The Downside of Being Up: A New Look at Group Relative Gratification and Traditional Prejudice
uses and gratification pada ubersocial
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of uses and gratification pada ubersocial
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam proses komunikasi membutuhkan sarana atau media
untuk menyampaikan informasi. Jika pemilihan medianya
tepat maka diharapkan informasi yang disampaikan dapat
diterima dengan baik oleh masyarakat. Pesan-pesan dan efek
dari informasi tersebut dapat tercapai sesuai dengan yang
diharapkan.
Pada era globalisasi masyarakat membutuhkan informasi
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Alternatif komunikasi
masyarakat saat ini menyebabkan tuntutan manusia terhadap
kebutuhan informasi semangkin tinggi. Kebutuhan akan
informasi yang semangkin meningkat pada saat ini, membuat
masyarakat berlomba untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal
itu turut melahirkan kemajuan yang cukup signifikan dalam
bidang teknologi. Peningkatan di bidang teknologi,
informasi, serta komunikasi mengakibatkan dunia tidak lagi
mengenal batas, jarak, ruang, dan waktu. Seseorang dapat
1
dengan mudah mengakses informasi penting tentang fenomena
kejadian yang terjadi.
Kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi yang pesat
ditandai dengan munculnya smartphone. Kehadiran smartphone
semakin beragam dan semakin canggih teknologinya, sehingga
informasi memiliki peranan penting dalam pemenuhan
kehidupan masyarakat yang selalu berkembang cepat.
Handphone saat ini sudah menjadi bagian dari gaya
hidup masyarakat indonesia. Sebagai alat komunikasi,
handphone saat ini telah menjadi sebuah kebutuhan pokok
bagi komunikasi manusia. Handphone sebagai sebuah media
komunikasi masa kini pengembangan teknologinya telah
menciptakan sebuah teknologi digital. Berkat pengembangan
teknologi komunikasi yang ada kini, data dan informasi
menjadi hal yang mudah diperoleh.
Teknologi digital dapat menerima segala informasi
dari angka, suara, teks, dan audio visual. Dari segala
informasi yang masuk saat ini dapat disimpan, diproses,
dan dikirim oleh smartphone dengan sangat cepat. Maka dari
itu teknologi digital ini pasti akan terus mempengaruhi
2
pola pikir khalayak, sehingga menimbulkan motif terhadap
pemakai smartphone.
Tidak dapat dipungkiri bahwa animo manusia terhadap
penggunaan internet sebagai media komunikasi dan informasi
terus meningkat. Saat ini masyarakat tidak hanya menggunakan
internet untuk berinteraksi dengan orang lain, namun juga
menggunakannya sebagai sebuah sarana sosialisasi, membentuk
hubungan yang lebih bertahan lama, bahkan malah dapat
berkembang secara nyata di dalam kehidupan sosial.
Perkembangan internet didukung juga oleh provider
telepon selular. Tidak hanya dengan menggunakan
komputer/laptop saja tetapi kini internet dapat diakses melalui
handphone dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh
sejumlah provider telepon selular. Kehadiran internet telah
membawa revolusi dan inovasi pada cara manusia
berkomunikasi dan memperoleh informasi.
Sekarang telah bermunculan alat komunikasi yang
sangat canggih dengan fitur atau tampilan yang mendukung
untuk mengakses internet dan sekarang ini smartphone sangat
familiar dimata masyarakat indonesia khususnya mahasiswa.
3
Segmen pasar smartphone semakin lama semakin diminati oleh
banyak konsumen. Namun dibalik setiap alasan apapun,
keberadaan smartphone memang layak disebut fenomena baru
tren komunikasi di indonesia. Dengan kehadiran smartphone
saat ini telah menjadi gaya hidup bagi sebagian orang,
karena hal ini mendapat kepuasan tersendiri bagi para
pemakai. Setelah kemunculan smartphone yang semakin maju
dan canggih teknologinya, serta tampilan yang mudah dan
mendukung untuk berkomunikasi, pada saat ini sangat dicari
oleh kebanyakan remaja khususnya mahasiswa. Apalagi
setelah kemunculan aplikasi UberSocial pada smartphone, maka
menciptakan kepuasan tersendiri bagi para pemburunya.
UberSocial merupakan aplikasi pihak ketiga pada
jejaring sosial twitter yang merupakan produk dari
UberMedia. UberSocial bekerja pada perangkat telepon seluler
Blackberry, Android dan iPhone. UberSocial menawarkan fitur-
fitur yang memudahkan pengguna dalam melakukan pengiriman
tweet, pesan pribadi dan berbagai gambar dengan pengguna
lain pada situs jejaring sosial twitter. Selain itu
4
pengguna dapat mengirimkan setiap tweet-nya untuk terpasang
di akun Facebook mereka.
UberSocial membuat proses pertukaran informasi dalam
bentuk teks , gambar maupun video antar pemilik akun
Twitter menjadi lebih mudah digunakan. Aplikasi ini
memberikan alternatif bagi pemilik akun twitter yang
memakai telepon selular Blackberry, Android dan iPhone
untuk melakukan aktivitas tweeting-nya dengan banyak
kemudahan. Pada ketiga jenis sistem operasi yang canggih
ini memungkinkan pengembangan aplikasi yang mampu bekerja
lebih dari sekedar yang ditawarkan oleh Twitter
konvensional yang diakses melalui web.
Setiap kiriman tweet yang dikirim oleh akun yang
diikuti oleh pengguna, akan tampil di timeline aplikasi
UberSocial. Pesan pribadi maupun tweet-tweet yang ditujukan
kepada pengguna akan langsung dapat diberi pemberitahuan,
layaknya ada SMS yang masuk ke telepon selular pengguna.
Di indonesia penggunaan aplikasi UberSocial cukup
populer. Tingkat kepopuleran UberSocial dapat dilihat dari
5
banyaknya publik figur yang mengirimkan pesan tweetnya
melalui aplikasi ini.
Berdasarkan kerangka yang dikemukakan oleh Rakhmat
(2005 : 189) mengatakan komunikasi adalah suatu kajian
komunikasi yang mengunakan media massa. Komunikasi massa
diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim
melalu media cetak atau elektronik sehingga pesan dapat
diterima secara serentak dan sesaat.
Hal ini dilatar belakangi oleh motif yang merupakan
daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu atau mencapai sebuah tujuan. Motif tersebut
menyangkut motif identifikasi pribadi, motif interaksi dan
integrasi sosial, serta motif hiburan sehingga menciptakan
kepuasan bagi para penggunanya.
Pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Oriza
Kusuma Putri Meneliti Tentang Motif Remaja Dalam
Menggunakan Media Jejaring Sosial Facebook Dari hasil
pengujian diperoleh kesimpulan bahwa pada motif informasi,
motif identitas personal, motif integrasi dan interaksi
6
sosial dan motif hiburan dalam penelitian ini berada pada
kategori tinggi, hal ini dikarenakan motif responden untuk
menggunakan facebook cenderung tinggi, baik untuk mencari
informasi, berinteraksi dengan teman ataupun mencari
hiburan. (eprints.upnjatim.ac.id/3991/1/file1.pdf,
13/11/2013)
Pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Devis
Singgih Menjelaskan Tentang Penggunaan Internet Sebagai
Media Komunikasi Dalam Menciptakan Hubungan Akrab Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor
individu yang berhubungan dalam penggunaan internet
sebagai media komunikasi. Hubungan tersebut terlihat dari
deskripsi penggunaan aplikasi komunikasi di internet
sebagai wujud penggunaan internet sebagai media
komunikasi, dengan karakteristik individu, yakni jenis
kelamin, pendidikan terakhir, dan pekerjaan pengguna
internet.
(repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/48173/I11
dsi.pdf, 13/11/2013)
7
Berdasarkan dari fenomena tersebut, penulis tertarik
untuk meneliti apakah ada hubungan motif penggunaan
aplikasi UberSocial terhadap kepuasan pemakai smartphone,
untuk itu penulis merasa tertarik untuk meneliti masalah
ini dengan mengambil judul “Hubungan Motif Penggunaan Aplikasi
UberSocial Terhadap Kepuasan Pemakai Smartphone Pada Mahasiswa
Ilmu Komunikasi Universitas Riau”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di
atas, maka perumusan masalahnya adalah : “Bagaimanakah
Hubungan Motif Penggunaan Aplikasi UberSocial Terhadap
Kepuasan Pemakai Smartphone”.
C. Identifikasi Masalah
Penulis mengidentifikasi masalah diatas dengan
pertanyaan-pertanyaan yang timbul dan rasa ingin tahu
untuk menentukan masalah tersebuat diantaranya :
8
a. Apakah ada hubungan motif penggunaan aplikasi UberSocial
terhadap kepuasan pemakai smartphone ?
b. Seberapa besar tingkat kepuasan pada mahasiswa Ilmu
Komunikasi Universitas Riau terhadap penggunaan
Aplikasi UberSocial ?
D. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui hubungan motif penggunaan aplikasi
UberSocial dengan kepuasan pemakai smartphone
b. untuk mengetahui tingkat kepuasan penggunaan aplikasi
UberSocial pada mahasiswa Ilmu Kounikasi Universitas Riau
E. Manfaat Penelitian
Di dalam penelitian ini terdapat dua manfaat, yaitu
manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Memberi wacana baru tentang ilmu komunikasi bagi
mahasiswa yang berminat untuk meneliti masalah yang
sama, dan sebagai bahan perbandingan.
9
b. Sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan yang
penulis peroleh selama menjalankan studi di
Universitas Riau.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas
antara hubungan motif penggunaan Aplikasi UberSocial
Terhadap Kepuasan Pemakai smartphone pada mahasiswa Ilmu
Komunikasi Universitas Riau
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi
1. Fungsi Komunikasi
Komunikasi merupakan syarat mutlak yang harus
dimiliki dalam proses kehidupan. Berdasarkan kerangka yang
dikemukakan oleh Willian I. Gorden, terdapat empat fungsi
10
komunikasi yakni : komunikasi sosial, komunikasi
ekspresif, komunikasi ritual dan komunikasi instrumental.
a.Komunikasi sosial, artinya komunikasi menjadi saranamembangun konsep diri, aktualisasi diri, kelangsunganhidup, melalui komunikasi, dapat terbentuk kerjasamadi dalam masyarakat hingga tujuan bersama dapatdicapai.
b.Komunikasi ekspresif, artinya komunikasi menjadiinstrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan(emosi).
c.Komunikasi ritual, artinya berkaitan erat dengankomunikasi ekspresif yang terjadi dalam suatukomunikasi secara umum.
d.Komunikasi instrumental, artinya komunikasi berfungsimenginformasikan, mengajar, mendorong, merubah sikap,dan keyakinan, dan merubah prilaku atau tindakanserta menghibur. Dengan kata lain, komunikasimemiliki fungsi informasi, persuasif dan hiburan(mulyana, 2005 : 5).
Defenisi komunikasi menunjukkan bahwa terdapat
berbagai versi defenisi tergantung dari sudut pandang
masing-masing para ahli. Unsur hakikat yang senantiasa
muncul baik tersurat maupun tersirat dalam defenisi-
defenisi tersebut yaitu komunikasi pada dasarnya adalah
proses, kata lain proses adalah adanya sebuah transaksi
mengenai gagasan, ide, pesan, simbol, dan informasi. Pada
hakikatnya yang sering muncul dalam berbagai defenisi
11
ialah adanya pesan (message) yang dibuat dan dikirim oleh
seorang komunikator atau sumber informasi, komunikator ini
mengirim pesan kepada komunikan atau penerima informasi
(receiver) pengiriman pesan itu pun dengan maksud dan tujuan
tertentu.
2. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi,
ide dan sikap kepada banyak orang (biasa dengan mengunakan
mesin atau media yang diklasifikasikan kedalam media
massa, seperti radio siaran, televisi siaran, surat kabar
atau majalah, dan film). Rakhmat (2005 : 189) mengatakan
komunikasi massa adalah suatu kajian komunikasi yang
mengunakan media massa. Komunikasi massa diartikan sebagai
jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak
yang tersebar, heterogen, dan anonim melalu media cetak
atau elektronik sehingga pesan dapat diterima secara
serentak dan sesaat.
Komunikasi massa berfungsi untuk menyebarluaskan
informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan
12
ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup
seseorang. Tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi
yang begitu cepat terutama dalam bidang penyiaran dan
media pandang dengan (audiovisual) menyebabkan fungsi media
massa telah mengalami banyak perubahan.
