pengaruh penambahan asam nitrit terhadap densitas, sifat fisis serta kuat tekan sejajar arah serat...

28
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia terhadap kayu sebagai bahan bangunan hingga peralatan rumah tangga akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan perkembangan teknologi. Namun peningkatan kebutuhan ini tidak diimbangi oleh ketersediaan bahan kayu tersebut. Dilain pihak, pemanfaatan kayu solid yang ada hingga saat ini masih belum efisien. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya volume limbah yang dihasilkan, baik limbah yang dihasilkan dari kegiatan penebangan maupun limbah dari industri pengolahan kayu. Melihat fenomena tersebut, maka perlu dicari alternatif untuk memecahkan permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan efisiensi penggunaan bahan baku, yang adapat dilakukan antara lain dengan cara memanfaatkan kayu-kayu kurang dikenal, memanfaatkan semua bagian kayu termasuk limbah yang dihasilkan serta melakukan diversifikasi produk. Dalam rangka mendukung upaya tersebut, sifat dasar kayu sangatlah penting, sehingga dengan mengetahui sifat-sifat dasar kayu akan memudahkan dalam menentukan tujuan penggunaan dari kayu tersebut. Salah satu jenis kayu yang banyak dikenal dan cukup disukai oleh masyarakat adalah kayu Albasia, karena termasuk tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat dan jika ditanam pada tanah yang subur dan iklim yang sesuai, tingginya bias mencapai 7 meter pada umur 1 tahun, 18 meter pada umur 3 tahun dan 30 meter pada umur 9-10 tahun. Dalam kondisi optimum, pertumbuhan diameter batangnya mencapai 5-7 cm pertahun (Perhimpi dan Balitbang Kehutanan, 1990). Kayu merupakan kebutuhan manusia yang terus meningkat. Kayu yang dapat diperoleh saat ini sebagian besar adalah kayu cepat tumbuh yang mempunyai sifat-sifat dasar yang berbeda dengan jenis kayu komersial. Namun demikian, ketersediaan bahan baku kayu dari jenis yang komersial semakin menurun. Ditambah lagi dengan banyaknya gas nitrogen di bumi menyebabkan kekuatan dari berbagai jenis kayu semakin menurun kualitasnya. Selain itu jenis kayu Albasia (Albizia falcataria) ini telah dipilih sebagai salah satu jenis pohon yang ditanam dan mempunyai prospek baik dalam pembangunan HTI, baik untuk

Transcript of pengaruh penambahan asam nitrit terhadap densitas, sifat fisis serta kuat tekan sejajar arah serat...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan manusia terhadap kayu sebagai bahan bangunan hingga peralatan rumah

tangga akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan

perkembangan teknologi. Namun peningkatan kebutuhan ini tidak diimbangi oleh

ketersediaan bahan kayu tersebut. Dilain pihak, pemanfaatan kayu solid yang ada hingga saat

ini masih belum efisien. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya volume limbah yang dihasilkan,

baik limbah yang dihasilkan dari kegiatan penebangan maupun limbah dari industri

pengolahan kayu.

Melihat fenomena tersebut, maka perlu dicari alternatif untuk memecahkan

permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan efisiensi penggunaan bahan

baku, yang adapat dilakukan antara lain dengan cara memanfaatkan kayu-kayu kurang

dikenal, memanfaatkan semua bagian kayu termasuk limbah yang dihasilkan serta melakukan

diversifikasi produk. Dalam rangka mendukung upaya tersebut, sifat dasar kayu sangatlah

penting, sehingga dengan mengetahui sifat-sifat dasar kayu akan memudahkan dalam

menentukan tujuan penggunaan dari kayu tersebut.

Salah satu jenis kayu yang banyak dikenal dan cukup disukai oleh masyarakat adalah

kayu Albasia, karena termasuk tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat dan jika ditanam

pada tanah yang subur dan iklim yang sesuai, tingginya bias mencapai 7 meter pada umur 1

tahun, 18 meter pada umur 3 tahun dan 30 meter pada umur 9-10 tahun. Dalam kondisi

optimum, pertumbuhan diameter batangnya mencapai 5-7 cm pertahun (Perhimpi dan

Balitbang Kehutanan, 1990).

