PERANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNG...

21
1 PERANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNG MORAWA M. Anwar Sadat,Khairuddin Tambusai Email: [email protected] The purpose of this study are: 1. To describe the implementation of Group Guidance in MTs Negeri Tanjung Morawa Deli Serdang, 2. To describe the implementation of discipline among students MTs Negeri Tanjung Morawa Deli Serdang, 3. To describe the role Guidance Group to improve discipline Students MTs Negeri Tanjung Morawa Deli Serdang. This research is qualitative descriptive. The subjects of this study is Master Supervisor on duty at the Madrasah and Student MTs Negeri Tanjung Morawa Deli Serdang. This study uses data analysis techniques with 3 grooves berintraksi analysis of data reduction, data presentation, and conclusion. To generate descriptive data in the form of data written and spoken then dilaksanakanlah interviews and observations. Interview and observation method is used in order to describe the objectives mentioned above. From interviews and observations showed that group counseling conducted two times a month. It turns out to handle disciplinary problems, Teachers Advisors uses group counseling as a way of solution. Constraints faced was conducted group counseling has no special time provided by the school as well as the subjects. And also do not have a special room group counseling. But once the guidance of the group remain well implemented and discipline of students in MTs Tanjung Morawa Deli Serdang gradually began to increase from time to time Keywords :Guidance Services Group, Discipline Pendahuluan Pelanggaran atau penyimpangan dari tata tertib itu akan merugikan siswa itu sendiri dan bahkan dapat ditindak dengan mendapat sanksi atau hukuman. Dengan kata lain setiap anak didik harus dibantu hidup secara

Transcript of PERANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNG...

1

PERANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKANKEDISIPLINAN DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNG

MORAWA

M. Anwar Sadat,Khairuddin TambusaiEmail: [email protected]

The purpose of this study are: 1. To describe the implementation ofGroup Guidance in MTs Negeri Tanjung Morawa Deli Serdang, 2. Todescribe the implementation of discipline among students MTs NegeriTanjung Morawa Deli Serdang, 3. To describe the role Guidance Group toimprove discipline Students MTs Negeri Tanjung Morawa Deli Serdang.This research is qualitative descriptive. The subjects of this study is MasterSupervisor on duty at the Madrasah and Student MTs Negeri TanjungMorawa Deli Serdang. This study uses data analysis techniques with 3grooves berintraksi analysis of data reduction, data presentation, andconclusion. To generate descriptive data in the form of data written andspoken then dilaksanakanlah interviews and observations. Interview andobservation method is used in order to describe the objectives mentionedabove. From interviews and observations showed that group counselingconducted two times a month. It turns out to handle disciplinaryproblems, Teachers Advisors uses group counseling as a way of solution.Constraints faced was conducted group counseling has no special timeprovided by the school as well as the subjects. And also do not have aspecial room group counseling. But once the guidance of the groupremain well implemented and discipline of students in MTs TanjungMorawa Deli Serdang gradually began to increase from time to timeKeywords :Guidance Services Group, Discipline

Pendahuluan

Pelanggaran atau penyimpangan dari tata tertibitu akan merugikan siswa itu sendiri dan bahkan dapatditindak dengan mendapat sanksi atau hukuman. Dengankata lain setiap anak didik harus dibantu hidup secara

2

berdisiplin, dalam arti mau dan mampu mematuhi ataumentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku di lingkungankeluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya. Selanjutnyajuga mau dan mampu mematuhi ketentuan-ketentuan yangdiatur oleh Allah Swt dalam beribadah dan ketentuanlainnya yang berisi nilai-nilai fundamental sertamutlak sifatnya, dalam kehidupan keluarga, masyarakat,berbangsa, dan bernegara sesuai dengan syariat Islam.1

