Yaris • Corrolla Altis • Haice • Camry • Hilux • FJ Cruiser • Alphard • Dyna • Agya...
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of Yaris • Corrolla Altis • Haice • Camry • Hilux • FJ Cruiser • Alphard • Dyna • Agya...
41
BAB 3
OBJEK PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada awalnya ditahun 1978, PT. Setiajaya Mobilindo yang bergerak
dalam bidang penjualan otomotif merintis jalan dengan nama CV. Depok
Motor. Perbedaan yang mendasar antara PT (Perseroan Terbatas) dan CV
(Comanditaire Venootschap) yaitu dimana PT merupakan badan hukum yang
dapat memiliki harta kekayaan terpisah dari pendiri/pemiliknya. Sedangkan
CV , kekayaan pendirianya tidak terpisahkan dari kekayaan CV. Pada tahun
1999, PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur yang sebelumnya bernama CV.
Depok Motor diautorisasi oleh Toyota sebagai dealer resmi dan berganti
menjadi PT. Setiajaya Mobilindo. Sebelumnya bertempat di Jalan Margonda
Raya, Pondok Cina Depok dan berkembang dari tahun ke tahun, PT.
Setiajaya Mobilindo yang merupakan perusahaan milik keluarga membuka
cabang kembali di Bogor dan Cibubur. Pada tahun 2003 di bulan akhir
September, PT. Setiajaya Mobilindo resmi dibuka di wilayah Cibubur yang
bertempat di Jl. Alternatif Cibubur, Taman Laguna, Bekasi.
3.1.2 Bidang Usaha
PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur adalah dealer outlet resmi penjualan
dan outlet purna jual yaitu penjualan mobil, penjualan suku cadang, layanan
service mobil, body repair, dan pelayanan lainnya yang dibutuhkan oleh
customer yang memiliki kendaraan bermerk Toyota. PT. Setiajaya Mobilindo
Cibubur ini menjalin hubungan jaringan antara PT. Toyota Astra Motor yang
42
didukung sebagai pemasok barang-barang yang dibutuhkan untuk konsumen.
Dalam setiap cabang-cabangnya, PT. Setiajaya Mobilindo ini sangat
memperhatikan kepuasan pelanggan khususnya dalam pelayanan purna jual
dalam ketersediaan suku cadang yang lengkap sesuai kebutuhan konsumen
tersebut.
Oleh sebab itu, PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur menerapkan atas
sistem yang diberlakukan untuk sistem persediaan suku cadang yang efektif
dan efesien seperti halnya dalam penggantian suku cadang salah satunya
yaitu oli mobil dalam service berkala. Ketersediaan oli mobil tersebut
tidaklah boleh kurang untuk penyediaan stoknya karena suku cadang tersebut
berperan penting dalam layanan service utama.
3.1.3 Produk-Produk
Untuk dealer resmi Toyota Astra Motor yaitu PT. Setiajaya Mobilindo
Cibubur menyediakan berbagai produk-produk penjualan seperti :
1. Penjualan ketersediaan kendaraan merk Toyota yaitu :
• Avanza
• Kijang Innova
• Yaris
• Camry
• Alphard
• Fortuner
• Rush
• Vios
• Corrolla Altis
• Hilux
• Dyna
• Prius
• Land Cruiser
• Toyota 86
• Haice
• FJ Cruiser
• Agya
• Nav1
2. Penjualan ketersediaan suku cadang asli Toyota (Toyota Genuine Parts)
Toyota Genuine Parts atau Suku Cadang Asli Toyota adalah
suku cadang yang para pembuatnya atau produsen memiliki lisensi dari
Toyota Motor Corporation (TMC) dengan kualitas yang telah
43
memenuhi standar Toyota. Berikut ini terdapat beberapa jenis
persediaan di gudang suku cadang (sparepart) PT. Setiajaya Mobilindo
Cibubur meliputi :
1. Sparepart (suku cadang asli Toyota)
Suku cadang dalam hal ini merupakan genuine part yang digunakan
untuk mobil Toyota dengan berbagai tipe dalam proses servis
mobil. Contohnya : saringan udara, saringan oli, kampas rem dan
lain sebagainya.
2. Material
Material meliputi suku cadang tembahan untuk penggunaan suku
cadang asli Toyota yang digunakan dalam proses mobil di bengkel
PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur. Contoh material yang terdapat di
gudang bahan meliputi : lem, carburator cleaner, dan lain
sebagainya.
3. Chemical (oli)
Chemical merupakan salah satu persediaan yang utama atau pokok
yang harus disediakan di dalam gudang suku cadang meliputi oli
mesin maupun oli transmisi. Adapun oli yang tersedia meliputi oli
mesin Toyota, Automatic Transmisson Fluid, dan lain sebagainya.
3. Penjualan ketersediaan aksesoris asli Toyota
Standar material yang digunakan untuk menjaga supaya
material yang digunakan mempunyai daya tahan untuk kondisi yang
akan sering dihadapi. Contoh: Untuk spoiler menggunakan material
ABS karena material ini paling tahan terhadap sinar matahari. Terbuat
dari material yang terbaik sesuai standar Toyota:
44
• Polyprophelene Plastic (PP) Bahan yang tahan benturan,
sering dipakai untuk front & rear bumper guard.
