P U T U S A N 3. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of P U T U S A N 3. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua ...
fi.^ f
% .
P U T U S A NNomor: 149/Pid.B/2015/PN.Pwk
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Purwakarta yang mengadili perkara-perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa dalam pengadilan tingkat pertama telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara atas nama terdakwa :
Nama Lengkap : MUHAMAD VERY MAULANA HIDAYATULLOH
Alias VERY Bin UNTUNG SUJADI
Tempat lahir : Kendal
Umur/Tgl. Lahir : 23 Tahun/13 September 1992
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal Kp. Jagalan Ri 007/002, Desa Kutotiarjo
Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal
Agama : Islam
Pekeijaan : Karyawan PTSumi Rubber Indonesia Dunlop
— Terdakwa ditangkap penyidik tanggal 15 Februari 2015 ;
— Terdakwa telah ditahan di Rumah Tahanan Negara berdasarkan Surat
Perintah/Penetapan oleh;
1. Penyidik, sejak tanggal 16 Februari 2015 sampai dengan tanggal 7 Maret
2015:
2. Perpanjangan Penahanan oleti Kepala Kejaksaan Negeri, sejak tanggal 8
Maret2015 sampai dengan tanggal 16 April 2015;
3. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri,, sejak tanggal 17
April 2015 sampai dengan tanggal 26 Mei 2015;
4. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri,, s^ak tanggal 17
Mei 2015 sampai dengan tanggal 15 Juni 2015;
5. Penuntut Umum, sejak tanggal 15 Juni 2015 sampai dengan tanggal 4 Juli
2015;
6. Hakim Pengadilan Negeri, sejak tanggal 29 Juni 2015 sampai dengan
tanggal 28 Juli 2015 ;
4 .
7. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 29
Juli 2015 sampai dengan tanggal 26 September 2015 ;
8. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Tinggi, sejak tanggal 27
September 2015 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2015 ;
— Menlmbang, bahwa dalam perkara Ini terdakwa didampingi oleh Penasihat
hukum yaltu DULNASIR, SH., MH berdasarkan penunjukan Majelis Hakim
sesuai dengan Penetapan Nomor : 149/Pen.Pid/2015/PN. Pwk tanggal 7 Juli
2015;
— Pengadilan Negeri tersebut;
— Telah membaca dan meneliti berkas perkara dan surat-surat yang berkaitan
dengan perkara ini;
— Telah mendengar keterangan saksi-saksl dan terdakwa di persidangan;
Menimbang, bahwa telah mendengar dan memperhatikan Tuntutan
Pidana dari Penuntut Umum No.Reg.Perkara Nomor Reg. Perkara : PDM-
93/PRWAK/06/2015 yang dibacakan dan diserahkan di persidangan pada hari
Senin 14 September 2015 yang pada pokoknya agar Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :
1. Menyatakan terdakwa MIUHAIMAD VERY MAULANA HIDAYATULLOH Als
VERY Bin UNTUNG SUJADI terbukti bersalah melakukan tindak pidana
"pembunuhan berencana dan melakukan kekerasan terhadap anak yang
menyebabkan mati" sebagalmana dalam dakwaan melanggar Kesatu
Primair pasal 340 KUHP Dan Kedua pasal 80 ayat (1) dan (3) UU No. 35
tahun 2014 tentang Perllndungan Anak;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana mati;
3. Menyatakan Barang Bukti berupa:
- 1 (satu) unit sepeda motor merk yamaha Vixion wama hitam;
(dirampas untuk negara);
- 1 (satu) bilah sangkur wama hitam;
(dikembalikan kepada saksi Ade);
- 1 (satu) bilah pisau bergagang stainless bersarung warna hitam ;
- 1 (satu) potong sweter wama hitam bertuliskan Hurley;
- 1 (satu) potong kaos lengan pendek wama merah ;
- 1 (satu) buah tas selempang wama hitam merk Palazzo;
- 1 (satu) potong celana pendek wama hitam bertuliskan Solo Hadiningrat;
- 1 (satu) potong kaos singlet benwama hitam ;
- 1 (satu) potong celana dalam wama hijau bertuliskan timedan show.
(dirampas untuk dimusnahkan)
4. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp.S.OOOr (lima ribu) rupiah ;
Teiah mendengar dan membaca Nota pembelaan oteh terdakwa secara
tertulis melalui Penasihat hukumnya yang pada pokoknya memohon agar
Majelis Hakim memutuskan sebagai berikut;
1. Menyatakan terdakwa Muhamad Very Maulana HIdayatulloh terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
Percobaan Perencanaaan Pembunuhan terhadap sdr Widodo ;
2. Menyatakan terdakwa Muhamad Very Maulana HIdayatulloh terbuktisecara sah dan meyakinkan bersaJah melakukan tindak pidana
pembunuhan terhadap keluarga Widodo;
3. Memberikan kebebasan untuk dapat hidup dengan tanpa dibatasi
umur/tanpa hukuman mati;
4. Memberikan keringanan terhadap terdakwa ;
5. Membebankan biaya kepada Negara;
Menimbang, bahwa dari Nota Pembelaan tersebut, Penuntut Umum
menjawab secara tertulis yang pada pokoknya terdakwa memang dari awalsudah berencana melakukan pembunuhan sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 340 KUHP sehingga pada pokoknya Penuntut Umum tetap
pada Tuntutan;
Menimbang, bahwa terdakwa diajukan di persidangan ini oleh Penuntut
Umum pada Kejaksaan Negeri Punwakarta, berdasarkan Surat Dakwaan Nomor
Register Perkara ; PDM-93/0.2.15/PRWK/06/2015 tanggal 22 Juni 2015 denganDakwaan sebagai berikut:
KESATU:
Primair
Bahwa ia terdakwa MUHAMAD VERY MAULANA HIDAYATULLOH Als
VERY Bin UNTUNG SUJADI pada hari MInggu tanggal 15 Februri 2015 sekira
puku! 01.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Februari
2015 bertempat di Kampung Pasir Kihiang Rt. 14 Rw.06 Desa Lebak AnyarKecamatan Pesawahan Kabupaten Purwakarta atau setidak-tidaknya disuatu
tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriPunwakarta yang memeriksa dan mengadili peri^aranya. dengan sengaja dan
dengan rencana teiiebih dahulu memmpas nyawa orang lain, diancam
karena pembunuhan dengan rencana, perbuatan mana dilakukan olehterdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas awalnya
pada hari sabtu tanggal 14 Februari 2015 sekira pukul 16.30 wib ketikaterdakwa sedang melakukan aktifrtas perkerjaan di PT. Sumi Ribber Indonesia
Dunlop sebagai operator produksi ditegur oleh saksi Widodo mengenaikesalahan didalam perkerjaannya yaitu mendorong rak row cover dan
membawa botol minuman di area mesin dengan kata-kata "kalau kamu tidak
mau terima teguran saya kamu saya laporkan ke HRD dan kamu ngomong
anjing atau mengajak saya berantem ayo diluar" dengan adanya perkataandari saksi WIDODO tersebut membuat terdakwa tersinggung dan temgiang-
nglang atau ingat tenjs dipikiran terdakwa, talu terdakwa pulang dari tempatkerja menuju tempat kontrakannya kemudian sekira pukul 01.00 wib terdakwa
tiba dirumah kontrakan terdakwa didaerah Sadang Punwakarta. terdakwa masih
teringat terus perkataan yang disampaikan saksi WIDODO kepada terdakwahingga membuat terdakwa emosi kemudian timbul niat terdakwa untukmendatangi rumah saksi Widodo (suami korban) untuk diberi peringatkan akan
apa yang diucapannya dan akan diajak duel atau bertarung, selanjutnya
terdakwa mengganti baju seragam kerja dengan pakalan biasa, terdakwa
memakai sweter warna hitam bertuliskan HURLEY serta menyiapkan sebilah
pisau yang terdakwa masukan kedalam tas slempang warna hitam kemudianterdakwa berangkat menuju kerumah saksi WIDODO (suami korban) dengan
mengunakan sepeda motor Yamaha Vixon dan setelah sampai dirumah saksiWidodo lalu terdakwa memberhentikan sepeda motornya didepan Masjid lalu
terdakwa turun dan beijalan mendekati rumah korban dan sesampainya
dimmah korban terdakwa kemudian mengetuk pintu dengan mengunakan
tangan dan tidak lama dibukakan pintu oleh korban sdri. SRI ROSWATI sambil
bertanya kepada terdakwa "slapa kamu dan terdakwa jawab saya temannya pa
WIDODO" akan tetapi korban tidak percaya dengan perkataan terdakwa sambil
mendorong pintu hingga mengenai kepala terdakwa sampai terdakwa
tersungkur/jatuh dilantai dan pada saat rtu terdakwa mendengar korban lari ke
dalam kamar sambil berteriak maling mendengar teriakan dari korban lalau
terdakwa kemudian terdakwa mematikan saklar skring lampu yang posisinya
berada diluar rumah disamping pintu dengan maksud suapaya tidak terlihat oleh
korban atau oleh orang lain dari luar, setelah itu terdakwa masuk ke rumah dan
mengejar korban sdri. SRI ROSWATI yang masuk ke dalam kamar setelahterdakwa masuk ke dalam kamar terdakwa mengambil sebilah pisau yang ada
I
di dalam tas yang dibawanya lalu menusukannya ke tubuh korban dari arahbelakang sehingga mengenai di bagian punggung yang dilakukan berulang kalidengan cara tanggan kiri terdakwa memegang badan korban dengan posisitelungkup dan tangan kanan menusuk pisau yang dipegangnya dan setelahmellhat korban sdri. SRI ROSWATI tersungkur bersimbali darah dan pada saat
itu ke-dua anak korban memukul badan terdakwa dari arah belakang, hingga
terdakwa tambah emosi dan pada saat itu juga terdakwa putar badan danterdakwa mellhat korban Amelia Agustin dalam posisi ketakutan lalu terdakwa
kembali menusukan pisau yang ada pada saat itu masih dipegangnya sebanyaklebih dari satu kali hingga bersimbah darah, kemudian terdakwa melihat korbanAlfian berteriak menangis berdiri di tembok lalu terdakwa tusuk denganmengunakan alat yang sama dari arah depan dan mengenai bagian dadanyadan jatuh ke lantai tidak berdaya setelah terdakwa melihat ke-tiga korbantersungkur lalu terdakwa keluar dari pintu semula dan melihat di luar sudahbanyak orang berdiri di depan pintu pagar dari salah seorang menanyakankepada terdakwa "siapa kamu" dan dijawab terdakwa "saya ponakan sdr.WIDODO dari jawa" kemudian orang tersebut menanyakan kembali kepadaterdakwa dimana sdri. SRI ROSWATI dan dijawab oleh terdakwa ada di dalamkamar sedang menyusui anaknya karena tidak percaya dengan omongan
terdakwa maka salah satu warga masuk ke dalam rumah dan berteriak mintatolong setelah mendengan teriakan minta tolong maka terdakwa diamankanoleh warga kemudian terdakwa berontak mau naik motor namun tetap dihalang- halangi oleh warga dan dipukuli hingga terdakwa tersungkur kemudianterdakwa bangun dan lari namun tetap dikejar oleh satpam kemudian terdakwamerebut sangkur milik satpam dan selanjutnya sangkur tersebut terdakwaacung-acungkan ke arah satpam dan warga yang lain sampai terdakwa berhasilmendekati sepeda motor yamaha VIXION warna hitam milik terdakwa hinggaakhirnya terdakwa berhasil melarikan diri kemudian terdakwa melarikan diri kejalan arah Wanayasa kemudian keluar tembus ke jalan Munjul kemudianterdakwa pulang kerumah kontrakan hari masih gelap, kemudian terdakwamembersihkan diri dengan mencuci kepala terdakwa dan kemudian ganti bajudan selanjutnya terdakwa menuju ke mesjid Al-falah Sadang untuk istirahat,Kemudian sekira pukul 18.30 wlb terdakwa bangun dan mau kembali ke rumahuntuk mengambil pakaian guna akan melarikan diri ke Kendal akan tetapisebelum sampai dirumah kontrakan di Gang A1 Falah terdakwa ditangkap olehpetugas kepollsian untuk diproses lebih lanjut;
Berdasarkan hasil Visum Et Repertum Nomor :RA/eR/08/ll/2015/Dokpol
tanggal 28 Februari 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Nurul Aida
Fathya SdF dokter Spesialis Forensik di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih
Bandung bertempat di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Sartika AsihBandung telah melakukan pemeriksaan bedah jenazah atas nama SRI
ROSWATI dengan kesimpulan sebagai berikut:
Pada pemeriksaan mayat perempuan berusia tiga puluh lima sampal dengan
empat puluh tahun yang dalam keadaan mengandung antara dua belas
hingga empat belas minggu ini, ditemukan lima buah luka terbuka pada
punggung akibat kekerasan tajam yang seluruhnya menembus rongga dada,
pada pemeriksaan dalam ditemukan darah pada rongga dada kiri dan kandung
jantung terpotongnya paru kiri, kandung jantung, batang nadi, di serai resapan
darah yang luas paru kiri yang kempis organ-organ lain tanpak pusat. menurut
sifat dan gambaran lukanya, luka diakibatkan senjata tajam bermata satu
dengan panjang minimal empat belas koma delapan sentimeter.
Sebab kematian pada jenazah ini adalah akibat kekerasan tajam pada
punggung yang memotong jantung dan batang nadi. dan menimbulkan
pendarahan. Perkiraan waktu kematian antara empat belas Februari tahun dua
ribu lima belas pukui kosong-kosong lewat empat puluh menit waktu Indonesia
bagian barat.
Perbuatan Terdakwa tersebut diatur dan diancam Pidana dalam pasal 340
KUHP.
Subsidair
Bahwa ia terdakwa MUHAMAD VERY MAULANA HIDAYATULLOH Als
VERY Bin UNTUNG SUJADI pada hari Minggu tanggal 15 Februri 2015 sekira
pukul 01.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Februari
2015 bertempat di Kampung Pasir Kihiang Rt. 14 Rw.06 Desa Lebak Anyar
Kecamatan Pesawahan Kabupaten Punwakarta atau setidak-tidaknya disuatu
tempat lain yang masih temiasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Punwakarta yang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja
merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunulian, perbuatan
mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas awalnya pada hari
sabtu tanggal 14 Februari 2015 sekira pukul 16.30 wib ketika terdakwa sedang
melakukan aktifitas perkerjaan di PT. Sumi Ribber Indonesia Dunlop sebagai
operator produksi ditegur oleh saksi Widodo mengenai kesalahan didalam
perkerjaannya yaitu mendorong rak row cover dan membawa botol minuman di
V
6
area mesin dengan kata-kata 'kalau kamu tidak mau terima teguran sayakamu saya laporkan ke HRD dan kamu ngomong anjing atau mengajaksaya berantem ayo diluar" dengan adanya perkataan dari saksi WIDODOtersebut membuat terdakwa tersinggung dan temgiang-ngiang atau ingat terusdipikiran terdakwa, lalu terdakwa pulang dari tempat kerja menuju tempatkontrakannya kemudian sekira pukul 01.00 wib terdakwa tiba dirumah kontrakanterdakwa di daerah Sadang Punwakarta, terdakwa masih teringat terusperkataan yang disampaikan saksi WiDODO kepada terdakwa hingga nfiembuatterdakwa emosi kemudian timbul niat terdakwa untuk mendatangi rumah saksiWidodo (suami korban) untuk diberi peringatkan akan apa yang diucapannyadan akan diajak duel atau bertarung, selanjutnya terdakwa mengganti bajuseragam ketja dengan pakaian biasa, terdakwa memakai sweter wama hitambertuliskan HURLEY serta menyiapkan sebilah pisau yang terdakwa masukankedalam tas slempang wama hitam kemudian terdakwa berangkat menujukerumah saksi WIDODO (suami korban) dengan mengunakan sepeda motorYamaha Vixen dan setelah sampai dirumah saksi WWodo lalu terdakwamemberhentikan sepeda motomya didepan Masjid lalu terdakwa turun danbetjalan mendekati rumah korban dan sesampainya dirumah korban terdakwakemudian mengetuk pintu dengan mengunakan tangan dan tidak lamadibukakan pintu oleh korban sdri. SRI ROSWATI sambil bertanya kepadaterdakwa "siapa kamu dan terdakwa jawab saya temannya pa WIDODO" akantetapi korban tidak percaya dengan perkataan terdakwa sambil mendorong pintuhingga mengenai kepala terdakwa sampai terdakwa tersungkur/jatuh dilantaidan pada saat itu terdakwa mendengar korban lari kedalam kamar sambilberteriak maling mendengar teriakan dari korban lalau terdakwa kemudianterdakwa mematikan saklar skring lampu yang posisinya berada diluar rumahdisamping pintu dengan maksud suapaya tidak terlihat oleh korban atau olehorang lain dari luar, setelah itu terdakwa masuk kerumah dan mengejar korbansdri. SRI ROSWATI yang masuk kedalam kamar setelah terdakwa masukkedalam kamar terdakwa mengambil sebilah pisau yang ada didalam tas yang
dibawanya lalu menusukanaya ke tubuh korban dari arah belakang sehinggamengenai dibagaian punggung yang dilakukan berulang kali dengan caratanggan kiri terdakwa memegang badan korban dengan posisi telungkup dantangan kanan menusuk pisau yang dipeganya dan setelah melihat korban sdri.SRI ROSWATI tersungkur bersimbah darah dan pada saat itu ke-dua anakkorban memukul badan terdakwa dari arah belakang, hingga terdakwa tambahemosi dan pada saat itu juga terdakwa putar badan dan terdakwa melihat
korban Amelia Agustin dalam posisi ketakutan lalu terdakwa kembali
menusukan pisau yang ada pada saat itu masih dipegangnya sebanyak lebih
dari satu kali hingga bersimbah daraha, kemudian terdakwa melihat korban
Alfian berteriak menangis berdiri ditembok lalau terdakwa tusuk denganmengunakan alat yang sama dari arah depan dan mengenai bagian dadanya
dan jatuh kelantai tklak berdaya setelah terdakwa melihat ke-tiga korbantersungkur lalu terdakwa keluar dari pintu semula dan melihat diluar sudah
banyak orang berdiri didepan pintu pagar dari salah seorang menanyakankepada terdakwa "siapa kamu" dan dijawab terdakwa "saya ponakan sdr.WIDODO dari jawa" kemudian orang tersebut menanyakan kembali kepada
terdakwa dimana sdri. SRI ROSWATI dan dijawab oleh terdakwa ada didalam
kamar sedang menyusui anaknya karena tidak percaya dengan omongan
terdakwa maka salah satu warga masuk kedalam rumah dan berteriak minta
tolong setelah mendengan teriakan minta tolong maka terdakwa diamankanoleh warga kemudian terdakwa berontak mau nalk motor namun tetap dihalang- halangi oleh warga dan dipukuli hingga terdakwa tersungkur kemudian
terdakwa bangun dan lari namun tetap dikejar oleh satpam kemudian terdakwa
merebut sangkur milik satpam dan selanjutnya sangjur tersebut terdakwa
acung-acungkan kearah satpam dan warga yang lain sampai terdakwa berhasil
mendekati sepeda motor yamaha VIXION warna hltam milik terdakwa hingga
akhirnya terdakwa berhasil melarikan diri kemudian terdakwa melarikan diri ke
jalan arah wanayasa kemudian keluar tembus ke jalan munjul kemudian
terdakwa pulang kerumah kontrakan hari maslh gelap kemudian terdakwa
membersihkan diri dengan menouci kepala terdakwa dan kemudian ganti baju
dan selanjutnya terdakwa menuju ke mesjid Al-falah Sadang untuk istlrahat.
