8/2/2019 24-Hour Urinary Free Cortisol (UFC)
1/6
24-hour urinary free cortisol (UFC)
Sebuah tes urine kortisol mengukur jumlah hormon kortisol dalam urin.
Kadar kortisol akan rendah saat tidur malam, lalu tinggi saat bangun pagi
namun berbeda bagi orang yang bekerja malam dan istirahat pada pagi hari.
Meningkat pada pagi dan tidak menurun pada malam menunjukkan
kelebihan kadar kortisol.
Normal Results
Normal range: 20-70 g/dl ; 55-193 nmol/24h
Abnormal Results Mean
Peningkatan kadar urine cortisol dapat menunjukkan
Cushing's disease
Severe depression
Kehamilan
Tumor di adrenal gland yang menghasilkan kortisol terlalu banyak
Tumor di tempat lain dalam tubuh yang menghasilkan kortisol
Tumor pada kelenjar hipofisis, atau tumor di tempat lain dalam tubuh
(seperti pankreas, paru, dan tiroid) yang memproduksi ACTH
Penggunaan obat-obatan golongan steroid (misalnya glukokortikoid,
dll) dalam waktu jangka panjang
Penurunan kadar urine cortisol dapat menunjukkan:
Addison's disease -- ketika kelenjar adrenal tidak menghasilkan cukup
kortisol
Hypopituitarism -- ketika kelenjar hipofisis tidak sinyal kelenjar adrenal
untuk memproduksi kortisol cukup
Congenital adrenal hyperplasia
hipotiroidism
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000348.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000407.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000378.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000343.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000411.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000407.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000378.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000343.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000411.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000348.htm8/2/2019 24-Hour Urinary Free Cortisol (UFC)
2/6
Tes ini juga dapat dilakukan dalam kasus-kasus exogenous Cushing
syndrome.
Prosedur
Tahap pra-analitik meliputi 3 tahap, yaitu:
I. Tahap persiapan pasien
Pasien tidak boleh melakukan olah-raga berat, merokok, minum
kopi dan alcohol serta obat-obatan (seperti glucocorticoids, lithium,
diuretics, ketoconazole, estrogens, dan tricyclic antidepressants)
Pasien juga tidak boleh stress
II. Tahap pengambilan bahan pemeriksaan (BP) atau sampel
Pengambilan BP harus sesuai dengan SOP (standar operasional
pemeriksaan).
Bahan Pemeriksaan
Yaitu menggunakan urine 24 jam
BP urine dimana waktu pengumpulannya tertentu misalnya urine24 jam, maka kita perlu menetapkan lebih dahulu lama waktu
pengumpulan BP, misalnya mulai jam 06:00 pagi sampai dengan
jam 06 pagi keesokan harinya. BP ini perlu wadah yang cukup
besar kira-kira yang muat 2-3 liter urine, bersih, kering dan
mempunyai tutup. BP urine 24 jam biasanya perlu bahan
pengawet urine dan BP urine perlu disimpan dalam lemari
pendingin (referigator) pada suhu 2-8 oC.
Prinsip penampungan urine
o Menggunakan botol bermulut lebar, bersih, kering, tetapi
tidak perlu steril kecuali BP untuk pemeriksaan
mikrobiologi
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000389.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000389.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000389.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000389.htm8/2/2019 24-Hour Urinary Free Cortisol (UFC)
3/6
o Bila pemeriksaan urine tidak dapat segera diperiksa
maka perlu diberi pengawet atau disimpan dalam lemari
pendingin 2-8 oC.
Pengawet Kelebihan Kekurangan
Thymol
(1 butir Kristal)
Baik untuk:
*Glukosa
*sediment urine
Mempengaruhi hasil
pemeriksaan:
*Protein dengan presipitasi asam
*Glukosa dengan o-toluidin
Formalin atau
Formaldehida
40%
(1 tetes/30mL)
Terbaik untuk pemeriksaan
sediment urine
Mempengaruhi hasil
pemeriksaan:
*Glukosa dengan reduksi copper
(Bila konsentrasinya berlebihan
akan mengendapkan protein dan
dapat menyebabkan reduksi
positif palsu)
Toluen
(2 mL/100mL
urin)
Tidak mempengaruhi hasil
pemeriksaan urinalisis rutin
*Mengapung pada permukaan
sampel dan melekat pada pipet
*Tidak dapat mencegah
pertumbuhan bakteri dan sukar
dipisahkan dari BP urin.
