BAB I-V

92
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR DI KELAS VIII SMPN 1 CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN SKRIPSI EVI NURFAIZAH NIM 58451016 JURUSAN TADRIS MATEMATIKA-FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1433 H

Transcript of BAB I-V

Page 1: BAB I-V

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

DI KELAS VIII SMPN 1 CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN

SKRIPSI

EVI NURFAIZAH

NIM 58451016

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA-FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYEKH NURJATI CIREBON

2012 M/1433 H

Page 2: BAB I-V

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

DI KELAS VIII SMPN 1 CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada

Jurusan Tadris Matematika

Fakultas Tarbiyah

EVI NURFAIZAH

NIM 58451016

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYEKH NURJATI CIREBON

2012 M/1433

Page 3: BAB I-V

ABSTRAK

Evi Nurfaizah. NIM 58451016 “Pengaruh Penggunaan Metode Praktikum

Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun

Ruang Sisi Datar Di Kelas VIII SMPN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan”. Skripsi. Cirebon: Fakultas Tarbiyah, Tadris Matematika, Institut Agama Islam

Negeri, Juli 2012

Matematika merupakan alat penting dalam berbagai bidang, untuk itu

sepatutnya matematika menjadi sesuatu yang digemari, didekati, bukan sebaliknya

untuk ditakuti atau dijauhi. Namun dalam proses pembelajaran yang monoton atau

tidak bervariasi membuat siswa cenderung pasif hal itu membuat siswa lebih

cenderung mendengar, adapun dalam proses pembelajaran mengalami kesulitan

mereka memilih diam dan takut bertanya, terlebih dalam penjelasan materi yang

memerlukan imajinasi tinggi, tentu memerlukan sesuatu untuk membantu mereka

dalam berimajinasi.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: 1) Untuk mengetahui seberapa

baik penggunaan metode praktikum pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar

di SMPN 1 Cilimus, 2) Untuk mengetahui seberapa baik hasil belajar siswa pada

pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus, 3) Untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh penggunaan metode praktikum terhadap hasil belajar

siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus.

Dalam proses mengajar matematika terdapat suatu kegiatan yang tidak dapat

dipisahkan antara guru dan siswa. kesuksesan dalam proses pembelajaran terlihat

apabila anak-anak dapat mengemukakan apa yang dipelajarinya dengan bebas

serta penuh kepercayaan dalam berbagai situasi dalam hidupnya. Tentu sesuatu

yang dilakukanya akan mudah di ingat dari pada sesuatu yang didengar atau

dilihatnya, karena melakukan sesuatu berarti memahaminya.

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Cilimus. Metode

pembelajaran yang digunakan, yakni metode praktikum dan dilaksanakan dikelas

VIII.8 sebagai kelas yang terpilih dari 10 kelas yang ada dengan cara pengundian

atau cluster sampling dari popolasi yang berjumlah 377.Teknik pengumpulan

datanya menggunakan tes (vaiabel Y) dan angket (variabel X) yang diberikan

kepada siswa setelah materi bangun ruang sisi datar kubus dan balok dilaksanakan

sampai dengan selesai.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) penggunaan metode

praktikum pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus

mendapatkan respon sebesar 80,76%, 2) hasil belajar siswa pada pokok bahasan

bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus termasuk kategori baik dengan rata-

rata sebesar 71,68, 3) besar pengaruh penggunaan metode praktikum terhadap

hasil belajar siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1

Cilimus adalah 61%, adapun koefisien korelasi sebesar 0,781 dan persamaan

adalah y=1,02x. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel

7,506 > 2,34, karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini

mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dengan diterapkanya

metode praktikum pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar kubus dan balok.

Page 4: BAB I-V

PERSETUJUAN

Pengaruh Penggunaan Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar

Di Kelas VIII SMPN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan.

EVI NURFAIZAH

NIM: 58451016

Menyetujui,

Tanggal 13 Juli 2012 Tanggal 12 Juli 2012

Pembimbing I Pembimbing I

Dra. Mumun Munawaroh, M.Si _Hj.Indah Nursuprianah, M.Si

NIP. 19701222 199603 2 001 NIP. 19750402 200604 2 001

Page 5: BAB I-V

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Praktikum

Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun

Ruang Sisi Datar Di Kelas VIII SMPN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan”.

Oleh: Evi Nurfaizah, NIM: 58451016, telah dimunaqasahkan pada 24 Juli 2012

di hadapan dewan penguji dan dinyatakan lulus.

Skripsi ini telah memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas

Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Cirebon, 24 Juli 2012

Panitia Munaqasah,

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Jurusan Matematika

Toheri, S.Si., M.Pd.

NIP. 19730716 200003 1 002 _______________ _________________

Sekretaris Jurusan Matematika

Reza Oktiana Akbar, M.Pd

NIP. 19811022 200501 1 001 _______________ _________________

Penguji I

Sofwan Hadi, S.Pd.I, M.Pd

NIP. 19790901 200501 1 004 _______________ _________________

Penguji II

Reza Oktiana Akbar, M.Pd

NIP. 19811022 200501 1 001 _______________ _________________

Pembimbing I

Dra. Mumun Munawaroh, M.Si

NIP. 19701222 199603 2 001 _______________ _________________

Pembimbing II

Hj.Indah Nursuprianah, M.Si

NIP. 19750402 200604 2 001 _______________ _________________

Mengetahui

Dekan Fakultas Tarbiyah

Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag.

NIP. 19710302 199803 1 002

Page 6: BAB I-V

NOTA DINAS

Kepada

Yth. Ketua Jurusan Tarbiyah

IAIN Syekh Nurjati Cirebon

di

Cirebon

Assalamua’laikum Wr. Wb.

Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan dan koreksi terhadap penulisan

skripsi berikut ini.

Nama : Evi Nurfaizah

NIM : 58451016

Judul : Pengaruh Penggunaan Metode Praktikum Terhadap Hasil

Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Di

Kelas VIII SMPN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan.

kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas

Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk dimunaqosahkan.

Wassalamua’laikum Wr.Wb.

Cirebon, Juli 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Mumun Munawaroh, M.Si _Hj.Indah Nursuprianah, M.Si

NIP. 19701222 199603 2 001 NIP. 19750402 200604 2 001

Page 7: BAB I-V

PERNYATAAN OTENTISITAS SKRIPSI

Bismillaahirrahmaannirrahiim.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Evi Nurfaizah

NIM : 58451016

Judul : Pengaruh Penggunaan Metode Praktikum Terhadap Hasil

Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Di

Kelas VIII SMPN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya penulis yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana (S-1) di IAIN Syekh Nurjati Cirebon;

2. Semua sumber yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini telah

dicantumkan sesuai ketentuan atau pedoman karya tulis ilmiah; dan

3. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini sebagian maupun seluruh

isinya merupakan karya plagiat, maka penulis bersedia menerima sanksi yang

berlaku di IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Cirebon, Juli 2012

Yang Membuat Pernyataan

EVI NURFAIZAH

NIM: 58451016

Page 8: BAB I-V

RIWAYAT HIDUP

EVI NURFAIZAH, Lahir di Kuningan pada tanggal 26

Oktober 1990 anak kedua dari enam bersaudara dari

pasangan Bapak H. Ahmad Sanusi, S.Ag dan Ibu Hj.

Empat Fatimah. Beralamat di kebon kawung timbang

RT/RW 09/03 Kecamatan Cigandamekar Kabupaten

Kuningan.

Riwayat pendidikan:

1. MI PUI Ciwedus Timbang, lulus pada tahun 2001.

2. MTs Negeri Kadugede, lulus pada tahun 2004.

3. SMAN 1 Cilimus, lulus pada tahun 2007.

4. Pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan di IAIN Syekh Nurjati

Cirebon Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Matematika, lulus pada tahun

2012.

Page 9: BAB I-V

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim...

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

Keluarga besarku

Ayah (H.Ahmad Sanusi S.Ag,) dan

bunda (Hj. Empat Fatimah) tercinta

yang selalu memberikan kasih

sayangnya yang tak hentinya dan

kesabaran yang tak ada ujungnya

dalam membimbing dan

membesarkanku. Ku persembahkan

karya kecilku ini sebagai ucapan

terimakasihku dan bukti sayangku

Page 10: BAB I-V

pada mu. Terimakasih atas doa yang selalu dipanjatkan untuk kesuksesan anakmu ini,

aku kan berusaha tuk jadi yang terbaik untukmu (ayah,bunda), dan ingin membuatmu

menangis terharu melihat kesuksesan anakmu,. amiiiiiiiiiin

Kakak ku satu-satunya (Eva Fauziah, AMK =

teh ziah) yang selalu memberikan contoh yang baik

untuk adik-adiknya melihat kesuksesan mu

membuat ku terpacu untuk bisa sepertimu.

Ajari aku tuk jadi kebanggan orang tua kita kaka.

Buat adik-adik ku (Aad Nurul Fuadah = adun, Dewi Fitriya Nur Azizah = awi,

Syifa Fitriya Nur Fadillah = nchif, Hanna Naiyla Khoerunnisa = nenk bahe) yang

selalu memberikan warna dan keceriaan serta kehangatan dalam rumah, namun ketika

kalian pergi beranjak dari rumah tentu aku akan merasakan kesepian.

My honey (Lili Sururi Ashive S.Pd) yang selalu

Memberikan motivasi, selalu berada disampingku

mendampingi dan mengarahkanku dalam melewati

hari-hariku dengan penuh cinta dan kasih sayang,

hingga akan terrasa hampa ketika 1 hari tanpamu

sayang,.,. karena kaulah sandaran hatiku,.,.

Page 11: BAB I-V

My rabbits (chichi, kimie dan nimy) dan ikan-

ikan hiasku, melihat kalian yang semakin

besar dan lucu membuatku merasakan

kepuasan tersendiri, terlebih jika sedang asik

bermain bersamamu, melihat lucunya

tingkahmu, lincahnya gayamu, (chichi, kimie,

dan nimy). Cara berrenangmu yang indah dan

lincah (ikan-ikanku) sungguh hilang beban

yang aku rasa, kalian penyegar disaat aku

mulai merasakan kejenuhan.

Riyan Nazaruddin yang telah membantuku

saat aku merasakan kesulitan menghadapi

printan yang terkadang tidak bisa

diajak kompromi, hehehehe “

Sobat-sobatku (euis, maula, farha, sri mey, mae, neni, wina, pipit, tia, dkk) yang telah

banyak memberikan masukan, saran, saling menguatkan dan saling memberi motivasi

selama ini. Aku bangga punya sahabat seperti kalian, dan aku bersyukur atas hal ini.

Teman-teman seperjuangan di Mtk-B terimakasih atas semangat, kerkasama,

kebersamaan, canda tawa, susah senang, yang telah kita lewati dan kita tanam

bersama selama 4tahun ini, Semoga kesuksesan menyertai kita semua. Amiiiiiien.

Page 12: BAB I-V

Motto:

kEsuKSEsan Buah Dari PerJUANGAN Dan KerJAKeras,

Tak ADA satU keNikmatanpUN yang di dapaT

deNgan INSTan, Dan TAK ada Pahit Yng Tak

berUJUng kEbahagIaan

Lihatlah selalu kebaikan orang lain kepada kita, dan lupakan kebaikan

kita kepada oran lain

Page 13: BAB I-V
Page 14: BAB I-V

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis panjatkan puji dan syukur

kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa

tercurah kepada junjungan dan suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW, yang

telah membimbing kita pada jalan yang diridhai Allah SWT.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Praktikum

Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang

Sisi Datar Di Kelas VIII SMPN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan” ini dapat

terwujud atas izin Allah SWT, serta bimbingan dan pengarahan yang penulis

terima baik dari, dosen pembimbing, dosen-dosen matematika, teman-teman, yang

juga memberi motivasi kepada penulis. Untuk itu dengan segala kerendahan hati,

penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada yang

terhormat:

1. Bapak Prof. DR. H. Maksum Mukhtar, MA., Rektor IAIN Syekh Nurjati

Cirebon.

2. Bapak Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh

Nurjati Cirebon.

3. Bapak Toheri, S.Si, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika.

4. Ibu Dra. Mumun Munawaroh M.Si., Dosen Pembimbing I.

5. Ibu Hj. Indah Nursuprianah M.Si., Dosen pembimbing II.

6. Bapak Sofwan Hadi, S.Pd.I, M.Pd., Dosen penguji I.

i

Page 15: BAB I-V

7. Bapak Reza Oktiana Akbar, M.Pd., Dosen penguji II

8. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon,

yang telah membekali pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan.

9. Bapak H. E Ridwan Solich, M.M.Pd., Kepala sekolah SMPN I Cilimus.

10. Bapak Agus Priyatno, S.Pd., Guru matematika kelas VIII SMPN 1 Cilimus

11. Teman-teman matematika khususnya fitria fauziah, tia pitria zunita, euis

istiqomah, fitriyatul maula, maemunah, neni ratnasari, wina warningsih,

farhatun sholihah, sri meylasari, dkk yang tidak dapat penulis sebutkan satu-

persatu.

12. Semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil dalam

penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Semoga Allah SWT menerima semua amal kebaikan yang telah diberikan

sebagai ibadah. Amiin.

Akhirnya skripsi ini penulis persembahkan kepada almamater tercinta dan

civitas akademik semoga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Saran

dan kritiknya penulis harapkan.

