8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
1/32
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
2/32
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
3/32
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
4/32
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
5/32
Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar 1
Menjelaskan Kenaikan HargaPremium dan Solar
Menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi
sudah pasti mengundang protes. Ini adalah kebijakan yang
sangat tidak populer. Banyak orang menilai, keputusan itu
tidak berpihak pada rakyat banyak atau kaum papa.
Jika mungkin, tentu Pemerintah menghindari kebijakan yang
tidak menyenangkan banyak orang ini. Namun, pada suatu
kondisi tertentu seperti saat ini, mau tak mau Pemerintah
terpaksa mengambil langkah yang tidak populer demi
kepentingan yang lebih besar. Berikut ini adalah penjelasanuntuk menjawab berbagai pertanyaan yang memenuhi pikir-
an banyak orang, mengapa harga Premium dan Solar kali ini
harus naik.
1. Mengapa pemerintah menaikkan harga Premium danSolar?
Harga jual Premium dan Solar saat ini, yaitu Rp 4.500
per liter, jauh lebih rendah daripada harga pokoknya.
Pemerintah harus menambal kekurangan itu dengan
mengambil uang (subsidi) dari Anggaran Pendapatan
http://www.iceni.com/unlock-pro.htmhttp://www.iceni.com/unlock-pro.htm8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
6/32
2 Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar
dan Belanja Negara (APBN). Harga minyak dunia dan
konsumsi dalam negeri yang semakin melonjak tinggi
belakangan ini membuat subsidi untuk Premium danSolar menjadi semakin besar. Dalam menghitung
APBN 2012, Pemerintah dan DPR menyepakati harga
minyak mentah Indonesia sebesar US$ 90 per barel
sebagai patokan. Kenyataannya, selama Februari ra-
ta-rata harga minyak mentah Indonesia saat ini sudah
US$ 122,17 per barel. Sedangkan konsumsi Solar dan
Premium juga meningkat dari 35,8 juta kiloliter pa-
da 2010 menjadi 38,5 juta kiloliter pada 2011 lalu.
Akibatnya, subsidi untuk Solar dan Premium sepanjang
2012 akan melonjak dari Rp 123,6 triliun menjadi Rp 191,1triliun. Jika harga minyak dunia terus naik, subsidi akan
menggelembung di luar kemampuan anggaran nega-
ra. Padahal, pengeluaran itu akan lebih bermanaat jika
dipakai untuk keperluan lain, misalnya pembangunan ja-
lan, jembatan, dermaga, kapal perintis, inrastruktur lainyang sangat diperlukan masyarakat atau untuk peningkat-
an pelayanan pendidikan. Masyarakat yang kurang mampu
akan menikmati manaat lebih besar jika harga Premium
dan Solar lebih tinggi. Sebab, masyarakat yang kurang
mampu bukan konsumen Premium maupun Solar yangterbesar.
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
7/32
Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar 3
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
8/32
4 Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar
Harga jual Solar dan Premium yang terlalu rendah diban-
ding harganya di luar negeri juga cenderung mendorong
penyelundupan dan penyelewengan Solar dan Premiumyang seharusnya diperuntukkan konsumen dalam negeri.
Yang mendapatkan manaat dari subsidi adalah para
penyelundup dan penyeleweng.
2. Memangnya harga Premium dan Solar di Indonesia lebih
murah dibanding dengan harga di negara-negara lain?
Karena ada subsidi, harga jual Premium dan Solar di dalam
negeri jauh lebih murah daripada harga barang yang se-
rupa di negara-negara tetangga. Itu sebabnya, para pe-
nyelundup justru menikmati perbedaan harga ini serayamerugikan keuangan negara dan kita semua. Di bawah ini
adalah perbandingan harga Premium dengan harga ba-
han bakar serupa di beberapa negara tetangga. Memang
ada perbedaan kualitas antara bensin yang dijual di sini
dengan bensin di beberapa negara itu, yang bilangan ok-tannya lebih tinggi dan oleh karenanya kualitasnya lebih
baik. Namun, bensin di negara tetangga yang diperban-
dingkan adalah bensin berkualitas terendah yang terse-
dia di pasar, sama halnya dengan Premium di Indonesia.
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
9/32
Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar 5
3. Indonesia kan negara penghasil minyak, jika harga mi-
nyak naik bukankah penerimaan Pemerintah naik?
