PENGEMBANGAN MATA PELAJARAN DALAM KTSP

62
PENGEMBANGAN MATA PELAJARAN DALAM KTSP Kompetensi Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Pendidikan

Transcript of PENGEMBANGAN MATA PELAJARAN DALAM KTSP

PENGEMBANGAN MATA PELAJARAN DALAM KTSP

Kompetensi SupervisiAkademik

Pengawas SekolahPendidikan

DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKANDIREKTORAT JENDERAL

PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGAKEPENDIDIKAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL2008

KATA PENGANTAR

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional(Permendiknas) Nomor 12 Ta-hun 2007 tentang StandarPengawas Sekolah/Madrasah berisi standar kualifi-kasi dan kompetensi pengawas sekolah. Standarkualifikasi menjelaskan per-syaratan akademik dannonakademik untuk diangkat menjadi pengawas seko-lah. Standar kompetensi menjelaskan seperangkatkemampuan yang harus di-miliki dan dikuasai pengawassekolah untuk dapat melaksanakan tugas pokok,fungsi, dan tanggung jawabnya.

Ada enam dimensi kompetensi yang harus dikuasaipengawas sekolah yakni: (a) kompetensi kepribadian,(b) kompetensi supervisi manajerial, (c) kompetensisupervisi akademik, (d) kompetensi evaluasipendidikan, (e) kom-petensi penelitian danpengembangan, dan (f) kompetensi sosial. Dari hasiluji kompetensi di beberapa daerah menunjukkankompetensi pengawas seko-lah masih perluditingkatkan terutama dimensi kompetensi supervisimanaje-rial, supervisi akademik, evaluasipendidikan, dan kompetensi penelitian danpengembangan. Untuk itu diperlukan adanya diklatpeningkatan kompetensi pengawas sekolah baik bagipengawas sekolah dalam jabatan, terlebih lagi bagipara calon pengawas sekolah.

i

Materi dasar untuk semua dimensi kompetensisengaja disiapkan agar dapat dijadikan rujukan olehpara pelatih dalam melaksanakan diklat pening-katankompetensi pengawas sekolah di mana pun pelatihantersebut dilakana-kan. Kepada tim penulis materidiklat kompetensi pengawas sekolah yang ter-diriatas dosen LPTK dan widya iswara dari LPMP dan P4TKkami ucapkan terima kasih. Semoga tulisan ini adamanfaatnya.

Jakarta, Juni 2008Direktur Tenaga KependidikanDitjen PMPTK

Surya Dharma, MPA., Ph.D

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................ii

BAB I PENDAHULUANA. Latar

Belakang .................................................................... 1

ii

B. Dimensi Kompetensi ........................................................... 2

C. Kompetensi yang HendakDicapai ...................................... 2

D. Indikator PencapaianKompetensi ....................................... 2

E. Alokasi Waktu ..................................................................... 2

F. Skenario ....................................

........................................... 3

BAB II PENGEMBANGAN MATA PELAJARAN DALAM KTSPA. Perkembangan Mata Pelajaran Kurikulum di

Indonesia ..... 4B. Pengembangan Mata Pelajaran dalam

KTSP ...................... 7C. Karakteristik Pengembangan Mata Pelajaran

dalam KTSP.. 8D. Kompetensi Mata Pelajaran, Kompetensi

Dasar, dan Indi-kator Hasil Belajar ................................................. .............. 26

E. Muatan Lokal dan Pengembangan Diri ............................... 26

F. Alokasi Waktu Tiap Mata Pelajaran pada Tiap Jenjang Sa-

tuan Pendidikan .................................................................... 27

iii

H. Prinsip Memilih, Prosedur Menetapkan, dan Menyajikan

Materi Pelajaran ................................................................... 29

DAFTAR

PUSTAKA ........................................

................................... 33

LAMPIRAN ..........................................................................................

34

iv

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu bidang tugas supervisor atau pengawaspendidikan adalah berkaitan dengan pengembangankurikulum. Posisi supervisor sebagai “guru-nya paraguru” mengharuskan mereka menguasai konsep-konsepdan teori pengembangan kurikulum secara umum, sertakebijakan-kebijakan pemerin-tah yang berkaitandengan kurikulum. Hal ini merupakan kompetensi yangharus benar-benar dikuasai oleh supervisor, karenasetiap saat ia berhadapan dengan kepala sekolah danguru yang menggapnya sebagai resources person yangserba tahu.

Kebijakan pemerintah mengenai pemberlakuanKurikulum Tingkat Sa-tuan Pendidikan adalah sejalandan dilandasi paradigma baru pengelolaan pendidikanyang memberikan otonomi kepada sekolah. Sekolahsesuai dengan kondisinya, potensi siswa, dan potensidaerah dalam batas-batas tertentu di-berikeleluasaan untuk mengembangkan kurikulumnyasendiri. Sekolah diha-rapkan dapat melakukananalisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki,serta peluang dan ancaman yang dihadapi. Dari sinimereka bersama-sama dengan stakeholdernya dapatmembuat benchmarking yang tidak harus sama dengansekolah di tempat lain.

1

Sayangnya banyak sekolah yang tidak mampumenerjamahkan esensi kebijakan tersebut. Merekalebih mengharapkan pemerintah memberikan pe-doman,aturan, dan petunjuk teknis yang jelas danterrinci. Sekolah-sekolah selama ini sebagian besarsudah terbiasa “diatur”, sehingga ada yang gagap,malas atau kurang percaya diri ketika diberikesempatan “mengatur” diri sen-diri. Fenomena inidapat ditemui di banyak sekolah pada awal-awalpember-lakukan KTSP.

Dalam situasi demikian peran pengawas sangatdiharapkan. Pengawas sharusnya memberikan dorongansekaligus membimbing para kepala, wakil kepalasekolah, guru, dan komite sekolah untukmengembangkan KTSP, si-labus, dan RPP sebagaibagian tak terpisahkan. Di sekolah-sekolah harusdi-kembangkan tradisi baru, yaitu bukan hanyabekerja keras, namun juga berpi-kir keras untukmenyahuti otonomi dan kewenangan yang telahdiberikan pe-merintah.

Materi diklat ini dirancang untuk membekalipengawas dalam membim-bing kepala sekolah dan gurumengenai perkembangan mata pelajaran dalam KTSP.

B. Dimensi KompetensiDimensi kompetensi yang diharapkan dibentuk pada

akhir Diklat ini adalah dimensi KompetensiSupervisi Akademik.

2

C. Kompetensi yang Hendak Dicapai

Setelah mengikuti pelatihan ini pengawasdiharapkan dapat membim- bing guru dalam menyusunsilabus tiap mata pelajaran dalam rumpun matapelajaran yang relevan di sekolah menengah yangsejenis berdasarkan standar isi, standar komptensidan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsippengembang-an KTSP.

D. Indikator Pencapaian

Indikator pencapaian hasil diklat ini adalahapabila pengawas dapat:

1. Memahami perubahan/perkembangan mata pelajarandalam KTSP.

2. Memahami rasional dan keterkaitan antarakompetensi mata pelajar-an, kompetensi dasar,dan indikator hasil belajar

3. Membimbing kepala sekolah dan guru dalampengembangan mata pe-lajaran muatan lokal danpengembangan diri.

4. Membimbing kepala sekolah dan guru dalampenataan alokasi waktu setiap mata pelajaran.

E. Alokasi Waktu

No.

Materi Diklat Alokasi

1. Perubahan/perkembangan mata pelajaran dalam KTSP, dan terminologi yang digunakan.

2 jam

2. Pengembangan kurikulum/mata pelajaran 3 jam

3

muatan lokal3. Penyusunan program pengembangan diri

peserta didik3 jam

4. Panataan dan alokasi waktu setiap mata pelajaran

2 jam

F. Skenario1. Perkenalan2. Penjelasan tentang dimensi kompetensi, indikator,

alokasi waktu dan ske-nario pendidikan danpelatihan perkembangan mata pelajaran dalam KTSP.

3. Pre-test4. Eksplorasi pemahaman peserta berkenaan dengan

perkembangan mata pe-lajaran dalam KTSP melaluipendekatan andragogi.

