pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran
PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN
( Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Selama Periode 2017 - 2019 )
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S1
Program Studi Akuntansi
Disusun oleh :
YUNI TRININGSIH
31401405759
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEMARANG
2021
v
SKRIPSI
PENGARUH LIKUIDITAS , LEVERAGE , PROFITABILITAS DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN
Disusun Oleh
YUNI TRININGSIH
NIM : 31401405759
Telah disetujui oleh pembimbing dan selanjutnya
Dapat diajukan ke hadapan sidang panitia ujian
skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Islam SultanAgung
Semarang ,
Pembimbing
Khoirul Fuad , SE ,M.Si Ak.CA
NIDN 0620088603
viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Jika engkau tidak bisa berbuat kebaikan sama sekali, maka tahanlah tangan
dan lisanmu dari menyakiti sesama makhluk hidup. Setidaknya itu akan
menjadi sedekah untuk dirimu”
(Alm. KH. Maimun Zubair)
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula”
(QS Ar-Rahman ayat 60)
“Tetaplah berusaha untuk membuat hatimu cantik, setidaknya ada sisi cantik
dari dirimu meskipun bukan dari parasmu”
( Yuni Triningsih )
Dengan segala kerendahan hati, saya persembahkan skripsi ini kepada:
Rabbi & Penutanku
Allah SWT Nabi Muhammmad SAW
Ridhai dan rahmati segala usaha hambamu ini...
Bapak dan Ibu
Djamian dan Suati
Terima kasih atas segenap ketulusan cinta & kasih sayangnya selama ini
Do’a, pendidikan, perjuangan dan pengorbanan untuk Adinda..
ix
ABSTRAK
Penetapan dividen ini sangat penting karena berpengaruh terhadap kesejahterahan
para pemegang saham serta dapat mempengaruhi suatu nilai dan harga saham perusahaan.
Karena apabila suatu perusahaan mampu membayar dividen dengan jumlah besar kepada
para pemegang saham otomatis akan menarik banyak investor untuk menanamkan
modalnya ke perusahaan yang bersangkutan. Dalam membagikan dividen untuk para
investor, setiap perusahaan memiliki kebijakan sendiri, sebab hal ini di dasarkan pada
kondisi keuangan perusahaan, seperti profitabilitas, likuiditas, leverage dan ukuran
perusahaan. Tujuan dalam penelitian ini adalah : profitabilitas, Likuiditas, leverage, dan
ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di BEI yang
membagikan dividen tunai pada tahun 2017-2019 berturut-turut, adapun jumlah sampel
yang di peroleh dengan menggunakan metode purposive sampling sebanyak 49
perusahaan. Jenis data yang dipergunakan adalah data sekunder, dengan menggunakan
metode pengumpulan data dokumentasi dari www.idx.co.id. Alat analisis yang
dipergunakan adalah regersi berganda.
Hasil dari penelitian ini adalah : likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap
kebijakan dividen. Likuiditas berpengaruh tidak signifikan terhadap dividen payout ratio.
Profitabilitas berpengaruh secara positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Ukuran
perusahaan berpengaruh secara positif signifikan terhadap kebijakan dividen.
Kata Kunci : Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Ukuran Perushaaan dan Kebijakan
Dividen
x
ABSTRACT
Determination of this dividend is very important because it affects the welfare of
shareholders and can affect the value and price of the company's shares. Because if a
company is able to pay dividends in large amounts to shareholders, it will automatically
attract many investors to invest in the company concerned. In distributing dividends to
investors, each company has its own policy, because this is based on the company's
financial condition, such as profitability, liquidity, leverage and company size. The
objectives of this study are: profitability, liquidity, leverage, and company size have
asignificant positive effect on dividend policy.
The population in this study were manufacturing companies on the IDX that
distributed cash dividends in 2017-2019 consecutively, while the number of samples
obtained using the purposive sampling method was 49 companies. The type of data used is
secondary data, using the documentation data collection method from www.idx.co.id. The
analysis tool used is multiple regression.
The results of this study are: liquidity has a significant positive effect on dividend
policy. Liquidity has no significant effect on the dividend payout ratio. Profitability has a
significant positive effect on dividend policy. Firm size has a significant positive effect on
dividend policy.
Keywords: Profitability Ratio, Liquidity, Leverage, Company Size and Dividend Policy
xi
INTISARI
Dividen merupakan laba atau keuntungan yang di bagikan kepada para pemegang
saham dan jumlah yang sebanding dengan jumlah yang lembar saham yang dimiliki oleh
investor tersebut. Kebijakan deviden merupakan salah satu kebijakan dalam perusahaan
yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama. Penetapan dividen ini sangat
penting karena berpengaruh terhadap kesejahterahan para pemegang saham serta dapat
mempengaruhi suatu nilai dan harga saham perusahaan. Karena apabila suatu perusahaan
mampu membayar dividen dengan jumlah besar kepada para pemegang saham otomatis
akan menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaan yang
bersangkutan. Dalam membagikan dividen untuk para investor, setiap perusahaan memiliki
kebijakan sendiri, sebab hal ini di dasarkan pada kondisi keuangan perusahaan, seperti
profitabilitas, likuiditas, dan leverage serta Investasi yang dilakukan dalam meningkatkan
pertumbuhan perusahaan.
Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham (shareholders)
sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Pada agency theory yang disebut prinsipal
adalah pemegang saham dan yang dimaksud agen adalah manajemen yang mengelola
perusahaan. Pihak prinsipal memberi kewenangan kepada agen untuk melakukan transaksi
atas nama prinsipal dan diharapkan dapat membuat keputusan terbaik bagi prinsipalnya
Keadaan inilah yang memunculkan konflik keagenan antara manajer dengan pemilik
perusahaan dalam hal kebijakan dividen, dimana pihak manajer menginginkan pembagian
dividen adalah relatif kecil dan dananya dipergunakan untuk pengembangan perusahaan,
sebaliknya pihak pemilik atau pemegang saham menginginkan adanya pembagian deviden
sebagai keuntungan dari investasi yang dilakukannya.
Berdasarkan hasil penelitian yang ada, maka masih terdapat GAP atau perbedaan
antara hasil penelitian satu dengan yang lainnya Singapurwoko dan El-Wahid (2011),
xii
Oyinlola dan Olabisi (2014), Nursandari (2015), nukmaningtyas & worolinarsih ( 2018 ),
sehingga menarik bagi peneliti untuk meneliti ulang pengaruh rasio profitabilitas,
likuiditas, leverage dan ukurna perusahaan terhadap kebijakan dividen. Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di BEI yang membagikan dividen tunai pada
tahun 2017-2019, adapun jumlah sampel yang di peroleh dengan menggunakan metode
purposive sampling sebanyak 49 perusahaan. Alat analisis yang dipergunakan adalah
regersi berganda.
Hasil dari penelitian ini adalah : likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap
kebijakan dividen. Likuiditas berpengaruh tidak signifikan terhadap dividen payout ratio.
Profitabilitas berpengaruh secara positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Ukuran
perusahaan berpengaruh secara positif signifikan terhadap kebijakan dividen.
.
xiii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
karunia, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN Skripsi ini disusun sebagai
syarat menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Akuntansi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa
adanya dukungan, bantuan, serta do’a dari berbagai pihak yang telah membantu penulis
selama penelitian ini berlangsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan
tulus mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Hj. Olivia Fachrunnisa , SE, MSi ., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Sultan Agung.
2. Dr. Dra. Winarsih, SE , MSi , selaku Ketua Jurusan Program Studi Akuntansi
Universitas Islam Sultan Agung.
3. Bapak Khoirul Fuad SE ,M.Si .Ak .CA selaku Dosen Pembimbing yang
telah siap memberikan waktu untuk bimbingan kepada penulis ditengah
kesibukan beliau, saran dan bantuan kepada penulis selama proses pengerjaan
skripsi dari awal sampai akhir.
4. Bapak dan ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung yang
telah memberikan bekal ilmu yg bermanfaat bagi penulis
5. Seluruh staff karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung
xiv
yang memberikan pelayanan baik kepada mahasiswa
6. Keluarga tercinta bapak, ibu, nenek, adik yang selalu memberikan kasih
sayang, doa restu ,dukungan ,motivasi serta semangat alam setiap langkah
penulis .
7. Elly widiyastuti, Erna Listiana, Choiridha Trisnawaty,,Sri rejeki dan teman
lainnya yang selalu memberikan semangat, motivasi, masukan dan saran
dalam setiap keadaan, yang selalu mengingatkan satu sama lain.
8. Teman hidupku Amin Sarmin yang selalu memberikan dukungan dan
semangat
9. Pihak pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu saya terutama dalam proses penyusunan proposal ini.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan serta jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Akhir kata, teruntuk semuanya tiada kiranya penulis dapat membalasnya, hanya doa serta
puji syukur kepada Allah SWT, semoga memberikan balasan kebaikan kepada kita semua.
Amin Amin Amin Ya Robbal Alamin
Semarang,
Penulis,
YUNI TRININGSIH
NIM 31401405759
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI........................................................................
Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................
Error! Bookmark not defined.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................
Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK .....................................................................................................................
Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ...................................................................................................................
Error! Bookmark not defined.
INTISARI
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR.................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
xvi
Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xx
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xxi
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................
Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Penelitian .......................................................................................
Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan masalah ....................................................................................................
Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan penelitian .....................................................................................................
Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat penelitian ...................................................................................................
Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS................... 9
2.1 Grand Theory ........................................................................................................... 9
2.1.1 Teori Keagenan ...................................................................................................
Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Teori Sinyal
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
xvii
2.1.3 Likuiditas
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.4 Leverage
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.5 Profitabilitas
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.6 Ukuran perusahaan
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.7 Kebijakan deviden
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
2.2 Penelitian terdahulu
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
2.3 Pengembangan Hipotesis
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
xviii
2.3.1 Likuiditas Terhadap Kebijakan Deviden
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
2.3.2 Leverage Terhadap Kebijakan Deviden
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
2.3.3 Profitabilitas Terhadap Kebijakan Deviden
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
2.3.4 Ukuran Perusahan Terhadap Kebijakan Deviden ................................................ 19
2.3.5 Likuiditas berpengaruh Terhadap Kebijakan Deviden
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
2.3.5 Leverage berpengaruh Terhadap Kebijakan Deviden
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
2.3.6 Profitabilitas berpengaruh Terhadap Kebijakan Deviden
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
2.3.7 Ukuran Perusahaan berpengaruh Terhadap Kebijakan Deviden .......................... 21
2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis
xix
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.1 Jenis Penelitian
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.1 Populasi dan Sampel
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.2 Sumber dan jenis data
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.3 Metode Pengumpulan Data
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.4 Variabel dan indikator
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.5.1 Variabel Independen
xx
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.5.1.1 Rasio likuiditas
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.5.1.2 Rasio Profitabilitas
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.5.1.3 Dividen
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.6.1 Uji Statistik Deskriptif
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.6.2 Audit Data
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.6.2.1 Uji Asumsi Klasik
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.6.2.1.1 Uji Normalitas
xxi
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.6.2.1.2 Uji Multikolinieritas
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.6.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.6.2.1.4 Uji Autokorelasi
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.6.4 Uji Simultan (F)
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.6.5 Uji Statusktik (t)
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
3.6.6 Koefisien Determinasi (R2)
xxii
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
4.2 Hasil Penelitian
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
4.2.1 Statistik Deskriptif
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
4.2.2.1 Uji Normalitas Data.
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
4.2.2.3 Uji Autokorelasi
xxiii
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
4.2.2.4 Uji Heteroskedatisitas
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
4.2.3 Uji Model Regresi (Goodness of Fit)
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
4.2.3.1 Uji F
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
4.2.3.2 Koefisien Determinasi
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
4.2.4 Model Persamaan Regresi
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
4.2.5Pengujian Hipotesis
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
4.3 Pembahasan
xxiv
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
4.3.1 Pengaruh Likuiditas Terhadap Kebijakan Deviden
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
4.3.2 Pengaruh Leverage Terhadap Kebijakan Deviden
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
4.3.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Deviden ........................................
Error! Bookmark not defined.
4.3.4 Pengaruh Likuiditas, Leverage ,Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap
kebijakan Dividen
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
BAB V PENUTUP
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
5.3 Keterbatasan
........................................................................................................................................ .Erro
r! Bookmark not defined.
5.4Agenda Penelitian Yang Akan Datang................................................................Error!
xxv
Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................Error!
Bookmark not defined.
.
xxvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Distribusi Sampel
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
Tabel 4. 2 Statistik Deskriptif
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
Tabel 4. 3UjiNormalitas ................................................................................................. 34
Tabel 4. 4 Uji Normalitas
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
Tabel 4.8Hasil Uji F`.
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
Tabel 4. 9 Koefisien Determinasi
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
Tabel 4. 10 Model Persamaan Regresi Berganda
xxvii
........................................................................................................................................ Erro
r! Bookmark not defined.
xxviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka pemikiran penelitian ................................................................. 25
xxix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Sampel Variabel Independen dan Variabel Dependen ............................... 70
Lampiran2 Hasil Olah Data............................................................................................ 109
Lampiran 3 Likuiditas ................................................................................................... 60
Lampiran 4 Frequenci .................................................................................................... 60
Lampiran5Uji Normalitas Model 1 ................................................................................
Error! Bookmark not defined.
Lampiran 6 Uji Normalitas Model 2
........................................................................................................................................ .Erro
r! Bookmark not defined.
Lampiran 7 Uji Multikolinearitas ...................................................................................
Error! Bookmark not defined.
Lampiran 8 Coefficientsa ...............................................................................................
Error! Bookmark not defined.
Lampiran Variables 9 Entered/Removed ...................................................................... 111
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi
kegiatan dan kinerja perusahaan. Persaingan perusahaan satu dengan yang lainnya
semakin lama semakin ketat, sehingga menyebabkan biaya yang akan dikeluarkan
oleh perusahaan juga semakin tinggi. Jika manajemen tidak mampu mengelola
dengan baik maka mengakibatkan penurunan kinerja keuangan bahkan
kebangkrutan perusahaan akan dihadapinya menurut ( Topo dan devi 2016 )
ondisi tersebut akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan
adalah sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu
dengan mengacu kepada standar yang ditetapkan. Pengukuran aktivitas kinerja
perusahaan dirancang untuk menaksir bagaimana kinerja aktivitas dan hasil akhir
yang dicapai. Apabila kinerja perusahaan mengalami penurunan secara terus
menerus dapat memicu kondisi kebijakan deviden.
Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan besarnya
bagian pendapatan yang akan dibagikan pada para pemegang saham dan bagian
yang akan ditahan perusahaan. Kebijakan pembayaran dividen mempunyai
dampak yang sangat penting bagi investor maupun perusahaan yang akan
membayarkan dividen. Besar kecilnya dividen yang akan dibagikan oleh
perusahaan tergantung pada kebijakan dari masing-masing perusahaan, sehingga
pertimbangan manajemen sangat di perlukan. Ini dikarenakan adanya perbedaan
kepentingan pihak-pihak yang ada dalam perusahaan. Bagi para investor mereka
cenderung berharap pembayaran dividen lebih besar sedangkan pihak manajemen
2
2
cenderung menahan kas untuk membayar utang atau meningkatkan investasi.
Menurut (Sugiyono, 2009 dalam Yasa dan Wirawati, 2016). Kebijakan
Dividen adalah distribusi pendapatan perusahaan yang merupakan hak pemegang
saham yang dapat berupa kas, aktiva, atau bentuk lain Kebijakan dividen adalah
kebijakan untuk membagi keuntungan kepada pemegang saham yang akan
dibagikan dalam bentuk dividen dan besarnya laba ditahan untuk kebutuhan
perkembangan usaha. Proporsi yang dibayarkan kepada pemegang saham
bergantung pada kemampuan menghasilkan laba dan kebijakan dividen yang
diterapkan oleh perusahaan. Prosentase laba yang dibayarkan kepada pemegang
saham dalam bentuk dividen disebut dividend payout ratio (DPR). Pembagian
dividen yang lebih besar cenderung akan meningkatkan harga saham yang berarti
meningkatnya nilai perusahaan. Semakin besar laba memungkinkan semakin
besar prosentase dividen sehingga harga saham semakin meningkat. Perusahaan
yang memiliki kemampuan membayar dividen diasumsikan oleh masyarakat
sebagai perusahaan yang menguntungkan. Pembayaran dividen akan
meningkatkan kepercayaan sekaligus mengurangi ketidak pastian investor dalam
menanamkan modalnya . Hidayat (2013) dalam Setiawan (2017) salah satu yang
berpengaruh terhadap kebijakan deviden adalah rasio keuangan, dimana dapat
dilihat dalam laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan, sehingga dalam
hal ini berbagai macam rasio keuangan digunakan untuk memprediksi terjadinya
kebijakan deviden .
Menurut Kasmir (2014) dalam Suprobo et al., (2016) rasio likuiditas adalah
rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan.
3
3
Semakin tinggi likuiditas dalam perusahaan berarti semakin baik pula kinerja
perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan masih dalam kategori aman
karena masih mampu membayar hutangnya dalam jangka waktu yang telah
ditentukan. Perusahaan dapat menampilkan laporan keuangan yang baik dalam
memperlihatkan kepada pihak yang membutuhkan terhadap pemakai laporan
keungan tersebut. Likuiditas diukur dengan menggunakan current ratio. Current
ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo pada saat ditagih
secara keseluruhan.seberapa banyak asset lancar yang dimiliki perusahaan untuk
menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Namun, apabila
jumlah asset lancar yang dimiliki perusahaan lebih rendah dari jumlah kewajiban
lancarnya, maka tidak akan cukup untuk menutup kewajiban lancar yang dimiliki
perusahaan. Akibatnya, perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan dimana
pembayaran kewajiban menjadi lambat dan dapat memicu untuk melakukan
pinjaman yang lebih banyak lagi. Semakin tinggi rasio likuiditas maka semakin
kecil kemungkinan perusahaan mengalami kebijakan deviden.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rohmadini et al., (2018) mengatakan
bahwa likuiditas yang diukur dengan curren ratio secara simultan mempunyai
pengaruh terhadap kebijakan deviden. Hal ini akan lebih menjamin bahwa
perusahaan akan mampu melunasi kewajiban lancarnya yang jatuh tempo secara
tepat waktu sehingga potensi kebijakan deviden akan semakin kecil. Sedangkan
menurut ( Nukmaningtyas & Worokinasih, 2018) likuiditas tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kondisi kebijakan deviden.
4
4
Rasio leverage mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan
utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan
karena perusahaan akan masuk dalam kategori extreme leverage (utang ekstrem)
yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk
melepaskan beban utang tersebut (Fahmi, 2014:127). Semakin besar hutang yang
dimiliki perusahaan maka akan semakin besar pula risiko yang akan dihadapinya.
Oleh karena itu, agar perusahaan mendapat penilaian baik oleh kreditur maka
perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin untuk segera memenuhi
kewajiban hutangnya. Leverаge timbul dаri penggunааn dаnа yаng berаsаl dаri
hutаng, sehingga leverаge yаng tinggi аkаn mengаkibаtkаn perusаhааn dаlаm
kondisi kebijakan deviden аpаbilа tidаk diimbаngi dengаn ketersediааn dаnа аtаu
аsset yаng memаdаi untuk melunаsi hutаng-hutаngnyа.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rohmadini et al., (2018) menyatakan
bahwa leverage yang diukur dengan debt ratio secara simultan berpengaruh
terhadap kebijakan deviden. Sedangkan menurut (Nukmaningtyas & Worokinasih,
2018) menemukan bahwa leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kondisi kebijakan deviden .
