FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI MENYELAMATKAN BUMI: Earth Hour … fileDINNY MUTIAH P ERAYAAN Earth Hour yang...

1
DINNY MUTIAH P ERAYAAN Earth Hour yang kembali digelar di beberapa titik kota besar di dunia ter- masuk di Indonesia tadi malam seharusnya bisa dijadikan gaya hidup masyarakat. Direktur Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia Nyo- man Iswarayoga menyatakan program yang baru diselengga- rakan ketiga kalinya ini belum menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Ia menilai setelah dua kali program digelar, kebiasaan masyarakat dalam pemanfaatan energi listrik yang esien belum berubah signikan. Karena itu, ia mengajak le- bih banyak masyarakat, kor- porasi, dan kota untuk bisa menangkap semangat Earth Hour sehingga tujuan utama dari kegiatan kampanye global tersebut bisa tercapai. “Kami ingin agar 1 jam mematikan lampu itu tidak hanya berhenti sebagai hura-hura, tapi juga menjadi bagian gaya hidup se- telah kegiatan ini selesai,” ujar Nyoman. Akan lebih baik jika pemerin- tah berani menerapkan gerakan Earth Hour menjadi kebijakan seperti halnya hari bebas ken- daraan. Dengan begitu, ke- giatan ini bisa lebih sering di- lakukan dan menjangkau lebih banyak masyarakat. Menurut perkiraan World Wide Fund for Nature (WWF)- Indonesia, banyak keuntungan jika masyarakat menjadikan Earth Hour sebagai gaya hidup. “Sebagai ilustrasi, 10% warga Jakarta mematikan dua buah lampu saja selama 1 jam, bisa menghemat listrik sekitar 300 megawatt. Jumlah ini setara listrik untuk menyalakan 900 desa atau mengurangi emisi sekitar 267 ton CO2,” ujarnya. WWF sebagai organisasi konservasi menyatakan akan terus mengajak publik di se- luruh belahan bumi berhemat energi dengan mematikan lam- pu yang tidak diperlukan. Dalam kajian WWF, meski hal itu tindakan kecil, jika dilakukan secara massal, menjadikan kehidupan di bumi lebih baik. Serempak Di Jakarta, tadi malam pukul 20.30-21.31 WIB, sekitar 400 pengelola gedung mematikan lampu selama 1 jam. Wilayah pemadaman meliputi kawa- san Monas, Istana Negara, dan Bundaran HI. Selain Jakarta, kota-kota lain yang turut berpartisipasi dalam Earth Hour 2011 adalah Yog- yakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, serta kota di Bali dan NTT. Penggagas program Earth Hour, Andy Ridley, menga- takan tahun ini ratusan juta orang di 132 negara, termasuk Swaziland dan Gibraltar, ikut berpartisipasi dalam kampanye Earth Hour, kemarin. Aksi memadamkan lampu selama 1 jam ini disambut antusias oleh warga dunia dan diyakini bisa mengurangi dampak pemanasan global. Lampu-lampu di sejumlah gedung megah yang menjadi ikon di Australia, termasuk Sydney Harbour Bridge dan Opera House, padam secara serempak pada pukul 20.30 waktu setempat. Di Kanada, peringatan Earth Hour diikuti 73 universitas dan 30 kawasan terkemuka, ter- masuk CN Tower, Niagara Falls, dan Lions Gate Bridge. Ikon du- nia lainnya yang berpartisipasi dalam kampanye ini antara lain Menara Eiffel di Prancis, Empire State Building di New York, serta Istana Buckingham dan Big Ben di London.