Perekembangan peserta didik
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Perekembangan peserta didik
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK“Pertumbuhan dan Perkembangan Serta
Faktor yang Mempengaruhinya”
Disusun Oleh:
Kelompok I
Andri Anzhari 1229040001
Arnashari Arif 1229040002
Rosita Sari 1229040003
Andi Indah Juliarti 1229040005
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DANKOMPUTER
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur atas izin dan
petunjuk Allah Subhana Wa Taalah, sehingga penyelesaian
makalah dengan judul “Pertumbuhan dan Perkembangan
Serta Faktor Yang Mepengaruhinya” dapat diselesaikan.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan
hidayahnya bagi kita semua.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata
kuliah wajib yakni Perkembangan Peserta Didik. Di dalam
makalah ini di tuangkan berbagai materi tentang
pertumbuhan serta perkembangan, sehingga diharapkan
kita semua mampu mengetahuinya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh
dari kesempurnaan. Karena kesempurnaan hanyalah milik-
Nya dan tiada manusia yang luput dari salah dan khilaf.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritikan yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan tugas ini. Semoga saran dan kritik
tersebut menjadi motivasi kepada penulis untuk lebih
tekun lagi belajar.
Makassar,
Februari 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................i
Daftar Isi.....................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................1
A. Latar Belakang..................................1
B. Rumusan Masalah.................................2
C. Tujuan..........................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................3
A. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan.........3
B. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan....................................5
C. Pengaruh pertumbuhan dan perkembangan terhadap
anak............................................9
BAB III PENUTUP……………………………………………………………10
A. Kesimpulan………………………………………………………………10
B. Saran…………………………………………………………………….10
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia hidup tidaklah secara permanen,
melainkan terus berubah-ubah. Mulai dari pembuahan,
menjadi janin, bayi, lahir, dewasa, dan akhirnya mati.
Saat bayi lahir, belum memiliki kemampuan apapun
kecuali menangis. Dengan cara berinteraksi secara
terus-menerus dengan lingkungan sekitar, bayi akan
lebih menyempurnakan diri, hingga bayi tersebut
mengalami perubahan fisik sampai menjadi lebih
seimbang.Seiring berjalannya waktu, bayi tersebut terus
mengalami perubahan. Perilaku dan keterampilannya juga
semakin berkembang. Bayi tersebut mulai bisa melakukan
hal-hal tertentu, seperti membalikan badan, duduk,
merangkak, berdiri dan akhirnya bisa berjalan dan
berlari.
Perkembangan dan pertumbuhan merupakan hal yang
penting untuk kita pelajari dan kita pahami. Banyak
para pendidik dan orang tua yang belum memahami
perkembangan-perkembangan anak. Sehingga masih ada
pendidik dan orang tua yang menerapkan sistem
pembelajaran tanpa melihat perkembangan anak. Hal ini
akan berakibat adanya ketidak seimbangan antara system
pembelajaran dengan perkembangan anak yang akan
menyulitkannya untuk mengikuti system pembelajaran yang
ada. Dengan mengetahui faktor-faktor perkembangan dan
pertumbuhan anak diharapkan kita akan mudah mengetahui
system pembelajaran yang efektif, efisien, terarah dan
sesuai dengan perkembangan anak.
Untuk mengembangkan potensi anak didik dan
menciptakan generasi-generasi masa depan yang
berkualitas, maka diperlukan adanya pemahaman tentang
perkembangan dan pertumbuhan anak. Dengan demikian,
sebagai pendidik kita diharuskan mengetahui dan
memahami perkembangan dan pertumbuhanpeserta.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah adalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan
perkembangan?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak?
3. Bagaimana pengaruh pertumbuhan dan perkembangan
anak dalam belajar?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar rekan-
rekan mahasiswa sebagai calon guru dapat mengetahui dan
memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan anak
(peserta didik) dan factor yang mempengaruhinya serta
pengaruhnya dalam belajar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
1.1 Pengertian Pertumbuhan
Kehidupan manusia dihubungkan dalam dua
proses yang terus-menerus dan bekelanjutan, kedua
prose situ ialah pertumbuhan dan perkembangan. Kedua
proses ini saling bergantung satu dengan lainnya.
Dalam pribadi manusia, baik yang jasmaniah maupun
yang rohaniah, terdapat dua bagian yang berbeda
sebagai kondisi yang menjadikan pribadi manusia
berubah menuju ke arah kesempurnaan. Adapun dua
bagian kondisional pribadi manusia itu meliputi:
a. Bagian pribadi materiil yang kuantitatif, dan
b. Bagian pribadi fungsional yang kualitatif.
