Pelaksanaan-Pelayanan-Di-Biro-Perjalanan-Umum-Bpu ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Pelaksanaan-Pelayanan-Di-Biro-Perjalanan-Umum-Bpu ...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PELAKSANAAN PELAYANAN
DI BIRO PERJALANAN UMUM (BPU) ROSALIA INDAH
TAHUN 2010
(Studi Kasus Di Kantor Pusat BPU Rosalia Indah Bagian Marketing)
SKRIPSI
Disusun Oleh:
MARSYAM KUMALA
K 7406104
BKK PAP
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PELAKSANAAN PELAYANAN
DI BIRO PERJALANAN UMUM (BPU) ROSALIA INDAH
TAHUN 2010
(Studi Kasus Di Kantor Pusat BPU Rosalia Indah Bagian Marketing)
Oleh:
MARSYAM KUMALA
K 7406104
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Adminitrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. C. Dyah S. Indrawati, M.Pd Andre N. Rahmanto, S.Sos, M.Si
NIP. 19611122 198903 2 001 NIP. 19770715 200501 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Senin
Tanggal : 10 Januari 2011
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Dr. Wiedy Murtini, M.Pd
Sekretaris : Tutik Susilowati, S.Sos, M.Si
Anggota I : Dra. C. Dyah S. Indrawati, M.Pd
Anggota II : Andre N. Rahmanto, S.Sos, M.Si
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP. 196600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Marsyam Kumala. PELAKSANAAN PELAYANAN DI BIRO PERJALANAN
UMUM (BPU) ROSALIA INDAH TAHUN 2010 (Studi Kasus di Kantor
Pusat BPU Rosalia Indah Bagian Marketing), Skripsi, Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember
2010.
Penelitian mengenai Kualitas Pelayanan di Biro Perjalanan Umum
(BPU) Rosalia Indah bertujuan untuk (1) Mengetahui pelaksanaan pelayanan pada
Kantor Pusat BPU Rosalia Indah bagian marketing dalam melayani pelanggan
meliputi karakteristik Tangibles (bukti langsung), Reliability (kehandalan),
Responsiveness (daya tanggap), Assurance (jaminan), dan Empathy (perhatian);
(2) Mengetahui hambatan apa saja yang ditemui Kantor Pusat BPU Rosalia Indah
bagian Marketing dalam melayani pelanggan dan bagaimana upaya untuk
mengatasi hambatan tersebut.
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan bentuk
penelitian deskriptif kualitatif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber
datanya adalah data primer dan data sekunder. Teknik sampling yang digunakan
adalah Purposive Sampling dan Snowball Sampling. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi dan analisis dokumen.
Validitas data yang digunakan adalah trianggulasi data dan trianggulasi metode,
serta analisis penelitian yang digunakan adalah model analisis interaktif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Kualitas
pelayanan di Biro Perjalanan Umum (BPU) Rosalia Indah berdasarkan 5 dimensi
kualitas pelayanan yaitu: Bukti Langsung dapat dilihat dari sarana prasarana
kerja serta fasilitas pendukung pelayanan dan penampilan karyawan sudah cukup
memadai namun ada fasilitas yang dianggap kurang memadai; Kehandalan
perusahaan dalam melayani pelanggan dapat dilihat dari segi ketepatan waktu
pelayanan, kemampuan karyawan dalam melayani pelanggan dan memberikan
pelayanan sesuai yang ditawarkan; Daya Tanggap bisa ditunjukkan melalui
ketanggapan karyawan dalam melayani keluhan pelanggan dan kemampuan untuk
melayani dengan segera; Jaminan yang dilihat dari keramahan serta kesopanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
karyawan dan kru serta permberian rasa aman dan nyaman kepada pelanggan;
Empati perhatian yang ditunjukkan karyawan kepada pelanggan dan komunikasi
yang terjalin antara karyawan dengan pelanggan, (2) Hambatan yang dihadapi
adalah mengenai ketepatan waktu yang sering terhambat beberapa faktor, seperti
armada rusak di tengah perjalanan, terjadi kemacetan serta pelanggan yang datang
terlambat dari jadwal keberangkatan. Upaya untuk mengatasi hambatan tersebut
adalah selalu berkomunikasi dengan kantor cabang maupun agen-agen untuk
mengantisipasi hal-hal tersebut, memberikan informasi yang jelas kepada
pelanggan seperti jadwal keberangkatan dan meminta pelanggan untuk datang
lebih awal ke tempat keberangkatan.
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan pada
Biro Perjalanan Umum (BPU) Rosalia Indah dinilai cukup berkualitas dan cukup
baik, meskipun ada yang perlu dilakukan pembenahan-pembenahan dalam usaha
untuk selalu meningkatkan mutu kualitas pelayanan yang ada terhadap beberapa
fasilitas demi terwujudnya pelayanan yang berkualitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Marsyam Kumala. REALIZATION OF SERVICES IN ROSALIA INDAH
PUBLIC TRAVEL AGENCY 2010 (Case Study in Rosalia Indah Public
Travel Agency Centre Office Marketing Department). Thesis. Surakarta:
Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, December
2010.
Research on service quality at Public Travel Agency (BPU) Rosalia
Indah aims (1) to know realization of services on BPU Rosalia Indah in serving
the customers, (2) to know the problem which is faced in serving the customers
and how to solve the problem.
Based on the research purposes, the researcher uses qualitative
descriptive research with bound single strategy. The data sources are primary data
and secondary data. The sampling tehnique which is used is purposive snowball
sampling. The tehniques of collecting data are interview, observation, and
document analysis. The data validity which is used are triangulation data and
triangulation method. The research analysis is interactive analysis model.
Based on the result, it can be concluded that : (1) the service quality on
Public Travel Agency (BPU) Rosalia Indah is based on five dimensions of service
quality : Tangibles can be seen from the working infrastructure and service
supporting facility and the worker appearance that are adequate enough, however
there are some facilities are not satisfactory enough; Reliability in serving the
customer can be seen from the seervice punctuality, the worker ability serving the
customer and in giving service as offered; Responsiveness can be shown from the
bility to
give fast service; Assurance can be seen from the hospitality and politeness of the
worker and the crew, and in giving safety and comfartable feeling to the customer;
Emphaty is seen from the attention shown by the worker toward the customer
and the communication created between the worker and the customer; (2)
Problem which is faced is about punctuality caused by some factors : broken
means of transportation on the way, traffic jam and customers who come late from
departure schedule. Some efforts to solve the problem are always communicate
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
with branch affice and agencies to anticipate the problems, give clear information
to customers, such as departure schedule and ask the customers to come earlier to
departure place.
From the research result above, it can be concluded that the service on
Public Travel Agency (BPU) Rosalia Indah has been qualified ang good, although
there are some revisions in effort to improve the service quality to some facilities
in order to realize qualified service.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
MOTTO
Raihlah Cita dan Cinta Sebelum Keduanya Meninggalkanmu
(PAMUKAR)
Jadilah Diri Sendiri Untuk Menjadi yang Terbaik
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
1. Bapak dan Ibu yang tercinta, atas setiap doanya yang selalu mennyertai
langkahku
2. Kakak-kakakku tersayang, yang selalu menuruti keinginanku dan untuk
semua kasih sayang serta dukungan untukku
3. Rekan-rekan PAP Community FKIP UNS 2006, untuk persahabatan
yang terjalin
4. Almamater.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, karunia serta hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi
yang berjudul PELAKSANAAN PELAYANAN DI BIRO PERJALANAN
UMUM (BPU) ROSALIA INDAH TAHUN 2010 (Studi Kasus di Kantor
Pusat BPU Rosalia Indah Bagian Marketing) dapat diselesaikan dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan.
Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukuangan berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebanyak-banyaknya kepada :
1. Dekan dan para Pembantu Dekan FKIP UNS yang telah memberikan ijin
untuk mengadakan penelitian.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan P. IPS FKIP UNS yang telah memberikan ijin
untuk penyusunan skripsi.
3. Ketua Program dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan P.
IPS FKIP UNS yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.
4. Ketua dan Sekretaris BKK PAP FKIP UNS yang telah memberikan ijin
kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.
5. Dra. C. Dyah S. Indrawati, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Andre N. Rahmanto, S.Sos, M.Si, selaku pembimbing II yang telah sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK PAP Jurusan
P. IPS FKIP UNS yang telah mendidik dan membimbing selama masa kuliah.
8. Ibu Y. Anna Rosalia Kemasang, B.Bus, M.Edu, selaku Direktur Operasional
BPU Rosalia Indah yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan
penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
9. Bapak Sudarto Ahmad, selaku Manajer Marketing dan Sales BPU Rosalia
Indah yang telah memberikan ijin dan mengarahkan selama penelitian
berlangsung.
10. Bapak Jos Arief Maguna, selaku Manajer HRD dan GA yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
11. Bapak Heri selaku staff HRD yang telah membantu proses perijinan untuk
melaksanakan penelitian.
12. Mbak Titik Purnamasari, Mbak Chandra, Ibu Nur, dan segenap karyawan
bagian Marketing dan seluruh karyawan BPU Rosalia Indah yang telah
membantu peneliti dan bersedia meluangkan waktu, memberikan informasi
dan data-data yang diperlukan selama penelitian berlangsung sehingga
memperlancar penyusunan skripsi.
13. Kedua Orangtuaku : Bapak dan Ibu yang tercinta, terimakasih atas kasih
sayang, doa, usaha, pengorbanan dan dukungannya selama ini yang
mengantarkan peneliti hingga seperti sekarang.
14. Kakak-kakakQ yang tersayang : Mas Agus, Mbak Elly, Mbak Tetik+Mas
Toyo, (terimakasih atas doa, dukungan, perhatian dan kasih sayang kalian
buatQ, aku sayang kalian..
(terimakasih sudah memberikan suasana hidup yang baru buat Tante
ya..Tante Mala sayang Sasha...).
15. Rekan-rekan seperjuanganku PAP Community FKIP UNS
semangat dan dukungan kalian semua.
16. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, terima kasih
atas doa dan dukungannya.
Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi peneliti sendiri, pembaca
pada umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan. Peneliti menyadari bahwa
dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun peneliti harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Surakarta, Desember 2010
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. v
HALAMAN ABSTRACT .............................................................................. vii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... ix
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... x
KATA PENGANTAR .................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 5
C. . 6
D. 6
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 8
A.Tinjauan Pustaka .................................................................................. 8
B.Kerangka Berpikir ................................................................................ 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 35
A.Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 35
B.Bentuk dan Strategi Penelitian ............................................................. 36
C.Sumber Data ......................................................................................... 37
D.Teknik Sampling .................................................................................. 38
E.Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39
F.Validitas Data ....................................................................................... 40
G.Teknik Analisis Data ............................................................................ 42
H.Prosedur Penelitian .............................................................................. 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN ...................................................................... 46
A.Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................. 46
B.Deskripsi Permasalahan Penelitian ...................................................... 53
C.Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori ...................... 85
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ........................................ 92
A.Simpulan .............................................................................................. 92
B.Implikasi ............................................................................................... 95
C.Saran ..................................................................................................... 95
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 96
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Model Segitiga 21
Gambar 2 Kerangk 34
Gambar 3 Skema Prosedu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian
Lampiran 2 Pedoman Wawancara
Lampiran 3 Field Note
Lampiran 4 Struktur Organisasi BPU Rosalia Indah
Lampiran 5 Tata Ruang Devisi Marketing dan Sales BPU Rosalia Indah
Lampiran 6 Tata Tertib Kru (Pengemudi Bis ) PO Rosalia Indah
Lampiran 7 Peraturan dan Tata Tertib Agen/Kantor Perwakian BPU Rosalia Indah
Lampiran 8 Daftar Agen BPU Rosalia Indah
Lampiran 9 Gambar Kelas Armada BPU Rosalia Indah
Lampiran 10 Daftar Fasilitas Armada BPU Rosalia Indah
Lampiran 11 Denah Tempat Duduk Armada BPU Rosalia Indah
Lampiran 12 Surat Izin Menyusun Skripsi
Lampiran 13 Surat Izin Praktek Kerja Lapangan di BPU Rosalia Indah
Lampiran 14 Surat Keterangan Praktek Magang di BPU Rosalia Indah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat seperti ini persaingan dibidang usaha terutama dibidang jasa
semakin ketat. Hal ini diikuti dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin pesat dan membawa pengaruh lingkungan yang cukup besar
menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi kepada kepuasan
konsumen sebagai tujuan utama. Keadaan ini tampak dari banyaknya perusahaan
yang menyertakan komitmennya terhadap kepuasan konsumen dalam pernyataan
misi, tujuan dan iklan. Selain itu, banyaknya perusahaan yang menyadari bahwa
kepuasan konsumen merupakan suatu tuntutan dari komitmen sehingga
perusahaan mau tak mau harus memberikan atau mewujudkannya dengan
berbagai macam strategi agar dapat mempertahankan pelanggannya.
Pelayanan adalah bagian utama kehidupan kita sebagai manusia. Manusia
yang sukses adalah manusia yang mampu melayani siapapun dan apapun. Dalam
bidang pelayanan umum, pelayanan yang diberikan adalah penyediaan fasilitas
untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Kegiatan pelayanan bisa mencakup
kegiatan ekonomi yang output produknya langsung bisa dikonsumsi oleh
masyarakat, maupun dalam bentuk nilai tambah dari suatu produk tertentu.
Pelayanan Jasa adalah sebagai tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan kepada pihak lain yakni masyarakat yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilika
Berbagai bentuk aktifitas bidang produksi atau jasa yang diselenggarakan oleh
swasta maupun pemerintah senantiasa berlomba-lomba untuk terus meningkatkan
kinerja karyawan dengan tujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan yang akan
dapat memperngaruhi kemajuan dan keberhasilan suatu organisasi atau
perusahaan. Kepuasan di sini erat kaitannya dengan kualitas pelayanan yang
diberikan oleh suatu perusahaan atau organisasi khususnya di bidang jasa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan oleh
organisasi atau perorangan kepada konsumen, yang bersifat tidak berwujud dan
tidak dapat dimiliki. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Normann
dalam Sutopo dan Adi Suryanto (2003: 8) mengenai karakteristik tentang
pelayanan yakni:
1) Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya
dengan barang jadi;
2) Pelayanan itu kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan
pengaruh yang sifatnya adalah tindakan sosial;
3) Produksi dan konsumsi dari pelayanan tidak dapat dipisahkan secara nyata,
karena pada umumnya kejadiaannya bersamaan dan terjadi di tempat yang
sama.
Salah satu jenis pelayanan yang banyak dibutuhkan oleh publik adalah
pelayanan di bidang transportasi. Transportasi perlu untuk mengatasi kesenjangan
jarak dan komunikasi antara tempat asal dan tempat tujuan. Untuk itu
dikembangkan sistem transportasi dan komunikasi, dalam wujud sarana yang
berupa kendaraan dan prasarana yang meliputi jalan. Dari sini timbul jasa
angkutan untuk memenuhi kebutuhan perangkutan/transportasi dari satu tempat ke
tempat lain.
Secara umum, transportasi memegang peranan penting dalam dua hal,
yaitu pembangunan ekonomis dan pembangunan non ekonomis. Tujuan yang
bersifat ekonomis misalnya adalah peningkatan pendapatan nasional,
mengembangkan industri nasional, menciptakan serta memelihara tingkat
kesempatan kerja bagi masyarakat. Sejalan dengan tujuan ekonomis tersebut
adapula tujuan yang bersifat non ekonomis yaitu untuk mempertinggi integritas
bangsa serta meningkatkan pertahanan dan keamanan negara.
Hal tersebut menunjukkan arti pentingnya transportasi di Indonesia.
Sehingga pembangunan dan peningkatan kualitas pelayanan transportasi atau
pengangkutan mutlak diperlukan. Mengingat penting dan strategisnya peran lalu-
lintas dan angkutan jalan yang menguasai hajat hidup orang banyak, maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
kepentingan masyarakat umum sebagai sebagai pengguna jasa transportasi perlu
mendapatkan prioritas dan pelayanan yang optimal dari penyedia jasa transportasi.
Penyelenggaraan lalu-lintas dan angkutan jalan juga perlu dilakukan
secara berkesinambungan dan terus ditingkatkan agar lebih luas jangkauan dan
pelayanannya kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan kepentingan
umum, kemampuan masyarakat dan ketertiban masyarakat dalam
penyelenggaraan lalu-lintas dan angkutan jalan sekaligus mewujudkan sistem
transportasi nasional yang handal dan terpadu.
Pelayanan transportasi umum di Indonesia saat ini kurang memberikan
kepuasan bagi konsumen, karena pelayanan transportasi yang mereka rasakan
tidak sesuai dengan apa yang telah mereka bayarkan. Sebagai contoh, pelayanan
transportasi kereta api khususnya wilayah Jabodetabek. Para pengguna kereta api
harus rela berdesak-desakan demi bisa menggunakan moda transportasi tersebut.
Selain itu, jadwal kereta yang sering mengalami keterlambatan hingga berjam-jam
membuat pengguna transportasi ini merasa tidak puas atas pelayanan yang
diberikan.
Suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa harus mampu
melaksanakan kegiatan pemasaran secara aktif dalam menarik konsumen, yaitu
melalui pelayanan. Artinya, perusahaan tersebut harus memberikan pelayanan
yang terbaik sesuai dengan keinginan konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
Apabila keinginan konsumen sudah terpenuhi, pelayanan yang diberikan kepada
konsumen akan menjadi suatu usaha yang berhasil karena perusahaan telah
mempunyai keunggulan bersaing
Oleh karena itu, setiap perusahaan berlomba-lomba memberikan
pelayanan yang semaksimal mungkin bagi pelanggannya. Tentunya pelayanan
yang diberikan adalah pelayanan prima. Pelayanan prima (service of exellence)
pada hakikatnya merupakan wujud dari pelaku bisnis untuk memberikan
pelayanan terbaik sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap pelanggannya.
Dalam hal ini memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan harus berorientasi
pada kepentingan pelanggan, sehingga memungkinkan sebuah perusahaan mampu
memberikan kepuasan yang optimal. Upaya pemberian pelayanan prima dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
terwujud apabila dapat menonjolkan kemampuan sikap, penampilan, dan
tanggung jawab yang terkoordinasi. Dalam memberikan pelayanan prima, tiga hal
pokok yang harus diperhatikan yaitu adanya pendekatan sikap yang berkaitan
dengan kepedulian kepada pelanggan, upaya melayani dengan tindakan terbaik
bagi pelanggan dan ada tujuan untuk memuaskan pelanggan dengan berorientasi
pada standar tertentu. Pelayanan prima yang diberikan oleh perusahaan mencakup
pelayanan kepada pelanggan internal dan eksternal. Hal ini merupakan tugas-
tugas dalam menciptakan kepuasan dan menumbuhkan kepercayaan pelanggan
terhadap perusahaan.
Untuk mencapai suatu pelayanan yang prima, maka suatu perusahaan
haruslah memiliki keterampilan tertentu, diantaranya berpenampilan baik dan
rapi, bersikap ramah, memperlihatkan gairah kerja dan sikap selalu siap untuk
melayani, tenang dalam bekerja, tidak tinggi hati karena merasa dibutuhkan,
menguasai pekerjaannya baik tugas yang berkaitan dengan departemennya
maupun bagian lainnya, mampu berkomunikasi dengan baik, mampu memahami
dan mengerti bahasa isyarat pelanggan serta memiliki kemampuan menangani
keluhan pelanggan secara profesional.
Oleh karena itu, untuk mencapai tingkat kualitas pelayanan yang prima
maka produsen jasa harus mampu melayani pelanggan secara memuaskan baik
dengan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan seperti kemampuan, sikap,
penampilan, perhatian, tindakan, tanggung jawab, kecepatan, keramahan,
ketepatan, maupun dengan memaksimalkan fasilitas-fasilitas penunjang seperti
gedung, desain interior dan exterior serta peralatan dan perlengkapan, yang
mampu menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Atau dengan kata lain bahwa titik
tumpu pelayanan prima terletak pada kemampuan produsen jasa untuk
memberikan pelayanan secara optimal kepada konsumennya dengan
menggabungkan kemampuan dari para staf dan memaksimalkan fasilitas-fasilitas
penunjang. Pelayanan yang baik juga akan meningkatkan pendapatan secara
finansial bagi perusahaan tersebut. Selain itu, fasilitas yang ada harus ditingkatkan
demi kenyamanan konsumen.
Biro Perjalanan Umum (BPU) Rosalia Indah adalah perusahaan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
sedang berkembang pesat dan merupakan perusahaan daerah yang patut
diperhitungkan dalam percaturan bisnis jasa angkutan darat di Indonesia. Banyak
perusahaan jasa transportasi yang gulung tikar, namun BPU Rosalia Indah mampu
untuk menunjukkan eksistensinya bahkan terus mengembangkan sayap usahanya
untuk melayani pelanggan/konsumen. Hal ini tidak lepas dari usaha yang
dilakukan oleh perusahaan agar tetap eksis di dunia bisnis jasa transportasi
dengan memaksimalkan penyediaan fasilitas pelayanan, sarana prasarana kerja
untuk memaksimalkan kinerja karyawan dalam melayani pelanggan, serta
didukung oleh sumber daya manusia (karyawan) yang terampil dengan tujuan
untuk memberikan pelayanan yang terbaik pelanggan. Perusahaan yang
mengelola beberapa unit usaha pendukung yang masih merupakan korelasi
jaringan usaha Rosalia Indah Group selalu mengedepankan konsep Customer
Satisfaction (kepuasan pelanggan). Oleh karena itu perusahaan tersebut dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan (customer) dengan
pelayanan terbaik atau pelayanan prima.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka peneliti
tertarik untuk meneliti tentang
PERJALANAN UMUM (BPU) ROSALIA INDAH TAHUN 2010 (Studi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat
dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan pelayanan di Kantor Pusat BPU Rosalia Indah bagian
marketing dalam melayani pelanggan, meliputi karakteristik-karakteristik
sebagai berikut:
a. Tangible (bukti langsung)
b. Reliability (kehandalan)
c. Responsiveness (daya tanggap)
d. Assurance (jaminan)
e. Empaty
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Apa saja hambatan yang dihadapi oleh Kantor Pusat BPU Rosalia Indah
bagian marketing dalam melayani pelanggan dan apa saja upaya yang
dilakukan untuk menghadapi hambatan tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Dalam suatu penelitian hendaknya peneliti menentukan tujuan penelitian
dengan jelas dan terfokus, sehingga dapat mencapai sasaran dengan tepat. Karena
tujuan merupakan sasaran yang akan dicapai oleh seorang peneliti. Berdasarkan
hal ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pelayanan di Kantor Pusat
BPU Rosalia Indah meliputi karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
a. Tangible (bukti langsung)
b. Reliability (kehandalan)
c. Responsiveness (daya tanggap)
d. Assurance (jaminan)
e. Empaty
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Kantor Pusat
BPU Rosalia Indah dalam melayani pelanggan dan upaya yang dilakukan
dalam menghadapi hambatan tersebut.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian tentang pelaksanaan pelayanan di Kantor Pusat BPU
Rosalia Indah bagian marketing ini akan bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan yang menyangkut hubungan masyarakat khususnya tentang kualitas
pelayanan.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai masukan bagi Kantor Pusat BPU Rosalia Indah bagian marketing
tentang pentingnya pelaksanaan pelayanan yang berkualitas.
b. Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
pelayanan di BPU Rosalia Indah sehingga menciptakan kepuasan
konsumen.
c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan bisa dikembangkan lebih
lanjut oleh peneliti lain yang akan melakukan penelitian dalam bidang
atau masalah yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Tentang Pelayanan
a. Pengertian Pelayanan
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam
interkasi langsung antara seseorang dengan orang lain dan menyediakan kepuasan
pelanggan. Dalam Kamus Besar Bahasa, Indonesia pelayanan adalah usaha
elayanan
didefinisikan sebagai proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain
Lebih lanjut Endar Sugiarto (1999: 36) mendefinisikan pelayanan
memenuhi kebutuhan orang lain (konsumen, pelanggan, tamu, klien, pasien,
penumpang, dll) yang tingkat kepuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang
Jadi dapat disimpulkan bahwa arti dari pelayanan adalah tindakan untuk
memberikan apa yang dibutuhkan oleh orang lain melalui penyajian produk/jasa.
