PSIM e ticketing

23
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) 2.2. Penerapan SIM dalam Transportasi 2.3. Pengertian e-ticketing 2.4. Manfaat e-ticketing 2.5. Langkah-langkah e-ticketing 2.6. Permasalahan dan contoh BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran

Transcript of PSIM e ticketing

DAFTAR ISI

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ( SIM )

2.2. Penerapan SIM dalam Transportasi

2.3. Pengertian e-ticketing

2.4. Manfaat e-ticketing

2.5. Langkah-langkah e-ticketing

2.6. Permasalahan dan contoh

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1. Latar Belakang

Internet perlahan-lahan mulai menggeser budaya pembelian

(pemesanan) tiket pesawat dari cara konvensional menjadi lebih

modern atau yang sering disebut booking online(online

booking). Dewasa ini, memesan tiket dapat dilakukan melalui

computer yang tersambung dengan internet.Di Indonesia,

pelayanan tersebut telah diperkenalkan oleh National Carrier

Garuda Indonesia, maskapai penerbangan Merpati Nusantara

dan Airasia.Hal ini berarti para maskapai penerbangan dapat

berhubungan langsung dengan konsumen yang tentu saja akan

memberikan dampak ekonomis yang signifikan.menurut William

Liu, presiden dan CEO Abacus International, World Tourism

Organization memprediksi pada tahun 2010 sebanyak 195 juta

pelacong akan membajiri daerah tujuan wisata Asia-Pasifik.

Tahun 2020 diramalkan jumlah itu akan melonjak mencapai 397

juta orang,yakni seperempat dari jumlah turisme internasional.

Pada awalnya penerapan pembelian tiket secara online sekitar

tahun 1998 hanya mencapai satu persen lalu naik menjadi dua

persen pada tahun 1999.Saat ini sudah mencapai tiga persen.

Persentase tersebut berlipat ganda pada maskapai Amerika

Serikat,United Airlines,dimana lima persen dari pendapatan

penerbangan domesticnya pada kwartal pertama tahun ini

merupakan sumbangan online sales dengan pertimbangan 50-50

antara website dan lain-lain.Dengan pendapatan tahunan sekitar

20 juta dollar AS, berarti airlines tersebar AS ini akan

menjual tiket online lebih dari satu miliyar dollar pada tahun

2020, separuh diantaranya merupakan penjualan langsung kepada

konsumen.Maskapai lain, Northwest Airlines bahkan lebih

tinggi. Penjualan melalui website meningkat dari empat persen

tahun lalu menjadi 6,5 persen tahun ini.Sementara untuk semua

tujuan domestic Amerika Serikat, persentasenya berlipat ganda.

Fenomena ini mendorong para ilmuan dan marketer untuk

mempelajari lebih dalam apa yang menjadi penyebab pertumbuhan

penjualan melalui internet. Maka muncullah berbagai penelitian

tentang internet marketing terkait dengan pembelian atau

pembelanjaan melalui internet (online shoping). Penelitian

terdahulu yang menjadi acuan penelitian kali ini dilakukan

oleh Aron M. Levin, Irwin P.Levin dan Joshua A. Weller

(2005).Penelitian tersebut menganalisis stribut-stribut yang

mempengaruhi preferensi belanja melalui internet (online) dan

tidak melalui inrternet (off line) pada produk, konsumen dan

tahapan pembelanjaan yang berbedea. Hasil analisis terhadap

pengukuran dipakai pada studi ini memperlihatkan 4 atribut

pokok, yaitu waktu, harga, pelayanaan dan alternatif.

Penelitian kali ini merupakan penelitian replikasi yang

mengkaji belanja on line dengan menggunakan 1 kelompok sample,

yaitu mahasiswa dan menggunaka satu produk yaitu tiket

pesawat.

 

1.2 Tujuan Penulisan

Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan :

1. Dapat mengetahui lebih jauh mengenai penerapan Sistem

Informasi Manajemen pada transportasi.

2. Dapat mengetahui lebih lanjut mengenai e-ticketing (pemesanan

tiket melalui internet).

3. Dapat mengetahui lebih jelas mengenai apa manfaat, keuntungan,

kerugian, kelemahan dan kelebihan dari e-ticketing.

