Proyeksi dan dimensi

18
Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi PROYEKSI DAN DIMENSI A. Proyeksi Piktorial, Ortogonal dan Pandangan Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi piktorial adalah cara penyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi. Sedangkan proyeksi ortogonal merupakan cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Secara umum proyeksi dapat dilihat pada gambar 9.4. dibawah ini : Gambar 9.4. Proyeksi 1 PROYEKSI Proyeksi Piktorial (Posisi benda) Proyeksi Ortogonal (Posisi Pemproyeksian) Proyeksi Pandangan (Posisi Pandangan) Proyeksi isometric Proyeksi dimetri Proyeksi Miring Proyeksi perspeksif Sebuah titik Sebuah garis Sebuah bidang Sebuah benda Proyeksi Eropa Proyeksi Amerika

Transcript of Proyeksi dan dimensi

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

PROYEKSI DAN DIMENSI

A. Proyeksi Piktorial, Ortogonal dan Pandangan

Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik,garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadapsuatu bidang gambar. Proyeksi piktorial adalah carapenyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang duadimensi. Sedangkan proyeksi ortogonal merupakan carapemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegaklurus terhadap proyektornya. Secara umum proyeksi dapatdilihat pada gambar 9.4. dibawah ini :

Gambar 9.4. Proyeksi

1

PROYEKSI

Proyeksi Piktorial(Posisi benda)

Proyeksi Ortogonal(Posisi

Pemproyeksian)

Proyeksi Pandangan(Posisi

Pandangan)Proyeksi isometric

Proyeksi dimetriProyeksi MiringProyeksi perspeksif

Sebuah titikSebuah garisSebuah bidangSebuah benda

Proyeksi EropaProyeksi Amerika

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

1. Proyeksi PiktorialUntuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada

sebuah bidang dua dimensi, dapat dilakukan dengan beberapamacam cara proyeksi sesuai dengan aturan menggambar.Beberapa macam cara proyeksi antara lain :

a. Proyeksi piktorial isometri Untuk mengetahui apakah suatu gambar diproyeksikan

dengan cara isometri atau untuk memproyeksikan gambar tigadimensi pada bidang dengan proyeksi isometri, maka perludiketahui ciri-ciri dan syarat-syarat untuk menampilkansuatau gambar dengan proyeksi isometri. Adapun ciri dansyarat proyeksi tersebut sebagai berikut :1). Ciri pada sumbu

- Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadapgaris mendatar.- Sudut antara sumbu satu dengan sumbu lainnya 120°.

2). Ciri pada ukurannyaPanjang gambar pada masing-masing sumbu sama denganpanjang benda yang digambarnya.Contoh :

Gambar 9.5. Proyeksi isometri

a). Penyajian Proyeksi IsometriPenyajian gambar dengan proyeksi isometri dapatdilakukan dengan beberapa posisi (kedudukan), yaituposisi normal, terbalik, dan horisontal.(1) Proyeksi isometri dengan posisi normal

2

50

20

20

z

x y120°

30°

30°

y x

z

120°30°

30°

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

Contoh :

titik referensi

Gambar 9.6. Proyeksi isometri dengan posisi normal(2) Proyeksi isometri dengan posisi terbalik

Contoh :

titik referensi

3

z

x y

z

xy

yx

z

120°

30°

30°

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

Gambar 9.7. Proyeksi isometri dengan posisiterbalik

(3) Proyeksi isometri dengan posisi horisontalContoh :

titik referensi

4

z

xy

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

Gambar 9.8.Proyeksi isometri dengan posisihorisontal

b. Proyeksi DimetriPada proyeksi dimetri terdapat beberapa ciri dan

ketentuan yang perlu diketahui, ciri dan ketentuantersebut antara lain :1) Ciri pada sumbu

Pada sumbu x mempunyai sudut 10°, sedangkan padasumbu y mempunyai sudut 40°.

