analisis kuat lentur beton styrofoam berongga yang diperkuat ...
pengaruh penambahan asam nitrit terhadap densitas, sifat fisis serta kuat tekan sejajar arah serat...
Transcript of pengaruh penambahan asam nitrit terhadap densitas, sifat fisis serta kuat tekan sejajar arah serat...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan manusia terhadap kayu sebagai bahan bangunan hingga peralatan rumah
tangga akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan
perkembangan teknologi. Namun peningkatan kebutuhan ini tidak diimbangi oleh
ketersediaan bahan kayu tersebut. Dilain pihak, pemanfaatan kayu solid yang ada hingga saat
ini masih belum efisien. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya volume limbah yang dihasilkan,
baik limbah yang dihasilkan dari kegiatan penebangan maupun limbah dari industri
pengolahan kayu.
Melihat fenomena tersebut, maka perlu dicari alternatif untuk memecahkan
permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan efisiensi penggunaan bahan
baku, yang adapat dilakukan antara lain dengan cara memanfaatkan kayu-kayu kurang
dikenal, memanfaatkan semua bagian kayu termasuk limbah yang dihasilkan serta melakukan
diversifikasi produk. Dalam rangka mendukung upaya tersebut, sifat dasar kayu sangatlah
penting, sehingga dengan mengetahui sifat-sifat dasar kayu akan memudahkan dalam
menentukan tujuan penggunaan dari kayu tersebut.
Salah satu jenis kayu yang banyak dikenal dan cukup disukai oleh masyarakat adalah
kayu Albasia, karena termasuk tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat dan jika ditanam
pada tanah yang subur dan iklim yang sesuai, tingginya bias mencapai 7 meter pada umur 1
tahun, 18 meter pada umur 3 tahun dan 30 meter pada umur 9-10 tahun. Dalam kondisi
optimum, pertumbuhan diameter batangnya mencapai 5-7 cm pertahun (Perhimpi dan
Balitbang Kehutanan, 1990).
Kayu merupakan kebutuhan manusia yang terus meningkat. Kayu yang dapat
diperoleh saat ini sebagian besar adalah kayu cepat tumbuh yang mempunyai sifat-sifat
dasar yang berbeda dengan jenis kayu komersial. Namun demikian, ketersediaan bahan baku
kayu dari jenis yang komersial semakin menurun. Ditambah lagi dengan banyaknya gas
nitrogen di bumi menyebabkan kekuatan dari berbagai jenis kayu semakin menurun
kualitasnya.
Selain itu jenis kayu Albasia (Albizia falcataria) ini telah dipilih sebagai salah satu
jenis pohon yang ditanam dan mempunyai prospek baik dalam pembangunan HTI, baik untuk
2
bahan baku pulp dan kertas maupun untuk kayu pertukangan (Mangundikoro, 1984) tetapi
karena penelitian menemukan jenis lain yang lebih efisien yaitu akasia dan eucalyptus maka
pemakaian kayu Albasia menjadi berkurang dan akhirnya hilang.
Skar (1989) mengemukakan bahwa kayu sebagaimana bahan berlignoselulosa lainnya
memiliki sifat higroskopis yaitu dapat menyerap atau melepas air dari lingkungannya.
Tsoumis (1991) menambahkan bahwa air yang diserap dapat berupa uap air atau air dalam
bentuk cair.
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan Bumi. Udara
Bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon
dioksida, dan gas-gas lain.
Nitrogen berasal dari bahasa (Latin: nitrum, Yunani: Nitron, soda alami, membentuk)
Nitrogen ditemukan oleh kimiawan dan fisikawan Daniel Rutherford di tahun 1772. Dia
memisahkan oksigen dan karbon dioksida dari udara dan menunjukkan gas yang tersisa tidak
menunjang pembakaran atau mahluk hidup.
