Sholeh Avivi. PENGARUH PERLAKUAN SORTASI, NATRIUM HIPOKLORIT DAN FUNGISIDA PADA KACANG TANAH UNTUK...

9
Terakreditasi SK No. : 49/D|KT|/KEP/2003 rssrv 1411-7525 3/ t Vol. 5 No. 7, Maret 2005 i L A N R U J HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPII(A Journal of Tropical Planf Pesfs and Diseases Polytomous Quantal Response ot Crocidolomia pavonana (F.l f Djoko Prijono (Lepidoptera : Pyralidae) to Extracts ot Aglaia spp. and Dysoxylum spp. (Meliaceae) Aktivitas Ekstrak Biji Tanaman Mindi Melia azedarach (L.) terhadap Spodoptera lttura {F.) (Lepidoptera : Noctuidae) Hubungan Kutu Dompolan Dysmicoccus brevipes (Ckll.) (Homoptera : Pseudococcidae) dan Semut Api Solenopsis sp, (Hymenoptera: Formicidae) pada Dua Cara Bertanam Nenas Biologi dan Transformasi Belalang Kembara Locusta migratoria manilensis Meyen (Orthoptera : Acrididae) pada Beberapa Tlngkat Kepadatan Populasi di Laboratorium Asosiasi Keterjadian Koloni Verticillium dan lntensitas Naungan serta Letak Daun Kopi Kepatogenan Satelit RNA yang Berisosiasi dengan Cucumber Mosaic Virus (CMV-satRNA) pada Tanaman Cabai Pengaruh Waktu lnfeksiVirus Kerdil Pisang terhadap Kerentanan Tiga Kultivar Pisang (Musa spp.) PotensiAgensia Hayati dan Nabati dalam Mengendalikan Penyakit Busuk Rimpang Jahe Pengaruh Perlakuan Sortasl, Natrium Hipoklorit dan Fungisida I pada Kacang Tanah untuk Mengeliminasi Kontaminasi Aspergillus flavus I l{amdani I Rosma Hasibuan I I T I I Hamim Sudarsono, Rosma Hasibuan & Damayanti Buchori Subli Mujim, Rudi Ruswandi, Cipta Ginting & Rusdi Evizal Hasriadi Mat Akin DewiWidyastuti & Sri Hendrastuti Hidayat Loekas Susanto, Sudarmono, Nur Prihatiningsih, Abdul Manan, Endang lriani & Joko Pramono Sholeh Avivi -'-/ J. Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika Vol.5 No.1 Hlm. 1 - 65 Bandar Lampung Maret 2005 !ssN 1411-7525

Transcript of Sholeh Avivi. PENGARUH PERLAKUAN SORTASI, NATRIUM HIPOKLORIT DAN FUNGISIDA PADA KACANG TANAH UNTUK...

TerakreditasiSK No. : 49/D|KT|/KEP/2003

rssrv 1411-7525 3/ tVol. 5 No. 7, Maret 2005 i

LANRUJ

HAMA DAN PENYAKITTUMBUHAN TROPII(A

Journal of Tropical Planf Pesfs and Diseases

Polytomous Quantal Response ot Crocidolomia pavonana (F.l f Djoko Prijono(Lepidoptera : Pyralidae) to Extracts ot Aglaia spp.

and Dysoxylum spp. (Meliaceae)

Aktivitas Ekstrak Biji Tanaman Mindi Melia azedarach (L.) terhadapSpodoptera lttura {F.) (Lepidoptera : Noctuidae)

Hubungan Kutu Dompolan Dysmicoccus brevipes (Ckll.)(Homoptera : Pseudococcidae) dan Semut Api Solenopsis sp,

(Hymenoptera: Formicidae) pada Dua Cara Bertanam Nenas

Biologi dan Transformasi Belalang KembaraLocusta migratoria manilensis Meyen (Orthoptera : Acrididae)

pada Beberapa Tlngkat Kepadatan Populasi di Laboratorium

Asosiasi Keterjadian Koloni Verticillium dan lntensitas Naunganserta Letak Daun Kopi

Kepatogenan Satelit RNA yang Berisosiasi dengan Cucumber Mosaic Virus(CMV-satRNA) pada Tanaman Cabai

Pengaruh Waktu lnfeksiVirus Kerdil Pisang terhadapKerentanan Tiga Kultivar Pisang (Musa spp.)

