Aktivitas-Menonton-Acara-Masih-Dunia-Lain-Di-Trans-7-Dan ...
pendidikan karakter di indonesia masih jalan ditempat
Transcript of pendidikan karakter di indonesia masih jalan ditempat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan selalu bertumpu pada
suatu wawasan kesejahteraan, yakni
pengalaman-pengalaman masa lampau,
kenyataan dan kebutuhan mendesak masa
kini, dan aspirasi serta harapan masa
depan. Melalui pendidikan setiap
masyarakat akan melestarikan nilai-nilai
luhur sosial kebudayaannya yang telah
terukir dengan indahnya dalam sejarah
bangsa tersebut. Serentak dengan itu,
melalui pendidikan juga diharapkan dapat
ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi
tuntutan objektif masa kini, baik
tuntutan dari dalam maupun tuntutan dari
luar masyarakat bersangkutan. Dan
akhirnya, melalui pendidikan akan
Pengantar Pendidikan 1
diterapkan langkah-langkah yang dipilih
masa kini sebagai upaya mewujudkan
aspirasi dan harapan di masa depan.
(Tirtarahardja, 2005).
Dewasa ini perkembangan masyarakat
dan kebudayaan semakin cepat meliputi
aspek kehidupan dan penghidupan manusia.
Semakin cepatnya perkembambangan
masyarakat dan kebudayaan ini disebabkan
oleh percepatan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, terutama
teknologi informasi.
Dalam bukunya yang berjudul
“Pengantar Pendidikan, Tirtarahardja
(2005) juga menyatakan bahwa perubahan
masyarakat dari masyarakat pertanian ke
masyarakat industri relatif lebih lama
daripada perubahan masyarakat dari
masyarakat industri ke masyarakat
Pengantar Pendidikan 2
informasi. Bahkan diberbagai negara
berkembang termasuk negara Indonesia
masih dalam proses transisi dari
masyarakat pertanian ke masyarakat
industri serta segera diiringi perubahan
ke masyarakat informasi. Perubahan yang
cepat tersebut mempunyai beberapa
karakteristik umum yang dapat dijadikan
petunjuk sebagai ciri masyarakat dimasa
depan, diantaranya adalah perkembangan
globalisasi, perkembangan iptek,
perkembangan arus informasi, serta
kebutuhan akan peningkatan layanan
profesional.
Perkembangan ciri khusus atau
karakteristik tersebut sudah sangat
pesat, untuk mengantisipasi dampaknya
diperlukan pendidikan karakter agar
dapat menanggulangi dan mencegah
Pengantar Pendidikan 3
terjadinya degradasi karakter bangsa
yang disebabkan oleh ketidaksiapan
manusia dengan adanya kemajuan teknologi
dan globalisasi yang pesat.
Pendidikan berperan sangat penting
dalam mempersiapkan masyarakat agar siap
dalam menghadapi perkembangan jaman
sehingga dapat membentuk manusia
indonesia yang berkarakter. Pendidikan
dalam perannya membentuk karakter bangsa
harus bersifat fleksibel dan mengikuti
perkembangan yang ada. Dalam mengikuti
perkembangan jaman tersebut, kurikulum
pendidikan di Indonesia terus dibenahi
sehingga banyak mengalami perubahan,
hingga saat ini pendidikan di Indonesia
menggunakan kurikulum 2013 yang masih
kontroversi.
Pengantar Pendidikan 4
Pada kurikulum 2013 ini sudah mulai
ditanamkan apa itu yang disebut
pendidikan karakter, namun dalam
penerapannya dilapangan masih terkendala
banyak faktor. Untuk itulah makalah ini
akan membahas tentang pendidikan
karakter di Indonesia yang masih jalan
ditempat.
1.2. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas dapat
dirumuskan beberapa permasalahan,
diantaranya :
1. Apa pengertian dari degradasi
karakter bangsa?
2. Apa yang menyebabkan
terjadinya degradasi karakter
bangsa?
Pengantar Pendidikan 5
3. Apa tindakan yang harus
diterapkan untuk mengantisipasi
degradasi karakter bangsa?
4. Kenapa pendidikan karakter di
Indonesia dikatakan masih jalan
ditempat?
