Askep Keluarga

33
A. IDENTITAS UMUM KELUARGA 1. Identitas Kepala Keluarga Nama : Bpk T Umur : 50 tahun Agama : Islam Suku : Jawa Pekerjaan : Buruh Pendidikan : SD Alamat : Dukuh Bakungan RT 03, RW 57, NO.08, Wedomartani, Ngemplak, Sleman No. Telp. : 0896 9164 7210 2. Komposisi Keluarga No . NAMA JK UMUR HUB. DNG KK PEKERJAAN PENDIDIKAN 1 Ibu M P 45 tahun Istri Ibu rumah tangga SD 2 Tn D L 22 tahun Menantu Ibu rumah tangga SMP 3 Ny Y P 28 tahun Anak kandung Ibu rumah tangga SMK 4 An. Ev P 5 tahun Cucu Pelajar TK 5 Tn. Yn L 30 Anak Buruh SMA

description

Askep Keluarga

Transcript of Askep Keluarga

Page 1: Askep Keluarga

A. IDENTITAS UMUM KELUARGA

1. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Bpk T

Umur : 50 tahun

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pekerjaan : Buruh

Pendidikan : SD

Alamat : Dukuh Bakungan RT 03, RW 57, NO.08, Wedomartani, Ngemplak,

Sleman

No. Telp. : 0896 9164 7210

2. Komposisi Keluarga

No. NAMA JK UMUR HUB. DNG KK PEKERJAAN PENDIDIKAN

1 Ibu M P 45 tahun Istri Ibu rumah tangga SD

2 Tn D L 22 tahun Menantu Ibu rumah tangga SMP

3 Ny Y P 28 tahun Anak kandung Ibu rumah tangga SMK

4 An. Ev P 5 tahun Cucu Pelajar TK

5 Tn. Yn L 30 tahun Anak Kandung Buruh SMA

6 Ny. F P 17 tahun Menantu Ibu rumah tangga SD

7 An. En L 10 bulan Cucu - -

Page 2: Askep Keluarga

3. Genogram

Keterangan :

= Laki-Laki = Garis perkawinan

= Perempuan = Garis keturunan

= Laki-laki meninggal = Bapak T

= Perempuan Meninggal = Ibu M

= Tinggal Serumah

4. Tipe Keluarga

a. Jenis tipe keluarga

Bpk T dan Ibu M mengatakan bahwa sudah hampir > 20 tahun tinggal di desa

bakungan dan hanya bekerja sebagai buruh. Bapak T sudah berumur 50 tahun dan

masih bekerja, (tahap keluarga paruh baya) serta anak-anak Bpk T sudah menikah

semua, namun semuanya masih tinggal di rumah. Tipe keluarga Bapak T masuk

Page 3: Askep Keluarga

dalam kategori extended family karena anak, menantu, dan cucu tinggal di satu atap

yang sama (rumah), dan hanya dibatasi sekat-sekat dinding diantara kepala keluarga.

Dalam satu rumah ada 3 KK, yaitu Bpk T, Tn D, dan Tn Y.

b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut

- Perlunya praktik kesehatan yang baik

Pada keluarga Bapak T ditemukan bahwa anggota keluarganya seringkali

mengalami sakit. Bapak T selain mempunyai riwayat TB sejak 10 tahun yang lalu,

juga sering mengalami sesak napas bila cuaca sedang dingin. Ibu M masih

mengeluh nyeri dibagian payudara bekas post op operasi kanker payudara, dan

tidak pernah periksa lagi ke RS karena jaminan kesehatannya tidak berlaku lagi.

Lingkungan sekitar rumah klien kurang pencahayaan karena hanya mempunyai 2

jendela dan tidak terbuka, serta mempunyai banyak hewan peliharaan yang sering

berkeliaran di depan rumah.

- Hubungan Pernikahan, Komunikasi, dan Perhatian Pemberi Asuhan

Bapak T mengatakan bahwa walaupun sudah menginjak lansia, tetapi hubungan

pernikahan klien dengan istri masih harmonis dan jarang terjadi perselisihan.

Hubungan pernikahan anak-anak bapak T juga tidak ada masalah walaupun anak-

anak bapak T dan menantunya tinggal bersama di rumah. Perhatian anak-anak

bapak T dalam mengurus/mengasuh kedua orang tuanya (Bpk T dan Ibu M)

sangat baik, dan selalu mengantar ke rumah sakit bila ada yang mengalami sakit

yang parah.

5. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan pada keluarga sepenuhnya dilakukan musyawarah antar

keluarga, namun biasanya pengambilan keputusan lebih berpihak kepada Bpk T karena

merupakan yang tertua dan dihormati di keluarga.

