PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED ...
i
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) BERBASIS KEGIATAN LABOR UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH
NEGERI 02 MUARA TEMBESI
SKRIPSI
Oleh
NUR FATONA RIA
NIM. TF. 130982
PRODI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDINJAMBI
2018
ii
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) BERBASIS KEGIATAN LABOR UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH
NEGERI 02 MUARA TEMBESI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat utuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
NUR FATONA RIA
NIM. TF. 130982
PRODI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDINJAMBI
2018
vii
PERSEMBAHAN
Kusimpuhkan kedua kaki ku
Kusujudkan kepala ke arah kiblat ku
Ku haturkan do’a kepada ALLAH SWT, Robb-ku
Karena-Nya lah akhir karya kecil ini terselesaikan
Sebagai ungkapan rasa puji syukur
Dan Ku untai shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW
Merangkai pengharapan bagi syafaatnya
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Ayahanda Bukari dan ibunda tercinta Fatimah
Untuk curahan do’a dan kasih sayang yang tak terhingga
Serta kepada seluruh keluarga besarku yang ku sayangi dan aku kasihi terimakasih
Untuk motivasinya selama ini.
Terimakasih yang tak teerhingga buat dosen-dosenku
Terutama pembimbingku yang tak perna lelah dan dengan sabar memberikan
Bimbingan dan arahan kepada ku
Terimakasih yang ku persembahkan kepada para sahabatku
Dan teman seperjuanganku
(program studi pendidikan fisika angkatan 2013)
Yang senantiasa menjadi penyemangat dan menemani disetiap hari ku
tiada hari yang indah tanpa kalian semua
semoga ALLAH memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
viii
saudara-saudari ku seiman, Maha suci ALLAH yang telah mempertemukan kita
dikampus IAIN STS JAMBI yang menjadi kebanggaan kita bersama
biarlah nama kalian semua tertulis dilembaran hati ini
kutemukan arti keikhlasan perjuangan bersama kalian
“terimakasih ya ALLAH atas nikmat ukhuwah yang kami rasakan hingga hari ini,
kekalkan cinta dan sayang ini hingga ruh terpisah dari jasad kami”.
Aaaamiin....
“sukses itu tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup,
Tetapi dari kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dan diatasinyaketika meraih
sukses”
“sukses itu bukan karena Bakat tapi karena Tekad”
ix
MOTTO
Artinya: “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila
kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap (Al-Insyirah, 6-8)”.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “ PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING BERBASIS LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN
KOMPETENSI FISIKA SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 02
MUARA TEMBESI” tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga
skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :
1. Bapak Hadri Hasan selaku Rektor UIN STS Jambi yang saya hormati
2. Ibu Hj. Armida selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang
saya hormati
3. Bapak Rizalman,M.Pd. selaku Dosen pembimbing I saya yang telah
mendidik dan memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.
4. Bapak Abdur Rahim,M.Pd. selaku Dosen pembimbing II saya yang telah
mendidik dan memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.
5. Kepala Sekolah Madrasah Aliyah negeri 02 Muara Tembesi Bapak Drs.
Ali Permadi,M.Pd.I dan seluruh guru atas kesempatan dan bantuan yang
diberikan kepada penulis dalam melakukan penelitian dan memperoleh
informasi yang diperlukan selama penulisan skripsi ini.
6. Ayah dan Ibu serta kakak-kakak ku yang telah memberikan doa, dorongan
dan semangat selama penyusunan skripsi ini.
7. suami dan anak ku yang telah memberikan doa, dukungan dan membantu
dalam proses penyusunan skripsi ini
8. Teman-temanku satu perjuangan, yang telah berjuang bersama-sama
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Meskipun telah berusaha menyelesaikan skripsi ini sebaik mungkin,
penulis menyadari bahwa skripsi ini masih ada kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi
para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan
Jambi, November 2018
Penulis,
NUR FATONA RIA
NIM.TF130982
xi
ABSTRAK
Nama : Nur Fatona Ria
Jurusan : PendidikanFisika
Judul : Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Berbasis Kegiatan Labor Untuk Meningkatkan
Kompetensi Fisika Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara
Tembesi
Skripsi ini membahas tentang penggunaan Model Pembelajaran Problem
Based Learning ( PBL) Berbasis labor untuk meningkatkan kompetensi fisika
siswa di Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi tahun ajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan
model pembelajaran problem Based Learning (PBL). Sedangkan pengumpulan
data dilakukan dengan tekniktes. Peneliti menemukan bahwa pembelajaran
menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis
Labor berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar Fisika siswa di
Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi. Hasil nilai rata-rata ulangan pada
prasiklus yang didapat dari guru mata pelajaran yaitu 54.Dari analisa data
menggunakan analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Hubermen
didapatkan pada siklus I nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 73 dengan siswa
yang tuntas sebesar 70% dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran
dalam kategori Aktif. Pada siklus II rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 80
dengan siswa yang tuntas sebanyak 85% dan keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran mengalami peningkatan walaupun masih berada dikategori aktif.
Pada siklus lanjutan (siklus III) nilai rata-rata yang dihasilkan meningkat kembali
menjadi 85 dengan siswa yang tuntas sebesar 92% dan keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajran menjadi Sangat Aktif. yang membuktikan bahwa model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Labor memberi efek yang
besar terhadap Kompetensi Fisika siswa dibandingkan dengan menggunakan
media pembelajaran konvensional yang digunakan oleh guru di Madrasah Aliyah
Negeri 02 Muara Tembesi. Hasil Penelitian menyarankan agar guru dapat
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis
Labor dalam kegiatan pembelajaran Fisika.
Kata Kunci : Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL),
Laboratorium, Kompetensi Fisika
xii
ABSRACT
Name : nurfatatonaria
Majors : physics education
Title : the use of a Problem Based Learning (PBL) learning model
based on labor activities to improve students' physical
competency at MasrasahAliyahNegeri 02 MuaraTembesi.
This thesis discusses laboratory based problem based learning (PBL)
models to improve student competency in the state madrasah aliyah 02 estuary in
the 2017/2018 school year. this research is a classroom action research (PTK)
using a problem based learning (PBL) learning model while data collection is
done by techniques. The researchers found that learning using a labor-based
problem based learning model had a significant effect on students' physics
learning outcomes in the state madrasah aliyah 02 estuary in Tembesi. the results
of the average score on the pre-cycle obtained from the olive subject teacher 54.
from the data analysis using interactive analysis developed by Miles and
Hubermen, it was found that in the first cycle the average value produced was 73
with students completing 70% and the activity of students in participating in
learning in the active category. in the second cycle the average value of students
increased to 80 with students who completed as much as 85% and the activity of
students in following the learning had increased even though they were still in the
active category. in the follow-up cycle (cycle III) the average value produced
increases again to 85 with students completing 92%and the activity of students in
following learning becomes very active. which proves that the labor-based PBL
learning model has a very large effect on students' physics competencies
compared to using conventional learning media used by teachers in state madrasa
02 02 Tembesi estuary. the results of the study suggest that teachers can use labor-
based problem based learning (PBL) models in physics learning activities.
Keyword: Problem Based Learning (PBL) learning model, Labor, physics
competency
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... .... i
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... .... ii
PERSETUJUAN SKRIPSI I ....................................................................... .... iii
PERSETUJUSN SKRIPSI II ...................................................................... .... iv
PENGESAHAN .............................................................................................. .... v
PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................................. .... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................ .... vii
MOTTO ...................................................................................................... .... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. .... ix
ABSTRAK ...................................................................................................... .... x
ABSTRACT .................................................................................................. .... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................ .... xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... .... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. .... xiv
LAMPIRAN .................................................................................................. .... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ .... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 4
C. Batasan Masalah ................................................................................. 5
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian......................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori........................................................................................ 7
1. Pengertian model pembelajaran ................................................... 7
2. Pembelajaran inovatif ................................................................... 7
3. Model Pembelajaran Problem Based Learning ............................ 8
4. Laboratorium ............ ................................................................. 13
xiv
5. Kompetensi Fisika ....................................................................... 13
B. Penelitan yang Relevan ..................................................................... 15
C. Kerangka berpikir .............................................................................. 16
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 18
B. Setting dan Subjek Penelitian ............................................................ 18
1. Setting Penelitian......................................................................... 18
2. Subjek Penelitian ......................................................................... 18
C. Prosedur Umum Penelitian................................................................ 19
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................ 21
E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 22
F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ............................. 24
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penelitian ............................................................................. 30
B. Deskripsi Data ................................................................................... 31
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 54
B. Saran ................................................................................................. 55
C. Kata Penutup ..................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 56
LAMPIRAN
xv
DATAR TABEL
Tabel 4. 1 Keadaan Hasil Belajar Siswa Prasiklus ................................... .... 30
Tabel 4. 2 Hasil Obserasi Aktivitas Siswa pada Siklus I .......................... .... 32
Tabel 4. 3 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I ......................... .... 34
Tabel 4. 4 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ............................................. .... 36
Tabel 4. 5 Hasil Obserasi Aktivitas Siswa pada Siklus II ......................... .... 39
Tabel 4. 6 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II ....................... .... 41
Tabel 4. 7 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ............................................ .... 42
Tabel 4. 8 Hasil Obserasi Aktivitas Siswa pada Siklus III ....................... .... 45
Tabel 4. 9 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus III ..................... .... 46
Tabel 4. 10 Hasil Belajar Siswa pada Siklus III ........................................ .... 47
Tabel 4.11 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Setiap Siklus ............ .... 49
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas .................... .... 23
Gambar 4. 1 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Setiap Siklus.... 50
Gambar 4. 2 Diagram Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus.... 50
Gambar 4. 3 Diagram Persentase Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus ..... .... 51
Gambar 4. 4 Diagram persentase Keaktivan Siswa Pada Setiap Siklus . .... 52
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran ............................................................ .... 58
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ..................... .... 61
Lampiran 3. Tes Kompetensi Siswa pada Siklus I .................................... .... 71
Lampiran 4. Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ............................... .... 73
Lampiran 5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I ............... .... 74
Lampiran 6. Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I ............... .... 76
Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................... .... 78
Lampiran 8. Tes Kompetensi Siswa pada Siklus II .................................. .... 89
Lampiran 9. Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ............................. .... 94
Lampiran 10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II ........... .... 95
Lampiran 11. . Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II ......... .... 97
Lampiran 12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ................ .... 99
Lampiran 13. Tes Hasil Belajar Siswa pada Siklus III .......................... .... 110
Lampiran 14. Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus III ........................ .... 114
Lampiran 15. Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus III ........ .... 115
Lampiran 16. Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Siklus III ........ .... 117
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang
sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa,
karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas sumber daya manusia.1
Pengalaman pembangunan
di negara-negara yang sudah maju, khususnya negara-negara barat
membuktikan bahwa betapa besar peran pendidikan dalam proses
pembangunan.2
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik
supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan
dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang
memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan
masyarakat.3
Sebagaimana dijelaskan dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 bab 2 pasal 3,
bahwa fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.4
1 E.Mulyasa,kurikulum berbasis kompetensi, konsep, karakteristik dan implementasi
(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003), hlm.15 2 Nana sudjana, Paradigma Pendidikan Masa Depan (Yogyakarta: Rosda Karya, 2000),
hlm.94 3 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm.3
4 UU RI Nomor 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bandung: Citra
Umbara,2003), hlm.7
2
Dari pengertian UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab 2 Pasal 3, terlihat
bahwa sasaran dari pendidikan adalah menggali potensi yang ada dalam diri
siswa, dan menciptakan generasi muda yang memiliki kualitas, baik secara
mental maupun spiritual.
Manusia kini menyadari bahwa kehidupan mereka (manusia) selalu
berkaitan dengan alam, sehingga pengetahuan tentang alam digali terus
menerus. Oleh karena itu disekolah diajarkan Ilmu Pengetahuan Alam yang
biasa disingkat dengan IPA.
IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematik untuk
menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses
penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan IPA di SMP/SMA
bermanfaat bagi siswa/i untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar.
Pembelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
memahami konsep secara akurat, efisiensi, dan tepat dalam memecahkan
masalah. Peserta didik sebagai pusat dari pembelajaran sehingga pendidik
harus mampu menciptakan suasana yang kondusif yang mampu meningkatkan
keaktifan siswa, partisipasi siswa, kreatifitas siswa, tingkat pemahaman siswa
terhadap materi serta hasil belajar siswa.
Fisika merupakan salah satu cabang dari IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
yang ikut andil dalam mencapai tujuan pendidikan,dan merupakan ilmu yang
lahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah,
penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan
kesimpulan serta penemuan teori dan konsep. “Dapat dikatakan bahwa hakikat
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui
serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas
dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun
3
atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip dan teori yang berlaku
secara universal”.5
Dalam proses belajar mengajar terdapat faktor–faktor yang mempengaruhi
tercapainya tujuan pembelajaran, adapun faktor–faktor tersebut antara lain
adalah pendekatan, model dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Pendekatan, model dan metode yang digunakan guru dalam proses belajar
mengajar dapat mempengaruhi minat dan perhatian siswa dalam belajar. Oleh
karena itu guru harus menggunakan pendekatan, model dan metode
pembelajaran yang sesuai agar dapat menarik minat dan perhatian siswa dalam
belajar. Pembelajaran yang dapat menarik minat dan perhatian siswa untuk
belajar dapat meningkatkan kompetensi Fisika siswa..
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri
02 Muara Tembesi, diketahui bahwa dalam proses belajar mengajar sebagian
besar siswa tidak begitu tertarik belajar Fisika hal ini ditunjukkan dengan
masih banyaknya siswa yang berada diluar kelas meskipun guru sudah berada
dikelas, kurangnya perhatian siswa saat guru menjelaskan materi pelajaran,
guru menyampaikan materi pelajaran menggunakan pendekatan yang berpusat
pada guru yaitu metode ceramah dan tanya jawab.
Disamping pengamatan, penelitian juga melakukan wawancara dengan
guru bidang studi Fisika diketahui bahwa kompetensi fisika siswa masih
tergolong rendah yaitu di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan disekolah tersebut yaitu sebesar 70%, dari 22 siswa 45% siswa
tergolong tuntas dan 55% siswa tergolong tidak tuntas
Salah satu faktor penyebab masih rendahnya kompetensi fisika siswa dan
kurangnya perhatian siswa dalam belajar adalah belum sesuainya pendekatan,
model, metode mengajar dan media yang digunakan oleh guru dalam Proses
Belajar Mengajar (PBM). Hingga saat ini proses pembelajaran Fisika yang
dilakukan berpusat pada guru sehingga proses pembelajaran tersebut
5 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010). hlm. 137
4
didominasi oleh gurunya saja. Proses pembelajaran di kelas di arahkan kepada
kemampuan anak untuk menghafal informasi. Anak di paksa untuk menghafal
sebanyak mungkin informasi, tidak menekankan pada proses mendapatkan
informasi tersebut sehingga anak kaya informasi tapi miskin aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari. Guru diharapkan dapat memperbaiki keadaan ini dengan
cara memilih metode, pendekatan atau model yang tepat dalam proses
pembelajaran agar minat dan perhatian siswa terfokus pada pelajaran.
Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi telah memiliki
labororatorium tapi jarang sekali dimanfaatkan oleh guru. Siswa nya pun
jarang diajak untuk melakukan praktikum dilaboratorium, karena itu siswapun
menjadi kurang paham dalam menggunakan alat-alat yang ada dilaboratorium,
kurang mengerti bagaimana tata cara dalam melakukan praktikum
dilaboratorium, tidak tahu bagaimana cara menjaga keselamatan alat dan diri
mereka sendiri serta tidak tahu tentang peraturan-peraturan yang harus mereka
ingat saat berada dilaboratorium. Guru perlu merubah pemikiran siswa itu
salah satu caranya adalah merubah cara belajar mereka, melalui menggunakan
model–model belajar yang ada, serta pemanfaatan media dalam belajar dan
lingkungan sekitar yang berhubungan materi yang sedang dipelajari. Banyak
model pembelajaran yang bisa digunakan untuk menciptakan pembelajaran
yang efektif dan menyenangkan, salah satunya adalah dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran
berbasis masalah.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar.
Dalam pembelajaran berbasis masalah, siswa bekerja dalam tim untuk
memecahkan masalah dunia nyata Untuk menciptakan pembelajaran Fisika
sebagaimana tersebut diatas maka diperlukan laboratorium, laboratorium
memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu keberhasilan proses
belajar dan mengajar khususnya pelajaran Fisika. Untuk itu peranan
laboratorium fisika menjadi sangat penting, karena laboratorium merupakan
5
pusat proses belajar mengajar untuk mengadakan percobaan, penyelidikan atau
penelitian.
Mengacu pada latar belakang tersebut diatas, maka peneliti tertarik
melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “ Penggunaan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis laboratorium untuk
meningakatkan kompetensi fisika siswa kelas XI IPA di Madrasah Aliyah
Negeri 02 Muara Tembesi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka terdapat
beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, yaitu:
1. Proses pembelajaran di sekolah Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara
Tembesi masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga
mempengaruhi kompetensi siswa dalam belajar fisika
2. Proses pembelajaran yang diselenggarakan masih belum dapat menarik
minat dan perhatian siswa untuk belajar sehingga menyebabkan siswa
kurang aktif dalam pembelajaran.
3. hasil belajar siswa di kelas XI IPA pada mata pelajaran Fisikamasih
rendah.
C. Batasan Masalah
agar penelitian lebih terarah, dapat dikaji lebih mendalam dan tidak terjadi
penyimpangan terhadap tujuan dilaksanakannya penelitian, maka peneliti
membatasi masalah dalam penelitian, yaitu:
1. Penelitian dilaksanaka pada siswa kelas XI IPA di Madrasah Aliyah
Negeri 02 Muara Tembesi
2. Mata pelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah mata pelajaran
Fisika dalam pokok bahasan usaha dan energi
3. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Problem
Baseed Learning (PBL) berbasis kegiatan Labor
6
4. hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika pada ranah kognitif, afektif
dan psikomor.
