SERIAL PROGRESS ROHANI

18
Serial Progres Rohani I

Transcript of SERIAL PROGRESS ROHANI

Serial Progres Rohani I

Serial Progres Rohani I

Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Yoh 10 : 9 - 10

Jika Anda Dan Saya Menerima Yesus Maka Anda Saya Harus Syarat-Syarat

Mengikuti Dia

Yoh 14 : 6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Ketika Kita Menerima Dia Menjadi Tuhan dan Juruslamat atas semua Dosa kita, kita di benarkan, sebagai akibat dari dibenarkan respon kita adalah hidup dalam kebenaran - Yoh 3 : 16 – Roma 3 : 23

Tidak Sebatas itu saja ada Syarat – syarat mengikuti Yesus

Mengabaikannya Maka anda akan Hancur dan Binasa : Apa pun yang manusia lakukan tanpa Tuhan, ia pasti gagal dengan sangat buruk—atau sukses dengan lebih buruk lagi.

KASUS I

KASUS II

Lukas 9:57-62. "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku." Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Perhitungkan biaya sebelum menyerahkan diri kepadanya : Yesus sedang berjalan bersama murid-muridnya dan seseorang datang dan berkata, "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Jelaslah bahwa orang ini sangat terkesan dengan kehidupan dan pengajaran Yesus yang mendorongnya untuk mengungkapkan komitmen yang luar biasa ini, "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi".

Yesus berkata kepada ahli kitab itu, "Biar kuberitahu kamu sesuatu. Serigala punya liang. Dan apakah kau melihat burung-burung di udara? Mereka semua punya sarang. Tetapi aku, Anak Manusia, aku tidak punya tempat bahkan untuk menaruh kepalaku." Dengan kata lain, Yesus sedang menyatakan kepada orang ini, "Sebelum kamu berkata mau ikut aku kemanapun Aku pergi, pertama-tama kamu harus pertimbangkan dulu tentang apa saja yang berkaitan dengan hal menjadi muridku."

Perikop yang sejajar ada di Matius 8:19-22Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."

Apakah kelayakan untuk mengikut Yesus?1. Bersikap tegas dalam hubungan dengan duniaMaksud dari perkataan Yesus adalah, "Jika kamu mau ikut aku, maka dunia ini tidak bisa menjadi rumah-mu." Inilah poin yang pertama: Jika Anda ingin menjadi murid yang sejati Kristus, Anda harus jelas bagaimana Anda akan berhubungan dengan dunia.Banyak orang Kristen yang tidak memiliki sikap yang satu ini. Mereka tidak menyadari bahwa mereka hanyalah orang yang lewat saja. Mereka merasa bahwa dunia ini adalah rumah mereka. Jika demikian halnya, maka Anda tidak akan dapat menjadi murid Kristus. Ibrani pasal 11 berkata bahwa Abraham, bapa orang-orang beriman, memandang dirinya hanya sebagai perantau yang sedang melintasi negeri asing. Dan jika kita ingin menjadi murid yang baik, maka kita harus menegaskan apa sikap kita terhadap dunia ini. Jika Anda mengasihi dunia, maka Anda tidak akan dapat menjadi murid Yesus.

Bersiaplah untuk melewati kesukaran dan penderitaan Tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala sebagaimana yang diucapkan oleh Yesus juga berarti bahwa Anda harus menderita. Yesus sedang berkata, "Kamu tidak akan dapat mengikut aku kalau kamu tidak bersedia menanggung kesukaran." Menjadi orang Kristen bisa berarti Anda akan menanggung banyak kesukaran. Anda harus siap. Dan Yesus ingin agar Anda memahami hal ini dengan baik. Alkitab berbicara banyak tentang kesukaran, dan ini bukan karena Tuhan mau menyengsarakan Anda melainkan karena Anda memang akan menderita di jalur pemuridan ini.

Belajar disiplin diri Akan tetapi di dunia yang serba makmur sekarang, saya mendapati bahwa orang-orang Kristen menjadi lembek. Anda harus tetap tangguh. Walaupun lingkungan kita sekarang ini sangat nyaman, tetapi kita perlu belajar banyak tentang disiplin pribadi. Kita tidak perlu mengambil pilihan yang gampang sekalipun pilihan itu tersedia. Sekiranya mungkin, saya ingin agar setiap orang Kristen memiliki semacam disiplin fisik, misalnya dengan berolah raga atau kegiatan lain yang dapat menguatkan jasmani Anda. Displin fisik adalah hal yang bagus untuk tubuh dan jiwa Anda.