• Acrylonitrie Butadine Styrene (ABS) Bahan yang sangat ringan
sehingga tidak akan mengganggu performa kendaraan.
3.1.4 Struktur Organisasi
PT. Toyota Astra Motor, Toyota Motor Corporotion dan Astra
international berperan sebagai induk perusahaan Toyota di-Indonesia, dan
PT. Setiajaya Mobilindo secara langsung berada dibawah pengawasan Auto
2000 Head Office (Main Dealer) yang berlamat di Jl Gaya Motor 2 sunter 3.
Struktur organisasi merupakan tatanan pembagian pekerjaan, dan
wewenang setiap orang dalam suatu organisasi. Penerapan struktur organisasi
adalah hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan karena struktur
organisasi memberikan memberikan kontribusi bagi perusahaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menyediakan kerangka kerja
menyeluruh atas planning, implementing, controlling dan monitoring
aktivitas suatu perusahaan.
Dengan adanya struktur organisasi maka wewenang, tanggung jawab
dan garis pelaporan yang tepat dapat ditentukan. Hal ini tergantung pada
ukuran dan sifat aktivitas perusahaan. Berikut adalah paparan gambar struktur
organisasi yang ada didalam PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur.
46
3.1.5 Uraian Tugas
1. Dewan Komisaris
Bertanggung jawab atas:
a. Melakukan pengawasan atas keberlangsungan perusahaan.
b. Dapat dipercaya dalam pertanggung jawaban anggaran
dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu direktur,
jika direktur tidak bisa hadir dalam keadaan tertentu.
2. Direktur Utama
Bertanggung jawab atas:
a. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam
hubungannya dengan dunia luar.
b. Memimpin rapat umum, dalam hal ini direktur utama harus
dapat memastikan pelaksanaan tata tertib, keadlian, dan
kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat.
3. Branch Manager
Bertanggung jawab atas:
a. Menangani fungsi keuangan dan administrasi serta operasi
cabang.
b. Bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan,
petunjuk, dan pengarahan dari pihak keuangan, akuntansi,
dan pajak dari kantor pusat.
4. Customer Rentention Coordinator
Bertanggung jawab atas:
a. Menyiapkan laporan pencapaian Customer Satisfaction
Indeks (CSI)
47
b. Mempresentasikan pencapaian CSI ke bagian terkait (Sales
& Service)
c. Mengidentifikasikan tingkat kepuasan pelanggan dan
memberikan usulan perbaikan
d. Menjalankan customer retention :
1. Membuat dan mengirimkan surat terima kasih ke
pelanggan
2. Mempersiapkan dan mengirimkan kartu ucapan
ulang tahun ke pelanggan
3. Mempersiapkan dan mengirimkan kartu ucapan
hari raya
4. Melakukan Follow Up 3 day Service Advisor & 3
day Sales
5. Memonitor pengiriman undangan service (CR3)
e. Menyelenggarakan training intern berkaitan dengan
pelayanan pelanggan
f. Menyelenggarakan sosialisasi program Customer Service
dari TAM
g. Menyiapkan jadwal Person In Charge (PIC) Apel pagi
senin
h. Menerima dan mengkoordinir penanganan komplain
pelanggan dengan bagian terkait
i. Membuat laporan penerimaan komplain, rencana
perbaikan dan antisipasi untuk penerimaan komplain
serupa
48
j. Melakukan studi banding (benchmark) tentang penanganan
kepuasan pelanggan
k. Membuat laporan hasil studi banding dan rencana
improvement yang disesuaikan dengan kondisi di cabang
l. Menyusun rencana implementasi, mengkoordinir dan
memonitor program-program kepuasan pelanggan
bersama-sama dengan bagian terkait
3. Supervisor
Bertanggung jawab atas:
a. Mengawasi jalannya pekerjaan di tempat kerja.
b. Menjelaskan dan mengawasi pekerjaan Salesman
4. Salesman
Bertanggung jawab atas:
a. Memasarkan produk terbaru yaitu kendaraan mobil
b. Mengejar target penjualan kendaraan Toyota
5. Administrasi Bengkel
Bertanggung jawab atas:
a. Menerima dan membantu proses Claim Pelanggan.
b. Memantau progress asuransi baik melalui System (Simas,
AAB, Indrapura) maupun manual (Raksa, Abda,Jasindo).
c. Mendata serta melaporkan progress Work In Progress dan
Account Receivable.
d. Memastikan Salvage (barang bekas) sesuai dengan Surat
Perintah Kerja dari pihak Asuransi.