Ketaatan dan kepatuhan dalam menjalankan tatatertib baik dilingkungan sekolah atau di masyarakat,tidak akan dirasa memberatkan bila dilaksanakan dengankesadaran akan penting dan manfaatnya. Kemauan dankesediaan mematuhi disiplin itu datang dari dalam diriorang yang bersangkutan atau tanpa paksaan dari luaratau orang lain, khususnya diri anak didiknya. Akantetapi dalam keadaan seseorang belum memiliki kesadaranuntuk mematuhi tata tertib, yang sering dirasakannyamemberatkan atau tidak mengetahui manfaat dankegunaannya, terlebih siswa SMP atau MadrasahTsanawiyah yang notabenya berada pada Awal akhir dariremaja maka diperlukan tindakan memaksakan dari luaratau dari orang yang bertanggung jawab dalammelaksanakan atau mewujudkan sikap disiplin. Kondisiseperti itu sering ditemui pada kehidupan anak masaakhir remaja, yang mengharuskan pendidiknya melakukanpengawasan agar tata tertib kehidupan dilaksanakan,yang sering kali mengharuskan juga untuk memberikansanksi atau hukuman karena pelanggaran yang dilakukanoleh anak didiknya.

Layanan bimbingan kelompok memanfaatkan mediadinamika kelompok untuk mencapai tujuan bimbingan.Agar dinamika kelompok bermanfaat bagi pembinaan paraanggota kelompok maka setiap kelompok beranggotakan 10

1 Hadari Nawawi, Pendidikan dalam Islam, ( Surabaya : Al-Ikhlas, 1993 ), h. 230

3

sampai 15 orang. Anggota kelompok dibentuk berdasarkankeberagaman dari jenis kelamin, kemampuan akademik,social ekonomi, tempat tinggal, bahkan permasalahannya,semua anggota kelompok memberikan peranan untuk salingberinteraksi.2

Penelitian ini ingin mendeskripsikan beberapa halyang menjadi tofik bahasan yaitu:

1. Bagaimana Pelaksanaan Bimbingan kelompok padaSiswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjung MorawaKabupaten Deli Serdang?

2. Bagaimana Pelaksanaan Disiplin Dikalangan SiswaMadrsah Tsanawiyah Negeri Tanjung Morawa. ?

3. Bagaimana Peranan Layanan Bimbingan KelompokDalam Meningkatkan Disiplin Siswa MadrasahTsanawiyah Negeri Tanjung Morawa Kabupaten DeliSerdang.

Kajian Pustaka

Bimbingan Kelompok

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepadaseseorang, dalam usaha memecahkan kesukaran-kesukaranyang dialaminya. Bantuan tersebut hendaknya merupakanbantuan yang dapat menyadarkan orang itu akanpribadiaannya sendiri (bakat dan minatnya, kecakapandan kemampuan, dsb). Sehingga dengan demikian iasanggup memecahkan sendiri kesukaran-kesukaran yangdihadapinya. Jadi bimbingan itu bukanlah pemberianarah/tujuan yang telah ditentukan oleh si pembimbing;bukan suatu paksaan pandangan atau pendirian kepadaseseorang; bukan pula suatu pengambilan keputusan yangdiperuntukkan bagi seseorag. Dalam rangka bimbingan ini

2 Abu Bakar M. Luddin, konseling Individual dan kelompok,( Bandung: Cita Pustaka Media Perintis, 2012). h. 75

4

hendaknya si-individu diberi kebebasan untuk memilih.Pembimbing membantu untuk menetapkan suatu pilihan,tetapi tak berarti bahwa pembimbing itu sendiri yangmemilih. Anak (orang) itu sendirilah yanng menentukansikapnya.3

Dari dibeberapa definisi diatas dapat ditarikkesimpulan bahwa bimbingan merupakan bantuan yangdiberikan kepada seseorang, tanpa melihat jenis kelamindari individu tersebut dengan tujuan agar yangdibimbing dapat mengatur dirinya sendiri, mengetahuibakat dan minatnya , potensinya, dan lain sebagainya.

