PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED ...

148
i PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS KEGIATAN LABOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 02 MUARA TEMBESI SKRIPSI Oleh NUR FATONA RIA NIM. TF. 130982 PRODI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDINJAMBI 2018

Transcript of PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED ...

i

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING (PBL) BERBASIS KEGIATAN LABOR UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH

NEGERI 02 MUARA TEMBESI

SKRIPSI

Oleh

NUR FATONA RIA

NIM. TF. 130982

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDINJAMBI

2018

ii

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING (PBL) BERBASIS KEGIATAN LABOR UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH

NEGERI 02 MUARA TEMBESI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat utuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

NUR FATONA RIA

NIM. TF. 130982

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDINJAMBI

2018

iii

iv

v

vi

vii

PERSEMBAHAN

Kusimpuhkan kedua kaki ku

Kusujudkan kepala ke arah kiblat ku

Ku haturkan do’a kepada ALLAH SWT, Robb-ku

Karena-Nya lah akhir karya kecil ini terselesaikan

Sebagai ungkapan rasa puji syukur

Dan Ku untai shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW

Merangkai pengharapan bagi syafaatnya

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Ayahanda Bukari dan ibunda tercinta Fatimah

Untuk curahan do’a dan kasih sayang yang tak terhingga

Serta kepada seluruh keluarga besarku yang ku sayangi dan aku kasihi terimakasih

Untuk motivasinya selama ini.

Terimakasih yang tak teerhingga buat dosen-dosenku

Terutama pembimbingku yang tak perna lelah dan dengan sabar memberikan

Bimbingan dan arahan kepada ku

Terimakasih yang ku persembahkan kepada para sahabatku

Dan teman seperjuanganku

(program studi pendidikan fisika angkatan 2013)

Yang senantiasa menjadi penyemangat dan menemani disetiap hari ku

tiada hari yang indah tanpa kalian semua

semoga ALLAH memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita

viii

saudara-saudari ku seiman, Maha suci ALLAH yang telah mempertemukan kita

dikampus IAIN STS JAMBI yang menjadi kebanggaan kita bersama

biarlah nama kalian semua tertulis dilembaran hati ini

kutemukan arti keikhlasan perjuangan bersama kalian

“terimakasih ya ALLAH atas nikmat ukhuwah yang kami rasakan hingga hari ini,

kekalkan cinta dan sayang ini hingga ruh terpisah dari jasad kami”.

Aaaamiin....

“sukses itu tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup,

Tetapi dari kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dan diatasinyaketika meraih

sukses”

“sukses itu bukan karena Bakat tapi karena Tekad”

ix

MOTTO

Artinya: “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila

kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-

sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah

hendaknya kamu berharap (Al-Insyirah, 6-8)”.

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “ PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING BERBASIS LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN

KOMPETENSI FISIKA SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 02

MUARA TEMBESI” tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada

semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga

skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :

1. Bapak Hadri Hasan selaku Rektor UIN STS Jambi yang saya hormati

2. Ibu Hj. Armida selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang

saya hormati

3. Bapak Rizalman,M.Pd. selaku Dosen pembimbing I saya yang telah

mendidik dan memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.

4. Bapak Abdur Rahim,M.Pd. selaku Dosen pembimbing II saya yang telah

mendidik dan memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.

5. Kepala Sekolah Madrasah Aliyah negeri 02 Muara Tembesi Bapak Drs.

Ali Permadi,M.Pd.I dan seluruh guru atas kesempatan dan bantuan yang

diberikan kepada penulis dalam melakukan penelitian dan memperoleh

informasi yang diperlukan selama penulisan skripsi ini.

6. Ayah dan Ibu serta kakak-kakak ku yang telah memberikan doa, dorongan

dan semangat selama penyusunan skripsi ini.

7. suami dan anak ku yang telah memberikan doa, dukungan dan membantu

dalam proses penyusunan skripsi ini

8. Teman-temanku satu perjuangan, yang telah berjuang bersama-sama

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Meskipun telah berusaha menyelesaikan skripsi ini sebaik mungkin,

penulis menyadari bahwa skripsi ini masih ada kekurangan. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para

pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi

para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan

Jambi, November 2018

Penulis,

NUR FATONA RIA

NIM.TF130982

xi

ABSTRAK

Nama : Nur Fatona Ria

Jurusan : PendidikanFisika

Judul : Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) Berbasis Kegiatan Labor Untuk Meningkatkan

Kompetensi Fisika Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara

Tembesi

Skripsi ini membahas tentang penggunaan Model Pembelajaran Problem

Based Learning ( PBL) Berbasis labor untuk meningkatkan kompetensi fisika

siswa di Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi tahun ajaran 2017/2018.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan

model pembelajaran problem Based Learning (PBL). Sedangkan pengumpulan

data dilakukan dengan tekniktes. Peneliti menemukan bahwa pembelajaran

menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis

Labor berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar Fisika siswa di

Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi. Hasil nilai rata-rata ulangan pada

prasiklus yang didapat dari guru mata pelajaran yaitu 54.Dari analisa data

menggunakan analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Hubermen

didapatkan pada siklus I nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 73 dengan siswa

yang tuntas sebesar 70% dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

dalam kategori Aktif. Pada siklus II rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 80

dengan siswa yang tuntas sebanyak 85% dan keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran mengalami peningkatan walaupun masih berada dikategori aktif.

Pada siklus lanjutan (siklus III) nilai rata-rata yang dihasilkan meningkat kembali

menjadi 85 dengan siswa yang tuntas sebesar 92% dan keaktifan siswa dalam

mengikuti pembelajran menjadi Sangat Aktif. yang membuktikan bahwa model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Labor memberi efek yang

besar terhadap Kompetensi Fisika siswa dibandingkan dengan menggunakan

media pembelajaran konvensional yang digunakan oleh guru di Madrasah Aliyah

Negeri 02 Muara Tembesi. Hasil Penelitian menyarankan agar guru dapat

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis

Labor dalam kegiatan pembelajaran Fisika.

Kata Kunci : Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL),

Laboratorium, Kompetensi Fisika

xii

ABSRACT

Name : nurfatatonaria

Majors : physics education

Title : the use of a Problem Based Learning (PBL) learning model

based on labor activities to improve students' physical

competency at MasrasahAliyahNegeri 02 MuaraTembesi.

This thesis discusses laboratory based problem based learning (PBL)

models to improve student competency in the state madrasah aliyah 02 estuary in

the 2017/2018 school year. this research is a classroom action research (PTK)

using a problem based learning (PBL) learning model while data collection is

done by techniques. The researchers found that learning using a labor-based

problem based learning model had a significant effect on students' physics

learning outcomes in the state madrasah aliyah 02 estuary in Tembesi. the results

of the average score on the pre-cycle obtained from the olive subject teacher 54.

from the data analysis using interactive analysis developed by Miles and

Hubermen, it was found that in the first cycle the average value produced was 73

with students completing 70% and the activity of students in participating in

learning in the active category. in the second cycle the average value of students

increased to 80 with students who completed as much as 85% and the activity of

students in following the learning had increased even though they were still in the

active category. in the follow-up cycle (cycle III) the average value produced

increases again to 85 with students completing 92%and the activity of students in

following learning becomes very active. which proves that the labor-based PBL

learning model has a very large effect on students' physics competencies

compared to using conventional learning media used by teachers in state madrasa

02 02 Tembesi estuary. the results of the study suggest that teachers can use labor-

based problem based learning (PBL) models in physics learning activities.

Keyword: Problem Based Learning (PBL) learning model, Labor, physics

competency

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... .... i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... .... ii

PERSETUJUAN SKRIPSI I ....................................................................... .... iii

PERSETUJUSN SKRIPSI II ...................................................................... .... iv

PENGESAHAN .............................................................................................. .... v

PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................................. .... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................ .... vii

MOTTO ...................................................................................................... .... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................. .... ix

ABSTRAK ...................................................................................................... .... x

ABSTRACT .................................................................................................. .... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................ .... xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... .... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. .... xiv

LAMPIRAN .................................................................................................. .... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ .... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 4

C. Batasan Masalah ................................................................................. 5

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian......................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori........................................................................................ 7

1. Pengertian model pembelajaran ................................................... 7

2. Pembelajaran inovatif ................................................................... 7

3. Model Pembelajaran Problem Based Learning ............................ 8

4. Laboratorium ............ ................................................................. 13

xiv

5. Kompetensi Fisika ....................................................................... 13

B. Penelitan yang Relevan ..................................................................... 15

C. Kerangka berpikir .............................................................................. 16

D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 16

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 18

B. Setting dan Subjek Penelitian ............................................................ 18

1. Setting Penelitian......................................................................... 18

2. Subjek Penelitian ......................................................................... 18

C. Prosedur Umum Penelitian................................................................ 19

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................ 21

E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 22

F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ............................. 24

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian ............................................................................. 30

B. Deskripsi Data ................................................................................... 31

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 49

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................ 54

B. Saran ................................................................................................. 55

C. Kata Penutup ..................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 56

LAMPIRAN

xv

DATAR TABEL

Tabel 4. 1 Keadaan Hasil Belajar Siswa Prasiklus ................................... .... 30

Tabel 4. 2 Hasil Obserasi Aktivitas Siswa pada Siklus I .......................... .... 32

Tabel 4. 3 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I ......................... .... 34

Tabel 4. 4 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ............................................. .... 36

Tabel 4. 5 Hasil Obserasi Aktivitas Siswa pada Siklus II ......................... .... 39

Tabel 4. 6 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II ....................... .... 41

Tabel 4. 7 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ............................................ .... 42

Tabel 4. 8 Hasil Obserasi Aktivitas Siswa pada Siklus III ....................... .... 45

Tabel 4. 9 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus III ..................... .... 46

Tabel 4. 10 Hasil Belajar Siswa pada Siklus III ........................................ .... 47

Tabel 4.11 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Setiap Siklus ............ .... 49

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas .................... .... 23

Gambar 4. 1 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Setiap Siklus.... 50

Gambar 4. 2 Diagram Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus.... 50

Gambar 4. 3 Diagram Persentase Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus ..... .... 51

Gambar 4. 4 Diagram persentase Keaktivan Siswa Pada Setiap Siklus . .... 52

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran ............................................................ .... 58

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ..................... .... 61

Lampiran 3. Tes Kompetensi Siswa pada Siklus I .................................... .... 71

Lampiran 4. Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ............................... .... 73

Lampiran 5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I ............... .... 74

Lampiran 6. Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I ............... .... 76

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................... .... 78

Lampiran 8. Tes Kompetensi Siswa pada Siklus II .................................. .... 89

Lampiran 9. Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ............................. .... 94

Lampiran 10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II ........... .... 95

Lampiran 11. . Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II ......... .... 97

Lampiran 12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ................ .... 99

Lampiran 13. Tes Hasil Belajar Siswa pada Siklus III .......................... .... 110

Lampiran 14. Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus III ........................ .... 114

Lampiran 15. Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus III ........ .... 115

Lampiran 16. Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Siklus III ........ .... 117

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang

sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa,

karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan

mengembangkan kualitas sumber daya manusia.1

Pengalaman pembangunan

di negara-negara yang sudah maju, khususnya negara-negara barat

membuktikan bahwa betapa besar peran pendidikan dalam proses

pembangunan.2

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan

dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan

masyarakat.3

Sebagaimana dijelaskan dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 bab 2 pasal 3,

bahwa fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.4

1 E.Mulyasa,kurikulum berbasis kompetensi, konsep, karakteristik dan implementasi

(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003), hlm.15 2 Nana sudjana, Paradigma Pendidikan Masa Depan (Yogyakarta: Rosda Karya, 2000),

hlm.94 3 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm.3

4 UU RI Nomor 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bandung: Citra

Umbara,2003), hlm.7

2

Dari pengertian UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab 2 Pasal 3, terlihat

bahwa sasaran dari pendidikan adalah menggali potensi yang ada dalam diri

siswa, dan menciptakan generasi muda yang memiliki kualitas, baik secara

mental maupun spiritual.

Manusia kini menyadari bahwa kehidupan mereka (manusia) selalu

berkaitan dengan alam, sehingga pengetahuan tentang alam digali terus

menerus. Oleh karena itu disekolah diajarkan Ilmu Pengetahuan Alam yang

biasa disingkat dengan IPA.

IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematik untuk

menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan IPA di SMP/SMA

bermanfaat bagi siswa/i untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar.

Pembelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

memahami konsep secara akurat, efisiensi, dan tepat dalam memecahkan

masalah. Peserta didik sebagai pusat dari pembelajaran sehingga pendidik

harus mampu menciptakan suasana yang kondusif yang mampu meningkatkan

keaktifan siswa, partisipasi siswa, kreatifitas siswa, tingkat pemahaman siswa

terhadap materi serta hasil belajar siswa.

Fisika merupakan salah satu cabang dari IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

yang ikut andil dalam mencapai tujuan pendidikan,dan merupakan ilmu yang

lahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah,

penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan

kesimpulan serta penemuan teori dan konsep. “Dapat dikatakan bahwa hakikat

Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui

serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas

dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun

3

atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip dan teori yang berlaku

secara universal”.5

Dalam proses belajar mengajar terdapat faktor–faktor yang mempengaruhi

tercapainya tujuan pembelajaran, adapun faktor–faktor tersebut antara lain

adalah pendekatan, model dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Pendekatan, model dan metode yang digunakan guru dalam proses belajar

mengajar dapat mempengaruhi minat dan perhatian siswa dalam belajar. Oleh

karena itu guru harus menggunakan pendekatan, model dan metode

pembelajaran yang sesuai agar dapat menarik minat dan perhatian siswa dalam

belajar. Pembelajaran yang dapat menarik minat dan perhatian siswa untuk

belajar dapat meningkatkan kompetensi Fisika siswa..

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri

02 Muara Tembesi, diketahui bahwa dalam proses belajar mengajar sebagian

besar siswa tidak begitu tertarik belajar Fisika hal ini ditunjukkan dengan

masih banyaknya siswa yang berada diluar kelas meskipun guru sudah berada

dikelas, kurangnya perhatian siswa saat guru menjelaskan materi pelajaran,

guru menyampaikan materi pelajaran menggunakan pendekatan yang berpusat

pada guru yaitu metode ceramah dan tanya jawab.

Disamping pengamatan, penelitian juga melakukan wawancara dengan

guru bidang studi Fisika diketahui bahwa kompetensi fisika siswa masih

tergolong rendah yaitu di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditetapkan disekolah tersebut yaitu sebesar 70%, dari 22 siswa 45% siswa

tergolong tuntas dan 55% siswa tergolong tidak tuntas

Salah satu faktor penyebab masih rendahnya kompetensi fisika siswa dan

kurangnya perhatian siswa dalam belajar adalah belum sesuainya pendekatan,

model, metode mengajar dan media yang digunakan oleh guru dalam Proses

Belajar Mengajar (PBM). Hingga saat ini proses pembelajaran Fisika yang

dilakukan berpusat pada guru sehingga proses pembelajaran tersebut

5 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010). hlm. 137

4

didominasi oleh gurunya saja. Proses pembelajaran di kelas di arahkan kepada

kemampuan anak untuk menghafal informasi. Anak di paksa untuk menghafal

sebanyak mungkin informasi, tidak menekankan pada proses mendapatkan

informasi tersebut sehingga anak kaya informasi tapi miskin aplikasi dalam

kehidupan sehari-hari. Guru diharapkan dapat memperbaiki keadaan ini dengan

cara memilih metode, pendekatan atau model yang tepat dalam proses

pembelajaran agar minat dan perhatian siswa terfokus pada pelajaran.

Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi telah memiliki

labororatorium tapi jarang sekali dimanfaatkan oleh guru. Siswa nya pun

jarang diajak untuk melakukan praktikum dilaboratorium, karena itu siswapun

menjadi kurang paham dalam menggunakan alat-alat yang ada dilaboratorium,

kurang mengerti bagaimana tata cara dalam melakukan praktikum

dilaboratorium, tidak tahu bagaimana cara menjaga keselamatan alat dan diri

mereka sendiri serta tidak tahu tentang peraturan-peraturan yang harus mereka

ingat saat berada dilaboratorium. Guru perlu merubah pemikiran siswa itu

salah satu caranya adalah merubah cara belajar mereka, melalui menggunakan

model–model belajar yang ada, serta pemanfaatan media dalam belajar dan

lingkungan sekitar yang berhubungan materi yang sedang dipelajari. Banyak

model pembelajaran yang bisa digunakan untuk menciptakan pembelajaran

yang efektif dan menyenangkan, salah satunya adalah dengan menggunakan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran

berbasis masalah.

Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pembelajaran yang

menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar.

Dalam pembelajaran berbasis masalah, siswa bekerja dalam tim untuk

memecahkan masalah dunia nyata Untuk menciptakan pembelajaran Fisika

sebagaimana tersebut diatas maka diperlukan laboratorium, laboratorium

memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu keberhasilan proses

belajar dan mengajar khususnya pelajaran Fisika. Untuk itu peranan

laboratorium fisika menjadi sangat penting, karena laboratorium merupakan

5

pusat proses belajar mengajar untuk mengadakan percobaan, penyelidikan atau

penelitian.

Mengacu pada latar belakang tersebut diatas, maka peneliti tertarik

melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “ Penggunaan Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis laboratorium untuk

meningakatkan kompetensi fisika siswa kelas XI IPA di Madrasah Aliyah

Negeri 02 Muara Tembesi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka terdapat

beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, yaitu:

1. Proses pembelajaran di sekolah Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara

Tembesi masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga

mempengaruhi kompetensi siswa dalam belajar fisika

2. Proses pembelajaran yang diselenggarakan masih belum dapat menarik

minat dan perhatian siswa untuk belajar sehingga menyebabkan siswa

kurang aktif dalam pembelajaran.

3. hasil belajar siswa di kelas XI IPA pada mata pelajaran Fisikamasih

rendah.

C. Batasan Masalah

agar penelitian lebih terarah, dapat dikaji lebih mendalam dan tidak terjadi

penyimpangan terhadap tujuan dilaksanakannya penelitian, maka peneliti

membatasi masalah dalam penelitian, yaitu:

1. Penelitian dilaksanaka pada siswa kelas XI IPA di Madrasah Aliyah

Negeri 02 Muara Tembesi

2. Mata pelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah mata pelajaran

Fisika dalam pokok bahasan usaha dan energi

3. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Problem

Baseed Learning (PBL) berbasis kegiatan Labor

6

4. hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika pada ranah kognitif, afektif

dan psikomor.