49
e. Mempersiapkan data & dokumen pendukung Penagihan
(salvage & dokumen lain)
6. Cashier
Bertanggung jawab atas:
a. Menerima pembayaran dari pelanggan sesuai nilai pada
kwitansi yang diterbitkan.
b. Menerbitkan Surat Izin Keluar Kendaraan (gate pass)
untuk pelanggan yang telah membayar lunas sesuai nilai
pada kwitansi.
c. Menginformasikan kepada petugas Billing untuk
kwitansi-kwitansi yang telah dilakukan pembayaran oleh
pelanggan baik perorangan maupun perusahaan.
d. Mengeluarkan biaya-biaya untuk keperluan bengkel atau
karyawan berdasarkan Bon merah dan Bon hijau diatas
Rp.1.000.000,- yang ditanda-tangani kepala bengkel dan
Kepala Cabang.
e. Membuat laporan penerimaan / transaksi
f. Membuat bilyet giro/cheque, untuk pembayaran Part / oli
untuk diserahkan ke supplier.
7. Messenger
Bertanggung jawab atas:
a. Antar jemput perbaikan part (radiator,bubut, dynamo, las,
per).
b. Membeli material untuk keperluan operasional bengkel.
c. Keluar untuk fotocopy, cuci film untuk asuransi.
50
8. Pre Delivery Inspection (PDI)
Bertanggung jawab atas:
a. Menginspeksi fisik kendaran yang baru datang dari Auto
2000.
b. Melaksanakan pemeriksaan dan pekerjaan PDI sesuai
standart yang telah ditentukan (check list).
c. Melaksanakan perawatan kendaraan sesuai dengan check
list perawatan kendaraan saat penyimpanan.
d. Mempersiapkan kendaraan yang akan diserahkan ke
pelanggan
e. Membuat laporan LTD (Laporan Transportation Defect)
apabila mengalami Defect dan dikirim ke Pre Delivery
Center dalam waktu 1 x 24 jam
f. Membuat laporan Toyota Warranty Claim yang
mengalami cacat Product/Accessories
g. Mengulangi pemeriksaan bersama-sama wiraniaga sebagai
tanda bukti penyerahan.
h. Menyiapkan dan memeriksa hasil pemasangan optional
kendaraan
i. Menyiapkan dokumen pengiriman antara lain CR 1, Bukti
serah Terima Kendaraan Baru (BSTKB), STNK, buku
service, Driver pengiriman kendaraan
9. Driver/washing
Bertanggung jawab atas:
a. Mengantarkan kendaraan baru kerumah customer.
51
b. Mencuci kendaraan customer bengkel sesuai Work Order
(WO).
10. Service Manager
Bertanggung jawab atas:
a. Membuat dan melaksanakan rencana kerja tahunan
bersama dengan Service Head Office.
b. Mengevaluasi Kaizen terhadap pencapaian performa
bengkel
c. Menyelesaikan persoalan/problem yang belum dapat
diselesaikan oleh bawahan
d. Melengkapi kebutuhan Spesial Service Tools (SST),
Equipment dan Tool Set sesuai standar Toyota Service
Management (TSM) .
e. Evaluasi dan mengontrol agar tidak terjadi Account
Receivable dan Work In Process
f. Menyetujui adanya pembelian lokal dan pekerjaan luar
g. Memberikan persetujuan untuk kerja lembur
h. Mengontrol pengeluaran dan penerimaan persediaan suku
cadang yang berhubungan dengan operasional bengkel
i. Mengusulkan reward terhadap karyawan yang
berproduktivitas tinggi
j. Menimbang dan memutuskan permohonan karyawan/
bawahannya
k. Mengontrol dan mengevaluasi sistem prosedur yang ada
dibengkel
52
11. Service Advisor
Bertanggung jawab atas:
a. Melayani customer, yaitu menganalisa kerusakan dan
memeriksa kendaraan, serta menjelaskan hasil
pemeriksaan pada customer.
b. Memasukkan data keluhan customer mengenai kondisi
kendaraan customer ke komputer.
c. Membuat Work Order (WO)/Perintah Kerja Bengkel
(PKB)
d. Membuat penawaran dari pekerjaan perbaikan kendaraan
atau estimasi biaya dan waktu perbaikan pada customer.
e. Memeriksa kendaraan yang telah diperbaiki, apakah sesuai
dengan PKB/WO.
f. Menyerahkan kembali kendaraan pada customer dalam
keadaan bersih berikut parts bekas sesuai dengan Form
Pemeriksaan kendaraan (FPK).
g. Melakukan follow up ke cutomer setelah 2-3 hari
kendaraan diperbaiki di bengkel.
h. Mengingatkan customer untuk melakukan perawatan
berkala berikutnya pada saat selesai perawatan/perbaikan.
i. Melaporkan setiap pembatalan W/O kepada Kepala
Bengkel dengan melampirkan berkas form W/O dan alasan
pembatalannya
j. Menerima dan menolak permintaan warranty dari
customer
53
k. Memproses dokumen warranty maksimal 3 hari setelah
selesai pekerjaan
12. Foreman/Kepala Regu
Bertanggung jawab atas:
a. Menganalisa WO dari Service Advisor untuk
mendistribusikan job kepada mekanik.
b. Mengawasi kerja mekanik sesuai WO dan flate rate yang
ditetapkan.
c. Membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi
mekanik, dengan menjelaskan cara “ Trouble Shooting “.
d. Mendukung mekanik dalam penyediaan suku cadang dan
penyediaan tools.