Betul, jika harga minyak naik, penerimaan negara juga
naik. Namun, pada saat yang sama pengeluaran negara
juga turut melonjak. Perhitungannya, setiap kenaik-
an harga sebesar US$ 1 per barel, dengan asumsi kurs
Rp 9.000 per dolar, akan menaikkan penerimaan sebesar
Rp 3,37 triliun. Namun kenaikan US$ 1 per barel itu juga
meningkatkan pengeluaran negara dalam jumlah yang
lebih besar, yakni Rp 4,3 triliun1. Jadi, secara netto, se-
1 Peningkatan pengeluaran ini berasal dari kenaikan subsidi BBM sebesar Rp 2,83 triliun,
subsidi listrik Rp 280 miliar, dana bagi hasil untuk daerah Rp 470 miliar dan kenaikan anggaran
pendidikan secara otomatis sebesar Rp 720 miliar.
Negara Harga EceranBensin dalam
Mata Uang Lokal
Harga Eceran
Bensin dalam Rp
Harga Eceran Tersebut
Disubsidi/
Tidak Disubsidi
Indonesia (RON 88) Rp 4.500 Rp 4.500 Disubsidi
Malaysia (RON95) RM 1,90 Rp 5.753 Disubsidi
Thailand (Blue Gasoline 91) Baht 41,51 Rp 12.453 Tidak Disubsidi
Filipina (unleaded) P 56.50 Rp 12.147 Tidak Disubsidi
Singapore (Grade 92) S$ 2.150 Rp 15.695 Tidak Disubsidi
Catatan: Catatan: Harga bensin per 12 Maret 2012, konversi kurs menggunakan kurs tengah BIMaret 2012
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
10/32
6 Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar
tiap ada kenaikan harga minyak sebesar US$ 1 per barel,
APBN harus menanggung beban tambahan Rp 900 mili-
ar. Beban totalnya tinggal mengalikan jumlah ini dengan
berapa US$ kenaikan harga minyak yang terjadi2.
Dari sini terlihat jelas bahwa penerimaan dari migas se-
makin kecil karena produksinya menurun sementara sub-
sidinya justru makin meningkat karena konsumsi semakin
besar. Tak boleh dilupakan, harga jual Premium dan Solar
juga tidak berubah selama hampir empat tahun terakhir,sejak kenaikan harga yang terakhir pada Mei 2008.
4. Artinya, jika harga minyak mentah tidak melonjak
tinggi harga jual BBM bersubsidi bisa turun?
Betul, harga BBM bersubsidi juga bisa turun jika harga
minyak mentah rendah. Sebagai gambaran, pada Mei
2008 harga rata-rata minyak mentah Indonesia menca-
pai US$ 121 per barel. Pada saat itu, Pemerintah terpaksa
menaikkan harga Premium dari Rp 4.500 menjadi Rp6.000 per liter. Namun, per 1 Desember 2008, Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menurunkan harga
2 Ini terjadi karena produksi minyak kita terus menurun. Sebagai perbandingan, menu-
rut data DJA Kementerian Keuangan, pada 2008 lalu produksi minyak kita masih 930,3 ribu
barel per hari dengan konsumsi BBM bersubsidi sebesar 38,1 juta kilo liter per tahun. Pada 2011
lalu, produksi minyak sudah turun menjadi 900 ribu barel per hari sementara konsumsi BBM
bersubsidi, termasuk minyak tanah, malah naik dengan tajam menjadi di atas 40,2 juta kilo liter
per tahun.
http://www.iceni.com/unlock-pro.htm8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
11/32
Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar 7
Premium menjadi Rp 5.500 per liter karena rata-rata
harga minyak mentah Indonesia sejak Januari-Desember
2008 sudah turun menjadi US$ 95,87 per barel. Seja-lan dengan penurunan harga minyak mentah Indonesia,
Presiden SBY juga menurunkan lagi harga jual Premium
menjadi Rp 5.000 per liter (15 Desember 2008) dan sekali
lagi menjadi Rp 4.500 per liter, pada 15 Januari 2009. Se-
jak saat itu, harga Premium dan Solar tidak pernah naik
kendati harga minyak mentah Indonesia kembali melon-
jak tinggi. Per Februari 2012, harga minyak mentah Indo-
nesia sudah menyentuh US$ 122,17 per barel, jauh di atas
patokan US$ 90 per barel dalam APBN 2012.
