Routing IPv4 dan IPv6 Menggunakan metode RIP, OSPF, dan EIGRP
Transcript of Routing IPv4 dan IPv6 Menggunakan metode RIP, OSPF, dan EIGRP
ROUTING IPV4 DAN IPV6
MENGGUNAKAN METODE RIP, EIGRP, DAN OSPF
KOMUNIKASI DATA
Oleh:
Irvan Fauzi 12.51.0034
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
PPKIA PRADNYA PARAMITA
MALANG
2015
1
RIP (ROUTING INFORMATION PROTOCOL)
Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis
yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide
Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior
Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector
Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah
dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua
versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka
telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest
Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk
digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next
Generation/ RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).
Cara Kerja RIP
1. Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway.
2. Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update
routing .
3. Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .
4. Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
5. Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway
tersebut dalam waktu tertentu
6. Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat
broadcast di setiap network yang terhubung
Karakteristik dari RIP:
1. Distance vector routing protocol
2. Hop count sebagi metric untuk memilih rute
3. Maximum hop count 15, hop ke 16 dianggap unreachable
4. Secara default routing update 30 detik sekali
5. RIPv1 (classfull routing protocol) tidak mengirimkan subnet mask pada update
6. RIPv2 (classless routing protocol) mengirimkan subnet mask pada update
2
Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk
mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika
terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus
mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut
(triggered update). Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan
memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi
kegagalan link jaringan
2. Kekurangan
Dalam implementasi RIP memang mudah untuk digunakan, namun RIP
mempunyai masalah serius pada Autonomous System yang besar, yaitu :
1. Terbatasnya diameter network, Telah disebutkan sedikit di atas bahwa RIP
hanya bisa menerima metrik sampai 15. Lebih dari itu tujuan dianggap tidak
terjangkau. Hal ini bisa menjadi masalah pada network yang besar.
2. Konvergensi yang lambat, Untuk menghapus entry tabel routing yang
bermasalah, RIP mempunyai metode yang tidak efesien. Seperti pada contoh
skema network di atas, misalkan subnet 10 bernilai 1 hop dari router 2 dan
bernilai 2 hop dari router 3. Ini pada kondisi bagus, namun apabila router 1
crash, maka subnet 3 akan dihapus dari table routing kepunyaan router 2 sampai
batas waktu 180 detik. Sementara itu, router 3 belum mengetahui bahwa subnet
3 tidak terjangkau, ia masih mempunyai table routing yang lama yang
menyatakan subnet 3 sejauh 2 hop (yang melalui router 2). Waktu subnet 3
dihapus dari router 2, router 3 memberikan informasi ini kepada router 2 dan
router 2 melihat bahwa subnet 3 bisa dijangkau lewat router 3 dengan 3 hop ( 2
+ 1 ). Karena ini adalah routing baru maka ia akan memasukkannya ke dalam
KRT. Berikutnya, router 2 akan mengupdate routing table dan memberikannya
kepada router 3 bahwa subnet 3 bernilai 3 hop. Router 3 menerima dan
menambahkan 1 hop lagi menjadi 4. Lalu tabel routing diupdate lagi dan router
2 meneriman informasi jalan menuju subnet 3 menjadi 5 hop. Demikian
3
seterusnya sampai nilainya lebih dari 30. Routing atas terus menerus looping
sampai nilainya lebih dari 30 hop.
3. Tidak bisa membedakan network masking lebih dari /24, RIP membaca IP
address berdasarkan kepada kelas A, B dan C. Seperti kita ketahui bahwa kelas
C mempunyai masking 24 bit. Dan masking ini masih bias diperpanjang
menjadi 25 bit, 26 bit dan seterusnya. RIP tidak dapat membacanya bila lebih
dari 24 bit. Ini adalah masalah besar, mengingat masking yang lebih dari 24 bit
banyak dipakai. Hal ini sudah dapat di atasi pada RIPv2.
4. Jumlah host Terbatas.
5. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
6. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM), Ketika
pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri
(informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
Versi
Ada tiga versi dari Routing Information Protocol: RIPv1, RIPv2, dan RIPng.
