uses and gratification pada ubersocial

57
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses komunikasi membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi. Jika pemilihan medianya tepat maka diharapkan informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Pesan-pesan dan efek dari informasi tersebut dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Pada era globalisasi masyarakat membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Alternatif komunikasi masyarakat saat ini menyebabkan tuntutan manusia terhadap kebutuhan informasi semangkin tinggi. Kebutuhan akan informasi yang semangkin meningkat pada saat ini, membuat masyarakat berlomba untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal itu turut melahirkan kemajuan yang cukup signifikan dalam bidang teknologi. Peningkatan di bidang teknologi, informasi, serta komunikasi mengakibatkan dunia tidak lagi mengenal batas, jarak, ruang, dan waktu. Seseorang dapat 1

Transcript of uses and gratification pada ubersocial

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses komunikasi membutuhkan sarana atau media

untuk menyampaikan informasi. Jika pemilihan medianya

tepat maka diharapkan informasi yang disampaikan dapat

diterima dengan baik oleh masyarakat. Pesan-pesan dan efek

dari informasi tersebut dapat tercapai sesuai dengan yang

diharapkan.

Pada era globalisasi masyarakat membutuhkan informasi

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Alternatif komunikasi

masyarakat saat ini menyebabkan tuntutan manusia terhadap

kebutuhan informasi semangkin tinggi. Kebutuhan akan

informasi yang semangkin meningkat pada saat ini, membuat

masyarakat berlomba untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal

itu turut melahirkan kemajuan yang cukup signifikan dalam

bidang teknologi. Peningkatan di bidang teknologi,

informasi, serta komunikasi mengakibatkan dunia tidak lagi

mengenal batas, jarak, ruang, dan waktu. Seseorang dapat

1

dengan mudah mengakses informasi penting tentang fenomena

kejadian yang terjadi.

Kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi yang pesat

ditandai dengan munculnya smartphone. Kehadiran smartphone

semakin beragam dan semakin canggih teknologinya, sehingga

informasi memiliki peranan penting dalam pemenuhan

kehidupan masyarakat yang selalu berkembang cepat.

Handphone saat ini sudah menjadi bagian dari gaya

hidup masyarakat indonesia. Sebagai alat komunikasi,

handphone saat ini telah menjadi sebuah kebutuhan pokok

bagi komunikasi manusia. Handphone sebagai sebuah media

komunikasi masa kini pengembangan teknologinya telah

menciptakan sebuah teknologi digital. Berkat pengembangan

teknologi komunikasi yang ada kini, data dan informasi

menjadi hal yang mudah diperoleh.

Teknologi digital dapat menerima segala informasi

dari angka, suara, teks, dan audio visual. Dari segala

informasi yang masuk saat ini dapat disimpan, diproses,

dan dikirim oleh smartphone dengan sangat cepat. Maka dari

itu teknologi digital ini pasti akan terus mempengaruhi

2

pola pikir khalayak, sehingga menimbulkan motif terhadap

pemakai smartphone.

Tidak dapat dipungkiri bahwa animo manusia terhadap

penggunaan internet sebagai media komunikasi dan informasi

terus meningkat. Saat ini masyarakat tidak hanya menggunakan

internet untuk berinteraksi dengan orang lain, namun juga

menggunakannya sebagai sebuah sarana sosialisasi, membentuk

hubungan yang lebih bertahan lama, bahkan malah dapat

berkembang secara nyata di dalam kehidupan sosial.

Perkembangan internet didukung juga oleh provider

telepon selular. Tidak hanya dengan menggunakan

komputer/laptop saja tetapi kini internet dapat diakses melalui

handphone dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh

sejumlah provider telepon selular. Kehadiran internet telah

membawa revolusi dan inovasi pada cara manusia

berkomunikasi dan memperoleh informasi.

Sekarang telah bermunculan alat komunikasi yang

sangat canggih dengan fitur atau tampilan yang mendukung

untuk mengakses internet dan sekarang ini smartphone sangat

familiar dimata masyarakat indonesia khususnya mahasiswa.

3

Segmen pasar smartphone semakin lama semakin diminati oleh

banyak konsumen. Namun dibalik setiap alasan apapun,

keberadaan smartphone memang layak disebut fenomena baru

tren komunikasi di indonesia. Dengan kehadiran smartphone

saat ini telah menjadi gaya hidup bagi sebagian orang,

karena hal ini mendapat kepuasan tersendiri bagi para

pemakai. Setelah kemunculan smartphone yang semakin maju

dan canggih teknologinya, serta tampilan yang mudah dan

mendukung untuk berkomunikasi, pada saat ini sangat dicari

oleh kebanyakan remaja khususnya mahasiswa. Apalagi

setelah kemunculan aplikasi UberSocial pada smartphone, maka

menciptakan kepuasan tersendiri bagi para pemburunya.

UberSocial merupakan aplikasi pihak ketiga pada

jejaring sosial twitter yang merupakan produk dari

UberMedia. UberSocial bekerja pada perangkat telepon seluler

Blackberry, Android dan iPhone. UberSocial menawarkan fitur-

fitur yang memudahkan pengguna dalam melakukan pengiriman

tweet, pesan pribadi dan berbagai gambar dengan pengguna

lain pada situs jejaring sosial twitter. Selain itu

4

pengguna dapat mengirimkan setiap tweet-nya untuk terpasang

di akun Facebook mereka.

UberSocial membuat proses pertukaran informasi dalam

bentuk teks , gambar maupun video antar pemilik akun

Twitter menjadi lebih mudah digunakan. Aplikasi ini

memberikan alternatif bagi pemilik akun twitter yang

memakai telepon selular Blackberry, Android dan iPhone

untuk melakukan aktivitas tweeting-nya dengan banyak

kemudahan. Pada ketiga jenis sistem operasi yang canggih

ini memungkinkan pengembangan aplikasi yang mampu bekerja

lebih dari sekedar yang ditawarkan oleh Twitter

konvensional yang diakses melalui web.

Setiap kiriman tweet yang dikirim oleh akun yang

diikuti oleh pengguna, akan tampil di timeline aplikasi

UberSocial. Pesan pribadi maupun tweet-tweet yang ditujukan

kepada pengguna akan langsung dapat diberi pemberitahuan,

layaknya ada SMS yang masuk ke telepon selular pengguna.

Di indonesia penggunaan aplikasi UberSocial cukup

populer. Tingkat kepopuleran UberSocial dapat dilihat dari

5

banyaknya publik figur yang mengirimkan pesan tweetnya

melalui aplikasi ini.