5. Penyampaian Materi Diklat:a. Menggunakan pendekatan andragogi, yaitu

lebih mengutamakan pe-ngungkapan kembalipengalaman peserta pelatihan, menganalisis,menyimpulkan, dan mengeneralisasi dalamsuasana diklat yang aktif, inovatif, kreatif,efektif, menyenangkan, dan bermakna. Perananpela-tih lebih sebagai fasilitator.

b. Diskusi tentang indikator keberhasilanpelatihan perkembangan mata pelajaran dalamKTSP.

c. Praktik pengembangan kurikulum muatanlokal dan pengembangan diri peserta didik.

6. Post test.

4

7. Refleksi bersama antara peserta dengan pelatihmengenai jalannya pela-tihan.

8. Penutup

BAB II

PENGEMBANGAN MATA PELAJARAN DALAM KTSP

A. Perkembangan Mata Pelajaran Kurikulum diIndonesiaDalam sejarah penggunaan kurikulum di Indonesia

setelah merdeka, ada sepuluh kurikulum yang pernahdipakai yaitu kurikulum pasca kemerdekaan 1947,1949, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan KBKyang disempur-nakan menjadi kurikulum KTSP atauKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pada setiapperiode kurikulum yang pernah diberlakukan tersebut

5

model kon-sep kurikulum yang digunakan, prinsip dankebijakan pengembangan yang digunakan, serta jumlahjenis mata pelajaran berikut kedalaman dan keluas-annya tidak sama.

Variabilitas kurikulum yang digunakanberimplikasi terhadap variabilitas penuangan matapelajaran yang harus dipelajari. Secara umum bisadijelaskan karena adanya substansi determinan ataulandasan kurikulum yang digunakan tidak sama.Meskipun unsur-unsur umum determinan kurikulum itusama ya-itu faktor filosofis, sosiologis,psikologis, dan ilmu pengetahuan dan teknolo-gi,namun pada setiap masa memiliki suatu kecederungantersendiri yang menjadi warna dominan darikurikulum itu sendiri, sebagai alat pencapaiantujuan pendidikan. Perbedaan ini juga turutmenentukan mata pelajaran apa saja yang harusdipelajari, juga prinsip-prinsip cara mempelajarimata pela-jaran yang ada dalam struktur kurikulumyang bersangkutan.

Landasan filosofis, berkaitan dengan pandanganhidup negara. Filosofis negara ini akan mengarahkanpada penentuan tujuan umum pendidikan nasi-onal.Perbedaan filosofis negara, atau adanya perbedaankonsistensi penga-malan nilai-nilai filosifis akanmempengaruhi filsafat pendidikian dan filsafatkurikulum yang digunakan. Tentu ini pun akanmengarah pada susunan mata

6

pelajaran yang harus dipelajari. Landasan sosiologis, berkaitan dengan sistem

nilai, norma, adat isitiadat, tata aturanbermasyarakat dan bernegara juga berpengaruhterhadap penggu-naan sistem kurikulum. Dalam aspeksosiologis di dalamnya adalah sistem politik yangberlaku, ikut menentukan tentang apa yang harusdipelajari, ke-dalaman dan keluasannya, sertateknis pengembangannya. Contoh ketika sis-tempolitik negara menggunakan sistem sentralistik,maka pengembangan ku-rikulum didominasi olehpemerintah pusat, kurang atau bahkan mungkin ti-dakmelibatkan pemerintah daerah atau guru sama sekali.Namun ketika sis-tem politik berubah menjadidesetralisasi, kebijakan pengembangan kuriku-lumpun berubah, yang tadinya terpusat sebagiandidesentralisasikan ke dae-rah (pemerintah daerahdan sekolah, guru).

Contoh lainnya, terdapat perbedaan kurikulum,jenis dan jumlah mata pelajaran antara negara yangdemokratis dan negara yang tidak terlalu menon-jolkan demokratis. Bahkan sesama negara demokratispun masih terdapat va-riabilitas.

Determinan berikutnya yaitu unsur psikologis.Situasi kondisi sasaran kurikulum ikut mempengaruhikonsep dan model kurikulum. Akan terdapat perbedaanmata pelajaran, setidaknya tingkat kesulitan dancakupannya, anta-ra jenjang pendidikan satu dengan

7

lainnya. Antara pendidikan normal dan pendidikanluar biasa.

Selain dari pada itu, pandangan psikologi atasbagaimana manusia bela-jar bermacam-macam, diantaranya ada behavioristik, kognitivistik, dankons-truktivistik. Ketiga jenis pandangan tersebutberbeda antara satu dengan yang lainnya. Penggunaansalah satu dari tiga pandangan atas belajar diatas, akan berpengaruh terhadap apa yang harusdipelajari dan bagaimana cara mepela-jarinya.

Determinan terakhir yaitu bidang ilmu pengetahuandan teknologi. Terma-suk di dalamnya ilmupengetahuan dan teknologi kurikulumnya itu sendiri.Kemajuan IPTEK akan melahirkan tuntutan untukmempelajari IPTEK kon-temporer. IPTEK kontemporermemiliki karakteristik tersendiri tentang ba-gaimana cara untuk mempelajarinya.

Uraian di atas, menjelaskan kepada kita bahwaperkembangan mata pela-jaran dipengaruhi oleh model konsep kurikulum yangdigunakan. Suatu jenismodel kurikulum itu sendiri memiliki karakteristikdisain (tujuan, materi, stra-tegi, dan evaluasi)tersendiri.

Di bawah ini tabel perbandingan jurusan dan matapelajaran yang hilang dan muncul pada kurikulumkurikulum 1964 sampai dengan KTSP.

8

Tabel 1 Perbandingan Jurusan dan Mata Pelajaran yang Hilang dan Muncul pada Kurikulum 1964 sampai dengan KTSP (Belen, 2007)

No.

Kuriku-lum

Jurusanyanghilang

Jurusanyang muncul

Mapel yanghilang

Mapel yangmuncul

1 1964 Jurusan Budaya SMA

Prakarya

2 1968 Berhitung -Matematika-Pendidikan Kesehat-an Keluarga-Kecakapan Khusus

3 1975 Jurusan Budaya SMA

ASM: Jurusan IPA, IPS, Bahasa. Jurusan Budaya menjadi jurusan bahasa

Bahasa Indone-siaTulisan ArabBahasa JawaKuno

Muncul Broadfield: Matematika, IPA, IPS Bahasa Indonesia, Civics menjadi PMP (Pendidikan Moral Pancasila)

4 1984 SMA: Program B (Vokasional) tak dilaksanakan. Jurusan IPS dan Bahasa tetap.Jurusan IPAdi bagi dua: Jurusan ilmu-ilmu fisik dan

Tata Buku. Pendidikan Ke-terampilan dan Pendidikan Seni tergabung men-jadi Pendidikan Kertakes. Pada Pendidikan Bahasa Indone-sia

Akuntansi, Sosiologi, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB),Tata Negara, Muatan Lokal, Keterampilan, Budaya.

9

No.

Kuriku-lum

Jurusanyanghilang

Jurusanyang muncul

Mapel yanghilang

Mapel yangmuncul

jurusan ilmu-ilmu hayati. Jurusan Agama untukMadrasah Aliyah.

dikenalakanPragmatic.

5 1994 Program B SMA, Jurus-anIlmu-ilmu Fisik dan Ilmu-ilmu Hayati digabungke jurusan IPA.

Penjurusan di kelas 3 SMA: IPA, IPS, Bahasa.

Tata buku, Pendidikan Ke-terampilan dan Pendidikan Seni tergabung men-jadi kertakes. Pada Pendidikan Bahasa Indone-sia dikenalakanPragmatic

PMP menjadi PPKn. B. Indonesia dan B. Inggris menggunakan communicative approach. Muncul bahasa Jepang dan Mandarin.Muatan Lokal di SD dan SMP.

10

6 KBK Jurusan Agama SMA

Penjurusan kembali ke ke-las 2 SMA.Tematik untuk kelasI dan II SD.

PPKn menjadi PKn. Di SMAAntropologidigabungkanke Sosiologi. Diberi jam un-tuk pembiasaan di SD dan SMP. Muatallokal tak ditangani.

Bahasan Inggris SD danKomputer SD menjadi pilihan. ICT di SMA. KonsepKimia dimasukkan ke IPA. Konsep Sosiolo-gi dimasukkan ke IPS. Pembiasaan di SD dan SMP.