Cirebon, Juli 2012

Penulis

Evi Nurfaizah

ii

Page 16: BAB I-V

DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ v

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 5

1. Wilayah Kajian ......................................................................... 5

2. Pendekatan Penelitian ............................................................... 5

3. Jenis Masalah............................................................................ 5

C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ...................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

F. Kegunaan Penelitan ........................................................................ 7

BAB II ACUAN TEORETIK

A. Deskripsi Teoretik .......................................................................... 8

1. Pengertian Belajar .................................................................... 8

2. Hasil Belajar ............................................................................. 9

3. Metode Praktikum .................................................................... 12

4. Bangun Ruang Sisi Datar ......................................................... 15

5. Hubungan Antara Metode Praktikum Dan Hasil Belajar ......... 23

B. Tinjauan Hasil Penelitian ............................................................... 23

C. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 26

D. Hipotesis penelitian ........................................................................ 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 29

B. Metode dan Desain Penelitian ....................................................... 30

iii

Page 17: BAB I-V

C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 32

E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 35

F. Hipotesisi Statistik ........................................................................ 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ................................................................................ 50

1. Data Hasil Angket .................................................................... 50

2. Data Hasil Tes .......................................................................... 59

B. Analisis Data ................................................................................. 59

1. Hasil Uji Prasyarat .................................................................... 59

2. Hasil Pengujian Analisis Data .................................................. 60

3. Uji Hipotesis Statistik ............................................................... 62

C. Pembahasan .................................................................................... 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 67

B. Saran ............................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv

Page 18: BAB I-V

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................................ 30

3.2 Data Jumlah Siswa Kelas VIII SMPN 1 Cilimus…….... .............................. 32

3.3 Klasifikasi Uji Validitas ................................................................................. 36

3.4 Klasifikasi Uji Reliabilitas ............................................................................. 37

3.5 Klasifikasi Koefisien Indeks Kesukaran ........................................................ 38

3.6 Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda ............................................................. 39

3.7 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal ........................................................... 40

3.8 Klasifikasi Koefisien Angket ......................................................................... 41

3.9 Klasifikasi Koefisien Hasil Tes ...................................................................... 42

3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi .................................................................... 48

4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen ....................................... 50

4.2 Memahami IntruksiYang Diperoleh Atau Didapat ........................................ 51

4.3 Berinteraksi Dengan Teman Sekelompok ...................................................... 52

4.4 Melibatkan Siswa Secara Aktif Dalam Proses Pembelajaran ........................ 53

4.5 Mampu Memanfaatkan Media Yang Ada ...................................................... 54

4.6 Memberikan Penjelasan Tentang Konsep Yang Diperoleh ........................... 55

4.7 Mampu Memecahkan Masalah ...................................................................... 56

4.8 Menyelesaikan Soal-Soal ............................................................................... 57

4.9 Merespon Pembelajaran Dengan Menggunakan Metode Praktikum ............. 58

v

Page 19: BAB I-V

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

Lampiran A

A.1 Daftar Nama Dan Kode Siswa Kelas Eksperimen ...................................... 72

A.2 Silabus ......................................................................................................... 74

A.3 RPP .............................................................................................................. 77

A.4 Praktikum Bangun Ruang Sisi Datar .......................................................... 93

Lampiran B

B.1 Soal Uji Coba ............................................................................................... 112

B.2 Kunci Jawaban ............................................................................................. 118

B.3 Kisi-Kisi Instrumen Angket ......................................................................... 119

B.4 Angket Penerapan Metode Praktikum ........................................................ 120

B.5 Kisi-kisi Instrumen Tes................................................................................ 123

B.6 Soal Tes ....................................................................................................... 124

B.7 Kunci Jawaban ............................................................................................ 129

Lampiran C

C.1 Daftar Siswa Kelas Uji Coba ....................................................................... 130

C.2 Data Mentah Uji Coba ................................................................................. 131

C.3 Data Hasil Uji Coba ..................................................................................... 133

C.4 Validitas Hasil Uji Coba .............................................................................. 135

C.5 Reliabilitas Hasil Uji Coba .......................................................................... 139

C.5 Daya Pembeda Hasil Uji Coba .................................................................... 142

C.6 Indeks Kesukaran Hasil Uji Coba................................................................ 144

Lampiran D

D.1 Data Hasil Tes Siswa Kelas Eksperimen ..................................................... 146

D.2 Tabel Residu Metode Praktikum Dan Hasil Belajar Siswa ......................... 148

D.3 Tabel Uji Normalitas Residu ....................................................................... 149

D.4 Tabel Uji Homogenitas Metode Praktiukm Dan Hasil Belajar ................... 150

D.5 Tabel Uji Regresi ......................................................................................... 151

vi

Page 20: BAB I-V

D.6 Uji Independen Dan Kelinieran Regresi ...................................................... 152

D.7 Uji Koefisien Korelasi, Koefisien Determinasi, Uji Hipotesis Statistik ...... 153

D.8 Rekapitulasi Data Hasil Angket ................................................................... 155

vii

Page 21: BAB I-V
Page 22: BAB I-V

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan sejatinya adalah wadah untuk menumbuh

kembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki siswa untuk bisa

menghasilkan dan menciptakan manusia yang berkredibilitas tinggi, dan

proses pembelajaran salah satu cara yang digunakan untuk memberikan serta

menambah informasi dan kemampuan baru (Wina Sanjaya,2008:129). Oleh

karena itu proses pembelajaran sangat perlu digunakan untuk menyampaikan

informasi yang ada.

Matematika sebagai satu disiplin ilmu dalam bidang pendidikan,

khususnya pendidikan sekolah turut berperan dalam era globalisasi. Oleh

karena itu matematika selalu dipelajari dalam setiap jenjang pendidikan.

Menurut Winata (1992:119) “Matematika adalah ilmu abstrak dan deduktif,

matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai

bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti

ekonomi, dan lain-lain”.

Tidak dapat dipungkiri ada banyak kesulitan-kesulitan yang ditemui di

tempat penelitian dalam pembelajaran matekatika, hal ini dikarenakan

berbagai faktor, salah satunya metode pembelajaran yang digunakan itu-itu

saja (tidak bervariasi). Dari kedekatan yang penulis jalin dengan siswa-siswi

disana ada saja siswa yang mengeluh tentang mata pelajaran matematika, bagi

mereka matematika itu pelajaran yang kurang digemari dan disukai hal ini

1

Page 23: BAB I-V

disebabkan karena materi didalamnya terdapat rumus-rumus, hitung

menghitung, ditambah lagi dalam proses pembelajarannya didominasi dengan

metode ceramah, sehingga terkesan siswa hanya mendengarkan materi yang

disampaikan, adapun dalam proses pembelajaran mereka mengalami

kesulitan mereka lebih memilih diam dan takut untuk bertanya, hal ini

memang suatu hal yang sudah lama membelenggu dunia pendidikan, seolah-

olah gurulah yang memberikan materi dan siswa yang menerima materi, guru

yang serba tahu dan siswa yang serba tidak tahu tanpa memberikan ruang

kepada siswa untuk lebih aktif dan kreatif serta mengembangkan

pemikirannya, bukankah pembelajaran yang dilakukan itu bertujuan agar

siswa dapat memahami dengan apa yang dipelajarinya? Untuk itu, guru harus

pintar-pintar mencari metode pembelajaran yang lebih mutakhir agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

Banyak macam-macam metode dalam pembelajaran, tinggal bagaimana

guru dapat menyesuaikan metode pembelajaran dengan materi ajarnya,

karena tidak semua metode dapat digunakan untuk semua materi ajar. Di

dalam ilmu matematika ada beberapa ilmu yang abstrak yang membutuhkan

daya nalar yang kuat dan imajinasi yang tinggi. Sehingga dalam

penyampaiannya tentu tidaklah semudah membalikan telapak tangan, karena

karakteristik setiap siswa berbeda-beda. Siswa yang memiliki daya nalar yang

rendah tentu akan mengalami kesulitan dalam memahaminya dan tidak cukup

dengan metode ceramah.

2

Page 24: BAB I-V

Materi yang memerlukan daya nalar tinggi antara lain adalah bangun

ruang sisi datar, bangun ruang sisi lengkung, dimensi tiga, bangun datar, dll.

Metode praktikum digunakan dalam dunia pendidikan di sekolah khususnya

IPA (biologi, kimia, fisika), dalam bahasa. Untuk menunjukan kegiatan

belajar mengajar sains (IPA) selain memberikan bahan atau materi pelajaran

secara klasikal, maka diperlukan juga pembuktian secara realita berupa

praktikum, kegiatan ini merupakan kegiatan pembelajaran yang tidak dapat

dipisahkan dari program pembelajaran ilmu pengetahuan alam, metode ini

juga bertujuan untuk mempermudah siswanya memahami materi dengan

mengalami proses yang dilewatinya, bahkan kini setiap sekolah selalu

berinovasi memberikan pelayangan dan fasilitas yang lengkap untuk

menunjang proses pembelajaran dengan mengadakan laboratorium yang

sering kita jumpai di sekolah-sekolah misalnya, laboratorium fisika,

laboratorium kimia, laboratorium biologi, bahkan laboratorium bahasa. Tidak

ada salahnya metode praktikum digunakan juga dalam pembelajaran

matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar dengan tujuan untuk

mempermudah siswa memahami materi yang didapatnya.

Metode lain yang hampir serupa dengan metode praktikum adalah

metode demonstrasi, adapun perbedaannya terletak pada subjeknya atau

pemeran utamanya, metode praktikum lebih menekankan pada siswa untuk

terlibat langsung di dalamnya, sedangkan demonstrasi lebih kepada guru atau

instruktur seperti pendapat yang dikemukakan dibawah ini.

3

Page 25: BAB I-V

Menurut Martinis (2010:154) “Metode demonstrasi dapat diterapkan

dengan syarat memiliki keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat

atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan sesungguhnya, keahlian

mendemonstrasikan tersebut harus dimiliki oleh guru dan pelatih yang

ditunjuk, setelah didemonstrasikan siswa diberi kesempatan melakukan

latihan keterampilan seperti yang telah diperagakan oleh guru atau pelatih”,

sedangkan menutut Hasibuan (1993:29) “Demonstrasi adalah seorang guru

atau seorang demonstrator (orang yang dipinta) memperlihatkan kepada

seluruh kelas suatu proses misalnya bekerjanya alat kunci otomatis,

pembuatan kue, dll”, lain halnya menurut Saeful Bahri (2002:102)

“Demonstrasi adalah cara penyajian bahan pembelajaran dengan

menerangkan atau menunjukan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda

tertentu yang sedang dipelajari, baik benarnya atau tiruannya yang

diterangkan secara lisan”. Untuk itu peneliti lebih memilih praktikum sebagai

metode yang mutakhir yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran agar siswa bisa mengalami sendiri, menikmati proses

pembelajarannya, serta merubah paradigma siswa yang tidak suka

matematika menjadi suka matematika.

Dari uraian diatas dan mengingat pentingnya pembelajaran matematika

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan alasan:

1. Ingin mengubah paradigma lama yaitu:

a. Siswa tidak menyukai pelajaran matematika menjadi siswa

menyukai pelajaran matematika.

4

Page 26: BAB I-V

b. Matematika adalah mata pelajaran yang sangat sulit dan ditakuti

menjadi matematika adalah mata pelajaran yang sangat mudah

dan digemari.

2. Ingin memberikan suasana baru agar matematika terkesan santai, tidak

tegang akan tetapi materi tersampaikan dengan baik.

3. Ingin melatih siswa untuk aktif dan kreatif dalam setiap proses

pembelajaran dengan cara mengikut sertakan siswa terlibat langsung

didalamnya, dan guru hanya sebagai fasilitator.

4. Mengasah dan mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir

kritis.

B. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Wilayah Kajian

Wilayah kajian dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran.

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan eksperimen.

3. Jenis Masalah

Jenis masalah dalam penelitian ini adalah regresi, dalam judul “Pengaruh

Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok

Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Di Kelas VIII SMPN 1 Cilimus

Kabupaten Kuningan”.

C. Pembatasan Masalah

Agar dalam penelitian ini tidak panjang lebar dan keluar jalur, peneliti

memberikan batasan-batasan masalah. Adapun batasan masalahnya adalah:

5

Page 27: BAB I-V

1. Metode praktikum adalah metode yang menekankan pada siswa untuk

terlibat langsung secara aktif dalam melakukan proses pembelajaran

dengan proses mengamati, memahami, mempraktekkan dan karena

metode praktikum ini di desain secara sederhana menggunakan alat-alat

yang sedrhana pula maka tidak dilakukan di laboratorium melainkan di

dalam kelas saja.

2. Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan

belajar dan penilaian ini dilihat dari ranah kognitifnya.

3. Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Cilimus, yaitu siswa kelas VIII

semester II tahun ajaran 2011/2012 pada pokok bahasan bangun ruang

sisi datar kubus dan balok.

D. Perumusan Masalah

Dengan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas,

permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Seberapa baik penggunaan metode praktikum pada pokok bahasan

bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus?

2. Seberapa baik hasil belajar siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi

datar di SMPN 1 Cilimus?

3. Seberapa besar pengaruh penggunaan metode praktikum terhadap hasil

belajar siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1

Cilimus?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

6

Page 28: BAB I-V

1. Untuk mengetahui seberapa baik penggunaan metode praktikum pada

pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus.

2. Untuk mengetahui seberapa baik hasil belajar siswa pada pokok bahasan

bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan metode

praktikum terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan bangun ruang

sisi datar di SMPN 1 Cilimus.

F. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diperoleh dalam penelitian ini diantaranya

sebagai berikut:

1. Peneliti

a. Mengembangkan dan memanfaatkan metode pembelajaran yang jarang

digunakan oleh guru matematika pada umumnya.

b. Menambah pengalaman baru dan bekal bagi calon guru.

2. Guru

a. Pembelajaran matematika akan terkesan lebih kreatif dan variatif

sehingga dapat memberikan suasana yang lebih fresh.

b. Memberikan kemudahan kepada guru dalam penyampaian materi.

