pengaruh time pressure, resiko audit, materialitas
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of pengaruh time pressure, resiko audit, materialitas
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016
PENGARUH TIME PRESSURE, RESIKO AUDIT, MATERIALITAS,
PROSEDUR REVIEW DAN KONTROL KUALITAS, LOCUS OF CONTROL
SERTA KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PENGHENTIAN
PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT
(Studi Empiris Pada KAP Semarang)
Mochamad Nur Rochman
Rita Andini, SE, MM
Abrar Oemar, SE
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Jurusan Akuntansi
Universitas Pandanaran Semarang
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh time pressure, resiko
audit, materialitas, prosedur review, kontrol kualitas, locus of control serta komitmen
profesional terhadap penghentian prematur atas prosedur audit pada KAP Semarang.
Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan sumber data sekunder, teknik
pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Teknik
analisis yang digunakan menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan
pengujian hipotesis. Hasil Penelitian menunjukkan time pressure berpengaruh positif
terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi
logistik variabel time pressure dari tabel 4.30 menunjukkan nilai signifikansi
sebesar 0,017 dan positif dengan koefisien 1,088.Resiko audit berpengaruh positif
terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi
logistik variabel resiko audit menunjukkan signifikansi sebesar 0,113 ( >0,05 ).
materialitas berpengaruh negatif terhadap penghentian prematur atas prosedur
audit. Hasil pengujian regresi logistik variabel materialitas menunjukkan
signifikansi sebesar 0,038 dengan koefisien -0.445.prosedur review dan kontrol
kualitas berpengaruh negatif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
Hasil pengujian regresi logistik variabel prosedur review dan kontrol kualitas
menunjukkan signifikansi sebesar 0,115 ( > 0,05 ). locus of control eksternal
berpengaruh positif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil
pengujian regresi logistik variabel locus of control eksternal menunjukkan
signifikansi sebesar 0,232 (>0,05). Komitmen profesional berpengaruh negatif
terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi
logistik variabel komitmen profesional menunjukkan signifikansi sebesar 0,031
dengan koefisien -0.412. Kata Kunci : Time Pressure, Resiko Audit, Materialitas, Prosedur Review, Kontrol
Kualitas, Locus of Control , Komitmen Profesional, Penghentian atas Prosedur audit.
PENDAHULUAN
Auditing merupakan bagian dari lingkup jasa assurance, yaitu jasa
profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi pengambil
keputusan (Mulyadi, 2001). Maka jelaslah bahwa pengauditan melibatkan usaha
peningkatan kualitas informasi bagi pengambil keputusan serta independensi dan
kompetensi dari pihak yang melakukan audit (Weningtyas et al., 2006).
Selain faktor-faktor seperti time pressure, resiko audit, materialitas serta
prosedur review dan kontrol kualitas adapula faktor lain yang mempengaruhi
seorang auditor dalam melakukan penghentian prematur atas prosedur audit, yaitu
locus of control eksternal auditor. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Donnelly
et al. (2005), Wilopo (2006), serta Kartika dan Wijayanti (2007) menyatakan
bahwa locus of control eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dysfunctional audit behavior yang berbanding lurus dengan praktek penghentian
prematur atas prosedur audit. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti merumuskan
judul penelitian“PENGARUH TIME PRESSURE, RESIKO AUDIT,
MATERIALITAS, PROSEDUR REVIEW DAN KONTROL KUALITAS,
LOCUS OF CONTROL SERTA KOMITMEN PROFESIONAL
TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT
(Studi Empiris Pada KAP Semarang)”
Adapun Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalahUntuk mengetahui prosedur
audit apa yang paling sering dihentikan secara prematur.Untuk menguji pengaruh
time pressure terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.Untuk menguji
pengaruh resiko audit terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Untuk
menguji pengaruh materialitas terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
Untuk menguji pengaruh prosedur review dan kontrol kualitas terhadap
penghentian prematur atas prosedur audit.
