8/18/2019 Bab II.doc Anestesi Umum
1/10
BAB II
2.1 ANESTESI UMUM
2.1.1 DEFINISI
Anestesi umum (general anestesi) atau bius total disebut juga dengan nama
narkose umum (NU). Anestesi umum adalah meniadakan nyeri secara sentral
disertai hilangnya kesadaran yang bersifat reversibel). Anestesi umum biasanya
dimanfaatkan untuk tindakan operasi besar yang memerlukan ketenangan pasien
dan waktu pengerjaan lebih panjang, misalnya pada kasus bedah jantung, pengangkatan batu empedu, bedah rekonstruksi tulang, dan lainlain.
!ara kerja anestesi umum selain menghilangkan rasa nyeri, menghilangkan
kesadaran, dan membuat amnesia, juga merelaksasi seluruh otot. "aka, selama
penggunaan anestesi juga diperlukan alat bantu nafas, selain deteksi jantung untuk
meminimalisasi kegagalan organ vital melakukan fungsinya selama operasi
dilakukan.
2.1.2 KLASIFIKASI STATUS FISIK
Untuk menentukan prognosis A#A (American #ociety of Anesthesiologists)
membuat klasifikasi berdasarkan status fisik pasien pra anestesi yang membagi
pasien kedalam $ kelompok atau kategori sebagai berikut%
a. A#A &, yaitu pasien dalam keadaan sehat yang memerlukan operasi.
b. A#A &&, yaitu pasien dengan kelainan sistemik ringan sampai sedang baik
karena penyakit bedah maupun penyakit lainnya. !ontohnya pasien batu
ureter dengan hipertensi sedang terkontrol, atau pasien apendisitis akut
dengan lekositosis dan febris.
c. A#A &&&, yaitu pasien dengan gangguan atau penyakit sistemik berat yang
diaktibatkan karena berbagai penyebab. !ontohnya pasien apendisitis
perforasi dengan septi semia, atau pasien ileus obstruksi dengan iskemia
miokardium.
d. A#A &', yaitu pasien dengan kelainan sistemik berat yang secara langsung
mengancam kehiduannya.
8/18/2019 Bab II.doc Anestesi Umum
2/10
e. A#A ', yaitu pasien tidak diharapkan hidup setelah jam walaupun
dioperasi atau tidak. !ontohnya pasien tua dengan perdarahan basis krani
dan syok hemoragik karena ruptura hepatik.
*lasifikasi A#A juga dipakai pada pembedahan darurat dengan
mencantumkan tanda darurat (+ emergency), misalnya A#A - + atau &&& +.
2.1.3 STADIUM ANESTESI
#tadium anestesi dibagi dalam yaitu%
a. #tadium & (stadium induksi atau eksitasi volunter)
imulai dari pemberian agen anestesi sampai menimbulkan hilangnya
kesadaran. /asa takut dapat meningkatkan frekuensi nafas dan pulsus,
dilatasi pupil, dapat terjadi urinasi dan defekasi.
b. #tadium && (stadium eksitasi involunter)
imulai dari hilangnya kesadaran sampai permulaan stadium pembedahan.
0erjadi eksitasi dan gerakan yang tidak menurut kehendak, pernafasan
tidak teratur, inkontinensia urin, muntah, midriasis, hipertensi, dan
takikardia.
c. #tadium &&& (pembedahan1operasi)
0erbagi dalam 2 bagian yaitu3
• 4lane & yang ditandai dengan pernafasan yang teratur dan terhentinya
anggota gerak. 0ipe pernafasan thoracoabdominal, refleks pedal masih
ada, bola mata bergerakgerak, palpebra, konjuctiva dan kornea
terdepresi.
• 4lane &&, ditandai dengan respirasi thoracoabdominal dan bola mata
ventro medial semua otot mengalami relaksasi kecuali otot perut.
• 4lane &&&, ditandai dengan respirasi regular, abdominal, bola mata
kembali ke tengah dan otot perut relaksasi. #tadium &' (paralisis
medulla oblongata atau overdosis),ditandai dengan paralisis otot dada,
pulsus cepat dan pupil dilatasi. 5ola mata menunjukkan gambaran
seperti mata ikan karena terhentinya sekresi lakrimal.
8/18/2019 Bab II.doc Anestesi Umum
3/10
2.1.4 PREMEDIKASI
premedikasi ialah pemberian obat - jam sebelum induksi anestesia dengan
tujuan untuk melancarkan induksi, rumatan dan bangun anestesia diantaranya%
a. "eredakan kecemasan dan ketakutan
b. "emperlancar induksi anestesia
c. "engurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus
d. "eminimalkan jumlah obat anestetik
e. "engurangi mualmuntah pasca bedah
f. "enciptakan amnesia
g. "engurangi isi cairan lambung
h. "engurangi refleks yang membahayakan
4ramedikasi yang digunakan adalah%
a. 6ndansetron, ialah suatu antagonis $702 yang sangat selektif yang
dapat menekan mual dan muntah.
b. /anitidin, (gol. Antagonis /eseptor 7) yang bermanfaat untuk
mengurangi produksi asam lambung.
c. #ulfas atropine, obat ini berfungsi untuk menekan sekresi saliva, mukus
bronkus dan keringat. #ulfas atropine merupakan antimuskarinik yang
bekerja pada alat yang dipersarafi serabut pascaganglion kolinergik.
