Pengaruh Pemberian Ampas Tahu Cair terhadap pertumbuhan dan jumlah produksi tanman Cabai

28
Pengaruh Pemberian Limbah Tahu Cair Terhadap Pertumbuhan dan Jumlah Produksi Tanaman Cabai Rawit Merah (Capsicum Annuum L.) Makalah Penelitian ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Praktik Biologi Tahun Pelajaran 2014/2015 Penyusun : 1. Rizki Wahta Saputra (0316006010) XII IPA 1 2. Andri Kurniawan (0316006030) XII IPA 1 SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BOYOLALI Jl. Perintis Kemerdekaan BOYOLALI

Transcript of Pengaruh Pemberian Ampas Tahu Cair terhadap pertumbuhan dan jumlah produksi tanman Cabai

Pengaruh Pemberian Limbah Tahu Cair Terhadap Pertumbuhan dan JumlahProduksi Tanaman Cabai Rawit Merah (Capsicum Annuum L.)

Makalah Penelitian ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian PraktikBiologi

Tahun Pelajaran 2014/2015

Penyusun :

1. Rizki Wahta Saputra (0316006010) XII IPA 12. Andri Kurniawan (0316006030) XII IPA 1

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BOYOLALI

Jl. Perintis Kemerdekaan

BOYOLALI

PENGESAHAN

1. Judul naskah

“Pengaruh Pemberian Limbah Tahu Cair Terhadap Pertumbuhan

dan Jumlah Produksi Tanaman Cabai Rawit Merah (Capsicum

Annuum L.)“.

2. Ketua Kelopok

a. Nama Lengkap :Rizki Wahta Saputra

b. Nomor Ujian : 0316006010

c. Sekolah/ Kelas : SMA Negeri 3 Boyolali /

XII IPA 1

d. Alamat rumah : Mangli Rt 01/Rw

05 ,Randusari ,Teras ,Boyolali

e. No. Telepon/HP : 089674012730

f. E-mail : [email protected]

3. Anggota Tim

a) Nama Lengkap :Andri Kurniawan

b) Nomor Ujian :0316006030

4. Guru pembimbing

a. Nama lengkap dan Gelar : Siti Karimah, S.Pd

b. NIP : 196103051986032006

Guru Pembimbing

Dra.Elly RositaNIP.19220693198803

Ketua Kelompok

Rizki Wahta SaputraNIS.5155

Boyolali,24 Februari

Mengetahui danMenyetujui

Kepala SMA Negeri 3Boyolali

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Tulis yang

berjudul “Pengaruh Pemberian Limbah Tahu Cair Terhadap

Pertumbuhan dan Jumlah Produksi Tanaman Cabai Rawit

Merah(Capsicum Annuum L.) ” benar-benar buatan penulis sendiri

dan Karya Tulis Ilmiah ini belum pernah dibuat sebelumnya oleh

siapapun, kecuali yang secara tertulis diacu dalam Karya Tulis

Ilmiah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.

Boyolali, 24 Februari 2014

Tim Penulis

Pengaruh Pemberian Limbah Tahu Cair Terhadap Pertumbuhan dan JumlahProduksi Tanaman Cabai Rawit Merah (Capsicum Annuum L.)

Wahta,Andri

Guru Pembimbing :Dra.Elly RositaXII IPA 1,SMAN 3 Boyolali

Absrtak

Cabai Rawit Merah (Capsicum Annuum L.) adalah tanaman yang dibawapenjajah Jepang sebagai tanaman racun untuk menyiksa para tahananpemberontakan karena rasa pedasnya. Namun berbanding terbalik paratahanan menyukai rasa yang menurut mereka enak dan menambah nafsumakan .Disamping itu tanaman cabai rawit merah memiliki berbagaikeguanaan dan khasiat .Akhir-akhir ini permintaan akan cabai terusmeningkat namun tidak dapat terpenuhi karena berbagai faktor salahsatunya rendanya hasil produksi tanaman cabai dan pertumbuhan yanglamban.Dan hal ini dapat merugikan petani,penjual ,dan pembelidengan permintaan yang tinggi tanpa diimbangi jumlah produksi ,hargacabai akan melambung tinggi.Maka dari itu kami melakukan penelitianbagai mana cara meningkatkan produksi tanaman cabai deng carapeniraman dengan limbah tahu cair. .Dalam penelitian ini kelopokkami meneliti pengaruh penyiraman limbah tahu cair terhadapperumbuhan dan jumlah produksi tanaman cabai rawit merah (CapsicumAnnuum L.).