Kayu merupakan kebutuhan manusia yang terus meningkat. Kayu yang dapat

diperoleh saat ini sebagian besar adalah kayu cepat tumbuh yang mempunyai sifat-sifat

dasar yang berbeda dengan jenis kayu komersial. Namun demikian, ketersediaan bahan baku

kayu dari jenis yang komersial semakin menurun. Ditambah lagi dengan banyaknya gas

nitrogen di bumi menyebabkan kekuatan dari berbagai jenis kayu semakin menurun

kualitasnya.

Selain itu jenis kayu Albasia (Albizia falcataria) ini telah dipilih sebagai salah satu

jenis pohon yang ditanam dan mempunyai prospek baik dalam pembangunan HTI, baik untuk

2

bahan baku pulp dan kertas maupun untuk kayu pertukangan (Mangundikoro, 1984) tetapi

karena penelitian menemukan jenis lain yang lebih efisien yaitu akasia dan eucalyptus maka

pemakaian kayu Albasia menjadi berkurang dan akhirnya hilang.

Skar (1989) mengemukakan bahwa kayu sebagaimana bahan berlignoselulosa lainnya

memiliki sifat higroskopis yaitu dapat menyerap atau melepas air dari lingkungannya.

Tsoumis (1991) menambahkan bahwa air yang diserap dapat berupa uap air atau air dalam

bentuk cair.

Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan Bumi. Udara

Bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon

dioksida, dan gas-gas lain.

Nitrogen berasal dari bahasa (Latin: nitrum, Yunani: Nitron, soda alami, membentuk)

Nitrogen ditemukan oleh kimiawan dan fisikawan Daniel Rutherford di tahun 1772. Dia

memisahkan oksigen dan karbon dioksida dari udara dan menunjukkan gas yang tersisa tidak

menunjang pembakaran atau mahluk hidup.

Dengan penambahan larutan asam nitrit (HNO2) yang sifatnya mudah ditemukan di

bumi yang mengandung banyak unsur nitrogen diudara, maka dapat menguji tentang densitas

dan kekuatan tekan serta sifat fisis kayu Albasia (Albizia falcataria) dengan pemberian massa

beban.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di paparkan di atas sehingga di dapatkan rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh penambahan larutan asam nitrit (HNO2) pada kayu Albasia

(Albizia falcataria) dalam menguji kekuatan kayu?

2. Bagaimanakah pengaruh penambahan larutan asam nitrit pada kayu Albasia (Albizia

falcataria) dalam menguji densitas kayu?

3

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi kekuatan tekan kayu Albasia (Albizia falcataria) dengan

penambahan larutan asam nitrit (HNO2).

2. Mengidentifikasi pengaruh densitas dari kayu Albasia (Albizia falcataria) dengan

penambahan asam nitrit (HNO2).

3. Mengetahui perubahan sifat fisis kayu Albasia dengan penambahan larutan asam nitrit

(HNO2).

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak:

Bagi masyarakat

Diharapkan dapat memberikan manfaat berupa informasi kepada masyarakat sehingga

dapat memanfaatkan kayu Albasia (Albizia falcataria) secara tepat.

Bagi lingkungan

Diharapkan dapat mengetahui kandungan asam nitrit (HNO2) yang ada pada air hujan

(yang banyak terdapat di bumi) untuk meminimalisir pengeroposan pada jenis kayu

Albasia (Albizia falcataria).

1.5 Sistematika Penulisan Penelitian

Bagian Pendahuluan

Bagian isi berisi tentang halaman, judul penelitian, motto, persembahan, kata

pengantar dan daftar isi.

Bagian Isi Penelitian

Bagian ini meliputi 5 bab, yaitu :

Bab I Pendahuluan

Terdiri atas latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.

Bab II Landasan Teori

Berisi teori-teori mengenai hal-hal yang berkaitan dan mendukung hipotesis dan

penelitian ini.

4

Bab III Metode Penelitian

Dalam bab ini disajikan mengenai waktu dan tempat penelitian, variable

penelitian, metode dan jenis penelitian, instrumen dan teknik pengumpulan data,

alat dan bahan, prosedur penelitian, lembar data pengamatan, analisa data.