Menurut Kasmir (2016:196) dalam ( Nukmaningtyas & Worokinasih,
2018) rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Tingkat profitabilitas yang
konsisten akan menjadi tolak ukur bagaimana perusahaan mampu bertahan dalam
bisnisnya dengan memperoleh laba (return) yang memadai apabila dibandingkan
dengan risikonya. Sehingga semakin tinggi laba yang diperoleh maka
5
5
kemungkinan perusahaan akan mengalami kebijakan deviden semakin kecil.
Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Return On
Asset (ROA). Apabila return on asset suatu perusahaan meningkat, berarti
profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah
peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham. Dengan
demikian, semakin tinggi rasio ROA, maka semakin rendah kemungkinan
terjadinya kebijakan deviden pada perusahaan. Semakin tinggi kemampuan
perusahaan menghasilkan laba, maka semakin kecil kemungkinan perusahaan
akan mengalami kebijakan deviden .
Hasil penelitian dari Oyinlola dan Olabisi (2014) menunjukan bahwa
likuiditas yang diukur menggunakan current ratio (CR) secara simultan
berpengaruh terhadap kebijakan deviden , leverage yang diukur dengan debt
ratio (DR secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan deviden, dan
Profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA) secara simultan
berpengaruh terhadap terhadap kebijakan deviden ada hubungan signifikan
positif antara kebijakan dividen,
Hasil penelitian dari Nursandari (2015) yang menunjukkan bahwa
leverage adalah faktor yang mempengaruhi leverage terhadap kebijakan dividen
dengan leverage berpengaruh negatif terhadap profitabilitas berbeda dengan
hasil penelitian Singapurwoko dan El-Wahid (2011) yang menemukan bahwa
leverage berpengaruh positif terhadap kebijakan deviden . Hasil penelitian
dari nukmaningtyas & worolinarsih ( 2018 ) menyatakan bahwa profitabilitas
yang diukur dengan return on asset ( ROA ) . Perusahaan menggunakan hutang
6
6
untuk menambah modal dengan tujuan meningkatkan laba, namun efektivitas
penggunaan hutang untuk meningkatkan profitabilitas bervariasi antar perusahaan
tergantung kepada kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola hutang
tersebut secara simultan berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan
deviden . Hasil penelitian penelitian menurut Laim, Wisriati, Sientjie, dan
Murni (2015) bahwa ukuran perusahaan juga tidak berpengaruh signifikan
terhadap kebijakan dividen. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nursandari (2015) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap
kebijakan dividen, dengan implikasi bahwa semakin besar current ratio
menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya termasuk pembayaran dividen yang terutang.Berdasarkan
berbagai penelitian diatas, maka peneliti bermaksud untuk menganalisis mengenai
pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas , dan ukuran perusahaan, terhadap
kebijakan dividen pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2017 -2019 khususnya pada sub sektor rokok . kondisi
ekonomi di indonesia tiap tahun tentu memiliki perbedaan baik itu dari
pertumbuhan maupun perkembangannya oleh karena itu peneliti bermaksud
untuk meneliti lebih lanjut kepada empat variabel yaitu likuiditas, leverage
,profitabilitas, ukuran perusahaan,. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk
mengetahui apakah hasilnya akan sama signifikan dengan penelitian-penelitian
yang dilakukan sebelumnya atau sebaliknya, karena seperti yang kita ketahui
sektor industri makanan dan minuman memiliki presentase pertumbuhan yang
berfluktuasi tiap tahunnya
7
7
1.2 Rumusan Masalah
Pada Penelitian yang sebelumnya masih terdapat perbedaan yang masih
berubah-ubah yang terkait dengan pengaruh likuiditas, leverage ,
profitabilitas , dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan deviden ada
halnya seperti itu maka dibutuhkan penelitian lebih lanju .Penelitian itu
digunakan sebagai upaya menekankan perbedaan yang masih berubah-ubah
dengan cara menggunakan variabel likuiditas, leverage , profitabilitas dan
ukuran perusahaan yang digunakan untuk memprediksi kebijakan deviden
.Berdasarkan uraian mengenai latar belakang diatas maka , rumusan masalah
dalam penelitian ini bagaimana pengaruh likuiditas , leverage , profitabilitas
dan ukuran perusahaan.
1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan deviden ?
2. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan deviden ?
3. Apakah leverage berpengaruh terhadap kebijakan deviden ?
4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan deviden ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan
mendapatkan bukti empiris tentang :
1. Untuk menguji pengaruh likuiditas terhadap kebijakan deviden
2 . Untuk menguji pengaruh leverage terhadap kebijakan deviden
3. Untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan deviden
4. Untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan deviden
8
8
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi
dalam disiplin ilmu akuntansi serta dapat menjadi referensi penelitian
selanjutnya dan perbandingan untuk penelitian – penelitian yang berhubungan
dengan likuiditas, leverage ,profitabilitas , ukuran perusahaan trhadap
kebijakan Deviden
2.Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan informasi tentang usaha atau cara yang ditempuh bila perusahaan
mengalami kesulitan keuangan dan tingkat keluarnya sehingga perusaan
tidak sampai mengalami kebangkrutan .
b. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para investor
sebagai bahan pertimbangan bagi calon investor atau kreditor dalam
mengambil keputusan untuk menanamkan saham atau memberikan
pinjaman.
c. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
wacana dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang
ilmu akuntansi serta dapat menjadi referensi untuk penelitian
selanjutnya dan perbandingan untuk penelitian- penelitian selanjutnya
9
9
yang berkaitan dengan likuiditas , leverage , dan ukuran perusahaan
terhadap kebijakan deviden .
10
10
BAB II
TINJAUAN USTAKA DAN PENGRMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Grand Theory
2.1.1 Teori Keagenan
Teori keagenan (Agency Theory) adalah hubungan kontraktual dua pihak
antara pincipal yang bertugas mendelegasikan keputusan dan membuat wewenang
serta tanggung jawab kepada agent. Teori keagenan dibangun sebagai upaya untuk
memahami dan memecahakan masalah yang muncul manakala ada ketidak
lengkapan pada saat melakukan kontrak. Agent diberikan wewenang untuk
membuat keputusan yang kemudian principal akan mengevaluasi keputusan
tersebut. Dalam kontrak kerjasama principal memberikan imbalan kepada agent
atas jasa pengelolaan perusahaan, dan principal mendapatkan informasi mengenai
bagaimana keadaan perusahaanya. Sehingga agen harus membuat laporan yang
mudah dipahami dan sesuai dengan keadaan perusahaan yang akan digunakan
oleh pemilik perusahaan, laporan perusahaan juga akan digunakan oleh
shareholder. Tujuan dari sistem pemisahan ini adalah untuk menciptakan efisiensi
dan efektivitas dengan memperkerjakan agen-agen profesional dalam mengelola
perusahaan. Salah satu bentuk pertanggung jawabannya adalah dengan
mengajukan laporan keuangan. Laporan keuangan disusun untuk melaporkan
kondisi keuangan perusahaan pada periode waktu tertentu. Informasi dari laporan
keuangan tersebut dapat dijadikan pihak eksternal perusahaan untuk menilai
kondisi keuangan perusahaan. Jika laba yang diperoleh perusahaan nilainya tinggi
11
11
dalam jangka waktu yang relatif lama, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan
dapat menjalankan kegiatan operasinya dengan baik. Hal ini juga
mengindentifikasikan bahwa dari nilai laba bersih yang diperoleh, perusahaan
dapat melakukan pembagian deviden kepada setiap investornya.Kondisi kebijakan
deviden tergambar dari ketidak mampuan untuk membayar kewajiban yang telah
jatuh tempo. Laju arus kas dan besarnya laba sangat berhubungan dengan kondisi
kebijakan deviden. Didasarkan pada teori keagenan, diharapkan dapat berfungsi
sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka
akan menerima return atas dana yang telah mereka investasikan. Hal ini berkaitan
dengan bagaimana para investor yakin bahwa manajer akan memberikan
keuntungan bagi mereka. Sebaliknya, dari adanya laporan keuangan yang buruk
dalam pelaporan laba dan arus kasnya, hal ini dapat menunjukkan kondisi
kebijakan deviden . Kondisi tersebut dapat menciptakan keraguan dari pihak
investor dan kreditor untuk memberikan dananya karena tidak adanya. Laba
merupakan komponen penting dalam laporan keuangan. Adanya laba dapat
memberikan keputusan pihak kreditur dalam pemberian pinjaman. Hubungan
keagenan yang terjadi dalam variabel leverage adalah ketika perusahaan dapat
membuat laporan keuangan dengan angka laba yang bagus maka akan dapat
memberikan kepercayaan kepada kreditur. Laporan keuangan perusahaan buruk
akan berdampak pada tampilan kinerja karyawan yang berarti dapat diasumsikan
bahwa perusahaan akan kesulitan untuk mendapatkan pinjaman hutang dari pihak
kreditur karena pihak kreditur juga akan memikirkan apakah perusahaan dapat
mengembalikan pinjaman sesuai dengan jatuh tempo yang telah disepakati
12
12
sebelumnya atau tidak. Maka hal ini dapat menimbulkan terjadinya kebijakan
deviden . Perusahaan dapat dikatakan bagus apabila laba disuatu perusahaan itu
tinggi. Namun adanya laba yang terlalu tinggi juga akan menimbulkan konflik.
Laba yang terlalu tinggi akan dapat mengakibatkan besarnya pajak yang harus
dibayar begitu juga dengan laba yang rendah dapat diasumsikan bahwa kinerja
disuatu perusahaan itu buruk. Oleh karena itu, tinggi rendahnya profitabilitas akan
dapat mengakibatkan terjadinya kebijakan deviden. Ukuran perusahaan dapat
dikatakan bagus apabila perusahaan menunjukkan bahwa jumlah asset yang
dimiliki perusahaan semakin besar, maka semakin kecil kemungkinan perusahaan
akan mengalamikebijakan deviden .
Penelitian ini menggunakan teori keagenan karena dalam teori ini
menjelaskan hubungan antara variabel independen (likuiditas, leverage,
profitabilitas dan ukuran perusahaan) terhadap variabel dependen ( kebijakan
deviden ).
2.1.2 Rasio likuiditas
Menurut Kasmir (2016) dalam penelitian ( Nukmaningtyas &
Worokinasih, 2018) rasio current rasio adalah rasio yang digunakan untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Rasio current rasio dapat dihitung dengan rumus current assets
dibagi current liabilitas. Menurut Kasmir (2014) rasio yang menunjukan
kemampuan perusahaan memiliki atau membayar utang jangka pendek
dengan asset lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory). Rasio
quick rasio dapat dihitung dengan rumus current assets dikurangi investory
13
13
dibagi current liabilitas. Menurut Kasmir (2014) alat yang digunakan untuk
mengukur seberapa besar kas yang tersedia untuk membayar utang. Rasio
cash Rasio dapat dihitung dengan rumus kas dibagi dengan hutang lancar.
Menurut Nugroho (2016) dalam Rahmadini et al., (2018) rasio leverage
adalah rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur sampai berapa jauh asset
perusahaan dibiayai oleh utang. Rasio ini menunjukan indikasi tingkat
keamanan dari para pemberi pinjaman (bank). besarnya hutang yang
digunakan perusahaan dalam membiayai assetnya. Penggunaan asset (aktiva)
dimaksudkan untuk meningkatkan keuntungan potensial bagi pemegang
saham. yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibanya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Analisis terhadap
rasio ini diperlikan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar hutang (jangka pendek maupun jangka panjang) apabila pada
suatu saat perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan. Rasio leverage perusahaan
diasumsikan dalam penelitian ini mampu menjadi alat prediksi pada kondisi
kebijakan deviden suatu perusahaan dan diukur dengan menggunakan debt to
assets ratio. Menurut Kasmir (2016:157) dalam ( Nukmaningtyas &
Worokinasih, 2018) menyatakan rasio ini digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas. Debt to asset ratio merupakan rasio mengukur seberapa besar
aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur. Semakin tinggi debt to asset
ratio semakin besar jumlah modal pinjaman yang di gunakan di dalam
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
14
14
2.1.3 Rasio leverage
menurut Rohmadini et al., (2018) mengukur seberapa besar asset
perusahaan yang dibiayai oleh kreditur. Rasio debt to total assets rasio dapat
dihitung dengan rumus total liabilitas dibagi total asset. Menurut Kasmir (2016)
dalam ( Nukmaningtyas & Worokinasih, 2018) yang menunjukkan sejauh mana
total equity sendiri perusahaan menjamin seluruh hutang. Rasio debt to equity
rasio dapat dihitung dengan rumus total liabilitas dibagi total equitas dikali 100%.
ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan
mampu menghasilkan laba dari tahun ke tahun yang diterima perusahaan.
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan
perbandingan dari berbagai komponen yang ada di laporan keuangan neraca dan
laba rugi. Tujuannya adalah untuk melihat perkembangan yang terjadi pada
perusahaan pada periode tertentu baik itu peningkatan maupun penurunan.
Tingkat profitabilitas yang konsisten akan menjadi tolak ukur bagaimana
perusahaan mampu bertahan dalam bisnisnya dengan memperoleh return yang
memadai dibanding dengan risikonya. Perusahaan akan mengetahui kekuatan,
kelemahan, maupun ancaman yang dihadapi perusahaan dengan memahami rasio
ROA. Dengan memahami rasio tersebut akan mudah memberikan kesimpulan
apakah perusahaan dalam keadaan lebih baik atau lebih buruk dibandingkan
dengan keadaan sebelumnya ataupun dengan perusahaan pesaing. Dengan
demikian maka manajemen puncak akan semakin sadar akan langkah yang
diambil apakah akan menuju kepada keberhasilan atau menuju kearah sebaliknya.
15
15
2.1.4 Rasio likuiditas
Menurut Marwati (2013) dalam Setiawan (2017) perbandingan antara laba
setelah dengan penjualan. Rasio profit margin dapat dihitung dengan rumus laba
bersih dibagi penjualan dikali 100%. Menurut Fahmi (2013) margin laba kotor
yang memperlihatkan hubungan antara penjualan dan beban pokok penjualan
mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk mengendalikan biaya persediaan.
Rasio gross profit margin dapat dihitung dengan rumus penjualan dikurangi dgn
hpp dibagi penjualan. Menurut Fahmi (2013) salah satu rasio yang digunakan
untuk mengukur margin laba. Rasio net profit margin dapat dihitung dengan
rumus laba setelah pajak dibagi penjualan. Menurut Kasmir (2014) merupakan
rasio mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio return on
investment dapat dihitung dengan rumus income after rax dibagi equity. Menurut
Hery (2016:193) dalam Rohmadini et al., (2018) return on assets (ROA)
merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi asset dalam
menciptakan laba bersih. Rasio return on assets dapat dihitung dengan rumus laba
setelah pajak dibagi total asset.
2.1.5 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya
nilai equity, nilai penjualan atau nilai asset. Dalam skala usaha terdapat berbagai
ukuran perusahaan yang berbeda, dari perusahaan kecil sampai dengan
perusahaan besar perbedaan tersebut teregantung pada investasi yang ditanamkan.
Apapun ukuran perusahaannya tujuan yang ingin dicapai tetap sama yaitu suatu
perusahaan didirikan adalah untuk menghasilkan laba bagi pemiliknya.Ukuran
16
16
perusahaan diukur dari logaritma natural dari total asset yang dimili ki oleh
perusahaan. Logaritma natural digunakan untuk memperhalus data total aset yang
dimiliki. Perusahaan dengan total asset besar menunnjukkan bahwa perusahaan
tersebut telah mencapai tahap kedewasaan karena dalam tahap ini arus kas
perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka
waktu yang relatif panjang. Susilawati et al., (2017) mendefinisikan ukuran
perusahaan semakin besar total asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka
perusahaan dapat melakukan investasi baik untuk asset lancar maupun asset tetap
dan juga memenuhi permintaan produk Dalam pengukuran ukuran perusahaan
dapat ditentukan dengan berbagai nilai seperti total asset, penjualan, modal, laba
dan yang lainnya. “Secara umum biasanya size diproksi dengan total asset. Karena
nilai total asset biasanya sangat besar dibandingkan variabel keuangan lainnya,
maka dengan maksud untuk mengurangi peluang heteroskedastis, variabel asset,
diperhalus‟
2.1.6 Kebijakan Deviden
Menurut Silalahi et al,. (2018) kebijakan deviden merupakan suatu
kondisi kesulitan keuangan dalam perusahaan berupa penurunan perolehan laba,
ketidak mampuan perusahaan dalam melunasi utang serta kewajiban yang
disajikan berdasarkan laporan keuangan dengan membandingkan laporan
keuangan periode sebelumnya. Kebijakan deviden dari ketidak mampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, terutama kewajiban yang
bersifat jangka pendek termasuk kewajiban likuiditas, dan kewajiban solvabilitas.
Kebijakan deviden merupakan suatu kondisi kesulitan keuangan dalam
17
17
perusahaan berupa penuruan perolehan laba. Informasi prediksi kebijakan
deviden bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepetingan sebagai peringatan dini
(Warning System) dari gejala-gejala dan permasalah yang terjadi sehingga
perusahaan maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan dapat melakukan
langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi skenario terburuk yang
mengancam kelangsungan hidup perusahaan yakni, kebangkrutan atau likuid.
Kebijakan deviden dapat terjadi pada semua perusahaan. Oleh karena itu,
setiap perusahaan harus mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya kondisi
kebijakan deviden . Menurut Setiawan (2017) menjelaskan ada tiga alasan utama
mengapa perusahaan mengalami kebijakan deviden, Kebijakan deviden terjadi
jika alokasi sumber daya tidak tepat. Manajemen perusahaan kurang bisa
mengalokasikan sumber daya (asset) yang ada di perusahaan untuk kegiatan
operasional perusahaan sehingga memungkinkan mengalami kondisi kebijakan
deviden. Kebijakan deviden ditandai dengan adanya struktur keuangan yang salah
menyebabkan batasan likuidasi. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun
perusahaan dapat bertahan hidup dalam jangka panjang namun, perusahaan harus
bangkrut dalam jangka pendek. Kondisi kebijakan deviden dapat terjadi ketika
perusahaan memiliki susunan asset yang tepat dan struktur keuangan yang baik
namun dikelola dengan buruk. Kebijakan deviden dapat dihitung dengan
menggunakan Interest Coverage Ratio (ICR) merupakan rasio yang dapat
mengukur tingkat kesulitan keuangan yang dialami oleh perusahaan. Rasio ini di
dapat dengan cara membandingkan laba sebelum pajak dengan beban bunga atau
18
18
biaya dana pinjaman pada periode yang berjalan yang memperlihatkan
pengeluaran uAng dalam laporan laba rugi .
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai “Pengaruh Likuiditas (X1), Leverage (X2),
Profitabilitas (X3) dan Ukuran Perusahaan (X4) terhadap Kebijakan Dividen (Y)”
ini menggunakan beberapa acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh:
1. Sulistiyowati dkk (2017 ) Penelitian yang melakukan penelitian di
perusahaan Manufaktur di BEI perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan
Corporate Governance Perception yang membuktikan bahwa semua variabel
yng diteliti yaitu profitabilitas, leverage, terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap kebijakan dividen. Sedangkan Parica, dkk (2013) dengan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI menemukan bahwa semua
variabel yang diteliti yaitu, likuiditas, dan profitabilitas mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kebijakan dividen.
2. Lopolusi (2013) dengan sampel perusahaan yang terdaftar di BEI tahun
2013-2014, menemukan bahwa variabel profitabilitas, likuiditas, leverage ,
pertumbuhan (growth), dan free cash flow berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan ukuran badan usaha
berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen
3. Penelitian lainnya dilakukan oleh Karami (2013) dengan perusahaan yang
terdaftar di BEI I , membuktikan bahwa leverage berpengaruh signifikan
positif dan likuiditas berpengaruh signifikan positif terhadap kebijakan
19
19
dividen., menemukan bahwa variabel leverage mepunyai pengaruh yang
signifikan dan positif terhadap kebijakan dividen.
