pendidikan karakter di indonesia masih jalan ditempat

48
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan selalu bertumpu pada suatu wawasan kesejahteraan, yakni pengalaman-pengalaman masa lampau, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini, dan aspirasi serta harapan masa depan. Melalui pendidikan setiap masyarakat akan melestarikan nilai-nilai luhur sosial kebudayaannya yang telah terukir dengan indahnya dalam sejarah bangsa tersebut. Serentak dengan itu, melalui pendidikan juga diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan dari luar masyarakat bersangkutan. Dan akhirnya, melalui pendidikan akan Pengantar Pendidikan 1

Transcript of pendidikan karakter di indonesia masih jalan ditempat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan selalu bertumpu pada

suatu wawasan kesejahteraan, yakni

pengalaman-pengalaman masa lampau,

kenyataan dan kebutuhan mendesak masa

kini, dan aspirasi serta harapan masa

depan. Melalui pendidikan setiap

masyarakat akan melestarikan nilai-nilai

luhur sosial kebudayaannya yang telah

terukir dengan indahnya dalam sejarah

bangsa tersebut. Serentak dengan itu,

melalui pendidikan juga diharapkan dapat

ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi

tuntutan objektif masa kini, baik

tuntutan dari dalam maupun tuntutan dari

luar masyarakat bersangkutan. Dan

akhirnya, melalui pendidikan akan

Pengantar Pendidikan 1

diterapkan langkah-langkah yang dipilih

masa kini sebagai upaya mewujudkan

aspirasi dan harapan di masa depan.

(Tirtarahardja, 2005).

Dewasa ini perkembangan masyarakat

dan kebudayaan semakin cepat meliputi

aspek kehidupan dan penghidupan manusia.

Semakin cepatnya perkembambangan

masyarakat dan kebudayaan ini disebabkan

oleh percepatan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, terutama

teknologi informasi.

Dalam bukunya yang berjudul

“Pengantar Pendidikan, Tirtarahardja

(2005) juga menyatakan bahwa perubahan

masyarakat dari masyarakat pertanian ke

masyarakat industri relatif lebih lama

daripada perubahan masyarakat dari

masyarakat industri ke masyarakat

Pengantar Pendidikan 2

informasi. Bahkan diberbagai negara

berkembang termasuk negara Indonesia

masih dalam proses transisi dari

masyarakat pertanian ke masyarakat

industri serta segera diiringi perubahan

ke masyarakat informasi. Perubahan yang

cepat tersebut mempunyai beberapa

karakteristik umum yang dapat dijadikan

petunjuk sebagai ciri masyarakat dimasa

depan, diantaranya adalah perkembangan

globalisasi, perkembangan iptek,

perkembangan arus informasi, serta

kebutuhan akan peningkatan layanan

profesional.

Perkembangan ciri khusus atau

karakteristik tersebut sudah sangat

pesat, untuk mengantisipasi dampaknya

diperlukan pendidikan karakter agar

dapat menanggulangi dan mencegah

Pengantar Pendidikan 3

terjadinya degradasi karakter bangsa

yang disebabkan oleh ketidaksiapan

manusia dengan adanya kemajuan teknologi

dan globalisasi yang pesat.

Pendidikan berperan sangat penting

dalam mempersiapkan masyarakat agar siap

dalam menghadapi perkembangan jaman

sehingga dapat membentuk manusia

indonesia yang berkarakter. Pendidikan

dalam perannya membentuk karakter bangsa

harus bersifat fleksibel dan mengikuti

perkembangan yang ada. Dalam mengikuti

perkembangan jaman tersebut, kurikulum

pendidikan di Indonesia terus dibenahi

sehingga banyak mengalami perubahan,

hingga saat ini pendidikan di Indonesia

menggunakan kurikulum 2013 yang masih

kontroversi.

Pengantar Pendidikan 4

Pada kurikulum 2013 ini sudah mulai

ditanamkan apa itu yang disebut

pendidikan karakter, namun dalam

penerapannya dilapangan masih terkendala

banyak faktor. Untuk itulah makalah ini

akan membahas tentang pendidikan

karakter di Indonesia yang masih jalan

ditempat.

1.2. Rumusan masalah

Dari latar belakang diatas dapat

dirumuskan beberapa permasalahan,

diantaranya :

1. Apa pengertian dari degradasi

karakter bangsa?