Kemudian sekira pukul 18.30 wib terdakwa bangun dan mau kembali kerumah
untuk mengambil pakaian guna akan melarikan diri ke Kendal akan tetapi
sebelum sampai dirumah kontrakan di Gang Al Falah terdakwa ditangkap oleh
petugas kepolislan untuk diproses lebih lanjut.
Berdasarkan hasil Visum Et Repertum Nomor ;R/\/eR/08/il/2015/Dokpol
tanggal 28 Februari 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Nurul Aida
Fathya SdF dokter Spesialis Forensik dl Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih
Bandung bertempat diruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih
Bandung telah melakukan pemeriksaan bedah jenazah atas nama SRI
ROSWATI dengan kesimpulan sebagai berikut:
Pada pemeriksaan mayat perempuan berusia tiga puluh lima sampai dengan
empat puluh tahun ysng dalam keadaan mengandung antara dua be/as
8
hingga empat belas minggu ini, ditemukan lima buah luka terbuka padapunggung akibat kekerasan tajam yang seluruhnya menembus rongga dada,pada pemeriksaan dalam ditemukan darah pada rongga dada kiri dan kandungjantung terpotongnya paru kiri, kandung jantung, batang nadi, dl serai resapandarah yang luas paru kiri yang kempis organ-organ lain tanpak pusat, menurutsifat dan gambaran lukanya, luka diakibatkan senjata tajam bermata satudengan panjang minimal empat belas koma delapan sentimeter.Sebab kematian pada jenazah ini adalah akibat kekerasan tajam padapunggung yang memotong jantung dan batang nadi, dan menimbulkanpendarahan. Perkiraan waktu kematian antara empat belas Februan tahun duaribu lima belas pukul kosong-kosong lewat empat puluh menit waktu Indonesiabagian barat.
Perbuatan Terdakwa tersebut diatur dan diancam Pidana dalam pasal 338KUHP.
Lftbih Subsidair :
Bahwa ia terdakwa MUHAMAD VERY MAULANA HIDAYATULLOH AlsVERY Bin UNTUNG SUJADI pada hari Minggu tanggal 15 Februri 2015 sekirapukul 01.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Februari2015 bertempat di Kampung Pasir Kihiang Rt. 14 Rw.06 Desa Lebak AnyarKecamatan Pesawahan Kabupaten Putwakarta atau setidak-tidaknya disuatutempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriPunwakarta yang memeriksa dan mengadili perkaranya, penganiayaanmengakibatkan mati. Perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas awalnyapada hari sabtu tanggal 14 Februari 2015 sekira pukul 16.30 wib ketikaterdakwa sedang melakukan aktifitas perkerjaan di PT. Sumi Ribber IndonesiaDunlop sebagai operator produksi ditegur oleh saksl Widodo mengenaikesalahan didalam perkerjaannya yaitu mendorong rak row cover danmembawa botol minuman di area mesin dengan kata-kata "kalau kamu tidakmau terima teguran saya kamu saya laporkan ke HRD dan kamu ngomonganjing atau mengajak saya berantem ayo diluar" dengan adanya perkataandari saksi WIDODO tersebut membuat terdakwa tersinggung dan terngiang-ngiang atau ingat terus dipikiran terdakwa, lalu terdakwa pulang dari tempatkerja menuju tempat kontrakannya kemudian sekira pukul 01.00 wib terdakwatiba dirumah kontrakan terdakwa di daerah Sadang Putwakarta, terdakwa masihteringat terus perkataan yang disampaikan saksi WIDODO kepada terdakwa
-
hingga membuat terdakwa emosi kemudian timbul niat terdakwa untuk
mendatangi rumah saksi Widodo (suami korban) untuk diberi peringatkan akan
apa yang diucapannya dan akan diajak duel atau bertarung, setanjutnya
terdakwa mengganti baju seragam kerja dengan pakaian biasa, terdakwa
memakai sweter wama hitam bertuliskan HURLEY serta menyiapkan sebilah
pisau yang terdakwa masukan kedalam tas slempang warna hitam kemudian
terdakwa berangkat menuju kerumah saksi WIDODO (suami korban) dengan
mengunakan sepeda motor Yamaha Vixon dan setelah sampal dirumah saksi
Widodo lalu terdakwa memberhentikan sepeda motomya didepan Masjid lalu
terdakwa turun dan berjalan mendekati rumah korban dan sesampainya
dirumah korban terdakwa kemudian mengetuk pintu dengan mengunakan
tangan dan tidak lama dibukakan pintu oleh korban sdri. SRI ROSWATl sambil
bertanya kepada terdakwa "siapa kamu dan terdakwa jawab saya temannya pa
WIDODO" akan tetapl korban tIdak percaya dengan perkataan terdakwa sambil
mendorong pintu hingga mengenal kepala terdakwa sampai terdakwa
tersungkurAjatuh dllantal dan pada saat itu terdakwa mendengar korban lari
kedalam kamar sambil berteriak mailng mendengar teriakan dari korban lalau
terdakwa kemudian terdakwa mematlkan saktar skring lampu yang posislnya
berada diluar rumah disamping pintu dengan maksud suapaya tidak terlihat oleh
korban atau oleh orang lain dari luar, setelah itu terdakwa masuk kerumah dan
mengejar korban sdri. SRI ROSWATl yang masuk kedalam kamar setelah
terdakwa masuk kedalam kamar terdakwa mengambil sebilah pisau yang ada
didalam tas yang dibawanya lalu menusukanaya ke tubuh korban dari arah
belakang sehingga mengenai dibagaian punggung yang dilakukan bemlang kali
dengan cara tanggan kiri terdakwa memegang badan korban dengan posisi
telungkup dan tangan kanan menusuk pisau yang dipeganya dan setelah
melihat korban sdri. SRI ROSWATl tersungkur bersimbah darah dan pada saat
itu ke-dua anak korban memukul badan terdakwa dari arah belakang, hingga
terdakwa tambah emosi dan pada saat itu juga terdakwa putar badan dan
terdakwa melihat korban Amelia Agustin dalam posisi ketakutan lalu terdakwa
kembali menusukan pisau yang ada pada saat itu masih dipegangnya sebanyak
lebih dari satu kali hingga bersimbah daraha, kemudian terdakwa melihat
korban Alfian berteriak menangis berdiri ditembok lalau terdakwa tusuk dengan
mengunakan alat yang sama dari arah depan dan mengenai bagian dadanya
dan jatuh kelantai tidak berdaya setelah terdakwa melihat ke-tiga korban
tersungkur lalu terdakwa keluar dari pintu semula dan melihat diluar sudah
banyak orang berdiri didepan pintu pagar dari salah seorang menanyakan
10 !
kepada terdakwa "siapa kamu" dan dijawab terdakwa "saya ponakan sdr.
WIDODO dari jawa" kemudian orang tersebut menanyakan kembali kepada
terdakwa dimana sdri. SRI ROSWAT! dan dijawab oleh terdakwa ada didalam
kamar sedang menyusui anaknya karena tidak percaya dengan omongan
terdakwa maka salah satu warga masuk kedalam rumah dan berteriak minta
tolong setelah mendengan teriakan minta tolong maka terdakwa diamankan
oleh warga kemudian terdakwa berontak mau naik motor namun tetap di
halang- halangi oleh warga dan dipukuli hingga terdakwa tersungkur kemudian
terdakwa bangun dan lari namun tetap dikejar oleh satpam kemudian terdakwa
merebut sangkur milik satpam dan selanjutnya sangjur tersebut terdakwa
acung-acungkan kearah satpam dan warga yang lain sampai terdakwa berhasil
mendekati sepeda motor yamaha VIXION warna hitam milik terdakwa hingga
akhimya terdakwa berhasil melarikan diri kemudian terdakwa melarikan diri ke
jalan arah wanayasa kemudian keluar tembus ke jalan munjul kemudianterdakwa pulang kerumah kontrakan hari masih gelap kemudian terdakwa
membersihkan diri dengan mencuci kepala terdakwa dan kemudian ganti baju
dan selanjutnya terdakwa menuju ke mesjid Al-falah Sadang untuk istirahat.
Kemudian sekira pukul 18.30 wib terdakwa bangun dan mau kembali kerumah
untuk mengambil pakaian guna akan melarikan diri ke Kendal akan tetapi
sebelum sampai dirumah kontrakan di Gang Al Falah terdakwa ditangkap oleh
petugas kepolisian untuk diproses lebih ianjut;
Berdasarkan hasil Visum Et Repertum Nomor :RA/eR/08/ll/2015/Dokpol
tanggal 28 Febmari 2015 yang dibuat dan dltandatangani oleh dr. Nurul Aida
Fathya SdF dokter Spesialis Forensik di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih
Bandung bertempat diruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih
Bandung telah melakukan pemeriksaan bedah jenazah atas nama SRI
ROSWATI dengan kesimpulan sebagai berikut:
Pada pemeriksaan mayat perempuan berusia tiga puluh lima sampai dengan
empat puluh tahun yang dalam keadaan mengandung antara dua belas
hingga empat belas minggu ini, ditemukan lima buah luka terbuka padapunggung akibat kekerasan tajam yang selumhnya menembus rongga dada,
pada pemeriksaan dalam ditemukan darah pada rongga dada kiri dan kandung
jantung terpotongnya paru kiri, kandung jantung, batang nadi, di serai resapan
darah yang luas paru kiri yang kempis organ-organ lain tanpak pusat, menurut
sifat dan gambaran lukanya, luka diakibatkan senjata tajam bennata satu
dengan panjang minimal empat belas koma deiapan sentimeter;
11
Sebab kematian pada jenazah ini adalah akibat kekerasan tajam pada
punggung yang memotong jantung dan batang nadi. dan menimbulkanpendarahan. Perkiraan waktu kematian antara empat belas Februari tahun dua
ribu lima belas pukul kosong-kosong lewat empat puluh menit waktu Indonesiabagian barat;
Perbuatan Terdakwa tersebut diatur dan diancam Pidana daiam pasal 351
ayat(3)KUHP.
DAN
KEDUA
Bahwa ia terdakwa MUHAMAD VERY MAULANA HIDAYATULLOH Als
VERY Bin UNTUNG SUJADI pada hari MInggu tanggal 15 Februri 2015 sekira
pukul 01.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Februari
2015 bertempat dl Kampung Pasir Kihiang Rt. 14 Rw.06 Desa Lebak Anyar
Kecamatan Pesawahan Kabupaten Punwakarta atau setidak-tidaknya disuatu
tempat lain yang masih temiasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriPunwakarta yang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja
melal(ul(an Icelcejaman, kelterasan atau ancaman kekerasan atau ancaman
kekerasan atau penganiayaan terhadap anak yang mengakibatkan luka
dan mati,. Perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara sebagal
berikut:
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas awalnya
pada hari sabtu tanggal 14 Februari 2015 sekira pukul 16.30 wib ketlka
terdakwa sedang melakukan aktifitas perkerjaan di PT. Sumi Ribber Indonesia
Dunlop sebagai operator produksi ditegur oleh saksi WIdodo mengenai
kesalahan didalam perkerjaannya yaitu mendorong rak row cover dan
membawa botol minuman di area mesin dengan kata-kata "kalau kamu tidak
mau terima teguran saya kamu saya laporkan ke HRD dan kamu ngomong
anjing atau mengajak saya berantam aye diluar" dengan adanya perkataan
dari saksi WIDODO tersebut membuat terdakwa tersinggung dan temgiang-
ngiang atau Ingat terus dipiklran terdakwa, lalu terdakwa pulang dari tempat
kerja menuju tempat kontrakannya kemudian sekira pukul 01.00 wib terdakwa
tiba dirumah kontrakan terdakwa di daerah Sadang Purwakarta, terdakwa masih
teringat terus perkataan yang disampaikan saksi WIDODO kepada terdakwa
hingga membuat terdakwa emosi kemudian timbut niat terdakwa untukmendatangi rumah saksi Widodo (suami korban) untuk diberi peringatkan akan
apa yang diucapannya dan akan diajak duel atau bertarung, selanjutnyaterdakwa mengganti baju seragam kerja dengan pakaian biasa, terdakwa
12 i'
memakai sweter wama hitam bertuliskan HURLEY serta menyiapkan sebilahpisau yang terdakwa masukan kedalam tas slempang warna hitam kemudianterdakwa berangkat menuju kerumah saksi WIDODO (suami korban) denganmengunakan sepeda motor Yamaha Vixen dan setelah sampai dirumah saksiWidodo lalu terdakwa memberhentikan sepeda motornya didepan Masjid laluterdakwa turun dan berjalan mendekati rumah korban dan sesampainyadirumah korban terdakwa kemudian mengetuk pintu dengan mengunakantangan dan tidak lama dibukakan pintu oleh korban sdri. SRI ROSWATI sambilbertanya kepada terdakwa "siapa kamu dan terdakwa jawab saya temannya paWIDODO" akan tetapi korban tidak percaya dengan perkataan terdakwa sambilmendorong pintu hingga mengenai kepala terdakwa sampai terdakwatersungkur/jatuh dilantai dan pada saat itu terdakwa mendengar korban larikedalam kamar sambil berteriak maling mendengar teriakan dari korban lalauterdakwa kemudian terdakwa mematikan saklar skring lampu yang posisinyaberada diluar rumah disamping pintu dengan maksud suapaya tidak terlihat olehkorban atau oleh orang lain dari luar, setelah Itu terdakwa masuk kerumah danmengejar korban sdri. SRI ROSWATI yang masuk kedalam kamar setelahterdakwa masuk kedalam kamar terdakwa mengambll sebilah pisau yang adadidalam tas yang dibawanya lalu menusukanaya ke tubuh korban dari arahbelakang sehingga mengenai dibagaian punggung yang dilakukan berulang kalidengan cara tanggan kiri terdakwa memegang badan korban dengan posisitelungkup dan tangan kanan menusuk pisau yang dipeganya dan setelahmelihat korban sdri. SRI ROSWATI tersungkur bersimbah darah dan pada saatitu ke-dua anak korban memukul badan terdakwa dari arah belakang, hinggaterdakwa tambah emosi dan pada saat itu juga terdakwa putar badan danterdakwa melihat korban Amelia Agustin dalam posisi ketakutan lalu terdakwakembali menusukan pisau yang ada pada saat itu masih dlpegangnya sebanyaklebih dari satu kali hingga bersimbah daraha, kemudian terdakwa melihatkorban Alfian berteriak menangis berdiri ditembok lalu terdakwa tusuk denganmengunakan alat yang sama dari arah depan dan mengenai bagian dadanyadan jatuh kelantai tidak berdaya setelah terdakwa melihat ke-tiga korbantersungkur lalu terdakwa keluar dari pintu semula dan melihat diluar sudahbanyak orang berdiri didepan pintu pagar dari salah seorang menanyakankepada terdakwa "siapa kamu" dan dijawab terdakwa "saya ponakan sdr.WIDODO dari jawa" kemudian orang tersebut menanyakan kembali kepadaterdakwa dimana sdri. SRI ROSWATI dan dijawab oleh terdakwa ada didalamkamar sedang menyusui anaknya karena tidak percaya dengan omongan
13
terdakwa maka salah satu warga masuk kedalam rumah dan berteriak minta
tolong setelah mendengan teriakan minta tolong maka terdakwa diamankanoleh warga kemudian terdakwa berontak mau naik motor namun tetap dihalang- halangi oleh warga dan dipukuli hingga terdakwa tersungkur kemudianterdakwa bangun dan lari namun tetap dikejar oleh satpam kemudian terdakwa
merebut sangkur milik satpam dan selanjutnya sangjur tersebut terdakwaacung-acungkan kearah satpam dan warga yang lain sampai terdakwa berhasilmendekati sepeda motor yamaha VIXION warna hitam milik terdakwa hingga
akhimya terdakwa berhasil melarikan diri kemudian terdakwa melarikan diri kejalan arah wanayasa kemudian keluar tembus ke jalan munjul kemudianterdakwa pulang kemmah kontrakan hari masih gelap kemudian terdakwamembersihkan diri dengan mencuci kepala terdakwa dan kemudian ganti baju
dan selanjutnya terdakwa menuju ke mesjid Al-falah Sadang untuk istirahat.Kemudian sekira pukul 18.30 wib terdakwa bangun dan mau kembali kemmah
untuk mengambil pakaian guna akan melarikan diri ke Kendal akan tetapisebelum sampai dirumah kontrakan di Gang A! Falah terdakwa ditangkap olehpetugas kepolisian untuk diproses lebih lanjut;
Berdasarkan hasil Visum Et Repertum Nomor :R/VeR/08/ll/2015/Dokpol
tanggal 28 Febmari 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Nurul AidaFathya SdF dokter Spesialis Forensik di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika AsihBandung bertempat diruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih
Bandung telah melakukan pemeriksaan bedah jenazah atas nama AMELIAdengan kesimpulan sebagai berikut:
Pada anak perempuan usia kurang lebih dua belas tahun inl ditemukan enambuah luka terbuka pada punggung akibat kekerasan tajam, tiga diantaranya
tembus rongga perut, pada pemeriksaan dalam ditemukan darah pada ronggaperut terpotongnya organ-organ dalam antara lain : sekat rongga badan, ototpaha bagian dalam, ginjal kin, kelenjar anak ginjal kiri, pembulu nadi ginjal,batang nadi bagian perut, kelenjar liur perut dan hati baga belakang, selanjutnyaditemukan resapan darah yang luas dinding belakang perut, paru tampakkempis, organ-organ lainya tanpak pucat. Berdasarkan sifat dan gambaranlukanya, luka diaklbatkan senjata tajam bemiata satu dengan panjang minimalsebelas koma lima sentimeter;
Sebab kematian pada jenazah ini adalah akibat kekerasan tajam pada bagianpinggang yang memotong berbagai organ dalam dan menimbulkan pendarahanPerkiraan waktu kematian antara empat belas Februari tahun dua ribu lima
belas pukul sembllan belas lewat tiga belas menit waktu Indonesia bagian barat.
