ulang tahun fe, refleksi menuju kemandirian - Fakultas ...

28
10 Menyambut Kemandirian Fakultas Ekonomi 12 Pelantikan Penerima Beasiswa Djarum 2009-2010 16 OLimpiade Ekonomi Nasional 2009 Liputan Utama Info Pendidikan Ormawa Edisi 1 / Januari 2010 Liputan Utama ULANG TAHUN FE, REFLEKSI MENUJU KEMANDIRIAN Kalender 2010

Transcript of ulang tahun fe, refleksi menuju kemandirian - Fakultas ...

10Menyambut Kemandirian Fakultas Ekonomi

12Pelantikan Penerima Beasiswa Djarum 2009-2010

16OLimpiade Ekonomi Nasional 2009

Liputan Utama

InfoPendidikan

Ormawa

Edisi 1 / Januari 2010

Liputan Utama

ULANG TAHUN FE, REFLEKSIMENUJU KEMANDIRIAN

Kalender 2010

Segenap Sivitas Akademika

FAKULTAS EKONOMI

MENGUCAPKAN SELAMAT KEPADA

DEKANDr.Ery Tri Djatmika RWW, M.A., M.Si

Segenap Kru GeloraMENGUCAPKAN

SELAMAT NATAL DAN

TAHUN BARU 2010

Arif Rahman Hakim PCalon Ketua Terpilih

Badan Eksekutif Mahasiswa

Nurcahyo Eko PCalon Ketua Terpilih HMJ EKP

Ahmad HawantoCalon Ketua TerpilihHMJ Manajemen

M. FikriCalon Ketua Terpilih HMJ Akuntansi

edisi tahun baru

5 // Berbenah Dalam Euforia Ulang Tahun7 // Laboratorium EKP terus Berbenah8 // Laboratorium Sebagai Upaya Peningkatan Mutu9 // Kemandirian Laboratorium Sebagai Wujud Pengembangan Fakultas10 // Menyambut Kemandirian Fakultas Ekonomi

Liputan Utama

Info Pendidikan

Ormawa

Profil

Sisi Lain

12 // Pelantikan Penerima Beasiswa Djarum 2009-2010

14 // Hujan Lebat Guyur Jalan Sehat15 // Dari hoby menuju juara16 // Olimpiade Ekonomi 200918 // Seminar Pendidikan Nasional Menghadirkan Guru Pemenang Pignas19 // Seminar IFRS : Tentang SAK 201220 // angkat Sekam : SMA 4 Denpasar Rebut Juara LKTR 200921 // Inagurasi MABA FE 2009 : Indonesia Never Die22 // Mading 3D Ala HIMANEJ22 // Talkshow Perbankan Dan Umkm Dihadiri Peserta dari luar UM

23 // Pemilu Raya Di Fakultas Tercinta24 // Pemuda Dan Budaya

26 // Berbagi, Membuat Kita Lebih Berarti27 // Daftar Buku Ajar Dan Penelitian Dosen Fakultas Ekonomi 2009

4 // Salam RedaksiSalam Redaksi

3

Surat Pembaca

Surat Pembaca

Saya ucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk mengisi dalam tabloid GELORA ini. Ada beberapa hal dan saya minta solusi atas permasalahan saya ini. Apakah di UM ini sistem pengelolaan parkirnya dilakukan sendiri-sendiri oleh tiap fakultas atau serentak dilakukan oleh UM? Apakah hasil parkir tadi dimasukkan ke kas fakultas atau kas UM? Apakah tidak berbahaya atau menimbulkan dampak negatif adanya parkir sembarangan? Mengapa tiap faku ltas mengelola parkirnya sendiri-sendiri?

Pertama, dari hasil pengamatan saya dan cerita dari beberapa teman saya yang karena kecerobohannya sendiri tidak memarkir sepedanya di temapaat parkir akhirnya sepedanya hilang. Banyak teman-teman mahasiswa yang parkir di sembarangan tempat bannya digembosi bahkan sampai motornya hilang, lalu bagaimana dengan dosen maupun pegawai UM sendiri yang parkir juga sembarangan, kenapa tidak ditindak? Ini tak adil. Kedua, mengapa kita tidak meniru sistem pengelolaan parkir seperti di kampus tetangga? Disana sistem pengelolaan parkirnya bersticker dan wajib menunjukkan STNK , tiap mahasiswa yang membawa kendaraan wajib memiliki sticker parkir dengan biaya Rp 50.000/semester. Mereka bebas parkir di sembarang tempat di area kampus tanpa harus bayar parkir lagi. Bila mereka tidak mempunyai sticker maka harus membayar biaya parkir. Jika dia pindah parkir enam kali maka dia juga harus bayar sebanyak enam kali juga. Oleh sebab itu, peran semua pihak diperlukan untuk mewujudkan UM yang aman, tertib, indah, dan menyenangkan mari kita semua warga UM bangkit!!!

Terima kasih. (Ika Sofiana/ Mahasiswa FE/ EKP)

Saudari Ika selama ini Fakultas Ekonomi mengelola parkir sendiri. Kalau di fakultas lain saya tidak tahu. Dengan pengelolaan sendiri dana yang terkumpul dari parkir masuk ke dalam penerimaan kas fakultas yang setiap harinya disetor ke bendahara faluktas oleh petugas. Selain itu, upaya mengelola sendiri, karena parkir yang disediakan Universitas tidak mencukupi.

Parkir sembarangan memang berbahaya, karena itu saya setuju jika mobil dan motor yang parkir sembarangan ditertibkan. Tindakan penggembosan merupakan upaya penegak disiplin UM untuk menertibkan kendaraan yang diparkir sembarangan. Dosen yang parkir sembarangan juga patut untuk ditindak. Namun kesadaran individu yang tinggi untuk tidak parkir sembarangan sangat diperlukan. Karena penegak disiplin tidak mungkin menunggu terus menerus untuk menertibkan kendaraan yang parkir sembarangan. Untuk itu fakultas telah memasang rambu dilarang parkir sebagai upaya menertibkan kendaraan.

Tidak lama lagi fakultas juga menambah lahan parkir khusus untuk motor yaitu di belakang Gedung D5. Untuk mobil dapat diparkir halaman depan gedung E3 dan dihalaman antara gedung D3 - D5. saran yang baik dan membangun, Kami ucapkan terima kasih semoga semua pihak yan terkait dapat mewujudkan yang terbaik demi kemajuan Universitas Negeri Malang.

Kabag TU Drs.Sumadianto

3 // Surat Pembaca

Penanggung Jawab:Ery Tri Djatmika RWW

Pengarah:Djoko Dwi Kusumajanto

Anggota PengarahMit Witcaksono

Tuharjo

Pimpinan Redaksi:Nasikh

Redaktur Pelaksana I :Rahma Risqi W

Redaktur Pelaksana II :Marentyas M.K.

Redaktur:Zaza Rozi Windradini

Imam NasrodinSafira Triani Ayu L.

IrnawatiWinda Tri Wulandari

Rystahati

Desain & Ilustrasi:Yudo Prayogo

Layout :Linda Wulan P.

Fotografi :Nita Arista

Sri Puji Astutik

Administrasi:Sumadianto

HarijadjiAgustinus S.

Sindy ParamitaIka Mifa Geriarti

Redaksi menerima kritik, saran, tulisan artikel, cerpen, dan karya tulis lain yang berkaitan dengan perkembangan visi dan misi Fakultas Ekonomi UM. Dengan ketentuan, ditulis dengan format spasi 1,5pt font Arial maksimal 1,5 halaman A4 dilengkapi identitas diri berupa biodata dan foto serta dikirim melalui e-mail. Tulisan yang dimuat akan mendapatkan imbalan sepantasnya.

Alamat Sekretariat: Gedung D3 Fakulas Ekonomi Lantai 2 | e-mail: [email protected]

Dari kemandirian Sampai Pesta Demokrasi Salam hangat tertuju kepada seluruh pembaca tabloid gelora. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan pada akhirnya setelah melalui proses yang cukup berliku cukup panjang tabloid kebanggaan warga FE bisa diterbitkan mengunjungi pembaca.

Edisi akhir tahun ini gelora mengangkat tema kemandirian FE. Topik ini menjadikan Laporan Utama dirasa cocok karena iklim yang berkembang saat ini. Fakultas kita sedang merancang untuk membangun sebuah kampus yang berlatar kemandirian, yang berbenah sesuai dengan usia perjalanan fakultas kita mencapai 9 tahun berdiri. Membenahi sarana dan prasarana fasilitas public acces, dari pelayanan mahasiswa hingga pembangunan fisik gedung dan juga pembenahan fasilitas yang terdapat di setiap jurusan di fakultas ekonomi. Moment terkait jalan santai yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi dan sekaligus Jalan Sehat Univeritas yang terangkum dalam agenda tahunan Fakultas. Selain liputan diatas kegiatan-kegiatan ormawa fakultas ekonomi tersaji lengkap Olimpiade Ekonomi yang beragendakan 2 tahunan tetapi untuk tahun 2009 digelar kembali. Seminar Akutansi membahas Sistem Akuntasi 2010, terdapat isu agar Indonesia mampu mengimplementasikan IFRS (International Financial Reporting Standards) dalam pelaporan keuangan. Dan sejumlah ulasan menarik lainya dapat ditemukan pada halaman-halaman gelora.

Selain itu, bulan Desember merupakan momen-momen untuk pergantian kepengurusan pada Organisasi Pemerintahan Mahasiswa (OPM) maupun Organisasi Non Pemerintahan Mahasiswa (ONPM). Fakultas kita juga tidak ketinggalan untuk turut berproses. Semua mahasiswa FE pasti sudah merasakan gaung dari miniatur pesta demokrasi ini. Baliho, poster, pamflet maupun media-media lain yang dapat digunakan untuk memperkenalkan calon ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), maupun Dewan Mahasiswa Fakultas (DMF) sudah bertebaran diberbagai sudut kampus.

Akhir kata semoga apa yang telah dihadirkan dalam tabloid ini bisa bermanfaat, apabila ada kurang dan lebihnya kami selaku tim redaksi memohon maaf yang sebesarnya. Saran dan kritik guna kemajuan gelora mendatang sangat diharapkan.

Salam Redaksi

SK. DEKAN No.3580/KEP/H32.4/KM/2009

4

Salam Redaksi

5

Liputan Utama

3 November 2009, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang genap sudah berumur 9 tahun setelah

berubah dari FPIPS menjadi Fakultas Ekonomi. Seirama dengan lustrum ke 11 Universitas Negeri Malang dan HUT Fakultas Ekonomi ini juga diusung tema menuju kemandirian.

Langkah Universitas Negeri Malang dan Fakultas Ekonomi menuju kemandirian ini merupakan implementasi menyambut Undang Undang Badan Hukum Perguruan Tinggi (UU BHP) nomor 9 tahun 2009. UU BHP ini secara tidak langsung

menuntut perguruan tinggi untuk menjadi institusi pendidikan yang mandiri. Bentuk kemandirian ini dapat berupa pendayagunaan potensi asset untuk pendidikan, namun tetap berpegang teguh pada prinsip nirlaba (tidak bertujuan utama untuk mencari laba), seperti yang diungkapkan oleh Dr. Ery Tri Djatmika R.W.W, M.A., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

Pemerintah memberi waktu selama 4 tahun kepada perguruan tinggi untuk bersiap menjadi perguruan tinggi dan menerapkan UU

BHP. Maka dari itu Universitas Negeri Malang berbenah diri sekaligus dalam rangka mewujudkan visi dam misi dalam menuju kemandirian.

Dalam semarak peringatan ulang tahun FE ke-9 ini, selain bersiap untuk menjadi perguruan tinggi yang mandiri Fakultas Ekonomi juga mulai berbenah dalam bidang sarana prasarana dan pelayanan kepada mahasiswa. Seperti penambahan komputer yang digunakan untuk public access di gedung E3 dari 2 unit menjadi 4 unit. Dengan perincian 2 unit untuk pelayanan akademik dan 2 lagi untuk internet.

Berbenah dalam Euforia Ulang Tahun

Liputan utama

6

Pelayanan pembuatan Surat Keterangan Masih kuliah yang dahulu membutuhkan waktu lama, saat ini tidak lagi. Kabag TU, Drs. H. Sumadianto, menyatakan bahwa untuk mendapatkan surat ini sekarang hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit dengan menyebutkan nama dan NIM. Proses pelayanan ini dilaksanakan di ruang tata usaha di gedung E3.

Pelayanan tata usaha kepada mahasiswa yang dulunya diberlakukan pembedaan bagi mahasiswa regular di gedung E3 dan mahasiswa non regular di gedung E5 pun saat ini telah melebur menjadi satu di gedung E3. Selain itu unit arsip di Fakultas Ekonomi juga telah menggunakan sistem komputerisasi dalam tahap pencarian arsip yang dibutuhkan sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mencari.

