7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
1/23
236
11 Analisis sebaran pergerakan(metode analogi)
Pada Bab 10 telah pula dijelaskan tentang metode Langsung (konvensional) yangbisa digunakan untuk mendapatkan informasi matriks asal-tujuan (MAT).
Bab 11akan menjelaskan tentang metode Tidak-Langsung (analogi), yaitu metodeyang hanya mempertimbangkan faktor pertumbuhan tanpa memperhitungkanadanya perubahan aksesibilitassistem jaringan transportasi. Metode ini hanya cocok
untuk perencanaan jangka pendek atau perencanaan tanpa adanya perubahanaksesibilitas yang nyata dalam sistem jaringannya.
Subbab 11.1menjelaskan persamaan metode analogi secara umum di mana metodeanalogi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) subkelompok, yaitu metode tanpa-
batasan (subbab 11.2); metode dengan-satu-batasan (subbab 11.3), dan metode
dengan-dua-batasan (subbab 11.4). Beberapa keuntungan dan kerugian metodeanalogi juga akan diterangkan pada akhir bab ini (subbab 11.5). Beberapa soal yang
berkaitan dengan metode analogi diberikan dalam subbab 11.6.
11.1 Metode analogi
Beberapa metode telah dikembangkan oleh para peneliti, dan setiap metodeberasumsi bahwa pola pergerakan pada saat sekarang dapat diproyeksikan ke masa
mendatang dengan menggunakan tingkat pertumbuhan zona yang berbeda-beda.Semua metode mempunyai persamaan umum seperti berikut:
.Eidid tT (11.1)
idT = pergerakan pada masa mendatang dari zona asal ike zona tujuand
idt = pergerakan pada masa sekarang dari zona asal ike zona tujuand
E = tingkat pertumbuhan
Tergantung pada metode yang digunakan, tingkat pertumbuhan (E)dapat berupa 1
(satu) faktor saja atau kombinasi dari berbagai faktor, yang bisa didapat dariproyeksi tata guna lahan atau bangkitan lalu lintas. Faktor tersebut dapat dihitunguntuk semua daerah kajian atau untuk zona tertentu saja yang kemudian digunakan
untuk mendapatkan MAT.
Metode analogi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok utama [lihat
Gambar 11.2dan Tamin (1997a,2000a,2003)], yaitu:
a metode tanpa-batasan (metode seragam),
b metode dengan-satu-batasan (metode batasan-bangkitan dan metode batasan-
tarikan), dan
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
2/23
Analisis sebaran pergerakan (metode analogi) 237
c metode dengan-dua-batasan (metode rata-rata, metode Fratar, metodeDetroit,dan metode Furness).
Sedangkan, urutan pengembangannya secara kronologis adalah metode seragam,metode batasan-bangkitan, metode batasan-tarikan, metode rata-rata, metodeFratar, metodeDetroit, dan metode Furness.
Usaha pengembangan metode pada saat itu lebih mengarah pada penyederhanaan
proses perhitungan dan percepatan proses tercapainya konvergensi. Hal inidisebabkan sangat terbatasnya kapasitas dan kemampuan alat bantu hitung pada saatitu.
11.2 Metode tanpa-batasan
Metode tanpa-batasan atau metode seragam adalah metode tertua dan paling
sederhana. Dalam metode ini diasumsikan bahwa untuk keseluruhan daerah kajianhanya ada 1 (satu) nilai tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk mengalikansemua pergerakan pada saat ini dalam upaya mendapatkan pergerakan pada masamendatang.
Metode ini tidak menjamin bahwa total pergerakan yang dibangkitkan dari setiapzona asal dan total pergerakan yang tertarik ke setiap zona tujuan akan sama dengantotal bangkitan dan tarikan yang diharapkan pada masa mendatang. Secaramatematis dapat dinyatakan sebagai persamaan (11.1) dengan nilai E sebagai
berikut.
t
TE di mana: (11.2)
T = total pergerakan pada masa mendatang di dalam daerah kajiant = total pergerakan pada masa sekarang di dalam daerah kajian
Sebagai ilustrasi, berikut ini diberikan contoh perhitungan metode seragam denganmenggunakan MAT [5x5] seperti terlihat pada Tabel 11.1.
Tabel 11.1 MAT pada masa sekarang dan tingkat pertumbuhan setiap zona
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi EI
1 20 40 50 60 80 250 500 2,000
2 40 30 100 50 80 300 300 1,000
3 60 30 20 90 150 350 875 2,500
4 80 70 60 40 200 450 1350 3,000
5 100 80 90 80 50 400 475 1,188
dd 300 250 320 320 560 1750
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 1,000 3,000 2,000 1,500 2,375 2,000
di mana: o i dan dd = bangkit dan tarikan pada masa sekarangOi dan Dd = bangkit dan tarikan pada masa mendatangEi dan Ed = tingkat pertumbuhan zona bangkitan dan zona tarikan
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
3/23
238 Ofyar Z Tamin, Perencanaan, pemodelan, dan rekayasa transportasi:Teori, contoh soal, dan aplikasi
Dapat dilihat pada Tabel 11.1 bahwa total pergerakan lalu lintas di dalam daerahkajian meningkat sebesar 100% pada masa mendatang (dari 1750 menjadi 3500
pergerakan).
Dengan metode seragam, secara sangat sederhana semua sel MAT ( idt ) dikalikan
dengan faktor 2,0untuk mendapatkan MAT pada masa mendatang, seperti terlihatpada Tabel 11.2.
Tabel 11.2 MAT pada masa mendatang dengan E=2,0
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei
1 40 80 100 120 160 500 500 1,000
2 80 60 200 100 160 600 300 0,500
3 120 60 40 180 300 700 875 1,250
4 160 140 120 80 400 900 1350 1,500
5 200 160 180 160 100 800 475 0,594
dd 600 500 640 640 1120 3500
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 0,500 1,500 1,000 0,750 1,188 1,000
Asumsi dasar yang digunakan pada metode ini adalah tingkat pertumbuhan globaldi seluruh daerah kajian berpengaruh terhadap pertumbuhan lalu lintasnya secaramerata atau seragam untuk setiap zona.
Asumsi ini sering tidak dapat digunakan, karena pada kenyataannya tingkatpertumbuhan setiap zona yang berbeda biasanya menghasilkan tingkat pertumbuhan
lalu lintas yang berbeda pula. Ini menyebabkan galat yang besar untuk kota yangtingkat pertumbuhan tata guna lahannya tidak merata (seperti kenyataannya di kota
besar di negara sedang berkembang).
