UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN SKRIPSI PERANAN SISTEM...
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN SKRIPSI PERANAN SISTEM...
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN
SKRIPSI
PERANAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN
DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN
GAJI DAN UPAH PADA PTP. NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN
SUMATERA UTARA
OLEH:
NAMA : IRMA HERLIZA RIZKI
NIM : 050522088
DEPARTEMEN : AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
2008
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pesatnya perkembangan perekonomian baik secara nasional maupun
global dewasa ini cenderung mendorong berkembangnya dunia usaha yang baru.
Hal ini dapat memacu persaingan setiap perusahaan untuk tumbuh dan
berkembang. Dengan berkembangnya perusahaan maka akan meningkat pula
aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu
memperoleh laba dari operasi normal perusahaan. Untuk memperoleh laba yang
optimal, perusahaan harus dapat menggunakan sumber daya yang penting dimiliki
perusahaan yaitu diantaranya : modal, metode yang digunakan, mesin atau
perlengkapan kantor ataupun sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan.
Namun dalam penggunaan sumber daya ini tidak jarang terjadi manipulasi dan
pemborosan yang sangat merugikan perusahaan, oleh karena itu manajemen
perusahaan harus menggunakan suatu alat pengendalian yang memadai untuk
mengendalikan semua kegiatan usahanya.
Sumber daya manusia atau karyawan perusahaan merupakan salah satu
faktor penting dalam kegiatan perusahaan karena karyawan memberikan
sumbangan tenaga, pikiran, dan keahliannya dalam operasi perusahaan.
Keterlibatan karyawan dalam perusahaan mulai dari awal kegiatan yaitu
menyusun dan merencanakan tujuan perusahaan yang akan dicapai baik untuk
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
jangka pendek maupun jangka panjang, melaksanakan kegiatan operasional
perusahaan dan pengendaliannya sampai pada tercapainya tujuan perusahaan.
Kompensasi yang diterima karyawan dari perusahaan adalah gaji dan upah
yang merupakan imbalan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa dari
sumbangan yang telah diberikannya kepada perusahaan. Bagi perusahaan gaji dan
upah merupakan biaya yang cukup besar jumlahnya dan salah satu unsur yang
memiliki banyak resiko kemungkinan terjadinya manipulasi dan pemborosan,
untuk itu manajemen perusahaan harus terus memberikan perhatian terhadap
pengendalian internnya, dalam hal ini yaitu pengendalian intern gaji dan upah.
Pengendalian intern merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi
kekayaan perusahaan dari penyalahguanaan, mengecek ketelitian dan keandalan
akuntansi, dan memastikan bahwa peraturan yang berlaku dipatuhi sebagaimana
mestinya.
Sesuai dengan salah satu syarat pengendalian intern yang baik adalah
bahwa tidak ada satu individu pun yang diperbolehkan memegang kekuasaan
sepenuhnya dan bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan semua fase
kegiatan dari awal hingga selesai. Jika diperlukan adanya pemisahan tugas yang
jelas untuk masing-masing kegiatan yaitu antara tanggung jawab pelaksanaan,
pembukuan, dan pembuatan laporan mengenai hasil-hasilnya. Salah satunya
adalah kegiatan yang berhubungan dengan prosedur penentuan besarnya gaji dan
upah serta pembayarannya.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
Untuk dapat menciptakan pengendalian intern tidak terlepas dari sistem
akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan. Sistem akuntansi merupakan
serangkaian dari formulir-formulir, catatan-catatan, laporan-laporan, serta alat-alat
lainnya yang dikoordinasikan sehingga memberikan informasi yang diperlukan
pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Terlepas dari itu semua harus disadari bahwa penyelewengan dan
pemborosan bukan berarti sistem pengendalian intern itu lemah, tetapi merupakan
pertanda bahwa terdapat kekurangan dalam pengendalian inern tersebut, yang
harus diselidiki adalah apakah penyebabnya. Apabila struktur pengendalian intern
sudah diterapkan dengan baik, tetapi diantara staff atau pegawai, mengadakan
kolusi untuk melakukan kecurangan maka pengendalian intern itu akan sia-sia.
Sistem akuntansi yang baik memperlihatkan prosedur urutan kegiatan
sehingga secara otomatis pengawasan telah berjalan. Bila ada kejanggalan dalam
kegiatan operasi perusahaan akan mudah ditelusuri kembali sehingga dapat segera
diketahui timbulnya masalah, dan manajemen perusahaan dapat segera mengambil
keputusan serta langkah-langkah apa yang akan dilakukan guna mengatasi
masalah tersebut. Dengan demikian terjadi hubungan yang erat antara sistem
akuntansi dengan pengendalian intern dalam perusahaan termasuk pengendalian
intern penggajian dan pengupahan.
PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera Utara, merupakan salah
satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam
bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Yang
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
mana perusahaan ini banyak mempekerjakan tenaga kerja dengan berbagai
tingkatan. Perusahaan ini memberikan imbalan atas jasa karyawannya berupa gaji
dan upah, dan telah menerapkan sistem akuntansi atas gaji dan upah untuk
pengendalian atau pengawasan gaji dan upah. Jumlah karyawannya yang relatif
banyak menyebabkan pengeluaran untuk gaji dan upah cukup besar dan penting.
Sehingga perlu mendapat perhatian yang memadai dari pihak manajemen
perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengambil keputusan untuk menyusun
skripsi ini dengan judul “Peranan Sistem Akuntansi Penggajian dan
Pengupahan dalam Mendukung Pengendalian Intern Gaji dan Upah pada
PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera Utara”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan yang diterapkan
oleh PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera Utara?
2. Apakah Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan yang diterapkan
oleh perusahaan dapat membantu Manajemen dalam Pengendalian Intern
Gaji dan Upah?
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan pada PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera Utara?
2. Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
yang diterapkan oleh perusahaan dapat membantu manajemen dalam
pengendalian intern gaji dan upah?
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, untuk memperoleh pengetahuan mengenai pengendalian
intern gaji dan upah.
2. Bagi Perusahaan, agar dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
manajemen perusahaan untuk meningkatkan pengendalian intern gaji dan
upah.
3. Bagi pembaca, sebagai bahan rujukan atau bahan referensi bagi penelitian
selanjutnya mengenai sistem akuntansi penggajian dan pengupahan.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
E. Kerangka Konseptual
PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera Utara
GAJI DAN UPAH
SA KARYAWAN
Peranan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Dalam Mendukung Pengendalian Intern Gaji dan Upah pada PTP. Nusantara IV (Persero) Medan
PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera Utara, merupakan salah
satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam
bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan dimana
dalam pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan mempekerjakan karyawan dari
berbagai tingkatan dan dalam jumlah yang sangat besar. Dan sebagai imbalan
yang diberikan perusahaan atas jasa karyawannya adalah gaji dan upah. Proses
pembayaran gaji dan upah tersebut membentuk suatu sistem akuntansi penggajian
dan pengupahan.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Unsur-unsur Sistem Akuntansi
Menurut Hall (2001:5) “Sistem adalah sekelompok dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berkaitan atau sebuah subsistem-
subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama”.
Sedangkan menurut Cole dalam Baridwan (1994 : 3) “ Sistem adalah
suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang
disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan
suatu kegiatan fungsi utama dari perusahaan”.
Dari kedua defenisi diatas sistem dapat diartikan sebagai prosedur atau
dapat juga diartikan sebagai unsur-unsur yang terpadu dengan sistem yang
bersangkutan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu
menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.
Proses akuntansi merupakan kegiatan yang rutin terjadi dalam suatu
perusahaan. Secara umum akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi
yang menghasilkan laporan untuk pihak-pihak yang berkepentingan mengenai
aktivitas dan kondisi perusahaan.
Menurut Boynton dalam buku Modern Auditing (2003:384)
Sistem Akuntansi (accounting system), terdiri dari metode-metode dan catatan-catatan yang diciptakan untuk mendefenisikan, mengumpulkan, menganalisis, mengklasifikasikan, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi entitas (dan juga kejadian-kejadian serta kondisi) dan untuk memelihara akuntanbilitas dari aktiva-aktiva dan kewajiban-kewajiban yang berhubungan.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
Sedangkan menurut Mulyadi (2001:3) “Sistem Akuntansi adalah
organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa
untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen
guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Dari kedua defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur dari
suatu sistem akuntansi adalah :
1. Formulir/dokumen
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi, serta merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi
dalam organisasi ke dalam catatan. Dalam sistem akuntansi secara
manual, media yang digunakan untuk merekam transaksi keuangan adalah
formulir yang dibuat dari kertas. Dalam sistem akuntansi dengan
komputer dipakai berbagai media untuk memasukkan data ke dalam sistem
pengolahan data seperti papan ketik , mice, voice, dan cats. Adapun
peranan formulir dan dokumen dalam sistem akuntansi adalah sebagai
berikut:
a. Untuk menentukan hasil kegiatan perusahaan. Peranan ini dapat
dilihat dari pekerjaan membuat distribusi dan pembuatan laporan-
laporan untuk pimpinan.
b. Untuk menjaga aktiva-aktiva perusahaan. Peranan ini dapat dilihat
dari penggunaan rekening-rekening sehingga dapat diketahui saldo
masing-masing rekening.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
c. Untuk memerintahkan mengerjakan suatu pekerjaan. Peranan ini dapat
dilihat antara lain dari penggunaan surat perintah pengiriman untuk
mengirim barang-barang dan penggunaan surat perintah permintaan
pembelian agar dibelikan barang-barang yang dibutuhkan.
d. Untuk memudahkan penyusunan rencana-rencana kegiatan, penilaian
hasil-hasilnya dan penyesuaian rencana-rencana.
Formulir digolongkan menjadi dua macam jika ditinjau dari pengolahan
data akuntansi, yaitu dokumen sumber (source document) dan dokumen
pendukung (supporting document). Dokumen sumber adalah dokumen
yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal atau buku
pembantu, sedangkan dokumen pendukung adalah dokumen yang
melampirkan dokumen sumber sebagai sahnya transaksi yang direkam
dalam dokumen sumber.
2. Catatan-catatan
Ada tiga catatan yang digunakan yaitu jurnal, buku besar, dan buku besar
pembantu.
a. Jurnal
Jurnal sering juga disebut dengan buku harian. Jurnal merupakan
catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.