3. Siswa

a. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam belajar.

b. Membantu siswa dalam menyerap materi yang bersifat abstrak.

c. Melahirkan kerjasama, saling menghargai, gotong royong serta

kekompakkan atar kelompok.

7

Page 29: BAB I-V

BAB II

ACUAN TEORETIK

A. Deskripsi Teoretik

1. Pengertian belajar

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru yang berlangsung dalam situasi eduktif dalam

mencapai tujuan tertentu. Dalam proses mengajar matematika terdapat

suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan antara guru dan siswa.

kesuksesan dalam proses pembelajaran terlihat apabila anak-anak dapat

mengemukakan apa yang dipelajarinya dengan bebas serta penuh

kepercayaan dalam berbagai situasi dalam hidupnya. Selain itu proses

mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasikan lingkungan dalam

lingkungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran sehingga

menimbulkan terjadinya proses belajar yang menyenangkan pada diri

siswa.

Secara psikologis Slameto (2010:2) mengatakan bahwa:

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya, perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh

aspek tingkah laku, jadi belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.

Belajar adalah suatu proses perubahan prilaku atau pribadi seseorang

berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Secara visual perubahan

prilaku tersebut menurut Divesta dan Tomson (dalam Abin,2002:157):

8

Page 30: BAB I-V

Abin (2002:156) mengatakan bahwa:

Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu rangkaian

interaksi antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya,

belajar dan mengajar sebagai suatu proses menandung tiga unsur yang

dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran, pengalaman (proses)

belajar mengajar, dan hasil belajar.

Jadi jelas akan terlihat perbedaan sebelum dan setelah adanya

pembelajaran melalui pengalaman-pengalaman yang dilewati selama

proses belajar. perubahan kearah yang lebih baiklah yang diharapkan

tercipta dunia pendidikan.

2. Hasil belajar

Menurut Agus (2009:5) “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,

nilai-nilai pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan”.

Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:

a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan.

b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep

dan lambang.

perilaku / pribadi

sebelum belajar

(pre-learning)

Pengalaman praktek

latihan (learning

experiences)

Perilaku / pribadi

setelah belajar (pra-

learning)

Gambar 2.1

9

Page 31: BAB I-V

c. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian

gerak jasmani dan urusan koordinasi sehingga terwujud otomatisme

gerak jasmani.

d. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut.

Menurut Oemar (2008:30) “Hasil belajar adalah bila seseorang telah

belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut”.

Pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pendidikan dan banyak cara

yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi yang akan diajarkan

oleh seorang guru agar tujuan dari pembelajaran dapat tersampaikan

dengan baik dan berhasil. Lain halnya menurut Djamarah (1997:81) yang

menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil

adalah hal-hal sebagai berikut:

1) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai

prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.

2) Perilaku yang digariskan dalam pengajaran intruksional khusus (TIK)

telah dicapai siswa baik secara individual maupun kelompok.

Bila kedua indikator keberhasilan tersebut tercapai, maka guru dapat

mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran siswa dan guru tersebut.

Adapun menurut Slameto (2010:6) “Hasil belajar adalah semua efek

yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan

strategi pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda”.

10

Page 32: BAB I-V

Hasil belajar memiliki tipe yang berbeda salah satunya yaitu tipe

belajar kognitif, menurut Bloom (dalam Sudjana, 2009:50) yang dikutip

dari http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2267422-tipe-hasil-

belajar-bidang-kognitif tipe belajar kognitif yaitu meliputi:

a) Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge)

Cakupan dalam pengetahuan hafalan termasuk pula pengetahuan

yang sifatnya faktual, di samping pengetahuan yang mengenai hal-

hal yang perlu diingat kembali. Dari sudut respon belajar siswa

pengetahuan itu perlu dihafal, diingat, agar dapat dikuasai dengan

baik. Ada beberapa cara untuk dapat menguasai/ menghafal,

misalnya dibaca berulang-ulang menggunakan teknik mengingat

(memo teknik) atau lazim dikenal dengan ”jembatan keledai”.

b) Tipe hasil belajar pemahaman (comprehention)

Tipe hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dati tipe hasil

belajar pengetahuan hafalan. Pemahaman memerlukan kemampuan

menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep. Ada tiga macam

pemahaman yang berlaku umum; pertama pemahaman terjemahan,

yakni kesanggupan memahami makna yang terkandung di dalamnya.

Kedua pemahaman penafsiran, misalnya memahami grafik,

menghubungkan dua konsep yang berbeda, membedakan yang

pokok dan yang bukan pokok. Ketiga pemahaman ekstrapolasi,

yakni kesanggupan melihat dibalik yang tertulis, tersirat dan tersurat,

meramalkan sesuatu, atau memperluas wawasan.

c) Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi)

Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan, dan mengabstaksi suatu

konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi baru. Aplikasi bukan

keterampilan motorik tapi lebih banyak keterampilan mental.

d) Tipe hasil belajar analisis

Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai suatu integritas

(kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang

mempunyai arti, atau mempunyai tingkatan/ hirarki. Analisis

merupakan tipe hasil belajar yang kompleks, yang memanfaatkan

unsur tipe hasil belajar sebelumnya, yakni pengetahuan, pemahaman,

aplikasi. Analisis sangat diperlukan bagi para siswa sekolah.

e) Tipe hasil belajar sintesis

Sintesis adalah lawan analisis. Bila pada analisis tekanan pada

kesanggupan menguraikan suatu integritas menjadi bagian yang

bermakna, pada sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur atau

bagian menjadi suatu integritas. Sintesis memerlukan kemampuan

hafalan, pemahaman, aplikasi dan analisis. Pada berpikir sintesis

adalah berpikir divergent sedangkan berpikir analisis adalah berpikir

konvergent. Dengan sintesis dan analisis maka berpikir kreatif untuk

11

Page 33: BAB I-V

menemukan sesuatu yang baru (inovatif) akan lebih mudah

dikembangkan.

f) Tipe hasil belajar evaluasi

Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai

sesuatu berdasarkan judgment yang dimilikinya, dan kriteria yang

dipakainya. Dalam tipe hasil belajar evaluasi, tekanan pada

pertimbangan sesuatu nilai, mengenai baik tidaknya, tepat tidaknya,

dengan menggunakan kriteria tertentu.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

sesuatu yang digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria

untuk mencapai suatu tujuan, hal tersebut dapat tercapai apabila siswa

telah memahami belajar dengan disertai dengan perubahan tingkah laku ke

arah yang lebih baik lagi.

3. Metode praktikum

Keberhasilan siswa dalam belajar juga dapat tercapai dengan adanya

metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, metode adalah salah

satu komponen yang harus ada dalam proses pembelajaran, Metode

pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam

menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai

tujuan pembelajaran. Pengajar atau guru harus dapat memilih metode yang

tepat yang disesuaikan dengan materi pelajaran agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai. Metode pembelajaran mungkin dapat dikatakan tepat untuk

suatu materi pelajaran tetapi belum tentu tepat untuk materi pelajaran yang

lainnya, untuk itu guru haruslah pandai dalam memilih dan menggunakan

metode pembelajaran apa yang akan digunakan yang sesuai dengan materi

yang akan diberikan dan karakteristik siswa.

Menurut Martinis (2010;166) mengungkapkan bahwa:

12

Page 34: BAB I-V

Metode praktikum dapat dilakukan kepada siswa setelah guru

memberikan arahan, aba-aba, petunjuk untuk melaksanakannya.

Kegiatan ini berbentuk praktik dengan mempergunakan alat-alat

tertentu, dalam hal ini guru melatih keterampilan siswa dalam

pengunaan alat-alat yang telah diberikan kepadanya serta hasil

dicapai mereka.

Pemahaman dan struktur kognitif dapat diperoleh seseorang melalui

pengalaman melakukan sesuatu kegiatan, pemahaman itu sendiri bersifat

abstrak sesuatu yang abstrak akan mudah diperoleh dengan jalan

melakukan kegiatan-kegiatan yang nyata atau konkrit, sehingga orang

yang bersangkutan memperoleh pengalaman yang menuntun pada

pemahaman yang bersifat abstrak.

Menurut Oemar (2005:77) “Metode praktikum dapat dilaksanakan

dengan maksud dan tujuan pelaksanaan praktikum tersebut”. Metode ini

dapat dilaksanakan di laboratorium (misalnya kedokteran, teknik, dll)

dapat juga dilaksanakan di lapangan (misalnya sekolah, bidang pengadilan,

dll).

Metode praktikum juga dapat menciptakan suasana yang berbeda

karena di dalamnya mengandung unsur pemahaman atas apa yang dilihat,

dan dikerjakan, semua itu tentu akan jadi penguatan tersendiri bagi siswa

karena mereka secara langsung melakukan suatu kegiatan dan tahap demi

tahap mereka lalui secara bersama-sama karena dalam prinsif utama

metode praktikum adalah kerja kelompok dan menekankan empat area

kepribadian yaitu intrapersonal, interpersonal, dinamisasi kelompok dan

pengarahan diri (Wena Made, 2011:131-132) jadi inti dari sebuah metode

praktikum adalah kerja kelompok. Menurut Dryden dan Vos (dalam Wena

13

Page 35: BAB I-V

Made, 2011:132) “Pembelajaran berbentuk kelompok akan dapat

merangsang siswa menjadi aktif untuk terlibat dalam proses

pembelajaran”.

Kegiatan praktikum membutuhkan waktu yang lebih lama

dibandingkan dengan belajar secara teori akan tetapi masalah tersebut

dapat diatasi dengan mengatur waktu dan mengalokasikan sesuai dengan

jadwal yang telah direncanakan sehingga kegiatan praktikum dapat

berjalan dengan lancar tanpa ada masalah pada pengaturan waktunya.

Adapun kelebihan praktikum menurut Sagala S (2005:220) dalam

repository.upi.edu/operator/upload/s_d025_030315_chapter2.pdf (kelemahan dan

kelebihan metode praktikum) adalah:

a. Dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau

kesimpulan berdasarkan percobaan yang dilakukan sendiri dari

pada hanya menerima penjelasan dari guru atau buku.

b. Dapat mengembagkan sikap dan mengeksplorasi.

c. Dapat menumbuhkan sikap kejujuran, kerjasama, terbuka, kritis

dan toleransi.

d. Siswa belajar dengan mengalami dan mengamati suatu proses atau

kejadian.

e. Memperkaya pengetahuan siswa dengan sesuatu yang objektif dan

realistis.

f. Hasil belajar akan bertaha lama terjadi proses internalisasi.

Sedangkan kelemahan metode praktikum adalah:

1) Setiap praktikum tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan

karena terdapat factor-faktor tertentu.

2) Sangat menuntuk pengembangan dan penguasaan materi, fasilitas

peralatan dan bahan.

Selain itu pada kenyataanya membutuhkan waktu yang lebih lama

dibandingkan dengan belajar secara teori, kemudian ditambah lagi jika

siswa yang maih berusia muda, kemampuan berfikir rasional mereka

14

Page 36: BAB I-V

masih terbatas. Namun semua itu dapat diatasi jika guru selalu

memlakukan inovasi agar pembelajaran lebih baik lagi.

4. Bangun ruang sisi datar

Menurut Tim Penulis Matematika (2004:111-127) dan team generasi

cerdas (2009:34):

a. Unsur dan sifat kubus balok

1) kubus

a) Unsur-unsur kubus adalah titik sudut, rusuk dan bidang.

i. Bidang sisi adalah bidang yang membatasi bagian dalam

dan luar suatu bangun (Penulisan atau penamaan bidang sisi

menggunakan notasi empat huruf kapital). Contoh dari

gambar 2.2 bidang sisi depan adalah ABFE.

ii. Rusuk adalah pertemuan dua bidang sisi (Penulisan atau

penamaan rusuk menggunakan notasi dua huruf kapital).

Contoh rusuk dari gambar 2.2 adalah CG.

iii. Titik sudut adalah titik potong dari beberapa rusuk (sudut

disimbolkan dengan “ ” dan hanya satu huruf kapital).

Contoh titik sudut dari gambar 2.2 adalah G.

Coba perhatikan gambar dibawah ini

A B

G H

E F

C D

Titik sudut bidang sisi

F

s

k

m

n

f

m

,

Gambar 2.2

Rusuk

15

Page 37: BAB I-V

b) Sifat-sifat kubus yaitu:

i. Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungkan

dua titik sudut yang berhadapan pada satu bidang sisi.

(Penulisan atau penamaan diagonal bidang menggunakan

notasi dua huruf kapital).

Adapun dalam mencari nilai diagonal bidang

menggunakan rumus phytagoras yaitu:

AF2 = AB

2 +BF

2

c2

= a2 + a

2

c = 𝑎 2

ii. Bidang diagonal adalah diagonal yang berbentuk bidang

persegi panjang yang dibentuk dari dua diagonal bidang

yang sejajar. (Penulisan atau penamaan bidang diagonal

menggunakan notasi empat huruf kapital). Contoh bidang

diagonal adalah ABGH.

Mencari luas bidang diagonal sama dengan rumus

mencari luas segi empat yaitu p x l.

iii. Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua

titik sudut yang berhadapan dan tidak terletak pada satu

bidang. (Penulisan atau penamaan diagonal ruang

menggunakan notasi dua huruf kapital). Contoh bidang

diagonal ruang adalah BH.