Berdasarkan kerangka yang dikemukakan oleh Rakhmat

(2005 : 189) mengatakan komunikasi adalah suatu kajian

komunikasi yang mengunakan media massa. Komunikasi massa

diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada

sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim

melalu media cetak atau elektronik sehingga pesan dapat

diterima secara serentak dan sesaat.

Hal ini dilatar belakangi oleh motif yang merupakan

daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu atau mencapai sebuah tujuan. Motif tersebut

menyangkut motif identifikasi pribadi, motif interaksi dan

integrasi sosial, serta motif hiburan sehingga menciptakan

kepuasan bagi para penggunanya.

Pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Oriza

Kusuma Putri Meneliti Tentang Motif Remaja Dalam

Menggunakan Media Jejaring Sosial Facebook Dari hasil

pengujian diperoleh kesimpulan bahwa pada motif informasi,

motif identitas personal, motif integrasi dan interaksi

6

sosial dan motif hiburan dalam penelitian ini berada pada

kategori tinggi, hal ini dikarenakan motif responden untuk

menggunakan facebook cenderung tinggi, baik untuk mencari

informasi, berinteraksi dengan teman ataupun mencari

hiburan. (eprints.upnjatim.ac.id/3991/1/file1.pdf,

13/11/2013)

Pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Devis

Singgih Menjelaskan Tentang Penggunaan Internet Sebagai

Media Komunikasi Dalam Menciptakan Hubungan Akrab Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor

individu yang berhubungan dalam penggunaan internet

sebagai media komunikasi. Hubungan tersebut terlihat dari

deskripsi penggunaan aplikasi komunikasi di internet

sebagai wujud penggunaan internet sebagai media

komunikasi, dengan karakteristik individu, yakni jenis

kelamin, pendidikan terakhir, dan pekerjaan pengguna

internet.

(repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/48173/I11

dsi.pdf, 13/11/2013)

7

Berdasarkan dari fenomena tersebut, penulis tertarik

untuk meneliti apakah ada hubungan motif penggunaan

aplikasi UberSocial terhadap kepuasan pemakai smartphone,

untuk itu penulis merasa tertarik untuk meneliti masalah

ini dengan mengambil judul “Hubungan Motif Penggunaan Aplikasi

UberSocial Terhadap Kepuasan Pemakai Smartphone Pada Mahasiswa

Ilmu Komunikasi Universitas Riau”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di

atas, maka perumusan masalahnya adalah : “Bagaimanakah

Hubungan Motif Penggunaan Aplikasi UberSocial Terhadap

Kepuasan Pemakai Smartphone”.

C. Identifikasi Masalah

Penulis mengidentifikasi masalah diatas dengan

pertanyaan-pertanyaan yang timbul dan rasa ingin tahu

untuk menentukan masalah tersebuat diantaranya :

8

a. Apakah ada hubungan motif penggunaan aplikasi UberSocial

terhadap kepuasan pemakai smartphone ?

b. Seberapa besar tingkat kepuasan pada mahasiswa Ilmu

Komunikasi Universitas Riau terhadap penggunaan

Aplikasi UberSocial ?

D. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui hubungan motif penggunaan aplikasi

UberSocial dengan kepuasan pemakai smartphone

b. untuk mengetahui tingkat kepuasan penggunaan aplikasi

UberSocial pada mahasiswa Ilmu Kounikasi Universitas Riau

E. Manfaat Penelitian

Di dalam penelitian ini terdapat dua manfaat, yaitu

manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Memberi wacana baru tentang ilmu komunikasi bagi

mahasiswa yang berminat untuk meneliti masalah yang

sama, dan sebagai bahan perbandingan.

9

b. Sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan yang

penulis peroleh selama menjalankan studi di

Universitas Riau.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas

antara hubungan motif penggunaan Aplikasi UberSocial

Terhadap Kepuasan Pemakai smartphone pada mahasiswa Ilmu

Komunikasi Universitas Riau

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunikasi

1. Fungsi Komunikasi

Komunikasi merupakan syarat mutlak yang harus

dimiliki dalam proses kehidupan. Berdasarkan kerangka yang

dikemukakan oleh Willian I. Gorden, terdapat empat fungsi

10

komunikasi yakni : komunikasi sosial, komunikasi

ekspresif, komunikasi ritual dan komunikasi instrumental.

a.Komunikasi sosial, artinya komunikasi menjadi saranamembangun konsep diri, aktualisasi diri, kelangsunganhidup, melalui komunikasi, dapat terbentuk kerjasamadi dalam masyarakat hingga tujuan bersama dapatdicapai.

b.Komunikasi ekspresif, artinya komunikasi menjadiinstrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan(emosi).

c.Komunikasi ritual, artinya berkaitan erat dengankomunikasi ekspresif yang terjadi dalam suatukomunikasi secara umum.

d.Komunikasi instrumental, artinya komunikasi berfungsimenginformasikan, mengajar, mendorong, merubah sikap,dan keyakinan, dan merubah prilaku atau tindakanserta menghibur. Dengan kata lain, komunikasimemiliki fungsi informasi, persuasif dan hiburan(mulyana, 2005 : 5).

Defenisi komunikasi menunjukkan bahwa terdapat

berbagai versi defenisi tergantung dari sudut pandang

masing-masing para ahli. Unsur hakikat yang senantiasa

muncul baik tersurat maupun tersirat dalam defenisi-

defenisi tersebut yaitu komunikasi pada dasarnya adalah

proses, kata lain proses adalah adanya sebuah transaksi

mengenai gagasan, ide, pesan, simbol, dan informasi. Pada

hakikatnya yang sering muncul dalam berbagai defenisi

11

ialah adanya pesan (message) yang dibuat dan dikirim oleh

seorang komunikator atau sumber informasi, komunikator ini

mengirim pesan kepada komunikan atau penerima informasi

(receiver) pengiriman pesan itu pun dengan maksud dan tujuan

tertentu.

2. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi,

ide dan sikap kepada banyak orang (biasa dengan mengunakan

mesin atau media yang diklasifikasikan kedalam media

massa, seperti radio siaran, televisi siaran, surat kabar

atau majalah, dan film). Rakhmat (2005 : 189) mengatakan

komunikasi massa adalah suatu kajian komunikasi yang

mengunakan media massa. Komunikasi massa diartikan sebagai

jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak

yang tersebar, heterogen, dan anonim melalu media cetak

atau elektronik sehingga pesan dapat diterima secara

serentak dan sesaat.

Komunikasi massa berfungsi untuk menyebarluaskan

informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan

12

ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup

seseorang. Tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi

yang begitu cepat terutama dalam bidang penyiaran dan

media pandang dengan (audiovisual) menyebabkan fungsi media

massa telah mengalami banyak perubahan.