Pada Tabel 11.2terlihat bahwa metode seragam tidak dapat menjamin dipenuhinyabatasan bangkitan dan tarikan.
Contohnya, untuk zona yang tingkat pertumbuhannya lebih rendah dari tingkatpertumbuhan global, penggunaan tingkat pertumbuhan global akan menghasilkan
perkiraan lalu lintas masa mendatang yang lebih tinggi dari yang diharapkan.Sebaliknya, untuk zona yang tingkat pertumbuhannya lebih tinggi, akanmenghasilkan perkiraan lalu lintas masa mendatang yang lebih rendah dari yangdiharapkan.
Oleh karena itulah metode ini hanya dapat digunakan untuk daerah kajian yang
tingkat pertumbuhannya merata di seluruh wilayahnya. Jadi, metode ini dipastikantidak bisa digunakan di Indonesia, karena pertumbuhan daerahnya belum merata.
11.3 Metode dengan-satu-batasan
Terdapat 2 (dua) jenis metode, yaitu metode dengan-batasan-bangkitan dan metode
dengan-batasan-tarikan.
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
4/23
Analisis sebaran pergerakan (metode analogi) 239
11.3.1 Metode dengan-batasan-bangkitan
Metode ini digunakan jika informasi yang tersedia adalah perkiraan bangkitanpergerakan pada masa mendatang, sedangkan perkiraan tarikan pergerakan tidak
tersedia atau dapat juga tersedia tetapi dengan tingkat akurasi yang rendah.
Secara matematis metode ini dapat dinyatakan dengan persamaan (11.3) berikut.
iidid EtT . (11.3)
Dengan menggunakan persamaan (11.3), pergerakan masa mendatang dapatdihitung dan terlihat pada Tabel 11.3.
Tabel 11.3 MAT pada masa mendatang menggunakan metode dengan-batasan-bangkitan
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei
1 40 80 100 120 160 500 500 1,000
2 40 30 100 50 80 300 300 1,000
3 150 75 50 225 375 875 875 1,000
4 240 210 180 120 600 1350 1350 1,000
5 119 95 107 95 59 475 475 1,000
dd 589 490 537 610 1274 3500
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 0,510 1,531 1,192 0,787 1,044 1,000
Terlihat bahwa metode dengan-batasan-bangkitan menjamin total bangkitan
pergerakan setiap zona pada masa mendatang sama dengan yang diharapkan(terlihat dari nilaiEi=1untuk seluruh zona).
Begitu juga total pergerakan pada masa mendatang untuk seluruh daerah kajian
sama dengan yang diharapkan.
11.3.2 Metode dengan-batasan-tarikan
Metode ini digunakan jika informasi yang tersedia adalah perkiraan tarikan
pergerakan pada masa mendatang, sedangkan perkiraan bangkitan pergerakan tidaktersedia atau dapat juga tersedia tetapi akurasinya rendah.
Secara matematis metode ini dapat dinyatakan dengan persamaan (11.4) berikut.
didid EtT . (11.4)
Dengan menggunakan persamaan (11.4), pergerakan masa mendatang dapat
dihitung dan terlihat pada Tabel 11.4.
Terlihat bahwa metode dengan-batasan-tarikan menjamin total tarikan pergerakansetiap zona pada masa mendatang sama dengan yang diharapkan (terlihat dari nilai
Ed=1untuk seluruh zona).
Begitu juga total pergerakan pada masa mendatang untuk seluruh daerah kajian
sama dengan yang diharapkan.
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
5/23
240 Ofyar Z Tamin, Perencanaan, pemodelan, dan rekayasa transportasi:Teori, contoh soal, dan aplikasi
Tabel 11.4 MAT pada masa mendatang menggunakan metode dengan-batasan-tarikan
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei
1 20 120 100 90 190 520 500 0,962
2 40 90 200 75 190 595 300 0,504
3 60 90 40 135 356 681 875 1,284
4 80 210 120 60 475 945 1350 1,429
5 100 240 180 120 119 759 475 0,626
dd 300 750 640 480 1330 3500
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
11.4 Metode dengan-dua-batasan
Terdapat 4 (empat) buah metode yang telah dikembangkan sampai saat ini yang
pada umumnya mencoba mengatasi kekurangan yang ada pada metode sebelumnya,yaitu permasalahan batasan bangkitan dan tarikan pergerakan.
Keempat metode berikut ini menjamin besarnya bangkitan dan tarikan pergerakan
pada masa mendatang sama dengan yang diharapkan.
11.4.1 Metode rata-rata
Metode rata-rata adalah usaha pertama untuk mengatasi adanya tingkat
pertumbuhan daerah yang berbeda-beda. Metode ini menggunakan tingkatpertumbuhan yang berbeda untuk setiap zona yang dapat dihasilkan dari peramalantata guna lahan dan bangkitan lalu lintas.
Secara matematis, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
2. diidid
EEtT (11.5)
o
OE
i
ii dan
d
dd
d
DE = (11.6)
Ei,Ed = tingkat pertumbuhan zona idandOi,Dd = total pergerakan masa mendatang yang berasal dari zona asal iatau yang
menuju ke zona tujuandoi,dd = total pergerakan masa sekarang yang berasal dari zona asal iatau yang
menuju ke zona tujuand
Metode ini dijelaskan dengan menggunakan contoh MAT [5x5], termasuk informasitingkat pertumbuhan setiap zona seperti terlihat pada Tabel 11.1.
Secara umum, total pergerakan masa mendatang yang dihasilkan tidak sama dengantotal pergerakan yang didapat dari hasil analisis bangkitan lalu lintas. Akan tetapi,yang diharapkan adalah:
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
6/23
Analisis sebaran pergerakan (metode analogi) 241
oi=Oi dan dd=Dd (11.7)
oi,dd = total pergerakan masa sekarang dengan zona asal idan zona tujuandOi,Dd = total pergerakan masa mendatang (dari analisis bangkitan lalu lintas)
dengan zona asal idan zona tujuand
Jadi, proses pengulangan harus dilakukan untuk meminimumkan besarnya
perbedaan tersebut dengan mengatur nilai Ei dan Ed sampai oi=Oi dan dd=Dd
sehingga:
0
i
ii
o
O=E dan
d
dd
d
D=E
0 (11.8)
Untuk pengulangan ke-1 digunakan persamaan (11.8) sehingga dihasilkan MATbaru seperti terlihat pada Tabel 11.5.