Menurut Muhammad Iqbal (2007: 53-
sebagai berikut:
Self Awareness & self Esteem:
Menanamkan kesadaran diri bahwa melayani adalah tugasnya dan
melaksanakannya dengan menjaga martabat diri dan pihak lain yang
dilayani.
Emphaty & Enthuasiams:
Mengetengahkan empati dan melayani pelanggan dengan penuh
kegairahan.
Reform:
Berusaha untuk selalu memperbaiki pelayanan.
Vision & Victory:
Berpandangan ke masa depan dan memberikan layanan yang baik untuk
memenangkan/menyenangkan semua pihak.
Initiative & Impressive:
Memberikan layanan dengan penuh inisiatif dan mengesankan pihak
yang dilayani.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Care & Cooperative:
Menunjukkan perhatian kepada konsumen dan membina kerjasama
yang baik.
Empowerment & Evaluation:
Memberdayakan diri secara terarah dan selalu mengevaluasi setiap
tindakan yang telah dilakukan.
Di dalam perkembangan pelayanan saat ini tidak hanya terbatas pada
kebutuhan-kebutuhan pribadi saja, tetapi juga pelayanan menjadi semakin
kompleks terutama kebutuhan yang bersifat umum. Kebutuhan umum adalah
kebutuhan yang menyangkut kepentingan orang banyak atau publik, karena obyek
penelitian ini adalah BPU Rosalia Indah kantor cabang Surakarta yang merupakan
salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa, khususnya jasa
transportasi untuk melayani kepentingan publik atau masyarakat umum.
Yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor materil melalui
sistem, prosedur, dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kebutuhan
orang lain sesuai haknya. Agar pelayanan yang diberikan dapat memuaskan orang
atau sekelompok orang yang dilayani, menurut Moenir A.S (2000: 200-201) harus
dapat memenuhi 4 persyaratan pokok, yaitu a) tingkah laku yang sopan, b) cara
menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh
yang bersangkutan, c) ketepatan waktu dalam penyampaian, d) keramahtamahan.
Pelayanan sepenuh hati merupakan bagian dari kesuksesan suatu
perusahaan dalam berbisnis. Maka dari itu, pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan kepada konsumen atau pelanggan akan selalu ditingkatkan dari waktu
ke waktu dan senaniasa berusaha memberikan pelayanan yang maksimal kepada
pelanggannya.
b. Pelayanan Prima
service of excellent
sebagai wujud kepedulian pemberi jasa kepada pelanggan atau konsumen (Atep
Adya Barata, 2004: 25). Masih menurut Atep Adya Barata, pelayanan prima
adalah kepedulian kepada pelanggan dengan memberikan layanan terbaik untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
memfasilitasi kemudahan pemenuhan kebutuhan dan mewujudkan pelanggan agar
mereka selalu loyal kepada organisasi/perusahaan.
nan
Prima (Service Of Excellent) adalah yang berkaitan dengan jasa pelayanan yang
dilaksanakan oleh perusahaan dalam upaya untuk memberikan rasa kepuasan, dan
menumbuhkan kepercayaan terhadap pihak pelanggannya (konsumen), sedangkan
konsumen tersebut merasa dirinya dipentingkan atau diperhatikan dengan baik
Definisi pelayanan prima yang sering diungkapkan oleh para pelaku
bisnis antara lain sebagai berikut:
a. Layanan prima adalah membuat pelanggan merasa penting.
b. Layanan prima adalah melayani pelanggan dengan ramah, tepat dan
cepat.
c. Layanan prima adalah pelayanan yang mengutamakan kepuasan
pelanggan.
d. Layanan prima adalah menempatkan pelanggan sebagai mitra.
e. Layanan prima adalah pelayanan optimal yang menciptakan kepuasan
pelanggan.
f. Layanan prima adalah kepedulian kepada pelanggan untuk memberikan
rasa puas.
g. Layanan prima adalah upaya layanan terpadu untuk kepuasan pelanggan.
(Atep Adya Barata, 2004: 27)
Pelayanan jasa publik yang prima adalah pelayanan jasa yang dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar
pelayanan yang dapat dipertanggunggjawabkan (Boediono, 2003: 678). Menurut
penyelesaian suatu urusan yan digunakan sebagai pedoman/tolok ukur baik oleh
standar pelayanan prima sedapat mungkin memuaskan dan menguntungkan
pelanggan, sehingga hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan standar
pelayanan prima adalah sebagai berikut:
a. Identitas, siapa yang menjadi pelanggan pada tiap-tiap jenis layanan.
b. Memahami apa yang dicantumkan pelanggan.
c. Identifikasi jenis-jenis pelayanan.
d. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk keperluan suatu layanan.
e. Sistem dan prosedur untuk mendapatkan pelayanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
f. Menetapkan jumlah dan kualitas tenaga kerja yang menangani layanan.
g. Menetapkan jenis dan jumlah peralatan yang diperlukan.
h. Menetapkan standar waktu penyelesaian suatu layanan.
i. Menetapkan standar harga/biaya yang diperlukan dalam tiap jenis
layanan(bila ada).
j. Petugas yang menerima keluhan/kontak person atau CC (Customer
Care).
Dalam rangka memberikan pelayanan prima, terdapat kriteria-kriteria
penentu pelayanan prima yang relevan, yaitu:
a. Ability (kemampuan)
Adalah pengetahuan dan keterampilan tertentu yang mutlak diperlukan untuk
menunjang program layanan prima, yang meliputi kemampuan dalam bidang
kerja yang ditekuni, melaksanakan komunikasi yang efektif, mengembangkan
motivasi dan menggunakan public relation sebagai instrumen dalam membina
hubungan ke dalam dan keluar organisasi atau perusahaan.
b. Attitude (sikap)
Adalah perilaku yang harus ditunjukkan ketika menghadapi klien.
c. Appearance (penampilan)
Adalah penampilan (performance) seseorang, baik yang bersifat fisik dan non
fisik, yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak
lain.
d. Attention (perhatian)
Adalah kepedulian penuh terhadap klien, baik yang berkaitan dengan
perhatian akan kebutuhan dan keinginan klien maupun pemahaman atas saran
dan kritiknya.
e. Action (tindakan)
Adalah kegiatan nyata yang harus dilakukan dalam memberikan pelayanan
kepada klien.
f. Accountability (tanggung jawab)
Adalah suatusikap keberpihakan kepada klien sebagia wujud kepedulian
untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau ketidakpuasan klien.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Pelayanan jasa publik berlangsung selamanya. Oleh karena itu, dengan
memperhatikan kebutuhan dasar pelanggan, pengertian pelayanan prima harus
dilakukan secara terus-menerus, sehingga secara rinci dapat dikemukakan
beberapa kriteria sebagai dasar penentuan pelayanan publik yang prima, yaitu
pelayanan publik yang:
a. Memiliki tingkat keterjangkauan yang tinggi;
b. Memiliki tingkat ketetapan yang tinggi;
c. Memberikan jaminan kesopanan sesuai nilai yang berlaku;
d. Memberikan kenyamanan kepada pelanggan;
e. Menunjukkan kemampuan yang professional yang handal;
f. Memiliki kredibilitas kepada pelanggan;
g. Memiliki garansi yang tinggi;
h. Memiliki tingkat efisiensi yang tinggi;
i. Memiliki tingkat efektivitas yang tinggi;
j. Memiliki fleksibilitas yang dapat dipertanggungjawabkan;
k. Memiliki garansi adanya kejujuran;
l. Memiliki tingkat keamanan yang tinggi;
m. Memberikan jaminan keamanan yang diperlukan;
n. Memiliki kemampuan merespon secara tepat dan cepat. (Boediono,
2003: 67-68)
Setiap perusahaan akan berupaya menampilkan kualitas pelayanan
prima, karena untuk mencapai konsistensi dalam hal kualitas pelayanan, tidak
hanya sekedar untuk memuaskan dalam arti umum, tetapi juga harus memiliki
kualitas dalam penawaran dan pelayanan yang unggul sepanjang waktu.
Untuk itu, upaya strategik dengan memberdayakan semua pihak untuk
memiliki komitmen yang tinggi terhadap obsesi pelayanan prima harus tetap
diperjuangkan dengan semangat kebersamaan dalam suasana siap berubah.
Fungsi dari service of excellent atau memberikan pelayanan prima
terhadap konsumen adalah bagaimana upaya meningkatkan kemampuan personil
perusahaan yang bersangkutan agar dapat menumbuhkan dedikasi, dan
memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pihak pelanggannya, sehingga
diharapkan mampu mempertahankan loyalitas atau kepercayaan konsumen untuk
tetap menggunakan produk barang atau jasa perusahaan yang ditawarkan tersebut
tanpa melirik produk lainnya.
Selain itu, tujuan dari pelayanan prima yang telah diberikan oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
perusahaan yang bersangkutan adalah:
1. Dapat memberikan rasa puas dan kepercayaan pada konsumennya.
2. Tetap menjaga (maintenance) agar konsumen merasa diperhatikan dan
dipentingkan segala kebutuhannya atau keinginannya.
3. Upaya mempertahankan konsumen agar tetap loyal untuk menggunakan
produk atau jasa yang ditawarkan tersebut. (Rosady, 2001: 276)
Sasaran pelayanan unggul (prima) suatu perusahaan yang akan dicapai
dalam hal berkaitan dengan kepentingan pihak konsumen, yaitu:
1) Konsumen memerlukan jasa-jasa bidang pelayanan (misal: jasa
perbankan, perhotelan, perbelanjaan, angkutan, dll).
2) Adanya pihak pelanggan (customer) yang bersedia menerima hasil kerja
jasa atau produk yang ditawarkan.
3) Kesediaan konsumen untuk membeli dan menerima bantuan dari
penawaran jasa dari suatu lembaga atau produk barang dari perusahaan
yang bersangkutan.
Sebagai pihak yang mendapat pelayanan, masyarakat tentunya ingin
mendapatkan pelayanan yang baik dan memuaskan, maka perwujudan yang
didambakan adalah:
a. Adanya kemudahan dalam pengurusan kepentingan dengan pelayanan
yang cepat dalam arti tanpa hambatan yang terkadang dibuat-buat.
b. Memperoleh pelayanan secara wajar tanpa/gerutu sindiran yang
mengarah pada permintaan sesuatu baik dengan alasan untuk dinas
maupun kesejahteraan.
c. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap
kepentingan yang sama, tertib dan tidak pandang bulu.
d. Pelayanan yang jujur dan terus terang artinya apabila ada hambatan
karena suatu malah yang tidak dapat dihindari, hendaknya
diberitahukan, sehingga orang tidak menunggu sesuatu yang tidak jelas
yang akhirnya akan menimbulkan kekecewaan pada orang tersebut
karena merasa tidak diberi kejelasan (A.S. Moenir, 2000: 41-44).
Suatu pelayanan umum akan dapat terlaksana dengan baik dan
memuaskan, bahkan dikatakan sebagai pelayanan prima apabila didukung oleh
beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor Kesadaran
Kesadaran menunjukkan keadaan jiwa seseorang yaitu merupakan titik
temu dari berbagai pertimbangan sehingga diperoleh keyakinan, ketenangan
hati dan keseimbangan dalam jiwa yang bersangkutan. Adanya kesadaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
dapat membawa seseorang kepada keikhlasan dan kesungguhan dalam
menjalankan dan melaksanakan suatu kehendak. Karena itu dengan adanya
kesadaran pegawai atau petugas diharapkan mereka dapat melaksanakan tugas
dengan penuh keikhlasan, kesungguhan dan disiplin.
2. Faktor Aturan
Aturan-aturan dalam pelayanan disini ditunjukkan pada kewenangan
pengetahuan dan pengalaman, kemampuan bahasa, pemahaman oleh
pelaksana serta disiplin pelaksana (disiplin waktu dan disiplin kerja).
3. Faktor Organisasi
Organisasi yang dimaksud adalah tidak semata-mata dalam
perwujudan susunan organisasi melainkan lebih banyak pada pengaturan dan
mekanisme kerjanya yang harus mampu menghasilkan pelayanan yang
memadai. Organisasi pelayanan disini maksudnya adalah mengorganisir
fungsi pelayanan baik dalam bentuk struktur maupun mekanismenya yang
akan berperan dalam mutu dan kelancaran pelayanan.
4. Faktor Pendapatan
Pendapatan adalah seluruh penerimaan seseorang sebagai imbalan atas
tenaga dan pikirang yang telah dicurahkan untuk orang lain atau
badan/organisasi, pendapatan disini maksudnya adalah imbalan untuk para
fungsionaris yang diukur layak atau patut.
5. Faktor Kemampuan dan Keterampilan
Bagi petugas sangat diperlukan keterampilan dalam melaksanakan
tugas yang pada umunya menggunakan empat unsur yaitu: otot, saraf,
perasaan dan pikiran dengan bobot berbeda sesuai dengan jenis tugasnya.
Dalam bidang pelayanan yang menonjol dan paling cepat dirasakan oleh
orang-orang yang menerima layanan adalah keterampilan pelaksanaannya.
Mereka in
layanan.
6. Faktor Sarana Pelayanan
Yakni segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang
berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan dan juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
berfungsi sosial dalam rangka memenuhi kepentingan orang-orang yang
sedang berhubungan dengan organisasi kerja tersebut. Fungsi sarana
pelayanan tersebut antara lain:
a Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat menghemat
waktu.
b Meningkatkan produktivitas, baik barang maupun jasa.
c Kualitas produk yang lebih baik dan terjamin.
d Lebih mudah/sederhana dalam gerak para pelakunya.
e Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan.
f Menimbulkan perasaan puas pada orang-orang yang berkepentingan
sehingga dapat mengurangi sifat emosional mereka.
Oleh karena itu, peranan sarana pelayanan sangat penting disamping
sudah tentu peranan unsur manusianya sendiri. Sarana pelayanan terdiri dari dua
hal yakni:
a) Sarana Kerja
1. Peralatan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi secara
langsung sebagai alat produksi untuk menghasilkan barang atau
berfungsi memproses suatu barang menjadi barang yang berlainan
fungsi dan gunanya.
2. Perlengkapan kerja, semua jenis benda yang berfungsi sebagai alat
bantu tidak langsung dalam produksi, mempercepat proses
membangkitkan dan menambah kenyamanan dalam bekerja.
3. Perlengkapan bantu ata fasilitas, adalah semua jenis benda yang
berfungsi membantu kelancaran gerak dalam pekerjaan, contohnya
mesin lift, mesin pendingin ruangan, mesin absensi, mesin
pembangkit tenaga, dll.
b) Fasilitas Pelayanan
Fasilitas pelayanan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Fasilitas Ruangan, terdiri dari ruangan-ruangan:
Pelayanan, yang cukup aman dan tertib.
Informasi, yang dilengkapi dengan bahan-bahan yang penting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
secara umum ingin diketahui orang-orang yang berkepentingan.
Ruang tunggu, dilengkapi dengan penerangan yang cukup untuk
dapat membaca, tempat duduk, meja kecil seperlunya, asbak dan
tempat sampah.
Ruang ibadah, terutama bagi mereka yang beragama Islam
(mushola) agar sambil menunggu selesainya urusan mereka dapat
melaksanakan ibadah sholat.
Kamar kecil, dilengkapi dengan sistem pengairan yang baik, agar
tidak menimbulkan bau tidak sedap dan terjaga kebersihannya.
Kantin, selainuntuk keperluan pegawai juga melayani orang-orang
yang sedang menunggu.
2. Telepon Umum
Lokasi telepon umum hendaknya tidak terlalu jauh dari ruang tunggu
dan masih dalam lingkungan halaman kantor yang bersangkutan.
3. Alat Panggil
Untuk ruang tunggu yang luas dan banyak loket perlu fasilitas alat
panggil yang mudah didengar atau dibaca oleh orang-orang yang
sedang menunggu.
c. Kualitas Pelayanan
Definisi kualitas menurut Goetsch dan Davis yang dikutip oleh Zulian
dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
ukuran yang berlaku ditempat produk tersebut diadakan dan penyampaiannya
Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang diterima secara
universal, namun dari definisi-definisi yang ada tentang kualitas terdapat beberapa
kesamaan yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut:
1. Kualitas meliputi usaha memebuhi atau melebihi harapan pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2. Kualitas mencakup produk jasa, manusia, proses, dan lingkungan.
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang
dianggap merupakan kualitas saat ini, mungkin dianggap kurang
berkualitas pada masa mendatang). (Fandy Tjiptono, 1996: 3)
Dari beberapa pengertian di atas menunjukkan bahwa kualitas
merupakan suatu ukuran untuk menyatakan keadaan suatu produk atau jasa yang
meliputi proses manusia serta lingkungan dalam memenuhi harapan pelanggan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kualitas pelayanan
adalah suatu tindakan seseorang terhadap orang lain melalui penyajian
produk/jasa tersebut untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan orang
yang dilayani.
Pelayanan dinilai memuaskan apabila pelayanan tersebut memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan
elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan
lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang
disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak
efisien. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor yang
penting dalam mengembangkan suatu sistem penyediaan pelayanan yang tanggap
terhadap kebutuhan pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta
memaksimalkan dampak pelayanan terhadap populasi sasaran.
Menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman yang dikutip oleh Zulian
Yamit (2005: 11) ada lima dimensi karakteristik kualitas pelayanan, yaitu:
1. Tangibles (bukti langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi.
2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan.
3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan para staf untuk membentu para
pelanggan dan memberikan pelayanan daya tanggap.
4. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat
dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko ataupun keraguan-
raguan.
5. Empaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
Dimensi tangibles atau bukti fisik, yaitu kemampuan suatu perusahaan
dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan
kemampuan sarana serta prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan
sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.
Yang meliputi fisik (gedung, gudang, dan lain sebagainya), perlengkapan dan
peralatan yang digunakan (teknologi) serta penampilan karyawannya. Contohnya
adalah kebersihan ruangan di adalam bus, kenyamanan tempat duduk, fasilitas
AC, fasilitas TV/musik dan hiburan, fasilitas bantal dan selimut, fasilitas toilet,
fasilitas bagasi, fasilitas snack dan menu makan malam, fasilitas ruang tunggu
yang nayaman dan bersih, dan sebagainya.
Fasilitas yang diberikan dalam melakukan pelayanan akan terlihat semu
tanpa adanya reliability atau kehandalan dari pelaku bisnis. Kehandalan
merupakan kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang
dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kehandalan dalam pelayanan dapat
dilihat dari ketepatan dalam memenuhi janji secara akurat dan terpercaya. Kinerja
harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan
yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan
dengan akurasi yang tinggi. Dimensi kehandalan ini berkaitan dengan timbulnya
kemungkinan suatu produk mengalami keadaan tidak berfungsi pada suatu
periode tertenu. Kehandalan suatu produk yang menandakan tingkat kualitas
sangat berarti bagi konsumen dalam memilih produk. Hal ini menjadi semakin
penting mengingat besarnya biaya penggantian dan pemeliharaan yang harus
dikeluarkan apabila produk yang dianggap tidak reliable menalami kerusakan.
Kehandalaan mencakup dua hal pokok yaitu konsistensi kerja dan kemampuan
untuk dipercaya. Hal ini berarti perusahaan memberikan jasanya secara tepat
semenjak pertama kali. Selain itu juga berarti bahwa perusahaan yang
bersangkutan memenuhi janjinya, misalnya menyampaikan jasanya sesuai jadwal
yang disepakati, ketepatan waktu keberangkatan, ketepatan waktu tempuh
perjalanan, ketepatan waktu tiba atau sampai tujuan, penumpang diturunkan tepat
pada tempat tujuan, dan lain sebagainya. Pelanggan akan lebih loyal kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
perusahaan yang selalu menepati janji daripada perusahaan yang banyak
menawarkan promosi mewah tapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Kualitas pelayanan juga dapat dilihat dari responsiveness atau daya
tanggap. Yaitu suatu kemampuan untuk membantu dan memberikan pelayanan
yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang
jelas. Membiarkan konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas
menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan, atau dengan kata
lain daya tanggap merupakan keinginan para staf untuk membantu para pelanggan
dan memberikan pelayanan yang tanggap. Misalnya yaitu kesigapan kru bus
dalam menunjukkan tempat duduk penumpang, ketanggapan kru bus dalam
menaikkan dan menurunkan barang bawaan penumpang, kesigapan kru bus dalam
membenahi dan menata barang bawaan penumpang, kesigapan kru bus dalam
membenahi fasilitas yang rusak. Memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
menunjukkan pelaku bisnis yang profesional, sehingga tidak menyia-nyiakan
amanat yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Pelaku bisnis yang selalu
tanggap maka akan melahirkan sikap inovatif dan tidak ada waktu terbuang.
Ketika pelaku bisnis bekerja memberikan pelayanan dengan keahliannya maka
akan bekerja tanggap sehingga pelanggan memperoleh kepuasan.
Jaminan dan kepastian atau assurance yaitu pengetahuan,
kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan
rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen
antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun.
Jaminan merupakan pengetahuan dan kesopanan dari karyawan, dan kemampuan
untuk mendapatkan kepercayaan dan keyakinan. Adanya assurance juga dapat
menunjukkan nilai plus tersendiri bagi perusahaan terhadap pelayanan yang
diberikan. Jaminan ini dapat ditunjukkan melalui pengetahuan, kesopansantunan,
rasa aman, rasa percaya, bebas dari bahaya dan resiko yang dapat diberikan
karyawan kepada pelanggan. Apalagi dalam pelayanan yang mana konsumen
memiliki banyak pilihan, bila pelaku bisnis tidak mampu memberi rasa aman
dengan kelemahlembutannya maka konsumen akan berpindah ke perusahaan lain.
Pelaku bisnis dalam memberikan pelayanan harus menghilangkan jauh-jauh sikap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
keras hati dan harus memiliki sifat pemaaf kepada pelanggan agar pelanggan
terhindar dari rasa takut, tidak percaya, dan perasaan adanya bahaya dari
pelayanan yang diterima. Contoh dari dimensi assurance adalah keramahan serta
kesopanan sopir dan kru bus selama perjalanan, kemampuan sopir dan kru bus
dalam berkomunikasi dengan penumpang, ketenangan penumpang selama di
perjalanan, serta keamanan barang bawaan penumpang selama di perjalanan.