(Mps/Din/ AT/PO/M-1) [email protected] MASKAPAI penerbangan Lion Air mengakui adanya insi- den rebutan kursi penumpang antara anggota Komisi I DPR Roy Suryo dan dua penumpang lainnya lantaran dugaan rang- kap kursi (double seat) di salah satu penerbangannya kemarin. Kekisruhan itu membuat ke- berangkatan tertunda. Bahkan dikabarkan sempat membuat pilot emosi dan mengancam tidak bakal menerbangkan pesawat. Setelah berdialog dengan pramugari dan petu- gas bandara, politikus Partai Demokrat itu akhirnya bersedia turun dan berangkat dengan pesawat Lion Air pada jadwal selanjutnya ke Yogyakarta. Namun, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mem- bantah insiden itu disebabkan kesalahan sistem komputeri- sasi pemesanan tiket pesawat sehingga memicu terjadinya double seat. Berdasarkan peme- riksaan yang dilakukan pihak maskapai, Roy memang salah memasuki pesawat. “Dari dokumen yang sudah diperiksa, dalam tiket Roy tercatat nomor penerbangan JT- 562 yang berangkat pukul 07.45 WIB, sementara pesawat yang dia naiki itu JT-561 yang be- rangkat pukul 06.15,” jelasnya saat dihubungi, kemarin. Kendati demikian, Edward belum bisa memberi jawaban pasti perihal lolosnya Roy pada pemeriksaan boarding pass sebelum naik ke pesawat apa- kah karena kelalaian staf atau penumpang. Saat dimintai komentarnya terkait insiden tersebut, Roy menyatakan dirinya memang sedang apes. Sehari sebelum penerbangan, ia memang me- minta agar penerbangannya dimajukan. Permohonan itu dikabulkan oleh pihak Lion Air. “Saya diminta datang untuk penerbangan pertama berang- kat pukul 06.15. Setibanya di bandara, saya langsung check in dan dilayani petugas di konter 24,” ujarnya. (CS/NAV/ ANT/S-7) PT Plaza Indonesia Realty Tbk (Plaza Indonesia) memperluas jangkauan program kepedulian dan tanggung jawab sosial (corporate social resposibility/ CSR). Program yang semula di bawah eX Care diperluas menjadi program CSR yang bernama PISCare. “Mulai tahun ini eX Care berubah nama menjadi PISCare di bawah Divisi Corporate PR PT Plaza Indonesia yang dibantu departemen terkait lainnya dalam perseroan, serta komunitas eX (eX Generation),” kata Corporate Secretary & GM Corporate Legal Plaza Indonesia, Muhamad Hebran, di Kampung Sukasari, Desa Munjur, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kemarin. Menurut Hebran, pihaknya memperluas jangkauan CSR perusahaan untuk membantu sejumlah wilayah di Indo- nesia. Sebelumnya, selama tujuh tahun program eX Care menyalurkan sumbangan ke sekitar kawasan Plaza Indone- sia Shopping Center di Jakarta. Selain itu, perluasan program CSR ini juga dilakukan dalam rangka ulang tahun ke-21 Plaza Indonesia. “Tahun ini rombongan CSR Plaza Indonesia mengunjungi Yayasan Nurul Hikmah yang berada di Sukabumi untuk me- nyalurkan barang-barang layak pakai dari pengunjung eX yang dikumpulkan dalam beberapa bulan terakhir,” jelasnya. Pada kesempatan itu, Plaza Indonesia menyerahkan ban- tuan 38 kardus pakaian layak pakai, sepatu, mainan anak- anak, dan uang tunai Rp2 juta. Goverment Relation & CSR Head Plaza Indonesia D Satyaki Mochtan menambahkan, sebe- lumnya program CSR Plaza In- donesia berada dalam payung eX Care. Namun setelah tujuh tahun berjalan, program diperluas menjadi PISCare. “Kami sebe- lumnya juga membantu korban gempa di Padang dan bencana Merapi.” Pada