5. Bagaimana solusi untuk
mengatasi agar pendidikan karakter
di Indonesia tidak jalan ditempat
lagi?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah :
1. Menjelaskan pengertian dari
degradasi karakter bangsa.
2. Menjelaskan penyebab
terjadinya degradasi karakter
bangsa.
Pengantar Pendidikan 6
3. Menjelaskan langkah dalam
mengantisipasi degradasi karakter
bangsa.
4. Menjelaskan penyebab
pendidikan karakter di Indonesia
masih jalan ditempat.
5. Mencari solusi agar pendidikan
karakter di Indonesia tidak jalan
ditempat.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan
dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Pembuatan makalah ini memberikan
pengalaman bagi penulis dalam
penyusunan makalah dan dapat
memberikan pendalaman tentang solusi
Pengantar Pendidikan 7
untuk mengantisipasi degradasi
karakter bangsa beserta pelaksanaan
dari solusi tersebut.
2. Bagi Pembaca
Adapun manfaat bagi pembaca
makalah ini adalah mendapatkan
informasi tentang solusi untuk
mengantisipasi degradasi karakter
bangsa beserta pelaksanaannya. Dan
makalah ini dapat dijadikan sumber
referensi tentang solusi untuk
mengantisipasi degradasi karakter
bangsa beserta pelaksanaannya.
Pengantar Pendidikan 8
BAB II
METODE PENULISAN
2.1. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini
menggunakan metode tinjauan pustaka.
Dalam pengumpulan data-data pada
penelitian ini, penulis menggunakan
studi kepustakaan (library research), dengan
merujuk kepada artikel, buku, internet,
dan berita-berita media yang relevan.
Pengantar Pendidikan 9
Dalam pengumpulan data-data tersebut
penulis lebih mengacu kepada data-data
dari internet dan berita di media,
karena keterbatasan enulis dalam mencari
data-data yang original.
Data yang telah masuk kemudian
dianalisis dengan metode deskriptif
kualitatif menggunakan statistik
sederhana yaitu dengan mengumpulkan
data-data terpercaya dari sumber
internet, buku, dan berita di media yang
dapat dipertanggungjawabkan dan
verifikasi/ penarikan simpulan. Setelah
data dikumpulkan lalu dipilih yang
benar-benar memiliki hubungan dengan
pokok masalah selanjutnya diambil
kesimpulan.
Pengantar Pendidikan 10
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Degradasi Karakter
Bangsa
Menurut Kementrian Pendidikan Nasional
Indonesia dalam KBBI (2014), degradasi adalah
suatu kemunduran, kemerosotan, atau
penurunan. Jadi, dapat dikatakan bahwa
degradasi karakter bangsa adalah suatu
penurunan atau kemerosotan karakter
bangsa. Hal ini sangat merugikan karena
sedikit demi sedikit dapat menghancurkan
suatu bangsa dari dalam.
Sudarmanto, sebagaimana dikutip Thomas
Lickona (dalam Sutawi, 2011) menyatakan bahwa
ada 10 aspek degradasi moral yang
melanda suatu negara yang merupakan
Pengantar Pendidikan 11
tanda-tanda kehancuran suatu bangsa.
Kesepuluh tanda tersebut adalah:
1. Meningkatnya kekerasan pada remaja.
2. Penggunaan kata-kata yang memburuk.
3. Pengaruh peer group (rekan kelompok)
yang kuat dalam tindak kekerasan.
4. Meningkatnya penggunaan narkoba,
alkohol dan seks bebas.
5. Kaburnya batasan moral baik-buruk.
6. Menurunnya etos kerja.
7. Rendahnya rasa hormat kepada orang
tua dan guru.
8. Rendahnya rasa tanggung jawab
individu dan warga negara.
9. Membudayanya ketidakjujuran.
10. Adanya saling curiga dan
kebencian di antara sesama.
Meski intensitasnya berbeda-beda,
namun semua aspek degradasi karakter
Pengantar Pendidikan 12
bangsa tersebut sudah tampak sedang
meracuni negeri ini.