5. Apakah Pemerintah tidak mencari solusi lain, di luar
menaikkan harga Premium dan Solar?
Pemerintah tidak hanya menaikkan harga bahan bakar
minyak (BBM) bersubsidi. Untuk mengantisipasi me-
lonjaknya desit anggaran, juga ada serangkaian kebi- jakan mulai dari penghematan pengeluaran, optimali-
sasi penerimaan negara dari pajak maupun non-pajak,
serta memanaatkan sisa anggaran lebih (SAL) tahun
lalu. Inilah sebabnya Pemerintah mengusulkan RAPBN-
Perubahan 2012. Secara total, serangkaian kebijakan op-timalisasi anggaran ini dapat menghemat Rp 183,6 triliun,
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
12/32
8 Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar
di mana Rp 53,8 triliun di antaranya berasal dari penghe-
matan subsidi BBM.
Penghematan belanja secara besar-besaran itu dilaku-
kan dengan mengurangi pengeluaran belanja pegawai,
perjalanan dinas non operasional, pembelian barang non
operasional maupun honorarium. Usulan pemotongan
belanja Pemerintah ini mencapai Rp 60,9 triliun.
Kendati melakukan penghematan besar-besaran, pemo-
tongan belanja Pemerintah itu terbatas pada dana non-
operasional sehingga tidak akan menurunkan kualitas
pelayanan publik di bidang pendidikan dan sebagainya,
dan tidak akan menganggu rencana pembangunan proyek-proyek inrastruktur yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Pemerintah justru mengusulkan untuk menggunakan seba-
gian dari penghematan subsidi untuk meningkatkan be-
berapa program kesejahteraan rakyat dan inrastruktur.
6. Kalau Pemerintah bisa mengurangi desit dengan
menghemat anggaran, mengapa masih harus menaik-
kan harga Premium dan Solar?
Alasan pengurangan subsidi untuk Premium dan Solar
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
13/32
Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar 9
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
14/32
10 Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar
bukanlah semata-mata untuk menghemat anggaran.
Setidaknya ada lima alasan penting bagi kita semua un-
tuk berkomitmen mengurangi subsidi BBM. Yakni, lebihberpihak pada si kecil, lebih hemat dan ramah lingkung-
an, lebih bermanaat, lebih benar, dan lebih awet. Berikut
penjelasannya:
Pertama, lebih berpihak pada si kecil karena subsidi
bahan bakar minyak (BBM) justru lebih membantu
warga kelompok menengah-atas yang sudah berke-
cukupan. Mereka lebih menikmati subsidi karena me-
miliki mobil pribadi. Data hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) 2010 oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) menunjukkan, secara rata-rata rumah tanggakaya menikmati subsidi bensin 10 kali lipat lebih besar
daripada rumah tangga miskin. Pemotongan subsidi
BBM dengan demikian merupakan pilihan yang lebih
bijak dalam membelanjakan uang negara. Hasil pe-
motongan subsidi itu dapat dipakai untuk membi-ayai berbagai program pengentasan kemiskinan dan
lebih dinikmati oleh si kecil.
Kedua, lebih hemat dan ramah lingkungan karena
pemangkasan subsidi membuat harga Premium danSolar menjadi lebih wajar. Harga Premium dan Solar
http://www.iceni.com/unlock-pro.htm8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
15/32
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
16/32
12 Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar
yang jauh lebih murah dari semestinya mendorong
orang boros dan ceroboh dalam mengkonsumsi. Pa-
dahal, minyak adalah sumber energi yang langka dantidak terbarukan. Pemakaian BBM yang berlebihan
juga menurunkan kualitas lingkungan hidup kita. Har-
ga BBM yang lebih realistis akan mendorong penghe-
matan dan konversi ke sumber energi lain yang lebih
bersih, terutama gas.
Ketiga, lebih bermanaat karena dana yang seharus-
nya habis untuk subsidi bisa dialihkan pemakaiannya
untuk membiayai belanja lain yang lebih berguna ba-
gi rakyat banyak. Anggaran bisa dipakai membiayai
berbagai proyek yang memperbaiki kualitas hidupkaum kurang mampu, seperti membangun inrastruk-
tur maupun perbaikan layanan pendidikan. Pengelu-
aran seperti ini dampaknya bersiat jangka panjang
karena merupakan belanja modal atau investasi Pe-
merintah. Sedangkan subsidi BBM bersiat konsumti,sekali dipakai habis.