Bilamana seorang pembimbing menghadapi sekelompokmurid, dia memberikan apa yang disebut denganbimbingan kolempok, bentuk-bentuk bimbingan kelompokmerupakan cara tertentu, untuk mengelompokkan murid,sedangkan aktivitas-aktivitas bimbingan kelompokmerupakan jenis-jenis kegiatan yang didilakukan.Konselor menghadapi kelompok belajar murid ataukonseli yang sudah dibentuk untuk keperluan bimbingan,jadi tidak terjadi lagi pengelompokan kembali. Tetapidipertahankan satuan –satuan kelas yang sudah ada. Padajam tertentu ( yang sudah ditentukan dalam jadwal)konselor masuk kelas dan memberikan pelayananbimbingan. 4

M. Luddin menjelaskan Layanan Bimbingankelompok, yaitu layanan yang memungkinkan sejumlahindividu membahas suatu topik tugas denganmemanfaatkan dinamika kelompok. Dan lebih lanjutbeliau juga memaparkan bahwa layanan bimbingan kelompokadalah layanan yang diselenggarakan dalam suasana

3 M. Ngalim Purwanto Dkk, Administrasi Pendidikan, (Jakarta:Mutiara Sumber Widya, 1989), h. 126

4 W.s Wingkel " Bimbingan Dan Konseling" ( Jakarta PTGramedia,1982) h. 101

5

kelompok dimana pembahasan masalah yang dialami anggotakelompok dengan menggunanakan dinamika kelompok.5

Tujuan Bimbingan Kelompok

Tujuan umum bimbingan kelompok adalah:mengembangkan keperibadian siswa dimana berkembangkemampuan soaialisasinya, komunikasinya, kepercayaandiri, keperibadian, dan mampu memecahkan masalahberdasrkan ilmu dan agama.

Tujuan khusus bimbingan kelompok adalah: membahastopic yang mengandung masalah actual, hangat danmenarik perhatian anggota kelompok.

5 Abu bakar M. Luddin, Dasar-Dasar Konseling, ( BandungCita Pustaka Media perintis , 2010), h. 164

TAHAP I

PEMBENTUKAN

TAHAP II

PERALIHAN

TAHAP III

KEGIATAN

BIMBINGAN KELOMPOK

TOPIK BEBASTOPIK TUGAS

KONSELINGKELOMPOK

MASALAH TAHAP IV

PENGAKHIRAN

6

Teknik Dalam Kegiatan BKp(bimbingan kelompok)selama ini dilakukan oleh konselor adalah Teknik umumuntuk pengembangan dinamika kelompok Meliputi:

1. Komunikasi multi arah secara efektif dinamis danterbuka

2. Pemberian rangsangan untuk menimbulkan inisiatifdalam pembahasan diskusi, analisis, pengembanganargumentasi.

3. dorongan minimal untuk memantapkan respon danaktifitas anggota kelompok.

4. penjelasan, pendalaman dan pemberian contoh untuklebih memantapkan analisis, argumentasi danpembahasan.

5. pelatihan untuk membentuk pola tingkah laku (baru)yang dikehendaki. Permainan Kelompok dibutuhkandalam BKp sebagai selingan maupun sebagai wahanayang memuat materi pembinaan tertentu6

Komponen- Komponen Bimbingan Kelompok

Komponen-komponen bimbingan kelompok adalahsebagai berikut:

1. Pimpinan kelompok (PK)Pimpinan kelompok ini biasany dari konselorsendiri dan bisa dari siswa yang dipilih oleh gurupembimbing.

2. Anggota Kelompok (AK)

Anggota kelompok berjumlah antara 7 sampai 10orang dengan memperhatikan homigenitas danheterogenitas kemampuan anggota kelompok,

6 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan danKonseling, (2004) Jakarta: PT.Rineka Cipta, Cet. II h. 54-6o

7

Adapun asas-asas dalam bimbingan kelompok yang dipakaiadalah :

1. Kesukarelaan bahwa sanya tidak ada paksaan dalammengemukakan pendapat.

2. Keterbukaan yaitu keterusterangan dalammemberikan pendapat

3. Kegiatan bahwasanya partisipasi semua kelompokdalam mengemukakan pendapat sehingga cepattercapainya tujuan Bimbingan kelompok.

4. Kenormatifan artinya aturan dalam menyampaikan idedan gagasan hendaknya dengan baik, benar, gayabahasa yang menyenangkan, tidak tidak menyalahkananggota lainnya.

5. Kerahasian: ini terakhir karena topik ( pokokpembahasan) bersipat umum.7 KedisiplinanDisiplin adalah suatu unsur moralitas seseorang

yang menekankan pada peraturan dan tata tertib dalamprinsip-prinsip keteraturan, pemberian perintah,larangan, pujian dan hukuman dengan otoritas ataupaksaan untuk mencapai kondisi yang baik.

