A. IDENTITAS UMUM KELUARGA
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Bpk T
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SD
Alamat : Dukuh Bakungan RT 03, RW 57, NO.08, Wedomartani, Ngemplak,
Sleman
No. Telp. : 0896 9164 7210
2. Komposisi Keluarga
No. NAMA JK UMUR HUB. DNG KK PEKERJAAN PENDIDIKAN
1 Ibu M P 45 tahun Istri Ibu rumah tangga SD
2 Tn D L 22 tahun Menantu Ibu rumah tangga SMP
3 Ny Y P 28 tahun Anak kandung Ibu rumah tangga SMK
4 An. Ev P 5 tahun Cucu Pelajar TK
5 Tn. Yn L 30 tahun Anak Kandung Buruh SMA
6 Ny. F P 17 tahun Menantu Ibu rumah tangga SD
7 An. En L 10 bulan Cucu - -
3. Genogram
Keterangan :
= Laki-Laki = Garis perkawinan
= Perempuan = Garis keturunan
= Laki-laki meninggal = Bapak T
= Perempuan Meninggal = Ibu M
= Tinggal Serumah
4. Tipe Keluarga
a. Jenis tipe keluarga
Bpk T dan Ibu M mengatakan bahwa sudah hampir > 20 tahun tinggal di desa
bakungan dan hanya bekerja sebagai buruh. Bapak T sudah berumur 50 tahun dan
masih bekerja, (tahap keluarga paruh baya) serta anak-anak Bpk T sudah menikah
semua, namun semuanya masih tinggal di rumah. Tipe keluarga Bapak T masuk
dalam kategori extended family karena anak, menantu, dan cucu tinggal di satu atap
yang sama (rumah), dan hanya dibatasi sekat-sekat dinding diantara kepala keluarga.
Dalam satu rumah ada 3 KK, yaitu Bpk T, Tn D, dan Tn Y.
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut
- Perlunya praktik kesehatan yang baik
Pada keluarga Bapak T ditemukan bahwa anggota keluarganya seringkali
mengalami sakit. Bapak T selain mempunyai riwayat TB sejak 10 tahun yang lalu,
juga sering mengalami sesak napas bila cuaca sedang dingin. Ibu M masih
mengeluh nyeri dibagian payudara bekas post op operasi kanker payudara, dan
tidak pernah periksa lagi ke RS karena jaminan kesehatannya tidak berlaku lagi.
Lingkungan sekitar rumah klien kurang pencahayaan karena hanya mempunyai 2
jendela dan tidak terbuka, serta mempunyai banyak hewan peliharaan yang sering
berkeliaran di depan rumah.
- Hubungan Pernikahan, Komunikasi, dan Perhatian Pemberi Asuhan
Bapak T mengatakan bahwa walaupun sudah menginjak lansia, tetapi hubungan
pernikahan klien dengan istri masih harmonis dan jarang terjadi perselisihan.
Hubungan pernikahan anak-anak bapak T juga tidak ada masalah walaupun anak-
anak bapak T dan menantunya tinggal bersama di rumah. Perhatian anak-anak
bapak T dalam mengurus/mengasuh kedua orang tuanya (Bpk T dan Ibu M)
sangat baik, dan selalu mengantar ke rumah sakit bila ada yang mengalami sakit
yang parah.
5. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan pada keluarga sepenuhnya dilakukan musyawarah antar
keluarga, namun biasanya pengambilan keputusan lebih berpihak kepada Bpk T karena
merupakan yang tertua dan dihormati di keluarga.
6. Suku Bangsa (Budaya)
Bapak T mengatakan bahwa ia dan istrinya sama-sama berasal dari suku jawa. Bapak T
dan Ibu M sama-sama berasal dari Sleman, sehari-hari mereka menggunakan bahasa
jawa untuk berkomunikasi, tetapi kadang-kadang juga menggunakan bahasa indonesia.
Bpk T mengatakan bahwa keluarga mereka jarang mengadakan kegiatan-kegiatan yang
menyangkut budaya kecuali kendurenan, selamatan, arisan RT, yang merupakan
kegiatan yang sering dilakukan di masyarakat. Keluarga juga percaya dengan hal-hal
mistik sehingga pernah juga melakukan pengobatan dengan datang ke orang pintar.
7. Agama dan Kepercayaan
Bapak T dan Ibu M mengatakan bahwa semua keluarganya menganut agama Islam.