14
Dan berdasarkan hasil Visum Et Repertum Nomor: 441.9/1149.RSUD tanggal
lima belas Februari dua ribu lima belas jam 02.33 wib yang dibuat dan
ditandatangani oleh dr. APNARIA LIANA WATI dokter pada Rumah Sakit Bayu
Asih Kabupaten Punwakarta telah memeriksa seorang penderita bemama
ALFIAN dengan hasil pemeiiksaan sebagal berikut:
- Kepala : Tidak terdapat jelas
- Leher : Tidak terdapat jelas
Dada : Luka robek di dada kiri bagian luar ukuran
tiga kali dua centimeter
Punggung : Tidak terdapat jelas
Anggota gerak atas : Luka robek dilengan kanan dua tempat
Ukuran empat kali satu centimeter dan
ukuran dua kali satu centimeter
- Anggota gerak bawah : Luka robek dipinggang kanan dua tempat
Tembus kulit samping luar ukuran
tiga kali tiga centimeter.
Kesimpulan : "seorang laki-laki dengan identitas diatas dengan luka-luka
Tersebut di atas akibat kekerasan tumput dan tajam"
Perbuatan Terdakwa tersebut diatur dan diancam Pidana dalam pasal 80
ayat (1) dan (3) undang-undang RepublikIndonesia Nomor 35 tahun 2014
tentang perlindungan anak.
Menimbang, bahwa dalam menanggapi Surat Dakwaan tersebut,
terdakwa menyatakan telah mengerti akan maksud dan isi Surat Dakwaan
tersebut dan terdakwa maupun Penasihat hukumnya tidak mengajukan
keberatan atau eksepsi;
Menimbang, bahwa telah membaca dan meneliti hasil Visum et Repertum:
1. Pemeriksaan bedah jenazah atas nama : SRI ROSWATI, umur 35 Tahun,
sesuai dengan Visum et Repertum Nomor : R/VeR/08/ll/2015/Dokpol
tertanggal 28 Februari 2015 yang diperiksa dan ditandatangani oleh DR.
NURUL AIDA FATHYA, SpF, dokter pada Rumah Sakit Bhayangkara
Sartika Asih Bandung, dengan hasil kesimpulan : pada pemeriksaan mayat
perempuan bemsia tiga puluh lima sampai dengan empat puluh tahun yang
dalam keadaan mengandung antara dua belas hingga empat belas minggu
ini, ditemukan lima buah luka terbuka pada punggung akibat kekerasan
tajam yang seluruhnya menembus rongga dada. Pada pemeriksaan dalam
>
15 <
ditemukan darah pada rongga dada kiri dan kandung jantung. Terpotongnya
paru kiri, kandung jantung, jantung, batang nadi, disertai resapan darahyang luas. Paru kiri yang kempis dan organ-organ Iain tampak pucat.Menurut sifat dan gambaran lukanya, luka diakibatkan senjata tajambermata satu dengan panjang minimal enam belas koma delapan
sentimeter. Pada indung telur kiri benjkuran lima sentimeter kali dua
sentimeter kali no! koma lima sentimeter. Indung telur kanan berukuran
empat belas sentimeter kali dua sentimeter kali nol koma delapansentimeter. Rahim berukuran tiga belas sentimeter kali empat belas
sentimeter kali delapan sentimeter teraba janin, di dalam rahim tampak
kantung rahim berisi janin dengan panjang tali pusat sepuluh koma limasentimeter, panjang kepala tumit sebelas koma lima sentimeter, panjang
tulang paha delapan belas sentimeter, berat tiga puluh lima gram. Sebabkematian pada jenazah Ini adalah akibat kekerasan tajam pada punggung
yang memotong jantung dan batang nadi, dan menimbulkan pendarahan.Perkiraan waktu kematian antara empat belas Febmari tahun dua ribu lima
belas pukul delapan belas lewat empat puluh menrt sampai tanggal limabelas Februari tahun dua ribu lima belas pukul kosong-kosong lewat empat
puluh menit waktu Indonesia bagian barat;
2. Pemeriksaan bedah jenazah atas nama : AMELIA, umur 12 Tahun, sesuai
dengan Visum etRepertum RA/eR/09/ll/2015/Dokpol tertanggal 28 Februari2015 yang diperiksa dan ditandatangani oleh DR. NURUL AIDA FATHYA,
SpF„dokter pada Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Aslh Bandung dengankesimpulan : pada pemeriksaan anak perempuan usia kurang lebih dua
belas tahun ini, ditemukan enam buah luka terbuka pada punggung akibat
kekerasan tajam, tiga diantaranya menembus rongga perut. Pada
pemeriksaan dalam ditemukan adanya darah dalam rongga perut,terpotongnya organ-organ dalam antara lain : sekat rongga badan, otot
paha bagian dalam, ginjal kiri, kelenjar anak ginjal kiri, pembuluh nadi ginjal,
batang nadi bagian perut, kelenjar Ilur perut dan hati baga belakang.
Selanjutnya ditemukan resapan darah yang luas dinding belakang perut,
paru tampak kempis, organ-organ dalam lainnya mulai pucat. Berdasarkansifat dan gambaran luka , luka diakibatkan senjata tajam mata satu denganpanjang minimal sebelas koma lima sentimeter. Sebab kematian padajenazah ini akibat kekerasa tajam pada bagian pinggang yang memotong
berbagai organ dalam dan menimbulkan pendarahan. Perkiraan saat
16
kematian antara empat belas Februari tahun dua ribu lima belas pukul
Sembitan betas lewat tiga betas menit sampai tanggal lima betas Februari
tahun dua ribu lima belas pukul satu lebih tiga belas menit waktu Indonesia
bagian barat;
3. Pemeriksaan korban atas nama : ALFIAN. umur 5 Tahun, sesuai dengan
Visum et Repertum Nomor: 441.9/1149/RSUD tertanggal 25 Februari 2015
yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. APNARIA LIANA WATI, dokter
pada RSUD Bayu Asih Punvakarta, dengan kesimpulan :
Luka robek di dada kin bagian luar ukuran tiga kali dua centimeter;
Anggota gerak atas : luka robek di lengan kanan dua tempat ukuran empat
kali satu centimeter dan ukuran dua kali satu centimeter;
Anggota gerak bawah : luka robek di pinggang kanan dua tempat tembus ke
kulit samping luar ukuran tiga kali tiga centimeter;
Kesimpulan : seorang laki-laki dengan identifikasi di atas dengan luka-luka
tersebut di atas akibat kekerasan tumpul dan tajam ;
Menlmbang, bahwa daiam perkara ini, Penuntut Umum mengajukan
barang bukti bempa:
- 1 (satu) unit sepeda motor meri( Yamaha Vixion wama hitam ;
- 1 (satu) bilah pisau bergagang stainless bersarung warna hitam ;
- 1 (satu) potong kaos sweter wama hitam bertutiskan HURLEY;
- 1 (satu) potong kaos lenganpendek wama merah ;
- 1 (satu) bilah sangkurwama hitam;
- 1 (satu) buah tas slempang wama hitam merk Palazzo;
- 1 (satu) potong cetana pendek wama hitam bertuliskan Solo Hadiningrat;
- 1 (satu) potong kaos singlet wama putih;
- 1 (satu) potong celana dalam wama hijau bertuliskan Time &Show;
Menimbang, bahwa selanjutnya di persidangan telah didengar keterangan
saksi-saksi yang diajukan oleh Penuntut Umum yang masing-masing
menerangkan di bawah sumpah kecuali saksi atas nama ALVIAN karena masih
dibawah umur yaitu masih dibawah 15 (lima belas) Tahun, yang pada pokoknya
para saksi memberikan keterangan sebagai berikut:
1. ALVIAN DWIMAULANA Bin WIDODO:
- Bahwa saksi tidak kenal dan tidak mempunyai hubungan keluarga dan
tidak terikat hubungan kerja dengan terdakwa;
17
- Bahwa ibu dan kakak saksi yang bemama Amelia tetah ditusuk oleh
terdakwa yang sebelumnya saksi tkiak kenal;
- Bahwa kejadiannya pada malam hari di rumah saksi, pada saat saksi
tidur kemudian terbangun karena lampu di kamar saksi mati dan gelap,
dan ketika saksi bangun, saksi melihat terdakwa sedang membentur-
benturkan kepala ibu saksi ke di dinding kamar saksi sebanyak 4 (empat)
kali;
- Bahwa melihat hal tersebut kemudian saksi dan kakak saksi yang juga
terbangun menangis;
- Bahwa saksi melihat terdakwa kemudian menusukkan sebiiah pisau ke
arah punggung ibu saksi berulang kali;
- Bahwa melihat saksi dan kakak saksi bangun dan menangis. kemudian
terdakwa juga menusukkan pisau ke arah kakak saksi yaitu saksi Amelia
berulang kali;
- Bahwa kemudian terdakwa menusukkan pisau tersebut kearah saksi
berulang kali dari arah depan ke bagian tangan dan pinggang saksi;
- Bahwa postsinya ibu saksi saat ditusuk yaitu di belakang pintu kamar
saksi dan posisi kakak saksi ditusuk di pinggir kasur. sedangkan posisi
saksi berada di tembok dekat meja belajar;
- Bahwa terdakwa menusuk saksi, ibu saksi dan kakak saksi secara
berulang ulang yang jumlahnya lebih dari satu kali;
- Bahwa sampai sekarang saksi tidak lagi dapat bertemu dan berkumpul
dengan ibu dan kakak saksi karena keduanya telah berada di surga ;
- Bahwa sebelumnya saksi tkJur di kamar saksi, berdua dengan kakak
saksi di kamar bagian belakang, sedangkan ibu saksi tidur sendiri di
kamar depan;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa merasa keberatan yaitu sebab
terdakwa menikam saksi dan kakaknya karena saksi dan kakaknya tersebut
memukuli terdakwa dari belakang sambil menangis dan terdakwa hanya
memepet ibu saksi ke dinding dan tidak ada membenturkan kepala ibu saksi
ke tembok. Atas keberatan terdakwa, saksi tetap pada keterangannya;
2. WIDODO Bin MULYONO:
- Bahwa saksi kenal tetapi tkJak mempunyai hubungan keluarga dan
memiliki hubungan pekerjaan dengan terdakwa, yaitu saksi adalah
atasan terdakwa;
18
Bahwa telah terjadi tindak pidana pembunuhan terhadap istri saksi yang
bernama Sri Roswati dan anak saksi yang bernama Amelia serta melukai
anak laki-laki saksi yaitu saksi Alvlan yang dilakukan oleh terdakwa ;
Bahwa kejadian tersebut pada hari Minggu tanggal 15 Februari 2015
sekira pukul 01.30 Wib di rumah saksi yang terletak di Kp. Pasir Kihiang
Rt. 014/006 Ds. Lebak Anyar Kecamatan Pasawahan Kabupaten
Purwakarta;
Bahwa saksi tidak melihat peristiwa pembunuhan tersebut secara
langsung, karena pada saat peristiwa tersebut saksi sedang membeli
nasi goreng tak jauh dari rumah saksi sepulang dari tempat saksi bekerja
di PT. Sumi Rubber Indonesia Dunlop yang beralamat di Kawasan
Indotaisei Blok H sektor 1A Cikampek Karawang ;
Bahwa pada saat saksi sedang membeli nasi goreng, saksi ditetpon oleh
sdr. Mamat yang menyuruh saksi agar cepat pulang karena di rumah
saksi telah terjadi perampokan ;
Bahwa sesampainya di rumah saksi, telah ada banyak warga dan
mereka mengatakan bahwa istri yang bemama Sri Roswati dan anak
perempuan saksi yang bemama Amelia sudah dibawa ke rumah Sakit
Bayu asih, setelah itu saksi langsung menuju rumah sakit temyata istri
saksi sudah meninggal dunia sedangkan anak perempuan saksi dalam
keadaan koma;
Bahwa tidak lama kemudian anak saksi yaitu Amelia meninggal dunia
dan istri saksi yang bernama Sri Roswati meninggal dunia pada saat itu
dalam kondisi hamil kurang lebih 3 (tiga) Bulan dan janin dalam
kandungannya juga tidak bisa diselamatkan ;
Bahwa anak laki laki saksi yang bemama Alvlan masih diamankan di
rumah mertua saksi yang saat itu saksi belum tahu kondisinya, dan tak
lama kemudian baru diketahui apabila anak saksi yaitu Alvian juga
mengalami luka tusuk di perut, dada dan tangannya, tetapi nyawanya
bisa diselamatkan;
Bahwa pada malam itu saksi tidak diperbolehkan masuk ke dalam rumah
saksi karena sudah ada Police line (garis polisi) dan baru setelah 4
(empat) hari saksi diperbolehkan masuk rumah saksi;
Bahwa pada saat saksi telah boleh masuk ke dalam rumah, saksi melihat
kondisi rumah saat itu berantakan, kunci pintu depan patah, darah yang
sudah kering berceceran antara lain menempel di tembok, di kamar anak
anak dan di ruang tamu ;
19
Bahwa terdakwa dan saksi sama-sama bekerja di PT. Sumi Rubber
Indonesia Dunlop yang berlokasi di Cikampek Karawang, dan terdakwa
merupakan anak buah saksi ;
Bahwa pennasalahan antara saksi dan terdakwa adalah mengenai
urusan pekerjaan, sebelumnya terdakwa telah nnelakukan kesalahan
dalam melakukan pekerjaannya kemudian saksi menegumya dan
mungkin tenJakwa tidak berkenan dan tidak terima atas teguran saksi
tersebut;
Bahwa pada hari kejadian, saksi dan terdakwa sama-sama bekerja pada
saat sip sore menjelang malam yaitu dari pukul 16.00 Wib sampal
dengan pukul 12.00 Wib. akan tetapi waktu pulang tidak berbarengan
karena saksi harus menyelesaikan semua laporan dari anak buah saksi.
dengan selisihnya saksi pulang sekitar 1 (satu) jam lebih lama dari
terdakwa;
Bahwa terdakwa bekerja di PT. Sumi Rubber Indonesia Dunlop sudah 4
(empat) tahun dan menjadi bawahan saksi sekitar 2 (dua) tahunan dan
apabila bekerja. terdakwa beberapa kali melakukan pelanggaran dalam
bekerja dan hal tersebut bisa membahayakan orang lain ;
Bahwa saat saksi menegur terdakwa, terdakwa suka membantah dan
berontak dan terdakwa pemah mendapat teguran secara tertulis 1 (satu)
kali atas kesalahannya tersebut;
Bahwa teguran secara lisan pemah saksi sampaikan ketika saat
terdakwa mendorong troli terlalu cepat yang bisa membahayakan
keselamatan karyawan lainnya yaitu dengan resiko akan tertabrak;
Bahwa juga 2 (dua) hari sebelum kejadian terdakwa pernah meletakkan
botol air minum di atas mesin padahal hal tersebut tidak diperbolehkan
karena takut mengganggu dan merusak kerja mesin ;
Bahwa setiap saksi menegur terdakwa, seingat saksi tidak pemah
mengeluarkan kata-kata kasar;
Bahwa terdakwa tidak pemah mengancam saksi;
Bahwa terdakwa beda dengan karyawan yang lain, terdakwa kurang
bergaul. apabila bergaul terdakwa mau bercanda dengan orang lain
tetapi apabila orang lain ada yang bercanda. maka terdakwa akan marah
Bahwa rumah saksi dan terdakwa beda jurusan dan saksi tidak tahu
terdakwa pulang kerja pakai jemputan atau tidak;
n20
- Bahwa hingga kini kondisi AMan sudah berangsur membaik dan tinggal
dengan adik ipar saksi, tetapi terkadang masih trauma atas kejadian
tersebut;
- Bahwa saat kejadian, anak perempuan saksi yaitu Amelia Agustina
beaimur 11 (sebelas) Tahun dan duduk dikelas 5 (lima) Sekolah Dasar
(SD) dan anak laki-laki saksi yaitu Alvian berumur 6 (enam) Tahun dan
duduk dibangku Taman Kanak-Kanak;
- Bahwa saksi tidak memaafkan perbuatan terdakwa yang teiah
menyebabkan istri saksi yang tengah hamil dan anak perempuan saksi
meninggal dunia serta saksi AMan mengalami luka-luka dan trauma ;
Atas keterangan saksi, terdakwa merasa keberatan yaitu saksi ada
mengeluarkan kata-kata kasar yaitu kata "asu (anjing)" kepada terdakwa dan
sewaktu ditegur oleh saksi terdakwa hanya diam saja dan tidak ada
membantah. Atas keberatan terdakwa tersebut, saksi tetap pada
keterangannya.