Spanduk putih panjang yang digelar di lorong antara E4 dan E5 beberapa saat lalu yang merupakan wujud dari aspirasi mahasiswa kepada pihak fakultas pun juga membuahkan hasil. Sebagai contoh pada spanduk itu, mahasiswa menyatakan bahwa Fakultas Ekonomi gersang, hal ini terjawab dengan dilakukannya pembenahan taman-taman yang ada di Fakultas Ekonomi agar lebih rindang.

Fasilitas Hot Spot saat ini pun tidak hanya bisa dimanfaatkan di sekitar gedung E3 dan E5 saja melinkan di seluruh lokal Fakultas Ekonomi. Perluasan area Hot spot ini merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa. Pemakaina password yang dulunya harus dipunyai mahasiswa FE-UM untuk bisa mengakses internet, kini sudah tidak lagi,walaupun akses masih menggunakan proxy. Sayangnya, jumlah mahasiswa yang memanfaatkan fasilitas ini masih minim. Harapannya ke depan mahasiswa semakin banyak yang memanfaatkan fasilitas Hot Spot ini.

Pembenahan fisik yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi semakin terlihat saat pembangunan gedung D4, D5, dan D6 hampir selesai seperti saat ini. Gedung D4 lantai 1 akan dimanfaatkan sebagai ruang dosen, sehingga ruang dosen tidak lagi berada di gedung E3. Selain itu lantai 2 akan dimanfaatkan sebagai perpustakaan Fakultas Ekonomi. Perpusatkaan berukuran 16 m x 50 m ini adalah salah satu upaya meningkatkan iklim akademisi yang ada di Fakultas Ekonomi. Perluasan perpustakaan ini juga diikuti dengan penambahan koleksi buku-buku.

Organisasi Mahasiswa yang merupakan salah satu lahan bagi mahasiswa untuk menempa diri pun mendapatkan kabar bahagia karena sekretariat ORMAWA yang kurang maksimal saat ini akan dipindahkan ke gedung D6 lantai 2 dan lantai 3 sehingga seluruh kegiatan ORMAWA akan terpusat di tempat ini. sedangkan GEMA (Gedung Mahasiswa) akan dijadikan ruang pertemuan ORMAWA. Kasubag Umum dan Perlengkapan, Ir. Atim Prayitno, manyatakan bahwa mulai tahun depan gedung baru ORMAWA ini sudah bisa dipakai. Lantai 3 gedung D4 akan dipergunakan sebagai gedung serbaguna, yang dapat dipergunakan sebagai tempat pertemuan, seminar, lokakarya, pentas seni bahkan juga dirancang dapat dipergunakan untuk olahraga bulu tangkis dan lain-lain. Gedung lantai 3 ini dijadwalkan selesai pembangunanya sekitar bulan agustus 2010.

Seluruh perbaikan dan pembenahan yang ada di Fakultas Ekonomi ini semata-mata bukan hanya dalam rangka peringatan ulang tahun Fakultas Ekonomi namun sudah manjadi program dan wujud untuk meningkatkan kualitas Fakultas Ekonomi agar tetap mampu bersaing dengan universitas lain. Digedung D5 yang saat ini telah selesai pembangunanya seperti diketahui lantai I dan lantai II terdapat 12 ruang semuanya digunakan untuk menambah ruang perkuliahan yang difasilitasi berbagai sarana pembelajaran yang memadai seperti ruang ber AC, LCD, CCTV dan berbagai sarana kerja. Khusus lantai 3 terdapat 4 ruang masing-masing digunakan untuk ruang micro teaching, ruang gugus penjamin mutu, ruang bengkel produksi media pembelajaran yang semuanya ini telah beroperasi sejak agustus 2009 yang lalu. Dengan diuraikan diatas maka lengkaplah sudah sarana dan fasilitas yang dimiliki oleh fakultas ekonomi; yakni ruang perkuliahan lengkap, ruang perkuliahan yang memadai, ruang praktek, representatif, laboratorium, gedung aktivitas organisasi mahasiswa yang memadai. Semuanya dilengkapi peralatan yang canggih dan modern. Sekarang tinggal komitmen dari semua yang terkait, bagaimana memanfaatkan semua itu untuk meningkatkan mutu kualitas lulusan yang handal.

Dr. Ery Tri Djatmika mengungkapkan bahwa Fakultas Ekonomi ini adalah milik kita bersama maka kita harus peduli dan bertanggungjawab bersama. Dosen jurusan manajemen ini juga berharap iklim akademisi yang ada di Fakultas Ekonomi semakin meningkat.

Iklim akademisi ini sendiri juga mulai ditingkatkan antara lain dengan fokus 2009 pada pengembangan akademik yaitu mendorong SDM untuk mencapai jenjang profesi tertinggi dan fasilitas dengan penelitian mandiri.

Perayaan HUT FE-UM akan diadakan dengan menyelenggarakan jalan sehat gembira yang mana start dan finishnya bertempat di Jalan Semarang. Jalan sehat gembira tahun ini akan memperebutkan doorprize utama berupa dua unit sepeda motor. Selain itu, akan ada bazaar, senam, dan hiburan band. Jalan sehat ini juga sebagai perayaan lustrum UM ke-11 sehingga akan dibuka langsung oleh Rektor UM, Prof.Dr. H. Suparno.

Selamat ulang tahun Fakultas Ekonomi semoga langkah FE dalam berbenah diri membawa manfaat bagi seluruh civitas akademika Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. (Saf/Za).

Liputan Utama

7

FE-UM Wujud dari kemandiriannya, Fakultas Ekonomi terus membenahi fasilitas dan prasarana untuk mahasiswanya dalam menunjang pembelajaran. Mulai dari gedung hingga fasilitas terkecil, semuanya berjalan maju mengikuti semangat kemandirian.

Jurusan ekonomi pembangunan (EKP) sekarang telah memiliki berbagai laboratorium, antara lain ; laboratorium komputasi, laboratorium micro teaching, laboratorium bersama perpajakan atau yang sering disebut dengan Tax Center dan laboratorium bengkel produksi media pembelajaran.

Dilihat dari jenis dan jumlahnya, laboratorium yang

dimiliki dapat dijadikan pijakan EKP sebagai jurusan yang mandiri.

Sekarang jurusan telah berupaya menambah jumlah komputer. Sehingga nantinya laboratorium komputasi EKP akan memiliki komputer dengan

jumlah yang lebih dari cukup untuk menunjang kegiatan

LABORATORIUM EKP YANG TERUS BERBENAH

pembelajaran mahasiswa khususnya prodi yang dinaungi oleh jurusan ekonomi pembangunan.

Seperti halnya laboratorium komputasi di jurusan lain. Kendala update software merupakan masalah yang sering dihadapi. Kurang update software penunjang, anti virus, hingga eror operating sistem yang disebabkan oleh virus yang masuk lewat flashdisk maupun koneksi internet merupakan beberapa contoh kendala yang dihadapi.

Perlunya teknisi hardware dan sorftware komputer yang handal patut dijadikan pertimbangan sebagai solusi. Akan sangat baik jika pengelola laboratorium juga menguasai teknik perbaikan hardware dan software. Sehingga akan menjadi suatu yang sangat melengkapai

di laboratorium.

Teknisi harus mengecek tiap bulan tentang software yang baru, wajib melakukan update antivirus dan melakukan serangkaian maintenance sehingga komputer akan berjalan cepat dan fungsi laboratorium komputasi akan menjadi penunjang

yang sangat membantu menuju kemandirian FE.

Laboratorium komputer EKP.

Dok

. Gel

ora

Liputan Utama

8

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang terus berupaya

untuk meningkatkan mutu akademiknya. Hal tersebut terbukti dengan adanya pembangunan laboratorium mahasiswa. Tujuannya adalah sebagai penunjang kegiatan belajar mahasiswa, sehingga mahasiswa tidak jenuh dengan teori dikelas tapi juga bisa melakukan praktek di laboratorium untuk memperdalam teori. Seperti mahasiswa jurusan manajemen program studi S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran. Jurusan tersebut telah memiliki berbagai laboratorium, salah satunya adalah laboratorium mini office. Letaknya di gedung E4 Lantai 2. Ruang Laboratorium yang terletak dipojok gedung E4 ini di tata layaknya kantor sesungguhnya. Kemudian dilengkapi juga dengan peralatan kantor seperti alat penghancur kertas, alat foto kopi, telepon paralel untuk para pegawai, seperangkat komputer dan sebagainya.

Mahasiswa perkantoran FE UM ini menggunakan laboratorium apabila ada mata kuliah aplikasi seperti ilmu komunikasi, korespondensi, keuangan dan sebagainya. Para mahasiswa diharapkan bisa memposisikan dirinya sebagai pegawai kantor sesungguhnya.

Mereka melakukan simulasi seperti apa yang ditugaskan oleh dosen kemudian apa yang dikerjakan dituangkan dalam bentuk laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Laboratorium perkantoran tersebut tecetus pada awal 2000. Melihat tantangan mencari kerja sangat ketat sehingga dengan adanya laboratorium diharapkan bisa menambah added value mahasiswa setelah lulus. Mengingat program S1 hanya sarat akan teori saja dan minim praktek. Maka agar mahasiswa lulusan jurusan manajemen nantinya lebih berkualitas dan mampu bersaing di pasaran kerja. Sehingga memicu semangat mendirikan laboratorium. Akhirnya kerja keras itu pun menuai hasil,

Laboratorium Sebagai Upaya Peningkatan Mutu

pada awal tahun 2005. FE UM mendapat dana hibah yang kemudian digunakan untuk membangun laboratorium dan membeli peralatan kantor. Sehingga bisa dimanfaatkan sampai saat ini.

“Laboratorium yang ada di FE UM ini sudah modern dan lengkap bila dibanding dengan universitas lain yang pernah saya dikunjungi” tutur Dr.Heny Kusdiyanti S.Pd M.M, salah satu dosen adminidtrasi perkantoran. Untuk kegiatan operasional laboratorium beliau dibantu oleh dua tenaga laborat yakni Pak Murdiono dan Bu Yuli (kepala laboratorium). (Win)

Laboratorium Mini Office

Dok

. Gel

ora

Dok

. Gel

ora

Liputan Utama

9

Laboratorium akuntansi merupakan salah satu fasilitas yang ada di FE UM

dalam rangka memeberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa. Laboratorium akuntansi terdiri dari laboratorium manual (E4.204) dan laboratorium komputer (D3.303). Yuli Widi Astuti, selaku Kepala Laboratorium menjelaskan bahwa selain di kedua laboratorium tersebut, mahasiswa akuntansi juga melakukan aktivitas praktik mengajar di micro teaching laboratory yang dipakai bersama di FE.

Keterbatasan tempat dalam laboratorium manual menjadi suatu kendala dalam menampung mahasiswa. Maka untuk praktikum akuntansi yang mempelajari tentang

siklus akuntansi itu, membatasi jumlah mahasiswa untuk setiap kelas. Selain itu, juga terdapat kendala dalam laboratorium komputernya. Program MYOB harus selalu di update sehingga tidak menghambat proses belajar mengajar. Walaupun tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap programnya, namun versi yang berbeda pasti menunjukkan kemampuan yang berbeda dalam mengolah data.

Tema ulang tahun FE UM yakni FE Menuju Kemandirian menjadi suatu refleksi bagi warga FE UM, bahwa kita harus belajar mandiri dalam kepengurusan fakultas dan fasilitas yang ada harus menunjang terwujudnya visi dan misi dari fakultas itu sendiri. Kebijakan “One gate system” yang di terapkan UM ini menguranbi fleksibilitas

yang berhubungan dengan pengadaan. Semua yang terkait dengan anggaran harus mengajukan sampai pada rektorat. Sehingga memerlukan proses yang panjang. Dan pada tahun ini harus menutup anggaran, lalu diajukan kembali pada tahun berikutnya. Kami berharap agar ada perbaikan sistem untuk perkembangan dari fakultas itu sendiri. Apabila ada desentralisasi, maka kita juga bisa bersaing dengan yang lainnya.” jelas Dosen yang akrab dipanggil Bu Yuli ini.

