PENGARUH PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR
DI KELAS VIII SMPN 1 CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN
SKRIPSI
EVI NURFAIZAH
NIM 58451016
JURUSAN TADRIS MATEMATIKA-FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI CIREBON
2012 M/1433 H
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR
DI KELAS VIII SMPN 1 CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN
SKRIPSI
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada
Jurusan Tadris Matematika
Fakultas Tarbiyah
EVI NURFAIZAH
NIM 58451016
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI CIREBON
2012 M/1433
ABSTRAK
Evi Nurfaizah. NIM 58451016 “Pengaruh Penggunaan Metode Praktikum
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun
Ruang Sisi Datar Di Kelas VIII SMPN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan”. Skripsi. Cirebon: Fakultas Tarbiyah, Tadris Matematika, Institut Agama Islam
Negeri, Juli 2012
Matematika merupakan alat penting dalam berbagai bidang, untuk itu
sepatutnya matematika menjadi sesuatu yang digemari, didekati, bukan sebaliknya
untuk ditakuti atau dijauhi. Namun dalam proses pembelajaran yang monoton atau
tidak bervariasi membuat siswa cenderung pasif hal itu membuat siswa lebih
cenderung mendengar, adapun dalam proses pembelajaran mengalami kesulitan
mereka memilih diam dan takut bertanya, terlebih dalam penjelasan materi yang
memerlukan imajinasi tinggi, tentu memerlukan sesuatu untuk membantu mereka
dalam berimajinasi.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: 1) Untuk mengetahui seberapa
baik penggunaan metode praktikum pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar
di SMPN 1 Cilimus, 2) Untuk mengetahui seberapa baik hasil belajar siswa pada
pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus, 3) Untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh penggunaan metode praktikum terhadap hasil belajar
siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus.
Dalam proses mengajar matematika terdapat suatu kegiatan yang tidak dapat
dipisahkan antara guru dan siswa. kesuksesan dalam proses pembelajaran terlihat
apabila anak-anak dapat mengemukakan apa yang dipelajarinya dengan bebas
serta penuh kepercayaan dalam berbagai situasi dalam hidupnya. Tentu sesuatu
yang dilakukanya akan mudah di ingat dari pada sesuatu yang didengar atau
dilihatnya, karena melakukan sesuatu berarti memahaminya.
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Cilimus. Metode
pembelajaran yang digunakan, yakni metode praktikum dan dilaksanakan dikelas
VIII.8 sebagai kelas yang terpilih dari 10 kelas yang ada dengan cara pengundian
atau cluster sampling dari popolasi yang berjumlah 377.Teknik pengumpulan
datanya menggunakan tes (vaiabel Y) dan angket (variabel X) yang diberikan
kepada siswa setelah materi bangun ruang sisi datar kubus dan balok dilaksanakan
sampai dengan selesai.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) penggunaan metode
praktikum pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus
mendapatkan respon sebesar 80,76%, 2) hasil belajar siswa pada pokok bahasan
bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus termasuk kategori baik dengan rata-
rata sebesar 71,68, 3) besar pengaruh penggunaan metode praktikum terhadap
hasil belajar siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1
Cilimus adalah 61%, adapun koefisien korelasi sebesar 0,781 dan persamaan
adalah y=1,02x. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel
7,506 > 2,34, karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dengan diterapkanya
metode praktikum pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar kubus dan balok.
PERSETUJUAN
Pengaruh Penggunaan Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar
Di Kelas VIII SMPN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan.
EVI NURFAIZAH
NIM: 58451016
Menyetujui,
Tanggal 13 Juli 2012 Tanggal 12 Juli 2012
Pembimbing I Pembimbing I
Dra. Mumun Munawaroh, M.Si _Hj.Indah Nursuprianah, M.Si
NIP. 19701222 199603 2 001 NIP. 19750402 200604 2 001
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Praktikum
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun
Ruang Sisi Datar Di Kelas VIII SMPN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan”.
Oleh: Evi Nurfaizah, NIM: 58451016, telah dimunaqasahkan pada 24 Juli 2012
di hadapan dewan penguji dan dinyatakan lulus.
Skripsi ini telah memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas
Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Cirebon, 24 Juli 2012
Panitia Munaqasah,
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Jurusan Matematika
Toheri, S.Si., M.Pd.
NIP. 19730716 200003 1 002 _______________ _________________
Sekretaris Jurusan Matematika
Reza Oktiana Akbar, M.Pd
NIP. 19811022 200501 1 001 _______________ _________________
Penguji I
Sofwan Hadi, S.Pd.I, M.Pd
NIP. 19790901 200501 1 004 _______________ _________________
Penguji II
Reza Oktiana Akbar, M.Pd
NIP. 19811022 200501 1 001 _______________ _________________
Pembimbing I
Dra. Mumun Munawaroh, M.Si
NIP. 19701222 199603 2 001 _______________ _________________
Pembimbing II
Hj.Indah Nursuprianah, M.Si
NIP. 19750402 200604 2 001 _______________ _________________
Mengetahui
Dekan Fakultas Tarbiyah
Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag.
NIP. 19710302 199803 1 002
NOTA DINAS
Kepada
Yth. Ketua Jurusan Tarbiyah
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
di
Cirebon
Assalamua’laikum Wr. Wb.
Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan dan koreksi terhadap penulisan
skripsi berikut ini.
Nama : Evi Nurfaizah
NIM : 58451016
Judul : Pengaruh Penggunaan Metode Praktikum Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Di
Kelas VIII SMPN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan.
kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas
Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk dimunaqosahkan.
Wassalamua’laikum Wr.Wb.
Cirebon, Juli 2012
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Mumun Munawaroh, M.Si _Hj.Indah Nursuprianah, M.Si
NIP. 19701222 199603 2 001 NIP. 19750402 200604 2 001
PERNYATAAN OTENTISITAS SKRIPSI
Bismillaahirrahmaannirrahiim.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Evi Nurfaizah
NIM : 58451016
Judul : Pengaruh Penggunaan Metode Praktikum Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Di
Kelas VIII SMPN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya penulis yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana (S-1) di IAIN Syekh Nurjati Cirebon;
2. Semua sumber yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini telah
dicantumkan sesuai ketentuan atau pedoman karya tulis ilmiah; dan
3. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini sebagian maupun seluruh
isinya merupakan karya plagiat, maka penulis bersedia menerima sanksi yang
berlaku di IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Cirebon, Juli 2012
Yang Membuat Pernyataan
EVI NURFAIZAH
NIM: 58451016
RIWAYAT HIDUP
EVI NURFAIZAH, Lahir di Kuningan pada tanggal 26
Oktober 1990 anak kedua dari enam bersaudara dari
pasangan Bapak H. Ahmad Sanusi, S.Ag dan Ibu Hj.
Empat Fatimah. Beralamat di kebon kawung timbang
RT/RW 09/03 Kecamatan Cigandamekar Kabupaten
Kuningan.
Riwayat pendidikan:
1. MI PUI Ciwedus Timbang, lulus pada tahun 2001.
2. MTs Negeri Kadugede, lulus pada tahun 2004.
3. SMAN 1 Cilimus, lulus pada tahun 2007.
4. Pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan di IAIN Syekh Nurjati
Cirebon Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Matematika, lulus pada tahun
2012.
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim...
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Keluarga besarku
Ayah (H.Ahmad Sanusi S.Ag,) dan
bunda (Hj. Empat Fatimah) tercinta
yang selalu memberikan kasih
sayangnya yang tak hentinya dan
kesabaran yang tak ada ujungnya
dalam membimbing dan
membesarkanku. Ku persembahkan
karya kecilku ini sebagai ucapan
terimakasihku dan bukti sayangku
pada mu. Terimakasih atas doa yang selalu dipanjatkan untuk kesuksesan anakmu ini,
aku kan berusaha tuk jadi yang terbaik untukmu (ayah,bunda), dan ingin membuatmu
menangis terharu melihat kesuksesan anakmu,. amiiiiiiiiiin
Kakak ku satu-satunya (Eva Fauziah, AMK =
teh ziah) yang selalu memberikan contoh yang baik
untuk adik-adiknya melihat kesuksesan mu
membuat ku terpacu untuk bisa sepertimu.
Ajari aku tuk jadi kebanggan orang tua kita kaka.
Buat adik-adik ku (Aad Nurul Fuadah = adun, Dewi Fitriya Nur Azizah = awi,
Syifa Fitriya Nur Fadillah = nchif, Hanna Naiyla Khoerunnisa = nenk bahe) yang
selalu memberikan warna dan keceriaan serta kehangatan dalam rumah, namun ketika
kalian pergi beranjak dari rumah tentu aku akan merasakan kesepian.
My honey (Lili Sururi Ashive S.Pd) yang selalu
Memberikan motivasi, selalu berada disampingku
mendampingi dan mengarahkanku dalam melewati
hari-hariku dengan penuh cinta dan kasih sayang,
hingga akan terrasa hampa ketika 1 hari tanpamu
sayang,.,. karena kaulah sandaran hatiku,.,.
My rabbits (chichi, kimie dan nimy) dan ikan-
ikan hiasku, melihat kalian yang semakin
besar dan lucu membuatku merasakan
kepuasan tersendiri, terlebih jika sedang asik
bermain bersamamu, melihat lucunya
tingkahmu, lincahnya gayamu, (chichi, kimie,
dan nimy). Cara berrenangmu yang indah dan
lincah (ikan-ikanku) sungguh hilang beban
yang aku rasa, kalian penyegar disaat aku
mulai merasakan kejenuhan.
Riyan Nazaruddin yang telah membantuku
saat aku merasakan kesulitan menghadapi
printan yang terkadang tidak bisa
diajak kompromi, hehehehe “
Sobat-sobatku (euis, maula, farha, sri mey, mae, neni, wina, pipit, tia, dkk) yang telah
banyak memberikan masukan, saran, saling menguatkan dan saling memberi motivasi
selama ini. Aku bangga punya sahabat seperti kalian, dan aku bersyukur atas hal ini.
Teman-teman seperjuangan di Mtk-B terimakasih atas semangat, kerkasama,
kebersamaan, canda tawa, susah senang, yang telah kita lewati dan kita tanam
bersama selama 4tahun ini, Semoga kesuksesan menyertai kita semua. Amiiiiiien.
Motto:
kEsuKSEsan Buah Dari PerJUANGAN Dan KerJAKeras,
Tak ADA satU keNikmatanpUN yang di dapaT
deNgan INSTan, Dan TAK ada Pahit Yng Tak
berUJUng kEbahagIaan
Lihatlah selalu kebaikan orang lain kepada kita, dan lupakan kebaikan
kita kepada oran lain
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis panjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa
tercurah kepada junjungan dan suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW, yang
telah membimbing kita pada jalan yang diridhai Allah SWT.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Praktikum
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang
Sisi Datar Di Kelas VIII SMPN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan” ini dapat
terwujud atas izin Allah SWT, serta bimbingan dan pengarahan yang penulis
terima baik dari, dosen pembimbing, dosen-dosen matematika, teman-teman, yang
juga memberi motivasi kepada penulis. Untuk itu dengan segala kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada yang
terhormat:
1. Bapak Prof. DR. H. Maksum Mukhtar, MA., Rektor IAIN Syekh Nurjati
Cirebon.
2. Bapak Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh
Nurjati Cirebon.
3. Bapak Toheri, S.Si, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika.
4. Ibu Dra. Mumun Munawaroh M.Si., Dosen Pembimbing I.
5. Ibu Hj. Indah Nursuprianah M.Si., Dosen pembimbing II.
6. Bapak Sofwan Hadi, S.Pd.I, M.Pd., Dosen penguji I.
i
7. Bapak Reza Oktiana Akbar, M.Pd., Dosen penguji II
8. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon,
yang telah membekali pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan.
9. Bapak H. E Ridwan Solich, M.M.Pd., Kepala sekolah SMPN I Cilimus.
10. Bapak Agus Priyatno, S.Pd., Guru matematika kelas VIII SMPN 1 Cilimus
11. Teman-teman matematika khususnya fitria fauziah, tia pitria zunita, euis
istiqomah, fitriyatul maula, maemunah, neni ratnasari, wina warningsih,
farhatun sholihah, sri meylasari, dkk yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu.
12. Semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil dalam
penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga Allah SWT menerima semua amal kebaikan yang telah diberikan
sebagai ibadah. Amiin.
Akhirnya skripsi ini penulis persembahkan kepada almamater tercinta dan
civitas akademik semoga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Saran
dan kritiknya penulis harapkan.