3. ENJUH SIROJUDIN Bin OYO :
- Bahwa saksi tidak kenal dan tidak mempunyal hubungan keluarga dan
tidak mempunyai hubungan pekerjaan dengan terdakwa ;
- Bahwa saksi dihadapkan di persldangan ini sehubungan dengan telah
teijadi tindak pidana pembunuhan terhadap anak kandung saksi yang
bemama Sri Roswati dan cucu perempuan saksi bemama Amelia
Agustina serta melukai cucu saksi yang bemama Alvian yang dilakukan
oleh terdakwa;
- Bahwa kejadiannya pada hari Minggu tanggal 15 Februari 2015 sekira
pukul 01.30 di rumah anak dan menantu saksi yang beralamat di Kp.
Pasir Kihiang Rt014/006 Desa Lebak Anyar Kecamatan Pasawahan
Kabupaten Punvakarta;
- Bahwa saksi tidak tahu bagaimana terdakwa melakukannya karena pada
saat kejadian, saksi sedang tidur di rumah saksi, yang saksi tahu anak
kandung saksi yang bemama Sri Roswati atau biasa dipanggil End dan
cucu perempuan saksi bemama Amelia Agustina telah meninggal dunia
akibat adanya beberapa luka tusukan di punggungnya, sedangkan cucu
laki-laki saksi yang bemama Alvian dalam kondisi luka bersimbah darah
dan juga mengalami luka tusuk di bagian pinggang dan tangannya tetapi
nyawanya dapat diselamatkan;
21
Bahwa saksi Widodo yang merupakan suami dari korban Sri Roswati
belum pulang dari tempatnya bekerja ;
Bahwa saat kejadian, saksi sebelumnya yang sedang tidur di rumah
saksi yang posisinya berhadapan dengan rumah anak saksi yaitu korban
Sri Roswati, hanya terplsah oleh jalan saja yang jaraknya sekitar 5 (lima)
meter;
Bahwa kemudian saksi dibangunkan oleh saksi lyan, yang menanyakan
ada apa di njmah anak saksi yang bernama Sri Roswati karena
terdengar suara minta tolong dari arah rumah anak saksi tersebut;
Bahwa kemudian saksi menuju ke mmah anak saksi yang berada di
seberang jalan dan saat itu lampu di dalam rumah Sri Roswati dalam
keadaan gelap dan tidak ada suara kegaduhan apapun dan sesampatnya
di rumah tersebut saksi mengetuk jendela kamar Sri Roswati, namun
tidak ada jawaban dari anak saksi, tidak lama keluarlah terdakwa dari
pintu depan yang sebelumnya tidak saksi kenal yang mengaku famili
saksi Widodo (merupakan menantu saksi) dari jawa sambil berjalan
meninggalkan rumah;
Bahwa seteiah itu saksi tidak langsung masuk ke dalam rumah, lalu
datang anak saksi lainnya yaitu saksi ina Susanti langsung masuk ke
dalam rumah, lalu saksi mendengar Ina Susanti menangis;
Bahwa mendengar saksi Ina susanti menangis, segera saksi masuk ke
dalam rumah Sri Roswati dan saksi melihat rumah berantakan dan Sri
Roswati tergeletak di samping tempat tidur bersimbahkan darah dalam
posisi tertelungkup dan 2 (dua) orang cucu saksi yang bernama Amelia
Agustina dan Alvian Dwi Maulana dalam keadaan duduk berpelukan di
bawah meja belajar yang terletak di ujung tempat tidur, seteiah melihat
semua itu lalu saksi mengejar terdakwa ;
Bahwa kemudian korban Sri Roswati dan Amelia Agustina dibawa ke
Rumah Sakit Bayu asih sedangkan Alvian di bawa ke rumah saksi Ina
Susanti karena semua orang mengira Alvian tidak mengalami luka ;
Bahwa seteiah itu saksi langsung lemas dan tidak dapat berkata maupun
berbuat apapun melihat anak dan kedua cucu saksi bersimbah darah ;
Bahwa seteiah itu datanglah warga sambil meneriaki terdakwa "maling!!"
dan terdakwa sempat tertangkap dan dipukuli oleh massa akan tetapi
berhasil meloloskan diri seteiah terdakwa berhasil merebut senjata dari
seorang satpam;
22
- Bahwa Kondisi rumah Sri Roswati saat itu berantakan, kunci pintu depan
patah, darah berceceran antara lain menempel di tembok, di kamar cucu
saksi dan di mang tamu ;
- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, anak saksi yaitu Sri Roswati yang
dalanfi kondisi hamil kurang lebih 3 (tiga) bulan meninggal dunia malam
itu juga dan janin dalam kandungannya juga tidak bisa diselamatkan ;
- Bahwa cucu saksi yang bernama Amelia juga meninggal dunia malam itu
juga di Rumah Sakit, sedangkan cucu saksi yaitu Alvian dapat
diselamatkan nyawanya dan mengalami luka tusuk di perut, dada dan
tangan;
- Bahwa cucu perempuan saksi yaitu Amelia Agustina berumur 11
(sebelas) Tahun dan duduk dikelas 5 (lima) Sekolah Dasar (SD) dan
cucu laki-laki saksi yaitu Alvian berumur 6 (enam) Tahun dan duduk
dibangku Taman Kanak-Kanak;
- Bahwa saksi awalnya tidak tahu penyebab terdakwa melakukan
pembunuhan terhadap anak dan cucu saksi, tetapi akhimya saksi tahu
dari kepolisian bahwa penyebabnya ada karena dendam dengan
menantu saksi yaitu saksi Widodo;
- Bahwa saksi tidak memaafkan perbuatan terdakwa yang telah
menyebabkan anak kandung saksi yang tengah hamil dan cucu
perempuan saksi meninggal dunia serta saksi Alvian mengalami luka-
luka dan trauma ;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa terdakwa menyatakan keberatan yaitu
pada saat terdakwa keluar dari pintu depan, bukan terdakwa yang mengaku
keponakan saksi Wklodo, tetapi sebelumnya terdakwa ditanya teriebih dahulu,
baru terdakwa menjawab bahwa terdakwa adalah keponakan saksi Widodo dari
Jawa. Atas keberatan tersebut saksi membenari<annya karena saksi lupa
secara detail kejadiannya;
4. APE SAROJI Bin SAHRI:
- Bahwa saksi tidak kenal dan tidak mempunyai hubungan keluarga serta
tidak mempunyai hubungan pekerjaan dengan terdakwa;
- Bahwa saksi diperiksasehubungan dengan peristiwa pembunuhan ;
- Bahwa kejadiaannya pada hari Minggu tanggai 15 Februari 2015 sekira
pukul 01.30 Wib, awalnya saksi sedang bertugas sebagai pengamanan
atau security di rumah sdr. Ade Darman yang terietak berdekatan dengan
23 ^
rumah sdr. Widodo di Kp. Pasirkihiang Rt.14/06 Kel. Lebak Anyar Kec.
Pasawahan Kab. Purwakarta;
Bahwa awal kejadiannya saksi mendengar teriakan "tolong-.tolong!"
suara seorang perempuan dari rumah saksi Widodo yang sepertinya
suara istri saksi Widodo yang biasa saksi tau benama End, kemudian
saksi dan saksi lyan menuju mmah saksi Widodo tetapi tidak sampai
masuk ke dalam pekarangan rumah, hanya di iuar pintu pagar rumah
tersebut;
Bahwa karena masih penasaran dan merasa curiga melihat rumah saksi
Widodo dalam keadaan gelap dan mati lampunya sedangkan rumah lain
menyala terang, kemudian saksi menyunjh saksi lyan membangunkan
saksi Enjuh yang merupakan mertua saksi Wklodo dan rumahnya berada
bersebrangan dengan rumah saksi Widodo;
Bahwa setelah saksi Enjuh dibangunkan, kemudian saksi, saksi Enjuh
dan saksi lyan masuk ke pekarangan dan membuka pintu pagar rumah
Widodo, lalu mengetuk jendela kamar depan dan saksi yang masih
merasa curiga karena lampu rumah tersebut dalam kondisi gelap dan
mati lampunya, lalu mengeliiingi rumah dan berjalan ke belakang rumah
saksi Wklodo untuk melihat situasi rumah yang mencurigakan ;
Bahwa karena tidak terjadi apa-apa. lalu saksi kembali ke rumah Bos
saksi dan tidak lama kemudian saksi lyan melihat ada seorang laki-laki
yaitu terdakwa keluar rumah Wklodo berjalan kaki menuju mesjid,
kemudian menghampirinya dan dan bertanya kepada terdakwa "ada
perlu apa mas di rumah Widodo?";
Bahwa kemudian terdakwa menjawab "Ga perlu tahu itu umsan saya
udah mas diam saja" saksi lyan yang mungkin merasa curiga lalu
menghalangi terdakwa untuk pergi dan sempat berkelahi dan terdakwa
bisa ditangkap oleh saksi lyan kemudian saksi lyan menyerahkan
terdakwa kepada saksi dan menyunjh saksi untuk tetap memegang
terdakwa agar tidak melarikan diri karena saksi lyan akan mengambil MP
untuk menelpon dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi;
Bahwa kemudian karena warga ramai berdatangan dan mencoba
memukul terdakwa yang sedang di pegang dengan cara dipeluk oleh
saksi. ada pukulan warga yang mengenai tangan saksi sehingga
pegangan saksi terhadap terdakwa menjadi terlepas;
([
24
- Bahwa kemudian terdakwa dapat melepaskan diri dari pegangan saksi
dan kemudian mengambil pisau security jenis sangkur yang terselip di
pinggang saksi;
- Bahwa kemudian terdakwa dapat melarikan diri dan dikejar oleh warga
yang sudah ramai berdatangan ;
- Bahwa melihat warga berdatangan mengejar terdakwa, lalu terdakwa lari
ke arah mesjid sambil mengacung-acungkan dan memutar-mutarkan
pisau jenis sangkur milik saksi tersebut;
- Bahwa karena warga takut dengan pisau yang diacung-acungkan oteh
terdakwa, akhimya terdakwa berhasil meloloskan diri dengan
menggunakan sepeda motor miliknya yang terletak di depan mesjid yang
jaraknya + 30 meter dari rumah saksi Widodo ;
- Bahwa saksi tidak melihat terdakwa ketuar membawa pisau, saksi hanya
melihat pisau jenis sangkur milik saksi yang diambil oteh terdakwa
tersebut;
- Bahwa saksi tidak melihat ke lokasi rumah korban karena saksi langsung
bekerja kembali untuk berjaga di rumah Ade Damnan ;
- Bahwa saksi tidak ada melihat keadaan para korban, saksi hanya
mendengar ada 2 (dua) orang yang menjadi korban penusukan dengan
pisau yaitu istri saksi Widodo yang saat itu dalam keadaan hamii dan
anak perempuannya yang masih kecll yang kemudian meninggal dunia,
serta anak laki-laki saksi Widodo yang hanya mengalami luka saja;
- Bahwa saksi tidak ada mendengar suara perempuan yang berteriak
"maiing!", yang saksi dengar ada suara perempuan berteriak
"tolong^tolongr dan yang berteriak "maling-.-maling!" adalah suara
warga setelah terdakwa keluar dari rumah saksi Wkiodo;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkan dan tidak merasa
keberatan.
5. lYAN GUSTIAWAN Bin OMIN :
- Bahwa saksi tidak kenai dan tidak mempunyai hubungan keiuarga serta
tidak mempunyai hubungan pekerjaan dengan terdakwa ;
- Bahwa tetah terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh terdakwa terhadap
korban Sri Roswati dan anak perempuannya yaitu Amelia, sedangkan
anak laki-lakinya yang bemama Alvian telah mengalami luka tusuk akibat
perbuatan terdakwa;
25
Bahwa kejadiannya pada hari Minggu tanggal 15 Februari 2015 sekirapukul 01.30 Wib pada saat itu saksi dan saksi Ade Saroji sedangbertugas sebagai pengamanan atau security di rumah sdr. Ade Darman
yang terletak berdekatan dengan rumah sdr. Wklodo di Kp. PasirkihiangRt.14/06 Kel. Lebak Anyar Kec. Pasawahan Kab. Purwakarta ;
Bahwa saksi tidak mengetahui bagaimana cara terdakwa melakukan
perbuatannya, sebelumnya saksi hanya mendengar ada teriakan
'*tolong...tolong*' dari arah mmah korban Sri Roswati;
Bahwa awalnya saksi mendengar seperti suara motor yang terjatuh
dengan keras, kemudian saksi dan saksi Ade Saroji keluar pagar danmelihat ke arah jalan tetapi tidak ada apa-apa, lalu terdengar teriakan
suara perempuan seperti suara Sri Roswati yang biasa dipanggi "teh
Enci" yaitu istri saksi Widodo yang meminta tolong "tolong-.tolong!" dariarah rumah saksi WkJodo;
Bahwa kemudian saksi dan saksi Ade Saroji menghampiri rumah saksi
Widodo, dan hanya sampai di depan pagar kemudian saksi berteriak
untuk memanggil saksi Widodo "mas-mas!" tetapi tidak ada jawaban dan
karena merasa curiga dengan suara minta tolong dan saat itu aimah
korban dalam keadaan gelap, lalu saksi membangunkan Saksi Enjuh
yang merupakan orangtua teh Enci dan rumahnya berseberangan jalan
dengan rumah korban;
Bahwa saksi kemudian bertanya kepada saksi Enjuh apakah saksi
Widodo ada di rumah, lalu saksi Enjuh menjawab tidak tahu tetapi saksi
Enjuh mengatakan bahwa istri Widodo yaitu teh Enci dan anaknya ada di
dalam rumah kemudian setelah saksi dan saksi Enjuh tiba di luar pagar
rumah saksi Widodo, kemudian saksi dan saksi Enjuh memanggil-
manggil nama teh Enci tetapi tidak ada sahutan dari dalam ;
Bahwa tak lama kemudian datanglah beberapa orang tennasuk saksi
Dadan lalu saksi Dadan menyuruh saksi Enjuh untuk mengetuk jendela
kamar depan rumah teh End sambil memanggil ''Enci..Enci..'* tetapi tetap
tidak tidak ada sahutan dari dalam rumah ;
Bahwa kemudian saksi juga ikut memanggil-manggil lagi "mas-mas..teh
Enci...teh End!" tetapi tetap tkJak ada sahutan dari dalam rumah, lalu tak
lama kemudian keluar terdakwa dari dalam rumah dan berkata kepada
saksi dan orang yang ada di luar rumah "mas, kenapa teriak-teriak di
rumah orang?";
26
Bahwa kemudian saksi bertanya kepada terdakwa "kamu siapa dan apa
mendengar suara orang minta tolong dan suara anak nnenangis? Laluterdakwa menjawab "saya saudara Widodo dari Jawa", kemudianterdakwa kembali masuk kembali ke dalam rumah dan menutup pintu
depan rumah ;
Bahwa saksi yang merasa heran dan curiga bertanya kepada saksi Enjuh"itu siapa?" dijawab oleh saksi Enjuh "mungkin saudaranya si masWidodo dari jawa", lalu saksi mengatakan 'hati-hati, jangan percaya
begitu saja dengan orang itu", tetapi saksi Enjuh diam saja, dan saksisertasaksi Enjuh maslh menunggu di depan rumah saksi Widodo ;Bahwa sekitar 5 (lima) menit kemudian, terdakwa kembali keluar rumah
dan saksi kembali bertanya "apa yang terdakwa lakukan di rumah itu?kemana yang punya rumah?" lalu terdakwa menjawab "itu suara tetehlagi bikin susu untuk anaknya", lalu saksi merasa heran karena setahusaksi, saksiWidodo dan istrinya tidak memiliki anak bayi;
Bahwa setelah itu terdakwa langsung keluar rumah korban dan pergi
meninggalkan rumah korban dengan beijalan kaki menuju mesjid,kemudian karena masih merasa curiga, saksi mengejar dan menghampiri
terdakwa dan bertanya lag! kepada terdakwa "mau kemana mas dan ada
perlu apa di rumah Widodo?" terdakwa menjawab "Ga perlu tahu ituurusan saya udah mas diam saja!" mendengar jawaban terdakwatersebut, lalu saksi menjadi emosi dan berkelahi dengan terdakwa ;
Bahwa saksi berusaha menghalangi terdakwa yang hendak melarikan diri
dan sempat menghidupkan sepeda motomya yang di parkir di depanMasjid betjarak kurang leblh 30 meter dari rumah Widodo tetapikemudian saksi halangi sampai motor terdakwa tersebut sempat tetjatuhdan menimpa tangan saksi;
Bahwa sebelumnya saksi tidak tahu kalau terdakwa meletakkan sepedamotomya di depan mesjid yang berjarak sekitar 30 meter dari rumahsaksi Widodo, dan setelah tahu, saksi sempat melihat sepeda motorterdakwa tersebut saat itu tidak ada dan tidak terpasang plat nomornya ;
Bahwa kemudian akhimya saksi berhasil menangkap terdakwa lalu saksimenyuruh saksi Ade Saroji untuk tetap memegang terdakwa agar tidakmelarikan diri, dan pada saat itu warga sudah berdatangan sambilberteriak "maling...maling!";
Bahwa kemudian saksi hendak mengambil handphone saksi dan berniathendak melaporkan kejadian tersebut ke polisi, tetapi akhimya terdakwa
27
dapat melarikan diri dan menurut saksi Ade Saroji, terdakwa mengambil
pisau security jenis sangkur yang selatu diselipkan di pinggang Ade
Saroji;
- Bahwa saat terdakwa nfielarikan diri dan dikejar oleh warga yang sudah
ramai berdatangan. lalu terdakwa mengacung-acungkan pisau jenis
sangkur milik Ade Saroji tersebut, tetapi karena warga takut dengan
pisau yang diacung-acungkan dan diputar-putar oleh terdakwa, maka
akhirnya terdakwa bisa meioloskan diri dengan menggunakan sepeda
motor miliknya;
- Bahwa setelah terdakwa berhasil melarikan diri, saksi baru menyadari
kalau saksi juga terluka akibat berkelahi dengan terdakwa dan tangan
saksi patah tulangnya akibat tertimpa motor terdakwa pada saat
menghalangi terdakwa untuk naik ke sepeda motomya ;
- Bahwa saksi tidak melihat ke lokasi rumah karena kondisi saksi yang
terluka akibat berkelahi dengan terdakwa dan saksi juga kesakitan
karena tangan saksi yang patah tulangnya ;
- Bahwa kemudian saksi mendengar ada 3 (tiga) orang yang menjadi
korban penusukan dengan pisau yaitu teh End yang merupakan istri
saksi Widodo dan anak perempuan saksi Widodo yang akhimya
meninggal dunia serta dan seorang anak laki-laki saksi Widodo yang
dapat selamat dan hanya mengalami luka di bagian tangan dan
pinggang dan dada;
- Bahwa saksi tidak ada mendengar suara perempuan yang berteriak
"malingl", yang saksi dengar ada suara perempuan berteriak
"tolong..tolong!" Yang berteriak "maling-.-malingr adalah suara warga
setelah terdakwa keluar dari rumah saksi Widodo.
