7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
1/31
BAB II
PEMBAHASAN
A.ASFIKSIA NEONATORUM
Afiksia neonatorum ialah keadaan di mana bayi tidak dapat segera bernafas secara
spontan dan teratur setelah lahir.Hal ini di sebabkan oleh hipoksia janin dalam uterus dan
hipoksia ini berhubungan dengan faktor-faktor yang timbul dalam kehamilan,persalinan
atau segera setelah bayi lahir.
Akibat-akibat asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi tidak dilakukan secara sempurna.Tindakan ini dikerjakan pada bayi bertujuan mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan membatasi gejala-gejala lanjut yang mungkin timbul.Untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan,beberapa faktor perlu dipertimbangkan dalam
menghadapi bayi dengan asfiksia.Faktor-faktor tersebut ialah: ! etiologi dan faktor
predisposisi" #! gangguan homeostatis" $! diagnosis asfiksia bayi" dan %! resusitasi.
.&tiologi dan faktor predisposisi
Hipoksia janin yang menyebabkan asfiksia neonatorum terjadi karena gangguan
pertukaran gas serta transpor oksigen dari ibu ke janin sehingga terdapat gangguan dalam
persediaan oksigen dan dalam menghingkan karbondioksida.'angguan ini dapat
berlangsung secara menahun akibat kondisi pada ibu selama kehamilan.
'angguan menahun dalam kehamilan dapat berupa gi(i ibu yang buruk,penyakit
menahun seperti anemia,hipertensi,jantung dan lain-lain.)ada keadaan terakhir ini
pengaruh terhadap janin disebabkan oleh gangguan oksigenisasi serta kekurangan
pemberian (at-(at makanan berhubungan dengan gangguan fungsi plasenta.Hal ini dapat
dicegah dengan melakukan pemeriksaan antenatal yang sempurna.
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
2/31
Faktor-faktor yang timbul dalam persalinaan bersifat lebih mendadak dan hampir
selalu mengakibatkan anoksia atau hipoksia janin dan berakhir dengan asfiksia
bayi.Faktor-faktor yang mendadak ini terdiri atas:
a.Faktor-faktor dari pihak janin,seperti:
*! gangguan aliran darah dalam tali pusat karena tekanan tali pusat"
*#! depresi pernafasan karena obat-obat anesthesia+analgetika yang diberikan kepada
ibu,pendarahan intracranial,dan kelainan baaan.
b.Faktor-faktor dari pihak ibu,seperti:
*! gangguan his,misalnya hipertoni dan tetani"
*#! hipotensi mendadak pada ibu karena pendarahan,misalnya pada plasenta preia"
*$! hipertensi pada eklampsia"
*%! gangguan mendadak pada plasenta seperti solusio plasenta.
#
#.'angguan homeostatis
)ada tingkat permulaan gangguan pertukaran gas transpor oksigen mungkin
hanya mennimbulkan asidosis respiratorik.ila gangguan berlanjut,dalam tubuh terjadi
metabolismus anerobik.
)roses ini berupa glikolisis glikogen tubuh,sehingga sumber-sumber glikogen
tubuh terutama dalam jantung dan hati berkurang.Asam-asam organik yang dihasilkan
akibat metabolismus ini akan menyebabkan terjadinya asidosis metabolik.
)ada tingkat lebih lanjut terjadi gangguan kardioaskular yang disebabkan oleh:
*! kerja jantung yang terganggu akibat dipakainya simpanan glikogen dalam jaringan
jantung"
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
3/31
*#! asidosis metabolik yang mengganggu fungsi sel-sel jantung" dan
*$! gangguan peredaran darah ke paru-paru karena tetap tingginya pulmonary ascular
resistance.
/iagnosis
Afiksia yang terjadi pada bayi biasanya merupakan kelanjutan dari hipoksia
janin./iagnosis hipoksia dapat dibuat dalam persalinan dengan ditemukannya tanda-
tanda gaat janiin.Tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu:
a./enyut jantung janin
Frekuensi normal ialah antara #0 dan 10 denyutan semenit"selama his frekuensi
ini bisa turun,tetapi di luar his kembali lagi kepada keadaan semula./i beberapa klinik
elektrokardiograf janin digunakan untuk mengaasi keadaan denyut jantung dalam
peersalinan.
b. 2ekonium dalam air ketuban
2ekonium pada presentasi sungsang tidak ada artinya,akan tetapi pada presentasi
kepala mungkin menunjukkan gangguan oksigenisasi dan harus menimbulkan
keaspadaan.Adanya mekonium dalam air ketuban pada pesentasi kepala dapat
merupakan indikasi untuk mengakhiri persalinan bila hal itu dapat dilakukan dengan
mudah.
c.)emeriksaan pH darah janin
/engan menggunakan amnioskop yang di masukkan leat seriks dibuat sayatan
kecil pada kulit kepala janin, dan diamil contoh darah janin./arah ini diperiksa pH-
nya.Adanya asidosis menyebabkan turunya pH.Apabila pH itu turun sampai di baah
3,# hal itu diangap sebagai tanda bahaya oleh beberapa penulis.4ika terdapat
seafiksia,tingkatnya perlu dikenal untuk dapat melakukan resusitasi yang sempurna.Hal
ini diperlukan cara penilaian Apgar.5ilai Apgar berhubungan erat dengan beratnya afiksia
dan biasanya dinilai satu menit dan lima menit setelah bayi lahir.