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang, identifikasi dan batasan masalah yang telah

dikemukakan maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut

“Baagaimana model pembelajaran Problem Based Learning yang berbasiskan

pada kegiatan labor dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam belajar

Fisika di MAN 02 Muara Tembesi?”

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk meningkatkan kompetensi fisika siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah

Negeri 02 Muara Tembesi melalui penggunaan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) Berbasis Kegiatan Labor.

Kegunaan Penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mempermudah siswa dalam memahami konsep

2. Meningkatkan kreatifitas guru dalam proses belajar mengajar

3. Meningkatkan pengalaman guru mengenai model-model pembelajaran

yang inovatif

4. Dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam belajar

5. Memberikan pengalaman dari pengajaran dengan penggunaan model

pembelajaran Problem Based Leaarning (PBL)

6. Mengembangkan ilmu dan teori yang didapat dibangku perkuliahan

7. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Strata Satu

(S1) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Model Pembelajaran

Penggunaan model pembelajaran sangat perlu karena untuk mempermudah

proses pembelajaran sehingga mencapai hasil optimal. Model pembelajaran

sangat berguna, baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru model dapat

dijadikan pedoman dan acuan bertindak sistematis dalam pelaksanaan model

pembelajaran dapat mempermudah proses pembelajaran (mempermudah dan

mempercepat memahami isi pelajaran), karena setiap model pembelajaran

dirancang untuk mempermudah proses belajar siswa.6

Menurut Soekamto maksud dari model pembelajaran adalah kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran

dan para pengajar dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar.

Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial.

Pembelajaran juga berarti “upaya meningkatkan iklim dan pelayanan

terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik serta

antara peserta didik dengan peserta didik yang lainnya”.

2. Pembelajaran Inovatif

Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang lebih bersifat student

centered, artinya pembelajaran yang lebih memberikan peluang kepada siswa

untuk mengkontruksi pengetahuan secara mandiri dan dimediasi oleh teman

sebaya. Pembelajaran inovatif mendasar diri pada paradigma konstruktivistik,

pembelajaran inovatif biasanya berdasarkan paradigma konstruktivistik

6 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inofatif kontemporer,(Jakarta: Bumi Aksara,2009),

hlm.2-3

8

membantu siswa untuk menginternalisasi, membentuk kembali, atau

mentransformasi informasi baru7.

Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajarannyang dirancang

sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang

dilakukan oleh guru (konvensional). Pembelajaran inovatif merupakan

pembelajaran yang dirancang oleh guru, bersifat baru yang belum pernah

dilakukan sebelumnya dan bertujuan untuk memberikan fasilitas bagi siswa

dalam membangun pengetahuannya sendiri dalam rangka proses perubahan

prilaku kearah yang lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang

dimiliki siswa.

3. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Problem Based Learning telah dikenal sejak zaman John Dewey, yang

sekarang ini mulai diangkat sebab ditinjau secara umum problem based

learning menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan

bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa untuk

melakukan penyelidikan dan inkuiri.8 Menurut Dewey belajar berdasarkan

masalah adalah interaksi secara stimulus dengan respon, merupakan

hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi

masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf

otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang

dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari pemecahannya dengan

baik. Pengalaman siswa yang diperoleh dari lingkungan akan dijadikan bahan

dan materi guna memperoleh pengertian serta bisa dijadikan pedoman dan

tujuan belajarnya.

Menurut Wina Sanjaya Problem Based Learning dapat diartikan sebagai

rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses

7 Trianto. M.Pd. Model-model Pembelajaran Inoatif (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007),

hlm. 8 8 Trianto. M.Pd. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktif, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2007), hlm.67

9

penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.9 Adapun menurut

Sugiarso model Problem Based Learning adalah suatu kegiatan pembelajaran

yang berpusat pada masalah.10

.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat saya simpulkan, menurut saya

Problem Based Learning adalah pembelajaran yang berpusat kepada masalah

dan lebih menekankan kepada siswa untuk mandiri dalam menyelesaikan

masalah secara ilmiah.

a. Langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Secara umum Problem Based Learning dilakukan dengan langkah-

langkah:

1) Menyadari masalah

Implementasi problem based learning harus dimulai dengan

kesadaran adanya masalah yang harus dipecahkan. Pada tahapan ini

guru membimbing siswa pada kesadaran adanya kesenjangan yang

dirasakan. Kemampuan yang harus dicapai oleh siswa pada tahapan ini

adalah siswa dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang

terjadi dari berbagai fenomena yang ada. Mungkin pada tahap ini siswa

dapat menemukan kesenjangan lebih dari satu, akan tetapi guru dapat

mendorong siswa agar menentukan satu atau dua kesenjangan yang

pantas untuk dikaji baik melalui kelompok besar atau kelompok kecil

atau bahkan individual.

2) Merumuskan masalah

Bahan pelajaran dalam bentuk topik yang dapat dicari kesenjangan,

selanjutnya difokuskan pada masalah apa yang pantas untuk dikaji.

Rumusan masalah sangat penting, sebab selanjutnya akan berhubungan

dengan kejelasan dan kesamaan persepsi tentang masalah dan berkaitan

9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses Pendidikan),

(Jakarta: Kencana, 2006), hlm.211 10

Sugiarso dan Mustaji, Pembelajaran Berbasis Konstruktivistik penerapan dalam pembelajaran Berbasis Masalah, (Surabaya: 2005), hlm.35

10

dengan data-data apa yang harus dikumpulkan untuk

menyelesaikannya. Kemampuan yang diharap dari siswa dalam langkah

ini adalah siswa menentukan prioritas masalah. Siswa dapat

memanfaatkan pengetahuannya untuk mengkaji, memerinci, dan

menganalisis masalah sehingga pada akhirnya muncul rumusan masalah

yang jelas, spesifik, dan dapat dipecahkan

3) Merumuskan hipotesis

Sebagai proses berpikir ilmiah yang merupakan perpaduan dari

berpikir deduktif, maka merumuskan hipotesis merupakan langkah

penting yang tidak boleh ditinggalkan. Kemampuan yang diharapkan

dari siswa dalam tahapan ini adalah siswa dapat menentukan sebab

akibat dari masalah yang ingin diselesaikan. Melalui analisis sebab

akibat inilah pada akhirnya siswa diharapkan dapat menentukan

berbagai kemungkinan penyelesaian masalah. Dengan demikian, upaya

yang dapat dilakukan selanjutnya adalah menyimpulkan data yang

sesuai dengan hipotesis yang diajukan.

4) Mengumpulkan data

Sebagai proses berpikir empiris, keberadaan data dalam proses

berpikir ilmiah merupakan hal yang sangat penting. Sebab menentukan

cara penyelesaian masalah sesuai dengan hipotesis yang diajukan harus

sesuai dengan data yang ada. Proses berpikir ilmiah bukan proses

berimajinasi akan tetapi proses yang didasarkan berdasarkan

pengalaman. Oleh karena itu, dalam tahap ini siswa didorong untuk

mengumpulkan data yang relefan. Kemampuan yang diharapkan dalam

tahap ini adalah kecakapan siswa untuk mengumpulkan dan memilih

data, kemudian memetakan dan menyajikannya dalam berbagai

tampilan sehingga mudah dipahami.

5) Menguji hipotesis

11

Berdasarkan data yang dikumpulkan, akhirnya siswa menentukan

hipotesis mana yang diterima dan mana yang ditolak . Kemampuan

yang diharapkan dari siswa dalam tahap ini adalah kecakapan menelaah

data dan sekaligus membahasnya untuk melihat hubungannya dengan

masalah yang dikaji. Disamping itu, diharapkan siswa dapat mengambil

keputusan dan kesimpulan

6) Menentukan pilihan penyelesaian

Menentukan pilihan penyelesaian merupakan akhir dari proses problem

based learning. Kemampuan yang diharapkan dari tahapan ini adalah

kecakapan memilih alternatif penyelesaian yang memungkinkan yang

akan terjadi sehubungan dengan alternatif yang dipilihnya, termasuk

memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan.

b. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL)

Model pembelajaran berdasarkan masalah memiliki kelebihan dan

kekurangan. Kelebihan problem based learning sebagai suatu model

pembelajaran adalah :

1) Realistik dengan kehidupan siswa

2) Konsep sesuai dengan kebutuhan siswa

3) Memupuk sifat inkuiri siswa

4) Retensi konsep jadi kuat

5) Memupuk kemampuan problem solving.

Selain kelebihan tersebut problem based learning juga memiliki

beberapa kekurangan antara lain:

1) Persiapan pembelajaran (alat, problem, konsep) yang kompleks

2) Sulitnya mencari problem yang relevan

3) Sering terjadi miss-konsepsi

4) Konsumsi waktu, dimana model ini memerlukan waktu yang cukup

dalam proses penyelidikan. Sehingga terkadang banyak waktu yang

tersita untuk proses tersebut.

12

Adapun tahapan-tahapannya ditunjukkan pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Sintaks Problem Based Learning (PBL).

Fase Kegiatan guru

Fase 1: orientasi siswa pada masalah Guru menginformasikan tujuan-

tujuan pembelajaran,

mendeskripsikan kebutuhan-

kebutuhan logistik penting, dan

memotivasi siswa agar terlibat aktif

dalam kegiatan pemecahan masalah

yang dipilih

Fase 2: Mengorganisasikan siswa

untuk belajar

Guru membantu siswa membatasi

dan mengorganisasi tugas-tugas

belajar yang berhubungan dengan

masalah yang dihadapi

Fase 3: Membantu penyelidikan

mandiri dan kelompok

Guru mendorong siswa

mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan eksperimen,

mencari penjelasan, dan solusi

Fase 4: Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan

hasil karya yang sesuai seperti

laporan, rekaman video, dan model,

serta membantu mereka berbagi

karya mereka.

Fase 5: Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Guru membantu siswa melakukan

refleksi atas penyelidikan dan

proses-proses yang mereka gunakan

selama berlangsungnya pemecahan

13

masalah

Setiap model pembelajaran pasti memiliki keuntungan. Yazdani

mengungkapkan keuntungan pembelajaran dengan model Problem Based

Learning yaitu :

(a) siswa terlibat dalam pembelajaran yang bermakna, bukan fakta ;

(b) siswa dapat meningkatkan pengarahan diri untuk menyelesaikan masalah

(c) siswa mendapatkan pemahaman yang lebih tinggi dan pengembanagan

keterampilan yang lebih baik;

(d) mengutamakan keterampilan interpersonal dan kerja tim ;

(e) siswa memiliki sikap memotivasi diri ;

(f) peningkatan kontak antar siswa dapat meningkatkan kemampuan kognitif

siswa;

(g) tingkat pembelajarannya lebih tinggi.

4. Laboratorium

a. Pengertian laboratorium

Fisika adalah sains yang mempelajari gejala alam yang tidak hidup

ataupun materi dalam lingkup ruang dan waktu. Ayat Al-Quran yang

berkaitan dengan ilmu fisika adalah salah satunya tentang penciptaan

langit dan bumi dalam enam mas. Firman Allah SWT dalam Q.S.Qaf ayat

38 “dans sesungguhnya telah kami ciptakan langit dan bumi dan apa saja

yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan kami sedikitpun tidak

ditimpa kelelahan”. Disamping itu dibutuhkan tempat untuk

bereksperimen untuk membuktikannya.

laboratorium (Lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,

pengukuran ataupun pelatihan ilmiah yang dilakukan. Laboratorium

biasanya dibuat untuk melakukan berbagai macam kegiatan penelitian.

Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya,

14

misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia,komputer dan

laboratorium bahasa.

Berikut ada beberapa defenisi laboratorium menurut beberapa ahli,

diantaranya sebagai berikut:

a. Procter

Laboratorium adalah tempat atau ruangan dimana para ilmuan bekerja

dengan peralatan untuk penyelidikan dan pengujian terhadap suatu

bahan atau benda.

b. Sukarso

Laboratorium adalah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja

untuk menghasilkan sesuatu.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat saya simpulkan bahwa

laboratorium merupakan suatu ruangan yang tertutup yang bisa digunakan

untuk melakukan percobaan,penyelidikan, dan sebagainya yang

berhubungan dengan ilmu fisika, kimia dan biologi, serta dapat digunakan

untuk proses belajar mengajar.

b. Kegiatan Laboratorium

Melalui kegiatan praktikum yang biasanya dilakukan di laboratorium,

siswa diharapkan dapat:

a. Mengembangkan berbagai keterampilan secara terintegrasi.

b. Mengenal berbagai peralatan laboratorium

c. Mengembangkan keterampilan mengumpulkan dan

menginterprestasikan data.

d. Mengembangkan sikap untuk melakukan sesuatu secara tepat dan

akurat

e. Mengembangkan kemampuan dalam mengkomunikasikan hasil

eksperimen

f. Mengembang kecakapan dalam menulis laporan

15

g. Mengembangkan kemampuan untuk belajar dan melakukan percobaan

sendiri

h. Menambah keberanian berfikir sendiri dan menanggung resiko

i. Merangsang berfikir siswa melalui eksperimen

c. Fungsi Laboratorium

Adapun fungsi laboratorium disekolah maupun diperguruan tinggi

antaralain sebagai berikut:

1. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa ingin tahu pada siswa terhadap

suatu gejala atau penomena fisis.

2. Mengembangkan keterampilan siswa dalam mengamati dan

mengambil data.

3. Mendidik dan membiasakan siswa untuk bekerja dengan sadar dan

teliti.

4. Melatih siswa menganalisis data dan menyusun laporan

5. Melatih siswa menggunakan metode ilmiah dan mengembangkan

sikap ilmiah.

6. Melatih siswa untuk terbiasa meneliti.

Untuk lebih jelasnya dijelaskan oleh anonim, bahwa fungsi dari

laboratorium adalah sebagai berikut:

1. Laboratorium sebagai sumber belajar

Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau

melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan

tujuan pembelajaran terdiri dari 3 ranah, yakni ranah

pengetahuan, ranah sikap dan ranah keterampilan/aekti.

2. Laboratorium sebagai metode pembelajaran

Didalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran

yakni metode percobaan dan metode pengamatan.

3. Laboratorium sebagai prasarana pendidikan

Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses

pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi

dengan berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi

16

yang dapat dikendaliikan, khususnya peralatan untuk melakukan

percobaan.

d. Kelengkapan alat dan bahan

Hal ini menuntut para guru fisika membuat lembar kerja siswa yang

merangsang siswa untuk bekerja dan mencoba menemukan teori,

konsep, rumus fisika sederhana, sehingga mereka dilatih untuk menjadi

peneliti-peneliti muda.

Dalam proses belajar mengajar diperlukan berbagai peralatan untuk

menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Secara

garis besar alat peraga, ada yang mudah dibuat dan ada yang sukar di

buat. Alat yang mudah dibuat dinamakan alat peraga sederhana karena

dapat menggunakan bahan murah dan mudah didapat dari lingkungan

sekitar dan dapat puladibuat sendiri oleh guru atau bersama-sama

dengan peserta didik. Penggunaan dan pembuatan alat peraga sederhana

dapat merangsang kreativitas para guru atau peserta didik untuk

mengembangkan kemampuannya dalam membuat alat peraga.

Sedangkan alat yang sukar dibuat akan dibuatkan oleh instansi yang

memerlukan dan kemudian disebarkan kesekolah-sekolah.

5. Kompetensi Fisika

a. Pengertian Kompetensi

Kompetensi secara bahasa diartikan kemampuan atau kecakapan.

Pengertian ini di berdasarkan KKBI dimana kompetensi diartikan sebagai

wewenang atau kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal.

Sedangkan menurut Partanto dalam kamus ilmiah populer kompetensi

diartikan sebagai kecakapan, wewenang, kekuasaan dan kemampuan.

Secara bahasa, istilah ‘competencies’, ‘competence’ dan competent’

yang dalam bahasa indonesianya diartikan sebagai kompetensi,

kecakapan, dan keberdayaan merujuk pada keadaan atau kualitas mampu

atau sesuai.

17

Hal ini sejalan dengan pendapat Becker and Ulrich bahwa competency

refers to an individual’s knowledge, skill, ability or personality

characteristics that directly influence job performance. Artinya,

kompetensi mengandung aspek-aspek pengetahuan, ketrampilan

(keahlian) dan kemampuan ataupun karakteristik kepribadian yang

mempengaruhi kinerja. Berbeda dengan Fogg yang membagi Kompetensi

menjadi 2 (dua) kategori yaitu kompetensi dasar dan yang membedakan

kompetensi dasar (Threshold) dan kompetensi pembeda (differentiating)

menurut kriteria yang digunakan untuk memprediksi kinerja suatu

pekerjaan. Kompetensi dasar (Threshold competencies) adalah

karakteristik utama, yang biasanya berupa pengetahuan atau keahlian

dasar seperti kemampuan untuk membaca, sedangkan kompetensi

differentiating adalah kompetensi yang membuat seseorang berbeda dari

yang lain.

Kompetensi adalah suatu pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan

atau kapabilitas yang dimiliki oleh seseorang yang telah menjadi bagian

dari dirinya sehingga mewarnai perilaku kognitif, psikomotor dan

afektifnya11

. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa kompetensi harus

didukung oleh pengetahuan, sikap dan apresiasi. Tanpa pengetahuan dan

sikap tidak mungkin muncul suatu kompetensi tertentu. Berdasarkan hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi mencakup tugas,

keterampilan, sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh seseorang

Menurut Spencer and spencer pengertian kompetensi sebagai suatu

karakteristik dasar dari seorang individu yang secara sebab akibat

berhubungan dengan criterion referenced effective atau kinerja yang

tinggi sekali dalam suatu pekerjaan atau situasi. Menurut spencer ada lima

aspek kompetensi yaitu:

a. Motif

11

Wina Sanjaya, ” Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, ” (Jakarta: Prenada Media Group, 2008).

18

Adalah sesuatu yang secara terus menerus dipikirkan atau

diinginkan seseorang secara konsisten sehingga ia bertindak. Motif

menggerakkan mengarahkan, dan memilih perilaku terhadap

tindakan.

b. Sifat

Adalah watak yang membuat orang untuk berperilaku atau

bagaimana seseorang merespon sesuatu dengan cara tertentu.

c. Konsep diri

Adalah sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang. Sikap dan

nilai diukur melaluites kepada responen untuk mengetahui nilai

yang dimiliki seseorang, apa yang menarik dari seseorang untuk

melakukan sesuatu.

d. Pengetahuan

Adalah informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu.

Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks.

e. Keterampilan

Adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas fisik atau mental

tertentu. Kompetensi keterampilan kognitif atau mental

mencangkup berpikir secara analisis ( mengolah pengetahuan dan

dat, menentukan sebab dan akibat, mengatur data dan

merencanakan sesuatu) dan berpikir secara konseptual.

b. Pengertian Fisika

Fisika merupakan salah satu cabang dari IPA (Ilmu Pengetahuan

Alam) yang ikut andil dalam mencapai tujuan pendidikan,dan

merupakan ilmu yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah

observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian

hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan serta penemuan

teori dan konsep. “Dapat dikatakan bahwa hakikat Fisika adalah ilmu

pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses

yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap

19

ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas

tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip dan teori yang berlaku

secara universal”

Dari beberapa pengertian diatas mengenai kompetensi dan fisika

dapat disimpulkan bahwa, kompetensi fisika siswa adalah kemampuan

siswa dalam memahami gejala-gejala alam yang terjadi didalam

kehidupan sehari-hari.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Ratu Mas

Feby Purmiance yang berjudul “pengaruh penggunaan Model Pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) terhadap motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran Matematikadisekolah Menengah Atas Negeri 01 Model Muara

Jambi”, yang memperoleh hasil bahwa rata-rata skor motivasi belajar yang

diterapkan menggunakan model Problem Based Learning lebih tinggi dari

pada skor motivasibelajar siswa yang tidak diterapkan model Problem Based

Learning. Hasil perhitungan t-tes 8,105 dikonsultasikan dengantabel nilai “t”

dengan dk = 60, diperoleh harga ttabel pada taraf signifikan 5%=1,671

sedangkan pada taraf signifikan harga ttabel =2,390 atau diperoleh nilai

:1,671< 8,105 > 2,390, artinya ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara

skor motivasi belajar siswa yang diberikan model Problem Based Learning

dan yang tidak diberikan.

C. Kerangka Berpikir

Guru dan siswa adalah subjek yang memiliki peranan yang sangat penting

dalam pelaksanaan proses pembelajaran fisika. Dimana sering kita temui

suatu permasalahan, baik itu datang dari dimensi guru maupun dimensi siswa.

Keberhasilanpelaksanaan proses, pembelajaran juga dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

dapat berupa keadaan fisik, psikis dan intelegensi yang dimiliki oleh siswa.

20

Sedangkan faktor eksternal dapat berupa sumber belajar, pendekatan

pembelajaran dan metode pembelajaran.

Pada dasarnya model pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based

Learning merupakan suatu pendekatan model pembelajaran yang

menggunakan masalah didunia nyatasebagai suatu konteks bagi siswa untuk

belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah,

serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi

pelajaran. Model Problem Based Learning (PBL) akan memungkinkan siswa

lebih mengerti dan memahami suatu konsep atau aturan (rumus) karena

mereka menghubungkan materi pelajaran dengan dunia nyata.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang hendak

dicari solusi pecahan melalui penelitian, yang dirumuskan atas dasar

pengetahuan, pengalaman, dan logika yang kemudian akan diuji

kebenarannya melalui penelitian yang hendak dilakukannya.

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom

Action Research. Tahapan dalam PTK meliputi perencanaan, pelaksanaan

tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pemilihan jenis penelitian ini

berdasarkan jenis masalah yang terjadi di dalam kelas. Dalam penelitian ini

juga penulis sebagai guru yang memberikan pelajaran dan guru berperan

sebagai peneliti yang mengamati pembelajaran fisika yang dilakukan.

penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk perbaikan dan peningkatan hasil

belajar dalam konteks pembelajaran dikelas. Selain itu juga mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan siswa secara langsung melalui interaksi antara

guru dan siswa dalam pembelajaran.

Penelitian ini dilakukan di ruang laboratorium di Madrasah Aliyah Negeri

02 Muara Tembesi.

B. Setting dan Subjek Penelitan

1. Setting Penelitian

Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi didirikan pada tahun

2004 yang sebelumnya adalah Madrasah Aliyah Suwasta (MAS) Darussalam

yang beralamat di Jl. Simpang 3 Muara Tembesi. Pada tahun 2004 MAS

Darussalam berubah menjadi MAN 02 Muara Tembesi dengan SK Menteri

Agama RI No.558/2003. Pada awal berdirinya MAN 02 Muara Tembesi

dikepalai oleh Drs. M.Ali Alhamidi, S.Pd. setelah lima tahun digantikan oleh

Drs.A.Kadir,M.Pd. setelah satu tahun digantikan oleh ibu Dr.Jamilah M.Pd.I,

dan saat ini MAN 02 Muara Tembesi dipimpin oleh bapak Drs. Ali Permadi,

M.Pd.I. jumlah seluruh guru dan pegawai 21 orang yang terdiri dari 10 oraang

PNS, 8 orang pegawai tetap dan 3 orang guru honorer.

22

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA

Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi pada tahun 2016/2017 dengan

jumlah siswa 22 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki- dan 12 orang

perempuan.

C. Prosedur Umum Penelitian

Prosedur penelitian tindak kelas ini dilaksanakan secara bertahap

dengan minimal dua siklus, yaitu: perencanaan, pelaksaan tindakan,

pengamatan atau observasi, dan refleksi. Tahapan disusun dalam tiap – tiap

siklus sampai siklus yang terakhir.

Hubungan komponen siklus tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut:

perencanaan

Refleksi

pelaksana siklus I

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi

Pelaksana

Siklus II

Pengamatan

Perencanaan

23

Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

(Sumber: Arikunto Suharsimi, 2014 : 16)

1. Pelaksanaan siklus I

a. Perencanaan

Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan

penelitian, antara lain sebagai berikut:

1. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar dan standar kompetensi

2. Membuat rencana pembelajaran

3. Menyiapkan lembar kerja siswa

4. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK

5. Menyusun media evaluasi pembelajaran

b. Pelaksanaa tindakan

Pelaksanaan tindakan yaitu deskripsi tindakan yang dilakukan dan

yang akan diterapkan. Berikut pelaksanaan yang dilakukan oleh

peneliti:

1. Guru menyajikan materi pelajaran dengan model pembelajan

Prroblem Based Learning (PBL) Berbassis labor

2. Guru menyajikan media pembelajaran yang sudah ditentukan

seperti Laptop, dan LKS

3. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya

4. Guru memberikan pertanyaan–pertanyaan kepada siswa

5. Penguatan dan kesimpulan secara bersama – sama

Refleksi

Pelaksana

Siklus III

Pengamatan

24

6. Memberikan evaluasi

7. Melakukan pengamatan atau observasi

c. Pengamatan (observasi)

Pengamatan atau observasi dilakukan pada semua kegiatan yang

ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan

setiap indikator dari setiap proses dan hasil yang dicapai baik yang

ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun spontan. Pengamatan

yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Situasi kegiatan pembelajaran

2. Keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran

3. Hasil belajar siswa

d. Refleksi

Refleksi merupakan perbuatan untuk memikirkan sesuatu. Dalam

tahap ini data–data yang diperoleh direfleksi untuk melihat apakah

hasil yang dicapai sudah memenuhi kriteria keberhasilan penelitian

atau belum. Kekurangan pada siklus ini akan diperbaiki pada siklus

selanjutnya.

2. Pelaksanaan siklus ke II

Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

a. Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

pada siklus pertama.

b. Pelaksanaan tindakan

Guru melaksanakan metode pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) sesuai materi yang akan disampaikan.

c. Pengamatan (observasi)

Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) Berbasis labor

25

d. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi pada siklus kedua dan menyusun untuk

siklus berikutnya.

3. Pelaksanaan siklus ke III

pada siklus ini peneliti melakukan hal yang sama dengan siklus yang

sebelumnya dengan melihat kekurangan yang ada pada siklus

sebelumnya. Pada siklus ini peneliti melakukan refleksi pada hasil

belajar untuk menarik kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) Berbasis Labor yang dilengkapi dengan media pembantu berupa

Laptop dan LKS di kelas XI IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI 02

MUARA TEMBESI.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Adapun cara yang digunakan dalam pengumpulan data Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut:

1. Pengamatan atau observasi

a. Memperhatikan fokus penelitian, kegiatan apa yang harus diamatai,

baik yang umum maupun yang khusus

b. Menentukan kriteria yang diamati

2. Wawancara

Wawancara dapat dilakukan kepada pihak–pihak yang terkait dalam

masalah PTK

3. Dokumentasi

Suatu teknik pengumpulan data yang menghimpun dan menganalisis

dokumen–dokumen baik dokumen tertulis maupun gambar dan

elektronik. Dokumentasi diperlukan untuk megabadikan kegiatan siswa

dalam proses pembelajaran berupa foto dan hasil tes.

4. Tes

Metode ini diberikan kepada siswa pada siklus I, II, dan III. Tes yang

akan dilakukan secara tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda dan soal

26

uraian yang dibuat oleh peneliti sendiri dan disesuaikan dengan materi

yang diajarkan.

E. Teknik Analisis Data

Model yang digunakan peneliti pada data kualitatif menggunakan

analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang

terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

1. Reduksi data, yang meliputi penyeleksian data melalui ringkasan atau

uraian singkat dan penggolongan data kedalam pola yang lebih luas.

2. Penyajian data, yang dilakukan dalam rangka mengelompokan data

secara sistematik dari hasil reduksi data mulai dari perencanaan,

pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi pada masing-masing siklus.

3. Penarikan kesimpulan, yang merupakan upaya pencarian data,

keteraturan dan penggolongan data.

DaIam peneIitian ini digunakan teknik anaIisis data sebagai

berikut:

1. Menurut NgaIim Purwanto data perhitungan hasil belajar siswa pada

masing-masing siklus yang dilakukan dengan perhitungan sebagai

berikut:

Keterangan: S NiIai yang dicari

B jumIah skor dari soal yang dijawab benar

N Skor maksimum dari tes tersebut

Dengan skala penilaian: 0 – 20 = Sangat tidak baik

21 – 40 = Tidak baik

41 – 60 = cukup baik

61 – 80 = baik

81 – 100 = sangat baik

27

2. Menurut Trianto untuk lembar observasi siswa dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Presentasi respon siswa

Keterangan: A = Siswa aktif

B = JumIah siswa

Dengan skala penilaian: 0 – 19 = tidak aktif

20 – 59 = kurang aktif

60 – 69 = cukup aktif

70 – 79 = aktif

80 – 100 = sangat aktif

F. Kriteria Keberhasilan penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas dikatakan berhasil apabila telah terdapat

sedikitnya 60% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran. Keberhasilan

atau ketuntasan belajar dilihat dari hasil yang diproleh siswa. Sedangkan

hanya 45% dari 22 orang siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 02

Muara Tembesi yang mendapatkan nilai tuntas. Dan KKM yang digunakan

oleh Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi menyatakan siswa berhasil

atau tuntas apabila siswa dapat mencapai sekor 70% atau nilai 70. Dan suatu

kelas dikatakan berhasil apabila terdapat 85% siswa berhasil dalam

ketuntasan mengikuti pembelajaran.

28

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian

1. Kondisi Awal Hasil Belajar Prasiklus

Penelitian dilakukan di kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 02

Muara Tembesi pada semester ganjil, dimana hasil belajar pada kelas

tersebut masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari data hasil ulangan yang

diikuti oleh 22 orang siswa yang peneliti peroleh dari guru Fisika di

Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi, dengan data sebagai berikut:

Tabel 4.1

Keadaan Hasil Belajar Siswa Pra-Siklus

N

O Nama Siswa KKM NiIai

Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

1 Agung Satrio 70 50

2 Desi Susanti 70 100

3 Destu Randi 70 60

4 Fauzi 70 -

5 Firdaus 70 70

6 Fitriah 70 75

7 Herdiansyah 70 -

8 Leni Marlina 70 50

9 Masanto 70 100

29

10 Miftahuljana

h 70 50

11 M. Kholidi 70 100

12 Mustakim.A 70 100

13 Mustakim. F 70 50

14 Mutina 70 60

15 Ning Ayu 70 65

16 Rahman 70 80

17 Rini. K 70 75

18 Rita wahyuni 70 60

19 Sahriyah 70 65

20 Suci Susanti 70 60

21 Sumiati 70 80

22 Utari Budiarti 70 65

JumIah 1.415

Rata-Rata 64

Presentase Ketuntasan Siswa 45%

Presentase Siswa Tidak Tuntas 55%

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

siswa di kelas XI IPA masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata

yang hanya mencapai angka 64. Sedangkan jumlah siswa yang tuntas hanya

9 orang atau 45% dari jumlah keseluruhan siswa yang berjumlah 22 orang

dan jumlah siswa yang belum tuntas mencapai 13 orang atau 55% dari

30

jumlah keseluruhan. Oleh karena inilah peneliti mulai melakukan tindakan

perbaikan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi agar dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Based Leearning (PBL) Berbasis Labor.

B. Deskripsi Data

1. Hasil Penelitian Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti menyusun

perencanaan tindakan agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan

baik. Perencanaan tindakan menggunakan model pembelajaran Problem

Based Leearning (PBL) .Langkah-langkah pada tahap ini adalah sebagai

berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), dalam hal ini peneliti

menerapkan LKS yang digunakan oleh sekolah

3) Menyusun evaluasi pembelajaran

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan pembelajaran yang mengacu pada

perencanaan yang telah dibuat. Siklus I dilakukan sebanyak satu kali

pertemuan (3 jam pelajaran). Pertemuan dilakukan pada tanggal 27

November 2017. Pada pertemuan ini materi yang diajarkan mengenai usaha,

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning Berbasis

Labor Pada pertemuan ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk

melakukan pengamatan sesuai yang terdapat didalam LKS dan pada 30

menit terakhir siswa diberikan tes sebagai alat evaluasi siklus I untuk

mengetahahui penguasaan materi dan kompetensi siswa berupa 5 butir soal

dalam bentuk uraian (esai). Tindakan yang dilakukan sesuai dengan RPP

siklus I. Sebelum memulai pembelajaran peneliti memperkenalkan model

31

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Labor terlebih

dahulu (RPP Siklus I Dapat Dilihat Pada Lampiran: 2, Hlm: 55-63)

c. Tahap Observasi

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I

Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.2

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I

No HasiI Yang Diamati JumIah

Siswa

Presentase

(%)

1.

2.

3.

4.

5.

Pendahuluan

Peserta didik yang masuk kelas tepat

waktu

Peserta didik yang siap menerima

pelajaran

Peserta didik yang memperhatikan

apersepsi dari guru

Peserta didik yang menjawab

pertanyaan motivasi dari guru

Peserta didik yang mendengarkan

tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru

22

17

16

14

17

100%

77%

69%

62%

77%

6.

Kegiatan Inti

peserta didik yang memperhatikan

16

69%

32

7.

dan menyimak guru saat

penyampaian materi Usaha

Peserta didik yang bertanya pada

guru mengenai hal yang sedang

dipelajar

8

38%

No Hasil Yang Diamati Jumlah

Siswa

Presentase

(%)

8.

9.

10.

11.

12.

Peserta didik yang melakukan

pengamatan hal-hal penting, baik

dari media maupun dari percobaan

secara langsung

Peserta didik yang berpartisipasi

dalam kelompok untuk menganalisis

data yang didapat

Peserta didik yang memperhatikan

penjelasan dari teman lain

kelompok

Pesrta didik yang memperhatikan

evaIuasi dari guru tentang jawaban

dari setiap keIompok

Peserta didik mengerjakan tugas

yang disampaikan guru

17

14

10

14

22

77%

62%

46%

62%

100%

13.

Penutup

Peserta didik yang menyimpulkan

11

52%

33

14.

15.

pelajaran pada pertemuan ini

bersama-sama dengan guru

Peserta didik yang mendengarkan

penyampaian guru tentang materi

selanjutnya

Peserta didik yang menutup

pembelajaran dengan membaca

hamdallah bersama-sama dengan

guru

17

22

77%

100%

Skala Penilaian: 0 – 19 = Tidak Aktif

20 – 59 = Kurang Aktif

60 – 69 = Cukup Aktif

70 – 79 = Aktif

80 – 100 = Sangat Aktif

Dari tabel diatas dapat dilihat aktivitas siswa belum

berjalan dengan baik. pada tahap pendahuluan diawali dengan baik,

meskipun selanjutnya siswa mengalami penurunan. Pada tahap

kegiatan inti siswa terlihat tidak aktif dalam mengajukan

pertanyaan dan melakukan kegiatan kelompok, namun kembali

aktif saat mengerjakan lembar evaluasi. Pada tahap penutup siswa

kembali aktif dan mendapat penilaian observasi yang baik.

Pada siklus I dapat disimpulkan aktivitas siswa yang sangat

aktif berupa 3 aktivitas, aktivitas siswa yang aktif berupa 4

aktivitas, aktivitas siswa yang cukup aktif berupa 5 aktivitas, dan

34

aktivitas siswa yang tidak aktif berupa 3 aktivitas. Sehingga

diperoleh rat-rata aktivitas siswa sebesar 71,2% yang apabila

dilihat pada skala berada dikategori aktif.

2) Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I

Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas guru dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I

No Aktivitas Yang Diamati

Keterangan

Keterlaksanaan

RPP

Ya Tidak

1. Guru mengucapkan saIam

2. Guru membaca do’a

3. Guru memeriksa kesiapan belajar

siswa

4. Guru memberikan apersepsi

5. Guru memberikan motivasi

6. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

7. Guru menilai keaktivan siswa daIam

pembeIajaran

No Aktivitas Yang Diamati

Keterangan

KeterIaksanaan

RPP

35

Ya Tidak

8. Guru menyampaikan materi

pembeIajaran

9. Guru memberi pertanyaan kepada

siswa

10. Guru memberi dorongan kepada siswa

11. Guru memberi siswa kesempatan

untuk menjawab dan

mengapresiasikannya

12. Guru membagi siswa berkelompok

untuk meIakukan pengamatan

13. Guru mengawasi setiap kelompok

14. Guru memberikan kesempatan kepada

setiap kelompok untuk menyampaikan

hasil diskusi

15. Guru menilai hasil kerja setiap

kelompok

16. Guru meluruskan jawaban dari setiap

keIompok

17. Guru memberikan tugas evaluasi

sikIus I

18. Guru menutup pelajaran dengan

menyimpulkan materi yang teIah

dipelajari

36

19. Guru memberitahu materi yang akan

dipelajari berikutnya

20. Guru membaca hamdallah

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru

pada siklus I belum berjalan dengan baik, masih ada prosedur RPP

yang tidak terlaksanakan. Masih ada beberapa hal yang harus

ditingkatkan, seperti tegas dalam mengajar dan guru yang kurang

membimbing siswa, sehingga ada beberapa aspek yang tidak

tercapai.

3) Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

Untuk melihat seberapa besar pemahaman siswa mengenai

materi yang disampaikan, pada siklus I ini lembar evaluasi terdiri

dari 5 butir soal uraian (esai). Berikut hasil yang diperoleh siswa

pada siklus I:

Tabel 4.4

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

N

O Nama Siswa KKM NiIai

Keterangan

Tuntas Tidak

Tuntas

1 Agung Satrio 70 87

2 Desi Susanti 70 93

3 Destu Randi 70 40

4 Fauzi 70 75

37

5 Firdaus 70 80

6 Fitriah 70 80

7 Herdiansyah 70 95

8 Leni Marlina 70 70

9 Masanto 70 55

10 Miftahuljana

h 70 55

11 M.Kholidi 70 75

12 Mustakim.A 70 50

13 Mustakim.F 70 87

14 Mutina 70 80

15 Ning Ayu 70 65

16 Rahman 70 50

17 Rini K 70 85

18 Rita Wahyuni 70 75

19 Sahriya 70 65

20 Suci Susanti 70 75

21 Sumiati 70 80

22 Utari

Buddiarti 70 85

JumIah 1602 15 7

38

Rata-Rata 73

Presentase Ketuntasan Siswa 70%

Presentase Siswa Tidak Tuntas 30%

Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa

mulai meningkat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kelas yang

mencapai nilai 73, siswa yang tuntas dalam pembelajaran menjadi

sebanyak 15 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa. Hasil

belajar pada siklus ini memang sudah meningkat, tetapi belum

mencapai indikator yang diinginkan, sehingga penelitian ini

dilanjutkan kesiklus II.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan hasil belajar siswa selama proses

pembelajaran siklus I berlangsung dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan siklus I belum dapat dikatakan berhasil karena hasil yang

didapat dalam kriteria keberhasilan hanya sebanyak 70% siswa yang

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan perlu

ditingkatkan pada siklus II. Ketidak berhasilan dapat dilihat dari

rendahnya nilai hasil belajar dan keaktifan siswa. Ada beberapa

kendala yang dihadapi pada proses penerapan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) Berbasis Labor antara lain :

1. Tidak semua siswa mau menerima belajar secara kelompok, hal

ini dikarenakan kebiasaan siswa yang belajar secara individu.

Tetapi setelah diberikanmotivasi bahkan voting seluruh siswa

mau belajar secara berkelompok.

2. Pada saat pembagian kelompok ada sebagian siswa yang

memilih-milih teman kelompoknya dan belum menerima

pembagian kelompok yang ditetapkan oleh guru. Setelah

39

dijelaskan keuntungan dari kelompok yang ditentukan oleh guru,

siswa baru mau menerimanya.

3. Masih ada siswa yang tidak mampu menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru.

4. Siswa kurang mau bekerjasama dalam kelompoknya.

5. Masih ada siswa yang kurang memperhatikan penguatan tentang

sistem pembelajaran yang diberikan oleh guru dan materi yang

dipelajari.

Untuk memperbaiki kekurangan-kekuranngan yang ada pada

siklus I dan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam belajar maka

perlu dilanjutkan pada siklus II, dengan melakukan perbaikan-

perbaikan sebagai berikut :

1. Guru perlu memperbaiki penerapan dari model pembelajaran

yang digunakan.

2. Guru perlu meningkatkan lagi motivasi kepada siswa agar siswa

lebih termotivasi dalam belajar.

3. Guru lebih optimal dalam mengkondisikan kelas untuk siap dalam

belajar.

4. Guru harus lebih tegas dalam menghadapi siswa.

5. Guru lebih optimal dalam membimbing dan mengarahkan siswa

untuk aktif dalam proses pembelajaran.

2. Hasil Penelitian Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Sama seperti siklus sebelumnya, pada tahap ini peneliti

menyusun perencanaan tindakan agar pelaksanaan pembelajaran dapat

berjalan dengan baik. Hanya saja pada siklus II ini peneliti lebih

menekankan lagi cara memotivasi siswa, membimbing siswa dan

bersikap tegas pada siswa agar pembelajaran dapat berlangsung lebih

baik lagi dari siklus sebelumnya.

b. pelaksanaan Tindakan

40

pada tahap ini peneliti melakukan pembelajaran yang

mengacu pada perencanaan yang telah dibuat. Siklus II dilakukan

sebanyak satu kali pertemuan (2 jam pelajaran). Pertemuan dilakukan

pada tanggal 04 Desember 2017. Pada pertemuan ini materi yang

diajarkan mengenai Energi menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) Berbasis Labor. Pada pertemuan ini

siswa tidak dibagi menjadi beberapa kelompok, namun melakukan

pengamatan secara individual. pada 30 menit terakhir siswa diberikan

tes sebagai alat evaluasi siklus II untuk mengetahahui penguasaan

materi dan kompetensi fisika siswa berupa 10 butir soal dalam bentuk

objektif (pilihan berganda) dan 5 butir soal dalam bentuk uraian (essai).

Tindakan yang dilakukan sesuai dengan RPP siklus II (RPP Siklus II

Dapat Dilihat Pada Lampiran:7

c. Tahap Observasi

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II

Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II

No HasiI Yang Diamati JumIah

Siswa

Presentase

(%)

1.

2.

3.

PendahuIuan

Peserta didik yang masuk kelas tepat

waktu

Peserta didik yang siap menerima

pelajaran

20

19

15

92%

85%

69%

41

4.

5.

Peserta didik yang memperhatikan

apersepsi dari guru

Peserta didik yang menjawab

pertanyaan motivasi dari guru

Peserta didik yang mendengarkan

tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru

15

17

69%

77%

6.

7.

8.

Kegiatan Inti

peserta didik yang memperhatikan

dan menyimak guru saat

penyampaian materi Energi

Peserta didik yang bertanya pada

guru mengenai hal yang sedang

dipelajari

Peserta didik yang melakukan

pengamatan hal-hal penting, baik dari

media maupun

17

12

19

77%

54%

85%

No Hasil Yang Diamati Jumlah

Siswa

Presentase

(%)

42

9.

10.

11.

12.

dari percobaan secara langsung

Peserta didik menganalisis data yang

didapat

Peserta didik yang memperhatikan

penjelasan dari temannya

Peserta didik yang memperhatikan

evaIuasi dari guru tentang jawaban

dari setiap siswa

Peserta didik mengerjakan tugas yang

disampaikan guru

14

14

14

20

62%

62%

62%

92%

13.

14.

15.

Penutup

Peserta didik yang menyimpulkan

pelajaran pada pertemuan ini

bersama-sama dengan guru

Peserta didik yang mendengarkan

penyampaian guru tentang materi

seIanjutnya

Peserta didik yang menutup

pembelajaran dengan membaca

hamdallah bersama-sama dengan

guru

17

20

22

77%

92%

100%

Skala Penilaian: 0 – 19 = Tidak Aktif

20 – 59 = Kurang Aktif

60 – 69 = Cukup Aktif

70 – 79 = Aktif

80 – 100= Sangat Aktif

43

Dari tabel diatas dapat dilihat aktivitas siswa mengalami

peningkatan, pada siklus II aktivitas siswa berjalan dengan baik.

Dapat disimpulkan aktivitas siswa yang sangat aktif berupa 6

aktivitas, aktivitas siswa yang aktif berupa 3 aktivitas, aktivitas

siswa yang cukup aktif berupa 6 aktivitas, dan aktivitas siswa yang

tidak aktif tidak ditemukan. Sehingga diperoleh rat-rata aktivitas

siswa sebesar 76,46% yang apabila dilihat pada skala berada

dikategori aktif.

4) Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II

Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas guru dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.6

Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II

No Aktivitas Yang Diamati

Keterangan

KeterIaksanaan

RPP

Ya Tidak

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru membaca do’a

3. Guru memeriksa kesiapan belajar

siswa

4. Guru memberikan apersepsi

5. Guru memberikan motivasi

6. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

44

7. Guru menilai keaktivan siswa dalam

pembelajaran

8. Guru menyampaikan materi

pembelajaran

9. Guru membantu siswa membatasi dan

mengorganisasi tugas-tugas belajar

yang berhubungan dengan masalah

yang dihadapi

10. Guru membantu siswa mengumpulkan

informasi yang sesuai

11. Guru membantu siswa melaksanakan

eksperimen, mencari penjelasan dan

solusi masalah yang dihadapi

12. Guru membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan hasil

karrya dalam bentuk laporan

13. Guru membantu siswa

mempersentasikan hasil eksperimen

14. Guru membantu siswa melakukan

evaluasi hasil eksperimen yang

dipersentaasikan oleh masing-masing

kelompok

15. Guru dan siswa menyimpulkan

evaluasi hasil eksperimen yang telah

dipersentasikan.

16. Guru memberitahu materi yang akan

45

dipelajari berikutnya

17. Guru membaca hamdallah

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru

pada siklus II membaik, walaupun masih ada satu komponen yang

belum terlaksana. Masih ada satu hal yang harus ditingkatkan, serta

tegas dalam mengajar, sehingga ada satu aspek yang tidak tercapai.

5) Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

Untuk melihat seberapa besar pemahaman siswa mengenai

materi yang disampaikan, pada siklus II ini lembar evaluasi terdiri

dari 10 butir soal objektif (pilihan berganda) dan 5 butir soal uraian

(esai). Berikut hasil yang diperoleh siswa pada siklus II:

Tabel 4.7

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

N

O Nama Siswa KKM NiIai

Keterangan

Tuntas Tidak

Tuntas

1 Agung Satrio 70 90

2 Desi Susanti 70 100

3 Destu Randi 70 80

4 Fauzi 70 60

5 Firdaus 70 75

6 Fitriah 70 85

46

7 Herdiansyah 70 90

8 Leni Marlina 70 90

9 Masanto 70 65

10 Miftahuljanah 70 80

11 M. Kholidi 70 95

12 Mustakim.A 70 80

13 Mustakim.F 70 75

14 Mutina 70 85

15 Ning Ayu 70 85

16 Rahman 70 65

17 Rini K 70 75

18 Rita Wahyuni 70 75

19 Sahriya 70 75

20 Suci Susanti 70 80

21 Sumiati 70 85

22 Utari Budiarti 70 70

JumIah 1760 19 3

Rata-Rata 80

Presentase Ketuntasan Siswa 85%

Presentase Siswa Tidak Tuntas 15%

47

Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa

kembali meningkat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kelas yang

mencapai nilai 80, siswa yang tuntas dalam pembelajaran menjadi

sebanyak 19 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa. Hasil

belajar pada siklus ini memang kembali semakin meningkat dan

sudah mencapai indikator yang diinginkan. sehingga penelitian ini

dapat dihentikan. Namun pada l embar observasi guru dan siswa

masih ada yang belum tercapai, sehingga peneliti melanjutkan

kesiklus selanjutnya.

2) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan hasil belajar siswa selama

proses pembelajaran siklus II berlangsung dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan siklus II dapat dikatakan berhasil karena hasil yang

didapat dalam kriteria keberhasilan sudah mencapai standar yang

diinginkan yaitu sebanyak 85% siswa yang mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM). Namun penelitian belum dapat

dihentikan karena beberapa hal, diantaranya pada lembar observasi

guru masih ada pelaksanaan yang belum terlaksana dengan baik, pada

lembar observasi keaktivan siswa masih ada yang perlu diperbaiki.

Sehingga peneliti kembali melanjutkan penelitiannya untuk

memperbaiki beberapa hal yang belum tercapai.

3. Hasil Penelitian Siklus III

a. Perencanaan Tindakan

Sama seperti siklus sebelumnya, pada tahap ini peneliti

menyusun perencanaan tindakan agar pelaksanaan pembelajaran dapat

berjalan dengan lebih baik lagi.

b. pelaksanaan Tindakan

pada tahap ini peneliti melakukan pembelajaran yang mengacu

pada perencanaan yang telah dibuat. Siklus II dilakukan sebanyak satu

kali pertemuan (3 jam pelajaran). Pertemuan dilakukan pada tanggal 11

48

Desember 2017. Pada pertemuan ini guru mengulang kembali pelajaran

yang telah dipelajari dari dua siklus sebelumnya, sebelum guru

membagi lembar evaluasi yang harus dikerjakan. Lembar evaluasi pada

pertemuan terakhir ini berupa 15 butir soal dalam bentuk objektif

(pilihan berganda). Tindakan yang dilakukan sesuai dengan RPP siklus

II (RPP Siklus II Dapat Dilihat Pada Lampiran:12 , Hlm: 90-98)

c. Tahap Observasi

3) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus III

Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.8

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus III

No HasiI Yang Diamati JumIah

Siswa

Presentase

(%)

1.

2.

3.

4.

PendahuIuan

Peserta didik yang masuk kelas tepat

waktu

Peserta didik yang siap menerima

pelajaran

Peserta didik yang menjawab

pertanyaan motivasi dari guru

Peserta didik yang mendengarkan

tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru

20

20

15

19

92%

92%

70%

85%

5.

Kegiatan Inti

peserta didik yang memperhatikan

19

85%

49

6.

7.

8.

dan menyimak guru saat

penyampaian materi Hubungan

antara usaha dan energi

Peserta didik yang menanggapi

pertanyaan guru

Pesrta didik yang memperhatikan

evaluasi dari guru tentang pertanyaan

guru yang mereka tanggapi

Peserta didik mengerjakan tugas

akhir yang diberikan guru

15

17

20

70%

77%

92%

9.

10.

Penutup

Peserta didik yang menyimpulkan

pelajaran pada pertemuan ini

bersama-sama dengan guru

Peserta didik yang menutup

pembelajaran dengan membaca

hamdallah bersama-sama guru

20

20

92%

92%

SkaIa Penilaian: 0 – 19 = Tidak Aktif

20 – 59 = Kurang Aktif

60 – 69 = Cukup Aktif

70 – 79 = Aktif

80 – 100 = Sangat Aktif

Dari tabel diatas dapat dilihat aktivitas siswa mengalami

peningkatan, pada siklus III aktivitas siswa berjalan dengan sangat

baik. dapat disimpulkan aktivitas siswa yang sangat aktif berupa 7

50

aktivitas, aktivitas siswa yang aktif berupa 1 aktivitas, aktivitas

siswa yang cukup aktif berupa 1 aktivitas, dan aktivitas siswa yang

tidak aktif tidak ditemukan. Sehingga diperoleh rat-rata aktivitas

siswa sebesar 84,5% yang apabila dilihat pada skala berada

dikategori sangat aktif.

6) Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus III

Secara keseluruhan hasil observasi aktivitas guru dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.9

Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus III

No Aktivitas Yang Diamati

Keterangan

KeterIaksanaan

RPP

Ya Tidak

1. Guru mengucapkan saIam

2. Guru membaca do’a

3. Guru memeriksa kesiapan beIajar

siswa

5. Guru memberikan motivasi

6. Guru menyampaikan tujuan

pembeIajaran

7. Guru menilai keaktivan siswa daIam

pembelajaran

8. Guru menyampaikan materi

No Aktivitas Yang Diamati Keterangan

51

KeterIaksanaan

RPP

Ya Tidak

Pembelajaran

9. Guru memberi pertanyaan kepada

siswa

10. Guru meluruskan jawaban dari siswa

11. Guru memberikan tugas evaIuasi

siklus III

12. Guru menutup pelajaran dengan

menyimpuIkan materi yang teIah

dipelajari

13. Guru membaca hamdallah

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru

pada siklus III berjalan dengan sangat baik. Semua aspek yang

dinginkan terlaksana.

7) Hasil Belajar Siswa Pada Siklus III

Untuk melihat seberapa besar pemahaman siswa mengenai

materi yang disampaikan, pada siklus III ini lembar evaluasi terdiri

dari 15 butir soal objektif (pilihan berganda). Berikut hasil yang

diperoleh siswa pada siklus III:

Tabel 4.10

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus III

52

N

O Nama Siswa KKM NiIai

Keterangan

Tuntas Tidak

Tuntas

1 Agung Satrio 70 87

2 Desi Susanti 70 93

3 Destu Randi 70 80

4 Fauzi 70 60

5 Firdaus 70 87

6 Fitriah 70 87

7 Herdiansyah 70 93

8 Leni Marlina 70 87

9 Masanto 70 80

10 Miftahuljanah 70 93

11 M.Kholidi 70 87

12 Mustakim. A 70 80

13 Mustakim. F 70 87

14 Mutina 70 80

15 Ning Ayu 70 80

16 Rahman 70 85

17 Rini K 70 85

18 Rita Wahyuni 70 75

53

19 Sahriiya 70 75

20 Suci Susanti 70 65

21 Sumiati 70 80

22 Utari Budiarti 70 85

JumIah 1811 20 2

Rata-Rata 82

Presentase Ketuntasan Siswa 92%

Presentase Siswa Tidak Tuntas 8%

Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa

kembali meningkat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kelas yang

mencapai nilai 82, siswa yang tuntas dalam pembelajaran menjadi

sebanyak 20 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa. Hasil

belajar pada siklus ini kembali semakin meningkat dan sudah

melampaui indikator yang diinginkan. sehingga penelitian ini dapat

dihentikan.

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan hasil belajar siswa selama

proses pembelajaran siklus III berlangsung dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan siklus III dikatakan berhasil karena hasil yang didapat

dalam kriteria keberhasilan sudah melampaui standar yang diinginkan

yaitu sebanyak 92% siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM). Dan semua aspek yang diinginkan sudah tercapai,

sehingga penelitian dihentikan

C. Pembahasan Hasil Penelitian

54

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi fisika

siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learrning

(PBL) Berbasis Labor di kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara

Tembesi.. Dengan menggunakan model pembelajaran yang sudah

ditentukan, nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan

ini terjadi pada setiap siklus tindakan.

pada siklus I nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 73 dengan

siswa yang tuntas sebesar 70%. Pada siklus II rata-rata nilai siswa

meningkat menjadi 80 dengan siswa yang tuntas sebanyak 85%. Pada

siklus lanjutan (siklus III) nilai rata-rata yang dihasilkan meningkat kembali

menjadi 82 dengan siswa yang tuntas sebesar 92%. Peningkatan hasil

belajar tersebut mengidentifikasi adanya peningkatan pemahaman siswa

terhadap materi yang dibahas selama proses pembelajaran berlangsung.