2. Apa yang menyebabkan

terjadinya degradasi karakter

bangsa?

Pengantar Pendidikan 5

3. Apa tindakan yang harus

diterapkan untuk mengantisipasi

degradasi karakter bangsa?

4. Kenapa pendidikan karakter di

Indonesia dikatakan masih jalan

ditempat?

5. Bagaimana solusi untuk

mengatasi agar pendidikan karakter

di Indonesia tidak jalan ditempat

lagi?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini

adalah :

1. Menjelaskan pengertian dari

degradasi karakter bangsa.

2. Menjelaskan penyebab

terjadinya degradasi karakter

bangsa.

Pengantar Pendidikan 6

3. Menjelaskan langkah dalam

mengantisipasi degradasi karakter

bangsa.

4. Menjelaskan penyebab

pendidikan karakter di Indonesia

masih jalan ditempat.

5. Mencari solusi agar pendidikan

karakter di Indonesia tidak jalan

ditempat.

1.4. Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan

dari penulisan makalah ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Pembuatan makalah ini memberikan

pengalaman bagi penulis dalam

penyusunan makalah dan dapat

memberikan pendalaman tentang solusi

Pengantar Pendidikan 7

untuk mengantisipasi degradasi

karakter bangsa beserta pelaksanaan

dari solusi tersebut.

2. Bagi Pembaca

Adapun manfaat bagi pembaca

makalah ini adalah mendapatkan

informasi tentang solusi untuk

mengantisipasi degradasi karakter

bangsa beserta pelaksanaannya. Dan

makalah ini dapat dijadikan sumber

referensi tentang solusi untuk

mengantisipasi degradasi karakter

bangsa beserta pelaksanaannya.

Pengantar Pendidikan 8

BAB II

METODE PENULISAN

2.1. Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini

menggunakan metode tinjauan pustaka.

Dalam pengumpulan data-data pada

penelitian ini, penulis menggunakan

studi kepustakaan (library research), dengan

merujuk kepada artikel, buku, internet,

dan berita-berita media yang relevan.

Pengantar Pendidikan 9

Dalam pengumpulan data-data tersebut

penulis lebih mengacu kepada data-data

dari internet dan berita di media,

karena keterbatasan enulis dalam mencari

data-data yang original.

Data yang telah masuk kemudian

dianalisis dengan metode deskriptif

kualitatif menggunakan statistik

sederhana yaitu dengan mengumpulkan

data-data terpercaya dari sumber

internet, buku, dan berita di media yang

dapat dipertanggungjawabkan dan

verifikasi/ penarikan simpulan. Setelah

data dikumpulkan lalu dipilih yang

benar-benar memiliki hubungan dengan

pokok masalah selanjutnya diambil

kesimpulan.

Pengantar Pendidikan 10

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Degradasi Karakter

Bangsa

Menurut Kementrian Pendidikan Nasional

Indonesia dalam KBBI (2014), degradasi adalah

suatu kemunduran, kemerosotan, atau

penurunan. Jadi, dapat dikatakan bahwa

degradasi karakter bangsa adalah suatu

penurunan atau kemerosotan karakter

bangsa. Hal ini sangat merugikan karena

sedikit demi sedikit dapat menghancurkan

suatu bangsa dari dalam.

Sudarmanto, sebagaimana dikutip Thomas

Lickona (dalam Sutawi, 2011) menyatakan bahwa

ada 10 aspek degradasi moral yang

melanda suatu negara yang merupakan

Pengantar Pendidikan 11

tanda-tanda kehancuran suatu bangsa.

Kesepuluh tanda tersebut adalah:

1. Meningkatnya kekerasan pada remaja.

2. Penggunaan kata-kata yang memburuk.

3. Pengaruh peer group (rekan kelompok)

yang kuat dalam tindak kekerasan.

4. Meningkatnya penggunaan narkoba,

alkohol dan seks bebas.

5. Kaburnya batasan moral baik-buruk.

6. Menurunnya etos kerja.

7. Rendahnya rasa hormat kepada orang

tua dan guru.

8. Rendahnya rasa tanggung jawab

individu dan warga negara.

9. Membudayanya ketidakjujuran.

10. Adanya saling curiga dan

kebencian di antara sesama.

Meski intensitasnya berbeda-beda,

namun semua aspek degradasi karakter

Pengantar Pendidikan 12

bangsa tersebut sudah tampak sedang

meracuni negeri ini.