Untuk menguji pengaruh locus of control eksternal terhadap penghentian prematur
atas prosedur audit.Untuk menguji pengaruh komitmen profesional eksternal
terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
Landasan Teori
a.Teori Atribusi
Ikhsan dan Ishak (2008) menjelaskan bahwa teori atribusi mempelajari
tentang bagaimana seseorang menginterpretasikan suatu peristiwa, alasan, atau
sebab perilakunya. Apakah perilaku itu disebabkan oleh faktor disposisional
(faktor dalam/internal), ataukah disebabkan oleh keadaan ekternal (Luthans, 2005)
dalam Aji (2010).
b. Teori Agensi
Agency Theory mendasarkan hubungan kontrak agar anggota-anggota
dalam perusahaan, dimana prinsipal dan agen sebagai pelaku utama. Prinsipal
merupakan pihak yang memberikan mandat kepada agen untuk bertindak atas
nama prinsipal, sedangkan agen merupakan pihak yang diberi amanat oleh
prinsipal untuk menjalankan perusahaan. Agen berkewajiban untuk
mempertanggung jawabkan apa yang telah diamanahkan oleh prinsipal
kepadanya.
1.Penghentian Prematur atas Prosedur Audit
Pada pelaksanaan program audit, prosedur audit sangat diperlukan agar
auditor dapat bekerja secara efektif dan efisien.Namun praktik di lapangan masih
ada auditor yang mengurangi atau mengabaikan prosedur- prosedur dalam
melakukan program audit yang dapat menyebabkan penurunan kualitas audit atau
dapat disebut juga (Reduced Audit Quality / RAQ behaviors).
2. Time Pressure
Time pressure yang dihadapi oleh profesional dalam bidang pengauditan
dapat menimbulkan tingkat stress yang tinggi dan mempengaruhi sikap, niat, dan
perilaku auditor, serta mengurangi pehatian mereka terhadap aspek kualitatif dari
indikasi salah saji yang menunjukan potensial kecurangan atas pelaporan
keuangan (Sososutiksno, 2005).
3. Risiko Audit
Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan risiko audit. Risiko
audit merupakan risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak
memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan
yang mengandung salah saji material (Ikatan Akuntan Indonesia, 2011
4. Materialitas
Materialitas merupakan dasar penerapan standar auditing terutama
standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Mulyadi (2002) menjelaskan
materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi
akuntansi
5.Prosedur Review dan Kontrol kualitas oleh Kantor Akuntan Publik
Prosedur review (prosedur pemeriksaan) perlu dilakukan Kantor Akuntan
Publik untuk mengontrol kemungkinan terjadinya penghentian prematur atas
prosedur audit yang dilakukan auditornya (Waggnoner dan Cashell,1991) dalam
Weningtyas, et al, (2006).
6. Locus of Control
Locus of Control atau lokus pengendalian yang merupakan kendali
individu atas pekerjaan mereka dan kepercayaan mereka terhadap keberhasilan
diri. Lokus pengendalian ini terbagi menjadi dua yaitu lokus pengendalian internal
7. Komitmen Profesional
Komitmen auditor terhadap profesinya merupakan faktor penting yang
bepengaruh terhadap perilaku auditor dalam melakukan tugas audit. Tranggono
dan Kartika (2008) menjelaskan komitmen profesional merupakan tingkat
loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu
tersebut.
a. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mengacu pada penelitian-penelitian terdahulu yang telah
dilakukan sebelumnya.Penelitian-penelitian tersebut diuraikan pada tabel dibawah
ini.
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Nama, Judul, dan
Tahun Penelitian
Variabel Penelitian Metode
Penelitian
Hasil Penelitian
1. Alderman & Derick,
Auditors
Anggaran waktu,
penghentian prematur.
Metode
Analog
Kendala anggaran
waktu merupakan
Perceptions of Time
Budget Pressure
dan Premature Sign
Off : A Replication
and Extension,
1982.
faktorutama
melakukan perilaku
audit disfungsional.
Faktor utama
melakukan
penghentian
prematur adalah
tahapan dengan
risiko yang rendah,
kendala waktu,dan
kebosanan.