Keempat, lebih benar karena pemangkasan subsidi
mengurangi dorongan untuk penyelewengan dan pe-
nyelundupan. Selama ini, selisih harga BBM bersubsidi
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
17/32
Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar 13
dengan BBM non-subsidi yang terlalu besar mendorong
terjadinya penyelewengan dan penyelundupan ke luar
negeri maupun dipakai oleh pengguna yang tidak ber-hak. Saat ini, harga BBM non-subsidi hampir dua kali lipat
jika dibandingkan harga Premium dan Solar. Akibatnya,
banyak pelaku industri yang tergoda untuk mengejar
keuntungan secara tidak sah dengan membeli BBM ber-
subsidi. BBM bersubsidi juga memberikan keuntungan
besar jika diselundupkan ke luar negeri. Artinya, ang-
garan negara berupa subsidi yang semestinya berguna
untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat justru lebih
dinikmati penyelundup dan penyeleweng.
Kelima, lebih awet karena eek positi pengurangansubsidi premium dan Solar akan terasa dalam jangka
waktu cukup lama. Bukan hanya bagi anggaran 2012
saja, eek positi pemangkasan subsidi BBM akan
meringankan beban negara pada tahun-tahun men-
datang. Porsi pengeluaran pemerintah berupa subsidiyang kurang tepat sasaran dan berdampak sementara
akan menurun. Dana yang tadinya untuk subsidi itu
dapat dialihkan untuk membiayai investasi inrastruk-
tur, perbaikan sumber daya manusia, serta penang-
gulangan kemiskinan yang eek positinya lebih bersi-at jangka panjang dan permanen.
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
18/32
14 Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar
7. Jika subsidi BBM bukan sebuah kebijakan yang baik,
mengapa sejak dulu selalu ada subsidi BBM?
Sejarah pemberian subsidi BBM sudah sangat panjang. Di
masa lalu, struktur ekonomi Indonesia berbeda. Kala itu,
negara mampu menanggung subsidi BBM karena Indo-
nesia adalah eksportir minyak. Sehingga, setiap kenaikan
harga minyak selalu menjadi tambahan pendapatan bersih
bagi negara. Kini, Indonesia sudah menjadi negara impor-
tir minyak dan kita juga sudah keluar dari OPEC, organisasi
negara-negara pengekspor minyak sejak 2008.
Selain itu, dulu konsumsi BBM kita masih sangat rendah
dan kendaraan umum adalah konsumen terbesar BBM.Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan perbaikan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, kendaraan
pribadi jumlahnya terus membesar. Akibatnya subsidi BBM
kini salah sasaran karena lebih menguntungkan kelompok
masyarakat yang sudah mampu. Inilah yang harus kitakoreksi dengan cara mengurangi subsidi secara bertahap.
8. Sebelumnya Pemerintah mengatakan tidak akan me-
naikkan harga melainkan melakukan pembatasan kon-
sumsi BBM bersubsidi. Mengapa kebijakan Pemerintahberubah?
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
19/32
Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar 15
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
20/32
16 Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar
Sejak tahun lalu, Pemerintah secara intensi menyiapkan
kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi. Namun,
hasil pengkajian dan masukan banyak pihak menyebut-kan bahwa pembatasan konsumsi BBM bersubsidi tidak
akan mampu mengerem melonjaknya subsidi karena ke-
naikan harga minyak mentah belakangan ini terlalu tajam.
Pembatasan konsumsi BBM bersubsidi tidak mungkin
berlaku sekaligus secara serentak di seluruh Indonesia
sehingga dampaknya untuk pengurangan subsidi tidak
maksimal.
Selain itu, pelaksanaan kebijakan pembatasan konsumsi
Premium dan Solar tanpa persiapan yang sangat matang
serta dukungan inrastruktur dan teknologi yang mema-dai dapat menimbulkan gejolak di masyarakat. Secara
teknis, penerapan dan pengawasan kebijakan ini jauh
lebih sulit.
9. Apakah menaikkan harga Premium dan Solar sekarangbukan kebijakan yang berlebihan? Bukankah ada ke-
mungkinan harga minyak mentah bisa turun lagi.
