Sistem Tenaga Listrik
-
Upload
ahmaddahlan -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of Sistem Tenaga Listrik
SISTEM TENAGA LISTRIK
Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk
mengirimkan energi adalah melalui bentuk energi listrik. Pada
pusat pembangkit, sumberdaya energi primer seperti bahan bakar
fosil (minyak, gas alam, dan batubara), hidro, panas bumi dan
nuklir diubah menjadi energi listrik. Sumber daya energi
digunakan untuk menggerakkan turbin menjadi energi mekanis,
kemudian turbin menggerakkan generator, dan generator
menghasilkan listrik. Pada prinsipnya apabila suatu penghantar
diputar memotong garis-garis gaya medan magnet yang diam maka
pada penghantar tersebut akan timbul Electro Motor Force (EMF)
atau Gaya Gerak Listrik (GGL). Energi mekanis dapat dibangkitkan
dari bermacam-macam sumber daya energi.
Untuk mendapatkan energi listrik dari energi primer dikenal 2
cara yaitu :
o Pembangkit listrik yang konvensional, pembangkit untuk
mendapatkan energi listrik dari energi primer menggunakan
media perantara (turbin air, turbin uap, turbin gas, motor
bakar).
o Pembangkit listrik yang nonkonvensional, pembangkit untuk
mendapatkan energi listrik dari energi primer langsung tanpa
menggunakan media perantara.
Berikut ini macam-macam metode pembangkitan tenaga listrik:
Macam-macam Pembangkit Listrik
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA )
2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU )
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 1
3. Pembangkit Listrik Tenaga Gas ( PLTG )
4. Pembangkit Listrik Tenaga Gas & Uap ( PLTGU )
5. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ( PLTD )
6. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ( PLTP )
7. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ( PLTN )
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Salah satu pembangkit yang murah dan populer di dunia
adalah pembangkit bertenaga air. Di wilayah yang bergunung-
gunung dengan banyak sumber air, di Indonesia berarti wilayah
seperti Jawa, Sumatera, atau Sulawesi, pembangkit listrik sangat
ideal. Pembangkit listrik ini biasanya disatukan dengan proyek
waduk yang digunakan untuk pertanian dan penanggulangan banjir.
Jangan bayangkan pembangkit listrik ini menggunakan kincir model
kuno, yang bentuknya seperti roda dengan air melaju di atasnya.
sebagian besar pembangkit listrik menggunakan turbin. Air
disalurkan ke bawah. Di sana sudah siap turbin jumlahnya bisa
puluhan di satu waduk yang menggerakkan generator.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 21
2
3
4
5 6
7
8 9
10
11
1. Sungai / Kolam :Tempat penampungan air
2. Intake : Sebagai pintu masuk air dari sungai
3. Katup pengaman : Katup pengatur intake
4. Headrance tunnel
5. Surge tank : Pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat katup
pengatur ditutup
6. Penstock
7. Main stop valve
8. Turbin : Berfungsi mengubah energi potensial
air menjadi gerak.
9. Generator : penghasil tenaga listrik
10. Main transformer
11. Transmission line : penyalur ke konsumen
2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU )
Bahan bakar berupa minyak, gas, batubara dibakar untuk
memanaskan air yang ada didalam boiler atau ketel sampai
menghasilkan uap. Uap yang terbentuk ditampung sampai mencapai
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 3
suhu dan tekanan yang didinginkan kemudian baru dialirkan untuk
menggerakkan turbin uap. Turbin uap ini akan menggerakkan sebuah
generator yang akan menghasilkan tenaga listrik. Uap yang
meninggalkan turbin didinginkan dalam kondensor, kemudian air
yang meninggalkan kondensor dipompa kembali ke boiler.
