PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF ARABIC 3D VISUAL ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF ARABIC 3D VISUAL ...
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF
ARABIC 3D VISUAL BERBASIS APLIKASI GOOGLE SKETCHUP
DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KELAS IV MI DI KOTA SALATIGA
SKRIPSI
diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh:
nama : Ghunim Farah Dina
NIM : 2303413056
Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab
Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi
Hari : Senin
Tanggal : 03 Februari 2020
Mengetahui,
Dosen Pembimbing II
Hasan Busri, S.Pd.I., M.S.I
NIP. 197512182008121003
Dosen Pembimbing I
Darul Qutni, S.Pd.I., M.S.I
NIP. 197505062005012001
3
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa da Seni, Universitas Negeri Semarang.
Hari : Senin
Tanggal : 10 Februari 2020
Panitia Ujian Skripsi
Ketua
Ahmad Syaifudin, S.S., M.Pd.
NIP. 198405022008121005 : ______________________
Sekretaris
Dra. Anastasia Pudjitriherwanti, M. Hum.
NIP. 196407121989012001 : ______________________
Penguji I
Singgih Kuswardono, M.A., Ph.D.
NIP. 197607012005011001 : ______________________
Penguji II
Darul Qutni, S.Pd.I., M.S.I.
NIP. 197505062005012001 : ______________________
Penguji III
Hasan Busri, S.Pd.I., M.S.I.
NIP. 197512182008121003 : ______________________
Mengetahui,
Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Dr. Sri Rejeki Urip, M.Hum.
NIP. 196202211989012001
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini saya:
Nama : Ghunim Farah Dina
NIM : 2303413056
Prodi/Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab/Bahasa dan Sastra Asing
Fakultas : Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi/tugas akhir yang
berjudul: PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF ARABIC 3D VISUAL
BERBASIS APLIKASI GOOGLE SKETCHUP DALAM PEMBELAJARAN
MEMBACA KELAS IV MI DI KOTA SALATIGA yang telah saya tulis dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ini benar-
benar merupakan hasil karya saya sendiri, yang saya hasilkan setelah melalui
sebuah analisis, bimbingan, diskusi, dan pemaparan/ujian. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Demikian saya harap pernyataan ini dapat digunakan seperlunya.
Semarang, 03 Februari 2020
Yang membuat Pernyataan,
Ghunim Farah Dina
NIM. 2303413056
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
)اإلنشراح : ِإنَّ َمَع اْلُعْسِر ُيْسًرا فَِإنَّ َمَع اْلُعْسِر ُيْسًرا 1. Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. Al-Insyirah: 5-
6)
2. “Do not judge a person from what he is doing, because you also have to
know the reason why he is did it”
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Teruntuk Ayah dan Ibu (Ayah Samsul Hadi dan
Ibu Nazilah Inayati) tercinta. Terimakasih atas
segala kasih sayang, doa, dukungan, dan motivasi
yang tak pernah usai.
2. Adik tersayang (Fiqha Aulia Hanifah, Nuria
Lu’lu’ul Mafaida, Annisa Nayla Muna) dari
mereka penulis belajar arti semangat dan kerja
keras untuk meraih masa depan.
3. Suamiku tercinta Muhammad Ikhwan Adi
Cahyono dan anakku Alula Nayyara Dzahin,
kalian semangatku.
4. Anda yang tengah membaca skripsi ini.
vi
PRAKATA
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan nikmat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN MEDIA
INTERAKTIF ARABIC 3D VISUAL BERBASIS APLIKASI GOOGLE
SKETCHUP UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA BAHASA ARAB
KELAS IV MI DI KOTA SALATIGA”. Shalawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya peneliti juga menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhngga
kepada semua pihak yang telah berkenan dan bersedia membantu dalam proses
penelitian dan penulisan skripsi ini, karena peneliti yakin tanpa adanya bantuan
dari pihak-pihak terkait, maka karya ini tidak akan ada apa-apanya.
Maka dari itulah, dengan segala kerendahan hati, ucapan terimakasih yang
tak terhingga peneliti berikan kepada:
1. Dr. Sri Rejeki Urip, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang yang telah memberi perijinan dalam
penyusunan skripsi.
2. Dra. Rina Supriatnaningsih, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra
Asing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang
telah memberikan kemudahan dalam perijinan penelitian.
3. Darul Qutni, S.Pd.I., M.S.I., selaku dosen pembimbing I yang
senantiasa memberikan masukan, saran, arahan, serta motivasi yang
berarti bagi peneliti selama penyusunan skripsi ini.
4. Hasan Busri, S.Pd.I., M.S.I., selaku dosen pembimbing II yang
senantiasa selalu membrikan masukan, semangat, serta motivasi
kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini.
vii
5. Singgih Kuswardono, M.A., Ph.D. selaku dosen penguji I yang telah
memberikan masukan dan koreksi yang membangun dalam perbaikan
penulisan skripsi ini
6. Segenap dosen program studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas
Negeri Semarang yang tak bisa peneliti sebutkan satu persatu. Berkat
ilmu, ketekunan dan kesabaran beliau-beliaulah peneliti dapat
menyelesaikan pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Semoga
beliau-beliau selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT.
7. Guru mata pelajaran Bahasa Arab beserta siswa-siswi MI di Kota
Salatiga yang telah membantu peneliti selama proses penyusunan
skripsi.
8. Teman-teman program studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas
Negeri Semarang 2013 yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.
Terimakasih untuk pertemanan, bantuan, ilmu, pengalaman, dan
motivasi yang telah diberikan.
9. Keluarga besar PPL MAN 01 Kota Magelang dan KKN desa
Kendalserut Kec. Pangkah Kab. Tegal yang telah memberikan
kenangan dan pengalaman berharga.
10. Segenap teman terbaik peneliti dan seluruh pihak yang telah
membantu, membrikan dorongan dan motivasi sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
Semoga segala kebaikan semua pihak mendapatkan balasan yang lebih
dari Allah SWT. Akhir kata peneliti mohon maaf apabila dalam penyusunan
skripsi ini masih banyak kekurangan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua belah pihak yang membaca dan membutuhkan. Amin.
Semarang, 03 Februari 2020
Peneliti
viii
SARI
Dina, Ghunim Farah. 2020. Pengembangan Media Interaktif Arabic 3D Visual
Berbasis Aplikasi Google SketchUp untuk Keterampilan Membaca Kelas
IV MI di Kota Salatiga. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Asing,
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing
I: Darul Qutni, S.Pd.I., M.S.I. Pembimbing II: Hasan Busti, S.Pd.I.,
M.S.I.
Kata kunci: Arabic 3D Visual, Keterampilan Membaca, Siswa Kelas IV
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang melibatkan tidak hanya
melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan visual. Sebagai proses visual mambaca
merupakan proses menerjemahkan simbol tulis ke dalam lisan. Banyak dari siswa
di berbagai wilayah mengalami kendala dalam pembelajaran membaca bahasa
Arab terutama siswa SD/MI yang mana merupakan usia dimana mereka
cenderung belajar pada hal-hal yang bersifat konkret. Ditambah lagi dengan
minimnya penggunaan media sebagai sarana pembelajaran semakin membuat
pelajaran kurang efektif. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti memberikan
inovasi baru untuk membantu siswa dalam belajar keterampilan membaca bahasa
Arab kelas IV, yaitu dengan media interaktif Arabic 3D Visual. Sebuah inovasi
baru berupa media pembelajaran yang dikemas dalam bentuk yang lebih menarik
dengan tujuan untuk menambah ketertarikan siswa dalam belajar bahasa Arab.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu: 1) analisis
kebutuhan siswa dan guru terhadap media interaktif Arabic 3D Visual untuk
keterampilan membaca siswa kelas IV MI di kota Salatiga, 2) Prototipe media
interaktif Arabic 3D Visual untuk siswa kelas IV MI di kota Salatiga, 3) Validasi
guru dan ahli terhadap prototipe media interaktif Arabic 3D Visual.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian research and development
(R&D). Tujuan dari penelitian R&D ini yaitu sebagai upaya menemukan solusi
atas masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain tahap satu sampai tahap lima dari
sepuluh tahapan dalam R&D, yaitu validasi desain.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Guru dan siswa menghendaki
adanya pengembangan media pembelajaran Arabic 3D Visual untuk keterampilan
membaca bahasa Arab siswa kelas IV MI. Penilaian validasi meliputi validasi
media dan validasi materi. Pada validasi media rata-rata nilai yang diperoleh
adalah 89 dengan skor nilai yang diperoleh yaitu 4, sehingga nilai tersebut
termasuk dalam kategori rentang nilai 84-100 dengan kategori sangat layak.