Berdasarkan defenisi tersebut maka dapat dijabarkan
ciri-ciri komunikasi massa diantaranya :
a. Komunikasi melembagaKomunikator dalam komunikasi massa bertindak tidakatas nama pribadinya melainkan atas nama lembagadimana ia bertugas. Hal ini membuat ia tidak bebasdari kebijaksanaan, peraturan dan ketentuanlembaga tersebut. Selain itu organisasi jugadipenuhi oleh organisasi lain yang lebih besar.Komunikator dalam komunikasi massa tidak bekerjasendiri melainkan bersama-sama dalam suatu tema.
b. Pesan bersifat umumDitujukan pada khalayak umum dan mengenaikepentingan umum dalam hal ini melalui mediaditujukan pada khalayak sasaran tertentu. Meskipunsemua khalayak dapat mengakses informasi tersebutmelalui media yang bersangkutan.
c. Media menimbulkan keserempakanMedia menciptkan situasi, dimana khalayak secaraserempak (sumultaneus) bersama-sama pada saat yangsama memperhatikan pesan yang dikomunikasikankepadanya.
d. Komunikasi bersifat heterogenKhalayak media massa bersifat heterogen, satuorang dengan orang lain berbeda dalam jenis, usia,pekerjaan, agama, hobi, pandangan hidup, cita-cita, dan lain-lain.
13
e. Proses berlangsung satu arah (One Way TrafficCommunication)Secara linier ini berarti prosesnya tidakmenimbulkan umpan balik (feed back) itupun merupakantanggapan satu dua orang saja. Tanggapan khalayakdari aktivitas (Effendy, 2002 : 50).
Berdasarkan hal diatas maka disimpulkan bahwa
komunikasi massa memiliki cita-cita yang beragam
diantaranya adalah komunikator bersifat melembaga, pesan
yang disampaikan itu bersifat umum, menimbulkan
keserempakan, komunikasinya bersifat heterogen, dan
prosesnya berlangsung satu arah.
3. Faktor Penghambat Komunikasi
Menurut Ninik (dalam Onong 1993:92) hambatan-hambatan
dalam proses komunikasi dapat timbul dakam berbagai macam
bentuk. Pada umumnya dapat digolongkan dalam tiga
kategori, yaitu :
a. Hambatan Bahasa
Bahasa menjadi salah satu hambatan-hambatan dalam
proses komunikasi, karena kata-kata dalam bahasa
memiliki makna yang berbeda-beda antara orang yang
14
satu dengan yang lain. Jika dalam komunikasi antara
orangtua dan anak mengalami hambatan maka secara
tidak langsung kan berpengaruh terhadap
kreativitasnya.
b. Hambatan Manusiawi
Hambatan ini dipandang sebagai masalah serius dalam
segala bentuk komunikasi yang berasal dari manusianya
sendiri, dimana masing-masing mempunyai kemampuan dan
kepekaan sendiri-sendiri maupun pengalaman manusia
itu sendiri.
c. Hambatan Teknis
Hambatan ini biasanya disebabkan karena adanya
keterbatas fasilitas dan peralatan komunikasi. Dapat
juga hambatan komunikasi disebabkan karena kurangnya
penerangan dan penjelasan dari komunikator
B. Aplikasi UberSocial
UberSocial merupakan aplikasi pihak ketiga pada
jejaring sosial twitter yang merupakan produk dari
15
UberMedia. UberSocial bekerja pada perangkat telepon seluler
Blackberry, Android dan iPhone. UberSocial menawarkan fitur-
fitur yang memudahkan pengguna dalam melakukan pengiriman
tweet, pesan pribadi dan berbagai gambar dengan pengguna
lain pada situs jejaring sosial twitter. Selain itu
pengguna dapat mengirimkan setiap tweet-nya untuk terpasang
di akun Facebook mereka.
UberSocial membuat proses pertukaran informasi dalam
bnetuk teks , gambar maupun video antar pemilik akun
Twitter menjadi lebih mudah digunakan. Aplikasi ini
memberikan alternatif bagi pemilik akun twitter yang
memakai telepon selular Blackberry, Android dan iPhone
untuk melakukan aktivitas tweeting-nya dengan banyak
kemudahan. Pada ketiga jenis sistem operasi yang canggih
ini memungkinkan pengembangan aplikasi yang mampu bekerja
lebih dari sekedar yang ditawarkan oleh Twitter
konvensional yang diakses melalui web.
Keunggulan utama yang ditawarkan UberSocial adalah
mengenai aksesbilitas yang tinggi. Pengguna dapat pengguna
16
dapat selalu terhubung dengan akun Twitternya kapanpun dan
dimanapun sepanjang tersambung dengan layanan internet.
Setiap kiriman tweet yang dikirim oleh akun yang
diikuti oleh pengguna, akan tampil di timeline aplikasi
UberSocial. Pesan pribadi maupun tweet-tweet yang ditujukan
kepada pengguna akan langsung dapat diberi pemberitahuan,
layaknya ada SMS yang masuk ke telepon selular pengguna.
C. Cara Menggunakan Aplikasi UberSocial
Untuk menggunakan segala fitur yang ada pada aplikasi
ini, Anda hanya harus menginstallnya dari toko-toko
aplikasi. Setelah UberSocial terinstall dengan baik pada
perangkat mobile kesayangan, Anda hanya harus melakukan
beberapa proses untuk mulai menggunakan ini. Caranya tidak
terlalu rumit, dan UberSocial pasti akan memberikan panduan
yang baik pada tiap langkahnya. Setelah aplikasi ini
terinstall dengan sukses pada perangkat Anda, segala
kemudahan dan kenyamanan dalam menggunakan UberSocial telah
dapat Anda nikmati.
17
D. Motif
Dalam bahasa Inggris, kata motif biasanya disebut
dengan ’motive’, yang berasal dari kata ’motion’, yang berarti
gerakan atau sesuatu yang bergerak. Jadi istilah motif
juga erat hubungannya dengan ’gerak’. Dalam hal ini gerakan
yang dilakukan oleh manusia atau disebut jugaperbuatan
atau tingkah laku. Dengan kata lain, motif berarti yang
melatar belakangi individu untuk melakukan sesuatu
(Khairani, 2013:129)
Persoalan motif berhubungan dengan persoalan mengapa
individu melakukan apa yang dilakukan seseorang seringkali
masih kalah pentingnya dibandingkan dengan mengapa
individu melakukan sesuatu itu.
Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan.
Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan
jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu
driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku,
18
dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu
(Khairani, 2013:130)
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan motif
merupakan suatu dorongan dan kekuatan yang berasal dari
dalam diri seseorang baik yang disadari maupun tidak
disadari untuk mencapai tujuan tertentu.
E. Kepuasan
Kepuasan menurut Kotler (1998: 46) adalah tingkatan
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau
hasil yang dirasakan dibandingkan dengan yang
diharapkannya.