Cirebon, Juli 2012
Penulis
Evi Nurfaizah
ii
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 5
1. Wilayah Kajian ......................................................................... 5
2. Pendekatan Penelitian ............................................................... 5
3. Jenis Masalah............................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
F. Kegunaan Penelitan ........................................................................ 7
BAB II ACUAN TEORETIK
A. Deskripsi Teoretik .......................................................................... 8
1. Pengertian Belajar .................................................................... 8
2. Hasil Belajar ............................................................................. 9
3. Metode Praktikum .................................................................... 12
4. Bangun Ruang Sisi Datar ......................................................... 15
5. Hubungan Antara Metode Praktikum Dan Hasil Belajar ......... 23
B. Tinjauan Hasil Penelitian ............................................................... 23
C. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 26
D. Hipotesis penelitian ........................................................................ 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 29
B. Metode dan Desain Penelitian ....................................................... 30
iii
C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 31
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 32
E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 35
F. Hipotesisi Statistik ........................................................................ 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................................ 50
1. Data Hasil Angket .................................................................... 50
2. Data Hasil Tes .......................................................................... 59
B. Analisis Data ................................................................................. 59
1. Hasil Uji Prasyarat .................................................................... 59
2. Hasil Pengujian Analisis Data .................................................. 60
3. Uji Hipotesis Statistik ............................................................... 62
C. Pembahasan .................................................................................... 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 67
B. Saran ............................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................................ 30
3.2 Data Jumlah Siswa Kelas VIII SMPN 1 Cilimus…….... .............................. 32
3.3 Klasifikasi Uji Validitas ................................................................................. 36
3.4 Klasifikasi Uji Reliabilitas ............................................................................. 37
3.5 Klasifikasi Koefisien Indeks Kesukaran ........................................................ 38
3.6 Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda ............................................................. 39
3.7 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal ........................................................... 40
3.8 Klasifikasi Koefisien Angket ......................................................................... 41
3.9 Klasifikasi Koefisien Hasil Tes ...................................................................... 42
3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi .................................................................... 48
4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen ....................................... 50
4.2 Memahami IntruksiYang Diperoleh Atau Didapat ........................................ 51
4.3 Berinteraksi Dengan Teman Sekelompok ...................................................... 52
4.4 Melibatkan Siswa Secara Aktif Dalam Proses Pembelajaran ........................ 53
4.5 Mampu Memanfaatkan Media Yang Ada ...................................................... 54
4.6 Memberikan Penjelasan Tentang Konsep Yang Diperoleh ........................... 55
4.7 Mampu Memecahkan Masalah ...................................................................... 56
4.8 Menyelesaikan Soal-Soal ............................................................................... 57
4.9 Merespon Pembelajaran Dengan Menggunakan Metode Praktikum ............. 58
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran halaman
Lampiran A
A.1 Daftar Nama Dan Kode Siswa Kelas Eksperimen ...................................... 72
A.2 Silabus ......................................................................................................... 74
A.3 RPP .............................................................................................................. 77
A.4 Praktikum Bangun Ruang Sisi Datar .......................................................... 93
Lampiran B
B.1 Soal Uji Coba ............................................................................................... 112
B.2 Kunci Jawaban ............................................................................................. 118
B.3 Kisi-Kisi Instrumen Angket ......................................................................... 119
B.4 Angket Penerapan Metode Praktikum ........................................................ 120
B.5 Kisi-kisi Instrumen Tes................................................................................ 123
B.6 Soal Tes ....................................................................................................... 124
B.7 Kunci Jawaban ............................................................................................ 129
Lampiran C
C.1 Daftar Siswa Kelas Uji Coba ....................................................................... 130
C.2 Data Mentah Uji Coba ................................................................................. 131
C.3 Data Hasil Uji Coba ..................................................................................... 133
C.4 Validitas Hasil Uji Coba .............................................................................. 135
C.5 Reliabilitas Hasil Uji Coba .......................................................................... 139
C.5 Daya Pembeda Hasil Uji Coba .................................................................... 142
C.6 Indeks Kesukaran Hasil Uji Coba................................................................ 144
Lampiran D
D.1 Data Hasil Tes Siswa Kelas Eksperimen ..................................................... 146
D.2 Tabel Residu Metode Praktikum Dan Hasil Belajar Siswa ......................... 148
D.3 Tabel Uji Normalitas Residu ....................................................................... 149
D.4 Tabel Uji Homogenitas Metode Praktiukm Dan Hasil Belajar ................... 150
D.5 Tabel Uji Regresi ......................................................................................... 151
vi
D.6 Uji Independen Dan Kelinieran Regresi ...................................................... 152
D.7 Uji Koefisien Korelasi, Koefisien Determinasi, Uji Hipotesis Statistik ...... 153
D.8 Rekapitulasi Data Hasil Angket ................................................................... 155
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan sejatinya adalah wadah untuk menumbuh
kembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki siswa untuk bisa
menghasilkan dan menciptakan manusia yang berkredibilitas tinggi, dan
proses pembelajaran salah satu cara yang digunakan untuk memberikan serta
menambah informasi dan kemampuan baru (Wina Sanjaya,2008:129). Oleh
karena itu proses pembelajaran sangat perlu digunakan untuk menyampaikan
informasi yang ada.
Matematika sebagai satu disiplin ilmu dalam bidang pendidikan,
khususnya pendidikan sekolah turut berperan dalam era globalisasi. Oleh
karena itu matematika selalu dipelajari dalam setiap jenjang pendidikan.
Menurut Winata (1992:119) “Matematika adalah ilmu abstrak dan deduktif,
matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai
bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti
ekonomi, dan lain-lain”.
Tidak dapat dipungkiri ada banyak kesulitan-kesulitan yang ditemui di
tempat penelitian dalam pembelajaran matekatika, hal ini dikarenakan
berbagai faktor, salah satunya metode pembelajaran yang digunakan itu-itu
saja (tidak bervariasi). Dari kedekatan yang penulis jalin dengan siswa-siswi
disana ada saja siswa yang mengeluh tentang mata pelajaran matematika, bagi
mereka matematika itu pelajaran yang kurang digemari dan disukai hal ini
1
disebabkan karena materi didalamnya terdapat rumus-rumus, hitung
menghitung, ditambah lagi dalam proses pembelajarannya didominasi dengan
metode ceramah, sehingga terkesan siswa hanya mendengarkan materi yang
disampaikan, adapun dalam proses pembelajaran mereka mengalami
kesulitan mereka lebih memilih diam dan takut untuk bertanya, hal ini
memang suatu hal yang sudah lama membelenggu dunia pendidikan, seolah-
olah gurulah yang memberikan materi dan siswa yang menerima materi, guru
yang serba tahu dan siswa yang serba tidak tahu tanpa memberikan ruang
kepada siswa untuk lebih aktif dan kreatif serta mengembangkan
pemikirannya, bukankah pembelajaran yang dilakukan itu bertujuan agar
siswa dapat memahami dengan apa yang dipelajarinya? Untuk itu, guru harus
pintar-pintar mencari metode pembelajaran yang lebih mutakhir agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Banyak macam-macam metode dalam pembelajaran, tinggal bagaimana
guru dapat menyesuaikan metode pembelajaran dengan materi ajarnya,
karena tidak semua metode dapat digunakan untuk semua materi ajar. Di
dalam ilmu matematika ada beberapa ilmu yang abstrak yang membutuhkan
daya nalar yang kuat dan imajinasi yang tinggi. Sehingga dalam
penyampaiannya tentu tidaklah semudah membalikan telapak tangan, karena
karakteristik setiap siswa berbeda-beda. Siswa yang memiliki daya nalar yang
rendah tentu akan mengalami kesulitan dalam memahaminya dan tidak cukup
dengan metode ceramah.
2
Materi yang memerlukan daya nalar tinggi antara lain adalah bangun
ruang sisi datar, bangun ruang sisi lengkung, dimensi tiga, bangun datar, dll.
Metode praktikum digunakan dalam dunia pendidikan di sekolah khususnya
IPA (biologi, kimia, fisika), dalam bahasa. Untuk menunjukan kegiatan
belajar mengajar sains (IPA) selain memberikan bahan atau materi pelajaran
secara klasikal, maka diperlukan juga pembuktian secara realita berupa
praktikum, kegiatan ini merupakan kegiatan pembelajaran yang tidak dapat
dipisahkan dari program pembelajaran ilmu pengetahuan alam, metode ini
juga bertujuan untuk mempermudah siswanya memahami materi dengan
mengalami proses yang dilewatinya, bahkan kini setiap sekolah selalu
berinovasi memberikan pelayangan dan fasilitas yang lengkap untuk
menunjang proses pembelajaran dengan mengadakan laboratorium yang
sering kita jumpai di sekolah-sekolah misalnya, laboratorium fisika,
laboratorium kimia, laboratorium biologi, bahkan laboratorium bahasa. Tidak
ada salahnya metode praktikum digunakan juga dalam pembelajaran
matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar dengan tujuan untuk
mempermudah siswa memahami materi yang didapatnya.
Metode lain yang hampir serupa dengan metode praktikum adalah
metode demonstrasi, adapun perbedaannya terletak pada subjeknya atau
pemeran utamanya, metode praktikum lebih menekankan pada siswa untuk
terlibat langsung di dalamnya, sedangkan demonstrasi lebih kepada guru atau
instruktur seperti pendapat yang dikemukakan dibawah ini.
3
Menurut Martinis (2010:154) “Metode demonstrasi dapat diterapkan
dengan syarat memiliki keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat
atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan sesungguhnya, keahlian
mendemonstrasikan tersebut harus dimiliki oleh guru dan pelatih yang
ditunjuk, setelah didemonstrasikan siswa diberi kesempatan melakukan
latihan keterampilan seperti yang telah diperagakan oleh guru atau pelatih”,
sedangkan menutut Hasibuan (1993:29) “Demonstrasi adalah seorang guru
atau seorang demonstrator (orang yang dipinta) memperlihatkan kepada
seluruh kelas suatu proses misalnya bekerjanya alat kunci otomatis,
pembuatan kue, dll”, lain halnya menurut Saeful Bahri (2002:102)
“Demonstrasi adalah cara penyajian bahan pembelajaran dengan
menerangkan atau menunjukan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda
tertentu yang sedang dipelajari, baik benarnya atau tiruannya yang
diterangkan secara lisan”. Untuk itu peneliti lebih memilih praktikum sebagai
metode yang mutakhir yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran agar siswa bisa mengalami sendiri, menikmati proses
pembelajarannya, serta merubah paradigma siswa yang tidak suka
matematika menjadi suka matematika.
Dari uraian diatas dan mengingat pentingnya pembelajaran matematika
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan alasan:
1. Ingin mengubah paradigma lama yaitu:
a. Siswa tidak menyukai pelajaran matematika menjadi siswa
menyukai pelajaran matematika.
4
b. Matematika adalah mata pelajaran yang sangat sulit dan ditakuti
menjadi matematika adalah mata pelajaran yang sangat mudah
dan digemari.
2. Ingin memberikan suasana baru agar matematika terkesan santai, tidak
tegang akan tetapi materi tersampaikan dengan baik.
3. Ingin melatih siswa untuk aktif dan kreatif dalam setiap proses
pembelajaran dengan cara mengikut sertakan siswa terlibat langsung
didalamnya, dan guru hanya sebagai fasilitator.
4. Mengasah dan mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir
kritis.
B. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Wilayah Kajian
Wilayah kajian dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran.
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan eksperimen.
3. Jenis Masalah
Jenis masalah dalam penelitian ini adalah regresi, dalam judul “Pengaruh
Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok
Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Di Kelas VIII SMPN 1 Cilimus
Kabupaten Kuningan”.
C. Pembatasan Masalah
Agar dalam penelitian ini tidak panjang lebar dan keluar jalur, peneliti
memberikan batasan-batasan masalah. Adapun batasan masalahnya adalah:
5
1. Metode praktikum adalah metode yang menekankan pada siswa untuk
terlibat langsung secara aktif dalam melakukan proses pembelajaran
dengan proses mengamati, memahami, mempraktekkan dan karena
metode praktikum ini di desain secara sederhana menggunakan alat-alat
yang sedrhana pula maka tidak dilakukan di laboratorium melainkan di
dalam kelas saja.
2. Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan
belajar dan penilaian ini dilihat dari ranah kognitifnya.
3. Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Cilimus, yaitu siswa kelas VIII
semester II tahun ajaran 2011/2012 pada pokok bahasan bangun ruang
sisi datar kubus dan balok.
D. Perumusan Masalah
Dengan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas,
permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Seberapa baik penggunaan metode praktikum pada pokok bahasan
bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus?
2. Seberapa baik hasil belajar siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi
datar di SMPN 1 Cilimus?
3. Seberapa besar pengaruh penggunaan metode praktikum terhadap hasil
belajar siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1
Cilimus?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
6
1. Untuk mengetahui seberapa baik penggunaan metode praktikum pada
pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus.
2. Untuk mengetahui seberapa baik hasil belajar siswa pada pokok bahasan
bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan metode
praktikum terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan bangun ruang
sisi datar di SMPN 1 Cilimus.
F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang diperoleh dalam penelitian ini diantaranya
sebagai berikut:
1. Peneliti
a. Mengembangkan dan memanfaatkan metode pembelajaran yang jarang
digunakan oleh guru matematika pada umumnya.
b. Menambah pengalaman baru dan bekal bagi calon guru.
2. Guru
a. Pembelajaran matematika akan terkesan lebih kreatif dan variatif
sehingga dapat memberikan suasana yang lebih fresh.
b. Memberikan kemudahan kepada guru dalam penyampaian materi.
3. Siswa
a. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam belajar.
b. Membantu siswa dalam menyerap materi yang bersifat abstrak.
c. Melahirkan kerjasama, saling menghargai, gotong royong serta
kekompakkan atar kelompok.