Walaupun di fakultas lain telah terdapat program untuk ‘memandirikan’ fakultas dengan memberikan pelayanan tambahan di laboratorium komputer berupa fasilitas internet di luar jam kuliah. Namun hal itu dirasa masih belum tepat diterapkan di fakultas ekonomi. Kepala Laboratorium akuntansi menambahkan bahwa apabila hal tersebut dilakukan, akan membuat fungsi laboratorium itu menjadi berkurang. Apabila terjadi kerusakan, biaya yang dibutuhkan sangat mahal dan akan mengganggu jalannya proses belajar mengajar. Mahasiswa diharapkan dapat memaksimalkan fasilitas hotspot, maka pemberian fasilitas internet menggunakan laboratorium akuntansi dapat dikurangi(phoe)

Kemandirian Laboratorium Sebagai Wujud Pengembangan Fakultas

Laboratorium Mini Office

Laboratorium Komputer Akuntansi

Dok

. Gel

ora

Liputan Utama

10

Kata mutiara penulis kutip dari seorang ilmuwan, seorang sufi yang mengedepankan isi,

Imam Syafii yang meninggal di Mesir pada tahun 819 Masehi. Begitulah, setiap tahunnya Universitas Negeri Malang khususnya Fakultas Ekonomi menjadi tempat tujuan bagi ratusan mereka yang sebagian rela meninggalkan keluarga dan teman serta tanah kelahiran untuk menuntut ilmu. Orang tua menyandarkan harapan besar untuk memiliki anak yang bergelar sarjana sebagai modal awal untuk mengarungi universitas kehidupan. FE akan menjadi rumah kedua, berpijaknya kaki dan hati di atas paradigma ,cara pandang, worldview yang diwujudkan tidak hanya melalui sistem tidak tertulis (etika dan budaya) tetapi juga tertulis (peraturan, Per-UU,dll). Tidak hanya bagi mahasiswa, FE juga menjadi rumah ke dua, sumber kehidupan bagi dosen dan karyawan. Visi dan misi sebagai komitmen dasar lembaga pendidikan yang baru saja melewati usia 55 tahun ini akan menjadi paradigma yang bertransformasi mewarnai aspek internal maupun eksternal (pola kerja, kebijakan konkrit, dll.) setiap dosen, karyawan dan mahasiswa.

Artikel ini menguraikan pandangan penulis tentang UU BHP yang menuai begitu banyak polemik. Kesadaran serta kedewasaan merupakan alat untuk menyongsong BHP tersebut tidak

dengan berkecil hati melainkan dengan kekuatan yang dibangun dari motivasi untuk selalu meningkatkan kualitas internal dan menghasilkan kesuksesan eksternal. BHP memberikan otonomi kepada lembaga pendidikan tinggi untuk mengelola diatas landasan konsep nirlaba sebagai konsekuensi keleluasaan dan beban kewajiban menutupi biaya opersional aktivitas akademik dan non akademik. Batas pengertian ini membawa implikasi yang luas khususnya kesiapan sumber daya baik insani maupun sumber-sumber aktivitas ekonomis . Peningkatakn kualitas tidak lagi hanya sebatas standar kompetensi dosen yang harus minimal S2, pelatihan motivasi dan pelayanan akademik bagi tenaga administrasi

maupun penambahan sarana dan prasaranan bagi mahasiswa melainkan sudah pada

taraf membangun sebuah tata kelola perguruan tinggi mandiri di atas landasan struktur operasional (keuangan) yang kokoh. Oleh karena itu, efek luas dari BHP adalah peningkatan kualitas internal melalui kreativitas, ide, gagasan brilian yang konkrit untuk menangkap peluang-peluang ekonomis melalui unit-unit korporasi yang strategis. Hasil-hasil ekonomis dipergunakan kembali untuk peningkatan kualitas lembaga pendidikan secara menyeluruh. Efek ekonomis inilah yang melahirkan pandangan negatif seperti sekolah semakin mahal, kapitalisasi dan liberalisme di dunia pendidikan. Semakin didekati, BHP semakin menciutkan nyali untuk berpikir positif berupa pengembangan diri untuk lebih produktif, kreatif, disiplin, dan bertanggung jawab. Hal ini adalah manusiawi ditengah deraan beban persaingan yang semakin kuat dan tekanan ekonomi. Akan tetapi masalahnya UU tersebut telah disyahkan dan mau tidak mau pribadi-pribadi ini akan berjalan didalamnya. Oleh karena itu keberhasilan demi keberhasilan akan didapatkan dalam perjalanan tersebut apabila belajar untuk berpikir positif dan dengan penuh kesadaran meningkatkan kualitas kinerja terus tanpa akhir untuk selalu belajar menyempurnakan dalam karakter dan tindakan.

Menilik efek ekonomis dari BHP maka pada dasarnya

Satya Nur Maharani Dosen Fakultas Ekonomi

Jurusan Akutansi

Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman

Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang

Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan

Berlelah-lelah, manisnya hidup terasa setelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan

Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa

Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang

Kayu gaharu tak ubahnya kayu biasa jika di dalam hutan

MENYAMBUT KEMANDIRIANFAKULTAS EKONOMI

Liputan Utama

11

memberikan peluang bagi FE sebagai fakultas yang menghasilkan sarjana ekonomi. Unit-unit korporasi maupun jasa-jasa konsultasi keuangan dan bisnis lebih besar peluangnya untuk lahir dan dikelola dari idealisme dan kreatifitas sumber daya insani yang ada di Fakultas Ekonomi. Potensi ini dapat dieksplorasi melihat beberapa wacana pengembangan lembaga pendidikan menurut BHP tidak terlepas dari komitmen ekonomis yang dikelola secara profesional oleh sumber daya yang memahami secara menyeluruh aspek ekonomis itu sendiri. Dengan kata lain, pelaksanaan BHP tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang paham dan mengerti baik teori maupun praktik aktivitas ekonomis sebagai suport dari kemandirian. Hal ini dapat digambarkan dalam beberapa prinsip“bawaan” dari BHP yang dikaitkan dengan aktivitas ekonomis seperti misalnya otonomi, akuntabilitas dan transparansi. Prinsip tersebut untuk dapat diaplikasikan secara konkrit menuntut sumber daya yang paham membangun dan mengembangkan bisnis.Prinsip otonomi memberikan suport keleluasaan berpikir dan bertindak dalam koridor tanggung jawab untuk mengelola secara profesional aktivitas akademik dan non akademik. Dikaitkan dengan kegiatan yang berorientasi nirlaba, prinsip ini menuntut kepekaan untuk membangun, mengelola dan mengatur sistem manajerial dari segala aspek baik proforma keuangan, analisis pasar, evaluasi, penentuan strategi kebijakan dan pengambilan keputusan yang berorientasi ekonomis. Prinsip akuntabilitas merupakan idealisme pertanggungjawaban yang tidak hanya pada ranah operasional organisasi nirlaba secara keseluruhan melainkan sampai pada aspek distribusi hasil usaha yang ditujukan pada peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri. Kue keuntungan bisa dinikmati oleh seluruh civitas yang ujung-ujungnya adalah menghasilkan output (freshgraduate) sesuai keinginan pasar.Membangun pendidikan bergengsi dan powerfull melalui sarana dan prasarana berkualitas tinggi dan mandiri diatas nila-nilai amanah dan profesional. Prinsip

transparansi dalam informasi aktivitas lembaga pendidikan tinggi secara menyeluruh menggambarkan sikap “gentleman” untuk dievalausi dan keterbukaan untuk memperbaiki diri serta diawasi oleh sistem baik yang konkrit (peraturan, UU) maupun penilaian stakeholder internal maupun eksternal bahkan publik. Terakait dengan membangun korporasi maka transparansi merupukan simbol dari motivasi mencapai tujuan korporasi secara jujur dan akuntabel. Tidak ada tempat bagi rekayasa keuangan baik melalui manipulasi data keuangan maupun pemanfaatan metode-metode akuntansi tertentu.

Sumber-seumber ekonomis merupakan potensi yang apabila dieksplorasi secara maksimal akan

mensuport operasional lembaga pendidikan tinggi. Taruhlah sebagai contoh jasa konsultasi manajemen dan keuangan bagi UMKM, jasa konsultasi perpajakan, dan jasa konsultasi serta transaksi investasi merupakan potensi yang tidak jauh dari Fakultas Ekonomi. Jasa yang disebutkan di atas menyatukan antara keahlian pengelolaan manajerial usaha tersebut sekaligus kemampuan sumber daya internal dalam memberikan pelayanan yang efektif bagi klien. Sedangkan untuk membangun lahan bisnis yang berorientasi nirlaba, dari segala aspek baik produksi, keuangan, marketing sampai pada strategi-strategi keputusan bisnis tidak dapat dilepaskan dari sumber

daya insani Fakultas Ekonomi. Oleh karena itu menyambut BHP tidak hanya sedikit “shock” lalu nyali menjadi ciut melainkan bersama-sama membangun kekuatan dan optimisme untuk meningkatkan kualitas kinerja dan keahlian sesuai dengan bidang yang di tekuni. Going the extra miles menempatkan kualitas internal untuk selalu berada di atas rata-rata. Pola pikir yang melandasi komitmen untuk berhenti berlari di kilometer 20 meskipun orang lain berhenti di kolimeter 10, menyerah di detik 30 ketika orang lain menyerah di detik ke 10 dan menghabiskan waktu untuk belajar adalah 3 jam ketika orang lain cukup dengan 1 jam. Melakukan dan menghasilkan diatas rata-rata adalah salah satu media untuk membangun kekuatan dan optimisme sementara mungkin yang lain masih disibukkan dengan polemik. Tidak mengizinkan internal pribadi maupun lembaga untuk dipengaruhi unsur dari luar oleh siapapun, apapun dan situasi bagaimanapun. Artinya tidak ada tempat untuk kesedihan, kekecewaan dan takut karena ada faktor dari luar. Meskipun mungkin berat konsekuensi yang harus ditanggung oleh lembaga termasuk semua team work (termasuk mahasiswa) akibat penerapan sistem yang baru akan tetapi masih ada kesempatan untuk memilih di antara dua yaitu jatuh atau tetap tegar. Lembaga dipengaruhi oleh pribadi-pribadi yang hidup di dalamnya memiliki pilihan untuk menetapkan suasana hati sebagai dasar pola pikir dan praktik.

Demikian uraian singkat artikel ini sebagai wujud perhatian penulis terhadap UU BHP yang cepat atau lambat akan diperjalankan di UM khususnya FE. Selayaknyalah kita menjemput atau dijemput oleh BHP dengan persiapan internal yang tangguh dan komitmen maksimal untuk meningkatkan kualitas mental, intelektual, kreativitas, ide dan sebagainya untuk mencapai kemandirian, membawa FE ke persaingan yang semakin kompetitif dan tuntutan stakeholder (perusahaan, lembaga keuangan, dll) yang tidak ringan yaitu fresh graduate yang kapabel dalam bidangnya.

Pembangunan gedung Fak.Ekonomi

Dok

. Gel

ora

Berawal dari perjalanan panjang yang melelahkan dari Kota Surabaya menuju Kota

Semarang. Sampai di Hotel Grand Candi Semarang, kami langsung disambut dengan pembagian atribut Silatnas (Silaturahmi Nasional) yang dilanjutkan dengan sosialisasi dan registrasi web beswan djarum. Dalam materi yang dilaksanakan di Hall hotel ini seluruh beswan diberi penjelasan tentang seluk beluk web dan juga registrasi blog karena tiap beswan telah difasilitasi dengan blog pribadi.

Tidak lama berselang acara pun diakhiri dan dilanjutkan dengan makan malam ditempat yang sama. Makan malam ini hanya diperuntukkan beswan Regional Surabaya karena Regional Semarang yang kebetulan berada satu hotel dengan kami telah memperolehnya sebelum kami datang. Setelah makan malam acara tidak berhenti tetapi masih dilanjutkan lagi dengan koordinasi yel-yel yang akan dibawa Surabaya pada malam pelantikan. Baru pukul 23.30 WIB nyamannya spring bed hotel bisa dirasakan.

Aktivitas hari kedua dimulai dengan sarapan pagi di lobby hotel, walaupun matahari belum menampakkan sinarnya seluruh beswan regional semarang dan Surabaya sudah memasuki bus masing-masing. Perjalanan panjangpun dimulai kembali. Kali ini

kita akan menuju Kota Kudus, tempat dimana pabrik- pabrik Djarum berada karena tema perjalanan ini adalah visit factory. Tujuan pertama adalah GOR Djarum atau yang lebih dikenal dengan PB Djarum Kudus. Ditempat ini beswan dari semua regional baik itu Jakarta, Bandung, Semarang dan juga Surabaya berkumpul. Saling adu yel-yel dan jargon-jargon tak terelakkan lagi. Selain itu para beswan yang kebetulan berulangtahun dibulan November diberi kesempatan untuk memainkan raket melawan atlet-atlet binaan djarum yang masih belia. Tidak sedikit yang kuwalahan menghadapi atlet-atlet yang masih usia Sekolah Menengah Pertama tersebut. Setelah cukup berada di GOR perjalanan dilanjutkan ke SKT (Sigaret Kretek Tangan) yang merupakan pabrik Djarum yang masih menggunakan tenaga manusia untuk berproduksi. Di tempat ini

beswan diberikan kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan

para pekerja yang mayoritas adalah kaum perempuan. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh seluruh peserta silatnas. Banyak diantara kami yang mencoba untuk membuat rokok dengan mesin manual. Seorang guide yang memandu menjelaskan bahwa PT Djarum tetap mempertahankan keberadaan SKT ini untuk membantu masyarakat kecil tetap memiliki penghasilan dan tetap melestarikan Kudus sebagai kota kretek.

