Personal Navigator for a Public Transport System using RFID Ticketing
PSIM e ticketing
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of PSIM e ticketing
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ( SIM )
2.2. Penerapan SIM dalam Transportasi
2.3. Pengertian e-ticketing
2.4. Manfaat e-ticketing
2.5. Langkah-langkah e-ticketing
2.6. Permasalahan dan contoh
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Internet perlahan-lahan mulai menggeser budaya pembelian
(pemesanan) tiket pesawat dari cara konvensional menjadi lebih
modern atau yang sering disebut booking online(online
booking). Dewasa ini, memesan tiket dapat dilakukan melalui
computer yang tersambung dengan internet.Di Indonesia,
pelayanan tersebut telah diperkenalkan oleh National Carrier
Garuda Indonesia, maskapai penerbangan Merpati Nusantara
dan Airasia.Hal ini berarti para maskapai penerbangan dapat
berhubungan langsung dengan konsumen yang tentu saja akan
memberikan dampak ekonomis yang signifikan.menurut William
Liu, presiden dan CEO Abacus International, World Tourism
Organization memprediksi pada tahun 2010 sebanyak 195 juta
pelacong akan membajiri daerah tujuan wisata Asia-Pasifik.
Tahun 2020 diramalkan jumlah itu akan melonjak mencapai 397
juta orang,yakni seperempat dari jumlah turisme internasional.
Pada awalnya penerapan pembelian tiket secara online sekitar
tahun 1998 hanya mencapai satu persen lalu naik menjadi dua
persen pada tahun 1999.Saat ini sudah mencapai tiga persen.
Persentase tersebut berlipat ganda pada maskapai Amerika
Serikat,United Airlines,dimana lima persen dari pendapatan
penerbangan domesticnya pada kwartal pertama tahun ini
merupakan sumbangan online sales dengan pertimbangan 50-50
antara website dan lain-lain.Dengan pendapatan tahunan sekitar
20 juta dollar AS, berarti airlines tersebar AS ini akan
menjual tiket online lebih dari satu miliyar dollar pada tahun
2020, separuh diantaranya merupakan penjualan langsung kepada
konsumen.Maskapai lain, Northwest Airlines bahkan lebih
tinggi. Penjualan melalui website meningkat dari empat persen
tahun lalu menjadi 6,5 persen tahun ini.Sementara untuk semua
tujuan domestic Amerika Serikat, persentasenya berlipat ganda.
Fenomena ini mendorong para ilmuan dan marketer untuk
mempelajari lebih dalam apa yang menjadi penyebab pertumbuhan
penjualan melalui internet. Maka muncullah berbagai penelitian
tentang internet marketing terkait dengan pembelian atau
pembelanjaan melalui internet (online shoping). Penelitian
terdahulu yang menjadi acuan penelitian kali ini dilakukan
oleh Aron M. Levin, Irwin P.Levin dan Joshua A. Weller
(2005).Penelitian tersebut menganalisis stribut-stribut yang
mempengaruhi preferensi belanja melalui internet (online) dan
tidak melalui inrternet (off line) pada produk, konsumen dan
tahapan pembelanjaan yang berbedea. Hasil analisis terhadap
pengukuran dipakai pada studi ini memperlihatkan 4 atribut
pokok, yaitu waktu, harga, pelayanaan dan alternatif.
Penelitian kali ini merupakan penelitian replikasi yang
mengkaji belanja on line dengan menggunakan 1 kelompok sample,
yaitu mahasiswa dan menggunaka satu produk yaitu tiket
pesawat.
1.2 Tujuan Penulisan
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan :
1. Dapat mengetahui lebih jauh mengenai penerapan Sistem
Informasi Manajemen pada transportasi.
2. Dapat mengetahui lebih lanjut mengenai e-ticketing (pemesanan
tiket melalui internet).
3. Dapat mengetahui lebih jelas mengenai apa manfaat, keuntungan,
kerugian, kelemahan dan kelebihan dari e-ticketing.