1. RIP versi 1
Spesifikasi asli RIP, didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan
routing. Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang
dukungan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak
memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan
yang sama. Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus
memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk router otentikasi,
membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan.
2. RIP versi 2
Karena kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan
pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk
kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless
Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop
dari 15 tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan
spesifikasi awal jika semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1
4
benar ditentukan. Selain itu, aktifkan kompatibilitas fitur memungkinkan
interoperabilitas halus penyesuaian.
3. RIPng
RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang didefinisikan
dalam RFC 2080, adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6,
generasi Internet Protocol berikutnya.
Perbedaan utama antara RIPv2 dan RIPng adalah:
1. Dukungan dari jaringan IPv6.
2. RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 router itu,
pada saat itu, seharusnya menggunakan IP Security (IPsec) untuk otentikasi.
3. RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute , sedangkan RIPng
tidak;
4. RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPng
membutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop berikutnya untuk satu
set entry route.
Batasan:
Hop count tidak dapat melebihi 15, dalam kasus jika melebihi akan dianggap
tidak sah. Hop tak hingga direpresentasikan dengan angka 16.
Sebagian besar jaringan RIP datar. Tidak ada konsep wilayah atau batas-batas
dalam jaringan RIP.
Variabel Length Subnet Masks tidak didukung oleh RIP IPv4 versi 1 (RIPv1).
RIP memiliki konvergensi lambat dan menghitung sampai tak terhingga
masalah.
5
ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL
(EIGRP)
merupakan hasil pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya yaitu IGRP
yang keduanya adalah routing pengembangan dari CISCO. Pengembangan itu
dihasilkan oleh perubahan dan bermacam-macam tuntutan dalam jaringan Skala
jaringan yang besar. EIGRP menggabungkan kemampuan dari Link-State Protokol
dan Distance Vector Protokol, terlebih lagi EIGRP memuat beberapa protocol
penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing
protocol lain.
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol
yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary
protocol pada CISCO. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router
CISCO saja dan routing ini tidak didukung dalam jenis router yang lain. EIGRP
sering disebut juga Hybrid-Distance-Vector Routing Protocol, karena cara kerjanya
menggunkan dua tipe routing protocol,yaitu Distance vector protocol dan Link-State
protocol, Dalam pengertian bahwa routing EIGRP sebenarnya merupakan distance
vector protocol tetapi prinsip kerjanya menggunakan links-states protocol.sehingga
EIGRP disebuat sebagai hybrid-distance-vector,mengapa dikatakan demikian karena
prinsip kerjanya sama dengan links-states protocol yaitu mengirimkan semacam hello
packet.
Perbandingan antar IGRP dan EIGRP di bagi menjadi beberapa kategori :
KATEGORI IGRP EIGRP
Compability Mode Tidak mendukung
multi protokol
Mendukung multiprotokol
Metric Calculation Perhitungan dengan
metrik paling efisien
menuju ke network
tujuan
Perhitungan dengan metrik
paling efisien menuju ke
network tujuan
HopCount maksimal 255 maksimal 224
Automatic Protocol
Redistribution
Tidak mendistribusikan mendistribusikan secara
otomatis ke routing protokol
6
secara otomatis yang lain
Routing Tagging Tidak ada Ada, route tagging yang
berfungsi untuk mengecek
external routing ,sehingga
EIGRP akan mengetahui
routing protocol yang
digunakan oleh router
tetangganya
Fitur-ftur EIGRP
1. Mendukung IP, IPX, dan AppleTalk melalui modul-modul yang bersifat
protocol dependent
2. Pencarian network tetangga yang dilakukan dengan efisien
3. Komunikasi melalui Reliable Transport Protocol (RTP)
4. Pemilihan jalur terbaik melalui Diffusing update Algoritma (DUAL)
CARA KONFIGURASI EIGRP PADA ROUTER CISCO
Algoritma EIGRP
EIGRP memiliki sistem pembangunan routing protocol dengan membuat sebuah
algoritma yang dikenal dengan nama DUAL. Dual digunkan untuk mengkalkulasi
dan membangun sebuah routing table.DUAL digunakan untuk memastikan sebuah
jalur untuk sebuah network dan menyediakan sebuah loopless routing
environment.agar membantu mengirimkan sebuah packet ke sebuah jaringan,
DUAL mengirimkan sebuah packet query kepada network yang berseberangan
denganya maupun router yang terkoneksi langsung dengan dia.