7 KTSP Tematik kelas I-IIISD.

Antropologi terpisah dari Sosiologi di SMA. IPA dan IPS terpadu diSMP. Muatan Lokal dihi-dupkan lagi bahkan sampai SMA. Pengembangan Diri (Pembiasaan) bahkan sampai SMA.

B. Pengembangan Mata Pelajaran dalam KTSP

Ditinjau dari model pendekatan pengembangannya,kurikulum 2006/ KTSP menerapkan pendekatandekonsentrasi, yaitu campuran antara sentra-listikdan desentralistik atau dalam istilah lainmengunakan pendekatan cam-puran model administratifdan model akar rumput (grass root).

11

Model administratif, yaitu model pengembangankurikulum yang inisi-atif, pelaksanannya ditentukandan dilakukan oleh pemerintah pusat. Kuriku-lumyang telah jadi disebarluaskan ke sekolah-sekolahuntuk dilaksanakan. Sekolah-sekolah/guru-gurutinggal menjalankan apa yang sudah tertuang da-lamkurikulum.

Model akar rumput adalah model pengembangankurikulum, inisiatif dan pelaksanaannya dilakukanoleh guru-guru sebagai pelaksana kurikulum. Upayaini pada awalnya dilakukan hanya pada cakupanterbatas baik area ma-teri maupun wilayahpemberlakuannya. Apabila memperoleh kecocokan dengansekolah lain dan didukung oleh pemerintah sebagaipihak yang berwenang, penggunaannya bisa meluas.Tapi apabila tidak, penggunaannya tidak bisamenyebar dan bahkan mungkin terhenti dan mati.

Dalam kurikulum 2006/KTSP sebagian dikembangkanoleh pusat, yaituStandar Komptensi Lulusan dan Standar Isi. Sebagianlagi dikembangkan oleh daerah/sekolah, yaitumenerjemahkan SKL dan SI ke dalam bentuk kurikulumoperasional yang digunakan oleh setiap jenjang danunit pendidikan masing-masing sekolah denganberpedoman pada rambu-rambu prosedur pengembang-an KTSP yang dikembangkan BNSP.

12

C. Karakteristik Pengembangan Mata Pelajaran

dalam KTSP

1. Rasional Penetapan Jenis Mata Pelajaran Dalam kurikulum yang berbasis kompetensi,

termasuk KTSP/kurikulum 2006, jenis materi atau matapelajaran apa saja yang harus dipelajari, sejauhmana kedalaman dan keluasan yang harus dipelajari,merujuk pada tujuan atau kompetensi apa yang ingindicapai. Untuk mencapai tujuan berupa kom-petensilulusan dari satu jenjang pendidikan, maka adaseperangkat atau se-jumlah mata pelajaran yangharus dipelajari. Mata pelajaran-mata pelajaran inidisusun dan dikelompok-kelompokkan dalam suatu polatertentu. Dalam setiap kelompok mata pelajaranterdiri dari beberapa mata pelajaran. Setiapkelompok mata pelajaran diarahkan untuk membentuksuatu kompetensi ter-tentu.

Masing-masing mata pelajaran itu sendiri,diarahkan untuk membentuk kompetensi tersendiriyaitu kompetensi lulusan mata pelajaran. Didalamnya terdapat sejumlah kemampuan yang lebihkecil harus dimiliki untuk mengua-sai kompetensilulusan mata pelajaran tersebut, yaitu kompetensidasar. Kom-petensi dasar ini perlu dikembangkan lagimenjadi sejumlah indikator yang diorientasikanuntuk pembentukan sub kompetensi dasar, atau tugas-tugas kecil yang diperlukan untuk membangunkompetensi dasar.

13

Untuk lebih jelasnya di bawah ini disajikan

dalam bentuk bagan.

BAG AN KO M PETENSI

STANDAR KO M PETENSI LULUSAN

STANDAR KO M PETENSI KLPM ATA PELAJARAN

STANDAR KOM PETENSIM ATA PELAJARAN

KO M PETENSI DASAR

INDIKATOR

Dalam KTSP yang berbasis kompetensi, tujuan yangingin dicapai diru-muskan dalam rumusan tujuanpendidikan tingkat satuan pendidikan, tujuanpendidikan dasar dan menengah. Rambu-rambudituangkan dalam bentuk kompetensi lulusan yangsudah ditentukan secara terstandar yaitu StandarKompetensi Lulusan untuk jenjang pendidikan dasardan menengah. Untuk mencapai tujuan berupakompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengahtersebut, terdapat sejumlah mata pelajaran yangsudah terstruktur (struktur kurikulum) untuk tiap-tiap jenjang pendidikan. Struktur kurikulum (matape-lajaran-mata pelajaran) tersebut, dikelompokkandalam lima kelompok mata pelajaran yaitu:

14

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlakmulia.

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dankepribadian.

c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan danteknologi.

d. Kelompok mata pelajaran estetika.e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga

dan kesehatan. Setiap kelompok mata pelajaran memiliki tujuan

atau jenis kompetensi yang ingin dicapai dancakupan isi yang harus termuat. Akumulasi dari pe-nguasaan kelompok-kelompok mata pelajaran inidiasumsikan akan memben-tuk kemampuan ataukompetensi lulusan.

Pengelompokan mata pelajaran beserta deskripsicakupan materi dapat disajikan dalam bentuk tabelsebagaimana Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2 Kelompok Mata Pelajaran Menurut Permendiknas No. 22 Ta-hun 2006 tentang Standar Isi

No. Kelompok MataPelajaran Deskripsi Tujuan dan Cakupan Isi

1 Agama dan Ahklak Mulia.

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimak-sudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusiayang beriman dan bertakwa kepata Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Ahlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan

15

No. Kelompok MataPelajaran Deskripsi Tujuan dan Cakupan Isi

dari pendidikan agama.2 Kewarganegaraa

n dan Kepribadian.

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraandan kepriba-dian dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan wa-wasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, serta peningkatan kuali-tas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan teramsuk wawasan kebangsaan. Jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, trang-gung jawab sosial, ketaatan pada hokum,ketaatan memba-yar pajak, dan siap serta perilaku antikorupsi, kolusi, dannepotisme.

3 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan pada SD/MI/ SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta me-nanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri.Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs./SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar IPTEKS membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA./SMALB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK/MAK

16

No. Kelompok MataPelajaran Deskripsi Tujuan dan Cakupan Isi

dimaksudkan untuk menerapkan kompe-tensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.

4 Estetika. Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasi kein-dahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, ba-ik dalam kehidupan individu sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun daam kehidupankema-syarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5 Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

Kelompok pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan pa-da SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan po-tensifisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hi-dup sehat.Kelompok pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan pa-da SMP/MTs./SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadar-an hidup sehat.Kelompok pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan pa-da SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap dan perila-ku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang ber-sifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dari pe-rilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, de-mam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

17

Berikut tabel kelompok mata pelajaran dan mata-mata pelajaran yang ada di dalamnya, menurut hasilanalisis umum penulis. Dikatakan analisis umumkarena belum dikhususkan per jenjang pendidikan.

Tabel 3 Mata-mata Pelajaran yang Ada dalam SetiapKelompk Mata Pelajaran

No.

Kelompok Mata Pelajaran Mata Pelajaran

1 Agama dan Akhlak Mulia. Pendidikan Agama dan Akhlak mulia.

2 Kewarganegaraan dan Kepribadi-an.

Kewarganegaraan

3 Ilmu Pengetahuan danTeknologi.

Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris/Asing, IPA (Biologi-Fisika-Kimia), IPS (Sejarah-Geografi-eonomi-Sosiologi), Teknologi In-formasi dan Komunikasi, Tafsir dan Ilmu Tafsir, Ilmu Hadits, Ushul Fiqih, Tasawuf/ Ilmu Kalam, Keterampilan, dan Kejuruan (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi-Kewirausahaan-Dasar Kompe-tensi Kejuruan-Kompetensi Kejuruan).

4 Estetika. Seni Budaya5 Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan. Pendidikan Jasmani, Olahraga,dan Kese-hatan

Pada masing-masing kelompok mata pelajaranterdapat sejumlah mata pelajaran. Setiap matapalajaran memiliki standar kompetensi lulusan matapelajaran yang harus dicapai, serta standar isi

18

mata pelajaran untuk tiap-tiap jenjangnya.Akumulasi kemampuan tiap mata pelajaran akanmembentuk kompetensi kelompok mata pelajaran.