Bapak T mengatakan dia jarang melakukan sholat 5 waktu, namun rutin pergi sholat
jum’at. Tidak ada dari anggota keluarga klien yang mempunyai agama dan keyakinan
berbeda dari Bapak T.
8. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Bapak T mengatakan ia bekerja sebagai buruh, yakni membantu mengurus sawah punya
orang lain, dan mempunyai hewan peliharaan seperti kambing dan ayam. Penghasilan
klien dalam sebulan tidak menentu karena bekerja sebagai buruh lepas. Penghasilan
klien biasanya < Rp. 800.000 per bulan. Ibu M hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan bekerja tambahan sebagai buruh cuci.
Tn D bekerja sebagai karyawan pada pencucian motor dan Ny Y hanya bekerja sebagai
ibu rumah tangga. Penghasilan per bulan nya kurang lebih Rp 1.200.000,-
Tn Y bekerja sebagai buruh bangunan, dan hanya akan mendapat uang bila sedang
bekerja. Apabila ada proyek, Tn Y hanya mendapat gaji kurang lebih Rp 800.000,-
Pengeluaran sehari-hari hanya cukup untuk makan, sedangkan seluruh keluarga bapak T
tidak mempunyai tabungan dan hanya mendapat jaminan kesehatan dari pemerintah
Tabungan :
9. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Bapak T mengatakan bahwa dia jarang untuk pergi keluar bersama –sama keluarga
ataupun pergi keluar untuk jalan-jalan karena sibuk bekerja dan mengurus hewan
peliharaan di rumah, hanya anak dan menantu Bapak T yang seringkali jalan-jalan
bersama cucu. Bapak T dan Ibu M mengatakan bahwa sekeluarga sering menyempatkan
diri berkumpul sambil nonton TV di rumah.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap keluarga saat ini
Bapak T mengatakan bahwa dia sekarang sudah berumur 50 tahun dan masih bekerja.
Anak pertama beliau yakni Tn Y ,dan anak kedua beliau Ny Y sudah menikah dan
semuanya masih tinggal dengan Bapak T dalam satu rumah, jadi dalam rumah bapak T
mempunyai 3 KK. Tahap perkembangan keluarga klien sudah masuk dalam tahap orang
tua paruh baya (middle age) dengan tipe extended family. Di Indonesia sendiri khususnya
daerah Yogyakarta masih banyak sekali kita jumpai keluarga dengan tahap
perkembangan keluarga dengan orang tua paruh baya, dengan masalah anak terakhir atau
anak setelah anak pertama yang belum meninggalkan rumah. Hal ini disebabkan karena
beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak tersebut tidak ingin atau belum bisa
meninggalkan rumah. Anak-anak klien berpendapat bahwa tidak ingin meninggalkan
orang tua karena belum mempunyai rumah sendiri dan tidak mampu bila menyewa atau
mengontrak rumah sendiri.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
a. Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
Keadaan lingkungan keluarga Bapak T masih kurang bersih, karena jarak kandang
yang hanya disamping rumah, serta ada beberapa hewan yang bebas berkeliaran di
sekitar rumah. Keadaan rumah yang pengap (hanya mempunyai 4 jendela dan tidak
bisa dibuka), sesak, dan kurangnya cahaya matahari yang masuk. Bapak T juga masih
seringkali merasa sesak napas bila cuaca dingin. Keluarga tidak mempunyai waktu
rutin untuk berolahraga karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
b. Mempertahankan kepuasan dan hubungan yang bermakna antara orang tua yang telah
menua dan anak mereka
Hubungan antara Bapak T dan Ibu m dengan anak-anak, menantu, serta cucu klien
masih bagus karena tinggal dalam satu rumah dan selalu bermusyawarah bila ada
masalah yang menimpa keluarga.
c. Memperkuat hubungan pernikahan
Hubungan pernikahan antara Bapak T dan Ibu M masih harmonis dan jarang terjadi
perselisihan antar keduanya. Bapak T mengatakan bahwa wajar bila ada kebosanan
dalam kehidupan pernikahan beliau.
3. Riwayat Keluarga Inti
Keluarga bapak T dan Ibu M mempunyai penyakit keturunan pada keluarga yakni
penyakit hipertensi dan kanker tiroid. Bapak T mempunyai riwaya TBC 20 tahun yang
lalu dan diikuti oleh Ibu M karena dia yang mengurus Bapak T selama sakit. Ibu M juga
mengalami kanker payudara namun tidak ada dari anggota keluarga sebelumnya yang
terkena kanker payudara atau kanker lainnya. Tidak ada dari anggota keluarga lain yang
mengidap TBC.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ibu M mengatakan bahwa dari pihak bapak T, saudara beliau meninggal karena kanker
sebanyak 2 orang dan hipertensi sebanyak 1 orang. Dari pihak Ibu M, tidak ada dari
anggota keluarga sebelumnya yang mempunyai penyakit keturunan.