Kenyataan itulah yang melahirkan perbedaan
konsep antara pertumbuhan dan perkembangan.Bagian
pribadi materiil yang kuantitatif mengalami
pertumbuhan, sedangkan bagian pribadi fungsional
yang kualitatif mengalami perkembangan. Uraian ini
kiranya cukup memberikan bayangan tentang perbedaan
pengertian antara pertumbuhan dan perkembangan.
Definisi pertumbuhan ialah perubahan secara
fisiologis dari hasil proses kematangan fungsi-
fungsi jasmani sebagai akibat dari adanya pengaruh
lingkungan. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai
proses berubahnyakeadaan jasmaniah (fisik) yang
turun-temurun dalam bentuk proses aktif yang
berkesinambungan.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan
kuantitatif pada materiil sesuatu sebagai akibat
dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan
kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau
pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil
menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak, dari
sempit menjadi luas, dan sebagainya.
3
1.2 Pengertian Perkembangan
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan
perubahan ini tidak bersifat kuantitatif, melainkan
kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi
materi, melainkan pada segi fungsional. Dari uraian
ini, perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan
kualitatif dari fungsi-fungsi. Ini berarti bahwa
perkembangan bukan sekedar penambahan tiap senti
pada tringgi badan seseorang atau kemampuan
seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari
banyak struktur dan fungsi yang kompleks.
Perkembangan individu dapat diartikansebagai
perubahan yang sistematis, progresif dan
berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir
hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula
sebagai perubahan-perubahan yang dialami individu
menuju tingkat kedewasaan atau kematangan.
Kalau kita teliti buku-buku yang
membicarakan masalah ini, maka akan ternyata, bahwa
jawaban para ahli terhadap pertanyaan “apakah
perkembangan itu” adalah bermacam-macam sekali. Akan
tetapi betapapun juga berbeda-bedanya pendapat para
ahli tersebut, namun semuanya mengakui bahwa
perkembangan itu adalah suatu perubahan; perubahan
ke arah yang lebih maju, lebih dewasa. Secara
teknis, perubahan tersebut biasanya disebut proses.
Jadi pada garis besarnya para ahli sependapat, bahwa
perkembangan itu adalah suatu proses.
Perubahan suatu fungsi adalah disebabkan oleh
adanya proses pertumbuhan materi yang memungkinkan
adanya fungsi itu, dan di samping itudisebabkan oleh
perubahan tingkah laku hasil belajar. Dengan
demikian, kita boleh merumuskan pengertian
perkembangan pribadi sebagai perubahan kualitatif
dari setiap fungsi kepribadian akibat pertumbuhan
dan belajar.
4
Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan : bertambah
besar dalam aspek fisik akibat bertambahnya jumlah sel-
sel tubuh dan jumlah zat interseluler. Pertumbuhan itu
sendiri dapat diukur dalam satuan cm atau inch untuk
menyatakan panjang dan kg atau pound untuk menyatakan
berat.
Perkembangan : bertambahnya ketrampilan dan fungsi
dalam hal yang kompleks sesuai dengan tingkatan
umurnya.
- Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran
dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat
badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan,
lingkar dada, dan lain- lain.
2. Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi
yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ
manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga
dewasa.
3. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya
ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan,
seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu,
atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
4. Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara
perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya
rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.
Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan
yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti
perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan
pada fungsi alat kelamin.
2. Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum
tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah
kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal
ke bagian distal.
5
3. Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai
dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju
kemampuan melakukan hal yang sempurna.
4. Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan
pencapaian perkembangan yang berbeda.
5. Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap
selanjutnya, di mana tahapan perkembangan harus
melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).
2. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan
2.1 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Pada dasarnya pertumbuhan manusia itu
berbeda satu dengan yang lainnya karena mereka
memiliki perbedaan genetic dan asupan dari masing-
masing manusia. Sehingga bisa dikatakan bahwa faktor
dari pertumbuhan manusia itu sendiri merupakan hal
penting dalam perkembangan manusia . Faktor-
faktornya adalah :
1. Faktor Genetik (Keturunan)
Faktor ini merupakan factor utama yang dimiliki
oleh seorang manusia dalam awal pertumbuhannya.
Faktor ini sangat berpengaruh dalam proses
pertumbuhannya dari bayi sampai dewasa. Biasanya
factor genetic ini susah untuk diubah, karena sudah
terbentuk dan melekat pada si manusia sejak mereka
lahir. Dan sekalipun bisa diubah itu memerlukan
waktu yang cukup lama untuk mengubahnya. Contoh
factor-faktor genetic manusia ; postur tubuh, warna
rambut, warna kulit, sifat, tempramen dan lain-lain.
2. Faktor Asupan
Faktor ini juga mempengaruhi dalam proses
pertumbuhan manusia. Dengan pemberian asupan seperti
makanan,vitamin,buah-buahah,sayuran,dll secara
6
teratur dalam proses pertumbuhannya maka akan
terbentuklah manusia yang sehat, baik sehat fisik
dan sehat psikis. Asupan juga berpengaruh dengan
cara berfikir, pertumbuhan badan, dan lain-lain.