Dengan penambahan larutan asam nitrit (HNO2) yang sifatnya mudah ditemukan di
bumi yang mengandung banyak unsur nitrogen diudara, maka dapat menguji tentang densitas
dan kekuatan tekan serta sifat fisis kayu Albasia (Albizia falcataria) dengan pemberian massa
beban.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di paparkan di atas sehingga di dapatkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh penambahan larutan asam nitrit (HNO2) pada kayu Albasia
(Albizia falcataria) dalam menguji kekuatan kayu?
2. Bagaimanakah pengaruh penambahan larutan asam nitrit pada kayu Albasia (Albizia
falcataria) dalam menguji densitas kayu?
3
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi kekuatan tekan kayu Albasia (Albizia falcataria) dengan
penambahan larutan asam nitrit (HNO2).
2. Mengidentifikasi pengaruh densitas dari kayu Albasia (Albizia falcataria) dengan
penambahan asam nitrit (HNO2).
3. Mengetahui perubahan sifat fisis kayu Albasia dengan penambahan larutan asam nitrit
(HNO2).
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak:
Bagi masyarakat
Diharapkan dapat memberikan manfaat berupa informasi kepada masyarakat sehingga
dapat memanfaatkan kayu Albasia (Albizia falcataria) secara tepat.
Bagi lingkungan
Diharapkan dapat mengetahui kandungan asam nitrit (HNO2) yang ada pada air hujan
(yang banyak terdapat di bumi) untuk meminimalisir pengeroposan pada jenis kayu
Albasia (Albizia falcataria).
1.5 Sistematika Penulisan Penelitian
Bagian Pendahuluan
Bagian isi berisi tentang halaman, judul penelitian, motto, persembahan, kata
pengantar dan daftar isi.
Bagian Isi Penelitian
Bagian ini meliputi 5 bab, yaitu :
Bab I Pendahuluan
Terdiri atas latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.
Bab II Landasan Teori
Berisi teori-teori mengenai hal-hal yang berkaitan dan mendukung hipotesis dan
penelitian ini.
4
Bab III Metode Penelitian
Dalam bab ini disajikan mengenai waktu dan tempat penelitian, variable
penelitian, metode dan jenis penelitian, instrumen dan teknik pengumpulan data,
alat dan bahan, prosedur penelitian, lembar data pengamatan, analisa data.
Bab VI Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam bab ini disajikan mengenai uraian hasil-hasil penelitian dan pembahasan
dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Bab V Penutup
Dalam bab ini disajikan kesimpulan dari penelitian dan juga saran – saran yang
bersifat membangun dari penelitian ini
Bagian Akhir Penelitian
Dalam bab ini disajikan beberapa referensi dari daftar pustaka yang membantu
penulis dalam melakukan penelitian ini, juga disajikan beberapa lampiran-lampiran.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 ASAM NITRIT (HNO2)
Nitrogen adalah gas yang serba guna. Unsur kimia ini bersifat tidak berwarna ,
tidak berbau, tidak berasa, tidak beracun, tidak terbakar, dan tidak membantu
pembakaran, bersifat inert dan sedikit larut dalam air. Kandungan nitrogen di udara
78,1 %. Nitrogen sebagian besar diproduksi dengan cara destilasi udara atmosfir pada
suhu rendah (kriogenik), atau melalui membran khusus, atau dengan sistem PSA
(Pressure Swing Adsorbtion), atau VPSA (Vaccum Pressure Swing Adsorbition).
Nitrogen organik merupakan bentuk nitrogen yang terikat senyawa organic,
terutama nitrogen bervalensi tiga yang biasanya berupa pertkulat yang tidak larut
dalam air. Nitrogen organik biasadisebut amino atau albuminoid nitrogen. Senyawa
ini mencakup protein, polipeptida, asam amino, urea (H2NCONH2), dan senyawa
lainnya. Kadar nitrogenorganik pada perairan alami dan air tanah biasanya rendah,
yakni sekitar 0,01 mg/liter.