2. Heriningsih,
Penghentian
Prematur Atas
Prosedur Audit :
Sebuah Studi
Empiris pada
Kantor Akuntan
Publik, 2002
Time pressure, resiko audit,
penghentian prematur
prosedur audit.
Metode
Analog
Diketahui adanya
hubungan yang
signifikan antara
timepressure dan risiko
audit terhadap
penghentian premature
prosedur audit.
Penelitian ini tidak dapat
membuktikan bahwa
tingkat materialitas
dapat dikaitkan dengan
penghentian premature
prosedur audit.
3. Weningtyas,
Penghentian
Prematur Atas
Prosedur Audit,
2006
Timepressuredanrisikoaudit
,materialitas,
kontrolkualitasdanprosedur
review
Metode
Analog
Terdapat urutan
prioritas prosedur
audit yang
dihentikan secara
prematur.
Time pressure dan risiko
audit,materialitas,
control kualitas dan
prosedur review
berpengaruh pada
penghentian premature
atas prosedur audit
4. Silaban, Hubungan
antara anggaran
waktu terhadap
perilakuaudit
disfungsional
locusofcontroldandi
mensikomitmen
profesional , 2011
Anggaran waktu,
perilakuaudit disfungsional
locusofcontrol,dandimensik
omitmen profesional.
Metode
Perkiraan
Hubungan positif
signifikan
tekanananggaran waktu
yang dirasakan dengan
perilaku audit
disfungsional
Locus of control dan
dimensi komitmen
professional merupakan
karakteristik individual
auditor yang
berpengaruh terhadap
perilaku individu auditor
dalam pelaksanaan
program audit.
5. Lestari,
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Perilaku Auditor
Dalam Penghentian
Prematur Prosedur
Audit, 2010
Timepressure,
resikoaudit,danlocusof
control
Metode
Analog
Terdapat urutan
prioritas prosedur
audit yang dihentikan
secara prematur
Timepressure, resiko
audit,dan locus of
control memiliki
pengaruh positif
terhadap pengehentian
prematus atas prosedur
audit. Sedangkan
materialitas dan
prosedur review
memiliki pengaruh
negative terhadap
pengehentian atas
prosedur audit.
6. Wibowo,
Profesionalisme
Auditor Dalam
Penghentian
Prematur Atas
Prosedur Audit,
2010.
Timepressure,resikoaudit,m
aterilitasdan prosedurreview
dankontrol.
Metode
Analog
Timepressure,resiko
audit,materilitas dan
prosedur review dan
control kualitas
berpengaruh terhadap
penghentian premature
atas prosedur audit.
7. Wahyudi,
Praktik Penghentian
Prematur Atas
Prosedur Audit,
2011.
Timepressure
materialitas
Resikoaudit,prosedurreview
dankontrolkualitas,
dankomitmenprofesional
Metode
Analog
Terdapat urutan prioritas
prosedur audit yang
dihentikan secara
prematur.
Time pressure dan
materialitas memiliki
pengaruh terhadap
penghentian premature
atas prosedur
audit.
Resiko audit,prosedur
review dan control
kualitas, dan komitmen
professional tidak
memiliki pengaruh
terhadap penghentian
premature atas prosedur
audit.
8. Indarto,Hubungan
time pressure, resiko
audit, prosedur
review, komitmen
organisasi,
time pressure, resiko audit,
prosedur review, komitmen
organisasi, komitmen
profesional, pengalaman
audit, kesadaran etis,
Metode
Analog
Terdapat urutan prioritas
prosedur audit yang
dihentikan secara
prematur.
Time pressure dan
komitmen
profesional,
pengalaman audit
dan kesadaran etis
terhadap
penghentian
prematur audit,
2011
penghentian prematur audit resiko audit memiliki
pengaruh positif
terhadap praktik
penghentian premature
atas prosedur audit.
Prosedur review dan
control
kualitas,komitmen
organisasi,komitmen
profesional,pengalaman
audit,dan kesadaran etis
memiliki pengaruh
negative terhadap
penghentian premature
atas prosedur audit.
