pengaruh time pressure, resiko audit, materialitas

19
Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016 PENGARUH TIME PRESSURE, RESIKO AUDIT, MATERIALITAS, PROSEDUR REVIEW DAN KONTROL KUALITAS, LOCUS OF CONTROL SERTA KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (Studi Empiris Pada KAP Semarang) Mochamad Nur Rochman Rita Andini, SE, MM Abrar Oemar, SE Fakultas Ekonomika dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Pandanaran Semarang ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh time pressure, resiko audit, materialitas, prosedur review, kontrol kualitas, locus of control serta komitmen profesional terhadap penghentian prematur atas prosedur audit pada KAP Semarang. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan sumber data sekunder, teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Teknik analisis yang digunakan menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Hasil Penelitian menunjukkan time pressure berpengaruh positif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi logistik variabel time pressure dari tabel 4.30 menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,017 dan positif dengan koefisien 1,088.Resiko audit berpengaruh positif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi logistik variabel resiko audit menunjukkan signifikansi sebesar 0,113 ( >0,05 ). materialitas berpengaruh negatif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi logistik variabel materialitas menunjukkan signifikansi sebesar 0,038 dengan koefisien -0.445.prosedur review dan kontrol kualitas berpengaruh negatif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi logistik variabel prosedur review dan kontrol kualitas menunjukkan signifikansi sebesar 0,115 ( > 0,05 ). locus of control eksternal berpengaruh positif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi logistik variabel locus of control eksternal menunjukkan signifikansi sebesar 0,232 (>0,05). Komitmen profesional berpengaruh negatif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi logistik variabel komitmen profesional menunjukkan signifikansi sebesar 0,031 dengan koefisien -0.412. Kata Kunci : Time Pressure, Resiko Audit, Materialitas, Prosedur Review, Kontrol Kualitas, Locus of Control , Komitmen Profesional, Penghentian atas Prosedur audit.

Transcript of pengaruh time pressure, resiko audit, materialitas

Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016

PENGARUH TIME PRESSURE, RESIKO AUDIT, MATERIALITAS,

PROSEDUR REVIEW DAN KONTROL KUALITAS, LOCUS OF CONTROL

SERTA KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PENGHENTIAN

PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

(Studi Empiris Pada KAP Semarang)

Mochamad Nur Rochman

Rita Andini, SE, MM

Abrar Oemar, SE

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Jurusan Akuntansi

Universitas Pandanaran Semarang

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh time pressure, resiko

audit, materialitas, prosedur review, kontrol kualitas, locus of control serta komitmen

profesional terhadap penghentian prematur atas prosedur audit pada KAP Semarang.

Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan sumber data sekunder, teknik

pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Teknik

analisis yang digunakan menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan

pengujian hipotesis. Hasil Penelitian menunjukkan time pressure berpengaruh positif

terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi

logistik variabel time pressure dari tabel 4.30 menunjukkan nilai signifikansi

sebesar 0,017 dan positif dengan koefisien 1,088.Resiko audit berpengaruh positif

terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi

logistik variabel resiko audit menunjukkan signifikansi sebesar 0,113 ( >0,05 ).

materialitas berpengaruh negatif terhadap penghentian prematur atas prosedur

audit. Hasil pengujian regresi logistik variabel materialitas menunjukkan

signifikansi sebesar 0,038 dengan koefisien -0.445.prosedur review dan kontrol

kualitas berpengaruh negatif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Hasil pengujian regresi logistik variabel prosedur review dan kontrol kualitas

menunjukkan signifikansi sebesar 0,115 ( > 0,05 ). locus of control eksternal

berpengaruh positif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil

pengujian regresi logistik variabel locus of control eksternal menunjukkan

signifikansi sebesar 0,232 (>0,05). Komitmen profesional berpengaruh negatif

terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi

logistik variabel komitmen profesional menunjukkan signifikansi sebesar 0,031

dengan koefisien -0.412. Kata Kunci : Time Pressure, Resiko Audit, Materialitas, Prosedur Review, Kontrol

Kualitas, Locus of Control , Komitmen Profesional, Penghentian atas Prosedur audit.