7
BAB II
ACUAN TEORETIK
A. Deskripsi Teoretik
1. Pengertian belajar
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru yang berlangsung dalam situasi eduktif dalam
mencapai tujuan tertentu. Dalam proses mengajar matematika terdapat
suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan antara guru dan siswa.
kesuksesan dalam proses pembelajaran terlihat apabila anak-anak dapat
mengemukakan apa yang dipelajarinya dengan bebas serta penuh
kepercayaan dalam berbagai situasi dalam hidupnya. Selain itu proses
mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasikan lingkungan dalam
lingkungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran sehingga
menimbulkan terjadinya proses belajar yang menyenangkan pada diri
siswa.
Secara psikologis Slameto (2010:2) mengatakan bahwa:
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh
aspek tingkah laku, jadi belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar adalah suatu proses perubahan prilaku atau pribadi seseorang
berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Secara visual perubahan
prilaku tersebut menurut Divesta dan Tomson (dalam Abin,2002:157):
8
Abin (2002:156) mengatakan bahwa:
Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu rangkaian
interaksi antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya,
belajar dan mengajar sebagai suatu proses menandung tiga unsur yang
dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran, pengalaman (proses)
belajar mengajar, dan hasil belajar.
Jadi jelas akan terlihat perbedaan sebelum dan setelah adanya
pembelajaran melalui pengalaman-pengalaman yang dilewati selama
proses belajar. perubahan kearah yang lebih baiklah yang diharapkan
tercipta dunia pendidikan.
2. Hasil belajar
Menurut Agus (2009:5) “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,
nilai-nilai pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan”.
Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang.
perilaku / pribadi
sebelum belajar
(pre-learning)
Pengalaman praktek
latihan (learning
experiences)
Perilaku / pribadi
setelah belajar (pra-
learning)
Gambar 2.1
9
c. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dan urusan koordinasi sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
d. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.
Menurut Oemar (2008:30) “Hasil belajar adalah bila seseorang telah
belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut”.
Pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pendidikan dan banyak cara
yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi yang akan diajarkan
oleh seorang guru agar tujuan dari pembelajaran dapat tersampaikan
dengan baik dan berhasil. Lain halnya menurut Djamarah (1997:81) yang
menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil
adalah hal-hal sebagai berikut:
1) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai
prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
2) Perilaku yang digariskan dalam pengajaran intruksional khusus (TIK)
telah dicapai siswa baik secara individual maupun kelompok.
Bila kedua indikator keberhasilan tersebut tercapai, maka guru dapat
mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran siswa dan guru tersebut.
Adapun menurut Slameto (2010:6) “Hasil belajar adalah semua efek
yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan
strategi pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda”.
10
Hasil belajar memiliki tipe yang berbeda salah satunya yaitu tipe
belajar kognitif, menurut Bloom (dalam Sudjana, 2009:50) yang dikutip
dari http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2267422-tipe-hasil-
belajar-bidang-kognitif tipe belajar kognitif yaitu meliputi:
a) Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge)
Cakupan dalam pengetahuan hafalan termasuk pula pengetahuan
yang sifatnya faktual, di samping pengetahuan yang mengenai hal-
hal yang perlu diingat kembali. Dari sudut respon belajar siswa
pengetahuan itu perlu dihafal, diingat, agar dapat dikuasai dengan
baik. Ada beberapa cara untuk dapat menguasai/ menghafal,
misalnya dibaca berulang-ulang menggunakan teknik mengingat
(memo teknik) atau lazim dikenal dengan ”jembatan keledai”.
b) Tipe hasil belajar pemahaman (comprehention)
Tipe hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dati tipe hasil
belajar pengetahuan hafalan. Pemahaman memerlukan kemampuan
menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep. Ada tiga macam
pemahaman yang berlaku umum; pertama pemahaman terjemahan,
yakni kesanggupan memahami makna yang terkandung di dalamnya.
Kedua pemahaman penafsiran, misalnya memahami grafik,
menghubungkan dua konsep yang berbeda, membedakan yang
pokok dan yang bukan pokok. Ketiga pemahaman ekstrapolasi,
yakni kesanggupan melihat dibalik yang tertulis, tersirat dan tersurat,
meramalkan sesuatu, atau memperluas wawasan.
c) Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi)
Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan, dan mengabstaksi suatu
konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi baru. Aplikasi bukan
keterampilan motorik tapi lebih banyak keterampilan mental.
d) Tipe hasil belajar analisis
Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai suatu integritas
(kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang
mempunyai arti, atau mempunyai tingkatan/ hirarki. Analisis
merupakan tipe hasil belajar yang kompleks, yang memanfaatkan
unsur tipe hasil belajar sebelumnya, yakni pengetahuan, pemahaman,
aplikasi. Analisis sangat diperlukan bagi para siswa sekolah.
e) Tipe hasil belajar sintesis
Sintesis adalah lawan analisis. Bila pada analisis tekanan pada
kesanggupan menguraikan suatu integritas menjadi bagian yang
bermakna, pada sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur atau
bagian menjadi suatu integritas. Sintesis memerlukan kemampuan
hafalan, pemahaman, aplikasi dan analisis. Pada berpikir sintesis
adalah berpikir divergent sedangkan berpikir analisis adalah berpikir
konvergent. Dengan sintesis dan analisis maka berpikir kreatif untuk
11
menemukan sesuatu yang baru (inovatif) akan lebih mudah
dikembangkan.
f) Tipe hasil belajar evaluasi
Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai
sesuatu berdasarkan judgment yang dimilikinya, dan kriteria yang
dipakainya. Dalam tipe hasil belajar evaluasi, tekanan pada
pertimbangan sesuatu nilai, mengenai baik tidaknya, tepat tidaknya,
dengan menggunakan kriteria tertentu.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
sesuatu yang digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria
untuk mencapai suatu tujuan, hal tersebut dapat tercapai apabila siswa
telah memahami belajar dengan disertai dengan perubahan tingkah laku ke
arah yang lebih baik lagi.
3. Metode praktikum
Keberhasilan siswa dalam belajar juga dapat tercapai dengan adanya
metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, metode adalah salah
satu komponen yang harus ada dalam proses pembelajaran, Metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam
menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Pengajar atau guru harus dapat memilih metode yang
tepat yang disesuaikan dengan materi pelajaran agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Metode pembelajaran mungkin dapat dikatakan tepat untuk
suatu materi pelajaran tetapi belum tentu tepat untuk materi pelajaran yang
lainnya, untuk itu guru haruslah pandai dalam memilih dan menggunakan
metode pembelajaran apa yang akan digunakan yang sesuai dengan materi
yang akan diberikan dan karakteristik siswa.
Menurut Martinis (2010;166) mengungkapkan bahwa:
12
Metode praktikum dapat dilakukan kepada siswa setelah guru
memberikan arahan, aba-aba, petunjuk untuk melaksanakannya.
Kegiatan ini berbentuk praktik dengan mempergunakan alat-alat
tertentu, dalam hal ini guru melatih keterampilan siswa dalam
pengunaan alat-alat yang telah diberikan kepadanya serta hasil
dicapai mereka.
Pemahaman dan struktur kognitif dapat diperoleh seseorang melalui
pengalaman melakukan sesuatu kegiatan, pemahaman itu sendiri bersifat
abstrak sesuatu yang abstrak akan mudah diperoleh dengan jalan
melakukan kegiatan-kegiatan yang nyata atau konkrit, sehingga orang
yang bersangkutan memperoleh pengalaman yang menuntun pada
pemahaman yang bersifat abstrak.
Menurut Oemar (2005:77) “Metode praktikum dapat dilaksanakan
dengan maksud dan tujuan pelaksanaan praktikum tersebut”. Metode ini
dapat dilaksanakan di laboratorium (misalnya kedokteran, teknik, dll)
dapat juga dilaksanakan di lapangan (misalnya sekolah, bidang pengadilan,
dll).
Metode praktikum juga dapat menciptakan suasana yang berbeda
karena di dalamnya mengandung unsur pemahaman atas apa yang dilihat,
dan dikerjakan, semua itu tentu akan jadi penguatan tersendiri bagi siswa
karena mereka secara langsung melakukan suatu kegiatan dan tahap demi
tahap mereka lalui secara bersama-sama karena dalam prinsif utama
metode praktikum adalah kerja kelompok dan menekankan empat area
kepribadian yaitu intrapersonal, interpersonal, dinamisasi kelompok dan
pengarahan diri (Wena Made, 2011:131-132) jadi inti dari sebuah metode
praktikum adalah kerja kelompok. Menurut Dryden dan Vos (dalam Wena
13
Made, 2011:132) “Pembelajaran berbentuk kelompok akan dapat
merangsang siswa menjadi aktif untuk terlibat dalam proses
pembelajaran”.
Kegiatan praktikum membutuhkan waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan belajar secara teori akan tetapi masalah tersebut
dapat diatasi dengan mengatur waktu dan mengalokasikan sesuai dengan
jadwal yang telah direncanakan sehingga kegiatan praktikum dapat
berjalan dengan lancar tanpa ada masalah pada pengaturan waktunya.
Adapun kelebihan praktikum menurut Sagala S (2005:220) dalam
repository.upi.edu/operator/upload/s_d025_030315_chapter2.pdf (kelemahan dan
kelebihan metode praktikum) adalah:
a. Dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaan yang dilakukan sendiri dari
pada hanya menerima penjelasan dari guru atau buku.
b. Dapat mengembagkan sikap dan mengeksplorasi.
c. Dapat menumbuhkan sikap kejujuran, kerjasama, terbuka, kritis
dan toleransi.
d. Siswa belajar dengan mengalami dan mengamati suatu proses atau
kejadian.
e. Memperkaya pengetahuan siswa dengan sesuatu yang objektif dan
realistis.
f. Hasil belajar akan bertaha lama terjadi proses internalisasi.
Sedangkan kelemahan metode praktikum adalah:
1) Setiap praktikum tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
karena terdapat factor-faktor tertentu.
2) Sangat menuntuk pengembangan dan penguasaan materi, fasilitas
peralatan dan bahan.
Selain itu pada kenyataanya membutuhkan waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan belajar secara teori, kemudian ditambah lagi jika
siswa yang maih berusia muda, kemampuan berfikir rasional mereka
14
masih terbatas. Namun semua itu dapat diatasi jika guru selalu
memlakukan inovasi agar pembelajaran lebih baik lagi.
4. Bangun ruang sisi datar
Menurut Tim Penulis Matematika (2004:111-127) dan team generasi
cerdas (2009:34):
a. Unsur dan sifat kubus balok
1) kubus
a) Unsur-unsur kubus adalah titik sudut, rusuk dan bidang.
i. Bidang sisi adalah bidang yang membatasi bagian dalam
dan luar suatu bangun (Penulisan atau penamaan bidang sisi
menggunakan notasi empat huruf kapital). Contoh dari
gambar 2.2 bidang sisi depan adalah ABFE.
ii. Rusuk adalah pertemuan dua bidang sisi (Penulisan atau
penamaan rusuk menggunakan notasi dua huruf kapital).
Contoh rusuk dari gambar 2.2 adalah CG.
iii. Titik sudut adalah titik potong dari beberapa rusuk (sudut
disimbolkan dengan “ ” dan hanya satu huruf kapital).
Contoh titik sudut dari gambar 2.2 adalah G.
Coba perhatikan gambar dibawah ini
A B
G H
E F
C D
Titik sudut bidang sisi
F
s
k
m
n
f
m
,
Gambar 2.2
Rusuk
15
b) Sifat-sifat kubus yaitu:
i. Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungkan
dua titik sudut yang berhadapan pada satu bidang sisi.
(Penulisan atau penamaan diagonal bidang menggunakan
notasi dua huruf kapital).
Adapun dalam mencari nilai diagonal bidang
menggunakan rumus phytagoras yaitu:
AF2 = AB
2 +BF
2
c2
= a2 + a
2
c = 𝑎 2
ii. Bidang diagonal adalah diagonal yang berbentuk bidang
persegi panjang yang dibentuk dari dua diagonal bidang
yang sejajar. (Penulisan atau penamaan bidang diagonal
menggunakan notasi empat huruf kapital). Contoh bidang
diagonal adalah ABGH.
Mencari luas bidang diagonal sama dengan rumus
mencari luas segi empat yaitu p x l.
iii. Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua
titik sudut yang berhadapan dan tidak terletak pada satu
bidang. (Penulisan atau penamaan diagonal ruang
menggunakan notasi dua huruf kapital). Contoh bidang
diagonal ruang adalah BH.
16
Untuk mencari panjang diagonal ruang BH adalah BH
= a 3 atau BH2 = 3S
2
2) balok
pada dasarnya unsur-unsur dan sifat-sifat balok sama saja
dengan unsur-unsur dan sifat kubus.
a) Unusr-unsur balok adalah titik sudut, rusuk, dan bidang.
i. Bidang sisi adalah bidang yang membatasi bagian dalam
dan luar suatu bangun. (Penulisan atau penamaan bidang
sisi menggunakan notasi empat huruf kapital).
ii. Rusuk adalah pertemuan dua bidang sisi. (Penulisan atau
penamaan rusuk menggunakan notasi dua huruf kapital).
iii. Titik sudut adalah titik potong dari beberapa rusuk. (sudut
disimbolkan dengan “ ” dan hanya satu huruf capital).
b) Sifat-sifat balok yaitu:
i. Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungkan
dua titik sudut yang berhadapan pada satu bidang sisi.
