SISTEM MONITORING VITALSIGN BERBASIS IOT ...

9
1 SISTEM MONITORING VITALSIGN BERBASIS IOT ( INTERNET OF THING ) Gatot 1 , Satryo 2 , Pratomo 3 1 Jurusan Teknik Kendali dan Elektronika Instrumentasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Semarang 2 Jl.Soekarno Hatta, Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Semarang Telp : 024 - 6702757 e-mail : [email protected] ABSTRAK Penyakit covid 19 telah menjadi pandemi, transmisi virus yang sangat tinggi baik melalui kontak fisik maupun media perantara sentuhan mengakibatkan banyak negara terserang virus ini, termasuk Indonesia. Di Indonesia banyak kasus ditemukan salah satunya karena penularan dari pasien ke tenaga medis yang kontak langsung selama memberikan perawatan, termasuk saat harus memeriksa tanda-tanda vital pasien. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, vital sign monitoring merupakan salah satu alat kedokteran yang digunakan untuk memantau kondisi parameter vital pasien tanpa perlu adanya kontak langsung secara terus menerus. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat alat vital sign monitor berbasis Internet of Things (IoT) dengan empat parameter vital, yaitu denyut nadi, kadar oksigen dalam darah, tekanan darah, dan suhu tubuh, agar tidak terjadi kontak langsung anatara pasien covid dengan tenaga paramedis. Alat tersebut mempunyai sensor yang digunakan antara lain sensor sensor Max 30100 untuk mengukur denyut jantung permenit, dan saturasi spo2, dan sensor suhu DS18B20, sebagai unit mikrokontroller menggunakan NodeMCU ESP8266, Penelitian ini telah mampu menghasilkan sebuat alat vital sign monitor berbasis Internet of Things (IoT) dengan Persentase error alat terendah pada SP02 buat berkisar 1.02 % hingga 2.90%, dan nilai tertinggi errornya pada parameter tekanan darah berlisar -6,12% hingga -12,38%. Kata kunci : Vitalsign, IOT, physical distancing, interfacing blynk, data logging thingspeak ABSTRACT Covid 19 has become a pandemic, the transmission of the virus is very high, both through physical contact and through the medium of touch, which has resulted in many countries being attacked by this virus, including Indonesia. In Indonesia, many cases are found, one of which is due to transmission from patients to paramedic who are in direct contact while nursing, including the patient's vital signs check. To overcome this problem, vital sign monitoring is a medical device used to monitor the condition of a patient's vital parameters without the need for continuous direct contact. The purpose of this research is to make a vital sign monitor device based on the Internet of Things (IoT) with four vital parameters, namely pulse, blood oxygen levels, blood pressure, and body temperature, so that there is no direct contact between covid patients and paramedics. The tool has sensors that are used, the Max 30100 sensor to measure the heart rate per minute, and spo2 saturation, and the DS18B20 temperature sensor with an accuracy of up to 0.5 degrees Celsius, while the blood pressure sensor uses the MPX5700AP sensor with a measurement of 0.0064 Mv per Kpa then as a The microcontroller unit uses NodeMCU ESP8266. This research has been able to produce a vital sign monitor tool based on the Internet of Things (IoT) with the percentage of error for the tool that the author made ranges from 1.02% to 2.90%, with the lowest value on the SPO2 parameter and the highest error value on the blood pressure parameter ranging from -6.12. % to -12.38%. Keywords: Vitalsign, IOT, physical distancing, interfacing blynk, data logging thingspeak

Transcript of SISTEM MONITORING VITALSIGN BERBASIS IOT ...

1

SISTEM MONITORING VITALSIGN BERBASIS IOT

( INTERNET OF THING )

Gatot1, Satryo2, Pratomo3

1Jurusan Teknik Kendali dan Elektronika Instrumentasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Semarang

2Jl.Soekarno Hatta, Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Semarang

Telp : 024 - 6702757 e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Penyakit covid 19 telah menjadi pandemi, transmisi virus yang sangat tinggi baik melalui kontak

fisik maupun media perantara sentuhan mengakibatkan banyak negara terserang virus ini, termasuk Indonesia. Di Indonesia banyak kasus ditemukan salah satunya karena penularan dari pasien ke tenaga

medis yang kontak langsung selama memberikan perawatan, termasuk saat harus memeriksa tanda-tanda

vital pasien. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, vital sign monitoring merupakan salah satu alat

kedokteran yang digunakan untuk memantau kondisi parameter vital pasien tanpa perlu adanya kontak langsung secara terus menerus. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat alat vital sign monitor berbasis