Gas nitrogen (N2) terkandung sebanyak 78,1% di udara. Sebagai
perbandingan, atmosfir hanya mengandung 2,6% nitrogen. Dari atmosfir bumi, gas
nitrogen dapat dihasilkan melalui proses pencairan (liquefaction) dan distilasi fraksi.
Nitrogen ditemukan pada mahluk hidup sebagai bagian senyawa-senyawa biologis.
Asam nitrit mengandung tidak kurang dari 69% dan tidak lebih dari 71% b/b
HNO3. Hindari kontak langsung, dapat merusak jaringan dengan cepat, pemerian
cairan berasap, sangat korosif, bau khas, sangat merangsang. Mendidih pada suhu
lebih kurang 120 derajat celcius. Bobot jenis lebih kurang 1,41. Merusak jaringan
hewan menjadi kuning. Identifikasi menunjukkan reaksi nitrat secara a, b, dan c
seperti yang tertera pada uji identifikasi umum.
2.2 KAYU ALBASIA / SENGON (Albizia falcataria)
Kayu Albasia/Sengon dengan nama ilmiah (Albizia falcataria) merupakan
tanaman yang tumbuh di daerah tropis. Penyebaran seluruh Jawa, Maluku, Irian Jaya.
Pohon berukuran sedang sampai besar, tinggi dapat mencapai 40 m, tinggi batang
bebas cabang 20 m. Tidak berbanir, kulit licin, berwarna kelabu muda, bulat agak
6
lurus. Diameter pohon dewasa bisa mencapai 100 cm atau lebih. Tajuk berbentuk
perisai, jarang, selalu hijau. Kayu teras berwarna hampir putih atau coklat muda pucat
(seperti daging) warna kayu gubal umumnya tidak berbeda dengan kayu teras.
Teksturnya agak kasar dan merata dengan arah serat lurus, bergelombang lebar atau
berpadu. Permukaan kayu agak licin atau licin dan agak mengkilap. Kayu yang masih
segar berbau petai, tetapi bau tersebut lambat laun hilang jika kayunya menjadi
kering. Sifat kayu : Kayu Sengon/Albasia termasuk kelas awet IV/V dan kelas IV-V
dengan berat jenis 0,33 (0,24-0,49). Kayunya lunak dan mempunyai nilai penyusutan
dalam arah radial dan tangensial berturut-turut 2,5 persen dan 5,2 persen (basah
sampai kering tanur). Kayunya mudah digergaji, tetapi tidak semudah kayu meranti
merah dan dapat dikeringkan dengan cepat tanpa cacat yang berarti. Cacat
pengeringan yang lazim adalah kayunya melengkung atau memilin. (Martawijaya dan
Kartasujana, 1977).
Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, peti
kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp, kertas dan
lain-lain
Sinonim
Albizia falcata (L.) Backer
Albizia moluccana Miq.
Albizia falcataria (L.) Fosberg.
a. Klasifikasi kayu Albasia / Sengon
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Albizia
Spesies: Albizia falcataria (L.) Fosberg
7
BAB III
METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA
UNNES. Jangka waktu penelitian ini adalah 4 minggu.
2.2 Variabel Penelitian
Menguji kekuatan kayu
Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perbandingan jumlah volume
larutan asam nitrit (HNO2).
Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai kekuatan kayu.
Variabel Kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah lama waktu perendaman, jenis
kayu, dimensi kayu.
Menguji densitas kayu
1) Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pertambahan massa kayu setelah
ditambahkan larutan asam nitrit (HNO2).
2) Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai densitas kayu.
3) Variabel Kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah lama waktu perendaman, volume
larutan, jenis kayu, dimensi kayu.
2.3 Metode dan Jenis Penelitian
Densitas kayu
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen yang bertujuan
untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari
adanya perlakuan tertentu (Notoatmodjo, 2002).