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Bapak T mengatakan bahwa rumah yang mereka tempati adalah rumah miliknya sendiri.
Keluarga bapak T tinggal di rumah semi permanen dengan luas tanah dan rumah 289 m2 ,
dan terdiri dari 100% berlantai ubin dan jarang disapu sehingga keluarga memakai sandal
di rumah. Ventilasi masih kurang dan hanya mempunyai 2 ventilasi berukuran 1 meter x
30 cm. Rumah klien hanya mempunyai 4 jendela dan jarang dibuka sehingga agak
pengap dan hanya sedikit cahaya matahari yang masuk. Pada malam hari penerangan
dengan lampu listrik. Persediaan air bersih untuk minum dan masak menggunakan air
sumur gali, dengan kondisi air jernih. Semua sampah dikumpul dan dibakar di
pekarangan rumah klien setiap sore hari Limbah keluarga langsung mengalir ke selokan
dan pipa di belakang rumah. WC terletak di belakang rumah dengan kondisi kurang
terawat dan menggunakan jamban jongkok. Septic tank terletak < 10 meter dari sumur
b. Denah rumah
c. Karakteristik tetangga dan komunitas
Rata–rata tetangga keluarga Bapak T bermata pencaharian sebagai petani dan buruh
serabutan. Jarak dengan rumah tetangga berdekatan. Sikap tetangga terhadap keluarga
Bapak T baik. Jika ada salah satu anggota komunitas sedang ditimpa musibah atau punya
hajat, semua tetangga siap membantu. Tiap ada acara seperti hajatan, arisan, rapat warga,
serta acara lainnya di dusun bakungan pasti dihadari oleh banyak warga. Dukuh
bakungan juga termasuk dalam dukuh yang agamis dengan mayoritas penduduk yang
beragama muslim.
d. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bapak T sejak dulu belum pindah rumah dan lebih dari 30 tahun tinggal di
Dukuh bakungan dan belum pernah pindah rumah. Bapak T dan Ibu M hanya bekerja
disekitar dukuh dan dukuh terdekat, jarang bekerja jauh dari rumah, sedangkan anak dan
menantu klien bekerja pada pagi hari dan kembali lagi ke rumah pada sore hari. Keluarga
menggunakan alat transportasi sepeda onthel dan sepeda motor
e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Kamar Bpk T Kamar Ibu M
Kamar Tn D
WC Dapur
Kandang Domba
Kolam Ikan
Bapak T mengatakan bahwa sering berkumpul dengan keluarga terutama pada malam
hari saat makan malam dan menonton tv. Seluruh keluarga sering menghabiskan waktu
luang di rumah dan jarang melakukan rekreasi ke tempat yang jauh. Untuk kegiatan
sosial Bapak T rutin ikut kegiatan ronda malam, kegiatan kerja bakti, arisan, dan kegiatan
RT lainnya, serta rumah bapak T juga kadangkali dipakai sebagai tempat arisan dan
perkumpulan warga.
f. Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga yang beresiko pada keluarga Bapak T adalah Bapak T sendiri
dengan keluhan sesak napas, Ibu M dengan keluhan nyeri pada bagian payudara dan
sering mengeluh pusing dan lemas, dan An Ev yang terlihat kurus dan sering kambuh
penyakit typus nya. Keluarga hanya memiliki persedian obat-obat sisa pengonatan
sebelumnya di Rumah Sakit., jika ada anggota keluarga yang sakit diberikan obat warung
terlebih dahulu, tetapi jika mengalami sakit yang parah makan akan diantar ke rumah
sakit terdekat..
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi keluarga
Keluarga menggunakan pola komunikasi terbuka. Bila ada anggota keluarga yang
berperilaku dan bersikap kurang benar langsung diingatkan dan diberi masukan
bagaimana sikap yang seharusnya. Keluarga Bapak T menggunakan bahasa jawa.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Bapak T mempunyai pengaruh dan andil yang besar dalam mengendalikan perilaku
anggota keluarganya. Bapak tidak hanya memberi nasehat juga seringkali memberikan
contoh kepada anggota keluarganya. Musyawarah antar anggota keluarga lebih
diutamakan apabila ada masalah.