tahun ini, Plaza Indo- nesia mengalokasikan modal kerja sekitar US$30 juta hingga US$35 juta. Dana tersebut akan dipakai untuk mendanai se- jumlah rencana seperti renovasi sebagian besar Hotel Grand Hyatt sebesar US$10 juta hing- ga US$13 juta dan konstruksi kamar hotel The Luxury Collec- tion US$15 juta sampai US$20 juta. (Tup/E-4) T AMPAK Lia, 39, menggandeng erat anaknya yang terjangkit ‘demam’ Beliebers. Demam yang satu ini memang sulit ia pahami penyebabnya. Adapun obat yang dianggap manjur oleh Lia ialah membawa putri 9 tahunnya Rachel ke muka loket konser Justin Bieber di Kelapa Gading Sports Mall, Jakarta Utara. Beliebers ialah istilah yang dipakai untuk menyebut para penggila Justin, penyanyi usia 17 tahun yang pertama melejit lewat aksi solonya di situs jejaring Youtube. Kelompok ini umumnya diisi remaja hingga gadis belia seusia Rachel. “Kamar dia dipenuhi poster Justin, saya sendiri juga heran,” kata Lia. Dengan merogoh uang Rp1,5 juta dari dompet, ibu rumah tangga yang mengaku tidak kenal sama sekali dengan sosok yang dipuja putrinya itu pun lekas mengantongi tiga tiket, masing-masing untuk ia, suaminya, dan Rachel. Adapun euforia konser Justin, penyanyi pop muda asal Kanada, memang kian terasa. Sejak berhembus kabar bahwa rangkaian turnya akan tiba di Indonesia, banyak fan histeris. Mereka berebut demi mencari selembar tiket. Rencananya konser yang menyinergikan lima promotor itu bakal digelar di Sentul City International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, pada 23 April. Kemarin momentum penting buat fans yang sudah mendapatkan tiket secara daring. Mereka diminta menguangkan bukti pembeliannya untuk ditukar dengan tanda terima. Pembayaran dilakukan di empat lokasi, antara lain Cilandak Town Square, Kelapa Gading Sports Mall, Ibu Dibyo, dan kantor Rajakarcis.com. Berlangsungnya proses pembayaran tidak kalah heboh. Ribuan orang antri sejak pukul 08.00. Padahal loket baru dibuka pukul 11.00. Rencananya proses penukaran tiket yang dibuka kemarin, baru ditutup hari ini. Bagi yang lupa menebus, wah, wah, ada daftar tunggu yang panjang untuk menadah limpahan tiket tersebut. Situs Rajakarcis.com mencatat, di hari penjualan pada 24 Maret, dalam beberapa jam saja 6.500 lembar tiket ludes terjual secara daring. Padahal harga tiket cukup tinggi, yang termurah yakni Rp500 ribu, sedangkan termahal Rp1.650.000. Ck, ck, ck, royal betul ya Beliebers.... (*/Eri Anugerah/N-3) Plaza Indonesia Bantu Warga Sukabumi Anggota DPR Berebut Kursi di Kabin Pesawat Kamarnya Dipenuhi Poster Justin TIKET JUSTIN BIEBER: Puluhan orang antre untuk membeli tiket konser penyanyi Justin Bieber di Citos, Jakarta, kemarin. ANTARA/WIDODO S JUSUF FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI MINGGU, 27 MARET 2011 3 U MUM Roy Suryo Anggota Komisi I DPR MI/SUMARYANTO MENYELAMATKAN BUMI: Suasana di Bundaran HI, Jakarta, sebelum pelaksanaan Earth Hour (kiri) dan saat pelaksanaan tadi malam. Kampanye mematikan lampu selama 1 jam di seluruh dunia ini dalam rangka menekan pemanasan global untuk menyelamatkan bumi. Earth Hour Jadi Gaya Hidup Gerakan mematikan lampu selama 1 jam bisa mengurangi dampak buruk penggunaan energi yang berlebihan.