8
Kekuatan kayu
Metode yang digunakan adalah dengan menguji kekuatan tekan sejajar arah
serat kayu. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pengaruh jumlah
volume larutan asam nitrit (HNO2) untuk mengidentifikasi kekuatan pada kayu
jenis Albasia (Albizia falcataria).
2.4 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang diambil berupa 5 buah data dari jumlah pemberian massa beban yang
diberikan pada kuat tekan arah serat kayu Albasia yang sudah ditambahkan larutan
asam nitrit (HNO2). Dan pemberian volume massa larutan yang sama untuk 6 buah
kayu dengan dimensi yang sama untuk menentukan densitas ( ) kayu Albasia (Albizia
falcataria).
2.5 Alat dan Bahan
Persiapan alat dan bahan penelitian
Kayu Albasia (10 x 5 x 5 ) cm : 12 buah
Gelas Ukur : 6 buah
Asam Nitrit (HNO2) : 2 liter
Ember : 1 buah
Neraca digital : 1 unit
Alat Penjepit : 1 unit
Stopwatch : 1 unit
2.6 Prosedur penelitian
1). Menguji kekuatan kayu Albasia (Albizia falcataria)
Membuat ukuran kayu Albasia dengan dimensi (10 x 5 x 5 ) cm sebanyak 6
buah kayu dengan dimensi yang sama.
Menambahkan larutan asam nitrit (HNO2) dengan perbandingan volume
sebanyak 100 ml, 150 ml, 200 ml, 250 ml, dan 300 ml dengan lama waktu
perendaman selama 60 menit.
Menghitung pertambahan massa yang terjadi.
Menguji sifat mekanik kayu Albasia dengan meletakkan kayu pada sebuah alat
untuk diuji kekuatan tekan kayu, lalu lihat skala massa yang tertera pada skala
alat.
Mencatat hasil yang diperoleh kedalam tabel data pengamatan.
9
Menghitung kekuatan (F) yang dilakukan oleh kayu Albasia terhadap
pemberian massa beban tadi.
2). Menguji densitas kayu Albasia (Albizia falcataria)
Membuat ukuran kayu Albasia dengan dimensi (10 x 5 x 5 ) cm sebanyak 6
buah kayu dengan dimensi yang sama.
Menambahkan larutan asam nitrit (HNO2) 1000 ml dengan lama waktu
perendaman selama 60 menit.
Menghitung pertambahan massa yang terjadi pada kayu Albasia setelah
ditambahkan larutan asam nitrit.
Menghitung densitas yang terjadi pada kayu Albasia setelah dimasukkan
kedalam volume larutan asam nitrit sebanyak 1000 ml.
2.7 Lembar Data Pengamatan
I. Data Pengamatan 1, Densitas Kayu Alba terhadap penambahan Asam
Nitrit (HNO2)
Data Pengamatan pada Densitas Kayu
No
Pertambahan
Massa Kayu (g)
Densitas
(g/cm3)
Volume
dimensi kayu
( )
Waktu (menit)
ma V t
1 250 60
2 250 60
3 250 60
4 250 60
5 250 60
6 250 60
10
II. Tabel Pengamatan 2, Kekuatan tekan sejajar arah serat kayu Alba
terhadap penambahan Asam Nitrit (HNO2)
Data Pengamatan pada Densitas Kayu
No
Volume
Asam Nitrit
(ml)
Kekuatan
TTS
(kg/cm2)
Beban
Maksimum
(kg)
Luas Bidang
Tekan (cm2)
Waktu
(menit)
V TSS Pmaks A t
1 100 250 60
2 150 250 60
3 200 250 60
4 250 250 60
5 300 250 60
2.8 Analisis Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Regresi,
1. Untuk dapat menganalisa regresi linear digunakan persamaan :
Sehingga untuk persamaan regresinya adalah ixbby 10ˆ
Jumlah Kuadrat Total (JKT)
22 1
ii yn
yJKT
Jumlah Kuadrat Sisaan (JKS)
xybybyJKS ii 10
2
Jumlah Kuadrat Regresi (JKR)
2
10
1ii y
nxybybJKR
xbyb
xxn
yxxynb
10
221
.
