1
ANALISIS MANAJEMEN STRATEGIK PADA
PT.PCCW LIMITED
Disusun oleh:
Nama : Melissa Sutanto
NIM : 01-2014-092
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
KAMPUS III – JAKARTA 2015
2
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………………………2
Bab 1 ……………...……………………………………………………………………………………………………3
1.1 PT.PCCW Limited ………………………………………………………………………………..3
1.2 VISI & MISI ………………………………………………………………………………………….4
1.3 Lokasi PT..PCCW Limited …………………………………………………………………….5
1.4 Board Member …………………………………………………………………………………..5
1.5 Produk ………………………………………………………………………………………………..6
Bab 2 ……………………………………………………………………………………………………………………7
2.1 5 Forces Model – Michael E.Porter …………………………………………………….7
2.2 Analisis SWOT …………………………………………………………………………………….10
2.3 4 Pilar Strategi …………………………………………………………………………………..12
Bab 3 …………………………………………………………………………………………………………………..14
3.1 5 Forces Model ………………………………………………………………………………….14
3.2 SWOT Analisis ……………………………………………………………………………………15
3.3 4 Pilar Strategi …………………………………………………………………………………..15
Bab 4 …………………………………………………………………………………………………………………..17
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………………..17
4.2 Saran …………………………………………………………………………………………………17
Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………………………….18
Daftar Gambar …………………………………………………………………………………………………….19
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PT.PCCW Limited
Perusahaan yang penulis bahas pada kesempatan kali ini adalah PT.PCCW Limited
(PT.Pacific Century Cyberworks Limited) perusahaan yang berbasis di Hong Kong ini bergerak
pada bidang telekomunikasi, media, IT solutions, property development, dan investment.
Perusahaan ini adalah sebagai salah satu pemegang interes terbesar HKT, produk
telekomunikasi servis provider terbaik di Hong Kong. HKT menemui kenyataan bahwa adanya
kebutuhan yang sangat besar dalam perkembangan bidang telekomunikasi saat ini.
PCCW sendiri juga secara aktif sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
multimedia dan entertainment group di Hong Kong. PCCW menawarkan berbagai media yang
inovativ dan servis berbasis platform android.
Pada saat ini PCCW sedang gencar memperluas projek media dengan menggaet pangsa
pasar masyarakat Indonesia, projek media yang dimaksudkan adalah berupa sebuah aplikasi
platform sebagai wadah untuk mengunduh berbagai aplikasi maupun game khususnya bagi
para pengguna android.
Adapun projek media PCCW ditujukan untuk menarik minat developer-developer local
Indonesia untuk menciptakan dan mempublikasikan karya-karya mereka ke dalam platform
yang diberi nama Aplikazone. PCCW juga bekerjasama dengan Indosat dalam projek peluncuran
platform ini, Indosat adalah salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang provider
terbesar di Indonesia. Khusus pengguna jaringan Indosat mereka secara eksklusif dapat
menggunakan platform i-Aplikazone yang berbeda dikarenakan adanya fiturnya tambahan
berbeda dari platform Aplikazone itu sendiri.
4
1.2 VISI & MISI
Visi
Menjadi leading corporate dalam perkembangan dibidang telekomunikasi.
Gambar 1.1 Visi PCCW Limited
Misi
Conect, Inform, Entertain, Serve as Caring Company.
Gambar 1.2 Misi PCCW Limited
Core Value
Customer Focused
Innovative
Premium Quality
Agility
Reliable
Value Creation
5
1.3 LOKASI PT.PCCW LIMITED
Main Office Building PCCW Hong Kong Main Office PCCW Indonesia
Gambar 1.3 Gambar 1.4
Alamat:
Main Office Building PCCW Hong Kong
979 King’s Road Quarry Bay, Hong Kong.
Main Office PCCW Indonesia
Kirana Boutique Office D1 No.3, Kelapa Gading
1.4 Board Member
Gambar 1.5 Board Member PCCW Limited
6
1.5 Produk
Gambar 1.6 Platform Aplikazone
Gambar 1.7 Platform i-Aplikazone
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 5 Forces Model - Michael E. Porter
Dalam merencanakan strategi manajemen kita perlu meggunakan pendekatan Model Lima
Kekuatan (Five Forces Model) yang dicetuskan oleh Michael E Porter dari Harvard Business
School (1979). Model Lima Kekuatan ini akan membatu kita dalam menilai dimana letak
kekuatan perusaan media kita dalam sebuah situasi bisnis.