4. Dapat mengetahui bagaimana cara penerapan e-ticketing itu
sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
5. Dapat mengetahui siapa saja yang dapat menggunakan e-ticketing
dan apa saja masalah-masalah yang muncul dari penggunaan e-
ticketing.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ( SIM )
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem
informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara
rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga
menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan
produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas
dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai
dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk
suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit
dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu
sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa
yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa
yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk
laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model
matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non
manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk
memecahkan masalah.
Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan
sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-
timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin
diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan
lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari
kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya
peraturan dari pemerintah.
Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh
sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat
terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya
pemecahan yang memadai.
Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi
keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi
dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang
otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di
luar sistem komputer.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah
orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan
memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak
organisasi yang gagal membangun SIM karena :
1. Kurang organisasi yang wajar
2. Kurangnya perencanaan yang memadai
3. Kurang personil yang handal
4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan
para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya
pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang
terlibat.
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan
manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya,
meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari
informasi yang sangat bermanfaat.
Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis
dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan
SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas
biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang
dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.
Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah
SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa
bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama
perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu
melayani tugas utama
Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan
informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam
subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi
bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai
simulasi model matematika.
2.2. Penerapan SIM dalam Transportasi
Keberhasilan dari pembangunan tidak terlepas dari peran aktif
dari semua sektor terutama sector transportasi. Luasnya
wilayah jasa pelayanan angkutan darat yang harus dapat
dijangkau, yang meliputi seluruh wilayah Indonesia , maka
perlu dilakukan suatu penanganan khusus dalam.
Meningkatkan kualitas pelayanan transportasi darat yang aman,
selamat, mudah dijangkau, berdaya saing dan terintegrasi.
Pengelolaan pelayanan transportasi darat dalam skala nasional
merupakan pekerjaan yang kompleks. Pekerjaan ini harus
memperhitungan berbagai sub moda transportasi darat baik umum
maupun pribadi, berbagai event-event rutin maupun khusus yang
dapat meningkatkan beban transportasi darat seperti angkutan
lebaran, natal dan tahun baru, liburan, bencana alam, kondisi
operasional di lapangan (kemacetan lalu lintas yang semakin
parah di kota-kota besar dan metropolitan), perkembangan
sarana-prasarana transportasi dan juga tindakan-tindakan
pihak-pihak lain yang dapat mengganggu jalannya pelayanan jasa
angkutan darat. Dalam penyelenggaraan transportasi darat,
sangat perlu kecepatan informasi agar setiap permasalahan
dapat diatasi secara cepat dan semaksimal mungkin. Kondisi
tersebut perlu dan harus didukung dengan sistem teknologi
informasi untuk transportasi darat yang handal, yang mampu
saling mendukung dan terpadu dengan sistem – sistem lainnya.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas di bidang
transportasi darat, maka suatu sistem yang berbasis teknologi
informasi yang terintegrasi ditingkta regionl maupun nasional,
merupakan suatu kebutuhan utama, mengingat tantangan tugas
masa depan yang dituntut untuk mampu menyediakan pelayanan.
Transportasi darat dengan cepat, tepat, konsisten dan mudah
selalu tersedia setiap saat (Timely Available). Guna mewujudkan
sistem tersebut, pada saat ini hal tersebut sangat
dimungkinkan dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi
informasi yang didukung pula oleh perkembangan kemampuan sumber
daya manusia di Indonesia dalam penguasaan
teknologi informasi.Dalam perencanaan pembangunan transportasi
darat, pemanfaatan data base dengan menggunakan teknologi
informasi berbasis GIS (Geografic Information Sistem) sangat
diperlukan. Pada tingkat operasional guna mengatasi
permasalahan lalu lintas di tingkat lokal maka penerapan
Program Aplikasi Pengendalian Lalu Lintas seperti ATCS/ITCS
(Area Traffic Control System/Integrated Traffic Control
System), ITS ( Intelegent Transport System), sedangkan
ditingkat regional dan nasional pengembangan Transportation
Management Centre (TMC) merupakan salah satu solusi terbaik
dari sistem teknologi informasi yang dapat dikembangkan. Selain
daripada itu dalam rangka melayani kebutuhan informasi
transportasi darat bagi masyarakat dan penerapan e-governance
penggunaanwebsite, call centre, sms centre merupakan media
informasi yang efektif dan effisien sedangkan untuk kelancaran
dan kemudahan pelayanan transportasi darat pengunaan smart
card dimasa datang akan menjadi suatu kebutuhan.
