pengaruh gaya hidup, citra merek dan kualitas pelayanan ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of pengaruh gaya hidup, citra merek dan kualitas pelayanan ...
PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK DAN
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN DI SRC ALIANG
SKRIPSI
Oleh:
Harianti Kustina
170910108
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN 2021
PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK DAN
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN DI SRC ALIANG
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana
Oleh:
Harianti Kustina
170910108
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN 2021
SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama : Harianti Kustina
NPM : 170910108
Fakultas : Ilmu Sosial dan Humaniora
Program Studi : Manajemen
Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat dengan judul:
PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK DAN KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI SRC ALIANG
Adalah hasil karya saya sendiri dan bukan duplikasi dari karya orang lain.
Sepengetahuan saya dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip
didalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
PLAGIASI, saya bersedia naskah skripsi ini digugurkan dan gelar yang saya peroleh
dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari
siapapun.
Batam, 22 Januari 2021
Harianti Kustina
170910108
PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN DI SRC ALIANG
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana
Oleh
Harianti Kustina
170910108
Telah disetujui oleh Pembimbing pada tanggal
seperti tertera di bawah ini
Batam, 22 Januari 2021
Nanda Harry Mardika, S.Pd., M.M.
Pembimbing
v
ABSTRAK
Kemudahan dalam memulai usaha membuat persaingan di bidang yang sama semakin
ketat sehingga setiap perusahaan memiliki ciri khasnya masing-masing. Setiap
perusahaan biasanya memiliki perbedaannya masing-masing yang menjadi faktor
penentu dalam keputusan pembelian. Sikap selektif konsumen dalam membeli
mendorong perusahaan untuk memberikan sesuatu yang terbaik sesuai dengan
keinginan konsumen. Keputusan pembelian setiap orang berbeda-beda, tergantung
masing-masing orang. itu tergantung pada apa yang mereka pedulikan dalam membeli
produk. Ada sebagian orang yang lebih menyukai citra merek yang mereka anggap
bagus dan kualitas layanan yang diberikan perusahaan memuaskan. Suatu keputusan
pembelian juga tergantung dari gaya hidup konsumen itu sendiri karena mewakili sikap
konsumen dalam menentukan keinginan dan kebutuhannya. Oleh karena itu, tujuan
dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh gaya hidup,
citra merek dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian di SRC ALIANG. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif.
Dengan hasil yang diperoleh, dinyatakan bahwa gaya hidup, citra merek dan kualitas
layanan berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian di SRC
ALIANG.
Kata kunci: Citra Merek; Gaya Hidup; Keputusan Pembelian; Kualitas Pelayanan.
vi
ABSTRACT
the ease of starting a business makes competition in the same field tighter so that each
company has its own characteristics. Each company usually has their own differences
which are the determining factors in purchasing decisions. consumers' selective
attitude in buying encourages companies to provide something that is best in
accordance with consumer desires. Each person's purchasing decision is different,
depending on each person. it depends on what they care about buying the product.
There are some people who prefer a brand image that they consider good and the
quality of the service provided by the company is satisfactory. A purchase decision also
depends on the lifestyle of the consumer itself because it represents the attitude of
consumers in determining their wants and needs. Therefore, the aim of this research is
to prove whether there is an effect of lifestyle, brand image and service quality on
purchasing decisions at SRC ALIANG. This type of research is descriptive research
with quantitative methods. With the results obtained, it is stated that the lifestyle, brand
image and service quality have partially and simultaneously influences purchasing
decisions at SRC ALIANG.
Keywords: Brand Image; Life Style; Purchase Decision; Service Quality.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir
yang merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi strata satu
(S1) pada Program Studi Manajemen Universitas Putera Batam
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, kritik dan
saran akan senantiasa penulis terima dengan senang hati. Dengan segala keterbatasan,
penulis menyadari pula bahwa skripsi ini takkan terwujud tanpa bantuan, bimbingan
dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Nur Elfi Husda, S.Kom., M.SI. selaku Rektor Universitas Putera Batam.
2. Bapak Dr. Hendri Herman, S.E., M.si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Humaniora.
3. Ibu Mauli Siagian, S.Kom., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen.
4. Bapak Nanda Harry Mardika, S.Pd., M.M. selaku Pembimbing Skripsi pada
Program Studi Manajemen Universitas Putera Batam.
5. Bapak Syaifullah, S.E., M.M. selaku Pembimbing Akademik
6. Dosen dan staff Universitas Putera Batam yang telah membantu mendidik kami
dan mempermudah pembelajaran.
7. Bapak Aliang selaku pemilik SRC ALIANG yang memberikan penulis
kesempatan untuk meneliti di tempatnya dan memberikan data kepada penulis
8. Kedua orang tua yang memberikan arahan, nasehat agar tidak gampang
menyerah dan juga memberikan motivasi agar cepat mengerjakan skripsi ini
dengan baik dan benar
9. Susandi selaku teman satu bimbingan di Universitas Putera Batam.
10. Agustino selaku senior yang membantu memberikan arahan pengerjaan skripsi
ini.
11. Kristina Yuniasih selaku teman satu universitas di Universitas Putera Batam
12. Teman-teman seperjuangan yang sudah memberikan masukan dan semangat
dalam penyusunan skripsi.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan dan selalu mencurahkan
hidayah serta taufik-Nya, Amin.
Batam, 22 Januari 2021
Penulis (Harianti Kustina)
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................................ v
ABSTRACT..................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xii
DAFTAR RUMUS........................................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................................... 8
1.3 Batasan Masalah................................................................................................. 9
1.4 Rumusan Masalah .............................................................................................. 9
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 10
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 10
1.6.1 Aspek Teoritis ................................................................................................ 10
1.6.2 Aspek Praktis .................................................................................................. 11
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar ....................................................................................................... 12
2.1.1 Gaya Hidup ..................................................................................................... 12
2.1.2 Citra Merek ..................................................................................................... 18
2.1.3 Kualitas Pelayanan ......................................................................................... 22
2.1.4 Keputusan Pembelian .................................................................................... 26
2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 31
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................................ 34
ix
2.3.1 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian .............................. 34
2.3.2 Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian .............................. 34
2.3.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian .................. 35
2.4 Hipotesis ........................................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian .............................................................................................. 37
3.2 Operasional Variabel ....................................................................................... 37
3.2.1 Variabel Independen ...................................................................................... 38
3.2.2 Variabel dependen.......................................................................................... 39
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................................ 41
3.3.1 Populasi........................................................................................................... 41
3.3.2 Sampel ............................................................................................................ 41
3.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 41
3.5 Metode Analisis Data....................................................................................... 42
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif ........................................................................... 42
3.5.2 Uji Kualitas Instrumen ................................................................................... 43
3.5.3 Uji Asumsi Klasik .......................................................................................... 45
3.5.4 Uji Pengaruh ................................................................................................... 46
3.5.5 Uji Hipotesis ................................................................................................... 47
3.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian .......................................................................... 49
3.6.1 Lokasi Penelitian ............................................................................................ 49
3.6.2 Waktu Penelitian ............................................................................................ 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................................ 50
4.1.1 Profil Responden ............................................................................................ 50
4.1.2 Analisis Deskriptif ......................................................................................... 52
4.1.3 Hasil Uji Kualitas Instrumen ......................................................................... 55
4.1.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 58
4.1.5 Hasil Uji Pengaruh ......................................................................................... 61
4.1.6 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................................... 63
x
4.2 Pembahasan ...................................................................................................... 65
4.2.1 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian .............................. 65
4.2.2 Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian .............................. 65
4.2.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian .................. 66
4.2.4 Pengaruh Gaya Hidup, Citra Merek dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian .................................................................................... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 68
5.2 Saran ................................................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1 Pendukung Penelitian
Lampiran 2 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 35
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Penjualan Januari – Juni 2020 ................................................................ 4
Tabel 1.2 Hasil Prasurvey Citra Merek SRC ALIANG ................................................. 6
Tabel 1.3 Hasil Prasurvey Kualitas Pelayanan di SRC ALIANG ................................. 7
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 31
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ....................................................................... 40
Tabel 3.2 Rentang Skala................................................................................................. 43
Tabel 3.3 Waktu Penelitian ............................................................................................ 49
Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................. 50
Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan .................................................... 51
Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Usia ............................................................. 51
Tabel 4.4 Hasil Analisis Deskriptif Gaya Hidup (X1) ................................................. 52
Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskriptif Citra Merek (X2) ................................................. 53
Tabel 4.6 Hasil Analisis Deskriptif Kualitas Pelayanan (X3) ..................................... 54
Tabel 4.7 Hasil Analisis Deskriptif Keputusan Pembelian (Y) ................................... 54
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Gaya Hidup (X1) ........................................................... 55
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Citra Merek (X2) ........................................................... 56
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan (X3) ............................................. 56
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y) ........................................... 57
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................... 58
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas .................................................................................... 59
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas .......................................................................... 60
Tabel 4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 60
Tabel 4.16 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda .................................................... 61
Tabel 4.17 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ........................................................ 63
Tabel 4.18 Hasil Uji T .................................................................................................... 63
Tabel 4.19 Hasil Uji F .................................................................................................... 64
xiii
DAFTAR RUMUS
Rumus 3.1 Analisis Regresi Linear Berganda .............................................................. 46
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin bertambahnya waktu dan perkembangan zaman yang memudahkan
masyarakat untuk memulai suatu bisnis. Maka persaingan bisnis di bidang yang sama
semakin ketat. Setiap orang yang mempunyai bisnis pasti menginginkan apa yang
mereka jual dapat dipasarkan dengan cepat sehingga setiap perusahaan pasti
memikirkan berbagai cara untuk menguasai pangsa pasar. Dimana para pesaing baru
pasti mempunyai berbagai cara untuk memperebut konsumen.
