PEDOMAN PELAYANAN MAHASISWA STKIP BOJONEGORO - Copy
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of PEDOMAN PELAYANAN MAHASISWA STKIP BOJONEGORO - Copy
PROGRAM STUDI S1
PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
( STKIP )
BOJONEGORO
YAYASAN TRI UTAMA BOJONEGORO
AKTA NOTARIS : LAILA SH. NO. 025/X/2011 BOJONEGORO
DEPKUMHAM RI.( NO.AHU-9011.AHA.01.09 TAHUN 2011
Jln. Lisman Gang Baru 2 Bojonegoro Tlp. 0353 880283 Fax. 0353
880293
BOJONEGORO
PEDOMAN TATA CARAPENYUSUNAN SOAL UJIAN
1. Naskah ujian diketik pada kertas ukuran folio dan sesuaidengan format yang ditentukan.
2. Soal harus mencakup semua materi yang telah diberikanselama proses pembelajaran (berdasarkan Silabi, GBPP danSAP). Umumnya materi ujian terdiri dari: Pertemuan ke-1s.d. pertemuan ke-6 untuk UTS dan Pertemuan ke-8 s.d.pertemuan ke-15 untuk UAS
3. Soal harus mencantumkan bobot penilaian setiap soal. 4. Naskah Ujian (hardcopy/softcopy) harus diserahkan kepada
panitia ujian (bagian akademik) dan akan dievaluasi olehketua program studi sesuai dengan jadwal yang telahditentukan menurut kalender akademik.
5. Perbandingan materi yang diujikan meliputi knowledge (ilmu)dengan tools analysis adalah 60:40.
6. Soal harus membuat mahasiswa berpikir secara analitis dankritis dengan metode penyelesaian kasus.
7. Untuk soal yang menguji kemampuan mengenai knowledge ataukonsep tidak boleh hanya berisi pertanyaan ”sebutkan…, apayang dimaksud dengan…”, tetapi harus disertai denganpenjelasan dan contoh yang dikorelasikan dengan kondisisekarang.
8. Soal mewakili permasalahan ekonomi khususnya bidangakuntansi.
9. Lama waktu mengerjakan soal harus disesuaikan dengantingkat kesulitan soal. Acuan waktu ujian untuk matakuliah 2 sks: 120 menit dan mata kuliah 3 sks: 120-150menit.
10. Jika dosen meralat naskah ujian, ralat disampaikansebelum ujian dimulai dan tidak ada ralat pada saat ujiantelah berlangsung.
11. Penyerahan naskah ujian dilakukan paling lambat satuminggu sebelum ujian berlangsung.
Jakarta September2011
Ketua,
Drs.H.SYAIFUL AZIS,MM,MPd
PEDOMAN PEMBIMBING DAN PENGUJI SKRIPSI
A. Pengertian
Skripsi merupakan karya ilmiah yang disusun dengan tujuan
untuk menunjukkan adanya kemampuan dan sikap berfikir ilmiah
secara mandiri dalam diri mahasiswa, sebagai tugas akhir
dalam rangka menyelesaikan Program Sarjana (S1).
Karya ilmiah ini dilaksanakan oleh mahasiswa dengan
melakukan penelitian untuk memperoleh jawaban atas suatu
pokok permasalahan yang ditemukan dalam bidang yang menjadi
kajian dalam program pendidikannya.
B. Batasan
Skripsi adalah karya tulis akademik hasil stdi atau
penelitian yang disusun dengan cara dan bentuk yang sesuai
dengan peraturan yang ditetapkan, berisi sumbangan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
dilakukan oleh mahasiswa di bawah pengawasan pembimbingnya
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd)
C. Tujuan
Penyusunan Skripsi merupakan slah satu metode yang memegang
peranan dalam pendidikan mahasiswa untuk mencapai gelar
Sarjana, dengan tujuan memberikan kepada mahasiswa kemampuan
untuk :
1. Menghayati asas keilmuan sehingga dapat berfikir,
bersikap dan bertindak sebagai ilmuan.
2. Menguasai dasar-dasar ilmu penelitian dibidang keahlian
mahasiswa sehingga dapat mengorganisasikan dan
melaksanakan penelitian ilmiah.
3. Memperluas dan memperdalam pengetahuannya dalam bidang
dan materi penelitian.
4. Mengkomunikasikan gagasan dan temuan ilmiah secara lisan
dan forum ilmiah dan secara tertulis dalam bentuk laporan
yang sesuai dengan ketentuan.
D. Pokok Skripsi
Pokok Skripsi adalah persoalan atau masalah dalam bidang
ilmu yang menjadi program studi atau yang ada kaitanya
dengan kekhususan program studi (konsentrasi studi)
mahasiswa penyususn skripsi.
E. Penetapan Pembimbing
Mahasiswa memperoleh pengarahan dan bimbingan dari atu tim
pembimbing yang terdiri dari 2 orang dosen sebagai
Pembimbing Materi dan pembimbing Metodologi pada proses
penyusunan skripsiya. Apabila diperlukan, dengan persetujuan
atau saran tim pembimbing, mahasiswa dapat meminta bantuan
staf pengajar dan/ atau staf ahli dari instansi di luar
program studi.
1. Penetapan Pembimbing
Pembimbing diangkat dan ditetapkan oleh Ketua Program
studi serta dinyatakan dalam surat penugasan tim
pembimbing.
2. Penggantian
Apabila oleh karena suatu hal, sehingga dipandang perlu
melakukan penggantian tim pembimbing, maka penggantian
tersebut harus dengan persetujuan dan keputusan Ketua
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
F. Kriteria Pembimbing
Pembimbing adalah staf pengajar yang ditunjuk oleh Ketua
Program Studi yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Mempunyai jenjang kepangkatan akademik sekurang-kurangnya
Lektor, dan/ atau telah memiliki gelar doktor sesuai
bidang keilmuannya untuk pembimbing Materi dan Magister
sesuai bidang keilmuannya untuk pembimbing Metodologi.
2. Dianggap cakap pada bidang ilmu pada pokok skripsi
3. Bersedia bertindak sebagai pembimbing mahasiswa yang
bersangkutan, dengan tugas dan tanggung jawab sebagimana
tercantum dalam uraian tugas Tim Pembimbing.
G. Uraian Tugas Pembimbing
Tim Pembimbing bertanggung jawab untuk mengarahkan,
membimbing dan mengawasi semua tahap kegiatan dalam proses
penyusunan skripsi sampai dengan tersusunnya skripsi yang
memnuhi syarat. Pembimbing Materi lebih bertanggung jawab
atas materi (isi), sedangkan pembimbing Metodologi
bertanggung jawab dalam aspek metode penulisan ilmiah.
Pembagian tugas tidak bersifat mutlak tetapi saling mengisi/
melengkapi antar pembimbing, sehingga akan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan keilmuan serta pola pikir ilmiah.
Sesuai dengan proses penyusunan thesis, maka tugas tim
pembimbing dapat dirinci sebagai berikut :
1. Mengarakan mahasiswa dalam menetapkan pokok Skripsi,
2. Membimbing mahasiswa dalam penyusunan proposal Skripsi,
3. Bersama ketua program menetapkan usulan penelitian
menjadi rencana penelitian,
4. Membimbing dan mengawasi pelaksanaan penelitian menjadi
rencana penelitian,
5. Membimbing mahasiswa dalam menyusun naskah Skripsi,
6. Bertindak sebagai anggota panitia ujian Skripsi.
H. Kriteria Penguji
Tim penguji adalah staf pengajar dan penguji di luar staf
pegajar yang ditunjuk oleh Ketua Program Studi dan yang
memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Mempunyai jenjang kepangkatan akademik sekurang-kurangnya
Lektor, dan/ atau telah memiliki gelar doktor sesuai
bidang keilmuannya.
2. Dianggap cakap pada bidang ilmu pada pokok Skripsi
3. Bersedia bertindak sebagai penguji, dengan tugas dan
tanggung jawab sebagimana tercantum dalam uraian tugas
Tim Penguji.
I. Kriteria Penguji
Aspek yang dinilai :
1. Skripsi
a. Keluasan replikasi penelitian
b. Kejelasan dan kedalaman isu
c. Besarnya kontribusi/ Manfaat
d. Kajian tujuan tesis
e. Kajian teori dan literatur dan pengembangan hipotesis
f. Tata tulis dan tata bahasa
2. Presentasi
a. Kejelasan penyajian
b. Sistematika penyajian
c. Kemampuan menjawab
d. Penguasaan materi
Penilaian
1. Nilai dilaksanakan secara komprehensif atas materi dan
ilmu pendukungnya,
2. Nilai ujian adalah nilai rata-rata dari semua penguji.
3. Nilai dinyatakan dengan angka yang dikonversi ke nilai
huruf dengan pedoman sebagai berikut:
Nilai Akhir Huruf80 - 10068 - 71,9956 - 59,9945 – 55,99 < 45
ABCDET
Jakarta September2011
Ketua ,
Drs.H.SYAIFUL AZIS,MM,MPd
PEDOMAN EVALUASI DAN SISTEM PENILAIAN BELAJAR MAHASISWA
A. Ketentuan Umum
Sistem evaluasi adalah proses penilaian yang diadakan secara
berkesinambungan selama satu semester untuk seluruh kegiatan
selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun cara evaluasi yang
dilakukan meliputi:
1. Ujian Tengah/Akhir Semester (UTS/UAS)
Merupakan ujian yang diselenggarakan dengan cara tertulis
yang dilaksanakan secara terjadwal pada tengah/akhir
semester.