16

Page 38: BAB I-V

Untuk mencari panjang diagonal ruang BH adalah BH

= a 3 atau BH2 = 3S

2

2) balok

pada dasarnya unsur-unsur dan sifat-sifat balok sama saja

dengan unsur-unsur dan sifat kubus.

a) Unusr-unsur balok adalah titik sudut, rusuk, dan bidang.

i. Bidang sisi adalah bidang yang membatasi bagian dalam

dan luar suatu bangun. (Penulisan atau penamaan bidang

sisi menggunakan notasi empat huruf kapital).

ii. Rusuk adalah pertemuan dua bidang sisi. (Penulisan atau

penamaan rusuk menggunakan notasi dua huruf kapital).

iii. Titik sudut adalah titik potong dari beberapa rusuk. (sudut

disimbolkan dengan “ ” dan hanya satu huruf capital).

b) Sifat-sifat balok yaitu:

i. Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungkan

dua titik sudut yang berhadapan pada satu bidang sisi.

Gambar 2.3

a

17

Page 39: BAB I-V

(Penulisan atau penamaan diagonal bidang menggunakan

notasi dua huruf kapital).

Dalam mencari diagonal bidang r pada balok

dibawah ini adalah

BE2 = AB

2 +AE

2

r2

= p2 + q

2

r = 𝑝2 + 𝑞2

ii. Bidang diagonal adalah diagonal yang berbentuk bidang

persegi panjang yang dibentuk dari dua diagonal bidang

yang sejajar. (Penulisan atau penamaan bidang diagonal

menggunakan notasi empat huruf kapital). Seperti halnya

kubus balok juga memiliki bidang diagonal tang

brbentuk persegi panjang dengan rumus p * l.

iii. Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua

titik sudut yang berhadapan dan tidak terletak pada satu

bidang. (Penulisan atau penamaan diagonal ruang

menggunakan notasi dua huruf kapital). Perhatikan

gambar 2.5 dibawah ini, maka rumus diagonal

ruangnya adalah:

Gambar 2.4

18

Page 40: BAB I-V

HB = 𝐩𝟐 + 𝐥𝟐 + 𝐭𝟐

b. Jaring-jaring dan kerangka kubus dan balok

1) kubus

Dari gambar 2.6 jika di potong dan direbahkan akan menjadi

gambar 2.7. jaring-jaring kubus adalah seperti gambar 2.7.

Kerangka kubus adalah kubus yang berbentuk kerangka,

kerangka ini bisa dibuat dari kawat, sedotan atau steak ice cream.

Karena kubus memiliki 12 rusuk yang sama panjang maka rumus

untuk mencari panjang kerangka kubus adalah 12 x S

2) balok

Gambar 2.5

Gambar 2.7 Gambar 2.6

Gambar 2.8 Gambar 2.9

19

Page 41: BAB I-V

Dari gambar 2.8 jika di potong dan direbahkan akan menjadi

gambar 2.9. jaring-jaring balok adalah seperti gambar 2.9.

Kerangka balok adalah balok yang berbentuk kerangka,

kerangka ini bisa dibuat dari kawat, sedotan atau steak ice cream.

Karena sebuah balok memiliki 4 buah panjang, 4 buah lebar dan 4

buah tinggi, untuk mencari panjang kerangka balok menggunakan

rumus 4 (p + l + t).

c. Luas kubus dan balok (satuanya p2)

1) kubus

Dari penjelasan sebelumnya telah jelas memberi tahukan

bahwa kubus memiliki 6 bidang sisi yang sama (sisi depan, sisi

belakang, sisi atas, sisi alas, sisi kanan, sisi kiri), dengan sisi-

sisinya berbentuk persegi. Perhatikan gambar dibawah ini:

Jika kubus KLMN.OPQR memiliki panjang 3

cm maka luasnya sebangai berikut:

Lihat persegi KLPO itu adalah sisi bagian

depan sebuah kubus karena KLPO adalah

persegi maka :

S X S = 3 X 3

= 9 cm2 lihat gambar 2.11 dibawah ini.

Karena kubus memiliki 6 bidang sisi yang

berbentuk persegi yang sama besar maka:

= 6 x S2

O P

K L

1 2 3

4

7

6

9 8

Gambar 2.10

Gambar 2.11

20

Page 42: BAB I-V

= 6 x 3 x 3

= 6 x 9

= 54 cm2

Karena kubus memiliki 6 bidang sisi yang sama maka

rumus luas kubus tersebut adalah 6*s2

2) balok

dari gambar disamping jelas

terlihat bahwa bidang sisi

depan sama = bidang sisi

belakang, bidang sisi samping kiri sama = bidang sisi samping

kanan dan yang atas sama = yang bawah dengan AB = p, CB = l,

dan BF = t.

ABFE = DCGH dengan rumus luas p * t

ADHE = BCGF dengan rumus luas l * t

EFGH = ABCD dengan rumus luas p * l

L = ( EFGH + ABCD ) + ( ABFE + DCGH ) + ( ADHE +

BCGF )

= (p.l + p.l) + (p.t + p.t) + (l.t + l.t)

= (2 * p.l + 2 * p.t + 2 * l.t)

= 2(p.l + p.t + l.t).

Gambar 2.12

21

Page 43: BAB I-V

d. Volum kubus dan balok (satuanya p2)

1) kubus

Kubus disamping dapat kita lihat panjang sisinya

adalah 2 cm, dan karena panjang = lebar = tinggi

maka p = l = t = 2 cm. Rumus volum kubus

adalah:

S * S * S = 2 * 2 * 2 = 8 cm3 lihat gambar 2.13.

2) Balok

Ketika dibelah dengan panjang 4 bagian

lebar 3 bagian dan tingginya 2 bagian

maka hasilnya

V = p x l x t

= 4 x 3 x 2 = 24 cm3

Gambar 2.13

Gambar 2.14

22

Page 44: BAB I-V

5. Hubungan Antara Metode Praktikum dan Hasil Belajar

Penulis melakukan penelitian pada mata pelajaran matematika

khususnya pada materi bangun ruang sisi datar kubus dan balok dengan

menggunakan metode praktikum. Kelas eksperimen nantinya akan

diberikan treatment dengan metode praktikum dengan cara siswa di bagi

kedalam 4 kelompok besar yang kemudian setiap kelompoknya akan

diberikan lembar praktik, kemudian peneliti memberikan arahan dan

aturan main dalam mempraktekannya, setelah itu barulah siswa bersama

teman sekelompoknya mengerjakan lembar praktek yang kemudian hasil

prakteknya dibuat laporan sebagai hasil kerja, dalam hal ini peneliti hanya

menjadi fasilitator.

B. Tinjauan Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Kholid Setia Fukron “Metode Pembelajaran Praktikum Untuk

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Multimedia Di

Sekolah Menengah Kejuruan (Studi Kasus Siswa Kelas X di SMK Negeri

11 Cimahi)” pada tahun 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1)

Mendapatkan hasil dari penerapan metode praktikum terhadap

peningkatan pemahaman siswa (2) Membandingkan hasil dari penerapan

metode praktikum terhadap peningkatan pemahaman siswa antara kelas

atas dan kelas bawah. Metode penelitian yang digunakan adalah

eksperimen dengan desain kelompok pretes postes sampel tunggal.

Jumlah sampel yang diambil adalah 33 orang dalam satu kelas. Instrumen

penelitian yang digunakan adalah tes tertulis kemampuan pemahaman

23

Page 45: BAB I-V

siswa. Hasil Penelitian yang diperoleh berupa skor gain ternormalisasi,

skor pretes dan skor postes yang kemudian diolah dengan metode statistik

uji persamaan dua rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)

Metode pembelajaran praktikum berpengaruh lebih baik terhadap

pemahaman siswa pada mata pelajaran Multimedia (2) Pada kelas,

kelompok prestasi tinggi dan rendah mendapatkan pengaruh yang sama

dalam peningkatan pemahaman setelah mengikuti pembelajaran dengan

metode praktikum.

2. Septiani Dwi Putri “Penerapan Metode Praktikum Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Biologi Pokok Materi Fotosintesis Dengan Media Riil Pada

Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo” pada tahun 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Biologi pada

pokok materi Fotosintesis siswa kelas VIII G SMP Negeri 2 Gatak

dengan menerapkan metode praktikum. Penelitian ini merupakan

penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi dengan menggunakan metode yang dilaksanakan

dalam dua siklus. Analisis data dari penelitian ini adalah dengan cara

diskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data perkembangan

siswa dari siklus 1 sampai dengan siklus II dilengkapi dengan analisis

rata-rata nilai kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil penelitian

tindakan kelas adalah adanya peningkatan hasil belajar siswa baik dalam

aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik dilihat dari aspek kognitif

65 sebelum tindakan sebanyak 20banyaknya siswa yang memperoleh

24

Page 46: BAB I-V

nilai siswa (54%), pada siklus 1 yaitu 28 siswa (75,67%) dan pada siklus

II mencapai 37 siswa (100%). Dilihat dari aspek afektif sebesar 23,62

(cukup berminat) pada siklus I dan meningkat hingga 30,78 (berminat)

pada siklus II. Dari aspek psikomotorik sebesar 15,49 (cukup berminat)

pada siklus 1 dan meningkat hingga 17,19 (berminat) pada siklus II.

Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa menggunakan metode praktikum

dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas VIII G SMP Negeri

2 Gatak tahun ajaran 2010/2011.

3. Imas Patimah (30240392) “Konstribusi Praktikum Terhadap

Pemahaman Konsep Sistem Transportasi Tumbuhan di SMAN 1

Mandirancan Kabupaten Kuningan” pada tahun 2006. Berdasarkan hasil

pengolahan data peneliti memperoleh kesimpulan bahwa :

a. aktivitas siwa selama kegiatan praktikum mengalami perubahan

aktivitas kearah yang lebih baik, aktivitas kelompok kelas

eksperimen 1 berbeda sebesar 11,22% dari aktivitas kelas

eksperimen 2 dan aktivitas on-task siswa kelas eksperimen 1

(pendekatan discovery) berbeda sebesar 12,32% dari kelas

eksperimen 2 (pendekatan inquiry).

b. Pemahaman siswa tentang konsep transformasi pada tumbuhan dapat

dilihat dari rata-tara nilai gain, terdapat perbedaan rata-rata nilai gain

antara siswa kelas eksperimen 1 sebesar 50,03 sedangkan kelas

eksperimen 2 sebesar 39,60

25

Page 47: BAB I-V

c. Pengaruh praktikum terhadap pemahaman siswa tentang konsep

transportasi pada tumbuhan secara keseluruhan menunjukan nilai

korelasi kuat yaitu sebesar 0,64 (41%). Kelas eksperimen 1 dengan

harga korelasi sebesar 0,73 menunjukan adanya pemahaman yang

kuat terhadap pemahaman konsep sebesar 53% sedangkan kelas

eksperimen 2 harga korelasinya sebesar 0.54 menunjukan adanya

tingkat korelasi yang cukup kuat terhadap pemahaman sebesar

29,2%, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara kegiatan praktikum terhadap pemahaman konsep

transpormasi pada tumbuhan pada siswa kelas 2 SMAN 1

Mandirancan kabupaten kuningan.

d. Pelaksanaan kegiatan praktikum mendapat respon pisitif dari siswa,

siswa kelas eksperimen 1 merespon positif sebesar 79,73%

sedangkan siswa kelas eksperimen 2 merespon sebesar 63,68%.

Dari ketiga penelitian sebelumnya jelas tidak ada kesamaan 100%

dengan penelitian yang akan dilakukan hanya saja salah satu variabelnya

terdapat kesamaan, hal itu bertujuan sebagai gambaran penelitian yang akan

diteliti, karena penelitian ini tidak memiliki kesamaan secara keseluruhan

dengan penelitian sebelumnya maka penelitian ini layak dilakukan.

C. Kerangka Pemikiran

Proses belajar mengajar adalah sesuatu yang menjadi rutinitas sekolah

dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan,

banyak yang dapat diperoleh dari proses pembelajaran diantaranya,

26

Page 48: BAB I-V

pengetahuan baru, pengalaman baru, kemampuan baru dan masih banyak

yang dapat diperoleh dari proses pembelajaran.

Proses pembelajaran juga sejatinya melahirkan sesuatu yang dapat

dipergunakan untuk mengubah dunia menjadi lebih baik, tanpa pembelajaran

manusia tidak akan melahirkan sesuatu yang baru. Untuk itu pembelajaran

perlu dilakukan, namun dalam dunia pendidikan karakteristik siswa tentulah

tidak sama satu dengan yang lainnya, hal ini yang perlu diperhatikan oleh

seorang guru dalam penyampaian materinya agar tujuan dari pembelajaran

dapat tercapai.

Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasan materi yang

telah diajarkan dapat dilihat dari hasil belajar. Hasil belajar yang kurang

memuaskan disebabkan karena banyak faktor, diantaranya lingkungan,

kesiapan siswa dalam menerima materi, strategi, metode dan media yang

digunakanpun turut menjadi faktor keberhasilan siswa dalam menguasai

materi.

Skema kerangka pemikiran adalah sebagai berikut:

Metode praktikum

Hasil belajar

Pemahaman

Mengeksplorasi

Praktek

Proses internalisasi

kerjasama

Pengamatan

Pengayaan

27

Page 49: BAB I-V

Metode praktikum memberikan kesempatan siswa untuk melewati

proses pembelajaran melalui kegiatan praktek dimana di damamnya akan

memberikan penguatan tersendiri karena siswa terlibat langsung dalam

prakteknya dengan cara proses internalisasi yang mana dalam kegiatannya

siswa dapat mengembangkan sikap dan mengeksplorasi serta mampu

berkerjasama dalam proses pengamatannya, siswapun dapat memperkaya

pengetahuanya dengan sesuatu yang objektif dan realistis.

D. Hipotesis Penelitian

Bertolak dari teori-teori dan kerangka berfikir seperti yang telah

dipaparkan di atas maka hipotesisnya adalah: “Terdapat pengaruh metode

praktikum terhadap hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan

bangun ruang sisi datar di kelas VIII SMPN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan”.