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
4/31
$
$.6esusitasi bayi
)rinsip dasar yang perlu diingat untuk mendapatkan hasil yang sempurna dalam
resusitasi ialah: *! mencitapkan lingkungan yang baik bagi bayi d n mengusahakan tetap
bebasnya jalan nafas" *#! memberikan bantuan pernafasan secara aktif kepada bayi
dengan usaha pernafasan buatan" *$! memperbaiki asidosis yang terjadi" *%! menjaga agar
peredaran darah tetap baik.
Tindakan-tindakan yang dilakukan pada bayi dapat dibagi dalam # golongan.
a.Tindakan umum
Tindakan ini dikerjakan pada setiap bayi tanpa memandang nilai Apgar.7egera
setelah bayi lahir,diiusahakan agar bayi mendapat pemanasan yang baik.Harus dicegah dn
dikurangi kehilangan panas dari tubuhnya.)enggunaan sinar lampu untuk pemanasan luar
dan untuk mengeringkan tubuh bayi mengurangi eaporasi.
ayi diletakkan dengan kepala lebih rendah dan penghisapan saluran pernafasan
bagian atas segera dilakukan.Hal ini harus dikerjakan dengan hati-hati untuk
menghindarkan timbulnya kerusakan-kerusakan mukosa jalan nafa,spasmus laring,atau
kolaps paaru-paru.ila bayi belum memperlihatkan usaha bernafas,rangsangan
terhadapnya harus segera dikerjakan.Hal ini dapat berupa rangsangan nyeri dengan cara
memukul kedua telapak kaki,menekan tendon Achilles,atau pada bayi tertentu diberi
suntikan itamin 8.
b.Tindakan khusus
Tindakan ini dikerjakan setelah tindakan umum dikerjakan tanpa hasil.)rosedur
yang dilakukan disesuaikan dengan beratnya asfiksia yang timbul pada bayi,yang
dinyatakan oleh tinggi renndahnya nilai Apgar.
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
5/31
*!.Afiksia berat *nilai Apgar 0-$!
9angkah utama yang dilakukan ialah memperbaiki entilasi paru-paru dengan
memberikan oksigen secara tekanan langsung dan berulang-ulang.ara yang terbaik ialah
melakukan intubasi endotrakeal dan setelah kateter dimasukkan ke dalam trakea,oksigen
diberikan dengan tekanan tidak lebih dari $0 ml air.Tekanan positif dikejakan dengan
meniupkan udara yang telah diperkaya dengan oksigen melalui kateter tadi.Untuk
mencapai tekanan $0 ml air peniupan dapat dilakukan dengan kekuatan kurang lebih 1/3-
+# dari tiupan maksimal yang dapat dikerjakan.
8eadaan afiksia berat ini hampir selalu disertai asidosis yang membutuhkan
perbaikan segera karena itu,bikarbonas natrikus 3,;< harus segera diberikan dengan
dosis # = % ml+kg berat badan.di samping itu glukosa %0< diberikan pula dengan dosis -
# ml+kg berat badan. >bat-obat ini harus diberikan secara berhati-hati dan perlahan-lahan.
Untuk menghindarkan efek samping obat, pemberian harus diencerkan dengan air steril
atau kedua obat diberikan bersama-sama dalam satu semprit melalui penbuluh darah
umbilikus.
%
*#!.Asfiksia ringan sedang*nilai Apgar %-1!
/i sini dicoba melakukan rangsangan untuk menimbulkan refleks
pernafaasan.Hal ini dapat dikerjakan selama $0-10 detik setelah penilaian menurut Apgar
menit. ila dalam aktu tersebut pernapasan tidak timbul, pernapasan buatan harus
segara dimulai. )ernapasan aktif yang sederhana dapat dilakukan secara pernapasan
kodok *frog breathing!. ara ini dikerjakan dengan pipa ke dalam hidung, dan oksigen
dialirkan dengan kecepatan -# liter dalam satu menit. Agar saluran napas bebas, bayi
diletakkan dengan kepala dalam dorsofleksi.
7ecara teratur dilakukan gerakan membuka dan menutup lubang hidung dan
mulut dengan disertai menggerakkan dagu ke atas dan ke baah dalam frekuensi #0 kali
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
6/31
semenit. Tindakan ini dilakukan dengan memperhatikan gerakan dinding toraks dan
abdomen. ila bayi mulai memperhatikan gerakan pernapasan, usahakanlah supaya
gerakan tersebut diikuti. )ernapasan ini dihentikan bila setelah -# menit tidak juga
dicapai hasil yang diharapkan, dan segera dilakukan pernapasan buatan dengan tekanan
positif secara tidak langsung. )ernapasan ini dapat dilakukan dahulu dengan pernapasan
dari mulut ke mulut.
7ebelum tindakan dilakukan, ke dalam mulut bayi dimasukkan pharyngeal airay
yang berfungsi merdorong pangkal lidah ke depan, agar jalan napas berada dalam
keadaan sebebas-bebasnya, pada pernapasan dari mulut ke mulut, mulut penolong diisi
terlebih dahulu dengan oksigen sebelum peniupan. )eniupan dilakukan secara teratur
dengan frekuensi #0-$0 kali semenit dan diperhatikan gerakan perapasan yang mungkin
timbul. Tindakan dinyatakan tidak berhasil bila setelah dilakukan beberapa saat, terjadi
penurunan fekuensi jantung atau pemburukan tonus otot.
c.Tindakan lain-lain dalam rusesitasi
)ersiapan cairan lambung hanya dilakukan pada bayi-bayi tertentu untuk
menghindarkan kemungkinan timbulnya regurgitas dan aspirasi,terutama pada bayi yang
sebelumnya menderita gaat janin,yang dilahirkan dari ibu yang mendapat obat-obat
analgesia+anesthesia dalam persalinannya,pada bayi prematur.