Ujian untuk setiap mata kuliah terdiri dari ujian tengah
semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS).
a. Ujian tengah semester dilaksanakan setelah 6 (enam)
kali sesi. Ujian diberikan 1 (satu) kali.
b. Ujian akhir semester dilaksanakan setelah 14 (empat
belas) kali sesi. Ujian akhir diberikan 1 (satu) kali.
2. Kegiatan lain, seperti: quiz, tugas individu/kelompok,
penyusunan/penyajian makalah/laporan, presentasi,
seminar, diskusi dan partisipasi kelas. Kegiatan-kegiatan
ini juga merupakan bagian dari komponen nilai akhir
mahasiswa.
3. Quiz merupakan evaluasi dalam bentuk ujian kecil yang
dilaksanakan oleh dosen selama pelaksanaan perkuliahan
pada jadwal kuliah reguler, Quiz dilaksanakan dan diatur
oleh setiap dosen, minimal 2 kali dalam satu semester.
4. Tugas individu/kelompok diberikan dengan tujuan untuk
memperdalam pengetahuan mahasiswa tentang materi yang
dibahas.
5. Penyusunan/penyajian makalah atau laporan dilaksanakan
untuk melatih mahasiswa dalam membuat tulisan ilmiah/
laporan dari suatu kegiatan serta mempresentasikan
hasilnya.
6. Presentasi/seminar/diskusi/partisipasi kelas ditujukan
untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan presentasi
mahasiswa.
7. Kehadiran dan keaktifan mahasiswa selama kuliah.
B. Waktu Pelaksanaan Evaluasi
1. UTS diselenggarakan setelah pertemuan ke 6 (terjadwal)
2. UAS diselenggarakan setelah pertemuan ke 15 (terjadwal).
3. Evaluasi lainnya (quiz, tugas, dll) dilaksanakan secara
mandiri oleh setiap dosen dengan berpedoman pada
Silabi,GBPP dan SAP.
4. Hasil tugas dalam bentuk take home assignment dikumpulkan
sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh dosen yang
bersangkutan. Peserta take home assignment tidak boleh
mencontoh, mencontek dan atau menjiplak hasil pekerjaan
peserta lain. Apabila peserta melakukan hal tersebut maka
pekerjaannya dibatalkan dan diberi nilai 0 (nihil).
5. Ujian Susulan:
a. Pada dasarnya mahasiswa tidak diberikan ujian susulan,
kecuali dalam keadaan tertentu, seperti :
1) Mahasiswa tersebut sakit dan dirawat inap di rumah
sakit, hal ini dibuktikan dengan surat keterangan
dari dokter dan rumah sakit
2) Kematian keluarga inti yang dibuktikan dengan surat
keterangan kematian dari kelurahan.
3) Kelahiran anak dari mahasiswa tersebut.
4) Penugasan dari kantor, yang dibuktikan dengan surat
tugas dari kantor. Untuk hal-hal tersebut, maka akan
diadakan ujian susulan, dengan kewajiban membayar
biaya ujian susulan sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk memperbaiki IPK -
nya dengan mengikuti ujian ulangan atas nilai ujiannya
yang lalu, dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.
C. Ketentuan Pelaksanaan Ujian
1. Pelaksanaan ujian diawasi oleh dosen pengawas dan atau
dapat dibantu oleh staf pengawas yang telah ditetapkan
oleh pimpinan dan atau ditunjuk oleh panitia ujian.
2. Apabila dosen/pengawas ujian berhalangan hadir, maka
harus memberitahukan kepada panitia ujian paling lambat 1
hari sebelumnya agar disediakan tenaga pengganti.
3. Pengawas ujian wajib mematuhi ketentuan di bawah ini:
a) Memahami Tata Tertib Ujian dan dapat berperan penuh
dalam pelaksanaannya selama ujian berlangsung
b) Hadir di kelas 15 menit sebelum ujian dimulai.
c) Mengambil naskah ujian, lembar jawaban, daftar hadir
mahasiswa di sekretariat panitia ujian.
d) Memberikan paraf pada Kartu Peserta Ujian setiap
mahasiswa sesuai dengan mata kuliah yang diujikan, dan
mengedarkan Daftar Hadir Peserta sebanyak 2 (dua)
rangkap kepada peserta ujian. Mahasiswa yang tidak
tercantum namanya berarti tidak berhak mengikuti ujian.
e) Selama ujian berlangsung pengawas diminta tetap berada
dalam ruang ujian dan tidak melakukan kegiatan lainnya
agar dapat mengawas secara cermat dan teliti.
f) Tidak diperkenankan membantu peserta ujian dalam
menjawab soal dengan cara apapun.
g) Tidak mengizinkan mahasiswa yang terlambat hadir lebih
dari 30 menit untuk mengikuti ujian kecuali telah
melapor dan mendapat izin tertulis untuk mengikuti
ujian dari panitia ujian dan kepada mahasiswa yang
bersangkutan tidak diberikan perpanjangan waktu.
h) Tidak mengijinkan mahasiswa keluar ruangan kelas
sebelum 30 menit ujian berlangsung walaupun telah
selesai mengerjakan soal.
i) Setelah ujian selesai, pengawas mengumpulkan,
menghitung seluruh pekerjaan mahasiswa dan naskah ujian
dan menyusunnya sesuai dengan urutan daftar hadir
peserta ujian, kemudian menyerahkannya ke panitia
ujian.
j) Pengawas membuat dan menandatangani berita acara ujian
sebanyak 2 rangkap, satu untuk Dosen Penanggungjawab
Mata Kuliah dan satu untuk bagian akademik setelah
selesai ujian.
k) Hal-hal yang tidak jelas/meragukan segera dilaporkan ke
panitia ujian untuk diputuskan.
D. Penyerahan Hasil Ujian
1. Dosen wajib menyerahkan hasil ujian paling lambat 4
(empat) hari setelah mata kuliah diujikan.
2. Dosen harus menyerahkan berkas nilai kepada bagian
Akademik.
E. Pengumuman Hasil Ujian
1. Dosen tidak diperkenankan mengumumkan langsung nilai
akhir kepada mahasiswa.
2. Jika ada keberatan atas nilai ujian, maka mahasiswa
peserta ujian dapat menyampaikan keberatan tersebut ke
dosen penanggung jawab mata kuliah selambat-lambatnya 3
hari setelah pengumuman nilai.
F. KOREKSI NILAI
1. Nilai yang sudah diumumkan tidak dapat diubah tanpa
alasan yang tepat dan bukti-bukti yang sah.
2. Mahasiswa dilarang keras berhubungan langsung dengan
dosen dalam hal koreksi nilai.
3. Apabila ada alasan yang tepat dan bukti-bukti yang sah,
kekeliruan nilai dalam Kartu Hasil Semester (KHS) dapat
dikoreksi, melalui Ketua Program Studi
4. Koreksi niai dapat diusulkan selambat-lambatnya 1 (satu)
minggu setelah KHS diterima, jika melampaui dari waktu
yang ditetapkan, tidak akan dilayani (nilai tidak dapat
dikoreksi).
5. Mahasiswa yang berkepentingan mengajukan permohonan
koreksi nilai kepada Ketua Program Studi, dengan
melamprikan fotocopi KHS semester yang bersangkutan.
6. Ketua Program memeriksa ulang mengenai kekeliruan nilai
dalam KHS.
7. Apabila benar-benar terjadi kekeliruan, Ketua Program
Studi melapor kepada Ketua.
8. Apabila kekeliruan diakibatkan oleh petugas BAAK
(misalnya: salah input), maka Ketua Program Studi atas
persetujuan Ketua dapat segera melakukan koreksi sesuai
dengan bukti yang sah.
9. Apabila kekeliruan diakibatkan oleh kelalaian dosen dalam
menghitung atau memasukan nilai, maka Ketua Program Studi
akan menghubungi dosen yang bersangkutan serta pihak-
pihak yang terkait dengan membawa bukti-bukti yang sah,
dan selanjutnya meminta dosen tersebut untuk melakukan
koreksi nilai.
10. Ketua Program Studi meminta kepada BAAK untuk
memperbaiki KHS.
