SKRIPSI NANCY NILASARI 0810323038 FIA BISNIS MSI
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of SKRIPSI NANCY NILASARI 0810323038 FIA BISNIS MSI
HUBUNGAN KUALITAS INFORMASIPENGGUNA
(Survei pada pengguna
Diajukpada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASIJURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
KONSENTRASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI
HUBUNGAN KUALITAS SISTEM DAN KUALITAS INFORMASI DENGAN KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI BERBASIS
WEB
(Survei pada pengguna Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) PT. PLN (Persero) Area Kediri)
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjanapada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
NANCY NILASARINIM. 0810323038
UNIVERSITAS BRAWIJAYAFAKULTAS ILMU ADMINISTRASIJURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
KONSENTRASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASIMALANG
2012
KUALITAS SISTEM DAN KEPUASAN
INFORMASI BERBASIS
Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor
KONSENTRASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI
MOTTO
Selalu ingat dan wujudkanlah dalam menghadapi setiap perjalanan
kehidupan menggunakan METODE 3B yaitu berdoa, berusaha, dan
bersyukur.
Berdoa dalam setiap waktu, yakin bahwa Allah SWT tidak akan berdiam diri.
Berusaha sekuat tenaga dan semaksimal mungkin.
Bersyukur menerima apa yang diberikan Allah SWT kepada kita, Niscaya hikmahNya tidak akan berhenti mengalir
My philosophy is that not only are you responsible of your life,
but doing the best thing at this moment puts you
in the best place for the next moment
(Oprah Winfrey)
vi
RINGKASAN
Nancy Nilasari, 2012, Hubungan Kualitas Sistem dan Kualitas Informasi dengan Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Berbasis Web (Survei pada pengguna Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri), Nama Pembimbing Utama: Prof. Dr. Endang Siti Astuti, M. Si, Pendamping: Drs. Riyadi, M. Si, 145 + xvi
Perkembangan teknologi informasi telah memberikan kontribusi positif terhadap penggunaan sistem informasi dengan menggunakan teknologi web sebagai media untuk memperoleh informasi secara universal. Hampir seluruh unit usaha di berbagai sektor membutuhkan sistem informasi. Kebutuhan akan kecanggihan teknologi dan pemilihan sistem informasi yang tepat juga perlu diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini dapat digunakan untuk mendukung terciptanya arus informasi yang dapat memperlancar kegiatan bisnis operasional dalam kaitannya mencapai tujuan utama perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan mengenai variabel kualitas sistem, kualitas informasi, dan kepuasan pengguna sistem informasi berbasis web dengan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri, (2) Mengetahui dan menjelaskan hubunganvariabel kualitas sistem dengan kepuasan pengguna sistem, (3) Mengetahui dan menjelaskan hubungan variabel kualitas informasi dengan kepuasan pengguna sistem.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research). Penelitian ini dilakukan di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri yang beralamatkan Jalan Basuki Rachmad No. 1 Kediri. Variabel yang digunakan adalah kualitas sistem (X1), kualitas informasi (X2), dan kepuasan pengguna sistem (Y). Populasi dalam penelitian ini sebanyak 17 orang (pengguna) yang dijadikan sampel. Data primer diperoleh dari penyebaran kuesner dan wawancara. Data sekunder diperoleh dari sumber-sumber yang telah ada dikumpulkan sebagai pendukung data primer. Metode analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis koefisien korelasi SpearmanRank. Data diolah dengan program komputer SPSS For Windows versi 19.00
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara variabel kualitas sistem (X1) dengan kepuasan pengguna sistem (Y). Begitu juga hubungan variabel kualitas informasi dengan kepuasan pengguna sistem (Y) memiliki hubungan yang kuat.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi yang ada sudah mampu memenuhi kepuasan pengguna sistem. Saran bagi Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri sebaiknya melakukan evaluasi dan perbaikan sistem agar pengguna merasa sangat puas terhadap sistem yang digunakan. Penelitian ini memiliki keterbatasan sampel dan metode analisis maka bagi peneliti lain yang ingin meneliti hal yang sama sebaiknya menambahkan sampel serta menarik garis hubungan kualitas sistem dengan kualitas informasi.
vii
SUMMARY
Nancy Nilasari, 2012, The Relationship of System Quality and Information Quality with User Satisfaction Web-Based Information Systems (survey on the user's Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) in the PT. PLN (Persero) Office of Area Kediri), Name of Major Advisor: Prof. Dr. Endang Siti Astuti, M. Si, Name of Minor Advisor: Drs. Riyadi, M. Si, 145 + xvi
Development of information technology has positive contribution to information systems utilizing by using web technology as a medium for obtaining information universally. Almost all business units in various sectors need information systems. The requirement for sophisticated technology and the selection of appropriate information systems also need to be considered by the company. It can be used to support the creation of information which can facilitate the flow of operational business activities in relation to the company's main goal.
The purpose of this study were to (1) describe the variable of system quality, information quality, and users satisfaction with web-based information systems on Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) PT. PLN (Persero) Office of Area Kediri, (2) Know and explain the relationship of the variable systems quality with users satisfaction on system, (3) Know and explain the relationship of the variable information quality with users satisfaction on system.
This study is explanatory research. The research was conducted in PT. PLN (Persero) Office of Area Kediri which addressed in Basuki Rachmad Street No. 1 Kediri. Variable which was used are system quality (X1), informationquality (X2), and users satisfaction on system (Y). The amount population of this study is 17 people (users) that used as sampled. Primary data obtained from questionnaires and interviews spread. Secondary data obtained from sources that have been collected to support the primary data. The data analyses were descriptive statistical analysis and analysis with rank spearman correlation. Datawere processed by a computer program SPSS for windows version 19.00
The results study showed that there is a strong correlation between a variable system quality (X1) with users satisfaction on system (Y). So the relationship with the variable information quality with users satisfaction on system (Y) has a strong correlation.
The conclusion from this study show that the system quality and information quality has been able to fulfill the corrrelation with users satisfaction on system. Suggestions for PT. PLN (Persero) Office of Area Kediri should conduct the evaluation and improvement of the system to make users feel very satisfied with the system used. This study has the limitations of sampling and analysis methods, so for another researchers who want to examine the same thing, they should add the sample and draw the line relationships system quality with information quality.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Hubungan Kualitas Sistem dan Kualitas Informasi dengan
Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Berbasis Web (Survei pada pengguna
Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero)
Area Kediri).”
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya Malang.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Sumartono, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang.
2. Bapak Dr. Kusdi Rahardjo, DEA selaku Ketua Jurusan Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.
3. Bapak Drs. R. Rustam Hidayat, M.Si selaku Sekretaris Jurusan
Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya Malang.
ix
4. Ibu Prof. Dr. Endang Siti Astuti, M.Si selaku dosen pembimbing pertama
yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan
peneliti dalam menyusun skripsi ini sampai selesai.
5. Bapak Drs. Riyadi, M.Si selaku dosen pembimbing kedua yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan peneliti dalam
menyusun skripsi ini sampai selesai.
6. Ibu Dr. Srikandi Kumadji, Ms selaku dosen metode penelitian yang telah
meluangkan waktu untuk mengarahkan peneliti dalam penentuan metode
analisis yang tepat terkait dengan skripsi peneliti.
7. Seluruh Dosen Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis dan Staf Tata Usaha di
lingkungan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
8. Seluruh karyawan PT. PLN (Persero) Kantor Area Kediri dengan
keramahan yang memberikan data yang berhubungan dengan skripsi ini.
9. Keluarga yang kusayangi Papa, Ibu, Lek To, Pak Pri, Mas Rudi, Mbak
Hana, Mbak Evi, dan Mas Nico yang selalu memberikan bantuan dan
dukungan yang tak henti-hentinya ketika merasa senang dan sedih dalam
segala hal dan doa yang tulus ikhlas mengiringi selama menuntut ilmu.
10. Sahabat-sahabatku kuliah tersayang Nurul, Eva, Dwiki, Dhila, Ana, Eris,
Udin, Rachmat, Budi, Holly yang telah memberikan semangat, bantuan
serta kebahagiaan disaat senang maupun sedih terimakasih atas
dukungannya selama ini.
11. Warga Kos Gajayana No. 107 Malang tersayang Mbak Rifty, Mbak
Jayarani, Mbak Dama, Vina, Anik, Tyas, Alvin, Yuyun, Ida, dll yang
x
selalu memberikan semangat untuk tidak selalu menyerah dan memberikan
bantuannya selama ini.
12. Teman-temanku konsentrasi MSI angkatan 2008 Innes, Priska, Yudhita,
Satriyo, Hanifa, Ayiek, Cyntia, Monot, Faisal, Triana, dll yang selalu
memberikan semangat, dukungan, dan bantuannya selama ini.
13. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2008 yang telah banyak membantu
penulis dalam menyusun skripsi ini.
14. Semua pihak yang telah banyak membantu hingga terselesaikannya skripsi
ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas doa dan semua
dukungannya sehingga skripsi ini berjalan lancar.
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran, dan kritik yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.
Malang, 9 Juli 2012
Peneliti
xi
DAFTAR ISI
MOTTO ............................................................................................................ iiTANDA PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................iiiTANDA PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ivPERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .................................................... vRINGKASAN.................................................................................................... viSUMMARY .......................................................................................................viiKATA PENGANTAR.....................................................................................viiiDAFTAR ISI ..................................................................................................... xiDAFTAR TABEL ........................................................................................... xivDAFTAR GAMBAR........................................................................................ xvDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8
D. Kontribusi Penelitian ....................................................................... 8
E. Sistematika Pembahasan.................................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Empiris ........................................................................... 11
B. Tinjauan Teoritis ........................................................................... 15
1. Konsep Dasar Sistem Informasi ................................................ 15
2. Web Based Information Systems (Sistem Informasi Berbasis Web)......................................................................................... 17
3. Aplikasi – Aplikasi Enteprise.................................................... 20
4. System Quality (Kualitas Sistem) .............................................. 24
5. Information Quality (Kualitas Informasi).................................. 25
6. User Satisfaction (Kepuasan Pengguna Sistem) ........................ 26
7. Hubungan Kualitas Sistem dan Kualitas Informasi dengan Kepuasan Pengguna Sistem........................................................... 27
C. Model Konsep dan Hipotesis Penelitian......................................... 29
1. Model Konsep .......................................................................... 29
2. Model Hipotesis........................................................................ 29
xii
BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian.............................................................................. 31
B. Lokasi Penelitian........................................................................... 31
C. Konsep, Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran..... 32
1. Konsep ..................................................................................... 32
2. Variabel .................................................................................... 32
3. Definisi Operasional ................................................................. 33
4. Skala Pengukuran ..................................................................... 38
D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 41
1. Populasi .................................................................................... 41
2. Sampel...................................................................................... 41
E. Pengumpulan Data ........................................................................ 42
1. Sumber Data ............................................................................. 42
2. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 42
3. Instrumen Penelitian ................................................................. 43
F. Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 44
1. Uji Validitas ............................................................................. 44
2. Uji Reliabilitas.......................................................................... 45
3. Rekapitulasi Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .......................... 46
G. Metode Analisis Data .................................................................... 50
1. Analisis Statistik Deskriptif ...................................................... 50
2. Analisis Hubungan Koefisien Korelasi Spearman Rank ............ 51
3. Pengujian Hipotesis Koefisien Korelasi Spearman Rank ........... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum Perusahaan........................................................ 53
1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) ........................................... 53
2. Visi dan Misi PT. PLN (Persero) Area Kediri ........................... 54
3. Makna Logo Perusahaan ........................................................... 55
4. Lokasi PT. PLN (Persero) Area Kediri...................................... 57
5. Wilayah Kerja PT. PLN (Persero) Area Kediri.......................... 58
6. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Kediri .................. 59
7. Uraian Bidang Tugas PT. PLN (Persero) Area Kediri ............... 60
8. Jumlah Personalia PT. PLN (Persero) Kantor Area Kediri......... 63
B. Gambaran Umum Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)63
xiii
C. Gambaran Umum Responden ........................................................ 72
D. Analisis Data................................................................................. 79
E. Pembahasan .................................................................................. 98
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif ............................................. 98
2. Hasil Analisis Koefisien Korelasi Spearman Rank .................. 103
BAB V PENUTUPA. Kesimpulan ................................................................................. 106
B. Saran ........................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 110
xiv
DAFTAR TABEL
No Judul Hal.
1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang 13
2 Konsep, Variabel, Indikator, Item, dan Sumber 37
3 Pemberian Score Skala Likert 39
4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas
Sistem (X1) 47
5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas
Informasi (X2) 48
6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan
Pengguna Sistem (Y) 49
7 Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan 52
8 Jumlah Personalia Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri 63
9 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 73
10 Gambaran Responden Berdasarkan Usia 73
11 Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 74
12 Gambaran Responden Berdasarkan Masa Kerja 75
13 Gambaran Responden Berdasarkan Bagian Kerja 76
14 Gambaran Responden Berdasarkan Masa Kerja, Usia, dan Tingkat
Pendidikan 77
15 Distibusi Frekuensi Variabel Kualitas Sistem (X1) 80
16 Distibusi Frekuensi Variabel Kualitas Informasi (X2) 85
17 Distibusi Frekuensi Variabel Kepuasan Pengguna Sistem (Y) 89
18 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Spearman Rank Hubungan Kualitas
Sistem dengan Kepuasan Pengguna Sistem 94
19 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Spearman Rank Hubungan Kualitas
Informasi dengan Kepuasan Pengguna Sistem 95
xv
DAFTAR GAMBAR
No Judul Hal.
1 Komponen Sistem Informasi Berbasis Web 20
2 Model Konsep 29
3 Model Hipotesis 30
4 Logo PT. PLN (Persero) 55
5 Logo PT. PLN – Bidang Persegi Panjang Vertikal 56
6 Logo PT. PLN – Petir atau Kilat 57
7 Logo PT. PLN – Tiga Gelombang 57
8 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Kediri 59
9 Tampilan Langkah Awal Membuka Aplikasi Pelayanan Pelanggan
Terpusat (AP2T) 64
10 Tampilan Login Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) 65
11 Tampilan Menu Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) 66
12 Tampilan Utama Fungsi 1 Pelayanan Pelanggan 67
13 Tampilan Utama Fungsi II Pencatatan Meter 68
14 Tampilan Utama Fungsi III Penghitungan Rekening 69
15 Tampilan Utama Fungsi IV, V, dan VI (Penagihan, Pembukuan, dan
Pengawasan Kredit) 70
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Hal.
1 Kuesner Penelitian 113
2 Rekapitulasi Hasil Jawaban Kuesner Responden pada Variabel
Kualitas Sistem (X1) 117
3 Rekapitulasi Hasil Jawaban Kuesner Responden pada Variabel
Kualitas Informasi (X2) 118
4 Rekapitulasi Hasil Jawaban Kuesner Responden pada Variabel
Kepuasan Pengguna Sistem (Y1) 119
5 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Sistem (X1) 120
6 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Informasi (X2)123
7 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Pengguna
Sistem (Y) 126
8 Data Umum Responden 129
9 Hasil Gambaran Umum Responden 130
10 Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Sistem (X1) 132
11 Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Informasi (X2) 135
12 Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Pengguna
Sistem (Y) 137
13 Hasil Analisis Korelasi Variabel Kualitas Sistem (X1) dengan
Kepuasan Pengguna Sistem (Y) 140
14 Hasil Analisis Korelasi Variabel Kualitas Informasi (X2) dengan
Kepuasan Pengguna Sistem (Y) 140
15 Pedoman dan Hasil Wawancara 141
16 Surat Keterangan Penelitian 144
17 Curriculum Vitae 145
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi ini telah memberikan
kontribusi yang positif terhadap aktivitas perekonomian di seluruh dunia. Saat ini
banyak perusahaan secara luas menerapkan teknologi informasi dalam berbagai
bidang, seperti pendidikan, hiburan, bisnis, manufaktur, jasa, dan lain-lain.
Perkembangan teknologi telah membawa aspek kemudahan terhadap peran serta
sistem informasi dengan menggunakan teknologi web untuk melakukan
serangkaian aktifitas yang ada di perusahaan.
Akhir-akhir tahun ini, internet yang semakin mudah diterima oleh
masyarakat luas telah memainkan peran teknologi informasi yang menjadi
semakin penting. Kehadiran internet telah membawa dampak yang positif untuk
menggunakan web sebagai media atau layanan untuk memperoleh informasi yang
diperlukan secara universal. Internet dan world wide web sudah tumbuh dengan
cepat dan menjadi suatu media utama dari aplikasi perangkat lunak. “Internet
memberi inspirasi atas penggunaan sistem informasi dan model-model bisnis
baru” (Laudon & Laudon, 2004:24).
Hampir seluruh unit usaha di berbagai sektor membutuhkan sistem
informasi untuk mendukung kegiatan operasional bisnisnya. Kebutuhan akan
kecanggihan teknologi dan pemilihan sistem yang tepat juga perlu diperhatikan
oleh perusahaan untuk memperoleh informasi yang dapat memperlancar kegiatan
2
bisnis operasional individu dalam kaitannya mencapai tujuan utama perusahaan.
Penentuan perangkat lunak, perangkat keras, instalasi sistem, pemecahan masalah,
sambungan jaringan, pengembangan sistem, dan pelatihan yang tepat dapat
memfasilitasi jalannya sistem informasi. Sistem informasi harus didesain secara
tepat untuk dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Pemenuhan kebutuhan
pengguna tersebut nantinya akan memberikan kepuasan bagi para pengguna
sistem informasi dan dapat termotivasi untuk melakukan pekerjaan secara
optimal.
Kepuasan pengguna secara umum ditentukan oleh terpenuhi tidaknya
harapan pengguna. Kepuasan akan timbul jika pengguna berinteraksi langsung
dengan komputer. Perusahaan sebaiknya memahami apa yang diharapkan oleh
penggunanya terhadap sistem informasi yang digunakan. Somers et al.
(2003:597) mengungkapkan bahwa “ada lima dimensi pengukuran kepuasan
pengguna, antara lain: content (isi), accuracy (akurasi), format (format),
timeliness (ketepatan waktu), dan ease of use (mudah digunakan)”. Kepuasan
pengguna sistem ini berhubungan dengan kualitas sistem dan kualitas informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi. Keduanya diasumsikan memiliki hubungan dengan
kepuasan pengguna sistem. Kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan
semakin baik maka kepuasan pengguna sistema juga akan semakin meningkat. Sistem
informasi dapat diandalkan apabila memiliki kualitas sistem dan kualitas informasi
yang baik dan mampu memberikan kepuasan pada penggunanya. Kegagalan suatu
sistem informasi mungkin karena ketidakmampuan suatu sistem informasi memenuhi
harapan pemakai.
3
Perusahaan memiliki alternatif untuk memilih paket aplikasi yang dijual
dalam paket yang sudah jadi atau dapat memesan khusus sesuai dengan
karakteristik perusahaan. Kemampuan masing-masing paket program sangat
bervariasi mulai dari yang memiliki kapasitas rendah dengan aplikasi terbatas,
hingga paket aplikasi yang berkemampuan tinggi dan terintegrasi dengan sistem
enterprise resource planning (ERP). Seberapapun kapasitas kemampuannya,
paket program ini dimaksudkan untuk mempermudah pekerjaan di bidang yang
sesuai dengan kapasitas dan karakteristik perusahaan.
Kualitas sistem menunjukkan ukuran terhadap sistem informasi itu sendiri
dan terfokus pada interaksi antara user dan sistem. “Beberapa dimensi untuk
mengukur kualitas sistem antara lain reliabilitas sistem, fleksibilitas sistem,
integrasi sistem, aksessibilitas sistem, dan waktu respon sistem” (Nelson et al.,
2005:26). Hasil penelitian yang diperoleh dari DeLone & McLean (1992), Medina
& Chaparro (2007), dan Chen (2010) menunjukkan bahwa kualitas sistem
informasi memiliki hubungan yang positif terhadap kepuasan penggunanya.
Apabila kualitas sistem baik menurut persepsi pemakainya, maka mereka akan
cenderung merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut. Semakin tinggi
kualitas sistem yang digunakan, diprediksi akan berdampak terhadap semakin
tingginya tingkat kepuasan pengguna sistem informasi tersebut.
Kemampuan untuk mengelola informasi secara efektif dan efisien di dalam
perusahaan sangat penting karena dapat menjadi dasar untuk mencapai
keunggulan kompetitif. Informasi telah menjadi aktiva tidak berwujud, yang
dikelola dengan baik, dapat digunakan untuk memperlancar arus informasi.
4
Perusahaan harus memperhatikan kualitas informasi yang ada di dalam sistem
informasi karena hal ini menunjukkan pengukuran output (keluaran) yang
diperoleh dari sistem informasi atau aplikasi yang digunakan. Beberapa dimensi
untuk mengukur kualitas informasi ini adalah “informasi yang dibutuhkan harus
akurat, ketepatan waktu, dan relevan” (Jogiyanto, 2005:10).
Pengguna sistem informasi tentunya berharap bahwa dengan
menggunakan sistem informasi akan memperoleh informasi yang mereka
butuhkan. Karakteristik informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi tertentu,
dapat saja berbeda dengan informasi dari sistem informasi yang lain. Sistem
informasi yang mampu menghasilkan informasi yang tepat waktu, akurat, dan
relevan serta memenuhi kriteria dan ukuran lain tentang kualitas informasi, akan
berdampak terhadap kepuasan pemakainya. Semakin tinggi kualitas informasi
yang dihasilkan suatu sistem informasi, diprediksi akan berdampak terhadap
semakin tingginya kepuasan pengguna sistem informasi. Hasil penelitian ini
didukung oleh DeLone & McLean (1992), Medina & Chaparro (2007), dan Chen
(2010).
PLN (Perusahaan Listrik Negara) suatu perusahaan milik negara yang
berbentuk perseroan bergerak di bidang penyediaan jasa penjualan tenaga listik
satu-satunya di Indonesia. Perusahaan ini memiliki tugas menyediakan tenaga
listrik dan memberikan pelayanan atas kebutuhan listrik untuk seluruh lapisan
masyarakat. Selain itu, bertanggungjawab meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan, pengelolaan administrasi pelanggan, menjamin pencapaian target
pendapatan dan peningkatan kepuasan pelangggan serta menjalin hubungan yang
5
baik dengan mitra kerja. Menghadapi kondisi seperti sekarang ini PT. PLN
(Persero) dituntut untuk meningkatkan performance (kinerja) dalam mengelola
perusahaan.
Awalnya aplikasi yang digunakan untuk mengelola data-data pelanggan
oleh PT. PLN (Persero) di setiap Distribusi memiliki sistem yang berbeda-beda.
Aplikasi ini hanya bisa diakses dengan cakupan area tertentu dan tidak
terintegritas dengan PT. PLN (Persero) Pusat. Permasalahan inilah yang
mengakibatkan aplikasi tidak dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan
sehingga PT. PLN (Persero) mengalami kesulitan. Sesuai dengan perkembangan
waktu dan teknologi, kebutuhan akan informasi juga semakin berkembang. PT.
PLN (Persero) menginginkan sebuah sistem informasi yang terstruktur dan
terpusat sehingga data-data maupun informasi dari seluruh PT. PLN (Persero) di
Indonesia dapat diakses dan diketahui dengan mudah. PT. PLN (Persero)
mengganti dengan perangkat aplikasi lunak berbasis web yaitu Aplikasi Pelayanan
Pelanggan Terpusat (AP2T).
Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) merupakan suatu aplikasi
berbasis web dengan memanfaatkan jaringan intranet yang mengimplementasikan
seluruh proses bisnis Tata Usaha Langganan (TUL) 94 dan kebutuhan integrasi
sistem utama yang terpusat. Aplikasi berbasis web ini meliputi: Pengelolaan dan
Pengawasan Arus Pendapatan Secara Terpusat (P2APST), Listrik Pra Bayar
(LPB), Non Taglis (Pembayaran selain tagihan listrik, seperti biaya pasang baru,
tambah daya, migrasi ke prabayar, dll), dan Call Center serta monitoring secara
berkala terhadap data-data pelanggan yang berada di PT. PLN (Persero) seluruh
6
Indonesia. Implementasi AP2T di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri sudah
dimulai sejak bulan Nopember 2009. Hal inilah yang dirasakan cukup bagi
peneliti untuk meneliti seberapa baik sistem informasi dapat digunakan sesuai
kebutuhan.
Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri telah menggunakan sistem
informasi dengan menggunakan beberapa perangkat aplikasi enterprise. Aplikasi
Aplikasi ini mencakup sistem enterprise, sistem manajemen hubungan pelanggan,
dan sistem manajemen pengetahuan. Aplikasi ini dinamakan Aplikasi Pelayanan
Pelanggan Terpusat (AP2T). AP2T menggunakan sistem enterprise dengan
mengintegrasikan secara real-time terhadap aktivitas proses bisnis. Aplikasi ini
mengintegrasikan, menyimpan, mengolah semua data untuk customer relationship
management (mengelola hubungan pelanggan). Adapun bentuk layanan yang
diberikan mulai dari calon pelanggan akan menggunakan listrik sampai pelanggan
berhenti menggunakan listrik. Aplikasi ini juga terdapat sistem manajemen
pengetahuan untuk mengetahui informasi dari data-data pelanggan pasca bayar
dan prabayar. Selain itu, aplikasi ini digunakan untuk menunjang peningkatan
layanan pelanggan melalui call center, e-mail, fax atau web based.
Semakin kompleksnya AP2T tidak dipungkiri lagi menyebabkan sistem
informasi lebih sulit digunakan. Permasalahan yang terjadi pada Kantor PT. PLN
(Persero) Area Kediri terkait AP2T antara lain kecepatan atau respon sistem
dalam menghasilkan informasi terbilang lama. Melihat sedikit uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi yang baru dapat memberikan dampak yang
positif dan juga negatif. Peneliti akan memaparkan, menjelaskan sejauh mana
7
kualitas sistem dan kualitas informasi yang diihasilkan dari sistem informasi yang
telah diterapkan tersebut memberikan kepuasan bagi pengguna. Berdasarkan latar
belakang inilah, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Hubungan Kualitas Sistem dan Kualitas Informasi dengan Kepuasan
Pengguna Sistem Informasi Berbasis Web (Survei pada pengguna Aplikasi
Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area
Kediri )”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang sebagaimana yang telah diuraikan, maka
perumusan permasalahannya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah deskripsi dari variabel kualitas sistem, kualitas informasi, dan
kepuasan pengguna sistem informasi berbasis web dengan Aplikasi
Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area
Kediri?
2. Apakah variabel kualitas sistem memiliki hubungan yang positif terhadap
kepuasan pengguna sistem informasi berbasis web dengan Aplikasi
Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area
Kediri?
3. Apakah variabel kualitas informasi memiliki hubungan yang positif terhadap
kepuasan pengguna sistem informasi berbasis web dengan Aplikasi
Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area
Kediri?
8
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah tersebut diatas, maka dapat disebutkan
tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan mengenai variabel kualitas sistem, kualitas informasi,
dan kepuasan pengguna sistem informasi berbasis web dengan Aplikasi
Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area
Kediri.
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan bahwa variabel kualitas sistem memiliki
hubungan yang positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi berbasis
web dengan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT.
PLN (Persero) Area Kediri.
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan bahwa variabel kualitas informasi
memiliki hubungan yang positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi
berbasis web dengan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di
Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri.
D. Kontribusi Penelitian
Adapun kontribusi yang diharapkan penulis melalui penyusunan tulisan
ini adalah sebagai berikut:
1. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui hubungan kualitas sistem
dan kualitas informasi dengan kepuasan pengguna sistem informasi berbasis
web dengan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) yang telah
9
digunakan oleh Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri. Bagi objek penelitian
dapat memberikan masukan untuk perbaikan-perbaikan sistem, bila ditemukan
adanya kelemahan-kelemahan. Selain itu, sebagai sarana untuk memperdalam
wacana dan pengalaman peneliti.
2. Teoritis
Sebagai bahan studi perbandingan untuk penelitian selanjutnya atau untuk
menambah khasanah pengetahuan pembaca. Selain itu juga sebagai bahan
referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk mengembangkan tema dan
permasalahan yang sama.
E. Sistematika Pembahasan
Secara garis besar uraian dari sistematika pembahasan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian latar belakang pemikiran dalam pemilihan judul,
perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian,
dan sistematika pembahasan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang tinjauan empiris dan teori yang digunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian maupun
pembahasannya.
BAB III : METODE PENELITIAN
10
Bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh
peneliti meliputi jenis penelitian, lokasi penelitian, konsep, variabel,
definisi operasional, skala pengukuran, populasi, sampel, pengumpulan
data, uji validitas, uji reliabilitas, dan metode analisis data.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang penyajian data dari objek yang diteliti
secara kronologis menurut tujuan penelitian dan menjelaskan dengan
cara menganalisis sesuai dengan metode penelitian yang digunakan.
BAB V : PENUTUP
Bab terakhir dari penulisan ini disampaikan kesimpulan sebagai hasil
dari penelitian dan saran-saran yang dapat diberikan sebagai masukan
untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Empiris
Berikut ini merupakan beberapa hasil penelitian terdahulu, dimaksudkan
untuk memberikan gambaran penelitian ini:
1. Ratna Widayanti (2011)
Penelitian ini berjudul “Hubungan Kualitas Informasi dengan Kepuasan
Pengguna Sitem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas
Wilayah Kabupaten Sleman”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan
kualitas informasi dengan kepuasan pengguna sistem informasi manajemen
puskesmas (simpus) di Puskesmas Wilayah Kabupaten Sleman. Populasi pada
penelitian ini sebanyak 212 orang dengan jumlah sampel 68 responden yang diambil
dengan menggunakan teknik multistage random sampling. Analisis data
menggunakan korelasi Pearson Product Moment (r). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat hubungan cukup kuat antara kualitas informasi aspek keandalan,
aspek ketersediaan, dan aspek keluwesan dengan kepuasan pengguna SIMPUS di
Puskesmas Wilayah Kabupaten Sleman.
2. Rudy Sugiharto (2007)
Penelitian ini berjudul “Kajian Kualitas Sistem Informasi Manajemen
Sales Colony terhadap Tingkat Penerimaan dan Tingkat Kepuasan Pengguna
Akhir (Studi Kasus pada ANZ Panin Bank)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menunjukkan kepada pihak manajemen gambaran mengenai kualitas Sistem
12
Informasi Sales Colony Manajemen (SCM) yang telah diimplementasikan di ANZ
Panin Bank berkaitan dengan tingkat penerimaan dan tingkat kepuasan pengguna.
Populasi dalam penelitian ini adalah para pengguna Sistem Informasi Sales
Colony (SCM) ANZ Panin Bank sebanyak 30 responden dengan jumlah sampel
yang diambil seluruh poulasinya atau disebut sampel jenuh. Analisis data
menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat korelasi positif yang tinggi antara kualitas sistem informasi
dengan tingkat penerimaan dan kepuasan pengguna akhir.
3. Tanya McGill, Christian Payne, David Bennett, Kim Carter, Alex Chong,
Glen Hornby, dan Linda Lim (2000)
Penelitian ini berjudul “System quality, User Satisfaction, and End User
Development”. Penelitian ini merupakan perpanjangan dari pemeriksaan kepuasan
pengguna dengan User Development Application (UDA) yang dilakukan oleh
McGill et al. (1998). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara kualitas sistem dan kepuasan pengguna dalam UDA (User Development
Application) domain.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang terdaftar di
Universitas Murdoch tahun kedua yang terlibat layanan atau kursus sistem
informasi. Kursus ini dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa untuk
berpartisipasi dalam kegiatan komputasi pengguna akhir dalam organisasi setelah
mereka lulus dan bergabung dengan tenaga kerja, bukan untuk menjadi
Information Systems (IS) profesional. Mahasiswa dalam kursus tersebut telah
menyelesaikan mata pelajaran pengantar sewaktu tahun pertama yang mencakup
13
keterampilan spreadsheet dasar. Penelitian ini dilakukan dengan sekelompok 39
mahasiswa bisnis (14 laki-laki dan 25 perempuan). Metode pengambilan sampel
mengambil seluruh jumlah populasi. Analisis data menggunakan korelasi Pearson
Product Moment (r). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
positif antara kualitas sistem dengan kepuasan pengguna ketika pengguna tidak
terlibat sebagai pengembang. Kedua, tidak terdapat hubungan yang positif antara
kualitas sistem dengan kepuasan pengguna ketika pengguna aplikasi juga terlibat
sebagai pengembang.
Berdasarkan ketiga penelitian terdahulu diatas, dilakukan pemetaan-pemetaan ke
dalam tabel 1:
Tabel 1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang
No Judul Penelitian
Variabel Metode Analisis Data
Hasil Penelitian
1. Hubungan Kualitas Informasi dengan Kepuasan Pengguna Sitem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Wilayah Kabupaten Sleman (Ratna Widayanti, 2011)
Variabel bebas:Kualitas informasiVariabel terikat:Kepuasan pengguna
Korelasi Pearson ProductMoment. Sampel yang diambilsebanyak 68 responden.
Hasil analisis dan simpulan menunjukkan adanya hubungan cukup kuat antara kualitas informasi dengan kepuasan pengguna.
2. Kajian Kualitas Sistem Informasi Manajemen Sales Colony terhadap Tingkat Penerimaan dan Tingkat Kepuasan Pengguna Akhir (Studi Kasus pada ANZ Panin Bank) (Rudy Sugiharto, 2007)
Variabel bebas:kualitas sistem informasi
Variabel terikat: penerimaan pengguna akhir dan kepuasan pengguna akhir
Korelasi Pearson Product Moment. Sampel yang diambil sebanyak 30 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang tinggi antara kualitas sistem informasi dengan tingkat penerimaan dan kepuasan pengguna akhir
14
Lanjutan Tabel 1
No Judul Penelitian
Variabel Metode Analisis Data
Hasil Penelitian
3. System Quality, User Satisfaction and EndUser Development(Tanya McGill,Christian Payne,David Bennett,Kim Carter,Alex Chong,Glen Hornby, andLinda Lim, 2000)
Variabel bebas:kualitas sistem
Variabel terikat:kepuasan pengguna
Korelasi Pearson Product Moment. Sampel yang diambil adalah39 mahasiswabisnis di Universitas Murdoch.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: - Terdapat hubungan
yang positif antara kualitas sistem dengan kepuasan pengguna ketika pengguna tidak terlibat sebagai pengembang
- Tidak terdapat hubungan yang positif antara kualitas sistem dengan kepuasan pengguna ketika pengguna aplikasi juga terlibatsebagai pengembang
4. Hubungan Kualitas Sistem dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Berbasis Web (Survei pada penggunaAplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri (Nancy Nilasari, 2012)
Variabel bebas:kualitas sistem dan kualitas informasi
Variabel terikat:kepuasan pengguna sistem
Korelasi Spearman.Sampel yang diambil adalah karyawan yang menggunakan AP2T di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri sebanyak 17 orang
Hasil analisis dan simpulan menunjukkan bahwa: - terdapat hubungan
yang kuat antara kualitas sistem dengan kepuasan pengguna sistem.
- terdapat hubunganyang kuat antara kualitas informasi dengan kepuasan pengguna sistem.
Sumber: Data diolah (2012)
15
B. Tinjauan Teoritis
1. Konsep Dasar Sistem Informasi
a. Definisi Sistem
Mc. Leod & Schell (2001:9) mendefinisikan “sistem sebagai
sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud sama untuk mencapai
suatu tujuan”. Jogiyanto (2005:1) menyimpulkan “sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul,
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
sasaran tertentu”. Pendapat yang lebih jelas diungkapkan oleh O’Brien &
Marakas (2011:26) bahwa “sistem didefinisikan sebagai seperangkat
komponen yang saling terkait, dengan batas yang jelas, bekerjasama untuk
mencapai seperangkat tujuan dengan menerima input dan output produksi
dalam suatu proses transformasi yang terorganisasi”.
Berdasarkan uraian pendapat yang telah peneliti jelaskan, ada beberapa
penjelasan mengenai definisi sistem. Ketiga pendapat diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen yang tidak dapat berdiri
sendiri antar satu dengan yang lainnya atau saling berkaitan yang digunakan
untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
b. Konsep Data Versus Informasi
Banyak orang menggunakan istilah data dan informasi tidak sesuai
dengan konteks data dan informasi. Hal tersebut dapat diterima dalam hal-hal
bersifat informal, tapi tidak bagi orang-orang yang memahami betul tentang
informasi. Ada perbedaan antara data dan informasi yang telah disampaikan
16
oleh para pakar informasi untuk memberikan pengertian yang lebih baik akan
data dan informasi kepada orang banyak. Perbedaan ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
“Data adalah sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum diolah ke dalam format yang bisa dimengerti dan digunakan orang sedangkan informasi adalah data yang sudah dibentuk kedalam format yang memiliki arti bagi manusia”(Laudon & Laudon, 2004:10).
Post & Anderson (2003:5) mengungkapkan definisi data dan informasi
sebagai berikut: “Data terdiri dari elemen faktual atau pendapat atau komentar
yang mendeskripsikan beberapa objek atau peristiwa. Data dapat berupa angka
atau teks. Informasi merupakan data yang telah diproses, terorganisir, dan
terintegrasi untuk memberikan wawasan atau pengetahuan yang lebih”
Kedua pendapat diatas memiliki pendapat yang hampir sama, sehingga
dapat disimpulkan bahwa data adalah sekelompok fakta-fakta yang
menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian, kegiatan sebelum digunakan
untuk menghasilkan ke dalam arti tertentu. Lain halnya dengan informasi,
informasi adalah data yang sudah diolah sehingga menjadi bentuk yang
memiliki manfaat bagi penerimanya.
c. Definisi Sistem Informasi
Laudon & Laudon (2004:9) menjelaskan bahwa definsi sistem
informasi sebagai berikut:
“Sistem informasi dapat didefinisikan secara teknis sebagai satuan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (atau mendapatkan-kembali), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi”.
17
Effendi & Mulyarto (2007:7) secara umum mendefinisikan sistem informasi
sebagai “kumpulan elemen yang berinteraksi untuk menerima data sebagai
input, memproses, dan menghasilkan output yaitu informasi”. O’Brien &
Marakas (2011:4) mendefinisikan secara lebih jelas “sistem informasi adalah
kombinasi yang terorganisir dari manusia, hardware, software, jaringan
komunikasi, dan data yang mengumpulkan, mentransformasi data, dan men-
diseminasi informasi dalam suatu organisasi”. Menurut Robert A. Leitch &
Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut:
“Sistem infomasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.(Jogiyanto, 2005:11)
Berdasarkan uraian pendapat yang telah peneliti jelaskan, ada beberapa
penjelasan mengenai definisi sistem informasi yang berbeda-beda namun
masih saling berhubungan. Definisi sistem informasi dapat diambil
kesimpulannya sebagai satuan komponen yang saling berhubungan untuk
membuat dan menyediakan aliran informasi yang akan digunakan dalam
pengambilan keputusan dan kontrol dalam suatu organisasi atau perusahaan
dengan mengkombinasikan manusia, hardware, software, jaringan dan data.
2. Web Based Information Systems (Sistem Informasi Berbasis Web)
Internet menciptakan platform teknologi untuk menjalankan bisnis baru
salah satunya membangun jenis produksi baru, jasa, strategi, dan organisasi.
Kemampuan internet yang dikenal sebagai World Wide Web menjadi perhatian
18
khusus dari para manajer dan organisasi. “Perkembangan internet, intranet,
ekstranet, dan jaringan global yang luar biasa dari tahun 1990an merubah orientasi
sistem informasi dalam mendukung bisnis dan organisasi. Sistem informasi
dikembangkan tidak lagi stand-alone, namun lebih banyak berbasis web” (Effendi
& Mulyarto, 2007:11). Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Pressman
(2005:10) bahwa “aplikasi berbasis web tidak hanya stand-alone bagi end user
(pengguna akhir), tetapi juga mampu mengintegrasikan dengan database
perusahaan dan aplikasi bisnis”.
Penggunaan internet sebagai sistem informasi sudah sangat lazim saat ini.
Hal ini disebabkan internet merupakan sebuah open platform (platform yang
terbuka) sehingga menghilangkan ketergantungan perusahaan pada sebuah vendor
tertentu seperti jika menggunakan proprietary system (sistem yang tertutup). Open
platform juga mempermudah interoperability antar vendor. Selain itu, internet
merupakan media yang paling ekonomis untuk digunakan sebagai basis sistem
informasi. Dari sisi klien, software yang dibutuhkan hanyalah browser sehingga
sangat mengurangi biaya software. Proses deployment dan perawatan sistem dapat
dilakukan lebih mudah dan murah karena hanya dilakukan pada satu lokasi atau
bagian yaitu di sisi server.
a. Definisi Sistem Informasi Berbasis Web
Turban et al. (2008:56) mendefinisikan sistem informasi berbasis web
sebagai berikut:
“Web based-systems refers to those applications or services that are resident on a server that is accessible using a Web browser and is therefore accessible from anywhere in the world via the Web. The only
19
client-side software needed to access and execute Web-based applications is a Web browser environment, and of course the applications must conform to the internet protocol.”
Cheung & Lee (2008) dalam Filipe & Cordeiro (2008:257) berpendapat
bahwa “sistem informasi berbasis web adalah konstruk aplikasi komputer
dengan menggunakan teknologi web”. Wikipedia (2012) mendefinisikan“Web
information systems, or web-based information systems, is an information
systems that uses Internet web technologies to deliver information and
services, to users or other information systems/applications”. Pendapat yang
sama juga diungkapkan oleh Oliver et al. (2003:27) bahwa:
“Sistem informasi berbasis web merupakan merupakan kategori aplikasi Web. Aktifitas aplikasi Web, seperti situs web katalog misalnya adalah bahwa mereka memungkinkan untuk mengumpulkan, struktur, menyimpan, mengelola dan menyebar informasi, seperti sistem informasitradisional lakukan, tapi dalam infrastruktur web.”
Berdasarkan uraian pendapat yang telah peneliti jelaskan, ada beberapa
penjelasan mengenai definisi sistem informasi berbasis web. Peneliti
menyimpulkan bahwa sistem informasi berbasis web merupakan sistem yang
mengacu pada aplikasi atau sistem informasi yang menggunakan teknologi
web internet yaitu web browser untuk dapat diakses dimanapun dan
menyampaikan informasi kepada para pengguna.
b. Komponen Sistem Informasi Berbasis Web
Komponen sistem informasi berbasis web menurut O’Brien &
Marakas (2008:178) dibagi menjadi tiga yaitu web browser, servers, dan
hypermedia databases. Ketiga komponen ini dapat terlihat pada gambar 1:
20
Gambar 1 Komponen Sistem Informasi Berbasis Web
Sumber: O’Brien & Marakas (2008:178)
Gambar tersebut dapat dijelaskan bagaimana menggunakan web browser di
dalam client PC dengan mengkoneksikan web network server. Pada server
tersebut menjalankan web server browser untuk mengakses dan mentransfer
permintaan web pages.
3. Aplikasi – Aplikasi Enteprise
Perkembangan era globalisasi mengakibatkan persaingan antara
perusahaan yang satu dengan lainnya. Persaingan yang semakin intensif memacu
perusahaan untuk memusatkan perhatian terutama memperbaiki layanan
pelanggan dan melakukan kegiatan perusahaan agar lebih efisien dalam
pelaksanaan. Perubahan-perubahan ini memerlukan sistem baru yang berdaya-
guna yang dapat mengintegrasikan informasi dari beragam wilayah fungsional,
unit organisasi, dan mengkoordinasi aktivitas perusahaan dengan para pemasok
dan mitra bisnis lainnya. Laudon & Laudon (2004:68) berpendapat bahwa
“Aplikasi enterprise adalah sistem yang mampu mengkoordinasi aktivitas,
keputusan, dan pengetahuan di lintas fungsi, level, dan unit bisnis pada
perusahaan”. Laudon & Laudon (2004:68) menyebutkan “komponen aplikasi
enterprise terdiri dari empat, antara lain: sistem enterprise, sistem manajemen
21
rantai persediaan, sistem manajemen hubungan pelanggan, dan sistem manajemen
pengetahuan”. Berikut ini penjelasan mengenai empat komponen diatas:
a. Sistem Enteprise
Sistem enterprise yang ada di perusahaan dapat mengintegrasikan
secara real-time terhadap aktivitas proses bisnis. Sistem ini dapat memberikan
solusi dengan menyediakan sistem informasi tunggal untuk menjadi satu
kesatuan koordinasi organisasi dari proses kunci bisnis. O’Brien & Marakas
(2011:342) mendefinisikan sistem enterprise atau biasa disebut enterprise
resource planning (ERP) sebagai berikut:
“Enteprise Resource Planning adalah sebuah sistem perusahaan lintasfungsional yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak prosesbisnis internal perusahaan, khususnya mereka yang berada dalammanufaktur, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan fungsi sumber daya manusia bisnis”.
Laudon & Laudon (2004:71) berpendapat bahwa:
“Perangkat lunak enterprise memberikan model dan mengotomatisasi banyak proses, seperti menyusun daftar pesanan atau pengiriman dengan tujuan pengintegrasian informasi pada perusahaan dan mengeliminasi link-link yang kompleks dan memakan biaya antarsistem komputer di tiap area bisnis yang berbeda”.
b. Sistem Manajemen Rantai Persediaan
Sistem manajemen rantai persediaan dapat dibangun dengan
menggunakan intranet, ekstranet, atau perangkat lunak khusus untuk
manajemen rantai persediaan. Perusahaan yang telah mampu mengatur rantai
persediannya dapat memahami dengan jelas sistem manajemen rantai
persediaan atau biasa disebut supply chain management (SCM). O’Brien &
Marakas (2011:330) berpendapat bahwa “supply chain management (SCM)
22
adalah sebuah perusahaan lintas fungsional yang mengintegrasikan dan
mengotomatisasi jaringan proses bisnis dan hubungan antara perusahaan dan
pemasok, pelanggan, distributor, dan mitra bisnis lainnya”. Laudon & Laudon
(2004:75) berpendapat bahwa “Sistem informasi membuat manajemen rantai
persediaan menjadi lebih efisien dengan cara membantu perusahaan
mengkoordinasi, menjadwalkan, dan mengendalikan pengadaan, produksi,
manajemen inventori, dan pengiriman produk dan jasa”.
c. Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan
Dewasa ini bisnis tidak lagi memandang pelanggan sebagai sumber
pendapatan yang harus dieksploitasi, tetapi sebagai aset jangka panjang yang
harus dipelihara melalui manajemen hubungan pelanggan. Manajemen
hubungan pelanggan atau dikenal dengan Customer Relationship Management
(CRM) berfokus pada mengelola semua cara yang digunakan perusahaan
untuk berurusan dengan pelanggan. Laudon & Laudon (2004:83)
mendefinisikan “CRM sebagai disiplin teknologi dan bisnis yang
memanfaatkan sistem informasi untuk mengintegrasikan semua proses bisnis
disekitar interaksi perusahaan dengan pelangganya dalam penjualan,
pemasaran, dan pelayanan”. Perusahaan saat ini membutuhkan sistem CRM
yang dapat menggunakan kerangka kerja teknologi informasi berbasis web
dan database mampu mengintegrasikan proses bisnis yang ada di dalam
perusahaan.
Hubungan yang terjalin antara pelanggan dan perusahaan merupakan
bagian yang sangat penting karena kunci keberhasilan CRM adalah dengan
23
cara mempertahankan pelanggan dan menetapkan loyalitas pelanggan. Tujuan
dari implementasi CRM dapat dikatakan berhasil apabila antara manusia,
proses, dan teknologi berjalan dengan selaras. Manusia sebagai pelaku bisnis,
dalam konteks ini para pelaku bisnis dapat dipersepsikan sebagai perusahaan.
Proses merupakan aktifitas bisnis yang dilakukan perusahaan yang meliputi
marketing (kegiatan pemasaran), sales (penjualan), dan service (pelayanan).
