Segores Tinta Untuk Indonesia

246
1 Angan Bahasa Indonesia di Zaman Berdebu (Oleh: Zeamaey Philia) 142114001 ahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Kita dapat mengetahui dari buku atau media lainnya bahwa pada waktu itu Soekarno mengatakan bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional”. Kata-kata itu bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi kata-kata itu harus menjadi motivasi untuk kita agar dapat mewujudkan harapan itu. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, harus ada usaha dari diri kita sendiri dan juga orang lain. Seperti kita ketahui bahwa saat ini bahasa Indonesia sedang mengalami goncangan. Goncangan ini dapat menghambat keinginan kita untuk menjadi bahasa internasional. Namun, kendala utamanya justru bukan berasal dari bahasa Indonesia itu sendiri, melainkan dari sikap penuturnya. Sebagaimana diketahui, kedudukan bahasa Indonesia di rumahnya sendiri masih belum mantap. Dominasi bahasa asing, seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin yang berkembang beberapa dekade ini telah sedikit B

Transcript of Segores Tinta Untuk Indonesia

1

Angan Bahasa Indonesia di Zaman Berdebu

(Oleh: Zeamaey Philia) 142114001

ahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa

nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28

Oktober 1928. Kita dapat mengetahui dari buku

atau media lainnya bahwa pada waktu itu Soekarno

mengatakan “bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa

internasional”. Kata-kata itu bukan hanya sekedar kata-kata,

tetapi kata-kata itu harus menjadi motivasi untuk kita agar

dapat mewujudkan harapan itu. Akan tetapi, untuk mencapai

tujuan tersebut, harus ada usaha dari diri kita sendiri dan juga

orang lain. Seperti kita ketahui bahwa saat ini bahasa

Indonesia sedang mengalami goncangan. Goncangan ini dapat

menghambat keinginan kita untuk menjadi bahasa

internasional. Namun, kendala utamanya justru bukan berasal

dari bahasa Indonesia itu sendiri, melainkan dari sikap

penuturnya. Sebagaimana diketahui, kedudukan bahasa

Indonesia di rumahnya sendiri masih belum mantap.

Dominasi bahasa asing, seperti bahasa Inggris dan bahasa

Mandarin yang berkembang beberapa dekade ini telah sedikit

B

2

demi sedikit menggeser posisi bahasa Indonesia di hati

masyarakat. Selain itu, ada beberapa perkembangan negatif

yang terjadi dari dalam negeri sendiri.

Perkembangan negatif bahasa Indonesia saat ini adalah

maraknya penggunaan bahasa yang tidak baku di kalangan

remaja, contohnya kata “sangat” menjadi kata “beud”. Hal

inilah yang menjadi unik di kalangan remaja saat ini. Remaja

lebih sering mengubah bahasa yang seharusnya mudah

dipahami menjadi bahasa “alay” yang sulit untuk dimengerti

sehingga diperlukan beberapa kali ketelitian untuk

memahaminya. Situs jejaring sosial seperti facebook dan

twitter mempunyai peran yang cukup penting dalam

penyebaran bahasa “alay” seperti kata “beud” di lingkungan

remaja. Remaja menggunakan media seperti situs jejaring

sosial sebagai tempat untuk mendemokrasikan kata-kata

sesuka hati dan disusun secara individual. Memang dengan

seiring perkembangan zaman, bahasa Indonesia terus

mengalami perkembangan.

Hampir sebagian besar warga Indonesia menggunakan

bahasa Indonesia yang bercampur dengan bahasa asing atau

daerah. Bahkan terdapat kamus bahasa gaul yang diperjual-

3

belikan secara bebas. Sebagai warga negara Indonesia, kita

harus tetap melestarikan bahasa Indonesia. Kebanyakan dari

mereka mengganggap bahasa Indonesia terlalu kaku, tidak

bebas dan terasa kurang akrab. Mereka lebih menyukai

bahasa baru yang dikenal dengan bahasa gaul yang

merupakan campuran dari bahasa daerah, bahasa asing, dan

bahasa Indonesia. Keadaan ini berbalik 180 derajat dari

keadaan 78 tahun yang lalu, di saat para pelajar dan pemuda

dengan semangat cinta tanah air menetapkan bahasa

Indonesia sebagai bahasa persatuan, bukan bahasa lainnya

seperti Bahasa Belanda ataupun bahasa daerah.

Jadi kita sebagai bangsa Indonesia harus mempunyai

rasa ingin mempertahankan bahasa kita sendiri yaitu bahasa

Indonesia yang baik dan benar. Bagaimana kita mau mencapai

cita-cita bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional, jika

didalam diri kita sendiri tidak ada kemauan untuk

memajukan bahasa bangsa ini. Maka, langkah awal kita

setidaknya kita dapat bangga dengan bahasa Indonesia, yang

kemudian akan membuat kemajuan untuk mendorong bahasa

Indonesia menjadi bahasa internasional. Kita juga harus ingat

bahwa bangsa Indonesia mempunyai angan-angan yang tinggi

4

terhadap bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.

Maka dari itu, kita harus mencintai bahasa Indonesia agar

tidak hanya sekedar “angan-angan” saja.

5

Multikultur Bahasa sebagai Perekat Suku Bangsa

(Oleh: Nindia Quinta Jati) 142114002

ahasa merupakan salah satu unsur utama dalam

kehidupan suatu bangsa. Kondisi kemajemukan

bahasa dalam tatanan sosial, budaya, dan politik di

Indonesia, dipastikan sebagai representasi dari kemajemukan

yang terdapat di hampir setiap provinsi dan kepulauan. Kita

telah melihat buktinya bahwa sejak bahasa Melayu diangkat

sebagai bahasa nasional dengan nama bahasa Indonesia,

masyarakat kita yang berasal dari berbagai suku bangsa dapat

bersatu, bekerja sama, dan saling memahami berkat kesamaan

sarana komunikasi yang berupa bahasa Indonesia. Berbagai

macam bahasa tersebut muncul ketika individu atau

kelompok saling berkomunikasi satu sama lain, baik dalam

dunia pekerjaan, pendidikan, kerja sama antar bangsa, dan

dunia hiburan atau pertelevisian formal maupun nonformal

yang disebabkan oleh adanya berbagai pertimbangan

kepentingan dan perhitungan konteksnya.

Dalam konteks semacam itu, keberadaan bahasa

menjadi tali pengikat kebersamaan yang amat penting bagi

B

6

kehidupan bangsa. Pengertian kebersamaan di sini tidak

hanya mencakup bersama dalam memajukan bangsa, tetapi

juga bersatu dalam kebersamaan itu. Itulah esensi

dicantumkannya bahasa sebagai salah satu butir dalam

Sumpah Pemuda. Kemajemukan bahasa ini membuat kita

memahami untuk saling menghargai dan menghormati

perbedaan bahasa dari daerah yang satu dengan daerah yang

lain. Untuk menyikapi ragam-ragam bahasa yang terhitung

tidak sedikit jumlahnya tersebut, kita harus membuat

pembedaan-pembedaan fungsi atau kegunaan berdasarkan

konteks pemakaian yang sesuai dengan jenis ragamnya.

Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai komunikasi dalam

dunia bisnis, kerja sama ilmiah, sosial maupun budaya. Bahasa

Indonesia juga merupakan saluran perumusan maksud kita,

mengendalikan, dan melahirkan perasaan kita, serta

memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama

warga negara daerah kita sendiri atau dengan orang yang

berbeda kebudayaan dan bahasa dengan tujuan saling

mengerti.

Di samping itu, seluruh masyarakat juga diharapkan

menggunakan bahasa nasional itu dalam setiap komunikasi

7

yang melibatkan interaksi antarsuku bangsa. Bahasa

Indonesia ini sebagai lambang jati diri, lambang kebanggaan

bangsa dan alat pemersatu berbagai masyarakat yang

mempunyai etnis dan sosial budaya, serta bahasa yang

berbeda. Kesepakatan itu merupakan keputusan politis yang

dilandasi oleh kesadaran bahwa bahasa nasional dapat

berfungsi sebagai lambang identitas kebangsaan yang dapat

mengikat berbagai etnis dan keragaman lain ke dalam satu

kesatuan bangsa. Dengan demikian, bahasa nasional itu, selain

dapat menjadi sarana komunikasi dalam kemajemukan, juga

dapat berfungsi sebagai sarana pemersatu bangsa.

Pilihan terhadap bahasa nasional sebagai upaya untuk

membangun kembali semangat kebangsaan kita yang

tampaknya memang merupakan pilihan yang relatif paling

aman yang bersumber pada masalah keagamaan dan

kesukuan, serta dapat membangun jalur komunikasi

antarsuku, dan sekaligus meletakkan dasar bagi terciptanya

budaya nasional yang mampu menampung aspirasi dari

berbagai suku yang ada. Dengan begitu seseorang akan

mampu membangun karakternya dan mampu

mengembangkan potensinya untuk menciptakan suatu

8

kreativitas baru yang menguntungkan dirinya maupun

masyarakat dalam mengendalikan emosi tetapi kita

menambah kecerdasan dan kemampuan fisik dalam

berbahasa.

Seseorang perlu memahami dirinya terlebih dahulu

dalam melakukan sesuatu, sehingga pemahaman terhadap

seseorang dalam pemakaian bahasa dapat mencakup berbagai

hal yang berhubungan dengan kondisi pribadinya. Jika hal itu

dapat dilakukan, kita dapat mengeliminasi kemungkinan

terjadinya konflik antarsuku yang ditimbulkan oleh sentimen

bahasa daerah. Dengan demikian, seluruh suku bangsa dapat

berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan bahasa

nasional itu. Kita sebagai kaum muda dan generasi penerus

bangsa seharusnya menyadari bahwa kita mempunyai peran

yang penting untuk memperkenalkan kepada generasi kita

kelak. Oleh karena itu, agar kita dapat membangun kembali

semangat kebersamaan dan semangat kebangsaan kita,

marilah kita gunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar

demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa dan

menghargai bahasa yang beranekaragam ini.

9

Kekuatan Bahasa dan Ekonomi

(Oleh: Alexander Arbanu Abitama) 142114003

ahasa dan ekonomi adalah salah dua dari faktor

penting dalam berbangsa. Bahasa sendiri, menurut

Syamsuddin, dibagi menjadi dua (1986:2). Pertama,

bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran

dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang

dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa

adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun

yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda

yang jelas dari budi kemanusiaan. Jadi, yang dimaksud dari

bahasa adalah suatu alat dan tanda bagi pemakainya dalam

menjalani aktivitas yang bertujuan memberikan suatu

ekspresi untuk saling berkomunikasi satu sama lain, dan

sebagai tanda pengenal dan identitas sebuah negara.

Menurut Paul A. Samuelson, ekonomi merupakan cara-

cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk

memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk

memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya

untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Jadi, ekonomi adalah

B

10

suatu cara manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka

dengan mengolah sumber daya yang ada dengan efektif,

efisien, dan optimal. Perekonomian bangsa negara sangatlah

berpengaruh akan adanya tingkat ekonomi dan bahasa yang

digunakan. Kekuatan setiap faktor sangatlah besar, salah satu

contohnya adalah bahasa dalam ekonomi, yang dimaksud ini

adalah kerja sama antarnegara. Kerja sama antarnegara

tidaklah lepas dari penggunanaan bahasa dan ekonomi yang

ada.

Kerja sama yang baik akan membuat simbiosis

mutualisme, yaitu saling menguntungkan antarnegara. hal ini

karena adanya bahasa yang dipakai mudah dimengerti. Tidak

dipungkiri lagi bahwa bahasa internasional yang dipakai

adalah bahasa Inggris. Namun, dalam hakekatnya penggunaan

bahasa Indonesia juga sangatlah penting dalam Indonesia.

Sebagai contohnya, bahasa Indonesia sebagai perwujudan

identitas negara yang sampai saat ini menjadi salah satu

bagian yang penting dalam berkomunikasi, seperti halnya

ekonomi di Indonesia. Perekonomian di Indonesia sangatlah

penting dalam mengatur pengeluaran maupun pemasukan

untuk memfasilitasi rakyat.

11

Salah satu peran bahasa Indonesia dalam ekonomi

dibuktikan dengan adanya kerja sama yang sederhana di

lingkungan sekitar, contohnya tawar menawar di pasar.

Semua orang pergi ke pasar tentu saja untuk berbelanja dan

membeli barang dengan harga seminimum mungkin dan

mendapat barang semaksimal mungkin. Di sini bahasa yang

baik sangat penting, mengapa? Karena bila suatu penjual

dengan pembeli menggunakan bahasa yang berbeda pasti

akan menimbulkan kebingungan dalam menafsirkan kata-kata

yang diucapkan. Bahkan, keuntungan menggunakan bahasa

sangat berpeluang untuk mendapatkan harga terendah,

seperti contoh di pasar Beringharjo. Sebagian besar penjual di

sana adalah orang dari daerah asli dan biasanya penjual

menggunakan bahasa daerahnya untuk berjualan.

Di sini penggunaan bahasa daerah menjadi salah satu

faktor yang berpengaruh dalam jual beli. Bila seseorang dari

luar Jawa dan tidak bisa menggunakan bahasa daerah Jogja,

harga yang diberikan akan mengalami kenaikan hingga dua

kalinya. Namun, apabila pembeli yang berasal dari daerah

jogja akan menggunakan bahasa daerah dalam bertransaksi,

penjual pun akan memberikan harga rendah untuk pembeli

12

tersebut. Hal ini karena orang asli daerah sudah tahu bila

barang yang dijual berasal dari pembuatan rumah tangga.

Kesimpulanya adalah, penggunaan bahasa dalam

melakukan kegiatan ekonomi sangatlah berpengaruh, baik

dalam mencari laba maupun bekerja sama dalam bidang

ekonomi. Apabila sesorang mengerti akan bahasa yang

digunakan, sang penerima akan sangat senang dan mudah

mengerti apa yang dimaksud oleh pembicara. Saat ini banyak

sekali penggunaan bahasa daerah dan penggunaan bahasa

Indonesia di kalangan remaja sangat kurang. Padahal, pada

tahun 2015 akan digunakan sistem MEA, yaitu pasar bebas

dalam ASEAN. Hal ini akan sangat terlihat pada penggunaan

bahasa Inggris yang meningkat daripada penggunaan bahasa

sendiri. Pasar bebas pada tahun 2015 akan menggabungkan

semua lulusan sarjana dalam mencari kerja. Apabila

pengetahuan dalam bahasa Inggris kurang, otomatis seorang

sarjana pun akan langsung tidak diterima dalam perusahaan.

Perusahaan akan lebih mementingkan sarjana yang memiliki

IP tinggi dan dapat menggunakan bahasa Inggris dengan baik.

Salah satu cara agar penggunaan bahasa tetap berjalan dengan

baik, maka setiap ujian tertulis dan wawancara diwajibkan

13

menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Contohnya bila tes

CPNS (calon pegawai negri sipil) diwajibkan memiliki

kemampuan bahasa Indonesia yang baik, dan dibuatkan

semacam tes TOEFL tetapi dengan bahasa Indonesia. Maka,

dari sinilah orang yang akan memilih bekerja dalam

pemerintahan dapat menggunakan bahasa yang baik dan

menggunakan bahasa Indonesia dalam pengajaran bagi

penerus bangsa.

14

15

Bahasa Indonesia Bahasa Internasional

(Oleh: Apriliana Nurteta) 142114004

residen pertama Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) Bapak Ir. Soekarno, yang seluruh

dunia mengenalnya karena kewibawaannya,

mengatakan bahwa bahasa Indonesia bisa menjadi

bahasa internasional suatu saat nanti.

Di era globalisasi ini banyak sekali anak muda

Indonesia melupakan bahasa Indonesia dan mengikuti tren

masa kini yang menggunakan bahasa Inggris dalam

berkomunikasi sehari-hari. Padahal, sekarang ini banyak

negara lain yang mewajibkan sekolahnya untuk mengajarkan

bahasa Indonesia. Kita bisa melihat lingkungan sekitar kita

sekarang ini, banyak orang luar negeri yang bisa dan merasa

bangga menggunakan bahasa Indonesia. Akan tetapi,

bagaimana dengan orang Indonesia itu sendiri ?

Bahasa Indonesia mampu untuk menjadi bahasa

internasional ketujuh setelah bahasa Inggris, bahasa

Mandarin, bahasa Arab, bahasa Spanyol, bahasa Rusia, dan

bahasa Perancis. Apa buktinya ? Kita lihat saja Indonesia

P

16

menjadi negara keempat negara paling padat penduduknya.

Oleh sebab itu, penutur bahasa Indonesia lebih banyak dari

penutur bahasa internasional lainnya.

Dalam UU No 24 Tahun 2009 Pasal 44 Ayat 1 hingga 3

disebutkan pemerintah meningkatkan fungsi bahasa

Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap,

sistematis dan berkelanjutan. Maka perlu upaya dari

mayarakat Indonesia untuk mewujudkan bahasa Indonesia

menjadi bahasa internasional. Jika bahasa Indonesia menjadi

bahasa internasional, yang mendapat kemudahan adalah

bangsa Indonesia sendiri, tidak perlu susah-susah

mempelajari bahasa internasional yang lain. Selain itu, bangsa

Indonesia bisa berbangga sendiri bahasanya menjadi bahasa

internasional. Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa yang

paling fleksibel di dunia. Berbagai bahasa yang ada di

Indonesia mulai dari bahasa Arab, bahasa Sansekerta, hingga

bahasa Inggris bisa disesuaikan padanannya dengan kosakata

bahasa Indonesia.

Ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi untuk

menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.

Pertama, bahasa Indonesia harus digunakan dalam diplomasi

17

dan perdagangan internasional. Kedua, bahasa Indonesia

harus berperan besar dalam pengembangan ilmu

pengetahuan. Ketiga, adanya sistem kesederhanaan dalam

bunyi bahasa dan gramatikalnya, sehingga penutur asing

dengan mudah mempelajarinya. Yang terakhir, syarat suatu

bahasa bisa menjadi bahasa internasional yakni, pemilik

bahasa harus memiliki rasa percaya diri dan peduli terhadap

bahasanya sendiri. Bahasa Indonesia memang sudah

memasuki kualifikasi untuk dijadikan sebagai bahasa

internasional, tetapi belum sempurna.

Salah satu pendukung bahasa Indonesia menjadi

bahasa internasional yaitu Indonesia aktif menjadi anggota

PBB dalam berbagai forum internasional, salah satunya APEC.

Indonesia juga memiliki pengaruh besar pada forum KTT

ASEAN dan anggota G-20. Dalam forum lain, Indonesia juga

disebutkan menjadi lima besar negara tujuan investasi terbaik

di dunia. Itu bisa menjadi langkah awal menuju bahasa

Indonesia menjadi bahasa internasional. Untuk mewujudkan

bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional perlu

dukungan yang sepenuhnya dari masyarakat Indonesia. Kita

harus berbangga terhadap bahasa sendiri, mengembangkan

18

kemampuan berbahasa, dan mengenalkan bahasa Indonesia

ke dunia internasional. Misalnya saja seperti negara

Jepang, mereka sangat bangga terhadap bahasa Jepang itu

sendiri, sampai-sampai orang asing dituntun untuk menguasai

bahasa Jepang jikalau orang asing tersebut mengunjungi

negara tersebut.

Namun, terkadang kita masih sering malu

menggunakan bahasa kita sendiri. Kita juga lebih sering

memakai bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari. Kita

merasa tidak gaul jika menggunakan bahasa Indonesia dalam

percakapan kita dengan teman. Mari mulai dari sekarang kita

wujudkan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional

ketujuh ! Kalau bukan sekarang kapan lagi ? Kalau bukan kita

siapa lagi ?

19

Peran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

(Oleh: Endang Aprasari) 142114005

ahasa Indonesia merupakan bahasa nasional Negara

Republik Indonesia, yang disahkan pada tanggal 28

oktober 1928 bertepatan dengan lahirnya sumpah

pemuda. Bahasa Indonesia di lambangkan sebagai identitas

nasional bangsa, yang dapat mengetahui identitas yaitu sifat,

tingkah laku, dan watak seseorang sebagai bangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia mengandung nilai-nilai sosial budaya yang

luhur, dengan keluhuran nilai yang dicerminkan

bangsa Indonesia ini kita harus bangga, memelihara,

mengembangkan, menjunjung tinggi bahasa Indonesia dan

mempertahankannya.

Bahasa Indonesia sudah tidak asing lagi di telinga

rakyat Indonesia, karena dari kecil kita telah di ajari oleh

orang tua menggunakan bahasa Indonesia agar memudahkan

kita untuk berkomunikasi dan berinteraksi orang lain. Bahasa

Indonesia mempunyai peran yang sangat penting bagi warga

Negara Indonesia untuk berkomunikasi dan telah

mempersatukan bangsa Indonesia yang memiliki beragam

B

20

latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda.

Dengan bahasa Indonesia, memudahkan rakyat Indonesia

untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya,

sehingga memunculkan keakraban antar sesama yang

memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Bangsa ini dapat

merasa aman dan serasi, karena mereka berkomunikasi

menggunakan bahasa Indonesia, sehingga mereka tidak

merasa bersaing antar suku dan budaya yang berbeda.

Dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan

nilai-nilai sosial budaya setiap daerah tidak terlihat,

kedudukan suku dan budayanya sejajar. Kedudukan dan

fungsi bahasa daerah masih kuat dan tidak bergoyah. Bahkan,

bahasa daerah diharapkan dapat menjadi alat penghubung

antar budaya dan antar daerah.

Tanpa Bahasa Indonesia kita tidak dapat

berkomunikasi dengan masyarakat yang memiliki bahasa

yang berbeda-beda, karena Indonesia memiliki ribuan pulau,

di setiap pulau memiliki berbagai macam latar belakang suku

dan sosial budaya. Di setiap daerah memiliki bahasa daerah

yang berbeda-beda, sehingga jika kita tidak memiliki bahasa

Indonesia sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia, maka

kita tidak bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan

21

masyarakat di luar daerah kita sendiri. Untuk dapat

berkomunikasi dengan masyarakat luar daerah kita, maka kita

harus menguasai bahasa mereka begitu juga sebaliknya agar

dapat terjadi komunikasi dan interaksi yang baik antar

sesama. Akan tetapi, hal tersebut sulit untuk di lakukan

karena terlalu banyaknya bahasa daerah di Indonesia. Dengan

adanya bahasa Indonesia memudahkan kita untuk

berkomunikasi dengan sesama yang memiliki latar belakang

suku dan sosial budaya yang berbeda. Oleh karena itu, di

sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menegah

atas dan di bangku kuliah kita di tuntut untuk belajar bahasa

Indonesia agar dapat menggunakan bahasa Indonesia yang

baik dan benar di lingkungan masyarakat, lingkungan

pekerjaan maupun lingkungan kenegaraan atau

pemerintahan. Manfaat bahasa Indonesia dapat kita dirasakan

saat ini dalam kehidupan sehari-hari. Dengan

bahasa Indonesia seseorang dapat saling berkomunikasi dan

berinteraksi dalam segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah,

dalam segala kebijakan dan strategi yang berhubungan

dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,

dan keamanan, diinformasikan kepada masyarakat

menggunakan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar agar

mudah di mengerti oleh warga negara Indonesia dan tujuan

22

dari isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan

tepat diterima oleh masyarakat.

Di era globalisasi ini merupakan tantangan bagi

bangsa Indonesia untuk dapat mempertahankan diri di

tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat rumit.

Banyak pengaruh-pengaruh buruk dari luar yang dapat

merusak citra bangsa Indonesia. Untuk itu, bangsa Indonesia

harus mempersiapkan diri dengan baik dan harus bangga

menggunakan bahasa indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai rakyat Indonesia, kita harus menjaga citra bahasa

Indonesia jangan sampai ciri kepribadian dan bahasa yang

kita gunakan tidak mencerminkan bangsa Indonesia. Sebagai

realisasi kebanggaan terhadap bahasa Indonesia, kita harus

menggunakan bahasa Indonesia tanpa ada rasa malu. Bahasa

Indonesia hingga saat ini masih tetap di gunakan, hal ini

membuktikan betapa besarnya kebanggaan dan rasa cinta

tanah air bangsa Indonesia terhadap bahasanya sendiri. Kita

harus dapat mengembangkan bahasa Indonesia agar kelak

bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional dan

dapat membawa Negara Indonesia kearah kemajuan.

23

Bahasa Indonesia Kebanggaan Kami

(Oleh: Martha Dinda K D) 142114006

ahasa Indonesia adalah bahasa kebanggaan yang

dimiliki oleh rakyat Indonesia. Bahasa Indonesia

digunakan sebagai bahasa komunikasi dan bahasa

pemersatu. Bahasa Indonesia memang tidak mudah untuk

dipelajari karena banyaknya kaidah yang dimiliki. Namun,

saat ini, kedudukan bahasa Indonesia mulai tergeser dengan

bahasa-bahasa asing yang dengan mudah diterima oleh

kalangan remaja. Hal ini sangat memprihatinkan karena

banyak dari generasi penerus yang lebih sering dan lebih

senang menggunakan bahasa asing tersebut dibandingkan

bahasa Indonesia supaya dianggap gaul dan mengikuti

“trend”. Banyak dari mereka yang menganggap bahwa

menggunakan bahasa Indonesia itu tidak mengikuti

perkembangan zaman.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang

layak untuk dijadikan bahasa internasional. Hal itu bisa

terwujud ketika semua orang bangga menggunakan bahasa

Indonesia saat mereka berkomunikasi dengan siapa pun.

B

24

Karena, ketika kita sendiri bangga dengan bahasa Indonesia,

orang lain juga akan merasakan kebanggaan yang sama

seperti yang kita rasakan. Generasi muda adalah kunci di

mana bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional dan

membanggakan Indonesia. Ketika generasi muda dengan

bangga menggunakan bahasa Indonesia di depan orang asing,

hal itu sangat membantu bahasa Indonesia supaya lebih

dikenal luas.

Banyak warga asing yang ingin mempelajari bahasa

Indonesia karena mereka menganggap bahwa bahasa

Indonesia adalah bahasa yang indah. Keingintahuan mereka

tentang bahasa Indonesia sangat tinggi. Mereka juga

mempelajari bahasa Indonesia dengan bermacam cara. Ada

yang dengan belajar menggunakan kamus dan ada juga yang

mengikuti les di lembaga bahasa. Terkadang saya bingung,

orang asing saja senang dan bangga menggunakan bahasa

Indonesia, sedangkan masyarakat Indonesia lebih merasa

bangga menggunakan bahasa asing. Seharusnya kita jauh lebih

bangga terhadap bahasa Indonesia. Kebanggaan itu dapat

ditunjukkan melalui kehidupan kita sehari-hari. Selalu

berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia adalah salah

25

satu wujud dari bangga terhadap bahasa Indonesia. Dengan

menggunakan bahasa Indonesia setiap hari, diharapkan warga

asing menjadi tertarik untuk mempelajarinya.

Saya sangat salut dengan para sastrawan Indonesia

yang terus berjuang mengembangkan bahasa Indonesia di era

modern seperti sekarang ini. Mereka menjadi sosok yang

berani tampil berbeda dan selalu bangga dengan bahasa

Indonesia. Mereka juga memperkenalkan bahasa Indonesia

kepada orang asing supaya semakin banyak orang asing yang

mengerti bahasa Indonesia. Dengan demikian, bahasa

Indonesia dapat lebih dikenal di dunia, sehingga diharapkan

dapat menjadi bahasa internasional. Apabila semua warga

Indonesia berlaku sama seperti apa yang dilakukan oleh para

sastrawan pasti bahasa Indonesia menjadi bahasa

kebanggaan. Seluruh warga negara Indonesia bisa menjadi

sastrawan juga karena bahasa yang kita miliki merupakan

identitas kita yang membuat kita bangga dan harus kita

tunjukkan kepada dunia bahwa kita bangga memiliki bahasa

Indonesia bahasa yang indah dan penuh makna di setiap

kalimat yang tertulis dan terucapkan.

26

Bahasa Indonesia memang memiliki kaidah-kaidah

kebahasaan yang rumit, tetapi justru itu yang menjadi nilai

lebih dari bahasa Indonesia. Kaidah-kaidah itulah yang

menjadi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia. Bahasa

yang luar biasa indah dan memiliki peluang yang besar untuk

menjadi bahasa internasional di tengah era modernisasi saat

ini. Selain itu, bahasa Indonesia diharapkan menjadi salah satu

bahasa komunikasi yang banyak digunakan oleh orang asing.

Selanjutnya, kitalah warga Indonesia yang harus terus

memperkenalkannya kepada dunia. Saya percaya bahwa

Bahasa Indonesia Kebanggaan Kami.

27

Bahasa Indonesia di Zamrud Khatulistiwa

(Oleh: Rina Stiana) 142114007

amrud Khatulistiwa, sebuah julukan yang tepat untuk

bangsa Indonesia yang kaya akan keanekaragaman

suku, ras, budaya, dan agama. Sebagai bangsa yang

mempunyai keanekaragaman suku dan budaya tentu

saja membuat bangsa Indonesia kaya akan bahasa. Setiap

suku dan budaya yang ada di Indonesia mempunyai bahasa

masing-masing yang menjadi ciri khas suatu daerah. Oleh

karena itu, pada tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia

muncul sebagai sarana pemersatu bangsa Indonesia.

Kemudian, bahasa Indonesia dijadikan bahasa nasional dan

bahasa resmi negara yang berfungsi sebagai bahasa resmi

kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat

nasional, pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan

dokumentasi niaga, serta sarana pengembangan dan

pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa

media massa. Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa

Indonesia juga mengalami berbagai perkembangan, baik dari

segi ejaan maupun kebahasaan.

Z

28

Di dunia modern saat ini, pengaruh globalisasi sangat

besar, mulai dari teknologi, pengetahuan, budaya hingga

penggunaan bahasa Indonesia. Banyak bahasa yang mulai

merambah kalangan anak muda seperti bahasa gaul. Anak

muda cenderung menggunakan bahasa gaul, karena mereka

menganggap bahwa bahasa gaul lebih modern. Hal ini

membuat mereka merasa malu untuk menggunakan bahasa

Indonesia karena takut disebut sebagai anak kampungan.

Bahkan, tidak jarang dari mereka yang menganggap bahwa

bahasa Indonesia itu kuno. Pemikiran seperti inilah yang

harus kita hilangkan dalam benak kita karena bagaimanapun

juga bahasa Indonesia mempunyai sejarah yang sangat

penting bagi bangsa Indonesia. Seharusnya, sebagai bangsa

Indonesia, kita bisa lebih menghargai dan memaknai

kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional bangsa

Indonesia.

Kondisi seperti ini tentunya sangat memprihatinkan

bagi bangsa Indonesia. Jika hal ini terus dibiarkan, lambat laun

dapat membuat bahasa Indonesia menjadi terbelakang,

bahkan tidak menutup kemungkinan bahasa Indonesia bisa

punah. Untuk itu, sebagai bangsa Indonesia, kita harus bisa

29

mempertahankan kedudukan bahasa Indonesia dan mampu

melestarikannya, sehingga bahasa Indonesia dapat

berkembang lebih luas, bahkan bisa menjadi bahasa

internasional. Banyak ahli bahasa berpendapat bahwa bahasa

Indonesia sangat berpotensi menjadi bahasa internasional.

Collins telah menunjukkan betapa potensialnya bahasa

Indonesia (Melayu) menjadi bahasa dunia (internasional)

dilihat dari sejarahnya. Di samping itu, saat ini sudah banyak

ahli atau komunitas sarjana dari mancanegara yang

mengkhususkan diri mempelajari bahasa Indonesia/melayu

(Collins 2005:17, lihat juga penyumbang tulisan dalam

Moriyama dan Manneke Budiman, 2010).