Pemicu kenaikan harga minyak mentah kali ini adalah
krisis politik di Timur Tengah yang tampaknya belumakan mereda dalam waktu singkat. Maka, pemerintah
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
21/32
Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar 17
beranggapan akan lebih baik jika kita bersiap mengha-
dapi kondisi terburuk. Berbagai perkiraan menunjukkan
harga minyak mentah bisa melonjak menjadi US$ 150hingga US$ 175 per barel jika lalu lintas angkutan minyak
mentah di Selat Hormuz tersendat karena ketegangan
politik semakin memuncak. Tanpa kenaikan harga jual
Premium dan Solar, sementara harga minyak dunia terus
melonjak, anggaran Pemerintah untuk menambal sub-
sidi akan semakin besar. Ini justru lebih merugikan warga
berpenghasilan rendah.
10. Jadi, Pemerintah memilih hanya menaikkan harga. Ini
memang cara paling mudah, namun bagaimana dengan
masyarakat yang harus menanggung beban infasi dan
kenaikan harga?
Tidak, Pemerintah tidak hanya menaikkan harga dan
memindahkan beban kepada masyarakat. Upaya menu-
runkan subsidi BBM terdiri dari empat langkah yangmerupakan satu kesatuan kebijakan. Keempat langkah
itu adalah:
Menaikkan harga
Memberikan kompensasi kepada masyarakat
Mengurangi penggunaan BBM bersubsidi Mengkonversi penggunaan minyak ke gas.
http://www.iceni.com/unlock-pro.htmhttp://www.iceni.com/unlock-pro.htm8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
22/32
18 Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar
Keempatnya adalah paket kebijakan yang kait-me-
ngait dan ada pentahapan pelaksanaannya. Pem-
batasan pemakaian Premium dan Solar, misalnya,dimulai pada mobil-mobil dinas dan kelak secara ber-
tahap akan diberlakukan secara lebih luas. Demikian
pula dengan kebijakan konversi ke gas, tetap berlang-
sung diawali dengan penggunaan pada kendaraan
umum, terutama bus.
Kenaikan harga Premium dan Solar juga langsung ber-
lanjut dengan pemberian paket-paket kompensasi. Tu-
juan pemberian kompensasi itu adalah meredam dam-
pak infasi dan penurunan daya beli masyarakat yang
biasanya terjadi dalam waktu beberapa bulan setelahkenaikan harga BBM.
11. Apa saja paket kompensasi itu?
Paket kebijakan kompensasi terdiri dari empat paket: Penambahan rekuensi jatah beras untuk rakyat
miskin sebanyak dua bulan, menjadi 14 kali per ta-
hun, dari saat ini sebanyak 12 kali per tahun dengan
harga tebus tetap Rp 1.600 per kilogram.
Pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyara-kat (BLSM) berupa dana tunai senilai Rp 150.000 per
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
23/32
Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar 19
bulan. Penerima bantuan ini adalah 18,5 juta rumah
tangga yang mencakup 30% rumah tangga dengan
tingkat sosial ekonomi terendah di Indonesia. Penambahan beasiswa untuk rumah tangga miskin se-
lama enam bulan.
Kompensasi untuk sektor transportasi sebesar Rp 5
triliun. Tujuannya, agar kenaikan tiket angkutan kelas
ekonomi tidak melonjak sejalan dengan kenaikan
harga Premium dan Solar.
12. Apakah paket-paket kompensasi itu cukup untuk mere-
dam dampak kenaikan harga Premium dan Solar pada
warga dengan tingkat sosial ekonomi terendah?
Dalam jangka pendek, harga berbagai komoditas
serta biaya transportasi akan naik mengikuti kenaikan
harga Premium dan Solar. Namun, berdasarkan pen-
galaman yang sudah-sudah, inlasi akan terjadi dalam
jangka waktu sementara saja, beberapa bulan setelahkenaikan harga. Oleh karena itu, Pemerintah meran-
cang paket-paket kompensasi yang akan mengalir
setelah kenaikan harga BBM bersubsidi. Paket-paket
itu cukup untuk meredam dampak kenaikan harga
Premium dan Solar pada warga dengan tingkat sosialterendah.
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
24/32
20 Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
25/32
Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar 21
13. Jadi, penerima kompensasi bukan hanya rumah tangga
yang hidup di bawah garis kemiskinan?