6. Suku Bangsa (Budaya)

Bapak T mengatakan bahwa ia dan istrinya sama-sama berasal dari suku jawa. Bapak T

dan Ibu M sama-sama berasal dari Sleman, sehari-hari mereka menggunakan bahasa

jawa untuk berkomunikasi, tetapi kadang-kadang juga menggunakan bahasa indonesia.

Page 4: Askep Keluarga

Bpk T mengatakan bahwa keluarga mereka jarang mengadakan kegiatan-kegiatan yang

menyangkut budaya kecuali kendurenan, selamatan, arisan RT, yang merupakan

kegiatan yang sering dilakukan di masyarakat. Keluarga juga percaya dengan hal-hal

mistik sehingga pernah juga melakukan pengobatan dengan datang ke orang pintar.

7. Agama dan Kepercayaan

Bapak T dan Ibu M mengatakan bahwa semua keluarganya menganut agama Islam.

Bapak T mengatakan dia jarang melakukan sholat 5 waktu, namun rutin pergi sholat

jum’at. Tidak ada dari anggota keluarga klien yang mempunyai agama dan keyakinan

berbeda dari Bapak T.

8. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Bapak T mengatakan ia bekerja sebagai buruh, yakni membantu mengurus sawah punya

orang lain, dan mempunyai hewan peliharaan seperti kambing dan ayam. Penghasilan

klien dalam sebulan tidak menentu karena bekerja sebagai buruh lepas. Penghasilan

klien biasanya < Rp. 800.000 per bulan. Ibu M hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga

dan bekerja tambahan sebagai buruh cuci.

Tn D bekerja sebagai karyawan pada pencucian motor dan Ny Y hanya bekerja sebagai

ibu rumah tangga. Penghasilan per bulan nya kurang lebih Rp 1.200.000,-

Tn Y bekerja sebagai buruh bangunan, dan hanya akan mendapat uang bila sedang

bekerja. Apabila ada proyek, Tn Y hanya mendapat gaji kurang lebih Rp 800.000,-

Pengeluaran sehari-hari hanya cukup untuk makan, sedangkan seluruh keluarga bapak T

tidak mempunyai tabungan dan hanya mendapat jaminan kesehatan dari pemerintah

Tabungan :

9. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Bapak T mengatakan bahwa dia jarang untuk pergi keluar bersama –sama keluarga

ataupun pergi keluar untuk jalan-jalan karena sibuk bekerja dan mengurus hewan

peliharaan di rumah, hanya anak dan menantu Bapak T yang seringkali jalan-jalan

bersama cucu. Bapak T dan Ibu M mengatakan bahwa sekeluarga sering menyempatkan

diri berkumpul sambil nonton TV di rumah.

Page 5: Askep Keluarga

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap keluarga saat ini

Bapak T mengatakan bahwa dia sekarang sudah berumur 50 tahun dan masih bekerja.

Anak pertama beliau yakni Tn Y ,dan anak kedua beliau Ny Y sudah menikah dan

semuanya masih tinggal dengan Bapak T dalam satu rumah, jadi dalam rumah bapak T

mempunyai 3 KK. Tahap perkembangan keluarga klien sudah masuk dalam tahap orang

tua paruh baya (middle age) dengan tipe extended family. Di Indonesia sendiri khususnya

daerah Yogyakarta masih banyak sekali kita jumpai keluarga dengan tahap

perkembangan keluarga dengan orang tua paruh baya, dengan masalah anak terakhir atau

anak setelah anak pertama yang belum meninggalkan rumah. Hal ini disebabkan karena

beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak tersebut tidak ingin atau belum bisa

meninggalkan rumah. Anak-anak klien berpendapat bahwa tidak ingin meninggalkan

orang tua karena belum mempunyai rumah sendiri dan tidak mampu bila menyewa atau

mengontrak rumah sendiri.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

a. Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan

Keadaan lingkungan keluarga Bapak T masih kurang bersih, karena jarak kandang

yang hanya disamping rumah, serta ada beberapa hewan yang bebas berkeliaran di

sekitar rumah. Keadaan rumah yang pengap (hanya mempunyai 4 jendela dan tidak

bisa dibuka), sesak, dan kurangnya cahaya matahari yang masuk. Bapak T juga masih

seringkali merasa sesak napas bila cuaca dingin. Keluarga tidak mempunyai waktu

rutin untuk berolahraga karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

b. Mempertahankan kepuasan dan hubungan yang bermakna antara orang tua yang telah

menua dan anak mereka

Hubungan antara Bapak T dan Ibu m dengan anak-anak, menantu, serta cucu klien

masih bagus karena tinggal dalam satu rumah dan selalu bermusyawarah bila ada

masalah yang menimpa keluarga.

c. Memperkuat hubungan pernikahan

Page 6: Askep Keluarga

Hubungan pernikahan antara Bapak T dan Ibu M masih harmonis dan jarang terjadi

perselisihan antar keduanya. Bapak T mengatakan bahwa wajar bila ada kebosanan

dalam kehidupan pernikahan beliau.