Kepotensialan bahasa Indonesia menjadi bahasa

internasional dapat dilihat dari beberapa faktor yang

mendukung dan yang memengaruhinya. Secara garis besar,

faktor tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni

faktor intrabahasa dan faktor ekstrabahasa. Faktor

intrabahasa meliputi sistem bahasa. Beberapa aspek yang

terkait dengan bahasa Indonesia sudah diatur dan sudah

dibakukan. Selain itu, bahasa Indonesia telah memiliki sistem

ejaan yang mapan, yakni dengan diberlakukannya Ejaan

30

Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau yang lebih

dikenal EYD. Dengan demikian, dari segi tata tulis bahasa

Indonesia telah memiliki aturan yang baku. Untuk

mengantisipasi pengaruh bahasa lain dan untuk

pengembangan peristilahan bahasa Indonesia, telah

diterbitkan buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah.

Penulisan ejaan bahasa Indonesia menggunakan huruf latin

yang sudah digunakan secara internasional. Hal itu

memungkinkan bahasa Indonesia untuk mudah dipelajari

karena lafal sesuai dengan lambang hurufnya. Bahasa

Indonesia juga relatif mudah beradaptasi dengan istilah asing

dengan melakukan penyerapan, termasuk istilah bahasa

Inggris yang banyak diserap menjadi bahasa Indonesia.

Faktor ekstrabahasa meliputi penutur bahasa

Indonesia. Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar

keempat di dunia merupakan modal yang sangat berarti untuk

menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.

Memang, tidak semua penduduk Indonesia dalam kehidupan

sehari-harinya menggunakan bahasa Indonesia secara aktif,

tetapi hampir semua penduduk Indonesia mengerti bahasa

Indonesia. Faktor ekstrabahasa yang lain adalah daya tarik

31

kekayaan alam dan budaya Indonesia. Indonesia atau yang

dijuluki sebagai Zamrud Khatulistiwa itu mempunyai

kekayaan alam yang sangat melimpah, di mana terbentang

hamparan alam hijau nan permai, birunya laut yang luas

dengan berbagai-jenis hayati membuat siapa saja terkesima.

Hal itulah yang menjadi daya tarik bagi pelaku ekonomi dari

mancanegara untuk berinvestasi di Indonesia. Dengan

banyaknya pelaku ekonomi dari mancanegara yang

berinvestasi di Indonesia ini mau tidak mau akan berdampak

pada banyak orang asing yang masuk ke Indonesia. Hal itu

dapat berdampak pula pada banyaknya orang asing yang ingin

mempelajari bahasa Indonesia. Saat ini sudah banyak

perguruan tinggi atau lembaga pendidikan (219 lembaga di 74

negara), baik di dalam negeri maupun di luar negeri, yang

menyelenggarakan BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur

Asing) (Wahya 2010:174). Jadi potensi yang dimiliki bahasa

Indonesia untuk menjadi bahasa Internasional sangat besar.

Untuk itu sebagai bangsa Indonesia kita harus bisa

mewujudkan hal itu, karena betapa bangganya kita sebagai

bangsa Indonesia jika bahasa nasional bangsa kita bisa

menjadi bahasa Internasional.

32

33

Kiprah Bahasa Indonesia di Kancah Globalisasi

(Oleh: Reni Stiani) 142114008

ahsyatnya arus globalisasi telah menyentuh seluruh

sektor dalam kehidupan manusia. Tidak bisa

dipungkiri lagi bahwa arus globalisasi tersebut telah

menembus batasan-batasan sosial dan budaya di setiap

negara di dunia, begitupun di bumi pertiwi yang tercinta ini.

Kehadiran arus globalisasi benar-benar menuntut kita untuk

mampu menjaga dan mempertahankan jati diri, serta warisan-

warisan luhur bangsa ini agar tidak pudar, khususnya di

bidang komunikasi. Bahasa Indonesia sebagai sarana

komunikasi utama sekaligus sebagai lambang jati diri bangsa

Indonesia perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius

dalam menghadapi berbagai tantangan di era global ini.

Kehadiran globalisasi, selain membawa dampak positif juga

membawa dampak negatif bagi kedudukan bahasa Indonesia.

Seperti yang dituturkan oleh Naisbii (1991) dalam bukunya

Global Paradox, di era globalisasi akan terjadi paradoks-

paradoks dalam berbagai komponen kehidupan, termasuk

bahasa.

D

34

Lalu, bagaimana kiprah bahasa Indonesia di kancah

globalisasi? Perkembangan bahasa Indonesia di era globalisasi

sangat pesat, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar

negeri. Pernyataan tersebut tentu saja didukung oleh data

terakhir yang menunjukkan bahwa sekitar 52 negara di dunia

telah membuka program studi bahasa Indonesia (Indonesian

Language Studies). Misalnya saja, di negara Vietnam, bahasa

Indonesia sudah dijadikan sebagai bahasa kedua dan secara

resmi diumumkan pada bulan Desember 2007. Kemudian,

keberadaan bahasa Indonesia juga mendapatkan sambutan

baik di negara Jepang. Di Negeri Matahari Terbit ini sudah

lama didirikan pusat-pusat studi Indonesia. Salah satunya

yang didirikan oleh Nihon-Indonesia Gakkai atau

Perhimpunan Pengkaji Indonesia dan Jepang pada tahun

1969. Selain di negara-negara Asia, bahasa Indonesia juga

menunjukkan kharismanya sampai ke negara-negara di benua

Afrika. Salah satu negara di benua Afrika, yaitu Mesir telah

tercatat sebagai negara yang paling utama mengembangkan

bahasa Indonesia. Negara piramid dan sphinx ini baru saja

membangun Pusat Studi Indonesia. Pusat Studi ini terletak di

Suez Canal University dan merupakan langkah awal untuk

35

lebih mendalami tentang Indonesia. Realita ini tentu

merupakan kabar yang sangat menggembirakan bagi kita

khususnya sebagai pemilik bahasa kesatuan tersebut. Dengan

demikian, perkembangan bahasa Indonesia untuk menjadi

bahasa internasional bukanlah suatu hal yang mustahil terjadi.

Sebagaimana yang telah dituturkan oleh tokoh proklamator

sekaligus presiden pertama Republik Indonesia, yaitu Ir.

Soekarno yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia memiliki

potensi sebagai bahasa internasional di masa yang akan

datang.

Di satu sisi, bahasa Indonesia mampu mengepakkan

sayapnya ke beberapa negara di dunia. Akan tetapi, di sisi lain,

bahasa Indonesia juga dihadapkan dengan berbagai tantangan

dan hambatan dalam perjalanannya. Terdapat dua faktor yang

menjadi tantangan bagi kedudukan bahasa Indonesia, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang

menjadi tantangan bagi perkembangan bahasa Indonesia

adalah kehadiran bahasa daerah yeng cenderung digunakan

oleh masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari.

Apalagi jika bahasa daerah tersebut memiliki potensi yang

kuat untuk mempengaruhi masyarakat-masyarakat lain untuk

36

ikut menggunakannya. Seperti bahasa daerah suku Betawi

(Jakarta). Jakarta sebagai kota metropolitan memiliki

pengaruh yang besar dalam perkembangan daerah-daerah

lain di Indonesia. Oleh karena itu, tidak heran jika budaya-

budaya khas suku Betawi, khususnya bahasa Betawi kerap

dijadikan masyarakat sebagai bahasa baku yang sebenarnya

itu sangat bertentangan dengan kaidah Bahasa Indonesia,

misalnya pengunaan kata “gimana, kayak apa”.

Faktor eksternal yang menjadi tantangan bagi bahasa

Indonesia adalah kehadiran bahasa internasional. Bahasa

Inggris sebagai bahasa persatuan internasional memiliki

pengaruh yang sangat besar bagi keberadaan bahasa asli

suatu negara. Bagaimana tidak? Untuk melakukan interaksi

dan menjalin hubungan dengan negara lain, kita perlu

menguasai bahasa Inggris sebagai sarana untuk

berkomunikasi. Situasi seperti ini menuntut kita untuk

mampu mempelajari dan mendalami bahasa Inggris sebagai

bentuk modal utama yang harus kita miliki. Dengan demikian,

tidak heran jika dalam perkembangannya bahasa Inggris

mampu mencapai lapisan-lapisan terkecil sekalipun dalam

37

masyarakat suatu negara, dalam hal ini adalah negara

Indonesia.

Lalu, dampak apa yang akan timbul dari situasi ini?

Perubahan sosial ini ternyata mengakibatkan kecenderungan

masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, untuk

menggeserkan nilai-nilai, peran dan kedudukan bahasa

Indonesia. Selain itu, ada kecenderungan juga untuk mulai

menggantikan bahasa Indonesia dengan bahasa internasional

tersebut. Hal ini memunculkan sikap negatif masyarakat

terhadap bahasa Indonesia. Memang tidak salah jika kita

mempelajari dan mendalami bahasa Inggris atau bahasa

internasional lainnya dan kemudian dipakai dalam

berkomunikasi sehari-hari. Karena itu merupakan

pengetahuan dan keterampilan (skill) yang perlu kita

kembangkan dan itu memang sangat dibutuhkan untuk karir

kita di masa yang akan datang. Akan tetapi, yang perlu

digarisbawahi adalah bagaimana kita, sebagai warga negara

yang menghargai warisan budaya bangsa, untuk tetap bisa

menjaga dan melestarikan bahasa persatuan Indonesia itu

supaya senantiasa menjadi lambang jati diri bangsa dan tidak

hanyut terbawa arus modernisasi. Bila perlu, bahasa

Indonesia dapat kita kembangkan menjadi salah satu bahasa

internasional di dunia.

38

39

Bahasa Indonesia di Persimpangan Jalan

(Oleh: Georgius Chandra Herfanda N)

142114009

“Bahasa terbina dari nurani bangsa, bangsa besar karena keutuhan

bahasanya.”

- Rahimidin Zahari

ahasa merupakan salah satu faktor dalam perkembangan

suatu bangsa dan negara, karena pada hakikatnya sebuah

bahasa merupakan sarana untuk membuka wawasan

terhadap ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

berkembang. Ilmu-ilmu tersebut yang dapat menjadi tumpuan

sebuah negara untuk semakin berkembang, sehingga bangsa di

dalam negara tersebut menjadi bangsa yang besar.

Dalam memajukan bangsa dan negara, bahasa merupakan

salah satu faktor yang sangat penting dalam pelaksanaannya.

Usaha tersebut dapat dilakukan dengan cara menerjemahkan

sumber ilmu pengetahuan dari luar, terutama dari dunia Barat ke

dalam bahasa Indonesia secara cermat, sehingga wawasan berpikir

bangsa dapat dikembangkan secara intensif dan menyeluruh.

Metode tersebut memungkinan untuk menciptakan insan yang

cerdas tanpa menunggu untuk fasih berbahasa asing.

B

40

Upaya-upaya yang dilakukan agar bahasa Indonesia

menjadi bahasa yang bermartabat untuk tujuan keilmuan secara

nyata telah dilakukan dengan mempublikasikan Ejaan Yang

Disempurnakan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa,

Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia dan Pedoman Baku

Pembentukan Ilmiah. Walaupun dalam publikasi tersebut belum

menggambarkan aspek kebahasaan yang diharapkan, tetapi upaya

dari metode tersebut memberikan isyarat bahwa untuk

memantapkan kedudukan bahasa Indonesia perlu ada pembakuan

dalam penggunaannya, baik dalam ejaan maupun tata

kebahasaannya.

Keefektifan dalam upaya tersebut dipengaruhi oleh sikap

masyarakat, terutama ilmuwan dan akademisi terhadap bahasa

Indonesia. Komunikasi dan keprofesionalan dalam bahasa

Indonesia belum mencapai tingkat kesepakatan yang tinggi dalam

kesamaan kaidah dan kosakata bahasa Indonesia. Bahkan,

acapkali bahasa baku menjadi ilmu yang disepelekan. Inilah yang

menjadi salah satu faktor penghambat dalam pengembangan

bahasa Indonesia. Beberapa faktor atau kenyataan yang mungkin

dapat menjelaskan kendala bagi pengembangan bahasa Indonesia

Pertama, kebanyakan masyarakat belajar bahasa Indonesia

secara alamiah. Maksudnya, mereka belajar dari pemerolehan

41

bahasa atau pembelajaran bahasa tanpa memikirkan bahasa

tersebut benar atau tidak dalam kaidah-kaidahnya. Lebih dari itu,

masyarakat lebih mengedepankan selera bahasa daripada

penalaran bahasa. Dalam hal ini selera bahasa adalah penggunaan

bahasa yang sesuka hati, tanpa memikirkan arti bahasa atau

kosakata tersebut sehingga terkadang menimbulkan kerancuan

dalam penggunaannya. Sementara itu, penalaran bahasa adalah

memikirkan secara logis penggunaan bahasa atau kosakata

sehingga arti sesungguhnya dari kosakata tersebut tidak menjadi

rancu. Akibatnya, masalah bahasa Indonesia dianggap remeh dan

sepele, dan juga masyarakat menggunakan patokan ‘yang penting

tahu maksudnya’ sehingga lupa ‘yang penting tahu maksudnya’

juga harus mencapai tingkat kesepakatan yang tinggi. Tingkat

kesepakatan yang tinggi berarti arti dari kosa kata adalah tetap

atau baku, pasti dan tidak dapat digantikan dengan arti yang lain

dan telah disepakati bersama.

Kedua, bahasa Indonesia harus bersaing dengan bahasa

asing. Faktor ini juga sangat mempengaruhi martabat bahasa

Indonesia, terlebih lagi Indonesia akan memasuki era pasar bebas

yang di dalamnya membuat persaingan bahasa semakin sulit.

Media massa semakin mempersulit keadaan, terutama televisi.

42

Mereka menampilkan acara seperti sinetron dengan menggunakan

judul berbahasa asing, tetapi isinya berbahasa Indonesia.

Ketiga, dalam dunia pendidikan terutama perguruan tinggi,

kebanyakan menggunakan buku ajar dan buku referensi berbahasa

asing, terutama bahasa Inggris karena memang banyak ilmu

pengetahuan dan teknologi yang berkembang di luar negeri.

Sementara itu, kemampuan rata-rata berbahasa asing mahasiswa

dewasa ini belum bisa dikatakan memadai dalam menyerap ilmu-

ilmu yang ada di dalam buku tersebut. Banyak gagasan bahwa

zaman sekarang ini telah memasuki zaman globalisasi sehingga

banyak orang berpikir globalisasi harus diikuti oleh penginggrisan

bangsa dan masyarakat. Gagasan yang seperti itulah yang

mengecoh penalaran dan menghambat perkembangan martabat

bahasa Indonesia.

Keempat, banyak dari kalangan akademisi yang

menganggap sudah fasih dan mampu dalam berbahasa Indonesia

sehingga mereka enggan untuk mempelajari lebih dalam lagi

bahasa Indonesia, bahkan untuk membuka Kamus Bahasa

Indonesia. Hal itu mengakibatkan mereka lebih asing mendengar

kosakata bahasa sendiri daripada kosakata bahasa asing.

Anehnya, jika mereka menjumpai kata bahasa asing yang tidak

mereka kenal atau masih asing, mereka dengan antusias, sadar dan

43

penuh semangat membuka kamus dan berusaha mengetahui

artinya, dan tidak terbersit di pikiran mereka, bahwa kata-kata itu

aneh. Berbeda jika mereka dihadapkan dengan kosakata dari

bahasa Indonesia yang masih asing bagi dirinya, mereka akan

bereaksi “kata apa itu, kenapa aneh?” dan enggan untuk

membuka kamus dan segera mencari tahu artinya, malah mereka

akan segera melupakannya.

Jadi, dalam penerapanya tindakan yang harus dilakukan

oleh masyarakat terutama ilmuwan dan akademisi harus

menentukan dan membuat kesepakatan tertinggi dalam

penggunaan kosakata dan istilah bahasa Indonesia sehingga dalam

penggunaannya tidak terjadi kebingungan, baik dalam hal

komunikasi maupun pendidikan. Sulit memang untuk

menanamkan budaya berbahasa Indonesia yang baik dan benar,

tetapi sebisa mungkin meminimalisir kesalahan-kesalahan yang

ada, sehingga bahasa Indonesia semakin naik martabatnya dan

tidak lagi dianggap remeh dan sepele.

44

45

Kemampuan Bahasa Indonesia

(Oleh: Bayu Kuncoro) 142114010

ahasa Indonesia merupakan bahasa nasional negara

Indonesia. Sebagai Bahasa nasional, tentunya bahasa

Indonesia sudah dikenal oleh seluruh warga negara

Indonesia, sehingga bahasa Indonesia banyak mengambil

peran dalam setiap kegiatan masyarakatnya dalam setiap

sektor. Di sini akan saya uraikan apa saja yang menjadi

kemampuan dari bahasa kita tersebut yang kiranya dapat

menjadi referensi bagi pembaca.

Pertama, bahasa Indonesia di lingkungan keluarga. Di

dalam keluarga, kita selalu menggunakan bahasa Indonesia

untuk berkomunikasi. Selain karena bahasa Indonesia

merupakan bahasa ibu, sebagai anak kita pasti menggunakan

cara sopan untuk berkomunikasi kepada orang yang lebih tua,

misalnya ayah, ibu, paman, atau tante. Tidak hanya itu,

kebiasaan berbahasa yang baik tersebut dengan sendirinya

dapat kita tularkan pada adik-adik kita, sehingga mereka

punya bekal bahasa yang kuat yang dapat digunakan di luar

lingkungan keluarga dan begitu pula pada kita.

B

46

Kedua, bahasa Indonesia di lingkungan masyarakat. Di

lingkungan masyarakat, bahasa Indonesia memiliki

kemampuan yang unik, yaitu mengikat tali persaudaraan.

Dengan berbahasa Indonesia, seseorang dapat menyapa para

tetangga, berkomunikasi, berkunjung, dan lain-lain. Dengan

begitu, mereka akan saling mengenal dan membuat

harmonisasi yang baik.

Ketiga, bahasa Indonesia di lingkungan sekolah. Di

sekolah, bahasa Indonesia memiliki banyak kemampuan.

Dengan menggunakan bahasa Indonesia, seorang guru dapat

menyampaikan pelajaran yang ingin diberikan kepada

muridnya. Kita juga dapat menggunakannya untuk

melontarkan pertanyaan tentang suatu materi,

menggunakannya untuk berdiskusi, dan menyampaikan

pendapat. Dengan menerapkan bahasa Indonesia di sekolah,

kita dapat memiliki akar yang kuat dalam berbahasa

Indonesia.

Keempat, bahasa Indonesia dalam lingkungan

perguruan tinggi. Dalam lingkungan ini, bahasa Indonesia

memiliki potensi yang sangat besar ke arah globalisasi.

Kreativitas mahasiswa dapat mengharumkan bahasa

Indonesia di jagad internasional. Seperti adanya pertukaran

47

pelajar Indonesia ke luar negeri. Pelajar dari Indonesia dapat

memperkenalkan bahasa Indonesia, sedangkan pelajar asing

dapat mempelajari bahasa Indonesia. Dalam hal ini,

kemampuan bahasa Indonesia dapat digunakan untuk

memperkenalkan bahasa Indonesia sebagai ikon. Kemampuan

bahasa Indonesia di lingkungan ini juga dapat digunakan dan

diterapkan dalam pembuatan tugas akhir (skripsi) mahasiswa.

Kelima, bahasa Indonesia dalam lingkungan kerja.

Bahasa Indonesia sangat penting dalam perekrutan calon

pegawai/karyawan. Pada saat suatu perusahaan atau instansi

mengadakan tes masuk, di sini akan terlihat kemampuan

bahasa Indonesia dalam menyaring para calon pegawai. Akan

ada serangkaian tes seperti tes tertulis, tes wawancara yang

melihat keadaan seseorang dari bahasa, tes analisis, dan

sebagainya. Bahasa Indonesia juga dapat digunakan sebagai

suatu mata pencaharian. Kita dapat menjadi juru bicara,

pengajar/guru, dan penerjemah. Jadi, dalam lingkungan kerja,

bahasa Indonesia juga memiliki kemampuan sebagai sumber

mata pencaharian.

Keenam, bahasa Indonesia di lingkungan pemerintah.

Di lingkungan ini, para penyelenggara negara wajib

menggunakan bahasa Indonesia. Hukum perundang-

undangan juga wajib menggunakan bahasa Indonesia,

48

sehingga menunjukkan kemampuan bahasa Indonesia sebagai

bahasa mutlak.

Ketujuh, bahasa Indonesia di seluruh wilayah

Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan

bahasa persatuan memiliki peranan penting untuk

menyatukan berbagai macam suku. Bahasa Indonesia sebagai

kontrol sosial, dan menyelesaikan suatu masalah.

Jadi, bahasa Indonesia memiliki banyak kemampuan

yang implementasinya terdapat di semua sektor. Kemampuan

bahasa Indonesia seperti alat komunikasi, alat belajar, alat

mengikat tali persaudaraan, sebagai pemersatu, kontrol sosial

dan menyelesaikan suatu masalah. Dengan menggunakan

bahasa Indonesia secara baik dan benar serta bangga

menggunakan bahasa Indonesia akan menuntun bahasa kita

ke arah internasional.

49

Bahasa dengan Modernisasi

(Oleh: Shella Marcelina) 142114011

odernisasi menerangkan atau menggelapkan

Indonesia? Oh my God, you take a selfie without

me.. Sorry aku telat, bla bla bla.. Itulah yang kerap

kali terdengar dari mulut para remaja masa kini, tak jarang

pula mahasiswa. Sejatinya modernisasi bukan ancaman bagi

bangsa Indonesia khususnya di bidang Bahasa. Modernisasi

sangat dibutuhkan untuk perkembangan Indonesia tetapi

jangan sampai disalahgunakan.

Dewasa ini, tidak sedikit masyarakat Indonesia lebih

menyukai bahasa asing dan bahasa gaul daripada bahasa

negaranya sendiri. Pengaruh budaya asing sangat besar di

Indonesia. Budaya asing tidak hanya mempengaruhi para

anak muda saja, melainkan anak kecil, orang dewasa dan yang

lanjut usia walaupun yang paling dominan terpengaruh adalah

para anak muda. Mereka terkesan malu dan tidak mau dicap

kurang gaul dan ‘ndeso’ ketika harus menggunakan bahasa

Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Mereka lebih nyaman

dan merasa terpelajar apabila menggunakan bahasa asing

M

50

atau bahasa Indonesia yang dicampur bahasa asing daripada

menggunakan bahasa Indonesia seutuhnya.

Jika dibayangkan, betapa hancurnya bahasa Indonesia

di zaman sekarang. Tidak salah jika kita mempelajari bahasa

asing, justru hal itu sangat dibutuhkan dalam kemajuan

bangsa Indonesia. Tetapi, anak muda yang seharusnya

menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia justru

malas menggunakan dan memperdalam pengetahuan

mengenai bahasa Indonesia.

Mau dibawa kemana negeri ini kalau para anak muda

yang sangat diharapkan dapat memajukan Indonesia justru

rasa cinta terhadap tanah airnya sendiri berkurang.

Dibuktikan dari para anak muda yang lebih suka mempelajari

bahasa asing daripada bahasa Indonesia. Mereka sering

menganggap bahasa Indonesia remeh, rendah, kampungan,

tidak gaul dan norak. Seburuk itukah pengaruh modernisasi di

Indonesia?

Orangtua saat ini lebih mengarahkan anaknya

mengembangkan bahasa asing, bahkan sedihnya orang akan

mencemooh seorang anak yang memilih jurusan bahasa

Indonesia. Kursus bahasa asing bak jamur di musim

51

penghujan. Orang akan malu jika salah menuturkan bahasa

asing atau tidak pandai bahasa asing. Tetapi, tidak pernah

ambil pusing terhadap kesalahan yang digunakan dalam

bahasanya sendiri. Jika hal ini dibiarkan terus menerus bisa

jadi bahasa Indonesia itu terkikis dan hilang dari bumi

Indonesia.

Sayang sekali kalau bahasa Indonesia hanya dipandang

sebelah mata seperti itu. Padahal harapan Presiden pertama

Indonesia adalah menjadikan bahasa Indonesia sebagai

bahasa internasional. Bagaimana mungkin terjadi apabila

kaum muda Indonesia sendiri tidak mencintai bahasa

negaranya. Modernisasi menurunkan moral bangsa,

memudarkan rasa cinta tanah air.

Tetapi, tidak terlalu mengkhawatirkan karena cukup

banyak anak muda yang mencintai bahasa Indonesia yang

dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang memilih

program studi Sastra Indonesia atau Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia. Banyak juga para anak muda yang

berpartisipasi dalam membuat dan mengikuti berbagai

kegiatan kebahasaan.

52

Bahasa asing sangat dibutuhkan karena Indonesia

membutuhkan negara lain. Tetapi, kita sebagai para pemuda

bangsa jangan membiarkan bahasa Indonesia tergantikan

dengan bahasa asing walaupun bahasa asing lebih terkesan

modern dan gaul. Kita selayaknya pemuda Indonesia harus

bangga dengan bahasa kita sendiri. Kita tidak boleh malu

menggunakan bahasa Indonesia di segala situasi. Kita harus

mengenalkan bahasa kita dengan orang luar negeri agar

bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa Internasional sepeti

yang diharapkan Bapak Presiden pertama kita.

Modernisasi tidak salah masuk ke Indonesia. Indonesia

membutuhkan modernisasi. Modernisasi tidak seutuhnya

berdampak buruk bagi Indonesia. Modernisasi banyak berjasa

dalam perkembangan Indonesia terutama dalam bidang

perkembangan IPTEK dan kerjasama antarnegara. Dampak

modernisasi dapat dilihat dari siapa yang menggunakan dan

untuk apa. Modernisasi berdampak positif ketika digunakan

dalam hal yang tepat dan berdampak negatif jika

disalahgunakan.

53

Bahasa Indonesia dalam Genggaman

(Oleh: Agnes Wuryani) 142114012

ahasa adalah salah satu cara untuk berkomunikasi,

tanpa adanya bahasa akan sulit untuk menjalin relasi

dan berkomunikasi antara individu satu dan individu

lainnya. Ada berbagai macam bentuk bahasa untuk

berkomunikasi, baik bahasa oral atau yang diucapkan maupun

bahasa untuk berkomunikasi dengan menggunakan isyarat

seperti menggunakan tangan atau benda. Namun, yang paling

banyak digunakan yaitu bahasa yang diucapkan. Banyak sekali

bahasa yang dapat diucapkan di dunia. Di Indonesia saja

sudah terdapat banyak bahasa karena setiap daerah memiliki

bahasa daerahnya masing-masing. Namun, bahasa utama yang

harus dipegang adalah bahasa persatuan atau bahasa nasional

yaitu bahasa Indonesia. Dengan adanya bahasa Indonesia dan

dengan mengerti bahasa Indonesia yang baik dan benar kita,

warga negara Indonesia, dapat bersatu walaupun memiliki

bahasa daerah masing-masing. Tanpa mengurangi rasa cinta

terhadap bahasa daerah, kita harus bisa berbahasa Indonesia

agar dapat menjadi identitas utama bangsa yang tak ternilai

B

54

harganya di mata dunia, dengan tetap mempertahankan

bahasa daerah sebagai harta kekayaan bangsa.

Seperti yang sudah kita ketahui, bahasa Indonesia

adalah bahasa nasional sekaligus bahasa pemersatu. Oleh

karena itu, seluruh rakyat Indonesia dari semua kalangan,

baik tua maupun muda, harus bisa menggunakan dan

mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar serta

mengembangkannya. Namun, pada kenyataannya masih

banyak rakyat Indonesia sendiri yang tidak lancar, bahkan

tidak bisa berbahasa Indonesia dengan baik, sehingga

terkadang sukar untuk berkomunikasi dengan masyarakat

luas. Kaum muda yang seharusnya menjadi penerus bangsa ini

juga seharusnya belajar berbahasa Indonesia dengan baik dan

benar agar dapat mengembangkan bahasa Indonesia. Akan

tetapi, kenyataannya, kaum muda sekarang sudah

terpengaruh oleh bahasa tidak baku atau bahasa gaul. Selain

itu, mereka juga menggunakan bahasa asing karena bahasa

asing diaggap lebik keren atau gaul. Memang, bila memiliki

pengetahuan dan bisa berbahasa asing itu sangatlah baik

untuk dapat berkomunikasi di dunia luar apalagi di era global

55

seperti sekarang ini, tetapi bukan berarti kita meninggalkan

bahasa ibu.

Bahasa Indonesia harus diajarkan kepada setiap anak

Indonesia, baik di sekolah yang berstandar nasional maupun

internasional. Setiap sekolah ataupun perguruan tinggi yang

berada di wilayah Indonesia harus tetap ada pelajaran bahasa

Indonesia karena tidak dapat dipungkiri bahasa Indonesia

sangatlah penting. Bisa berbahasa Indonesia yang baik dan

benar sangatlah penting karena Indonesia adalah negara

kepulauan dengan ratusan bahasa daerah sebagai kekayaan

kita. Oleh sebab itu, dengan bisa berbahasa Indonesia kita

dapat bersatu karena bahasa Indonesia adalah bahasa

nasional dan bahasa pemersatu kita rakyat Indonesia yang

dari berbgai macam suku bangsa dan daerah. Tanpa adanya

bahasa pemersatu ini maka tidak ada yang namanya Negara

Kesatuan Republik Indonesia dan tanpa bahasa Indonesia kita

rakyat Indonesia tidak akan dapat bermusyawarah dan tidak

dapat melakukan mufakat untuk memajukan negara serta kita

tidak dapat bekerja sama dengan baik.

Dengan mengetahui betapa pentingnya bahasa

Indonesia, kita, rakyat Indonesia, diharapkan harus dapat

56

berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, khususnya bagi

kaum muda sebagai generasi penerus bangsa. Rakyat

Indonesia harus bisa menggenggam bahasa Indonesia. Artinya

adalah rakyat Indonesia dapat menggunakan bahasa

Indonesia dengan baik dan dengan bangga menggunakan

bahasa Indonesia dalam forum nasional, bahkan dalam forum

internasional. Hal ini bertujuan agar bahasa Indonesia dapat

dikenal dunia dan pada akhirnya dapat menjadi bahasa

internasional yang dipegang serta digenggam oleh setiap

rakyat Indonesia. Oleh karena itu diharapkan seluruh dunia

mengetahui dan mengenal bahasa Indonesia seta menyadari

betapa indahnya bahasa Indonesia untuk digunakan dalam

bahasa internasional.

Jadi, bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan

bahasa pemersatu kita. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah

kita sebagai rakyat Indonesia harus mengenggam bahasa ibu

kita dengan cara dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan

benar serta dengan bangga menggunakannya, baik di forum

nasional maupun internasional. Selain itu, kita dapat dengan

bangga pula memperkenalkan bahasa Indonesia ke seluruh

dunia dan tetap mempertahankan adanya bahasa daerah kita

57

sebagai kekayaan bangsa. Namun, kita juga tetap dapat belajar

bahasa asing lainnya untuk menambah wawasan dan

pengetahuan, karena ‘If you know one, you know none’ yang

artinya jika kita hanya mengetahui satu bahasa, kita sama saja

tidak mengetahui sama sekali (Rm. Harry). Akan tetapi, jangan

lupa untuk tetap mengutamakan bahasa ibu, bahasa

Indonesia.