Berdasarkan defenisi tersebut maka dapat dijabarkan

ciri-ciri komunikasi massa diantaranya :

a. Komunikasi melembagaKomunikator dalam komunikasi massa bertindak tidakatas nama pribadinya melainkan atas nama lembagadimana ia bertugas. Hal ini membuat ia tidak bebasdari kebijaksanaan, peraturan dan ketentuanlembaga tersebut. Selain itu organisasi jugadipenuhi oleh organisasi lain yang lebih besar.Komunikator dalam komunikasi massa tidak bekerjasendiri melainkan bersama-sama dalam suatu tema.

b. Pesan bersifat umumDitujukan pada khalayak umum dan mengenaikepentingan umum dalam hal ini melalui mediaditujukan pada khalayak sasaran tertentu. Meskipunsemua khalayak dapat mengakses informasi tersebutmelalui media yang bersangkutan.

c. Media menimbulkan keserempakanMedia menciptkan situasi, dimana khalayak secaraserempak (sumultaneus) bersama-sama pada saat yangsama memperhatikan pesan yang dikomunikasikankepadanya.

d. Komunikasi bersifat heterogenKhalayak media massa bersifat heterogen, satuorang dengan orang lain berbeda dalam jenis, usia,pekerjaan, agama, hobi, pandangan hidup, cita-cita, dan lain-lain.

13

e. Proses berlangsung satu arah (One Way TrafficCommunication)Secara linier ini berarti prosesnya tidakmenimbulkan umpan balik (feed back) itupun merupakantanggapan satu dua orang saja. Tanggapan khalayakdari aktivitas (Effendy, 2002 : 50).

Berdasarkan hal diatas maka disimpulkan bahwa

komunikasi massa memiliki cita-cita yang beragam

diantaranya adalah komunikator bersifat melembaga, pesan

yang disampaikan itu bersifat umum, menimbulkan

keserempakan, komunikasinya bersifat heterogen, dan

prosesnya berlangsung satu arah.

3. Faktor Penghambat Komunikasi

Menurut Ninik (dalam Onong 1993:92) hambatan-hambatan

dalam proses komunikasi dapat timbul dakam berbagai macam

bentuk. Pada umumnya dapat digolongkan dalam tiga

kategori, yaitu :

a. Hambatan Bahasa

Bahasa menjadi salah satu hambatan-hambatan dalam

proses komunikasi, karena kata-kata dalam bahasa

memiliki makna yang berbeda-beda antara orang yang

14

satu dengan yang lain. Jika dalam komunikasi antara

orangtua dan anak mengalami hambatan maka secara

tidak langsung kan berpengaruh terhadap

kreativitasnya.

b. Hambatan Manusiawi

Hambatan ini dipandang sebagai masalah serius dalam

segala bentuk komunikasi yang berasal dari manusianya

sendiri, dimana masing-masing mempunyai kemampuan dan

kepekaan sendiri-sendiri maupun pengalaman manusia

itu sendiri.

c. Hambatan Teknis

Hambatan ini biasanya disebabkan karena adanya

keterbatas fasilitas dan peralatan komunikasi. Dapat

juga hambatan komunikasi disebabkan karena kurangnya

penerangan dan penjelasan dari komunikator

B. Aplikasi UberSocial

UberSocial merupakan aplikasi pihak ketiga pada

jejaring sosial twitter yang merupakan produk dari

15

UberMedia. UberSocial bekerja pada perangkat telepon seluler

Blackberry, Android dan iPhone. UberSocial menawarkan fitur-

fitur yang memudahkan pengguna dalam melakukan pengiriman

tweet, pesan pribadi dan berbagai gambar dengan pengguna

lain pada situs jejaring sosial twitter. Selain itu

pengguna dapat mengirimkan setiap tweet-nya untuk terpasang

di akun Facebook mereka.

UberSocial membuat proses pertukaran informasi dalam

bnetuk teks , gambar maupun video antar pemilik akun

Twitter menjadi lebih mudah digunakan. Aplikasi ini

memberikan alternatif bagi pemilik akun twitter yang

memakai telepon selular Blackberry, Android dan iPhone

untuk melakukan aktivitas tweeting-nya dengan banyak

kemudahan. Pada ketiga jenis sistem operasi yang canggih

ini memungkinkan pengembangan aplikasi yang mampu bekerja

lebih dari sekedar yang ditawarkan oleh Twitter

konvensional yang diakses melalui web.

Keunggulan utama yang ditawarkan UberSocial adalah

mengenai aksesbilitas yang tinggi. Pengguna dapat pengguna

16

dapat selalu terhubung dengan akun Twitternya kapanpun dan

dimanapun sepanjang tersambung dengan layanan internet.

Setiap kiriman tweet yang dikirim oleh akun yang

diikuti oleh pengguna, akan tampil di timeline aplikasi

UberSocial. Pesan pribadi maupun tweet-tweet yang ditujukan

kepada pengguna akan langsung dapat diberi pemberitahuan,

layaknya ada SMS yang masuk ke telepon selular pengguna.

C. Cara Menggunakan Aplikasi UberSocial

Untuk menggunakan segala fitur yang ada pada aplikasi

ini, Anda hanya harus menginstallnya dari toko-toko

aplikasi. Setelah UberSocial terinstall dengan baik pada

perangkat mobile kesayangan, Anda hanya harus melakukan

beberapa proses untuk mulai menggunakan ini. Caranya tidak

terlalu rumit, dan UberSocial pasti akan memberikan panduan

yang baik pada tiap langkahnya. Setelah aplikasi ini

terinstall dengan sukses pada perangkat Anda, segala

kemudahan dan kenyamanan dalam menggunakan UberSocial telah

dapat Anda nikmati.

17

D. Motif

Dalam bahasa Inggris, kata motif biasanya disebut

dengan ’motive’, yang berasal dari kata ’motion’, yang berarti

gerakan atau sesuatu yang bergerak. Jadi istilah motif

juga erat hubungannya dengan ’gerak’. Dalam hal ini gerakan

yang dilakukan oleh manusia atau disebut jugaperbuatan

atau tingkah laku. Dengan kata lain, motif berarti yang

melatar belakangi individu untuk melakukan sesuatu

(Khairani, 2013:129)

Persoalan motif berhubungan dengan persoalan mengapa

individu melakukan apa yang dilakukan seseorang seringkali

masih kalah pentingnya dibandingkan dengan mengapa

individu melakukan sesuatu itu.

Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan.

Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan

jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu

driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku,

18

dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu

(Khairani, 2013:130)

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan motif

merupakan suatu dorongan dan kekuatan yang berasal dari

dalam diri seseorang baik yang disadari maupun tidak

disadari untuk mencapai tujuan tertentu.

