PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014(Tidak diaudit ) DAN 31 DESEMBER 2013 (Diaudit)
DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (Tidak Diaudit)
DAFTAR ISI
Surat Pernyataan Direksi Ekshibit Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian A
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian B
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian C
Laporan Arus Kas Konsolidasian D
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian E
Catatan 30 JUN 2014 31 DES 2013
A S E T
ASET LANCAR Kas dan setara kas 4 73.299.822 148.196.345 Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunannilai sebesar Rp 13.301.790 (2013 : Rp 41.798.356) 5 481.136.683 469.294.435
Pihak-pihak berelasi 32 111.372.525 132.678.436 Piutang retensi
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunannilai 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 1.323.844 6 86.874.422 106.199.018
Pihak-pihak berelasi 32 213.948.459 161.636.037 Pendapatan kontrak yang belum ditagih
Pihak ketiga 7 236.931.682 208.993.737Pihak-pihak berelasi 32 10.414.925 50.028.153
Piutang lain-lainPihak ketiga 8 510.421.966 483.813.932 Pihak-pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai sebesar nol (31 Des 2013 : Rp 6.749.281) 32 - 46.149.941 Persediaan 2i,8 12.336.694 13.574.266 Uang muka 2c,h
Pihak ketiga 10 169.018.329 109.891.106 Biaya dibayar di muka 11 273.300.105 316.108.723 Pajak dibayar di muka 2q,19a 20.490.061 16.980.150
Jumlah Aset Lancar 2.199.545.673 2.263.544.279
ASET TIDAK LANCARInvestasi jangka panjang 12 50.800.039 53.660.612 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
Rp 405.450.407 (31 Des 2013: Rp 384.229.902) 13 299.270.783 319.003.963 Jaminan 14 54.795.487 45.248.409 Aset pajak tangguhan 19e 9.248.835 7.893.764 Aset tidak lancar lainnya
Pihak ketiga 21.055.620 20.831.076
Jumlah Aset Tidak lancar 435.170.764 446.637.824
JUMLAH ASET 2.634.716.437 2.710.182.103
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian Pada Ekshibit E terlampiryang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Ekshibit A
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT)(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 30 JUN 2014 31 DES 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEKHutang usaha
Pihak ketiga 15 561.712.878 528.292.495 Pihak-pihak berelasi 32 16.072.396 15.054.363
Uang muka kontrakPihak ketiga 16 412.283.633 293.025.716
Hutang lain-lainPihak ketiga 17 8.344.848 21.323.951 Pihak-pihak berelasi 32 4.552.639 4.305.358
Biaya masih harus dibayar 18 502.429.926 427.233.710 Hutang pajak 19b 87.365.063 87.053.559 Hutang jangka panjang yang belum jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Hutang bank 22 304.386.347 410.650.173 Hutang sewa pembiayaan 2 9.353.888 13.819.872
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.906.501.618 1.800.759.197
LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas imbalan pasca kerja 20 49.873.038 49.873.038Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahunHutang bank 22 69.066.553 43.959.522Hutang sewa pembiayaan 2 34.203.012 44.774.998
Hutang jangka panjang - pihak ketiga 23 901.531.005 942.479.881
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1.054.673.608 1.081.087.439
Jumlah Liabilitas 2.961.175.226 2.881.846.636
EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar 32.000.000.000 sahamDitempatkan dan disetor penuh 15.799.456.267 saham 24 1.579.945.626 1.579.945.626
Tambahan modal disetor - Bersih 24 97.048.008 97.048.008 Penjabaran mata uang asing 270.944.647)( 279.122.622)( Saldo laba
Sudah ditentukan penggunaannya 3.494.120 3.494.120 Belum ditentukan penggunaannya 1.753.261.197)( 1.592.459.323)(
Jumlah 343.718.090)( 191.094.191)(
Kepentingan Non-pengendali 22 17.259.301 19.429.658
JUMLAH EKUITAS 326.458.789)( 171.664.533)(
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.634.716.437 2.710.182.103
Ekshibit A/2
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian Pada Ekshibit E terlampiryang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT)(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 30 JUN 2014 30 JUN 2013
PENDAPATAN 25 601.888.700 786.944.133
BEBAN PENDAPATAN 26 628.174.208)( 711.562.762)(
LABA KOTOR 26.285.508)( 75.381.371
Beban Usaha 27 61.311.119)( 44.796.295)( Laba (Rugi) Selisih kurs - Bersih 2 9.829.567)( 2.484.750 Beban bunga dan Keuangan 29 59.776.782)( 63.989.800)( Lain-lain bersih 28 13.620.389 1.532.300)(
Laba (Rugi) sebelum pajak 143.582.587)( 32.452.274)(
BEBAN PAJAK PENGHASILAN :Kini 19c 20.744.716)( 20.050.654)( Tangguhan 19c 1.355.072 835.995
Jumlah beban pajak penghasilan 19.389.644)( 19.214.659)(
LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN 162.972.231)( 51.666.933)(
Pendapatan (Rugi) Komprehensif lainPenjabaran mata uang asing 2 8.177.975 5.197.598
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 154.794.256)( 46.469.335)(
Rugi bersih yang dapat distribusikan kepadaPemilik entitas induk 160.801.874)( 52.907.262)( Kepentingan non pengendali 2.170.357)( 1.240.329
Jumlah 162.972.231)( 51.666.933)(
Rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepadaPemilik entitas induk 152.623.899)( 47.709.664)( Kepentingan non pengendali 2.170.357)( 1.240.329
Jumlah 154.794.256)( 46.469.335)(
RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR 30 10,2)( 0,3)(
Ekshibit B
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT TRUBA ALAM MANUGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 31 JUNI 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian Pada Ekshibit E terlampir
Exhibit C
Tambahan Selisih Ekuitas yangmodal transaksi Penjabaran Telah Belum diatribusikan kepada KepentinganDisetor entitas mata ditentukan ditentukan pemilik entitas Non Jumlah
Modal saham Bersih sepengendali uang asing penggunaannya penggunaannya induk Pengedali ekuitas
Saldo per 31 Des 2012 1.579.945.626 114.702.092 17.654.084)( 161.489.699)( 3.494.120 1.046.910.257)( 472.087.798 18.134.094 490.221.892
Pembagian dividen oleh entitas anakkepada kepentingan non - pengendali - - - - - - - 821.959)( 821.959)(
Rugi komprehensif bersih tahun berjalan - - - 117.632.923)( - 545.549.066)( 663.181.989)( 2.117.523 661.064.466)(
Saldo per 31 Des 2013 1.579.945.626 114.702.092 17.654.084)( 279.122.622)( 3.494.120 1.592.459.323)( 191.094.191)( 19.429.658 171.664.533)(
Rugi bersih periode 1 Jan 2014 - 30 Jun 2014 - - - 8.177.975 - 160.801.874)( 152.623.899)( 2.170.357)( 154.794.256)(
Saldo per 31 Jun 2014 1.579.945.626 114.702.092 17.654.084)( 270.944.647)( 3.494.120 1.753.261.197)( 343.718.090)( 17.259.301 326.458.789)(
Catatan 24
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Ekshibit E terlampiryang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo laba
31 JUN 2014 31 JUN 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan dari pelanggan 700.691.020 757.455.388 Penerimaan bunga 1.048.642 354.368 Pembayaran kepada pemasok 329.983.034)( 423.241.407)( Pembayaran kepada karyawan 210.078.810)( 211.815.649)( Pembayaran bunga dan beban keuangan 59.776.782)( 33.501.518)( Pembayaran pajak 23.943.122)( 17.110.841)(
Arus Kas Bersih dari Aktvitas Operasi 77.957.914 72.140.341
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPenerimaan dari penjualan aset tetap 1.045.835 -Penempatan Jaminan 9.771.622)( -(Perolehan) pelepasan aset tetap 2.533.953)( -Penerimaan Investasi Jangka Pendek - 6.915.204 Pendanaan investasi jangka pendek - 14.931.959)( Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh
dari aktivitas investasi 11.259.740)( 8.016.755)(
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN (Pembayaran ) penerimaan dari hutang sewa pembiayaan 15.037.970)( 2.795.615)( Penerimaan (Pembayaran) untuk jaminan dan
dana pelunasan bunga obligasi 3.985.904 (Pembayaran) Penerimaan pinjaman bank 81.156.795)( 46.786.567)( (Penurunan) Kenaikan pinjaman pihak hubungan istimewa 45.902.660)( 27.592.298
Arus kas bersih diperoleh dari(digunakan untuk) aktivitas pendanaan 142.097.425)( 18.003.980)(
(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS 75.399.251)( 46.119.606
DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAPKAS DAN SETARA KAS 502.728 959.349)(
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 148.196.345 36.267.524
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 73.299.822 81.427.781
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Ekshibit E terlampiryang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
Ekshibit D
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekshibit E
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta Notaris No. 4 tanggal 1 Februari 2001 yang dibuat di hadapan Mohamad Rasjid Umar, SH, Notaris di Balikpapan. Akta pendirian ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-22.HT.01.01.TH 2002 tanggal 21 Januari 2002. Perusahaan telah mengadakan perubahan anggaran dasar berdasarkan Akta No. 15 tanggal 7 Oktober 2009, yang dibuat dihadapan Yulia, SH, Notaris di Jakarta tentang penyesuaian seluruh anggaran dasar Perusahaan dengan peraturan Bapepam No. IX.J.1, lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-51891.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 27 Oktober 2009 dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-21135 tanggal 24 Nopember 2009. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 43 tanggal 16 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Yulia, SH., Notaris di Jakarta, tentang peningkatan modal Perusahaan karena konversi waran. Akta tersebut telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-22625 tanggal 14 Desember 2009. Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan konstruksi bangunan, infrastruktur, industri pabrik, perdagangan dan jasa.
Kantor pusat Perusahaan berada di Gedung BRI II Lantai 31, Jalan Jendral Sudirman Kav. 44-46 Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat 10210, dan lokasi utama kegiatan usaha Perusahaan di Jakarta, sedangkan proyek-proyek terutama berlokasi di Jawa, Sumatera, Bangka, Kalimantan dan Sulawesi.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Pada tanggal 3 Oktober 2006, Perusahaan telah memperoleh Pernyataan efektif dari ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) melalui surat No. S-2260/BL/2006 untuk melakukan penawaran perdana saham kepada masyarakat sejumlah 5.000.000.000 saham biasa atas nama, dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) setiap saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 110 (Rupiah penuh). Pada tanggal 16 Oktober 2006, saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Jakarta.
c. Dewan Komisaris dan Direksi
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Komisaris
Komisaris Utama Siswanto
Komisaris Independen Marsul Siregar
Direktur
Direktur Utama Sidarta Sidik
Direktur Haposan Samosir Pakpahan
Direktur Andre Purnawan
Direktur Independen Markus Budi Susanto
Ekshibit E/2
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
c. Dewan Komisaris dan Direksi (Lanjutan) Jumlah gaji dan tunjangan direksi dan komisaris Perusahaan dan anak perusahaan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2014 sebesar Rp 3.687.596 dan USD 34.088 (USD penuh) (31 Desember 2013: Rp 7.375.192 dan USD 68.175 (USD penuh). Untuk periode tahun yang berakhir tanggal 30 Juni 2014 jumlah karyawan sebesar 369 Orang (31 Des 2013: 416 Orang) untuk Grup.
d. Entitas Anak
Perusahaan memiliki investasi baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% beberapa saham anak perusahaan, dengan rincian sebagai berikut :
Kepemilikan secara Mulai Beroperasi
langsung Kedudukan dimiliki operasional Kegiatan usaha 30 Jun 2014 31 Des 2013 30 Jun 2014 31 Des 2013
Harvest Star Holdings Limited. (Harvest) -
British Virgin Island
2009 - Investasi 100% 100% 1.738.071.747 1.729.209.651
Radianz Investment Limited. (Radianz)
British Virgin Island
2009 - Investasi
Melalui Harvest /Through Harvest
CDE International Pte. Ltd. (CDEI)
Singapura 2009 -
Perdagangan umum (ekspor dan impor), investasi.
100% 100% 1.587.733.323 1.603.479.427
Melalui Radianz
Manunggal Infrasolusi International Pte.Ltd. (MIFI) - 1)
Singapura 2009 -
Perusahaan investasi dan perdagangan umum (ekspor dan impor)
100,00% 100,00% 1.575.697.424 1.577.316.419
Melalui MIFI
PT Manunggal Infrasolusi Utama (MIFU) - 2)
Jakarta Pusat 2009 -
Rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan kontruksi bangunan, infrastruktur, industri pabrik dan jasa.