Tentang penggunaan obat-obat analeptic seperti 9obelin,8oramid,?andid, dan
lain-lain deasa ini tidak diberikan lagi dan afiksia berat bahkan merupakan
kontraindikasi untuk penggunanya.5alorphin merupakan obat satu-satunya yang dapat
diberikan pada bayi apabila afiksia yang terjadi disebabkan oleh penekanan pernafasan
akibat 2orfin atau )athidin dan obat-obat berasal dari golongan itu yang diberikan pada
ibu selama persalinan.
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
7/31
;
B.PERLUKAAN KELAHIRAN
)erlukaan kelahiran kadang-kadang tidak dapat dihindarkan dan lebih sering
ditemukan pada persalinan yang terganggu oleh sebab tertentu.)enanganan persalinan
secara sempurna dapat mengurangi peristia itu.)erlukaan pada bayi mungkin hanya
berupa kelainan yang ringan yang bersifat sementara,tetapi kadang juga dapat
menimbulkan gejala-gejala lanjut yang menyebabkan cacat atau kematian.
)erlukaan 4aringan 9unak
a.)erlukaan kulit
8elainan ini mungkin timbul pada persalinan yang menggunakan alat-alat seperti
ekstraktor akum.@nfeksi sekunder merupakan bahaya yang dapat timbul pada kejadian
ini,karena itu kebersihan dan pengeringan kulit yang terluka perlu diperhatikan.7erta
pemberian obat antiseptic lokal.
b.&ritema,petekiae, dan ekimosis
8elainan ini ditemukan di baah kulit bagian tubuh yang mengalami tekanan
pada aktu bayi dilahirkan.ang menyebabkan kelainan ini ialah presentasi muka dan
persalinan yang diselesaikan dengan ekstraksi cunam,ekstraksi akum.)engobatan yang
dilakukan secara khusus dan biasanya menghilang dalam minggu pertama.
c.8aput suksedaneum
8elainan ini ditemukan biasanya pada presentasi kepala,sesuai dengan posisi
bagian yang bersangkutan.)ada bagian tersebut terjadi edema sebagai akibat pengeluaran
serum dari pembuluh darah.8aput suksedaneum tidak memerlukan pengobatan khusus
dan biasanya menghilang setelah # = ; hari.
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
8/31
d.7efalhematoma
8elainan ini disebabkan oleh pendarahan subperiostal tulang tengkorak dan
terbatas tegas pada tulang yang bersangkutan,tidak melampaui sutura-sutura
sekitarnya.Tulang tengkorak yang sering terkena ialah tulang temporalis dan parietal.
'ejala lanjut yang mungkin terjadi ialah anemia dan hiperbilirubinemia.8adang-
kadang sefalhematoma disertai pula dengan fraktur tulang tengkorak di baahnya atau
peredaran intracranial.8elainan inindapat menghilang dengan sendirinya setelah # = #
minggu.
1
e.)endarahan subponeurotik
)endarahan disini terjadi di baah aponeurosis akibat pecahnya ena-ena yang
menghubungkan jaringan di luar dengan sinus-sinus di dalam tengkorak.)endarahan
dapat terjadi pada persalinan yang diakhiri dengan alat,pada perabaan sering ditemukan
fluktuasi dan terdapat pula edema.8elainan ini dapat menimbulkan syok,anemia,atau
hiperbilirubinemia dan pemberian itamin 8 dianjurkan pada pendarahan ringan.
f.Trauma muskulus sternokleidomastoideus
/alam minggu pertama setelah bayi lahir ditemukan suatu tumor pada muskulus
sternokleidomastoideus dengan diameter = # cm,berbatas tegas dan sukar digerakkan di
dasarnya.Tumor ini umumnya dianggap sebagai suatu hematoma akibat perlukaan karena
usaha untuk melahirkan kepala bayi pada persalinan sungsang.
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
9/31
8epala serta leher bayi cenderung miring ke arah otot yang sakit dan jika keadaan
dibiarkan otot sembuh,tetapi dalam keadaan lebih pendek dari normal.7ebelum hal itu
terjadi,perlu dilakukan fisioterapi dan jika keadaan sudah menetap,diperlukan tindakan
operasi.
g.5ekrosis kulit serta jaringan lemak subkutan
8elainan ini dapat ditemukan pada persalinan yang lama atau yang diselesaikan
dengan alat yang menyebabkan tekanan yang lama pada bagian tertentu kepala bayi.8ulit
bersama lemak subkutan menjadi nekrotik dengan batas yang tidak tegas dan biasanya
diperlukan aktu 1 = B minggu untuk penyembuhan.
h.)erdarahan subkonjungtia
8eadaan ini sering ditemukan pada bayi,baik pada persalinan biasa maupun pada
yang sulit./arah yang tampak di baah konjungtia biasanya diabsorpsi lagi setelah =
# minggu tanpa diperlukanpengobatan apa-apa.
)erlukaan 7usunan 7araf
a.)aralisis pleksus brakialis
8elainan ini dibagi atas :
*! )aralisis /uchenne-&rb,yaitu kelumpuhan bagian-bagian tubuh yang disarafi oleh
cabang-cabang ; dan 1 dari pleksus brakialis.
*#! )aralisis klumpke, yaitu kelumpuhan bagian-bagian tubuh yang disarafi oleh
cabang B = Tahun dari pleksus brakialis.