Dalam mengukur kepuasan menurut McQuail (dalam Fiske
2004:21-211) menyatakan bahwa empat kategori utama
pemuasan kebutuhan melalui media massa adalah :
1. Motif Informasi
Pengguna dikatakan mendapatkan kepuasan informasi
apabila mereka:
1. Dapat mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi
berkaitan dengan lingkungan dan masyarakat terdekat.
19
2. Dapat mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang
berkaitan dengan keadaan dunia.
3. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah
dan pendapat.
4. Dapat memperoleh rasa damai menyangkut berbagai
masalah dan pendapat.
5. Dapat memperoleh rasa damai melalui penambahan
pengetahuan.
2. Motif Identitas Pribadi
1. Dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan
dengan pribadi masyarakat itu sendiri.
2. Dapat mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai
lain dalam media.
3. Memperoleh nilai lebih sebagai masyarakat.
3. Motif Integrasi dan Interaksi sosial
1. Memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan empati
sosial.
20
2. Dapat menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial
dengan orang lain disekitarnya.
3. Dapat menjalankan peran sosial sebagai remaja.
4. Keinginan untuk dekat dengan orang lain.
5. Keinginan untuk dihargai orang lain
4. Motif Hiburan
1. Dapat melepaskan diri dari permasalahan.
2. Bisa bersantai dan mengisi waktu luang.
3. Bisa menyalurkan emosi.
4. Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan.
Kepuasan merupakan tingkat perasaan konsumen yang
diperoleh setelah konsumen melakukan atau menikmati
sesuatu. Dengan demikian dapat diartikan bahwa kepuasan
konsumen merupakan perbedaan antara yang diharapkan
konsumen (nilai harapan) dengan situasi yang diberikan
perusahaan di dalam usaha memenuhi harapan konsumen. Jika
dihubungkan dengan penelitian ini maka kepuasan konsumen
21
yang akan dilihat adalah kepuasan dalam menggunakan
aplikasi UberSocial.
Peneliti ingin mengetahui apakah motif penggunaan
aplikasi UberSocial dapat memenuhi kepuasan mahasiswa Ilmu
Komunikasi Universitas Riau. Kepuasan menggunakan aplikasi
yang dimaksud adalah khalayak yang dijadikan responden
merasa motif-motif mereka dalam menggunakan aplikasi
UberSocial terpenuhi setelah mereka menggunakan aplikasi
UberSocial baik itu motif Informasi, motif Interaksi sosial,
motif identitas pribadi, dan motif hiburan.
F. Smartphone
Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai
kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang
menyerupai komputer. Smartphone juga bisa disebut handphone
yang memiliki kemampuan layaknya sebuah komputer mini,
atau bisa pula disebut komputer mini yang bisa melakukan
fungsi telepon, sms, mms, dan video call. Belum ada standar
pabrik yang menentukan arti telepon cerdas. Telepon pintar
merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh
22
perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan
standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Kehebatan
lain dari smartphone adalah bisa menjalankan banyak
aplikasi dalam satu waktu, seperti MP3, Gallery, serta
Internet, semakin banyak aplikasi yang mampu di jalankan,
semakin diperlukan pula prosesor yang canggih agar kinerja
handphone sebagai alat komunikasi tidak terhambat.
Smartphone Android adalah telepon cerdas yang menggunakan
sistem operasi atau OS android itu sendiri, OS android
adalah OS yang dirilis oleh pihak Google sebagai OS
saingan dari OS yang dikeluarkan oleh pihak Apple yaitu
iOS (http://id.wikipedia.org/wiki/telepon_cerdas,
23/12/2013)
G. Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pemakai Smartphone
Dalam menentukan kepuasan konsumen ada lima faktor
yang harus diperhatikan oleh perusahaan (Lupyoadi, 2001)
antara lain :
1. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila
hasil mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka
23
gunakan berkualitas.
2. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan
merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik
atau sesuai dengan yang diharapkan.
3. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan
mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum
terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek
tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang
lebih tinggi.
4. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama
tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan
memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan.
5. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan
biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk
mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas
terhadap produk atau jasa tersebut.
H. Hubungan Aplikasi UberSocial Terhadap Pemakai Smartphone
24
Sedangkan kepuasan penguna Smartphone ada lima yang
harus diperhatikan diantaranya :
1. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas
bila hasil mereka menunjukkan bahwa produk yang
mereka gunakan berkualitas.
2. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan
merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang
baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
3. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan
mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum
terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek
tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan
yang lebih tinggi.
4. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama
tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan
memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan.
5. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan
biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk
mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas
25
terhadap produk atau jasa tersebut.
Oleh sebab itu dalam penelitian ini diduga bahwa
penggunaan aplikasi UberSocial memiliki hubungan dengan
kepuasan penguna Smartphone.
I. Kerangka Pemikiran
1. Uses and Gratification (kegunaan dan kepuasan)
Kerangka pemikiran merupakan bagian dari penelitian
yang menggambarkan alur berpikir peneliti, dalam
memberikan penjelasan pada orang lain, mengapa dia
mempunyai anggapan seperti yang diutarakan dalam hipotesis
(Hasan, 2002 : 48). Berdasarkan permasalahan yang ada,
untuk menggambarkan hubungan antara variabel dan menguji
hubungan antar variabel tersebut, maka penulis menggunakan
teori Uses and Gratification (kegunaan dan kepuasan).
Teori ini dikemukakan pada tahun 1974 oleh Herbert
Blumler, Elihu Katz dan Michael Gurevitch. Menurut mereka,
pengguna media atau yang dikenal dengan audiens memainkan
peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tesebut
(dalam Nurudin, 2007 : 192). Artinya manusia dalam hal ini
26
audiens, khalayak atau pengguna media memiliki otonomi dan
wewenang penuh dalam memilih dan memperlakukan media. Inti
dari teori ini adalah khalayak pada dasarnya menggunakan
media massa berdasarkan motif-motif tertentu, dimana media
dianggap berusaha memenuhi kebutuhan khalayaklah yang
disebut sebagai media yang efektif.
Konsep dasar teori ini menurut para pendirinya adalah
meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial
yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau
sumber-sumber lain yang membawa pada pola terpaan media
yang berlainan dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan serta
akibat lain, barangkali termasuk juga yang tidak kita
inginkan (dalam Kriyantono, 2007: 204). Katz, Blumler dan
Gurevitch (dalam Ardianto dan Komala, 2004 : 71)
menjelaskan bagaimana asumsi dasar dari teori Uses and
Gratification, yaitu : Khalayak dianggap aktif, artinya
khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan media
massa diasumsikan mempunyai tujuan.