Kata kunci :Tanaman Cabai,Jumlah Produksi,Limbah Tahu

Tim Penulis

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas rahmat-

Nya penulisan Artikel Ilmiah ini dapat diselesaikan.

Seiring perkembangan zaman para petani jaman sekarang tidak lagi

ramah lingkungan, mayoritas dari petani di Indonesia menggunakan

pupuk kimia untuk menunjang pertumbuhan dan penunjang produksi pada

tanaman. Hal itu tanpa disadari telah merusak lingkungan sekitar.

Tidak hanya hama saja yang dapat dibasmi tetapi komponen biotik dan

abiotik, antara lain, tanah, air sehingga terkontaminasi dengan

bahan - bahan kimia tersebut. Akibatnya lingkungan sekitar menjadi

tercemar.

Limbah tahu yang sering dianggap sebagai produk yang tidak

berguna, ternyata memiliki kegunaan sebagai pupuk yang ramah

lingkungan. Limbah tahu cair memiliki protein yang cukup tinggi.

Penelitian ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai

pihak, sehingga pada kesempatan ini perkenankanlah penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Ibu Elly Rosita sebagai guru pembimbing

3. Orang tua yang mendukung baik dalam material maupun moral

4. Teman – teman yang selalu memotivasi

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan penelitian ini masih

jauh dari sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan selanjutnya.

Boyolali , 26

Februari 2014

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN

o Latar belakang 3o Rumusan masalah 4o Hipotesis 4o Tujuan percobaan 4o Manfaat percobaan 4o Makna percobaan 4o Cara memperoleh data 5o Teknik analisa data 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

o Landasan teori1. Limbah tahu cair 62. Cabai rawit merah 63. Kandungan nutrisi cabai rawit merah

64. Manfaat cabai rawit merah

8BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek 10B. Sampel 10C. Lokasi 10D. Waktu 10E. Variabel 10F. Alat dan Bahan 10G. Langkah kerja 10H. Tabel Hasil Pengamatan 11I. Foto 13

BAB IV PEMBAHASAN

o Analisis data 14

o Pembahasan 15

BAB V KESIMPULAN 16

DAFTAR PUSTAKA 17

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era sekarang, banyak petani yang menggunakan pupuk mereka

dengan menggunakan pupuk berbahan anorganik dan import, pupuk

anorganik memang mempunyai produktivitas yang tinggi dibanding

dengan pupuk anorganik, akan tetapi pupuk kimia mengakibatkan tanah

rusak dan dapat berakibat pada tanaman seperti tidak tahan terhadap

hama, meskipun produktivitas tinggi namun tanaman tersebut tidak

tahan terhadap hama. Pada saat ini petani lebih suka memilih pupuk

kimia daripada organik. Pupuk organik memiliki kandungan hara yang

lebih rendah sehingga butuh biaya dalam proses sampai dengan

aplikasinya. Namun hal ini seharusnya tidak menjadi alasan untuk

tidak menggunakan pupuk organik, hal ini membuktikan bahwa petani –

petani belum sadar untuk menciptakan kondisi lingkungan yang ramah

lingkungan karena dengan menggunakan pupuk kima maka secara tidak

langsung akan menimbulkan kerugian baik secara ekosistem, ekonomi,

dan sosial.

Limbah yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu adalah cairan

kental yang terpisah dari gumpalan tahu yang disebut air dadih.

Cairan ini mengandung kadar protein yang tinggi dan dapat segera

terurai. Limbah ini sering dibuang secara langsung tanpa pengolahan

terlebih dahulu sehingga menghasilkan bau busuk. Adanya proses

pembusukan, maka akan menimbulkan bau yang tidak sedap, terutama

pada musim kemarau yang debit airnya berkurang. Ketidakseimbangan

lingkungan baik fisik, kimia maupun biologis dari perairan yang

setiap hari menerima beban limbah dari produksi tahu, akan

memengaruhi kualitas air dan organisme yang hidup di perairan

tersebut.