e. Membuat laporan berkala mengenai job return, problem
yang dihadapi untuk diserahkan pada atasan.
f. Memeriksa hasil kerja mekanik sesuai dengan WO.
g. Melakukan test drive terhadap kendaran yang telah selesai
diperbaiki.
h. Membuat laporan Produktivitas/Efisisensi Mekanik dan
dilaporkan ke Kepala Bengkel
13. Instruktur
Bertanggung jawab atas:
a. Pengembangan personil bengkel dengan mengadakan
Training lokal
b. Melakukan perbaikan database di training bengkel
c. Melaksanakan refreshing training & refreshing test
54
d. Memastikan pelaksanaan Basic Service Training berjalan
dengan baik
e. Merencanakan & melaksanakan peningkatan fasilitas
peralatan bengkel sesuai standar
f. Menginformasikan informasi teknik yang terbaru ke
Service Advisor, Foreman, Mekanik Bersama Kepala
bengkel mengevaluasi program pelaksanaan TSM Basic
14. Billing
Bertanggung jawab atas:
a. Menerima supporting dokumen (Supply Slip) dan W/O asli
dari S/A
b. Menyerahkan Faktur dan supporting dokumen berikut WO
asli kebagian Kasir
c. Mengontrol dan bertanggungjawab terhadap kwitansi yang
belum terbayar (A/R) dan segera melaporkan kepada
kepala bengkel.
d. Meregistrasi W/O sesuai no.urut dan mengevaluasi W/O
yang belum dibuatkan kwitansi (WIP).
e. Mengarsip/file kwitansi dan sesuai dengan nomor urut.
f. Membuat laporan penjualan setiap minggu/bulannya ke
Accounting tepat waktu dan ditandatangani Kepala
Bengkel.
15. Partman
Bertanggung jawab atas:
a. Mengecek part yang datang
55
b. Input data part yang datang ke sistem
c. Melayani counter teknisi/pre-picking.
d. Membuat part order
e. Membuat dan mengisi laporan part performance board
f. Mempersiapkan pre payment part TAM dan supplier non
TAM
g. Melayani counter part untuk customer dari estimasi/
special order part
h. Melakukan peng-update-an Maksimum Inventory Position
i. Melakukan follow up ke PIC booking mengenai special
order part
j. Melaksanakan Return Part Policy
16. PTM (Petugas Teknik Mekanik)
Bertanggung jawab atas :
a. Mendistribusikan pekerjaan secara merata kepada
Foreman atau Mekanik atas sepengetahuan Foreman yang
bersangkutan
b. Mencatat secara lengkap setiap pekerjaan yang dilakukan
oleh Mekanik
c. Mengikuti perkembangan pekerjaan & melaporkan kepada
SA apabila estimasi waktu tidak dapat terpenuhi
d. Mendata kendaraan return dan melaporkan ke Kepala
Bengkel untuk dibahas pada Sidang Return
e. Memberikan Prioritas untuk kendaraan Booking Service
56
17. Gudang/Toolkeeper
Bertanggung jawab atas:
a. Menerima stok persediaan suku cadang yang diterima dan
diperiksa oleh partman di area transit.
b. Melayani permintaan suku cadang yang dibutuhkan oleh
Teknisi (Lubbing Man) sesuai work order yang
dikeluarkan oleh Service Advisor. Juga melayani
permintaan pengeluaran suku cadang yang telah dipesan
melalui special order part.
c. Melayani permintaan special service tools & equipment
oleh Teknisi serta mengontrol pengembaliannya sesuai
aturan yang berlaku, yaitu;
a. Peminjaman berdasarkan kartu/koin.
b. Peminjaman dan pengembalian SST & equipment
harus dalam keadaan baik.
c. Setiap peminjaman SST & equipment hanya
berlaku untuk 1 jenis alat untuk satu orang.
d. Meminta bukti pengeluaran (supply slip) persediaan suku
cadang dari gudang part sebagai bukti barang telah keluar
dan mengarsipnya.
e. Mencocokkan saldo fisik persediaan suku cadang dengan
kartu stok persediaan.
f. Menjaga dan mengatur penempatan/pengeluaran atas stok
persediaan suku cadang.
57
g. Membuat laporan bulanan gudang oli, material, SST dan
equipment yang terdiri dari:
a. Penerimaan Oli dan material
b. Pemakaian bulanan Oli dan material.
c. Laporan stock harian Oli dan material.
d. Laporan peralatan SST dan Equipment.
18. Teknisi & Mekanik
Bertanggung jawab atas:
a. Mengerjakan perbaikan/perawatan kendaraan sesuai
perintah yang ada di PKB/WO, sesuai dengan standar
pengerjaan & standar K3 yang berlaku.
b. Mencatat pekerjaan yang dilakukan di kolom PKB/WO
dan mencatat waktu kerja (waktu mulai & waktu
penyelesaian pekerjaan) pada kertas kerja atau check sheet
yang berlaku untuk menentukan flate rate.
c. Menginformasikan kerusakan yang ditemukan diluar PKB/
WO pada Foreman/ Kartu untuk ditindaklanjuti.
d. Memeriksa ulang hasil kerjanya dan menyerahkan PKB/
WO yang telah diisi kepada Kepala Regu/Foreman untuk
diperiksa.
