Sekilas Pemikiran Filsuf-Filsuf Muslim

21
SEKILAS PEMIKIRAN FILSUF-FILSUF MUSLIM Kelompok IV

Transcript of Sekilas Pemikiran Filsuf-Filsuf Muslim

SEKILAS PEMIKIRAN FILSUF-FILSUF

MUSLIM

Kelompok IV

Sejak Al-Ghazali mengemukanan kritiknya terhadap :

filsafat dan para filsuf Muslimterutama terhadap Ibnu Sina dan Ibnu

Rusyd. Sejak meninggalnya Ibnu Rusyd yang dianggap sebagai

simbol rasionalisme Islam.Sepeninggal Ibnu Rusyid, alur pemikiran Islam

condong kepada Al-Ghazali yang dianggap menafikkan filsafat,

karena mengandung hal hal yang membahayakan.

Dalam pandangan kaum orientalis Terjadi penurunan drastis pada filsafat Islam yaitu

DAMPAK PANDANGAN UMAT ISLAM TERHADAP ASPEK INTELEKTUALITAS, KHUSUSNYA FILSAFAT :

menimbulkan gelombang keawaman dan apatisme intelektual yang merata di kalangan Islam melahirkan cendekiawan muslim yang mencoba meletakkan iman dan transendensi Islam sebatas kebenaran yang kaku dan tak tersentuh akal timbulnya rasa rendah diri (Imforioritas) peradaban dan pemikiran di kalangan Islam terutama dalam dimensi intelektual

Menurut Seyyed Hossein Nasr, dalam bukunya Theology, Philosophy and Spirituality yang tergabung dalam seri buku besarnya World Spirituality vol. 20 (1991).

Dalam buku itu ia menjelaskan secara rinci bagaimana model jaringan dan tradisi intelektual Islam terus berlangsung dan tetap bertahan sampai saat ini.

Masalahnya karya-karya itu kurang mendapat sorotan dan publikasi sehingga jarang terdengar.

Tudingan kaum orientalis banyak mendapat bantahan dari para pemikir Islam abad 20

Pendapat tentang terus berkembangnya filsafat Islam juga dikemukakaan oleh Hossein Ziai (1998)Dalam uraiannya Suhrawardi dan Majid Fakhry dalam bukunya “Sejarah Filsafat Islam 1986”

Setelah Ibnu Sasyid ternyata pemikiran filsafat Islam terus mengalir.

Uraian dalam bagian filsafat Islam akan dimulai dengan penjelasan singkat tentang dasar filsafat dalam Islam, dan gambaran singkat pemikiran filsuf – filsuf Muslim.

DASAR FILSAFAT ISLAM

Kegiatan FILSAFAT erat kaitannya dengan INTELEK,Kegiatan AGAMA banyak berkaitan dengan SPIRIT.

Dalam perspektif Islam intelek dan spirit memiliki hubungan yang sangat erat dan merupakan dua muka dari realitas yang sama.

Spiritual Islam dapat diilhami oleh intelektual yang secara tradisional dipahami.

Disisi lain, para filsuf Muslim memiliki pengahayatan spiritual yang sama mendalamnya seperti pengetahuan yang diperoleh tidak melalui pemikiran tetapi masuk langsung kedalam benak yang dikandung oleh para sulfi.

Filsafat Islam telah memainkan suatu peranan penting dalam perkembangan kegiatan penafsiran kitab suci (kalam).

Tema lainnya adalah perpaduan kegiatan pemikiran spekulatif yang menggunakan intelek dengan kegiatan penyucian hati dengan iman dan pengetahuan-pengetahun yang diperoleh dari intelek.

Ajaran filsafat yang dikemukakan oleh sebagian besar filsuf Muslim awal adalah apa yang dikenal dengan FILSAFAT PARIPATETIK

Ajaran ini merupakan sintesis ajaran-ajaran wahyu islam, filsafat Aristotelian dan Neoplatoinisme baik yang berkembang di Athena maupun Alexsandria

Ajaran ini dimulai abad III Hijriyah/IX Masehi dalam iklim intelektual yang kaya di bagdad oleh Al-Kindi.