E. Kepuasan

Kepuasan menurut Kotler (1998: 46) adalah tingkatan

perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau

hasil yang dirasakan dibandingkan dengan yang

diharapkannya.

Dalam mengukur kepuasan menurut McQuail (dalam Fiske

2004:21-211) menyatakan bahwa empat kategori utama

pemuasan kebutuhan melalui media massa adalah :

1. Motif Informasi

Pengguna dikatakan mendapatkan kepuasan informasi

apabila mereka:

1. Dapat mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi

berkaitan dengan lingkungan dan masyarakat terdekat.

19

2. Dapat mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang

berkaitan dengan keadaan dunia.

3. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah

dan pendapat.

4. Dapat memperoleh rasa damai menyangkut berbagai

masalah dan pendapat.

5. Dapat memperoleh rasa damai melalui penambahan

pengetahuan.

2. Motif Identitas Pribadi

1. Dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan

dengan pribadi masyarakat itu sendiri.

2. Dapat mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai

lain dalam media.

3. Memperoleh nilai lebih sebagai masyarakat.

3. Motif Integrasi dan Interaksi sosial

1. Memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan empati

sosial.

20

2. Dapat menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial

dengan orang lain disekitarnya.

3. Dapat menjalankan peran sosial sebagai remaja.

4. Keinginan untuk dekat dengan orang lain.

5. Keinginan untuk dihargai orang lain

4. Motif Hiburan

1. Dapat melepaskan diri dari permasalahan.

2. Bisa bersantai dan mengisi waktu luang.

3. Bisa menyalurkan emosi.

4. Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan.

Kepuasan merupakan tingkat perasaan konsumen yang

diperoleh setelah konsumen melakukan atau menikmati

sesuatu. Dengan demikian dapat diartikan bahwa kepuasan

konsumen merupakan perbedaan antara yang diharapkan

konsumen (nilai harapan) dengan situasi yang diberikan

perusahaan di dalam usaha memenuhi harapan konsumen. Jika

dihubungkan dengan penelitian ini maka kepuasan konsumen

21

yang akan dilihat adalah kepuasan dalam menggunakan

aplikasi UberSocial.

Peneliti ingin mengetahui apakah motif penggunaan

aplikasi UberSocial dapat memenuhi kepuasan mahasiswa Ilmu

Komunikasi Universitas Riau. Kepuasan menggunakan aplikasi

yang dimaksud adalah khalayak yang dijadikan responden

merasa motif-motif mereka dalam menggunakan aplikasi

UberSocial terpenuhi setelah mereka menggunakan aplikasi

UberSocial baik itu motif Informasi, motif Interaksi sosial,

motif identitas pribadi, dan motif hiburan.

F. Smartphone

Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai

kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang

menyerupai komputer. Smartphone juga bisa disebut handphone

yang memiliki kemampuan layaknya sebuah komputer mini,

atau bisa pula disebut komputer mini yang bisa melakukan

fungsi telepon, sms, mms, dan video call. Belum ada standar

pabrik yang menentukan arti telepon cerdas. Telepon pintar

merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh

22

perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan

standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Kehebatan

lain dari smartphone adalah bisa menjalankan banyak

aplikasi dalam satu waktu, seperti MP3, Gallery, serta

Internet, semakin banyak aplikasi yang mampu di jalankan,

semakin diperlukan pula prosesor yang canggih agar kinerja

handphone sebagai alat komunikasi tidak terhambat.

Smartphone Android adalah telepon cerdas yang menggunakan

sistem operasi atau OS android itu sendiri, OS android

adalah OS yang dirilis oleh pihak Google sebagai OS

saingan dari OS yang dikeluarkan oleh pihak Apple yaitu

iOS (http://id.wikipedia.org/wiki/telepon_cerdas,

23/12/2013)

G. Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pemakai Smartphone

Dalam menentukan kepuasan konsumen ada lima faktor

yang harus diperhatikan oleh perusahaan (Lupyoadi, 2001)

antara lain :

1. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila

hasil mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka

23

gunakan berkualitas.

2. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan

merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik

atau sesuai dengan yang diharapkan.

3. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan

mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum

terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek

tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang

lebih tinggi.

4. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama

tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan

memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan.

5. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan

biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk

mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas

terhadap produk atau jasa tersebut.

H. Hubungan Aplikasi UberSocial Terhadap Pemakai Smartphone

24

Sedangkan kepuasan penguna Smartphone ada lima yang

harus diperhatikan diantaranya :

1. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas

bila hasil mereka menunjukkan bahwa produk yang

mereka gunakan berkualitas.

2. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan

merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang

baik atau sesuai dengan yang diharapkan.

3. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan

mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum

terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek

tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan

yang lebih tinggi.

4. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama

tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan

memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan.

5. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan

biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk

mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas

25

terhadap produk atau jasa tersebut.

Oleh sebab itu dalam penelitian ini diduga bahwa

penggunaan aplikasi UberSocial memiliki hubungan dengan

kepuasan penguna Smartphone.

I. Kerangka Pemikiran

1. Uses and Gratification (kegunaan dan kepuasan)

Kerangka pemikiran merupakan bagian dari penelitian

yang menggambarkan alur berpikir peneliti, dalam

memberikan penjelasan pada orang lain, mengapa dia

mempunyai anggapan seperti yang diutarakan dalam hipotesis

(Hasan, 2002 : 48). Berdasarkan permasalahan yang ada,

untuk menggambarkan hubungan antara variabel dan menguji

hubungan antar variabel tersebut, maka penulis menggunakan

teori Uses and Gratification (kegunaan dan kepuasan).

Teori ini dikemukakan pada tahun 1974 oleh Herbert

Blumler, Elihu Katz dan Michael Gurevitch. Menurut mereka,

pengguna media atau yang dikenal dengan audiens memainkan

peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tesebut

(dalam Nurudin, 2007 : 192). Artinya manusia dalam hal ini

26

audiens, khalayak atau pengguna media memiliki otonomi dan

wewenang penuh dalam memilih dan memperlakukan media. Inti

dari teori ini adalah khalayak pada dasarnya menggunakan

media massa berdasarkan motif-motif tertentu, dimana media

dianggap berusaha memenuhi kebutuhan khalayaklah yang

disebut sebagai media yang efektif.