3
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
10/31
8elainan-kelainan ini timbul akibat tarikan yang kuat di daerah leher pada saat
lahirnya bayi,sehingga terjadi kerusakan pada pleksus brakialis.Hal ini ditemukan pada
persalinan letak sungsang apabila dilakukan traksi yang kuat dalam usaha melahirkan
kepala bayi.)ada persalinan presentasi kepala,kelainan dapat terjadi pada janin bahu
lebar./isini kadang-kadang dilakukan tarikan pada kepala agak kuat ke balakang untuk
melahirkan bahu depan.
)ada paralisis /uchenne-&rb ditemukan kelemahan lengan untuk
fleksi,abduksi,serta memutar ke luar,disertai hilangnya refleks biseps dan moro.9engan
berada
dalam posisi abduksi dan putaran ke dalam dengan lengan baah dalam pronasi dan
telapak tangan melihat ke belakang.
)aralisis klumpke jarang sekali terjadi./isini terdapat kelemahan otot-otot fleksor
pergelangan,sehingga bayi kehilangan refleks mengepal.
b.)aralisis nerus fasialis
8elainan ini terjadi akibat tekanan perifer pada nerus fasialis pada kelahiran. Hal
ini sering tampak pada bayi yang lahir dengan ekstraksi cunam.'ejala-gejala yang
terdapat ialah separuh muka dapat digerakkan dan separuh yang lain tidak"kelainan
biasanya sembuh dalam beberapa hari tanpa tindakan-tindakan khusus.
c.)aralisis nerus frenikus
'angguan saraf ini biasanya terjadi di sebelah kanan dan menyebabkan terjadinya
paralisis diafragrna pada pleksus brakialis, tempat asalnya saraf yang terganggu.)aralisis
nerus frenikus ini biasanya menyertai paralisis /uchenne-&rb dan diafragma yang
terkena biasanya diafragma kanan.)ada paralisis berat bayi dapat memperlihatkan
sindroma gangguan pernafasan dengan dispnea dan sianosis.
d.8erusakan medulla spinalis
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
11/31
'angguan pada medulla spinalis dapat ditemukan pada bayi dalam letak
sungsang,presentasi muka atau presentasi dahi.8elainan terjadi akibat rengangan
longitudinal tulang belakang karena tarikan,hiperfleksi pada kelahiran.Tindakan ini
mungkin menimbulkan fraktur atau dislokasi tulang ertebra,perdarahan atau edema pada
medulla spinalis.
'ejala yang ditemukan tergantung dari bagian medulla spinalis yang terkena dan
dapat memperlihatkan sindroma gangguan pernafasan,paralisis kedua tungkai,retensio
urine,dll.
B
e.)aralisis pita suara
8elainan ini mungkin timbul pada setiap kelahiran dengan traksi kuat di daerah
leher.Trauma tersebut dapat mengenai cabang ke laring dari nerus agus,sehingga
terjadi gangguan suara*afonia!,stridor pada inspirasi.8elainan ini dapat hilang dengan
sendirinya setelah % = 1 minggu .
)endarahan @ntrakranial
8elainan ini dapat disebabkan oleh # macam peristia,yaitu ! hipoksia" dan #!
tekanan mekanik.Calaupun kedua peristia ini saling mempengaruhi,tetapi kadang-
kadang lokalisasi perdarahan yang ditimbulkannya berbeda-beda.atas dasar lokalisasi,
perdarahan lntrakranial dapat dibagi dalam $ golongan.
a.)erdarahan subdural
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
12/31
8elainan terjadi akibat tekanan mekanik pada tengkorak yang dapat menimbulkan
robekan falks serebri atau tentorium serebelli,sehingga terjadi perdarahan. Hal ini
misalnya ditemukan pada persalinan dengan disproporsi sefalopelik dengan janin
dipaksakan untuk lahir per agina.Fungsi subdural menunjukan adanya sel-sel darah
merah dan peninggian kadar protein.
)engeluaran cairan dari rongga subdural secara teratur kadang-kadang dapat
menolong bayi,tetapi gejala-gejala lanjut masih sering ditemukan pada penderita.
b.)erdarahan subependimal dan perdarahan intraentrikuler
8ejadian ini lebih sering disebabkan olh hipoksia dan biasanya terdapat pada
bayi-bayi prematur.
c.)erdarahan subaraknoidal
)erdarahan ini juga ditemukan pada bayi-bayi prematur dan mempunyai
hubungan erat dengan anoksia atau hipoksia pada saat lahir.
ayi dengan perdarahan intrakranial menunjukkan gejala asfiksia yang sukar
diatasi.@a setengah sadar,merintih,pucat,sesak nafas,muntah dan kejang.
)atah Tulang
a.Fraktur klaikula
Fraktur ini mungkin terjadi apabila terdapat kesulitan mengeluarkan bahu pada
persalinan.Hal ini timbul pada kelahiran presentasi kepala dengan anak besar atau
sungsang dengan lengan membumbung ke atas./iagnosis dibuat dengan palpasi dan jika
perlu,dengan foto roentgen.)enyembuhan sempurna terjadi setelah 3 = 0 hari dengan
imobilisasi dalam posisi abduksi 10 derajat dan fleksi D0 derajat dari siku yang terkena.