4. .Handayani dan Hadinugroho (20016 ) dengan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI .Hasil penelitiannya adalah Kebijakan hutang, ROA, dan
ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan
dividen. pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
menyatakan bahwa debt to total asset, cash ratio, dan ukuran perusahaan
(size) berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Sedangkan ROA dan
kepemilikan institusional berpengaruh terhadap dividend payout ratio.
5. Arilaha ( 2011 ) melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI. Hasil penelitiannya adalah Profitabilitas perusahaan
berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Sedangkan likuiditas dan leverage
tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
6. Reka maiyarni dan misni Ermawati Pengaruh profitabilitas ,ukuran
perusahaan likuiditas leverage terhadap kebiakan deviden pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2017-2019 menunjukan bahwa
profitabilitas berpenaruh terhadap kebijakan deviden perusahaan yang
mempunyai profitabilitas yang tinggi berarti dapat memenuhi kegiatan
operasionalnya sehingga peluang untuk melaksanakan kebijakan deviden juga
semakin besar
.2.3 Pengembangan Hipotesis
2.5.1 Pengaruh Likuiditas Terhadap kebijakan deviden .
Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam
20
20
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Menurut
teori keagenan, keputusan hutang piutang perusahaan ada di bawah kendali agen.
Oleh sebab itu, adanya kewajiban keuangan yang jatuh tempo pada saat ini adalah
akibat dari keputusan agen yang pada masa lalu memutuskan untuk melakukan
pinjaman atau kredit pada pihak luar perusahaan. Jadi semakin likuid suatu
perusahaan mengindikasikan perusahaan tersebut mampu membayar kewajiban
yang akan jatuh tempo dan semakin kecil kemungkinan perusahaan mengalami
kebijakan deviden . Pada penelitian yang dilakukan oleh ali dan rodoni (2014)
menemukan bahwa Likuiditas yang diukur dengan Current Ratio berpengaruh
Positif dan signifikan terhadap kebijakan deviden . Pendapat tersebut yang
menyatakan bahwa likuiditas mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
dalam memprediksi kondisi kebijakan deviden. Dari uraian diatas maka dapat
dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
H1: Likuiditas berpengaruh positif terhadap kebijakan deviden
2.5.2 Pengaruh Leverage Terhadap kebijakan deviden
Analisis rasio leverage diperlukan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
melunasi kewajiban-kewajibannya (baik itu jangka pendek maupun jangka
panjang). Rasio leverage menekankan pada seberapa besar proporsi hutang yang
digunakan dalam pendanaan asset perusahaan. Di samping itu, dalam teori
keagenan kelangsungan hidup perusahaan berada di tangan agent. Apakah agent
memutuskan untuk melakukan pendanaan dari pihak ketiga atau tidak. Jika
perusahaan terlalu banyak mengandalkan dana utang maka akan timbul kewajiban
21
21
yang lebih besar dimasa mendatang, dan hal itu akan mengakibatkan perusahaan
akan rentan terhadap kesulitan keuangan atau kebijakan deviden. Semakin kecil
leverage maka akan baik dan aman bagi suatu perusahaan. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Subrobo el at., (2016) menyatakan bahwa leverage yang diukur
dengan debt to aset ratio (DAR) mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap kebijakan deviden . Pendapat tersebut diperkuat oleh Rohmadini el at.,
(2018) leverage diukur dengan debt to aset ratio berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan deviden . Dari uraian diatas maka dapat dikembangkan hipotesis
sebagai berikut :
H2 ; Leverage berpengaruh positif terhadap kebijakan deviden
2.5.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap kebijakan deviden
Rasio profitabilitas menggambarkan tampilan kinerja suatu perusahaan.
Semakin tinggi profitabilitas maka kinerja dan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba akan meningkat. Analisis yang dapat digunakan dalam rasio
profitabilitas adalah ROA (return on assets). Dengan memahami rasio tersebut
akan mudah memberikan kesimpulan apakah perusahaan dalam keadaan lebih
baik atau lebih buruk dibandingkan dengan keadaan sebelumnya ataupun dengan
perusahaan pesaing. Rasio ROA menunjukkan kemampuan perusahaan
mendapatkan laba dari besarnya asset yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi
kemampuan perusahaan menghasilkan laba, maka semakin kecil kemampuan
kecil kemungkinan perusahaan akan mengalami kebijakan deviden . Pada
penelitian yang dilakukan oleh ( Nukmaningtyas & Worokinasih, 2018)
22
22
menemukan bahwa Profitabilitas berpengaruh secara signifikan dan negatif
terhadap kondisikebijakan devuiden . Diperkuat dengan peneliti Ayu et al., (2016)
menemukan bahwa profitabilitas yang diukur dengan Return on аsset berpengaruh
negаtif dаn signifikаn terhаdаp kebijakan deviden Dari uraian diatas dapat
dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
H3: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan deviden
2.5.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap kebijakan deviden
Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar total asset yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut memiliki total asset yang besar
akan memudahkan perusahaan untuk memperoleh dana dari pihak luar yang dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan operasionalnya, dengan adanya kecukupan
modal dari pihak luar dan kegiatan operasional yang lancar diharapkan mampu
meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga perusahaan tersebut tidak akan
mengalami kebangkrutan atau kebijakan deviden ali rodoni ( 2010 ) Dalam hal
ini menunjukkan bahwa semakin besar jumlah asset yang dimiliki perusahaan,
maka semakin kecil kemungkinan perusahaan mengalami kebijakan deviden .
Hasil penelitian yang dilakukan oleh ( Putri & rodoni ali , 2014) menemukan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan pada kebijakan
deviden . Dari uraian diatas maka dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
H4: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan deviden
23
23
2.4 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori dan beberapa penelitian terdahulu, penelitian ini
menguji pengaruh likuiditas, leverage profitabilitas , dan ukuran perusahaan
terhadap kebijakan deviden . Oleh karena itu dibuat kerangka pemikiran sebagai
berikut :
\
Gambar 2 .2 Kerangka Pemikiran Teoritis
Ukuran Perusahan X4 ( +)
Likuiditas X1 ( + )
Leverage X3 ( + )
Profitabilitas X2 ( +)
Kebikjakan Deviden
( Y )
24
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3 Jenis penelitian
penelitian ini menguji tentang pengaruh liuiditas , leverage ,profitabilitas
dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan deviden . penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif . menurut subana dan sudrajat ( 2015 ) metode kuantitatif
dilihat dari segi tujuan, metode ini dipakai untuk menguji suatu teori, menyajikan
suatu fakta atau mendeskripsik hubungan antar variabel dan adapula yang sifatnya
mengembangkan konsep, mengambangkan pemahaman atau mendiskripsikan
banyak hal.
3.2 Populasi sampel
Populasi di penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufakur BEI dari tahun
2017-2019. Sedangkan sampel di penelitian ini Yang diperoleh mengginakan
metode purposif sampling sebayak 49 perusahaan yang terdaftar dari tahun
2017-2019. Studi ini menggunakan data sekunder berupa kebijakan deviden yang
diambil per maret setiap tahunnya. Hal ini dilakukan karena, setiap perusahaan
akan mempublikasikan laporan keuangannya pada bulan Maret di setiap tahunnya.
Sehingga, pada bulan Maret akan terjadi reaksi pasar atas hasil analisa laporan
keuangan yang dilakukan oleh investor. Selain itu, kebijakan per Pebruari juga
diambil untuk menghitung return deviden yang diterima oleh investor. laporan
keuangan yang digunakan di penelitian ini harus memiliki akun-akun yang
dapat di deteksi sifat lancaratau tidaknya. Laporan keuangan keuangan juga
diperlukan untuk menganalisa rasio keuangan kebijakan deviden yang memeriksa
25
25
laporan keuangan itu.
3.3 Sumber dan jenis data
Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen , empat variabel
independen . berikut ini variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini
data sekunder yaitu laporan keuangan dan laporan keuangan dan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2017– 2019 yang dapat di akses
melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) diperoleh melalui internet
(www.idx.co.id). Data penelitian ini meliputi data perusahaan-perusahaan
manufaktur gopublic pada periode 2017-2019 yang dirasa cukup mewakili kondisi
perusahaan diIndonesia. Alasan penggunaan data dari BEI karena merupakan
bursa terbesar dandapat mempresentasikan kondisi bisnis di Indonesia. Data yang
diambil berupa data cross section, artinya bahwa pengumpulan data dilakukan
dari berbagai sumber informasi perusahaan dari Bursa Efek Indonesia selama
periode 2017 -2019.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlakukan dalam penelitian ini.cara yang
digunakan adalah studi dokumentasi .dilakukan dengan cara mengumpulkan
dokumen-dokumen laporan keuangan. data diperoleh dari firm-year.dan laporan
keuangan perusahaan-perusahaan di Bursa Efek indonesia.
3.5 Variabel dan Indikator
3.5.1 Variabel Independen (X)
26
26
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
atau menjadi penyebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen atau
variabel terkait
Variabel independen dalam penelitian ini adalah likuiditas , leverage ,
profitabilitas dan ukuran perusahaan.
3.5.1.1 Likuiditas
Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo
dengan asset lancar yang tersedia. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Current Ratio. Current ratio menunjukkan tingkat keamanan (margin of
safety) kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang-hutang tersebut. Semakin tinggi current ratio maka akan semakin besar
kemampuan
Current Ratio = Current Asset
Current Lianilities
Sumber: Fahmi (2014:66)
Menurut Syamsuddin (2011: 43-44) dalam Rohmadini et al., (2018)
Current Ratio merupakan salah satu ratio financial yang sering digunakan. Tingkat
current ratio dapat ditentukan dengan jalan membandingkan antaracurrent assets
dengan current liabilities. Apabila hutang lancar lebih besar dari pada asset maka
perusahaan akan mengalami peningkatan hutang dan perusahaan akan mengalam
ikebijakan deviden . Current ratio dikatakan baik apabila perusahaan memiliki
27
27
tingkat current ratio 2,00 dan apabila perusahaan memiliki tingkat current ratio
kurang dari 2,00 maka perusahaan dikatakan kurang baik.
3.5.1.2 Leverage
Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban kewajibannya baik itu jangka pendek
maupun jangka panjang jika pada suatu saat perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio
ini menunjukkan seberapa banyak asset perusahaan yang didanai dari hutang.
Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to asset ratio. Menurut
Kasmir (2016:157) dalam ( Nukmaningtyas & Worokinasih, 2018) menyatakan
rasio ini digunakan untuk menilai utang dengan equitas. Debt to asset ratio
merupakan rasio mengukur seberapa besar asset perusahaan yang dibiayai oleh
kreditur
Leverage = Total Liabilities
Total Asset
Sumber: Kasmir (2016:157)
Debt to Asset Ratio (DAR) dengan angka dibawah 1.00, mengindikasikan
bahwa perusahaan memiliki hutang yang lebih kecil dari asset yang dimilikinya.
Tetapi sebagai investor kita juga harus jeli dalam menganalisis DAR ini, sebab
jika total hutangnya lebih besar dari pada asset, maka kita harus melihat lebih
lanjut apakah hutang lancar atau hutang jangka panjang yang lebih besar :
1. Jika jumlah hutang lancar lebih besar dari pada hutang jangka panjang,
28
28
hal ini masih bisa diterima, karena besarnya hutang lancar sering
disebabkan oleh hutang operasi yang bersifat jangka pendek.
2. Jika hutang jangka panjang yang lebih besar, maka dikuatirkan
perusahaan akan mengalami gangguan likuiditas dimasa yang akan
datang. Selain itu laba perusahaan juga semakin tertekan akibat harus
membiayai bunga pinjaman tersebut.
3. Beberapa perusahaan yang memiliki DAR di atas 1.00, menggangu
pertumbuhan kinerja perusahaanya juga menganggu pertumbuhan
harga sahamnya. Karena itu sebagian besar para investor menghindari
perusahaan yang memiliki angka DAR lebih dari 2.
3.5.1.3 Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur efisiensi
penggunaan asset perusahaan. Rasio yang akan digunakan dalam penelitian
adalah return on asset (ROA). Menurut Hery (2016:193) dalam Rohmadini et al.,
(2018) return on assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar
kontribusi asset dalam menciptakan laba bersih. Rasio ini digunakan untuk
mengukur seberapa besar laba bersih yang akan dihasilkan dalam total asset.
Semakin tinggi hasil dari rasio maka semakin tinggi pula jumlah laba bersih yang
dihasilkan, begitupula sebaliknya, semakin rendah hasil rasio ini maka semakin
rendah pula jumlah laba bersih yang dihasilkan. Secara otomatis ROA dapat
dirumuskan sebagai berikut =
29
29
ROA = Laba Setelah Pajak
Total Asset
Sumber: Hery (2016:193)
Return on asset dikatakan baik apabila laba setelah pajak lebih besar dari total
asset. Laba yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan sehat dan Perusahaan akan
semakin rendah kemungkinan akan terjadinya kebijakan deviden . Return on asset
dikatakan baik apabila perusahaan memiliki tingkat return on asset lebih dari 2,00
dan apabila perusahaan memiliki tingkat return on asset kurang dari 2,00 maka
perusahaan dikatakan kurang baik (www.kompasiana.com).
3.5.1.4 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah skala yang menunjukan besar kecilnya suatu
perusahaan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah logaritma
natural dari total asset. Menurut ( Gobenvy , 2014) logaritma natural digunakan
untuk memperhalus data total asset dan diharapkan mampu memperkecil
perbedaan total asset yang terlalu besar antara perusahaan yang satu dengan yang
lainnya. Semakin besar asset yang dimiliki perusahaan maka perusahaan dapat
melakukan investasi baik untuk asset lancar maupun asset tetap dan juga
memenuhi permintaan produk .Ukuran perusahaan dapat dihitung dengan:
Size = Ln Total Asset
Sumber : ( Gobenvy ,2014 )
3.5.1.5 Variabel dependen
`Variabel Dependen pada penelitian ini adalah kebijakan deviden . Dalam
penelitian ini penentuan kebijakan deviden perusahaan dikatakan mengalami
30
30
kebijakan deviden . Menurut Maslachah et al., (2016) perusahaan selama tiga
tahun berturut-turut mengalami laba bersih operasi (net operating income),
sedangkan perusahaan yang tidak mengalami laba operasi negatif selama tiga
tahun berturut-turut tidak dikategorikan mengalami kebijakan deviden Menurut
Irham Fahmi (2014:94) dalam Jaya (2017) menyatakan bahwa kebijakan deviden
dapat dihitung dengan menggunakan Interest Coverage Ratio (ICR) menyatakan
bahwa Interest Coverage Ratio dapat mengukur tingkat kesulitan keuangan yang
dialami oleh perusahaan. Rumus Interest Coverage Ratio adalah sebagai berikut:
Menurut (Hidayat, 2014) Dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
Interest Coverage Ratio = Earning Before Tax
Interest Expense
Sumber : Hidayat ( 2014 )
a. Investor tidak boleh memiliki saham atau obligasi yang memiliki
kepentingan rasio cakupan di bawah 1.5.
b. Rasio Interest Coverage dibawah 1.0 mengindikasikan bisnis
mengalami kesulitan dalam menghasilkan uang tunai yang diperlukan
untuk membayar kewajiban bunga.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan menggunakan metode analisis kuantitatif. Analisis
kuantitatif adalah metode analisis yang diolah menggunakan alat statistik dengan
perhitungan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package and Social
Scince) .
3.6.1 Statistik Deskriptif
31
31
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau mendiskripsikan
variabel-variabel dalam penelitian. Statistik deskriptif yang digunakan adalah nilai
rata-rata (mean). Standar deviasi, maksimum dan minimum. Mean digunakan
untuk melihat nilai rata-rata sampel. Standar deviasi adalah rata – rata
penyimpangan nilai data yang diteliti dari nilai rata – rata. Sedangkan nilai
maksimum dan minimum digunakan untuk melihat nilai maksimum dan minimum
dari populasi penelitian.
3.6.2 Uji Hipotesis
3.6.2.1 Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model
regresi . uji asumsi klasik yang dilakukan ada 4 yaitu uji normalitas, uji
heteroskedesitas dan uji multikolinieritas. Adapun penjelasannya adalah sebagai
berikut :
3.6.2.1.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
atau tidak. Seperti diketahui bahwa uji t dan Fmengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan cara analisis grafik
dan uji statistik.. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
histogram dari residualnya. Bentuk data yang terdistribusi secara normal akan
32
32
mengikuti pola distribusi normal dimana grafiknya mengikuti garis diagonal. Jika
data telah terdistribusi secara normal maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Selain uji analisis grafik peneliti juga dianjurkan untuk melihat
dengan analisa statistik. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas residual adalah uji non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S)
dilakukan dengan membuat hipotesis:
Ho : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
Jika signifikan < 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan
signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal atau Ho
ditolak.
3.6.2.1.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang Homoskesdastisitas atau tidak terjadi
Heteroskesdastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi
heteroskesdastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai
ukuruan (kecil, sedang dan besar) (Ghozali, 2013:139). Uji heteroskedastisitas
dalam regresi ini menggunakan grafik scatter plot. Jika ada pola tertentu maka
dapat diidentifikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak
ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada
33
33
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Selain
menggunakan grafik scatter plot, peneliti juga menggunakan uji glejser. Uji
glejser diketahui dengan melihat nilai probability value. Jika nilai probability
value lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).
3.6 2.1.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel indepen. Jika variabel
independen saling berkolerasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol (Ghozali, 2013). Dengan melihat nilai tolerance dan
nilai dari variance inflation factor VIF dapat digunakan persamaan VIF = 1 /
tolerance. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Jika
nilai tolerance kurang dari 10 atau nilai VIF lebih dari 10 menunjukkan adanya
multikolinearitas.
3.6.2.1.4 Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah gejala terdapatnya korelasi antara kesalahan
pengganggu dari suatu observasi lainnya (Ghozali, 2013). Uji ini bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode
t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu dengan yang lainnya. Untuk mendeteksi ada
tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson
34
34
(DW-Test).
3.6.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda yaitu metode yang digunakan untuk
menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen
dengan skala pengukur atau rasio dalam suatu persamaan linier (Ghozali, 2016).
Model persamaan regresi yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut .
Q = α + + + + + e
Keterangan:
Q : kebijakan deviden
α : : Konstanta
L : Likuiditas
FL : Financial Leverage
P : Profitabilitas
UP : Ukuran Perusahaan
: Koefisien Regresi
e : Error
3.6.3 Pengujian Hipotesis
3.6.3.1 Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
Uji statistik F dilakukakn untuk melihat apakah semua variabel bebas
(independen) dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat (dependen). Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%
35
35
atau taraf α sama dengan 5% (α= 0,05), uji statistic F dilakukan juga untuk
mengetahui kelayakan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.
3.6. 3.2 Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi untuk melihat kemampuan variabel independen
dalam menjelaskan variasi perubahan variabel dependen. Koefisien determinasi
dapat dilihat dari nilai Adjusted R2, dimana untuk menginterpretasikan besarnya
nilai koefisien determinasi harus diubah dalam bentuk presentase, atau nilai
adjusted R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Penelitian ini menggunakan
lebih dari satu variabel independen, maka untuk mengukur pengaruh variabel
36
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam analisis dan pembahasan ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan
dengan data data yang berhasil dihimpun, hasil pengolahan data dan pembahasan
dari hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut.
Adapun urutan pembahasan secara sistematis adalah sebagai berikut : obyek
penelitian, deskriptif, pengujian asumsi klasik, analisis data yang berupa hasil
analisis regresi, pengujian variable independent secara parsial, dan pembahasan
pengaruh variable independent terhadap variable dependen.