Jurnal ada dua yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Salah satu cara
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
untuk memproses data secara lebih efisien pada sistem
akuntansimanual adalah memperluas jurnal umum dua kolom menjadi
jurnal banyak kolom (jurnal multikolom). Setiap kolom pada jurnal
multikolom digunakan hanya untuk menampung transaksi yang
mempengaruhi akun tertentu. Jurnal multikolom hanya memadai pada
perusahaan kecil, sedangkan bagi perusahaan besar penggunaan jurnal
ini tidak praktis. Oleh karena itu jurnal multikolom diganti dengan
beberapa jurnal khusus (special journal). Setiap jurnal khusus
dirancang untuk mencatat satu jenis transaksi yang terjadi berulang-
ulang. Jurnal khusus adalah suatu metode untuk mengikhtisarkan
transaksi, yang merupakan bagian mendasar dari setiap sistem
akuntansi. Pada perusahaan besar jenis jurnal yang biasa digunakan
adalah jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas,
jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum. Dalam jurnal terdapat
kegiatan peringkasan data, yang hasil peringkasannya berupa jumlah
mata uang transaksi tertentu kemudian diposting kerekening yang
bersangkutan dalam buku besar.
b. Buku besar
Buku besar utama (primary ledger), yang menampung semua akun
neraca dan laporan laba rugi disebut sebagai buku besar umum
(general ledger). Adapun buku besar ini terdiri dari banyak rekening
yang dipakai untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
sebelumnya dalam jurnal. Rekening buku besar ini dapat dianggap
sebagai tempat untuk menggolongkan data keuangan dan dapat pula
dianggap sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan
keuangan.
c. Buku besar pembantu
Apabila terdapat jumlah akun yang sangat besar dengan karakteristik
yang sama, akun-akun tersebut dapat dikelompokkan ke suatu buku
besar terpisah yang disebut buku besar pembantu (subsidiary ledger).
Setiap buku besar pembantu diwakili dalam buku besar umum oleh
sebuah akun perangkum yang disebut akun pengendali (controlling
account). Dalam hal ini hasil penjumlahan atas saldo pada buku besar
pembantu harus sama dengan saldo pada akun pengendali yang
bersesuaian. Dari hal ini buku besar pembantu dapat dianggap sebagai
buku besar kedua yang mendukung akun pengendali pada buku besar
umum. Buku besar dan buku besar pembantu merupakan catatan
akuntansi akhir (books of final entry), artinya tidak ada catatan
akuntansi lain laagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan
dalam rekening buku besar dan buku besar pembantu, karena proses
selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan.
3. Laporan
Unsur sistem akuntansi yang terakhir adalah laporan. Setelah transaksi
dicatat dan diikhtisarkan, maka disiapkan laporan bagi pemakai. Laporan
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
yang menghasilkan informasi tersebut dikenal sebagai laporan keuangan.
Seluruh laporan keuangan harus diidentifikasi dengan nama perusahaan,
jenis laporan, dan tanggal atau periode waktu laporan tersebut. Adapun
laporan keuangan dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas
pemilik, laporan arus kas, laporan perubahan laba yang ditahan. Data
yang terdapat dalam laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, laporan
perubahan laba yang ditahan, laporan arus kas digunkan untuk suatu
periode waktu tertentu. Sementara data yang disajikan dalam neraca
adalah untuk tanggal tertentu. Model sistem akuntansi dengan komputer
dalam pemprosesan data menurut Malison dapat dilihat pada Gambar 1
berikut:
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
Sistem Penjualan
Sistem pembelian
Sistem Penggajian
Sistem Pengawasan
Produksi
Jurnal Buku Besar
Buku Pembantu
Laporan Keuangan Formulir
Sistem Kas
Gambar 1 : Sistem Akuntansi
Sumber : Abdul Halim, 1994. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta, hal. 86
Menurut Baridwan (1994:7) dalam menyusun sistem akuntansi untuk
suatu perusahaan diperlukan pertimbangan terhadap beberapa faktor yang penting,
yaitu:
a. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan, dan dengan kualitas yang sesuai.
b. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yang berarti bahwa sistem akuntansi harus dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan. Untuk dapat menjaga harta milik perusahaan, maka sistem akuntansi harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern.
c. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi itu harus dapat ditekan sehingga relatif tidaak mahal,
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
dengan kata lain, dipertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan suatu informasi.
Ada empat tujuan umum pengembangan sistem akuntansi yaitu:
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilakan oleh sistem yang sudah
ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur
informasinya.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan interen, yaitu
untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi dan
untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan
perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.
Ciri-ciri sistem akuntansi yang baik harus memiliki bagan perkiraan,
pedoman akuntansi, ada daftar tugas (job description), ada perkiraan pengawasan,
dokumen-dokumen sudah dinomori sebelumnya, dan metode-metode lain yang
bertujuan untuk mengawasi data yang masuk dan data yang diproses. Jika ciri-ciri
ini sudah terpenuhi maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem akuntansi dapat
meningkatkan mutu informasi, meningkatkan pengawasan internal check,
melindungi harta benda perusahaan dan meningkatkan kepercayaan terhadap
catatan akuntansi.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
B. Hubungan antara Sistem Akuntansi dengan Sistem Pengendalian Intern
1. Pengertian dan Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Mulyadi (2001:163) mendefenisikan sistem pengendalian intern sebagai
berikut: “Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode
dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”.
Defenisi pengendalian intern menurut Tunggal (1995:1) adalah:
Pengendalian intern meliputi organisasi dan semua metode serta ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi dalam suatu perusahaan untuk mengamankan kekayaan, memelihara kecermatan dan sampai seberapa jauh dapat dipercayanya data akuntansi. Meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut Boynton (2003:373) dalam buku Modern Auditing
dikatakan bahwa laporan COSO (Committee Of Sponsoring Organization)
memberi defenisi Pengendalian Intern sebagai berikut:
Pengendalian Intern (internal control) adalah suatu proses, yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam kategori berikut: a. Keandalan pelaporan keuangan b. Kepatuhan terhadap hokum dan peraturan yang berlaku c. Efektifitas dan efisiensi operasi.
Berdasarkan defenisi-defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa
pengendalian intern di dalam suatu perusahaan adalah penting untuk menghindari
kesalahan-kesalahan dan kecurangan-kecurangan informasi keuangan yang
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Dalam hal ini dapat diketahui apa yang
menjadi tujuan pengendalian intern, yaitu: (1) menjaga kekayaan organisasi, (2)
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, (3) mendorong efisiensi, dan
(4) mendorong dipatuhinya kebijakan managemen.
Tujuan pengendalian intern dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk mengamankan harta kekayaan dan catatan pembukuannya: Harta
fisik perusahaan dapat saja dicuri, disalahgunakan ataupun rusak secara
tidak sengaja. Hal yang sama juga berlaku untuk harta perusahaan yang
tidak nyata seperti perkiraan piutang, dokumen penting, surat berharga,
dan catatan keuangan. Sistem pengendalian dibentuk guna mencegah
ataupun menemukan harta yang hilang dan catatan pembukuan pada saat
yang tepat.
2. Untuk menjamin kebenaran data akuntansi: Manajemen harus memiliki
data akuntansi yang dapat diuji ketepatannya untuk melaksnakan operasi
perusahaan. Berbagai macam data digunakan untuk mengambil keputusan
yang penting. Sistem pengendalian akuntansi intern bertujuan untuk
mengamankan atau mengujikecermatan dan sampai sejauh data akuntansi
dapat dipercaya dengan jalan mencegah dan menemukan kesalahan-
kesalahan pada saat yang tepat.
3. Untuk menggalakkan efisiensi usaha: Pengendalian dalam suatu
perusahaan juga dimaksud untuk menghindari pekerjaan-pekerjaan
berganda yang tidak perlu, mencegah pemborosan terhadap semua aspek
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
usaha termasuk pencegahan terhadap penggunaan sumber-sumber dana
yang tidak efisien.
4. Untuk mendorong ditaatinya kebijakan pimpinan yang telah digariskan:
Manajemen menyusun prosedur dan peraturan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sistem pengendalian intern memberikan jaminan akan
ditaatinya prosedur dan peraturan tersebut oleh perusahaan.
Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern dibagi dua macam yaitu
pengendalian akuntansi intern (internal accounting controls) dan pengendalian
administrasi (administrative control). Pengendalian akuntansi intern adalah
pengendalian meliputi pengamanan terhadap kekayaan perusahaan dan mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi. Jika ini dijalankan maka akan menjamin
keamanan kekayaan perusahaan dan menghasilkan laporan keuangan yang dapat
dipercaya. Pengendalian administrasi adalah pengendalian meliputi peningkatan
efisiensi usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan yang telah ditetapkan oleh
manajemen. Penggolongan pengendalian akuntansi intern digolongkan oleh
Tunggal (1995:3) sebagai berikut:
a. Pengendalian dasar: Ini merupakan pengendalian akuntansi intern yang dibentuk guna menjamin kebenaran, kelengkapan, dan ketelitian transaksi yang dicatat.
b. Disiplin terhadap pengendalian: Ini meliputi pengendalian yang dibentuk untuk menjamin kelangsungan dan ketepatan operasi dari pengendalian dasar, dan penggunaan harta perusahaan.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
2. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern
Unsur-unsur pengendalian intern menurut Niswonger (1999:184) terdiri
dari:
1. Lingkungan pengendalian 2. Penilaian risiko 3. Prosedur pengendalian 4. Pemantauan atau monitoring 5. Informasi dan komunikasi
Unsur-unsur diatas akan diuraikan sebagai berikut:
1. Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap
manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian. Dalam hal
ini faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah falsafah
manajemen dan siklus operasi, struktur organisasi usaha serta kebijakan
personalia.
2. Penilaian resiko
Semua organisasi menghadapi risiko. Manajemen harus
memperhitungkan risiko ini dan mengembil langkah penting untuk
mengendalikannya sehingga tujuan dari pengendalian internal dapat
dicapai. Setelah risiko diidentifikasi, maka dapat dilakukan analisis untuk
meperkirakan besarnya pengaruh dari risiko serta tingkat kemungkinan
terjadinya, dan untuk menentukan tindakan-tindakan yang akan
meminimumkannya.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
3. Prosedur pengendalian
Ini ditetapkan untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis
akan tercapai, termasuk pencegahan penggelapan. Adapun prosedur
pengendalian terdiri dari pegawai yang kompeten, perputaran tugas dan
cuti wajib, pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan,
pemisahan operasi, pengamanan aktiva dan akuntansi, serta tata cara
pembuktian dan pengamanan.
4. Pemantauan atau monitoring
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan mengidentifikasi
dimana letak kelemahannya dan memperbaiki efektivitas pengendalian
tersebut. Sistem pengendalian internak dapat dipantau secara rutin atau
melalui evaluasi khusus. Pemantauan rutin dilakukan dengan mengamati
perilaku karyawan dan tanda-tanda peringatan dari sistem akuntansi
tersebut. Pemantauan evaluasi khusus sering dilakukan bila terjadi
perubahan-perubahan besar dalam hal strategis, manajemen senior,
struktur usaha, atau operasi.
5. Informasi dan komunikasi
Ini merupakan unsur dari pengendalian internal. Informasi mengenai
lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian, dan
pemantauan diperlukan manajemen untuk mengarahkan operasi dan
memastikan terpenuhinya tuntutan-tuntutan pelaporan serta peraturan yang
berlaku.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
Tabel 1: Indikator dari Masalah Pengendalian Intern
Tanda Peringatan yang Menyangkut Manusia
Tanda Peringatan dari Sistem Akuntansi
1. Gaya hidup berubah jadi mewah (tanpa memenangkan undian).
2. Hubungan sosial yang dekat dengan pemasok.
3. Menolak untuk mengambil cuti.
4. Sering meminjam dari karyawan lain.
5. Mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan secara berlebihan.
1. Dokumen yang hilang atau nomor-nomor transaksi yang tidak urut (yang bisa berarti bahwa dokumen sedang digunakan untuk transaksi penipuan).