Selain keempat dimensi di atas, terdapat dimensi empati, yaitu
memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang
diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan
konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan
pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik,
serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. Wujud dari
empati antara lain ketulusan kru bus dalam membantu dan menaikkan dan
menurunkan barang bawaan penumpang, ketulusan kru bus dalam menolong
penumpang yang sakit/mabuk perjalanan, ketulusan kru bus dalam memahami
keperluan khusus penumpang, kesabaran kru bus dalam menangani kesulitasn-
kesulitan yang dialami penumpang. Secara singkat empati merupakan tingkat
perhatian pribadi terhadap pelanggan. Dalam pelaksanaannya, sikap empati
merupakan wujud dari kemauan karyawan untuk memberikan kemudahan kepada
pelanggan dengan senang hati dalam melakukan transaksi, disaat pelanggan
mengalami kesulitan maka karyawan siap membantu.
Meningkatkan mutu kualitas pelayanan bukan merupakan pekerjaan yang
dapat dicapai secara konsisten dengan memperbaiki pelayanan dan memberikan
perhatian khusus pada standar kinerja pelayanan baik standar pelayanan internal
(Zulian, 2004; 22)
Untuk meningkatkan mutu kualitas pelayanan dapat menggunakan
konsep Service Triangle (segi Service Triangle adalah suatu model
interaktif manajemen pelayanan yang menghubungkan antara perusahaan dan
fokus, sebagaimana yang dijelaskan oleh Albrecht and Zemke dalam Zulian,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
2005: 23) yaitu:
1. Strategi Pelayanan (Service strategy)
Strategi pelayanan adalah strategi untuk memberikan pelayanan kepada
pelanggan dengan kualitas sebaik mungkin sesuai tandar yang telah
ditetapkan perusahaan. Untuk merumuskan dan mengimplementasikan
strategi pelayanan yang efektif, perusahaan harus fokus pada kepuasan
pelanggan sehingga perusahaan mampu membuat pelanggan melakukan
pembelian ulang bahkan mampu meraih pelanggan baru.
2. Sumberdaya manusia yang membrikan pelayanan (service people)
Orang berinteraksi secara langsung maupun yang tidak berinteraksi langsung
dengan pelanggan harus memberikan pelayanan kepada pelanggan secara
tulus (empathy), responsif, ramah, fokus dan menyadari bahwa kepuasan
pelanggan adalah segalanya.
3. Sistem pelayanan (service system)
Sistem pelayanan adalah prosedur pelayanan kepada pelanggan yang
melibatkan seluruh fasilitas fisik termasuk sumberdaya manusia yang dimiliki
perusahaan. Sistem pelayanan harus dibuat secara sederhana, tidak berbelit-
belit dan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Dari uraian tersebut diatas, maka segitiga pelayanan dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 1 model segitiga pelayanan
Sumber: Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2007: 80)
strateg
siste
custome
SDM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Setiap organisasi harus memenej ketiga faktor tersebut untuk
mewujudkan kepuasan pelanggan. Interaksi diantara strategi, sistem, dan orang di
garis depan serta pelanggan akan menentukan keberhasilan manajemen dan
kinerja pelayanan organisasi tersebut.
Kepuasan pelanggan menjadi titik acuan dalam meningkatkan dan
mempertahankan keunggulan pelayanan yang berkualitas. Setiap perusahaan atau
organisasi harus senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan demi kepuasan
pelanggan, memperbaiki dan mengembangkan kualitas pelayanan atau
memberikan pelayanan prima yang penting dilakukan dalam menghadapi era
kompetisi pada jaman globalisasi.
Pelayanan dikatakan bermutu (prima) apabila berhasil memuaskan
pelanggan yang dilakukan secara terus menerus. Oleh karena itu, bagaimana
menciptakan mutu pelayanan, berarti pula bagaimana menciptakan memuaskan
pelanggan.
Unsur menciptakan kepuasan pelanggan harus dilakukan dengan langkah
berurutan, sebagai berikut :
1. Terima dan sambutlah pelanggan (greet customers).
2. Hargailah dan hormatilah pelanggan (value customers).
3. Tanyakan apa yang dapat kita lakukan untuk membantu pelanggan (ask
how to help customers).
4. Dengarkanlah dan perhatikanlah pelanggan (listen to customers).
5. Bantulah dan layanilah pelanggan (help customers).
6. Undang agar pelanggan bersedia menggunakan jasa kita di lain
kesempatan (invite customers back).
Kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama dari pelayanan prima.
Oleh karena itu, setiap perusahaan yang bergerak di bidang jasa berkewajiban
untuk berupaya memuaskan pelanggannya. Kepuasan pelanggan dapat dicapai
apabila perusahaan mengetahui siapa pelanggannya, baik pelanggan internal
maupun pelanggan eksternal. Dengan mengetahui siapa pelanggannya, maka
perusahaan akan dapat mengidentifikasi apa keinginan pelanggan.
Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila keinginan atau harapan
pelanggan dapat terpenuhi. Menurut Gaspers dalam Sutopo dan Adi Suryanto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
(2003: 27-28) ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk meningkatkan
mutu pelayanan, yaitu:
a. Ketepatan waktu pelayanan. Hal-hal yng perlu diperhatikan disini terkait
dengan waktu tunggu dan waktu proses.
b. Akurasi pelayanan. Berkaitan dengan reliabilitas pelayanan bebas dari
kesalahan pelayanan.
c. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan. Yang harus
diperhatikan disini adalah dalam bersikap, berpenampilan maupun dalam tutur
kata saat melayani pelanggan.
d. Tanggung jawab. Berkaitan dengan penerimaan pesanan dan penanganan
keluhan dari pelanggan.
e. Kelengkapan. Berkaitan dengan lingkup pelayanan dan ketersediaan sarana
pendukung.
f. Kemudahan mendapatkan pelayanan. Berkaitan dengan banyaknya petugas
yang melayani, seperti kasir, staf administrasi. Banyaknya fasilitas
pendukung, seperti computer untuk memproses data dan lain-lain.
g. Variasi model pelayanan. rikan
pola-pola baru dalam pelayanan.
h. Pelayanan pribadi. Berkaitan dengan flekibilitas, penanganan, permintaan-
permintaan khusus, dan lain-lain.
i. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan. Berkaitan dengan lokasi,
ruang an tempat pelayanan, kemudahan menjangkau, tempat parker
kendaraan, ketersediaan informasi, petunjuk-petunjuk dan lain-lain.
j. Atribut pendukung pelayanan lainnya. Seperti lingkungan, kebersihan
ruang tunggu, fasilitas music, AC dan lain-lain.
Sikap pelayanan prima berarti pengabdian yang tulus terhadap bidang
kerja dan yang paling utama adalah kebanggan atas pekerjaan. Pelayanan prima
sangat memperhatikan individu sebagai pribadi yang unik dan menarik. Setiap
pelanggan memiliki sifat dan dapat membuat para petugas bahagia maupun
kecewa. Sentuhan pribadi mengarahkan para petugas pelayanan untuk berpikir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
bahwa memperlakukan orang lain sebagaimana kita memperlakukan diri kita
sendiri perlu dipraktekkan.
Konsep pribadi prima meliputi unsur-unsur kepribadian, penampilan,
perilaku, dan komunikasi yang prima. Seseorang dapat dikatakan memiliki pribadi
prima apabila:
1) Tampil ramah
2) Tampil sopan dan penuh hormat
3) Tampil yakin
4) Tampil rapi
5) Tampil ceria
6) Senang memaafkan
7) Senang bergaul
8) Senang belajar dari orang lain
9) Senang pada kewajaran
10) Senang menyenangkan orang lain (Sutopo dan Adi Suryanto, 2003: 34)
Sikap dasar dan penampilan pelayanan pada konsumen yang
menunjukkan kualitas pelayanan menurut Djoko Santoso T.H (2004: 7-8)
mencakup dua hal, yakni:
1. Kualitas Fisik
Yang dimaksud adalah penampilan fisik yang terlihat diantaranya:
a. Bahasa dan gaya bahasa yang tegas namun sopan.
b. Penampilan yang serasi dan rapi
c. Kaeramahan yang tulus
d. Roman muka yang ceria dan terbuka
e. Cepat tanggap namun terkendali
2. Kualitas Non Fisik
Merupakan sikap yang lebih secara individu:
a. Sabar dalam melayani
b. Dapat dipercaya
c. Jujur
d. Mempunyai ingatan yang baik
e. Pendengar yang baik
f. Menguasai produk atau informasi
g. Mengetahui keadaan konsumen
h. Menghargai waktu
Karena pelayanan prima merupakan budaya, identitas, sarana kompetisi,
pelanggan merasa penting, rekan sekerja merasa nyaman bersama kita dapat
melayani pelanggan dengan cepat, tepat, ramah, mengutamakan kepuasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
pelanggan, berbahasa yang baik, menunjukkan etika dan sopan santun, bekerja
dengan antusias, kepercayaan diri yang tinggi, menawarkan bantuan, senyum
yang tulus dan menjadi pendengar yang baik saat menerima keluhan dari
pelanggan.
d. Pelaksanaan Pelayanan Prima sebagai Proses Manajemen
Pelayanan merupakan suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang
bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya
interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan
oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan
permasalahan konsumen atau pelanggan. Menurut Manullang dalam Ratminto dan
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan
Dari pengertian tentang pelayanan dan manajemen di atas dapat
disimpulkan bahwa manajemen pelayanan merupakan suatu proses penerapan
ilmu dan seni untuk menyusun rencana, mengimplementasikan rencana,
mengkoordinasikan dan menyelesaikan aktivitas-aktivitas pelayanan demi
tercapainya tujuan-tujuan pelayanan.
Dalam pelayanan publik yang diselenggarakan oleh swasta, adaptabilitas
pelayanan sangat tinggi. Penyelenggara pelayanan selalu berusaha untuk
merespon keinginan pengguna karena posisi tawar pengguna sangat tinggi.
Apabila keinginan pengguna tidak direspon, maka pengguna akan beralih kepada
penyelenggara pelayanan yang lain. Jelas sekali bahwa fokus kontrol ada di pihak
klien/pengguna. Dengan demikian sifat pelayanannya adalah pelayanan yang
dikendalikan oleh pengguna.
Untuk dapat menyelenggarakan manajemen pelayanan dengan baik,
suatu perusahaan jasa harus memperhatikan tentang prinsip-prinsip manajemen
pelayanan untuk dapat dijadikan sebagai acuan. Prinsip-prinsip tersebut antara
lain sebagai berikut (Viljoen dalam Ratminto dan Atik Septi Winarsih, 2007: 87-
88):
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
1) Identifikasi kebutuhan konsumen yang sesungguhnya.
2) Sediakan pelayanan yang terpadu.
3) Buat sistem yang mendukung pelayanan konsumen.
4) Usahakan agar semua orang atau karyawan bertanggungjawab terhadap
kualitas pelayanan.
5) Layanilah keluhan konsumen secara baik.
6) Terus berinovasi.
7) Karyawan adalah sama pentingnya dengan konsumen.
8) Jalin komunikasi dan interaksi khusus dengan pelanggan.
9) Selalu mengontrol kualitas.
Menurut Zeithaml, Parasuraman dan Berry dalam Ratminto dan Atik
Septi winarsih (2007: 91), penyelenggaraan manajemen pelayanan yang baik
sering mengalami hambatan bahkan tidak bisa diwujudkan oleh suatu instansi atau
perusahaan jasa. Hal ini disebabkan adanya gap atau kesenjangan pelayanan,
yaitu:
a. Gap 1: gap persepsi manajemen. Gap ini terjadi apabila terdapat perbedaan
antara harapan-harapan konsumen dengan persepsi manajemen terhadap
harapan konsumen.
b. Gap 2: gap persepsi kualitas. Gap persepsi kualitas akan terjadi apabila
terdapat perbedaan antara persepsi manajemen tentang harapan-harapan
konsumen dengan spesifikasi kualitas pelayanan yang dirumuskan.
c. Gap 3: gap penyelenggaraan pelayanan. Gap ini terjadi jika pelayanan
yang diberikan berbeda dengan spesifikasi yang telah dirumuskan. Meskipun
perusahaan memiliki standar pelayanan (pedoman dan prosedur) yang baik,
pelayanan yang berkualitas tidak selalu bisa diwujudkan. Standar yang baik
harus dilengkapi dengan sumber daya yang menukupi (orang, sistem, dan
teknologi) dan harus didukung agar menjadi efektif, yaitu: kinerja karyawan
harus diukur dan karyawan diberi kompensasi berdasar standar tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
d. Gap 4: gap komunikasi pasar. Adanya gap ini adalah karena perbedaan
antara pelayanan yang diberikan dengan komunikasi eksternal terhadap
konsumen.
e. Gap 5: gap kualitas pelayanan. Gap ini muncul karena pelayanan yang
diharapkan oleh konsumen tidak sama dengan pelayanan yang senyatanya
diterima atau dirasakan oleh konsumen. Gap ini muncul di luar perusahaan
dan sebaga akibat dari terjadinya akumulasi dari gap-gap sebelumnya.
2. Tinjauan Tentang Jasa Transportasi
a. Pengertian Jasa
Jasa (service) merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual. Menurut Philip Kotler dalam Fandy Tjiptono (1996: 6)
itawarkan
oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak
berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa
(2002: 23) m
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa jasa menjual
suatu kegiatan atau manfaat yang tidak berwujud (bukan barang fisik) dan dapat
dimiliki secara utuh, karena jasa hanya bisa dirasakan kepuasannya sesuai yang
diberikan oleh pihak produsen kepada konsumen namun dalam pemberian jasa
dapat dikaitkan dengan produk fisik
Menurut Zulian Yamit (2005: 21) ada empat karakteristik pokok pada
jasa yang membedakannya dengan barang. Keempat karakteristik tersebut
meliputi:
1) Intangibility (tak berujud)
2) Inseparability (tak terpisahkan)
3) Variability (keanekaragaman)
4) Perishability (tidak tahan lama)
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
1) Intangibility (tak berwujud)
Jasa bersifat intangibility artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium,
atau didengar sebelum dibeli. Karena sifatnya tersebut, orang hanya bisa
menggunakan, memanfaatkan atau menyewa jasa tersebut setelah pelanggan
membeli jasa tersebut.
2) Inseparability (tak terpisahkan)
Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan
jasa pada umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang sama. Interaksi
antara penyedia jasa dan pelanggan mempengaruhi hasil jasa tersebut.
3) Variability (keanekaragaman)
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized out-put,
artnya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan,
di mana jasa tersebut dihasilkan. Pada industri jasa yang bersifat people-
based, komponen manusia yang terlibat jauh lebih banyak daripada jasa yang
bersifat equipment-based. Implikasinya bahwa hasil (outcome) dari operasi
jasa yang bersifat people-based cenderung kurang terstandarisasi dan seragam
dibandingkan hasil dari jasa yang bersifat equipment-based maupun operasi
manufaktur. Para pembeli jasa sangat peduli terhadap variabilitas yang tinggi
dan seringkali mereka meminta pendapat orang lain sebelum memutuskan
untuk memilih penyedia jasa.
4) Perishability (tidak tahan lama)
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.. Daya
tahan suatu jasa tergantung pada suatu situasi yang diciptakan oleh berbagai
faktor. Jasa akan mempunyai nilai pada saat pembeli jasa membutuhkan
pelayanan.
b. Pengertian Transportasi
kegiatan mengangkut atau membawa barang dan / atau penumpang dari suatu
dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
(http://wartawarga.gunadarma.ac.id), diakses pada tanggal 20 Juni 2010 pukul
12.30.
Dari beberapa pengertian tersebut diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa transportasi adalah suatu usaha mengangkut, membawa atau memindahkan
barang dan atau penumpang (manusia) dari suatu tempat ke tempat lainnya
dengan menggunakan alat angkut baik yang menggunakan tenaga manusia, hewan
maupun mesin.
Menurut Rustian Kamaluddin (2003: 15) transportasi dapat
diklasifikasikan menurut macam atau moda atau jenisnya, yaitu;
1) Dari segi barang yang diangkut, transportasi dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a) Angkutan penumpang (passanger)
b) Angkutan barang (goods)
c) Angkutan pos (mail)
2) Ditinjau dari sudut geografis, transportasi dibagi sebagai berikut:
a) Angkutan antar benua : misalnya dari Asia ke Amerika
b) Angkutan antar kontinental : misalnya dari Peerancis ke Swiss dan
seterusnya samapai ke Timur Tengah
c) Angkutan antar pulau : misalnya dari Sumatera ke Jawa
d) Angkutan antar kota : misalnya dari Jakarta ke Bandung
e) Angkutan antar daerah : misalnya dari Jawa Barat ke Jawa Timur
f) Angkutan di dalam kota : seperti dengan angkot dan bus di kota-kota
Medan, Jakarta, Surabaya dan lainnya
3) Dilihat dari sudut teknis dan alat angkutannya, transportasi dapat pula
dirinci menurut jenisnya sebagai berikut:
a) Angkutan jalan raya atau highway transportation (road
transportation), seperti pengangkutan dengan menggunakan
truk,bus, dan sedan.
b) Pengangkutan rel (rail transportation), yaitu angkutan kereta api,
trem listrik, dan sebagainya.
c) Pengangkutan melalui air di pedalaman (inland transportation),
seperti pengangkutan sungai, kanal, danau, dan sebagainya.
d) Pengangkutan pipa (pipe line transportation), seperti transportasi
untuk mengangkut atau mengalirkan minyak tanah, bensin, dan air
minum.
e) Pengangkutan laut atau samudera (ocean transportation), yaitu
angkutan dengan menggunakan kapal laut yang mengarungi
samudera.
f) Pengangkutan udara (transportation by air atau air transportation),
yaitu pengangkutan dengan menggunakan kapal terbang yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
melalui jalan udara.
Jadi dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan pengertian tentang jasa
transportasi adalah suatu aktivitas yang ditawarkan oleh suatu perusahaan kepada
pihak lain dalam memenuhi kebutuhan konsumen di bidang transportasi dengan
bertitik tumpu pada kepuasan pelanggan.
c. Strategi Meningkatkan Kualitas Jasa
Menurut Fandy Tjiptono (2006: 88-96) ada 8 (delapan) faktor yang
mempengaruhi dalam meningkatkan kualitas jasa, yaitu:
1) Mengidentifikasi determinan utama kualitas jasa
Perusahaan harus melakukan riset untuk mengidentifikasikan
determinan jasa yang paling penting bagi pasar sasaran. Kemudian
memperkirakan penilaian yang diberikan pasar terhadap perusahaan dan
pesaing berdasarkan determinan tersebut. Sehingga sementara waktu
dapat dilihat sampai sejauh mana posisi perusahaan dan pesaing dimata
pelanggan dan berusaha untuk meningkatkan kualitas jasa.
2) Mengelola harapan pelanggan
Perusahaan selalu berusaha untuk memberikan janji-janji tentang
pelayanan yang akan diberikan, namun hal tersebut malah menjadi
bumerang bagi kelangsungan hidup perusahaan sendiri. Hal tersebut
dikarenakan pelanggan yang mengharapkan pelayanan jasa memuaskan
belum tentu merasa puas akan apa yang diberikan oleh perusahaan,
maka sebaiknya perusahaan bersikap sewajarnya saja.
3) Mengelola bukti (evidence) kualitas jasa
Pengelolaan bukti kualitas jasa bertujuan untuk memperkuat perasepsi
pelanggan selama dan sesudah jasa diberikan. Dalam hal ini pelanggan
lebih tertarik untuk melihat fakta-fakta berupa bukti-bukti yang
dilihatnya darpada yang dirasakannya. Bukti-bukti tersebut meliputi
fasilitas fisik jasa, penampilan pemberi jasa, peralatan dan perlengkapan
yang digunakan untuk memberikan jasa, laporan keuangan, dan logo
perusahaan.
4) Mendidik konsumen tentang jasa
Membantu pelanggan dalam memahami suatu jasa merupakan upaya
yang sangat positif dalam rangka menyampaikan kualitas jasa.
Pelanggan yang lebih terdidik akan dapat mengambil keputusan secara
lebih baik. Oleh karenanya kepuasan mereka akan dapat tercipta lebih
tinggi.
5) Mengembangkan budaya kualitas
Budaya kualitas merupakan sistem nilai organisasi yang menghasilkan
lingkungan yang kondusif bagi pembentukan dan penyempurnaan
kualitas secara terus-menerus. Budaya kualitas terdiri dari filosofi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
keyakinan, sikap, norma, nilai, tradisi, prosedur dan harapan yang
meningkatkan kualitas. Agar dapat tercipta budaya kualitas yang baik,
dibutuhkan komitmen menyeluruh pada seluruh anggota organisasi.
Upaya membentuk budaya kualitas dapat dilakukan melalui
pengembangan suatu program terkoordinasi yang diawali dari seleksi
dan pengembangan karyawan.
6) Menciptakan automating quality
Adanya otomatisasi dapat mengatasi variabilitas kualitas jasa yang
disebabkan kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki. Sebelum
memutuskan akan melakukan otomatisasi, perusahaan perlu melakukan
penelitian secara seksama untuk menentukan bagian yang
membutuhkan sentuhan manusia dan bagian yang memerlukan
otomatisasi.
7) Menindaklanjuti jasa
Menindaklanjuti jasa dapat membantu memisahkan aspek-aspek jasa
yang perlu ditingkatkan. Perusahaan perlu mengambil inisiatif untuk
menghubungi sebagian atau semua pelanggan untuk mengetahui tingkat
kepuasan dan persepsi mereka terhadap jasa yang diberikan.
8) Mengembangkan sistem informasi kualitas jasa
Sistem informasi kualiatas jasa merupakan suatu sistem yang
menggunakan berbagai macam pendekatan riset secara sistematis untuk
mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi kualitas jasa guna
mendukung pengambilan keputusan. Informasi yang dibutuhkan
mencakup segala aspek, yaitu data sat ini dan masa lalu, kuantitatif dan
kualitatif, internal dan eksternal, serta informasi mengenai perusahaan
dan pelanggan.
Strategi peningkatan kualitas jasa dapat melalui berbagai cara selama
perusahaan mempunyai sumber daya untuk mewujudkannya dan didukung oleh
sikap karyawan yang ramah. Tujuan diadakannya strategi peningkatan kualitas
jasa ini adalah untuk mengetahui keinginan dan harapan dari pelanggan sehingga
perusahaan akan berusaha memenuhi kepuasan pelanggan.
3. Tinjauan Tentang Pelanggan
Dalam pengertian sehari-hari pelanggan adalah orang-orang yang
kegiatannya membeli dan menggunakan suatu produk, baik barang maupun jasa,
secara terus menerus. Pelanggan atau pemakai suatu produk adalah orang-orang
yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung, dengan perusahaan-
perusahaan bisnis. Adapun pihak-pihak yang berhubungan dan bernegoisasi
dengan perusahaan-perusahaan bisnis sebelum tahap menghasilkan produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
dinamakan pemasok.
Dilihat dari segi perbaikan kualitas, definisi pelanggan adalah setiap
orang yang menuntut pemberian jasa (perusahaan) untuk memenuhi suatu standar
kualitas pelayanan tertentu, sehingga dapat memberi pengaruh pada performansi
(performance) pemberi jasa (perusahaan) tersebut.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pelanggan
adalah orang-orang yang kegiatannya membeli dan menggunakan suatu produk
baik barang maupun jasa, dengan menuntut suatu standar kualitas tertentu untuk
menciptakan kepuasan pelanggan.