Pada saat inilah perusahaan yang bergerak duluan atau yang sudah berdiri lebih
lama harus dapat mempertahankan posisi mereka atau mampu menjaga konsumen agar
tidak lari ke tempat lain. Bagi usaha kecil menengah khususnya di bagian penjualan
kebutuhan sehari – hari mereka bisa saja kalah dengan supermarket yang sekarang
sudah sangat mudah diakses. Dari sisi modal pengambilan barang sudah jelas kalah
karena harga pokok penjualan yang didapatkan lebih murah jika mengambil dengan
quantity yang banyak. Terkadang juga konsumen lebih memilih berbelanja ke
supermarket dikarenakan supermarket menyediakan produk – produk yang diinginkan
konsumen dengan lengkap. Oleh karena itu usaha kecil menengah perlu memberikan
kesan yang baik atau perbedaan dari perusahaan lain kepada konsumen mereka agar
memudahkan konsumen dalam berbelanja seperti mengantar barang yang mereka
butuhkan sampe ke depan rumah konsumen.
2
(Kotler & Keller, 2012:192) Gaya hidup adalah model hidup suatu individu
dalam menjalankan kehidupannya berdasarkan kegiatan, minat dan opini. Salah satu
gaya hidup seseorang adalah menggunakan merek yang dia percaya atau dianggap oleh
sebagian orang bagus. seseorang yang selektif dalam pilihannya akan membuat para
pengusaha saling berlomba - lomba untuk memberikan sesuatu yang terbaik sesuai
dengan yang diinginkan oleh calon pembelinya. Dimana gaya hidup setiap orang
pastinya berbeda. Gaya hidup konsumen menggambarkan sikap seseorang yang
mempunyai dampak utama dalam keputusan pembelian. Misalnya semenjak
munculnya supermarket, ada beberapa konsumen yang lebih memilih berbelanja ke
supermarket karena barang disana lebih lengkap.
Suatu perusahaan perlu membangun nama baik perusahaan, perlu waktu yang
lama untuk memberikan image yang bagus kepada konsumen. Semakin banyaknya
persaingan di dunia membuat citra merek menjadi senjata yang ampuh untuk
memenangkan suatu persaingan. Citra merek bisa diwujudkan berdasarkan sebuah
aspek merek seperti merek yang gampang diingat, merek mudah dikenal, dan reputasi
merek baik. Citra merek terbentuk dari bagaimana pelayanan dan kualitas yang
diberikan kepada konsumen sehingga mereka akan berbelanja di perusahaan. Jika suatu
perusahaan mempunyai nilai lebih maka konsumen pun semakin merasa puas maupun
aman dalam membeli suatu barang. Ketidakcocokan harapan konsumen dengan
perusahaan akan memberikan kesempatan kepada pesaing lainnya. Misalnya karena
banyaknya produk yang dijual di toko maka akan terjadinya penumpukan barang
sehingga kadang ada barang yang sudah kadaluarsa pihak toko pun tidak
3
mengetahuinya dan masih menjualnya sehingga memberikan image yang buruk kepada
konsumen yang telah membelinya karena konsumen menjadi tidak aman dalam
membeli dan tidak percaya dengan toko tersebut.
Faktor penting lainnya dalam memutuskan pembelian dikarenakan kualitas
pelayanan. Perusahaan dituntut harus mempunyai nilai lebih. Pelayanan yang sesuai
dengan harapan akan dinilai kompeten. Misalnya dalam proses transaksi, kurangnya
ketenagakerjaan dalam melayani pembeli membuat proses transaksi pembeli menjadi
lambat karena harus menunggu giliran nya. Konsumen yang hanya membeli satu
barang saja harus menunggu waktu yang lebih lama. Kualitas pelayanan akan
membawa keuntungan pada perusahaan dikarenakan adanya feedback dari konsumen
yang puas akan kualitas pelayanan yang didapatinya. Dan jika kualitas pelayanan yang
buruk akan memberikan persepsi negatif di mata konsumen.
(Hakim & Saragih, 2019) berpendapat bahwa keputusan pembelian dipengaruhi
oleh kualitas produk, persepsi harga dan citra merek, selanjutnya menurut (Solihin et
al., 2020) keputusan pembelian dipengaruhi oleh sikap konsumen dan gaya hidup.
(Sejati, 2016) juga berpendapat bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh harga,
kualitas produk dan kualitas pelayanan.
SRC ALIANG adalah UMKM yang menjual barang pokok yang dibutuhkan oleh
masyarakat dalam kehidupan sehari – hari atau juga biasa disebut dengan toko
sembako. Toko ini berdiri pada tahun 1999 dan beralamat di Ruko Batu Batam Indah
Blok A No 11. Pemilik toko ini adalah bapak Aliang. Toko ini awalnya didirikan oleh
adik ipar pemilik toko tersebut dan kemudian dipindahalihkan ke bapak aliang. SRC
4
ALIANG tidak mempunyai karyawan hanya diurus oleh bapak aliang dan istrinya
bersama anak perempuannya. Peluang bisnis pada lokasi tersebut sangat besar karena
lokasinya sangat luas dan banyak penduduknya. Toko ini memberikan layanan
pengantaran barang dan memberikan harga grosir apabila jika ada pedagang kecil yang
ingin menjual lagi barang – barang yang ada. Persaingan SRC ALIANG sangat ketat
karena ada 2 toko yang bergerak di bidang sama pada lokasi tersebut dan jaraknya para
pesaing juga lumayan dekat sehingga konsumen pasti akan melakukan keputusan
pembelian. Dimana sangat mempengaruhi pangsa pasar SRC ALIANG.
Keputusan pembelian dapat ditunjukkan pada seberapa besar penjualan yang
terjadi setiap bulannya, hal ini dapat dilihat dari data yang diberikan SRC ALIANG
dari bulan januari 2020 sampai dengan bulan juni tahun 2020:
Tabel 1.1 Data Penjualan Januari – Juni 2020
Bulan Total Penjualan
Januari Rp. 114.965.700
Februari Rp 106.652.400
Maret Rp. 124.829.100
April Rp 96.044.100
Mei Rp 99.070.200
Juni Rp 94.023.900
Sumber: SRC ALIANG
5
Dari data penjualan di atas, penjualan di SRC ALIANG selama 6 bulan
mengalami fluktuasi. Mulai dari bulan januari mencapai sekitar 114 juta, bulan
selanjutnya mengalami penurunan menjadi sekitar 106 juta dan bulan selanjutnya yaitu
maret mengalami kenaikan yang lumayan banyak menjadi sekitar 124 juta akan tetapi
pada bulan april mengalami penurunan yang banyak juga menjadi sekitar 96 juta dan
pada bulan mei mengalami kenaikan menjadi sekitar 99 juta dan pada bulan juni
menjadi penjualan yang paling rendah yaitu hanya sekitar 94 juta. Dari data diatas bisa
menjelaskan bahwa konsumen sendiri lah yang memutuskan apakah akan membeli di
tempat itu saja atau juga di tempat lain dan juga tergantung gaya hidup nya dalam
membelanjakan uang yang dihasilkannya.
Motif, persepsi, sikap, kepribadian atau perilaku, konsep diri, pengalaman dan
pengamatan, maupun kelompok referensi merupakan komponen yang mempengaruhi
gaya hidup seseorang. Dari beberapa faktor yang disebutkan, dapat mendefinisikan
bahwa adanya variasi gaya hidup seseorang tergantung faktor – faktor yang ada
sehingga kadang akan memunculkan perilaku konsumen dalam memutuskan
pembelian yang mereka inginkan. Kehidupan modern sekarang sangat mempengaruhi
gaya hidup seseorang, semakin besar pendapatan seseorang maka akan memengaruhi
pola konsumsi mereka. Pola konsumsi seorang buruh, karyawan dan direktur tentunya
berbeda, semakin tingginya pendapatan maka semakin tinggi juga pola konsumsinya.
6
Baik atau tidaknya suatu citra merek tergantung kesan yang diberikan kepada
konsumennya. Jika kesan yang diberikan kepada konsumen buruk maka akan
memberikan nilai yang buruk terhadap merek tersebut. Berikut dilampirkan data
prasurvey mengenai kesan terhadap SRC ALIANG:
Tabel 1.2 Hasil Prasurvey Citra Merek SRC ALIANG
Kesan Terhadap SRC ALIANG Orang
Barangnya berantakan 10 Orang
Ada produk expired 7 Orang
Proses Transaksi Lama 7 Orang
Kurang bersih 6 Orang
Harga tidak jelas 5 Orang
Sumber: Peneliti 2020
Data diperoleh dari 25 konsumen yang merupakan konsumen SRC ALIANG.