2. Pengembalian uang kepada pelanggan mengalami kenaikan yang tidak lazim (pengembalian uang tersebut mungkin rekayasa saja).
3. Perbedaan diantara penerimaan tunai harian dan setoran ke bank (dapat berarti bahwa uang tersebut dikantongi terlebih dahulu sebelum disetor ke bank).
4. Keterlambatan pembayaran dari pelanggan meningkat secara tiba-tiba(karyawan mungkin mengantongi pembayaran tersebut).
5. Keterlambatan dalam pencatatan transaksi (bisa merupakan upaya untuk menunda terdeteksinya penggelapan yang dilakukan).
Sumber : Warren 2005. Pengantar Akuntansi. Edisi Dua Puluh Satu, Salemba Empat. Jakarta. hal 189
Menurut Mulyadi (2001:386), unsur pokok pengendalian intern adalah
sebagai berikut:
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Penjelasan unsur-unsur tersebut diatas adalah sebagai berikut:
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas.
Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung
jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Untuk melaksanakan
kegiatan pokok tersebut dibentuk departemen yang kemudian dibagi-bagi
lebih lanjut menjadi unit-unit organisasi yang lebih kecil untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan. Pembagian tanggung jawab
fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi
akuntansi.
b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
Setiap transaksi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang
untuk menyetujui terjadinya transaksi, karena itu dalam organisasi harus
dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
Pembagian tanggung jawab fungsional dan pembagian wewenang dan
prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan
baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat
dalam pelaksanaannya. Cara tersebut sebagai berikut:
a. Penggunaan formulir bernomor urut cetak yang pemakaiannya harus
dipertanggungjawabkan oleh pihak yang berwenang.
b. Pemeriksaan mendadak.
c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh
satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari
orangatau unit organisasi lain.
d. Perputaran jabatan (job rotation).
e. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
f. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatanya.
g. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektifitas
unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Unsur mutu karyawan merupakan unsur yang paling penting. Jika
perusahaan mempunyai karyawan yang kompeten dan jujur, unsur
pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan
perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan
yang dapat diandalkan.
Sistem pengendalian intern dalam perusahaan yang menggunakan sistem
manual berbeda karakteristik pengendalian akuntansi internnya dengan
perusahaan yang menggunakan sistem komputer, yang terlihat sebagai berikut:
1. Dalam sistem manual pembagian tanggung jawab pelaksanaan suatu
transaksi ke tangan beberapa orang atau departemen agar tercipta adanya
cek silang (cross-check) dan spesialisasi pekerjan klerikal, sedangkan
dalam sistem komputer karena ketelitian dan kecepatan pengolahan data
dengan komputer, lebih sedikit diperlukan sek silang dalam pengolahan
data, terutama yang menyangkut perhitungan dalam pengolahan data
akuntansi.
2. Dalam sistem manual dilakukan pemeriksaan secara visual terhadap
transaksi penting dan dokumen yang diproses melalui sistem, sedangkan
dalam sistem komputer dapat melakukan berbagai pemeriksaan (edit) yang
semula dilakukan oleh manusia melalui program komputer, sehingga
mengurangi pekerjaan editing dokumen secara visual.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
3. Dalam sistem manual menitikberatkan pengendalian ditangan manusia,
yang dicapai dengan pembagian tanggung jawab pelaksanaan transaksi ke
beberapa orang atau bagian, sedangkan dalam sistem komputer
menitikberatkan pengendalian melalui program komputer, sehingga
pembagian tanggung jawab fungsional dalam pelaksanaan transaksi dapat
dikurangi.
Sistem pengendalian intern efektif jika mempunyai karakteristik sebagai
berikut:
1. Personalia yang mampu dan dapat dipercaya.
2. Tugas pertanggungjawaban
3. Pemberian kuasa yang tepat
4. Pembagian tugas
Pengendalian efektif dapat dicapai jika manajemen memilih tipe
pengendalian yang dapat mengatasi penyebab mengapa individu dalam organisasi
tidak mau dan/atau tidak mampu mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
melalui perilaku yang diharapkan. Tipe pengendalian dikelompokkan menjadi
dua golongan:
1. Pengendalian utama: Pengendalian terhadap personel.
2. Pengendalian tambahan: Pengendalian terhadap keluaran, pengendalian
terhadap tindakan tertentu, dan penghindaran organisasi dari perilaku
individu yang tidak diharapkan.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
Untuk melihat perlunya pengendalian dan apa tipe pengendalian yang
efektif untuk mengatasinya dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 2: Penyebab Diperlukannya Pengendalian dan Tipe Pengendalian yang Efektif untuk Mengatasi Penyebab Tersebut
Penyebab Diperlukannya Tipe Pengendalian Efektif Pengendalian Ketidaksesuaian antara tujuan Pengendalain utama: individu dengan tujuan organisasi Pengendalian terhadap personel Pengendalian tambahan: Pengendalian terhadap keluaran Pengendalian terhadap tindakan Tertentu Keterbatasan Individu: Kurangnya atau ketiadaan kompensasi personel Pengendalian terhadap personel Keterbatasan yang bersifat Penghindaran organisasi dari manusiawi masalah pengendalian
Sumber: Mulyadi dan Setyawan, 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta, 2001, hal. 647
Dalam melaksanakan sistem pengendalian para petugas harus dipisahkan
dalam fungsinya sebagai berikut:
1. Mereka yang memprakarsai atau menyetujui transaksi.
2. Mereka yang melaksanakan transaksi itu.
3. Mereka yang bertanggung jawab atas harta, utang, biaya, atau pendapatan
sebagai akibat transaksi itu.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
Selain diadakan sistem itu harus diawasi secara terus menerus. sistem
pengendalian intern tidak dapat berjalan dengan baik apabila tidak diawasi, dan
apabila ada kolusi diantara sesama karyawan.
Setelah mengetahui pengertian, tujuan, unsur, karakteristik, dan kelompok
sistem pengendalian intern, maka dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi
mempunyai hubungan yang erat dengan sistem pengendalian intern. Sistem
akuntansi merupakan bagian dari sistem pengendalian intern. Jika sistem
penegndalian intern diterapkan dalam sistem akuntansi, maka dapat dipastikan
objek pengendalian intern dan administratif dapat tercapai. Terlepas dari itu harus
disadari bahwa penyelewengan dan pemborosan bukan berarti bahwa sistem
pengendalian itu lemah, akan tetapi merupakan pertanda bahwa terdapatnya
kekurangan dalam pengendalian tersebut, dan harus diselidiki apakah
penyebabnya. Apabila struktur pengendalian intern sedah diterpakan dengan baik,
tetapi diantara staff atau karyawan mengadakan kolusi maka pengendalian intern
itu menjadi sia-sia.
C. Pengertian Gaji dan Upah
Hasibuan (2002: 118) mendefenisikan gaji dan upah sebagai berikut:
“Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada
karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. Sedangkan upah
adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan
berpedoman atas perjanjian yang disepakati untuk membayarnya”.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
Sedangkan Ruky mendefenisikan upah dan gaji sebagai berikut:
Upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu pendek, misalnya perhari atau malahan per jam. Gaji menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu lebih panjang biasanya sebulan. Lebih lanjut dia memaparkan bahwa upah dibayarkan kepada pekerja yang terlibat langsung (direct labor), maupun tidak langsung (indirect labor). Sebaliknya, pekerja yang menerima gaji termasuk dalam kategori fixed cost (biaya tetap) atau overhead cost).
Berdasarkan defenisi di atas dapat disimpulkan perbedaan gaji dan upah
adalah dari segi satuan waktu. Dimana satuan waktu untuk gaji lebih panjang
daripada satuan waktu untuk upah. Menurut Ruky (2002:191), faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat “patokan gaji” (standar upah/gaji) perusahaan adalah
sebagai berikut:
1. Ketetapan pemerintah 2. Tingkat upah/gaji dipasaran 3. Kemampuan perusahaan 4. Kualifikasi sumber daya manusia yang digunakan 5. Tuntutan pekerjaan
Salah satu faktor di atas yaitu ketetapan pemerintah mengeluarkan
peraturan mengenai Ketentuan Pemerintah tentang Upah Minimum Regional
(UMR) atau Upah Minimum Sektoral Regional (UMSR) sebagai pegangan untuk
menetapkan tingkat upah patokan bagi perusahaan. Tentunya ini hanya berlaku
untuk jabatan pelaksana tingkat rendah.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
Menurut Ruky (2002:191):
“UMR pada dasarnya adalah upah terendah (minimum) yang
ditetapkan oleh pihak pemerintah (Daerah) yang harus dibayarkan kepada
pekerja yang menduduki jabatan terendah dalam Struktur Peringkat
Jabatan yang berlaku pada sebuah organisasi (perusahaan)”.
Tujuan utama penetapan upah minimum adalah sebagai jaring pengaman
(safety net), yang berfungsi untuk mencegah agar upah tidak terus merosot di
bawah daya beli pekerja. Tujuan penaikan upah minimum adalah untuk
mengurangi kesenjangan upah tertinggi dan terendah yang dibayar perusahaan.
Kenaikan ini diharapkan akan meningkatkan penghasilan pekerja pada jabatan
yang terendah dalam organisasi, dari aspek makro diharapakan membantu
mendorong peningkatan daya beli masyarakat dan ekonomi rakyat dan terakhir
diharapkan memperbaiki rasio upah terhadap struktur biaya produksi.
Selain gaji dan upah, karyawan juga menerima jenis kompensasi lainnya.
Misalnya tunjangan-tunjangan. Beberapa jenis tunjangan yang penting adalah:
1. Libur. Setiap tahun, untuk hari-hari libur tertentu bagi kebanyakan
perusahaan membayar karyawan yang berlibur dimana mereka mendapat
upah sebagaimana pada hari kerja biasa.
2. Cuti. Hampir semua perusahaan memberikan cuti kepada karyawannya,
dan selam cuti mereka tetap mendapat gaji. Lamanya cuti dikaitkan
dengan masa dinas. Misalnya cuti dua minggu per tahun untuk karyawan
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
yang masa dinasnya sampai lima tahun. Jika di atas lima tahun cuti yang
diberikan selama tiga minggu.
3. Bonus. Biasanya bonus dihitung pada akhir tahun. Besarnya bonus
tergantung kesepakatan antara majikan dan karyawan dan bisa didasarkan
pada seberapa jauh laba perusahaan, divisi, atau pabrik melampaui target
yang telah ditentukan.
4. Asuransi. Banyak perusahaan membayara semua atau sebagian premi
asuransi karyawan untuk kesehatan, perawatan gigi, atau asuransi jiwa.
5. Pensiun. Ini merupakan tunjangan yang disediakan hampir semua
perusahaan, akan tetapi karyawan biasanya baru akan menikmatinya dalam
waktu lama setelah hal itu dihasilkan. Program ini sangat berbeda-beda
antar perusahaan.
6. Premi lembur (Overtime premium pay). Merupakan tambahan tarif per
jam apabila karyawan bekerja melampauai jam kerja normal.
Selain membayar gaji dan upah dengan tepat waktu sesuai dengan
ketentuan pemerintah, manajemen juga mempertimbangkan cara
memaksimumkan produktivitas pekeja. Salah satu alat untuk mencapai hal ini
adalah program kompensasi insentif, yang memberikan tambahan kompensasi
kepada karyawan yang kinerjanya melampaui standar yang ditentukan.