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang, identifikasi dan batasan masalah yang telah
dikemukakan maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
“Baagaimana model pembelajaran Problem Based Learning yang berbasiskan
pada kegiatan labor dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam belajar
Fisika di MAN 02 Muara Tembesi?”
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk meningkatkan kompetensi fisika siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah
Negeri 02 Muara Tembesi melalui penggunaan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) Berbasis Kegiatan Labor.
Kegunaan Penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mempermudah siswa dalam memahami konsep
2. Meningkatkan kreatifitas guru dalam proses belajar mengajar
3. Meningkatkan pengalaman guru mengenai model-model pembelajaran
yang inovatif
4. Dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam belajar
5. Memberikan pengalaman dari pengajaran dengan penggunaan model
pembelajaran Problem Based Leaarning (PBL)
6. Mengembangkan ilmu dan teori yang didapat dibangku perkuliahan
7. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Strata Satu
(S1) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Model Pembelajaran
Penggunaan model pembelajaran sangat perlu karena untuk mempermudah
proses pembelajaran sehingga mencapai hasil optimal. Model pembelajaran
sangat berguna, baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru model dapat
dijadikan pedoman dan acuan bertindak sistematis dalam pelaksanaan model
pembelajaran dapat mempermudah proses pembelajaran (mempermudah dan
mempercepat memahami isi pelajaran), karena setiap model pembelajaran
dirancang untuk mempermudah proses belajar siswa.6
Menurut Soekamto maksud dari model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran
dan para pengajar dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar.
Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial.
Pembelajaran juga berarti “upaya meningkatkan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik serta
antara peserta didik dengan peserta didik yang lainnya”.
2. Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang lebih bersifat student
centered, artinya pembelajaran yang lebih memberikan peluang kepada siswa
untuk mengkontruksi pengetahuan secara mandiri dan dimediasi oleh teman
sebaya. Pembelajaran inovatif mendasar diri pada paradigma konstruktivistik,
pembelajaran inovatif biasanya berdasarkan paradigma konstruktivistik
6 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inofatif kontemporer,(Jakarta: Bumi Aksara,2009),
hlm.2-3
8
membantu siswa untuk menginternalisasi, membentuk kembali, atau
mentransformasi informasi baru7.
Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajarannyang dirancang
sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang
dilakukan oleh guru (konvensional). Pembelajaran inovatif merupakan
pembelajaran yang dirancang oleh guru, bersifat baru yang belum pernah
dilakukan sebelumnya dan bertujuan untuk memberikan fasilitas bagi siswa
dalam membangun pengetahuannya sendiri dalam rangka proses perubahan
prilaku kearah yang lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang
dimiliki siswa.
3. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning telah dikenal sejak zaman John Dewey, yang
sekarang ini mulai diangkat sebab ditinjau secara umum problem based
learning menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan
bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa untuk
melakukan penyelidikan dan inkuiri.8 Menurut Dewey belajar berdasarkan
masalah adalah interaksi secara stimulus dengan respon, merupakan
hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi
masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf
otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang
dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari pemecahannya dengan
baik. Pengalaman siswa yang diperoleh dari lingkungan akan dijadikan bahan
dan materi guna memperoleh pengertian serta bisa dijadikan pedoman dan
tujuan belajarnya.
Menurut Wina Sanjaya Problem Based Learning dapat diartikan sebagai
rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses
7 Trianto. M.Pd. Model-model Pembelajaran Inoatif (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007),
hlm. 8 8 Trianto. M.Pd. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktif, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007), hlm.67
9
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.9 Adapun menurut
Sugiarso model Problem Based Learning adalah suatu kegiatan pembelajaran
yang berpusat pada masalah.10
.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat saya simpulkan, menurut saya
Problem Based Learning adalah pembelajaran yang berpusat kepada masalah
dan lebih menekankan kepada siswa untuk mandiri dalam menyelesaikan
masalah secara ilmiah.
a. Langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Secara umum Problem Based Learning dilakukan dengan langkah-
langkah:
1) Menyadari masalah
Implementasi problem based learning harus dimulai dengan
kesadaran adanya masalah yang harus dipecahkan. Pada tahapan ini
guru membimbing siswa pada kesadaran adanya kesenjangan yang
dirasakan. Kemampuan yang harus dicapai oleh siswa pada tahapan ini
adalah siswa dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang
terjadi dari berbagai fenomena yang ada. Mungkin pada tahap ini siswa
dapat menemukan kesenjangan lebih dari satu, akan tetapi guru dapat
mendorong siswa agar menentukan satu atau dua kesenjangan yang
pantas untuk dikaji baik melalui kelompok besar atau kelompok kecil
atau bahkan individual.
2) Merumuskan masalah
Bahan pelajaran dalam bentuk topik yang dapat dicari kesenjangan,
selanjutnya difokuskan pada masalah apa yang pantas untuk dikaji.
Rumusan masalah sangat penting, sebab selanjutnya akan berhubungan
dengan kejelasan dan kesamaan persepsi tentang masalah dan berkaitan
9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses Pendidikan),
(Jakarta: Kencana, 2006), hlm.211 10
Sugiarso dan Mustaji, Pembelajaran Berbasis Konstruktivistik penerapan dalam pembelajaran Berbasis Masalah, (Surabaya: 2005), hlm.35
10
dengan data-data apa yang harus dikumpulkan untuk
menyelesaikannya. Kemampuan yang diharap dari siswa dalam langkah
ini adalah siswa menentukan prioritas masalah. Siswa dapat
memanfaatkan pengetahuannya untuk mengkaji, memerinci, dan
menganalisis masalah sehingga pada akhirnya muncul rumusan masalah
yang jelas, spesifik, dan dapat dipecahkan
3) Merumuskan hipotesis
Sebagai proses berpikir ilmiah yang merupakan perpaduan dari
berpikir deduktif, maka merumuskan hipotesis merupakan langkah
penting yang tidak boleh ditinggalkan. Kemampuan yang diharapkan
dari siswa dalam tahapan ini adalah siswa dapat menentukan sebab
akibat dari masalah yang ingin diselesaikan. Melalui analisis sebab
akibat inilah pada akhirnya siswa diharapkan dapat menentukan
berbagai kemungkinan penyelesaian masalah. Dengan demikian, upaya
yang dapat dilakukan selanjutnya adalah menyimpulkan data yang
sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
4) Mengumpulkan data
Sebagai proses berpikir empiris, keberadaan data dalam proses
berpikir ilmiah merupakan hal yang sangat penting. Sebab menentukan
cara penyelesaian masalah sesuai dengan hipotesis yang diajukan harus
sesuai dengan data yang ada. Proses berpikir ilmiah bukan proses
berimajinasi akan tetapi proses yang didasarkan berdasarkan
pengalaman. Oleh karena itu, dalam tahap ini siswa didorong untuk
mengumpulkan data yang relefan. Kemampuan yang diharapkan dalam
tahap ini adalah kecakapan siswa untuk mengumpulkan dan memilih
data, kemudian memetakan dan menyajikannya dalam berbagai
tampilan sehingga mudah dipahami.
5) Menguji hipotesis
11
Berdasarkan data yang dikumpulkan, akhirnya siswa menentukan
hipotesis mana yang diterima dan mana yang ditolak . Kemampuan
yang diharapkan dari siswa dalam tahap ini adalah kecakapan menelaah
data dan sekaligus membahasnya untuk melihat hubungannya dengan
masalah yang dikaji. Disamping itu, diharapkan siswa dapat mengambil
keputusan dan kesimpulan
6) Menentukan pilihan penyelesaian
Menentukan pilihan penyelesaian merupakan akhir dari proses problem
based learning. Kemampuan yang diharapkan dari tahapan ini adalah
kecakapan memilih alternatif penyelesaian yang memungkinkan yang
akan terjadi sehubungan dengan alternatif yang dipilihnya, termasuk
memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan.
b. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL)
Model pembelajaran berdasarkan masalah memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan problem based learning sebagai suatu model
pembelajaran adalah :
1) Realistik dengan kehidupan siswa
2) Konsep sesuai dengan kebutuhan siswa
3) Memupuk sifat inkuiri siswa
4) Retensi konsep jadi kuat
5) Memupuk kemampuan problem solving.
Selain kelebihan tersebut problem based learning juga memiliki
beberapa kekurangan antara lain:
1) Persiapan pembelajaran (alat, problem, konsep) yang kompleks
2) Sulitnya mencari problem yang relevan
3) Sering terjadi miss-konsepsi
4) Konsumsi waktu, dimana model ini memerlukan waktu yang cukup
dalam proses penyelidikan. Sehingga terkadang banyak waktu yang
tersita untuk proses tersebut.
12
Adapun tahapan-tahapannya ditunjukkan pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Sintaks Problem Based Learning (PBL).
Fase Kegiatan guru
Fase 1: orientasi siswa pada masalah Guru menginformasikan tujuan-
tujuan pembelajaran,
mendeskripsikan kebutuhan-
kebutuhan logistik penting, dan
memotivasi siswa agar terlibat aktif
dalam kegiatan pemecahan masalah
yang dipilih
Fase 2: Mengorganisasikan siswa
untuk belajar
Guru membantu siswa membatasi
dan mengorganisasi tugas-tugas
belajar yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi
Fase 3: Membantu penyelidikan
mandiri dan kelompok
Guru mendorong siswa
mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen,
mencari penjelasan, dan solusi
Fase 4: Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan
hasil karya yang sesuai seperti
laporan, rekaman video, dan model,
serta membantu mereka berbagi
karya mereka.
Fase 5: Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru membantu siswa melakukan
refleksi atas penyelidikan dan
proses-proses yang mereka gunakan
selama berlangsungnya pemecahan
13
masalah
Setiap model pembelajaran pasti memiliki keuntungan. Yazdani
mengungkapkan keuntungan pembelajaran dengan model Problem Based
Learning yaitu :
(a) siswa terlibat dalam pembelajaran yang bermakna, bukan fakta ;
(b) siswa dapat meningkatkan pengarahan diri untuk menyelesaikan masalah
(c) siswa mendapatkan pemahaman yang lebih tinggi dan pengembanagan
keterampilan yang lebih baik;
(d) mengutamakan keterampilan interpersonal dan kerja tim ;
(e) siswa memiliki sikap memotivasi diri ;
(f) peningkatan kontak antar siswa dapat meningkatkan kemampuan kognitif
siswa;
(g) tingkat pembelajarannya lebih tinggi.
4. Laboratorium
a. Pengertian laboratorium
Fisika adalah sains yang mempelajari gejala alam yang tidak hidup
ataupun materi dalam lingkup ruang dan waktu. Ayat Al-Quran yang
berkaitan dengan ilmu fisika adalah salah satunya tentang penciptaan
langit dan bumi dalam enam mas. Firman Allah SWT dalam Q.S.Qaf ayat
38 “dans sesungguhnya telah kami ciptakan langit dan bumi dan apa saja
yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan kami sedikitpun tidak
ditimpa kelelahan”. Disamping itu dibutuhkan tempat untuk
bereksperimen untuk membuktikannya.
laboratorium (Lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,
pengukuran ataupun pelatihan ilmiah yang dilakukan. Laboratorium
biasanya dibuat untuk melakukan berbagai macam kegiatan penelitian.
Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya,
14
misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia,komputer dan
laboratorium bahasa.
Berikut ada beberapa defenisi laboratorium menurut beberapa ahli,
diantaranya sebagai berikut:
a. Procter
Laboratorium adalah tempat atau ruangan dimana para ilmuan bekerja
dengan peralatan untuk penyelidikan dan pengujian terhadap suatu
bahan atau benda.
b. Sukarso
Laboratorium adalah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja
untuk menghasilkan sesuatu.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat saya simpulkan bahwa
laboratorium merupakan suatu ruangan yang tertutup yang bisa digunakan
untuk melakukan percobaan,penyelidikan, dan sebagainya yang
berhubungan dengan ilmu fisika, kimia dan biologi, serta dapat digunakan
untuk proses belajar mengajar.
b. Kegiatan Laboratorium
Melalui kegiatan praktikum yang biasanya dilakukan di laboratorium,
siswa diharapkan dapat:
a. Mengembangkan berbagai keterampilan secara terintegrasi.
b. Mengenal berbagai peralatan laboratorium
c. Mengembangkan keterampilan mengumpulkan dan
menginterprestasikan data.
d. Mengembangkan sikap untuk melakukan sesuatu secara tepat dan
akurat
e. Mengembangkan kemampuan dalam mengkomunikasikan hasil
eksperimen
f. Mengembang kecakapan dalam menulis laporan
15
g. Mengembangkan kemampuan untuk belajar dan melakukan percobaan
sendiri
h. Menambah keberanian berfikir sendiri dan menanggung resiko
i. Merangsang berfikir siswa melalui eksperimen
c. Fungsi Laboratorium
Adapun fungsi laboratorium disekolah maupun diperguruan tinggi
antaralain sebagai berikut:
1. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa ingin tahu pada siswa terhadap
suatu gejala atau penomena fisis.
2. Mengembangkan keterampilan siswa dalam mengamati dan
mengambil data.
3. Mendidik dan membiasakan siswa untuk bekerja dengan sadar dan
teliti.
4. Melatih siswa menganalisis data dan menyusun laporan
5. Melatih siswa menggunakan metode ilmiah dan mengembangkan
sikap ilmiah.
6. Melatih siswa untuk terbiasa meneliti.
Untuk lebih jelasnya dijelaskan oleh anonim, bahwa fungsi dari
laboratorium adalah sebagai berikut:
1. Laboratorium sebagai sumber belajar
Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau
melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan
tujuan pembelajaran terdiri dari 3 ranah, yakni ranah
pengetahuan, ranah sikap dan ranah keterampilan/aekti.
2. Laboratorium sebagai metode pembelajaran
Didalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran
yakni metode percobaan dan metode pengamatan.
3. Laboratorium sebagai prasarana pendidikan
Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses
pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi
dengan berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi
16
yang dapat dikendaliikan, khususnya peralatan untuk melakukan
percobaan.
d. Kelengkapan alat dan bahan
Hal ini menuntut para guru fisika membuat lembar kerja siswa yang
merangsang siswa untuk bekerja dan mencoba menemukan teori,
konsep, rumus fisika sederhana, sehingga mereka dilatih untuk menjadi
peneliti-peneliti muda.
Dalam proses belajar mengajar diperlukan berbagai peralatan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Secara
garis besar alat peraga, ada yang mudah dibuat dan ada yang sukar di
buat. Alat yang mudah dibuat dinamakan alat peraga sederhana karena
dapat menggunakan bahan murah dan mudah didapat dari lingkungan
sekitar dan dapat puladibuat sendiri oleh guru atau bersama-sama
dengan peserta didik. Penggunaan dan pembuatan alat peraga sederhana
dapat merangsang kreativitas para guru atau peserta didik untuk
mengembangkan kemampuannya dalam membuat alat peraga.
Sedangkan alat yang sukar dibuat akan dibuatkan oleh instansi yang
memerlukan dan kemudian disebarkan kesekolah-sekolah.
5. Kompetensi Fisika
a. Pengertian Kompetensi
Kompetensi secara bahasa diartikan kemampuan atau kecakapan.
Pengertian ini di berdasarkan KKBI dimana kompetensi diartikan sebagai
wewenang atau kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal.
Sedangkan menurut Partanto dalam kamus ilmiah populer kompetensi
diartikan sebagai kecakapan, wewenang, kekuasaan dan kemampuan.
Secara bahasa, istilah ‘competencies’, ‘competence’ dan competent’
yang dalam bahasa indonesianya diartikan sebagai kompetensi,
kecakapan, dan keberdayaan merujuk pada keadaan atau kualitas mampu
atau sesuai.
17
Hal ini sejalan dengan pendapat Becker and Ulrich bahwa competency
refers to an individual’s knowledge, skill, ability or personality
characteristics that directly influence job performance. Artinya,
kompetensi mengandung aspek-aspek pengetahuan, ketrampilan
(keahlian) dan kemampuan ataupun karakteristik kepribadian yang
mempengaruhi kinerja. Berbeda dengan Fogg yang membagi Kompetensi
menjadi 2 (dua) kategori yaitu kompetensi dasar dan yang membedakan
kompetensi dasar (Threshold) dan kompetensi pembeda (differentiating)
menurut kriteria yang digunakan untuk memprediksi kinerja suatu
pekerjaan. Kompetensi dasar (Threshold competencies) adalah
karakteristik utama, yang biasanya berupa pengetahuan atau keahlian
dasar seperti kemampuan untuk membaca, sedangkan kompetensi
differentiating adalah kompetensi yang membuat seseorang berbeda dari
yang lain.
Kompetensi adalah suatu pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
atau kapabilitas yang dimiliki oleh seseorang yang telah menjadi bagian
dari dirinya sehingga mewarnai perilaku kognitif, psikomotor dan
afektifnya11
. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa kompetensi harus
didukung oleh pengetahuan, sikap dan apresiasi. Tanpa pengetahuan dan
sikap tidak mungkin muncul suatu kompetensi tertentu. Berdasarkan hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi mencakup tugas,
keterampilan, sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh seseorang
Menurut Spencer and spencer pengertian kompetensi sebagai suatu
karakteristik dasar dari seorang individu yang secara sebab akibat
berhubungan dengan criterion referenced effective atau kinerja yang
tinggi sekali dalam suatu pekerjaan atau situasi. Menurut spencer ada lima
aspek kompetensi yaitu:
a. Motif
11
Wina Sanjaya, ” Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, ” (Jakarta: Prenada Media Group, 2008).
18
Adalah sesuatu yang secara terus menerus dipikirkan atau
diinginkan seseorang secara konsisten sehingga ia bertindak. Motif
menggerakkan mengarahkan, dan memilih perilaku terhadap
tindakan.
b. Sifat
Adalah watak yang membuat orang untuk berperilaku atau
bagaimana seseorang merespon sesuatu dengan cara tertentu.
c. Konsep diri
Adalah sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang. Sikap dan
nilai diukur melaluites kepada responen untuk mengetahui nilai
yang dimiliki seseorang, apa yang menarik dari seseorang untuk
melakukan sesuatu.
d. Pengetahuan
Adalah informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu.
Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks.
e. Keterampilan
Adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas fisik atau mental
tertentu. Kompetensi keterampilan kognitif atau mental
mencangkup berpikir secara analisis ( mengolah pengetahuan dan
dat, menentukan sebab dan akibat, mengatur data dan
merencanakan sesuatu) dan berpikir secara konseptual.
b. Pengertian Fisika
Fisika merupakan salah satu cabang dari IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam) yang ikut andil dalam mencapai tujuan pendidikan,dan
merupakan ilmu yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah
observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian
hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan serta penemuan
teori dan konsep. “Dapat dikatakan bahwa hakikat Fisika adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses
yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap
19
ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas
tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip dan teori yang berlaku
secara universal”
Dari beberapa pengertian diatas mengenai kompetensi dan fisika
dapat disimpulkan bahwa, kompetensi fisika siswa adalah kemampuan
siswa dalam memahami gejala-gejala alam yang terjadi didalam
kehidupan sehari-hari.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Ratu Mas
Feby Purmiance yang berjudul “pengaruh penggunaan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) terhadap motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Matematikadisekolah Menengah Atas Negeri 01 Model Muara
Jambi”, yang memperoleh hasil bahwa rata-rata skor motivasi belajar yang
diterapkan menggunakan model Problem Based Learning lebih tinggi dari
pada skor motivasibelajar siswa yang tidak diterapkan model Problem Based
Learning. Hasil perhitungan t-tes 8,105 dikonsultasikan dengantabel nilai “t”
dengan dk = 60, diperoleh harga ttabel pada taraf signifikan 5%=1,671
sedangkan pada taraf signifikan harga ttabel =2,390 atau diperoleh nilai
:1,671< 8,105 > 2,390, artinya ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara
skor motivasi belajar siswa yang diberikan model Problem Based Learning
dan yang tidak diberikan.
C. Kerangka Berpikir
Guru dan siswa adalah subjek yang memiliki peranan yang sangat penting
dalam pelaksanaan proses pembelajaran fisika. Dimana sering kita temui
suatu permasalahan, baik itu datang dari dimensi guru maupun dimensi siswa.
Keberhasilanpelaksanaan proses, pembelajaran juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
dapat berupa keadaan fisik, psikis dan intelegensi yang dimiliki oleh siswa.
20
Sedangkan faktor eksternal dapat berupa sumber belajar, pendekatan
pembelajaran dan metode pembelajaran.
Pada dasarnya model pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based
Learning merupakan suatu pendekatan model pembelajaran yang
menggunakan masalah didunia nyatasebagai suatu konteks bagi siswa untuk
belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah,
serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi
pelajaran. Model Problem Based Learning (PBL) akan memungkinkan siswa
lebih mengerti dan memahami suatu konsep atau aturan (rumus) karena
mereka menghubungkan materi pelajaran dengan dunia nyata.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang hendak
dicari solusi pecahan melalui penelitian, yang dirumuskan atas dasar
pengetahuan, pengalaman, dan logika yang kemudian akan diuji
kebenarannya melalui penelitian yang hendak dilakukannya.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom
Action Research. Tahapan dalam PTK meliputi perencanaan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pemilihan jenis penelitian ini
berdasarkan jenis masalah yang terjadi di dalam kelas. Dalam penelitian ini
juga penulis sebagai guru yang memberikan pelajaran dan guru berperan
sebagai peneliti yang mengamati pembelajaran fisika yang dilakukan.
penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk perbaikan dan peningkatan hasil
belajar dalam konteks pembelajaran dikelas. Selain itu juga mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan siswa secara langsung melalui interaksi antara
guru dan siswa dalam pembelajaran.
Penelitian ini dilakukan di ruang laboratorium di Madrasah Aliyah Negeri
02 Muara Tembesi.
B. Setting dan Subjek Penelitan
1. Setting Penelitian
Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi didirikan pada tahun
2004 yang sebelumnya adalah Madrasah Aliyah Suwasta (MAS) Darussalam
yang beralamat di Jl. Simpang 3 Muara Tembesi. Pada tahun 2004 MAS
Darussalam berubah menjadi MAN 02 Muara Tembesi dengan SK Menteri
Agama RI No.558/2003. Pada awal berdirinya MAN 02 Muara Tembesi
dikepalai oleh Drs. M.Ali Alhamidi, S.Pd. setelah lima tahun digantikan oleh
Drs.A.Kadir,M.Pd. setelah satu tahun digantikan oleh ibu Dr.Jamilah M.Pd.I,
dan saat ini MAN 02 Muara Tembesi dipimpin oleh bapak Drs. Ali Permadi,
M.Pd.I. jumlah seluruh guru dan pegawai 21 orang yang terdiri dari 10 oraang
PNS, 8 orang pegawai tetap dan 3 orang guru honorer.
22
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA
Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi pada tahun 2016/2017 dengan
jumlah siswa 22 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki- dan 12 orang
perempuan.
C. Prosedur Umum Penelitian
Prosedur penelitian tindak kelas ini dilaksanakan secara bertahap
dengan minimal dua siklus, yaitu: perencanaan, pelaksaan tindakan,
pengamatan atau observasi, dan refleksi. Tahapan disusun dalam tiap – tiap
siklus sampai siklus yang terakhir.
Hubungan komponen siklus tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
perencanaan
Refleksi
pelaksana siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Pelaksana
Siklus II
Pengamatan
Perencanaan
23
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
(Sumber: Arikunto Suharsimi, 2014 : 16)
1. Pelaksanaan siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan
penelitian, antara lain sebagai berikut:
1. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar dan standar kompetensi
2. Membuat rencana pembelajaran
3. Menyiapkan lembar kerja siswa
4. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK
5. Menyusun media evaluasi pembelajaran
b. Pelaksanaa tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu deskripsi tindakan yang dilakukan dan
yang akan diterapkan. Berikut pelaksanaan yang dilakukan oleh
peneliti:
1. Guru menyajikan materi pelajaran dengan model pembelajan
Prroblem Based Learning (PBL) Berbassis labor
2. Guru menyajikan media pembelajaran yang sudah ditentukan
seperti Laptop, dan LKS
3. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya
4. Guru memberikan pertanyaan–pertanyaan kepada siswa
5. Penguatan dan kesimpulan secara bersama – sama
Refleksi
Pelaksana
Siklus III
Pengamatan
24
6. Memberikan evaluasi
7. Melakukan pengamatan atau observasi
c. Pengamatan (observasi)
Pengamatan atau observasi dilakukan pada semua kegiatan yang
ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan
setiap indikator dari setiap proses dan hasil yang dicapai baik yang
ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun spontan. Pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Situasi kegiatan pembelajaran
2. Keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran
3. Hasil belajar siswa
d. Refleksi
Refleksi merupakan perbuatan untuk memikirkan sesuatu. Dalam
tahap ini data–data yang diperoleh direfleksi untuk melihat apakah
hasil yang dicapai sudah memenuhi kriteria keberhasilan penelitian
atau belum. Kekurangan pada siklus ini akan diperbaiki pada siklus
selanjutnya.
2. Pelaksanaan siklus ke II
Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi
pada siklus pertama.
b. Pelaksanaan tindakan
Guru melaksanakan metode pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) sesuai materi yang akan disampaikan.
c. Pengamatan (observasi)
Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Berbasis labor
25
d. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi pada siklus kedua dan menyusun untuk
siklus berikutnya.
3. Pelaksanaan siklus ke III
pada siklus ini peneliti melakukan hal yang sama dengan siklus yang
sebelumnya dengan melihat kekurangan yang ada pada siklus
sebelumnya. Pada siklus ini peneliti melakukan refleksi pada hasil
belajar untuk menarik kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Berbasis Labor yang dilengkapi dengan media pembantu berupa
Laptop dan LKS di kelas XI IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI 02
MUARA TEMBESI.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Adapun cara yang digunakan dalam pengumpulan data Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut:
1. Pengamatan atau observasi
a. Memperhatikan fokus penelitian, kegiatan apa yang harus diamatai,
baik yang umum maupun yang khusus
b. Menentukan kriteria yang diamati
2. Wawancara
Wawancara dapat dilakukan kepada pihak–pihak yang terkait dalam
masalah PTK
3. Dokumentasi
Suatu teknik pengumpulan data yang menghimpun dan menganalisis
dokumen–dokumen baik dokumen tertulis maupun gambar dan
elektronik. Dokumentasi diperlukan untuk megabadikan kegiatan siswa
dalam proses pembelajaran berupa foto dan hasil tes.
4. Tes
Metode ini diberikan kepada siswa pada siklus I, II, dan III. Tes yang
akan dilakukan secara tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda dan soal
26
uraian yang dibuat oleh peneliti sendiri dan disesuaikan dengan materi
yang diajarkan.
E. Teknik Analisis Data
Model yang digunakan peneliti pada data kualitatif menggunakan
analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang
terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
1. Reduksi data, yang meliputi penyeleksian data melalui ringkasan atau
uraian singkat dan penggolongan data kedalam pola yang lebih luas.
2. Penyajian data, yang dilakukan dalam rangka mengelompokan data
secara sistematik dari hasil reduksi data mulai dari perencanaan,
pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi pada masing-masing siklus.
3. Penarikan kesimpulan, yang merupakan upaya pencarian data,
keteraturan dan penggolongan data.
DaIam peneIitian ini digunakan teknik anaIisis data sebagai
berikut:
1. Menurut NgaIim Purwanto data perhitungan hasil belajar siswa pada
masing-masing siklus yang dilakukan dengan perhitungan sebagai
berikut:
Keterangan: S NiIai yang dicari
B jumIah skor dari soal yang dijawab benar
N Skor maksimum dari tes tersebut
Dengan skala penilaian: 0 – 20 = Sangat tidak baik
21 – 40 = Tidak baik
41 – 60 = cukup baik
61 – 80 = baik
81 – 100 = sangat baik
27
2. Menurut Trianto untuk lembar observasi siswa dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Presentasi respon siswa
Keterangan: A = Siswa aktif
B = JumIah siswa
Dengan skala penilaian: 0 – 19 = tidak aktif
20 – 59 = kurang aktif
60 – 69 = cukup aktif
70 – 79 = aktif
80 – 100 = sangat aktif
F. Kriteria Keberhasilan penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas dikatakan berhasil apabila telah terdapat
sedikitnya 60% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran. Keberhasilan
atau ketuntasan belajar dilihat dari hasil yang diproleh siswa. Sedangkan
hanya 45% dari 22 orang siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 02
Muara Tembesi yang mendapatkan nilai tuntas. Dan KKM yang digunakan
oleh Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi menyatakan siswa berhasil
atau tuntas apabila siswa dapat mencapai sekor 70% atau nilai 70. Dan suatu
kelas dikatakan berhasil apabila terdapat 85% siswa berhasil dalam
ketuntasan mengikuti pembelajaran.
28
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penelitian
1. Kondisi Awal Hasil Belajar Prasiklus
Penelitian dilakukan di kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 02
Muara Tembesi pada semester ganjil, dimana hasil belajar pada kelas
tersebut masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari data hasil ulangan yang
diikuti oleh 22 orang siswa yang peneliti peroleh dari guru Fisika di
Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi, dengan data sebagai berikut:
Tabel 4.1
Keadaan Hasil Belajar Siswa Pra-Siklus
N
O Nama Siswa KKM NiIai
Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Agung Satrio 70 50
2 Desi Susanti 70 100
3 Destu Randi 70 60
4 Fauzi 70 -
5 Firdaus 70 70
6 Fitriah 70 75
7 Herdiansyah 70 -
8 Leni Marlina 70 50
9 Masanto 70 100
29
10 Miftahuljana
h 70 50
11 M. Kholidi 70 100
12 Mustakim.A 70 100
13 Mustakim. F 70 50
14 Mutina 70 60
15 Ning Ayu 70 65
16 Rahman 70 80
17 Rini. K 70 75
18 Rita wahyuni 70 60
19 Sahriyah 70 65
20 Suci Susanti 70 60
21 Sumiati 70 80
22 Utari Budiarti 70 65
JumIah 1.415
Rata-Rata 64
Presentase Ketuntasan Siswa 45%
Presentase Siswa Tidak Tuntas 55%
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa di kelas XI IPA masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata
yang hanya mencapai angka 64. Sedangkan jumlah siswa yang tuntas hanya
9 orang atau 45% dari jumlah keseluruhan siswa yang berjumlah 22 orang
dan jumlah siswa yang belum tuntas mencapai 13 orang atau 55% dari
30
jumlah keseluruhan. Oleh karena inilah peneliti mulai melakukan tindakan
perbaikan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi agar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Leearning (PBL) Berbasis Labor.
B. Deskripsi Data
1. Hasil Penelitian Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti menyusun
perencanaan tindakan agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan
baik. Perencanaan tindakan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Leearning (PBL) .Langkah-langkah pada tahap ini adalah sebagai
berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), dalam hal ini peneliti
menerapkan LKS yang digunakan oleh sekolah
3) Menyusun evaluasi pembelajaran
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melakukan pembelajaran yang mengacu pada
perencanaan yang telah dibuat. Siklus I dilakukan sebanyak satu kali
pertemuan (3 jam pelajaran). Pertemuan dilakukan pada tanggal 27
November 2017. Pada pertemuan ini materi yang diajarkan mengenai usaha,
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning Berbasis
Labor Pada pertemuan ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk
melakukan pengamatan sesuai yang terdapat didalam LKS dan pada 30
menit terakhir siswa diberikan tes sebagai alat evaluasi siklus I untuk
mengetahahui penguasaan materi dan kompetensi siswa berupa 5 butir soal
dalam bentuk uraian (esai). Tindakan yang dilakukan sesuai dengan RPP
siklus I. Sebelum memulai pembelajaran peneliti memperkenalkan model
31
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Labor terlebih
dahulu (RPP Siklus I Dapat Dilihat Pada Lampiran: 2, Hlm: 55-63)
c. Tahap Observasi
1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I
Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I
No HasiI Yang Diamati JumIah
Siswa
Presentase
(%)
1.
2.
3.
4.
5.
Pendahuluan
Peserta didik yang masuk kelas tepat
waktu
Peserta didik yang siap menerima
pelajaran
Peserta didik yang memperhatikan
apersepsi dari guru
Peserta didik yang menjawab
pertanyaan motivasi dari guru
Peserta didik yang mendengarkan
tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
22
17
16
14
17
100%
77%
69%
62%
77%
6.
Kegiatan Inti
peserta didik yang memperhatikan
16
69%
32
7.
dan menyimak guru saat
penyampaian materi Usaha
Peserta didik yang bertanya pada
guru mengenai hal yang sedang
dipelajar
8
38%
No Hasil Yang Diamati Jumlah
Siswa
Presentase
(%)
8.
9.
10.
11.
12.
Peserta didik yang melakukan
pengamatan hal-hal penting, baik
dari media maupun dari percobaan
secara langsung
Peserta didik yang berpartisipasi
dalam kelompok untuk menganalisis
data yang didapat
Peserta didik yang memperhatikan
penjelasan dari teman lain
kelompok
Pesrta didik yang memperhatikan
evaIuasi dari guru tentang jawaban
dari setiap keIompok
Peserta didik mengerjakan tugas
yang disampaikan guru
17
14
10
14
22
77%
62%
46%
62%
100%
13.
Penutup
Peserta didik yang menyimpulkan
11
52%
33
14.
15.
pelajaran pada pertemuan ini
bersama-sama dengan guru
Peserta didik yang mendengarkan
penyampaian guru tentang materi
selanjutnya
Peserta didik yang menutup
pembelajaran dengan membaca
hamdallah bersama-sama dengan
guru
17
22
77%
100%
Skala Penilaian: 0 – 19 = Tidak Aktif
20 – 59 = Kurang Aktif
60 – 69 = Cukup Aktif
70 – 79 = Aktif
80 – 100 = Sangat Aktif
Dari tabel diatas dapat dilihat aktivitas siswa belum
berjalan dengan baik. pada tahap pendahuluan diawali dengan baik,
meskipun selanjutnya siswa mengalami penurunan. Pada tahap
kegiatan inti siswa terlihat tidak aktif dalam mengajukan
pertanyaan dan melakukan kegiatan kelompok, namun kembali
aktif saat mengerjakan lembar evaluasi. Pada tahap penutup siswa
kembali aktif dan mendapat penilaian observasi yang baik.
Pada siklus I dapat disimpulkan aktivitas siswa yang sangat
aktif berupa 3 aktivitas, aktivitas siswa yang aktif berupa 4
aktivitas, aktivitas siswa yang cukup aktif berupa 5 aktivitas, dan
34
aktivitas siswa yang tidak aktif berupa 3 aktivitas. Sehingga
diperoleh rat-rata aktivitas siswa sebesar 71,2% yang apabila
dilihat pada skala berada dikategori aktif.
2) Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I
Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas guru dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3
Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Aktivitas Yang Diamati
Keterangan
Keterlaksanaan
RPP
Ya Tidak
1. Guru mengucapkan saIam
2. Guru membaca do’a
3. Guru memeriksa kesiapan belajar
siswa
4. Guru memberikan apersepsi
5. Guru memberikan motivasi
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
7. Guru menilai keaktivan siswa daIam
pembeIajaran
No Aktivitas Yang Diamati
Keterangan
KeterIaksanaan
RPP
35
Ya Tidak
8. Guru menyampaikan materi
pembeIajaran
9. Guru memberi pertanyaan kepada
siswa
10. Guru memberi dorongan kepada siswa
11. Guru memberi siswa kesempatan
untuk menjawab dan
mengapresiasikannya
12. Guru membagi siswa berkelompok
untuk meIakukan pengamatan
13. Guru mengawasi setiap kelompok
14. Guru memberikan kesempatan kepada
setiap kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi
15. Guru menilai hasil kerja setiap
kelompok
16. Guru meluruskan jawaban dari setiap
keIompok
17. Guru memberikan tugas evaluasi
sikIus I
18. Guru menutup pelajaran dengan
menyimpulkan materi yang teIah
dipelajari
36
19. Guru memberitahu materi yang akan
dipelajari berikutnya
20. Guru membaca hamdallah
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru
pada siklus I belum berjalan dengan baik, masih ada prosedur RPP
yang tidak terlaksanakan. Masih ada beberapa hal yang harus
ditingkatkan, seperti tegas dalam mengajar dan guru yang kurang
membimbing siswa, sehingga ada beberapa aspek yang tidak
tercapai.
3) Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
Untuk melihat seberapa besar pemahaman siswa mengenai
materi yang disampaikan, pada siklus I ini lembar evaluasi terdiri
dari 5 butir soal uraian (esai). Berikut hasil yang diperoleh siswa
pada siklus I:
Tabel 4.4
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
N
O Nama Siswa KKM NiIai
Keterangan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Agung Satrio 70 87
2 Desi Susanti 70 93
3 Destu Randi 70 40
4 Fauzi 70 75
37
5 Firdaus 70 80
6 Fitriah 70 80
7 Herdiansyah 70 95
8 Leni Marlina 70 70
9 Masanto 70 55
10 Miftahuljana
h 70 55
11 M.Kholidi 70 75
12 Mustakim.A 70 50
13 Mustakim.F 70 87
14 Mutina 70 80
15 Ning Ayu 70 65
16 Rahman 70 50
17 Rini K 70 85
18 Rita Wahyuni 70 75
19 Sahriya 70 65
20 Suci Susanti 70 75
21 Sumiati 70 80
22 Utari
Buddiarti 70 85
JumIah 1602 15 7
38
Rata-Rata 73
Presentase Ketuntasan Siswa 70%
Presentase Siswa Tidak Tuntas 30%
Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa
mulai meningkat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kelas yang
mencapai nilai 73, siswa yang tuntas dalam pembelajaran menjadi
sebanyak 15 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa. Hasil
belajar pada siklus ini memang sudah meningkat, tetapi belum
mencapai indikator yang diinginkan, sehingga penelitian ini
dilanjutkan kesiklus II.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan hasil belajar siswa selama proses
pembelajaran siklus I berlangsung dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan siklus I belum dapat dikatakan berhasil karena hasil yang
didapat dalam kriteria keberhasilan hanya sebanyak 70% siswa yang
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan perlu
ditingkatkan pada siklus II. Ketidak berhasilan dapat dilihat dari
rendahnya nilai hasil belajar dan keaktifan siswa. Ada beberapa
kendala yang dihadapi pada proses penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Berbasis Labor antara lain :
1. Tidak semua siswa mau menerima belajar secara kelompok, hal
ini dikarenakan kebiasaan siswa yang belajar secara individu.
Tetapi setelah diberikanmotivasi bahkan voting seluruh siswa
mau belajar secara berkelompok.
2. Pada saat pembagian kelompok ada sebagian siswa yang
memilih-milih teman kelompoknya dan belum menerima
pembagian kelompok yang ditetapkan oleh guru. Setelah
39
dijelaskan keuntungan dari kelompok yang ditentukan oleh guru,
siswa baru mau menerimanya.
3. Masih ada siswa yang tidak mampu menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
4. Siswa kurang mau bekerjasama dalam kelompoknya.
5. Masih ada siswa yang kurang memperhatikan penguatan tentang
sistem pembelajaran yang diberikan oleh guru dan materi yang
dipelajari.
Untuk memperbaiki kekurangan-kekuranngan yang ada pada
siklus I dan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam belajar maka
perlu dilanjutkan pada siklus II, dengan melakukan perbaikan-
perbaikan sebagai berikut :
1. Guru perlu memperbaiki penerapan dari model pembelajaran
yang digunakan.
2. Guru perlu meningkatkan lagi motivasi kepada siswa agar siswa
lebih termotivasi dalam belajar.
3. Guru lebih optimal dalam mengkondisikan kelas untuk siap dalam
belajar.
4. Guru harus lebih tegas dalam menghadapi siswa.
5. Guru lebih optimal dalam membimbing dan mengarahkan siswa
untuk aktif dalam proses pembelajaran.
2. Hasil Penelitian Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Sama seperti siklus sebelumnya, pada tahap ini peneliti
menyusun perencanaan tindakan agar pelaksanaan pembelajaran dapat
berjalan dengan baik. Hanya saja pada siklus II ini peneliti lebih
menekankan lagi cara memotivasi siswa, membimbing siswa dan
bersikap tegas pada siswa agar pembelajaran dapat berlangsung lebih
baik lagi dari siklus sebelumnya.
b. pelaksanaan Tindakan
40
pada tahap ini peneliti melakukan pembelajaran yang
mengacu pada perencanaan yang telah dibuat. Siklus II dilakukan
sebanyak satu kali pertemuan (2 jam pelajaran). Pertemuan dilakukan
pada tanggal 04 Desember 2017. Pada pertemuan ini materi yang
diajarkan mengenai Energi menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Berbasis Labor. Pada pertemuan ini
siswa tidak dibagi menjadi beberapa kelompok, namun melakukan
pengamatan secara individual. pada 30 menit terakhir siswa diberikan
tes sebagai alat evaluasi siklus II untuk mengetahahui penguasaan
materi dan kompetensi fisika siswa berupa 10 butir soal dalam bentuk
objektif (pilihan berganda) dan 5 butir soal dalam bentuk uraian (essai).
Tindakan yang dilakukan sesuai dengan RPP siklus II (RPP Siklus II
Dapat Dilihat Pada Lampiran:7
c. Tahap Observasi
1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II
Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.5
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II
No HasiI Yang Diamati JumIah
Siswa
Presentase
(%)
1.
2.
3.
PendahuIuan
Peserta didik yang masuk kelas tepat
waktu
Peserta didik yang siap menerima
pelajaran
20
19
15
92%
85%
69%
41
4.
5.
Peserta didik yang memperhatikan
apersepsi dari guru
Peserta didik yang menjawab
pertanyaan motivasi dari guru
Peserta didik yang mendengarkan
tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
15
17
69%
77%
6.
7.
8.
Kegiatan Inti
peserta didik yang memperhatikan
dan menyimak guru saat
penyampaian materi Energi
Peserta didik yang bertanya pada
guru mengenai hal yang sedang
dipelajari
Peserta didik yang melakukan
pengamatan hal-hal penting, baik dari
media maupun
17
12
19
77%
54%
85%
No Hasil Yang Diamati Jumlah
Siswa
Presentase
(%)
42
9.
10.
11.
12.
dari percobaan secara langsung
Peserta didik menganalisis data yang
didapat
Peserta didik yang memperhatikan
penjelasan dari temannya
Peserta didik yang memperhatikan
evaIuasi dari guru tentang jawaban
dari setiap siswa
Peserta didik mengerjakan tugas yang
disampaikan guru
14
14
14
20
62%
62%
62%
92%
13.
14.
15.
Penutup
Peserta didik yang menyimpulkan
pelajaran pada pertemuan ini
bersama-sama dengan guru
Peserta didik yang mendengarkan
penyampaian guru tentang materi
seIanjutnya
Peserta didik yang menutup
pembelajaran dengan membaca
hamdallah bersama-sama dengan
guru
17
20
22
77%
92%
100%
Skala Penilaian: 0 – 19 = Tidak Aktif
20 – 59 = Kurang Aktif
60 – 69 = Cukup Aktif
70 – 79 = Aktif
80 – 100= Sangat Aktif
43
Dari tabel diatas dapat dilihat aktivitas siswa mengalami
peningkatan, pada siklus II aktivitas siswa berjalan dengan baik.
Dapat disimpulkan aktivitas siswa yang sangat aktif berupa 6
aktivitas, aktivitas siswa yang aktif berupa 3 aktivitas, aktivitas
siswa yang cukup aktif berupa 6 aktivitas, dan aktivitas siswa yang
tidak aktif tidak ditemukan. Sehingga diperoleh rat-rata aktivitas
siswa sebesar 76,46% yang apabila dilihat pada skala berada
dikategori aktif.
4) Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II
Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas guru dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6
Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II
No Aktivitas Yang Diamati
Keterangan
KeterIaksanaan
RPP
Ya Tidak
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru membaca do’a
3. Guru memeriksa kesiapan belajar
siswa
4. Guru memberikan apersepsi
5. Guru memberikan motivasi
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
44
7. Guru menilai keaktivan siswa dalam
pembelajaran
8. Guru menyampaikan materi
pembelajaran
9. Guru membantu siswa membatasi dan
mengorganisasi tugas-tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah
yang dihadapi
10. Guru membantu siswa mengumpulkan
informasi yang sesuai
11. Guru membantu siswa melaksanakan
eksperimen, mencari penjelasan dan
solusi masalah yang dihadapi
12. Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan hasil
karrya dalam bentuk laporan
13. Guru membantu siswa
mempersentasikan hasil eksperimen
14. Guru membantu siswa melakukan
evaluasi hasil eksperimen yang
dipersentaasikan oleh masing-masing
kelompok
15. Guru dan siswa menyimpulkan
evaluasi hasil eksperimen yang telah
dipersentasikan.
16. Guru memberitahu materi yang akan
45
dipelajari berikutnya
17. Guru membaca hamdallah
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru
pada siklus II membaik, walaupun masih ada satu komponen yang
belum terlaksana. Masih ada satu hal yang harus ditingkatkan, serta
tegas dalam mengajar, sehingga ada satu aspek yang tidak tercapai.
5) Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Untuk melihat seberapa besar pemahaman siswa mengenai
materi yang disampaikan, pada siklus II ini lembar evaluasi terdiri
dari 10 butir soal objektif (pilihan berganda) dan 5 butir soal uraian
(esai). Berikut hasil yang diperoleh siswa pada siklus II:
Tabel 4.7
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
N
O Nama Siswa KKM NiIai
Keterangan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Agung Satrio 70 90
2 Desi Susanti 70 100
3 Destu Randi 70 80
4 Fauzi 70 60
5 Firdaus 70 75
6 Fitriah 70 85
46
7 Herdiansyah 70 90
8 Leni Marlina 70 90
9 Masanto 70 65
10 Miftahuljanah 70 80
11 M. Kholidi 70 95
12 Mustakim.A 70 80
13 Mustakim.F 70 75
14 Mutina 70 85
15 Ning Ayu 70 85
16 Rahman 70 65
17 Rini K 70 75
18 Rita Wahyuni 70 75
19 Sahriya 70 75
20 Suci Susanti 70 80
21 Sumiati 70 85
22 Utari Budiarti 70 70
JumIah 1760 19 3
Rata-Rata 80
Presentase Ketuntasan Siswa 85%
Presentase Siswa Tidak Tuntas 15%
47
Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa
kembali meningkat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kelas yang
mencapai nilai 80, siswa yang tuntas dalam pembelajaran menjadi
sebanyak 19 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa. Hasil
belajar pada siklus ini memang kembali semakin meningkat dan
sudah mencapai indikator yang diinginkan. sehingga penelitian ini
dapat dihentikan. Namun pada l embar observasi guru dan siswa
masih ada yang belum tercapai, sehingga peneliti melanjutkan
kesiklus selanjutnya.
2) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan hasil belajar siswa selama
proses pembelajaran siklus II berlangsung dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan siklus II dapat dikatakan berhasil karena hasil yang
didapat dalam kriteria keberhasilan sudah mencapai standar yang
diinginkan yaitu sebanyak 85% siswa yang mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM). Namun penelitian belum dapat
dihentikan karena beberapa hal, diantaranya pada lembar observasi
guru masih ada pelaksanaan yang belum terlaksana dengan baik, pada
lembar observasi keaktivan siswa masih ada yang perlu diperbaiki.
Sehingga peneliti kembali melanjutkan penelitiannya untuk
memperbaiki beberapa hal yang belum tercapai.
3. Hasil Penelitian Siklus III
a. Perencanaan Tindakan
Sama seperti siklus sebelumnya, pada tahap ini peneliti
menyusun perencanaan tindakan agar pelaksanaan pembelajaran dapat
berjalan dengan lebih baik lagi.
b. pelaksanaan Tindakan
pada tahap ini peneliti melakukan pembelajaran yang mengacu
pada perencanaan yang telah dibuat. Siklus II dilakukan sebanyak satu
kali pertemuan (3 jam pelajaran). Pertemuan dilakukan pada tanggal 11
48
Desember 2017. Pada pertemuan ini guru mengulang kembali pelajaran
yang telah dipelajari dari dua siklus sebelumnya, sebelum guru
membagi lembar evaluasi yang harus dikerjakan. Lembar evaluasi pada
pertemuan terakhir ini berupa 15 butir soal dalam bentuk objektif
(pilihan berganda). Tindakan yang dilakukan sesuai dengan RPP siklus
II (RPP Siklus II Dapat Dilihat Pada Lampiran:12 , Hlm: 90-98)
c. Tahap Observasi
3) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus III
Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.8
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus III
No HasiI Yang Diamati JumIah
Siswa
Presentase
(%)
1.
2.
3.
4.
PendahuIuan
Peserta didik yang masuk kelas tepat
waktu
Peserta didik yang siap menerima
pelajaran
Peserta didik yang menjawab
pertanyaan motivasi dari guru
Peserta didik yang mendengarkan
tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
20
20
15
19
92%
92%
70%
85%
5.
Kegiatan Inti
peserta didik yang memperhatikan
19
85%
49
6.
7.
8.
dan menyimak guru saat
penyampaian materi Hubungan
antara usaha dan energi
Peserta didik yang menanggapi
pertanyaan guru
Pesrta didik yang memperhatikan
evaluasi dari guru tentang pertanyaan
guru yang mereka tanggapi
Peserta didik mengerjakan tugas
akhir yang diberikan guru
15
17
20
70%
77%
92%
9.
10.
Penutup
Peserta didik yang menyimpulkan
pelajaran pada pertemuan ini
bersama-sama dengan guru
Peserta didik yang menutup
pembelajaran dengan membaca
hamdallah bersama-sama guru
20
20
92%
92%
SkaIa Penilaian: 0 – 19 = Tidak Aktif
20 – 59 = Kurang Aktif
60 – 69 = Cukup Aktif
70 – 79 = Aktif
80 – 100 = Sangat Aktif
Dari tabel diatas dapat dilihat aktivitas siswa mengalami
peningkatan, pada siklus III aktivitas siswa berjalan dengan sangat
baik. dapat disimpulkan aktivitas siswa yang sangat aktif berupa 7
50
aktivitas, aktivitas siswa yang aktif berupa 1 aktivitas, aktivitas
siswa yang cukup aktif berupa 1 aktivitas, dan aktivitas siswa yang
tidak aktif tidak ditemukan. Sehingga diperoleh rat-rata aktivitas
siswa sebesar 84,5% yang apabila dilihat pada skala berada
dikategori sangat aktif.
6) Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus III
Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas guru dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.9
Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus III
No Aktivitas Yang Diamati
Keterangan
KeterIaksanaan
RPP
Ya Tidak
1. Guru mengucapkan saIam
2. Guru membaca do’a
3. Guru memeriksa kesiapan beIajar
siswa
5. Guru memberikan motivasi
6. Guru menyampaikan tujuan
pembeIajaran
7. Guru menilai keaktivan siswa daIam
pembelajaran
8. Guru menyampaikan materi
No Aktivitas Yang Diamati Keterangan
51
KeterIaksanaan
RPP
Ya Tidak
Pembelajaran
9. Guru memberi pertanyaan kepada
siswa
10. Guru meluruskan jawaban dari siswa
11. Guru memberikan tugas evaIuasi
siklus III
12. Guru menutup pelajaran dengan
menyimpuIkan materi yang teIah
dipelajari
13. Guru membaca hamdallah
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru
pada siklus III berjalan dengan sangat baik. Semua aspek yang
dinginkan terlaksana.
7) Hasil Belajar Siswa Pada Siklus III
Untuk melihat seberapa besar pemahaman siswa mengenai
materi yang disampaikan, pada siklus III ini lembar evaluasi terdiri
dari 15 butir soal objektif (pilihan berganda). Berikut hasil yang
diperoleh siswa pada siklus III:
Tabel 4.10
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus III
52
N
O Nama Siswa KKM NiIai
Keterangan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Agung Satrio 70 87
2 Desi Susanti 70 93
3 Destu Randi 70 80
4 Fauzi 70 60
5 Firdaus 70 87
6 Fitriah 70 87
7 Herdiansyah 70 93
8 Leni Marlina 70 87
9 Masanto 70 80
10 Miftahuljanah 70 93
11 M.Kholidi 70 87
12 Mustakim. A 70 80
13 Mustakim. F 70 87
14 Mutina 70 80
15 Ning Ayu 70 80
16 Rahman 70 85
17 Rini K 70 85
18 Rita Wahyuni 70 75
53
19 Sahriiya 70 75
20 Suci Susanti 70 65
21 Sumiati 70 80
22 Utari Budiarti 70 85
JumIah 1811 20 2
Rata-Rata 82
Presentase Ketuntasan Siswa 92%
Presentase Siswa Tidak Tuntas 8%
Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa
kembali meningkat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kelas yang
mencapai nilai 82, siswa yang tuntas dalam pembelajaran menjadi
sebanyak 20 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa. Hasil
belajar pada siklus ini kembali semakin meningkat dan sudah
melampaui indikator yang diinginkan. sehingga penelitian ini dapat
dihentikan.
4) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan hasil belajar siswa selama
proses pembelajaran siklus III berlangsung dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan siklus III dikatakan berhasil karena hasil yang didapat
dalam kriteria keberhasilan sudah melampaui standar yang diinginkan
yaitu sebanyak 92% siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM). Dan semua aspek yang diinginkan sudah tercapai,
sehingga penelitian dihentikan
C. Pembahasan Hasil Penelitian
54
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi fisika
siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learrning
(PBL) Berbasis Labor di kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara
Tembesi.. Dengan menggunakan model pembelajaran yang sudah
ditentukan, nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan
ini terjadi pada setiap siklus tindakan.
pada siklus I nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 73 dengan
siswa yang tuntas sebesar 70%. Pada siklus II rata-rata nilai siswa
meningkat menjadi 80 dengan siswa yang tuntas sebanyak 85%. Pada
siklus lanjutan (siklus III) nilai rata-rata yang dihasilkan meningkat kembali
menjadi 82 dengan siswa yang tuntas sebesar 92%. Peningkatan hasil
belajar tersebut mengidentifikasi adanya peningkatan pemahaman siswa
terhadap materi yang dibahas selama proses pembelajaran berlangsung.