2) Ketentuan ukuranPerbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, danskala pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z =1 : 1Contoh :

Keterangan :- Ukuran pada sumbu x

40 mm- Ukuran gambar pada

sumbu y digambar nya,

yaitu 20 mm- Ukuran pada sumbu z

40 mm

5

y

x 10°

40°

z

40

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

Gambar 9.9. Proyeksi dimetric. Proyeksi miring

Pada proyeksi miring, sumbu x berhimpit dengan garishorisontal/mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45°dengan garis mendatar. Skala pada proyeksi miring samadengan skala pada proyeksi dimetri, yaitu skala padasumbu x = 1 : 1, dan pada sumbu y = 1 : 2, sedangkanpada sumbu z = 1 : 1.Contoh :

Gambar 9.10. Proyeksi miring

d. Gambar PerspektifDalam gambar teknik, gambar perspektif jarang

dipakai. Gambar perspektif dibagi menjadi tiga macam,yaitu :1. Perspektif dengan satu titik hilang 2. Perspektif dengan dua titik hilang 3. Perspektif dengan tiga titik hilang

6

z

y

x 45°

z

y

x

40 40

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

Contoh : TH (TitikHilang)

Gambar 10.1. Perspektif dengan satu titik hilang2. Proyeksi Ortogonal

Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidangproyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadapproyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan bendaterhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Selainproyektor tegak lurus terhadap bidang proyeksinya jugaproyektor-proyektor tersebut sejajar satu sama lain.Contoh-contoh proyeksi ortogonal dapat dilihat pada gambardibawah ini.a. Proyeksi ortogonal dari sebuah titik

Proyektor

Bidang proyeksi

Proyeksi

Gambar 10.2. Proyeksi ortogonal dari sebuahtitik

b. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis

7

B

A

B’

A’

AA

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

Gambar 10.3. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis

c. Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang

Gambar 10.4. Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang

d. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda

8

CD

BA

D’C’

B’

A’

HG

FE

CD

BA

D’H’

C’G’

B’F’

A’E’

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

Gambar 10.5. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda

B. Proyeksi Eropa dan Amerika

Proyeksi Eropa dan Amerika merupakan proyeksi yangdigunakan untuk memproyeksikan pandangan dari sebuah gambartiga dimensi terhadap bidang dua dimensi.1. Proyeksi Eropa

Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama,juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaansebutan ini tergantung dari masing pengarang buku yangmenjadi refrensi. Dapat dikatakan bahwa Proyeksi Eropa inimerupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik denganarah pandangannya (lihat gambar 2.3).

Keterangan :P.A = Pandangan AtasP.Ki = PandanganKiriP.Ka = PandanganKananP.Ba = Pandangan BawahP.Be = PandanganBelakang

9

P.Ka

P.Ki

P.Ba

P.BeP.A

P.D

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

(P. bawah)

(P. kanan) (P. depan) (P. Kiri) (P.Belakang)

(P. atas) Gambar 10.6. Proyeksi Eropa

2. Proyeksi Amerika Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga

dan juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran III.Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnyasama dengan arah pandangannya (lihat gambar 2.4).

Keterangan :P.A = Pandangan AtasP.Ki = Pandangan KiriP.Ka = Pandangan KananP.Ba = Pandangan BawahP.Be = Pandangan Belakang

(P. atas)

10

P.Ka

P.Ki

P.Ba

P.BeP.A

P.D

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

(P. kiri) (P. depan) (P.kanan) (P. Belakang)

(P. bawah)

Gambar 10.7. Proyeksi AmerikaC. Simbol Proyeksi

Untuk membedakan proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika,perlu diberi lambang proyeksi. Dalam standar ISO (ISO/DIS128), telah ditepkan bahwa cara kedua proyeksi bolehdipergunakan. Sedangkan untuk keseragaman ISO, gambarsebaiknya digambar menurut proyeksi Eropa (Kuadran I ataudikenal dengan proyeksi sudut pertama).

Dalam sebuah gambar tidak diperkenankan terdapat gambardengan menggunakan kedua proyeksi secara bersamaan. Simbolproyeksi ditempatkan disisi kanan bawah kertas gambar.Simbol/lambang proyeksi tersebut adalah sebuah kerucutterpancung.

Simbol Proyeksi Eropa Simbol Proyeksi Amerika

D. Anak PanahAnak panah digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dan

tempat/posisi atau arah potongan, sedangkan angka ukuranditempatkan di atas garis ukur atau disisi kiri garis ukur.