Pentingnya Kedisiplinan

Disiplin perlu dalam mendidik anak supaya anakdengan mudah untuk dapat :

1) Meresapkan pengetahuan dan pengertian socialsecara mendalam dalam dirinya.

2) Mengerti dengan segera menurut untukmenjalankan apa yang menjadi kewajibannya dansecara langsung mengerti laranganlaranganyang harus ditinggalkan.

3) Mengerti dan dapat membedakan tingkah lakuyang baik dan tingkah laku yang buruk

7 ibid

8

4) Belajar mengendalikan keinginan dan berbuatsesuatu tanpa adanya peringatan dari oranglain.8

Jenis Disiplin Sekolah

Adapun jenis disiplin yang ditegak-kan diMtsNegeri tanjung morawa adalah : (1) Hadir 15 menitsebelum pelajaran di mulai; (2) Minta izin kepada guruapabila akan meninggalkan kelas; (3) berpakaian seragamyang bersih dan rapi; (4) mengikuti upacara benderapada hari senin dan hari-hari basar Nasional; (5)Mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh guru berupaPR, tugas kelompok, dan tugas ekstra kurikuler; (6)tidak boleh merokok, tidak boleh minum-minuman keras.Tidak boleh mencoret-coret dinding dan tembok baik didalam maupun di laur sekolah; (7) memberitahu orang tuapada waktu pergi dan pulang sekolah, dan (8) tidakbolos. Semua ini penting utntuk di biasakan kepadaseluruh masyarakat sekolah khususnya siswa sehingga apayang menjadi tujuan sekolah dan tujuan pendidian akantercapai.

Perlunya Disiplin Dalam Kegiatan Pembelajaran

Winataputra (1998:10) menjelaskan bahwa disiplinitu perlu diajarkan kepada siswa dengan alasan, sebagaiberikut: (1) disiplin perlu diajarkan serta di pelajaridan di hayati oleh siswa agar siswa mampumendisiplinkan dirinya sendiri dan mampu mengendalikandiri sendiri tanpa di control guru; (2) disiplinsebagai mana diakui oleh pakar sejak dahulu, merupakantitik pusat dari tingkat ketercapainnya dalam menerap-kan displin yang sempurna; (3) tingkat ketaatan siswayang tinggi terhadap aturan kelas lebih-lebih jikaketaatan itu tumbuh dari diri sendiri, bukan dipaksa,

8 Y. Singgih D.Gunarsa & Singgih D. Gunarsa, PsikologiUntuk Membimbing, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995), h. 136.

9

akan memungkinkan terciptanya iklim belajar yangkondusip, yaitu iklim belajar yang menyenangkansehingga siswa terpaku untuk belajar; (4) kebiasaanuntuk mentaati aturan dalam kelas akan memberi dampaklebih lanjut bagi kehidupan di dalam aturan yang adadalam masyarakat.

Temuan

Dari hasil wawancara dengan guru pembimbing dapatpeneliti disimpulkan:

1. kedisiplinan di MTs Negeri tanjung morawa masihkurang

2. Upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah dan gurupembimbing untuk mengatasi kasus kedisiplinan iniadalah dengan melaksanakan layanan bimbingankelompok bagi siswa-siswi yang melanggaran aturanatau kedisiplinan di MTs Negeri tanjung morawa

3. Layanan bimbingan kelompok dilaksanankan dua kalidalam sebulan.

4. Kendala yang dihadapi adalah waktu pelaksanaanbimbingan kelompok ini kurang tepat waktu.

Pelaksanan Bimbingan Kelompok Dimadrasah TsanawiyahNegeri Tanjung Morawa

Kegiatan bimbingan kelompok untuk meningkatkankedisiplinan yang diteliti oleh peneliti di madrasahTsanawiyah Negeri Tanjung Morawa berlangsung mulaitanggal 24 april sampai tanggal 24 mei 2014, bimbingankelompok untuk meningkatkan kedisiplinan inidikarenakan kasus pelanggaran kedisiplinan, yaitukasus keterlambatan, tidak memakai atribut, danseragam.