Bagi mereka tidak ada nilai yang lebih tinggi dari pada kebenaran itu sendiri.

Kebenaran tidak pernah merendahkan hal lain atau merendahkan dirinya tetapi menyampaikan penghargaan dan penghormatan.

Para filsuf Islam tidak pernah malu mengakui kebenaranya dan mengambilnya dari berbagai sumber.

Al-Kindi seorang pemikir kebangsaan Arab, meletakkan dasar tradisi Filsafat Islam

Ia memanfaatkan pemikiran-pemikiran para filsuf Yunani dalam menafsirkan ilmu kalam

Pemikiran Plato, Aristoteles dan beberapa penerus mereka, digunakan untuk menjelaskan berbagai wahyu yang termuat dalam Al-Quran secara rasional dan sistematis.

Ia memandang aktifitas yang menggunakan akal merupakan kewajiban manusia sebab tak seorang pun boleh mengemukakan sebuah alasan tanpa mengetahui alasan itu.

Dengan cara Aristotelian, ia menjelaskan bahwa pengetahuan metafisika adalah pengetahuan tentang sebab segala sesuatu.

Ia mengatakan bahwa pengetahuan tentang realita pertama yang merupakan sebab bagi setia prealitas.

Potensi adalah kemungkinan-kemungkinan yang dimiliki oleh sesuatu untuk berubah menjadi sesuatu yang lain demikianlah sebagian dari pemikiran Al-kindi yang menggambarkan usahanya menggunakan pemikiran filosofis untuk menjelaskan ayat-ayat Al-Quran

Al-Razi seorang tokoh non kompromis dalam mempertahankan pemikiranya dalam kasanah filsafat islam, terkenal sebagai tokoh terkemuka dalam bidang metafisika

Dengan filsafat manusia berusaha mencapai kesamaan dirinya dengan Tuhan sejauh mungkin dalam batasan-batasan sebagai makhluk

Dalam kegiatan perolehan kenikmatan manusia harus memperhatikan batasan – batasannya.

Manusia memenuhi kebutuhan biologisnya untuk bertahan hidup, tetapi tidak boleh berlebihan.

Kebutuhan minimal, hidup sederhana sejauh kebutuhan nafkah.

Tujuan hidup manusia adalah mencapai kebahagiaan dalam hidup ini dan diakhirat nanti dengan aktifitas- aktifitas rasional.

Akal manusia merupakan penjaga jiwa dengan akal jiwa manusia dapat dikembalikan kesuciannya sehingga dapat kembali ketempat asalnya.

AL-Farabi dan beberapa penerus AL-Kindi

Karya – karya awalnya lebih banyak memamparkan dan mengulas pemikiran Plato dan Aristoteles.Al-farabi menunjukan bentuk kehidupan spritualnya dan mempraktikan ajaran-ajaran Sufi dalam usia yang sangat muda. Al-Farabi merupakan seorang ahli logika yang tajam.

Ibnu Rusyd

Ia sering disalah tafsirkan sebagai tokoh yang menyampaikan kebenaran ganda. Di Barat, ia menjadi simbol rasionalisme yang melawan agama, disisi lain ia menyebarkan pula pandangan tentang kebenaran agama.

Perkembangan filsafat Islam pasca Ibnu Rusyd ini menghasilkan dua model filsafat tak ada bandingannya di Barat yaitu • Filsafat Iluminasi (tokohnya Suhrawardi)• Filsafat Muta’alitah (tokohnya Mulla Sadra)

FILSAFAT SUHRAWlARDI

Suhrawardi adalah seorang mistikus dan filsuf besar. Ia akrab dengan fisafat perennial islam.

Suhrawardi melihat filsafat yang benar sebagai hasil dari perkawinan antara latihan intelektual teoritik melalui filsafat (menuju pada Aristoteles dan beberapa filsuf yunani lain) dan kemurnian hati (mengikuti pendekatan Supisme ).