- Bahwa setahu saksi, saksi Widodo bekerja di DUNLOP dan bekerja
dengan sip pagi dan malam, apabila sip malam, terkadang pulangnya
pukul 02.00 wibatau pukul 03.00 Wib;
- Bahwa saksi awalnya tidak tahu penyebab terdakwa melakukan
pembunuhan terhadap para korban, tetapi akhimya saksi tahu dari
kepolisian bahwa penyebabnya ada karena dendam dengan saksi
Widodo;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa merasa keberatan yaitu terdakwa
tidak ada berkata kepada saksi dan orang yang ada di luar rumah "mas,
kenapa teriak-teriak di rumah orang?", atas keberatan terdakwa, saksi tetap
pada keterangannya;
28
6. DENI ANDRIAYASA:
- Bahwa saksi tidak kenal dan tidak mempunyai hubungan keluarga serta
tidak mempunyai hubungan pekerjaan dengan terdakwa ;
- Bahwa telah terjadi peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh terdakwa
terhadap sepupu saksi yang bemama Sri Roswati dan anak
perempuannya yang bernama Amelia sedangkan anak laki-laki lainnya
yang bemama Alvian mengalami luka tusukan di bagian pinggang, dada
dan tangan;
- Bahwa kejadiannya pada hari MInggu tanggal 15 Februari 2015 sekira
jam 01.30 Wib pada saat itu saksi yang njmahnya bersebelahan dengan
rumah Sri Roswati sedang menonton televisi di Kp. Pasirkihiang Rt.14/06
Kel. Lebak Anyar Kec. Pasawahan Kab. PunA/akarta ;
- Bahwa saksi yang bersebelahan rumah dengan korban yaitu berjarak
sekita 5 (lima) meter, mendengar suara keponakan saksi yaitu Amelia
sedang menangis dan arah rumahnya, kemudian saksi mendatangi
mmah tersebut dan hanya sampai depan pintu pagar;
- Bahwa saat itu rumah Sri Roswati dalam keadaan gelap dan semua
lampu di rumah tersebut dalam keadaan mati. sedangkan rumah saksi
dan rumah lainnya dalam keadaan terang ;
- Bahwa kemudian saksi memanggil sepupu saksi tersebut "Enci..!"
dengan suara yang tidak seberapa keras karena takut mengganggu
tidumya dan karena tidak ada sahutan dan dalam njmah, kemudian saksi
kembali pulang ke rumah dan menonton televisi;
- Bahwa kemudian saksi mendengar suara ribut-ribut dan arah rumah Sri
Roswati dan ibu dari Sri Roswati berteriak ''maling...malingr...kemudian
saksi langsung keluar rumah dan melihat sudah banyak orang di rumah
Sri Roswati;
- Bahwa kemudian saksi mendatangi dan masuk ke rumah Sri Roswati dan
di dalam rumah saksi melihat darah berceceran dimana-mana dan Sri
Roswati dalam posisi tergeletak bersimbah darah dalam keadaan
tertelungkup di dekat pintu kamar anak-anaknya;
- Bahwa kedua anak Sri Roswati ditemukan di bawah meja belajar dan
juga daiam kondisi bersimbah darah dengan posisi Amelia dalam posisi
jatuh terduduk tak sadarkan din, sedangkan adtknya yaitu Alvian di
belakang Amelia dalam posisi duduk sambil memeluk lututnya dengan
mata tert>elalak tanpa ekspresi sepertinya dalam keadaan syok, melihat
itu saksi langsung menggendong keluar kedua keponakan saksi tersebut\
29
- Bahwa saat itu mereka dalam posisi berpelukan dan sepertinya korban
Amelia berusaha untuk melindungi adiknya karena posisinya ada di
depan Alvian, tetapi karena sudah tidak sanggup nnenahan badannya
sendiri sehingga Amelia jatuh dengan posisi terduduk taksadarkan diri;- Bahwa saksi mengangkat Sri Roswati dan saat itu sudah dalam keadaan
tidak bemafas lagi, sedangkan Amelia masih dalam kondisi bemafas
tetapi sudah tidak sadarkan diri, kemudian keduanya langsung dibawa ke
Rumah Sakit Bayu Asih ;
- Bahwa Alvian pada saat itu diperkirakan tkiak mengalami luka, saksi
serahkan kepada Istri saksi yaitu Sri Rahayu, tetapi kemudian baru
diketahui kalau Alvian juga mengalami luka tusuk dibagian pinggang,
dada dan lengan dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bayu Asih ;
- Bahwa Sri Roswati meninggal dunia dan Amelia kemudian meninggal
dunia di Rumah Sakit pada malam itu juga, sedangkan Alvian hanya
mengalami luka tusuk di bagian pinggang, dada dan lengan ;
- Bahwa ada sedikit curiga saat saksi datang ke depan pagar rumah Sri
Roswati, tetapi karena sewaktu dipanggil, Sri Roswati tidak ada sahutan
dan dalam rumah dan saksi pikir saksi Widodo ada di dalam rumah,
maka saksi langsung kembali pulang ;
- Bahwa saat kejadian, Sri Roswati dalam keadaan hamil;
- Bahwa keponakan saksi yaitu Amelia bemiur 11 (sebelas) Tahun dan
masih duduk di kelas 5 (lima) Sekolah Dasar, sedangkan Alvian berumur
5 (lima) Tahun dan masih duduk di Taman Kanak-Kanak;
- Bahwa saksi tidak melihat pisau di lokasi kejadian maupun di dalam
rumah Sri Roswati;
- Bahwa saksi tidak tidak ada mendengar suara orang bertamu dan suara
"assalamualaikum" maupun teriakan minta tolong di rumah korban ;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkan dan tidak merasa
keberatan.
7, INDAH PERMATASARI:
- Bahwa saksi tidak kenal dan tidak mempunyai hubungan keluarga serta
tidak mempunyai hubungan pekerjaan dengan terdakwa ;
- Bahwa saksi diperiksa sehubungan telah terjadi pembunuhan terhadap
kortDan Sri Roswati dan anak perempuannya yang bemama Amelia,
sedangkan anak laki-lakinya yang bemama Alvian telah mengalami luka
akibat tusukan pisau;
30
Bahwa kejadiannya pada hari Minggu tanggal 15 Februari 2015 sekira
jam 01.30Wib pada saat itu saya sedang berada di kamar dan akan tidur
di rumah kontrakan saya di Kp. Pasirkihiyang Rt.014/06. Desa Lebak
Anyar, Kec. Pasawahan, Kab. Purwakarta, saksi mendengar suara
"gedebug" dan dilanjutkan dengan suara seorang perempuan "aduh
aduh!" yang berasal dari rumah Sri Roswati yang berada di depan rumah
kontrakan saksi;
Bahwa saksi membangunkan suami saksi yaitu saksi Dadan, kemudian
saksi dan suami saksi melihat keluar dari jendela dan melihat di depan
rumah sdri. Sri Roswati yang biasa saksi panggil teh End ada beberapa
orang berkumpul kemudian suami saksi keluar rumah dan menghampiri
mereka;
Bahwa beberapa orang tersebut diantaranya saksi Ade Saroji, saksi lyan
dan saksi Enjuh yang merupakan orang tua Sri Roswati;
- Bahwa sewaktu suami saksi menuju rumah Sri Roswati, saksi masih
berada di dalam mmah bersama dengan anak saksi yang sedang tidur
dan saksi merasa ketakutan ;
- Bahwa jarak rumah kontrakan saksi dengan rumah korban kurang lebih
50 Meter ;
- Bahwa waktu itu saksi tidak melihat peristiwa pembunuhan tersebut,
saksi hanya melihat dari jendela rumah saksi dan tidak ada datang ke
rumah korban;
- Bahwa pada saat itu saksi melihat lampu rumah kori^an Sri Roswati
dalam keadaan gelap karena seluruh lampu rumahnya mati, sedangkan
lampu mmah tain di sekitar rumah korban terang, termasuk rumah saksi;
- Bahwa saksi tidak melihat pelakunya karena saksi merasa takut, saksi
hanya mendengar pelakunya tadinya dapat tertangkap oleh massa akan
tetapi terdakwa bisa meloloskan diri ;
- Bahwa koriDan Sri Roswati yang saat itu sedang hamil sekitar 3 (tiga)
Bulan dan anak perempuannya yang bernama Amelia meninggal dunia
sedangkan anak laki-lakinya hanya mengalami luka di tangan dan
pinggang;
- Bahwa setahu saksi, korban Amelia kira-kira berumur 10 (sepuluh) tahun
dan duduk di kelas 5 (lima) Sekolah Dasar (SD) sedangkan Alvian sekitar
berumur 5 (lima) Tahun dan masih sekolah di Taman Kanak-Kanak;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkan dan tidak merasa
keberatan.
31
8. DADAN Bin OMIN :
- Bahwa saksi tidak kenal dan tidak mempunyai hubungan keluarga serta
tidak mempunyai hubungan pekerjaan dengan terdakwa ;
- Bahwa saksi diperiksa sehubungan telah terjadi pembunuhan terhadap
korban Sri Roswati yang sedang hamil dan anak perempuannya yang
bemama Amelia, sedangkan anak laki-lakinya yang bemama Alvian telah
mengalami luka akibat tusukan pisau yang dilakukan oleh terdakwa;
- Bahwa kejadiannya pada hari Minggu tanggal 15 Febaiari 2015 sekira
pukul 01.30 Wib pada saat itu saksi sedang tidur di kamar di datam
rumah kontrakan saya di Kp. Pasirkihiyang Rt.014/06. Desa Lebak
Anyar, Kec. Pasawahan, Kab. Punvakarta, lalu saksi dibangunkan oleh
istri saksi yaitu saksi Indah ;
- Bahwa kemudian saksi Indah mengatakan mendengar suara "gedebug**
dan dilanjutkan dengan suara perempuan "aduh^aduh!" yang berasal dari
mmah saksi Widodo;
- Bahwa saksi dan istri saksi kemudian melihat keluar dari jendela dan
melihat di depan rumah saksi Widodo ada beberapa orang berkumpul di
depan pagar rumah saksi Widodo antara lain saksi Ade Saroji, saksi lyan,
sdr.Pandi, sdr. Dede dan saksi Enjuh, kemudian saksi keluar dan
menghampiri mereka lalu bertanya "ada apa?", yang dijawab "ada suara
perempuan nangis";
- Bahwa mereka memanggil-manggil nama korban dari luar pagar namun
tidak ada yang menjawab, kemudian saksi menyuruh saksi Enjuh untuk
mengetuk rumah tersebut karena sebelumnya saksi Enjuh dan yang lain
masih berdiri di luar pagar, kemudian saksi Enjuh mengetuk jendela
kamar depan rumah sambil memanggil Istri saksi Widodo "Enci-Enci.."
tetapi tidak ada sahutan lalu saksi lyan memanggil-manggil lagi "mas-
mas..teh Enci...teh Encil" tetapi tetap tkiak ada sahutan dari dalam rumah
- Bahwa saksi Widodo yang mempakan suami dari kori^an Sri Roswati
belum pulang kerja;
- Bahwa tak lama kemudian keluar terdakwa dari daiam rumah dan
langsung ditanya oleh saksi Enjuh "kamu slapa?" lalu terdakwa
menjawab dengan lantang dan tenang "saya saudara Widodo dari Jawa",
saat itu ditanyakan pula kepada terdakwa kenapa listriknya mati, yang
dijawab oleh terdakwa tidak apa apa ;
- Bahwa kemudian terdakwa kembali masuk ke dalam rumah dan menutup
pintu depan rumah, saksi yang merasa heran dan curiga bertanya lalu
32
saksi lyan bertanya kepada saksi Enjuh "rtu siapa?" dijawab oleh saksiEnjuh "mungkin saudaranya si mas Widodo dari jawa", sementara saksi
serta sdr. Enjuh dan yang lain masih menunggu di depan rumah Widodo
Bahwa saksi yang merasa curiga kemudian bertanya kepada saksi Enjuhuntuk memastikan kebenaran bahwa di rumah korban ada familinya saksi
Widodo dari Jawa tetapi saksi Enjuh mengatakan tidak tahu dan mungkin
saja benar bahwa terdakwa adalah saudaranya saksi Widodo dari Jawa ;
Bahwa sekitar 5 (lima) menit kemudian, terdakwa kembali membuka
pintu dan ditanya "apa yang terdakwa lakukan di rumah rtu? Kemana
yang punya rumah?" ialu terdakwa menjawab "itu suara teteh iagi bikin
susu untuk anaknya", saksi merasa heran dan curiga karena setahu
saksi, saksi Wklodo dan istrinya tidak memiliki anak bayi;
Bahwa setelah itu terdakwa langsung keluar rumah dan pergi
meninggalkan rumah korban dengan beijalan kaki menuju mesjid,
kemudian anak saksi yang berumur 5 (lima) Tahun bangun dan keluar
rumah;
Bahwa kemudian saksi menyuruh anak saksi tersebut masuk dan saksi
ikut mengantamya sampai ke dalam mmah dan tkiak tahu Iagi apa yang
terjadi di luar rumah, yang saksi dengar pada saat itu warga sudah
berdatangan sambil berteriak "maling-^maling!";
Bahwa saat itu saksi melihat terdakwa sedang dipukuli oleh warga,
kemudian saksi mengambil kayu dan memukulkannya ke motor terdakwa
tetapi kemudian saksi dipanggil oleh istri saksi
Bahwa saat itu saksi melihat terdakwa sudah mengacung- ngacungkan
sebuah pisau dan akhimya terdakwa bisa meloloskan diri dengan
menggunakan sepeda motor miliknya;
Bahwa kemudian datang saksi Ina Susanti masuk ke dalam rumah
korban Ialu terdengar teriakan saksi Ina Susanti dari dalam rumah,
segera saksi dan yang lain segera masuk ke dalam rumah dan melihat
Sri Roswati atau biasa dipanggil teh End tergeletak bersimbah darah
dalam posisi tertelungkup di dekat pintu kamar;
Bahwa saksi juga melihat kedua anaknya yang bemama Amelia dan
Alvian juga tergeletak bersimbah darah di bawah meja belajar dalam
posisi berdekatan, Amel sudah dalam posisi tidur seperti terduduk
sedangkan Alvian yang berada di belakangnya dalam posisi duduk
sambil memeluk iututnya dalam kondisi terdiam dengan mata melotot
tanpa berkedipseperti orang syok dan ketakutan ;V
33
- Bahwa saat ditemukan sepertinya korban Amelia dalam posisi
berpelukan dengan saksi Alvian dan seperti berusaha untuk melindungi
adiknya karena posisinya ada di depan Alvian, tetapi karena sudah tidaksanggup menahan badannya sendiri sehingga Amelia jatuh denganposisi terduduk tak sadarkan diri;
- Bahwa pada saat saksi masuk ke dalam rumah, sudah dalam keadaan
terang karena MCB listrik atau sekring listrik yang berada di dalam rumahsudah dinyalakan oleh saksi Ina Susanti setelah ia masuk ke dalamrumah;
- Bahwa MCB listrik atau biasa disebut sekring listrik berada di luar rumah
korban;
- Bahwa sepertinya teh Enci sudah meninggal namun korban Amelia
masih bernapas dan saksi Ikut membantu mengangkat korban teh Enci
dan Amel ke Rumah Sakit;
- Bahwa saksi tidak tahu umur Amel. yang pasti dia satu kelas dengan
anak saksi yaitu kelas 5 (lima) Sekolah Dasar dan Alvian sekira berumur
5 (lima) Tahun;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenari<an dan tidak merasa
keberatan.