11
Maka besarnya simpangan baku sisaan adalah
2
n
JKSSe
Koefisien determinannya JKT
JKRR 2
Hipotesis tentang tidak adanya hubungan linear antara variable X danY
dinyatakan dalam bentuk hipotesis nol sebagai berikut
0: 01 H
Hipotesis alternative bagi hipotesis nol adalah bahwa adanya
hubungan linear antara variable X dan Y, maka dinyatakan dengan
0: 11 H
Maka:
Terima knkn
tttjikaH
,211
,2110
Tolak knkn
ttatauttjikaH
,211
,2110 ..........
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Data Pengamatan I
Tabel 1. Pengukuran densitas kayu Albasia
Data Pengamatan pada Densitas Kayu
No
Pertambahan
Massa Kayu (g)
Densitas
(g/cm3)
Volume
dimensi kayu
(cm3)
Waktu (menit)
mf V t
1 92,2 0,3688 250 60
2 94,5 0,378 250 60
3 94,7 0,3788 250 60
4 98,88 0,3955 250 60
5 113,33 0,453 250 60
6 162,03 0,648 250 60
2. Data Pengamatan II
Tabel 2. Pengukuran kekuatan kayu Albasia dengan cara kekuatan tekan
arah sejajar serat kayu
Data Pengamatan pada Densitas Kayu
No
Volume
Asam Nitrit
(ml)
Kekuatan
TTS
(kg/cm2)
Beban
Maksimum
(kg)
Luas Bidang
Tekan (cm2)
Waktu
(menit)
V TSS Pmaks A t
1 100 5,14 1285 250 60
2 150 4,24 1060 250 60
3 200 3,62 905 250 60
4 250 2,7 675 250 60
5 300 0,92 230 250 60
13
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0 50 100 150 200
Pengaruh Penambahan Asam Nitrit terhadap Densitas Kayu Albasia
densitas(Y)
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang tercantum pada table
tersebut diatas dapat diketahui grafik sebagai berikut:
Densitas Kayu Albasia
14
5.14
4.24
3.62
2.7
0.92
0
1
2
3
4
5
6
0 50 100 150 200 250 300 350
Pengaruh Penambahan Asam Nitrit Terhadap Kekuatan Tekan Sejajar Arah Serat Kayu
kekuatanTSS(Y)
Kekuatan Tekan Sejajar Arah Serat Kayu Albasia
B. Pembahasan
1). Pengaruh Penambahan Asam Nitrit Terhadap Densitas Kayu Albasia
Berat jenis adalah perbandingan antara kerapatan bahan dengan berat jenis air
(benda rujukan). Variasi berat jenis dipengaruhi oleh jenis pohon, berat jenis juga
dapat bervariasi diantara pohon pada jenis yang sama. Hal ini dipengaruhi oleh
letak geografis tempat tumbuh, kecepatan tumbuh serta kualitas pohon.
Didapatkan hasil bahwa dengan percobaan 6 buah kayu dengan dimensi sama
besar, dan dicelupkan ke dalam larutan asam nitrit bersama-sama dan sebanyak
15
1000 ml dengan waktu yang sama, diperoleh variasi penambahan massa keenam
buah kayu yang berbeda-beda, dihasilkan sebagai berikut:
1). Kayu Alba 1 : 92,2 gram
2). Kayu Alba 2 : 94,50 gram
3). Kayu Alba 3 : 94,70 gram
4). Kayu Alba 4 : 98,88 gram
5). Kayu Alba 5 : 113,33 gram
6). Kayu Alba 6 : 162,03 gram
Hal ini mungkin saja bisa terjadi karena factor dari suhu/temperature
lingkungan yang menyebabkan kandungan/kadar dari asam nitrit tersebut yang
kurang stabil sehingga menyebabkan perbedaan penambahan massa keenam buah
kayu Albasia (Albizia falcataria) tersebut.