3.2 Penyebab Degradasi Karakter Bangsa

Degradasi karakter bangsa

diakibatkan oleh ketidaksiapan manusia

dalam menerima perkembangan jaman yang

begitu pesat. Perkembangan jaman

tersebut merupakan karateristik umum

yang dapat dijadikan petunjuk sebagai

ciri masyarakat masa depan. Beberapa

diantaranya adalah:

1. Kecenderungan globalisasi yang

makin cepat

2. Perkembangan iptek yang makin cepat

3. Perkembangan arus informasi yang

semakin padat dan cepat

Pengantar Pendidikan 13

4. Kebutuhan/tuntutan peningkatan

layanan profesional dalam berbagai

segi kehidupan manusia.

Berikut adalah uraian dari bagian-

bagian diatas:

Perkembangan Globalisasi yang makin

cepat ibarat seperti pedang bermata dua,

jika salah menggunakannya maka ia akan

melukai kita, tapi tidak jika kita

menggunakannya dengan baik. Begitupula

globalisasi, globalisasi juga mempunyai

dampak positif dan negatifnya.

Menurut Hardiansyah (2014) terdapat

beberapa dampak positif dan negatif dari

globalisasi, yaitu:

Dampak Positif Globalisasi :

Keterbukaan Informasi

Globalisasi membuat akses

terhadap informasi semakin

Pengantar Pendidikan 14

terbuka lebar, masyarakat bisa

mendapatkan berbagai informasi

dari banyak media, seperti

televisi, teknologi, sosial

media, dan lain-lain. Ini membuat

masyarakat semakin terbuka,

cerdas dan berpikir kritis. Ini

merupakan salah satu dampak

positif yang ditimbulkan dari

globalisasi terhadap bangsa

Indonesia.

Komunikasi Semakin Mudah dan

Cepat

Dulu mungkin orang tua kita

membutuhkan waktu lama (berhari-

hari) untuk berkomunikasi dengan

temannya yang berada dinegara

lain melalui media komunikasi

konvensional surat menyurat.

Pengantar Pendidikan 15

Tetapi saat ini era tersebut

sudah usang, masyarakat lebih

menyukai menggunakan media

komunikasi yang murah dan cepat

yaitu dengan telepon, teknologi

dan sosial media

Berkembangnya Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi

Dampak positif dari

globalisasi lainnya adalah

semakin berkembangnya ilmu

pengetahuan dan teknologi di

Indonesia. Globalisasi

memungkinkan orang-orang yang

pintar Indonesia menuntut ilmu

diluar negeri seperti di Amerika

Serikat dan Eropa. Dan jika sudah

selesai diharapkan mereka-mereka

itu bisa menerapkan dan

Pengantar Pendidikan 16

mengaplikasikan ilmunya di

Indonesia.

Perekonomian Indonesia Semakin

Menggeliat

Globalisasi membuat laju

perekonomian dinegeri ini semakin

menggeliat. Hal tersebut bisa

terlihat dari neraca perdagangan

kita yang terbilang baik karena

nilai ekspor dan impornya relatif

seimbang. Selain itu, Indonesia

juga selalu dilirik oleh dunia

internasional sebagai tempat

terbaik untuk berinvestasi

terutama untuk sektor

pertambangan, pertanian dan

industri tekstil.

Meningkatnya Taraf Hidup

Masyarakat

Pengantar Pendidikan 17

Dunia yang tanpa batas saat

ini memungkinkan seseorang untuk

berusaha meningkatkan taraf

hidupnya dan juga keluarganya.

Tidak sedikit warga negara kita

yang bekerja diluar negeri untuk

membiayai kebutuhan keluarganya

didalam negeri. Meskipun

demikian, sudah seharusnya era

globalisasi ini diimbangi dengan

manusia yang berpendidikan dan

berkarakter.

Dampak Negatif Globalisasi:

Informasi Tak Terkendali

Globalisasi tidak hanya

memberikan berjuta manfaat untuk

kita semua, melainkan juga

terdapat dampak negatifnya, salah

Pengantar Pendidikan 18

satunya adalah arus informasi

yang tak terkendali. Tidak semua

informasi itu baik untuk kita,

ada juga informasi yang tidak

baik dan tidak sesuai dengan

kepribadiaan kita. Oleh karena

itu, era globalisasi ini harus

diimbangi dengan Spiritual Quotient.

