PKM PIKMEN edit
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of PKM PIKMEN edit
1
A. JUDUL
Pemanfaatan limbah bathok kelapa menjadi semir sepatu
berkualitas tinggi
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Di era globalisasi saat ini, sudah mulai sulit
ditemukan semir sepatu yang berkualitas baik dengan harga
terjangkau. Sudah banyak orang yang dapat membuat semir
sepatu sendiri sekalipun hasilnya kurang berkualitas. Hal
tersebut disebabkan karena faktor ekonomi yang
mendorongnya membuat semir sepatu yang kurang
berkualitas.
Semir sepatu adalah produk konsumen yang digunakan
untuk menggosok, membuat tahan air, dan membuat
penampilan sepatu menjadi lebih baik, sehingga
memperpanjang daya tahan alas kaki. Biasanya semir sepatu
terbuat dari pasta atau krim. Sejumlah zat telah
digunakan sebagai semir sepatu selama ratusan tahun,
berawal dengan zat alami seperti lilin dan minyak gemuk.
Formula semir sepatu modern dikenalkan awal abad
ke-20 dan beberapa produk dari masa itu masih dipakai
sekarang. Sekarang, semir sepatu biasanya terbuat dari
campuran bahan alami dan sintesis, termasuk nafta, minyak
tusam, bahan celup, dan getah arang, menggunakan proses
teknik lurus. Semir sepatu dapat beracun dan jika salah
dipakai dapat berakibat mewarnai kulit. Popularitas semir
sepatu sejajar dengan naiknya penggunaan kulit dan
produksi sepatu sintesis, bermula di abad ke-19 dan
2
berlanjut ke abad ke-20. Kedua perang dunia menyaksikan
ledakan permintaan produk ini untuk menyemir sepatu
prajurit.
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat
tropika, hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang.
Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga
bangunan Cakar ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara
Soekarno Hatta) oleh Sedyatmo. Buah kelapa adalah bagian
paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang
berupa serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan
bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta
media tanam bagi anggrek. Tempurung atau batok, yang
sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan
bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku
berbagai bentuk kerajinan tangan.
Berdasarkan hal di atas tulisan penulis melakukan
penelitian tentang bagaimana membuat semir sepatu dari
arang bathok kelapa.
C. PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah bathok kelapa dapat dijadikan semir sepatu?
2. Bagaimana caranya bathok kelapa dijadikan semir sepatu?
3. Bagaimana kualitas dari semir bathok kelapa?
4. Apa kelebihan dari semir bathok kelapa?
D. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apakah bathok kelapa dapat dijadikan
semir sepatu.
3
2. Untuk mengetahui bagaimana caranya bathok kelapa
dijadikan semir sepatu.
3. Untuk mengetahui bagaimana kualitas dari semir bathok
kelapa.
4. Untuk mengetahui apa kelebihan dari semir bathok
kelapa.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Produk ini berupa produk inovasi semir sepatu yang
akan memberikan variasi didalam pemilihan semir sepatu
dalam masa kini. Kami mencoba untuk menghasilkan produk
semir sepatu yang tidak biasa karena kualitas produk ini
lebih baik dibandingkan produk semir sepatu yang ada di
pasaran. Untuk kedepannya kami akan memproduksi produk
ini secara meluas dengan harga yang terjangkau bagi
masyarakat dan diharapkan dapat menciptakan peluang
bisnis baru yang sangat menjanjikan.
F. KEGUNAAN
1. Untuk mendaur ulang bathok kelapa menjadi bahan yang
lebih berguna.
2. Untuk menciptakan semir sepatu yang terjangkau dan
ekonomis.
3. Sebagai pembanding kualitas semir sepatu yang terkenal
dengan kualitas semir sepatu bathok kelapa.