Adapun rekapitulasi peningkatan hasil belajar siswa pada setiap

siklus dapat dilihat pada tabel dan diagram dibawah ini:

Tabe 4.11

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Setiap Siklus

No Aspek yang dinilai Presentase

Siklus I Siklus II Siklus III

1 Rata-rata 73 80 82

2 Jumlah siswa yang tuntas 15 siswa 19 siswa 20 siswa

3 Presentase keberhasilan siswa 70% 85% 92%

4 Jumlah siswa yang tidak tuntas 7 siswa 3 siswa 2 siswa

5 Presentase siswa yang tidak

tuntas 30% 15% 8%

55

Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Setiap Siklus

Keterangan:Nilai Rata-rata

Presentase Siswa Tuntas

Presentase Siswa Tidak Tuntas

Gambar 4.2 Diagram Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Pada Setiap

Siklus

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

SikIus I SikIus II SikIus III

72 78 80

69%

85%

92%

30%

15%

8%

60%

65%

70%

75%

80%

85%

90%

SikIus I SikIus II SikIus III

71%

76%

85%

1 keaktivan siswa

56

Gambar 4.3 Diagram Presentase Hasil Belajar Siswa Pada Setiap

Siklus

Adapun aktivitas siswa pada setiap siklus mengalami

peningkatan.Hal itu terjadi karena siswa merasa senang saat mengikuti

pembelajaran menggunakan media pembelajaran dan model pembelajaran

yang berbeda dari yang biasa diterapkan oleh guru mata pelajaran. siswa

semakin aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa semakin fokus

memperhatikan penjelasan dan pengarahan dari guru dalam mengikuti

proses pembelajaran.Siswa mengalami peningkatan dalam menanggapi

pertanyaan yang diberikan guru maupun teman sekelasnya. Siswa berperan

aktif dalam melakukan pengamatan, baik pengamatan yang dilakukan secara

kelompok maupun pengamatan yang dilakukan secara individu. Siswa

menunjukkan antusias saat menyampaikan tanggapan mereka mengenai

hasil pengamatan yang mereka lakukan. Serta interaksi sosial yang terjalin

antar guru dan siswa maupun siswa dan siswa semakin membaik pada setiap

siklusnya. Hingga pada akhirnya presentase keaktivan siswa dalam

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

SikIus I SikIus II SikIus III

69%

85%

92%

31%

15% 8%

1 Presentase Siswa Tuntas

2 Presentase iswa Tidak Tuntas

57

melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran mencapai nilai 84,5% yang

berda pada kategori sangat aktif.

Adapun rekapitulasi peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap

siklus dapat dilihat pada tabel dan diagram dibawah ini:

Tabe 4.12

Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Setiap Siklus

No Aspek yang dinilai

Presentase

Siklus I Siklus II Siklus III

1 Keaktivan Siswa 71,2% 76,46% 84,5%

Gambar 4.4 Diagram Presentase Keaktivan Siswa Pada Setiap Siklus

Berdasarkan data yang dijabarkan dari beberapa tabel dan grafik di

atas. Pada setiap siklus yang dilaksanakan, nilai rata-rata hasil belajar siswa

telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan semakin

meningkat. Sertapresentase ketuntasan hasil belajar siswa dan presentase

60%

65%

70%

75%

80%

85%

90%

SikIus I SikIus II SikIus III

71,2%

76,46%

84,5%

1 keaktivan siswa

58

keaktivan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran setiap siklus semakin

meningkat, dan telah mencapai Kriteria ketuntasan yang diinginkan.Pada

penelitian ini memiliki sedikit kendala, berupa kurangnya fasilitas yang

dimiliki sekolah dalam hal komputer dan infokus. Namun penelitian tetap

berjalan dengan lancar, walaupun sedikit memakan waktu. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) Berbasis Labor dapat meningkatkan Kompetensi Fisika

siswa. Karena model pembelajaran Probem Based Learning (PBL)

Berbasis Labor merupakan aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada

proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.Teknik utama

dalam model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah

keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, dan

keterarahan kegiatan secara maksimal dalam proses pembelajaran serta

siswa dapat mengembangkan sikap percaya diri tentang apa yang didapat

dalam proses pembelajaran tersebut. Model ini mengacu pada aspek sosial

di kelas/labor dan dalam proses pelaksanaannya guru berperan sebagai

pengarah yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dikelas/labor.

Oleh karena itu model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) Berbasis Labor dapat meningkatkan kompetensi Fisika siswa pada

mata pelajaran Fisika pada materi Usaha dan Energi di kelas XI IPA

semester ganjil tahun 2017/2018 di Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara

Tembesi diterima. Karena model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) Berbasis Labor siswa aktif dan lebih bersosialisasi antar sesama

siswa, serta adanya media yang membuat siswa lebih termotivasi dalam

mengikuti proses pembelajaran.

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) di kelas XI IPA.

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Labor dapat

meningkatkan kompetensi fisika siswa pada mata pelajaran fisika dengan

peningkatan sebagai berikut:

1. Pada siklus I nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 73 dengan siswa yang

tuntas sebesar 70% dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

dalam kategori Aktif.

2. Pada siklus II rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 80 dengan siswa

yang tuntas sebanyak 85% dan keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran mengalami peningkatan walaupun masih berada dikategori

aktif.

3. Pada siklus lanjutan (siklus III) nilai rata-rata yang dihasilkan meningkat

kembali menjadi 82 dengan siswa yang tuntas sebesar 92% dan keaktifan

siswa dalam mengikuti pembelajran menjadi Sangat Aktif.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis memberikan saran sebagai

berikut:

1. Kepada pihak sekolah agar selalu mendukung penerapan pembelajaran

yang bervariasi agar pembelajaran yang berlangsung tidak monoton.

2. Kepada guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) Berbasis Labor.

3. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan melanjutkan dan mengembangkan

penerapan model pembelajaran ini. Hendaknya dilakukan perbaikan-

perbaikan agar memperoleh hasil yang lebih baik lagi. Dengan jumlah

siswa yang lebih banyak lagi.

60

C. Kata penutup

Dengan mengucap syukur alhamdulillah kepada Allah SWT dengan

limpahan rahmat dan hidayahnya jugalah sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini dan menghasilkan skripsi sesuai dengan yang diharapkan.Peneliti

menyadari bahwa di dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini masih banyak

terdapat kekurangan baik dalam penulisan dan segi bahasanya. Dalam hal ini

peneliti dengan senang hati dan lapang dada menerima kritikan dan saran yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Harapan peneliti, semoga

skripsi ini dapat berguna bagi peneliti selanjutnya dan dapat memberi pedoman

bagi semua kalangan yang membutuhkan khususnya bagi Prodi pendidikan fisika.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., Suhardjono, dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Bumi Aksara.

Endah Juniarti, 2014. Penerapan model Problem Based Learning untuk

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika pada materi fluida

dikelas XI IPA SMA N 5 Kota Bengkulu. Skripsi FKIF universitas Bengkulu.

Fadly, Aditiya. 2012. “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)”. Jurnal.

http://fe.um.ac.id/wpcontent/ uploads/2012/08/JURNAL1 .pdf. diunduh 27

Desember, 2012

Hamalik Oemar. 1995. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Mulyasa. E. 2003. Kurikulum berbasis kompetensi, konsep, karakteristik dan

implementasi. Bandung. PT. Remaja Rosada Karya.

Rosane Medriati, 2013. Upaya peningkatan hasil belajar fisika siswa pada

konsep cahaya kelas VII melalui penerapan model pembelajaran

ProbleBased Learning berbasis laboratorium di SMP N 14 Kota Bengkulu.

Skripsi FKIF Universitas Lampung.

Sanjana Wena. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: PT. Kencana

Sanjaya Wina. 2006. Strategi pembelajaran ( berorientasi standar Proses

Pendiikan). Jakarta: kencana

Sanjaya Wina, 2008. ” Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, ” Jakarta: Prenada Media Group.

Sudjana Nana. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Rosda

Karya

Sugiaro dan Mustaji. 2005. Pembelajaran Berbasis Kontruktivistik Penerapan

dalam Pembelajaran Berbasis Masalah. Surabaya.

Trianto.2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi konstruktif.

Jakarta : prestasi pustaka

UU RI No 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional (Bandung: Citra

Umbara), hlm.7

Wena Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : PT.

Bumi aksara.

Lampiran-lampiran

SILABUS FISIKA KELAS XI IPA

Satuan Pendidikan : MAN 02 MUARA TEMBESI

Kelas /Semester : XI IPA / I (Ganjil)

Mata Pelajaran : FISIKA

Materi : FISIKA (USAHA DAN ENERGI)

Kompetensi Inti*

KI 1 :

KI 2 :

KI 3 :

KI 4 :

Kompetensi Dasar Materi Pokok pembelajaran penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Belajar

geostasioner

3.3 Menganalisis konsep energi,

usaha, hubungan usaha dan

perubahan energi, dan hukum

kekekalan energi untuk

menyelesaikan permasalahan

gerak dalam kejadian sehari-

Usaha dan energi

Energi kinetik dan

energi potensial

(gravitasi dan

Mengamati

Mengamati peragaan atau

simulasi usaha positif, usaha

negatif dan usaha nol

Penugasan

Menyelesaikan masalah

tentang usaha, energi kineti,

energi potensial dan hukum

kekekalan energi mekanik

16 jp

Sumber:

Buku panduan

Pelajaran Fisika

e-dukasi.net

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,

dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

hari

pegas)

Konsep usaha

Hubungan usaha

dan energi kinetik

Hubungan usaha

dengan energi

potensial

Hukum kekekalan

energi mekanik

Menanya

Menanyakan tentang

hubungan antara usaha dan

energi dalam menyelesaikan

berbagai peristiwa sehari-hari

Eksperimen/Ekplorasi

Mendiskusikan tentang energi

kinetik dan energi potensial

(energi potensial gravitasi dan

pegas)

Mendiskusikan hubungan

usaha dengan perubahan

energi kinetik dan energi

potensial

Mendiskusikan bentuk hukum

kekekalan energi mekanik

Eksplorasi penerapan hukum

kekekalan energi mekanik

pada gerak parabola, gerak

pada bidang lingkaran, dan

gerak satelit/planet dalam tata

surya

Mengasosiasi

Mengelompokan bentuk

hukum kekekalan energi

mekanik pada berbagai gerak

(gerak parabola, gerak pada

bidang lingkaran, dan gerak

Portofolio

Resume hasil diskusi

Tes

Tertulis tentang hubungan

usaha dengan perubahan

energi dan hukum kekekalan

energi mekanik

4.3 Memecahkan masalah

dengan menggunakan metode

ilmiah terkait dengan konsep

gaya, dan kekekalan energi

satelit/planet dalam tata surya

Mengomunikasikan

Presentasi hasil diskusi kelompok

Jambi, November 2017

Mengetahui,

Kepala MAN 02 Muara Tembesi Guru matapelajaran peneliti

Drs,Ali Permadi, M. Pd.I Ari Masovia, M.Pd Nur Fatona Ria

NIP 196606181996031003 NIM:TF.130982

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MAN 02 Muara Tembesi

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas/Semester : XI IPA/1

Materi Pokok : USAHA DAN ENERGI

Sub Materi : Usaha

Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit

A. Kompetensi inti

KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI.3 Memahami , menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah

KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas

alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan air sebagai unsur utama kehidupan dengan

karakteristik yang memungkinkan bagi makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang

2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,cermat, tekun,

hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan)

dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan

percobaan dan berdiskusi

2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagaiwujud

implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan

3.3. Menganalisis konsep usaha, energi, hubungan usaha dan perubahan energi dan hukum

kekekalan energi untuk menyelesaikan permasalahan gerak dalam kejadian sehari-hari.

Indikator

1. Menyebutkan pengertian usaha (C1)

2. Menjelaskan konsep usaha dalam kehidupan sehari-hari (C2)

3. Menyelidiki pengaruh Gaya terhadap perpindahan pada suatu benda (C3)

4. Menyimpulkan hasil dari materi usaha yang telah dipelajari (C4)

4.3. Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan konsep gaya,

dan kekekalan energi

Indikator

1. Mengumpulkan peralatan demonstrasi untuk mengetahui pengaruh gaya terhadap

perpindahan benda berdasarkan LKS.

2. Mendemonstrasikan peralatan yang telah disediakan berdasarkan LKS.

3. Menarik kesimpulan dari demonstrasi yang telah dilakukan

4. Menggali pemahaman mengenai prinsip usaha dalam kehidupan sehari-hari

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN KE 1

USAHA

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

(2 JP)

1. TUJUAN

Dengan kegiatan observasi dalam pembelajaran kelompok pada sub topik pengaruh gaya

terhadap perpindahan benda diharapkan siswa terlibat aktif mengamati (Observing),

menanya (Questioning), menalar (Assosiating), mencoba (Experimenting) dan mengaitkan

(Networking) antar konsep dalam pembelajaran serta bertanggung jawab dalam

kelompoknya dengan tujuan :

1. Kognitif

a. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat

menyebutkan pengertian usaha, (C1)

b. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat,

menunjukkan pengaruh gaya terhadap perpindahan benda(C1)

c. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat

menjelaskan pengaruh gaya terhadap perpindahan benda(C2)

d. Dengan permasalahan yang disajikan, siswa dapat menyelidiki pengaruh gaya

terhadap perpindahan benda (C3)

e. Dengan observasi yang telah dilakukan, siswa dapat menyimpulkan hasil

percobaan tersebut. (C4)

2. Psikomotor

Disediakan beberapa contoh alat demonstrasi, media animasi dan LKS, siswa dapat:

a. Mengumpulkan peralatan demonstrasi untuk mengetahui pengaruh gaya terhadap

perpindahan benda berdasarkan LKS. (P1)

b. Mendemonstrasikan peralatan yang telah disediakan berdasarkan LKS. (P2)

c. Menarik kesimpulan eksperimen pengaruh gaya terhadap perpindahan suatu

benda (P3)

d. Menggali pemahaman prinsip usaha terhadap eksperimen yang dilakukan. (P4)

3. Afektif

a. Karakter : Aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter beriman, berfikir

kreatif, kritis, dan logis, bekerja teliti, jujur, dan berprilaku santun.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Keterampilan Sosial: Bekerjasama, aktif menyampaikan pendapat, menjadi

pendengar yang baik, menanggapi pendapat orang lain dalam diskusi dan

bertanggung jawab.

c. Berpikir Positif Terhadap: Materi, proses, guru dan nilai.

d. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

2. MATERI PEMBELAJARAN

USAHA

1. Pengertian usaha

Dalam kehidupan sehari-hari usaha merupakan segala bentuk kegiatan

yang menggerakkan segala tenaga dan pikiran atau badan untuk mencapai

tujuan yang dimaksud. Orang yang mengangkat beban dan memindakan

beban dikatakan melakukan usaha.

Dalam fisika, usaha merupakan proses perubahan energi dan usaha ini

selalu dihubungkan dengan gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda.

Dengan kata lain bila ada gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda,

maka dikatakan gaya tersebut melakukan usaha terhadap benda.

Pengertian usaha diatas adalah usaha oleh gaya konstan, artinya arah dan

nilainya konstan. Besar nilai usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya pada

suatu benda yang mengakibatkan perpindahan sebesar s, dapat dirumuskan

kembali dengan kalimat sebagai berikut:

Besar usaha oleh gaya konstan didefenisikan sebagai hasil besar

komponen gaya pada arah perpindahan dengan besarnya perpindahan yang

diasilkan.

Apabila usaha tersebut dirumuskan secara matematis dapat ditulis sebagai

berikut

W = F. S

Dimana : W = Besar usaa (N. M atau Joule)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

F = Besar komponen gaya pada arah perpindahan ( Newton)

s = Besar perpindahan (meter)

Apabila gaya konstan tidak searah dengan perpindahan, maka usaha yang

dilakukan oleh gaya pada benda didefenisikan sebagai perkalian antara

perpindahan dengan komponen gaya yang searah dengan perpindahan.

Komponen gaya yang searah dengan perpindahan adalah F cos . Secara

matematis dirumuskan sebagai berikut :

W = F cos .

Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha adalah besaran skalar, dimana usaha

merupakan perkalian skalar antara vektor gaya dan vektor perpindahan.

3. METODE PEMBELAJARAN

- Model : Pembelajaran Berbasis Masalah

- Metode : Diskusi, Ceramah dan observasi

- Pendekatan : Saintifik

4. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR

MEDIA : Laptop, slide power point, LKS (terlampir)

ALAT DAN BAHAN : Spidol, meja, kursi, penggaris dan lain-lain

SUMBER BELAJAR : Fisika XI, internet dan lingkungan

5. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

A. Pendahuluan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1 Guru mengucapkan salam

sebelum memasuki ruang

kelas

Siswa mejawab salam

dan duduk dengan rapi

dan tertib

2 Menit

2 Guru meminta ketua kelas

untuk memimpin do’a

sebelum memulai pelajaran

Ketua kelas memimpin

do’a menurut keyakinan

masing-masing (religius)

3 Guru melakukan pengecekan

kehadiran siswa dengan

menyebut nama siswa satu

persatu

Siswa duduk dengan

tertib dan pengacungkan

tangan saat diabsensi

4 Guru menyapa Siswa dengan

ramah, penuh kasih sayang,

dan penuh keakraban. Serta

menanya keadaan siswa.

(peduli sosial dan

komunikatif)

Siswa menjawab sapaan

guru dengan santun

5 Guru mengecek terhadap

perlengkapan peralatan

pembelajaran yang akan

dilakukan hari ini

Siswa menyiapkan

segala keperluan untuk

kegiatan belajar dikelas

6 Guru meminta siswa untuk

duduk pada kelompoknya

masing-masing yang terdiri

dari 3-4 orang.

Siswa duduk berdasarkan

kelompok masing-masing

7 Guru menanyakan pengertian

usaha, pengaruh gaya dan

perpindahan benda Jika

belum, guru mengulang sedikit

pengertian usaha

Siswa menjawab

pertanyaan yang

diberikan guru

8 Guru memberi motivasi

dengan bertanya pada siswa

1. apa yang menyebabkan

terjadinya perpindahan benda?