Sedangkan untuk penilaian validasi materi memperoleh rata-rata nilai 88, yang
termasuk dalam rentang nilai 84-100 dengan skor nilai 4 yang dimana termasuk
kedalam kategori sangat layak.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iii
PERNYATAAN ................................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v
PRAKATA ........................................................................................................... vi
SARI ................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN ................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 8
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 9
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 9
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS ......................... 10
2.1 Kajian Pustaka ..................................................................................... 10
2.2 Landasan Teoritis ................................................................................ 13
2.2.1 Bahasa Arab ......................................................................... 13
2.2.2 Keterampilan Berbahasa Arab ............................................. 14
2.2.3 Keterampilan Membaca ....................................................... 16
2.2.4 Pembelajaran ........................................................................ 24
2.2.5 Media ................................................................................... 26
2.2.6 Google SketchUp ................................................................. 32
2.2.7 KI dan KD Membaca Bahasa Arab Kelas IV MI ................ 38
BAB 3 METODE PENELITIAN ...................................................................... 42
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ................................................................ 42
x
3.2 Tahap-tahap Kegiatan Penelitian Research and Development .......... 43
3.2.1 Potensi dan Masalah ............................................................ 44
3.2.2 Pengumpulan Data .............................................................. 45
3.2.3 Desain Produk ..................................................................... 46
3.2.4 Validasi Desain ................................................................... 47
3.2.5 Revisi Desain ...................................................................... 48
3.2.6 Uji Coba Produk .................................................................. 48
3.2.7 Revisi Produk ...................................................................... 49
3.3 Subjek Penelitian ................................................................................ 49
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 50
3.4.1 Tes ....................................................................................... 50
3.4.2 Non-Tes ............................................................................... 50
3.5 Instrumen Penelitian ........................................................................... 53
3.5.1 Instrumen Tes ...................................................................... 53
3.5.2 Instrumen Non-Tes .............................................................. 53
3.6 Uji Validasi dan Reliabilitas .............................................................. 60
3.7 Teknik Analisis Data .......................................................................... 63
3.7.1 Tes ....................................................................................... 63
3.7.2 Non-Tes ................................................................................ 64
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 69
4.1 Hasil Analisis Kebutuhan Media Interaktif Arabic 3D Visual Berbasis
Aplikasi Google SketchUp dalam Pembelajaran Membaca Bahasa
Arab .................................................................................................... 69
4.1.1 Hasil Wawancara terhadap Guru Mata Pelajaran Bahasa
Arab Sebelum Penggunaan Arabic 3D Visual ..................... 70
4.1.2 Hasil Analisis Kebutuhan Guru .......................................... 73
4.1.3 Hasil Analisis Kebutuhan Siswa ......................................... 96
4.2 Prototipe Media Arabic 3D Visual Berbasis Aplikasi Google
SketchUp untuk Keterampilan Membaca Bahasa Arab .................. 121
4.2.1 Fisik Media ....................................................................... 122
4.2.2 Isi Media ........................................................................... 125
xi
4.3 Validasi dan Saran Perbaikan terhadap Prototipe Media Interaktif
Arabic 3D Visual Berbasis Aplikasi Google SketchUp untuk
Keterampilan Membaca Bahasa Arab ............................................. 128
4.3.1 Validasi Ahli Media terhadap Prototipe Media Interaktif
Arabic 3D Visual Berbasis Aplikasi Google SketchUp ...... 129
4.3.2 Validasi Ahli Materi dan Guru Bahasa Arab terhadap
Prototipe Media Interaktif Arabic 3D Visual Berbasis
Aplikasi Google SketchUp .................................................. 134
4.3.3 Perbaikan terhadap Prototipe Media Interaktif Arabic 3D
Visual Berbasis Aplikasi Google SketchUp........................ 138
4.4 Revisi Desain Produk Media Pembelajaran Arabic 3D Visual untuk
Keterampilan Membaca Bahasa Arab Kelas IV di Kota Salatiga ... 138
4.4.1 Revisi Desain font yang digunakan dalam Media Arabic 3D
Visual untuk Keterampilan Membaca Bahasa Arab Kelas IV
MI di Kota Salatiga ............................................................ 138
4.4.2 Revisi Desain Pewarnaan yang digunakan dalam Media
Arabic 3D Visual untuk Keterampilan Membaca Bahasa Arab
Kelas IV MI di Kota Salatiga ............................................. 139
BAB 5 PENUTUP ............................................................................................. 142
5.1 Simpulan .......................................................................................... 142
5.2 Saran ................................................................................................. 144
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 145
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Rekapitulasi persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu ............. 12
2.2 KI dan KD kelas IV Madrasah Ibtidaiyah ....................................................... 38
3.1 Lembar Angket Kebutuhan Siswa .................................................................. 54
3.2 Lembar Angket Kebutuhan Guru .................................................................... 54
3.3 Pertanyaan Angket Kebutuhan Guru .............................................................. 54
3.4 Lembar Observasi Keefektivan Media ............................................................ 59
3.5 Lembar Wawancara ........................................................................................ 60
3.6 Lembar Uji Validasi oleh Guru Bahasa Arab ................................................. 61
3.7 Lembar Uji Validasi oleh Ahli Bahasa ........................................................... 61
3.8 Lembar Uji Validasi Oleh Ahli Media ............................................................ 62
3.9 Aspek Validasi Desain Produk oleh Ahli ....................................................... 66
3.10 Perbandingan Produk Media Lama dan Produk Media Baru ........................ 67
4.1 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 1 Angket Guru .............. 74
4.2 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 2 Angket Guru .............. 75
4.3 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 3 Angket Guru .............. 76
4.4 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 4 Angket Guru .............. 77
4.5 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 5 Angket Guru .............. 78
4.6 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 6 Angket Guru .............. 78
4.7 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 7 Angket Guru .............. 79
4.8 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 8 Angket Guru .............. 80
4.9 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 9 Angket Guru .............. 81
4.10 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 10 Angket Guru .......... 82
4.11 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 11 Angket Guru .......... 83
4.12 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 12 Angket Guru .......... 83
4.13 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 13 Angket Guru .......... 84
4.14 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 14 Angket Guru .......... 85
xiii
4.15 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 15 Angket Guru .......... 85
4.16 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 16 Angket Guru .......... 86
4.17 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 17 Angket Guru .......... 87
4.18 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 18 Angket Guru .......... 87
4.19 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 19 Angket Guru .......... 88
4.20 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 20 Angket Guru .......... 89
4.21 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 21 Angket Guru .......... 89
4.22 Rekapitulasi Angket Kebutuhan Guru .......................................................... 90
4.23 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 1 Angket Siswa ........... 96
4.24 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 2 Angket Siswa ........... 97
4.25 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 3 Angket Siswa ........... 98
4.26 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 4 Angket Siswa ........... 99
4.27 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 5 Angket Siswa ........... 99
4.28 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 6 Angket Siswa ......... 100
4.29 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 7 Angket Siswa ......... 101
4.30 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 8 Angket Siswa ......... 102
4.31 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 9 Angket Siswa ......... 102
4.32 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 10 Angket Siswa ....... 103
4.33 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 11 Angket Siswa ....... 103
4.34 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 12 Angket Siswa ....... 104
4.35 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 13 Angket Siswa ....... 105
4.36 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 14 Angket Siswa ....... 105
4.37 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 15 Angket Siswa ....... 106
4.38 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 16 Angket Siswa ....... 107
4.39 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 17 Angket Siswa ....... 107
4.40 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 18 Angket Siswa ....... 108
4.41 Hasil Analisis Kebutuhan Butir Pertanyaan Nomor 19 Angket Siswa ....... 108
4.42 Rekapitulasi Hasil Analisis Kebutuhan Siswa ............................................ 109
4.43 Rekapitulasi Hasil Analisis Angket Kebutuhan Guru dan Siswa ............... 116
4.44 Kategori Penilaian Validasi Prototipe Media ............................................. 128
xiv
4.45 Penilaian Guru dan Ahli terhadap Kelayakan Isi Materi dalam Media Arabic
3D Visual ..................................................................................................... 129
4.46 Penilaian Guru dan Ahli terhadap Kelayakan Penyajian Media Arabic 3D
Visual ........................................................................................................... 131
4.47 Penilaian Guru dan Ahli terhadap Kelayakan Bahasa Media Arabic 3D
Visual ........................................................................................................... 133
4.48 Penilaian Guru dan Ahli terhadap Kegrafikan Media Arabic 3D Visual .... 134
4.49 Rekapitulasi Aspek Penilaian Desain Produk Oleh Ahli ............................ 137
xv
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN
Bagan Halaman
3.1 Tahap-tahap Kegiatan Penelitian (R&D) ....................................................... 43
3.2 Triangulasi dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data ..................................... 62
Gambar Halaman
2.1 Desain Produk Arabic 3D Visual (1) ............................................................. 36
2.2 Desain Produk Arabic 3D Visual (2) ............................................................. 36
2.3 Desain Produk Arabic 3D Visual (3) ............................................................. 37
3.1 Desain (Before-After) ..................................................................................... 48
4.1 Desain Tampilan Awal Media Arabic 3D Visual ........................................ 123
4.2 Desain Tampilan Menu Arabic 3D Visual ................................................... 123
4.3 Desain Tampilan Kosakata Arabic 3D Visual ............................................. 124
4.4 Desain Tampilan Materi Arabic 3D Visual .................................................. 124
4.5 Desain Tampilan Evaluasi Arabic 3D Visual ............................................... 124
4.6 Desain Tampilan Materi Arabic 3D Visual .................................................. 126
4.7 Evaluasi Media Arabic 3D Visual ................................................................ 127
4.8 Tampilan Awal Media (Before) ................................................................... 139
4.9 Tampilan Awal Media (After) ...................................................................... 139
4.10 Tampilan Menu Media (Before) ................................................................. 140
4.11 Tampilan Menu Media (After) ................................................................... 140
4.12 Tampilan Materi Media (Before) ............................................................... 140
4.13 Tampilan Materi Media (After) .................................................................. 141
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Dokumentasi
2. Panduan Wawancara
3. Lembar instrumen angket analisis kebutuhan guru
4. Lembar instrumen angket analisis kebutuhan siswa
5. Lembar instrument penilaian media pembelajaran oleh ahli materi
6. Lembar instrument penilaian media pembelajaran oleh ahli media
7. Lembar validasi ahli media
8. Surat Keterangan Penelitian
9. SK dosen pembimbing
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu alat yang digunakan sebagai sarana untuk saling
berkomunisasi antara manusia satu dengan yang lainnya. Dengan bahasa manusia
dapat menyampaikan ide, pikiran, dan pesan kepada orang lain sehingga terjadi
komunikasi. Disamping itu juga, supaya para siswa mempunyai kompetensi
bahasa yang baik maka diharapkan dapat berkomunikasi dengan baik, dan lancar,
secara lisan maupun tulisan (Tarigan 2008:8). Dengan kemampuan bahasa secara
lisan dan tulisan seseorang akan mampu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya,
maupun mengembangkan dirinya dalam masyarakat.
Salah satu dari bahasa di dunia adalah bahasa Arab. Bahasa Arab
merupakan bahasa Al-quran yang diwahyukan oleh Allah sebagai petunjuk bagi
umat Islam. Sekitar kurang lebih 200.000.000 umat manusia di muka bumi ini
menuturkan bahasa Arab dalam kesehariannya (Arsyad 2010:2). Seiring
berkembangnya waktu, metode dan pola pandang tersebut mulai mengalami
pergeseran dan berkembang kearah yang lebih bermakna (Zaenuddin 2005:5).
Bahasa Arab sebagai bahasa asing menduduki posisi yang strategis terutama bagi
umat Islam di Indonesia. Hal ini bukan karena bahasa Arab digunakan dalam
ritual keagamaan seperti sholat, khutbah jumat, doa dan sebagainya tetapi juga
menjadi bahasa ilmu pengetahuan (lughat al „ilm wa al ma‟rifah). Hal tersebut
terbukti dengan banyaknya literatur pengetahuan yang menggunakan bahasa Arab.
2
Hal tersebut menjadi salah satu faktor pendorong diajarkannya bahasa Arab di
lembaga-lembaga pendidikan Islam di seluruh dunia dan khususnya di Indonesia.