Gambar 2.3
a
17
(Penulisan atau penamaan diagonal bidang menggunakan
notasi dua huruf kapital).
Dalam mencari diagonal bidang r pada balok
dibawah ini adalah
BE2 = AB
2 +AE
2
r2
= p2 + q
2
r = 𝑝2 + 𝑞2
ii. Bidang diagonal adalah diagonal yang berbentuk bidang
persegi panjang yang dibentuk dari dua diagonal bidang
yang sejajar. (Penulisan atau penamaan bidang diagonal
menggunakan notasi empat huruf kapital). Seperti halnya
kubus balok juga memiliki bidang diagonal tang
brbentuk persegi panjang dengan rumus p * l.
iii. Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua
titik sudut yang berhadapan dan tidak terletak pada satu
bidang. (Penulisan atau penamaan diagonal ruang
menggunakan notasi dua huruf kapital). Perhatikan
gambar 2.5 dibawah ini, maka rumus diagonal
ruangnya adalah:
Gambar 2.4
18
HB = 𝐩𝟐 + 𝐥𝟐 + 𝐭𝟐
b. Jaring-jaring dan kerangka kubus dan balok
1) kubus
Dari gambar 2.6 jika di potong dan direbahkan akan menjadi
gambar 2.7. jaring-jaring kubus adalah seperti gambar 2.7.
Kerangka kubus adalah kubus yang berbentuk kerangka,
kerangka ini bisa dibuat dari kawat, sedotan atau steak ice cream.
Karena kubus memiliki 12 rusuk yang sama panjang maka rumus
untuk mencari panjang kerangka kubus adalah 12 x S
2) balok
Gambar 2.5
Gambar 2.7 Gambar 2.6
Gambar 2.8 Gambar 2.9
19
Dari gambar 2.8 jika di potong dan direbahkan akan menjadi
gambar 2.9. jaring-jaring balok adalah seperti gambar 2.9.
Kerangka balok adalah balok yang berbentuk kerangka,
kerangka ini bisa dibuat dari kawat, sedotan atau steak ice cream.
Karena sebuah balok memiliki 4 buah panjang, 4 buah lebar dan 4
buah tinggi, untuk mencari panjang kerangka balok menggunakan
rumus 4 (p + l + t).
c. Luas kubus dan balok (satuanya p2)
1) kubus
Dari penjelasan sebelumnya telah jelas memberi tahukan
bahwa kubus memiliki 6 bidang sisi yang sama (sisi depan, sisi
belakang, sisi atas, sisi alas, sisi kanan, sisi kiri), dengan sisi-
sisinya berbentuk persegi. Perhatikan gambar dibawah ini:
Jika kubus KLMN.OPQR memiliki panjang 3
cm maka luasnya sebangai berikut:
Lihat persegi KLPO itu adalah sisi bagian
depan sebuah kubus karena KLPO adalah
persegi maka :
S X S = 3 X 3
= 9 cm2 lihat gambar 2.11 dibawah ini.
Karena kubus memiliki 6 bidang sisi yang
berbentuk persegi yang sama besar maka:
= 6 x S2
O P
K L
1 2 3
4
7
6
9 8
Gambar 2.10
Gambar 2.11
20
= 6 x 3 x 3
= 6 x 9
= 54 cm2
Karena kubus memiliki 6 bidang sisi yang sama maka
rumus luas kubus tersebut adalah 6*s2
2) balok
dari gambar disamping jelas
terlihat bahwa bidang sisi
depan sama = bidang sisi
belakang, bidang sisi samping kiri sama = bidang sisi samping
kanan dan yang atas sama = yang bawah dengan AB = p, CB = l,
dan BF = t.
ABFE = DCGH dengan rumus luas p * t
ADHE = BCGF dengan rumus luas l * t
EFGH = ABCD dengan rumus luas p * l
L = ( EFGH + ABCD ) + ( ABFE + DCGH ) + ( ADHE +
BCGF )
= (p.l + p.l) + (p.t + p.t) + (l.t + l.t)
= (2 * p.l + 2 * p.t + 2 * l.t)
= 2(p.l + p.t + l.t).
Gambar 2.12
21
d. Volum kubus dan balok (satuanya p2)
1) kubus
Kubus disamping dapat kita lihat panjang sisinya
adalah 2 cm, dan karena panjang = lebar = tinggi
maka p = l = t = 2 cm. Rumus volum kubus
adalah:
S * S * S = 2 * 2 * 2 = 8 cm3 lihat gambar 2.13.
2) Balok
Ketika dibelah dengan panjang 4 bagian
lebar 3 bagian dan tingginya 2 bagian
maka hasilnya
V = p x l x t
= 4 x 3 x 2 = 24 cm3
Gambar 2.13
Gambar 2.14
22
5. Hubungan Antara Metode Praktikum dan Hasil Belajar
Penulis melakukan penelitian pada mata pelajaran matematika
khususnya pada materi bangun ruang sisi datar kubus dan balok dengan
menggunakan metode praktikum. Kelas eksperimen nantinya akan
diberikan treatment dengan metode praktikum dengan cara siswa di bagi
kedalam 4 kelompok besar yang kemudian setiap kelompoknya akan
diberikan lembar praktik, kemudian peneliti memberikan arahan dan
aturan main dalam mempraktekannya, setelah itu barulah siswa bersama
teman sekelompoknya mengerjakan lembar praktek yang kemudian hasil
prakteknya dibuat laporan sebagai hasil kerja, dalam hal ini peneliti hanya
menjadi fasilitator.
B. Tinjauan Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Kholid Setia Fukron “Metode Pembelajaran Praktikum Untuk
Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Multimedia Di
Sekolah Menengah Kejuruan (Studi Kasus Siswa Kelas X di SMK Negeri
11 Cimahi)” pada tahun 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1)
Mendapatkan hasil dari penerapan metode praktikum terhadap
peningkatan pemahaman siswa (2) Membandingkan hasil dari penerapan
metode praktikum terhadap peningkatan pemahaman siswa antara kelas
atas dan kelas bawah. Metode penelitian yang digunakan adalah
eksperimen dengan desain kelompok pretes postes sampel tunggal.
Jumlah sampel yang diambil adalah 33 orang dalam satu kelas. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah tes tertulis kemampuan pemahaman
23
siswa. Hasil Penelitian yang diperoleh berupa skor gain ternormalisasi,
skor pretes dan skor postes yang kemudian diolah dengan metode statistik
uji persamaan dua rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
Metode pembelajaran praktikum berpengaruh lebih baik terhadap
pemahaman siswa pada mata pelajaran Multimedia (2) Pada kelas,
kelompok prestasi tinggi dan rendah mendapatkan pengaruh yang sama
dalam peningkatan pemahaman setelah mengikuti pembelajaran dengan
metode praktikum.
2. Septiani Dwi Putri “Penerapan Metode Praktikum Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi Pokok Materi Fotosintesis Dengan Media Riil Pada
Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo” pada tahun 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Biologi pada
pokok materi Fotosintesis siswa kelas VIII G SMP Negeri 2 Gatak
dengan menerapkan metode praktikum. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi dengan menggunakan metode yang dilaksanakan
dalam dua siklus. Analisis data dari penelitian ini adalah dengan cara
diskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data perkembangan
siswa dari siklus 1 sampai dengan siklus II dilengkapi dengan analisis
rata-rata nilai kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil penelitian
tindakan kelas adalah adanya peningkatan hasil belajar siswa baik dalam
aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik dilihat dari aspek kognitif
65 sebelum tindakan sebanyak 20banyaknya siswa yang memperoleh
24
nilai siswa (54%), pada siklus 1 yaitu 28 siswa (75,67%) dan pada siklus
II mencapai 37 siswa (100%). Dilihat dari aspek afektif sebesar 23,62
(cukup berminat) pada siklus I dan meningkat hingga 30,78 (berminat)
pada siklus II. Dari aspek psikomotorik sebesar 15,49 (cukup berminat)
pada siklus 1 dan meningkat hingga 17,19 (berminat) pada siklus II.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa menggunakan metode praktikum
dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas VIII G SMP Negeri
2 Gatak tahun ajaran 2010/2011.
3. Imas Patimah (30240392) “Konstribusi Praktikum Terhadap
Pemahaman Konsep Sistem Transportasi Tumbuhan di SMAN 1
Mandirancan Kabupaten Kuningan” pada tahun 2006. Berdasarkan hasil
pengolahan data peneliti memperoleh kesimpulan bahwa :
a. aktivitas siwa selama kegiatan praktikum mengalami perubahan
aktivitas kearah yang lebih baik, aktivitas kelompok kelas
eksperimen 1 berbeda sebesar 11,22% dari aktivitas kelas
eksperimen 2 dan aktivitas on-task siswa kelas eksperimen 1
(pendekatan discovery) berbeda sebesar 12,32% dari kelas
eksperimen 2 (pendekatan inquiry).
b. Pemahaman siswa tentang konsep transformasi pada tumbuhan dapat
dilihat dari rata-tara nilai gain, terdapat perbedaan rata-rata nilai gain
antara siswa kelas eksperimen 1 sebesar 50,03 sedangkan kelas
eksperimen 2 sebesar 39,60
25
c. Pengaruh praktikum terhadap pemahaman siswa tentang konsep
transportasi pada tumbuhan secara keseluruhan menunjukan nilai
korelasi kuat yaitu sebesar 0,64 (41%). Kelas eksperimen 1 dengan
harga korelasi sebesar 0,73 menunjukan adanya pemahaman yang
kuat terhadap pemahaman konsep sebesar 53% sedangkan kelas
eksperimen 2 harga korelasinya sebesar 0.54 menunjukan adanya
tingkat korelasi yang cukup kuat terhadap pemahaman sebesar
29,2%, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara kegiatan praktikum terhadap pemahaman konsep
transpormasi pada tumbuhan pada siswa kelas 2 SMAN 1
Mandirancan kabupaten kuningan.
d. Pelaksanaan kegiatan praktikum mendapat respon pisitif dari siswa,
siswa kelas eksperimen 1 merespon positif sebesar 79,73%
sedangkan siswa kelas eksperimen 2 merespon sebesar 63,68%.
Dari ketiga penelitian sebelumnya jelas tidak ada kesamaan 100%
dengan penelitian yang akan dilakukan hanya saja salah satu variabelnya
terdapat kesamaan, hal itu bertujuan sebagai gambaran penelitian yang akan
diteliti, karena penelitian ini tidak memiliki kesamaan secara keseluruhan
dengan penelitian sebelumnya maka penelitian ini layak dilakukan.
C. Kerangka Pemikiran
Proses belajar mengajar adalah sesuatu yang menjadi rutinitas sekolah
dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan,
banyak yang dapat diperoleh dari proses pembelajaran diantaranya,
26
pengetahuan baru, pengalaman baru, kemampuan baru dan masih banyak
yang dapat diperoleh dari proses pembelajaran.
Proses pembelajaran juga sejatinya melahirkan sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk mengubah dunia menjadi lebih baik, tanpa pembelajaran
manusia tidak akan melahirkan sesuatu yang baru. Untuk itu pembelajaran
perlu dilakukan, namun dalam dunia pendidikan karakteristik siswa tentulah
tidak sama satu dengan yang lainnya, hal ini yang perlu diperhatikan oleh
seorang guru dalam penyampaian materinya agar tujuan dari pembelajaran
dapat tercapai.
Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasan materi yang
telah diajarkan dapat dilihat dari hasil belajar. Hasil belajar yang kurang
memuaskan disebabkan karena banyak faktor, diantaranya lingkungan,
kesiapan siswa dalam menerima materi, strategi, metode dan media yang
digunakanpun turut menjadi faktor keberhasilan siswa dalam menguasai
materi.
Skema kerangka pemikiran adalah sebagai berikut:
Metode praktikum
Hasil belajar
Pemahaman
Mengeksplorasi
Praktek
Proses internalisasi
kerjasama
Pengamatan
Pengayaan
27
Metode praktikum memberikan kesempatan siswa untuk melewati
proses pembelajaran melalui kegiatan praktek dimana di damamnya akan
memberikan penguatan tersendiri karena siswa terlibat langsung dalam
prakteknya dengan cara proses internalisasi yang mana dalam kegiatannya
siswa dapat mengembangkan sikap dan mengeksplorasi serta mampu
berkerjasama dalam proses pengamatannya, siswapun dapat memperkaya
pengetahuanya dengan sesuatu yang objektif dan realistis.
D. Hipotesis Penelitian
Bertolak dari teori-teori dan kerangka berfikir seperti yang telah
dipaparkan di atas maka hipotesisnya adalah: “Terdapat pengaruh metode
praktikum terhadap hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan
bangun ruang sisi datar di kelas VIII SMPN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan”.
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melaksanakan penelitian di SMPN 1
Cilimus Kabupaten Kuningan tepatnya di jalan SMP No. 19 Desa Bojong
Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan.
Adapun yang menjadi alasan penulis memilih tempat penelitian ini,
diantaranya sebagai berikut:
a. Jumlah siswanya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
b. Pernah mendapatkan kejuaraan-kejuaraan baik dalam bidang
akademik maupun dalam bidang non akademik diantaranya:
1) Kejuaraan olimpiade matematika juara II tingkat kabupaten/kota
pada tahun 2008/2009.