Kebanyakan konsumen memberikan kesan yang kurang baik kepada SRC ALIANG.
Berikut data kesan konsumen terhadap SRC ALIANG, yang pertama barangnya
berantakan sebanyak 10 orang, kesan yang kedua yaitu adanya produk expired
sebanyak 7 orang, kemudian proses transaksi lama sebanyak 7 orang, selanjutnya
kurang bersih sebanyak 6 orang dan yang terakhir harga tidak jelas sebanyak 5 orang.
Dari data – data yang didapatkan kita bisa mengetahui bahwa citra merek SRC
ALIANG di benak konsumen masih kurang baik.
7
Konsumen biasanya juga mempertimbangkan kualitas pelayanan dalam proses
pembelian apakah sinkron dengan yang diinginkannya. Jadi, penulis melampirkan hasil
data prasurvey kualitas pelayanan di SRC ALIANG:
Tabel 1.3 Hasil Prasurvey Kualitas Pelayanan di SRC ALIANG
Pernyataan Puas Tidak Puas
Kerapian tata letak barang 30% 70%
Proses transaksi 30% 70%
Kebersihan tempat 50% 50%
Harga produk 60% 40%
Kesopanan dalam melayani pelanggan 50% 50%
Pengelolaan sistem antrian 20% 80%
Lokasi parkir kendaraan 80% 20%
Sumber Data: Peneliti 2020
Berdasarkan data di atas dari 10 responden yang melakukan pembelian di SRC
ALIANG memberikan penilaian pada pernyataan yang pertama sebanyak 30%
responden memberikan jawaban puas dan 70% responden memberikan jawaban tidak
puas. Untuk pernyataan yang kedua 30% memberikan jawaban puas dan 70%
memberikan jawaban tidak puas. Untuk pernyataan ketiga 50% memberikan jawaban
puas dan 50% memberikan jawaban tidak puas. Untuk pernyataan keempat 60%
memberikan jawaban puas dan 40% memberikan jawaban tidak puas. Untuk
pernyataan kelima 50% memberikan jawaban puas dan 50% memberikan jawaban
tidak puas. Untuk pernyataan keenam 20% memberikan jawaban puas dan 80%
8
memberikan jawaban tidak puas. Untuk pernyataan ketujuh 80% memberikan jawaban
puas dan 20% memberikan jawaban tidak puas. Dari pernyataan diatas dapat diketahui
kualitas pelayanan tersebut tidak termasuk baik karena masih memberikan kesan yang
tidak sesuai dengan harapan. Kualitas pelayanan yang buruk juga akan membuat citra
merek suatu perusahaan dinilai kurang baik.
Berdasarkan latar belakang yang menampilkan data – data yang menunjukkan
variabel yang bermasalah, inilah maka judul yang dipilih adalah “PENGARUH
GAYA HIDUP, CITRA MEREK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN DI SRC ALIANG”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis
mengidentifikasikan permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Perbedaan gaya hidup setiap orang menciptakan sikap konsumen yang berbeda
dalam memutuskan pembelian.
2. Kesan dirasakan oleh konsumen buruk sehingga berdampak pada citra merek
perusahaan.
3. Kualitas pelayanan yang ada masih kurang memadai dalam proses keputusan
konsumen dalam membeli.
9
1.3 Batasan Masalah
Agar tidak melebarnya topik penelitian ini dan waktu yang terbatas, maka
dibatasi masalah dengan yaitu:
1. Penelitian dibatasi dengan variabel yang berhubungan yaitu Gaya Hidup (X1),
Citra Merek (X2), Kualitas Pelayanan (X3) dan Keputusan Pembelian (Y).
2. Objek dari penelitian ini yaitu customer SRC ALIANG.
1.4 Rumusan Masalah
Dilihat dari batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen di
SRC ALIANG?
2. Apakah citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen di
SRC ALIANG?
3. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen di SRC ALIANG?
4. Apakah gaya hidup, citra merek dan kualitas pelayanan secara bersama-sama
berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen di SRC ALIANG?
10
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai pada rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka disimpulkan
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan
pembelian di SRC ALIANG.
2. Untuk mengetahui apakah citra merek berpengaruh terhadap keputusan
pembelian di SRC ALIANG.
3. Untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian di SRC ALIANG.
4. Untuk mengetahui apakah gaya hidup, citra merek dan kualitas pelayanan
secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Aspek Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis sekurangnya
dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu di dunia bisnis pada bidang yang sama.
Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan serta menjadi
informasi yang membantu SRC ALIANG untuk berkembang lebih maju khususnya
pada variabel dalam penelitian ini dan juga menjadi dasar atau patokan bagi pebisnis
baru yang akan memulai usaha yang sama.
11
1.6.2 Aspek Praktis
Secara praktik penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak – pihak
berikut:
1. Bagi SRC ALIANG
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi perusahaan untuk
mempertimbangkan dalam mengembangkan usahanya agar konsumen lebih
memilih melakukan keputusan pembelian di perusahaan tersebut.
2. Bagi penelitian selanjutnya
Bisa menjadi informasi perbandingan untuk bahan penelitian kedepannya
sekaligus sebagai tambahan kajian variabel – variabel yang dibahas peneliti.
3. Bagi Universitas Putera Batam
Diharapkan penelitian ini juga dapat menjadi objek evaluasi ataupun tambahan
informasi yang berguna bagi universitas dan dapat memberi kontribusi
penambahan wawasan mengenai pembelajaran studi manajemen.
4. Bagi Peneliti
Memberikan tambahan ilmu dan wawasan terutama yang menyangkut dengan
yang dibahas.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar
2.1.1 Gaya Hidup
2.1.1.1 Pengertian Gaya Hidup
Menurut (Sunyoto & Danang, 2013:75) gaya hidup seseorang biasanya
ditunjukkan dengan sikap seseorang dalam menjalani kehidupannya baik yang
ditunjukkan pada kegiatan sehari – hari, hobi yang disukainya, dan tanggapan yang
mencerminkan bagaimana ia berinteraksi dengan lingkungan. Arti luas gaya hidup
adalah kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang dengan menghabiskan waktunya
dengan aktivitas mereka, hal apa saja yang menjadi minat dan dianggap menjadi hal
utama dalam lingkungannya dan hal yang dipikirkan terhadap diri sendiri dan pendapat
sekitarnya. (Suryani, 2015) mengemukakan gaya hidup sebagai gambaran bentuk
hidup seseorang yang menunjukkan sikap seseorang dalam berinteraksi, dan gaya
hidup setiap orang bisa saja berubah sewaktu – waktu tergantung dengan kegiatan yang
sedang dijalaninya, keinginannya terhadap suatu hal, dan opini dari seseorang. Model
kehidupan didunia ditunjukkan dalam bentuk kegiatan, minat dan opininya. Contohnya
seseorang akan mengganti handphone nya dengan cepat hanya karena ingin mengikuti
perubahan hidupnya.(Sumarwan, 2011:57).
13
Jadi kesimpulan pengertian gaya hidup adalah sekumpulan perilaku yang akan
diulangi jika perilaku tersebut membawa kepuasan diri suatu individu yang akan
ditunjukkan melalui activities, interest, opinion didalam suatu hubungan sosial,
mengonsumsi barang, berpakaian dan lainnya.
2.1.1.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi gaya hidup
Suatu gaya hidup dapat dipengaruhi dengan beberapa faktor, diantaranya adalah:
(Sumarwan, 2011:181)
1. Faktor kebudayaan
a. Budaya
Pada dasarnya budaya menjadi pembentuk perilaku seseorang dan
menentukan keinginannya dalam menjalankan kegiatannya sesuai
dengan agama atau adat istiadat yang dipercayainya,
b. Sub budaya
Budaya – budaya yang telah ada terbagi lagi menjadi sub budaya yang
lebih kecil seperti agama, kepercayaan akan subbudaya tersebut memiliki
sosialisasi dan ciri yang khusus bagi anggotanya.
c. Kelas sosial
Strata sosial yang dimiliki setiap masyarakat biasanya dibagikan ke
dalam sisi penghasilan, tempat tinggal, dan pendidikan.
14
2. Faktor sosial
a. Kelompok acuan
Sikap setiap orang biasanya akan mengacu pada semua kelompok acuan
baik pengaruh secara langsung maupun tidak langsung.
b. Keluarga
Keluarga menjadi faktor paling penting dan terbesar dalam pembentukan
sikap seseorang. Dimana seseorang lahir di suatu keluarga, di didik
dengan perilaku seperti apa maka akan mempengaruhi sikap seseorang
tersebut dan secara tidak langsung akan mempengaruhi pola hidupnya.
c. Peran dan status
Setiap orang mempunyai peran dan status nya masing – masing untuk
menunjukkan kedudukannya pada lingkungan disekitarnya oleh karena
itu sebagian dari mereka yang mempunyai status dan peran yang lebih
besar biasanya lebih memilih produk yang dapat mengomunikasikan
peran dan statusnya contohnya seorang direktur utama perusahaan
kebanyakan menggunakan mobil alphard dan memiliki supir.