Setelah berbaur langsung dengan tembakau, tujuan selanjutnya adalah Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang berada tidak begitu jauh dari lokasi pabrik sebelumnya. Di SKM ini kami tidak memerlukan waktu lama untuk berkunjung karena hampir semua dikerjakan dengan tenaga mesin yang bisa dilihat secara langsung prosedurnya. Setelah itu bus kamipun menuju tempat selanjutnya yaitu IPAL (Instalasi Pengolahan Air limbah) ditempat inilah segala limbah yang berasal dari pengolahan rokok ditampung dan dinetralisir. Limbah cairnya setelah dinetralkan dialirkan ke sungai terdekat dan limbah padatnya dijadikan pupuk kompos yang pada akhirnya di distribusikan kepada petani tembakau supplier djarum. Kami juga diberikan kebebasan untuk mengambil pupuk tersebut jika berkenan.

Perjalanan kami tidak hanya berhenti disitu tetapi terus dilanjutkan dengan tempat tujuan kami yang

Pelantikan Penerima Beasiswa Djarum 2009-2010DARI YOUR CHANGE DNA SAMPAI MENYANYI BERSAMA SHERINA

Info Pendidikan

12

Marentyas M.K, Beswan Fakultas Ekonomi UM.

Mengunjungi pabrik rokok di kudus.

Dok

.Gel

ora

terakhir yaitu Pusat pembibitan Tanaman (PPT). ini merupakan bentuk bakti Djarum pada lingkungan. Ditempat inilah pembudidayaan berbagai macam bibit tanaman yang siap untuk ditanam. Mulai dari tanaman langka sampai tanaman yang biasa ada. Bibit-bibit tersebut selanjutnya akan dibagikan secara Cuma-Cuma kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Setelah menyelesaikan kunjungan terakhir tersebut, perjalanan panjang kami yang cukup melelahkan masih belum berakhir. Harus melalui perjalanan satu jam lagi menuju ke Hotel Gripta di Kota Semarang baru kita mendapatkan makan siang. Cuaca yang begitu panas memang cukup mempengaruhi fisik para beswan yang berasal dari berbagai kondisi geografis. Sambil makan siang, PT Djarum mempresentasikan Corporate, Social, Responsibility (CSR). Pada sesi ini perwakilan PT Djarum menjelaskan kenapa harus ada Djarum Bakti Pendidikan, Djarum Bakti Olahraga dan juga Bakti Lingkungan.

Malamnya kembali kami menuju ke Admiral, didahului dengan makan malam, selanjutnya kami diberikan pengarahan tentang Lomba Karya Tulis (LKT) beswan Djarum. Dipandu oleh Prof. Dr. Budi Widianarko yang merupakan Ketua Program Magister Lingkungan dan Perkotaan UNIKA Soeg i japranata , S e m a r a n g , s i s t e m a t i k a , tema dan sub tema LKT yang memperebutkan hadiah total 20 juta rupiah tersebut d i p a p a r k a n . Antusiasme peserta pun cukup tinggi hingga waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB dan kami harus menuju hotel kembali. Namun sebelum memasuki hotel, kami harus memantapkanyel-yel hingga pukul 24.00 WIB.

Pagi kedua kami di Semarang, kembali menuju ke Admiral untuk mengikuti talk show. Dalam talk show yang dibagi menjadi dua sesi ini Dr. Rhenald Kasali dengan materi ‘Recode: your Change DNA ‘ mendapat kesempatan pertama. Dosen FEUI ini menjelaskan bagaimana seorang mahasiswa seharusnya. Bagaimana kita harus mengubah pola pikir untuk

menuju pembaharuan. Dalam durasi dua jam teman-teman beswan banyak yang menggali ilmu lebih lanjut dari sosok ramah tersebut. Pada sesi selanjutnya, para beswan kembali dibangkitkan dengan materi tentang kewirausahaan. Yoris Sebastian, yang pada usia 26 tahun telah mendapatkan penghargaan sebagai GM termuda di Asia Pasifik banyak berbagi pengalaman terkait dengan kewirausahaan. Pria yang tidak pernah menyelesaikan bangku kuliah ini memotivasi seluruh peserta bahwa akan maju orang-orang yang kreatif. Laki-laki yang pernah meraih penghargaan dalam International Young Creative Entrepreneur of the Year (IYCEY) juga menekankan bahwa tidak perlu semua orang menjadi wirausaha. Karena jika semua menjadi wirausaha siapa yang akan menjadi karyawan. Cukup mengikuti apa yang menjadi keinginan dan minat pribadinya.

Setelah selesai acara talk show kami menuju ke PRPP tempat dimana kami akan dilantik untuk melaksanakan gladi bersih. Sekitar satu jam kami diberikan pengarahan tentang acara. Setelah itu kami kembali menuju Grand Candi Hotel guna beristirahat dan persiapan. Pukul 16.30 kami

sudah berangkat menuju ke PRPP kembali. Acara pertama kami adalah photo session. Setiap regional memang d i b e r i k a n k e s e m p a t a n untuk bersama-sama dengan Pembina RSO untuk foto bersama didepan baliho yang telah d i p e r s i a p k a n

oleh panitia. Setelah itu dilanjutkan dengan makan malam dan secara bergantian memasuki hall merpati yang menjadi tempat pelantikan.

Acara yang bertajuk Malam Ramah Tamah Beswan Djarum 2009/2010 tersebut diawali dengan sambutan dari PT Djarum dan

Perwakilan Rektor yang diamanahkan kepada Rektor Universitas Andalas, Padang. Pada kesempatan itu pula, perwakilan PT Djarum memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar 250 juta rupiah kepada Unand sebagai bentuk keprihatinan terhadap Gempa yang menimpa padang dan sekitarnya. Setelah itu acara dilanjutkan dengan penampilan dari Sherina Munaf yang tampil membawakan lagu Cinta pertama dan terakhir. Semua peserta yang hadirpun tak mau ketinggalan untuk ikut bernyanyi bersama. Selain Sherina, hadir pula vokalis group Ada Band yang berasal dari Surabaya yaitu Donnie Sibarani. Tampil memukau dengan hits pemain cinta, Donnie juga berduet dengan Sherina membawakan lagu terbaik bagiku.

Dalam acara yang dipandu oleh Deny Candra yang merupakan alumni penerima beasiswa djarum 1986/1987 dan juga Claudia Lenkey ini juga diumumkan juara LKT 2008/2009 yang dimenangkan oleh Nimas A dari Universitas Airlangga dan juga juara dari kompetisi blog. Untuk Blog favorite diraih oleh Wawan S dari Universitas Negeri Malang. Selain mendapatkan hadiah berupa satu unit Handphone Blackberry, pria yang berasal dari Kediri ini juga mendapatkan ucapan selamat dari Kadim Maskjur, selaku Pembantu Rektor III yang kebetulan bisa hadir.(Mar)

Daftar nama penerima beasiswa Djarum UM 2009/2010No. Nama Jurusan Fakultas1. Ubed Sonai F.A Kimia MIPA2. Ryan Singgih Sejarah Ilmu Sosial3. Vininda Sasiani Teknologi pendidikan Ilmu Pendidikan4. Marentyas M.K Ek.Pembangunan Ekonomi5. Wuri Ria Ananta Sastra Indonesia Sastra

Info Pendidikan

13

Peserta melihat latihan bulu tnagkis

Dok

.Gel

ora

Peserta melihat kegiatan latihan bulu tangkis

Tidak terasa umur Fakultas Ekonomi Unikversitas Negeri Malang tahun ini sudah

mencapai angka 9. Terhitung umur yang masih muda, namun di umur ini FE-UM sudah meraih berbagai macam prestasi yang membanggakan.

Untuk merayakan hari jadinya tahun ini, FE mengadakan acara jalan sehat gembira . Acara ini sekaligus juga merayakan LUSTRUM UM yang ke XI. Perayaan bersama Ulang Tahun Fakultas Ekonomi dan LUSTRUM UM ini dilaksanakan

pada hari Minggu, 22 November 2009

bertempat di Gedung Sasana Budaya UM jln. Semarang. Acara jalan sehat gembira dimulai pukul 6 pagi, sesuai dengan jadwal panitia. Sebelumnya, dilakukan dulu senam pagi yang berfungsi sebagai pemanasan bagi para peserta. Pemberangkatan dilakukan sendiri oleh Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. H. Soeparno. Beliau memegang bendera kotak-kotak putih hitam dan menerbangkan balon sebagai tanda start. Tampak pula Dekan Fakultas Ekonomi, Dr. Ery Tri Djatmika R.W.W,M.A, M.Si turut mendampingi. Start diawali dengan pemberangkatan rombongan sepeda hias dari anak-anak sekolah dasar.

Pagi yang cerah dan sedikit dingin, dengan awan mendung tipis meayungi para peserta jalan sehat gembira hari itu. Cuaca yang nyaman untuk memulai pagi dengan berolah raga. Tapi tak lama kemudian hujan turun. Namun gerimis kecil itu tampaknya tidak menghalangi semangat para perserta yang terus lenjut berjalan. Rute jalan sehat

HUJAN LEBAT, GUYUR JALAN SEHAT

gembira di antaranya melewati Jalan Brigjend. Slamet Riadi,Jalan Welirang, Jalan Ijen, dan finish di tempat semula, Sasana Budaya. Peserta jalan sehat gembira ini dibagikan kupon yang nantinya akan diundi untuk memenangkan doorprize. Dan khusus untuk mahasiswa FE yang mana fakultas ini sedang berulang tahun, mendapatkan tambahan kupon FE berwarna biru. Tidak tanggung-tanggung, disediakan dua buah sepeda motor sebagai hadiah utama. Selain itu masih banyak hadiah lainnya seperti sepeda gunung, dispenser, mesin cuci, TV, printer, dan lain sebagainya. Hadiah-hadiah ini sebagian merupakan sumbangan dari HOTMA UM, Fakultas MIPA, Teknik, Pendidikan, Sastra, Ilmu

Keolahragaan, juga Fakultas Ekonomi yang tidak ketinggalan memberikan banyak sekali sumbangan hadiah.

Acara yang diadakan tidak hanya jalan sehat gembira. Ada juga panggung hiburan dan bazaar makanan, pas sekali untuk peserta yang setelah lelah berjalan, bisa membeli makanan di bazar dan menikmatinya sambil dihibur band-band yang beraksi di panggung. Acara berjalan lancar dan menyenangkan walaupun sedikit terganggu dengan hujan yang turun sehingga peserta dan panitia harus rela berbasah-basah.(Na/Saf/Lin)

Agenda Fakultas

14

Start jalan sehat di Jalan Semarang

Pemenang hadiah utama, sebuah motor.

Dok

. Gel

ora

Dok

. Gel

ora

Dok

. Gel

ora

Dalam rangka memperingati Lustrum Universitas Negeri Malang

yang ke-XI, telah diadakan Festival Seni Mahasiswa yang diselenggarakan khusus untuk mahasiswa Universitas Negeri Malang. Lomba yang menampilkan bakat di bidang tarik suara, seni tari, dan seni puisi ini dilaksanakan pada hari Jumat, 30 Oktober 2009 yang bertempat di Gedung J9 Fakultas Sastra UM. Lomba ini juga diikuti oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Malang yang juga mendapatkan Juara I pada lomba tersebut untuk kategori Juara Penyanyi Lagu Pop. Adalah Shintya Yudha Martyasari yang saat ini menjadi mahasiswa Akuntansi FE UM yang memenangkan lomba tersebut. Lomba yang diikuti oleh 37 peserta ini ternyata mandapatkan tanggapan yang baik dari mahasiswa UM, khususnya yang berminat dalam bidang seni. Festival yang mengetengahkan kategori musik pop, keroncong serta dangdut ini

Menjadi pemenang bukanlah suatu tujuan utama

dari mahasiswi yang lebih akrab disapa Shintya ini. Shintya lebih berharap untuk bisa menambah pengalaman dan sebagai sarana untuk memotivasinya agar lebih baik lagi, selain membuatnya bisa belajar segala sesuatunya dari orang lain. Mahasiswi yang gemar mendengarkan musik ini juga sering mengisi acara di kafe-kafe yang berada di sekitar Malang Raya untuk

memantapkan dirinya di bidang tarik suara. Dia pun memiliki pengalaman unik seputar kegiatannya mengisi acara di beberapa tempat. Saat mengisi acara di Lapangan Pandaan, ada beberapa orang yang membuat kericuhan dan mabuk di tempat. itupun membuatnya sangat kaget dan trauma untuk mengisi acra sejenis.

Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 hingga 16.30 ini tak elak sempat membuatnya

kehilangan selera dan sedikit mengendorkan semangatnya. Peserta dengan nomer urut 19 ini mengaku kehilangan mood karena merasa gilirannya terlalu lama. “Mood-ku hampir hilang saat itu, dan mulai nervous ketika mendekati giliranku.” jelas dara yang saat ini juga menjadi Ketua Umum sebuah organisasi Sosial yang bernama Love Care ini. Mahasiswa angkatan 2007 ini memiliki cara tersendiri untuk menghilangkan nervous-nya yakni dengan berbincang bersama peserta yang lain maupun didukung oleh teman-temannya yang hadir pada saat lomba berlangsung.

Pemenang Festival Seni Mahasiswa yang diadakan oleh UM ini ternyata juga akan dipersiapkan untuk mengikuti Pesiminas (Pentas Seni Mahasiswa Nasional) yang rencananya akan dilaksanakan di Surabaya dalam kurun waktu dekat ini. Dara yang menyanyikan lagu “Teruskanlah” dalam kompetisi ini juga telah mempersiapkan diri untuk kompetisi berikutnya.(phoe)

Dari Hobi Menuju Juara

Profil Mahasiswa

15

Shintya Yudha Martyasari

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi Pembangunan FE-UM untuk

kesekian kalinya mengadakan acara bergengsi yaitu Olimpiade Ekonomi. Pada tahun ini, Olimpiade Ekonomi di adakan dalam skala nasional, yang mengikutsertakan siswa-siswi SMA/SMK se-Indonesia. Acara yang diselenggarakan pada 14-15 November 2009 tersebut kali ini mengambil tema “Olimpiade Ekonomi sebagai Media Pembentuk Generasi Muda yang Peduli terhadap Permasalahan Ekonomi Bangsa”.

Pembukaan Olimpiade Ekonomi dilaksanakan di aula FE-UM Gedung E3 lantai 2 pukul 09.00. Acara bergengsi ini juga turut dihadiri oleh perwakilan dari Bakorwil Jatim yaitu Bapak Zarkasi.

Olimpiade Ekonomi ini diselenggarakan dalam rangka ulang taun FE dan sekaligus ulang tahun jurusan Ekonomi Pembangunan sendiri. Olimpiade ekonomi ini menyerap peserta sebanyak 155 tim dari 61 sekolah. Setiap tim terdiri atas 2 orang dan pengirim tim terbanyak

berasal dari SMAN 2 Situbondo dengan peserta sebanyak 28 tim. Pendaftaran peserta dibagi dalam 2 gelombang, yakni gelombang pertama dan gelombang kedua. Akomodasi peserta diarahkan di MAN 3, Hotel Pelangi 2, dan Hotel Mutiara. Selain itu, fasilitas lain yang mereka peroleh antara lain adalah transportasi, konsumsi, dan OE kit.

Materi yang dilombakan antara lain mengenai permasalahan ekonomi, APBN dan APBD, kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi, dan koperasi dan kewirausahaan. Sedangkan tim penyusun soal

terdiri atas dosen FE antara lain Dr. Mit Witjaksono MS.Ed, Dr. Nasikh

S.E, M.P., M.Pd, dan penyusun soal dari tim mahasiswa. Dewan juri juga terdiri atas dosen dan mahasiswa FE-UM.

Pada tahap pertama dan kedua, para peserta mengerjakan test multiple choice dengan materi seputar makroekonomi dan mikroekonomi. Selesai tahap pertama dan kedua, enam tim dengan nilai terbaik maju ke babak semifinal dan menghadapi adu cepat tepat, pertanyaan bergilir, dan soal gabungan. Tiga tim terbaik selanjutnya berhak maju ke babak final dan mengerjakan soal berupa analisa data dan presentasi, analisa dan pemecahan kasus local genuine economy. Tidak selesai sampai di sana saja, acara olimpiade juga akan memperebutkan peringkat ke-7,8, dan 9 bagi tim-tim yang tidak lolos ke babak semifinal.

Juara I,II, dan III masing-masing mendapatkan trophy tetap dari Mendiknas, trophy tetap dari Rektor UM untuk juara II, dan trophy tetap Dekan FE untuk peraih juara III. Selain itu tim yang menjadi pemenang I,II,dan III juga mendapat uang tunai dan piagam. Tidak hanya itu, para juara

Olimpiade Ekonomi Nasional 2009:Ajang Unjuk Kemampuan Siswa se-Indonesia

Ormawa

16

Juara Olimpiade EKonomi 2009

Ujian terakhir finalis

Dok

. HM

J EK

P

Dok

. HM

J EK

P

akan direkomendasikan bebas masuk menjadi mahasiswa EKP FE-UM melalui jalur PMDK.

Saat ditanya mengenai

persiapan dan tujuan dalam menyelenggarakan Olimpiade Ekonomi ini, panitia yang diwakili oleh ketua pelaksana Olimpiade Ekonomi 2009-Zulfikar Fathoni- menyatakan bahwa persiapan acara dimulai sejak bulan April 2009. “ Persiapan acaranya dimulai sejak Maret 2009, setelah ada kepengurusan baru. Tujuan acara ini yaitu bahwa kita melihat banyak generasi kita yang sudak terkena budaya hedonis, apatis, sehingga tidak menggubris permasalahan yang ada di sekitarnya. Selain itu, juga karena budaya kita sendiri yang semakin luntur dan terkikis,” katanya. Adel, anggota panitia dari sie humas juga mengatakan bahwa acara ini sebenarnya dilaksanakan tiap dua tahun sekali. Namun, tahun ini jurusan EKP mendapat dana dari DIKTI sebesar 100 juta rupiah, maka sebagi salah satu bentuk pertanggungjawaban, acara olimpiade ekonomi ini diadakan kembali.

HMJ EKP tidak sendirian dalam menangani olimpiade ekonomi ini. Mereka juga mendapat dekungan dari FE sendiri dalam bentuk bantuan dalam laporan pertanggungjawaban dan pengadaan sarana pendukung pelaksanaan OE. “kami mendapat dukungan dari FE berupa bantuan dalam LPJ dan pengadaan scanner. Fakultas Ekonomi kemarin telah membantu dalam proses tender untuk pembelian scanner ini,”tambah Anton. Kepanitiaan OE 2009 yang terdiri atas 88 orang ini menampung dari semua jurusan yang ada di FE, namun dengan

mayoritas tetap ada di mahasiswa EKP.

Tanggapan sangat antusias mengenai olimpiade ini dari guru-guru pendamping setiap peserta lomba, seperti dari Guru dari SMA 1 Situbondo mengatakan persiapaanya dilakukan selama 2 minggu, peserta yang paling banyak dibawa kelas XII karena sekaligus mempersiapkan UAN yang sebentar lagi akan bergulir. Begitu pula dengan persiapan dari SMA 1 Pasuruan sudah ketiga kalinya mengikuti olimpiade ini walau hanya membawa 1 tim persiapanya pun tidak kalah dengan peserta yang lain tak tanggung-tanggung 1 tahun persiapanya. Berbeda dengan SMA Karang Turi Semarang meraka pertama kali mengikuti olimpiade ini dengan membawa 2 tim berharap bisa mendapatkan hasil yang memuaskan juga maksimal.

Final yang menegangkan dan seru

Setelah diadakan tes tahap 1 dan 2 para peserta memasuki babak semifinal yang mana babak ini menyisakan enam wakil sekolah yaitu wakil dari SMA Semesta Semarang, SMAN 1 Solo, SMAK Kolese Santo Yusuf Malang, SMA DU 2 Unggulan Jombang, SMAK Petra 3 Surabaya dan SMAN 1 Trenggalek. Keenamnya saling beradu dalam babak adu cepat tepat, pertanyaan bergilir, dan soal gabungan. Hingga didapatkan tiga finalis untuk maju kedalam babak final yaitu SMA Semesta Semarang, SMAN 1 Solo dan SMAK Petra 3 Surabaya. Ketiga wakil SMA ini diuji oleh ketiga dewan juri yang tak lain dari dosen-dosen dari Ekonomi Pembangunan antara lain Farida Rahmawati SE,ME, Dr. Hadi Sumarsono ST, M.Si, dan Dr. Mit Witjaksono, MS.Ed yang dipandu oleh dosen cantik dan favorit di Jurusan Ekonomi Pembanguan Dwi Wulandari SE,MM.

Di final ini para wakil diminta untuk presentasi atas soal yang mereka pilih dari 3 butir soal yang ada, lalu setiap wakil diberikan pertanyaan oleh masing-masing juri. Dari SMAN 1 Solo mendapat pertanyaan mengenai ABPD Kota Malang, SMA Semesta Semarang mendapat pertanyaan mengenai

kurva lorez dan SMA Kr. Petra Surabaya 3 mendapat mengenai fungsi produksi. Dari ketiga peserta tersebut, peserta dari SMA Kr. Petra Surabaya sangat mengagumkan dalam menjawab dan menganalisis soal yang diberikan karena soal tersebut memang sengaja oleh juri dibuat salah. Di babak selanjutnya para peserta diberikan pertanyaan mengenai local genuine economy daerah masing-masing dan secara mengejutkan peserta dari SMA 1 Solo menjawab dengan lugas tanpa ada kesalahan membuat tepuk riuh ketika menjawab pertanyaan mengenai budidaya tanaman organic yang menjadi tren di Surakarta.

Dan akhirnya babak pengumuman final segera dimulai, para dewan juri membacakan kesimpulan dari hasil penilaian 2 tahap dari babak presentasi dan menjawab pertanyaan mengenai local genuine economy. Penjurian berasal dari ketepatan dalam menjawab, saling kerja sama dalam tim dan analisis. Saat yang menegangkan pun tiba siapa yang berhak membawa pulang juara pertama pada olimpiade ekonomi 09, saat MC membacakan berurutan

dari juara harapan 4,5,6,7,8 dan 9 lalu membacakan juara 2 lalu 3 dan 1. Juara pertama diraih oleh SMA 1 Solo, lalu juara kedua diraih SMAKr Petra 2 Surabaya dan juara ketiga diraih oleh SMA Semesta Semarang. Namun sebelum penyerahan hadiah terlebih dahulu HMJ EKP memberikan kejutan kepada fakultas dan juga jurusan karena bertepatan dengan HUT FE dan Jurusan EKP yang ke-9 berupa kue ulang tahun. (Ki/Saf)

Olimpiade Ekonomi Nasional 2009:Ajang Unjuk Kemampuan Siswa se-Indonesia

Ormawa

17

Perayaan ualang tahun FE, sela-sela acara

Penyerahan hadiah kepada juara 1

Dok

. HM

J EK

P

Dok

. HM

J EK

P

Ormawa

18

Seminar pendidikan menjadi satu rangkaian kegiatan Olimpiade

Ekonomi Nasional 2009 dan Pekan Ilmiah Guru Nasional. Acara ini gelar untuk Guru pendamping peserta Olimpiade Ekonomi. Selain untuk mengisi waktu luang guru saat anak didiknya menjalani tes, seminar pendidikan ini bertujuan agar Guru pendamping memperoleh wawasan tentang pendidikan khususnya bidang ekonomi.

Seminar pendidikan kali ini berbeda dengan tahun lalu karena salah satu pemateri seminar adalah guru pemenang PIGNAS. I Made Swastika, Guru SMAN 1 Pare Kediri yang telah menjadi juara 1 PIGNAS dengan judul karya ilmiah “Peran Media Massa dalam Proses pembelajaran”. Karya ilmiah yang beliau buat merupakan hasil Penelitian Tindakan Kelas. Karya tersebut akan menjadi jurnal difakultas

ekonomi yang selain dapat dibaca di perpustakaan FE juga dapat dilihat di website FE.