4
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. TINJAUAN TENTANG SEMIR SEPATU
Semir sepatu adalah produk konsumen yang digunakan
untuk menggosok, membuat tahan air, dan membuat
penampilan sepatu jadi lebih baik, sehingga memperpanjang
daya tahan alas kaki. Biasanya semir sepatu terbuat dari
pasta maupun krim. Sejumlah zat telah digunakan sebagai
semir sepatu selama ratusan tahun, berawal dengan zat
alami seperti lilin dan minyak gemuk. Formula semir
sepatu modern dikenalkan awal abad ke-20 dan beberapa
produk dari masa itu masih dipakai sekarang. Saat ini,
semir sepatu biasanya terbuat dari campuran bahan alami
dan sintesis, termasuk nafta, minyak tusam, bahan celup,
dan getah arab, menggunakan proses teknik lurus. Semir
sepatu dapat beracun, dan jika salah dipakai dapat
berakibat mewarnai kulit.
Popularitas semir sepatu sejajar dengan naiknya
penggunakan kulit dan produksi sepatu sintesis, bermula
di abad ke-19 dan berlanjut hingga abad ke-20. Kedua
Perang Dunia menyaksikan ledakan permintaan produk ini
untuk menyemir sepatu prajurit. Umumnya, bahan – bahan
dari semir sepatu adalah lilin kuning (malam lebah) 1
ons, terpentin 100 cc, langas lampu secukupnya. Adapun
cara pembuatannya adalah lilin kuning dipanaskan hingga
mencair, lalu turunkan dari api. Terpentin dan langas
lampu dimasukkan ke dalam cairan lilin itu. Campuran itu
diaduk hingga merata benar. Campuran yang masih cair itu
5
dimasukkan ke dalam kaleng semir yang sudah habis /
kosong. Setelah membeku tutuplah kaleng rapat-rapat.
Fungsi semir sepatu adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengkilapkan sepatu khususnya sepatu hitam.
2. Agar terlihat lebih bersih.
3. Untuk melindungi sepatu dari debu, air, ataupun
yang lainnya.
4. Untuk membantu menjaga perawatan sepatu.
2. TINJAUAN TENTANG SEPATU
Sepatu adalah salah satu item dalam fashion yang
tidak akan luput dari perhatian orang. Letaknya boleh saja
di bagian paling bawah tubuh, akan tetapi tidak berarti
lantas luput begitu saja dari mata penilai yang tidak begitu
perduli akan dunia fashion karena mereka pun sebenarnya
membutuhkannya. Sepatu pun berhak mendapatkan perawatan
secara “manusiawi”, belum lagi karena pola pakai yang
“memforsir” sepatu jadi tidak enak dipandang lagi karena
dekil, kadang malah karena begitu cintanya dengan si sepatu
ini, hanya dalam hitungan bulan menjadi rusak atau jebol,
belum lagi sepatu yang sehari-hari dipakai itu mengeluarkan
aroma tidak sedap.
Jenis – jenis sepatu yang biasa digunakan sehari – hari
adalah sebagai berikut :
a. Pump Shoes
Pump shoes mengartikan sepatu labu. Disebut
demikian, karena ujung sepatu ini menyerupai buah labu,
6
berbentuk setengah bundar. Sepatu jenis ini cocok bila
dikombinasikan dengan rok mini.
b. Sling Black Shoes
Jenis ini dicirikan dengan adanya tali yang melilit
di pergelangan kaki. Sering juga disebut sepatu sandal.
Cocok digunakan dengan rok model A-line sehingga dapat
memberi kesan feminim pada penampilan.
c. Wedge Heel
Sepatu ini dapat diperuntukkan bagi yang merasa
tidak nyaman dengan sepatu berhak kecil. Wedge Heel
memaksudkan jenis sepatu dengan hak yang mempunyai ukuran
yang sama dari depan sampai belakang dan menyatu dengan
sol sepatu. Hak sepatu ini tidak mudah patah dan cocok
bagi yang memiliki berat badan lebih.
d. Kitten Heel
Maksud sepatu ini adalah sepatu dengan hak rendah.
Lebih cocok bila digunakan dalam acara-acara kasual.
e. Stiletto
Dengan bagian depan yang runcing dan hak yang tinggi
runcing, sepatu ini cocok bila menggunakan gaun dalam
acara pesta karena dapat menimbulkan kesan feminim dan
seksi.
f. Selop
Disebut juga dengan slipper. Selop dengan bagian
belakang terbuka dan menyerupai sandal ini dapat
digunakan bila anda ingin tampil santai tetapi ingin
tetap berkesan sopan.