Internet of Things (IoT) dengan empat parameter vital, yaitu denyut nadi, kadar oksigen dalam darah,

tekanan darah, dan suhu tubuh, agar tidak terjadi kontak langsung anatara pasien covid dengan tenaga paramedis. Alat tersebut mempunyai sensor yang digunakan antara lain sensor sensor Max 30100 untuk

mengukur denyut jantung permenit, dan saturasi spo2, dan sensor suhu DS18B20, sebagai unit

mikrokontroller menggunakan NodeMCU ESP8266, Penelitian ini telah mampu menghasilkan sebuat

alat vital sign monitor berbasis Internet of Things (IoT) dengan Persentase error alat terendah pada

SP02 buat berkisar 1.02 % hingga 2.90%, dan nilai tertinggi errornya pada parameter tekanan

darah berlisar -6,12% hingga -12,38%.

Kata kunci : Vitalsign, IOT, physical distancing, interfacing blynk, data logging thingspeak

ABSTRACT

Covid 19 has become a pandemic, the transmission of the virus is very high, both through physical contact and through the medium of touch, which has resulted in many countries being attacked by

this virus, including Indonesia. In Indonesia, many cases are found, one of which is due to transmission

from patients to paramedic who are in direct contact while nursing, including the patient's vital signs check. To overcome this problem, vital sign monitoring is a medical device used to monitor the condition

of a patient's vital parameters without the need for continuous direct contact. The purpose of this research

is to make a vital sign monitor device based on the Internet of Things (IoT) with four vital parameters,

namely pulse, blood oxygen levels, blood pressure, and body temperature, so that there is no direct contact between covid patients and paramedics. The tool has sensors that are used, the Max 30100 sensor to measure

the heart rate per minute, and spo2 saturation, and the DS18B20 temperature sensor with an accuracy of up

to 0.5 degrees Celsius, while the blood pressure sensor uses the MPX5700AP sensor with a measurement

of 0.0064 Mv per Kpa then as a The microcontroller unit uses NodeMCU ESP8266. This research has

been able to produce a vital sign monitor tool based on the Internet of Things (IoT) with the

percentage of error for the tool that the author made ranges from 1.02% to 2.90%, with the lowest

value on the SPO2 parameter and the highest error value on the blood pressure parameter ranging

from -6.12. % to -12.38%.

Keywords: Vitalsign, IOT, physical distancing, interfacing blynk, data logging thingspeak

2

1. Pendahuluan Kemajuan teknologi yang sangat pesat,

berpengaruh kepada perkembangan

bermacam peralatan baik itu untuk rumah,

tangga, perkantoran, industri hingga kesehatan. Berkembangnya teknologi sensor

dan mikrokontroller saat ini memungkinkan

penggunanya untuk melakukan pemantauan dalam jarak yang sangat jauh melalui modul

wireless dari mikrokontroller yang terhubung

dengan bermacam sensor seperti sensor

denyut nadi, saturasi oksigen dalam darah, tekanan darah, serta suhu tubuh. Hasil

pengukuran sensor ini oleh mikrokontroller

akan diolah kemudian dikirimkan melalui jaringan internet kepada server untuk

ditampilkan melalui smartphone atau gawai,

menurut Sahuleka et al. (2018) mengungkapkan cara tersebut sangat efisien

serta dapat diakses dengan mudah mengingat

handphone /gawai telah menjadi bagian tak

terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari Kondisi pandemi virus Covid-19 atau

Corona saat ini, sangat berbahaya bagi

kesehatan, dimana biasanya pasien yang terpapar Virus Covid-19 memiliki saturasi

Oksigen dalam darah yang rendah ( dibawah

95%) ( Yuliana, 2020), dan penderita Virus Covid-19, banyak didominasi oleh mereka

yang berusia lanjut, serta memiliki penyakit

penyerta ( Comorbid ) seperti hipertensi,

gangguan kardiovaskular ( PDPI, 2020) yang dapat memperburuk kondisi penderita itu

sendiri. Banyak kasus penularan virus Covid-

19 ditemukan terjadi di rumah sakit, karena tenaga medis melakukan kontak fisik berulang

kepada pasien saat melakukan pemeriksaan

tanda vital, untuk itu mengatasi kondisi

tersebut, rumah sakit menggunakan Vitalsign monitor, yang berfungsi untuk memantau

tanda vital, seperti kandungan oksigen darah,

detak Jantung bagi pasien Covid-19, tekanan darah dan suhu tubuh.