28

Page 50: BAB I-V

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis melaksanakan penelitian di SMPN 1

Cilimus Kabupaten Kuningan tepatnya di jalan SMP No. 19 Desa Bojong

Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan.

Adapun yang menjadi alasan penulis memilih tempat penelitian ini,

diantaranya sebagai berikut:

a. Jumlah siswanya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

b. Pernah mendapatkan kejuaraan-kejuaraan baik dalam bidang

akademik maupun dalam bidang non akademik diantaranya:

1) Kejuaraan olimpiade matematika juara II tingkat kabupaten/kota

pada tahun 2008/2009.

2) Puisi juara I tingkat kabupaten/kota.

3) PORSENI L.SOLO tingkat kabupaten/kota

4) Badminton tingkat kabupaten/kota

5) Peringkat rerata NUAN.

Dan masih banyak lagi prestasi yang membanggakan yang tidak

dapat ditulis satu persatu disini.

2. Waktu Penelitian

Sesuai SK penelitian yang didapat maka penelitian ini dilaksanakan

selama kurang lebih dua bulan lamanya terhitung mulai tanggal 15 April

2012 sampai dengan 15 Juni 2012, namun dalam kenyataan di lapangan

29

Page 51: BAB I-V

penelitian ini lebih dari dua bulan lamanya dikarenakan peneliti harus

mempersiapkan persyaratan penelitian diantaranya pembuatan proposal

dan seminar proposal yang kemudian akan mendapatkan SK penelitian

sampai dengan mengolah data untuk dijadikan laporan hasil penelitian

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

Persiapan √ √ √ √

Pembuatan SK √ √Acc Instrumen √ √ √

Uji Coba Instrumen √

Pengolahan data uji coba √ √

Penyebaran tes √

Pengolahan data √ √ √ √

Penyusunan Laporan √ √ √ √ √ √

JuliMaret April Mei JuniNama Kegiatan

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan cara eksperimen,

dimana peneliti terlibat langsung dalam proses pembelajaran pada kelas

eksperimen. Adapun langkah langkah penelitianya sebagai berikut:

a. Persiapan administrasi dan perizinan penelitian.

b. Memlilih kelas untuk melakukan penelitian yang di dalamnya

membutuhkan hanya 1 kelas saja sebagai kelas eksperimen.

c. Melaksanakan proses pembelajaran matematika di kelas VIII.8

menggunakan metode praktikum sebagai kelas eksperimen.

30

Page 52: BAB I-V

d. Dalam proses penelitian penulis memilih 1 kelas lagi sebagai kelas

uji coba instrumen berupa validitas, reliabilitas, indeks kesukaran

dan daya pembeda instrumen penelitian.

e. Setelah didapat hasil dari uji coba, maka hasil itu digunakan untuk

tes pada kelas eksperimen.

f. Menganalisis data yang diperoleh dari kelas eksperimen.

2. Desain Penelitian

Variabel yang akan penulis uji adalah:

Variabel bebas (X) = Penggunaan metode praktikum

Variabel terikat (Y) = Hasil belajar siswa

Maka desain penelitianya adalah:

E : X O (Sugiyono,2010:74)

Keterangan:

X = Perlakuan terhadap kelas eksperimen (metode praktikum)

O = Hasil belajar kelas eksperimen (metode praktikum)

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian

(Suharsimi,2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas VIII di SMPN 1 Cilimus yang berjumlah 377 dengan kapasitas

kelas sebanyak 10 kelas pada Tahun ajaran 2011/2012. Dengan rincian

sebagai berikut:

31

Page 53: BAB I-V

Tabel 3.2

Data Jumlah Siswa Kelas VIII SMPN 1 Cilimus

Kelas L P Jumlah

VIII 1 11 22 33

VIII 2 11 23 34

VIII 3 20 20 40

VIII 4 18 20 38

VIII 5 18 20 38

VIII 6 23 14 37

VIII 7 19 21 40

VIII 8 21 17 38

VIII 9 21 17 38

VIII 10 20 21 41

Jumlah 182 195 377

Sumber: TU SMPN 1 Cilimus

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti

(Suharsimi,2006:131). Teknik pengambilan sampel ini diambil dengan

menggunakan cluster sampling yaitu dengan cara mengambil satu

gugusan atau kelompok, bukan didasarkan anggota populasi yang

diambil secara satu persatu atau individual dan setelah diundi kelas VIII

8 sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang akan diberikan metode

praktikum dengan siswa sebanyak 38 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Definisi Konseptual

Variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a. Metode praktikum adalah metode yang menekankan pada siswa

untuk terlibat langsung secara aktif dalam melakukan proses

pembelajaran dengan cara membangkitkan minat siswa untuk

32

Page 54: BAB I-V

belajar, melakukan proses pengamatan, memahami, mempraktikkan,

memecahkan masalah hingga sampai pada mengambil kesimpulan

dari apa yang dipraktikkannya.

b. Hasil belajar siswa adalah nilai yang akan diperoleh siswa dari apa

yang telah dilewatinya selama proses pembelajaran, guna untuk

mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah

disampaikan yang diukur dengan menggunakan tes kepada siswa

dalam ranah kognitifnya.

2. Definisi Operasional Variabel (berkaitan dengan pengukuran).

Definisi operasional variabel pada penelitian ini dijelaskan

sebagai berikut:

a. Variabel X = Penggunaan metode praktikum adalah metode yang

menekankan pada siswa untuk terlibat langsung secara aktif dalam

melakukan proses pembelajaran dengan cara melakukan proses

pengamatan, memahami, mempraktikan, memecahkan masalah

hingga sampai pada mengambil kesimpulan dari apa yang

dipraktikanya, adapun dalam pengukuranya dengan menggunakan

angket yang disebarkan kepada responden dengan memberikan

pernyataan-pernyataan tentang metode praktikum yang terdiri dari

dimensi pemahaman, pelaksanaan, penerapan dan evaluasi dan

hasilnya akan dijadikan skor total responden.

b. Variabel Y = Hasil belajar siswa nilai yang akan di dapat siswa dari

apa yang telah dilewatinya selama proses pembelajaran, guna untuk

33

Page 55: BAB I-V

mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah

disampaikan yang diukur dengan menggunakan tes kepada siswa

dalam ranah kognitifnya dengan melihat indikator pembelajaran

meliputi: a. Menyebutkan unsur-unsur , menghitung diagonal ruang,

diagonal bidang, kerangka kubus dan balok; b. Membuat jaring-jaring

dan mengaplikasikan kubus dan balok dalam kehidupan sehari-hari;

c. Menghitung rumus luas permukaan kubus dan balok, menghitung

luas permukaan kubus dan balok dalam bentuk soal cerita; d.

Menghitung rumus volum kubus dan balok, menghitung volum

kubus dan balok dalam bentuk soal cerita. yang didalamnya

mengandung penilaian C1, C2, C3, C4 dalam bentuk tes pilihan ganda

dan jawaban yang benar yang di dapat siswa akan dikalikan 4 dan

hasilnya menjadi nilai total siswa.

3. Kisi-kisi instrumen

a. Angket

Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa

serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk

mendapat jawaban pernyataan yang diajukan kepada responden

berisi tentang tanggapan siswa terhadap penggunaan metode

praktikum terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada pokok

bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan skala Likert dengan mengajukan

20 pernyataan dengan 5 pilihan alternatif diantaranya: Sangat Sesuai

34

Page 56: BAB I-V

(SS), Sesuai (S), Ragu-ragu (R), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak

Sesuai (STS), dengan ketentuan skor untuk pernyataan positif (+)

dengan No item 1, 2, 3, 4, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18 adalah

SS = 5, S = 4, R = 3, TS = 2, STS = 1, sedangkan untuk pernyataan

yang bernilai negatif (-) dengan No item 5, 6, 8, 10, 19, 20 adalah SS

= 1, S = 2, R = 3, TS = 4, STS = 5. (Adapun kisi-kisi instrumen

dapat di lihat pada lampiran B.3).

b. Tes

Tes yang disajikan oleh penulis berbentuk pilihan ganda yang

harus dijawab siswa setelah mempelajari materi bangun ruang sisi

datar kubus dan balok dengan menggunakan metode praktikum yang

terlebih dahulu diawali dengan proses pembelajaran. Tujuanya untuk

melihat pengaruh penggunaan metode praktikum dan melihat hasil

pembelajaran yang menggunakan metode praktikum. Soal yang

disajikan merupakan soal materi bangun ruang sisi datar. (Adapun

kisi-kisi instrumen dapat di lihat pada lampiran B.5).

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Coba Instrumen

a. Menentukan validitas

Untuk mencari koefisien validitas instrumen, maka penulis

melakukan analisis butir soal, dengan menggunakan rumus korelasi

Product-Moment, sebagaimana dijelaskan Riduwan (2003:227)

dengan rumus:

35

Page 57: BAB I-V

rxy =

2222

YYNXXN

YXXYN

Keterangan :

rxy = Koefisien validitas

N = Jumlah siswa uji coba

X = Skor variabel butir instrumen

Y = Skor total

Dengan kriteria kevalidan sebagai berikut (Riduwan,2003:228):

Tabel 3.3

Klasifikasi Uji Validitas

0,00 – 0,199 sangat rendah

0,20 – 0,399 rendah

0,40 – 0,599 cukup

0,60 – 0,799 kuat

0,80 – 1, 000 Sangat kuat

Jika rhitung > rtabel, maka item soal tersebut valid, dan pada

keadaan lain, item soal tersebut tidak valid.

Adapun data validitas yang diperoleh dari hasil uji coba

instrumen dari 30 soal uji coba 23 butir soal dinyatakan valid dengan

No item 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 24,

25, 25, 27, 29, 30. Adapun soal yang invalid ada 7 butir dengan No.

Item 2, 9, 11, 14, 22, 23, 28. Namun dalam pelaksanaan tes penulis

menggunakan 25 butir soal dengan rincian butir soal yang valid

ditambah 2 butir soal invalid yang terlebih dahulu dirubah dengan

36

Page 58: BAB I-V

melihat indikator yang masih kurang. (Perhitungan selengkapnya

dapat dilihat di lampiran C.4).

b. Uji Reliabilitas

Selain dilakukan uji validitas, menurut Arikunto (2002:144)

dilakukan juga uji reliabilitas untuk mengetahui tingkat keajegan

(konsistensi) suatu tes. Rumus yang digunakan adalah:

𝑟11 = 𝑘

𝑘 − 1 1 −

𝑥 (𝑘 − 𝑥 )

𝑘𝑠2

Keterangan :

r11 = reabilitas instrumen

k = banyak soal

s2 = standar deviasi

𝑥 = rerata total skor.

Dimana untuk menghitung standar deviasi adalah:

𝑠2 = 𝑌2 −

𝑌 2

𝑛𝑛

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketetapan

alat pengumpul data yang digunakana. Adapun batasan-batasan

reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3.4

Klasifikasi Uji Reliabilitas

rtt < 0,2 reliabilitas sangat rendah

0,20 < rtt < 0,40 reliabilitas rendah

0,40 < rtt < 0,70 reliabilitas sedang

0,70 < rtt < 0,90 reliabilitas tinggi

0,90 < rtt < 1,00 reliabilitas sangat tinggi

37

Page 59: BAB I-V

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus KR-21 didapat

𝑟11 = 0,550107 maka dapat dikatakan bahwa tes memiliki

reliabilitas sedang. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di

lampiran C.5).

c. Indeks Kesukaran

Rumus untuk menguji tingkat kesukaran adalah (Arikunto,2007:209):

P = JS

B

Keterangan :

P = Indeks kesulitan

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Dengan kriteria indeks kesukaran soal itu adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.5

Klasifikasi Koefisien Indeks Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,70 – 1,00 Mudah

Tingkat kesukaran dari 30 soal dari hasil uji coba yang termauk

kriteria sukar adalah No item 2, 23, 28, sedangkan yang termasuk

kriteria sedang adalah No item 5, 8, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 22,

25, 26, dan 30, kemudian sisanya termasuk kriteria mudah dengan

No item 1, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 12, 14, 20, 21, 24, 27, 29. (Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat di lampiran C.7).

38

Page 60: BAB I-V

d. Daya Pembeda

Daya pembeda menunjukkan sejauh mana tiap butir soal mampu

membedakan siswa yang menguasai bahan dan siswa yang tidak

menguasai bahan. Dengan terlebih dahulu mengelompokan kelas

atas dan kelas bawah dengan cara mengambil 27% dari jumlah

seluruh siswa dalam satu kelas tersebut(Karnoto,1996:16-17).

Rumusnya :

DP = 00100

A

BA

N

BB

Keterangan :

DP = Daya pembeda satu butir soal tertentu

BA = Jumlah jawaban benar pada kelompok Atas

BB = Jumlah jawaban benar pada kelompok Bawah

NA = Jumlah siswapada salah satu kelompok A atau B

Dengan kriteria tingkat kesukaran sebagai berikut:

Tabel 3.6

Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda

Negatif – 9% sangat buruk

10% – 19% Buruk

20% – 29% Agak baik

30% – 49% Baik

50% keatas Sangat baik

Dari 30 butir soal yang diberikan kepada siswa 6 soal

dinyatakan sangat buruk adapun No itemnya adalah 2, 9, 11, 22, 23,

28, Kemudian 2 butir soal dinyatakan buruk dengan No item 14 dan

27, soal yang termasuk kriteria agak baik hanya 1 yaitu soal dengan

39

Page 61: BAB I-V

No item 3, banyaknya soal yang termasuk kriteria baik sebanyak 12

dengan No item 1, 4, 6, 7, 10, 12, 20, 21, 24, 26, 29, dan 30,

kemudian selebihnya adalah soal yang termasuk kriteria sangat baik

dengan No item 5, 8, 15, 16, 17, 18, 19, dan 25. (Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat di lampiran C.6).