95% 95% 1.603.411.606 1.603.424.903
TAME Turnkey Contracting Pte. Ltd
Singapore 2007 -Jasa perekayasaan bangunan pabrik.
100% 100% 64.980.413 62.868.088
Melalui MIFU
PT Manunggal Infrasolusi (MIF) dan anak perusahaan.
Jakarta Selatan 2009 2006
Rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan konstruksi bangunan, infrastruktur, industri pabrik dan jasa.
100% 100% 1.697.466.704 1.732.430.002
Catatan:1) Induk perusahaan 2) Belum beroperasi komersial.
Persentase kepemilikanTahun /Year
Jumlah aset
100% 100% 1.550.888.417 1.551.312.920
Ekshibit E/3
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
d. Entitas Anak (Lanjutan)
Kepemilikan secara Mulai Beroperasi
tidak langsung Kedudukan dimiliki operasional Kegiatan usaha 30 Jun 2014 31 Des 2013 30 Jun 2014 31 Des 2013
Melalui MIF
PT Manunggal Engineering (ME)
Jakarta Pusat 2006 2006
Rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan konstruksi bangunan, infrastruktur, industri pabrik dan jasa.
99,99% 99,99% 354.535.301 358.329.481
PT Truba Jaya Engineering (TJE)
Jakarta Selatan 2006 1976
Pembangunan, perdagangan, industri, transportasi darat, pertanian, percetakan, jasa dan perbengkelan.
99,55% 99,55% 1.611.848.213 1.622.509.391
PT Suar Alam Engineering
Jakarta Pusat 2007 2007
Rancang bangun, perekayasaan, pengadaan dan konstruksi bangunan, infrastruktur, industri pabrik dan jasa.
99,99% 99,99% 26.778.756 41.127.687
Melalui TAME Turkey Construction Pte Ltd
Tame Turnkey (Labuan) Pte. Ltd
Singapura 2008 - Perdagangan 100% 100% 2.633.745 2.704.766
Tahun / Year
Persentase kepemilikan Jumlah aset
Melalui TJE
PT Truba Anugrah Prakasa
Jakarta Selatan
1999 1999
Pembangunan, perdagangan, industri, transportasi darat, pertanian, percetakan, jasa dan perbengkelan.
99,93% 99,93% 20.341.825 16.638.760
PT Gading Megah Jaya Jakarta Timur
2000 1987Pembangunan, perindustiran, jasa dan perdagangan.
99% 99% 135.248.336 107.772.977
PT Prasada Samya MuktiJakarta Selatan
1989 1989
Perdagangan, industri, pembangunan, pertambangan, transportasi darat, pertanian, perbengkelan, percetakan dan jasa.
55,87% 55,87% 48.908.831 23.629.781
Catatan:1) Induk perusahaan2) Belum beroperasi komersial (Dormant company)
Ekshibit E/4
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan konsolidasian disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang terdiri dari Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia ("DSAK - IAI") dan peraturan regulator pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan ("OJK"), (atau sebelumnya BAPEPAM dan LK), untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya yaitu peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan surat Keputusan KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang Pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasion adalah mata uang Rupia Rp), dan laporan keuangan konsolidasion tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntasi masing-masing akun tersebut. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini kecuali dinyatakan lain, disajikan dalam ribuan rupiah. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun berdasarkan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah rupiah Indonesia. Perubahan Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi yang diadopsi adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi tahun keuangan sebelumnya, kecuali bagi pengadopsian PSAK dan ISAK baru dan revisian yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Perubahan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha, dibuat sebagaimana disyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi yang relevan terkait dengan PSAK dan ISAK. Berikut adalah PSAK revisian yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013, yang telah diadopsi dan memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian: PSAK 38 (R2013) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yang menggantikan PSAK 38 (R2004) “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” mengatur kombinasi bisnis entitas sepengendali. Kombinasi bisnis entitas sepengendali mengatur pengalihan aset, liabilitas, lembar saham maupun instrumen kepemilikan lainnya dengan melakukan pengaturan pengalihan di antara entitas di dalam kelompok usaha yang sama, yang oleh karena itu tidak menyebabkan perubahan kepemilikan di dalam substansi ekonomi dan tidak menimbulkan keuntungan dan kerugian terhadap seluruh entitas di dalam suatu kelompok yang sama maupun bagi entitas secara individu di dalam suatu kelompok usaha. Aset maupun liabilitas (di dalam bentuk legal) harus dicatat berdasarkan nilai buku yang serupa dengan transaksi kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan, karena bisnis seluruh entitas sepengendali di dalam kelompok usaha tidak menimbulkan perubahan di dalam substansi ekonomi pengalihan aset, lembar saham, liabilitas maupun instrumen kepemilikan lainnya. Pos-pos laporan keuangan entitas yang direstrukturisasi pada periode terjadinya restrukturisasi dan pada periode perbandingan, harus disajikan seolah-olah Entitas telah mengkombinasikan bisnis tersebut sejak awal dari periode perbandingan paling awal yang disajikan. Sebelum penerapan standar revisi ini dilakukan, selisih antara biaya terhadap nilai buku bersih setiap transaksi entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian ekuitas. Berdasarkan adopsi standar revisi ini, yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013, selisih biaya terhadap nilai buku bersih setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, dicatat sebagai “Tambahan modal disetor” dan disajikan sebagai bagian ekuitas. Berdasarkan ketentuan transisi standar ini, Perusahaan mereklasifikasi saldo “Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” sejumlah Rp 17.654.084 menjadi “Tambahan Modal Disetor” pada tanggal 1 Januari 2013.
Ekshibit E/5
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
b. Dasar Konsolidasian Kombinasi bisnis dihitung dengan menggunakan metode akuisisi pada tanggal akuisisi, yaitu tanggal pengendalian beralih kepada Perusahaan. Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan kebijakan operasi entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Di dalam menilai pengendalian, Perusahaan mempertimbangkan hak suara potensial yang saat ini dilaksanakan.
Imbalan yang dialihkan tidak termasuk jumlah yang terkait dengan penyelesaian pada hubungan yang sebelumnya ada. Jumlah tersebut, umunya diakui didalam laporan laba rugi komprehensif. Biaya-biaya terkait akuisisi, selain yang terkait dengan penerbitan surat utang maupun kepemilikan, yang terjadi dalam kaitan kombinasi bisnis Perusahaan, dibebankan pada saat terjadinya. Semua imbalan kontinjensi dikaui pada nilai wajar pada saat tanggal akuisisi. Apabila imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka hal tersebut tidak diukur kembali dan penyelesaiannya dicatat di dalam ekuitas. Selain itu, perubahan berikutnya terhadap nilai wajar imbalan kontijensi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Bagi kombinasi bisnis yang diselesaikan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anaknya memiliki pilihan, terhadap transaksi berdasarkan dasar transaksi, untuk memulai mengakui seluruh kepentingan non-pengendali di dalam pihak diakuisisi yang merupakan kepentingan kepemilikan kini dan memberikan hak kepada para pemilik kepemilikan aset bersih proporsional entitas pada saat likuidasi baik pada nilai wajar tanggal akuisisi atau, pada instrumen kepemilikan kini kepemilikan saham proporsional di dalam jumlah yang diakui terhadap aset bersih yang dapat diidentifikasikan pihak diakuisisi. Komponen lainnnya kepentingan non-pengendali seperti opsi saham beredar, umumnya dinilai pada nilai wajar. Kelompok usaha belum menentukan pilihan untuk menggunakan nilai wajar pada saat akuisisi diselesaikan pada tanggal tersebut.
Entitas Anak Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Laporan keuangan entitas anak termasuk ke dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai sampai dengan tanggal pengendalian dihentikan. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah apabila dipandang perlu untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh Perusahaan. Kerugian yang terjadi pada kepentingan non-pengendali pada entitas anak dialokasikan kepada kepentingan non-pengendali bahkan apabila dialokasikan kepada kepentingan non-pengendali tersebut dapat menimbulkan saldo defisit. Kepentingan non-pengendali disajikan di dalam laporan keuangan konsolidasian pada bagian ekuitas, yang terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Setelah terjadinya hilangnya pengendalian, Perusahaan menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak, semua kepentingan nonpengendali dan komponen ekuitas lainnya terkait dengan entitas anak. Segala surplus atau defisit yang timbul dari hilangnya pengedalian, diakui di dalam laporan laba rugi. Apabila Perusahaan menahan semua bagian di dalam entitas anak sebelumnya, maka bagian tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal saat pengendalian dihentikan. Selanjutnya, bagian tersebut dicatat sebagai investee dengan ekuitas yang dihitung atau sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual bergantung pada besarnya pengaruh. Transaksi antar entitas sepengendali Transaksi restrukturisasi yang timbul dari pengalihan kepemilikan di dalam entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham yang juga mengendalikan Perusahaan, dicatat seolah-olah akuisisi telah terjadi pada awal periode paling awal periode komparatif yang disajikan, atau, pada tanggal saat sepengendali ditetapkan; untuk tujuan ini periode komparatif disajikan kembali. Aset dan liabilitas yang diperoleh diakui pada nilai tercatat yang diakui sebelumnya di dalam laporan keuangan konsolidasian pemegang saham pengendali Perusahaan. Komponen ekuitas entitas yang diakusisi ditambahkan kepada komponen yang sama di dalam ekuitas Perusahaan. Semua selisih antara kas yang dibayarkan dalam rangka akuisisi dan aset bersih yang diakusisi diakui langsung pada ekuitas sebagai bagian dari tambahan modal disetor.
Ekshibit E/6
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Dasar Konsolidasian (Lanjutan)
Transaksi yang dieliminasi pada konsolidasi Saldo dan transaksi antar Perusahaan dan semua pendapatan dan beban yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi antar Perusahaan, dieliminasi di dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laba yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi dieliminasi terhadap investasi dari bagian Perusahaan di dalam investee. Kerugian yang belum terealisasi dieliminasi dengan cara yang sama dengan keuntungan yang belum terealisasi, hanya apabila tidak terdapat bukti penurunan nilai. Akuntansi bagi entitas anak dan entitas asosiasi di dalam laporan keuangan tersendiri Apabila Entitas menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan yang dikonsolidasikan kepada laporan keuangan konsolidasian, investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama, disajikan di dalam laporan posisi keuangan Perusahaan senilai nilai tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Terhadap pelepasan investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi, perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari investasi diakui di dalam laporan laba rugi. Goodwill Goodwill merupakan selisih biaya akuisisi entitas anak atau entitas asosiasi terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi bagian perusahaan terhadap aset bersih yang teridentifikasi, termasuk liabilitas kontinjensi, pada saat akuisisi. Biaya akuisisi diukur pada saat nilai wajar aset diperoleh, instrumen ekuitas diterbitkan, atau liabilitas terjadi atau diasumsikan pada tanggal akuisisi, ditambah biaya-biaya yang dapat diatribusikan kepada akuisisi. Goodwill negatif merupakan selisih nilai wajar pada tanggal akuisisi bagian Perusahaan terhadap aset bersih yang teridentifikasi dengan biaya akuisisi. Goodwill negatif pada tanggal transaksi disesuaikan langsung pada laporan laba rugi. Goodwill akuisisi entitas anak disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian di mana goodwill akuisisi entitas asosiasi dicatat sebagai bagian nilai tercatat investasi terkait. Keuntungan atau kerugian pelepasan entitas anak dan entitas asosiasi meliputi nilai tercatat goodwill yang dikapitalisasi terkait dengan entitas yang dijual. Goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, atau secara berkala apabila terdapat indikasi goodwill mengalami penurunan. Goodwill dialokasikan kepada tiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) Perusahaan yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis, untuk tujuan pengujian penurunan nilai goodwill. Suatu kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi ketika nilai tercatat UPK, termasuk goodwill, melebihi jumlah terpulihkan UPK. Jumlah terpulihkan UPK lebih tinggi dari nilai wajar UPK dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Di dalam menilai nilai pakai, arus kas masa depan yang diestimasi didiskontokan dengan nilai kininya dengan menggunakan tingkat suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Jumlah kerugian penurunan nilai dialokasikan, pertama untuk mengurangi nilai tercatat goodwill yang dialokasikan kepada UPK dan kemudian kepada aset UPK lainnya secara pro rata berdasarkan nilai tercatat tiap aset di dalam UPK. Penurunan kerugian goodwill tidak dapat dibaIikkan pada periode berikutnya.