3. Riwayat Keluarga Inti

Keluarga bapak T dan Ibu M mempunyai penyakit keturunan pada keluarga yakni

penyakit hipertensi dan kanker tiroid. Bapak T mempunyai riwaya TBC 20 tahun yang

lalu dan diikuti oleh Ibu M karena dia yang mengurus Bapak T selama sakit. Ibu M juga

mengalami kanker payudara namun tidak ada dari anggota keluarga sebelumnya yang

terkena kanker payudara atau kanker lainnya. Tidak ada dari anggota keluarga lain yang

mengidap TBC.

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Ibu M mengatakan bahwa dari pihak bapak T, saudara beliau meninggal karena kanker

sebanyak 2 orang dan hipertensi sebanyak 1 orang. Dari pihak Ibu M, tidak ada dari

anggota keluarga sebelumnya yang mempunyai penyakit keturunan.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

a. Karakteristik rumah

Bapak T mengatakan bahwa rumah yang mereka tempati adalah rumah miliknya sendiri.

Keluarga bapak T tinggal di rumah semi permanen dengan luas tanah dan rumah 289 m2 ,

dan terdiri dari 100% berlantai ubin dan jarang disapu sehingga keluarga memakai sandal

di rumah. Ventilasi masih kurang dan hanya mempunyai 2 ventilasi berukuran 1 meter x

30 cm. Rumah klien hanya mempunyai 4 jendela dan jarang dibuka sehingga agak

pengap dan hanya sedikit cahaya matahari yang masuk. Pada malam hari penerangan

dengan lampu listrik. Persediaan air bersih untuk minum dan masak menggunakan air

sumur gali, dengan kondisi air jernih. Semua sampah dikumpul dan dibakar di

pekarangan rumah klien setiap sore hari Limbah keluarga langsung mengalir ke selokan

dan pipa di belakang rumah. WC terletak di belakang rumah dengan kondisi kurang

terawat dan menggunakan jamban jongkok. Septic tank terletak < 10 meter dari sumur

Page 7: Askep Keluarga

b. Denah rumah

c. Karakteristik tetangga dan komunitas

Rata–rata tetangga keluarga Bapak T bermata pencaharian sebagai petani dan buruh

serabutan. Jarak dengan rumah tetangga berdekatan. Sikap tetangga terhadap keluarga

Bapak T baik. Jika ada salah satu anggota komunitas sedang ditimpa musibah atau punya

hajat, semua tetangga siap membantu. Tiap ada acara seperti hajatan, arisan, rapat warga,

serta acara lainnya di dusun bakungan pasti dihadari oleh banyak warga. Dukuh

bakungan juga termasuk dalam dukuh yang agamis dengan mayoritas penduduk yang

beragama muslim.

d. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga Bapak T sejak dulu belum pindah rumah dan lebih dari 30 tahun tinggal di

Dukuh bakungan dan belum pernah pindah rumah. Bapak T dan Ibu M hanya bekerja

disekitar dukuh dan dukuh terdekat, jarang bekerja jauh dari rumah, sedangkan anak dan

menantu klien bekerja pada pagi hari dan kembali lagi ke rumah pada sore hari. Keluarga

menggunakan alat transportasi sepeda onthel dan sepeda motor

e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.

Kamar Bpk T Kamar Ibu M

Kamar Tn D

WC Dapur

Kandang Domba

Kolam Ikan

Page 8: Askep Keluarga

Bapak T mengatakan bahwa sering berkumpul dengan keluarga terutama pada malam

hari saat makan malam dan menonton tv. Seluruh keluarga sering menghabiskan waktu

luang di rumah dan jarang melakukan rekreasi ke tempat yang jauh. Untuk kegiatan

sosial Bapak T rutin ikut kegiatan ronda malam, kegiatan kerja bakti, arisan, dan kegiatan

RT lainnya, serta rumah bapak T juga kadangkali dipakai sebagai tempat arisan dan

perkumpulan warga.

f. Sistem pendukung keluarga

Jumlah anggota keluarga yang beresiko pada keluarga Bapak T adalah Bapak T sendiri

dengan keluhan sesak napas, Ibu M dengan keluhan nyeri pada bagian payudara dan

sering mengeluh pusing dan lemas, dan An Ev yang terlihat kurus dan sering kambuh

penyakit typus nya. Keluarga hanya memiliki persedian obat-obat sisa pengonatan

sebelumnya di Rumah Sakit., jika ada anggota keluarga yang sakit diberikan obat warung

terlebih dahulu, tetapi jika mengalami sakit yang parah makan akan diantar ke rumah

sakit terdekat..