Makna pencapaian pengetahuan tertinggi yang ia anggap sebagai iluminasi, sekaligus mentrasformasikan keberadaan dan melimpahnya pengetahuan seseorang.

Filsafat iluminasi terdiri dari tiga tingkat yang berkaitan dengan pengetahuan. Mencakup bagaimana mempersiapkan, mengalami, menerima pengetahuan dengan iluminasi dan menyusunnya dalam suatu pandangan yang sistematik.

Filsafat iluminasi terdiri dari tiga tingkat yang berkaitan dengan pengetahuan.

Mencakup bagaimana mempersiapkan, mengalami, menerima pengetahuan dengan iluminasi dan menyusunnya dalam suatu pandangan yang sistematik.

FILSAFAT MULLA SADRA

Ia menulis banyak karya yang original karya utamanya yang tak pelak lagi merupakan karya besar adalah kitab hikmat al-Muta’Alliyah (kebijaksanaan transendental)

Mulla Sadra pada awalnya mengembangkan dan memberi koreksi pada sistem pemikiran filosofis Suhrawadi.

Bagi Mulla sadra, apa yang dipikirkan dan dihasilkannya dalam bentuk karya filsafat adalah anugrah Tuhan yang juga berhak diperoleh semua orang.

Mulla sadra melanjutkan tradisi suhrawardi dalam mengkombinasikan kontemplasi dan pendidikan menggunakan akal dan penyucian hati dengan iman.

Aliran-aliran itu secara umum dapat dikelompokan menjadi :1) Aliran filsafat paripaketik, 2) Filsafat iluminasionis, 3) Irfan (mistisismeislam),4) Kalam (Teologia)

Karya-karya Mulla Sadra menampilkan orisinalitas yang tinggi.

Persoalan-persoalan yang pernah dikaji oleh aliran-aliran filsafat Islam sebelumnya digarap oleh Sadra dengan metode dan pendekatan baru.

Beberapa pokok pemikiran Sadra tentang esensi dan eksistensi Tuhan dan keterkaitannya dengan esensi dan eksistensi makhluk-makhluknya :

1. Hakikat eksistensi sebagai sesuatu yang mendasar persolan utama dalam topik ini berkisar pada perdebatan antara pandangan yang memandang esensi sebagai hakikat realitas sejati

2. Kemanunggalan wujud. Perdebatan yang berkembang dalam topik ini adalah apakah realitas memiliki banyak wujud atau hanya satu wujud

3. Penuntasan masalah-masalah yang menyangkut eksistensi manusia difokuskan pada persoalan eksistensi mentalnya

4. Kajian hakekat keniscayaan esensial Tuhan yang abadi dan sifat keserbamungkinan. Untuk menunjukan keniscayaan esensial Tuhan yang abadi dan sifat keserbamungkinannya

Kajian filisofis Mulla Sadra:

1. Kajian tentang kriteria kebutuhan pada sebab

2. Telaah tentang hakekat kasualitas dan watak hubungan sebab akibat

3. Pengukuhan gerakan substansial.4. Telaah tentang hubungan antara objek

bergerak dan objek tak bergerak5. Pengukuhan antara subjek dan objek.6. Bukti kesementaraan alam.7. Kemanunggalan sejati yang nyata 8. Pembuktian bahwa benda yang terdiri dari

materi dan bentuk merupakan bentuk yang terjadi melalui penyatuan

9. Bukti eksistensi wujud yang disebut dengan Burhan Alsidikin

10.Kajian mengenai masalah-masalah yang menyangkut pengetahuan Tuhan

11.penegasan bahwa jiwa bersifat jasmani dan bersifat rohani

12.Pengkajian mengenai penglihatan batin

KESIMPULAN Kegiatan FILSAFAT erat kaitannya dengan INTELEK, Kegiatan AGAMA banyak berkaitan dengan SPIRIT.

Karya-karya filsafat inilah yang tetap mengibarkan bendera intelektualitas Islam di akhir zaman modern ini