Keenam buah kayu tersebut tekstur luarnya lentur dan lunak serta berwarna
kuning seperti mentega, Hal ini disebabkan karena dari bagian serat-serat selulosa
di dalam kayu Albasia / Sengon ini ada yang terurai karena adanya penambahan
dari asam nitrit tadi. Asam nitrit bersifat korosif yang dapat merusak jaringan
dengan cepat serta merusak jaringan hewan menjadi kuning, itulah sebabnya kayu
menjadi lentur dan berubah warna menjadi kuning.
Struktur molekul selulosa
Pada uji berat jenis/densitas ini dapat diketahui bahwa semakin banyak jumlah
volume yang terserap pada kayu yang menyebabkan penambahan massa kayu
menjadi bertambah, maka akan semakin besar pula densitas yang dialaminya.
Pada percobaaan yang dilakukan, yang awal mulanya larutan HNO2 berwarna
bening, setelah dicampur kedalam kayu Albasia / Sengon (Albizia falcataria) ini
berubah warna menjadi orange. Hal ini disebabkan karena saat larutan asam nitrit
tepat mengenai kayu, maka ada bagian serat-serat yang terurai yang biasa disebut
dengan serat selulosa. Selulosa bercampur dengan asam nitrit menyebabkan
terjadinya perubahan terhadap warna pada Kayu serta larutannya. Hal itu wajar
16
terjadi karena sifat fisis kayu terurai bersama serat-serat selulosa dan larutan asam
nitrit
2). Pengaruh Penambahan Asam Nitrit Terhadap Kekuatan Tekan Sejajar
Arah Serat Kayu Albasia
Dalam Penelitian “Pengaruh Asam Nitrit terhadap Kekuatan Tekan Sejajar
Arah Serat Kayu Albasia, peneliti memiliki tujuan yaitu untuk mengidentifikasi
kekuatan tekan jenis kayu Albasia dengan penambahan Asam Nitrit.”
Dari Analisa yang telah dilakukan, dengan variasi larutan asam nitrit yakni
100 ml, 150 ml, 200 ml, 250 ml, dan 300 ml dengan lama waktu dibuta tetap pada
60 menit dan variable terikat adalah Kekuatan tekan sejajar arah serat kayu,
didapatkan hasil bahwa kekuatan tekan akan semakin menurun seiring
bertambahnya volume asam nitrit. Hal ini disebabkan semakin banyak volume
asam nitrit yang ditambahkan atau diserap oleh kayu maka akan kekuatan tekan
akan semakin mudah untuk dihancurkan. Karena serat-serat selulosa yang
terkandung di dalam kayu ada yang terurai sehingga menyebabkan, membutuhkan
kekuatan yang sedikit untuk menghancurkan kayu yang mengandung asam nitrit
yang berlebih.
17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Semakin sedikit jumlah volume asam nitrit yang ditambahkan / diserap kayu
jenis Albasia, maka kekuatan tekan kayu akan semakin meningkat.
Semakin banyak jumlah volume asam nitrit yang terserap pada kayu, maka
massa kayu akan bertambah, maka akan semakin besar pula densitas yang
dialaminya.
Sifat fisik kayu Albasia menjadi lentur dan lunak, serta berubah warna
menjadi kuning. Hal ini disebabkan karena dari bagian serat-serat selulosa di
dalam kayu Albasia ini ada yang terurai karena adanya penambahan dari asam
nitrit tadi. Asam nitrit bersifat korosif yang dapat merusak jaringan dengan
cepat serta merusak jaringan hewan menjadi kuning, itulah sebabnya kayu
menjadi lentur dan berubah warna menjadi kuning.
B. Saran
Hendaknya sebelum memulai praktikum, terlebih dahulu memahami teori,
metoda, alat dan bahan serta semua hal yang dibutuhkan untuk kegiatan
penelitian ini.