Manusia dan proses merupakan dua elemen yang saling melengkapi.
Sebuah CRM tidak akan berjalan apabila salah satu elemen tersebut tidak
tersedia. Teknologi memiliki peran sebagai katalisator yang dapat
mempercepat kemajuan perusahaan jika kedua elemen diatas sudah tersedia
dan siap. Namun bila manusia dan proses dalam implementasi CRM belum
siap maka akan menyebabkan hal-hal yang tidak dapat dilakukan sebelumnya,
termasuk melakukan pekerjaan yang sulit dilakukan oleh tenaga manusia.
d. Sistem Manajemen Pengetahuan
Nilai produk dan jasa didasarkan tidak hanya pada sisi fisiknya, tetapi
juga pada sisi pengetahuannya. Sistem manajemen pengetahuan bertugas
mengumpulkan semua pengetahuan dan pengalaman yang relevan pada
perusahaan dan dapat diakses dimana saja untuk mendukung proses bisnis dan
keputusan manajemen. Semua pengetahuan itu juga menghubungkan
perusahaan ke sumber pengetahuan eksternal. “Sistem manajemen
pengetahuan mendukung proses penemuan dan penyusunan pengetahuan,
berbagi pengetahuan, dan pendistribusian pengetahuan, seperti halnya proses
24
untuk menciptakan pengetahuan baru dan integrasinya ke dalam organisasi”
(Laudon & Laudon, 2004:86).
Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri telah menggunakan sistem
informasi dengan menggunakan beberapa perangkat aplikasi enterprise. Aplikasi
ini dinamakan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T). Aplikasi ini telah
memanfaatkan sistem enterprise dengan mengintegrasikan secara real-time
terhadap aktivitas proses bisnis. Aplikasi ini juga mengintegrasikan, menyimpan,
mengolah semua data untuk customer relationship management (mengelola
hubungan pelanggan). Adapun bentuk layanan yang diberikan mulai dari calon
pelanggan akan menggunakan listrik sampai pelanggan berhenti menggunakan
listrik. Aplikasi ini juga terdapat sistem manajemen pengetahuan untuk
mengetahui informasi dari pelanggan pasca bayar atau regular dan pelanggan
yang telah menggunakan Listrik Pra Bayar (LPB). Selain itu, aplikasi ini
digunakan untuk menunjang peningkatan layanan pelanggan melalui call center,
e-mail, fax atau web based.
4. System Quality (Kualitas Sistem)
Jogiyanto (2007:12) “Kualitas sistem digunakan untuk mengukur kualitas
sistem teknologi informasinya sendiri”. Pendapat lain yang mengungkapkan
definisi yang sama adalah Chen (2010:310) bahwa “kualitas sistem merupakan
suatu ukuran pengolahan sistem informasi itu sendiri”. Berdasarkan pendapat dari
beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa kualitas sistem merupakan ukuran
25
terhadap sistem informasi itu sendiri dan terfokus pada interaksi antara user dan
sistem.
Nelson et al. (2005:206) menjelaskan kualitas sistem dapat diukur
melalui lima dimensi antara lain:
1. Reliabilitas sistem, mengukur keandalan atas sistem yang dioperasikan.
2. Fleksibilitas sistem, sistem dapat menyesuaikan dengan berbagai kebutuhan pemakai dan ke kondisi yang berubah-ubah.
3. Integrasi sistem, sistem memudahkan dalam menggabungkan data dari berbagai macam sumber untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.
4. Aksessibilitas sistem, kemudahan untuk mengakses informasi ataupun kemudahan untuk menghasilkan informasi dari suatu sistem.
5. Waktu respon sistem, mengasumsikan respon sistem yang cepat atau tepat waktu terhadap permintaan informasi.
Pengukuran kualitas sistem yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
penelitian dari Nelson et al. (2005:206). Indikator yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari lima, antara lain: reliabilitas sistem, fleksibilitas sistem,
integrasi sistem, aksessibilitas sistem, dan waktu respon sistem.
5. Information Quality (Kualitas Informasi)
Menurut Jogiyanto (2007:15) mengemukakan bahwa “kualitas informasi
mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi”. Ong et al. (2009:399)
berpendapat “kualitas informasi dapat diartikan pengukuran kualitas konten dari
sistem informasi”. Negash et al. (2003:758) menjelaskan “kualitas informasi
adalah suatu fungsi yang menyangkut nilai dari keluaran informasi yang
dihasilkan oleh sistem”. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, dapat diambil
kesimpulan bahwa kualitas informasi merupakan suatu pengukuran yang berfokus
26
pada output (keluaran) yang diproduksi oleh sistem, serta value (nilai) dari
keluaran bagi pengguna.
Jogiyanto (2005:10) menjelaskan bahwa “kualitas informasi terdiri dari
tiga hal antara lain:
1. AkuratAkurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus memiliki keakuratan tertentu agar tidak diragukan kebenarannya.
2. Tepat pada waktunyaTepat waktu berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh datang terlambat, karena informasi yang datang tidak tepat waktu, tidak bernilai lagi, sebab informasi digunakan dalam proses pembuatan keputusan.
3. RelevanRelevan berarti informasi yang ada memiliki nilai kemanfaatan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemakainya. Informasi memiliki tingkat relativitas yang berbeda, tergantung pada tingkat pemakai.
Pengukuran kualitas informasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
teori dari Jogiyanto (2005:10). Indikator yang digunakan dalam penelitian ini
terdirir dari tiga, antara lain: akurasi output, ketepatan waktu output, dan relevan.
6. User Satisfaction (Kepuasan Pengguna Sistem)
Menurut Jogiyanto (2007:23) “Kepuasan pengguna adalah respon
pemakai terhadap penggunaan keluaran sistem informasi”. Doll & Torkzadesh
dalam Somers et al. (2005:597) mendefinisikan “Kepuasan end user
satisfaction (EUC) sebagai sikap afektif terhadap perangkat lunak aplikasi
tertentu oleh seseorang yang berinteraksi secara langsung dengan komputer”
Artinya bahwa kepuasan timbul karena sistem yang digunakan dapat
dimanfaatkan secara optimal dengan cara melakukan interaksi langsung antara
27
orang yang mengoperasikan sistem tersebut dengan komputer. Para peneliti
yang menggunakan pendekatan ini berasumsi bahwa pengguna yang puas
akan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan pengguna yang
merasa tidak puas terhadap sistem informasi. Berdasarkan pendapat diatas,
dapat disimpulkan bahwa kepuasan pengguna terkait dengan respon atau sikap
pengguna sistem terhadap interaksi sistem dan penggunaan keluaran sistem
sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.
Pengukuran kepuasan yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan penelitian dari Somers et al. (2003) yang mengadopsi dari Xiao
& Dasgupta (1988). Somers et al. (2003:597) mengungkapkan bahwa “ada
lima dimensi pengukuran kepuasan pengguna, antara lain: content (isi),
accuracy (akurasi), format (format), timeliness (ketepatan waktu), dan ease of
use (mudah digunakan)”.
7. Hubungan Kualitas Sistem dan Kualitas Informasi dengan Kepuasan
Pengguna Sistem
Mengingat investasi sistem informasi cukup besar manfaatnya, maka
untuk mengetahui penggunaan sistem informasi tidak bisa asal-asalan. Hal ini
memerlukan suatu pengukuran untuk mengetahui kefeektifan sistem informasi.
Pengukuran bertujuan untuk mendapatkan informasi keberhasilan pengadaan
suatu fasilitas sistem informasi.
Sebuah sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna akan
meningkatkan kepuasan pengguna sistem. Hal ini diwujudkan dengan kecenderungan
28
peningkatan penggunaan sistem informasi tersebut. Sebaliknya, jika sistem informasi
tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna sistem maka kepuasan pengguna sistem
tidak akan meningkat dan penggunaan lebih lanjut akan dihindari. Kepuasan
pengguna sistem ini berhubungan dengan kualitas sistem dan kualitas informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi. Keduanya diasumsikan memiliki hubungan dengan
kepuasan pengguna sistem. Semakin baik kualitas sistem dan kualitas informasi yang
dihasilkan maka kepuasan pengguna atas sistem informasi tersebut juga akan semakin
meningkat. Sistem informasi dapat diandalkan apabila memiliki kualitas sistem dan
kualitas informasi yang baik dan mampu memberikan kepuasan pada penggunanya.
Kegagalan suatu sistem informasi mungkin karena ketidakmampuan suatu SI
memenuhi harapan pemakai.
Kualitas sistem menunjukkan ukuran terhadap sistem informasi yang
digunakan. Kualitas sistem yang baik akan memberikan kepuasan bagi pengguna
karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Hasil penelitian
yang diperoleh dari DeLone & McLean (1992), Medina & Chaparro (2007), dan
Chen (2010) menunjukkan bahwa kualitas sistem memiliki hubungan yang positif
terhadap kepuasan penggunanya.
Kualitas informasi menunjukkan pengukuran output sistem informasi.
Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi akan
semakin meningkatkan kepuasan pengguna. Pendapat ini didukung hasil
penelitian dari DeLone & McLean (1992), Medina & Chaparro (2007), dan Chen
(2010).
29
C. Model Konsep dan Hipotesis Penelitian
1. Model Konsep
“Konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang diputuskan atas
dasar generalisasi dari sejumlah kejadian, kesadaran, keadaaan, kelompok, atau
individu tertentu” (Singarimbun & Effendi, 2006:34). Konsep yang digunakan
dalam peneltian ini adalah konsep kualitas sistem, kualitas informasi, dan
kepuasan pengguna sistem informasi. Adapun model konsep dalam penelitian ini
terlihat pada gambar 2:
Gambar 2 Model Konsep
2. Model Hipotesis
Singarimbun & Effendi (2006:43) menjelaskan suatu “hipotesis selalu
dirumuskan dalam pernyataan yang menghubungkan antara 2 variabel atau lebih”.
Menurut Nazir (2009:151) menyatakan “hipotesis adalah pernyataan yang
diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat
fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi”.
Adapun model hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terlihat pada gambar
2:
30
Gambar 3 Model Hipotesis
Berdasakan pada latar belakang penelitian dan teori yang telah dijelaskan,
maka rumusan hipotesis dalam peneltian ini adalah sebagai berikut:
H1 : Bahwa terdapat hubungan yang positif antara kualitas sistem (X1) dengan
kepuasan pengguna sistem (Y).
H2 : Bahwa terdapat hubungan yang positif antara kualitas informasi (X2)
dengan kepuasan pengguna sistem (Y).
H1
H2
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan kualitas sistem
dan kualitas informasi dengan kepuasan pengguna sistem. Berdasarkan judul
penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan
pengujian hipotesis. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah
explanatory research. Sebagaimana yang dikatakan oleh Singarimbun dan Effendi
(2006:5) “Explanatory research atau penelitian penjelasan adalah penelitian yang
menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian
hipotesa”. Jadi hubungan kausal antara variabel-variabel yang ada dibuktikan melalui
pengujian hipotesis. Jenis penelitian expalantory research, hipotesis yang telah
dirumuskan akan diuji untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel yang
hendak diteliti. Variabel-variabel yang hendak diteliti dalam penelitian ini yaitu
kualitas sistem (X1), kualitas informasi (X2), dan kepuasan pengguna sistem (Y).
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri Jl.
Basuki Rachmad No. 1 Kediri. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena
perusahaan ini telah menggunakan sistem informasi berbasis web dengan
menggunakan jaringan intranet dan keunggulan lainnya adalah sistem ini dikelola
secara terpusat sehingga dapat diakses secara online oleh seluruh area di
32
Indonesia. Sistem informasi berbasis web ini dinamakan Aplikasi Pelayanan
Pelanggan Terpusat (AP2T). Selain itu, alasan peneliti menggunakan responden
karyawan atau pengguna AP2T di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri karena
sebagai pusat pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan data-data
pelanggan yang berada di sebelas rayon.
C. Konsep, Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran
1. Konsep
Menurut Nazir (2009:123) “Konsep menggambarkan suatu fenomena
secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu
yang khas”. Konsep diperlukan dalam sebuah penelitian ilmiah untuk
menggambarkan secara tepat fenomena yang diteliti. Konsep yang digunakan
pada penelitian ini adalah kualitas sistem, kualitas informasi, dan kepuasan
pengguna sistem.
2. Variabel
Menurut Sugiyono (2009:38) “Variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tenang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya”. Variabel penelitian perlu ditentukan dan dijelaskan agar alur
hubungan atau lebih variabel dalam penelitian dapat dicari dan dianalisis.
Penelitian ini terdapat dua variabel independen atau bebas yaitu kualitas sistem
(X1), kualitas informasi (X2) dan satu variabel dependen atau terikat yaitu
kepuasan pengguna sistem (Y).
33
3. Definisi Operasional
Menurut Singarimbun dan Effendi (2006:46) “Definisi operasional adalah
semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel”.
Konsep tersebut dioperasionalkan dalam variabel-variabel, indikator-indikator,
serta item-itemnya sebagai berikut:
a. Kualitas Sistem (X1)
Kualitas sistem merupakan ukuran terhadap sistem informasi itu
sendiri dan terfokus pada interaksi antara user dan sistem. Adapun indikator
dan itemnnya adalah sebagai berikut:
1) Reliabilitas Sistem
- Sistem Informasi berbasis web pada AP2T dapat dipercaya ketika
dioperasikan.
- Sistem Informasi berbasis web pada AP2T mudah dikoreksi apabila
terjadi kesalahan.
- Sistem Informasi berbasis web pada AP2T mudah diidentifikasi
apabila terjadi kesalahan.
2) Fleksibilitas Sistem
- Sistem informasi berbasis web pada AP2T mudah beradaptasi untuk
memenuhi berbagai kebutuhan pengguna yang berubah-ubah.
- Sistem informasi berbasis web pada AP2T dapat disesuaikan dengan
kondisi-kondisi atau permintaan yang baru.
34
3) Integrasi Sistem
- Sistem informasi berbasis web pada AP2T sebagai sarana penghubung
data dari areal yang berbeda.
- Sistem informasi berbasis web pada AP2T sebagai sarana penghubung
informasi dari areal yang berbeda.
4) Aksessibilitas Sistem
- Sistem informasi berbasis web pada AP2T dapat diakses dengan
mudah.
- Sistem informasi berbasis web pada AP2T dapat diakses setiap saat.
5) Waktu respon sistem
- Sistem informasi berbasis web pada AP2T mampu memberikan respon
sistem yang sangat cepat.
- Sistem informasi berbasis web pada AP2T tidak pernah ada hambatan.
b. Kualitas Informasi (X2)
Kualitas informasi merupakan suatu pengukuran yang berfokus pada
output (keluaran) yang diproduksi oleh sistem, nilai (value) dari keluaran bagi
pengguna. Adapun indikator dan itemnnya adalah sebagai berikut:
1) Keakuratan Output
- Informasi yang dihasilkan sistem informasi berbasis web pada AP2T
bebas dari kesalahan.
- Informasi yang dihasilkan sistem informasi berbasis web pada AP2T
tidak menimbulkan keraguan.
35
2) Ketepatan Waktu Output
- Informasi yang dihasilkan sistem informasi berbasis web pada AP2T
tidak pernah terlambat.
- Informasi yang dihasilkan sistem informasi berbasis web pada AP2T
tidak pernah usang.
3) Relevan
- Informasi yang dihasilkan sistem informasi berbasis web pada AP2T
sesuai dengan kebutuhan pengguna.
- Informasi yang dihasilkan sistem informasi berbasis web pada AP2T
bermanfaat bagi pengguna.
- Informasi yang dihasilkan sistem informasi berbasis web pada AP2T
mempunyai beberapa pilihan.
c. Kepuasan Pengguna Sistem (Y)
Kepuasan pengguna sistem terkait dengan kepuasan pengguna terkait
dengan respon atau sikap pengguna sistem terhadap interaksi sistem dan
penggunaan keluaran sistem sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.
Adapun indikator dan itemnnya adalah sebagai berikut:
1) Content (Isi)
- Pengguna merasa puas terhadap sistem informasi berbasis web pada
AP2T mampu memberikan informasi yang lengkap.
- Pengguna merasa puas terhadap isi informasi yang dihasilkan oleh
sistem informasi berbasis web pada AP2T dapat dipahami.
36
2) Accuracy (Akurasi)
- Pengguna merasa yakin dengan keakuratan sistem informasi berbasis
web pada AP2T dapat dipercaya kebenarannya.
- Pengguna merasa puas sistem informasi berbasis web pada AP2T
mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi.
3) Format
- Pengguna merasa puas dengan tampilan format sistem informasi
berbasis web pada AP2T mampu memberikan informasi yang jelas.
- Pengguna merasa puas terhadap tampilan sistem informasi berbasis
web pada AP2T sangat menarik.
4) Timeliness (Ketepatan Waktu)
- Pengguna merasa puas terhadap ketepatan penyajian sistem informasi
berbasis web pada AP2T yang menghasilkan informasi datang tepat
waktu.
- Pengguna merasa puas terhadap ketepatan penyajian sistem informasi
berbasis web pada AP2T menghasilkan informasi yang up-to-date.
5) Ease of use (Mudah digunakan)
- Pengguna merasa yakin sistem informasi berbasis web pada AP2T
sangat mudah digunakan.
- Pengguna merasa puas terhadap sistem informasi berbasis web pada
AP2T karena pencarian informasi mudah dilakukan.
37
Tabel 2 Konsep, Variabel, Indikator, Item, dan Sumber
Konsep Variabel Indikator Item SumberKualitas Sistem
dan
Kualitas Informasi
Kualitas
Sistem
(X1)
1) Reliabilitas sistem
- Sistem dapat dipercaya- Sistem mudah dikoreksi- Sistem mudah
diidentifikasi
Nelson et
al.
(2005:206)2) Fleksibilitas
sistem- Sistem mudah
beradaptasi dengan kebutuhan yang berubah-ubah
- Sistem dapat disesuaikan kondisi-kondisi yang baru
3) Integrasi sistem
- Sistem sebagai sarana penghubung data dari areal yang berbeda
- Sistem sebagai sarana penghubung informasidari areal yang berbeda
4) Aksessibilitas sistem
- Sistem dapat diakses dengan mudah
- Sistem dapat diakses setiap saat
5) Waktu respon sistem
- Sistem memberikan respon yang sangat cepat
- Sistem tidak pernah ada hambatan
KualitasInformasi
(X2)
1) Akurasi output
- Informasi bebas dari kesalahan
- Informasi tidak menimbulkan keraguan
Jogiyanto
(2005:10)
2) Ketepatan waktu output
- Informasi tidak pernah terlambat
- Informasi tidak pernah usang
3) Relevan - Informasi sesuai kebutuhan pengguna
- Informasi bermanfaat bagi pengguna
- Informasi mempunyai beberapa pilihan
Kepuasan Pengguna
Sistem
Kepuasan Pengguna
Sistem (Y)
1) Content ( Isi) - Pengguna puas sistem memberikan informasi yang lengkap
- Pengguna puas isi informasi dapat dipahami
Somers et
al.
(2003:577)
38
Lanjutan Tabel 2
Sumber: Data diolah (2012)
4. Skala Pengukuran
Penelitian ini menggunakan tanggapan responden yang diukur dengan
skala Likert. Sugiyono (2009:93) menyatakan bahwa “Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial”. Penggunaan skala Likert sebagai skala pengukuran
maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Pertanyaan dalam skor skala Likert umumnya merupakan pertanyaan
berskala ordinal dari suatu sikap responden. Kuesner dalam penelitian ini diukur
mempergunakan lima alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh responden dan
dari alternatif jawaban tersebut diberikan bobot yang sesuai dengan item yang
Konsep Variabel Indikator Item Sumber2) Accurate
(Akurasi)- Pengguna yakin dengan
keakuratan sistem- Pengguna merasa puas
dengan tingkat ketelitiansistem
3) Format - Pengguna puas tampilan format sistem jelas
- Pengguna puas tampilan sistem sangat menarik
4) Timeliness(Ketepatan waktu)
- Pengguna puas informasi datang tepat waktu
- Pengguna puas informasi up-to-date
5) Ease of Use(Mudah digunakan)
- Pengguna yakin sistem sangat mudah digunakan
- Pengguna puas mudah mencari informasi
39
disusun. Oleh karena itu, jawaban dari kuesner yang digunakan memenuhi kriteria
dan skor penilaian dapat dijelaskan pada tabel 3:
Tabel 3 Pemberian Score Skala Likert
No. Jawaban Kode Bobot
1. Sangat Setuju SS 5
2. Setuju S 4
3. Cukup Setuju CS 3
4. Tidak Setuju TS 2
5. Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Sugiyono (2010:133)
Penentuan kelas interval yang digunakan dalam menyusun tabel
distribusi frekuensi gambaran responden dapat menggunakan cara sebagai berikut:
(Supranto, 1996:61)
a. Mengurutkan data responden dari yang terkecil ke data terbesar
Data usia responden di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri sebagai
berikut:
23 24 28 30 32 32 45 47 47 48 49 49 51 52 53 55 55
b. Menghitung rentang data, yaitu data tertinggi dikurangi dengan data
terendah, berdasarkan data tertinggi usia responden di Kantor PT. PLN
Area Kediri adalah 55 tahun dan data terendah usia responden 23 tahun.
Hasil akhir rentang data = 55 tahun – 23 tahun = 32 tahun.
c. Menghitung banyak kelas dengan rumus Sturges
k = 1 + 3,322 log n
40
Keterangan :
k = banyaknya kelas
n = banyaknya responden
Berdasarkan banyaknya responden (n) di Kantor PT. PLN (Persero) Area
Kediri sejumlah 17 orang, maka banyaknya kelas (k) dihitung dengan
menggunakan rumus Sturges:
k = 1 + 3,322 log 17
k = 1 + 4,088
k = 5,088 dapat dibulatkan 5
d. Menghitung panjang kelas interval dengan rumus
Panjang kelas = 32 : 5 = 6,4 dapat dibulatkan 6
e. Menentukan ujung kelas interval pertama dan kelas interval pertama
dihitung dengan cara menjumlahkan ujung bawah kelas dengan nilai
panjang kelas dikurangi 1 (satu).
Ujung bawah kelas diperoleh dari usia responden yang terendah yaitu 23
tahun. Perhitungan kelas interval pertama = (23 + 6) – 1 = 28.
Supranto juga memberikan ketentuan bahwa kelas interval tidak perlu harus sama.
Pembuatan kelas interval dapat dilakukan dengan memberi tanda “<” (kurang
dari) atau “≥” (lebih dari sama dengan). Berdasarkan contoh perhitungan
gambaran usia responden di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri banyaknya
kelas diperoleh 5, panjang kelas diperoleh 6 sehingga kelas interval pertama
dimulai < 28, kelas interval kedua 28-33, kelas interval ketiga 34-39, kelas
41
interval keempat 40-45, dan kelas interval kelima ≥ 46. Contoh perhitungan diatas
dapat pula diterapkan langkah- langkah perhitungannya sesuai dengan data yang
diperoleh dari gambaran responden berdasarkan masa kerja.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Singarimbun dan Effendi (2006:152) “Populasi adalah jumlah
keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga”. Berdasarkan
pernyataan diatas, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang
menggunakan sistem informasi berbasis web pada Aplikasi Pelayanan Pelanggan
Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010:62) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimililiki oleh populasi”. Indriartoro dan Supomo (2002:115)
menjelaskan bahwa “Peneliti dapat meneliti seluruh elemen populasi yang disebut
dengan sensus”. Penelitian ini menggunakan penelitian sensus dengan
pertimbangan menginvestigasi seluruh elemen populasi, jika elemen-elemen
relatif sedikit dan variabilitas setiap elemen relatif tinggi atau heterogen.
Berdasarkan pertimbangan diatas, sampel yang dipilih peneliti adalah seluruh
karyawan yang terlibat menggunakan sistem informasi berbasis web pada
Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero)
Area Kediri yang berjumlah 17 orang.
42
E. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Ada dua sumber data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer secara khusus dikumpulkan langsung dari sumber penelitian.