Rincian kompetensi dalam SKL/KTSP belum sampaipada kompetensi dasar (setidaknya secara eksplisitbelum dicantumkan dalam SKL dan SI). Kitamenginferensi adanya kompetensi dasar dilihat daririncian kompetensi mata pelajaran. Pencapaianseluruh kompetensi dasar mata pelajaran untukmencapai kompetensi lulusan mata pelajaran yangdisebut dengan standar kompetensi mata pelajaran.

Kompetensi dasar inilah selanjutnya memerlukanpengembangan lebih lanjut oleh sekolah/guru untukdijabarkan ke dalam bentuk indikator hasil be-lajar, yang pada hakikatnya adalah kompetensi satujenis proses pembelajar-an.

Berikut diagram yang memberikan gambaran umumtentang penjelasan hubungan tujuan dengan cakupanmateri mata pelajaran yang harus tercakup. Sertabagaimana tujuan berupa kompetensi yang sifatnyamasih umum dija-barkan ke dalam bentuk yang lebihkecil sehingga menungkinkan untuk dica-pai melaluiproses pembelajaran.

19

20

Selain tujuan yang harus diperhatikan untuk menentukan materi mata pe-lajaran atau isi pelajaran, dalam konteks yang lebih sempit ada faktor lainnya yang perlu menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan isi atau materi pembelajaran yaitu:a. Urgensi materi, artinya materi itu penting

untuk diketahui oleh siswa. Se-lain dari itu,bahan tersebut merupakan landasan untukmempelajari ma-teri selanjutnya.

b. Tuntutan kurikulum, artinya secara minimalmateri itu wajib diberikan sesuai dengan tuntutankurikulum.

c. Nilai kegunaan, materi itu memiliki nilaimanfaat bagi kehidupan siswa sehari-hari(Sudjana, 2000: 71).

2. Tujuan dan Mata Pelajaran dalam KTSPTujuan pendidikan dalam KTSP menggunakan istilah

kompetensi. Ada kompetensi lulusan, kompetensirumpun mata pelajaran, kompetensi mata pe-lajaran,standar kompetensi, dan kompetensi dasar. Telahdijelaskan secara singkat di muka, bahwa untukkompetensi lulusan dan kompetensi rumpun matapelajaran akan dicapai oleh sejumlah matapelajaran. Sedangkan untuk kompetensi matapelajaran dicapai setelah dicapainya sejumlahkompetensi dasar.

21

Untuk mencapai kompetensi dasar, setiapkompetensi dasar yang ada da-lam mata pelajaranharus diterjemahkan oleh guru di sekolah ke dalamben-tuk indikator hasil belajar. Indikator hasilbelajar ini merupakan gambaran tentang kemampuan-kemampauan yang lebih kecil, yang akumulasinya mem-bentuk kompetensi dasar. Dengan kata lain indikatorhasil belajar ini merupa-kan tujuan jarak dekat,yang akan dicapai oleh satu kali prosespembelajaran. Dengan demikian bisa dikatakan bahwaindikator hasil belajar itu analog de-ngan tujuanpembelajaran khusus.

a. Tujuan, Kompetensi Lulusan, dan Mata PelajaranPendidikan DasarTujuan pendidikan dasar (SD/MI/SDLB/Paket A dan

SMP/MTs/SMPLB /Paket B) yaitu meletakkan dasarkecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akh-lakmulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri danmengiuti pendidikan lanjut.

Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) Sekolah Da-sar (termasuk di dalamnya MI/SDLB dan Paket A) adalah sebagai berikut:1) Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai

dengan tahap perkembang-an anak2) Mengenal kekurangan dan kelebihan diri

sendiri.3) Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku

dalam lingkungannya.

22

4) Menghargai keberagaman agama, budaya, suku,ras, dan golongan sosial ekonomi dilingkungansekitarnya.

5) Menggunakan informasi tentang lingkungansekitar secara logis, kritis, dan kreatif.

6) Menunjukan kemampuan berpkir logis, kritis,dan kreatif dengan bim-bingan guru/pendidik.

7) Menunjukkan rasa keinginan yang tinggi danmenyadari potensinya.

8) Menunjukkan kemampuan memecahkan masalahsederhana dalam kehi-dupan sehari-hari.

9) Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alamdan sosial di lingkung-an sekitar.

10) Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadaplingkungan.

11) Menujukkan kecintaan dan kebanggan terhadapbangsa, negara, dan ta-nah air Indonesia.

12) Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatanseni dan budaya lo-kal.

13) Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat,bugar, aman, dan memanfa-atkan waktu luang.

14) Berkomunikasi secara jelas dan santun.15) Bekerjasama dalam kelompok, tolong-menolong,

dan menjaga diri sendi-ri dalam lingkungankeluarga dan teman sebaya.

16) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.17) Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara,

membaca, menulis, dan berhitung.

23

Untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolahdasar mengacu pada se-jumlah standar kompetensilulusan satuan pendidikan Sekolah Dasar, disiap-kansejumlah mata pelajaran yang disusun sedemikian rupamembentuk struk-tur kurikulum pendidikan sekolahdasar.

Struktur kurikulum pendidikan sekolah dasardapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.

Tabel 4 Struktur Kurikulum SD/MI (Permendiknas No.22 Tahun 2006, 2007: 12)

KomponenKelas dan Alokasi WaktuI II III IV, V,

dan VIA. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama2. Pendidikan

Kewarganegaraan3. Bahasa Indonesia4. Matematika5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial7. Seni Budaya dan

Keterampilan8. Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan

32554344

B. Muatan Lokal 2C. Pengembangan Diri 2*)

Jumlah 26 27 28 321. *) ekuivalen dua jam pelajaran2. Kelas I, II, III menggunakan pendekatan

tematik. Kelas IV,V,VI meng-gunakan pendekatanmata pelajaran.

24

2. Kompetensi Lulusan dan StrukturKurikulum Sekolah Menengah Pertama

Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) Sekolah Me-nengah Pertama (termasuk MTs./SMPLB dan Paket B) adalah sebagai berikut:a. Mengamalkan ajaran agama yang

dianut sesua dengan tahap perkembang-an remaja. b. Memahami kekurangan dan

kelebihan diri sendiric. Menunjukkan sikap percaya dirid. Mematuhi aturan-aturan sosial

yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas.e. Mengehargai keberagaman agama,

budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional.

f. Mencari dan menerapkaninformasi dari ingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif.

g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kratif dan inovatif.

h. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengna potensi yang dimilikinya.

i. Menujukkan kemampuanmenganalisis dan memecahkan masalah dalamkehidupan sehari-hari.

j. Mendeskripsikan gejala alam dansosial

25

k. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab

l. Menerapkan nilai-nilaikebersamaan dalam kehdupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara demi terwujudnyapersatuan dalam Negara Ke-satuan RepublikIndonesia.

m. Menghargai karya seni dan budaya nasional.

n. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya.

o. Menerapkan hidup bersih, sehat,bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.

p. Berkomunikasi dan nerinteraksi secara efektif dan santun.

q. Memahami hak dan kewajiban diridan orang lain dalam pergaulan di masyarakat.

r. Menujukkan kegemaran menulis naskah pendek sederhana.

s. Menujukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan me- nulis dalambahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana.

t. Menguasai pengetahuan yangdiperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah.Untuk mencapai tujuan pendidikan dasar pada

tingkat SMP, sepuluh ma-ta pelajaran, satu muatanlokal, dan satu pengembangan diri telah disiapkan

26

dalam struktur kurikulum SMP seperti tercantum padatabel 5 berikut ini.

Tabel 5 Struktur Kurikulum SMP/MTs.Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

VII VIII IXA. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama2. Pendidikan

Kewarganegaraan3. Bahasa Indonesia4. Bahasa Inggris5. Matematika6. Ilmu Pengetahuan Alam7. Ilmu Pengetahuan Sosial8. Seni Budaya9. Pendidikan, Jasmani,

Olah Raga dan Kesehatan10. Keterampilan / Teknologi

Informasi dan Komunikasi

224444422

2

224444422

2

224444422

2

B. Muatan Lokal 2 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)

Jumlah 32 32 322*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

3. Tujuan dan Kompetensi Lulusan sertaStruktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas

27

Tujuan dari pendidikan menengah terdiri atas SMAMA/SMALB dan Paket C adalah sebagai berikut:Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, ke-pribadian,akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidupmandiri dan mengi-kuti pendidikan lanjut.