Pembelajaran bahasa Arab adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan
untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, serta membina kemampuan
bahasa Arab, baik secara aktif maupun secara pasif serta menumbuhkan sikap
positif. Berbagai buku pelajaran bahasa Arab, pendekatan, metode, dan strategi
dikembangkan oleh para ahli bahasa guna tercapainya pembelajaran bahasa Arab
yang lebih baik lagi. Pembelajarab bahasa Arab dapat dikatakan berhasil apabila
siswa sudah menguasai empat keterampilan berbahasa secara lisan maupun
tulisan. Di dalam pembelajaran bahasa Arab terdapat 4 fokus keterampilan antara
lain keterampilan menyimak (al-istima‟), berbicara (al-kalam), membaca (al-
qiro‟ah), dan menulis (al-kitabah) (Iskandarwassid 2011:226).
Empat keterampilan berbahasa tersebut berkaitan satu sama lain. Antara
keterampilan yang satu dengan keterampilan yang lain tidak bisa berdiri sendiri-
sendiri. Maka dari itu dalam proses pembelajaran bahasa Arab dilaksanakan
secara berurutan mulai dari keterampilan menyimak (istima‟) sampai pada
keterampilan menulis.
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dicapai
oleh peserta didik. Salah satu keberhasilan peserta didik dalam mengikuti proses
belajar mengajar ditentukan oleh kemampuan mereka dalam membaca. Oleh
karena itu pembelajaran keterampilan membaca perlu memperoleh perhatian
serius dan tidak boleh dipandang sebelah mata. Tujuan utama membaca adalah
agar siswa terlatih memahami teks secara mandiri. Oleh karena itu, guru harus
3
menerapkan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam
proses pemahaman isi teks, baik secara individual maupun kelompok (Effendy
2012:178).
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak
hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas
visual, berpikit, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca
merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan.
Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata,
pemahaman literal, interprestasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif (Rahim
2008:2).
Banyak dari sekolah dan siswa di berbagai wilayah mengalami kendala atau
masalah dalam pembelajaran membaca bahasa Arab baik jenjang sekolah dasar,
menengah, maupun jenjang atas. Anak usia (6-12 Tahun) merupakan periode
emas untuk menumbuhkan minat dan terampil membaca. Piaget (dalam Rossa
2010:6) menyatakan bahwa usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi
konkret. Mereka belajar beranjak dari hal konkret yang dapat dilihat, didengar,
dibau, diraba, dan diotak atik dengan titik penekanan pada pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar.
Beberapa faktor yang menyatakan bahwa sejak kecil kurang diperkenalkan
secara detail apa itu bahasa Arab, selain itu bahasa Arab yang kurang dibiasakan
sejak dini. Meskipun mayoritas anak di Indonesia atau dari Jawa khususnya sudah
mengenal tulisan Arab dan maupun membaca tulisan Arab Al-Qur’an. Hal ini
terkait erat dengan kemampuan baca Al-Qur’an yang sangat ditekankan dalam
4
keluarga-keluarga muslim, adapun faktor lain yang menyebabkan keterampilan
membaca dalam bahasa Arab masih dianggap sulit yaitu kurangnya media
pembelajaran bahasa Arab terutama pada keterampilan membaca bahasa Arab.
Pada usia dini anak anak senang beraktivitas dan mengetahui apa yang tidak ia
ketahui. Sehingga mau tidak mau guru dituntut untuk mendalami dan memahami
karakteristik siswa dan gaya belajar siswa. Karena keberhasilan siswa dalam
mengikuti kegiatan proses belajar disekolah sangat ditentukan oleh penguasaan
mereka dalam bidang keterampilan membaca. Siswa yang tidak mampu membaca
akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua
mata pelajaran, termasuk bahasa Arab. Mereka mengalami kesulitan dalam
menangkap dan memahami informasi yang disajikan dalam berbagai buku
pelajaran bahasa Arab. Buku-buku bahan penunjang dan sumber sumber belajar
bahasa Arab tertulis yang masih sulit dipahami oleh siswa. Akibatnya, kemajuan
dibidang belajar juga lamban jika dibandingkan dengan teman mereka yang tidak
mengalami kesulitan dalam membaca (Mujib dan Nailur 2013:60).
Dilihat dari pernyataan tersebut jelas bahwa siswa SD/MI berada dalam usia
dimana mereka cenderung belajar pada hal-hal yang bersifat konkret. Termasuk
juga dalam pembelajaran ketarmpilan membaca.
Berdasarkan hasil observasi di beberapa MI di Kota Salatiga yaitu MI
Ma’arif Pulutan (tanggal 09 Ferbruari 2017), MI Karangduren ( tanggal 13
Februari 2017), MI Negeri Kecandran (tanggal 22 Februari 2017), permasalahan
yang ditemukan dilapangan pada saat menyaksikan secara langsung pembelajaran
bahasa Arab di kelas ketiga sekolah tersebut hampir sama. Pembelajaran
5
membaca bahasa Arab terkesan monoton yang mana membuat siswa sulit dalam
memahami materi yang disampaikan oleh guru, pada saat pembelajaran
berlangsung siswa cenderung tidak memperhatikan dan pasif yang berakibat
materi yang disampaikan guru pun cenderung mudah terlupakan oleh siswa, serta
tidak digunakannya media sebagai sarana penunjang proses pembelajaran
keterampilan membaca bahasa Arab siswa.
Hidayah (2015:4) berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa di
MTs Al Irsyad Gajah Demak kelas VIII masih banyak siswa yang mengalami
kesulitan dalam melafalkan suatu ujaran dalam materi bahasa Arab. Para siswa
masih terbata-bata dalam membaca bahasa Arab dan tidak sedikit dari mereka
yang ketika membaca teks bahasa Arab seperti mengaji Al Qur’an masih
mengalami kesulitan.
Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2015:3) juga menyatakan bahwa di
MTs Negeri 1 Semarang kelas VIII masih terdapat siswa yang masih belum lancar
dan kurang menguasai pembelajaran membaca bahasa Arab. Mayoritas siswa pun
berpendapat bahwa pembelajaran bahasa Arab merupakan pelajaran yang sulit
ditambah lagi dengan penjelasan guru yang kurang jelas pada saat menjelaskan
membuat siswa semakin tidak paham terhadap materi yang diajarkan.
Dari beberapa hasil penelitian tersebut bisa disimpulkan bahwa kesulitan
dalam membaca banyak dialami oleh siswa. Maka merupakan hal yang lumrah
jika lebih banyak siswa dari MI mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa
Arab. Apalagi jika guru dalam mengajarkan materi hanya menggunakan metode
yang praktis yaitu membacakan teks kemudian menerjemahkan.
6
Peneliti lebih tertarik terhadap Madrasah Ibtidaiyah dikarenakan jenjang
sekolah dasar merupakan jenjang dimana siswa masih belajar materi-materi dasar.
Sehingga apabila siswa tersebut diberi materi yang sekiranya mudah tetapi dalam
penyampaiannya tidak tepat maka materi pun tidak akan dipahami oleh siswa.
Sedangkan dipilihnya kota Salatiga dikarenakan dalam sebuah artikel pendidikan
(www.gurupantura.com/2012/01/pelangi-pendidikan-di-kota-salatiga.html?m=1)
kota Salatiga dijelaskan bahwa kota Salatiga merupakan kota yang menjadi salah
satu tujuan para pelajar untuk menimba ilmu. Banyak pelajar-pelajar dari luar kota
yang menimba ilmu di Salatiga. Salatiga juga terkenal dengan kota yang
menjunjung tinggi toleransi beragama. Mulai dari lembaga pendidikan berlatar
belakang non-Islam sampai yang berlatar belakang Islam mereka saling hidup
rukun dan berdampingan.
Media adalah salah satu alternatif dalam pembelajaran yang bersifat
konkret. Menurut Achsin Arsyad (2004:74), media pengajaran sevara luas dapat
dapat diartikan sebagai berikut: setiap orang, bahan, alat atau kejadian yang
memantapkan kondisi memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna
untuk menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih
langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, dan memungkinkan
anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minatnya (Harjanto
2006:246).
7
Berangkat dari permasalahan tersebut, peneliti bermaksut untuk
membuat suatu media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam proses
pembelajaran khususnya dalam pembelajaran membaca bahasa Arab yang mana
media pembelajaran tersebut harus sesuai dengan kebutuhan serta mempermudah
siswa dalam belajar. Media pembelajaran yang digunakan peneliti pada penelitian
ini adalah media interaktif bervisualisasi tiga dimensi (3D) berbasis aplikasi
Google SketchUp.
Visualisasi (visualization) adalah penampilan informasi yang bersifat
komplek ke dalam bentuk visual (gambar) (Chapman, 2004:665). Secara umum
visualisasi berbentuk gambar baik yang bersifat abstrak ataupun nyata. Pada saat
ini visualisasi telah berkembang dan banyak dipakai dalam berbagai bidang, salah
satunya dalam bidang pendidikan yang mana direalisasikan dalam bentuk media
pembelajaran. Menurut sudjana (2011:101) media pembelajaran tiga dimensi
adalah media yang tampilannya dapat diamati dari dari arah pandang mana saja
dan mempunyai dimensi panjang, lebar, tinggi, dan tebal. Keunggulan dari
kelompok media ini antara lain dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup
maupun mati, dan dapat berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
Aplikasi Google SketchUp merupakan sebuah program pemodelan tiga
dimensi yang dirancang untuk insinyur arsitektur, sipil, dan mekanik serta
pembuatan film developer, dan profesi terkait. Hal ini juga termasuk fitur untuk
memfasilitasi penempatan model di Google Earth. Aplikasi ini dirancang untuk
lebih mudah digunakan daripada program CAD 3D lainnya. Sesuai tujuan utama
dari pembuatannya, salah satu kelebihan utama dari SketchUp adalah kemudahan
8
pengoperasiaaanya, hal tersebut didukung dengan fitur-fitur yang mudah dan
sederhana tetapi tidak meninggalkan unsur modern dari aplikasi ini.