D
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
13/31
b.Fraktur humeri
8elainan ini terjadi pada kesalahan teknik dalam melahirkan lengan pada
presentasi kepala atau pada sungsang dengan lengan membubung ke atas.)ada keadaan
ini biasanya sisi yang terkena tidak dapat digerakkan dan refleks 2oro sisi tersebut
menghilang.)rognosis penderita sangat baik dengan dilakukannya imobilisasi lengan
selama # = % minggu.
c.Fraktur femoris
8elainan ini jarang terjadi dan bila ditemukan,biasanya disebabkan oleh
kesalahan teknik dalam pertolongan pada presentasi sungsang.'ejala yang tampak pada
penderita ialah pembengkakan pada paha disertai rasa nyeri bila dilakukan gerakan pasif
pada tungkai./iagnosis paru dibuat dengan palpasi dan jika perlu,dengan foto
roentgen.)enyembuhan sempurna dapat terjadi setelah $ = % minggu pengobatan.
d.Fraktur tengkorak
Fraktur tengkorak dapat berupa fraktur linier atau depressed.8elainan ini dapat
ditemukan apabila terjadi tekanan tulang tengkorak janin pada promontorium ibu pada
persalinan dengan disproporsi sefalo-pelik.Apabila tidak ditemukan komplikasi-
komplikasi lain,penyembuhan dapat sempurna tanpa pengobatan khusus.
e.Fraktur dan dislokasi tulang belakang
8elainan ini jarang ditemukan dan biasanya terjadi jika diadakan traksi kuat untuk
melahirkan kepada janin pada presentasi sungsang atau untuk melahirkan bahu pada
presentasi kepala.
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
14/31
C.PENYAKIT-PENYAKIT DALAM MASA NEONATAL
A.@nfeksi pada 5eonatus
. )atogenesis
@nfeksi pada neonatus dapat melalui beberapa cara.lanc*D1!membaginya
dalam $ golongan,yaitu infeksi antenatal,infeksi intranatal, dan infeksi postnatal.
a.@nfeksi antenatal
8uman mencapai janin melalui peredaran darah ibu ke plasenta./isini kuman itu
meleati batas plasenta dan mengadakan interillositis.7elanjutnya,infeksi melalui ena
umbilikalis masuk ke janin.8uman yang dapaat memasuki janin melalui jalan ini ialah:
E.?irus: rubella, poliomyelitis, koksakie, ariola, aksinia, sitomegaloirus
E.7pirokaeta: sifilis
E.akteria:jarang sekali dapat meleati plasenta,kecuali &scherichia coli dan 9isteria
monocytogenes.
0
Tuberkulosis congenital dapat terjadi melalui infeksi plasenta"sarang pada
plasenta pecah ke likuor amnii dan janin mendapat tuberculosis melalui cairan itu.
b.@nfeksi intranatal
@nfeksi melalui cara ini lebih sering terjadi dari pada cara yang lain.8uman dari
agina naik dan masuk ke dalam rongga amnion setelah ketuban pecah.8etuban pecah
lama mempunyai peranan penting dalam timbulnya plasentitis dan amnionitis.@nfeksi
dapat pula terjadi alaupun ketuban masih utuh.4anin kena infeksi karena menginhalasi
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
15/31
likuor yang septik,sehingga terjadi pneumonia kongenital atau karena kuman-kuman
memasuki peredaran darahnya dan menyebabkan septikemia.
c.@nfeksi postnatal
@nfeksi ini terjadi sesudah bayi lahir lengkap dan biasanya merupakan infeksi
yang diperoleh*acuired infection!.@nfeksi yang menyebabkan kematian terjadi sesudah
bayi lahir sebagai akibat penggunaan alat atau peraatan yang steril.7eringkali bayi lahir
di rumah sakit terkena infeksi dengan kuman-kuman yang sudah tahan terhadap banyak
jenis antibiootika,sehingga menyulitkan pengobatannya.
/iagnosis
/iagnosis infeksi pada neonatus sangat penting untuk kepentingan bayi itu
sendiri, tetapi lebih penting lagi untuk kamar bersalinnya dan untuk tempat
peraatannya. iasanya diagnosis dapat dibuat dengan pengamatan yang
cermat,anamnesia kehamilan dan partus yang teliti yang akhirnya dengan pemeriksaan
fisik dan laboratorium. 7eringkali diagnosis didahului oleh persangkaan infeksi,kemudian
berdasarkan persangkaan itu diagnosis dapat ditetapkan dengan pemeriksaan selanjutnya.
@nfeksi pada bayi cepat sekali meluas menjadi infeksi umum,sehingga gejala-
gejala infeksi lokal tidak menonjol lagi.8alau bayi berat lahir rendah + low birthweight,
selama 3# jam pertama tidak menunjukkan gejala-gejala penyakit tertentu, tiba-tiba
tingkah lakunya berubah,maka mungkin seringkali hal itu disebabkan oleh infeksi.
Tanda infeksi pada bayi biasanya tidak khas seperti yang terdapat pada bayi yang
lebih tua atau pada orang deasa./apat disebut beberapa gejala yaitu:malas minum,
gelisah, frekuensi pernafasan meningkat, berat badan tiba-tiba turun,pergerakan kurang,
dan diare.7elain itu dapat terjadi edema, purpura, ikterus, hepatosplenomegalia, dan
kejang.)ada bayi berat lahir rendah seringkali terdapat hipotermia dan
sklerema.Umumnya,kalau bayi itu not doing well,kemungkinan besar ia menderita
infeksi.
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
16/31
#.4enis infeksi,diagnosis dan pengobatan
@nfeksi pada neonatus dapat dibagi dalam # golongan besar,yaitu infeksi berat
*major infection! dan infeksi ringan *minor infection!
a.@nfeksi erat
'olongan infeksi berat yaitu :
*!7ifilis kongenital
@nfeksi dengan Treponema pallidum,penyebab sifilis biasanya terjadi dalam masa
antenatal.Akibat sifilis ibu terhadap janin tergantung dari beratnya infeksi pada
ibu,bilamana pada masa kehamilan terjadi infeksi,pengobatan yang diberikan kepada ibu
selama hamil.@nfeksi pada janin baru timbul sesudah hamilnya leat % minggu oleh
karena spirokaeta tidak dapat melintasi lapisan sel 9anghans pada plasenta muda.4anin
yang terkena infeksi dapat lahir mati dalam keadaan maserasi,ia dapat dilahirkan dengan
gejala-gejala sifilis kongenita.)ada anak yang lahir mati,spirokaeta dapat ditemukan pada
hepar,ginjal,tulang dan pada paru-paru.ayi dengan sifilis kongenita seringkali menderita
96 dan kulit telapak tangan serta kaki menebal dan mudah terlepas.