2.3. Pengertian e-ticketing
E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk
mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan
pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga secara
fisik ataupun paper ticket. Semua informasi mengenai electronic
ticketing disimpan secara digital dalam sistem komputer
milik airline. Sebagai bukti pengeluaran E-Ticket, pelanggan akan
diberikan Itinerary Receipt yang hanya berlaku sebagai alt untuk
masuk ke dalam bandara di Indonesia yang masih mengharuskan
penumpang untuk membawa tanda bukti perjalanan. E-ticketing
(ET) adalah peluang untuk meminimalkan biaya dan
mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi
biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan
meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam
membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.
Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet
kini muncul sebagai alternative system distribusi informasi
travel. Internet merupakan m edium yang sempurna untuk menjual
paket perjalanan, karena internet sanggup membawa jaringan
supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah
market place terpusat. Adapun pengertian lain yaitu E-
Ticketing, atau penjualan tiket online, merupakan salah satu
cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal.
Merupakan fasilitas pemesanan tiket online yang dirancang
untuk membantu kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses
ke sistem jenis ini .. Hal ini memungkinkan kelompok-kelompok
masyarakat untuk meningkatkan kegiatan dan menjual tiket
secara online melalui situs web Kingston Council.
E-Ticketing sistem untuk memudahkan orang untuk membeli tiket
untuk berbagai acara semua dari satu situs web. Tiket dapat
dibeli dengan cara ini dengan uang tunai, cek atau kredit /
kartu debit. Orang tanpa akses ke internet dapat memesan tiket
melalui internet publik di terminal atau perpustakaan di Pusat
Informasi dan Visitor Centre.
Anda tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan
‘keamanan’ tiket penerbangan nantinya. Lupakan resiko
hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan tercebur air.
Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk
kerabat pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian ini,
merupakan bukti komitmen Garuda Indonesia terhadap
konsumennya.
Siapapun dapat membeli tiket pada sistem online. Anda harus
mendaftar pada sistem pembayaran kami untuk menggunakan
sarana. Ini adalah proses yang sangat sederhana dan membantu
Anda menyimpan data yang Anda telah membeli tiket. Promoters
memiliki daerah aman pada situs e-tiket di mana mereka dapat
memantau penjualan dan mencetak off daftar orang-orang yang
memesan untuk menghadiri acara mereka. Anda perlu mendaftar
sebelum Anda dapat mulai menjual tiket. Proses pendaftaran
untuk meminta informasi mengenai rincian kontak pribadi serta
rincian dan kelompok masyarakat yang harus membayar tiket
pendapatan. Proses pendaftaran juga memerlukan anda untuk
menerima syarat dan ketentuan untuk penjualan tiket on-line.
2.4. Manfaat e-ticketing
Saat ini hanya ada beberapa cara untuk membeli tiket untuk
kegiatan kesenian masyarakat. Sistem ini akan memberikan Anda
akses cepat dan mudah untuk berbagai macam acara melalui satu
situs. Ini dapat digunakan untuk membeli tiket menggunakan
kredit / kartu debit dan cek, yang banyak gerai tiket tidak
dapat dilakukan pada saat ini. Hal ini juga sepenuhnya aman.
Setiap organisasi yang perencanaan sebuah event dan
bertanggung jawab untuk penjualan tiket untuk aktivitas dapat
meningkatkan aktivitas di situs Web. Semua promoters yang
mendaftar akan disetujui oleh administrator sebelum mereka
dapat mulai menjual tiket sehingga hanya mereka yang dapat
menunjukkan bahwa mereka yang utama Acara akan diizinkan untuk
mempromosikan acara itu. Sistem ini memungkinkan Anda untuk
mempromosikan aktivitas secara gratis dan menjual tiket untuk
acara ke khalayak yang lebih luas. Hal ini juga berarti Anda
tidak perlu membayar biaya untuk menyiapkan sistem ini atau
administrasi itu. E-ticketing menyediakan banyak manfaat
diantaranya :
1. Biaya Simpanan – Mengurangi biaya yang terkait dengan
pencetakan dan mailing tiket tiket ke pembeli. Menghilangkan
atau mengurangi memerlukan tiket untuk stok, amplop dan pos.