19. Pic Booking
Bertanggung jawab atas:
a. Melalukan pembaharuan/updating database service dan
menjalankan program Customer Retention untuk
mendapatkan prospek
58
b. Mempersiapkan order perbaikan dengan mengisi form
booking service dan mendistribusikan ke bagian terkait
c. Melakukan konfirmasi ke pelanggan untuk kedatangan
service melalui telepon
20. Kantin
Bertanggung jawab atas:
a. Memberikan pelayanan kepada pelanggan Service dengan
menyediakan minuman dan makanan ringan.
3.2 Pelaksanaan Pengendalian Intern Atas Sistem Pengelolaan Persediaan Suku
Cadang Pada PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur
Dalam sistem pengelolaan persediaan suku cadang pada PT. Setiajaya
Mobilindo Cibubur adalah:
1. Prosedur pengadaan suku cadang
2. Prosedur penerimaan suku cadang
3. Prosedur penyimpanan suku cadang
4. Prosedur pengeluaran suku cadang
Formulir-formulir yang digunakan dalam prosedur pengelolaan persediaan suku
cadang adalah:
Pemesanan (ordering) suku cadang
1. PO ( Purchase Order )
Khusus untuk pemesanan berdasarkan permintaan pelanggan
1. PO (Purchase Order)
2. Form booking
3. Form pemesanan barang
4. Fotokopi buku indentitas kendaraan
59
Penerimaan suku cadang
1. Surat Jalan
2. Proforma invoice
3. Laporan penerimaan barang (LPB) sebanyak 2 rangkap
Pengeluaran suku cadang dari gudang
1. WO ( Work Order )
2. Supply Slip (bukti pengeluaran suku cadang dari gudang)
3. Nota kontan pembayaran
3.2.1 Sistem Yang Sedang Berjalan Pengelolaan Persediaan Suku Cadang Pada
PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur
Sistem yang sedang berjalan dalam pengelolaan persediaan stock suku cadang
pada PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur ini menggunakan sistem yang
terkomputerisasi. Pada sistem yang berbasis aplikasi SQL ini beberapa user yang
dapat menggunakan sistem aplikasi ini seperti Kepala Bengkel (Service Manager),
Service Advisor, Foreman, Partman, dan Billing. Dapat dilihat untuk menu-menu
utama (Partman) yang terdapat digambar 3.2.1.1. Dalam sistem ini dapat melakukan
aktivitas pengelolaan persediaan seperti halnya yang meliputi:
Gambar 3.2.1.1 PrintScreen Menu Utama (Partman)
60
Untuk melihat cek stok suku cadang atau jumlah stok yang tersedia digudang
dan lokasi penempatan stok suku cadang dalam menu cek stok. Dalam menu ini,
Partman juga dapat melakukan peng-update-an database dalam stok persediaan suku
cadang seperti jumlah stok dan lokasi yang ada dalam gudang (rak-rak persediaan
stok).
Gambar 3.2.1.2 PrintScreen Menu Check Stock
Dalam pemesanan, penerimaan, dan pengeluaran stok persediaan suku cadang dapat
dilakukan dalam aplikasi ini setelah itu dapat diprint out. Contoh gambar dapat
dilihat sesuai dengan aktivitas tersebut.
1) Purchase Order yang meliputi proses pembelian berdasarkan stok dalam
persediaan suku cadang yang telah habis di gudang ataupun berdasarkan
pesanan customer yang memesan suku cadang tersebut. Berikut ini adalah
gambar printscreen purchase order.
61
Gambar 3.2.1.3 PrintScreen Purchase Order
2) Receive Order merupakan hasil dari penerimaan pesanan suku cadang yang
menunjukkan secara detail berdasarkan kuantitas, harga satuan dan total
jumlah harga yang harus dibayar nantinya. Receive order ini akan
dibandingkan kesesuaiannya dengan purchase order yang diajukan
sebelumnya.
Gambar 3.2.1.4 PrintScreen Receive Order
3) Supply Slip merupakan suatu tanda bukti yang akan diberikan partman kepada
customer nantinya yang berisikan bahwa suku cadang yang telah dibeli oleh
62
customer. Supply Slip ini menunjukkan bahwa salah satu bukti pengeluaran
stok persediaan suku cadang dari gudang.
Gambar 3.2.1.5 PrintScreen Supply Slip
Gambar berikut ini salah satu contoh laporan sparepart inventory bengkel
service cibubur yang menunjukkan bahwa masih ada suku cadang dapat dinamakan
deadstock akibat kesalahan ordering part dan telah melewati batas retur yang telah
ditentukan.
Gambar 3.2.1.6 PrintScreen Laporan Sparepart Inventory (Deadstock)
63
3.2.2 Tipe Pemesanan (Batch) Suku Cadang
PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur memiliki berbagai macam tipe
pemesanan (batch) suku cadang. Berikut ini macam-macam tipe pemesanan
(batch) adalah :
1. Tipe 1 atau tipe VOR yang membatasi pemesanan suku cadang tanpa
adanya waktu yang ditentukan (cut off time) untuk pemesanannya dan
akan segera di supply oleh PT TAM SPLD secepatnya atau di utamakan
sesuai aturan yang diberikan oleh pihak supplier.
