Ainaro /Timor Leste /soro
ASPAL
ASPALAspal bukan material baru dalam sejarah manusia. Dalam catatan sejarah, orang Sumeria
(3000 SM) sudah menggunakannya untuk perekat batu perhiasan, kerang atau mutiara. Selain
itu, orang zaman dulu menggunakannya pula untuk mengawetkan mayat, waterproofing
(antirembes/bocor) di kapal misalnya, dan juga untuk menggantikan fungsi semen di bangunan.
Aspal digunakan untuk melapisi permukaan jalan mulai tahun 1830-an. Sementara aspal hot mix
mulai dikenal tahun 1900.
Definisi: Aspal adalah material utama pada konstruksi lapis perkerasan lentur jalan raya, yang berfungsi
sebagai campuran bahan pengikat agregat.
Aspal pada umumnya terdiri dari bitumen dan mineral. Secara kimiawi bitumen terdiri
dari gugusan aromat, napthen dan alkan sbg bagian-bagian terpenting. Secara kimia fisika
merupakan campuran colloid, dimana butir-butir yang merupakan bagian-bagian yang padat
(asphaltene) berada dlm fase cairan yang disebut malten.
Kelebihan dari Aspal :
· Mempunyai daya lekat yang kuat · Bersifat adhesif
· Tidak larut dalam air· Merupakan bahan yg plastis yang dengan kelenturannya mudah diawasi utk dicampur dengan
agregat· Sangat tahan terhadap asam, alkali dan garam-garaman
Ainaro /Timor Leste /soro
· Mudah dicairkan jika dipanaskan· Larut dalam CS2 dan CCI4
v Kimia aspal
Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks dan secara kimia belum dikarakterisasi
dengan baik.
Kandungan utama aspal adalah· senyawa karbon jenuh dan tak jenuh
· alifatik dan aromatik yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul.
· Karbon (80%)
· Hydrogen (10%)· Belerang ( 6%)
· Nitrogen, Oksigen, renik besi, nikel & vanadium, dan beberapa atom lain. (4%)Massa molekul aspal bervariasi, dikelaskan atas : aspalten (yang massa molekulnya
kecil) dan malten (yang massa molekulnya besar). Biasanya aspal mengandung 5 sampai 25
persen aspalten.
v Aditif aspal
Pada aspal dapat ditambahkan beberapa aditif untuk berbagai keperluan, misalnya :
§ untuk meningkatkan kekerasan dan kekuatan untuk jalan yang sering dilalui kendaraan berat§ meningkatkan viskositas saat pengolahannya,dan sebagainya.
§ Polimer karet yang ada di ban-ban bekas kendaraan telah digunakan juga sebagai aditif untuk
meningkatkan kekuatan ikatan aspal dengan agregat.
v Macam – Macam Aspal
1) ASPAL ALAMAspal alam di Indonesia ditemukan di P.Buton sehingga dikenal dengan sebutan Asbuton (Aspal Buton). Selain itu juga ditemukan di Trinidad, Perancis, Swiss dan Amerika.
Aspal alam dpt ditemukan dlm bentuk:§ Padat atau batuan dan disebut sebagai batu aspal§ Plastis yang ditemukan di Trinidad§ Cair yang ditemukan di Bermuda dan dikenal sebagai Bermuda Lake Asphalt
Aspal alam memiliki 2 jenis yaitu:a.LASBUTAG (LAPIS ASBUTON AGREGAT)b.LATASBUM (LAPIS TIPIS ASBUTON MURNI)
a) LASBUTAG (LAPIS ASBUTON AGREGAT)
Ainaro /Timor Leste /soro
merupakan suatu lapisan pada konstruksi jalan yang terdiri dari campuran antara agregat, asbuton dan bahan pelunak yang diaduk, dihamparkan dan dipadatkan secara dingin.