4 .1 Deskripsi Obyek Penelitian
Penelitian ini mengambil populasi perusahaan manufaktur di BEI yang
membagikan deviden tunai pada tahun 2017 -2019 berturut-turut. Sampel
penelitian sebanyak 49 perusahaan. Adapun distribusi sampel dapat dilihat
pengambilan sampel sebagai berikut :
Tabel 4.1
Distribusi Sampel
No. Keterangan Jumlah
Perusahaan
37
37
Sumber : Data sekunder yang diolah
1. Perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2017-2019.
149
2. Perusahaan melaporkan laporan keuangan dalam
bentuk dolar
(31)
3. Perusahaan pernah mengalami kerugian selama periode penelitian
(65)
4. Tidak memiliki data yang lengkap guna penelitian (4)
Sampel Perusahaan 49
38
38
Dari tabel 4.1 di atas diperoleh sampel penelitian dengan kriteria-kriteria yang
telah ditentukan diperoleh sebanyak 49 perusahaan manufaktur yang go publik di
Bursa Efek Jakarta. Dengan sistem pengolahan pooled croos section , maka
jumlah data di oleh adalah sebanyak 49 x 3 tahun penelitian, yaitu 147 data.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Statistik Deskriptif
Berdasarkan gambaran umum perusahaan di atas, maka statistik deskriptif
(mean, minimum, maksimum, dan standar deviasi) untuk variabel likuiditas,
leverage, profitabilitas ukuran perusahaan dan kebijakan dividen adalah sebagai
berikut
Tabel 4. 2
Statistik Deskriptif
, Sumber : data sekunder yang diolah, tahun 2019
Berdasarkan tabel 4.2 di atas didapatkan nilai rata-rata likuiditas yang di ukur
dengan current ratio adalah sebesar 2,2279 atau 222,79 persen, artinya setiap
N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation
Likuiditas 147 .0010 8.3182 2.227924 1.4008536
Leverage 147 .0715 1.1144 .417041 .2134683
Profitavilitas 147 .0037 .4808 .092749 .0781399
Ukuran perusahaan 147 25.80 33.47 29.0764 1.68960
Kebijakan Deviden 147 .09 9147.22 232.4425 1066.95536
39
39
rupiah dari hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp. 2,227. Nilai
current ratio terendah adalah sebesar 0,0010 atau 0,10 persen dan nilai tertinggi
current ratio adalah sebesar 8,3182 atau 831,82 persen. Nilai standar deviasi
1,4008 lebih kecil dari nilai rata-rata 2,2277, dengan demikian dapat diartikan
bahwa penyebaran data current ratio terdistribusi merata, artinya tidak terdapat
perbedaan yang tinggi data satu dengan data yang lainnya.
Nilai rata-rata leverage yang di ukura dengan debt to total asset adalah
sebesar 0,4170 atau 41,70 persen, artinya setiap rupiah dari asset dipergunakan
untuk menjamin hutang sebesar Rp. 0,4170. Nilai debt to total asset terendah
adalah sebesar 0,0715 atau 71,50 persen dan nilai tertinggi debt to total asset
adalah sebesar 1,1144 atau 111,44 persen. Nilai standar deviasi 0,2134 lebih kecil
dari nilai rata-rata 0,4170, dengan demikian dapat diartikan bahwa penyebaran
data debt to total asset terdistribusi merata, artinya tidak terdapat perbedaan yang
tinggi data satu dengan data yang lainnya.
Nilai rata-rata profitabilitas, yang diukur dengan return on asset adalah
sebesar 0,0927 atau 9,27 persen, artinya setiap rupiah dari asset yang
dipergunakan untuk operasional perusahaan dapat menghasilkan laba sebesar
Rp. 0,0927. Nilai return on asset terendah adalah sebesar 0,0037 atau 0,37
persen dan nilai tertinggi return on asset adalah sebesar 0,4808 atau 48,08
persen. Nilai standar deviasi 0,0781 lebih tinggi dari nilai rata-rata 0,0927,
dengan demikian dapat diartikan bahwa penyebaran data return on asset
terdistribusi tidak merata, artinya terdapat perbedaan yang tinggi data satu
dengan data yang lainnya.
40
40
Nilai rata-rata ukuran perusahaan yang di ukur dengan LN_total aktiva
adalah sebesar 29,07. Nilai terendah dari ukuran perusahaan adalah sebesar
25,80 persen dan ukuran perusahaan tertinggi sebesar 33,47 persen. Nilai
standar deviasi sebesar 1,6896 lebih rendah dari nilai rata-rata 29,07, dapat
diartikan bahwa penyebaran data untuk variabel ukuran perusahaan adalah
merata, artinya tidak terdapat perbedaan yang tinggi data satu dengan data yang
lainnya.
Nilai rata-rata rasio kebijakan dividen yang di ukur menggunakan
membandingkan antara laba dengan beban bunga dan pinjam adalah sebesar
232,44 atau 23244,25 persen, artinya setiap laba dipergunakan untuk
membayar bunga dan pinjaman sebesar Rp. 232,44. Nilai kebijakan dividen
terendah adalah sebesar 0,09 atau 9 persen dan nilai tertinggi kebijakan
dividen adalah sebesar 9147,22 atau 914.722 persen. Nilai standar deviasi
1066,955 lebih besar dari nilai rata-rata 232,44, dengan demikian dapat
diartikan bahwa penyebaran data kebijakan dividen terdistribusi tidak merata,
artinya terdapat perbedaan yang tinggi data satu dengan data yang lainnya.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan pengujian
asumsi klasik. Adapun pengujian terhadap asumsi klasik dengan program SPSS
yang dilakukan pada penelitian ini meliputi :
a. Uji Normalitas Data
41
41
Normalitas data digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
independen dan variabel dependen, keduanya terdistribusikan secara noal atau
tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan one sampel
Kolmogorov-sminorov Test. Hasil pengujiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Uji Normalitas Data model 1
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa nilai signifikasi Kolmogorov
Smirnov adalah sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian model regresi dalam
penelitian ini memiliki data yang terdistribusi tidak normal. Data yang tidak
normal, bisa dinormalkan melalui outlier, yaitu kasus atau data yang memiliki
karakteristik yang unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari
observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk ekstrim baik
untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi. Sampel yang
memenuhi asumsi normalitas adalah sebanyak 131 data. Hasil pengujian
normalitas adalah:
tabel 4.4
Uji Normalitas Data model 2
147 .0000000
993.16267286 .331 .331
-.196 4.019
.000
N Mean Std. Deviation
Normal Parameters
Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual
42
42
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Pengujian ada
tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks
korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance
Inflation Factor) dan Tolerance-nya. Nilai dari VIF yang kurang dari 10 dan
tolerance yang kurang dari 1, menandakan tidak terjadi adanya gejala
multikolinearitas. Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat dari tabel 4.5
Tabel 4.5
Uji Multikolinearitas
131
.0000000
.93601704
.075
.056
-.075
.861
.449
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual
43
43
Sumber : Data sekunder yang diolah,
Hasil perhitungan pada tabel 4.5 diperoleh nilai VIF yang kurang dari 10 dan
tolerance yang lebih dari 0,1, maka dapat disimpulkan tidak terjadi gejala
multikolinearitas antar variabel bebas (likuiditas, leverage, profitabilitas, dan
ukuran perusahaan).
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi dengan uji mapping Durbin Watson (DW). Dari regresi
diperoleh angka DW sebesar 1,996. Dengan jumlah data (n) sama dengan 131
dan jumlah variabel (k) sama dengan 4 diperoleh angka dL = 1,59 dan dU = 1,76.
Tabel 4.6
.487 2.053
.528 1.896
.922 1.084
.900 1.111
CR
DTA
ROA
Size
Model
1
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
44
44
Uji Autokorelasi
Daerah tidak autokorelasi
Karena dw=1,996 terletak antara sebelum 4-dU= 2,24 dan sesudah
du = 1,76, maka model persamaan regresi yang diajukan dalam penelitian ini
tidak terdapat autokorelasi.
d . Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi adanya heteroskedastisitas. Berikut ini
Model Summary b
a 1.996
Model
1
R
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Size, DTA, ROA, CR a.
Dependent Variable: LN_ICR b.
dL
1,59 dU
1,76
4 - dL
2,41
Daerah autokorelasi
Daerah autokorelasi
DW
1,996
45
45
adalah hasil heteroskedastistas dengan menggunakan uji heteroskedastistas.
Tabel 4.7
Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2020
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.6, didapatkan hasil bahwa
variabel bebas (likuiditas, profitabilitas, leverage dan size) tidak signifikan,
karena nilai signifikansi masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,05,
dengan demikian dapat diindikasikan model regresi dalam penelitian ini tidak
terjadi gejala heteroskedastisitas.
4.2.3 Uji Model Regresi (Goodness of Fit)
4.2.3.1 Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi
dikategorikan fit/layak untuk penelitian. Model regresi dikatakan layak apabila
variabel likuiditas, profitabilitas, leverage dan size secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil pengujian ini dapat
dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8
Hasil Uji F
Coefficients a
2.517 1.032 2.439 .016
.018 .060 .037 .296 .768
-.219 .351 -.075 -.625 .533
.166 .710 .021 .234 .815
-.061 .032 -.173 -1.883 .062
(Constant)
CR
DTA
ROA
Size
Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Abs_res a.
46
46
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2020
Nilai signifikasi F sebesar 0,045 < 0,05, dengan demikian variabel
likuiditas, profitabilitas, leverage dan size secara bersama-sama berpengaruh
terhadap kebijakan dividen. Dengan demikian model regresi dalam penelitian ini
adalah tergolong fit dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
4.2.3.2 Koefisien Determinasi
Persentase variabel dependen (kebijakan dividen) dapat dijelaskan oleh
variabel independen variabel likuiditas, profitabilitas, leverage dan size d dalam
model penelitian ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi. Koefisien
Determinasi ini menunjukan seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap
variabel dependen yang dinyatakan dalam persen (%).
Tabel 4.9
Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi di tunjukkan dengan nilai adjusted r square
217.637 4 54.409 60.191 0.045
113.897 126 .904
331.534 130
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
.810 .656 .646 .95076
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
47
47
sebesar 0,646, artinya variabel independen (likuiditas, profitabilitas, leverage dan
size) berpengaruh terhadap variabel dependen (kebijakan dividen) sebesar 64,60
persen, sedangkan sisanya diterangkan oleh faktor yang lain, seperti struktur
kepemilikan saham, dewan komisaris independen dan lain-lain.
4.2.4 Model Persamaan Regresi Berganda
Tabel 4.10
Model Persamaan Regresi
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2020
Dari Tabel 4.10 hasil pengolahan data dengan bantuan program SPSS,
maka didapatkan model persamaan regresi akhir sebagai berikut :
Y = -5,931 + 0,464 L - 1,916 FL + 8,246 P + 0,244 UP + e
a. Konstanta sebesar -5,931, bernilai positif, dapat diartikan bahwa jika variabel,
likuiditas, profitabilitas, leverage dan size konstan, maka kebijakan dividen
bernilai sebesar -5,931.
-5.931 1.605 -3.696 .000
.464 .093 .374 5.004 .000
-1.916 .546 -.252 -3.510 .001
8.246 1.104 .406 7.466 .000
.244 .050 .268 4.860 .000
(Constant)
CR
DTA
ROA
Size
Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
48
48
b. Nilai koefisien regresi likuiditas sebesar 0,464, bernilai positif dapat diartikan
bahwa setiap penambahan 1 satuan untuk variabel likuiditas, sedangkan
variabel bebas lainnya konstan maka akan meningkatkan kebijakan dividen
sebesar 0,464.
c. Nilai koefisien regresi leverage sebesar -1,916, bernilai negatif dapat
diartikan bahwa setiap penambahan 1 satuan untuk variabel leverage,
sedangkan variabel bebas lainnya konstan maka akan menurunkan kebijakan
dividen sebesar 1,916.
d. Nilai koefisien regresi profitabilitas sebesar 8,246, bernilai positif dapat
diartikan bahwa setiap penambahan 1 satuan untuk variabel rasio
profitabilitas, sedangkan variabel bebas lainnya konstan maka akan
meningkatkan kebijakan dividen sebesar 8,246.
e. Nilai koefisien regresi size ebesar 0,244, bernilai positif dapat diartikan
bahwa setiap penambahan 1 satuan untuk variabel size, sedangkan variabel
bebas lainnya konstan maka akan meningkatkan kebijakan dividen sebesar
0,244.
4.2.5 Pengujian Hipotesis
a. Pengaruh Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dapat diketahui bahwa pengujian secara
parsial diperoleh nilai koefisien regresi untuk likuiditas sebesar 0,464 dan
nilai signifikasi sebesar 0,045 < 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa likuiditas
berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Dengan demikian
hipotesis 1 yang menyatakan likuiditas berpengaruh positif terhadap
49
49
kebijakan dividen di terima.
b. Pengaruh Leverage Terhadap Kebijakan Dividen
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dapat diketahui bahwa pengujian secara
parsial diperoleh nilai koefisien regresi untuk leverage sebesar -1,916 dan
nilai signifikasi sebesar 0,001 < 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa leverage
berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen. Dengan demikian
hipotesis 2 yang menyatakan leverage berpengaruh negatif terhadap
kebijakan dividen di terima.
c. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dapat diketahui bahwa pengujian secara
parsial diperoleh nilai koefisien regresi untuk profitabilitas sebesar 8,246 dan
nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa
profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.
Dengan demikian hipotesis 3 yang menyatakan profitabilitas berpengaruh
positif terhadap kebijakan dividen di terima.
d. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dapat diketahui bahwa pengujian secara
parsial diperoleh nilai koefisien regresi untuk ukuran perusahaan sebesar
0,244 dan nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.
Dengan demikian hipotesis 4 yang menyatakan ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen di terima.
4.3 Pembahasan
50
50
4.3.1 Pengaruh Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen
Likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen, hal
ini mengindikasikan bahwa likuiditas perusahaan yang baik akan dipergunakan
untuk kemakmuran bagi para investor berupa pembagian deviden, hal ini
dilakukan agar investor tetap menanamkan modalnya dan bisa menambah
modalnya guna meningkatkan usaha perusahaan. Likuiditas yang diproksikan
dengan current ratio adalah suatu rasio keuangan yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya
dengan menggunakan aktiva lancarnya.
Berdasarkan teori agency, pihak principal yaitu pemegang saham akan
merasa diuntungkan apabila perusahaan memiliki likuiditas yang tinggi, karena
pihak principal akan terhindar dari risiko-risiko yang ditimbulkan perusahaan
seperti ketidakmampuan perusahaan dalam membayar hutang yang dapat
menyebabkan perusahaan mengalami kebangkrutan.
Hasil ini mendukung penelitian Karauan, Murni, Tulung (2017)
menunjukkan bahwa likuiditas yang diproksikan dengan Loan to Deposit Ratio
berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen.
4.3.2 Pengaruh Leverage Terhadap Kebijakan Dividen
Leverage berpengaruh secara negatif signifikan terhadap kebijakan
dividen, hal ini mengindikasikan bahwa manajemen dengan rasio leverage akan
mengurangi pembagian dividen, sebab dengan DTA yang tinggi, maka beban
hutang juga semakin besar, sehingga berdampak terhadap profitabilitas yang
diperoleh perusahaan. Dengan biaya bunga yang semakin besar, maka
51
51
profitabilitas (aernings after tax) semakin berkurang (karena sebagian pemegang
saham (dividen) juga semkin berkurang (menurun). Hasil ini mendukung
penelitian Hamid Yaqub, Awan (2016) yang menyatakan leverage berpengaruh
positif signifikan terhadap kebijakan dividen.
4.3.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen
Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen,
hal ini mengindikasikan bahwa profitabilitas adalah untuk mengukur seberapa
efektif manajemen dalam mengelola asset dan modal yang dimiliki perusahaan
untuk menghasilkan laba. bagi investor jangka panjang akan sangat berkepntinga
dengan analisis profitabilitas ini, salah satunya bagi pemegang saham akan
melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen.
Dividen di ambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka
keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya dividen. Perusahaan yang
memperoleh keuntungan cenderung akan membayar porsi keuantungan yang lebih
besar, sebagai dividen.
Hasil ini mendukung penelitian Baramuli (2016), Hamid, Yaqub, & Awan
(2016), Eltya, Topowijono, Azizah (2016) dan Prawira, Dzulkirom, Endang
(2014) yang menyatakan profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap
kebijakan dividen
4.3.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen
52
52
Ukuran perusahaan berpengaruh secara positif signifikan terhadap
kebijakan dividen, hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar ukuran
perusahaan, maka cenderung lebih banyak pemegang saham yang menanamkan
sahamnya pada perusahaan tersebut dan semakin kecil ukuran perusahaan, maka
semakin sedikit pemegang saham yang menanamkan sahamnya pada perusahaan
tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar lebih cenderung
memiliki kondisi yang stabil, dimana kestabilan tersebut dapat menarik minat
pemegang saham untuk menanamkan saham di perusahaan tersebut. Kondisi ini
menyebabkan harga saham perusahaan tersebut naik di pasar modal. Pemegang
saham memiliki espektasi perolehan dividen yang besar terhadap perusahaan
besar. Peningkatan permintaan saham perusahaan akan dapat memacu pada
peningkatan harga saham perusahaan tersebut di pasar modal.
Hasil ini mendukung penelitian Ismawan Azeem & Afza (2016)
mengungkapkan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap
kebijakan dividen.
53
53
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa analisis periode
pengamatan ( 2017-2019 ). Penjelasan dari masing-masing hipotesis adalah :
1. Likuiditas berpengaruh secara positif signifikan terhadap kebijakan dividen,
hal ini mengindikasikan bahwa likuiditas perusahaan yang baik akan
dipergunakan untuk kemakmuran bagi para investor berupa pembagian deviden,
hal ini dilakukan agar investor tetap menanamkan modalnya dan bisa menambah
modalnya guna meningkatkan usaha perusahaan.
2 .Likuiditas berpengaruh secara positif signifikan terhadap dividen payout ratio,
hal ini mengindikasikan bahwa manajemen dengan rasio leverage akan
mengurangi pembagian dividen, sebab dengan DTA yang tinggi, maka beban
hutang juga semakin besar, sheingga berdampak terhadap profitabilitas yang
diperoleh perusahaan. Dengan biaya bunga yang semakin besar, maka
profitabilitas (aernings after tax) semakin berkurang (karena sebagian pemegang
saham (dividen) juga semkin berkurang (menurun).
3.Profitabilitas berpengaruh secara positif signifikan terhadap kebijakan dividen,
hal ini mengindikasikan bahwa dividen di ambil dari keuntungan bersih yang
54
54
diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya
dividen.
4. Ukuran perusahaan berpengaruh secara positif signifikan terhadap kebijakan
dividen, hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar ukuran perusahaan, maka
cenderung lebih banyak pemegang saham yang menanamkan sahamnya pada
perusahaan tersebut, sehingga kinerja perusahaan semakin meningkat.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diberikan adalah :
a. Investor sebaiknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kebijakan dividen seperti profitabilitas dan likuiditas, leverage dan ukuran
perusahaan. Perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik akan semakin
tinggi akan membayarkan dividen bagi investor.
b. Pihak perusahaan sebaiknya juga memperhatikan kebijakan dividen yang
diberikan, jangan sampai pihak perusahaan hanya memperhatikan keuntungan
perusahaan saja, tanpa memperhatikan kemakmuran pemegang saham dengan
tidak membagikan dividen.
5.3 Keterbatasan
Keterbatasan penelitian ini adalah nilai koefisien determinasi ditunjukkan
dengan nilai adjusted R square sebesar 0,646, dapat diartikan bahwa variabel
independen (likuiidtas, profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan) dapat
menjelaskan variabel dependen (kebijakan pembayaran dividen) sebesar 64,60 %.