9. Kumalasari,
Hubungan time
pressure,
materialitas,
prosedur review,
dan kontrol kualitas
terhadap
penghentian
prematur atas
prosedur audit.
time pressure, materialitas,
prosedur review, kontrol
kualitas, penghentian
prematur atas prosedur
audit.
Metode
Analog
Time pressure dan
materialitas berpengaruh
positif terhadap
pengehentian premature
atas prosedur audit.
Resiko audi tmemiliki
pengaruh negative
terhadap pengehentian
pematur atas prosedur
audit prosedur review
dan control kualitas
tidak memiliki pengaruh
terhadap penghentian
prematur atas prosedur
audit.
Kerangka Pemikiran
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data
primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik baik dari individu atau
perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa
dilakukan peneliti (Umar, 2001). Data primer diolah berdasarkan jawaban-
jawaban kuesioner yang dibagikan pada para responden.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah melalui
survey, yaitu dengancara membagikan kuesioner yang berisi daftar pertanyaan
kepada para responden penelitian yaitu auditor yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik kota Semarang.Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Populasi merupakan seperangkat unit yang menjadi objek penelitian
(Butar-butar, 2006:3). Penelitian terhadap populasi dilakukan dengan meneliti
keseluruhan atau bagian dari populasi. Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik kota
Semarang.Terdapat 18 Kantor Akuntan Publik yang terdapat pada penelitian ini.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang mewakili populasi tersebut sehingga
memiliki karakteristik dari populasi juga. Metode pengumpulan sampel dalam
penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan judgement
sampling, yaitu pengambilan sampel dengan tidak acak, dan sampel dipilih
berdasarkan pertimbangan tertentu
HASIL DAN ANALISIS DATA
Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan
Publik yang ada di Semarang. Dari 9 KAP yang direncanakan untuk dijadikan
responden penelitian,
Berikut ini adalah tabel rincian responden penelitian :
Tabel 4.1
Responden Penelitian
No Nama KAP
Jumlah
Auditor
Responden
yang
bersedia
Kuesioner
yang
disebar
Kuesioner
yang
kembali
Kuesioner
yang tidak
diisi lengkap
Instrumen
yang dapat
diolah
1. Bayudi Watu 5 5 6 6 - 6
2. Benny,Tony,
Frans & Daniel 6 3 6 6 - 6
3. Darsono & Budi
Cahyo Santoso 15 3 2 2 - 2
4. Idjang Soetikno 5 5 6 4 2 2
5. Soekamto 8 3 6 5 - 5
6. Suhartati &Rekan 12 - 6 5 1 4
7. Tahrir Hidayat 7 3 6 5 - 5
8. Yulianti 5 3 6 3 - 3
9. Ngurah Arya &
Rekan 10 5 6 5 - 5
10. Achmad, Rasyid, 5 5 6 5 - 5
Hisbullah & Jerry
Total 78 35 56 46 3 43
Sumber : Data primer yang diolah
Dalam penelitian ini, dari 35 responden yang direncanakan dijadikan
responden penelitian, karena ada tambahan 1 KAP yang bersedia menjadi
responden maka ada 56 kuesioner yang dikirimkan pada 10 Kantor Akuntan
Publik di Semarang, didapatkan 46 kuesioner kembali, namun hanya 43 kuesioner
yang layak untuk dijadikan sumber data penelitian karena sebanyak 3 eksemplar
kuesioner tidak diisi secara lengkap oleh responden sehingga kuesioner tersebut
tidak dapat diolah. Pada akhirnya terdapat 43 kuesioner yang layak diolah.
Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 4.27
Tabel Statistik Deskriptif Variabel
Variabel Kisaran Kisaran Rata-rata Kategori Ket
teoritis empiris (Mean) rendah sedang tinggi
Time Pressure 5-25 5-19 13,44 5 - 9,67 9,68 -14,34 14,35 - 19 sedang
Resiko Audit 11-55 19-44 33,37 19 – 27,33 28,34-35,66 35,66 - 44 sedang
Materialitas 7-35 13-29 20,56 13 – 18,33 18,34–23,66 23,67 - 29 sedang
Prosedur review
dan kontrol kualitas 3-15 5-14 9,67 5 - 8 8,01-11 11,01 - 14 sedang
Locus of control
eksternal 17-85 17-65 45,88 17 - 33 33,01 - 49 49,01 - 65 sedang
Konitmen
Profesional 7-35 13-29 20,56 13 – 18,33 18,34–23,66 23,67 - 29 sedang
Penghentian
Prematur atas
Prosedur Audit 10-50 10-35 21,12 10 - 18,33 18,34 - 26,66 26,67 - 35 sedang
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata skor variabel time pressure
adalah 13,44 yang jika dimasukkan ke dalam 3 kategori, rata-rata tersebut berada
pada tingkat kategori sedang.
Analisis Regresi Logistik
Tabel 4.31
Tabel Hasil Uji Regresi Logistik
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Sig/2
Step 1(a)
TP 1.088 .516 4.445 1 .035 .017
RA .293 .242 1.464 1 .226 .113
M -.445 .250 3.155 1 .076 .038
PRKK .695 .580 1.436 1 .231 .115
LOCex K
-.130 -.412
.177
.225 .533
3.112 1 1
.465
.075 .232 .031
Constant -19.595 12.333 2.524 1 .112 .056
a Variable(s) entered on step 1: TP, RA, M, PRKK, LOCex.
Sumber : Data primer yang diolah
Hasil tersebut dapat dituliskan dalam persamaan regresi logistik yaitu:
PS0 = -19,595 + 1,088TP + 0,293 RA -0,445M + 0,695PR - 0,130 LOCex
Pengujian Hipotesis
Hipotesis 1
Hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah terdapat urutan prioritas dari prosedur
audit yang dihentikan. Tabel urutan prioritas penghentian prosedur audit dapat
dilihat pada tabel 4.14. Berdasarkan tabel 4.13, diketahui bahwa nilai Asymp.Sig
sebesar 0,000 di mana nilai ini < 0,05 level of significant (α) sehingga dapat
dinyatakan bahwa H1 diterima yaitu terdapat urutan prioritas dari prosedur audit
yang dihentikan dari yang paling sering dihentikan dengan urutan nomor 1 sampai
yang paling jarang dihentikan dengan urutan nomor 10.
Hipotesis 2
Hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah time pressure berpengaruh positif terhadap
penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi logistik variabel
time pressure dari tabel 4.30 menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,017 dan
positif dengan koefisien 1,088. Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari
0,05, maka didapat kesimpulan bahwa H2 diterima, yaitu semakin besar time
pressure yang dihadapi auditor, maka semakin tinggi kecenderungan auditor
untuk menghentikan prosedur audit secara prematur.
Hipotesis 3
Hipotesis 3 dalam penelitian ini adalah resiko audit berpengaruh positif terhadap
penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi logistik variabel
resiko audit menunjukkan signifikansi sebesar 0,113 ( >0,05 )sehingga dapat
dinyatakan bahwa H3ditolak. Hal ini berarti resiko audit tidak berpengaruh
terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
Hipotesis 4
Hipotesis 4 dalam penelitian ini adalah materialitas berpengaruh negatif terhadap
penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi logistik
variabel materialitas menunjukkan signifikansi sebesar 0,038 dengan koefisien -
0.445. Dengan p value di bawah 0,05 dan koefisien bertanda negatif, dapat
dinyatakan bahwa H4 diterima, yaitu semakin rendah tingkat materialitas yang
melekat pada suatu prosedur audit, maka kemungkinan terjadinya penghentian
prematur atas prosedur audit akan semakin tinggi.