Buruh Simpanan – Mengurangi tenaga kerja yang terkait dengan
pencetakan dan mailing tiket. Potong bawah pada upaya yang
diperlukan untuk mengambil tiket untuk membeli Akan Panggil
pesanan.
2. Aman dan Aman – E-Tiket selamat dan aman. Barcode validasi
menghilangkan kemungkinan palsu dan duplikat tiket.
3. Kehadiran sebenarnya Pelaporan – Cari tahu berapa banyak
Anda e-tiket patrons dihadiri Anda acara dan ketika mereka
tiba.
4. Instant Pengiriman – Tiket pembeli senang menjadi mampu
mencetak tiket mereka segera. Tidak perlu menunggu surat atau
menunggu di baris di acara tersebut. Pelanggan dapat mencetak
tiket elektronik mereka segera setelah mereka membelinya. Hal
ini membuat e-tiket yang ideal untuk hadiah menit terakhir
atau menit terakhir keputusan.
5. Informasi tambahan – E-Tiket menyediakan ruang untuk
tambahan informasi seperti peta jalan, arah, dan lain
informasi pelanggan Anda mungkin perlu tahu.
6. Periklanan – E-Tiket menyediakan kemampuan unik periklanan.
Meningkatkan pendapatan perusahaan anda dengan menawarkan
ruang iklan pada web Anda tiket.
Sementara mempertahankan standar keselamatan yang tinggi
merupakan prioritas utama untuk memastikan keselamatan
penerbangan, sejumlah maskapai layanan penuh telah
mengadopsi e-tiket mereka sebagai bagian dari upaya untuk
meningkatkan layanan kepada pelanggan. E-sistem
tiket penumpang yang memungkinkan sebuah buku tiket pesawat
untuk mendapatkan salinan mereka terima berisi catatan Penemu
atau reservasi dan nomor e-tiket nomor. Bahwa e-tiket sangat
menguntungkan bagi kedua perusahaan penerbangan dan pelancong.
menghilangkan masalah ini dan biaya yang pelancong pengalaman
ketika mereka kehilangan tiket kertas. Jika sebuah tiket
boarding terputus, mendapatkan penggantian sering mudah
seperti naik ke loket tiket dan memberikan Anda nomor
konfirmasi untuk baru satu. Sementara untuk maskapai
penerbangan, e-tiket adalah lebih murah dan lebih efisien
metode pengelolaan tiket. Ia menghilangkan manual tugas yang
diperlukan untuk proses dan account untuk kertas tiket
penerbangan dan menyimpan biaya bahan lainnya, seperti tiket
jaket. Seorang penumpang yang memegang e-tiket memiliki
pilihan untuk check-in online dan cetak out nya tiket boarding
di rumah atau di kantor. Layanan ini tersedia antara 30 jam
dan satu jam sebelum penumpang jadwal keberangkatan. Dengan
manfaat bagi kedua perusahaan penerbangan dan penumpang, maka
tidak mengherankan bahwa semakin banyak perusahaan penerbangan
yang menyiapkan sistem tiket elektronik – sesuatu yang telah
mendapat respon antusias dari penumpang di seluruh dunia.
2.5. Langkah-langkah e-ticketing
Dalam proses e-ticketing terdapat beberapa langkah yang dapat
dilakuklan guna mempermudah kita dalam pemesanan tiket secara
online dimana dengan e-ticketing kita repot mengantri dalam
memesan tiket.Langkah-langkah E-Ticketing sangat praktis,
reservasi adalah yang paling utama. Sabagai seorang mobile,
sibuk dan akrab dengan e-lifestyle, ada beberapa pilihan yang
tersedia bagi anda. Menelepon Call Center maskapai penerbangan
yang dipilih. Langkah berikutnya adalah pembayaran. Dengan
mengutamakan kemudahan, anda dapat melakukannya melalui ATM,
serta credit card. Call Center yang menjamin keamanan saat
memasukkan nomor credit card. Terjamin semua informasi anda akan
disimpan dengan rapi dan aman. Jika tertinggal tanda terima
perjalanan, anda dapat meminta duplikatnya di seluruh kantor
penjualan tiket maskapai penerbangan (airport).