1. Pelaksanan Layanan Bimbingan Kelompok Pertama

10

Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pertamaini di laksanakan di Aula MTs Negeri tanjung morawapada tanggal 26 april 2014, pelaksanaan bimbingankelompok ini dilaksanakan di AULA MTs Negeri tanjungmorawa dikarenakan Ruang bimbingan konseling ataukantor bimbingan dan konseling tidak memungkinkan untukdipakai dikarenakan sempit, pelaksanaan bimbingankelompok ini dilaksanakan dikarenakan guru pembimbingmenjumpai siswa yang terlambat masuk sewaktu bel masuksekolah berbunyi,tingkat keterlambatan ini bermacam-macam, ada diantara siswa yang terlambat 10 menit, adayang terlambat 15 menit dan bahkan ada yang terlambatsampai setengah jam. Jumlah siswa yang terlambat dalampengamatan peneliti sangat banyak, yang terlambat masukselama sepuluh menit ada 4 siswa sedangkan yangterlambat masuk 15 menit ada 5 siswa sedangkan yangterlambat masuk diatas setengah jam ada satu siswa,dan kebanyakan diantara mereka yang terlambat ini tidaklengkap dalam memakai atribut sekolah, ada yang memakaisepatu putih yang seharusnya wajib memakai sepatuhitam, ada yang tidak mengenakan dasi, dan bahkan adayang tidak memakai atribut Osis pelanggarankedisiplinan dalam ketepatan waktu masuk sekolah danpemakiian atribut sekolah ini dilakukan oleh umumnyasiswa-siswi senioran yaitu kelas dua dan tiga yangseharusnya bisa menjadi contoh teladan bagi adik-adikkelasnya yaitu kelas satu. peneliti bekerja samadengan guru bimbingan konseling dalam mengamatipelaksaan layanan bimbingan kelompok ini, berikutperoses layanan bimbingan tersebut:

Pertama kali guru pembimbing sebelum melaksanakanlayanan bimbingan kelompok ini menunggu siswa-siswiyang terlambat dipintu gerbang sekolah dan menyuruhmereka berbaris satu persatu dan dilainkan denganbarisan siswa-siswi yang tepat waktu kemudian guru

11

pembimbing membawa mereka kedalam Aula MTs Negeritanjung morawa.

Guru pembimbing memberi bantuan layanan terhadapsiswa dalam meningkatkan kedisiplinan di MTs Negeritanjung morawa agar dapat menerapkan kedisiplinan diMTs Negeri tanjung morawa

Untuk setiap melaksanankan bimbingan kelompok iniguru pembimbing melaksanakannya di aula MTs Negeritanjung morawa dikarenakan ruangan bimbingan konselingdi madrasah ini tidak memungkinkan untuk dilakukanlayanan bimbingan kelompok maka ruangan yang dipakaiadalah ruangan AULA madrasah pada jam 8 WIB. Topic yangdibahas dalam bimbingan kelompok ini adalah “kerapian,Displin dan ketertiban”

Berikut skema dari layanan bimbingan kelompok yangdilaksanakan tanggal 26 April 2014 pada siswa-siswiMTs Negeri tanjung morawa :

Pertama kali guru pembimbing mananyakan satupersatu nama dari siswa- siswi yang terlambat tersebutserta kelas berapa, dan rumahnya dimana serta alasanketerlambatannya, kemudian membuat kelompok bimbingandari kesepuluh orang tersebut dan yang menjadi pimpinankelompok adalah guru pembimbing sendiri.

Setelah membagi siswa-siswi kedalam kelompoktersebut seterusnya proses bimbingan kelompokdilaksanakan sebagai berikut:

1. Pimpinan kelompok membuka kegiatan denganmengucapkan salam

2. Pimpinan kelompok melaksanakan pembentukan denganmenjelajaskan tujuan kegiatan dan azas-azasbimbingan kelompok

3. Melaksanakan tahap peralihan untuk mempersiapkansiswa kepada topic bahsan yaitu” tentang kerapian,disiplin dan ketertiban.