Kompensasi ini besar pengaruhnya terhadap semangat dan kegairahan kerja para
karyawan. Kompensasi dijalankan perusahaan dalam rangka:
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
1. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendapat tambahan
penghasilan dengan bekerja secara lebih efisien.
2. Mengurangi biaya per unit produk jadi. Meskipun upah bisa meningkat
dengan adanya program insentif, namun manajemen mengharapkan bahwa
overhead pabrik tidak bertambah dalam jumlah besar.
D. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan
Istilah penggajian (payroll) sering diartikan sebagai jumlah total yang
dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama suatu
periode. Penggajian dan pengupahan itu penting karena alasan berikut:
1. Karyawan sangat sensitif tehadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian
dan pengupahan atau hal-hal yang tidak wajar. Untuk itu gaji dan upah
harus dibayarkan secara akurat dan tepat waktu.
2. Penggajian dan pengupahan merupakan hal yang diatur oleh Peraturan
Pemerintah.
3. Penggajian dan pengupahan serta pajak gaji dan upah yang berkaitan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih sebagian besar
perusahaan, dimana sepertiga dari pendapatan dikeluarkan untuk mrbayara
gaji dan upah serta beban yang berkaitan dengan gaji dan upah.
Mulyadi (2001:12) mendefenisikan sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan sebagai berikut: “Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan
dan pembayarannya”.
Mulyadi (2002:258) menyinggung tentang sistem informasi akuntansi
penggajian dan pengupahan seperti dibawah ini:
Sistem informasi akuntansi penggajian digunakan untuk melaksanakan penghitungan, pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawan yang dibayar tetap bulanan, dan sistem informasi akuntansi pengupahan digunakan untuk melaksanakan penghitungan, pembayaran, dan pencatatan upah bagi karyawan yang dibayar berdasarkan hari, jam, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan.
Data-data dari karyawan harus disimpan secara akurat untuk merancang
sistem penggajian dan pengupahan. Laporan periodik yang menggunakan data-
data penggajian dan pengupahan harus disampaikan kepada badan-badan
pemerintah. Data-data tersebut harus disimpan demi berjaga-jaga jika sewaktu-
waktu badan-badan dimaksud melakukan inspeksi. Sistem akuntansi penggajian
daan pengupahan harus dirancang untuk membayar gaji dan upah karyawan
secara tepat waktu. Sistem ini juga harus dirancang untuk menyediakan data-data
yang berguna bagi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Kebutuhan-
kebutuhan tersebut meliputi penyelesaian setiap ketidakpuasan karyawan dan
negosiasi menyangkut iuran dan tunjangan lainnya.
Dalam kenyataannya sistem penggajian dan pengupahan berbeda disetiap
perusahaan, namun unsur-unsur utama yang umum terdapat dalam sebagian besar
sistem ini adalah:
1. Register gaji dan upah
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
Suatu daftar multikolom yang digunakan untuk mengisi dan
mengikhtisarkan data-data yang dibutuhkan dalam ssetiap periode
penggajian.
2. Catatan pendapatan karyawan
Jumlah pendapatan masing-masing karyawan hingga tanggal terakhir
harus tersedia pada akhir setiap periode penggajian. Jumlah kumulatif ini
diperlukan dalam rangka menghitung pemotongan pajak kesejahteraan
sosial dan pajak kesehatan setiap karyawan serta pajak penggajian
majikan.
3. Cek gaji dan upah
Pada akhir setiap periode penggajian, cek-cek gaji dan upah (payroll
checks) disiapkan. Setiap cek memiliki potongan yang dapat dipisahkan,
yang memperlihatkan rincian tentang bagaimana pembayaran bersih
dihitung. Tidak perlu mencatat setiap cek gaji dalam jurnal terpisah,
karena semua rinciannya telah tersedia dalam register gaji.
1. Dokumen yang Digunakan
Menurut Mulyadi (2001:374), dokumen yang digunakan dalam sistem
akuntansi penggajian dan pengupahan adalah sebagai berikut:
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah 2. Kartu jam hadir 3. Kartu jam kerja 4. Daftar gaji dan daftar upah 5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah 6. Surat pernyataan gaji dan upah 7. Amplop gaji dan upah 8. Bukti kas keluar.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
Dokumen-dokumen diatas dijelaskan sebagai berikut:
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat
keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti surat keputusan
pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah,
pemberhentian, pemindahan dan lain sebagainya.
2. Kartu jam hadir
Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam
hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini
dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi
dengan mesin pencatat waktu.
3. Kartu jam kerja
Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh
tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.
Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat
daftar gaji dan upah untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam
hadir, sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada
setiap jenis produk atau pesanan.
4. Daftar gaji dan daftar upah
Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi
potongan-potongan berupa PPh pasal 21, utang karyawan, iuran untuk
organisasi karyawan, dan lain sebagainya.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, yang
dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.
6. Surat pernyataan gaji dan upah
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan
dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah
dari pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat sebagai catatan
bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap
karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban karyawan.
7. Amplop gaji dan upah
Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam
amplop gaji dan upah. Di halaman muka amplop gaji dan upah setiap
karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor
identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan
dalam bulan tertentu.
8. Bukti kas keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh
fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam
daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan
upah.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
Penjelasan terdahulu diketahui bahwa sistem terdiri dari prosedur-
prosedur. Demikian pula sistem penggajian dan pengupahan menurut Baridwan
(1994:212) terdiri dari tiga prosedur:
1. Prosedur personalia.
2. Prosedur pencatatan waktu.
3. Prosedur penggajian dan pengupahan.
Setiap prosedur di atas menggunakan berbagai dokumen untuk mencatat
transaksi yang ada. Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1 Prosedur personalia
a. Surat permintaan karyawan baru.
b. Surat lamaran kerja.
c. Surat perjanjian kerja.
d. Surat pemberhentian kerja.
2. Prosedur pencatatan waktu
a. Catatan waktu hadir yang diperoleh dari
• Clock card.
• Daftar hadir.
b. Catatan waktu kerja yang diperoleh dari
• Buku catatan mandor.
• Daftar hadir,job card atau job ticket.
c. Kombinasi catatan waktu hadir dan waktu kerja
3. Prosedur penggajian dan pengupahan
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
a. Daftar gaji dan daftar upah serta cek register.
b. Cek gaji atau amplop gaji dan upah.
c. Laporan gaji dan upah karyawan.
d. Catatan gaji dan upah karyawan.
Arens, at all menjelaskan bahwa dokumen-dokumen dari setiap fungsi
usaha pada siklus penggajian dan kepegawaian terlihat seperti dibawah ini:
1. Fungsi kepegawaian dan penempatan pegawai, dokumennya terdiri dari catatan kepegawaian (personel record), formulir otorisasi pengurangan (deduction authorization form), formulir otorisasi tarif (rate authorization form).
2. Fungsi pengelolaan waktu dan penyiapan pembayaran gaji, dokumennya terdiri dari kartu absen (time card), tiket waktu kerja (job time ticket), laporan ikhtisar penggajian (summary payroll report), jurnal penggajian (journal payroll),berkas induk penggajian (payroll master file).
3. Fungsi pembayaran gaji, dokumennya adalah cek gaji (payroll check).
4. Fungsi penyiapan surat pemberitahuan dan pembayaran pajak, dokumennya adalah surat pemberitahuan pajak.
2. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan adalah:
1. Jurnal umum.
2. Kartu harga pokok produk
3. Kartu pembantu biaya.
4. Kartu penghasilan karyawan.
Catatan-catatan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Jurnal umum
Jurnal untuk mencatat biaya gaji dibuat dalam empat tahap:
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
a. Tahap pertama. Berdasar dokumen bukti kas keluar, dicatat oleh
bagian utang kewajiaban gaji ke dalam register bukti kas keluar:
Gaji dan Upah Rp.xxx
Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar Rp.xxx
b. Tahap kedua. Berdasar bukti memorial, bagian jurnal mencatat
distribusi biaya gaji ke dalam jurnal:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp.xxx
Biaya Administrasi dan Umum Rp.xxx
Gaji dan Upah Rp.xxx
c. Tahap ketiga. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah
dicap “lunas” fungsi keuangan, bagian jurnal mencatat pembayaran
gaji ke dalam register cek:
Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar Rp.xxx
Kas Rp.xxx
d. Tahap keempat. Berdasar bukti memorial yang dilampiri dengan
rekap daftar gaji, bagian kartu biaya tenaga kerja kedalam buku
pembantu.
Jurnal untuk mencatat biaya upah dibuat dalam empat tahap:
a. Tahap pertama. Bedasar dokumen bukti kas keluar, dicatat oleh
bagian utang kewajiaban upah ke dalam register bukti kas keluar:
Gaji dan Upah Rp.xxx
Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar Rp.xxx
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
b. Tahap kedua. Berdasar bukti memorial, bagian jurnal mencatat
distribusi biaya upah ke dalam jurnal:
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Rp.xxx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp.xxx
Biaya Administrasi dan Umum Rp.xxx
Gaji dan Upah Rp.xxx
c. Tahap ketiga. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah
dicap “lunas” fungsi keuangan, bagian jurnal mencatat pembayaran
upah ke dalam register cek:
Bukti kas keluar yang akan dibayar Rp.xxx
Kas Rp.xxx
d. Tahap keempat. Berdasar bukti memorial yang dilampiri dengan
rekap daftar upah, bagian kartu biaya tenaga kerja kedalam buku
pembantu.
2. Kartu harga pokok produk
Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang
dikeluarkan untuk pesanan tertentu. Dokumen sumber untuk pencatatan
ke dalam buku pembantu ini adalah rekap daftar upah.
3. Buku pembantu biaya
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
Ini merupakan buku pembantu yang dipakai untuk mencatat biaya tenaga
kerja setiap departemen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk
pencatatan ini adalah jurnal atau rekap daftar gaji dan upah.
4. Kartu penghasilan karyawan
Catatan mengenai penghasilan dan berbagai potongannyayang diterima
oleh setiap karyawan. Ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21
yang menjadi beban setiap karyawan.
3. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian dan Pengupahan
Jaringan prosedur dari penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi
(2001:385) adalah:
Sistem penggajian terdiri dari jaringan prosedur berikut: 1. Prosedur pencatatan waktu hadir. 2. Prosedur pembuatan daftar gaji. 3. Prosedur distibusi biaya gaji. 4. Prosedur pembuatan bukti kas keluar. 5. Prosedur pembayaran gaji. Sistem pengupahan terdiri dari jaringan prosedur berikut: 1. Prosedur pencatatan waktu hadir. 2. Prosedur pencatatn waktu kerja. 3. Prosedur pembuatan daftar upah. 4. Prosedur distribusi biaya upah. 5. Prosedur pembuatan bukti kas keluar. 6. Prosedur pembayaran upah.
Penjelasan setiap prosedur di atas adalah sebagai berikut:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir
Pencatatan waktu hadir diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu
dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk. Dalam hal ini dapat
memakai daftar hadir biasa, dimana karyawan harus menandatangani
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
setiap hadir dan pulang atau kartu hadir yang diisi secara otomatis dengan
mesin pencatat waktu.