'ambaran klinik
ayi dapat menunjukkan gelembung-gelembung dan pustula yang dilingkari dasar
merah tua.8elainan-kelainan itu sering ditemukan sekitar mulut,hidung,genetalia
eksterna,anus dan telapak tangan serta kaki.Hepar membesar dan pada tulang-tulang
panjang dengan pemeriksaan radiologik ditemukan osteokondritis.)ernafasan melalui
hidung seringkali terganggu karena tertutup oleh sekret.ayi dengan sifilis kongenita
tidak dapat tumbuh dengan baik.
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
17/31
/iagnosis
)erubahan pada kulit,gangguan pernafasan melalui hidung,pembesaran
hepar,hasil pemeriksaan radiologik pada tulang-tulang panjang,dan reaksi serologic yang
positif dapat menentukan diagnosis./itemukan spirokaeta pallida dalam sekrat pada
kelainan-kelainan kulit niscaya memastikan diagnosis.
)engobatan
)enanganan yang terbaik ialah percegahan, Apablia anita hamil dengan sifilis
dapat disembuhkan sebelum kehamilannya mencapai % minggu,4anin dapat dibebaskan
sama sekali dari penyakit itu. Apabila ibu masih diobati leat aktu itu. 4anin yang
mungkin kena infeksi sudah sembuh pada aktu dilahirkan,mungkin pula belum sembuh.
ayi yang lahir dengan gejala-gejala sifilis kongenita perlu segara diobati.
)engobatan terdiri atas pemberian )rokain-penisilin ;0.000 sampai $00.000 satuan
sehari selama # minggu.
#
Apabila ibu sebelum bersalin belum mendapat pengobatan cukup, sebaiknya
bayinya diberi pengobatan pula. Apabila ibu sudah diobati dengan sempurna sebelum
bersalin, maka anaknya tidak perlu diobati lagi jika ia tidak menunjukkan gejala-gejala
sifilis kongenita dan reaksi serologiknya negatie. 7emua anak yang dilahirkan oleh ibu
yang pernah menderita sifilis perlu diaasi selama # tahun.
*#!7epsis neonatorum
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
18/31
'ejala sepsis pada neonatus telah diterangkan pada pembicaraan diagnosis infeksi
pada neonatus./engan menemukan gejala-gejala tersebut, apalagi dengan anamnesis
infeksi antenatal atau infeksi intranatal,tindakan kita ialah:
*a!2emberikan antibiotika
*b!)emerikasaan laboratorium rutin"
*c!iakan darah dan resistance test"
*d!Fungsi lumbal,biakanlikuor,dan resistance test"
*e!8alau ada indikasi,dapat dilakukan iakan tinja dan air kencing
*$!2eningitis
2eningitis biasanya didahulu oleh sepsis.karena itu.pada setiap persangkaan
sepsis harus dilakukan fungsi lumbal. /alam melakukan fungsi lumbal penilaian likour
secebrospinalis harus hati-hati, karena pada umumnya likuor serebrospinalis pada
neonatus sifatnya Gantokrom, ada pleiositosis, dan reaksi nonne serta pandy
positif.)enyelilikan di 6umah 7akit /r.ipto 2angunkusumo oleh 2onintja dkk
menunjukkan baha jumlah sel yang normal pada neonatus dapat mencapai #0 per
mm$.4adi kalau pada pemeriksaan likuor jumlah sel lebih dari #0 per mm$, maka hal ini
membantu diagnosis meningitis.2eningitis umumnya bersifat purulenta.
2ula-mula terdapat gejala-gejala seperti pada sepsis yang kemudian dapat disertai
dengan kejang, fontanel menonjol, kuduk kaku, dan opistotonus.8uduk kaku tidak
seberapa sering ditemukan pada neonatus./iagnosis dapat dibuat dengan anamnesia
kehamilan dan partus dengan kemungkinan terjadi antenatal,intranatal atau postnatal,
tanda-tanda klinik, fungsi lumbal, dan pemerikasaan likour serebrospinalis.)engobatan
sama dengan pengobatan pada sepsis neonaturum.
*%!)neumonia kongenital
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
19/31
@nfeksi biasanya terjadi imtranatal karena hirupan likour amnii yang septik. 'ejala
pada aktu lahir sangat menyerupai asfiksia neonaturum, penyakit membrane hialin, atau
perdarahan intrakranial.
%
/iognosis yang tepat memang sulit.penting sekali untuk meneliti apakah ada
kemungkinan infeksi.
)neumonia congenital harus dicuragai kalau ketuban pecah lama,air ketuban
keruh serta berbau, dan terdapat kesulitan pernapasan pada saat-saat neonatus itu
lahir.Tanda-tanda klinik pada pemerikasaan paru, misalnya ronki, tidak selamanya ada.
/ionosis dibuat dengan pemerikasaan radiologik toraks, yang harus segara dilakukan.
6esusitasi yang baik segara setelah neonatus lahir harus diselenggarakan. 7uhu
dipertahankan agar tidak terjadi hipotermia.