Westernisasi (kebarat-baratan)

Dampak negatif globalisasi

yang juga dirasakan oleh bangsa

Indonesia saat ini adalah

menjamurnya budaya barat. Jika

hal itu baik maka boleh kita

tiru, jika sebaliknya maka

buanglah jauh-jauh. Kenyataannya

saat ini banyak sekali budaya

barat yang nge-tren di Indonesia

tetapi sebaliknya jarang sekali

Pengantar Pendidikan 19

orang-orang yang mau melestarikan

budaya asli Indonesia itu

sendiri.

Sikap Individualiasme

Saat ini, kita memerlukan

bantuan alat atau perangkat untuk

mempermudah aktifitas kita dan

kita merasa tak perlu lagi

bantuan manusia. Hal ini yang

menyebabkan manusia semakin

individualistik, padahal hakikat

manusia sebenarnya adalah mahluk

sosial. Kemajuan teknologi dan

ilmu pengetahuan menyebabkan

orang-orang cenderung

individualistis.

Kesenjangan sosial semakin besar

Sudah menjadi rahasia bersama

jika jarak antara orang miskin

Pengantar Pendidikan 20

dan orang kaya dinegeri ini

sangat besar sekali. Satu sisi

globalisasi membuka peluang untuk

orang-orang yang berpendidikan,

sedangkan disatu sisi lagi

globalisasi membuat orang-orang

kecil semakin sulit bertahan

hidup. Ini yang menyebabkan

kesenjangan sosial di Indonesia

semakin lebar setiap tahunnya.

Pola Hidup Konsumtif

Dampak negatif dari

globalisasi lainnya adalah

meningkatnya konsumerisme

dikalangan masyarakat Indonesia.

Sifat Konsumtif dibentuk oleh

kita yang cenderung berbelanja

produk-produk yang kita inginkan

bukan yang kita perlukan.

Pengantar Pendidikan 21

Kemudahan akses dalam berbelanja

dan menbanjirnya produk-produk

branded menyebabkan pola hidup

konsumtif semakin merajalela.

Perkembangan IPTEK merupakan suatu

faktor yang menentukan pembangunan di

Indonesia. Manusia yang menguasai IPTEK

dengan baik akan berdampak pada

percepatan pembangunan. Penguasaan

Teknologi sangat berperan dalam

pemanfaatan dan pendayagunaan seluruh

faktor produksi baik modal dan sumber

teknologi menentukan pula tingkat

kemajuan suatu bangsa, dan pada

gilirannya menentukan tingkat peradaban.

Syam, A. (2014) menjelaskan dampak-

dampak positif maupun negatif dari

pemanfaatan teknologi :

Pengantar Pendidikan 22

● Dampak Positif (praktis dalam

bertukan informasi dan komunikasi)

a. Teknologi sebagai media

komunikasi merupakan fungsi

teknologi yang paling banyak

digunakan dimana setiap pengguna

teknologi dapat berkomunikasi

dengan pengguna lainnya dari

seluruh dunia.

b. Media pertukaran data dengan

menggunakan email, newsgroup, ftp dan

www (world wide web – jaringan

situs-situs web) para pengguna

teknologi khususnya internet di

seluruh dunia dapat saling

bertukar informasi dengan cepat

dan murah.

c. Media untuk mencari informasi

Pengantar Pendidikan 23

atau data perkembangan teknologi

yang pesat, menjadikan “www”

sebagai salah satu sumber

informasi yang penting dan akurat.

d. Kemudahan memperoleh informasi

yang ada di internet sehingga kita

tahu apa saja yang terjadi.

e. Bisa digunakan sebagai lahan

informasi untuk bidang pendidikan,

kebudayaan, dan lain-lain.

f. Kemudahan bertransaksi dan

berbisnis dalam bidang perdagangan

sehingga tidak perlu pergi menuju

ke tempat penawaran/penjualan.

● Dampak Negatif (merosotnya moral

bangsa)

a. Pornografi anggapan yang

mengatakan bahwa teknologi

Pengantar Pendidikan 24

internet identik dengan

pornografi, memang tidak salah.

Dengan kemampuan penyampaian

informasi yang dimiliki teknologi

internet, pornografi pun

merajalela.

b. Penipuan hal ini memang

merajalela di bidang manapun.