9. INASUSANH :
- Bahwa saksi tidak kenal dan tidak mempunyai hubungan keluarga
maupun hubungan pekerjaan dengan terdakwa ;
- Bahwa telah terjadi peristiwa pembunuhan yang menjadi korban adalahadik saksi yaitu Sri Roswati atau biasa dipanggil Enci dan keduakeponakan saksi yaitu Amel dan Alvian ;
- Bahwa kejadiannya pada hari Minggu tanggal 15 Februari 2015 sekirajam 01.30 Wib di Kp. Pasirkihiang Rt. 14/06 Kel. Lebak Anyar Kec.Pasawahan Kab. Purwakarta.
- Bahwa saksi tidak mengetahui bagaimana cara terdakwa melakukannya
awalnya sewaktu saksi sedang memberi susu kepada anak saksikemudian mendengar keributan;
- Bahwa kemudian saksi keluar bertanya kepada ibu saksi yang katanya
keributan ada di aimah korban dan listlknya mati, lalu saksi mengambil
kunci cadangan kemudian menuju ke rumah korijan tetapi pintu depansudah rusak dan dalam keadaan tidak terkunci;
34
Bahwa rumah saksi berseberangan dengan rumah korban End dan saat
itu kondisi rumah korban gelap karena selumh lampunya mati, tetapi
rumah yang lain tennasuk rumah saksi dalam kondisi terang ;
Bahwa saat itu suami korban tidak ada di rumah karena sedang bekerja
jadwal malam hari ;
Bahwa kemudian saksi menuju njmah korban dan memanggii-manggit
nama adik saksi yaitu End dan memanggil nama anaknya akan tetapi
tidak ada yang menjawab lalu saya masuk ke dalam rumah dan ke kamar
Amelia yang tertutup;
Bahwa dalam kondisi gelap dan hanya terdapat sedikit cahaya dari luar,
saksi melihat korban Amelia jatuh tertelungkup dibawah meja belajar, lalu
saksi segera keluar kamar untuk menyalakan sekring listrik yang berada
di teras rumah;
Bahwa setelah semua lampu rumah menyala dan kondisi menjadi terang,
lalu saksi segera masuk kembali ke dalam kamar anak-anak dan melihat
End sedang jatuh tertelungkup bersimbah darah dkJekat pintu kamar;
Bahwa saksi juga melihat saksi Aivian duduk sambil memeluk lutut di
bawah meja belajar matanya melotot seperli ketakutan dan syok lalu
saksi membawa Aivian sambil berteriak minta tolong dan kemudian
datang ayah saksi yaitu saksi Enjuh dan tetangga saksi yang bernama
Dadan dan yang lainnya kemudian kedua korban di bawa ke Rumah
Sakit;
Bahwa saat itu korban End sudah meninggal sedangkan keponakan
saksi yang bemama Amelia masih sekarat, sedangkan Aivian diamankan
di rumah kerabat yang lain karena kami mengira Aivian tidak mengalami
luka, setelah tahu bahwa Aivian juga mengalami luka tusukan di lengan
dan perutnya, kemudian Aivian dibawa ke Rumah Sakit Bayu Asih ;
Bahwa awalnya saksi tidak tahu penyebab terdakwa melakukan
pembunuhan terhadap para korban, tetapi akhirnya saksi tahu dari
kepolisian bahwa penyebabnya ada karena dendam dengan saksi
Widodo;
Bahwa saat kejadian, End dalam keadaan hamil sekitar 3 (tiga) Bulan
dan karena End meninggal, kandungannya tidak bisa dipertahankan lagi
dan saksi tidak mengetahui hasil Visum et Repertum oleh Rumah Sakit
yang memeriksa adik saksi tersebut;
35
- Bahwa setelah dibawa ke Rumah Sakit Bayu Asih, malam itu juga Amelia
meninggal dunia, sedangkan Alvian mengalami tusukan di perut, dada
dan tangan dapat diselamatkan ;
- Bahwa keponakan saksi yaitu korban Amelia berumur sekitar 10
(sepuluh) tahun dan duduk dt kelas 5 (lima) Sekolah Dasar (SD)
sedangkan Alvian sekitar berumur 5 (lima) Tahun dan masih sekolah di
Taman Kanak-Kanak;
- Bahwa Alvian sudah mulai pulih tetapi terkadang trauma atas kejadian
tersebut dan teringat dengan ibu dan kakaknya, sekarang tinggal dengan
kami yang merupakan keluarga ibunya yang rumahnya dekat disekitar
rumah korban;
- Bahwa saksi tidak kenal dengan terdakwa dan tidak pemah melihat
terdakwa datang ke njmah saksi Widodo ;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkan dan tidak merasa
keberatan.
10. AGUNG SETIAWAN Als, AG :
- Bahwa saksi kenal dan tidak mempunyai hubungan keluarga serta
terdakwa menjpakan rekan keija saksi;
- Bahwa terdakwa adalah rekan kerja saksi yang sama-sama bekerja di
PT. Sumi Rubber Indonesia Dunlop di Karawang dan menjabat sebagai
operator mesin produksi, sedangkan saksi Widodo merupakan atasan
saksi dan terdakwa sebagai leader (kepala grup A);
- Bahwa telah terjadi pembunuhan yang korbannya adalah istri dari atasan
saksi dan terdakwa yaitu saksi WkJodo yang bernama Sri Roswati serta
anaknya yaitu Amelia serta bayi yang ada dalam kandungan Sri Roswati
yang berusia sekitar 3 (tiga) bulan yang dilakukan oleh terdakwa ;
- Bahwa ada juga korban anak taki-laki saksi Widodo tetapi tidak sampai
meninggal dan mengalami luka tusukan di pinggang dan tangan ;
- Bahwa kejadiannya pada hari Minggu tanggal 15 Februarl 2015 sekira
pukul 01.30 wib beralamat di Kampung Pasir Kihiang Rt. 014 Rw. 006
Desa Lebak Anyar Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta;
- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 14 Februari 2015 sekira pada pukul
16.00 Wib sampai dengan pukul 18.00 Wib. saksi Widodo seperti biasa
sebagai leader atau kepala gmp A memberikan arahan kepada saksi dan
bawahan saksi Widodo lainnya termasuk terdakwa ;
36
Bahwa saat itu saksi Widodo ada menegur salah seorang karyawan yang
mendorong rak terlalu kencang dan karyawan yang sering membawa
botol air minum ke areal mesin, tetapl tidak menyebutkan namanya ;
Bahwa saksi tahu siapa karyawan yang dimaksud saksi Widodo yang
telah mendorong rak terlalu kencang yaitu terdakwa, hal tersebut karena
saksi dan karyawan lain melihat pada saat terdakwa mendorong rak
dengan kencang tersebut;
Bahwa rak yang didorong terlalu kencang, dapat membahayakan
karyawan lain yang kebetulan sedang mellntas dengan resiko akan
tertabrak;
Bahwa saat itu saksi tidak ada mendengar saksi Widodo berkata "asu
(anjing)" kepada terdakwa, tapi ntah saat setelah saksi Widodo selesai
memberikan arahan;
Bahwa saksi tidak melihat kejadiannya dan setahu saksi penyebab
terdakwa melakukan perbuatannya karena saksi Widodo telah menegur
terdakwa dan terdakwa tidak terima atas teguran tersebut;
Bahwa saksi pemah melihat pada saat saksi Widodo menegur terdakwa
tapi waktunya saksi lupa yang saksi ingat sekira tahun 2014 dl area
mesin MC-X dan saksi tidak mengetahui perkataan apa yang dilontarkan
oleh saksi Widodo pada saat menegur terdakwa dl area mesin MC-X
karena suara mesin produksi yang saat itu terdengar lebih keras ;
Bahwa selain itu pada hari dan tanggal lupa bulan Desember 2014
terdakwa pernah cerita kepada saksi mengenai over time merasa
dibedakan lemburan seperti dipolitik ;
Bahwa saksi pemah menanyakan kepada terdakwa ada apa saksi
Wklodo menemui terdakwa dan dijawab oleh terdakwa yaitu tentang
masalah terdakwa yang membawa botol air minum dl area mesin ;
Bahwa saat bercerita tersebut. terdakwa tidak nampak marah, hanya
berkata biasa saja dan memang terdakwa selalu tertutup kepada rekan
kerjanya termasuk kepada saksi;
Bahwa malam kejadian yaitu pada hari Sabtu tanggal 14 Februari 2015
sekira pukul 20.30 Wib saksi bertemu dengan terdakwa di area mesin
produksi R. Sumi Rubber Indonesia Dunlop sempat ngobrol mengenai
target kerja hari itu ;
Bahwa sekira pukul 00.10 wib dan sudah masuk tanggal dan hari
berikutnya yaitu hari Minggu tanggal 15 Februari 2015, saksi bertemu
dengan terdakwa pada saat absen pulang bersama-sama dan terdakwa
Ir
37
bercerita mengenai Hp barunya merk Lenovo karena HP yang lama
rusak layamya pecah;
Bahwa selanjutnya saksi tidak tahu kemana perginya terdakwa karena
saksi pulang duluan sedangkan terdakwa masih di belakang di pos
security pintu keiuar sebelah barat;
Bahwa menunit aturan tertuiis di perusahaan memang dllarang
membawa botol air minum dan makanan ke area mesin karena
mengakibatkan bahaya mesin dan safety merusak secara keseluruhan ;
- Bahwa saksi pemah membawa botol air minum tetapi tWak sampai ke
area mesin karena saksi tahu kalau itu dilarang dan membahayakan
kerja mesin apabila aimya sampai tertumpah dan saksi tidak tahu dengan
karyawan lainnya;
- Bahwa terdakwa tahu rumah saksi Widodo karena pemah ada acara di
kantor sesama teman satu grup termasuk terdakwa ikut benwisata ke
Clater Subang dan sebelumnya kumpul dirumah saksi Widodo di
Kp.Pasir Kihiang Desa Lebak Anyar KecPasawahan Kab. Punwakarta ;
- Bahwa selain masalah membawa botol air minum ke area mesin,
terdakwa juga pemah mendorong rak rowcover di area pabrik dengan
kencang dan itu membahayakan karyawan lain yang melintas bisa saja
tertabrak rak tersebut, dan hal tersebut pemah saksi Widodo ungkapkan
pada saat rapat sesama gmp A;
- Bahwa terdakwa pemah bercerita kalau dirinya kesal dengan saksi
Widodo karena diperlakukan berbeda dibandingkan dengan karyawan
lainnya dan saksi menjawab "biarkan saja", padahai setahu saksi
perlakuan saksi Widodo sama saja terhadap karyawan dan bawahan
saksi Widodo yang lain ;
- Bahwa di tempat kerja, terdakwa orangnya pendiam, jarang berbaur
dengan teman-teman atau karyawan lainnya dan sesekaii suka
bercanda, tetapi apabila orang balik mencandai terdakwa, ia mudah
marah atau merasa tersinggung ;
- Bahwa saksi Widodo tidak pemah bercerita kepada saksi mengenai
terdakwa;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa ada mengajukan keberatan yaitu
saksi sebenamya juga pemah mengetuhkankan perilaku saksi Wkjodo. Atas
keberatan terdakwa tersebut, saksi membenarkan tetapi saksi hanya
menceritakan kepada terdakwa tentang kinerja saksi Widodo sebagai atasan
keduanya yang bekerja terialu santai dan tidak mengejar target;
38
Menimbang, bahwa oleh karena ahti tidak dapat hadir di persidangan dan
keterangannya di Berita Acara Penytdikan telah diberikan dibawah sumpah,
maka Penuntut Umum atas persetujuan terdakwa maupun Penasihat Hukumnya
membacakan keterangan tersebut yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa tugas pokok dan fungsi ahli sebagai Dokter Mitra Forensik di
BIDDOKES PokJa Jawa Barat adalah sebagai dokter mitra forensik di selunjh
area kerja BIDDOKES Polda Jawa Barat, termasuk di dalamnya Rumah Sakit
Bhayangkara Sartika Asih;
- Bahwa wewenang ahii sebagai dokter forensik berdasarkan standar
kompetensi dokter spesialis forensik yakni melakukan pemeriksaan forensik
patologi yang meliputi pemeriksaan luar jenazah, pemeriksaan bedah
jenazah (otopsi) dan pengambilan sampel dari jenazah serta pemeriksaan
forensik klinik pada korban hidup;
- Bahwa ahli melaksanakan pemeriksaan terhadap Mayat korban atas nama
Sdri. SRI ROSMAWATI serta bay! yang ada dalam kandungannya atas dasar
permintaan tertulis dari Polres Purwakarta tanggal lima belas Febmari tahun
dua ribu lima belas Nomor : B/12/ll/2015/Reskrim, serta Sdr. AMELIA
AGUSTINA atas dasar permintaan tertulis dari Polres PunA/akarta tanggal
lima belas Februari tahun dua ribu lima belas Nomor: B/11/ll/2015/Reskrim ;
- Bahwa sesuai dengan KUHP Pasal 133 (1) yang beri^unyi "dalam hal
penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang kori^an baik luka,
keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan
tindak pidana, ia benA^enang mengajukan pemiintaan keterangan ahli kepada
ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya" (2) "Permintaan
keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara
tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan
luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat", maka
saya sebagai ahli kedokteran kehakiman (sekarang dikenal sebagai dokter
spesialis forensik) yang dimintakan secara tertulis oleh polres Punvakarta
dengan nomor surat tersebut diatas untuk melakukan pemeriksaan atas
kedua kort^an tersebut melakukan pemeriksaan yang diminta yakni
pemeriksaan bedah mayat sesuai dengan kompetensi dan kewenangan yang
ahli miliki;
- Bahwa ahli melaksanakan pemeriksaan terhadap mayat korban atas nama
Sdri SRI ROSWATI dan Sdr. AMELIA AGUSTINA dengan tahapan
39
pemeriksaan luar jenazah tertebih dahulu talu dilanjutkan dengan
pemeriksaan bedah jenazah;
Bahwa pemeriksaan bayi yang ada di dalam kandungan Korban Sdri. SRI
ROSWATI dilakukan ketlka pemeriksaan jenazah atas korban Sdri SRI
ROSWATI dilakukan ;
Bahwa bayi tersebut berada didalam kandungan yang utuh, dengan selaput
ketuban utuh, ari-ari serta tali pusat utuh serta kondisi bayi yang utuh tanpa
ada tanda-tanda kekerasan, tahapan pemeriksaan bedah jenazah dilakukan
dengan membuka rongga-rongga tubuh yakni kepala, leher, dada, perut serta
panggul dilanjutkan dengan pemeriksaan seluruh organ ;
Bahwa hasil pemeriksaan, kesimpulan dan sebab kematian secara lengkap
dan detail berdasarkan sumpah jabatan atas korisan Sdri SRI ROSWATI
serta bayi yang dikandungnya telah tertuang di dalam Visum et Repertum
tertanggal dua puluh delapan Februari tahun dua ribu lima belas dengan
nomor RA/eR/08/ll/2015/Dokpol serta tas koriaan Sdr. AMELIA AGUSTINA
tertuang di dalam Visum et Repertum tertanggal duapuluh delapan Pebmari
tahun dua ribu lima belas dengan nomor RA/eR/09/ll/2015/Dokpol;
Bahwa hasil Visum et Repertum An. SRI ROSWATI : Pada pemeriksaan
mayat perempuan benjsia tiga puluh lima sampai dengan empat puluh tahun
yang dalam keadaan mengandung antara dua belas hingga empat belas
minggu ini, di temukan lima buah luka terisuka pada punggung akibat
kekerasan tajam yang seluruhnya menembus rongga dada. Pada
pemeriksaan dalam di temukan darah pada rongga dada kiri dan kandung
jantung, terpotongnya paru kiri. kandung jantung, jantung, batang nadi,
disertai resapan darah yang luas. Paru kiri yang kempis dan organ-organ lain
tampak pucat. Menurut sifat dan gambaran lukanya. luka diakibatkan senjata
tajam bermata satu dengan panjang minimal enam belas koma delapan
sentimeter. Sebab kematian pada jenazah ini adalah akibat kekerasan tajam
pada punggung yang memotong jantung dan batang nadi. dan menimbutkan
pendarahan. Perkiraan waktu kematian antara empat belas Pebruari tahun
dua ribu lima belas pukul kosong-kosong lewat empat puluh menit waktu
Indonesia Bagian Barat;
Bahwa Hasil Visum et Repertum An. AMELIA : Pada pemeriksaan anak
perempuan usia kurang lebih dua belas tahun ini, ditemukan enam buah luka
teri^uka pada punggung akibat kekerasan tajam, tiga diantaranya menembus
rongga perut. Pada pemeriksaan dalam ditemukan adanya darah dalam
rongga perut. terpotongnya organ-organ dalam antara lain : sekat rongga
40
badan. Otot paha bagian dalam, ginjat kiri. kelenjar anak ginjal kiri, pembuluh
nadi ginjal. batang nadi bagian perut, kelenjar Ilur perut dan hati baga
belakang. Selanjutnya ditemukan resapan darah yang luas dinding belakang
penjt, paru tampak kempis, organ-organ dalam lalnnya tampak pucat.