Bab VI Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam bab ini disajikan mengenai uraian hasil-hasil penelitian dan pembahasan

dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

Bab V Penutup

Dalam bab ini disajikan kesimpulan dari penelitian dan juga saran – saran yang

bersifat membangun dari penelitian ini

Bagian Akhir Penelitian

Dalam bab ini disajikan beberapa referensi dari daftar pustaka yang membantu

penulis dalam melakukan penelitian ini, juga disajikan beberapa lampiran-lampiran.

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 ASAM NITRIT (HNO2)

Nitrogen adalah gas yang serba guna. Unsur kimia ini bersifat tidak berwarna ,

tidak berbau, tidak berasa, tidak beracun, tidak terbakar, dan tidak membantu

pembakaran, bersifat inert dan sedikit larut dalam air. Kandungan nitrogen di udara

78,1 %. Nitrogen sebagian besar diproduksi dengan cara destilasi udara atmosfir pada

suhu rendah (kriogenik), atau melalui membran khusus, atau dengan sistem PSA

(Pressure Swing Adsorbtion), atau VPSA (Vaccum Pressure Swing Adsorbition).

Nitrogen organik merupakan bentuk nitrogen yang terikat senyawa organic,

terutama nitrogen bervalensi tiga yang biasanya berupa pertkulat yang tidak larut

dalam air. Nitrogen organik biasadisebut amino atau albuminoid nitrogen. Senyawa

ini mencakup protein, polipeptida, asam amino, urea (H2NCONH2), dan senyawa

lainnya. Kadar nitrogenorganik pada perairan alami dan air tanah biasanya rendah,

yakni sekitar 0,01 mg/liter.

Gas nitrogen (N2) terkandung sebanyak 78,1% di udara. Sebagai

perbandingan, atmosfir hanya mengandung 2,6% nitrogen. Dari atmosfir bumi, gas

nitrogen dapat dihasilkan melalui proses pencairan (liquefaction) dan distilasi fraksi.

Nitrogen ditemukan pada mahluk hidup sebagai bagian senyawa-senyawa biologis.

Asam nitrit mengandung tidak kurang dari 69% dan tidak lebih dari 71% b/b

HNO3. Hindari kontak langsung, dapat merusak jaringan dengan cepat, pemerian

cairan berasap, sangat korosif, bau khas, sangat merangsang. Mendidih pada suhu

lebih kurang 120 derajat celcius. Bobot jenis lebih kurang 1,41. Merusak jaringan

hewan menjadi kuning. Identifikasi menunjukkan reaksi nitrat secara a, b, dan c

seperti yang tertera pada uji identifikasi umum.

2.2 KAYU ALBASIA / SENGON (Albizia falcataria)

Kayu Albasia/Sengon dengan nama ilmiah (Albizia falcataria) merupakan

tanaman yang tumbuh di daerah tropis. Penyebaran seluruh Jawa, Maluku, Irian Jaya.

Pohon berukuran sedang sampai besar, tinggi dapat mencapai 40 m, tinggi batang

bebas cabang 20 m. Tidak berbanir, kulit licin, berwarna kelabu muda, bulat agak

6

lurus. Diameter pohon dewasa bisa mencapai 100 cm atau lebih. Tajuk berbentuk

perisai, jarang, selalu hijau. Kayu teras berwarna hampir putih atau coklat muda pucat

(seperti daging) warna kayu gubal umumnya tidak berbeda dengan kayu teras.

Teksturnya agak kasar dan merata dengan arah serat lurus, bergelombang lebar atau

berpadu. Permukaan kayu agak licin atau licin dan agak mengkilap. Kayu yang masih

segar berbau petai, tetapi bau tersebut lambat laun hilang jika kayunya menjadi

kering. Sifat kayu : Kayu Sengon/Albasia termasuk kelas awet IV/V dan kelas IV-V

dengan berat jenis 0,33 (0,24-0,49). Kayunya lunak dan mempunyai nilai penyusutan

dalam arah radial dan tangensial berturut-turut 2,5 persen dan 5,2 persen (basah

sampai kering tanur). Kayunya mudah digergaji, tetapi tidak semudah kayu meranti

merah dan dapat dikeringkan dengan cepat tanpa cacat yang berarti. Cacat

pengeringan yang lazim adalah kayunya melengkung atau memilin. (Martawijaya dan

Kartasujana, 1977).

Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, peti

kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp, kertas dan

lain-lain

Sinonim

Albizia falcata (L.) Backer

Albizia moluccana Miq.

Albizia falcataria (L.) Fosberg.

a. Klasifikasi kayu Albasia / Sengon

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Rosidae

Ordo: Fabales

Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)

Genus: Albizia

Spesies: Albizia falcataria (L.) Fosberg

7

BAB III

METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA

UNNES. Jangka waktu penelitian ini adalah 4 minggu.

2.2 Variabel Penelitian

Menguji kekuatan kayu

Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perbandingan jumlah volume

larutan asam nitrit (HNO2).

Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai kekuatan kayu.

Variabel Kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah lama waktu perendaman, jenis

kayu, dimensi kayu.

Menguji densitas kayu

1) Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pertambahan massa kayu setelah

ditambahkan larutan asam nitrit (HNO2).

2) Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai densitas kayu.

3) Variabel Kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah lama waktu perendaman, volume

larutan, jenis kayu, dimensi kayu.

2.3 Metode dan Jenis Penelitian

Densitas kayu

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen yang bertujuan

untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari

adanya perlakuan tertentu (Notoatmodjo, 2002).

8

Kekuatan kayu

Metode yang digunakan adalah dengan menguji kekuatan tekan sejajar arah

serat kayu. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pengaruh jumlah

volume larutan asam nitrit (HNO2) untuk mengidentifikasi kekuatan pada kayu

jenis Albasia (Albizia falcataria).

2.4 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang diambil berupa 5 buah data dari jumlah pemberian massa beban yang

diberikan pada kuat tekan arah serat kayu Albasia yang sudah ditambahkan larutan

asam nitrit (HNO2). Dan pemberian volume massa larutan yang sama untuk 6 buah

kayu dengan dimensi yang sama untuk menentukan densitas ( ) kayu Albasia (Albizia

falcataria).

2.5 Alat dan Bahan

Persiapan alat dan bahan penelitian

Kayu Albasia (10 x 5 x 5 ) cm : 12 buah

Gelas Ukur : 6 buah

Asam Nitrit (HNO2) : 2 liter

Ember : 1 buah

Neraca digital : 1 unit

Alat Penjepit : 1 unit

Stopwatch : 1 unit

2.6 Prosedur penelitian

1). Menguji kekuatan kayu Albasia (Albizia falcataria)

Membuat ukuran kayu Albasia dengan dimensi (10 x 5 x 5 ) cm sebanyak 6

buah kayu dengan dimensi yang sama.

Menambahkan larutan asam nitrit (HNO2) dengan perbandingan volume

sebanyak 100 ml, 150 ml, 200 ml, 250 ml, dan 300 ml dengan lama waktu

perendaman selama 60 menit.

Menghitung pertambahan massa yang terjadi.

Menguji sifat mekanik kayu Albasia dengan meletakkan kayu pada sebuah alat

untuk diuji kekuatan tekan kayu, lalu lihat skala massa yang tertera pada skala

alat.

Mencatat hasil yang diperoleh kedalam tabel data pengamatan.

9

Menghitung kekuatan (F) yang dilakukan oleh kayu Albasia terhadap

pemberian massa beban tadi.

2). Menguji densitas kayu Albasia (Albizia falcataria)

Membuat ukuran kayu Albasia dengan dimensi (10 x 5 x 5 ) cm sebanyak 6

buah kayu dengan dimensi yang sama.

Menambahkan larutan asam nitrit (HNO2) 1000 ml dengan lama waktu

perendaman selama 60 menit.

Menghitung pertambahan massa yang terjadi pada kayu Albasia setelah

ditambahkan larutan asam nitrit.

Menghitung densitas yang terjadi pada kayu Albasia setelah dimasukkan

kedalam volume larutan asam nitrit sebanyak 1000 ml.