3. Faktor Lingkungan
Setelah kedua factor diatas telah dilewati segeralah
anda mengetahui factor yang satu ini, factor
lingkungan merupakan cara pembelajaran para manusia
dalam pembangunan karakter secara alamiah dengan
kata lain proses belajarnya secara otomatis. Maka
dengan itu lingkungan berpengaruh dalam pembangunan
sifat dan karakter mereka. Apabila factor gen dan
asupan mereka telah terpenuhi dengan baik tetapi ia
bergaul dan hidup dilingkungan yang salah (tidak
baik) maka akan menghasilkan manusia yang tidak baik
pula.
Sedangkan faktor pertumbuhan organisme pada manusia,
diantaranya yaitu:
1. Faktor sebelum lahir
Misalnya peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan
janin, janin terkena virus, keracunan sewaktu bayi
ada dalam kandungan, terkena infeksi oleh bakteri
virus dan lain-lain
2. Faktor ketika lahir
Antara lain : pendaran pada bagian kepala bayi yang
disebabkanoleh tekanan dari dinding rahim ibu
sewaktu ia dilahirkan.
3.Faktor sesudah lahir
Antar lain: pengalaman traumatik pada kepala, kepala
bagian dalam terluka, kepala terpukul atau mengalami
serangan sinar matahari.
4. Faktor psikologis
Misalnya bayi yang ditinggal ibu, ayah atau kedua
orangtuanya. Sebab lain ialah dibesarkan didalam
institusional sehingga kurang mendapat perawatan
jasmaniah dan cinta kasih. Anak-anak tersebut
kemungkinan besar mengalami
7
kehampaan jiwa, sehingga mengakibatkan kelambatan
pertumbuhan fungsi jasmani dan rohani terutama
perkembangan inteligensi dan emosi.
2.2 Faktor yang mempengaruhi perkembangan
Perkembangan anak tidak berlangsung secara
makanis-otomatis sebab perkembangan terjadi sangat
bergantung pada beberapa faktor secara simultan.
Faktor tersebut antara lain :
1. Faktor hereditas (warisan sejak lahir/ bawaan)
Hereditas merupakan factor pertama yang mempengaruhi
perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas
diartikan sebagai totalitas karakteristik individu
yang diwariskan orangtua kepada anak, atau segala
potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki
individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh
sperma) sebagai pewarisan dari pihak orangtua
melalui gen-gen.
2. Faktor lingkungan
Urie Bronfrenbrenner & Ann Crouter mengemukakan
bahwa lingkungan perkembangan merupakan “berbagai
peristiwa, situasi atau kondisi di luar organism
yang diduga mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
perkembangan individu”. Lingkungan ini terdiri atas:
a. Fisik, yaitu meliputi segala sesuatu dari molekul
yang ada di sekitar janin sebelum lahir sampai
kepada rancangan arsitektur suatu rumah
b. Sosial, yaitu meliputi seluruh manusia yang
secara potensial mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
perkembangan individu.
c. Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis,
Kematangan merupakan fase perubahan yang dialami
oleh individu karena pengaruh genetic dan
berlangsung secara bertahap.
d. Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang
berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau
menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri
sendiri .Setiap fenomena atau gejala perkembangan
anak merupakan produk dari kerjasama dan pengaruh
timbal balik antara potensialitas hereditas dengan
8
faktor-faktor lingkungan. Sehingga perkembangan
merupakan produk dari pertumbuhan berkat pematangan
fungsi-fungsi fisik, pematangan fungsi-fungsi fisik,
pematangan fungsi-fungsi psikis dan usaha belajar
oleh subyek anak dalam mencobakan segenap
potensialitas rohani dan jasmaninya.
3. Pengaruh pertumbuhan dan perkembangan terhadap
belajar anak
Dalam belajar yang terlihat bukan hanya kegiatan
fisik, tetapi diikuti oleh proses mental. Kegiatan
fisik mempunyai arti penting dalam kegiatan belajar.
Keberhasilan anak melewati fase pertumbuhan fisik
membuat anak menjadi orang yang siap secara fisik.
Proses perkembangan fisik anak berlangsung kurang lebih
selama dua dekade (dasawarsa) sejak ia lahir. Lonjakan
perkembangan terjadi pada masa anak menginjak usia
remaja antara 12 atau 13 tahun hingga 21 atau 22 tahun.
Pada saat perkembangan berlangsung, beberapa bagian
jasmani seperti kepala dan otak yang pada waktu dalam
rahim berkembang tidak seimbang (tidak secepat badan
dan kaki), mulai menunjukkan perkembangan yang cukup
berarti hingga bagian-bagian lainnya menjadi matang.