Teknologi pun tidak luput dari

dimanfaatkan penipu.

c. Bisa membuat seseorang

kecanduan terutama yang menyangkut

pornografi dan dapat menghabiskan

uang karena hanya untuk melayani

kecanduan tersebut. Jadi teknologi

tergantung pada pemakainya

bagaimana cara mereka dalam

menggunakan teknologi itu, namun

Pengantar Pendidikan 25

semestinya harus ada batasan-

batasan dan norma-norma yang harus

mereka pegang teguh walaupun

bersentuhan dengan teknologi atau

di dalam dunia maya.

Menurut Tirtaraharja, U. dan La Sulo

(2005) kemajuan teknologi telah

mendorong perubahan masyarakat dari

masyarakat industri ke masyarakat

informasi. Dan di Indonesia terjadi

perubahan yang serentak dari masyarakat

pertanian ke masyarakat industri dan

masyarakat informasi. Perkembangan

komunikasi dengan arus informasi yang

semakin padat dan akan dipercepat di

masa depan, mencakup keseluruhan unsur-

unsur dalam proses komunikasi tersebut.

Perkembangan arus informasi yang

makin cepat merupakan suatu indikasi

Pengantar Pendidikan 26

yang menandakan keberhasilan pembangunan

suatu bangsa. Arus informasi yang makin

pesat akan berdampak makin cepatnya

antisipasi terhadap suatu permasalahan

yang ada. Perkembangan arus informasi

ini juga mempunyai dampak positif yaitu

cepatnya menyebar informasi sehingga

dapat menentukan antisipasi akan suatu

permasalahan yang ada. Namun

perkembangan arus informasi ini juga

mempunyai dampak negatif yang patut

diwaspadai, yaitu munculnya

penyalahgunaan informasi baik dalam hal

penyadapan, pembocoran rahasia negara,

dan sebagainya.

Karena adanya globalisasi maka

persaingan di dunia kerja akan semakin

ketat, hal ini mengharuskan adanya

Pengantar Pendidikan 27

peningkatan profesionalitas kerja agar

dapat bersaing secara kompeitif.

Melengkapi ciri tersebut, Subangun

(2014) mengungkapkan bahwa ciri

masyarakat masa depan keempat adalah

meningkatnya kebutuhan layanan

profesional dalam berbagai sektor

kehidupan manusia. Berkaitan dengan hal

tersebut, masyarakat masa depan dituntut

memiliki wawasan dan pengetahuan yang

luas serta daya kritis yang tinggi. Jika

masyarakat tidak kritis maka akan

berdampak buruk pada bangsa. Untuk itu

layanan masyarakat masa depan harus

profesional, yaitu bercirikan keahlian

(expertise), tanggung jawab (responsibility),

kesejawatan (corporateness), dan ketanggapan

yang bijaksana (informed responsiveness).

Pengantar Pendidikan 28

Dalam kemajuan IPTEK, Globalisasi,

dan arus informasi yang begitu pesat,

masyarakat harus siap dan dapat

menyesuaikan diri dengan perkembangan

yang ada. Masyarakat juga harus tetap

berpikir kritis dalam menerima setiap

kemajuan jaman yang terjadi. Jika

masyarakat tidak siap dalam menghadapi

perkembangan yang ada maka akan terjadi

degradasi moral seperti yang telah

terjadi di Indonesia belakangan ini.

Misalnya saja ada seseorang yang

memanfaatkan kemajuan teknologi untuk

penipuan, penculikan, dan sebagainya.

Kemajuan IPTEK, Globalisasi, dan

arus informasi ini akan menjadi pisau

bermata dua, jika masyarakat siap dan

kritis dalam menerima setiap

perkembangan yang terjadi maka hal ini

Pengantar Pendidikan 29

akan sangat menguntungkan bagi

masyarakat itu sendiri, akan tetapi

apabila masyarakat kurang siap dalam

menerima perkembangan yang ada maka

halini justru akan sangat merugikan bagi

masyarakat itu sendiri.

Selain ketidaksiapan masyarakat

dalam menghadapi perkembangan yang ada

hal yang juga menyebabkan terjadinya

degradasi karakter bangsa adalah

kurangnya pendidikan karakter pada

setiap jenjang pendidikan.