Fungsi Sifat-Sifat
- sbg lapisan permukaan / lapisan aus
- utk melindungi lapisan di bawahnya
dr pengaruh air dan cuaca
- mendukung lalu lintas
- menyediakan permukaan jalan yang
rata dan tidak licin
- kedap air
- pencapaian kestabilan
dipengaruhi oleh volume lalu-
lintas dan cuaca
- mempunyai nilai struktural
- cukup kenyal
Penggunaan
- untuk jalan dengan kondisi lalu-lintas sedang
- untuk jalan dgn alinemen vertical dengan kelandaian maksimum 12%
- untuk jalan dengan alinemen horizontal dengan jari-jari tikungan
minimum 15 m
Bahan- ASBUTON, terdiri dr bitumen (10 – 35%) dan mineral, dimana sebagian
mineral merupakan mineral kapur dr ukuran debu sampai ukuran pasir.
- BAHAN PELUNAK, adl bahan cair yg ditambahakan utk melunakan
Bitumen asbuton. Bahan yg digunakan adl flux asbuton/minyak bakar.
- AGREGAT, terdiri dari agregat kasar & halus yg memenuhi
persyaratan.
b) LATASBUM (LAPIS TIPIS ASBUTON MURNI)
merupakan lapisan penutup yang terdiri dari campuran asbuton dan bahan pelunak dengan perbandingan tertentuyang dicampur secara dingin dan menghasilkan tebal padat maksimum 1 cm.
Sifat Penggunaan Bahan
- kedap air
- kenyal
- cukup awet
- tidak mempunyai nilai
struktural
- utk jalan yg masih stabil dgn
penampang memanjang &
melintang sesuai dengan
persyaratan
- pada jalan yang mulai retak
- Asbuton
- Bahan
Pelunak
Ainaro /Timor Leste /soro
dan mengalami degradasi
ª KLASIFIKASI ASBUTON:
-Asbuton 10 (B 10) = mempunyai kadar bitumen 9,0 – 11,4%
-Asbuton 13 (B 13) = mempunyai kadar bitumen 11,5 – 14,5%-Asbuton 16 (B 16) = mempunyai kadar bitumen 14,6 – 17,9%-Asbuton 20 (B 20) = mempunyai kadar bitumen 18,0 – 22,5%-Asbuton 25 (B 25) = mempunyai kadar bitumen 22,6 – 27,4%-Asbuton 30 (B 30) = mempunyai kadar bitumen 27,5 – 32,5%
2) ASPAL BUATAN
Aspal buatan adalah bitumen yang merupakan jenis aspal hasil penyulingan minyak bumi yang mempunyai kadar parafin yang rendah dan disebut dengan paraffin base crude oil. Aspal buatan terdiri dari berbagai bentuk, yaitu padat, cair dan emulsi.
a) Aspal Padat
merupakan hasil penyulingan minyak bumi yang kemudian disuling sekali lagi pada suhu yang sama tetapi dengan tekanan rendah (hampa udara), sehingga dihasilkan bitumen yang disebut dengan “straightrun bitumen”.
Perawatan Aspal Padat : Untuk memperbaiki beberapa sifat bitumen, antara lain
peningkatan kadar asphaltene, sifat lekat dan sifat kepekaan terhadap udara maka
diperlukan suatu proses tambahan berupa pencampuran dgn udara pada suhu 400o C dan disebut
dengan proses “blowing”.
Keuntungan dari proses blowing : - Penetrasi akan berkurang
- Kadar asphaltene akan bertambah Kekurangan dari proses blowing adalah kemungkinan terjadi retak (cracking) akibat adanya
proses kimia.
Jenis aspal padat Sifat aspal padat
* Straight Run (Bitumen hasil langsung)
Jenis ini dibuat dr minyak bumi yg
banyak mengandung aspal dan sedikit
paraffin yang kemudian disuling
* Blown Bitumen
* Dapat menjadi cair
* Dapat menjadi cukup keras
kembali
* Dapat menjadi cukup lunak
* Titik lembek aspal perlu
mendapat perhatian
Ainaro /Timor Leste /soro
Jenis ini dibuat melalui proses tambahan
yang disebut dgn blowing.
* Jika aspal makin keras, maka
kadar asphaltene akan naik
Penggunaan aspal padat
*Aspal padat dapat digunakan untuk hampir seluruh pekerjaan pelaksanaan
lapisan perkerasan aspal, mulai dari pelapisan permukaan sampai dengan
pekerjaan konstruksi perkerasan jalan yg bermutu tinggi seperti lapisan
aspal beton.
b) Aspal Cair
Aspal cair adalah aspal keras yang dicampur dengan pelarut. Jenis aspal cair tergantung dari jenis pengencer yang digunakan untuk mencampur aspal keras tersebut.
