Asfiksia Asfiksia PADA BAYI BARU LAHIRPADA BAYI BARU LAHIR
Venny TramVenny Tram
09610500670961050067
Definisi
Asfiksia Neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga dapat menurunkan O2 dan mungkin meningkatkan C02 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut.
Asfikia Neonaiorum dapat dibagi dalam :a. "Vigorous baby'' skor apgar 7-10, dalam hal ini bayi dianggap
sehat dan tidak memerkikan istimewa. b. "Mild-moderate asphyxia" (asfiksia sedang) skor apgar 4-6 pada
pemeriksaan fisis akan terlihat frekuensi jantung lebih dari l00x/menit, tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, refick iritabilitas tidak ada
c. Asfiksia berat: skor apgar 0-3. Pada pemeriksaan fisis ditemukan' frekuensi jantung kurang dari l00x/menit, tonus otot buruk, sianosis berat dan kadang-kadang pucat, reflek iritabilitas tidak ada
EVALUASI NILAI APGARKU bayi dimulai 1 menit stlh lahir dgn menggunakan nilai APGAR.Penilaian ini bertujuan u/ mengetahui apakah bayi menderita asfiksia/tdk.Penilaian bayi dilakukan berdasakan :1. Usaha bernafas2. Frekuensi denyut jantung3. Warna kulit4. Tonus otot5. Reaksi Penghisapan
APGAR ringkasan dari :
A : Appearance : Rupa (warna kulit)P : Pulse Rate : Nadi/frekuensi jantungG : Grimace: Menyeringai (akibat reflek kateter dlm hidung)A : Activity : Keaktifan/tonus ototR : Respiration : Pernafasan
Setiap Penilaian diberi angka : 0, 1, 2
TABEL NILAI APGARSKORE 0 1 2 Nilai
A Pucat Bdn merah ekstremitas biru
Seluruh tbh kemeraha-merahan
P Tdk ada Di bawah 100 Diatas 100
G
A
R
Tdk ada
Lumpuh
Tdk
Sedikit gerakan mimik
Ekstremitas dlm fleksi sedikit
Lemah, tdk teratur
Menangis,batuk bersin
Gerakan aktif
Menangis kuat
JUMLAH
Dari hasil penilaian tsb dpt diketahui keadaan bayi dgn kriteria sbb :
Nilai APGAR 7 – 10 : Bayi normalNilai APGAR 4 – 6 : Asfiksia ringan – sedangNilai APGAR 0 – 3 : Asfiksia berat
Bila nilai APGAR dlm 2 mnt tdk mencapai nilai 7, maka hrs dilakukan tindakan resusitasi lebih lanjut..
USAHA BERNAFAS
Jika bayi mengalami kesulitan bernafas, jgn lakukan pemeriksaan sblm jln nafas dibersihkan & pemberian O2 hingga respirasi kembali normal.CARA MEMBERSIHKAN JLN NAFAS1. kepala bayi dimiringkan agar cairan
berkumpul di mulut & tdk di faring bag belakang
2. mulut dibersihkan terlebih dahulu agar cairan tdk terakspirasi & isapan pd
hidung akan menimbulkan pernafasan megap- megap.
3. Apabila mekonium kental & bayi mengalami depresi, hrs dilakukan penghisapan dr trakea dgn menggunakan pipa endotrakea.MENILAI USAHA BERNAFAS1. Bila bayi bernafas spontan & memadai,
menilai frekuensi denyut jantung2. Bila bayi mengalami apnea/sukar bernafas
lakukan rangsangan taktil dg menepuk- nepuk atau menyetil telapak kaki bayi/menggosok-gosok punggung bayi sambil beri O2 100% kecepatan 5ltr/mnt.
3. Apabila stlh bbrp detik tdk tjd reaksi atas rangsangan taktil mulai beri VTP.
FREKUENSI DENYUT JANTUNG
MENILAI FREKUENSI DENYUT JANTUNG BAYI– Denyut Jantung pd saat lahir berkisar ant
100-180x/mnt & sgr stabil mjd 100-120/140x/mnt.