2
0001
diidid
EE.= tT (11.9)
Perhitungan nilai Tiduntuk pengulangan ke-1:
06892
375021875150
2
.
1002
3240
2
302
1220
2
05
050
55155
02
010
12112
01
010
11
1
11
,,,
.EE
.tT
.
.EE
.tT
.EE
.tT
Setelah menghitung seluruh nilai Tid, maka dapat dihitung kembali nilai oidan dd
serta nilaiEidanEduntuk pengulangan ke-1, sebagaimana terlihat pada Tabel 11.5.Tabel 11.5 MAT pada masa mendatang dengan metode rata-rata (hasil pengulangan ke-1)
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei
1 30,00 100,00 100,00 105,00 175,00 510,00 500 0,9804
2 40,00 60,00 150,00 62,50 135,00 447,50 300 0,6704
3 105,00 82,50 45,00 180,00 365,63 778,13 875 1,1245
4 160,00 210,00 150,00 90,00 537,50 1147,50 1350 1,1765
5 109,38 167,50 143,44 107,50 89,06 616,88 475 0,7700
dd 444,38 620,00 588,44 545,00 1302,19 3500
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 0,6751 1,2097 1,0876 0,8807 1,0214 1,0000
Perhitungan nilai Tiduntuk pengulangan ke-2:
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
7/23
242 Ofyar Z Tamin, Perencanaan, pemodelan, dan rekayasa transportasi:Teori, contoh soal, dan aplikasi
77792
02141770000689
2
501092
2097198040100
2
83242
675109804030
2
15
151
552
55
12
111
122
12
11
111
112
11
,,,
.,EE
.tT
.
.
,,,
.EE
.tT
,,,
.EE
.tT
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Setelah menghitung seluruh nilai Tid, maka dapat dihitung kembali nilai oidan ddserta nilaiEidanEduntuk pengulangan ke-2, sebagaimana terlihat pada Tabel 11.6.
Tabel 11.6 MAT pada masa mendatang dengan metode rata-rata (hasil pengulangan ke-2)
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei
1 24,83 109,50 103,40 97,71 175,15 510,60 500 0,9792
2 26,91 56,40 131,85 48,47 114,19 377,83 300 0,7940
3 94,48 96,28 49,77 180,47 392,29 813,30 875 1,0759
4 148,13 250,55 169,81 92,57 590,67 1251,72 1350 1,0785
5 79,03 165,80 133,23 88,73 79,77 546,56 475 0,8691
dd 373,38 678,53 588,06 507,95 1352,07 3500
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 0,8035 1,1053 1,0883 0,9450 0,9837 1,0000
Proses pengulangan terus dilakukan sampai seluruh nilai oi=Oi atau (Ei=1) danseluruh nilaidd=Ddatau (Ed=1).
Hal tersebut tercapai pada pengulangan ke-20 yang menghasilkan MAT akhir(setelah pembulatan) seperti terlihat pada Tabel 11.7.
Tabel 11.7 MAT pada masa mendatang dengan metode rata-rata (hasil pengulangan ke-20)
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei
1 19 118 115 89 159 500 500 1,0000
2 16 49 118 35 83 300 300 1,0000
3 84 120 64 191 416 875 875 1,0000
4 128 305 213 95 609 1350 1350 1,0000
5 52 158 131 71 64 475 475 1,0000
dd 300 750 640 480 1330 3500
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
8/23
Analisis sebaran pergerakan (metode analogi) 243
Terdapat beberapa kelemahan pada metode rata-rata ini, karena besarnya perbedaantidak tersebar secara acak, tetapi tergantung pada nilai tingkat pertumbuhan.
Contohnya, zona yang tingkat pertumbuhannya lebih rendah dari tingkatpertumbuhan global akan menghasilkan nilai yang lebih besar dari perkiraan.
Akan tetapi, hal yang sebaliknya terjadi pada zona yang tingkat pertumbuhannya
lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan global. Besarnya perbedaan tersebut akan
semakin berkurang sejalan dengan proses pengulangan, tetapi jika jumlahpengulangan yang dibutuhkan sangat banyak, tingkat ketepatan pun semakinberkurang. Oleh karena itu, metode ini sekarang sudah jarang digunakan.
11.4.2 Metode Fratar
Fratar (1954) mengembangkan metode yang mencoba mengatasi kekuranganmetode seragam dan metode rata-rata. Asumsi dasar metode ini adalah:
a Sebaran pergerakan dari zona asal pada masa mendatang sebanding dengan
sebaran pergerakan pada masa sekarang;
b Sebaran pergerakan pada masa mendatang dimodifikasi dengan nilai tingkat
pertumbuhan zona tujuan pergerakan tersebut.
Modifikasi ini mempertimbangkan adanya pengaruh lokasi tempat tujuan yangberbanding terbalik dari rata-rata daya tarik tempat tujuan. Secara umum, metodeini memperhatikan:
Perkiraan jumlah pergerakan yang dihasilkan dari atau tertarik ke suatu zona(hal ini didapatkan dari tahapan bangkitan pergerakan).
Proses sebaran pergerakan masa mendatang dari setiap zona yang berbandinglurus dengan pergerakan pada masa sekarang dimodifikasi dengan tingkat
pertumbuhan zona tujuan pergerakan.
Ini menghasilkan dua nilai untuk setiap pergerakan (iddan di), selanjutnyarata-rata dari nilai ini dipakai sebagai pendekatan ke-1 bagi pergerakan yang
terjadi.
Untuk setiap zona, jumlah hasil pendekatan ke-1 dibagi dengan totalpergerakan yang diperkirakan (dihasilkan dari tahapan bangkitan pergerakan),untuk mendapatkan nilai tingkat pertumbuhan baru yang selanjutnya digunakansebagai pendekatan ke-2.
Pergerakan yang dihasilkan pada pendekatan ke-1 kemudian disebarkan, danini sebanding dengan pergerakan pada masa sekarang dan nilai tingkat
pertumbuhan yang baru (hasil pendekatan ke-1).
Kedua nilai ini kemudian dirata-ratakan dan proses diulangi sampai tercapaikesesuaian antara pergerakan yang dihitung dengan yang diinginkan.