58

59

Ada Apa dengan Bahasa Indonesia?

(Oleh: Fran Margareta Kurniawan) 142114013

ahasa Indonesia adalah bahasa resmi bangsa

Indonesia. Bahasa yang sudah ada sejak dulu dan

sudah diakui sebagai bahasa persatuan pada tanggal

28 Oktober 1928. Akan tetapi, kedudukan bahasa Indonesia

baru dinyatakan pada tanggal 18 Agustus 1945 bersamaan

dengan disahkannya UUD 1945.

Namun, banyak masyarakat yang tidak menggunakan

bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Inilah salah

satu faktor penghambat mengapa bahasa Indonesia tidak

dapat menjadi bahasa internasional. Jika masyarakatnya

sendiri tidak menggunakan bahasa Indonesia, bagaimana

orang lain dapat mengetahui bahasa persatuan ini.

Masyarakat cenderung menggunakan bahasa daerah mereka,

karena menurut mereka bahasa daerah adalah bahasa yang

paling mudah untuk berkomunikasi, khususnya bagi mereka

yang tinggal di daerah pedalaman. Saat menggunakan bahasa

Indonesia, banyak orang yang mencampuradukkan bahasa

Indonesia dengan bahasa asing. Penggunaan bahasa ini

B

60

banyak dijumpai di kalangan remaja. Ditinjau dari sudut

pandang mahasiswa, mata kuliah bahasa Indonesia

merupakan mata kuliah yang sulit. Semua itu karena

kebiasaan kita yang tidak menggunakan bahasa Indonesia

dengan baik dan benar.

Sebenarnya bagi mahasiswa mata kuliah bahasa

Indonesia sangat berguna misalnya untuk menulis makalah

dan karya ilmiah lainnya. Ditinjau dari media massa dan

media sosial (koran, SMS, BBM, twitter, path), tidak banyak

media massa dan pengguna media sosial yang menggunakan

bahasa Indonesia secara baik dan benar. Padahal media massa

adalah suatu yang umum dan siapa saja dapat membacanya.

Selain itu, sumber daya manusia juga mempengaruhi dalam

penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Banyak

dari kita yang tinggal di daerah pedalaman yang tidak bisa

membaca atau menulis, terlebih mereka dengan kelas

ekonomi menengah ke bawah, sehingga tidak dapat

melanjutkan sekolah. Hal ini tentu saja akan berpengaruh

terhadap tata bahasa yang mereka gunakan.

Beberapa faktor ini memiliki peran yang besar untuk

menghambat bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.

61

Saat ini, seperti yang kita ketahui orang asing datang ke

Indonesia dan mempelajari bahasa Indonesia agar mereka

dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Faktanya,

kita, masyarakat Indonesia, tidak mengembangkan bahasa

Indonesia kita sendiri. Justru kita membuat bahasa-bahasa

aneh seperti bahasa gaul (lu pikir, wtf, ngakak, pj, ciyus, keles,

dan lain-lain). Bahasa gaul ini umumnya digunakan oleh para

remaja.

Kita dapat mengembangkan bahasa Indonesia yang

baik dan benar dengan cara memulai membiasakan diri

memperbaiki bahasa-bahasa kita. Dalam berkomunikasi,

mulailah menghilangkan bahasa gaul atau

mencampuradukkan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

Penerapan ini tidak untuk berkomunikasi kepada masyarakat

kita saja, tetapi dengan orang asing juga, terlebih kepada

orang asing yang sama sekali tidak tahu-menahu tentang

bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan agar bahasa Indonesia ini

semakin dikenal. Selain itu, kita juga bisa memulai dengan

memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang tinggal di

daerah-daerah terpencil untuk memulai menggunakan bahasa

Indonesia yang baik. Mahasiswa dan para remaja juga

62

memerlukan penyuluhan ini agar nantinya mereka tidak

kewalahan dalam mata kuliah bahasa Indonesia. Program

sekolah gratis yang ditujukan oleh pemerintah untuk mereka

yang berada di keadaan ekonomi menengah ke bawah harus

benar-benar terwujud karena pendidikan juga merupakan

jalan mewujudkan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa

internasional.

Fakta pendorong bahasa Indonesia mampu menjadi

bahasa internasional yang dapat kita lihat saat ini adalah

bahasa Inggris mulai tergantikan dengan bahasa lain,

misalnya saja bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin ini memang

sudah ada sejak lama. Dengan mengembangkan pengucapan

bahasa yang baik dan benar dan tidak mencampur adukan

bahasa saat berkomunikasi, bahasa ini dapat berkembang

dengan pesat dan menjadi salah satu bahasa yang saat ini

dipelajari oleh masyarakat global. Jadi, sangat memungkinkan

bila bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional.

Untuk mencapai itu, kita membutuhkan usaha dari seluruh

masyarakat Indonesia.

Kesimpulannya, kita, bangsa Indonesia, harus

membangun bahasa Indonesia yang lebih baik dan mampu

63

membuat bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.

Dengan usaha bersama, sebagai mahasiswa tentunya kita

harus mendukung menjadikan bahasa Indonesia ini sebagai

bahasa internasional.

64

65

Eksistensi Bahasa Indonesia di Era Globalisasi

(Oleh: Petrus H.S Sarman)

142114014

ebelum kita masuk kedalam eksistensi Bahasa

Indonesia ada baiknya kita mengenal apa itu

globalisasi. Globalisasi merupakan keterkaitan dan

ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh

dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya

populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga

batas-batas suatu Negara menjadi semakin sempit. Globalisasi

adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok,

dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan

memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara.

Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak

karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga

kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering

menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan

berkurangnya peran negara atau batas-batas Negara.

Eksistensi Bahasa Indonesia Pada era globalisasi

sekarang ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan

dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini

S

66

diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh

pengaruh dan budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa

dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang

begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati

diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Ini

semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional,

pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai

bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau

aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan

situasi dan kondisinya. Disiplin berbahasa Indonesia akan

membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya

dari pengaruh negatif asing atas kepribadiannya

sendiri.Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam

membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan

sumber daya manusia yang relevan dengan perkembangan

zaman.

Karena itu, peningkatan pendidikan bahasa Indonesia

di sekolah-sekolah perlu dilakukan melalui peningkatan

kemampuan akademik para pengajarnya. Bahasa dan Sastra

Indonesia adalah sebagai sarana pengembangan penalaran.

Pembelajaran bahasa Indonesia selain untuk meningkatkan

67

keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan

kemampuan berpikir, bernalar, dan kemampuan memperluas

wawasan.Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana

keilmuan perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini,

peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah

perlu terus dilakukan.Dalam kedudukannya sebagai bahasa

nasional, bahasa Indonesia sudah berusia ± 80 tahun. Jika

dianalogikan dengan kehidupan manusia, dalam rentang usia

tersebut idealnya sudah mampu mencapai tingkat

kematangan dan kesempurnaan, sebab sudah banyak

merasakan lika-liku dan pahit-getirnya perjalanan sejarah.

Untuk menggetarkan penggunaan bahasa Indonesia dengan

baik dan benar, pemerintah telah menempuh politik

kebahasaan, dengan menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan

Bahasa.

Selain meningkatkan mutu bahasa Indonesia melalui

pendidikan formal, peran media massa juga merupakan salah

satu lintas untuk memberikan andil bagi pembinaan dan

pengembangan bahasa Indonesia. Kata dan istilah baru, baik

yang bersumber dari bahasa daerah maupun dari bahasa

68

asing, pada umumnya lebih awal dipakai oleh media massa,

apakah di media surat kabar, radio, atau televisi. Media massa

memang memiliki kelebihan. Di samping memiliki jumlah

pembaca, pendengar, dan pemirsa yang banyak, media massa

mempunyai pengaruh yang besar di kalangan masyarakat.

Oleh karena itu, media massa merupakan salah satu mitra

kerja yang penting dalam pelancaran dan penyebaran

informasi tentang bahasa. Kini media massa menjadi tumpuan

kita dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik

dan benar. Seiring dengan itu, pembinaan bahasa Indonesia di

kalangan media massa mutlak diperlukan guna menangkal

informasi yang menggunakan kata dan istilah yang menyalahi

kaidah kebahasaan. Kalangan media massa harus diyakinkan

bahwa mereka juga mengikuti pembinan bahasa seperti kita.

Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bahasa

Indonesia justru dihadang banyak masalah. Pertanyaan

bernada pesimis justru bermunculan. Mampukah bahasa

Indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa Iptek yang

berwibawa dan punya prestasi tersendiri di tengah-tengah

dahsyatnya arus globalisasi? Mampukah bahasa Indonesia

bersikap luwes dan terbuka dalam mengikuti derap

69

peradaban yang terus gencar menawarkan perubahan dan

dinamika? Masih setia dan banggakah para penuturnya dalam

menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi

yang efektif di tengah-tengah perubahan dan dinamika itu?

Jika kita melihat kenyataan di lapangan, secara jujur harus

diakui, bahasa Indonesia belum difungsikan secara baik dan

benar. Para penuturnya masih dihinggapi sikap inferior

(rendah diri) sehingga merasa lebih modern, terhormat, dan

terpelajar jika dalam peristiwa tutur sehari-hari, baik dalam

ragam lisan maupun tulis, menyelipkan setumpuk istilah

asing, padahal sudah ada padanannya dalam bahasa

Indonesia.

Akan tetapi, beberapa kaidah yang telah dikodifikasi

dengan susah-payah tampaknya belum banyak mendapatkan

perhatian masyarakat luas. Akibatnya bisa ditebak, pemakaian

bahasa Indonesia bermutu rendah: kalimatnya rancu dan

kacau, kosakatanya payah, dan secara semantik sulit dipahami

maknanya. Anjuran untuk menggunakan bahasa Indonesia

dengan baik dan benar seolah-olah hanya bersifat sloganistis,

tanpa tindakan nyata dari penuturnya (Sawali Tuhusetya,

2007).Melihat persoalan di atas, tidak ada kata lain, kecuali

70

menegaskan kembali pentingnya pemakaian bahasa Indonesia

dengan kaidah yang baik dan benar. Hal ini –disamping dapat

dimulai dari diri sendiri- juga perlu didukung oleh

pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.Pembelajaran

bahasa Indonesia tidak lepas dari belajar membaca, menulis,

menyimak, berbicara, dan kemampuan bersastra. Aktivitas

membaca merupakan awal dari setiap pembelajaran bahasa.

Dengan membaca, masyarakat khususnya pelajar yang

menyandang gelar kaum intelektual dilatih mengingat,

memahami isi bacaan, meneliti kata-kata istilah dan

memaknainya. Selain itu, pelajar juga akan menemukan

informasi yang belum diketahuinya.

71

Bahasaku, Bahasa Indonesia

(Oleh: Heribertus Ulrich) 142114015

ahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi, sudah

seharusnya semua masyarakat mengetahui bahasa

Indonesia. Peran pemerintah sangat jelas dalam

mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,

contohnya seperti pemberian mata pelajaran bahasa

Indonesia yang telah ada sejak tingkat pendidikan paling

rendah yaitu sekolah dasar hingga tingkat tertinggi. Pada

waktu saya berada di tingkat sekolah menengah pertama saya

pernah berbicara kepada seorang teman saya. Saya berkata,

“Mengapa pelajaran bahasa Indonesia masih diajarkan?

Bukankah kita sudah tahu dengan bahasa ini?”. Akan tetapi,

pada tingkat pendidikan tinggi ini, saya mulai mengerti

mengapa selalu ada materi pelajaran bahasa Indonesia.

Menurut saya alasan pemerintah memberikan materi

pelajaran bahasa Indonesia adalah untuk mendidik generasi

muda agar memahami bahasa persatuannya dengan baik.

Selain itu, semakin tinggi tingkat pendidikan materinya juga

B

72

sangat berbeda, seperti mulai pendidikan menegah atas,

materinya sudah mulai menggunakan dan memperbaiki

bahasa tidak baku menjadi bahasa baku.

Di era global (modern), bahasa Indonesia hampir kalah

bersaing dengan bahasa Inggris atau bahasa daerah

tradisional. Bahasa Indonesia tidak kalah dengan bahasa lain

karena peran pemerintah dalam bidang pendidikan yang

mendidik generasi muda dari tingkat sekolah dasar, sehingga

generasi muda tidak dapat dengan mudah melupakan bahasa

Indonesia. Mengapa bahasa Indonesia bisa kalah dengan

bahasa Inggris? Menurut saya, ada beberapa faktor yang bisa

dibilang sebagai penyebab kalah bersaingnya bahasa

Indonesia dengan bahasa Inggris dan bahasa daerah. Faktor

yang utama adalah tidak seriusnya generasi muda dalam

pelajaran bahasa Indonesia dan menganggap bahasa

Indonesia sebagai bahasa yang mudah, sehingga para pelajar

lebih memfokuskan pada pelajaran bahasa Inggris.

Faktor berikutnya adalah perkembangan global yang

menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Hal

itu memaksa semua negara, termasuk Indonesia, mau tidak

mau harus memberikan pendidikan bahasa Inggris agar kelak

73

generasi muda dapat bersaing di masa mendatang.

Selanjutnya, faktor yang tidak kalah penting adalah sangat

berkembangnya musik berbahasa Inggris. Hal ini sangat

mempengaruhi sikap masyarakat yang mulai tertarik dengan

musik berbahasa Inggris, dan banyaknya anggapan dari

masyarakat bahwa orang yang mendengarkan musik lokal

adalah orang kampungan dan orang yang senang

mendengarkan musik berbahasa Inggris dianggap keren dan

trendi.

Bahasa Indonesia juga hampir kalah dengan bahasa

daerah yang merupakan bahasa yang terdapat di daerah-

daerah yang ada di Indonesia. Menurut pendapat saya,

masyarakat memang terlebih dahulu diajarkan dengan bahasa

daerah daripada bahasa Indonesia yang didapat dari lembaga

pendidikan. Pada masa ini, ada anggapan bahwa orang yang

mencintai bahasa daerahnya adalah orang yang sangat hebat

karena tidak melupakan begitu saja bahasa daerahnya sendiri.

Terdapat juga anggapan bahwa mengerti bahasa daerah

sangat keren apalagi jika bahasa daerah tersebut berasal dari

daerah yang terkenal dengan suatu ciri khas gaya bahasa yang

sangat keren dibanding bahasa Indonesia sendiri.

74

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat bagus,

meskipun hampir kalah dengan bahasa lain yang lebih terlihat

keren bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa kebanggaan

seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, tidak ada

salahnya belajar bahasa Inggris serta menggunakan bahasa

daerah, tetapi seluruh masyarakat Indonesia tidak harus

menganak tirikan bahasa Indonesia, serta tahu kapan waktu

yang tepat untuk menggunakan bahasa Inggris dan bahasa

daerah. Jangan lupa untuk selalu membanggakan bahasa

Indonesia kapan pun dan di mana pun karena bahasaku,

bahasa Indonesia.

75

Bahasa Indonesia Di Mata Dunia

(Oleh: Agata Ria Apri H) 142114016

ahasa merupakan alat yang digunakan oleh semua

orang untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.

Dengan banyaknya negara di dunia, bahasa di dunia

juga bermacam-macam. Namun, kita bisa menggunakan

bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dan bahasa

penghubung antarnegara. Negara kita, Indonesia, juga

memiliki bahasa resmi yang digunakan, yaitu bahasa

Indonesia. Karena, seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki

ribuan pulau yang tersebar dan di dalamnya ada beberapa

kebudayaan dan bahasa daerah yang sangat berbeda dengan

wilayah lainnya. Maka dari itu, dibentuklah bahasa resmi

sebagai bahasa penghubung antardaerah. Dengan bahasa

Indonesia, kita bisa menjalin komunikasi yang baik dengan

orang yang berbeda daerah. Dengan bahasa Indonesia, bangsa

ini dapat merasa aman dan serasi hidupnya, karena mereka

tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi ‘dijajah’ oleh

bangsa lain. Manfaat dari bahasa Indonesia dapat kita rasakan

B

76

dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa Indonesia,

seseorang dapat saling berhubungan dalam segala aspek.

Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai

pandangan dunia terhadap bahasa Indonesia. Bahasa

Indonesia merupakan bahasa yang mudah untuk dipelajari.

Bahasa Indonesia tidak seperti bahasa Jepang yang memiliki

huruf “kanji”, bahasa Mandarin yang memiliki huruf “hanzi”,

dan bahasa Korea yang memiliki huruf “hangul”. Selain,

karena ketertarikan terhadap budaya Indonesia itulah

mengapa banyak orang luar Indonesia yang tertarik dengan

bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang

paling banyak digunakan. Hal ini terbukti dengan

digunakannya bahasa Indonesia di 45 negara di dunia, salah

satunya adalah Australia, Jepang, Vietnam, Mesir, dan Italia.

Akibat hal tersebut, bahasa Indonesia menempati peringkat ke

10 dalam hal bahasa yang paling banyak dipelajari di berbagai

negara yang ada di dunia.

Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa yang

populer keempat di Australia. Tidak hanya itu, di Australia

sendiri ada beberapa universitas yang menyediakan jurusan

bahasa Indonesia. Hal tersebut membuat negara ini menjadi

77

salah satu negara yang paling populer mengembangkan

bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga berkembang di

negara Mesir dengan dibangunnya pusat studi bahasa

Indonesia di negara tersebut. Negara Mesir tercatat sebagai

negara yang paling mempopulerkan atau mengembangkan

bahasa Indonesia. Negara Piramid ini sedang mendalami

bahasa Indonesia dengan lengkap dan teliti. Pusat studi ini

terletak di Suez Canal University. Dengan demikian, negara

Mesir bisa lebih mendalami Indonesia dari semua aspek,

mencakup ideologi, politik, sosial dan budaya, ekonomi dan

pertahanan keamanannya.

Untuk Anda yang menyukai sepak bola, menjadi suatu

kebanggaan bagi Anda sebagai warga negara Indonesia karena

beberapa website resmi dari klub terkenal, seperti Juventus,

Intermilan, dan AC Milan telah bisa di akses dengan bahasa

Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa negara Italia juga

memiliki minat mendalam terhadap bahasa Indonesia. Selain

negara Itali, ternyata negara yang pernah menjajah Indonesia

selama tiga setengah tahun yaitu Jepang juga memiliki minat

dan ketertarikan yang sama terhadap bahasa Indonesia. Di

negara surganya anime ini, bahasa Indonesia sudah lama ada

78

dan juga sudah lama dipelajari. Selain itu, di beberapa wilayah

di Jepang sudah ada pusat -pusat studi bahasa Indonesia, salah

satunya adalah Nihon-Indonesia Gakkai atau Perhimpunan

Pengkaji Indonesia Seluruh Jepang yang didirikan pada tahun

1969. Sama seperti yang terjadi di Australia, universitas-

universitas yang ada di Jepang sendiri sudah membuka

jurusan khusus untuk bahasa Indonesia. Beberapa dari

universitas tersebut adalah Universitas Kajian Asing Tokyo,

Universitas Tenri, dan Universitas Setsunan.

Di Negara Vietnam, bahasa Indonesia sangat

diprioritaskan. bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dari

bahasa resmi negara tersebut. Status bahasa Indonesia di

Vietnam sama dan sejajar dengan bahasa Inggris, Perancis dan

Jepang sebagai bahasa resmi yang diprioritaskan. Hal ini

menandakan bahwa negara Vietnam adalah negara kedua

pengguna bahasa Indonesia, setelah negara Indonesia itu

sendiri. Kebanggaan terbesar yang dirasakan oleh bangsa

Indonesia ialah dengan Wikipedia bahasa Indonesia yang

berada pada peringkat ketiga di Asia. Wikipedia adalah salah

satu website yang cukup banyak pengunjungnya dan sudah

terkenal cukup lama. Ternyata wikipedia berbahasa Indonesia

79

kini berada di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa

asing di dunia, yang membuat 3 terbesar di Asia setelah

wikipedia Jepang dan Mandarin. Hal tersebut tidak terlepas

dari peran masyarakat Indonesia yang banyak mengunggah

artikel ensiklopedia pada wikipedia. Itulah bukti-bukti yang

menunjukkan nilai bahasa Indonesia menurut pandangan

dunia.

Banyak orang yang mengeluh dengan negara kita ini,

akan tetapi ada beberapa aspek yang bisa kita banggakan dari

negara kita ini, salah satunya bahasa kita yaitu, bahasa

Indonesia. Sepatutnya kita harus menjaga bahasa kita agar

tidak diambil oleh negara lain atau juga hilang dan rusak di

kemudian hari ketika cucu kita lahir di tanah air Indonesia.

Seharusnya kita sebagai warga negara Indonesia bangga

terhadap bahasa Indonesia.

80

81

Pudarnya Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia Di Era Modern

(Oleh: Yohana Susanti) 142114017

emasuki bulan Oktober, tentu kita diingatkan pada

momen bersejarah bangsa Indonesia, yaitu Sumpah

Pemuda. Salah satu butirnya berbunyi “Kami poetra

dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,

bahasa Indonesia”. Itulah salah satu isi Sumpah Pemuda yang

dibuat dan disepakati oleh para pemuda pada masa itu.

Harapan mereka terhadap bangsa Indonesia yang akan

datang, yaitu mampu menjaga bahasa nusantara. Semboyan

dalam sumpah itu memiliki ruh kebanggaan kebangsaan yang

sangat tinggi. Salah satu butir dalam Sumpah Pemuda pada

tanggal 28 Oktober 1928, yaitu bahwa bahasa Indonesia

sebagai bahasa persatuan. Ini berhubungan erat dengan

pembinaan kepribadian masyarakat dan bangsa Indonesia.

Selain itu, bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi

antarsuku bangsa Indonesia.

Seiring dengan kemajuan komunikasi, dapat

diperkirakan hampir tak ada bahasa daerah yang luput dari

pengaruh bahasa Indonesia. Namun, sebaliknya pula bahasa

M

82

Indonesia telah dipengaruhi atau diperkaya oleh bahasa-

bahasa daerah, selain bahasa asing. Sumbangan bahasa daerah

ataupun bahasa asing demikian besar sehingga dalam

pertumbuhan dan perkembangannya dari bahasa Melayu,

bahasa Indonesia akan memiliki karakter tersendiri.

Sangat sayang, harapan hanya tinggal harapan. Harapan

para pemuda yang dulu bergejolak saat itu mungkin tidak bisa

terealisasikan sekarang ini. Saat ini, bahasa Indonesia bagai

terbengkalai seperti tidak memiliki daya ruh kebanggaan

kebangsaan dan karakternya lagi. Sangat disayangkan, tanpa

disadari banyak masyarakat yang mulai melupakan bahasa

persatuan dan lebih menyukai serta mengutamakan bahasa asing

daripada bahasa nasional mereka sendiri.

Penyebab masalah tersebut adanya faktor globalisasi.

Globalisasi membuat masyarakat bimbang terhadap

bahasanya sendiri. Jika masyarakat belajar menggunakan

bahasa yang terbawa oleh globalisasi, yaitu bahasa Inggris

atau bahasa asing lainnya, suatu saat bahasa Indonesia akan

terbengkalai. Kemajuan dunia modern yang mengharuskan

penggunaan bahasa asing, khususnya bahasa Inggri,s

bertujuan agar komunikasi antara bangsa yang berbeda lebih

mudah. Akan tetapi, hal ini justru membawa dampak negatif

83

bagi masyarakat Indonesia, yaitu terlupakannya bahasa

persatuan sebagai ciri khas bangsa ini.

Tidakkah kita menyadari, saat berjalan di kota besar,

hampir semua pertokoan, bahkan tempat parkir kendaraan

menggunakan bahasa asing dan sudah jarang yang

menggunakan bahasa Indonesia? Bahkan banyak juga produk

dalam negeri yang memberi nama produk mereka dengan

mencampuradukkan bahasa Indonesia dan bahasa asing.

Terkadang, kita juga menemukan, di berbagai tempat, banyak

orang tua yang merasa bangga apabila anak-anaknya pandai

berbahasa asing, sehingga sejak usia dini anak-anak tersebut

sudah mengikuti kursus bahasa asing. Bukankah sekarang kita

sering mendengar anak-anak memanggil orang tuanya dengan

sebutan papa dan mama bukan ayah dan ibu.

Ada anggapan dari sebagian warga negara Indonesia

bahwa di zaman sekarang ini bahasa Indonesia sudah kuno

atau ketinggalan zaman. Entah siapa yang memulainya, tetapi

faktanya kini bahasa Indonesia seperti menempati posisi

kedua setelah bahasa asing, khususnya bahasa Inggris.

Sebagai contoh kita bisa melihat tulisan push di pintu hotel

hotel, di bank, dan di berbagai tempat umum lainnya.

84

Mengapa tidak ditulisan dorong saja yang merupakan padanan

bahasa Indonesia dari kata tersebut? Yang memprihatinkan,

kini banyak anak muda yang dalam pergaulan sehari-hari

menggunakan bahasa asing lainnya, seperti bahasa Korea dan

Jepang. Apa yang bisa kita harapkan kalau kelak bahasa

Indonesia kehilangan karakter yang sebenarnya? Bagaimana

jika nantinya bahasa Indonesia tergeser oleh bahasa alay?

Sungguh sangat disayangkan tidak banyak masyarakat yang

peduli terhadap keadaan ini, sehingga bahasa persatuan kita

bisa menjadi pudar di negaranya sendiri.

Memang tidak dapat kita pungkiri, seiring

perkembangan zaman dan teknologi, kita harus mampu

menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Akan tetapi,

karena perkembangan zaman dan teknologi yang lebih maju,

banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa mereka

telah keanhilang rasa cinta terhadap bahasa persatuan,

bahasa Indonesia. Di mana para pemuda yang seharusnya

peduli? Jika keadaan seperti ini terus berlangsung tanpa ada

upaya untuk memperbaikinya, bukan tidak mungkin bahasa

Indonesia akan hilang bahkan bisa lenyap.

85

Dari masalah di atas dapat kita renungkan benar-benar

nasib bahasa kita, terutama pelajaran bagi kaum-kaum muda

yang kelak nantinya akan jadi orang tua bagi anak-anaknya.

Seharusnya, para orang tua mengajari anak dalam berbicara

dan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Jangan

sampai masa depan bahasa Indonesia hanya akan jadi

kenangan. Bahasa Indonesia kehilangan penuturnya, tetapi

malah orang asing yang gemar mempelajari bahasa Indonesia

kita. Maka kita selaku warga negara Indonesia marilah kita

bersama-sama menjaga dan menjujung tinggi bahasa

persatuan dan bahasa nasional negara kita, yakni bahasa

Indonesia. Orang Indonesia harus bangga menjadi bangsa

Indonesia. Orang Indonesia harus bangga berbahasa

Indonesia.

86

87

Menurunnya Minat Masyarakat Menggunakan Bahasa

Indonesia

(Oleh: Raden Paulus Hartono Ajie) 142114018

ita tahu bahwa minat adalah suatu fungsi jiwa untuk

dapat mencapai sesuatu yang merupakan kekuatan di

dalam dan tampak di luar sebagai gerak-gerik. Minat

berbahasa berarti bagaimana keinginan yang timbul dari

dalam hati kita dalam menguasai bahasa. Artinya, bahasa

apapun yang disukai dan bagaimana kita untuk menguasainya.

Bahasa sebagai alat vital dalam penyampaian pesan, maksud,

dan tujuan menjadi wadah paling mudah untuk

menyebarluaskan segala unsur-unsur populer dalam

lingkungan masyarakat dan sekitarnya. Fungsi bahasa sebagai

alat komunikasi untuk menyamakan persepsi atau pendapat

dari suatu hal.

Menurunnya minat di sini lebih ditekankan kepada

para generasi muda bangsa ini. Remaja pada masa kini lebih

senang menggunakan bahasa gaul, bahasa asing atau bahasa

yang kurang resmi. Menurut mereka bahasa gaul lebih

nyaman dan cocok digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

K

88

Remaja masa kini menganggap penggunaan bahasa resmi

terlalu kaku dan monoton, serta tidak menampakkan

kebaruan yang mencolok. Masyarakat, khususnya, remaja

sangat fasihh menggunakan bahasa gaul. Kehadiran bahasa

gaul berjalan beriringan dengan konsep kebudayaan populer

di Indonesia atau masuknya budaya-budaya asing yang

kurang disaring oleh masyarakat. Masyarakat daerah di

Indonesia pun masih banyak yang menggunakan bahasa

daerah mereka masing-masing. Hal ini menyebabkan jika ada

yang berbicara dengan bahasa Indonesia, mereka kurang

memahami maksud yang dibicarakan. Sehubungan dengan

semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan

oleh sebagian masyarakat modern, terutama kaum remaja,

perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap

eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional,

bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia

pendidikan. Yang terpenting adalah kesadaran dari

masyarakat terutama kaum remaja untuk menjunjung tinggi

bahasa Indonesia.

Dampak yang terjadi dengan menurunnya minat

masyarakat, terutama kaum remaja, adalah semakin tidak

89

pedulinya terhadap bahasa persatuan bahasa Indonesia dan

tidak mengerti ejaan yang tepat serta ketatabahasaan yang

baik, sehingga Bahasa Indonesia terkesan menjadi bahasa

yang rancu atau tidak tertata. Dampak yang lain adalah

perkembangan media sosial seperti SMS, twitter, facebook,

dan media komunikasi seperti radio dan televisi justru dapat

menghambat perkembangan bahasa Indonesia. Dalam

berkomunikasi dengan orang lain di media twitter, seseorang

akan lebih sering menggunakan kalimat yang disingkat-

singkat daripada kalimat yang jelas dan baku, dan

menggunakan istilah-istilah yang tidak dibenarkan dalam pola

bahasa Indonesia. Itupun juga akan terjadi pada saat kita

berbicara langsung dengan orang lain. Kita lebih sering

menggunakan kalimat yang tidak baku dan menggunakan

istilah asing, bahkan tata bahasanya kurang rapi atau tidak

runtut. Cukup banyak kata yang tidak dibenarkan dalam EYD

Bahasa Indonesia, tetapi telah berkembang luas di

masyarakat, contohnya kata loe, gue, bro dan lain-lain. Jadi,

rendahnya kemampuan berbahasa Indonesia tersebut, akan

berdampak langsung terhadap rendahnya minat membaca

seseorang.

90

Upaya menjaga agar bahasa Indonesia tidak tergeser

oleh bahasa-bahasa utama di dunia dan bahasa asing, ialah

pengukuhan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia di

tengah-tengah masyarakat. Upaya menanamkan rasa

kecintaan terhadap bahasa Indonesia, dilakukan melalui

peningkatan mutu kampanye “Penggunaan Bahasa Indonesia

Secara Baik dan Benar” ke seluruh lapisan masyarakat dengan

pendekatan dan metode yang sesuai dengan perkembangan

zaman. Kampanye tersebut dilakukan di lingkungan kelompok

masyarakat yang memiliki pengaruh atau hubungan langsung

dengan masyarakat, seperti aparatur pemerintah, guru

(termasuk dosen), wartawan (cetak dan elektronik), penulis

dan kalangan pelajar/mahasiswa.

Untuk itu, butuh perekat persatuan dan kesatuan, salah

satunya dengan terus menggunakan dan melestarikan bahasa

Indonesia. Karena itu, peran bahasa Indonesia harus terus

dikembangkan sebagai media pembangunan karakter bangsa,

khususnya dalam pergaulan lintas bangsa di dunia yang

semakin mengglobal. Dalam konteks itulah, peran pemuda

dan bahasa ini sangat penting. Sebab, generasi muda sebagai

pemimpin masa depan harus dibekali kecintaan dan

kemahiran berbahasa nasional. Hal itu sangat penting karena

dunia terus bergerak.