2. Tipe 2 atau tipe Emergency yang membatasi pemesanan suku cadang
dengan waktu yang ditentukan (cut off time) yaitu pukul 08.00-09.00
WIB. Jika melewati waktu yang ditentukan, pihak supplier tidak akan
menerima pemesanan suku cadang. Barang yang telah dipesan akan
sampai di gudang PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur pada pukul 12.00-
14.00 WIB di hari yang sama.
3. Tipe 3 atau tipe Standart yang membatasi pemesanan suku cadang
dengan waktu yang ditentukan (cut off time) yaitu 07.30-11.00 WIB.
Setelah barang dipesan, maka kedatangan barang atau suku cadang
sampai di gudang pada hari berikutnya H+1 kisaran waktu pukul 08.00-
10.00 WIB.
3.2.3 Kebijakan Dalam Special Ordering Part (Return Part Policy)
a) Tujuan RPP:
• Memberikan kemudahan kepada customer booking tanpa perlu
membayar Down Payment (syarat dan ketentuan terlampir).
• Meningkatkan Booking Service rate terutama untuk special order
part.
64
• Mengantisipasi potensial dead stock yang diakibatkan customer batal
datang atau kesalahan prediagnosa saat booking.
b) Kriteria RPP:
• Customer booking untuk special order part yaitu:
• Part dengan harga dibawah 2 juta rupiah/item tidak perlu
dikenakan DP.
• Part dengan harga diatas 2 juta rupiah/item dikenakan DP
minimal 10% atau dengan persetujuan pejabat cabang (Kepala
Bengkel).
• Part yang tidak termasuk criteria RPP, yaitu:
o Part kendaraan CBU non TAM
o Aksesoris baik TGA ataupun Aksesoris A2000
o Tools
o Parts dengan penomoran (Engine, Frame)
c) Dokumen Pendukung Claim RPP
Pengajuan RPP dilakukan dengan prosedur Parts Claim (PC) dengan kode
P4
Dimana cabang harus melampirkan dokumen pendukung sebagai berikut:
• Formulir Return Part Policy
• Booking Form
• Purchase Order (PO) ke TAM
• Invoice TAM
d) Lead Time Claim RPP
• Formulir Claim RPP asli sudah harus diterima TAM-SPLD selambat-
lambatnya 8 hari kerja dari tanggal invoice.
65
• Pengembalian part untuk pengajuan RPP yang dijawab “B” harus
sudah diterima TAM-SPLD selambat-lambatnya 8 hari kerja sejak
jawaban claim diterima.
e) Kriteria Penerimaan Claim RPP
Part ex-booking dapat diterima kembali oleh TAM-SPLD dengan syarat:
• Parts tidak mengalami kerusakan fisik (layak dijual) dan jumlahnya
lengkap
• Kemasan dalam kondisi baik
• Dokumen pendukung lengkap
• Tidak melebihi lead time claim
f) Administrasi Retur Booking
Berdasarkan ketentuan dari TAM-SPLD, maka akan dikenakan administrasi
retur booking kepada tiap cabang sebesar 2% dari Harga Pokok Pembelian
(HPP) untuk setiap claim RPP yang telah disetujui pengajuannya.
3.2.4 Prosedur Pengadaan Suku Cadang (Ordering Sparepart)
Berikut ini adalah prosedur ordering parts yang dilakukan oleh PT.
Setiajaya Mobilindo Cibubur
Untuk Pengadaan Stock Warehouse
1. Partman melakukan pemeriksaan stok yang ada di sistem pada sore hari
untuk persiapan pemesanan untuk esok hari dengan sistem Max max/Sell
One By One, dengan memastikan posisi stok fisik warehouse sama
dengan stok yang ada di sistem. Partman melakukan pemesanan sesuai
dengan output suggest yang dikeluarkan sistem dengan sistem Maximum
Inventory Position (MIP).
66
2. Setelah memastikan Item dan Quantity pesanan, petugas langsung
membuat Purchase Order dan mengirimkan PO tersebut setelah
penentuan tipe batch ke Depo Part Auto 2000 yang terletak dijalan
Siliwangi Bogor dengan menggunakan Email (sebelumnya meminta
persetujuan dari Kepala Bengkel (Service Manager) dan memeriksa PO
tersebut).
3. Untuk pemesanan regular Partman menggunakan sistem pemesanan Type
Batch 3 dimana batas waktu pemesanan hanya sampai jam 11:00 WIB
dan kedatangan part H+1 pada jam 8:00 s/d 10:00 WIB. Kemudian pihak
Depo Auto 2000 akan memberikan No. Purchase Order yang sudah
diteruskan ke Toyota Sparepart Logistic Division yang berlokasi di
krawang. Nomor PO ini dapat digunakan untuk mencari informasi
melalui Toyota Parts Online System (TPOS) apakah part tersedia dan
akan disupply tepat waktu dengan melihat ETA (Estimated Time Arrival).