Dalam proses komunikasi massa, inisiatif pemuasan
kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak.
27
Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk
memuaskan kebutuhannya. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi
melalui konsumsi media sangat bergantung kepada perilaku
dan sikap khalayak yang bersangkutan. Tujuan pemilihan
media massa disimpulkan dari data yang diberikan khalayak.
Penelitian tentang arti kultural dari media massa harus
ditangguhkan sebelum diteliti terlebih dahulu orientasi
khalayak. Jika dihubungkan dengan penelitian ini, variabel
individu yang akan diteliti adalah penggunaan aplikasi
UberSocial oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Riau
yang akan dihubungkan dengan variabel kepuasan
berkomunikasi dalam hal ini ada motif penggunaan
Smartphone. Teori Uses And Gratifications dalam kaitannya dengan
kepuasan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Riau adalah
berdasarkan observasi dari peneliti, penggunaan aplikasi
UberSocial oleh mahasiswa cukup besar, hal ini dikarnakan
menurut teori Uses And Gratifications khalayak dalam menentukan
suatu program sudah aktif dan tidak menerima pesan atau
sajian yang ditampilkan media begitu saja, mereka memiliki
28
berbagai pertimbangan dalam memenuhi kepuasan mereka
sesuai dengan kebutuhan yang akan dipenuhi.
Selanjutnya motif disini sebagai variabel indenpenden
kepuasan berkomunikasi pengguna aplikasi UberSocial dengan
dasar apa saja motif-motif yang mendorong seseorang ingin
menggunakan aplikasi tersebut dan apakah aplikasi tersebut
dapat memenuhi motif keinginan secara umum, sehingga
khalayak merasa puas setelah mengunakan aplikasi tersebut.
Selain elemen-elemen kunci diatas, Model Uses And
Gratifications membahas pula motif-motif dan alternatif
fungsional untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini menuntunnya
pada kegiatan menggunakan aplikasi UberSocial dan
sebagainya. Konsep mengukur kepuasan ini disebut GS
(Gratification Sought) dan GO (Gratification Obtained). GS adalah
motif yang diinginkan individu ketika menggunakan aplikasi
UberSocial. GO adalah kepuasan nyata yang diperoleh setelah
menggunakan aplikasi UberSocial.
Adapun Model Uses And Grafication yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
Gambar. 1
29
Model Uses And Gratification
Kriyantono, 2007:206
Berdasarkan gambar diatas dapat kita lihat bahwa
individu dalam pemenuhan kebutuhannya memiliki motif-motif
tertentu, baik itu dari motif informasi, interaksi dan
integrasi sosial, motif identitas pribadi, serta motif
hiburan. Setelah semua motif tercapai dan mereka
memutuskan untuk menggunakan aplikasi dalam penelitian ini
adalah aplikasi UberSocial, maka aspek kepuasan akan
tercapai. Dalam penelitian ini, peneliti selanjutnya akan
meneliti tingkat kepuasaan khalayak setelah aspek kepuasan
tercapai.
Berdasarkan penjelasan di atas maka didapatkan model
yang lebih sederhana yang terkait kedalam penelitian ini.
Seperti yang ditunjukkan oleh gambar 2 dibawah ini:
Gambar. 2
Hubungan Antara Motif Dan Kepuasan
30Pemenuhan kebutuhan
(GS)
(Informasi, Identitas Pribadi,
Anteseden EfekPenggunaanMedia
Motif
Sumber : Modifikasi Penulis
Konsumen mempunyai motif-motif tertentu sesuai
kebutuhan mereka dalam menggunakan sebuah aplikasi. Dalam
penelitian ini aplikasi yang dijadikan sebagai objek
adalah motif penggunaan aplikasi UberSocial, berdasarkan
motif-motif yang mereka miliki untuk pemakai smartphone
mereka akhirnya menggunakan aplikasi UberSocial. Setelah
mereka menggunakan aplikasi UberSocial tersebut maka akan
dapat diketahui apakah ada sikap yang mereka bentuk dari
penggunaan aplikasi UberSocial tersebut. Apakah penggunaan
aplikasi UberSocial memenuhi motif-motif mereka untuk
menggunakan aplikasi UberSocial atau tidak. Dan dari sini
akan dapat diketahui bagaimana hubungan motif penggunaan
aplikasi dalam memenuhi kepuasan.
31
Pemenuhan kebutuhan(GS)
(Informasi, Identitas Pribadi,
PenggunaanaplikasiUberSocial
Perolehankepuasan yang
diterima(GO)
2. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu keterangan sementara dari
suatu fakta yang dapat diamati (Nazir,1999: 2005). Untuk
menguji hipotesis diperlukan sejumlah data, baik yang
mendukung maupun yang bertentangan dengan hipotesis. Data
tersebut akan diolah dengan teknik atau perhitungan
statistik guna memperoleh kesimpulan–kesimpulan dalam
menerima dan menolak hipotesa.
Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan dalam
bentuk :
H0 (The Null Hypothesis)
Tidak terdapat hubungan antara motif penggunaan
aplikasi UberSocial dengan kepuasan pemakai smartphone.
H1 (The Alternative Hypothesis)
Terdapat hubungan antara motif penggunaan aplikasi
UberSocial dengan kepuasan pemakai smartphone.
32
J. Konsep Operasional
Konsep operasional disini merupakan konsep yang
sangat jelas dan spesifik untuk memudahkan pembaca dalam
memahami bagaimana variabel diukur dengan dilatarbelakangi
masalah yang ada, maka konsep operasional yang akan
menjadi tolak ukur dilapangan adalah masalah hubungan
motif penggunaan aplikasi UberSocial terhadap kepuasan
pemakai smartphone pada mahasiswa Ilmu Komunikasi
Univrsitas Riau.
Oleh karena itulah peneliti akan mengoperasionalkan konsep
sebagai berikut :
1. Gratification Sought (motif) adalah kepuasan yang dicari
atau diinginkan oleh khalayak ketika menggunakan atau
menyaksikan suatu jenis media tertentu. Dengan kata
lain, khalayak akan memilih tayangan atau media
tertentu dipengaruhi oleh sebab–sebab tertentu, yakni
didasari oleh motif pemenuhan kebutuhan. Dengan kata
lain gratification sought dibentuk dari kepercayaan
seseorang mengenai apa yang dapat diberikan oleh
33
media dan evaluasi seseorang mengenai isi media
(dalam Kriyantono, 2007: 211).