Ekshibit E/7
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Kas dan setara kas Untuk tujuan penyusunan dan penyajian laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas meliputi kas, bank dan deposito yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan dan tidak dibatasi penggunaannya.
d. Aset dan Liabilitas Keuangan a. Aset Keuangan
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Aset keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anaknya menjadi pihak di dalam provisi kontraktual instrumen keuangan.
Pengakuan dan pengukuran awal Ketika aset keuangan diakui pertama kali, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajar, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Perusahaan dan entitas anaknya menentukan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan, apabila diizinkan dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran setelah pengakuan awal aset keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
i. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Kategori ini meliputi aset keuangan “yang dimiliki untuk diperdagangkan” dan aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awal penentuan. Suatu aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual apabila secara prinsip diperoleh untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat penetapan awal adalah aset keuangan yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan suatu strategi investasi yang terdokumentasi. Derivatif juga dikategorikan sebagai investasi yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, kecuali ditetapkan sebagai lindung nilai efektif. Aset yang termasuk dalam kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar apabila aset tersebut baik dimiliki untuk diperdagangkan atau diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki aset keuangan yang diukur melalui nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan, yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajar dan segala perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi. Selain dari instrumen keuangan derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai, Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki aset yang dimiliki untuk diperdagangkan dan Perusahaan tidak secara sukarela mengklasifikasikan aset keuangan sebagai nilai wajar melalui laba-rugi.
ii. Pinjaman dan piutang Pinjaman dan piutang merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau yang telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Secara mendasar, pinjaman dan piutang muncul dari pemberian barang dan jasa kepada para pelanggan (misalnya, piutang dagang), namun juga terkait dengan jenis lain aset moneter kontraktual. Aset-aset tersebut dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate method). Keuntungan dan kerugiannya diakui dalam laporan laba rugi ketika pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana dilakukan melalui proses amortisasi.
Ekshibit E/8
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Aset dan liabilitas (Lanjutan)
a. Aset Keuangan (Lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan) ii. Pinjaman dan piutang (Lanjutan)
Dari waktu ke waktu, Perusahaan dan entitas anaknya memilih untuk menegosiasi ulang persyaratan piutang dagang kepada pelanggan yang memiliki transaksi masa lalu yang baik. Negosiasi ulang tersebut cenderung mengubah jangka waktu pembayaran dibandingkan dengan jumlah yang terutang dengan konsekuensi arus kas yang diharapkan di masa depan akan didiskontokan pada suku bunga efektif awal dan segala perbedaan yang timbul terhadap nilai tercatat akan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai laba operasi. Pinjaman dan piutang Perusahaan dan entitas anaknya terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya (kecuali goodwill). Pinjaman dan piutang tersebut diklasifikasikan ke dalam aset lancar, kecuali yang yang memiliki jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan, yang diklasifikasikan sebagai aset tak lancar.
iii. Investasi dimiliki sampai jatuh tempo
Aset keuangan “dimiliki sampai jatuh tempo” (held-to-maturity) merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dengan jatuh tempo tetap di mana manajemen Perusahaan dan entitas anaknya memiliki tujuan dan kemampuan positif untuk memiliki investasi sampai jatuh tempo. Investasi dimiliki sampai jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi segala kerugian penurunan nilai. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi pada saat investasi dimiliki sampai jatuh tempo dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana halnya melalui proses amortisasi. Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki sampai jatuh tempo.
iv. Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan tersedia untuk dijual (available-for-sale) merupakan aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan baik sebagai investasi tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan di dalam kategori manapun. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui sebagai pendapatan komprehensif lain dalam cadangan investasi tersedia untuk dijual, kecuali bagi kerugian penurunan dan nilai tukar valuta asing di mana diakui di dalam laporan laba rugi. Ketika investasi dihentikan pengakuannya atau investasi ditentukan untuk diturunkan nilainya, maka laba atau rugi kumulatif sebelumnya yang diakui di dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai biaya transaksi. Investasi di dalam instrumen ekuitas dengan nilai wajar yang tidak dapat diukur dengan andal, diukur pada biaya perolehan dikurangi kerugian penurunan nilai.
Penghentian Pengakuan Suatu aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas aset telah berakhir. Pada penghentian aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara nilai tercatat dengan jumlah yang akan diterima dan semua kumulatif keuntungan atau kerugian yang telah diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya diakui di dalam laporan laba rugi. Semua penjualan dan pembelian yang lazim atas aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada saat tanggal perdagangan, yaitu tanggal di mana Perusahaan dan entitas anaknya berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) adalah pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
Ekshibit E/9
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Aset dan liabilitas (Lanjutan)
a. Aset Keungan (Lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan Perusahaan dan entitas anaknya menilai pada tiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. i. Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi
Untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, pertama, Perusahaan dan entitas anaknya menilai aset keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti penurunan nilai aset keuangan secara individual bagi aset yang signifikan secara individual maupun secara kolektif bagi aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Apabila Perusahaan dan entitas anaknya menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai yang terjadi bagi aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, maka aset tersebut dikategorikan ke dalam aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif. Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan di mana kerugian penurunan nilai terjadi, atau melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan ke dalam penilaian kolektif penurunan nilai. Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, telah terjadi, jumlah kerugiannya diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini diskonto arus kas di masa depan pada suku bunga efektif awal aset keuangan. Apabila suatu pinjaman memiliki suku bunga variabel, maka suku bunga diskonto untuk mengukur semua kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif. Jumlah tercatat aset dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi. Ketika aset menjadi tidak tertagih, nilai tercatat aset keuangan yang mengalami penurunan nilai langsung dikurangi atau apabila suatu jumlah dibebankan kepada akun penyisihan, jumlah yang dibebankan kepada akun penyisihan dihapuskan terhadap nilai tercatat aset keuangan. Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah terjadi, Perusahaan dan entitas anaknya mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidakmampuan untuk membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan di dalam pembayaran. Apabila di dalam periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalikkan nilainya kepada nilai tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal pembalikkan. Jumlah yang dibalikkan nilainya diakui di dalam laporan laba rugi.
ii. Aset yang dinilai pada biaya perolehan Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis di mana entitas penerbit menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidakmampuan di dalam membayar atau kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit) di mana kerugian penurunan nilai aset keuangan dinilai berdasarkan biaya yang terjadi, jumlah kerugian dihitung sebagai selisih nilai tercatat dan nilai kini arus kas yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalikkan nilainya pada periode berikutnya.
iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang di dalam nilai wajar lebih rendah dari biaya perolehan, kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit atau entitas peminjam dan hilangnya pasar aktif perdagangan merupakan bukti objektif investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yang mungkin mengalami
Ekshibit E/10
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Aset dan liabilitas (Lanjutan)
a. Aset Keuangan (Lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan)
penurunan nilai. “Signifikan” akan dievaluasi terhadap biaya awal investasi dan “jangka panjang” terhadap periode di mana nilai wajar lebih rendah dari biaya awalnya.
Di mana terdapat bukti penurunan nilai, kumulatif kerugian – diukur sebagai selisih antara biaya akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi semua kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi – dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lain dan diakui di dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai pada investasi ekuitas tidak dibalikkan nilainya melalui laporan laba rugi; kenaikan di dalam nilai wajar setelah penurunan nilai diakui langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai diuji berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dinilai berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Namun demikian, jumlah tercatat bagi penurunan nilai adalah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi segala kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui di dalam laporan laba rugi. Apabila di dalam tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai yang diakui di dalam laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dibalikkan nilainya di dalam laporan laba rugi.
b. Liabilitas Keuangan
Pengakuan dan pengukuran awal
Liabilitas keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anaknya menjadi bagian ketentuan kontraktual instrumen keuangan. Perusahaan dan entitas anaknya menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
- Nilai wajar melalui laba rugi
Kategori ini hanya terdiri dari instrumen derivatif yang tidak menghasilkan. Instrumen tersebut dinilai di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki atau menerbitkan instrumen derivatif untuk tujuan spekulatif, maupun lindung nilai. Selain dari instrumen keuangan derivatif, Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki liabilitas untuk diperdagangkan maupun liabilitas keuangan yang dikelompokkan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi.
- Liabilitas keuangan lainnya Liabilitas keuangan lainnya diukur setelah pengukuran awal pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui di dalam laba dan rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Pengukuran selanjutnya Liabilitas keuangan lainnya yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi pada saat liabilitas dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi. Liabilitas keuangan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Perusahaan dan entitas anaknya memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.
Ekshibit E/11
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
e. Piutang Retensi Piutang retensi merupakan bagian dari tagihan prestasi yang ditahan oleh pemberi kerja yang berkisar antara 5% sampai 15% dari nilai tagihan prestasi sesuai dengan kesepakatan menurut perjanjian kontrak. Jumlah tersebut akan dibayar setelah periode jaminan yang bersangkutan dilampaui. Periode jaminan umumnya mencakup satu tahun setelah tanggal penyelesaian proyek.
f. Pendapatan Kontrak Yang Belum Ditagih
Pendapatan kontrak yang belum ditagih merupakan selisih lebih taksiran prestasi proyek pada akhir tahun berdasarkan metode persentase penyelesaian atas jumlah yang telah ditagih ke pemberi kerja.
g. Persediaan Persediaan yang terdiri dari barang jadi, bahan bangunan, suku cadang dan bahan pembantu lainnya, diakui sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan dihitung dengan metode rata-rata tertimbang (weighted average method). Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
h. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
i. Aset Tetap
Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya. Perusahaan menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap selain tanah, diakui pada biaya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Tanah diakui pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Penyusutan pada aset tetap lainnya dihitung dengan basis garis lurus untuk menghapus biaya aset tetap terhadap masa manfaat yang diharapkannya. Estimasi masa manfaatnya adalah sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan prasarana 20
Mesin dan peralatan berat 16 - 20
Crane dan forklift (bagian dari "peralatan berat") 8
Mesin-mesin (bagian dari "peralatan berat"), peralatan kantor,
alat-alat pengakutan dan perabotan kantor 3 - 4
Beban penyusutan diperhitungkan di dalam laporan laba rugi selama tahun buku di mana beban tersebut terjadi. Perbaikan dan perawatan diperhitungkan ke dalam laporan laba rugi selama tahun di mana perbaikan dan perawatan terjadi. Biaya renovasi dan restorasi utama digabungkan ke dalam nilai tercatat aset jika biaya tersebut memiliki kemungkinan untuk memberikan manfaat di masa depan yang jumlahnya melebihi standar kinerja pada penilaian awal aset yang ada yang akan mengalir ke dalam Perusahaan dan disusutkan sebesar sisa umur manfaat aset tersebut. Nilai sisa, masa manfaat dan metode depresiasi, ditelaah pada tiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan secara prospektif, sesuai dengan keadaan. Ketika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat aset dinilai dan segera dicatat berdasarkan jumlah terpulihkan. Keuntungan atau kerugian pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan penerimaan dengan nilai tercatat dan dicatat ke dalam laba rugi dari operasi.
Ekshibit E/12
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j. Uang Muka Kontrak
Akun ini merupakan uang muka dengan jumlah berkisar antara 5% sampai dengan 30% dari nilai kontrak yang diterima dari pemberi kerja pada saat dimulainya pelaksanaan proyek yang akan dikurangi secara proporsional dari tagihan prestasi kontrak yang bersangkutan.
k. Penurunan nilai aset non-keuangan (selain persediaan dan aset pajak tangguhan)
Perusahaan menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Perusahaan membuat estimasi nilai terpulihkan aset. Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, dibutuhkan model penilaian yang tepat. Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset yang relevan dinilai pada jumlah yang direvaluasi, yang dalam hal ini kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi. Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan sebagaimana apabila terdapat segala indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, penyusutan bersih, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pembalikkan nilai tersebut diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian, yang dalam hal ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi.
l. Sewa Pembiayaan
Sewa pembiayaan - ketika Perusahaan adalah lessee Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila persyaratan sewa mengalihkan secara substansial manfaat dan risiko kepemilikan kepada lessee. Aset yang disewakan dan liabilitas sewa (jumlah neto beban keuangan) menurut sewa pembiayaan diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebagai aset tetap dan utang sewa pembiayaan, pada saat dimulainya sewa berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara beban keuangan dan pengurangan saldo liabilitas sewa. Biaya keuangan diakui di dalam laporan laba rugi menurut dasar yang mencerminkan tingkat suku bunga periodik yang konstan pada liabilitas sewa pembiayaan. Sewa operasi – ketika Perusahaan adalah lessee Sewa di mana lessor secara substansial menerima semua manfaat dan risiko kepemilikan aset sewa, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban di dalam laporan laba rugi berdasarkan garis lurus selama masa sewa.