Model Porter ini sebenarnya adalah alat strategi bisnis yang dapat membantu kita dalam
menilai intensitas persaingan dengan menilai kekuatan posisi kompetitif bisnis. Terdapat Lima
Kekuatan Kompetitif yaitu:
Ancaman dari produk-produk pengganti (Subtitute Products)
Ancaman dari pendatang baru (New Entrants)
Persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis yang sudah ada (Existing Players)
Kekuatan tawar dari pemasok (Bargaining Power of Suppliers)
Kekuatan tawar dari konsumen (Bargaining Power of Buyers)
Gambar 2.1 Model 5 Forces Michael E Porter
8
Penjelasan:
1. Ancaman dari produk-produk pengganti
Produk pengganti secara fungsional mempunyai manfaat yang serupa dengan produk
utama (asli), namun memiliki kualitas produk yang berbeda dengan produk aslinya.
Ancaman dari produk-produk pengganti yang dimaksud adalah seberapa mudah
pelanggan/pengguna dapat berpindah produk jika pengguna tidak puas atau kecewa
kurang merasakan manfaat dari produk kita.
Ancaman yang mempengaruhi:
- Ada banyak tersedia produk pengganti
- Konsumen dengan mudah dapat menemukan produk/jasa seperti yang kita
tawarkan
- Kualitas dari produk pesaing kita lebih baik
- Produk pengganti itu dikeluarkan oleh perusahaan yang meraih laba tinggi sehingga
dapat menurunkan harga sampai ke tingkat terendah
2. Ancaman dari pendatang baru
Pendatang baru yang dimaksud disini adalah perusahaan yang memasuki industri
dengan membawa kapasitas baru dan ingin memperoleh pangsa pasar yang baik dan
keuntungan. Masuknya pesaing baru ke pasar juga akan melemahkan kekuatan kita.
Namun ancaman dari pendatang baru ini tergantung pada hambatan untuk masuk
(Entry Barriers) atau keluar (Exit Barriers) dari industri yang bersangkutan. Hambatan
masuk itu seperti perizinan, hak paten, investasi yang mahal, teknologi yang canggih,
sulitnya mememperoleh sumberdaya manusia (SDM) yang handal, dan sebagainya.
Ancaman yang mempengaruhi:
- Persyaratan modal untuk memulai bisnis itu rendah
- Ekonomi skala (Economies of Scale) di industri tersebut sedikit
- Konsumen bisa dengan mudah berpindah ke produk pendatang baru tanpa perlu
mengeluarkan biaya yang besar (Switching Cost)
- Teknologi utama kita tidak sulit diperoleh atau tidak diproteksi dengan baik.
- Produk kita tidak terdiferensiasi
9
3. Persaingan Industri
Persaingan terjadi dimana setiap perusahaan pastinya akan selalu berusaha sekeras
mungkin untuk merebut pangsa pasar perusahaan lain. Konsumen merupakan obyek
persaingan dari perusahaan sejenis. Perusahaan yang dapat mengikat hati konsumen
akan dapat memenangkan persaingan. Untuk dapat memikat konsumen berbagai
carapun dilakukan.
Dalam konteks industri media, perusahaan media bersaing dalam dua pasar yang
berhubungan satu sama lain. Mereka menghadapi persaingan dalam menjual konten ke
konsumen juga bersaing untuk meraih pemasukan melalui pengiklan yang
membutuhkan akses sarana promosi untuk menjual produknya ke para pengguna
platform tersebut.
Ancaman yang mempengaruhi:
- Ada banyak pesaing yang kecil dan kekuatannya merata
- Konsumen menikmati biaya berpindah produk yang rendah
- Industri tersebut sedang tumbuh
- Hambatan keluar (Exit Barriers) itu tinggi dan para pesaing itu tetap bertahan di
dalam industri tersebut
4. Kekuatan tawar dari pemasok
Kekuatan tawar pihak pemasok berarti seberapa kuat posisi seorang penjual. Seberapa
besar pemasok anda memiliki control terhadap peningkatan harga pasokan.