G. Evaluasi Hasil Studi
Evaluasi hasil studi dapat diketahui setelah seluruh nilai
keluar. Evaluasi ini mencakup prestasi semester mahasiswa
yang bersangkutan maupun evaluasi kumulatif. Evaluasi
semester meliputi hasil studi seluruh mata ajaran yang
ditempuh mahasiswa pada semester yang baru ditempuh.
Sedangkan evaluasi hasil studi kumulatif merupakan penilaian
terhadap prestasi keseluruhan seorang mahasiswa selama yang
bersangkutan mengikuti studi.
1. Sistem Evaluasi
Penilaian prestasi mahasiswa dilakukan dengan menggunakan
sistem huruf :
A = Sangat BaikB = Baik C = CukupD = KurangE = GagalI = Incomplete *)*) = Tidak Lengkap
Untuk perhitungan indeks prestasi, nilai-nilai huruf
tersebut adalah:
A =4,00
B = 3,00 C = 2,00 D = 1,00 E = 0,00
Sistem Penilaian Prestasi Mahasiswa Untuk perhitungan IPK
nilai-nilai tersebut adalah :
NilaiAbsolut
Nilai Huruf Nilai Mutu
80 – 100 A 4,00
68 – 71,99 B 3,00
56 – 59,99 C 2,00
45 – 55,99 D 1,00
< 45 E 0
Penilaian I (incomplete) diberikan kepada mahasiswa yang belum
menyelesaikan keseluruhan tugas yang diberikan oleh dosennya,
dan diberi waktu 2 (dua) minggu untuk menyelesaikannya setelah
nilai mata kuliah itu keluar. Jika lewat dari batas waktu yang
ditentukan, maka nilai yang diberikan adalah E (gagal).
2. Pengertian dan Cara Perhitungan Indeks Prestasi
Indeks prestasi (IP) merupakan alat pengukur kualitas prestasi
mahasiswa untuk satu semester atau keseluruhan (kumulatif).
Perhitungan IP dapat dilakukan dengan rumus :
n (K∑ ixN) i=1IP = −−−−−−−−− n K∑ i
i=1
K = bobot SKS mata kuliah (i)
N = nilai mata kuliah
Contoh :
Pada suatu semester seorang mahasiswa menempuh mata kuliahdengan nilai :
Jumlah
SKS yang diambil 9, jmlah nilai = 27 dengan demikian IP pada
semester tersebut adalah : 27,00 : 9 = 3,00
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah indeks prestasi yang
dihitung berdasarkan seluruh SKS yang telah ditempuh.
Jakarta September2011
Ketua,
Drs.H.SYAIFUL AZIS,MM,MPd
MataKuliah
BobotSKS
NilaiHuruf
NilaiAngka Jumlah Nilai
1 3 A 4,00 3 x 4,00 =12,00
2 3 B 3,00 3 x 3,00 =9,00
3 3 C 2,00 3 x 2,00 =6,00
Total 9 27,00
MANUAL PROSEDURPENYUSUNAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN
A. Tujuan
Manual Prosedur ini adalah menyusun Satuan Acara Perkuliahan
(SAP), untuk dapat mengarahkan Dosen pengajar dalam setiap Mata
Kuliah yang diajarkan, agar pelaksanaan proses belajar mengajar
di kelas dapat terlaksana dengan efektif. Secara Umum tujuan
pembuatan Satuan Acara Perkuliahan adalah :
1. Pedoman Dosen Pengajar dalam memprogram acara perkuliahannya
pada setiap tatap muka dengan mahasiswa.
2. Menyiapkan bahan ajar sesuai dengan referensi dan acara
parkuliahannya setiap kali melakukan tatap muka dengan
mahasiswa.
B. Tanggung Jawab dan Wewenang
Kegiatan Pembuatan Satuan Acara perkuliahan (SAP) ini melibatkan
beberapa orang dan unit dengan wewenang dan tanggung jawab
sebagai berikut :
1. Ketua Program Studi
Wewenang : Membentuk Tim Penyusunan Satuan Acara Perkuliahan
Tanggungjawab : Mengontrol penyusunan SAP
2. Tim GBPP
Wewenang : Memilih Anggota Tim SAP
Tanggungjawab : Membuat SAP
3. Dosen Pengajar
Wewenang :
Mengoreksi dan memberikan masukan dari SAP Mata Kuliah
Tanggungjawab :
Memberikan masukan mengenai acara perkuliahan pada mata kuliah
yang biasanya diajarkan selama ini
C. Deskripsi Kegiatan
1. Ketua pogram maksi membentuk Tim Penyusunan SAP, dengan
melakukan penetapan ketua Tim yang bertanggung jawab terhadap
Penyusunan SAP
2. Ketua Tim, memilih anggotanya dalam Penyusunan SAP.
3. Tim Penyusunan SAP membuat format SAP yang disesuaikan dengan
Format yang ditentukan pada Tingkat Universitas.
4. Tim Penyusunan SAP, meminta dosen-dosen Pengajar untuk membuat
SAP sesuai dengan Format yang ditentukan, dan sesuai dengan
mata Kuliah yang selama ini diajarkan.
5. Tim Penyusun SAP, mengoreksi SAP yang sudah dibuat oleh dosen-
dosen pengajar Jurusan.
6. Tim penyusun SAP, mensosialisasikan SAP yang sudah dikoreksi
pada seluruh Dosen.
7. Tim Penyusun SAP menyempurnakan dari masukan yang diberikan
oleh dosen.
8. SAP diberikan pada dosen-dosen pengajar sesuai dengan mata
kuliah yang selama ini diajarkan.
Jakarta September2011
Ketua,
Drs.H.SYAIFUL AZIS,MM,MPd
PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM
A. PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
B. TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN KURIKULUM
1. Identifikasi Kebutuhan Masyarakat Terhadap Lulusan
Suatu program studi yang akan menyusun kurikulum atau akan
meninjau kembali kurikulum yang sudah berlaku perlu melakukan
identifikasi kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat
mengenai lulusan yang akan dihasilkan. Tujuan dilakukan
idnetifikasi ini adalah agar lulusan yang dihasilkan dapat
diterima di masyarakat karena kompetensi yang dimiliki sesuai
dengan tuntutan. Sumber informasi yang dapat digunakan untuk
menggali kebutuhan masyarakat dapat berasal dari lembaga,
instansi pemerintah atau swasta, perkumpulan profesi yang
diperkirakan akan menjadi tempat lulusan bekerja. Selain itu
juga dapat memanfaatkan alumni yang sudah berkerja untuk
memberikan masukan kepada program studi. Proses identifikasi
ini dapat menggunakan berbagai macam forum seperti seminar,
lokakarya, korespondensi dan lain sebagainya. Cara yang
dipilih harus mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi waktu
maupun biayanya.
2. Mendiskripsikan kompetensi lulusan
Setelah informasi yang diperoleh dianggap cukup maka bahan-
bahan tersebut diolah dan dirumuskan. Rumusan yang diperoleh
ini akan menunjukkan kemampuan yang dimiliki oleh lulusan
suatu program studi. Kemampuan ini yang disebut dengan
kompetensi lulusan program studi. Kompetensi lulusan program
studi dapat saja terdefinisikan dalam jumlah yang banyak dan
bukan merupakan kompentensi tunggal saja. Setelah kompetensi
lulusan dirumuskan dengan baik maka kemudian disusunlah
pengalaman belajar.
3. Mendiskripsikan pengalaman belajar
Pengalaman belajar merupakan serangkaian kegiatan yang harus
dijalani oleh peserta didik agar mencapai kemampuan yang
sesuai dengan rumusan pada kompetensi lulusan. Pengalaman
belajar tidak disusun atas dasar penting tidaknya materi
belajar tetapi berdasarkan pada keterkaitannya dengan
kompetensi yang dirumuskan oleh program studi. Oleh karena itu
pengalaman belajar harus dirancang dengan tepat agar tidak
terjadi pemborosan waktu tetapi tidak mendukung kompetensi
yang akan dicapai. Keluasan dan kedalaman pengalaman belajar
yang akan disajikan sangat tergantung pada bentuk kompetensi
yang diinginkan.
4. Menyusun bidang kajian
Setelah didiskripsikan pengalaman belajar yang akan dijalani
peserta didik, tahap selanjutnya adalah menyusun bidang
kajian. Bidang kajian inilah yang akan digunakan dalam
memberikan pengalaman belajar. Suatu bidang kajian kemungkinan
hanya akan memberikan sebagian dari kompetensi lulusan. Oleh
karena itu bidang kajian yang akan disajikan harus mencukupi
dan mendukung terbentuknya kompetensi lulusan sebuah program
studi. Bidang-bidang kajian yang telah teridentifikasi sesuai
dengan kebutuhan kompetensi masih terpisah dan berdiri
sendiri.
5. Penamaan bidang kajian
Bidang kajian yang masih terpisah kemudian dikelompokkan.