Data primer diperoleh dari jawaban responden melalui kuesner dan juga
bisa dilakukan dengan wawancara. Penyebaran kuesner kepada para
responden merupakan pengumpulan data primer yang efektif untuk
mengetahui masalah penelitian dan mengetahui jawaban dalam menguji
hipotesis penelitian.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis
yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan tidak
dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini berupa sejarah
perusahaan, struktur organisasi, deskripsi kepegawaian, dan lain – lain.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga cara,
antara lain:
43
a. Menyebarkan kuesner
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
sejumlah pernyataan tertulis yang disusun secara terstruktur kepada
responden untuk dijawab. Isi dari kuesner tersebut berupa pernyataan yang
berkaitan dengan hubungan kualitas sistem dan kualitas informasi dengan
kepuasan pengguna sistem. Angket atau kuesner tersebut berisikan
pernyataan dengan pilihan jawaban yang telah tersusun berdasarkan
pilihan dengan cara memberi tanda centang atau checklist pada pilihan
jawaban yang disediakan.
b. Mengadakan wawancara
Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsung
kepada objek penelitian menyangkut masalah yang diteliti untuk
menunjang kuesner.
c. Mencatat dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan
pencatatan terhadap dokumen-dokumen dan data-data lain yang dapat
menunjang penelitian.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian diperlukan dalam penelitian ini agar memperoleh
data yang dibutuhkan. Arikunto (2010:203) mengungkapkan bahwa “Instrumen
penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
44
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Kuesner
Sebuah set pernyataan yang secara logis berhubungan dengan masalah
penelitian dan tiap pernyataan merupakan jawaban-jawaban yang
mempunyai makna dalam menguji hipotesa.
b. Pedoman wawancara
Berupa daftar pertanyaan yang ditujukan kepada teknisi sistem informasi
berbasis web pada Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di
Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan sehingga terfokus pada penelitian ini.
c. Alat dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan menggunakan alat-alat seperti buku,
pensil, atau bolpoin yang difungsikan untuk mencatat langsung data yang
diperlukan. Data ini berasal dari dokumen perusahaan.
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Arikunto (2010:211) menyatakan bahwa “Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan atau kesasihan suatu instrumen”.
Uji kesasihan dilakukan untuk menguji apakah suatu instrumen alat ukur telah
menjalankan fungsinya. Uji kesasihan yang dituju adalah kesasihan konstruksi
45
dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing item
dengan skor totalnya. Skor ini merupakan hasil penjumlahan skor item.
Berdasarkan pemahaman diatas, maka pengujian validitas ini
menggunakan rumus teknik korelasi Rank Spearman sebagai berikut:
rs = 1 –∑
( )Sumber: Riduwan & Sunarto (2011:74)
Keterangan:
rs : Nilai Korelasi Spearman Rank
d2 : Selisih setiap pasangan rank
n : Jumlah pasangan rank untuk Spearman
Suatu item instrumen dapat diketahui kevalidannya. Apabila probabilitas hasil
korelasi dibawah 0,05 dan level signifikansi < 5%, instrumen dinyatakan valid.
Sebaliknya, bila probabilitas hasil korelasi diatas 0,05 dan leve signifikansi > 5%,
maka instrumen dinyatakan tidak valid. Uji validitas dalam peneltian ini
menggunakan perangkat SPSS for windows release 19.0.
2. Uji Reliabilitas
Singarimbun dan Effendi (2006:140) menyatakan bahwa “Reliabilitas
adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau
dapat diandalkan”. Berdasarkan pemahaman diatas, maka pengujian reliabilitas ini
menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
46
rii = ( ) 1 − ∑σ
σ
Sumber: Arikunto (2010:239)
Keterangan:
rii : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ : jumlah varian butir
: varian total
“Instrumen dapat dikatakan andal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan
reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih, sehingga apabila α ≥ 0,6 dan koefisien alpha
chronbach pada taraf signifikansi 5%” (Indriartoro & Supomo, 2002:181). Uji
reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan perangkat SPSS for windows
release 19.00.
3. Rekapitulasi Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas dan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 19.0 for Windows. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen
dapat dilihat pada tabel berikut:
a. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Kualitas
Sistem (X1)
Rekapitulasi hasil uji validitas dan reliabilitas variabel kualitas sistem
(X1) dapat terlihat pada tabel 4:
47
Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel
Kualitas Sistem (X1)
No. Variabel Item Korelasi (r) Signifikansi Keterangan
1. Kualitas
Sistem
(X1)
X1.1 0,686 0,002 Valid
2. X1.2 0,804 0,000 Valid
3. X1.3 0,724 0,001 Valid
4. X1.4 0,794 0,000 Valid
5. X1.5 0,811 0,000 Valid
6. X1.6 0,796 0,000 Valid
7. X1.7 0,602 0,011 Valid
8. X1.8 0,740 0,001 Valid
9. X1.9 0,873 0,000 Valid
10. X1.10 0,621 0,008 Valid
11. X1.11 0,648 0,023 Valid
Alpha Cronbach = 0,913 Reliabel
Sumber: Data primer diolah (2012)
Keterangan :X1.1 = item sistem dapat dipercaya dengan variabel kualitas sistem X1.2 = item sistem mudah dikoreksi dengan variabel kualitas sistemX1.3 = item sistem mudah diidentifikasi dengan variabel kualitas sistemX1.4 = item sistem mudah beradaptasi dengan kebutuhan yang berubah-ubah dengan
variabel kualitas sistemX1.5 = item sistem dapat disesuaikan kondisi-kondisi yang baru dengan variabel kualitas
sistemX1.6 = item sistem sebagai sarana penghubung data dari areal yang berbeda dengan
variabel kualitas sistemX1.7 = item sistem sebagai sarana penghubung informasi dari areal yang berbeda dengan
variabel kualitas sistemX1.8 = item sistem dapat diakses dengan mudah dengan variabel kualitas sistemX1.9 = item sistem dapat diakses setiap saat dengan variabel kualitas sistemX1.10 = item sistem memberikan respon yang sangat cepat dengan variabel kualitas sistemX1.11 = item sistem tidak pernah ada hambatan dengan variabel kualitas sistem
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa hasil pengujian validitas item –
item variabel kualitas sistem (X1) memiliki signifikasi ≤ 0,05 dan nilai
48
koefisien korelasinya ≥ 0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang
digunakan adalah valid. Hasil pengujian reliabilitas item – item variabel
kualitas sistem (X1) memiliki signifikasi ≥ 0,6 yaitu sebesar 0,913 sehingga
dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan adalah reliabel.
b. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Kualitas
Informasi (X2)
Rekapitulasi hasil uji validitas dan reliabilitas variabel kualitas sistem
(X1) dapat terlihat pada tabel 5:
Tabel 5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel
Kualitas Informasi (X2)
No. Variabel Item Korelasi (r) Signifikansi Keterangan
1. Kualitas
Informasi
(X2)
X2.1 0,787 0,000 Valid
2. X2.2 0,671 0,017 Valid
3. X2.3 0,830 0,000 Valid
4. X2.4 0,780 0,000 Valid
5. X2.5 0,754 0,000 Valid
6. X2.6 0,666 0,018 Valid
7 X2.7 0,798 0,000 Valid
Alpha Cronbach = 0,853 Reliabel
Sumber: Data primer diolah (2012)
Keterangan:X2.1 = item informasi bebas dari kesalahan dengan variabel kualitas informasiX2.2 = item informasi tidak menimbulkan keraguan dengan variabel kualitas informasiX2.3 = item informasi tidak pernah terlambat dengan variabel kualitas informasiX2.4 = item informasi tidak pernah usang dengan variabel kualitas informasiX2.5 = item informasi sesuai kebutuhan pengguna dengan variabel kualitas informasiX2.6 = item informasi bermanfaat bagi pengguna dengan variabel kualitas informasiX2.7 = item informasi mempunyai beberapa pilihan dengan variabel kualitas informasi
49
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa hasil pengujian validitas item –
item variabel kualitas informasi (X2) memiliki signifikansi ≤ 0,05 dan nilai
koefisien korelasinya ≥ 0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang
digunakan adalah valid. Hasil pengujian reliabilitas item – item variabel
kualitas sistem (X1) memiliki signifikasi ≥ 0,6 yaitu sebesar 0,853 sehingga
dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan adalah reliabel.
c. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel
Kepuasan Pengguna Sistem (Y)
Rekapitulasi hasil uji validitas dan reliabilitas variabel kualitas sistem
(X1) dapat terlihat pada tabel 6:
Tabel 6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel
Kepuasan Pengguna Sistem (Y)
No. Variabel Item Korelasi (r) Signifikansi Keterangan
1. Kepuasan
Pengguna
Sistem
(Y)
Y.1 0,607 0,010 Valid
2. Y.2 0,905 0,000 Valid
3. Y.3 0,682 0,014 Valid
4. Y.4 0,617 0,034 Valid
5. Y.5 0,728 0,001 Valid
6. Y.6 0,652 0,022 Valid
7. Y.7 0,770 0,000 Valid
8. Y.8 0,684 0,002 Valid
9. Y.9 0,629 0,007 Valid
10. Y.10 0,785 0,000 Valid
Alpha Cronbach = 0,874 Reliabel
Sumber: Data primer diolah (2012)
50
Keterangan:Y.1 = item pengguna puas sistem memberikan informasi yang lengkap dengan variabel
kepuasan pengguna sistemY.2 = item pengguna puas isi informasi dapat dipahami dengan variabel kepuasan
pengguna sistemY.3 = item pengguna yakin dengan keakuratan sistem dengan variabel kepuasan
pengguna sistemY.4 = item pengguna merasa puas dengan tingkat ketelitian sistem dengan variabel
kepuasan pengguna sistemY.5 = item pengguna puas tampilan format sistem jelas dengan variabel kepuasan
pengguna sistemY.6 = item pengguna puas tampilan sistem sangat menarik dengan variabel kepuasan
pengguna sistemY.7 = item pengguna puas informasi datang tepat waktu dengan variabel kepuasan
pengguna sistemY.8 = item pengguna puas informasi up-to-date dengan variabel kepuasan pengguna
sistemY.9 = item pengguna yakin sistem sangat mudah digunakan dengan variabel kepuasan
pengguna sistemY.10 = item pengguna puas mudah mencari informasi dengan variabel kepuasan
pengguna sistem
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa hasil pengujian validitas item –
item variabel kepuasan pengguna sistem (Y) memiliki signifikasi ≤ 0,05 dan
nilai koefisien korelasinya ≥ 0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur
yang digunakan adalah valid. Hasil pengujian reliabilitas item – item variabel
kualitas sistem (X1) memiliki signifikasi ≥ 0,6 yaitu sebesar 0,874 sehingga
dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan adalah reliabel.
G. Metode Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian dengan cara
menggambarkan objek penelitian yang terdiri dari keadaaan responden yang
diteliti, dan distribusi item masing-masing variabel. Data yang telah dikumpulkan
melalui kuesner dalam bentuk pernyataan dengan pilihan jawaban yang telah
ditentukan, maka kegiatan selanjutnya adalah mengolah data dan mentabulasikan
51
ke dalam tabel frekuensi dan kemudian membahas data yang diolah tersebut
secara deskriptif.
2. Analisis Hubungan Koefisien Korelasi Spearman Rank
Riduwan dan Sunarto (2011:74) mengungkapkan bahwa korelasi
Spearman Rank digunakan “untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara
dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang berskala ordinal”.
Rumus perhitungan korelasi Spearman Rank sebagai berikut:
rs = 1 –∑
( )Sumber: Riduwan & Sunarto (2011:74)
Keterangan:
rs : Nilai Korelasi Spearman Rank
d2 : Selisih setiap pasangan rank
n : Jumlah pasangan rank untuk Spearman (5 < n < 30)
Analisis korelasi ini digunakan untuk memeriksa hubungan antara dua
variabel yaitu
a. Variabel kualitas sistem (X1) dengan kepuasan pengguna sistem (Y)
b. Variabel kualitas informasi (X2) dengan kepuasan pengguna sistem (Y).
Apabila terdapat suatu hubungan antar variabel maka dapat diperoleh gambaran
tentang seberapa kuat hubungan tersebut. Penentuan keeratan hubungan atau
korelasi antar variabel dapat dilihat pada tabel 7:
52
Tabel 7 Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan
No. Interval Koefisien Tingkat Hubungan
1. 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
2. 0,60 – 0,799 Kuat
3. 0,40 – 0,599 Sedang
4. 0,20 – 0,399 Rendah
5. 0,00 – 0,199 Sangat rendah
Sumber: Riduwan & Sunarto (2011:81)
3. Pengujian Hipotesis Koefisien Korelasi Spearman Rank
Hasan (2010:309) “Hasil perhitungan rs perlu diuji untuk mengetahui
kesignifikannya. Pengujian rs bergantung pada jumlah n dan taraf nyatanya”.
Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 17 orang dan taraf nyatanya 0,01. Menurut
Hasan (2010:309) perhitungan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
a. Menentukan formulasi hipotesisH0 : Tidak ada hubungan antara urutan variabel yang satu dengan
ururtan dari variabel lainnya.H1 : Ada hubungan antara ururtan variabel yang satu dengan ururtan
dari variabel lainnya.b. Menentukan taraf nyata (α) dan nilai ρs tabel
Taraf nyata dan nilai ρs tabel ditentukan sesuai dengan besarnya n (n ≤ 30). Pengujian dapat berupa pengujian satu sisi dan dua sisi.
c. Menentukan kriteria pengujianH0 diterima (H1 ditolak) apabila rs ≤ ρs
H0 ditolak (H1 diterima) apabila rs > ρs
d. Menentukan nilai uji statistik (t0)e. Membuat kesimpulan
Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak.
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero)
Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia
mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di
bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan
sendiri. Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-
perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada
pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada
Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai
Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif
menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan
tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden
Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5
MW.
Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi
BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di
bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada
54
saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)
sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN)
sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan
tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada
sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun
1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan
umum hingga sekarang.
2. Visi dan Misi PT. PLN (Persero) Area Kediri
Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul
dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani
Misi
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
55
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Motto
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik
Tujuan Perusahaan
Tujuan didirikan perusahaan ini antara lain:
a. Merencanakan, membangun, membangkitkan, dan mendistribusikan
tenaga listrik bagi kepentingan umum.
b. Mencari keuntungan dari penjualan tenaga listrik berdasar prinsip
pengolahan perusahaan.
c. Mengusahakan penyediaan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang
memadai.
3. Makna Logo Perusahaan
a. Bentuk Lambang
Bentuk, warna, dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan
adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi
Perusahaan Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976,
mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.
Gambar 4 Logo PT. PLN (Persero)
Sumber: Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri (2012)
56
b. Penjelasan Elemen-Elemen Dasar Lambang
1) Bidang Persegi Panjang Vertikal
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lalnnya,
melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau
organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk
menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik
mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga
melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan
yang berkarya di perusahaan ini.
Gambar 5 Logo PT. PLN – Bidang Persegi Panjang Vertikal
Sumber: Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri (2012)
2) Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai
produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun
mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam
memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah
melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di
Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan
perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan
jaman.
57
Gambar 6 Logo PT. PLN – Petir atau Kilat
Sumber: Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri (2012)
3) Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga
bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan,
penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para
insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi
pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan
(sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam
kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan
yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik
bagi para pelanggannya.
Gambar 7 Logo PT. PLN – Tiga Gelombang
Sumber: Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri (2012)
4. Lokasi PT. PLN (Persero) Area Kediri
Kediri merupakan salah satu kota karesidenan di Jawa Timur ini yang
terdiri dari 2 kodya yang meliputi Kota Kediri dan Kota Blitar, 3 kabupaten yang
58
meliputi Kabupaten Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Blitar dan Kabupaten
Tulungagung, 73 kecamatan, dan 558 desa. Geografis wilayah kerja PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Kediri dengan luas wilayah ± 4.226.22 km2
dan jumlah penduduk ± 4.064.450. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
Kediri yang bertempat di Jl. Jenderal Basuki Rahmat No. 1 Kediri.
5. Wilayah Kerja PT. PLN (Persero) Area Kediri
Wilayah kerja PT. PLN (Persero) Area Kediri mempunyai 1 (satu) Kantor
Area Kediri dan 11 (sebelas) rayon yang tersebar, dimana terbagi dalam 3 (tiga)
zona antara lain:
a. Wilayah Kediri : 1) Rayon Kediri Utara (Kediri Kota)
2) Rayon Kediri Barat (Grogol)
3) Rayon Kediri Selatan (Ngadiluwih)
4) Rayon Pare
b. Wilayah Tulungagung: 1) Rayon Tulungagung
2) Rayon Campur Darat
3) Rayon Ngunut
c. Wilayah Blitar : 1) Rayon Srengat
2) Rayon Blitar
3) Rayon Wlingi
4) Rayon Sutojayan
59
6. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Kediri
Berdasarkan Lampiran Keputusan General Manager PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur No. 0053.K/ GM. DIST-JATIM/ 2011 tanggal 19
September 2011, adapun struktur organisasi Area Kediri PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur terlihat pada gambar 8:
Gambar 8 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Kediri
Sumber: Data sekunder diolah, 2012
60
Struktur manajemen Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri terdiri dari 5 bagian,
yaitu bagian perencanaan & evaluasi, bagian konstruksi, bagian jaringan, bagian
transaksi energi, dan bagian pelayanan & administrasi. Setiap bagian dipimpin
oleh seorang Asisten Manajer.
7. Uraian Bidang Tugas PT. PLN (Persero) Area Kediri
Adapun bidang tugas sesuai dengan struktur organisasi di PT. PLN
(Persero) Area Kediri dapat dijelaskan sebagai berikut ini.
a. Bagian Perencanaan dan Evaluasi
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Perencanaan dan
Evaluasi, Engineer atau Assistant Engineer atau Junior Engineer yang
meliputi:
- Perencanaan dan Evaluasi Sistem Distribusi
- Perencanaan dan Evaluasi Konstruksi Distribusi
- Perencanaan dan Evaluasi Anggaran
Analyst atau Assistant Analyst atau Junior Analyst yang meliputi:
- Sistem Teknologi Informasi
- Mapping Data Jaringan dan Pelangan
Tugas dan tanggungjawab terhadap pekerjaannya secara keseluruhan adalah
mengkoordinasikan rencana kegiatan perusahaan tahun berikutnya, mulai dari
RUPTL (Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik), RKAP (Rencana Kerja
Anggaran Perusahaan), prakiraan beban, Master Plan Jaringan Distribusi dan
61
Kelayakan Pembangunannya untuk menunjang kegiatan operasional dalam
melaksanakan rencana jangka pendek dan menengah.
b. Bagian Konstruksi
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Konstruksi, Analyst
atau Assistant Analyst atau Junior Analyst Pengadaan, Engineer atau Assistant
Engineer atau Junior Engineer Perencanaan dan Pengendalian Konstruksi,
Technician atau Assistant Technician atau Junior Technician Penyambungan,
dan Officer atau Assistant Officer atau Junior Officer Logistik. Tugas dan
tanggungjawab terhadap pekerjaannya secara keseluruhan adalah
mengkoordinasikan rencana kegiatan konstruksi jaringan distribusi meliputi
penyusunan RAB (Rencana Anggaran Belanja), perencanaan dan pengadaan
kebutuhan material teknik. Selain itu, bertugas dalam penyusunan TOR (Term
of Reference) yang mengacu pada standar konstruksi dan spesifikasi peralatan
material teknik serta pelaksanaan dan pengendalian konstruksi jaringan
distribusi sampai siap operasi untuk pembangunan atau rehabilitasi jaringan
distribusi.
c. Bagian Jaringan
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Jaringan,
Supervisor Operasi, Supervisor Pemeliharaan, Supervisor PDKB, Engineer
atau Assistant Engineer atau Junior Engineer yang meliputi:
- Efisiensi Jaringan Distribusi
- Proteksi
62
Tugas dan tanggungjawab terhadap pekerjaannya secara keseluruhan adalah
melaksanakan koordinasi, pengendalian, dan evaluasi kegiatan operasi,
efisiensi, pemeliharaan, pembangkitan, PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan
Bertegangan), TM (Tegangan Menengah), dan fungsi lain yang terkait untuk
mencapai keandalan, efisiensi, dan tingkat mutu pelayanan.
d. Bagian Transaksi Energi
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Transaksi Energi,
Supervisor Transaksi Energi Listrik, Supervisor Pengendalian Susut, dan
Supervisor Pemeliharaan Meter Transaksi. Tugas dan tanggungjawab terhadap
pekerjaannya secara keseluruhan adalah mengkoordinasikan kegiatan
pembacaan meter (Fungsi II), pembuatan rekening (Fungsi III), pengelolaan
APP terdiri dari (pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan, dan
pengendalian) untuk memenuhi standar operasional yang berlaku dan
mendapatkan hasil pengukuran yang cepat dan akurat.
e. Bagian Pelayanan dan Administrasi
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Pelayanan dan
Administrasi, Supervisor Pelayanan Pelanggan, dan Supervisor Administrasi
Umum. Tugas dan tanggungjawab terhadap pekerjaannya secara keseluruhan
adalah mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan fungsi I, IV, V, dan VI, serta
mengendalikan fungsi administrasi untuk meningkatkan kepuasan pelayanan
kepada pelanggan.
63
8. Jumlah Personalia PT. PLN (Persero) Kantor Area Kediri
Jumlah Personalia PT. PLN (Persero) Kantor Area Kediri dapat dilihat
pada tabel 8:
Tabel 8 Jumlah Personalia Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri
No. Bagian Kerja Jumlah Karyawan
1. Pelayanan dan Administrasi 21
2. Konstruksi 5
3. Jaringan 6
4. Transaksi dan Energi Listrik 10
5. Perencanaan 11
Jumlah 53
Sumber: Data sekunder diolah, 2012
B. Gambaran Umum Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)
PT. PLN (Persero) telah menggunakan sistem informasi berbasis web
terutama yang digunakan untuk melayani pelanggan. Sistem informasi ini
dinamakan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T). Sistem ini
mengintegrasikan seluruh kegiatan proses bisnis ketika calon pelanggan akan
menggunakan listrik sampai berhenti menggunakan listrik. Pelaksanaan dalam
menjalankan sistem informasi berbasis web pada Aplikasi Pelayanan Pelanggan
Terpusat (AP2T) berpedoman fungsi TUL (Tata Usaha Langganan). Fungsi TUL
1994 terdiri dari enam fungsi, antara lain:
1. Fungsi 1 : Fungsi Pelayanan Pelanggan
2. Fungsi 2 : Fungsi Pencatatan Meter
64
3. Fungsi 3 : Fungsi Perhitungan Rekening
4. Fungsi 4 : Fungsi Pembukuan Pelanggan
5. Fungsi 5 : Fungsi Penagihan
6. Fungsi 6 : Fungsi Pengawasan Kredit
Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) yang berjalan di Kantor PT.PLN
(Persero) Area Kediri dapat dideskripsikan secara detail dalam penelitian ini, yaitu
sebagai berikut :
Gambar 9 Tampilan Langkah Awal Membuka Aplikasi Pelayanan
Pelanggan Terpusat (AP2T)
Sumber: Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri, 2012
Keterangan:
Tampilan langkah awal membuka sistem informasi berbasis web pada Aplikasi
Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) dengan cara menjalankan Mozilla Firefox.
65
Gambar 10 Tampilan Login Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)
Sumber: Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri, 2012
Keterangan:
Tampilan utama dari sistem informasi berbasis web pada Aplikasi Pelayanan
Pelanggan Terpusat (AP2T) merupakan tampilan menu Log in, dimana terdapat
input User ID dan Password sebelum dapat mengoperasikan sistem lebih lanjut.
66
Gambar 11 Tampilan Menu Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)
Sumber: Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri, 2012
Keterangan:
Tampilan menu yang muncul setelah melakukan proses Log in dengan
memasukan User ID dan Password.
67
Gambar 12 Tampilan Utama Fungsi 1 Pelayanan Pelanggan
Sumber: Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri, 2012
Keterangan:
Menu ini menampilkan kegiatan pelayanan pemberian penyambungan tenaga
listrik yang meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pengendalian.