Transcript of FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI MENYELAMATKAN BUMI: Earth Hour … fileDINNY MUTIAH P ERAYAAN Earth Hour yang...

Page 1: FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI MENYELAMATKAN BUMI: Earth Hour … fileDINNY MUTIAH P ERAYAAN Earth Hour yang kembali digelar di beberapa titik kota besar di dunia ter-masuk di Indonesia tadi

DINNY MUTIAH

PERAYAAN Earth Hour yang kembali digelar di beberapa titik kota besar di dunia ter-

masuk di Indonesia tadi malam seharusnya bisa dijadikan gaya hidup masyarakat.

Direktur Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia Nyo-man Iswarayoga menyatakan program yang baru diselengga-rakan ketiga kalinya ini belum menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Ia menilai setelah dua kali program digelar, kebiasaan masyarakat dalam pemanfaatan energi listrik yang efi sien belum berubah signifi kan.

Karena itu, ia mengajak le-bih banyak masyarakat, kor-porasi, dan kota untuk bisa menangkap semangat Earth Hour sehingga tujuan utama dari kegiatan kampanye global tersebut bisa tercapai. “Kami ingin agar 1 jam mematikan

lampu itu tidak hanya berhenti sebagai hura-hura, tapi juga menjadi bagian gaya hidup se-telah kegiatan ini selesai,” ujar Nyoman.

Akan lebih baik jika pemerin-tah berani menerapkan gerakan Earth Hour menjadi kebijakan seperti halnya hari bebas ken-daraan. Dengan begitu, ke-giatan ini bisa lebih sering di-lakukan dan menjangkau lebih banyak masyarakat.

Menurut perkiraan World Wide Fund for Nature (WWF)-Indonesia, banyak keuntungan jika masyarakat menjadikan Earth Hour sebagai gaya hidup.

“Sebagai ilustrasi, 10% warga Jakarta mematikan dua buah lampu saja selama 1 jam, bisa menghemat listrik sekitar 300 megawatt. Jumlah ini setara listrik untuk menyalakan 900 desa atau mengurangi emisi sekitar 267 ton CO2,” ujarnya.

WWF sebagai organisasi konservasi menyatakan akan terus mengajak publik di se-luruh belahan bumi berhemat energi dengan mematikan lam-pu yang tidak diperlukan. Dalam kajian WWF, meski hal itu tindakan kecil, jika dilakukan secara massal, menjadikan kehidupan di

bumi lebih baik.

SerempakDi Jakarta, tadi malam pukul

20.30-21.31 WIB, sekitar 400 pengelola gedung mematikan lampu selama 1 jam. Wilayah pemadaman meliputi kawa-san Monas, Istana Negara, dan Bundaran HI.

Selain Jakarta, kota-kota lain

yang turut berpartisipasi dalam Earth Hour 2011 adalah Yog-yakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, serta kota di Bali dan NTT.

Penggagas program Earth Hour, Andy Ridley, menga-takan tahun ini ratusan juta orang di 132 negara, termasuk Swaziland dan Gibraltar, ikut berpartisipasi dalam kampanye Earth Hour, kemarin.

Aksi memadamkan lampu selama 1 jam ini disambut antusias oleh warga dunia dan diyakini bisa mengurangi dampak pemanasan global. Lampu-lampu di sejumlah gedung megah yang menjadi ikon di Australia, termasuk Sydney Harbour Bridge dan Opera House, padam secara serempak pada pukul 20.30 waktu setempat.

Di Kanada, peringatan Earth Hour diikuti 73 universitas dan 30 kawasan terkemuka, ter-masuk CN Tower, Niagara Falls, dan Lions Gate Bridge. Ikon du-nia lainnya yang berpartisipasi dalam kampanye ini antara lain Menara Eiffel di Prancis, Empire State Building di New York, serta Istana Bucking ham dan Big Ben di London.(Mps/Din/AT/PO/M-1)

[email protected]

MASKAPAI penerbangan Lion Air mengakui adanya insi-den rebutan kursi penumpang antara anggota Komisi I DPR Roy Suryo dan dua penumpang lainnya lantaran dugaan rang-kap kursi (double seat) di salah satu penerbangannya kemarin.