D. STRUKTUR KELUARGA

1. Pola Komunikasi keluarga

Keluarga menggunakan pola komunikasi terbuka. Bila ada anggota keluarga yang

berperilaku dan bersikap kurang benar langsung diingatkan dan diberi masukan

bagaimana sikap yang seharusnya. Keluarga Bapak T menggunakan bahasa jawa.

2. Struktur Kekuatan Keluarga

Bapak T mempunyai pengaruh dan andil yang besar dalam mengendalikan perilaku

anggota keluarganya. Bapak tidak hanya memberi nasehat juga seringkali memberikan

contoh kepada anggota keluarganya. Musyawarah antar anggota keluarga lebih

diutamakan apabila ada masalah.

3. Struktur Peran (Formal dan Informal)

Bapak T berperan sebagai keluarga dan pencari nafkah untuk dia dan istrinya. Tn D dan

Tn Y sebagai kepala keluarga lainnya juga memenuhi nafkah hanya untuk keluarganya

masing-masing, dan bila ada salah satu keluarga yang memerlukan bantuan maka Bapak

T akan membantu mereka atau saling membantu bila kesusahan

4. Nilai dan Norma Keluarga

Page 9: Askep Keluarga

Keluarga Bapak T belum memperhatikan kesehatan dengan baik, karena keadaan rumah

masih agak kotor dan cucu nya yang sering bermain tanah di dekat hewan-hewan

peliharaan beliau. Klien tahu tentang cuci tangan, namun tidak tahu cara mencuci tangan

yang benar. Praktek-praktek pencegahan penyakit sudah diketahui oleh keluarga namun

masih belum diparaktekkan dengan baik.

E. FUNGSI KELUARGA

a. Fungsi afektif

Anggota keluarga saling menyayangi, mencintai dan saling memiliki. Anggota keluarga

saling mendukung. Jika ada persoalan dibicarakan bersama dan dicarikan jalan keluarnya.

Bpk. T dan Ibu. M berusaha saling menghargai pendapat atau sikap masing-masing.

b. Fungsi sosialisasi

Bpk T mengatakan bahwa hubungan keluarga dengan masyarakat terjalin dengan sangat

baik, begitu juga Ibu.M yang sering mengikuti arisan, kendurenan, dan perkumpulan RT

setempat. Ny.M juga mengatakan bahwa cucunya (An.Ev) juga sering bermain dan

bersosialisasi dengan teman sebayanya di lingkungan rumah.

Fungsi perawatan kesehatan

a) Kemampuan mengenal masalah kesehatan

Bapak T mengatakan bahwa dia dan istrinya mempunyai riwayat penyakit TBC dan

pernah mengikuti pengobatan rutin untuk penyakit TBC, namun Bapak T mengatakan

masih belum terlalu mengenal tentang penyakit tersebut, dan untuk penyakit seperti

demam dan flu biasa keluarga sudah mengetahui cara penanganan awalnya.

b) Kemampuan mengambil keputusan

Keputusan dalam keluarga Bapak T diambil oleh bapak T selaku kepala keluarga dan

juga dimusyawarahkan antar anggota keluarga

c) Kemampuan merawat keluarga yang sakit

Bapak T mengatakan bahwa jika ada anggota keluarga yang sakit maka akan

diberikan obat-obat sisa pengobatan di RS atau obat-obat ringan yang dijual bebas di

warung. Jika sakitnya tidak sembuh maka anggota keluarga akan membawa ke

puskesmas terdekat atau Rumah Sakit.

d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan

Page 10: Askep Keluarga

Bapak T mengatakan bahwa dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan dia mengaku

bahwa keadaan rumahnya yang kurang bersih karena beralasan sangat sibuk dengan

pekerjaannya. Klien juga memelihara domba dan meletakan kandangnya dekat

dengan dinding rumah. Sampah keluarga dikumpulkan dan dikubur di pekarangan

rumah. Keadaan rumah kotor, pengap, dan kurang cahaya..

e) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan

Bapak T mengatakan bahwa keluarganya jarang pergi ke fasilitas kesehatan karena

terkendala dengan biaya, tetapi untuk pemeriksaan ibu hamil yakni pada Ny Y , Ny Y

mengatakan rutin pergi ke bidan swasta dan puskesmas untuk memeriksakan

kandungannya. Keluarga hanya datang ke RS jika ada anggota keluarga yang

mengalami sakit parah. Klien tidak mengikuti program pesantren lansia

c. Fungsi reproduksi

Ibu M mengatakan bahwa saat ini ia sudah tidak menstruasi secara teratur lagi untuk tiap

bulannya karena menurut Ibu M ia sudah menopause dan hal ini pernah ia tanyakan pada

seorang bidan yang tinggal disamping rumahnya. Anak Bapak T, yakni Ny Y sedang

hamil 25 minggu anak kedua, dan masih rutin diperiksa ke bidan dan puskesmas

d. Fungsi ekonomi

Ibu M mengatakan bahwa sekeluarga makan tidak menentu, kadang-kadang 3 x sehari,

namun bisa juga 2 x sehari. Ibu M dan keluarga biasanya menyediakan lauk seperti telur,

tahu, tempe, dan sayuran dari pasar. Keuangan atau penghasilan sudah mencukupi untuk

makan, namun bila Bapak T dan kepala keluarga yang lain tidak bekerja maka keluarga

biasanya berhemat.

F. STRES DAN KOPING KELUARGA

a. Stressor jangka pendek

Bapak T dan Ibu M mengatakan bahwa mereka merasa khawatir dengn keadaan

kesehatan bapak T yang sering sakit-sakitan, Ibu M yang masih merasa nyeri pada bagian

payudara, dan anak Ev yang sering kambuh penyakit typus nya..

b. Stressor jangka panjang

Bapak T dan Ibu M mengatakan bahwa mereka merasa khawatir dan stres tentang

masalah keuangan keluarga mereka karena pekerjaan yang serabutan serta tentang masa

Page 11: Askep Keluarga

depan anak mereka yang juga berpenghasilan tak menentu. Kekhawatiran mereka tampak

jelas dari rawut muka yang mereka perlihatkan mengerut dan tampak bersedih. Dan juga

dari ungkapan perasaan yang mereka, apalagi Bapak.M berkata sambil diselingi dengan

menarik napas dan desahan napas yang panjang.

c. Strategi koping

Bapak T dan Ibu M mengatakan tidak ada cara khusus untuk mengatasi kecemasannya

selain dengan menyibukkan diri dengan pekerjaanya dan berusaha untuk membina

hubungan komunikasi yang lebih sering.

Ibu M mengatakan bahwa untuk mengatasi kecemasan dan kekhawatirannya ia lebih

banyak menonton televisi dan bercanda dengan cucu-cucunya serta mengerjakan

pekerjaan rumahnya seperti biasa.

G. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

a. Pemenuhan gizi

Ibu M mengatakan bahwa sehari-hari mereka makan tidak menetu, biasanya 3 x sehari

dan makan nasi, telur, tahu, tempe, ayam, sayur dan lain-lain. Keluarga Bapak D jarang

mengkonsumsi daging. Anak Ev terlihat kurus, berusia 5 tahun dan hanya mempunyai

BB 10 Kg dan sering sakit-sakitan

b. Istirahat dan tidur

Bapak T mengatakan bahwa tidur malamnya akan terganggu bila asma beliau kambuh,

dan jika tidak ada sesak Bpk T dapat tidur dengan nyenyak seperti biasanya. Ibu M

mengatakan tidak ada gangguan saat tidur malam. Keluarga klien jarang melakukan tidur

siang di rumah.

c. Olahraga dan Mobilisasi

Bapak T dan Ibu m mengatakan bahwa di keluarga nya jarang melakukan olahraga

karena tidak ada waktu luang. Ny Y mengatakan bahwa anak Ev, sering bermain diluar

bersama dengan anak-anak tetangga.

d. Eliminasi

Bpk T dan Ibu.M mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai masalah dengan BAK

dan BAB begitupun dengan anggota keluarga lainnya.

e. Personal Hygine

Page 12: Askep Keluarga

Bapak T mengatakan bahwa keluarganya mandi 2 kali sehari dan sebelum tidur mereka

menyikat gigi, tetapi kadang-kadang anggota keluarga yang lainnya harus mandi tiga

sampai empat kali sehari apabila akan keluar rumah untuk urusan tertentu, sedangan

menurut observasi saya, bahwa keadaan personal hygiene setiap keluarga sudah bagus,

tetapi hanya lingkungan rumah baik didalam maupaun diluar kurang bersih.

H. PENGKAJIAN PSIKIATRI

Menurut Bapak T dan Ibu M, di dalam keluarganya tidak memiliki masalah apapun yang

berkaitan dengan psikis/kejiwaan

I. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

1. Riwayat Kesehatan masing-masing anggota keluarga (Keluarga yang beresiko)

a. Bapak T

Bapak T saat ini berumur 50 tahun. Bapak T mempunyai riwayat penyakit TBC

sejak 20 tahun yang lalu dan mendapatkan pengobatan gratis dari pemerintah

sampai benar-benar sembuh. Pada saat ini klien masih mengeluh sesak napas,

bukan disebabkan oleh TBC, tetapi karena asma. Bapak T mengeluh sesak napas

pada malam hari yang dingin. Pada tanggal 20 Agustus 2015 klien dirawat di RS

dengan diagnosa gastroenteritis.

