1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Secara historis semua daerah kabupaten dan kota yang ada di Bali berasal
dari kerajaan di zaman dahulu. Demikian juga kondisi kota Denpasar. Pada
mulanya merupakan pusat kerajaan Badung yang akhirnya menjadi Pusat
Pemerintahan Kabupaten Daerah tingkat II Badung, bahkan mulai tahun 1958
Denpasar dijadikan pula Pusat Pemerintahan Provinsi Daerah Tingkat I Bali.
Melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1992, maka terbentuklah
Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar, yang telah diresmikan oleh Menteri
Dalam Negeri pada 27 Februari 1992. Momentum ini merupakan babak baru
dalam Pemerintahan Kotamadya Dati II Denpasar. Dengan berlakunya Undang-
Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka sebutan
Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar berubah menjadi kota Denpasar
(Disdukcapil, 2014).
Denpasar merupakan ibu kota Provinsi Bali yang mengalami pertumbuhan
dan perkembangan penduduk serta pembangunan di segala bidang. Hal ini
memberikan pengaruh yang besar terhadap Kota Denpasar. Denpasar mengalami
pertumbuhan yang cepat, baik dalam artian fisik, ekonomi, maupun sosial budaya.
Keadaan fisik Kota Denpasar dan sekitarnya telah maju serta kehidupan
masyarakatnya banyak menunjukkan ciri-ciri dan sifat perkotaan.
Pertumbuhan industri pariwisata di Pulau Bali mendorong Kota Denpasar
menjadi pusat kegiatan bisnis. Kebijakan pengembangan pariwisata di Kota
2
Denpasar menitikberatkan pada pariwasata budaya berwawasan lingkungan.
Sebagai salah satu sentra pengembangan pariwisata, Kota Denpasar menjadi
barometer bagi kemajuan pariwisata di Bali. Hal ini dapat dilihat dengan
munculnya berbagai hotel berbintang sebagai sarana penunjang aktivitas
pariwisata.
Seiring dengan perkembangan yang pesat, timbul suatu permasalahan
lingkungan perkotaan di Kota Denpasar. Permasalahan lingkungan perkotaan
yang dominan saat ini adalah tentang kepadatan penduduk yang terus meningkat,
masalah persampahan, masalah sanitasi kota, dan kualitas air. Permasalahan
kepadatan Kota Denpasar semakin kompleks dengan perkembangan jumlah
penduduk yang semakin tinggi, terutama penduduk yang tidak tetap. Jumlah
penduduk merupakan ancaman terbesar bagi masalah lingkungan hidup.
Wacana Lingkungan dan pelestarian alam dewasa ini menjadi salah satu
isu penting dalam cakupan nasional, bahkan dunia internasional. Lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan mempunyai arti yang penting bagi manusia, dengan lingkungan fisik
manusia dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan materi, kebutuhan
jasmani, dan kebutuhan spiritualnya.
Lingkungan menyediakan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia.
Sebaliknya, kehidupan manusia bergantung pada tersedianya sumber daya alam
yang memadai dalam lingkungan. Manusia dengan lingkungan selalu terjadi
interaksi timbal balik, manusia mempengaruhi lingkungan dan sebaliknya
3
manusia dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian pula manusia membentuk
lingkungannya dan manusia dibentuk oleh lingkungan. Lingkungan memegang
peranan penting dalam kebudayaan manusia, mulai manusia primitif sampai pada
modern.
Persoalan lingkungan mulai tampak ketika manusia merasakan dampak
rusaknya lingkungan yang semakin rusak karena ulah manusia. Hal ini disebabkan
karena kurangnya kesadaran manusia untuk menjaga dan melestarikan
lingkungan.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menggalakkan cinta lingkungan.