Antibiotika spektrum luas, misalnya Ampisllin 00 mg+kg berat-badan bersama
dengan 8loksasillin ;0 mg+kg berat-badan, atau kombinasi Ampisillin 00 mg+kg berat-
badan dan 'entamisin # mg+kg berat-badan secara parenteral diberikan.8alau obat-obat
ini tidak ada, dapat dicoba )enisillin ;0.000 unit+kg berat-badan bersama dengan
8loramfenikol dengan dosis tidak melebihi ;0 mg+kg berat-badan.pada dasarnya
antibiotika harus disesualkan dengan pola resistensi kuman setempat.
*;!)neumonia aspirasi
)enyakit ini merupakan sebab utama kematian bayi 96.hal ini disebabkan
karena pada saat pemberian makanan per os dimulai, terjadi aspirasi karena refleks
menelan dan refleks batuk belum sempurna. )neumonia aspirasi ini harus dicuragai bila
bayi 96 tiba-tiba menunjukan gejala letargia, anoreksia, berat-badan tiba-tiba turun,
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
20/31
dan kalau terdapat serangan apnea. /iagnosis dapat dibuat dengan pemerikasaan
radiologik toraks.
*1!)neumonia karena airborn in fection
)atogenesis penyakit ini sama dengan patogenesis bronkopneumonia pada bayi
yang lebih tua. iasanya infeksi terjadi karena berhubungan dengan orang deasa yang
menderita infeksi saluran pernapasan.)enyebabnya biasanya pneumokokkus,haemophilus
influen(ae, atau irus. 7elain itu dapat juga disebabkan oleh e.coli, enterokokkus,
proteus, dan pseudomonas, jalannya penyakit biasanya didahului oleh infeksi saluran
pernapasan bagian atas dengan rhinitis dan seterusnya.8emudian terjadi dispnca,
pernapasan cuping hidung, sianosis, dan batuk.)ada pemerikasaan paru-paru dapat
ditemukan ronki basah yang nyaring.)ada pemerikasaan radiologik dapat terlihat
bayangan infiltrasi paru-paru.)engobatan sama dengan bronkopneumonia yang lain.
;
*3!)neumonia stafilokokkus
@nfeksi ini terutama terjadi pada neonatus yang lahir di rumah sakit.2ula-mula
terdapat infeksi stafilokokkus pada suatu tempat di badan, kemudian terjadi penyebaran
keparu-paru, sehingga terjadi pneumonia atau piotoraks.
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
21/31
)roses ini terjadi dehgan cepat dengan gejala-gejala sesak napas, dan sionosis"
keaadaan bayi cepat jadi buruk. )engobatan terdiri atas pemberian antibiotika yang
efektif terhadap stafilokokkus, misalnya kloksasilin dan sepalosporin.
b. @nfeksi ringan
Termasuk infeksi ringan ialah pada kulit, oftalmia neonatarum, infeksi pusat, dan
monoliasis.
.)emfigus neonatorum
iasanya pemfigus neonatorum berupa impetigo bullosa. @nfeksi ini disebabkan
oleh stafilokokkus. 2mula-mula pemfigus timbul sebagai gelembung yang jernih,
kemudian berisi nanah dan dikelilingi daerah yang kemerahan.
'elembung-gelembung ini dapat terjadi berlipat ganda dan menyebabkan gejala-
gejala umum yang berat. 8adang-kadang kulit terkupas dan terjadi dermatitis
eksfoliatia *6itters disease!.
#.>ftalmia neonatorum
lenorea atau konjungtiis gonoraika disebabkan oleh infeksi gonokokkus
*5esseria gonorrhoeae! pada konjungtia pada aktu bayi meleati jalan lahir.
7elaian itu, penyakit dapat ditularkan melalui tangan peraat yang dikotori
dengan kuman ini.
8onjungtia mula-mula hiperemik" terhadap edema palpebra, bulu mata lekat
karena nanah. )enyakit ini dapat bersifat bilateral. )ada tingkat selanjutnya
penyakit dapat menyerang kornea dan dapat menyebabkan buta.)enderita harus
diasingkan dan sebagai pengobatan lokal dapat diberi salep mata yang
mengandung neomisin dan asitrasin, klorampenikol,atau penisilan.8adang-
kadang perlu diberi antibiotika sebagai pengobatan umum.
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
22/31
$.@nfeksi pusat
Ujung pusat seringkali kena infeksi staphylococcus aureus.Tempat itu
mengeluarkan nanah dan sekitarnya merah serta adanya edema.
1
)ada keadaan yang berat, infeksi dapat menjalar ke hepar melalui ligamentum
filsoforme dan menyebabkan abses yang berlipat ganda. )ada keadaan menahun
dapat terjadi granuloma pada umbilikus.7ebagai pengobatan lokal diberi salep
yang mengandung neomisin dan basitrasin. 7elain itu dapat juga dipakai salep
gentamisin. 8alau terdapat granuloma, dapat diolesi dengan larutan nitras argenti
$
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
23/31
3
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpu!"
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
24/31
.Asfiksia neonatarum yaitu keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara
spontan dan teratur setelah lahir.
#.Adapun beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi bayi dengan
asfiksia yaitu:! etiologi dan faktor predisposisi" #! gangguan homeostatis" $! diagnosis
asfiksia bayi" dan %! resusitasi.
$.@nfeksi pada neonatus dibagi menjadi $ golongan,menurut lance*D1! yaitu infeksi
antenatal, infeksi intranatal, dan infeksi postnatal.
%.Adapun dalam golongan infeksi berat, yaitu sifilis kongenita, sepsis neonatorum,
meningitis, pneumonia, diarea epidemik, pielonefritis, osteitis akuta, dan tetanus
neonatorum.