Selama mengirimkan query packet ,setiap router akan melanjutkan untuk
meneruskan query packet tersebut sampai sebuah router akan mengirimkan sebuah
replay packet sebagai informasi bagaimana caranya untuk menuju ke sebuah
jaringan tertentu. Ketika replay paket telah diterima oleh router yang mengirimkan
query packet ,DUAL akan mengkalkulasi dan menentukan router yang mana yang
7
akan menjadi Successor dan router yang mana yang akan menjadi feasible
successor.
Successor akan menjadi jalur yang utama,dan jalur yang terdekat,yang paling
efissien yang untuk menuju kesebuah network yang dapat di jangkau oleh
DUAL.Jalur successor router dikalkulasikan dengan menggunakan
Delay,bandwidth,dan factor-faktor yang lain.sedangkan feasible successor adalah
jalur backup atau jalur cadangan yang akan digunakan ketika router tidak memilih
jalur successornya.dan tidak digharuskan sebuah router yang menggunkan
protocol EIGRP menentukan feasible successor.
Ketika successor atupun feasible successor jatuh,Maka DUAL kan mengirimkan
kembali query packet ke masing-masing router dan meletkakn jalur yang telah ia
pelajri dari pengiriman query paket akan disimpan dalam sebuah routing table.
CARA KONFIGURASI EIGRP PADA ROUTER CISCO
DUAL memungkinkan router EIGRP untuk menentukan apakah jalur yang diberikan
oleh router tetangga looped atau free-loop dan mengizinkan router yang
menggunakan protocol EIGRP untuk menemukan jalur alternatif tanpa harus
menunggu update dari router lain.
Struktur Data EIGRP
EIGRP menggunakan beberapa tipe packet :
Hello packet dikirim secara multicast ke IP Address 224.0.0.10. EIGRP akan
mengirimkan hello packet untuk mengetahui apakah router-router tetangganya
masih hidup ataukah dalam keadaan mati Pengiriman hello packet tersebut
bersifat simultant, dalam hello packet tersebut mempunyai hold time, bila
dalam jangka waktu hold time router tetangga tidak membalas hello paket tadi
maka router tersebut akan dianggap dalam keadaan mati. Biasanya hold time
8
itu 3x waktunya hello packet, hello packet defaultnya 15 second. Lalu DUAL
akan meng-kalkulasi ulang untuk pathnya dan tidak memerlukan.
Update packets digunakan untuk menyampaikan tujuan yang dapat dijangkau
oleh router. Ketika sebuah router baru ditemukan Update packets dikirim
secara unicast sehingga router dapat membangun topologi table.dalam kasus
lain, Update packets dikirim secara multicast untuk perubahan link-cost.
Acknowledgement Packet adalah Hello packet yang tidak berisikan data,
packet Acknowledgement memuat non zero acknowledgement number dan
selalu dikirimkan dengan mengunakan unicast address, acknowledgement
merupakan sebuah pemberitahuan bahwa paket datanya telah diterima.
query packets adalah sebuah request atau permintaan yang dilakukan secara
multicast yang akan meminta sebuah route. Selama mengirimkan query
packet ,setiap router akan melanjutkan untuk meneruskan query packet
tersebut sampai sebuah router akan mengirimkan sebuah replay packet
sebagai informasi bagaimana caranya untuk menuju ke sebuah jaringan
tertentu.
reply packets dikirim apabila router tujuan tidak memiliki feasible
successors. Reply packets dikirim untuk merespon Query packet yang
menginstrusikan bahwa router pengirim tidak memperhitunghkan ulang
jalurnya karena feasible successors masih tetap ada. Reply packets adalah
packet unicast yang dikirim ke router yang mengirimkan Query packet.
CARA KONFIGURASI EIGRP PADA ROUTER CISCO
Teknologi EIGRP
Untuk menyediakan proses routing yang handal EIGRP menggunakan 4 teknologi
yang dikombinasikan dan membedakannya dengan routing protocol yang lain.