Vitalsign monitor yang ada dirumah sakit

tentunya memiliki keterbatasan yaitu selain harganya yang sangat mahal, juga belum

terkoneksi dengan internet, sehingga

pemantauan harus dilakukan dengan tetap

berada dilokasi perawatan pasien tersebut, Penelitian ini bertujuan untuk membuat

Sistem Monitoring Vitalsign Berbasis Iot (

Internet Of Things) sehingga petugas medis

baik perawat maupun dokter yang berlokasi sangat jauh sekalipun dapat melakukan

pemantauan tanda vital pasien dengan tetap

menjalankan protokol kesehatan yaitu

physical distancing Penelitian oleh Zafia, Anggi (Zafia,

Anggi. 2020 ), dengan membuat Prototype

Alat Monitoring Vital Sign Pasien Rawat Inap Menggunakan Wireless Sensor sebagai upaya

physical distancing Menghadapi Covid-19.

Penelitian ini membangun sebuah alat

vitalsign menggunakan Arduino Mega, keypad, sensor suhu tubuh, sensor denyut

jantung dan tekanan darah , kemudian data

hasil perekaman dikirimkan melalui modul xbee, ethernet shield menuju server dan

disimpan dalam bentuk database Mysql.

Untuk pengujian pada penelitian ini, peneliti membandingkan dengan alat tensimeter

manual, sedangkan untuk denyut nadi dan

SpO2 dengan alat yang sudah beredar

dipasaran, suhu tubuh seperti alat konvensional. Hasil pengukuran suhu terdapat

selisih antara pengukuran prototype dengan

metode manual maupun prototipe dengan metode digital sebesar 0.17ºC. Selisih

pengukuran pulse antara prototipe dengan

metode manual sebesar 0.7 BPM, prototipe dengan metode digital sebesar 3.3 BPM. Dan

pengukuran SpO2 mempunyai selisih antara

pengukuran prototipe dengan metode digital

sebesar 0 %. Berbeda pada pengukuran tekanan darah yang terlihat jelas selisih antara

ketiga pengukuran tersebut yaitu sebsesar 3-9

mmHg Dari penelitian tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa penelitian yang telah

dilakukan memiliki beberapa persamaan

dengan yang penulis lakukan diantaranya menggunakan sensor Max 30100 sebagai

sensor deteksi denyut jantung, dan saturasi O2

dalam darah ( SpO2 ) dimana sensor ini telah teruji memiliki keakurasian yang baik dengan

harga yang terjangkau, kemudian untuk

sensor suhu tubuh dan tekanan darah, terdapat perbedaan dengan yang peneliti gunakan yaitu

sensor DS18B20 sebagai sensor suhu tubuh

dimana sensor ini memiliki kelebihan

waterproof ( tahan air ) sehingga tidak akan rusak meskipun terkena cairan pasien,

kemudian pada sensor tekanan darah, peneliti

menggunakan sensor MPX5700AP dimana

3

sensor ini adalah pembaharuan dari sensor

sebelumnya dan memiliki nilai sensitivitas

hingga 0,0064mv / kpa, Pada bagian mikrokontroller, peneliti menggunakan

NodeMCU ESP8266 yang merupakan modul

mikrokontroler yang terintegrasi dengan

modul WIFI sehingga lebih memudahkan dalam pengiriman data menurut Wicaksono,

Mochamad Fajar (Wicaksono, Mochamad

Fajar. 2017), juga dilengkapi buzzer yang akan berbunyi setiap terdeteksi denyut jantung

pada pasien dimana pada alat-alat sebelumnya

hal tersebut belum ada, dan kemudian pada

sisi IOT menggunakan tampilan OLED yanga lebih kontras dan terang walaupun dilihat

ditempat gelap. Antarmuka Blynk yang sangat

user friendly ( mudah dipahami ) dan mudah dibagikan kesiapapun yang ingin melakukan

monitoring, serta penyimpanan database pada

aplikasi thinkspeak yang disajikan dalam bentuk grafik dalam periode waktu

pemantauan Sahuleka et al, (2018)