Arabic 3D Visual merupakan media pembelajaran yang akan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam memperoleh materi pembelajaran bahasa
Arab khususnya keterampilan membaca. Media ini berbentuk aplikasi yang berisi
berupa peta wilayah yang divisualisasikan dalam bentuk tiga dimensi (3D) dan
disertakan materi yang bertemakan tentang al-„unwaan, afraadu al-usrati, al-
usrati fil baiti. Arabic 3D Visual akan ditampilkan berupa peta wilayah dan kotak
dialog yang berisi beberapa kosakata dan bacaan yang sekaligus sebagai perintah
untuk siswa. Akan ditampilkan karakter manusia yang nantinya akan berjalan
sesuai dengan kemana siswa akan mengarahkannya. Dalam Arabic 3D Visual
siswa diharapkan mampu menemukan alamat seorang teman atau letak sebuah
tempat, misalnya masjid, sekolah, taman, dll. Berdasarkan petunjuk yang
diberikan dalam kotak dialog.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian pengembangan R&D (Research & Development) dengan
judul “Pengembangan Media Interaktif Arabic 3D Visual Berbasis Aplikasi
Google SketchUp dalam Pembelajaran Membaca Kelas IV MI di Kota Salatiga”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah dalam
penelitian ini adalah.
9
1. Bagaimana analisis kebutuhan siswa dan guru terhadap media
pembelajaran Arabic 3D Visual dalam pembelajaran membaca bahasa
Arab kelas IV MI?
2. Bagaimana prototipe media pembelajaran Arabic 3D Visual dalam
pembelajaran membaca bahasa Arab kelas IV MI?
3. Bagaimana validasi guru dan ahli terhadap media pembelajaran Arabic 3D
Visual dalam pembelajaran membaca bahasa Arab kelas IV MI?
4. Bagaimana hasil ujicoba media pembelajaran Arabic 3D Visual dalam
pembelajaran membaca bahasa Arab kelas IV MI?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari beberapa permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan yang
dapat disusun sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui kebutuhan siswa dan guru terhadap media pembelajaran
Arabic 3D Visual dalam pembelajaran membaca bahasa Arab kelas IV MI.
2. Untuk mengetahui prototipe media pembelajaran Arabic 3D Visual dalam
pembelajaran membaca bahasa Arab kelas IV MI.
3. Untuk mengetahui validasi guru dan ahli terhadap media pembelajaran
Arabic 3D Visual dalam pembelajaran membaca bahasa Arab kelas IV MI.
4. Untuk mengetahui hasil ujicoba media pembelajaran Arabic 3D Visual
dalam pembelajaran membaca bahasa Arab kelas IV MI.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberikan manfaat teoretis mampun manfaat praktis.
Berikut ini pemaparannya:
10
1.4.1 Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan menambah khasanah ilmu pengetahuan di
bidang pendidikan pada umumnya dan sebagai pengembangan media
pembelajaran yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat secara praktis, hasil penelitian ini menghasilkan sebuah
produk yang berupa media pembelajaran keterampilan membaca bahasa
Arab berbasis aplikasi Google SketchUp. Oleh karena itu, hasil penelitian
ini diharapkan akan bermanfaat kepada berbagai pihak.
1. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat memberikan informasi terhadap
perkembangan dunia pendidikan bahwa pendidikan harus dapat
memberikan bimbingan terhadap siswa agar dapat berkembang dan
membuat siswa termotivasi dalam belajar.
2. Bagi Guru
a. Memberikan informasi penggunaan Arabic 3D Visual dalam
pembelajaran bahasa Arab.
b. Sebagai alternatif bagi guru dalam pemilihan media pembelajaran
mata pelajaran bahasa Arab.
c. Memberikan motivasi pada guru agar lebih kreatif dalam
pembuatan media pembelajaran.
3. Bagi Siswa
11
a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bahasa Arab
secara mandiri dan menyenangkan.
b. Memberikan kemudahan kepada siswa dalam belajar bahasa Arab
terkhusus untuk kompetensi membaca.
4. Bagi Peneliti
a. Dapat menambah wawasan tentang penelitian R&D (Research &
Development).
b. Dapat memberikan alternatif pilihan dalam proses belajar
mengajar.
10
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
Pada bab ini akan membahas mengenai kajian pustaka dan landasan teoretis.
Kajian pustaka adalah penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya
dan relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Adapun landasan
teoretis adalah teori-teori yang mendukung penelitian yang dilakukan oleh
peneliti.
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian mengenai media pembelajaran telah banyak dilakukan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya. Akan tetapi dalam setiap penelitian pasti terdapat
persamaan dan perbedaan di dalamnya. Dari beberapa penelitian mengenai media
pembelajaran, dalam kejian pustaka ini peneliti memgambil beberapa penelitian
diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh M.Mursyid (2013), Farisya
Puspita Alfihani (2014), dan Ibadi Rohman (2015).
Penelitian yang dilakukan oleh Mursyid (2013) berjudul “Arabic Storybook
Series: Media Keterampilan Membaca Bahasa Arab Kelas IV MI Miftakhul
Hidayah Berbasis Visualisasi Tiga Dimensi”, mengembangkan sebuah buku yang
dilengkapi dengan gambar-gambar tiga dimensi untuk meningkatkan keterampilan
membaca. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil uji hipotesis diterima, dengan
rincian hasil uji hipotesis pihak kanan, t hitung -15,82 jatuh pada daerah
penerimaan Ha, sehingga Ha diterima. Sedangkan t Tabel 1.316 jatuh pada
penerimaan Ho, sehingga produk baru lebih efektif dari produk lama.
11
Relevansi penelitian Mursyid dengan penelitian yang dilakukan peneliti
adalah terletak pada peningkatan keterampilan membaca bahasa Arab dengan
jenis penelitian Research Development (R&D), Perbedaan terletak pada media
pembelajaran. Penelitian Muhammad Mursyid mengembangkan produk media
buku pop-up Arabic Storybook Series, sedangkan peneliti mengembangkan
produk media E-Learning Arabic 3D Visual berbasis aplikasi Google SketchUp.
Penelitian Alfihani (2014) dengan judul “Pengembangan Metode
Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Arab Berbasis Teori Kecerdasan
Majemuk (Multiple Intelligence)”. Penelitian ini merupakan penelitian Research
and Development (R&D) dengan hasil penelitian produk baru berupa metode
berbasis Teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intellegence).
Hasil penelitian ini menunjukkan (a) hasil analisis kecerdasan siswa yang
menunjukkan kecerdasan yang paling dominan adalah Kecerdasan Irama-Musikal,
Eksistensial-Spiritual, Interpersonal, dan Naturalis, (b) hasil uji coba penilaian
metode dilakukan melalui tiga cara yaitu soal tes, angket penilaian siswa, dan
hasil observasi guru yang dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan efektifitas produk baru dan produk lama, dimana produk baru lebih
efektif dari produk lama.
Relevansi penelitian Alfihani dengan penelitian yang dilakukan peneliti
adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca dengan jenis penelitian
Research Development (R&D). Sedangkan perbedaan terletak pada cara
meningkatkan keterampilan membaca dan pemahaman membaca, yaitu penelitian
Alfihani menggunakan metode pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk
12
(multiple intelligence), sedangkan peneliti menggunakan media E-Learning
berbasis Google SketchUp sebagai solusi dalam meningkatkan keterampilan
membaca bahasa Arab.
Penelitian Rohman (2015) dengan judul “Arabic Puzzle Book
Pengembangan Media Interaktif untuk Ketrampilan Membaca Bagi Siswa Kelas
IV MI di Kota Semarang”. Penelitian ini merupakan penelitian Research and
Development (R&D) dengan hasil penelitian produk baru berupa media puzzle
berbentuk buku.
Relevansi penelitian Rohman dengan penelitian yang dilakukan peneliti
adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca dengan jenis penelitian
Research Development (R&D), namun penelitian Ibadi Rohman mengembangkan
produk media Arabic Puzzle Book sedangkan peneliti mengembangkan produk
media Arabic 3D Visual.
Tabel 2.1 Rekapitulasi Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian
Terdahulu.
No. Nama Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
1. Muhammad
Mursyid
(2013)
“Arabic Storybook
Series: Media
Keterampilan
Membaca Bahasa
Arab Kelas IV MI
Miftakhul Hidayah
Berbasis Visualisasi
Tiga Dimensi”
Aspek
keterampilan
membaca
Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian
Mursyid adalah terletak
pada media yang
dikembangkan dan
subjek penelitian.
2. Farisya
Puspita
Alfihani
“ Pengembangan
Metode
Pembelajaran
Aspek
keterampilan
membaca
Penelitian Alfihani
mengenai
pengembangan metode
13
No. Nama Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
(2014) Keterampilan
Membaca Bahasa
Arab Berbasis Teori
Kecerdasan
Majemuk (Multiple
Intelligence)”
sedangkan peneliti
mngembangkan media
3. Ibadi
Rohman
(2015)
“Arabic Puzzle
Book
Pengembangan
Media Interaktif
untuk Ketrampilan
Membaca Bagi
Siswa Kelas IV MI
di Kota Semarang”
Aspek
keterampilan
membaca
Penelitian ini
mengembangkan media
berupa Arabic Puzzle
Book, sedangkan
peneliti
mengembangkan media
Arabic 3D Visual
Dari tabel 2.1 dapat disimpulkan bahwa belum ada satupun dari penelitian
tersebut yang meneliti mengenai “Pengembangan Media Interaktif Arabic 3D
Visual Berbasis Aplikasi Google SketchUp dalam Pembelajaran Membaca
Kelas IV MI di Kota Salatiga”
2.2 Landasan Teoretis
Pada bagian ini peneliti akan mendeskripsikan teori mengenai (1) bahasa
Arab, (2) keterampilan berbahasa Arab, (3) keterampilan membaca, (4)
pembelajaran, dan (5) media pembelajaran.
2.2.1 Bahasa Arab
Bahasa merupakan metode untuk berpikir, dan sistem untuk berkomunikasi
dan berekspresi. Budaya pada tiap komunitas terkandung dalam bahasanya,
kamus, tata bahasa, teks-teks, serta seni dan sastranya. Tidak ada peradaban
manusia tanpa kebangkitan linguistik (Madkur 2006:13).
14
Bahasa Arab merupakan bahasa yang digunakan secara resmi oleh kurang
lebih 20 negara. Bahasa Arab juga bahasa kitab suci dan tuntunan agama umat
Islam sedunia sekaligus sebagai bahasa yang paling besar signifikansinya bagi
ratusan juta umat muslim di dunia (Arsyad 2003:1).
Ibrahim sebagaimana dikutip oleh Makruf (2009:9) berpendapat bahwa
bahasa Arab juga merupakan kunci untuk mempelajari ilmu-ilmu lain.