Chloroform
(1 tetes)
Penghambat pertumbuhan
bakteri
*dapat merusak bentuk sel
*mengendap di dasar sampel
*mempengaruhi pemeriksaan
Sediment
Natrium-Fluorida Pengawet glukosa karena
dapat mencegah atau
menghambat proses glikolosis
Menghambat reaksi pada
pemeriksaan urine dengan carik
celup untuk parameter: glukosa,
8/2/2019 24-Hour Urinary Free Cortisol (UFC)
4/6
darah dan leukosit.
Asam Borat *Baik untuk glukosa
*Tidak mempengaruhi hasil
urinalisis rutin kecuali pH
Bila kadarnya berlebihan dapat
mempresipitasikan Kristal
Tablet pengawet
komersial
*Mudah penggunaannya
*Kadar dapat disesuaikan
sehingga pengaruhnya
minimal
Mengandung lebih kurang 1 jenis
zat pengawet jadi komposisi
tablet harus diperhatikan
Cara pengumpulan BP urine ada beberapa cara, yaitu :
o Urine Mid-stream atau Urine Tengah Paruh atau Clean-
Catch Urine atau Clean voided Mid-stream Urine atau
Gewassen Urine adalah pengumpulan urine yang diambil
pada tengah-tengah satu aliran urine tanpa menghentikan
aliran urine, dimana sebelum pengumpulan urine daerah
genetalia sekitar orifisium urethra externa dibersihkan
dahulu dengan cara dicuci dengan sabun, lalu dibilassampai bersih, dikeringkan lalu dilakukan penampungan
urine dengan prosedur yang benar.
o Punksi suprapubic
Prosedur pengumpulan BP urine dengan prosedur ini
jarang dilakukan karena penuh risiko, baik infeksi maupun
perdarahan karena trauma tindakan. Tujuan pengumpulan
BP urine dengan cara ini adalah untuk menghindari
kontaminasi urethral dan vaginal, biasanya untuk
penderita bayi dan anak kecil, atau untuk studi sitologi.
o Kateterisasi
8/2/2019 24-Hour Urinary Free Cortisol (UFC)
5/6
Pengumppulan BP urine dengan ini bukan merupakan
prosedur yang rutin dilakukan karena berisiko terjadinya
infeksi, hanya dilakukan bila penderita sukar miksi, atau
pada wanita yang sedang haid untuk menghindarkam
kontaminasi dari discharge vaginal.
III. Tahap penanganan BP atau sampel
Pemberian label yang berisi identitas pasien, jenis bahan
pemeriksaan (misalnya: urin 24 jam), keterangan waktu atau jam
saat pengambilan BP dan disertai formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium lengkap dengan tanggal, identitas
dan diagnosis penyakit. Tahap ini sangat perlu mendapat
perhatian untuk menghindari tertukar
Penyimpanan BP sementara harus sesuai dengan SOP / BP
segera dikirim ke Lab.
Pengiriman atau transportasi BP ke laboratorium.
Jadi untuk mendapat hasil pemeriksaan laboratorium yang dapat dipercaya
perlu adanya BP yang benar untuk pemeriksaan yang benar dan pada waktu
yang benar pula. Dengan demikian hasil pemeriksaan yang di peroleh sesuai
dengan tujuan dan dapat membantu diagnosis dan penatalaksanaan secara
baik dan benar pula
Tahap analitik adalah tahap pengolahan BP untuk mendapatkan BP sesuai
dengan SOP, quality controle (QC) yaitu kalibrasi dan control terhadap alat
yang akan digunakan sebelum BP diperiksa dengan metode yang sesuai.
Tahap pasca analitik yaitu di mulai dari pencatatan hasil pemeriksaan,
pelaporan serta pengiriman hasil pemeriksaan. Tahap pasca analitik ini harus
benar-benar diperhatikan karena kemungkinan risiko tertukar atau salah
pencatatan dan pengiriman dapat berdampak besar.
8/2/2019 24-Hour Urinary Free Cortisol (UFC)
6/6
References
Stewart PM, Krone NP. The adrenal cortex. In: Kronenberg HM, Melmed S,
Polonsky KS, Larsen PR, eds.Williams Textbook of Endocrinology.
12th ed. Philadelphia, PA: Saunders Elsevier; 2011: chap 15.
Fuller CE, Threatte GA, Henry JB. 2001. Basic examination of urine. In: Henry
JB (editor). Clinical diagnosis and management by laboratory methods, 20th,
Philadelphia: WB Saunders Company.
Top Related