PotensiAgensia Hayati dan Nabati dalam MengendalikanPenyakit Busuk Rimpang Jahe

Pengaruh Perlakuan Sortasl, Natrium Hipoklorit dan Fungisida Ipada Kacang Tanah untuk Mengeliminasi Kontaminasi Aspergillus flavus

I l{amdani

I Rosma Hasibuan

I

I

T

I

I

Hamim Sudarsono, Rosma Hasibuan &Damayanti Buchori

Subli Mujim, Rudi Ruswandi,Cipta Ginting & Rusdi Evizal

Hasriadi Mat Akin

DewiWidyastuti & Sri HendrastutiHidayat

Loekas Susanto, Sudarmono,Nur Prihatiningsih, Abdul Manan,Endang lriani & Joko Pramono

Sholeh Avivi -'-/

J. Hama dan PenyakitTumbuhan Tropika Vol.5 No.1 Hlm. 1 - 65

Bandar LampungMaret 2005

!ssN1411-7525

58 J. HPT Tropika ISSN 1411-7525 Vol. 5 No. I: 58- 65, Maret 2005.

PENGARUH PEmAKUAN SORTASI, NATRIUM HIPOKLORIT DAN FUNGISIDA PADA KACANG TANAH UNTUK MENGELIMINASI

KONTAMINASI ASPERGILLUS F L A W S

Sholeh Avivi '

ABSTRACT

The Effect of Sorling, Sodium i~ypocltloritle (NaCIO), altd Ftlrrgicide Treatrite~lt orr P e a r ~ ~ ~ t in Eli~nirtatiorz the Aspergillus flavus Corrta~~ti~ration. The humid tropical condition of Indonesia, the post harvest treatment, and the storage practices favour rapid growth and wide spread Aspergillus infestation on peanut. The objectives of this research was to find the best technique in controlling the Aspergillus infection on peanut. To achieve those objectives, complete randomised design in factorial with three factors was applied. The factors were grading and colour sorting (Al = grading and colour sorting; A2 = without grading and colour sorting), NaClO blanching (BI = without blanching; B2 = 1.25% NaClO blanching; B3=2.5% NaClO blanching), and Benlate T-20 WP treatment (C1 = 2,5 g/L; C2 = 3 g/L; C3 = 3,5 g/L). The result showed that the best combination treatment was A2B2C3 with the minimum amount of spore on peanut seed. With those combination treatment we concluded that the grading and colour sorting, the 1.25% NaClO blanching, and the application of 3,5 g/L Benlate T-20 WP could reduced the Aspergillus contamination up to 80% compare with AlBIC3 treatment.

Key words : AspergillusfTavus, fungicide, NaCIO, sortation

PENDAHULUAN

Hasil produksi kacang tanah di Indonesia berkisar 746.600 ton dengan total luas panen sebesar 696.600 ha. Hasil rata-rata 1,lO ton per hektar (Adisarwanto,2000). Produktifitas tersebut masih belum dapat mencukupi kebutuhan konsumen di Indonesia. Menurut Istiyastuti dan Yanuharso (1996) salah satu faktor penyebab rendahnya produksi kacang tanah di Indonesia adalah adanya serangan hama dan penyakit tanaman. Serangan penyebab penyakit tanaman pada kacang tanah lebih merugikan dibanding dengan serangan hama.

Pengamatan di lapang menunjukkan bahwa petani dan pedagang kacang tanah di Indonesia masih belum memperhatikan penanganan pascapanen dengan baik. Salah satu penyakit penting kacang tanah adalah penyakit cendawan penyimpanan yang disebabkan oleh Aspergillusflavus (Supartini, 1997).

Genus j a n w sinipan umumnya tergolong kedalam genus Aspergillus dan Penicilliur~t yang dapat dijumpai di seluruh dunia. Jamur tersebut biasanya berada di udara dalam julnlah banyak, atau mengendap pada permukaan benda-benda yang terdapat di dalam tempat penyimpanan benih, termasuk diantaranya permukaan benih (Justice dan Bass, 1994). Sementara itu Darrnadjati dan Susilo Santoso (1991) melaporkan bahwa dari 40 contoh

benih kacang tanah asal daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, rata-rata terkontaminasi Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus. pada tingkat petani masing-masing sebesar 32,4% dan 22,6%.