– Penilaian frekuensi denyut jantung bayi dilakukan apabila pernafasan spontan normal teratur.
– Cara menghitung frekuensi denyut jantung yaitu dg menghitung jml denyut jantung dlm 6 det x 10 = frekuensi jantung permnt
Apabila frekuensi denyut jantung < 100/mnt, wlaupun bayi bernafas spontan indikator lakukan VTP.Apabila detak jantung tdk dpt dideteksi efinefrin hrs sgr diberikan & pd saat yg sama VTP & kompresi dada dimulai.
WARNA KULIT
Menilai warna kulit br dilakukan apabila bayi bernafas spontan & frekuensi denyut jantung > 100x/mnt.Apabila terdpt sianosis sentral, O2 tetap diberikan.Apabila tdp sianosis perifer,O2 tdk perlu diberikan.
TONUS OTOTPd saat lahir biasanya tonus otot lemas, ttp stlh 1 atau 2x tangisan tonus otot bayi akan bertambah sempurna.Sgr stlh lahir bayi cenderung u/ memfleksikan tbhnya u/ m’capai posisi senyamam mungkin.Tonus otot yg buruk pd by yg berusia bbrp mnt hrs dianggap sbg pertanda buruk anoksia, narkosis, kolaps vaskuler, sindrom jantung kiri konginental, hipoglikemia, sindrom down, hematoma subdural dr sumsum tulang belakang dll.
RESUSITASI
PENGERTIANAdl suatu tindakan yg dilakukan u/ mencegah tjdnya asfiksia & memperlancar pernafasan pd bayi scr spontan & teratur.
INDIKASI1. Apabila BBL mempunyai nilai APGAR 4-6
(APGAR mnt ke-1 bayi butuh perhatian khusus, APGAR mnt ke-5 indeks dr efektifitas resusitasi)
2. Menunjukkan depresi pernafasan sedang & butuh resusitasi.
PENATALAKSANAAN RESUSITASI
A. Langkah Awal (dilakukan dlm 30 dtk)
1. Jaga posisi bayi ttp hangat selimuti bayi
2. Atur posisi bayi kepala sedikit ekstensi
3. Isap lendir bayi hisap lendir dr mulut dulu baru hidung.
4. Keringkan & Rangsang bayi keringkan mulai muka,kepala & bagian tubuh lain dg sedikit tekanan. Lalu lakukan rangsangan taktil.
5. Atur kembali posisi kepala & selimuti bayi ganti kain yg basah dg yg kering selimuti kecuali muka & dada,kepala bayi sedikit ekstensi.
6. Penilaian bayi berdasarkan 3 gejala yg sangat penting : usaha bernafas,frekuensi denyut jantung & warna kulit.
Menilai Usaha Bernafas
Bila bernafas spontan & memadai lanjutkan menilai frekuensi denyut jantung.
Bila bayi Apnoe/sukar bernafas lakukan rangsangan taktil, beri O2 berkonsentrasi 100% kecepatan 5 liter/mnt bila stlh beberapa dtk tdk tjd reaksi atas ransangan taktil mulai pemberian VTP
Menilai Frekuensi Denyut Jantung Bayi
Bila frekuensi denyut jantung > dr 100x/mnt & bayi bernafas spontan teratur lanjutkan menilai warna kulit.
Bila frekuensi denyut jantung < dr 100x/mnt, wlaupun bayi bernafas spontan indikasi dilakukan VTP.
Apabila denyut jantung tdk dpt dideteksi epinefrin diberikan, saat yg sama VTP & kompresi dada dimulai.
Menilai Warna Kulit
Penilaian warna kulit baru dilakukan apabila bayi bernafas spontan & frekuensi denyut jantung bayi > dr 100x/mnt.
Apabila terdpt sianosis sentral O2 tetap diberikan
Apabila sianosis perifer O2 tdk perlu diberikan.