Skema pembangkit listrik tenaga uap dapat dilihat pada gambar
berikut:
1. Circulating water pump : untuk mencampur air
2. Desalination evaporator
3. Destilate pump
4. Make up water tank
5. Denim water tank
6. Condensor : mengembunkan uap menjadi cair
7. Low heater pressure
8. Deserator : untuk mendapatkan tambahan air akibat
kebocoran dan juga
mengolah air agar memenuhi mutu air ketel (NaCl,
ClO2 & PH)
9. Boiler feed pump
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 4
1
2
3
45 6
7
8910
11
12
13
151
4
23
16
17
21
22
18
20 1
9
2625
24
27
10. High pressure heater
11. economizer
12. Steam drum
13. Boiler
14. Super heater
15. Steam turbin
16. Burge / kapak : alat pengangkut bahan bakar
minyak
17. Pumping house
18. Fuel oil tank
19. Fuel oil heater
20. Burner
21. Forced draught fan : menghasilkan udara untuk
pembakaran
22. Air heater : pemanas udara
23. Smoke stack : membuang sisa gas
24. Generator
25. Main transformer
26. Switch yard
27. Transmission line
3. Pembangkit Listrik Tenaga Gas ( PLTG )
Sistem PLTG menggunakan prinsip siklus Brayton yang dibagi
atas siklus terbuka dan siklus tertutup. Pada siklus terbuka,
fluida kerja adalah udara atmosfer dan pengeluaran panas di
atmosfer karena gas buang dari turbin dibuang ke atmosfer.
Gambar berikut menunjukkan sistem dan siklus kerja Brayton:
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 5
1. Burge / kapal : pengangkut bahan bakar
2. Pumping house
3. Fuel pump
4. Electric diesel motor
5. Air filter : penyaring udara agar partikel debu tidak masuk
kedalam kompresor
6. Compressor : menaikkantekanan udara untuk dibakar
bersama bahan baker
7. Combustion system : membakar bahan baker dan udara serta
menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggi yang
berenergi
8. Gas turbin : mengubah energi gas menjadi energi gerak yang
memutar generator.
9. Stac / cerobong asap : membuang sisa gas panas dari turbin
10. Generator
11. Main Transformer
12. Switch yard
13. Transmission line
14. Gas
4. Pembangkit Listrik Tenaga Gas & Uap ( PLTGU )
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 6
PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi
untuk mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan
udara) menjadi energi listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya,
sistem PLTGU ini merupakan penggabungan antara PLTG dan PLTU.
PLTU memanfaatkan energi panas dan uap dari gas buang hasil
pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat Recovery
Steam Genarator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh
kering inilah yang akan digunakan untuk memutar sudu (baling-
baling)Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada Pusat Listrik
Tenaga Gas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan kemudian
generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik. Sama
halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM)
maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat
efisiensi pembakaran dan prosesnya. Prinsip kerja PLTG adalah
sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan dalm kompresor
dengan melalui air filter / penyaring udara agar partikel debu
tidak ikut masuk ke dalam kompresor tersebut. Pada kompresor
tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk
dibakar bersama bahan bakar. Disini, penggunaan bahan bakar
menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak.
Turbin uap, Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung
dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jika menggunakan BBM
harus dilakukan proses pengabutan dahulu pada burner baru
dicampur udara dan dibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini
akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggi yang
berenergi (enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin,
hingga enthalpy gas diubah oleh turbin menjadi energi gerak yang
memutar generator untuk menghasilkan listrik.
Setelah melalui turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui
cerobong/stack. Karena gas yang disemprotkan ke turbin bersuhu
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 725
tinggi, maka pada saat yang sama dilakukan pendinginan turbin
dengan udara pendingin dari lubang udara pada turbin.Untuk
mencegah korosi akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar
yang digunakan tidak boleh mengandung logam Potasium, Vanadium,
dan Sodium yang melampaui 1 part per mill (ppm).
1. Burge / kapal : pengangkut bahan bakar
2. Pumping house
3. Fuel pump
4. Electric diesel motor
5. Air filter : penyaring udara agar partikel debu tidak
masuk kedalam kompresor
6. Compressor : menaikkantekanan udara untuk dibakar
bersama bahan baker
7. Combustion system : membakar bahan baker dan udara serta
menghasilkan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 8
1
2 3
4 5 6
8
7
9
10
11
12
13
14 1
5 16
17
182
0
19
21
23
24
22
gas bersuhu dan bertekanan tinggi yang
berenergi
8. Gas turbin : mengubah energi gas menjadi energi gerak yang
memutar
generator.