Jenis aspal cair Sifat Penyusun
* Aspal RC (Rapid Curing)
* Aspal MC (Medium
Curing)
* Aspal SC (Slow Curing)
* cepat mengendap
* mengendap dlm
waktu sedang
* lambat mengendap
* aspal keras + kerosin
* aspal keras + minyak
disel
*aspal keras + residu
penyulingan minyak
bumi
c) Aspal Emulsi
Aspal emulsi merupakan aspal cair yang lebih cair dari aspal cair pada umumnya dan
mempunyai sifat dapat menembus pori-pori halus dalam batuan yang tidak dapat dilalui oleh
aspal cair biasa.
Aspal emulsi terdiri dari butir-butir aspal halus dalam air yang diberikan muatan listrik sehingga butir-butir aspal tersebut tidak bersatu dan tetap berada pada jarak yang sama.
Jenis Aspal Emulsi
o Menurut perbedaan muatan listrik
* Aspal emulsi anionik = bermuatan
listrik negatif
* Aspal emulsi kationik = bermuatan
listrik positif
o Menurut penggunaan spesifik
* Aspal emulsi RS (Rapid Setting)
* Aspal emulsi MS (Medium Setting)
Ainaro /Timor Leste /soro
* Aspal emulsi nonionik = tidak
bermuatan listrik * Aspal emulsi SS (Slow Setting)
Faktor yang dapat mempengaruhi aspal emulsi:
1. Jenis dan konsentrasi zat emulsi yang digunakan2. Kekerasan dan jml aspal semen yang digunakan3. Ukuran partikel aspal dlm emulsi
4. Muatan ion pada partikel emulsi
5. Sifat zat emulsi, dll. Faktor yang harus dipertimbangkan dlm memilih aspal emulsi:
1. Keadaan cuaca yg diperkirakan selama pelaksanaan2. Jenis dan ketersediaan agregat3. Lokasi geografis
4. Pengawasan lalu lintas5. Pertimbangan lingkungan
v Campuran Aspal Panas ( HOTMIX )
Campuran Aspal Panas adalah Suatu campuran perkerasan jalan lentur yang terdiri dari
agregat kasar, agregat halus , filler dan bahan pengikat
aspal dengan perbandingan tertentu dan untuk mengeringkan agregat dan
mencairkan aspal agar dapat dengan mudah dicampur dengan baik maka sebelum pencampuran
bahan tersebut harus dipanaskan.
Pada rentang suhu 85 dan 150o C, aspal cukup encer dan dapat berperilaku seolah pelumas di
antara kerikil atau agregat dalam campuran hot mix. Jadi, adonan atau campuran aspal panas dan
kerikil atau agregat dibuat pada rentang suhu ini. Campuran ini segera dituangkan ke permukaan
jalan yang hendak dilapisi untuk selanjutnya dipadatkan. Pemadatan harus diselesaikan sebelum
aspal mendingin di bawah 85oC.
Pemadatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kontak antar agregat dan aspal,
mengoptimumkan lubang-lubang udara dalam badan jalan, dan memuluskan permukaan jalan.
Ainaro /Timor Leste /soro
Peningkatan kontak antaragregat dan aspal akan meningkatkan kestabilan dan kekuatan
badan jalan. Lubang udara dalam badan jalan harus optimum: karena kalau terlalu banyak lubang
udara akan menyediakan tempat merembesnya air dan mengurangi kekuatan ikatan, sementara
kalau tidak ada lubang udara sama sekali jalan akan mudah pecah akibat sukarnya badan jalan
memuai.
o Beberapa jenis Campuran Aspal Panas yang dikenal di Indonesia :
a. Latasir (HRSS) Kelas A dan B
Campuran ini ditunjukkan untuk jalan dengan lalu lintas ringan khususnya pada daerah
dimana agregat kasar tidak tersedia . Pemilihan kelas A dan B terutama tergantung pada gradasi
pasir yang akan digunakan. Campuran Latasir biasanya memerlukan penambahan filler agar
memenuhi kebutuhan sifat-sifat yang disyaratkan. Campuran-campuran ini khusus mempunyai
ketahanan rutting yang
rendah oleh sebab itu tidak boleh digunakan lapis yang tebal pada jalan-jalan dengnan lalu lintas
yang berat dan pada daerah tanjakan .