Dasar pengelompokan adalah menurut kedekatan keilmuan. Urutan
penyusunan bahasan dalam bidang kajian dapat menggunakan teknik
hirarkis, sejajar maupun kombinasi antara keduanya. Suatu
bidang kajian yang dalam dan luas dapat dipecah menjadi sub
bidang kajian, bilamana dianggap perlu. Bidang kajian dan sub
bidang kajian inilah yang akan diberikan kepada mahasiswa
dalam pembelajaran dalam bentuk blok atau mata kuliah.
Pemberian bobot kredit dilakukan dengan mempertimbangkan
kedalaman, keluasan dan waktu yang tersedia di dalam satu
semester. Selain itu juga harus ada standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikatornya.
C. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur yang terdapat di dalam kurikulum adalah sebagai
berikut :
1. Identitas Lembaga:
Memuat Nama Sekolah Tinggi, Program Studi, Bagian atau
sejenisnya sebagai penyelenggara pendidikan
2. Gelar Lulusan:
Menyesuaikan dengan ketentuan aturan yang berlaku
3. Tujuan Pendidikan:
Merupakan cerminan visi, harapan tentang citra lulusan dari
lembaga penyelenggara pendidikan; termasuk citra kompetensi
(sebagai ciri pembeda antara sekolah tinggi, Jurusan, Program
Studi, Bagian seperti: pengetahuan dan pemahaman, keterampilan
intelektual, keterampilan praktis, dan keterampilan managerial
dan sikap.
4. Fasilitas utama penyelenggaraan Jurusan/Program Studi/Bagian
Sarana dan prasarana pembelajaran pendukung seperti media
pembelajaran, laboratorium baik di dalam maupun di luar
kampus, perpustakaan, jaringan informasi dengan lembaga
internal maupun eksternal. Serta tenaga non-edukatif yang
telah terlatih guna membantu penyelenggaraan pembelajaran.
5. Persyaratan akademis dosen
Pendidikan tenaga akademis yang harus dimiliki sebagai
penyangga penyelenggaraan pembelajaran; serta kualifikasi dan
relevansinya dengan lembaga.
6. Penentuan Substansi Kajian Kompetensi
Dengan substansi kajian ini dapat membedakan kompetensi utama
dan kompetensi penunjang
7. Proses belajar-mengajar dan bahan kajian:
Strategi pembelajaran mana yang akan dipilih sesuai dengan
bahan kajian tersebut; yang dapat memberikan pengalaman
belajar bagi peserta didik.
8. Sistem evaluasi berdasarkan kompetensi:
Dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK) diseyogyakan
menggunakan sistem evaluasi berbasis kelas. Dengan harapan
agar semua kegiatan peserta didik dapat dihargai secara
objektif (progressiveness, benchmarking, authentic assessment-portofolio )
9. Pelibatan kelompok calon pengguna (stakeholder):
Sebagai institusi penyedia lulusan (supply) tentunya harus
disesuaikan dengan calon pengguna atau permintaan (needs)
stakeholders agar terjadi keseimbangan (equalibrium). Calon
pengguna dapat dihadirkan di kampus atau institusi mengadakan
survei ke lapangan; studi literatur atau dengan cara lain yang
paling sesuai.
10. Struktur Kurikulum:
Uraian tentang ciri khas kompetensi utama lulusan sebagai
pembeda antara jurusan/program studi/bagian, yang dilihat dari
gatra: (1) nilai pembentuk kehidupan yang berkebudayaan, (2)
keterkaitan komplementer-sinergis di antara kompetensi utama
11. Kurikulum Inti:
Sifatnya nasional, ditentukan secara nasional (given) dari
Departemen Pendidikan Nasional, tidak sampai pada bentuk mata
kuliah, dan hanya berbentuk kompetensi dan substansi-kajian.
12. Kurikulum Institusional:
Sifatnya lokal, merupakan kekhususan program studi,
dikembangkan oleh jurusan, program studi, atau bagian sampai
dengan penentuan mata kuliah; pelibatan stakeholder, expert atau
trans-expert
13. Format Kurikulum:
Meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator.
14. Format Silabus:
Memuat standar kompetensi, kompetensi-kompetensi dasar,
pangalaman belajar, hasil belajar, indikator pencapaian,
langkah pembelajaran yang memuat kegiatan peserta didik dan
materi, alokasi waktu, sistem evaluasi yang digunakan, serta
sarana dan sumber belajar yang digunakan.
Jakarta September2011
Ketua,
Drs.H.SYAIFUL AZIS,MM,MPd
PEDOMAN PENYUSUNANSILABUS DAN RENCANA MUTU PEMBELAJARAN (RMP)
A. Latarbelakang
Pedoman penyusunan silabus, rencana mutu pembelajaan,
handout, dan bahan ajar dilatarbelakangi oleh beberapa hal
berikut:
1. Kualitas pendidikan di perguruan tinggi sangat dipengaruhi
oleh kurikulum yang direncanakan dan disusun.
2. Perguruan tinggi harus mempunyai kurikulum yang baku, baik
untuk pedoman pembelajaran, kepentingan akreditasi maupun
kepentingan dalam kerjasama dengan pihak luar.
3. Pelaksanaaan perkuliahan harus berdasarkan kurikulum yang
disusun dan direncanakan dengan baik.
4. Kurikulum yang direncanakan harus mencakup silabus/course
outline, rencana mutu pembelajaran (RMP), materi ajar, dan
hand-out.
5. Penyusunan silabus dan RMP sangat strategis untuk (1)
menunjukkan kesiapan dosen dalam mengajar pada setiap
tatap muka, (2) pengembangan materi menjadi hand out dan
bahan ajar, dan (3) sebagai acuan dalam monitoring dan
evaluasi PBM.
B. Tujuan
1. Mendorong dosen untuk mendesain pembelajaran berbasis pada
silabus dan RMP sesuai dengan format yang telah
ditentukan.
2. Mendorong dosen untuk mendukung perencanaan dan
pengembangan kurikulum yang berkelanjutan.
C. Dasar Penyusunan Silabus dan RMP
1. Spesifikasi Program Studi
2. Kompetensi Lulusan
3. Peta Kurikulum
D. Komponen Silabus
1. Identitas Mata Kuliah (Prodi, Kode MK, Nama MK, jumlah
SKS, dan Semester)
2. Mata Kuliah Pra Syarat
3. Standar Kompetensi
4. Kompetensi Dasar
5. Indikator
6. Pengalaman Pembelajaran
7. Materi
8. Waktu
9. Alat/Bahan/Sumber Belajar
10. Penilaian Hasil Belajar
E. Komponen RMP
1. Informasi Umum (Nama Dosen, Prodi, Kode MK, Nama MK,
jumlah SKS, Semester, dan Waktu)
2. Standar Kompetensi
3. Kompetensi Dasar
4. Indikator
5. Kegiatan Pembelajaran (pendahuluan, penyajian, dan
penutup)
6. Metode/Strategi Pembelajaran
7. Alat/Media
8. Bahan/Sumber Belajar
9. Penilaian Hasil Belajar
F. Langkah-langkah Menyusun Silabus
1. Mengisi form Identitas Mata Kuliah yang terdiri atas:
a. Program Studi: diisi sesuai dengan jurusan/program
studi dimana suatu mata kuliah diajarkan.
b. Kode MK: diisi kode mata kuliah sesuai dengan kode yang
ada dalam struktur kurikulum.
c. Nama MK: diisi nama mata kuliah sesuai dengan nama yang
ada dalam struktur kurikulum.
d. Jumlah SKS: diisi jumlah SKS sesuai dengan jumlah yang
ada dalam struktur kurikulum.
e. Semester: diisi sesuai dengan waktu suatu mata kuliah
diajarkan.
2. Mata Kuliah Pra Syarat: diisi nama mata kuliah yang harus
ditempuh sebelum mengikuti mata kuliah yang bersangkutan
(bisa ada, bisa tidak ada, dan mungkin lebih dari satu
mata kuliah).
3. Standar Kompetensi: diisi dengan kemampuan mahasiswa yang
diharapkan setelah satu semester mengikuti pembelajaran
suatu mata kuliah dalam hal kognitif, afektif, dan
psikomotor yang sudah menjadi bagian hidup dalam berfikir
dan bertindak.
4. Kompetensi Dasar: diisi dengan kemampuan mahasiswa yang
diharapkan setelah mengikuti beberapa kali pembelajaran
dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor.
5. Indikator: diisi dengan kemampuan mahasiswa yang spesifik
baik yang berupa pengetahuan, respon, maupun perbuatan
setelah proses pembelajaran selesai.
6. Pengalaman Pembelajaran: diisi dengan gambaran kegiatan
yang akan dialami oleh mahasiswa selama mengikuti
pembelajaran.
7. Materi Ajar: diisi dengan bahan/tema/topik yang dapat
mendukung tercapainya indikator.
8. Waktu: diisi dengan jumlah waktu yang diperlukan untuk
setiap kompetensi dasar.