9. Selector valpe
10. Stac / cerobong asap : membuang sisa gas panas dari
turbin
11. Generator
12. Heat recovery steam & gas ketel uap PLTU yang
memanfaatkan gas buang PLTG
13. Stac / cerobong asap : membuang sisa gas panas dari
turbin
14. Steam drum
15. Gas turbin
16. Generator
17. Condensor
18. Condensate pump
19. Deserator
20. Boiler feed pump
21. Main transformer
22. Main transformer
23. Switch yard
24. Transmission line
25. Gas
5. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ( PLTD )
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel cocok untuk lokasi dimana
pengeluaran bahan bakar rendah, persediaan air terbatas, minyak
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 9
sangat murah dibandingkan dengan batubara dan semua beban
besarnya adalah seperti yang dapat ditangani oleh mesin
pembangkit dalam kapasitas kecil serta dapat berfungsi dalam
waktu yang singkat.
Kegunaan dari suatu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
(PTLD) adalah penyedia daya listrik yang dapat berfungsi untuk :
Sebagai unit cadangan yang dijalankan pada saat unit
peinbangkit utama yang ada tidak dapat mencukupi
kebutuhan daya listrik.
Sebagai unit pembangkit yang menyuplai listrik selama
24 jam atau sebagai pemikul beban tetap. Sifat
pengoperasian harus pada beban dasar yang
berkapasitas tertinggi dan tidak dipengaruhi oleh
frekuensi beban tetap. Hal ini memungkinkan juga bila
pasokan dapat mengalami gangguan.
Sebagai unit beban puncak atau Peak Load. Bila PLTD
dioperasikan pada beban puncak. biasanya dalam waktu
yang tidak lama. Karena dapat berfungsi untuk
menaikkan tegangan yang turun pada saat beban puncak.
Sebagai unit cadangan yang dijalankan saat keadaan
darurat , saat terjadi pemadaman pada unit pembangkit
utama. Bila terjadi yang mengakibatksn gangguan pada
total seluruh jaringan listrik maka PLTD dapat
beroperasi tanpa bantuan tegangan dari luar dan
langsung mengisi tegangan serta menanggung beban
listrik dengan cepat serta membutuhkan perhatian yang
sedikit.
Sedangkan keuntungan yang didapat daripada Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel (PLTD) adalah :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 10
- Investasi modal relatif rendah.
- Waktu pembangunan relatif singkat.
- Disain dan instalasi yang sederhana.
- Bahan bakar yang cukup murah.
- Dapat dijalankan dan dihentikan dengan cepat.
Faktor-faktor yang merupakan pertimbangan pilihan yang sesuai
untuk PLTD antara lain :
- Jarak dari beban dekat.
- Pondasi.
- Pengangkutan bahan bakar.
- Kebisingan dan kesulitan lingkungan.
- Persediaan areal tanah dan air.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 11
1
23
4
5 6 8 7
9 10
11
1. Fuel tank
2. Fuel oil separator
3. Daily tank
4. Fuel oil booster
5. Diesel motor
6. Turbo charge : menaikkan efficiency udara yang dicampur
dengan bahan bakar dan menaikkan tekanan serta
temperaturnya
7. Air intake filter
8. Exhaust gas silencer
9. Generator
10. Main transformer
11. transmission line
6. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ( PLTP )
Kekayaan alam Indonesia memang melimpah ruah, dari mulai
sumber daya alam sampai sumber daya mineral semua tersedia.
Sumber daya mineral yang melimpah di negara tercinta ini antara
lain emas, tembaga, platina, nikel, timah, batu bara, migas, dan
panas bumi. Panas bumi (geothermal) adalah salah satu kekayaan
sumber daya mineral yang belum banyak dimanfaatkan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 12
Saat ini panas bumi (geothermal) mulai menjadi
perhatian dunia karena energi yang dihasilkan dapat dikonversi
menjadi energi listrik, selain bebas polusi. Beberapa pembangkit
listrik bertenaga panas bumi telah terpasang di manca negara
seperti di Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Italia, Swedia,
Swiss, Jerman, Selandia Baru, Australia, dan Jepang. Amerika
saat ini bahkan sedang sibuk dengan riset besar mereka di bidang
geothermal dengan nama Enhanced Geothermal Systems (EGS). EGS
diprakarsai oleh US Department of Energy (DOE) dan bekerja sama
dengan beberapa universitas seperti MIT, Southern Methodist
University, dan University of Utah. Proyek ini merupakan program
jangka panjang dimana pada 2050 geothermal meru-pakan sumber
utama tenaga listrik Amerika Serikat. Program EGS bertujuan
untuk meningkatkan sumber daya geothermal, menciptakan teknologi
ter-baik dan ekonomis, memperpanjang life time sumur-sumur
produksi, ekspansi sumber daya, menekan harga listrik geothermal
menjadi seekono-mis mungkin, dan keunggulan lingkungan hidup.