3. Faktor pribadi
a. Usia dan tahap siklus hidup
Setiap manusia mempunyai usia yang berbeda jadi jika dibedakan
berdasarkan usia maka kebutuhan setiap usianya juga berbeda. Dimana
seorang bayi membutuhkan pampers dan susu saat masa bayi aja. Dan
seseorang yang usianya sudah tidak muda, kesehatannya akan menurun
15
sehingga akan selektif dalam memilih makanan agar terhindari dari
penyakit – penyakit yang ada.
b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Seseorang akan mempertimbangkan beberapa hal dalam memilih produk
tergantung pada pekerjaan yang dimilikinya dan bagaimana lingkungan
ekonominya. Dimana seorang direktur biasanya menggunakan produk
yang bermerek sehingga kelihatan berkelas dan karyawan hanya memilih
menggunakan produk yang biasa saja atau harga yang dapat
dijangkaunya.
c. Gaya hidup dan perilaku
Indonesia terkenal akan banyaknya suku dan budayanya sehingga mereka
memiliki gaya hidup yang berbeda tergantung suku atau budaya yang
dianutnya.
2.1.1.3 Jenis – Jenis Gaya Hidup
Dalam (Sumarwan, 2011:45) menjelaskan gaya hidup dibedakan menjadi 9 jenis
yaitu sebagai berikut:
1. Funcionalists.
Gaya hidup ini biasanya orang yang mempunyai usia < 55 tahun dan sudah
menikah serta mempunyai buah hati, sehingga hanya menghabiskan uang
untuk sesuatu yang berarti karena kebanyakan adalah bekerja sebagai buruh
sehingga pendapatan nya rata – rata.
16
2. Nurturers.
Gaya hidup ini biasanya orang muda yang baru menjalin rumah tangga
sehingga lebih fokus dalam membesarkan sang buah hati karena
berpendapatan rendah tetapi memiliki pendidikan di atas kebanyakan orang.
3. Aspirers.
Jenis gaya hidup ini biasanya orang yang bekerja kantoran dan sudah menikah
tapi tidak mempunyai anak jadi masih dalam menikmati hidup dengan
berbelanja di atas rata seperti tempat tinggal.
4. Experientials.
Jenis gaya hidup ini biasanya orang yang bekerja kantoran tetapi
pendapatannya di atas rata – rata sehingga sering menghabiskan uang untuk
kesenangannya sendiri.
5. Succeeders.
Jenis gaya hidup ini biasanya orang yang berusia setengah baya dan
mempunyai rumah tangga, kemauan akan kemajuan diri sendiri sangat tinggi
sehingga pendapatannya paling tertinggi dari jenis gaya hidup lainnya.
6. Moral majority.
Orang yang menjalankan gaya hidup ini biasanya sering disebut dengan
donatur karena manghabiskan pendapatan nya untuk gereja, masalah politik
dan organisasi pendidikan.
17
7. The golden years.
Jenis gaya hidup ini biasanya orang yang sudah pensiun tetapi pendapatannya
tertinggi ketiga sehingga pengeluarannya juga besar terutama dalam membeli
tempat tinggal dan hiburan.
8. Sustainers.
Jenis gaya hidup ini adalah orang yang sudan pensiun dan kelompok tertua dari
jenis kelompok lainnya sehingga pendapatannya rendah, hanya menghabiskan
uang untuk kebutuhan sehari - hari.
9. Subsisters.
Jenis gaya hidup ini biasanya adalah single parent sehingga keluarga pencari
nafkah dengan derajat sosial ekonomi yang rendah dan persentase kehidupan
pada kesejahteraan di atas rata-rata.
2.1.1.4 Indikator Gaya Hidup
Dalam (Kaharu & Budiarti, 2016) indikator gaya hidup yang dijelaskan sunarto
yaitu:
1. Kegiatan
Kegiatan yang sering dilakukan oleh seseorang, produk yang menjadi
pilihannya untuk dibeli atau digunakannya. Walaupun kegiatan biasanya bisa
diamati secara langsung akan tetapi agak sulit diukur secara langsung.
18
2. Minat
mengungkapkan apa saja yang disukai, apa yang menjadi minat, kesukaan,
topik yang memunculkan keinginan perhatian khusus secara terus menerus.
Bisa juga kegemaran dan prioritas hidup konsumen.
3. Opini
Pendapat yang didapatkan konsumen dari orang lain terhadap respon situasi
tertentu yang biasanya mendeskripsikan antisipasi peristiwa di masa depan dan
mempertimbangkan resiko yang ada dan mencari tindakan alternatifnya.
2.1.2 Citra Merek
2.1.2.1 Pengertian Citra Merek
Menurut (Firmansyah, 2019:60) citra merek adalah sesuatu hal yang hadir di
pikiran konsumen ketika ia mengingat produk dengan merek tertentu. (Suryani,
2015:28) juga menjelaskan citra merek adalah impression konsumen mengenai suatu
merek berdasarkan informasi yang didapatkannya atau hal yang terjadi di masa lalu
terhadap merek itu, yang tercermin oleh asosiasi merek pada memori konsumen.
Konsumen biasanya menilai suatu merek berdasarkan pengetahuannya dan
keyakinan konsumen tersebut terhadap suatu merek. Jika kesan yang didapatkan
konsumen kurang baik maka konsumen akan memiliki persepsi yang negatif terhadap
merek itu dibandingkan dengan merek pesaing lainnya dan juga sebaliknya. (Hakim &
Saragih, 2019). (Rossanty, Nasution, & Ario, 2018:116) menganggap citra merek
sebagai suatu asosiasi yang secara sederhana muncul dalam pikiran konsumen ketika
19
dihubungkan dengan suatu merek tertentu berdasarkan bagaimana kita berangan
mengenai satu orang dan hal apa yang kita ingat pada orang tersebut.
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan
citra merek adalah suatu persepi yang timbul di pikiran seseorang pada saat mengingat
suatu merek dari berbagai merek lainnya dan kesan apa yang sudah diberikan oleh
merek tersebut sehingga konsumen dapat mengidentifikasikan merek yang satu
berbeda dengan merek lainnya
2.1.2.2 Komponen Citra Merek
(Firmansyah, 2019:75) menyatakan adanya 3 komponen dalam membentuk
suatu citra merek, yaitu
1. Citra pembuat (corporate image) yaitu suatu persepi yang timbul di pikiran
konsumen terhadap citra perusahaan yang memproduksi produk maupun jasa
jika persepsi yang ada positif maka dapat dinyatakan citra perusahaan itu baik
dalam benak konsumen sehingga mereka percaya akan produk diproduksinya
dan juga sebaliknya.
2. Citra pemakai (user image) yaitu persepsi yang muncul di pikiran konsumen
dalam memutuskan membeli suatu produk dengan menilai siapa yang
menggunakan produk atau jasa tersebut dengan berdasarkan status sosialnya,
gaya hidup si pemakai dan bagaimana kepribadian orang tersebut.
20
3. Citra produk (product image) yaitu persepsi konsumen mengenai informasi
yang didapatkan konsumen yang dijadikan acuan dalam memutuskan
pembelian dalam menilai suatu produk, baik dari segi manfaat produk tersebut,
cara penggunaan dan jaminan terhadap penggunaan produk tersebut.
2.1.2.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi citra merek
Dalam (Amilia, 2017) mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi citra
merek, yaitu:
1. Kualitas dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen atau mutu yang
diberikan terhadap suatu merek.
2. Kesepakatan terhadap suatu produk yang dibentuk apakah bisa dipercaya dan
diandalkan
3. Kegunaan atau manfaat suatu produk yang dirasakan konsumen
4. Pelayanan dalam melayani kebutuhan konsumennya
5. Resiko yang dirasakan oleh konsumen terkait dengan keuntungan maupun
kerugian konsumen
6. Harga yang ditawarkan kepada konsumen, tergantung dengan keadaan
perekonomian konsumen.
7. Image yang merek itu sendiri seperti pelanggan, kesempatan dan informasi
yang berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu
21
2.1.2.4 Indikator Citra Merek
Menurut (Suryani, 2015:34) ada 3 indikator yang digunakan untuk mengukur
suatu citra merek yaitu:
1. Keunggulan asosiasi merek (Favorability of brand association)
Yang dimaksud disini adalah merek yang diciptakan tersebut unggul dalam
persaingan dan dapat dipercaya bahwa memiliki manfaat terhadap produk
merek tersebut dan bisa memenuhi kebutuhan dan kemauan konsumen dan
pada akhirnya mendapatkan feedback yang baik dari konsumen. Keunggulan
tersebut apakah dapat memberikan harapan konsumen terhadap suatu merek
produk tersebut.
2. Kekuatan asosiasi merek (Strength of brand association)
Terkait dengan kesan yang diberikan produsen ke konsumen. Akan tetapi
pandangan setiap pelanggan berbeda atas sesuatu objek merek sehingga
adanya kemungkinan perbedaan persepsi dalam perilaku keputusan pembelian.