9. Alat: diisi dengan alat yang diperlukan dalam proses
pembelajaran.
10. Bahan/Sumber Belajar: diisi dengan sumber belajar
yang dipakai sebagai acuan dalam proses pembelajaran.
Sumber belajar yang berupa buku dan jurnal harus
menyebutkan nama penulis, judul buku/jurnal/artikel, dan
halaman. Sumber belajar yang berupa internet harus
menyebutkan nama penulis, judul artikel, dan alamat web-
nya.
11. Penilaian Hasil Belajar: diisi dengan teknik dan
instrumen penilaian yang akan digunakan.
G. Langkah-langkah Menyusun RMP
1. Mengisi form Informasi Umum yang terdiri atas:
a. Nama Dosen: diisi dengan nama penyusun RMP.
b. Program Studi: diisi sesuai dengan jurusan/program
studi dimana suatu mata kuliah diajarkan.
c. Kode MK: diisi kode mata kuliah sesuai dengan kode yang
ada dalam struktur kurikulum.
d. Nama MK: diisi nama mata kuliah sesuai dengan nama yang
ada dalam struktur kurikulum.
e. Jumlah SKS: diisi jumlah SKS sesuai dengan jumlah yang
ada dalam struktur kurikulum.
f. Kelas/Semester: diisi sesuai dengan kelas/semester
suatu mata kuliah diajarkan.
g. Alokasi Waktu: diisi dengan jumlah waktu pertemuan
kuliah untuk tiap tatap muka.
h. Pertemuan: diisi dengan pertemuan kesatu, kedua,
ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya sesuai dengan
jumlah tatap muka yang direncanakan.
2. Standar Kompetensi: Standar Kompetensi diisi dengan
kemampuan mahasiswa yang diharapkan setelah satu semester
mengikuti pembelajaran suatu mata kuliah dalam hal
kognitif, afektif, dan psikomotor yang sudah menjadi
bagian hidup dalam berfikir dan bertindak.
3. Kompetensi Dasar: diisi dengan kemampuan mahasiswa yang
diharapkan setelah mengikuti beberapa kali pembelajaran
dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor.
4. Indikator: diisi dengan kemampuan mahasiswa yang spesifik
baik yang berupa pengetahuan, respon, maupun perbuatan
setelah proses pembelajaran selesai.
5. Materi Ajar: diisi dengan uraian singkat tentang
bahan/tema/topik yang dapat mendukung tercapainya
indikator.
6. Metode/Strategi Pembelajaran: diisi dengan metode atau
strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
7. Tahap Pembelajaran terdiri atas kegiatan:
a. Kegiatan Awal: diisi dengan apersepsi atau uraian untuk
mengantarkan topik/tema yang akan dibahas dalam
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti: diisi dengan uraian kegiatan yang
dilakukan dalam proses pembelajaran yang mencakup
penjelasan materi (tema/pokok bahasan/konsep),
pemberian contoh, peragaan, dan tugas.
c. Kegiatan Akhir: diisi dengan kegiatan rangkuman,
penilaian, dan tindak lanjut.
8. Alat/Media: diisi dengan alat/media yang diperlukan dalam
proses pembelajaran.
9. Bahan/Sumber Belajar: diisi dengan sumber belajar yang
dipakai sebagai acuan dalam proses pembelajaran. Sumber
belajar yang berupa buku dan jurnal harus menyebutkan nama
penulis, judul buku/jurnal/artikel, dan halaman. Sumber
belajar yang berupa internet harus menyebutkan nama
penulis, judul artikel, dan alamat web-nya.
10. Penilaian Hasil Belajar: diisi dengan teknik dan
instrumen penilaian yang akan digunakan termasuk kriteria
penilaiannya.
Jakarta September2011
Ketua Program,
Drs.H.SYAIFUL
AZIS,MM,MPd
SILABUS MATA KULIAH
Program Studi : ………………………………
Kode Mata Kuliah : ………………………………
Nama Mata Kuliah : ………………………………
Jumlah SKS : ………………………………
Semester : ................................................
Mata Kuliah Pra Syarat: ................................................
Standar Kompetensi : ………………………………
Kompetensi Dasar
Indikator
PengalamanPembelajara
n
Materi
Ajar
Waktu Alat/Bahan/Sumber Belajar
Penilaian
FORMAT SILABI
RENCANA PEMBELAJARAN
Nama Dosen: ................................................
Program Studi : ………………………………
Kode Mata Kuliah: ................................................
Nama Mata Kuliah : ………………………………
Jumlah SKS: ................................................
Kelas/Semester: ................................................
Pertemuan : ………………………………
Alokasi Waktu : ………………………………
Pertemuan : ................................................
I. Standar Kompetensi:...............................................................................
II. Kompetensi Dasar: .................................................................................
III. Indikator: ............................................................................................
FORMAT RPP
IV. Materi Ajar: ..........................................................................................
V. Metode/Strategi Pembelajaran:
VI. Tahap Pembelajaran:
A. Kegiatan Awal
: .......................................................
...................
B. Kegiatan Inti
: .......................................................
...................
C. Kegiatan Akhir
: .......................................................
...................
VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar:
A. Alat/Media: ........................................................
B. Bahan/Sumber Belajar: ............................................................
....
VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian: ...............................................
B. Kriteria Penilaian : ...............................................
PEDOMAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
A. PETUNJUK UMUM
1. Semester
Semester yang diselenggarakan adalah:
Semester Reguler, terdiri atas semester Gasal dan Genap.
Penyelenggaraan kuliah (termasuk ujian) dilaksanakan
minimal 14 tatap muka.
2. Waktu Kuliah/Mengajar
Ketentuan waktu kuliah/mengajar di STKIP Bojonegoro
mengikuti Tabel Berikut ini;
Keterangan Waktu Pelaksanaan
Kuliah I 07.30 – 12.30
Kuliah II 13.00 – 16.30
3. Waktu Pelayanan Administrasi
Keterangan WaktuPelayanan
Administrasi Akademik Selasa – Sabtu09.00 – 15.00
Administrasi Keuangan Selasa – Sabtu09.00 – 15.00
Perpustakaan Selasa – Sabtu09.00 – 16.00
B. KELENGKAPAN PERSIAPAN MENGAJAR
Kelengkapan persiapan mengajar dibagikan pada setiap
semester pada Rapat Persiapan Mengajar Dosen. Kelengkapan
yang dibagikan, antara lain:
a. Surat Tugas Mengajar
b. Garis-Garis Besar Pedoman Pengajaran (GBPP)
c. Satuan Acara Perkuliahan
Setiap dosen wajib:
a. Membaca dan mempelajari kelengkapan yang telah
dibagikan.
b. Memiliki dan menggunakan text book utama yang ditentukan
ketua program studi dalam proses pembelajaran
(tercantum pada GBPP).
c. Menghubungi segera Ketua/Sekretaris Program Studi jika
ada hal yang kurang jelas.
C. PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sekolah Tinggi menyediakan fasilitas media pembelajaran
seperti Overhead, LCD projector, Speaker, dan peralatan lainnya
untuk memperlancar proses perkuliahan di kelas. Penggunaan
sepenuhnya diatur oleh bagian Akademik dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Penggunaan rutin setiap pertemuan, dosen harus
menyampaikannya terlebih dahulu ke bagian akademik
sebelum perkuliahan semester dimulai.
b. Peralatan yang digunakan tersedia dalam ruang kelas.
D. KETENTUAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN
Dosen diharapkan:
a. Mengajar sesuai dengan jadwal kuliah yang berlaku dan
tidak mengubah jadwal tanpa persetujuan
Ketua/Sekretaris Program Studi
b. Jika dosen tidak dapat mengajar diwajibkan
memberitahukan kepada bagian administrasi akademik.
c. Hadir di kampus minimal 10 menit sebelum jadwal
dimulai.
d. Mengambil kelengkapan mengajar: Spidol, Daftar Hadir
Mahasiswa dan Monitoring pelaksanaan SAP.
e. Hadir di ruang kelas tepat waktu sesuai dengan jadwal
mengajar.
f. Melaksanakan pengecekan atas kehadiran mahasiswa di
kelas, dengan cara mengedarkan daftar hadir mahasiswa
dan pada akhir kuliah mencocokkan kembali kehadiran
mahasiswa dengan daftar hadir mahasiswa.
g. Harus tetap berada di ruang kelas dan tidak
diperkenankan menggunakan telepon/HP di ruang kelas
selama jam mengajar serta tidak merokok di dalam
gedung.
h. Setelah selesai mengajar, dosen harus menuliskan materi
yang disampaikan, tanggal, jumlah mahasiswa hadir serta
menandatangani monitoring pelaksanaan SAP.
i. Menyerahkan kembali daftar hadir mahasiswa, monitoring
pelaksanaan SAP., spidol secara langsung, tidak
menugaskan mahasiswa atau orang lain.