Selain sebagai pemanas, panas bumi ternyata dapat juga mengha-
silkan tenaga listrik. Air panas alam bila bercampur dengan
udara karena terjadi fraktur atau retakan maka selain air panas
akan keluar juga uap panas (steam). Air panas dan steam inilah
yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga
listrik. Agar panas bumi (geothermal) tersebut bisa dikonversi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 13
1
2 3 4 5 6 87 9
10
11
12
menjadi ener-gi listrik tentu diperlukan pembangkit (power
plants).
1. Sumur uap : mengambil uap panas yang didapat dari kantung
uap dari perut bumi
2. Stream receiving header
3. Separator
4. Demister
5. Governing valve
6. Turbin : merubah energi uap menjadi energi gerakl memutar
generator
7. Generator
8. Main transformer
9. Transmission line
10. Condensor : mengubah uap menjadi cair
11. Sumur reinjection
12. Tanah
Reservoir panas bumi biasanya diklasifi-kasikan ke dalam dua
golongan yaitu yang ber-suhu rendah (low temperature) dengan suhu
<1500 C dan yang bersuhu tinggi (high tempera-ture) dengan suhu
diatas 1500C. Yang paling baik untuk digunakan sebagai sumber
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 14
pem-bangkit tenaga listrik adalah yang masuk kate-gori high
temperature. Namun dengan perkembangan teknologi, sumber panas
bumi dengan kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan
suhunya melebihi 500 C.
Pembangkit (power plants) untuk pembangkit listrik tenaga panas
bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu
berkisar antara 122 s/d 4820 F (50 s/d 2500 C). Bandingkan
dengan pembangkit pada PLTN yang akan beroperasi pada suhu
sekitar 10220 F atau 5500 C. Inilah salah satu keunggulan
pembangkit listrik geothermal. Keuntungan lainnya ialah bersih
dan aman, bahkan geothermal adalah yang terbersih dibandingkan
dengan nuklir, minyak bumi dan batu bara.
Pembangkit yang digunakan untuk meng-konversi fluida geothermal
menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama
dengan power plants lain yang bukan berbasis geothermal, yaitu
terdiri dari generator, turbin sebagai penggerak generator, heat
exchanger, chiller, pompa, dan sebagainya. Saat ini terdapat tiga
macam teknologi pembangkit panas bumi (geothermal power plants) yang
dapat mengkonversi panas bumi menjadi sumber daya listrik, yaitu
dry steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga macam teknologi ini
pada dasarnya digunakan pada kondisi yang berbeda-beda.
Dry Steam Power Plants
Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini
uap panas (steam) lang-sung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan
generator untuk bekerja menghasilkan listrik. Sisa panas yang
datang dari production well dialirkan kembali ke dalam reservoir
melalui injection well. Pembangkit tipe tertua ini pertama kali
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 15
digunakan di Lardarello, Italia, pada 1904 dimana saat ini masih
berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power masih
digunakan seperti yang ada di Geysers, California Utara.
Flash Steam Power Plants
Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot
spring) di atas suhu 1750 C dapat digunakan sebagai sumber
pembangkit Flash Steam Power Plants. Fluida panas tersebut dialirkan
kedalam tangki flash yang tekanannya lebih rendah sehingga
terjadi uap panas secara cepat. Uap panas yang disebut dengan
flash inilah yang menggerakkan turbin untuk meng-aktifkan
generator yang kemudian menghasil-kan listrik. Sisa panas yang
tidak terpakai masuk kembali ke reservoir melalui injection well.
Contoh dari Flash Steam Power Plants adalah Cal-Energy Navy I flash
geothermal power plants di Coso Geothermal field, California, USA.
Binary Cycle Power Plants (BCPP)
BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua teknologi
sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP air panas atau
uap panas yang berasal dari sumur produksi (production well) tidak
pernah menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk
memanaskan apa yang disebut dengan working fluid pada heat exchanger.