3. Keunikan asosiasi merek (Uniqueness of brand association)
Maksudnya bagaimana membuat adanya perbedaan merek yang satu dengan
merek lainnya sehingga konsumen dapat membedakannya. Dari keunikan
merek tersebut sebuah merek memiliki ciri khas yang dapat membuat
pelanggan penasaran akan produk yang dipasarkan dan ingin mengetahui lebih
dalam mengenai produk yang dijual.
22
2.1.3 Kualitas Pelayanan
2.1.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan
Dalam (AndriasanSudarso, 2016:57) menjelaskan para pelanggan biasanya
mempertimbangkan satu elemen penting dalam memutuskan pembelian suatu produk
yaitu kualitas pelayanan karena tergantung dengan kepuasan si pelanggan. Kualitas
pelayanan dapat menjalinkan interaksi konsumen dengan perusahaan yang dimana
dapat menguntungkan bagi perusahaan dalam kurun waktu yang panjang. Untuk
memperbaiki suatu kualitas pelayanan perlu dipikirkan beberapa faktor diantaranya
diperlukan melakukan observasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan agar menjadi
semakin baik, mengetahui apa yang menjadi harapan pelanggan dan berusaha
memberikan janji yang sesuai dengan kinerja perusahaan baik dalam sisi memberikan
sumber daya dalam melayani dan adanya layanan konsumen agar konsumen dapat
dengan mudah memberikan kritik dan saran yang berguna bagi perusahaan untuk
berkembang dan informasi yang didapatkan dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan
keinginan konsumen.
(Arianto, 2018) menjelaskan maksud dari kualitas pelayanan yaitu sebagai
representasi produk maupun jasa yang ditunjukkan secara keseluruhan berdasarkan ciri
dan karakteristik produk untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang telah ditentukan.
(Sejati, 2016) juga menjelaskan kualitas pelayanan adalah sebuah tingkatan yang
diukur sesuai dengan kinerja perusahaan dalam melayani semua yang menjadi harapan
pelanggan dalam memenuhi kebutuhan yang diinginkannya.
23
Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah elemen penting yang
mencerminkan keseluruhan perusahaan dalam melontarkan segala kemampuannya
untuk memenuhi keinginan pelanggan dan dijadikan patokan atau evaluasi bagi si
pembeli dalam memutuskan untuk membeli suatu barang di tempat tertentu. Kualitas
pelayanan paling sering menjadi alasan pembeli untuk tidak mau membeli barang di
tempat tersebut karena manusia sangat memperhatikan sikap sesamanya sehingga
kadang bisa memberikan kesan yang tidak baik.
2.1.3.2 Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan
(Prof. Amir Imbaruddin, MDA, 2016:249) menjelaskan ada beberapa usaha
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, antara lain:
1. Perubahan visi pelayanan
Perusahaan biasanya harus mengetahui pelayanan seperti apa yang dinginkan
konsumen sehingga konsumen merasa dimanjakan dan tergantung kepada
perusahaan tersebut. Oleh karen itu perlu adanya perubahan visi pelayanan pada
perusahaan tersebut untuk menciptakan pelayanan yang berkualitas. Seorang
pemimpin bertanggung jawab terhadap visi pelayanan yang ingin dicapai untuk
mengembangkan perusahaannya.
2. Pemberdayaan pegawai dan kerja sama tim
Kualitas pelayanan yang efektif juga tergantung pada keefektifan kerja
pegawainya. Oleh karena itu perlu pemberdayaan pegawai yang dapat
memberikan respon secara langsung dan cepat kepada pelanggan demikian juga
24
dengan kerja sama tim dalam memberikan kualitas pelayanan. Perlunya
pemikiran yang sama agar kualitas yang ingin dicapai dapat tercapai.
3. Pendidikan dan pelatihan
Ketika melakukan pemberdayaan pegawai biasanya perlu menganalisis
bagaimana pengetahuan pegawai tersebut terhadap pekerjaan yang akan
dilaksanakannya sehingga mengetahui apa yang perlu diajarkan dan dilatih
untuk memberikan pelayanan yang diinginkan konsumen.
4. Perbaikan menyeluruh dan berkesinambungan
Dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kadangkala kita akan
menemukan masalah – masalah yang ada sehingga dari masalah – masalah
tersebut dapat diperbaiki secara menyeluruh dab berkesinambungan.
2.1.3.3 Ciri – ciri dalam menentukan kualitas pelayanan
Ada beberapa ciri – ciri yang dijelaskan (Dona, 2018) untuk menentukan suatu
kualitas pelayanan yaitu diantaranya:
1. Ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan, berapa lama si pembeli harus
menunggu dan berapa lama proses dalam pembelian tersebut
2. Kecermatan pelayanan, yang meliputi bebas dari kesalahan atau akurat dalam
pelayanan.
3. Memberikan pelayanan dengan sopan dan ramah.
4. Tidak ada hambatan dalam mendapatkan pelayanan, seperti banyaknya
pegawai dalam melayani dan banyaknya fasilitas yang mendukung
25
5. Kenyamanan pada pelayanan tergantung dengan tempatnya mudah dijangkau,
bersih, adanya akses parkir dan informasi pemberitahuan dan lainnya.
6. Lengkapnya fasilitas pendukung pelayanan dilihat dari sisi ruangannya
memiliki kipas atau AC, kebersihan, adanya tempat tunggu untuk beristirahat
dan lain – lain.
2.1.3.4 Indikator Kualitas Pelayanan
(Lestari, 2019) mennyatakan bahwa kualitas suatu pelayanan dapat diukur
melalui lima indikator yaitu:
1. Keandalan (reliability)
Bagaimana suatu perusahaan andal dalam memberikan pelayanan yang akurat
dan konsisten kepada konsumennya baik dari sisi kemampuan pelayanan sistem
yang akurat sehingga terhindar dari kesalahan dan ketepatan waktu dalam
pelayanan konsumen agar konsumen tidak perlu menghabiskan waktu yang
lebih banyak.
2. Daya tanggap (responsiveness)
Bagaimana suatu perusahaan dalam menanggapi permasalahan yang ada dan
keinginan konsumen terhadap suatu pelayanan. Pengukuran pelayanan dalam
sisi daya tanggap dapat dilihat berdasarkan komunikasi perusahaan dengan
konsumen, keinginan perusahaan dalam membantu konsumen mencari barang
yang dibutuhkannya, dan kecepatan pelayanan yang diberikan kepada
konsumen.
26
3. Jaminan (assurance)
Bagaimana suatu perusahaan dalam menjaminkan sesuatu yang membuat
konsumen percaya kepadanya. Untuk menciptakan kepercayaan tersebut
biasanya berkaitan dengan perilaku perusahaan dari sisi pengetahuan dan
kompentensi dalam menjawab pertanyaan konsumen, sopan santun dan
keamanan yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen.
4. Empati (empathy)
Bagaimana perusahaan dalam menjalani komunikasi yang baik terhadap
konsumen dengan memberi perhatian lebih atau khusus kepada konsumen
karena biasanya sebagian konsumen mempunyai harapan tinggi agar
perusahaan mengetahui kebutuhan mereka secara spesifik.
5. Wujud fisik (tangibles)
Bagaimana fasilititas fisik perusahaan, penampilan karyawan, teknologi dan
peralatan yang dapat dilihat secara langsung yang akan memengaruhi penilaian
konsumen terhadap suatu kualitas pelayanan.
2.1.4 Keputusan Pembelian
2.1.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan membeli merupakan hasil dari proses pengambilan keputusan yang
kadang melibatkan faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi maupun pilihan
diantara dua atau lebih yang membuat orang bimbang dalam memilihnya. (Setiadi,
2015). Keputusan membeli menurut (Dr. M. Anang Firmansyah S.E., 2018:27)
27
diartikan salah satu tindakan keputusan pemecahan masalah yang berawal dari adanya
kebutuhan yang ingin dipenuhi, kemudian evaluasi dalam memperoleh alternatif
terbaik dari persepsi konsumen dengan memilih dari beberapa alternatif dan
menganggap salah satu keputusan yang tepat untuk dibeli. Menurut (Buchari, 2011)
keputusan pembelian merupakan terbentuknya sikap konsumen untuk mengolah
informasi dan merespon produk yang dibelinya karena keputusan pembelian suatu
produk membutuhkan suatu proses yang dipengaruhi oleh keuangan, orang, lokasi,
harga, produk, promosi, teknologi, politik, budaya, bukti fisik, dan proses.(Dubrova,
2019).
Jadi dapat disimpulkan keputusan pembelian adalah konsumen memutuskan
akan membeli sesuatu yang diinginkannya serta kebutuhan konsumen saat itu, bisa juga
diartikan sebagai pilihan dalam memilih produk yang satu dengan satunya lagi.
2.1.4.2 Proses Dalam Keputusan Pembelian
Sebelum melakukan pembelian biasanya seorang konsumen telah melewati
beberapa proses pengambilan keputusan pembelian, yaitu sebagai berikut:
1. Pengenalan Masalah
Proses dimana pembeli menemukan ada nya kebutuhan yang dirasakan baik
dari dalam maupun luar dirinya sehingga konsumen merasakan adanya
perbedaan antara kebutuhan dan keinginan.