1. Neighbor discovery/recovery, Mekanisme neighbor discovery/recovery
mengijinkan router secara dinamis mempelajari router lain yang secara
langsung terhubung ke jaringan mereka. Routers juga harus mengetahui ketika
9
router tetangganya tidak dapat lagi dijangkau. Proses ini dicapai dengan low-
overhead yang secara periodik mengirimkan hello packet yang kecil. Selama
router menerima Hello packet dari router tetangga, router tersebut
menganggap bahwa router tetangga tersebut masih berfungsi. Dan keduanya
masih bisa melakukan pertukaran informasi.
2. Reliable Tansport Protocol (RTP) bertanggung jawab untuk menjamin
pengiriman dan penerimaan packet EIGRP ke semua router. RTP juga
mendukung perpaduan pengiriman packet secara unicast ataupun multicast.
Untuk efisiensi hanya beberapa packet EIGRP yang dikirimkan. Pada jaringan
multi access yang mempunyai kemampuan untuk mengirimkan packet secara
multicast seperti Ethernet, tidak perlu mengirimkan Hello packet ke semua
router tetangga secara individu. Untuk alasan tersebut, EIGRP mengirimkan
single multicast hello packet yang berisi sebuah indicator yang
menginformasikan si penerima bahwa packet tidak perlu dibalas. Tipe packet
yang lain seperti update packet mengindikasikan bahwa balasan terhadap
packet tersebut diperlukan. RTP memuat sebuah ketentuan untuk
mengirimkan packet multicast secara cepat ketika balasan terhadap packet
sedang ditunda, yang membantu memastikan sisa waktu untuk convergence
rendah didalam keberadaan bermacam-macam kecepatan links.
3. DUAL finite-state machine menaruh keputusan proses untuk semua
perhitungan jalur dengan mengikuti semua jalur yang telah dinyatakan oleh
semua router tetangga. DUAL menggunakan informasi tentang jarak untuk
memilih jalur yang efisien, jalur loop-free dan memilih jalur untuk
penempatan di dalam tabel routing berdasarkan successors yang telah dibuat
oleh DUAL, successor adalah router yang berdekatan yang digunakan untuk
meneruskan packet yang mempunyai nilai cost paling sedikit dengan router
tujuan dan dijamin tidak menjadi bagian dari routing loop. ketika perubahan
topologi terjadi, DUAL mencoba mencari successors. Jika ditemukan, DUAL
menggunakannya untuk menghindari penghitungan jalur yang tidak
10
diperlukan.,DUAL juga membuat route back –up(jalur cadangan) yang
disebut fesible successor.
4. Potocol-dependent modules bertanggung jawab pada layer network yang
memerlukan protocol khusus. Misalnya IP-EIGRP module yang bertanggung
jawab untuk mengirim dan menerima packet EIGRP yang telah dienkapsulasi
di dalam protocol IP. IP-EIGRP juga bertanggung jawab untuk menguraikan
packet EIGRP dan memberitahukan pada DUAL tentang informasi yang baru
saja diterima.
11
ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)
adalah sebuah routing protocol standard terbuka yang telah diimplementasikan
oleh sejumlah besar vendor jaringan. Alasan untuk mengkonfigurasi OSPF dalam
sebuah topologi adalah untuk mengurangi overhead (waktu pemrosesan) routing,
mempercepat convergance,serta membatasi ketidakstabilan network disebuah area
dalam suatu network.
OSPF Message Encapsulation terjadi pada lapisan data-link dengan nomor
protocol 89. Data field ini dapat berisi salah satu dari lima tipe paket OSPF. Pada
IP packet header, alamat tujuannya mempunyai dua alamat multicast yaitu
224.0.0.5 dan 224.0.0.6 namun yang diset cukup salah satu dari alamat tersebut.
Bila paket OSPF diencapsulasi di sebuah frame Ethernet, alamat tujuan dari MAC
address juga merupakan sebuah alamat multicast, yaitu 01-00-5E-00-00-05 dan
01-00-5E-00-00-06. Semua paket OSPF mempunyai 24 byte yang berisikan
informasi yang diperlukan. Packet header ini terdiri dari berbagai bidang seperti
jenis-jenis paket OSPF, router ID serta alamat IP dari router yang mengirimkan
paket.