2. Gratification Obtained (kepuasan atau persepsi yang
diperoleh) adalah sejumlah kepuasan nyata yang
diperoleh individu atas terpenuhinya kebutuhan–
kebutuhan tertentu atau tanggapan setelah individu
tersebut menggunakan atau menyaksikan sebuah media.
Gratification obtained ini mempertanyakan hal-hal yang
khusus mengenai apa saja yang telah diperoleh setelah
menggunakan media dengan menyebutkan acara atau
rubrik tertentu secara spesifik. (dalam Kriyantono,
2007: 213).
1. Variabel X (Motif Penggunaan Aplikasi UberSocial)
Kategori motif penggunaan aplikasi UberSocial dalam
penelitian ini dapat dikategorikan dengan Indikator
sebagai berikut :
a. Motif Informasi
Adanya keinginan dari khalayak dalam mencari
informasi-informasi terkait penggunaan aplikasi
34
UberSocial. Motif informasi penguna dikatakan memiliki
motif informasi apabila mereka :
a)Dapat mengetahui berbagai pristiwa dan kondisi yang
diberkaitan dengan lingkungan masyarakat tertentu.
b)Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai
peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan keadaan
dunia.
c)Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah.
d)Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai pendapat.
e)Dapat memperoleh rasa damai melalui penambahan
pengetahuan.
b. Motif Identitas Pribadi
Khalayak dalam memutuskan untuk menggunakan
aplikasi UberSocial memiliki motif identitas pribadai
tertentu. Identitas pribadi tersebut dapat berupa,
bagaimana dengan aplikasi UberSocial tersebut mereka
merasa nyaman dan sesuai dengan identitas mereka.
Sehingga tercapai kepuasan berdasarkan pemilihan mereka
dalam memilih penggunaan aplikasi UberSocial tersebut.
35
Pengguna dikatakan memiliki motif identitas pribadi
apabila mereka :
a) Dapat menemukan penunjang nilai yang
berkaitan dengan pribadi masyarakat itu sendiri.
b) Dapat mengidentifikasi diri dengan nilai-
nilai lain dalam media.
c) Memperoleh nilai sebagai masyarakat.
c. Motif Interaksi dan Integrasi Sosial
Khalayak membutuhkan sajian tertentu untuk dapat
lebih membuat mereka merasa nyaman dalam berinteraksi
dan bergaul dengan sosialnya. Oleh karna itu penguna
aplikasi UberSocial sedikit banyak memberikan pengaruh
terhadap interaksi sosial mereka. Motif mereka untuk
memakai aplikasi UberSocial memberikan pengaruh terhadap
kenyamanan mereka dalam bergaul.pengunaan dikatakan
memiliki motif integrasi dan interaksi sosial apabila
mereka :
a) Memperoleh pengetahuan yang berkenan dengan
empati sosial.
36
b) Dapat menemukan bahan percakapan dan
interaksi sosial dengan orang sekitarnya.
c) Dapat menjalankan peran sosial sebagai
remaja.
d) Keingian untuk dekat dengan orang lain.
e) Keingian untuk dihargai orang lain.
d. Motif Hiburan
Khalayak dalam memilih aplikasi UberSocial adalah
untuk memenuhi motif akan unsur hiburan yang memang ada
dalam setiap diri manusia. Karena kebanyakan kesibukan
yang mereka jalani. Penguna dikatakan memiliki motif
hiburan apabila mereka :
a) Dapat melepaskan diri dari permasalahan.
b) Bisa bersantai dan mengisi waktu.
c) Bisa menyalurkan emosi.
d) Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan.
2. Variabel Y (Kepuasan Pemakai Smartphone)
37
Kategori Kepuasan Pengguna Smartphone dalam penelitian
ini dapat dikategorikan dengan Indikator sebagai berikut
a. Kepuasan Informasi
Dengan kepuasan pemakai smartphone mendapat kepuasan
akan informasi yang dapat mereka ambil dari pemakaian
smartphone. Penggunaan dikatakan mendapat kepuasan
informasi apabila mereka :
a) Dapat mengetahui berbagi pristiwa dan kondisi
yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat
terdekat.
b) Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai
peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan keadaan
dunia.
c) Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai
masalah
d) Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai
masalah
e) Dapat memperoleh rasa damai melalui penambahan
pengetahuan
38
b. Kepuasan Identitas pribadi
Khalayak dalam memutuskan untuk pemakai smartphone
memiliki motif identitas pribadi tertentu. Identitas
pribadi tersebut dalam pengunaan smartphone tersebut
mereka merasa nyaman dan merasa sesuai dengan identitas
mereka. Sehingga tercapai kepuasan berdasarkan pilihan
mereka dalam menggunakan smartphone tersebut. Penggunaan
dikatakan mendapat kepuasan identitas pribadi apabila
mereka :
a)Dapat menentukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan
dengan pribadi remaja itu sendiri.
b)Dapat mengidentifikasikan didi dengan nilai-nilai
dalam media.
c)Memperoleh nilai lebih sebagai remaja.
c. Kepuasan Integrasi dan Interaksi sosial
Khalayak membutuhkan sajian tertentu untuk dapat
lebih membuat mereka merasa nyaman dalam berinteraksi
dan bergaul dengan sosialnya. Penggunaan dikatakan
39
mendapat kepuasan integrasi dan interaksi sosial apabila
mereka :
a)Memperoleh pengetahuan yang berkenan dengan empati
sosial
b)Dapat menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial
sebagai remaja
c)Dapat menjalankan pesan sosial sebagai remaja
d)Keingian untuk dekat dengan orang lain
e)Kedekatan untuk dihargai orang lain
d. Kepuasan Hiburan
Dengan mengunakan smartphone khalayak merasa puas
dalam menggunakannya apabila mereka :
a) Dapat melepaskan diri dari permasalahan.
b) Dapat bersantai dan mengisi waktu luang.
c) Dapat menyalurkan emosi.
d) Bisa mendapat hiburan dan kesenang
40
Adapun variabel dan konsep pengukurannya dapat
dilihat di bawah ini :
Dependent Variabel (variabel bebas / X) : Motif Penggunaan
Aplikasi UberSocial.
Independent Variabel (variabel terikat / Y) : Kepuasan
Pemakai Smartphone.