7
Tips sederhana di bawah ini merupakan cara yang
akan membuat sepatu akan bertahan lebih lama dan terjaga
keindahannya :
Jika sepatu terbuat dari bahan kulit, disimpan di
tempat yang kering dan tidak lembab, dan hindari menjemur
sepatu di bawah terik matahari langsung. Sepatu diangin-
anginkan agar tidak lembab dan berjamur. Sepatu dilap
atau dibersihkan dengan menggunakan air, digunakan bahan
lembut untuk mengelapnya.
Untuk sepatu dari bahan suede sebenarnya hampir
sama dengan bahan kulit tapi sepatu dari bahan ini dapat
dibersihkan dengan cara menyikat dengan memakai sikat
khusus yang lembut atau juga dengan pembersih semprot
khusus untuk bahan suede, misalnya leather cleaner buatan
cololite, setelah dibersihkan cukup diangin-anginkan saja
dan biarkan sepatu dalam beberapa menit agar benar-benar
kering dan bisa di simpan di kotak sepatu yang diberi gel
silica, tetapi gel ini harus diganti dengan yang baru
setiap dua minggu sekali.
Khusus untuk sepatu berwarna putih, dapat di lap
dengan menggunakan odol putih atau pasta gigi hingga
merata agar kulit sepatu tidak pecah-pecah dan lebih
awet. Gunakan ganjalan dalam sepatu untuk menjaga bentuk,
dapat membelinya di toko sepatu atau di supermarket,
kalau tidak punya bisa saja menggunakan potongan kertas
Koran yang sudah bentuk sesuai dengan bentuk muka sepatu.
Untuk mencegah agar sepatu tidak berbau,
disarankan memakai sepatu dengan kondisi kaki yang sedang
8
basah, hal ini dapat menyebabkan bakteri berkembang dan
akhirnya sepatu menjadi berbau tidak sedap.
Bagi yang mempunyai masalah kaki yang selalu
berkeringat, sebaiknya bersihkan dan keringkan kaki
sebelum menggunakan sepatu.
Untuk pertahan ganda, gunakan obat khusus berupa
semprotan pewangi atau foot spray pada bagian dalam
sepatu, setelah itu jangan langsung di pakai, segera
diangin-anginkan agar kering. Ada pula bahan pelindung
seperti protektor buatan Desco dan juga yang lain, bahan
ini sekaligus melindungi sepatu agar kedap air. Jika ada
tutupi bagian plastik (sol misalnya). Ada juga bahan
paraffin atau wax khusus sepatu untuk menutup bagian
jahitan antara badan sepatu dengan sol supaya tidak
bocor.
Kalau bagian sepatu ada yang lepas, rekat kembali
dengan lem super atau aica aibon. Hal yang lebih baik
dilakukan oleh pembuat sepatunya karena kadang pembuat
sepatu tidak memakai lem perekat yang sama begitu juga
mutunya.
3. TINJAUAN TENTANG KELAPA
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat
tropika. Hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang.
Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga
bangunan Cakar Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara
Soekarno Hatta)oleh Sedyatmo.
Batangnya, yang disebut glugu dipakai orang
sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai
9
sebagai papan untuk rumah. Daunnya dipakai sebagai atap
rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa,
disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam
pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat
menarik, terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam
berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinan tangan
yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak
daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi, dihimpun
menjadi satu menjadi sapu.
Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya
nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakai orang
untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol
tertentu. Bunga betinanya, disebut bluluk (bahasa Jawa),
dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai
bunga, disebut (air) nira atau legèn (bhs. Jawa), dapat
diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak.