b. HRS (Hot Rolled Sheet)
Hot Rolled Sheet adalah salah satu jenis campuran aspal panas yang
terdiri dari campuran agregat halus, agregat kasar, filler dan aspal yang
membentuk mortar atau spesi dengan aspal sebagai pengikat. Susunan agregatnya bergradasi
terbuka atau senjang dimana ada satu bagian fraksi yang tidak terdapat dalam campuran. Sifat-
sifat HRS secara umum yaitu:
- memiliki tingkat keawetan tinggi
- tidak begitu boros
- tahan terhadap oksidasi
- ketahanan kelelahan tinggi
- fleksibel ( lentur )
- tahan terhadap temperatur tinggi
- kedap air dan tingkat keseragaman yang tinggi.
Ainaro /Timor Leste /soro
Persyaratan Sifat Campuran HRS Kelas A (lalu lintas ringan-sedang)
Sifat Campuran
Kadar aspal efektif (terhadap berat total) > 6.8 %
Kadar penyerapan aspal (terhadap berat total) <1.7%
Kadar aspal total minimum (terhadapberat total) >7.3%
Kadar rongga udara dari campuran padat (terhadap volume total
campuran) 4 - 6 %
Marshall Quotient < 4 kN/mm Stabilitas Marshall > 75 %
Stabilitas Marshall tersisa setelah perendaman selama 24 jam pada
60° C (terhadap stabilitas semula) 450 - 850 kg
Persyaratan Sifat Campuran HRS Kelas B (lalu lintas berat)
Sifat Campuran Kadar aspal efektif (terhadap berat total) > 6.2 %
Kadar perryerapan aspal (terhadap beral total) < 1.7 %
Kadar aspal total minimum (terhadapberat total) >6 .7%
Kadar rongga udara dari campuran padat (terhadap vol total
campuran) 3 - 6 %
Marshall Quotient < l,8-5kN/mm Stabilitas Marshall > 75 %
Stabilitas Marshall tersisa setelah perendaman selama 24 jam pada
60° C (terhadap stabilitas semula) 550- 1250 kg.
c. Aspal beton (Laston)
Campuran Aspal Beton adalah suatu campuran aspal keras dan
agregat yang mempunyai gradasi menerus dengan material penyusun agregat kasar, agregat
halus, filler dan aspal. Sifat-sifat dari Aspal Beton antara lain: tahan terhadap keausan lalu lintas,
kedap air dan mempunyai nilai structural, mempunyai stabilitas yang tinggi dan peka terhadap
penyimpangan perencanaan dan pelaksanaan. Oleh karena itu untuk menghasilkan campuran
Ainaro /Timor Leste /soro
aspal beton yang
bermutu baik maka campuran aspal beton tersebut harus memenuhi sifat-sifat campuran antara
lain:
ª Kadar aspal cukup untuk memberikan kelenturan.
ª Stabilitas yang cukup untuk memberikan kemampuan agar dapat memikul beban deformasi yang
disebabkan oleh beban lalu lintas.
ª Kadar Rongga yang cukup untuk menampung penambahan kekuatan.ª Workabilitas yang cukup untuk memudahkan pengerjaan dan tidak terjadi segresi.
ª Dapat menghasilkan campuran yang akhirnya menghasilkan lapis film perkerasan yang sesuai
dengan persyaratan.
Laston yang direncanakan di Indonesia setara dengan spesifikasi Laston Bina Marga
( Spesifikasi Bina Marga 13 / PT/B/1983). Dan digunakan untuk jalan-jalan dengan lalu lintas
berat, tanjakan, pertemuan jalan dan daerah-daerah lainnya dimana permukaan menanggung
beban roda yang berat.
d. Asphalt TreatedBase (ATB)
ATB adalah khusus diformulasikan untuk meningkatkan keawetan dan ketahanan kelelahan.