55
55
5.4 Agenda Penelitian Yang Akan Datang
Agenda penelitian yang akan datang adalah
1. Bisa lebih membuktikan bahwa likuiditas dan ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap kebijakan deviden, dengan menggunakan sampel yang
berbeda, seperti perusahaan dengan kategori tertentu.
2. Penelitian selanjutnya bisa menggunakan rasio lain yang berbeda dengan
rasio sebelumnya, misalnya struktur kepemilikan, pertumbuhan dan lain-lain,
sehingga bisa menjelaskan kebijakan Deviden.
56
56
DAFTAR PUSTAKA
Topo & Devi (2016 ). Pengaruh Likuditas , Leverage , Profitabilitas , Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap kebijakan deviden Studi pada Perusahaan Manufaktur
Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2012-2015). Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, 43(1), 138– 147.
Baklouti. (2016). Corporate Governance and kebijakan deviden of European
Commercial Banks. Journal of Business Studies Quarterly, Vol.7 No.3.
Fahmi, I. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program. Semarang:
Universitas Diponegoro .
Hery. ( 2016). Analisis Laporan Keuangan Integrated And Comprehensive Edition.
Jakarta: PT Gramedia.
Hidayat, M. (2013). Prediksi kebijakan deviden Perusahaan Manufaktur di Indonesia
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2012). Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro.
Hidayat, M. A. (2014). Prediksi kebijakan deviden Perusahaan Manufaktur di Indonesia
Jaya, A. (2017). Pengaruh Profitabilitas dan Rasio Likuiditas Terhadap kebijakan
deviden ( Studi Kasus Pada Perusahaan jasa sub Sektor Transportasi yang
Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014 ) .
57
57
Marwati, D. (n.d.). Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial
Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Nugroho, K. (2016). Penggunaan Analisis Z-Score Altman untuk Menilai Tingkat
kebijakan deviden Studi pada Perusahaan Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),
Vol.36 No.1 Juli 2016.
Nukmaningtyas , F., & Worokinasih, S. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
Leverage dan Arus Kas Untuk Memprediksi kebijakan deviden (Studi Pada
Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013 - 2016). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|, Vol. 60 No. 1 , 136-
143.
Nurhidayah, & Rizqiyah, F. (2017). Kinerja Keuangan Dalam Memprediksi Financial
Distress. Jurnal JIBEKA, Volume 11 No 1 Agustus 2017, 42-48.
Pertiwi, D. (2018). Pengaruh Rasio Keuangan Growth, Ukuran Perusahaan Dan Inflasi
Terhadap kebijakan deviden Di Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Periode 2012 - 2016. Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 6
Nomor 3, 359-367.
Rahayu, W., & Sopian, D. (2016). Pengaruh Rasio Keuangan dan Ukuran Perusahaan
Terhadap kebijakan deviden (Studi Empiris Pada Perusahaan Food And
Beverage di Bursa Efek Indonesia) 2013-2015.
Rohmadini, A., Saifi , M., & Darmawan, A. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas
Dan Leverage Terhadap kebijakan deviden Jurnal Adminitrasi dan Bisnis (JAB),
11-19.
58
58
Setiawan, H. (n.d.). kebijakan Rasio Analysis For Predicting Financial Distress
Conditions (Study on Telecommunication Companies Listed In Indonesia Stock
Exchange Period 2010-2016) .
Silalahi, D. H., Kristanti, T. F., & Muslih, M. (2018). Pengaruh Rasio Keuangan dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Kondisi Kesulitan Keuangan (kebijakan deviden )
Pada Perusahaan Sub Sektor Transportasi Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2013-2016. e-Proceeding of Management, Vol.5, No.1 ,
796-802.
Suprobo, D. M. (2016). Pengaruh Likuiditas Leverage dan Profitabilitas Terhadap
kebijakan deviden Pada Perusahaan Transformasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Tahun 2011-2015 . Jurnal Riset Manajemen, 179-190.
Susilowati, D., Sofianty, D., & Sukarmanto, E. (2017). Pengaruh Profitabilitas Ukuran
Perusahaan dan Leverage Terhadap kebijakan deviden Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia(Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor
Minyak dan Gas Bumi Periode 2010-2015). Prosiding Akuntasi, Volume 3 No.2,
208-214.
Wigati, P. T., Mawardi, W., & Mahfudz. (2018). Pengaruh Financial Indicators Non
Financial Indicators Terhadap kebijakan deviden Dengan Return On Equity
Sebagai Variabel Kontrol (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Chayati, N. N., & Asyik, N. F. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Kesempatan Investasi,
Dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen Tunai. JurnalIlmu dan Riset
Akuntansi,
59
59
Cholifah., N. dan Priyadi., P. M. (2014). Analisis Pengaruh Kebijakan Pendanaan,
Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas dan Growth Terhadap Kebijakan Dividen.
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 3(4).
Devi, V. M. A. A. A., Suardikha, S. M. I., & Budiasih, N. A. G. I. (2014). Pengaruh
Profitabilitas Pada Kebijakan Dividen
Ismawan Azeem & Afza (2016). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan
dan Corporate Social Responsibility pada Kebijakan Dividen.
Asih, S. K. (2013). Pengaruh Growth, Total Assets Turnover (TATO), Current Ratio
(CR), Return on Equity (ROE), dan Collateralizable Assets (COL) terhadap
Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2010-2013.
Bhernadha, Y. A., Topowijono, & Azizah, D. F. (2017). Pengaruh Corporate Social
Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan
Winner Of Sustainability Reporting Award (Sra) 2015 Yang Terdaftar Di Pt Bei
Periode 2010-2014).
Cahyanti, S. (2018). Pengaruh Rasio Keuangan dan Pertumbuhan Laba terhadap
Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur di BEI.
Dewi, I. A. P. P., & Sedana, I. B. P. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Ginting, S. (2018). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, dan Leverage terhadap Kebijakan
Deviden pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jwem
Stie Mikroskil, 8(02), 195–204.
60
60
Gumanti, T. A. (2013). Kebijakan Dividen Teori, Empiris, dan Implikasi. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN
Idawati, I. A. A., & Sudiartha, G. M. (2014). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran
Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di BEI. E-
Jurnal Manajemen Universitas Udayana, /
Lestari, K. F., Tanuatmodjo, H., & Mayasari. (2016). Pengaruh Likuiditas dan
Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen. Journal of Business Management
Education,
Mangundap, S., Ilat, V., & Pusung, R. (2018). Pengaruh Leverage dan Free Cash Flow
terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Indeks LQ45 yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern,
Monika, N. G. A. P. D., & Sudjarni, L. K. (2018). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas
dan Leverage terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen Universitas UdayanaUniversitas Udayana,
Noviyati, S., & Kamaliah. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan
Pembayaran Dividen Kas (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia).
Nurwani. (2017). Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen:
Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Oktaviani, L., & Basana, S. R. (2015). Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Dividen (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur 2015-2017).
61
61
Purnami, K. D. A., & Artini, L. G. S. (2016). Pengaruh Investment Opportunity Set,
Total Asset Turnover dan Sales Growth terhadap Kebijakan Dividen.
Rais, B. N., & Santoso, H. F. (2017). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen
Sampurna, C. D., & Widyarti, E. T. (2015). Pengaruh Investment Opportunity Set, Debt
to Equity Ratio, Growth, Earnings per Share, Total Assets Turnover Terhadap
Dividend Payout Ratio.Samrotun, Y. C. (2015). Kebijakan Dividen dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.
Sari, M. R., Oemar, A., & Andini, R. (2016). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan,
Ukuran Perusahaan, Earning Per Share Current Ratio, Return on Equity dan Debt
Equity Ratio terhadap Kebijakan Dividen (Studi pada Perusahaan Manufaktur di
BEI Tahun 2011-2014.
Sari, N. K. A. P., & Budiasih, I. G. A. N. (2016). Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow dan Profitabilitas pada
KebijakanDeviden. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,
Setiawati, L. W., & Yesisca, L. (2016). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan,
Kebijakan Utang, Collateralizable Assets, dan Ukuran Perusahaan terhadap
Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2017-2019.
penelitian Baramuli (2016), Hamid, Yaqub, & Awan (2016), Eltya, Topowijono, Azizah
(2016) dan Prawira, Dzulkirom, Endang (2014) profitabilitas terhadap kebijakan
dividen
62
62
Karauan, Murni, Tulung (2017). Pengaruh Kebijakan Kas, Liquidity, Leverage terhadap
Kebijakan Deviden pada Perusahaan Manufactur Di Bursa Efek Indonesia.
Wahyuni, N. L. A. (2015). Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas terhadap Besarnya
Dividen yang Dibagikan Kepada pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat
di BEI.
Yusman, S., & Ibrahim, M. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage
terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
64
64
No. KODE Nama Perusahaan
LK dalam bentuk
Rupiah Mendapatkan laba
Tidak sedia data guna
penelitian
2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019
1 ADES Akasha Wira International V V
v v V
2 ADMG Polychem Indonesia Dolar Dolar Dolar
3 AISA Tiga Pilar Sejahtera V V v v v -
4 AKPI Argha Karya Prima V V v v v V
5 AKRA AKR Corporindo V V v v v V
6 ALDO Alkindo Naramata Dolar Dolar Dolar
7 ALMI Alumindo Light Metal V V v - - v
8 ALTO Tri Bayan Tirta V V v v v -
9 AMFG Asahimas Flat Glass V V v v - V
10 APII Arita Prima Indonesia V V v - - -
11 APLI Asiplast Industries V V v v - V
12 ARGO Argo Pantes V V v - - -
13 ARNA Arwana Citramulia V V v v v V
14 ASGR Astra Graphia V V v v v V
15 ASII Astra Inetrnational V V v v v V
16 AUTO Astra Otoparts V V v v v V
17 BAJA Saranacentral Bajatama V V v v - V
18 BATA Sepatu Bata V V v v v V
19 BIMA Primarindo Asia V V v - - -
20 BRAM Indo Korsda Dolar Dolar Dolar
21 BRNA Berlina V V v v v -
22 BRPT Barito Pasific Dolar Dolar Dolar
23 BTON Betonjaya Manunggal V v v - v V
24 CEKA Wilmar Cahaya Kalbar V v v v V V
25 CLPI Colorpark Indonesia Dolar Dolar Dolar
26 CNTX Century Textile Industry V v v - - -
Lampiran 1 Nama Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI sampai dengan tahun 2019
65
65
27 CTBN Citra Tubindo Dolar Dolar Dolar
28 DAJK
Dwi Aneka Jaya
Kemasindo V v v - - -
29 DLTA Delta Djakarta V v v v V V
30 DPNS Duta Pertiwi Nusantara V v v v V V
31 DVLA Darya Varia V v v v V V
32 EKAD Ekadharma Inetrnational V v v - - -
33 ERTX Eratex Djaja Dolar Dolar Dolar v
34 ESTI Evershine Textile Dolar Dolar Dolar
35 ETWA Eterindo Wahanatama V v v - V -
36 FAST Fast Food Indonesia V v v v V V
37 FASW Fajar Suya Wisesa V v v v V V
38 FPNI Lotte Chemical Titan Dolar Dolar Dolar
39 GDST Gunawan Dianjaya Steel V v v - - -
40 GDYR Goodyear Indonesia Dolar Dolar Dolar
41 GGRM Gudang Garam V v v v V V
42 GJTL Gajah Tunggal Dolar Dolar Dolar
43 HDTX Panasia Indo Resources V v v - - -
44 HEXA Hexindo Adiperkasa V v v - V -
45 HMSP HM Sampoerna V v v v V V
46 ICBP Indofood CBP Sukses M. V v v v V V
47 IGAR
Champion Pasific
Indonesia V v v - V -
48 IKAI Intikeramik Alamsari V v v - - -
49 IKBI Sumi Indokabel V v v v V -
50 IMAS Indomobil Sukses Internt. V v v - - -
51 IMPC Impack Pratama Industri V v v - - -
52 INAF Indofarma V v v - - V
53 INAI Indal Alumindo Industry V v v v V V
66
66
54 INCI Intanwijaya International V v v v V V
55 INDF Indofood Sukses Makmur V v v v V V
56 INDR Indorama Synthetics Dolar Dolar Dolar
57 INDS Indospring V v v v V V
58 INKP Indah Kiat Pulp Dolar Dolar Dolar
59 INRU Toba Pulp Lestari Dolar Dolar Dolar
60 INTA Intraco Penta V v v - - V
61 INTD Interdelta V v v - V -
62 INTP
Indocement
TunggaPerkasa V v v v V V
63 IPOL Indopoly Swakarsa Dolar Dolar Dolar
64 ISSP Steel Pipe Industrt V v v - V -
65 JECC Jembo Cable Company V v v v V V
66 JKSW Jakarta Kyoei Steel Works V v v - - -
67 JPRS Jaya Pari Steel V v v - V -
68 KAEF Kimia Farma V v v - V -
69 KBLI KMI Wire and Cable V v v v V V
70 KBLM Kabelindo Murni V v v v V V
71 KBRI Kertas Basuki Rahmat V v v - - -
72 KIAS Keramika Indonesia V v v - V -
73 KICI Kedaung Indah Can V v v v V -
74 KKGI Resource Alam Indonesia Dolar Dolar Dolar
75 KLBF Kalbe Farma V v v v V V
76 KOBX Kobexindo Tractors Dolar Dolar Dolar
77 KONI Perdana Bangun Pusaka V v v v - -
78 KRAS Krakatau Steel Dolar Dolar Dolar
79 KSDI Kedawung Setia Industrial V v v - V -
80 LION Lion Metal Works V v v v V V
81 LMPI Langgeng Makmur V v v v - V
67
67
82 LMSH Lionmesh Prima V v v v V V
83 LPIN Multi Prima Sejahtera V v v v - V
84 LTLS Lautan Luas V v v v V V
85 MASA Multistrada Arah Sarana Dolar Dolar Dolar
86 MBTO Martina Berto Dolar Dolar Dolar
87 MDRN Modern International V v v - - -
88 MERK Merck V v v v V V
89 MLBI Multi Bintang Indonesia V v v v V V
90 MLIA Mulia Industrindo V v v v - -
91 MLPL Multipolar V v v v - V
92 MRAT Mustika Ratu V v v v - -
93 MTDL Metrodata Electronics V v v v V V
94 MYOR Mayora Indah V v v v V V
95 MYTX Apac Citra Centratex v v v - - V
96 NIKL Pelat Timah Nusantara Dolar Dolar Dolar
97 NIPS Nipress v v v v - V
98 PBRX Pan Brother Tex Dolar Dolar Dolar
99 PICO Pelangi Indah Canindo v v v v - -
100 POLY Asia Pasific Fibers Dolar Dolar Dolar
101 PRAS Prima Alloy Steel v v v v - v
102 PSDN Prasidha Aneka Niaga v v v v - -
103 PTSN Sat Nusapersada Dolar Dolar Dolar
104 PTSP Pioneerindo Gormet Ind. v v v v - v
105 PYFA Pyridan Farma v v v v V v
106 RDTX Roda Vivatex v v v v V v
107 RICY Ricky Putra Globalindo v v v v V v
108 RMBA Bentoel International v v v v - -
109 ROTI Nippon Indosari v v v v V v
110 SCCO Supreme Cable Manufact. v v v v V v
68
68
111 SIAP Sekawan Inti Permata v v v v - v
112 SIDO
Jamu dan Farmasi
Sidomuncul v v v v V v
113 SIMA Siwani Makmur v v v v - v
114 SKLT Sekar Laut v v v v V v
115 SKMB Sekar Bumi v v V v V v
116 SMAR Sinar Mas Agro v v V v V v
117 SMBR Semen Baturaja v v V v V v
118 SMCB Holcim Indonesia v v V v V -
119 SMGR Semen Indonesia v v V v V v
120 SMSM Selamat Sempurna v v V v V v
121 SOBI Sorini Agro Asia Corp. v v v - - -
122 SPMA Suprama v v v v V -
123 SQBI Taiso Pharmaceuitical v v v - - -
124 SRIL Sri Rejeki Isman Dolar Dolar Dolar
125 SRSN Indo Acidatama v v v v V v
126 SSTM Sunson Textile Manufac v v v v V -
127 STTP Siantar Top v v v v V v
128 SULI SLJ Global Dolar Dolar Dolar
129 TALF Tunas Alfin v v v v V -
130 TBLA Tunas Baru Lampung v v v v V v
131 TBMS Tembaga Mulia Semanan Dolar Dolar Dolar
132 TCID Mandom Indonesia v v v v V v
133 TFCO Tifaco Fiber Ind. Dolar Dolar Dolar
134 TIRA Tira Austine v v v v V -
135 TIRT Tirta Mahakam Resources v v v v V -
136 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Dolar Dolar Dolar
137 TOTO Surya Toto Indonesia v v v - V -
138 TPIA Candra Asri Petrochemical Dolar Dolar Dolar
69
69
139 TRIS Trisula International - - -
140 TRST Trias Sentosa v v v v V -
141 TSPC Tempo Scan Pasific
142 TURI Tunas Ridean
143 ULTJ Ulltrajaya Milk Industri v v v v - v
144 UNIC Unggul Indah Cahaya Dolar Dolar Dolar
145 UNTR United Tractors v v v v V v
146 UNTX Unitex Dolar Dolar Dolar
147 UNVR Unilever Indonesia v V v
148 VOKS Voksel Electric v v v - - -
149 YPAS Yanaprima Hastapersada v v v - - -
70
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL
Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 AS OF 31 DECEMBER 2017
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 31
Desember/
31 Desember/
A S E T Notes December
2017
December
2018
A S S E T S
Aset lancer Current assets
Kas dan setara kas 4 25.507 35.316 Cash and cash equivalents
Piutang usaha – bersih 5 140.594 152.608 Trade receivables – net
Piutang non-usaha – bersih 1.843 1.449 Non-trade receivables –
net
Persediaan 6 107.977 95.474 Inventories
Uang muka dan biaya
dibayar di muka
7 9.052 27.043 Advances and prepayments
Pajak dibayar di muka 8
9.27
1
7.7
24
Prepaid taxes
Jumlah aset lancer
294.2
44
319.6
14
Total current assets
Aset tidak lancer Non-current assets
Aset tetap – bersih 10 478.184 374.177 Fixed assets – net
Aset takberwujud – bersih 11 208 588 Intangible assets – net
Uang jaminan 9 66.347 71.431 Refundable deposits
Aset tidak lancar lainnya
1.25
3
1.6
69
Other non-current assets
Jumlah aset tidak lancer
545.9
92
447.8
65
Total non-current assets
J U M L A H A S E T
840.2
36
767.479 T O T A L A S S E T S
Lihat Catatan atas Laporan
Keuangan pada Ekshibit E
terlampirmerupakan bagian yang
tidak terpisahkan
dari Laporan Keuangan secara
See accompanying Notes to Financial
Statements on Exhibit E which are an
integral part of the
Financial Statements taken as a whole
73
PT AKASHA WIRA
INTERNATIONAL Tbk
LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA 31 DESEMBER 2017 (Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali
dinyatakan lain)
PT AKASHA WIRA
INTERNATIONAL Tbk
STATEMENT OF CHANGES
IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 31
DECEMBER 2017 (Expressed in Millions of Rupiah, unless
otherwise stated)
Keuntungan
pengukuran
kembali
program
imbalan
pasti/
Gain on
remeasure
ment of
defined
benefit program
Saldo laba /
Retained earning
Catata
n/ Notes
Modal saham/ Share capital
Tambaha
n
Modal
disetor/ Paid-in capital
Ditentuka
n
pengguna
annya/
Appropriated
Belum
ditentukan
penggunaann
ya/ Un-
appropriated
Jumlah/
Total
Saldo per 1 Januari 2017
589.