b. Ibu M

Ibu M saat ini berumur 45 tahun. Ibu M mempunyai riwayat penyakit TBC juga

sejak 20 tahun yang lalu, karena terjangkit dari bapak T dan sekarang sudah

sembuh. Ibu M juga mempunyai riwayat kanker payudara stadium awal dan telah

dilakukan 2x operasi dan 5x kemoterapi. Pada saat ini klien berhenti pergi ke RS

karena merasa kondisinya sudah membaik dan kurangnya biaya. Klien masih

mengeluh nyeri pada bagian payudara sebelah kiri klien.

c. An.Ev

An.Ev sekarang berumur 5 tahun. Anak Ev mempunyai TB= 93 cm dan BB= 9 Kg.

An.Ev sering sakit-sakitan, demam tinggi, dan pernah sekali step (kejang). Ibu Y

Page 13: Askep Keluarga

mengatakan bahwa anaknya sudah 2 kali ke RS dengan diagnosa medis typus.

Nafsu makan An.Ev juga kurang, dan sering bermain diluar rumah.

J. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA (Beresiko)

1. Pemeriksaan Bapak T

a. Keadaan Umum : Keadaan Umum klien sedang, dan masih bisa bekerja dan

beraktivitas secara mandiri

b. Kesadaran : Compos mantis

c. Tanda-Tanda Vital : TD = 130/80 mmHg

N = 100 x/mnt

RR = 23 x/mnt

Suhu = 360C

d. Kepala

1) Rambut : Rambut klien sudah ada yang beruban, nampak kurang rapi, dan tidak

ada kerontokan

2) Mata : Konjungtiva tidak anemis, palpebra tidak edema, klien mengeluh sulit

melihat benda yang jauh (miopia), kornea jernih

3) Hidung : Tidak ada septum deviasi, dapat bernafas dengan spontan

4) Telinga : tidak ada serumen, klien masih mampu mendengar dengan baik

5) Mulut : bibir tidak pucat, tidak ada benjolan atau sariawan dimulut, gigi sudah

ada yang tanggal, tidak ada gangguan menelan

e. Dada/Thoraks

1) I : Pengembangn dada simetris, ada barrel chest,

2) P : Fremitus taktil sama kanan/kiri

3) P : Perkusi pada semua lapang paru terdengar sonor

4) A : Bunyi paru vesikuler

f. Perut/Abdomen

1) I : Perut klien tidak kembung (asites), tidak ada warna kekuningan

2) P : Tidak ada nyeri tekan

3) P : Perkusi terdengar timpani , kecuali pada bagian abdomen kuadran kanan

bawah (hati)

Page 14: Askep Keluarga

4) A : peristaltik usus 21 x/mnt

g. Genetalia/Anus : klien tidak mempunyai masalah dengan BAB atau BAK. ADLs

eliminasi klien dapat dilakukan secara mandiri.

h. Ekstremitas : Tidak ada cedera pada ektremitas, dapat beraktivitas secara mandiri,

kekuatan otot 5, pada semua ekstemitas

2. Pemeriksaan Ibu M

a. Keadaan Umum : keadaan umum baik, dan mampu beraktivitas secara mandiri

b. Kesadaran : Compos Mantis

c. Tanda-tanda Vital :

TD : 120/70 mmHg

N : 87 x/mnt

RR : 23 x/mnt

S : 36,50C

d. Kepala

1) Rambut : Kepala klien tidak ada lesi, rambut panjang, tidak ada lagi tanda

kerontokkan seperti sebelumnya.

2) Mata : Kornea jernih, konjungtiva tidak anemis, palpebra tidak edema, klien

mengeluh sulit melihat objek yang jauh (miopia)

3) Hidung : tidak ditemukan septum deviasi, klien dapat bernafas dengan spontan

4) Telinga : tidak ada serumen, klien dapat mendengar seperti biasa, tidak ada

gangguan pendengaran.

5) Mulut : mulut tidak pucat, tidak ditemukan lesi atau sariawan, tidak ada

gangguan menelan

e. Dada/Thoraks

1) I : pengembangan dada simetris, ada bekas operasi/pengangkatan pada

payudara sebelah kiri

2) P : Ada nyeri tekan pada luka bekas operasi

3) P : terdengar sonor pada semua lapang paru

4) A : Bunyi paru vesikuler

f. Perut/abdomen

1) I : Perut klien tidak kembung (asites), tidak ada warna kekuningan

Page 15: Askep Keluarga

2) P : Tidak ada nyeri tekan

3) P : Perkusi terdengar timpani , kecuali pada bagian abdomen kuadran kanan

bawah (hati)