Kegiatan ini mencakup pemberian informasi dan pelayanan penyambungan tenaga
listrik kepada calon pelanggan, pelanggan dan masyarakat umum lainnya yang
melalui call center, web based, dan datang langsung ke rayon terdekat.
Gambar 13 Tampilan Utama Fungsi II Pencatatan Meter
Sumber: Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri, 2012
Keterangan :
Menu ini menampilkan kegiatan
pengendalian pada pembac
meter. Fungsi ini dilakukan pada bagian Transaksi dan Energi Listrik sebagai
selaku penanggungjawab.
pembaca meter jika pelanggan
sudah menggunakan Listrik Pra Bayar petugas tidak perlu melakukan pencatatan
meter karena sudah menggunakan alat KWh meter listr
Tampilan Utama Fungsi II Pencatatan Meter
PLN (Persero) Area Kediri, 2012
Menu ini menampilkan kegiatan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pembacaan pencatatan dan perekaman angka kedudukan
. Fungsi ini dilakukan pada bagian Transaksi dan Energi Listrik sebagai
selaku penanggungjawab. Kegitan pencatatan meter akan dilakukan oleh petugas
pelanggan menggunakan listrik reguler. Bagi pelanggan yang
menggunakan Listrik Pra Bayar petugas tidak perlu melakukan pencatatan
meter karena sudah menggunakan alat KWh meter listrik sebagai perhitungannya
68
Tampilan Utama Fungsi II Pencatatan Meter
naan, persiapan, pelaksanaan, dan
ngka kedudukan
. Fungsi ini dilakukan pada bagian Transaksi dan Energi Listrik sebagai
dilakukan oleh petugas
. Bagi pelanggan yang
menggunakan Listrik Pra Bayar petugas tidak perlu melakukan pencatatan
sebagai perhitungannya.
69
Gambar 14 Tampilan Utama Fungsi III Penghitungan Rekening
Sumber: Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri, 2012
Keterangan:
Menu ini menampilkan kegiatan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengendalian dalam kegiatan pembuatan rekening listrik bulanan untuk seluruh
pelanggan pasca bayar atau reguler sesuai jadwal yang ditetapkan.
70
Gambar 15 Tampilan Utama Fungsi IV, V, dan VI (Penagihan, Pembukuan,
dan Pengawasan Kredit)
Sumber: Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri, 2012
Keterangan:
Berdasarkan tampilan diatas fungsi pembukuan, penagihan, dan waskit
(pengawasan kredit) dijadikan satu menu karena saling berhubungan antara fungsi
yang satu dengan lainnya. Fungsi pembukuan, penagihan, dan waskit
(pengawasan kredit) dilakukan pada bagian pelayanan dan administrasi. Fungsi
pembukuan pelanggan bertugas untuk melaksanakan perencanaan, persiapan,
pelaksanaan dan pengendalian dalam kegiatan pencatatan piutang pelanggan dan
Uang Jaminan Pelanggan. Ketika pelanggan ingin melakukan perubahan ke listrik
pra bayar maka Uang Jaminan Pelanggan yang dahulu dibayarkan sewaktu
71
pemasangan listrik pertamakali akan diubah menjadi sejumlah KWh meter untuk
dialirkan listrik.
Fungsi penagihan melakukan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengendalian pada kegiatan pengurusan penagihan dan pelayanan pembayaran
piutang pelanggan. Fungsi ini terkait dengan jumlah pembayaran listrik per
bulannya bagi pelanggan pasca bayar atau regular yang dibayarkan kepada PT
PLN (Persero). Jika dalam batas waktu yang ditentukan > 20 hari tidak
membayarkan rekening listrik maka fungsi pengawasan kredit yang akan
menjalankan tugasnya.
Fungsi pengawasan kredit melakukan perencanaan, persiapan, pelaksanaan
dan pengendalian dalam kegiatan pemutusan sementara, penyambungan kembali,
pembongkaran rampung bagi pelanggan yang terlambat membayar piutang
pelanggan (rekening listrik) dan menyelesaikan penghapusan piutang ragu – ragu.
Fungsi ini memiliki tanggungjawab untuk menyelesaikan kontrak jual beli tenaga
listrik antara pihak PLN dengan pelanggan. Pelanggan yang tidak membayar
rekening listrik sesuai batas yang ditentukan akan melakukan kegiatan pemutusan
sementara. Jika tidak ada respon dari pelanggan >60 hari terhitung dikeluarkannya
surat pemutusan sementara maka petugas PLN akan melakukan pembongkaran
rampung.
Info Setting terkait dengan kewenangan karyawan untuk mengganti
password ketika akan Log in dalam Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat
(AP2T). Info pelanggan terkait dengan informasi data dari pelanggan pasca bayar
dan pra bayar. Menu info pelanggan ini menampilkan semua informasi data
72
pelanggan pasca bayar. Selain itu, menu info prabayar merupakan penyajian
informasi dari AP2T yang akurat berupa data-data pelanggan yang menggunakan
LPB di seluruh wilayah Indonesia baik data-data pelanggan di kantor pusat,
distribusi, kantor area, sampai rayon. Info pra bayar ini dapat memantau kapan
pelanggan melakukan pembelian stroom atau token, banyaknya pemakaian Kwh,
kapan pelanggan terakhir membeli stroom atau token, dan bisa juga diketahui
dimana pelanggan membeli stroom/token. Selain itu, info pra bayar ini
menyajikan informasi yang akurat mengenai laporan antara lain pertumbuhan
pelanggan, pertumbuhan transaksi, pertumbuhan penjualan Kwh Via Vending Unit
(Merk Alat Kwh Meter Pra Bayar), dan Pertumbuhan Penjualan Kwh Via PPOB
(Payment Poin Online Banking).
C. Gambaran Umum Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara kuesner kepada
responden, yaitu mengambil sampel sebanyak 17 orang karyawan PT. PLN
(Persero) Kantor Area Kediri, Jl. Basuki Rachmad No. 1 Kediri maka dapat
diambil gambaran tentang karakteristik dari responden yang diteliti sebagai
berikut:
1. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
9:
73
Tabel 9 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase (%)
1. Laki-Laki 10 58,8%
2. Perempuan 7 41,2%
Jumlah 17 100%
Sumber: Data primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa responden berjenis kelamin laki-laki
berjumlah 10 orang (58,8%) dan responden perempuan berjumlah 7 orang
(41,2%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden Kantor PT. PLN
(Persero) Area Kediri berjenis kelamin laki-laki.
2. Gambaran Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 10 ini:
Tabel 10 Gambaran Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah Responden Presentase (%)
1. < 28 tahun 2 11,8%
2. 28-33 tahun 4 23,5%
3. 34-39 tahun 0 0%
4. 40-45 tahun 1 5,9%
5. ≥ 46 tahun 10 58,8%
Jumlah 17 100%
Sumber: Data primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui bahwa tidak ada responden yang berusia
antara 34-39 tahun. Responden yang berusia antara < 28 tahun berjumlah 2 orang
(11,8%). Responden yang berusia antara 28-33 tahun berjumlah 4 orang (23,5%).
74
Responden yang berusia antara 40-45 tahun berjumlah 1 orang (5,9%). Responden
yang berusia ≥ 46 tahun berjumlah 10 orang (58,8%). Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar responden Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri berusia ≥ 46
tahun.
3. Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada
tabel 11:
Tabel 11 Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Presentase (%)
1. SMA 7 41,2%
2. D1 2 11,8%
3. D3 3 17,6%
4. S1 5 29,4%
Jumlah 17 100%
Sumber: Data primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui bahwa responden yang pendidikan
terakhirnya SMA berjumlah 7 orang (41,2%). Responden yang pendidikan
terakhirnya D1 berjumlah 2 orang (11,8%). Responden yang pendidikan
terakhirnya D3 berjumlah 3 orang (17,6%). Responden yang pendidikan
terakhirnya S1 berjumlah 5 orang (29,4%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar responden di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri pendidikan terakhirnya
rata-rata SMA.
75
4. Gambaran Responden Berdasarkan Masa Kerja
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada tabel
12:
Tabel 12 Gambaran Responden Berdasarkan Masa Kerja
No. Masa Kerja Jumlah Responden Presentase (%)
1. < 6 tahun 4 23,5 %
2. 6-11tahun 2 11,8 %
3. 12-17 tahun 0 0 %
4. 18-23 tahun 2 11,8 %
5. ≥ 24 tahun 9 52,9 %
Jumlah 17 100%
Sumber: Data primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui bahwa tidak ada responden yang
mempunyai masa kerja 12-17 tahun. Responden yang mempunyai masa kerja < 6
tahun berjumlah 4 orang (23,5%). Responden yang mempunyai masa kerja 6-11
tahun berjumlah 2 orang (11,8%). Responden yang mempunyai masa kerja 18-23
tahun berjumlah 2 orang (11,8%). Responden yang mempunyai masa kerja ≥ 24
tahun berjumlah 9 orang (52,9%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri mempunyai masa kerja ≥ 24
tahun.
5. Gambaran Responden Berdasarkan Bagian Kerja
Karakteristik responden berdasarkan bagian kerja dapat dilihat pada tabel
13:
76
Tabel 13 Gambaran Responden Berdasarkan Bagian Kerja
No. Bagian Kerja Jumlah Responden Presentase (%)
1. Pelayanan & Administrasi 11 64,8%
2. Transaksi & Energi Listrik 6 35,2%
Jumlah 17 100%
Sumber: Data primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui bahwa responden pada bagian Pelayanan
dan Administrasi berjumlah 11 orang (64,8%). Responden pada bagian Transaksi
dan Energi Listrik berjumlah 6 orang (35,2%). Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar responden Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri bekerja pada
bagian Pelayanan dan Administrasi.
Gambaran responden berdasarkan masa kerja, usia, dan tingkat pendidikan
dapat terlihat pada tabel 14:
77
M.K
UTP
Tabel 14 Gambaran Responden Berdasarkan Masa Kerja, Usia, dan Tingkat Pendidikan
< 6 6 – 11 12 – 17 18 - 23 ≥ 24TOTAL
< 28
28-33
34-39
40-45
≥46 < 2828-33
34-39
40-45
≥46< 28
28-33
34-39
40-45
≥46 < 2828-33
34-39
40-45
≥46 < 2828-33
34-39
40-45
≥46
SMA -1
(5,88%)
- - - -1
(5,88%)
- - - - - - - - - - - -1
(5,88%)
- - - -4
(23,54%)
7 (41,18%)
D1
1 (5,88%)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -1
(5,88%)
2 (11,76%)
D3
1 (5,88%)
2 (11,76%
)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 (17,65%)
S1 - - - - - - - - - - - - - - - - - -1
(5,88%)
- - - - -4
(23,53%)
5 (29,41%)
Jumlah per
Kelas Usia
2 (11,76%)
3 (17,65%
)
- - - -1
(5,88%)
- - - - - - - - - -1
(5,88)
1 (5,88%)
- - - -9
(52,95%) 17
(100%)
TOTAL5
(29,41%)1
(5,88%)-
2 (11,76%)
9 (52,95%)
Keterangan :M.K : Masa KerjaU : UsiaTP : Tingkat Pendidikan
78
Berdasarkan tabel 14, terdapat 1 orang responden (5,88%) mempunyai pendidikan
terakhir D1 dengan usia kurang dari 28 tahun dan masa kerja kurang dari 6 tahun.
Sejumlah 1 orang responden (5,88%) mempunyai pendidikan terakhir D3 dengan
usia kurang dari 28 tahun dan masa kerja kurang dari 6 tahun. Sejumlah 1 orang
responden (5,88%) mempunyai pendidikan terakhir SMA dengan usia 28 sampai
33 tahun dan masa kerja kurang dari 6 tahun. Sejumlah 2 orang responden
(11,76%) yang mempunyai pendidikan terakhir D3 dengan usia 28 sampai 33
tahun dan masa kerja kurang dari 6 tahun. Sejumlah 1 orang responden (5,88%)
mempunyai pendidikan terakhir SMA dengan usia 28 sampai 33 tahun dan masa
kerja 6 sampai 11 tahun. Sejumlah 1 orang responden (5,88%) mempunyai
pendidikan terakhir S1 dengan usia 40 sampai 45 tahun dan masa kerja 18 sampai
23 tahun. Sejumlah 1 orang responden (5,88%) mempunyai pendidikan terakhir
SMA dengan usia lebih dari sama dengan 46 tahun dan masa kerja 18 sampai 23
tahun. Sejumlah 4 orang responden (23,54%) mempunyai pendidikan terakhir
SMA dengan usia lebih dari sama dengan 46 tahun dengan masa kerja lebih dari
sama dengan 24 tahun. Sejumlah 1 orang responden (5,88%) mempunyai
pendidikan terakhir D1 dengan usia lebih dari sama dengan 46 tahun dan masa
kerja lebih dari sama dengan 24 tahun. Sejumlah 4 orang responden mempunyai
pendidikan terakhir S1 dengan usia lebih dari sama dengan 46 tahun dan masa
kerja lebih dari sama dengan 24 tahun. Hasil ini menunjukkan bahwa responden di
Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri sebagian besar mempunyai pendidikan
terakhir SMA, berusia lebih dari sama dengan 46 tahun, dan masa kerja lebih dari
sama dengan 24 tahun.
79
D. Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk menjelaskan tentang distribusi
variabel dari setiap pernyataan pada kuesioner yang diberikan kepada responden.
Bagian ini membahas tentang distribusi item-item dari variabel kualitas sistem
(X1), kualitas informasi (X2), dan kepuasan pengguna sistem (Y) secara
keseluruhan yang diperoleh dari jawaban responden melalui kuesioner, baik
dalam frekuensi jumlah, maupun angka persentase. Berdasarkan distribusi
frekuensi jawaban responden dapat diketahui jumlah skor untuk masing-masing
item dari variabel yang diteliti dengan menggunakan skala ordinal, yaitu sebagai
berikut :
1. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
2. Jawaban Setuju (S) diberi skor 4
3. Jawaban Cukup Setuju (CS) diberi skor 3
4. Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
5. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
Jawaban-jawaban dari responden yaang didapat dari kuesner, dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
a. Variabel Kualitas Sistem (X1)
Ada sebelas pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai
variabel kualitas sistem (X1). Berdasarkan sebelas pernyataan tersebut
diperoleh jawaban yang terlihat pada tabel 15:
80
Tabel 15 Distibusi Frekuensi Variabel Kualitas Sistem (X1)
Item
Jawaban Responden
TOTAL ModusKode
STS
Kode
TS
Kode
CS
Kode
S
Kode
SS
f % f % f % f % f % f % f % Kode
X1.1 0 0 0 0 2 11,8 6 35,3 9 52,9 17 100 9 52,9 SS
X1.2 0 0 0 0 7 41,2 6 35,3 4 23,5 17 100 7 41,2 CS
X1.3 0 0 0 0 5 29,4 7 41,2 5 29,4 17 100 7 41,2 S
X1.4 0 0 0 0 4 23,5 7 41,2 6 35,3 17 100 7 41,2 S
X1.5 0 0 0 0 4 23,5 7 41,2 6 35,3 17 100 7 41,2 S
X1.6 0 0 0 0 4 23,5 7 41,2 6 35,3 17 100 7 41,2 S
X1.7 0 0 0 0 2 11,8 5 29,4 10 58,8 17 100 10 58,8 SS
X1.8 0 0 0 0 2 11,8 9 52,9 6 35,3 17 100 9 52,9 S
X1.9 0 0 0 0 2 11,8 6 35,3 9 52,9 17 100 9 52,9 SS
X1.10 0 0 2 11,8 7 41,2 5 29,4 3 17,6 17 100 7 41,2 CS
X1.11 0 0 0 0 8 47,1 6 35,3 3 17,6 17 100 8 47,1 CS
Sumber: Data primer diolah (2012)
Keterangan :X1.1 = sistem dapat dipercaya X1.2 = sistem mudah dikoreksi X1.3 = sistem mudah diidentifikasiX1.4 = sistem mudah beradaptasi dengan kebutuhan yang berubah-ubahX1.5 = sistem dapat disesuaikan kondisi-kondisi yang baruX1.6 = sistem sebagai sarana penghubung data dari areal yang berbedaX1.7 = sistem sebagai sarana penghubung informasi dari areal yang berbedaX1.8 = sistem dapat diakses dengan mudahX1.9 = sistem dapat diakses setiap saatX1.10 = sistem memberikan respon yang sangat cepatX1.11 = sistem tidak pernah ada hambatan
Berdasarkan tabel 15 menggambarkan distribusi frekuensi item-item
variabel Kualitas Sistem (X1). Jawaban responden pada item sistem dapat
dipercaya (X1.1), dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju
81
dan tidak setuju, 2 responden (11,8%) menyatakan cukup setuju, 6 responden
(35,3%) menyatakan setuju, dan 9 responden (52,9%) menyatakan sangat
setuju. Item ini memiliki modus sebanyak 9 responden (52,9%) yang memilih
sangat setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden sangat setuju bahwa
sistem dapat dipercaya.
Jawaban responden pada item sistem mudah dikoreksi (X1.2) dimana
dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 7
responden (41,2%) menyatakan cukup setuju, 6 responden (35,3%)
menyatakan setuju, dan 4 responden (23,5%) menyatakan sangat setuju. Item
ini memiliki modus sebanyak 7 responden (41,2%) yang memilih cukup
setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden cukup setuju bahwa sistem
mudah dikoreksi.
Jawaban responden pada item sistem mudah diidentifikasi (X1.3)
dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 5
responden (29,4%) menyatakan cukup setuju, 7 responden (41,2%)
menyatakan setuju, dan 5 responden (29,4%) menyatakan sangat setuju. Item
ini memiliki modus sebanyak 7 orang responden (41,2%) yang memilih
setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa sistem mudah
diidentifikasi.
Jawaban responden pada item sistem mudah beradaptasi dengan
kebutuhan yang berubah-ubah (X1.4) dimana tidak ada responden menyatakan
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 4 responden (23,5%) menyatakan cukup
setuju, 7 responden (41,2%) menyatakan setuju, dan 6 responden (35,3%)
82
menyatakan sangat setuju. Item ini memiliki modus sebanyak 7 responden
(41,2%) yang memilih setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden
setuju bahwa sistem mudah beradaptasi dengan kebutuhan yang berubah-
ubah.
Jawaban responden pada item sistem dapat disesuaikan kondisi-kondisi
yang baru (X1.5) dengan dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak
setuju dan tidak setuju, 4 responden (23,5%) menyatakan cukup setuju, 7
responden (41,2%) menyatakan setuju, dan 6 responden (35,3%) menyatakan
sangat setuju. Item ini memiliki modus sebanyak 7 responden (41,2%) yang
memilih setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa
bahwa sistem dapat disesuaikan kondisi-kondisi yang baru.
Jawaban responden pada item sistem sebagai sarana penghubung
data dari areal yang berbeda (X1.6) dimana tidak ada responden menyatakan
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 4 responden (23,5%) menyatakan cukup
setuju, 7 responden (41,2%) menyatakan setuju, dan 6 responden (35,3%)
menyatakan sangat setuju. Item ini memiliki modus sebanyak 7 responden
(41,2%) yang memilih setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden
setuju bahwa bahwa sistem sebagai sarana penghubung data dari areal yang
berbeda.
Jawaban responden pada item sistem sebagai sarana penghubung
informasi dari areal yang berbeda (X1.7) dimana tidak ada responden
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 2 responden (11,8%)
menyatakan cukup setuju, 5 responden (29,4%) menyatakan setuju, dan 10
83
responden (58,8%) menyatakan sangat setuju. Item ini memiliki modus
sebanyak 10 responden (58,8%) memilih sangat setuju. Hal ini menunjukkan
mayoritas responden sangat setuju bahwa sistem sebagai sarana penghubung
informasi dari areal yang berbeda.
Jawaban responden pada item sistem dapat diakses dengan mudah
(X1.8) dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak
setuju, 2 responden (11,8%) menyatakan cukup setuju, 9 responden (52,9%)
menyatakan setuju, dan 6 responden (35,3%) menyatakan sangat setuju. Item
ini memiliki modus sebanyak 9 responden (52,9%) yang memilih setuju. Hal
ini menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa sistem dapat diakses
dengan mudah.
Jawaban responden pada item sistem dapat diakses setiap saat (X1.9)
dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 2
responden (11,8%) menyatakan cukup setuju, 6 responden (35,3%)
menyatakan setuju, dan 9 responden (52,9%) menyatakan sangat setuju. Item
ini memiliki modus sebanyak 9 responden (52,9%) memilih sangat setuju. Hal
ini menunjukkan mayoritas responden sangat setuju bahwa sistem dapat
diakses setiap saat.
Jawaban responden pada item sistem memberikan respon yang sangat
cepat (X1.10) dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju, 2
responden (11,8%) menyatakan tidak setuju, 7 responden (41,2%) menyatakan
cukup setuju, 5 responden (35,3%) menyatakan setuju, dan 3 responden
(17,6%) menyatakan sangat setuju. Item ini memiliki modus sebanyak 7
84
responden (41,2%) memilih cukup setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas
responden cukup setuju bahwa sistem memberikan respon yang sangat cepat.
Jawaban responden pada item sistem tidak pernah ada hambatan
(X1.11) dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak
setuju, 8 responden (47,1%) menyatakan cukup setuju, 6 responden (35,3%)
menyatakan setuju, dan 3 responden (17,6%) menyatakan sangat setuju. Item
ini memiliki modus sebanyak 8 responden (47,1%) yang memilih cukup
setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden cukup setuju bahwa sistem
tidak pernah ada hambatan.
Hasil distribusi frekuensi variabel kualitas sistem (X1) diperoleh dari
jumlah frekuensi terbesar dari setiap item yang berjumlah sebelas item.
Kelima item yang menyatakan setuju, yaitu item sistem mudah diidentifikasi
(X1.3), item sistem mudah beradaptasi dengan kebutuhan yang berubah-ubah
(X1.4), item sistem dapat disesuaikan kondisi-kondisi yang baru (X1.5), item
sistem sebagai sarana penghubung data dari areal yang berbeda (X1.6), dan
item sistem dapat diakses dengan mudah (X1.8). Ketiga item yang
menyatakan sangat setuju, yaitu item sistem dapat dipercaya (X1.1), item
sistem sebagai sarana penghubung informasi dari areal yang berbeda (X1.7),
dan item sistem dapat diakses setiap saat (X1.9). Ketiga item yang
menyatakan cukup setuju, yaitu item sistem mudah dikoreksi (X1.2), item
sistem memberikan respon yang sangat cepat (X1.10), dan item sistem tidak
pernah ada hambatan (X1.11). Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sistem
85
informasi berbasis web dengan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat
(AP2T) yang terdapat di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri sudah baik.
b. Variabel Kualitas Informasi (X2)
Ada tujuh pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai
variabel kualitas informasi (X2). Berdasarkan tujuh pernyataan tersebut
diperoleh jawaban seperti yang tampak pada tabel 16:
Tabel 16 Distibusi Frekuensi Variabel Kualitas Informasi (X2)
Item
Jawaban Responden
Total ModusKode
STS
Kode
TS
Kode
CS
Kode
S
Kode
SS
f % f % f % f % f % f % f % Kode
X2.1 0 0 0 0 2 11,8 6 35,3 9 52,9 17 100 9 52,9 SS
X2.2 0 0 0 0 3 17,6 8 47,1 6 35,3 17 100 8 47,1 S
X2.3 0 0 0 0 9 52,9 5 29,4 3 17,6 17 100 9 52,9 CS
X2.4 0 0 1 5,9 7 41,2 6 35,3 3 17,6 17 100 7 41,2 CS
X2.5 0 0 0 0 2 11,8 5 29,4 10 58,8 17 100 10 58,8 SS
X2.6 0 0 0 0 3 17,6 8 47,1 6 35,3 17 100 8 47,1 S
X2.7 0 0 0 0 4 23,5 8 47,1 5 29,4 17 100 8 47,1 S
Sumber: Data primer diolah (2012)
Keterangan :X2.1 = informasi bebas dari kesalahanX2.2 = informasi tidak menimbulkan keraguanX2.3 = informasi tidak pernah terlambatX2.4 = informasi tidak pernah usangX2.5 = informasi sesuai kebutuhan penggunaX2.6 = informasi bermanfaat bagi penggunaX2.7 = informasi mempunyai beberapa pilihan
86
Berdasarkan tabel 16 menggambarkan distribusi frekuensi item-item
variabel Kualitas Informasi (X2). Jawaban responden pada item informasi
bebas dari kesalahan (X2.1) dimana tidak ada responden menyatakan sangat
tidak setuju dan tidak setuju, 2 responden (11,8%) menyatakan cukup setuju, 6
responden (35,3%) menyatakan setuju, dan 9 responden (52,9%) menyatakan
sangat setuju. Item ini memiliki modus sebanyak 9 responden (52,9%)
memilih sangat setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden sangat
setuju bahwa informasi bebas dari kesalahan.