Ada 5 tipe paket yang digunakan OSPF, yaitu :
1. Hello packet -> untuk menemukan serta membangun hubungan antar tetangga
router OSPF.
2. Database Description (DBD) à untuk mengecek singkronisasi database antar
router.
3. Link-State Request (LSR) à meminta spesifikasi link-state records antara
router satu dengan yang lain.
4. Link-State Update (LSU) à mengirimkan permintaan spesifikasi link-state
records.
5. Link-State Acknowledgement (LSAck) à menerima paket link-state.
Hello Packet
Hello Packet digunakan untuk menemukan serta membentuk suatu hubungan
tetangga antara router OSPF. Untuk membentuk hubungan ini router OSPF akan
12
mengirimkan paket berukuran kecil secara berkala ke jaringan. Paket inilah yang
disebut dengan Hello packet. Paket ini juga mengadpertensikan router mana saja
yang akan menjadi tetangganya. Pada jaringan multi-access Hello Packet
digunakan untuk memilih Designated Router (DR) dan Back-up Designated
Router (BDR). DR dan BDR akan menjadi pusat komunikasi seputar informasi
OSPF dalam jaringan tersebut.
Network Mask pada format Hello packet merupakan mask dari interface jaringan
dari OSPF yang sedang berjalan. Subnet-Mask nya 0.0.0.0 (4 byte).
Hello Interval biasanya multicast (224.0.0.5). Merupakan jumlah detik antara hello
packet, biasanya 10 detik pada link point-to-point dan 30 detik pada NBMA / link
broadcast.
Options merupakan kemampuan opsional yang dimiliki router.
RTR Prio digunakan dalam pemilihan DR dan BDR. Router dengan nilai priority
tertinggi akan menjadi DR. Router dengan nilai poriotity di urutan kedua sebagai
BDR. Secara default semua router OSPF memiliki nilai priority 1. Dengan Range
priority mulai dai 0 hingga 255. Bila prioritasnya 0 berarti router tersebut tidak
memenuhi syarat dalam pemilihan DR dab BDR, sedangkan nilai 255 menjamin
sebuah router menjadi DR. Jjika dua buah router memiliki nilai priority sama,
maka yang menjadi DR dan BDR adalah router yang memiliki nilai router ID
tertinggi dalam jaringan.
Router Dead Interval merupakan jumlah dalam hitungan detik sebelum tetangga
dinyatakan down. Secara default dead interval adalah 4 kali hello interval.
Designated Router bertujuan untuk mengurangi jumlah flooding pada media
multiaccess.
Backup Designated Router bertujuan sebagai cadangan dari DR. Selama flooding
berlangsung, BDR tetap pasif.
Neighbor berisi ID dari setiap router tetangga.
Database Description (DBD)
DBD digunakan selama pertukaran database. Paket DBD pertama digunakan untuk
memilih hubungan master dan slave serta menetapkan urutan yang dipilih oleh
13
master. Pemilihan master dan slave berdasarkan router ID tertinggi dari salah satu
router. Router dengan router ID tertinggi akan menjadi master dan memulai
sinkronisasi database. Router yang menjadi master akan melakukan pengiriman
lebih dulu ke router slave. Peristiwa ini di istilahkan fase Exstart State. Setelah
fase Exstart State lewat, selanjutnya adalah fase Exchange. Pada fase ini kedua
router akan saling mengirimkan Database Description Packet. Bila si penerima
belum memiliki informasi yang terdapat dalam paket tersebut, maka router
pengirim akan memasuki fase Loading State. Dimana fase ini router akan
mengirimkan informasi state secara lengkap ke router tetangganya. Setelah selesai
router-router OSPF akan memiliki informasi state yang lengkap dalam
databasenya, ini disebut fase Full State.
Link-State Request (LSR)
LSR akan dikirim jika bagian dari database hilang atau out of date. LSR juga
digunakan setelah pertukaran DBD selesai untuk meminta LSAs yang telah terjadi
selama pertukaran DBD.
Link-State Update (LSU)
LSU mengimplementasikan flooding dari LSAs yang berisi routing dan informasi
metric. LSU dikirim sebagai tanggapan dari LSR.