2.1.5 ANALGETIK
6batobat analgesik digunakan sebagai bagian dari teknik anestesi untuk
menghilangakan nyeri, mengurangi respon autonom terhadap pembedahan , dan
memungkinkan pemberian konsentrasi obat inhalasi dan &' yang lebih rendah
dalam pemeliharaan anestesi.
6bat analgetik yang paling sering digunakan adalah agonis murni seperti morfin
dan fentanyl. *elompok obat ini efek klasik opioid seperti analgesia, euforia,
sedasi, depresi ventilasi, dan ketergantungan fisik. 6pioid memiliki kisaran efek
samping yang tidak diinginkan termasuk mual, muntah, depresi nafas, dan
kelambatan pengosongan lambung.
8/18/2019 Bab II.doc Anestesi Umum
4/10
Tabel. Agoni !"ioi# M$%ni &ang #ig$na'an "a#a Ane(ei
!ba( R$(e
Pe)be%ian
Doi Ke*e"a(an
!ne(
D$%ai Ke%+a
,Meni(-
"orfin &" 8,8,2 mg1kg 828 mnt 98-8
&' 8,-8,-$ mg1kg $-8 mnt $98
:entanyl &' - ;g1kg 2 mnt 828
Alfentanil &' -8 ;g1kg 2898 dtk $-8
4ethidine &" - mg1kg -$8 mnt 2898
2.1. INDUKSI DAN RUMATAN ANESTESIA
Agar anestesi umum dapat berjalan dengan sebaik mungkin, pertimbangan
utamanya adalah memilih anestetika ideal. 4emilihan ini didasarkan pada
beberapa pertimbangan yaitu keadaan penderita, sifat anestetika, jenis operasi
yang dilakukan, dan peralatan serta obat yang tersedia.
#ifat anestetika yang ideal antara lain mudah didapat, murah, tidak
menimbulkan efek samping terhadap organ vital seperti saluran pernapasan atau
jantung, tidak mudah terbakar, stabil, cepat dieliminasi, menghasilkan relaksasi
otot yang cukup baik, kesadaran cepat kembali, tanpa efek yang tidak diinginkan).
6bat anestesi umum yang ideal menurut Norsworhy mempunyai sifatsifat antara
lain % pada dosis yang aman mempunyai daya analgesik relaksasi otot yang cukup,
cara pemberian mudah, mula kerja obat yang cepat dan tidak mempunyai efek
samping yang merugikan. #elain itu obat tersebut harus tidak toksik, mudah
dinetralkan, mempunyai batas keamanan yang luas, tidak dipengaruhi oleh variasi
umur dan kondisi pasien.
&nduksi anestesia ialah tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi
tidak sadar, sehingga memungkinkan dimulainya anestesia dan pembedahan.
&nduksi anestesia dapat dikerjakan secara intravena, inhalasi, itramuskular atau
rektal.
a. INDUKSI INTRA/ENA
&nduksi intravena paling banyak dikerjakan dan digemari, apalagi sudah
terpasang jalur vena, karena cepat dan menyenangkan. &nduksi intravena
hendaknya dikerjakan dengan hatihati, perlahanlahan, lembut dan
8/18/2019 Bab II.doc Anestesi Umum
5/10
terkendali. 6bat induksi bolus disuntikkan dalam kecepatan antara 2898
detik.
Tabel. !ba(0!ba( In#$'i Ane(eia
6bat osis
&nduksi
(mg1kg)
*ecepatan
&nduksi
(dtk)
urasi
*erja
(mnt)
+fek pada
!'#
+fek pada /# +fek pada ##4
4ropofol ,$ 28$ < 7ipotensi Apnea hingga
98 s, penekanan
ventilasi
4enurunan
!5: dan 0&*
+tomidate 8,8,2 28$ 29 +fek
depresi
relatif
lebih
sedikit
4enekanan
ventilasi
4enurunan
!5: dan 0&*,
antikonvulsan
0hiopentone 9 828 =-8 7ipotensi Apnea,
penekanan
ventilasi
4enurunan
!5: dan 0&*,
antikonvulsan
*etamin - $8
8/18/2019 Bab II.doc Anestesi Umum
6/10
Tabel. !ba( Ane(ei Inalai
#enyawa +fek pada !'# +fek pada /# +fek pada ##4
#evoflurance 54 menurun, vasodilatsi "enekan
ventilasi
+fek min pada
!5:
esiflurane 54 menurun, 7/
meningkat
"enekan
ventilasi
+fek min pada
!5:
&soflurane 54 menurun, 7/
meningkat, vasodilatasi
"enekan
ventilasi
0&* dan !5:
sedikit meningkat
7alothane 54 menurun,
vasodilatasi, depresi
miokardium
"enekan
ventilasi
!5: dan 0&*
meningkat
+nflurane 54 menurun "enekan
ventilasi
!5: dan aktivasi
++ meningkat
*. RUMATAN ANESTESI
/umatan anestesia dapat dikerjakan dengan cara intravena (intravena
total), inhalasi, atau dengan campuran campuran intravena inhalasi.