Dikatakan demikian, karena buku-buku berbagai macam ilmu pengetahuan pada
zaman dahulu banyak ditulis dengan menggunakan bahasa Arab. Jadi, jika ingin
menguasai ilmu dalam buku-buku tersebut, terlebih dahulu harus belajar bahasa
Arab. Bahasa Arab merupakan bahasa Al-quran yang diwahyukan oleh Allah
sebagai petunjuk bagi umat Islam. Sekitar kurang lebih 200.000.000 umat
manusia di muka bumi ini menuturkan bahasa Arab dalam kesehariannya
(Arsyad 2010:2).
Dari beberapa definisi bahasa Arab yang telah dipaparkan, maka dapat
disimpulkan bahwa bahasa Arab adalah bahasa asing yang digunakan oleh
mayoritas penduduk di dunia terutama umat Islam yang menjadikan bahasa Arab
sebagai bahasa agama dan merupakan bahasa yang merupakan kunci untuk
mempelajari ilmu pengetahuan.
2.2.2 Keterampilan Berbahasa Arab
Keterampilan berasal dari kata “terampil” yang berarti cakap dalam
menyelesaikan tugas, mampu, dan cekatan. “Keterampilan berarti kecakapan
untun menyelesaikan tugas”. Oemar Hamalik (2009:139) menyatakan bahwa,
15
“Keterampilan adalah serangkaian gerakan, tiap ikatan (link) unit stimulus-
respons berperan sebagai stimulus terhadap ikatan berikutnya.
Menurut Tarigan (2008:1) keterampilan berbahasa mempunyai empat
komponen: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca, dan keterampilan menulis. Setiap keterampilan berbahasa itu erat
hubungannya dengan keterampilan berbahasa lainnya. Untuk mampu menguasai
keempat keterampilan berbahasa, seseorang biasanya melalui tahapan yang
diawali dengan menyimak, kemudian mampu berbicara, kemudian membaca,
dan yang terakhir yakni mampu menulis. Keempat keterampilan tersebut pada
dasarnya merupakan sebuah keterampilan yang berkesinambungan.
Kemampuan menggunakan bahasa dalam dunia pengajaran bahasa disebut
keterampilan berbahasa (maharat al-lughoh). Keterampilan tersebut ada empat
yaitu:
1. Keterampilan Menyimak
Keterampilan menyimak (maharah al-istima‟/ listening skill) adalah
kemampuan seseorang dalam menerima atau memahami kata atau
kalimat yang diujarkan oleh mitra bicara atau media tertentu (Hermawan
2013:130).
2. Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara (maharah al-kalam/speaking skill) adalah
kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata
untuk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan atau
perasaan kepada mitra bicara (Hermawan 2013:135).
16
3. Keterampilan Membaca
Keterampilan membaca (maharah qira‟ah/reading skill) adalah
kemampuan menganli dan memahami isi sesuatu yang tertulis
(lambang-lambang tulis) dengan melafalkan atau mencernanya di dalam
hati (Hermawan 2013:143).
4. Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis (maharah al-kitabah/ wriring skill) adalah
kemampuan dalam mendeskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran,
mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata samapi
kepada aspek yang kompleks yaitu mengarang (Hermawan 2013:151).
2.2.3 Keterampilan Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media bahasa tulis (Tarigan 2015:7). Membaca dengan demikian
melibatkan tiga unsur, yaitu makna sebagai unsur isi bacaan, kata sebagai isi
bacaan, kata sebagai unsur yang membawakan makna dan simbol tertulis
sebagai unsur visual. Perpindahan simbol tertulis ke dalam bahasa ujaran itulah
yang disebut membaca (Ibrahim 2005:57).
Sejalan dengan pendapat tersebut Ibrahim Muhammad Atho (2006)
menyatakan
“Membaca adalah aktivitas terstruktur, kompleks, dalam arti yang
sederhana membaca adalah mencari informasi pada simbol-simbol tertulis dan
menerjemahkannya pada makna-makna yang dilafalkan pada waktu tertentu.
17
Membaca dalam hal ini berkaitan dengan fikiran , membaca dalam arti
sebenarnya memuat informasi pada kalimat dan berkumpulnya fikiran penulis,
termasuk fikiran kreatif dan kritis”.
Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa
yang sangat penting terutama pada era informasi. Dengan membaca, seseorang
dapat memahami berbagai informasi tentang perkembangan yang direkam dan
disebarluaskan di berbagai media, terutama media cetak dalam segala
bentuknya.
2.2.3.1 Hakikat Keterampilan Membaca
Berbagai macam batasan pengertian membaca dalam dunia
kebahasaan mudah ditemukan. Di kalangan para ahli bahasa (linguisi)
sendiri seringkali memberikan batasan yang berbeda pada
penekanannya, akan tetapi inti sasarannya sama. Pada umumnya
mereka sependapat bahwa yang terdapat dalam bacaan adalah ide-ide
atau gagasan. Menurut Hodgson membaca merupakan suatu proses
yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu satu
kesatuan akan terlihat dalam satu pandangan sekitar, dan agar makna
kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak
dapat terpenuhi, maka peran yang tersurat atau tersirat tidak akan
tertangkap atau dipahami dan prosedur membaca ini tidak terlaksana
dengan baik (Tarigan 1994:7).
Keterampilan membaca adalah kemampuan mengenali dan
memahami isi sesuatu yang tertulis (lambang-lambang tertulis) dengan
18
melafalkan atau mencernanya di dalam hati. Pada hakikatnya membaca
adalah suatu proses komunikasi amtara pembaca dengan penulis
melalui teks yang ditulisnya. Maka, secara langsung di dalamnya terjadi
hubungan kognitif antara bahasa lisan dengan tulisan (Nuha 2016:99-
100).
Keterampilan membaca mempunyai dua aspek atau pengertian.
Pertama, mengubah lambang tulis menjadi bunyi. Kedua, menangkap
arti dari seluruh siotuasi yang dilambangkan dengan lambang-lambang
tulis dan bunyi tersebut. Inti dari kemahiran membaca terletak pada
aspek kedua. Ini tidak berarti bahwa kemahiran dalam aspek pertama
tidak penting, sebab kemahiran dalam aspek yang pertama mendasari
kemahiran yang kedua. Bagaimanapun juga, keduanya merupakan
tujuan yang hendak dicapai oleh pengajaran bahasa (Effendy
2012:166).
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan baha
keterampilan membaca bahasa Arab adalah suatu keterampilan untuk
memahami sesuatu yang tertulis (lambang-lambang tulis) sehingga
pesan terseurat maupun pesan tersirat yang terkandung didalamnya
dapat diterima dan ditangkap oleh pembaca.
2.2.3.2 Tujuan Membaca
Untuk mencapai tujuan keterampilan membaca di kelas, guru
seharusnya menyusun tujuan membaca dengan menyediakan tujuan
khusus yang sesuai atau dengan membantu mereka menyusun tujuan
19
membaca siswa itu sendiri (Rahim 2007:11). Tujuan membaca
mencakup beberapa aspek, yaitu:
1) Kesenangan,
2) Menggunakan strategi tertentu,
3) Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik,
4) Mengaikan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya,
5) Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis,
6) Mengkonfirmasi atau menolak prediksi.
Tujuan membaca adalah untuk mencari serta memperoleh
informasi, mencakup isi, maupun memahami bacaan (Tarigan 2008:9).
Makna dan arti erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan
membaca. Berikut ini dikemukakan beberapa yang penting mengenai
tujuan keterampilan membaca, yaitu:
1) Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta
(reading for detail or fact).
2) Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for man ideas).
Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita
(reading for sequence or organization).
3) Membaca untuk menyimpulkan, membaca intensif (reading for
inference).
4) Membaca untuk mengklasifikasikan (reading for classifity)
5) Membaca untuk menilai atau mengevaluasi (reading for evaluate).
20
2.2.3.3 Jenis-jenis Membaca
Menurut Effendy (2012:169-172) ada beberapa jenis membaca, antara
lain:
1) Membaca Nyaring (Alqiro‟ah Al-Jariyyah)
Kegiatan membaca keras ini, yang terutama ditekankan adalah
kemampuan membaca ketepatan bunyi bahasa Arab, baik dari segi
makhraj maupun sifat-sifat bunyi yang lain, irama yang tepat dan
ekspresi yang menggambarkan perasaan penulis, memperhatikan tanda
baca atau ganda grafis.
2) Membaca Diam (Al Qiro‟ah Al-Shamitah)
Membaca dalam hati bertujuan untuk memperoleh pengertian, baik
pokok-pokok maupun rincian-rinciannya. Kegiatan membaca dalam
hati perlu diciptakan suasana kelas yang tertib sehingga memungkinkan
siswa berkonsentrasi kepada bacaannya.
3) Membaca Cepat (Al Qiro‟ah As-Sari‟ah)
Tujuan utama membaca cepat ialah untuk mendorong siswa agar berani
membaca lebih cepat dari biasanya. Kecepatan menjadi tujuan tetapi
tidak boleh mengorbankan pengertian. Dalam membaca cepat ini siswa
tidak diminta memahami rincian-rincian isi teks, tetapi cukup dengan
pokok-pokoknya saja.
4) Membaca Rekreatif (Al Qiro‟ah Al-Istimta‟iyyah)
jenis membaca ini ada hubungannya dengan jenis membaca cepat.
Tetapi tujuan membaca rekreatif bukanlah untuk menambah kosakata,
21
bukan untuk menambahkan pola-pola baru, bukan pula untuk
pemahaman teks bacaan secara rinci tetapi intuk memberikan latihan
kepada para siswa membaca cepat dan menikmati apa yang dibacanya.
Tujuan lebih jauh adalah untuk membina minat dan kecintaan
membaca.
5) Membaca Analitis (Al Qiro‟ah At-Tahiliyyah)
Tujuan utama membaca analitis ialah untuk melatih siswa agar
memiliki kemampuan mencari informasi dari bahan tertulis. Selain itu
siswa dilatih agar dapat menggali dan menunjukkan rincian informasi
yang memperkuat ide utama yang disajikan penulis. Siswa juga dilatih
berfikr logis, mencari hubungan antara satu bagian kalimat dengan
bagian kalimat yang lainnya, antara satu paragraf dengan paragraf
lainnya, antara satu kejadian dengan kejadian lainnya, dan menarik
kesimpulan yang tidak tertulis secara eksplisit dalam bacaan tersebut.
Dari jenis-jenis membaca tersebut, peneliti mengambil jenis
membaca analitis (al qiro‟ah at-tahiliyyah) yaitu agar melatih siswa
untuk memiliki kemampuan mencari informasi dari bahan tertulis dan
untuk meningkatkan keterampilan membaca.