VENTILASI TEKANAN POSITIF
VTP dilakukan dg sungkup & balon resusitasi atau dg sungkup & tabung.
Kecepatan ventilasi 40 – 60x/mntTekanan ventilasi u/ nafas pertama 30 – 40
cmH2O, stlh nafas pertama butuh tekanan 15 – 20 cmH2O.
Suara nafas didengar dg stetoskop adanya suara nafas dikedua paru2x mrpk indikasi bhw bayi mendpt ventilasi dg benar.
Menilai frekuensi Denyut Jantung Bayi pd saat VTP Frekuensi denyut jantung dinilai stlh selesai
melakukan ventilasi 15 – 20 det pertama. Apabila frekuensi denyut jantung >100x/mnt
#. Bayi mulai bernafas spontan lakukan rangsangan taktil u/ merangsang frekuensi & dlmnya pernafasan VTP dihentikan & O2 arus bebas diberikan#. Klau wajah bayi tampak merah O2 kurangi
secara bertahap.#. Apabila pernafasan spontan & adekuat tdk tjd
VTP dilanjutkan
Apabila frekuensi denyut jantung bayi ant 60 – 100x/mnt
#. VTP dilanjutkan dgn memantau frekuensi denyut jantung bayi.
#. Apabila frekuensi denyut jantung bayi < 60x/mnt mulai kompresi dada.
Apabila frekuensi denyut jantung bayi < 60x/mnt VTP dilanjutkan – periksa ventilasi apakah adekuat & O2 yg diberikan benar 100% segera mulai kompresi dada.
PEMASANGAN KATETER OROGASTRIKVTP dg balon & sungkup lebih lama dr 2
mnt hrs dipasang kateter orogastrik & ttp terpasang slm ventilasi krn selama ventilasi udara dr orofaring dpt msk ke dlm esofagus & lambung
Alat yg dipakai ialah pipa orogatrik nomor 8F semprit 20ml.
KOMPRESI DADA
Kompresi dada dilakukan ⅓ bagian bawah tulang dada dibwh garis khayal yg menghubkan kedua putting susu bayi
Rasio kompresi dada & ventilasi dlm 1 mnt ialah 90 kompresi dasa & 30 ventilasi
(rasio 3 : 1) kompresi dada dilakukan 3x dlm 1½ dtk & ½ dtk u/ ventilasi 1x
MEMBERIKAN OBAT2XAN
Obat2xan diberikan bila Frekuensi jantung bayi ttp dibawah 60x/mnt wlaupun telah dilakukan ventilasi adekuat (dg O2 100%) & kompresi dada u/ paling sedikit 30 dtk atau Frekuensi Jantung Nol.
Dosis obat obat didasarkan pada BB bayiVena umbikalis ialah t4 yg dipilih u/
pemberian obatEpinefrin ialah obat pertama yg diberikan.
Dosis Epinefrin : 0,1 – 0,3 ml/kg u/ larutan berkadar 1 : 10.000 diberikan IV / memakai pipa endotrakeal.
Volume expanders digunakan u/ menanggulangi efek hipovelemia.dosis 10 ml/kg diberikan IV dg kecepatan pemberian wkt 5 – 10 mnt.
RESUSITASI KARDIOPULMONAR DIHENTIKAN APABILA SETELAH 30 MENIT TINDAKAN RESUSITASI DILAKUKAN TIDAK ADA RESPON DARI BAYI
PASCA RESUSITASI
Dilakukan pd keadaan :Resusitasi Berhasil : bayi bernafas normal
sesdh langkah awal/sesdh ventilasi,perlu pemantauan & dukungan.
Resusitasi Tdk/kurang berhasil : bayi perlu rujukan yaitu sesdh ventilasi 2mnt blm bernafas/bayi sdh bernafas ttp mengap-mengap/pd pemantauan kondisinya makin memburuk.
Resusitasi gagal : stlh 2mnt diventilasi bayi gagal bernafas.
Terima KasihTerima Kasih