28
2. Pencarian Informasi
Setelah mengetahui kebutuhannya, maka konsumen akan mencari tahu
informasi yang lebih dalam untuk mengetahui tentang merek produk lainnya
dan keistimewaan dari masing – masing merek. Tetapi jika konsumen yang
terdorong akan kebutuhannya kemungkinan akan langsung membeli suatu
produk.
3. Evaluasi Alternatif
Setelah mendapatkan informasi, konsumen memproses informasi terhadap
suatu merek atau produk dengan melihat atribut atau manfaat dari produk yang
dibutuhkannya kemudian memberikan penilaian yang berbeda pada pilihan
produk masing - masing. Dan memutuskan keputusan dengan memilih produk
atau merek sesuai dengan kepentingannya.
4. Keputusan Pembelian
Setelah mengevaluasi alternatif pada setiap produk maka konsumen akan
membeli produk atau merek yang sesuai dengan keinginannya akan tetapi ada
faktor yang dapat mempengaruhi perubahannya yaitu keadaan yang tidak
terduga dan sikap orang lain.
5. Perilaku Sesudah Pembelian
Pada waktu konsumen sudah memutuskan produk mana yang dibeli ia akan
merasakan kinerja dari produk yang dibeli dan menentukan apakah puas atau
tidak dengan produk tersebut yang akan mempengaruhi tindakan selanjutnya.
29
Jika produk memenuhi harapan konsumen maka akan ada kemungkinan
pembelian ulang terhadap produk tersebut dan juga sebaliknya. (Arianto, 2018)
2.1.4.3 Struktur Keputusan Pembelian
(Dr. M. Anang Firmansyah S.E., 2018:37) Struktur keputusan pembelian yang
mempengaruhi konsumen dibagi menjadi:
1. Keputusan berdasarkan jenis produk
Pembelian suatu produk biasanya tergantung mana yang menjadi kebutuhan
yang penting sehingga didahulukan terlebih dahulu dan tergantung pada jumlah
uang yang kita punya. Menetapkan berbagai kriteria harga, merek, kualitas dan
lain – lain.
2. Keputusan berdasarkan karakteristik produk
Banyaknya karakteristik produk yang membuat konsumen harus memutuskan
membeli suatu produk dengan kriteria tertentu contohnya pada saat membeli
produk hp yang dilengkapi dengan berbagai bentuk, ukuran, variasi warna,
mutu dan sebagainya.
3. Keputusan berdasarkan merek
Seseorang akan melakukan keputusan terhadap suatu merek yang dianggapnya
mempunyai nilai yang tinggi, kualitas dan standar yang tinggi, gampang
dikenali jika menggunakan merek tersebut, dan terdapat skala ekonomi.
30
4. Keputusan berdasarkan penjualan
Dalam berbisnis seorang penjual harus mengetahui bagaimana kriteria
konsumen dalam memilih penjual, karena biasanya konsumen akan
mempertimbangkan harga maupun pelayanan yang didapatkannya pada saat
membeli di perusahaan tersebut sehingga akan terjadi keputusan konsumen
dalam menentukan tempat dimana ia akan membeli suatu produk.
5. Keputusan berdasarkan jumlah produk
Konsumen berhak menentukan berapa banyak produk yang akan dibeli sesuai
dengan kebutuhannnya oleh karena itu perusahaan harus menyediakan
kuantitas produk tergantung dengan keinginan maupaun kebutuhan konsumen
yang kadangkala berbeda - beda.
6. Keputusan berdasarkan waktu pembelian
Waktu pembelian ditentukan oleh konsumen itu sendiri tergantung kapan saja
akan berbelanja atau membutuhkan suatu produk. Suatu perusahaan dihimbau
dapat mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi waktu pembelian.
Contohnya waktu hari natal maka sebagian konsumen akan membeli semua
barang yang berhubungan untuk merayakan hari natal.
7. Keputusan berdasarkan cara pembayaran
Konsumen biasanya menentukan mode pembelanjaan yang disukainya, baik
via cash, credit maupun transfer oleh karena itu perusahaan perlu menyediakan
layanan mode pembayaran – pembayaran yang diinginkan konsumen.
31
8. Keputusan berdasarkan pelayanan
Suatu perusahaan dapat membedakan perusahaannya sendiri dengan
perusahaan lain dengan konsisten dalam memberikan mutu pelayanan yang
lebih tinggi dan berkualitas sehingga dapat memberikan keuggulan dalam
bersaing.
2.1.4.4 Indikator Keputusan Pembelian
Indikator yang dijelaskan oleh (Indrasari, 2019:75) untuk mengukur keputusan
pembelian yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan dalam membeli produk
2. Pemrosesan informasi untuk sampai ke pemilihan merek
3. Kemantapan pada sebuah produk
4. Memberikan rekomendasi kepada orang lain
5. Melakukan pembelian ulang
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Penulis Judul Variabel Hasil
1 (Kaharu &
Budiarti, 2016)
Sinta
Pengaruh Gaya
Hidup, Promosi,
dan Kualitas
Produk Terhadap
Keputusan
Pembelian Cosmic
Gaya Hidup
(X1), Promosi
(X2), Kualitas
Produk (X3) dan
Keputusan
Pembelian (Y)
Gaya hidup,
promosi dan
kualitas produk
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian cosmic
32
Tabel 2.1 Lanjutan Penelitian Terdahulu
2 (Nurochani &
Mulyana,
2017)
Sinta
Pengaruh
Servicescape dan
Citra Merek
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Servicescape
(X1), Citra
Merek (X2), dan
Keputusan
Pembelian (Y)
Servicescape dan
citra merek baik
secara simultan
maupun parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
3 (Ratnasari &
Suswardji,
2016)
Sinta
Pengaruh Kualitas
Produk dan Citra
Merek Terhadap
Keputusan
Pembelian Produk
Fungisida PT
Bayer Cropscience
Kualitas Produk
(X1), Citra
Merek (X2) dan
Keputusan
Pembelian (Y)
Kualitas produk
dan citra merek
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian produk
fungisida
4 (Suri Amilia,
2017)
Sinta
Pengaruh Citra
Merek, Harga dan
Kualitas Produk
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Handphone Merek
Xiaomi di Kota
Langsa
Citra Merek
(X1), Harga
(X2), Kualitas
Produk (X3) dan
Keputusan
Pembelian (Y)
Citra merek,
harga, dan kualitas
produk
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian hp
xiaomi
5 (Solihin et al.,
2020)
Scholar
Pengaruh Sikap
Konsumen dan
Gaya Hidup
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Smartphone
Mahasiswa Unsrat
di Manado
Sikap
Konsumen (X1),
Gaya Hidup
(X2), dan
Keputusan
Pembelian (Y)
Sikap konsumen
dan gaya hidup
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
smartphone
33
Tabel 2.1 Lanjutan Penelitian Terdahulu
6 (Sejati, 2016)
Scholar
Pengaruh Kualitas
Produk, Kualitas
Pelayanan dan
Harga Terhadap
Keputusan
Pembelian Pada
Starbucks
Kualitas Produk
(X1), Kualitas
Pelayanan (X2),
Harga (X3) dan
Keputusan
Pembelian (Y)
Kualitas produk,
kualitas pelayanan
dan harga
mempunyai
pengaruh positif
dan signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
starbuck
7 (Hakim &
Saragih, 2019)
Scholar
Pengaruh Citra
Merek, Persepsi
Harga dan Kualitas
Produk Terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen NPK
Mutiara di UD
Barelang Tani Jaya
Batam
Citra Merek
(X1), Persepsi
Harga (X2),
Kualitas Produk
(X3) dan
Keputusan
Pembelian (Y)
Citra merek,
persepsi harga dan
kualitas produk
berpengaruh
secara simultan
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen
8 (Saputra &
Ardani, 2020)
Doaj
Pengaruh Digital
Marketing, Word
of Mouth, dan
Kualitas Pelayanan
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Digital
Marketing (X1),
Word of Mouth
(X2), Kualitas
Pelayanan (X3)
dan Keputusan
Pembelian (Y)
Digital marketing,
word of mouth
dan kualitas
pelayanan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
9 (Cahaya Adi
Putra,
Sasrawan
Mananda, &
Susrami Dewi,
2016)
Doaj
Pengaruh Harga
dan Citra Merek
Terhadap
Keputusan
Pembelian Tiket
Maskapai Citilink
Harga (X1),
Citra Merek
(X2) dan
Keputusan
Pembelian (Y)
adanya pengaruh
positif dan
signifikan antara
harga dan citra
merek terhadap
keputusan
pembelian tiket
maskapai citilink
34
Tabel 2.1 Lanjutan Penelitian Terdahulu
10 (Titik Efnita,
2017)
Jim UPB
Pengaruh Kualitas
Produk, Citra
Merek dan Promosi
Terhadap
Keputusan
Pembelian Sepeda
Motor Suzuki Pada
CV Gajah Mada
Cabang Padang
Kualitas Produk
(X1), Citra
Merek (X2),
Promosi (X3)
dan Keputusan
Pembelian (Y)
Kualitas produk,
citra merek dan
promosi secara
simultan
berpengaruh
positif terhadap
keputusan
pembelian sepeda
motor suzuki
2.3 Kerangka Berpikir
2.3.1 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian
Penilitian yang dilakukan oleh (Kaharu & Budiarti, 2016) menjelaskan gaya
hidup memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian. Gaya
hidup setiap orang pada dasarnya berbeda – beda tergantung dengan kegiatan, minat
dan opini dari diri masing – masing yang mempengaruhi suatu keputusan dalam
pembelian. Semakin tinggi tingkat gaya hidup konsumen dalam berbelanja akan
meningkatnya keputusan pembelian juga.