Seminar Nasional yang bertempat di Aula A3 Universitas Negeri Malang menghadirkan dewan pendidikan Provinsi Jatim

Prof. Dr. Zainuddin Maliki. Msi, Dosen Ekonomi Pembangunan Dr. Hari Wahyono sekaligus Kajur Ekonomi Pembangunan. Seminar Pendidikan Nasional 2009 ini mengangkat tema tentang “Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar & Menengah di Indonesia Melalui Pemantapan Profesionalisme Guru”

SEMINAR NASIONAL MENGHADIRKAN GURU PEMENANG PIGNAS

Kegiatan ini berlangsung pada jam 08.00 - 12.00 WIB tanggal 15 november 2009 dengan peserta kurang lebih 250 peserta dari guru pendamping Olimpiade, mahasiswa dan guru dari daerah malang dan sekitarnya. Dimulai dari kegiatan seremonial, kemudian diadakan door prize dengan hadiah merchandise yang dipersembahkan oleh Telkomsel dan Limited selaku sponsor. Tiap-tiap pembicara diberi waktu 45 menit untuk menyampaikan materi, lalu 15 menit digunakan untuk acara tanya jawab. Sebagai buah tangan, semua peserta memperoleh materi dalam bentuk kepingan CD yang telah disediakan panitia. (yuyu)

Dok

. HM

J EK

P

Kegiatan seminar yang berlangsung di aula A3 UM.

I Made Swastika, pemateri seminar pendidikan

Dok

. HM

J EK

P

Seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan peradaban manusia menjadi lebih baik,

banyak terdapat perubahan dari cara hidup sampai pada aturan-aturan yang ada. Termasuk pada arah perubahan Standar Akuntansi Keuangan yang ada di Indonesia. Dalam waktu dekat ini, tepatnya pada tahun 2012, terdapat isu agar Indonesia mampu mengimplementasikan IFRS (International Financial Reporting Standards) dalam pelaporan keuangan.

Dengan adanya isu ini, maka pada hari Minggu, 15 November 2009 di Gedung Sasana Krida Universitas Negeri Malang, diadakan Seminar Akuntansi Nasional (SAN) bertajuk “IFRS sebagai Referensi Utama Pengembangan SAK di Indonesia” yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi. Seminar yang merupakan program kerja ke-18 HMJ Akuntansi ini diselenggarakan di gedung Sasana Krida dan menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidangnya, yakni Prof. Dr. Sri Iswati, S.E, M.Si, Ak. (Dosen FE UNAIR sekaligus Bendahara IAI Cabang Jawa Timur) dan Drs. Agus Subyantara, M.M, Ak. (KAP Haryono, Adi, dan Agus). Para narasumber ini diundang agar dapat menjelaskan tentang IFRS itu sendiri, latar belakang munculnya IFRS, maupun penerapan PSAK yang telah mengadopsi IFRS.

Walaupun narasumber sempat terlambat hadir, namun tidak mengurangi antusias peserta dalam menghadiri seminar yang juga dimeriahkan oleh hiburan tarian tradisional ini. Acara yang dihadiri kurang lebih 330 peserta ini memiliki keunikan tersendiri dengan batik

sebagai temanya. Peserta seminar tidak hanya datang dari kalangan mahasiswa dan dosen FE UM saja, melainkan juga para guru SMA dan SMK, serta mahasiswa dari universitas lain seperti Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Merdeka, dsb.

Standar IFRS yang banyak mengubah PSAK ini cukup menyita banyak perhatian orang-orang yang menggeluti bidang akuntansi maupun ekonomi. Lebih dari 100 negara telah menggunakan sistem ini. Penilaian dalam laporan keuangan yang tadinya menggunakan dasar historical cost berubah menjadi manggunakan fair

value (nilai wajar). Selain itu, keunikan dari sistem ini adalah adanya laporan laba rugi komprehensif yang sebelumnya tidak ada. Isu implementasi IFRS pada tahun 2012 ini, juga menimbulkan pro dan kontra. Ada yang mengatakan bahwa sistem

ini akan menghilangkan ciri khas Indonesia dan ada pula yang setuju dengan adanya IFRS ini. Selain itu, Standar Akuntansi di Indonesia itu sendiri juga akan terbagi menjadi 3 bagian, yang meliputi PSAK Besar (100% IFRS), PSAK Kecil untuk ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) yang digunakan untuk UMKM, dan PSAK Syariah.

Seminar berskala nasional ini tidak lepas dari tangan dingin Ketua Pelaksana, Sikesi Acara, serta dukungan teman-teman yang tergabung dalam HMJ Akuntansi. “Persiapan seminar ini sebenarnya sudah dimulai dari bulan Juni yang lalu. Pada awalnya kita ingin membuat Seminar Pendidikan Internasional, namun atas usul dari pihak fakultas dan isu IFRS ini sedang gencar diinformasikan oleh IAI, maka kami memutuskan untuk memakai IFRS sebagai tema seminar kali ini.”

Jelas Catur Yuli S., yang bertindak sebagai Seksi Acara dalam SAN ini. Jumlah peserta yang membludak pun tak elak membuat panitia harus bekerja lebih keras lagi. Dari jumlah ekspektasi sebesar 250 orang, jumlah peserta bertambah menjadi 330 orang. “Kami merasa senang karena mendapat tanggapan positif dari peserta seminar, yang ternyata lebih dari kapasitas yang diharapkan. Kami ingin memberikan yang terbaik bagi mahasiswa, khususnya Akuntansi agar mendapatkan informasi terkini dari perkembangan akuntansi. Selain itu, informasi ini nantinya juga akan berguna di dunia kerja.” tambah Freddy Agasy, Selaku Ketua Pelaksana SAN ini.

Apa kata mereka …

Rini Yemmy M. (Guru SMAN 1 Talun, Blitar), Nur Wahyu (SMAN 1 Sutojaya, Blitar), Martiwi (SMAN 1 Kesamben, Blitar)

“Kami mengikuti seminar ini karena keingintahuan kami tentang apa itu IFRS, karena kami belum mengetahui apapun mengenai IFRS itu sendiri.

Sebagai seorang pendidik, kami wajib untuk mengetahui perkembangan SAK agar kami lebih memahami gambaran IFRS sebelum nantinya dipatenkan menjadi SAK di Indonesia.”

Kristina Purwaningsih (mahasiswa Akuntansi FE UM ‘07)

“Saya mengikuti seminar ini karena penasaran dengan IFRS dan atas anjuran dosen juga. Banyak informasi yang saya dapat dari seminar ini, mulai dari gambaran umum sampai pada macam-macam PSAK yang nanti akan dipakai di Indonesia.”

Rizky Kurnia Sagita (mahasiswa Akuntansi FE UMM ’06)

“Acaranya sangat menarik, walaupun tadi pematerinya sempat terlambat. Walaupun saya sempat mempelajari tentang IFRS di mata kuliah Intrepretasi PSAK di kampus, namun seminar ini juga cukup menambah wawasan saya tentang IFRS juga.” (phoe/ryz)

Ormawa

19

SEMINAR IFRS: TENTANG SAK TAHUN 2012

Dok

. HM

J AK

T

Dok

. HM

J AK

T

FEUM- Lembaga Pengembangan Penalaran dan penelitian (LP3ME) kembali mengulang

sukses penyelenggaraan Lomba Karya Tulis Remaja (LKTR). Event yang ditujukan untuk siswa SMA/ sederajad se Jawa dan Bali ini berhasil dijuarai oleh SMAN 4 denpasar yang mengangkat tema tentang pengolahan kembali limbah sekam menjadi bahan bakar alternative. Tim yang terdiri dari I Gede Arsita Putra dan Ditha Permata ini bukan satu-satunya finalis dari SMAN 4 Denpasar karena ada dua finalis yang berasal dari SMA tersebut. “Memang dominasi pulau Dewata pada acara yang berlangsung di Aula E3 ini belum terkalahkan,” ungkap M.Romi Ahfad, ketua pelaksana lomba. Selain itu, mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan ini juga menambahkan bahwa hal ini terlihat dari sepuluh

finalis yang diundang untuk presentasi tiga diantaranya dari provinsi yang terkenal dengan keindahan alamnya

tersebut. Walaupun dalam acara final yang berlangsung hari sabtu 7 November 2009 tersebut hanya dihadiri oleh delapan finalis karena dua diantaranya berhalangan untuk hadir, tetap tidak mengurangi nuansa kompetisi yang terbangun.

Selain itu, antusiasme siswa SMA untuk mengikuti event seperti ini memang cukup besar. Terbukti dari besarnya jumlah karya tulis yang masuk ke meja panitia sebanyak 77 karya tulis. Padahal awalnya dari panpel hanya menargetkan 50 karya tulis yang masuk, ternyata ketika ,memasuki deadline jumlahnya melebihi target awal. Sehingga juri sempat kewalahan untuk melakukan penilaian. Hal ini juga menyebabkan kemoloran pengumuman finalis yang

awalnya dijadwalkan tanggal 29 Oktober menjadi 2 November.

Tema yang diangkat panitia memang cukup umum yaitu tentang masa depan perekonomian Indonesia, pengentasan pengangguran dan juga peran lembaga keuangan syariah. sehingga mampu masuk kepada segala segmen baik itu ilmu sosial, ilmu alam maupun program bahasa. Harapannya dengan diangkat tema ini bisa menumbuhkan daya nalar kritis siswa SMA tentang perekonomian.

“Memang sudah cukup baik karya tulis yang masuk, semuanya mempunyai keunggulan masing-masing,” ungkap Afwan Hariri A.P, salah satu juri dari tiga juri yang menilai.

Final Tanpa Tuan Rumah

Even yang telah memasuki tahun ketiga ini sama seperti sebelumnya sepi dari antusiasme tuan rumah. “Justru SMA yang berasal dari luar Malang yang sangat bersemangat. Hal ini terbukti dari 77 karya tulis yang masuk hanya dua yang berasal dari Malang yaitu dari SMAN 2 Malang. Itupun tidak ada yang lolos ke final. Yang lainnya merupakan sebaran dari kota kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa barat, Jakarta dan Bali,” ungkap Fariedah, koordinator penjurian. Gadis berjilbab tersebut juga menambahkan bahwa para juri yang terdiri dari Afwan Hariri AP, Satia Nur Maharani, S.E., M.Sa., Ak dan juga Dr. Heny Kusdiyanti S.Pd juga sempat mempertanyakan perihal minimnya partisipasi tuan rumah. Namun dari pihak panitia sudah berusaha maksimal dengan mengirimkan undangan yang dilengkapi oleh juklak dan juknis kepada SMA-SMA yang ada di Malang, tetapi agaknya bertanding dikandang sendiri dirasa kurang begitu menarik.(Mar)

ANGKAT SEKAM, SMAN 4 DENPASAR REBUT JUARA LKTR 2009

Ormawa

20

Juara LKTR berfoto bersama

Tim Juri LKTR 2009

Penyerahan hadiah kepada juara 1 LKTR

Sekam yang kurang dimanfaatkan

Dok

. HM

J MA

N

FEUM- Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEMFE) kembali

menggelar serangkaian acara PKPT 2009. Setelah didahului dengan kompetisi dibidang olahraga yang diwadahi oleh Economic Show Up, dengan kerjasama dengan LSO seni (LSO music simple, Teater Hitam putih, dan PSM swara Crescendo) mahasiswa baru kembali diberikan wadah untuk menyalurkan bakat dibidang seni. Acara yang berlangsung pada hari jum’at (13/11) tersebut dihadiri oleh hampir seluruh mahasiswa baru FE. Moment yang bertepatan dengan nuansa hari pahlawan ini dimanfaatkan oleh panitia untuk mengangkat tema perjuangan sebagai icon acara. Oleh karena itu, setiap offering diwajibkan untuk berkostum perjuangan sesuai dengan

kesepakatan masing-masing offering. Ada yang terlihat memakai baju bak pejuang zaman penjajahan, ada pula yang bergaya meniru pejuang modern seperti guru, dokter, dsb.

Selain itu, acara yang berlangsung di gedung sasana budaya tersebut juga dimeriahkan oleh bintang tamu yang terdiri dari Wai Rejected, Lolyta ATDT dan My Beautiful Life. Menurut Dita Rosita Killian-ketua pelaksana inaugurasi, dihadirkannya guest star yang lain daripada inaugurasi sebelumnya bertujuan untuk lebih memeriahkan suasana. Tidak hanya itu, hal ini juga diharapkan bisa memotivasi maba untuk lebih bersemanagat. Hasilnya memang tidak mengecewakan karena antusiasme mahasiswa baru cukup tinggi. Terbukti dari

kostum yang mereka kenakan maksimal dan juga kemauan mereka untuk tetap bertahan di dalam gedung Sasana Budaya tersebut sampai acara berakhir.

Acara yang dibuka langsung oleh Pembantu Dekan III FE, Drs. Djoko Dwi Kusumajanto, M.Si ini diakhiri pada pukul 22.00 WIB. Sebelumnya juga diselipi dengan pengumuman pemenang Economi Show Up dan juga pengumuman Kakak ter- yang dipilih oleh maba pada saat PKPT berlangsung. Selain panitia, MC dan pengisi acara didaulat dari mahasiswa baru. Pelibatan para maba dalam acara juga merupakan bentuk pengoptimalan potensi yang dimiliki oleh penghuni baru FE tersebut. (Mar)

Inaugurasi Maba FE 2009 :INDONESIA NEVER DIE

Ormawa

21

Inagurasi Mahasiswa baru FE.