Jawaban responden pada item informasi tidak menimbulkan keraguan
(X2.2) dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak
setuju, 3 responden (17,6%) menyatakan cukup setuju, 8 responden (47,1%)
menyatakan setuju, dan 6 responden (35,3%) menyatakan sangat setuju. Item
ini memiliki modus sebanyak 8 responden (47,1%) yang memilih setuju. Hal
ini menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa informasi tidak
menimbulkan keraguan.
Jawaban responden pada item informasi tidak pernah terlambat (X2.3)
dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9
responden (52,9%) menyatakan cukup setuju, 5 responden (29,4%)
menyatakan setuju, dan 3 responden (17,6%) menyatakan sangat setuju. Item
ini memiliki modus sebanyak 9 responden (52,9%) yang memilih cukup
setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden cukup setuju setuju bahwa
informasi tidak pernah terlambat.
87
Jawaban responden pada item informasi tidak pernah usang (X2.4)
dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden
(5,9%) menyatakan tidak setuju, 7 responden (41,2%) menyatakan cukup
setuju, 6 responden (35,3%) menyatakan setuju, dan 3 responden (17,6%)
menyatakan sangat setuju. Item ini memiliki modus sebanyak 7 responden
(41,2%) yang memilih cukup setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas
responden cukup setuju bahwa informasi tidak pernah usang.
Jawaban responden pada item informasi sesuai kebutuhan pengguna
(X2.5) dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak
setuju, 2 responden (11,8%) menyatakan cukup setuju, 5 responden (29,4%)
menyatakan setuju, dan 10 responden (58,8%) menyatakan sangat setuju. Item
ini memiliki modus sebanyak 10 responden (58,8%) yang memilih sangat
setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden sangat setuju bahwa
informasi sesuai kebutuhan pengguna.
Jawaban responden pada item informasi bermanfaat bagi pengguna
(X2.6) dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak
setuju, 3 responden (17,6%) menyatakan cukup setuju, 8 responden (47,1%)
menyatakan setuju, dan 6 responden (35,3%) menyatakan sangat setuju. Item
ini memiliki modus sebanyak 8 responden (47,1%) yang memilih setuju. Hal
ini menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa informasi bermanfaat
bagi pengguna.
Jawaban responden pada item informasi mempunyai beberapa pilihan
(X2.7) dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak
88
setuju, 4 responden (23,5%) menyatakan cukup setuju, 8 responden (47,1%)
menyatakan setuju, dan 5 responden (29,4%) menyatakan sangat setuju. Item
ini memiliki modus sebanyak 8 responden (47,1%) yang memilih setuju. Hal
ini menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa informasi mempunyai
beberapa pilihan.
Hasil distribusi frekuensi variabel kualitas informasi (X2) diperoleh
dari jumlah frekuensi terbesar setiap item yang terdiri dari tujuh item. Ketiga
item yang menyatakan setuju, yaitu item informasi tidak menimbulkan
keraguan (X2.2), item informasi bermanfaat bagi pengguna (X2.6), dan item
informasi mempunyai beberapa pilihan (X2.7). Kedua item yang menyatakan
sangat setuju, yaitu item informasi bebas dari kesalahan (X2.1) dan item
informasi sesuai kebutuhan pengguna (X2.5). Kedua item yang menyatakan
cukup setuju, yaitu item informasi tidak pernah terlambat (X2.3) dan item
informasi tidak pernah usang (X2.4). Hal ini menunjukkan bahwa kualitas
informasi yang dihasilkan sistem informasi berbasis web dengan Aplikasi
Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) yang terdapat di Kantor PT. PLN
(Persero) Area Kediri sudah baik.
c. Variabel Kepuasan Pengguna Sistem (Y)
Ada sepuluh pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai
variabel kepuasan pengguna sistem (Y). Berdasarkan sepuluh pernyataan
tersebut diperoleh jawaban seperti yang tampak pada tabel 17:
89
Tabel 17 Distibusi Frekuensi Variabel Kepuasan Pengguna Sistem (Y)
Item
Jawaban Responden
Total ModusKode
STS
Kode
TS
Kode
CS
Kode
S
Kode
SS
f % f % f % f % f % f % f % Kode
Y.1 0 0 0 0 3 17,6 5 29,4 9 52,9 17 100 9 52,9 SS
Y.2 0 0 0 0 4 23,5 7 41,2 6 35,3 17 100 7 41,2 S
Y.3 0 0 1 5,9 3 17,6 5 29,4 8 47,1 17 100 8 47,1 SS
Y.4 0 0 0 0 3 17,6 8 47,1 6 35,3 17 100 8 47,1 S
Y.5 0 0 1 5,9 3 17,6 7 41,2 6 35,3 17 100 7 41,2 S
Y.6 0 0 0 0 8 47,1 5 29,4 4 23,5 17 100 8 47,1 CS
Y.7 0 0 0 0 7 41,2 6 35,3 4 23,5 17 100 7 41,2 CS
Y.8 0 0 0 0 5 29,4 7 41,2 5 29,4 17 100 7 41,2 S
Y.9 0 0 0 0 5 29,4 7 41,2 5 29,4 17 100 7 41,2 S
Y.10 0 0 0 0 4 23,5 5 29,4 8 47,1 17 100 8 47,1 SS
Sumber: Data primer diolah (2012)
Keterangan item:Y.1 = pengguna puas sistem memberikan informasi yang lengkapY.2 = pengguna puas isi informasi dapat dipahamiY.3 = pengguna yakin dengan keakuratan sistemY.4 = pengguna merasa puas dengan tingkat ketelitian sistemY.5 = pengguna puas tampilan format sistem jelasY.6 = pengguna puas tampilan sistem sangat menarikY.7 = pengguna puas informasi datang tepat waktuY.8 = pengguna puas informasi up-to-dateY.9 = pengguna yakin sistem sangat mudah digunakanY.10 = pengguna puas mudah mencari informasi
Berdasarkan tabel 17 menggambarkan distribusi frekuensi item-item
variabel Kepuasan Pengguna Sistem (Y). Jawaban responden pada item
pengguna puas sistem memberikan informasi yang lengkap (Y1) dimana tidak
ada responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 3 responden
90
(17,6%) menyatakan cukup setuju, 5 responden (29,4%) menyatakan setuju,
dan 9 responden (52,9%) menyatakan sangat setuju. Item ini memiliki modus
sebanyak 9 responden (52,9%) yang memilih sangat setuju. Hal ini
menunjukkan mayoritas responden sangat setuju bahwa pengguna puas sistem
memberikan informasi yang lengkap.
Jawaban responden pada item pengguna puas isi informasi dapat
dipahami (Y2) dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju, 4 responden (23,5%) menyatakan cukup setuju, 7 responden
(41,2%) menyatakan setuju, dan 6 responden (35,3%) menyatakan sangat
setuju. Item ini memiliki modus sebanyak 7 responden (41,2%) yang memilih
setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa pengguna
puas isi informasi dapat dipahami.
Jawaban responden pada item pengguna yakin dengan keakuratan
sistem (Y3) dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju, 1
responden (5,9%) menyatakan tidak setuju, 3 responden (17,6%) menyatakan
cukup setuju, 5 responden (29,4%) menyatakan setuju, dan 8 responden
(47,1%) menyatakan sangat setuju. Item ini memiliki modus sebanyak 8
responden (47,1%) yang memilih sangat setuju. Hal ini menunjukkan
mayoritas responden sangat setuju bahwa pengguna yakin dengan keakuratan
sistem.
Jawaban responden pada item pengguna merasa puas dengan tingkat
ketelitian sistem (Y4) dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak
setuju dan tidak setuju, 3 responden (17,6%) menyatakan cukup setuju, 8
91
responden (47,1%) menyatakan setuju, dan 6 responden (35,3%) menyatakan
sangat setuju. Item ini memiliki modus sebanyak 8 responden (47,1%) yang
memilih setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa
pengguna merasa puas dengan tingkat ketelitian sistem.
Jawaban responden pada item pengguna puas tampilan format sistem
jelas (Y5) dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju, 1
responden (5,9%) menyatakan tidak setuju, 3 responden (17,6%) menyatakan
cukup setuju, 7 responden (41,2%) menyatakan setuju, dan 6 responden
(35,3%) menyatakan sangat setuju. Item ini memiliki modus sebanyak 7
responden (41,2%) yang memilih setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas
responden setuju bahwa responden puas tampilan format sistem jelas.
Jawaban responden pada item pengguna puas tampilan sistem sangat
menarik (Y6) dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju dan
tidak setuju, 8 responden (47,1%) menyatakan cukup setuju, 5 responden
(29,4%) menyatakan setuju, dan 4 responden (23,5%) menyatakan sangat
setuju. Item ini memiliki modus sebanyak 8 responden (47,1%) yang memilih
cukup setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden cukup setuju bahwa
pengguna puas tampilan sistem sangat menarik.
Jawaban responden pada item pengguna puas informasi datang tepat
waktu (Y7) dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju dan
tidak setuju, 7 responden (41,2%) menyatakan cukup setuju, 6 responden
(35,3%) menyatakan setuju, dan 4 responden (23,5%) menyatakan sangat
setuju. Item ini memiliki modus sebanyak 7 responden (41,2%) yang memilih
92
cukup setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden cukup setuju bahwa
pengguna puas informasi datang tepat waktu.
Jawaban responden pada item pengguna puas informasi yang
dihasilkan up-to-date (Y8) dimana tidak ada responden menyatakan sangat
tidak setuju dan tidak setuju, 5 responden (29,4%) menyatakan cukup setuju, 7
responden (41,2%) menyatakan setuju, dan 5 responden (29,4%) menyatakan
sangat setuju. Item ini memiliki modus sebanyak 7 responden (41,2%) yang
memilih setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa
pengguna puas informasi yang dihasilkan up-to-date.
Jawaban responden pada item pengguna yakin sistem sangat mudah
digunakan (Y9) dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju, 5 responden (29,4%) menyatakan cukup setuju, 7 responden
(41,2%) menyatakan setuju, dan 5 responden (29,4%) menyatakan sangat
setuju. Item ini memiliki modus sebanyak 7 responden (41,2%) yang memilih
setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa pengguna
yakin sistem mudah digunakan.
Jawaban responden pada item pengguna puas mudah mencari
informasi (Y10) dimana tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju, 4 responden (23,5%) menyatakan cukup setuju, 5 responden
(29,4%) menyatakan setuju, dan 8 responden (47,1%) menyatakan sangat
setuju. Item ini memiliki modus sebanyak 8 responden (47,1%) yang memilih
sangat setuju. Hal ini menunjukkan mayoritas responden sangat setuju bahwa
pengguna puas mudah mencari informasi.
93
Hasil distribusi frekuensi variabel kepuasan pengguna sistem (Y)
diperoleh dari jumlah frekuensi terbesar setiap item yang terdiri dari sepuluh
item. Kelima item yang menyatakan setuju, yaitu item pengguna puas isi
informasi dapat dipahami (Y2), item pengguna merasa puas dengan tingkat
ketelitian sistem (Y4), item pengguna puas tampilan format sistem jelas (Y5),
item pengguna puas informasi up-to-date (Y8), dan item pengguna yakin
sistem sangat mudah digunakan (Y9). Ketiga item yang menyatakan sangat
setuju, yaitu item pengguna puas sistem memberikan informasi yang lengkap
(Y1), item pengguna yakin dengan keakuratan sistem (Y3), dan item
pengguna puas mudah mencari informasi (Y10). Kedua item yang menyatakan
cukup setuju, yaitu item pengguna puas tampilan sistem sangat menarik (Y6)
dan item pengguna puas informasi datang tepat waktu (Y7). Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden pada variabel kepuasan pengguna
sistem informasi berbasis web dengan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat
(AP2T) yang terdapat di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri sudah puas
dengan sistem yang digunakan.
2. Analisis Hubungan Koefisien Korelasi Spearman Rank
Analisis hubungan koefisien korelasi Spearman Rank digunakan untuk
mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang datanya berbentuk data
ordinal (data bertingkat) dimana jumlah sampel yang diambil sebanyak 17
responden. Hasil perhitungan analisis hubungan koefisien korelasi Spearman
94
Rank dengan menggunakan bantuan perangkat SPSS for windows release 19.00
yang dapat diketahui nilainya sebagai berikut:
a. Hubungan Kualitas Sistem dengan Kepuasan Pengguna Sistem
Hasil analisis koefisien korelasi Spearman Rank hubungan kualitas
sistem (X1) dengan kepuasan pengguna sistem (Y) dapat disajikan pada tabel
18:
Tabel 18 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Spearman Rank Hubungan
Kualitas Sistem dengan Kepuasan Pengguna Sistem
Variabel yang
dianalisis
Uji Korelasi Spearman
Rank antar Variabel Hasil Sig. Keterangan
Variabel X1
dengan Y
Hubungan kualitas sistem
(X1) dengan kepuasan
pengguna sistem (Y)
0,729 0,001 kuat
Sumber: Data primer diolah (2012)
Hubungan kualitas sistem dengan kepuasan pengguna sistem dapat dilihat
melalui koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut. Analisis perhitungan
antara variabel kualitas sistem dengan variabel kepuasan pengguna sistem
dapat menggunakan nilai total dari jawaban setiap responden.
Hasil perhitungan koefisien korelasi dapat diketahui bahwa nilai
korelasi mengenai hubungan kualitas sistem dengan kepuasan pengguna
sistem sebesar 0,729 dan memiliki signifikansi ≤ 0,01 yaitu sebesar 0,001.
Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi maka mengandung arti
bahwa kualitas sistem dengan kepuasan pengguna sistem memiliki hubungan
yang kuat, yaitu antara 0,60 – 0,799.
95
b. Hubungan Kualitas Informasi dengan Kepuasan Pengguna Sistem
Hasil analisis koefisien korelasi Spearman Rank hubungan kualitas
informasi (X2) dengan kepuasan pengguna sistem (Y) dapat disajikan pada
tabel 19:
Tabel 19 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Spearman Rank Hubungan
Kualitas Informasi dengan Kepuasan Pengguna Sistem
Variabel yang
dianalisis
Uji Korelasi Spearman
Rank antar VariabelHasil Sig. Keterangan
Variabel X2
dengan Y
Hubungan kualitas informasi
(X2) dengan kepuasan
pengguna sistem (Y)
0,710 0,001 kuat
Sumber: Data primer diolah (2012)
Hubungan kualitas informasi dengan kepuasan pengguna sistem dapat dilihat
melalui koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut. Analisis perhitungan
antara variabel kualitas informasi dengan variabel kepuasan pengguna sistem
dapat menggunakan nilai total dari jawaban setiap responden.
Hasil perhitungan koefisien korelasi dapat diketahui bahwa nilai
korelasi mengenai hubungan kualitas informasi dengan kepuasan pengguna
sistem sebesar 0,710 dan memiliki signifikansi ≤ 0,01 yaitu sebesar 0,001.
Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi maka mengandung arti
bahwa kualitas informasi dengan kepuasan pengguna sistem memiliki
hubungan yang kuat, yaitu antara 0,60 – 0,799.
96
3. Pengujian Hipotesis
Hasil perhitungan koefisien korelasi kualitas sistem dengan kepuasan
pengguna sistem sebesar 0,729 dan kualitas informasi dengan kepuasan pengguna
sistem sebesar 0,710, maka perlu dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian
signifikansi koefisien korelasi Spearman Rank dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengujian Hipotesis Korelasi antara Kualitas Sistem dengan
Kepuasan Pengguna Sistem
Pengujian hipotesis korelasi antara kualitas sistem dengan kepuasan
pengguna sistem dapat ditentukan sebagai berikut:
1) Formulasi hipotesisnya
H0 : Tidak ada hubungan yang positif antara kualitas sistem (X1)
dengan kepuasan pengguna sistem (Y).
H1 : Ada hubungan yang positif antara kualitas sistem (X1) dengan
kepuasan pengguna sistem (Y).
2) Taraf nyata (α) dan ρs tabel
α = 1% = 0,01 dengan n = 17
ρs (0,01) = 0,582
3) Kriteria pengujian
H0 diterima (H1 ditolak) apabila rs ≤ 0,582
H0 ditolak (H1 diterima) apabila rs > 0,582
4) Nilai uji statistik: rs = 0,729
5) Kesimpulan
Karena rs = 0,729 > ρs (0,01) = 0,582, maka H0 ditolak. Jadi, ada
hubungan yang positif antara kualitas sistem dengan kepuasan
pengguna sistem.
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa hipotesis penelitian yang diajukan peneliti dapat diterima. Artinya
97
terdapat hubungan yang positif antara kualitas sistem dengan kepuasan
pengguna sistem dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,729.
b. Pengujian Hipotesis Korelasi antara Kualitas Informasi dengan
Kepuasan Pengguna Sistem
Pengujian hipotesis korelasi antara kualitas informasi dengan kepuasan
pengguna sistem dapat ditentukan sebagai berikut:
1) Formulasi hipotesisnya
H0 : Tidak ada hubungan yang positif antara kualitas informasi (X2)
dengan kepuasan pengguna sistem (Y).
H1 : Ada hubungan yang positif antara kualitas informasi (X2)
dengan kepuasan pengguna sistem (Y).
2) Taraf nyata (α) dan ρs tabel
α = 1% = 0,01 dengan n = 17
ρs (0,01) = 0,582
3) Kriteria pengujian
H0 diterima (H1 ditolak) apabila rs ≤ 0,582
H0 ditolak (H1 diterima) apabila rs > 0,582
4) Nilai uji statistik: rs = 0,710
5) Kesimpulan
Karena rs = 0,710 > ρs (0,01) = 0,582, maka H0 ditolak. Jadi, ada
hubungan positif yang nyata antara kualitas sistem dengan kepuasan
pengguna sistem.
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa hipotesis penelitian yang diajukan peneliti dapat diterima. Artinya
terdapat hubungan yang positif antara kualitas informasi dengan kepuasan
pengguna sistem dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,710.
98
E. Pembahasan
Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri adalah salah satu perusahaan publik
yang memanfaatkan sistem informasi berbasis web yang digunakan untuk
melayani pelanggan yang disebut Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T).
Responden atau sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 17 karyawan
atau pengguna AP2T. Berdasarkan analisis statistik deskriptif dan analisis
koefisien korelasi Spearman Rank yang telah dilakukan oleh peneliti dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Variabel kualitas sistem (X1) AP2T yang telah digunakan di Kantor PT.
PLN (Persero) Area Kediri secara keseluruhan sudah baik. Perusahaan berusaha
untuk memperhatikan mengenai kualitas sistem AP2T sehingga dapat berjalan
secara efektif. Hal ini terlihat dari sebelas item pernyataan yang diajukan kepada
17 responden ternyata lima item yang menyatakan setuju dan tiga item yang
menyatakan sangat setuju dan cukup setuju. Melihat dari indikator reliabilitas
sistem, item sistem dapat dipercaya (X1.1) menyatakan 9 responden sangat setuju,
yang berarti bahwa sistem yang digunakan sangat dipercaya ketika akan
digunakan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Item sistem mudah diidentifikasi
(X1.3) yang menyatakan 7 responden setuju, yang berarti sistem mudah
diidentifikasi ketika terjadi kesalahan dalam memproses data maka sistem akan
memberikan peringatan. Item sistem mudah dikoreksi (X1.2) menyatakan 7
responden cukup setuju, yang berarti bahwa sistem yang digunakan cukup mudah
dikoreksi apabila terjadi kesalahan dalam memproses ke dalam database sehingga
99
mengakibatkan sistem yang dijalankan membutuhkan proses lebih lama dalam
melakukan koreksi. Indikator fleksibilitas sistem, Item sistem mudah beradaptasi
(X1.4) dengan kebutuhan yang berubah-ubah menyatakan 7 responden setuju,
yang berarti bahwa sistem dapat beradaptasi dengan kebutuhan yang berubah-
ubah seperti misalnya saat ini pelayanan pasang baru atau perubahan daya
(PB/PD) dapat dilakukan melalui website PLN sehingga dalam AP2T memerlukan
perubahan dalam penambahan keterangan mengenai (PB/PD) melalui website
PLN. Item sistem dapat disesuaikan dengan kondisi-kondisi yang baru (X1.5)
menyatakan 7 responden setuju, yang berarti sistem dapat disesuaikan dengan
kondisi-kondisi yang baru, seperti misalnya pengalihan listrik pasca bayar ke
listrik pra bayar dengan mengkompensasikan Uang Jaminan Langganan (UJL)
menjadi sejumlah listik Kwh meter sehingga proses ini membutuhkan sistem
dengan perubahan pada kondisi yang baru. Indikator integrasi sistem, item sistem
sebagai sarana penghubung informasi dari areal yang berbeda (X1.7) menyatakan
10 responden sangat setuju, yang berarti bahwa sistem sudah berjalan sangat baik
karena sebagai penghubung informasi di seluruh Kantor Area PLN (Persero)
dengan rayon-rayon atau unit pelaksana. Item sistem sebagai saran penghubung
data di areal yang berbeda (X1.6) menyatakan 7 responden setuju yang berarti
bahwa sistem sudah berjalan baik karena sebagai penghubung data di seluruh
Kantor Area PLN (Persero) dengan rayon-rayon atau unit pelaksana. Indikator
aksessibilitas sistem, item sistem dapat diakses dengan mudah (X1.8) menyatakan
9 responden setuju, yang berarti sistem dapat diakses dengan mudah. Item sistem
dapat diakses setiap saat (X1.9) menyatakan 9 responden sangat setuju, yang
100
berarti bahwa sistem sudah berjalan sangat baik karena sistem telah berbasis web
sehingga dalam menjalankan sistem dapat diakses setiap saat selama 24 jam
asalkan memiliki hak akses sistem tersebut. Item Indikator waktu respon sistem,
item sistem memberikan respon yang sangat cepat (X1.10) menyatakan 7
responden cukup setuju, yang berarti sistem memberikan respon sudah cukup
cepat. Item sistem tidak pernah ada hambatan (X1.11) menyatakan 8 responden
cukup setuju, yang berarti bahwa sistem berjalan cukup baik karena sistem tidak
pernah ada hambatan. Mengingat keseluruhan item dapat memberikan manfaat
bagi pengguna sehingga dapat merasakan kepuasan dalam melaksanakan
pekerjaannya, maka Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri perlu meningkatkan
kualitas sistem yang telah digunakan.
Variabel kualitas informasi (X2) yang dihasilkan sistem informasi berbasis
web dengan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN
(Persero) Area Kediri secara keseluruhan sudah baik. Perusahaan berusaha
menerapkan sistem informasi dengan cara memperhatikan kualitas hasil keluaran
yang terdapat di dalam sistem karena dapat digunakan sebagai sumber informasi
yang dibutuhkan bagi pengguna dan dapat digunakan untuk pedoman dalam
pengambilan keputusan. Hal ini terlihat dari tujuh item yang diajukan kepada 17
responden, tiga item menyatakan setuju, dan dua item menyatakan sangat setuju
dan cukup setuju. Melihat dari indikator akurasi output, item informasi bebas dari
kesalahan (X2.1) menyatakan 9 responden sangat setuju, yang berarti informasi
yang dihasilkan sudah sangat baik karena bebas dari kesalahan. Item informasi
tidak menimbulkan keraguan (X2.2) menyatakan 8 responden setuju, yang berarti
101
informasi yang dihasilkan sudah baik karena tidak menimbulkan keraguan.