2. Landasan Teori

2.1 Sensor MAX 30100

Adalah Sebuah sensor pulse oxymetri

sekaligus heart rate yang terintegrasi dalam satu rangkaian. Dengan menggabungkan dua

buah led, photodetector, optik serta

pemrosesan sinyal analog dengan derau yang

rendah dalam mendeteksi sinyal pulsa oxymetri dan heart rate. Sensor MAX30100

bekerja pada tegangan 1.8 V hingga 3.3

VDC, sehingga dapat disupply langsung oleh tegangan pada mikrokontroler yang

digunakan menurut Salamah, Umi (Salamah,

Umi. 2016) Kelebihan Max30100

1. Led, Photosensor dan pemroses sinyal

analog yang terintegrasi

2. Ukuran yang sangat kecil yaitu 5.6mm x 2.8mm x 1.2mm

3. Konsumsi daya yang sangat rendah,

sehingga menghemat penggunaan daya / baterai

Gambar 1. Sensor Max30100

2.2 Sensor Suhu DS18B20

S18B20 adalah sensor suhu digital

seri terbaru dari Maxim IC (dulu yang buat adalah Dallas Semiconductor, kemudian

diakusisi oleh Maxim Integrated Products).

Sensor ini mampu membaca suhu dengan ketelitian 9 hingga 12-bit, rentang -55°C

hingga 125°C dengan ketelitian (+/-0.5°C ).

Setiap sensor yang diproduksi memiliki kode unik sebesar 64-Bit yang disematkan pada

masing-masing chip, sehingga

memungkinkan penggunaan sensor dalam

jumlah besar hanya melalui satu kabel saja (single wire data bus/1-wire protocol). Ini

merupakan komponen yang luar biasa, dan

merupakan batu patokan dari banyak proyek-proyek data logging dan kontrol berbasis

temperatur di luar sana Nurazizah, Ellia

(Nurazizah, Ellia. 2017)

Gambar 2.Sensor DS18B20

2.3 Sensor Tekanan MPX5700AP Sensor MPX 5700 AP adalah jenis

port tunggal, sensor silikon tekanan

terintegrasi dalam paket SIP 6 pin yang merupakan seri Manifold Absolute Pressure

(MAP) yaitu sensor tekanan yang dapat

membaca tekanan udara dalam suatu manifold. Sensor MPX 5700 AP dilengkapi

dengan rangkaian pengkondisian sinyal dan

temperatur kalibrator. Pengolahan bipolar di dalam transistor memberikan tingkat analog

sinyal output yang akurat dan tinggi yang

sebanding dengan tekanan diterapkan,

sehingga sensor mpx 5700 AP memiliki toleransi 2,5% kesalahan maksimum lebih

4

dari 0 ° C hingga 85 ° C, tekanan berkisar dari

15KPa ke 700Kpa, pasokan rentang tegangan

dari 4.75VDC ke 5.25VDC, sensitivitas 1.0 kPa (kiloPascal) setara dengan 0.145 psi, dan

operasi rentang suhu dari -40 ° C sampai 125

° C

Gambar 3. Sensor MPX5700AP

2.4 NodeMCU ESP8266

NodeMCU ESP8266 adalah sebuah

platform IoT yang bersifat opensource.

Terdiri dari perangkat keras berupa System

On Chip ESP8266. dari ESP8266 buatan

Espressif System, juga firmware yang digunakan, yang menggunakan bahasa

pemrograman scripting Lua menurut

Rizkyono, Bagas ( Rizkyono, Bagas. 2019) Istilah NodeMCU secara default sebenarnya

mengacu pada firmware yang digunakan dari

pada perangkat keras development kit

NodeMCU bisa dianalogikan sebagai board arduino-nya ESP8266.