Pada penelitian ini, kami memilih tanaman cabai untuk menguji efek

limbah tahu, karena cabai lebih cepat tumbuh dan cabai merupakan

berbiji dikotil yang sudah sangat familiar di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka

didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimana pengaruh limbah tahu pada pertumbuhan cabai ?

C. Hipotesis

Pemberian ampas tahu fermentasi pada dosis yang tepat akanmeningkatkan hasil tanaman cabai.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh limbah tahu cair terhadap

pertumbuhan cabai.

E. Manfaat Penelitian

1. Menambah pengetahuan dan memberkan informasi tentang manfaat

limbah tahu supaya dapat dimanfaatkan oleh para petani.

F. Makna Percobaan

Dengan melakukan percobaan tersebut, percobaan tersebut

menambah pengalaman penulis dan menambah kedisiplinan,

ketelitian dan kesabaran dalam mengerjakan percobaan.

G. Cara memperoleh data

Pada penelitian ini, peneliti memperoleh data dari :

1. Browsing internet

2. Obesrvasi

3. Pencarian di beberapa buku literatur

H. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data pada penelitian ini dengan cara membandingkan data untuk melihat pengaruh limbah tahu cair terhadap pertumbuhan cabai rawit merah.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Limbah tahu merupakan hasil sampingan dari industripembuatan tahu yang belum banyak dimanfaatkan selama ini. Padahalapabila ditelusuri lebih lanjut ampas tahu cair mengandung zat-zat,seperti protein, kalori, lemak, dan karbohidrat. Bahan-bahan organiktersebut dapat didaur ulang oleh mikroba, sehingga dapat menjadiunsur hara potensial bagi pertumbuhan dan hasil tanaman budidaya.

Pemberian limbah tahu sebagai pupuk berpengaruh terhadap pertumbuhanvegetatif tanaman cabai seperti tinggi tanaman dan jumlah produksi

1. Cabai rawit merahpada cabe rawit yang rasa pedasnya luar biasa, ternyata

mengandung vitamin C dan betakaroten (provitamin A) yang konondapat mengalahkan kandungan pada buah-buahan seperti mangga,nanas, papaya atau semangka. Bahkan menurut penelitian, kadarmineralnya, terutama kalsium dan fosfor mengungguli ikan segar.Sebetulnya di antara jenis-jenis cabai lainnya, paprika merahmemiliki kandungan vitamin C yang paling tinggi, hingga duakali lipat. Sementara kadar betakarotennya pun lebih ungguldibandingkan dengan paprika hijau, 9 kali lebih besar. Sebagianbesar kandungan betakaroten paprika terkonsentrasi pada bagiandi dekat kulit..Dan mitos yang beredar dapat menambah nafsumakan atau familiar disebut kapok lombok (dalam bahasa Jawa).

Manfaat Cabai Cabe sangat kaya akan vitamin C dan pro vitamin A. Cabe kaya akan kandungan Vitamin B, terutama Vitamin B6. Cabe sumber kalium, magnesium dan besi yang tinggi, sementara

mereka sedikit mengandung natrium. Mereka juga kaya akan protein dan serat. Cabe terkenal dapat mencegah pembekuan darah dan mengandung zat

yang dapat mencairkan pembekuan yang telah ada. Konsumsi cabe menyebabkan dihasilkannya hormon endorphins yang

menyebabkan rasa nyaman. Konsumsi cabe meningkatkan daya cerna akan karbohidrat pada saat

kita beristirahat. Cabe juga berperdan dalam mengurangi obesitas karena meningkatkan

metabolisme dan mempercepat proses pembakaran kalori, termasuk pembakaran lemak.

Cabe mengurangi resiko diabetes dan penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa konsumsi cabe secara teratur dapat meningkatkanpengendalian insulin hingga 55%.

Makan cabe diketahui dapat mengurangi nyeri pada radang sendi. Cabe dapat membantu hidung tersumbat sehingga efektif untuk

mengobati sinus. Karena rasa pedas pada cabe dapat mengeluarkan lendir yang menutupi lubang hidung.