Ekshibit E/13
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
m. Akuntansi transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) harus dicatat sesuai dengan nilai tercatat seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interest). Unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai tercatat setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali”. Saldo akun tersebut selanjutnya disajikan sebagai unsur ekuitas.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Laba kontrak konstruksi diakui apabila hasil kontrak tersebut dapat diestimasi dengan andal. Perusahaan dan entitas anak mengakui pendapatan pada periode tertentu dengan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method); tahap penyelesaian ditentukan dengan mengacu pada kemajuan fisik proyek dan berita acara yang ditandatangani kedua belah pihak. Seluruh kerugian yang diantisipasi termasuk jumlah kerugian yang berhubungan dengan pekerjaan kontrak pada masa mendatang diakui pada periode kerugian tersebut diidentifikasi. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
o. Imbalan Pasca-Kerja Program imbalan pasti Sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja yang berlaku di Indonesia, entitas anak yang beroperasi di Indonesia menyelenggarakan program imbalan pasti manfaat pasca kerja kepada para karyawannya. Provisi bagi manfaat pasca kerja ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum terealisasi yang melebihi 10% nilai kini kewajiban manfaat pasti, diakui berdasarkan metode garis lurus terhadap rata-rata sisa usia kerja yang diharapkan dari karyawan peserta program. Biaya jasa lalu diakui segera pada saat manfaat menjadi vested dan bila selain itu diamortiasi berdasarkan metode garis lurus terhadap periode rata-rata sampai manfaat menjadi vested. Kewajiban manfaat pensiun diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan nilai kini kewajiban imbalan pasti, yang disesuaikan bagi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum terealisasi dan biaya jasa lalu yang belum direalisasi. Manfaat jangka pendek karyawan Imbalan karyawan berupa cuti tahunan diakui pada saat entitas mencadangkan kepada karyawan. Suatu provisi dicadangkan bagi liabilitas diestimasi bagi cuti sebagai hasil dari jasa yang diberikan oleh karyawan sampai tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Ketidakhadiran yang dikompensasi secara non akumulatif seperti cuti sakit dan cuti melahirkan tidak diakui sampai waktu cuti.
Ekshibit E/14
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
p. Pajak Penghasilan
Pajak kini
Aset dan/ atau liabilitas pajak kini terdiri dari kewajiban kepada, atau klaim dari kantor pelayanan pajak terkait dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pendapatan aset dan/ atau liabilitas pajak dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi komprehensif.
Pajak tangguhan
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komersial dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Aset dan liabilitas aset pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada tahun ketika aset direalisasi atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui, diukur kembali pada tiap tanggal laporan posisi keuangan dan diakui apabila terdapat kemungkinan pendapatan kena pajak di masa depan memulihkan aset pajak tangguhan. Hal perpajakan lainnya Penyesuaian atas liabilitas pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan diterima atau pada saat keberatan yang diajukan Perusahaan dan entitas anak ditetapkan.
q. Laba per Saham Dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam 1 (satu) tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 15.799.456.267 saham.
r. Informasi Segmen Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas beroperasi. Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan entitas anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perseroan dan entitas anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Ekshibit E/15
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
s. Dividen Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perusahaan diakui sebagai sebuah kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan.
t. Estimasi nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan Nilai wajar aset keuangan yang diperdagangkan di dalam pasar aktif didasarkan kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pada tanggal laporan keuangan posisi keuangan konsolidasian. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan pada pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Perusahaan menggunakan berbagai metode dan membuat asumsi yang didasarkan pada kondisi pasar yang ada pada tiap tanggal laporan posisi keuangan. Apabila tepat, harga pasar kuotasi atau kuotasi perantara bagi instrument sejenis, digunakan. Teknik penilaian, seperti analisis arus kas diskonto, juga digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lancar dinilai pada biaya perolehan diamortisasi mendekati nilai tercatat.
u. Provisi Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa lalu, yaitu kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan. Provisi ditelaah pada akhir tiap periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik. Apabila tidak ada lagi kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas, maka provisi tersebut dicadangkan. Apabila dampak nilai waktu uang adalah material, maka provisi didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak, jika lebih tepat, untuk mencerminkan risiko spesifik liabilitas. Ketika pendiskontoan digunakan, kenaikan provisi terkait dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban keuangan.
v. Kontinjensi
Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil. Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas.
w. Peristiwa setelah periode pelaporan Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuaian, diungkapkan di dalam catatan laporan keuangan bila material.
Ekshibit E/16
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN
Penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan, mengharuskan manajemen membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan liabilitas kontinjensi pada tanggal pelaporan. Namun demikian, ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi dapat menghasilkan keluaran yang membutuhkan penyesuaian kepada nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh di masa depan.
A. Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan akuntansi
Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen telah melakukan pertimbangan, terpisah dari masalah estimasi, yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan: Pajak Penghasilan Perusahaan memiliki eksposur pajak penghasilan. Pertimbangan signifkan dilakukan di dalam menentukan provisi bagi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan komputasi di mana penentuan akhir perpajakan adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Perusahaan mengakui liabiltias bagi isu pajak yang diharapkan berdasarkan estimasi apakah tambahan pajak akan jatuh tempo. Pada saat hasil final perpajakan berbeda dari jumlah yang sebelumnya diakui, maka selisih tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan provisi pajak tangguhan di dalam periode di dalam penentuan tersebut dibuat. Jumlah tercatat liabilitas pajak kini dan keuntungan pajak tangguhan Perusahaan pada akhir periode pelaporan adalah Rp 19.389.644 dan Rp 49.008.074 untuk tahun-tahun yang berakhir masing-masing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
B. Sumber utama ketidakpastian estimasi Asumsi utama berkenaan dengan sumber utama dan sumber lainnya ketidakpastian estimasi di masa depan, yang memiliki resiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas pada tahun buku mendatang, didiskusikan di bawah. i. Manfaat ekonomis aset tetap
Biaya aktiva tetap disusutkan dengan dasar garis lurus atas estimasi umur ekonomis aset. Manajemen mengestimasikan umur ekonomis aset tetap antara 3 sampai 20 tahun. Ini merupakan ekspektasi umur yang biasa diterapkan di industri. Perubahan di tingkat yang diharapkan dari pemanfaatan perkembangan teknologi dapat berdampak pada umur ekonomis aset dan nilai residual aset tersebut, oleh karena itu, depresiasi dapat diperbaharui di masa depan. Nilai tercatat dari aset tetap perusahaan pada akhir periode pelaporan disajikan di Catatan 12 laporan keuangan konsolidasian.
ii. Penurunan nilai piutang dagang
Perusahaan menilai tiap tanggal laporan posisi keuangan apakah terdapat bukti objektif aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai, Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidak mampuan untuk membayar utang atau kesulitan signifikan debitur dan kegagalan maupun penundaan signifikan pembayaran. Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai, jumlah dan saat arus kas yang diestimasi didasarkan pada pengalaman historis akan kerugian aset dengan karakterisitik resiko kredit yang serupa. Nilai tercatat piutang dagang Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan diungkapkan di dalam Catatan 5 laporan keuangan konsolidasian.
Ekshibit E/17
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
B. Sumber utama ketidakpastian estimasi iii. Penyisihan keusangan persediaan
Perusahaan melakukan penyisihan bagi persediaan apakah nilai realisasi bersih persediaan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan biaya perolehan karena kerusakan, keuzuran fisik, usang, perubahan di dalam tingkat harga atau sebab-sebab lainnya. Akun penyisihan ditelaah untuk mencerminkan penilaian yang akurat di dalam catatan keuangan. Nilai tercatat persediaan di dalam laporan posisi keuangan diungkapkan di dalam Catatan 9 laporan keuangan konsolidasian. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penyisihan keuangan pada persediaan yang harus diakui pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
iv. Manfaat Pensiun
Nilai sekarang dari kewajiban pensiun bergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan oleh aktuaria menggunakan sejumlah asumsi. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya (pendapatan) bersih termasuk tingkat diskon. Perubahan dalam asumsi ini akan mempengaruhi jumlah terbawa kewajiban pensiun. Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada setiap akhir tahun sebagai tingkat bunga yang harus digunakan dalam menentukan nilai kini dari arus kas masa depan yang diperkirakan akan dibayarkan untuk menyelesaikan kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat diskonto, perusahaan mempertimbangkan suku bunga dari obligasi korporasi dalam mata uang yang berkualitas tinggi dalam hal manfaat yang akan dibayarkan dan jangka waktu jatuh tempo terkait kewajiban pensiun. Asumsi-asumsi kunci lainnya untuk kewajiban pensiun sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat kini. Informasi tambahan diungkapkan dalam Catatan 22 atas laporan keuangan konsolidasian.
4. KAS DAN SETARA KAS 30 Jun 2014 31 Des 2013
K a s 630.768 691.245
Bank
Pihak ketiga 65.093.521 47.920.098
Setara Kas
Pihak Ketiga 7.575.533 99.585.002
Jumlah Kas dan Setara Kas 73.299.822 148.196.345
Ekshibit E/18
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 30 Jun 2014 31 Des 2013
K a s 630.768 691.245
Bank - Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 5.119.520 6.002.277
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.602.538 6.199.576
PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.648.723 1.204.487
PT Bank International Indonesia Tbk 655.467 1.699.267
PT Bank Bukopin Tbk 359.834 323.948
Lain-lain (Saldo dibawah Rp 200 juta) 918.193 878.685
11.304.275 16.308.240
U S D
PT Bank CIMB Niaga Tbk 24.679.067 8.088.228
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 13.884.434 20.065.141
Bank OCBC NISP Tbk 11.815.662 376.926
PT Bank Mega Tbk 2.308.447 2.185.530
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 494.237 -
Bank Finconesia 256.924 261.689
Lain-lain (Saldo dibawah Rp 200 juta) 248.742 546.475
53.687.513 31.523.989
S G D
Bank OCBC 101.733 87.869
Jumlah Bank 65.093.521 47.920.098
Jumlah Kas dan Bank 65.724.289 48.611.343
Setara KasDeposito Berjangka
Rupiah
Pihak Ketiga
PT Bank CIMB Niaga Tbk 7.500.000 23.400.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 75.533 5.000.000
PT Bank Central Asia Tbk - 3.500.000
PT Bank Mutiara Tbk - 2.861.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 1.075.532
7.575.533 35.836.532
Dolar AS
Pihak KetigaPT Bank CIMB Niaga Tbk - 63.748.470
Jumlah Setara Kas 7.575.533 99.585.002
Jumlah Kas dan Setara Kas 73.299.822 148.196.345
Ekshibit E/19
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) Deposito berjangka dan deposito on call merupakan deposito dalam mata uang Rupiah yang akan jatuh tempo, dengan tingkat suku bunga per tahun berkisar antara:
30 Jun 2014 31 Des 2013
Rupiah 5,5% - 9% 4,5% - 8% Lihat Catatan 31 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
5. PIUTANG USAHA Jumlah piutang usaha berdasarkan tujuan penjualan adalah sebagai berikut:
30 Jun 2014 31 Des 2013
Pihak Ketiga
115.780.269 116.685.281 Taihei Dengyo Kaisha Ltd 86.484.093 60.342.047
33.795.332 3.360.285 PT Sarana Baja Perkasa 18.969.209 18.933.985 BUT Beijing Electric Power Contstruction Company 17.951.591 5.838.548 PT Chevron Pacific Indonesia 16.928.923 18.053.067
16.618.778 48.436.477 PT Nusa Tambang Pratama 13.252.527 -
10.105.796 -
9.645.617 6.597.392
8.240.586 3.535.298 PT Hero 7.642.086 5.336.339
6.908.933 10.103.669 BUT Posco Engineering Co Ltd 6.264.268 - PT Vale Indonesia Tbk 5.371.054 6.259.262 PT Tanjung Enim Lestari 5.310.939 5.446.955
- 61.559.122
- 7.949.870
115.437.083 132.655.194
Kotor (Jumlah piutang usaha pindahan) 494.707.084 511.092.791
Penyisihan piutang usaha tak tertagih 13.570.401)( 41.798.356)(
Bersih 481.136.683 469.294.435
Pihak berelasi (Catatan 32) 111.372.525 132.678.436
J u m l a h 592.509.208 601.972.871
Shanghai Electric
PT Holcim Indonesia
PT Bumi Alam Manunggal
ThyssenKrup Polysius Ind
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 millyar)
BUT JGC PT KBR Indonesia
PT Bina Usaha Nusantara
BUT Manhattan Kalimantan Investment Pte Ltd
PT Indocement Tunggal Prakarsa
PT Unilever Oleo Chemical Indonesia
Mutasi penyisihan piutang usaha tidak tertagih adalah sebagai berikut :
30 Jun 2014 31-Des-13
Saldo awal tahun 13.301.790 13.301.790
Perubahan selama tahun berjalan
Penambahan penyisihan 268.611 28.496.566
Saldo akhir periode 13.570.401 41.798.356
Ekshibit E/20
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Daftar rincian umur piutang usaha pihak ketiga adalah sebagai berikut:
30 Jun 2014 31 Des 2013
Belum jatuh tempo 128.782.396 77.102.513
Lewat jatuh tempo :
1-30 hari 42.209.393 148.054.483
31-60 hari 21.086.777 21.946.237
61-90 hari 24.843.596 4.486.697
91-150 hari 159.970.272 195.173.375 Lebih dari 150 hari 117.814.650 64.329.486
J u m l a h 494.707.084 511.092.791
Berdasarkan hasil penelahaan terhadap status akun piutang pelanggan untuk periode tiga bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan piutang tidak tertagih yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang di atas. Pada tanggal 30 Juni 2014, piutang usaha TJE, anak perusahaan telah digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada catatan 22.