Tabel 1
Pengukuran Idikator Berdasarkan Komponen Dan Ukurannya
Variabel Indikator Item
Motif Penggunaan
Aplikasi UberSocial
Motif Informasi 1,2,3,
Motif Identitas Pribadi 4.5,6,
Motif Integrasi dan
Interaksi Sosial
7,8,9
Motif Hiburan 10,11,12
Kepuasan Pemakai
Smartphone
Mahasiswa
Kepuasan Informasi 13,14,15
Kepuasan Identitas
Pribadi
16,17,18
Kepuasan Integrasi dan 19,20,21
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis bermaksud menguji dua
variabel untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).
Untuk itu jenis penilitian ini tergolong pada penelitian
korelasional. Menurut Anas Sudijono (2004:179) “korelasi
adalah hubungan antar dua variabel atau lebih, jadi
penelitian korelasi adalah penelitian yang menghubungkan
dua variabel atau lebih”.
B. Lokasi dan Jadwal Penelitian
Tempat penelitian adalah Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Riau . Penelitian ini dilakukan pada
43
mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Riau. Jadwal
penelitian direncanakan selama 3 bulan terhitung sejak
proposal penelitian diseminarkan dilanjutkan dengan
penulisan skripsi sampai dengan ujian sarjana.
C. Populasi Dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan jumlah aspek objek
penelitian (Arikunto, 2002:102). Populasi dalam penelitian
ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Riau dari
angkatan 2010 – angkatan 2013 yang berjumlah 787 orang.
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang
diteliti (Arikunto, 2002:109). Sedangkan sampel menurut
Sedarmayanti dan Hidayat adalah kelompok kecil yang
diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga sifat
dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel
(Arikunto, 2002:124).
Penulis menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu
secara stratified sampling yaitu populasi dikelompokan ke dalam
kelompok atau kategori yang disebut strata. Sampel ini
44
bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang
heterogen, artinya suatu populasi yang dianggap heterogen
dikelompokan kedalam subpopulasi berdasarkan karakteristik
tertentu. Sehingga setiap kelompok (strata) mempunyai
anggota sampel yang relatif homogen (Kriyantono, 2008 :
153).
Pembagian kelompok sampel dibagi 4 kelas, yaitu
angkatan 2010, angkatan 2011, angkatan 2012 dan angkatan
2013. Karena tingkat kelas yang membuat
pengetahuan/pandangan/pola pikir yang bertingkat. Dengan
tingkat yang tinggi angkatan 2010 dan yang rendah angkatan
2013. Jenis Stratified sampling yang digunakan pada penelitian
ini adalah proporsional stratified sampling. Dalam
proposional, dari setiap strata diambil jumlah yang
proporsional dengan besar setiap strata.
Menurut Subiakto (dalam Kriyantono, 2007 : 161)
mengenai besar sampel tidak ada ketentuan pasti, yang
penting dalam hal ini adalah representatif. Sementara itu,
menurut Gay (dalam Umar, 2005 : 79), ukuran minimum sampel
yang dapat diterima untuk desain penelitian kuantitatif
45
atau korelasionalnya adalah 30 orang. Dan dikarenakan
tingkat homogenitas dari tingkatan strata yang peneliti
kumpulkan cukup tinggi, maka peneliti mengambil 10 % dari
angkatan 2010, 10 % dari angkatan 2011, 10% dari angkatan
2012 dan 10% dari angkatan 2013.
Tabel 1
Strata
Kelas
Jumlah Siswa Proporsional (10%)
2010 168 17
2011 86 9
2012 206 20
2013 327 33
Jumlah 787 79
Adapun kriteria dari responden yaitu :
a. responden yang benar menggunakan aplikasi
UberSocial.
b. responden berjumlah 79 orang.
c. responden dari angkatan 2010, 2011, 2012 dan 2013.
46
D. Jenis dan Sumber Data
Ada dua jenis data yang digunakan yaitu :
1. Data Primer
Data Primer, yaitu data yang secara langsung
diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian
(Bungin,2005: 122). Data ini masih baku dan memerlukan
pengolahan langsung berupa angket.
2. Data Sekunder
Data Sekunder, yaitu data yang tersusun dalam bentuk
dokumen, brosur– brosur atau referensi yang penulis
dapatkan dari Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Riau.
Data ini diperoleh dari studi perpustakaan, dilakukan
dengan cara membaca hasil penelitian, bahan kuliah yang
ada relevansinya dengan masalah yang akan diteliti serta
browsing internet. Data yang memberikan penjelasan mengenai
data primer yaitu berupa buku-buku hasil penelitian,
dokumentasi resmi dari pemerintah (Ruslan, 2005:30).
47
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi (pengamatan) merupakan metode pengumpulan
data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana
yang mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian
terhadap peristiwa itu bisa dengan melihat,
mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat
seobjektif mungkin (Gulo, 2005:116). Hal ini dilakukan
dengan pengamatan secara langsung terhadap pengguna
aplikasi UberSocial dengan kepuasan pemakai smartphone.
2. Angket atau Quesioner yaitu usaha mengumpulkan
informasi menyebarkan sejumlah pertanyaan tertulis
untuk dijawab secara tertulis oleh para responden
(Nawawi, 2001:117). Angket disebarkan kepada sampel
yang telah ditetapkan untuk mengetahui seberapa besar
hubungan penggunaan aplikasi UberSocial dengan kepuasan
pemakai smartphone.
F. Teknik Pengukuran Data
Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk
mengidentifikasikan besar kecilnya objek yang dapat
48
dilakukan dengan menggunakan ukuran-ukuran tertentu
(Narbuko, 2005:147). Untuk mengukur masing–masing
indikator dari kedua variabel penulis menggunakan
pengukuran skala Likert (3,2,1) yaitu seperangkat kriteria
yang diperlukan untuk mengukur suatu variabel yang
diteliti dengan menggunakan instrumental peneliti.
Instrumental yang pada peneliti ini adalah angket. Pada
angket ini Mahasiswa Universitas Riau yang dijadikan
populasi diharapkan dapat mengisi sesuai dengan pilihan
jawaban yang sudah disediakan. Tiap – tiap pertanyaan
diberi tiga option atau pilihan jawaban, antara lain:
1. Option Setuju diberi bobot nilai 3
2. Option Kurang Setuju diberi bobot nilai 2
3. Option Tidak Setuju diberi bobot nilai 1
(Ridwan, 2006:76).
G. Teknik Analisis Data
Analisa data menggunakan metode deskriptif
kuantitatif yaitu data–data yang telah dikumpulkan,
disusun, diklasifikasikan, dan disajikan dalam bentuk
49
tabel kemudian dianalisa dan ditarik kesimpulan.