Hipotesis 5
Hipotesis 5 dalam penelitian ini adalah prosedur review dan kontrol kualitas
berpengaruh negatif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil
pengujian regresi logistik variabel prosedur review dan kontrol kualitas
menunjukkan signifikansi sebesar 0,115 ( > 0,05 ), sehingga dapat dinyatakan
bahwa H5ditolak, yaitu prosedur review dan kontrol kualitas tidak berpengaruh
terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
Hipotesis 6
Hipotesis 6 dalam penelitian ini adalah locus of control eksternal berpengaruh
positif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi
logistik variabel locus of control eksternal menunjukkan signifikansi sebesar
0,232 (>0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa H6ditolak, yaitu locus of control
eksternal tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
Hipotesis 7
Hipotesis 7 dalam penelitian ini adalah komitmen profesional berpengaruh negatif
terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi
logistik variabel komitmen profesional menunjukkan signifikansi sebesar 0,031
dengan koefisien -0.412. Dengan p value di bawah 0,05 dan koefisien bertanda
negatif, dapat dinyatakan bahwa H4 diterima, yaitu semakin rendah tingkat
komitmen profesional yang melekat pada suatu prosedur audit, maka
kemungkinan terjadinya penghentian prematur atas prosedur audit akan semakin
tinggi.
PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini menguji pengaruh time pressure, resiko audit, materialitas,
prosedur review dan kontrol kualitas, serta locus of control eksternal terhadap
penghentian prematur atas prosedur audit. Penelitian dilakukan dengan responden
auditor yang bekerja pada KAP yang ada di kota Semarang. Berdasarkan hasil
analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Adanya urutan prioritas penghentian premature prosedur audit sesuai dengan
pengujian melalui uji Friedman. Adapun prosedur audit yang paling sering
ditinggalkan oleh auditor adalah pemahaman bisnis klien, sedangkan prosedur
yang paling jarang ditinggalkan auditor adalah prosedur pemeriksaan fisik.
2. Time pressure berpengaruh positif terhadap penghentian prematur atas
prosedur audit. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Heriningsih (2002), Weningtyas et al. (2006),Wibowo (2010)
3. Resiko audit tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur
audit. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wahyudi et al. (2011) bahwa resiko audit tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
4. Materialitas berpengaruh negatif terhadap penghentian prematur atas prosedur
audit. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Weningtyas (2006),Wibowo (2010), Lestari (2010), dan Aditya (2010)
5. Prosedur review dan kontrol kualitas tidak berpengaruh terhadap penghentian
prematur atas prosedur audit. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Wahyudi et al. (2011
6. Locus of control eksternaltidak berpengaruh terhadap penghentian prematur
atas prosedur audit. Hasil penelitian ini sesuai penelitian yang dilakukan oleh
Araminta (2011)
7. Komitmen profesional berpengaruh negatif terhadap penghentian prematur
atas prosedur audit.
Implikasi dan Saran
1. KAP sebaiknya mulai mengkaji anggaran waktu maupun tenggat waktu yang
diberikan kepada auditor yang melakukan penugasan audit sehingga anggaran
waktu yang telah ditetapkan tidak menimbulkan tekanan yang berat pada
auditor yang dapat memicu terjadinya perilaku penghentian prematur atas
prosedur audit dalam penugasan audit.
2. Diharapkan KAP dapat melakukan prosedur review dan kontrol kualitas
dengan lebih baik lagi serta sebaiknya lebih ditekankan terutama pada
beberapa prosedur audit dengan urutan yang paling sering ditinggalkan
tersebut guna mengurangi terjadinya penghentian prematur atas prosedur
audit.
3. Pengguna jasa akuntan publik harus mencermati bahwa praktek-praktek
semacam penghentian prematur atas prosedur audit dapat secara langsung
mengurangi kualitas hasil audit yang dilakukan oleh auditor sehingga akan
lebih baik apabila para pengguna jasa akuntan publik sadar dan mau ikut
mengawasi kinerja auditor untuk menghindari terjadinya penyimpangan
perilaku auditor yang dapat mengurangi kualitas audit tersebut.