Sejarah lahirnya NodeMCU

berdekatan dengan rilis ESP8266 pada 30 Desember 2013, Espressif Systems selaku

pembuat ESP8266 memulai produksi

ESP8266 yang merupakan SoC Wi-Fi yang terintegrasi dengan prosesor Tensilica

Xtensa LX106. Sedangkan NodeMCU

dimulai pada 13 Oktober 2014 saat Hong

mecommit file pertama nodemcu-firmware ke Github. Dua bulan kemudian project

tersebut dikembangkan ke platform

perangkat keras ketika Huang R meng-commit file dari board ESP8266 , yang diberi

nama devkit v.0.9. Berikutnya, di bulan yang

sama. Tuan PM memporting pustaka client MQTT dari Contiki ke platform SOC

ESP8266 dan di-commit ke project

NodeMCU yang membuatnya mendukung

protokol IOT MQTT melalui Lua, Rizkyono, Bagas ( Rizkyono, Bagas. 2019)

Pemutakhiran penting berikutnya terjadi

pada 30 Januari 2015 ketika Devsaurus

memporting u8glib ke project NodeMCU

yang memungkinkan NodeMCU bisa

mendrive display LCD, OLED, hingga VGA. Demikianlah, project NodeMCU terus

berkembang hingga kini berkat komunitas

open source dibaliknya, pada musim panas

2016 NodeMCU sudah terdiri memiliki 40 modul fungsionalitas yang bisa digunakan

sesuai kebutuhan developer

Gambar 4. NodeMCU ESP8266

2.5 Aplikasi Blynk

BLYNK adalah platform untuk

aplikasi OS Mobile (iOS dan Android) yang

dapat berfungsi menerima dan mengirimkan

data maupun perintah kepada module Arduino, Raspberry Pi, ESP8266, WEMOS

D1, dan module sejenisnya melalui jaringan

Internet, dengan catatan terhubung dengan

internet dengan koneksi yang stabil, sistem inilah yang dinamakan dengan sistem

Internet of Things (IOT). Melalui aplikasi

BLYNK, kendali otomatis serta monitoring suatu sensor dapat dilakukan dengan jarak

yang sangat jauh sekalipun, selama masih

terhubung dengan jaringan internet, seperti contohnya, sistem smart home, sistem

pengukur kelembaban ruangan, serta

otomatisasi jarak jauh lainnya

(https://www.nyebarilmu.com/mengenal-aplikasi-blynk-untuk-fungsi-iot/)

Gambar 5. Tampilan Aplikasi Blynk

2.6 Aplikasi Thinkspeak

Menurut pengembangnya,

ThingSpeak adalah aplikasi dan API Internet

5

of Things (IoT) open-source untuk

menyimpan dan mengambil data dari

berbagai hal menggunakan protokol HTTP dan MQTT melalui Internet atau melalui

Jaringan Area Lokal. ThingSpeak

memungkinkan pembuatan sensor aplikasi

logging, aplikasi pelacakan lokasi, dan jejaring sosial hal-hal dengan pembaruan

status(https://thingspeak.com/pages/learn_m

ore) ThingSpeak awalnya diluncurkan oleh

ioBridge pada tahun 2010 sebagai layanan

untuk mendukung aplikasi IoT. ThingSpeak

memiliki dukungan terintegrasi dari perangkat lunak komputasi numerik

MATLAB dari MathWorks , yang

memungkinkan pengguna ThingSpeak untuk menganalisis dan memvisualisasikan data

yang diunggah menggunakan Matlab tanpa

memerlukan pembelian lisensi Matlab dari Mathworks

(https://thingspeak.com/pages/learn_more)

ThingSpeak memiliki hubungan dekat

dengan Mathworks , Inc. Faktanya, semua dokumentasi ThingSpeak dimasukkan ke

dalam situs dokumentasi Matlab Mathworks

dan bahkan mengaktifkan akun pengguna Mathworks terdaftar sebagai kredensial login

yang valid di situs web ThingSpeak.

Persyaratan layanan dan kebijakan privasi ThingSpeak.com adalah antara pengguna

yang setuju dan Mathworks, Inc

Gambar 6. Tampilan Grafik Thingspeak

3. Metodologi Penelitian

Proses penelitian dilakukan dengan

observasi referensi alat, studi literatur, dan

pengumpulan data pendukung penelitian yang berkaitan dengan sistem monitoring

vitalsign sistem mikrokontroler. Langkah

selanjutnya adalah pengumpulan data-datayang berhubungan degan penelitian

dengan melakukan pengamatan, wawancara

dan survei. Selanjutnya dilakukan

perancangan sistem berdasarkan teori-teori

yang didapat. Analisa kebutuhan meliputi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat

keras sesuai

dengan rancangan yang telah dibuat.