Menurut Zulian Yamit (2004: 77) pelanggan dapat dikategorikan
menjadi 3 yaitu antara lain:
a Pelanggan internal (internal customer)
Adalah setiap orang yang ikut menangani proses pembuatan maupun
penyediaan produk di dalam perusahaan.
b Pelanggan perantara (intermediate customer)
Adalah mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara untuk
mendistribusikan produk kepada pihak konsumen atau pelanggan
eksternal. Pelanggan ini bukan sebagai pemakai akhir.
c Pelanggan eksternal (external customer)
Adalah pembeli atau pemakai akhir, yang sering disebut sebagai
pelanggan yang nyata (real customer).
Pelanggan adalah siapa saja yang terkena dampak dari produk atau
proses pelayanan. Pelanggan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
pelanggan yang secara terus menerus menggunakan jasa dan sudah menjadi
pelanggan tetap di BPU Rosalia Indah. Pelanggan tersebut seperti pebisnis yang
setiap saat membutuhkan jasa layanan transportasi untuk melakukan perjalanan ke
luar kota. Meskipun demikian, BPU Rosalia Indah tetap memberikan pelayanan
yang semaksimal mungkin bagi semua pelanggannya tanpa memandang status
pelanggannya tersebut.
B. Kerangka Berfikir
BPU Rosalia Indah merupakan perusahaan milik swasta yang bergerak di
bidang jasa transportasi dan bertujuan untuk melayani masyarakat yang
membutuhkan layanan jasa transportasi, khususnya transportasi darat dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
menggunakan kendaraan umum. Baik untuk layanan antar kota (dalam propinsi)
maupun maupun antar luar kota (luar propinsi). Dalam proses pelayanannya, BPU
Rosalia Indah tidak hanya mengandalkan produk-produk secara fisik (misal bus),
tetapi juga membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yakni karyawan yang
terampil dan terlatih, yang kemudian dikembangkan melalui proses pendidikan
dan pelatihan. Selain itu, sarana dan prasarana yang mendukung serta
penambahan fasilitas yang lebih maju sehingga mampu menghasilkan produk/jasa
yang berkualitas.
Meskipun demikian tidaklah gampang untuk mewujudkan kepuasan
pelanggan secara menyeluruh. Karena semakin disadari bahwa pelayanan dan
kepuasan pelanggan merupakan aspek vital dalam rangka bertahan dalam bisnis
dan memenangkan persaingan. Namun tentu saja setiap perusahaan harus
berusaha meminimalkan ketidakpuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan
yang semakin hari semakin baik. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki
strategi-strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar konsumen merasa
puas dengan pelayanan tersebut sehingga konsumen tidak berpindah ke
perusahaan yang lain. Pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan sepenuh hati,
pelayanan dengan senyum, walaupun kelihatan sangat sederhana namun apabila
tidak dengan sepenuh hati, pelanggan juga akan merasa tidak diperhatikan.
Apabila pelayanan jasa yang diberikan oleh BPU Rosalia Indah baik dan
memuaskan maka akan menciptakan kepuasan terhadap diri pelanggan.
Sebaliknya, apabila pelayanan di rasa kurang memuaskan atau kurang baik maka
akan menciptakan suatu komplain atau kritikan. Komplain yang datang dari
pelanggan harus segera ditangani untuk menunjukkan bahwa BPU Rosalia Indah
berusaha meningkatkan kualitas pelayanannya.
Untuk memperjelas uraian diatas, berikut disajikan kerangka pemikiran
penelitian mengenai Analisis Pelaksanaan Pelayanan Prima Di BPU Rosalia
Indah, dapat dilihat pada bagan berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Gambar 2. Kerangka Berfikir
BPU Rosalia
Jasa
Karakteristik kualitas
Pelayanan :
Tangibles (bukti langsung)
Reliability (kehandalan)
Responsiveness (daya tanggap
Tanggapan
Kualitas Pelayanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian, untuk mendapatkan kebenaran dari suatu pengetahuan
diperlukan tata cara atau prosedur tertentu. Sebelum penelitian dilakukan terlebih
dahulu ditentukan metodologi penelitian. Metodologi adalah cara utama yang
diperlukan untuk mencapai suatu tujuan dengan mempergunakan teknik serta alat
tertentu. Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2007: 2), definisi penelitian
adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan.
Dari pengertian tentang metodologi dan penelitian di atas dapat
disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari tentang
prosedur atau cara-cara yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian secara
sistematis, teratur dan tertib untuk menentukan, mengembangkan dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Ketepatan dalam menentukan metodologi disesuaikan dengan jenis data
yang akan mengantar kearah tujuan yang diinginkan. Adapun bagian-bagian dari
metodologi yang digunakan untuk memandu penelitian adalah:
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Suatu penelitian jelas memerlukan tempat penelitian. Tempat penelitian
digunakan untuk mendapatkan data, informasi, keterangan, fakta dan hal-hal yang
berkaitan dengan kepentingan penelitian. Penelitian ini memilih lokasi di BPU
Rosalia Indah.
Dipilihnya lokasi tersebut sebagai penelitian dengan alasan sebagai
berikut:
a) BPU Rosalia Indah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa
khususnya jasa transportasi sehingga mengutamakan pelayanan yang terbaik dan
berkualitas.
b) Lokasinya yang strategis sehingga memudahkan melakukan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
c) Tersedianya data yang diperlukan oleh peneliti.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan setelah pembuatan proposal penelitian
dan setelah ijin penelitian keluar. Selama kurang lebih 6 bulan terhitung bulan Juli
sampai bulan Januari dengan jadwal terlampir.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitan
Bentuk (metode) adalah cara yang teratur yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki/cara
kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan. Sedangkan metode penelitian adalah cara
mencari kebenaran dan asas-asas gejala alam, masyarakat/kemanusiaan
berdasarkan ilmu yang bersangkutan.
Penelitian ini menggunakan metode penelit
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu gejala menurut
apa adanya pada saat pe
Dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subyek penelitian pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah untuk mengumpulkan informasi
mengenai status gejala yang ada pada saat penelitian.
2. Strategi Penelitian
Strategi penelitian dipilih untuk mengamati, mengumpulkan informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
dan untuk menyajikan analisis terhadap penelitian serta untuk mendukung cara
menetapkan sampel dan pemilihan instrumen penelitian yang nantinya akan
digunakan untuk mengumpulkan informasi.
penelitian kualitaif dikenal adanya studi kasus tunggal terpancang dan studi kasus
ganda. Secara lebih khusus baik studi kasus tunggal maupun syudi kasus ganda,
Strategi tunggal terpancang adalah tunggal yaitu hanya ada satu ruang lingkup
penelitian dan terpancang pada tujuan penelitian, maksudnya yaitu bahwa apa
yang harus diteliti di batasi pada aspek-aspek yang sudah dipilih sebelum
melaksanakan penelitian di lapangan.
Jadi berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menggunakan strategi
tunggal teerpancang dimana hanya mengkaji satu permasalahan saja yaitu
pelaksanaan pelayanan prima di BPU Rosalia Indah dan terpancang pada tujuan
penelitian, adalah apa yang harus diteliti dibatasi oleh aspek-aspek yang sudah
dipilih sebelum melakukan penelitian di lapangan.
C. Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland dalam bukunya Lexy J. Moleong (2007:
kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan
lain-
dapat berupa manusia, peristiwa dan tingkah laku, dokumen dan arsip serta
Kata-kata dan tindalan dari obyek yang diteliti adalah salah satu sumber
data yang penting, oleh sebab itu penelitian ini peneliti harus benar-benar
melakukan seleksi terhadap orang-orang (manusia) yang akan menjadi informan.
Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh sesuai dengan konteks masalah dan
sifatnya obyektif. Sedangkan peristiwa yang terjadi sepanjang penelitian juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
dapat menjadi sumber informasi, namun juga harus sesuai dengan konteks
masalah.
a) Sumber Data Primer
Yaitu sumber data yang diperoleh langsung melalui penelitian di lapangan.
Dalam hal ini sumber data primernya adalah informan atau pihak yang terkait
langsung dengan permasalahan yang diteliti dan dapat memberikan
keterangan. Dimana informan tersebut meliputi pimpinan BPU Rosalia Indah,
manajer bagian pemasaran, karyawan bagian marketing BPU Rosalia Indah,
dan beberapa pelanggan BPU Rosalia Indah.
b) Sumber Data Sekunder
Yaitu sumber data yang tidak secara langsung di peroleh di lapangan tetapi
bersifat mendukung keterangan dari data primer. Sumber data ini diperoleh
melalui studi kepustakaan, meliputi buku-buku literatur, dokumen, arsip dan
sumber-sumber lain yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
D. Teknik Sampling
Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang digunakan adalah
teknik sampel bertujuan atau yang artinya penelitian lebih
ditekankan pada kualitas pemahamannya kepada masalah yang akan diteliti.
dalam hal ini adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai
macam sumber dan bangunannya (constructions
Selain itu, purposive sample di pandang lebih mampu menangkap
kelengkapan dan kedalaman data di dalam menghadapi realitas yang tidak
tuanggal dimana peneliti membatasi/menyeleksi jumlah informasi dan
pengambilan informan karena para informan tersebut dianggap paling paham serta
mengetahui permasalahan yang ada.
Di samping menggunakan teknik purposive sampling, peneliti juga
menggunakan teknik bola salju atau snowball sampling. Menurut HB. Sutopo
(2006: 65) menyatakan bahwa:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Snowball sampling digunakan bilamana peneliti ingin mengumpulkan
data yang berupa informasi dalam salah satu lokasi, tetapi peneliti tidak
tahusiapa yang tepat dipilih sebagai nara sumber. Untuk itu peneliti bisa
secara langsung datang memasuki lokasi dan bertanya mengenai
informasi yang diperlukannya kepada siapapun yang dijumpai. Di sini
peneliti kemungkinan hanya akan mendapat informasi yang sangat
terbatas dari para nara sumber pertama tersebut. Namun selanjutnya
peneliti boleh bertanya kepada informan pertama tersebut barangkali ia
mengetahui siapa yang lebih mengetahui informasinya yang bisa peneliti
temui. Demikian seterusnya, peneliti berjalan mengumpulkan data tanpa
rencana, semakin lama semakin menemukan informan yang paling
mengetahui informasinya, sehingga pada akhirnya peneliti akan mampu
Dalam teknik bola salju ini, informan yang terpilih dapat menunjukkan
informan yang lebih tahu sehingga pemilihan informan dapat terus berkembang
sesuai dengan pendalaman dan pemantapan peneliti dalam memperoleh data.
Dengan teknik-teknik tersebut peneliti berusaha mencari informan-informan yang
mengerti permasalahan sampai data yang diperoleh menjadi lengkap dan dapat
dijadikan sebuah informasi yang bermanfaat bagi penelitian.
E. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah cara khusus yang dipergunakan
untuk memperoleh data dalam penelitian. Data sangat diperlukan dalam penelitian
guna membuktikan kebenaran suatu peristiwa atau pengetahuan. Oleh karena itu
dalam penelitian sangat diperlukan data yang benar-benar obyektif dan dapat
dipercaya. Hal ini dikarenakan jika ada kesalahan-kesalahan dalam pengumpulan
data maka akan sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Seperti yang
dikemukakan oleh Moh. Nazir (2003: 2
prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data dengan masalah
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
1. Observasi (pengamatan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Yaitu penelitian dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap
obyek yang diteliti, yakni mengamati kinerja karyawan di BPU Rosalia Indah.
2. Interview (wawancara)
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung
secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan
secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Melalui
teknik wawancara dengan informan guna memperoleh data yang relevan dan
akurat.
3. Dokumentasi
Untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian digunakan teknik
dokumentasi sebagai alat bantu atau alat penunjang. Dengan menggunakan
metode dokumentasi maka peneliti akan memperoleh data mengenai
perusahaan yang berupa bahan tertulis, misalnya sejarah berdirinya
perusahaan, deskripsi tugas dan wewenang, struktur organisasi, dan hal-hal
yang berkaitan dengan seluk-beluk perusahaan.
F. Validitas Data
merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil
penelitian. Dalam penelitian kualitatif terdapat cara untuk pengembangan validitas
Terdapat empat macam teknik trianggulasi (Patton, dalam H.B Sutopo,
2006: 93-98), sebagai berikut:
1) Trianggulasi Data (trianggulasi sumber)
Artinya data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila
digali dari beberapa sumber data yang berbeda.
2) Trianggulasi Metode
Bisa dilakukan peneliti dengan cara mengumpulkan data yang sejenis tetapi
dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda.
3) Trianggulasi Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Yaitu hasil penelitian baik data maupun simpulan mengenai bagian tertentu
atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti lain.
4) Trianggulasi Teori
Dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori
dalam membahas permasalahan yang dikaji.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi sumber atau yang
biasa disebut dengan trianggulasi data yaitu membandingkan dan mengecek
kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang
berbeda dengan tujuan untuk memperoleh kepercayaan terhadap suatu data
dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber yang berbeda dan
juga mengontrol data yang sama pada situasi yang berbeda.
Selain mengggunakan trianggulasi sumber atau data, peneliti juga
menggunakan trianggulasi metode. Trianggulasi metode digunakan untuk
membandingkan data hasil wawancara, yaitu membandingkan apa yang ada
dalam dokumen dengan hasil observasi serta membandingkan hasil
wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.
G. Analisis Data
sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan
pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikan sebagai
HB. Sutopo (203: 113) yang mengutip pendapat Matthew B. Miles dan A.
data, dan penarikan kesimpulan serta
dijelaskan sebagai berikut:
1. Reduksi Data
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
dan Michael A. Huberman dalam Tjettjep R. Rohidi, 1992: 16). Setelah
data terkumpul, langkah selanjutnya adalah reduksi data. Reduksi data
dilakukan dengan cara melakukan abstraksi yaitu membuat rangkuman
inti, membuang data yang tidak perlu, mengatur data dan pertanyaan-
pertanyaan yang perlu dijaga agar tetap berada didalamnya, sehingga
penarikan kesimpulan akhir dari penelitian dapat dilakukan dengan mudah.
Kegiatan ini berlangsung selama penelitian dilaksanakan.
2. Peyajian Data
Data yang sudah terkumpul perlu disajikan dalam bentuk-bentuk tertentu
guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk yang terpadu,
sehingga tidak akan terjadi kesulitan dalam penarikan kesimpulan.
Menurut Matthew B. Miles dan Michael A. Huberman dalam Tjetjep R.
tersusun, yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasinya
Kegiatan analisis terakhir adalah penarikan kesimpulan yang merupakan
rangkaian data yang berupa gejala kasus yang terdapat di lapangan.
Namun ini bukanlah langkah final dalam suatu penelitian, karena
kesimpulan tersebut masih belum diverifikasi. Proses verifikasi dapat
diartikan sebagai proses pengujian data, apabila kesimpulan yang telah
diambil belum dipeoleh data yang validm maka proses analisis diulang
kembali sampai diperoleh data yang benar-benar akurat, cocok dan kokoh
sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Berikut adalah bagan skema proses analisis model interaktif (interactive
model of analysis).
Gambar 2
Skema Model Analisis Interaktif
(Sumber HB. Sutopo, 2006: 120)
Teknik analisis data interaktif seperti yang telah digambarkan di atas
merupakan teknik analisis mengikuti pola analisis interaktif. Tiga komponen
analisis yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (verifikasi)
aktivitasnya dilakukan dengan bentuk interaktif dengan proses mengalir (siklus).
Analisis dilakukan bersamaan serentak dengan proses pengumpulan data. Bila
kesimpulan dirasa kurang mantap karena kekurangan data dalam mereduksi data
dan penyajian data, maka peneliti dalam field note. Bila ternyata dalam field note
juga tidak boleh diperoleh data pendukung yang dimaksud, maka peneliti wajib
kembali melakukan pengumpulan data khusus bagi pendalaman yang diperlukan.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Tahap Pra Lapangan
Tahap ini dimulai dengan pembuatan usulan atau proposal penelitian, yamg
kemudian dilanjutkan pengajuan perijinan penelitian. Dan juga persiapan
pelaksanaan penelitian ke lapangan, antara lain menyiapkan perlengkapan
Pengumpulan Sajian Data
Penarikan
Reduksi Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
yang akan digunakan, seperti alat tulis dan alat perekam, rancangan biaya dan
pengaturan perjalanan.
2. Tahap Lapangan
Pada tahap ini terdiri dari kegiatan memahami latar penelitian dan merupakan
kegiatan memasuki lapangan untuk menggali data yang relevan dengan
penelitian dan dalam tahap berlangsung kegiatan pengumpulan data yang
diperlukan.
3. Tahap Analisis Data
Tahap analisis awal dilakukan sejak proses pengumpulan data di lapangan,
sedangkan analisis akhir dilakukan setelah penggalian data yang dianggap
cukup mendukung maksud dan tujuan penelitian ini. Dalam tahap ini peneliti
membandingkan data yang diperoleh di lapangan dengan teori yang relevan,
yang kemudian dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan.
4. Tahap Penarikan Kesimpulan
Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan dari permasalahan yang diteliti
didasarkan pada tujuan penelitian didukung oleh data yang valid, sehingga
penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
5. Tahap Penyusunan Laporan dan Penggandaan
Dari hasil penelitian ini kemudian disusun laporan penelitian yang nantinya
akan diuji dan dipertanggungjawabkan dihadapan tim penguji. Kemudian
disertai penggandaan laporan sesuai kebutuhan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat bagan prosedur
penelitian sebagai berikut:
Gambar 3
Skema Prosedur Penelitian
Pesiapan
Penelitian
Pengumpulan
D t
Pembuatan
Proposal Penelitian
dan Perijinan
Analisis Data Awal
Analisis Data Akhir
Penarikan
Kesimpulan
Penyusunan
Laporan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Biro Perjalanan Umum Rosalia Indah
Berbekal pengalaman di bidang transportasi serta jiwa kepemimpinan
yang teruji dan penuh motivasi untuk sukses, pasangan suami istri, Yustinus
Soeroso dengan Yustina Rahyuni Soeroso merintis dari nol perusahaan
perseorangan yang bergerak di bidang jasa transportasi darat dengan nama PO.
Rosalia Indah.
Pada tahun 1983 Biro Perjalanan Umum (BPU) Rosalia Indah mulai
mengoperasikan 1 (satu) kendaraan bermesin Isuzu dengan jalur lintasan/trayek
antar kota jurusan Yogyakarta-Solo-Surabaya-Malang. Perkembangan selanjutnya
armada Rosalia Indah bermesin Colt Diesel.
Bulan Mei 1987 Biro Perjalanan Umum Rosalia Indah mengembangkan
sayap usahanya dengan menggunakan sarana angkutan bis dalam mengoperasikan
unit usahanya. Jasa layanan angkutan darat bis AKDP (Antar Kota Dalam
Propinsi) ini hanya beroperasi beberapa waktu saja karena iklim kompetisi usaha
di bidang jasa angkutan Jawa Tengah saat itu memang sedang sangat ketat.
Di era 1990-an, ketatnya kondisi persaingan bisnis transportasi darat
bukan menjadi kendala bagi Biro Perjalanan Umum Rosalia Indah bahkan pada
masa itu dijadikan titik tolak dari yang semula berorientasi pada pelayanan
transportasi AKDP menjadi AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) yang lebih
memiliki daya jangkau luas, lebih handal dan lebih mantap hingga saat ini.
Bahkan Biro Perjalanan Umum Rosalia Indah juga telah siap melayani pangsa
pasar pariwisata dengan armada travel L-300 ataupun carter bis pariwisata.
Perusahaan ini mengalami akselerasi perkembangan yang dinamis
sehingga pada tanggal 21 Maret 1991 Perusahaan Otobus Rosalia Indah
mengantongi izin usaha Biro Perjalanan Umum Rosalia Indah No.
05/D.2/BPU/III/1991 dengan alamat Jalan Raya Solo-Sragen KM. 7,5 Jaten
Karanganyar, Jawa Tengah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Biro Perjalanan Umum Rosalia Indah adalah sebuah perusahan yang
sedang berkembang pesat dan merupakan perusahaan daerah yang diperhitungkan
dalam percaturan bisnis jasa angkutan darat di Indonesia. Perusahan yang selalu
mengedepankan konsep customer satisfaction (kepuasan pelanggan) ini juga
mengelola beberapa unit usaha pendukung yang masih merupakan jaringan
korelasi jaringan usaha Rosalia Indah Group.
Biro Perjalanan Umum Rosalia Indah merupakan induk usaha yang
dikelola sejak awal bergerak di bidang jasa transportasi darat (bis) dengan armada
reguler yang eksklusif mulai dari kelas AC sampai dengan Non AC, kapasitas
temapat duduk mulai dari 20 seats sampai dengan 50 seats. Ragam fasilitas yang
tersedia di dalam armada Rosalia Indah adalah AC, TV, Musik&Karaoke
(VCD/Tape), toilet, bantal, selimut, reclining seat, Food Rest/Leg Rest, didukung
pula dengan layanan plus lainnya sepertai makan prasmanan dan snack (Coffee
Morning). Rosalia Indah juga melayani carter bis wisata dengan armada reguler
setara dengan standar bis pariwisata. Biro Perjalanan Umum Rosalia Indah juga
menyediakan layanan antar jemput berupa armada L-300 dengan kelas Big Top (5
seats) dan Executif (8 seats) lengkap dengan fasilitas AC, musik (Tape), selimut
dan reclining seat.
Seiring dengan perkembangan waktu dan kebutuhan operasional dalam
rangka memberikan pelayanan prima bagi pelanggannya, maka Rosalia Indah
melengkapi usahanya dengan mendirikan unit-unit usaha yang baru notabene.
Unit usaha tersebut merupakan unit usaha pendukung bisnis transportasi yang
digeluti selama ini.
2. Visi Dan Misi Biro Perjalanan Umum Rosalia Indah
Dalam rangka pelayanan yang optimal demi terciptanya kepuasan
pelanggan, maka Rosalia Indah menerapkan Program Panca Pesona (5K):
a) Keamanan
b) Kebersihan
c) Kenyamanan
d) Ketepatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
e) Kekeluargaan
Di samping itu perusahaan juga memiliki program yang berorientasi pada
kepuasan teknis para pelanggannya dengan mendasarkan pada standar operasional
yang tertuang dalam Program Panca Performa (5S):
a) Senyum
b) Sapa
c) Sopan
d) Sabar
e) Sepenuh hati
Sebagai perusahaan yang profesional dan berdaya saing tinggi, maka kiat
sukses yang telah terbentuk hingga sekarang bukanlah tanpa arah dan tujuan
melainkan tercermin dalam visi dan misi perusahaan yang jelas dan nyata sangat
menjunjung tinggi sebuah nilai seni pelayanan dan kepuasan pelanggannya.
Berikut ini adalah visi dan misi dari Rosalia Indah :
a. Visi Rosalia Indah
antar propinsi dan wisata yang unggul dalam kualitas dan pelayanan demi
b. Misi Rosalia Indah
Memberikan pelayanan prima demi kepuasan pelanggan dengan
menerapkan Panca Pesona BPU. Rosalia Indah yang meliputi keamanan,
kebersihan, kenyamanan, ketepatan dan kekeluargaan.
Menyediakan sarana dan prasarana yang di dukung dengan teknologi
informasi yang handal.
Menerapkan sistem manajemen mutu yang di dukung dengan sumber
daya manusia yang berkualitas.