Konsep dasar teori ini menurut para pendirinya adalah

meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial

yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau

sumber-sumber lain yang membawa pada pola terpaan media

yang berlainan dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan serta

akibat lain, barangkali termasuk juga yang tidak kita

inginkan (dalam Kriyantono, 2007: 204). Katz, Blumler dan

Gurevitch (dalam Ardianto dan Komala, 2004 : 71)

menjelaskan bagaimana asumsi dasar dari teori Uses and

Gratification, yaitu : Khalayak dianggap aktif, artinya

khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan media

massa diasumsikan mempunyai tujuan.

Dalam proses komunikasi massa, inisiatif pemuasan

kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak.

27

Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk

memuaskan kebutuhannya. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi

melalui konsumsi media sangat bergantung kepada perilaku

dan sikap khalayak yang bersangkutan. Tujuan pemilihan

media massa disimpulkan dari data yang diberikan khalayak.

Penelitian tentang arti kultural dari media massa harus

ditangguhkan sebelum diteliti terlebih dahulu orientasi

khalayak. Jika dihubungkan dengan penelitian ini, variabel

individu yang akan diteliti adalah penggunaan aplikasi

UberSocial oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Riau

yang akan dihubungkan dengan variabel kepuasan

berkomunikasi dalam hal ini ada motif penggunaan

Smartphone. Teori Uses And Gratifications dalam kaitannya dengan

kepuasan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Riau adalah

berdasarkan observasi dari peneliti, penggunaan aplikasi

UberSocial oleh mahasiswa cukup besar, hal ini dikarnakan

menurut teori Uses And Gratifications khalayak dalam menentukan

suatu program sudah aktif dan tidak menerima pesan atau

sajian yang ditampilkan media begitu saja, mereka memiliki

28

berbagai pertimbangan dalam memenuhi kepuasan mereka

sesuai dengan kebutuhan yang akan dipenuhi.

Selanjutnya motif disini sebagai variabel indenpenden

kepuasan berkomunikasi pengguna aplikasi UberSocial dengan

dasar apa saja motif-motif yang mendorong seseorang ingin

menggunakan aplikasi tersebut dan apakah aplikasi tersebut

dapat memenuhi motif keinginan secara umum, sehingga

khalayak merasa puas setelah mengunakan aplikasi tersebut.

Selain elemen-elemen kunci diatas, Model Uses And

Gratifications membahas pula motif-motif dan alternatif

fungsional untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini menuntunnya

pada kegiatan menggunakan aplikasi UberSocial dan

sebagainya. Konsep mengukur kepuasan ini disebut GS

(Gratification Sought) dan GO (Gratification Obtained). GS adalah

motif yang diinginkan individu ketika menggunakan aplikasi

UberSocial. GO adalah kepuasan nyata yang diperoleh setelah

menggunakan aplikasi UberSocial.

Adapun Model Uses And Grafication yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

Gambar. 1

29

Model Uses And Gratification

Kriyantono, 2007:206

Berdasarkan gambar diatas dapat kita lihat bahwa

individu dalam pemenuhan kebutuhannya memiliki motif-motif

tertentu, baik itu dari motif informasi, interaksi dan

integrasi sosial, motif identitas pribadi, serta motif

hiburan. Setelah semua motif tercapai dan mereka

memutuskan untuk menggunakan aplikasi dalam penelitian ini

adalah aplikasi UberSocial, maka aspek kepuasan akan

tercapai. Dalam penelitian ini, peneliti selanjutnya akan

meneliti tingkat kepuasaan khalayak setelah aspek kepuasan

tercapai.

Berdasarkan penjelasan di atas maka didapatkan model

yang lebih sederhana yang terkait kedalam penelitian ini.

Seperti yang ditunjukkan oleh gambar 2 dibawah ini:

Gambar. 2

Hubungan Antara Motif Dan Kepuasan

30Pemenuhan kebutuhan

(GS)

(Informasi, Identitas Pribadi,

Anteseden EfekPenggunaanMedia

Motif

Sumber : Modifikasi Penulis

Konsumen mempunyai motif-motif tertentu sesuai

kebutuhan mereka dalam menggunakan sebuah aplikasi. Dalam

penelitian ini aplikasi yang dijadikan sebagai objek

adalah motif penggunaan aplikasi UberSocial, berdasarkan

motif-motif yang mereka miliki untuk pemakai smartphone

mereka akhirnya menggunakan aplikasi UberSocial. Setelah

mereka menggunakan aplikasi UberSocial tersebut maka akan

dapat diketahui apakah ada sikap yang mereka bentuk dari

penggunaan aplikasi UberSocial tersebut. Apakah penggunaan

aplikasi UberSocial memenuhi motif-motif mereka untuk

menggunakan aplikasi UberSocial atau tidak. Dan dari sini

akan dapat diketahui bagaimana hubungan motif penggunaan

aplikasi dalam memenuhi kepuasan.

31

Pemenuhan kebutuhan(GS)

(Informasi, Identitas Pribadi,

PenggunaanaplikasiUberSocial

Perolehankepuasan yang

diterima(GO)

2. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu keterangan sementara dari

suatu fakta yang dapat diamati (Nazir,1999: 2005). Untuk

menguji hipotesis diperlukan sejumlah data, baik yang

mendukung maupun yang bertentangan dengan hipotesis. Data

tersebut akan diolah dengan teknik atau perhitungan

statistik guna memperoleh kesimpulan–kesimpulan dalam

menerima dan menolak hipotesa.

Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan dalam

bentuk :

H0 (The Null Hypothesis)

Tidak terdapat hubungan antara motif penggunaan

aplikasi UberSocial dengan kepuasan pemakai smartphone.

H1 (The Alternative Hypothesis)

Terdapat hubungan antara motif penggunaan aplikasi

UberSocial dengan kepuasan pemakai smartphone.

32

J. Konsep Operasional

Konsep operasional disini merupakan konsep yang

sangat jelas dan spesifik untuk memudahkan pembaca dalam

memahami bagaimana variabel diukur dengan dilatarbelakangi

masalah yang ada, maka konsep operasional yang akan

menjadi tolak ukur dilapangan adalah masalah hubungan

motif penggunaan aplikasi UberSocial terhadap kepuasan

pemakai smartphone pada mahasiswa Ilmu Komunikasi

Univrsitas Riau.

Oleh karena itulah peneliti akan mengoperasionalkan konsep

sebagai berikut :

1. Gratification Sought (motif) adalah kepuasan yang dicari

atau diinginkan oleh khalayak ketika menggunakan atau

menyaksikan suatu jenis media tertentu. Dengan kata

lain, khalayak akan memilih tayangan atau media

tertentu dipengaruhi oleh sebab–sebab tertentu, yakni

didasari oleh motif pemenuhan kebutuhan. Dengan kata

lain gratification sought dibentuk dari kepercayaan

seseorang mengenai apa yang dapat diberikan oleh

33

media dan evaluasi seseorang mengenai isi media

(dalam Kriyantono, 2007: 211).