91

Bahasa Indonesia Go Internasional

(Oleh: Primandika Permana Yoga) 142114019

ndonesia merupakan sebuah negara kepulauan terbesar

di kawasan Asia Tenggara. Selain memiliki beragam suku

dan budaya, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang

mempunyai banyak ragam bahasa daerah. Menurut data

terakhir, ada sekitar 546 bahasa daerah dan akan masih terus

digali lebih dalam lagi. Walaupun, Indonesia memiliki banyak

bahasa daerah, Indonesia memiliki bahasa nasional yaitu

bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.

Bahasa Indonesia diresmikan pada tanggal 28 Oktober

1928, pada hari Sumpah Pemuda. Dalam perkembangannya,

bahasa Indonesia sudah banyak menggunakan serapan bahasa

asing dan bahasa daerah. Bahasa resmi negara ini dikukuhkan

dalam UUD 1945, Pasal 36 Bab XV sehingga telah memainkan

perannya dalam kehidupan bernegara. Di Indonesia sendiri,

bahasa Indonesia memang digunakan oleh semua masyarakat

karena fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Bahasa Indonesia juga merupakan salah satu bahasa yang

memiliki penutur bahasa terbanyak di dunia. Indonesia

I

92

memiliki potensi sebagai untuk menjadi bahasa internasional.

Akan tetapi, dalam perjalanannya harus ada kebanggaan

tersendiri dari penuturnya. Sebagai generasi muda, kita harus

berani menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Karena selama ini bahasa Indonesia masih kurang digunakan

sebagaimana mestinya. Hal inilah yang membuat bahasa

Indonesia sulit untuk menjadi bahasa internasional.

Bahasa Indonesia belum sepenuhnya layak menjadi

bahasa internasional. Hal ini karena membutuhkan waktu

yang cukup lama supaya bahasa Indonesia dapat dikenal

dunia. Walaupun, di kawasan Asia sendiri bahasa Indonesia

sudah dikenal, bahkan di negara Jepang sudah dikenal sangat

lama. Di Jepang, bahasa Indonesia dipelajari di beberapa

universitas kajian bahasa asing. Bahasa Indonesia sebenarnya

sudah populer dan banyak dipelajari di seluruh negara di

dunia, bahkan menjadi urutan nomor 10 bahasa paling banyak

dipelajari di dunia. Di negara Australia, banyak warganya yang

sudah fasih berbahasa Indonesia. Di Vietnam, bahasa

Indonesia disebut sebagai bahasa resmi kedua setelah bahasa

resmi negara tersebut dan disejajarkan dengan bahasa Inggris

sebagai bahasa yang dipriotaskan. Beberapa hotel di Vietnam

93

bahkan memiliki standar untuk pegawainya supaya bisa

berbahasa Indonesia. Selain itu, beberapa negara di kawasan

Afrika terutama di Kairo, Mesir telah berdiri pusat kajian

bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa

Indonesia sudah terkenal di kawasan Asia.

Supaya bahasa Indonesia menjadi bahasa yang

diperhitungkan dalam skala internasional, kita, sebagai warga

negara Indonesia terutama di kalangan muda, supaya tidak

malu menggunakan bahasa Indonesia. Kita harus peduli

dengan bahasa Indonesia dan belajar bahasa Indonesia yang

baik dan benar. Mengenai bahasa Indonesia sebagai bahasa

internasional, Bung Karno pernah berkata bahwa bahasa

Indonesia dapat menjadi bahasa internasional di masa depan.

Ini semua tidak lepas dari peran serta generasi muda. Namun,

saat ini, semakin banyak anak muda yang terpengaruh oleh

modernisasi barat, bahkan bahasa Indonesia semakin di

kesampingkan. Hal ini terlihat dari munculnya bahasa-bahasa

yang tidak baku. Selain itu, anak muda di zaman modern ini

lebih mengutamakan penggunaan bahasa Inggris karena

dianggap lebih keren dan lebih berkelas. Akan tetapi,

dipandang dari sisi formalnya, bahasa Indonesia yang baku

94

masih dipakai sebagai bahasa formal di sekolah, di

perkantoran, dan di dalam ijazah. Hal ini jelas berbeda dengan

sekolah internasional yang sekarang banyak muncul. Di

sekolah-sekolah tersebut, bahasa Indonesia tidak menjadi

bahasa pengantar. Hal ini yang membuat bahasa Indonesia

menjadi kurang populer di kalangan internasional karena

belum dipelajari sungguh-sungguh di sekolah Internasional.

Sebenarnya, bahasa Indonesia mempunyai potensi

untuk diangkat sebagai bahasa internasional karena sudah

populer di kawasan Asia sendiri. Menurut saya, bahasa

Indonesia sudah dianggap penting karena warga yang

mendominasi di Asia Tenggara adalah warga Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, mungkin bahasa Indonesia

menjadi bahasa yang dikenal dunia secara luas dan dapat

menjadi bahasa internasional. Akan tetapi, hal ini

membutuhkan pemahaman lebih kepada masyarakat, supaya

masyarakat dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik

dan benar dan bangga dengan bahasanya sendiri. Dengan

demikian, mungkin bahasa Indonesia menjadi populer paling

tidak di dalam masyarakat Indonesia sendiri. Dari hal kecil

tersebut, lama-kelamaan dikenal secara luas bukan hanya di

95

Asia tetapi di dunia. Di mulai di kawasan Asia Tenggara,

bahasa Indonesia sudah sangat terkenal, seperti di dalam

kemasan makanan ringan saja ada bahasa Indonesia. Hal ini

membuktikan bahwa Indonesia sudah terkenal di kawasan

Asia. Sebenarnya di negara-negara di Eropa sudah ada

universitas yang mempelajari bahasa Indonesia, tetapi belum

serius sekali seperti di kawasan Asia. Di Eropa dan Amerika,

Indonesia lebih dikenal luas karena kebudayaannya.

Soal bahasa Indonesia dapat dikenal di internsaional,

saya rasa tidak sulit untuk mewujudkannya hanya saja butuh

waktu. Hal ini karena di kawasan Asia sendiri bahasa

Indonesia sudah dikenal luas, bahkan banyak yang fasih

berbahasa Indonesia. Pengaruh Indonesia sendiri sangat besar

dalam menggerakkan ekonomi di Asia Tenggara. Banyaknya

tenaga kerja dari Indonesia yang bekerja di luar negeri juga

merupakan faktor utama bahasa Indonesia dapat dikenal di

Asia. Dimulai dari generasi muda untuk lebih memperdalam

bahasa Indonesia dan bangga dengan bahasa Indonesia

supaya nanti bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa

Internasional seperti yang dicita-citakan Bung Karno. Tidak

hanya budayanya saja atau keindahan alam Indonesia yang

96

tersohordi dunia, tetapi juga bahasa Indonesia juga harus bisa

menjadi bahasan internasional seperti bahasa Inggris. Tidak

mustahil kita bisa membuat bahasa Indonesia go internasional

karena bangsa Indonesia sendiri dikenal sebagai bangsa yang

besar dan berpengaruh di Asia bahkan mungkin di dunia.

Sebagai generasi muda, mari kita dukung dan gunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar. Jangan malu untuk

menggunakan bahasa Indonesia hanya karena dianggap tidak

keren. Bahasa yang lainnya juga penting, tetapi jangan

hilangkan jati diri bangsa Indonesia. Perkenalkanlah bahasa

Indonesia kepada dunia. Banggalah menggunakan bahasa

Indonesia karena semakin lama bahasa Indonesia tidak hanya

dikenal di Asia, tetapi juga di seuruh dunia.

97

Pengaruh Globalisasi Terhadap Bahasa Indonesia

(Oleh: Giofani Inge Aria) 142114020

ata “globalisasi” diambil dari kata “global” yang

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti

secara keseluruhan. Pada zaman modern ini atau

yang sering disebut dengan zaman globalisasi terjadi

perubahan di berbagai Negara, termasuk di Indonesia. Saat ini,

semua teknologi canggih mulai banyak dipergunakan. Hal ini

memunculkan adanya kecenderungan bagi para penerus

bangsa untuk mengerjakan segala sesuatu yang serba instan.

Hal ini menimbulkan tindakan yang tidak teratur, gaya

berpakaian yang ugal-ugalan dan termasuk bahasa juga sudah

banyak berubah, tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa

Indonesia.

Bahasa Indonesia di zaman ini sudah tidak

dipergunakan sesuai dengan bahasa Indonesia yang

sebenarnya. Di zaman globalisasi sekarang ini, banyak

penggunaan-penggunaan kata-kata yang tidak baku,

contohnya bakalan, ngapain, gua, dikasih, emangnya, gitu, gini,

K

98

ngobrol, biarin, enggak, ngurusin, bikin, dan lain-lain. Ini kata-

kata yang sering diucapkan sehari-hari saat kita berbicara

dengan teman-teman atau orang lain agar tidak terlihat kuno

atau tidak gaul di zaman sekarang. Namun, tidak hanya

penggunaan kata-kata yang tidak baku yang terjadi.

Penggabungan bahasa asing dan bahasa Indonesia pun telah

banyak terjadi, contohnya; sorry, and, or, thank you, oke, dan

lain-lain. Inilah yang dialami bangsa Indonesia pada zaman

sekarang. Di mana putra dan putri bangsa Indonesia dalam

berbicara sehari-hari tidak lagi menggunakan bahasa yang

baik dan benar. Penggunaan dan pembelajaran bahasa asing

memang tidak di larang. Akan tetapi, kesalahan yang sering

dilakukan oleh putra dan putri negara Indonesia, yaitu

menggabungkan bahasa Indonesia dan bahasa asing. Hal ini

menyebabkan penggunaan bahasa Indonesia tidak sesuai

dengan kaidahnya.

Kita ketahui bersama bahwa bahasa Indonesia adalah

bahasa resmi bangsa Indonesia dan juga bahasa pemersatu

bangsa Indonesia, yang terdiri atas berbagai suku dan bahasa

yang berbeda. Di Indonesia, kesepakatan bahasa Indonesia

sebagai bahasa persatuan telah dibentuk sejak Sumpah

99

Pemuda (secara de facto), yang menjadikan bahasa Indonesia

sebagai bahasa yang sah sebagai bahasa pemersatu. Sebagai

bahasa nasional dan bahasa Negara, tidak dapat dipungkiri

bahwa kedudukan bahasa Indonesia dalam bidang sosial,

sejarah, dan politik sangat penting.

Globalisasi sebagai wujud modernisasi suatu bangsa

memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap

perkembangan bahasa Indonesia. Dampak negatif yang

terjadi, yaitu adanya penggunaan kata-kata tidak baku dan

penggunaan bahasa asing, seperti yang telah dicontohkan di

atas. Saat ini, kepedulian mengenai karakter bangsa telah

menjadi kepedulian pemerintah. Berbagai upaya

pengembangan bahasa Indonesia untuk mewujudkan karakter

bangsa telah dilakukan di berbagai lembaga pemerintah,

terutama di bagian unit Kementerian Pendidikan Nasional.

Upaya pengembangan itu berkenaan dengan berbagai jenjang

dan jalur pendidikan walaupun sifatnya belum menyeluruh.

Untuk mengembangkan bahasa Indonesia dilakukan melalui

pembinaan di berbagai jenjang pendidikan mulai dari TK, SD,

SMP, SMA/SMK/MA, dan Perguruan tinggi.

100

Kemajuan teknologi di era globalisasi ini memang baik

untuk kemajuan bangsa sehingga dapat memperoleh

informasi dengan cepat. Inilah sisi positif yang di dapat dari

globalisasi. Jadi, sebaiknya penggunaan bahasa Indonesia yang

baik dan benar tetap diterapkan dalam kehidupan kita sehari-

hari . Hal ini bertujuan agar kita sebagai warga negara

Indonesia tetap mempunyai identitas bahasa yang baik dan

benar, yaitu bahasa Indonesia.

101

Meminimalisasi Bahasa Kontemporer

(Oleh: Yeni Mariani Gala) 142114021

ahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain

berkedudukan sebagai bahasa negara dan bahasa

nasional, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai bahasa

pemersatu. Hal ini berarti bahasa Indonesia berperan

mempersatukan bangsa Indonesia dari berbagai macam suku.

Bahasa Indonesia merupakan hasil dari pertumbuhan dan

perkembangan bahasa Melayu. Bahasa Melayu digunakan di

Indonesia karena bahasa Melayu mudah dimengerti oleh

masyarakat luas, tidak memilki tingkatan bahasa, dan bersifat

demokratis. Bahasa Indonesia telah ada sejak zaman Belanda

untuk itulah perlu dilestarikan dan dikembangkan, tidak

untuk dihilangkan dan menggantikannya dengan bahasa-

bahasa yang lain.

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara

dan bahasa nasional hanya dipandang sebelah mata oleh

sebagian besar bangsa Indonesia. Masyarakat mengenal

bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, tetapi hanya

B

102

sekedar mengenal kalimat tersebut dan tidak benar-benar

memaknainya. Di zaman yang semakin modern ini banyak

pengaruh dunia barat yang masuk ke dalam Indonesia

sehingga masyarakat Indonesia pun pada akhirnya

terpengaruh, termasuk dalam hal penggunaan bahasa. Hal ini

menyebabkan bahasa Indonesia semakin lama semakin

memudar. Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia

terpengaruh oleh penggunaan bahasa asing. Selain bahasa

asing, pengaruh bahasa daerah juga turut mempengaruhi

penggunaan bahasa Indonesia. Di daerah-daerah, umumnya

masyarakat lebih dominan menggunakan bahasa daerahnya

masing-masing untuk berkomunikasi dibandingkan

menggunakan Bahasa Indonesia.

Parahnya generasi muda yang seharusnya berperan

besar untuk melestarikan bahasa Indonesia justru

mengabaikan hal tersebut. Tidak jarang generasi muda

menyepelekan bahasa Indonesia terutama dalam percakapan

sehari-hari, mereka lebih memilih menggunakan bahasa

“kontemporer” atau lebih sering dikenal dengan “bahasa gaul”.

Adanya bahasa kontemporer memiliki pengaruh besar

menggeser kedudukan dan fungsi dasar bahasa Indonesia.

103

Sebagai generasi muda seharusnya kita mampu untuk

melestarikan serta mengembangkan bahasa Indonesia dalam

masyarakat bukan sebaliknya. Karena, kita, generasi muda

yang sangat memiliki peranan untuk mempengaruhi

masyarakat untuk menggunakan bahasa Indonesia, baik

dalam lingkungan formal maupun informal. Seharusnya kita

memikirkan bagaimana kita mempengaruhi masyarakat agar

menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar,

meskipun bahasa kontemporer sudah mendarah daging dalam

hidup kita generasi muda. Akan tetapi, bagaimana pun

caranya kita harus lepas dari bahasa kontemporer.

Saat ini kita sudah nyaman menggunakan bahasa

kontemporer terutama dalam kehidupan sehari-hari.

Terkadang, secara tidak sadar banyak dari kita anak muda

yang menggunakan bahasa kontemporer dalam lingkungan

formal. Saya mengambil contoh dalam presentasi, terkadang

kita tidak meyadari mengeluarkan kata-kata yang seharusnya

tidak kita keluarkan misalnya kata “lu”. Hal ini terjadi karena

kita terbiasa menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak generasi muda yang berpikir bahwa menggunakan

bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal

104

yang terlalu formal. Sebenarnya, anggapan tersebut salah. Kita

sebagai generasi muda juga sering beranggapan bahwa

bahasa Indonesia yang baik dan benar hanya digunakan dalam

lingkungan yang formal saja. Sebenarnya anggapan yang

demikianlah yang mengakibatkan terjadinya kesalahan

berbicara saat berada dalam lingkungan formal karena kita

terbiasa menggunakan bahasa kontemporer. Untuk itu, kita

seharusnya membiasakan diri untuk menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar, tidak hanya di lingkungan

formal tetapi juga di lingkungan non formal. Jadi, dengan

dimulai dari hal yang kecil, kita pun terbiasa menggunakan

bahasa Indonesia.

Sebagai warga negara yang baik, kita harus bisa

mengembalikan kedudukan bahasa Indonesia. Jadi, tidak

hanya sekadar teori bahwa bahasa Indonesia merupakan

bahasa negara dan bahasa nasional. Akan tetapi, perlu praktik

yang serius untuk merealisasikan teori tersebut. Inilah

peranan kita sebagai generasi muda, khususnya mahasiswa,

untuk merealisasikan teori tersebut dengan memulai dari hal

yang kecil. Karena dengan dimulai dari hal yang kecil bisa

berpengaruh besar bagi bangsa Indonesia. Jangan

105

beranggapan bahwa kita tidak memiliki peranan untuk

Indonesia karena peran satu orang sangatlah berpengaruh.

Melakukan hal yang positif lebih berarti daripada melakukan

hal negatif yang justru hanya akan merusak diri sendiri dan

membuat negara rugi karena memilki kita. Jadi kita sebagai

generasi muda tidak boleh pesimis terlebih dahulu, tetapi kita

harus optimis bahwa kita sebagai generasi muda sangat

bermanfaat untuk Indonesia. Jika kita generasi muda

melakukan cara yang demikian, kita mampu “Meminimalisasi

Bahasa Kontemporer” yang sangat marak di era modern ini.

Kita pun mampu mempengaruhi orang lain dan

mengembalikan kedudukan bahasa Indonesia, tidak hanya itu

kita juga mampu menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa

internasional.

106

107

Potensi dan Kekuatan Bahasa Indonesia

(Oleh: Oktavianus Grestyan) 142114022

ita semua mengetahui bahwa bahasa Indonesia

merupakan bahasa resmi dari negara Indonesia.

Masyarakat Indonesia yang kini memiliki jumlah

penduduk sebanyak 241.452.952 orang dan menempati

urutan keempat sebagai populasi penduduk terbanyak di

dunia ini, tidak dipungkiri memiliki kekuatan dan potensi

yang besar untuk mengubah dunia di segala bidang. Hal ini

termasuk dalam segi bahasa, yaitu bahasa Indonesia yang

mungkin mampu menjadi bahasa yang besar dan menjadi

bahasa internasional. Kita sudah cukum lama menantikan dan

mengidamkan bahasa Indonesia mampu menjadi bahasa

dunia. Namun, di zaman yang semakin maju seperti sekarang

ini, banyak masyarakat Indonesia yang mulai melupakan

bahasanya sendiri. Seperti misalnya sering mencampur

bahasa Indonesia dan bahasa asing atau bahasa yang sedang

populer saat ini. Selain itu, ada kecenderungan masyarakat

kita lebih mendalami dan mempelajari bahasa asing

dibandingkan bahasa kita sendiri. Tentu itu membuat

K

108

kekuatan bahasa Indonesia di dunia maupun di Asia semakin

melemah. Bahkan, bisa saja kekuatan bahasa Indonesia di

negara Indonesia ini dapatsemakin pudar dengan menguatnya

bahasa asing yang semakin digemari dan semakin diperdalam

oleh masyarakat Indonesia.

Memang di zaman modern ini perlu adanya

penguasaan bahasa asing seperti bahasa Inggris, ditambah

sebentar lagi aindonesia juga akan menghadapi ekonomi

global yang menuntut adanya kemampuan untuk dapat

berbahasa Inggris. Namun, tidak ada salahnya kita lebih

mendalami bahasa kita sendiri dan mencintai bahasa

Indonesia untuk kepentingan identitas negara dan kedudukan

bahasa Indonesia itu sendiri. Dari data yang ada pun

membuktikan bahwa bahasa Indonesia, yang juga termasuk

dalam rumpun bahasa Melayu, ternyata berada pada urutan

ke 7 bahasa dengan jumlah penutur terbanyak yang berkisar

sekitar 259 juta orang di dunia. Itu menunjukan bahwa bahasa

Indonesia juga merupakan salah satu bahasa yang digemari

dan populer, terlepas dari banyaknya penduduk Indonesia

yang juga ikut andil dalam menambah kekuatan dan jumlah

penutur bahasa Indonesia tersebut. Maka dari itu, perlu

109

adanya kesadaran dari masyarakat maupun pemerintah akan

besarnya kekuatan bahasa Indonesia dimata dunia yang

mungkin dapat menjadi bahasa internasional. Tentu saja tidak

menutup kemungkinan jika bahasa Indonesia dapat menjadi

bahasa internasional.

Terlebih tanpa kita sadari bahwa bahasa Indonesia

juga banyak diminati oleh masyarakat dari negara lain.

Misalnya banyak warga negara lain yang bersekolah di

perguruan tinggi di Indonesia dan mengambil mata kuliah

bahasa Indonesia. Selain itu, potensi bahasa Indonesia yang

berasal dari luar Indonesia datang dari negara tetangga kita

yaitu Vietnam. Di Vietnam, bahasa Indonesia menjadi bahasa

resmi kedua yang digunakan oleh negara tersebut selain

bahasa negaranya sendiri. Dari contoh tersebut dapat kita

lihat bahwa bahasa Indonesia pun cukup diminati dan

dihargai di negara lain. Hal tersebut cukup menguatkan

bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Memang tidak

dipungkiri bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa

tersulit di dunia,, selain Mandarin yang berasal dari Asia,

khususnya dari China. Namun, tidak dipungkiri juga bahasa

Indonesia dapat mengikuti jejak bahasa Mandarin menjadi

110

salah satu bahasa internasional dan menjadi salah satu bahasa

yang banyak dipelajari dan dituturkan di dunia.

Saya dan mungkin Anda percaya bahwa bahasa

Indonesia pun dapat menjadi bahasa internasional, melihat

populasi masyarakat Indonesia yang cukup banyak dan

mampu menguatkan bahasa Indonesia itu sendiri. Selain itu,

dari segi bahasa Indonesia itu sendiri yang memang luwes dan

sebenarnya mudah dipelajari, walaupun sampai sekarang pun

banyak kata-kata dalam bahasa Indonesia yang tidak jelas dan

masih dipertanyakan kebahasaan atau kata baku yang

sebenarnya. Namun, dengan seiringnya waktu dan

perkembangan zaman, serta adanya kesadaran dan keinginan

pemerintah dan masyarakat Indonesia sendiri terhadap

bahasa Indonesia membuat Potensi dan kekuatan bahasa

Indonesia tersebut agar dapat menjadi nyata dan terwujud.

Inti permasalahan dari kasus yang sedang hangat

sekarang ini adalah kedudukan bahasa Indonesia yang sudah

sedikit saya bahas di atas, tentang pudarnya bahasa Indonesia

dan kemampuan bahasa Indonesia menjadi bahasa

internasional. Akan mudah terselesaikan dengan adanya

kesadaran diri dan mengetahui seberapa besar potensi dan

111

kekuatan bahasa Indonesia di zaman globalisasi ini. Jika kita

mampu mengolah dan mengembangkan bahasa Indonesia

menjadi lebih baik dan besar, potensi dan kekuatan bahasa

Indonesia yang akan datang, akan jauh lebih besar dan

terwujud di kemudian hari.

112

113

Bahasa Indonesia Cermin Jati Diri Bangsa

(Oleh: Angela Devani Rahajeng)

142114023

angsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang

terbentuk dari beraneka ragam suku dan budaya.

Karena kebudayaannya yang unik dan indah serta

keramahan masyarakatnya itulah Indonesia terkenal di

seluruh dunia. Hal ini mengakibatkan banyak turis asing yang

masuk ke Indonesia untuk melihat dan merasakan kekayaan

yang dimiliki Indonesia, mulai dari budaya, alam, dan makanan

khasnya. Selain memiliki kebudayaan yang beraneka ragam,

bangsa Indonesia memiliki berbagai simbol pemersatu, salah

satunya adalah bahasa Indonesia. Bahasa sendiri merupakan

perwakilan dari cermin isi hati seseorang. Jati diri seseorang

tercermin dari bahasa yang dipakai sehari-hari. Jati diri adalah

kepribadian, identitas yang mencirikan atau membedakan

seseorang dengan lainnya. Setiap orang tentu mempunyai jati

diri masing-masing yang menunjukkan kualitas orang

tersebut.

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bagi bangsa

Indonesia dan merupakan bahasa nasional. Kita sebagai orang

B

114

Indonesia harus bangga memiliki bahasa yang telah menjadi

bahasa bangsa yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia

sebagai jati diri bangsa merupakan alat komunikasi kita untuk

berinteraksi dengan masyaraka lain, terutama sesama bangsa

indonesia, karena bahasa indonesia merupakan identitas dan

ciri-ciri bangsa Indonesia di mata dunia. Sebagai bagian erat

bangsa Indonesia, bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang

istimewa. Seperti sebuah kutipan “bahasa itu menunjukan

bangsa”. Dari kutipan tersebut sudah jelas bahwa cara

masyarakat menggunakan bahasa menunjukkan cara berpikir

masyarakat, karena bahasa adalah hasil dari sebuah

pemikiran.

Bahasa Indonesia sendiri juga tertulis dalam ikrar

Sumpah Pemuda. Ikrar yang menyatakan “Kami putra dan

putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa

Indonesia”. Kita juga perlu tahu bahwa asal muasal dan unsur

terbentuknya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan

hingga dijadikan sebagai bahasa negara. Karena dengan itulah

nasionalisme kita akan kembali berkobar-kobar ketika kita

memaknai bahwa bahasa Indonesia digunakan di seluruh

Indonesai sebagai bahasa persatuan. Hal ini agar kita sebagai

115

putra dan putri bangsa memahami betul fungsi bahasa

pemersatu ini. Untuk itu, kita para generasi muda wajib

melestarikan dan mengembangkan apa yang menjadi warisan

dan harta negara yang paling pokok dan mendasar yaitu

bahasa Indonesia sendiri.

Bahasa Indonesia tentu tidak muncul begitu saja. Lika-

liku perjalanan dalam proses terbentuknya bahasa Indonesia

sebagai bahasa persatuan amatlah penting bagi kita sebagai

penerus bangsa untuk mengetahui berbagai kesulitan dalam

pembentukan bahasa Indonesia sendiri. Mengapa kita perlu

tahu? Dengan cara itulah kita akan lebih memaknai dan

menghayati bahasa Indonesia. Karena kita tahu bahwa cara

mencapainya sulit, sehingga haruslah kita jaga dengan baik

dan kita lestarikan, agar penggunaan bahasa Indonesia sendiri

tidak semakin kacau karena arus globalisasi dan modernisasi.

Seperti kita ketahui bahwa sekarang ini masyarakat

Indonesia, terutama kaum muda, sudah mulai menggunakan

bahasa Indonesia secara tidak baku dan melintas dari makna

yang sebenarnya. Sekarang ini, yang banyak digunakan anak

muda adalah bahasa gaul. Dengan pemikiran, jika seseorang

menggunakan bahasa Indonesia dengan baku dan sopan itu

116

terkesan “kolot”. Karena pemikiran itulah sekarang ini banyak

kaum muda yang gemar mencampuradukkan bahasa, misal

berbicara bahasa Indonesia diselipkan dengan logat dan

penambahan bahasa asing di dalamnya agar terlihat keren.

Lalu menggunakan kata tidak baku misalnya untuk

pemanggilan aku dan kamu diganti loe dan gue dan masih

banyak lagi tentunya.

Bagi mereka yang menggunakan bahasa tersebut

memang terdengar biasa dan lebih percaya diri memakai

“bahasa gaul” itu daripada menggunakan bahasa Indonesia

yang baik dan benar. Untuk itu, saat ini kita harus mencoba

belajar lagi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar, dimulai dari hal yang kecil dan sederhana misalnya

dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dari pembelajaran

itulah kita akan dibimbing lagi, akan dipandu lagi mengenai

bahasa Indonesia termasuk penggunaan bahasa Indonesia

yang baku. Memang sulit karena kita sudah terbiasa dengan

bahasa yang tidak baku, tetapi setidaknya kita dapat ikut ambil

bagian dalam ikut melesarikan budaya dan apa yang sudah

menjadi alat pemersatu bangsa.

117

Untuk itulah diperlukan kerja sama yang baik antara

masyarakat dan pemerintah agar kedaulatan dari bahasa

dapat diupayakan untuk menjunjung tinggi bahasa persatuan

yaitu bahasa Indonesia. Dengan demikian, dapat

meningkatkan kebanggaan dan meningkatkan martabat

bangsa Indonesia. Yang lebih penting, apa yang sudah menjadi

jati diri bangsa tidak hilang ditelan masa hanya karena

globalisasi, memang baik kita mengikuti arus global karena itu

mampu meningkatkan kemajuan suatu negara. Akan tetapi,

jangan sampai apa yang menjadi warisan dan identitas bangsa

menjadi korban, yaitu bahasa Indonesia. Karena jati diri dan

identitas bangsa (bahasa Indonesia) merupakan wajah dari

bangsa Indonesia sendiri.

118

119

Eksistensi Bahasa Indonesia pada Zaman Globalisasi

(Oleh: Susana Magdalena Roswita Pone) 142114024

ejarah bahasa Indonesia sebenarnya sudah dimulai

jauh sejak masa kerajaan. Ketika itu, bahasa yang

digunakan untuk percakapan sehari-hari adalah

bahasa Sansekerta. Oleh karena itu, bahasa Sansekerta juga

disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Indonesia.

Pengunaan bahasa Sansekerta yang bersifat feodalisme

(berdasarkan strata) sebenarnya tidak cukup praktis,

sehingga seiring berjalannya waktu orang mulai

menggunakan bahasa Melayu yang akhirnya digunakan hingga

saat ini. Salah satu hal yang menjadi alasan digunakannya

bahasa Melayu hingga sekarang ialah karena dalam

penggunaanya bahasa ini tidak didasari pada status atau

derajat seseorang dalam masyarakat. Oleh karena itu, bahasa

Melayu tetap bertahan dan digunakan hingga sekarang.

Kini penggunan bahasa Indonesia telah memasuki era

modern, zaman di mana segala sesuatu menjadi mudah berkat

kecanggihan teknologi, informasi, dan komunikasi. Dampak

yang dirasakan tidak hanya pada salah satu aspek saja, tetapi

S

120

juga mencakup hampir sebagian besar bidang kehidupan

masyarakat. Salah satu dampak yang dirasakan dan paling

menonjol pengaruhnya dalam diri kita ialah bahasa Indonesia.

Seperti yang sudah dikatakan di atas, kemajuan teknologi,

informasi dan komunikasi membuat jarak semakin tidak

berarti. Berita yang terjadi di salah satu negara dapat

menyebar luas ke seluruh dunia hanya dalam hitungan detik.

Batas antarnegara yang satu dengan yang lain pun menjadi

semakin kecil. Oleh karena itu, budaya-budaya dari luar

dengan mudahnya masuk ke Indonesia. Hal yang

dikhawatirkan dari masuknya budaya-budaya luar ialah

pengaruhnya terhadap kebudayaan Indonesia itu sendiri,

termasuk di dalamnya eksistensi bahasa Indonesia sebagai

bahasa resmi dan bahasa pemersatu bangsa.

Topik bahasa Indonesia saat ini sebenarnya sedang

menjadi perbincangan yang hangat. Pasalnya, penggunaan

bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai dianggap tidak

penting lagi. Saat ini, bahasa Indonesia mulai ‘dicemari’ oleh

penggunaan bahasa-bahasa gaul dari media elektronik.