Tujuan tersebut dijabarkan dalam serangkaiankompetensi yang harus terbentuk setelahmenyelesaikan pendidikan menengah, yang ditetapkanse-bagai Standar Kompetensi Lulusan SatuanPendidikan Sekolah Menengah sebagai berikut. a. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang

dianut sesuai dengan per-kembangan remaja.b. Mengembangkan diri secara optimal dengan

memanfaatkan kelebihan di-ri dan memperbaikikekurangan.

c. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukannya.

d. Berpartisipasi dalam menegakkan aturan-aturan sosial.

e. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku,ras, dan golongan sosialekonomi dalam lingkup global.

f. Membangun dan menerapkan informasi danpengetahuan secara logis, kritis, kreatif,daninovatif.

g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis,kreatif dan inovatif da-lam pengambilankeputusan.

28

h. Menunjukkan sifat kompetitif dan sportif untukmendapatkan hasil yang terbaik.

i. Menujukkan kemampuan menganalisis danmemecahkan masalah kom-pleks.

j. Menujukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial.

k. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.

l. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

m. Mengekspresikan diri dalam kegiatan seni dan budaya.

n. Mengapresiasi karya seni dan budaya.o. Menghasilkan karya kreatif, baik individual

maupun kelompok.p. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran

jasmani, dan kebersih-an lingkungan.q. Berkomunikasi secara lisan dan tulisan secara

efektif dan efisien. r. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain

dalam pergaulan di masyarakat.s. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan

berempati terhadap orang la-in.t. Menujukkan keterampilan membaca dan menulis

naskah secara sistema-tis dan estetis.

29

u. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca,dan menulis, dalam bahasa Indonesia dan BahasaInggris.

v. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untukmengikuti pendidikan tinggi.Untuk mencapai tujuan pendidikan pada tingkat

menengah, disiapkan se-jumlah mata pelajaran, satumuatan lokal, dan satu pengembangan diri tersu-sundalam struktur kurikulum SMA.

Untuk pendidikan menengah umum, terdapatkekhasan tersendiri yaitu adanya penjurusan atauprogram ynag terdiri dari Program IPS, Program Ba-hasa, Program IPA, dan Program Keagamaan.Penjurusan mulai dilakukan pada kelas X. Sedangkanpada kelas IX atau kelas I, belum dilakukan. Dengandemikian maka struktur mata kuliah antara kelas IXdengan kelas X dan XI ada perbedaan. Untuk kelas IXseluruh siswa mempelajari jenis dan jumlah matapelajaran yang sama. Ketika menginjak tahun keduaatau kelas X, terda-pat perbedaan mata pelajarandisesuaikan dengan jenis program pendidikan yangdipilihnya.

Pada kelas IX, sebelum penjurusan mata pelajaranyang harus ditempuh ada 16 mata pelajaran ditambahdengan muatan lokal dan pengembangan di-ri. Padakelas IX dan X atau kelas dua dan tiga, jumlah matapelajarannya menjadi 13 mata pelajaran ditambahdengan muata lokal, dan pengembangan diri. Jumlah

30

ini sama untuk semua program IPA, IPS, Bahasa, danKeagama-an, jenis mata pelajarannya disesuaikandengan programnya.

Berikut ini stuktur kurikulum atau daftar matapelajaran pada Sekolah Menengah Atas/MadrasahAliyah.

Tabel 6 Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas X

KomponenAlokasi waktu

Semester I Semester 2A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama2. Pendidikan Kewarganegaraan3. Bahasa Indonesia4. Bahasa Inggris5. Matematika6. Fisika7. Kimia8. Biologi9. Sejarah10. Geografi11. Ekonomi12. Sosiologi13. Seni Budaya14. Jasmani, Olah Raga dan

Kesehatan15. Teknologi Informasi dan

Komunikasi16. Keterampilan /Bahasa Asing

2244422211222222

2244422211222222

B. Muatan Lokal 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*)

Jumlah 38 38 *) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaranTabel 7 Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA

Alokasi waktu

31

Komponen Kelas XI Kelas XIISmt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama2. Pendidikan

Kewarganegaraan3. Bahasa Indonesia4. Bahasa Inggris5. Matematika6. Fisika7. Kimia8. Biologi9. Sejarah10. Seni Budaya 11. Jasmani, Olah Raga dan

Kesehatan12. Teknologi Informasi dan

Komunikasi13. Keterampilan

/Bahasa Asing

2244444412222

2244444412222

2244444412222

2244444412222

B. Muatan Lokal 2 2 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Jumlah 39 39 39 39 *) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran

Tabel 8 Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPS

Komponen Alokasi waktuKelas XI Kelas XII

Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama2. Pendidikan

Kewarganegaraan3. Bahasa Indonesia4. Bahasa Inggris5. Matematika6. Sejarah7. Geografi8. Ekonomi

224443343

224443343

224443343

224443343

32

9. Sosiologi10. Seni Budaya11. Jasmani, Olah Raga dan

Kesehatan12. Teknologi Informasi dan

Komunikasi13. Keterampilan

/Bahasa Asing

2222

2222

2222

2222

B. Muatan Lokal 2 2 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Jumlah 39 39 39 39 *) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran

Tabel 9 Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program Ba-hasa

KomponenAlokasi waktu

Kelas XI Kelas XIISmt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama2. Pendidikan

Kewarganegaraan3. Bahasa Indonesia4. Bahasa Inggris5. Matematika6. Sastra Indonesia7. Bahasa Asing 8. Antropologi9. Sejarah10. Seni Budaya11. Jasmani, Olah Raga dan

Kesehatan12. Teknologi Informasi dan

Komunikasi13. Keterampilan/Bahasa

Asing

2255344222222

2255344222222

2255344222222

2255344222222

B. Muatan Lokal 2 2 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Jumlah 39 39 39 39 *) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran

33

Tabel 10 Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program Keagamaan

Komponen

Alokasi waktuKelas XI Kelas XII

Smt 1 Smt 2 Smt1

Smt 2

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama2. Pendidikan

Kewarganegaraan3. Bahasa Indonesia4. Bahasa Inggris5. Matematika6. Tafsir dan Ilmu Tafsir7. Ilmu Hadits8. Ushul Fiqh9. TAsawuf/Ilmu Kalam10. Seni Budaya11. Jasmani, Olah Raga dan

Kesehatan12. Teknologi Informasi dan

Komunikasi13. Keterampilan /

Bahasa Asing

2244433332222

2244433332222

2244433332222

2244433332222

B. Muatan Loal 2 2 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

Jumlah 38 38 38 38 *) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran4. Tujuan dan Kompetensi Lulusan dan Struktur

Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan

Sekolah menengah kerjuruan terdiri atas SMK danMAK bertujuan me-ningkatkan kecerdasan,pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta kete-rampilan untuk hidup mandiri dan mengikutipendidikan lanjut sesuai dengan kejuruannya.

34

Tujuan pendidikan SMK/MAK tersebut diuraikandalam bentuk kompe-tensi lulusan SMK/MAK, yaitu:a. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang

dianut sesuai dengan per-kembangan remaja.b. Mengembangkan diri secara optimal dengan

memanfaatkan kelebihan di-ri dan memperbaikikekurangan.

c. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukannya.

d. Berpartisipasi dalam menegakkan aturan-aturansosial.

e. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku,ras, dan golongan sosial ekonomi dalamlingkupglobal.

f. Membangun dan menerapkan informasi danpengetahuan secara logis, kritis, kreatif,daninovatif.

g. Menunjukkan kemampuan berpir logis, kritis,kreatif dan inovatif dalam pengambilankeputusan.

h. Menunjukkan sifat kompetitif dan sportif untukmendapatkan hasil yang terbaik.

i. Menujukkan kemampuan menganalisis danmemecahkan masalah kom-pleks.

j. Menujukkan kemampuan menganalisis gejala alamdan sosial.

k. Memanfaatkan lingkungan secara produktif danbertanggung jawab.