E. KETENTUAN DISIPLIN KELAS
Dosen diberi wewenang penuh untuk:
a. Menegakkan disiplin mahasiswa dalam mengikuti
perkuliahan di kelas, misalnya dengan menegur mahasiswa
yang melanggar tata tertib (kode etik mahasiswa),
seperti: tidak berlaku sopan, tidak memakai sepatu,
merokok, menelpon dalam kelas, dsb.
b. Tidak mengijinkan mahasiswa mengikuti kuliah jika
mahasiswa tersebut tidak mematuhi tata tertib (kode
etik mahasiswa) di atas.
c. Menindak setiap mahasiswa yang dianggap melanggar tata
tertib (kode etik mahasiswa) dan atau menghambat proses
belajar mengajar seperti: membuat keributan dalam kelas
dan lainnya.
F. DOSEN BERHALANGAN/TIDAK HADIR
Apabila dosen tidak dapat hadir tepat waktu, harap segera
memberitahu bagian akademik agar dapat diumumkan kepada
mahasiswa.
Jakarta September2011
Ketua,
Drs.H.SYAIFUL
AZIS,MM,MPd
PEDOMAN POKOK KETENAGAANDOSEN DAN PENUNJANG AKADEMIK
A. DOSEN BIASA
Persyaratan untuk dapat diterima sebagai dosen biasa :
1. Umum
a. Beriman dan bertakwa kepaa Tuhan Yang Maha Esa
b. Berwawasan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
c. Memiliki kualifikasi sebagai dosen
d. Mempunyai moral dan integritas yang tinggi
e. Memiliki tanggung jawab besar terhadap masa depan bangsa dan negara
2. Pendidikan
Sekurang-kurangnya memiliki ijazah Strata Dua bidang
Keguruan dan ilmu sesuai dengan keilmuannya.
3. Kesetiaan dan Ketaatan
a. Mampu dan sanggup mengemban dan mengejawantahkanvisi misi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya danProgram Studi serta melaksanakan tugas TridharmaPerguruan Tinggi.
b. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Sanggup dan bertanggung jawab untuk mengabdi dan bekerja di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya.
4. Integritas Pribadi
a. Berkelakuan baik dibuktikan dengan surat keterangan dari kepolisian
b. Tidak pernah diberhentikan dengan idak hormat sebagai pegawansuatu instansi pemerintah maupun swasta.
c. Tidak pernah teribat dalam gerakan atau organisasi yang terlarang.
5. Kesehatan
Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan dokter rumah sakit dan psikolog yang ditentukan oleh Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yayasan Tri Utama Bojonegoro.
6. Rekruitment
a. Pelamar membuat pernyataan tertulis bahwa pelamar bukan sebagai pegawai tetap dan/atau tidak terikat kontrak kerja dengan instansi lain baik pemerintah aupun swasta.
b. Calon dosen biasa harus menjalani masa percobaan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan secara berturut-turut dengan gaji pokok sebesar 80%.
c. Pelamar yang telah memiliki jabatan fungsional, diakui pangkat, masa kerja diperhitungkan.
d. Pelamar yang belum mempunyai jabatan fungsional diberi pangkat golongan penata (III.c) untuk pendidikan S.3.
e. Setelah menjalani masa percobaan, calon dosen dapat diangkat menjadi dosen biasa dengan syarat :
1) Hasil penilaian kinerja oleh kaprodi dan mahasiswaberkualifikasi baik
2) Memenuhi syarat sebagaimana di atur dalam a,b dan c di atas
3) Sehat jasmani dan rohani
7. Pengangkatan
a. Dosen luar biasa yang memenuhi syarat dapat diangkat sebagai dosen biasa, jabatan fungsional tidak berubah. Sedangkan pangkat, golongan dan masa kerja diperhitungkan sesuai ketentuan yang berlaku Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya.
b. Tenaga administrasi tetap yang berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya dan memenuhi syarat dapatberalih status menjadi dosen biasa.
8. Kenaikan pangkat
a. Kenaikan pangkat bagi dosen biasa didasarkan :
1) Sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir
2) Setiap unsur dalam daftar penilaian kinerja sekurang-kurangnya dalam kualifikasi baik.
3) Memiliki catatan mengenai prestasi dan administrasi lain yang sah dan tercatat pada bagian kepegawaian.
b. Kenaikan pangkat istimewa diberikan kepada dosen biasa yang:
1) Menunjukkan prestasi luas biasa dibidangnya atau Tri Dharma Perguruan Tinggi
2) Berjasa besar dalam memajukan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya
c. Kenaikan pangkat karena pengabdian diberikan kenaikanpangkat satu tingkat lebih tinggi di atas pangkat terakhir, satu bulan sebelum batas usia purnabakti.
9. Waktu kerja dosen biasa
Kate- gori
JabatanFungsional
Jumlah hari kerja per minggu
Jumlah jam kerja per minggu
Kesepadanan (SKS)
Gaji Pokok
Tunjangan fungsional
A MinimalAsistenAhli
5 36 12 100% 100%
B MinimalLektor
4 24 8 75% 100%
C MinimalL. Kepala/Ijazah S3 ataumempunyai keahlian khusus
2 12 4 50% 100%
D Belum mempunyai jabatanfungsional
1 6 3 25% -
10. Jenjang jabatan fungsional dan jenjang kepangkatan
No. Jabatan fungsional dosen
Pangkat Gol/Ruang
1 Asisten Ahli Penata MudaPenata Muda Tkt I
III/aIII/b
2 Lektor Penata Penata Tkt I
III/cIII/d
3 Lektor Kepala
PembinaPembina Tkt IPembina Utama Muda
IV/aIV/bIV/c
4 Guru Busar Penata MudaPenata Muda Tkt I
IV/dIV/e
11. Kenaikan Jabatan Fungsional
a. Kenaikan pangkat dapat dilakukan sekurang-kurangnya yang bersangkutan telah satu tahun memangku jabatan satu tingkat lebaih rendah dari yang diusulkan.
b. Kenaikan pangkat dapat lebih satu tingkat apabila yang bersangkutan memiliki angka kredit yang mencukupi dan memiliki ujazah S3.
c. Kenaikan jabatan fungsional didasarkan pada angka kredit.
12. Gaji dan Tunjangan fungsional
a. Penghasilan tetap dibayarkan pada setiap awal bulan berjalan.
b. Honorarium dosen luar biasa dibayar pada akhir bulan
c. Besarnya tunjangan fungsional dosen biasa ditetapkan dengan SK Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya
13. Batas Usia Purnabakti
Jabatan fungsional dosen
Batas Usia Keterangan
Asisten Ahli 56 tahunLektor 65 tahunLektor Kepala
70 tahun
Guru Busar -
B. Dosen Luar Biasa
1. Dosen luar biasa diangkat untuk jangka waktu satusemester dan dapat diangkat kembali untuk satu semesterberikutnya bilamana tenaga dan keahliannya masihdiperlukan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya.
2. Penugasan dosen luar biasa ditetapkan dengan SuratKeputusan Ketua atas usulan Ketua Program Studi yangbersangkutan.
3. Warga Negara asing yang telah memiliki izin yang sahuntuk bekerja di Indonesia dalam bidang pendidikan danpengajaran serta memperoleh persetujuan dari instansiatau pejabat yang berwenang, dapat diterima sebagaidosen-luar-biasa.
4. Dosen-luar-biasa diberi tunjangan fungsional yangbesarnya didasarkan jabatan fungsional dosen yangbersangkutan.
5. Penerimaan dosen-luar-biasa diutamakan yang telahmemangku jabatan fungsional dosen di Universitas lain.
6. Dosen-tamua. Dosen-tamu adalah orang yang diundang untuk mengajar
mata kuliah tertentu pada Sekolah Tinggi Ilmu EkonomiSwadaya selama tenaga dan keahliannya masih diperlukanoleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya, yang diikatdengan suatuperjanjian tertulis.
b. Penugasan dosen-tamu ditetapkan dengan Surat KeputusanKetua atas usulan Pogram Studi yang bersangkutan.
c. Warga Negara asing yang telah memiliki izin yang sahuntuk bekerja di Indonesia dalam bidang pendidikan dan
pengajaran serta memperoleh persetujuan dari instansiatau pejabat yang berwenang, dapat diterima sebagaidosen-tamu.
7. Perincian tugas pokok, wewenang, dan tanggung jawab dosendiatur dalam Keputusan Menteri Negara Koordinator BidangPengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur NegaraNomor 38/Kep/MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan FungsionalDosen dan Angka Kreditnya Pasal 6 ayat (1), (2), (3) dan(4).
8. Tenaga-penunjang-akademika. Tenaga-penunjang-akademik terdiri atas peneliti,
bimbingan konseling, pengembang di bidang pendidikan,pustakawan, pranata komputer, laboran, analisis, danteknisi sumber belajar.
b. Persyaratan tata cara, dan wewenang pengangkatanTenaga-penunjang-akademik diatur tersendiri denganSurat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu EkonomiSwadaya.