Banyak di antara para pemuda dan pemudi di Indonesia yang

asal saja dalam menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu,

121

faktor lain yang menjadi penyebab tercemarnya penggunaan

bahasa Indonesia ialah karena anak muda zaman sekarang

cenderung menggunakan aksen daerahnya. Contohnya saja, di

Jawa, orang lebih sering mengunakan kata ‘nggak’ dibanding

‘tidak’, kata “begitu” diganti dengan ‘gitu’, dan sebagainya. Hal

yang lebih memprihatinkan lagi ialah bahkan banyak para

siswa/i yang dinyatakan tidak lulus UN karena nilai bahasa

Indonesia. Ini menjadi ancaman serius karena merekalah yang

nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa.

Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan di atas,

sebenarnya eksistensi bahasa Indonesia harus menjadi salah

satu hal yang dikhawatrikan oleh kita. Jika hal seperti ini terus

berlanjut, bukan tidak mungkin dalam 20-30 tahun ke depan

bahasa Indonesia akan punah dan digantikan dengan bahasa-

bahasa asing yang datang dari luar. Salah satu hal sederhana

yang perlu dan cukup kita lakukan ialah membentengi diri

kita dengan budaya asing yang sebenarnya tidak terlalu

mendidik. Kita tidak harus menutup diri terhadap

perkembangan dari luar, tetapi ada baiknya kita perlu

menyaring mana yang boleh dan tidak untuk diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari, termasuk menggunakan bahasa

122

yang baik dan benar. Jika kita menerapkan hal tersebut dalam

diri kita, penggunaan bahasa Indonesia bisa tetap kita

pertahankan eksistensinya bahkan dapat mengantar kita

menjadi bangsa yang disegani di mata dunia.

123

Bahasaku Identitasku

(Oleh: Stevanus Sonny Januar) 142114025

edudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional

dimungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu

yang mendasari bahasa Indonesia itu, telah dipakai

sebagai lingua franca (bahasa pergaulan sehari-hari) selama

berabad-abad sebelumnya di seluruh kawasan Nusantara.

Perlu adanya pengembangan dan pembinaan terhadap bahasa

Indonesia yang dituntut oleh permasalahan bahasa Indonesia.

Permasalahan kebahasaan di Indonesia dapat

dikelompokkan ke dalam tiga cakupan masalah, yaitu masalah

(1) bahasa nasional, (2) bahasa daerah, (3) penggunaan

bahasa asing. Selain sebagai bahasa nasional, bahasa

Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara, yang

berkonsekuensi menjadi bahasa ilmu, teknologi, seni dan

media massa. Mengenai bahasa daerah, di Indonesia terdapat

746 bahasa daerah, yang berarti terdapat 746 kelompok etnik.

Sementara itu, tentang bahasa asing (selain bahasa-bahasa

Eropa) setelah pertumbuhan industri di Asia (dimulai dari

Jepang disusul Korea dan Cina), kini bahasa Jepang, Korea dan

K

124

Cina banyak dipelajari masyarakat generasi muda Indonesia.

Dengan kondisi itu masyarakat Indonesia tergolong

masyarakat multilingual (banyak bahasa yang hidup dalam

masyarakat yang multikultural). Setiap anggota masyarakat

Indonesia setidaknya mengua=asai dua bahasa, yaitu bahasa

ibu dan bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional

maupun sebagai bahasa negara. Selain bahasa daerah dan

bahasa Indonesia, masyarakat Indonesia harus mampu

menguasai bahasa asing sebagai sarana interaksi dengan

dunia global.

Sebagai bagian dari budaya, bahasa juga rentan

terpengaruh oleh globalisasi. Terutama dengan semakin

mudahnya pembelajaran dan penggunaan bahasa. Dengan

semakin tergantungnya negara satu dengan negara yang lain,

diperlukan satu bahasa umum agar komunikasi dapat

dilakukan lebih mudah tanpa memerlukan penerjemah.

Bahasa Inggris biasanya menjadi bahasa yang paling mudah

mempengaruhi bahasa-bahasa lain di dunia, karena

penggunaannya sebagai bahasa Internasional. Seiring

perkembangan zaman, bahasa Indonesia terus mengalami

perubahan, diantaranya penyempurnaan ejaan dari ejaan

125

lama ke Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), serta penyerapan-

penyerapan kata-kata baru yang berasal dari luar maupun

dalam negeri Indonesia, sehingga jadilah bahasa Indonesia

yang kita ketahui sekarang ini. Akan tetapi, dengan adanya

globalisasi bahasa Indonesia mulai terpengaruh oleh berbagai

macam bahasa lain. Bahasa Inggris, Jepang, dan Korea

merupakan tiga bahasa yang paling banyak mempengaruhi

pengguna bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh

pertukaran budaya dan informasi yang begitu deras melalui

internet, televisi, dan media-media lainnya. Hal ini

menyebabkan orang-orang Indonesia cenderung terbiasa

mengucapkan kata-kata asing seperti “good morning”, “ohayou

gozaimasu”, dan “annyeonghaseyo” dari pada kata-kata bahasa

Indonesia seperti “selamat pagi”. Hal ini tentu akan sangat

membahayakan kelangsungan bahasa Indonesia sebagai

bahasa nasional.

Selain itu, bahasa-bahasa “tren” yang digunakan oleh

remaja-remaja Indonesia saat ini juga akan berdampak negatif

bagi bahasa Indonesia sendiri. Bahasa-bahasa alay yang

menggabungkan huruf dan angka serta sebutan-sebutan yang

kadang memiliki arti yang jauh dari konotasi sebenarnya,

126

seperti “cabe-cabean” juga dapat merusak bahasa Indonesia,

terutama apabila bahasa-bahasa “tren” tersebut digunakan

oleh banyak orang. Bahasa-bahasa ini biasanya menyebar dari

mulut ke mulut atau menyebar melalui media sosial online

seperti facebook dan twitter. Sehingga hanya dalam sekejap,

ratusan atau bahkan ribuan orang dapat langsung mengetahui

dan menggunakannya dalam percakapan sehari-hari.

Hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari fenomena

globalisasi yang semakin gencar dengan adanya teknologi

informasi. Tren-tren bahasa yang berkembang, baik di dalam

maupun luar negeri dapat langsung berkembang dan menjadi

bahasa sehari-hari masyarakat. Ini tentu tidak dapat dihindari,

karena bahasa-bahasa lain dunia pun banyak yang

dipengaruhi, baik oleh bahasa asing maupun bahasa slang

(ragam bahasa tidak resmi dan belum baku yang sifatnya

musiman) dari negara mereka sendiri. Untuk itu, diperlukan

sebuah kesadaran dari masyarakat, terutama masyarakat

Indonesia sebagai pengguna bahasa Indonesia, dalam

menggunakan bahasa Indonesia. Masyarakat harus lebih bijak

dalam memilah-milah bahasa Indonesia yang baik dan tidak

baik, yang mereka baca di internet ataupun media lainnya,

127

sehingga mereka dapat membatasi penggunaan bahasa alay

yang berlebihan. Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia di

halaman-halaman media sosial atau aplikasi-aplikasi situs

web juga dapat dilakukan agar bahasa Indonesia dapat

menjadi salah satu bahasa internet, sehingga bahasa nasional

Republik Indonesia ini dapat menjadi bagian dari globalisasi,

bukan menjadi “korban” dari globalisasi. Kesimpulannya,

bahasa Indonesia dapat bertahan di era globalisasi dan

perkembangan teknologi, asalkan dibatasi dari pencampuran

bahasa asing dan slang (ragam bahasa tidak resmi dan belum

baku yang sifatnya musiman) yang berlebihan serta digunakan

sebagai bahasa di internet.

128

129

Kenggulan Bahasa Indonesia dan Kelemahan Bahasa Modern atau Gaul

(Oleh: Wellybrordus Yunan Mardika) 142114026

ahasa Indonesia adalah bahasa yang sering

digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Bahasa Indonesia dulunya merupakan bahasa

Melayu yang kemudian menjadi bahasa Indonesia

setelah disahkan oleh pemerintah. Bangsa Indonesia tentunya

memiliki beragam budaya dengan beragam bahasanya pula.

Setiap bahasa di daerah Indonesia memiliki bahasa yang

berbeda-beda pula, contohnya di daerah Bandung terdapat

bahasa Sunda, di daerah Jawa terdapat bahasa Jawa, di daerah

Kalimantan ada bahasa Dayak, bahasa Melayu, di daerah

Medan juga terdapat bahasa Medan dan masih banyak lagi.

Akan tetapi, yang membuat masyarakat negara Indonesia

menjadi satu kesatuan adalah bahasa Indonesia itu sendiri.

Saat ini, bahasa Indonesia sangat diminati oleh warga negara

asing. Banyak warga negara asing yang ingin belajar dan

mendalami tentang bahasa Indonesia.

Salah satu keunggulan dari bahasa Indonesia, yaitu

dalam bahasa Indonesia juga terdapat bahasa baku. Apa itu

B

130

bahasa baku dalam bahasa Indonesia? Bahasa baku adalah

ragam bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi

resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat,

dan rapat resmi. Bahasa baku terutama digunakan sebagai

bahasa persatuan dalam masyarakat bahasa yang mempunyai

banyak bahasa. Bahasa baku umumnya ditegakkan melalui

kamus (ejaan dan kosakata), tata bahasa, pelafalan, lembaga

bahasa, status hukum, serta penggunaan di masyarakat

(pemerintah, sekolah, dan lain-lain).Bahasa baku tidak dapat

dipakai untuk segala keperluan, tetapi hanya untuk

komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan

umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di

luar keempat penggunaan itu, dipakai ragam tidak baku.

Apa itu ragam tidak baku? Ragam tidak baku adalah

ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri

yang menyimpang dari norma ragam baku. Penggunaan

ragam baku seperti di atas mampu memberikan kewibawaan

bagi seseorang yang memakai ragam bahasa baku di

kehidupannya sehari hari. Fungsi bahasa baku secara umum,

yaitu yang pertama, sebagai pemersatu. Pemakaian bahasa

baku dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi satu

131

kesatuan masyarakat bahasa. Yang kedua, yaitu memberi

kekhasan. pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda

dengan pemakaian bahasa lainnya. Yang ketiga, yaitu

pembawa kewibawaan. Pemakaian bahasa baku dapat

memperlihatkan kewibawaan pemakainya. Yang keempat,

yaitu kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolak ukur bagi

benar tidaknya bahasa seseorang atau sekelompok orang.

Itulah beberapa kelebihan atau keunggulan bahasa

Indonesia. Kita, sebagai warga negara Indonesia, janganlah

meninggalkan bahasa Indonesia. Karena di era modern ini

banyak sekali bermunculan bahasa-bahasa yang tidak

mencerminkan masyarakat dan kebudayaan yang ada di

negara kita, contohnya saja bahasa modern yang masuk ke

negara Indonesia adalah bahasa gaul atau bahasa alay.

Masyarakat saat ini sering sekali menggunakan bahasa gaul

atau alay tersebut. Bahasa itu dapat menyebabkan gejala

bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan

perkembangan bahasa Indonesia dan dianggap sebagai

penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk

mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada

tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam

132

pemakaiannya di masyarakat, terutama di kalangan remaja

saat ini.

Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis yang

menggunakan bahasa gaul di media massa dan elektronik,

membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan

sehari-hari. Hal ini menjadi wajar karena remaja suka meniru

hal-hal yang baru. Itulah mengapa bahasa modern atau bahasa

gaul memberi pengaruh buruk. Bahasa tersebut tidak

mencerminkan masyarakat Indonesia dengan berbagai

macam budaya dan bahasa yang dimiliki, melainkan bahasa

gaul hanya menjadi momok bagi bahasa Indonesia. Bahasa

gaul hanya memberikan kesan tidak baik dalam berbahasa

bagi penggunanya. Dapat kita simpulkan bahwa bahasa

indonesia mempunyai banyak keunggulan dari pada bahasa

modern/gaul.

133

Bahasa Mencerminkan Pribadi Penggunanya

(Oleh: Andreas D Susanto) 142114027

ahasa memang sudah menjadi bagian yang tidak

asing lagi bagi kita, entah itu bahasa Indonesia,

bahasa daerah maupun bahasa asing. Sejak kecil kita

sudah diajarkan dan dibimbing oleh orang tua kita dalam

berbahasa. Dari situ kita sudah mengenal bahasa. Semakin

lama, bahasa kita semakin bertambah entah dari kita belajar,

membaca, dan bergaul. Kita sebagai orang Indonesia

seharusnya bersyukur karena kita mempunyai beratus-ratus

bahasa dari bermacam-macam suku. Akan tetapi, dewasa ini

bahasa di negeri ini semakin luntur, terutama di kalangan

anak muda. Sekarang ini banyak bahasa yang digunakan oleh

kaum muda yang sering disebut bahasa “gaul”. Bahasa-bahasa

tersebut banyak dipakai oleh kalangan anak muda. Banyak

anak muda yang berpendapat jika tidak memakai bahasa

“gaul” dianggap ketinggalan zaman. Banyak anak muda yang

berbicara menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan

kaidahnya, bahkan dengan orang yang lebih tua sekalipun.

B

134

Dewasa ini, bahasa Indonesia juga mengalami

percampuran dengan bahasa lain, seperti bahasa Indonesia

yang dicampuradukkan dengan bahasa Inggris. Bagi sebagian

besar anak muda, hal itu dianggap “keren” dan tidak

ketinggalan zaman. Padahal, sikap seperti itu salah. Kita

seharusnya menggunakan bahasa asing pada saat tertentu dan

tidak dicampuradukkan dengan bahasa kita. Banyak anak

muda yang menganggap bahwa selalu memakai bahasa luar

negeri itu sangat membanggakan. Padahal, pola berpikir itu

kurang tepat menurut saya. Menurut saya yang sangat

membanggakan adalah ketika kita membawa keluar bahasa

kita, bukan membawa masuk bahasa orang ke negeri kita. Itu

sama saja membunuh bahasa kita. Apalagi, sekarang banyak

anak putus sekolah, otomatis bahasa yang mereka pelajari

hanya itu-itu saja.

Kalau seperti ini, bagaimana kita mau memajukan

negara ini? Padahal dari situlah tonggak kebangkitan negara

ini. Anak muda sekarang banyak yang tak mencerminkan

sikap menjaga bahasa Indonesia yang baik. Banyak anak

Indonesia yang tak memperhatikan nasib bahasa Indonesia.

Seharusnya, pemerintah juga mengadakan kegiatan-kegiatan

135

untuk menjunjung bahasa Indonesia di negara ini agar bangsa

ini tidak kehilangan kepribadian. Baru-baru ini juga Indonesia

masuk ke dalam MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Dari

sinilah negara asing akan berelasi dengan Indonesia, tidak

hanya segi ekonomi segi tetapi juga kesiapan bahasa.

Pertanyaannya, apakah Indonesia sudah siap untuk menjamu

tamu dari luar negeri dengan sikap kita yang selama ini acuh

tak acuh dan malah tidak menghargai bahasa Indonesia?

Seharusnya, kita sadari bahwa bahasa Indonesia bisa

dijadikan bahasa internasional. Mengapa? Karena ada

kesempatan melalui MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini.

Kita akan memiliki banyak relasi dan sedikit demi sedikit kita

berbahasa Indonesia di kancah internasional. Seperti kita

ketahui, orang Indonesia banyak yang menjadi tenaga kerja

Indonesia (TKI). Jadi, kita bisa memanfaatkan hal tersebut

untuk menyebarkan bahasa Indonesia. Akan tetapi, di

samping itu pemerintah juga harus mempertegas tentang

bahasa Indonesia, entah diadakan hari bahasa Indonesia atau

mempertegas tentang hari jadinya bahasa Indonesia.

Dari berbagai uraian tersebut, dapat disimpulkan

bahwa dengan keunggulan-keunggulan tersebut, bahasa

136

Indonesia bisa dinaikkan statusnya dari bahasa nasional

menjadi bahasa internasional. Potensi dan keunggulannya

tidak hanya dilihat dari bahasanya itu sendiri tetapi juga

ditunjang oleh berbagai aspek, antara lain ekonomi, sosial, dan

budaya. Akan tetapi untuk mewujudkan sampai ke bahasa

internasional memerlukan waktu lama agar semua siap, baik

dari pemerintah maupun masyarakat.

Menyadari hal itu, seharusnya pemerintah mulai saat

ini mulai aktif bekerja dalam mewujudkan wacana itu.

Menggalakkan bahasa Indonesia dalam berbagai segi harus

terus dilakukan, di antaranya menggunakan bahasa Indonesia

secara baik dan benar baik dalam tulisan maupun ucapan.

Memang tidak mudah untuk itu, daya dan upaya harus dimulai

saat ini. Kita sebagai warga negara Indonesia juga akan turut

bangga bahwa bahasa kita dihargai begitu besar.

Dari berbagai uraian dapat diambil kesimpulan

sementara bahwa bahasa Indonesia dengan segala

keunggulannya sudah dapat dinaikkan statusnya yang selama

ini sebagai bahasa nasional menjadi bahasa internasional.

Potensi dan keunggulannya tidak hanya dilihat dari

bahasanya itu sendiri tetapi juga ditunjang oleh berbagai

137

aspek, antara lain ekonomi, sosial, dan budaya. Menyadari hal

itu seyogyanya para pemangku kepentingan mulai saat ini

aktif bekerja dalam mewujudkan wacana itu. Menggalakkan

bahasa Indonesia dalam berbagai segi harus terus dilakukan,

di antaranya menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan

benar, baik dalam tulisan maupun ucapan. Memang tidak

mudah untuk itu, daya dan upaya harus dimulai saat ini. Kita

sebagai warga negara Indonesia juga akan turut bangga

bahwa bahasa kita dihargai begitu besar di dunia ini.

138

139

Bahasa Indonesia dalam Perspektif Global

(Oleh: Yosephien Rosiana A L) 142114028

aat ini, terjadi krisis bahasa Indonesia di tengah-tengah

masyarakat, terutama di kalangan anak muda.

Umumnya, anak muda pada zaman sekarang merasa

tidak gaul jika menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa

sehari-hari. Mereka lebih senang menggunakan bahasa asing

sebagai pengganti bahasa Indonesia. Dalam bidang

pendidikan pun, bahasa Indonesia mulai tergantikan. Hal ini

terlihat dari pengajaran bahasa-bahasa asing yang lebih

ditekankan daripada pengajaran bahasa Indonesia yang

notabene adalah bahasa nenek moyang bangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia terkadang dianggap kurang menarik di

mata rakyat Indonesia. Selain itu, banyaknya komponen dan

aturan dalam bahasa Indonesia membuat anak muda zaman

sekarang malas untuk mempelajarinya. Padahal, bahasa

Indonesia sama rumitnya dengan bahasa Inggris. Namun,

entah mengapa justru bahasa Inggris yang lebih mudah

diterima.

S

140

Lain ladang lain belalang, negara lain justru

mempelajari bahasa Indonesia dengan cara menempatkan

bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib di sekolah-

sekolah, misalnya di negara Australia. Saat ini, banyak

sekolah-sekolah di Australia menempatkan bahasa Indonesia

sebagai mata pelajaran wajib. Selain Australia, beberapa

negara lainnya juga sangat antusias untuk mempelajari

bahasa Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa bahasa

Indonesia diterima oleh dunia dan berpotensi untuk dijadikan

bahasa internasional yang setara dengan bahasa Inggris.

Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa minat bangsa lain

terhadap bahasa Indonesia sangat tinggi. Pandangan dan

sikap dunia yang positif terhadap bahasa Indonesia

seharusnya dapat menjadi motivasi bagi rakyat Indonesia

untuk turut serta mempelajari dan mengembangkan bahasa

Indonesia.

Dengan mempelajari bahasa Indonesia, bangsa-bangsa

lain dapat mengenal lebih dekat kebudayaan dan bangsa

Indonesia. Bangsa lain sangat mengapresiasi bahasa

Indonesia sehingga mereka mau bersusah payah untuk

mempelajari dan mendalami bahasa Indonesia. Logat bahasa

141

Indonesia yang sangat berbeda dengan logat bahasa mereka

tidak menghalangi minat mereka untuk belajar bahasa

Indonesia. Kita yang sudah sangat familiar dengan bahasa

Indonesia, bahkan logat kita sudah terbiasa dengan bahasa

Indonesia, seharusnya dapat lebih unggul daripada mereka.

Untuk dapat mengungguli bangsa-bangsa asing tersebut,

semangat kita harus ditumbuhkan kembali sehingga bahasa

Indonesia tetap terjaga kelestariannya. Peran rakyat

Indonesia sangat besar terhadap kelestarian bahasa

Indonesia. Kita jangan kalah dengan semangat bangsa lain

seperti Australia, Korea, dan negara-negara lain yang mulai

ikut melestarikan bahasa Indonesia.

Dipelajarinya bahasa Indonesia oleh bangsa lain ini

menimbulkan dampak yang positif dan negatif. Dampak

positifnya yaitu bahasa Indonesia dapat lebih dikenal luas

oleh negara lain dan sebagai rakyat Indonesia patut

berbangga karena apa yang menjadi ciri khas kita, orang lain

ikut mempelajari agar bisa menyatu dengan kita. Hal ini

menjadi suatu keuntungan bagi rakyat Indonesia untuk

menjalin hubungan kerja sama guna memajukan bangsa

Indonesia. Namun, selain ada dampak positif juga ada dampak

142

negatif. Dampak negatifnya yaitu melihat minat masyarakat

yang kurang untuk mempelajari bahasa Indonesia ditakutkan

kelak dapat menimbulkan masalah yang disebabkan adanya

pengakuan oleh bangsa lain seperti yang terjadi pada batik,

reog, angklung, dan sebagainya. Untuk itu, kita sebagai bangsa

Indonesia seharusnya meningkatkan semangat belajar bahasa

Indonesia agar kita tidak kehilangan wibawa di mata dunia

karena tidak bisa mempertahankan apa yang telah menjadi

miliknya.

143

Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja

(Oleh: Yosephin Novita Intan P) 142114030

enggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat

ini dapat dikatakan menyimpang jauh dari kaidah

bahasa Indonesia yang baku. Di zaman modern

seperti sekarang ini arus informasi sangat mudah diperoleh,

baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini dapat

mempengaruhi penggunaan bahasa sehari-hari, bahkan

penggunaan bahasa yang menyimpang ini sudah menjadi

keharusan bagi beberapa kelompok remaja untuk

menunjukkan jati diri kelompok mereka. Selain itu,

penggunaan bahasa yang menyimpang ini juga digunakan

untuk menyetarakan derajat mereka dengan remaja yang lain

agar mereka tidak dianggap ketinggalan zaman. Berikut

adalah contoh bahasa menyimpang atau bahasa gaul yang

sering digunakan oleh remaja : lo, gue, bokap, nyokap, dan

sebagainya. Contoh tersebut hanyalah sebagian dari

penyimpangan bahasa yang dilakukan oleh remaja. Mereka

menggunakan bahasa tersebut untuk menunjukkan keakraban

mereka.

P

144

Saat ini, sangat jarang remaja yang masih

menggunakan bahasa Indonesia baku untuk berkomunikasi

dengan teman mereka. Bahkan dengan orang yang lebih tua

pun terkadang mereka menggunakan bahasa tersebut untuk

berkomunikasi. Bahasa baku hanya digunakan apabila mereka

berbicara pada orangtua mereka atau guru mereka di sekolah.

Mereka lebih memilih bahasa yang mereka buat sendiri untuk

berkomunikasi daripada bahasa Indonesia baku. Penggunaan

bahasa gaul ini tidak hanya dilakukan di kalangan remaja saja.

Di beberapa daerah, anak kecil pun sudah menggunakan

bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia yang

baku.

Masa remaja adalah masa di mana kita mencari jati diri

kita masing-masing. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada

masa-masa ini kita justru lebih mudah terpengaruh.

Penggunaan bahasa yang menyimpang ini bisa saja mereka

lakukan karena mereka sedang dalam proses pencarian jati

diri mereka. Mereka mencoba mengekspresikan diri mereka

dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa gaul yang

mereka buat. Dalam hal ini, orang tua memiliki peran penting

dalam mengontrol anak remaja mereka. Hal ini perlu

145

dilakukan supaya para remaja ini tidak melupakan bahasa

Indonesia baku yang seharusnya mereka gunakan dalam

komunikasi sehari-hari. Salah satu penyebab meluasnya

penggunaan bahasa menyimpang ini tidak lepas dari

banyaknya siaran televisi yang kurang mendidik. Siaran yang

kurang mendidik ini telah mengobsesi mereka untuk ikut

menggunakan bahasa yang tidak baku. Ditambah lagi dengan

berbagai macam media sosial yang kini banyak digunakan

oleh remaja. Lewat media sosial ini juga mereka mendapat

pengetahuan tentang bahasa tersebut.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang

sudah semestinya menjadi alat komunikasi sehari-hari di

masyarakat. Namun, akibat arus informatika yang cepat

disertai moral individu yang belum kokoh menyebabkan

pemakaian bahasa Indonesia yang baku sudah jarang di

kalangan remaja. Mereka lebih memilih menggunakan ‘lo-gue’

agar terlihat lebih solid dengan teman-teman mereka. Di

sinilah peran orang tua untuk memberi anutan kepada

mereka, agar mereka dapat berbaur dengan teman sebaya

mereka tanpa mengesampingkan pentingnya penggunaan

146

bahasa Indonesia yang baku. Terlebih lagi tidak selamanya

mereka akan menggunakan bahasa gaul tersebut.

Saat mereka memasuki dunia kerja, sangat tidak cocok

bila mereka tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baku.

Oleh karena itu, mereka perlu menyadari betapa pentingnya

bahasa baku ketika mereka memasuki dunia pekerjaan dan

dengan tingkat sopan santun yang dijunjung tinggi. Mereka

pun juga perlu mengutamakan bahasa Indonesia yang baku

dan benar, karena jika tidak, bahasa Indonesia semakin lama

akan semakin hilang keasliannya dari bahasa Indonesia. Hal

ini tentu perlu diperhatikan, khususnya bagi para remaja yang

dapat dikatakan mulai meninggalkan bahasa baku dan

menggantinya dengan bahasa gaul. Perlu adanya usaha untuk

menanamnkan kembali pemahaman dan kecintaan dalam diri

terhadap bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia tetap

menjadi bahasa persatuan dan bahasa nasional. Peran serta

media juga sangat penting dalam upaya meningkatkan bahasa

Indonesia yang baku. Ada baiknya jika media sosial yang ada

saat ini tidak menampilkan hal-hal yang membuat para remaja

mulai menghilangkan bahasa baku. Dengan demikian,

penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar dapat

lebih meningkat.

147

Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Modern

(Oleh: Agata Evin Enggal P) 142114031

ada zaman dahulu bahasa Indonesia tidak dikenal dengan

bahasa Indonesia tetapi lebih dikenal dengan bahasa

Melayu. Awal mulanya, bahasa Melayu digunakan sebagai

bahasa kenegaraan oleh kerajaan Sriwijaya pada abad ke-

7 Sebelum Masehi. Pada abad ke-15 berkembang terus dan tersebar

di sekitar Asia Tenggara. Lalu pada abad ke-19, pada kolonial

Hindia-Belanda, bahasa Melayu dianggap dapat menguntungkan

dan sebagai sarana komunikasi dalam membantu administrasi

dengan kaum pribumi. Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah

menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah penjajahan

Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen. Bahasa Indonesia seraca

resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda

tanggal 28 Oktber 1928. Selanjutnya, perkembangan bahasa dan

kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan

Minangkabau.

Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan. Sampai saat

ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus

menghasilkan kata-kata baru. Bahasa Indonesia telah digunakan

oleh seluruh masyarakat Indonesia meskipun dicampurkan dengan

bahasa daerah masing-masing. Namun, seiring berkembangnya

P

148

zaman, banyak masyarakat dan kaum terpelajar mulai tidak

menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Misalnya, dalam

mengucapkan kata-kata, banyak orang yang mulai mengunakan

kata tidak baku, contoh kata aku diganti dengan kata gue, kamu

diganti dengan kata loe.

Hal inilah yang perlu diperhatikan, karena penggunaan bahasa

Indonesia yang baku sudah mulai memudar. Kesadaran akan

penggunaan bahasa yang baku juga menurun dan disepelekan.

Selain itu, jika dilihat di tempat umum dan di media massa, seperti

radio dan televisi, kebanyakan rakyat dan para pejabat, dalam

kesehariannya, lebih suka memadukan bahasa Indonesia dengan

bahasa asing ketika berkomunikasi. Misalnya, lebih senang

menggunakan “Sorry ya, aku telat” dibandingkan dengan “Maaf ya,

aku terlambat”. Dari kedua ujaran tersebut, tentu yang lebih sering

digunakan adalah ujaran pertama. Sadar atau tidak, dengan

mencampuradukkan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia, hal

itu tidak boleh dilakukan. Lunturnya kesadaran masyarakat dalam

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, bukan hal

yang tidak mungkin. Jika terus menerus dibiarkan bahasa Indonesia

dicampuradukkan dengan bahasa asing akan berakibat di masa

mendatang, generasi penerus bangsa tidak lagi mengetahui bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

149

Tidak sedikit pula masyarakat Indonesia yang terus

mengembangkan bahasa Indonesia dengan memperbaiki

penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Misalnya,

dibangku perkuliahan bahasa Indonesia tetap dijadikan sebagai

mata kuliah umum. Ini merupakan salah satu contoh bahwa

mahasiswa diajarkan untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia

dengan baik dan benar. Selain itu, contoh dalam kehidupan sehari-

hari yaitu bahasa Indonesia yang digunakan oleh para ibu untuk

mendidik anak-anaknya. Dengan demikian, anak-anak menjadi

terlatih menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan di masa

depan mereka memiliki keterampilan berkomunikasi menggunakan

bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia juga tidak hanya dipakai di negara Indonesia

saja, di negara asing seperti di negara Australia, Belanda, Jepang,

Amerika Serikat, Inggris, Cina dan Korea Selatan, bahasa Indonesia

dijadikan bahan pembelajaran. Dalam produk-produk perusahaan

luar negeri, baik dalam kemasannya, prosedur penggunaannya,

maupun keterangan produk yang dihasilkan semua menggunakan

bahasa Indonesia. Mereka melakukan hal ini untuk mempermudah

promosi, sehingga produk mereka laku dipasarkan di Indonesia.

Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa keberadaan bahasa

Indonesia diakui oleh masyarakat internasional, khususnya

perusahaan asing.

150

Dengan demikian, bahasa Indonesia, selain penggunaan bahasa

yang baik dan benar yang memudar, juga mengalami beberapa hal-

hal yang bersifat positif. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang

mau dan berjuang untuk memperjuangkan bahasa Indonesia

tersebut. Hal inilah yang akan tetap menjadikan bahasa Indonesia

menjadi bahasa pemersatu dan terus berkembang. Oleh karena itu,

generasi penerus bangsa yang mengetahui bahasa Indonesia yang

baik dan benar juga semakin banyak..

151

Bahasa Indonesia di Ujung Tanduk

(Oleh: Herybertus Yudha P) 142114032

ahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang

digunakan dalam berbagai kegiatan di negara ini.

Bahasa ini digunakan untuk berkomunikasi

terutama dalam kegiatan di sekolah, lembaga, dan

media massa. Selain itu, bahasa Indonesia merupakan bahasa

persatuan yang digunakan sebagai sarana komunikasi oleh

masyarakat yang berasal dari berbagai daerah dan suku yang

berbeda. Meskipun begitu, hanya sedikit orang di Indonesia

yang mampu berbahasa Indonesia secara baik dan benar.