Penelitian ini pada dasarnya berusaha memberikan gambaran
terperinci berdasarkan kenyataan–kenyataan yang ditemukan
di lapangan mengenai hubungan motif penggunaa aplikasi
UberSocial dengan kepuasan mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Riau.
Maka teknik yang digunakan untuk meriset apakah
memang ada hubungan atau pengaruh yang signifikan atau
tidak antara sebab akibat tersebut, maka penulis
menggunakan rumus korelasi. Untuk menganalisis hubungan
motif penggunaan aplikasi UberSocial digunakan dengan
bantuan analisis statistik korelasi product moment.
Analisa data dilakukan untuk dapat menarik kesimpulan
agar lebih memberi gambaran pada data. Analisa data
digunakan untuk memberi makna, menafsirkan, atau
mentransformasikan data ke dalam narasi yang mengarah pada
proposisi-proposisi ilmiah. Moleong (2005:103) berpendapat
analisa data adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian
50
dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja yang disarankan oleh data.
Rumus atau teknik ini digunakan untuk mengetahui
koefisien korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan antara variabel/data/skala
interval dengan interval lainnya. Teknik ini digunakan
tanpa melihat apakah suatu variabel tertentu tergantung
kepada variabel lainnya. Simbol korelasi product moment
ditulis dengan huruf (Kriyantono, 2007:173).
Rumus Korelasi Product Moment adalah:
r xy = n XY - X. Y∑ ∑ ∑
√[n X∑ 2 – ( X)∑ 2].[n∑Y2 – (∑Y)2]
Dimana :
rxy = koefisien korelasi Pearson’s Product Moment
N = jumlah individu dalam sampel
X∑ = jumlah skor variabel (X)
Y∑ = jumlah skor variabel (Y)
X∑ 2 = jumlah skor variabel (X) kuadrat
Y∑ 2 = jumlah skor variabel (Y) kuadrat
51
XY = jumlah perkalian skor variabel (X) dan skor∑
variabel (Y)
Kriteria Analisis:
Hubungan antara motif penggunaan aplikasi UberSocial
dengan kepuasan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Riau
dapat diketahui dari nilai koefisen Korelasi Product
Moment. Jika nilai rxy positif maka hubungan bersifat
searah dan semakin kuat jika nilai rxy mendekati 1. Namun,
jika nilai rxy negatif maka hubungan bersifat berlawanan
arah dan semakin kuat jika nilai rxy mendekati -1. Tidak
ada hubungan atau hubungan semakin lemah jika nilai rxy
mendekati atau sama dengan 0.
Untuk menentukan keeratan hubungan antarvariabel
tersebut, maka ada beberapa nilai-nilai dari koefisien
korelasi (KK) sebagai patokan. (Hasan, 2002:234)
1. KK = 0, Tidak Pengaruh
2. 0 < KK < 0,20, Pengaruh rendah sekali
3. 0,20 < KK ¿ 0,40, Pengaruh rendah / lemah
tapi pasti
52
4. 0,40 < KK ¿ 0,70, Pengaruh yang cukup berarti
5. 0,70 < KK ¿ 0,90, Pengaruh yang tinggi /
kuat
6. 0,90 < KK < 1,00, Pengaruh yang sangat
tinggi, kuat sekali dapat diandalkan
7. KK = 1, Pengaruh sempurna
Pengujian hipotesis dapat dilihat dari taraf
probabilitas signifikan yang ada (p value) yang merupakan
hasil perbandinagn r hitung atau r tabel. Taraf signifikan
yang digunakan adalah α = 0.05. Apabila rxy > rtabel, maka
terdapat hubungan yang signifikan. Sebaliknya jika
rxy<rtabel, maka tidak terdapat hubungan yang signifikan.
Selanjutnya pengolahan data uji coba kuesioner dilakukan
dengan menggunakan Program Statistic Product and Service Solucion
(SPSS) versi 20.0.
Pada penelitian ini, analisis data yang digunakan
adalah analisis data deskriptif. Analisa yang memberikan
gambaran terperinci berdasarkan kenyataan-kenyataan yang
ditemukan dilapangan mengenai tingkat kepuasan mahasiswa
Ilmu Komunikasi Universitas Riau terhadap penggunaan
53
aplikasi UberSocial, maka teknik yang digunakan adalah
teknik persentase yaitu dengan cara menginterpretasikan
hasil-hasil dari angket, adapun rumus yang digunakan
adalah:
P = FN x 100 %
Keterangan :
P = Besar persentase alternatif jawaban
F = Frekuensi alternatif jawaban
N = Jumlah sampel dalam penelitian
Data-data yang diperoleh diklasifikasikan dan
diwujudkan dalam bentuk tabel-tabel persentase:
a. Tinggi : 67% - 100%
b. Sedang : 33% - 66%
c. Rendah : kurang/ dibawah dari 33% (Sudjana,
2003:40).
54
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan
Praktek Edisi Revisi V, Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, 2006: Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek : Reneka
Cipta
Bungin, 2005. Metode Penelitian Sosial, Jakarta : Kencana
Effendy, Onong U. 1993. Kamus Komunikasi, Bandung: Mandar
Maju.
Gulo. 2005. Metode Penelitian, Jakarta : Grasindo
Hasan, M. Ikbal. 2002. Pokok-pokok materi penelitian dan aplikasi,
Jakarta : ghalia Indonesia
Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Umum, Yogyakarta :
Aswaja Pressindo
Kottler, Philip. 1998. Manajemen Pemasaran, Jakarta.
Prenhallindo.
Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi,
Jakarta, Kencana.
55
Mc.Quail,Denis. 2004. Teori Komunikasi suatu Pengantar,Jakarta : Reneka Cipta.
Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung:Remaja Rosdakarya.
Mulyana, 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung :
Remaja Rosdakarya
Ninik. 1993. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung, Remaja
Rosdakarya
Nazir, Moh, 2005. Metode Penelitian, Bogor : Ghalia Indoneisa
Nawawi. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta, Gajah
Mada university press
Rakhmat. 2005. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung:
Alfabeta
Ridwan. 2006. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika, Bandung:
Alfabeta
Soeprapto. 2009. Pengantar Teori Komunikasi, Yokyakarta : Media
Pressindo.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi, Bandung:
Alfabeta.
Sudjana, 2003. Media pembelajaran., Bandung: Sinar Baru
56
Algensindo
Umar , Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi,
Jakarta : Gramedia
Sumber lain :
http://www.kabarponsel.com/aplikasi-sms-dan-telepon-
gratis.html
http://eprints.undip.ac.id/29487/1/Skripsi010.pdf
57