Harus lebih berhati-hati saat menguji kayu dengan menggunakan penambahan
asam nitrit ini, karena asam nitrit sangat berbahaya dan korosif serta dapat
merusak jaringan dengan cepat. Peneliti harus berhati-hati dan jangan sampai
terkena tangan.
Gunakan perlengkapan yang lengkap agar lebih aman, seperti masker dan
sarung tangan.
18
DAFTAR PUSTAKA
A. Pustaka Tulis:
Darwo, 1994. Sifat Fisis, mekanis dan Kelas Kuat Kelompok Jenis Kayu Borneo
Berdasarkan Contoh Kecil Bebas Cacat.
PIKA. 1981. Mengenal Sifat-SifatKayu Indonesia dan Penggunannya. Kanisius:
Yogyakarta
http://www.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/2.-Lina-Karlinasari-Vol.17-
No.3.pdf
B. Pustaka Elektronik:
http://unsa-yhanie.blogspot.com/2012/05/nitrogen-fosfor-dan-nutrien-lain-di.html
http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/ejurnal/index.php/JP/article/view/63
19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I
DATA PERCOBAAN DAN GRAFIK
1. Data Percobaan (Densitas Kayu)
Densitas Kayu Albasia
V HNO2 = 1000 ml = 1 liter
Data Pengamatan pada Densitas Kayu
No
Pertambahan
Massa Kayu (g)
Densitas
(g/cm3)
Volume
dimensi kayu
(cm3)
Waktu (menit)
mf V t
1 92,2 0,3688 250 60
2 94,5 0,378 250 60
3 94,7 0,3788 250 60
4 98,88 0,3955 250 60
5 113,33 0,453 250 60
6 162,03 0,648 250 60
2. Data Percobaan (Kekuatan tekan sejajar arah serat kayu)
Kekuatan tekan sejajar arah serat kayu Albasia
Data Pengamatan pada Densitas Kayu
No
Volume
Asam Nitrit
(ml)
Kekuatan
TTS
(kg/cm2)
Beban
Maksimum
(kg)
Luas Bidang
Tekan (cm2)
Waktu
(menit)
V TSS Pmaks A t
1 100 5,14 1285 250 60
2 150 4,24 1060 250 60
3 200 3,62 905 250 60
4 250 2,7 675 250 60
5 300 0,92 230 250 60
20
0.3688 0.378 0.3788 0.39552
0.45332
0.64812
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0 50 100 150 200
Pengaruh Penambahan Asam Nitrit terhadap Densitas Kayu Albasia
densitas(Y)
Lampiran II
Menghitung dengan Analisis Regresi
Pengaruh Penambahan Asam Nitrit Terhadap Densitas Kayu Albasia
21
Tabel 1:
No X Y X2
Y2
XY
1 92,2 0,3688 8500,84 0,136 291,49 0,0046 34,003
2 94,5 0,378 8930,25 0,142 218,25 0,0034 35,721
3 94,7 0,3788 8968,09 0,143 212,38 0,0033 35,87
4 98,88 0,3955 9777,25 0,156 108,02 0,0017 39,109
5 113,33 0,453 12843,68 0,205 16,45 0,0002 51,374
6 162,03 0,648 26253,72 0,4200 2783,26 0,044 105,01
655,64 2,6225 75273,844 1,20438 3629,875 0,05807 301,095
Rerata 109,273 0,43709 12545,6 0,2007 604,97 0,0096 50,182
Dengan dan
Maka:
Sehingga persamaan regresinya adalah
Jumlah Kuadrat Total (JKT)
22 1
ii yn
yJKT
Jumlah Kuadrat Sisaan (JKS)
xybybyJKS ii 10
2
22
Jumlah Kuadrat Regresi (JKR)
2
10
1ii y
nxybybJKR
Maka simpangan baku sisaannya adalah
2
n
JKSSe
√
Koefisien determinannya
JKT
JKRR 2
Jadi, Nilai R2
tersebut menunjukkan bahwa persamaan garis regresi linearnya adalah y =
menjelaskan bahwasannya 99,9% dari sampel perubahan densitas kayu
Albasia, sedangkan 0,1% dari sampel tersebut tak terjelaskan oleh persamaan regresinya.