Salah satu bentuk keprihatinan masyarakat terhadap lingkungan dituangkan dalam
karya yang berbentuk karya sastra bergenre puisi. Masyarakat, dalam hal ini para
sastrawan mengungkapkan keprihatinannya terhadap lingkungan, khususnya di
Kota Denpasar. Berbagai hal diungkapkan oleh masyarakat mengenai Kota
Denpasar. Salah satunya ialah apresiasi sastrawan mengenai Kota Denpasar, yaitu
dalam bentuk puisi. Puisi yang diciptakan menyatakan keadaan lingkungan Kota
Denpasar dahulu sampai saat ini.
Puisi merupakan satu dari tiga genre sastra. Sebagaimana karya sastra
yang lain, puisi memiliki nilai-nilai yang dibutuhkan bagi kehidupan manusia,
khususnya tentang nilai-nilai atau norma-norma kehidupan, baik kehidupan secara
individual, kehidupan bermasyarakat, maupun kehidupan berbangsa. Menurut
Sastrowardoyo (dalam Pradopo, 1994:63), ciri-ciri khas kesusastraan berpusat
pada puisi dan di dalam puisi terdapat konsentrasi unsur pembentuk sastra yang
tidak dapat sepenuhnya dicapai oleh prosa. Pernyataan tersebut sesuai dengan
4
kenyataan bahwa puisi memiliki unsur-unsur yang lebih lengkap dan padat dari
prosa, seperti : bunyi, irama, pemilihan kata-kata, kombinasi kata, bahasa kiasan,
ungkapan, dan gaya bahasa yang terkandung dalam puisi terasa begitu dominan
dibanding jenis karya sastra lainnya.
Menurut Pradopo (1995:13), puisi sebagai karya seni itu puitis. Kata puitis
sudah mengandung keindahan yang khusus untuk puisi. Sifat-sifat puitis bisa
membangkitkan perasaan, menarik perhatian, menimbulkan tanggapan yang jelas,
menimbulkan keharuan bagi pembacanya. Dampak kepuitisan puisi dapat
dimanfaatkan untuk menanamkan nilai-nilai yang sesuai dengan fungsi dari sastra.
Kekuatan puisi melalui kata-katanya yang puitis akan menyentuh rasa dan estetika
pembacanya.
Apresiasi terhadap lingkungan Kota Denpasar dalam bentuk puisi terdapat
dalam Pupulan Puisi Bali Modern Denpasar Lan Don Pasar yang terbit atas
bantuan Pemkot Denpasar. Buku Pupulan Puisi Bali Modern Denpasar Lan Don
Pasar menggunakan sampul yang dibuat dengan ilustrasi lukisan maestro
Nyoman Gunarsa. Pupulan Puisi Bali Modern ini berisi hampir 100 puisi bertema
Denpasar karya 34 penyair yang disunting oleh I Nyoman Darma Putra, I Gede
Gita Purnama, dan A. A. N. Oka Wiranata, dengan jumlah halaman sebanyak 139
halaman. Buku Pupulan Puisi Bali Modern Denpasar Lan Don Pasar diterbitkan
oleh Pustaka Ekspresi dari Pemerintah Kota Denpasar, pada bulan Oktober 2013.
Seperti halnya pada kumpulan puisi ―Dendang Denpasar Nyiur Sanur‖,
puisi dalam ―Denpasar Lan Don Pasar‖ juga mengekpresikan kondisi, citra,
sejarah, pesona, dan impian-impian penyair tentang Kota Denpasar. Jika selama
5
ini, gambaran tentang Kota Denpasar tertuang dalam buku monografi, seni lukis,
foto-foto, tetapi dalam buku Pupulan Puisi Bali Modern Denpasar Lan Don
Pasar para penyair menghadirkan sosok Denpasar sebagai ―Kotaku Rumahku‖
melalui kekuatan kata-kata.
Kumpulan puisi tentang Kota Denpasar ini merupakan buku yang unik
karena berisikan karya puisi dengan tema Kota Denpasar. Sejak lama penyair Bali
atau lainnya tertarik menulis puisi bertema Kota Denpasar dan ada yang dimuat di
surat kabar atau muncul dalam kumpulan puisi penyairnya. Penyunting
mengumpulkan puisi-puisi tersebut untuk diterbitkan dalam buku kumpulan puisi.