Setelah semua komponen telah tersedia maka akan dilakukan proses integrasi perancangan

sistem perangkat lunak dan perangkat keras

secara terpisah. Setelah sistem perangkat lunak dan perangkat keras telah berhasil

dibuat, selanjutnya akan dilakukan proses

pengujian sistem, jika pengujian berhasil

maka penelitian akan selesai, maka akan dilakukan proses penerapan, yaitu

penggabungan sistem perangkat lunak

berupa program dan perangkat keras berupa rancangan alat menjadi satu sistem yang

saling berhubungan.

4. Perancangan Sistem

Perancangan sistem terbagi menjadi 2

yaitu perancangan Perangkat Keras dan Perancanaan perangkat Lunak

4.1 Perancangan Perangkat Keras

Gambar 7. Blok Diagram alat

4.2 Penjelasan Sistem Diagram Blok

Sensor Max 30100 akan menerima

sinyal hasil pembacaan pada jari, sensor temperature DS18DB akan mendeteksi

perubahan suhu tubuh, air pump akan bekerja

memberikan tekanan udara pada manset cuff pada lengan, sehingga menghasilkan tekanan

6

hingga sekitar 160 mmhg, dan berhenti,

kemudian secara perlahan tekanan udara

akan dikeluarkan, dan dideteksi perubahanya oleh sensor MPX 5700 AP, kemudian

mikrokontroler NodeMcu ESP8266 akan

memproses nilai tersebut. Sinyal analog

menjadi nilai digital, dan ditampilkan menjadi sebuah nilai denyut jantung

permenit ( Bpm ) dan kadar oksigen ( SpO2)

dalam darah, suhu tubuh ditampilkan dalam celcius, dan tekanan darah ditampilkan

dalam nilai Diastol dan Sistol dalam

tampilan OLED, selanjutnya modul wifi

ESP8266 akan mengirimkan sinyal melalui jaringan internet. Sinyal yang berisi

informasi denyut jantung dan saturasi

oksigen ( SpO2 ), temperatur dan tekanan darah dikirimkan ke server Blynk, dan

diteruskan ke server Thinkspeak kemudian

sampai pada Smartphone/gawai dan ditampilkan melalui aplikasi Blynk, sehingga

kondisi pasien dapat dimonitor melalui

Smartphone dilokasi manapun, selain itu

pada portal Thinkspeak, seluruh data akan diolah untuk ditampilkan menjadi sebuah

grafik pemantauan secara periodik

Gambar 8. Bentuk Fisik Alat Sistem

Monitoring Vitalsign Berbasis IOT

4.3 Perancangan Perangkat Lunak

Gambar 9. Alur Perangkat Lunak Alat Alat Sistem Monitoring Vitalsign Berbasis IOT

4.4 Penjelasan Pembuatan Perangkat Lunak

Perancangan Perangkat Lunak (

Software ) arduino adalah bagian vital

dalam penelitian ini, dimana Software inilah yang akhirnya mampu menjalankan

sebuah susunan perintah dalam

menjalankan suatu fungsi yang secara

khusus mengadaptasi dari sistem alat Monitoring Vitalsign , sehingga nantinya

hasil keluaran yang diproses oleh program

akan mendekati fungsi dari alat medis Vitalsign Monitor bahkan memiliki fungsi

tambahan yaitu IOT ( internet of thing )

Mikrokontroler arduino dalam hal ini yang penulis pergunakan adalah

NodeMCU ESP8266, membutuhkan suatu

media pemrograman untuk memasukkan

perintah, dan program compiler tersebut adalah Arduino IDE ( Integrated

Development Environment) versi 1.8.5

yang tersedia pada sistem operasi komputer baik Windows, Linux, maupun

7

MAC, dengan pemrogramman berbasis

java, menggunakan bahasa C, kemudian

program yang sudah disusun dimasukkan kedalam EEPROM , sehingga sebuah

program dapat dijalankan oleh suatu

mikrokontroler.