Indikator ketepatan waktu output, item informasi tidak pernah terlambat (X2.3)
menyatakan 9 responden cukup setuju, yang berarti informasi yang dihasilkan
cukup mengalami keterlambatan. Item informasi tidak pernah usang (X2.4)
menyatakan 7 responden cukup setuju, yang berarti bahwa jika informasi yang
dihasilkan cukup usang sehingga proses pengambilan keputusanpun menjadi
terhambat. Indikator relevan, item informasi sesuai kebutuhan pengguna (X2.5)
menyatakan 10 responden sangat setuju yang berarti bahwa informasi yang
disajikan sudah sangat baik karena sesuai kebutuhan penggguna terkait pembuatan
laporan-laporan harian. Item informasi bermanfaat bagi pengguna (X2.6)
menyatakan 8 responden setuju, yang berarti bahwa informasi yang dihasilkan
sudah baik karena bermanfaat bagi pengguna untuk membantu menyelesaikan
pekerjaan. Item informasi mempunyai beberapa pilihan (X2.7) menyatakan 8
responden setuju, yang berarti bahwa informasi yang dihasilkan sudah baik karena
mempunyai beberapa alternatife pilihan, seperti misalnya ingin mengetahui
seputar info pelanggan, informasi laporan-laporan setiap fungsi Tata Usaha
Langganan (TUL). Mengingat keseluruhan item dapat memberikan manfaat bagi
pengguna sehingga dapat merasakan kepuasan di dalam melaksanakan
pekerjaannya, maka Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri perlu meningkatkan
kualitas informasi yang telah digunakan.
Variabel kepuasan pengguna sistem informasi berbasis web (Y) dengan
Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero)
Area Kediri secara keseluruhan sudah baik. Hal ini terlihat dari sepuluh item yang
102
diajukan kepada 17 responden, lima item menyatakan setuju, tiga item
menyatakan sangat setuju, dan dua item menyatakan cukup setuju. Melihat
indikator content (isi), item pengguna puas sistem memberikan informasi yang
lengkap (Y.1) menyatakan 9 responden sangat setuju, yang berarti bahwa
pengguna merasa sangat puas karena sistem memberikan informasi yang lengkap
dalam setiap menu pelayanan pelanggan, pembacaan meter, penghitungan
rekening, pembukuan pelanggan, penagihan, dan pengawasan kredit. Item
pengguna puas isi informasi dapat dipahami (Y.2) menyatakan 7 responden
setuju, yang berarti pengguna puas isi informasi dapat dipahami. Indikator
accurate (akurasi), item pengguna yakin dengan keakuratan sistem (Y.3)
menyatakan 8 responden sangat setuju, yang berarti bahwa pengguna sangat yakin
dengan keakuratan sistem. Item pengguna merasa puas dengan tingkat ketelitian
sistem (Y.4) menyatakan 8 responden setuju, yang berarti bahwa pengguna
merasa puas dengan tingkat ketelitian sistem. Indikator format, item pengguna
puas tampilan sistem sangat menarik (Y.6) menyatakan 8 responden cukup setuju,
yang berarti pengguna cukup puas tampilan sistem sangat menarik. Item pengguna
puas tampilan format sistem jelas (Y.5) menyatakan 7 responden setuju, yang
berarti bahwa responden merasa puas tampilan format sistem jelas sehingga tidak
menjadi hambatan dalam memahami sistem yang ada. Indikator Timeliness
(ketepatan waktu), item penguna puas informasi datang tepat waktu (Y.7)
menyatakan 7 responden cukup setuju, yang berarti pengguna cukup puas
informasi datang tepat waktu. Item pengguna puas informasi up-to-date (Y.8)
menyatakan 7 responden setuju, yang berarti bahwa responden merasa puas
103
penyajian informasi selalu mengalami pembaharuan. Indikator ease of use (mudah
digunakan), item pengguna puas mudah mencari informasi (Y.10) menyatakan 8
responden sangat setuju, yang berarti responden merasa sangat puas karena mudah
mencari informasi yang dibutuhkan. Item pengguna yakin sistem sangat mudah
digunakan (Y.9) menyatakan 7 responden setuju, yang berarti bahwa pengguna
yakin sistem mudah digunakan sehingga dapat menunjang dan membantu dalam
menyelesaikan pekerjaan.
2. Hasil Analisis Koefisien Korelasi Spearman Rank
Hasil perhitungan analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan antara
variabel-variabel. Masing-masing variabel yang diuji adalah variabel kualitas
sistem (X1), kualitas informasi (X2), dan kepuasan pengguna sistem (Y). Hasil
perhitungan analisis korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
variabel kualitas sistem (X1) dengan kepuasan pengguna sistem (Y) sebesar
0,729. Berdasarkan pedoman penentuan koefisien korelasi nilai korelasi 0,729
berada pada hubungan yang kuat, yaitu antara 0,60 – 0,799. Hasil perhitungan
analisis korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas informasi
(X2) dengan kepuasan pengguna sistem (Y) sebesar 0,710. Berdasarkan pedoman
penentuan koefisien korelasi nilai korelasi 0,710 berada pada hubungan yang kuat,
yaitu antara 0,60 – 0,799.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistik
koefisien korelasi Spearman Rank dengan cara membandingkan hasil rs dengan ρs.
Hipotesis H0 diterima apabila rs ≤ ρs (α) dan hipotesis H0 ditolak apabila rs ≥ ρs
104
(α). Hasil analisis koefisien korelasi Spearman Rank variabel kualitas sistem
dengan kepuasan pengguna sistem menghasilkan nilai sebesar 0,729. Artinya rs
lebih besar dari ρs (0,729 > 0,582) dan probabilitas lebih kecil daripada nilai alpha
(0,001 < 0,01) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti, terdapat
hubungan positif antara kualitas sistem dengan kepuasan pengguna sistem.
Semakin tinggi kualitas sistem yang digunakan maka kepuasan pengguna sistem
akan semakin meningkat, sebaliknya jika kualitas sistem rendah maka kepuasan
pengguna sistem akan mengalami penurunan. Hasil ini sesuai dengan penelitian
yang telah dilakukan oleh Medina & Chapparro (2007) dan Rudy Sugiharto
(2007).
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistik
koefisien korelasi Spearman Rank dengan cara membandingkan hasil rs dengan ρs.
Hipotesis H0 diterima apabila rs ≤ ρs (α) dan hipotesis H0 ditolak apabila rs ≥ ρs
(α). Hasil analisis koefisien korelasi Spearman Rank variabel kualitas informasi
dengan kepuasan pengguna sistem menghasilkan nilai sebesar 0,710. Artinya rs
lebih besar dari ρs (0,710 > 0,582) dan probabilitas lebih kecil daripada nilai alpha
(0,001 < 0,01) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti, terdapat
hubungan yang positif antara kualitas informasi dengan kepuasan pengguna
sistem. Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem maka
kepuasan pengguna sistem akan semakin meningkat, sebaliknya jika kualitas
informasi rendah maka kepuasan pengguna sistem akan mengalami penurunan.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Medina & Chapparro
(2007) dan Ratna Widayanti (2011).
105
Hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa dari dua hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini, semua terbukti terdapat korelasi atau hubungan yang positif.
Kedua variabel yang diprediksi memiliki hubungan dengan kepuasan pengguna
sistem, yaitu kualitas sistem dan kualitas informasi. Berdasarkan hasil analisis
korelasi, variabel kualitas sistem memiliki tingkat signifikansi tertinggi dengan
nilai rs sebesar 0,729 sedangkan kualitas informasi memiliki nilai rs sebesar 0,710.
Hasil ini mencerminkan bahwa pendapat responden penelitian ini lebih
mementingkan kualitas sistem yang saat ini digunakan, dibandingkan dengan
kualitas informasi itu sendiri. Para pengguna sistem informasi berbasis web pada
AP2T akan merasa lebih puas apabila kualitas sistem yang dihasilkan memenuhi
kriteria sesuai dengan pedoman Tata Usaha Langganan (TUL) tahun 1994 di
Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri. Perusahaan, terutama sekali juga harus
melihat kemampuan sistem yang dipilih dalam menghasilkan informasi yang
berkualitas. Hal ini dapat dijadikan acuan dalam memilih suatu sistem informasi
yang sesuai dengan perusahaan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja
dan memberikan kepuasan tersendiri bagi pengguna sistem. Perlu menjadi
perhatian pula kualitas sistem perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas
sumber daya manusia sehingga dapat memahami dan menggunakan sistem yang
ada dengan baik. Terlepas dari hasil akhir besarnya nilai korelasi, kualitas
informasi juga tidak kalah dalam memberikan kontribusi bagi perusahaan dalam
memanfaatkan sistem informasi yang ada sehingga akan mengoptimalkan
kepuasan pengguna secara tepat yang pada akhirnya akan dapat digunakan
sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan manajerial dan strategis.
106
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran-saran yang dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan bagi Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri agar
lebih memperhatikan kualitas sistem dan kualitas informasi pada Aplikasi
Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) yang telah digunakan saat ini sehingga
terjadi peningkatan kepuasan pengguna AP2T. Kesimpulan dari penelitian ini,
yaitu:
1. Melalui hasil analisis statistik deskriptif mengenai variabel kualitas sistem
dan kualitas informasi pada Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat
(AP2T) yang telah berjalan di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri
dapat dikatakan sudah baik karena secara keseluruhan pengguna puas. Hal
ini terlihat dari hasil analisis statistik deskriptif dimana variabel kualitas
sistem yang terdiri dari sebelas item ternyata hanya tiga item yang
menyatakan responden cukup setuju. Variabel kualitas informasi yang
terdiri dari tujuh item ternyata hanya dua item yang menyatakan responden
cukup setuju. Begitu pula dengan variabel kepuasan pengguna sistem yang
terdiri dari sepuluh item ternyata hanya dua item yang menyatakan
responden cukup setuju.
107
2. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa variabel kualitas sistem
dengan kepuasan pengguna mempunyai hubungan yang kuat dimana
pengguna menanggapi secara positif. Kualitas sistem AP2T dapat
dikatakan sudah baik karena mampu meningkatkan penggunaan sistem
informasi tersebut untuk menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat
memperlancar kegiatan bisnis operasional demi mencapai tujuan
perusahaan.
3. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa variabel kualitas informasi
dengan kepuasan pengguna sistem mempunyai hubungan yang kuat
dimana pengguna menanggapi secara positif. Kualitas informasi yang
dihasilkan AP2T sudah baik karena mampu memenuhi kebutuhan
pengguna untuk mengelola informasi secara efektif.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil maka peneliti akan memberikan
beberapa saran, yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian melalui penyebaran kuesner pengguna sistem
informasi berbasis web pada Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat
(AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri menyatakan kualitas
sistem dan kualitas informasi sudah berjalan dengan baik maka untuk
kedepannya masih perlu ditingkatkan lagi agar pengguna merasa sangat
puas terhadap kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan dalam
sistem tersebut.
108
2. Berdasarkan hasil pengujian melalui penyebaran kuesner, pada variabel
kualitas sistem secara keseluruhan sudah baik namun ada tiga item masuk
dalam kategori cukup setuju yaitu item sistem mudah dikoreksi (X1.2),
item sistem memberikan respon yang sangat cepat (X1.10), dan item
sistem tidak pernah ada hambatan (X1.11). Sistem yang dimiliki PT. PLN
(Persero) Area Kediri didalam PC server perlu ditingkatkan lagi
kemampuan servernya dan bandwitch perlu ditambah.
3. Berdasarkan hasil pengujian melalui penyebaran kuesner, pada variabel
kualitas informasi secara keseluruhan sudah baik namun ada dua item
masuk dalam kategori cukup setuju yaitu item informasi tidak pernah
terlambat (X2.3) dan item informasi tidak pernah usang (X2.4). Informasi
yang terlambat dan sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena
suatu informasi dapat digunakan sebagai pertimbangan dasar dalam
mengambil keputusan. Bila dalam pengambilan keputusan mengalami
keterlambatan maka perusahaan akan mengalami kerugian. Sebaiknya
Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri lebih mengevaluasi dan
memperbaiki mengenai sistem informasi berbasis web dengan Aplikasi
Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) karena sistem ini digunakan untuk
mengelola kegiatan pelayanan pelanggan. Kegiatan evaluasi dapat
dilakukan dengan membentuk tim khusus yang bertanggungjawab atas
sistem tersebut untuk menentukan apakah sistem dalam menghasilkan
informasi tersebut sudah mencapai sasarannya. Berikutnya setelah
109
ditemukan ada kelemahan-kelemahan sehingga dapat diusulkan
perbaikannya.
4. Berdasarkan hasil pengujian melalui penyebaran kuesner, pada variabel
kepuasan penggguna sistem secara keseluruhan sudah baik namun ada dua
item masuk dalam kategori cukup setuju yaitu item pengguna puas
tampilan sistem sangat menarik (Y.6) dan item pengguna puas informasi
datang tepat waktu (Y.7). Hal tersebut dikarenakan beberapa tampilan di
dalam sistem masih perlu diperbaiki agar kepuasan pengguna semakin
meningkat dan informasi selalu datang tepat waktu ketika dibutuhkan.
5. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti hal yang sama sebaiknya
menambahkan jumlah sampel lebih besar sehingga tidak hanya di Kantor
PT. PLN (Persero) Area Kediri juga mengikutsertakan pengguna AP2T
yang berada di seluruh rayon atau unit pelaksana pada wilayah PT. PLN
Distribusi Jawa Timur Area Kediri. Selain itu, melihat keterbatasan
peneliti dalam metode analisis yang digunakan sebaiknya tidak hanya
mengetahui hubungan antar variabel melainkan bagaimana pengaruh antar
variabel.
6. Bagi peneliti lain untuk kearah pengembangan keilmuan sebaiknya
menarik garis hubungan variabel kualitas sistem dengan kualitas
informasi. Hal ini dikarenakan kualitas sistem yang baik maka akan
mememilki dampak pula terhadap kualitas informasi yang dihasilkan.
110
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan Keempatbelas. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Chen, C. W. 2010. Impact of Quality Antecedents on Taxpayer Satisfaction With Online Tax-filling Systems – An Empirical Study. Information & Management, 47(5-6): 308 – 315.
De Lone, W. H. and McLean, E. R. 1992. Information System Success: The Quest for the Dependent Variable. Information Systems Research, 3(1): 60-95.
Effendi, U. dan Mulyarto, A. R. 2007. Sistem dan Tekonologi Informasi. Malang: Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.
Filipe, J. and Cordeiro, J. 2011. Web Information Systems and Technologies. New York: Springer.
Hasan, M. I. 2010. Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Edisi Kedua, Cetakan Keenam. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
HM, Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori, dan Aplikasi Bisnis. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Andi.
_____________. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi.Yogyakarta: Andi.
Indriantoro dan Supomo. 2002. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.
Laudon, K. C. dan Laudon, J. P. 2004. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan Digital. Edisi Kedelapan. Diterjemahkan oleh Erwin Philippus. Yogyakarta: Andi.
McGill, T.J., Payne, C., Bennett, D., Carter, K., Chong, A., Hornby, G. and Lim, L. 2000. System Quality, User Satisfaction and End User Development. In: 11th Australasian Conference on Information Systems, December, Brisbane.
Mc. Leod, R. Jr and Schell, G. 2001. Management Information Systems. International Edition. New Jersey: Prentice Hall.
111
Medina, M. Q and Chapparro, J. P. 2007. The Impact of The Human Element in The Information Systems Quality for Decision Making and User Satisfaction. The Journal of Computer Information Systems. 48(2): 44-52.
Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Cetakan ketujuh. Bogor: Ghalia Indonesia.
Negash, S., Ryan, T., and Igbaria, M. 2003. Quality and Effectiveness in WebBased Customer Support Systems. Information & Management, 40(8):757-768.
Nelson, R. R., Todd, P. A., and Wixom, B. H. 2005. Antecedents of Information and System Quality: An Empirical ExaminationWithin the Context of Data Warehousing. Management Information Systems, 21(4): 199-235.
O’Brien, J. A and Marakas, G. M. 2011. Management Information Systems. Tenth Edition. New York: The McGraw Hill.
___________________________. 2008. Management Information Systems. Eighth Edition. New York: McGraw-Hill.
Oliver, M. V., Gensel, J., and Martin, H. 2003. A Progressive Access Approach For Web-Based Information Systems. Journal of Web Enggineering, 2(1-2): 27-57.
Ong, C. S, Day, M. Y, and Hsu, W. L. 2009. A measurement of User Satisfaction with Question Answering Systems. Information and Management, 46(7):397-403.
Post, G. V and Anderson, D. L. 2003. Management Information Systems: Solving Business Problems With Information Technology. Third Edition. New York: McGraw-Hill, Inc.
Pressman, R. S. 2005. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. Seventh Edition. New York: McGraw-Hill.
Riduwan dan Sunarto, H. 2011. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Cetakan ke-4. Bandung: Alfabeta.
Singarimbun, M. dan Effendi, S. 2006. Metode Penelitian Survai. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES.
Somers, T. M., Nelson, K., and Karimi, J. 2003. Confirmatory Factor Analysis of the End-User Computing Satisfaction Instrument: Replication within an ERP Domain. Decision Sciences, 34(3): 595-621.
Sugiharto, R. 2007 ‘Kajian Kualitas Sistem Informasi Manajemen Sales Colony terhadap Tingkat Penerimaan dan Tingkat Kepuasan Pengguna Akhir
112
(Studi Kasus pada ANZ Panin Bank)’, Universitas Indonesia, Jakarta: skripsi tidak dipublikasikan.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfa Beta.
________. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Supranto. J. 1996. Statistik: Teori dan Aplikasi. Jilid I. Jakarta: Erlangga
Turban, E., Leidner, D., Mclean, E., and Wetherbe, J. 2008. Information Technology for Management: Transforming Organizations In The Digital Economy. Sixth Editions. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc.
Widayanti, R. 2011. ‘Hubungan Kualitas Informasi dengan Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Wilayah Kabupaten Sleman’, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta: skripsi tidak dipublikasikan.
Wikipedia, Encyclopedia. 2012. “Web Information System”, diakses pada tanggal 25 Januari 2012 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Web Information System.
113
Lampiran 1 Kuesner Penelitian
PENGANTAR KUESNER PENELITIAN
Kepada Yth. Bapak/Ibu Karyawan Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri
di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penelitian skripsi mahasiswi Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Malang
yang berjudul “Hubungan Kualitas Sistem dan Kualitas Informasi terhadap
Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Berbasis Web (Survei pada pengguna
Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) di Kantor PT. PLN (Persero)
Area Kediri)”. Saya mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu bersedia
meluangkan sedikit waktu untuk mengisi kuesner yang telah disediakan.
Kuesner ini merupakan salah satu teknik pengumpulan data primer. Hasil
penelitian data primer yang sekaligus sebagai jawaban anda sangat berguna
untuk bahan penyusunan skripsi sebagai prasyarat penyelesaian studi peneliti di
Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya
Malang.
Peneliti sangat berharap anda berkenan untuk menjawab seluruh
pertanyaan yang ada dengan sejujurnya dan sesuai dengan kondisi yang
dirasakan Bapak/Ibu selama bekerja di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri.
Jawaban yang disampaikan akan dijaga kerahasiaanya. Setiap jawaban yang
diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya bagi penelitian ini.
Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, peneliti mengucapkan
terimakasih.
Hormat saya,
Nancy Nilasari
114
KUESNER
Identitas Responden
1. Nama : ………………………… (boleh tidak diisi)
2. Bagian : …………………………
3. Umur : …………………………
4. Pendidikan Terakhir : SMA(se-derajat) / D1 / D2 / D3 / D4 / S1 / S2 / S3 *)
5. Masa Kerja : …………………………
6. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan **)
Keterangan : *) Lingkari yang sesuai
**) coret yang tidak perlu
Petunjuk pengisian kuesner:
1. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi
jawaban seluruh pernyataan berikut yang ada sesuai dengan apa yang
Bapak/Ibu rasakan selama bekerja di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri.
2. Pilihlah salah satu jawaban dari pernyataan dengan memberikan tanda “√”
(cek) berdasarkan kesesuaian pernyataan dengan pendapat Bapak/Ibu.
3. Keterangan piihan jawaban
Jawaban Notasi Score
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Cukup Setuju CS 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Kualitas Sistem (X1)
No PERNYATAANJAWABAN
SS S CS TS STSReliabilitas Sistem1. Sistem Informasi berbasis web pada AP2T
dapat dipercaya ketika dioperasikan2. Sistem Informasi berbasis web pada AP2T
mudah dikoreksi apabila terjadi kesalahan3. Sistem Informasi berbasis web pada AP2T
mudah diidentifikasi apabila terjadi kesalahan
115
No PERNYATAANJAWABAN
SS S CS TS STSFleksibilitas Sistem1. Sistem informasi berbasis web pada AP2T
mudah beradaptasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengguna yang berubah-ubah
2. Sistem informasi berbasis web pada AP2T dapat disesuaikan dengan kondisi-kondisi atau permintaan yang baru
Integrasi Sistem1. Sistem informasi berbasis web pada AP2T
sebagai sarana penghubung data dari areal yang berbeda
2. Sistem informasi berbasis web pada AP2T sebagai sarana penghubung informasi dari areal yang berbeda
Aksessibilitas Sistem1. Sistem informasi berbasis web pada AP2T
dapat diakses dengan mudah 2. Sistem informasi berbasis web pada AP2T
dapat diakses setiap saat
Waktu Respon Sistem1. Sistem informasi berbasis web pada AP2T
mampu memberikan respon sistem yang sangat cepat
2. Sistem informasi berbasis web pada AP2T tidak pernah ada hambatan
Kualitas Informasi (X2)
No PERNYATAANJAWABAN
SS S CS TS STSKeakuratan Output1. Informasi yang dihasilkan sistem informasi
berbasis web pada AP2T bebas dari kesalahan
2. Informasi yang dihasilkan sistem informasi berbasis web pada AP2T tidak menimbulkan keraguan
Ketepatan Waktu Output1. Informasi yang dihasilkan sistem informasi
berbasis web pada AP2T tidak pernah terlambat
2. Informasi yang dihasilkan sistem informasi berbasis web pada AP2T tidak pernah usang
Relevan1. Informasi yang dihasilkan sistem informasi
berbasis web pada AP2T sesuai dengan kebutuhan pengguna
116
No PERNYATAANJAWABAN
SS S CS TS STS2. Informasi yang dihasilkan sistem informasi
berbasis web pada AP2T bermanfaat bagi pengguna
3. Informasi yang dihasilkan sistem informasi berbasis web pada AP2T mempunyai beberapa pilihan
Kepuasan Pengguna Sistem (Y)
No PERNYATAANJAWABAN
SS S CS TS STSIsi (Content)1. Saya puas terhadap sistem informasi berbasis
web pada AP2T mampu memberikan informasi yang lengkap
2. Saya puas terhadap isi informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berbasis web pada AP2T dapat dipahami
Akurasi (Accurate)1. Saya yakin keakuratan sistem informasi
berbasis web pada AP2T dapat dipercaya kebenarannya
2. Saya puas sistem informasi berbasis web pada AP2T mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi
Format1. Saya puas dengan tampilan format sistem
informasi berbasis web pada AP2T mampu memberikan informasi yang jelas
2.. Saya puas terhadap tampilan sistem informasi berbasis web pada AP2T sangat menarik
Ketepatan Waktu (Timeliness)1. Saya puas terhadap ketepatan penyajian
sistem informasi berbasis web pada AP2T yang menghasilkan informasi datang tepat pada waktunya
2. Saya puas terhadap ketepatan penyajian sistem informasi berbasis web pada AP2T menghasilkan informasi yang up-to-date
Mudah digunakan (Ease of Use)1. Saya yakin sistem informasi berbasis web
pada AP2T sangat mudah digunakan 2. Saya puas terhadap sistem informasi berbasis
web pada AP2T karena pencarian informasi mudah dilakukan
Terimakasih atas pasrtisipasi Bapak/Ibu dalam pengisian jawaban pada lembar kuisioner ini.