Ancaman yang mempengaruhi:
- Para pemasok terkonsentrasi dan terorganisasi dengan baik
- Hanya sedikit pengganti yang tersedia terhadap pasokan
- Produk mereka adalah yang paling efektif atau unik
- Biaya untuk berpindah produk (Switching Cost) dari satu pemasok yang lain adalah
tinggi
- Anda bukanlah pelanggan penting bagi pemasok tersebut
10
5. Kekuatan tawar dari konsumen
Pembeli akan selalu berusaha mendapatkan produk dengan kualitas yang baik dan harga
murah. Sikap pembeli semacam ini berlaku universal dan memainkan peran yang cukup
menentukan bagi perusahaan. Jika harga suatu produk dinilai jauh lebih tinggi dari
kualitasnya maka konsumen tidak akan membeli produk tersebut.
Ancaman yang mempengaruhi:
- Jumlah pembeli sedikit, tetapi barang yang tersedia banyak
- Pembeli membeli dalam kuantitas yang besar
- Produk-produk tidak terdiferensiasi
- Biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak pembeli untuk beralih ke produk
kompetitor adalah rendah
2.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah instrumen yang digunakan untuk melakukan analisis strategis.
Menurut Drs. Robert Simbolon, MPA (1999), analisis SWOT merupakan suatu alat yang efektif
dalam membantu menstrukturkan masalah, terutama dengan melakukan analisis atas
lingkungan strategis, yang lazim disebut sebagai lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Dalam lingkungan internal dan eksternal ini pada dasarnya terdapat empat unsur yang selalu
dimiliki dan dihadapi, yaitu secara internal memiliki sejumlah kekuatan-kekuatan
(Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses), dan secara eksternal akan berhadapan
dengan berbagai peluang-peluang (Oppotunities) dan ancaman-ancaman (Threats).
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis SWOT adalah memahami seluruh
informasi dalam suatu kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi
dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan utuk memecahkan masalah (Freddy
Rangkuti,2001:14). SWOT merupakan singkatan dari strengths (kekuatan), weakness
(kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman).
11
Pengertian-pengertian kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam analsis
SWOTadalah sebagai berikut :
1. Kekuatan (strengths). Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain
relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan (Amin W.T,
1994:75).
2. Kelemahan (weaknesses). Kelemahan adalah keterbatasan/kekurangan dalam sumber
daya alam, keterampilan dankemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif
suatu perusahaan (Amin W.T, 1994:75).
3. Peluang (opportunities). Peluang adalah situasi/kecenderungan utama yang
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan (Amin W.T, 1994:74)
4. Ancaman (threats). Ancaman adalah situasi/kecenderungan utama yang tidak
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan (Amin W.T, 1994:74)
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Proses pengambilan
keputusan harus menganalsis faktor-faktor strategis dalam kondisi saat ini. Hal ini disebut
dengan analisis situasi, model yang paling popular disebut analisis SWOT. Petunjuk umum yang
sering diberikan untuk perumusan adalah :
Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan (O dan S). Analisis ini diharapkan
membuahkan rencana jangka panjang.
Atasi atau kurangi ancaman dan kelemahan (T dan W). Analisa ini lebih condong
menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan (short-term
improvement plan).
12
2.3 4 Pilar Strategi
Pencapaian keunggulan kompetitif suatu perusahaan menjadi suatu hal yang penting
pada persaingan antar perusahaan saat ini. Terdapat sejumlah teori mengenai pencapaian
keunggulan kompetitif, seperti konsentrasi perusahaan pada mutu produk, pengembangan
marketing secara komprehensif dan pengelolaan rantai pasok.