2.2.3.4 Kompetensi Keterampilan Membaca
Menurut Asrori dkk. (2014:131) standar kompetensi yang
diujikan dalam tes membaca (qiro‟ah) adalah kemampuan seseorang
untuk menangkap pesan tertulis dengan benar, cepat, dan cermat.
22
Berikut ini beberapa kompetensi dasar dalam kegiatan membaca yang
dapat diintegrasikan, yaitu:
1) Membaca dengan lancar, cermat, dan tepat, dan lain-lain;
2) Menentukan arti kosa kata dalam konteks kalimat tertentu;
3) Menemukan fakta tersurat dalam teks;
4) Menemukan makna tersirat dalam teks;
5) Menemukan ide pokok dalam paragraf;
6) Menemukan ide penunjang dalam paragraf;
7) Menghubungkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan;
8) Mensarikan/menyimpulkan ide pokok bacaan;
9) Menangkap pesan sebuah bacaan dengan cepat;
10) Mengomentari dan menkritisi bacaan.
Tho’immah (1989:174) mengungkapkan bahwa kompetensi
membaca bahasa Arab adalah:
1. Kemampuan memahami secara cepat ide pokok bacaan bahasa
Arab sebagai bahasa kedua
2. Kemampuan mengatur/mengolah kecepatan membaca sesuai
dengan materi bacaan
3. Menguasai hal-hal yang berkaitan dengan komponen dasar
membaca sehingga mampu menggunakannya dengan benar
4. Kemampuan mengungkapkan kembali apa yang telah dibaca dan
menghubungkan pokok-pokok pikiran dan kemampuan untuk
menyimpulkan pikiran-pikiran atau gagasan dari penulis
23
5. Mampu membedakan antara bacaan yang bersifat analisis atau
sebaliknya.
2.2.3.5 Aspek Keterampilan Membaca
Kemampuan membaca bahasa Arab sangat tergantung dengan
pemahaman isi atau arti yang dibaca. Ini berarti sangat tergantung
pada penguasaan qowaid atau gramatikal bahasa. Adapun aspek-aspek
membaca adalah sebagai berikut (Nuha 2016:101-102):
a) Aspek gerak, yaitu aspek membaca yang mancakup pengenalan huruf
dalam bacaan, pengenalan unsur bahasa, pengenalan hubungan antara
intonasi dan huruf, serta kecepatan membaca dalam hati.
b) Aspek pemahaman, yaitu meliputi kemampuan untuk memahami
bacaan secara sederhana, memahami makna yang tersirat dalam
bacaan, dan penyesuaian tanda baca atau intonasi dengan kecepatan
membaca. Untuk mengembangkan keterampilan membaca siswa
seorang guru haruslah selalu membantudan memberi bimbingan
kepada siswanya. Dengan demikian, diharapkan siswa mempunyai
keterampilan-keterampilan yang mereka butuhkan dalam membaca.
Menurut Effendi (2009:124) kemahiran membaca mengandung
dua aspek, yaitu : 1). Aspek mengubah lambang tulis menjadi bunyi.
Abjad Arab mempunyai sistem yang berbeda dengan abjad latin.
Perbedaan lain adalah sistem penulisan bahasa Arab yang dimulai dari
kanan ke kiri, tidak dikenalnya huruf besar dengan bentuk tertentu
untuk memulai kalimat baru, menulis nama orang atau tempat, dan
24
perbedaan bentuk huruf-huruf Arab ketika berdiri sendiri, di awal, di
tengah, dan di akhir. 2). Aspek memahami makna bacaan. Ada tiga
unsur yang harus diperhatikan dan dikembangkan dalam pelajaran
membaca untuk pemahaman ini, yaitu unsur kata, kalimat, dan
paragraf. Ketiga unsur ini bersama-sama mendukung makna dari suatu
bahan bacaan.
Dari beberapa aspek membaca tersebut, peneliti menyimpulkan
bahwa aspek membaca adalah aspek mengubah dan memahami
lambang tulis menjadi lambang bunyi serta memperoleh informasi
tentang suatu hal secara menyeluruh terkait isi bacaan tersebut.
2.2.4 Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-
unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang
saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Yuanita
2011:11). Dalam hal ini manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri
dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, materi meliputi; buku-buku, papan
tulis, dan lain-lainnya. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas
dan audiovisual. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian
informasi, praktek belajar, ujian dan sebagainya (Hamalik 1995:57).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi IV (2008:23) dikatakan
bahwa pembelajaran berasal dari kata dasar “ajar” yang ditambah dengan
awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi “pembelajaran”, yang berarti
25
proses, pembuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik
mau belajar
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Sebab segala
kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut.
Sedangkan menurut Harjanto, tujuan pembelajaran harus spesifik.
Artinya kalau isi pokok sudah dipilih dan sudah spesifik, sudah tentu
tujuan pun harus sesuai dengan pokok bahasan yang telah dipilih
tersebut. Tujuan pembelajaran mengarahkan siswa kemana harus pergi,
atau apa yang harus dipelajari. Sebaliknya tujuan pembelajaran menjadi
pedoman bagi pengajar untuk menargetkan siswa sehingga setelah selesai
pokok bahasan tersebut diajarkan, siswa dapat memiliki kemampuan
yang telah ditentukan sebelunya (Harjanto 2008:214). Adapun kriteria
dari tujuan pembelajaran adalah: 1) menyediakan situasi atau kondisi
untuk belajar, 2) mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat
diukur dan dapat diamati, 3) menyatakan tingkat minimal perilaku yang
dikehendaki (Hamalik 2009:77).
Dari penjelasan diatas dapat disimpukan bahwa pembelajaran
merupakan suatu kegiatan yang mengandung beberapa unsur yang saling
mempengaruhi terhadap keberhasilan mencapai suatu tujuan
pembelajaran. Sedangkan tujuan pengajaran merupakan suatu aspek yang
harus dipertimbangkan oleh seorang guru dalam merencanakan
pembelajaran untuk menargetkan peserta didik agar setelah selesai
26
kegiatan belajar mengajar, peserta didik dapat mencapai kemampuan
yang telah ditentukan sebelumnya.
2.2.5 Media
Secara etimologis, media berasal dari Bahasa Latin, merupakan bentuk
jamak dari kata “medium” yang berarti “tengah, perantara, atau pengantar”.
Istilah perantara atau pengantar ini, menurut Bovee (1977). Digunakan karena
fungsi media sebagai perantara atau pengantar suatu pesan dari si pengirim
(sender) kepada si penerima (receiver) pesan. Dari sini, berkembang suatu
definisi terminologis mengenai media menurut pendapat para ahli media dan
pendidikan (Asyhar 2012:4).
Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang membutuhkan
kemampuan guru dalam mengolah kelas. Terutama kemampuan guru dalam
memanfaatkan media yang bisa menciptakan suasana nyaman dan
menyenangkan sehingga dapat menarik minat dan aktifitas siswa untuk
nmengikuti pembelajaran, baik secara mandiri maupun kelompok.
Pembelajaran bahasa Arab yang memanfaatkan media menjadi lebih
menarik dan dapat mempermudah proses pembelajaran. Media yang dapat
digunakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi siswa,
membangkitkan rasa senang dan gembira, membangkitkan semangat, dan
menghidupkan pembelajaran itu memungkinkan adanya interaksi dan partisipasi
aktif dari siswa untuk belajar bahasa Arab secara efektif. Dengan media
pembelajaran, guru dapat menciptakan suasana belajar menjadi kondusif,
27
nyaman, dan menyenangkan sehingga dapat menarik minat dan mengaktifkan
siswa untuk mengikuti pelajaran baik secara mandiri maupun secara kelompok.
2.2.5.1 Pengertian Media
Media berasal dari bahasa Latin, dan merupakan bentuk jamak
dari Medium. Secara harfiah, media berarti perantara atau pengantar,
yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran.
Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
tehnologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu sarana untuk
meningkatkan kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran memegang
peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
pembelajaran yang efektif.
Media pembelajaran mempunyai urgensi pada pembentukan
konsep ilmiah yang baik, pertumbuhan kemampuan anak untuk
memperhatikan materi belajar, dan melatih mereka terhadap pola pikir
ilmiah untuk mengatasi berbagai problema (al-Tubayji 1987:46).
Arsyad (2010:3) mendefinisikan media pembelajaran adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Sedangkan menurut Hermawan (2011:224) dalam bahasa Arab, media
pembelajaran diistilahkan dengan wasa‟il al-idhah yang memiliki
pengertian yang sama, yaitu media penjelas materi pembelajaran.
Istilah lain yang juga banyak digunakan adalah al-wasa‟il al-mu‟inat
28
(media atau alat bantu), al-wasa‟il al-mu‟inat al-sam‟iyyah al-
bashariyah (media atau alat bantu audiovisual).
Mujib dan Nailur (2011:65) mengemukakan bahwa media
pembelajaran merupakan dalah satu sarana untuk meningkatkan
kegiatan pembelajaran. Menurut Hermawan (2014:224) dalam bahasa
Arab, media pembelajaran diistilahkan dengan wasa‟il al-idhah yang
memiliki pengertian yang sama, yaitu media penjelas materi
pembelajaran. Istilah lain yang juga banyak digunakan adalah al-
wasa‟il al mu‟inat (media atau alat bantu), al-wasa‟il al-mu‟inat al
sam‟iyyah al bashariyah (media atau alat bantu audiovisual). Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
mempermudah penyampaian materi pembelajaran.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran dapat diartikan sebagai sarana, alat, atau
teknologi yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim
ke penerima sehingga mampu merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa dan
memmemperlancar proses pembelajaran.
2.2.5.2 Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran berfungsi untuk tujuan instruksi dimana
informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik
dalam benak maupun dari mental maupun dalam bentuk aktivitas yang
29
nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara
lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar
dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Disamping menyenangkan,
media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang
menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa ( Arsyad
2013:25)
2.2.5.3 Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Mujib dan Rahmawati (2011:67-68) manfaat dari media
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Media pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian siswa
terhadap materi pengajaran yang disajikan.
2) Media pengajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar
siswa berdasarkan latar belakang sosial ekonomi.
3) Media pengajaran dapat membantu siswa dalam memberikan
pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain.
4) Media pengajaran dapat membantu perkembangan pikiran siswa
secara teratur tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan belajar
mengajar mereka.
5) Media pengajaran dapat menumbuhkan kemampuan siswa untuk
berusaha mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan.