12

4. Melaksanakan tahap kegiatan kelompok, dimanadidalam kelompok tersebut dibuat dinamika-dinamikadalam kelompok, pertama tentang topic kerapian,pimpinan kelompok mengarahkan anggota kelompokuntuk belajar kerapian, bagaiman cara berpakaianyang rapi, membiasakan memasukkan baju, danmemakai ikat pinggang serta menjelaskan pentingnyakerapian itu setelah itu anggota kelompok disuruhmengomentari cara berpakain masing anggota-anggotakelompok, dan mengutarakan ide mereka tentangberpakaian seragam yang benar. Pada topickedisiplinan pimpinan kelompok juga membuatdinamika-dinamika dalam kelompok dan ditambahmembuat satu permainan yang berhubungan dengankedisiplinan. Permainan kedisiplinan yang dimaksuddisini adalah adalah pimpianan kelompok membuatsatu permainan menulis cerita pendek dalam waktu15 menit, tidak boleh lebih. Dalam waktu limabelas menit pas semua anggota harusmengumpulkannya. Ini untuk melatih kedisiplinanwaktu. Setelah itu ketua kelompok menjelaskanmaksud dari situ bahwa sanya kedisiplinan waktusangatlah dibutuhkan dimanapun dan kapanpun,termasuk disekolah. Dalam masalah ketertibanpimpinan kelompok menjelaskan tentang pentingnyaketertiban dan menjelaskan arti tentang ketertibanini, dan masing-masing anggota kelompok disuruhmencari 3 contoh bentuk ketertiban yang harusdilaksanakan disekolah, dan bentuk ketertiban yangsering dilanggar disekolah setelah itu disuruhmencari bagaimana solusinya.

5. Isi pembicaraan dalam bimbingan kelompok tersebutadalah:

a. Membahas tentang topik kerapian.b. Membahas tentang pentingnya disiplin

13

c. Membahasa tentang pengaruh dari kurang darikerapian, disiplin dan ketertiban

d. Membahas tentang upaya menerapkan dan meningkatkankerapian, disiplin dan ketertiban

e. Membuat komitmen untuk selalu meningkatkankerapian, disiplin dan ketertiban.

2. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok keduaPelaksanaan layanan bimbingan kelompok kedua ini

di laksanakan pada pada tanggal 13 Mei 2014, penelitimengamati pelaksaan layanan bimbingan kelompok iniuntuk kedua kalinya , proses pelaksanan layananbimbingan kelompok ini tidak jauh berbeda dengan yangdilaksanakan pada layanan bimbingan kelompok tahappertama dan tetap dilaksanakan Di Aula MTs Negeritanjung morawa dalam kegiatan bimbimbingan kelompokini mengambil tema “patuh terhadap peraturan sekolah”tema ini diambil dikarenakan banyaknya siswa-siwi yangtidak mengindahkan peraturan sekolah, ini terbuktidengan masih banyaknya siswa-siswi yang kedapatan tidakmemakai atribut dengan lengkap, baju dikeluarkan tidakpakai ikat pinggang, sepatu yang tidak seragam, tidakpakai dasi bahkan tidak pakai atribut Osis, daripenelitian yang peneliti temui jenisi pelanggaranterhadap peraturan sekolah ini juga umumnya dilakukanoleh siswa-siswi senior Yaitu Kelas VIII dan IX yangseharus nya menjadi contoh teladan bagi adik-adikkelasnya peroses layanan bimbingan kelompok yang keduaini tidak jauh beda dengan layanan bimbingan kelompokyang pertama berikut penjabaran dari bimbingan kelompoktersebut:

Pertama kali guru pembimbing sebelum melaksanakanlayanan bimbingan kelompok ini membuat kelompok yangmenjadi pimpinan kelompok langsung guru pembimbing.

14

Dari pengamatan peneliti pelanggaran terbanyakdalam melanggar peraturan sekolah ini adalah banyaknyayang tidak memakai atribut sekolah, diantaranya, tidakmemakai dasi, tidak memakai atribut osis, sampai bajuyang tidak dimasukkan.

Pelaksanaan bimbingan kelompok ini jugadilaksanakan pada jam istirahat sekolah dan bertempatdi aula sekolah, setelah terlebih dahulu gurupembimbing berjalan mengelilingi sekolah dan memantausiswa-siswi yang melanggar peraturan sekolah .