Penting diketahui bahwa setiap penyimpangan dari spesifikasi yang telah ditetapkan khususnya
pengurangan dalam bitumen memungkinkan tidak berlakunya rancangan perkerasan proyek dan
memerlukan pelapisan ulang yang lebih tebal.
g. Split Mastic Asphalt ( SMA )
Split Mastic Asphalt adalah salah satu aspal campuran panas yang
bergradasi terbuka dengan material yang terdiri dari :
a) Split / agregat kasar, dgn jumlah fraksi yang tinggi yakni 70 %
b) Mastic Asphalt yang merupakan campuran terdiri dari agregat halus, filler dan aspal.
c) Additive berfungsi sebagai bahan yang mampu menstabilkan aspal
Ainaro /Timor Leste /soro
Sifat - sifat khusus yang dimiliki oleh campuran Split Mastic Asphalt yaitu :
a) Gradasi Terbuka
Gradasi terbuka dari memberikan sifat antara lain :
s tahan terhadap alur
s tahan terhadap proses pengausan oleh roda kendaraans memiliki tekstur permukaan yang kasar dan seragam
s digunakan aspal dengan kadar yang cukup tinggj
s dapat dilaksanakan dengan pelapisan yang tipis.
s Gradasi Terbuka mempunyai luas permukaan spesifik yang lebih kecil jika dibandingkan dengan
gradasi menerus maupun senjang, sehingga mampu memberikan lapis aspal yang lebih tinggi.
b) Kadar Aspal yang Tinggi
Kadar aspal yang tinggi memberikan sifat - sifat antara lain :
s Memberikan lapisan aspal yang tebal sehingga memberikan ketahanan terhadap proses oksidasi
dan kelekatan yang lebih baik terhadap campuran
s Tidak peka terhadap perubahan kadar aspal campuran
s Menghasilkan kelekatan yang lebih baik antara lapisan SMA sebagai wearing coursen dengan
lapisan bawahnya, lebih fleksibel.
c) Memerlukan bahan aditif
Kadar aspal yang tinggi memerlukan suatu stabilisasi dengan bahan aditif . Stabilitas terhadap
bitumen bertujuan untuk :
s Meningkatkan viskositas bitumen sehingga mampu mencegah terjadinya pengaliran aspal ( drain
out ) dari campuran, segregesi campuran, kelelehan, kegemukan ( bleeding) setelah SMA
dihampar.
s Meningkatkan titk lembek dari bitumen. Dengan demikian SMA akan mampu bertahan terhadap
panasnya temperatur permukaan pada siang hari.
s Meningkatkan gaya adhesi bitumen terhadap agregat karena adanya penulangan tiga dimensi
oleh bahan aditif.
Ø SMA banyak digunakan untuk jalan dengan beban lalu lintas berat, persimpangan, kondisi
geometric jalan dengan kemiringan yang berjenjang (tanjakan, turunan, tikungan tajam), pada
kondisi dimana lapis permukaan akan mengalami tekanan roda kendaraan secara berlebihan.
Ainaro /Timor Leste /soro
¦ Parameter Marshall Untuk memastikan suatu campuran aspal panas sudah memenuhi persyaratan - persyaratan yang sudah ditetapkan oleh Direktorat Jendral Bina Marga atau Departemen Pekerjaan Umum, maka perlu dilakukan test dengan alat Marshall. Parameter - parameter yang di peroleh dari test marshall antara Iain :
Stabilitas
Pengukuran stabilitas dengan test Marshall diperlukan untuk mengetahui kekuatan tekan
geser dari contoh / sampel yang ditahan dua sisi kepala penekan (porsi tahanan kohesi lebih
dominan dari porsi tahanan penguncian butir) dengan nilai stabilitas yang cukup tinggi
diharapkan perkerasan dapat menahan lalu lintas tanpa terjadi kehancuran geser.
Rongga Udara dalam Campuran / Voidln Mix (VIM)
Void in Mix atau disebut juga rongga dalam campuran digunakan
untuk mengetahui besarnya rongga campuran, sedemikian sehingga
rongga tidak terlalu kecil ( menimbulkan bleeding ) atau terlalu besar (
menimbulkan oksidasi / penuaan aspal dengan masuknya udara dan sinar ultra
violet).