117
Lampiran 2 Rekapitulasi Hasil Jawaban Kuesner Responden pada Variabel Kualitas Sistem (X1)
No. Responden
Skor Variabel Kualitas Sistem (X1) X1 TotalX1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11
1 5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 512 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 503 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 534 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 405 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 546 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 377 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 528 4 4 3 4 3 4 5 4 4 3 4 429 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 36
10 5 4 3 3 4 3 4 4 5 5 3 4311 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4312 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5413 4 3 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4714 4 3 4 4 3 3 5 4 4 3 3 4015 5 4 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4316 5 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 3917 4 3 4 3 3 4 5 4 4 3 3 40
118
Lampiran 3 Rekapitulasi Hasil Jawaban Kuesner Responden pada Variabel Kualitas Informasi (X2)
No. Responden
Skor Variabel Kualitas Informasi (X2) X2
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 Total
1 5 4 4 4 5 4 5 31
2 5 4 3 5 5 4 4 30
3 5 5 5 4 5 4 5 33
4 4 4 3 4 4 5 4 28
5 5 5 5 4 5 5 5 34
6 4 3 3 3 5 3 4 25
7 5 5 4 4 5 5 5 33
8 5 4 4 5 5 4 4 31
9 3 3 3 3 4 4 4 24
10 4 4 3 3 5 5 4 28
11 5 5 4 4 4 4 4 30
12 5 4 4 5 5 5 5 33
13 4 5 5 3 5 5 3 30
14 5 4 3 3 4 3 3 25
15 4 5 3 3 3 3 3 24
16 3 3 3 2 3 4 3 21
17 4 4 3 3 4 4 4 26
119
Lampiran 4 Rekapitulasi Hasil Jawaban Kuesner Responden pada Variabel Kepuasan Pengguna Sistem (Y1)
No. Responden
Skor Variabel Kepuasan Pengguna Sistem (Y1) Y
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Total
1 5 5 5 4 5 3 5 5 5 4 462 5 5 5 5 5 3 3 4 4 5 443 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 474 5 4 4 5 4 3 3 3 5 4 405 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 506 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 327 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 358 5 5 5 4 3 5 4 5 3 5 449 3 3 3 5 2 3 3 4 3 3 3210 5 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3411 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4012 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5013 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4214 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4015 5 3 5 3 4 3 3 5 3 5 3916 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 3917 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 38
120
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Sistem (X1)
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Sistem (X1)
Nonparametric Correlations
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1tot
Spearm
an's rho
X1.1 Correlation Coefficient 1.000 .630** .331 .296 .678** .686** .395 .388 .690** .258 .356 .686**
Sig. (2-tailed) . .007 .195 .248 .003 .002 .116 .124 .002 .317 .160 .002
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
X1.2 Correlation Coefficient .630** 1.000 .360 .617** .735** .635** .383 .400 .706** .626** .494* .804**
Sig. (2-tailed) .007 . .156 .008 .001 .006 .129 .111 .002 .007 .044 .000
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
X1.3 Correlation Coefficient .331 .360 1.000 .820** .619** .619** .463 .487* .592* .272 .467 .724**
Sig. (2-tailed) .195 .156 . .000 .008 .008 .061 .047 .012 .291 .059 .001
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
X1.4 Correlation Coefficient .296 .617** .820** 1.000 .713** .628** .401 .557* .622** .457 .569* .794**
Sig. (2-tailed) .248 .008 .000 . .001 .007 .111 .020 .008 .065 .017 .000
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
X1.5 Correlation Coefficient .678** .735** .619** .713** 1.000 .746** .300 .557* .678** .541* .569* .811**
Sig. (2-tailed) .003 .001 .008 .001 . .001 .242 .020 .003 .025 .017 .000
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
121
X1.6 Correlation Coefficient .686** .635** .619** .628** .746** 1.000 .661** .557* .622** .298 .569* .796**
Sig. (2-tailed) .002 .006 .008 .007 .001 . .004 .020 .008 .245 .017 .000
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
X1.7 Correlation Coefficient .395 .383 .463 .401 .300 .661** 1.000 .510* .352 .176 .260 .602*
Sig. (2-tailed) .116 .129 .061 .111 .242 .004 . .036 .166 .498 .314 .011
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
X1.8 Correlation Coefficient .388 .400 .487* .557* .557* .557* .510* 1.000 .558* .525* .268 .740**
Sig. (2-tailed) .124 .111 .047 .020 .020 .020 .036 . .020 .030 .298 .001
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
X1.9 Correlation Coefficient .690** .706** .592* .622** .678** .622** .352 .558* 1.000 .605* .356 .873**
Sig. (2-tailed) .002 .002 .012 .008 .003 .008 .166 .020 . .010 .160 .000
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
X1.10 Correlation Coefficient .258 .626** .272 .457 .541* .298 .176 .525* .605* 1.000 .205 .621**
Sig. (2-tailed) .317 .007 .291 .065 .025 .245 .498 .030 .010 . .431 .008
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
X1.11 Correlation Coefficient .356 .494* .467 .569* .569* .569* .260 .268 .356 .205 1.000 .648*
Sig. (2-tailed) .160 .044 .059 .017 .017 .017 .314 .298 .160 .431 . .023
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
X1tot Correlation Coefficient .686** .804** .724** .794** .811** .796** .602* .740** .873** .621** .648* 1.000
Sig. (2-tailed) .002 .000 .001 .000 .000 .000 .011 .001 .000 .008 .023 .
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
122
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Sistem (X1)
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 17 100.0
Excludeda 0 .0
Total 17 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.913 11
123
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Informasi (X2)
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Informasi (X2)
Nonparametric Correlations
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2tot
Spearman's
rho
X2.1 Correlation Coefficient 1.000 .487* .569* .781** .526* .080 .567* .787**
Sig. (2-tailed) . .047 .017 .000 .030 .761 .018 .000
N 17 17 17 17 17 17 17 17
X2.2 Correlation Coefficient .487* 1.000 .665** .289 .186 .290 .209 .671*
Sig. (2-tailed) .047 . .004 .261 .474 .259 .422 .017
N 17 17 17 17 17 17 17 17
X2.3 Correlation Coefficient .569* .665** 1.000 .464 .570* .440 .523* .830**
Sig. (2-tailed) .017 .004 . .061 .017 .077 .031 .000
N 17 17 17 17 17 17 17 17
X2.4 Correlation Coefficient .781** .289 .464 1.000 .548* .315 .648** .780**
Sig. (2-tailed) .000 .261 .061 . .023 .217 .005 .000
N 17 17 17 17 17 17 17 17
X2.5 Correlation Coefficient .526* .186 .570* .548* 1.000 .419 .622** .754**
Sig. (2-tailed) .030 .474 .017 .023 . .094 .008 .000
124
N 17 17 17 17 17 17 17 17
X2.6 Correlation Coefficient .080 .290 .440 .315 .419 1.000 .424 .666*
Sig. (2-tailed) .761 .259 .077 .217 .094 . .090 .018
N 17 17 17 17 17 17 17 17
X2.7 Correlation Coefficient .567* .209 .523* .648** .622** .424 1.000 .798**
Sig. (2-tailed) .018 .422 .031 .005 .008 .090 . .000
N 17 17 17 17 17 17 17 17
X2tot Correlation Coefficient .787** .671* .830** .780** .754** .666* .798** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .017 .000 .000 .000 .018 .000 .
N 17 17 17 17 17 17 17 17
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
125
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Informasi (X2)
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 17 100.0
Excludeda 0 .0
Total 17 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.853 7
126
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Pengguna Sistem (Y)
Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Pengguna Sistem (Y)
Nonparametric Correlations
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Ytot
Spear
man's
rho
Y.1 Correlation Coefficient 1.000 .414 .674** .107 .313 .061 .224 .500* .259 .563* .607**
Sig. (2-tailed) . .098 .003 .683 .221 .816 .388 .041 .316 .019 .010
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Y.2 Correlation Coefficient .414 1.000 .478 .507* .711** .591* .717** .527* .585* .609** .905**
Sig. (2-tailed) .098 . .052 .038 .001 .012 .001 .030 .014 .009 .000
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Y.3 Correlation Coefficient .674** .478 1.000 .090 .283 .119 .226 .504* .000 .494* .682*
Sig. (2-tailed) .003 .052 . .731 .270 .649 .384 .039 1.000 .044 .014
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Y.4 Correlation Coefficient .107 .507* .090 1.000 .382 .231 .324 .212 .425 .325 .617*
Sig. (2-tailed) .683 .038 .731 . .130 .373 .205 .413 .089 .203 .034
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Y.5 Correlation Coefficient .313 .711** .283 .382 1.000 .352 .623** .408 .691** .503* .728**
Sig. (2-tailed) .221 .001 .270 .130 . .166 .008 .104 .002 .039 .001
127
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Y.6 Correlation Coefficient .061 .591* .119 .231 .352 1.000 .670** .338 .295 .416 .652*
Sig. (2-tailed) .816 .012 .649 .373 .166 . .003 .185 .250 .097 .022
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Y.7 Correlation Coefficient .224 .717** .226 .324 .623** .670** 1.000 .577* .577* .511* .770**
Sig. (2-tailed) .388 .001 .384 .205 .008 .003 . .015 .015 .036 .000
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Y.8 Correlation Coefficient .500* .527* .504* .212 .408 .338 .577* 1.000 .200 .667** .684**
Sig. (2-tailed) .041 .030 .039 .413 .104 .185 .015 . .442 .003 .002
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Y.9 Correlation Coefficient .259 .585* .000 .425 .691** .295 .577* .200 1.000 .228 .629**
Sig. (2-tailed) .316 .014 1.000 .089 .002 .250 .015 .442 . .379 .007
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Y.10 Correlation Coefficient .563* .609** .494* .325 .503* .416 .511* .667** .228 1.000 .785**
Sig. (2-tailed) .019 .009 .044 .203 .039 .097 .036 .003 .379 . .000
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Ytot Correlation Coefficient .607** .905** .682* .617* .728** .652* .770** .684** .629** .785** 1.000
Sig. (2-tailed) .010 .000 .014 .034 .001 .022 .000 .002 .007 .000 .
N 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
128
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Pengguna Sistem (Y)
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 17 100.0
Excludeda 0 .0
Total 17 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.874 10
129
Lampiran 8 Data Umum Responden
No. Responden
Jenis Kelamin
UmurPendidikan Terakhir
Masa Kerja
Bagian
1 L 52 S1 30 Pelayanan & Administrasi2 P 47 S1 27 Pelayanan & Administrasi3 L 32 D3 8 Transaksi & Energi Listrik4 L 49 SMA 22 Transaksi & Energi Listrik5 L 45 S1 22 Transaksi & Energi Listrik6 L 30 SMA 1 Transaksi & Energi Listrik7 L 28 D3 3 Transaksi & Energi Listrik8 L 32 SMA 10 Pelayanan & Administrasi9 P 55 SMA 31 Pelayanan & Administrasi10 P 49 SMA 29 Pelayanan & Administrasi11 P 23 D3 1,5 Pelayanan & Administrasi12 L 55 SMA 30 Pelayanan & Administrasi13 L 53 S1 33 Pelayanan & Administrasi14 L 47 SMA 28 Pelayanan & Administrasi15 P 24 D1 2.9 Transaksi & Energi Listrik16 P 51 S1 27 Pelayanan & Administrasi17 P 48 D1 29 Pelayanan & Administrasi
130
Lampiran 9 Hasil Gambaran Umum Responden
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 10 58.8 58.8 58.8
Perempuan 7 41.2 41.2 100.0
Total 17 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <28 2 11.8 11.8 11.8
28-33 4 23.5 23.5 35.3
40-45 1 5.9 5.9 41.2
≥46 10 58.8 58.8 100.0
Total 17 100.0 100.0
Tingkat Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA 7 41.2 41.2 41.2
D1 2 11.8 11.8 52.9
D3 3 17.6 17.6 70.6
S1 5 29.4 29.4 100.0
Total 17 100.0 100.0
131
Masa Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <6 4 23.5 23.5 23.5
6-11 2 11.8 11.8 35.3
18-23 2 11.8 11.8 47.1
≥24 9 52.9 52.9 100.0
Total 17 100.0 100.0
Bagian Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pelayanan & Administrasi 11 64.7 64.7 64.7
Transaksi & Energi Listrik 6 35.3 35.3 100.0
Total 17 100.0 100.0
132
Lampiran 10 Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Sistem
(X1)
Frequencies
Statistics
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11
N Valid 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
X1.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 2 11.8 11.8 11.8
4 6 35.3 35.3 47.1
5 9 52.9 52.9 100.0
Total 17 100.0 100.0
X1.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 7 41.2 41.2 41.2
4 6 35.3 35.3 76.5
5 4 23.5 23.5 100.0
Total 17 100.0 100.0
X1.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 5 29.4 29.4 29.4
4 7 41.2 41.2 70.6
5 5 29.4 29.4 100.0
Total 17 100.0 100.0
133
X1.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 4 23.5 23.5 23.5
4 7 41.2 41.2 64.7
5 6 35.3 35.3 100.0
Total 17 100.0 100.0
X1.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 4 23.5 23.5 23.5
4 7 41.2 41.2 64.7
5 6 35.3 35.3 100.0
Total 17 100.0 100.0
X1.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 4 23.5 23.5 23.5
4 7 41.2 41.2 64.7
5 6 35.3 35.3 100.0
Total 17 100.0 100.0
X1.7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 2 11.8 11.8 11.8
4 5 29.4 29.4 41.2
5 10 58.8 58.8 100.0
Total 17 100.0 100.0
134
X1.8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 2 11.8 11.8 11.8
4 9 52.9 52.9 64.7
5 6 35.3 35.3 100.0
Total 17 100.0 100.0
X1.9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 2 11.8 11.8 11.8
4 6 35.3 35.3 47.1
5 9 52.9 52.9 100.0
Total 17 100.0 100.0
X1.10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 11.8 11.8 11.8
3 7 41.2 41.2 52.9
4 5 29.4 29.4 82.4
5 3 17.6 17.6 100.0
Total 17 100.0 100.0
X1.11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 8 47.1 47.1 47.1
4 6 35.3 35.3 82.4
5 3 17.6 17.6 100.0
Total 17 100.0 100.0
135
Lampiran 11 Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Informasi
(X2)
Frequencies
Statistics
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7
N Valid 17 17 17 17 17 17 17
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
X2.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 2 11.8 11.8 11.8
4 6 35.3 35.3 47.1
5 9 52.9 52.9 100.0
Total 17 100.0 100.0
X2.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 3 17.6 17.6 17.6
4 8 47.1 47.1 64.7
5 6 35.3 35.3 100.0
Total 17 100.0 100.0
X2.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 9 52.9 52.9 52.9
4 5 29.4 29.4 82.4
5 3 17.6 17.6 100.0
Total 17 100.0 100.0
136
X2.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 5.9 5.9 5.9
3 7 41.2 41.2 47.1
4 6 35.3 35.3 82.4
5 3 17.6 17.6 100.0
Total 17 100.0 100.0
X2.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 2 11.8 11.8 11.8
4 5 29.4 29.4 41.2
5 10 58.8 58.8 100.0
Total 17 100.0 100.0
X2.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 3 17.6 17.6 17.6
4 8 47.1 47.1 64.7
5 6 35.3 35.3 100.0
Total 17 100.0 100.0
X2.7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 4 23.5 23.5 23.5
4 8 47.1 47.1 70.6
5 5 29.4 29.4 100.0
Total 17 100.0 100.0
137
Lampiran 12 Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan
Pengguna Sistem (Y)
Frequencies
Statistics
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10
N Valid 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
Y.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 3 17.6 17.6 17.6
4 5 29.4 29.4 47.1
5 9 52.9 52.9 100.0
Total 17 100.0 100.0
Y.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 4 23.5 23.5 23.5
4 7 41.2 41.2 64.7
5 6 35.3 35.3 100.0
Total 17 100.0 100.0
Y.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 5.9 5.9 5.9
3 3 17.6 17.6 23.5
4 5 29.4 29.4 52.9
5 8 47.1 47.1 100.0
Total 17 100.0 100.0
138
Y.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 3 17.6 17.6 17.6
4 8 47.1 47.1 64.7
5 6 35.3 35.3 100.0
Total 17 100.0 100.0
Y.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 5.9 5.9 5.9
3 3 17.6 17.6 23.5
4 7 41.2 41.2 64.7
5 6 35.3 35.3 100.0
Total 17 100.0 100.0
Y.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 8 47.1 47.1 47.1
4 5 29.4 29.4 76.5
5 4 23.5 23.5 100.0
Total 17 100.0 100.0
Y.7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 7 41.2 41.2 41.2
4 6 35.3 35.3 76.5
5 4 23.5 23.5 100.0
Total 17 100.0 100.0
139
Y.8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 5 29.4 29.4 29.4
4 7 41.2 41.2 70.6
5 5 29.4 29.4 100.0
Total 17 100.0 100.0
Y.9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 5 29.4 29.4 29.4
4 7 41.2 41.2 70.6
5 5 29.4 29.4 100.0
Total 17 100.0 100.0
Y.10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 4 23.5 23.5 23.5
4 5 29.4 29.4 52.9
5 8 47.1 47.1 100.0
Total 17 100.0 100.0
140
Lampiran 13 Hasil Analisis Korelasi Variabel Kualitas Sistem (X1) dengan
Kepuasan Pengguna Sistem (Y)
Nonparametric Correlations
Correlations
X1 Y
Spearman's rho X1 Correlation Coefficient 1.000 .729**
Sig. (2-tailed) . .001
N 17 17
Y Correlation Coefficient .729** 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .
N 17 17
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 14 Hasil Analisis Korelasi Variabel Kualitas Informasi (X2)
dengan Kepuasan Pengguna Sistem (Y)
Nonparametric Correlations
Correlations
X2 Y
Spearman's rho X2 Correlation Coefficient 1.000 .710**
Sig. (2-tailed) . .001
N 17 17
Y Correlation Coefficient .710** 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .
N 17 17
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
141
Lampiran 15 Pedoman dan Hasil Wawancara
Berikut ini peneliti menggunakan pedoman wawancara sebagai data pendukung
untuk menunjang penelitian di Kantor PT. PLN (Persero) Area Kediri. Penjelasan
mengenai jawaban dari teknisi Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)
dengan Bapak Hendra adalah sebagai berikut:
1. Apakah arti dan maksud dari Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)?
Jawab : Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) ini merupakan
sebuah sistem informasi berbasis web yang digunakan oleh para
karyawan untuk melayani calon pelanggan ingin menjadi pelanggan
PLN sampai berhenti menggunakan listrik. Jadi semua data
pelanggan dikelola secara terpusat dan sistem ini digunakan secara
bersama – sama oleh semua karyawan PLN di seluruh Indonesia
khususnya yang terlibat menggunakan AP2T.
2. Bagaimana pelaksanaan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) yang
telah digunakan oleh para karyawan atau pengguna AP2T di Kantor PT. PLN
(Persero) Area Kediri?
Jawab : Pelaksanaan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)
berpedoman pada fungsi TUL (Tata Usaha Langganan) tahun 1994
yang terdiri dari enam fungsi, antara lain: Fungsi I Pelayanan
Pelanggan, Fungsi II Pencatatan Meter, Fungsi III Perhitungan
Rekening, Fungsi IV Pembukuan Pelanggan, Fungsi V Penagihan,
dan Fungsi VI Pengawasan Kredit. Pelaksanaan kegiatan fungsi I,
IV, V, dan VI dilakukan pada bagian Pelayanan dan Administrasi
sedangkan pada fungsi II dan III dilakukan pada bagian Transaksi
Energi dan Listrik.
3. Bagaimana dengan tingkat keamanan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat
(AP2T)?
Jawab : Sistem keamanan AP2T sangat baik karena setiap pengguna
memiliki ID Password masing-masing untuk dapat mengakses
142
AP2T dan bagi karyawan yang tidak terlibat menggunakan AP2T
maka tidak bisa membuka aplikasi ini.
4. Berdasarkan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) terlihat menu
pelayanan pelanggan, ini berkaitan tentang apa?
Jawab : Menu ini digunakan untuk melayani calon pelanggan, pelanggan,
dan masyarakat umum lainnya ketika akan menggunakan listrik
sampai berhenti menggunakan listrik. Seperti misalnya pelanggan
melakukan Pasang Baru atau Perubahan Daya (PB/PD) melalui call
center, web based, dan datang langsung ke rayon terdekat. Selain
itu, di dalam menu ini menyajikan berupa laporan, informasi,
pembatalan, simulasi, dan monitoring.
5. Berdasarkan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) terlihat menu
pencatatan meter, ini berkaitan tentang apa?
Jawab : Menu ini digunakan untuk menampilkan kegiatan perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, dan pengendalian pembacaan dan
perekaman angka kedudukan meter. Biasanya kegiatan ini
dilakukan oleh petugas pembaca meter jika pelanggan masih
menggunakan listrik pasca bayar atau reguler.
6. Berdasarkan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) terlihat menu
penghitungan rekening, ini berkaitan tentang apa?
Jawab : Menu ini digunakan untuk menampilkan kegiatan perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, dan pengendalian dalam kegiatan
pembuatan rekening listrik bulanan untuk seluruh pelanggan pasca
bayar atau reguler sesuai jadwal yang ditetapkan.
7. Berdasarkan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) terlihat menu
pembukuan, penagihan, dan waskit, ini berkaitan tentang apa?
Jawab : Tampilan menu pembukuan, penagihan, dan waskit (pengawasan
kredit) dijadikan satu menu karena saling berhubungan antara fungsi
yang satu dengan lainnya. Fungsi pembukuan pelanggan bertugas
untuk melaksanakan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengendalian dalam kegiatan pencatatan piutang pelanggan dan
143
Uang Jaminan Pelanggan. Kegiatan pencatatan piutang pelanggan
ini berkaitan dengan tanggungjawab dari pelanggan terhadap PLN
tentang penjualan tenaga listrik. Fungsi ini terkait dengan jumlah
pembayaran listrik per bulannya bagi pelanggan pasca bayar atau
regular yang dibayarkan kepada PT PLN (Persero). Jika dalam batas
waktu yang ditentukan > 20 hari tidak membayarkan rekening
listrik maka fungsi pengawasan kredit yang akan menjalankan
tugasnya.
Fungsi pengawasan kredit melakukan perencanaan, persiapan,
pelaksanaan dan pengendalian dalam kegiatan pemutusan
sementara, penyambungan kembali, pembongkaran rampung bagi
pelanggan yang terlambat membayar piutang pelanggan (rekening
listrik) dan kuitansi pendapatan lainnya atau rupa-rupa, serta
menyelesaikan penghapusan piutang ragu-ragu. Fungsi ini memiliki
tanggungjawab untuk menyelesaikan kontrak jual beli tenaga listrik
antara pihak PLN dengan pelanggan.
8. Berdasarkan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) terlihat menu
setting dan info pelanggan, ini berkaitan tentang apa?
Jawab : Info Setting terkait dengan kewenangan karyawan untuk mengganti
password ketika akan Log in dalam Aplikasi Pelayanan Pelanggan
Terpusat (AP2T). Info pelanggan terkait dengan informasi data dari
pelanggan pasca bayar dan pra bayar.
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI
Nama : Nancy Nilasari
Nomor Induk Mahasiswa : 0810323038
Tempat dan tanggal lahir : Kediri, 22 Januari 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Pernikahan : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Perum. Sukorejo Indah 3 Jalan Perkutut Blok GG No. 26 Kab. Kediri
No. Telp : (0354) 698309
Nomor Handphone : 085655663534
Email : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tingkat PendidikanTahun Belajar
Keterangan
SD Negeri Banjaran 3 Kediri 1996-2002 -SMP Negeri 3Kediri 2002-2005 -SMA Negeri 2 Kediri 2005-2008 Program Ilmu Pengetahuan AlamS-1 Universitas Brawijaya Malang 2008-2012 Fakultas Ilmu Administrasi
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Konsentrasi Manajemen Sistem Informasi
Malang, 9 Juli 2012
Nancy Nilasari
0810323038