3. Struktur Peran (Formal dan Informal)
Bapak T berperan sebagai keluarga dan pencari nafkah untuk dia dan istrinya. Tn D dan
Tn Y sebagai kepala keluarga lainnya juga memenuhi nafkah hanya untuk keluarganya
masing-masing, dan bila ada salah satu keluarga yang memerlukan bantuan maka Bapak
T akan membantu mereka atau saling membantu bila kesusahan
4. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Bapak T belum memperhatikan kesehatan dengan baik, karena keadaan rumah
masih agak kotor dan cucu nya yang sering bermain tanah di dekat hewan-hewan
peliharaan beliau. Klien tahu tentang cuci tangan, namun tidak tahu cara mencuci tangan
yang benar. Praktek-praktek pencegahan penyakit sudah diketahui oleh keluarga namun
masih belum diparaktekkan dengan baik.
E. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Anggota keluarga saling menyayangi, mencintai dan saling memiliki. Anggota keluarga
saling mendukung. Jika ada persoalan dibicarakan bersama dan dicarikan jalan keluarnya.
Bpk. T dan Ibu. M berusaha saling menghargai pendapat atau sikap masing-masing.
b. Fungsi sosialisasi
Bpk T mengatakan bahwa hubungan keluarga dengan masyarakat terjalin dengan sangat
baik, begitu juga Ibu.M yang sering mengikuti arisan, kendurenan, dan perkumpulan RT
setempat. Ny.M juga mengatakan bahwa cucunya (An.Ev) juga sering bermain dan
bersosialisasi dengan teman sebayanya di lingkungan rumah.
Fungsi perawatan kesehatan
a) Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Bapak T mengatakan bahwa dia dan istrinya mempunyai riwayat penyakit TBC dan
pernah mengikuti pengobatan rutin untuk penyakit TBC, namun Bapak T mengatakan
masih belum terlalu mengenal tentang penyakit tersebut, dan untuk penyakit seperti
demam dan flu biasa keluarga sudah mengetahui cara penanganan awalnya.
b) Kemampuan mengambil keputusan
Keputusan dalam keluarga Bapak T diambil oleh bapak T selaku kepala keluarga dan
juga dimusyawarahkan antar anggota keluarga
c) Kemampuan merawat keluarga yang sakit
Bapak T mengatakan bahwa jika ada anggota keluarga yang sakit maka akan
diberikan obat-obat sisa pengobatan di RS atau obat-obat ringan yang dijual bebas di
warung. Jika sakitnya tidak sembuh maka anggota keluarga akan membawa ke
puskesmas terdekat atau Rumah Sakit.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan
Bapak T mengatakan bahwa dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan dia mengaku
bahwa keadaan rumahnya yang kurang bersih karena beralasan sangat sibuk dengan
pekerjaannya. Klien juga memelihara domba dan meletakan kandangnya dekat
dengan dinding rumah. Sampah keluarga dikumpulkan dan dikubur di pekarangan
rumah. Keadaan rumah kotor, pengap, dan kurang cahaya..
e) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Bapak T mengatakan bahwa keluarganya jarang pergi ke fasilitas kesehatan karena
terkendala dengan biaya, tetapi untuk pemeriksaan ibu hamil yakni pada Ny Y , Ny Y
mengatakan rutin pergi ke bidan swasta dan puskesmas untuk memeriksakan
kandungannya. Keluarga hanya datang ke RS jika ada anggota keluarga yang
mengalami sakit parah. Klien tidak mengikuti program pesantren lansia
c. Fungsi reproduksi
Ibu M mengatakan bahwa saat ini ia sudah tidak menstruasi secara teratur lagi untuk tiap
bulannya karena menurut Ibu M ia sudah menopause dan hal ini pernah ia tanyakan pada
seorang bidan yang tinggal disamping rumahnya. Anak Bapak T, yakni Ny Y sedang
hamil 25 minggu anak kedua, dan masih rutin diperiksa ke bidan dan puskesmas
d. Fungsi ekonomi
Ibu M mengatakan bahwa sekeluarga makan tidak menentu, kadang-kadang 3 x sehari,
namun bisa juga 2 x sehari. Ibu M dan keluarga biasanya menyediakan lauk seperti telur,
tahu, tempe, dan sayuran dari pasar. Keuangan atau penghasilan sudah mencukupi untuk
makan, namun bila Bapak T dan kepala keluarga yang lain tidak bekerja maka keluarga
biasanya berhemat.
F. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek
Bapak T dan Ibu M mengatakan bahwa mereka merasa khawatir dengn keadaan
kesehatan bapak T yang sering sakit-sakitan, Ibu M yang masih merasa nyeri pada bagian
payudara, dan anak Ev yang sering kambuh penyakit typus nya..
b. Stressor jangka panjang
Bapak T dan Ibu M mengatakan bahwa mereka merasa khawatir dan stres tentang
masalah keuangan keluarga mereka karena pekerjaan yang serabutan serta tentang masa
depan anak mereka yang juga berpenghasilan tak menentu. Kekhawatiran mereka tampak
jelas dari rawut muka yang mereka perlihatkan mengerut dan tampak bersedih. Dan juga
dari ungkapan perasaan yang mereka, apalagi Bapak.M berkata sambil diselingi dengan
menarik napas dan desahan napas yang panjang.
c. Strategi koping
Bapak T dan Ibu M mengatakan tidak ada cara khusus untuk mengatasi kecemasannya
selain dengan menyibukkan diri dengan pekerjaanya dan berusaha untuk membina
hubungan komunikasi yang lebih sering.
Ibu M mengatakan bahwa untuk mengatasi kecemasan dan kekhawatirannya ia lebih
banyak menonton televisi dan bercanda dengan cucu-cucunya serta mengerjakan
pekerjaan rumahnya seperti biasa.
G. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
a. Pemenuhan gizi
Ibu M mengatakan bahwa sehari-hari mereka makan tidak menetu, biasanya 3 x sehari
dan makan nasi, telur, tahu, tempe, ayam, sayur dan lain-lain. Keluarga Bapak D jarang
mengkonsumsi daging. Anak Ev terlihat kurus, berusia 5 tahun dan hanya mempunyai
BB 10 Kg dan sering sakit-sakitan
b. Istirahat dan tidur
Bapak T mengatakan bahwa tidur malamnya akan terganggu bila asma beliau kambuh,
dan jika tidak ada sesak Bpk T dapat tidur dengan nyenyak seperti biasanya. Ibu M
mengatakan tidak ada gangguan saat tidur malam. Keluarga klien jarang melakukan tidur
siang di rumah.
c. Olahraga dan Mobilisasi
Bapak T dan Ibu m mengatakan bahwa di keluarga nya jarang melakukan olahraga
karena tidak ada waktu luang. Ny Y mengatakan bahwa anak Ev, sering bermain diluar
bersama dengan anak-anak tetangga.
d. Eliminasi
Bpk T dan Ibu.M mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai masalah dengan BAK
dan BAB begitupun dengan anggota keluarga lainnya.
e. Personal Hygine
Bapak T mengatakan bahwa keluarganya mandi 2 kali sehari dan sebelum tidur mereka
menyikat gigi, tetapi kadang-kadang anggota keluarga yang lainnya harus mandi tiga
sampai empat kali sehari apabila akan keluar rumah untuk urusan tertentu, sedangan
menurut observasi saya, bahwa keadaan personal hygiene setiap keluarga sudah bagus,
tetapi hanya lingkungan rumah baik didalam maupaun diluar kurang bersih.
H. PENGKAJIAN PSIKIATRI
Menurut Bapak T dan Ibu M, di dalam keluarganya tidak memiliki masalah apapun yang
berkaitan dengan psikis/kejiwaan
I. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
1. Riwayat Kesehatan masing-masing anggota keluarga (Keluarga yang beresiko)
a. Bapak T
Bapak T saat ini berumur 50 tahun. Bapak T mempunyai riwayat penyakit TBC
sejak 20 tahun yang lalu dan mendapatkan pengobatan gratis dari pemerintah
sampai benar-benar sembuh. Pada saat ini klien masih mengeluh sesak napas,
bukan disebabkan oleh TBC, tetapi karena asma. Bapak T mengeluh sesak napas
pada malam hari yang dingin. Pada tanggal 20 Agustus 2015 klien dirawat di RS
dengan diagnosa gastroenteritis.
b. Ibu M
Ibu M saat ini berumur 45 tahun. Ibu M mempunyai riwayat penyakit TBC juga
sejak 20 tahun yang lalu, karena terjangkit dari bapak T dan sekarang sudah
sembuh. Ibu M juga mempunyai riwayat kanker payudara stadium awal dan telah
dilakukan 2x operasi dan 5x kemoterapi. Pada saat ini klien berhenti pergi ke RS
karena merasa kondisinya sudah membaik dan kurangnya biaya. Klien masih
mengeluh nyeri pada bagian payudara sebelah kiri klien.
c. An.Ev
An.Ev sekarang berumur 5 tahun. Anak Ev mempunyai TB= 93 cm dan BB= 9 Kg.