11

L

1/3L

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

Gambar 11.2. Anak panah

Dimensi

Dimensi merupakan elemen anotasi yang digunakan untuk menunjukkanukuran panjang, besar sudut, radius/diameter dan sebagainya. Dimensijuga merupakan anotasi yang sangat penting dalam menggambar teknik.Meski anda menggambar dan mencetak dengan menggunakan skala, tidakmasuk akal jika orang yang ingin mengetahui ukuran gambar anda harusmengukurnya setiap saat.

a. Klasifikasi Pencatuman UkuranBenda-benda yang diukur mempunyai bentuk yang bermacam-macam,fungsi, kualitas, atau pengerjaan yang khusus. Oleh karena itu,pencatuman ukuran diklasifikasikan menjadi:

• Pengukuran dengan dimensi fungsional• Pengukuran dengan dimensi nonfungsional• Pengukuran dengan dimensi tambahan• Pengukuran dengan kemiringan atau ketirusan• Pengukuran dengan bagian yang dikerjakan khusus• Pengukuran dengan kesimetrian

1) Pengukuran dengan dimensi fungsional, nonfungsional, dan ukurantambahanJika suatu benda terdiri atas bagian-bagian (bagian yang dirakit),maka ukuran bagian yang satu dengan Iainnya mempunyai fungsi yangsama, sehingga satu sama lain mempunyai ukuran yang berpasangan danpencatuman ukurannya sebagai fungsi yang berpasangan. Jika bendakerja yang digambar berdiri sendiri, tetapi dalam sistempengerjaannya terhadap maka digambar sesuai dengan ukurannya danpencatuman ukurannya sebagai fungsi pengerjaan.

12

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

Ukuran-ukuran yang tidak berfungsi disebut ukuran nonfungsional.Untuk melengkapi ukuran, dalam hal ini supaya tidak menimbulkankekacauan dalam membaca gambar terutama dalam jumlah ukuran total,maka ukuran pada gambar dilengkapi dengan ukuran tambahan. Ukurantambahan ini harus ditempatkan di antara dua kurung atau di dalamkurung (lihat Gambar 5.80 berikut).

Gambar 5.80 Ukuran tambahan

Keterangan:F = dimensi fungsionalNJF = dimensi nonfungsionalH = dimensi tambahan

2) Pengukuran ketirusanUntuk mencatumkan ukuran benda yang mempunyai bentuk miring, ukurankemiringannya dicantumkan dengan harga tangen sudutnya.

13

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

Gambar 5.80 Pengukuran ketirusan

3) Penunjukan ukuran pada bagian yang dikerjakan khususUntuk memberikan keterangan gambar pada benda-benda yang dikerjakankhusus, misalnya dikartel pada bagian tertentu atau dihaluskandengan ampelas halus, maka pada bagian yang dikerjakan khusus tadigambar luarnya diberi garis tebal bertitik (lihat Gambar 5.82).

Gambar 5.82 Penunjukan ukuran pengerjaan khusus

4) Pemberian ukuran pada bagian-bagian yang simetrisUntuk memberikan ukuran-ukuran pada gambar-gambar simetris, jarakantara tepi dan sumbu simetrisnya tidak dicantumkan (lihat Gambar5.83).

14

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

Gambar 5.83 Penunjukan ukuran pada bagian yang simetris

b. Pencatuman Simbol-Simbol UkuranUntuk benda-benda dengan bentuk tertentu, ukurannya dicantumkandisertai simbol bentuknya: misal benda-benda yang berbentuksilinder, bujur sangkar, bola, dan pingulan (chamfer). Lihat Gambar5.84 berikut.

Keterangan:50 = Diameter bola dengan ukuran 32 mmSR 16 = Jari-jari bola dengan ukuran 16 mmC3 = Chamfer atau pinggulan dengan ukuran 3 × 45023 = Simbol ukuran silinder, dengan ukuran 23 mm34 = Simbol ukuran bujur sangkar, dengan ukuran sisinya 34 mm120 = Simbol ukuran tidak menurut skala yang sebenarnyaM12 = Simbol ukuran ulir dengan jenis ulir metris dan diameterluarnya12 mm2 = (Silang/cros clengan garis tipis); simbol bidang rataI = (Strip titik tebal); simbol bagian yang dikerjakan khusus

15

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

Gambar 5.84 Pencantuman simbol-simbol ukuran

c. Penunjukan ukuran jari-jariUntuk menunjukkan ukuran jari-jari, dapat digambarkan dengan garisukur

16

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensidimulai dan titik pusat sampai busur Iingkarannya. Sebagai simboldari jari-jaritersebut, diberi tanda huruf “R” (lihat Gambar 5.85 berikut).

17

Menggambar Teknik Proyeksi dan Dimensi

18