3.2 Penyebab Degradasi Karakter Bangsa
Degradasi karakter bangsa
diakibatkan oleh ketidaksiapan manusia
dalam menerima perkembangan jaman yang
begitu pesat. Perkembangan jaman
tersebut merupakan karateristik umum
yang dapat dijadikan petunjuk sebagai
ciri masyarakat masa depan. Beberapa
diantaranya adalah:
1. Kecenderungan globalisasi yang
makin cepat
2. Perkembangan iptek yang makin cepat
3. Perkembangan arus informasi yang
semakin padat dan cepat
Pengantar Pendidikan 13
4. Kebutuhan/tuntutan peningkatan
layanan profesional dalam berbagai
segi kehidupan manusia.
Berikut adalah uraian dari bagian-
bagian diatas:
Perkembangan Globalisasi yang makin
cepat ibarat seperti pedang bermata dua,
jika salah menggunakannya maka ia akan
melukai kita, tapi tidak jika kita
menggunakannya dengan baik. Begitupula
globalisasi, globalisasi juga mempunyai
dampak positif dan negatifnya.
Menurut Hardiansyah (2014) terdapat
beberapa dampak positif dan negatif dari
globalisasi, yaitu:
Dampak Positif Globalisasi :
Keterbukaan Informasi
Globalisasi membuat akses
terhadap informasi semakin
Pengantar Pendidikan 14
terbuka lebar, masyarakat bisa
mendapatkan berbagai informasi
dari banyak media, seperti
televisi, teknologi, sosial
media, dan lain-lain. Ini membuat
masyarakat semakin terbuka,
cerdas dan berpikir kritis. Ini
merupakan salah satu dampak
positif yang ditimbulkan dari
globalisasi terhadap bangsa
Indonesia.
Komunikasi Semakin Mudah dan
Cepat
Dulu mungkin orang tua kita
membutuhkan waktu lama (berhari-
hari) untuk berkomunikasi dengan
temannya yang berada dinegara
lain melalui media komunikasi
konvensional surat menyurat.
Pengantar Pendidikan 15
Tetapi saat ini era tersebut
sudah usang, masyarakat lebih
menyukai menggunakan media
komunikasi yang murah dan cepat
yaitu dengan telepon, teknologi
dan sosial media
Berkembangnya Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
Dampak positif dari
globalisasi lainnya adalah
semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi di
Indonesia. Globalisasi
memungkinkan orang-orang yang
pintar Indonesia menuntut ilmu
diluar negeri seperti di Amerika
Serikat dan Eropa. Dan jika sudah
selesai diharapkan mereka-mereka
itu bisa menerapkan dan
Pengantar Pendidikan 16
mengaplikasikan ilmunya di
Indonesia.
Perekonomian Indonesia Semakin
Menggeliat
Globalisasi membuat laju
perekonomian dinegeri ini semakin
menggeliat. Hal tersebut bisa
terlihat dari neraca perdagangan
kita yang terbilang baik karena
nilai ekspor dan impornya relatif
seimbang. Selain itu, Indonesia
juga selalu dilirik oleh dunia
internasional sebagai tempat
terbaik untuk berinvestasi
terutama untuk sektor
pertambangan, pertanian dan
industri tekstil.
Meningkatnya Taraf Hidup
Masyarakat
Pengantar Pendidikan 17
Dunia yang tanpa batas saat
ini memungkinkan seseorang untuk
berusaha meningkatkan taraf
hidupnya dan juga keluarganya.
Tidak sedikit warga negara kita
yang bekerja diluar negeri untuk
membiayai kebutuhan keluarganya
didalam negeri. Meskipun
demikian, sudah seharusnya era
globalisasi ini diimbangi dengan
manusia yang berpendidikan dan
berkarakter.
Dampak Negatif Globalisasi:
Informasi Tak Terkendali
Globalisasi tidak hanya
memberikan berjuta manfaat untuk
kita semua, melainkan juga
terdapat dampak negatifnya, salah
Pengantar Pendidikan 18
satunya adalah arus informasi
yang tak terkendali. Tidak semua
informasi itu baik untuk kita,
ada juga informasi yang tidak
baik dan tidak sesuai dengan
kepribadiaan kita. Oleh karena
itu, era globalisasi ini harus
diimbangi dengan Spiritual Quotient.