2.7 Lembar Data Pengamatan

I. Data Pengamatan 1, Densitas Kayu Alba terhadap penambahan Asam

Nitrit (HNO2)

Data Pengamatan pada Densitas Kayu

No

Pertambahan

Massa Kayu (g)

Densitas

(g/cm3)

Volume

dimensi kayu

( )

Waktu (menit)

ma V t

1 250 60

2 250 60

3 250 60

4 250 60

5 250 60

6 250 60

10

II. Tabel Pengamatan 2, Kekuatan tekan sejajar arah serat kayu Alba

terhadap penambahan Asam Nitrit (HNO2)

Data Pengamatan pada Densitas Kayu

No

Volume

Asam Nitrit

(ml)

Kekuatan

TTS

(kg/cm2)

Beban

Maksimum

(kg)

Luas Bidang

Tekan (cm2)

Waktu

(menit)

V TSS Pmaks A t

1 100 250 60

2 150 250 60

3 200 250 60

4 250 250 60

5 300 250 60

2.8 Analisis Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Regresi,

1. Untuk dapat menganalisa regresi linear digunakan persamaan :

Sehingga untuk persamaan regresinya adalah ixbby 10ˆ

Jumlah Kuadrat Total (JKT)

22 1

ii yn

yJKT

Jumlah Kuadrat Sisaan (JKS)

xybybyJKS ii 10

2

Jumlah Kuadrat Regresi (JKR)

2

10

1ii y

nxybybJKR

xbyb

xxn

yxxynb

10

221

.

11

Maka besarnya simpangan baku sisaan adalah

2

n

JKSSe

Koefisien determinannya JKT

JKRR 2

Hipotesis tentang tidak adanya hubungan linear antara variable X danY

dinyatakan dalam bentuk hipotesis nol sebagai berikut

0: 01 H

Hipotesis alternative bagi hipotesis nol adalah bahwa adanya

hubungan linear antara variable X dan Y, maka dinyatakan dengan

0: 11 H

Maka:

Terima knkn

tttjikaH

,211

,2110

Tolak knkn

ttatauttjikaH

,211

,2110 ..........

12

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Data Pengamatan I

Tabel 1. Pengukuran densitas kayu Albasia

Data Pengamatan pada Densitas Kayu

No

Pertambahan

Massa Kayu (g)

Densitas

(g/cm3)

Volume

dimensi kayu

(cm3)

Waktu (menit)

mf V t

1 92,2 0,3688 250 60

2 94,5 0,378 250 60

3 94,7 0,3788 250 60

4 98,88 0,3955 250 60

5 113,33 0,453 250 60

6 162,03 0,648 250 60

2. Data Pengamatan II

Tabel 2. Pengukuran kekuatan kayu Albasia dengan cara kekuatan tekan

arah sejajar serat kayu

Data Pengamatan pada Densitas Kayu

No

Volume

Asam Nitrit

(ml)

Kekuatan

TTS

(kg/cm2)

Beban

Maksimum

(kg)

Luas Bidang

Tekan (cm2)

Waktu

(menit)

V TSS Pmaks A t

1 100 5,14 1285 250 60

2 150 4,24 1060 250 60

3 200 3,62 905 250 60

4 250 2,7 675 250 60

5 300 0,92 230 250 60

13

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0 50 100 150 200

Pengaruh Penambahan Asam Nitrit terhadap Densitas Kayu Albasia

densitas(Y)

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang tercantum pada table

tersebut diatas dapat diketahui grafik sebagai berikut:

Densitas Kayu Albasia

14

5.14

4.24

3.62

2.7

0.92

0

1

2

3

4

5

6

0 50 100 150 200 250 300 350

Pengaruh Penambahan Asam Nitrit Terhadap Kekuatan Tekan Sejajar Arah Serat Kayu

kekuatanTSS(Y)

Kekuatan Tekan Sejajar Arah Serat Kayu Albasia

B. Pembahasan

1). Pengaruh Penambahan Asam Nitrit Terhadap Densitas Kayu Albasia

Berat jenis adalah perbandingan antara kerapatan bahan dengan berat jenis air

(benda rujukan). Variasi berat jenis dipengaruhi oleh jenis pohon, berat jenis juga

dapat bervariasi diantara pohon pada jenis yang sama. Hal ini dipengaruhi oleh

letak geografis tempat tumbuh, kecepatan tumbuh serta kualitas pohon.

