RANCANG EDIT MAXSURF
Transcript of RANCANG EDIT MAXSURF
RANCANG EDIT MAXSURF
Owner Requirement : Kapal Tanker
1. Setelah mengkoreki dimensi dan koefisen didapatkan hasil :
Main Dimensin & Coefisien
Loa : 187.50 m Vs : 18 Knots
Lwl : 183.60 m DWT : 25000 Ton
Lpp : 180.00 m Δ : 35618 Ton
B : 27.00 m Cm : 0.98
H : 16.40 m Cp : 0.66
T : 11.00 m Cb : 0.65
2. Membuka program maxsurf pada desktop atau dengan cara “C:\Program
Files\Maxsurf” :
Selanjutnya
Tampilan window pada maxsurf
3. Membuka file maxsurf dengan cara “open design” atau dengan “C:\Program
Files\Maxsurf\Sample Designs”
Selanjutnya,
4. Untuk jenis cargo seperti kapal tanker biasanya menggunakan folder”ships” atau
dengan “C:\Program Files\Maxsurf\Sample Designs\Ships”
5. Terdapat pilihan jika kita membuka atau mendouble klik file-file tersebut seperti ada
yang menggunakan bulbous pada file “ship1” dan “ship3” dan tidak menggunakan
bulbous pada “ship2” bahkan jika jenisnya Kapal Kontainer bisa menggunakan file
“Containership”. Dalam contoh kali ini digunakan “ship1” karena jenis kapal umum
tnaker dengan panjang kapal rancangan > 100 m sehingga perlu menggunakan bulbous.
Selanjunya gunakan tampilan “profile” dengan cara menekan icon seperti dibawah ini
dengan tujuan agar mempermudah penglihatan :
Selanjutnya,
6. File tersebut umumnya masih dalam bentuk “Lock” sehingga untuk dapat mengedit
perlu kita”unlock” dengan cara buka pada tab tools “view – assembly” seperti :
Selnjutnya klik kanan dan checklist perintah “unlock” sehingga design akan
terbuka sehingga dimensi dan koefisiennya dapat kita ubah dengan mudah kita edit.
7. Setelah file tersebut kita “unlock” maka selanjutnya mengubah dimensi kapal secara
umum dengan menekan tab tool “serface – size surface”
8. Isi data seperti “Lengh = LOA Kapal”, “Beam = Lebar Kapal”, dan “Depth = Tinggi
Kapal”, kemudian “Ok”.
9. Design tersebut berubah dimensi sesuai dengan dimensi umum kapal kita setelah itu
untuk mempermudah memposiskan gambar sesuai dengan standar perancangan
gambar yaitu pastikan After Perpendicular atau “zero point” berada pada
Selanjutnya,
10. Setelah menentukan After Perpendicular maka selanjutnya menentukan Fore
Perpendicular atau Panjang Lpp dengan cara memberikan patokan panjang Lpp design
tersebut dengan cara mendouble klik “lingkaran kuning” tersebut dengan
mengisikan nilai longitudinal = Lpp kapal dan Vertical = draft kapal.
Selanjutnya,
11. Melihat gambar di atas menunjukan adanya ketidaksingkronan gambar terhadap
standar gambar yang menunjukan bahwa Lpp kita belum berada pada yang semestinya
sehingga ada 2 konsekuensi dimana :
• Kita harus memperbesar dimensi umum yaitu Lengh = LOA Kapal dengan cara
“surface – size surface” dimana loa = 187.5 m menjadi 192.5 m sehingga Lpp
kita berada pada yang semestinya yaitu perpotongan garis stem dengan Lpp dan
Lwl atau sampai “lingkaran kuning” memotong garis stem di Fore Peak
dengan cara seperti konsekuensi kedua yaitu memajukan (+) atau
memundurkan (-) design secara longitudinal ke depan.