Adapun rekapitulasi peningkatan hasil belajar siswa pada setiap
siklus dapat dilihat pada tabel dan diagram dibawah ini:
Tabe 4.11
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Setiap Siklus
No Aspek yang dinilai Presentase
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Rata-rata 73 80 82
2 Jumlah siswa yang tuntas 15 siswa 19 siswa 20 siswa
3 Presentase keberhasilan siswa 70% 85% 92%
4 Jumlah siswa yang tidak tuntas 7 siswa 3 siswa 2 siswa
5 Presentase siswa yang tidak
tuntas 30% 15% 8%
55
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Setiap Siklus
Keterangan:Nilai Rata-rata
Presentase Siswa Tuntas
Presentase Siswa Tidak Tuntas
Gambar 4.2 Diagram Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Pada Setiap
Siklus
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
SikIus I SikIus II SikIus III
72 78 80
69%
85%
92%
30%
15%
8%
60%
65%
70%
75%
80%
85%
90%
SikIus I SikIus II SikIus III
71%
76%
85%
1 keaktivan siswa
56
Gambar 4.3 Diagram Presentase Hasil Belajar Siswa Pada Setiap
Siklus
Adapun aktivitas siswa pada setiap siklus mengalami
peningkatan.Hal itu terjadi karena siswa merasa senang saat mengikuti
pembelajaran menggunakan media pembelajaran dan model pembelajaran
yang berbeda dari yang biasa diterapkan oleh guru mata pelajaran. siswa
semakin aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa semakin fokus
memperhatikan penjelasan dan pengarahan dari guru dalam mengikuti
proses pembelajaran.Siswa mengalami peningkatan dalam menanggapi
pertanyaan yang diberikan guru maupun teman sekelasnya. Siswa berperan
aktif dalam melakukan pengamatan, baik pengamatan yang dilakukan secara
kelompok maupun pengamatan yang dilakukan secara individu. Siswa
menunjukkan antusias saat menyampaikan tanggapan mereka mengenai
hasil pengamatan yang mereka lakukan. Serta interaksi sosial yang terjalin
antar guru dan siswa maupun siswa dan siswa semakin membaik pada setiap
siklusnya. Hingga pada akhirnya presentase keaktivan siswa dalam
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
SikIus I SikIus II SikIus III
69%
85%
92%
31%
15% 8%
1 Presentase Siswa Tuntas
2 Presentase iswa Tidak Tuntas
57
melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran mencapai nilai 84,5% yang
berda pada kategori sangat aktif.
Adapun rekapitulasi peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap
siklus dapat dilihat pada tabel dan diagram dibawah ini:
Tabe 4.12
Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Setiap Siklus
No Aspek yang dinilai
Presentase
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Keaktivan Siswa 71,2% 76,46% 84,5%
Gambar 4.4 Diagram Presentase Keaktivan Siswa Pada Setiap Siklus
Berdasarkan data yang dijabarkan dari beberapa tabel dan grafik di
atas. Pada setiap siklus yang dilaksanakan, nilai rata-rata hasil belajar siswa
telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan semakin
meningkat. Sertapresentase ketuntasan hasil belajar siswa dan presentase
60%
65%
70%
75%
80%
85%
90%
SikIus I SikIus II SikIus III
71,2%
76,46%
84,5%
1 keaktivan siswa
58
keaktivan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran setiap siklus semakin
meningkat, dan telah mencapai Kriteria ketuntasan yang diinginkan.Pada
penelitian ini memiliki sedikit kendala, berupa kurangnya fasilitas yang
dimiliki sekolah dalam hal komputer dan infokus. Namun penelitian tetap
berjalan dengan lancar, walaupun sedikit memakan waktu. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Berbasis Labor dapat meningkatkan Kompetensi Fisika
siswa. Karena model pembelajaran Probem Based Learning (PBL)
Berbasis Labor merupakan aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.Teknik utama
dalam model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah
keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, dan
keterarahan kegiatan secara maksimal dalam proses pembelajaran serta
siswa dapat mengembangkan sikap percaya diri tentang apa yang didapat
dalam proses pembelajaran tersebut. Model ini mengacu pada aspek sosial
di kelas/labor dan dalam proses pelaksanaannya guru berperan sebagai
pengarah yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dikelas/labor.
Oleh karena itu model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Berbasis Labor dapat meningkatkan kompetensi Fisika siswa pada
mata pelajaran Fisika pada materi Usaha dan Energi di kelas XI IPA
semester ganjil tahun 2017/2018 di Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara
Tembesi diterima. Karena model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Berbasis Labor siswa aktif dan lebih bersosialisasi antar sesama
siswa, serta adanya media yang membuat siswa lebih termotivasi dalam
mengikuti proses pembelajaran.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) di kelas XI IPA.
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Labor dapat
meningkatkan kompetensi fisika siswa pada mata pelajaran fisika dengan
peningkatan sebagai berikut:
1. Pada siklus I nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 73 dengan siswa yang
tuntas sebesar 70% dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran
dalam kategori Aktif.
2. Pada siklus II rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 80 dengan siswa
yang tuntas sebanyak 85% dan keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran mengalami peningkatan walaupun masih berada dikategori
aktif.
3. Pada siklus lanjutan (siklus III) nilai rata-rata yang dihasilkan meningkat
kembali menjadi 82 dengan siswa yang tuntas sebesar 92% dan keaktifan
siswa dalam mengikuti pembelajran menjadi Sangat Aktif.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1. Kepada pihak sekolah agar selalu mendukung penerapan pembelajaran
yang bervariasi agar pembelajaran yang berlangsung tidak monoton.
2. Kepada guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) Berbasis Labor.
3. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan melanjutkan dan mengembangkan
penerapan model pembelajaran ini. Hendaknya dilakukan perbaikan-
perbaikan agar memperoleh hasil yang lebih baik lagi. Dengan jumlah
siswa yang lebih banyak lagi.
60
C. Kata penutup
Dengan mengucap syukur alhamdulillah kepada Allah SWT dengan
limpahan rahmat dan hidayahnya jugalah sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini dan menghasilkan skripsi sesuai dengan yang diharapkan.Peneliti
menyadari bahwa di dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini masih banyak
terdapat kekurangan baik dalam penulisan dan segi bahasanya. Dalam hal ini
peneliti dengan senang hati dan lapang dada menerima kritikan dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Harapan peneliti, semoga
skripsi ini dapat berguna bagi peneliti selanjutnya dan dapat memberi pedoman
bagi semua kalangan yang membutuhkan khususnya bagi Prodi pendidikan fisika.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., Suhardjono, dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Endah Juniarti, 2014. Penerapan model Problem Based Learning untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika pada materi fluida
dikelas XI IPA SMA N 5 Kota Bengkulu. Skripsi FKIF universitas Bengkulu.
Fadly, Aditiya. 2012. “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)”. Jurnal.
http://fe.um.ac.id/wpcontent/ uploads/2012/08/JURNAL1 .pdf. diunduh 27
Desember, 2012
Hamalik Oemar. 1995. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Mulyasa. E. 2003. Kurikulum berbasis kompetensi, konsep, karakteristik dan
implementasi. Bandung. PT. Remaja Rosada Karya.
Rosane Medriati, 2013. Upaya peningkatan hasil belajar fisika siswa pada
konsep cahaya kelas VII melalui penerapan model pembelajaran
ProbleBased Learning berbasis laboratorium di SMP N 14 Kota Bengkulu.
Skripsi FKIF Universitas Lampung.
Sanjana Wena. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: PT. Kencana
Sanjaya Wina. 2006. Strategi pembelajaran ( berorientasi standar Proses
Pendiikan). Jakarta: kencana
Sanjaya Wina, 2008. ” Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, ” Jakarta: Prenada Media Group.
Sudjana Nana. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Rosda
Karya
Sugiaro dan Mustaji. 2005. Pembelajaran Berbasis Kontruktivistik Penerapan
dalam Pembelajaran Berbasis Masalah. Surabaya.
Trianto.2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi konstruktif.
Jakarta : prestasi pustaka
UU RI No 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional (Bandung: Citra
Umbara), hlm.7
Wena Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : PT.
Bumi aksara.
SILABUS FISIKA KELAS XI IPA
Satuan Pendidikan : MAN 02 MUARA TEMBESI
Kelas /Semester : XI IPA / I (Ganjil)
Mata Pelajaran : FISIKA
Materi : FISIKA (USAHA DAN ENERGI)
Kompetensi Inti*
KI 1 :
KI 2 :
KI 3 :
KI 4 :
Kompetensi Dasar Materi Pokok pembelajaran penilaian Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
geostasioner
3.3 Menganalisis konsep energi,
usaha, hubungan usaha dan
perubahan energi, dan hukum
kekekalan energi untuk
menyelesaikan permasalahan
gerak dalam kejadian sehari-
Usaha dan energi
Energi kinetik dan
energi potensial
(gravitasi dan
Mengamati
Mengamati peragaan atau
simulasi usaha positif, usaha
negatif dan usaha nol
Penugasan
Menyelesaikan masalah
tentang usaha, energi kineti,
energi potensial dan hukum
kekekalan energi mekanik
16 jp
Sumber:
Buku panduan
Pelajaran Fisika
e-dukasi.net
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
hari
pegas)
Konsep usaha
Hubungan usaha
dan energi kinetik
Hubungan usaha
dengan energi
potensial
Hukum kekekalan
energi mekanik
Menanya
Menanyakan tentang
hubungan antara usaha dan
energi dalam menyelesaikan
berbagai peristiwa sehari-hari
Eksperimen/Ekplorasi
Mendiskusikan tentang energi
kinetik dan energi potensial
(energi potensial gravitasi dan
pegas)
Mendiskusikan hubungan
usaha dengan perubahan
energi kinetik dan energi
potensial
Mendiskusikan bentuk hukum
kekekalan energi mekanik
Eksplorasi penerapan hukum
kekekalan energi mekanik
pada gerak parabola, gerak
pada bidang lingkaran, dan
gerak satelit/planet dalam tata
surya
Mengasosiasi
Mengelompokan bentuk
hukum kekekalan energi
mekanik pada berbagai gerak
(gerak parabola, gerak pada
bidang lingkaran, dan gerak
Portofolio
Resume hasil diskusi
Tes
Tertulis tentang hubungan
usaha dengan perubahan
energi dan hukum kekekalan
energi mekanik
4.3 Memecahkan masalah
dengan menggunakan metode
ilmiah terkait dengan konsep
gaya, dan kekekalan energi
satelit/planet dalam tata surya
Mengomunikasikan
Presentasi hasil diskusi kelompok
Jambi, November 2017
Mengetahui,
Kepala MAN 02 Muara Tembesi Guru matapelajaran peneliti
Drs,Ali Permadi, M. Pd.I Ari Masovia, M.Pd Nur Fatona Ria
NIP 196606181996031003 NIM:TF.130982
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MAN 02 Muara Tembesi
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI IPA/1
Materi Pokok : USAHA DAN ENERGI
Sub Materi : Usaha
Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit
A. Kompetensi inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami , menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas
alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan air sebagai unsur utama kehidupan dengan
karakteristik yang memungkinkan bagi makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,cermat, tekun,
hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagaiwujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
3.3. Menganalisis konsep usaha, energi, hubungan usaha dan perubahan energi dan hukum
kekekalan energi untuk menyelesaikan permasalahan gerak dalam kejadian sehari-hari.
Indikator
1. Menyebutkan pengertian usaha (C1)
2. Menjelaskan konsep usaha dalam kehidupan sehari-hari (C2)
3. Menyelidiki pengaruh Gaya terhadap perpindahan pada suatu benda (C3)
4. Menyimpulkan hasil dari materi usaha yang telah dipelajari (C4)
4.3. Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan konsep gaya,
dan kekekalan energi
Indikator
1. Mengumpulkan peralatan demonstrasi untuk mengetahui pengaruh gaya terhadap
perpindahan benda berdasarkan LKS.
2. Mendemonstrasikan peralatan yang telah disediakan berdasarkan LKS.
3. Menarik kesimpulan dari demonstrasi yang telah dilakukan
4. Menggali pemahaman mengenai prinsip usaha dalam kehidupan sehari-hari
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE 1
USAHA
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(2 JP)
1. TUJUAN
Dengan kegiatan observasi dalam pembelajaran kelompok pada sub topik pengaruh gaya
terhadap perpindahan benda diharapkan siswa terlibat aktif mengamati (Observing),
menanya (Questioning), menalar (Assosiating), mencoba (Experimenting) dan mengaitkan
(Networking) antar konsep dalam pembelajaran serta bertanggung jawab dalam
kelompoknya dengan tujuan :
1. Kognitif
a. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat
menyebutkan pengertian usaha, (C1)
b. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat,
menunjukkan pengaruh gaya terhadap perpindahan benda(C1)
c. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat
menjelaskan pengaruh gaya terhadap perpindahan benda(C2)
d. Dengan permasalahan yang disajikan, siswa dapat menyelidiki pengaruh gaya
terhadap perpindahan benda (C3)
e. Dengan observasi yang telah dilakukan, siswa dapat menyimpulkan hasil
percobaan tersebut. (C4)
2. Psikomotor
Disediakan beberapa contoh alat demonstrasi, media animasi dan LKS, siswa dapat:
a. Mengumpulkan peralatan demonstrasi untuk mengetahui pengaruh gaya terhadap
perpindahan benda berdasarkan LKS. (P1)
b. Mendemonstrasikan peralatan yang telah disediakan berdasarkan LKS. (P2)
c. Menarik kesimpulan eksperimen pengaruh gaya terhadap perpindahan suatu
benda (P3)
d. Menggali pemahaman prinsip usaha terhadap eksperimen yang dilakukan. (P4)
3. Afektif
a. Karakter : Aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter beriman, berfikir
kreatif, kritis, dan logis, bekerja teliti, jujur, dan berprilaku santun.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Keterampilan Sosial: Bekerjasama, aktif menyampaikan pendapat, menjadi
pendengar yang baik, menanggapi pendapat orang lain dalam diskusi dan
bertanggung jawab.
c. Berpikir Positif Terhadap: Materi, proses, guru dan nilai.
d. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
2. MATERI PEMBELAJARAN
USAHA
1. Pengertian usaha
Dalam kehidupan sehari-hari usaha merupakan segala bentuk kegiatan
yang menggerakkan segala tenaga dan pikiran atau badan untuk mencapai
tujuan yang dimaksud. Orang yang mengangkat beban dan memindakan
beban dikatakan melakukan usaha.
Dalam fisika, usaha merupakan proses perubahan energi dan usaha ini
selalu dihubungkan dengan gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda.
Dengan kata lain bila ada gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda,
maka dikatakan gaya tersebut melakukan usaha terhadap benda.
Pengertian usaha diatas adalah usaha oleh gaya konstan, artinya arah dan
nilainya konstan. Besar nilai usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya pada
suatu benda yang mengakibatkan perpindahan sebesar s, dapat dirumuskan
kembali dengan kalimat sebagai berikut:
Besar usaha oleh gaya konstan didefenisikan sebagai hasil besar
komponen gaya pada arah perpindahan dengan besarnya perpindahan yang
diasilkan.
Apabila usaha tersebut dirumuskan secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut
W = F. S
Dimana : W = Besar usaa (N. M atau Joule)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
F = Besar komponen gaya pada arah perpindahan ( Newton)
s = Besar perpindahan (meter)
Apabila gaya konstan tidak searah dengan perpindahan, maka usaha yang
dilakukan oleh gaya pada benda didefenisikan sebagai perkalian antara
perpindahan dengan komponen gaya yang searah dengan perpindahan.
Komponen gaya yang searah dengan perpindahan adalah F cos . Secara
matematis dirumuskan sebagai berikut :
W = F cos .
Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha adalah besaran skalar, dimana usaha
merupakan perkalian skalar antara vektor gaya dan vektor perpindahan.
3. METODE PEMBELAJARAN
- Model : Pembelajaran Berbasis Masalah
- Metode : Diskusi, Ceramah dan observasi
- Pendekatan : Saintifik
4. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
MEDIA : Laptop, slide power point, LKS (terlampir)
ALAT DAN BAHAN : Spidol, meja, kursi, penggaris dan lain-lain
SUMBER BELAJAR : Fisika XI, internet dan lingkungan
5. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
A. Pendahuluan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1 Guru mengucapkan salam
sebelum memasuki ruang
kelas
Siswa mejawab salam
dan duduk dengan rapi
dan tertib
2 Menit
2 Guru meminta ketua kelas
untuk memimpin do’a
sebelum memulai pelajaran
Ketua kelas memimpin
do’a menurut keyakinan
masing-masing (religius)
3 Guru melakukan pengecekan
kehadiran siswa dengan
menyebut nama siswa satu
persatu
Siswa duduk dengan
tertib dan pengacungkan
tangan saat diabsensi
4 Guru menyapa Siswa dengan
ramah, penuh kasih sayang,
dan penuh keakraban. Serta
menanya keadaan siswa.
(peduli sosial dan
komunikatif)
Siswa menjawab sapaan
guru dengan santun
5 Guru mengecek terhadap
perlengkapan peralatan
pembelajaran yang akan
dilakukan hari ini
Siswa menyiapkan
segala keperluan untuk
kegiatan belajar dikelas
6 Guru meminta siswa untuk
duduk pada kelompoknya
masing-masing yang terdiri
dari 3-4 orang.
Siswa duduk berdasarkan
kelompok masing-masing
7 Guru menanyakan pengertian
usaha, pengaruh gaya dan
perpindahan benda Jika
belum, guru mengulang sedikit
pengertian usaha
Siswa menjawab
pertanyaan yang
diberikan guru
8 Guru memberi motivasi
dengan bertanya pada siswa
1. apa yang menyebabkan
terjadinya perpindahan benda?