Secara matematis, metode Fratardapat dinyatakan sebagai:
2
didiidid
LL..E.EtT
(11.10)
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
9/23
244 Ofyar Z Tamin, Perencanaan, pemodelan, dan rekayasa transportasi:Teori, contoh soal, dan aplikasi
.tE
t
L
ikikk
ikik
i
=
N
N
dan
N
N
dkdkk
dkdk
d
.tE
t
=L (11.11)
Tabel 11.8 MAT pada masa sekarang, tingkat pertumbuhan setiap zona, serta nilai LidanLd(pengulangan ke-1)
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei L i
1 20 40 50 60 80 250 500 2,000 0,523
2 40 30 100 50 80 300 300 1,000 0,470
3 60 30 20 90 150 350 875 2,500 0,552
4 80 70 60 40 200 450 1350 3,000 0,664
5 100 80 90 80 50 400 475 1,188 0,470
dd 300 250 320 320 560 1750
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 1,000 3,000 2,000 1,500 2,375 2,000
Ld 0,469 0,557 0,431 0,533 0,554
NilaiLidanLduntuk pengulangan ke-1dapat dihitung sebagai berikut:
Perhitungan nilaiLiuntuk pengulangan ke-1.
0,47003x8052x9001x8002x100
809080100
47001881x8003x5052x10002x40
805010040
52301881x8003x6052x5001x40
80605040
544533522511
545352515
255244233211
252423212
155144133122
151413121
,,,,
.tE.tE.tE.tE
ttttL
.
.
,,,,,
.tE.tE.tE.tE
ttttL
,,,,,
.tE.tE.tE.tE
ttttL
Perhitungan nilaiLduntuk pengulangan ke-1:
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
10/23
Analisis sebaran pergerakan (metode analogi) 245
0,55451x20002x15003x8001x80
2001508080
55703752x8051x7002x3001x40
80703040
46903752x10051x8002x6003x40
100806040
544533522511
545352515
525424323121
524232122
515414313212
514131211
,,,,
.tE.tE.tE.tE
ttttL
.
.
,,,,,
.tE.tE.tE.tE
ttttL
,,,,,
.tE.tE.tE.tE
ttttL
Setelah mendapatkan nilaiLidanLduntuk pengulangan ke-1, maka dapat dilakukanperhitungan nilai Tiduntuk pengulangan ke-1sebagai berikut.
Perhitungan nilai Tiduntuk pengulangan ke-1:
,21722
55404700x3752x1881x50
2
76182
46904700x01x01x40
2
34952
43105230x02x02x50
2
561292
55705230x03x02x40
2
83192
46905230x01x02x20
2
15
151
515
155
155
11
121
112
121
121
13
111
311
113
113
12
111
211
112
112
11
111
111
111
111
,,,,
LL..E.EtT
.
.
,,,
,,LL
..E.EtT
.
.
,,,
,,LL
..E.EtT
,,,
,,LL
..E.EtT
,,,
,,LL
..E.EtT
Setelah menghitung seluruh nilai Tid, maka dapat dihitung kembali nilai oidan ddserta nilaiEidanEduntuk pengulangan ke-2, sebagaimana terlihat pada Tabel 11.9.
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
11/23
246 Ofyar Z Tamin, Perencanaan, pemodelan, dan rekayasa transportasi:Teori, contoh soal, dan aplikasi
Tabel 11.9 MAT pada masa mendatang menggunakan metode Fratar (hasil pengulanganke-1)
Zona 1 2 3 4 5 o i OI EI L i
1 19,83 129,56 95,34 95,05 204,64 544,42 500 0,918 1,009
2 18,76 46,19 90,02 37,61 97,27 289,86 300 1,035 1,029
3 76,53 124,73 49,12 183,10 492,55 926,02 875 0,945 1,002
4 135,91 384,59 197,03 107,76 868,05 1693,34 1350 0,797 0,966
5 55,72 146,31 96,23 71,47 72,21 441,95 475 1,075 1,055
dd 306,75 831,39 527,74 494,99 1734,72 3896
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 0,978 0,902 1,213 0,970 0,767 0,898
Ld 1,009 1,029 1,074 0,934 0,963
Selanjutnya, nilaiLidanLduntuk pengulangan ke-2dapat dihitung sebagai berikut.
Perhitungan nilaiLiuntuk pengulangan ke-2:
1,0557970x47719450x23960351x311469180x7255
47712396311467255
02910751x27977970x61379450x02909180x7618
2797613702907618
00910751x642047970x05959450x34950351x56129
642040595349556129
544533522511
545352515
255244233211
252423212
155144133122
151413121
,,,,,,,,
,,,,
.tE.tE.tE.tE
ttttL
.
.
,,,,,,,,,
,,,,
.tE.tE.tE.tE
ttttL
,,,,,,,,,
,,,,
.tE.tE.tE.tEttttL
Perhitungan nilaiLduntuk pengulangan ke-2:
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
12/23
Analisis sebaran pergerakan (metode analogi) 247
39609700x058682131x554929020x27979780x64204
0586855492279764204
02917670x311469700x593842131x731249780x56129
31146593847312456129
00917670x72559700x911352131x53769020x7618
72559113553767618
544533522511
545352515
525424323121
524232122
515414313212
514131211
,,,,,,,,,
,,,,
.tE.tE.tE.tE
ttttL
.
.
,,,,,,,,,
,,,,
.tE.tE.tE.tE
ttttL
,,,,,,,,,
,,,,
.tE.tE.tE.tE
ttttL
Setelah mendapatkan nilaiLidanLduntuk pengulangan ke-2, maka dapat dilakukan
perhitungan nilai Tiduntuk pengulangan ke-2.
Perhitungan nilai Tiduntuk pengulangan ke-2:
21722
55404700x3752x1881x50
2
76182
46904700x01x01x40
2
34952
43105230x02x02x50
2
561292
55705230x03x02x40
2
83192
46905230x01x02x20
2
25
252
525
255
255
21
222
122
221
221
23
212
321
213
213
22
212
221
212
212
21
212
121
211
211
,,,
,,LL
..E.EtT
.
.
,,,
,,LL
..E.EtT
.
.
,,,
,,LL
..E.EtT
,,,
,,LL
..E.EtT
,,,
,,LL
..E.EtT
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Setelah menghitung seluruh nilai Tid, maka dapat dihitung kembali nilai oidan ddserta nilai Ei dan Ed untuk pengulangan ketiga, sebagaimana terlihat pada Tabel
11.10.