6. PIUTANG RETENSI – PIHAK KETIGA Piutang retensi merupakan bagian dari tagihan prestasi yang ditahan oleh pemberi kerja yang berkisar antara 5% sampai 15% dari nilai tagihan prestasi sesuai dengan kesepakatan menurut perjanjian kontrak. Jumlah tersebut akan dibayar kepada TJE. anak perusahaan setelah periode jaminan yang bersangkutan dilampaui. Periode jaminan umumnya mencakup satu tahun setelah tanggal penyelesaian proyek. Klaim yang dapat ditanggung atas pekerjaan berdasarkan kontrak kerja adalah sebatas pada klausul yang terdapat dalam kontrak. Setiap akhir pekerjaan pada umumnya TJE telah membuat penyisihan yang cukup atas kemungkinan klaim. Kekurangan penyisihan, jika ada, akan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Pengakuan kekurangan penyisihan dilakukan pada saat terjadinya. Rincian piutang retensi adalah sebagai berikut:
30 Jun 2014 31 Des 2013
Pihak Ketiga
18.126.589 15.090.134
16.187.768 14.344.504
10.080.474 6.128.810
9.754.135 9.933.424
7.593.727 33.455.592
- 9.136.214
- 5.462.814
26.455.573 13.971.370
88.198.266 107.522.862
( 1.323.844) ( 1.323.844)
86.874.422 106.199.018
213.948.459 161.636.037
300.822.881 267.835.055
China National Elect Equip
PT Chevron Pacific Indonesia
Beijing Electric Power Construction
Kotor
Sumitomo Corporation
Daewoo E&C Co. Ltd
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 M ilyar)
PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk
Thyssenkrupp Polysus
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Bersih
Pihak berelasi (Catatan 32)
J u m l a h
Ekshibit E/21
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG RETENSI – PIHAK KETIGA (Lanjutan) Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut :
30 Jun 2014 31 Des 2013
Saldo awal tahun 1.323.844 41.866
Perubahan selama tahun berjalan
penambahan penyisihan - 1.281.978
Saldo akhir periode 1.323.844 1.323.844
Berdasarkan hasil penelahaan terhadap status akun piutang pelanggan untuk periode tiga bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan piutang tidak tertagih yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang di atas. Lihat Catatan 31 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
7. PENDAPATAN KONTRAK YANG BELUM DITAGIH – PIHAK KETIGA Rincian pendapatan kontrak yang belum ditagih kepada pemberi kerja atas pekerjaan kontrak konstruksi dalam pelaksanaan adalah sebagai berikut:
30 Jun 2014 31 Des 2013
Pihak Ketiga
120.077.896 93.641.409
26.305.441 -
12.657.080 -
11.790.845 35.890.845
10.183.534 -
7.709.970 -
7.750.766 -
5.850.000 -
PT Vale Indonesia Tbk 5.780.000 -
28.826.150 79.461.483
236.931.682 208.993.737
Pihak berelasi (Catatan 32) 10.414.925 50.028.153
J u m l a h 247.346.607 259.021.890
PT Chevron Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 milyar)
ThyssenKrupp Polysius Ind.
Taihei Dengyo Kaisha Ltd
PT Holcim Indonesia
PT Indorama Polychem
PT Nusa Tambang Pratama
PT Unilever Oleo Chemical Indonesia
PT Energi Sejahtera Mas
Lihat Catatan 31 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Ekshibit E/22
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PIUTANG LAIN-LAIN
30 Jun 2014 31 Des 2013
415.943.151 423.588.526
29.220.000 14.719.180
65.258.815 45.506.226
510.421.966 483.813.932 Pihak-pihak berelasi (Catatan 32) - 46.149.941
J u m l a h 510.421.966 529.963.873
Pihak ketiga
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 milyar)
PT Ranyza Energi
PT Manunggal Power Utama
9. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari :
30 Jun 2014 31 Des 2013
5.551.512 6.265.438
4.317.843 5.222.050
2.467.339 2.086.778
12.336.694 13.574.266
Bahan bangunan
Bahan pembantu
Perlengkapan kerja
Jumlah
Persediaan milik TJE pada tanggal 30 Juni 2014 telah digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada Catatan 22. Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan fisik persediaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013, manajemen Grup berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan dapat terpulihkan seluruhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk persediaan usang. Untuk persediaan bahan bangunan, pembantu, perlengkapan kerja, barang jadi dan bahan baku tidak diasuransikan karena manajemen berpendapat bahwa nilai persediaan tidak signifikan.
10. UANG MUKA DIBAYAR 30 Jun 2014 31 Des 2013
Pihak KetigaPembelian 121.934.609 85.524.306
40.260.595 22.721.826 6.823.125 1.644.974
169.018.329 109.891.106 Jumlah
OperasionalLain-lain
Uang muka pembelian terutama merupakan uang muka ke subkontraktor dan pemasok, uang muka proyek terutama terdiri dari biaya-biaya atas proyek-proyek yang akan dilaksanakan. Uang muka operasional terdiri dari biaya perjalanan dinas dan biaya operasional karyawan yang ditugaskan untuk suatu proyek yang harus segera dipertanggungjawabkan.
Ekshibit E/23
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 30 Jun 2014 31 Des 2013
Pihak Ketiga
Pekerjaan dalam penyelesaian 188.299.267 196.347.687 Proyek 82.960.834 117.308.331
235.071 1.232.633
1.804.932 1.220.072
Jumlah 273.300.104 316.108.723
Lain-lain
Asuransi
Biaya dibayar di muka proyek terutama terdiri dari biaya fasilitas kantor proyek dan biaya-biaya yang terjadi sebelum proyek-proyek tersebut menghasilkan pendapatan, termasuk biaya tender dan lain-lain. dengan rincian sebagai berikut:
30 Jun 2014 31 Des 2013
Pihak Ketiga49.619.817 80.000.000
13.217.808 13.217.808
10.813.055 -
3.145.088 -
- 4.292.709
- 3.266.998
6.165.066 16.530.816
82.960.834 117.308.331 Jumlah
Shanghai Electric
Lain-lain (Saldo dibawah Rp 3 milyar)
PT Indocement Tunggal Prakasa
ThyssenKrupp Polysius Ind.
PT Perusahaan Listrik Negara
PT Metso Indonesia
PT Riau Andalan Pulp & Paper
12. INVESTASI
30 Jun 2014 31 Des 2013
Investasi pada perusahaan asosiasi 50.800.039 53.660.612
50.800.039 53.660.612 Jumlah
Investasi pada perusahaan asosiasi
Laba (rugi)% Kepemilikan 1 Jan 14 Penambahan Bersih Pelepasan 30 Juni 14
Truba Arabia Co. Ltd. 50,00 23.835.872 - 2.860.573)( - 20.975.299 Greenzone Pte Ltd 25,00 29.824.740 - - - 29.824.740
53.660.612 - 2.860.573)( - 50.800.039
30 Juni 2014
Laba (rugi)% Kepemilikan 1 Jan 13 Penambahan Bersih Pelepasan 31 Des 13
Truba Arabia Co. Ltd. 50,00 41.057.836 - 17.221.964)( - 23.835.872 Greenzone Pte Ltd 25,00 29.824.740 - - - 29.824.740 Gulf Truba Engineering
and Construction Co. W.L.L 49,00 546.391 - - 546.391)( -
71.428.967 - 17.221.964)( - 53.660.612
31 Desember 2013
Ekshibit E/24
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. ASET TETAP
Saldo Penambahan Pengurangan Saldo
Awal Akhir
Biaya perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah 54.728.641 - - 54.728.641
Bangunan dan prasarana 79.752.617 13.210 - 79.765.827
Peralatan berat 424.513.139 1.014.257 - 425.527.396
Peralatan kantor 47.921.013 1.024.886 53.127 48.892.772
Alat-alat pengangkutan 15.285.070 465.600 700.400 15.050.270
Perabotan kantor 2.297.826 - 90.101 2.207.725
Kepemilikan tidak langsung
Kendaraan 1.684.211 - 187.000 1.497.211
Mesin 77.051.348 16.000 16.000 77.051.348
Jumlah harga perolehan 703.233.865 2.533.953 1.046.628 704.721.190
Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 43.332.215 3.193.755 - 46.525.970
Peralatan berat 266.511.869 13.622.803 - 280.134.672
Peralatan kantor 44.715.332 889.561 32.638 45.572.255
Alat-alat pengakutan 13.260.834 736.624 631.768 13.365.690
Perabotan kantor 2.135.556 18.422 90.744 2.063.234
Kendaraan 1.561.079 64.810 187.000 1.438.889
Mesin 12.713.017 3.636.680 - 16.349.697
Jumlah akumulasi penyusutan 384.229.902 22.162.655 942.150 405.450.407
Nilai tercatat 319.003.963 299.270.783
30 Juni 2014
Ekshibit E/25
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. ASET TETAP (Lanjutan)
Saldo Penambahan Pengurangan Saldo
Awal Akhir
Biaya perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah 54.728.641 - - 54.728.641
Bangunan dan prasarana 79.752.617 - - 79.752.617
Peralatan berat 421.775.248 2.831.797 93.906 424.513.139
Peralatan kantor 47.694.765 500.244 273.996 47.921.013
Alat-alat pengangkutan 15.755.370 1.312.700 1.783.000 15.285.070
Perabotan kantor 2.299.221 10.925 12.320 2.297.826
Kepemilikan tidak langsung
Kendaraan 2.409.211 - 725.000 1.684.211
Mesin 67.561.902 9.489.446 - 77.051.348
Jumlah harga perolehan 691.976.975 14.145.112 2.888.222 703.233.865
Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 36.834.488 6.497.727 - 43.332.215
Peralatan berat 234.838.694 31.767.081 93.906 266.511.869
Peralatan kantor 43.991.406 881.931 158.005 44.715.332
Alat-alat pengakutan 13.802.312 1.207.465 1.748.943 13.260.834
Perabotan kantor 2.127.461 9.580 1.485 2.135.556
Kendaraan 2.048.274 237.805 725.000 1.561.079
Mesin 4.980.925 7.732.092 - 12.713.017
Jumlah akumulasi penyusutan 338.623.560 48.333.681 2.727.339 384.229.902
Nilai tercatat 353.353.415 319.003.963
31 Desember 2013
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 beberapa aset tetap milik TJE, anak perusahaan berupa bangunan, peralatan berat, dan alat –alat angkutan tertentu telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya, berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 23.960.000 ( USD penuh).
Pada tanggal 30 Juni 2014, beberapa aset milik TJE, anak perusahaan telah dijadikan jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan di catatan 22.
Ekshibit E/26
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. JAMINAN Akun ini terutama terdiri dari deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank garansi (lihat catatan 21).