4. Dapat mengetahui bagaimana cara penerapan e-ticketing itu

sendiri dalam kehidupan sehari-hari.

5. Dapat mengetahui siapa saja yang dapat menggunakan e-ticketing

dan apa saja masalah-masalah yang muncul dari penggunaan e-

ticketing.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ( SIM )

Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem

informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara

rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga

menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan

produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas

dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis

komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai

dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk

suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit

dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu

sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa

yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa

yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk

laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model

matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non

manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk

memecahkan masalah.

Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan

sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-

timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin

diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan

lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari

kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya

peraturan dari pemerintah.

Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh

sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat

terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya

pemecahan yang memadai.

Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi

keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi

dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang

otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di

luar sistem komputer.

Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah

orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan

memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak

organisasi yang gagal membangun SIM karena :

1. Kurang organisasi yang wajar

2. Kurangnya perencanaan yang memadai

3. Kurang personil yang handal

4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan

para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya

pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang

terlibat.

SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan

manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya,

meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari

informasi yang sangat bermanfaat.

Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis

dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan

SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas

biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang

dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.

Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah

SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa

bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama

perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu

melayani tugas utama

Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan

informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam

subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi

bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai

simulasi model matematika.

 

2.2. Penerapan SIM dalam Transportasi

Keberhasilan dari pembangunan tidak terlepas dari peran aktif

dari semua sektor terutama sector transportasi. Luasnya

wilayah jasa pelayanan angkutan darat yang harus dapat

dijangkau, yang meliputi seluruh wilayah Indonesia , maka

perlu dilakukan suatu penanganan khusus dalam.

Meningkatkan kualitas pelayanan transportasi darat yang aman,

selamat, mudah dijangkau, berdaya saing dan terintegrasi.

Pengelolaan pelayanan transportasi darat dalam skala nasional

merupakan pekerjaan yang kompleks. Pekerjaan ini harus

memperhitungan berbagai sub moda transportasi darat baik umum

maupun pribadi, berbagai event-event rutin maupun khusus yang

dapat meningkatkan beban transportasi darat seperti angkutan

lebaran, natal dan tahun baru, liburan, bencana alam, kondisi

operasional di lapangan (kemacetan lalu lintas yang semakin

parah di kota-kota besar dan metropolitan), perkembangan

sarana-prasarana transportasi dan juga tindakan-tindakan

pihak-pihak lain yang dapat mengganggu jalannya pelayanan jasa

angkutan darat. Dalam penyelenggaraan transportasi darat,

sangat perlu kecepatan informasi agar setiap permasalahan

dapat diatasi secara cepat dan semaksimal mungkin. Kondisi

tersebut perlu dan harus didukung dengan sistem teknologi

informasi untuk transportasi darat yang handal, yang mampu

saling mendukung dan terpadu dengan sistem – sistem lainnya.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas di bidang

transportasi darat, maka suatu sistem yang berbasis teknologi

informasi yang terintegrasi ditingkta regionl maupun nasional,

merupakan suatu kebutuhan utama, mengingat tantangan tugas

masa depan yang dituntut untuk mampu menyediakan pelayanan.

Transportasi darat dengan cepat, tepat, konsisten dan mudah

selalu tersedia setiap saat (Timely Available). Guna mewujudkan

sistem tersebut, pada saat ini hal tersebut sangat

dimungkinkan dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi

informasi yang didukung pula oleh perkembangan kemampuan sumber

daya manusia di Indonesia dalam penguasaan

teknologi informasi.Dalam perencanaan pembangunan transportasi

darat, pemanfaatan data base dengan menggunakan teknologi

informasi berbasis GIS (Geografic Information Sistem) sangat

diperlukan. Pada tingkat operasional guna mengatasi

permasalahan lalu lintas di tingkat lokal maka penerapan

Program Aplikasi Pengendalian Lalu Lintas seperti ATCS/ITCS

(Area Traffic Control System/Integrated Traffic Control

System), ITS ( Intelegent Transport System), sedangkan

ditingkat regional dan nasional pengembangan Transportation

Management Centre (TMC) merupakan salah satu solusi terbaik

dari sistem teknologi informasi yang dapat dikembangkan. Selain

daripada itu dalam rangka melayani kebutuhan informasi

transportasi darat bagi masyarakat dan penerapan e-governance

penggunaanwebsite, call centre, sms centre merupakan media

informasi yang efektif dan effisien sedangkan untuk kelancaran

dan kemudahan pelayanan transportasi darat pengunaan smart

card dimasa datang akan menjadi suatu kebutuhan.