2. Prosedur pencatat waktu
Bagi perusahaan manufaktur berdasar pesanan, pencatatan waktu kerja
perlu bagi karyawan di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya
upah karyawan. Waktu kerja dipakai sebagai pembebanan biaya tenaga
kerja langsung kepada produk yang diproduksi.
3. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah
fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah
karyawan. Data yang dipakai adalah surat-surat keputusan mengenai
pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan,
penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya, dan daftar hadir.
4. Prosedur distriusi biaya gaji dan upah
Biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang
menikmati manfaat tenaga kerja. Ini dimaksudkan untuk pengendalian
biaya dan perhitungan harga pokok produk.
5. Proseduir pembayaran gaji dan upah
Ini melibatkan fugsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi
membuat perintah pegeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis
cek guna pembayaran gaji dan pah. Fungsi keuangan menguangkan cek
ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji dan upah. Jika jumlah
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
karayawan perusahaan banyak, pembagian amplop gaji dan upah biasanya
dilakukan juru bayar (pay master).
E. Sistem Pengendalian Intern Penggajian dan pengupahan
Sistem pengendalian intern penggajian dan pengupahan sangat dibutuhkan
oleh perusahaan yang memiliki banyak tenaga kerja dimana sistem tersebut terdiri
dari prosedur-prosedur yang saling bekerjasama untuk menjamin dihasilkannya
dokumen pembukuan yang dapat dipercaya guna menetapkan secara tepat dan
teliti berapa gaji dan upah yang harus diterima oleh karyawan. Hal ini perlu
mengingat banyak celah yang memungkinkan terjadinya kecurangan-
kecuragangan terhadap gaji dan upah ini. Jenis-jenis kecurangan tersebut antara
lain:
1. Adanya karyawan/pegawai fiktif, yaitu penerbitan cek gaji ke orang lain
yang tidak bekerja bagi perusahaan. Hal ini terjadi akibat keterlanjutan
penerbitan cek setelah pegawai diberhentikan (tidak menghapus nama
orang yang sudah berhenti atau diberhentikan, namun tetap mengeluarkan
gajinya).
2. Penyiapan buku pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud
mendapat pembayaran dua kali.
3. Menguangkan cek gaji dan upah yang belum ditagih oleh pegawai yang
bersangkutan.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
4. Membuat kesalahan dalam perhitungan, sehingga gaji dan upah yang
diterima oleh karyawan maupun buruh lebih atau kurang dari yang
semestinya.
5. Adanya karyawan yang melakukan absensi untuk beberapa orang
karyawan lain.
6. Pinjaman pegawai yang tidak mendapat persetujuan dicatat sebagai
pengeluaran.
7. Mencatat jumlah total gaji dan upah yang tidak benar dalam buku gaji
upah
Setelah melihat berbagai kecuarangan diatas, maka dalam hal ini sangat
diperlukan sistem pengendalian intern terhadap gaji dan upah.
Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan menurut Mulyadi (2001:386) adalah sebagai berikut :
Organisasi 1. Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi
keuangan. 2. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.
Sistem Operasi 3. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan
upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur Utama.
4. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didarakan pada surat keputusan Direktur Keuangan.
5. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian.
6. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan.
7. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersngkutan.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
8. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia. 9. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus
diotorisasi oleh fungsi akuntansi. Prosedur Pencatatan 10. Perubahan dalam pencatatan penghasilan karyawan direkonsiliasi
dengan daftar gaji dan upah karyawan. 11. Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi
ketelitiannya oleh fingsi akuntansi. Praktik yang sehat 12. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja
sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung.
13. Pemasukan kartu jam hadir kedalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu.
14. Pembuatan daftar gaji & upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran.
15. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan.
16. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
Salah satu unsur agar terciptanya pengendalian intern penggajian dan
pengupahan seperti keterangan diatas adalah adanya pemisahan tanggung jawab
fungsional secara tegas. Fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi kepegawaian,
fungsi pencatat waktu, fungsi pembuat daftar gaji dan upah, fungsi keuangan, dan
fungsi akuntansi. Dokumen yang dihasilkan dari setiap fungsi merupakan unsur-
unsur pengendalian inten yaitu adanya dokumen atau catatan akuntansi yang
memadai, yang berguna untuk memberi jaminan bahwa telah dilakukan
pengendalian yang layak dan transaksi dicatat dengan benar.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Deskriptif yaitu
penelitian yang menguraikan tentang sifat-sifat, karakteristik, dan keadaan
sebenarnya dari objek penelitian.
B. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan penulis adalah :
1. Data Primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama yang merupakan
data mentah yang kelak akan diproses untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai
dengan kebutuhan, misalnya dari individu atau perseorangan, antara lain
contohnya adalah hasil wawancara dari pihak perusahaan.
2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber yang sudah
terdokumentasi di perusahaan. Antara lain : Sejarah perusahaan, Struktur
organisasi, serta literatur – literatur terkait.
C. Tekhnik Pengumpulan Data
Ada tiga teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu :
1. Teknik observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap objek
yang diteliti khususnya pada bagian kepegawaian.
2. Teknik wawancara yaitu melakukan tanya jawab secara langsung dengan
bagian akuntansi, kepegawaian dan bagian yang terkait.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
3. Teknik Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan buku-buku yang
berhubungan dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dan
pengendalian intern.
D. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu dengan
cara menetukan, mengumpulkan data, mengklarifikasikan, menginterpretasikan
dan kemudian dianalisis serta dibandingkan dengan teoro-teori, lalu diambil suatu
kesimpulan dan selanjutnya memberikan saran.
E. Responden
Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah kepala
Bagian Sumber Daya Manusia dan Akuntansi, serta staff dan karyawannya yang
berkompeten terhadap objek penelitian.
F. Lokasi dan Jadwal Penelitian
Adapun tempat penelitian adalah Kantor PTP. Nusantara IV (Persero)
Medan Sumatera Utara yang berlokasi di Jl. Suprapto No.2 Medan dan waktu
penelitian dimulai pada bulan Maret 2008 sampai dengan selesainya skripsi ini.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. DATA PENELITIAN
1. Gambaran umum PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera Utara.
a. Sejarah Singkat Perusahaan
Pada Tahun 1958 sesuai UU No. 86 tahun 1958, perusahaan- perusahaan
swasta asing (Belanda) seperti HVA & RCMA dinasionalisasikan oleh
pemerintah R.I, dan kemudian dilebur menjadi perusahaan milik pemerintah
melalui peraturan pemerintah nomor 19 tahun 1959, selanjutnya pada tahun 1967
pemerintah melakukan pengelompokan menjadi perusahaan perkebunan negara
(PPN) Aneka tanaman, PPN Karet dan Serat.
Melalui Keppres no. 144 tahun 1968, PPN yang ada di wilayah Sumatera
Utara & Aceh dikelompokkan ulang menjadi Perusahaan Negara Perkebunan
(PNP) dialihkan menjadi Perusahaan terbatas Persero, dengan nama resmi PT.
Perkebunan I s.d IX (Persero).
Pada Tahun 1994 PTP VI,VII, dan VIII digabung dalam kelompok PTP.
SUMUT-III, kemudian berdasarkan peraturan pemerintah nomor. 9 tahun 1996
semua PTP yang ada di Indonesia dikelola kembali melalui penggabungan &
Pemisahan proyek – proyek yang melahirkan PT. Perkebunan Nusantara (PTPN
I s.d XIV). Terhitung sejak 11 Maret 1996, gabungan PTP VI,VII,dan VIII diberi
nama PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero), yang kini berkantor pusat di Jl.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
Letjend Soeprapto No. 2 Medan. Unit usaha yang dikelola PTPN IV sejumlah 38
usaha terletak di 10 daerah kabupaten/kota dalam satu provinsi Sumut.
b. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Umumnya suatu organisasi baik itu organisasi massa maupun organisasi
usaha, haruslah mempunyai struktur organisasi agar perjalanan usaha dapat
berlangsung dengan baik, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dengan
efektif. Yang memebedakan struktur organisasi pada perusahaan besar dan kecil
adalah tingkat kerumitan masalah yang dihdapinya dan disesuaikan dengan jenis
dan kegiatan usaha yang dijalankan perusahaan.
Penyusunan struktur organisasi sesuai denga prinsip organisasi yang
dilaksanakan sebelum operasi fisik perusahaan, agar berjalan sebagaimana
mestinya. Pembentukan struktur organisasi secara umum diikuti dengan
penyusunan analisa jabatan dan uraian jabatan yang mempertegas dalam
pembagian pekerjaan dalam arti pekerja mengetahui siapa yang menjadi atasan,
pekerjaan apa yang diharapkan darinya dan apa yang harus dikerjakan, apa yang
menjadi hak dan kewajibannya dan lain sebagainya. Oleh Karena itu struktur
organisasi sangat penting peranannya untuk menghindari ketidakpastian dalam
melaksanakan aktivitas-aktivitas perusahaan.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai struktur organisasi PTP. Nusantara
IV (Persero) MedanSumatera Utara.
1. Unsur Pimpinan adalah Direktur Utama, yang terdiri dari :
A. Bagian Sekretaris Perusahaan,terdiri atas :
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
1. Ur. Sekretariat
2. Ur. Public Relation / Corporate Communication
3. Ur. Legal, Hubungan Investor /Anak Perusahaan dan Privatisasi
4. Ur. Kepatuhan dan Manajemen Resiko
B. Bagian SP I, terdiri dari :
1. Ur. Pengawasan GU 1
2. Ur. Pengawasan GU 2
3. Ur. Pengawasan GU 3
4. Ur. Pengawasan GU 4
5. Ur. Pengawasan GU 5, GU 6, dan kantor Pusat.
2. Direktur Produksi, terdiri dari :
A. Bagian Tanaman,terdiri dari :
1. Ur. Peremajaan dan Pemel.TBM Kelapa sawit
2. Ur. Pemeliharaan TM Kelapa sawit
3. Ur. Produksi Kelapa sawit
4. Ur. Pemupukan
5. Ur. Budidaya Non Kelapa sawit
B. Bagian Pengolahan,terdiri dari :
1. Ur. Pengolahan dan pengendalian Mutu KS
2. Ur. Pengolahan dan pengendalian Mutu Non KS
3. Ur. Pengendalian Lingk.Hidup
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
C. Bagian Tekhnik, Terdiri dari :
1. Ur. Mesin dan instalasi
2. Ur. Sipil, Alat Berat, dan kendaraan
3. Direktur Keuangan. Terdiri dari :
A. Bagian Keuangan, terdiri dari :
1. Ur. Pengelolaan Anggaran
2. Ur. Pengelolaan Kas
3. Ur. Pajak dan Asuransi
B. Bagian Akuntansi, terdiri dari :
1. Ur. Tata Buku
2. Ur. Verifikasi
3. Ur. Pelaporan
4. Ur. Administrasi aset peusahaan
C. Bagian Pemasaran terdiri dari :
1. Ur. Penjualan Produk Kelapa sawit
2. Ur. Penjualan Produk Non Kelapa sawit
3. Ur. Analisa Pasar dan Distribusi
4. Direktur Perencanaan Dan Pengembangan Usaha, Terdiri dari :
A. Bagian Perencanaan, terdiri dari :
1. Ur. Perencanaan
2. Ur. Pengkajian
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
B. Bagian Pengembangan Usaha, terdiri dari :
1. Ur. Pengembangan Inti
2. Ur. Pengembangan plasma
3. Ur. Pengembangan Industri Hilir
C. Bagian PKBL, terdiri dari:
1. Ur. Software
2. Ur. Hardware dan jaringan
5. Direktur SDM & UMUM, terdiri dari :
A. Bagian SDM, terdiri dari :
1. Ur. Personalia
2. Ur. Pengembangan SDM
3. Ur. Hubungan Industrial
4. Ur. Kesehatan dan SMK 3
B. Bagian Umum, terdiri dari :
1. Ur. Rumah Tangga
2. Ur. Sosial
3.Ur. Perencanaam dan pengelolaan Mitra Binaan dan Bina lingkungan
4. Ur. Monitoring dan pembinaan Mitra Binaan
C. Bagian Hukum dan Pertanahan, terdiri dari :
1. Ur. Hukum dan keamanan
2. Ur. Pertanahan
3. Ur. Perizinan
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
D. Bagian Pengadaan, terdiri dari :
1. Ur. Pengadaan Barang Tekhnik dan Pengolahan
2. Ur. Pengadaan Barang Tanaman dan Umum
3. Ur. Pedoman Harga dan Pergudangan
2. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan perusahaan dituangkan dalam suatu Perjanjian Kerja Bersama.