An.Ev sering sakit-sakitan, demam tinggi, dan pernah sekali step (kejang). Ibu Y
mengatakan bahwa anaknya sudah 2 kali ke RS dengan diagnosa medis typus.
Nafsu makan An.Ev juga kurang, dan sering bermain diluar rumah.
J. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA (Beresiko)
1. Pemeriksaan Bapak T
a. Keadaan Umum : Keadaan Umum klien sedang, dan masih bisa bekerja dan
beraktivitas secara mandiri
b. Kesadaran : Compos mantis
c. Tanda-Tanda Vital : TD = 130/80 mmHg
N = 100 x/mnt
RR = 23 x/mnt
Suhu = 360C
d. Kepala
1) Rambut : Rambut klien sudah ada yang beruban, nampak kurang rapi, dan tidak
ada kerontokan
2) Mata : Konjungtiva tidak anemis, palpebra tidak edema, klien mengeluh sulit
melihat benda yang jauh (miopia), kornea jernih
3) Hidung : Tidak ada septum deviasi, dapat bernafas dengan spontan
4) Telinga : tidak ada serumen, klien masih mampu mendengar dengan baik
5) Mulut : bibir tidak pucat, tidak ada benjolan atau sariawan dimulut, gigi sudah
ada yang tanggal, tidak ada gangguan menelan
e. Dada/Thoraks
1) I : Pengembangn dada simetris, ada barrel chest,
2) P : Fremitus taktil sama kanan/kiri
3) P : Perkusi pada semua lapang paru terdengar sonor
4) A : Bunyi paru vesikuler
f. Perut/Abdomen
1) I : Perut klien tidak kembung (asites), tidak ada warna kekuningan
2) P : Tidak ada nyeri tekan
3) P : Perkusi terdengar timpani , kecuali pada bagian abdomen kuadran kanan
bawah (hati)
4) A : peristaltik usus 21 x/mnt
g. Genetalia/Anus : klien tidak mempunyai masalah dengan BAB atau BAK. ADLs
eliminasi klien dapat dilakukan secara mandiri.
h. Ekstremitas : Tidak ada cedera pada ektremitas, dapat beraktivitas secara mandiri,
kekuatan otot 5, pada semua ekstemitas
2. Pemeriksaan Ibu M
a. Keadaan Umum : keadaan umum baik, dan mampu beraktivitas secara mandiri
b. Kesadaran : Compos Mantis
c. Tanda-tanda Vital :
TD : 120/70 mmHg
N : 87 x/mnt
RR : 23 x/mnt
S : 36,50C
d. Kepala
1) Rambut : Kepala klien tidak ada lesi, rambut panjang, tidak ada lagi tanda
kerontokkan seperti sebelumnya.
2) Mata : Kornea jernih, konjungtiva tidak anemis, palpebra tidak edema, klien
mengeluh sulit melihat objek yang jauh (miopia)
3) Hidung : tidak ditemukan septum deviasi, klien dapat bernafas dengan spontan
4) Telinga : tidak ada serumen, klien dapat mendengar seperti biasa, tidak ada
gangguan pendengaran.