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
13/23
248 Ofyar Z Tamin, Perencanaan, pemodelan, dan rekayasa transportasi:Teori, contoh soal, dan aplikasi
Tabel 11.10 MAT pada masa mendatang menggunakan metode Fratar(hasil pengulanganke-2)
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei L i
1 17,97 109,38 110,62 82,24 142,06 462,27 500 1,082 0,932
2 19,36 44,38 118,83 37,05 76,86 296,47 300 1,012 0,903
3 71,14 107,99 58,45 162,45 350,61 750,64 875 1,166 0,956
4 104,65 275,85 194,31 79,13 511,57 1165,50 1350 1,158 0,962
5 60,45 147,80 133,54 74,08 60,02 475,90 475 0,998 0,911
dd 273,57 685,40 615,74 434,94 1141,12 3151
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 1,097 1,094 1,039 1,104 1,166 1,111
Ld 0,909 0,904 0,901 0,933 0,925
Proses pengulangan terus dilakukan sampai seluruh nilai oi=Oi atau (Ei=1) dan
seluruh nilaidd=Ddatau (Ed=1).
Hal tersebut tercapai pada pengulangan ke-10 yang menghasilkan MAT akhir
(setelah pembulatan) seperti terlihat pada Tabel 11.11.Tabel 11.11 MAT pada masa mendatang dengan metode Fratar(hasil pengulangan ke-10)
Zona 1 2 3 4 5 oI Oi Ei L i
1 19 118 115 89 159 500 500 1,000 1,000
2 20 45 116 38 81 300 300 1,000 1,000
3 81 124 65 187 418 875 875 1,000 1,000
4 119 316 215 91 609 1350 1350 1,000 1,000
5 60 148 129 75 63 475 475 1,000 1,000
dd 300 750 640 480 1330 3500
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
Ld 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
Proses pengulangan cukup rumit dan membutuhkan proses perhitungan yang cukuppanjang. Davinroy dkk (1963) menyimpulkan bahwa metode seragam, rata-rata,dan Fratarmempunyai ketepatan yang kira-kira sama.
Metode Fratarmembutuhkan jumlah pengulangan yang lebih sedikit dibandingkan
dengan dua metode lainnya, tetapi perhitungannya yang cukup rumit pada akhirnyasecara keseluruhan tidak menguntungkan proses perhitungan dan menyebabkanmetode Fratarini menjadi tidak populer untuk digunakan.
Perlu diketahui pada saat itu pengembangan penelitian diarahkan selain pada usahapeningkatan akurasi, juga pada usaha menghasilkan proses perhitungan yang efisien(jumlah pengulangan yang sekecil mungkin dan proses perhitungan yangsesederhana mungkin).
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
14/23
Analisis sebaran pergerakan (metode analogi) 249
11.4.3 Metode Detroit
Metode ini dikembangkan bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan DetroitMetropolitan Area Traffic Study dalam usaha mengatasi kekurangan metode
sebelumnya dan sekaligus mengurangi waktu operasi komputer. Prosesnya miripdengan metode rata-rata dan Fratar, tetapi mempunyai asumsi bahwa: walaupun
jumlah pergerakan dari zona i meningkat sesuai dengan tingkat pertumbuhan Ei,
pergerakan ini harus juga disebarkan ke zonadsebanding denganEddibagi dengantingkat pertumbuhan global (E)yang secara umum dapat dinyatakan sebagai:
=
E
diidid
.EE.tT (11.12)
Dengan menggunakan data awal MAT yang sama seperti Tabel 11.1, untuk
pengulangan ke-1metodeDetroitdigunakan persamaan (11.13) sehingga dihasilkanMAT baru seperti terlihat pada Tabel 11.12.
E
.
0
0001
diidid
EE.= tT (11.13)
Perhitungan nilai Tiduntuk pengulangan ke-1:
517002
3752x1875150
.
12002
03x0240
2002
01x0220
0
05
050
55155
0
02
010
12112
0
01
010
11111
,,
,,.
E
EE.tT
.
.
,
,,.
E
.EE.tT
,
,,.
E
.EE.tT
Setelah menghitung seluruh nilai Tid, maka dapat dihitung kembali nilai oidan ddserta nilaiEi,Ed, dan Euntuk pengulangan ke-1, seperti terlihat pada Tabel 11.12.
Tabel 11.12 MAT pada masa mendatang menggunakan metode Detroit(hasil pengulanganke-1)
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei
1 20,00 120,00 100,00 90,00 190,00 520,00 500 0,9615
2 20,00 45,00 100,00 37,50 95,00 297,50 300 1,0084
3 75,00 112,50 50,00 168,75 445,31 851,56 875 1,0275
4 120,00 315,00 180,00 90,00 712,50 1417,50 1350 0,9524
5 59,38 142,50 106,88 71,25 70,51 450,51 475 1,0544
dd 294,38 735,00 536,88 457,50 1513,32 3537,07
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 1,0191 1,0204 1,1921 1,0492 0,8789 0,9895
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
15/23
250 Ofyar Z Tamin, Perencanaan, pemodelan, dan rekayasa transportasi:Teori, contoh soal, dan aplikasi
Perhitungan nilai Tiduntuk pengulangan ke-2:
306698950
87890x054415170
9911898950
02041x96150120
811998950
01911x9615020
1
15
151
55255
1
12
111
12212
1
11
111
11211
,,
,,.,
E
.EE.tT
.
.
,,
,,.
E
.EE.tT
,,
,,.
E
.EE.tT
Setelah menghitung seluruh nilai Tid, maka dapat dihitung kembali nilai oidan ddserta nilaiEi,Ed,dan Euntuk pengulangan ke-2, seperti terlihat pada Tabel 11.13.
Tabel 11.13 MAT pada masa mendatang menggunakan metode Detroit(hasil pengulanganke-2)
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei
1 19,81 118,99 115,84 91,76 162,26 508,65 500 0,9830
2 20,77 46,79 121,48 40,10 85,09 314,23 300 0,9547
3 79,37 119,20 61,89 183,85 406,40 850,71 875 1,0285
4 117,70 309,36 206,52 90,88 602,69 1327,16 1350 1,0172
5 64,47 154,94 135,75 79,65 66,03 500,85 475 0,9484
dd 302,12 749,29 641,49 486,24 1322,46 3501,597
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 0,9930 1,0010 0,9977 0,9872 1,0057 0,9995
Seperti halnya dengan metode rata-rata dan Fratar, proses pengulangan terusdilakukan sampai seluruh nilai oi=Oi atau (Ei=1) dan seluruh nilai dd=Dd atau
(Ed=1). Hal tersebut tercapai pada pengulangan ke-8, sehingga dihasilkan MATakhir (setelah pembulatan) seperti terlihat pada Tabel 11.14.