;.Adapun termasuk dalam golongan ringan yaitu infeksi pada kulit, oftalmia neonatorum,
infeksi pusat, dan moniliasis.
B.S!#!"
./iharapkan agar mahasisa kebidanan dapat memelihara, meningkatkan serta
mengembangkan prilaku hidup sehat.
#.Untuk melahirkan bidan yang profesional perlu kiranya pihak kampus meningkatkan
fasilitas dalam penerapan proses belajar.
$.8ritikan dan saran yang sifatnya membangunsangat saya harapkan demi kesempurnaan
pembuatan makalah dimasa yang akan datang.
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
25/31
B
DAFTAR PUSTAKA
ehrman 6&. Alkaly therapy in the deliery room. )ediart, D11, 1D : 3$
.4.H. ?an de ?elde,dkk,*DDD!,>nkologi,ogyakarta,&disi ;,direisi.
4ong,Cim de *DDB!,uku Ajar @lmu edah,4akarta,&disi reisi,&'.
9ong, arbara *DD1!,)eraatan 2edikal edah,andung,&disi .
7ylia A )rice *DD;!,)atofisiologi,&disi %,uku #:uku kedokteran,&',4akarta.
Cong /9,*DDD!,Chaley and Congs 5ursing are >f @nfant and hildren,2osby @nc,7t
9ouis 2issouri.
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
26/31
KATA PEN$ANTAR
7egala puji dan syukur saya panjatkan kekhadiran Allah 7CT, Tuhan yang telah
mrmberikan beragam nikmat-5ya kepada kita semua sehingga Alhamdulillah saya
diberikan kelancaran dalam menulis makalah yang berjudul IAsfiksia 5eonatorum.J
7alaat serta salam semoga selamanya tercurah dan terlimpah kepada 5abi 2uhammad
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
27/31
7AC, keluarganya, para sahabatnya serta seluruh umatnya termasuk saya yang akan
melanjutkan perjuangan dakahnya semoga saya akan mendapat hikmahnya didunia dan
akhirat nanti.
2akalah ini masih terdapat banyak kesalahan dalam isi dan penulisannya, maka
kami mengharapkan saran dan arahan dari bapak dosen serta teman-teman mahasisa.
/alam makalah ini saya uraikan beberapa hal terkait masalah Asfiksia 5eonatorum.
)enulis mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen ahasa @ndonesia yang telah
sudi memberikan sebagian ilmunya kepada kami selaku mahasisa, semoga semua
kebaikan beliau akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda, Amin.
Tiada gading yang tak retak,begitupun dalam penulisan makalah ini tentu terdapat
banyak kesalahan baik secara struktural penulisan maupun isi materi yang diuraikan
didalamnya. 7emua saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan
penulisan pada masa yang akan datang.
Catampone, #D /esember #00D
)enulis
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
28/31
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.9atar elakang
@nfeksi pada neonatus di negeri kita masih merupakan masalah yang gaat./i
4akarta, khususnya di 6umah 7akit /r. ipto 2angunkusuma, infeksi merupakan 0
sampai ;< dari morbiditas perinatal.Hal ini tidak mengherankan karena rumah sakit ini
merupakan rujukan untuk 4akarta dan sekitarnya.
@nfeksi pada neonatus lebih sering ditemukan pada bayi 96 *erat adan
9ahir 6endah!. @nfeksi itu lebih sering ditemukan pada bayi yang lahir di rumah sakit dari
pada yang lahir di luar rumah sakit. ayi baru lahir mendapat imunitas transplasenter
terhadap kuman-kuman yang berasal dari ibunya. ayi yang lahir di rumah sakit
didekatkan pada kuman-kuman yang bukan saja berasal dari ibunya sendiri,melainkan
juga berasal dari ibu-ibu lain.Terhadap kuman-kuman yang terakhir ini bayi tidak
mempunyai imunitas.
. 6umusan 2asalah
/ari latar belakang diatas,maka penulis dapat menarik berbagai rumusan masalah
sebagai berikut:
. Asfiksia neonatorum.
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
29/31
#. )enyakit-penyakit dalam masa neonatal
$. 2engetahui macam-macam infeksi
. Tujuan )enulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
. Untuk mendapatkan gambaran tentang Asfiksia neonatarum.
#. 2enambah aasan pembaca dan penulis mengenai penyakit dalam masa neonatal.
$. Agar pembaca mendalami tentang macam-macam infeksi.
%. 7ebagai tugas indiidu.
/. 2anfaat )enulisan
. 7ebagai bahan bacaan di lingkungan Akademi 8ebidanan atari Toja
#. 7ebagai masukan dan informasi terutama bagi ibu hamil.
$. Untuk menambah aasan bagi pembaca khususnya penulis.
DAFTAR ISI
HA9A2A5 4U/U9
8ATA )&5'A5TA6 ........................................................................................................ii
/AFTA6 @7@ .....................................................................................................................iii
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
30/31
ab )endahuluan .............................................................................................................
A. 9atar elakang...................................................................................................
. 6umusan 2asalah..............................................................................................
. Tujuan )enulisan................................................................................................
/. 2anfaat )enulisan..............................................................................................
ab # )embahasan...............................................................................................................#
A. Asfiksia 5eonatarum.........................................................................................#
. )erlukaan 8elahiran...........................................................................................1
. )enyakit - )enyakit /alam 2asa 5eonatal......................................................0
ab $ )enutup
A. 8esimpulan............................................................................................................B
. 7aran......................................................................................................................B
/AFTA6 )U7TA8A
7/26/2019 AFIKSIA NEONATORUM - Copy.doc
31/31
iii