5) Mulut : mulut tidak pucat, tidak ditemukan lesi atau sariawan, tidak ada
gangguan menelan
e. Dada/Thoraks
1) I : pengembangan dada simetris, ada bekas operasi/pengangkatan pada
payudara sebelah kiri
2) P : Ada nyeri tekan pada luka bekas operasi
3) P : terdengar sonor pada semua lapang paru
4) A : Bunyi paru vesikuler
f. Perut/abdomen
1) I : Perut klien tidak kembung (asites), tidak ada warna kekuningan
2) P : Tidak ada nyeri tekan
3) P : Perkusi terdengar timpani , kecuali pada bagian abdomen kuadran kanan
bawah (hati)
4) A : Peristaltik usus : 9 x/mnt
g. Genetalia/Anus : Tidak ada gangguan pada saat BAK dan BAB
h. Ekstremitas : kekuatan otot 5 seluruh ekstremitas, ADLs secara mandiri
3. Pemeriksaan An.Ev
a. Keadaan Umum : Keadaan umum baik, klien terkadanng masih batuk dan pilek
b. Kesadaran : Compos mantis
c. Tanda-tanda Vital
TD : -
N : 99 x/mnt
RR : 22 x/mnt
S : 370C
d. Kepala
1) Rambut : rambut klien panjang, tidak rontok, rambut nampak bersih
2) Mata : kornea klien jernih, konjungtiva tidak anemis, tidak ada gangguan
penglihatan
3) Hidung : tidak ada septum deviasi, klien dapat bernafas secara spontan, klien
terkadang batuk dan pilek
4) Telinga : tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran pada klien
5) Mulut : mulut tidak nampak pucat, tidak ada lesi
e. Dada/Thoraks
1) I : pengembangan dada simetris, tidak ada kelainan saat inspirasi
2) P : fremitus taktil sama kanan/kiri
3) P : terdengar sonor pada semua lapang paru
4) A : bunyi nafas vesikuler
f. Abdomen
1) I : tidak ada asites, tidak ada warna kekuningan
2) P : tidak ada nyeri tekan
3) P : terdengar timpani pada bagian lambung, dan pekak terdengar pada bagian
hati
4) A : Peristaltik usus 12 x/mnt
g. Genetalia : tidak ada gangguan pada BAK dan BAB klien.
h. Ekstremitas : klien dapat beraktivitas secara mandiri, kekuatan otot 5 pada semua
ekstremitas.
K. PEMERIKSAAN TAMBAHAN LAIN
Pemeriksaan GDS
Pemeriksaan Asam Urat
Pemeriksaan Kolesterol
L. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatan
Bapak M dan Ibu M berharap agar penyakit yang dideritanya dapat sembuh dan dapat
menjalani hidup dengan sehat tanpa penyakit. Bapak L juga berharap anak-anak,
menantu, dan cucu nya tidak menderita penyakit yang mengaharuskan sampai pergi ke
RS
b. Terhadap petugas kesehatan
Bapak .L dan Ibu. M berharap agar perawat yang mengkaji mereka lebih meningkatkan
kenerjanya dalam menangani masalah yang mereka hadapi. Terutama jangan sampai
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat tidak maksimal terlebih lagi bagi
pasien-pasien yang sudah lanjut usia seperti mereka, yang perlu diperhatikan
kesehatannya.
M. ANALISA DATA
No Data Masalah
1 DS : - Bapak T mengatakan bahwa dalam
pemeliharaan kebersihan lingkungan dia
mengaku bahwa keadaan rumahnya yang
kurang bersih karena beralasan sangat sibuk
dengan pekerjaannya.
- Bapak T mengatakan semua sampah
dikumpul dan dibakar di pekarangan rumah klien
setiap sore hari
DO : - Keadaan lingkungan keluarga Bapak T masih
kurang bersih, karena jarak kandang yang hanya
disamping rumah, serta ada beberapa hewan
yang bebas berkeliaran di sekitar rumah seperti
domba dan ayam
- Rumah klien hanya mempunyai 4 jendela dan
tidak bisa dibuka sehingga agak pengap dan
hanya sedikit cahaya matahari yang masuk
-
Hambatan Pemeliharaan
Rumah
2 DS : - Bapak T mengatakan bahwa anggota
keluarganya seringkali mengalami sakit. Bapak T
selain mempunyai riwayat TB sejak 10 tahun yang
lalu, juga sering mengalami sesak napas bila cuaca
Ketidakefektifan
Pemeliharaan Kesehatan
sedang dingin
- Ibu M mengatakan masih mengeluh nyeri
dibagian payudara bekas post op operasi
kanker payudara, dan tidak pernah periksa
lagi ke RS karena jaminan kesehatannya
tidak berlaku lagi
- Ibu Y mengatakan An.Ev sering sakit-
sakitan, demam tinggi, dan pernah sekali
step (kejang). Ibu Y mengatakan bahwa
anaknya sudah 2 kali ke RS dengan
diagnosa medis typus. Nafsu makan An.Ev
juga kurang, dan sering bermain diluar
rumah.
- Bapak T mengatakan bahwa keluarganya
jarang pergi ke fasilitas kesehatan karena
terkendala dengan biaya
DO : - Bapak T nampak kurus, dan nampak ada
barrel chest
- Ibu M terkadang nampak meringis bila terasa
sakit pada payudaranya
- An.Ev terlihat jarang mau makan, dan bila
disuapi makanan juga terkadang menolak. BB
An.Ev 9 Kg, TB = 93 cm. An.Ev terkadang
batuk dan pilek saat diperiksa.