Setelah membuat kelompok bagi siswa-siswi kedalamkelompok- seterusnya proses bimbingan kelompokdilaksanakan sebagai berikut:

1. Pimpinan kelompok membuka kegiatan denganmengucapkan salam

2. Pimpinan kelompok melaksanakan pembentukan denganmenjelajaskan tujuan kegiatan dan azas-azasbimbingan kelompok

3. Melaksanakan tahap peralihan untuk mempersiapkansiswa kepada topic bahsan yaitu” patuh dan taatterhadap peraturan sekolah

6. Melaksanakan tahap kegiatan kelompok, dimanadidalam kelompok tersebut dibuat dinamika-dinamikadalam kelompok, tentang. Pada topik patuh dan taatterhadap peraturan sekolah pimpinan kelompok jugamembuat dinamika-dinamika dalam kelompok danditambah membuat satu permainan yang berhubungandengan kedisiplinan. Materi kedisiplinan yangdimaksud disini adalah adalah apa yang dimaksuddengan kedisiplinan, apa guna kegunaan disiplinanbagi seseorang, dan apa dampak negative tidakdisiplinan bagi seseorang. Setelah dibahasbersama-sama pemimpin kelompok bertanya apakah adapertanyaan tentang materi kedisiplinan ini,masing-masing anggota kelompok dipersilahkan

15

mengajukan pertanyaan dari hal-hal yangberhubungan dengan tofik kedisiplinann ini.

7. Isi pembicaraan dalam bimbingan kelompok tersebutadalah:a. Membahas tentang topik patuh dan taat terhadap

peraturan sekolahb. Membahas tentang pentingnya patuh dan taat

terhadap peraturan sekolah.c. Membahas tentang upaya menerapkan dan

meningkatkan kepatuh dan ketaatan terhadapperaturan sekolah

d. Membuat komitmen untuk selalu meningkatkankedisiplinan

Kaitan Antara Bimbingan Kelompok Dengan KedisplinanSiswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjung Morawa

Ada beberapa hal peranan bimbingan kelompokdengan peningkatan kedisiplianan siswa dimadrasahTsanawiyah negeri tanjung morawa yang peneliti temukanselama melaksanakan penelitian dan observasi dimadrasahStanawiyah Negeri Tanjung morawa ini yaitu:

1. Dalam kegiatan layanan Bimbingan kelompok ini,siswa dengan mudah mengikuti prosedur bimbingankelompok yang diarahkan oleh pimpinan kelompokdalam hal ini Guru pembimbing tentangkedisiplinan ini.

2. Dalam kegiatan bimbingan kelompok siswa sangatantusias sekali mengikuti dan mendengar materitentang disiplin,kerapian dan ketertiban, sertapatuh dan taat terhadap peraturan sekolah

3. Siswa dengan jujur mengutarakan alasan merekakenapa mereka selama ini tidak mempedulikanhingga dapat diambil jalan keluarnya sampaimereka sadar akan pentingnya kerapian,

16

kedisiplinan, ketertiban dan patuh dan taatterhadap peraturan sekolah

4. Dalam bimbingan kelompok muncul komitmen-komitmen siswa untuk selalu menjaga kerapian,kedisiplinan, ketertiban dan patuh dan taatterhadap peraturan sekolah

5. Setelah dilaksanakan bimbingan kelompok inisiswa sadar akan pentingnya, kedisiplinan,kerapian dan ketertiban diterapkan disekolahataupun diluar sekolah.

6. Siswa paham dan mengerti apa yang dimaksuddengan kedisiplinan, kerapian dan ketertibansetelah diadakan diskusi dalam kelompok yangmembahas tentang kedisiplinan, kerapian danketertiban ini.

7. Dalam bimbingan kelompok ini siswa langsungmemperaktekkan tentang kedisiplinan, kerapiandan ketertiban lewat permainan-permainan dantugas tugas yang diberikan dan diarahkan ketuakelompok hingga mereka terbiasamemperaktekkannya disekolah dan diluaarsekolah.