 

2.3. Pengertian e-ticketing

E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk

mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan

pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga secara

fisik ataupun paper ticket. Semua informasi mengenai electronic

ticketing disimpan secara digital dalam sistem komputer

milik airline. Sebagai bukti pengeluaran E-Ticket, pelanggan akan

diberikan Itinerary Receipt yang hanya berlaku sebagai alt untuk

masuk ke dalam bandara di Indonesia yang masih mengharuskan

penumpang untuk membawa tanda bukti perjalanan. E-ticketing

(ET) adalah peluang untuk meminimalkan biaya dan

mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi

biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan

meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam

membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.

Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet

kini muncul sebagai alternative system distribusi informasi

travel. Internet merupakan m edium yang sempurna untuk menjual

paket perjalanan, karena internet sanggup membawa jaringan

supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah

market place terpusat. Adapun pengertian lain yaitu E-

Ticketing, atau penjualan tiket online, merupakan salah satu

cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal.

Merupakan fasilitas pemesanan tiket online yang dirancang

untuk membantu kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses

ke sistem jenis ini .. Hal ini memungkinkan kelompok-kelompok

masyarakat untuk meningkatkan kegiatan dan menjual tiket

secara online melalui situs web Kingston Council.

E-Ticketing sistem untuk memudahkan orang untuk membeli tiket

untuk berbagai acara semua dari satu situs web. Tiket dapat

dibeli dengan cara ini dengan uang tunai, cek atau kredit /

kartu debit. Orang tanpa akses ke internet dapat memesan tiket

melalui internet publik di terminal atau perpustakaan di Pusat

Informasi dan Visitor Centre.

Anda tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan

‘keamanan’ tiket penerbangan nantinya. Lupakan resiko

hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan tercebur air.

Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk

kerabat pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian ini,

merupakan bukti komitmen Garuda Indonesia terhadap

konsumennya.

Siapapun dapat membeli tiket pada sistem online. Anda harus

mendaftar pada sistem pembayaran kami untuk menggunakan

sarana. Ini adalah proses yang sangat sederhana dan membantu

Anda menyimpan data yang Anda telah membeli tiket. Promoters

memiliki daerah aman pada situs e-tiket di mana mereka dapat

memantau penjualan dan mencetak off daftar orang-orang yang

memesan untuk menghadiri acara mereka. Anda perlu mendaftar

sebelum Anda dapat mulai menjual tiket. Proses pendaftaran

untuk meminta informasi mengenai rincian kontak pribadi serta

rincian dan kelompok masyarakat yang harus membayar tiket

pendapatan. Proses pendaftaran juga memerlukan anda untuk

menerima syarat dan ketentuan untuk penjualan tiket on-line.

 

 

 

 

2.4. Manfaat e-ticketing

Saat ini hanya ada beberapa cara untuk membeli tiket untuk

kegiatan kesenian masyarakat. Sistem ini akan memberikan Anda

akses cepat dan mudah untuk berbagai macam acara melalui satu

situs. Ini dapat digunakan untuk membeli tiket menggunakan

kredit / kartu debit dan cek, yang banyak gerai tiket tidak

dapat dilakukan pada saat ini. Hal ini juga sepenuhnya aman.

Setiap organisasi yang perencanaan sebuah event dan

bertanggung jawab untuk penjualan tiket untuk aktivitas dapat

meningkatkan aktivitas di situs Web. Semua promoters yang

mendaftar akan disetujui oleh administrator sebelum mereka

dapat mulai menjual tiket sehingga hanya mereka yang dapat

menunjukkan bahwa mereka yang utama Acara akan diizinkan untuk

mempromosikan acara itu. Sistem ini memungkinkan Anda untuk

mempromosikan aktivitas secara gratis dan menjual tiket untuk

acara ke khalayak yang lebih luas. Hal ini juga berarti Anda

tidak perlu membayar biaya untuk menyiapkan sistem ini atau

administrasi itu. E-ticketing menyediakan banyak manfaat

diantaranya :

1. Biaya Simpanan – Mengurangi biaya yang terkait dengan

pencetakan dan mailing tiket tiket ke pembeli. Menghilangkan

atau mengurangi memerlukan tiket untuk stok, amplop dan pos.