Faktor dasar pembentuk keunggulan kompetitif perusahaan terletak pada generic building
block, yaitu (Hill & Jones, 1995):
1. Efisiensi
Efisiensi dalam suatu perusahaan dapat menentukan apakah perusahaan itu
mempunyai daya saing yang tinggi. Kenaikan pendapatan sangat terkait dengan
efisiensi perusahaan. Dalam perolehan laba bersih, perusahaan harus mengurangi
marjin kontribusi dengan biaya operasional (Wild, Subramanyam, & Halsey, 2003). Jadi,
untuk memperoleh suatu pendapatan yang maksimal, harus terjadi efisiensi pada biaya
produksi.
2. Kualitas produk
Kualitas produk adalah barang (atau jasa) yang reliabel dan bahkan melebihi dari apa
yang diharapkan oleh konsumen. Dampak langsung dari produk yang kualitasnya tinggi
terhadap keunggulan kompetitif adalah meningkatnya reputasi terhadap merek produk
tersebut sehingga perusahaan dapat menetapkan harga yang lebih tinggi dibandingkan
pesaingnya dan mendapatkanharga premium atas produk yang dihasilkan.
3. Inovasi perusahaan
Inovasi dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang baru, mencakup cara
perusahaan menjalankan usahanya maupun produk yang dihasilkan. Inovasi dapat
meliputi perbaikan kegunaan produk, perbaikan proses produksi, system manejemen,
struktur organisasi dan strategi yang dikembangkan oleh perusahaan.
13
4. Respon terhadap konsumen
Untuk dapat meningkatkan respons yang baik terhadap konsumen, perusahaan harus secara
tepat mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan demikian perusahaan harus
melakukan segala hal untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen serta
berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut.
14
BAB III
ANALISA STRATEGI MANAJEMEN
3.1 5 Forces Model
Pada PT. PCCW Limited diadakan penelitian untuk menganalisa pengaruh 5 forces yang
terjadi, dan berikut adalah hasilnya:
Ancaman dari produk-produk pengganti (Subtitute Products)
- Adanya platform Apps store lainnya yang juga melokalisasi bagi pasar masyarakat
Indonesia.
- Ada platform Apps store yang memiliki fungsi serupa.
- Adanya platform Apps store yang hadir dengan tampilan trendy dan menarik.
Ancaman dari pendatang baru (New Entrants)
- Adanya para pemodal baru yang sanggup memenuhi persyaratan modal dan entry
barriers karena tingkat keuntungan yang dapat diperoleh tinggi.
- Pemodal memikirkan perkembangan teknologi dalam bidang telekomunikasi
menjanjikan untuk jangka panjang.
Persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis yang sudah ada (Existing Players)
- Adanya pemain lama yaitu Google Playstore.
- Perkembangan jaringan internet dan teknologi smartphone yang semakin membaik
membuat banyaknya permintaan pasar dan perkembangan di industri media
telekomunikasi.
Kekuatan tawar dari pemasok (Bargaining Power of Suppliers)
- Dengan mengincar banyaknya pengembang lokal untuk mempublish karya mereka
maka kekuatan tawar dari pemasok rendah.
- Adanya pengembang lokal yang secara sukarela/gratis untuk mempromosikan dan
mempublish karyanya agar dikenal pengguna.
15
Kekuatan tawar dari konsumen (Bargaining Power of Buyers)
- Dengan banyaknya platform yang menawarkan aplikasi gratis berbasis in app
purchase switching cost rendah sehingga kekuatan tawar dari konsumen cukup
tinggi.
3.2 SWOT Analisis
3.3 4 Pilar Strategi
-Efisiensi
Dengan mengembangkan terus platform Aplikazone & i-Aplikazone menggunakan tenaga kerja
sumber daya manusia yang handal dan berpengalaman pada bidangnya. Sehingga
menghasilkan perkembangan produk yang efisien dan menjanjikan.