2. Gratification Obtained (kepuasan atau persepsi yang

diperoleh) adalah sejumlah kepuasan nyata yang

diperoleh individu atas terpenuhinya kebutuhan–

kebutuhan tertentu atau tanggapan setelah individu

tersebut menggunakan atau menyaksikan sebuah media.

Gratification obtained ini mempertanyakan hal-hal yang

khusus mengenai apa saja yang telah diperoleh setelah

menggunakan media dengan menyebutkan acara atau

rubrik tertentu secara spesifik. (dalam Kriyantono,

2007: 213).

1. Variabel X (Motif Penggunaan Aplikasi UberSocial)

Kategori motif penggunaan aplikasi UberSocial dalam

penelitian ini dapat dikategorikan dengan Indikator

sebagai berikut :

a. Motif Informasi

Adanya keinginan dari khalayak dalam mencari

informasi-informasi terkait penggunaan aplikasi

34

UberSocial. Motif informasi penguna dikatakan memiliki

motif informasi apabila mereka :

a)Dapat mengetahui berbagai pristiwa dan kondisi yang

diberkaitan dengan lingkungan masyarakat tertentu.

b)Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai

peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan keadaan

dunia.

c)Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah.

d)Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai pendapat.

e)Dapat memperoleh rasa damai melalui penambahan

pengetahuan.

b. Motif Identitas Pribadi

Khalayak dalam memutuskan untuk menggunakan

aplikasi UberSocial memiliki motif identitas pribadai

tertentu. Identitas pribadi tersebut dapat berupa,

bagaimana dengan aplikasi UberSocial tersebut mereka

merasa nyaman dan sesuai dengan identitas mereka.

Sehingga tercapai kepuasan berdasarkan pemilihan mereka

dalam memilih penggunaan aplikasi UberSocial tersebut.

35

Pengguna dikatakan memiliki motif identitas pribadi

apabila mereka :

a) Dapat menemukan penunjang nilai yang

berkaitan dengan pribadi masyarakat itu sendiri.

b) Dapat mengidentifikasi diri dengan nilai-

nilai lain dalam media.

c) Memperoleh nilai sebagai masyarakat.

c. Motif Interaksi dan Integrasi Sosial

Khalayak membutuhkan sajian tertentu untuk dapat

lebih membuat mereka merasa nyaman dalam berinteraksi

dan bergaul dengan sosialnya. Oleh karna itu penguna

aplikasi UberSocial sedikit banyak memberikan pengaruh

terhadap interaksi sosial mereka. Motif mereka untuk

memakai aplikasi UberSocial memberikan pengaruh terhadap

kenyamanan mereka dalam bergaul.pengunaan dikatakan

memiliki motif integrasi dan interaksi sosial apabila

mereka :

a) Memperoleh pengetahuan yang berkenan dengan

empati sosial.

36

b) Dapat menemukan bahan percakapan dan

interaksi sosial dengan orang sekitarnya.

c) Dapat menjalankan peran sosial sebagai

remaja.

d) Keingian untuk dekat dengan orang lain.

e) Keingian untuk dihargai orang lain.

d. Motif Hiburan

Khalayak dalam memilih aplikasi UberSocial adalah

untuk memenuhi motif akan unsur hiburan yang memang ada

dalam setiap diri manusia. Karena kebanyakan kesibukan

yang mereka jalani. Penguna dikatakan memiliki motif

hiburan apabila mereka :

a) Dapat melepaskan diri dari permasalahan.

b) Bisa bersantai dan mengisi waktu.

c) Bisa menyalurkan emosi.

d) Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan.

2. Variabel Y (Kepuasan Pemakai Smartphone)

37

Kategori Kepuasan Pengguna Smartphone dalam penelitian

ini dapat dikategorikan dengan Indikator sebagai berikut

a. Kepuasan Informasi

Dengan kepuasan pemakai smartphone mendapat kepuasan

akan informasi yang dapat mereka ambil dari pemakaian

smartphone. Penggunaan dikatakan mendapat kepuasan

informasi apabila mereka :

a) Dapat mengetahui berbagi pristiwa dan kondisi

yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat

terdekat.

b) Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai

peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan keadaan

dunia.

c) Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai

masalah

d) Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai

masalah

e) Dapat memperoleh rasa damai melalui penambahan

pengetahuan

38

b. Kepuasan Identitas pribadi

Khalayak dalam memutuskan untuk pemakai smartphone

memiliki motif identitas pribadi tertentu. Identitas

pribadi tersebut dalam pengunaan smartphone tersebut

mereka merasa nyaman dan merasa sesuai dengan identitas

mereka. Sehingga tercapai kepuasan berdasarkan pilihan

mereka dalam menggunakan smartphone tersebut. Penggunaan

dikatakan mendapat kepuasan identitas pribadi apabila

mereka :

a)Dapat menentukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan

dengan pribadi remaja itu sendiri.

b)Dapat mengidentifikasikan didi dengan nilai-nilai

dalam media.

c)Memperoleh nilai lebih sebagai remaja.

c. Kepuasan Integrasi dan Interaksi sosial

Khalayak membutuhkan sajian tertentu untuk dapat

lebih membuat mereka merasa nyaman dalam berinteraksi

dan bergaul dengan sosialnya. Penggunaan dikatakan

39

mendapat kepuasan integrasi dan interaksi sosial apabila

mereka :

a)Memperoleh pengetahuan yang berkenan dengan empati

sosial

b)Dapat menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial

sebagai remaja

c)Dapat menjalankan pesan sosial sebagai remaja

d)Keingian untuk dekat dengan orang lain

e)Kedekatan untuk dihargai orang lain

d. Kepuasan Hiburan

Dengan mengunakan smartphone khalayak merasa puas

dalam menggunakannya apabila mereka :

a) Dapat melepaskan diri dari permasalahan.

b) Dapat bersantai dan mengisi waktu luang.

c) Dapat menyalurkan emosi.

d) Bisa mendapat hiburan dan kesenang

40

Adapun variabel dan konsep pengukurannya dapat

dilihat di bawah ini :

Dependent Variabel (variabel bebas / X) : Motif Penggunaan

Aplikasi UberSocial.

Independent Variabel (variabel terikat / Y) : Kepuasan

Pemakai Smartphone.