AspergillusJlavus dan Aspergillus parasiticus merupakan jamur penghasil senyawa racun yang disebut aflatoksin. Kedua jamur ini pertama kali ditemukan di Inggris tahun 1960. Toksin ini berbahaya dan mempengaruhi mekanisme kerja hati manusia, mamalia, maupun unggas sehingga menjadi faktor penyebab kanker hati (Adisanvanto, 2000). Sebanyak 58% kejadian kanker liver dan tumor liver (hepatitis carcinoma) telah terdeteksi disebabkan oleh aflatoksin (Bryden 1999; Sudjadi et al. 1999). Disainping itu, aflatoksin pada hewan juga memicu keguguran, menurunkan bobot tubuh, meuyebabkan kanker hati dan haemmorage (pembengkakan otot) (Duryatmo, 2001).

Di Indonesia, infeksi Aspergillus ,f7a1ws pada pertanaman kacang tanali di lapang, benih kacang di penyimpanan, benili di pasaran dan biji konsuu~si terjadi dengan tingkat serangan sekitar 60%-80% dengan kandungan aflatoksin 40-4100 ppni. Sedangkan kandungan aflatoksin pada kacang tanah siap saji yang beredar di supermarket dan pasar-pasar lokal mencapai 1000 ppm (Sudjadi et al. 1999). Kadar sebesar itu jauh melebihi kadar yang diperkeoankan

I Dosen Iurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember, I!. Kalimantan 23, Iember 68121

Tabel 2. Nilai rata-rata hasil pengamatan berbagai parameter pada minggu ke-2, 6, dan 10 akibat perlakuan yang dicobakan

Rata-rata Minggu kc-2 Rata-rata Minggu ke-6 Rata-rata Minggu kc-10

Perlakuan Parameter Parameter Parameter

1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

A 1 8.la l00a 4.4a 4.la 0.4a 0.4a 87.4~1 30.4~1 19.6~1 * 1G.Ga 8.7a 71.4~1 45.2a 45.2a * 28.8a

A2 8.2a lOOa 2.2b 2.6a 0.2b 0.2b 90.0~1 21.7b I l . lb * 7.5b 8.7a 7 4 . h 40.4b 3 1.Ob * 18.9b

B1 8.2a lOOa 1.9a l . la 0.4a 0.4a 86.5b 27.4a 18.3a * 14.6a 8.7a 70.4b 45.4a 42.2a * 28.6a

B2 8.la lO0a 4.la 4.4a 0.3a 0.3a 92.0a 23.7~1 13.3~1 * I0.9b 8.7a 7G.3a 41.6a 33.3b * 1 9 . 6 ~

B3 8.2a l0Oa 4.a 4.521 0.221 0.2a 87.6ab 27.0a 14.4~1 * 10.8b 8.7a 72.2ab 41.4~1 40.0a * 23.4b

C1 8.2a l0Oa 3.323 4.4a 0.3a 0.3a 84.6b 27.8b 19.4a * 12.4~1 8.7a 69.6b 44.7a 40.0~1 * 25.5a

C2 8.Ia lOOa 3.323 2.8a 0.4a 0.4a 88.5ab 26.7ab 15.0ab * 12.6~1 8.7a 73.7ab 44.2a 4 l . l a * 23.3a

C3 8.2a lO0a 3.3a 2.9a O.la 0 . la 93.0a 23.7a 11.7b * I l . l b 8.7a 75.6~1 39.6~1 34.4a * 22.7a

Keterangan: Huruf yang sama pada kolom menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji Duncan taraf 5%; 1. Kadar Air Benih (%); 2. Daya Tumbuh Benih (%); 3. Jumlah Benih Terinfeksi AspergiNusfluvz~s; 4. Jumlah Polong Terinfeksi AspergiNz~sflavus; 5 . Jumlah Spora pada Benih; 6. Jumlah Spora pada Polong; * = data tidak disajikan sebab terjadi interaksi (Tabel 1).