35

l. Berpartisipasi dalam kehidupan bermayarakat,berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalamwadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

m. Mengkespresikan diri dalam kegiatan seni danbudaya.

n. Mengapresiasi karya seni dan budaya.o. Menghasilkan karya kreatif, baik individual

maupun kelompok.p. Menjada kesehatan dan keamanan diri, kebugaran

jasmani, dan kebersih-an lingkungan.

q. Berkomunikasi secara lisan dan tulisan secaraefektif dan efisien.

r. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang laindalam pergaulan di masyarakat.

s. Menghargai adanya perbedaan pendapat danberempati terhadap orang la-in.

t. Menujukkan keterampilan membaca dan menulisnaskah secara sistema-tis dan estetis.

u. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, danmenulis, dalam ba-hasa Indonesia dan bahasaInggris.

v. Menguasai kompetensi keahlian dankewirausahaan baik untuk memenu-hi tuntutan duniakerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggisesuai dengan keujurannya.Untuk mencapai tujuan berupa kemampuan lulusan

sebagaimana telah diuraikan di atas, disiapkan

36

sepuluh mata pelajaran ditambah dengan muatan lokaldan pengembangan diri. Kesemuanya tersusun dalamstruktur kuriku-lum SMK/MSK, yang dipandang akanmendukung terwujudnya tujuan pen-didikan danterbentuknya kompetensi yang diharapkan.

Dalam susunan mata pelajaran SMK/MAK setidaknyaada tiga mata pe-lajaran yaitu matematika, IPA, danBiologi bahasannya memerlukan penye-suaian denganbidang kejuruan masing-masing SMK/SMK. Meskipunbahas-an teori atau konsep dasarnya sama, tapi padapenerapannya disesuaikan de-ngan bidang kejuruanmasing-masing. Contoh, mata pelajaran matematikamisalnya, dalam pembahasannya mungkin akan adaperbedaan antara bidang kejuruan teknik denganmatematika bidang kejuruan manajemen bisnis. Ataudalam mata pelajaran IPA, mata pelajaran kimia dibidang pertanian akan be-da dengan mata pelajarankimia bidang kesehatan, dan sebagainya. Hal inipenting untuk disadari, karena dalam SKL dan SIbelum terjabarkan secara eksplisit.

Tabel 11 berikut ini adalah susunan matapelajaran untuk SMK/MAK.

Tabel 11 Struktur Kurikulum SMK/MAKKomponen Durasi

Waktu

37

(Jam)A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama2. Pendidikan Kewarganegaraan3. Bahasa Indonesia4. Bahasa Inggris5. Matematika

5.1 Matematikan Kelompok Seni,Pariwsata, dan TeknologiKerumahtangaan

5.2 Matematika Kelompok Sosial, Administrasi Perkantor-an dan Akuntansi

5.3 Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Per-tanian.

6. Ilmu Pengetahuan Alam6.1 IPA6.2 Fisika

6.2.1 Fisika Kelompok Pertanian6.2.2 Fisika Kelomok Teknologi

6.3 Kimia6.3.1 Kimia Kelompok Pertanian6.3.2 Kimia Kelompok Teknologi dan

Kesehatan6.4 Biologi

6.4.1 Biologi Kelompok Pertanian6.4.2 Biologi Kelompok Kesehatan

7. Ilmu Pengetahuan Sosial8. Seni Budaya9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan

Kesehatan10. Kejuruan

10.1 Keterampilan Komputer danPengelolaan Informasi

10.2 Kewirausahaan10.3 Dasar Kompetensi Kejuruan b)

10.4 Kompetensi Kejuruan b)

192192192440a)

330 a)

403 a)

516 a)

192 a)

192 a)

276 a)

192 a)

192 a)

192 a)

192 a)

128 a)

128 a)

192

202192140

1044c)

B. Muatal Lokal 192C. Pengembandan Diri d) 192

Keterangan notasi:

38

1) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yangdigunakan oleh stiap pro-gram keahlian. Programkeahlian yang memerlukan lebih, jam tambahan-nyadiintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama,di luar jumlah jam yang sama.

2) Tediri dari berbagai mata pelajaran yangditentukan sesuai dengan pro-gram keahlian.

3) Jumlah jam kompetesni kejuruan pada dasarnyasesuai dengan kebutuhan

4) standar kompetensi kerja yang berlaku di duniakerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam.

5) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran.

D. Kompetensi Mata Pelajaran, Kompetensi Dasar, dan Indikator Ha-sil BelajarUraian di muka memaparkan tujuan dan kompetensi

yang ingin dicapai oleh tiap-tiap jenjangpendidikan, serta mata-mata pelajaran yang harusdi-tempuh untuk oleh mencapai tujuan dan memperolehkompetensi yang telah ditetapkan. Namun pembahasantentang mata pelajaran, baru sampai pada ka-rakteristik umum mata pelajaran yang digambarkandalam kelompok mata pelajaran, jenis dan jumlahmata pelajarannya. Karakteristik kompetensi lulusantiap-tiap mata pelajaran, kedalaman dan keluasannyabelum dipapar-kan. Untuk mengetahuai keluasan dankedalaman materi (kualitas) secara le-bih mendetailbisa dilihat dalam kompetensi lulusan mata

39

pelajaran (dan stan-dar kompetensinya), dalamlampiran Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006.Karena keterbatasan ruang, tidak dibahas di sini.

Untuk mengetahui kompetensi dasar yang ada padatiap-tiap mata pelajar-an bisa dilihat dalam uraiankompetensi lulusan mata pelajaran.

Pengetahuan tentang keberadaan komptensi dasarmata pelajaran ini pen-ting untuk bisa mengembangkanindikator hasil belajar, yang harus dikem-bangkanoleh sekolah/guru. Karena dalam KTSP indikatorhasil belajar harus dikembangkan oleh guru, tidakoleh pusat. Berbeda dengan KBK dimana in-dikatorhasil belajar sudah dikembangkan oleh pusat. Gurutinggal merancang materi, strategi pembelajaran danevaluasi yang akan digunakan.

E. Muatan Lokal dan Pengembangan Diri Sebagaimana dijelaskan dalam Pedoman

Pengembangan KTSP yang di-susun Badan NasionalStandar Pendidikan (BNSP), muatan lokal merupakankegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensiyang disesuaikan de-ngan ciri khas dan potensidaerah, termasuk keunggulan daerah. Materi mu-lokyaitu materi yang tidak bisa menjadi bagian atautidak sesuai dengan ma-ta pelajaran lain, ataumaterinya terlalu banyak sehingga harus menjadimata pelajaran tersendiri.

Muatan lokal tidak terbatas pada mata pelajaranketerampilan saja. Isinya bisa diambil dari situasi

40

dan kondisi kehidupan masyarakat sekitar sekolahatau mungkin tidak berasal dari kehidupan sekolahtapi dipandang penting untuk dipelajari. Materiyang diambil dari kehidupan masyarakat sekitar se-kolah misalnya seni budaya setempat: pencak silat,tari daerah, dan lain seba-gainya. Sedang materiyang bukan dari masyarakat sekitar tapi dipandangperlu misalnya keterampilan komputer, bahasa asing,dan lain sebagainya.

Disamping itu, karena muatan lokal merupakanmata pelajaran tersendiri maka satuanpendidikan/sekolah harus menetapkan standarkompetensi dan kompetensi dasar muatan lokal.Muatan lokal bisa diselenggarakan setiap se-mester,sehingga dalam setahun satuan pendidikan bisamenyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.

Hal lain yang perlu dipahami adalah unsurpengembangan diri. Pengem-bangan diri ditujukan untumemberian kesempatan kepada siswa untuk me-ngembangkan dan mengekspresikan diri. Pengembangandiri bukan mata pe-lajaran. akan tetapi upayapenyaluran bakat, minat peserta didik sesuai dengankondisi sekolah.

Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukanantara lain melalui kegiat-an layanan konseling yangberkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehi-dupan sosial, belajar, dan pengembangan karierpeserta didik serta kegiatan

41

kepramukaan,kepemimpinan dan kelompok ilmiahbelajar.

Untuk sekolah menengah kejuruan, pengembangandiri terutama dituju-kan untuk pengembangankreativitas dan bimbingan karir. Sedang untuk pen-didikan khusus ditekankan pada peningkatankecakapan hidup dan kemandi-rian sesuai dengankebutuhan khusus peserta didik.

Penilaian pengembangan diri dilakukan secarakualitatif, milsanya: sangat baik - baik – cukup –kurang. Bukan secara kuantitatif berupa angka-angkaseperti mata pelajaran.