PENDAHULUAN

Auditing merupakan bagian dari lingkup jasa assurance, yaitu jasa

profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi pengambil

keputusan (Mulyadi, 2001). Maka jelaslah bahwa pengauditan melibatkan usaha

peningkatan kualitas informasi bagi pengambil keputusan serta independensi dan

kompetensi dari pihak yang melakukan audit (Weningtyas et al., 2006).

Selain faktor-faktor seperti time pressure, resiko audit, materialitas serta

prosedur review dan kontrol kualitas adapula faktor lain yang mempengaruhi

seorang auditor dalam melakukan penghentian prematur atas prosedur audit, yaitu

locus of control eksternal auditor. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Donnelly

et al. (2005), Wilopo (2006), serta Kartika dan Wijayanti (2007) menyatakan

bahwa locus of control eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap

dysfunctional audit behavior yang berbanding lurus dengan praktek penghentian

prematur atas prosedur audit. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti merumuskan

judul penelitian“PENGARUH TIME PRESSURE, RESIKO AUDIT,

MATERIALITAS, PROSEDUR REVIEW DAN KONTROL KUALITAS,

LOCUS OF CONTROL SERTA KOMITMEN PROFESIONAL

TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

(Studi Empiris Pada KAP Semarang)”

Adapun Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalahUntuk mengetahui prosedur

audit apa yang paling sering dihentikan secara prematur.Untuk menguji pengaruh

time pressure terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.Untuk menguji

pengaruh resiko audit terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Untuk

menguji pengaruh materialitas terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Untuk menguji pengaruh prosedur review dan kontrol kualitas terhadap

penghentian prematur atas prosedur audit.

Untuk menguji pengaruh locus of control eksternal terhadap penghentian prematur

atas prosedur audit.Untuk menguji pengaruh komitmen profesional eksternal

terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Landasan Teori

a.Teori Atribusi

Ikhsan dan Ishak (2008) menjelaskan bahwa teori atribusi mempelajari

tentang bagaimana seseorang menginterpretasikan suatu peristiwa, alasan, atau

sebab perilakunya. Apakah perilaku itu disebabkan oleh faktor disposisional

(faktor dalam/internal), ataukah disebabkan oleh keadaan ekternal (Luthans, 2005)

dalam Aji (2010).

b. Teori Agensi

Agency Theory mendasarkan hubungan kontrak agar anggota-anggota

dalam perusahaan, dimana prinsipal dan agen sebagai pelaku utama. Prinsipal

merupakan pihak yang memberikan mandat kepada agen untuk bertindak atas

nama prinsipal, sedangkan agen merupakan pihak yang diberi amanat oleh

prinsipal untuk menjalankan perusahaan. Agen berkewajiban untuk

mempertanggung jawabkan apa yang telah diamanahkan oleh prinsipal

kepadanya.

1.Penghentian Prematur atas Prosedur Audit

Pada pelaksanaan program audit, prosedur audit sangat diperlukan agar

auditor dapat bekerja secara efektif dan efisien.Namun praktik di lapangan masih

ada auditor yang mengurangi atau mengabaikan prosedur- prosedur dalam

melakukan program audit yang dapat menyebabkan penurunan kualitas audit atau

dapat disebut juga (Reduced Audit Quality / RAQ behaviors).

2. Time Pressure

Time pressure yang dihadapi oleh profesional dalam bidang pengauditan

dapat menimbulkan tingkat stress yang tinggi dan mempengaruhi sikap, niat, dan

perilaku auditor, serta mengurangi pehatian mereka terhadap aspek kualitatif dari

indikasi salah saji yang menunjukan potensial kecurangan atas pelaporan

keuangan (Sososutiksno, 2005).

3. Risiko Audit

Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan risiko audit. Risiko

audit merupakan risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak

memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan

yang mengandung salah saji material (Ikatan Akuntan Indonesia, 2011

4. Materialitas

Materialitas merupakan dasar penerapan standar auditing terutama

standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Mulyadi (2002) menjelaskan

materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi

akuntansi

5.Prosedur Review dan Kontrol kualitas oleh Kantor Akuntan Publik

Prosedur review (prosedur pemeriksaan) perlu dilakukan Kantor Akuntan

Publik untuk mengontrol kemungkinan terjadinya penghentian prematur atas

prosedur audit yang dilakukan auditornya (Waggnoner dan Cashell,1991) dalam

Weningtyas, et al, (2006).