3. Agen & Cabang Rosalia Indah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Perusahaan BPU Rosalia Indah mempunyai beberapa agen dan cabang
yang terdapat di beberapa tempat, antara lain:
Agen dan Perwakilan Bus
DKI Jakarta & Jawa Barat
Jawa Tengah & DIY
Jawa Timur
Sumatra
Agen dan Perwakilan Travel
Blitar
Jombang
Kediri
Malang
Ngawi
Salatiga
Solo (Surakarta)
Surabaya
Yogyakarta
Beberapa jalur yang di lewati bis Rosalia Indah antara lain:
1) Jakarta: Brebes Tegal Pekalongan Indramayu Cikampek Cikarang
Bekasi Cibitung Lebak Bulus Pulogadung Kampung Rambutan
Rawa Mangun - Ciputat.
2) Tangerang: Cengkareng Kalideres Serpong Cikokol - Bitung.
3) Bogor: Cijantung Cimanggis Cisalak Cibubur Pall - Depok Cibinong
- Tajur/Bogor.
4) Merak: Serang Cilegon - Merak.
5) Lampung: Bakauweni Panjang Wayhalim Kalibalok Kalianda - Bandar
Jaya - Tanjung Karang Metro - Tulang Bawang - Tugu Mulyo - Bukit
Kemuning Baradatu - Way Tuba - Marta Pura - Batu Raja - Tanjung Enim -
Muara Enim.
Dalam upaya menngkatkan kenyamanan dan kepuasan seluruh seluruh
pelanggan Rosalia Indah Group, pada tanggal 13 Juni 2010 BPU Rosalia Indah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
meresmikan Agen Baru di Tugu Mulyo, Sumatera Selatan, yang beralamat di Jl.
Lintas Timur Kp. III Sumatera Selatan Telp. 0813 7353 4262 / 0819 3067 1100.
Selain diresmikannya agen baru di Sumatera Selatan, di sepanjang akhir
bulan Mei 2010 telah Lounching Agen-agen baru Rosalia Indah dibeberapa
tempat, diantaranya:
AGEN KEPANJEN
Jl. Ahmad Yani No. 58 Kepanjen Malang Telp. 0888 298 5502
Melayani Rute:
Kepanjen Blitar Kediri Ngawi Solo Jakarta Bogor Merak
Lampung Kotabumi Tulang Bawang Tugu Mulyo Baturaja
Muara Enim PP
Kepanjen Blitar Kediri Ngawi Solo Jogja Purworejo
Kebumen Purwokerto Cilacap PP
AGEN SUMBER PUCUNG
Jl. Jenderal Sudirman No. 102 Sumber Pucung Malang Telp. 0341
7374595 / 0858 5338 5238
Melayani Rute:
Sumber Pucung Blitar Kediri Ngawi Solo Jakarta Bogor
Merak Lampung Kotabumi Tulang Bawang Tugu Mulyo
Baturaja Muara Enim PP
Sumber Pucung Blitar Kediri Ngawi Solo Jogja Purworejo
Kebumen Purwokerto Cilacap PP
AGEN SELOREJO
Jl. Simpang Tiga No. 12 (Selatan Polsek Selorejo) Selorejo Blitar
Telp. 0342 332415 / 0813 3412 3515
Melayani Rute:
Selorejo Blitar Kediri Ngawi Solo Jakarta Bogor Merak
Lampung Kotabumi Tulang Bawang Tugu Mulyo Baturaja
Muara Enim PP
Selorejo Blitar Kediri Ngawi Solo Jogja Purworejo Kebumen
Purwokerto Cilacap PP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
AGEN WLINGI
Jl. Panglima Sudirman No. 1 Wlingi Blitar, Telp. 0888 331 9493
Melayani Rute:
Wlingi Blitar Kediri Ngawi Solo Jakarta Bogor Merak
Lampung Kotabumi Tulang Bawang Tugu Mulyo Baturaja
Muara Enim PP
Wlingi Blitar Kediri Ngawi Solo Jogja Purworejo Kebumen
Purwokerto Cilacap PP
AGEN KESAMBEN
Jl. Raya Kesamben No. 8 Kesamben Blitar,Telp. 0888 330 1361
Melayani Rute:
Kesamben Blitar Kediri Ngawi Solo Jakarta Bogor Merak
Lampung Kotabumi Tulang Bawang Tugu Mulyo Baturaja
Muara Enim PP
Kesamben Blitar Kediri Ngawi Solo Jogja Purworejo
Kebumen Purwokerto Cilacap - PP
4. Sumber Daya Manusia
Dengan sumber daya manusia sekitar 1000 lebih yang tersebar di Jawa
Sumatera dan di lebih 140 kantor perwakilan dan agen Rosalia Indah, pihak
manajemen menerapkan sistem pembinaan kekeluargaan kepada segenap
karyawannya, sehingga jalinan kerjasama antara pihak manajemen dengan
karyawan berjalan secara profesional sesuai porsinya dan berlandaskan budi
pekerti yang luhur.
Pemberdayaan sumber daya manusia seutuhnya (jasmani-rohani) yang
diterapkan oleh pihak manajemen Rosalia Indah membawa pada keterikatan
hubungan yang harmonis dan kondusif sehingga memungkinkan seluruh
karyawan bekerja pada taraf kesejahteraan yang tertata.
a) Pembinaan Sumber Daya Manusia
1. Pembinaan Kru
Pembinaan kru dilakukan oleh perusahaan setiap 2 (dua) bulan sekali
guna memberikan penekanan tentang kebijakan-kebijakan perusahaan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembinaan kru secara rutin
berlangsung selama 3 (tiga) hari berturut-turut yang dipimpin langsung oleh
Direktur Utama BPU Rosalia Indah. Disamping itu perusahaan juga secara
berkala mengirimkan kru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan
elah beberapa dinas/instansi pemerintah terkait (DLLAJ Tegal, Semarang dan
lain-lain).
2. Pembinaan Teknis
Pembinaan teknis di berikan kepada tenaga mekanik setiap bulan
sekali pada hari selasa pagi dalam rangka evaluasi kerja dan orientasi teknis
standar mutu. Salah satu program rekruitmen tenaga mekanik adalah
mempekerjakan teknisi-teknisi profesional dari produsen mesin seperti HINO
& MERCY, dengan demikian ahli teknologi tetap tidak pernah ketinggalan.
3. Pembinaan Agen
Pembinaan agen dilakukan dalam rangka standarisasi mutu pelayanan
dan peningkatan kepuasan pelanggan, dengan cara mengadakan koordinasi
lintas zona agen-agen BPU Rosalia Indah setiap 2 bulan sekali yang dipimpin
langsung oleh Direktur Utama BPU Rosalia Indah.
4. Pembinaan Staf Kantor & Unsur Pimpinan
Secara berkala perusahaan juga mengadakan rapat koordinasi antar
staf dan segenap unsur pimpinan guna meningkatkan profesionalisme performa
kerja secara keseluruhan. Pembinaaan staf kantor dan unsur pimpinan
dilakukan setiap hari jumat dalam coffee morning dan sebulan sekali dalam
Rapat Pimpinan Evaluasi & Rencana Kerja.
b) Pembinaan Sumber Daya Manusia Di Budang Rohani/Mental
Pemberdayaan sumber daya manusia tidak hanya dilakukan di bidang
teknis namun juga meliputi bidang pengembangan mental kerohanian sehingga
setiap insan yang bekerja mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dengan dilembari keluhuran iman dan budi sebagai investasi religi dalam
berkarya.
c) Pembinaan Sumber Daya Manusia Di Bidang Kebugaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Pemberdayaan karyawan juga dilakukan denga mengadakan senam
kesegaran jasmani yang dilaksanakan setiap hari sabtu pagi di halaman parkir
lokasi Karoseri Kantor Pusat BPU. Rosalia Indah. Hal ini mengandung maksu
untuk menjaga keseimbangan humanis antara bekerja-berdoa-berolahraga.
Dengan demikian akan terbentuk sumber daya manusia yang senantiasa terjaga
motivasi kerjanya-keimanannya-kualitas kesehatannya.
d) Pembinaan Sumber Daya Manusia Di Bidang Kesehatan
Seluruh karyawan disediakan fasilitas kesehatan oleh perusahaan
melalui klinik pengobatan dengan didukung oleh tenaga medis profesional
(Dokter) yang beroperasi setiap hari kerja di lingkungan Kantor Pusat BPU.
Rosalia Indah. Selain itu perusahaan juga menjalin kerjasama yang baik
dengan beberapa Rumah Sakit sebagai langkah menjalankan program
pengobatan lanjutan bagi karyawannya.
e) Pembinaan Sumber Daya Manusia Di Bidang Kesenian
Fasilitas kesenian sebagai wadah apresiasi terhadap seni juga
merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kegiatan tambahan karyawan di
luar jam kantor. Yang mendapatkan porsi tersendiri adalah seni tarik suara
karena menyanyi bisa digunakan sebagai wahana pergaulan di event-event
yang diselenggarakan baik oleh perusahaan maupun pihak lain.
B. Deskripsi Permasalahan
1. Pelaksanaan Pelayanan di Biro Perjalanan Umum (BPU) Rosalia Indah
Bagian Marketing
Biro Perjalanan Umum (BPU) Rosalia Indah merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang jasa pelayanan transportasi bagi masyarakat umum.
Sebagai salah satu perusahaan yang melayani masyarakat umum, maka BPU
Rosalia Indah sangat mengutamakan pelayanan yang terbaik dan berkualitas
untuk para pelanggannya.
Biro Perjalanan Umum (BPU) Rosalia Indah sebagai perusahaan yang
bergerak di bidang jasa pelayanan transportasi tentunya akan mengedepankan
pelayanan yang berkualitas dan senantiasa meningkatkan pelayanan. Adanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
pelayanan yang maksimal diharapkan akan membawa pada kepuasan
pelanggan, hal ini tentunya pelanggan BPU Rosalia Indah, dengan begitu
pelanggan akan setia menggunakan jasa tersebut.
Pelayanan merupakan suatu proses yakni interaksi antara pembeli
(pelanggan) dan penjual (pemberi pelayanan). Proses tersebut menghasilkan
suatu produk yang berupa pelayanan kemudian diberikan kepada pelanggan.
Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi
dan memuaskan pelanggan atau masyarakat serta memberikan fokus pelayanan
kepada pelanggan. Oleh karena itu perusahaan akan berupaya memuaskan
pelanggannya.
Penilaian terhadap suatu pelayanan yang berkualitas dapat dilakukan
oleh pelanggan atau konsumen yang melakukan kontak langsung dengan
karyawan BPU Rosalia Indah. Kualitas pelayanan dan kinerja karyawan dapat
dinilai dari lima dimensi yaitu Bukti langsung (Tangibles), Kehandalan
(Reliability), Daya Tanggap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), dan
Perhatian (Empaty).
Berikut ini data yang diperoleh peneliti dari petugas dan dari pengguna
jasa BPU Rosalia Indah. Dan ini telah diolah dan disajikan berdasarkan
masing-masing kriteria:
1. Bukti Langsung (Tangibles)
a. Tersedianya Sarana dan Fasilitas Fisik Pelayanan
Sarana prasarana dan fasilitas merupakan hal yang penting dalam
penyelenggaraan pelayanan untuk masyarakat umum. Dengan sarana
prasarana dan fasilitas di BPU Rosalia Indah bertujuan sebagai alat bantu
dalam pelaksanaan pekerjaan dari para karyawan serta dapat
menimbulkan perasaaan puas bagi pelanggan atau pengguna jasa BPU
Rosalia Indah serta pihak-pihak yang berkaitan didalam pelayanan
tersebut.
1) Sarana Kerja
a) Peralatan Kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Peralatan kerja utama yang digunakan BPU Rosalia Indah
khususnya bagian marketing adalah komputer. Di semua bagian
pun menggunakan komputer. Penggunaan komputer ini sangat
membantu kinerja karyawan, mempermudah dan mempercepat
proses pelayanan. Misalnya untuk melayani pembelian tiket,
untuk menanggapi keluhan yang dikirim melalui website,
pembuatan surat-surat oleh sekretaris manajer, dan lain
sebagainya. Di bagian penjualan tiket (ticketing) terdapat 4 unit
komputer, unit customer service (CSU) terdapat 2 komputer, 1
komputer untuk koordinator agen, 1 komputer untuk sekretaris
manajer, 1 komputer untuk distributor tiket, 4 buah komputer
untuk bagian pesawat radio dan 2 buah komputer untuk bagian
pelayanan informasi yang buka selama 24 jam.
b) Perlengkapan Kerja
Selain peralatan kerja, terdapat juga perlengkapan kerja.
Salah satu perlengkapan yang ada di BPU Rosalia Indah bagian
marketing adalah pesawat telepon. Pesawat telepon ini
dimaksudkan untuk mempermudah karyawan dalam
berhubungan kerja baik antar sesama karyawan, antar unit kerja,
antara atasan dengan karyawan, antar kantor pusat dengan agen,
serta komunikasi antar agen. Selain itu, pesawat telepon juga
memudahkan pelangan untuk memesan karcis tanpa harus datang
langsung ke loket, pesawat telepon juga dapat dimanfaatkan
pelanggan untuk menyampaikan keluhan ataupun masukan
disamping via surat, sms maupun melalui website, atau hanya
sekedar bertanya hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan
yang di tawarkan oleh BPU Rosalia Indah.
c) Perlengkapan Bantu
Perlengkapan bantu yang ada di BPU Rosalia Indah
khususnya di bagian marketing adalah mesin pendingin ruangan
(AC). Untuk semua ruangan kerja dan ruang tunggu bagi tamu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
perusahaan semua memakai mesin pendingin ruangan.
Perlengkapan ini tentunya akan sangat membantu dalam
kenyamanan kerja karyawan serta kenyamanan tamu perusahaan
yang datang. Selain AC, terdapat juga mesin absensi untuk
karyawan. Yakni hanya dengan menggunakan sidik jari. Mesin
ini akan sangat membantu untuk mengontrol kedisiplinan
kehadiran karyawan yang hadir sehingga tidak perlu mengabsen
satu persatu karyawan yang ada.
2) Fasilitas Penunjang Pelayanan
Di samping sarana kerja, terdapat juga fasilitas penunjang
pelayanan yang lebih diperuntukkan untuk semua pelanggan BPU
Rosalia Indah. Fasilitas penunjang mempunyai peranan penting dalam
pelaksanaan pelayanan yang prima serta berkualitas kepada seluruh
pelanggan BPU Rosalia Indah. Fasilitas penunjang yang ada di BPU
Rosalia Indah antara lain:
a) Fasilitas Ruangan
Ruang loket penjualan tiket
Ruang untuk penjualan tiket berada disamping ruang
pelayanan informasi. Dibuka 4 loket yang masing-masing loket
terdapat komputer sehingga pelanggan bebas memilih loket
yang ada. Dibuka 4 loket agar tidak terjadi antrian panjang
selain itu loket penjualan tikat melayani pembelian sampai jam
6 sore. Ruang loket penjualan tiket sudah cukup aman, tertib
dan terjaga kebersihannya.
Ruang pelayanan informasi
Ruang pelayanan informasi bertugas untuk memberikan
informasi apapun yang dibutuhkan oleh penumpang seputar
BPU Rosalia Indah. Pelayanan informasi di buka 24 jam. Letak
ruang pelayanan informasi berada di sebelah kanan loket
penjualan tiket dengan dilengkapi 2 unit komputer. Jadi bagi
pelanggan yang ingin mendapatkan informasi seputar BPU
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Rosalia Indah bisa langsung mendatangi ruang pelayanan
informasi.
Ruang tunggu penumpang
Ruang tunggu penumpang berada di depan kantin atau
sebelah kiri dari meja petugas keamanan (satpam). Ruangannya
sudah cukup luas, sudah cukup memadai dan selalu dijaga
kebersihannya. Karena ada petugas yang setiap saat
membersihkan ruang tunggu penumpang. Ruang tunggu
penumpang dilengkapi dengan fasilitas 2 buah televisi, 2 buah
kipas angin, dan beberapa buah tempat sampah. Kursi-kursi
yang ada juga cukup nyaman untuk duduk. Dengan begitu
diharapkan penumpang akan merasa nyaman dan tidak bosan
saat menunggu keberangkatan bis diruang tunggu penumpang.
Ruang ibadah
BPU Rosalia Indah juga menyediakan fasilitas ruang ibadah
yaitu MUSHOLA. Mushola tersebut diperuntukkan untuk
umum baik karyawan maupun penumpang. Letaknya dekat
sehingga memudahkan penumpang untuk mencarinya. Kondisi
mushola baik, bersih dan terawat. Disediakan juga
perlengkapan ibadah seperti mukenah dan sajadah. Jadi bagi
mereka yang beragama islam dapat melaksanakan ibada sholat
sambil menunggu urusannya selesai.
Kamar kecil (toilet)
Letak kamar kecil (toilet) berada di samping mushola
sehingga memudahkan mencarinya. Keadaannya sudah cukup
baik dan bersih karena ada petugas yang menjaganya, jadi
setiap saat selalu dibersihkan. Jumlah kamar kecilnya pun
cukup banyak jadi tidak perlu khawatir akan mengantri
panjang.
Kantin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Kantin berada di depan ruang tunggu penumpang. Kantin
tersebut diperuntukkan bagi karyawan dan penumpang.
Terdapat juga ruang makan prasmanan bagi penumpang dengan
tiket executive. Di sebelah kantin juga terdapat restoran Rosalia
Indah. Penumpang bisa membeli makanan di restoran tersebut.
Restoran Rosalia Indah juga melayani jasa catering untuk
masyarakat umum.
Parkir
Halaman parkir bagi penumpang Rosalia Indah berada tepat
di depan restoran. Kondisinya kurang memadai karena berada
di tempat terbuka tanpa dilengkapi dengan atap serta kurang
luas. Tempat parkir antara penumpang dengan tempat parkir
bagi karyawan dipisahkan.
b) Alat Panggil
Alat panggil yang ada di BPU Rosalia Indah digunakan hanya pada
saat akan mengumumkan informasi yang bersifat umum.
Menyangkut tentang sarana dan fasilitas, berikut ini tanggapan dari
informan IV pada wawancara tanggal 25 Oktober 2010 sebagai berikut:
Kalau fasilitas untuk karyawan memang tidak ada yang khusus mbak,
karyawan hanya disediakan ruang kerja yang dilengkapi dengan peralatan
kerja seperti kursi dan meja kerja, ada AC juga jadi kita nyaman saat kerja,
kita juga disediakan komputer masing-masing satu buah jadi bisa lebih
praktis mbak..kalau untuk fasilitas untuk penumpang sih menurut saya juga
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh informan VII pada
wawancara tanggal 28 Oktober 2010, sebagai berikut:
kok mbak,..tempat nunggunya bagus, bersih, kursinya
fasilitas di dalam bis ya cukup bagus mbak karena saya sering beli yang
VIP, ada tv gitu ada bantal dan selimutnya, saya cukup puas dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Diungkapkan oleh Informan VIII pada wawancara tanggal 8 Nopember
2010, sebagai berikut:
Ditambahkan oleh Informan IX pada wawancara tanggal 8 Nopember
2010, sebagai berikut:
enak, panas, kurang luas, masa parkir motor sama parkir mobil jadi satu, kan
tambah sempit, harusnya gak
Hal yang sama pun juga diungkapkan oleh informan IV pada wawancara
tanggal 25 Oktober 2010, sebagai berikut:
mudah untuk mengecek mana saja tiket yang sudah terjual jadi tidak repot
mencatat secara manual, lalu telepon bisa saya gunakan untuk
berkomunikasi dengan agen lain sekedar mengecek tiket gitu, namun ada
kendalanya juga mbak karena loketnya ini dibatasi dengan kaca membuat
kita harus berteriak-teriak saat melayani pelanggan, ntar pelanggan ngiranya
tidak membentak mereka padahal ini karena pelanggan sering kurang
mendengar apa yang kita sampaikan jadi kita ngomongnya harus agak keras,
Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sarana
prasarana dan fasilitas yang disediakan oleh BPU Rosalia Indah adalah berupa
peralatan kerja yakni mesin komputer, perlengkapan kerja berupa pesawat
telepon, dan untuk kenyaman ruang kerja difasilitasi mesin pendingin ruangan
(AC), sedangkan untuk fasilitas penunjang pelayanan terdiri dari ruang tunggu
yang luas, ruang ibadah, ruang loket penjualan tiket, dan lain sebagainya, namun
ada beberapa fasilitas yang dianggap kurang oleh pelanggan misalnya fasilitas
tempat parkir. Menurut pelanggan, tempat parkir BPU Rosalia Indah kurang luas,
panas karena tidak ada atapnya jadi kalau hujan akan sangat mengganggu, parkir
antara motor dengan mobil dijadikan satu sehingga menimbulkan kesan yang
tidak rapi dan sempit. Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti di lokasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
penelitian yaitu BPU Rosalia Indah. Selain itu petugas yang berada di loket
penjualan tiket harus bersuara keras saat melayani pelanggan dan itu terkadang
mengganggu karyawan yang lainnya. Jumlah armada BPU Rosalia Indah ada
190an. Setiap hari yang beroperasi sebanyak 150an.
b) Lingkungan Fisik BPU Rosalia Indah
Lingkungan kantor pusat BPU Rosalia Indah cukup luas dan berada di
lokasi yang strategis, mudah dijangkau. Kondisi fisik gedungnya bagus serta
luas dan lingkungannya cukup bersih. Karena memang ada petugas yang
bertugas membersihkan lingkungan Kantor Pusat BPU Rosalia Indah.
Sehubungan dengan lingkungan fisik kantor BPU Rosalia Indah, berikut
tanggapan dari informan VI pada wawancara tanggal 29 Oktober 2010, sebagai
berikut:
-dikit dibersihkan, tadi jam 10 saya
kesini pas beli tiket ada mas-mas yang nyapu, terus jam setengah 3 saya
datang ada lagi mas-mas yang nyapu di tempat nunggu ini, jadi sekarang ya
Pendapat yang sama juga di sampaikan oleh informan IV pada
wawancara tanggal 25 Oktober 2010, sebagai berikut:
Keamanan, Kebersihan, Kenyamanan, Ketepatan, dan Kekeluargaan... dan
salah satunya adalah kebersihan, makanya kita menjaga kebersihan di
Ditambahkan juga oleh Informan I, sebagai berikut:
di kita memilih lokasi disini karena strategis dan mudah dijangkau dari
arah manapun....dan bangunannya dibuat seperti sekarang ini, luas, besar
Nopember 2010)
Tanggapan yang sama juga disampaikan oleh Informan VII pada
wawancara tanggal 28 Oktober 2010, sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa lokasi
kantor BPU Rosalia Indah strategis dan mudah dijangkau oleh pelanggan dari
berbagai arah, lingkungannya bersih, bangunan gedungnya juga besar dan luas.
c) Penampilan Karyawan yang Melayani Pelanggan BPU Rosalia Indah
Berkaitan dengan penampilan karyawan, berikut keterangan dari
informan II pada wawancara tanggal 25 Oktober 2010, sebagai berikut:
diikat dengan menggunakan hairnet biar rapi, kemudian pemakaian seragam
harus rapi dan sesuai dengan jadwalnya, senin-selasa pakai merah hati kaya
gini, rabu-kamis pakai oranye, terus jumat-sabtu warna biru, kalau minggu
ya pakai batik, eh pakai dandanan yang waj
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh informan III pada wawancara
tanggal 25 Oktober 2010, berikut keterangannya:
Sopan, Sabar dan Sepenuh hati)...jadi ya pada saat pelanggan datang maka
kita harus menyapa selamat pagi atau selamat siang, lalu senyum, harus
ramah juga, ya kan karena penumpang itu macam-macam mbak jadi kita
yang mbak liat, yang rambutnya panjang harus diiket pake hairnet, karena
rambut saya pendek ya gak di hairnet, yang jelas penampilan kita harus
Hal yang sama di sampaikan oleh informan VII pada wawancara tanggal
28 Oktober 2010, berikut penjelasannya:
itu rapi-
ramah...waktu saya beli tiket, mbaknya yang nglayani juga ramah dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Informan VIII juga berpendapat yang sama mengenai penampilan
karyawan BPU Rosalia Indah, yang di wawancarai tanggal 8 Nopember 2010,
sebagai berikut:
pernah melihat kru bis itu gak rapi, sebenarnya pake sragam tetapi bajunya
Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa secara
keseluruhan penampilan karyawan BPU Rosalia Indah itu rapi dan didukung
dengan seragam. Dan karyawannya pun siap melayani pelanggan setiap saat. Para
karyawan yang berada di bagian marketing semuanya ramah, rapi dan terbuka.