Tabel 11.14 MAT pada masa mendatang menggunakan metode Detroit(hasil pengulanganke-8)
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei
1 19 118 115 89 159 500 500 1,0000
2 20 45 117 38 81 300 300 1,0000
3 81 124 65 187 418 875 875 1,0000
4 119 316 213 91 611 1350 1350 1,0000
5 61 147 130 74 62 475 475 1,0000
dd 300 750 640 480 1330 3500
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
16/23
Analisis sebaran pergerakan (metode analogi) 251
Tingkat pertumbuhan yang digunakan lebih sederhana dibandingkan dengan metodeFratar. Waktu komputasi menjadi lebih singkat, karena jumlah pengulangan yang
lebih sedikit.
11.4.4 Metode Furness
Furness (1965) mengembangkan metode yang pada saat sekarang sangat sering
digunakan dalam perencanaan transportasi. Metodenya sangat sederhana dan mudahdigunakan.
Pada metode ini, sebaran pergerakan pada masa mendatang didapatkan dengan
mengalikan sebaran pergerakan pada saat ini dengan tingkat pertumbuhan zona asalatau zona tujuan yang dilakukan secara bergantian.
Secara matematis, metode Furnessdapat dinyatakan sebagai berikut.
iidid EtT . (11.14)
Pada metode ini, pergerakan awal (masa sekarang) pertama kali dikalikan dengantingkat pertumbuhan zona asal. Hasilnya kemudian dikalikan dengan tingkat
pertumbuhan zona tujuan dan zona asal secara bergantian (modifikasi harus
dilakukan setelah setiap perkalian) sampai total sel MAT untuk setiap arah (barisatau kolom) sama dengan total sel MAT yang diinginkan.
Dengan menggunakan data awal MAT yang sama seperti Tabel 11.1, maka denganmetode Furness dihasilkan MAT pada pengulangan ke-1 yang didapat denganmengalikan sel MAT pada saat ini dengan tingkat pertumbuhan zona asal (Ei)
seperti terlihat pada Tabel 11.15.
Perhitungan nilai Tiduntuk pengulangan ke-1:
385918751x50
4001x40
10002x50
8002x40
4002x20
05
055
155
02
021
121
0
1
0
13
1
13
01
012
112
01
011
111
,,.EtT
.
.
,.EtT
.
.
,.EtT
,.EtT
,.EtT
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
17/23
252 Ofyar Z Tamin, Perencanaan, pemodelan, dan rekayasa transportasi:Teori, contoh soal, dan aplikasi
Tabel 11.15 MAT pada masa mendatang dengan metode Furness(hasil pengulangan ke-1)
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei
1 40,00 80,00 100,00 120,00 160,00 500,00 500 1,0000
2 40,00 30,00 100,00 50,00 80,00 300,00 300 1,0000
3 150,00 75,00 50,00 225,00 375,00 875,00 875 1,0000
4 240,00 210,00 180,00 120,00 600,00 1350,00 1350 1,0000
5 118,75 95,00 106,88 95,00 59,38 475,00 475 1,0000
dd 588,75 490,00 536,88 610,00 1274,38 3500
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 0,5096 1,5306 1,1921 0,7869 1,0436 1,0000
Selanjutnya, pada pengulangan ke-2, sel MAT yang dihasilkan pada pengulangan
ke-1 dikalikan dengan tingkat pertumbuhan zona tujuan (Ed) untuk menghasilkanMAT pengulangan ke-2, seperti terlihat pada Tabel 11.16.
Perhitungan nilai Tiduntuk pengulangan ke-2:
976104361x3859
382050960x40
2111919211x100
4512253061x80382050960x40
15
155
255
11
121
221
13
113
213
12
112
212
1
1
1
11
2
11
,,,.EtT
.
.
,,.EtT
.
.
,,.EtT
,,.EtT,,.EtT
Tabel 11.16 MAT pada masa mendatang menggunakan metode Furness (hasilpengulangan ke-2)
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei
1 20,38 122,45 119,21 94,43 166,98 523,45 500 0,9552
2 20,38 45,92 119,21 39,34 83,49 308,35 300 0,9729
3 76,43 114,80 59,60 177,05 391,37 819,25 875 1,0680
4 122,29 321,43 214,58 94,43 626,19 1378,91 1350 0,9790
5 60,51 145,41 127,40 74,75 61,97 470,04 475 1,0105
dd 300,00 750,00 640,00 480,00 1330,00 3500
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
18/23
Analisis sebaran pergerakan (metode analogi) 253
Hal tersebut dilakukan terus menerus secara bergantian sehingga total sel MATyang dihasilkan (baris ataupun kolom) sesuai dengan total sel MAT yang
diinginkan. Tabel 11.17 adalah MAT yang dihasilkan metode Furness (setelahpembulatan) setelah pengulangan ke-8.
Tabel 11.17 MAT pada masa mendatang menggunakan metode Furness (hasilpengulangan ke-8)
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei
1 19 118 115 89 159 500 500 1,0000
2 20 45 117 38 81 300 300 1,0000
3 81 124 65 187 418 875 875 1,0000
4 119 316 213 91 611 1350 1350 1,0000
5 61 147 130 74 62 475 475 1,0000
dd 300 750 640 480 1330 3500
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
Evans (1970,1971) menunjukkan bahwa metode Furness selalu mempunyai satusolusi akhir dan terbukti lebih efisien dibandingkan dengan metode analogi lainnya.Solusi akhir pasti selalu sama, tidak tergantung dari mana pengulangan dimulai(baris atau kolom).
Hal yang sama terjadi, jika pergerakan awal (masa sekarang) pertama kali dikalikandengan tingkat pertumbuhan zona tujuan. Hasilnya kemudian dikalikan dengan
tingkat pertumbuhan zona asal dan zona tujuan secara bergantian (modifikasi harusdilakukan setelah setiap perkalian) sampai total sel MAT untuk setiap arah (barisatau kolom) kira-kira sama dengan total sel MAT yang diinginkan.
didid EtT . (11.15)
Dengan menggunakan data awal MAT yang sama seperti Tabel 11.1, maka dengan
metode Furness dihasilkan MAT pada pengulangan ke-1 yang didapat denganmengalikan sel MAT pada saat ini dengan tingkat pertumbuhan zona tujuan (Ed)seperti terlihat pada Tabel 11.18. Perhitungan nilai Tiduntuk pengulangan ke-1:
751183752x50
4001x40
10002x50
12003x40
2001x20
05
055
155
01
021
121
03
013
113
02
012
112
01
011
111
,,.EtT
.