Working fluid kemudian menjadi panas dan menghasilkan uap berupa
flash. Uap yang dihasilkan di heat exchanger tadi lalu dialirkan
untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan genera-tor
untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang
dihasilkan di heat exchanger inilah yang disebut sebagai secondary
(binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya merupakan sistem
tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 16
Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu ren-dah
yaitu 90-1750C. Contoh pene-rapan teknologi tipe BCPP ini ada di
Mammoth Pacific Binary Geo-thermal Power Plants di Casa Di-ablo
geothermal field, USA. Diper-kirakan pembangkit listrik panas bumi
BCPP akan semakin banyak digunakan dimasa yang akan datang.
7. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ( PLTN )
Masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir dalam
bentuk bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dalam
Perang Dunia II tahun 1945. Sedemikian dahsyatnya akibat yang
ditimbulkan oleh bom atom tersebut, sehingga pengaruhnya masih
dapat dirasakan sampai sekarang. Disamping sebagai senjata
pamungkas yang dahsyat, sejak lama orang telah demikirkan
bagaimana cara memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan
manusia. Sampai saat ini tenaga nuklir, khususnya zat radioaktif
telah dipergunakan secara luas dalam berbagai bidang, antara lan
bidang industri, kesehatan, pertanian, peternakan, sterilisasi
produk farmasi dan alat kedokteran, pengawetan bahan makanan,
bidang hidrologi, yang merupakan aplikasi teknologi nuklir untuk
non energi. Salah satu pemanfaatan teknik nuklir, yaitu dalam
bidang energi saat ini sudah berkembang dan dimanfaatkan secara
besar-besaran dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN), dimana tenaga nuklir digunakan untuk membangkitkan
tenaga listrik yang relatif murah, aman, dan tidak mencemari
lingkungan.
Pemanfaatan teknik nuklir dalam bentuk PLTN mulai
dikembangkan secara komersial sejak tahun 1954. Pada waktu itu
di Rusia (USSR), dibangun dan dioperasikan satu unit PLTN air
ringan bertekanan tinggi (VVER=PWR) yang setahun kemudian
mencapai daya 5 MWe. Di Amerika Serikat juga dioperasikan jenis
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 17
reaktor yang sama, dengan daya 60 MWe. Pada tahun 1956 di
Inggris dikembangkan PLTN jenis Gas Cooled Reactor (GCR=reaktor
berpendingin gas) dengan daya 100 MWe. Tahun 1997 di seluruh
dunia baik di Negara maju maupun negara berkembang telah
dioperasikan sebanyak 443 unit PLTN yang tersebar di 31 negara
dengan kontribusi sekitar 18% dari pasokan tenaga listrik dunia
dengan total pembangkitan dayanya mencapai 351.000 MWe dengan 36
unit PLTN sedang dalam tahap konstruksi di 18 negara.
Dalam pembangkit listrik konvensional, air diuapkan di
dalam suatu ketel melalui pembakaran fosil (minyak, batubara,
dan gas). Uap yang dihasilkan dialirkan ke turbin uap yang akan
bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin selanjutnya
digunakan untuk menggerakkan generator, dan generator
menghasilkan tenaga listrik.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 18
Pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara, minyak,
dan gas mempunyai potensi yang dapat menimbulkan dampak
lingkungan dan masalah transportasi bahan bakar, dari tempat
penambangan menuju lokasi pembangkitan. Dampak lingkungan akibat
pembakaran bahan fosil tersebut dapat berupa CO2 (karbon
dioksida), SO2 (sulfur oksida), NOx (nitrogen oksida), dan debu
yang mengandung logam berat. Kekhawatiran terbesar dalam
pembangkitan listrik dengan bahan bakar fosil adalah dapat
menimbulkan hujan asam dan peningkatan pemanasan global. PLTN
beroperasi dengan prinsip yang sama seperti PLK, hanya panas
yang digunakan untuk menghasilkan uap tidak dihasilkan dari
pembakaran bahan fosil, tetapi dihasilkan dari reaksi pembelahan
inti bahan fisil
(Uranium) di dalam suatu reaktor nuklir. Tenaga panas
tersebut digunakan untuk membangkitkan uap di dalam sistem
pembangkit uap (Steam Generator) dan selanjutnya sama seperti
pada PLK, uap digunakan untuk menggerakkan turbin, turbin
menggerakkan generator, dan generator menghasilkan listrik.
Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan
secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses pembangkitan
listrik ini tidak membebaskan asap atau debu yang mengandung
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 19
TURBINGENERATOR
PEMBANGKITUAPREAKTOR
SALURAN AIRSILRKULASI
PEMBELAHAN INTI BAHAN FISIL
MODERATOR
logam berat yang dibuang ke lingkungan atau melepaskan partikel
yang berbahaya seperti CO2, SO2, NOx ke lingkungan, sehingga
PLTN ini merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan.
Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN adalah
berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas
ini untuk sementara bias disimpan di lokasi PLTN sebelum
dilakukan penyimpanan limbah secara lestari.
Tentang Fisika NuklirPanas yang dipergunakan untuk membangkitkan uap diproduksi
sebagai hasil dari pembelahan inti atom yang dapat diuraikan
sebagai berikut:
• Apabila ada suatu neutron (dihasilkan dari sumber neutron)
tertangkap oleh satu inti atom uranium-235, inti atom ini akan
berbelah menjadi dua atau tiga bagian/fragmen. Sebagian dari
energi yang semula mengikat fragmen-fragmen tersebut masing-
masing dalam bentuk energi kinetik, sehingga mereka dapat
bergerak dengan kecepatan tinggi. Oleh karena fragmen-fragmen
tersebut berada di dalam struktur kristal uranium, mereka tidak
dapat bergerak jauh dan gerakannya segera diperlambat.
• Dalam proses perlambatan ini energi kinetik diubah menjadi
panas (energi tyermal). Sebagai gambaran dapat dikemukakan
bahwa energi termal yang dihasilkan dari reaksi pembelahan 1 Kg
Uranium-235 murni besarnya adalah 17 milyar kilo kalori, atau
setara dengan energi termal yang dihasilkan dari pembakaran 2,4
juta Kg (2400 ton) batubara.
• Selain fragmen-fragmen tersebut reaksi pembelahan menghasilkan
pula 2 atau 3 neutron yang dilepaskan dengan kecepatan lebih
besar dari 10.000 km per detik. Neutron-neutron ini disebut
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 20
neutron cepat yang mampu bergerak bebas tanpa dirintangi oleh
atom-atom uranium atau atom-atom kelongsongnya. Agar mudah
ditangkap oleh inti atom uranium guna menghasilkan reaksi
pembelahan, kecepatan neutron ini harus diperlambat. Zat yang
dapat memperlambat kecepatan neutron disebut moderator
Air Sebagai Pemerlambat Neutron (Moderator)
Seperti telah disebutkan di atas, panas yang dihasilkan dari
reaksi pembelahan, oleh air yang bertekanan 160 atmosfir dan
suhu 300 derajat Celsius secara terus menerus dipompakan ke
dalam reaktor melalui saluran pendingan reaktor. Air yang
bersirkulasi dalam saluran pendingin ini tidak hanya berfungsi
sebagai pendingin saja melainkan juga bertindak sebagai
moderator, yaitu sebagai medium yang dapat memperlambat neutron.
Neutron cepat akan kehilangan sebagian energinya selama menumbuk
atom-atom hidrogen. Setelah kecepatan neutron turun sampai 2000
m/detik atau sama dengan kecepatan molekul gas pada suhu 300
derajat Celsius, barulah ia mampu membelah inti atom uranium-
235. Neutron yang telah diperlambat disebut neutron termal.
Reaksi Pembelahan Inti Berantai Terkendali
Untuk mendapatkan keluaran termal yang mantap, perlu dijamin
agar banyaknya reaksi pembelahan inti yang terjadi dalam teras
reaktor dipertahankan pada tingkat tetap, yaitu 2 atau 3 neutron
yang dihasilkan dalam reaksi itu hanya satu yang dapat
meneruskan reaksi pembelahan. Neutron lainnya dapat lolos keluar
reaktor, atau diserap oleh bahan lainnya tanpa menimbulkan
reaksi pembelahan atau diserap oleh batang kendali. Batang
kendali dibuat dari bahan-bahan yang menyerap neutron, sehingga
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 21
jumlah neutron yang menyebabkan reaksi pembelahan dapat
dikendalikan dengan mengatur keluar atau masuknya batang kendali
ke dalam teras reaktor. Sehubungan dengan urain di atas perlu
digarisbawahi bahwa:
1. Reaksi pembelahan berantai hanya dimungkinkan apabila ada
moderator.
2. Kandungan Uranium-235 di dalam bahan bakar nuklir maksimum
adalah 3,2%. Kandungan ini kecil sekali dan terdistribusi
secara merata dalam isotop Uranium-238, sehingga tidak
mungkin terjadi reaksi pembelahan berantai secara tidak
terkendali di dalamnya.