Puisi-puisi dalam Pupulan Puisi Bali Modern Denpasar Lan Don Pasar
menyajikan berbagai sudut pandang tentang wajah, citra, sejarah, dan kondisi
Kota Denpasar.
Berkaitan uraian tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis Pupulan
Puisi Bali Modern Denpasar Lan Don Pasar dengan jumlah puisi sebanyak 100
puisi, dimana yang akan di analisis sebanyak 35 puisi yang berkaitan dengan
wacana lingkungan. Sesuai dengan pemamparan tersebut, penelitian ini tidak
terlepas dari jangkauan sastra yang mengkhusus pada bentuk puisi yang
merupakan kumpulan beberapa puisi. Di dalam penelitian ini dicoba dianalisis
bagaimana bentuk, fungsi, dan makna wacana lingkungan dalam puisi yang
disajikan dalam Pupulan Puisi Bali Modern Denpasar Lan Don Pasar. Wacana
lingkungan yang dibahas tidak lepas dari bentuk lingkungan yang berupa
lingkungan alam, lingkungan hidup, lingkungan kebudayaan dan lingkungan
sosial.
6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dikaji dalam
penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah bentuk wacana lingkungan yang dijabarkan dalam Pupulan
Puisi Bali Modern Denpasar Lan Don Pasar?
2. Bagaimanakah fungsi wacana lingkungan dalam Pupulan Puisi Bali Modern
Denpasar Lan Don Pasar?
3. Apakah makna wacana lingkungan dalam Pupulan Puisi Bali Modern
Denpasar Lan Don Pasar?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai dan perlu diperjelas agar arah
penelitian dapat mencapai sasaran yang diharapkan. Tujuan diadakannya
penelitian ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Kedua tujuan tersebut diuraikan sebagai berikut.
1.3.1 Tujuan Umum
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, memahami, dan
mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna wacana lingkungan yang terdapat
dalam Pupulan Puisi Bali Modern Denpasar Lan Don Pasar. Selain itu,
penelitian ini mendalami kaitan berbagai latar belakang sosial dan budaya yang
telah tumbuh dalam kehidupan sehari-hari di Kota Denpasar dengan teks dan
wacana Lingkungan.
7
1.3.2 Tujuan Khusus
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan khusus
yang ingin dicapai dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Untuk mengkaji bentuk wacana lingkungan dalam Pupulan Puisi Bali
Modern Denpasar Lan Don Pasar
2. Untuk mengkaji fungsi wacana lingkungan dalam Pupulan Puisi Bali
Modern Denpasar Lan Don Pasar
3. Untuk menginterpretasi makna wacana lingkungan dalam Pupulan Puisi
Bali Modern Denpasar Lan Don Pasar
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif.
Ada dua manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian yaitu manfaat teoretis dan
manfaat praktis. Keduanya diuraikan sebagai berikut.
1.4.1 Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pembaca mengenai wacana lingkungan pada puisi yang terdapat
dalam Pupulan Puisi Bali Modern Denpasar Lan Don Pasar. Selanjutnya,
pemahaman tersebut dapat menuntun pikiran dan pandangan sesuai dengan
pesan-pesan yang terkandung dalam wacana lingkungan. Kajian sastra dapat
mengembangkan wawasan pembaca mengenai wacana lingkungan pada puisi,
8
terutama yang terdapat dalam Pupulan Puisi Bali Modern Denpasar Lan Don
Pasar.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman kepada masyarakat Bali, khususnya masyarakat Kota Denpasar
tentang pentingnya pelestarian lingkungan yang merupakan kekayaan alam,
sosial, dan budaya. Selain itu, penelitian ini diharapkan sebagai konsep, ide, atau
pemikiran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pemegang
kebijakan maupun pelbagai komponen yang terlibat dalam pembangunan Bali,
khususnya pembangunan Kota Denpasar.
Top Related