6) Media pengajaran dapat mengurangi adanya verbalisme.
Media pembelajaran bahasa mempunyai lima macam karakteristik
utama, yaitu suara, gerak, gambar, garis, dan tulisan. Dengan jalan
30
bermain, siswa tidak hanya mendapat atau memperoleh suatu kegembiraan
atau kepuasan. Sebab, di balik kegembiraan atau kepuasan, sebenarnya
siswa memperoleh sejumlah kjeterampilan. Selain itu, setidaknya dengan
menggunakan media permainan bahasa, siswa dapat menaruh perhatian
pada pelajaran. Hal ini penting untuk mengidentifikasi materi pelajaran
yang sulit atau belum dikenal oleh siswa, dan membangkitkan
keingintahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan.
Selain itu, media juga menciptakan sesuatu yang mengejutkan bagi
siswa. Sebab, dalam setiap permainan, terdapat suatu tantangan yang harus
dihadapi oleh siswa. Tantangan itu terkadang berupa masalah yang harus
dipecahkan, rintangan yang harus diatasi, dan terkadang pula berupa
kompetisi yang harus dimenangkan.
Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran memiliki berbagai
manfaat terutama dalam bidang pembalajaran. Salah satu manfaat dari
media pembelajaran adalah dapat mempermudah proses pembelajaran,
pembelajaran akan lebih menarik, dan juga dapat menumbuhkan semangat
dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
2.2.5.4 Jenis-jenis Media Pembelajaran
Seiring berkembangnya dunia teknologi, maka media pembelajaran
juga mengalami perkembangan yaitu melalui pemanfaat teknologi itu
sendiri. Klasifikasi media menurut Arsyad (2011), media terdiri atas empat
kelompok, yaitu :
a. Media hasil teknologi cetak.
31
b. Media hasil teknologi audiovisual.
c. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer.
d. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer
Menurut Djamarah dan Zain (2010:124) klarifikasi media bisa
dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara
pembuatannya. Dilihat dari jenisnya media dibagi kedalam:
1. Media Auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak
cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelaianan dalam pendengaran.
2. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti
Strip (filam rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan
cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol
yang bergerak seperti film bisu dan film kartun.
3. Media Audio Visual
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik
karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.
32
Media audio visual dibagi kedalam:
a) Audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar
diam seperti film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara, dan
cetak suara.
b) Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara
dan gambar yang bergerak seperti film suara video kaset.
2.2.6 Google SketchUp
Google SketchUp adalah sebuah software buatan google yang berfungsi
untuk desain grafis yang dapat menghasilkan berupa gambar 3D. Selain itu
software ini sangat ringan daripada software-software lainnya. Walaupun dengan
tampilannya yang sederhana. Google SketchUp memungkinkan kita untuk
menggambar lebih cepat dan akurat. Program ini merupakan suatu program
aplikasi pemodelan 3D yang fleksibel cepat dan praktis. Google SketchUp juga
biasa digunakan untuk mendisain bangunan serta detail. Detailnya dengan
penampilan 3D yang mudah dibaca bagi pemilik (owner) yang awam dengan
gambar yang ditampilkan dengan dua dimensi (2D). Google SketchUp banyak
digunakan untuk pengerjaan proyek berbasis tiga dimensi (3D). Program ini juga
sudah dilengkapi dengan tools untuk Animasi pemodelan.
2.2.6.1 Sejarah
SketchUp dikembangkan oleh perusahaan @ Last Software di Boulder,
Colorado yang bersama didirikan pada tahun 1999 oleh Brad Schell dan Joe Esch
dan pertama kali dirilis pada bulan Agustus 2000 dengan tujuan penciptaan
sebagai alat pembuat konten 3D umum, dengan konsep 3D untuk semua orang
33
dan merumuskan sebuah program perangkat lunak yang akan memungkinkan para
profesional desain untuk menarik cara mereka inginkan dengan meniru rasa dan
kebebasan bekerja dengan pena dan kertas di antarmuka yang sederhana dan
elegan, yang akan dengan mudah digunakan dan dipelajari.
Program ini memenangkan Community Choice Award pada tradeshow
pertama pada tahun 2000. Dikarenakan memiliki periode belajar lebih pendek dari
alat 3D lainnya.
Pada tanggal 27 April 2006, Google mengumumkan Google SketchUp versi
bebas download dari SketchUp. Versi gratis ini tidak mampu sebagai SketchUp
Pro, tetapi mencakup perangkat terintegrasi untuk mengupload konten ke Google
Earth dan ke Gudang Gambar 3D Google. Mereka juga menambahkan toolbox
baru dimana pengguna dapat berjalan, melihat sesuatu dari titik pengguna
seseorang, label untuk model, melihat alat, dan setiap poligon bentuk tool.
Sedangkan versi gratis dari Google SketchUp dapat mengekspor 3D untuk dae
dan kmz Google Earth. Desain bangunan sendiri disimpan dalam SKP.
2.2.6.2 Fitur dari Google SketchUp
Fitur yang diandalkan oleh Google SketchUp antara lain:
a) Tepi dan Wajah (Edges and Faces)
Setiap model SketchUp terdiri dari hanya dua hal: pinggiran dan
permukaan. Ujung-ujungnya garis lurus, dan wajah adalah bentuk 2D yang
dibuat ketika beberapa tepi membentuk lingkaran datar. Sebagai contoh,
sebuah wajah persegi panjang terikat oleh empat sisi yang terhubung
bersama-sama pada sudut kanan. Untuk membangun model di SketchUp,
34
pengguna manarik pinggiran dan wajah menggunakan alat sederhana yang
dapat dipelajari.
b) Dorong / Tarik (Push/Pull)
SketchUp memiliki fitur Extrude, sehingga setiap permukaan fatar
menjadi bentuk tiga dimensi dengan alat diatenkan SketchUp Push / Pull.
Klik untuk memulai mengekstrusi, gerakan mouse pengguna, dan klik lagi
untuk berhenti. Pengguna dapat Push / Pull persegi panjang ke dalam kotak
dan mengubahnya menjadi bentuk 3D.
c) Pengukuran yang Akurat (Accurate Measurements)
SketchUp sangat bagus untuk bekerja cepat dan santai di 3D, tapi
lebih dari sekedar pensil elektronik mewah karena pengguna bekerja pada
komputer, segala sesuatu yang dibuat dalam SketchUp memiliki dimensi
yang tepat. Dan bila selesai, dapat juga dibuat model yang seakurat yang
dibutuhkan.
d) Follow Me
Dengan fitur Follow Me pengguna dapata membuat bentuk 3D dengan
mengekstrusi permukaan 2D sepanjang jalan yang telat ditentukan. Model
pipa dibengkokkan oleh mengekstrusi lingkaran sepanjang garis berbentuk
L. Buat botol dengan menggambar setengah dari garis besar, maka
penggunaan Follow Me untuk menyapu di sekitar lingkaran.
e) Ember Cat (Paint Bucket)
SketchUp juga dapat menggunakan aplikasi pewarnaan untuk
mewarnai model dengan warna dan tekstur material.
35
f) Grup dan Komponen
Dengan menggabungkan bagiab-bagian dari geometri dalam model
untuk membuat grup, dapat membuat objek yang lebih mudah untuk
dipindahkan, disalin dan disembunyikan.
g) Bagian Dalam (Inside Sections)
Pengguna dapat menggunakan fitur ini untuk sementara memotong
bagian dari desain, sehingga memungkinkan pengguna untuk melihat ke
dalam. Pengguna dapat menggunakan bagian untuk membuat gambar
ortografi (denah).
h) Lihat dan Jalani (Look Around and Walk)
SketchUp memungkinkan fitur untuk mendapatkan di dalam model
pengguna dengan seperangkat alat navigasi sederhana dirancang untuk
memberi pengguna pendangan orang pertama. Klik dengan posisi kamera
untuk berdiri dimana saja di model pengguna. Gunakan Look Around untuk
mengubah kepala virtual pengguna. Akhirnya, beralih ke Walk untuk
mengeksplorasi kreasi pengguna dengan berjalan kaki, pengguna juga dapat
naik dan turun tangga dan lantai, seperti halnya permainan video game.
2.2.6.3 Kelebihan Google SketchUp
Sesuai tujuan utama dari pembuatannya, salah satu kelebihan utama dari
SketchUp adalah kemudahan pengoperasiaaanya. Seperti halnya padal fitur yang
dimiliki perangkat lunak ini Push & Pull. Yaitu suatu proses pembentukan objek
tiga dimensi dengan terlebih dahulu menggambar bidang dua dimensi yang
kemudian ditarik ke atas (sesuai sumbu tinggi). Kesederhanaan inilah yang
36
membuat proses pembuatan objek tiga dimensi menjadi mudah. Untuk visualisasi
kepada pelanggan, para pengguna SketchUp dapat menggunakan fitur Look
Around and Walk sebagai simulasi pengalaman ruang. Fitur ini memudahkan
pengguna untuk memberi label dimensi atau keterangkan lainnya pada model
yang dikerjakan. Fitur impor ekspor ke berbagai format membuat SketchUp
menjadi fleksibel untuk digunakan bersama perangkat lunak lain.
2.2.6.4 Gambar Produk
Gambar 2.1
Gambar 2.2
37
Gambar 2.3
2.2.6.5 Cara Kerja Produk
Arabic 3D Visual adalah suatu produk media pembelajaran berupa softfile
yang didalamnya terdapat peta wilayah yang divisualisasikan secara tiga dimensi
(3D) dan disertakan materi yang bertemakan tentang al-„unwaan, afraadu al-
usrati, al-usrati fil baiti. Media pembelajaran ini digunakan untuk memenuhi
kebutuhan siswa dalam memperoleh materi pembelajaran bahasa Arab khususnya
keterampilan membaca.
Cara Kerja Arabic 3D Visual:
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok terdiri dari 5-6 orang.
2. Setiap kelompok harus mempunyai satu ketua kelompok yang ditunjuk oleh
anggota kelompok tersebut.
3. Masing-masing kelompok disediakan laptop beserta softfile Arabic 3D
Visual.
4. Didalam Arabic 3D Visual akan ditampilkan berupa peta wilayah dan kotak
dialog yang berisi beberapa kosakata dan bacaan yang sekaligus sebagai
perintah untuk siswa.
38
5. Dalam Arabic 3D Visual siswa diharapkan mampu menemukan alamat
seorang teman atau letak sebuah tempat, misalnya masjid, sekolah, taman, dll.