Buah kelapa adalah bagian paling bernilai
ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat
kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar,
pengisi jok kursi, keset, serta media tanam bagi
anggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah
bagian endokarp, dipakai sebagai bahan bakar,
pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai
bentuk kerajinan tangan.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta
endapannya yang melekat di dinding dalam batok ("daging
buah kelapa") adalah sumber penyegar populer. Daging buah
muda berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan
10
sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini
mengandung beraneka enzim dan memilki khasiat penetral
racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa
bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding
batok melainkan tercampur dengan cairan endosperma.
Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua
kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan
cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga
dapat diambil dan dikeringkan serta menjadi komoditi
perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan
baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah
tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar
dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat
dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan
semacam jelly yang disebut nata de coco dan merupakan
bahan campuran minuman penyegar.
Fungsi dan kegunaan arang bathok kelapa adalah sebagai
berikut :
1. Solvent Recovery, untuk merecover organik konten dalam
rangka
optimisasi ekonomi proses dan mengontrol emisi gas buang.
2. Karbondioksida, digunakan untuk pemurnian CO2 hasil
fermentasi.
3. Industrial respirators, digunakan untuk adsorpsi
kandungan organik.
4. Pembuangan Limbah Gas, Disposal of domestic, chemical dan
klinical waste
11
by high temperature incineration, digunakan untuk menghilangkan
logam berat dan dioksin dari gas buang.
5. Rokok, digunakan sebagai filter, untuk mengekstrak
elemen berbahaya dari asap rokok serta cita rasa.
6. AC, Heating ventilation and air conditioning (HEVAC),
diaplikasikan di
airport, kantor, mall dll. Untuk menghilangkan bau serta
menyerap gas berbahaya.
7. Composite fibres, Impregnation dari aktivated carbon powder
dalam
foam/fibre/non-woven substance. Pengolahan udara, masker,
sepatu untuk mengurangi bau serta pengolahan air.
8. Fridge de-oderisers, in situ Filter Unit. Untuk menghilangkan
bau busuk makanan, biasa digunakan dalam truk-truk
pengangkutan makanan.
4. TINJAUAN TENTANG VASELIN
Vaselin adalah gabungan benda semi padat dan
hidrokarbon (dengan jumlah karbon terutama lebih tinggi
dari 25,1 yang dipromosikan sebagai obat salep. Vaselin
diakui oleh U.S. Food and Drug Administration sebagai
protektan kulit yang diterima dan secara luas digunakan
untuk perawatan kosmetik. Nama vaselin berasal
dari merek produk ini yang pertama kali diproduksi
oleh Robert Chesebrough pada tahun 1870 di New York, yaitu
"Vaseline". Vaseline ada 2 macam, yaitu vaselin putih dan
vaselin kuning.
12
Vaselin putih adalah campuran hidrokarbon setengah
padat yang telah diputihkan dan diperoleh dari minyak
mineral pemerian: massa, lunak, lengket, bening, putih.
Sifat aduk kelarutan praktis tidak larut dalam air dan
dalam etanol {95%}, larut dalam kloroform, dalam eter dan
dalam minyak. Derajat serapannya -1 cm larutan 0,05% b/v
(bobot per volume) dalam trimen memenuhi syarat yang
tertera pada paraffinum solidum sisa pemajaran tidak
lebih dari 0,1% zat organik asing. Jika depan asalkan
menguap, uap tidak berbau tajam penyimpanan dalam wadah
tertutup baik khasiat dan penggunaan zat tumbuhan.
H. METODE PELAKSANAAN
1. SAMPEL DAN POPULASI
i. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian adalah Buah Kelapa.
ii.Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Makin besar jumlah sampel
mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi
semakin kecil, dan begitu juga sebaliknya. Sampel dalam
penelitian ini adalah Bathok (tempurung) kelapa sebanyak
320 gram.
13
2. VARIABEL PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini adalah :
1) Variabel Kontrol
2) Variabel Manipulasi
3) Variabel Respon
i. Variabel Kontrol
Variabel control adalah komponen pembuatan semir
sepatu yang bersifat tetap atau bahan campuran utama,
yaitu vaselin.
ii. Variabel Manipulasi
Variabel Manipulasi adalah komponen pembuatan semir
sepatu yang dapat dirubah sesuai topik penelitian, yaitu
semir sepatu berbahan dasar bathok kelapa dan semir
sepatu yang ada di pasaran.
iii. Variabel Respon
Variabel Responnya adalah kualitas semir sepatu.
3. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen atau alat yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi : Plastik, palu, korek api, gelas
plastik, sendok, saringan, sedangkan Bahan dalam
penelitian ini : Vaselin, bathok kelapa, minyak tanah.
4. LANGKAH KERJA
Tahapan pembuatan semir berbahan baku bathok
kelapa seperti pada gambar 3.1 berikut.
14
Gambar 3.1 Tahapan Produksi Semir Berbahan Baku
Kelapa
Keterangan Gambar :
1. Siram bathok kelapa dengan minyak tanah, lalu bakar.
2. Tunggu hingga bathok kelapa menjadi arang.
3. Tumbuk arang bathok kelapa sampai halus dengan alat
penumbuk.
4. Saring arang bathok kelapa yang telah ditumbuk
sampai benar – benar halus.
5. Campur dengan vaselin, lalu aduk dengan sendok.
6. Letakkan semir yang sudah jadi pada gelas plastik.
7. Semir siap digunakan.
5. ANALISIS DATA
Analisis data dalam penelitian ini di dasarkan
pada hasil observasi yang akan dilakukan kepada
15
masyarakat tentang beberapa indikator pertanyaan seperti
pada tabel berikut.
Tabel 5.1. Indikator Pertanyaan
No. Semir SepatuKualitas Semir Sepatu
WarnaDaya
Kilap
Daya
Tahan
1.Semir sepatu di
Pasaran
2.Semir sepatu
bathok kelapa
Keterangan : 1. Tidak bagus ; 2. Kurang bagus ; 3. Bagus
; 4. Sangat bagus
6. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan analisis data, maka penelitian ini
mengacu pada hasil observasi di lapangan terhadap
indikator pertanyaan menghasilkan suatu hasil penelitian
sebagai berikut.
Tabel 5.2 Hasil Penelitian
No. Semir SepatuKualitas Semir Sepatu
WarnaDaya
Kilap
Daya
Tahan
1.Semir sepatu di
Pasaran3,1 2,7 3,1
2. Semir sepatu 3,6 3,9 2,7
16
bathok kelapa
Sumber : Data Primer
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa
keunggulan dari semir sepatu hasil penelitian ini
memberikan kemampuan pada daya kilap yang mencapai poin
3,9 yang artinya bahwa daya kilap semir sepatu bathok
kelapa baik bahkan mendekati sangat baik dibandingkan
dengan rata-rata semir sepatu yang ada di pasaran.
Selain daya kilap keunggulan pada warna memiliki
kelebihan dibanding dengan semir sepatu di pasaran,
dimana warna semir sepatu bathok kelapa memiliki warna
hitam yang lebih pekat dibandingkan dengan semir sepatu
di pasaran yaitu dengan poin warna mencapai 3,6.
Kelemahan semir sepatu bathok kelapa terdapat pada daya
tahan yang menurut hasil penelitian kepada masyarakat
daya tahan semir sepatu bathok kelapa hanya mencapai 2,7
poin yang berarti kurang baik tetapi mendekati baik. Hal
ini jika dibandingkan dengan daya tahan semir sepatu di
pasaran yang mencapai poin sebesar 3,1 yang berarti
daya tahannya lebih baik dibandingkan dengan semir
sepatu bathok kelapa.
17
I. JADWAL KEGIATAN
Waktu penelitian dilakukan pada bulan September
2012 sedangkan tempat penelitian dilakukan di satu
tempat, secara rinci waktu dan tempat sebagaimana dalam
tabel 1.8.