Buruh Simpanan – Mengurangi tenaga kerja yang terkait dengan

pencetakan dan mailing tiket. Potong bawah pada upaya yang

diperlukan untuk mengambil tiket untuk membeli Akan Panggil

pesanan.

2. Aman dan Aman – E-Tiket selamat dan aman. Barcode validasi

menghilangkan kemungkinan palsu dan duplikat tiket.

3. Kehadiran sebenarnya Pelaporan – Cari tahu berapa banyak

Anda e-tiket patrons dihadiri Anda acara dan ketika mereka

tiba.

4. Instant Pengiriman – Tiket pembeli senang menjadi mampu

mencetak tiket mereka segera. Tidak perlu menunggu surat atau

menunggu di baris di acara tersebut. Pelanggan dapat mencetak

tiket elektronik mereka segera setelah mereka membelinya. Hal

ini membuat e-tiket yang ideal untuk hadiah menit terakhir

atau menit terakhir keputusan.

5. Informasi tambahan – E-Tiket menyediakan ruang untuk

tambahan informasi seperti peta jalan, arah, dan lain

informasi pelanggan Anda mungkin perlu tahu.

6. Periklanan – E-Tiket menyediakan kemampuan unik periklanan.

Meningkatkan pendapatan perusahaan anda dengan menawarkan

ruang iklan pada web Anda tiket.

 

Sementara mempertahankan standar keselamatan yang tinggi

merupakan prioritas utama untuk memastikan keselamatan

penerbangan, sejumlah maskapai layanan penuh telah

mengadopsi e-tiket mereka sebagai bagian dari upaya untuk

meningkatkan layanan kepada pelanggan. E-sistem

tiket penumpang yang memungkinkan sebuah buku tiket pesawat

untuk mendapatkan salinan mereka terima berisi catatan Penemu

atau reservasi dan nomor e-tiket nomor. Bahwa e-tiket sangat

menguntungkan bagi kedua perusahaan penerbangan dan pelancong.

menghilangkan masalah ini dan biaya yang pelancong pengalaman

ketika mereka kehilangan tiket kertas. Jika sebuah tiket

boarding terputus, mendapatkan penggantian sering mudah

seperti naik ke loket tiket dan memberikan Anda nomor

konfirmasi untuk baru satu. Sementara untuk maskapai

penerbangan, e-tiket adalah lebih murah dan lebih efisien

metode pengelolaan tiket. Ia menghilangkan manual tugas yang

diperlukan untuk proses dan account untuk kertas tiket

penerbangan dan menyimpan biaya bahan lainnya, seperti tiket

jaket. Seorang penumpang yang memegang e-tiket memiliki

pilihan untuk check-in online dan cetak out nya tiket boarding

di rumah atau di kantor. Layanan ini tersedia antara 30 jam

dan satu jam sebelum penumpang jadwal keberangkatan. Dengan

manfaat bagi kedua perusahaan penerbangan dan penumpang, maka

tidak mengherankan bahwa semakin banyak perusahaan penerbangan

yang menyiapkan sistem tiket elektronik – sesuatu yang telah

mendapat respon antusias dari penumpang di seluruh dunia.

 

2.5. Langkah-langkah e-ticketing

Dalam proses e-ticketing terdapat beberapa langkah yang dapat

dilakuklan guna mempermudah kita dalam pemesanan tiket secara

online dimana dengan e-ticketing kita repot mengantri dalam

memesan tiket.Langkah-langkah E-Ticketing sangat praktis,

reservasi adalah yang paling utama. Sabagai seorang mobile,

sibuk dan akrab dengan e-lifestyle, ada beberapa pilihan yang

tersedia bagi anda. Menelepon Call Center maskapai penerbangan

yang dipilih. Langkah berikutnya adalah pembayaran. Dengan

mengutamakan kemudahan, anda dapat melakukannya melalui ATM,

serta credit card. Call Center yang menjamin keamanan saat

memasukkan nomor credit card. Terjamin semua informasi anda akan

disimpan dengan rapi dan aman. Jika tertinggal tanda terima

perjalanan, anda dapat meminta duplikatnya di seluruh kantor

penjualan tiket maskapai penerbangan (airport).