Bahkan pada saat jam makan siang pun ada pelanggan yang ingin membeli tiket
tetap dilayani. Jadi khususnya di bagian pelayanan pembelian tiket memang tidak
dibiarkan kosong.
2. Kehandalan (Reliability)
a. Ketepatan Waktu Pelayanan
Salah satu kehandalan dalam memberikan pelayanan yang baik dan
berkualitas adalah ketepatan waktu pelayanan. Misalnya saja ketepatan
waktu keberangkatan, tepat waktu pengiriman barang. Sebenarnya BPU
Rosalia Indah sudah berusaha semaksimal mungkin melayani pelanggan
dengan tepat waktu, namun tetap saja ada hal yang dapat menghambatnya.
Mengenai ketepatan waktu, informan IV memberikan penjelasannya
pada wawancara tanggal 2 Nopember 2010, sebagai berikut:
bis, namun pernah juga keberangkatannya sedikit mundur, ini karena ada
penumpang yang belum datang pada jam itu, ya kebijakan kita maka
penumpang tersebut akan kita tunggu dengan batas waktu tertentu sambil
kita menghubunginya, menanyakan posisi penumpang tersebut, jika sudah
dekat dengan lokasi kita maka akan kita tunggu, tapi jika penumpang pada
jam tersebut masih dirumah ya akan kita tinggal lalu penumpang tersebut
akan diikutkan pada bus berikutnya, ya kan kita tidak mungkin menunggu 1
penumpang, entar bisa-bisa penumpang yang lain marah-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Tanggapan mengenai ketepatan waktu pelayanan, disampaikan oleh
Informan I pada wawancara tanggal 5 Nopember 2010, sebagai berikut:
berangkat armada...kami berusaha tepat waktu..namun terkadang ada
hambatan juga, mungkin karena macet, armada rusak atau penumpang
sendiri yang terlambat datang di lokasi sehingga membuat kita harus sedikit
mengulur waktu sampai penumpang datang...bila dalam batas waktu yang
ditentukan ternyata belum datang ya kita tinggal...kita ikutkan di bus
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Informan IV pada wawancara
tanggal 2 Nopember 2010, sebagai berikut:
ni beberapa jam
sebelum keberangkatan, misalnya bus yang akan berangkat jam setengan 4
datang jam setengah 12 siang, ya untuk mengantisipasi agar tidak telat pas
Dijelaskan pula oleh Informan I pada wawancara tanggal 5 Nopember
2010, sebagai berikut:
agar pelanggan tidak kecewa, kita terus berupaya untuk selalu tepat waktu
dalam melayani pelanggan, caranya ya kita harus berkomunikasi dengan
agen-agen seperti bis yang dari sana sudah berangkat apa belum, lalu
menyampaikan informasi yang jelas kepada pelanggan, makanya setiap
pelanggan yang beli tiket selalu ditanya no teleponnya mbak biar kalo ada
apa-apa bisa langsung kita ka
Pendapat tentang ketepatan waktu disampaikan oleh Informan X pada
wawancara tanggal 12 Januari 2011, sebagai berikut:
sampai jam setengah 4, dulu itu karena ada penumpang yang belum datang,
dah gitu jam 4 baru berangkat, terus nyampai jakarta ya kaya biasanya jam
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Informan XI, pada wawancara
tanggal 12 Januari 2011, sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
-paling telatnya tu gara-gara macet mbak, apalagi kalau pas
liburan gitu, jalanan macet jadi ya nyampai sananya agak siang meski
Ungkapan yang senada juga disampaikan oleh Informan XII pada
wawancara tanggal 17 Januari 2011, sebagai berikut:
elama naik rosalia itu ya pernah telat mbak nyampai
sana, waktu itu pas macet, macetnya itu lama banget, soale waktu itu liburan
anak-
Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa BPU Rosalia Indah
selalu berusaha tepat waktu dalam melayani pelanggan, namun terkadang juga ada
hambatan dalam pelaksanaannya.
b. Kemampuan Karyawan Melayani Pelanggan
Calon karyawan BPU Rosalia Indah saat awal masuk akan
menjalani training selama 1 bulan. Selama training tersebut, calon
karyawan akan mendapatkan pelatihan serta keterampilan sesuai dengan
bidangnya. Misalnya training di loket penjualan tiket, calon karyawan
tersebut akan berlatih melayani tiket. Calon karyawan akan belajar dari
kakak-kakak karyawan yang sudah senior dalam melayani penjualan tiket.
Selama peneliti mengamati, calon karyawan tersebut tidak malu bertanya
kepada kakak-kakak karyawan bila mengalami kesulitan.
Tanggapan mengenai pelatihan dan pendidikan bagi karyawan
diungkapkan oleh Informan IV pada wawancara tanggal 2 Nopember 2010,
sebagai berikut:
Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Informan III pada
wawancara tanggal 25 Oktober 2010, sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
seperti mbak yang pakai baju hitam putih itu juga lagi training, dulu pas
awal saya nglamar kerja di sini juga training dulu di bagaian customer
service (CS) selama 6 bulan, setelah itu saya diangkat menjadi sekretaris
manajer, diklat tersebut bertujuan agar calon karyawan tau tentang tugas dan
Tanggapan mengenai kemampuan karyawan melayani pelnaggan
disampaikan oleh Informan X pada wawancara tanggal 12 Januari 2011, sebagai
berikut:
dilayani pas itu pesen tket, petugasnya langsung menanyakan saya mau naik
class apa, tujuan kemana, terus dikasih tau kalo busnya berangkat jam segini
Hal senada juga diungkapkan oleh Informan XII pada wawancara tanggal
17 Januari 2011, sebagai berikut:
jalanan sepi gitu
jalannya ya nyantai tapi cepet..kalo dah mau sampai gitu kondekturnya
langsung ngasih tau kalo dah sampai daerah ini, kaya Jembatan Besi,
Cengkareng, Grogol..jadi penumpang yang mau turu bisa langsung siap-
Dari pernyataan di atas bahwa setiap calon karyawan BPU Rosalia Indah
akan menjalani training atau pelatihan karyawan di bagian masing-masing. Tujuan
dari diklat ini adalah untuk menjelaskan kepada calon karyawan tentang tugas dan
tanggung jawab yang akan dilaksanakan karyawan tersebut. Sehingga diharapkan,
karyawan BPU Rosalia Indah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan
penuh tanggng jawab.
Di BPU Rosalia Indah pada setiap bulannya diadakan pemilihan
karyawan teladan atau karyawan berprestasi. Pemilihan tersebut diambil
berdasarkan kinerja karyawan, prestasi yang dicapai karyawan, kedisiplinan
karyawan apakah selalu hadir tepat waktu, pulang kerja tepat waktu dan lain
sebagainya. Bagi karyawan yang terpilih akan mendapatkan apresiasi yang berupa
bonus. Dengan diadakannya pemilihan karyawan teladan tersebut diharapkan
semua karyawan BPU Rosalia Indah mampu menjalankan semua yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Ada kalanya juga manajer mengontrol
karyawan dengan langsung ke ruang kerja karyawan.
Sehubungan dengan kinerj karyawan mauun kru, pihak perusahaan
secara berkala mengadakan pembinaan. Pembinaan ini diikuti oleh semua
karyawan dan kru BPU Rosaia Indah dan pembinaan itu meliputi pembinaan
SDM bidang rohani, bidang kebugaran, bidang kesehatan dan bidang kesenian.
Hal ini sudah diatur di Peraturan Perusahaan BPU Rosalia Indah (terlampir).
Apabila pada saat melaksanakan tugas, karyawan maupun kru tersebut tidak
disiplin atau melanggar aturan yang ada, maka karyawan atau kru tersebut akan
mendapatkan sanksi dari perusahaan. Sanksi tersebut adalah diberikan peringatan
tertulis sebanyak 3 kali dan bilamana tetap tidak memenuhinya maka dapat
diambil tindakan schorsing dan berlanjut ke PHK sesuai dengan Peraturan
Perusahaan BPU Rosalia Indah Bab VIII pasal 25, 26,dan 29.
Berkaitan dengan reliabilitas pelayanan bebas dari kesalahan pelayanan.
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa akan meminimalkan kesalahan pada saat
melayani pelanggan. Berbagai strategi pun dilakukan untuk meminimalkan
kesalahan.
Tanggapan tentang akurasi pelayanan diungkapkan oleh Informan I pada
wawancara tanggal 5 Nopember 2010, sebagai berikut:
dengan kantor cabang atau agen-agen biar gak terjadi salah paham..dan kita
harus berhati-hati
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa untuk meminimalkan
dalam melakukan kesalahan adalah dengan menjalin komunikasi yang baik
dengan pelanggan, dan juga selalu berkomunikasi dengan kantor cabang maupun
dengan agen-agen sehingga tidak terjadi salah paham. Hal ini pun juga untuk
mengantisipasi jika dalam perjalanan bus/armada mengalami kerusakan maka kru
bus harus menghubungi kantor cabang/agen terdekat untuk mengirimkan teknisi,
apabila bus tidak dapat diperbaiki maka kantor cabang/agen terdekat akan
mengirimkan armada untuk mengganti yang rusak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
c. Memberikan Pelayanan Sesuai dengan Fasilitas yang Ditawarkan
Bus Rosalia Indah merupakan bus yang menawarkan jasa angkutan
penumpang antar kota dan antar propinsi dengan fasilitas yang lengkap,
aman, nyaman, dan pelayanan yang ramah. Bus yang ditawarkan terdiri dari
beberapa class dengan harga dan fasilitas yang berbeda-beda sesuai dengan
yang diinginkan oleh penumpang.
Tanggapan tentang pemberian pelayanan sesuai dengan fasilitas yang
ditawarkan dapat kita ketahui dari beberapa hasil wawancara sebagai berikut:
Menurut Informan VI pada wawancara tanggal 29 Oktober 2010, sebagai
berikut:
sama mbaknya yang jual tiket bedanya VIP sama Executive itu apa, katanya
hampir sama hanya saja class Executive fasilitasnya ditambah snack sama
food rest, ya udah saya beli yang Executive, ternyata memang dapat
Informan VII juga mengungkapkan hal yang sama pada wawancara
tanggal 28 Oktober 2010, sebagai berikut:
kok mbak sama fasilitasnya, kalo buat saya sih yang penting ada AC nya
Ungkapkan yang senada juga disampaikan oleh Informan XII pada
wawancar tanggal XII pada tanggal 17 Januari 2011, sebagai berikut:
Hal yang sama disampaikan oleh Informan II pada wawancara tanggal 25
Oktober 2010, sebagai berikut:
mbak, ya misalnya untuk class Super Executive, Executive dan VIP kami
menawarkan fasilitas makan prasmanan, ya di tiketnya ada kupon untuk
makan itu tadi, untuk class VIP tidak ada tambahan snack namun Super
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Dari beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahawa BPU Rosalia
Indah sudah memberikan pelayanan sesuai dengan yang ditawarkan. Misalnya
tentang pemberian fasilitas diberikan sesuai dengan tiket yang dibeli oleh
pelanggan. Memang pemberian fasilitas tersebut sudah disesuaikan dengan tiket
yang dibeli pelanggan dan pelanggan bebas memilih class sesuai dengan yang
diinginkan.
Pengoperasian bus-bus Rosalia Indah ada aturannya. Setiap bus yang
akan beroperasi, terlebih dahulu diperiksa kelayakannya oleh petugas Quality
Control. Pengontrolan Armada tidak hanya dilakukan di pool - pool kantor BPU.
Rosalia Indah tetapi juga dilakukan di posko-posko di daerah jalur lintasan untuk
trayek Jakarta Solo. Posko posko tersebut disediakan montir dan suku cadang
serta alat komunikasi yang memadai guna tanggap situasi sewaktu-waktu
dibutuhkan. Bus masuk garasi / pool pusat, kru melaporkan keluhan / kerusakan
armada. Pengontrolan tingkat kehalusan mesin dan panas mesin. Perawatan tap
oli untuk mesin. Armada yang telah dinyatakan layak jalan oleh Petugas Quality
Control.
Selain itu, bus Rosalia Indah juga dilengkapi dengan fasilitas bagasi, bagi
pelanggan yang barang bawaannya lebih dari 20 kg dikenakan biaya tambahan.
Jadi begitu pelanggan datang kemudian barang bawaannya akan ditimbang lalu
dimasukkan ke bagasi.
Kehandalan lain yang ditunjukkan oleh BPU Rosalia Indah adalah bus
atau armada Rosalia Indah hanya menaikkan penumpang dari kantor serta agen
resmi Rosalia Indah, dengan kata lain Rosalia Indah tidak menaikkan penumpang
yang berada atau menunggu di pinggir jalan (ngompreng), mekipun penumpang
tersebut telah membeli tiket Rosalia Indah, maka semua penumpang harus
menunggu dan naik bus dari tempat agen dimana mereka membeli tiket. Rosalia
Indah menurunkan penumpangnya di agen sekitar tempat tujuan penumpang,
namun kru bus diperbolehkan menurunkan penumpang sesuai tujuan penumpang
sepanjang jalur tersebut memang tidak ada larangan dan diperbolehkan
menurunkan penumpang atau di halte.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
3. Daya Tanggap (Responsiveness)
a. Ketanggapan Dalam Menanggapi Keluhan Penumpang
Berkaitan dengan penerimaan pesanan dan penanganan keluhan
dari pelanggan. Setiap pelanggan yang datang adalah raja jadi harus
dilayani sebaik mungkin tanpa membeda-bedakan. Seperti saat memesan
tiket atau saat menyampaikan keluhan seputar pelayanan BPU Rosalia
Indah maka karyawan harus melayani pelanggan dengan baik dan penuh
tanggung jawab. Pelanggan bisa memesan tiket melalui telepon atau
datang langsung ke BPU Rosalia Indah.
Tidak ada perusahaan jasa yang tidak pernah melakukan kesalahan.
Begitu pula dengan BPU Rosalia Indah yang selalu berusaha memberikan
pelayanan yang terbaik dan pelayanan yang berkualitas, tetap saja ada
pelanggan yang merasa belum puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
BPU Rosalia Indah. Hal ini dapat dilihat dari keluhan-keluhan yang
disampaikan oleh pelanggan kepada BPU Rosalia Indah. Keluhan yang
diterima BPU Rosalia Indah itu bermacam-macam, ada yang mengeluh
seputar jam keberangkatan yang telat, mengeluh tentang fasilitas yang ada,
mengeluh tentang kebersihan, dan lain sebagainya.
BPU Rosalia Indah dengan senang hati menerima keluhan dan
masukan yang disampaikan oleh pelanggan. BPU Rosalia Indah menerima
keluhan, kritikan dan masukan selama 24 jam. Pelanggan dapat
menyampaikan keluhan, kritikan dan masukan melalui beberapa fasilitas
yang sudah disediakan oleh BPU Rosalia Indah, bisa datang langsung ke
kantor BPU Rosalia Indah, bisa melalu telepon, via sms, melalui surat, dan
bisa juga menyampaikan keluhannya melalui website BPU Rosalia Indah.
Perihal adanya keluhan atau kritikan dari pelanggan, disampaikan oleh
Informan III pada wawancara tanggal 25 Oktober 2010, sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Informan IV pada wawancara
tanggal 25 Oktober 2010, sebagai berikut:
menyampaikan keluhannya...ya saya harus menjadi pendengar yang baik
dan harus menjelaskan kepada pelanggan dengan bahasa yang baik dan
Berkenaan penanganan keluhan, Informan X mengungkapkan
pendapatnya pada wawancar tanggal 12 Januari 2011, sebagai berikut:
executive, ya itu kan ngganggu banget mbak, terus saya telpon ke kantor
pusat komplain soal ini, terus petugasnya minta maaf dan berjanji akan
segera memberikan pembinaan pada kru itu agar tidak mengulangi
Pendapat yang senada pun disampaikan Informan XI pada wawancara
tanggal 12 Januari 2011, sebagi berikut:
-
barang yang ada di bagasi, haruse kan gak gitu mbak..ya saya langsung
komplain aja ke rosalia..terus petugasnya itu meminta maaf dan
menjelaskan pihaknya akan menegur dan memberi pembinaan pada kru
Keluhan-keluhan yang diterima BPU Rosalia Indah dari pelanggan akan
segera ditrindak lanjuti. Namun terlebih dahulu dilihat permasalahan tersebut.
Apabila keluhan yang disampaikan seputar fasilitas, BPU Rosalia Indah akan
segera menanganinya, tidak jarang juga pelanggan mengeluhkan mengenai
kebersihan bus. Jadi sebelum aramada beroperasi, armada tersebut dijaga
kebersihannya, mulai dari dinding dan kaca luar bis dibersihkan, kaca dalam serta
kebersihan lantai dan kebersihan kursi dan juga toilet tetap dijaga. Saat
penumpang turun makan, bus kembali dibersihkan mulai dari dalam bus sampai
dinding dan kaca luar bus.
BPU Rosalia Indah mempunyai tim khusus yang menangani
permasalahan hilangnya barang bawaan penumpang. Jika ada barang penumpang
yang hilang, terlebih dahulu akan di cek penumpang tersebut naik dari agen mana,
nomer busnya berapa, maka tim khusus BPU Rosalia Indah akan menyelidikinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Jika dalam batas waktu kurang lebih 3 hari dan ternyata barang tersebut belum
ketemu, BPU Rosalia Indah akan menjelaskan kepada pelanggan. Jika pelanggan
meminta ganti rugi atas barang yang hilang, maka BPU Rosalia Indah akan
memberikan ganti rugi sesuai dengan prosedur yang dimiliki BPU Rosalia Indah.
Tanggapan tentang menanggapi barang penumpang yang hilang,
disampaikan Informan IV pada wawancara tanggal 25 Oktober 2010, sebagai
berikut:
hilang, terlebih dulu kita mengecek dari mana penumpang tersebut naik dan
berapa nomer bus yang ditumpangi, kemudian ya kita telusuri gitu,
alhamdulilah jika barang tersebut bisa ketemu tapi kalo gak ketemu ya kita
harus ganti rugi jika penumpang tersebut meminta ganti rugi....kita
semaksimal mungki
Hal yang sama diungkapkan Informan III pada wawancara tanggal 25
Oktober 2010, sebagai berikut:
hilang, dicek dulu dari agen mana penumpang tersebut berangkat, jika
barang itu gak ketemu terus penumpang minta ganti rugi ya kita akan beri
Dari tanggapan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa BPU Rosalia
Indah berusaha semaksimal mungkin untuk selalu sigap dan tanggap dalam
melayani pelanggan terutama saat ada permasalahan. Dalam menanggapi
permasalahan yang timbul, BPU Rosalia Indah menyikapinya dengan sabar dan
bijaksana berusaha menjaga emosi.
b. Kemampuan untuk Memberikan Pelayanan dengan Segera
Salah satu indikator pengukur kualitas adalah ketanggapan
perusahaan dalam melayani pelanggan, cepat dan tepat dalam melayani
pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas. BPU Rosalia Indah
berusaha memberikan pelayanan yang cepat dan tepat untuk semua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
pelanggannya. Pelayanan prima yang diberikan kepada pelanggan tanpa
memandang status. Semuanya berhak mendapatkan pelayanan yang sama.
Seperti yang diungkapkan oleh Informan III pada wawancara tanggal 25
Oktober 2010, sebagai berikut:
i tidak pilih-pilih, siapa yang datang lebih dulu ya
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Informan II pada wawancara
tanggal 25 Oktober 2010, sebagai berikut:
datang lebih dulu langsung kita
Ungkapan yang senada juga diungkapkan oleh Informan IX pada
wawancara tanggal 8 Nopember2 2010, sebagai berikut:
-pilih kok mbak, siapa yang datang lebih dulu
langsung dilayani mbaknya, apalagi loketnya ada empat jadi ya gak begitu
Hal itu juga diperkuat oleh Informan VII pada wawancara tanggal 28
Oktober 2010, sebagai berikut:
a yang
ngantri, mungkin karena bukanya dari pagi jadi begitu ada pelanggan datang
Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat dilihat bahwa sikap tanggap
dalam hal kemauan memberikan pelayanan dengan segera sudah dilaksanakan
dengan baik. Selain itu BPU Rosalia Indah juga menerapkan netralitas dimana
tidak membeda-bedakan setiap pelanggan. Semuanya mendapatkan pelayanan
yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
4. Jaminan (Assurance)
a. Kepercayaan, Aman, dan Nyaman
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa harus mampu
membangun kepercayaan dan citra yang baik kepada pelanggan. Hal
tersebut akan berpengaruh pada kepercayaan pelanggan yang di tawarkan
oleh suatu perusahaan jasa. Hal inilah yang senantiasa ditingkatkan dan
ditunjukkan oleh BPU Rosalia Indah kepada semua pelanggan. Jaminan
yang ingin diberikan BPU Rosalia Indah kepada pelanggan adalah bahwa
pelanggan merasa percaya, aman, dan nyaman dengan pelayanan yang
diberikan.