• Memperkecil After Peak sehingga “zero point berada di ujung sekali stern
dengan cara “surface – move surface – numerical” dengan memajukan (+) atau
memundurkan (-) design secara longitudinal ke depan positif + 4.5 m sampai
“lingkaran kuning” memotong garis stem di Fore Peak .
Dari 2 konsekuensi di atas terlihat tidak mengalami perbedaan yang berari hanya pada
stern yaitu “jarak after perpendicular atau zero point”. Tapi konsekuensi yang lebih
baik adalah memeperbesar dimensi umum yaitu Lengh = LOA Kapal dengan catatan
hal ini boleh diubah menjadi lebih besar dengan pertimbangan bentuk sudah di atas air
jadi tidak memepengaruhi displacement kapal atau yang mana pun sama saja tergantung
kebutuhan design kita.
12. Setelah mendapatkan patokan Lpp dari “zero point” ke “lingkaran kuning” maka
selanjutnya menentukan panjang Lpp agar bias dibuat gading-gading yang bersesuaian
dengan panjang tersebut dengan cara menekan tab tool “data – frame of refence”
Selanjutnya masukan nilai “fwd perp = nilai Lpp” dan “DWL= nilai sarat kapal”, dan
pastikan posisi “AP, Midship , dan FP”, bersesuaian dengan standar gambar kapal.
Kemudian pastikan “lingkaran kuning” memotong “garis kuning = tinggi draft atau Lwl
kapal”.
13. Setelah sudah mendapatkan nilai panjang Lpp maka selanjutnya adalah menentukan
panjang Lwl dengan cara “data – parametric transformation” dengan mengisikan data”
Water Length = nilai Lwl kapal”, Beam = nilai lebar kapal”, dan “Draft = nilai sarat
kapal” dan tindak perlu mengisi “Displacement” karena perhitungan dimungkinkan
menggunakan rumus ( Δ = Lwl x B x T x Cb x γc ) sehingga tidak cocok untuk
perancangan kita yang menggunakan rumus ( Δ = Lwl x B x T x Cb x γc ) kemudian
“search” yang mana maxsurf menyesuaikan “garis kuning” sebagai panjang Lwl kapal
dan menyesuikan bentuk sesuai design kita dan “ok”. Sampai sini lah penyesuaian
terhadap dimensi utama.
14. Selanjutnya menyesuaikan koefisien kapal sesuai dengan rancangan kia dengan
menekan tab tool “data – parametric transformation”. Isikan nilai “Midshi Area
Coefisien = Cm”, Block Coefosien = Cb’, dan “Prismatic Coefisien = Cp” seperti kapal
rancangan kita tapi jika ingin menentukan titik buoyancy kapal secara manual maka
Selanjutnya akan tampil sebagai berikut :
isikan “LCB aft of FP = persentase letak titik dari FP % DWL” karena jenis rancangan
berupa kapal tanker maka letak buoyancy terletak di belakang midship atau > 50 %
DWL yang mana kalau kita lihat Section Area Curve, luasan bagian terbesar adalah di
belakang midshp, atau mungkin dengan alasan bagian belakang memerlukan space yang
luas untuk meletakan mesin dibelakang midship kemudian “search” yang mana akan
menyesuaikan bentuk design sesuai dengan kapal rancangan kita.
15. Parameter pengeditan design maxsurf sesuai dengan kapal rancangan dengan cara
menekan tab tool “data – Calculate Hydrostatic” dan jika hasil yang demikian sesuai
dengan rancangan kapal kita maka design pengeditan ini bias dipakai untuk rancangan
dan jika belum maka kita terus mengatur nilai baik menambahkan atau pun
mengurangi “Cm, Cb, dan Cp yang berada pada parametric transformation” agar sesuai
dengan rancangan kapal kita.
Check nilai tersebut terutama dimensi utama dan koefisein design sesuai dengan
rancangan kapal kita sehingga bias dipakai untuk rancangan kapal.