.
,.EtT
.
.
,.EtT
,.EtT
,.EtT
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
19/23
254 Ofyar Z Tamin, Perencanaan, pemodelan, dan rekayasa transportasi:Teori, contoh soal, dan aplikasi
Tabel 11.18 MAT pada masa mendatang menggunakan metode Furness (hasilpengulangan ke-1)
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei
1 20,00 120,00 100,00 90,00 190,00 520,00 500 0,9615
2 40,00 90,00 200,00 75,00 190,00 595,00 300 0,5042
3 60,00 90,00 40,00 135,00 356,25 681,25 875 1,2844
4 80,00 210,00 120,00 60,00 475,00 945,00 1350 1,4286
5 100,00 240,00 180,00 120,00 118,75 758,75 475 0,6260
dd 300,00 750,00 640,00 480,00 1330,00 3500
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
Selanjutnya, pada pengulangan ke-2, sel MAT yang dihasilkan pada pengulangan
ke-1 dikalikan dengan tingkat pertumbuhan zona asal (Ei) untuk menghasilkanMAT pengulangan ke-2, seperti terlihat pada Tabel 11.19.
Perhitungan nilai Tiduntuk pengulangan ke-2:
377462600x100
172050420x40
159696150x100
3811596150x120
231996150x20
15155255
12
121
221
11
113
213
11
112
212
11111211
,,.EtT
.
.
,,.EtT
.
.
,,.EtT
,,.EtT
,,.EtT
Tabel 11.19 MAT pada masa mendatang menggunakan metode Furness (hasilpengulangan ke-2)
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei
1 19,23 115,38 96,15 86,54 182,69 500,00 500 1,0000
2 20,17 45,38 100,84 37,82 95,80 300,00 300 1,0000
3 77,06 115,60 51,38 173,39 457,57 875,00 875 1,0000
4 114,29 300,00 171,43 85,71 678,57 1350,00 1350 1,0000
5 62,60 150,25 112,69 75,12 74,34 475,00 475 1,0000
dd 293,35 726,61 532,48 458,59 1488,97 3500
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 1,0227 1,0322 1,2019 1,0467 0,8932 1,0000
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
20/23
Analisis sebaran pergerakan (metode analogi) 255
Hal tersebut dilakukan terus menerus secara bergantian sehingga total sel MATyang dihasilkan (baris ataupun kolom) sesuai dengan total sel MAT yang
diinginkan.
Tabel 11.20 adalah MAT yang dihasilkan metode Furness (setelah pembulatan)setelah pengulangan ke-9.
Tabel 11.20 MAT pada masa mendatang dengan metode Furness(hasil pengulangan ke-9)
Zona 1 2 3 4 5 oi Oi Ei
1 19 118 115 89 159 500 500 1,0000
2 20 45 117 38 81 300 300 1,0000
3 81 124 65 187 418 875 875 1,0000
4 119 316 213 91 611 1350 1350 1,0000
5 61 147 130 74 62 475 475 1,0000
dd 300 750 640 480 1330 3500
Dd 300 750 640 480 1330 3500
Ed 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
Terlihat dengan jelas bahwa Tabel 11.17persis sama dengan Tabel 11.20. Hal inimembuktikan bahwa solusi akhir metode Furness pasti selalu sama, tidaktergantung dari mana pengulangan dimulai (baris atau kolom).
Beberapa peneliti berusaha mempercepat proses pengulangan metode Furness[lihatRobillard dan Stewart (1974); Mekky (1983);Maher (1983b)].
Penurunan teori metode Furnessdapat dihasilkan dengan meminimumkan statistikinformasi yang diharapkan (Morphet, 1975) atau memaksimumkan ukuranentropi (Evans, 1970,1971). Dibuktikan bahwa metode Furness menghasilkan
sebaran pergerakan yang memaksimumkan entropi dan meminimumkan informasiyang diharapkan, tergantung pada batasan asal tujuan.
LamonddanStewart (1981)memperlihatkan bahwa proses keseimbangan metodeFurness sebenarnya merupakan kasus khusus yang dapat dihasilkan oleh metodekeseimbangan Bregman. Penjelasan rinci mengenai hal tersebut dapat dilihat padaBregman (1967).
11.5 Keuntungan dan kerugian
Beberapa keuntungan metode analogi adalah:
mudah dimengerti dan digunakan, hanya membutuhkan data pergerakanantarzona (MAT) pada masa sekarang dan perkiraan tingkat pertumbuhan zona
pada masa mendatang yang sederhana;
proses pengulangannya sederhana;
data aksesibilitas (waktu, jarak, dan biaya) antarzona tidak diperlukan;
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
21/23
256 Ofyar Z Tamin, Perencanaan, pemodelan, dan rekayasa transportasi:Teori, contoh soal, dan aplikasi
penggunaannya fleksibel, misalnya untuk moda transportasi lain, untuk tujuanperjalanan yang berbeda, untuk selang waktu yang berbeda, dan juga dapatdigunakan untuk arah pergerakan yang berbeda;
sudah sering diabsahkan dan menghasilkan tingkat ketepatanyang cukup tinggijika digunakan pada daerah yang pola pengembangan wilayahnya stabil.
Akan tetapi, selain keuntungan, terdapat juga beberapa permasalahan yang sering
timbul dalam pemakaiannya. Di antaranya yang berikut ini.
Metode ini membutuhkan masukan data lengkap dari seluruh pergerakanantarzona pada saat sekarang (tid), informasi ini tentu sangat mahal.
Dibutuhkan jumlah zona yang selalu tetap. Dengan kata lain, tidak bolehditambah zona baru sehingga agak susah digunakan, karena biasanya pada
masa mendatang selalu ada pertambahan zona baru.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi perubahan jumlah zona tersebut,diperlukan manipulasi dengan menganggap pada masa sekarang jumlah zona
yang digunakan adalah jumlah zona pada masa mendatang dengan pergerakanyang cukup kecil. Realitanya, pergerakan tersebut memang belum ada pada
masa sekarang. Kelemahan yang paling utama adalah jika ditemukan bahwa antara 2 (dua)
buah zona pada saat sekarang belum terjadi pergerakan (tid=0) atau mungkinkarena ada galat survei atau hal lainnya.
Dalam hal ini, tidak akan pernah didapatkan ramalan pergerakan tersebut padamasa mendatang. Untuk itu, sekali lagi, diperlukan manipulasi data dengan
menganggap telah terjadi pergerakan dengan volume yang sangat kecil,misalnya (tid=1) untuk menghindari adanya batasan kelemahan matematistersebut.