Gambar. 10 Tampilan Aplikasi IOT Blynk

Gambar 11. Tampilan Data Logging

Thingspeak

4.5 Perhitungan Teori untuk Mendapatkan

Nilai SpO2

1. 𝑅 =9000

16000 =0,562

𝑆𝑝𝑂2 = (110 − (25 ∗ 0,562) = 95,93

Nilai tampilan pembacaan sensor = 97%

2. 𝑅 =9200

16500 = 0,557

𝑆𝑝𝑂2 = (110 − (25 ∗ 0,557) = 96.06

Nilai tampilan pembacaan sensor = 97%

3. 𝑅 =8950

15220 = 0,588

𝑆𝑝𝑂2 = (110 − (25 ∗ 0,588) = 95.29

Nilai tampilan pembacaan sensor = 97%

4. 𝑅 =8700

14900 = 0,583

𝑆𝑝𝑂2 = (110 − (25 ∗ 0,583) = 95.40

Nilai tampilan pembacaan sensor = 97%

5. 𝑅 =8700

14900 = 0,583

𝑆𝑝𝑂2 = (110 − (25 ∗ 0,583) = 95.40 Nilai tampilan pembacaan sensor = 97%

5. Pengujian dan Pembahasan

Untuk menguji Kehandalan alat yang

penulis buat, dengan cara dibandingkan langsung

dengan alat referensi yang menjadi acuan oleh

penulis Rumus Sistematis persentase alat yaitu :

( 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑡 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑡 )

(𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑡) 100%

Tabel 1. Pengujian Spo2

Tabel 2. Pengujian BPM

Tabel 3. Pengujian Temperatur / Suhu Tubuh

8

Tabel 4. Pengujian Tekanan darah ( Blood Pressure

)

Tabel 5. Pengujian Konektivitas Alat Sistem

Monitoring Vitalsign Berbasis IOT ( Internet Of Things ) dengan Titik WIFI

Tabel 6. Pengujian Konektivitas Alat Sistem

Monitoring Vitalsign Berbasis IOT ( Internet Of

Things ) dengan 3 Provider Selular

5.1 Pembahasan

Pengujian pada parameter tekanan darah ,

dilakukan secara bersamaan pada masing-masing subyek dengan memasangkan manset cuff kanan

dan kiri secara bergantian. Proses pengukuran

masing-masing subyek hanya dapat dilakukan 3 kali per sesi, karena memang proses pemeriksaan

tekanan darah adalah dengan cara menghentikan

aliran darah pada arteri pada lengan, dengan menggunakan tekanan udara tinggi, dimana hal ini

dirasakan sangat sakit bila terus dilakukan

pengulangan

Melalui percobaan terhadap subyek dengan parameter yang berbeda-beda, dapat

diperoleh kesimpulan , bahwa nilai penyimpangan

antara referensi alat dengan alat yang penulis buat

memiliki beberapa penyebab seperti pemakaian

sensor ke tangan yang tidak benar, peletakkan jari

pada sensor sering berubah karena bergerak-gerak, serta sensor MPX5700 AP yang memiliki

sensitifitas yang cukup tinggi, dimana posisi

lengan, ketegangan tangan akan mempengaruhi

kestabilan nilai terutama saat menampilkan nilai pengukuran tekanan darah, untuk itu posisi rileks

dan tangan yang tenang sangat diwajibkan dalam

pengukuran tekanan darah

6. KESIMPULAN dan SARAN

6.1. Kesimpulan

Setelah melalui beberapa tahapan

penelitian, dimulai dari perancangan sistem hingga pengujian masing-masing parameter

ada beberapa hal yang penulis temui,

diantaranya adalah : 1. Penulis telah berhasil membuat Alat Sistem

Monitoring Vitalsign berbasis IOT dengan 4

parameter utama yaitu SpO2, BPM, Blood Pressure dan Temperatur yang mampu

menunjang pemantauan tanda vital pasien

dengan tetap menjaga social distancing

2. Melalui Uji kehandalan Alat yang penulis buat didapatkan data sebagai berikut;

Persentase error alat terendah pada SP02 buat

berkisar 1.02 % hingga 2.90%, dan nilai tertinggi errornya pada parameter tekanan

darah berkisar -6,12% hingga -12,38%.

Persentase error untuk pengukuran suhu Tubuh dengan Sensor DS18DB20 dengan

nilai error tertinggi -6,78% dan terendah -

0,57% Sedangkan pada pengukuran BPM

persentase error tertinggi adalah 2,17% dan error terendah -0,41%

3. Melalui Pengujian Konektivitas antara jarak

alat dengan Wifi disimpulkan bahwa penempatan maksimal antara alat dengan

titik wifi sebaiknya berjarak maksimal 7

meter sehingga kinerja IOT ( Internet of thing

) alat benar-benar maksimal. 4. Konektivitas provider yang paling stabil di

lokasi kantor penulis adalah Provider

Telkomsel dengan Jarak optimal antara alat dengan wifi adalah 7 meter, penerimaan data

IOT ( Internet of thing ) tetap berjalan lancar.