Berdasarkan sifat dan gambaran luka, luka diakibatkan senjata tajam mata
satu dengan panjang minimal sebelas koma lima sentimeter. Sebab kematian
pada jenazah inl adalah akibat kekerasan tajam pada bagian pinggang yang
memotong berbagai organ dalam dan menimbulkan pendarahan. Perkiraan
saat kematian antara empat belas Febnjari tahun dua ribu lima belas pukul
sembilan belas lewat tiga belas mentt sampai tanggal lima belas Pebruari
tahun dua ribu lima belas pukul satu lebih tiga belas menit waktu Indonesia
bagian barat;
Atas keterangan ahli yang dibacakan tersebut, terdakwa menyatakan telah
mengerti dan tidak mengajukan keberatan ;
Menimbang, bahwa telah di dengar pula keterangan terdakwa yang pada
pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa telah terjadi peristiwa pembunuhan terhadap anak dan istri saksi
Widodo yang sebelumnya terdakwa tklak kenal;
- Bahwa awalnya terdakwa berangkat kerja pada hari Sabtu tanggal 14
Februari 2015 di PI. Sumi Rubber Indonesia Dunlop di daerah Cikampek,
Karawang dan jadwal terdakwa masuk kerja hari itu dan pukul 16.00 sampai
dengan pukul 24.00 Wib ;
- Bahwa pada pukul 16.00 sore sampai dengan pukul 18.00 Wib. saksi
Widodo memarahi dan menasehati terdakwa karena kesalahan yang telah
terdakwa lakukan belakangan hari inl, diantaranya karena membawa botol
minuman ke areal mesin yang menurut saksi Widodo dapat merusak mesin
milik perusahaan kalau sampai air tertumpah dan mendorong rak
perusahaan terlalu kencang yang dapat membahayakan karyawan lain ;
- Bahwa saat saksi Widodo memarahi terdakwa, saksi Widodo ada
mengatakan kepada terdakwa saat tidak ada yang mendengar, "kayak asu
aja kamu, dibllangin gak ngerti-ngertil", mendengar perkataan itu terdakwa
merasa sakit hati dan kesal, tetapi terdakwa hanya diam saja sambil
menahan emosi;
Bahwa terdakwa kesal dan sakit hati karena terdakwa dibilang "asu" dan
juga kesal karena mengapa hanya terdakwa saja yang dimarahi sedangkan
karyawan lain juga sering melakukan tindakan yang sama yaitu membawa
41 t
air minum ke areal kerja tetapi tklak dimarahi dan tidak ditegur oleh saksi
Widodo;
Bahwa setetah dimarahi oleh saksi Widodo tersebut, terdakwa tetap bekerja
seperti biasa sampai jadwal pulang kerja terdakwa yaitu pukul 24.00 Wib,
tetapi terdakwa masih sakit hati dan kesal atas perkataan saksi Widodo tadi
Bahwa saat pulang kerja jam 24.00 Wib, terdakwa sempat melihat saksi
Widodo yang sedang mengecek laporan karena saksi Widodo sebagai
plmplnan selalu pulang terakhir yaitu sekitar pukul 01.00 Wib, saat melihat
saksi WkJodo, terdakwa masih kesal tetapi tetap terdakwa tahan ;
Bahwa sekitar pukul 00.20 Wib, terdakwa pulang menumpang bus
perusahaan dan saat itu terdakwa melihat saksi Agung di bus yang sama
dengan terdakwa, tetapi sepertinya saksi Agung tidak melihat terdakwa ;
Bahwa barang bukti sepeda motor Yamah Vixion adalah milik terdakwa,
tetapi apablla bekerja jarang terdakwa bawa dan seringnya menumpang bus
karyawan, terdakwa membawa sepeda motor apablla ada acara tertentu
saja;
Bahwa terdakwa kemudian sampai di kos-kosan sekitar pukul 01.00 Wib
kemudian beres-beres. makan dan mandi, tetapi masih temgiang kata-kata
saksi Widodo yang mengatakan terdakwa "asu", lalu terlintas dibenak
terdakwa untuk member! pelajaran kepada saksi Widodo yaitu dengan
membunuh saksi Widodo;
Bahwa kemudian terdakwa mengeluarkan sepeda motor Yamaha Vixion
sambil mengenakan jaket dan membawa pisau yang akan terdakwa
gunakan untuk membunuh saksi Widodo ;
Bahwa pisau tersebut terdakwa masukkan ke dalam tas selempang yang
juga terdakwa bawa dan pisau tersebut terdakwa bell setahun yang lalu
untuk koleksi, terdakwa memiliki 2 (dua) buah pisau, yang satunya adalah
yang terdakwa bawa dan satunya pisau lipat dengan ukuran agak kecil;
Bahwa saat itu terdakwa membawa pisau yang besar karena dapat dengan
mudah dipakai untuk membunuh saksi Widodo;
Bahwa terdakwa mengetahui dan menyadari apabila pisau tersebut
terdakwa tikam atau tusukkan ke arah badan seseorang, maka akan
menimbulkan kematian;
Bahwa terdakwa hanya bemiat membunuh saksi Widodo dan tidak ada niat
untuk membunuh istri dan anaknya, saat itu niat terdakwa mau mencegat
dan membunuh saksi Widodo di depan rumah, setelah saksi Widodo turun
dari bus;
42
Bahwa terdakwa tahu apabita saksi Widodo tinggal bersama istri dan anak
laki-laki saksi Widodo karena terdakwa pemah datang pada saat sunatan
anak laki-laki saksi Wklodo tersebut;
Bahwa terdakwa mengetahui rumah saksi Widodo karena sebelumnya
terdakwa pemah 2 (dua) kali ke rumah saksi Widodo, pertama pada saat
acara sunatan anak laki-iakinya dan yang kedua pada saat acara yang
diselenggarakan oleh perusahaaan yaitu touring ke Clater;
Bahwa pada saat terdakwa menuju rumah saksi Widodo, terdakwa sempat
bertemu bus perusahaan di daerah Situ Buleud yang terdakwa duga di
dalamnya ada saksi Widodo juga menumpang di bus tersebut, kemudian
terdakwa langsung memicu sepeda motor terdakwa untuk mendahului bus
tersebut dengan tujuan agar terleblh dahulu sampai di rumah saksi Widodo ;
Bahwa sesampai di depan njmah saksi Widodo, terdakwa mellhat pintu
pagamya terbuka setengah, yang terdakwa berfikir bahwa saksi Widodo
telah pulang ke rumahnya;
Bahwa kemudian terdakwa memarkirkan sepeda motor terdakwa di depan
Masjid sekira berjarak 25 (dua puluh lima) meter dari rumah saksi Widodo
karena terdakwa Ingin buang air kecil di toilet Masjid tersebut ;
Bahwa kemudian terdakwa berjalan kaki ke rumah saksi Widodo dan
sepeda motor tetap terdakwa letakkan di depan Masjid dengan tujuan agar
tidak diambll orang lain ;
Bahwa kemudian terdakwa mendatangi rumah saksi Widodo dan sesampai
di depan pintu rumah, terdakwa sempat mengucapkan salam
"assalamualaikum" sebanyak 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali, kemudian dari
dalam rumah terdengar jawaban seorang perempuan dewasa "slapa?".
terdakwa hanya diam saja dan pintu tidak juga dibuka dari dalam ;
Bahwa karena tidak dibukakan pintu, kemudian terdakwa langsung
mematlkan sekring (MCB) llstrik yang terletak dl luar, tepatnya di depan
pintu rumah sehingga seluruh lampu di rumah tersebut mati dan menjadi
gelap, lalu dari dalam rumah, perempuan tersebut berterlak "maling!";
Bahwa karena mendengar teriakan tersebut, terdakwa langsung mendobrak
pintu depan mmah sebanyak 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali sehingga pintu
tersebut rusak dan dapat terbuka paksa, lalu ketlka terdakwa hendak
membuka pintu yang sudah rusak tersebut, tetapl ditahan dari dalam rumah
oleh perempuan tersebut yang merupakan istri saksi Widodo yaitu korban
Sri RoswatI;
43
1
Bahwa kemudian korban tersebut sempat mendorong pintu dan mengenat
wajah terdakwa dan hal tersebut membuat terdakwa emosi lalu mendorong
dengan kuat sampai pintu terbuka lalu terdakwa melihat perempuan
tersebut yaitu istri saksi Widodo lari ke arah dalam rumah, lalu terdakwa
masuk ke dalam rumah dan menutup pintu depan rumah yang sudah rusak
tersebut tanpa menguncinya;
Bahwa kemudian terdakwa segera mengejar korban Sri Roswati dan korban
lari ke dalam sebuah kamar dan menutup pintunya, lalu pintu kamar
tersebut terdakwa dorong dan terdakwa dobrak sampai pintu kamar tersebut
terbuka;
Bahwa korban Sri Roswati langsung berteriak lolong!!!..." berkali-kali, lalu
terdakwa berkata "diam!" dan terdakwa mengambil pisau dari dalam tas
selempang, kemudian korban lari ke pojok kamar sambil membawa
handphone yang sepertinya hendak menelpon seseorang yang terdakwa
flkir akan menelpon saksi Widodo ;
Bahwa kemudian terdakwa mendorong korban mendekat ke arah tembok
dengan memepetnya dan langsung menikam ke arah badan korban Sri
Roswati dari arah belakang sebanyak kurang lebih 9 (Sembilan) kali dan
saat terdakwa tikam, korban Sri Roswati meronta-ronta, tetapi tetap
terdakwa tusuk atau tikam secara terus menerus mengarah ke badan
korban agar korban diam dan tidak berteriak;
Bahwa terdakwa tidak ada membenturkan kepala korban ke tembok,
terdakwa hanya memepetkan korban ke tembok dan sewaktu korban
ditikam tidak ada perlawanan, korban tetap memegang handphonenya ;
Bahwa kemudian korban Sri Roswati ditarik oleh anaknya yang bangun dari
tidur, dan terdakwa mendengar ada 2 (dua) suara anak kecil yang menangis
sambil menarik-narik baju korban Sri Roswati sambil berkata "ibu....ibu..",
lalu kedua anak tersebut menarik-narik baju terdakwa ;
Bahwa terdakwa tidak ada merasa kasihan, malah terdakwa merasa emosi
lalu berkata "diam...diam!" tapi kedua anak tetap menangis, karena korban
Si Roswati sudah diam, lalu terdakwa langsung berbalik badan dan
memepetkan anak yang perempuan ke arah tempat tidur dan dalam posisi
tengkurap di ujung tempat tidur, kemudian anak perempuan tersebut
terdakwa tikam atau tusuk ke bagian punggungnya dari arah belakang
sebanyak sekitar 4 (empat) kali sampai anak perempuan tersebut diam ;
Bahwa karena anak laki-lakinya menarik-narik baju terdakwa dari samping,
kemudian anak laki-laki tersebut terdakwa dorong ke arah tembok dan
44
kemudian terdakwa menusuk anak laki-laki tersebut sebanyak sekitar 2
(dua) kali dari arah depan dan karena sudah tidak ada lagi suara. kemudian
terdakwa memasukkan pisau ke dalam tas selempang, kemudian terdakwa
keluar kamar untuk mencari saksi Widodo;
Bahwa korban Sri Roswati sempat berteriak minta tolong sampai tusukan
keempat akhimya korban lemas dan terdiam tak bergerak tagi, sedangkan
anaknya yang perempuan dan laki-laki baru terdiam setelah tusukan yang
kedua;
Bahwa terdakwa sengaja menusukkan pisau ke arah badan korisan dengan
tujuan hendak membungkam suara korban yattu istri saksi Widodo dan
kedua anaknya yang terus menangis agar segera diam dan tidak berteriak
karena terdakwa takut orang lain mendengamya dan mengetahui perisuatan
terdakwa dan saat itu terdakwa sudah emosi dan khilaf;
Bahwa terdakwa tidak tahu apabila korban Sri Roswati sedang hamil;
Bahwa terdakwa langsung memasukkan pisau ke dalam tas agar darah
para korban yang menempel di pisau tidak berceceran di lantai dan saat
terdakwa memasukkan pisau ke dalam tas. tidak terdakwa sarungkan dan
sarung pisau tersebut masih ada di dalam tas selempang yang terdakwa
bawa;
Bahwa walaupun lampu di dalam rumah saksi Widodo padam dan suasana
gelap. tetapl ada cahaya sedikit dari iuar dan dari handphone korban ;
Bahwa terdakwa saat itu tidak ada merasa kasihan dan terdakwa juga tidak
bemiat untuk membantu para korban, malah terdakwa dalam keadaan
emosi dan kesal;
Bahwa setelah selesai menusuk para kori^an, terdakwa kemudian mencari
saksi Widodo di sekitar mmah tetapi tidak ada menemukan saksi Widodo di
dalam rumah, tak lama kemudian terdengar ketukan dari arah jendela
kamar yang asalnya dari Iuar dan terdengar suara seorang laki-laki
"End...End..." dan terdakwa hanya diam saja berusaha untuk
menenangkan diri karena mulai merasa takut dan gugup lalu terdakwa
memberanikan diri membuka pintu depan ;
Bahwa ada beberapa orang laki-laki yang berdiri di depan pintu yang salah
satunya langsung bertanya "siapa kamu?" dijawab oleh terdakwa dengan
spontan tanpa terdakwa rencanakan teriebih dahulu "saya keponakan
Widodo dari Jawa", lalu terdakwa melihat orang yang ada disitu curiga tetapi
terdakwa berusaha untuk tenang, lalu ditanya lagi "End mana?" dan dengan
spontan terdakwa bilang "itu ada di dalam sedang menyusui anaknya"
45
kemudian terdakwa segera masuk kembali ke dalam rumah sambil menutup
pintu dan tanpa menguncinya karena pintu tersebut telah rusak sewaktu
terdakwa dobrak;
Bahwa karena terdakwa takut ketahuan dan bermaksud menenangkan diri,
dan orang-orang tersebut masih saja ada di luar, sekitar 5 (lima) menit
kemudian terdakwa kembali memberanikan diri untuk keluar rumah dan
bermaksud hendak menuju ketempat sepeda motor yang terdakwa parkir di
depan Masjid dengan tujuan ingin melarikan diri;
Bahwa sewaktu terdakwa keluar pintu dan sedang berjalan tiba-tiba ada
yang bertanya "mau kemana hei!" lalu terdakwa menjawab "mau menjemput
pak Widodo ke pabrik;
Bahwa setelah terdakwa sampai ke depan Masjid dan menaiki sepeda
motor lalu terdakwa menstater sepeda motor Yamaha Vixion milik terdakwa
tersebut, tiba-tiba terdengar teriakan "mating..Ml";
Bahwa warga banyak datang dan mengeroyok terdakwa sampai terdakwa
dan motor terdakwa jatuh, ada yang mau mengambil kunci motor tapi tidak
bisa, terdakwa sewaktu sedang dikeroyok sempat merasa tidak sadarkan
diri sebentar kemudian bangun tagi dan masih juga dalam keadaan dipukuli
oleh warga sampai kepala saksi bocor, lalu terdakwa segera bangun dan
lari;
Bahwa sewaktu berlari tersebut terdakwa memang sempat jatuh karena
lemas setelah berlari sekitar 30 (tiga puluh) meter, kemudian terdakwa
melihat seorang satpam dan langsung terdakwa pukul ke arah mukanya
kemudian segera mengambil sebuah pisau yang terletak di pinggang
satpam tersebut, sedangkan tas masih terdakwa pegang ;
Bahwa pisau milik satpam tersebut terdakwa acung-acungkan ke warga
yang mengejar terdakwa sambil terdakwa lari ke arah sepeda motorterdakwa yang saat itu dalam posisi jatuh, lalu sepeda motor terdakwa
tersebut terdakwa berdirikan dengan susah payah ;
Bahwa akhimya terdakwa melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor
dan sekitar 200 (dua ratus) meter, motor yang terdakwa kemudikan tersebut
jatuh karena terdakwa merasa pusing tetapi terdakwa bangun lagi danmendirikan sepeda motor;
Bahwa tidak ada yang menyusul terdakwa di belakang dan akhirnya
terdakwa dapat melarikan diri dengan mengendarai sepeda motornya
menuju ke arah Ciater, Wanayasa lalu lewat jalan kampung, lalu melewati
sungal dan berhenti untuk membersihkan badan termasuk pisau yang
46
berlumuran darah, seteiah itu lalu terdakwa melanjutkan perjalanan dan
sampai ke daerah Munjul dekat tempat kost terdakwa, lalu terdakwa pulang
ke tempat kost terdakwa tersebut dalam kondisi penuh luka ;
Bahwa di perjalanan, terdakwa ada 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali teijatuh darl
motor karena merasa lemas dan pusing ;
Bahwa saat itu maslh gelap dan terdakwa bersih-bersih dan ganti baju lalu
pergi dengan mengendarai sepeda motor ke Masjid di Sadang untuk