3.3 Langkah Mengantisipasi Degradasi

Karakter Bangsa

Seperti yang telah dipaparkan

diatas, semua karakteristik yang

dijadikan petunjuk masyarakat masa depan

memiliki dampak positif dan negatif, nah

Pengantar Pendidikan 30

disini Pendidikan berfungsi sebagai

media untuk mengantisipasi dampak-dampak

negatif (merosotnya karakter bangsa)

yang ditimbulkan berbagai ciri

masyarakat masa depan yang telah

dijelaskan diatas. Pendidikan yang

dibutuhkan adalah pendidikan karakter,

pendidikan karakter diperlukan agar

dapat menanggulangi dan mencegah

terjadinya degradasi karakter bangsa

yang disebabkan oleh ketidaksiapan

manusia dengan adanya kemajuan teknologi

dan globalisasi yang pesat.

Degradasi karakter dari segala

dimensi sedang menyerang bangsa

Indonesia dengan gencar tanpa

terkecuali, mulai dari anak-anak, orang

dewasa, hingga orang tua. Bila tidak ada

upaya untuk menanggulanginya, maka

Pengantar Pendidikan 31

degradasi karakter secara global bagi

bangsa Indonesia akan menjadi kenyataan.

Degradasi karakter itu bisa

bermacam-macam bentuknya. Untuk anak-

anak, film porno yang semakin mudah

didapat berkat kemajuan teknologi adalah

sebuah gerbang bagi perilaku akarakter

di kemudian hari. Dan nyatanya, sering

kita dengar sekarang dari beragam media

sebuah keprihatinan sosial banyak anak-

anak setingkat SMP sudah melakukan

tindakan pelecehan seksual kepada lawan

jenisnya. Tidak hanya pelecehan seksual,

perilaku seks bebas yang dahulu sering

diasumsikan sebagai perilaku orang

dewasa kini sudah mulai dilakukan oleh

anak SMP. Generasi SMA nyatanya tidak

mau kalah, selain melakukan tindakan

Pengantar Pendidikan 32

sejenis mereka juga rawan dicekoki oleh

penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Ironisnya kalangan terpelajar

seperti mahasiswa pun seolah tidak mau

kalah dari para juniornya. Banyak di

antara kalangan mahasiswa melakukan

tindakan yang bahkan tidak pernah

terbayangkan sebelumnya, seperti

tawuran, seks bebas, bahkan pembunuhan

dan pencurian dengan terencana. Apa yang

dilakukan orang dewasa seharusnya

merupakan contoh bagi anak-anak yang

merupakan juniornya. Namun, hal itu

sepertinya tidak berlaku untuk di

Indonesia belakangan ini, yang terjadi

malah orang dewasa yang sepatutnya

memberikan contoh nyata karena menduduki

jabatan sebagai “pemimpin” malah

menunjukkan tontonan menjijikan bagi

Pengantar Pendidikan 33

bangsa karena ada di antara mereka yang

tersandung kasus asusila, menonton film

porno saat sidang mengenai rakyat,

bahkan berprofesi rangkap menjadi

pencuri bahkan garong kelas kakap dengan

berlomba-lomba baik secara individu

maupun berjamaah mencuri uang milik

rakyat. Hal tersebut merupakan salah

satu contoh merosotnya karakter bangsa

yang ironisnya juga terjadi dikalangan

pemimpin (pejabat).

Pemerintah indonesia khususnya

kementrian/dinas terkait pendidikan

sudah mengambil tindakan yang tepat

untuk mengantisipasi dampak negatif yang

timbul akibat ketidaksiapan manusia

dengan adanya peningkatan teknologi dan

globalisasi yaitu dengan cara

mengembangkan kurikulum yang berbasis

Pengantar Pendidikan 34

pendidikan karakter. Kurikulum ini

bertujuan membentuk karakter bangsa yang

sekarang sudah dipandang sangat

mengkawatirkan. kurikulum ini kemudian

dinamakan kurikulum 2013, dimana dalam

proses pembelajarannya lebih menekankan

pada pendidikan karakter agar membentuk

manusia indonesia yang berkarakter.

3.4 Pendidikan Karakter di Indonesia

Masih Jalan Ditempat

Pada proses pengimplementasiannya

kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum

yang didasari oleh pendidikan karakter

banyak mendapat kritikan dan dianggap

sebagai kurikulum yang gagal dan belum

matang, baik dalam materinya maupun

operasional dan sarana-prasarananya.