6.2 Saran

1. IOT dengan menggunakan server blynk

sangat ketat terhadap Data Flooding (

pengiriman data berlebihan ) dari mikrokontroller , sehingga untuk

1 3 Meter Online Online Online

2 4 Meter Online Online Online

3 5 Meter Online Online Online

4 6 Meter Online Online Online

5 7 Meter Online Offline Online

6 8 Meter Offline Offline Offline

7 9 Meter Offline Offline Offline

8 10 Meter Offline Offline Offline

Koneksi IOT

dengan

Provider

Telkomsel

Koneksi IOT

dengan

Provider

Indosat

Koneksi IOT

dengan

Provider

Smartfren

NoJarak Alat Ke

Wifi

9

pengembangan dengan menambahkan

parameter , perlu perhatian ekstra dalam

menulis instruksi dalam sebuah program 2. Sensor yang ada di pasaran saat ini

memiliki nilai keluaran yang berbeda-beda

meskipun diperoleh dari merk dan seri

yang sama, seperti sensor MPX5700AP yang penulis dapatkan. Sehingga

sebaiknya dilakukan ujicoba sensor

terlebih dahulu dengan perintah sederhana. 3. Dapat dilakukan pengembangan casing

yang lebih solid sehingga bila terjatuh

tidak mudah pecah

4. Layar OLED yang digunakan penulis saat ini adalah layar OLED yang berukuran

kecil, untuk pengembangan selanjutnya

dapat menggunakan layar yang berukuran lebih besar

5. Sistem database Thinkspeak yang penulis

buat hanya dapat menerima 1 data pasien saja dalam 1 waktu, untuk pengembangan

berikutnya dapat ditambahkan menjadi

beberapa pasien dalam 1 waktu.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anggi Zafia, (2020), Prototype Alat

Monitoring Vital Sign Pasien Rawat Inap Menggunakan Wireless Sensor

Sebagai Upaya Physical Distancing

Menghadapi Covid-19, Journal of Informatics. Information System.

[2] PDPI, (2020) “ Jurnal Respirologi

Indonesia “Majalah resmi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Vol.40.No 2 No

ISSN :2620-3162

[3] Yuliana, (2020), Corona Virus Diseases

(Covid-19); Sebuah tinjauan 9iterature, Journal Of WELLNESS AND

HEALTHY MAGAZINE”,2656-0062

[4] Bagas Rizkyono, (2019), Rancang Bangun Telemedicine Kadar Oksigen

Dalam Darah (Spo2) Berbasis Internet

Of Thing, Karya Tulis Ilmiah, USM, Semarang

[5] BrianSahuleka, Resmana Lim, Petrus

Santoso,(2018), Sistem Data Logging

Sederhana Berbasis Internet Of Things untuk pemantauan Suhu Tubuh dan

Detak Jantung, Jurnal Teknik

Elektro,Vol 11 No 1,1411-870X [6] Sholihudin Dwi Prihatono Tanjung,

(2017), Tensimeter Digital Berbasis

Arduino dangan Transfer Data Berbasis

Android Melalui Bluetooth, Karya Tulis

Ilmiah,UMS, Surakarta [7] Mochamad Fajar Wicaksono. (2017),

Implementasi Modul WIFI NodeMCU

ESP8266 untuk Smart Home, Jurnal

Teknik Komputer Unikom-Komputika-Vol 6 No 1.

[8] Ellia Nurazizah Jurnal E-Proceeding of

Engineering: Vol.4, No.3 Desember 2017 page 3294 , ISSN 2355-9365 “ Rancang

Bangun Thermometer Digital Berbasis

Sensor DS18DB20 Untuk Penyandang

Tunanetra” [9] Umi Salamah, 2016.”Rancang Bangun

Pulse Oximetry Menggunakan Arduino

Sebagai Deteksi Kejenuhan Oksigen Dalam Darah”.Jurnal JPFA vol 6

No.2.2477-1775

[10] Aditya, munawar Agus Riyadi, dan Drajat Jurnal Transient,Vol.5,No.1 , Maret 2016

ISSN :2302-9927,2 “Rancang Bangun

Alat Pengukur Tekanan Darah Otomatis

Pada Pergelangan menggunakan Metode Oscillometry Berbasis Arduino Mega

2560”