 

 

 

2.6. Permasalahan dan Contoh

Saat ini permasalahan pelayanan transportasi udara yang sangat

serius terjadi di wilayah perkotaan terutama di kota-kota

besar dan kota metropolitan didunia. Dominasi penngguna

pesawat terbang dalam melalukan perjalanan tidak seimbang

dengan jumlah pesawat yang ada. pada akhirnya akan menyebabkan

kepadatan penumpang yang tinggi di bandara-bandara (airport).

Kondisi ini pada akhirnya akan memunculkan problem klasik di

setiap perusahaan maskapai penerbangan, seperti halnya masalah

rute penerbangan,jadwal penerbangan yang tidak tepat dan

pemesanan tiket dan lain-lain.

Salah satu solusi yang fundamental dari pemerintah khususnya

mengenai pemesanan tiket adalah dengan menerapkan system e-

ticketing pada setiap maskapai penerbangan yang ada. Karena

dengan adanya system e-ticketing dapat memudahkan kita dalam

memperoleh tiket .

Namun di balik kemudahan –kemudahan yang ada terdapat juga

beberapa masalah diantaranya :

Tidak semua orang mengerti tentang internet artinya belum bisa

mengoprasikan internet itu sendiri

Keterbatasan pihak maskapai penerbangan dalam memasarkan

tiketnya secara online

Belum semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya memesan

tiket secara online

Belum semua orang mengetahui dan paham betul tentang e-

ticketing

 

Salah satu maskapai penerbangan yang menerapkan pemesanan

tiket secara online (e-ticketing) yaitu maskapai penerbangan

AirAsia. PT. Indonesia AirAsia merupakan kerjasama gabungan

dengan maskapai berbiaya rendah yang terkemuka Asia Tenggara,

AirAsia Berhad – yang memiliki 49% sahamnya. Indonesia AirAsia

diluncurkan kembali pada tanggal 8 Desember 2004 sebagai

maskapai penerbangan berbiaya hemat dan mengusung konsep yang

sama dengan Grup AirAsia. Indonesia AirAsia hadir dengan harga

terjangkau dan konsep “tanpa embel-embel” (tanpa tiket, tempat

duduk bebas dan tanpa penyediaan makanan). Indonesia AirAsia

sekarang telah mengoperasikan sebelas armada Boeing 737-300

yang melayani delapan rute domestik, yaitu dari Jakarta ke

Medan, Padang, Pekanbaru, Denpasar (Bali), Balikpapan,

Surabaya, Batam dan Solo, serta lima belas rute internasional

dari Jakarta, Bandung, Bali, Medan, Padang, Pekanbaru,

Surabaya ke Kuala Lumpur (Malaysia), dari Jakarta ke Johor

Bahru, Bangkok, Kota Kinabalu, Kuching dan Penang, dari Medan

ke Penang (Malaysia) dan dari Bali ke Kota Kinabalu dan

Kuching. Hingga akhir tahun 2007, Indonesia AirAsia telah

menerbangkan lebih dari 4,3 juta tamu. Bagi Indonesia AirAsia

keselamatan penumpang merupakan hal terutama. Indonesia

AirAsia selalu mengedepankan keselamatan penumpang beserta

awak pesawat dan pilot. Tidak hanya saat di udara, tetapi juga

saat pemesanan, check-in , boarding , terbang, hingga tiba di

tempat tujuan. Indonesia AirAsia mempercayakan seluruh

perawatan armadanya di Garuda Maintenance Facilities (GMF). Di

tempat tersebut, dilakukan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan

pemeliharaan tingkat rendah “A” check, hingga pemeliharaan

tingkat tinggi “C” check. Indonesia AirAsia akan terus

melakukan pengembangan serta penambahan armada untuk memenuhi

antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan

konsep Low Cost Carrier (LCC) yang aman dan nyaman di Indonesia.