Tanggapan untuk menciptakan rasa kepercayaan, aman, dan nyaman
pada pelanggan, diungkapkan oleh Informan I pada wawancara tanggal 5
Nopember 2010, sebagai berikut:
pelayanan yang terbaik dan prima bagi semua pelanggan, jadi kita akan
memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelanggan...ya contohnya aja kaya
toilet yang ada di bis, 1 penumpang ke toilet, awalnya masih bersih setelah
penumpang yang ke 4 ke toilet, tentunya akan berbeda, ya namanya juga
penumpang kan lain-lain ya mbak, ada yang membersihkan toilet itu sampai
bersih ada juga yang enggak, tentuya toiletnya jadi pesing dan bau dan akan
sangat mengganggu bagi penumpang yang lainnya, ntar dikiranya kita yang
gak bisa membersihkan, jika sudah begitu ya kru bis akan berkewajiban
membersihkannya, agar semua penumpang merasa nyaman di dalam bis dan
tidak terganggu dengan bau yang tidak sedap, kita berusaha menyediakan
Diungkapkan kembali oleh Informan I pada wawancara tanggal 5
Nopember 2010, sebagai berikut:
engarahkan karyawan disini ya mbak, untuk kru bus
misalnya, mulai dari penampilan harus mamakai seragam sesuai aturan,
terus bajunya dimasukkan agar rapi, kalo saya liat baju mereka tidak
dimasukkan langsung saya tegur mbak, saya juga selalu mengingatkan kru
bus untuk memakai minyak wangi agar gak bau badan, kringat itu kan
sangat mengganggu penampilan ya mbak, bisa-bisa penumpang jadi gak
nyaman saat kondektur lewat, hehe...ya itu salah satu contoh cara kami agar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Informan IV pada
wawancara tanggal 2 Nopember 2010, sebagai berikut:
bawaan langsung ditimbang di bagian luar sana itu, lalu didata, setelah
selesai langsung dimasukkan ke bagasi bus, jadi penumpang masuk ke
ruang tunggu tanpa harus membawa barang yang begitu banyak, hanya
membawa barang yang berharga dan bisa dibawa ke dalam bus, dengan
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh Informan IX pada
wawancara tanggal 8 Nopember 2010, sebagai berikut:
Ungkapan yang senada juga diungkapkan oleh Informan VIII pada
wawancara tanggal 8 Nopember 2010, sebagai berikut:
Ungkapan yang senada diuangkapkan oleh Informan X pada wawancara
tanggal 12 Januari 2011, sebagai berikut:
Dari beberapa pendapat diatas, dapat kita ketahui bahwa BPU Rosalia
Indah berusaha memberikan pelayanan yang aman dan nyaman, serta penyediaan
fasilitas yang lengkap hal ini ditujukan agar pelanggan merasa percaya, nyaman
dan puas terhadap pelayanan BPU Rosalia Indah. Pelayanan ini ditinjau dari
fasilitas dan karyawan dari BPU Rosalia Indah. Hal ini merupakan penerapan dari
Panca Pesona yang dimiliki oleh BPU Rosalia Indah yaitu Keamanan,
Kebersihan, Kenyamanan, Ketepatan, dan Kekeluargaan (5K).
Kenyaman yang dimaksud tidak hanya seputar fasilitas maupun
karyawan yang melayani, tetapi juga dalam hal kenyamanan dalam memperoleh
pelayanan. Berkaitan dengan lokasi, ruang dan tempat pelayanan, kemudahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
menjangkau, tempat parkir kendaraan, ketersediaan informasi, petunjuk-petunjuk
dan lain-lain. Lokasi BPU Rosalia Indah berlokasi di pinggir jalan dan strategis.
Pemilihan ini bertujuan agar semua masyarakat dapat menjangkau lokasi tersebut.
Setiap bagian ruangan di desain sebaik mungkin untuk menunjang kenyamanan
kerja karyawan dan juga memberikan kenyaman bagi pelanggan. Disediakan juga
hkan informasi
seputar BPU Rosalia Indah.
Seperti yang diungkapkan oleh Informan I pada wawancara tanggal 5
Nopember 2010, sebagai berikut:
jadi Bank Mandiri sana itu lho mbak...dengan berbagai pertimbangan
makanya sekarang ya di sini ini...ruang marketingnya aja selengkap
itu..mana kantor lain yang seperti itu...ini kita rencananya mau memperluas
sampai ke belakang sana mbak..karena sana tanahnya masih kosong..ini
rencananya parkir untuk setiap class bus mau di sendiri-sendirikan...kalo
sekarang kan jadi satu...jadi biar gampang gitu...tapi ini masih rencana dan
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk menciptakan
kenyamanan, BPU Rosalia Indah memilih lokasi kantor yang strategis seperti
yang sekarang berada di jalan Raya Solo-Sragen, sehingga masyarakat mudah
untuk menjangkaunya, desain kantor di buat sebaik mungkin untuk memberikan
kenyamanan bagi karyawan maupun bagi pelanggan yang datang. Dan saat ini
direncanakan akan memperluas parkir bus, setiap class bus parkirnya akan
dipisah, hal ini untuk memudahkan karyawan maupun bagi pelanggan itu sendiri.
a. Keramahtamahan dan Kesopanan Karyawan
Keramahan serta kesopanan dari para karyawan dan kru bus
senantiasa selalu dijaga dari masing-masing individu. Hal ini mengacu
pada Program Panca Performa BPU Rosalia Indah yaitu Sapa, Senyum,
Sabar, Sopan, dan Sepenuh Hati (5S). Yang harus diperhatikan disini
adalah dalam bersikap, berpenampilan maupun dalam tutur kata saat
melayani pelanggan. Setiap pribadi individu harus memiliki etika dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
kepribadian yang baik, apalagi untuk melayani konsumen. Etika
merupakan faktor yang penting dalam menunjukkan keprofesionalan suatu
perusahaan.
Tanggapan mengenai kesopanan dan keramahan guna meningkatkan
kualitas pelayanan disampaikan oleh Informan I pada wawancara tanggal 5
Nopember 2010, sebagai berikut:
Sapa, Senyum, Sabar, Sopan dan Sepenuh Hati, jadi kita harus mewujudkan
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh Informan IV pada wawancara
tanggal 2 Nopember 2010, sebagai berikut:
layani dengan baik, ya kita sapa, kita
tanya apa yang bisa kami bantu, kita harus menjaga tutur kata dan tingkah
Hal ini diungkapkan oleh Informan VIII pada wawancara tanggal 8
Nopember 2010, sebagai berikut:
kalo menurut saya sih standar ya mbak, ramah juga sopan, ya seperti itu
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Informan VI pada
wawancara tanggal 28 Oktober 2010, sebagai berikut:
an sih ya
Tidak berbeda dengan pendapat yang diungkapkan oleh Informan IV
pada wawancara tanggal 25 Oktober 2010, sebagai berikut:
dengan pelanggan, harus bener-bener dijaga, ngomong harus dengan kata-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
kata yang baik, harus jelas, selain itu juga harus sopan, tidak boleh
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa semua
karyawan serta kru harus selalu menjaga serta menerapkan kesopanan dan
keramahan terhadap semua pelanggan tanpa membeda-bedakan pelanggan. Hal ini
berpedoman pada Program Panca Performa (5S) yang dimiliki oleh BPU Rosalia
Indah. Dan itu senantiasa diwujudkan dalam setiap kesempatan yang ada. Tidak
hanya saat melayani pelanggan tetapi juga bekerja sehari-hari.
Sehubungan dengan dimensi jaminan, BPU Rosalia Indah bekerja sama
dengan Jasa Raharja. Yakni untuk jaminan keselamatan kerja karyawan,
keselamatan penumpang maupun bus atau armada Rosalia Indah, telah
mendapatkan jaminan dari perusahaan yang berupa santunan. Besarnya santunan
sudah merupakan kebijakan perusahaan yang telah disepakati sebelumnya oleh
bagian keuangan perusahaan, direktur perusahaan dan Jasa Raharja.
Sedangkan jaminan untuk karyawan, perusahaan memberikan kebijakan
diantaranya tentang pengobatan, tunjangan meninggal dunia, santunan kecelakaan
kerja, perlindungan dan keamanan kerja serta kesehatan kerja. Diantaranya adalah
biaya pengobatan bagi pekerja/karyawan dan keluarganya ditanggung perusahaan,
bagi karyawan yang belum masuk program JPK pada amsostek. Semua telah
diatur dalam Peraturan Perusahaan BPU Rosalia Indah Bab VI dan VII
(terlampir).
5. Empaty
Empati merupakan perhatian yang diberikan dalam melayani dan
memenuhi kebutuhan pelanggan BPU Rosalia Indah. Pelanggan BPU Rosalia
Indah terdiri dari berbagai kalangan. Perhatian yang diberikan sama terhadap
semua pelanggan tanpa membeda-bedakan.
a. Perhatian kepada Pelanggan
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa harus selalu
memperhatikan para konsumennya. Yang dimaksud konsumen BPU
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Rosalia Indah adalah semua pelanggan yang menggunakan jasa dari BPU
Rosalia Indah. Memberikan perhatian yang tulus kepada para pelanggan
sangat penting agar pelanggan merasa dihargai. Terkait dengan hal itu,
Informan I mengungkapkan pendapatnya pada wawancara tanggal 5
Nopember 2010, sebagai berikut:
pelanggan dengan sebaik-baiknya, memberikan perhatian yang tulus kepada
pelanggan, ikhlas dalam membantu pelanggan yang mengalami kesulitan,
sabar, pandai mengontrol emosi, dengan begitu pelanggan akan merasa
senang karena mendapatkan pelayanan serta perhatian yang baik dari
Tanggapan mengenai perhatian kepada pelanggan disampaikan oleh
Informan III pada wawancara tanggal 25 Oktober 2010, sebagai berikut:
melihat pelanggan itu naik class apa, pelanggan itu tua atau muda, kita
anggap semua pelanggan itu sama, semua kita bantu, semua kita layani
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Informan V pada wawancara
tanggal 25 Oktober 2010, sebagai berikut:
mengusahakan hal itu, seperti ada penumpang yang mabuk, ya kita layani
dengan baik, diberi plastik, obat maupun selimut, ataupun kebutuhan lain
Hal yang sama juga diungkapkan oleh pelanggan Rosalia yaitu Informan
VIII pada wawancara tanggal 8 Nopember 2010, sebagai berikut:
dar kok mbak, pas di dalam bus, pak kondekturnya selalu menawari
sama penumpang kalau ada yang sakit disuruh bilang, di bus disediain obat,
plastik buat yang mabuk, terus ngecek selimut sama bantal, takutnya ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Ungkapan yang sama disampaikan oleh pelanggan Rosalia Informan VII
pada wawancara tanggal 28 Oktober 2010, sebagai berikut:
Pendapat yang hampir sama diungkapkan oleh Informan XII pada
wawancara tanggal 17 Januari 2011, sebagi berikut:
kalo pas berhenti di rumah makan gitu ya kondekturnya bersihin sampah-
sampah yang ada di bus, kalo dah mau nympai gitu ya dikasih tau dah
nympai daerah ini..jagi kita bisa siap-
Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa untuk memberikan
perhatian yang tulus kepada pelanggan, BPU Rosalia Indah berusaha memberikan
perhatian yang sama kepada semua pelanggan tanpa membedakan status sosial,
tanpa membedakan jenis kelamin, tanpa membedakan pelanggan tersebut naik
class apa. Semua pelanggan dianggap sama. Perhatian yang diberikan BPU
Rosalia Indah tidak hanya pada saat pelanggan datang ke kantor, tetapi perhatian
juga diberikan saat pelanggan dalam perjalanan menuju tempat tujuan.
b. Komunikasi yang Baik Antara Karyawan dan Pelanggan
Komunikasi yang terjalin baik akan menimbulkan suasana yang
nyaman bagi berbagai pihak. Tidak terkecuali komunikasi antara karyawan
dan pelanggan BPU Rosalia Indah. Dengan begitu akan pelanggan akan
senang dengan pelayanan yang diberikan.
Tanggapan mengenai cara menjalin komunikasi yang baik dengan
pelanggan dijelaskan oleh Informan I pada wawancara pada tanggal 5 Nopember
2010, sebagai berikut:
-macam ya mbak, ada yang tua, muda..jadi
kita harus sopan saat melayani mereka, kita harus aktif saat melayani
pelanggan, jangan diam saja ntar malah pelanggan ngrasa mereka dicuekin,
kita pakai bahasa yang sopan, mengucapkan salam, terimakasih..itu sangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Tanggapan yang senada disampaikan oleh Informan II pada wawancara
tanggal 25 Oktober 2010, sebagai berikut:
u jaim kok mbak, ya kita bersikap biasa aja, sopan ramah,
Pendapat yang sama mengenai berkomunikasi yang baik dengan
pelanggan diungkapkan oleh Informan III pada wawancara tanggal 25 Oktober
2010, sebagai berikut:
semua pelanggan, tapi ya harus menyesuaikan siapa pelanggan tersebut,
kalo pelanggan itu sudah tua dan memakai bahasa jawa ya kita juga pakai
bahasa jawa halus, kalo yang datang masih muda terus ngomongnya bahasa
indonesia ya kita pakai bahasa indonesia, dengan begitu komunikasinya jadi
Pelanggan Rosalia Indah juga memberikan pendapatnya mengenai
komunikasi yang terjadi antara karyawan dengan pelanggan. Informan VI
memberikan pendapatnya pada wawancara tanggal 29 Oktober 2010, sebagai
berikut:
-mbaknya menurut saya
lancar-lancar saja..saya pernah komplain mengenai jam keberangkatan
sodara saya yang keliru, waktu itu sampai sodara saya gak dapat bus,
ternyata setelah dicek, petugasnya yang keliru nulis jam di tiketnya, mereka
minta maaf, ya sopan lah..tidak ada yang bentak-
Hal yang sama diungkapkan oleh Informan VII pada wawancara tanggal
28 Oktober 2010, sebagai berikut:
-rata karyawannya ramah juga sopan mbak..cara ngomongnya juga
Dari beberapa penjelasan yang disampaikan bahwa komunikasi yang
terjalin antara karyawan dengan pelanggan sudah cukup baik, dapat kita ketahui
bahwa untuk menjalin komunikasi yang baik antara karyawan dengan pelanggan
adalah dengan tidak membeda-bedakan pelanggan, karyawan harus aktif saat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
melayani pelanggan, mengucapkan salam dan ucapan terimakasih kepada
pelanggan, jujur kepada pelanggan, dan tetap sopan. Karyawan juga harus
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pelanggan sehingga akan
terjalin komunikasi yang baik antara karyawan dengan pelanggan. Dari berbagai
hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pelayanan prima di
BPU Rosalia Indah sudah baik. Mulai dari sarana prasarana kerja, fasilitas yang
disediakan untuk pelanggan, dan karyawan yang melayani semuanya sudak baik.
Pelaksanaan pelayanan prima di BPU Rosalia Indah bukanlah tanpa arah
atau tanpa pedoman. BPU Rosalia Indah dalam menjalankan usahanya tidak lepas
dari visi dan misi yang telah dtetapkan oleh BPU Rosalia Indah. Visi dari BPU
Rosalia Indah yaitu menjadi perusahaan yang unggul dalam kualitas dan
pelayanan demi kepuasan pelanggan dan kesejahteraan karyawan. Yaitu dengan
memberikan pelayanan prima dengan menerapkan panca pesona dan memberikan
fasilitas yang memadai baik untuk pelanggan maupun untuk karyawan BPU
Rosalia Indah.
2. Hambatan Dalam Pelaksanaan Pelayanan yang berkualitas dan Upaya
untuk Mengatasi Hambatan yang dihadapi di Biro Perjalanan Umum
(BPU) Rosalia Indah
Setiap perusahaan dalam menjalankan bisnis usahanya pastilah tidak
semudah yang dibayangkan atau yang dilihat. Tidak terkecuali BPU Rosalia Indah
yang juga mengalami hambatan saat memberikan pelayanan yang baik bagi
pelanggannya. Namun hambatan itu akan menjadi suatu masukan untuk
memperbaiki kinerja perusahaan apabila hambatan tersebut diterima dengan
positif dan dikelola dengan baik untuk dicari solusi-solusinya.
Seperti halnya perusahaan yang bergerak di bidang jasa, BPU Rosalia
Indah juga mengalami hambatan dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggannya, tetapi selama ini belaum pernah ditemukan suatu permasalahan
yang besar. Setiap hambatan yang timbul khususnya yang berkaitan dengan
pelayanan pelanggan akan segera di tangani dan dicari solusi yang terbaik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Berikut tanggapan dari karyawan, mengenai hambatan yang dijumpai
saat memberikan pelayanan kepada pelanggan, antara lain sebagai berikut:
Menurut Informan II, sebagai berikut:
mereka harus ngomong agak keras biar pelanggan yang diluar itu
dengar...tapi terkadang kita dikira galak gitu...soale kan dibatasi kaca jadi
25 Oktober 2010)
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Informan III, sebagai berikut:
kacanya jadi yang diluar kadang gak denger apa yang kita
sampaikan...pernah juga ada yang beli tiket itu bapak-bapak...beliau kurang
mendengar apa yang saya sampaikan..ya saya ngomongnya agak kenceng eh
malah bapaknya itu biang kalo saya ini galak, padahal kan saya gak berniat
seper
(wawancara tanggal 25 Oktober 2010)
Pendapat yang sama disampaikan oleh Informan IV, sebagai berikut:
kenceng..kan kadang pelanggannya gak denger..saya juga sering keganggu
kalo ngomongnya harus kenceng...tapi rencananya kacanya itu mau dibuka
jadinya petugas bisa langsung berhadapan dengan pelanggan jadi tidak perlu
teriak- a tanggal 2 Nopember
2010)
Pendapat lain disampaikan Informan I, sebagai berikut:
berangkat armada...kami berusaha tepat waktu..namun terkadang ada
hambatan juga, mungkin karena macet, armada rusak atau penumpang
sendiri yang terlambat datang di lokasi sehingga membuat kita harus sedikit
mengulur waktu sampai penumpang datang...bila dalam batas waktu yang
ditentukan ternyata belum datang ya kita tinggal...kita ikutkan di bus
(wawancara tanggal 5 Nopember 2010)
Dari keempat hasil wawancara peneliti dengan karyawan BPU Rosalia
Indah dapat disimpulkan bahwa permasalahan atau hambatan yang sering
dihadapi dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan adalah ruang loket
penjualan tiket yang dinilai kurang efektif saat melayani pembelian tiket karena
loket yang dibatasi dengan kaca sering mengharuskan petugas yang melayani tiket
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
bersuara keras agar pelanggan yang berada di luar loket dapat mendengar apa
yang disampaikan oleh petugas, suasana yang seperti ini sering mengganggu
karyawan yang lainnya dan juga mengganggu kenyamanan, juga untuk masalah
ketepatan waktu sering terhambat beberapa faktor, terkadang jalan macet, armada
rusak terkadang pelanggan itu sendiri terlambat datang ditempat pemberangkatan.
Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada pelayanan di BPU Rosalia Indah.
Sehingga BPU Rosalia Indah harus benar-benar ekstra dalam melayani pelanggan
agar tidak terjadi kesalahan yang fatal yang dapat berakibat buruk bagi BPU
Rosalia Indah.
Dengan adanya permasalahan atau hambatan yang dihadapi oleh BPU
Rosalia Indah dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, hal tersebut
dijadikan pihak BPU Rosalia Indah sebagai bahan masukan untuk memperbaiki
kualitas pelayanan yang ada sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih
baik lagi dan memuaskan semua pelanggan. Untuk mengatasi permasalahan di
atas BPU Rosalia Indah menerapkan beberapa cara untuk meminimalkan
hambatan yang ada yaitu diantaranya dengan menjalin komunikasi dengan kantor
cabang dan agen-agen serta memberikan informasi yang jelas kepada pelanggan,
menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.
Menyangkut dengan upaya BPU Rosalia Indah dalam mengatasi
permasalahan atau hambatan dalam melayani pelanggan, berikut tanggapan dari
beberapa pegawai BPU Rosalia Indah:
Menurut Informan I dalam wawancara tanggal 5 Nopember 2010,
sebagai berikut:
dengan agen-agen atau kantor cabang, kaya bis yang dari sana berangkat
jam berapa, apa ada kursi yang kosong, atau mungkin ada permasalahan
seputar armada, contoh lain seperti jika ada penundaan keberangkatan ya
kita informasikan kepada pelanggan, jika pelanggan yang datang sudah
banyak ya diumumkan lewat pengeras suara,seperti itu...setiap pelanggan
yang beli tiket juga kita tanya nomer telepon yang bisa dihubungi, hal ini
untuk jaga-
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Informan IV pada wawancara
tanggal 2 Nopember 2010, sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
nta kepada semua pelanggan untuk datang lebih
awal dari jam keberangkatan, ya antara setengah sampai satu jam sebelum
Informan III memberikan tanggapannya mengenai hambatan dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan, dalam wawancara tanggal 1 Nopember
2010, sebagai berikut:
kesulitan berkomunikasi karena loketnya terhalang kaca maka dalam waktu
dekat, loket tiket ini kacanya akan di buka mbak biar gampang ngomongnya
jadi tidak perlu teriak-teriak sehingga tidak mengganggu karyawan maupun
Ditambahkan pula oleh Informan I pada wawancara tanggal 5 Nopember
2010, sebagai berikut:
bah posisi loket penjualan tiket itu mbak,
kacanya akan kita copot biar gampang jadi bisa face to face gitu, gak perlu
teriak-teriak lagi...tapi kami tetap menjaga kesopanan, memaksimalkan
fasilitas..kita berikan pelayanan yang terbaik dari kami...kami sangat
Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa cara untuk
mengatasi hambatan atau permasalahan yang dihadapi oleh BPU Rosalia Indah
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan adalah sebagai berikut:
a. Menjalin komunikasi yang baik dengan kantor cabang dan agen-agen.
Kantor pusat harus menjalin komunikasi dengan kantor cabang dan agen-
agen seperti untuk memastikan keberangkatan bus, kepastian jumlah
penumpang sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dan untuk
mengantisispasi apabila terjadi kerusakan bus di dalam perjalanan.
b. Meminta pelanggan datang lebih awal dari jadwal keberangkatan.
Setiap pelanggan yang datang membeli tiket, petugas ticketing selalu
mengingatkan kepada pelanggan untuk datang lebih awal antara setengah
sampai satu jam dari jadwal keberangkatan bus, sehingga pelanggan sendiri
tidak terlambat datang ke tempat keberangkatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
c. Memberikan informasi yang jelas kepada pelanggan.
Karyawan BPU Rosalia Indah selalu berusaha memberikan informasi yang
jelas kepada pelanggan, seperti jadwal keberangkatan bus, hari dan tanggal
berangkat, jam berangkat bus, tempat kumpul,
d. Loket penjualan tiket akan direnovasi.
BPU Rosalia Indah berencana akan merenovasi loket penjualan tiket yaitu
dengan membuka kaca di loket penjualan tiket sehingga akan memudahkan
dalam melayani pembelian tiket.
C. Temuan Studi Yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori
Dari analisis data penelitian yang dilakukan, dapat dikemukakan temuan
studi yang berhubungan dengan kajian teori untuk menjawab perumusan masalah
dalam penelitian. Dua rumusan masalah penelitian ini, yaitu: (1) Kualitas
pelaksanaan pelayanan prima dilihat dari aspek Bukti Langsung (Tangible),
Kehandalan (Reliability), Daya Tanggap (Responsiveness), Jaminan (Assurance),
dan Perhatian (Empaty, (2) Hambatan dalam melayani pelanggan serta upaya
untuk mengatasi hambatan tersebut.
BPU Rosalia Indah merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak
di bidang jasa transportasi darat kini telah berkembang seiring dengan
perkembangan jaman dan ketatnya persaingan bisnis transportasi darat di
Indonesia. Setiap perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan pastinya
sangat mengutamakan kulaitas pelayanan. Dengan demikian, akan dicapai
kepuasan pelanggan. Untuk mencapai kepuasan pelanggan, BPU Rosalia Indah
mempunyai strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sebagai berikut:
Dimensi bukti langsung atau tangibles adalah merupakan salah satu
dimensi karakteristik kualitas pelayanan. Bukti langsung meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan dan peralatan, karyawan, dan sarana komunikasi yang ada di sebuah
perusahaan atau organisasi. Fasilitas fisik bisa berupa kondisi fisik gedung atau
bangunan sebuah perusahaan, lingkungan sekitar perusahaan, perlangkapan dan
peralatan kerja yang digunakan karyawan, fasilitas yang disediakan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
pelanggan, serta penampilan dari semua karyawannya. Apabila semua itu
terpenuhi oleh perusahaan penyedia jasa maka akan sangat mendukung
pelaksanaan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan. Fakta yang terdapat di
lokasi penelitian adalah bahwa BPU Rosalia Indah memiliki bangunan gedung
yang sangat layak dan bagus dan juga luas, dan saat ini masih dalam tahap
perencanaan akan memperluas area kantor untuk memaksimalkan pelayanan.