Westernisasi (kebarat-baratan)
Dampak negatif globalisasi
yang juga dirasakan oleh bangsa
Indonesia saat ini adalah
menjamurnya budaya barat. Jika
hal itu baik maka boleh kita
tiru, jika sebaliknya maka
buanglah jauh-jauh. Kenyataannya
saat ini banyak sekali budaya
barat yang nge-tren di Indonesia
tetapi sebaliknya jarang sekali
Pengantar Pendidikan 19
orang-orang yang mau melestarikan
budaya asli Indonesia itu
sendiri.
Sikap Individualiasme
Saat ini, kita memerlukan
bantuan alat atau perangkat untuk
mempermudah aktifitas kita dan
kita merasa tak perlu lagi
bantuan manusia. Hal ini yang
menyebabkan manusia semakin
individualistik, padahal hakikat
manusia sebenarnya adalah mahluk
sosial. Kemajuan teknologi dan
ilmu pengetahuan menyebabkan
orang-orang cenderung
individualistis.
Kesenjangan sosial semakin besar
Sudah menjadi rahasia bersama
jika jarak antara orang miskin
Pengantar Pendidikan 20
dan orang kaya dinegeri ini
sangat besar sekali. Satu sisi
globalisasi membuka peluang untuk
orang-orang yang berpendidikan,
sedangkan disatu sisi lagi
globalisasi membuat orang-orang
kecil semakin sulit bertahan
hidup. Ini yang menyebabkan
kesenjangan sosial di Indonesia
semakin lebar setiap tahunnya.
Pola Hidup Konsumtif
Dampak negatif dari
globalisasi lainnya adalah
meningkatnya konsumerisme
dikalangan masyarakat Indonesia.
Sifat Konsumtif dibentuk oleh
kita yang cenderung berbelanja
produk-produk yang kita inginkan
bukan yang kita perlukan.
Pengantar Pendidikan 21
Kemudahan akses dalam berbelanja
dan menbanjirnya produk-produk
branded menyebabkan pola hidup
konsumtif semakin merajalela.
Perkembangan IPTEK merupakan suatu
faktor yang menentukan pembangunan di
Indonesia. Manusia yang menguasai IPTEK
dengan baik akan berdampak pada
percepatan pembangunan. Penguasaan
Teknologi sangat berperan dalam
pemanfaatan dan pendayagunaan seluruh
faktor produksi baik modal dan sumber
teknologi menentukan pula tingkat
kemajuan suatu bangsa, dan pada
gilirannya menentukan tingkat peradaban.
Syam, A. (2014) menjelaskan dampak-
dampak positif maupun negatif dari
pemanfaatan teknologi :
Pengantar Pendidikan 22
● Dampak Positif (praktis dalam
bertukan informasi dan komunikasi)
a. Teknologi sebagai media
komunikasi merupakan fungsi
teknologi yang paling banyak
digunakan dimana setiap pengguna
teknologi dapat berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dari
seluruh dunia.
b. Media pertukaran data dengan
menggunakan email, newsgroup, ftp dan
www (world wide web – jaringan
situs-situs web) para pengguna
teknologi khususnya internet di
seluruh dunia dapat saling
bertukar informasi dengan cepat
dan murah.
c. Media untuk mencari informasi
Pengantar Pendidikan 23
atau data perkembangan teknologi
yang pesat, menjadikan “www”
sebagai salah satu sumber
informasi yang penting dan akurat.
d. Kemudahan memperoleh informasi
yang ada di internet sehingga kita
tahu apa saja yang terjadi.
e. Bisa digunakan sebagai lahan
informasi untuk bidang pendidikan,
kebudayaan, dan lain-lain.
f. Kemudahan bertransaksi dan
berbisnis dalam bidang perdagangan
sehingga tidak perlu pergi menuju
ke tempat penawaran/penjualan.
● Dampak Negatif (merosotnya moral
bangsa)
a. Pornografi anggapan yang
mengatakan bahwa teknologi
Pengantar Pendidikan 24
internet identik dengan
pornografi, memang tidak salah.
Dengan kemampuan penyampaian
informasi yang dimiliki teknologi
internet, pornografi pun
merajalela.
b. Penipuan hal ini memang
merajalela di bidang manapun.