2.6. Permasalahan dan Contoh
Saat ini permasalahan pelayanan transportasi udara yang sangat
serius terjadi di wilayah perkotaan terutama di kota-kota
besar dan kota metropolitan didunia. Dominasi penngguna
pesawat terbang dalam melalukan perjalanan tidak seimbang
dengan jumlah pesawat yang ada. pada akhirnya akan menyebabkan
kepadatan penumpang yang tinggi di bandara-bandara (airport).
Kondisi ini pada akhirnya akan memunculkan problem klasik di
setiap perusahaan maskapai penerbangan, seperti halnya masalah
rute penerbangan,jadwal penerbangan yang tidak tepat dan
pemesanan tiket dan lain-lain.
Salah satu solusi yang fundamental dari pemerintah khususnya
mengenai pemesanan tiket adalah dengan menerapkan system e-
ticketing pada setiap maskapai penerbangan yang ada. Karena
dengan adanya system e-ticketing dapat memudahkan kita dalam
memperoleh tiket .
Namun di balik kemudahan –kemudahan yang ada terdapat juga
beberapa masalah diantaranya :
Tidak semua orang mengerti tentang internet artinya belum bisa
mengoprasikan internet itu sendiri
Keterbatasan pihak maskapai penerbangan dalam memasarkan
tiketnya secara online
Belum semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya memesan
tiket secara online
Belum semua orang mengetahui dan paham betul tentang e-
ticketing
Salah satu maskapai penerbangan yang menerapkan pemesanan
tiket secara online (e-ticketing) yaitu maskapai penerbangan
AirAsia. PT. Indonesia AirAsia merupakan kerjasama gabungan
dengan maskapai berbiaya rendah yang terkemuka Asia Tenggara,
AirAsia Berhad – yang memiliki 49% sahamnya. Indonesia AirAsia
diluncurkan kembali pada tanggal 8 Desember 2004 sebagai
maskapai penerbangan berbiaya hemat dan mengusung konsep yang
sama dengan Grup AirAsia. Indonesia AirAsia hadir dengan harga
terjangkau dan konsep “tanpa embel-embel” (tanpa tiket, tempat
duduk bebas dan tanpa penyediaan makanan). Indonesia AirAsia
sekarang telah mengoperasikan sebelas armada Boeing 737-300
yang melayani delapan rute domestik, yaitu dari Jakarta ke
Medan, Padang, Pekanbaru, Denpasar (Bali), Balikpapan,
Surabaya, Batam dan Solo, serta lima belas rute internasional
dari Jakarta, Bandung, Bali, Medan, Padang, Pekanbaru,
Surabaya ke Kuala Lumpur (Malaysia), dari Jakarta ke Johor
Bahru, Bangkok, Kota Kinabalu, Kuching dan Penang, dari Medan
ke Penang (Malaysia) dan dari Bali ke Kota Kinabalu dan
Kuching. Hingga akhir tahun 2007, Indonesia AirAsia telah
menerbangkan lebih dari 4,3 juta tamu. Bagi Indonesia AirAsia
keselamatan penumpang merupakan hal terutama. Indonesia
AirAsia selalu mengedepankan keselamatan penumpang beserta
awak pesawat dan pilot. Tidak hanya saat di udara, tetapi juga
saat pemesanan, check-in , boarding , terbang, hingga tiba di
tempat tujuan. Indonesia AirAsia mempercayakan seluruh
perawatan armadanya di Garuda Maintenance Facilities (GMF). Di
tempat tersebut, dilakukan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan
pemeliharaan tingkat rendah “A” check, hingga pemeliharaan
tingkat tinggi “C” check. Indonesia AirAsia akan terus
melakukan pengembangan serta penambahan armada untuk memenuhi
antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan
konsep Low Cost Carrier (LCC) yang aman dan nyaman di Indonesia.