Siswa menjawab
pertanyaan berdasarkan
pempelajaran yang telah
dilakukan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Apa saja contoh dari usaha?
(motivasi/apersepsi)
9 Guru meminta siswa untuk
menyampaikan pendapat
tentang isu atau masalah yang
berhubungan dengan usaha,
pengaruh gaya serta
perpindahan (Inisiasi/invitasi)
Siswa menyampaikan
pendapat mereka tentang
isu atau masalah yang
berhubungan dengan
usaha yang mereka
ketahui.
10 Guru mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran: kognitif
(produk, proses); psikomotor,
dan afektif .
Siswa mendengar apa
yang dikomunikasikan
oleh guru.
B. Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Guru meminta kepada peserta didik untuk membentuk
kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa
laki-laki dan perempuan yang berbeda kemampuannya.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
1. Guru menyuruh siswa untuk berpikir secara kritis, kreatif dan
logis dalam diskusi kelompok untuk dapat menyebutkan
pengertian usaha serta pengaruh perubahan gaya berdasarkan
observasi yang ditampilkan dari animasi dan gambar oleh
guru.
2. Guru menyuruh siswa untuk berpikir secara kritis, kreatif dan
logis dalam diskusi kelmpok untuk dapat mengetahui pengaruh
perubahan gaya pada benda dalam kehidupan sehari-hari.
Guru membagi tugas kelompok:
2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan pengertian usaha,
pengertian gaya dan perpindahan
2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan contoh usaha
10 Menit
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dalam kehidupan sehari-hari.
2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan contoh dari
perpindahan benda
Tugas kelompok diberikan 2 hari sebelum proses pembelajaran
dilaksanakan.
Setiap kelompok diminta untuk menuliskannya dalam bentuk
karya tulis.
Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelompok yang lain.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan
memberikan informasi yang sebenarnya.
Peserta didik memperhatikan contoh perubahan serta
perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
c. Kegiatan Penutup
1. Guru bersama siswa menyimpulkan pengertian usaha, gaya dan
perpindahan
2. Guru bersama siswa menemukan contoh usaha serta
perpindahan benda dalam kehidupan sehari-hari.
3. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
4. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
5. Guru menginformasikan tentang materi pembelajaran
berikutnya
6. Guru menutup pembelajaran dengan membaca do’a.
3 Menit
B. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a. Penilaian sikap spritual : Observasi
b. Penilaian sikap sosial : Observasi
c. Penilaian Pengetahuan :Tes tertulis dan lisan
d. Keterampilan : Kinerja dan Projek
2. Bentuk Penilaian
a. Penilaian sikap spritual dan sosial: Lembar Observasi sikap spritual dan sosial
b. Penilaian Pengetahuan : uraian singkat
C. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian: Tes tertulis,
b. Bentuk Instrumen:
- Tes uraian
Jambi, November 2017
Guru mata pelajaran peneliti
Ari Masovia, M.Pd Nur fatona ria
NIM: TF.130982
Mengetahui
Kepala MAN 02 Muara tembesi
Drs.Ali Permadi,M.Pd.I
NIP.196606181996031003
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran3: Tes Kompetensi PadaSiklus I
TES KOMPETENSI SIKLUS I
Nama :
Kelas :
Mata Pelajaran : Fisika
A. Isilah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan Usaha dan berikan contohnya !
2. Gaya yang tidak bergantung pada lintasan tetapi di tentukan oleh keadaan awal dan akhir
disebut gaya....
3. Gaya besarnya 60 N menyebabkan benda berpindah sejauh 10 M. Berapa besarnya
usaha?
4. Sebuah benda meluncur diatas papan kasar sejauh 5M,mendapat perlawanan gesekan
dengan papan sebesar 180 N. Berapa besarnya usaha yang dilakukan oleh benda tersebut?
5. Sebuah balok bermassa 1 Kg diatas lantai licin. Jika gaya mendatar 20 N digunakan untuk
menarik balok, maka tentukan usaha yang dilakukan agar balok berpindah sejauh 3 M!
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lanjutan
KUNCI JAWABAN
1. Usaha adalah terjadinya perpindahan sebuah benda dari satu tempat ketempat yang lain jika
diberi gaya, atau mengerahkan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai tujuan tertentu
yang dilakukan oleh orang atau mesin.
2. Gaya konservatif
3. Diketahui:
Gaya (F) = 60 N
Perpindahan (S) = 10 M
Ditanya: usaha (W)....?
Penyelesaian:
Usaha (W) = F x S
=60 N x 10 M
= 600 NM = 600 Joule
4. Diketahui :
Gaya (F) = 180 N
Perpindahan (S) = 5 M
Ditanya: Usaha (W)....?
Penyelesaian
Usaha (W) = F x S
= 180 N x 5 M
= 900 NM= 900 Joule
5. Diketahui :
Massa (m) = 1 Kg
Gaya (F) = 2 N
Perpindahan (S) = 3 M
Ditanya: Usaha (W)...?
Penyelesaian
Usaha (W) = F x S
= 2 N x 3 M
= 6 NM = 6 joule
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
NO Nama Siswa KKM NiIai
Keterangan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 A 70 87
2 B 70 93
3 C 70 40
4 D 70 75
5 E 70 80
6 F 70 80
7 G 70 95
8 H 70 70
9 I 70 55
10 J 70 55
11 K 70 75
12 L 70 50
13 M 70 87
14 N 70 80
15 O 70 65
16 P 70 50
17 Q 70 85
18 R 70 75
19 S 70 65
20 T 70 75
21 U 70 80
22 V 70 85
JumIah 1602 15 7
Rata-Rata 73
Presentase Ketuntasan Siswa 70%
Presentase Siswa Tidak Tuntas 30%
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I
Pertemuan :1
Materi Pokok :Usaaha dan Energi
Sub Materi : Usaha
Petunjuk Pengisian :
1. Pengamat berada didaIam keIas sehingga dapat mengamati kegiatan
pembeaIajaran yang sedang berIangsung tanpa mengganggu jaIannya proses
pembeIajaran
2. Memperhatikan aktivitas di daIam keIas pada saat pembeIajaran berIangsung
3. Menentukan jumIah siswa yang aktif serta presentase ketuntasannya
4. Keterangan skaIa peniIaian
No HasiI Yang Diamati JumIah
Siswa
Presentase
(%)
1.
2.
3.
4.
5.
PendahuIuan
Peserta didik yang masuk keIas tepat
waktu
Peserta didik yang siap menerima
peIajaran
Peserta didik yang memperhatikan
apersepsi dari guru
Peserta didik yang menjawab
pertanyaan motivasi dari guru
Peserta didik yang mendengarkan
tujuanpembelajaran yang disampaikan
oleh guru
22
17
16
14
17
100%
77%
69%
62%
77%
6.
Kegiatan Inti
peserta didik yang memperhatikan dan
menyimak guru saat penyampaian
16
69%
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
7.
8.
9.
10.
11.
12.
materi usaha
Peserta didik yang bertanya pada guru
mengenai hal yang sedang dipelajari
Peserta didik yang melakukan
pengamatan hal-hal penting, baik dari
media maupun dari percobaan secara
Iangsung
Peserta didik yang berpartisipasi dalam
kelompok untuk menganalisis data yang
didapat
Peserta didik yang memperhatikan
penjelasan dari teman Iain kelompok
Pesrta didik yang memperhatikan
evaluasi dari guru tentang jawaban dari
setiap keompok
Peserta didik mengerjakan tugas yang
disampaikan guru
8
17
14
10
14
22
38%
77%
62%
46%
62%
100%
13.
14.
15.
Penutup
Peserta didik yang menyimpulkan
pelajaran pada pertemuan ini bersama-
sama dengan guru
Peserta didik yang mendengarkan
penyampaian guru tentang materi
selanjutnya
Peserta didik yang menutup
pembelajaran dengan membaca
hamdallah bersama-sama dengan guru
11
17
22
52%
77%
100%
SkaIa Penilaian:0 – 19 = TidakAktif
20 – 59 = KurangAktif
60 – 69 = CukupAktif
70 – 79 = Aktif
80 – 100 = SangatAktif
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS I
Pertemuan :1
Materi Pokok `` : Usaha dan Energi
Sub Materi : Usaha
No Aktivitas Yang Diamati
Keterangan
KeterIaksanaan RPP
Ya Tidak
1. Guru mengucapkan saIam
2. Guru membaca do’a
3. Guru memeriksa kesiapan beIajar siswa
4. Guru memberikan apersepsi
5. Guru memberikan motivasi
6. Guru menyampaikan tujuan pembeIajaran
7. Guru meniIai keaktivan siswa daIam
pembeIajaran
8. Guru menyampaikan materi pembeIajaran
9. Guru memberi pertanyaan kepada siswa
10. Guru memberi dorongan kepada siswa
11. Guru memberi siswa kesempatan untuk
menjawab dan mengapresiasikannya
12. Guru membagi siswa berkeIompok untuk
meIakukan pengamatan
13. Guru mengawasi setiap keIompok
14. Guru memberikan kesempatan kepada setiap
keIompok untuk menyampaikan hasiI diskusi
15. Guru meniIai hasiI kerja setiap keIompok
16. Guru meIuruskan jawaban dari setiap
keIompok
17. Guru memberikan tugas evaIuasi sikIus I
18. Guru menutup peIajaran dengan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
menyimpuIkan materi yang teIah dipeIajari
19. Guru memberitahu materi yang akakn
dipeIajari berikutnya
20. Guru membaca hamdaIIah
Jambi, November 2017
Observer
Ari Masovia, M.Pd
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MAN 02 Muara Tembesi
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI IPA/1
Materi Pokok : USAHA DAN ENERGI
Sub Materi : Energi
Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit
D. Kompetensi inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami , menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
E. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan air sebagai unsur utama kehidupan
dengan karakteristik yang memungkinkan bagi makhluk hidup untuk tumbuh dan
berkembang
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,cermat,
tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagaiwujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
percobaan
3.3. Menganalisis konsep usaha, energi, hubungan usaha dan perubahan energi dan
hukum kekekalan energi untuk menyelesaikan permasalahan gerak dalam
kejadian sehari-hari.
Indikator
5. Menyebutkan pengertian Energi dalam Fisika (C1)
6. Menjelaskan konsep Energi dalam kehidupan sehari-hari (C2)
7. Menyelidiki pengaruh Gaya terhadap perpindahan pada suatu benda (C3)
8. Menyimpulkan hasil dari materi Energi yang telah dipelajari (C4)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4.3. Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan konsep
gaya, dan kekekalan energi
Indikator
5. Mengumpulkan peralatan demonstrasi untuk mengetahui pengaruh
kemiringan terhadap perubahan energi berdasarkan LKS.
6. Mendemonstrasikan peralatan yang telah disediakan berdasarkan LKS.
7. Menarik kesimpulan dari demonstrasi yang telah dilakukan
8. Menggali pemahaman mengenai prinsip energi dalam kehidupan sehari-hari
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE 2
ENERGI
(2 JP)
6. TUJUAN
Dengan kegiatan observasi dalam pembelajaran kelompok pada sub topik pengaruh
gaya terhadap perpindahan benda diharapkan siswa terlibat aktif mengamati
(Observing), menanya (Questioning), menalar (Assosiating), mencoba
(Experimenting) dan mengaitkan (Networking) antar konsep dalam pembelajaran
serta bertanggung jawab dalam kelompoknya dengan tujuan :
4. Kognitif
f. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat
menyebutkan pengertian Energi, (C1)
g. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat,
menunjukkan pengaruh kemiringan terhadap perubahan energi (C1)
h. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat
menjelaskan pengaruh kemiringan terhadap perubahan energi(C2)
i. Dengan permasalahan yang disajikan, siswa dapat menyelidiki pengaruh
Kemiringan terhadap perubahan energi (C3)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
j. Dengan observasi yang telah dilakukan, siswa dapat menyimpulkan hasil
percobaan tersebut. (C4)
5. Psikomotor
Disediakan beberapa contoh alat demonstrasi, media animasi dan LKS, siswa
dapat:
e. Mengumpulkan peralatan demonstrasi untuk mengetahui pengaruh gaya
terhadap perpindahan benda berdasarkan LKS. (P1)
f. Mendemonstrasikan peralatan yang telah disediakan berdasarkan LKS.
(P2)
g. Menarik kesimpulan dari eksperimen yang telah dilakukan (P3)
h. Menggali pemahaman prinsip energi terhadap eksperimen yang dilakukan.
(P4)
6. Afektif
e. Karakter : Aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter beriman,
berfikir kreatif, kritis, dan logis, bekerja teliti, jujur, dan berprilaku santun.
f. Keterampilan Sosial: Bekerjasama, aktif menyampaikan pendapat, menjadi
pendengar yang baik, menanggapi pendapat orang lain dalam diskusi dan
bertanggung jawab.
g. Berpikir Positif Terhadap: Materi, proses, guru dan nilai.
h. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan
hasil.
7. MATERI PEMBELAJARAN
ENERGI
2. Pengertian Energi
Dalam percakapan sehari-hari, kita menggunakan kata “energi” dalam
banyak hal. Seorang anak yang berlarian dan bermain kesana kemari tanpa
kenal lelah sering kita katakan penuh dengan energi. Kita sering pula
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
menyebut “krisis energi” bila membicarakan berkurangnya sumber-sumber
minyak dan gas alam. Kita akan mendiskusikan berbagai bentuk energi dan
cara-cara pengubahan energi dari satu bentuk ke bentuk lain.
Energi dapat menyebabkan perubahan pada benda atau lingkungan.
Perubahan tersebut dapat terjadi dengan berbagai cara. Mobil yang melaju
dapat mengubah mobil itu sendiri, orang, atau benda-benda pada lintasannya.
Energi untuk menggerakkan mobil ini berasal dari energi yang tersimpan
dalam bensin, yang biasa disebut energi kimia. Seperti halnya energi kimia
bensin yang dapat menyebabkan mobil dan penumpang berpindah tempat
(melakukan usaha), secara lebih sederhana kita dapat mendefinisikan energi
sebagai “kemampuan untuk melakukan usaha”. Definisi sederhana ini tidak
terlalu tepat, atau tidak tepat benar untuk semua bentuk energi. Sebagai
contoh, setiap benda yang bersuhu lebih dari 0 K memiliki energi panas.
Semakin tinggi suhu benda, semakin besar energi panasnya, dan sebaliknya.
Namun, untuk menurunkan suhu benda sehingga lebih rendah dari suhu
lingkungan, justru usaha harus dilakukan pada benda itu.
Energi Kinetik dan Prinsip Usaha-Energi
Sebuah benda yang bergerak dapat melakukan usaha pada benda yang
ditumbuknya. Palu yang bergerak melakukan usaha pada paku saat palu itu
mengenainya. Dalam kasus lain, benda yang bergerak mengerahkan gaya pada
benda lain yang diam, sehingga benda yang diam itu menjadi bergerak. Benda
yang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan usaha, sehingga dapat
dikatakan memiliki energi. Energi gerakan ini disebut energi kinetik (dari
bahasa Yunani kinetikos yang berarti “gerakan”). Untuk mendapatkan besar
energi kinetik, kita tinjau benda bermassa m yang bergerak lurus dengan
kelajuan mula-mula v1. Untuk mempercepat benda itu, gaya F dikerahkan
pada benda itu, sehingga kelajuannya menjadi v2 setelah menempuh jarak s.
Usaha yang dilakukan terhadap benda itu: W F s . Sesuai dengan
persamaan dalam gerak lurus berubah beraturan, jika benda bergerak dengan
percepatan tertentu, kelalajuan akhir dapat diperoleh melalui hubungan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
perubahan energi kinetik benda itu. Pernyataan ini dikenal sebagai prinsip
usaha-energi. Anda perhatikan, saat kita menuliskan F = ma saat penurunan
prinsip ini, F memiliki arti gaya total yang bekerja pada benda. Jadi prinsip
usaha-energi hanya benar jika W adalah usaha total yang dilakukan terhadap
benda, yakni usaha yang dilakukan semua gaya yang bekerja pada benda.
Perlu dicatat pula, EK berbanding lurus dengan massa benda dan kuadrat
kelajuannya. Jadi untuk dua buah benda yang berkelajuan sama, benda yang
bermassa 2 kali massa benda lain akan memiliki EK 2 kali pula. Namun jika
kelajuan sebuah benda menjadi 2 kali semula, EK benda itu menjadi 4 kali
semula. Prinsip usaha-energi (Pers. 5) berlaku untuk usaha positif maupun
negatif. Jika usaha, W, yang dilakukan terhadap benda positif (arah gaya total
searah dengan perpindahan), maka EK meningkat. Namun jika usaha yang
dilakukan negatif (arah gaya total berlawanan dengan arah perpindahan),
maka EK mengecil.
8. METODE PEMBELAJARAN
- Model : Pembelajaran Berbasis Masalah
- Metode : Diskusi, Ceramah dan observasi
- Pendekatan : Saintifik
9. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
MEDIA : Laptop, slide power point, LKS (terlampir)
ALAT DAN BAHAN : Spidol, meja, kursi, penggaris dan lain-lain
SUMBER BELAJAR : Fisika XI, internet dan lingkungan
10. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
D. Kegiatan Pembelajaran
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
C. Pendahuluan
1 Guru mengucapkan salam
sebelum memasuki ruang
kelas
Siswa mejawab salam
dan duduk dengan rapi
dan tertib
2 Menit
2 Guru meminta ketua kelas
untuk memimpin do’a
sebelum memulai pelajaran
Ketua kelas memimpin
do’a menurut
keyakinan masing-
masing (religius)
3 Guru melakukan
pengecekan kehadiran siswa
dengan menyebut nama
siswa satu persatu
Siswa duduk dengan
tertib dan
pengacungkan tangan
saat diabsensi
4 Guru menyapa Siswa
dengan ramah, penuh kasih
sayang, dan penuh
keakraban. Serta menanya
keadaan siswa. (peduli
sosial dan komunikatif)
Siswa menjawab
sapaan guru dengan
santun
5 Guru mengecek terhadap
perlengkapan peralatan
pembelajaran yang akan
dilakukan hari ini
Siswa menyiapkan
segala keperluan untuk
kegiatan belajar dikelas
6 Guru meminta siswa untuk
duduk pada kelompoknya
masing-masing yang terdiri
dari 3-4 orang.