Tabel 1

Pengukuran Idikator Berdasarkan Komponen Dan Ukurannya

Variabel Indikator Item

Motif Penggunaan

Aplikasi UberSocial

Motif Informasi 1,2,3,

Motif Identitas Pribadi 4.5,6,

Motif Integrasi dan

Interaksi Sosial

7,8,9

Motif Hiburan 10,11,12

Kepuasan Pemakai

Smartphone

Mahasiswa

Kepuasan Informasi 13,14,15

Kepuasan Identitas

Pribadi

16,17,18

Kepuasan Integrasi dan 19,20,21

41

Interaksi Sosial

Kepuasan Hiburan 22,23,24

Sumber : Kriyantono, 2007 : 211

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis bermaksud menguji dua

variabel untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara

variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).

Untuk itu jenis penilitian ini tergolong pada penelitian

korelasional. Menurut Anas Sudijono (2004:179) “korelasi

adalah hubungan antar dua variabel atau lebih, jadi

penelitian korelasi adalah penelitian yang menghubungkan

dua variabel atau lebih”.

B. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Tempat penelitian adalah Jurusan Ilmu Komunikasi

Universitas Riau . Penelitian ini dilakukan pada

43

mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Riau. Jadwal

penelitian direncanakan selama 3 bulan terhitung sejak

proposal penelitian diseminarkan dilanjutkan dengan

penulisan skripsi sampai dengan ujian sarjana.

C. Populasi Dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan jumlah aspek objek

penelitian (Arikunto, 2002:102). Populasi dalam penelitian

ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Riau dari

angkatan 2010 – angkatan 2013 yang berjumlah 787 orang.

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang

diteliti (Arikunto, 2002:109). Sedangkan sampel menurut

Sedarmayanti dan Hidayat adalah kelompok kecil yang

diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga sifat

dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel

(Arikunto, 2002:124).

Penulis menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu

secara stratified sampling yaitu populasi dikelompokan ke dalam

kelompok atau kategori yang disebut strata. Sampel ini

44

bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang

heterogen, artinya suatu populasi yang dianggap heterogen

dikelompokan kedalam subpopulasi berdasarkan karakteristik

tertentu. Sehingga setiap kelompok (strata) mempunyai

anggota sampel yang relatif homogen (Kriyantono, 2008 :

153).

Pembagian kelompok sampel dibagi 4 kelas, yaitu

angkatan 2010, angkatan 2011, angkatan 2012 dan angkatan

2013. Karena tingkat kelas yang membuat

pengetahuan/pandangan/pola pikir yang bertingkat. Dengan

tingkat yang tinggi angkatan 2010 dan yang rendah angkatan

2013. Jenis Stratified sampling yang digunakan pada penelitian

ini adalah proporsional stratified sampling. Dalam

proposional, dari setiap strata diambil jumlah yang

proporsional dengan besar setiap strata.

Menurut Subiakto (dalam Kriyantono, 2007 : 161)

mengenai besar sampel tidak ada ketentuan pasti, yang

penting dalam hal ini adalah representatif. Sementara itu,

menurut Gay (dalam Umar, 2005 : 79), ukuran minimum sampel

yang dapat diterima untuk desain penelitian kuantitatif

45

atau korelasionalnya adalah 30 orang. Dan dikarenakan

tingkat homogenitas dari tingkatan strata yang peneliti

kumpulkan cukup tinggi, maka peneliti mengambil 10 % dari

angkatan 2010, 10 % dari angkatan 2011, 10% dari angkatan

2012 dan 10% dari angkatan 2013.

Tabel 1

Strata

Kelas

Jumlah Siswa Proporsional (10%)

2010 168 17

2011 86 9

2012 206 20

2013 327 33

Jumlah 787 79

Adapun kriteria dari responden yaitu :

a. responden yang benar menggunakan aplikasi

UberSocial.

b. responden berjumlah 79 orang.

c. responden dari angkatan 2010, 2011, 2012 dan 2013.

46

D. Jenis dan Sumber Data

Ada dua jenis data yang digunakan yaitu :

1. Data Primer

Data Primer, yaitu data yang secara langsung

diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian

(Bungin,2005: 122). Data ini masih baku dan memerlukan

pengolahan langsung berupa angket.

2. Data Sekunder

Data Sekunder, yaitu data yang tersusun dalam bentuk

dokumen, brosur– brosur atau referensi yang penulis

dapatkan dari Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Riau.

Data ini diperoleh dari studi perpustakaan, dilakukan

dengan cara membaca hasil penelitian, bahan kuliah yang

ada relevansinya dengan masalah yang akan diteliti serta

browsing internet. Data yang memberikan penjelasan mengenai

data primer yaitu berupa buku-buku hasil penelitian,

dokumentasi resmi dari pemerintah (Ruslan, 2005:30).

47

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi (pengamatan) merupakan metode pengumpulan

data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana

yang mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian

terhadap peristiwa itu bisa dengan melihat,

mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat

seobjektif mungkin (Gulo, 2005:116). Hal ini dilakukan

dengan pengamatan secara langsung terhadap pengguna

aplikasi UberSocial dengan kepuasan pemakai smartphone.

2. Angket atau Quesioner yaitu usaha mengumpulkan

informasi menyebarkan sejumlah pertanyaan tertulis

untuk dijawab secara tertulis oleh para responden

(Nawawi, 2001:117). Angket disebarkan kepada sampel

yang telah ditetapkan untuk mengetahui seberapa besar

hubungan penggunaan aplikasi UberSocial dengan kepuasan

pemakai smartphone.

F. Teknik Pengukuran Data

Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk

mengidentifikasikan besar kecilnya objek yang dapat

48

dilakukan dengan menggunakan ukuran-ukuran tertentu

(Narbuko, 2005:147). Untuk mengukur masing–masing

indikator dari kedua variabel penulis menggunakan

pengukuran skala Likert (3,2,1) yaitu seperangkat kriteria

yang diperlukan untuk mengukur suatu variabel yang

diteliti dengan menggunakan instrumental peneliti.

Instrumental yang pada peneliti ini adalah angket. Pada

angket ini Mahasiswa Universitas Riau yang dijadikan

populasi diharapkan dapat mengisi sesuai dengan pilihan

jawaban yang sudah disediakan. Tiap – tiap pertanyaan

diberi tiga option atau pilihan jawaban, antara lain:

1. Option Setuju diberi bobot nilai 3

2. Option Kurang Setuju diberi bobot nilai 2

3. Option Tidak Setuju diberi bobot nilai 1

(Ridwan, 2006:76).

G. Teknik Analisis Data

Analisa data menggunakan metode deskriptif

kuantitatif yaitu data–data yang telah dikumpulkan,

disusun, diklasifikasikan, dan disajikan dalam bentuk

49

tabel kemudian dianalisa dan ditarik kesimpulan.