Teknologi pun tidak luput dari
dimanfaatkan penipu.
c. Bisa membuat seseorang
kecanduan terutama yang menyangkut
pornografi dan dapat menghabiskan
uang karena hanya untuk melayani
kecanduan tersebut. Jadi teknologi
tergantung pada pemakainya
bagaimana cara mereka dalam
menggunakan teknologi itu, namun
Pengantar Pendidikan 25
semestinya harus ada batasan-
batasan dan norma-norma yang harus
mereka pegang teguh walaupun
bersentuhan dengan teknologi atau
di dalam dunia maya.
Menurut Tirtaraharja, U. dan La Sulo
(2005) kemajuan teknologi telah
mendorong perubahan masyarakat dari
masyarakat industri ke masyarakat
informasi. Dan di Indonesia terjadi
perubahan yang serentak dari masyarakat
pertanian ke masyarakat industri dan
masyarakat informasi. Perkembangan
komunikasi dengan arus informasi yang
semakin padat dan akan dipercepat di
masa depan, mencakup keseluruhan unsur-
unsur dalam proses komunikasi tersebut.
Perkembangan arus informasi yang
makin cepat merupakan suatu indikasi
Pengantar Pendidikan 26
yang menandakan keberhasilan pembangunan
suatu bangsa. Arus informasi yang makin
pesat akan berdampak makin cepatnya
antisipasi terhadap suatu permasalahan
yang ada. Perkembangan arus informasi
ini juga mempunyai dampak positif yaitu
cepatnya menyebar informasi sehingga
dapat menentukan antisipasi akan suatu
permasalahan yang ada. Namun
perkembangan arus informasi ini juga
mempunyai dampak negatif yang patut
diwaspadai, yaitu munculnya
penyalahgunaan informasi baik dalam hal
penyadapan, pembocoran rahasia negara,
dan sebagainya.
Karena adanya globalisasi maka
persaingan di dunia kerja akan semakin
ketat, hal ini mengharuskan adanya
Pengantar Pendidikan 27
peningkatan profesionalitas kerja agar
dapat bersaing secara kompeitif.
Melengkapi ciri tersebut, Subangun
(2014) mengungkapkan bahwa ciri
masyarakat masa depan keempat adalah
meningkatnya kebutuhan layanan
profesional dalam berbagai sektor
kehidupan manusia. Berkaitan dengan hal
tersebut, masyarakat masa depan dituntut
memiliki wawasan dan pengetahuan yang
luas serta daya kritis yang tinggi. Jika
masyarakat tidak kritis maka akan
berdampak buruk pada bangsa. Untuk itu
layanan masyarakat masa depan harus
profesional, yaitu bercirikan keahlian
(expertise), tanggung jawab (responsibility),
kesejawatan (corporateness), dan ketanggapan
yang bijaksana (informed responsiveness).
Pengantar Pendidikan 28
Dalam kemajuan IPTEK, Globalisasi,
dan arus informasi yang begitu pesat,
masyarakat harus siap dan dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan
yang ada. Masyarakat juga harus tetap
berpikir kritis dalam menerima setiap
kemajuan jaman yang terjadi. Jika
masyarakat tidak siap dalam menghadapi
perkembangan yang ada maka akan terjadi
degradasi moral seperti yang telah
terjadi di Indonesia belakangan ini.
Misalnya saja ada seseorang yang
memanfaatkan kemajuan teknologi untuk
penipuan, penculikan, dan sebagainya.
Kemajuan IPTEK, Globalisasi, dan
arus informasi ini akan menjadi pisau
bermata dua, jika masyarakat siap dan
kritis dalam menerima setiap
perkembangan yang terjadi maka hal ini
Pengantar Pendidikan 29
akan sangat menguntungkan bagi
masyarakat itu sendiri, akan tetapi
apabila masyarakat kurang siap dalam
menerima perkembangan yang ada maka
halini justru akan sangat merugikan bagi
masyarakat itu sendiri.
Selain ketidaksiapan masyarakat
dalam menghadapi perkembangan yang ada
hal yang juga menyebabkan terjadinya
degradasi karakter bangsa adalah
kurangnya pendidikan karakter pada
setiap jenjang pendidikan.