8. Setelah dilakukan layanan bimbingan kelompokdengan waktu yang terjadwal dan mengambil tematentan kedisiplinan, kerapian dan ketertibanini selam satu semester atau kurang leih enambulan sudah terlihat perubahan-perubahan daribeberapa siswa yang dulunya, terlambat masukmenjadi tepat waktu, yang dulunya kurangmemperhatikan kerapian sudah mulai rapi, yangdulunya sering terjadi keonaran dan berkelahisekarang jarang terjadi. Dan mulai mematuhiperaturan-peraturan disekolah

17

KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil pembahasan penelitianmaka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

1. Layanan Bimbingan konseling Di MadrasahTsanawiyah Negeri Tanjung Morawa Kabupaten DeliSerdang, masih dirasakan hampir(kurang) maksimalhal ini senada dengan pengakuan dari gurupembimbing disekolah tersebut, hal inidikarenakan kurangnya guru pembimbing disekolahtersebut dan dikarenakan kurangnya waktu khususuntuk melaksanaakan bimbingan dan konseling Di

18

Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjung MorawaKabupaten Deli Serdang ini.

2. Tingkat kedisiplinan Di Madrasah TsanawiyahNegeri Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdangsangat tinggi apalagi setelah diadakannya selalubimbingan kelompok bagi setiap siswa-siswi yangmelanggar kedisiplinan Di Madrasah TsanawiyahNegeri Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdangterbukti dengan seringnya diadakan layananbimbingan kelompok Di Madrasah Tsanawiyah NegeriTanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang siswa-siswimulai menerapkan kedisiplinan

3. Layanan bimbingan kelompok Di Madrasah TsanawiyahNegeri Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdangsangat efektif dan efisien serta dalam suasanapenuh kegembiraan melalui dinamika kelompokpembahasan terhadap topik kedisiplinan dapatterlaksana dan pengentasan masalah anggotakelompok yang dampaknya dapat dimiliki olehanggota kelompok lainnya. Keluhan dan pertanyaanyang selama ini mengemuka di lapangan bisateratasi apabila kita mau berbuat dan berusahadidasari dengan motivasi altruistik.

4. Peningkatan kerja sama dengan guru pembimbing,dukungan guru lain, Kepala Sekolah sangatmembantu terlaksananya layanan BKp. Dengankenyataan seperti telah dipaparkan di atas, makapelaksanaan layanan BKp sesungguhnya sangataplikatif, berdaya guna, efektif dan merangsangkretaivitas terutama komunikasi dan sosialisasisiswa dapat terkembang.

5. Bimbingan kelompok merupakan bentuk bimbinganyang efektif serta mengena pada peserta didik,guru akan mudah memantau dan mengadakan bimbinganberdasarkan pelanggaran yang telah dilakukan oleh

19

siswa. Bimbingan kelompok dapat MeningkatkanKedisiplinan Di Madrasah Tsanawiyah NegeriTanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang PerananBimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Kedisiplinan DiMadrasah Tsanawiyah Negeri Tanjung Morawa KabupatenDeli Serdang, maka dapat diajukan saran-saran sebagaiberikut:

1. Untuk dapat terus melaksanakan bimbingankelompok karena sangat berperan dalammeningkatkan kedisiplinan siswa.

2. Guru pembimbing memerlukan pendekatan dalammengatasi siswa persoalan kedisiplinan siswadi madrasah tsanawiyah negeri tanjungmoramelalui bimbingan kelompok.

3. Peran aktif guru pembimbing, kepala sekolah,dan guru-guru di MTs negeri tanjung morawauntuk membimbing peserta didik kearahkedisiplinan sangat diperlukan.

20

DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar M. Luddin, konseling Individual dan kelompok,( Bandung: Cita Pustaka Media Perintis, 2012)

Hadari Nawawi, Pendidikan dalam Islam, ( Surabaya : Al-Ikhlas, 1993 )

M. Ngalim Purwanto Dkk, Administrasi Pendidikan, (Jakarta:Mutiara Sumber Widya, 1989)

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,(Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2004), Cet. II

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta :Rineka Cipta, 2004)

Tim Penyusun Kamus Pusat dan Pengembangan Bahasa, KamusBesar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka,1989 )

W.s Wingkel " Bimbingan Dan Konseling" ( Jakarta PTGramedia,1982)

21

Y. Singgih D.Gunarsa & Singgih D. Gunarsa, Psikologi UntukMembimbing, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995)