Banyak anak-anak muda zaman sekarang sering

menyelipkan bahasa asing dalam percakapan resmi bahasa

Indonesia. Mereka menganggap hal tersebut keren, terlihat

seperti orang berpendidikan. Banyak faktor yang

mempengaruhi hal tersebut, salah satunya adalah

perkembangan media sosial seperti facebook, twitter, path,

google+ yang sangat pesat. Pesan pendek yang digunakan

lebih cenderung ditulis sesuai selera pengirimnya dan

mengabaikan tata bahasa baku. Selain itu, penerapan

B

152

kurikulum yang berstandar internasional di sekolah-sekolah,

terutama di kota-kota besar Indonesia, khususnya Jakarta.

Sekolah tersebut menggunakan bahasa asing, terutama bahasa

Inggris dalam kegiatan pembelajaran. Banyak orang tua juga

merasa anak mereka menggunakan istilah-istilah asing dalam

percakapan. Namun, alangkah baiknya jika mereka juga

memahami bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang baik

dan benar harus ditingkatkan.

Menyelipkan kata-kata bahasa Inggris ke dalam

percakapan bahasa Indonesia ternyata tidak hanya dilakukan

oleh anak-anak muda. Jika kita menonton acara wawancara

resmi, dialog politik dan ekonomi di televisi jarang sekali kita

menemukan satu wawancara atau dialog, di mana baik yang

melakukan wawancara maupun yang diwawancarai,

menggunakan seratus persen bahasa Indonesia yang baik dan

benar. Mereka tampak kesulitan untuk berkomunikasi dalam

bahasa Indonesia secara utuh. Selalu ada kata-kata, istilah-

istilah, dan ungkapan-ungkapan asing yang diselipkan di sela-

sela bahasa Indonesia.

153

Fenomena lain yang terjadi adalah kini timbul gejala di

masyarakat, terutama kaum muda. Terkadang, mereka merasa

malu apabila tidak menguasai bahasa asing, terutama bahasa

Inggris. Akan tetapi, tidak pernah merasa malu dan kurang

apabila tidak menguasai bahasa Indonesia. Banyak yang

merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain karena telah

menguasai bahasa asing dengan fasih, walaupun penguasaan

bahasa Indonesianya tidak baik. Tidak sedikit yang

menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau

mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai

bahasa Indonesia dengan baik atau menganggap bahasa

Indonesia tidak penting.

Bahasa Indonesia memang bukan merupakan bahasa

ibu. Kita baru memperoleh bahasa Indonesia yang baik saat

menginjak bangku sekolah. Fakta tersebut hampir terjadi di

seluruh wilayah Indonesia. Hanya segelintir orang saja,

terutama di kota-kota besar, yang menggunakan bahasa

Indonesia sebagai bahasa ibu. Dalam komunikasi sehari-hari,

masyarakat Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia

formal, tetapi bahasa ibu, bahasa informal yang tidak memiliki

154

aturan yang baku. Setiap orang bebas mencampuradukkan

istilah.

Era globalisasi dan reformasi memberikan dampak

yang sangat besar bagi bahasa Indonesia. Lihat saja, banyak

nama perusahaan baik besar atau pun kecil yang

menggunakan nama bahasa Inggris. Seperti, ada konsep

pemasaran yang tidak tertulis bahwa pasar akan lebih tertarik

jika nama toko, tempat atau barang menggunakan bahasa

Inggris karena terlihat lebih keren. Seiring dengan terjadinya

pergeseran ranah penggunaan bahasa Indonesia oleh bahasa

Inggris, bahasa informal pun mulai mendominasi media cetak

dan elektronik. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan

benar terasa semakin langka.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mampu

menjembatani jurang komunikasi antarsuku yang memiliki

bahasa daerah yang berbeda-beda. Sarana utama yang

mewujudkan dan memelihara Bhinneka Tunggal Ika. Bahasa

Indonesia juga merupakan anugerah Tuhan yang sungguh luar

biasa dan pantang kita sia-siakan. Bahasa persatuan yang

dirumuskan dengan teliti lewat perjuangan, keringat, dan

155

nyawa delapan puluh satu tahun yang lalu adalah sebuah

keajaiban yang mampu menyatukan bangsa tanpa kekuatan

politik dan militer yang tidak mampu dilakukan oleh negara

lain.

Jika kita tidak ingin bahasa Indonesia lenyap di negeri

sendiri, keberadaannya senantiasa harus dipelihara,

perkembangannya harus dicermati. Kita masih memiliki

harapan yang besar kepada bahasa Indonesia. Para pengguna,

tokoh nasional, tokoh bahasa, tokoh sastra, guru dan pendidik,

dan anggota masyarakat harus sama-sama bekerja keras

untuk terus melestarikan dan mengembangkan bahasa

Indonesia. Selain itu, bentuk kreativitas yang disebabkan oleh

perkembangan sarana komunikasi berbasis teknologi

seharusnya harus dijadikan sarana untuk melestarikan dan

mengembangkan bahasa Indonesia.

156

157

Bahasa Indonesia Untuk Dunia

(Oleh: Aji Wicaksono)

142114033

ahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat

penting sebagai bahasa pemersatu. Seperti kita

ketahui, Indonesia adalah negara yang memiliki

keanekaragaman budaya, salah satunya adalah bahasa.

Banyak bahasa yang terdapat di Indonesia mulai dari Sabang

sampai Merauke. Untuk itu, dibuatlah bahasa Indonesia

sebagai bahasa pemersatu. Seperti yang tercantum di dalam

Sumpah Pemuda yang berbunyi “Kami Putra dan Putri

Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan , bahasa

Indonesia”. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia

memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding bahasa-

bahasa daerah lainnya.

Pertumbuhan globalisasi yang begitu cepat, seperti

yang terjadi saat ini, berdampak pula pada perkembangan dan

pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung

pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan

dan teknologi. Di dalam era globalisasi pada saat ini, bangsa

Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia

B

158

persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun

komunikasi.

Kemunculan bahasa Indonesia di era globalisasi pada

saat ini perlu kita bina agar bahasa Indonesia tidak tergusur

oleh bahasa asing. Arus global tanpa kita sadari berimbas pula

pada penggunaan dan keberadaan bahasa Indonesia di

masyarakat. Penggunaan bahasa di dunia maya, facebook

misalnya, memberi banyak perubahan bagi struktur bahasa

Indonesia yang dianggap merusak bahasa itu sendiri. Bahasa

Indonesia sebagai bahasa nasional harus disikapi bersama,

termasuk dalam pengajarannya. Di era global dengan berbagai

kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, seharusnya

bisa kita manfaatkan dalam mempertahankan bahasa

Indonesia. Selain itu, banyak penggunaan bahasa Indonesia di

dalam masyarakat yang menyalahi aturan dan menyimpang

dari EYD. Hal ini sangat sulit untuk diubah karena mereka

sudah terbiasa dengan penggunaan bahasa yang dipakainya

sehari-hari, yang tanpa mereka ketahui bahwa penggunaan

bahasa tersebut salah. Banyak juga anak muda zaman

sekarang yang membuat tren bahasa-bahasa baru yang

159

tercipta dari pergaulan mereka. Hal ini mengakibatkan nilai-

nilai bahasa Indonesia semakin luntur.

Melihat persoalan di atas, tidak ada kata lain, kecuali

menegaskan kembali pentingnya pemakaian bahasa Indonesia

dengan kaidah yang baik dan benar. Hal ini dapat dimulai dari

diri kita sendiri dan didukung oleh pembelajaran bahasa

Indonesia di sekolah. Perkembangan bahasa Indonesia di

dalam negeri yang cukup pesat dan di luar negeri pun sangat

menggembirakan. Data terakhir menunjukkan setidaknya 52

negara asing telah membuka program bahasa Indonesia

(Indonesian Language Studies). Bahkan, perkembangan ini

akan semakin meningkat setelah terbentuk Badan Asosiasi

Kelompok Bahasa Indonesia Penutur Asing di Bandung tahun

1999. Presiden Soekarno juga pernah mengatakan bahwa

suatau saat nanti bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa

internasional.

Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat beberapa

syarat untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa

internasional. Syarat pertama adalah bahasa tersebut harus

digunakan dalam diplomasi dan perdaganagan internasional.

Syarat selanjutnya adalah sebuah bahasa harus berperan

160

besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan. Dari sisi itu,

tentunya mutlak bahasa Indonesia sudah memenuhi syarat

tersebut. Di berbagai tingkat pendidikan, mulai usia dini

hingga perguruan tinggi, sudah ditunjang pengantar, referensi

buku, bahan dan peraga pendidikan berbahasa Indonesia.

Syarat selanjutnya adalah kesederhanaan sistem bunyi dan

gramatikalnya sehingga mudah dipelajari. Secara teoretis,

jelas bahwa bahasa Indonesia memiliki sistem bunyi yang

sederhana sehingga secara umum mudah dipelajari oleh

penutur asing. Syarat terakhir, pemiliknya harus memiliki

rasa percaya diri dan peduli terhadap bahasanya sendiri.

Untuk itu kita, sebagai bangsa Indonesia, harus percaya diri

dalam menggunakan bahasa Indonesia, agar mimpi

menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional

dapat tercapai.

161

Nasib Bahasa Indonesia di Zaman Modern

(Oleh: Maurisus Septian Arif Kurniawan) 142114034

ahasa adalah alat komunikasi yang paling banyak

digunakan makhluk hidup untuk berinteraksi

dengan sesama. Tanpa adanya bahasa, semua

makhluk hidup akan sulit untuk berinteraksi. Bahasa memiliki

banyak warna dan jenis, bahasa biasanya juga berfungsi

sebagai identitas sebuah begara. Oleh karena itu, muncul

berbagai jenis bahasa yang berbeda dari segi cara penulisan

ataupun cara pengucapan.

Bahasa Inggris adalah bahasa dari negara Inggris,

begitu juga bahasa Indonesia adalah bahasa dari negara

Indonesia. Di Indonesia sendiri, bahasa Indonesia digunakan

oleh hampir seluruh warga negara Indonesia sebagai bahasa

untuk berkomunikasi dengan sesama. Karena, negara

Indonesia adalah negara dengan suku terbanyak di dunia.

Bahasa yang digunakan di Indonesia sendiri banyak sekali dan

tidak sedikit dari warga negara Indonesia yang menggunakan

bahasa suku mereka masing-masing untuk saling

berkomunikasi. Di sisi ini, bahasa Indonesia berfungsi sebagai

B

162

pemersatu dan jalan untuk memudahkan warga negara

Indonesia saling berkomunikasi dengan sesama agar

menimbulkan rasa keharmonisan yang indah bukan

sebaliknya.

Di zaman modern ini bahasa Indonesia sangat

dikhawatirkan kepopulerannya karena selain bahasa

Indonesia yang baik dan benar sulit dipelajari, bahasa daerah

lebih sering dipilih sebagai bahasa untuk berkomunikasi

dengan sesama. Bahasa Indonesia juga telah banyak

digantikan oleh bahasa asing yang lebih populer dan dikenal

di seluruh dunia, seperti bahasa Inggris terutama di kalangan

anak muda. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh media yang

sering menggunakan bahasa asing untuk menyampaikan

pesannya. Di zaman sekarang peranmedia sangatlah penting.

Bahasa Inggris dipelajari dengan alasan agar warga negara

Indonesia bisa membaur dalam era globalisasi sekarang ini

karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Di

kalangan anak muda juga ada yang beranggapan jika tidak

bisa menggunakan bahasa Inggris dengan baik maka akan

dianggap kuno.

163

Di zaman sekarang dengan menggunakan bahasa

Inggris atau bahasa asing dalam berkomunikasi, tanpa

disadari, orang Indonesia lebih suka mempromosikan bahasa

asing daripada bahasa Indonesia. Sejak dulu, Indonesia sudah

menjadi lahan subur untuk mempromosikan bahasa asing.

Kita bisa lihat banyaknya lembaga-lembaga kursus bahasa

asing di berbagai tempat, tidak hanya di kota besar tetapi juga

di kota kecil di seluruh pelosok negeri. Seolah-olah bahasa

Indonesia tidak dianggap bahasa yang penting oleh

pemiliknya sendiri. Dengan menggunakan bahasa asing

terutama bahasa Inggris, orang Indonesia merasa lebih keren.

Sepertinya berbahasa tidak cukup hanya dengan maksud

menyampaikan pesan, tetapi ada faktor lain mengapa orang

memilih bahasa tertentu dalam berkomunikasi. Salah satunya

faktor gengsi atau dianggap lebih keren. Dengan berbahasa

Inggris, orang merasa sebagai warga dunia. Meskipun

demikian kita, sebagai warga negara Indonesia, harus bangga

dalam menggunakan bahasa Indonesia.

Pemerintah hendaknya bersikap tegas dalam aturan

diberlakukan, bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa

nasional. Melakukan kerja sama dalam segala bidang,

164

khususnya lembaga pendidikan untuk memberikan

pemberitahuan akan pentingnya dalam menanamkan

kebudayaan Indonesia sehingga dalam perkembanganya

masyarakat memiliki rasa bangga terhadap bahasa Indonesia.

Tidak hanya itu, media cetak dan media elektronik juga

mempunyai peran yang besar dalam menumbuhkan rasa cinta

terhadap budaya bangsa. Jadi hendaknya program-program

yang ada di media tersebut bersifat mendidik, bukan justru

bersifat menjerumuskan masyarakat untuk lebih tidak

mengenal budaya bangsa khususnya bahasa Indonesia.

Seperti yang kita ketahui, pemerintah Indonesia juga

sudah menggunakan berbagai cara untuk mempertahankan

agar bahasa Indonesia tetap populer dan tidak punah oleh

bahasa asing dan bahasa dari suku-suku di Indonesia sendiri.

Salah satu caranya adalah dengan memasukkan bahasa

Indonesia sebagai mata pelajaran pokok di setiap instansi

pendidikan yang ada di Negara Indonesia. Selain itu juga

pemerintah banyak mengadakan acara-acara untuk

menumbuh rasa cinta pada bahasa Indonesia seperti adanya

diperingati bulan bahasa.

165

Walaupun bahasa Inggris banyak dipelajari di

Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia yang baik

harus tetap bangga terhadap bahasa Indonesia. Karena di luar

negeri sendiri dalam mata pelajaran sekolahnya banyak yang

mempelajari bahasa Indonesia. Sebagai contoh di Indonesia

banyak warga negara asing yang datang dan belajar bahasa

Indonesia di sekolah-sekolah tinggi sastra. Sebagai orang

muda kita harus tetap melestarikan kebudayaan Indonesia

terutama dalam bidang bahasa.

166

167

Bahasa Indonesia di Tengah Ekonomi Modern

(Oleh: Teodorus R A)

142114035

erkembangan ekonomi di dunia sudah berkembang

sejak zaman kuno hingga sekarang ini. Perkembangan

ekonomi itu berkembang sampai ke negara

Indonesia. Sejarah pemikiran ekonomi mengacu pada

berbagai pemikiran dan teori tentang hal-hal yang kelak

menjadi ekonomi politik. Untuk pembawa teori ekonomi

modern sampai saat ini yaitu, Filsuf Britania, Adam Smith

karena treatise-nya The Wealth of Nations (1776).

Pemikirannya dibuat berdasarkan berbagai karya dari

pendahulunya pada abad ke-18, terutama pada fisiokrat. Lalu,

ekonomi berkembang dibawa oleh para ahli seperti Thomas

Malthus, Jean-Baptiste Say, David Ricardo, dan John Stuart Mill

yang merupakan penerus Adam Smith serta ilmuwan lainnya

seperti Karl Marx, John Maynard Keynes, dan Joseph Stiglitz.

Perkembangan ekonomi begitu pesat terutama di tengah arus

globalisasi yang sudah semakin modern. Perkembangan itu

juga disebabkan perlunya perekonomian di tengah kehidupan

masyarakat saat ini.

P

168

Seiring dengan berjalannya waktu, sekarang bahasa

sudah global dan untuk bahasa global itu digunakanlah bahasa

internasional, yaitu bahasa Inggris. Sebagaimana

dikemukakan oleh Naisbit (1991) dalam bukunya Global

Paradox, akan terjadi paradoks-paradoks dalam berbagai

komponen kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa Inggris,

misalnya, walaupun pemakainya semakin besar sebagai

bahasa kedua, masyarakat suatu negara akan semakin kuat

juga mempertahankan bahasa ibunya. Seperti di Islandia,

sebuah negara kecil di Eropa, yang jumlah penduduknya

sekitar 250.000 orang, walaupun mereka dalam

berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Inggris

sebagai bahasa kedua, negara ini masih mempertahankan

kemurnian bahasa pertamanya dari pengaruh bahasa Inggris.

Sama seperti di Indonesia usaha seperti itu sudah dilakukan,

tetapi di dalam pelaksanaannya usaha yang dilakukan

tersebut tertutup oleh semua bahasa yang masuk oleh arus

globalisasi. Maka dari itu, diperlukan penanganan yang tepat

dan pendidikan yang tepat, agar eksistensi bahasa Indonesia

tidak luntur oleh suatu arus globalisasi. Usaha-usaha untuk

mempertahankan bahasa Indonesia itu sudah dilakukan

169

seperti dibuatnya kurikulum materi bahasa Indonesia,

pengajaran bahasa Indonesi , kebijakan pemerintah, dan lain-

lain.

Ekonomi dalam bangsa Indonesia juga sangat penting,

karena ekonomi itu menyangkut kesejahteraan masyarakat

Indonesia itu sendiri. Perkembangan ekonomi di Indonesia

sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha

hingga zaman sekarang ini. Perkembangan dari zaman

kerajaan Hindu-Buddha sampai sekarang ini sangat pesat.

Awalnya digunakan sistem barter, tetapi seiring

perkembangan zaman digunakan sistem dengan uang. Dari

yang semula perdagangan difokuskan pada wilayah laut.

Perkembangan ekonomi yang semakin maju dan

modern ini juga mempengaruhi bahasa Indonesia di tengah

globalisasi saat ini. Pada zaman yang modern ini, pemakaian

bahasa Indonesia yang seharusnya dipakai dalam dunia

ekonomi di Indonesia sudah mulai pudar. Ini karena di dalam

dunia yang modern ini dituntut untuk memakai bahasa

internasional, yaitu bahasa Inggris. Para pengusaha di

Indonesia zaman sekarang juga tidak mengindahkan

pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan menurut kaidah

170

yang berlaku. Mereka lebih memilih memakai bahasa asing

dibandingkan bahasa Indonesia itu sendiri. Seharusnya, para

pengusaha di negara Indonesia menggunakan dan

mengindahkan pemakaian bahasa, karena para pengusaha itu

merupakan orang yang mempengaruhi jalannya suatu

perekonomian, yang dapat mempengaruhi sikap konsumen di

negara Indonesia. Jika para pengusaha memakai dan

mengindahkannya, jiwa bahasa Indonesia tidak akan mati,

tetapi sebaliknya jika para pengusaha di negara Indonesia

tidak mengindahakan dan memakai bahasa Indonesia itu

dengan baik, jiwa bahasa Indonesia akan pudar dan mati.

Di dalam perekonomian modern ini, untuk pemasaran

dan penamaan produk yang digunakan, tidak menggunakan

kaidah bahasa Indonesia sesuai dengan yang berlaku.

Fenomena itu dapat terlihat seperti iklan-iklan pemasaran

yang mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa

asing. Umumnya, mereka lebih memilih penekanan iklan,

nama produk, petunjuk dalam produk dan lain-lainnya dengan

memakai bahasa asing. Seharusnya, di dalam mengiklankan

produk dan penamaan produk itu memakai bahasa Indonesia

sesuai kaidah yang berlak , karena para konsumen melihat

171

iklan tersebut dan membuat konsumen menjadi tidak

mengerti bagaimana kaidah bahasa Indonesia yang

semestinya. Maka dari itu, para pengusaha di negara

Indonesia, dalam memasarkan dan mengiklankan produk,

haruslah memakai dan mengindahkan bahasa Indonesia. Jika

di dalam mengiklankan produk para pengusaha memakai

bahasa Indonesia yang baik dan benar, jiwa dan pengetahuan

akan bahasa Indonesia yang baik dan benar tidak akan pudar

dan mati .

Menanggapi permasalahan itu peran pemerintah dan

seluruh masyarakat Indonesia sangat diharapkan. Untuk

pemerintah, seharusnya membuat aturan dan penindakan

yang tegas terhadap pemakaian bahasa Indonesia dalam

perekonomian saat ini. Pemerintah dapat bertindak dengan

membuat undang-undang tentang pemakaian bahasa di dalam

perekonomian. Aturan-aturan itu meliputi pemakaian bahasa

yang baik dan juga pembelajaran kepada masyarakat tentang

berbahasa yang baik dan benar dengan sarana pendidikan.

Dengan perhatian pemerintah terhadap pemakaian bahasa

indonesia dalam perekonomian, dapat membuat jiwa bahasa

Indonesia hidup. Jadi, jangan hanya memperhatikan tentang

172

permasalahan ekonomi saja, tetapi dari segi bahasa Indonesia

dalam perekonomiannya pun juga penting bagi masyarakat.

Untuk pelajar, dalam perekonomian modern ini, dapat

memberikan sumbangan dengan mengkritisi iklan-iklan dan

produk yang menggunakan bahasa Indonesia yang tidak baik

dan benar, dapat meningkatkan wawasan berbahasa di

lingkungan pelajar dan mengamalkannya, dan lain-lain.

Sementara itu, bagi masyarakat sendiri di dalam

perekonomian, saat ini harus bisa kritis terhadap iklan yang

memakai bahasa Indonesia yang kurang baik dan benar dan

menanamkan rasa cinta terhadap bahasa negara kita, yaitu

bahasa Indonesia.

Jadi peran kita terhadap perekonomian dan bahasa

Indonesia ini sangat diperlukan, agar bangsa ini menjadi

bangsa yang hebat dan kuat dengan ekonomi yang baik dan

jiwa bahasa yang kuat yang dapat dikenal oleh seluruh dunia.

Dalam memperhatikan ekonomi di era modern ini kita juga

harus memperhatikan kebahasaan yang ada di dalamnya, agar

terjadi suatu kesinambungan antara perekonomian dan

bahasa Indonesia itu sendiri. Sebagai pelajar dan kaum muda,,

kita dituntut untuk menjadikan bangsa ini lebih baik lagi dan

173

menjadi bangsa yang hebat dengan ekonomi dan bahasa yang

kuat. Karena dengan bahasa kuat itu melambangkan jati diri

bangsa yang kuat, dan di balik bahasa terdapat banyak warna

di dalamnya.

174

175

Menjadikan Bahasa Indonesia Membudaya di Tengah

Bangsa Indonesia Sendiri

(Oleh: Yohana Ida Dewantari Wijayanti)

142114036

iapa yang tak mengetahui sejarah perjuangan

Indonesia di masa lampau. Dari perjuangan dan

pengorbanan rakyat selama bertahun-tahun, bangsa

Indonesia dapat lahir menjadi sebuah negara baru yang

merdeka. Dari perjuangan tersebut membuahkan hasil dengan

terbentuknya jati diri bangsa yang kuat sehingga negara-

negara asing di dunia juga mengakuinya sebagai sebuah

negara yang perlu diperhitungkan. Hal tersebut ditandai oleh

terbentuknya bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia.

Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional

memiliki sejarah sendiri dalam proses perkembangannya.

Peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28

Oktober 1928 menjadi sebuah momentum puncak yang

menggembirakan bangsa. Pada saat itu, bahasa Indonesia

secara resmi telah mendapat pengakuan penuh oleh rakyat

Indonesia, terutama para kaum muda. Dengan begitu, bahasa

Indonesia dapat digunakan secara nasional dan dapat

dikatakan sebagai bahasa persatuan karena telah menyatukan

S

176

berbagai suku, etnis bahkan budaya pada daerah yang berada

di wilayah Indonesia.

Namun, seiring perkembangan zaman, sangat

disayangkan bahwa faktanya rakyat Indonesia, terutama

generasi muda, sudah mulai goyah dalam mempertahankan

dan membudayakan bahasa nasionalnya, yakni bahasa

Indonesia. Nilai yang terkandung dalam penggunaan bahasa

Indonesia di Indonesia sendiri lama-kelamaan mulai hilang.

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan

dengan datangnya era globalisasi.

Pertama, masuknya budaya asing yang terbuka dan

tidak terkendali. Memang dalam era yang mengglobal

masyarakat tidak dapat terlepas untuk dapat tahu ataupun

mempelajari budaya negara lain karena kebutuhan. Namun,

sebaiknya masyarakat, terutama, generasi muda tidak

melupakan budaya dan bahasa yang memang jati diri

bangsanya sendiri.

Kedua, adanya anggapan bahwa dapat berbahasa asing

lebih baik dan lebih gaul daripada dapat berbahasa Indonesia

saja. Biasanya anggapan yang keliru tersebut cepat sekali

mempengaruhi generasi muda sehingga generasi muda lebih

177

menyepelekan bahasa Indonesia. Padahal, budaya ataupun

bahasa tersebut tidak ada yang lebih baik karena semua

budaya ataupun bahasa memiliki ciri khas masing-masing

sehingga tidak dapat dianggap lebih baik atau lebih buruk.

Ketiga, masyarakat dituntut untuk lebih menguasai

bahasa asing dalam berkarier sehingga melupakan bahasa

Indonesia. Apakah dengan hanya mendapat tuntutan untuk

bisa berbahasa asing dapat dengan mudah mengabaikan dan

mengorbankan bahasa sendiri? Jelas hal tersebut bukan suatu

tindakan yang bijak untuk masyarakat yang tinggal dan lahir

di negara Indonesia, mengingat sejarah yang ada.

Keempat, perkembangan teknologi yang pesat (media

sosial) mengubah budaya berbahasa Indonesia yang

semestinya baku menjadi tidak baku atau lebih ke arah bahasa

yang biasa disebut bahasa alay. Pada kenyataannya, memang

pemakaian teknologi merupakan suatu kebutuhan yang tidak

dapat terlepas dari kehidupan saat ini. Namun, dalam

penggunaannya, kita perlu menggunakan bahasa tersebut

dengan semestinya sehingga tidak menjadi kebiasaan yang

akan mempengaruhi generasi muda. Dengan penggunaan

Bahasa Indonesia yang memprihatinkan tersebut, sangat

178

diperlukan beberapa cara untuk menjadikan kembali bahasa

Indonesia yang membudaya di masyarakat. Lalu, bagaimana

cara yang tepat?

Yang pertama, pastinya menjadikan bahasa Indonesia

menjadi sesuatu yang bernilai dan dibutuhkan dalam

kehidupan. Setiap masyarakat harus saling meyakinkan dan

mendukung untuk melestarikan budaya bahasa Indonesia.

Dengan begitu, bangsa Indonesia akan lebih hidup dan terlihat

berbeda dengan bangsa yang lainnya.

Kedua, masyarakat harus bangga pada bahasa

Indonesia, karena bahasa Indonesia merupakan simbol

kemerdekaan dan kebebasan bangsa Indonesia. Dari

terbentuknya bahasa Indonesia, bangsa Indonesia menjadi

bangsa yang diperhitungkan oleh bangsa lainnya. Terlebih,

bahasa Indonesia tercipta dapat memperkuat persatuan

bangsa.

Ketiga, Bahasa Indonesia sebenarnya seperti bahasa

yang lain, yakni butuh proses untuk benar-benar paham akan

penggunaan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, bangsa

Indonesia harus mulai membiasakan diri berbahasa Indonesia

yang baik dan benar di setiap kesempatan yang ada. Dengan

179

terlatih menggunakan bahasa Indonesia, secara tidak

langsung, masyarakat ikut dalam bagian membudayakan

kembali bahasa Indonesia.

Jadi, membuat bahasa Indonesia membudaya di bangsa

Indonesia merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan

setiap masyarakat Indonesia, terlebih generasi muda. Dengan

demikian, budaya Indonesia yang tetap lestari akan

menjadikan bangsa ini terus hidup dan tetap menjadi bangsa

yang utuh. Diharapkan generasi yang akan datang dapat

merasakan memiliki warisan bahasa dan budaya milik

bangsanya sendiri yakni bahasa Indonesia.

180

181

Kemerosotan Bahasa Indonesia

(Oleh: Yacinta Mega Natalia) 142114037

ahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan

bahasa pemersatu bangsa, karena Indonesia sendiri

terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan budaya yang

berbeda-beda. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, kita

dapat saling berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa

Indonesia secara resmi digunakan sebagai bahasa nasional

dan bahasa pemersatu bangsa sejak Sumpah Pemuda, yakni

pada tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan

butir ketiga ikrar Sumpah Pemuda yaitu “Kami putra dan putri

Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.

Namun, secara yuridis bahasa Indonesia diakui pada tanggal

18 Agustus 1945 atau setelah kemerdekaan Indonesia. Pada

saat itu juga, Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai

undang-undang dasar negara Republik Indonesia. Dalam

Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara

ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).

Walaupun bahasa Indonesia merupakan bahasa

nasional dan bahasa pemersatu bangsa, saat ini kedudukan

B

182

bahasa Indonesia mulai tergerus oleh berbagai macam bahasa.

Hal ini membuat tergesernya posisi Bahasa Indonesia sebagai

bahasa pemersatu bangsa. Bahasa-bahasa yang dimaksud

yang pertama yaitu bahasa daerah. Bahasa daerah merupakan

bahasa kesukuan. Masalahnya adalah umumnya sejak kecil

kita telah dikenalkan dan diajarkann bahasa daerah masing-

masing, sehingga pada akhirnya kita selalu menggunakan

bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini

menyebabkan ketika kita belajar bahasa Indonesia sama

sulitnya seperti ketika kita belajar bahasa asing. Oleh karena

itu, biasanya kita kurang dapat menerapkan bahasa Indonesia

ke dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita berada di luar

daerah, bahasa menjadi masalah terbesar dalam

berkomunikasi dengan orang lain. Padahal, fungsi bahasa

Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa pemersatu

bangsa.

Lalu yang menjadi permasalahan yang kedua ialah

bahasa gaul. Yang dimaksud dengan bahasa gaul, yaitu bahasa

yang sering digunakan di kalangan anak muda, contohnya

anak muda yang tinggal di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Banyak di antara mereka yang menggunakan bahasa gaul

183

yang mungkin lebih terdengar kasar. Misalnya saja untuk

menyebut kata “bohong”, bahasa gaul dari kata itu yaitu bokis,

atau kata yang lain misalnya kata “bolos” bahasa gaul dari kata

itu yaitu madol dan lain-lain. Bahasa-bahasa seperti itu lebih

mudah diterima dan diterapkan oleh kalangan muda-mudi.

Mereka menganggap bahasa itu merupakan bahasa “tren”,

sehingga apabila tidak mengikuti tren dianggap seperti

ketinggalan zaman.

Selanjutnya, bahasa yang menggeser posisi bahasa

Indonesia yang berikutnya yaitu bahasa asing. Seiring

berkembangnya teknologi di Indonesia, membuat mudahnya

budaya dari luar masuk ke Indonesia. Hal itu berpengaruh

bukan saja dari gaya berpakaian dan tingkah laku, tetapi

bahasa juga ikut berpengaruh akibat dari mudahnya budaya

asing masuk ke Indonesia. Misalnya saja bahasa Inggris,

memang bahasa Inggris merupakan bahasa internasional,

tetapi banyak di kalangan masyarakat di Indonesia yang

menyalahgunakan bahasa Inggris sebagai bahasa campuran.

Misalnya, seseorang sedang merasakan kebosanan tetapi ia

sering menggunakan kata ganti bosan dengan bahasa Inggris,

184

misalnya “Aduh, aku lagi boring nih” atau ketika mengucapkan

terima kasih menggunakan bahasa Inggris thank you.