-
SKORING PRIORITAS MASALAH
1. Hambatan Pemeliharaan Rumah
KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
1. Sifat masalah
- TIdak/kurang
sehat
(Aktual)
- Ancaman
kesejahteraan
(Resiko)
- Keadaan
sejahtera
(Potensial)
3
2
1
1
3/3x1= 1
Masalah ini merupakan
masalah aktual / telah
terjadi berdasarkan data-
data yang ada. Bapak T
mengatakan bahwa
mengaku keadaan
lingkungan rumahnya
memang kurang bersih.
Menurut data obyektif
juga dapat ditemukan
bahwa rumah Bapak T
memiliki pencahayaan
yang kurang, lantai tidak
bersih, pengap, dan
berdebu. Kandang
domba Bapak T
berdempetan di samping
rumah
2. Kemungkinan
masalah
Masalah hanya dapat
sebagian diubah karena
dapat diubah
- Dengan
Mudah
- Hanya
sebagian
- Tidak dapat
2
1
0
2
1/2x 2= 1 untuk melakukan
perbaikan lingkungan
rumah seperti
penggeseran kandang,
tempat pembuangan
sampah diperlukan
biaya, sedangkan
keluarga bapak T
temasuk dalam kategori
tidak mampu.
3. Kemungkinan
masalah
dapat dicegah
- Tinggi
- Cukup
- Rendah
3
2
1
1 2/3x1= 0,66
Kemungkinan masalah
pemeliharaan
lingkungan rumah dapat
dicegah dalam kategori
cukup karena klien
sudah mempunyai upaya
atau keinginan untuk
membersihkan
lingkungan rumah,
tetapi terganggu oleh
faktor biaya, keadaan,
dan kesibukkan.
3. Menonjolnya
masalah
- Masalah berat
harus 2
1 2/2x1=1
Masalah sudah aktual,
dan banyak data yang
mendukung. Anggota
keluarga Bapak T juga
ditangani
- Ada masalah
terapi tidak
perlu ditangani
- Masalah tidak
dirasakan
1
0
sering mengalami sakit-
sakit yang berhubungan
dengan lingkungan
rumah yang kurang
bersih seperti batuk,
pilek, diare, dan typus
sehingga perlu ditangani
segera
Skor 3,66
2. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
1. Sifat masalah
- TIdak/kurang
sehat
(Aktual)
- Ancaman
kesejahteraan
(Resiko)
- Keadaan
sejahtera
(Potensial)
3
2
1
1
3/3x1= 1
Masalah ini merupakan
masalah aktual / telah
terjadi berdasarkan data-
data yang ada. Bapak T
telah sembuh dari
penyakit TBC, namun
sekarang masih
mengidap asma dan
akan sesak napas bila
udara dingin. Ibu M
masih mengalami nyeri
pada bagian payudara,
bekas pengangkatan
kanker payudara
stadium awal dan tidak
pernah ke pelayanan
kesehatan lagi. An.Ev
sering sekali
sakit/kambuh penyakit
typus nya.
2. Kemungkinan
masalah
dapat diubah
- Dengan
Mudah
- Hanya
sebagian
- Tidak dapat
2
1
0
2
2/2x 2= 2
Masalah mudah diubah
karena meski keluarga
belum mengenal
masalah namun bersikap
terbuka/kooperatif dan
mau diberikan
perawatan serta
mempunyai keinginan
untuk hidup sehat
3. Kemungkinan
masalah
dapat
dicegah
- Tinggi
- Cukup
3
2
1 3/3x1= 1
Masalah dapat dicegah
dengan kemungkinan
tinggi karena keluarga
bapak T cukup
kooperatif dan mau
diajak untuk berubah.
- Rendah 1
4. Menonjolnya
masalah
- Masalah berat
harus
ditangani
- Ada masalah
terapi tidak
perlu ditangani
- Masalah tidak
dirasakan
2
1
0
1
2/2x1=1
Masalah
ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan
pada keluarga Bapak T
harus ditangani segera
karena kejadian sakit
pada anggota keluarga
cukup sering dan terjadi
dengan diagnosa medis
yang sama
Skor 5
Prioritas Masalah
1. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
2. Hambatan Pemeliharaan Rumah