Kebijakan tersebut antara lain berisi tentang hari dan jam kerja. Dimana hari dan
jam kerja kantor adalah 5 (hari) dari dalam 1 (satu) minggu yaitu hari Senin s/d
Jumat. Jam kerja 1 (satu) hari bagi kantor direksi adalah 8 (delapan) jam sehari
atau 40 (empat puluh) jam seminggu dengan ketentuan sebagai berikut: Senin s/d
Kamis : Pukul 07.30 – 16.30 WIB, Jumat : Pukul 07.30 – 11.30 WIB.
Perusahaan memberikan imbalan kepada karyawannya berupa uang dan
natura atas pekerjaan yang dilakukannya. Imbalan itu disebut take home pay,
yang terdiri dari:
1) Gaji, yaitu imbalan berupa yang diterima karyawan dari perusahaan atau
tugas yang dilakukannya yang komponennya terdiri dari gaji pokok dan
tunjangan tetap.
2) Catu beras, diberikan kepada karyawan yang terdiri dari:
a) Karyawan diberikan sebesar 15 kg
b) Istri/suami tidak bekerja 9 kg
c) Tiap anak (maksimal 3) 7,5 kg
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
3) Premi/lembur. Yang berhak memperoleh uang lembur adalah karyawan
golongan IA s/d IID. Perhitungan uang lembur didasarkan kepada
Keputusan Mentri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 72 tahun 1984
tanggal 31 Maret 1984 tentang Dasar Perhitungan Upah Lembur, dengan
perhitungan sebagai berikut:
Gaji Pokok + Tunjangan Tetap + Beras Pekerja
173
Perhitungan upah lembur ditetapkan sebagai berikut:
• Hari biasa. Untuk jam kerja lembur pertama harus dibayar upah
lembur sebesar 1,5 kali upah sejam. Untuk setiap jam kerja lembur
berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 kali upah sejam.
• Hari istirahat minggu/hari besar. Perhitungan upah kerja lembur
untuk 7 jam kerja pertama, dibayar 2 kali upah sejam. Setelah 7
jam kerja, dibayar uang lembur sebesar 3 kali upah sejam.
• Tanggal 1 Januari, 17 Agustus dan Hari Besar Keagamaan. Untuk
7 jam kerja pertama, dibayar uang lembur sebesar 3 kali uang
lembur 1 jam. Setelah 7jam kerja pertama, dibayar uang lembur
sebesar 4 kali uang lembur 1 jam.
4) Tunjangan jabatan, diberikan kepada karyawan yang menduduki strata IV
sampai dengan VII karena fungsi dan statusnya.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
5) Tunjangan structural, diberikan kepada karyawan yang menduduki jabatan
sebagai distrik manajer/general manajer, kepada bagian/kepala biro dan
manajer yang ketentuannya diatur dalam peraturan perusahaan.
6) Tunjangan operasional, diberikan kepada karyawan yang menduduki
jabatan kepala bidang, kepala urusan, asisten kepala, masisnis kepala, dan
asisten yang ketentuannya diatur dalam peraturan perusahaan.
7) Tunjangan khusus, diberikan kepada karyawan yang dalam tugasnya
mendukung kegiatan produksi yang besarnya sesuai dengan ketentuan
perusahaan.
8) Santunan dan bantuan sosial/fasilitas. Perusahaan juga memberikan
bantuan dana social bagi karyawan yang ditentukan sesuai dengan
peraturan perusahaan. Misalnya: sewa rumah, transport, listrik, air,
santunan social kepada seluruh karyawan sesuai masa kerja golongan,
bantuan anak sekolah, kendaraan dinas bagi karyawan ter tentu,
pendidikan, dan lain-lain.
3. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan
a. Dokumen yang Digunakan
Adapun yang digunakan PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera
Utara dalam sistem penggajian dan pengupahan sebagai berikut :
1) Dokumen Pendukung Perubahan Gaji
Dokumen ini dikeluarkan oleh pihak yang berwenang di kantor pusat.
Dimana dokumen ini kemungkinan diperlukan bagian kepegawaian
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
sebagai dasar dalam pembuatan daftar gaji. Dokumen-dokumen ini antara
lain :
a) Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai
b) Surat Keputusan Pemberhentian Pegawai
c) Surat Keputusan Kenaikan Jabatan
d) Surat Keputusan Pemindahan Jabatan
2) Daftar Hadir
Daftar hadir diisi dengan menandatangani daftar hadir bagi seluruh
karyawan. Daftar hadir ini sangat menetukan apakah seorang karyawan
tersebut memperoleh tunjangan insentif atau tidak. Daftar hadir dibuat
rangkap dua, dimana rangkap pertama akan diarsip oleh bagian
kepegawaian dan rangkap kedua dikirim ke kasir untuk pembayaran gaji
dan upah.
3) Dokumen Pembayaran Gaji dan Upah
Dokumen ini dibuat oleh bagian sumber daya manusia, dimana dokumen
ini berisi nama pegawai, nomor induk, nomor rekening, karyawan, dan
jumlah gaji yang dibayarkan ke masing-masing pegawai. Dokumen gaji
dibuat rangkap 2 dan untuk upah dibuat rangkap 4, dan akan
didistribusikan. Untuk rangkap kedua (2 buah) sebagai arsip dalam
bagian SDM, rangkap pertama (Bukti kas) dikirim ke bagian akuntansi
dan rangkap keempat dikirim ke Bank.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
4) Rekapitualsi daftar gaji & upah
Dokumen ini dibuat oleh bagian SDM, dimana dokumen ini berisi total
pembayaran gaji dan upah setiap bulannya. Dokumen ini memuat gaji
bruto, tunjangan-tunjangan dan potongan-potongan gaji dan upah serta
iuran. Dokumen ini dibuat rangkap 4 yaitu 2 untuk bagian akuntansi,
bagian keuangan, dan bagian SDM.
5) Bukti kas keluar
Dokumen ini dibuat oleh bagian keuangan. Dimana daftar yang diterima
digunakan sebagai dasar untuk pembuatan bukti kas keluar. Kemudian
bagian keuangan memberikan rekapitulasi ke pihak Bank dan
mengeluarkan giro.
b. Catatan Akuntansi yang Digunakan.
Adapun catatan akuntansi yang digunakan adalah :
1) Buku Jurnal
2) Buku Besar
Kedua catatan ini berada di bagian akuntansi, dan proses pencatatannya
sudah menggunakan sistem payroll data.
c. Jaringan Prosedur yang membentuk sistem
1) Prosedur Personalia
a) Prosedur penerimaan karyawan
Penerimaan karyawan atau pegawai yaitu melalui rekrutmen dengan
pemberitaan di mass media, kemudian diseleksi, ditraining. Khusus
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
untuk penerimaan karyawan strata IV (Golongan IIIA) dilakukan
dengan 2 cara, yaitu: Promosi dan Rekrutmen.
b) Prosedur pemutusan hubungan kerja
Setiap pemutusan hubungan kerja perusahaan merundingkan terlebih
dahulu denga Serikat Pekerja Perkebunan (SP Bun). Pemutusan
hubungan kerja terdiri dari:
• Pemberhentian dengan hormat. Pemutusan hubungan kerja ini
terjadi karena karyawan yang bersangkutan mencapai batas usia
pensiun, meninggal dunia, tidak cakap jasmani dan rohani, adanya
penyederhanaan organisasi, efisiensi perusahaan, ataupun karena
adanya permintaan oleh karyawan yang bersangkutan untuk
berhenti bekerja.
• Pemberhentian tidak hormat. Pemutusan hubungan kerja ini
terjadi karena karyawan yang bersangkutan melanggar peraturan
disiplin perusahaan, dipidana karena melakukan
pelanggaran/kejahatan yang tidak berkaitan dengan jabatannya,
atau melakukan pelanggaran berat terhadap larangan-larangan
yang ditetapkan oleh perusahaan. Kepada karyawan yang
diberhentikan karena alasan-alasan tersebut dapat mengurus
sendiri hak pensiunnya kepada pihak Depenbun.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
2) Prosedur pencatatan waktu hadir
Setiap hari kerja karyawan diwajibkan untuk mengisi daftar hadir. Dengan
menandatangani daftar hadir atau absensi yang diawasi oleh orang yang
berwenang.
3) Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah
Pembuatan daftar gaji dan upah dilaksanakan oleh bagian sumber daya
manusia. Daftar gaji dan upah dibuat rangkap empat yang didistribusikan
ke bagian sumber daya manusia, akuntansi, keuangan, dan bank.
Pembuatan daftar gaji ini dengan menggunakan komputer dengan
perangkat data base (sistem payroll data).
4) Prosedur pembayaran gaji dan upah
Prosedur pembayaran gaji dan upah dilaksanakan oleh bagian keuangan.
Bagian keuangan mengeluarkan bukti kas keluar berupa giro bayar setelah
menerima daftar gaji dari bagian kepegawaian, selanjutnya dikirim ke
bank dan kemudian pihak bank akan membayar gaji dengan menstransfer
uang gaji tersebut ke rekening masing-masing pegawai yang tertera dalam
dokumen daftar gaji.
Untuk mengetahui apakah bank telah membayar gaji dan upah secara
benar dan tepat kepada pihak yang berhak, maka bagian akuntansi
melakukan verifikasi kembali dengan rekening koran bank dengan daftar
gaji.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
5) Prosedur pencatatan daftar gaji
Pencatatan ini dilakukan oleh bagian akuntansi, ke dalam jurnal dan buku
besar dengan menggunakan komputer melalui sistem payroll data.
Pencatatan gaji dan upah dilakukan dengan terlebih dahulu memverifikasi
dengan rekening koran dengan daftar gaji yang diterima setiap bulan.