Kami ingin semua masyarakat Indonesia, baik tua-muda, balita-

lansia, sehat maupun cacat merasakan terbang dengan nyaman dan

aman menggunakan Boeing 737-300 Indonesia AirAsia yang

berkursi empuk dan mewah serta lorong kabin yang ditebari

karpet merah. Adapun kegiatan operasional AirAsia mengikuti

pola operasi sebagai berikut :

§ Harga hemat, tanpa embel embel

Harga AirAsia selalu lebih rendah dibandingkan maskapai

lainnya. Layanan jasa seperti ini sangat cocok bagi penumpang

yang hanya ingin terbang tanpa embel embel makanan, tanpa

layanan airport lounge, tanpa mengikuti program loyalty frequent flyer

miles. Semua ini lebih baik ditukar dengan harga kursi yang 80%

jauh lebih murah dibandingkan dengan mengikutsertakan layanan-

layanantersebut.

Tidak memberikan makanan atau minuman. Namun AirAsia mempunyai

‘Snack Attack’, yang menyajikan berbagai macam pilihan lezat

untuk makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau dan

hanya untuk para tamu AirAsia. Tamu dapat membelinya di dalam

pesawat.

§ Frekuensi Terbang Tinggi

Frekuensi terbang AirAsia yang tinggi bertujuan untuk

kenyamanan para tamu. Maskapai inimempraktekkan pola 25 menit

untuk tinggal landas, dimana merupakan yang paling cepat di

Asia, sehingga menghasilkan utilisasi pesawat yang tinggi,

biaya makin rendah dan produktivitas staf/maskapai yang makin

meningkat.

§ Untuk Kenyamanan Tamu

AirAsia berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang nyaman

untuk membuat perjalanan lebih mudah. Tamu dapat melakukan

pembelian dengan kenyamanan berikut :

· Call Center (Pusat Layanan Telepon) - Berdiri pada bulan

februari 2004, Call Center AirAsia berlokasi di Halim Perdana

Kusuma dengan 60 layanan sambungan telepon untuk kenyamanan

para tamu dalam membeli penerbangan.

· Terbang tanpa tiket - Diluncurkan pada tanggal 18 April

2002, konsep ini melengkapi layanan pembelian dari Internet

booking AirAsia dan layanan Call Center dengan menyediakan

alternatif murah biaya dari tiket cetak asli. Tamu tidak lagi

perlu repot repot untuk mengambil tiket!

· Beli lewat Internet - sebagai maskapai pertama yang

memperkenalkan layanan ini di Asia, AirAsia menawarkan cara

baru yang nyaman dalam membeli kursi AirAsia melalui

website www.airasia.com.Tidak perlu telepon, tidak perlu

antri. www.airasia.com di luncurkan pada tanggal 10 Mei 2002,

dan sekarang tersedia dalam 6 bahasa – English, Bahasa

Malaysia, Mandarin, Thai dan Bahasa Indonesia.

· Reservasi dan kantor penjualan - Tersedia di bandara dan di

kota untuk kenyamanan bagi tamu yang ingin datang langsung.

· Travel agent resmi – AirAsia juga memperkenalkan layanan

online B2B kepada travel agent. Fitur berbasis internet dengan

informasi ketersediaan kursi secara real time yang pertama di

Asia. Travel agent dapat melakukan pembayaran secara virtual

melalui kartu kredit.

· Layanan pelanggan untuk lebih baik – AirAsia secara terus

menerus cari mencari cara untuk melayani lebih baik dan

memberikan penghematan lebih lagi kepada tamu nya.

§ Keamanan yang utama

AirAsia (PT. IAA) melakukan pemeriksaan rutin pesawatnya di

hangar Garuda Maintenance Facilities (GMF). Kegiatan in

merupakan komitmen kepada masyarakat bahwa Indonesia AirAsia

selalu patuh pada ketentuan keselamatan penerbangan. Saat ini

GMF sudah memiliki approval EASA (sertifikasi dari authority

Eropa) dan FAA (sertifikasi dari authority Amerika) yang

berarti kualitas perawatan pesawat di GMF sudah diakui oleh

dunia internasional

§ Optimalisasi biaya

AirAsia berusaha keras untuk memaksimalkan keuntungan melalui

harga hematnya dengan layanan berkualitas. Maskapai berusaha

mengoptimalisasi biaya dengan cara tinggal landas dalam waktu

yang singkat, tidak memberikan layanan embel embel seperti

makanan dan minuman, menggunakan satu tipe pesawat untuk

menghemat biaya pelatihan, dan semua ini penghemata ini

dikembalikan kepada pelanggan dengan memberikan harga yang

sangat hemat.