Sesuai dimensi utama
Sesuai koefisien utama
Sesuai letak buoyancyberada di belakang
midship atau berada <½ Lpp
Atau dengan melihat “section area curve” dengan cara menekan tab tool “window –
Curve of Areas” dimana terlihat luasan belakang midship > Luasan depan.
16. Setelah menyesuaikan dimensi dan koefisien sesuai dengan rancangan selanjutnya
adalah menentukan jumlah gading, waterline, dan buttockline pada rancangan kita.
Sebelumnya tampilan grid gading dan albel gading akan terlihat dengan menggklik tab
tool “display – grid – show grid and labels”.
Tampilannya akan menjadi seperti di bawah ini dimana gadingnya masih berantakan
karena belum diatur sesuai dengan rancangan.
17. Untuk mengatur perintah jumlah gading, waterline, dan buttockline sesuai rancangan
maka menekan tab tool “data – grid spacing”.
Kemudian akan tampil dan klik “delete” dan “Ok”.
Maka akan tampil seperti :
18. Dari tampilan di atas yang pertama kita hapus “delelte” semua gading pada label
sebelumnya.
19. Selanjutnya perintah “section = gading”, “waterline = garis air”, “Buttock = Buttock”,
dan “Diagonal = Garis diagonal”.
20. Membuat gading seperti pada langkah di atas dengan menekan “section” dan “add”
jumlah gading sesuai kebutuhan dengan contoh menambahkan 20 gading.
Selanjutnya akan tampil seperti di bawah karena belum diatur jaraknya sehingga masih
dalam keadaan “0 m”.
Untuk mengaturnya dengan menekan “space” kemudian pilih “from station
….through…..” karena contoh gading 20 maka isi “ from station 1 through 20”.
Kemudian isi “in step of = jarak antar gading misal Lpp/20” dan “starting from =
dimulainya gading pertama misal yaitu Lpp/20”. Contoh karena Lpp = 180 m maka kita
isi 180/20 = 9 m setelah itu tekan “ok”.
Selanjutnya akan seperti tampilan di bawah ini
Untuk mengontrolnya sehingga sesuai dengan standar gamabr dimana “zero point”
merupakan gading 0 maka perlu adanya gading 0 sehingga dengan cara yang sama kita
tambahkan 1 gading dengan menekan “add” dan jumlahnya.
Selanjutnya akan tampil seperti di bawah :
Karena jaraknya masih belum tepat sehingga kita harus mengatur secara manual baik
nama dan jaraknya.
Selanjutnya tekan “ok” maka tampilan gading 0 akan muncul seperti di bawah ini :
Atau dengan mengubah tampilan dengan menekan (bodyplan) kemudian
aktifkan tombol (section) tujuannya mempermudah penggambaran.
21. Jika jumlah gading sudah sesuai maka dengan cara yang sama kita buat waterline seperti
di bawah ini :
Karena belum kita atur sesuai pembagian jarak jadi masih berantakan sehingga perlu
kita atur dengan menekan tab tool“data – grid spacing” kemudian pilih “waterline”
kemudian “delete” label tersebut karena jarak dan jumlahnya belum cocok sesuai
rancangan.
Kemudian tekan “ok” setelah itu tambahkan waterline seperti cara penambahan pada
gading tekan “add” dengan jumlahnya sesuai kebutuhan.
Kemudian untuk mengaturnya dengan menekan “space” kemudian pilih “from
waterline ….through…..” karena contoh waterline dengan jumlah 4 buah maka isi “ from
waterline 1 through 4”. Kemudian isi “in step of = jarak antar waterline misal T/4” dan
“starting from = dimulainya waterline pertama misal yaitu T/4”. Contoh karena T = 11
m maka kita isi 11/4 = 2.75 m setelah itu tekan “ok”.
Atau dengan mengubah tampilan dengan menekan (plan) kemudian aktifkan
tombol (waterline) tujuannya mempermudah penggambaran.