6. Locus of Control

Locus of Control atau lokus pengendalian yang merupakan kendali

individu atas pekerjaan mereka dan kepercayaan mereka terhadap keberhasilan

diri. Lokus pengendalian ini terbagi menjadi dua yaitu lokus pengendalian internal

7. Komitmen Profesional

Komitmen auditor terhadap profesinya merupakan faktor penting yang

bepengaruh terhadap perilaku auditor dalam melakukan tugas audit. Tranggono

dan Kartika (2008) menjelaskan komitmen profesional merupakan tingkat

loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu

tersebut.

a. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada penelitian-penelitian terdahulu yang telah

dilakukan sebelumnya.Penelitian-penelitian tersebut diuraikan pada tabel dibawah

ini.

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Nama, Judul, dan

Tahun Penelitian

Variabel Penelitian Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1. Alderman & Derick,

Auditors

Anggaran waktu,

penghentian prematur.

Metode

Analog

Kendala anggaran

waktu merupakan

Perceptions of Time

Budget Pressure

dan Premature Sign

Off : A Replication

and Extension,

1982.

faktorutama

melakukan perilaku

audit disfungsional.

Faktor utama

melakukan

penghentian

prematur adalah

tahapan dengan

risiko yang rendah,

kendala waktu,dan

kebosanan.

2. Heriningsih,

Penghentian

Prematur Atas

Prosedur Audit :

Sebuah Studi

Empiris pada

Kantor Akuntan

Publik, 2002

Time pressure, resiko audit,

penghentian prematur

prosedur audit.

Metode

Analog

Diketahui adanya

hubungan yang

signifikan antara

timepressure dan risiko

audit terhadap

penghentian premature

prosedur audit.

Penelitian ini tidak dapat

membuktikan bahwa

tingkat materialitas

dapat dikaitkan dengan

penghentian premature

prosedur audit.

3. Weningtyas,

Penghentian

Prematur Atas

Prosedur Audit,

2006

Timepressuredanrisikoaudit

,materialitas,

kontrolkualitasdanprosedur

review

Metode

Analog

Terdapat urutan

prioritas prosedur

audit yang

dihentikan secara

prematur.

Time pressure dan risiko

audit,materialitas,

control kualitas dan

prosedur review

berpengaruh pada

penghentian premature

atas prosedur audit

4. Silaban, Hubungan

antara anggaran

waktu terhadap

perilakuaudit

disfungsional

locusofcontroldandi

mensikomitmen

profesional , 2011

Anggaran waktu,

perilakuaudit disfungsional

locusofcontrol,dandimensik

omitmen profesional.

Metode

Perkiraan

Hubungan positif

signifikan

tekanananggaran waktu

yang dirasakan dengan

perilaku audit

disfungsional

Locus of control dan

dimensi komitmen

professional merupakan

karakteristik individual

auditor yang

berpengaruh terhadap

perilaku individu auditor

dalam pelaksanaan

program audit.

5. Lestari,

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi

Perilaku Auditor

Dalam Penghentian

Prematur Prosedur

Audit, 2010

Timepressure,

resikoaudit,danlocusof

control

Metode

Analog

Terdapat urutan

prioritas prosedur

audit yang dihentikan

secara prematur

Timepressure, resiko

audit,dan locus of

control memiliki

pengaruh positif

terhadap pengehentian

prematus atas prosedur

audit. Sedangkan

materialitas dan

prosedur review

memiliki pengaruh

negative terhadap

pengehentian atas

prosedur audit.

6. Wibowo,

Profesionalisme

Auditor Dalam

Penghentian

Prematur Atas

Prosedur Audit,

2010.

Timepressure,resikoaudit,m

aterilitasdan prosedurreview

dankontrol.

Metode

Analog

Timepressure,resiko

audit,materilitas dan

prosedur review dan

control kualitas

berpengaruh terhadap

penghentian premature

atas prosedur audit.

7. Wahyudi,

Praktik Penghentian

Prematur Atas

Prosedur Audit,

2011.

Timepressure

materialitas

Resikoaudit,prosedurreview

dankontrolkualitas,

dankomitmenprofesional

Metode

Analog

Terdapat urutan prioritas

prosedur audit yang

dihentikan secara

prematur.

Time pressure dan

materialitas memiliki

pengaruh terhadap

penghentian premature

atas prosedur

audit.