Siswa menjawab

pertanyaan berdasarkan

pempelajaran yang telah

dilakukan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Apa saja contoh dari usaha?

(motivasi/apersepsi)

9 Guru meminta siswa untuk

menyampaikan pendapat

tentang isu atau masalah yang

berhubungan dengan usaha,

pengaruh gaya serta

perpindahan (Inisiasi/invitasi)

Siswa menyampaikan

pendapat mereka tentang

isu atau masalah yang

berhubungan dengan

usaha yang mereka

ketahui.

10 Guru mengkomunikasikan

tujuan pembelajaran: kognitif

(produk, proses); psikomotor,

dan afektif .

Siswa mendengar apa

yang dikomunikasikan

oleh guru.

B. Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

Guru meminta kepada peserta didik untuk membentuk

kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa

laki-laki dan perempuan yang berbeda kemampuannya.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

1. Guru menyuruh siswa untuk berpikir secara kritis, kreatif dan

logis dalam diskusi kelompok untuk dapat menyebutkan

pengertian usaha serta pengaruh perubahan gaya berdasarkan

observasi yang ditampilkan dari animasi dan gambar oleh

guru.

2. Guru menyuruh siswa untuk berpikir secara kritis, kreatif dan

logis dalam diskusi kelmpok untuk dapat mengetahui pengaruh

perubahan gaya pada benda dalam kehidupan sehari-hari.

Guru membagi tugas kelompok:

2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan pengertian usaha,

pengertian gaya dan perpindahan

2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan contoh usaha

10 Menit

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dalam kehidupan sehari-hari.

2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan contoh dari

perpindahan benda

Tugas kelompok diberikan 2 hari sebelum proses pembelajaran

dilaksanakan.

Setiap kelompok diminta untuk menuliskannya dalam bentuk

karya tulis.

Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelompok yang lain.

Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan

memberikan informasi yang sebenarnya.

Peserta didik memperhatikan contoh perubahan serta

perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

c. Kegiatan Penutup

1. Guru bersama siswa menyimpulkan pengertian usaha, gaya dan

perpindahan

2. Guru bersama siswa menemukan contoh usaha serta

perpindahan benda dalam kehidupan sehari-hari.

3. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

4. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

5. Guru menginformasikan tentang materi pembelajaran

berikutnya

6. Guru menutup pembelajaran dengan membaca do’a.

3 Menit

B. Penilaian

1. Teknik Penilaian

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

a. Penilaian sikap spritual : Observasi

b. Penilaian sikap sosial : Observasi

c. Penilaian Pengetahuan :Tes tertulis dan lisan

d. Keterampilan : Kinerja dan Projek

2. Bentuk Penilaian

a. Penilaian sikap spritual dan sosial: Lembar Observasi sikap spritual dan sosial

b. Penilaian Pengetahuan : uraian singkat

C. Penilaian Hasil Belajar

a. Teknik Penilaian: Tes tertulis,

b. Bentuk Instrumen:

- Tes uraian

Jambi, November 2017

Guru mata pelajaran peneliti

Ari Masovia, M.Pd Nur fatona ria

NIM: TF.130982

Mengetahui

Kepala MAN 02 Muara tembesi

Drs.Ali Permadi,M.Pd.I

NIP.196606181996031003

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran3: Tes Kompetensi PadaSiklus I

TES KOMPETENSI SIKLUS I

Nama :

Kelas :

Mata Pelajaran : Fisika

A. Isilah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan Usaha dan berikan contohnya !

2. Gaya yang tidak bergantung pada lintasan tetapi di tentukan oleh keadaan awal dan akhir

disebut gaya....

3. Gaya besarnya 60 N menyebabkan benda berpindah sejauh 10 M. Berapa besarnya

usaha?

4. Sebuah benda meluncur diatas papan kasar sejauh 5M,mendapat perlawanan gesekan

dengan papan sebesar 180 N. Berapa besarnya usaha yang dilakukan oleh benda tersebut?

5. Sebuah balok bermassa 1 Kg diatas lantai licin. Jika gaya mendatar 20 N digunakan untuk

menarik balok, maka tentukan usaha yang dilakukan agar balok berpindah sejauh 3 M!

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lanjutan

KUNCI JAWABAN

1. Usaha adalah terjadinya perpindahan sebuah benda dari satu tempat ketempat yang lain jika

diberi gaya, atau mengerahkan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai tujuan tertentu

yang dilakukan oleh orang atau mesin.

2. Gaya konservatif

3. Diketahui:

Gaya (F) = 60 N

Perpindahan (S) = 10 M

Ditanya: usaha (W)....?

Penyelesaian:

Usaha (W) = F x S

=60 N x 10 M

= 600 NM = 600 Joule

4. Diketahui :

Gaya (F) = 180 N

Perpindahan (S) = 5 M

Ditanya: Usaha (W)....?

Penyelesaian

Usaha (W) = F x S

= 180 N x 5 M

= 900 NM= 900 Joule

5. Diketahui :

Massa (m) = 1 Kg

Gaya (F) = 2 N

Perpindahan (S) = 3 M

Ditanya: Usaha (W)...?

Penyelesaian

Usaha (W) = F x S

= 2 N x 3 M

= 6 NM = 6 joule

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

NO Nama Siswa KKM NiIai

Keterangan

Tuntas Tidak

Tuntas

1 A 70 87

2 B 70 93

3 C 70 40

4 D 70 75

5 E 70 80

6 F 70 80

7 G 70 95

8 H 70 70

9 I 70 55

10 J 70 55

11 K 70 75

12 L 70 50

13 M 70 87

14 N 70 80

15 O 70 65

16 P 70 50

17 Q 70 85

18 R 70 75

19 S 70 65

20 T 70 75

21 U 70 80

22 V 70 85

JumIah 1602 15 7

Rata-Rata 73

Presentase Ketuntasan Siswa 70%

Presentase Siswa Tidak Tuntas 30%

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS I

Pertemuan :1

Materi Pokok :Usaaha dan Energi

Sub Materi : Usaha

Petunjuk Pengisian :

1. Pengamat berada didaIam keIas sehingga dapat mengamati kegiatan

pembeaIajaran yang sedang berIangsung tanpa mengganggu jaIannya proses

pembeIajaran

2. Memperhatikan aktivitas di daIam keIas pada saat pembeIajaran berIangsung

3. Menentukan jumIah siswa yang aktif serta presentase ketuntasannya

4. Keterangan skaIa peniIaian

No HasiI Yang Diamati JumIah

Siswa

Presentase

(%)

1.

2.

3.

4.

5.

PendahuIuan

Peserta didik yang masuk keIas tepat

waktu

Peserta didik yang siap menerima

peIajaran

Peserta didik yang memperhatikan

apersepsi dari guru

Peserta didik yang menjawab

pertanyaan motivasi dari guru

Peserta didik yang mendengarkan

tujuanpembelajaran yang disampaikan

oleh guru

22

17

16

14

17

100%

77%

69%

62%

77%

6.

Kegiatan Inti

peserta didik yang memperhatikan dan

menyimak guru saat penyampaian

16

69%

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

7.

8.

9.

10.

11.

12.

materi usaha

Peserta didik yang bertanya pada guru

mengenai hal yang sedang dipelajari

Peserta didik yang melakukan

pengamatan hal-hal penting, baik dari

media maupun dari percobaan secara

Iangsung

Peserta didik yang berpartisipasi dalam

kelompok untuk menganalisis data yang

didapat

Peserta didik yang memperhatikan

penjelasan dari teman Iain kelompok

Pesrta didik yang memperhatikan

evaluasi dari guru tentang jawaban dari

setiap keompok

Peserta didik mengerjakan tugas yang

disampaikan guru

8

17

14

10

14

22

38%

77%

62%

46%

62%

100%

13.

14.

15.

Penutup

Peserta didik yang menyimpulkan

pelajaran pada pertemuan ini bersama-

sama dengan guru

Peserta didik yang mendengarkan

penyampaian guru tentang materi

selanjutnya

Peserta didik yang menutup

pembelajaran dengan membaca

hamdallah bersama-sama dengan guru

11

17

22

52%

77%

100%

SkaIa Penilaian:0 – 19 = TidakAktif

20 – 59 = KurangAktif

60 – 69 = CukupAktif

70 – 79 = Aktif

80 – 100 = SangatAktif

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SIKLUS I

Pertemuan :1

Materi Pokok `` : Usaha dan Energi

Sub Materi : Usaha

No Aktivitas Yang Diamati

Keterangan

KeterIaksanaan RPP

Ya Tidak

1. Guru mengucapkan saIam

2. Guru membaca do’a

3. Guru memeriksa kesiapan beIajar siswa

4. Guru memberikan apersepsi

5. Guru memberikan motivasi

6. Guru menyampaikan tujuan pembeIajaran

7. Guru meniIai keaktivan siswa daIam

pembeIajaran

8. Guru menyampaikan materi pembeIajaran

9. Guru memberi pertanyaan kepada siswa

10. Guru memberi dorongan kepada siswa

11. Guru memberi siswa kesempatan untuk

menjawab dan mengapresiasikannya

12. Guru membagi siswa berkeIompok untuk

meIakukan pengamatan

13. Guru mengawasi setiap keIompok

14. Guru memberikan kesempatan kepada setiap

keIompok untuk menyampaikan hasiI diskusi

15. Guru meniIai hasiI kerja setiap keIompok

16. Guru meIuruskan jawaban dari setiap

keIompok

17. Guru memberikan tugas evaIuasi sikIus I

18. Guru menutup peIajaran dengan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

menyimpuIkan materi yang teIah dipeIajari

19. Guru memberitahu materi yang akakn

dipeIajari berikutnya

20. Guru membaca hamdaIIah

Jambi, November 2017

Observer

Ari Masovia, M.Pd

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MAN 02 Muara Tembesi

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas/Semester : XI IPA/1

Materi Pokok : USAHA DAN ENERGI

Sub Materi : Energi

Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit

D. Kompetensi inti

KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI.3 Memahami , menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

E. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan

kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang

menciptakannya

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan air sebagai unsur utama kehidupan

dengan karakteristik yang memungkinkan bagi makhluk hidup untuk tumbuh dan

berkembang

2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,cermat,

tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli

lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam

melakukan percobaan dan berdiskusi

2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari

sebagaiwujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil

percobaan

3.3. Menganalisis konsep usaha, energi, hubungan usaha dan perubahan energi dan

hukum kekekalan energi untuk menyelesaikan permasalahan gerak dalam

kejadian sehari-hari.

Indikator

5. Menyebutkan pengertian Energi dalam Fisika (C1)

6. Menjelaskan konsep Energi dalam kehidupan sehari-hari (C2)

7. Menyelidiki pengaruh Gaya terhadap perpindahan pada suatu benda (C3)

8. Menyimpulkan hasil dari materi Energi yang telah dipelajari (C4)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4.3. Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan konsep

gaya, dan kekekalan energi

Indikator

5. Mengumpulkan peralatan demonstrasi untuk mengetahui pengaruh

kemiringan terhadap perubahan energi berdasarkan LKS.

6. Mendemonstrasikan peralatan yang telah disediakan berdasarkan LKS.

7. Menarik kesimpulan dari demonstrasi yang telah dilakukan

8. Menggali pemahaman mengenai prinsip energi dalam kehidupan sehari-hari

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN KE 2

ENERGI

(2 JP)

6. TUJUAN

Dengan kegiatan observasi dalam pembelajaran kelompok pada sub topik pengaruh

gaya terhadap perpindahan benda diharapkan siswa terlibat aktif mengamati

(Observing), menanya (Questioning), menalar (Assosiating), mencoba

(Experimenting) dan mengaitkan (Networking) antar konsep dalam pembelajaran

serta bertanggung jawab dalam kelompoknya dengan tujuan :

4. Kognitif

f. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat

menyebutkan pengertian Energi, (C1)

g. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat,

menunjukkan pengaruh kemiringan terhadap perubahan energi (C1)

h. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat

menjelaskan pengaruh kemiringan terhadap perubahan energi(C2)

i. Dengan permasalahan yang disajikan, siswa dapat menyelidiki pengaruh

Kemiringan terhadap perubahan energi (C3)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

j. Dengan observasi yang telah dilakukan, siswa dapat menyimpulkan hasil

percobaan tersebut. (C4)

5. Psikomotor

Disediakan beberapa contoh alat demonstrasi, media animasi dan LKS, siswa

dapat:

e. Mengumpulkan peralatan demonstrasi untuk mengetahui pengaruh gaya

terhadap perpindahan benda berdasarkan LKS. (P1)

f. Mendemonstrasikan peralatan yang telah disediakan berdasarkan LKS.

(P2)

g. Menarik kesimpulan dari eksperimen yang telah dilakukan (P3)

h. Menggali pemahaman prinsip energi terhadap eksperimen yang dilakukan.

(P4)

6. Afektif

e. Karakter : Aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter beriman,

berfikir kreatif, kritis, dan logis, bekerja teliti, jujur, dan berprilaku santun.

f. Keterampilan Sosial: Bekerjasama, aktif menyampaikan pendapat, menjadi

pendengar yang baik, menanggapi pendapat orang lain dalam diskusi dan

bertanggung jawab.

g. Berpikir Positif Terhadap: Materi, proses, guru dan nilai.

h. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan

hasil.

7. MATERI PEMBELAJARAN

ENERGI

2. Pengertian Energi

Dalam percakapan sehari-hari, kita menggunakan kata “energi” dalam

banyak hal. Seorang anak yang berlarian dan bermain kesana kemari tanpa

kenal lelah sering kita katakan penuh dengan energi. Kita sering pula

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

menyebut “krisis energi” bila membicarakan berkurangnya sumber-sumber

minyak dan gas alam. Kita akan mendiskusikan berbagai bentuk energi dan

cara-cara pengubahan energi dari satu bentuk ke bentuk lain.

Energi dapat menyebabkan perubahan pada benda atau lingkungan.

Perubahan tersebut dapat terjadi dengan berbagai cara. Mobil yang melaju

dapat mengubah mobil itu sendiri, orang, atau benda-benda pada lintasannya.

Energi untuk menggerakkan mobil ini berasal dari energi yang tersimpan

dalam bensin, yang biasa disebut energi kimia. Seperti halnya energi kimia

bensin yang dapat menyebabkan mobil dan penumpang berpindah tempat

(melakukan usaha), secara lebih sederhana kita dapat mendefinisikan energi

sebagai “kemampuan untuk melakukan usaha”. Definisi sederhana ini tidak

terlalu tepat, atau tidak tepat benar untuk semua bentuk energi. Sebagai

contoh, setiap benda yang bersuhu lebih dari 0 K memiliki energi panas.

Semakin tinggi suhu benda, semakin besar energi panasnya, dan sebaliknya.

Namun, untuk menurunkan suhu benda sehingga lebih rendah dari suhu

lingkungan, justru usaha harus dilakukan pada benda itu.

Energi Kinetik dan Prinsip Usaha-Energi

Sebuah benda yang bergerak dapat melakukan usaha pada benda yang

ditumbuknya. Palu yang bergerak melakukan usaha pada paku saat palu itu

mengenainya. Dalam kasus lain, benda yang bergerak mengerahkan gaya pada

benda lain yang diam, sehingga benda yang diam itu menjadi bergerak. Benda

yang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan usaha, sehingga dapat

dikatakan memiliki energi. Energi gerakan ini disebut energi kinetik (dari

bahasa Yunani kinetikos yang berarti “gerakan”). Untuk mendapatkan besar

energi kinetik, kita tinjau benda bermassa m yang bergerak lurus dengan

kelajuan mula-mula v1. Untuk mempercepat benda itu, gaya F dikerahkan

pada benda itu, sehingga kelajuannya menjadi v2 setelah menempuh jarak s.

Usaha yang dilakukan terhadap benda itu: W F s . Sesuai dengan

persamaan dalam gerak lurus berubah beraturan, jika benda bergerak dengan

percepatan tertentu, kelalajuan akhir dapat diperoleh melalui hubungan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

perubahan energi kinetik benda itu. Pernyataan ini dikenal sebagai prinsip

usaha-energi. Anda perhatikan, saat kita menuliskan F = ma saat penurunan

prinsip ini, F memiliki arti gaya total yang bekerja pada benda. Jadi prinsip

usaha-energi hanya benar jika W adalah usaha total yang dilakukan terhadap

benda, yakni usaha yang dilakukan semua gaya yang bekerja pada benda.

Perlu dicatat pula, EK berbanding lurus dengan massa benda dan kuadrat

kelajuannya. Jadi untuk dua buah benda yang berkelajuan sama, benda yang

bermassa 2 kali massa benda lain akan memiliki EK 2 kali pula. Namun jika

kelajuan sebuah benda menjadi 2 kali semula, EK benda itu menjadi 4 kali

semula. Prinsip usaha-energi (Pers. 5) berlaku untuk usaha positif maupun

negatif. Jika usaha, W, yang dilakukan terhadap benda positif (arah gaya total

searah dengan perpindahan), maka EK meningkat. Namun jika usaha yang

dilakukan negatif (arah gaya total berlawanan dengan arah perpindahan),

maka EK mengecil.

8. METODE PEMBELAJARAN

- Model : Pembelajaran Berbasis Masalah

- Metode : Diskusi, Ceramah dan observasi

- Pendekatan : Saintifik

9. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR

MEDIA : Laptop, slide power point, LKS (terlampir)

ALAT DAN BAHAN : Spidol, meja, kursi, penggaris dan lain-lain

SUMBER BELAJAR : Fisika XI, internet dan lingkungan

10. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

D. Kegiatan Pembelajaran

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

C. Pendahuluan

1 Guru mengucapkan salam

sebelum memasuki ruang

kelas

Siswa mejawab salam

dan duduk dengan rapi

dan tertib

2 Menit

2 Guru meminta ketua kelas

untuk memimpin do’a

sebelum memulai pelajaran

Ketua kelas memimpin

do’a menurut

keyakinan masing-

masing (religius)

3 Guru melakukan

pengecekan kehadiran siswa

dengan menyebut nama

siswa satu persatu

Siswa duduk dengan

tertib dan

pengacungkan tangan

saat diabsensi

4 Guru menyapa Siswa

dengan ramah, penuh kasih

sayang, dan penuh

keakraban. Serta menanya

keadaan siswa. (peduli

sosial dan komunikatif)

Siswa menjawab

sapaan guru dengan

santun

5 Guru mengecek terhadap

perlengkapan peralatan

pembelajaran yang akan

dilakukan hari ini

Siswa menyiapkan

segala keperluan untuk

kegiatan belajar dikelas

6 Guru meminta siswa untuk

duduk pada kelompoknya

masing-masing yang terdiri

dari 3-4 orang.