Hipotesis tentang tidak adanya hubungan linear antara variable X dan Y dinyatakan dengan
hipotesis nol, yaitu :
0: 10 H
Sedangkan hipotesis yang menyatakan adanya hubungan linear antara variable X dan Y
dinyatakan dengan :
0: 01 H
Terima knkn
tttjikaH
,211
,2110
Tolak knkn
ttatauttjikaH
,211
,2110 .....
23
5.14
4.24
3.62
2.7
0.92
0
1
2
3
4
5
6
0 50 100 150 200 250 300 350
Pengaruh Penambahan Asam Nitrit Terhadap Kekuatan Tekan Sejajar Arah Serat Kayu
kekuatanTSS(Y)
Sehingga nilai dari t adalah :
Dengan dk= n- 2,dk=6-2, pada tabel kebenaran nilai Jika ditentukan 𝜶 = 5% atau 0,05 dari
table distribusi t didapatkan kn
t
,2
11
= 2,776, maka Ho ditolak artinya ada hubungan antara
variable X dan Y dengan taraf nyata 5%.
Menghitung dengan Analisis Regresi
Pengaruh Penambahan Asam Nitrit Terhadap Kekuatan Tekan Sejajar
Arah Serat Kayu Albasia
24
Tabel 1:
No X Y X2
Y2
XY
1 100 5,14 10000 26,42 10000 3,297 514
2 150 4,24 22500 17,978 2500 0,839 636
3 200 3,62 40000 13,104 0 0,0876 724
4 250 2,7 62500 7,29 2500 0,389 675
5 300 0,92 90000 0,8464 10000 5,779 275
1000 16,62 225000 65,638 25000 10,393 2825
Rerata 200 3,324 45000 13,128 5000 2,0786 565
Dengan dan
Maka:
Sehingga persamaan regresinya adalah
Jumlah Kuadrat Total (JKT)
22 1
ii yn
yJKT
Jumlah Kuadrat Sisaan (JKS)
xybybyJKS ii 10
2
Jumlah Kuadrat Regresi (JKR)
25
2
10
1ii y
nxybybJKR
Maka simpangan baku sisaannya adalah
2
n
JKSSe
√
Koefisien determinannya
JKT
JKRR 2
Jadi, Nilai R2
tersebut menunjukkan bahwa persamaan garis regresi linearnya adalah y =
menjelaskan bahwasannya 95,83% dari sampel perubahan kekuatan
tekan sejajar arah serat kayu Albasia, sedangkan 4,17% dari sampel tersebut tak terjelaskan
oleh persamaan regresinya.
Hipotesis tentang tidak adanya hubungan linear antara variable X dan Y dinyatakan dengan
hipotesis nol, yaitu :
0: 10 H
Sedangkan hipotesis yang menyatakan adanya hubungan linear antara variable X dan Y
dinyatakan dengan :
0: 01 H
Terima knkn
tttjikaH
,211
,2110
Tolak knkn
ttatauttjikaH
,211
,2110 .....
26
Sehingga nilai dari t adalah :
Dengan dk= n- 2, dk=5-2, pada tabel kebenaran nilai Jika ditentukan 𝜶 = 5% atau 0,05 dari
table distribusi t didapatkan kn
t
,2
11
= 3,182, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara
variable X dan Y dengan taraf nyata 5%.
27
Lampiran III
Dokumentasi Penelitian
Gambar 1. Perendaman kayu Albasia / Sengon dengan penambahan larutan HNO2
yang bervariasi