Selain bahasa Inggris ada juga bahasa Korea. Wabah

demam drama dan boyband atau girlband yang berasal dari

Korea di Indonesia membuat orang yang menyukai hal

tersebut tertarik dengan kebudayaan Korea, terutama dalam

segi bahasa. Banyak dari mereka mengeluarkan uang yang

cukup banyak hanya untuk belajar bahasa Korea. Hal tersebut

membuat seakan-akan bahasa Korea merupakan bahasa

sehari-hari. Misalnya, menyapa orang lain menggunakan

bahasa Korea, contohnya Annyeonghaseo yang berarti halo

atau ucapan selamat pagi/siang/malam.

Dengan demikian, berdasarkan permasalahan-

permasalahan tersebut dapat saya simpulkan bahwa

masyakat Indonesia sekarang kurang menerapkan bahasa

Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu terjadi karena

adanya pengaruh dari faktor pergaulan, faktor keluarga, dan

faktor teknologi. Untuk mengatasi hal tersebut memang

sedikit sulit, karena tergantung dari diri sendiri. Namun,

karena keluarga merupakan orang yang paling dekat dan

merupakan orang yang paling berpengaruh dari segi budaya,

185

orang tualah yang harus mendidik anak-anaknya sejak kecil

untuk mampu dan mahir dalam memberikan pendidikan bagi

anaknya. Hal ini bertujuan agar si anak lebih memahami dan

bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang

benar.

186

187

Lika-Liku Menuju Atap Dunia

(Oleh: Aloysius Krisna Prabowo) 142114038

etika saya ingin membuka pintu dari gelapnya

ruangan, terpikir di benak saya begitu banyak

fenomena yang membuat saya menjadi heran di luar

sana. Betapa banyaknya pergeseran demi pergeseran

yang ada di negara kita. Entah itu dari sesuatu yang begitu

sederhana, hingga perubahan yang begitu besar yang

mengarah pada turunnya eksistensi bangsa. Salah satunya

adalah bahasa nasional kita, bahasa Indonesia. Bahasa

Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa

persatuan bangsa Indonesia yang telah diresmikan setelah

proklamasi kemerdekaan Indonesia. Meskipun telah

digunakan oleh mayoritas warga Indonesia, bahasa Indonesia

ternyata tidak lagi berkedudukan sebagai bahasa ibu bagi

kebanyakan penuturnya. Padahal, sudah sepantasnya sebagai

warga Indonesia, rasa cinta dan rasa bangga terhadap bahasa

Indonesia harus selalu ditumbuhkan dalam hati dan nurani

kita, dengan cara mengimplementasikannya dalam kehidupan

sehari-hari.

K

188

Di era modern ini, dengan semakin derasnya pengaruh

terhadap perkembangan teknologi informasi dan globalisasi,

membuat bahasa Indonesia mulai goyah dengan

kemegahannya, dan cita-cita untuk mencapai bahasa

internasional semakin sulit. Banyak tantangan yang harus

dihadapi oleh bangsa Indonesia, baik dari luar maupun dari

dalam negeri sendiri. Teknologi informasi yang berkembang

begitu cepat membawa dampak yang kurang baik bagi

eksistensi dan perjalanan bahasa Indonesia. Arus globalisasi

yang berjalan dengan cepat tanpa kita sadari memang telah

banyak berimbas pada penggunaan dan keberadaan bahasa

Indonesia di masyarakat. Contoh nyata yang terlihat yakni

penggunaan bahasa di dunia maya dan media sosial, facebook,

twitter, BBM, whatsapp, LINE, PATH dan instagram yang telah

banyak memberi perubahan ekstrim bagi struktur bahasa

Indonesia. Hal ini sebagai akibat penggunaan bahasa yang

super singkat dan alay (berlebihan) yang secara tidak sengaja

dapat merusak tata kebahasaan itu sendiri.

Adanya penggunaan bahasa asing seperti bahasa

Inggris juga tanpa kita sadari dapat mengikis keberadan

bahasa Indonesia di media sosial dan di era global. Saat ini,

189

hampir di semua aspek kehidupan, penggunaan bahasa asing

lebih diutamakan dan lebih eksis daripada bahasa Indonesia.

Berbagai contoh yang sering terlihat adalah “no smoking” lebih

sering ditempel daripada “dilarang merokok”, “stop” untuk

“berhenti”, “exit” untuk “keluar”, dan sebagainya. Hal ini dapat

menjelaskan secara nyata bahwa masyarakat Indonesia telah

menganggap bahwa penggunaan bahasa asing lebih diminati

dan memiliki gengsi yang tinggi. Warga Indonesia merasa

kurang percaya diri apabila menggunakan bahasa Indonesia di

dalam mengembangkan produknya dan cara berkomunikasi.

Banyak orang Indonesia menganggap bahwa mereka lebih

terlihat pandai apabila menguasai bahasa asing daripada

bahasa Indonesia. Walaupun mereka tidak menguasai bahasa

Indonesia dengan baik, mereka merasa malu menggunakan

bahasa Indonesia, dan mereka menganggap remeh bahasa

Indonesia.

Perjalanan bahasa Indonesia yang kita harapkan akan

menjadi bahasa yang dapat dikenal dunia memang sulit untuk

diwujudkan. Namun, dalam era globalisasi ini, bangsa

Indonesia harus berperan aktif dalam lahirnya konsep serta

istilah-istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan

190

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang secara tidak

langsung dapat memperkaya bahasa Indonesia itu sendiri.

Apabila perkembangan dan kemajuan IPTEK dapat

menemukan jalan terang bagi bangsa Indonesia, hal tersebut

dapat membuat Bahasa Indonesia yang mendukung

perkembangan IPTEK. Oleh karena itu, pada nantinya mampu

bersaing dengan bahasa asing lain dan menjadi bahasa

internasional di atap dunia.

191

Peranan Bahasa Indonesia di Negara Sendiri

(Oleh: Maya Johanna Imanuella M A) 142114039

ahasa Indonesia merupakan salah satu kekayaan

budaya kita yang sampai hari ini masih sering

digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun,

saat ini, banyak sekali permasalahan yang sering muncul.

Mengapa kita lebih bangga menggunakan bahasa asing di

negara sendiri? Bahkan, saat ini, mengapa perusahaan-

perusahaan yang berkembang di negara Indonesia memberi

syarat harus lancar berbahasa asing? Padahal, perusahaan-

perusahaan tersebut berdiri dan berbisnis di Indonesia.

Bahasa Indonesia saat ini kian terkikis di negara

sendiri, terutama dalam penggunaan bahasa sehari-hari oleh

generasi muda. Para anak muda seolah berlomba-lomba

menggunakan bahasa asing ketika berbicara dan menulis

sesuatu di akun media sosial miliknya. Hal ini membuktikan

adanya pergeseran tren bahasa asing yang lebih disukai oleh

masyarakat. Tidak dipungkiri bahwa bahasa Indonesia yang

baik dan benar memang terkesan kaku didengar. Jika ini terus

menerus dilanjutkan, siapa yang akan mewarisi bahasa hasil

B

192

kekayaan budaya kita? Mengapa bahasa Indonesia harus

tersingkir di negara sendiri. Padahal, peranan bahasa

Indonesia di kalangan masyarakat sangatlah penting, salah

satunya untuk menyatukan berbagai bahasa daerah. Dengan

adanya bahasa Indonesia, masyarakat dapat berkomunikasi

walaupun memiliki bahasa dan budaya yang berbeda.

Bahasa Indonesia akhirnya mengalami krisis di negara

sendiri, bahkan jarang dipandang oleh masyarakat.

Masyarakat lebih senang menggunakan bahasa asing karena

bahasa asing dianggap lebih baik disbanding bahasa

Indonesia. Padahal, bahasa Indonesia adalah bahasa yang

sangat berkompeten seperti bahasa asing lainnya, bahkan

penggunaannya sangatlah mudah karena menggunakan EYD.

Sebenarnya, fungsi-fungsi bahasa Indonesia adalah

sebagai bahasa resmi negara, sebagai bahasa pengantar

pendidikan, sebagai alat penghubung tingkat nasional, sebagai

alat pengembang iptek, sebagai identitas negara, dan sebagai

alat pemersatu dan penghubung antardaerah. Maka dari itu,

peranan bahasa Indonesia sangatlah penting. Akan tetapi,

terkadang, masyarakat menganggap sepele bahasa Indonesia.

Padahal, bahasa Indonesia menjadi salah satu alat komunikasi

193

bagi bangsa Indonesia yang memiliki latar belakang bahasa

dan budaya yang berbeda.

Era globalisasi akan menyentuh semua aspek

kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa yang semakin global

dipakai semua bangsa di dunia ialah bahasa Inggris, yang

pemakainya lebih dari satu miliar. Walaupun demikian,

seharusnya bahasa Indonesia harus menjadi bahasa utama di

negaramya sendiri. Oleh karena itu, seharusnya perusahaan-

perusahaan yang bekerja sama dengan Indonesia dan berdiri

di tanah Indonesia harusnya lebih menghargai bahasa

Indonesia daripada bahasa asing. Jadi, jika terus

dikembangkan, bahasa Indonesia lama-kelamaan akan dikenal

oleh banyak orang. Dengan demikian, semakin banyak orang

yang ingin mempelajari bahasa Indonesia.

Kita sebagai generasi muda Indonesia seharusnya bisa

melestarikan bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.

Dengan demikian, bahasa Indonesia tidak akan dipandang

sebelah mata, melainkan menjadi sebuah kebanggaan

tersendiri bagi rakyat Indonesia. Kita memang harus belajar

bahasa internasional, tetapi kita juga tidak boleh melupakan

bahasa asli kita yaitu bahasa Indonesia.

194

Kita patut mencontoh negara Islandia, sebuah negara

kecil di Eropa, yang memiliki jumlah penduduk sekitar

250.000 orang. Walaupun dalam berkomunikasi sehari-hari,

mereka menggunakan bahasa Inggris, tetapi kedudukan

bahasa Inggris tetap sebagai bahasa kedua. Negara ini tetap

mempertahankan kemurnian bahasa pertamanya dari

pengaruh bahasa Inggris. Sementara itu, di Kubekistan

(Guebec), yang selama ini peraturan di negara bagian ini

mewajibkan penggunaan bahasa Perancis untuk semua papan

nama, sekarang diganti dengan bahasa sendiri. Demikian juga

negara-negara pecahan Rusia seperti Ukraina, Lithuania,

Estonia (yang memisahkan diri dari Rusia) telah mengganti

semua papan nama di negara tersebut yang selama itu

menggunakan bahasa Rusia.

195

Peran Pemuda dalam Penggunaan Bahasa Indonesia

(Oleh: Naomi Deviana Sudarsono) 142114022

ahasa indonesia merupakan bahasa pemersatu

bangsa Indonesia, karena dengan bahasa Indinesia

kita mampu untuk berkomunikasi dengan orang

lain yang memiliki suku,ras,bahasa yang berbeda.

Oleh karena itu bahasa indonesia sebenarnya memberikan

kita kemudahan untuk berkomunikasi satu dengan yang

lainnya.

Pada Zaman Modern sekarang ini bahasa Indonesia

sangat berpengaruh dalam penggunaannya. Peran pemuda

disinilah yang paling penting dalam penggunaannya, pemuda

mempunyai peran utama dalam membuat bahasa Indonesia

dapat dimengerti oleh semua orang. Bahasa Indonesia juga

sangatlah penting karna untuk mahasiswa sendiri bahasa

indonesia digunakan sebagai penyusunan skripsi. Tanpa

memahami dengan benar bagaimana cara menggunakan

susunan, pemilihan kata yang baku sesuai degan EYD

mahasiswa tidak dapat mengerjakan skripsinya dengan baik

karena apabila susunan kalimatnya rancu ini juga akan

B

196

membuat mahasiswa itu sendiri kesuitan. Trennya bahasa

gaul saat ini juga menambah pengaruh terhadap bahasa

indonesia sendiri. Pemuda di zaman sekarang justru lebih

nyaman dalam menggunakan bahasa gaul. Inilah yang perlu

mulai dari sekarang kita perhatikan.

Peran serta pemuda pada sekarang inilah sangatlah

penting dalam mengembangkan bahasa indonesia, pemuda

begitu cepat dalam memerikan dampak dalam tata

kebahasaan. Kita seharusnya bangga mempunyai bahasa

indonesia karna bahasa indonesia terkenal sebagai bahasa

pemersatu. Karena dengan banhasa Indonesia ini kita dapat

berbicara dengan orang batak.padang,kalimantan,papua dan

yang lainnya. Seharusnya pemuda mulai dari sekarang

memahami dengan benar tentang bahasa indonesia dan

pemuda dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

karena dengan kita membiasakan diri menggunakan bahasa

indonesia yang benar dengan menggunakan tatanan kata yang

baku maka dengan otomatisnya orang akan terbiasa

menggunakan bahasa Indonesia dengan benar . Namun

berbeda apabila saat ini pemuda menirukan gaya-gaya orang

jakarta yang menggunakan bahasa gaul seperti “loe gue”,

197

bahkan bahasa ini digunakan oleh semua umur. Atau ada juga

pemuda sekarang lebih merasa bangga dengan menggunakan

bahasa Asing karena dianggap lebih terlihat WOW dibanding

dengan dia menggunakan bahasanya sendiri yaitu bahasa

Indonesia. Dan muncul juga bahasa ALAY . Ini yang membuat

bahasa indonesia kedudukannya terganggu

Dan hal yang seperti ini yang menjadi Tugas untuk kita

sebagai pemuda bagaimana kita harus menghadapi persoalan

ini, membuat bahasa Indonesia lebih mudah untuk dipelajari

dan digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari. Karena

sebenarnya dampak yang diberikan pemuda untuk

mengembangkan bahasa Indonesia besar. Seperti dengan

biasa kita mengobrol dengan teman kita dengan

menggunakan bahasa Indonesia, kemudiaan saat kita di beri

tugas untuk membuat artikel ataupun menyusun skripsi

dengan menggunakan pemilihan kata yang baku,dan saat kita

presentasi di depan kelas hal-hal sepele seperti ini

sebenarnya tanpa disadari bahwa kita telah mempelajari

bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari kita.

Oleh karena itu akan lebih baik lagi kita

mengembangkan bahasa Indonesia karena tidak tidaklah

198

mungkin apabila bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa

Internasional, karena orang asing saja mau belajar bahasa

Indonesia apa lagi kita yang memiliki bahasa Indonesia

harusnya kita bangga karena hal ini . Melalui hal-hal sepele

saja kita bisa meningkatkan bahasa indonesia mulai dari hal

kecil yaitu dengan pertama kita awali dengan niat saja ini

sudah menjukan bahwa kita bangga akan bahasa Indonesia

dan berusaha membuat bahasa Indonesia tak tersingkirkan

dengan berbagai macam bahasa yang sedang tren sekarang

ini.

199

Menjunjung Bahasa Persatuan

(Oleh: Eva Novita Sari)

142114041

egara Indonesia terdiri dari 33 provinsi, di mana

setiap provinsi memiliki ciri khas dan budayanya

masing masing. Dapat dikatakan bahwa negara

Indonesia adalah negara yang beraneka ragam. Dari

ujung barat sampai ujung timur semua berbeda, perbedaan itu

di antaranya terletak pada bahasa , suku, dan agama.

Perbedaan yang ada membuat kita sulit untuk bersatu. Salah

satu perbedaan yang menghambat yaitu bahasa. Antara

daerah yang satu dengan daerah yang lain memiliki bahasanya

masing masing. Kebanyakan mereka hanya mengerti

bahasanya sendiri dan tidak mengerti bahasa yang lain.

Perbedaan ini menyulitkan kita untuk saling berkomunikasi

dan bersatu. Sampai akhirnya dikokohkannya bahasa

Indonesia dalam Sumpah Pemuda sebagai bahasa pemersatu,

bahasa yang dapat mempersatukan kita dari keberagaman

bahasa.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu haruslah

kita junjung setinggi mungkin, seperti yang tertulis pada

N

200

Sumpah Pemuda yang berbunyi “Kami putra dan putri

Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.

Kita sudah bersumpah untuk menjunjung bahasa kita, bahasa

Indonesia, tetapi sampai sekarang kepercayaan diri untuk

menjunjung bahasa persatuan belum terlihat. Menjunjung

artinya menempatkan bahasa Indonesia di atas bahasa–

bahasa lainnya. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak

masyarakat yang masih mengabaikan bahasa Indonesia.

Mereka menganggap bahasa Indonesia itu mudah dan tidak

perlu untuk dibanggakan. Kita lebih bangga terhadap bahasa

asing. Terlebih di era globalisasi ini, bahasa Inggris yang

paling kita tonjolkan. Perilaku seperti inilah yang membuat

bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dilupakan dan

tidak dihargai. Sebagai contoh, kita lebih bangga menyisipkan

bahasa asing (Inggris) dalam setiap tulisan atau dalam

perkataan. Mereka beranggapan bahwa bahasa asing akan

menaikan derajat seseorang.

Harus diakui, arus globalisasi ini telah berdampak pada

dinamika kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara di

Indonesia. Salah satu dampak yang terlihat jelas, yaitu

berkurangnya rasa bangga terhadap bangsa sendiri. Kondisi

201

seperti ini semakin mempersulit posisi bahasa Indonesia

sebagai bahasa persatuan yang patut kita junjung. Semua yang

tertulis pada ikrar Sumpah Pemuda akan sia-sia. Sumpah

hanya diucapkan tanpa tindakan yang nyata untuk

menjunjungnya. Sumpah yang diucapkan hanya menjadi

sebagai sebuah pengakuan.

Beberapa kemungkinan mengapa kita lebih suka

menggunakan bahasa asing, antara lain: takut disebut tidak

intelek, tidak tahu atau tidak mau tahu bahasa Indonesia–nya,

serta malas membuka kamus untuk mencari istilahnya dalam

bahasa Indonesia. Arus globalisasi sudah membuat kita

kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Oleh karena itu,

agar tidak terbawa arus global, mau tidak mau bangsa

Indonesia harus mempertebal rasa nasionalismenya,

membangun keindonesiaan tanpa harus mengorbankan

keserbamurtiannya. Bangsa Indonesia harus terus berlari

mengejar kemajuan, tetapi tidak boleh kehilangan jati diri

agar bangsa lain tetap mengenalnya. Salah satu ciri khas

bangsa Indonesia yaitu bahasa Indonesia .

Lahirnya manusia yang cerdas dan kompeten

sesungguhnya berawal dari penanganan masalah

202

kebahasaannya. Manusia yang cerdas dapat digolongkan

dalam tiga kompetensi yaitu, lokal, nasional, dan

internasional. Jika dikaitkan dengan kemampuan berbahasa,

manusia cerdas berkompetensi lokal artinya dapat menguasai

bahasa daerah tempat tinggalnya. Setelah itu, dilanjutkan

dengan manusia berkompeten nasional. Seseorang akan

menjadi manusia cerdas berkompeten nasional jika ia

menguasai bahasa negaranya yaitu, bahasa Indonesia.

Terakhir, manusia cerdas berkompeten internasional

maksudnya seseorang itu akan menjadi manusia cerdas

berkompeten internasional jika dapat menguasi bahasa asing.

Semua itu berjalan seperti alur dan berurutan. Dengan

demikian, manusia Indonesia akan menjadi cerdas dan

kompetitif adalah manusia yang Indonesia yang jati diri

bangsa Indonesia. Di tingkat nasional, ia dapat dikenali

kelokalannya. Di tingkat internasional, ia dapat dikenali

keindonesiaannya .

Dengan seiring berjalannya era globalisasi mari kita

tingkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam

berbagai bidang untuk kemajuan bangsa Indonesia. Mari kita

lihatkan jati diri kita di dunia internasional, kita junjung

203

bahasa kita, bahasa Indonesia. Tunjukkan jiwa nasionalisme

kita untuk menjunjung bahasa Indonesia. Mari kita tempatkan

bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di atas bahasa–

bahasa lainnya. Tanpa adanya bahasa Indonesia kita tidak

dapat bersatu di tengah perbedaan yang ada .

204

205

Pemuda dan Bahasa Indonesia

(Oleh: Hanni Andini) 142114042

angsa Indonesia terdiri atas bermacam suku bangsa,

yang tak pelak menghadirkan beragam bahasa.

Keragaman bahasa yang ada di Indonesia, kerap

menimbulkan permasalahan dalam hal komunikasi. Oleh

sebab itu, pada 28 Oktober, para pemuda dari hampir seluruh

penjuru nusantara dengan penuh rasa bangga mengikrarkan

bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan berjanji akan

menjunjung tinggi bahasa Indonesia.

Selain termuat dalam ikrar teks Sumpah Pemuda,

bahasa Indonesia juga diakui sebagai bahasa nasional. Bahkan,

mantan presiden sekaligus Bapak Proklamator Indonesia, Ir.

Soekarno, optimis jika bahasa Indonesia tidak hanya dapat

menjadi bahasa nasional, tetapi juga dapat digunakan di

mancanegara sebagai bahasa internasional. Menurut beliau,

hal tersebut sangat mungkin saja terjadi.

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman,

kebanggaan akan bahasa Indonesia mulai memudar. Bahasa

persatuan yang dahulu dijunjung tinggi keberadaannya kini

B

206

mulai dinomorduakan. Bahkan, tidak hanya sampai di situ

saja, kini banyak kaum muda yang lebih merasa nyaman

menggunakan bahasa asing daripada menggunakan bahasa

Indonesia yang merupakan bahasa nasional negara kita.

Banyak pemuda yang lebih bangga jika dapat menguasai

bahasa asing, seperti bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa

Perancis, dan bahasa Korea. Kebanyakan dari mereka

menganggap bahwa menguasai bahasa asing lebih bergengsi

daripada Bahasa Indonesia.

Semua ini tidak lepas dari semakin berkembangnya

zaman. Tuntutan zamanlah yang memaksa kita mempelajari

bahasa asing untuk memperluas hubungan komunikasi kita

dengan dunia internasional. Selain itu, perlu disadari bahwa

perkembangan teknologi informasi juga membuat kita

semakin mudah berkomunikasi dengan orang-orang yang

berada di tempat lain yang jauh sekalipun bahkan di belahan

dunia yang lain. Hal ini semakin mempercepat proses

memudarnya kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia.

Apalagi di jaman sekarang ini, banyak para pemuda tak dapat

lepas dari yang namanya media sosial.

207

Efek media sosial tidak hanya mempercepat proses

pemudaran akan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia,

tetapi juga merusak kaidah kebahasaan yang baku dengan

menyebarnya bahasa alay atau lebay. Bahasa alay merusak

kaidah kebahasaan karena adanya perubahan dan dilebih-

lebihkan. Selain itu, adanya pencampuran amtara huruf

kapital, huruf kecil dan angka dalam satu kata, semakin

memperburuk citra bahasa Indonesia.

Selain itu, adanya pasar global dunia semakin

mendorong kaum muda untuk mendalami bahasa Inggris,

yang merupakan bahasa asing yang sudah diakui sebagai

bahasa internasional serta digunakan di berbagai belahan

dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Tuntutan pekerjaan yang

rata-rata mewajibkan calon karyawannya untuk menguasai

bahasa Inggris juga memicu masyarakat untuk membiasakan

diri dengan bahasa asing tersebut agar dapat berkomunikasi

dengan orang dari benua lain.

Mengapa bukan bahasa Indonesia yang digunakan ? Itu

karena kaum muda sekarang juga sudah mulai melupakan

kebanggaan terhadap penggunaan bahasa nasional negara

kita tersebut. Kaum muda saja tidak bangga menggunakan

208

bahasa Indonesia. Sendainya kaum muda mau menggunakan

bahasa Indonesia dalam berbagai kesempatan, mungkin

bahasa Indonesia akan familiar, tidak hanya di dalam negeri

tetapi juga di berbagai negara di dunia. Selain itu, harus ada

upaya untuk meningkatkan kesadaran kaum muda untuk

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Andai

hal itu terwujud, kemungkinan besar apa yang dicita-citakan

oleh Bapak Proklamator kita dapat terwujud pula.

Pada saat ini, ada 45 negara yang mengajarkan bahasa

Indonesia, bahkan di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa

populer keempat. Sekitar 500 sekolah di Australia mengajarkan

bahasa Indonesia. Anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa

berbahasa Indonesia. Negara lain kagum karena bangsa

Indonesia memiliki bahasa nasional. Seperti kita ketahui, ada

beberapa negara yang tidak memiliki bahasa nasional,

sehingga menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-

hari. Bukankah menyakitkan jika kita sebagai bangsa

Indonesia tidak bangga dengan bahasa nasional yang kita

punya? Jangan sampai negara Indonesia kehilangan jati diri

karena bangsa yang tak mau menjaga dan menjunjung

bahasanya.

209

Bahasa Indonesia Jati Diri Kita

(Oleh: Esa Pertani) 142114043

ahasa merupakan elemen penting dalam kehidupan

umat manusia, karena bahasa merupakan alat

komunikasi untuk berinteraksi satu sama lain. Itulah

mengapa bahasa menjadi salah satu faktor krusial dalam

kehidupan bermasyarakat di dunia. Bahasa, menurut

terjemahan bebas, adalah kumpulan kata yang mempunyai

makna yang diucapkan oleh salah satu indera manusia, yaitu

mulut untuk berkomunikasi dengan orang lain. Lebih dari itu,

bagi sebuah bangsa, terutama Indonesia, yang merupakan

negara majemuk, dengan suku, ras, agama, dan bahasa daerah

yang beragam, maka bahasa merupakan sebuah alat

pemersatu bangsa. Indonesia yang memilik populasi ratusan

jiwa, tercatat memiliki lebih dari 700 bahasa daerah, maka

bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memiliki peran

penting sebagai sebuah media untuk menyamarkan sekat-

sekat dari beragam masyarakat dalam berkomunikasi karena

adanya perbedaan bahasa dari setiap daerah di Indonesia.

B

210

Jika kita simak secara saksama, saat ini kondisi

kebahasaan di Indonesia cukup memprihatinkan, terutama

penggunaan bahasa Indonesia di tempat umum, seperti pada

nama bangunan, pusat perbelanjaan, hotel dan restoran, serta

kompleks perumahan, sudah mulai menggunakan bahasa

asing. Tempat yang seharusnya menggunakan bahasa

Indonesia itu mulai banyak menggunakan bahasa yang tidak

lagi menunjukkan jati diri ke-Indonesia-an. Akibatnya,

lingkungan sendiri menjadi tampak asing bagi masyarakat.

Kita ambil saja contoh mengenai pemberian nama atas sebuah

tempat usaha seperti toko perhiasan. Pebisnis selalu memberi

nama dengan bahasa asing seperti “Jewelry Store” dan masih

banyak lagi. Jika ditanya kepada pengusaha alasan mereka

sama, lebih menarik dan berkelas.

Di sisi lain, kita juga melihat sikap sebagian

masyarakat, terutama kaum pelajar dan mahasiswa yang

tampaknya merasa lebih hebat, lebih bergengsi, jika dapat

menyelipkan beberapa kata asing dalam berbahasa Indonesia.

Padahal kosakata asing yang digunakan tersebut belum tentu

benar. Banyak orang yang merasa lebih percaya diri

menggunakan bahasa asing saat berbicara. Kita ambil saja

211

contoh pada masyarakat saat ini, banyak yang senang

menggunakan kata meeting, pending, delay, follow me, on the

way dan masih banyak lagi. Padahal, dalam bahasa Indonesia

sendiri arti dari kata-kata tersebut lebih jelas dan orang lain

lebih banyak paham. Seperti meeting untuk rapat atau

pertemuan, delay untuk tertunda, follow me untuk ikuti saya,

dan on the way untuk sedang di jalan. Lalu mengapa kita

sebagai bangsa Indonesia yang memiliki bahasa persatuan

sendiri harus menggunakan bahasa asing? Sikap ini dapat

dikatakan sebagai sikap yang tidak menjunjung bahasa

persatuan, bahasa Indonesia. Sikap ini seharusnya kita kikis

karena kita harus mengutamakan penggunaan bahasa

Indonesia sebagai simbol jati diri bangsa.

Memang tidak salah bagi kita untuk mempelajari

bahasa asing. Akan tetapi, akan lebih indah jika kita tetap

mengutamakan bahasa Indonesia di atas bahasa lain,

terutama bagi para generasi penerus bangsa saat ini.

Bukankah telah tercantum dengan jelas dalam Sumpah

Pemuda bahwa kita harus menjunjung tinggi bahasa

Indonesia sebagai bahasa persatuan kita ?

212

Dapat kita lihat dari kasus yang marak saat ini, di mana

para remaja Indonesia terkena demam musik dan hiburan

dari negeri Korea atau yang biasa disebut demam K-Pop,

sehingga banyak orang mulai belajar bahasa Korea. Hal

tersebut membuat kita seperti sebuah bangsa yang abu-abu,

yang tidak memiliki jati diri yang utuh. Di mana kita

berbangsa Indonesia, tetapi justru bangga menggunakan

bahasa asing. Sebenarnya bahasa asing bukanlah sesuatu yang

harus dihindari, bahkan, memiliki kemampuan bahasa asing

merupakan nilai positif bagi seseorang. Namun, hendaknya

penggunaan bahasa asing digunakan secara proporsional dan

pada tempatnya. Untuk apa kita menggunakan bahasa asing

pada orang atau teman yang sebangsa dengan kita.

Meskipun bukan merupakan bahasa internasional,

tetapi akan lebih bijak jika bahasa Indonesia terus

dilestarikan. Apalagi, sekarang mulai muncul bahasa-bahasa

yang jauh dari pakem bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Memang setiap bahasa mengalami perkembangan seiring

dengan budaya dan jaman yang makin berkembang. Namun

tidak seharusnya sebuah bahasa persatuan yang telah digagas

dan dilahirkan dengan penuh semangat perjuangan oleh para

213

pejuang bangsa diabaikan dan dipandang sebelah mata. Hal

ini karena, jati diri sama pentingnya dengan harga diri. Jika

tanpa jati diri, berarti kita tidak memiliki harga diri. Atas

dasar itu, agar menjadi suatu bangsa yang bermartabat, jati

diri bangsa itu harus diperkuat, baik yang berupa bahasa dan

sastra, seni budaya, adat istiadat, tata nilai, maupun perilaku

budaya dan kearifan lokalnya. Untuk memperkuat jati diri

tersebut, baik yang lokal maupun nasional, diperlukan peran

serta berbagai pihak dan dukungan aturan serta sumber daya

yang memadai. Peran serta masyarakat juga sangat

diperlukan dalam memperkuat jati diri bangsa itu. Dengan jati

diri yang kuat, bangsa kita akan makin bermartabat sehingga

mampu berperan—bahkan juga bersaing—dalam kancah

kehidupan global.

214

215

Sebentang Layar Bahasa Indonesia

(Oleh: Firda Riesta Ayuningtyas)

142114044

ebuah negara diibaratkan perahu yang membutuhkan

layar untuk membuatnya terus berlayar dalam

mencapai tujuannya. Sementara itu, bahasalah yang

menjadi sebuh layar dari suatu negara. Layar tersebut tentu

membutuhkan angin dan digerakkan oleh para awak kapal.

Keragaman bahasa daerah di Indonesia membuat

bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu. Sebagai generasi

muda yang senang untuk mengekspresikan diri, bahasa

Indonesia dapat digunakan untuk menyampaikan apa yang

ada pada diri kita. Bahasa dapat digunakan untuk kepentingan

diri sendiri, misalnya untuk menyampaikan gagasan yang ada

di pikirannya. Hal ini akan membuat orang lain dapat

memahami apa yang sedang disampaikan.

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar

harus mulai dilakukan. Tidak hanya dapat berbahasa

Indonesia, tetapi juga memperhatikan kaidah bahasa tersebut.