Berdasarkan petunjuk yang diberikan dalam kotak dialog.
6. Akan ditampilkan karakter manusia yang nantinya akan berjalan sesuai
dengan kemana siswa akan mengarahkannya.
7. Apabila siswa dapat memahami perintah secara baik maka siswa akan
menemukan alamat atau letak tempat yang dicari, sebaliknya jika siswa tidak
dapat memahami perintah secara baik maka dia akan tersesat dan tidak
menemukan alamat atau tempat yang dicari.
2.2.7 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Membaca Bahasa Arab kelas
IV MI
Penelitian ini hanya menggunakan kompetensi inti dan kompetensi
dasar kelas IV MI semester gasal karena disesuaikan dengan isi materi yang
terkandung didalam media yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu materi
mengenai
العنوان , أفراد األسرة , األسرة في البيت
Tabel 2.2 KI & KD MI Kelas IV
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang dianutnya
1.1 Menerima dan meyakini
bahwa bahasa Arab merupakan
anugerah Allah SWT.
1.2 Menjalankan dan
39
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
mengamalkan bahasa Arab
sebagai wujud syukur
anugerah Allah SWT
2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksidengan
keluarga, teman, guru,
dan tetangganya.
2.1 Memotivasi rasa ingin tahu
terhadan keberadaan wujud
benda melalui media bahasa
arab dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangga.
2.2 Membiasakan perilaku
jujur, disiplin, disiplin,
tanggung jawab, dan
percaya diri dalam
berinteraksi menggunakan
bahasa arab dengan
keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara
mengamati
(mendengar, melihat,
membaca) dan
menyaa berdasarkan
rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
3.1 Mengidentifikasi bunyi
huruf, kata, frase, dan
kalimat sederhana terkait
topik:
العنوان , أفراد األسرة , األسرة في
البيت
Baik secara lisan maupun
tertulis
3.2 Menemukan makna dari
ujaran kata, frase, dan
kalimat
3.3 Memahami bentuk kata,
40
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
frase, dan kalimat sederhana
terkait topik :
العنوان , أفراد األسرة , األسرة في
البيت
3.4 Memahami bentuk kata,
frase, dan kalimat sederhana
secara lisan dan tetulis
terkait topik:
العنوان , أفراد األسرة , األسرة في
البيت
4. Menjelaskan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya
yang logis, dalam
karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan anak
sehat dan dalam
tindakan yang
mencerminkan
perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
4.1 Mempraktikkan bunyi
huruf, kata, frase, dan
kalimat bahasa Arab terkait
topik:
العنوان , أفراد األسرة , األسرة في
البيت
4.2 Menghafalkan makna dari
ujaran kata, frase, dan
kalimat bahasa arab terkait
topik:
العنوان , أفراد األسرة , األسرة في
البيت
4.3 Memperagakan kata, frase,
dan kalimat sederhana
terkait topik:
العنوان , أفراد األسرة , األسرة في
البيت
4.4 Mendemonstrasikan kata,
frase, dan kalimat sederhana
41
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
secara lisan dan tertulis
terkait topik:
العنوان , أفراد األسرة , األسرة في
البيت
142
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berikut ini adalah simpulan dari penjabaran penelitian dan pengembangan
(R&D) berjudul Pengembangan Media Interaktif Arabic 3D Visual Berbasis
Google SketchUp dalam Pembelajaran Membaca Kelas IV MI di Kota Salatiga,
simpulan tersebut meliputi:
1. Banyak dari sekolah dan siswa di berbagai wilayah mengalami kendala atau
masalah dalam pembelajaran membaca bahasa Arab baik jenjang sekolah
dasar terutama pada kelas IV MI. Dimana berdasarkan pemaparan sejumlah
siswa, pembelajaran membaca bahasa Arab terkesan monoton yang mana
membuat siswa sulit dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru,
pada saat pembelajaran berlangsung siswa cenderung pasif yang berakibat
materi yang disampaikan guru pun cenderung mudah terlupakan oleh siswa,
serta tidak digunakannya media sebagai sarana penunjang proses
pembelajaran keterampilan membaca bahasa Arab siswa.
2. Prototype media permainan Arabic 3D Visual disusun dan dikembangkan
dibuat sesuai dengan acuan dan pertimbangan hasis analisis kebutuhan siswa
dan guru, dimana hasil analisis angket kebutuhan dijadikan sebagai acuan
dalam pembuatan media interaktif Arabic 3D Visual berbasis aplikasi Google
SketchUp yang mana disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan guru. Media
permainan Arabic 3D Visual ini dapat dikategorikan menjadi beberapa bagian
yakni (1) kosakata, terdiri dari kosakata yang dibagi dalam 3 tema, masing
143
masing warna tema terdiri dari 8-10 kosakata yang dilengkapi pula dengan
gambar agar lebih memudah kan siswa dalam memahami kosakata yang
sifatnya masih abstrak; (2) bagian bacaan, media ini dilengkapi pula dengan
bacaan sederhana. Karena tujuan dari media permainan ini memang
dikhususkan untuk keterampilan membaca bahasa Arab siswa kelas IV; (3)
evaluasi, selain kosakata dan bacaan tentunya media ini menyertakan evaluasi
sebagai bagian latihan dari permainan ini.
3. Hasil analisis kebutuhan guru dan siswa terhadap media permainan Arabic
3D Visual untuk keterampilan membaca bahasa Arab siswa kelas IV
diringkas dalam beberapa aspek sesuai dengan kategori penilaian pada materi
dan penilaian pada media. Pada kategori penilaian materi meliputi beberapa
aspek diantaranya: (1) aspek kelayakan isi, (2) aspek kelayakan penyajian, (3)
aspek kelayakan bahasa, dan (4) aspek media permainan. Adapun pada
kategori penilaian media terdapat beberapa aspek yang mencakup,
diantaranya: (1) aspek tampilan, (2) aspek komunikatif, dan (3) aspek visual.
Pada media permainan ini tentunya juga disajikan evaluasi yang mencakup
pemahaman materi bacaan dan menerjemahkan kalimat sesuai dengan
bacaan.
4. Hasil penilaian angket validasi media oleh ahli dan guru pada aspek penilaian
kelayakan isi memperoleh rata-rata nilai 88, pada aspek penilaian kelayakan
penyajian memperoleh rata-rata 89, pada aspek penilaian kelayakan bahasa
memperoleh rata-rata nilai 91, dan pada aspek penilaian kegrafikan
memperoleh rata-rata nilai 91. Dari keempat nilai tersebut memperoleh rata-
144
rata nilai 89, sehingga nilai tersebut termasuk dalam rentang nilai 84-100
yang artinya keseluruhan aspek dalam media tersebut adalah sangat layak
untuk dikembangkan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan penelitian ini, peneliti
menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Dengan adamya pengembangan media pembelajaran berupa Arabic 3D
Visual untuk keterampilan membaca bahasa Arab kelas IV, maka
diharapkan media ini dapat membantu guru dalam menyampaikan materi
kepada siswa utamanya pada keterampilan membaca Bahasa Arab kelas IV.
2. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti sejauh ini baru sampai tahap revisi
produk. Itu artinya, media pembelajaran ini belum pernah diujicobakan pada
siswa. Sehingga tingkat keefektifan media pembelajaran ini belum
diketahui. Maka dari itu, dapat menjadi peluang peneliti lain untuk
melakukan penelitian hingga tahap ujicoba.
3. Pengembangan media Arabic 3D Visual sejauh ini dibuat untuk
keterampilan membaca saja. Oleh karena itu, dapat menjadi peluang peneliti
lain untuk mengembangkan media ini pada keterampilan bahasa lainnya.
145
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Asrori, Imam, dkk. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Malang: Misykat Indonesia.
Dardjowidjojo, Soenjono. 2005. Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa
Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Djamarah, dan Zain. 2010. Macam, Tehnik, Strategi Media Pembelajaran.
Semarang: Need’s Press.
Effendy, Ahmad Fuad. 2012. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang:
Misykat.
Harjanto. 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Moeloeng, Lexy J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mujib, Fathul dan Rahmawati Nailur. 2013. Permainan Edukatif pendukung
Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta. Diva Press.
Nuha, Ulin. 2016. Ragam Metodologi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab.
Yogyakarta: DIVA Press
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan (Jenis, Metode, dan Prosedur).
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Setiyadi, Ag. Bambang. 2006. Metode Penelitian Untuk Pengajaran Bahasa
Asing Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha ilmu.
146
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa Bandung.
Uno, Hamzah. B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
B. Skripsi
Hidayah. 2015. “Kartu CESAR (Cerdas Aktif Religius) Sebagai Media
Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Arab dan Karakter Siswa
Kelas VIII MTs Al Irsyad Gajah Demak”. Skripsi: Universitas Negeri
Semarang.
Hikmawati. 2013. “Pengembangan Media Arcery (Arabic Diary) untuk
Menunjang Kemampuan Menulis Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs Negeri
Kendal”. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.
Mursyid, Muhammad. 2013. “Arabic Storybook Series: Pengembangan Media
Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Arab untuk Siswa Kelas IV MI
Miftahul Hidayah Berbasis Visualisasi Tiga Dimensi”. Skripsi: Universitas
Negeri Semarang.
Rohman, Ibadi. 2015. “Arabic Puzzle Book Pengembangan Media Interaktif untuk
Keterampilan Membaca bagi Siswa Kelas IV MI di Kota Semarang”. Skripsi:
Universitas Negeri Semarang.
147
Sahroni, Muhammad. 2010. “Visualisasi Tiga Dimensi Pada Pembelajaran
Bimasakti untuk Kelas VII SMP (Suatu Studi Kasus di MTs Miftahussalam
Tangerang”. Skripsi: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Wijoyo. 2015. “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Lectora
Inspire untuk Keterampilan Membaca Bahasa Arab Siswa MTs Kelas VIII”.
Skripsi: Universitas Negeri Semarang.
C. Internet Dan Jurnal
Vikagustanti, Dea Aransa dkk. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran
Monopoli IPA Tema Organisasi Kehidupan Sebagai Sumber Belajar Untuk
Siswa SMP. Jurnal Pendidikan IPA. Universitas Negeri Semarang
Krisnawati, Aris. 2013. Penggunaan Media Tiga Dimensi untuk Meningkatkan
Hasil Belajar di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Volume 01 Nomor 02.
Universitas Negeri Surabaya
http://www.asikbelajar.com/2015/08/beberapa-pengertian-alat-permainan.html
(diakses pada 11 Juni 2016)