2) Puisi juara I tingkat kabupaten/kota.
3) PORSENI L.SOLO tingkat kabupaten/kota
4) Badminton tingkat kabupaten/kota
5) Peringkat rerata NUAN.
Dan masih banyak lagi prestasi yang membanggakan yang tidak
dapat ditulis satu persatu disini.
2. Waktu Penelitian
Sesuai SK penelitian yang didapat maka penelitian ini dilaksanakan
selama kurang lebih dua bulan lamanya terhitung mulai tanggal 15 April
2012 sampai dengan 15 Juni 2012, namun dalam kenyataan di lapangan
29
penelitian ini lebih dari dua bulan lamanya dikarenakan peneliti harus
mempersiapkan persyaratan penelitian diantaranya pembuatan proposal
dan seminar proposal yang kemudian akan mendapatkan SK penelitian
sampai dengan mengolah data untuk dijadikan laporan hasil penelitian
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Persiapan √ √ √ √
Pembuatan SK √ √Acc Instrumen √ √ √
Uji Coba Instrumen √
Pengolahan data uji coba √ √
Penyebaran tes √
Pengolahan data √ √ √ √
Penyusunan Laporan √ √ √ √ √ √
JuliMaret April Mei JuniNama Kegiatan
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan cara eksperimen,
dimana peneliti terlibat langsung dalam proses pembelajaran pada kelas
eksperimen. Adapun langkah langkah penelitianya sebagai berikut:
a. Persiapan administrasi dan perizinan penelitian.
b. Memlilih kelas untuk melakukan penelitian yang di dalamnya
membutuhkan hanya 1 kelas saja sebagai kelas eksperimen.
c. Melaksanakan proses pembelajaran matematika di kelas VIII.8
menggunakan metode praktikum sebagai kelas eksperimen.
30
d. Dalam proses penelitian penulis memilih 1 kelas lagi sebagai kelas
uji coba instrumen berupa validitas, reliabilitas, indeks kesukaran
dan daya pembeda instrumen penelitian.
e. Setelah didapat hasil dari uji coba, maka hasil itu digunakan untuk
tes pada kelas eksperimen.
f. Menganalisis data yang diperoleh dari kelas eksperimen.
2. Desain Penelitian
Variabel yang akan penulis uji adalah:
Variabel bebas (X) = Penggunaan metode praktikum
Variabel terikat (Y) = Hasil belajar siswa
Maka desain penelitianya adalah:
E : X O (Sugiyono,2010:74)
Keterangan:
X = Perlakuan terhadap kelas eksperimen (metode praktikum)
O = Hasil belajar kelas eksperimen (metode praktikum)
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian
(Suharsimi,2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VIII di SMPN 1 Cilimus yang berjumlah 377 dengan kapasitas
kelas sebanyak 10 kelas pada Tahun ajaran 2011/2012. Dengan rincian
sebagai berikut:
31
Tabel 3.2
Data Jumlah Siswa Kelas VIII SMPN 1 Cilimus
Kelas L P Jumlah
VIII 1 11 22 33
VIII 2 11 23 34
VIII 3 20 20 40
VIII 4 18 20 38
VIII 5 18 20 38
VIII 6 23 14 37
VIII 7 19 21 40
VIII 8 21 17 38
VIII 9 21 17 38
VIII 10 20 21 41
Jumlah 182 195 377
Sumber: TU SMPN 1 Cilimus
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti
(Suharsimi,2006:131). Teknik pengambilan sampel ini diambil dengan
menggunakan cluster sampling yaitu dengan cara mengambil satu
gugusan atau kelompok, bukan didasarkan anggota populasi yang
diambil secara satu persatu atau individual dan setelah diundi kelas VIII
8 sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang akan diberikan metode
praktikum dengan siswa sebanyak 38 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Definisi Konseptual
Variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Metode praktikum adalah metode yang menekankan pada siswa
untuk terlibat langsung secara aktif dalam melakukan proses
pembelajaran dengan cara membangkitkan minat siswa untuk
32
belajar, melakukan proses pengamatan, memahami, mempraktikkan,
memecahkan masalah hingga sampai pada mengambil kesimpulan
dari apa yang dipraktikkannya.
b. Hasil belajar siswa adalah nilai yang akan diperoleh siswa dari apa
yang telah dilewatinya selama proses pembelajaran, guna untuk
mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah
disampaikan yang diukur dengan menggunakan tes kepada siswa
dalam ranah kognitifnya.
2. Definisi Operasional Variabel (berkaitan dengan pengukuran).
Definisi operasional variabel pada penelitian ini dijelaskan
sebagai berikut:
a. Variabel X = Penggunaan metode praktikum adalah metode yang
menekankan pada siswa untuk terlibat langsung secara aktif dalam
melakukan proses pembelajaran dengan cara melakukan proses
pengamatan, memahami, mempraktikan, memecahkan masalah
hingga sampai pada mengambil kesimpulan dari apa yang
dipraktikanya, adapun dalam pengukuranya dengan menggunakan
angket yang disebarkan kepada responden dengan memberikan
pernyataan-pernyataan tentang metode praktikum yang terdiri dari
dimensi pemahaman, pelaksanaan, penerapan dan evaluasi dan
hasilnya akan dijadikan skor total responden.
b. Variabel Y = Hasil belajar siswa nilai yang akan di dapat siswa dari
apa yang telah dilewatinya selama proses pembelajaran, guna untuk
33
mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah
disampaikan yang diukur dengan menggunakan tes kepada siswa
dalam ranah kognitifnya dengan melihat indikator pembelajaran
meliputi: a. Menyebutkan unsur-unsur , menghitung diagonal ruang,
diagonal bidang, kerangka kubus dan balok; b. Membuat jaring-jaring
dan mengaplikasikan kubus dan balok dalam kehidupan sehari-hari;
c. Menghitung rumus luas permukaan kubus dan balok, menghitung
luas permukaan kubus dan balok dalam bentuk soal cerita; d.
Menghitung rumus volum kubus dan balok, menghitung volum
kubus dan balok dalam bentuk soal cerita. yang didalamnya
mengandung penilaian C1, C2, C3, C4 dalam bentuk tes pilihan ganda
dan jawaban yang benar yang di dapat siswa akan dikalikan 4 dan
hasilnya menjadi nilai total siswa.
3. Kisi-kisi instrumen
a. Angket
Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa
serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk
mendapat jawaban pernyataan yang diajukan kepada responden
berisi tentang tanggapan siswa terhadap penggunaan metode
praktikum terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada pokok
bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan skala Likert dengan mengajukan
20 pernyataan dengan 5 pilihan alternatif diantaranya: Sangat Sesuai
34
(SS), Sesuai (S), Ragu-ragu (R), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak
Sesuai (STS), dengan ketentuan skor untuk pernyataan positif (+)
dengan No item 1, 2, 3, 4, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18 adalah
SS = 5, S = 4, R = 3, TS = 2, STS = 1, sedangkan untuk pernyataan
yang bernilai negatif (-) dengan No item 5, 6, 8, 10, 19, 20 adalah SS
= 1, S = 2, R = 3, TS = 4, STS = 5. (Adapun kisi-kisi instrumen
dapat di lihat pada lampiran B.3).
b. Tes
Tes yang disajikan oleh penulis berbentuk pilihan ganda yang
harus dijawab siswa setelah mempelajari materi bangun ruang sisi
datar kubus dan balok dengan menggunakan metode praktikum yang
terlebih dahulu diawali dengan proses pembelajaran. Tujuanya untuk
melihat pengaruh penggunaan metode praktikum dan melihat hasil
pembelajaran yang menggunakan metode praktikum. Soal yang
disajikan merupakan soal materi bangun ruang sisi datar. (Adapun
kisi-kisi instrumen dapat di lihat pada lampiran B.5).
E. Teknik Analisis Data
1. Uji Coba Instrumen
a. Menentukan validitas
Untuk mencari koefisien validitas instrumen, maka penulis
melakukan analisis butir soal, dengan menggunakan rumus korelasi
Product-Moment, sebagaimana dijelaskan Riduwan (2003:227)
dengan rumus:
35
rxy =
2222
YYNXXN
YXXYN
Keterangan :
rxy = Koefisien validitas
N = Jumlah siswa uji coba
X = Skor variabel butir instrumen
Y = Skor total
Dengan kriteria kevalidan sebagai berikut (Riduwan,2003:228):
Tabel 3.3
Klasifikasi Uji Validitas
0,00 – 0,199 sangat rendah
0,20 – 0,399 rendah
0,40 – 0,599 cukup
0,60 – 0,799 kuat
0,80 – 1, 000 Sangat kuat
Jika rhitung > rtabel, maka item soal tersebut valid, dan pada
keadaan lain, item soal tersebut tidak valid.
Adapun data validitas yang diperoleh dari hasil uji coba
instrumen dari 30 soal uji coba 23 butir soal dinyatakan valid dengan
No item 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 24,
25, 25, 27, 29, 30. Adapun soal yang invalid ada 7 butir dengan No.
Item 2, 9, 11, 14, 22, 23, 28. Namun dalam pelaksanaan tes penulis
menggunakan 25 butir soal dengan rincian butir soal yang valid
ditambah 2 butir soal invalid yang terlebih dahulu dirubah dengan
36
melihat indikator yang masih kurang. (Perhitungan selengkapnya
dapat dilihat di lampiran C.4).
b. Uji Reliabilitas
Selain dilakukan uji validitas, menurut Arikunto (2002:144)
dilakukan juga uji reliabilitas untuk mengetahui tingkat keajegan
(konsistensi) suatu tes. Rumus yang digunakan adalah:
𝑟11 = 𝑘
𝑘 − 1 1 −
𝑥 (𝑘 − 𝑥 )
𝑘𝑠2
Keterangan :
r11 = reabilitas instrumen
k = banyak soal
s2 = standar deviasi
𝑥 = rerata total skor.
Dimana untuk menghitung standar deviasi adalah:
𝑠2 = 𝑌2 −
𝑌 2
𝑛𝑛
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketetapan
alat pengumpul data yang digunakana. Adapun batasan-batasan
reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 3.4
Klasifikasi Uji Reliabilitas
rtt < 0,2 reliabilitas sangat rendah
0,20 < rtt < 0,40 reliabilitas rendah
0,40 < rtt < 0,70 reliabilitas sedang
0,70 < rtt < 0,90 reliabilitas tinggi
0,90 < rtt < 1,00 reliabilitas sangat tinggi
37
Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus KR-21 didapat
𝑟11 = 0,550107 maka dapat dikatakan bahwa tes memiliki
reliabilitas sedang. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di
lampiran C.5).
c. Indeks Kesukaran
Rumus untuk menguji tingkat kesukaran adalah (Arikunto,2007:209):
P = JS
B
Keterangan :
P = Indeks kesulitan
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Dengan kriteria indeks kesukaran soal itu adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.5
Klasifikasi Koefisien Indeks Kesukaran
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,70 – 1,00 Mudah
Tingkat kesukaran dari 30 soal dari hasil uji coba yang termauk
kriteria sukar adalah No item 2, 23, 28, sedangkan yang termasuk
kriteria sedang adalah No item 5, 8, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 22,
25, 26, dan 30, kemudian sisanya termasuk kriteria mudah dengan
No item 1, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 12, 14, 20, 21, 24, 27, 29. (Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat di lampiran C.7).
38
d. Daya Pembeda
Daya pembeda menunjukkan sejauh mana tiap butir soal mampu
membedakan siswa yang menguasai bahan dan siswa yang tidak
menguasai bahan. Dengan terlebih dahulu mengelompokan kelas
atas dan kelas bawah dengan cara mengambil 27% dari jumlah
seluruh siswa dalam satu kelas tersebut(Karnoto,1996:16-17).
Rumusnya :
DP = 00100
A
BA
N
BB
Keterangan :
DP = Daya pembeda satu butir soal tertentu
BA = Jumlah jawaban benar pada kelompok Atas
BB = Jumlah jawaban benar pada kelompok Bawah
NA = Jumlah siswapada salah satu kelompok A atau B
Dengan kriteria tingkat kesukaran sebagai berikut:
Tabel 3.6
Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda
Negatif – 9% sangat buruk
10% – 19% Buruk
20% – 29% Agak baik
30% – 49% Baik
50% keatas Sangat baik
Dari 30 butir soal yang diberikan kepada siswa 6 soal
dinyatakan sangat buruk adapun No itemnya adalah 2, 9, 11, 22, 23,
28, Kemudian 2 butir soal dinyatakan buruk dengan No item 14 dan
27, soal yang termasuk kriteria agak baik hanya 1 yaitu soal dengan
39
No item 3, banyaknya soal yang termasuk kriteria baik sebanyak 12
dengan No item 1, 4, 6, 7, 10, 12, 20, 21, 24, 26, 29, dan 30,
kemudian selebihnya adalah soal yang termasuk kriteria sangat baik
dengan No item 5, 8, 15, 16, 17, 18, 19, dan 25. (Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat di lampiran C.6).