Link-State Acknowledgement (LSAck)
OSPF membutuhkan pengakuan untuk menerima setiap LSA. Beberapa LSA dapat
diakui dalam sebuah paket single link-state acknowledgement. Paket ini dikirim
sebagai jawaban dari packet update link state serta memverifikasi bahwa paket
update telah diterima dengan sukses. LSAck akan dikirim sebagai multicast. Jika
router dalam keadaan DR atau BDR maka pengakukan dikirim ke alamat multicast
router OSPF dari 224.0.0.5 sedangkan bila router dalam keadaan tidak DR atau
BDR pengakuan akan dikirim kesemua alamat multicast router DR dari 224.0.0.6
Media yang dapat meneruskan informasi OSPF yaitu:
1. Broadcast Multiaccess
14
Media jenis ini adalah media yang banyak terdapat dalam jaringan lokal atau
LAN seperti misalnya ethernet, FDDI, dan token ring. Dalam kondisi media
seperti ini, OSPF akan mengirimkan traffic multicast dalam pencarian router-
router neighbour-nya. Namun ada yang unik dalam proses pada media ini, yaitu
akan terpilih dua buah router yang berfungsi sebagai Designated Router (DR)
dan Backup Designated Router (BDR). Apa itu DR dan BDR akan dibahas
berikutnya.
2. Point-to-Point
Teknologi Point-to-Point digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router
lain yang terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router. Contoh dari
teknologi ini misalnya link serial. Dalam kondisi Point-to-Point ini, router
OSPF tidak perlu membuat Designated Router dan Back-up-nya karena hanya
ada satu router yang perlu dijadikan sebagai neighbour. Dalam proses pencarian
neighbour ini, router OSPF juga akan melakukan pengiriman Hello packet dan
pesanpesan lainnya menggunakan alamat multicast bernama AllSPFRouters
224.0.0.5.
3. Point-to-Multipoint
Media jenis ini adalah media yang memiliki satu interface yang
menghubungkannya dengan banyak tujuan. Jaringan-jaringan yang ada di
bawahnya dianggap sebagai serangkaian jaringan Point-to-Point yang saling
terkoneksi langsung ke perangkat utamanya.
4. Nonbroadcast Multiaccess (NBMA)
Media berjenis Nonbroadcast multiaccess ini secara fisik merupakan sebuah
serial line biasa yang sering ditemui pada media jenis Point-to- Point. Namun
secara faktanya, media ini dapat menyediakan koneksi ke banyak tujuan, tidak
hanya ke satu titik saja.
15
CARA KONFIGURASI OSPF PADA ROUTER CISCO
Cara OSPF Membentuk Hubungan dengan Router Lain
Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi
routing, hal pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk sebuah
komunikasi dengan para router lain. Router lain yang berhubungan langsung atau
yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan
Neighbour Router atau Router Tetangga. Langkah pertama yang harus dilakukan
sebuah router OSPF adalah harus membentuk hubungan dengan Neighbor Router.
Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router
tetangganya dan dapat membuka hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan
istilah Hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router
OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam
jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket
kecil tersebut dinamai dengan istilah Hello packet.
Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali
(dalam media broadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-
Point. Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada
router pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan
multicast address untuk menuju ke semua router yang menjalankan OSPF (IP
multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan
mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya
secara berkala. Cara kerja dari Hello protocol dan pembentukan neighbour router
terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis media di mana router OSPF
berjalan.
16
OSPF memiliki 3 tabel di dalam router :
1. Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini
berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya.
Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
2. Adjecency database, Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap
router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
3. Topological database, Database ini berisi seluruh informasi tentang router
yang berada dalam satu networknya/areanya.
Kelebihan dari OSPF sebagai berikut
Tidak menghasilkan routing loop
Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan dari OSPF sebagai berikut :
Membutuhkan basis data yang besar
Lebih rumit
SUMBER :
RIP: http://studyinformatics.blogspot.com/2012/07/rip-routing-information-
protocol.html
EIRGRP: http://santekno.blogspot.com/2013/01/eigrp-enhanced-interior-gateway-
routing.html
OSPF: http://desinilawati.blogspot.com/2014/05/konsep-dasar-routing-ospf.html