Kami ingin semua masyarakat Indonesia, baik tua-muda, balita-
lansia, sehat maupun cacat merasakan terbang dengan nyaman dan
aman menggunakan Boeing 737-300 Indonesia AirAsia yang
berkursi empuk dan mewah serta lorong kabin yang ditebari
karpet merah. Adapun kegiatan operasional AirAsia mengikuti
pola operasi sebagai berikut :
§ Harga hemat, tanpa embel embel
Harga AirAsia selalu lebih rendah dibandingkan maskapai
lainnya. Layanan jasa seperti ini sangat cocok bagi penumpang
yang hanya ingin terbang tanpa embel embel makanan, tanpa
layanan airport lounge, tanpa mengikuti program loyalty frequent flyer
miles. Semua ini lebih baik ditukar dengan harga kursi yang 80%
jauh lebih murah dibandingkan dengan mengikutsertakan layanan-
layanantersebut.
Tidak memberikan makanan atau minuman. Namun AirAsia mempunyai
‘Snack Attack’, yang menyajikan berbagai macam pilihan lezat
untuk makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau dan
hanya untuk para tamu AirAsia. Tamu dapat membelinya di dalam
pesawat.
§ Frekuensi Terbang Tinggi
Frekuensi terbang AirAsia yang tinggi bertujuan untuk
kenyamanan para tamu. Maskapai inimempraktekkan pola 25 menit
untuk tinggal landas, dimana merupakan yang paling cepat di
Asia, sehingga menghasilkan utilisasi pesawat yang tinggi,
biaya makin rendah dan produktivitas staf/maskapai yang makin
meningkat.
§ Untuk Kenyamanan Tamu
AirAsia berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang nyaman
untuk membuat perjalanan lebih mudah. Tamu dapat melakukan
pembelian dengan kenyamanan berikut :
· Call Center (Pusat Layanan Telepon) - Berdiri pada bulan
februari 2004, Call Center AirAsia berlokasi di Halim Perdana
Kusuma dengan 60 layanan sambungan telepon untuk kenyamanan
para tamu dalam membeli penerbangan.
· Terbang tanpa tiket - Diluncurkan pada tanggal 18 April
2002, konsep ini melengkapi layanan pembelian dari Internet
booking AirAsia dan layanan Call Center dengan menyediakan
alternatif murah biaya dari tiket cetak asli. Tamu tidak lagi
perlu repot repot untuk mengambil tiket!
· Beli lewat Internet - sebagai maskapai pertama yang
memperkenalkan layanan ini di Asia, AirAsia menawarkan cara
baru yang nyaman dalam membeli kursi AirAsia melalui
website www.airasia.com.Tidak perlu telepon, tidak perlu
antri. www.airasia.com di luncurkan pada tanggal 10 Mei 2002,
dan sekarang tersedia dalam 6 bahasa – English, Bahasa
Malaysia, Mandarin, Thai dan Bahasa Indonesia.
· Reservasi dan kantor penjualan - Tersedia di bandara dan di
kota untuk kenyamanan bagi tamu yang ingin datang langsung.
· Travel agent resmi – AirAsia juga memperkenalkan layanan
online B2B kepada travel agent. Fitur berbasis internet dengan
informasi ketersediaan kursi secara real time yang pertama di
Asia. Travel agent dapat melakukan pembayaran secara virtual
melalui kartu kredit.
· Layanan pelanggan untuk lebih baik – AirAsia secara terus
menerus cari mencari cara untuk melayani lebih baik dan
memberikan penghematan lebih lagi kepada tamu nya.
§ Keamanan yang utama
AirAsia (PT. IAA) melakukan pemeriksaan rutin pesawatnya di
hangar Garuda Maintenance Facilities (GMF). Kegiatan in
merupakan komitmen kepada masyarakat bahwa Indonesia AirAsia
selalu patuh pada ketentuan keselamatan penerbangan. Saat ini
GMF sudah memiliki approval EASA (sertifikasi dari authority
Eropa) dan FAA (sertifikasi dari authority Amerika) yang
berarti kualitas perawatan pesawat di GMF sudah diakui oleh
dunia internasional
§ Optimalisasi biaya
AirAsia berusaha keras untuk memaksimalkan keuntungan melalui
harga hematnya dengan layanan berkualitas. Maskapai berusaha
mengoptimalisasi biaya dengan cara tinggal landas dalam waktu
yang singkat, tidak memberikan layanan embel embel seperti
makanan dan minuman, menggunakan satu tipe pesawat untuk
menghemat biaya pelatihan, dan semua ini penghemata ini
dikembalikan kepada pelanggan dengan memberikan harga yang
sangat hemat.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan
yang dapat dirumuskan adalah sebagai beikut :
a. Waktu berpengaruh terhadap preferensi belanja olnline tiket
pesawat,artinya semakin cepat proses transaksi pembelian tiket
pesawat,maka seseorang akan semakin cenderung atau memiliki
preferensi semakin tinggi untuk membeli tiket pesawat
melalui internet.Haltersebut disebabkan oleh tingkat kesibukan
responden sehingga menjadikan waktu sebagai sumber daya yang
terbatas,jadi responden dengan tingkat kesibukan yang tinggi
akan cenderung memilih proses transaksi yang cepat pada saat
membeli tiket pesawat.