4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mengatasi keterbatasan yang
terdapat dalam penelitian ini, misalnya dengan membedakan jenis time
pressure sehingga didapatkan variabel manakah yang lebih dominan
berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit antara time
budget pressure dan time deadline pressure.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Daniel, 2010, “Pengaruh Interaksi Time Pressure Dan Orientasi Etika,
Resiko Audit, Materialitas, Serta Prosedur Review Dan Kontrol Kualitas
Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit” Skripsi Fakultas
Ekonomi UNIKA Soegijapranata, Semarang. (tidak dipublikasikan)
Alderman, C. Wayne dan James W. Deitrick, 1982, “Auditors Perceptions of Time
Budget Pressure dan Premature Sign Off : A Replication and
Extension”,Auditing: A Journal of Practice & Theory : 2.
Araminta, Rahma Safrinda, 2011, ”Emotional Spiritual Quotient dan Locus of
Control Sebagai Antiseden Hubungan Kinerja Pegawai dan Penerimaan
Perilaku Disfungsional Audit (Studi Pada Inspektorat Provisnsi Jawa
Tengah)” Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Arens, A. A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley, 2006, Auditing and
Assurance Services, New Jersey : Prentice Hall Inc.
Butar-butar, Sansaloni. 2006. Modul Statistik dan Aplikasi SPSS. Semarang:
Fakultas Ekonomi Unika Soegijapranata
Brown, Helen L., 2003, The Effects of Engangement Risk and Experience in
Auditor-Client Negotiations.
Donelly, P. D., Quirin J. J., dan O’Bryan D., 2005 ”Locus of Control and
Dysfunctional Audit Behavior”, Journal of Business & Economics
Research, Vol. 3, Number 10.
Febriana, Cita, 2011, “Pengaruh Locus of Control Eksternal, Kinerja Auditor,
Komitmen Organisasional, dan Tekanan Anggaran Waktu Terhadap
Perilaku Disfungsional (Studi Kasus Pada BPK Perwakilan Provinsi
Jawa Tengah)” Skripsi Fakultas Ekonomi UNIKA Soegijapranata,
Semarang.
Gibson, Ivancevich, Donelly dan Konopaske, 2003, Organizations Behavior
Structure Procesess. New York: McGraw-Hill Inc.
Gozhali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Heriningsih, Sucahyo, 2002,“Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit : Sebuah
Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik”, Jurnal Wahana, Vol. 5 : hal
111-122.
IAI, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: PT Salemba Empat.
IAI-Kompartemen Akuntan Publik, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik,
Jakarta: PT Salemba Empat.
Jogiyanto, 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta.
Kartika, Indri dan Profita Wijayanti, 2007, ”Locus of Control And Accepting
Disfunctional Behavior on Public Auditors of DFAB”, Jurnal
Akuntabilitas, Vol. 6, No. 2 : hal 158-164.
Lestari, Ayu Puji, 2010, ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Auditor
Dalam Penghentian Prematur Prosedur Audit”, Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Malone, Charles F. dan Robin W. Roberts, 1996, “Factors Associated with the
Incidence of Reduce Audit Quality Behaviors”.Auditing: A Journal of
Practice & Theory, Vol. 15, No. 2.
Mulyadi, 2001, Auditing, Jakarta : Salemba Empat.
Ulum, Akhmad Samsul. 2005. Pengaruh Orientasi Etika terhadap Hubungan
Antara Time Pressure dengan Perilaku Premature Sign Off Prosedur
Audit. Semarang : Jurnal MAKSI hal 194-212.
Umar, Hussein. 1997. Riset Akuntansi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Wahyudi, Imam, Jurica Lucyanda, dan Loekman H. Suhud, 2011, “Praktik
Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit”, Media Riset Akuntansi,
Vol. 1, No. 2 : hal 125-140.
Weningtyas, Suryanita, Doddy Setiawan, dan Hanung Triatmoko, 2006,
“Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit”, Simposium Nasional
Akuntansi IX, Padang.
Wibowo, Kurniawan Puji, 2010, Profesionalisme Auditor Dalam Penghentian
Prematur Atas Prosedur Audit.