Adapun rekapitulasi data uji coba sebagai berikut:
Tabel 3.7
Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal
No. Soal Validitas Kriteria TK Kriteria DP Kriteria
1 0,433148 Valid 0,810811 Mudah 40 Baik
2 -0,18041 Invalid 0,027027 Sukar -10 Sangat buruk
3 0,34657 Valid 0,783784 Mudah 20 Agak Baik
4 0,366202 Valid 0,864865 Mudah 30 Baik
5 0,405599 Valid 0,540541 Sedang 50 Sangat Baik
6 0,384339 Valid 0,756757 Mudah 40 Baik
7 0,405528 Valid 0,72973 Mudah 40 Baik
8 0,419894 Valid 0,567568 Sedang 60 Sangat Baik
9 0,089781 Invalid 0,918919 Mudah 0 Sangat buruk
10 0,361361 Valid 0,810811 Mudah 40 Baik
11 -0,17601 Invalid 0,567568 Sedang -20 Sangat buruk
12 0,343414 Valid 0,810811 Mudah 30 Baik
13 0,590543 Valid 0,648649 Sedang 70 Sangat Baik
14 0,082593 Invalid 0,891892 Mudah 10 Buruk
15 0,349789 Valid 0,594595 Sedang 50 Sangat Baik
16 0,438717 Valid 0,621622 Sedang 50 Sangat Baik
17 0,561775 Valid 0,567568 Sedang 70 Sangat Baik
18 0,459774 Valid 0,432432 Sedang 70 Sangat Baik
19 0,590152 Valid 0,567568 Sedang 80 Sangat Baik
20 0,407323 Valid 0,864865 Mudah 30 Baik
21 0,449871 Valid 0,756757 Mudah 40 Baik
22 -0,41246 Invalid 0,540541 Sedang -50 Sangat buruk
23 -0,22767 Invalid 0,054054 Sukar -10 Sangat buruk
24 0,415201 Valid 0,810811 Mudah 30 Baik
25 0,391517 Valid 0,567568 Sedang 50 Sangat Baik
40
26 0,325515 Valid 0,648649 Sedang 40 Baik
27 0,352014 Valid 0,945946 Mudah 10 Buruk
28 -0,13707 Invalid 0,027027 Sukar 0 Sangat buruk
29 0,384339 Valid 0,756757 Mudah 40 Baik
30 0,359557 Valid 0,675676 Sedang 40 Baik
2. Analisis Data
Analisis data digunakan untuk menjawab pertnyaan tentang
bagaimana penggunaan metode praktikum dan hasil belajar siswa. Untuk
analisis metode praktikum adalah sebagai berikut:
rumus persentase skor angket, yaitu:
P = 𝑋
𝐴 x 100%
Keterangan:
P = Persentase
X = Jumlah skor yang diperoleh
A = Skor Tertinggi ( Riduwan, 2003:41)
Tabel 3.8
Klasifikasi Koefisien Angket
0% - 20% sangat lemah
21% - 40% Lemah
41% - 60% Cukup
61% - 80% Kuat
81% - 100% Sangat kuat
Sedangkan analisis data hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan
cara pemberian nilai pada setiap jawaban yang diberikan oleh siswa
sesuai bobot yang telah ditetapkan. Adapun rumus pedoman penilaiannya
yaitu sebagai berikut ini :
Hasil akhir siswa akan di analisis dengan cara:
41
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 100 (Arikunto,2008:236)
nilai yang diperoleh siswa dikonversikan kedalam tabel penilaian hasil
belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 3.9
Klasifikasi Koefisien Hasil Tes
80 – 100 Sangat baik
65 – 79 Baik
55 – 64 Cukup
42 – 54 Kurang
0 – 40 Sangat kurang
3. Uji Prasyarat Analisis
Teknik yang digunakan oleh penulis dalam pengolahan data tentang
metode praktikum dan hasil belajar siswa adalah :
a. Uji Normalitas
Dalam pengolahan data ini sebelum menentukan uji
hipotesisnya maka terlebih dahulu menggunakan uji normalitas,
tujuanya untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal
atau tidak, adapun dalam pengujianya peneliti menggunakan SPSS
16.0. perlu diketahui baha dalam setiap penelitian tentu tidak
semuanya benar, tapi tetap sedikit banyaknya akan menemukan
kesalahan, pemodelan regresi yang baik adalah menggunakan nilai
residu/ nilai error maka untuk mengetahui nilai error penelitipun
menggunakan bantuan SPSS 16.0 adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut (suliyanto, 2005: 67):
1) Masukan data angket dan hasil tes ke “data view”
42
2) Klik “variable view” kemudian atur decimals rubah menjadi 0
3) Kembali lagi ke “data view”, klik analyze kemudian regression
kemudian linear
4) Akan muncul dialog (linear regression) kemudian masukan
variabel X ke dalam kolom independent dan variabel Y ke dalam
kolom dependent kemudian klik plots maka akan muncul dialog
(linear regression:plots) masukan DEPENDNT pada kolom Y,
dan ZRESIDE kemudian continue
5) Klik save beri tanda centang pada unstandardized residuals
kemudian countinue lalu ok
6) Maka secara otomatis akan ada nilai residu di “data view” dalam
output1
Setelah didapat bilai residu, maka langkah selanjutnya yaitu
mencari kenormalan data yang telah ada dengan langkah-langkah
sebagai berikut (Trihendradi, 2009:109):
a) Pastikan layar berada di “data view” kemudian pilih analyze
dilanjutkan dengan descriptive statistics lalu explore maka aka
muncul dialog (explore), masukan variabel unstandardized
residual ke dalam kolom dependen list.
b) Klik plots kemudian beri tanda centang pada normality plots with
tests kemudian countinue lalu ok.
43
c) Maka secara otomatis akan muncul output2 sebagai nilai
normalitas.
Jika nilai sig. Kolmogorov- Smirnov atau shapiro-wilk > 0,05
maka data residu tersebut normal.
b. Uji Homogenitas Varian
Uji homegenitas varian digunakan untuk mengetahui bahwa
kedua data tersebut homogen atau tidak, dalam perhitungan ini
peneliti menggunakan SPSS 16.0 dengan menggunakan uji leveneu.
adapn langkah-langkahnya adalah sebagai berikut
(Trihendradi,2009:152-153):
1) Masukan dua data dalam satu kolom dengan terlebih dahulu
diberikan kode untuk membedakan data satu dengan data yang
kedua.
2) Klik analyze kemudian pilih compare means kemudian plih one
way anova setelah itu akan muncul dialog (one way anova)
masukan variabel Y ke dalam dependent list dan kode ke dalam
factor kemudian klik options kemudian beri tanda centang pada
homogeneity of varians test dan descriptive kemudian countinue
lalu ok.
Dalam hal ini jika nilai sig. Uji leveneu > 0,05 maka kedua data
tersebut dapat dikatakan homogen.
44
c. Analisis Regresi
Persamaan umum regresi linear sederhana untuk penelitian
dengan menggunakan residu yaitu :
Yi = 𝛼 + 𝛽 Xi + εi = a + b Xi + ei
Yang keterangan simbolnya adalah :
Yi = besarnya hasil belajar siswa untuk siswa ke-i; i = 1,2,3, 4, … n
(n = 38)
Xi = metode praktikum
a = Dugaan dari parameter koefisien α ;
b = Dugaan bagi parameter koefisien β ;
ei = Sisaan atau simpangan atau perbedaan antara hasil sebenarnya
dengan nilai dugaannya untuk orang ke-i (ei = Yi - a- b Xi).
Nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus di
bawah ini (Sudjana, 2002:315):
𝑎 = 𝑌 𝑋2 − 𝑋 ( 𝑋𝑌)
𝑛 𝑋2 − 𝑋 2
𝑏 = 𝑛 𝑋𝑌 − 𝑋 𝑌
𝑛 𝑋2− 𝑋 2
Sedangkan untuk mencari nilai Error atau residu menurut
Sudjana (2001 : 32) sebagai berikut:
e = │Y - Ŷ│
keterangan :
e = nilai error
Y = nilai Y
45
Ŷ = prediksi dari nilai Y yang diproyeksikan
Adapun pengujian regresi dalam penelitian ini menggunakan
bantuan SPSS 16.0, dengan langkah-langkah sebagai berikut (Sofyan
Yamin, dkk 2011: 8):
1) Masukan data dalam “data view” kemudian Klik Analyse
kemudian Regression kemudian pilih Linear muncul dialog
(linear regression) kemudian masukan variabel Y pada kolom
dependent dan X pada kolom independent kemudian pilih
statistics muncul kolom dialog (linear regression:statistics)
beri tanda centang pada descriptive kemudian countinue
2) Klik Plot, kemudian muncul dialog (Linear Regression: Plot)
masukan ZPRED dalam kolom X dan masukan SDRESID
dalam kolom Y. kemudian beri tanda centang pada Histogram
dan Normal probability plot. Selanjutnya klik continue.
3) Klik Save, kemudian pada kotak dialog Linear Regression:
Save, kemudian beri tanda centang pada Unstandardized
predicted values dan Unstandardized residuals. Selanjutnya
klik continue dan ok.
d. Uji independen dan kelinearan regresi
Uji independen digunakan untuk mengetahi apakan kedua
variabel tersebut dependen atau independen dalam penelitian ini
menggunakan bantuan SPSS 16.0. Sedangkan kriteria uji independen
persamaan regresi dapat dilihat dari nilai Fhitung dan F tabel. Nilai Ftabel
46
tersebut diperoleh dari program excel dengan cara =finv(0,05;1;36)
lalu enter. Jika nilai Fhitung > F tabel(α,1,n-2) maka hubungan antara
ubahan bebas dependen(Sarwono, 2009:93) .
Uji kelinearan bertujuan untuk mengetahui apakan kedua
variabel tersebut linear atau tidak. Adapun langkah-langkahnya
adalah:
Masukan kedua data pada “data view” kemudian Klik Analyse
dengan dilanjutkan Compare Means kemudian Means pada dialong
(means) masukan variabel Y pada kotak Dependent List dan masukan
variabel X pada kotak Independent List kemudian pilih Option,
kemudian pada kotak dialog Means: Option, beri tanda centang pada
Test for linearity. Selanjutnya klik continue dan ok.
Dengan kriteria pengujian dapat dilihat dari nilai signifikasi.
Jika nilai signifikasi/Sig. < α maka maka dapat disimpulkan bahwa
antara variabel X dan Y terdapat hubungan yang linear.
e. Koefisien korelasi.
Menurut Sugiyono (2007:257) “pencarian koefisien korelasi
adalah untuk menentukan derajat hubungan antara variable X dengan
Y”. dalam hal ini untuk menghitung koefisien korelasi menggunakan
rumus analisis korelasi moment sebagai berikut:
rxy =
2222
YYNXXN
YXXYN
47
Keterangan:
xyr = tingkat kevalidan
X = hasil teas variabel terikat
Y = hasil tes variabel bebas
n = banyak data
Korelasi product moment (rxy) dengan ketentuan nilai rxy tidak
lebih dari harga (-1 ≤ rxy ≤ +1). Apabila rxy = -1 artinya korelasi
negative sempurna, rxy = 0 artinya tidak ada korelasi, dan rxy = 1
artinya korelasi positif (sangat kuat). Adapun spesifikasi tingkat
hubungan yang diperoleh dari nilai koefisien korelasi dapat dilihat
pada table berikut:
Tabel 3.10
Interpretasi Koefisien Korelasi
0,00 – 0,19 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuat
Namun uji koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan
SPSS 16.0. dan kriteria uji koefisien korelasi dapat dilihat dari nilai
signifikasi. Jika sig. < α, maka korelasi variabel X dan Y signifikan.
Adapun ingin melihat seberapa besar korelasinya dapat dilihat pada
Pearson Correlation.
f. Mencari Koefisien Determinasi
Menurut Riduwan (2003;228) koefisien determinasi atau
koefisien penentu digunakan untuk menyatakan besar kecilnya
48
sumbangan variabel X terhadap variabel Y. Besar koefisien
determinasi ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
R2=1− ryy
namun dalam penelitian ini peneliti menggunakan SPSS 16.0
senhingga untuk melihat koefisien determinasinya dapat dilihat R
Square.
F. Hipotesis Statistik
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian tentang
Pengaruh metode praktikum terhadap hasil belajar siswa di Kelas VIII SMP
N 1 Cilimus, maka hipotesis statistiknya adalah :
𝐻𝑂 : β = 0, maka tidak ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y
𝐻𝑎 : β ≠ 0, maka ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y.
Adapun untuk menentikan hipotesis statistik yang menggunakan SPSS
16.0 maka cukup dengan melihat nilai t Coefficients, jika nilai t Coefficients
> ttabel(α,db=n-2) maka hipotesis nol (𝐻0) ditolak dan 𝐻𝑎 diterima. ttabel dapat
dicari dengan menggunakan bantuan excel dengan cara =tinv(0,025;36).
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Untuk menjelaskan analisis data dari hasil penelitian ini, penulis
memberikan gambaran data hasil belajar siswa yang menggunakan metode
praktikum. Adapun hasil yang dapat penulis sajikan adalah dengan melihat
hasil responden berupa angket dan hasil tes siswa kelas eksperimen.