Penelitian ini pada dasarnya berusaha memberikan gambaran

terperinci berdasarkan kenyataan–kenyataan yang ditemukan

di lapangan mengenai hubungan motif penggunaa aplikasi

UberSocial dengan kepuasan mahasiswa Ilmu Komunikasi

Universitas Riau.

Maka teknik yang digunakan untuk meriset apakah

memang ada hubungan atau pengaruh yang signifikan atau

tidak antara sebab akibat tersebut, maka penulis

menggunakan rumus korelasi. Untuk menganalisis hubungan

motif penggunaan aplikasi UberSocial digunakan dengan

bantuan analisis statistik korelasi product moment.

Analisa data dilakukan untuk dapat menarik kesimpulan

agar lebih memberi gambaran pada data. Analisa data

digunakan untuk memberi makna, menafsirkan, atau

mentransformasikan data ke dalam narasi yang mengarah pada

proposisi-proposisi ilmiah. Moleong (2005:103) berpendapat

analisa data adalah proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian

50

dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan

hipotesis kerja yang disarankan oleh data.

Rumus atau teknik ini digunakan untuk mengetahui

koefisien korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan

membuktikan hipotesis hubungan antara variabel/data/skala

interval dengan interval lainnya. Teknik ini digunakan

tanpa melihat apakah suatu variabel tertentu tergantung

kepada variabel lainnya. Simbol korelasi product moment

ditulis dengan huruf (Kriyantono, 2007:173).

Rumus Korelasi Product Moment adalah:

r xy = n XY - X. Y∑ ∑ ∑

√[n X∑ 2 – ( X)∑ 2].[n∑Y2 – (∑Y)2]

Dimana :

rxy = koefisien korelasi Pearson’s Product Moment

N = jumlah individu dalam sampel

X∑ = jumlah skor variabel (X)

Y∑ = jumlah skor variabel (Y)

X∑ 2 = jumlah skor variabel (X) kuadrat

Y∑ 2 = jumlah skor variabel (Y) kuadrat

51

XY = jumlah perkalian skor variabel (X) dan skor∑

variabel (Y)

Kriteria Analisis:

Hubungan antara motif penggunaan aplikasi UberSocial

dengan kepuasan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Riau

dapat diketahui dari nilai koefisen Korelasi Product

Moment. Jika nilai rxy positif maka hubungan bersifat

searah dan semakin kuat jika nilai rxy mendekati 1. Namun,

jika nilai rxy negatif maka hubungan bersifat berlawanan

arah dan semakin kuat jika nilai rxy mendekati -1. Tidak

ada hubungan atau hubungan semakin lemah jika nilai rxy

mendekati atau sama dengan 0.

Untuk menentukan keeratan hubungan antarvariabel

tersebut, maka ada beberapa nilai-nilai dari koefisien

korelasi (KK) sebagai patokan. (Hasan, 2002:234)

1. KK = 0, Tidak Pengaruh

2. 0 < KK < 0,20, Pengaruh rendah sekali

3. 0,20 < KK ¿ 0,40, Pengaruh rendah / lemah

tapi pasti

52

4. 0,40 < KK ¿ 0,70, Pengaruh yang cukup berarti

5. 0,70 < KK ¿ 0,90, Pengaruh yang tinggi /

kuat

6. 0,90 < KK < 1,00, Pengaruh yang sangat

tinggi, kuat sekali dapat diandalkan

7. KK = 1, Pengaruh sempurna

Pengujian hipotesis dapat dilihat dari taraf

probabilitas signifikan yang ada (p value) yang merupakan

hasil perbandinagn r hitung atau r tabel. Taraf signifikan

yang digunakan adalah α = 0.05. Apabila rxy > rtabel, maka

terdapat hubungan yang signifikan. Sebaliknya jika

rxy<rtabel, maka tidak terdapat hubungan yang signifikan.

Selanjutnya pengolahan data uji coba kuesioner dilakukan

dengan menggunakan Program Statistic Product and Service Solucion

(SPSS) versi 20.0.

Pada penelitian ini, analisis data yang digunakan

adalah analisis data deskriptif. Analisa yang memberikan

gambaran terperinci berdasarkan kenyataan-kenyataan yang

ditemukan dilapangan mengenai tingkat kepuasan mahasiswa

Ilmu Komunikasi Universitas Riau terhadap penggunaan

53

aplikasi UberSocial, maka teknik yang digunakan adalah

teknik persentase yaitu dengan cara menginterpretasikan

hasil-hasil dari angket, adapun rumus yang digunakan

adalah:

P = FN x 100 %

Keterangan :

P = Besar persentase alternatif jawaban

F = Frekuensi alternatif jawaban

N = Jumlah sampel dalam penelitian

Data-data yang diperoleh diklasifikasikan dan

diwujudkan dalam bentuk tabel-tabel persentase:

a. Tinggi : 67% - 100%

b. Sedang : 33% - 66%

c. Rendah : kurang/ dibawah dari 33% (Sudjana,

2003:40).

54

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan

Praktek Edisi Revisi V, Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, 2006: Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek : Reneka

Cipta

Bungin, 2005. Metode Penelitian Sosial, Jakarta : Kencana

Effendy, Onong U. 1993. Kamus Komunikasi, Bandung: Mandar

Maju.

Gulo. 2005. Metode Penelitian, Jakarta : Grasindo

Hasan, M. Ikbal. 2002. Pokok-pokok materi penelitian dan aplikasi,

Jakarta : ghalia Indonesia

Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Umum, Yogyakarta :

Aswaja Pressindo

Kottler, Philip. 1998. Manajemen Pemasaran, Jakarta.

Prenhallindo.

Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi,

Jakarta, Kencana.

55

Mc.Quail,Denis. 2004. Teori Komunikasi suatu Pengantar,Jakarta : Reneka Cipta.

Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung:Remaja Rosdakarya.

Mulyana, 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung :

Remaja Rosdakarya

Ninik. 1993. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung, Remaja

Rosdakarya

Nazir, Moh, 2005. Metode Penelitian, Bogor : Ghalia Indoneisa

Nawawi. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta, Gajah

Mada university press

Rakhmat. 2005. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung:

Alfabeta

Ridwan. 2006. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika, Bandung:

Alfabeta

Soeprapto. 2009. Pengantar Teori Komunikasi, Yokyakarta : Media

Pressindo.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi, Bandung:

Alfabeta.

Sudjana, 2003. Media pembelajaran., Bandung: Sinar Baru

56

Algensindo

Umar , Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi,

Jakarta : Gramedia

Sumber lain :

http://www.kabarponsel.com/aplikasi-sms-dan-telepon-

gratis.html

http://eprints.undip.ac.id/29487/1/Skripsi010.pdf

57