897
5.0
68
2.1
82
213.
952
( 482.730 ) 328.369 Balance as of 1 January
2017
Laba tahun berjalan - - - - 55.951 55.951 Profit for the year
Penghasilan
komprehensif
lainnya tahun
berjalan
-
-
6
8
-
-
68 Other comprehensive
income for the
year
Total penghasilan
komprehensif
tahun berjalan
-
-
6
8
-
55.9
51
56.01
9
Total comprehensive
income
for the year
Saldo per 31 Desember
2017
1,19 589.897 5.068 2.250 213.952 ( 426.779 ) 384.388 Balance as of 31
December 2017
Laba tahun berjalan - - - - 38.242 38.242 Profit for the year
74
Penghasilan
komprehensif
lainnya tahun
berjalan
-
-
38
1
-
-
381 Other comprehensive
income for the
year
Total penghasilan
komprehensif
tahun berjalan
-
-
38
1
-
38.2
42
38.62
3
Total comprehensive
income
for the year
Saldo per 31 Desember
2017
1,19 589.897 5.068 2.631 213.952 ( 388.537 ) 423.011 Balance as of 31
December 2017
Lihat Catatan atas Laporan
Keuangan pada Ekshibit E terlampir
merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Laporan Keuangan secara
keseluruhan
See accompanying Notes to Financial
Statements on Exhibit E which are an
integral part of the Financial Statements taken as a whole
PT AKASHA WIRA
INTERNATIONAL Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31
DESEMBER 2017
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali
dinyatakan lain)
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL
Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED 31
DECEMBER 2017
(Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise
stated)
2 0 1 7 2 0 1 8
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 826.239 859.718 Cash receipt from customers
Pengeluaran kas kepada: Cash payments to:
Pemasok ( 219.668 ) ( 381.591 ) Supplier
Karyawan ( 188.962 ) ( 125.069 ) Employee
Beban operasional dan lainnya ( 304.870 ) ( 211.951 ) Operating expense and
others
Kas dari aktivitas operasi 112.739 141.107 Cash receipt from operating activity
Pembayaran pajak penghasilan badan
( 6.344 ) ( 6.874 ) Payments of corporate income tax
Pembayaran bunga ( 22.269 ) ( 15.898 ) Payments of interest
Penerimaan bunga 304 406 Interest receipts
Pembayaran lainnya ( 1.061 ) ( 399 ) Other payments
Penerimaan kas lain-lain
3.8
30
81
4
Other cash receipts
Kas bersih diperoleh dari aktivitas
operasi
87.1
99
119.1
56
Net cash provided by
operating activity
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Perolehan aset tetap ( 96.953 ) ( 142.601 ) Acquisition of fixed assets
Perolehan aset takberwujud ( 47 ) - Acquisition of intangible assets
Hasil penjualan aset tetap
6
5
4
7
Proceed from sales of fixed
assets
Kas bersih digunakan untuk
aktivitas investasi
( 96.935 ) ( 142.554 ) Net cash used by investing
activity
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan utang bank 111.614 235.088 Proceeds from bank loans
Pembayaran utang bank ( 110.730 ) ( 200.279 ) Repayments of bank loans
Pembayaran utang sewa
pembiayaan
( 957 ) ( 163 ) Repayments of finance lease
payables
Kas bersih diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas
pendanaan
(
73
)
34.6
46
Net cash provided (used to) by investing
activity
KENAIKAN (PENURUNAN)
BERSIH KAS DAN
SETARA KAS
(
9.809
)
11.248
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND
CASH EQUIVALENT
KAS DAN SETARA KAS AWAL
TAHUN
35.3
16
24.0
68
CASH AND CASH
EQUIVALENT
AT BEGINNING
OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR
TAHUN
25.5
07
35.316
CASH AND CASH
EQUIVALE
NT AT END
OF YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E
terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of
the Financial Statements taken as a whole
PT AKASHA WIRA
INTERNATIONAL Tbk CATATAN
ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31
DESEMBER 2017 (Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER
2017
(Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Kookie
1. INFORMASI UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION
(Continued)
c. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris
(Lanjutan)
c. Employee, Board of Commissioners and Directors
(Continued)
2 0 1 7 2 0 1 7
Dewan Direksi Board of Directors
Presiden
Direktur
Tuan/Mr. Wihardjo Hadiseputro
Tuan/Mr. Wihardjo Hadiseputro
President Director
Direktur Tuan/Mr. Ari Wisnubroto
Tuan/Mr. Ari Wisnubroto
Director
Direktur Tidak Terafiliasi
Tuan/Mr. Th. M. Wisnu Adjie
Tuan/ Mr. Th. M. Wisnu Adjie
Non-Affiliated Director
Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2018 adalah sebagai berikut:
The composition of the Audit Committee as of 31 December 2017 and 2018 is as follows:
2 0 1 8 2 0 1 9 Komite Audit
Audit Committee
Ketua Ny./Mrs.
Miscellia Dotulong
Ny./Mrs. Miscellia Dotulong
Chairman
Anggota Tuan./Mr. Rubin Gondokusumo
Tuan./Mr. Rubin Gondokusumo
Members
Anggota Tuan/Mr. Zulbahri Tuan/Mr. Zulbahri Members
Sekretaris Entitas per 31 Desember 2017
dan 2018 adalah Tuan Th. M. Wisnu Adjie.
The Company’s Corporate Secretary as of 31 December 2017 and 2018 is Mr. Th. M. Wisnu Adjie.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2018, Entitas mempekerjakan masing-masing sebanyak 720 dan 805 pegawai (tidak diaudit).
As of 31 December 2017 and 2018, the
Company had 720 and 805 employees,
respectively (unaudited).
Untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 2018 dan 2019, jumlah beban
kompensasi bruto bagi manajemen kunci
(termasuk Dewan Komisaris dan Direksi) Entitas masing-masing sebesar Rp 4.329 dan Rp 4.857.
For the year ended 31 December 2018 and
2019, the amount of gross compensation for
the key management (including Boards of
Commissioners and Directors) of the Company amounted to Rp 4,329 and Rp 4,857, respectively.
Lampiran 1 Sampel Variabel Independen dan Variabel Dependen
No. KODE Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar CR
1 ADES 2017 319,614,000,000 195,466,000,000 1.6351
2 AKPI 870,146,141,000 770,887,902,000 1.1288
3 AKRA 7,391,379,002,000 5,815,707,526,000 1.2709
4 ARNA 642,892,045,913 476,631,150,000 1.3488
5 ASGR 1,241,982,000,000 506,475,000,000 2.4522
6 ASII 110,403,000,000,000 89,079,000,000,000 1.2394
7 AUTO 4,903,902,000,000 3,258,146,000,000 1.5051
8 BATA 533,900,133,000 207,734,690,000 2.5701
9 CEKA 1,103,865,252,070 504,208,767,076 2.1893
10 FAST 1,210,852,255,000 675,247,317,000 1.7932
11 FASW 2,167,035,553,599 2,015,616,872,848 1.0751
12 GGRM 41,933,173,000,000 21,638,565,000,000 1.9379
13 HMSP 3,367,496,000,000 6,428,478,000,000 0.5238
14 ICBP 15,571,362,000,000 6,469,785,000,000 2.4068
15 INAI 974,282,450,341 971,422,099,001 1.0029
16 INCI 118,743,367,562 20,420,038,273 5.8150
17 INDF 28,985,443,000,000 19,219,441,000,000 1.5081
18 INDS 981,694,103,645 323,699,362,103 3.0327
19 INTP 14,424,622,000,000 3,187,742,000,000 4.5250
20 JECC 1,131,735,197,000 992,544,784,000 1.1402
21 KBLI 1,223,453,184,817 358,715,994,083 3.4106
22 KBLM 394,738,153,988 303,264,273,023 1.3016
23 KLBF 9,572,529,767,897 2,317,161,787,100 4.1311
24 LION 542,813,854,009 152,533,565,561 3.5587
25 LMSH 98,274,709,046 35,476,763,264 2.7701
26 LTLS 2,633,477,000,000 2,676,623,000,000 0.9839
27 MERK 508,615,377,000 120,622,129,000 4.2166
28 MLBI 901,258,000,000 1,326,261,000,000 0.6795
29 MTDL 3,358,766,000,000 1,812,433,000,000 1.8532
30 MYOR 8,739,782,750,141 3,884,051,319,005 2.2502
31 PYFA 83,106,443,468 37,933,579,448 2.1908
32 RDTX 568,220,662,200 174,693,849,000 3.2527
33 RICY 943,936,823,539 821,755,111,705 1.1487
34 ROTI 949,414,338,057 320,501,824,382 2.9623
35 SCCO 2,019,188,845,621 1,195,158,412,670 1.6895
36 SIDO 1,794,125,000,000 215,686,000,000 8.3182
37 SKLT 222,686,872,602 169,302,583,936 1.3153
38 SKMB 519,269,756,899 468,979,800,633 1.1072
39 SMAR 11,246,586,000,000 8,356,807,000,000 1.3458
40 SMBR 838,232,034,000 292,237,689,000 2.8683
41 SMGR 10,373,158,827,000 8,151,673,428,000 1.2725
42 SMSM 1,454,387,000,000 508,482,000,000 2.8603
43 SRSN 481,542,567,000 276,341,289,000 1.7426
44 STTP 920,494,206,042 557,548,012,748 1.6510
45 TBLA 5,058,143,000,000 4,583,285,000,000 1.1036
46 TSPC 1,179,999,891,768 909,779,313,844 1.2970
47 TURI 2,128,971,000,000 1,635,618,000,000 1.3016
48 UNTR 42,197,323,000,000 18,355,948,000,000 2.2988
49 UNVR 6,588,109,000,000 10,878,074,000,000 0.6056
No. KODE Tahun Hutang Asset DTA
1 ADES 2017 383,091,000,000 767,479,000,000 0.4992
2 AKPI 1,495,874,021,000 2,615,909,190,000 0.5718
3 AKRA 7,756,420,389,000 15,830,740,710,000 0.4900
4 ARNA 595,128,097,887 1,543,216,299,146 0.3856
5 ASGR 557,158,000,000 1,723,468,000,000 0.3233
6 ASII 121,949,000,000,000 261,855,000,000,000 0.4657
7 AUTO 4,075,716,000,000 14,612,274,000,000 0.2789
8 BATA 247,587,638,000 804,742,917,000 0.3077
9 CEKA 538,044,038,690 1,425,964,152,148 0.3773
10 FAST 1,354,608,586,000 1,366,967,318,000 0.9910
11 FASW 5,424,781,372,865 8,583,223,835,997 0.6320
12 GGRM 3,387,406,000,000 62,951,634,000,000 0.3715
13 HMSP 8,333,263,000,000 42,508,277,000,000 0.1960
14 ICBP 10,401,125,000,000 28,901,948,000,000 0.3599
15 INAI 1,081,015,810,782 1,339,032,413,455 0.8073
16 INCI 26,524,918,593 269,351,381,344 0.0985
17 INDF 38,233,092,000,000 82,174,515,000,000 0.4653
18 INDS 409,208,624,907 2,477,272,502,538 0.1652
19 INTP 4,011,877,000,000 30,150,580,000,000 0.1331
20 JECC 1,116,872,234,000 1,587,210,576,000 0.7037
21 KBLI 550,076,575,595 1,871,422,416,044 0.2939
22 KBLM 318,436,089,653 639,091,366,917 0.4983
23 KLBF 2,762,162,069,572 15,226,009,210,657 0.1814
24 LION 62,676,337,255 685,812,995,987 0.0914
25 LMSH 45,511,700,128 162,828,169,250 0.2795
26 LTLS 3,979,344,000,000 5,658,360,000,000 0.7033
27 MERK 161,262,425,000 743,934,894,000 0.2168
28 MLBI 1,454,398,000,000 2,275,038,000,000 0.6393
29 MTDL 2,026,722,000,000 3,876,021,000,000 0.5229
30 MYOR 6,657,165,872,077 12,922,421,859,142 0.5152
31 PYFA 61,554,005,181 167,062,795,608 0.3684
32 RDTX 273,290,660,870 2,101,753,788,854 0.1300
33 RICY 876,184,855,001 1,288,683,925,066 0.6799
34 ROTI 1,476,889,086,692 2,919,640,858,718 0.5058
35 SCCO 1,229,514,818,362 2,449,935,491,586 0.5019
36 SIDO 229,729,000,000 2,987,614,000,000 0.0769
37 SKLT 272,088,644,079 568,239,939,951 0.4788
38 SKMB 633,267,725,358 568,239,939,951 1.1144
39 SMAR 15,941,975,000,000 26,141,410,000,000 0.6098
40 SMBR 1,248,119,294,000 4,368,876,996,000 0.2857
41 SMGR 13,652,504,525,000 44,226,895,982,000 0.3087
42 SMSM 674,685,000,000 2,254,740,000,000 0.2992
43 SRSN 315,096,071,000 717,149,704,000 0.4394
44 STTP 1,168,695,057,385 2,337,207,195,055 0.5000
45 TBLA 9,176,209,000,000 12,596,824,000,000 0.7285
46 TSPC 1,358,241,040,272 6,585,807,349,438 0.2062
47 TURI 2,155,109,000,000 4,977,673,000,000 0.4330
48 UNTR 21,369,286,000,000 63,991,229,000,000 0.3339
49 UNVR 12,041,437,000,000 16,745,695,000,000 0.7191
No. KODE Tahun Laba Asset ROA
1 ADES 2017 56,019,000,000 767,479,000,000 0.0730
2 AKPI 17,979,509,000 2,615,909,190,000 0.0069
3 AKRA 901,037,718,000 15,830,740,710,000 0.0569
4 ARNA 88,771,061,003 1,543,216,299,146 0.0575
5 ASGR 268,221,000,000 1,723,468,000,000 0.1556
6 ASII 19,804,000,000,000 261,855,000,000,000 0.0756
7 AUTO 522,056,000,000 14,612,274,000,000 0.0357
8 BATA 42,039,071,000 804,742,917,000 0.0522
9 CEKA 248,026,599,376 1,425,964,152,148 0.1739
10 FAST 148,196,429,000 1,366,967,318,000 0.1084
11 FASW 772,565,614,796 8,583,223,835,997 0.0900
12 GGRM 6,586,081,000,000 62,951,634,000,000 0.1046
13 HMSP 12,530,201,000,000 42,508,277,000,000 0.2948
14 ICBP 3,635,216,000,000 28,901,948,000,000 0.1258
15 INAI 32,451,700,016 1,339,032,413,455 0.0242
16 INCI 90,585,509,314 269,351,381,344 0.3363
17 INDF 4,984,305,000,000 82,174,515,000,000 0.0607
18 INDS 144,647,295,294 2,477,272,502,538 0.0584
19 INTP 3,800,464,000,000 30,150,580,000,000 0.1260
20 JECC 132,822,083,000 1,587,210,576,000 0.0837
21 KBLI 322,035,000,000 1,871,422,416,044 0.1721
22 KBLM 20,113,887,420 639,091,366,917 0.0315
23 KLBF 2,353,923,940,687 15,226,009,210,657 0.1546
24 LION 36,809,997,000 685,812,995,987 0.0537
25 LMSH 5,355,091,978 162,828,169,250 0.0329
26 LTLS 74,209,000,000 5,658,360,000,000 0.0131
27 MERK 153,929,187,000 743,934,894,000 0.2069
28 MLBI 97,953,000,000 2,275,038,000,000 0.0431
29 MTDL 312,930,000,000 3,876,021,000,000 0.0807
30 MYOR 1,345,717,000,000 12,922,421,859,142 0.1041
31 PYFA 4,286,731,230 167,062,795,608 0.0257
32 RDTX 258,948,179,433 2,101,753,788,854 0.1232
33 RICY 13,280,003,916 1,288,683,925,066 0.0103
34 ROTI 263,392,353,864 2,919,640,858,718 0.0902
35 SCCO 340,593,630,534 2,449,935,491,586 0.1390
36 SIDO 471,722,000,000 2,987,614,000,000 0.1579
37 SKLT 169,181,000,000 568,239,939,951 0.2977
38 SKMB 21,144,246,987 568,239,939,951 0.0372
39 SMAR 2,576,665,000,000 26,141,410,000,000 0.0986
40 SMBR 274,086,427,000 4,368,876,996,000 0.0627
41 SMGR 4,395,313,845,000 44,226,895,982,000 0.0994
42 SMSM 474,499,000,000 2,254,740,000,000 0.2104
43 SRSN 61,974,000,000 717,149,704,000 0.0864
44 STTP 170,805,302,545 2,337,207,195,055 0.0731
45 TBLA 638,167,000,000 12,596,824,000,000 0.0507
46 TSPC 526,651,718,634 6,585,807,349,438 0.0800
47 TURI 552,931,000,000 4,977,673,000,000 0.1111
48 UNTR 5,195,280,000,000 63,991,229,000,000 0.0812
49 UNVR 595,750,700,000 16,745,695,000,000 0.0356
No. KODE Tahun Asset Size
1 ADES 2017 767,479,000,000 27.37
2 AKPI 2,615,909,190,000 28.59
3 AKRA 15,830,740,710,000 30.39
4 ARNA 1,543,216,299,146 28.06
5 ASGR 1,723,468,000,000 28.18
6 ASII 261,855,000,000,000 33.20
7 AUTO 14,612,274,000,000 30.31
8 BATA 804,742,917,000 27.41
9 CEKA 1,425,964,152,148 27.99
10 FAST 1,366,967,318,000 27.94
11 FASW 8,583,223,835,997 29.78
12 GGRM 62,951,634,000,000 31.77
13 HMSP 42,508,277,000,000 31.38
14 ICBP 28,901,948,000,000 30.99
15 INAI 1,339,032,413,455 27.92
16 INCI 269,351,381,344 26.32
17 INDF 82,174,515,000,000 32.04
18 INDS 2,477,272,502,538 28.54
19 INTP 30,150,580,000,000 31.04
20 JECC 1,587,210,576,000 28.09
21 KBLI 1,871,422,416,044 28.26
22 KBLM 639,091,366,917 27.18
23 KLBF 15,226,009,210,657 30.35
24 LION 685,812,995,987 27.25
25 LMSH 162,828,169,250 25.82
26 LTLS 5,658,360,000,000 29.36
27 MERK 743,934,894,000 27.34
28 MLBI 2,275,038,000,000 28.45
29 MTDL 3,876,021,000,000 28.99
30 MYOR 12,922,421,859,142 30.19