3.3 Langkah Mengantisipasi Degradasi
Karakter Bangsa
Seperti yang telah dipaparkan
diatas, semua karakteristik yang
dijadikan petunjuk masyarakat masa depan
memiliki dampak positif dan negatif, nah
Pengantar Pendidikan 30
disini Pendidikan berfungsi sebagai
media untuk mengantisipasi dampak-dampak
negatif (merosotnya karakter bangsa)
yang ditimbulkan berbagai ciri
masyarakat masa depan yang telah
dijelaskan diatas. Pendidikan yang
dibutuhkan adalah pendidikan karakter,
pendidikan karakter diperlukan agar
dapat menanggulangi dan mencegah
terjadinya degradasi karakter bangsa
yang disebabkan oleh ketidaksiapan
manusia dengan adanya kemajuan teknologi
dan globalisasi yang pesat.
Degradasi karakter dari segala
dimensi sedang menyerang bangsa
Indonesia dengan gencar tanpa
terkecuali, mulai dari anak-anak, orang
dewasa, hingga orang tua. Bila tidak ada
upaya untuk menanggulanginya, maka
Pengantar Pendidikan 31
degradasi karakter secara global bagi
bangsa Indonesia akan menjadi kenyataan.
Degradasi karakter itu bisa
bermacam-macam bentuknya. Untuk anak-
anak, film porno yang semakin mudah
didapat berkat kemajuan teknologi adalah
sebuah gerbang bagi perilaku akarakter
di kemudian hari. Dan nyatanya, sering
kita dengar sekarang dari beragam media
sebuah keprihatinan sosial banyak anak-
anak setingkat SMP sudah melakukan
tindakan pelecehan seksual kepada lawan
jenisnya. Tidak hanya pelecehan seksual,
perilaku seks bebas yang dahulu sering
diasumsikan sebagai perilaku orang
dewasa kini sudah mulai dilakukan oleh
anak SMP. Generasi SMA nyatanya tidak
mau kalah, selain melakukan tindakan
Pengantar Pendidikan 32
sejenis mereka juga rawan dicekoki oleh
penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Ironisnya kalangan terpelajar
seperti mahasiswa pun seolah tidak mau
kalah dari para juniornya. Banyak di
antara kalangan mahasiswa melakukan
tindakan yang bahkan tidak pernah
terbayangkan sebelumnya, seperti
tawuran, seks bebas, bahkan pembunuhan
dan pencurian dengan terencana. Apa yang
dilakukan orang dewasa seharusnya
merupakan contoh bagi anak-anak yang
merupakan juniornya. Namun, hal itu
sepertinya tidak berlaku untuk di
Indonesia belakangan ini, yang terjadi
malah orang dewasa yang sepatutnya
memberikan contoh nyata karena menduduki
jabatan sebagai “pemimpin” malah
menunjukkan tontonan menjijikan bagi
Pengantar Pendidikan 33
bangsa karena ada di antara mereka yang
tersandung kasus asusila, menonton film
porno saat sidang mengenai rakyat,
bahkan berprofesi rangkap menjadi
pencuri bahkan garong kelas kakap dengan
berlomba-lomba baik secara individu
maupun berjamaah mencuri uang milik
rakyat. Hal tersebut merupakan salah
satu contoh merosotnya karakter bangsa
yang ironisnya juga terjadi dikalangan
pemimpin (pejabat).
Pemerintah indonesia khususnya
kementrian/dinas terkait pendidikan
sudah mengambil tindakan yang tepat
untuk mengantisipasi dampak negatif yang
timbul akibat ketidaksiapan manusia
dengan adanya peningkatan teknologi dan
globalisasi yaitu dengan cara
mengembangkan kurikulum yang berbasis
Pengantar Pendidikan 34
pendidikan karakter. Kurikulum ini
bertujuan membentuk karakter bangsa yang
sekarang sudah dipandang sangat
mengkawatirkan. kurikulum ini kemudian
dinamakan kurikulum 2013, dimana dalam
proses pembelajarannya lebih menekankan
pada pendidikan karakter agar membentuk
manusia indonesia yang berkarakter.
3.4 Pendidikan Karakter di Indonesia
Masih Jalan Ditempat
Pada proses pengimplementasiannya
kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum
yang didasari oleh pendidikan karakter
banyak mendapat kritikan dan dianggap
sebagai kurikulum yang gagal dan belum
matang, baik dalam materinya maupun
operasional dan sarana-prasarananya.