Kurikulum ini dikatakan gagal karena

Pengantar Pendidikan 35

pendidikan karakter yang ditekankan pada

kurikulum ini masih jalan ditempat atau

tidak berpengaruh seperti yang

diharapkan.

Oleh karena kurang efektifnya

pemberlakuan dan isi kurikulum 2013,

baik dari materinya, maupun operasional

dan sarana-prasarananya, maka pendidikan

karakter yang selama ini di elu-elukan

pun juga dapat dikatakan jalan ditempat.

Berikut berita tentang isu

pendidikan karakter di Indonesia masih

jalan ditempat.

Berikut berita yang ditulis

oleh Burhani, R. dalam ANTARA News

(2014) “Hingga kini masih banyak

hambatan dalam merealisasikan

nilai-nilai pendidikan karakter

di sekolah di Indonesia, kata

Pengantar Pendidikan 36

Ketua Konsorsium Nasional

Pengembangan Sekolah Karakter,

Susanto.

"Capaian realisasi

pendidikan karakter di Indonesia

masih minim," kata Susanto di

Jakarta, Sabtu.

Dia mengungkapkan hasil

pantauan Konsorsium Nasional

Pengembangan Sekolah Karakter

2014 menunjukkan masih banyak

hambatan dalam merealisasikan

nilai-nilai karakter di sekolah.

Beberapa hambatan itu di

antaranya kompetensi tenaga

pendidik terkait pendidikan

karakter masih rendah, sedikit

sekolah yang memiliki rencana

aksi pendidikan karakter, muatan

Pengantar Pendidikan 37

karakter belum sepenuhnya

terejawantahkan dalam aktivitas

pembelajaran.

Kemudian buku bacaan guru

yang bermuatan karakter sangat

terbatas, banyak sekolah yang

belum memilikinya,ketersediaan

perpustakaan siswa yang

bermuatan karakter sangat minim,

dan banyak guru yang belum

mendapatkan pelatihan pendidikan

karakter.

“Kondisi ini tentu akan

berakibat pada minimnya capaian

pendidikan karakter di sekolah,”

kata ketua Devisi Sosialisasi

dan Komisioner Bidang Pendidikan

Komisi Perlindungan Anak itu.

Pengantar Pendidikan 38

Dia mengatakan pendidikan

karakter belum memiliki dampak

kepada murid. “Maraknya tawuran

pelajar, bullying di sekolah,

narkoba, kejahatan seksual di

sekolah, dan siswa sebagai

perokok aktif telah

mengonfirmasi betapa pendidikan

karakter di Indonesia sejak

tahun 2010, belum memiliki

dampak yang optimal bagi

generasi,” kata dia.

Menurut dia, Indonesia

membutuhkan langkah dan strategi

yang besar untuk melakukan

transformasi besar-besaran pada

institusi sekolah sebagai tangga

menuju bangsa yang berkarakter.

Pengantar Pendidikan 39

“Jika pola manajemen masih

menggunakan menu lama, semenara

kesiapan SDM masih lemah, saya

tidak yakin semangat membangun

generasi berkarakter akan

tercapai dengan baik,” katanya”.

3.5 Solusi untuk Mengatasi Pendidikan

Karakter di Indonesia yang Masih

Jalan Ditempat.

Seperti yang telah disampaikan pada

point 2.3. bahwa dalam hal ini pendidikan

berfungsi sebagai media untuk

mengantisipasi dampak-dampak negatif

(merosotnya karakter bangsa) yang

ditimbulkan berbagai ciri masyarakat

masa depan yang telah dijelaskan diatas.

Pendidikan yang dimaksud diatas

adalah pendidikan karakter. Keadaan

Pengantar Pendidikan 40

pendidikan karakter yang sangat penting

bagi Indonesia saat ini ironisnya masih

jalan ditempat atau manfaat yang didapatkan

masih kurang optimal. Hal ini harus

cepat dibenahi agar degradasi karakter

bangsa dapat ditanggulangi.

Adapun beberapa langkah yang perlu

diambil untuk membenahi pendidikan

karakter di Indonesia agar manfaatnya

dapat dirasakan secara optimal:

1. Membenahi kurikulum pendidikan

karakter (kurikulum 2013), baik

dalam materinya yang kurang

relevan, maupun proses distribusi

kelengkapan pembelajaran seperti

buku ajar dsb.