Dok

. BEM

FE UM- Sejalan dengan program kerja HIMANEJ 2009, mereka menggelar lomba mading

3D SMA/SMK Se Malang Raya. Bertempat di Aula Perpustakaan Universitas Negeri Malang berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 8-10 November dengan mengusung tema “ Perekonomian Jantung Kehidupan Bangsa” para peserta lomba mengusung mading

3D dengan berbagi cara mereka sendiri, ada salah satu peserta yang mengangkat tema Industri dan Pertanian hingga Pertanian di Indonsia dan cara mereka pun dalam membuat mading pun banyak yang menarik sekaligus

unik contohnya dari SMA 10 dengan mading Perahu Pinisinya. Mading yang diperlombakan melibatkan 15 mading dari 10 sekolah.

“Sebenarnya Lomba ini terinspirasi pada lomba madding Deteksi Jawa Pos dan baru pertama kalinya Himanej menggelar lomba semacam ini, reaksi perserta sangat antusias walau tidak semua SMA/SMK tidak mengikuti lomba karena di bulan yang sama sekolah mereka rata-rata mempunyai jadwal kegiatan sekolah yang padat”ujar Nevi- Ketua Pelaksana lomba madding tersebut.

Selama tiga hari pameran, panitia lomba memberikan ballot yang berisi pilihan kategori madding unik dan favorit pilihan pengunjung. “Penjurian pun dilakukan pada sela-sela kegiatan acara sehingga para peserta tidak mengetahui kapan dan siapa yang menjuri meraka. Penjurian untuk lomba mading ini, terdiri dari tiga kriteria antara lain seni, tulisan mereka dan penampilan mereka dalam menyampaikan isi mading mereka kepada pengunjung dan juga ketahanan mading apakah bisa bertahan sampai tiga hari atau tidak” tutur Arif selaku Kahim Himanej sekaligus juri pada lomba mading tersebut. Di puncak acara

selain pengumuman lomba,panitia meminta penampilan para peserta Lomba untuk mengisi acara disela-sela pengumuman pemenang baik juara 1,2,3 maupun untuk kategori terunik dan favorit. Akhirnya

didapatkan SMK 3 Malang ditetapkan sebagai Juara 1 disusul SMK 4 Malang untuk juara 2 lalu juara 3 diraih oleh SMA Widya Dharma dan untuk kategori mading terunik jatuh pada pilihan SMA Kr. Petra 2 Malang serta yang menempati mading favorit adalah SMA 10 Malang.

MADING 3D ala HIMANEJ

FE UM-Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan terus

berusaha memberikan fasilitas pelatihan kewirausahaan bagi akademika. Salah satunya dengan cara mengadakan talkshow gratis. Kegiatan yang diselenggarakan di aula E3 kemarin (12/11) tak hanya dihadiri mahasiswa dalam negeri UM saja, tapi juga dari Universitas, seperti dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Acara yang mengangkat tema “Peranan Dunia Perbankan Dalam Pembangunan Perekonomian Daerah untuk Membantu UMKM” ini dihadiri lebih dari 130 mahasiswa. Sedangkan pemateri dari Bank

Indonesia cabang Malang, Bapeda Kota Malang, dan Disperindak Kota Batu. Namun, acara ini sempat berhenti sejenak, lantaran listrik blok UM mendapat giliran pemadaman. Tapi hal ini tak menyurutkan semangat para peserta untuk mengikuti kegiatan ini.

“Salah satu tujuan acara ini adalah untuk meningkatkan kualitas akademik mahasiswa FE khususnya, terutama dalam menyikapi masalah UMKM, dan Al hamdulillah Mas, pesertanya melebihi jumlah yang kita targetkan.” Ujar Ketua pelaksana yang tak mau disebutkan namanya di majalah ini, saat diminta konfirmasi. (im_udin_fel’)

TALKSHOW PERBANKAN DAN UMKM DIHADIRI PESERTA DARI LUAR UM

Ormawa

22

Peserta Lomba Mading 3D

Dok

.Him

anej

Suara Mahasiswa

23

FEUM-Pemilu Raya FE tahun ini banyak diwarnai calon tunggal, hal ini bisa terlihat pada calon ketua

umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) manajemen dan akuntansi. Masing masing adalah Achmad Hawanto (Mnj) dan Mohammad Fikri (Akt). Untuk HMJ manajemen ini merupakan kedua kalinya selama dua tahun terakhir hanya terdapat satu calon. Namun untuk akuntansi merupakan kali pertama. Adanya calon tunggal tersebut ternyata berdampak pula pada jumlah pemilih. Antusiasme mahasiswa manajemen dan akuntansi memang tidak terlalu signifikan apabila dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang terdaftar.

Beda halnya yang terjadi di HMJ EKP dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Mahasiswa EKP adalah yang paling banyak memadati Tempat Pemungutan Suara (TPS). Karena meja pendaftaran untuk masing-masing jurusan disendirikan maka terlihat jelas bahwa yang paling ramai adalah meja EKP. Kompetisi untuk memperebutkan EKP 1 memang cukup ramai. Calon yang bertanding adalah Nur Cahyo Eko Prasetyo dan Moh Shubhan JH yang akhirnya dimenangkan oleh Tyo, sapaan akrab Nurcahyo Eko Prasetyo. Sedangkan untuk BEM dimenangkan oleh Arif Rahman Hakim P (Mnj) setelah mengungguli perolehan suara Dedis Eko Setiawan (EKP) pada pemilu yang dilaksanakan 17 Desember kemarin. Ditemui pasca perhitungan selesai mahasiswa asal Gorontalo ini menyatakan sangat bersyukur atas amanah dan kepercayaan dari warga ekonomi yang diberikan kepadanya. “mari bersama membangun FE lebih baik ”, tambah arip.

DMF EKP, Harus Pemilu Ulang

Selain untuk menentukan ketua BEM dan HMJ, pemilu yang dilaksanakan di Gedung mahasiswa (gema) FE tersebut juga memilih perwakilan mahasiswa yang duduk pada kursi Dewan Mahasiswa Fakultas (DMF). Masing-masing jurusan mendapatkan kuota lima kursi. Persaingan cukup kompetitif terjadi pada DMF EKP. Dari kuota lima kursi, pendaftarnya mencapai sembilan orang sehingga harus ada empat orang yang tersisih. Selesai melakukan penghitungan suara untuk posisi keempat dan kelima mendapatkan jumlah suara yang sama yaitu 47 suara ditempati oleh Failurahman dan Anis Khumaidi. Sehingga Komisi Pemilihan Fakultas (KPF) harus melaksanakan pemilihan ulang. KPF menjadwalkan pemilu ulang pada selasa, 22 Desember 2009.

Seperti pada tahun sebelumnya, tahun ini pemilu fakultaspun terpisah dengan pemilihan presiden mahasiswa (presma). Pemilihan presma dilaksanakan pada senin (21/12) di tempat yang sama. Berbeda dengan pemilu fakultas, agenda Komisi Pemilihan Universitas ini cukup sepi peminat. Mahasiswa yang lalu lalang di depan gema hanya beberapa saja yang menggunakan hak pilihnya. Yana (20), salah satu mahasiswi jurusan Ekonomi Pembangunan menyatakan enggan memilih karena merasa tidak kenal dengan calonnya. “gak ada yang dari FE jadi males nyontreng,” tandas cewek berjilbab itu. (Mar)

PEMILU RAYA FE DIWARNAI CALON TUNGGAL

calon tunggal Ketua HMJ Manajemen dan Akuntansi

Ahmad HawantoM.Fikri

Suara Mahasiswa

24

Pemilihan umum (pemilu) merupakan salah satu icon demokrasi. Warga Indonesia selalu

menggunakan hak-hak politiknya pada momen ini. Tetapi explorasi politik ini tidak jarang mengundang kontroversi. Miniaturnya ada pada pemilu Organisasi Pemerintahan Mahasiswa (OPM) yang menjadi agenda rutin dari setiap universitas. Agenda yang bertujuan untuk memilihan pemimpin-pemimpin Organisasi struktural fakultas maupun universitas ini, banyak memainkan kepentingan di dalamnya, hal tersebut bisa menjadi suatu daya tarik yang bisa dijadikan bahan diskusi bagi mahasiswa yang kritis dan peduli terhadap kemajuan iklim organisasi di fakultas ini. Salah satu hal yang dapat kita pelajari dan menjadi fokus penulis adalah sistem politik praktis yang diterapkan dalam proses pemilihan umum ini. Memang, bicara politik tidak bisa lepas dari kepentingan yang diperjuangkan oleh masing-masing pihak untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam dinamika berorganisasi, politik praktis memang tidak bisa dilepaskan dari proses berputarnya roda organisasi. Hemat penulis, etika berpolitik praktis di kalangan mahasiswa dapat dijadikan tambahan kompetensi keilmuan yang tidak didapatkan dibangku perkuliahan asalkan dapat

dilaksanakan secara normatif dan sehat, tidak terjadi kecurangan dimana-mana. Hal inilah yang seharusnya digaris bawahi oleh para pelaku politik praktis sehingga kondisi keorganisasian menjadi lebih kompetitif dan fair dalam memperjuangkan idealisme masing-masing pihak. Selama ini, banyak paradigma yang berkembang bahwa politik hanyalah moment untuk merebut kekuasaan semata. Ironis memang, berarti hal ini menunjukkan kearogansian pihak-pihak

yang berkompetisi tersebut. Maka dari itu, sudah menjadi sebuah keharusan untuk berfikir dewasa dalam menyikapi hal ini demi kemajuan iklim berorganisasi di fakultas ini. Kedepankan proses dari pada hasil. Silahkan berkompetensi dalam mewujudkan visi dan misi

masing-masing kepentingan, akan tetapi jangan berorientasi pada hasil yaitu kemenangan, melainkan bagaimana proses untuk menuju kemenangan tersebut. Disisi lain, kalah dan menang dalam kompetisi itu adalah hal biasa, akan tetapi yang menjadi acungan jempol adalah bagaimana pihak yang kalah menerima dengan lapang dada kekalahannya tersebut. Dan bagi yang merasakan nikmatnya kemenangan, sudah sepatutnya untuk mengulurkan tangan dan merangkul pihak yang kalah untuk bersama-sama belajar berorganisasi dalam sebuah kepengurusan. Konflik memang selalu mengiringi dinamika berorganisasi, akan tetapi bila kita menguasai manajemen konflik dan menerapkannya dengan baik maka akan menjadi sebuah motivator untuk lebih berprestasi dalam organisasi. Akhir kata, marilah semua warga fakultas ekonomi berkompetisi yang produktif untuk mendapatkan prestasi yang lebih membanggakan demi kemajuan dan perkembangan fakultas ekonomi kedepan dalam mencetak lulusan akademisi dan calon pemimpin masa depan yang berkarakter dan intelektual. Semoga.

*Penulis adalah mahasiswa jurusan akutansi

PEMILU RAYA DI FAKULTAS TERCINTAYohan Bakhtiar*

Dok

. Gel

ora

Pelaksanaan pemilu di FE berjalan dengan tertib.

Bentuk aspirasi mahasaiswa melalui tulisan

Pada awal dekade 1990an sektor pariwisata merupakan andalan

Indonesia sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) selain pemasukan dari migas. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai kekayaan ragam budaya dan fenomena alam yang indah, sehingga membuat Indonesia menjadi salah satu tujuan utama untuk disinggahi oleh para pelancong di kawasan asia. Namun seiring bergesernya waktu keadaan tersebut seolah-olah hanya menjadi sebuah kisah dan kenangan masa lalu. Bergesernya peradaban serta masuknya arus globalisasi dan modernisasi yang melanda Indonesia khususnya diawal tahun 2000 kemudian menjadi momok yang menakutkan bagi kebudayaan di Indonesia. Namun yang lebih dikhawatirkan adalah dampaknya terhadap asset bangsa yang selama ini telah berusaha untuk dilestarikan.

Ironisnya, masyarakat bangsa ini, seakan-akan lupa untuk tetap menjaga dan memelihara kelestarian budayanya yang amat banyak dan beragam. Kita terlalu terbawa arus yang pada akhirnya mampu mengubah gaya hidup masyarakat terlebih-lebih pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang amat rentan terhadap perubahan. Jiwa nasionalisme pemuda Indonesia masih perlu dipertanyakan lagi. Padahal Peran pemuda disini amat penting yang merupakan sebuah potret atau gambaran yang sekaligus merefleksikan keadaan suatu Negara.