Dewasa ini, studi penelitian menunjukkan bahwa konsumsi cabe dapat bertindak secara efektif terhadap pembentukan tumor penyebab kanker,terutama dalam pencegahan kanker prostat. Suatu fakta yang tidak salah bahwa makan banyak cabe dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan bahwa cabe banyak mengandung vitamin dan bahan penting lainnya.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek : Cabai

B. Sampel : Limbah Tahu Cair

C. Lokasi : Mangli Rt 05/01, Randusari, Teras , Boyolali

(tempat tingal Rizki)

D. Waktu : Dua bulan (60 hari)

E. Variabel :

Variabel control : Volume tanah, volume air

Variabel bebas : Konsentrasi limbah tahu

Variabel terikat : Pertumbuhan dan tingkat produksi tanman

cabai

F. Alat Dan Bahan

Alat :

Polybag

Penggaris

Sekop kecil

Bahan :

Tanaman cabai usia 3 minggu

1,5 liter limbah tauh

Tanah

Air

Sinar matahari

G. Langkah Kerja

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang tersedia.

2. Merendam biji cabai merah selama 1 malam

3. Mempersiapkan 2 polybag yang telah berisi tanah

secukupnya dengan volume yang sama.

4. Menaburkan biji cabai rawit merah pada polbag yang telah

berisi tanah.

5. Merawat hingga bibit cabai rawit tersebut tumbuh sekitar

3 -4 hari.

6. Memnerikan perlakuan yang berbeda :

Polybag A : sebagai kontrol

Polybag B : memberi limbah tahu cair sebanyak 100 ml

7. Mencatat hasil pengamatan

H. Tabel Pengamatan

No

Perlakua

n

Polybag

Tanaman

ke-

Hari ke-

`1 3

Tinggi

batang(cm

)

Jumla

h

daun

Ukuran

daun

Tinggi

batang(cm

)

Jumla

h

daun

Ukuran

daun

1 Kontrol 1 18 2 + 12 2 +2 18 2 + 11 2 +

3 8,5 2 + 11 2 +4 8 2 + 12 2 +5 7 2 + 11 2 +

Rata-

rata8 11,4

2 A 1 9,5 2 + 13 2 + +2 10 2 + 13,5 2 + +3 9,5 2 + 14 2 + +4 11 2 + 15,5 2 + +5 13 2 + + 14,5 2 + +

Rata-

rata10,6 14,1

No

Perlakua

n

Polybag

Ulangan

ke-

Hari ke-

5 7

Tinggi

batang(cm

)

Jumla

h

daun

Ukuran

daun

Tinggi

batang(cm

)

Jumla

h

daun

Ukuran

daun

3 Kontrol 1 13,5 5 + 14,5 5 + +2 14,5 5 + + 15,5 5 + +3 13,5 5 + 14,5 5 + +4 12 5 + 14 5 + +5 14 5 + + 15,5 5 + +

Rata-

rata13,5 14,8

4 A 10 17 5 + + + 19 5 + + + +2 16,5 5 + + + 19 5 + + + +3 16,5 5 + + + 19 5 + + + +4 14,5 5 + + 16,5 5 + + +5 14,5 5 + + 17,5 5 + + +

Rata- 15,8 18,2

rata

No

Perlakua

n

Polybag

Ulangan

ke-

Hari ke-

9 11

Tingg

i

batan

g

( cm

)

Jumlah

daun

Ukuran

daun

Tinggi

batang

( cm )

Jumlah

daun

Ukuran

daun

1 Kontrol 1 15 5 + + 17 5 + + +2 16 5 + + + 17,5 5 + + +3 15,5 5 + + 16,5 5 + + +4 15,5 5 + + 17 5 + + +5 16 5 + + + 18,5 5 + + +

Rata-

rata15,6 17,3

2 A 1 21 5 + + + + + 22,5 5 + + + + +2 21 5 + + + + + 23 5 + + + + +3 22 5 + + + + + 24 5 + + + + +4 19 5 + + + + 21 5 + + + + +5 18 5 + + + + 20 5 + + + + +

Rata-

rata20,2 22,1

KETERANGAN :