Peralatan dan perlengkapan kerja yang ada di BPU Rosalia Indah sudah cukup
lengkap. Untuk peralatan kerja BPU Rosalia Indah menggunakan komputer agar
hasil kerja lebih maksimal. Selain peralatan kerja terdapat juga perlengkapan kerja
yaitu diantaranya adalah pesawat telepon yang memudahkan mengadakan
komunikasi antar unit bagian sedangkan untuk perlengkapan bantu disediakan
mesin absensi dan mesin pendingin ruangan (AC). Perlengkapan bantu bertujuan
untuk memberikan kenyamanan saat bekerja.
Reliability atau kehandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya
(Parasuraman, et.all dalam Rambat Lupiyoadi, 2001: 148-149). Kehandalan dalam
memberikan pelayanan yang prima bagi pelanggan dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Diantaranya kemampuan karyawan dalam melayani pelanggan dan
kemampuan memberikan pelayanan sesuai yang ditawarkan. Kinerja harus sesuai
dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama
untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi
yang tinggi. Setiap karyawan harus memiliki kemampuan dan keterampilan untuk
melayani pelanggan. Perusahaan yang profesional haruslah dapat melayani
pelanggan sesuai yang ditawarkan. Suatu perusahaan yang profesional dalam
melayani pelanggan atau konsumen, akan sangat menghargai dan menghormati
waktu. Karena perusahaan yang melayani dengan tepat waktu, pastinya akan
sangat menjunjung tinggi kepuasan pelanggan, tidak menganggap remeh
pelanggan, konsumen maupun kliennya. Dengan begitu pelanggan akan merasa
puas dengan pelayanan tersebut. Contoh dari ketepatan waktu pelayanan adalah
tepat waktu pengiriman, tepat waktu keberangkatan, tepat waktu tiba di tempat
tujuan, dan lain sebagainya. Kenyataan yang ada selama penelitian menunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
bahwa BPU Rosalia Indah memberikan pelayanan sesuai yang ditawarkan, yakni
untuk pemberian fasilitas disesuaikan dengan class armada yang ada, dengan tidak
bermaksud membeda-bedakan dalam pemberian fasilitas. Di samping itu, setiap
karyawan BPU Rosalia Indah pada awalnya akan menjalani training atau latihan
kerja. Selain itu juga diadakan pembinaan kru di lapangan. Semua ini diharapkan
agar karyawan memiliki kemampuan dan keterampilan dalam melaksanakan
tugasnya terutama untuk melayani pelanggan.
Seperti yang diungkapkan oleh Parasuraman dalam Rambat Lupiyoadi,
2001: 148-149), dimensi responsiveness atau ketanggapan yaitu suatu kemauan
untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat
kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan
konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi
yang negatif dalam kualitas pelayanan. Setiap perusahaan harus tanggap terhadap
segala sesuatu yang terjadi terutama saat melayani pelanggan, mampu untuk
membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan dan
selalu memberikan informasi yang tepat kepada pelanggan. Hal ini juga sesuai
dengan yang dinyatakan oleh Barata (2004: 27) yakni pelayanan prima adalah
melayani pelanggan dengan ramah, tepat dan cepat. Ketanggapan suatu
perusahaan dapat diwujudkan dalam beberapa hal, diantaranya adalah
ketanggapan dalam menangani keluhan pelanggan dan ketanggapan dalam
membantu pelanggan yang mengalami kesulitan. Ketanggapan yang diwujudkan
oleh BPU Rosalia Indah adalah selalu berusaha memberikan pelayanan yang cepat
kepada pelanggan. Setiap pelanggan yang datang langsung dilayani oleh
karyawan BPU Rosalia Indah. Dan hal ini telah sesuai dengan yang dinyatakan
oleh A.S. Moenir (2004: 41-44) yang menyatakan salah satu perwujudan yang
didambakan adalah mendapat perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap
kepentingan yang sama, tertib dan tidak pandang bulu. Selain itu, ketanggapan
BPU Rosalia Indah dalam melayani pelanggan diwujudkan dalam menanggapi
keluhan maupun masukan dari pelanggan. Semua keluhan dan masukan dari
pelanggan diterima dengan senang hati. Dan akan dijadikan evaluasi bagi BPU
Rosalia Indah untuk menjadi lebih baik. Setiap masukan yang ada secepatnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
akan ditangani oleh BPU Rosalia Indah. BPU Rosalia Indah juga tidak sungkan
meminta maaf kepada pelanggan apabila terjadi kesalahan saat melayani. Kru bus
juga tanggap melayani pelanggan saat menaikkan maupun menurunkan barang
pelanggan.
Jaminan atau assurance dan kepastian yaitu pengetahuan,
kesopansantunan, dan kemampuan para pegawa perusaaan untuk menumbuhkan
rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan (Rambat Lupiyoadi, 2001: 148-
149). Jaminan dalam melayani pelanggan bisa berupa kemampuan memberikan
kenyamanan, rasa aman dan rasa percaya kepada pelanggan serta keramahan dan
kesopanan yang ditunjukkan oleh karyawan kepada pelanggan. Hal ini juga sesuai
dengan hal-hal yang harus diperhatikan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang
disebutkan oleh Gaspers dalam Sutopo dan Adi Suryanto (2003: 27-28) yakni
kesopanan dan dan keramahan dalam memberikan pelayanan dan kenyamanan
dalam memperoleh pelayanan. Dengan begitu pelanggan akan merasa aman dan
nyaman menggunakan jasa pelayanan dari suatu perusahaan penyedia jasa
pelayanan sehingga dapat menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap
perusahaan dan menumbuhkan kepuasan pada pelanggan. Selama penelitian, BPU
Rosalia Indah sangat memperhatikan kenyamanan dan keamanan pelanggan,
keramahtamahan serta kesopanan selalu dijaga saat melayani pelanggan. BPU
Rosalia Indah memaksimalkan fasilitas serta kemampuan karyawan dalam
melayani pelanggan dan untuk kesopanan serta keramahan karyawan maka setiap
karyawan BPU Rosalia Indah haruslah memiliki sopan santun yang baik dan
ramah setiap melayani pelanggan. Baik kenyamanan, keamanan, keramahtamahan
dan kesopanan adalah merupakan pedoman BPU Rosalia Indah dalam melayani
pelanggan sesuai dengan program Panca Performa (5S) dan Panca Pesona (5K).
Memberikan perhatian yang tulus adalah hal yang harus diberikan
karyawan kepada pelanggan tanpa pilih kasih serta dengan senang hati membantu
pelanggan yang mengalami kesulitan. Hal ini senada seperti yang diungkapkan
oleh Parasuraman, et.all dalam Rambat Lupiyoadi (2001: 148-149) bahwa empaty
yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang
diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
konsumen. Karyawan juga harus mampu menjalin komunikasi yang baik dan
lancar dengan pelanggan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. BPU Rosalia
Indah selalu menjaga komunikasi yang baik dengan pelanggan yaitu dengan
menggunakan bahasa yang sopan saat melayani pelanggan, jujur dalam
menyampaikan informasi, tidak pilih kasih, dan tetap menjaga kesopanan dan
keramahan dalam melayani pelanggan.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa BPU Rosalia Indah telah
melakukan strategi-strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Menurut
teori, untuk meningkatkan kualitas pelayanan harus memperhatikan beberapa
faktor, yaitu ketepatan waktu pelayanan, akurasi pelayanan atau bebas dari
kesalahan, kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan, tanggung
jawab, kelengkapan, kemudahan dalam memperoleh pelayanan, variasi model
pelayanan, pelayanan pribadi, kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, dan
atribut pendukung pelayanan (Vincent Gaspers dalan Sutopo dan Adi Suryanto,
2003: 27-28).
Secara umum pelayanan yang diberikan oleh BPU Rosalia Indah kepada
pelanggannya sudah baik. Namun dalam menjalankan suatu bisnis tidaklah
semudah yang dibayangkan, selalu ada hambatan yang menyertainya. Hambatan
itu pun bisa datang dari dalam maupun dari luar perusahaan. Tidak terkecuali
dengan BPU Rosalia Indah. Dalam pelaksanaannya melayani pelanggan juga
mengalami beberapa hambatan diantaranya adalah mengenai ketepatan waktu
yang terkadang terhambat karena jalanan yang macet sehingga mengakibatkan
keterlambatan sampai ke tempat tujuan, kemudian karena bus rusak di tengah
perjalanan yang tentunya akan mempengaruhi waktu perjalanan, selain itu juga
disebabkan pelanggan yang datang terlambat ke tempat pemberangkatan sehingga
jadwal keberangkatan akan tertunda beberapa saat. Hambatan dalam melayani
pelanggan juga dirasakan oleh karyawan di bagian kantor marketing BPU Rosalia
Indah, khususnya karyawan di loket penjualan tiket. Karena loket yang dibatasi
dengan kaca sering terjadi komunikasi yang kurang begitu nyaman untuk
didengar. Karyawan yang melayani dari dalam loket terkadang harus bersuara
agak keras agar pelanggan yang berada di luar loket bisa mendengar apa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
diucapkan oleh karyawan petugas loket. Suasana yang seperti ini sering
mengganggu karyawan lain yang berada di dalam kantor marketing. Semua
hambatan yang ada tentunya akan ditangani dan dijadikan pendorong untuk dapat
menjadi lebih baik. BPU Rosalia Indah terus berupaya untuk mengatasi hambatan-
hambatan yang ada.
Sehubungan dengan ketepatan waktu BPU Rosalia Indah
mengupayakannya dengan selalu menjalin komunikasi dengan agen-agen yang
ada di aderah mengenai waktu keberangkatan atau yang lainnya, dan meminta
kepada pelanggan untuk datang lebih awal mulai setengah sampai satu jam
sebelum jam keberangkatan. Untuk mencapai akurasi pelayanan, BPU Rosalia
Indah mengupayakannya dengan selalu berkomunikasi dengan agen-agen dan
memberikan informasi yang jelas demi kelancaran armada dan penumpang.
Semua karyawan serta kru BPU Rosalia Indah selalu menjaga kesopanan dan
keramahan kepada semua pelanggan, serta berpenampilan rapi, mengucapkan
salam dan mengucapkan terimakasih kepada pelanggan. Tanggungjawab para
karyawan BPU Rosalia Indah di wujudkan dalam tanggap dengan semua keluhan,
kritikan dan masukan yang disampaikan oleh pelanggan. BPU Rosalia Indah
menanggapinya dengan ramah dan sopan serta meminta maaf kepada pelanggan
apabila pelanggan mendapatkan ketidaknyamanan saat bersama BPU Rosalia
Indah. Kelengkapan diwujudkan cara menyediakan fasilitas kerja yang lengkap
bagi karyawan dan juga menyediakan fasilitas yang lengkap bagi pelanggan.
Misalnya mesin komputer bagi karyawan, mesin pendingin ruangan serta ruang
kerja yang nyaman bagi karyawan, fasilitas bus bagi pelanggan seperti AC, TV,
dan ruang tunggu yang nyaman bagi pelanggan, dan lain sebagainya. Kemudahan
pelayanan diwujudkan dengan banyaknya petugas yang melayani pelanggan
seperti petugas ticketing, petugas pelayanan keluhan pelanggan. Variasi model
pelayanan BPU Rosalia Indah berupa penawaran berbagai macam pilihan class
bus kepada pelanggan, yaitu Non AC, Bisnis, VIP, Executive, dan Super
Executive. Dengan begitu pelanggan bebas memilih class yang diinginkan. BPU
Rosalia Indah juga melayani pelanggan secara pribadi yakni melayani kebutuhan
pelanggan yang sifatnya pribadi, seperti melayani perjalanan untuk keperluan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
keluarga, keperluan kerja dengan menyediakan berbagai class armada. Agar
pelanggan nyaman saat memperoeh pelayanan, BPU Rosalia Indah menyediakan
berbagai macam kemudahan, seperti lokasi kantor BPU Rosalia Indah yang
mudah dijangkau dari arah manapun, pelayanan informasi selama 24 jam, serta
menyediakan informasi secara online di internet (www.rosalia-indah.co.id). BPU
Rosalia Indah juga mengupayakan kelengkapan atribut pelayanan yakni
menyediakan ruang tunggu yang luas bagi pelanggan, menyediakan mushola,
toilet yang bersih.
BPU Rosalia Indah berupaya memberikan pelayanan yang berkualitas
dan prima kepada pelanggan. Pelayanan tersebut diwujudkan dari berbagai
dimensi, yakni bukti langsung (tangibles) diwujudkan dengan bangunan yang luas
dan layak, perlatan dan perlengkapan kerja yang lengkap, lingkungan yang bersih,
dan karyawan yang ramah serta rapi dalam berpenampilan. Kehandalan
(reliability) diwujudkan dengan ketepatan waktu pelayanan, kemampuan
karyawan dalam melayani pelanggan dengan baik, dan memberikan pelayanan
sesuai dengan apa yang ditawarkan kepada pelanggan sesuai tiket yag dibeli.
Daya tanggap (responsiveness) BPU Rosalia Indah diwujudkan dalam tanggap
menanggapi keluhan dari para pelanggan, dan tanggap terhadap pelanggan yang
mengalami kesulitan. Jaminan (assurance) dari BPU Rosalia Indah diwujudkan
melalui memberikan rasa kepercayaan, rasa aman dan rasa aman kepada
pelanggan, serta keramahan dan kesopanan dari para karyawan dan kru BPU
Rosalia Indah. Perhatian (empaty) dari BPU Rosalia Indah diberikan dengan cara
memberikan perhatian yang tulus kepada pelanggan dan menjalin komunikasi
yang baik dengan pelanggan.
Dari uraian diatas, dapat diketahui BPU Rosalia Indah berupaya memberikan
pelayanan yang berkualitas dan terbaik bagi pelanggan. BPU Rosalia Indah
mengupayakan berbagai macam usaha agar pelanggan merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan oleh BPU Rosalia Indah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan terhadap hasil penelitian
tentang Pelaksanaan Pelayanan di Biro Perjalanan Umum (BPU) Rosalia Indah
(Studi Kasus Di Kantor Pusat BPU Rosalia Indah Bagian Marketing), peneliti
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kualitas pelaksanaan pelayanan prima di BPU Rosalia Indah
a. Bukti langsung (tangibles)
Yang menjadi tolok ukur dimensi ini adalah sarana dan fasilitas fisik
pelayanan yakni sarana kerja dan fasilitas penunjang pelayanan,
lingkungan fisik kantor BPU Rosalia Indah dan karyawan yang melayani
pelanggan. Sarana kerja yang disediakan oleh BPU Rosalia Indah untuk
karyawannya dari peralatan kerja (komputer), perlengkapan kerja (pesawat
telepon), dan perlengkapan bantu (mesin pendingin ruangan/AC). Fasilitas
penunjang pelayanan yang disediakan oleh BPU Rosalia Indah untuk
pelanggannya sudah cukup memadai dan lengkap, seperti ruang penjualan
tiket, ruang pelayanan informasi, ruang tunggu penumpang, ruang ibadah
(mushola), kamar kecil (toilet), kantin, sedangkan untuk ruang parkir
kurang memadai karena berada ditempat terbuka dan tanpa atap serta
kurang luas oleh karena itu perlu diadakan pembenahan. Lokasi kantor
BPU Rosalia Indah strategis, mudah dijangkau dari berbagai arah,
lingkungannya bersih, gedungnya besar dan luas. Penampilan karyawan
BPU Rosalia Indah rapi dan ramah serta siap melayani pelanggan setiap
saat.
b. Kehandalan (reliability)
Ketepatan waktu menjadi hal yang sangat penting yang harus
diperhatikan. BPU Rosalia Indah selalu berusaha tepat waktu dalam
melayani pelanggan, namun terkadang mengalami hambatan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
pelaksanaannya. Hambatan yang dihadapi oleh BPU Rosalia Indah berasal
dari dalam perusahaan dan juga berasal dari luar perusahaan itu sendiri.
Dengan semaksimal mungkin karyawan memberikan pelayanan yang
terbaik bagi pelanggan, yakni dengan harapan dapat meminimalkan
kesalahan yang bisa terjadi selama memberikan pelayanan. Setiap calon
karyawan BPU Rosalia Indah akan menjalani training atau pelatihan agar
dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. BPU
Rosalia Indah memberikan pelayanan sesuai yang ditawarkan kepada
pelanggan dalam hal ini adalah masyarakat yang menggunakan jasa
transportasi dari BPU Rosalia Indah.
c. Daya Tanggap (responsiveness)
Tingkat daya tanggap diukur melalui penanganan keluhan yang
disampaikan oleh pelanggan dan kemampuan memberikan pelayanan
dengan segera. Semua keluhan yang disampaikan oleh pelanggan
ditanggapi dengan baik oleh BPU Rosalia Indah, baik yang diterima
melalui telepon, email maupun surat. Keluhan yang disampaikan oleh
pelanggan bermacam-macam dan akan ditindak lanjuti dengan baik. Selain
itu karyawan juga sudah dengan baik dalam melayani pelanggan yaitu
setiap pelanggan yang datang akan langsung dilayani oleh petugas sesuai
dengan keperluan pelanggan tersebut, dalam melayani pelanggan
karyawan atau petugas tidak membeda-bedakan pelanggan yang datang.
Semua dianggap sama dan diberikan pelayanan yang sama dari karyawan.
d. Jaminan (assurance)
Jaminan yang dimaksud dilihat dari segi rasa kepercayaan, aman dan
nyaman serta keramahan dan kesopanan dari karyawan BPU Rosalia
Indah. Untuk memberikan rasa aman dan nyaman dalam diri pelanggan,
BPU Rosalia Indah mewujudkannya dengan menyediakan fasilitas yang
lengkap dan baik agar pelanggan merasa nyaman dan aman selama
menggunakan jasa perusahaan. BPU Rosalia Indah berusaha memberikan
pelayanan yang aman dan nyaman kepada pelanggan sesuai dengan
program Panca Pesona 5K yaitu Keamanan, Kebersihan, Kenyamanan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
Ketepatan, dan Kekeluargaan. Semua karyawan dan kru berusaha selalu
menjaga kesopanan dan keramahan kepada semua pelanggan tanpa
membeda-bedakannya sesuai dengan program Panca Performa 5S.
e. Empaty
Karyawan BPU Rosalia Indah selalu berusaha memberikan perhatian
yang tulus dan memberikan perhatian yang sama kepada pelanggan tanpa
membeda-bedakannya. Menjalin komunikasi yang baik antara karyawan
dengan pelanggan, karyawan harus aktif dalam melayani pelanggan.
Mengucapkan salam dan ucapan terimakasih kepada pelanggan, jujur dan
sopan saat melayani pelanggan.
2. Hambatan dalam melayani pelanggan dan upaya untuk mengatasi hambatan
yang dihadapi oleh BPU Rosalia Indah
Hambatan atau permasalahan yang dihadapi oleh BPU Rosalia Indah
dalam memberikan pelayanan yang berkualitas adalah mengenai ketepatan
waktu yang sering mengalami hambatan diantaranya karena jalanan macet,
armada rusak di tengah perjalanan, dan terkadang karena pelanggan yang
datang terlambat dari jadwal keberangkatan. Sedangkan hambatan dalam
melayani pelanggan juga dialami oleh karyawan dan petugas yang berada di
kantor marketing khususnya bagian ticketing. Karena loket yang dibatasi
dengan kaca sering mengharuskan karyawan bersuara keras agar pelanggan
yang diluar loket dapat mendengar dengan jelas apa yang disampaikan oleh
petugas. Dan suasana yang seperti ini sering mengganggu karyawan yang lain
dan juga mengganggu suasana kerja di kantor marketing.
Upaya untuk menghindari atau meminimalkan terjadinya hambatan
tersebut BPU Rosalia Indah melakukan beberapa cara diantaranya yaitu
menjalin komunikasi yang baik antara kantor cabang dengan agen-agen,
meminta pelanggan datang lebih awal dari jadwal keberangkatan, memberikan
informasi yang jelas kepada pelanggan, dan melakukan renovasi di loket
penjualan tiket.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
B. IMPLIKASI
Berdasarkan kesimpulan yang telah disebutkan di atas, selanjutnya
dikemukakan implikasi hasil penelitian. Implikasi dari hasil penelitian ini
adalah:
Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada dasarnya pelayanan di
Biro Perjalanan Umum (BPU) Rosalia Indah sudah terlaksana dengan baik.
Pelaksanaan ini didukung dengan strategi-strategi yang diterapkan oleh Biro
Perjalanan Umum (BPU) Rosalia Indah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan. Dengan keadaan yang demikian, maka Biro Perjalanan Umum
(BPU) Rosalia Indah dapat lebih meningkatkan pelayanannya baik dari segi
sarana prasarana kerja, fasilitas pelayanan bagi pelanggan maupun dari kru
dan karyawan BPU Rosalia Indah untuk meningkatkan mutu kualitas
pelayanan yang ada dan akhirnya akan mencapai kepuasan dan loyalitas
pelanggan kepada perusahaan.
C. SARAN
Setelah mengadakan penelitian dan pengkajian tentang analisis
kualitas pelaksanaan pelayanan prima di Biro Perjalanan Umum (BPU)
Rosalia Indah, peneliti memberikan saran-saran untuk menambah wawasan
adalah sebagai berikut:
A. Untuk Manager:
1. Manager hendaknya lebih mengontrol kinerja karyawannya.
2. Manager hendaknya lebih memperhatikan masalah ketepatan waktu
pelayanan seperti ketepatan waktu keberangkatan bis agar tidak terjadi
keterlambatan tiba di tempat tujuan.
3. Manager hendaknya lebih memperhatikan fasilitas ruang parkir
pelanggan/tamu hendaknya lebih diperluas lagi sehingga parkir motor
dengan mobil terpisah sehingga bisa tertata dengan rapi.
4. Manager hendaknya membuat kebijakan yaitu melakukan renovasi di
bagian loket penjualan tiket karena petugas sering mengalami hambatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
saat melayani pelanggan yang terkadang harus bersuara keras agar
pelanggan yang berada di luar loket bisa mendengar apa yang
disampaikan oleh petugas, sehingga suasana yang seperti itu bisa di
salah artikan oleh pelanggan bahwa petugas loket galak karena
suaranya yang keras dan juga bisa mengganggu karyawan yang lain.
B. Untuk Karyawan dan Kru:
1. Para kru bus hendaknya lebih tanggap terhadap penumpang yang
mengalami kesulitan selama diperjalanan, seperti penumpang yang
sakit.
2. Para karyawan dan kru bus hendaknya lebih meningkatkan dan menjaga
kesopanan dan keramahan baik saat melayani pelanggan maupun saat
bekerja di kantor.
C. Untuk Pelanggan:
Untuk pelanggan hendaknya datang lebih awal dan tepat waktu dari jam
keberangkatan yang ada.