2. Memberikan pelatihan yang

lebih mendalam pada guru-guru

disekolah agar dapat melaksanakan

Pengantar Pendidikan 41

proses belajar-mengajar sesuai

dengan kurikulum 2013.

3. Membenahi dan membangun

fasilitas-fasilitas di semua

sekolah yang diperlukan dalam

proses belajar-mengajar sesuai

dengan kurikulum 2013.

Hal-hal yang telah disampaikan

diatas harus dilakukan agar dapat

mengatasi masalah degradasi karakter

bangsa yang terjadi di Indonesia

belakangan ini.

Meskipun kurikulum ini dapat

dibenahi, namun proses pembenahannya

pasti memerlukan biaya dan waktu yang

lama. Jadi, saat proses pembenahan

dilakukan, maka kurikulum sebaiknya

tidak dipakai terlebih dahulu agar tidak

Pengantar Pendidikan 42

menimbulkan keresahan bagi pendidik

maupun peserta didik.

BAB IV

PENUTUP

4.1. SimpulanBerdasarkan rumusan masalah yang

telah diungkapkan dan dikaji padapembahasan diatas, maka dapatdisimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Degradasi karakter bangsa adalah

suatu penurunan atau kemerosotan

karakter bangsa. Beberapa hal yang

termasuk degradasi karakter bangsa

adalah:

Meningkatnya kekerasan pada

remaja.

Penggunaan kata-kata yang

memburuk.

Pengantar Pendidikan 43

Pengaruh peer group (rekan

kelompok) yang kuat dalam tindak

kekerasan.

Meningkatnya penggunaan narkoba,

alkohol dan seks bebas.

2. Penyebab terjadinya degradasi

karakter bangsa adalah

ketidaksiapan masyarakat menghadapi

perkembangan jaman. Perkembangan

yang dimaksud, diantaranya :

Kecenderungan globalisasi yang

makin cepat

Perkembangan iptek yang makin

cepat

Perkembangan arus informasi yang

semakin padat dan cepat

Kebutuhan/tuntutan peningkatan

layanan profesional dalam

berbagai segi kehidupan manusia.

Pengantar Pendidikan 44

3. Langkah untuk mengantisipasi

degradasi karakter bangsa adalah

dengan menerapkan pendidikan

karakter disetiap jenjang

pendidikan.

4. Penyebab pendidikan karakter di

Indonesia masih jalan ditempat adalah

kurang baiknya pemberlakuan dan isi

dari kurikulum 2013 yang notabennya

merupakan kurikulum yang berbasis

pendidikan karakter, baik dari

materinya, maupun operasional dan

sarana-prasarananya.

5. Solusi agar pendidikan karakter di

Indonesia tidak jalan ditempat

adalah sebagai berikut :

Membenahi kurikulum pendidikan

karakter (kurikulum 2013), baik

dalam materinya yang kurang

Pengantar Pendidikan 45

relevan, maupun proses distribusi

kelengkapan pembelajaran

Memberikan pelatihan yang lebih

mendalam pada guru-guru disekolah

agar dapat melaksanakan proses

belajar-mengajar sesuai dengan

kurikulum 2013.

Membenahi dan membangun

fasilitas-fasilitas di semua

sekolah yang diperlukan dalam

proses belajar-mengajar sesuai

dengan kurikulum 2013.

Namun, dalam proses pembenahannya,

kurikulum ini harus dinonaktifkan

terlebih dahulu, agar tidak

menimbulkan keresahan baik bagi

pendidik maupun peserta didik.

4.2. Saran

Pengantar Pendidikan 46

Dari kesimpulan diatas, saya dapat

memberi saran sebagai berikut :

Bagi pendidik :

Pendidik haruslah lebih memahami

dan menerapkan kurikulum 2013 pada

proses belajar-mengajar, agar

dapat mengatasi masalah degradasi

karakter bangsa.

Bagi pemerintah

Pemerintah sebaiknya lebih

memerhatikan isi (materi dan

sarana-prasarana) kurikulum

terlebih dahulu sebelum

menerapkannya agar tidak terjadi

ketimpangan ketika proses

implementasinya dan agar dilakukan

pelatihan secara intensif pada

guru-guru disekolah, agar dapat

Pengantar Pendidikan 47

menerapkan proses belajar-mengajar

sesuai dengan kurikulum 2013.

Pengantar Pendidikan 48