2. Bersikap tegas terhadap kewajiban-kewajiban duniawiHal kedua yang dikatakan oleh Yesus di Lukas 9:59-60Pokok pertama tadi adalah tentang hubungan di antara diri kita dengan dunia. Dalam pemuridan, Anda harus memiliki sikap yang tegas dalam hubungan Anda dengan dunia. Akan tetapi ini bukanlah hal yang mudah apalagi jika hal itu berkaitan dengan masalah kewajiban. Hal inilah yang ditangani di sini. Yesus berkata, "Ikutlah Aku." Tetapi orang itu menjawab, "Yah, tapi izinkan aku menguburkan ayahku dulu. Aku punya kewajiban terhadap ayahku. Ayahku sudah meninggal, dan aku harus menguburkannya." (Orang Yahudi mempunyai kebiasaan mengadakan upacara penguburan selama 7 hari. Dalam beberapa kasus, masa berkabung itu bisa mencapai 70 hari.) Jawaban Yesus terhadap orang ini sungguh mengejutkan, "Ikutlah Aku... Biarlah orang mati menguburkan orang mati."

Kasihilah orang tuamu, tetapi kasihilah Tuhan lebih dari yang lainUntuk memahaminya, kita harus meninjau bagaimana kita menangani kewajiban-kewajiban kita di dunia. Poinnya adalah: kita tentu saja harus mengasihi ayah dan ibu kita, akan tetapi ada keadaan di mana kita harus membuat pilihan, di mana kita tidak dapat melakukan keduanya. Kita harus memilih satu atau yang lain. Dan itulah hal yang terjadi di dalam bacaan ini.

Pada bagian yang lain, di Matius 10:37, Yesus berkata, "Barangsiapa mengasihi ayah, ibu, istri, anak laki-laki atau anak perempuannya lebih daripadaku, ia tidak layak bagiku." Bagaimana cara kita menerapkannya? Tentu saja kita harus mengasihi ayah, ibu, istri dan anak-anak kita, dan juga orang-orang yang dekat dengan kita. Akan tetapi ketika kita dihadapkan dengan suatu pilihan, maka kita harus mengasihi Tuhan lebih daripada semua yang lainnya. Inilah poin yang sedang dinyatakan oleh Yesus.

Ada satu prinsip rohani yang sangat penting yang muncul di sini: Anda tidak perlu mengerjakan apa yang bisa dikerjakan oleh orang yang mati secara rohani. Dengan kata lain, ayah Anda meninggal, dan memang bagus kalau Anda mengasihinya. Akan tetapi jika Anda memang mengasihinya, kasihilah dia selagi dia masih hidup. Jika dia sudah meninggal, tak banyak lagi hal yang bisa Anda lakukan buat dia.

3. Bersikap tegas dengan hal-hal yang telah kita tinggalkanDan poin yang ketiga sekaligus menjadi poin penutupnya. Di sini ada orang yang mengatakan hal yang sama kepada Tuhan, "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan." Lalu dia melanjutkan, "Tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku. (But first, let me say farewell to those at my home, KJV?)" Kelihatannya ini adalah hal yang sangat masuk akal. Setidaknya saya boleh berpamitan. "Tentunya, engkau akan mengizinkan untuk pulang berpamitan. Karena jika tidak, itu berarti aku akan langsung menghilang dari mereka?" Tentu saja, bagian ini tidak memberitahu kita di manakah rumah orang tersebut. Dan mungkin saja rumahnya cukup jauh. Mungkin butuh waktu dua hari perjalanan pulang-pergi.

Jangan terus menerus menoleh ke belakangDi sini, sangatlah penting untuk melihat dan memahami penekanan dari bentuk kalimat present continuous tense (bentuk waktu sekarang yang berkelanjutan) dalam tata bahasa Yunani, dan penekanan tersebut tidak terungkapkan dengan baik di dalam terjemahan bahasa Inggris (juga dalam bahasa Indonesia). Di dalam tata bahasa Indonesia, kata "menoleh ke belakang" bisa berarti sekadar menoleh satu kali. Akan tetapi di dalam tata bahasa Yunani, sebenarnya hal tersebut harus diterjemahkan "terus menerus menoleh ke belakang". Artinya, dia terus saja menoleh ke belakang. Coba bayangkan bahwa Anda sedang membajak dengan kepala yang terus saja menoleh ke belakang. Bagaimana Anda bisa membajak sawah?