Siswa duduk
berdasarkan kelompok
masing-masing
7 Guru menanyakan
pengertian energi, bentuk
Siswa menjawab
pertanyaan yang
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dan perubahan energi. Jika
belum, guru mengulang
sedikit pengertian energi
diberikan guru
8 Guru memberi motivasi
dengan bertanya pada siswa
3. apa yang dimaksud dengan
energi?
4. Apa saja contoh dari
energi? (motivasi/apersepsi)
Siswa menjawab
pertanyaan berdasarkan
pempelajaran yang
telah dilakukan
9 Guru meminta siswa untuk
menyampaikan pendapat
tentang isu atau masalah
yang berhubungan dengan
energi, perubahan energi
(Inisiasi/invitasi)
Siswa menyampaikan
pendapat mereka
tentang isu atau
masalah yang
berhubungan dengan
energi yang mereka
ketahui.
10 Guru mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran:
kognitif (produk, proses);
psikomotor, dan afektif .
Siswa mendengar apa
yang dikomunikasikan
oleh guru.
D. Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Guru meminta kepada peserta didik untuk membentuk
kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3-4
siswa laki-laki dan perempuan yang berbeda
kemampuannya.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
3. Guru menyuruh siswa untuk berpikir secara kritis, kreatif
10 Menit
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dan logis dalam diskusi kelompok untuk dapat
menyebutkan pengertian energi serta pengaruh perubahan
sudut benda berdasarkan observasi yang dilakukan
4. Guru menyuruh siswa untuk berpikir secara kritis, kreatif
dan logis dalam diskusi kelmpok untuk dapat mengetahui
pengaruh perubahan energi pada benda dalam kehidupan
sehari-hari.
Guru membagi tugas kelompok:
2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan pengertian
energi, macam-macam energi
2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan contoh energi
dalam kehidupan sehari-hari.
2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan contoh dari
perubahan energi
Tugas kelompok diberikan 2 hari sebelum proses
pembelajaran dilaksanakan.
Setiap kelompok diminta untuk menuliskannya dalam
bentuk karya tulis.
Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelompok yang lain.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik
dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Peserta didik memperhatikan contoh perubahan energi
dalam kehidupan sehari-hari.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c. Kegiatan Penutup
7. Guru bersama siswa menyimpulkan pengertian energi,
macam-macam energi dan perubahan energi
8. Guru bersama siswa menemukan contoh energi dan
perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari.
9. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
10. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
11. Guru menginformasikan tentang materi pembelajaran
berikutnya
12. Guru menutup pembelajaran dengan membaca do’a.
3 Menit
E. Penilaian
3. Teknik Penilaian
e. Penilaian sikap spritual : Observasi
f. Penilaian sikap sosial : Observasi
g. Penilaian Pengetahuan :Tes tertulis dan lisan
h. Keterampilan : Kinerja dan Projek
4. Bentuk Penilaian
c. Penilaian sikap spritual dan sosial: Lembar Observasi sikap spritual dan
sosial
d. Penilaian Pengetahuan : uraian singkat
F. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian: Tes tertulis,
b. Bentuk Instrumen:
- Tes uraian
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Jambi, November 2017
Guru mata pelajaran peneliti
Ari Masovia, M.Pd Nur fatona ria
NIM: TF.130982
Mengetahui
Kepala MAN 02 Muara tembesi
Drs.Ali Permadi,M.Pd.I
NIP.196606181996031003
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran8: Tes Kompetensi siswa PadaSiklus II
TES KOMPETENSI SISWA SIKLUS II
Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI IPA / I (Ganjil)
Pokok Bahasan : Energi
Tahun Ajaran : 2017 / 2018
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada
jawaban yang benar !
1. Sumber energi yang tidak terbatas terdapat pada...
a. Minyak bumi
b. Bensin
c. LPG
d. Gas alam
e. air
2. Energi cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik menggunakan...
a. akumulator
b. generator
c. dinamo
d. baterai
e. sel fotovoltonik
3. Energi air yang dimanaatkan untuk menghasilkan listrik berada di...
a. PLTU
b. PLTD
c. PLTN
d. PLTP
e. PLTA
4. Energi angin dapat diubah menjadi energi listrik dengan memanfaatkan...
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a. Baterai
b. Konverter
c. Kincir
d. Sel fotovoltonik
e. Dinamo
5. Sebua benda bergerak dengan kecepatan 8 m/s hingga memiliki energi kinetik
sebesar 128 joule. Berapa besar massa benda tersebut...
a. 5 kg
b. 6kg
c. 7kg
d. 4kg
e. 8kg
6. Sebuah sepeda yang massa nya 40 kg bergerak dengan mengeluarkan energi
kinetik sebesar 720 joule. Berapa kecepatan sepeda tersebut...
a. 4m/s
b. 5m/s
c. 6m/s
d. 8m/s
e. 10m/s
7. Sebuah sepeda yang massanya 40 kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s.
Berapa besar energi kinetik pada sepeda teersebut...
a. 3500 joule
b. 4000 joule
c. 6500 joule
d. 1200 joule
e. 2000 joule
8. Buah pepaya bermassa 0,5 kg tergantung pada tangkainya yang berada pada
ketinggian 2 m dari atas tanah. Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2
berapa besar energi potensial yang dimiliki oleh buah pepaya tersebut...
a. 10 joule
b. 8 joule
c. 15 joule
d. 20 joule
e. 25 joule
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
9. Sebuah benda berada pada ketinggian 5 m dari atas tanah. Jika energi potensial
benda tersebut adalah 2500 joule,dan percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2.
Berapa massa benda tersebut...
a. 40 kg
b. 50 kg
c. 45 kg
d. 60 kg
e. 30 kg
10. Seekor burung sedang melayang terbang pada ketinggian 10 m diatas tanah
dengan kecepatan konstan sebesar 10 m/s. Jika massa burung adalah 2 kg
berapa besar energi potensial burung tersebut..
a. 150 joule
b. 200 joule
c. 350 joule
d. 400 joule
e. 500 joule
B. Isilahpertanyaandibawahinidenganbenar!
1. Apa yang dimaksud dengan energi....?
2. Apa yang dimaksud dengan energi potensial serta buatlah persamaannya..!
3. Sebutkan contoh perubahan energi listrik menjadi energi mekanik !
4. Apa saja contoh sumber energi yang terbatas?
5. Sebuah benda memiliki energi kinetik sebesar 5000 joule, jika kecepatan
benda tersebut dijadikan setengah dari kecepatan benda mula-mula, tentukan
energi kinetik nya sekarang!
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lanjutan
KUNCI JAWABAN
A. SoaI Objektif
6. E
7. B
8. E
9. B
10. D
11. C
12. E
13. A
14. B
15. B
B. SoaI Uraian
1. Energi adalah kemampuan yang dimiliki untuk melakukan kerja atau usaha
2. Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena
tempatnya terdapat titik acuan tertentu.
Persamaan dari energi potensial adalah:
Ep = m . g . h
Keterangan rumus:
Ep = energi potensial
m = massa benda dalam kilogram
g = gravitasi bumi ( g=10 m/s2)
h = ketinggian benda terhadap titik acuan tertentu
3. Contoh perubahan energi listrik menjadi energi mekanik yaitu:
Kipas angin, tv, dll
4. Contoh sumber energi yang terbatas yaitu:
Bahan bakar minyak, batu bara, arang, dll
5. Ek = ½ m v 2
Ek2 :Ek1 = ½ m v22 . ½ m v1
2
Ek2 :Ek1 = v22 . v1
2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Ek2 =( v2 . v1)2 x Ek1
jjika kecepatan mula-mula v, sehingga kecepatan sekarang adalah 0,5 v
Ek2 =(0,5 v/v)2 x 5000 joule
Ek2 =1/4 x 5000 joule
Ek2 = 1250 joule
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Data Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Siklus II
NO Nama Siswa KKM NiIai
Keterangan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 A 70 90
2 B 70 100
3 C 70 80
4 D 70 60
5 E 70 75
6 F 70 85
7 G 70 90
8 H 70 90
9 I 70 65
10 J 70 80
11 K 70 95
12 L 70 80
13 M 70 75
14 N 70 85
15 O 70 85
16 V 70 65
17 Q 70 75
18 R 70 75
19 S 70 75
20 T 70 80
21 U 70 85
22 V 70 70
JumIah 1760 19 3
Rata-Rata 80
Presentase Ketuntasan Siswa 85%
Presentase Siswa Tidak Tuntas 15%
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II
Pertemuan : 2
Materi Pokok : Usaha dan Energi
Sub Materi : Energi
Petunjuk Pengisian :
5. Pengamat berada di dalam kelas sehingga dapat mengamati kegiatan
pembealajaran yang sedang berlangsung tanpa mengganggu jalannya proses
pembelajaran
6. Memperhatikan aktivitas di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung
7. Menentukan jumlah siswa yang aktif serta presentase ketuntasannya
8. Keterangan skala penilaian
No Hasil Yang Diamati Jumlah
Siswa
Presentase
(%)
1.
2.
3.
4.
5.
PendahuIuan
Peserta didik yang masuk kelas tepat
waktu
Peserta didik yang siap menerima
pelajaran
Peserta didik yang memperhatikan
apersepsi dari guru
Peserta didik yang menjawab pertanyaan
motivasi dari guru
Peserta didik yang mendengarkan tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru
20
19
15
15
17
92%
85%
69%
69%
77%
6.
Kegiatan Inti
peserta didik yang memperhatikan dan
menyimak guru saat penyampaian materi
17
77%
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Energi
Peserta didik yang bertanya pada guru
mengenai hal yang sedang dipelajari
Peserta didik yang melakukan
pengamatan hal-hal penting, baik dari
media maupun dari percobaan secara
Iangsung
Peserta didik menganalisis data yang
didapat
Peserta didik yang memperhatikan
penjelasan dari temannya
Peserta didik yang memperhatikan
evaIuasi dari guru tentang jawaban dari
setiap siswa
Peserta didik mengerjakan tugas yang
disampaikan guru
12
19
14
14
14
20
54%
85%
62%
62%
62%
92%
13.
14.
15.
Penutup
Peserta didik yang menyimpulkan
pelajaran pada pertemuan ini bersama-
sama dengan guru
Peserta didik yang mendengarkan
penyampaian guru tentang materi
seIanjutnya
Peserta didik yang menutup pembelajaran
dengan membaca hamdallah bersama-
sama dengan guru
17
20
22
77%
92%
100%
SkaIa Penilaian:0 – 19 = TidakAktif
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
20 – 59 = KurangAktif
60 – 69 = CukupAktif
70 – 79 = Aktif
80 – 100 = SangatAktif
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS II
Pertemuan : 2
Materi Pokok : Usaha dan Energi
Sub Materi : Energi
Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II
No Aktivitas Yang Diamati
Keterangan
KeterIaksanaan
RPP
Ya Tidak
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru membaca do’a
3. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa
4. Guru memberikan apersepsi
5. Guru memberikan motivasi
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
7. Guru menilai keaktivan siswa dalam
pembelajaran
8. Guru menyampaikan materi pembelajaran
9. Guru membantu siswa membatasi dan
mengorganisasi tugas-tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah yang dihadapi
10. Guru membantu siswa mengumpulkan
informasi yang sesuai
11. Guru membantu siswa melaksanakan
eksperimen, mencari penjelasan dan solusi
masalah yang dihadapi
12. Guru membantu siswa dalam merencanakan
dan menyiapkan hasil karrya dalam bentuk
laporan
13. Guru membantu siswa mempersentasikan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
hasil eksperimen
14. Guru membantu siswa melakukan evaluasi
hasil eksperimen yang dipersentaasikan oleh
masing-masing kelompok
15. Guru dan siswa menyimpulkan evaluasi hasil
eksperimen yang telah dipersentasikan.
16. Guru memberitahu materi yang akan dipelajari
berikutnya
17. Guru membaca hamdallah
Jambi, November 2017
Observer
Ari Masovia,M.Pd
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS III
Satuan Pendidikan : MAN 02 Muara Tembesi
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI IPA/1
Materi Pokok : USAHA DAN ENERGI
Sub Materi : Hubungan Antara Usaha dan Energi
Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit
A. Kompetensi inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami , menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan air sebagai unsur utama
kehidupan dengan karakteristik yang memungkinkan bagi makhluk hidup
untuk tumbuh dan berkembang
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur,
teliti,cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif,
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagaiwujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
percobaan
3.3. Menganalisis konsep usaha, energi, hubungan usaha dan perubahan energi
dan hukum kekekalan energi untuk menyelesaikan permasalahan gerak dalam
kejadian sehari-hari.
Indikator
1. Menyebutkan pengertian usaha dan energi (C1)
2. Menjelaskan konsep usaha dan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari
(C2)
3. Menyelidiki hubungan antara usaha dan energi pada suatu benda (C3)
4. Menyimpulkan hasil dari materi hubungan antara usaha dan perubahan energi
yang telah dipelajari (C4)
4.3. Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan
konsep gaya, dan kekekalan energi
Indikator
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Mengumpulkan peralatan demonstrasi untuk mengetahui hubungan antara
usaha dan energi berdasarkan LKS.
2. Mendemonstrasikan peralatan yang telah disediakan berdasarkan LKS.
3. Menarik kesimpulan dari demonstrasi yang telah dilakukan
4. Menggali pemahaman mengenai hubungan usaha dan perubahan energi
dalam kehidupan sehari-hari
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE 3
HUBUNGAN ANTARA USAHA DAN PERUBAHAN ENERGI
(2 JP)
11. TUJUAN
Dengan kegiatan observasi dalam pembelajaran kelompok pada sub topik pengaruh
gaya terhadap perpindahan benda diharapkan siswa terlibat aktif mengamati
(Observing), menanya (Questioning), menalar (Assosiating), mencoba
(Experimenting) dan mengaitkan (Networking) antar konsep dalam pembelajaran
serta bertanggung jawab dalam kelompoknya dengan tujuan :
1. Kognitif
k. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat
menyebutkan pengertian usaha dan energi (C1)
l. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat,
menunjukkan hubungan antara usaha dan perubahan energi (C1)
m. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat
menjelaskan hubungan antara usaha dan perubahan energi (C2)
n. Dengan permasalahan yang disajikan, siswa dapat menyelidiki hubungan
antara usaha dan perubahan energi (C3)
o. Dengan observasi yang telah dilakukan, siswa dapat menyimpulkan hasil
percobaan tersebut. (C4)
2. Psikomotor
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Disediakan beberapa contoh alat demonstrasi, media animasi dan LKS, siswa
dapat:
a. Mengumpulkan peralatan demonstrasi untuk mengetahui hubungan antara
usaha dan perubahan energi berdasarkan LKS. (P1)
b. Mendemonstrasikan peralatan yang telah disediakan berdasarkan LKS.
(P2)
c. Menarik kesimpulan eksperimen hubungan antara usaha dan perubahan
energi (P3)
d. Menggali pemahaman hubungan antara usaha dan perubahan energi
terhadap eksperimen yang dilakukan. (P4)
3. Afektif
a. Karakter : Aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter beriman,
berfikir kreatif, kritis, dan logis, bekerja teliti, jujur, dan berprilaku santun.
b. Keterampilan Sosial: Bekerjasama, aktif menyampaikan pendapat, menjadi
pendengar yang baik, menanggapi pendapat orang lain dalam diskusi dan
bertanggung jawab.
c. Berpikir Positif Terhadap: Materi, proses, guru dan nilai.
d. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan
hasil.
12. MATERI PEMBELAJARAN
HUBUNGAN ANTARA USAHA DAN ENERGI
Usaha dan energi merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan,
karena keduanya ini selalu berkaitan satu sama lain. Sebelumnya kita akan
membahas pengertian usaha terlebih dahulu.
Dalam kehidupan sehari-hari usaha merupakan segala bentuk kegiatan
yang menggerakkan segala tenaga dan pikiran atau badan untuk mencapai
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
tujuan yang dimaksud. Orang yang mengangkat beban dan memindakan
beban dikatakan melakukan usaha.
Dalam fisika, usaha merupakan proses perubahan energi dan usaha ini
selalu dihubungkan dengan gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda.
Dengan kata lain bila ada gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda,
maka dikatakan gaya tersebut melakukan usaha terhadap benda.
Pengertian usaha diatas adalah usaha oleh gaya konstan, artinya arah dan
nilainya konstan. Besar nilai usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya pada
suatu benda yang mengakibatkan perpindahan sebesar s, dapat dirumuskan
kembali dengan kalimat sebagai berikut:
Besar usaha oleh gaya konstan didefenisikan sebagai hasil besar
komponen gaya pada arah perpindahan dengan besarnya perpindahan yang
diasilkan.
Apabila usaha tersebut dirumuskan secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut
W = F. S
Dimana : W = Besar usaa (N. M atau Joule)
F = Besar komponen gaya pada arah perpindahan ( Newton)
s = Besar perpindahan (meter)
Apabila gaya konstan tidak searah dengan perpindahan, maka usaha yang
dilakukan oleh gaya pada benda didefenisikan sebagai perkalian antara
perpindahan dengan komponen gaya yang searah dengan perpindahan.
Komponen gaya yang searah dengan perpindahan adalah F cos . Secara
matematis dirumuskan sebagai berikut :
W = F cos .
Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha adalah besaran skalar, dimana usaha
merupakan perkalian skalar antara vektor gaya dan vektor perpindahan.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Energi dapat menyebabkan perubahan pada benda atau lingkungan.
Perubahan tersebut dapat terjadi dengan berbagai cara. Mobil yang melaju
dapat mengubah mobil itu sendiri, orang, atau benda-benda pada lintasannya.