Radiasi dan Hasil Belahan
Fragmen-fragmen yang diproduksi selama reaksi pembelahan inti
disebut hasil belahan, yang kebanyakan berupa atom-atom
radioaktif seperti xenon-133, kripton-85, dan iodium-131. Zat
radioaktif ini meluruh menjadi atom lain dengan memancarkan
radiasi alpha, beta, gamma atau neutron. Selama proses
peluruhan, radiasi yang dipancarkan dapat diserap oleh bahan-
bahan lain yang berada di dalam reaktor, sehingga energi yang
dilepaskan berubah menjadi panas. Panas ini disebut panas
peluruhan yang akan terus diproduksi walaupun reaktor berhenti
beroperasi. Oleh karena itu reaktor dilengkapi dengan suatu
sistem pembuangan panas peluruhan. Selain hasil belahan, dalam
reaktor dihasilkan pula bahan radioaktif lain sebagai hasil
aktivasi neutron. Bahan radioaktif ini terjadi karena bahan-
bahan lain yang berada di dalam reaktor (seperti kelongsong atau
bahan struktur) menangkap neutron sehingga berubah menjadi unsur
lain yang bersifat radioaktif. Radioaktif adalah sumber utama
timbulnya bahaya dari suatu PLTN, oleh karena itu semua system
pengamanan PLTN ditujukan untuk mencegah atau menghalangi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 22
terlepasnya zat radioaktif ke lingkungan dengan aktivitas yang
melalmpaui nilai batas ambang yang diijinkan menurut peraturan
yang berlaku.
Keselamatan Nuklir
Berbagai usaha pengamanan dilakukan untuk melindungi kesehatan
dan keselamatan masyarakat, para pekerja reaktor, dan lingkungan
PLTN. Usaha ini dilakukan untuk menjamin agar radioaktif yang
dihasilkan reaktor nuklir tidak terlepas ke lingkungan baik
selama operasi mapun jika terjadi kecelakaan. Tindakan proteksi
dilakukan untuk menjamin agar PLTN dapat dihentikan dengan aman
setiap waktu jika diinginkan dan tetap dapat dipertahankan dalam
keadaan aman, yakni memperoleh pendinginan yang cukup. Untuk ini
panas peluruhan yang dihasilkan harus dibuang dari teras
reaktor, karena dapat menimbulkan bahaya akibat pemanasan lebih
pada reaktor.
Keselamatan Terpasang
Keselamatan terpasang dirancang berdasarkan sifat-sifat alamiah
air dan uranium. Bila suhu dalam teras reaktor naik, jumlah
neutron yang tidak tertangkap maupun yang tidak mengalami proses
perlambatan akan bertambah, sehingga reaksi pembelahan
berkurang. Akibatnya panas yang dihasilkan juga berkurang. Sifat
ini akan menjamin bahwa teras reaktor tidak akan rusak walaupun
sistem kendali gagal beroperasi. Penghalang Ganda PLTN mempunyai
sistem pengamanan yang ketat dam berlapis-lapis, sehingga
kemungkinan terjadi kecelakaan maupun akibat yang ditimbulkan
sangat kecil, Sebagai contoh, zat radioaktif yang dihasilkan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 23
selama reaksi pembelahan inti uranium sebagian besar (>99%) akan
tetap tersimpan di dalam matriks bahan bakar, yang berfungsi
sebagai penghalang pertama, selama beroperasi aupun jika terjadi
kecelakaan, kelongsong bahan bakar akan berperan sebagai
penghalang kedua untuk mencegah terlepasnya zat radioaktif
tersebut keluar kelongsong. Dalam hal zat radioaktif masih dapat
keluar dari dalam kelongsong, masih ada penghalang ketiga yaitu
system pendingin. Lepas dari sistem pendingin, masih ada
penghalang keempat berupa bejana tekan dibuat dari baja dengan
tebal ± 20 cm. Penghalang kelima adalah perisai beton dengan
tebal 1,5 - 2 meter. Bila zat radioaktif itu masih ada yang
lolos dari perisai beton, masih ada penghalang keenam, yaitu
system pengungkung yang terdiri dari pelat baja setebal ± 7 cm
dan beton setebal 1,5 - 2 meter yang kedap udara. Jadi selama
operasi atau jika terjadi kecelakaan, zat radioaktif benar-benar
tersimpan dalam reaktor dan tidak dilepaskan ke lingkungan.