Untuk Pengadaan Special Order Part (Pesanan berdasarkan pesanan
pelanggan)
1. Jika ada pemesanan part suku cadang melalui counter ataupun
permintaan internal tambahan akibat part yang dibutuhkan tidak tersedia
di stok, Partman memastikan dulu bahwa stok part tidak tersedia dan
sebelumnya melakukan konfirmasi ke cabang PT. Setiajaya Mobilindo
yang lain mengenai ketersedian part jika tidak ada maka partman
melakukan pemesanan part dengan sebelumnya pelanggan atau petugas
bengkel melengkapi data kendaraan agar tidak salah dalam melakukan
pemesanan (data no rangka, kode model, dan tahun kendaraan).
67
2. Partman melakukan pencarian part yang dibutuhkan (Special Part)
dengan melakukan input data kendaraan di Toyota Electronic Parts
Catalog.
Gambar 3.2.4.1 PrintScreen Electronic Parts Catalog
Setelah part di pastikan peruntukkannya maka partman memastikan
ketersedian part dengan memeriksa pada Toyota Parts Online System agar
dapat diputuskan tipe pemesanan yang akan digunakan. Jika Part tidak
ada dan part benar benar dibutuhkan contoh untuk claim maka akan
digunakan Order Tipe 1 (Otomatis akan di Supply jika part sudah
tersedia), jika part urgent dengan syarat pemesanan dibawah jam 09:00
WIB maka akan dilakukan pemesanan tipe 2 dan kedatangan antara pukul
12:00 s/d 14:00 pm. Namun jika part tidak tersedia tipe ini akan
otomatis Kill yaitu tidak ada prioritas Back Order.
Jika pemakaian part masih 3 hari ke depan maka digunakan tipe
pemesanan tipe 3 (regular) dan kedatangan part H+1 dan jika terjadi tiba-
tiba stok tidak ada maka otomatis part tersebut BO dan akan disupply jika
part sudah ada dalam tempo 40 Hari Kerja dan ETA dapat dilihat di
Toyota Parts Online System.
68
Gambar 3.2.4.2 PrintScreen Pemeriksaan ketersediaan Stock.
Gambar 3.2.4.3 PrintScreen Pemeriksaan ETA
3.2.5 Prosedur Penerimaan Suku Cadang
Berikut ini adalah prosedur penerimaan suku cadang yang dilakukan
oleh PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur
1. Partman menerima dokumen pengiriman barang yang terdiri Surat
Jalan (menerangkan jumlah koli) meliputi 2 rangkap yaitu 2 rangkap
untuk ekpedisi atau Head Office 1 rangkap untuk perusahaan, dan 1
69
rangkap Proforma Invoice (menerangkan data parts apa saja yg
disupply).
2. Partman menghitung jumlah koli yang telah di turunkan oleh petugas
expedisi dari kendaraannya dan disesuaikan dengan jumlah koli yg
tercatat pada Surat Jalan pada lokasi transit area.
3. Partman mengecek setiap label yang tertera pada pada setiap koli
apakah sudah sesuai dengan dengan Customer Code warehouse.
4. Apabila penghitungan jumlah koli telah sesuai dengan yang terteta
pada surat jalan, partman menandatangani surat jalan tersebut dan
mengisi jam kedatangan expedisi pada surat jalan tersebut.
5. Partman menempatkan barang yang di terima dari petugas expedisi
pada transit area dan di sesuaikan dengan tipe order yg di gunakan
agar mempermudah partman dalam pengecekan part yang di supply.
6. Partman membuka setiap koli barang yang telah dikirim oleh petugas
expedisi dan menyesuaikan setiap parts yang ada pada tiap koli sesuai
dengan proforma invoice yang diterima.
7. Apabila terjadi kekurangan part atau part yang dikirim rusak secara
fisik, partman membuatkan berita acara yang kemudian
ditandatangani oleh partman dan petugas expedisi untuk proses Part
Claim kepada PT TAM SPLD.
8. Partman memeriksa part apa saja yang tidak ada pat di supply oleh
PT. TAM SPLD dengan menggunakan sistem “ Toyota Parts Online
System” dan mencatat status part tersebut pada papan Special Order
Parts kapan part tersebut akan disupply oleh PT. TAM SPLD.
70
9. Partman akan melakukan input stok part yang baru diterima ke sistem
dengan menggunakan form proforma invoice yang diberikan dari
TAM SPLD agar part tersebut dapat segera diberikan ke workshop
atau pelanggan yang melakukan pembelian melalui counter dan
proses ini dinamakan process receiving part.
10. Dalam jangka waktu satu minggu setelah part datang maka Part Depo
akan mengirimkan tagihan ke PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur dan
kemudian partman akan memproses invoice tersebut dengan membuat
form Laporan Penerimaan Barang (LPB) yang kemudian dicetak dan
di tandatangani oleh partman dan kemudian meminta persetujuan
Service Manager dan administrasi bengkel untuk segera dilakukan
pembayaran ke Part Depo.