4. Sistem Pengendalian Intern Gaji dan upah
Adapun tujuan dari sistem pengendalian intern adalah untuk membeikan
jaminan ketelitian dan ketepatan terhadap perhitungan dan pembayaran serta
pencatatan gaji. Selain itu sistem pengendalian intern bertujuan untuk
memberikan keyakinan bahwa gaji yang diberikan tepat kepada orang yang
berhak menerimanya.
Dari hasil penelitian sistem pengendalian intern gaji dan upah yang
diterapkan oleh PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera Utara adalah
sebagai berikut :
1. Setiap pegawai diangkat dan diberhentikan melalui surat keputusan yang
diotorisasi oleh pihak yang berwewenag di kantor pusat.
2. Terdapat pemisahan fungsi-fungsi yang terlibat dalam sistem penggajian
yaitu bagian sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam
pembuatan daftar gaji, bagian akuntansi dalam hal pencatatan gaji dan
upah, dan bagian keuangan yang bertanggung jawab dalam pembayaran
gaji dan upah karyawan melalui.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
3. Setiap potongan - potongan yang dikenakan kepada karyawan atas gaji dan
upah yang diterimanya adalah berdasarkan otorisasi dari fungsi sumber
daya manusia.
4. Bagian akuntansi selalu melakukan pengendalian terhadap biaya
pengeluaran gaji dan upah dengan memverifikasi daftar gaji dan upah
dengan rekening koran yang diterima dari bagian keuangan.
5. Sistem penggajian dan pengupahan pada PTP. Nusantara IV (Persero)
Medan Sumatera Utara telah menggunakan sistem komputer dengan
program data base (sistem payroll data).
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang baik jika dikaitkan dengan pengendalian adalah
yang dapat menggambarkan secara tegas garis wewenang dan tanggung jawab
setiap bagian dalam organisasi. Dimana tanggungjawab fungsional dalam
organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip berikut yaitu harus dipisahkan fungsi-
fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi serta suatu fungsi tidak
boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu
transaksi.
Dari bentuk organisasi seperti ini diperoleh berbagai keuntungan. Antara
lain dengan adanya kesatuan perintah, bawahan hanya menerima perintah dari
orang yang menjadi atasannya secara langsung berarti dia mempertanggung
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
jawabkan tugas-tugasnya kepada atasannya tersebut. Hubungan antara atasan dan
bawahan dalam struktur garis ini akan menyebabkan disiplin yang tinggi dan
pengendalian terhadap karyawan mudah dilakukan. Garis wewenang dan
tanggung jawab yang jelas dapat memudahkan pengambilan tindakan terhadap
kecurangan yang terjadi dan dapat ditelusuri unit mana yang bertanggung jawab
terhadap kecurangan-kecurangan tersebut.
2. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan
Unsur-unsur sistem akuntansi terdiri dari dokumen-dokumen, catatan, dan
prosedur-prosedur yang digunakan mengolah data untuk menghasilkan laporan-
laporan yang dibutuhkan pihak-pihak yang berkepentingan. Sistem Akuntansi
penggajian dan pengupahan juga memiliki unsur-unsur tersebut. Dimana sistem
penggajian dan pengupahan tersebut adalah koordinasi dari dokumen-dokumen,
catatan-catatan, serta prosedur-prosedur yang menghasilkan informasi yang dapat
menentukan secara cepat dan tepat tentang gaji dan upah setiap karyawan, yaitu
berapa potongan yang dikenakan dan berapa pendapatan bersih yang akan
diterima karyawan.
PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera Utara juga memilki unsur-
unsur sistem akuntansi penggajian dan pengupahan seperti tersebut diatas. Dari
hasil penelitian yang penulis lakukan di lapangan serta setelah dibandingkan
dengan teori yang dipelajari maka penulis membuat beberapa evaluasi sebagai
berikut :
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
a. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan oleh PTP. Nusantara IV (Persero) Medan
Sumatera Utara cukup efektif dalam mendukung pengendalian intern gaji
dan upah. Ini dapat terlihat dengan adanya tanda tangan pada dokumen
oleh pejabat yang mempunyai wewenang di bagiannya. Misalnya di
dalam daftar gaji yang diotorisasi dari bagian sumber daya manusia
mengenai kebenaran daftar gaji tersebut. Adapun dokumen yang
digunakan antara lain surat pengangkatan karyawan, daftar gaji dan daftar
upah karyawan, kartu jam kerja, rekap daftar gaji dan upah, daftar absensi
atau daftar hadir.
b. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang dipergunakan oleh perusahaan ini cukup efektif
untuk pengendalian intern gaji dan upah. Adapun catatan akuntansi yang
digunakan oleh perusahaan ini adalah jurnal, buku besar, dan kartu
penghasilan karyawan. Pencatatan di dalam jurnal biasanya lebih lengkap
dan lebih terinci, serta menurut urutan tanggal kejadian transaksi. Buku
besar adalah kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk
menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal.
Kartu penghasilan karyawan merupakan catatan mengenai penghasilan
karyawan dan berbagai potongan yang diterima setiap karyawan.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
3. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian dan Pengupahan
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan
pada PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera Utara juga cukup efektif
dalam mendukung pengendalian intern gaji dan upah. Hal ini dapat terlihat
sebagai berikut :
a. Prosedur Personalia
Prosedur personalia terdiri dari prosedur penerimaan karyawan dan prosedur
pemutusan hubungan kerja. Dalam prosedur penerimaan karyawan,
perusahaan telah mengadakan seleksi terhadap surat lamaran yang masuk.
Setelah surat lamaran ini diseleksi maka mengadakan test penerimaan
karyawan. Test ini berfungsi untuk mencari karyawan yang benar-benar
cakap di bidangnya dan memilki sikap yang jujur. Dengan memilki karyawan
yang bersikap jujur dan kompeten, maka pengendalian terhadap karyawan
akan lebih mudah. Direksi perusahaan mengeluarkan surat pengangkatan
karyawan bagi pelamar yang diterima bekerja serta membuat surat perjanjian
kerja yang dibuat rangkap dua, yaitu untuk karyawan itu sendiri dan untuk
perusahaan. Dalam prosedur pemutusan hubungan kerja, ada beberapa tahap
yang perlu dilalui, yaitu karyawan diberikan peringatan baik secara lisan
maupun tertulis. Jika tidak tampak perubahan maka perusahaan akan
merundingkan dengan Serikat Pekerja Perkebunan (SP Bun) untuk
melaksanakan hubungan kerja. Penulis melalui wawancara dengan bagian
sumber daya manusia menyimpulkan bahwa pemutusan hubungan kerja ini
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
jarang terjadi, karena sejak awal penerimaan karyawan, perusahaan telah
benar-benar menyeleksi secara ketat setiap pelamar yang menghasilkan
karyawan yang bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing.
b. Prosedur Pencatatan Waktu
Setiap hari karyawan mengisi dan menandatangani daftar absensi yang telah
disediakan dan diawasi secara ketat. Penandatanganan dilakukan oleh
karyawan itu sendiri dan diawasi langsung. Prosedur seperti ini sangat baik
apabila pengawas adalah orang yang bertanggung jawab dan jujur. Sebaliknya
pengawas yang tidak jujur bisa saja bekerjasama dengan karyawan melakukan
penitipan absen.
c. Prosedur Penggajian dan Pengupahan
1). Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah
Daftar gaji dan upah pada perusahaan dibuat oleh bagian sumber daya
manusia. Data yang dipakai bagian Sumber Daya Manusia adalah surat-
surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan
pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji dan
upah bulan sebelumnya, daftar absensi. Apabila gaji karyawan melebihi
penghasilan tidak kena pajak, maka informasi mengenai potongan PPh
Pasal 21 dihitung oleh bagian kepegawaian ini, atas dasar data yang
tecantum dalam kartu penghasilan karyawan. Semua data dimasukkan ke
dalam komputer yang mempunyai data base setiap karyawan. Lalu akan
diproses dan menghasilkan daftar gaji dan upah. Dari keterangan tersebut
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
dapat diketahui bahwa prosedur pembuatan daftar gaji dan upah telah
dilaksanakan dengan baik.
2). Prosedur distribusi biaya gaji dan upah
Pendistribusian gaji dan upah diberikan kepada tiap-tiap bagian yang
menikmati manfaat tenaga kerja. Hal ini sangat baik untuk tetap
dilaksanakan dalam rangka pengendalian yang lebih baik
3). Prosedur pembayaran gaji dan upah
Pembayaran gaji dan upah oleh perusahaan dilakukan dengan cara
mentransfer gaji dan upah kerekening masing-masing. Dengan cara
pembayaran seperti ini maka perusahaan perlu menyiapkan rekonsiliasi
bank sebagai pengendalian yang efektif untuk mengetahui sebab-sebab
terjadinya perbedaan diantara saldo kas menurut laporan bank dan saldo
kas menurut pembukuan perusahaan. Dari hasil penelitian penulis,
perusahaan telah melakukan rekonsiliasi bank setiap bulannya. Laporan
slip gaji dan upah yang diberikan kepada karyawan harus disetujui oleh
bagian keuangan, lalu diberikan kepada pihak yang berwenang pada
masing-masing bagian. Kemudian pihak yang berwenang tersebut akan
membagikan laporan slip gaji dan upah kepada setiap karyawan. Setiap
karyawan harus menandatangani daftar gaji dan upah setelah menerima
amplop gaji dan upah dari urusan cashier. Pencatatan setiap transaksi
dibuat ke dalam buku jurnal lalu kemudian di Posting ke buku besar yang
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
mana dasar pencatatannya adalah daftar gaji dan upah yang telah
ditandatangani karyawan.
Dari keterangan diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa secara
umum perusahaan telah melakukan setiap prosedur dengan baik. Untuk itu,
perusahaan perlu mempertahankan hal ini.
4. Sistem Pengendalian Intern Penggajian dan Pengupahan
Dari hasil Penelitian penulis dan setelah dibandingkan dengan landasan
teori yang terdapat di bab sebelumnya maka unsur pengendalian intern pada
perusahaan ini telah cukup memadai, dimana hal ini dapat dijelaskkan sebagai
berikut :
1. Struktur Organisasi
Dalam struktur organisasi PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera
Utara terlihat bahwa adanya pembagian yang jelas antar tiap bagian. Hal
ini akan menyebabkan disiplin yang tinggi karena harus melaporkan hasil
tugasnya tepat waktu kepada atasannya. Dengan demikian maka
pengendalian terhadap karyawan mudah dilakukan. Pelaksnaan tanggung
jawab setiap bagian secara umum telah berjalan dengan baik. Dimana
fungsi pencatatan waktu hadir yang dilakukan oleh bagian pegawai.
Bagian keuangan terpisah dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
2. Pegawai yang cukup
Perusahaan telah menempatkan karyawan sesuai dengan tingkat
pendidikan, serta pengalaman kerja mereka. Dengan kata lain bahwa
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
perusahaan memeperkerjakan karyawan sesuai denga kemampuan
mereka, sehingga mereka bisa mempertanggungjawabkan pekerjaannya.