22. Jika jumlah gading dan waterline sudah sesuai maka dengan cara yang sama kita buat
buttock sebelumnya kita ubah tampilan dengan menekan (plan) seperti di
bawah ini :
Karena belum kita atur sesuai pembagian jarak jadi masih berantakan sehingga perlu
kita atur dengan menekan tab tool“data – grid spacing” kemudian pilih “buttocks”
kemudian “delete” label tersebut karena jarak dan jumlahnya belum cocok sesuai
rancangan.
Kemudian tekan “ok” setelah itu tambahkan waterline seperti cara penambahan pada
gading tekan “add” dengan jumlahnya sesuai kebutuhan.
Kemudian untuk mengaturnya dengan menekan “space” kemudian pilih “from buttock
….through…..” karena contoh buttock dengan jumlah 4 buah maka isi “ from waterline
1 through 4”. Kita hitung buttock dengan ½ lebar kapal sehingga untuk 4 buah menjadi
(½B/4) atau B/8. Kemudian isi “in step of = jarak antar buttock misal B/8” dan “starting
from = dimulainya buttock pertama misal yaitu B/8”. Contoh karena B = 27 m maka
kita isi 27/8 = 3.375 m setelah itu tekan “ok”.
Tekan “ok” untuk melihat tampilan seperti di bawah ini :
Atau dengan mengubah tampilan dengan menekan (profle) kemudian aktifkan
tombol (buttock) tujuannya mempermudah penggambaran.
Karena pertimbangan buttock 4 terletak ½ Lebar maka hal ini tidak perlu ditampilkan
sehingga harus dihapus dengan menekan tab tools “data – grid spacing” pilih “buttock”
kemudian klik buttock 4 dan tekan perintah “delete” kemudian “ok”.
Maka tampilan akan lebih terlihat sesuai dengan standar gambar seperti di bawah ini :
23. Ubah tampilan terakhir dengan menekan (perspective) kemudian aktifkan
semua tombol (section, waterline, dan buttock), tombol (half) atau pun
melihat bentuk solid design dengan tombol (rendering) tujuannya melihat hasil
akhir penggambaran.
24. Mengekspor gambar dalam format msd ke dwf untuk dilanjutkan penggambaran 2D
pada autocad dengan menekan tombol file – export – dxf file.
25. Jika tampilan bodyplan masih dalam bentuk seperti dibawah ini
Dengan menekan tombol tab toll display – half maka akan menjadi gambar sebelumnya
dengan tujuannya adalah dapat membedakan gading yang tampil sehingga dalam
pemberian nama menjadi lebih mudah sebelumnya jangan lupa mengaktifkan tombol
26. Melanjutkan point 24, selanjutnya akan tampil dengan menekan tombol “ok” dan
simpan file dalam format”dxf” yang jika dbuka akan tampil dalam autocad. Begitu juga
untuk gambar profile dan plan nantinya digabung menjadi satu file di autocad.
27. Selanjutnya untuk format body plan dengan format “dxf”.
28. Selanjutnya untuk format plan atau half breathplan dengan format “dxf”
29. Selanjutnya untuk format profile dengan format “dxf”
30. Format ketiga gambar kemudian semuanya dibuka dan dicopy pada satu file kemudian
disusun menjadi rangkaian gambar pada autocad.
31. Penyusunan gambar menjadi satu file.
32. Kemudian diantar ketiga gambar tersebut pilih 2 buah gambar yang disatukan pada satu
gambar lainnya dengan cara control all (Crtl+A) pada masing-masing gambar yang
dicopy, misalnya sheer dan half di copy ke file body plan
33. Kemudian disusun menjadi satu sesuai dengan standar gambar pada penggambanran
kapal dengan cara mengambil satu titik menjadi patokan, misalnya garis kuning pada
draft atau titik tengah kapal pada gading midship.
34. Selesai sudahlah penggambaran melalui pengeditan gambar sample yang disediakan
oleh maxsurf.