Resiko audit,prosedur

review dan control

kualitas, dan komitmen

professional tidak

memiliki pengaruh

terhadap penghentian

premature atas prosedur

audit.

8. Indarto,Hubungan

time pressure, resiko

audit, prosedur

review, komitmen

organisasi,

time pressure, resiko audit,

prosedur review, komitmen

organisasi, komitmen

profesional, pengalaman

audit, kesadaran etis,

Metode

Analog

Terdapat urutan prioritas

prosedur audit yang

dihentikan secara

prematur.

Time pressure dan

komitmen

profesional,

pengalaman audit

dan kesadaran etis

terhadap

penghentian

prematur audit,

2011

penghentian prematur audit resiko audit memiliki

pengaruh positif

terhadap praktik

penghentian premature

atas prosedur audit.

Prosedur review dan

control

kualitas,komitmen

organisasi,komitmen

profesional,pengalaman

audit,dan kesadaran etis

memiliki pengaruh

negative terhadap

penghentian premature

atas prosedur audit.

9. Kumalasari,

Hubungan time

pressure,

materialitas,

prosedur review,

dan kontrol kualitas

terhadap

penghentian

prematur atas

prosedur audit.

time pressure, materialitas,

prosedur review, kontrol

kualitas, penghentian

prematur atas prosedur

audit.

Metode

Analog

Time pressure dan

materialitas berpengaruh

positif terhadap

pengehentian premature

atas prosedur audit.

Resiko audi tmemiliki

pengaruh negative

terhadap pengehentian

pematur atas prosedur

audit prosedur review

dan control kualitas

tidak memiliki pengaruh

terhadap penghentian

prematur atas prosedur

audit.

Kerangka Pemikiran

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data

primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik baik dari individu atau

perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa

dilakukan peneliti (Umar, 2001). Data primer diolah berdasarkan jawaban-

jawaban kuesioner yang dibagikan pada para responden.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah melalui

survey, yaitu dengancara membagikan kuesioner yang berisi daftar pertanyaan

kepada para responden penelitian yaitu auditor yang bekerja di Kantor Akuntan

Publik kota Semarang.Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Populasi merupakan seperangkat unit yang menjadi objek penelitian

(Butar-butar, 2006:3). Penelitian terhadap populasi dilakukan dengan meneliti

keseluruhan atau bagian dari populasi. Adapun populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik kota

Semarang.Terdapat 18 Kantor Akuntan Publik yang terdapat pada penelitian ini.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang mewakili populasi tersebut sehingga

memiliki karakteristik dari populasi juga. Metode pengumpulan sampel dalam

penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan judgement

sampling, yaitu pengambilan sampel dengan tidak acak, dan sampel dipilih

berdasarkan pertimbangan tertentu

HASIL DAN ANALISIS DATA

Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan

Publik yang ada di Semarang. Dari 9 KAP yang direncanakan untuk dijadikan

responden penelitian,

Berikut ini adalah tabel rincian responden penelitian :

Tabel 4.1

Responden Penelitian

No Nama KAP

Jumlah

Auditor

Responden

yang

bersedia

Kuesioner

yang

disebar

Kuesioner

yang

kembali

Kuesioner

yang tidak

diisi lengkap

Instrumen

yang dapat

diolah

1. Bayudi Watu 5 5 6 6 - 6

2. Benny,Tony,

Frans & Daniel 6 3 6 6 - 6

3. Darsono & Budi

Cahyo Santoso 15 3 2 2 - 2

4. Idjang Soetikno 5 5 6 4 2 2

5. Soekamto 8 3 6 5 - 5

6. Suhartati &Rekan 12 - 6 5 1 4

7. Tahrir Hidayat 7 3 6 5 - 5

8. Yulianti 5 3 6 3 - 3

9. Ngurah Arya &

Rekan 10 5 6 5 - 5

10. Achmad, Rasyid, 5 5 6 5 - 5

Hisbullah & Jerry

Total 78 35 56 46 3 43

Sumber : Data primer yang diolah

Dalam penelitian ini, dari 35 responden yang direncanakan dijadikan

responden penelitian, karena ada tambahan 1 KAP yang bersedia menjadi

responden maka ada 56 kuesioner yang dikirimkan pada 10 Kantor Akuntan

Publik di Semarang, didapatkan 46 kuesioner kembali, namun hanya 43 kuesioner

yang layak untuk dijadikan sumber data penelitian karena sebanyak 3 eksemplar

kuesioner tidak diisi secara lengkap oleh responden sehingga kuesioner tersebut

tidak dapat diolah. Pada akhirnya terdapat 43 kuesioner yang layak diolah.

Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 4.27

Tabel Statistik Deskriptif Variabel

Variabel Kisaran Kisaran Rata-rata Kategori Ket

teoritis empiris (Mean) rendah sedang tinggi

Time Pressure 5-25 5-19 13,44 5 - 9,67 9,68 -14,34 14,35 - 19 sedang

Resiko Audit 11-55 19-44 33,37 19 – 27,33 28,34-35,66 35,66 - 44 sedang

Materialitas 7-35 13-29 20,56 13 – 18,33 18,34–23,66 23,67 - 29 sedang

Prosedur review

dan kontrol kualitas 3-15 5-14 9,67 5 - 8 8,01-11 11,01 - 14 sedang

Locus of control

eksternal 17-85 17-65 45,88 17 - 33 33,01 - 49 49,01 - 65 sedang

Konitmen

Profesional 7-35 13-29 20,56 13 – 18,33 18,34–23,66 23,67 - 29 sedang

Penghentian

Prematur atas

Prosedur Audit 10-50 10-35 21,12 10 - 18,33 18,34 - 26,66 26,67 - 35 sedang

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata skor variabel time pressure

adalah 13,44 yang jika dimasukkan ke dalam 3 kategori, rata-rata tersebut berada

pada tingkat kategori sedang.

Analisis Regresi Logistik

Tabel 4.31

Tabel Hasil Uji Regresi Logistik

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Sig/2

Step 1(a)

TP 1.088 .516 4.445 1 .035 .017

RA .293 .242 1.464 1 .226 .113

M -.445 .250 3.155 1 .076 .038

PRKK .695 .580 1.436 1 .231 .115

LOCex K

-.130 -.412

.177

.225 .533

3.112 1 1

.465

.075 .232 .031

Constant -19.595 12.333 2.524 1 .112 .056

a Variable(s) entered on step 1: TP, RA, M, PRKK, LOCex.

Sumber : Data primer yang diolah

Hasil tersebut dapat dituliskan dalam persamaan regresi logistik yaitu:

PS0 = -19,595 + 1,088TP + 0,293 RA -0,445M + 0,695PR - 0,130 LOCex

Pengujian Hipotesis

Hipotesis 1

Hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah terdapat urutan prioritas dari prosedur

audit yang dihentikan. Tabel urutan prioritas penghentian prosedur audit dapat

dilihat pada tabel 4.14. Berdasarkan tabel 4.13, diketahui bahwa nilai Asymp.Sig

sebesar 0,000 di mana nilai ini < 0,05 level of significant (α) sehingga dapat

dinyatakan bahwa H1 diterima yaitu terdapat urutan prioritas dari prosedur audit

yang dihentikan dari yang paling sering dihentikan dengan urutan nomor 1 sampai

yang paling jarang dihentikan dengan urutan nomor 10.

Hipotesis 2

Hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah time pressure berpengaruh positif terhadap

penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi logistik variabel

time pressure dari tabel 4.30 menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,017 dan

positif dengan koefisien 1,088. Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari

0,05, maka didapat kesimpulan bahwa H2 diterima, yaitu semakin besar time

pressure yang dihadapi auditor, maka semakin tinggi kecenderungan auditor

untuk menghentikan prosedur audit secara prematur.

Hipotesis 3

Hipotesis 3 dalam penelitian ini adalah resiko audit berpengaruh positif terhadap

penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi logistik variabel

resiko audit menunjukkan signifikansi sebesar 0,113 ( >0,05 )sehingga dapat

dinyatakan bahwa H3ditolak. Hal ini berarti resiko audit tidak berpengaruh

terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Hipotesis 4

Hipotesis 4 dalam penelitian ini adalah materialitas berpengaruh negatif terhadap

penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi logistik

variabel materialitas menunjukkan signifikansi sebesar 0,038 dengan koefisien -

0.445. Dengan p value di bawah 0,05 dan koefisien bertanda negatif, dapat

dinyatakan bahwa H4 diterima, yaitu semakin rendah tingkat materialitas yang

melekat pada suatu prosedur audit, maka kemungkinan terjadinya penghentian

prematur atas prosedur audit akan semakin tinggi.