Siswa duduk

berdasarkan kelompok

masing-masing

7 Guru menanyakan

pengertian energi, bentuk

Siswa menjawab

pertanyaan yang

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dan perubahan energi. Jika

belum, guru mengulang

sedikit pengertian energi

diberikan guru

8 Guru memberi motivasi

dengan bertanya pada siswa

3. apa yang dimaksud dengan

energi?

4. Apa saja contoh dari

energi? (motivasi/apersepsi)

Siswa menjawab

pertanyaan berdasarkan

pempelajaran yang

telah dilakukan

9 Guru meminta siswa untuk

menyampaikan pendapat

tentang isu atau masalah

yang berhubungan dengan

energi, perubahan energi

(Inisiasi/invitasi)

Siswa menyampaikan

pendapat mereka

tentang isu atau

masalah yang

berhubungan dengan

energi yang mereka

ketahui.

10 Guru mengkomunikasikan

tujuan pembelajaran:

kognitif (produk, proses);

psikomotor, dan afektif .

Siswa mendengar apa

yang dikomunikasikan

oleh guru.

D. Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

Guru meminta kepada peserta didik untuk membentuk

kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3-4

siswa laki-laki dan perempuan yang berbeda

kemampuannya.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

3. Guru menyuruh siswa untuk berpikir secara kritis, kreatif

10 Menit

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dan logis dalam diskusi kelompok untuk dapat

menyebutkan pengertian energi serta pengaruh perubahan

sudut benda berdasarkan observasi yang dilakukan

4. Guru menyuruh siswa untuk berpikir secara kritis, kreatif

dan logis dalam diskusi kelmpok untuk dapat mengetahui

pengaruh perubahan energi pada benda dalam kehidupan

sehari-hari.

Guru membagi tugas kelompok:

2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan pengertian

energi, macam-macam energi

2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan contoh energi

dalam kehidupan sehari-hari.

2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan contoh dari

perubahan energi

Tugas kelompok diberikan 2 hari sebelum proses

pembelajaran dilaksanakan.

Setiap kelompok diminta untuk menuliskannya dalam

bentuk karya tulis.

Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelompok yang lain.

Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik

dan memberikan informasi yang sebenarnya.

Peserta didik memperhatikan contoh perubahan energi

dalam kehidupan sehari-hari.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Kegiatan Penutup

7. Guru bersama siswa menyimpulkan pengertian energi,

macam-macam energi dan perubahan energi

8. Guru bersama siswa menemukan contoh energi dan

perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari.

9. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

10. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

11. Guru menginformasikan tentang materi pembelajaran

berikutnya

12. Guru menutup pembelajaran dengan membaca do’a.

3 Menit

E. Penilaian

3. Teknik Penilaian

e. Penilaian sikap spritual : Observasi

f. Penilaian sikap sosial : Observasi

g. Penilaian Pengetahuan :Tes tertulis dan lisan

h. Keterampilan : Kinerja dan Projek

4. Bentuk Penilaian

c. Penilaian sikap spritual dan sosial: Lembar Observasi sikap spritual dan

sosial

d. Penilaian Pengetahuan : uraian singkat

F. Penilaian Hasil Belajar

a. Teknik Penilaian: Tes tertulis,

b. Bentuk Instrumen:

- Tes uraian

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Jambi, November 2017

Guru mata pelajaran peneliti

Ari Masovia, M.Pd Nur fatona ria

NIM: TF.130982

Mengetahui

Kepala MAN 02 Muara tembesi

Drs.Ali Permadi,M.Pd.I

NIP.196606181996031003

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran8: Tes Kompetensi siswa PadaSiklus II

TES KOMPETENSI SISWA SIKLUS II

Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : XI IPA / I (Ganjil)

Pokok Bahasan : Energi

Tahun Ajaran : 2017 / 2018

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada

jawaban yang benar !

1. Sumber energi yang tidak terbatas terdapat pada...

a. Minyak bumi

b. Bensin

c. LPG

d. Gas alam

e. air

2. Energi cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik menggunakan...

a. akumulator

b. generator

c. dinamo

d. baterai

e. sel fotovoltonik

3. Energi air yang dimanaatkan untuk menghasilkan listrik berada di...

a. PLTU

b. PLTD

c. PLTN

d. PLTP

e. PLTA

4. Energi angin dapat diubah menjadi energi listrik dengan memanfaatkan...

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

a. Baterai

b. Konverter

c. Kincir

d. Sel fotovoltonik

e. Dinamo

5. Sebua benda bergerak dengan kecepatan 8 m/s hingga memiliki energi kinetik

sebesar 128 joule. Berapa besar massa benda tersebut...

a. 5 kg

b. 6kg

c. 7kg

d. 4kg

e. 8kg

6. Sebuah sepeda yang massa nya 40 kg bergerak dengan mengeluarkan energi

kinetik sebesar 720 joule. Berapa kecepatan sepeda tersebut...

a. 4m/s

b. 5m/s

c. 6m/s

d. 8m/s

e. 10m/s

7. Sebuah sepeda yang massanya 40 kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s.

Berapa besar energi kinetik pada sepeda teersebut...

a. 3500 joule

b. 4000 joule

c. 6500 joule

d. 1200 joule

e. 2000 joule

8. Buah pepaya bermassa 0,5 kg tergantung pada tangkainya yang berada pada

ketinggian 2 m dari atas tanah. Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2

berapa besar energi potensial yang dimiliki oleh buah pepaya tersebut...

a. 10 joule

b. 8 joule

c. 15 joule

d. 20 joule

e. 25 joule

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

9. Sebuah benda berada pada ketinggian 5 m dari atas tanah. Jika energi potensial

benda tersebut adalah 2500 joule,dan percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2.

Berapa massa benda tersebut...

a. 40 kg

b. 50 kg

c. 45 kg

d. 60 kg

e. 30 kg

10. Seekor burung sedang melayang terbang pada ketinggian 10 m diatas tanah

dengan kecepatan konstan sebesar 10 m/s. Jika massa burung adalah 2 kg

berapa besar energi potensial burung tersebut..

a. 150 joule

b. 200 joule

c. 350 joule

d. 400 joule

e. 500 joule

B. Isilahpertanyaandibawahinidenganbenar!

1. Apa yang dimaksud dengan energi....?

2. Apa yang dimaksud dengan energi potensial serta buatlah persamaannya..!

3. Sebutkan contoh perubahan energi listrik menjadi energi mekanik !

4. Apa saja contoh sumber energi yang terbatas?

5. Sebuah benda memiliki energi kinetik sebesar 5000 joule, jika kecepatan

benda tersebut dijadikan setengah dari kecepatan benda mula-mula, tentukan

energi kinetik nya sekarang!

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lanjutan

KUNCI JAWABAN

A. SoaI Objektif

6. E

7. B

8. E

9. B

10. D

11. C

12. E

13. A

14. B

15. B

B. SoaI Uraian

1. Energi adalah kemampuan yang dimiliki untuk melakukan kerja atau usaha

2. Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena

tempatnya terdapat titik acuan tertentu.

Persamaan dari energi potensial adalah:

Ep = m . g . h

Keterangan rumus:

Ep = energi potensial

m = massa benda dalam kilogram

g = gravitasi bumi ( g=10 m/s2)

h = ketinggian benda terhadap titik acuan tertentu

3. Contoh perubahan energi listrik menjadi energi mekanik yaitu:

Kipas angin, tv, dll

4. Contoh sumber energi yang terbatas yaitu:

Bahan bakar minyak, batu bara, arang, dll

5. Ek = ½ m v 2

Ek2 :Ek1 = ½ m v22 . ½ m v1

2

Ek2 :Ek1 = v22 . v1

2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Ek2 =( v2 . v1)2 x Ek1

jjika kecepatan mula-mula v, sehingga kecepatan sekarang adalah 0,5 v

Ek2 =(0,5 v/v)2 x 5000 joule

Ek2 =1/4 x 5000 joule

Ek2 = 1250 joule

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Data Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Siklus II

NO Nama Siswa KKM NiIai

Keterangan

Tuntas Tidak

Tuntas

1 A 70 90

2 B 70 100

3 C 70 80

4 D 70 60

5 E 70 75

6 F 70 85

7 G 70 90

8 H 70 90

9 I 70 65

10 J 70 80

11 K 70 95

12 L 70 80

13 M 70 75

14 N 70 85

15 O 70 85

16 V 70 65

17 Q 70 75

18 R 70 75

19 S 70 75

20 T 70 80

21 U 70 85

22 V 70 70

JumIah 1760 19 3

Rata-Rata 80

Presentase Ketuntasan Siswa 85%

Presentase Siswa Tidak Tuntas 15%

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS II

Pertemuan : 2

Materi Pokok : Usaha dan Energi

Sub Materi : Energi

Petunjuk Pengisian :

5. Pengamat berada di dalam kelas sehingga dapat mengamati kegiatan

pembealajaran yang sedang berlangsung tanpa mengganggu jalannya proses

pembelajaran

6. Memperhatikan aktivitas di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung

7. Menentukan jumlah siswa yang aktif serta presentase ketuntasannya

8. Keterangan skala penilaian

No Hasil Yang Diamati Jumlah

Siswa

Presentase

(%)

1.

2.

3.

4.

5.

PendahuIuan

Peserta didik yang masuk kelas tepat

waktu

Peserta didik yang siap menerima

pelajaran

Peserta didik yang memperhatikan

apersepsi dari guru

Peserta didik yang menjawab pertanyaan

motivasi dari guru

Peserta didik yang mendengarkan tujuan

pembelajaran yang disampaikan oleh guru

20

19

15

15

17

92%

85%

69%

69%

77%

6.

Kegiatan Inti

peserta didik yang memperhatikan dan

menyimak guru saat penyampaian materi

17

77%

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Energi

Peserta didik yang bertanya pada guru

mengenai hal yang sedang dipelajari

Peserta didik yang melakukan

pengamatan hal-hal penting, baik dari

media maupun dari percobaan secara

Iangsung

Peserta didik menganalisis data yang

didapat

Peserta didik yang memperhatikan

penjelasan dari temannya

Peserta didik yang memperhatikan

evaIuasi dari guru tentang jawaban dari

setiap siswa

Peserta didik mengerjakan tugas yang

disampaikan guru

12

19

14

14

14

20

54%

85%

62%

62%

62%

92%

13.

14.

15.

Penutup

Peserta didik yang menyimpulkan

pelajaran pada pertemuan ini bersama-

sama dengan guru

Peserta didik yang mendengarkan

penyampaian guru tentang materi

seIanjutnya

Peserta didik yang menutup pembelajaran

dengan membaca hamdallah bersama-

sama dengan guru

17

20

22

77%

92%

100%

SkaIa Penilaian:0 – 19 = TidakAktif

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

20 – 59 = KurangAktif

60 – 69 = CukupAktif

70 – 79 = Aktif

80 – 100 = SangatAktif

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SIKLUS II

Pertemuan : 2

Materi Pokok : Usaha dan Energi

Sub Materi : Energi

Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II

No Aktivitas Yang Diamati

Keterangan

KeterIaksanaan

RPP

Ya Tidak

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru membaca do’a

3. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa

4. Guru memberikan apersepsi

5. Guru memberikan motivasi

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

7. Guru menilai keaktivan siswa dalam

pembelajaran

8. Guru menyampaikan materi pembelajaran

9. Guru membantu siswa membatasi dan

mengorganisasi tugas-tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah yang dihadapi

10. Guru membantu siswa mengumpulkan

informasi yang sesuai

11. Guru membantu siswa melaksanakan

eksperimen, mencari penjelasan dan solusi

masalah yang dihadapi

12. Guru membantu siswa dalam merencanakan

dan menyiapkan hasil karrya dalam bentuk

laporan

13. Guru membantu siswa mempersentasikan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

hasil eksperimen

14. Guru membantu siswa melakukan evaluasi

hasil eksperimen yang dipersentaasikan oleh

masing-masing kelompok

15. Guru dan siswa menyimpulkan evaluasi hasil

eksperimen yang telah dipersentasikan.

16. Guru memberitahu materi yang akan dipelajari

berikutnya

17. Guru membaca hamdallah

Jambi, November 2017

Observer

Ari Masovia,M.Pd

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS III

Satuan Pendidikan : MAN 02 Muara Tembesi

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas/Semester : XI IPA/1

Materi Pokok : USAHA DAN ENERGI

Sub Materi : Hubungan Antara Usaha dan Energi

Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit

A. Kompetensi inti

KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI.3 Memahami , menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan

kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang

menciptakannya

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan air sebagai unsur utama

kehidupan dengan karakteristik yang memungkinkan bagi makhluk hidup

untuk tumbuh dan berkembang

2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur,

teliti,cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif,

inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi

2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari

sebagaiwujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil

percobaan

3.3. Menganalisis konsep usaha, energi, hubungan usaha dan perubahan energi

dan hukum kekekalan energi untuk menyelesaikan permasalahan gerak dalam

kejadian sehari-hari.

Indikator

1. Menyebutkan pengertian usaha dan energi (C1)

2. Menjelaskan konsep usaha dan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari

(C2)

3. Menyelidiki hubungan antara usaha dan energi pada suatu benda (C3)

4. Menyimpulkan hasil dari materi hubungan antara usaha dan perubahan energi

yang telah dipelajari (C4)

4.3. Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan

konsep gaya, dan kekekalan energi

Indikator

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Mengumpulkan peralatan demonstrasi untuk mengetahui hubungan antara

usaha dan energi berdasarkan LKS.

2. Mendemonstrasikan peralatan yang telah disediakan berdasarkan LKS.

3. Menarik kesimpulan dari demonstrasi yang telah dilakukan

4. Menggali pemahaman mengenai hubungan usaha dan perubahan energi

dalam kehidupan sehari-hari

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN KE 3

HUBUNGAN ANTARA USAHA DAN PERUBAHAN ENERGI

(2 JP)

11. TUJUAN

Dengan kegiatan observasi dalam pembelajaran kelompok pada sub topik pengaruh

gaya terhadap perpindahan benda diharapkan siswa terlibat aktif mengamati

(Observing), menanya (Questioning), menalar (Assosiating), mencoba

(Experimenting) dan mengaitkan (Networking) antar konsep dalam pembelajaran

serta bertanggung jawab dalam kelompoknya dengan tujuan :

1. Kognitif

k. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat

menyebutkan pengertian usaha dan energi (C1)

l. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat,

menunjukkan hubungan antara usaha dan perubahan energi (C1)

m. Dengan mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, siswa dapat

menjelaskan hubungan antara usaha dan perubahan energi (C2)

n. Dengan permasalahan yang disajikan, siswa dapat menyelidiki hubungan

antara usaha dan perubahan energi (C3)

o. Dengan observasi yang telah dilakukan, siswa dapat menyimpulkan hasil

percobaan tersebut. (C4)

2. Psikomotor

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Disediakan beberapa contoh alat demonstrasi, media animasi dan LKS, siswa

dapat:

a. Mengumpulkan peralatan demonstrasi untuk mengetahui hubungan antara

usaha dan perubahan energi berdasarkan LKS. (P1)

b. Mendemonstrasikan peralatan yang telah disediakan berdasarkan LKS.

(P2)

c. Menarik kesimpulan eksperimen hubungan antara usaha dan perubahan

energi (P3)

d. Menggali pemahaman hubungan antara usaha dan perubahan energi

terhadap eksperimen yang dilakukan. (P4)

3. Afektif

a. Karakter : Aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter beriman,

berfikir kreatif, kritis, dan logis, bekerja teliti, jujur, dan berprilaku santun.

b. Keterampilan Sosial: Bekerjasama, aktif menyampaikan pendapat, menjadi

pendengar yang baik, menanggapi pendapat orang lain dalam diskusi dan

bertanggung jawab.

c. Berpikir Positif Terhadap: Materi, proses, guru dan nilai.

d. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan

hasil.

12. MATERI PEMBELAJARAN

HUBUNGAN ANTARA USAHA DAN ENERGI

Usaha dan energi merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan,

karena keduanya ini selalu berkaitan satu sama lain. Sebelumnya kita akan

membahas pengertian usaha terlebih dahulu.

Dalam kehidupan sehari-hari usaha merupakan segala bentuk kegiatan

yang menggerakkan segala tenaga dan pikiran atau badan untuk mencapai

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

tujuan yang dimaksud. Orang yang mengangkat beban dan memindakan

beban dikatakan melakukan usaha.

Dalam fisika, usaha merupakan proses perubahan energi dan usaha ini

selalu dihubungkan dengan gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda.

Dengan kata lain bila ada gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda,

maka dikatakan gaya tersebut melakukan usaha terhadap benda.

Pengertian usaha diatas adalah usaha oleh gaya konstan, artinya arah dan

nilainya konstan. Besar nilai usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya pada

suatu benda yang mengakibatkan perpindahan sebesar s, dapat dirumuskan

kembali dengan kalimat sebagai berikut:

Besar usaha oleh gaya konstan didefenisikan sebagai hasil besar

komponen gaya pada arah perpindahan dengan besarnya perpindahan yang

diasilkan.

Apabila usaha tersebut dirumuskan secara matematis dapat ditulis sebagai

berikut

W = F. S

Dimana : W = Besar usaa (N. M atau Joule)

F = Besar komponen gaya pada arah perpindahan ( Newton)

s = Besar perpindahan (meter)

Apabila gaya konstan tidak searah dengan perpindahan, maka usaha yang

dilakukan oleh gaya pada benda didefenisikan sebagai perkalian antara

perpindahan dengan komponen gaya yang searah dengan perpindahan.

Komponen gaya yang searah dengan perpindahan adalah F cos . Secara

matematis dirumuskan sebagai berikut :

W = F cos .

Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha adalah besaran skalar, dimana usaha

merupakan perkalian skalar antara vektor gaya dan vektor perpindahan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Energi dapat menyebabkan perubahan pada benda atau lingkungan.

Perubahan tersebut dapat terjadi dengan berbagai cara. Mobil yang melaju

dapat mengubah mobil itu sendiri, orang, atau benda-benda pada lintasannya.

