan
pilih Bivariate;
e) Sorot dan pilih variabel X dan Y lalu pindahkan ke kotak
variabel;
f) Pilih (Checklist) pada kotak Spearman;
g) Klik Option dan tandai pilihan pada kotak Mean and Standart
Deviation. Klik Continue;
h) Klik Ok, maka hasilnya akan muncul.
i) Kemudian lihat output dan konsultasikan dengan melihat tabel
interpretasi koefisien korelasi.
2) Pengambilan keputusan
Sugiyono (2011:183) menyatakan “Apabila signifikasi di
bawah atau sama dengan 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.”.
Maka, jika nilai signifikasi ≥ 0,05 maka Ho diterima artinya
terdapat pengaruh antara iklim kerja organisasi terhadap disiplin
kerja pegawai, dan jika nilai signifikasi ≤ 0,05 maka Ha diterima
dan Ho ditolak artinya tidak terdapat pengaruh antara iklim kerja
organisasi terhadap disiplin kerja pegawai. Adapun langkah
selanjutnya yaitu menafsirkan besaran koefisien korelasi dengan
tabel kriteria harga koefisien korelasi dari Akdon (2008: 188) yaitu
sebagai berikut:
Tabel 3.9
Kriteria Harga Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
74
Shandy Fauzan, 2014
Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat rendah
b. Uji Signifikansi
Uji signifikansi bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi
keterkaitan antara variabel X dan variabel Y. Rumus yang digunakan
untuk uji signifikansi seperti yang dikemukakan oleh Riduwan dan
Akdon (2010: 127):
Keterangan:
t = Nilai
= Nilai koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
Kriteria pengujian terhadap uji satu pihak dengan derajat
kebebasan (dk = n-2) pada tingkat signifikansi tertentu. Kaidah
pengujian adalah jika hasil konsultasi harga thitung ≥ ttabel, maka Ho
ditolak dan Ha diterima, dapat dikatakan bahwa keofisien korelasi
antara variabel X dan Y adalah signifikan. Tetapi jika thitung ≤ ttabel,
maka Ho diterima dan Ha ditolak, dapat dikatakan bahwa koefisien
korelasi antara variabel X dan variabel Y tidak signifikan.
c. Uji Koefisien Determinasi
Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk
mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk
mengujinya dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon
(2008: 188) sebagai berikut:
√
√