Hipotesis 5

Hipotesis 5 dalam penelitian ini adalah prosedur review dan kontrol kualitas

berpengaruh negatif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil

pengujian regresi logistik variabel prosedur review dan kontrol kualitas

menunjukkan signifikansi sebesar 0,115 ( > 0,05 ), sehingga dapat dinyatakan

bahwa H5ditolak, yaitu prosedur review dan kontrol kualitas tidak berpengaruh

terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Hipotesis 6

Hipotesis 6 dalam penelitian ini adalah locus of control eksternal berpengaruh

positif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi

logistik variabel locus of control eksternal menunjukkan signifikansi sebesar

0,232 (>0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa H6ditolak, yaitu locus of control

eksternal tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Hipotesis 7

Hipotesis 7 dalam penelitian ini adalah komitmen profesional berpengaruh negatif

terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil pengujian regresi

logistik variabel komitmen profesional menunjukkan signifikansi sebesar 0,031

dengan koefisien -0.412. Dengan p value di bawah 0,05 dan koefisien bertanda

negatif, dapat dinyatakan bahwa H4 diterima, yaitu semakin rendah tingkat

komitmen profesional yang melekat pada suatu prosedur audit, maka

kemungkinan terjadinya penghentian prematur atas prosedur audit akan semakin

tinggi.

PENUTUP

Kesimpulan

Penelitian ini menguji pengaruh time pressure, resiko audit, materialitas,

prosedur review dan kontrol kualitas, serta locus of control eksternal terhadap

penghentian prematur atas prosedur audit. Penelitian dilakukan dengan responden

auditor yang bekerja pada KAP yang ada di kota Semarang. Berdasarkan hasil

analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Adanya urutan prioritas penghentian premature prosedur audit sesuai dengan

pengujian melalui uji Friedman. Adapun prosedur audit yang paling sering

ditinggalkan oleh auditor adalah pemahaman bisnis klien, sedangkan prosedur

yang paling jarang ditinggalkan auditor adalah prosedur pemeriksaan fisik.

2. Time pressure berpengaruh positif terhadap penghentian prematur atas

prosedur audit. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Heriningsih (2002), Weningtyas et al. (2006),Wibowo (2010)

3. Resiko audit tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur

audit. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wahyudi et al. (2011) bahwa resiko audit tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

4. Materialitas berpengaruh negatif terhadap penghentian prematur atas prosedur

audit. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Weningtyas (2006),Wibowo (2010), Lestari (2010), dan Aditya (2010)

5. Prosedur review dan kontrol kualitas tidak berpengaruh terhadap penghentian

prematur atas prosedur audit. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Wahyudi et al. (2011

6. Locus of control eksternaltidak berpengaruh terhadap penghentian prematur

atas prosedur audit. Hasil penelitian ini sesuai penelitian yang dilakukan oleh

Araminta (2011)

7. Komitmen profesional berpengaruh negatif terhadap penghentian prematur

atas prosedur audit.

Implikasi dan Saran

1. KAP sebaiknya mulai mengkaji anggaran waktu maupun tenggat waktu yang

diberikan kepada auditor yang melakukan penugasan audit sehingga anggaran

waktu yang telah ditetapkan tidak menimbulkan tekanan yang berat pada

auditor yang dapat memicu terjadinya perilaku penghentian prematur atas

prosedur audit dalam penugasan audit.

2. Diharapkan KAP dapat melakukan prosedur review dan kontrol kualitas

dengan lebih baik lagi serta sebaiknya lebih ditekankan terutama pada

beberapa prosedur audit dengan urutan yang paling sering ditinggalkan

tersebut guna mengurangi terjadinya penghentian prematur atas prosedur

audit.