Kekisruhan itu membuat ke-berangkatan tertunda. Bahkan dikabarkan sempat membuat pilot emosi dan mengancam

tidak bakal menerbangkan pesawat. Setelah berdialog dengan pramugari dan petu-gas bandara, politikus Partai Demokrat itu akhirnya bersedia turun dan berangkat dengan pesawat Lion Air pada jadwal selanjutnya ke Yogyakarta.

Namun, Direktur Umum

Lion Air Edward Sirait mem-bantah insiden itu disebabkan kesalahan sistem komputeri-sasi pemesanan tiket pesawat sehingga memicu terjadinya double seat. Berdasarkan peme-riksaan yang dilakukan pihak maskapai, Roy memang salah memasuki pesawat.

“Dari dokumen yang sudah diperiksa, dalam tiket Roy tercatat nomor penerbangan JT-562 yang berangkat pukul 07.45 WIB, sementara pesawat yang dia naiki itu JT-561 yang be-rangkat pukul 06.15,” jelasnya saat dihubungi, kemarin.

Kendati demikian, Edward

belum bisa memberi jawaban pasti perihal lolosnya Roy pada pemeriksaan boarding pass sebelum naik ke pesawat apa-kah karena kelalaian staf atau penumpang.

Saat dimintai komentarnya terkait insiden tersebut, Roy menyatakan dirinya memang

sedang apes. Sehari sebelum penerbangan, ia memang me-minta agar penerbangannya dimajukan. Permohonan itu dikabulkan oleh pihak Lion Air. “Saya diminta datang untuk penerbangan pertama berang-kat pukul 06.15. Setibanya di bandara, saya langsung check in dan dilayani petugas di konter 24,” ujarnya. (CS/NAV/ANT/S-7)

PT Plaza Indonesia Realty Tbk (Plaza Indonesia) memperluas jangkauan program kepedulian dan tanggung jawab sosial (corporate social resposibility/CSR). Program yang semula di bawah eX Care diperluas menjadi program CSR yang bernama PISCare.

“Mulai tahun ini eX Care berubah nama menjadi PISCare di bawah Divisi Corporate PR PT Plaza Indonesia yang dibantu departemen terkait lainnya dalam perseroan, serta komunitas eX (eX Generation),” kata Corporate Secretary & GM Corporate Legal Plaza Indonesia, Muhamad Hebran, di Kampung Sukasari, Desa Munjur, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kemarin.

Menurut Hebran, pihaknya memperluas jangkauan CSR perusahaan untuk membantu sejumlah wilayah di Indo-nesia. Sebelumnya, selama tujuh tahun program eX Care menyalurkan sumbangan ke sekitar kawasan Plaza Indone-sia Shopping Center di Jakarta. Selain itu, perluasan program CSR ini juga dilakukan dalam rangka ulang tahun ke-21 Plaza Indonesia.

“Tahun ini rombongan CSR

Plaza Indonesia mengunjungi Yayasan Nurul Hikmah yang berada di Sukabumi untuk me-nyalurkan barang-barang layak pakai dari pengunjung eX yang dikumpulkan dalam beberapa bulan terakhir,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Plaza Indonesia menyerahkan ban-tuan 38 kardus pakaian layak pakai, sepatu, mainan anak-anak, dan uang tunai Rp2 juta.

Goverment Relation & CSR Head Plaza Indonesia D Satyaki Mochtan menambahkan, sebe-lumnya program CSR Plaza In-donesia berada dalam payung eX Care.

Namun setelah tujuh tahun berjalan, program diperluas menjadi PISCare. “Kami sebe-lumnya juga membantu korban gempa di Padang dan bencana Merapi.”