+ : sangat kecil

+ + : kecil

+ + + : sedang

+ + + + : agak besar

+ + + + + : besar

Jum lah Berat Ukuran Jum lah Berat Ukuran

1 A sebagai Kontrol 1 5 M 5 _ M

2 4 M 5 _ M3 3 M 4 _ M4 5 M 3 _ M5 4 M 2 _ M

Rata-rata 4,2 3,8B 1 7 M 6 M

2 8 M 8 M3 6 M 9 M4 12 M 10 M5 7 M 10 M

Rata-rata 8 8,25

NO Perlakuan Polybag Ulang ke- Hari ke-

30 40

_

Jum lah Cabai/tum buhan

Berat Cabai

Ukuran Cabai

Jum lah Cabai/tum buhan

Berat Cabai

Ukuran Cabai

1 A sebagai Kontrol 1 5 M 5 _ M

2 4 M 5 _ M3 3 M 4 _ M4 5 M 3 _ M5 4 M 9 _ M

Rata-rata 4,2 5,2B 1 7 M 6 M

2 8 M 8 M3 6 M 9 M4 12 M 10 M5 9 M 10 M

Rata-rata 8,4 8,6

Perlakuan Polybag Ulang ke-NO Hari ke-

50 60

_

1 1 _ _ _ _ _ _2 _ _ _ _ _ _3 _ _ _ _ _ _4 _ _ _ _ _ _5 _ _ _ _ _ _

Rata-rata _B 1 1 M 2 M

2 0 M 3 M3 0 M 1 M4 1 M 2 M5 1 M 3 M

Rata-rata 0,6 2,2

NO Perlakuan Polybag Ulang ke-

Jum lah Cabai/tum buhan

Berat Cabai

10

A sebagai Kontrol

Hari ke-20

Jum lah Cabai/tu

Berat Cabai

Ukuran Cabai

Ukuran Cabai

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Analisis Hari ke-1

Pada hari ke-1setelah percobaan dimulai, 5 tanaman pada kontrol ( tidak di beri limbah tahu cair hanya di beri air ) memberikan respon yang berbeda - beda. Tanaman 1- 5memliki tinggi batang 8; 8; 8,5; 8; 7 cm dan rata –rata tinggi batang tersebut 8 cm dengan jumlah daun masing - masing ada 2 lembar dengan ukuran sangat kecil.Pada 5 tanaman yang disiram limbah tahu cair sebanyak 100 cc, juga memberikan respon yang berbeda – beda. Tanaman masing – masing memliki tinggi 9,5; 10; 9,5; 11; 13 cm dan rata – rata tinggi batang adalah 10,6 cm dengan jumlah daun masing – masing 2 lembar dengan ukuran rata -rata sangat kecil.

Hari ke-3Pada hari ke- 3,tanaman pada kontrol bertambah tinggi, kelima tanaman tersebut pada hari ke-3 memiliki tinggi batang 12; 11; 11; 12 ;11 cm dengan rata – rata tinggi batang sekitar 11,4 cm dengan jmulah daun dan ukuran daunmasih sama sepeerti hari ke – 1. Sedangkan pada tanaman yang di beri limbah tahu memiliki tinggi 13; 13,5;14; 15,5; 14,5 cm dan tinggi rata – rata 14,1 cm dengan jumlah daun masih sama tetapi ukuran daun bertambah sedikit besar.

Hari ke- 5Pada hari ke -5, tanaman pada kontrol memiliki tinggi batang 13,5; 14,5; 13,5; 12; 14 cm dan tinggi rata – ratakelima tanaman kontrol adalah 13,5 dengan jumlah 5 denga ukuran ada yang masih sangat kecil dan sudah ada yang kecil. Sedangkan pada tanaman yang diberi limbah tahu cair, pada hari ke- 5 memiliki tinggi batang 17; 16,5; 16,5; 14,5; 14,5 cm dan tinggi rata – rata 15,8 cm denganjumlah daun 5 lembar dan ukuran daun sedang.