Rongga Terisi Aspal Void Filled Bitumen (V F B)
Parameter VFB diperlukan untuk mengetahui apakah perkerasan memiliki
keawetan ( durability ) dan tahan air (impermeability ) yang cukup memadai.
Ronggapada Campuran Agregal / VoidMineral Aggregate (VMA)
Void mineral agregat atau rongga pada campuran agregat adalah rongga antar butiran agregat,
terdiri dari rongga udara serta aspal effektif yang dinyatakan dalam prosentase volume total
campuran. Bila rongga udara serta kadar aspal telah diketahui, maka hanya tingkat absorbsi
agregat yang belum terungkap.
Dengan pertimbangan bahwa penilaian agregat sudah dilakukan pada tahap perencanaan, maka
parameter VMA dapat dianggap tidak diperlukan lagi.
Kelelehan / Flow
Ainaro /Timor Leste /soro
Parameter flow diperlukan untuk mengetahui deformasi vertikal campuran saat dibebani
hingga hancur ( pada stabilitas maksimum ). Flow akan meningkat seiring dengan meningkatnya
kadar aspal. Campuran berkadar aspal rendah lebih
tahan terhadap deformasi jika ditempatkan di as jalan, sedangkan campuran berkadar aspal tinggj
akan lebih kuat menahan deformasi jika ditempatkan di bagian tepi perkerasan (tanpa tahanan
samping).
Hasil Bagi Marshall / Marshall Ouotient (MO)
Parameter Marshall Cmotient diperlukan untuk dapat mengetahui tingkat kekakuan
( stiffness ) campuran. Pada lapisan overlay tebal > 5 cm, maka kekakuan yang tinggi dapat
menahan deformasi dan mendistribusikan beban lalu lintas ke daerah yang lebih luas pada tanah
dasar, sedangkan pada pelapisan yang tipis ( < 5 cm ), maka nilai kekakuan perlu dibatasi agar
lapisan tambahan tersebut tidak mudah retak. Batasan kekakuan lapisan tipis lebih diperketat bila
lendutan yang ada ( kondisi jalan lama ) cukup besar (> 2 mm).
Stabilitas setelah rendaman
Parameter ini pada dasarnya mengukur tingkat adhesi antara agregat dengan bitumen. Dengan
pertimbangan bahwa penilaian agregat dan bitumen telah dilakukan pada tahap awal
perencanaan ( persyaratan agregat dan bitumen ) Maka parameter stabilitas setelah rendaman
dapat dianggap tidak diperlukan lagi.
Ø Pada umumnya Hotmix digunakan sebagai konstruksi perkerasan lentur, yang mana mempunyai
syarat- syarat yang harus dipenuhi dipandang dari segi kekuatan dan segi kenyamanan, (The
Asphalt Institute, 1985), kondisi yang harus dipenuhi sebagai berikut:
a. Kekakuan (stiffiies)
Kemampuan untuk menahan deformasi serta mendistribusikan beban lalu lintas ke daerah yang
lebih luas.
b. Stabilitas
Kemampuan campuran aspal untuk menahan deformasi akibat beban lalu lintas tanpa mengalami
keruntuhan ( plastic flow )
Ainaro /Timor Leste /soro
c. Fleksibel
Kemampuan untuk mengabsorbsi regangan tarik akibat deformasi/ lendutan oleh beban lalu
lintas tanpa mengalami retak (fatigue cracking)
d. Keawetan ( Durability) Kemampuan untuk mempertahankan umur perkerasan dari pengaruli buruk cuaca dan lalu lintas antara lain oksidasi dan penguapan fraksi ringan dari aspal. e. Tahan Air (Impermeability ) Kemampuan untuk melindungi perkerasan dari masuknya air dan udara yang bisa memperlemah lapisan dibawahnya. f. Kekesatan Tersedianya permukaan yang cukup kasar sehingga terjadi gesekan yang baik antara ban kendaraan dengan permukaan jalan , tidak mudah terjadi selip. Ø Dalam perkerasan jalan usia pakai hasil pelaksanaan tidak seperti yang diharapkan yaitu terjadi kerusakan dini berupa retak, gelombang, alur.