2.1. MUSLE RELAANT
6bat ini bekerja dengan cara mencegah interaksi asetilcolin dengan
reseptor pascasinaps (nikotinik) dilempeng motorik pada membran otot.
a. "uscle relaBant secara depolarisasi
#atusatunya obat jenis ini adalah suBamethonium. 0ersedia dalam bentuk
siap pakai ($8 mg1mC, mC ampule). osis dewasa -,$ mg1kg &'. #etelah
penyuntikan, terdapat periode pendek fasikulasi otot karena membran otot
mengalami depolarisasi, diikuti dengan paralisis otot dalam 898 detik.
b. "uscle relaBant non depolarisasi
Tabel. !ba( M$*le Rela6an( Non De"ola%iai
6bat osis
untuk
osis
4emeliharaan
Daktu
&ntubasi
urasi
*erja
+fek #istemik
8/18/2019 Bab II.doc Anestesi Umum
7/10
&ntubasi
Atracurium 8,$8,9
mg1kg
8,-$8,
mg1kg
=8-8 dtk 8$ mnt 4elepasan
histamin
kutaneus,54
menurun
/ocuronium 8,$8,9
mg1kg
8,-$8,
mg1kg
=8-88 dtk 828 mnt +fek min
'ecuronium 8,- mg1kg 8,88,82
mg1kg
=8-8 dtk -$8 mnt +fek "in
"ivacurium 8,-$8,
mg1kg
8,- mg1kg -88-8dtk -8-$ mnt osis besar
menyebabkan
pelepasan
histamin
4ancuronium 8,- mg1kg 8,8-$ mg1kg -8-$8dtk 2$$ mnt 54 meningkat,
7/ meningkat
2.2 FIBR!ADEN!MA MAMMAE ,FAM-
Adalah tumor jinak tersering pada payudara dan umumnya menyerang
para remaja dan wanita dengan usia 28an tahun. 5erbatas tegas, konsistensi padat
kenyal, muncul sebagai nodus diskret, biasanya tunggal, mudah digerakkan, dan
diameter --8 cm. :ibroadenoma terdiri dari sel epitel dan stroma. ambaran
sitologi sebagai berikut% sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler), sebagian
besar sediaan apus mengandung sejumlah besar selsel epitel yang berbentuk
lempengan bahkan menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop.
Cempengan sel menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi,
tetapi kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak, menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur. &nti telanjang, tidak diketahui pasti asalnya
mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel apabila
intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil, bewarna hitam dan berbentuk spindel
dengan atau tanpa bipolar.
Tan#a 7 ge+ala
-. #ecara makroskopik % tumor bersimpai, berwarna putih keabuabuan, pada
penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal
. Ada bagian yang menonjol ke permukaan
8/18/2019 Bab II.doc Anestesi Umum
8/10
2. Ada penekanan pada jaringan sekitar
. Ada batas yang tegas
$. 5ila diameter mencapai -8 E -$ cm muncul :ibroadenoma raksasa ( iant
:ibroadenoma)
9. "emiliki kapsul dan soliter
8/18/2019 Bab II.doc Anestesi Umum
9/10
:ibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan
pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat
sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga
kelainan ini sering digolongkan dalam mamary displasia. :ibroadenoma biasanya
ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah
digerakkan dari jaringan di sekitarnya. 4ada gambaran histologis menunjukkan
stroma dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik
yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. 4embagian
fibroadenoma berdasarkan histologik yaitu %
a) :ibroadenoma 4ericanaliculare
Hakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau
beberapa lapis.
b) :ibroadenoma intracanaliculare
Hakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar
berbentuk panjangpanjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau
menghilang.
4ada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan
pada saat menopause terjadi regresi.
Diagnoi
:ibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan
pemeriksaan fisik (phisycal eBamination), dengan mammography atau ultrasound,
dengan :ine Needle Aspiration !ytology (:NA!). 4ada pemeriksaan fisik dokter
akan memeriksa benjolan yang ada dengan palpasi pada daerah tersebut, dari
palpasi itu dapat diketahui apakah mobil atau tidak, kenyal atau keras,dll.
"ammography digunakan untuk membantu diagnosis, mammography sangat
berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 98 atau
8/18/2019 Bab II.doc Anestesi Umum
10/10
penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan. ari alat
tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil
pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa di bawah
mikroskop. ibawah mikroskop tumpor tersebut tampak seperti berikut%
a) 0ampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa)
dan berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobuslobus3
b) Cobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang
berbentuk bular (perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler)3
c) #aluran tersebut dibatasi selsel yang berbentuk kuboid atau kolumnar
pendek uniform.
Te%a"i ,(%ea()en(-
0erapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi
pengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi
ini. 6perasi ini tidak akan merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya akan
meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti oleh jaringan
normal secara perlahan.
ambar .$. #itologi :ibroadenoma 4ayudara