STRENGTHS
-PCCW Limited di Hong Kong adalah perusahaan terbesar
dalam bidang telekomunikasi
-Penggunaan platform Aplikazone sangat mudah
-Mempunyai data base 10.000 lebih aplikasi
-Semua aplikasi dalam Aplikazone gratis
-Melokalisasi platform kedalam Bahasa Indonesia
-Pengembang lokal dapat memasarkan dan mempublish
karya secara mudah dan gratis THREATS
-Adanya pesaing besar yaitu Google Playstore dan Mobogenie
-Mobogenie menarik pangsa pasar masyarakat dengan sering
mengadakan kuis berhadiah
OPPORTUNITIES
-Teknologi telekomunikasi sedang berkembang pesat
-Masih banyak pengguna smartphone di Indonesia yang
menggunakan setting Bahasa Indonesia
WEAKNESS
-Platform Aplikazone masih belum terlalu di kenal masyarakat
-Kurangnya promosi
-Server platform jauh di Hong Kong sehingga kurang stabil
16
-Inovasi
Sesuai dengan kalimat diatas seiring berjalan efisiensi perusahaan tentunya akan melakukan
pengembangan produk baru yang diharapkan dapat menciptakan inovasi-inovasi platform atau
bahkan melahirkan aplikasi maupun game baru yang akan dilempar masyarakat lokal.
-Kualitas
Kualitas produk yang dihasilkan memenuhi kebutuhan telekomunikasi masyarakat lokal
Indonesia dan memberikan manfaat sehingga kualitas produk diakui sebagai platform yang baik
dan bermanfaat.
-Respon terhadap pelanggan
Untuk meraih pasar lokal yaitu masyarakat Indonesia Aplikazone dan i-Aplikazone mempunya
keunggulan yaitu menyiapkan Team Developer Relation yang akan membantu pelanggan/
pengguna platform dan juga memberi kemudahan kepada developer-developer lokal dalam
mempublish aplikasi-aplikasi kreasi mereka dengan pelayanan respon yang cepat demi
memenuhi kepuasan pelanggan dan para pengembang.
17
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan PT.PCCW Limited maka dapat disimpulkan bahwa
persaingan perusahaan dalam bidang ini cukup kuat dan dikarenakan terusnya perkembangan
teknologi dalam bidang telekomunikasi akan terus bertambah maka demi menanggulangi
keadaan ini perusahaan haruslah siap untuk menghadapi kompetisi pada pasar yang ada.
Perusahaan harus bisa selalu berinovasi dan memberikan manfaat yang setinggi-
tingginya bagi para pengguna platform dan menjaga baik relasi dengan para pengembang lokal.
Dengan menjaga relasi baik dan menjaga kepuasan pengguna maka loyalitas akan tercipta dan
akan menghambat perusahaan lain untuk menembus pasar yang ada.
4.2 SARAN
Dengan adanya pembahasan diatas maka saya ingin memberikan masukan saran bagi
PT.PCCW Limited seperti berikut adanya:
- Agar tidak kalah bersaing dengan platform store lainnya maka saya menyarankan
agar platform Aplikazone & i-Aplikazone untuk di iklankan besar-besaran ketika
launching versi baru.
- Juga untuk lebih gencar menggaet pengembang lokal.
- Menyeleksi aplikasi-aplikasi dengan kualitas baik dari pengembang lokal.
18
Daftar Pustaka
PCCW Enterprises Limited, 2015, Company Profile PCCW Limited, http://www.pccw.com/
Arismunandar, Satrio, 2013, Strategi dalam industri media,
http://satrioarismunandar6.blogspot.com/2013/11/strategi-dalam-industri-
media-contoh.html
Samin, Febrianto, 2014, Teori analisis SWOT,
http://bujurplanologi.blogspot.com/2014/01/teori-analisis-swot.html
Erlangga, Muhammad, 2009, Analisis pemasaran,
http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/130570-T+27231-Analisis+penerapan-
Tinjauan+literatur.pdf
19
Daftar Gambar
1.1 Visi PCCW Limited ……………………………………………………………………………………………………2
1.2 Misi PCCW Limited ………………………………………………………………………………………………….2
1.3 Main Office Building PCCW Hong Kong …………………………………………………………………..3
1.4 Main Office PCCW Indonesia …………………………………………………………………………………..3
1.5 Board Member PCCW Limited ………………………………………………………………………………..3
1.6 Platform Aplikazone ………………………………………………………………………………………………..4
1.7 Platform i-Aplikazone ………………………………………………………………………………………………4
2.1 Model 5 Forces Michael E. Porter …………………………………………………………………………..5