Ø Beberapa kendala dalam pembangunan jalan di Indonesia antara lain :
a. Iklim tropis (suhu relatif tinggi)
b. Beban kendaraan sukar dikendalikan
c. Sebagian struktur jalan relatif kurang mantap
Ø Banyak faktor penyebab terjadinya kerusaka pada jalan-jalan di
Indoneia antara lain campuran yang dipakai di lapangan belum memenuhi
spesifikasi yang ada selain itu adanya kendala dalam penggunaan aspal minyak penetrasi 60/70
dan 80/100 sebagai bahan pengikat campuran.
Oleh karena itu perlu adanya usaha untuk meningkatkan mutu aspal minyak. Sehingga
diperlukan Aspal campuran panas yang mempunyai sifat antara lain:
a) Tahan oksidasi
b) Tahan cuaca panas/temperatur
c) Tahan deformasi pada temperatur tinggi (60° C)
d) Fleksibel
e) Aman untuk lalu lintas
Ainaro /Timor Leste /soro
Untuk mendapatkan sifat-sifat tersebut di atas secara optimal harus
dirancang campuran aspal panas antara lain dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Kadar aspal relatif tinggi dengan tujuan agar film aspal relatif tebal sehingga tahan oksidasi.2) Mengandung bahan tambah yang dapat menstabilkan aspal sehingga mengurangi/menahan flow
pada kadar tinggi dan tidak peka terhadap cuaca panas/temperature.
3) Mampu mengurangi / mencegah terjadinya pemisahan daricampuran.
4) Memenuhi spesifikasi campuran aspal panas untuk lalu lintas berat.
o Komposisi Campuran Aspal Panas
Komposisi dari campuran aspal panas terdiri dari komponen utama, yaitu: agregat , filler, aspal
dan faktor panas .Disamping itu untuk meningkatkan kemampuan Campuran Aspal Panas dapat
juga digunakan bahan tambahan.
1. Agregat
Agregat yaitu sekumpulan butir - butir batu pecah, kerikil, pasir atau
mineral lainnya baik merupakan hasil alam atau buatan ( Hermanus, 2001 ). Secara umum
agregat dapat dibagi dengan istilah yang umum yaitu agregat kasar agregat halus dan filler.
a) Agregat kasar
Agregat yang secara umum mempunyai ukuran lebih besar dari 0,234 mm. Dimana untuk Campuran Aspal Panas secara umum baik itu Aspal Beton , Hot Rolled Sheet maupun Split Masric Asphalt mempunyai gradasi umum yang dapat dipakai untuk semua jenis Hotmix. Agregat kasar yang digunakan bisa berupa batu pecah atau kerikil yang kering ,kuat ,awet dan bebas dari bahan lain yang mengganggu. Agregat bergradasi kasar adalah agregat yang mempunyai butir yang berukuran dari yang kasar sampai yang halus tetapi agregat kasamya masih tetap dominan. Menurut ASTM agregat kasar mempunyai ukuran > 4,75mm sedangkan menurut AASHTO agregat kasar mempunyai ukuran lebih besar dari 2 mm, ukuran tersebut lebih kecil dari ASTM.
b) Agregat Halus
Agregat yang secara umum mempunyai ukuran antara 0,234 - 0,075 mm. Untuk agregat
halus Campuran Aspal Panas juga mempunyai spesikasi umum yang dapat digunakan unruk
Ainaro /Timor Leste /soro
Aspal Beton, Hot Rolled Sheet dan Split Mastik Asphalt. Agregat Halus terdiri dari bahan-bahan
yang berbidang kasar , bersudut tajam dan bersih dari kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain
yang tidak
dikehendaki. Agregat bergradasi halus adalali agregat yang mempunyai butir yang berukuran
dari yang kasar sampai yang halus tetapi agregat halusnya dominan.
c) Filler
Filler ialah bahan pengisi rongga dalam campuran (void in mix) yang berbutir halus yang
lolos saringan No. 30 dimana persentase berat yang lolos saringan No. 200 minimum 65%
(SKBI-2.4.26.1987). Sebagai filler dapat dipergunakan debu batu kapur, debu dolomits atau
semen portland. Fungsi filler pada perkerasan iaiah untuk meningkatkan stabilitas dan
mengurangi rongga udara dalam campuran.