F. Alokasi Waktu Tiap Mata Pelajaran pada Tiap Jenjang Satuan Pen-didikan

Proses pendidikan formal memiliki keterbatasanwaktu, sehingga waktumenjadi unsur yang menentukan berapa lama suatumata pelajaran harus di-pelajari. Hal iniberimplikasi terhadap penentuan seberapa luas danseberapa dalam suatu materi pelajaran harusdiberikan sesuai dengan alokasi waktu yang ada.

Sebagaimana yang tertera dalam lampiranPermendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi,ditetapkan lamanya waktu untuk mempelajari setiapmata pelajaran pada setiap satuan pendidikanseperti tertera dalam tabel 11 di bawah ini.

42

Tabel 13 Alokasi Waktu Satu Jam Tatap Muka, Per Minggu dan Jum-lah Minggu Efektif

SatuanPendidikan Kelas

Satu jampembelajaran tatapmuka

(menit)

Jumlah jampembelajaran perminggu

Mingguefektifper tahunajaran

SD/MI/SDLBI – III 35 26-28 34-39V – VI 35 32 34-39

SMP/MTs./SMPLB

VII – IX 40 32 34-39

SMA/MA/SMALB X – XII 45 38-39 34-38SMK/MAK X - XII 45 36 38

Catatan:1. Untuk SDLB, SMPLB, dan SMALB alokasi jam

pembelajaran tatap mu-ka dikurangi lima menit.2. Setiap sekolah diperbolehkan menambahkan jam

pelajaran maksimal 4 jam per minggu secarakeseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tam-bahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didikdalam mencapai kom-petensi, disampingdimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yangdiang-gap penting dan tidak terdapat dalamstruktur kuriulum yang tercantum di dalam StandarIsi..

3. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dankegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistempaket untuk SD/MI/SDLB/ 0 – 40 %, SMP/MTs/ SMPLB0 – 50%; dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK 0 – 60% dariwak-tu kegiatan tatap muka mata pelajaran yangbersangkutan. Pemanfaatan waktu ini

43

mempertimbangkan potensi dan kebutuhan pesertadidik dalam mencapai kompetensi.

4. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam untukpraktik di sekolah setara de-ngan satu jam tatapmuka. Empat jam praktik di luar sekolah setarade-ngan satu jam tatap muka.

5. Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasanterstruktur, dan kegiatan mandiri tidakterstrutur untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK yangmenggunakan sistem SKS pengaturan adalah sebagaiberikut:a. Satu SKS pada SMP/MTs terdiri atas: 40menit tatap muka, 20 menit kegiatan terstrukturdan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

b. Satu SKS pada SMA/MA/SMK/MAK terdiriatas: 45 tatap muka, 25 menit untuk kegiatanterstruktur dan kegiatan mandiri tidakterstrutur.

6. Ketuntasan belajar setiap indikator yang telahditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisarantra 0 -100%. Kriteria ideal ketuntasa padamasing-masing indikator 75%. Satuan pendidikanharus menentukan kri-teria kelulusan minimal,dengan mempertimbangkan kemampuan peserta didikdan ketersediaan sumber daya pendukungpenyelenggaraan pembe-lajaran. Setiap satuanpendidikan diharapkan menaikkan kriteria kelulus-

44

an untuk mencapai criteria kelulusan ideal (BNSP;Kurikulum dan Pem-belajaran, 2006: 217-218).

H. Prinsip Memilih, Prosedur Menetapkan dan

Menyajikan Materi Pelajaran

Salah satu tugas utama sekolah terutama guruadalah memilih dan me-nyajikan materi matapelajaran untuk kegiatan pembelajaran. Untuk ini,guru harus memahami prinsip-prinsip untuk memilihdan menyajikan materi mata pelajaran.

1. Prinsip Memilih Materi PelajaranMateri pelajaran adalah segala hal yang akan

dipelajari peserta didik da-lam rangka mencapaitujuan atau kompetensi yang diharapkan. Agar materiyang dipelajari peserta didik ini sesuai dengantujuan, maka tidak semua ma-teri yang ada dalammata pelajaran itu harus dipelajari siswa ataudiberikan guru. Karena itu perlu mempertimbangkanberbagai hal untuk memilih materi pelajaran.

Sejumlah hal penting yang menjadi bahanpertimbangan untuk memilih materi pelajaran, diantaranya adalah:a. Berorientasi pada tujuan/kompetensi yang ingin

dicapai. Pilihlah materi yang betul-betul sejalandengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.Karena itu, dalam konteks KTSP yang berbasiskompetensi, sekolah/guru harus mampu mengurai

45

kompetensi dasar ke dalam rumusan indikator hasilbelajar secara tepat dan jelas. Agar jenis materiapa dan sejauh mana kedalamannya bisa ditentukansecara mantap.

b. Urgensi materi, artinya pilihlah materi yangdipandang penting diketahui dan merupakanprerequisite untuk mempelajari materi selanjutnya.Da-lam hal ini guru dituntut menguasai materibidang ajarnya.

c. Tuntutan kurikulum. Dalam dokumen kurikulumsudah tercantum garis besar tujuan dan materiyang harus tercakup. Dalam konteks KTSP, kitaharus memahami SI dan SKL.

d. Nilai keguaan materi. Pilihlah materipelajaran yang dipandang akan ber-guna bagisiswa. Hal ini penting dilakukan karena dewasaini informasi dan ilmu pengetahuan sangatmelimpah, sehingga perlu dipilih materi yangbenar-benar akan berguna.

2. Prinsip Menyajikan Materi Mata Pelajaran Kemudian prinsip atau hal yang harus

diperhatikan dalam penyajian ma-teri pelajaran.a. Susun materi sesuai dengan urutan tujuan atau

kompetensi yang akan di-capai. Tujuanpembelajaran yang baik biasanya disusun menurutsuatu alur berpikir tertentu. Oleh karena materidiorientasikan pada pencapaian tujuan, maka

46

penyajian materi pelajaran pun harus disesuaikandengan susunan tujuan tersebut.

b. Harus memenuhi prinsip kontinyuitas. Adahubungan fungsional antara materi satu denganmateri lainnya. Sehinga seluruh materi yangdisajikan itu merupakan satu kesatuan uang utuhuntuk mencapai kompetensi yang ingin terbentuk.

c. Sistematis, artinya disusun menurut suatu alurtertentu. Pola susunan ma-teri bisa mengikuti: 1) Dari yang mudah menuju yang susah. 2) Dari sederhana menuju yang kompleks atau

rumit. 3) Dari khusus menuju yang umum. 4) Dari yang umum menuju yang khusus.

Penyajian materi dari umum ke khusus lebihefektif dibanding dari khusus menuju ke umum(Su-djana, 2000).

5) Harus bisa dijelaskan dengan jelas,sehingga bisa diproyeksi untuk mencapi tujuan.

Berkaitan dengan pentingnya memperhatikanprinsip-prinsip menyajikan materi pelajaran di atas,Sudjana (2000) menyatakan bahwa, “Membahas ma-teripelajaran bukan semata-mata urusan metode mengajarsaja, tapi juga or-ganisasi materi dan penguasaanbahan pelajaran oleh guru”.

Dalam konteks KTSP, berkaitan dengan pemilihandan penyajian materi ada beberapa hal penting

47

lainnya yang perlu diperhatikan. Dalam KTSP yangberbasis kompetensi, materi harus mengacu padapencapaian kompetensi yang harus dicapai siswa,melalui indikator-indikator hasil belajar. Dengandemiki-an guru harus mengenali standar kompetensimata pelajaran, kompetensi da-sar, dan mampumenentukan serta merumuskan indikator hasil belajardengan baik. Dalam pengertian, indikator hasilbelajar itu merupakan sejumlah ke-mampuan spesifikdari kompetensi dasar yang di dalamnya mencerminkankemapuan kognitif, afektif, dan spikomotor yangdiperlukan untuk membangun kompetensi dasar,diperlukan lebih dari satu indikator hasil belajaruntuk mencapai penguasaan kompetensi dasar yangbaik.

Disamping itu, rumusan indikator hasil belajarjuga harus jelas, sehingga memudahkan untukmenentukan materi, jenis kegiatan, dan alat evaluasiyang harus digunakan. Kriteria indikator hasilbelajar yang baik setidaknya harus berorientasipada siswa, menggunakan satu kata kerja operasionalyang bisa diamati dan diukur, dan berisi satumateri yang jelas.