Adapun rekapitulasi data uji coba sebagai berikut:

Tabel 3.7

Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal

No. Soal Validitas Kriteria TK Kriteria DP Kriteria

1 0,433148 Valid 0,810811 Mudah 40 Baik

2 -0,18041 Invalid 0,027027 Sukar -10 Sangat buruk

3 0,34657 Valid 0,783784 Mudah 20 Agak Baik

4 0,366202 Valid 0,864865 Mudah 30 Baik

5 0,405599 Valid 0,540541 Sedang 50 Sangat Baik

6 0,384339 Valid 0,756757 Mudah 40 Baik

7 0,405528 Valid 0,72973 Mudah 40 Baik

8 0,419894 Valid 0,567568 Sedang 60 Sangat Baik

9 0,089781 Invalid 0,918919 Mudah 0 Sangat buruk

10 0,361361 Valid 0,810811 Mudah 40 Baik

11 -0,17601 Invalid 0,567568 Sedang -20 Sangat buruk

12 0,343414 Valid 0,810811 Mudah 30 Baik

13 0,590543 Valid 0,648649 Sedang 70 Sangat Baik

14 0,082593 Invalid 0,891892 Mudah 10 Buruk

15 0,349789 Valid 0,594595 Sedang 50 Sangat Baik

16 0,438717 Valid 0,621622 Sedang 50 Sangat Baik

17 0,561775 Valid 0,567568 Sedang 70 Sangat Baik

18 0,459774 Valid 0,432432 Sedang 70 Sangat Baik

19 0,590152 Valid 0,567568 Sedang 80 Sangat Baik

20 0,407323 Valid 0,864865 Mudah 30 Baik

21 0,449871 Valid 0,756757 Mudah 40 Baik

22 -0,41246 Invalid 0,540541 Sedang -50 Sangat buruk

23 -0,22767 Invalid 0,054054 Sukar -10 Sangat buruk

24 0,415201 Valid 0,810811 Mudah 30 Baik

25 0,391517 Valid 0,567568 Sedang 50 Sangat Baik

40

Page 62: BAB I-V

26 0,325515 Valid 0,648649 Sedang 40 Baik

27 0,352014 Valid 0,945946 Mudah 10 Buruk

28 -0,13707 Invalid 0,027027 Sukar 0 Sangat buruk

29 0,384339 Valid 0,756757 Mudah 40 Baik

30 0,359557 Valid 0,675676 Sedang 40 Baik

2. Analisis Data

Analisis data digunakan untuk menjawab pertnyaan tentang

bagaimana penggunaan metode praktikum dan hasil belajar siswa. Untuk

analisis metode praktikum adalah sebagai berikut:

rumus persentase skor angket, yaitu:

P = 𝑋

𝐴 x 100%

Keterangan:

P = Persentase

X = Jumlah skor yang diperoleh

A = Skor Tertinggi ( Riduwan, 2003:41)

Tabel 3.8

Klasifikasi Koefisien Angket

0% - 20% sangat lemah

21% - 40% Lemah

41% - 60% Cukup

61% - 80% Kuat

81% - 100% Sangat kuat

Sedangkan analisis data hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan

cara pemberian nilai pada setiap jawaban yang diberikan oleh siswa

sesuai bobot yang telah ditetapkan. Adapun rumus pedoman penilaiannya

yaitu sebagai berikut ini :

Hasil akhir siswa akan di analisis dengan cara:

41

Page 63: BAB I-V

ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 100 (Arikunto,2008:236)

nilai yang diperoleh siswa dikonversikan kedalam tabel penilaian hasil

belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 3.9

Klasifikasi Koefisien Hasil Tes

80 – 100 Sangat baik

65 – 79 Baik

55 – 64 Cukup

42 – 54 Kurang

0 – 40 Sangat kurang

3. Uji Prasyarat Analisis

Teknik yang digunakan oleh penulis dalam pengolahan data tentang

metode praktikum dan hasil belajar siswa adalah :

a. Uji Normalitas

Dalam pengolahan data ini sebelum menentukan uji

hipotesisnya maka terlebih dahulu menggunakan uji normalitas,

tujuanya untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal

atau tidak, adapun dalam pengujianya peneliti menggunakan SPSS

16.0. perlu diketahui baha dalam setiap penelitian tentu tidak

semuanya benar, tapi tetap sedikit banyaknya akan menemukan

kesalahan, pemodelan regresi yang baik adalah menggunakan nilai

residu/ nilai error maka untuk mengetahui nilai error penelitipun

menggunakan bantuan SPSS 16.0 adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut (suliyanto, 2005: 67):

1) Masukan data angket dan hasil tes ke “data view”

42

Page 64: BAB I-V

2) Klik “variable view” kemudian atur decimals rubah menjadi 0

3) Kembali lagi ke “data view”, klik analyze kemudian regression

kemudian linear

4) Akan muncul dialog (linear regression) kemudian masukan

variabel X ke dalam kolom independent dan variabel Y ke dalam

kolom dependent kemudian klik plots maka akan muncul dialog

(linear regression:plots) masukan DEPENDNT pada kolom Y,

dan ZRESIDE kemudian continue

5) Klik save beri tanda centang pada unstandardized residuals

kemudian countinue lalu ok

6) Maka secara otomatis akan ada nilai residu di “data view” dalam

output1

Setelah didapat bilai residu, maka langkah selanjutnya yaitu

mencari kenormalan data yang telah ada dengan langkah-langkah

sebagai berikut (Trihendradi, 2009:109):

a) Pastikan layar berada di “data view” kemudian pilih analyze

dilanjutkan dengan descriptive statistics lalu explore maka aka

muncul dialog (explore), masukan variabel unstandardized

residual ke dalam kolom dependen list.

b) Klik plots kemudian beri tanda centang pada normality plots with

tests kemudian countinue lalu ok.

43

Page 65: BAB I-V

c) Maka secara otomatis akan muncul output2 sebagai nilai

normalitas.

Jika nilai sig. Kolmogorov- Smirnov atau shapiro-wilk > 0,05

maka data residu tersebut normal.

b. Uji Homogenitas Varian

Uji homegenitas varian digunakan untuk mengetahui bahwa

kedua data tersebut homogen atau tidak, dalam perhitungan ini

peneliti menggunakan SPSS 16.0 dengan menggunakan uji leveneu.

adapn langkah-langkahnya adalah sebagai berikut

(Trihendradi,2009:152-153):

1) Masukan dua data dalam satu kolom dengan terlebih dahulu

diberikan kode untuk membedakan data satu dengan data yang

kedua.

2) Klik analyze kemudian pilih compare means kemudian plih one

way anova setelah itu akan muncul dialog (one way anova)

masukan variabel Y ke dalam dependent list dan kode ke dalam

factor kemudian klik options kemudian beri tanda centang pada

homogeneity of varians test dan descriptive kemudian countinue

lalu ok.

Dalam hal ini jika nilai sig. Uji leveneu > 0,05 maka kedua data

tersebut dapat dikatakan homogen.

44

Page 66: BAB I-V

c. Analisis Regresi

Persamaan umum regresi linear sederhana untuk penelitian

dengan menggunakan residu yaitu :

Yi = 𝛼 + 𝛽 Xi + εi = a + b Xi + ei

Yang keterangan simbolnya adalah :

Yi = besarnya hasil belajar siswa untuk siswa ke-i; i = 1,2,3, 4, … n

(n = 38)

Xi = metode praktikum

a = Dugaan dari parameter koefisien α ;

b = Dugaan bagi parameter koefisien β ;

ei = Sisaan atau simpangan atau perbedaan antara hasil sebenarnya

dengan nilai dugaannya untuk orang ke-i (ei = Yi - a- b Xi).

Nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus di

bawah ini (Sudjana, 2002:315):

𝑎 = 𝑌 𝑋2 − 𝑋 ( 𝑋𝑌)

𝑛 𝑋2 − 𝑋 2

𝑏 = 𝑛 𝑋𝑌 − 𝑋 𝑌

𝑛 𝑋2− 𝑋 2

Sedangkan untuk mencari nilai Error atau residu menurut

Sudjana (2001 : 32) sebagai berikut:

e = │Y - Ŷ│

keterangan :

e = nilai error

Y = nilai Y

45

Page 67: BAB I-V

Ŷ = prediksi dari nilai Y yang diproyeksikan

Adapun pengujian regresi dalam penelitian ini menggunakan

bantuan SPSS 16.0, dengan langkah-langkah sebagai berikut (Sofyan

Yamin, dkk 2011: 8):

1) Masukan data dalam “data view” kemudian Klik Analyse

kemudian Regression kemudian pilih Linear muncul dialog

(linear regression) kemudian masukan variabel Y pada kolom

dependent dan X pada kolom independent kemudian pilih

statistics muncul kolom dialog (linear regression:statistics)

beri tanda centang pada descriptive kemudian countinue

2) Klik Plot, kemudian muncul dialog (Linear Regression: Plot)

masukan ZPRED dalam kolom X dan masukan SDRESID

dalam kolom Y. kemudian beri tanda centang pada Histogram

dan Normal probability plot. Selanjutnya klik continue.

3) Klik Save, kemudian pada kotak dialog Linear Regression:

Save, kemudian beri tanda centang pada Unstandardized

predicted values dan Unstandardized residuals. Selanjutnya

klik continue dan ok.

d. Uji independen dan kelinearan regresi

Uji independen digunakan untuk mengetahi apakan kedua

variabel tersebut dependen atau independen dalam penelitian ini

menggunakan bantuan SPSS 16.0. Sedangkan kriteria uji independen

persamaan regresi dapat dilihat dari nilai Fhitung dan F tabel. Nilai Ftabel

46

Page 68: BAB I-V

tersebut diperoleh dari program excel dengan cara =finv(0,05;1;36)

lalu enter. Jika nilai Fhitung > F tabel(α,1,n-2) maka hubungan antara

ubahan bebas dependen(Sarwono, 2009:93) .

Uji kelinearan bertujuan untuk mengetahui apakan kedua

variabel tersebut linear atau tidak. Adapun langkah-langkahnya

adalah:

Masukan kedua data pada “data view” kemudian Klik Analyse

dengan dilanjutkan Compare Means kemudian Means pada dialong

(means) masukan variabel Y pada kotak Dependent List dan masukan

variabel X pada kotak Independent List kemudian pilih Option,

kemudian pada kotak dialog Means: Option, beri tanda centang pada

Test for linearity. Selanjutnya klik continue dan ok.

Dengan kriteria pengujian dapat dilihat dari nilai signifikasi.

Jika nilai signifikasi/Sig. < α maka maka dapat disimpulkan bahwa

antara variabel X dan Y terdapat hubungan yang linear.

e. Koefisien korelasi.

Menurut Sugiyono (2007:257) “pencarian koefisien korelasi

adalah untuk menentukan derajat hubungan antara variable X dengan

Y”. dalam hal ini untuk menghitung koefisien korelasi menggunakan

rumus analisis korelasi moment sebagai berikut:

rxy =

2222

YYNXXN

YXXYN

47

Page 69: BAB I-V

Keterangan:

xyr = tingkat kevalidan

X = hasil teas variabel terikat

Y = hasil tes variabel bebas

n = banyak data

Korelasi product moment (rxy) dengan ketentuan nilai rxy tidak

lebih dari harga (-1 ≤ rxy ≤ +1). Apabila rxy = -1 artinya korelasi

negative sempurna, rxy = 0 artinya tidak ada korelasi, dan rxy = 1

artinya korelasi positif (sangat kuat). Adapun spesifikasi tingkat

hubungan yang diperoleh dari nilai koefisien korelasi dapat dilihat

pada table berikut:

Tabel 3.10

Interpretasi Koefisien Korelasi

0,00 – 0,19 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

Namun uji koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan

SPSS 16.0. dan kriteria uji koefisien korelasi dapat dilihat dari nilai

signifikasi. Jika sig. < α, maka korelasi variabel X dan Y signifikan.

Adapun ingin melihat seberapa besar korelasinya dapat dilihat pada

Pearson Correlation.

f. Mencari Koefisien Determinasi

Menurut Riduwan (2003;228) koefisien determinasi atau

koefisien penentu digunakan untuk menyatakan besar kecilnya

48

Page 70: BAB I-V

sumbangan variabel X terhadap variabel Y. Besar koefisien

determinasi ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

R2=1− ryy

namun dalam penelitian ini peneliti menggunakan SPSS 16.0

senhingga untuk melihat koefisien determinasinya dapat dilihat R

Square.

F. Hipotesis Statistik

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian tentang

Pengaruh metode praktikum terhadap hasil belajar siswa di Kelas VIII SMP

N 1 Cilimus, maka hipotesis statistiknya adalah :

𝐻𝑂 : β = 0, maka tidak ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y

𝐻𝑎 : β ≠ 0, maka ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y.

Adapun untuk menentikan hipotesis statistik yang menggunakan SPSS

16.0 maka cukup dengan melihat nilai t Coefficients, jika nilai t Coefficients

> ttabel(α,db=n-2) maka hipotesis nol (𝐻0) ditolak dan 𝐻𝑎 diterima. ttabel dapat

dicari dengan menggunakan bantuan excel dengan cara =tinv(0,025;36).

49

Page 71: BAB I-V

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Untuk menjelaskan analisis data dari hasil penelitian ini, penulis

memberikan gambaran data hasil belajar siswa yang menggunakan metode

praktikum. Adapun hasil yang dapat penulis sajikan adalah dengan melihat

hasil responden berupa angket dan hasil tes siswa kelas eksperimen.