Pada tahun ini, Plaza Indo-nesia mengalokasikan modal kerja sekitar US$30 juta hingga US$35 juta. Dana tersebut akan dipakai untuk mendanai se-jumlah rencana seperti renovasi sebagian besar Hotel Grand Hyatt sebesar US$10 juta hing-ga US$13 juta dan konstruksi kamar hotel The Luxury Collec-tion US$15 juta sampai US$20 juta. (Tup/E-4)

TAMPAK Lia, 39, menggandeng erat anaknya yang terjangkit

‘demam’ Beliebers. Demam yang satu ini memang sulit ia pahami penyebabnya.

Adapun obat yang dianggap manjur oleh Lia ialah membawa putri 9 tahunnya Rachel ke muka loket konser Justin Bieber di Kelapa Gading Sports Mall, Jakarta Utara.

Beliebers ialah istilah yang dipakai untuk menyebut para penggila Justin, penyanyi usia 17 tahun yang pertama melejit lewat aksi solonya di situs jejaring Youtube. Kelompok ini umumnya diisi remaja hingga gadis belia seusia Rachel.

“Kamar dia dipenuhi poster Justin, saya sendiri juga heran,” kata Lia. Dengan merogoh uang Rp1,5 juta dari dompet, ibu rumah tangga yang mengaku tidak kenal sama sekali dengan sosok yang dipuja putrinya itu pun lekas mengantongi tiga tiket, masing-masing untuk ia, suaminya, dan Rachel.

Adapun euforia konser Justin, penyanyi pop muda asal Kanada, memang kian terasa. Sejak berhembus kabar bahwa rangkaian turnya akan tiba di Indonesia, banyak fan histeris. Mereka berebut demi mencari selembar tiket.

Rencananya konser yang

menyinergikan lima promotor itu bakal digelar di Sentul City International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, pada 23 April.

Kemarin momentum penting buat fans yang sudah mendapatkan tiket secara daring. Mereka diminta menguangkan bukti pembeliannya untuk ditukar dengan tanda terima.

Pembayaran dilakukan di empat lokasi, antara lain Cilandak Town Square, Kelapa Gading Sports Mall, Ibu Dibyo, dan kantor Rajakarcis.com.

Berlangsungnya proses pembayaran tidak kalah heboh. Ribuan orang antri sejak pukul 08.00. Padahal loket baru dibuka pukul 11.00.

Rencananya proses penukaran tiket yang dibuka kemarin, baru ditutup hari ini. Bagi yang lupa menebus, wah, wah, ada daftar tunggu yang panjang untuk menadah limpahan tiket tersebut. Situs Rajakarcis.com mencatat, di hari penjualan pada 24 Maret, dalam beberapa jam saja 6.500 lembar tiket ludes terjual secara daring.

Padahal harga tiket cukup tinggi, yang termurah yakni Rp500 ribu, sedangkan termahal Rp1.650.000. Ck, ck, ck, royal betul ya Beliebers.... (*/Eri Anugerah/N-3)

Plaza IndonesiaBantu Warga Sukabumi

Anggota DPR Berebut Kursi di Kabin Pesawat

Kamarnya Dipenuhi

Poster Justin

TIKET JUSTIN BIEBER: Puluhan orang antre untuk membeli tiket konser penyanyi Justin Bieber di Citos, Jakarta, kemarin.

ANTARA/WIDODO S JUSUF

FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI

MINGGU, 27 MARET 2011 3UMUM

Roy SuryoAnggota Komisi I DPR

MI/SUMARYANTO

MENYELAMATKAN BUMI: Suasana di Bundaran HI, Jakarta, sebelum pelaksanaan Earth Hour (kiri) dan saat pelaksanaan tadi malam. Kampanye mematikan lampu selama 1 jam di seluruh dunia ini dalam rangka menekan pemanasan global untuk menyelamatkan bumi.

Earth Hour Jadi Gaya HidupGerakan mematikan lampu selama 1 jam bisa mengurangi dampak buruk penggunaan energi yang berlebihan.