Kurikulum ini dikatakan gagal karena
Pengantar Pendidikan 35
pendidikan karakter yang ditekankan pada
kurikulum ini masih jalan ditempat atau
tidak berpengaruh seperti yang
diharapkan.
Oleh karena kurang efektifnya
pemberlakuan dan isi kurikulum 2013,
baik dari materinya, maupun operasional
dan sarana-prasarananya, maka pendidikan
karakter yang selama ini di elu-elukan
pun juga dapat dikatakan jalan ditempat.
Berikut berita tentang isu
pendidikan karakter di Indonesia masih
jalan ditempat.
Berikut berita yang ditulis
oleh Burhani, R. dalam ANTARA News
(2014) “Hingga kini masih banyak
hambatan dalam merealisasikan
nilai-nilai pendidikan karakter
di sekolah di Indonesia, kata
Pengantar Pendidikan 36
Ketua Konsorsium Nasional
Pengembangan Sekolah Karakter,
Susanto.
"Capaian realisasi
pendidikan karakter di Indonesia
masih minim," kata Susanto di
Jakarta, Sabtu.
Dia mengungkapkan hasil
pantauan Konsorsium Nasional
Pengembangan Sekolah Karakter
2014 menunjukkan masih banyak
hambatan dalam merealisasikan
nilai-nilai karakter di sekolah.
Beberapa hambatan itu di
antaranya kompetensi tenaga
pendidik terkait pendidikan
karakter masih rendah, sedikit
sekolah yang memiliki rencana
aksi pendidikan karakter, muatan
Pengantar Pendidikan 37
karakter belum sepenuhnya
terejawantahkan dalam aktivitas
pembelajaran.
Kemudian buku bacaan guru
yang bermuatan karakter sangat
terbatas, banyak sekolah yang
belum memilikinya,ketersediaan
perpustakaan siswa yang
bermuatan karakter sangat minim,
dan banyak guru yang belum
mendapatkan pelatihan pendidikan
karakter.
“Kondisi ini tentu akan
berakibat pada minimnya capaian
pendidikan karakter di sekolah,”
kata ketua Devisi Sosialisasi
dan Komisioner Bidang Pendidikan
Komisi Perlindungan Anak itu.
Pengantar Pendidikan 38
Dia mengatakan pendidikan
karakter belum memiliki dampak
kepada murid. “Maraknya tawuran
pelajar, bullying di sekolah,
narkoba, kejahatan seksual di
sekolah, dan siswa sebagai
perokok aktif telah
mengonfirmasi betapa pendidikan
karakter di Indonesia sejak
tahun 2010, belum memiliki
dampak yang optimal bagi
generasi,” kata dia.
Menurut dia, Indonesia
membutuhkan langkah dan strategi
yang besar untuk melakukan
transformasi besar-besaran pada
institusi sekolah sebagai tangga
menuju bangsa yang berkarakter.
Pengantar Pendidikan 39
“Jika pola manajemen masih
menggunakan menu lama, semenara
kesiapan SDM masih lemah, saya
tidak yakin semangat membangun
generasi berkarakter akan
tercapai dengan baik,” katanya”.
3.5 Solusi untuk Mengatasi Pendidikan
Karakter di Indonesia yang Masih
Jalan Ditempat.
Seperti yang telah disampaikan pada
point 2.3. bahwa dalam hal ini pendidikan
berfungsi sebagai media untuk
mengantisipasi dampak-dampak negatif
(merosotnya karakter bangsa) yang
ditimbulkan berbagai ciri masyarakat
masa depan yang telah dijelaskan diatas.
Pendidikan yang dimaksud diatas
adalah pendidikan karakter. Keadaan
Pengantar Pendidikan 40
pendidikan karakter yang sangat penting
bagi Indonesia saat ini ironisnya masih
jalan ditempat atau manfaat yang didapatkan
masih kurang optimal. Hal ini harus
cepat dibenahi agar degradasi karakter
bangsa dapat ditanggulangi.
Adapun beberapa langkah yang perlu
diambil untuk membenahi pendidikan
karakter di Indonesia agar manfaatnya
dapat dirasakan secara optimal:
1. Membenahi kurikulum pendidikan
karakter (kurikulum 2013), baik
dalam materinya yang kurang
relevan, maupun proses distribusi
kelengkapan pembelajaran seperti
buku ajar dsb.