Didapatkan hasil bahwa dengan percobaan 6 buah kayu dengan dimensi sama

besar, dan dicelupkan ke dalam larutan asam nitrit bersama-sama dan sebanyak

15

1000 ml dengan waktu yang sama, diperoleh variasi penambahan massa keenam

buah kayu yang berbeda-beda, dihasilkan sebagai berikut:

1). Kayu Alba 1 : 92,2 gram

2). Kayu Alba 2 : 94,50 gram

3). Kayu Alba 3 : 94,70 gram

4). Kayu Alba 4 : 98,88 gram

5). Kayu Alba 5 : 113,33 gram

6). Kayu Alba 6 : 162,03 gram

Hal ini mungkin saja bisa terjadi karena factor dari suhu/temperature

lingkungan yang menyebabkan kandungan/kadar dari asam nitrit tersebut yang

kurang stabil sehingga menyebabkan perbedaan penambahan massa keenam buah

kayu Albasia (Albizia falcataria) tersebut.

Keenam buah kayu tersebut tekstur luarnya lentur dan lunak serta berwarna

kuning seperti mentega, Hal ini disebabkan karena dari bagian serat-serat selulosa

di dalam kayu Albasia / Sengon ini ada yang terurai karena adanya penambahan

dari asam nitrit tadi. Asam nitrit bersifat korosif yang dapat merusak jaringan

dengan cepat serta merusak jaringan hewan menjadi kuning, itulah sebabnya kayu

menjadi lentur dan berubah warna menjadi kuning.

Struktur molekul selulosa

Pada uji berat jenis/densitas ini dapat diketahui bahwa semakin banyak jumlah

volume yang terserap pada kayu yang menyebabkan penambahan massa kayu

menjadi bertambah, maka akan semakin besar pula densitas yang dialaminya.

Pada percobaaan yang dilakukan, yang awal mulanya larutan HNO2 berwarna

bening, setelah dicampur kedalam kayu Albasia / Sengon (Albizia falcataria) ini

berubah warna menjadi orange. Hal ini disebabkan karena saat larutan asam nitrit

tepat mengenai kayu, maka ada bagian serat-serat yang terurai yang biasa disebut

dengan serat selulosa. Selulosa bercampur dengan asam nitrit menyebabkan

terjadinya perubahan terhadap warna pada Kayu serta larutannya. Hal itu wajar

16

terjadi karena sifat fisis kayu terurai bersama serat-serat selulosa dan larutan asam

nitrit

2). Pengaruh Penambahan Asam Nitrit Terhadap Kekuatan Tekan Sejajar

Arah Serat Kayu Albasia

Dalam Penelitian “Pengaruh Asam Nitrit terhadap Kekuatan Tekan Sejajar

Arah Serat Kayu Albasia, peneliti memiliki tujuan yaitu untuk mengidentifikasi

kekuatan tekan jenis kayu Albasia dengan penambahan Asam Nitrit.”

Dari Analisa yang telah dilakukan, dengan variasi larutan asam nitrit yakni

100 ml, 150 ml, 200 ml, 250 ml, dan 300 ml dengan lama waktu dibuta tetap pada

60 menit dan variable terikat adalah Kekuatan tekan sejajar arah serat kayu,

didapatkan hasil bahwa kekuatan tekan akan semakin menurun seiring

bertambahnya volume asam nitrit. Hal ini disebabkan semakin banyak volume

asam nitrit yang ditambahkan atau diserap oleh kayu maka akan kekuatan tekan

akan semakin mudah untuk dihancurkan. Karena serat-serat selulosa yang

terkandung di dalam kayu ada yang terurai sehingga menyebabkan, membutuhkan

kekuatan yang sedikit untuk menghancurkan kayu yang mengandung asam nitrit

yang berlebih.

17

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Semakin sedikit jumlah volume asam nitrit yang ditambahkan / diserap kayu

jenis Albasia, maka kekuatan tekan kayu akan semakin meningkat.

Semakin banyak jumlah volume asam nitrit yang terserap pada kayu, maka

massa kayu akan bertambah, maka akan semakin besar pula densitas yang

dialaminya.