15. HUTANG USAHA – PIHAK KETIGA
Akun ini terdiri dari kewajiban kepada pemasok dan subkontraktor untuk pembelian jasa, persediaan, dan bahan-bahan lainnya dengan rincian sebagai berikut:
30 Jun 2014 31 Des 2013
Pihak Ketiga
Dalam Negeri
PT Wahana Karsa 87.846.622 43.380.734
PT Cipta Karya Perkasa Mandiri 56.351.643 -
PT Andalas Karya Mulia 49.514.554 16.042.918
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 34.409.582 32.495.537
PT Adhi Karya 24.926.437 24.626.437
PT Sarana Baja Perkasa 19.217.890 16.216.321
PT Karang Mas Unggul 10.889.316 9.201.181
PT Multi Averindo 10.311.342 10.311.342
PT Kaefer Krazu (Krazu Nusantara) 9.741.353 8.444.754
PT Fajar Hamparan 6.236.535 6.706.734
PT Teras Teknik Perdana 5.126.952 5.976.952
Lain-lain (saldo dibawah Rp 5 milyar) 247.135.950 354.881.378
561.708.176 528.284.288
Northwest Power Construction 4.702 4.510
GJC Trading & Sparepart Service Pte Ltd - 3.697
4.702 8.207
Jumlah pihak ketiga 561.712.878 528.292.495
Pihak-pihak berelasi (Catatan 32) 16.072.396 15.054.363
J u m l a h 577.785.274 543.346.858
Luar Negeri
Ekshibit E/27
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. UANG MUKA KONTRAK – PIHAK KETIGA
Akun ini merupakan uang muka dengan jumlah berkisar antara 5% sampai dengan 30% dari nilai kontrak yang diterima dari pemberi kerja pada saat dimulainya pelaksanaan proyek yang akan dikurangkan secara proporsional dari tagihan prestasi kontrak yang bersangkutan.
30 Jun 2014 31 Des 2013
Pihak Ketiga
Taihei Dengyo 194.625.485 102.325.658
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 45.104.536 83.665.149
ThyssenKrup Polysius Ind 28.354.755 41.143.205
Shanghai Electric 26.265.632 26.265.632
PT Indocement Tunggal Prakasa 22.400.637 -
PT Sinoma Engineering Indonesia 12.075.558 -
PT Metso Indonesia 9.849.969 -
PT Energi Sejahtera Mas 8.318.515 -
PT Nusa Tambang Pratama 6.761.632 -
PT Unilever Oleo Chemical Indonesia 6.551.688 -
China National Elect Equip. 9.501.994 7.102.935
PT Asahimas Chemical 5.175.000 -
PT Holcim Indonesia Tbk - 6.121.963
Lain-lain (Saldo dibawah Rp 5 miliar) 37.298.232 26.401.174
Jumlah 412.283.633 293.025.716
17. HUTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA
30 Jun 2014 31 Des 2013
Pihak Ketiga
Operasional 8.344.848 21.323.951
Pihak-pihak berelasi (Catatan 32) 4.552.639 4.305.358
Jumlah 12.897.487 25.629.309
18. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
30 Jun 2014 31 Des 2013
Bunga pinjaman 282.894.825 238.316.894
Proyek 197.277.143 162.802.027
Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan 19.004.301 12.910.925
Lain-lain 3.253.657 13.203.864
Jumlah 502.429.926 427.233.710 Biaya proyek TJE, anak Perusahaan, merupakan biaya operasional yang masih harus dibayar yang terdiri dari pembelian bahan, upah di lapangan, alat tulis kantor, biaya listrik dan telepon, biaya makan karyawan, biaya pengiriman barang dan jasa pihak ketiga dan biaya operasional lainnya. Biaya tersebut digunakan pada waktu persiapan pelaksanaan pekerjaan proyek.
Ekshibit E/28
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar dimuka 30 Jun 2014 31 Des 2013
PerusahaanPajak Pertambahan Nilai 14.889.085 14.761.519
Pajak Penghasilan Pasal 22 650.208 647.576
Pajak Penghasilan Pasal 23 419.336 419.336
Pajak Penghasilan Pasal 25 97.104 97.104
16.055.733 15.925.535
Entitas AnakPajak Penghasilan Pasal 23 310.670 599.425
Pajak Penghasilan Pasal 29 785.832 -
Pajak Pertambahan Nilai 3.337.826 455.190
4.434.328 1.054.615
J u m l a h 20.490.061 16.980.150
b. Hutang Pajak
30 Jun 2014 31 Des 2013
PerusahaanPajak Penghasilan Pasal 21 69.976 587.098 Pajak Penghasilan Pasal 23 43.242 48.477
Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 29.010 2.577
Pajak Pertambahan Nilai 8.668.081 14.156.028 8.810.309 14.794.180
Entitas AnakPajak Penghasilan Pasal 21 4.584.803 7.146.399 Pajak Penghasilan Pasal 23 4.361.039 1.251.791 Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 563.024 4.342.982 Pajak Penghasilan Pasal 26 3.446.323 - Pajak Penghasilan Pasal 29 - 175.434 Tarif Final - 121.493
Pajak Pertambahan Nilai 65.599.567 59.221.280
78.554.756 72.259.379
J u m l a h 87.365.065 87.053.559
Ekshibit E/29
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian terdiri dari komponen sebagai berikut :
30 Jun 2014 31 Des 2013
Pajak kini - Perusahaan 666 1.626.225 Pajak kini - Entitas anak 20.744.050 47.522.196 Beban (manfaat) pajak tangguhan - Perusahaan 1.355.072)( 885.716)(
Beban (manfaat) pajak tangguhan - Entitas anak - 745.369
Beban pajak penghasilan menurut laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian 19.389.644 49.008.074
d. Pajak kini
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba (rugi) konsolidasi dan penghasilan kena pajak untuk periode 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2013, adalah sebagai berikut:
30 Jun 2014 31 Des 2013
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan perusahaan 11.648.157)( 14.701.280)(
Beda Waktu
Penyusutan 2.009.916 4.323.501
Sewa guna usaha - 2.244.319)(
2.009.916 2.079.182
Beda TetapPenghasilan kena pajak final 439.371)( 14.476.759)(
Pajak penghasilan pasal 21 460.158 103.277
Jamuan dan representasi 112.100 261.981
Beban kena pajak final 27.792 25.033.786
Konsumsi 29.718 41.232
Beban bunga sewa pembiayaan 13.411 22.271
Pengobatan 2.899 839
Denda - 400.934
Rugi atas penjualan aktiva tetap - 229.146)(
Laba penjualan investasi 12.133)( -
194.574 11.158.415
(Rugi) laba fiskal 9.443.667)( (1.463.683)
Rugi fiskal tahun sebelumnya 3.788.445)( 8.358.061)(
Akumulasi rugi fiskal 13.232.112)( 9.821.744)(
Ekshibit E/30
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Pajak Tangguhan
31 Des 2013
(Dibebankan) dikreditkan pada laporan laba rugi 30 Jun 2014
Liabilitas pajak tangguhan
PerusahaanAset tetap 10.211.624 502.479 10.714.103 Liabilitas imbalan pasca kerja 648.430 - 648.430 Sewa pembiayaan 6.573.137)( - 6.573.137)( Amortisasi biaya emisi saham 6.080.566)( - 6.080.566)( Akumulasi rugi fiskal 2.455.422 852.593 3.308.016 Aset (Liabilitas) pajak
tangguhan Perusahaan 661.773 1.355.072 2.016.846
Aset pajak tangguhan entitas anak 7.231.991 - 7.231.991
Aset pajak tangguhan 7.893.764 1.355.072 9.248.836
31 Des 2012
(Dibebankan) dikreditkan pada laporan laba rugi 31 Des 2013
Liabilitas pajak tangguhan
PerusahaanAset tetap 9.130.749 1.080.875 10.211.624 Liabilitas imbalan pasca kerja 1.209.510 561.080)( 648.430 Sewa pembiayaan 6.573.137)( - 6.573.137)( Amortisasi biaya emisi saham 6.080.566)( - 6.080.566)( Akumulasi rugi fiskal 2.089.501 365.921 2.455.422 Aset (Liabilitas) pajak
tangguhan Perusahaan 223.943)( 885.716 661.773
Aset pajak tangguhanentitas anak 7.977.360 745.369)( 7.231.991
Aset (Liabilitas) pajak tangguhan 223.943)( 140.347 7.893.764
20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
Estimasi atas kewajiban imbalan kerja dilakukan oleh aktuaris dengan menggunakan pendekatan kewajiban yang mana lebih besar antara imbalan yang diberikan oleh Perjanjian Kerjasama Bersama dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Perhitungan kewajiban estimasian atas imbalan kerja terakhir tertanggal 31 Desember 2013 disiapkan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: • Tingkat diskonto: 8,75% per tahun • Tingkat kenaikan gaji: 8% per tahun. • Tingkat kematian: Commissioner Standard Ordinary Tables 1980. • Tingkat cacat: 10% dari tingkat kematian. • Tingkat pengunduran diri: 5% per tahun pada umur 30 dan berkurang secara linier hingga 0% pada
umur 55 tahun dan seterusnya. • Tingkat pensiun: 100% pada usia pensiun normal.
Ekshibit E/31
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) Mutasi kewajiban estimasian atas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
30 Jun 2014 31 Des 2013
Saldo awal 49.873.038 51.033.530
Penyisihan tahun berjalan - 5.842.471
Jumlah yang dibayarkan dalam tahun berjalan - 7.331.402)(
Penyesuaian - 328.439
Saldo akhir 49.873.038 49.873.038
21. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
31 Des 2013
Laba (rugi) anak
perusahaan
Tambahan
(penarikan) 30 Jun 2014
Anak perusahaan
PT Truba Gading Megah 5.912)( 12.800 - 6.888
PT Truba Anugerah Prakasa 869)( 20 - 849)(
PT Prasada Samya Mukti 13.499.053 2.183.177)( - 11.315.876
PT Truba Jaya Engineering 5.937.386 - - 5.937.386
Jumlah 19.429.658 2.170.357)( - 17.259.301
31 Des 2012
Laba (rugi) anak
perusahaan
Tambahan
(penarikan) 31 Des 2013
Anak perusahaan
PT Truba Gading Megah 73.781 139.202)( 59.509 5.912)(
PT Truba Anugerah Prakasa 96 965)( - 869)(
PT Prasada Samya Mukti 12.122.831 2.257.690 881.468)( 13.499.053
PT Truba Jaya Engineering 5.937.386 - - 5.937.386
Jumlah 18.134.094 2.117.523 821.959)( 19.429.658
22. HUTANG BANK
30 Jun 2014 31 Des 2013
PT Bank M izuho Indonesia Tbk 141.772.805 148.401.075
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 138.133.107 176.305.264
PT Bank International Indonesia Tbk 57.783.606 84.071.189
PT Bank Agris 35.763.382 45.355.273
PT Bank Mega Tbk - 476.894
Jumlah 373.452.900 454.609.695
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 304.386.347)( 410.650.173)(
Jumlah 69.066.553 43.959.522
Ekshibit E/32
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. HUTANG BANK (Lanjutan) Hutang Bank TJE TJE, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, berupa fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK), Letter of Credit (L/C) impor Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan fasilitas Bank Garansi dengan maksimum plafon masing-masing sebesar Rp 731.500.000, US$ 6.000.000 (angka penuh), Rp 10.000.000 dan Rp 550.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut dikenakan tingkat bunga rata-rata per tahun berkisar antara 11% pada tahun 2014 dan 2013. Fasilitas-fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap dan marginal deposit Perusahaan. Fasilitas ini jatuh tempo berkisar antara 30 Maret 2014 sampai dengan 11 Juni 2015.
TJE, anak perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mizuho Indonesia Tbk dengan batas fasilitas maksimum sejumlah US$ 14.000.000 (angka penuh) untuk fasilitas Revolving Loan dan fasilitas Bank Garansi. Pada tanggal 27 Januari 2012 Bank Mizuho merubah fasilitas maksimum menjadi US$ 13.850.000 (angka penuh). Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 5% untuk tahun 2011. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 April 2014 dan masih dalam proses perpanjangan. TJE, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk dengan batas fasilitas maksimum sejumlah USD 34.000.000 (angka penuh). Pada tahun 2011, BII mengubah batas fasilitas maksimum menjadi USD 15.266.202. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 8% masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan jaminan secara gadai atas rekening bank yang sama. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juni 2015. Perusahaan dan TJE, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Agris dengan batas fasilitas maksimum sejumlah Rp 40.000.000 untuk fasilitas Letter of Credit, fasilitas Bank Garansi dan fasilitas Cash Loan. Fasilitas ini dapat juga digunakan oleh Perusahaan sesuai yang tertera dalam perjanjian yang telah diaktakan oleh Akta Notaris Engawati Gazali, S.H., No. 23 tanggal 21 Agustus 2009. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 8% pada tahun 2014 dan 2013. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 Mei 2014 dan masih dalam proses perpanjangan. TJE, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mega Tbk dengan batas fasilitas maksimum sejumlah USD 939.000 (angka penuh) untuk fasilitas Term Loan Pokok Tetap. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 8,5% pada tahun 2014 dan 2013. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 10 Februari 2014. Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada bulan Pebruari 2014. Secara garis besar, atas pinjaman-pinjaman di atas TJE, entitas anak, diharuskan untuk mematuhi beberapa persyaratan dan pembatasan diantaranya seperti menerima pinjaman dari pihak lain, melakukan investasi atau penyertaan, penjualan aset dan membagikan laba atau membayar dividen tanpa seijin dari pihak bank.