Pelaksanaan kegiatan penelitian dilaksanakan pada pokok bahasan
bangun ruang sisi datar kubus dan balok dengan jadwal kegiatan sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen
Waktu Aktifitas
17 April 2012 Unsur-unsur kubus dan balok
27 April 2012 Jaring-jaring kubus dan balok
01 Mei 2012 Luas permukaan kubus dan balok
04 Mei 2012 Volum kubus dan balok
08 Mei 2012 Latihan soal
11 Mei 2012 Ulangan
1. Data Hasil Angket (Variabel X)
Untuk mengungkap permasalahan yang pertama yaitu “Seberapa
baik penggunaan metode praktikum pada pokok bahasan bangun ruang
sisi datar di SMPN 1 Cilimus” maka penulis menyajikan dalam bentuk
data dari hasil angket. Data yang diperoleh sebagai berikut:
50
a. Memahami intruksi yang diperoleh atau didapat
Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa
dapat memanami intruksi yang diperolehnya dalam kegiatan
praktikum hingga dapat melaksanakan setiap langkah-langkah yang
harus dilewatinya. Terdapat 2 pernyataan untuk mengukur indikator
ini. Yaitu:
pernyataan no. 2 (positif): “saya dapat melakukan tahap demi tahap
kegiatan praktiukm dengan baik”
pertanyaan no. 8 (negatif): intruksi yang ditulis tidak jelas dan
menyulitkan saya dalam memperaktekanya”
Berikut jawaban siswa :
Tabel 4.2
Memahami Intruksi Yang Diperoleh Atau Didapat
No. Skor Frekuensi
Jumlah
Skor Prosentase
(%)
2, 8
1 0 0 0,00
2 0 0 0,00
3 10 30 13,16
4 42 168 55,26
5 24 120 31,58
Jumlah 76 318 100
Skor Maks 5 x 38 x 2 = 380
Prosentase (318/380) x 100% = 83,64%
Besarnya indikator memahami intruksi yang diperoleh atau
didapat adalah 83,64 %, maka berdasarkan tabel 3.8 metode
praktikum sangat kuat dalam memberikan intruksi kepada siswa
dalam melakukan kegiatan praktikum.
51
b. Berinteraksi dengan teman sekelompoknya
Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa
dapat berinteraksi dengan teman sekelompoknya. Terdapat 3
pertanyaan untuk mengukur indikator ini. Yaitu:
pernyataan no. 3 (positif): “saya dapat menghargai perbedaan
pendapat dengan teman sekelompok”
pertanyaan no. 9 (positif): “saya dapat membangun interaksi/
hubungan baik dengan teman sekelomopok”
pertanyaan no. 6 (nogatif): “saya cenderung mendominasi teman
sekelompok”
Berikut jawaban siswa :
Tabel 4.3
Berinteraksi Dengan Teman Sekelompok
No. Skor Frekuensi
Jumlah
Skor Prosentase
(%)
3, 9, 6
1 0 0 0,00
2 1 2 0,81
3 37 111 29,84
4 59 236 47,58
5 27 135 21,77
Jumlah 124 484 100
Skor Maks 5 x 38 x 3= 570
Prosentase (484/570) x 100% = 84,91%
Besarnya indikator berinteraksi dengan teman sekelompok
adalah 84,91%, maka berdasarkan tabel 3.8 metode praktikum sangat
kuat untuk mempermudah siswa berinteraksi dengan teman
sekelompoknya.
52
c. Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran. Terdapat 1 pertanyaan untuk
mengukur indikator ini. Yaitu:
pernyataan no. 5 (negatif): “saya lebih cenderung pasif/
mengandalkan teman sekelompok yang aktif”
Berikut jawaban siswa :
Tabel 4.4
Melibatkan Siswa Secara Aktif Dalam Proses Pembelajaran
No. Skor Frekuensi
Jumlah
Skor Prosentase
(%)
5
1 0 0 0,00
2 1 2 2,63
3 15 45 39,47
4 17 68 44,74
5 5 25 13,16
Jumlah 38 140 100
Skor Maks 5 x 38 x 1= 190
Prosentase (140/190) x 100% = 73,68%
Besarnya indikator melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran adalah 73,68%, maka berdasarkan tabel 3.8 metode
praktikum kuat untuk mempermudah siswa berinteraksi dengan
teman sekelompoknya.
d. Mampu memanfaatkan media yang ada
Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa
dapat memanfaatkan media dalam proses pembelajaran. Terdapat 2
pertanyaan untuk mengukur indikator ini. Yaitu:
53
pernyataan no. 1 (positif): “saya dapat menggunakan alat dan bahan
dengan baik”
pertanyaan no. 10 (negatif): “alat dan bahan sulit untuk diperoleh
dan didapat”
Berikut jawaban siswa :
Tabel 4.5
Mampu Memanfaatkan Media Yang Ada
No. Skor Frekuensi
Jumlah
Skor Prosentase
(%)
1, 10
1 0 0 0,00
2 0 0 0,00
3 6 18 7,89
4 34 136 44,74
5 36 180 47,37
Jumlah 76 334 100
Skor Maks 5 x 38 x 2= 380
Prosentase (334/380) x 100% = 87,89%
Besarnya indikator mampu menmanfaatkan media yang ada
adalah 87,89%, maka berdasarkan tabel 3.8 metode praktikum sangat
kuat bagi siswa dalam memanfaatkan media yang ada.
e. Mampu memberikan penjelasan tentang konsep yang diperolehnya
Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa
dapat menjelaskan tentang konsep yang diperoilehnya selama proses
pembelajaran berlangsung. Terdapat 2 pertanyaan untuk mengukur
indikator ini. Yaitu:
pernyataan no. 13 (positif): “saya menguasai konsep-konsep/ materi,
rumus-rumus yang ada”
54
pertanyaan no. 17 (positif): “saya tidak segan-segan memberikan
penjelasan materi kepada teman kelompok yang mengalami
kesulitan”
Berikut jawaban siswa :
Tabel 4.6
Memberikan Penjelasan Tentang Konsep Yang Diperolehnya
No. Skor Frekuensi
Jumlah
Skor Prosentase
(%)
13, 17
1 0 0 0,00
2 4 8 5,26
3 21 63 27,63
4 32 128 42,11
5 19 95 25,00
Jumlah 76 294 100
Skor Maks 5 x 38 x 2= 380
Prosentase (294/380) x 100% = 77,37%
Besarnya indikator memberikan penjelasan tentang konsep
yang diperolehnya adalah 77,37%, maka berdasarkan tabel 3.8
metode praktikum kuat untuk membuat siswa dapat memberikan
penjelasan tentang konsep yang diperolehnya.
f. Memecahkan masalah
Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa
dapat memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Terdapat 2
pertanyaan untuk mengukur indikator ini. Yaitu:
pernyataan no. 7 (positif): “saya mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru”
55
pertanyaan no. 11 (positif): “saya dapat memecahkan masalah
dengan baik dan mudah”
Berikut jawaban siswa :
Tabel 4.7
Mampu Memecahkan Masalah
No. Skor Frekuensi
Jumlah
Skor Prosentase
(%)
7, 11
1 0 0 0,00
2 4 8 5,26
3 23 69 30,26
4 39 156 51,32
5 10 50 13,16
Jumlah 76 283 100
Skor Maks 5 x 38 x 2= 380
Prosentase (283/380) x 100% = 74,47%
Besarnya indikator mampu memecahkan masalah adalah
74,47% maka berdasarkan tabel 3.8 metode praktikum kuat dalam
membantu siswa memecahkan masalah yang ada.
g. Menyelesaikan soal-soal
Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa
dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru. Terdapat 1
pertanyaan untuk mengukur indikator ini. Yaitu:
pernyataan no. 16 (positif): “soal-soal yang saya kerjakan dapat
terselesaikan dengan mudah”
56
Berikut jawaban siswa :
Tabel 4.8
Menyelesaikan Soal-Soal
No. Skor Frekuensi
Jumlah
Skor Prosentase
(%)
16
1 0 0 0,00
2 3 6 7,89
3 11 33 28,95
4 16 64 42,11
5 8 40 21,05
Jumlah 38 143 100
Skor Maks 5 x 38 x 1= 190
Prosentase (143/190) x 100% = 75,26%
Besarnya indikator menyelesaikan soal-soal adalah 75,26%
maka berdasarkan tabel 3.8 metode praktikum kuat untuk siswa
dapat menyelesaikan soal-soal yang ada.
h. Merespon pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum
Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa
merespon pembelajaran yang menggunakan metode praktikum.
Terdapat 7 pertanyaan untuk mengukur indikator ini. Yaitu:
pernyataan no. 4 (positif): “dengan metode praktikum saya semakin
penasaran dan semangat untuk mengikuti kegiatan belajar”
pernyataan no. 12 (positif): “saya lebih percaya diri dalam menjawab
soal-soal yang ada setelah menggunakan metode praktikum”
pernyataan no. 14 (positif): “menggunaan metode praktium pada
materi ini sudah tepat”
57
pernyataan no. 15 (positif): “saya ingin metode praktikum dapat
diterapkan pada materi lain khususnya pada materi yang
membutuhkan penalaran tinggi (abstrak)”
pernyataan no. 18 (positif): “metode praktikum sangat membantu
saya dalam mempelajari materi karena memperlihatkan sesuatu yang
abstrak”
pernyataan no. 19 (negatif): “saya merasa kesulitan belajar
menggunakan metode praktikum”
pernyataan no. 20 (negatif): “penggunaan metode praktikum pada
pembelajaran matematika ribet dan tidak efektif”
Berikut jawaban siswa :
Tabel 4.9
Merespon Pembelajar
Dengan Menggunakan Metode Praktikum
No. Skor Frekuensi
Jumlah
Skor Prosentase
(%)
1 0 0 0,00
4, 12, 2 1 2 0,38
14 3 42 126 15,79
15, 18, 4 130 520 48,87
19, 20 5 93 465 34,96
Jumlah 266 1113 100
Skor Maks 5 x 38 x 7= 1330
Prosentase (1113/1330) x 100% = 83,68%
Besarnya indikator menyelesaikan soal-soal adalah 83,68%,
maka berdasarkan tabel 3.8 metode praktikum sangat kuat untuk
siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang ada.
58
Penggunaan metode praktikum terhadap hasil belajar siswa di
respon sebesar 80,76% (perhitungan selengkapnya dapat dilihat di
lampiran D.8).
2. Data Hasil Tes (Variabel Y)
Berdasarkan hasil belajar siswa kelas eksperimen (VIII.8) dengan
mengambil 25 butir soal berbentuk pilihan ganda yang diajukan kepada
siswa yang berjumlah 38 siswa. Adapun nilai tertinggi 96 dan terrendah
48 dengan nilai rata-rata 71,68 serta standar deviasinya 12,966.
(Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran D.4).
B. Analisis Data
1. Hasil Uji Prasyarat
a. Uji normalitas
Data yang di uji normalitas dalam penelitian ini yaitu dengan
mencari data residu (error) terlebih dahulu, dengan tujuan untuk
memeriksa apakah residu yang terjadi berdistribusi normal atau
tidak. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan
SPSS 16.0, diperoleh nilai signifikan Kolmogorov Smirnov sebesar
0,200 sedangkan Shapiro-Wilk sebesar 0,492. Karena nilai
signifikan Kolmogorov Smirnov (0,200) > α (0,05), atau Shapiro-
Wilk (0,492) > α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data residu
berdistribusi normal. (Perhitungan selengkapnya pada lampiran
D.3).
59
b. Uji Homogenitas
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS
16.0 dengan melihat uji Levene Statistic, diperoleh nilai sig. sebesar
0,209 dengan 5%. Karena nilai sig. 0,209 > 0,05, maka data
angket metode praktikum dan data hasil belajar siswa homogen
dengan taraf kepercayaan 95%. (Perhitungan selengkapnya pada
lampiran D.4).
2. Hasil Pengujian Analisis Data
a. Persamaan regresi
Dari hasil analisis menggunakan SPSS 16.0 diperoleh nilai a
= -10,77 dan b = 1,02 maka dapat dibuat persamaanya adalah Y =
1,02x. maka dapat disimpulkan bahwa jika setiap perubahan skor
penggunaan metode praktikum sebesar satu satuan maka dapat
diestimasikan skor hasil belajar siswa pada pokok bahasan bangun
ruang sisi datar kubus dan balok sebesar 1,02 satuan. (Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D.5).
b. Uji independen dan kelinieran regresi
Untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel-variabel
independen atau dependen. Maka digunakan pengujian independen
Berdasarkan perhitungan dengan mengunakan SPSS 16.0 diperoleh
Fhitung = 56,33 5 sedangkan F tabel (0.05,1,36) = 4,11. Nilai Ftabel
tersebut diperoleh dari program excel dengan cara =finv(0.05;1;36)
lalu enter. Karena nilai Fhitung (56,335) > F tabel (4,11) maka
60
hubungan antara ubahan bebas dependen. (Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.6).