Energi untuk menggerakkan mobil ini berasal dari energi yang tersimpan

dalam bensin, yang biasa disebut energi kimia. Seperti halnya energi kimia

bensin yang dapat menyebabkan mobil dan penumpang berpindah tempat

(melakukan usaha), secara lebih sederhana kita dapat mendefinisikan energi

sebagai “kemampuan untuk melakukan usaha”. Definisi sederhana ini tidak

terlalu tepat, atau tidak tepat benar untuk semua bentuk energi. Sebagai

contoh, setiap benda yang bersuhu lebih dari 0 K memiliki energi panas.

Semakin tinggi suhu benda, semakin besar energi panasnya, dan sebaliknya.

Namun, untuk menurunkan suhu benda sehingga lebih rendah dari suhu

lingkungan, justru usaha harus dilakukan pada benda itu.

Sebelum kita membahas hubungan usaha dan energi, ada beberapa jenis

energi yang wajib kita pelajari, yaitu:

1. Energi Kalor

2. Energi Bunyi

3. Energi Mekanik

4. Energi cahaya

5. Energi nuklir

6. Energi listrik

Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita pernah atau sering menjumpai

hubungan antara usaha dan energi, selain itu berdasarkan defenisi dari

energi itu sendiri tentu kita sudah memastikan bahwa dalam energi akan

selalu terdapat sebuah usaha. Ada beberapa contoh dalam kehidupan

sehari-hari yang menyatakan hubungan antara usaha dan energi. Ketika

gaya anda berusaha untuk mendorong sebuah mobil sampai bergerak,maka

akan terjadi perpindahan energi didalamnya. Perubahan energi ini tentunya

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

berasal dari energi yang dihasilkan oleh anda sehingga menjadi sebuah

energi gerak.

13. METODE PEMBELAJARAN

- Model : Pembelajaran Berbasis Masalah

- Metode : Diskusi, Ceramah dan observasi

- Pendekatan : Saintifik

14. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR

MEDIA : Laptop, slide power point, LKS (terlampir)

ALAT DAN BAHAN : Spidol, meja, kursi, penggaris dan lain-lain

SUMBER BELAJAR : Fisika XI, internet dan lingkungan

15. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

E. Pendahuluan

1 Guru mengucapkan salam

sebelum memasuki ruang

kelas

Siswa mejawab salam

dan duduk dengan rapi

dan tertib

2 Menit

2 Guru meminta ketua kelas

untuk memimpin do’a

sebelum memulai pelajaran

Ketua kelas memimpin

do’a menurut

keyakinan masing-

masing (religius)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3 Guru melakukan

pengecekan kehadiran siswa

dengan menyebut nama

siswa satu persatu

Siswa duduk dengan

tertib dan

pengacungkan tangan

saat diabsensi

4 Guru menyapa Siswa

dengan ramah, penuh kasih

sayang, dan penuh

keakraban. Serta menanya

keadaan siswa. (peduli

sosial dan komunikatif)

Siswa menjawab

sapaan guru dengan

santun

5 Guru mengecek terhadap

perlengkapan peralatan

pembelajaran yang akan

dilakukan hari ini

Siswa menyiapkan

segala keperluan untuk

kegiatan belajar dikelas

6 Guru meminta siswa untuk

duduk pada kelompoknya

masing-masing yang terdiri

dari 3-4 orang.

Siswa duduk

berdasarkan kelompok

masing-masing

7 Guru menanyakan

pengertian usaha, pengaruh

gaya dan perpindahan benda

Jika belum, guru mengulang

sedikit pengertian usaha

Siswa menjawab

pertanyaan yang

diberikan guru

8 Guru memberi motivasi

dengan bertanya pada siswa

5. apa yang dimaksud dengan

energi dan usaha

6. Apa saja contoh dari usaha

danenergi?

(motivasi/apersepsi)

Siswa menjawab

pertanyaan berdasarkan

pempelajaran yang

telah dilakukan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

9 Guru meminta siswa untuk

menyampaikan pendapat

tentang isu atau masalah

yang berhubungan dengan

usaha, pengaruh gaya,

perpindahan serta

energi(Inisiasi/invitasi)

Siswa menyampaikan

pendapat mereka

tentang isu atau

masalah yang

berhubungan dengan

usaha dan energi yang

mereka ketahui.

10 Guru mengkomunikasikan

tujuan pembelajaran:

kognitif (produk, proses);

psikomotor, dan afektif .

Siswa mendengar apa

yang dikomunikasikan

oleh guru.

F. Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

Guru meminta kepada peserta didik untuk membentuk

kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3-4

siswa laki-laki dan perempuan yang berbeda

kemampuannya.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

5. Guru menyuruh siswa untuk berpikir secara kritis, kreatif

dan logis dalam diskusi kelompok untuk dapat

menyebutkan pengertian usaha serta pengaruh perubahan

gaya berdasarkan observasi yang ditampilkan dari

animasi dan gambar oleh guru.

6. Guru menyuruh siswa untuk berpikir secara kritis, kreatif

dan logis dalam diskusi kelmpok untuk dapat mengetahui

pengaruh perubahan energi pada benda dalam kehidupan

sehari-hari.

Guru membagi tugas kelompok:

10 Menit

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan pengertian

usaha, pengertian gaya dan perpindahan serta energi dan

macam-macam energi

2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan contoh usaha

dan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari.

2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan contoh dari

perpindahan benda serta perubahan energi

Tugas kelompok diberikan 2 hari sebelum proses

pembelajaran dilaksanakan.

Setiap kelompok diminta untuk menuliskannya dalam

bentuk karya tulis.

Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelompok yang lain.

Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik

dan memberikan informasi yang sebenarnya.

Peserta didik memperhatikan contoh perubahan serta

perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

c. Kegiatan Penutup

13. Guru bersama siswa menyimpulkan pengertian usaha,

gaya dan perpindahan serta pengertian energi dan

hubungan antara usaha dan energi

14. Guru bersama siswa menemukan contoh usaha,

perpindahan benda, dan perubahan energi dalam

kehidupan sehari-hari.

15. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

3 Menit

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

16. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

17. Guru menginformasikan tentang materi pembelajaran

berikutnya

18. Guru menutup pembelajaran dengan membaca do’a.

B. Penilaian

5. Teknik Penilaian

i. Penilaian sikap spritual : Observasi

j. Penilaian sikap sosial : Observasi

k. Penilaian Pengetahuan :Tes tertulis dan lisan

l. Keterampilan : Kinerja dan Projek

6. Bentuk Penilaian

e. Penilaian sikap spritual dan sosial: Lembar Observasi sikap spritual dan

sosial

f. Penilaian Pengetahuan : uraian singkat

C. Penilaian Hasil Belajar

a. Teknik Penilaian: Tes tertulis,

b. Bentuk Instrumen:

- Tes uraian

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Jambi, November 2017

Guru mata pelajaran peneliti

Ari Masovia, M.Pd Nur fatona ria

NIM: TF.130982

Mengetahui

Kepala MAN 02 Muara tembesi

Drs.Ali Permadi,M.Pd.I

NIP.196606181996031003

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran13: Tes Hasil BelajarPadaSiklus III

TES HASIL BELAJAR SIKLUS III

Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas / Semester : 1/ Ganjil

Pokok Bahasan : Usaha dan Energi

Tahun Ajaran : 2017 / 2018

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada

jawaban yang benar !

1. Gaya besarnya 60 N menyebabkan benda berpindah horizontal sejauh 10 M.

Berapa besarnya usaha ......

a. 300 J c. 500 J

b. 450 J d. 600 J

2. Gaya besarnya 60 N yang bekerja pada sebuah gaya jika berpindah sejauh 50 m

berapa besar usahanya......

a. 2000 J c. 3000 J

b. 4000 J d. 5000 J

3. Sebuah benda meluncur diatas papan kasar sejauh 5 M, mendapat perlawanan

gesekan dengan papan sebesar 1880 N, berapa besar usaha yang dilakukan

benda tersebut......

a. 600 J c. 650 J

b. 750 J d. 900 J

4. Gaya 20 N dikerjakan pada balok hingga balok berpindah sejauh 2 M,usaha yang

dikerjakan gaya F pada balok adalah.......

a. 50 J c. 60 J

b. 40 J d. 30 J

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lanjutan

5. Sebuah balok bermassa 5 Kg diatas lantai licin ditarik gaya 4 N membentuk sudut

60 derajat terhadap bidang horizontal. Jika balok berpindah sejauh 2 M, tentukan

usaha yang dilakukan ......

a. 6 J c. 5 J

b. 4 J d. 3 J

6. Sebuah balok bermassa 1 Kg diatas lantai licin jika gaya mendatar 2 N digunakan

untuk menarik balok, maka tentukan usaha yang dilakukan agar balok berpindah

sejauh 3 M ......

a. 6 J c. 5 J

b. 4 J d. 3 J

7. Untuk memindahkan sebuah benda yang massanya 2 Kg pada arah vertikal

diperlukan usaha sebesar 150 J, jika graitasi 10 m/s2 maka besarnya perpindahan

benda adalah .....

a. 0,5 m c. 7,5 m

b. 1,5 m d. 3,,5 m

8. Sebuah benda bermassa 3 Kg bergerak lurus dengan percepatan 2 m/s2 dari

keadaan diam. Besarnya usaha yang diubah menjadi energi kinetik selama 2 detik

adalah .....

a. 24 j c. 4 J

b. 28 J d. 12 J

9. Sebuah gaya horizontal 20 N mendorong sebuah benda diatas lantai licin,

besarnya usaha yang terjadi jika benda berpindah sejauh 0,5 m adalah ....

a. 0,5 J c. 5 J

b. 10 J d. 40 J

10. Untuk memindahkan benda sejauh 10 m diperlukan usaha 250 J, berapa besar

gaya yang bekerja pada benda tersebut....

a. 10 N c. 25 N

b. 20 N d. 15 N

11. Energi kinetik sebuah benda sebanding dengan ......

a. Massa dan kecepatan

b. Kecepatan dan waktu

c. Massa dan jarak

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

d. Jarak dan waktu

12. Makin tinggi kedudukan suatu benda maka energi potensialnya makin .....

a. Kecil c. Besar

b. Sedang d. Sangat kecil

13. Gaya yang tidak bergantung pada lintasan tetapi ditentukan oleh keadaan awal

dan akhir disebut gaya ......

a. Gaya gravitasi c. Gaya sentripetal

b. Gaya aksi d. Gaya konservatif

14. Satuan dari usaha adalah ....

a. Joule c. Newton

b. Massa d. Kelvin

15. Proses perubahan bentuk energi dari satu bentuk kebentuk yang lainnya disebut

....

a. Perpindahan energi c.energi kinetik

b. Konversi energi d. Energi mekanik

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Lanjutan

KUNCI JAWABAN

1. D

2. C

3. D

4. B

5. B

6. A

7. C

8. A

9. B

10. C

11. A

12. C

13. D

14. A

15. B

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Data Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Siklus III

NO Nama Siswa KKM NiIai

Keterangan

Tuntas Tidak

Tuntas

1 A 70 87

2 B 70 93

3 C 70 80

4 D 70 60

5 E 70 87

6 F 70 87

7 G 70 93

8 H 70 87

9 I 70 80

10 J 70 93

11 K 70 87

12 L 70 80

13 M 70 87

14 N 70 80

15 O 70 80

16 P 70 85

17 Q 70 85

18 R 70 75

19 S 70 75

20 T 70 65

21 U 70 80

22 V 70 85

JumIah 1811 20 2

Rata-Rata 82

Presentase Ketuntasan Siswa 92%

Presentase Siswa Tidak Tuntas 8%

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS III

Pertemuan :3

Materi Pokok : Usaha dan energi

Sub Materi : Hubungan Usaha dan energi

Petunjuk Pengisian :

9. Pengamat berada di daIam keIas sehingga dapat mengamati kegiatan

pembeaIajaran yang sedang berIangsung tanpa mengganggu jaIannya proses

pembeIajaran

10. Memperhatikan aktivitas di daIam keIas pada saat pembeIajaran berIangsung

11. Menentukan jumIah siswa yang aktif serta presentase ketuntasannya

12. Keterangan skaIa peniIaian

No HasiI Yang Diamati JumIah

Siswa

Presentase

(%)

1.

2.

3.

4.

PendahuIuan

Peserta didik yang masuk keIas tepat

waktu

Peserta didik yang siap menerima

peIajaran

Peserta didik yang menjawab

pertanyaan motivasi dari guru

Peserta didik yang mendengarkan

tujuan pembelajaran yang disampaikan

oleh guru

20

20

15

19

92%

92%

70%

85%

5.

Kegiatan Inti

peserta didik yang memperhatikan dan

menyimak guru saat penyampaian

materi Hubungan antara usaha dan

19

85%

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

6.

7.

8.

energi

Peserta didik yang menanggapi

pertanyaan guru

Pesrta didik yang memperhatikan

evaluasi dari guru tentang pertanyaan

guru yang mereka tanggapi

Peserta didik mengerjakan tugas akhir

yang diberikan guru

15

17

20

70%

77%

92%

9.

10.

Penutup

Peserta didik yang menyimpulkan

pelajaran pada pertemuan ini bersama-

sama dengan guru

Peserta didik yang menutup

pembelajaran dengan membaca

hamdallah bersama-sama dengan guru

20

20

92%

92%

SkaIa Penilaian:0 – 19 = Tidak Aktif

20 – 59 = Kurang Aktif

60 – 69 = Cukup Aktif

70 – 79 = Aktif

80 – 100 = Sangat Aktif

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SIKLUS III

Pertemuan :3

Materi Pokok : Usaha dan Energi

Sub Materi : Hubungan usaha dan energi

No Aktivitas Yang Diamati

Keterangan

KeterIaksanaan RPP

Ya Tidak

1. Guru mengucapkan saIam

2. Guru membaca do’a

3. Guru memeriksa kesiapan beIajar siswa

5. Guru memberikan motivasi

6. Guru menyampaikan tujuan pembeIajaran

7. Guru meniIai keaktivan siswa daIam

pembeIajaran

8. Guru menyampaikan materi pembeIajaran

9. Guru memberi pertanyaan kepada siswa

10. Guru meIuruskan jawaban dari siswa

11. Guru memberikan tugas evaIuasi sikIus III

12. Guru menutup peIajaran dengan

menyimpuIkan materi yang teIah dipeIajari

13. Guru membaca hamdaIIah

Jambi, Desember 2017

Observer

Ari Masovia, M.Pd

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DOKUMENTASI KEGIATAN SISWA

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

JADWAL PENELITIAN

No Jenis Kegiatan Penelitian

Tahun 2016 / 2017

Juni

2016

Oktober

2016

Februari

2017

Maret

2017

Juli

2017

Januari

2018

Februari

2018

Maret

2018

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Pengajuan Judul

2 Pengajuan Proposal dan Pengajuan

Dosen Pembimbing

3 Konsultasi dan Perbaikan Proposal

4 Seminar Proposal dan Perbaikan

Hasil Proposal

5 Pengesahan Judul dan Izin Riset

6 Pengumpulan dan Penyusunan

Data

7 Riset

8 Analisis dan Pengumpulan Data

9 Penyempurnaan dan Penggandaan

10 Ujian PTK

Jadwal penelitian sewaktu-waktu dapat berubah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

LEMBAR VALIDASI GURU MATA PELAJARAN FISIKA TERHADAP MODEL

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS KEGIATAN

LABOR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA

Petunjuk :

Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu tentang “Media

PembelajaranFisikaBerbasisPhet PadaPokokBahasanHukum Newton”

PetunjukPenilaian :

1. Berilah penilaian dengan cara memberikan tandaceklist (√) pada kolom yang

sesua ipenilaian, dengan kriteria :

1 = SangatTidakSetuju (STS)

2 = TidakSetuju (TS)

3 = Netral

4 = Setuju (S)

5 = SangatSetuju (SS)

2. JikaBapak/Ibu merasa perlu memberikan catatan khusus demi perbaikan

bahanajar yang dibuat, mohon ditulis langsung pada saran.

Validator : Ari Masovia,M.Pd

Materi : Usaha dan Energi

No Indikator

SkalaPenilaian

1 2 3 4 5

1 Sesuai dengan yang diharapkan

2 Teks tulisan dapat dibaca dengan jelas

3 Bahasa yang mudah dipahami

4 Background tidak mengganggu dan

membuat nyaman

5 Kejelasan tampilan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

6 Komposisi warna yang sesuai

7 Media pembelajaran dapat

diinstalasi/dijalankan di berbagai

hardwere dan softwere yang ada

8 Mudah digunakan

9 Bersifat interaktif dan membantu

memahami materi

10 Kesesuaian dengan Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar

11 Layak sebagai alat bantu pembelajaran

12 Efektifitas media

13 Menarik dan kreatif untuk digunakan

14 Dapat digunakan secara mandiri

15 Meningkatkan partisipasi dan perhatian

siswa

16 Meransang rasa ingin tahu

17 Dapat diterapkan pada materi

pembelajaran Fisika lainnya

Sumber :diadaptasidari DediAlim (2016)

Komentaratau Saran Umum :

.............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

Kesimpulan :

Media inidinyatakan :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Layakdipakai dalam penelitian tanpa revisi

2. Layak dipakai dalam penelitian dengan revisi sesuai saran

3. Tidak layak dipakai dalam penelitian

(LingkaripadanomorsesuaikesimpulanBapak/Ibu)

Jambi, November 2017

Guru Mata PelajaranFisika

Madrasah Aliyah Negeri 02 Muara Tembesi

ARI MASOVIA,M.Pd

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Nama : Nur Fatona Ria

Jenis Kelamin : perempuan

Tempat/tgl lahir : Rambutan Masam, 04 April 1994

Alamat Asal : Jl. Desa Rambutan Masam RT. 12 Dusun Hilir

kecamatan Muara Tembesi

(Alamat Sekarang) : Jl. Bukit Emas RT 13 Simp. Sungai Duren

No Kontak Hp :0823-9900-6802

Pengalaman-pengalaman pendidikan Formal

1. SD/MI, tahun tamat : SD N 58/1 Desa Rambutan Masam, tamatan

tahun 2006

2. SMP/MTs, tahun tamat : SMP N 18 Batang Hari, Tamatan tahun

2009

3. SMA/MA, tahun tamat : MAN Muara Tembesi, tamatan tahun 2012

Jambi, Desember 2017

penulis

Nur Fatona Ria

NIM. TF.130982

RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)