2.3.2 Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Penelitian yang dilakukan oleh (Cahaya Adi Putra et al., 2016) menjelaskan citra
merek berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian. Citra merek
yang ada dalam benak konsumen merupakan bentuk rasa percaya terhadap suatu merek
tersebut jika ia tidak percaya akan produk tersebut maka ia tidak akan melakukan
keputusan pembelian. Hal ini mengungkapkan semakin baik citra merek semakin besar
pula pengaruh terhadap konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.
35
2.3.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian
Penelitian yang dilakukan oleh (Bayu Sutrisna Aria Sejati, 2016) menjelaskan
kualitas pelayanan memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan
pembelian. Setiap manusia didunia sangat suka jika diperlakukan sebagai raja atau ratu,
sehingga setiap konsumen selalu mengharapkan diberikan pelayanan yang memuaskan
sehingga adanya keputusan dalam pembelian. Hal ini mengungkapkan semakin baik
kualitas pelayanan yang diberikan, maka akan semakin meningkatkan keputusan
pembelian.
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Gaya Hidup
(X1)
Citra Merek
(X2)
Kualitas
Pelayanan
(X3)
Keputusan
Pembelian
36
2.4 Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir penelitian, maka dirumuskan
hipotesis, sebagai berikut:
H1: Gaya Hidup berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di SRC
ALIANG.
H2: Citra Merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di SRC
ALIANG.
H3: Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di SRC
ALIANG.
H4: Gaya Hidup, Citra Merek dan Kualitas Pelayanan secara bersama - sama
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di SRC ALIANG.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
(Indra, 2019:8) Desain penelitian dijelaskan sebagai suatu desain penelitian yang
disusun berdasarkan dari awal ditemukannya permasalahan di objek penelitian,
penentuan landasan teori – teori sebelumnya, menentukan rancangan metode penelitian
yang akan digunakan, memproses dan menyajikan hasil penelitian dan membuat
kesimpulan dan saran terkait penelitian yang sudah dikerjakan. Desain penelitian
diperlukan untuk memfasilitasi kelancaran proses dalam melakukan penelitian dan
membuat penelitian semakin efisien dalam menghasilkan informasi secara maksimal.
Penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dijadikan sebagai desain penelitian
ini Penelitian deskriptif kuantitatif yang dijelaskan (Yusuf Muri, 2019:62) merupakan
jenis penelitian yang menguraikan penelitian secara terstruktur mengenai fakta dan
sifat populasi tertentu, atau memberi gambaran fenomena secara detail untuk
mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan luas.
3.2 Operasional Variabel
Variabel penelitian terdiri dari 2 macam variabel yaitu variabel independen dan
variabel dependen. Penelitian ini menggunakan gaya hidup (X1), citra merek (X2), dan
kualitas pelayanan (X3) sebagai variabel independen dan keputusan pembelian (Y)
sebagai variabel dependen.
38
3.2.1 Variabel Independen
(Darmanto, 2015:79) mengemukakan variabel independen sebagai salah satu
yang mempengaruhi variabel lain sehingga munculnya variabel dependen dan menjadi
sebab perubahan tersebut. Variabel independen pada diagram hubungan antar variabel
berdasarkan urutan temporal merupakan variabel yang mendahului, artinya berada
pada satu waktu. Variabel independen sering juga disebut dengan simbol X atau
variabel bebas. Variabel independen artinya suatu perubahan yang ditimbulkan yang
menjadi akibat perubahan terhadap variabel yang lain.(Swarjana, 2016:45)
Dalam penelitian ini pada variabel gaya hidup, indikator yang digunakan oleh
penulis dari (Kaharu & Budiarti, 2016):
1. Kegiatan
2. Minat
3. Opini
Dalam penelitian ini pada variabel citra merek, indikator yang digunakan oleh
penulis dari (Suryani, 2015:34)
1. Keunggulan asosiasi merek
2. Kekuatan asosiasi merek
3. Keunikan asosiasi merek
39
Dalam penelitian ini pada variabel kualitas pelayanan, indikator yang digunakan
oleh penulis dari (Lestari, 2019):
1. Keandalan (reliability)
2. Daya tanggap (responsiveness)
3. Jaminan (assurance)
4. Empati (empathy)
5. Wujud fisik (tangibles)
3.2.2 Variabel dependen
(Darmanto, 2015:80) menjelaskan variabel dependen sebagai variabel yang
muncul karena adanya variabel independen sehingga biasanya menunjukkan suatu
reaksi atau respon apabila dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel dependen
sering juga disebut dengan simbol Y dan kadang kala juga disebut dengan variabel
terikat.
Variabel keputusan pembelian pada penelitian ini menggunakan indikator yang
dijelaskan oleh (Indrasari, 2019:75):
1. Tujuan dalam membeli produk
2. Pemrosesan informasi untuk sampai ke pemilihan merek
3. Kemantapan pada sebuah produk
4. Memberikan rekomendasi kepada orang lain
5. Melakukan pembelian ulang
40
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator Pengukuran
Gaya Hidup
(X1)
gaya hidup adalah gambaran
hidup suatu individu secara
keseluruhan ditunjukkan
melalui kegiatan, hobi dan
opini seseorang yang
berinteraksi dengan
lingkungan.(Sunyoto &
Danang, 2013)
1. Kegiatan
2. Minat
3. Opini
Skala Likert
Citra Merek
(X2)
citra merek adalah sesuatu
hal yang hadir di pikiran
konsumen ketika ia
mengingat produk dengan
merek tertentu.(Firmansyah,
2019)
1. keunggulan asosiasi
merek
2. kekuatan asosiasi
merek
3. keunikan asosiasi
merek
Skala Likert
Kualitas
Pelayanan
(X3)
kualitas pelayanan adalah
sebuah tingkatan yang diukur
sesuai dengan kinerja
perusahaan dalam melayani
segala yang menjadi harapan
pelanggan dalam memenuhi
kebutuhan yang
diinginkannya.(Sejati, 2016)
1. Keandalan
(reliability)
2. Daya tanggap
(responsiveness)
3. Jaminan(assurance)
4. Empati (empathy)
5. Wujud fisik
(tangibles)
Skala Likert
Keputusan
Pembelian
(Y)
keputusan pembelian adalah
terbentuknya sikap
konsumen untuk mengolah
informasi dan merespon
produk yang dibelinya
karena keputusan pembelian
suatu produk membutuhkan
suatu proses yang
dipengaruhi oleh keuangan,
orang, lokasi, harga, produk,
promosi, teknologi, politik,
budaya, bukti fisik, dan
proses. (Buchari, 2011)
1. Tujuan dalam
membeli produk
2. Pemrosesan
informasi untuk
sampai ke pemilihan
merek
3. Kemantapan pada
sebuah produk
4. Memberikan
rekomendasi kepada
orang lain
5. Melakukan
pembelian ulang
Skala Likert
41
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi yang dijadikan sasaran pengamatan pada penelitian ini adalah
konsumen SRC Aliang. Jumlah populasi yang dijadikan patokan adalah jumlah
populasi pada bulan oktober – november 2020 yaitu sebanyak 140 konsumen.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah populasi tersebut yang diambil untuk dijadikan
objek pengamatan. (Sugiyono, 2012: 81). Penelitian ini menggunakan teknik sampel
jenuh yang artinya teknik ini menjadikan semua subjek populasi sebagai sampel.
Sesuai dengan populasi yang dijelaskan maka sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 140 responden.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
(Soerjasih, Effendi, Kinasih, & Anggaunita., 2017:117) memberikan pengertian
teknik pengumpulan data adalah peneliti menggunakan berbagai cara untuk
mendapatkan data – data dari masyarakat yang ditelitinya sehingga dapat menjelaskan
permasalahan dalam penelitiannya. Umumnya ada beberapa cara dalam pengumpulan
data, yaitu
1. Observasi
Dengan mengsurvey suatu objek secara langsung di lokasi penelitian agar
memperoleh informasi yang dibutuhkannya dengan mencatat secara sistematis
informasi tersebut. (Mardawani, 2020:51)
42
2. Wawancara
Dengan proses menanyakan beberapa pertanyaan secara berhadapan langsung
antara pewawancara dengan subjek yang diwawancarainya agar memperoleh
informasi atau keterangan untuk tujuan penelitian. (Mardawani, 2020:50)
3. Kuesioner
Dengan membagikan secarik kertas dengan beberapa pertanyaan agar diisi oleh
responden sehingga diterima hasil data yang bisa dijadikan informasi bagi
peneliti. (Herlina, 2019:1)
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara membagikan
kuesioner dalam bentuk pertanyaan dengan model skala likert agar diperoleh data
primer kemudian diolah dengan menggunakan uji yang ada pada aplikasi SPSS Versi
25.