Betul, cakupan kompensasi sekarang menjangkau 30%
rumah tangga dengan tingkat sosial ekonomi terendahdi Indonesia. Secara keseluruhan mereka berjumlah 18,5 juta
rumah tangga. Setiap rumah tangga itu akan meneri-ma
kompensasi berupa dana tunai senilai Rp 150.000 per bu-
lan, selama beberapa bulan setelah kenaikan harga Solar
dan Premium. Berarti, anggota rumah tangga yang ham-pir miskin dan kelompok pekerja yang berpenghasilan di
sekitar upah minimum juga akan mendapat kompensasi
berupa dana tunai itu.
14. Mengapa kembali ada pembagian dana tunai, bu-kankah ini tidak mendidik dan mendorong orang men-
jadi malas?
Pemberian dana tunai secara langsung merupakan cara
yang paling eekti untuk secara cepat meringankan be-
ban masyarakat kurang mampu. Pemberian dana tunai
dapat berlangsung secara lebih cepat, lebih tepat sasar-
an, dan lebih mencakup semua kelompok masyarakat
kurang mampu yang perlu mendapatkan perlindungan
dari dampak kenaikan harga BBM.
Hasil riset berbagai lembaga penelitian nasional dan
http://www.iceni.com/unlock-pro.htmhttp://www.iceni.com/unlock-pro.htmhttp://www.iceni.com/unlock-pro.htm8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
26/32
22 Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar
internasional maupun universitas juga membuktikan
bahwa program pembagian dana tunai secara lang-
sung semacam BLSM ternyata lebih tepat sasaran
ketimbang program-program penanggulangan ke-miskinan lainnya.
Patut dicatat, BLSM hanyalah kompensasi tambahan dan
bersiat sementara yang akan berakhir dalam waktu be-
berapa bulan saja. Maka, tidak ada insenti bagi rumah
tangga kurang mampu untuk malas atau mengurangi
jam kerja hanya karena mendapatkan BLSM.
15. Bagaimana Pemerintah menentukan 30% rumah tang-
ga berpenghasilan terendah di Indonesia yang berhak
menerima kompensasi tunai? Apakah ini kampanye
terselubung untuk partai tertentu?
Tidak ada hubungan antara penerima kompensasi
dengan partai, kelompok, atau golongan tertentu.
Penetapan 30% rumah tangga berpenghasilan teren-dah ini berlangsung secara objekti, berdasarkan
hasil survei Pendataan Program Perlindungan Sosial
(PPLS) 2011 yang berlangsung Juli hingga Desem-
ber lalu. Pelaksana survei ini adalah Badan Pusat
Statistik (BPS), bekerjasama dengan Tim NasionalPercepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)
http://www.iceni.com/unlock-pro.htm8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
27/32
Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar 23
yang diketuai Wakil Presiden RI.3
16. Mengapa bantuan tunai nilainya Rp 150.000 per bulan?Cukupkah?
Bantuan per bulan sebesar Rp 150.000 itu cukup untuk
mencegah penurunan daya beli. Ingat, bantuan itu tidak
dimaksudkan untuk mengganti pengeluaran satu rumah
tangga secara keseluruhan. Ini adalah tambahan pen-
dapatan agar tidak ada penurunan daya beli karena
lonjakan infasi.
17. Bagaimana cara pembagian dan mekanisme BLSM?
Pembagian BLSM berlangsung melalui kantor-kantor
pos di seluruh Indonesia. Sedapat mungkin, bantuan
3 PPLS 2011 menghasilkan data komprehensi dan detail berupa datar nama 40% rumah tangga
berpenghasilan terendah di Indonesia, lengkap dengan alamat lengkapnya. PPLS 2011 meng-hasilkan data yang lebih baik dari survei sebelumnya karena menggunakan hasil Sensus Pen-
duduk 2010 sebagai inormasi awal mengenai penghasilan sebuah rumah tangga. Berikutnya,
petugas PPLS 2011 melakukan konsultasi dengan rumah tangga miskin yang dapat memberikan
inormasi tambahan mengenai rumah tangga miskin di sekitarnya yang belum tercakup dalam
data awal. Petugas survei juga melakukan observasi langsung di lapangan sebelum proses survei
dan pengumpulan data berlangsung. Jika tak ada pembagian BLSM, rencananya data hasil PPLS
2011 akan dipakai sebagai dasar pelaksanaan berbagai program percepatan penanggulangan
kemiskinan. Jadi, data hasil PPLS 2011 bukanlah hasil survei yang terburu-buru dan khusus dibu-
at untuk membagikan BLSM. Data ini lebih baik kualitasnya daripada data yang dipakai untuk
pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada 2005 dan 2008 lalu.