b. Harga tidak berpengaruh terhadap preferensi
belanja online.Hal tersebut disebabkan oleh pengetahuan
responden tentang tingkat harga yang ditawarkan oleh agen
perjalanan maupun yang tercantum pada website maskapai
penerbangan.Mereka juga paham kapan harus membeli tiket karena
tingkat harga juga berbeda bila dipesan pada saat “high
season” dimana banyak orang mengadakan perjalanan seperti pada
saat tahun baru dan “low season” dimana hanya sedikit orang
yang melakukan perjalanan.
c. Pelayanan tidak berpengaruh terhadap preferensi
belanja online.Hal tersebut disebabkan oleh responden yang
berencana memesan tiket pesawat tidak merasa bahwa pelayanan
adalah hal yang krusial karena pada saat mereka memesan lewat
website mereka hanya bersentuhan dengan tekhnologi yang
dianggap kurang mampu meberikan pelayanan secara interaktif
yang sebanding dengan pertemuan langsung dengan penjual.
d. Alternatif tidak berpengaruh terhadap preferensi belanja
online.
e. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel waktu yang
berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap preferensi
belanja.
3.2. Saran
a. Waktu merupakan komponen pembentuk preferensi pembelian
online yang paling krusial,oleh karena itu produsen harus
memperhatikan jumlah waktu yang dibutuhkan oleh konsumen untuk
melakukan pembelian tiket pesawat melalui internet.Beberapa
hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan waktu pemesanan
yaitu dengan menanam sistem pemesanan tiket online yang tidak
berbelit-belit dan mudah digunakan didalam website pemesanan
tiket pesawat yang disesuaikan dengan kecepatan akses internet
diIndonesia.Kedua adalah mengembangkan sistem pemesanan online
yang dapat diakses lewat telepon seluler sehingga dalam
keadaan berjalanpun, konsumen dapat memesan tiket pesawat.
b. Harga tidak memiliki pengaruh terhadap preferensi pembelian
online, namun produsen harus tetap mempertahankan tingkat
harga yang masuk akal dalam arti harga yang ditawarkan tidak
membuat produsen yang bersangkutan merugi dan tetap dipandang
konsumen sebagai harga yang kompetitif.
c. Pelayanan tidak memiliki pengaruh terhadap preferensi
pembelian online, namun produsen juga harus tetap
mempertahankan kualitas keprimaan pelayanana agar kolnsumen
tidak memberikan testmonial yang merugikan produsen.
d. Alternatif tidak memiliki pengaruh terhadap prefernsi
pembelian online. Hal ini memberikan peluang kepada produsen
untuk fokus terhadap produk utamanya dan mengembangkannya
semaksimal mungkin.
e. Bagi peneliti berikutnya, hasil peneklitian ini masih dapat
dikembangkan dengan berbagai penelitian lain seperti :
- Meneliti variabel – variabel lebih lanjut misalnya :
fenomena tiket pesawat harga murah yang dihubungkan dengan
kwalitas pelayanan, waktu serta alternatif dalam membentuk
preferensi belanja online.
- Melebarkan fokus penelitian dengan membandingkan beberapa
kelompok sampel misalnya : mahasiswa dan pekerja profesional.
- Penelitian untuk mengetahui apakah website atmosphere
mempengaruhi preferensi belanja online pada produk tiket
pesawat.