Penggunaan bahasa Indonesia harus menekankan pada aspek

komunikatif bahasa dan juga memperhatikan kepada siapa

S

216

bahasa tersebut disampaikan. Pengetahuan untuk

menyampaikan bahasa dengan benar harus dimiliki dalam

penggunaan bahasa lisan dan tulis. Penggunaan bahasa juga

harus serasi dengan sasaran dan mengikuti kaidah yang

berlaku. Jika kita cermat menggunakan bahasa Indonesia, kita

juga akan cermat dalam berpikir karena bahasa Indonesia

merupakan cermin dari pemikiran. Bahasa juga digunakan

sebagai alat kontrol sosial, di mana bahasa sangat efektif

untuk digunakan dan dapat diterapkan pada diri sendiri

ataupun masyarakat. Kita akan mendapat pandangan baru

terhadap penggunaan bahasa. Kita akan lebih belajar untuk

menyimak dan mendengarkan. Kita dapat menggunakannya

untuk meredam emosi dengan menjadikannya sebuah karya

sastra.

Pada tahun 2015, Indonesia akan memasuki

Masyarakat Ekonomi Asean, di mana peran bahasa asing akan

sangat menguasai. Berbahasa sangatlah diperlukan karena

dalam perekonomian terjadi interaksi antarmanusia,

sekelompok, dan juga negara yang menjadikan proses

transaksi berjalan lancar. Namun, terkadang, bahasa dalam

ekonomi global menyulitkan kita untuk menggapai hal yang

217

ingin dibicarakan. Bahasa Indonesia haruslah berperan aktif

agar dapat menjadi salah satu jalan supaya bahasa Indonesia

menjadi bahasa internasional. Sebagai mahasiswa yang

berada di Fakultas Ekonomi, tidak menutup kemungkinan

untuk menggunakan bahasa Indonesia secara aktif. Kita juga

harus mulai berpikir, apakah bahasa yang kita gunakan dan

sampaikan dapat laku untuk dijual. Dengan demikian, untuk

menyampaikan produk yang akan kita jual ataupun

perkembangan ekonomi dapat disampaikan menggunakan

bahasa Indonesia. Orang lain akan tertarik dan mulai

memandang kita.

Bahasa dapat menunjukkan identitas diri suatu bangsa,

maka sangatlah penting untuk kita mempelajari dan

memahami bahasa. Akhir-akhir ini, peranan bahasa asing dan

juga IPTEK yang semakin maju mempengaruhi penggunaan

bahasa Indonesia. Peranan bahasa asing mengakibatkan

banyak orang lebih banyak menggunakan bahasa asing dalam

kegiatan berkomunikasi. Pengaruh IPTEK yang semakin maju

juga mempengaruhi. Perkembangan teknologi saat ini banyak

menggunakan progam bahasa asing, sehingga secara tidak

langsung menuntut kita untuk mempelajari bahasa asing.

218

Karena itu, bahasa Indonesia menjadi tergeser, pelajaran

bahasa Indonesia yang diberikan di sekolah ataupun

perguruan tinggi terkadang kurang diperhatikan. Hal ini

karena banyak orang yang beranggapan bahwa lebih baik

mempelajari bahasa asing.

Sudah saatnya kita, generasi muda, menjadi layar pada

sebuah perahu. Tidak hanya menjadi awak, tetapi kitalah layar

yang membuat perahu ini terus berlayar. Kita harus bangga

berbahasa Indonesia, kita harus menunjukkan bahasa

Indonesia menjadi identitas bangsa ini.

219

Mempopulerkan Bahasa Indonesia Di Era Modern

(Oleh: Oda Wahyu Tetuko) 142114045

ahasa Indonesia saat ini mulai semakin ditinggalkan.

Ke manakah hilangnya bahasa itu. Bahasa yang

selalu diperjuangkan hingga titik darah penghabisan

kini perlahan memudar sedikit demi sedikit. Di era globalisasi

dan modern seperti ini, kebanyakan orang menggunakan

bahasa campuran dalam pergaulan maupun dalam berbagai

situasi. Hingga saat ini, masih sedikit orang yang

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai

dengan EYD. Hanya beberapa orang saja yang menggunakan

bahasa Indonesia dengan baik dan benar

Mungkin, kita sebagai orang Indonesia juga belum tahu

bahwa sesungguhnya sejarah dan awal mulanya bahasa

Indonesia muncul itu dan apa yang melatarbelakangi

perubahan-perubahan hingga era modern saat ini. Awal

mulanya bahasa Indonesia tidak dikenal di zaman dahulu dan

lebih dikenal dengan bahasa Melayu, hingga akhirnya setelah

terus-menerus berkembang terbentuklah bahasa baru, yaitu

bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia terus mengalami

B

220

perkembangan. Sampai saat ini, bahasa Indonesia merupakan

bahasa yang hidup. Yang terus menghasilkan kata-kata baru,

baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa

daerah dan bahasa asing. Hampir sebagian besar warga

Indonesia menggunakan bahasa Indonesia yang bercampur

dengan bahasa asing dan bahasa daerah. Bahkan, terdapat

kamus bahasa gaul yang diperjualbelikan secara bebas.

Sebagai warga negara Indonesia, kita harus tetap

melestarikan bahasa persatuan kita di era globalisasi ini.

Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bahasa

Indonesia justru dihadang banyak masalah. Pertanyaan

bernada pesimis justru bermunculan. Mampukah bahasa

Indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa iptek yang

berwibawa dan punya prestise tersendiri di tengah-tengah

dahsyatnya arus globalisasi? Jika kita melihat kenyataan di

lapangan, secara jujur harus diakui, bahasa Indonesia belum

difungsikan secara baik dan benar. Para penuturnya masih

bersikap inferior sehingga merasa lebih modern, terhormat,

dan terpelajar jika dalam peristiwa tutur sehari-hari, baik

dalam ragam lisan maupun tulis, menyelipkan setumpuk

istilah asing. Padahal kata-kata yang digunakan sudah ada

221

padanannya dalam bahasa Indonesia. Saat ini, orang tua lebih

mengarahkan anaknya mengembangkan bahasa asing, bahkan

sedihnya orang akan mencemooh seorang anaknya yang

memilih jurusan bahasa Indonesia. Kursus bahasa asing bak

jamur di musim hujan. Orang akan malu jika salah

menuturkan bahasa asing atau tidak pandai bahasa asing.

Tidak pernah ambil pusing terhadap kesalahan yang

digunakan dalam bahasanya sendiri. Jika hal ini dibiarkan

terus-menerus bisa jadi bahasa Indonesia itu terkikis dan

hilang dari bumi Indonesia ini.

Dalam perkembangannya bahasa Indonesia di era

modern ini masyarakat masih mengkombinasikan dengan

bahasa lain yang lebih popular. Masyarakat Indonesia lebih

senang dan nyaman dengan bahasa lain. Di era modern ini

bahasa Inggris dan bahasa Mandarin merupakan bahasa yang

dipergunakan dalam perdagangan dunia sehingga masyarakat

di seluruh dunia banyak mempelajari tentang bahasa tersebut.

Tidak ada hal yang tak mungkin bila bahasa Indonesia suatu

saat nanti bisa menyaingi bahasa Inggris dan bahasa Mandarin

sebagai bahasa yang modern dan dipergunakan sebagai

bahasa perdagangan dunia

222

Pemerintah sendiri sudah mensahkan Undang-Undang

Nomor 24 Tahun 2009 yang membahas tentang bahasa

Indonesia. Memang dalam undang-undang tersebut hanya

berisi peraturan-peraturan tentang penggunaan bahasa

Indonesia tanpa ada sanksi-sanksi yang harus diterima jika

tidak menjalankan kewajiban yang dijelaskan tersebut.

Namun, sebagai warga negara yang baik, kita bertanggung

jawab besar terhadap hidup atau matinya bahasa kita. Lebih

arif jika kita berkaca pada diri sendiri, bagaimana kedudukan

bahasa Indonesia di hati kita. Apakah kita termasuk orang

yang selama ini lebih suka mencampuradukkan bahasa

Indonesia dengan bahasa asing? Marilah kita menggunakan

bahasa Indonesia dengan baik dan benar di zaman yang

modern ini agar bahasa Indonesia dapat mendunia.

223

Kedudukan Bahasa Indonesia Menuju Pasar Bebas

2015

(Oleh: Lutfi Adhi Sulistyo) 142114046

erdagangan bebas atau pasar bebas adalah kebijakan

di mana pemerintah tidak melakukan pembatasan

atau diskriminasi terhadap impor atau ekspor. Jadi,

perusahaan asing atau investor-investor luar negeri dapat

berdiri dan berinvestasi di Indonesia. Hal ini sangat berkaitan

dengan cara berkomunikasi atau berbicara. Untuk warga

negara asing yang belajar dan mampu menguasai bahasa

Indonesia ini, pemerintah memperbolehkan untuk belajar.

Sekarang pun sudah banyak tersedia tempat pendidikan

untuk belajar bahasa Indonesia, contohnya yaitu Wisma

Bahasa. Hal ini bertujuan mengajarkan kepada warga negara

asing untuk bisa menguasai dan mampu berbicara bahasa

Indonesia.

Warga Negara Indonesia (WNI) juga dituntut yang

lebih dalam lagi dalam belajar bahasa Indonesia. Hal ini untuk

lebih memperjelas arti dan harus tahu maksud dalam

berbahasa Indonesia. Karena kita tidak boleh kalah dengan

P

224

warga negara asing yang sedang belajar bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mudah dipahami.

Apalagi sekarang banyak orang Indonesia ke luar negeri dan

mengembangkan bahasa Indonesia. Hal ini dapat

mempermudah untuk modal dalam pasar bebas yang akan

terjadi pada tahun 2015.

Dalam era pasar bebas ini, bangsa Indonesia harus bisa

bersaing dalam usaha dan dalam berbisnis atau berinvestasi.

Dalam berbahasa, kita juga harus lebih dapat menguasai.

Warga negara asing harus bisa berbahasa Indonesiaa jika

ingin mendapatkan pekerjaan dalam pasar bebas ini di

Indonesia. Pada tahun 2015 akan banyak didirikan

perusahaan-perusahaan asing atau dari luar negeri. Dalam

pendirian perusahaan ini harus mendapatkan perizinan.

Untuk mendapatkan perizinan ini, syaratnya kita harus dapat

berkomunikasi berbahasa Indoneisa agar mudah untuk

mendapatkan perizinan membangun perusahaan di Indonesia.

Pada tahun 2015, Indonesia akan mengalami yang

namanya ASEAN Economic Community atau Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA). Dalam era ini, berkomunikasi sangat

penting dan bahasa Indonesia harung dijunjung tinggi. Hal ini

225

dilakukan agar bahasa Indonesia tetap utuh dan tidak akan

hilang dari Warga Negara Indonesia (WNI) maupun warga

negara asing yang belajar Bahasa Indonesia yang akan bekerja

atau berkarir atau berinvestasi di Indonesia. Dalam pasar

bebas ini banyak investor atau warga negara asing yang

bekerja di Indonesia. Hal ini sangat berpengaruh besar dalam

menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Karena jika

berinvestasi atau berkarir di Indonesia harus bisa menguasai

bahasa Indonesia.

Pemerintah Indonesia harus menerapkan kewajiban

menggunakan bahasa Indonesia dalam era ASEAN Economic

Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada

tahun 2015. Karena jika ingin bekerja atau berkarir di

Indonesia berkewajiban harus menggunakan bahasa resmi

nasional yaitu Bahasa Indonesia. Berhubungan dengan

diwajibkannya menggunakan bahasa Indonesia warga asing

yang akan berkarir atau bekerja di Indonesia, warga asing itu

harus belajar bahasa Indonesia. Karena ini bertujuan

mempertahankan bahasa Indonesia ke dalam ASEAN

Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN

(MEA) tahun 2015.

226

Dalam ASEAN Economic Community atau Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA) yang dominan adalah bahasa

internasional, yaitu bahasa Inggris. Akan tetapi, banyak warga

Indonesia yang belum bisa berbahasa Inggris dan sebagian

yang bisa berbahasa Inggris. Dalam pasar bebas ini warga

negara asing yang berinvestasi di Indonesia harus dituntun

untuk bisa menguasai bahasa Indonesia agar dalam pasar

bebas ini berjalan dengan lancar berkat saling mengerti dalam

berbicara menggunakan bahasa Indonesia.

Dengan ini kita dapat menjujung tinggi bahasa

Indonesia dan dalam pasar bebas ini bahasa Indonesia

sangatlah penting karena jika lancar berbahasa Indonesia,

warga negara asing yang berinvestasi di Indonesia akan

mempermudah dalam bekerja sama maupun dalam berbisnis

di Indonesia. Itulah pentingnya menguasai bahasa Indonesia

dalam menghadapi era pasar bebas atau perdagangan bebas

pada tahun 2015.

227

Mendunianya Bahasa Indonesia

(Oleh : Dewi Puspitasari) 142114047

egara Indonesia adalah negara yang memiliki

beragam budaya dan bahasa yang berbeda-beda. Hal

ini karena Indonesia terdiri dari 33 provinsi yang di

setiap daerahnya memiliki bahasa dan budaya masing-masing.

Namun, bahasa Indonesia hadir sebagai alat pemersatu dari

berbagai bahasa dan budaya daerah. Kehadiran bahasa

Indonesia di masyarakat ini memberikan nafas baru bagi

persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini semakin tampak

setelah dikokohkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa

nasional. Bahasa Indonesia, dalam kedudukannya sebagai

bahasa nasional, berfungsi sebagai lambang kebanggaan

nasional atau lambang kebangsaan. Bahasa Indonesia

mencerminkan nilai-nilai sosial yang mewakili identitas

bangsa Indonesia. Dengan adanya bahasa nasional, harga diri

dan nilai-nilai budaya dapat bersanding secara harmonis dan

serasi.

Saat ini, banyak anak yang sudah pintar dalam

menggunakan bahasa Indonesia karena sejak kecil mereka

N

228

diajarkan oleh orang tuanya untuk berbahasa Indonesia

dengan baik. Sekarang, di tingkat sekolah dasar juga sudah

memberikan pelajaran bahasa Indonesia sehingga anak-anak

tersebut dapat berbahasa dengan baik dan benar. Tidak hanya

di sekolah dasar, di tingkat SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

pun pembelajaran bahasa Indonesia terus dilakukan. Selain

itu, bahasa Indonesia juga masuk dalam ujian nasional. Kita

sebagai warga bangsa Indonesia harus berbangga terhadap

bahasa Indonesia karena bahasa tersebut banyak dikenal oleh

masyarakat luas. Namun, banyak orang yang lupa akan

kedudukan bahasa Indonesia. Orang-orang selalu memandang

bahasa Indonesia dengan sebelah mata. Padahal, banyak

orang asing yang berlibur ke Indonesia hanya untuk belajar

bahasa Indonesia. Seharusnya, kita bangga karena bahasa

Indonesia terkenal di luar negeri bahkan mereka minat untuk

belajar bahasa Indonesia.

Sedikitnya ada 40 negara di dunia mempelajari dan

menguasai bahasa Indonesia serta menjadikannya sebagai

bahasa asing. Bahkan, bahasa Indonesia dimasukkan ke dalam

kurikulum pendidikan di negara-negara tersebut. Bahasa

Indonesia dijadikan bahasa resmi kedua di Vietnam.

229

Sementara itu, di Australia, bahasa Indonesia menjadi bahasa

populer keempat. Di Australia, ada sekitar 500 sekolah

mengajarkan bahasa Indonesia. Berdasarkan data dari

Wikipedia, bahasa Indonesia menduduki peringkat ke 26 dari

250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Untuk tingkat Asia,

Indonesia berada di peringkat ketiga setelah Jepang dan

Mandarin. Bahasa Indonesia berada pada posisi ketiga teratas

yang paling banyak digunakan pada Wordpress.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu kekayaan

Indonesia. Bahasa pemersatu bangsa di tengah ragamnya

bahasa daerah ini mampu bersaing dan diakui di mata dunia.

Dengan mendunianya bahasa Indonesia, yang sudah mulai

dipelajari dan dikembangkan di banyak negara, tidak

menutup kemungkinan bahasa Indonesia di masa mendatang

menjadi bahasa internasional. Karena negara yang bahasanya

menjadi bahasa dunia, selalu menarik untuk dikunjungi, tidak

hanya untuk dijadikan tempat wisata, tetapi juga dijadikan

untuk mencari kerja atau berbisnis. Oleh karena itu, sudah

sepantasnya kita, masyarakat Indonesia, menjaga dan

mencintai bahasa tanah air yang hebat ini.

230

Sehingga kita sebagai warga Indonesia selain sudah

bisa belajar bahasa Indonesia alangkah baiknya juga belajar

bahasa asing. Karena bahasa asing juga sangat diperlukan

untuk masa mendatang. Agar nantinya kita tetap mampu

bersaing dengan negara lain di era globalisasi ini. Dan

berharap negara Indonesia akan menjadi negara maju seperti

negara lainnya

231

Pudarnya Jiwa Bahasa Indonesia

(Oleh: Jessica Gita Elvira T)

142114049

ahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Republik

Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-

Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Bahasa Indonesia

juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia yang

sudah diakui sejak Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober

1928. Bahasa Indonesia mempersatukan beribu bahasa dari

Sabang sampai Merauke. Namun, hanya sebagian kecil dari

penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakan bahasa

Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Dalam kehidupan

sehari-harinya, masyarakat Indonesia lebih suka

menggunakan bahasa daerahnya masing-masing, misalnya

seperti bahasa Melayu, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan lain-

lain. Namun, sebagian masyarakat Indonesia lainnya

menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua dan

bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling utama. Faktor

yang menyebabkan begitu banyaknya bahasa daerah di

Indonesia ini juga karena bangsa Indonesia merupakan negara

kepulauan.

B

232

Bahasa Indonesia diresmikan pada tahun 1945 pada

saat Indonesia mencapai kemerdekaan. Bahasa Indonesia

adalah bahasa yang dinamis yang terus menyerap kata-kata

dari bahasa-bahasa asing. Pada dasarnya, bahasa Indonesia

merupakan bahasa Melayu yang seiring perkembangan zaman

dimodifikasi dan dijadikan bahasa Indonesia. Tata bahasa

Indonesia cukuplah mudah dan mudah dipelajari. Akan tetapi,

seiring perkembangan zaman, bahasa Indonesia yang sesuai

dengan kaidahnya mulai pudar penggunaannya. Apalagi,

berkembangnya teknologi yang semakin modern

menyebabkan masuknya budaya barat yang sangat cepat.

Anak muda zaman sekarang sering kali mencampurkan

bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa asing. Tidak jarang

pula generasi muda ini menjadikan bahasa asing sebagai

bahasa kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pemahaman

akan bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai menghilang

seiring berjalannya waktu. Hal ini sangat dikhawatirkan dan

bisa menyebabkan jati diri bangsa mulai hilang. Bahasa

Indonesia juga merupakan salah satu ciri bangsa Indonesia. Di

dalam banyak negara mempunyai bahasanya masing-masing.

233

Akan tetapi, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang khas

yang hanya dimiliki bangsa Indonesia.

Dengan maju dan semakin mutakhirnya perkembangan

teknologi, sekolah-sekolah dan lembaga instansi pendidikan

serta di dalam dunia kerja, harus menuntut seseorang bisa

menggunakan bahasa internasional dalam berkomunikasi.

Akan tetapi, bagaimana seseorang tersebut mempelajari

bahasa asing tanpa melupakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan. Akan tetapi pada realitanya di kehidupan

sehari-hari, banyak orang yang sering melupakan bahasa

Indonesia dan lebih sering menggunakan bahasa-bahasa

asing. Tidak hanya dengan menggunakan bahasa asing, saat

ini, masyarakat juga lebih suka menggunakan bahasa

daerahnya sendiri untuk berkomunikasi. Faktor ini

disebabkan oleh tradisi turun-temurun dari generasi nenek

moyang hingga generasi saat ini, salah satu contohnya adalah

dalam komunikasi di lingkungan keraton Yogyakarta. Di

lingkungan ini, raja, ratu, anak raja dan abdi dalem-nya pun

harus menggunakan bahasa Jawa halus untuk berkomunikasi

dalam kegiatan sehari-hari.

234

Pengaruh era globalisasi dan masyarakat yang masih

ingin menggunakan bahasa daerahnya masing-masing

menyebabkan jarangnya penggunaan dari bahasa Indonesia.

Hal ini juga menyebabkan minimnya mempelajari bahasa

Indonesia dengan baik dan benar dan tercampurnya bahasa

lain dalam penggunaan bahasa Indonesia. Saat ini marak

bahasa “alay” (re: anak layang) yang digunakan dalam

berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Di dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia, kata-kata bahasa “alay” itu tidak ada

dan bukan merupakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Selain bahasa “alay” saat ini juga sering bermunculan bahasa

asing yang dicampuradukkan dengan bahasa Indonesia,

misalnya kata “ilfeel” (re: ilang feeling). Kemudian, banyak

generasi saat ini yang ingin lebih praktis dengan

menghilangkan imbuhan dalam bahasa Indonesia seperti

“membersihkan” menjadi “mbersihin”. Kata-kata tersebut tidak

ada di dalam kaidah Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia memang merupakan bahasa sehari-

hari dan bahasa utama di bangsa kita. Akan tetapi, realitanya

masih banyak orang yang menggunakan bahasa Indonesia

yang tidak baku dan tidak memenuhi kaidah kebahasaan.

235

Untuk itu penting bagi kita untuk mempelajari bahasa

Indonesia. Saat ini, sekolah-sekolah dan lembaga instansi

pendidikan menggunakan pelajaran bahasa Indonesia di

dalam proses belajar mengajar. Hal ini harus didukung agar

para generasi mendatang bisa lebih bijak dalam menggunakan

bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah sehingga bahasa

Indonesia tidak pudar dan punah. Kita sebagai generasi muda

penerus bangsa harus memberikan apresiasi lebih terhadap

bahasa Indonesia. Karena sekarang menuju bahasa yang

modern, kita memang harus dituntut mempelajari berbagai

macam bahasa asing. Namun, kita tidak boleh lupa dan tetap

mempelajari bahasa Indonesia. Kita tidak boleh malu

menggunakan bahasa Indonesia dan memperkenalkan bahasa

Indonesia di dunia internasional. Oleh karena itu, bahasa

Indonesia tetap menjadi bahasa persatuan dan mungkin

menjadi bahasa internasional kelak.

236

237

Bahasa Indonesia sebagai Identitas Bangsa

(Oleh: Mersia Uropmabin)

142114049

ahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik

Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 36. Bahasa Indonesia juga

merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia

seperti yang tersirat dalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28

Oktober 1982. Meskipun demikian, hanya sebagian kecil

masyarakat Indonesia yang benar-benar menggunakannya

sebagai bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut

menyebabkan fungsi bahasa Indonesia sebagai identitas

bangsa mulai memudar.

Bahasa merupkan lambang atau identitas dari suatu

negara yang digunakan sebagai alat kmunikasi dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menyampaikan

suatu ide, pesan, pendapat, dan perasaan kepada orang lain,

baik menggunakan bahasa lisan maupun tulisan. Seperti kita

ketahui, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya

akan keragaman budaya yang mencakup semua aspek

kehidupan di antaranya ras, suku, bangsa, bahasa, dan agama.

B

238

Keberagaman budaya yang terdapat di daerah-daerah

di seluruh Indonesia ini sulit untuk disatukan. Hal ini

membuat bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu. Seiring

dengan perkembangannya, bahasa Indonesia sebagai identitas

bangsa menjadi salah satu aspek penting dalam pemakaian

kata dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar

untuk menunjukkan bahwa kita masyarakat Indonesia.

Sebagai masyarakat Indonesia yang menginginkan

perubahan ke arah yang lebih baik, kita harus memulai

perubahan itu dari hal yang paling kecil dalam diri kita

sendiri. Salah satunya dalam penggunaan bahasa Indonesia

yang baik dan benar, seperti saat berbicara dengan atasan

atau orang yang lebih tua. Selain itu, kita juga dapat

menggunakan bahasa Indonesa ketika berbicara dengan

teman-teman dari suku, adat istiadat, bahasa daerah yang

berbeda. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, kita bisa

saling mengerti dan toleransi. Selain itu juga, untuk

menunjukkan bahwa kita memiliki identitas sebagai

masyarakat Indonesia dan menunjukkan jati diri kita sebagai

masyarakat Indonesia dengan bahasa Indonesia sebagai

identitas bangsa.

239

Seiring berjalannya waktu, berbagai bidang mulai

berkembang, baik dalam bidang akademik, bahasa, maupun

teknologi. Semua perkembangan ini membuat masyarakat

dituntut untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

Perkembangan tersebut saling ketergantungan, baik

akademik, bahasa, maupun teknologi. Para pakar berpendapat

bahwa jika seseorang ingin menguasai teknolog seseorang

harus dapat menguasai salah satu bahasa. Pendapat ini

membuat seseorang ingin menguasai bahasa dari negara lain

atau bahasa asing. Hal tersebut menyebabkan ketertarikan

untuk mempelajari bahasa asing lebih daripada bahasa

sendiri. Ini membuat seseorang lupa akan “identitas diri”.

Contoh yang sering terjadi adalah seperti warga negara

Indonesia yang sangat tertarik dengan bahasa Inggris. Sebab

bahasa Inggris adalah bahasa internasional dan bahasa Inggris

juga sering digunakan dalam literatur-literatur dan teknologi.

Ketertarikan untuk mempelajari itu membuat seseorang

menggunakan dialog dengan teman sebaya ataupun

berdiskusi. Ini menyebabkan bahasa Indonesia sebagai

identitas kita berkurang. Padahal, pada zaman presiden RI

yang kedua, Bapak Soeharto pernah berkata “Kalau kita

240

mencintai bahasa Indonesia, menjadikan identitas kita,

menjadi jati diri kita pasti bahasa Indonesia akan menjadi

bahasa internasional.”

Saat ini, kemajaun-kemajauan yang terjadi di dunia

membuat semua orang lupa pada identitas diri, jati diri,

sehingga untuk mengembangkan apa yang kita miliki kurang.

Generasi muda, dari SD sampai Mahasiswa, diharapkan untuk

mendalami bahasa Indonesia dan menjadikan bahasa

Indonesia sebagai identitas diri agar mampu bersaing dengan

bahasa lain di dunia supaya menjadi bahasa internasional.

Upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia

untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa

internasional adalah memiliki semangat yang tinggi dalam

memperjuangkan bahasa Indonesia. Negara Indonesia

memiliki penduduk yang sangat banyak sehingga jika dalam

praktik kehidupan sehari-hari semua berbicara menggunakan

bahasa Indonesia diharapkan bahasa Indonesia akan semakin

maju, kecintaan dalam berbahasa, kecintaan dalam berbahasa

dalam formal maupun non formal, peranan media sosial

dalam perkembangan bahasa yaitu berbicara di depan media

dengan bahasa Indonesia yang pasif. Cara-cara yang dilakukan

241

tersebut harus mendapat dukungan dari berbagai kalangan,

baik kalangan pemerintah, aparat keamanan, kalangan pelajar

maupun kalangan masyarakat agar setiap usaha yang

dilakukan dapat tercapai.

Memperjuangkan bahasa Indonesia bukanlah hal yang

mudah. Mengapa demikian? Alasannya karena di Indonesia

banyak orang yang lebih tertarik menggunakan bahasa asing.

Selain itu, kecintaan dalam menggunakan bahasa Indonesia

sangat kurang dan kurang mengakui bahasa Indonesia sebagai

identitas diri. Hal-hal kecil seperti itu menghambat kita untuk

menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.

Mari, kita, generasi muda dan masyarakat Indonesia,

menjadikan bahasa Indonesia sebagai identitas kita agar

kecintaan dalam berbahasa makin tinggi, serta bahasa

Indonesia menjadi alat pemersatu di aantara suku-suku dan

dibarengi dengan usaha-usaha yang maksimal supaya bahasa

Indonesia menjadi bahasa internasional. Akhir kata, kalau

bukan sekarang kapan lagi? Kalau bukan kita siapa lagi? Mari

bersatu dan menjadikan bahasa Indonesia menjadi identitas

kita supaya menjadi bahasa internasional.

242

243

DAFTAR PUSTAKA

http://www.antaranews.com/berita/439728/bahasa-

indonesia-ditargetkan-jadi-bahasa-internasional-ke-7

http://news.metrotvnews.com/read/2014/08/19/279466/8

203-bahasa-indonesia-bisa-menjadi-bahasa-dunia

http://bahasa.kompasiana.com/2014/09/09/sudah-

pantaskah-bahasa-indonesia-menyandang-predikat-bahasa-

internasional-678140.html

http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/1

362

http://nurulnorri.blogspot.com/2012/10/perkembangan-

bahasa-indonesia-saat-ini.html

http://id.wikipedia.org/wiki/BahasaIndonesia

http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda

bahasa.kompasiana.com

bahasaindonesiakeren.wordpress.com

www.wikipediabahasaindonesia.sejarahbahasaindonesia.com

www.luthfiradofic.blogspot.com

244

http://bahasa.kompasiana.com/2013/12/23/bahasa-

indonesia-di-era-teknologi-dan-globalisasi-618882.html

http://mocoe.wordpress.com/2010/10/06/pengaruh-

bahasa-gaul-remaja-terhadap-bahasa-indonesia/

http://tikasyarafina.blogspot.com/2012/10/opini-tentang-

bahasa-indonesia.html

http://susipurwanti2.blogspot.com/2013/02/makalah-

pudarnya-penggunaan-bahasa.html

http://rtscorp.blogspot.com/2013/11/penggunaan-bahasa-

indonesia-di-kalangan.html

marhendylife.blogspot.in/2012/10/perkembanga-bahasa-

indonesia-hingga.html

m.kompasiana.com/post/read/649954/2/perkembangan-

bahasa-indonesia-saat-ini.html

karinarisaf.blogspot.in/2012/10/perkembangan-bahasa-

indonesia.html

http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/25/menunggu-

tidak-punahnya-bahasa-indonesia-490044.html

245

http://media86.blogspot.com/2009/05/bahasa-indonesia-

terancam-punah.html

http://fredypurbayadhyfha.wordpress.com/2012/04/24/fun

gsi-dan-peran-bahasa-indonesia-dalam-era-globalisasi/

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pemikiran_ekonomi

http://sosbud.kompasiana.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda

http://www.tengkuamirhamzah.com/id/opini/detail/304/ba

hasa-indonesia-yang-tersisih#

http://unnes.ac.id/gagasan/mengukuhkan-bahasa-indonesia/

http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/lamanbahasa/petunjuk_

praktis/627/Sekilas%20Tentang%20Sejarah%20Bahasa%20

Indonesia

http://www.seputarpendidikan.com/2014/03/sejarah-

bahasa-indonesia.html

http://www.centroone.com/news/2012/10/4y/kemerosotan

-bahasa-indonesia-di-tengah-era-modern/

http://fredypurbayadhyfha.wordpress.com/2012/04/24/fun

gsi-dan-peran-bahasa-indonesia-dalam-era-globalisasi/

http://fzahrah.blogspot.com/2013/10/peranan-bahasa-

indonesia.html

Cabiklunik.blogspot.com

246

Ekoprobo.wordpress.com

http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/26/bahasa-sebagai-

sebuah-jati-diri-496734.html

http://abhedsha.blogspot.com/2013/10/bahasa-sebagai-jati-

diri.html

http://willeyediyanto.wordpress.com/2012/12/29/bahasa-

indonesia-di-40-negara/