Dalam hal ini karyawan yang diterima adalah yang mutunya sesuai
dengan tanggung jawabnya serta jujur dalam bekerja. Untuk memperoleh
karyawan seperti ini maka perusahaan menerapkan prosedur penerimaan
kayawan yang baik serta adanya pelatihan kerja kepada mereka.
Penerimaan karyawan dilakukan di kantor pusat dan penempatan
karyawan ditetapkan oleh pusat. Setiap penerimaan, penempatan, mutasi
maupun pemberhentian karyawan dibuatkan surat keputusan yang
ditandatangani oleh Direktur Utama dan Kepala Bagian Sumber Daya
Manusia. Selain itu, ada pula surat perjanjian kerja antara karyawan
dengan perusahaan.
3. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan
Dari segi pemisahan tugas, maka setiap kegiatan dalam persiapan,
perhitungan, serta pendistribusian gaji dan upah harus mendapat
persetujuan dari yang berwenang, yang beguna untuk menghindari adanya
transaksi yang menyimpang dari semestinya. Misalnya dalam pembayaran
gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi keuangan dan mendapat
persetujuan dari fungsi akuntansi kemudian dibayarkan kepada karyawan
yang bersangkutan. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain
dari pajak penghasilan karyawan didasarkan atas surat potongan gaji dan
upah yang diotorisasi oleh bagian sumber daya manusia. Setiap karyawan
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat
pengangkatan karyawan yang ditandatangani oleh Direktur Utama. Bukti
kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah diotorisasi oleh fungsi
akuntansi. Daftar hadir diotorisasi oleh bagian sumber daya manusia
sebagai fungsi pencatat waktu. Daftar gaji dan upah diotorisasi oleh fungsi
sumber daya manusia. Perubahan yang terjadi dalam catatan penghasilan
karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji dan upah karyawan. Tarif upah
dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi.
4. Praktik-praktik yang sehat
Perusahaan telah menjalankan praktik-praktik yang sehat. Bagian sumber
daya manusia sebagai fungsi pembuat daftar gaji dan upah, menyimpan
catatan penghasilan karyawan. Perhitungan pajak penghasilan karyawan
direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan. Bagian akuntansi
memverifkasi kebenaran dan ketelitian pehitungan pembuatan daftar gaji
dan upah sebelum dilakukan pembayaran. Pengisian absensi dan kartu
jam hadir diawasi oleh orang yang berwenang.
Hal terakhir adalah kebijakan dan prosedur kepegawaian. PTP. Nusantara
IV (Persero) Medan Sumatera Utara telah membuat kebijakan-kebijakan yang
bermafaat bagi kelangsungan hidup perusahaan dan kesejahteraan para
karyawannya. Tentunya ini mendorong pengendalian intern yang efektif. Salah
satu kebijakan yang ditetapkan perusahaan adalah kebijakan mengenai
pengupahan. Antara lain bahwa upah minimum yang diberikan pada karyawan
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) yaitu Rp.700.000. Disamping itu
karyawan juga mendapat tunjangan kesehatan, dimana apabila karyawan sakit
maka seluruh biaya perobatan ditanggung oleh perusahaan.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan dari hsil penelitian terhadap sistem penggajian dan
pengupahan pada PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera Utara adalah
sudah cukup memadai guna dijadikan sebagai alat bantu pengendalian intern
terhadap gaji dan upah. Hal-hal yang dapat mendukung penulis dalam membuat
kesimpulan tersebut :
1. Adanya dokumen-dokumen serta catatan-catatan akuntansi yang memadai
seperti daftar gaji, daftar hadir, rekening koran bank, jurnal dan buku
besar. Keseluruhan dokumen tersebut sudah terprogram dalam komputer,
sehingga dapat meminimalkan kesalahan dalam pembayaran gaji dan
upah.
2. Sistem wewenang dan prosedur penggajian dan pengupahan pada
perusahaan ini sudah baik. Dapat dilihat dari setiap transaksi yang
berhubungan dengan gaji dan upah harus mendapat otorisasi dari bagian
yang berwewenang. Contoh : daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh
bagian sumber daya manusia dan pembayaran gaji harus diotorisasi oleh
bagian keuangan.
3. Pembayaran gaji dilakukan dengan cara mentransfer ke rekening masing-
masing karyawan. Dalam hal ini pembayaran gaji dan upah lebih efektif
dan efisien.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
4. Pengawasan terhadap kehadiran karyawan dilakukan dengan
menandatangani daftar absen secara langsung dan diawasi oleh dengan
ketat sehingga tidak terjadi kecurangan.
5. Kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur kepegawaian yang diterapkan
oleh perusahaan sangat mendukung terhadap pengendalian intern gaji dan
upah. Salah satunya adalah bahwa setiap karyawan diangkat dan
diberhentikan dan dipindah tugaskan melalui surat keputusan. Prosedur
yang ada dalam perusahaan ini terdiri dari prosedur penerimaan karyawan
dan perusahaan prosedur pemutusan hubungan kerja dan lain sebagainya.
Dan setiap prosedur tersebut dilaksanakan oleh pihak yang berwewenang.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka penulis mencoba memberikan
saran guna meningkatkan sistem penggajian dan penguapahan sebagai alat bantu
pengendalian intern terhadap gaji dan upah adalah sebagai berikut :
1. Kehadiran karyawan harus berpengaruh pada jumlah gaji dan upah yang
diterimanya setiap periode penggajian pada setiap bulan. Hal ini supaya
karyawan lebih serius lagi menanggapi masalah kehadiran.
2. Jam kerja sangat berpengaruh terhadap besarnya gaji dan upah yang
diterima karyawan, agar jam kerja masuk maupun pulang lebih diawasi
lagi.
3. Perusahaan perlu mempertahankan sistem yang ada dan bila perlu lebih
meningkatkan lagi pengendalian terhadap gaji dan upah.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
PERNYATAAN...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................. v
ABSTRACT.......................................................................................................... vi
DAFTAR ISI........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D.. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
E. Kerangka Konseptual ........................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 7
A. Pengertian dan Unsur-Unsur Sistem Akuntansi.................................... 7
B. Hubungan antara Sistem Akuntansi dengan Pengendalian Intern .... 15
1 . Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern .................................. 15
2. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern....................................... 18
C. Pengertian Gaji dan Upah ................................................................... 26
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
D. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan .................................. 30
1. Dokumen yang Digunakan ............................................................ 32
2. Catatan Akuntansi yang Digunakan .............................................. 36
3. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian dan
Pengupaha .................................................................................... 38
E. Sistem Pengendalian Intern Gaji dan Upah ........................................ 41
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 44
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 44
B. Jenis Data ........................................................................... 44
C. Tekhnik Pengumpulan Data................................................................ 44
D. Metode Analisis ........................................................................... 45
E. Responden ........................................................................... 45
F. Objek dan Waktu Penelitian ............................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN......................................................................... 46
A. Data Penelitian .................................................................................... 46
1. Gambaran Umum PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera
Utara.............................................................................................. 46
a. Sejarah Singkat Perusahaan ................................................. 46
b. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................... 47
2. Kebijakan dan Peraturan Karyawan............................................. 51
3. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan .......................... 53
a. Dokumen yang Digunakan................................................... 53
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
b. Catatan Akuntansi yang Digunakan .................................... 55
c. Jaringan prosedur yang Membentuk Sistem ........................ 55
4. Sistem Pengendalian Intern Gaji dan Upah ............................... 58
B. Analisis Hasil Penelitian .................................................................... 59
1. Struktur Organisasi Perusahaan ..................................................... 59
2. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan ............................. 60
3. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem.................................. 62
4. Sistem Pengendalian Intern Penggajian dan Pengupahan.............. 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 69
A. Kesimpulan ........................................................................................ 69
B. Saran .............................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 71
LAMPIRAN
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Indikator dan Masalah Pengendalian Intern........................................... 20
Tabel 2. Penyebab Diperlukannya Pengendalian yang Efektif Untuk
Mengatasi Penyebab Tersebut................................................................ 25
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Sistem Akuntansi ............................................................................... 13
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A. , and James K. Loebecke. 1996. Auditing An Integrated Approach, Edisi Indonesia, Adaptasi oleh Amir Abadi Jusuf. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Baridwan, Zaki, 1994. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi Kelima, BPFB-YOGYAKARTA, Yogyakarta.
Boynton C. William, Raymond N. Johnson, Walter G. Kell. 2003. Modern Auditing, Edisi Ketujuh, Jilid Satu, Alih Bahasa oleh Paul A. Radjoe, Gina Gania, Ichsan Setyo Budi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Halim, Abdul, 1994. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta.
Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Terjemahan Salemba Empat, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S. P, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
Mulyadi, 2002. Auditing, Buku Dua, Edisi Keenam, Cetakan Pertama, Salemba Empat , Jakarta.
---------, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi, Jhony Setyawan,2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian
Manajemen : Sistem Pelipatgandaan Kinerja Perusahaan, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Salemba Empat , Jakarta.
Niswonger, C. Rollin, 2005. Prinsip-Prinsip Akuntansi, Terjemahan Alfonsus Sirait, Jilid Satu, Edisi Kedua Puluh, Cetakan Kedua, Erlangga, Jakarta.
Rayburn, Lectricia Gayle, 1999. Akuntansi Biaya : Dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya, Terjemahan Alfonsus Sirait, Edisi Keenam, Cetakan Pertama, Erlangga, Jakarta.
Ruky, Achmad S, 2002. Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan, Cetakan Kedua, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Tunggal, Amin Widjaja, 1995. Struktur Pengendalian Intern, Cetakan Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Warren, Reeve, Fess,2006. Pengantar Akuntansi, Edisi Dua Puluh Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera Utara dan untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang diterapkan oleh perusahaan dapat membantu manajemen dalam pengendalian intern gaji dan upah
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriptif yang menggunakan
data primer seperti hasil wawancara dengan pihak perusahaan dan skunder seperti struktur organisasi. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik obsevasi, wawancara, dan kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode desktiptif. Penelitian ini dilakukan pada Kantor PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera Utara yang berlokasi di Jl. Suprapto No.2 Medan dan waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2008 sampai dengan selesainya skripsi ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem akuntansi yang diterapkan PTP. Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera Utara untuk menangani penggajian dan pengupahan telah cukup memadai dalam membantu manajemen perusahaan dalam pengendalian intern gaji dan upah. Hal ini baik karna perusahaan mempekerjakan karyawan dari berbagai tingkatan dan dalam jumlah yang sangat besar dan memberikan imbalan atas jasa mereka berupa gaji dan upah, sehingga perusahaan harus memiliki sistem akuntansi yang efektif. . Kata Kunci: penggajian, pengupahan, pengendalian intern, sistem akuntansi.
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Struktur Organisasi PTP. Nusantara IV (Persero) Medan
Sumatera Utara.
Lampiran 2 : Daftar Gaji
Lampiran 3 : Surat Izin Riset
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
“Peranan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan dalam Mendukung
Pengendalian Intern Gaji dan Upah pada PTP. Nusantara IV (Persero)
Medan Sumatera Utara”.
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah
dimuat, dipublikasi atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan
skripsi level Program S-1 Ekstensi Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas,
benar apa adanya. Dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya
bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas.
Medan, 16 Juni 2008
Yang Membuat Pernyataan
Irma Herliza Rizki NIM : 050522088
Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009