3.2.6 Prosedur Penyimpanan Suku Cadang (Warehousing)
Prosedur penyimpanan suku cadang dimulai setelah prosedur penerimaan
suku cadang ketika suku cadang yang telah diperiksa oleh Partman sesuai dengan
PO yang diajukan yang berada di transit area gudang.
1. Pada rangkap Surat Jalan dan Proforma Invoice bagian gudang atau
partman akan menghitung jumlah dan nama barang yang diterima sesuai
dengan PO menggunakan handheld. Setelah disesuaikan partman, bagian
gudang akan menyimpan suku cadang sesuai nomor part yang tertera
dengan penempatan lokasi berdasarkan database yang telah disusun sesuai
aturannya.
2. Saat penempatan itu berlangsung, bagian gudang akan menghitung kembali
dan melihat atau mengupdate kartu persediaan yang ada di lokasi
penyimpanan suku cadang tersebut. Proses peng-update-an tersebut
71
dilakukan dengan manual yaitu penggunaan kartu persediaan setiap suku
cadang dan menggunakan terkomputerisasi yaitu database persediaan stok
suku cadang di gudang dan memberikan laporan kepada partman.
3. Setelah proses penghitungan stok persediaan antara persediaan yang ada di
gudang dengan persediaan baru yang datang, Selain itu bagian gudang
penyimpanan bertugas untuk menyusun posisi antara suku cadang yang
baru masuk dengan suku cadang yang lama. Apabila suku cadang yang
diterima tidak ada penempatan lokasi di rak, bagian gudang akan
menempatkan suku cadang di rak baru dan mengupdate database juga
kartu persediaan tersebut. Jika suku cadang tersebut berdasarkan pesanan
pelanggan, bagian gudang akan menempatkan suku cadang tersebut di
lokasi rak booking part.
3.2.7 Prosedur Pengeluaran Suku Cadang
Prosedur pengeluaran suku cadang pada PT. Setiajaya Mobilindo Cibubur
ada beberapa proses:
I. Part yang dibutuhkan oleh workshop.
1. Jika part yang dibutuhkan adalah part fast moving (Item berkala)
Petugas Teknik Mekanik (PTM) akan memberikan Work Order
(Warna Kuning) ke partman dengan disertai membunyikan bel,
kemudian partman memastikan ketersedian parts dengan melihat
pada sistem lalu memberitahukan kepada bagian gudang
mempersiapkan parts tersebut dengan sistem pre picking serta
mencetak supply slip (tanda bukti serah terima barang/bukti
pengeluaran barang suku cadang dari gudang).
72
2. Jika Part Pesanan khusus maka partman memastikan bahwa part
yang disupply sesuai dengan part yang dipesan, setelah stok
masuk dalam sistem partman menyiapkan dan menginput pada
sistem part yang akan digunakan sesuai dokumen kendaraan (data
No Rangka Kode Model dan tahun kendaraan) agar dapat segera
digunakan pada kendaraan yang ada di workshop dengan
menghubungi langsung PTM yang mengerjakan kendaraan
tersebut.
3. Jika Part sudah lengkap maka partman mencetak supply slip yang
kemudian akan disertakan bersama work order (Warna Hijau)
yang ada pada PTM sebagai bukti serah terima parts.
II. Part yang dibutuhkan untuk pelanggan Booking
1. Petugas memeriksa part pesanan tersebut apakah untuk customer
booking atau penjualan counter parts , jika booking pada petugas
mengupdate kedatangan part pada form booking (data no rangka,
kode model, dan tahun kendaraan) dan memindahkan form dari
being order ke part arrived dan selanjutnya pic booking akan
menghubungi bahwa part sudah ada dan memastikan kedatangan
pelanggan ke bengkel untuk melakukan pemasangan parts tersebut
dengan limit waktu 7 hari kerja sejak kedatangan Parts (untuk
mencegah part deadstock jika pelanggan tidak datang dilakukan
policy RPP (Return Parts Policy) Ke TAM SPLD). Jika
pelanggan datang ke counter part maka pic booking akan
menghubungi pelanggan menginformasikan bahwa part sudah
ada.
73
2. Saat pelanggan booking masuk ke bengkel maka partman akan
memberikan informasi kepada bagian gudang dengan
mempersiapkan part yang sudah dipesan untuk diberikan kepada
Teknisi/PTM yang mengerjakan kendaraan tersebut dan partman
mencetak supply slip untuk disertakan ke work order (Warna
Hijau) yang ada pada teknisi/PTM, untuk pelanggan counter yang
sudah datang maka petugas part mencetak nota kontan dan supply
slip untuk diberikan kepada pelanggan agar dapat membayar pada
kasir atas pembelian part tersebut.
Catatan :
1. Sebelum memberikan supply slip ke teknisi maka partman memastikan part
yang diberikan sesuai dengan part yang tercantum pada supply slip tersebut
dan sesuai dengan dokumen terkait.
2. Jika Part yang diminta tidak ada maka akan kembali ke prosedur pengadaan
suku cadang.
3. Partman tidak menerima kembali parts yang sudah rusak segelnya.
4. Selain partman dilarang masuk ke ruang penyimpanan Parts.
5. Partman tidak menerima pembayaran di ruang penyimpanan parts.