4) A : Peristaltik usus : 9 x/mnt

g. Genetalia/Anus : Tidak ada gangguan pada saat BAK dan BAB

h. Ekstremitas : kekuatan otot 5 seluruh ekstremitas, ADLs secara mandiri

3. Pemeriksaan An.Ev

a. Keadaan Umum : Keadaan umum baik, klien terkadanng masih batuk dan pilek

b. Kesadaran : Compos mantis

c. Tanda-tanda Vital

TD : -

N : 99 x/mnt

RR : 22 x/mnt

S : 370C

d. Kepala

1) Rambut : rambut klien panjang, tidak rontok, rambut nampak bersih

2) Mata : kornea klien jernih, konjungtiva tidak anemis, tidak ada gangguan

penglihatan

3) Hidung : tidak ada septum deviasi, klien dapat bernafas secara spontan, klien

terkadang batuk dan pilek

4) Telinga : tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran pada klien

5) Mulut : mulut tidak nampak pucat, tidak ada lesi

e. Dada/Thoraks

1) I : pengembangan dada simetris, tidak ada kelainan saat inspirasi

2) P : fremitus taktil sama kanan/kiri

3) P : terdengar sonor pada semua lapang paru

4) A : bunyi nafas vesikuler

f. Abdomen

1) I : tidak ada asites, tidak ada warna kekuningan

2) P : tidak ada nyeri tekan

Page 16: Askep Keluarga

3) P : terdengar timpani pada bagian lambung, dan pekak terdengar pada bagian

hati

4) A : Peristaltik usus 12 x/mnt

g. Genetalia : tidak ada gangguan pada BAK dan BAB klien.

h. Ekstremitas : klien dapat beraktivitas secara mandiri, kekuatan otot 5 pada semua

ekstremitas.

K. PEMERIKSAAN TAMBAHAN LAIN

Pemeriksaan GDS

Pemeriksaan Asam Urat

Pemeriksaan Kolesterol

L. HARAPAN KELUARGA

a. Terhadap masalah kesehatan

Bapak M dan Ibu M berharap agar penyakit yang dideritanya dapat sembuh dan dapat

menjalani hidup dengan sehat tanpa penyakit. Bapak L juga berharap anak-anak,

menantu, dan cucu nya tidak menderita penyakit yang mengaharuskan sampai pergi ke

RS

b. Terhadap petugas kesehatan

Bapak .L dan Ibu. M berharap agar perawat yang mengkaji mereka lebih meningkatkan

kenerjanya dalam menangani masalah yang mereka hadapi. Terutama jangan sampai

pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat tidak maksimal terlebih lagi bagi

pasien-pasien yang sudah lanjut usia seperti mereka, yang perlu diperhatikan

kesehatannya.

Page 17: Askep Keluarga

M. ANALISA DATA

No Data Masalah

1 DS : - Bapak T mengatakan bahwa dalam

pemeliharaan kebersihan lingkungan dia

mengaku bahwa keadaan rumahnya yang

kurang bersih karena beralasan sangat sibuk

dengan pekerjaannya.

- Bapak T mengatakan semua sampah

dikumpul dan dibakar di pekarangan rumah klien

setiap sore hari

DO : - Keadaan lingkungan keluarga Bapak T masih

kurang bersih, karena jarak kandang yang hanya

disamping rumah, serta ada beberapa hewan

yang bebas berkeliaran di sekitar rumah seperti

domba dan ayam

- Rumah klien hanya mempunyai 4 jendela dan

tidak bisa dibuka sehingga agak pengap dan

hanya sedikit cahaya matahari yang masuk

-

Hambatan Pemeliharaan

Rumah

2 DS : - Bapak T mengatakan bahwa anggota

keluarganya seringkali mengalami sakit. Bapak T

selain mempunyai riwayat TB sejak 10 tahun yang

lalu, juga sering mengalami sesak napas bila cuaca

Ketidakefektifan

Pemeliharaan Kesehatan

Page 18: Askep Keluarga

sedang dingin

- Ibu M mengatakan masih mengeluh nyeri

dibagian payudara bekas post op operasi

kanker payudara, dan tidak pernah periksa

lagi ke RS karena jaminan kesehatannya

tidak berlaku lagi

- Ibu Y mengatakan An.Ev sering sakit-

sakitan, demam tinggi, dan pernah sekali

step (kejang). Ibu Y mengatakan bahwa

anaknya sudah 2 kali ke RS dengan

diagnosa medis typus. Nafsu makan An.Ev

juga kurang, dan sering bermain diluar

rumah.