Energi untuk menggerakkan mobil ini berasal dari energi yang tersimpan
dalam bensin, yang biasa disebut energi kimia. Seperti halnya energi kimia
bensin yang dapat menyebabkan mobil dan penumpang berpindah tempat
(melakukan usaha), secara lebih sederhana kita dapat mendefinisikan energi
sebagai “kemampuan untuk melakukan usaha”. Definisi sederhana ini tidak
terlalu tepat, atau tidak tepat benar untuk semua bentuk energi. Sebagai
contoh, setiap benda yang bersuhu lebih dari 0 K memiliki energi panas.
Semakin tinggi suhu benda, semakin besar energi panasnya, dan sebaliknya.
Namun, untuk menurunkan suhu benda sehingga lebih rendah dari suhu
lingkungan, justru usaha harus dilakukan pada benda itu.
Sebelum kita membahas hubungan usaha dan energi, ada beberapa jenis
energi yang wajib kita pelajari, yaitu:
1. Energi Kalor
2. Energi Bunyi
3. Energi Mekanik
4. Energi cahaya
5. Energi nuklir
6. Energi listrik
Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita pernah atau sering menjumpai
hubungan antara usaha dan energi, selain itu berdasarkan defenisi dari
energi itu sendiri tentu kita sudah memastikan bahwa dalam energi akan
selalu terdapat sebuah usaha. Ada beberapa contoh dalam kehidupan
sehari-hari yang menyatakan hubungan antara usaha dan energi. Ketika
gaya anda berusaha untuk mendorong sebuah mobil sampai bergerak,maka
akan terjadi perpindahan energi didalamnya. Perubahan energi ini tentunya
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
berasal dari energi yang dihasilkan oleh anda sehingga menjadi sebuah
energi gerak.
13. METODE PEMBELAJARAN
- Model : Pembelajaran Berbasis Masalah
- Metode : Diskusi, Ceramah dan observasi
- Pendekatan : Saintifik
14. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
MEDIA : Laptop, slide power point, LKS (terlampir)
ALAT DAN BAHAN : Spidol, meja, kursi, penggaris dan lain-lain
SUMBER BELAJAR : Fisika XI, internet dan lingkungan
15. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
E. Pendahuluan
1 Guru mengucapkan salam
sebelum memasuki ruang
kelas
Siswa mejawab salam
dan duduk dengan rapi
dan tertib
2 Menit
2 Guru meminta ketua kelas
untuk memimpin do’a
sebelum memulai pelajaran
Ketua kelas memimpin
do’a menurut
keyakinan masing-
masing (religius)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3 Guru melakukan
pengecekan kehadiran siswa
dengan menyebut nama
siswa satu persatu
Siswa duduk dengan
tertib dan
pengacungkan tangan
saat diabsensi
4 Guru menyapa Siswa
dengan ramah, penuh kasih
sayang, dan penuh
keakraban. Serta menanya
keadaan siswa. (peduli
sosial dan komunikatif)
Siswa menjawab
sapaan guru dengan
santun
5 Guru mengecek terhadap
perlengkapan peralatan
pembelajaran yang akan
dilakukan hari ini
Siswa menyiapkan
segala keperluan untuk
kegiatan belajar dikelas
6 Guru meminta siswa untuk
duduk pada kelompoknya
masing-masing yang terdiri
dari 3-4 orang.
Siswa duduk
berdasarkan kelompok
masing-masing
7 Guru menanyakan
pengertian usaha, pengaruh
gaya dan perpindahan benda
Jika belum, guru mengulang
sedikit pengertian usaha
Siswa menjawab
pertanyaan yang
diberikan guru
8 Guru memberi motivasi
dengan bertanya pada siswa
5. apa yang dimaksud dengan
energi dan usaha
6. Apa saja contoh dari usaha
danenergi?
(motivasi/apersepsi)
Siswa menjawab
pertanyaan berdasarkan
pempelajaran yang
telah dilakukan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
9 Guru meminta siswa untuk
menyampaikan pendapat
tentang isu atau masalah
yang berhubungan dengan
usaha, pengaruh gaya,
perpindahan serta
energi(Inisiasi/invitasi)
Siswa menyampaikan
pendapat mereka
tentang isu atau
masalah yang
berhubungan dengan
usaha dan energi yang
mereka ketahui.
10 Guru mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran:
kognitif (produk, proses);
psikomotor, dan afektif .
Siswa mendengar apa
yang dikomunikasikan
oleh guru.
F. Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Guru meminta kepada peserta didik untuk membentuk
kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3-4
siswa laki-laki dan perempuan yang berbeda
kemampuannya.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
5. Guru menyuruh siswa untuk berpikir secara kritis, kreatif
dan logis dalam diskusi kelompok untuk dapat
menyebutkan pengertian usaha serta pengaruh perubahan
gaya berdasarkan observasi yang ditampilkan dari
animasi dan gambar oleh guru.
6. Guru menyuruh siswa untuk berpikir secara kritis, kreatif
dan logis dalam diskusi kelmpok untuk dapat mengetahui
pengaruh perubahan energi pada benda dalam kehidupan
sehari-hari.
Guru membagi tugas kelompok:
10 Menit
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan pengertian
usaha, pengertian gaya dan perpindahan serta energi dan
macam-macam energi
2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan contoh usaha
dan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari.
2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan contoh dari
perpindahan benda serta perubahan energi
Tugas kelompok diberikan 2 hari sebelum proses
pembelajaran dilaksanakan.
Setiap kelompok diminta untuk menuliskannya dalam
bentuk karya tulis.
Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelompok yang lain.
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik
dan memberikan informasi yang sebenarnya.
Peserta didik memperhatikan contoh perubahan serta
perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
c. Kegiatan Penutup
13. Guru bersama siswa menyimpulkan pengertian usaha,
gaya dan perpindahan serta pengertian energi dan
hubungan antara usaha dan energi
14. Guru bersama siswa menemukan contoh usaha,
perpindahan benda, dan perubahan energi dalam
kehidupan sehari-hari.
15. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
3 Menit
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
16. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
17. Guru menginformasikan tentang materi pembelajaran
berikutnya
18. Guru menutup pembelajaran dengan membaca do’a.
B. Penilaian
5. Teknik Penilaian
i. Penilaian sikap spritual : Observasi
j. Penilaian sikap sosial : Observasi
k. Penilaian Pengetahuan :Tes tertulis dan lisan
l. Keterampilan : Kinerja dan Projek
6. Bentuk Penilaian
e. Penilaian sikap spritual dan sosial: Lembar Observasi sikap spritual dan
sosial
f. Penilaian Pengetahuan : uraian singkat
C. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian: Tes tertulis,
b. Bentuk Instrumen:
- Tes uraian
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Jambi, November 2017
Guru mata pelajaran peneliti
Ari Masovia, M.Pd Nur fatona ria
NIM: TF.130982
Mengetahui
Kepala MAN 02 Muara tembesi
Drs.Ali Permadi,M.Pd.I
NIP.196606181996031003
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran13: Tes Hasil BelajarPadaSiklus III
TES HASIL BELAJAR SIKLUS III
Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas / Semester : 1/ Ganjil
Pokok Bahasan : Usaha dan Energi
Tahun Ajaran : 2017 / 2018
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada
jawaban yang benar !
1. Gaya besarnya 60 N menyebabkan benda berpindah horizontal sejauh 10 M.
Berapa besarnya usaha ......
a. 300 J c. 500 J
b. 450 J d. 600 J
2. Gaya besarnya 60 N yang bekerja pada sebuah gaya jika berpindah sejauh 50 m
berapa besar usahanya......
a. 2000 J c. 3000 J
b. 4000 J d. 5000 J
3. Sebuah benda meluncur diatas papan kasar sejauh 5 M, mendapat perlawanan
gesekan dengan papan sebesar 1880 N, berapa besar usaha yang dilakukan
benda tersebut......
a. 600 J c. 650 J
b. 750 J d. 900 J
4. Gaya 20 N dikerjakan pada balok hingga balok berpindah sejauh 2 M,usaha yang
dikerjakan gaya F pada balok adalah.......
a. 50 J c. 60 J
b. 40 J d. 30 J
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lanjutan
5. Sebuah balok bermassa 5 Kg diatas lantai licin ditarik gaya 4 N membentuk sudut
60 derajat terhadap bidang horizontal. Jika balok berpindah sejauh 2 M, tentukan
usaha yang dilakukan ......
a. 6 J c. 5 J
b. 4 J d. 3 J
6. Sebuah balok bermassa 1 Kg diatas lantai licin jika gaya mendatar 2 N digunakan
untuk menarik balok, maka tentukan usaha yang dilakukan agar balok berpindah
sejauh 3 M ......
a. 6 J c. 5 J
b. 4 J d. 3 J
7. Untuk memindahkan sebuah benda yang massanya 2 Kg pada arah vertikal
diperlukan usaha sebesar 150 J, jika graitasi 10 m/s2 maka besarnya perpindahan
benda adalah .....
a. 0,5 m c. 7,5 m
b. 1,5 m d. 3,,5 m
8. Sebuah benda bermassa 3 Kg bergerak lurus dengan percepatan 2 m/s2 dari
keadaan diam. Besarnya usaha yang diubah menjadi energi kinetik selama 2 detik
adalah .....
a. 24 j c. 4 J
b. 28 J d. 12 J
9. Sebuah gaya horizontal 20 N mendorong sebuah benda diatas lantai licin,
besarnya usaha yang terjadi jika benda berpindah sejauh 0,5 m adalah ....
a. 0,5 J c. 5 J
b. 10 J d. 40 J
10. Untuk memindahkan benda sejauh 10 m diperlukan usaha 250 J, berapa besar
gaya yang bekerja pada benda tersebut....
a. 10 N c. 25 N
b. 20 N d. 15 N
11. Energi kinetik sebuah benda sebanding dengan ......
a. Massa dan kecepatan
b. Kecepatan dan waktu
c. Massa dan jarak
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
d. Jarak dan waktu
12. Makin tinggi kedudukan suatu benda maka energi potensialnya makin .....
a. Kecil c. Besar
b. Sedang d. Sangat kecil
13. Gaya yang tidak bergantung pada lintasan tetapi ditentukan oleh keadaan awal
dan akhir disebut gaya ......
a. Gaya gravitasi c. Gaya sentripetal
b. Gaya aksi d. Gaya konservatif
14. Satuan dari usaha adalah ....
a. Joule c. Newton
b. Massa d. Kelvin
15. Proses perubahan bentuk energi dari satu bentuk kebentuk yang lainnya disebut
....
a. Perpindahan energi c.energi kinetik
b. Konversi energi d. Energi mekanik
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lanjutan
KUNCI JAWABAN
1. D
2. C
3. D
4. B
5. B
6. A
7. C
8. A
9. B
10. C
11. A
12. C
13. D
14. A
15. B
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Data Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Siklus III
NO Nama Siswa KKM NiIai
Keterangan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 A 70 87
2 B 70 93
3 C 70 80
4 D 70 60
5 E 70 87
6 F 70 87
7 G 70 93
8 H 70 87
9 I 70 80
10 J 70 93
11 K 70 87
12 L 70 80
13 M 70 87
14 N 70 80
15 O 70 80
16 P 70 85
17 Q 70 85
18 R 70 75
19 S 70 75
20 T 70 65
21 U 70 80
22 V 70 85
JumIah 1811 20 2
Rata-Rata 82
Presentase Ketuntasan Siswa 92%
Presentase Siswa Tidak Tuntas 8%
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS III
Pertemuan :3
Materi Pokok : Usaha dan energi
Sub Materi : Hubungan Usaha dan energi
Petunjuk Pengisian :
9. Pengamat berada di daIam keIas sehingga dapat mengamati kegiatan
pembeaIajaran yang sedang berIangsung tanpa mengganggu jaIannya proses
pembeIajaran
10. Memperhatikan aktivitas di daIam keIas pada saat pembeIajaran berIangsung
11. Menentukan jumIah siswa yang aktif serta presentase ketuntasannya
12. Keterangan skaIa peniIaian
No HasiI Yang Diamati JumIah
Siswa
Presentase
(%)
1.
2.
3.
4.
PendahuIuan
Peserta didik yang masuk keIas tepat
waktu
Peserta didik yang siap menerima
peIajaran
Peserta didik yang menjawab
pertanyaan motivasi dari guru
Peserta didik yang mendengarkan
tujuan pembelajaran yang disampaikan
oleh guru
20
20
15
19
92%
92%
70%
85%
5.
Kegiatan Inti
peserta didik yang memperhatikan dan
menyimak guru saat penyampaian
materi Hubungan antara usaha dan
19
85%
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
6.
7.
8.
energi
Peserta didik yang menanggapi
pertanyaan guru
Pesrta didik yang memperhatikan
evaluasi dari guru tentang pertanyaan
guru yang mereka tanggapi
Peserta didik mengerjakan tugas akhir
yang diberikan guru
15
17
20
70%
77%
92%
9.
10.
Penutup
Peserta didik yang menyimpulkan
pelajaran pada pertemuan ini bersama-
sama dengan guru
Peserta didik yang menutup
pembelajaran dengan membaca
hamdallah bersama-sama dengan guru
20
20
92%
92%
SkaIa Penilaian:0 – 19 = Tidak Aktif
20 – 59 = Kurang Aktif
60 – 69 = Cukup Aktif
70 – 79 = Aktif
80 – 100 = Sangat Aktif
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS III
Pertemuan :3
Materi Pokok : Usaha dan Energi
Sub Materi : Hubungan usaha dan energi
No Aktivitas Yang Diamati
Keterangan
KeterIaksanaan RPP
Ya Tidak
1. Guru mengucapkan saIam
2. Guru membaca do’a
3. Guru memeriksa kesiapan beIajar siswa
5. Guru memberikan motivasi
6. Guru menyampaikan tujuan pembeIajaran
7. Guru meniIai keaktivan siswa daIam
pembeIajaran
8. Guru menyampaikan materi pembeIajaran
9. Guru memberi pertanyaan kepada siswa
10. Guru meIuruskan jawaban dari siswa
11. Guru memberikan tugas evaIuasi sikIus III
12. Guru menutup peIajaran dengan
menyimpuIkan materi yang teIah dipeIajari
13. Guru membaca hamdaIIah
Jambi, Desember 2017
Observer
Ari Masovia, M.Pd
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
JADWAL PENELITIAN
No Jenis Kegiatan Penelitian
Tahun 2016 / 2017
Juni
2016
Oktober
2016
Februari
2017
Maret
2017
Juli
2017
Januari
2018
Februari
2018
Maret
2018
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Pengajuan Judul
2 Pengajuan Proposal dan Pengajuan
Dosen Pembimbing
3 Konsultasi dan Perbaikan Proposal
4 Seminar Proposal dan Perbaikan
Hasil Proposal
5 Pengesahan Judul dan Izin Riset
6 Pengumpulan dan Penyusunan
Data
7 Riset
8 Analisis dan Pengumpulan Data
9 Penyempurnaan dan Penggandaan
10 Ujian PTK
Jadwal penelitian sewaktu-waktu dapat berubah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR VALIDASI GURU MATA PELAJARAN FISIKA TERHADAP MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS KEGIATAN
LABOR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA
Petunjuk :
Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu tentang “Media
PembelajaranFisikaBerbasisPhet PadaPokokBahasanHukum Newton”
PetunjukPenilaian :
1. Berilah penilaian dengan cara memberikan tandaceklist (√) pada kolom yang
sesua ipenilaian, dengan kriteria :
1 = SangatTidakSetuju (STS)
2 = TidakSetuju (TS)
3 = Netral
4 = Setuju (S)
5 = SangatSetuju (SS)
2. JikaBapak/Ibu merasa perlu memberikan catatan khusus demi perbaikan
bahanajar yang dibuat, mohon ditulis langsung pada saran.
Validator : Ari Masovia,M.Pd
Materi : Usaha dan Energi
No Indikator
SkalaPenilaian
1 2 3 4 5
1 Sesuai dengan yang diharapkan
2 Teks tulisan dapat dibaca dengan jelas
3 Bahasa yang mudah dipahami
4 Background tidak mengganggu dan
membuat nyaman
5 Kejelasan tampilan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
6 Komposisi warna yang sesuai
7 Media pembelajaran dapat
diinstalasi/dijalankan di berbagai
hardwere dan softwere yang ada
8 Mudah digunakan
9 Bersifat interaktif dan membantu
memahami materi
10 Kesesuaian dengan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar
11 Layak sebagai alat bantu pembelajaran
12 Efektifitas media
13 Menarik dan kreatif untuk digunakan
14 Dapat digunakan secara mandiri
15 Meningkatkan partisipasi dan perhatian
siswa
16 Meransang rasa ingin tahu
17 Dapat diterapkan pada materi
pembelajaran Fisika lainnya
Sumber :diadaptasidari DediAlim (2016)
Komentaratau Saran Umum :
.............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Kesimpulan :
Media inidinyatakan :
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Layakdipakai dalam penelitian tanpa revisi
2. Layak dipakai dalam penelitian dengan revisi sesuai saran
3. Tidak layak dipakai dalam penelitian
(LingkaripadanomorsesuaikesimpulanBapak/Ibu)
Jambi, November 2017
Guru Mata PelajaranFisika
Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi
ARI MASOVIA,M.Pd
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Nama : Nur Fatona Ria
Jenis Kelamin : perempuan
Tempat/tgl lahir : Rambutan Masam, 04 April 1994
Alamat Asal : Jl. Desa Rambutan Masam RT. 12 Dusun Hilir
kecamatan Muara Tembesi
(Alamat Sekarang) : Jl. Bukit Emas RT 13 Simp. Sungai Duren
No Kontak Hp :0823-9900-6802
Pengalaman-pengalaman pendidikan Formal
1. SD/MI, tahun tamat : SD N 58/1 Desa Rambutan Masam, tamatan
tahun 2006
2. SMP/MTs, tahun tamat : SMP N 18 Batang Hari, Tamatan tahun
2009
3. SMA/MA, tahun tamat : MAN Muara Tembesi, tamatan tahun 2012
Jambi, Desember 2017
penulis
Nur Fatona Ria
NIM. TF.130982
RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)