Ekshibit E/33
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. HUTANG JANGKA PANJANG – PIHAK KETIGA Rincian saldo hutang jangka panjang adalah sebagai berikut :
30 Jun 2014 31 Des 2013
Zephyr International Company Ltd (Zephyr) 901.531.005 942.479.881
J u m l a h 901.531.005 942.479.881
Pada 30 Juni 2014, hutang kepada zephyr terdiri dari hutang Radianz, entitas anak sebesar US$ 75.322.166. Hutang kepada Zephyr terdiri dari hutang Harvest entitas anak sebesar US$ 72.000.000 (nilai penuh) berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 20 Agustus 2009 dan sebesar US$ 10.000.000 (nilai penuh) berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 23 November 2009, yang telah dinyatakan lunas oleh Zephyr sebagaimana dalam surat Zephyr kepada Harvest tanggal 26 Maret 2012, dan hutang Radianz, entitas anak sebesar US$ 66.331.500 (nilai penuh) yang sudah dibayar sebagian dengan pembayaran sejumlah US$ 3.053.102,17 (nilai penuh) dan US$ 1.956.232 (nilai penuh) pada tanggal 11 April 2012 dan 17 Desember 2012. Berdasarkan surat resmi pemberitahuan tertanggal 26 Maret 2012 dari Zephyr International Company Limited, telah dilakukan Pelunasan pinjaman Harvest Star Holdings Limited terhadap Zephyr International Company Limited yang dilakukan pada bulan Maret 2012 sebesar US$. 23.936.706,31 (angka penuh). Pada tanggal 18 Mei 2010, Perusahaan, Harvest, Radianz dan Zephyr telah menandatangani perubahan perjanjian dimana berdasarkan perubahan tersebut, para pihak setuju bahwa tidak ada pihak yang dapat mengalihkan baik seluruh ataupun sebagian isi Perjanjian Master ataupun perjanjian Pinjaman Tambahan tanpa persetujuan pihak lainnya. Pada tanggal 18 Mei 2010, MIFI dan Zephyr juga telah menandatangani perubahan perjanjian dimana berdasarkan perubahan tersebut, para pihak setuju bahwa tidak ada pihak yang dapat mengalihkan baik sebagian ataupun seluruh isi perjanjian gadai atas saham di PT Manunggal Infrasolusi Utama.
Pada tanggal 20 Agustus 2009 dan 23 November 2009, antara Perusahaan, Radianz Investment Limited, Harvest Star Holdings Limited, dan Zephyr International Company Limited, telah membuat perjanjian untuk me-refinancing hutang Perusahaan sebesar US$265.331.500 (nilai penuh) kepada Zephyr, sebagai berikut (“Perjanjian Master”) : a. Sebesar US$110.000.000 (nilai penuh) dari hutang yang ada dikonversi menjadi hutang Harvest
kepada Zephyr yang dijamin dengan 111.490.547 saham atau 100% CDE International Pte. Ltd., (CDEI).
b. Sebesar US$80.331.500 (nilai penuh) dari hutang yang ada dikonversi menjadi hutang Radianz kepada Zephyr yang dijamin dengan atas 152.261.752 saham atau 100% Manunggal Infrasolusi International Pte. Ltd., (MIFI) dan dijamin dengan keseluruhan saham yang dimiliki oleh MIFI di PT. Manunggal Infrasolusi Utama.
c. Sebesar US$10.000.000 dari hutang yang ada dihapus oleh Zephyr.
d. Sebesar US$65.000.000 dari bagian hutang yang ada, dimana antara Perusahaan dan Zephyr telah
setuju, Perusahaan akan membayar sebesar US$60.000.000 (nilai penuh) dan dianggap sebagai pembayaran sebesar US$65.000.000 (nilai penuh).
Pada tanggal 23 November 2009, Zephyr memberikan tambahan pinjaman sebesar US$10.000.000 kepada Harvest (“Perjanjian Tambahan”). Syarat-syarat atas hutang tersebut adalah sebagai berikut: Hutang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015, dengan tingkat bunga:
• Pada tahun pertama : 6% per tahun pada 2010. • Pada tahun kedua : 6% per tahun pada 2011. • Pada tahun ketiga : 8% per tahun pada 2012. • Pada tahun keempat : 8% per tahun pada 2013. • Tahun kelima dan seterusnya 10% per tahun.
Ekshibit E/34
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. MODAL SAHAM Pemegang saham pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :
Lembar SahamPersentase
kepemilikan JumlahPemegang saham
PT Mandala Kapital 4.419.235.000 27,97 441.923.500
PT Alam Manunggal 1.613.958.231 10,22 161.395.823
Indo Infrastructure Group Pte Ltd 832.268.145 5,27 86.786.929
Publik 8.933.994.891 56,54 889.839.374
J u m l a h 15.799.456.267 100,00 1.579.945.626
Tambahan modal disetor – Bersih tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 terdiri dari:
30 Jun 2014 31 Des 2013
Agio Saham 97.048.008 147.980.969
Biaya emisi saham - 33.278.877)(
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali - 17.654.084)(
Jumlah 97.048.008 97.048.008
Pada Penawaran Umum Perdana Saham yang mulai ditawarkan pada 6 Oktober 2006, sejumlah 5.000.000.000 Saham Biasa Atas Nama, dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh), setiap saham ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 110 (Rupiah penuh) dan sebanyak 2.800.000.000 Waran seri I diberikan sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek pada tanggal penjatahan 12 Oktober 2006. Setiap pemegang 25 saham baru berhak memperoleh 14 waran, dimana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang dikeluarkan dari portepel. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 135 (Rupiah penuh) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai 16 April 2007 sampai dengan 15 Oktober 2009.
Sesuai laporan Daftar Pemegang Saham yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, jumlah saham Perusahaan yang telah dicatatkan per tanggal 30 Juni 2014 adalah 15.799.456.267 saham, dimana 2.799.456.267 saham berasal dari Waran Seri I yang telah dikonversi.
Ekshibit E/35
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PENDAPATAN 30 Jun 2014 30 Jun 2013
Pendapatan Kontrak
Bangunan industri 260.015.766 252.333.520
Tangki dan pipa 159.428.383 130.760.492
Jasa pemeliharaan 90.366.906 131.134.437
Perdagangan 52.023.416 44.283.707
Jasa konstruksi tenaga listrik 17.119.426 219.886.171
lain-lain 22.934.803 8.545.806
Jumlah 601.888.700 786.944.133
Rincian perusahaan pemberi kontrak dengan nilai kontrak bersih melebihi 5% dari jumlah pendapatan Perusahaan adalah sebagai berikut:
30 Jun 2014 30 Jun 2013Nama Pemberi Kerja
PT Chevron Pasific Indonesia 159.428.383 139.248.912
ThyssenKrupp Polysius Ind. 77.237.002 57.452.660
PT Holcim Indonesia 50.780.665 31.497.132
PT Indorama Polychem Ind 35.887.100 16.552.077
PT Indocement Tunggal Prakasa 7.878.010 114.099.238
Jumlah 331.211.160 358.850.019
26. BEBAN PENDAPATAN
30 Jun 2014 30 Jun 2013
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 218.501.776 173.359.784
Subkontraktor 187.803.422 192.637.479
Biaya operasional 69.604.727 100.076.591 Bahan konstruksi 43.411.047 102.910.845 Biaya sewa 37.414.606 5.104.500
Penempatan dan Pemindahan 14.417.811 22.619.569
Harga pokok penjualan 13.773.418 30.186.373
lain-lain 43.247.401 84.667.621
Jumlah 628.174.208 711.562.762
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Ekshibit E/36
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN USAHA
30 Jun 2014 30 Jun 2013
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 34.696.875 30.946.938
Honorarium tenaga ahli 10.581.335 1.389.355
Penyusutan 4.019.202 4.436.347
Sewa 2.115.401 2.666.466
Perjalanan dinas 1.318.054 656.995
Transportasi 683.175 691.996
Pajak dan Perijinan 584.629 320.996
lain-lain (Jumlah di bawah Rp 500 Juta) 7.312.448 3.687.178
Jumlah 61.311.119 44.796.271
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
28. LAIN-LAIN BERSIH
30 Jun 2014 30 Jun 2013
Keuntungan (kerugian) keuntungan atas penjualan aset tetap 941.357 3.933.374)(
Pendapatan bunga jasa giro 434.848 273.142
Pendapatan bunga deposito 613.794 283.656
Lain-lain bersih 11.630.390 1.844.276
Jumlah 13.620.389 1.532.300)(
29. BEBAN KEUANGAN
30 Jun 2014 30 Jun 2013
Beban bunga 55.180.124)( 57.824.145)(
Beban keuangan 4.596.658)( 6.165.655)(
Jumlah 59.776.782)( 63.989.800)(
Ekshibit E/37
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. LABA PER SAHAM DASAR “Laba per saham” sesuai dengan PSAK No. 56 (lihat Catatan 2q) dan perhitungan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar adalah sebagai berikut: Laba bersih untuk tujuan penghitungan laba per saham (pembilang) adalah sebagai berikut:
30 Jun 2014 30 Jun 2013
Laba (rugi) Bersih 154.794.256)( 46.469.335)(
Jumlah saham berdasarkan rata-rata saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba per saham adalah sebagai berikut:
30 Jun 2014 30 Jun 2013
Laba (rugi) Bersih 10,2)( 0,3)(
Perhitungan jumlah rata-rata saham tertimbang yang beredar dalam periode-periode yang berawal dan berakhir pada tanggal 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut:
Jumlah hari
Jumlah saham
beredar
Jumlah rata-
rata tertimbang
1 Januari sampai dengan 30 Juni 2014 180 15.799.456.267 15.799.456.267
180 15.799.456.267
Periode yang berawal dan berakhir pada tanggal
Perhitungan jumlah rata-rata saham tertimbang yang beredar dalam periode-periode yang berawal dan berakhir pada tanggal 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2013 adalah sebagai berikut:
Jumlah hari
Jumlah saham
beredar
Jumlah rata-
rata tertimbang
1 Januari sampai dengan 30 Juni 2013 180 15.799.456.267 15.799.456.267
180 15.799.456.267
Periode yang berawal dan berakhir pada tanggal
Ekshibit E/38
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai saldo aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing. dengan rincian sebagai berikut:
9,068 Mata uang asing Setara dengan Mata uang asing Setara dengan
A s e t
Kas dan setara kas USD 5.346.031 63.986.647 7.816.265 95.272.459
1,43916 SGD 8.500 81.448 9.126 87.869
Piutang usaha USD 43.026.835 514.988.182 42.636.884 519.700.977
RMB - - 2.323.994 4.646.175
Piutang retensi USD 25.113.400 300.582.289 17.312.018 211.016.187
Pendapatan kontrak
belum tertagih USD 20.665.603 247.346.607 21.250.463 259.021.890
Jaminan USD 1.575.818 18.860.962 171.116 2.085.734
Jumlah aset 1.145.846.135 1.091.831.291
30 Jun 2014 31 Des 2013
Mata uang asing Setara dengan Mata uang asing Setara dengan
Hutang bank USD 31.201.679 373.452.900 32.477.548 395.868.827
Hutang usaha USD 44.893.490 537.330.177 2.334.273 28.452.449
SGD 2.309 22.130 2.309 22.235
Hutang Retensi USD 328.431 3.930.988 328.431 4.003.242
Uang Muka Kontrak USD 10.961.597 131.199.353 2.554.499 31.136.791
Pinjaman jangka panjang USD 75.322.166 901.531.005 75.322.166 942.479.881
Hutang lain - lain SGD 14.708 140.946 14.708 141.613
Jumlah liabilitas 1.574.154.599 1.402.105.038
Jumlah Aktiva (Kewajiban) bersih 428.308.464)( 310.273.747)(
30 Jun 2014 31 Des 2013
Pada tanggal 30 Juni 2014 aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs USD 1 = Rp 11.969 (31 Des 2013: Rp 12.189), SGD 1 = Rp 9.583 (31 Des 2013: Rp 9.627). Pada masa mendatang, nilai kurs masih mungkin berubah-rubah, dan mata uang rupiah mungkin mengalami depresiasi atau apresiasi secara signifikan terhadap mata uang lainnya.