Hari ke- 7Pada hari ke- 7, tanaman kontrol memiliki tinggi batang 14,5; 15,5;14,5;14; 15,5 cm dan tinggi rata – rata 14,8 cm dengan jumlah daun masih sama ukuran kecil. Pada

tanaman yang diberi limbah tahu cair, pada hari ke – 7 memiliki tinggi batang19; 19; 19; 16,5; 17,5 cm dan tinggi batang rata – rata adalah 18,2 cm dengan jumlah daun masih sama dan ukuran daun agak besar.

Hari ke – 9Pada hari ke – 9, tanaman kontrol memiliki tinggi batang 15; 16; 15,5; 15,5; 16 cm dan tinggi batang rata – rata 15,6 cm dengan jumlah daun tetap 5 lembar,ukuran daun adayang kecil ada yang sedang. Pada tanaman yang di beri limbah tahu cair, tanaman memiliki tinggi batang 21; 21 ;22; 19 ;18 cm dan tinggi batang rata – rata 20,2 dengan jumlah daun tetap 5, ukuran adayang agak besar dansudah ada yang lebih besar daripada yang lain.

Hari ke – 11Pada hari ke – 11, tanaman kontrol memiliki tinggi batang17; 17,5; 16,5; 17; 18,5 cm dan tinggi batang rata – rata bertambah menjadi 17,3 cm dan jumlah daun masih tetap 5 dan ukuran masih sedang. Sedangkan pada tanaman yang diberi limbah tau cair tinggi batang 22,5; 23; 24; 21; 20 cm dan tinggi batng rata – rata bertambah menjadi 22,1 cm dan jumlah daun masih tetap 5 dan ukuran daun seluruhnya besar.

2. Pembahasan

Percobaan di mulai ketika tinggi semua batang tanaman yang berjumlah 10 batang adalah 6,5 cm ( umur : 4 hari ),setelah memulai percobaan kami mengamati bahwa terdapat perbedaan dalam kecepatan pertumbuhan tanaman, seperti pertumbuhan batang yang lebih cepat, dan ukuran daun yanglebih cepat besar pada tanaman yang disiram dengan limbahtahu cair sebanyak 100cc dibandingkan dengan tanaman yanghanya disiram dengan air biasa sebanyak 100cc. Di buktikan dari rata – rata pertumbuhan tinggi tanaman yang di beri limbah tahu cair lebih besar dibandingkan dengan tinggi tanaman yang hanya diberi air biasa, meskipun jumlah daun pada setiap tanaman sama, tetapi ukuranya berbeda beda, ukuran daun pada tanaman yang diberi limbah tahu cair lebih cepat besar daripada ukurandaun pada tanaman yang hanya di beri air meskipun ukuran

besarnya berbeda beda. Perbedaan tersebut dapat di sebabkan oleh beberapa faktor, seperti kemampuan setiap tanaman untuk memanfaatkan nutrien yang terkandung dalam pertumbuhannya seperti protein, karbohidrat, dan lain – lain ,media (tanah) pada tanaman yang di beri limbah tahucair, mengandung kadar phospate dan nitrat (unsur hara) yang lebih daripada tanah pada tanaman yang hanya d beri air biasa. Phospate dan nitrat adalah unsur hara makro yang sangat diperlukan oleh tanaman, fungsi nitrat yaitu merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, sebagai sintesa asam amino dan protein bagi tanaman itu sendiri, merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau )seperti daun, tumbuhan yang kekurangan nitrat menyebabkan pertumbuhannya kerdil dan daun sempit, sedangkan fungsi dari phospate sendiri adalah merangsang pembentukan akar, pembelahan sel dan jaringan.

BAB V

KESIMPULAN

Dari percobaan yang kami lakukan, kami menyimpulkan:

1. Pupuk cair organik lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur – unsur hara yang terkandung di dialamnya sehingamanfaatnya lebih cepat terasa.

2. Limbah tahu mengandung nutrien, seperti phospate dan nitrat yang mendukung adanya unsur hara dalam tanah.

3. Limbah tahu dapat menyuburkan dan memercepat pertumbuhan tanaman.

4. Setiap tanaman memiliki kemampuan yang berbeda – beda dalam memanfaatkan nutrien karena dapat di sedabkan oleh beberapa faktor seperti pergerakan unsur hara menuju permukaan akar,aliran massa air secara konstan mendekati atau menjauhi akar.