Sifat fisik kayu Albasia menjadi lentur dan lunak, serta berubah warna

menjadi kuning. Hal ini disebabkan karena dari bagian serat-serat selulosa di

dalam kayu Albasia ini ada yang terurai karena adanya penambahan dari asam

nitrit tadi. Asam nitrit bersifat korosif yang dapat merusak jaringan dengan

cepat serta merusak jaringan hewan menjadi kuning, itulah sebabnya kayu

menjadi lentur dan berubah warna menjadi kuning.

B. Saran

Hendaknya sebelum memulai praktikum, terlebih dahulu memahami teori,

metoda, alat dan bahan serta semua hal yang dibutuhkan untuk kegiatan

penelitian ini.

Harus lebih berhati-hati saat menguji kayu dengan menggunakan penambahan

asam nitrit ini, karena asam nitrit sangat berbahaya dan korosif serta dapat

merusak jaringan dengan cepat. Peneliti harus berhati-hati dan jangan sampai

terkena tangan.

Gunakan perlengkapan yang lengkap agar lebih aman, seperti masker dan

sarung tangan.

18

DAFTAR PUSTAKA

A. Pustaka Tulis:

Darwo, 1994. Sifat Fisis, mekanis dan Kelas Kuat Kelompok Jenis Kayu Borneo

Berdasarkan Contoh Kecil Bebas Cacat.

PIKA. 1981. Mengenal Sifat-SifatKayu Indonesia dan Penggunannya. Kanisius:

Yogyakarta

http://www.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/2.-Lina-Karlinasari-Vol.17-

No.3.pdf

B. Pustaka Elektronik:

http://unsa-yhanie.blogspot.com/2012/05/nitrogen-fosfor-dan-nutrien-lain-di.html

http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/ejurnal/index.php/JP/article/view/63

19

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran I

DATA PERCOBAAN DAN GRAFIK

1. Data Percobaan (Densitas Kayu)

Densitas Kayu Albasia

V HNO2 = 1000 ml = 1 liter

Data Pengamatan pada Densitas Kayu

No

Pertambahan

Massa Kayu (g)

Densitas

(g/cm3)

Volume

dimensi kayu

(cm3)

Waktu (menit)

mf V t

1 92,2 0,3688 250 60

2 94,5 0,378 250 60

3 94,7 0,3788 250 60

4 98,88 0,3955 250 60

5 113,33 0,453 250 60

6 162,03 0,648 250 60

2. Data Percobaan (Kekuatan tekan sejajar arah serat kayu)

Kekuatan tekan sejajar arah serat kayu Albasia

Data Pengamatan pada Densitas Kayu

No

Volume

Asam Nitrit

(ml)

Kekuatan

TTS

(kg/cm2)

Beban

Maksimum

(kg)

Luas Bidang

Tekan (cm2)

Waktu

(menit)

V TSS Pmaks A t

1 100 5,14 1285 250 60

2 150 4,24 1060 250 60

3 200 3,62 905 250 60

4 250 2,7 675 250 60

5 300 0,92 230 250 60

20

0.3688 0.378 0.3788 0.39552

0.45332

0.64812

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0 50 100 150 200

Pengaruh Penambahan Asam Nitrit terhadap Densitas Kayu Albasia

densitas(Y)

Lampiran II

Menghitung dengan Analisis Regresi

Pengaruh Penambahan Asam Nitrit Terhadap Densitas Kayu Albasia

21

Tabel 1:

No X Y X2

Y2

XY

1 92,2 0,3688 8500,84 0,136 291,49 0,0046 34,003

2 94,5 0,378 8930,25 0,142 218,25 0,0034 35,721

3 94,7 0,3788 8968,09 0,143 212,38 0,0033 35,87

4 98,88 0,3955 9777,25 0,156 108,02 0,0017 39,109

5 113,33 0,453 12843,68 0,205 16,45 0,0002 51,374

6 162,03 0,648 26253,72 0,4200 2783,26 0,044 105,01

655,64 2,6225 75273,844 1,20438 3629,875 0,05807 301,095

Rerata 109,273 0,43709 12545,6 0,2007 604,97 0,0096 50,182

Dengan dan

Maka:

Sehingga persamaan regresinya adalah

Jumlah Kuadrat Total (JKT)