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
28/32
24 Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar
ini sudah cair segera setelah kenaikan harga Solar dan
Premium berlaku. Seperti pengalaman sebelumnya,
kantor pos akan mengirimkan kartu penerima ban-tuan melalui Kelurahan yang akan meneruskannya
ke pengurus RT/RW setempat untuk dibagikan pada
rumah tangga yang berhak. Berikutnya, rumah tang-
ga penerima dapat mencairkan bantuan tunai itu di
kantor-kantor pos kecamatan se suai jadwal yang
ditetapkan. Pencairannya per tiga bulan. Jadi, setiap
kali pembagian nilainya Rp 450.000.
18. Selain kompensasi adakah langkah-langkah lain un-
tuk menanggulangi dampak infasi?
Pemerintah bersama Bank Indonesia selalu berkoordinasi
secara erat untuk mengatasi dampak infasi akibat kenaik-
an harga Premium dan Solar. Secara kontinyu, Menteri
Koordinator bidang Perekonomian mengkoordinasikan
seluruh kementerian dan lembaga yang berwenang men-jaga stabilitas harga. Kelancaran distribusi serta persedia-
an komoditas utama, misalnya, menjadi perhatian utama
agar tidak tersendat dan menimbulkan lonjakan harga.
Sedangkan Bank Indonesia menangani kebijakan moneter,
seperti mengendalikan pasokan uang dan mengatur sukubunga secara seksama agar target infasi tercapai.
http://www.iceni.com/unlock-pro.htm8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
29/32
Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar 25
19. Apakah Pemerintah akan menghabiskan seluruh dana
hasil penghematan subsidi menjadi kompensasi?
Tidak semua penghematan anggaran karena berkurang-
nya subsidi akan habis untuk membiayai program kom-
pensasi. Akan ada tambahan belanja di bidang inra-
struktur dan perbaikan layanan publik yang memakai
sebagian hasil penghematan anggaran itu.
Secara total, dari optimalisasi anggaran yang juga
mencakup pemotongan berbagai belanja non-ope-
rasional Pemerintah serta penurunan subsidi BBM,
ada penghematan senilai Rp 183,6 triliun. Dari
penghematan sebesar itu, Rp 73,8 triliun di anta-ranya dipakai untuk membiayai program-program
kompensasi maupun berbagai proyek inrastruk-
tur tambahan. Ada pula tambahan anggaran untuk
pendidikan. Tambahan proyek-proyek inrastruktur
itu terutama untuk memperbaiki konektivitas diIndonesia Timur serta mendukung pengembang-
an berbagai pusat-pusat pertumbuhan baru se-
suai dengan Master Plan Percepatan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI). Berbagai tambahan
proyek inrastruktur senilai total Rp 18,2 triliun itutersaji dalam tabel berikut:
http://www.iceni.com/unlock-pro.htmhttp://www.iceni.com/unlock-pro.htm8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
30/32
26 Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar
Yang tak kalah pentingnya, dari langkah-langkah optimal-
isasi anggaran itu, secara keseluruhan desit anggaran
akan turun menjadi Rp 109,8 triliun atau 2,23% terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB). Jika tidak ada serangkaiankebijakan ini, desit anggaran dapat melonjak hingga
Rp 299 triliun atau 3,59% terhadap PDB. Jangan lupa, de-
sit anggaran terlalu besar adalah sumber masalah yang
membuat negara-negara Eropa sekarang terseret ke
dalam krisis berkepanjangan, bahkan terancam bangkrut.*****
Tambahan Proyek-Proyek Infrastruktur
Deskripsi Nilai(Rp. Triliun)
Konektivitas Indonesia Timur 9,5
Jalan 7,4
Pelabuhan, Bandara, dll 2,1
Infrastruktur Strategis dan Koridor Ekonomi 4,5
Infrastruktur untuk Ketahanan Pangan 1,8
Klaster IV (Perumahan dan Permukiman) 1,5
Penanganan Banjir 0,9
Total 18,2
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
31/32
8/2/2019 2012 03 27_Energi_Buku Saku Mengapa Subsidi BBM_SBY
32/32
Top Related