- Bapak T mengatakan bahwa keluarganya

jarang pergi ke fasilitas kesehatan karena

terkendala dengan biaya

DO : - Bapak T nampak kurus, dan nampak ada

barrel chest

- Ibu M terkadang nampak meringis bila terasa

sakit pada payudaranya

- An.Ev terlihat jarang mau makan, dan bila

disuapi makanan juga terkadang menolak. BB

An.Ev 9 Kg, TB = 93 cm. An.Ev terkadang

batuk dan pilek saat diperiksa.

-

Page 19: Askep Keluarga

SKORING PRIORITAS MASALAH

1. Hambatan Pemeliharaan Rumah

KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

1. Sifat masalah

- TIdak/kurang

sehat

(Aktual)

- Ancaman

kesejahteraan

(Resiko)

- Keadaan

sejahtera

(Potensial)

3

2

1

1

3/3x1= 1

Masalah ini merupakan

masalah aktual / telah

terjadi berdasarkan data-

data yang ada. Bapak T

mengatakan bahwa

mengaku keadaan

lingkungan rumahnya

memang kurang bersih.

Menurut data obyektif

juga dapat ditemukan

bahwa rumah Bapak T

memiliki pencahayaan

yang kurang, lantai tidak

bersih, pengap, dan

berdebu. Kandang

domba Bapak T

berdempetan di samping

rumah

2. Kemungkinan

masalah

Masalah hanya dapat

sebagian diubah karena

Page 20: Askep Keluarga

dapat diubah

- Dengan

Mudah

- Hanya

sebagian

- Tidak dapat

2

1

0

2

1/2x 2= 1 untuk melakukan

perbaikan lingkungan

rumah seperti

penggeseran kandang,

tempat pembuangan

sampah diperlukan

biaya, sedangkan

keluarga bapak T

temasuk dalam kategori

tidak mampu.

3. Kemungkinan

masalah

dapat dicegah

- Tinggi

- Cukup

- Rendah

3

2

1

1 2/3x1= 0,66

Kemungkinan masalah

pemeliharaan

lingkungan rumah dapat

dicegah dalam kategori

cukup karena klien

sudah mempunyai upaya

atau keinginan untuk

membersihkan

lingkungan rumah,

tetapi terganggu oleh

faktor biaya, keadaan,

dan kesibukkan.

3. Menonjolnya

masalah

- Masalah berat

harus 2

1 2/2x1=1

Masalah sudah aktual,

dan banyak data yang

mendukung. Anggota

keluarga Bapak T juga

Page 21: Askep Keluarga

ditangani

- Ada masalah

terapi tidak

perlu ditangani

- Masalah tidak

dirasakan

1

0

sering mengalami sakit-

sakit yang berhubungan

dengan lingkungan

rumah yang kurang

bersih seperti batuk,

pilek, diare, dan typus

sehingga perlu ditangani

segera

Skor 3,66

2. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

KRITERIA SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

1. Sifat masalah

- TIdak/kurang

sehat

(Aktual)

- Ancaman

kesejahteraan

(Resiko)

- Keadaan

sejahtera

(Potensial)

3

2

1

1

3/3x1= 1

Masalah ini merupakan

masalah aktual / telah

terjadi berdasarkan data-

data yang ada. Bapak T

telah sembuh dari

penyakit TBC, namun

sekarang masih

mengidap asma dan

akan sesak napas bila

udara dingin. Ibu M

masih mengalami nyeri

pada bagian payudara,

Page 22: Askep Keluarga

bekas pengangkatan

kanker payudara

stadium awal dan tidak

pernah ke pelayanan

kesehatan lagi. An.Ev

sering sekali

sakit/kambuh penyakit

typus nya.

2. Kemungkinan

masalah

dapat diubah

- Dengan

Mudah

- Hanya

sebagian

- Tidak dapat

2

1

0

2

2/2x 2= 2

Masalah mudah diubah

karena meski keluarga

belum mengenal

masalah namun bersikap

terbuka/kooperatif dan

mau diberikan

perawatan serta

mempunyai keinginan

untuk hidup sehat

3. Kemungkinan

masalah

dapat

dicegah

- Tinggi

- Cukup

3

2

1 3/3x1= 1

Masalah dapat dicegah

dengan kemungkinan

tinggi karena keluarga

bapak T cukup

kooperatif dan mau

diajak untuk berubah.

Page 23: Askep Keluarga

- Rendah 1

4. Menonjolnya

masalah

- Masalah berat

harus

ditangani

- Ada masalah

terapi tidak

perlu ditangani

- Masalah tidak

dirasakan

2

1

0

1

2/2x1=1

Masalah

ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan

pada keluarga Bapak T

harus ditangani segera

karena kejadian sakit

pada anggota keluarga

cukup sering dan terjadi

dengan diagnosa medis

yang sama

Skor 5

Prioritas Masalah

Page 24: Askep Keluarga

1. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

2. Hambatan Pemeliharaan Rumah