Pelaksanaan kegiatan penelitian dilaksanakan pada pokok bahasan

bangun ruang sisi datar kubus dan balok dengan jadwal kegiatan sebagai

berikut:

Tabel 4.1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen

Waktu Aktifitas

17 April 2012 Unsur-unsur kubus dan balok

27 April 2012 Jaring-jaring kubus dan balok

01 Mei 2012 Luas permukaan kubus dan balok

04 Mei 2012 Volum kubus dan balok

08 Mei 2012 Latihan soal

11 Mei 2012 Ulangan

1. Data Hasil Angket (Variabel X)

Untuk mengungkap permasalahan yang pertama yaitu “Seberapa

baik penggunaan metode praktikum pada pokok bahasan bangun ruang

sisi datar di SMPN 1 Cilimus” maka penulis menyajikan dalam bentuk

data dari hasil angket. Data yang diperoleh sebagai berikut:

50

Page 72: BAB I-V

a. Memahami intruksi yang diperoleh atau didapat

Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa

dapat memanami intruksi yang diperolehnya dalam kegiatan

praktikum hingga dapat melaksanakan setiap langkah-langkah yang

harus dilewatinya. Terdapat 2 pernyataan untuk mengukur indikator

ini. Yaitu:

pernyataan no. 2 (positif): “saya dapat melakukan tahap demi tahap

kegiatan praktiukm dengan baik”

pertanyaan no. 8 (negatif): intruksi yang ditulis tidak jelas dan

menyulitkan saya dalam memperaktekanya”

Berikut jawaban siswa :

Tabel 4.2

Memahami Intruksi Yang Diperoleh Atau Didapat

No. Skor Frekuensi

Jumlah

Skor Prosentase

(%)

2, 8

1 0 0 0,00

2 0 0 0,00

3 10 30 13,16

4 42 168 55,26

5 24 120 31,58

Jumlah 76 318 100

Skor Maks 5 x 38 x 2 = 380

Prosentase (318/380) x 100% = 83,64%

Besarnya indikator memahami intruksi yang diperoleh atau

didapat adalah 83,64 %, maka berdasarkan tabel 3.8 metode

praktikum sangat kuat dalam memberikan intruksi kepada siswa

dalam melakukan kegiatan praktikum.

51

Page 73: BAB I-V

b. Berinteraksi dengan teman sekelompoknya

Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa

dapat berinteraksi dengan teman sekelompoknya. Terdapat 3

pertanyaan untuk mengukur indikator ini. Yaitu:

pernyataan no. 3 (positif): “saya dapat menghargai perbedaan

pendapat dengan teman sekelompok”

pertanyaan no. 9 (positif): “saya dapat membangun interaksi/

hubungan baik dengan teman sekelomopok”

pertanyaan no. 6 (nogatif): “saya cenderung mendominasi teman

sekelompok”

Berikut jawaban siswa :

Tabel 4.3

Berinteraksi Dengan Teman Sekelompok

No. Skor Frekuensi

Jumlah

Skor Prosentase

(%)

3, 9, 6

1 0 0 0,00

2 1 2 0,81

3 37 111 29,84

4 59 236 47,58

5 27 135 21,77

Jumlah 124 484 100

Skor Maks 5 x 38 x 3= 570

Prosentase (484/570) x 100% = 84,91%

Besarnya indikator berinteraksi dengan teman sekelompok

adalah 84,91%, maka berdasarkan tabel 3.8 metode praktikum sangat

kuat untuk mempermudah siswa berinteraksi dengan teman

sekelompoknya.

52

Page 74: BAB I-V

c. Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran. Terdapat 1 pertanyaan untuk

mengukur indikator ini. Yaitu:

pernyataan no. 5 (negatif): “saya lebih cenderung pasif/

mengandalkan teman sekelompok yang aktif”

Berikut jawaban siswa :

Tabel 4.4

Melibatkan Siswa Secara Aktif Dalam Proses Pembelajaran

No. Skor Frekuensi

Jumlah

Skor Prosentase

(%)

5

1 0 0 0,00

2 1 2 2,63

3 15 45 39,47

4 17 68 44,74

5 5 25 13,16

Jumlah 38 140 100

Skor Maks 5 x 38 x 1= 190

Prosentase (140/190) x 100% = 73,68%

Besarnya indikator melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran adalah 73,68%, maka berdasarkan tabel 3.8 metode

praktikum kuat untuk mempermudah siswa berinteraksi dengan

teman sekelompoknya.

d. Mampu memanfaatkan media yang ada

Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa

dapat memanfaatkan media dalam proses pembelajaran. Terdapat 2

pertanyaan untuk mengukur indikator ini. Yaitu:

53

Page 75: BAB I-V

pernyataan no. 1 (positif): “saya dapat menggunakan alat dan bahan

dengan baik”

pertanyaan no. 10 (negatif): “alat dan bahan sulit untuk diperoleh

dan didapat”

Berikut jawaban siswa :

Tabel 4.5

Mampu Memanfaatkan Media Yang Ada

No. Skor Frekuensi

Jumlah

Skor Prosentase

(%)

1, 10

1 0 0 0,00

2 0 0 0,00

3 6 18 7,89

4 34 136 44,74

5 36 180 47,37

Jumlah 76 334 100

Skor Maks 5 x 38 x 2= 380

Prosentase (334/380) x 100% = 87,89%

Besarnya indikator mampu menmanfaatkan media yang ada

adalah 87,89%, maka berdasarkan tabel 3.8 metode praktikum sangat

kuat bagi siswa dalam memanfaatkan media yang ada.

e. Mampu memberikan penjelasan tentang konsep yang diperolehnya

Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa

dapat menjelaskan tentang konsep yang diperoilehnya selama proses

pembelajaran berlangsung. Terdapat 2 pertanyaan untuk mengukur

indikator ini. Yaitu:

pernyataan no. 13 (positif): “saya menguasai konsep-konsep/ materi,

rumus-rumus yang ada”

54

Page 76: BAB I-V

pertanyaan no. 17 (positif): “saya tidak segan-segan memberikan

penjelasan materi kepada teman kelompok yang mengalami

kesulitan”

Berikut jawaban siswa :

Tabel 4.6

Memberikan Penjelasan Tentang Konsep Yang Diperolehnya

No. Skor Frekuensi

Jumlah

Skor Prosentase

(%)

13, 17

1 0 0 0,00

2 4 8 5,26

3 21 63 27,63

4 32 128 42,11

5 19 95 25,00

Jumlah 76 294 100

Skor Maks 5 x 38 x 2= 380

Prosentase (294/380) x 100% = 77,37%

Besarnya indikator memberikan penjelasan tentang konsep

yang diperolehnya adalah 77,37%, maka berdasarkan tabel 3.8

metode praktikum kuat untuk membuat siswa dapat memberikan

penjelasan tentang konsep yang diperolehnya.

f. Memecahkan masalah

Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa

dapat memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Terdapat 2

pertanyaan untuk mengukur indikator ini. Yaitu:

pernyataan no. 7 (positif): “saya mampu menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru”

55

Page 77: BAB I-V

pertanyaan no. 11 (positif): “saya dapat memecahkan masalah

dengan baik dan mudah”

Berikut jawaban siswa :

Tabel 4.7

Mampu Memecahkan Masalah

No. Skor Frekuensi

Jumlah

Skor Prosentase

(%)

7, 11

1 0 0 0,00

2 4 8 5,26

3 23 69 30,26

4 39 156 51,32

5 10 50 13,16

Jumlah 76 283 100

Skor Maks 5 x 38 x 2= 380

Prosentase (283/380) x 100% = 74,47%

Besarnya indikator mampu memecahkan masalah adalah

74,47% maka berdasarkan tabel 3.8 metode praktikum kuat dalam

membantu siswa memecahkan masalah yang ada.

g. Menyelesaikan soal-soal

Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa

dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru. Terdapat 1

pertanyaan untuk mengukur indikator ini. Yaitu:

pernyataan no. 16 (positif): “soal-soal yang saya kerjakan dapat

terselesaikan dengan mudah”

56

Page 78: BAB I-V

Berikut jawaban siswa :

Tabel 4.8

Menyelesaikan Soal-Soal

No. Skor Frekuensi

Jumlah

Skor Prosentase

(%)

16

1 0 0 0,00

2 3 6 7,89

3 11 33 28,95

4 16 64 42,11

5 8 40 21,05

Jumlah 38 143 100

Skor Maks 5 x 38 x 1= 190

Prosentase (143/190) x 100% = 75,26%

Besarnya indikator menyelesaikan soal-soal adalah 75,26%

maka berdasarkan tabel 3.8 metode praktikum kuat untuk siswa

dapat menyelesaikan soal-soal yang ada.

h. Merespon pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum

Indikator ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa

merespon pembelajaran yang menggunakan metode praktikum.

Terdapat 7 pertanyaan untuk mengukur indikator ini. Yaitu:

pernyataan no. 4 (positif): “dengan metode praktikum saya semakin

penasaran dan semangat untuk mengikuti kegiatan belajar”

pernyataan no. 12 (positif): “saya lebih percaya diri dalam menjawab

soal-soal yang ada setelah menggunakan metode praktikum”

pernyataan no. 14 (positif): “menggunaan metode praktium pada

materi ini sudah tepat”

57

Page 79: BAB I-V

pernyataan no. 15 (positif): “saya ingin metode praktikum dapat

diterapkan pada materi lain khususnya pada materi yang

membutuhkan penalaran tinggi (abstrak)”

pernyataan no. 18 (positif): “metode praktikum sangat membantu

saya dalam mempelajari materi karena memperlihatkan sesuatu yang

abstrak”

pernyataan no. 19 (negatif): “saya merasa kesulitan belajar

menggunakan metode praktikum”

pernyataan no. 20 (negatif): “penggunaan metode praktikum pada

pembelajaran matematika ribet dan tidak efektif”

Berikut jawaban siswa :

Tabel 4.9

Merespon Pembelajar

Dengan Menggunakan Metode Praktikum

No. Skor Frekuensi

Jumlah

Skor Prosentase

(%)

1 0 0 0,00

4, 12, 2 1 2 0,38

14 3 42 126 15,79

15, 18, 4 130 520 48,87

19, 20 5 93 465 34,96

Jumlah 266 1113 100

Skor Maks 5 x 38 x 7= 1330

Prosentase (1113/1330) x 100% = 83,68%

Besarnya indikator menyelesaikan soal-soal adalah 83,68%,

maka berdasarkan tabel 3.8 metode praktikum sangat kuat untuk

siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang ada.

58

Page 80: BAB I-V

Penggunaan metode praktikum terhadap hasil belajar siswa di

respon sebesar 80,76% (perhitungan selengkapnya dapat dilihat di

lampiran D.8).

2. Data Hasil Tes (Variabel Y)

Berdasarkan hasil belajar siswa kelas eksperimen (VIII.8) dengan

mengambil 25 butir soal berbentuk pilihan ganda yang diajukan kepada

siswa yang berjumlah 38 siswa. Adapun nilai tertinggi 96 dan terrendah

48 dengan nilai rata-rata 71,68 serta standar deviasinya 12,966.

(Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran D.4).

B. Analisis Data

1. Hasil Uji Prasyarat

a. Uji normalitas

Data yang di uji normalitas dalam penelitian ini yaitu dengan

mencari data residu (error) terlebih dahulu, dengan tujuan untuk

memeriksa apakah residu yang terjadi berdistribusi normal atau

tidak. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan

SPSS 16.0, diperoleh nilai signifikan Kolmogorov Smirnov sebesar

0,200 sedangkan Shapiro-Wilk sebesar 0,492. Karena nilai

signifikan Kolmogorov Smirnov (0,200) > α (0,05), atau Shapiro-

Wilk (0,492) > α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data residu

berdistribusi normal. (Perhitungan selengkapnya pada lampiran

D.3).

59

Page 81: BAB I-V

b. Uji Homogenitas

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS

16.0 dengan melihat uji Levene Statistic, diperoleh nilai sig. sebesar

0,209 dengan 5%. Karena nilai sig. 0,209 > 0,05, maka data

angket metode praktikum dan data hasil belajar siswa homogen

dengan taraf kepercayaan 95%. (Perhitungan selengkapnya pada

lampiran D.4).

2. Hasil Pengujian Analisis Data

a. Persamaan regresi

Dari hasil analisis menggunakan SPSS 16.0 diperoleh nilai a

= -10,77 dan b = 1,02 maka dapat dibuat persamaanya adalah Y =

1,02x. maka dapat disimpulkan bahwa jika setiap perubahan skor

penggunaan metode praktikum sebesar satu satuan maka dapat

diestimasikan skor hasil belajar siswa pada pokok bahasan bangun

ruang sisi datar kubus dan balok sebesar 1,02 satuan. (Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D.5).

b. Uji independen dan kelinieran regresi

Untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel-variabel

independen atau dependen. Maka digunakan pengujian independen

Berdasarkan perhitungan dengan mengunakan SPSS 16.0 diperoleh

Fhitung = 56,33 5 sedangkan F tabel (0.05,1,36) = 4,11. Nilai Ftabel

tersebut diperoleh dari program excel dengan cara =finv(0.05;1;36)

lalu enter. Karena nilai Fhitung (56,335) > F tabel (4,11) maka

60

Page 82: BAB I-V

hubungan antara ubahan bebas dependen. (Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.6).