2. Memberikan pelatihan yang
lebih mendalam pada guru-guru
disekolah agar dapat melaksanakan
Pengantar Pendidikan 41
proses belajar-mengajar sesuai
dengan kurikulum 2013.
3. Membenahi dan membangun
fasilitas-fasilitas di semua
sekolah yang diperlukan dalam
proses belajar-mengajar sesuai
dengan kurikulum 2013.
Hal-hal yang telah disampaikan
diatas harus dilakukan agar dapat
mengatasi masalah degradasi karakter
bangsa yang terjadi di Indonesia
belakangan ini.
Meskipun kurikulum ini dapat
dibenahi, namun proses pembenahannya
pasti memerlukan biaya dan waktu yang
lama. Jadi, saat proses pembenahan
dilakukan, maka kurikulum sebaiknya
tidak dipakai terlebih dahulu agar tidak
Pengantar Pendidikan 42
menimbulkan keresahan bagi pendidik
maupun peserta didik.
BAB IV
PENUTUP
4.1. SimpulanBerdasarkan rumusan masalah yang
telah diungkapkan dan dikaji padapembahasan diatas, maka dapatdisimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Degradasi karakter bangsa adalah
suatu penurunan atau kemerosotan
karakter bangsa. Beberapa hal yang
termasuk degradasi karakter bangsa
adalah:
Meningkatnya kekerasan pada
remaja.
Penggunaan kata-kata yang
memburuk.
Pengantar Pendidikan 43
Pengaruh peer group (rekan
kelompok) yang kuat dalam tindak
kekerasan.
Meningkatnya penggunaan narkoba,
alkohol dan seks bebas.
2. Penyebab terjadinya degradasi
karakter bangsa adalah
ketidaksiapan masyarakat menghadapi
perkembangan jaman. Perkembangan
yang dimaksud, diantaranya :
Kecenderungan globalisasi yang
makin cepat
Perkembangan iptek yang makin
cepat
Perkembangan arus informasi yang
semakin padat dan cepat
Kebutuhan/tuntutan peningkatan
layanan profesional dalam
berbagai segi kehidupan manusia.
Pengantar Pendidikan 44
3. Langkah untuk mengantisipasi
degradasi karakter bangsa adalah
dengan menerapkan pendidikan
karakter disetiap jenjang
pendidikan.
4. Penyebab pendidikan karakter di
Indonesia masih jalan ditempat adalah
kurang baiknya pemberlakuan dan isi
dari kurikulum 2013 yang notabennya
merupakan kurikulum yang berbasis
pendidikan karakter, baik dari
materinya, maupun operasional dan
sarana-prasarananya.
5. Solusi agar pendidikan karakter di
Indonesia tidak jalan ditempat
adalah sebagai berikut :
Membenahi kurikulum pendidikan
karakter (kurikulum 2013), baik
dalam materinya yang kurang
Pengantar Pendidikan 45
relevan, maupun proses distribusi
kelengkapan pembelajaran
Memberikan pelatihan yang lebih
mendalam pada guru-guru disekolah
agar dapat melaksanakan proses
belajar-mengajar sesuai dengan
kurikulum 2013.
Membenahi dan membangun
fasilitas-fasilitas di semua
sekolah yang diperlukan dalam
proses belajar-mengajar sesuai
dengan kurikulum 2013.
Namun, dalam proses pembenahannya,
kurikulum ini harus dinonaktifkan
terlebih dahulu, agar tidak
menimbulkan keresahan baik bagi
pendidik maupun peserta didik.
4.2. Saran
Pengantar Pendidikan 46
Dari kesimpulan diatas, saya dapat
memberi saran sebagai berikut :
Bagi pendidik :
Pendidik haruslah lebih memahami
dan menerapkan kurikulum 2013 pada
proses belajar-mengajar, agar
dapat mengatasi masalah degradasi
karakter bangsa.
Bagi pemerintah
Pemerintah sebaiknya lebih
memerhatikan isi (materi dan
sarana-prasarana) kurikulum
terlebih dahulu sebelum
menerapkannya agar tidak terjadi
ketimpangan ketika proses
implementasinya dan agar dilakukan
pelatihan secara intensif pada
guru-guru disekolah, agar dapat
Pengantar Pendidikan 47