2. Jenis Bahan Tambahan
I. Polymer
Polymer adalah bahan yang terdiri dari banyak molekul molekul yang disebut
monomer.Modifikasi dengan polymer
menaikkan sifat-sifat secara nyata antara lain :
a) Dapat digunakan pada kondisi lalu lintas tinggi sehingga dapat mengurangi deformasi pada
suhu ringgi karena aspal + polymer mempunyai titik leleh lebih tinggi dari aspal biasa.
b) Tahan terhadap gaya geser karena aspal plus polymer akan menaikkan ketahanan terhadap
gaya geser, ini terutama pada penempatan atau tikungan.
c) Dapat menaikkan umur pakai karena aspal makin tinggi kekentalan maka lapisan akan makin
tebal.
d) Tahan pada suhu tinggi, karena aspal + polymer mempunyai titik leleh yang tinggi lebih dari
50° C sehingga polymer + aspal dapat menahan bleeding (tidak meleleh).
Sifat polymer adalah:
- lebih kental disbanding aspal
Ainaro /Timor Leste /soro
- memiliki titik lembek pasti
macam-macam polymer:
ü Lateks KKK-60
ü Karet Alam atau Lateks SIR 20 ü Poly Ethylene
ü Polypropylene
ü Vestoplasl
ü Ban Bekas
Asbuton secara alami terbentuk dari batu aspal yang mangandung
bitumen kira-kira sampai 20%. Asbuton ini diproduksi dalam bentuk bubuk ,
mastic dan Aspal yang telah disaring. Dan bahan penyusun dari
asbuton adalah kadar aspal 9-11 % dan kadar kapur 60 - 65 %.
Harga aspal menurut California Paving Asphalt Price Index dalam $ USA
Jan-07 287.1 Jan-08 497.8
Feb-07 267.7 Feb-08 434.4
Mar-07 295.3 Mar-08 510.0
Apr-07 317.4 Apr-08 504.1
May-07 314.9 May-08 567.7
Jun-07 321.7 Jun-08 645.3
Jul-07 355.7 Jul-08 716.9
Aug-07 384.3 Aug-08 630.4
Sep-07 370.7 Sep-08 547.4
Oct-07 393.4 Oct-08 486.1
Nov-07 464.5 Nov-08 288.1
Dec-07 439.3 Dec-08 199.4
Ainaro /Timor Leste /soro
PEMANFAATAN ASPAL BUTON
Aspal Buton dapat digunakan untuk :
Perkerasan/lapisan permukaan sebagai pengganti aspal minyak.
Asbuton Tile (Tegel Asbuton).
Block Asbuton untuk trotoar dan lain-lain.
Mengekstraksi bitumen dari Asbuton.
Melapis bendung/embung agar kedap air.
Cocok untuk konstruksi berat karena aspal hasil ekstraksi dari asbuton tidak mengandung parafin
dan sedikit kadar sulfur sehingga kualitasnya lebih tinggi.
PENUTUP
Kebutuhan Aspal di Indonesia Sekitar 1.300.000 ton/tahunProduksi Aspal Pertamina dewasa ini 600.000 ton/tahun
Kekurangannya 700.000 ton/tahun
Posted by Calon Insinyur at 21:17 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
0 comments:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Date and Time
Facebook Badge
Ainaro /Timor Leste /soro
CiviLius DanUsa
Create Your Badge
Mengenai Saya
Calon Insinyur Nama saya KAMILIUS DANUSA, lahir 26 januari 1990.... Ayah saya cowok..sedangkan ibu saya cewek saya seoarang mahasiswa teknik sipil di sebuah salah satu perguruan tinggi swasta yang tidak seberapa terkenal di surabaya... pengen jadi fotografer tp gak kesampean, dan akhirnya nyasar di dunia teknik sipil......
Lihat profil lengkapku
Jumlah Pengunjung
2290
Search
My Arsip
▼ 2011 (7)
Cari
Ainaro /Timor Leste /soro
o ► Agu (2) Semester 7 mencoba membunuhku Manajemen Sumber Daya Manusia - K3
o ▼ Feb (5) REKAYASA LINGKUNGAN HIDROLOGI - Hidrometri ASPAL Pengukuran Waterpas