(Muhibbin Syah, 1999:13)
Seiring dengan meningkatnya usia anak, gerakan
anak pun semakin lincah. Anak sudah mampu memanfaatkan
anggota tubuhnya untuk mempelajari keterampilan-
keterampilan tertentu. Keterampilan indrawi-jasmani
adalah satu keterampilan yang memerlukan koordinasi dan
organisasi psikofisik anak, misalnya keterampilan
menggambar, diterapkan agar anak tidak hanya menggambar
saja tetapi juga menggambar apa yang ada pada
imajinasinya atau ide masing-masing.
Selain perkembangan fisik yang mempengaruhi
belajar anak, yang tidak kalah penting mempengaruhi
belajar anak adalah perkembangan kognitif. Istilah
kognitif berasal dari kata cognition yang padanannya
knowing berarti mengetahui, dalam arti luas kognitif
adalah perolehan, penataan dan penggunaan pengetahuan.
Sebagian besar psikolog, terutama psikolog kognitif
berkeyakinan bahwa proses perkembangan kognitif manusia
mulai berlangsung sejak ia baru lahir. Bekal dan
9
modal dasar perkembangan manusia, yaitu kapasitas motor
dan kapasitas sensori sampai batas tertentu dipengaruhi
oleh kognitif.
Melalui pancaindera anak melakukan aktivitas
kognitif untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan sosialnya. Kesan
dari pengalaman langsung itu tidak akan hilang dari
ingatan meski anak sudah meninggalkan objek sebenarnya.
Ini artinya anak dapat menyimpan objek yang telah
hilang dan menggantikannya dalam bentuk representasi
mental. Inilah yang menurut Jean Piaget (18961-980),
seorang pakar terkemuka dalam disiplin psikologi
kognitif dan psikolog anak yang disebut object permanence
(ketetapan benda), yaitu anggapan bahwa sebuah benda
akan tetap ada walaupun sudah ditinggalkan atau tidak
dilihat lagi. Menurutnya keracuan skema tidak dapat
dihindari, efeknya justru menjadi penghalang dalam
pembentukan struktur-struktur mental berikutnya. Skema
dari Piaget ini dapat disejajarkan dengan istilah
“struktur kognitif”, yaitu mengingat pengetahuan
mengenai mata pelajaran yang cenderung diorganisasi
atau disusun secara berturut dan hierarki, apa yang
telah diketahui anak dan sejauh mana anak mengetahuinya
jelas mempengaruhi kesiapan anak mempelajari hal-hal
baru.
Dalam belajar, semakin baik struktur kognitif
yang dilakukan oleh anak, maka semakin mapanlah
penguasaan anak atas bahan pelajaran yang telah
dikuasai. Agar struktur kognitif dapat dibentuk dengan
baik di dalam memori, anak dapat menggunakan “jembatan
logika” dalam belajar. Kemampuan berpikir anak
dipengaruhi kapasitas inteligensi sebagai potensi yang
bersifat bawaan. Kualitas inteligensi anak mempengaruhi
kemampuan anak untuk membentuk struktur kognitif.
Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan
perkembangan anak sangat berpengaruh terhadap belajar
anak karena semakin baik struktur kognitif yang
dilakukan oleh anak, maka semakin mapanlah penguasaan
anak atas bahan pelajaran yang telah dikuasai. Hal ini
disebabkan intelegensi yang mempengaruhi kemampuan
berpikirnya.
10
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pertumbuhan : bertambah besar dalam aspek fisik
akibat bertambahnya jumlah sel-sel tubuh dan jumlah zat
interseluler. Perkembangan : bertambahnya ketrampilan
dan fungsi dalam hal yang kompleks sesuai dengan
tingkatan umurnya. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan adalah: faktor heredokonstitusionil
(jenis kelamin, ras, keluarga, umur) dan faktor
lingkungan baik itu prenatal maupun pascanatal.
Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat
berpengaruh terhadap belajar anak karena semakin baik
struktur kognitif yang dilakukan oleh anak, maka
semakin mapanlah penguasaan anak atas bahan pelajaran
yang telah dikuasai.
B. Saran
Bagi rekan-rekan mahasiswa sebagai calon guru,
diharapkan untuk mengetahui dam memahami tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak, karena pertumbuhan
dan perkembangan sangat berpengaruh terhadap belajar
anak.
11
DAFTAR PUSTAKA
Imanbella,https://imanbella.wordpress.com/tugas-tugas-2/makalah-faktor-faktor- yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak/. Diakses pada tanggal 24 februari 2015.
Maria,http://mariabans.blogspot.com/2012/05/pertumbuhan-dan-perkembangan.html. Diakses pada tanggal24 februari 2015.