3. Pengguna jasa akuntan publik harus mencermati bahwa praktek-praktek

semacam penghentian prematur atas prosedur audit dapat secara langsung

mengurangi kualitas hasil audit yang dilakukan oleh auditor sehingga akan

lebih baik apabila para pengguna jasa akuntan publik sadar dan mau ikut

mengawasi kinerja auditor untuk menghindari terjadinya penyimpangan

perilaku auditor yang dapat mengurangi kualitas audit tersebut.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mengatasi keterbatasan yang

terdapat dalam penelitian ini, misalnya dengan membedakan jenis time

pressure sehingga didapatkan variabel manakah yang lebih dominan

berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit antara time

budget pressure dan time deadline pressure.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Daniel, 2010, “Pengaruh Interaksi Time Pressure Dan Orientasi Etika,

Resiko Audit, Materialitas, Serta Prosedur Review Dan Kontrol Kualitas

Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit” Skripsi Fakultas

Ekonomi UNIKA Soegijapranata, Semarang. (tidak dipublikasikan)

Alderman, C. Wayne dan James W. Deitrick, 1982, “Auditors Perceptions of Time

Budget Pressure dan Premature Sign Off : A Replication and

Extension”,Auditing: A Journal of Practice & Theory : 2.

Araminta, Rahma Safrinda, 2011, ”Emotional Spiritual Quotient dan Locus of

Control Sebagai Antiseden Hubungan Kinerja Pegawai dan Penerimaan

Perilaku Disfungsional Audit (Studi Pada Inspektorat Provisnsi Jawa

Tengah)” Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Arens, A. A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley, 2006, Auditing and

Assurance Services, New Jersey : Prentice Hall Inc.

Butar-butar, Sansaloni. 2006. Modul Statistik dan Aplikasi SPSS. Semarang:

Fakultas Ekonomi Unika Soegijapranata

Brown, Helen L., 2003, The Effects of Engangement Risk and Experience in

Auditor-Client Negotiations.

Donelly, P. D., Quirin J. J., dan O’Bryan D., 2005 ”Locus of Control and

Dysfunctional Audit Behavior”, Journal of Business & Economics

Research, Vol. 3, Number 10.

Febriana, Cita, 2011, “Pengaruh Locus of Control Eksternal, Kinerja Auditor,

Komitmen Organisasional, dan Tekanan Anggaran Waktu Terhadap

Perilaku Disfungsional (Studi Kasus Pada BPK Perwakilan Provinsi

Jawa Tengah)” Skripsi Fakultas Ekonomi UNIKA Soegijapranata,

Semarang.

Gibson, Ivancevich, Donelly dan Konopaske, 2003, Organizations Behavior

Structure Procesess. New York: McGraw-Hill Inc.

Gozhali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Heriningsih, Sucahyo, 2002,“Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit : Sebuah

Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik”, Jurnal Wahana, Vol. 5 : hal

111-122.

IAI, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: PT Salemba Empat.

IAI-Kompartemen Akuntan Publik, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik,

Jakarta: PT Salemba Empat.

Jogiyanto, 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta.

Kartika, Indri dan Profita Wijayanti, 2007, ”Locus of Control And Accepting

Disfunctional Behavior on Public Auditors of DFAB”, Jurnal

Akuntabilitas, Vol. 6, No. 2 : hal 158-164.

Lestari, Ayu Puji, 2010, ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Auditor

Dalam Penghentian Prematur Prosedur Audit”, Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Malone, Charles F. dan Robin W. Roberts, 1996, “Factors Associated with the

Incidence of Reduce Audit Quality Behaviors”.Auditing: A Journal of

Practice & Theory, Vol. 15, No. 2.

Mulyadi, 2001, Auditing, Jakarta : Salemba Empat.

Ulum, Akhmad Samsul. 2005. Pengaruh Orientasi Etika terhadap Hubungan

Antara Time Pressure dengan Perilaku Premature Sign Off Prosedur

Audit. Semarang : Jurnal MAKSI hal 194-212.

Umar, Hussein. 1997. Riset Akuntansi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Wahyudi, Imam, Jurica Lucyanda, dan Loekman H. Suhud, 2011, “Praktik

Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit”, Media Riset Akuntansi,

Vol. 1, No. 2 : hal 125-140.

Weningtyas, Suryanita, Doddy Setiawan, dan Hanung Triatmoko, 2006,

“Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit”, Simposium Nasional

Akuntansi IX, Padang.

Wibowo, Kurniawan Puji, 2010, Profesionalisme Auditor Dalam Penghentian

Prematur Atas Prosedur Audit.