3.5 Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data diperlukan bantuan dari aplikasi SPSS Versi 25.
Beberapa teknik analisis data yang digunakan, dirincikan pada penjelasan berikut:
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dijelaskan (Ramdani, 2019:147) merupakan cara yang
digunakan untuk menggambarkan informasi dasar dari suatu data penelitian, bersifat
deskriptif atau menggambarkan data apa adanya. Dengan cara memberi ringkasan
sederhana mengenai sampel data yang digunakan beserta pengukurannya yang
43
disajikan dalam bentuk grafik analisis, seperti frekuensi, mean, modus, median dan lain
sebagainya.
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan objek yang sedang diteliti
berdasarkan data sampel pada suatu populasi, dan menarik kesimpulan untuk umum
biasanya analisis dilakukan dengan beberapa karakteristik dan tanggapan responden
terhadap pertanyaan yang ada pada kuesioner (Sugiyono, 2014;134)
Tabel 3.2 Rentang Skala
No Rentang Skala Kriteria
1 140 – 252 Sangat Tidak Setuju
2 252 – 364 Tidak Setuju
3 364 – 476 Netral
4 476 – 588 Setuju
5 588 – 700 Sangat Setuju
Sumber: (Sugiyono, 2014:164)
3.5.2 Uji Kualitas Instrumen
Pertanyaan – pertanyaan yang telah disusun biasanya terlebih dahulu dilakukan
uji coba untuk memastikan kebenaran dan konsistensi pertanyaan. Uji coba instrumen
dilakukan terhadap sebagian dari jumlah responden yang bersangkutan. Untuk
mengukur suatu nilai variabel yang akan diteliti maka dapat menggunakan instrumen
penelitian untuk memperoleh keabsahan suatu hasil penelitian yang didapatkan dengan
pengumpulan data melalui kuesioner. Biasanya pengujian instrumen dilakukan dengan
2 cara yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. (Sirilius Seran, 2020:118).
44
3.5.2.1 Uji Validitas
(Riyanto & Hatmawan, 2020:63) Validitas merupakan suatu pengukuran yang
menunjukkan pernyataan yang mana saja valid dalam penelitian. Pengujian validitas
itu digunakan untuk menilai apakah sudah benar dalam menjalankan fungsinya dalam
mengukur apa yang harus diukur. Dalam uji validitas kita dapat menggunakan rumus
korelasi product moment atau biasanya juga disebut korelasi pearson.
Dalam (Wibowo, 2012:37) suatu data dinilai valid atau tidaknya apabila dengan
menggunakan uji dua sisi pada tarif signifikan 0.05 dengan kriteria, jika:
1. Jika r hitung ≥ r tabel, dinyatakan berkorelasi signifikan terhadap skor total item
dan data dinyatakan valid.
2. Jika r hitung < r tabel, dinyatakan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor
total item dan data dinyatakan tidak valid.
3.5.2.2 Uji Reliabilitas
(Penyusun, 2015:24) menjelaskan reliabilitas dipakai untuk mengukur apakah
data yang diberikan responden dalam jawaban suatu variabel yang disusun dalam
bentuk kuesioner dinyatakan stabil dan konsisten. Sebaiknya menggunakan uji lembar
yang berbeda pada setiap variabel agar dapat mengidentifikasi variabel yang mana
reliabel dikatakan reliabel apabila hasil uji reliabilitasnya memiliki nilai ≥ 0,60 yang
dapat dilihat pada kolom cronbach’s alpha
45
3.5.3 Uji Asumsi Klasik
3.5.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas biasanya menunjukkan suatu data terdistribusi dengan normal atau
tidak, biasanya uji tersebut dilakukan pada nilai residualnya bukan pada masing –
masing variabel jadi suatu data dikatakan normal jika mempunyai nilai residual yang
terdistribusi normal.(Ansofino, Jolianis, Yolamalinda, & Arfilindo, 2016:94). Pada
penelitian uji ini menggunakan metode kolmogorov smirnov test dengan kriteria jika
nilai sig ≥ α = 0,05 maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika nilai sig ≤ α =
0,05 maka data tidak berdistribusi normal
3.5.3.2 Uji Multikolinieritas
(Ansofino et al., 2016:94) menjelaskan bahwa uji multikolinearitas digunakan
untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat terganggu atau
tidak, jika dalam model regresi linear berganda adanya nilai korelasi yang tinggi maka
dinyatakan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat menjadi terganggu. Uji
multikolinearitas dapat dilakukan dengan uji korelasi antar variabel dengan kriteria
nilai VIF ≤ 10 atau nilai Tolerance ≥ 0,1, jika nilainya sesuai dengan kriteria dapat
disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinearitas. (Dadang, 2018:113)
3.5.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi terdapat
ketidaksamaan varian dari residual satu ke pengamatan yang lain. Jika terdapat
kesamaan varian dari residual satu ke pengamatan yang lain biasanya disebut dengan
46
homoskedastisitas. (Ansofino et al., 2016:94) Uji heteroskedastisitas penelitian ini
menggunakan metode uji glejser yang memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Apabila pada uji t untuk variabel bebas memiliki nilai sig < 0,05 maka terdapat
heteroskedastisitas
2. Apabila pada uji t untuk variabel bebas memiliki nilai sig ≥ 0,05 maka tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas. (Riyanto & Hatmawan, 2020:140)
3.5.4 Uji Pengaruh
3.5.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda
Uji ini digunakan untuk mengukur apakah terdapat hubungan antara variabel
bebas terhadap variabel terikat. (Kaharu & Budiarti, 2016)
Rumus 3.1 Analisis Regresi Linear Berganda
Dimana:
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b1 = Koefesien Regresi variabel untuk X1
b2 = Koefesien Regresi Variabel untuk X2
b3 = Koefesien Regresi Variabel untuk X3
X1 = Gaya Hidup (GH)
X2 = Citra Merek (CM)
X3 = Kualitas Pelayanan (KP)
e = Standart Error
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
47
3.5.4.2 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi biasanya disimbolkan dengan (R2) yang memperkirakan
sampai dimana kemampuan nilai determinasi yang berkisar antara 0 – 100% dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai yang kecil menunjukkan kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas.
Kelemahannya adalah ketika menambahkan satu variabel independen maka koefisien
determinasi pasti meningkat tidak peduli variabel tersebut berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen. (Riyanto & Hatmawan, 2020:141)
3.5.5 Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah uji yang mengukur kebeneran dari suatu pernyataan dan
menarik kesimpulan diterima atau ditolak pernyataan tersebut. Menerima atau menolak
hipotesis tergantung pada perbedaan antara nilai sampel dengan nilai hipotesis. Jika
terdapat perbedaan antara keduanya (nilai sampel dengan nilai hipotesis) cukup besar,
peluang untuk menolak hipotesis juga besar, begitu juga sebaliknya.
3.5.5.1 Uji T
(Hakim & Saragih, 2019) menjelaskan Uji T atau uji parsial digunakan untuk
mengukur nilai signifikansi pengaruh variabel independen dalam mempengaruhi
variabel dependen secara parsial dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel
dengan probabilitas α = 0,05. Kriteria untuk uji T ini adalah sebagai berikut:
1. thitung < ttabel dan nilai signifikan > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat jadi H0 diterima Ha ditolak.
48
2. thitung > ttabel dan nilai signifikan < 0,05, maka variabel bebas berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat jadi H0 ditolak Ha diterima.
3.5.5.2 Uji F
(Hakim & Saragih, 2019) Uji F biasanya juga disebut dengan uji simultan yang
digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dirumuskan sebagai berikut:
Kriteria untuk uji F yaitu sebagai berikut:
1. Jika Fhitung ≤ Ftabel, atau signifikan > 0.05 berarti terdapat pengaruh secara
bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat jadi H0 diterima,
Ha ditolak.
2. Jika Fhitung ≥ Ftabel, atau signifikan < 0.05 berarti variabel bebas secara
bersama-sama tidak berpengaruh signifikan dengan variabel terikat jadi H0
ditolak, Ha diterima.
Rumusan Hipotesis:
H0: variabel bebas secara bersama- sama tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat
Ha: variabel bebas secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat
49
3.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian
3.6.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SRC ALIANG yang beralamat di Ruko Batu Batam
Indah Blok A no 11. Penelitian ini tertuju pada konsumen SRC ALIANG karena
penelitian ini akan menunjukkan apakah ada pengaruh gaya hidup, citra merek dan
kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian.
3.6.2 Waktu Penelitian
Waktu yang dibutuhkan dalam proses penelitian berawal dari bulan september
2020 sampai dengan bulan desember 2020.
Tabel 3.3 Waktu Penelitian
Kegiatan
Penelitian
Sept 2020 Okt 2020 Nov 2020 Des 2020 Jan 2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
Judul
Penulisan Bab
1
Penulisan Bab
2
Penulisan Bab
3
Penulisan Bab
4 dan 5