22 1

ii yn

yJKT

Jumlah Kuadrat Sisaan (JKS)

xybybyJKS ii 10

2

22

Jumlah Kuadrat Regresi (JKR)

2

10

1ii y

nxybybJKR

Maka simpangan baku sisaannya adalah

2

n

JKSSe

Koefisien determinannya

JKT

JKRR 2

Jadi, Nilai R2

tersebut menunjukkan bahwa persamaan garis regresi linearnya adalah y =

menjelaskan bahwasannya 99,9% dari sampel perubahan densitas kayu

Albasia, sedangkan 0,1% dari sampel tersebut tak terjelaskan oleh persamaan regresinya.

Hipotesis tentang tidak adanya hubungan linear antara variable X dan Y dinyatakan dengan

hipotesis nol, yaitu :

0: 10 H

Sedangkan hipotesis yang menyatakan adanya hubungan linear antara variable X dan Y

dinyatakan dengan :

0: 01 H

Terima knkn

tttjikaH

,211

,2110

Tolak knkn

ttatauttjikaH

,211

,2110 .....

23

5.14

4.24

3.62

2.7

0.92

0

1

2

3

4

5

6

0 50 100 150 200 250 300 350

Pengaruh Penambahan Asam Nitrit Terhadap Kekuatan Tekan Sejajar Arah Serat Kayu

kekuatanTSS(Y)

Sehingga nilai dari t adalah :

Dengan dk= n- 2,dk=6-2, pada tabel kebenaran nilai Jika ditentukan 𝜶 = 5% atau 0,05 dari

table distribusi t didapatkan kn

t

,2

11

= 2,776, maka Ho ditolak artinya ada hubungan antara

variable X dan Y dengan taraf nyata 5%.

Menghitung dengan Analisis Regresi

Pengaruh Penambahan Asam Nitrit Terhadap Kekuatan Tekan Sejajar

Arah Serat Kayu Albasia

24

Tabel 1:

No X Y X2

Y2

XY

1 100 5,14 10000 26,42 10000 3,297 514

2 150 4,24 22500 17,978 2500 0,839 636

3 200 3,62 40000 13,104 0 0,0876 724

4 250 2,7 62500 7,29 2500 0,389 675

5 300 0,92 90000 0,8464 10000 5,779 275

1000 16,62 225000 65,638 25000 10,393 2825

Rerata 200 3,324 45000 13,128 5000 2,0786 565

Dengan dan

Maka:

Sehingga persamaan regresinya adalah

Jumlah Kuadrat Total (JKT)

22 1

ii yn

yJKT

Jumlah Kuadrat Sisaan (JKS)

xybybyJKS ii 10

2

Jumlah Kuadrat Regresi (JKR)

25

2

10

1ii y

nxybybJKR

Maka simpangan baku sisaannya adalah

2

n

JKSSe

Koefisien determinannya

JKT

JKRR 2

Jadi, Nilai R2

tersebut menunjukkan bahwa persamaan garis regresi linearnya adalah y =

menjelaskan bahwasannya 95,83% dari sampel perubahan kekuatan

tekan sejajar arah serat kayu Albasia, sedangkan 4,17% dari sampel tersebut tak terjelaskan

oleh persamaan regresinya.

Hipotesis tentang tidak adanya hubungan linear antara variable X dan Y dinyatakan dengan

hipotesis nol, yaitu :

0: 10 H

Sedangkan hipotesis yang menyatakan adanya hubungan linear antara variable X dan Y

dinyatakan dengan :

0: 01 H

Terima knkn

tttjikaH

,211

,2110

Tolak knkn

ttatauttjikaH

,211

,2110 .....

26

Sehingga nilai dari t adalah :

Dengan dk= n- 2, dk=5-2, pada tabel kebenaran nilai Jika ditentukan 𝜶 = 5% atau 0,05 dari

table distribusi t didapatkan kn

t

,2

11

= 3,182, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara

variable X dan Y dengan taraf nyata 5%.

27

Lampiran III

Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Perendaman kayu Albasia / Sengon dengan penambahan larutan HNO2

yang bervariasi

28

Gambar 3. Gelas Ukur

Gambar 2. Beker Glass