Kalaupun masih ada zat radioaktif yang terlepas jumlahnya sudah
sangat diperkecil sehingga dampaknya terhadap lingkungan tidak
berarti.
Pertahanan Berlapis
Disain keselamatan suatu PLTN menganut falsafah pertahanan
berlapis (defence in depth). Pertahanan berlapis ini meliputi:
lapisan keselamatan pertama, PLTN dirancang dibangun dan
dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang sangat ketat, mutu
yang tinggi dan teknologi mutakhir; lapis keselamatan kedua,
PLTN dilengkapi dengan sistem pengamanan/keselamatan yang
digunakan untuk mencegah dan mengatasi akibatakibat dari
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 24
kecelakaan yang mungkin dapat terjadi selama umur PLTN; dan
lapis keselamatan ketiga, PLTN dilengkapi dengan sistem
pengamanan tambahan, yang dapat diandalkan untuk dapat mengatasi
kecelakaan hipotesis, atau kecelakaan terparah yang diperkirakan
dapat terjadi pada suatu PLTN. Namun demikian kecelakaan
tersebut kemungkinan terjadinya sedemikian kecil sehingga tidak
akan pernah terjadi selama umur operasi PLTN.
Limbah Radioaktif
Selama operasi PLTN, pencemaran yang disebabkan oleh zat
radioaktif terhadap lingkungan dapat dikatakan tidak ada. Air
laut atau sungai yang dipergunakan untuk membawa panas dari
kondensor sama sekali tidak mengandung zat radioaktif, karena
tidak bercampur dengan air pendingin yang bersirkulasi di dalam
reaktor. Gas radioaktif yang dapat keluar dari sistem reaktor
tetap terkungkung di dalam sistem pengungkung PLTN dan sudah
melalui sistem ventilasi dengan filter yang berlapis-lapis. Gas
yang dilepas melalui cerobong aktivitasnya sangat kecil (sekitar
2 milicurie/tahun), sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap
lingkungan. Pada PLTN sebagian besar limbah yang dihasilkan
adalah limbah aktivitas rendah (70 - 80%). Sedangkan limbah
aktivitas tinggi dihasilkan pada proses daur ulang elemen bakar
nuklir bekas, sehingga apabila elemen bakar bekasnya tidak
didaur ulang, limbah aktivitas tinggi ini jumlahnya sangat
sedikit. Penanganan limbah radioaktif aktivitas rendah, sedang,
dan tinggi pada umumnya mengikuti tiga prinsip, yaitu:
• Memperkecil volumenya dengan cara evaporasi, insenerasi,
kompaksi/ditekan
• Mengolah menjadi bentuk stabil (baik fisik maupun kimia) untuk
memudahkan dalam transportasi dan penyimpanan 3/4
• Menyimpan limbah yang telah diolah, ditempat yang terisolasi.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 25
Pengolahan limbah cair dengan cara evaporasi/pemanasan untuk
memperkecil volume, kemudian dipadatkan dengan semen (sementasi)
atau dengan gelas masif (vitrifikasi) di dalam wadah yang kedap
air, tahan banting, misalnya terbuat dari beton bertulang atau
dari baja tahan karat. Pengolahan limbah padat adalah dengan
cara diperkecil volumenya melalui proses insenerasi/pembakaran,
selanjutnya abunya disementasi. Sedangkan limbah yang tidak
dapat dibakar diperkecil volumenya dengan kompaksi/penekanan dan
dipadatkan dalam drum/beton dengan semen. Sedang limbah padat
yang tidak dapat dibakar atau tidak dapat dikompaksi, harus
dipotong-potong dan dimasukkan dalam beton kemudian dipadatkan
dengan semen atau gelas masif. Selanjutnya limbah radioaktif
yang telah diolah disimpan secara sementara (10 - 50 tahun) di
gudang penyimpanan limbah yang kedap air sebelum disimpan secara
lestari. Tempat penyimpanan limbah lestari dipilih di
tempat/lokasi khusus, dengan kondisi geologi yang stabil dan
secara ekonomi tidak bermanfaat.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin ST., MT.
ELEKTRONIKA & TENAGA LISTRIK 26