C. Tenaga Administrasi
Rekruitment sampai dengan pemberhentian/ pemutusan hubungankerja mengacu pada Persyaratan Pelamaran Pekerjaan
a. Warga Negara Indonesia dan bermoral Pancasila;b. Sudah mencapai usia delapan belas tahun dan belum
melebihi usia tiga puluh tahun;c. Berkelakuan baik dan/atau tidak pernah melakukan
perbuatan criminal yang dinyatakan dengan suratketerangan berkelakuan baik dari Kepolisian RepublikIndonesia;
d. Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat sebagaipegawai suatu instansi Pemerintah atau swasta;
e. Memiliki pendidikan formal dan nonformal yangdipersyaratkan oleh Universitas, sekurang-kurangnyalulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atausederajat dengannya;
f. Bukan sebagai pegawai dan/atau tidak terikat kontrakkerja dengan suatu instansi Pemerintah atau swasta;
g. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan suratketerangan dokter yang ditunjuk oleh Sekolah TinggiIlmu Ekonomi Swadaya;
h. Wajib bersedia ditempatkan di unit kerja manapun dilingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya; dan
i. Bersedia patuh dan taat pada peraturan yang berlaku diSekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya.
1. Pelamar pekerjaan yang memenuhi syarat sebagaimanadimaksud wajib mengikuti ujian saringan yangdiselenggarakan oleh tim seleksi yang ditetapkan olehSekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya.
2. Pengangkatan1. Pengangkatan pertama menjadi tenaga administrasi tetap
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya ditetapkan sebagaicalon pegawai yang didasarkan:1. Ijazah yang dipersyaratkan;2. Lowongan yang tersedia dalam formasi.
2. Calon tenaga administrasi tetap yang telah menjalanimasa percobaan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulanberturut-turut dapat diangkat menjadi tenagaadministrasi tetap dengan syarat selama menjalani masapercobaan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan;
3. Dosen biasa yang memenuhi syarat dapat beralih statusmenjadi tenaga administrasi tetap, pangkat ataugolongan tidak berubah sesuai dengan pangkat ataugolongan pada saat pegawai tersebut berstatus sebagaidosen biasa.
4. Kenaikan pangkat bagi tenaga administrasi tetapdidasarkan pada ketentuan sebagai berikut.a. Sekurang-kurangnya telah empat tahun dalam pangkat
terakhir;b. Setiap unsur dalam DPK dua tahun terakhir sekurang-
kurangnya berkualifikasi baik.
5. Jenis kenaikan pangkat adalah sebagai berikut:a. Kenaikan Pangkat Reguler, diberikan kepada tenaga
administrasi tetap yang memenuhi ketentuan ayat (1)butir a dan b.
b. Kenaikan pangkat sebagai penyesuaian ijazah diberikankepada pegawai tetap yang memenuhi syarat sebagaiberikut:
1. Ijazah yang dimilikinya sesuai dengan tugaspekerjaan yang diembannya;
2. Sekurang-kurangnya telah dua tahun berada dalampangkat terakhir.
c. Kenaikan pangkat Karena Jabatan:1. Kenaikan pangkat karena jabatan diberikan kepada
tenaga administrasi tetap yang memangku jabatanstructural.
2. Kenaikan pangkat karena jabatan, ditetapkan tidakmelebihi jenjang pangkat yang dipersyaratkan untukjabatan structural yang bersangkutan.
3. Tenaga administrasi tetap yang menjabat jabatanstructural yang pangkatnya masih di bawah jenjangpangkat permulaan, kenaikan pangkat dapat diusulkanapabila:a. Minimal telah menduduki jabatan structural satu
tahun;b. Sekurang-kurangnya telah dua tahun dalam pangkat
terakhir;c. DPK rata-rata baik dan tidak ada unsur yang
dinilai cukup.d. Kenaikan pangkat istimewa.
1. Menunjukkan prestasi luar biasa di bidangnya; atau2. Berjasa besar dalam memajukan Universitas.3. Pemberian kenaikan pangkat istimewa ini ditetapkan
dengan Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi IlmuEkonomi Swadaya setelah mendapat pertimbangan dariBPK.
e. Kenaikan pangkat karena pengabdian, diberikan satutingkat lebih tinggi di atas pangkat terakhir danditetapkan satu bulan sebelum akhir batas usiapurnabhakti.
f. Ketentuan mengenai kenaikan pangkat diatur lenih lanjutdengan Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi IlmuEkonomi Swadaya.
6. Batas maksimal kenaikan pangkat tenaga administrasisesuai dengan jenjang pendidikan diatur sebagai berikut:
No IJAZAH
PANGKAT PERTAMA PANGKAT TERTINGGIPangkat Gol/
RuangPangkat Gol/
Ruang
12345678
SDSLTPSLTADiploma IIDiploma III/SMSarjana (S1)Pasca Sarjana(S2)Doktor (S3)
-Juru Muda Tk. IPengatur MudaPengatur Muda
Tk. IPengatur
Penata MudaPenata Muda Tk.
IPenata
-I/bII/aII/bII/cIII/aIII/bIII/c
-Pengatur Muda
Tk. IPenata Muda
Penata Muda Tk.I
PenataPembina
Pembina Tk. IPembina Utama
Muda
-II/bIII/aIII/bIII/cIV/aIV/bIV/c
7. Pegawai tetap yang dinyatakan berprestasi, oleh pimpinandiberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan formaldan/atau nonformal yang lebih tinggi, sesuai denganbidang tugasnya dengan biaya Sekolah Tinggi Ilmu EkonomiSwadaya.
8. Pemberian kesempatan sebagaimana dimaksud diikat dan/ataudikukuhkan dengan surat perjanjian.
9. Pegawai tetap dapat diberi kesempatan mengembangkanpotensi dirinya melalui pendidikan dan pelatihan atasbiaya sendiri sepanjang tidak mengganggu tugas dankewajibannya sebagai pegawai Sekolah Tinggi Ilmu EkonomiSwadaya.
10. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan diaturtersendiri dengan Surat Keputusan Ketua Sekolah TinggiIlmu Ekonomi Swadaya.
11. Waktu kerja adalah waktu yang dialokasikan untukseluruh pegawai Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya gunamelaksanakan tugas ilmiah ditetapkan oleh Sekolah TinggiIlmu Ekonomi Swadaya sekurang-kurangnya 37,5 jam perminggu.
12. Hari kerja dalam seminggu adalah enam hari denganperincian sebagai berikut.a. Senin s.d. Kamis : pukul 08.00
– 14.00 WIBb. Jum’at : pukul 08.00 –
11.30 WIB
pukul 13.00 – 14.00 WIB
c. Sabtu : pukul 08.00 –12.00 WIB
d. Dalam pelaksanaannya, setiap unit kerja dapatmenyesuaikan dengan kondisi masing-masing.
13. Toleransi keterlambatan kehadiran adalah lima menitdari waktu kehadiran awal jam kerja yang telahditetapkan.
14. Keterlambatan lebih dari lima menit dari waktukehadiran dikategorikan sebagai tidak disiplin.
15. Kerja lembur hanya dilakukan untuk pekerjaan yangsifatnya sangat penting dan mendesak sertapenyelesaiannya benar-benar tidak dapat ditangguhkan.
16. Kerja lembur hanya dapat dibenarkan apabila adaperintah tertulis dari atasan setingkat kepala bagian,diketahui dan disetujui oleh Kepala Biro AdministrasiUmum atau Pembantu Ketua II dengan terlebih dahuludijelaskan tugas yang harus dikerjakan oleh pegawai danwaktu penyelesaian pekerjaan.
17. Kerja lembur hanya diperuntukan bagi pegawaigolongan I dan II serta golongan III yang tidak mendudukijabatan struktural.
18. Perhitungan uang lembur disesuaikan dengan ketentuanperundangan yang berlaku dengan ketentuan sebagaiberikut:a. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja biasa:
1. Kerja lembur pada satu jam pertama dibayar sebesar =1,5 x uang lembur satu jam;
2. Kerja lembur pada jam berikut dan seterusnya dibayar= 2 x uang lembur satu jam.
b. Kerja lembur yang dilakukan pada hari libur atau hariraya resmi:1. Setiap jam dalam batas tujuh jam kerja lembur, uang
lembur sedikit-dikitnya dibayarkan dua kali uanglembur satu jam.