Tabel 1.8 Waktu , Tempat dan Keterangan Penelitian
Waktu Tempat Keterangan10 September
2012
Jalan Dharmawangsa
Barat 26
Proses pembuatan
arang bathok
kelapa10 September
2012
Jalan Dharmawangsa
Barat 26
Proses
pencampuran
seluruh bahan
setengah jadi
menjadi semir
sepatu10 September
2012
Jalan Dharmawangsa
Barat 26
Uji semir sepatu
terhadap sepatu10 September
2012
Jalan Dharmawangsa
Barat 26
Pengolahan hasil
penelitian dan
pembuatan makalah
18
Kegiatan September
9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
20
Pengumpulan bahan
Pengeringan bathok
kelapa
Pembakaran bathok kelapa
menjadi arang dan
penumbukan arang
Pencampuran serbuk arang
dengan vaselin
Uji karekterisik
Penyusunan Laporan
J. RANCANGAN BIAYA
PEMASUKAN : biaya sendiri masing-masing anggota
PENGELUARAN :
Tabel 1.8 Rancangan Biaya Pengeluaran
No Nama Barang Biaya
1 Vaseline Rp. 250.000,00
2 Alat penumbuk Rp. 30.000,00
3 Bathok kelapa Rp. 5.000,00
4 Minyak tanah Rp. 12.000,00
19
5 Korek api Rp. 6.000,00
6 Penyusunan Rp. 7.000,00
7 Penjilidan Rp. 3.000,00
8 Transportasi Rp. 50.000,00
9 Lain-lain Rp. 200.000,00
Jumlah Rp. 563.000,00
20
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah,
analisis data dan hasil penelitian maka penelitian
terhadap semir sepatu bathok kelapa menghasilkan
simpulan sebagai berikut :
1. Bathok kelapa dapat di pakai sebagai bahan dasar
dalam pembuatan semir sepatu dan memiliki hasil yang
sangat baik pada daya kilap dan warna
2. Proses pembuatan semir sepatu bathok kelapa adalah :
1). Siram bathok kelapa dengan minyak tanah, lalu
bakar.
2). Tunggu hingga bathok kelapa menjadi arang.
3). Tumbuk arang bathok kelapa sampai halus dengan
alat penumbuk.
4). Saring arang bathok kelapa yang telah ditumbuk
sampai benar – benar halus.
5). Campur dengan vaselin, lalu aduk dengan sendok.
6). Letakkan semir yang sudah jadi pada gelas
plastik.
7). Semir siap digunakan.
3. Kualitas semir sepatu bathok kelapa memiliki
keunggulan pada daya kilap dan kualitas warna hitam
lebih pekat sedangkan kekurangannya adalah pada daya
tahan yang kurang bagus.
21
4. Kelebihan semir sepatu bathok kelapa adalah pada
warna dan daya kilap dibandingkan dengan semir
sepatu yang ada di pasaran.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian maka beberapa yang
perlu disarankan dalam pengembangan penelitian
selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Perlu dilakukan berulang-ulang pembuatan semir
sepatu bathok kelapa agar dapat diperoleh komposisi
masing-masing bahan dengan ukuran standar.
2. Pemanfaatan limbah bathok kelapa perlu
dikembangkan, sebagai salah satu upaya mengatasi global
warning atau sebagai pengembangan kegiatan ramah
lingkungan.
3. Perlu pengembangan pemahaman (edukasi) pada
masyarakat yang memiliki potensi sampah bathok kelapa
agar dapat memanfaatkan limbah (para penjual kelapa atau
wilayah berpenghasil kelapa).
22
DAFTAR PUSTAKA
Esparlin, Yahya. 2007. Penuntun Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Untuk
SLTA.Sidoarjo.SMA Negeri 3 Sidoarjo
Herbal, 2011. “Kelapa” “http://ide-boedie.blogspot.com” (diakses tanggal 15 September 2012)
Kamis, 2009. “Pembuatan Semir Sepatu” “http://kamissore.blogspot.com” (diakses tanggal 15 September 2012)
Tipulia, 2006. “Tips Membuat Semir Sepatu” “http://anekatipsmenarik.blogspot.com” (diakses tanggal 15 September 2012)
Dwi Rahayu, 2010. “Kelapa dan Pemanfaatannya” “http://keset.wordpress.com” (diakses tanggal 15 September 2012)
Grafura, Lubis, 2009. “Manfaat Bagian Tubuh Kelapa” “http://lubisgrafura.blogspot.com” (diakses tanggal 15 September 2012)