Seharusnya rasa cinta tanah air harus sudah ditanamkan sejak dini kepada seluruh warga

Pemuda dan budayaRizqon Nasrullah *

Liputan Utama

25

negara dan memahamkan akan betapa pentingnya budaya asli bangsa untuk tetap dijaga dan dipelihara kelestariannya demi menjaga identitas dan ciri khas bangsa

Indonesia mempunyai banyak warisan budaya, diantaranya kesenian wayang kulit di jawa dan Lomba kerapan sapi di pulau Madura yang merupakan salah satu contoh budaya khas daerah yang sudah mulai kehilangan penggemarnya dari kalangan pemuda. Para pemuda dizaman sekarang lebih tertarik untuk melihat dan menikmati festival music rock dan lomba balap mobil formula yang notabene merupakan salah satu bentuk hiburan yang bukan berasal dari nenek moyang kita daripada untuk sekedar mengetahui kebudayaan sendiri.

Gaya hidup hedonisme dan konsumerisme nampaknya lebih melekat pada citra pemuda zaman sekarang, untuk itu dibutuhkan kesadaran dalam

diri pribadi pemuda bangsa Indonesia untuk dapat berperan serta dalam menjaga dan

memelihara kelestarian budaya bangsa, jika Indonesia berada pada posisi ideal seperti ini bukan tidak mungkin kebudayaan sebagai salah satu penunjang sektor pariwisata akan bergeliat kembali serta memberikan efek

ganda terhadap perekonomian Indonesia

Kasus Reog ponorogo yang diklaim oleh negara lain sebagai salah satu budaya bangsanya seakan-akan menyentak dan mencuri perhatian warga negara Indonesia serta mengingatkan bahwa sebenarnya Indonesia hampir kehilangan sesuatu yang amat berharga, beruntung batik Indonesia telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia dan telah dilegalkan, atau malah kejadian serupa akan terulang lagi di lain waktu? hanya kita sebagai masyarakat Indonesia yang mampu menjawab pertanyaan ini.

*Penulis adalah mahasiswa jurusan manajemen 08

Seni Tari Tradisional

Konser musik rock

Seni tari tardisional

Sisi Lian

26

Lirik singkat lagu ini seolah mengingatkan kita kepada sahabat kita, ODHA (Orang

Dengan HIV/AIDS). Tepat 1 Desember lalu Hari HIV/AIDS sedunia diperingati, berbagai kepedulian dan aksi nyata dilakukan oleh relawan yang peduli pada persebaran penyakit mematikan yang semakin merajalela ini.

HIV/AIDS adalah penyakit mematikan yang penularannya terjadi melalui darah. Dari data yang ada hampir 50 persen penyebaran virus HIV/AIDS di Indonesia disebabkan oleh hubungan seks bebas dan 40,7 persen karena penyebaran melalui jarum suntik. Hal lain yang memilukan adalah tidak jarang HIV/AIDS tertular pada saat transfusi darah.

Saat ini jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia layaknya fenomena gunung es yang semakin lama semakin meningkat. Bahkan Provinsi Jawa Timur kini menduduki peringkat ketiga terbesar jumlah ODHA di Indonesia.

Sebuah fakta yang memilukan, apalagi ketika diketahui bahwa sebagian besar ODHA adalah Warga Negara Indonesia yang berada pada usia produktif dan remaja. Bila masalah ini terus menerus berkembang bangsa Indonesia akan memiliki ancaman yang besar. Ditangan pemuda hari ini-lah letak kepemimpinan masa depan bangsa ini dipertaruhkan. Bila pemuda telah dihinggapi oleh penyakit mematikan seperti HIV/AIDS, maka pertanda generasi muda kita dalam curang kehancuran.

Menghadapi persoalan seperti ini membuat HIV/AIDS menjadi permasalahan umum, bukan hanya milik ODHA dan relawan yang

memiliki panggilan jiwa meringankan beban ODHA.

Permasalahan yang ditimbulkan oleh HIV/AIDS bukan hanya bagaimana kita meminimalkan angka penderita virus ini namun juga bagaimana kita meningkatkan kembali semangat hidup ODHA yang pasti menurun setelah mengetahui kenyataan bahwa mengidah HIV/AIDS.

Harus diakui bahwa saat ini ODHA mendapatkan pandangan yang negatif dari sebagian besar masyarakat. Stigma masyarakat tetap menyudutkan ODHA dan menganggap mereka berperilaku seks menyimpang dan harus dijauhi karena bisa menular. Tentu saja stempel yang menyakitkan ini makin membuat ODHA enggan terbuka karena risiko sosial yang ditanggungnya makin besar.

Sikap masyarakat yang menyudutkan ODHA akan memperburuk permasalahan yang diakibatkan oleh virus HIV/AIDS. Ketakutan akan dikucilkan oleh masyarakat membuat ODHA enggan datang ke klinik-klinik peduli HIV/AIDS sekedar untuk memeriksakan kondisinya.

Apakah kita mau permasalah HIV/AIDS tetap menjadi gunung es di negara kita tercinta? Apakah kita tega melihat ODHA yang sudah tersiksa dengan virus yang menggerogoti tubuhnya semakin terpuruk dengan sikap egois kita?

Tentu tidak.

Maka dari itu, marilah sejak saat ini kita rangkul ODHA, kita rangkul mereka dengan hati. Bukan dengan pengucilan yang membuat harapan hidup mereka semakin menipis.

”Dukung kami dan pedulikan kami. Kami semua manusia. Kami juga normal, punya tangan, punya kaki, mampu berjalan, mampu bicara. Kami pun punya kebutuhan seperti yang lainnya. Jangan takut kepada kami karena kami pun sama dengan kalian!”

Demikianlah kutipan kata sambutan almarhum Nkosi Johnson (12 tahun), aktivis AIDS di Afrika Selatan yang juga menderita HIV positif. Penggalan kata sambutan itu, disampaikan sang bocah berkulit hitam pada pembukaan Konferensi AIDS Internasional ke-13 di Durban, Afrika Selatan. Simpul kalimat yang terlontar dari bibir mungil itu memang sederhana, sangat menyentuh dan berbalut makna. Intinya dia ingin menyampaikan satu hal kepada khalayak, supaya kita mau bersama-sama merangkul ’luka’ para penderita AIDS dan bukan malah mengucilkan mereka.

Sebagai pemuda kitalah sosok yang tepat untuk merangkul ODHA. Karena sebagian besar subyek dan obyek dalam merangkul penderita HIV adalah kaum pemuda.

” Ku datang sahabat bagi jiwa, saat batin merintih. Usah kau lara sendiri masih ada asa tersisa. Tak hilang arah, kita berjalan, menghadapinya.” (Za)

BERBAGI, MEMBUAT KITA LEBIH BERARTI

“Letakkanlah tanganmu di atas bahuku, biar terbagi beban itu dan tegar dirimu. Oh, di depan sana cahya kecil tuk memandu tak hilang arah kita berjalan, menghadapinya”

Sisi Lain

27

Daftar Buku Ajar

No. Nama Judul 1 Bambang Pranowo Pengantar Investasi 2 Sugeng Hadi Utomo & Imam Muklis Pengantar Makro 3 Mardono & Sugeng HU Perekonomian Indoneia 3 Dwi Wulandari & Bambang P. Ekonomi Moneter 4 Agus Sumanto dan Farida Rahmawati Ekonomi Pembangunan 5 Prih Hardinto Bel. dan Pembl. Kontektual 6 Sapir dan Prih Hardinto Strategi Pembelajaran Eko. 7 Yohanes HS dan Dwi Wulandari Ekonomi Internasional 8 Sapir dan Prih Hardinto Perencanaan Pembel. Eko. 9 Hadi Sumarsono Ekonometrika 10 Sawitri Dwi Prastiti Akt. Keuangan Lanjutan 11 Makaryanawati Pengantar Akt. I 12 Triadi Agung Susharto Perpajakan 13 Dodik Yuliardi Menguasai Komputer Akt. 14 Satia Nur Maharani Akuntansi Islam 15 Ika Putri Larasati Audit Manajemen 16 Puji Handayati DasarDasar Akuntansi 17 Sri PUjiningsih Teori Akuntansi 18 Dyah Aju Wardhani Manajemen Keuamgan 19 Juli Widi Astuti Pengauditan I 20 Eka Ananta Sidharta Akuntansi Manajemen 21 Sutrisno Koperasi Indonesia 22 Djoko Dwi Kusumajjanto Bisnis Internasional 23 Titis Shinta Ghewi 1.Praktikum Mnj. Pemasaran 2. Permasaran Strategik 24 Wahyu Wibowo Manajemen Perubahan 25 Rahmad Hidayat Kewirausahaan 26 H. Suharto Metodologi Penelitian 27 Agung Winarno Studi Kelayakan Bisnis 28 Agus Hermawan Inglish For Busines 29 Muhammad Arief SIM 30 Madziatul Quriah Kesekretariatan 31 Eli Siswanto Bank Dan Lembaga Keu. 32 Yuli Susetyo Mahir Mengg.Apliprog Mikros 33 I Nyoman Suputra Manajemen Kearsipan 34 Mugianto Pengantar Perusahaan 35 Heri Pratikto Etika Bisnis 36 Anmiek Indrawati Statistika Inferensial 37 Syihabudhin Manajemen Stratejik 38 Afwan Hariri Pengantar Bisnis 39 Ludi Wisnu Wardhana Statistika Diskriptif 40 Sopiah Metodologi Penelitian EkO. 41 F. Danardana Murwani Ekonomi Manajerial 42 Supriyanto Ekonomi Makro

Data Realisasi Penelitian Mandiri dan Kelompok 2009:

No. Nama Judul Penelitian 1 Wening Patmi Rahayu Analisis Intensitas Pend. Orang Tua Dalam Kegiatan Belajar Anak, Status Sosial Orang Tua Terhadap Motivasi. Belajar, Pestasi Belajar Siswa SMK Di Kota Malang 2 Sudarmiatin Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Perilaku Pembelian Melalui Image Konsumen 3 Heny Kusdyanti Pemberdayaan Kompetnsi Kewirausahaan Dalam Keberlangsungan Usaha Pada UKM Tradisional Di Pinggiran Kota Malang 4 Suwarni Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Ekonomi SL T A Swasta Di Kota Dan Kab. Blitar 5 Wayan Jaman AP Penqaruh Kualitas Pelayan Terhadap Loyalitas Debitur 6 Bambang Pranowo Penqaruh Kebijakan Invest. Padfa Penilaian Investor Terhadap Perusahaan Yang dimediasi Denqan Kebiiakan. Deviden Dan Implikasinya Dalam Penqembanqan Materi Pembelaiaran Ekma 7 Mit Witiaksono Masalah Dan Prioritas Pembinaan Pengembanqan Produk Unggulan Kota Malang 8 Hari Wahyono Efektifitas Implementasi Program BOS (Bantuan Operasional Sekolah Di Kota Dan Kab. Malang 9 Yuli Widi Astuti Pengembanqan Bahan Ajar Suparti Mata Kuliah Bank Dan Nurika Restuningdiah Lembaqa Bukan Bank Denqan Peranan Lemb. Keu. Mikro Terhadap Pemb.Usaha Kecil 10 Endanq Sri Andavani Penqembanqan Bahan Aiar Matakulian Praktikum Pend.Akuntansi II Berbasis Compact Disk Diana Tien Irafahmi Denqan Proqram Microsoft Visual Basic Sulastri 11 Tuhardjo Penqaruh Nilai Aset Shareholders Equity Dan Total Liabilities Terhadap Kinerja Keuangan yang Dimediasi Nilai Kontrak Real Estate Tang Listing Di BEI12. Sri Pujiningsih Analisis Pengaruh Mekanisme Good Governnance Terhadap Pengungkapan Sosial dan Kinerja Operasi. Helina Utami

DAFTAR BUKU AJAR DAN PENELITIAN DOSEN FAKULTAS EKONOMI 2009

Pada akhir tahun 2009 ini, Fakultas ekonomi menerbitkan sejumlah buku ajar yang disusun oleh dosen. Melalui surat tugas, Fakultas mengamanatkan dosen untuk membuat bahan ajar guna menambah sumber belajar mahasiswa. Sedangkan untuk penelitian, selama tahun 2009 ini telah terbit 3 jurnal ilmiah, dimana edisi terakhir daftarnya bisa dilihat dibawah. Buku ajar dan karya ilmiah tersebut juga dapat dibaca di perpustakaan Fakultas Ekonomi dan website resmi Fakultas Ekonomi (www.fe.um.ac.id). Berikut merupakan sejumlah buku ajar dan penelitian yang telah terealisasi.

Majalah Fakultas Ekonomi

Selamat Tahun Baru 2010