Bisa disimpulkan bahwa keluasan dan kedalamanmateri yang akan dipe-lajari siswa sangat tergantungpada indikator hasil belajar yang harus ditam-pilkan siswa.

3. Prosedur Menentukan Materi Pembelajaran

48

Materi pembelajaran adalah segala sesuatu yanghendak dipelajari dan dikuasai siswa, baik berupapengetahuan, keterampilan maupun sikap melaluikegiatan pembelajaran agar menjadi kompeten (Nazar,2006: 19). Pengertian ini mirip dengan pengertianmata pelajaran yang terdapat KBBI (1999), yangmendefinisikan mata pelajaran sebagai “pelajaranyang harus diajarkan (dipe-lajari) pada sekolahdasar dan sekolah lanjutan”. Inti dari keduanyaadalah menunjuk pada bahan yang akan atau harusdipelajari dalam proses pembela-jaran.

Dengan asumsi standar kompetensi dan komptensidasar sudah ditemu-kenali, serta indikator hasilbelajar telah dirumuskan dengan jelas, secara umumprosedur pengembangan materi pembelajaraan untukaktivitas pembe-lajaran adalah sebagai berikut:a. Pelajari standar kompetensi b. Pelajari kompetensi dasar

yang ingin dicapaic. Pelajari indikator hasil

belajard. Tentukan materi sesuai dengan

apa yang tertera dalam indikator hasil be-lajar.Beberapa hal lain yang perlu diketahui sekaitan

dengan KTSP di antara-nya adalah meskipun menurutBNSP (Tim MKDP KURTEK, 2006) dan Na-zar (2006: 5)bahwa kompetensi dasar bisa dilihat dalam SKL danSI, namun sejauh analisis yang sudah dilakukan,

49

kata kompetensi dasar itu sendiri be-lum disebutkansecara eksplisit, namun yang ada adalah sejumlahkompetensi lulusan mata pelajaran. Kalau belum adalembaga atau asosiasi yang membu-at menuangkan SKLdalam bentuk format kompetensi dasar yang eksplisitsehingga mudah dibaca, maka sebagai acuan awal bisamelihat uraian standar kompetensi lulusan sebagaititik tolak untuk membuat indikator hasil belajar(di sini diperlukan penguasaan guru terhadap materimata pelajaran).

Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu dalam SKLdan SI baru mengatur SKL dan SI satuan pendidikan.Sedangkan SKL dan SI setiap kelas pada ma-sing-masing jenjang/satuan pendidikan belum ada. Dalamhal ini perlu koor-dinasi yang baik antar guru matapelajaran antar kelas, untuk SD/MI/SDLB antar gurukelas, untuk menetapkan keluasan dan kedalamanmateri mata pe-lajaran. Hal ini dimaksudkan agartidak terjadi tumpang tindih materi yang berlebihanatau tidak perlu.

DAFTAR PUSTAKA

50

Anonim. 2006. Permendiknas 2006 Tentang SI dan SKL.Jakarta: Sinar Gra-fika.

Anonim. 1999. Kamus Besar Bahasan Indonesia. Jakarta:PN. Balai Pustaka.

Belen, S. 2007. Sejarah Perkembangan Kurikulum diIndonesia: Masih Me-nyisakan Sederet Masalah.Tidak diterbitkan.

BNSP. 2006. Panduan Penusunan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.Jakarta: Tidak diterbitkan.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. KurikulumBerbasis Komptensi, Se-kolah Dasar dan Ibtidaiyah.Jakarta: Tidak diterbitkan.

Idi, A. 1999. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik.Jakarta: Gaya Media Pratama.

Nazar. 2006. Merancang Pembelajaaran Aktif dan KonteksutualBerdasar-kan “SISKO’ 2006: Panduan Praktis MengembangkanIndikator, Materi, Kegiatan, Penilaian, Silabus, dan RPP.Jakarta: Grasindo.

Nasution, S. 2006. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta:Bumi Aksara.

Sukmadinata, N. S. 2000. Pengembangan Kurikulum Teoridan Praktik. Ban-dung: Rosda Karya.

Sudjana, N. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung: Sinar Baru Algessindo.

Tim Pengembang MKDP Jurusan Kurikulum dan TeknologiPendidikan. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran – BahanAjar. Bandung: Tidak diterbitkan.

Tim Redaksi Nuansa Aulia. 2005. Himpunan Perundang-undangan tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung:Nuansa Aulia.

51

LAMPIRANLembar kerja

Tugas ITugas dilakukan secara kelompok untuk menganalisis ciri khas yang ada pa-da KTSP, dibandingkan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya.

Perbadingan

dengankurikulu

msebelumn

ya

Persamaan Peberdaan

1964

1968

1975

52

1984

1994

KBK

Kesimpulan umum sekaitan dengan mata pelajaran dalam tentang KTSP di-banding kurikulum sebelumnya:

EvaluasiKisi-kisi Soal

No.

Sub Bahasan Pokok Pertanyaan NomorPertanyaan

JumlahPertanyaan

1

Pengertian perkem-banganmata pela-jaran

Pengeritan Mata Pelajaran 1 1

2

Perkembangan mata pelajaran dalam KTSP

Maksud perkembanganmata pelajaran KTSP.

2 1

Perkembangan 1. Jenis 3

53

3

mata pelajaran dankuri-kulum yang diguna-kan

kurikulum yang berlaku

2.Rasional adanya peru-bahan kurikulum.

3.Tematik dan pembiasaan Pertama kali diterapkan

4

5

3

4

Kompetensi mata pelajaran, kompe-tensi dasar, dan in-dikator hasil belajar

Mengurut kompetensiuntuk mencapai kompetensi lulus-anmata pelajaran.

8 1

5 Muatan Lokal

Perbedaan penerapanmuat-an local antara kurikulum 1994 dengan KTSP

6 1

6

Alokasi Waktuun-tuk tiap mata pela-jaran pada tiap Jen-jangSatuan Pendi-dikan.

Pengaturan waktu untuk Mulok dan Pengembangan Diri

7 1

7

Prinsip pemilihan, penyajian, dan pro-sedurpengembang-anmateri mata pela-jaran oleh sekolah/guru dalam KTSP

1. Prinsip pemilihan materi

2. Prinsip penyajian materi

3. Prosedur pengembangan materi

.

9 10 11

3

Jumlah 11

54

Soal

1. Jelaskan apa persamaan dan perbedaan dari mata pelajaran dan materi pelajaran?

2. Menunjuk pada hal apakah yang dimaksud dengan perkembangan ma-ta pelajaran dalam KTSP?

3. Ada berapa jenis kurikulum yang pernah digunakan di Indonesia sete-lah merdeka?

4. Meskipun unsur-unsur umum determinan kurikulum itu sama yaitu faktor filosofis, sosiologis, psikologis, dan ilmu pengetahuan dan tek-nologi, namun mengapa selalu ada variabilitas penggunaan kurikulum?

5. Pembelajaran tematik dan pembiasaan yang ada pada KTSP pada kuri-kulum manakah untuk pertama kali muncul pada kurikulum negara kita?

6. Mulok yang muncul pada kurikulum 1994 sempat dihilangkan pada KBK, dihidupkan lagi pada KBK.Apa beda penerapan mulok pada Kurikulum 1996 dengan Mulok KTSP?

7. Apa yang Anda ketahui mengenai pengaturan jam untuk Muatan Lo-kal dan Pengembangan Diri pada KTSP?

8. KTSP menggunakan model konsep kurikulum

55

teknologis, yaitu berba-sis kompetensi. Dalam struktur kompentesi KTSP terdapat kompetensi lulusan mata pelajaran. Coba Anda urutkan kompetensi yang harus di-penuhi untuk mencapai kompetensi lulusan mata pelajaran!

9. Sebutkan dan jelaskan beberapa prinsip pemilihan materi!

10.

Prinsip-prinsip apa sajakah yang sebaiknya dipenuhi dalam penyajian materi pelajaran?

11.

Berikut ini adalah prosedur pengembangan materipembelajaran yang masih acak. Pelajari kompetensi dasar yang ingin dicapai, Standar kompetensi, tentukan materi sesuai dengan apa yang tertera dalam indikator hasil belajar, pelajari indikator hasil belajar. Urutkanlah sehingga menjadi prosedur yang sistematis dalam pengem-bangan materi pembelajanran!

56