BAB III

PENUTUP

 

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan

yang dapat dirumuskan adalah sebagai beikut :

a. Waktu berpengaruh terhadap preferensi belanja olnline tiket

pesawat,artinya semakin cepat proses transaksi pembelian tiket

pesawat,maka seseorang akan semakin cenderung atau memiliki

preferensi semakin tinggi untuk membeli tiket pesawat

melalui internet.Haltersebut disebabkan oleh tingkat kesibukan

responden sehingga menjadikan waktu sebagai sumber daya yang

terbatas,jadi responden dengan tingkat kesibukan yang tinggi

akan cenderung memilih proses transaksi yang cepat pada saat

membeli tiket pesawat.

b. Harga tidak berpengaruh terhadap preferensi

belanja online.Hal tersebut disebabkan oleh pengetahuan

responden tentang tingkat harga yang ditawarkan oleh agen

perjalanan maupun yang tercantum pada website maskapai

penerbangan.Mereka juga paham kapan harus membeli tiket karena

tingkat harga juga berbeda bila dipesan pada saat “high

season” dimana banyak orang mengadakan perjalanan seperti pada

saat tahun baru dan “low season” dimana hanya sedikit orang

yang melakukan perjalanan.

c. Pelayanan tidak berpengaruh terhadap preferensi

belanja online.Hal tersebut disebabkan oleh responden yang

berencana memesan tiket pesawat tidak merasa bahwa pelayanan

adalah hal yang krusial karena pada saat mereka memesan lewat

website mereka hanya bersentuhan dengan tekhnologi yang

dianggap kurang mampu meberikan pelayanan secara interaktif

yang sebanding dengan pertemuan langsung dengan penjual.

d. Alternatif tidak berpengaruh terhadap preferensi belanja

online.

e. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel waktu yang

berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap preferensi

belanja.

 

 

 

 

3.2. Saran

a. Waktu merupakan komponen pembentuk preferensi pembelian

online yang paling krusial,oleh karena itu produsen harus

memperhatikan jumlah waktu yang dibutuhkan oleh konsumen untuk

melakukan pembelian tiket pesawat melalui internet.Beberapa

hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan waktu pemesanan

yaitu dengan menanam sistem pemesanan tiket online yang tidak

berbelit-belit dan mudah digunakan didalam website pemesanan

tiket pesawat yang disesuaikan dengan kecepatan akses internet

diIndonesia.Kedua adalah mengembangkan sistem pemesanan online

yang dapat diakses lewat telepon seluler sehingga dalam

keadaan berjalanpun, konsumen dapat memesan tiket pesawat.

b. Harga tidak memiliki pengaruh terhadap preferensi pembelian

online, namun produsen harus tetap mempertahankan tingkat

harga yang masuk akal dalam arti harga yang ditawarkan tidak

membuat produsen yang bersangkutan merugi dan tetap dipandang

konsumen sebagai harga yang kompetitif.

c. Pelayanan tidak memiliki pengaruh terhadap preferensi

pembelian online, namun produsen juga harus tetap

mempertahankan kualitas keprimaan pelayanana agar kolnsumen

tidak memberikan testmonial yang merugikan produsen.

d. Alternatif tidak memiliki pengaruh terhadap prefernsi

pembelian online. Hal ini memberikan peluang kepada produsen

untuk fokus terhadap produk utamanya dan mengembangkannya

semaksimal mungkin.

e. Bagi peneliti berikutnya, hasil peneklitian ini masih dapat

dikembangkan dengan berbagai penelitian lain seperti :

- Meneliti variabel – variabel lebih lanjut misalnya :

fenomena tiket pesawat harga murah yang dihubungkan dengan

kwalitas pelayanan, waktu serta alternatif dalam membentuk

preferensi belanja online.

- Melebarkan fokus penelitian dengan membandingkan beberapa

kelompok sampel misalnya : mahasiswa dan pekerja profesional.

- Penelitian untuk mengetahui apakah website atmosphere

mempengaruhi preferensi belanja online pada produk tiket

pesawat.