2. Jam kerja pertama setelah tujuh jam kerja lembur,uang lembur dibayarkan sebesar tiga kali uang lembursatu jam.
3. Jam kerja kedua setelah tujuh jam kerja lembur danseterusnya, uang lembur dibayarkan sebesar empatkali uang lembur satu jam.
c. Perhitungan lembur dihitung dari gaji pokok per satujam ditetapkan:1. Gaji bulanan : 1/173 x gaji satu
bulan2. Gaji harian : 3/20 x gaji satu
hari19. Penghasilan tetap dibayarkan kepada pegawai tetap
pada setiap awal bulan.20. Penghasilan tetap berupa gaji sebesar 80% dari gaji
pokok berdasarkan pangkat dan golongan atau ruang gaji,ditambah dengan penghasilan lainnya yang sah sesuaidengan ketentuan yang berlaku, dibayarkan kepada calonpegawai tetap pada akhir bulan.
21. Besarnya gaji pokok didasarkan pada:a. Pangkat, golongan atau ruang dan masa kerja golongan;b. Masa kerja di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya bagi
pegawai administrasi dihargai 100%, sedangkan bagidosen diatur tersendiri dengan Surat Keputusan KetuaSekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya; dan
c. Masa kerja dari luar Universitas dihargai 20%22. Bagi dosen-biasa PNS yang dipekerjakan di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya, penghasilan yang dibayarkanadalah selisihnya lebih apabila penghasilan SekolahTinggi Ilmu Ekonomi Swadaya lebih besar daripadapenghasilan Pemerintah.
23. Honorarium yang dibayarkan kepada pegawai tidaktetap dan dosen-luar-biasa disesuaikan dengan ketentuanyang berlaku dan diatur tersendiri dengan Surat KeputusanKetua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya.
24. Pembayaran gaji minimum atau terendah tidak kurangdari ketentuan gaji minimum yang telah ditetapkan olehPemerintah (upah minimum propinsi).
25. Komponen penghasilan tetap meliputi:a. Gaji pokok;b. Tunjangan struktural diberikan kepada pegawai tetap
yang menduduki jabatan stuktural;c. Tunjangan tugas tambahan diberikan kepada dosen yang
mengemban tugas tambahan sebagai pimpinan SekolahTinggi Ilmu Ekonomi Swadaya;
d. Tunjangan jabatan fungsional penunjang akademikdiberikan kepada pegawai tetap yang menduduki jabatanfungsional penunjang akademik;
e. Tunjangan fungsional dosen diberikan kepada dosen yangmemiliki jabatan fungsional dosen; dan
f. Tunjangan-tunjangan lain yang sah diatur dengan SuratKeputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya.
26. Tunjangan uang makan dan tunjangan uang transportdiberikan kepada semua pegawai Sekolah Tinggi IlmuEkonomi Swadaya berdasarkan kehadiran.
27. Besaran tunjangan uang makan dan tunjangan uangtransport diatur tersendiri dengan Surat Keputusan KetuaSekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya.
28. Kenaikan gaji pokok berkala pegawai tidak berjalansecara otomatis melainkan didasarkan pemenuhan syarat-syarat sebagai berikut:a. Telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan
untuk kenaikan gaji pokok berkala;b. Nilai setiap unsur dalam DPK sekurang-kurangnya
berkualifikasi cukup
29. Pemberian kenaikan gaji berkala ditetapkan dengan surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya berdasarkan usul atasan langsung serendah-rendahnya setingkat kepala bagian
D. IZIN KARENA SAKIT
1. Izin tidak masuk bekerja karena sakit diberikakepada pegawai yang sakit dengan menyerahkan suratketerangan dokter.
2. Dalam surat keterangan sakit dari dokter tersebutharus disebutkan :a. Jumlah hari izin karena sakitb. Tanggal mulai maupun berakhirnya izin karena sakitc. Nama dan alamat prktk dokter
3. Pemberian izin tidak masuk bekerja karena sakitlebih dari empat belas hari harus dengan suratketerangan dokter rumah sakit dan ditetapkan dengansurat keputusan pejabat yang berwenang.
4. Izin tidak masuk bekerja karena sakit paling lamadapat diberikan dua belas bulan dengen ketentuanpenghasilannya dibayarkan sebagai berikut :a. t iga bulan pertama, dibayar 100% dari penghasilan
tetapb. t iga bulan kedua, dibayar 75% dari penghasilan
tetapc. t iga bulan ketiga, dibayar 50% dari penghasilan
tetapd. t iga bulan keempat, dibayar 25% dari penghasilan
tetap
5. Setelah diberi izin tidak masuk bekerja selama duabelas bulan, ternyata yang bersangkutan belum layakmenjalankan tugas, pegawai tersebut dirujukan kepadaMajelis Penguji Kesehatan untuk dipertimbangkankelayakan kerja berikutnya dan dapat diproses PHK nyamenurut undang-undang nomor 12 tahun 1964.
E. IZIN TIDAK MASUK BEKERJA
1. Dapat diberikan izin tidak masuk bekerja dan ataumeninggalkan pekerjaan kepada pegawai untuk keperluanberikut:a. Pernikahan pegawai sendiri, diberi izin tujuh hari
kerjab. Pernikahan anak sendiri pegawai, diberi izin tiga
hari kerjac. Khitanan, pembabtisan anak pegawai, diberi izin
dua hari kerjad. Istri pegawai melahirkan, diberi izin dua hari
kerja dan e. Keluarga dekat pegawai meninggal dunia, diberi
izin tiga hari kerja.
2. Pegawai yang meningggalkan pekerjaan dan/atau tidakmasuk kerja tanpa surat keterangan izin atau tanpaalasan yang dapat diterima, dikategorikan sebagaimangkir.
3. Pegawai yang mangkir bekerja sedikit-dikitnya dalamwaktu lima hari kerja berturut-turut dan telahdipanggil dua kali oleh pimpinan tetapi pegawaitersebut tidak dapat memberikan keterangan secaratertulis dengan bukti yang sah, maka pimpinan dapatmelakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
F. TATA TERTIB KERJA1. Larangan
a.Menggunakan ruangan kantor aau area kerja untukkegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsikantor atau tempat kerja, kecuali seijin pimpinan;
b.Melakukan usaha atau kegiatan apapun diluar tugasdinas kecuali seizin pimpinan dalam jam atau waktubekerja;
c.Membawa keluar barang-barang milik magisterakuntansi atau barang-barang milik pihak ketiga yangdipercayakan, tanpa disertai surat izin yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
d.Berada di luar tempat kerja amsing-masing pada waktukerja untuk melaksanakan perkerjaan lain di luartugasnya;
e.Meninggalkan tempat selama jam kerja, kecuali bilayang bersangkutan melaksanakan tugas dinas luar atauurusan pribadi atas seizin atasannya;
f.Memakai pakaian lain selain pakaiana dinas pada hariyang telah ditetapkan;
g.Memakai pakaian kerja yang tidak sopan dan tidakrapi.
h.Memakai sandal atau sejenisnya; dani.Berambut gondrong bagi pegawai pria
2. Penghargaana.Penghargaan berdasarkan prestasi diberikan kepadapegawai yang dinyatakan berprestasi berdasarkanpenilaian dan keputusan BPK.
b.Penghargaan berdasarkan masa bakti diberikan kepadapegawai yang telah mengabdikan diri secara terus-
menerus selama spuluh tahun, dua puluh tahun, tigapuluh tahun, tanpa cacat/cela.
c.Pengaturan tentang penghargaan ini diatur sendirioleh keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu EkonomiSwadaya.
3. PelanggaranPelanggaran diklasifikasikan sebagai berikut :a.pelanggaran ringanb.pelanggaran sedangc.pelanggaran berat
4. SanksiSanksi diklasifikasikan sebagai berikut :a. Sanksi pelanggaran ringan, berupa :1. Teguran lisan pertama, kedua, ketiga2. Teguran tertulis pertama, kedua, ketiga3. Apabila pegawai mengulangi pelanggaran ringan,
walaupun sudah diberi teguran tertulis sebanyaktiga kali berturut-turut dan masa berlaku sanksibelum berakhir pegawai tersebut dikenakanpelanggaran sedang atau dapat melakukan PemutusanHubungan Kerja.
b. Sanksi pelanggaran sedang, berupa :1. Penundaan kenaikan gaji berkala selama satu tahun2. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji
berkala selama satu tahun3. Penundaan kenaikan pangkat selama satu tahun dan;4. Peda pelanggaran berikutnya, pegawai tersebut
diberi sanksi pelanggaran berat atau langsungdiberhentikan atau dilakukan PHK.
c. Sanksi pelanggaran berat berupa:1. Penurunan pangkat satu tingkat, selama satuperiode kenaikan pangkat;
2. Pembebasan dari jabatan, selama empat tahun;3. Pemberhentian sementara, sampai dengan proseshukumnya berkekuatan hukum tetap;
4. Pemberhentian pegawai dengan tidak hormat
5. Pegawai yang melakukan pelangaran berat dapatdiberi sanksi tambahan berupa kewajibanmengembalikan dan/atau mengganti semua kerusakanatau kerugian materiil dan sejenisnya yangdiakibatkan oleh pelanggaran tersebut;
Jakarta September2008
Ketua,
Drs.H. Hasanuddin,MS