31 PYFA 167,062,795,608 25.84
32 RDTX 2,101,753,788,854 28.37
33 RICY 1,288,683,925,066 27.88
34 ROTI 2,919,640,858,718 28.70
35 SCCO 2,449,935,491,586 28.53
36 SIDO 2,987,614,000,000 28.73
37 SKLT 568,239,939,951 27.07
38 SKMB 568,239,939,951 27.07
39 SMAR 26,141,410,000,000 30.89
40 SMBR 4,368,876,996,000 29.11
41 SMGR 44,226,895,982,000 31.42
42 SMSM 4,286,731,230 28.44
43 SRSN 717,149,704,000 27.30
44 STTP 2,337,207,195,055 28.48
45 TBLA 12,596,824,000,000 30.16
46 TSPC 6,585,807,349,438 29.52
47 TURI 4,977,673,000,000 29.24
48 UNTR 63,991,229,000,000 31.79
49 UNVR 16,745,695,000,000 30.45
No. KODE Tahun EBIT Bunga dan dana
Pinjaman ICR
1 ADES 2017 61,636,000,000 17,094,000,000 3.61
2 AKPI 75,952,611,000 58,764,469,000 1.29
3 AKRA 1,118,546,845,000 63,961,680,000 17.49
4 ARNA 123,838,299,924 19,166,879,525 6.46
5 ASGR 340,105,000,000 8,418,000,000 40.40
6 ASII 22,253,000,000,000 1,745,000,000,000 12.75
7 AUTO 648,907,000,000 124,222,000,000 5.22
8 BATA 65,302,022,000 981,399,000 66.54
9 CEKA 285,827,837,455 38,637,097,859 7.40
10 FAST 226,365,624,000 19,175,864,000 11.80
11 FASW 826,729,617,029 197,218,802,309 4.19
12 GGRM 8,931,136,000,000 1,190,902,000,000 7.50
13 HMSP 17,011,447,000,000 22,324,000,000 762.03
14 ICBP 4,989,254,000,000 178,970,000,000 27.88
15 INAI 58,097,472,991 31,134,758,228 1.87
16 INCI 13,294,748,095 356,410,905 37.30
17 INDF 7,385,228,000,000 1,574,152,000,000 4.69
18 INDS 60,140,115,829 30,735,563,856 1.96
19 INTP 4,145,632,000,000 11,823,000,000 350.64
20 JECC 175,425,515,000 43,665,435,000 4.02
21 KBLI 386,129,743,485 16,817,006,684 22.96
22 KBLM 34,528,844,006 11,104,740,194 3.11
23 KLBF 3,091,188,460,230 28,148,525,280 109.82
24 LION 54,671,394,698 2,046,041,664 26.72
25 LMSH 9,424,028,642 253,661,528 37.15
26 LTLS 144,591,000,000 154,571,000,000 0.94
27 MERK 214,916,161,000 323,344,000 664.67
28 MLBI 1,320,186,000,000 77,143,000,000 17.11
29 MTDL 429,356,000,000 43,440,000,000 9.88
30 MYOR 1,845,683,269,238 356,714,077,463 5.17
31 PYFA 7,053,407,169 3,470,406,779 2.03
32 RDTX 257,364,075,673 28,135,756 9,147.22
33 RICY 23,362,443,531 61,345,447,564 0.38
34 ROTI 369,416,841,698 91,584,597,849 4.03
35 SCCO 439,602,100,346 30,367,887,708 14.48
36 SIDO 629,082,000,000 140,000,000 4,493.44
37 SKLT 25,166,206,536 8,758,342,493 2.87
38 SKMB 30,809,950,308 29,707,153,044 1.04
39 SMAR 1,430,802,000,000 482,014,000,000 2.97
40 SMBR 349,280,550,000 7,118,603,000 49.07
41 SMGR 5,084,621,543,000 363,493,284,000 13.99
42 SMSM 658,208,000,000 15,438,000,000 42.64
43 SRSN 1,688,362,000 18,237,708,000 0.09
44 STTP 217,746,308,540 86,645,961,692 2.51
45 TBLA 802,712,000,000 301,508,000,000 2.66
46 TSPC 718,958,200,369 8,026,998,259 89.57
47 TURI 692,082,000,000 84,010,000,000 8.24
48 UNTR 6,730,030,000,000 490,726,000,000 13.71
49 UNVR 8,571,885,000,000 143,244,000,000 59.84
No. KODE Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar CR
1 ADES 2018 294,244,000,000 244,888,000,000 1.2015
2 AKPI 1,003,030,428,000 961,284,302,000 1.0434
3 AKRA 8,816,349,100,000 5,429,491,457,000 1.6238
4 ARNA 740,190,524,246 455,152,838,360 1.6262
5 ASGR 1,902,849,000,000 1,029,675,000,000 1.8480
6 ASII 121,293,000,000,000 98,722,000,000,000 1.2286
7 AUTO 5,228,541,000,000 3,041,502,000,000 1.7191
8 BATA 567,954,415,000 276,382,503,000 2.0550
9 CEKA 988,479,957,549 444,383,077,820 2.2244
10 FAST 1,256,248,188,000 664,008,702,000 1.8919
11 FASW 2,784,006,841,253 3,753,070,066,277 0.7418
12 GGRM 43,764,490,000,000 24,572,266,000,000 1.7811
13 HMSP 34,180,353,000,000 6,482,969,000,000 5.2723
14 ICBP 16,579,331,000,000 6,827,588,000,000 2.4283
15 INAI 860,749,259,575 867,251,288,494 0.9925
16 INCI 145,540,638,781 28,527,518,002 5.1018
17 INDF 32,515,399,000,000 21,637,763,000,000 1.5027
18 INDS 1,044,177,985,635 203,724,817,070 5.1254
19 INTP 12,883,074,000,000 3,479,024,000,000 3.7031
20 JECC 1,294,457,697,000 1,220,226,620,000 1.0608
21 KBLI 1,843,100,256,808 933,490,170,009 1.9744
22 KBLM 548,840,102,130 434,423,462,965 1.2634
23 KLBF 10,043,950,500,578 2,227,336,011,715 4.5094
24 LION 503,156,333,673 153,806,819,548 3.2714
25 LMSH 89,570,023,525 20,918,453,456 4.2819
26 LTLS 2,577,729,000,000 2,638,368,000,000 0.9770
27 MERK 569,889,512,000 184,971,088,000 3.0810
28 MLBI 1,076,845,000,000 1,304,114,000,000 0.8257
29 MTDL 3,697,416,000,000 1,851,160,000,000 1.9974
30 MYOR 10,674,199,571,313 4,473,628,322,956 2.3860
31 PYFA 78,364,312,306 22,245,115,479 3.5228
32 RDTX 551,269,481,158 119,405,075,125 4.6168
33 RICY 1,037,820,994,280 873,224,844,013 1.1885
34 ROTI 2,319,937,439,019 1,027,176,531,240 2.2586
35 SCCO 2,171,012,758,933 1,246,236,997,513 1.7421
36 SIDO 1,628,901,000,000 208,507,000,000 7.8122
37 SKLT 267,129,479,669 211,493,160,519 1.2631
38 SKMB 836,639,597,232 511,596,750,506 1.6353
39 SMAR 11,163,493,000,000 8,465,263,000,000 1.3187
40 SMBR 1,123,602,449,000 668,827,967,000 1.6800
41 SMGR 13,801,818,533,000 8,803,577,054,000 1.5678
42 SMSM 1,570,110,000,000 419,913,000,000 3.7391
43 SRSN 422,532,126,000 198,217,020,000 2.1317
44 STTP 947,986,050,367 358,963,437,494 2.6409
45 TBLA 5,143,894,000,000 4,637,979,000,000 1.1091
46 TSPC 1,189,727,024,906 968,421,072,104 1.2285
47 TURI 2,262,432,000,000 1,608,008,000,000 1.4070
48 UNTR 51,202,200,000,000 28,376,562,000,000 1.8044
49 UNVR 7,941,635,000,000 12,532,304,000,000 0.6337
No. KODE Tahun Hutang Asset DTA
1 ADES 2018 417,225,000,000 840,236,000,000 0.4966
2 AKPI 1,618,713,342,000 2,745,325,833,000 0.5896
3 AKRA 7,793,559,184,000 16,823,208,531,000 0.4633
4 ARNA 571,946,769,034 1,601,346,561,573 0.3572
5 ASGR 1,090,688,000,000 2,411,872,000,000 0.4522
6 ASII 139,317,000,000,000 295,830,000,000,000 0.4709
7 AUTO 4,003,233,000,000 14,762,309,000,000 0.2712
8 BATA 276,382,503,000 855,691,231,000 0.3230
9 CEKA 489,592,257,434 1,392,636,444,501 0.3516
10 FAST 1,455,851,579,000 1,493,174,203,000 0.9750
11 FASW 6,081,574,204,386 9,369,891,776,775 0.6491
12 GGRM 24,572,266,000,000 66,759,930,000,000 0.3681
13 HMSP 9,028,078,000,000 43,141,063,000,000 0.2093
14 ICBP 11,295,184,000,000 31,619,514,000,000 0.3572
15 INAI 936,511,874,370 1,213,916,545,120 0.7715
16 INCI 35,408,565,186 303,788,390,330 0.1166
17 INDF 41,182,764,000,000 88,400,877,000,000 0.4659
18 INDS 289,798,419,319 2,434,617,337,849 0.1190
19 INTP 4,307,169,000,000 28,863,676,000,000 0.1492
20 JECC 1,380,623,870,000 1,927,985,352,000 0.7161
21 KBLI 1,227,014,231,702 3,013,760,616,985 0.4071
22 KBLM 443,770,270,269 1,235,198,847,468 0.3593
23 KLBF 2,722,207,633,646 16,616,239,416,335 0.1638
24 LION 75,824,040,171 681,937,947,736 0.1112
25 LMSH 31,541,423,763 161,163,426,840 0.1957
26 LTLS 3,898,250,000,000 5,769,332,000,000 0.6757
27 MERK 231,569,103,000 847,006,544,000 0.2734
28 MLBI 1,445,173,000,000 2,510,078,000,000 0.5757
29 MTDL 2,069,409,000,000 4,271,127,000,000 0.4845
30 MYOR 7,561,503,434,179 14,915,849,800,251 0.5069
31 PYFA 50,707,930,330 159,563,931,041 0.3178
32 RDTX 225,499,951,528 2,280,461,717,989 0.0989
33 RICY 944,179,416,586 1,374,444,788,282 0.6870
34 ROTI 1,739,467,993,982 4,559,573,709,411 0.3815
35 SCCO 1,286,017,105,712 4,014,244,589,706 0.3204
36 SIDO 262,333,000,000 3,158,196,000,000 0.0831
37 SKLT 328,714,435,982 636,284,210,210 0.5166
38 SKMB 599,790,014,646 636,284,210,210 0.9426
39 SMAR 15,824,122,000,000 27,356,355,000,000 0.5784
40 SMBR 1,647,477,388,000 5,060,337,247,000 0.3256
41 SMGR 18,524,450,664,000 48,963,502,966,000 0.3783
42 SMSM 615,157,000,000 2,443,341,000,000 0.2518
43 SRSN 237,220,555,000 652,726,454,000 0.3634
44 STTP 957,660,374,836 2,342,432,196,000 0.4088
45 TBLA 1,002,454,000,000 14,024,486,000,000 0.0715
46 TSPC 1,357,336,438,524 7,434,900,309,021 0.1826
47 TURI 2,327,069,000,000 5,464,898,000,000 0.4258
48 UNTR 4,724,168,000,000 82,262,093,000,000 0.4221
49 UNVR 13,733,025,000,000 18,096,413,000,000 0.7589
No. KODE Tahun Laba Asset ROA
1 ADES 2018 38,623,000,000 840,236,000,000 0.0460
2 AKPI 13,924,298,000 2,745,325,833,000 0.0051
3 AKRA 1,340,604,171,000 16,823,208,531,000 0.0797
4 ARNA 118,231,212,160 1,601,346,561,573 0.0738
5 ASGR 254,684,000,000 2,411,872,000,000 0.1056
6 ASII 22,592,000,000,000 295,830,000,000,000 0.0764
7 AUTO 452,879,000,000 14,762,309,000,000 0.0307
8 BATA 49,765,449,000 855,691,231,000 0.0582
9 CEKA 104,374,073,339 1,392,636,444,501 0.0749
10 FAST 120,238,289,000 1,493,174,203,000 0.0805
11 FASW 580,849,868,491 9,369,891,776,775 0.0620
12 GGRM 7,703,622,000,000 66,759,930,000,000 0.1154
13 HMSP 12,483,134,000,000 43,141,063,000,000 0.2894
14 ICBP 3,531,220,000,000 31,619,514,000,000 0.1117
15 INAI 36,812,068,077 1,213,916,545,120 0.0303
16 INCI 23,733,362,393 303,788,390,330 0.0781
17 INDF 4,991,269,000,000 88,400,877,000,000 0.0565
18 INDS 112,017,526,399 2,434,617,337,849 0.0460
19 INTP 1,837,668,000,000 28,863,676,000,000 0.0637
20 JECC 171,603,140,000 1,927,985,352,000 0.0890
21 KBLI 326,703,000,000 3,013,760,616,985 0.1084
22 KBLM 476,953,300,206 1,235,198,847,468 0.3861
23 KLBF 2,442,945,312,378 16,616,239,416,335 0.1470
24 LION 2,510,394,846 681,937,947,736 0.0037
25 LMSH 13,265,533,955 161,163,426,840 0.0823
26 LTLS 241,805,000,000 5,769,332,000,000 0.0419
27 MERK 155,964,972,000 847,006,544,000 0.1841
28 MLBI 132,089,700,000 2,510,078,000,000 0.0526
29 MTDL 365,488,000,000 4,271,127,000,000 0.0856
30 MYOR 1,570,140,423,232 14,915,849,800,251 0.1053
31 PYFA 4,898,942,284 159,563,931,041 0.0307
32 RDTX 248,246,602,835 2,280,461,717,989 0.1089
33 RICY 14,427,701,711 1,374,444,788,282 0.0105
34 ROTI 124,467,558,054 4,559,573,709,411 0.0273
35 SCCO 269,730,298,809 4,014,244,589,706 0.0672
36 SIDO 522,719,000,000 3,158,196,000,000 0.1655
37 SKLT 14,526,810,606 636,284,210,210 0.0228
38 SKMB 24,053,484,551 636,284,210,210 0.0378
39 SMAR 1,178,316,000,000 27,356,355,000,000 0.0431
40 SMBR 134,717,866,000 5,060,337,247,000 0.0266
41 SMGR 1,688,437,547,000 48,963,502,966,000 0.0345
42 SMSM 563,302,000,000 2,443,341,000,000 0.2305
43 SRSN 13,452,266,000 652,726,454,000 0.0206
44 STTP 215,838,898,689 2,342,432,196,000 0.0921
45 TBLA 900,718,000,000 14,024,486,000,000 0.0642
46 TSPC 461,697,432,471 7,434,900,309,021 0.0621
47 TURI 455,040,000,000 5,464,898,000,000 0.0833
48 UNTR 7,299,634,000,000 82,262,093,000,000 0.0887
49 UNVR 7,107,230,000,000 18,096,413,000,000 0.3927
No. KODE Tahun Asset Size
1 ADES 2018 840,236,000,000 27.46
2 AKPI 2,745,325,833,000 28.64
3 AKRA 16,823,208,531,000 30.45
4 ARNA 1,601,346,561,573 28.10
5 ASGR 2,411,872,000,000 28.51
6 ASII 295,830,000,000,000 33.32
7 AUTO 14,762,309,000,000 30.32
8 BATA 855,691,231,000 27.48
9 CEKA 1,392,636,444,501 27.96
10 FAST 1,493,174,203,000 28.03
11 FASW 9,369,891,776,775 29.87
12 GGRM 66,759,930,000,000 31.83
13 HMSP 43,141,063,000,000 31.40
14 ICBP 31,619,514,000,000 31.08
15 INAI 1,213,916,545,120 27.82
16 INCI 303,788,390,330 26.44
17 INDF 88,400,877,000,000 32.11
18 INDS 2,434,617,337,849 28.52
19 INTP 28,863,676,000,000 30.99
20 JECC 1,927,985,352,000 28.29
21 KBLI 3,013,760,616,985 28.73
22 KBLM 1,235,198,847,468 27.84
23 KLBF 16,616,239,416,335 30.44
24 LION 681,937,947,736 27.25
25 LMSH 161,163,426,840 25.81
26 LTLS 5,769,332,000,000 29.38
27 MERK 847,006,544,000 27.46
28 MLBI 2,510,078,000,000 28.55
29 MTDL 4,271,127,000,000 29.08
30 MYOR 14,915,849,800,251 30.33
31 PYFA 159,563,931,041 25.80
32 RDTX 2,280,461,717,989 28.46
33 RICY 1,374,444,788,282 27.95
34 ROTI 4,559,573,709,411 29.15
35 SCCO 4,014,244,589,706 29.02
36 SIDO 3,158,196,000,000 28.78
37 SKLT 636,284,210,210 27.18
38 SKMB 636,284,210,210 27.18
39 SMAR 27,356,355,000,000 30.94
40 SMBR 5,060,337,247,000 29.25
41 SMGR 48,963,502,966,000 31.52
42 SMSM 2,443,341,000,000 28.52
43 SRSN 652,726,454,000 27.20
44 STTP 2,342,432,196,000 28.48
45 TBLA 14,024,486,000,000 30.27
46 TSPC 7,434,900,309,021 29.64
47 TURI 5,464,898,000,000 29.33
48 UNTR 82,262,093,000,000 32.04
49 UNVR 18,096,413,000,000 30.53
No. KODE Tahun EBIT Bunga dan dana
Pinjaman ICR
1 ADES 2018 51,095,000,000 23,247,000,000 2.20
2 AKPI 31,813,498,000 61,842,339,000 0.51
3 AKRA 1,156,229,638,000 23,257,279,000 49.71
4 ARNA 166,203,941,034 20,727,830,903 8.02
5 ASGR 349,439,000,000 8,884,000,000 39.33
6 ASII 29,,196,000,000,000 2,042,000,000,000 14.30
7 AUTO 711,936,000,000 76,449,000,000 9.31
8 BATA 79,524,179,000 1,360,440,000 58.45
9 CEKA 143,195,939,366 17,972,677,646 7.97
10 FAST 164,731,770,000 18,425,720,000 8.94
11 FASW 824,530,694,900 293,418,933,628 2.81
12 GGRM 10,436,512,000,000 800,741,000,000 13.03
13 HMSP 16,894,806,000,000 25,533,000,000 661.69
14 ICBP 5,206,561,000,000 153,935,000,000 33.82
15 INAI 52,292,073,203 34,814,141,308 1.50
16 INCI 22,077,467,345 769,538,305 28.69
17 INDF 7,658,554,000,000 1,486,027,000,000 5.15
18 INDS 160,340,854,561 7,782,103,244 20.60
19 INTP 2,287,989,000,000 14,093,000,000 162.35
20 JECC 111,623,616,000 48,209,496,000 2.32
21 KBLI 428,884,879,225 22,746,138,987 18.86
22 KBLM 44,548,264,596 4,531,693,797 9.83
23 KLBF 3,241,186,725,992 36,391,625,753 89.06
24 LION 20,175,438,794 2,040,451,387 9.89
25 LMSH 17,488,236,349 668,898,671 26.14
26 LTLS 254,816,000,000 153,289,000,000 1.66
27 MERK 205,784,642,000 3,356,096,000 61.32
28 MLBI 1,780,020,000,000 25,237,000,000 70.53
29 MTDL 468,483,000,000 17,637,000,000 26.56
30 MYOR 2,186,884,603,474 386,922,167,017 5.65
31 PYFA 9,599,280,773 2,469,372,183 3.89
32 RDTX 249,142,489,265 108,700,927 2,292.00
33 RICY 25,808,846,585 64,681,012,582 0.40
34 ROTI 186,147,334,530 91,930,964,348 2.02
35 SCCO 345,230,356,594 25,707,370,754 13.43
36 SIDO 681,889,000,000 588,000,000 1,159.68
37 SKLT 27,370,565,356 15,547,955,109 1.76
38 SKMB 31,761,022,154 32,022,866,095 0.99
39 SMAR 1,198,394,000,000 479,717,000,000 2.50
40 SMBR 208,947,154,000 745,573,000 280.25
41 SMGR 2,746,546,363,000 756,448,075,000 3.63
42 SMSM 720,638,000,000 9,616,000,000 74.94
43 SRSN 18,969,208,000 22,383,842,000 0.85
44 STTP 288,545,819,603 71,977,480,135 4.01
45 TBLA 1,244,596,000,000 432,879,000,000 2.88
46 TSPC 744,090,262,873 23,761,732,536 31.31
47 TURI 593,261,000,000 96,081,000,000 6.17