Uji kelinieran regresi digunakan untuk mengetahui

persamaan regresi tersebut linear atau tidak. Berdasarkan

perhitungan dengan mengunakan SPSS 16.0 diperoleh nilai

signifikasi pada ANOVA sebesar 0,014. Karena nilai sig.(0,014) <

α (0.05), maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel X dan Y

terdapat hubungan yang linear. (Perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran D.6).

c. Koefisisen korelasi

Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara variabel-

variabel maka digunakan uji kooefisien korelasi. Berdasarkan

perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0 diperoleh nilai

korelasi koefisien rxy = 0,78, berdasarkan tabel 3.10 maka korelasi

termasuk korelasi kuat (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran D.7).

d. Koefisien determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode

praktikum terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus

dan balok maka menggunakan koefisien determinasi. Berdasarkan

perhitungan menggunakan SPSS 16.0 dengan melihat nilai R

Square diperoleh koefisien determinasi sebesar 61% artinya

pengaruh metode praktikum terhadap hasil belajar siswa sebesar

61

Page 83: BAB I-V

61% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya. (Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D.7)

3. Uji hipotesis statistik

Dalam pengambilan keputusan Ho ditolak atau diterima maka

menggunakan uji-t. Dari hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai ttabel untuk

= 0,05 dengan db = 36 di dapat t(0,95) (36) dengan menggunakan bantual

excel =TINV(0,025;36) lalu enter t tabel = 2,34 dan thitung = 7,506. Karena t

hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh

yang positif dan signifikan antara metode praktikum terhadap hasil

belajar siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar. (Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.7).

C. Pembahasan

Pembelajaran dengan metode praktikum merupakan pembelajaran yang

menitik beratkan siswa untuk aktif dan terjun langsung didalamnya untuk

melakukan proses pembelajaran yang dilakukan secara perkelompok, serta

membantu siswa yang memiliki daya nalar yang rendah dikarenakan metode

ini memperlihatkan sesuatu yang abstrak.

1. Jawaban atas pertanyaan peneliti “Seberapa baik penggunaan metode

praktikum pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1

Cilimus?” Yaitu respon siswa kelas eksperimen terhadap pembelajaran

yang menggunakan metode praktikum sebesar 80,76% itu artinya respon

siswa pada metode praktikum dikategorikan sangat kuat. (Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D.8)

62

Page 84: BAB I-V

Dalam proses pembelajaran metode adalah suatu yang harus ada,

sehingga tentu guru harus pandai-pandai mencari metode yang tepat agar

tujuan pembalajaran dapat tercapai. Metode praktikum diharapkan dapat

memberikan sesuatu yang beda dan dapat memberikan konstribusi yang

berarti untuk materi-materi yang abstrak khususnya materi bangun ruang sisi

datar. Setelah diadakannya proses pembelajaran tidak dipungkiri terdapat

kendala-kendala yang peneliti hadapi, namun hal itu tidaklah menjadi alasan

untuk tidak menggungakan metode praktikum, namun peneliti jadikan sebuah

tantangan. Kendala dalam metode ini adalah waktu dan kekompakan siswa

dalam bekerjasama mempraktikannya.

Dalam kenyataan di lapangan kendala waktu dapat diatasi hari demi

harinya, karena peneliti mengatur sedemikian rupa agar pembelajaran ini

tidak banyak menghabiskan waktu dengan sia-sia dengan cara pembagian

kelompok untuk pertemuan berikutnya dibagi pada saat akhir pembelajaran

saat itu, kemudian memberikan lembar praktek yang hanya mencantumkan

materinya saja untuk dipelajari siswa di rumah. Hal ini benar memberikan

kemudahan dalam mengatasi kendala waktu.

Kekompakan dalam sebuah kelompok tentu sangat dibutuhkan dalam

metode praktikum hal ini dikarenakan dapat mempengaruhi terselesaikannya

tugas dengan baik, benar, dan cepat. Ini juga memberikan penguatan untuk

mereka yang mempratekannya sebagai sebuah pembelajaran yang akan

berkesan dan membekas dalam ingatanya. Namun dalam kenyataannya masih

saja ada siswa yang acuh dan tidak berkerjasama dengan teman

63

Page 85: BAB I-V

sekelompoknya dan lebih mengandalkan mereka-mereka yang aktif dibanding

dirinya, ini tentu akan berdampak buruk bagi dirinya dan orang lain,

seandainya hal tersebut terus menerus dilakukan akan memberikan

kecemburuan sosial bagi siswa yang aktif, mereka merasa diperalat atau

merasa tidak dibantu dalam kegiatan praktek. Akhirnya peneliti mencari cara

agar semua siswa terlibat dan aktif didalamnya, untuk itu peneliti dalam 1

kelompok diberikan beberapa soal dan setiap soal tersebut dikerjakan oleh

mereka dengan membagi-bagi tugas untuk menyelesaikannya, itu sungguh

memberikan kemudahan bagi mereka dan mereka saling bahu membahu

untuk menyelesaikannya, hingga akhirnya mereka dapat memanfaatkan

metode, media yang ada dalam proses pembelajarannya.

2. Jawaban atas pertanyaan peneliti “Seberapa baik hasil belajar siswa pada

pokok bahasan bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus?” yaitu

sebagian besar siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 71,68 Hal ini

menunjukan bahwa hasil belajar matematika pada pokok bahasan bangun

ruang sisi datar kubus dan balok diinterpretasikan dalam kategori baik.

Hasil belajar dapat dijadikan sebuah pencapaian dari apa yang telah

dilewati dan di usahakanya, termasuk untuk seorang guru, jika hasil belajar

yang siswa dapat memuaskan, itu artinya tidak dipungkiri ada faktor yang

mempengaruhinya salah satunya adalah guru dalam menyampaikan

materinya. Dari nilai rata-rata yang di dapat siswa menunjukan bahwa dalam

proses pembelajarannya memberikan sesuatu yang berbeda dan berkesan

64

Page 86: BAB I-V

untuk siswanya sehingga apa-apa yang mereka lewati benar-benar mereka

hayati dan memperhatikan dengan seksama.

3. Jawaban atas pertanyaan peneliti “Seberapa besar pengaruh penggunaan

metode praktikum terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan

bangun ruang sisi datar di SMPN 1 Cilimus?” yaitu terdapat pengaruh

yang kuat antara penerapan metode praktikum terhadap hasil belajar

siswa matematika, hal ini dapat dilihat dari hasil uji analisis regresi

diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,781 dan R2 atau koefisien

determinasi sebesar 61%, sedangkan sisanya 39% dikarenakan faktor

lain, dan persamaan regresi y =1,02x. Berdasarkan hasil perhitungan uji

hipotesis diperoleh thitung = 7,506 sedangkan pada taraf signifikansi (α =

0,05 : 2); dk = n – 2 = 36; diperoleh ttabel = 2,34 .karena thitung > ttabel maka

berdasarkan kriteria uji hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini

mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dengan

diterapkanya metode praktikum pada pokok bahasan bangun ruang sisi

datar kubus dan balok.

Metode prkatikum yang menitikberatkan kepada siswa untuk terlibat

langsung di dalamnya memang memberikan kontribusi yang positif, hal

tersebut terbukti dengan respon siswa, hasil belajar serta nilai koefisien

determinasi sebesar 61% sesuai dengan pendapat yang telah di paparkan

dalam BAB II bahwa metode ini memberikan sesuatu yang akan menjadi

penguatan dari apa yang mereka lihat dan lakukan yang kemudian hal

65

Page 87: BAB I-V

tersebut akan lama membekas dalam ingatanya, serta memberikan

pemahaman baginya.

Jadi sesuatu yang di dengar mungkin hari itu ia akan ingat dengan apa

yang ia dengar namun belum tentu esok, lusa, atau hari-hari berikutnya,

sesuatu yang ia lihat juga akan meberikan penguatan dimemorinya sehingga

ia akan ingat dengan yang apa telah ia lihat namun itu juga lama kelamaan

dan seiring berjalannya waktu akan pudar dan samar-samar untuk

mengingatnya lagi, namun jika apa yang ia kerjakan tentunya akan ia ingat

dan fahami bahkan tidak akan lupa jika ia benar-benar melakukan atau

mengerjakannya dengan kesadaran diri dan penuh pemahaman.

Tentu hal yang terbaiklah yang peneliti harapkan dari penelitian ini,

namun karena keterbatasan-keterbatasan yang ada maka hasil yang

diperolehpun menjadi hal yang dapat dimaklumi, dan dapat dijadikan bahan

introspeksi untuk kedepannya jika akan dilakukan penelitian yang sama

dengan tepat yang berbeda seta mungkin dengan materi yang berbeda pula.

66

Page 88: BAB I-V

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dari penelitian dan pembahasan yang telah

dilakukan pada bab-bab sebelumnya mengenai pengaruh penggunaan metode

praktikum terhadap hasil belajar siswa SMPN 1 Cilimus Kabupaten

Kuningan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

4. Penggunaan metode praktikum terhadap hasil belajar siswa di respon

sebesar 80,76% dan berdasarkan tabel 3.8 maka termasuk kategori sangat

kuat.

5. Hasil belajar siswa yang menggunakan metode praktikum dapat dilihat

dengan melihat rata-rata siswa. Berdasarkan tabel 3.9 rata-rata siswa

sebesar 71,68 termasuk kategori baik.

6. Pengaruh penggunaan metode praktikum terhadap hasil belajar siswa

pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar berdasarkan koefisien

korelasi sebesar 0,781 maka termasuk kategori kuat, hal ini sesuai

dengan tabel 3.10, adapun koefisien determinasinya adalah 61% dan

sisanya dipengaruhi faktor lain, dan persamaan regresinya adalah y =

1,02x itu artinya setiap perubahan skor penggunaan metode praktikum

sebesar satu satuan maka dapat disistimasikan skor hasil belajar siswa

pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar kubus dan balok sebesar

1,02. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung = 7,506

pada taraf signifikansi (α = 0,05 : 2); dk = n – 2 = 36; diperoleh ttabel =

67

Page 89: BAB I-V

2,34 .karena thitung > ttabel maka berdasarkan kriteria uji hipotesis Ho

ditolak dan Ha diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan dengan diterapkanya metode praktikum pada

pokok bahasan bangun ruang sisi datar kubus dan balok.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, berikut peneliti

mengemukakan beberapa saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi

peneliti, guru, siswa sebagai berikut:

1. Guru yang menggunakan metode praktikum hendaknya

memperhatikan keefektifan dan efisiensi waktu agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

2. Dalam proses pembelajaran menggunakan metode praktikum

hendaknya memanfaatkan sebaik-baiknya media / alat peraga demi

kelancaran proses pembelajaran.

3. Instrumen dalam pengumpulan data sebaiknya diperbanyak selain

angket dan tes alangkah lebih baiknya diperlengkap dengan observasi

dan dokumentasi agar lebih jelas lagi dan mengetahui lebih jauh siapa-

siapa saja yang aktif dan ikut berpartisipasi untuk meminimaisir siswa

yang mengandalkan teman dan memberikan ruang seluas-luasnya agar

siswa aktif dan kreatif mengembangkan pemikiranya.

4. Yang menjadi variabel Y dapat diperbanyak lagi agar penelitiannya

bisa lebih meluas bukan hanya mengukur ranah kognitifnya saja,

misalnya ranah afektif dan psikomoternyapun diukur agar dapat

68

Page 90: BAB I-V

mengetahui yang mana yang lebih menonjol dalam metode praktikum

dari ketiga ranah tersebut.

5. Penelitian menggunakan metode praktikum ini belum final, oleh

karena itu peneliti berharap penelitian ini dapat dilanjutkan dengan

mengambil sampel yang berbeda, materi yang berbeda serta ruang

lingkup yang lebih luas lagi, agar penelitian ini lebih mendekati

sempurna dan dapat dijadikan gambaran serta masukan untuk dunia

pendidikan kearah yang lebih baik lagi.

69

Page 91: BAB I-V

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

__________________. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

__________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. dan Aswan Z. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

_____________. 2005. Metode Belajar Dan Kesulitan - Kesulitan Belajar.

Bandung: Tarsito

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2267422-tipe-hasil-belajar-

bidang-kognitif di unduh pada tanggal 05 Mei 2012 pukul 15.34

J.J. Hasibuan. 1993. Proses belajar mengajar. Bandung: PT. Remaja rosdakarya

Karnoto. 1996. Mengenal Analisis Tes. Bandung: Jurusan Psikologi dan

Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung

Maknum, Abin Syamsuddin. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d025_030315_chapter2.pdf

(kelemahan dan kelebihan metode praktikum) di unduh pada tanggal 05 Mei

2012 pukul 15.55

Riduwan. 2003. Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Perdana Media Group.

Sarwono, Jhonathan. 2009. Statistik Itu Mudah. Yogyakarta: Andi Offset

Slameto. 2010. Belajar Dan Fakta-Fakta Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

70

Page 92: BAB I-V

Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

______. 2001. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Pemula. Bandung:

Tarsito.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

________. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: kuantitatif, kualitatif dan R &

D. Bandung: Alfabeta.

________. 2007. Statistik untuk penelitian. Jakarta: Raja Grafindo.

Suherman, Erman dan Udin S. Winata, 1992. Strategi Belajar Mengajar

Matematika, Jakarta : Depdikbud.

Suliyanto. 2005. Analisisi Data Dalam Aplikasi Persamaan.Bogor: Ghalia

Indonesia.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Trihendradi, Cornelius. 2009. Step By Step SPSS 16 Analisis Data Statistik.

Yogtakarta: Andioffset.

Team Generasi Cerdas. 2009 Kumpulan Rumus Matematika SMP Kelas 7, 8, dan

9. Jakarta: Generasi Cerdas.

Tim penulis matematika. 2004. Matematika 1B Kelas VII SMP. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Made, Wena. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer. Jakarta: Bumi

Aksara.

Yamin, Martinis. 2010. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.

Yamin, sofyan,dkk. 2011. Regresi dan korelasi dalam genggaman anda:aplikasi

dengan software SPSS, eviews, minitab, dan statgraphics. Jakarta : Salemba

empat.

71