Pergerakan intrazona (i=d) tidak diperhitungkan pada metode ini sehinggameningkatkan galat dan membutuhkan jumlah pengulangan yang semakin
banyak yang selanjutnya memungkinkan terciptanya galat yang semakin besar.
Kelemahan lain, jika pada masa sekarang terdapat sel matriks yang tidakdidapatkan informasi pergerakannya (datanya tidak ada), maka sel matrikstersebut tidak akan pernah bisa didapatkan pergerakan masa mendatangnya.
Oleh karena itu, metode ini tidak dapat digunakan untuk melengkapi selmatriks yang kosong dengan menambahkannya dari matriks parsial.
Metode ini sangat tergantung pada tingkat akurasi informasi pergerakanantarzona pada masa sekarang. Setiap galat yang ada pada masa sekarang akan
terus membesar setiap kali dilakukan proses pengulangan.
Selain itu, karena adanya kemungkinan galat statistik yang cukup tinggi,
penggunaan tingkat pertumbuhan untuk pergerakan yang rendah pada masasekarang akan menghasilkan perkiraan yang tidak realistis pada masamendatang. Tingkat pertumbuhan setiap zona didapat dengan proses
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
22/23
Analisis sebaran pergerakan (metode analogi) 257
pendekatan yang kasar sehingga metode analogi ini sangat tergantung padaketepatannya.
Asumsi mengenai tidak ada perubahan pada aksesibilitas juga dikritik orang.Dengan kata lain, sebaran pergerakan hanya tergantung pada pola perjalanansaat sekarang dan perkiraan tingkat pertumbuhannya.
Oleh karena itu, metode ini tidak bisa digunakan untuk daerah yang pada masa
mendatang mengalami perubahan aksesibilitas yang nyata pada sistem jaringantransportasinya, misalnya pelebaran jalan, pembangunan jalan baru, dan
pembangunan jalan bebas hambatan.
Jadi, model ini tidak cocok untuk peramalan waktu yang cukup panjang. Untukitu diperlukan metode yang juga memperhitungkan adanya perubahan
aksesibilitas, selain perubahan tingkat pertumbuhan setiap zona (lihat Bab
1214tentang metode sintetis).
Untuk selang waktu yang pendek dan di daerah yang stabil pengembanganwilayahnya, metode ini dapat digunakan dengan baik. Sebaliknya, metode initidak dapat digunakan pada daerah yang pesat pengembangan wilayahnya dantajam peningkatan aksesibilitas sistem jaringan transportasinya. Karena batasan
di atas, metode analogi sangat jarang digunakan dalam kajian transportasi dimasa sekarang.
11.6 Kumpulan soal
1. Diasumsikan saudara mempunyai informasi pergerakan pada masa sekarangdalam bentuk data MAT [6x6] seperti terlihat pada Tabel 11.21berikut ini.
Tabel 11.21 MAT [6x6] pada masa sekarang dan tingkat pertumbuhan setiap zona
Zona 1 2 3 4 5 6 o i Oi EI
1 40 70 40 40 70 140 400 800 2,000
2 50 40 120 60 90 90 450 450 1,0003 70 40 30 70 140 50 400 600 1,500
4 90 90 70 60 200 190 700 1400 2,000
5 120 40 100 80 60 50 450 900 2,000
6 130 20 90 90 40 210 580 1810 3,121
dd 500 300 450 400 600 730 2980
Dd 1000 450 450 1000 1200 1860 5960
Ed 2,000 1,500 1,000 2,500 2,000 2,548 2,000
di mana: o i dan dd = bangkit dan tarikan pada masa sekarangOi dan Dd = bangkit dan tarikan pada masa mendatangEi dan Ed = tingkat pertumbuhan zona bangkitan dan zona tarikan
Saudara diminta untuk mendapatkan pergerakan pada masa mendatang dengan
menggunakan:
7/23/2019 11 Analisis Sebaran Pergerakan Metode Analogi 2008
23/23
258 Ofyar Z Tamin, Perencanaan, pemodelan, dan rekayasa transportasi:Teori, contoh soal, dan aplikasi
a Metode tanpa batasan (metode seragam)
b Metode dengan-satu-batasan (metode dengan batasan-bangkitan)
c Metode dengan-satu-batasan (metode dengan batasan-tarikan).
d Metode dengan-dua-batasan (metode rata-rata)
e Metode dengan dua-batasan (metoda Fratar)
f Metode dengan-dua-batasan (metodeDetroit)
g Metode dengan dua-batasan (metode Furness, pengulangan ke-1
mengalikan dengan tingkat pertumbuhan zona asal,Ei)
h Metode dengan dua-batasan (metode Furness, pengulangan ke-1
mengalikan dengan tingkat pertumbuhan zona tujuan,Ed)
i Buktikan bahwa hasil jawaban soal (g) adalah persis sama dengan hasiljawaban soal (h)?
2. Diasumsikan saudara mempunyai informasi pergerakan pada masa sekarangdalam bentuk data MAT [5x5] seperti terlihat pada Tabel 11.22berikut ini.
Tabel 11.22 MAT [4x4] pada masa sekarang dan tingkat pertumbuhan setiap zona
Zona 1 2 3 4 5 o i Oi EI
1 40 70 40 40 60 250 500 2,000
2 50 40 120 60 80 350 350 1,000
3 70 40 30 70 140 350 525 1,500
4 90 90 70 60 240 550 1100 2,000
5 120 40 100 80 60 400 800 2,000
dd 370 280 360 310 580 1900
Dd 740 420 360 775 980 3275
Ed 2,000 1,500 1,000 2,500 1,690 1,724di mana: o i dan dd = bangkit dan tarikan pada masa sekarang
Oi dan Dd = bangkit dan tarikan pada masa mendatangEi dan Ed = tingkat pertumbuhan zona bangkitan dan zona tarikan
Saudara diminta untuk mendapatkan pergerakan pada masa mendatang denganmenggunakan:
a Metode dengan-dua-batasan (metode rata-rata)
b Metode dengan dua-batasan (metoda Fratar)
c Metode dengan-dua-batasan (metodeDetroit)
d Metode dengan dua-batasan (metode Furness, pengulangan ke-1
mengalikan dengan tingkat pertumbuhan zona asal,Ei)i Tentukan metode mana yang mempunyai jumlah iterasi yang terkecil dalam
mencapai konvergensi dan terangkan kenapa hal tersebut terjadi?
Top Related