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha yang normal, Grup telah melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terutama terdiri dari pendapatan, pembelian, uang muka, sewa kantor, pinjaman, dan transaksi keuangan lainnya dengan menggunakan kebijakan harga dan syarat transaksi yang sama dengan pihak ketiga. a. Sifat hubungan dan transaksi
Rincian dari sifat hubungan dan transaksi pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut : i. Perusahaan berada di bawah pengendalian / Manajemen yang sama
PT Maxima Infrastruktur
ii. Entitas Asosiasi Lihat Catatan 12 untuk entitas asosiasi Perusahaan.
Ekshibit E/39
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
b. Ikhtisar Berikut ini disajikan saldo aktiva dan kewajiban atas transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa:
30 Jun 2014 31 Des 2013
Aset Lancar
Piutang Usaha
PT Maxima Infrastruktur 107.289.609 128.974.865
Truba Arabia Co. Ltd. 3.763.812 3.693.640
Lain-lain (Saldo dibawah Rp 200 juta) 319.104 9.931
J u m l a h 111.372.525 132.678.436
Persentase terhadap total aset konsolidasian 4,23% 4,90%
Piutang retensi
PT Maxima Infrastruktur 213.948.459 161.636.037
Persentase terhadap total aset konsolidasian 8,12% 5,96%
Pendapatan kontrak yang belum ditagih
PT Maxima Infrastruktur 10.414.925 50.028.153
Persentase terhadap total aset konsolidasian 0,4% 1,85%
Piutang lain-lain
PT Maxima Infrastruktur - 51.437.580
Lain-lain - 1.461.642
Kotor - 52.899.222
Cadangan kerugian penurunan nilai - 6.749.281)(
Bersih - 46.149.941
Persentase terhadap total aset konsolidasian 0 % 1,70%
Ekshibit E/40
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
b. Ikhtisar (Lanjutan)
Persentase terhadap total kewajiban konsolidasian 0,54% 0,52%
Hutang lain-lain
Hutang dividen - PT Truba Jaya Engineering 4.552.639 4.281.286
Koperasi Tritunggal - 10.000
Lain-lain - 14.072
Jumlah 4.552.639 4.305.358 Persentase terhadap total kewajiban konsolidasian 0,15% 0,14%
33. INFORMASI SEGMEN a. Segmen primer
30 Jun 2014
Konstruksi lainnya Jumlah
Pendapatan usahaPihak ketiga 601.888.700 - 601.888.700
Hasil segmenBeban pendapatan dan beban usaha 689.485.327)( - 689.485.327)( Laba selisih kurs - bersih 9.829.567)( - 9.829.567)(
Beban keuangan 59.776.782)( - 59.776.782)(
Lain-lain - Bersih 13.620.389 - 13.620.389
Beban pajak penghasilan 19.389.644)( - 19.389.644)( Penjabaran mata uang asing 8.177.975 - 8.177.975
Laba Bersih 154.794.256)( - 154.794.256)(
Jumlah Aset
Jumlah Liabilitas
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan dari pelanggan 700.691.020 700.691.020 Pembayaran kepada pemasok 329.983.034)( - 329.983.034)(
Lain-lain 292.750.072)( 292.750.072)(
Arus kas dari aktivitas investasi 11.259.740)( - 11.259.740)(
Arus kas dari aktivitas pendanaan 142.097.425)( - 142.097.425)(
30 Jun 2014 31 Des 2013
Kewajiban Lancar
Hutang UsahaPT Maxima Infrastruktur 14.435.298 14.363.196
Lain-lain (Saldo dibawah Rp 1 Miliar) 1.637.098 691.167
J u m l a h 16.072.396 15.054.363
Ekshibit E/41
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) a. Segmen Primer (Lanjutan)
30 Jun 2013
Konstruksi lainnya Jumlah
Pendapatan usahaPihak ketiga 786.944.133 - 786.944.133
Hasil segmenBeban pendapatan dan beban usaha 756.359.057)( - 756.359.057)( Laba selisih kurs - bersih 2.484.750 - 2.484.750 Beban keuangan 63.989.800)( - (63.989.800,00) Lain-lain bersih 1.532.300)( - (1.532.300,00) Beban pajak penghasilan 19.214.659)( - 19.214.659)( Penjabaran mata uang asing 5.197.598 - 5.197.598
Laba Bersih 46.469.335)( - 46.469.335)(
Jumlah Aset 2.784.352.919
Jumlah Liabilitas 2.340.600.362
Arus kas dari aktivitas operasiPenerimaan dari pelanggan 631.245.266 - 631.245.266 Pembayaran kepada pemasok 423.241.407)( - 423.241.407)( Lain-lain 135.863.518)( - 135.863.518)(
Arus kas dari aktivitas investasi 8.016.755)( - 8.016.755)(
Arus kas dari aktivitas pendanaan 18.003.980)( - 18.003.980)(
b. Segmen sekunder
30 Jun 2014 30 Jun 2013Pendapatan dari pihak ketiga
Sumatera 267.550.931 200.834.567 Jawa 235.124.082 475.444.033 Kalimantan 72.123.386 76.040.026 Sulawesi 25.222.028 30.802.185 Papua 1.868.273 3.823.322
Jumlah 601.888.700 786.944.133
Beban pendapatanSumatera 232.899.183 142.435.714 Jawa 226.121.527 475.510.973 Kalimantan 147.278.092 66.158.455 Sulawesi 20.589.961 24.955.453 Papua 1.285.445 2.502.167
Jumlah 628.174.208 711.562.762
Untuk informasi aktiva segmen geografis tidak disajikan mengingat seluruh proyek dikendalikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang berkedudukan di Jakarta.
Ekshibit E/42
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. IKATAN TJE, anak perusahaan memiliki beberapa komitmen untuk menyelesaikan proyek-proyek berikut ini:
Mata uang asing
USD Rp
Periode
penyelesaian
Pelanggan
Konsorsium Shanghai Electric Corp
dengan Maxima Infrastruktur 207.500.000 - Mar-13
PT Chevron Pacific Indonesia - Riau 84.558.949 Mar-14
Taihei Dengyo Kaisha, Ltd - Bontang,
Kalimantan Timur 11.235.900 - Jun-14
Taihei Dengyo Kaisha, Ltd - Paiton,
Probolinggo 605.950 - Des-13
PT Paiton Energy C/O IPMOMI - Paiton
Probolinggo 27.640 Des-13
Thyssenkrupp Polysius Indonesia - 164.971.141 Apr-14
PT Holcim Indonesia Tbk - Tuban - 3.950.000 Feb-14
PT Indorama Polychem Indonesia - 7.981.868 Apr-14
PT Indo Bharat Rayon - 12.582.165 Jan-14
PT Indorama Synthetic - 145.200 Feb-14
Thyssenkrupp Polysius Indonesia - 179.218.549 Feb-15
PT Holcim Indonesia Tbk - 33.850.000 Apr-14
PT Nusa Tambang Pratama - Sangatta - 66.000.000 Okt-14
PT Vale Indonesia Tbk - Sorowako - 1.496.043 Mei-14
PT Pratiwi - Sorowako - 2.508.819 Sep-14
PT Unilever Oleochemical Indonesia - 59.800.000 Agust-14
PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Ind - 92.758.758 Des-14
PT JGC - PT Raga Perkasa Eka Guna - 18.183.000 Des-17
PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper - 41.641.512 Okt-15
J u m l a h 303.928.439 685.087.055
35. MANAJEMEN RESIKO • Pendahuluan dan tinjauan
Dewan direksi memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk menetapkan dan mengawasi kerangka manajemen resiko. Direksi telah menetapkan fungsi keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen resiko Perusahaan. Sedangkan fungsi internal audit memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen resiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen resiko yang terkait dengan resiko-resiko yang dihadapi oleh Perusahaan dengan memberikan laporannya kepada Direksi.
Tujuan keseluruhan dari manajemen resiko adalah untuk mengindentifikasi dan menganalisa resiko-resiko yang dihadapi Perusahaan, menetapkan batasan resiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan, namun tanpa terlalu mempengaruhi daya saing dan kepatuhan terhadap Perusahaan dan fleksibilitas.
Ekshibit E/43
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)
• Pendahuluan dan tinjauan (Lanjutan) Group memiliki eksposur terhadap resiko-resiko atas instrument keuangan sebagai berikut :
• Risiko Kredit • Risiko pasar • Risiko likuiditas • Risiko operasional
Catatan ini menyajikan informasi mengenai eksposur Group terhadap setiap resiko diatas, tujuan dan kebijakan yang dilakukan oleh Group dalam mengukur dan mengelola risiko. a. Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko utama Group, yaitu risiko kerugian yang disebabkan oleh ketidakmampuan konsumen untuk mengembalikan utangnya kepada Group. Apabila utang yang tidak dapat dikembalikan jumlahnya banyak dan signifikan, maka hal ini dapat menyebabkan turunnya pendapatan, kinerja maupun tingkat kesehatan Grup.
Manajemen risiko yang telah diterapkan Grup adalah diversifikasi portofolio menurut wilayah, sector ekonomi dan industri, merk dan tipe barang.
b. Risiko pasar
Risiko pasar adalah risiko terjadinya kerugian yang disebabkan oleh adanya perubahan variable-variabel pasar seperti perubahan tingkat bunga dan nilai tukar mata uang. Manajemen risiko yang telah diterapkan oleh Grup adalah membatasi eksposur dalam investasi yang memiliki harga pasar yang fluktuatif.
c. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko terjadinya kerugian yang disebabkan oleh adanya perubahan variable-variabel pasar seperti perubahan tingkat bunga dan nilai tukar mata uang. Terjadinya kesenjangan yang cukup besar akan menurunkan kemampuan Group untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
d. Risiko operasional
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh kegagalan system teknologi informasi, kesalahan karena factor manusia, maupun kelemahan prosedur operasional dalam suatu proses. Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian pada Perusahaan sehingga akan mempengaruhi kinerja dan tingkat kesehatan Perusahaan.
36. KESINAMBUNGAN USAHA
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan anggapan bahwa kelompok usaha akan melanjutkan kelangsungan usahanya. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 154.794.256 dan Rp 661.064.466 serta mengalami deficit sebesar Rp 343.718.090 dan Rp 1.588.965.203 . Kondisi ini menimbulkan keraguan yang signifikan mengenai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Laporan keuangan konsolidasian tidak mencakup penyesuaian yang mungkin timbul akibat dari ketidakpastian ini. Dalam menanggapi hal di atas tersebut, Perusahaan telah dan akan menerapkan langkah-langkah berikut : 1. Perusahaan berusaha akan meningkatkan pendapatan dengan mencari proyek – proyek baru; 2. Perusahaan berusaha akan mengevaluasi biaya-biaya yang tidak efisien guna mendukung pencapaian
target profit perusahaan; 3. Perusahaan berusaha akan melunasi semua liabilitas kepada semua rekanan baik terhadap pihak
Bank, Pemasok maupun subkontraktor secara sekaligus atau di angsur.
Ekshibit E/44
PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dibuat dalam Akta No. 33 tanggal 10 November 2014, Notaris Yulia SH, Notaris di Jakarta. Para pemegang saham telah menyetujui pengunduran diri dan memberhentikan dengan hormat Sidarta Sidik selaku Direktur Utama Perseroan, Andre Purnawan selaku Direktur Perseroan serta Markus Budi Susanto selaku Direktur Independen dan mengangkat Insinyur Sjaiful Bachri Harahap sebagai DIrektur Utama, Hadisunardi Oscar Sebagai Direktur, serta Johannes Boyke sebagai Direktur Independen. Pada tanggal 10 November 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut : Komisaris
Komisaris Utama Siswanto
Komisaris Independen Marsul Siregar
Direktur
Direktur Utama Sjaiful Bachri Harahap
Direktur Hadisunardi Oscar
Direktur Haposan Samosir Pakpahan
Direktur Independen Johannes Boyke
38. TANGGUNG JAWAB PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan telah menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan interim konsolidasian Perusahaan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2014 pada tanggal 30 November 2014.