48 UNTR 10,522,657,000,000 874,451,000,000 12.03
49 UNVR 9,371,661,000,000 127,682,000,000 73.40
No. KODE Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar CR
1 ADES 2019
364,138,000,000
262,397,000,000 1.3877
2 AKPI
1,233,718,090
1,215,369,846,000 0.0010
3 AKRA
11,268,597,800,000
8,062,727,824,000 1.3976
4 ARNA
827,587,984,112
476,647,908,156 1.7363
5 ASGR
1,764,349,000,000
724,854,000,000 2.4341
6 ASII
133,609,000,000,000
116,467,000,000,000 1.1472
7 AUTO
6,013,683,000,000
4,066,699,000,000 1.4788
8 BATA
569,545,551,000
194,538,478,000 2.9277
9 CEKA
809,166,450,672
158,255,592,250 5.1130
10 FAST
1,361,078,180,000
714,498,002,000 1.9049
11 FASW
3,530,218,883,678
3,010,538,868,185 1.1726
12 GGRM 45,284,719,000,000
22,003,567,000,000 2.0581
13 HMSP 37,831,483,000,000
8,793,999,000,000 4.3020
14 ICBP
14,121,568,000,000
7,235,398,000,000 1.9517
15 INAI
1,053,375,131,067
1,029,377,481,187 1.0233
16 INCI
191,492,982,970
63,071,077,029 3.0361
17 INDF 33,272,618,000,000
31,204,102,000,000 1.0663
18 INDS
1,134,664,034,610
217,729,909,744 5.2113
19 INTP 12,315,796,000,000
3,925,649,000,000 3.1373
20 JECC
1,415,578,044,000
1,288,252,935,000 1.0988
21 KBLI
2,173,538,859,435
882,122,694,126 2.4640
22 KBLM
604,353,216,583
463,589,374,916 1.3036
23 KLBF 10,648,288,386,726
2,286,167,471,594 4.6577
24 LION
516,186,639,128
146,900,045,005 3.5139
25 LMSH
91,588,263,964
17,303,304,955 5.2931
26 LTLS
2,842,640,000,000
2,987,480,000,000 0.9515
27 MERK
973,309,659,000
709,437,157,000 1.3719
28 MLBI
1,228,961,000,000
1,578,919,000,000 0.7784
29 MTDL
4,294,397,000,000
2,095,378,000,000 2.0495
30 MYOR
12,647,858,727,872
4,764,510,387,113 2.6546
31 PYFA
91,387,136,759
33,141,647,397 2.7575
32 RDTX
542,644,351,154
120,721,746,865 4.4950
33 RICY
1,211,372,836,329
994,288,048,839 1.2183
34 ROTI
1,876,409,299,238
525,422,150,049 3.5712
35 SCCO
2,389,062,812,971
1,348,745,160,645 1.7713
36 SIDO
1,547,666,000,000
368,380,000,000 4.2013
37 SKLT
356,735,670,030
291,349,105,535 1.2244
38 SKMB
851,410,216,636
615,506,825,729 1.3833
39 SMAR
12,602,204,000,000
8,452,099,000,000 1.4910
40 SMBR
1,358,329,865,000
636,408,215,000 2.1344
41 SMGR
15,185,189,307,000
8,821,640,840,000 1.7214
42 SMSM
1,853,782,000,000
470,116,000,000 3.9432
43 SRSN
448,247,260,000
182,749,220,000 2.4528
44 STTP
984,925,125,364
405,625,632,652 2.4282
45 TBLA
6,203,335,000,000
3,300,644,000,000 1.8794
46 TSPC
1,544,652,175,268
1,244,007,404,657 1.2417
47 TURI
2,381,375,000,000
1,641,842,000,000 1.4504
48 UNTR 55,651,808,000,000
48,785,716,000,000 1.1407
49 UNVR 8,325,029,000,000
11,134,786,000,000 0.7477
No. KODE Tahun Hutang Asset DTA
1 ADES 2019 399,361,000,000 881,275,000,000 0.4532
2 AKPI 1,836,576,739,000 3,070,410,492,000 0.5982
3 AKRA 10,014,019,260,000 19,940,850,599,000 0.5022
4 ARNA 556,309,556,626 1,652,905,982,730 0.3366
5 ASGR 787,113,000,000 2,271,344,000,000 0.3465
6 ASII 170,348,000,000,000 344,711,000,000,000 0.4942
7 AUTO 4,626,013,000,000 15,889,648,000,000 0.2911
8 BATA 240,048,866,000 876,856,225,000 0.2738
9 CEKA 192,308,466,864 1,168,956,042,706 0.1645
10 FAST 1,449,199,580,000 2,989,693,223,000 0.4847
11 FASW 6,676,781,411,219 10,965,118,708,784 0.6089
12 GGRM 23,963,934,000,000 69,097,219,000,000 0.3468
13 HMSP 11,244,167,000,000 46,602,420,000,000 0.2413
14 ICBP 11,660,003,000,000 34,367,153,000,000 0.3393
15 INAI 1,096,799,666,849 1,400,683,598,096 0.7830
16 INCI 71,410,278,158 391,362,697,956 0.1825
17 INDF 46,620,996,000,000 96,537,796,000,000 0.4829
18 INDS 288,105,732,114 2,482,337,567,967 0.1161
19 INTP 4,566,973,000,000 27,788,562,000,000 0.1643
20 JECC 1,472,379,829,000 2,081,620,993,000 0.7073
21 KBLI 1,213,840,888,147 3,244,821,647,076 0.3741
22 KBLM 476,887,194,322 1,298,358,478,375 0.3673
23 KLBF 2,851,611,349,015 18,146,206,145,369 0.1571
24 LION 74,122,021,021 696,192,628,101 0.1065
25 LMSH 27,335,071,863 160,027,280,153 0.1708
26 LTLS 4,193,399,000,000 6,318,441,000,000 0.6637
27 MERK 744,833,288,000 1,263,113,689,000 0.5897
28 MLBI 1,721,965,000,000 2,889,501,000,000 0.5959
29 MTDL 2,252,545,000,000 4,852,776,000,000 0.4642
30 MYOR 9,049,161,944,940 17,591,706,426,634 0.5144
31 PYFA 68,129,603,054 187,057,163,854 0.3642
32 RDTX 213,066,766,537 2,526,489,781,165 0.0843
33 RICY 1,094,692,568,786 1,539,602,054,832 0.7110
34 ROTI 1,476,909,260,772 4,393,810,380,883 0.3361
35 SCCO 1,388,525,268,844 4,242,134,369,502 0.3273
36 SIDO 435,014,000,000 3,337,628,000,000 0.1303
37 SKLT 408,057,718,435 747,293,725,435 0.5460
38 SKMB 730,789,419,438 747,293,725,435 0.9779
39 SMAR 17,061,105,000,000 29,310,310,000,000 0.5821
40 SMBR 2,064,408,447,000 5,538,079,503,000 0.3728
41 SMGR 19,087,911,060,000 50,775,763,549,000 0.3759
42 SMSM 650,926,000,000 2,801,203,000,000 0.2324
43 SRSN 208,989,195,000 686,777,211,000 0.3043
44 STTP 998,545,624,520 2,854,625,412,510 0.3498
45 TBLA 11,556,300,000,000 16,339,916,000,000 0.7072
46 TSPC 1,767,070,405,020 7,869,975,060,326 0.2245
47 TURI 2,480,929,000,000 6,035,844,000,000 0.4110
48 UNTR 59,230,338,000,000 116,281,017,000,000 0.5094
49 UNVR 11,944,837,000,000 19,522,970,000,000 0.6118
No. KODE Tahun Laba Asset ROA
1 ADES 2019 58,903,000,000 881,275,000,000 0.0668
2 AKPI 107,221,262,000 3,070,410,492,000 0.0349
3 AKRA 1,613,027,778,000 19,940,850,599,000 0.0809
4 ARNA 158,891,252,212 1,652,905,982,730 0.0961
5 ASGR 272,298,000,000 2,271,344,000,000 0.1199
6 ASII 28,839,000,000,000 344,711,000,000,000 0.0837
7 AUTO 747,442,000,000 15,889,648,000,000 0.0470
8 BATA 76,036,631,000 876,856,225,000 0.0867
9 CEKA 100,378,388,775 1,168,956,042,706 0.0859
10 FAST 296,801,295,000 2,989,693,223,000 0.0993
11 FASW 1,401,437,708,670 10,965,118,708,784 0.1278
12 GGRM 7,968,008,000,000 69,097,219,000,000 0.1153
13 HMSP 13,629,251,000,000 46,602,420,000,000 0.2925
14 ICBP 5,206,867,000,000 34,367,153,000,000 0.1515
15 INAI 45,487,260,497 1,400,683,598,096 0.0325
16 INCI 52,671,636,281 391,362,697,956 0.1346
17 INDF 6,350,788,000,000 96,537,796,000,000 0.0658
18 INDS 115,037,888,323 2,482,337,567,967 0.0463
19 INTP 1,241,944,000,000 27,788,562,000,000 0.0447
20 JECC 94,495,682,000 2,081,620,993,000 0.0454
21 KBLI 276,292,254,502 3,244,821,647,076 0.0851
22 KBLM 40,925,940,610 1,298,358,478,375 0.0315
23 KLBF 2,552,706,945,624 18,146,206,145,369 0.1407
24 LION 30,665,874,058 696,192,628,101 0.0440
25 LMSH 4,030,205,213 160,027,280,153 0.0252
26 LTLS 316,319,000,000 6,318,441,000,000 0.0501
27 MERK 116,844,296,000 1,263,113,689,000 0.0925
28 MLBI 132,089,700,000 2,889,501,000,000 0.0457
29 MTDL 442,091,000,000 4,852,776,000,000 0.0911
30 MYOR 1,804,748,133,197 17,591,706,426,634 0.1026
31 PYFA 10,071,560,089 187,057,163,854 0.0538
32 RDTX 269,784,513,505 2,526,489,781,165 0.1068
33 RICY 16,723,266,880 1,539,602,054,832 0.0109
34 ROTI 136,301,090,897 4,393,810,380,883 0.0310
35 SCCO 197,335,806,664 4,242,134,369,502 0.0465
36 SIDO 660,668,000,000 3,337,628,000,000 0.1979
37 SKLT 36,017,897,922 747,293,725,435 0.0482
38 SKMB 28,451,452,154 747,293,725,435 0.0381
39 SMAR 803,138,000,000 29,310,310,000,000 0.0274
40 SMBR 73,564,912,000 5,538,079,503,000 0.0133
41 SMGR 1,874,514,514,000 50,775,763,549,000 0.0369
42 SMSM 651,298,000,000 2,801,203,000,000 0.2325
43 SRSN 62,282,117,000 686,777,211,000 0.0907
44 STTP 258,458,542,512 2,854,625,412,510 0.0905
45 TBLA 767,960,000,000 16,339,916,000,000 0.0470
46 TSPC 553,039,101,876 7,869,975,060,326 0.0703
47 TURI 573,564,000,000 6,035,844,000,000 0.0950
48 UNTR 12,539,901,000,000 116,281,017,000,000 0.1078
49 UNVR 9,386,195,000,000 19,522,970,000,000 0.4808
No. KODE Tahun Asset Size
1 ADES 2019 881,275,000,000 27.50
2 AKPI 3,070,410,492,000 28.75
3 AKRA 19,940,850,599,000 30.62
4 ARNA 1,652,905,982,730 28.13
5 ASGR 2,271,344,000,000 28.45
6 ASII 344,711,000,000,000 33.47
7 AUTO 15,889,648,000,000 30.40
8 BATA 87,856,225,000 27.50
9 CEKA 1,168,956,042,706 27.79
10 FAST 2,989,693,223,000 28.73
11 FASW 10,965,118,708,784 30.03
12 GGRM 69,097,219,000,000 31.87
13 HMSP 46,602,420,000,000 31.47
14 ICBP 34,37,153,000,000 31.17
15 INAI 1,400,683,598,096 27.97
16 INCI 391,362,697,956 26.69
17 INDF 96,537,796,000,000 32.20
18 INDS 2,482,337,567,967 28.54
19 INTP 27,788,562,000,000 30.96
20 JECC 2,081,620,993,000 28.36
21 KBLI 3,244,821,647,076 28.81
22 KBLM 1,298,358,478,375 27.89
23 KLBF 18,146,206,145,369 30.53
24 LION 696,192,628,101 27.27
25 LMSH 160,027,280,153 25.80
26 LTLS 6,318,441,000,000 29.47
27 MERK 1,263,113,689,000 27.86
28 MLBI 2,889,501,000,000 28.69
29 MTDL 4,852,776,000,000 29.21
30 MYOR 17,591,706,426,634 30.50
31 PYFA 187,057,163,854 25.95
32 RDTX 2,526,489,781,165 28.56
33 RICY 1,539,602,054,832 28.06
34 ROTI 4,393,810,380,883 29.11
35 SCCO 4,242,134,369,502 29.08
36 SIDO 3,337,628,000,000 28.84
37 SKLT 747,293,725,435 27.34
38 SKMB 747,293,725,435 27.34
39 SMAR 29,310,310,000,000 31.01
40 SMBR 5,538,079,503,000 29.34
41 SMGR 50,775,763,549,000 31.56
42 SMSM 2,801,203,000,000 28.66
43 SRSN 686,777,211,000 27.26
44 STTP 2,854,625,412,510 28.68
45 TBLA 16,339,916,000,000 30.42
46 TSPC 7,869,975,060,326 29.69
47 TURI 6,035,844,000,000 29.43
48 UNTR 116,281,017,000,000 32.39
49 UNVR 19,522,970,000,000 30.60
No. KODE Tahu
n EBIT
Bunga dan dana
Pinjaman ICR
1 ADES 2019 70,760,000,000 22,957,000,000 3.08
2 AKPI 91,686,890,000 67,548,839,000 1.36
3 AKRA 868,080,622,000 86,484,498,000 10.04
4 ARNA 211,729,940,176 14,682,211,729 14.42
5 ASGR 361,128,000,000 8,870,000,000 40.71
6 ASII 34,955,000,000,00
0 3,105,000,000,000 11.26
7 AUTO 861,563,000,000 56,985,000,000 15.12
8 BATA 92,878,105,000 2,832,683,000 32.79
9 CEKA 123,394,812,359 16,452,852,743 7.50
10 FAST 279,090,590,000 18,327,334,000 15.23
11 FASW 1,988,090,191,158 319,273,173,872 6.23
12 GGRM 10,479,242,000,00
0 677,562,000,000 15.47
13 HMSP 17,961,269,000,00
0 30,495,000,000 588.99
14 ICBP 6,446,785,000,000 225,568,000,000 28.58
15 INAI 64,757,097,094 35,984,734,015 1.80
16 INCI 22,040,417,272 801,060,336 27.51
17 INDF 7,446,966,000,000 2,022,215,000,000 3.68
18 INDS 168,452,652,415 8,245,125,416 20.43
19 INTP 1,400,228,000,000 18,661,000,000 75.03
20 JECC 122,048,569,000 57,079,103,000 2.14
21 KBLI 308,977,208,238 31,652,530,269 9.76
22 KBLM 64,508,435,214 2,959,579,091 21.80
23 KLBF 3,306,399,669,021 29,738,266,966 111.18
24 LION 23,908,625,171 2,003,749,999 11.93
25 LMSH 5,024,560,665 737,998,770 6.81
26 LTLS 308,160,000,000 202,748,000,000 1.52
27 MERK 50,208,396,000 722,422,000 69.50
28 MLBI 1,671,912,000,000 34,159,000,000 48.94
29 MTDL 579,270,000,000 19,190,000,000 30.19
30 MYOR 2,381,942,198,855 492,638,756,739 4.84
31 PYFA 11,317,263,776 3,205,520,966 3.53
32 RDTX 268,959,868,154 55,325,212 4,861.43
33 RICY 29,841,866,355 79,550,197,858 0.38
34 ROTI 186,936,324,915 82,233,618,970 2.27
35 SCCO 343,024,583,828 32,462,744,226 10.57
36 SIDO 867,837,000,000 141,000,000 6,154.87
37 SKLT 28,452,025,400 17,542,542,520 1.62
38 SKMB 20,887,453,647 32,839,119,440 0.64
39 SMAR 701,504,000,000 588,165,000,000 1.19
40 SMBR 145,356,709,000 118,647,849,000 1.23
41 SMGR 4,104,959,323,000 959,259,087,000 4.28
42 SMSM 828,281,000,000 9,822,000,000 84.33
43 SRSN 50,845,763,000 14,069,972,000 3.61
44 STTP 299,415,241,556 76,245,245,213 3.93
45 TBLA 1,043,045,000,000 676,514,000,000 1.54
46 TSPC 727,700,178,905 29,207,817,043 24.91
47 TURI 686,846,000,000 85,915,000,000 7.99
48 UNTR 15,801,719,000,00
0 1,437,596,000,000 10.99
49 UNVR 12,185,764,000,00
0 108,642,000,000 112.16
Lampiran. 2 Hasil Olah Data
Lampiran. 3 Likuiditas
Lampiran. 3 Uji Normalitas model 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
147
.0000000
993.16267286
.331
.331
-.196
4.019
.000
N
Mean
Std. Dev iat ion
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negativ e
Most Extreme
Dif f erences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asy mp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated f rom data.b.
N Minimum Maximum Mean Std. Dev
iation
Likuiditas
147 .0010 8.3182 2.227924 1.9008536
Leverage 147 .0715 1.1144 .417041 .2134638
Profitavilitas 147 .0337 .4808 .092749 .0781399
Ukuran perusahaan 147 25.80 33.47 .290764 1.68960
Kebijakan Deviden 147 . 09 9147.22 232.4425 1066.95536
N Minimum Maximum Mean Std. Dev
iation
Likuiditas 147 .0080 4.5250 1.756290 1.1075900
Leverage 147 .0092 .4666 .104245 .1045196
Profitabilitas 147 .0318 5.7018 .469034 .6639492
Ukuran Perusahaan 147 0 1 .87 .336
Kebijakan Deviden 147 -.8032 2.2913 .044099 .4808190
Valid N (listwise) 147
Lampiran. 4 Uji Normalitas model 2
Lampiran. 5 Uji Multikolinearitas
Lampiran .6 Uji Autokorelasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
131
.0000000
.93601704
.075
.056
-.075
.861
.449
N
Mean
Std. Dev iat ion
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negativ e
Most Extreme
Dif f erences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asy mp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated f rom data.b.
Coefficientsa
.487 2.053
.528 1.896
.922 1.084
.900 1.111
CR
DTA
ROA
Size
Model
1
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: LN_ICRa.
Model Summaryb
a1.996
Model
1
R
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Size, DTA, ROA, CRa.
Dependent Variable: LN_ICRb.
Lampiran. 7 Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 8 coeffisients
Regression
Lampiran 9 Variables 9 Entered/Removedb
Coefficientsa
2.517 1.032 2.439 .016
.018 .060 .037 .296 .768
-.219 .351 -.075 -.625 .533
.166 .710 .021 .234 .815
-.061 .032 -.173 -1.883 .062
(Constant)
CR
DTA
ROA
Size
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig.
Dependent Variable: Abs_resa.
Variables Entered/Removedb
Size, DTA,
ROA, CRa . Enter
Model
1
Variables
Entered
Variables
Removed Method
All requested v ariables entered.a.
Dependent Variable: LN_ICRb.
Model
Unstandardized
Coeff icients
Standardized Coeff
icients
t
Sig. B Std. Error Beta
1(Constant) .569 1.100 .518 .606
Likuiditas -.519 .794 -1.886 -.654 .515
Leverage .904 .363 .309 2.488 .015
profitabilitas .124 .052 .272 2.389 .020
Ukuran perusahaan -.637 1.104 -.708 -.578 .566
Devidend .486 .794 2.009 .613 .542
RP_DV -.378 .282 -.164 -1.338 .185