Uji kelinieran regresi digunakan untuk mengetahui
persamaan regresi tersebut linear atau tidak. Berdasarkan
perhitungan dengan mengunakan SPSS 16.0 diperoleh nilai
signifikasi pada ANOVA sebesar 0,014. Karena nilai sig.(0,014) <
α (0.05), maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel X dan Y
terdapat hubungan yang linear. (Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran D.6).
c. Koefisisen korelasi
Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara variabel-
variabel maka digunakan uji kooefisien korelasi. Berdasarkan
perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0 diperoleh nilai
korelasi koefisien rxy = 0,78, berdasarkan tabel 3.10 maka korelasi
termasuk korelasi kuat (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran D.7).
d. Koefisien determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode
praktikum terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus
dan balok maka menggunakan koefisien determinasi. Berdasarkan
perhitungan menggunakan SPSS 16.0 dengan melihat nilai R
Square diperoleh koefisien determinasi sebesar 61% artinya
pengaruh metode praktikum terhadap hasil belajar siswa sebesar
61
61% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya. (Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D.7)
3. Uji hipotesis statistik
Dalam pengambilan keputusan Ho ditolak atau diterima maka
menggunakan uji-t. Dari hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai ttabel untuk
= 0,05 dengan db = 36 di dapat t(0,95) (36) dengan menggunakan bantual
excel =TINV(0,025;36) lalu enter t tabel = 2,34 dan thitung = 7,506. Karena t
hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh
yang positif dan signifikan antara metode praktikum terhadap hasil
belajar siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar. (Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.7).
C. Pembahasan
Pembelajaran dengan metode praktikum merupakan pembelajaran yang
menitik beratkan siswa untuk aktif dan terjun langsung didalamnya untuk
melakukan proses pembelajaran yang dilakukan secara perkelompok, serta
membantu siswa yang memiliki daya nalar yang rendah dikarenakan metode
ini memperlihatkan sesuatu yang abstrak.
1. Jawaban atas pertanyaan peneliti “Seberapa baik penggunaan metode
praktikum pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1
Cilimus?” Yaitu respon siswa kelas eksperimen terhadap pembelajaran
yang menggunakan metode praktikum sebesar 80,76% itu artinya respon
siswa pada metode praktikum dikategorikan sangat kuat. (Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D.8)
62
Dalam proses pembelajaran metode adalah suatu yang harus ada,
sehingga tentu guru harus pandai-pandai mencari metode yang tepat agar
tujuan pembalajaran dapat tercapai. Metode praktikum diharapkan dapat
memberikan sesuatu yang beda dan dapat memberikan konstribusi yang
berarti untuk materi-materi yang abstrak khususnya materi bangun ruang sisi
datar. Setelah diadakannya proses pembelajaran tidak dipungkiri terdapat
kendala-kendala yang peneliti hadapi, namun hal itu tidaklah menjadi alasan
untuk tidak menggungakan metode praktikum, namun peneliti jadikan sebuah
tantangan. Kendala dalam metode ini adalah waktu dan kekompakan siswa
dalam bekerjasama mempraktikannya.
Dalam kenyataan di lapangan kendala waktu dapat diatasi hari demi
harinya, karena peneliti mengatur sedemikian rupa agar pembelajaran ini
tidak banyak menghabiskan waktu dengan sia-sia dengan cara pembagian
kelompok untuk pertemuan berikutnya dibagi pada saat akhir pembelajaran
saat itu, kemudian memberikan lembar praktek yang hanya mencantumkan
materinya saja untuk dipelajari siswa di rumah. Hal ini benar memberikan
kemudahan dalam mengatasi kendala waktu.
Kekompakan dalam sebuah kelompok tentu sangat dibutuhkan dalam
metode praktikum hal ini dikarenakan dapat mempengaruhi terselesaikannya
tugas dengan baik, benar, dan cepat. Ini juga memberikan penguatan untuk
mereka yang mempratekannya sebagai sebuah pembelajaran yang akan
berkesan dan membekas dalam ingatanya. Namun dalam kenyataannya masih
saja ada siswa yang acuh dan tidak berkerjasama dengan teman
63
sekelompoknya dan lebih mengandalkan mereka-mereka yang aktif dibanding
dirinya, ini tentu akan berdampak buruk bagi dirinya dan orang lain,
seandainya hal tersebut terus menerus dilakukan akan memberikan
kecemburuan sosial bagi siswa yang aktif, mereka merasa diperalat atau
merasa tidak dibantu dalam kegiatan praktek. Akhirnya peneliti mencari cara
agar semua siswa terlibat dan aktif didalamnya, untuk itu peneliti dalam 1
kelompok diberikan beberapa soal dan setiap soal tersebut dikerjakan oleh
mereka dengan membagi-bagi tugas untuk menyelesaikannya, itu sungguh
memberikan kemudahan bagi mereka dan mereka saling bahu membahu
untuk menyelesaikannya, hingga akhirnya mereka dapat memanfaatkan
metode, media yang ada dalam proses pembelajarannya.
2. Jawaban atas pertanyaan peneliti “Seberapa baik hasil belajar siswa pada
pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus?” yaitu
sebagian besar siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 71,68 Hal ini
menunjukan bahwa hasil belajar matematika pada pokok bahasan bangun
ruang sisi datar kubus dan balok diinterpretasikan dalam kategori baik.
Hasil belajar dapat dijadikan sebuah pencapaian dari apa yang telah
dilewati dan di usahakanya, termasuk untuk seorang guru, jika hasil belajar
yang siswa dapat memuaskan, itu artinya tidak dipungkiri ada faktor yang
mempengaruhinya salah satunya adalah guru dalam menyampaikan
materinya. Dari nilai rata-rata yang di dapat siswa menunjukan bahwa dalam
proses pembelajarannya memberikan sesuatu yang berbeda dan berkesan
64
untuk siswanya sehingga apa-apa yang mereka lewati benar-benar mereka
hayati dan memperhatikan dengan seksama.
3. Jawaban atas pertanyaan peneliti “Seberapa besar pengaruh penggunaan
metode praktikum terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan
bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus?” yaitu terdapat pengaruh
yang kuat antara penerapan metode praktikum terhadap hasil belajar
siswa matematika, hal ini dapat dilihat dari hasil uji analisis regresi
diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,781 dan R2 atau koefisien
determinasi sebesar 61%, sedangkan sisanya 39% dikarenakan faktor
lain, dan persamaan regresi y =1,02x. Berdasarkan hasil perhitungan uji
hipotesis diperoleh thitung = 7,506 sedangkan pada taraf signifikansi (α =
0,05 : 2); dk = n – 2 = 36; diperoleh ttabel = 2,34 .karena thitung > ttabel maka
berdasarkan kriteria uji hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dengan
diterapkanya metode praktikum pada pokok bahasan bangun ruang sisi
datar kubus dan balok.
Metode prkatikum yang menitikberatkan kepada siswa untuk terlibat
langsung di dalamnya memang memberikan kontribusi yang positif, hal
tersebut terbukti dengan respon siswa, hasil belajar serta nilai koefisien
determinasi sebesar 61% sesuai dengan pendapat yang telah di paparkan
dalam BAB II bahwa metode ini memberikan sesuatu yang akan menjadi
penguatan dari apa yang mereka lihat dan lakukan yang kemudian hal
65
tersebut akan lama membekas dalam ingatanya, serta memberikan
pemahaman baginya.
Jadi sesuatu yang di dengar mungkin hari itu ia akan ingat dengan apa
yang ia dengar namun belum tentu esok, lusa, atau hari-hari berikutnya,
sesuatu yang ia lihat juga akan meberikan penguatan dimemorinya sehingga
ia akan ingat dengan yang apa telah ia lihat namun itu juga lama kelamaan
dan seiring berjalannya waktu akan pudar dan samar-samar untuk
mengingatnya lagi, namun jika apa yang ia kerjakan tentunya akan ia ingat
dan fahami bahkan tidak akan lupa jika ia benar-benar melakukan atau
mengerjakannya dengan kesadaran diri dan penuh pemahaman.
Tentu hal yang terbaiklah yang peneliti harapkan dari penelitian ini,
namun karena keterbatasan-keterbatasan yang ada maka hasil yang
diperolehpun menjadi hal yang dapat dimaklumi, dan dapat dijadikan bahan
introspeksi untuk kedepannya jika akan dilakukan penelitian yang sama
dengan tepat yang berbeda seta mungkin dengan materi yang berbeda pula.
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dari penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan pada bab-bab sebelumnya mengenai pengaruh penggunaan metode
praktikum terhadap hasil belajar siswa SMPN 1 Cilimus Kabupaten
Kuningan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
4. Penggunaan metode praktikum terhadap hasil belajar siswa di respon
sebesar 80,76% dan berdasarkan tabel 3.8 maka termasuk kategori sangat
kuat.
5. Hasil belajar siswa yang menggunakan metode praktikum dapat dilihat
dengan melihat rata-rata siswa. Berdasarkan tabel 3.9 rata-rata siswa
sebesar 71,68 termasuk kategori baik.
6. Pengaruh penggunaan metode praktikum terhadap hasil belajar siswa
pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar berdasarkan koefisien
korelasi sebesar 0,781 maka termasuk kategori kuat, hal ini sesuai
dengan tabel 3.10, adapun koefisien determinasinya adalah 61% dan
sisanya dipengaruhi faktor lain, dan persamaan regresinya adalah y =
1,02x itu artinya setiap perubahan skor penggunaan metode praktikum
sebesar satu satuan maka dapat disistimasikan skor hasil belajar siswa
pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar kubus dan balok sebesar
1,02. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung = 7,506
pada taraf signifikansi (α = 0,05 : 2); dk = n – 2 = 36; diperoleh ttabel =
67
2,34 .karena thitung > ttabel maka berdasarkan kriteria uji hipotesis Ho
ditolak dan Ha diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan dengan diterapkanya metode praktikum pada
pokok bahasan bangun ruang sisi datar kubus dan balok.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, berikut peneliti
mengemukakan beberapa saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi
peneliti, guru, siswa sebagai berikut:
1. Guru yang menggunakan metode praktikum hendaknya
memperhatikan keefektifan dan efisiensi waktu agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
2. Dalam proses pembelajaran menggunakan metode praktikum
hendaknya memanfaatkan sebaik-baiknya media / alat peraga demi
kelancaran proses pembelajaran.
3. Instrumen dalam pengumpulan data sebaiknya diperbanyak selain
angket dan tes alangkah lebih baiknya diperlengkap dengan observasi
dan dokumentasi agar lebih jelas lagi dan mengetahui lebih jauh siapa-
siapa saja yang aktif dan ikut berpartisipasi untuk meminimaisir siswa
yang mengandalkan teman dan memberikan ruang seluas-luasnya agar
siswa aktif dan kreatif mengembangkan pemikiranya.
4. Yang menjadi variabel Y dapat diperbanyak lagi agar penelitiannya
bisa lebih meluas bukan hanya mengukur ranah kognitifnya saja,
misalnya ranah afektif dan psikomoternyapun diukur agar dapat
68
mengetahui yang mana yang lebih menonjol dalam metode praktikum
dari ketiga ranah tersebut.
5. Penelitian menggunakan metode praktikum ini belum final, oleh
karena itu peneliti berharap penelitian ini dapat dilanjutkan dengan
mengambil sampel yang berbeda, materi yang berbeda serta ruang
lingkup yang lebih luas lagi, agar penelitian ini lebih mendekati
sempurna dan dapat dijadikan gambaran serta masukan untuk dunia
pendidikan kearah yang lebih baik lagi.
69
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
__________________. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
__________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. dan Aswan Z. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
_____________. 2005. Metode Belajar Dan Kesulitan - Kesulitan Belajar.
Bandung: Tarsito
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2267422-tipe-hasil-belajar-
bidang-kognitif di unduh pada tanggal 05 Mei 2012 pukul 15.34
J.J. Hasibuan. 1993. Proses belajar mengajar. Bandung: PT. Remaja rosdakarya
Karnoto. 1996. Mengenal Analisis Tes. Bandung: Jurusan Psikologi dan
Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung
Maknum, Abin Syamsuddin. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d025_030315_chapter2.pdf
(kelemahan dan kelebihan metode praktikum) di unduh pada tanggal 05 Mei
2012 pukul 15.55
Riduwan. 2003. Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Perdana Media Group.
Sarwono, Jhonathan. 2009. Statistik Itu Mudah. Yogyakarta: Andi Offset
Slameto. 2010. Belajar Dan Fakta-Fakta Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
70
Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
______. 2001. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Pemula. Bandung:
Tarsito.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
________. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: kuantitatif, kualitatif dan R &
D. Bandung: Alfabeta.
________. 2007. Statistik untuk penelitian. Jakarta: Raja Grafindo.
Suherman, Erman dan Udin S. Winata, 1992. Strategi Belajar Mengajar
Matematika, Jakarta : Depdikbud.
Suliyanto. 2005. Analisisi Data Dalam Aplikasi Persamaan.Bogor: Ghalia
Indonesia.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Trihendradi, Cornelius. 2009. Step By Step SPSS 16 Analisis Data Statistik.
Yogtakarta: Andioffset.
Team Generasi Cerdas. 2009 Kumpulan Rumus Matematika SMP Kelas 7, 8, dan
9. Jakarta: Generasi Cerdas.
Tim penulis matematika. 2004. Matematika 1B Kelas VII SMP. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Made, Wena. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer. Jakarta: Bumi
Aksara.
Yamin, Martinis. 2010. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.
Yamin, sofyan,dkk. 2011. Regresi dan korelasi dalam genggaman anda:aplikasi
dengan software SPSS, eviews, minitab, dan statgraphics. Jakarta : Salemba
empat.
71