bersembunyi di pojok Masjid dari sebelum subuh dan kemudian tidur dalam
kondisi tengkurap supaya orang lain tidak melihat kondisi terdakwa yang
luka, lalu terdakwa bangun sendiri sekitar pukul setengah enam sore ;
Bahwa seteiah itu terdakwa pulang ke tempat kost terdakwa sambil
mengendarai sepeda motor tapi belum sampai tempat kost dan di tengah
jalan tiba-tiba ada yang berteriak "maling!!" lalu terdakwa memicu laju
kendaraan terdakwa, kemudian terdakwa ditembak dibagian kaki yang
membuat terdakwa jatuh dari motordan langsung ditangkap oleh polisi;
Bahwa terdakwa sudah 2 (dua) Tahun lebih menjadi anak buah saksi
Widodo dan terdakwa baru-baru ini saja ditegur oleh saksi Widodo,
sementara karyawan lain yang juga melakukan kesalahan yang sama
dengan terdakwa tidak ditegur, sehingga terdakwa merasa bahwa saksi
Widodo sentimen dan tidak adil terhadap terdakwa;
Bahwa memang benar isi teguran saksi Widodo tersebut yaitu apabila
membawa air minum di ruang mesin akan menyebabkan mesin rusak
apabila tertumpah air dan rak yang didorong terlalu kencang akan
membahayakan karyawan lain, tetapi karyawan karyawan lain yang juga
melakukan kesalahan yang sama dengan terdakwa tidak ditegur, sehingga
terdakwa merasa bahwa saksi Widodo sentimen dan tidak adil terhadap
terdakwa dan terutama saksi telah mengatakan "asu" kepada terdakwa,
itulah yang membuat terdakwa sakit hati;
Bahwa terdakwa tidak pemah menyampaikan kekesalan terdakwa secara
langsung, tetapi terdakwa menyampaikan kekesalan terdakwa kepada saksi
Widodo hanya lewat perbuatan saja, misalnya apabila saksi Widodo
menyuruh terdakwa untuk bekerja lembur, langsung terdakwa jawab "gak
ada waktu" lalu ditanya oleh saksi Widodo "memangnya ada apa?' terdakwa
jawab "pikir aja sendiri" dan mendengar jawaban terdakwa, saksi Widodohanya diam;
Bahwa karena sewaktu di tempat kerja terdakwa berusaha menahan emosi
dan pada saat pulang kerja, terdakwa teringat lagi perkataan "asu" oleh
47
saksi Widodo dan terdakwa juga sebelumnya pemah ditantang oleh saksi
Wkiodo dengan mengatakan "kalau gak terima teguran saya, ayo kita duel
di luar" maksudnya duel di luar kantor tapi bukan duel di rumahnya,
sedangkan terdakwa tidak pernah menantang baiik saksi Widodo untuk duel
Bahwa plat nomor sepeda motor saat kejadian tidak terdakwa pasang
karena terdakwa lupa memasangnya karena setiap kali terdakwa mencuct
sepeda motor, plat selalu terdakwa buka, dan saat itu plat nomor bagian
depan motor terdakwa rusak dan tidak ada waktu terdakwa untuk
membetulkannya, plat nomor motor terdakwa adalah H 4682 AH, dan motor
tersebut adalah milik terdakwa yang sudah lunas pembayarannya ;
Bahwa biasanya plat nomor selalu terdakwa pasang tetapi malam itu
terdakwa lupa dan terdakwa juga tidak memperhatikan plat nomor apakah
malam itu telah terdakwa pasang atau belum ;
Bahwa terdakwa pemah bercerita kepada saksi Agung tentang kekesalan
terdakwa terhadap saksi Widodo dan disarankan "biarkan saja" dan saksi
Agung juga pemah mengeluh tentang kepemimpinan saksi Widodo yang
terlalu santai dan tidak mengejar target;
Bahwa terdakwa ditegur dan dimarahi masalah mendorong rak yang terlalu
kencang dan membawa botol air minum ke lokasi areal kerja sudah lebih
dari 5 (lima) kali tetapi tetap terdakwa lakukan karena teman dan karyawan
lainnya juga sering membawa botol air minum ke area kerja, tetapi tidak
ditegur;
Bahwa saksi Widodo menegur terdakwa sejak setahun belakangan ini dan
awalnya saksi Widodo menegur terdakwa yang terlalu lama apabila selesai
beristirahat pada saat bekerja ;
Bahwa terdakwa tidak ada masalah dengan rekan kerja yang lain, hanya
dengan saksi Widodo saja ;
Bahwa pisau milik satpam terdakwa bawa sampai ke tempat kost terdakwa
dan seluruh barang bukti yang saat kejadian terdakwa pakai yaitu baju,
sweeter, tas dan pisau terdakwa taruh di tempat kost terdakwa ;
Bahwa terdakwa akhimya menusuk atau menikam saksi Roswati dan anak-
anaknya karena merasa kesal dan sakit hati atas teguran yang diucapkan
oleh saksi Widodo, terutama yang menyebut terdakwa dengan kata-kata
"asu (anjing)" yang sore itu diucapkan oleh saksi Widodo ;
Bahwa sebelumnya saksi Widodo tidak pemah mengatakan "asu (anjing)
kepada terdakwa, hanya pas sore itu saja dan terdakwa juga memendam
perasaan kesal karena jadwal lembur yang dipolitisir oleh saksi Widodo,
48
yaitu terdakwa sering disuruh lembur pada saat hati kerja setelah terdakwa
tetah bekeija seharian, sementara karyawan yang lain selatu mendapat
lembur di hari libur sehingga tidak terlalu letah;
- Bahwa di hari terdakwa ditegur dan dimarahi dengan kata-kata "asu" oleh
saksi Widodo, terdakwa tidak ada berusaha menemui saksi Widodo,
kekesalan dan emosi terdakwa hanya dipendam saja ;
- Bahwa terdakwa beketja di PT. Sumi Rubber Indonesia Dunlop sejak tahun
2010 dan menjadi bawahan saksi Wkiodo sekitar 2 (dua) tahun lebih dan
sebelumnya atasan terdakwa tidak pemah menegur terdakwa ;
- Bahwa terdakwa merasa menyesal dan ingin meminta maaf kepada saksi
WkJodo karena telah menyebabkan Istri dan anaknya meninggal dunia dan
luka-luka;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan-keterangan para saksi dan
keterangan terdakwa dan aiat buktl surat yang diajukan di persidangan serta
setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta
hukum sebagai berikut:
- Bahwa benar, pada hari Minggu tanggal 15 Februari 2015 sekira pukut 01.30
Wib bertempat di Kampung Pasir Kihiang Rt. 14 Rw. 06 Desa Lebak Anyar
Kecamatan Pasawahan Kabupaten Punwakarta tepatnya di rumah saksi
Widodo, warga ada mendapati korban Sri Roswati, korban Amelia dan saksi
korisan Alvian berada di dalam satah satu kamar di dalam rumah saksi
Widodo dalam kondisi luka-iuka dan beriumuran darah;
- Bahwa benar, sebelum warga mendapati koriaan Sri Roswati, korban Amelia
dan saksi kori^an Alvian t>ertumuran darah, terdakwa didapati warga sedang
berada di dalam rumah saksi Widodo (sekaligus rumah para korban) yang
tak lama kemudian berjalan keluar dari rumah korban menuju masjid yang
berjarak sekira 25 (dua puluh lima) meter dari rumah koriDan ;
- Bahwa benar. awalnya terdakwa yang merupakan operator mesin produksi
di PT. Sumi Rubber Indonesia Dunlop di daerah Karawang berangkat ke
tempatnya bekerja pada hari Sabtu tanggal 14 Februari 2015 dan jadwal
terdakwa masuk kerja hari rtu dari pukul 16.00 Wib sampai dengan pukul
24.00 Wib:
- Bahwa benar, dihari, tanggal dan waktu yang sama, saksi Widodo yang
merupakan atasan terdakwa yaitu sebagai leader atau kepala grup A
disalah satu bagian di PT. Sumi Rubber Indonesia Dunlop juga mempunyai
jadwal kerja yang sama dengan terdakwa yaitu pukul 16.00 Wib sampai
49 j
dengan pukul 24.00 Wib, akan tetapi waktu pulang tidak sama karena sakst
Widodo hams menyelesaikan semua laporan dari anak buahnya dengan
selisih jadwal waktu pulang sekitar 1 (satu) jam lebih lama yaitu pukul 01.00
Wib;
Bahwa benar, pada puku! 16.00 Wib sampai dengan pukul 18.00 Wib, saksi
Widodo seperti biasa sebagai leader atau kepala grup A memberikan
arahan kepada para bawahannya temiasukkepada terdakwa ;
Bahwa benar, saat itu saksi Widodo ada menegur salah seorang karyawan
yang mendorong rak terlalu kencang karena akan membahayakankaryawan lainnya yang kebetulan sedang melintas dengan resiko akantertabrak;
Bahwa benar, selain itu saksi Widodo ada menegur karyawan yang sering
membawa botol air minum ke area! mesin karena dapat merusak keija
mesin;
Bahwa benar, walaupun saksi Widodo tidak menyebutkan nama karyawan
yang berbuat kesalahan, tetapi terdakwa menyadari bahwa karyawan yang
dituju tersebut adalah terdakwa. karena memang pernah terdakwamendorong rak terlalu kencang dan saksl Widodo pernah menegur
terdakwa secara langsung karena membawa botol air minum ke areal mesin
Bahwa benar, setelah arahan atau briefing tersebut sewaktu tidak ada yang
mendengar, saksi Wklodo menghampirl terdakwa dan ada mengatakan
kepada terdakwa "kayak asu aja kamu, dibilangin gak ngertl-ngerti!".mendengar perkataan itu terdakwa merasa sakit hati dan kesal, tetapi
terdakwa hanya diam saja sambll menahan emosi;
Bahwa benar, terdakwa kesal dan sakit hati karena terdakwa dibilang "asu"
dan juga kesal karena menurut terdakwa mengapa hanya terdakwa saja
yang dimarahi sedangkan karyawan lain juga sering melakukan tindakanyang sama yaitu membawa air minum ke areal kerja tetapi tidak dimarahi
dan tidak ditegur oleh saksi Widodo;
Bahwa benar, terdakwa bekerja di PT. Sum! Rubber Indonesia Dunlop
sejak tahun 2010 dan sudah 2 (dua) tahun lebih menjadi anak buah saksiWidodo dan terdakwa baru-baru ini saja ditegur oleh saksi Widodo;
Bahwa benar, terdakwa merasa bahwa saksl Widodo tidak adil terhadap
terdakwa dan terutama saksi Wklodo telah mengatakan "asu" kepada
terdakwa, itulah yang membuatterdakwa sakit hati;
Bahwa benar, setelah dimarahi oleh saksi Widodo tersebut, terdakwa tetap
bekerja seperti biasa sampai jadwal pulang kerja terdakwa yaitu pukul 24.00
50
Wib, tetapi terdakwa masih sakit hati dan kesal atas perkataan saksi
Widodo tadi;
Bahwa benar, saat pulang kerja jam 24.00 Wib. terdakwa sempat melihat
saksi Widodo yang sedang mengecek laporan karena terdakwa sebagai
pimpinan selalu pulang terakhir yaitu sekitar pukul 01.00 Wib, saat melihat
saksi Widodo, terdakwa masih kesal tetapi tetap terdakwa tahan ;
Bahwa benar, sekitar pukul 00.20 Wib, terdakwa pulang menumpang bus
perusahaan walaupun terdakwa memiliki sepeda motor Yamaha Vixion,
tetapi apablla bekerja, jarang terdakwa bawa dan seringnya menumpang
bus karyawan dari perusahaan, terdakwa membawa sepeda motor apabila
ada acara tertentu saja ;
Bahwa benar, terdakwa kemudian sampal di tempat kostnya sekitar pukul
01.00 Wib kemudian beres-beres, makan dan mandi, tetapi masih temgiang
kata-kata saksi Wklodo yang mengatakan terdakwa "asu\ lalu tertintas di
benak terdakwa untuk memberi pelajaran kepada saksi Widodo yaitu
dengan membunuh saksi Widodo ;
Bahwa benar, kemudian terdakwa mengeluarkan sepeda motor Yamaha
Vixion tanpa dipasang plat nomomya dan terdakwa juga mengenakan jaket
serta membawa pisau yang akan terdakwa gunakan untuk membunuh saksi
Widodo;
Bahwa benar, pisau tersebut terdakwa masukkan ke dalam tas selempang
yang juga terdakwa bawa dan pisau tersebut terdakwa bell setahun yang
lalu, sedangkan terdakwa memiliki 2 (dua) buah pisau. yang satunya adalah
yang terdakwa bawa dan satunya pisau lipat dengan ukuran agak kecil;
Bahwa benar, saat itu terdakwa membawa pisau yang besar karena dapat
dengan mudah dipakai untuk membunuh ;
Bahwa benar, terdakwa mengetahui dan menyadari apabila pisau tersebut
terdakwa tikam atau tusukkan ke arah badan seseorang, maka akan
menimbulkan kematlan;
Bahwa benar, terdakwa tahu apabila saksi Widodo tinggal bersama istri dan
anaknya karena sebelumnya terdakwa pemah 2 (dua) kali ke rumah saksiWidodo, pertama pada saat acara sunatan anak laki-laki saksi Widodo dan
yang kedua pada saat acara yang diselenggarakan oleh perusahaantepatnya di grupAyaitu touring ke Ciater;
Bahwa benar, pada saat terdakwa menuju rumah saksi Wklodo, terdakwa
sempat bertemu bus perusahaan di daerah Situ Buleud yang terdakwa dugadi dalamnya ada saksi Widodo juga menumpang di bus tersebut, kemudian
51 (•
terdakwa langsung memicu sepeda motor terdakwa untuk mendahului bus
tersebut dengan tujuan agar terlebih dahulu sampai di rumah saksi Widodo;
Bahwa benar, sesampai di depan rumah saksi Widodo, terdakwa mengira
saksi Wkiodo tetah pulang ke rumahnya;
Bahwa benar, pada saat itu saksi Widodo belum sampai di rumahnya
karena sedang membeli nasi goreng tak jauh dari rumah saksi Widodo
sepulang dari tempat saksi Widodo bekerja ;
Bahwa benar, kemudian terdakwa memarkirkan sepeda motor terdakwa di
depan Masjid sekira berjarak 25 (dua puluh lima) meter dari rumah saksi
Widodo, lalu terdakwa beijalan kaki ke rumah saksi Widodo;
Bahwa benar, sesampai di depan pintu rumah, terdakwa sempat
mengucapkan salam "assalamualaikum" sebanyak 2 (dua) sampai 3 (tiga)
kali, kemudian dari dalam rumah, korban Sri Roswati atau biasa sehari-hari
dipanggil dengan sebutan End menyahut "siapa?", terdakwa hanya diam
saja dan pintu tidak juga dibuka dari dalam;
Bahwa benar, karena tidak dibukakan pintu, kemudian terdakwa langsung
mematikan sekring (MCB) listrik yang terietak di luar rumah, tepatnya di
depan pintu rumah sehingga seluruh lampu di rumah tersebut mati dan
suasana rumah tersebut menjadi gelap, kemudian korban Sri Roswati
berteriak "tolong-.tolong!!";
Bahwa benar, mendengar teriakan tersebut, kemudian terdakwa langsung
mendobrak pintu depan rumah sebanyak 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali
sehingga pintu tersebut rusak dan dapat terbuka paksa, lalu terdakwa
hendak membuka pintu yang sudah rusak tersebut. tetapi ditahan dari
dalam rumah oleh korisan Sri Roswati;
Bahwa benar, pada saat korban Sri Roswati berusaha menahan agar pintu
tersebut tidak terbuka dengan cara mendorongnya, pintu tersebut terdorong
dan mengenai wajah terdakwa dan hat tersebut membuat terdakwa emosi,
lalu mendorong balik dengan sekuattenaga sampai pintu teri)uka ;
Bahwa benar, setetah pintu depan rumah terbuka, lalu terdakwa melihat
kori3an Sri Roswati lari masuk ke dalam rumah, terdakwa kemudian masuk
ke dalam rumah dan menutup pintu depan yang telah dalam kondisi rusak
tanpa menguncinya. kemudian terdakwa segera mengejar korisan Sri
Roswati:
Bahwa benar, korban Sri Roswati lari ke dalam kamar korban Amelia dan
saksi Alvian, lalu segera menutup pintunya;
I •
52
Bahwa benar, kemudian pintu kamar tersebut terdakwa dorong dan
terdakwa dobrak sampai pintu kamar tersebut juga terbuka ;
Bahwa benar, pada saat terdakwa mendobrak pintu depan rumah korban,
saksi lyan yang sedang bertugas sebagai satpam di salah satu rumah tak
jauh dari rumah korban, ada mendengamya tetapi saksi lyan mengira kalau
suara tersebut adalah suara motor yang tetjatuh dengan keras ;
Bahwa benar, kemudian saksi lyan dan satpam tainnya yaitu saksi Ade
Saroji keluar pagar dan meiihat ke arah jalan tetapi tidak terjadi ada apa-
apa, lalu terdengar teriakan suara perempuan seperti suara korban Sri
Roswati yang biasa dipanggi teh End meminta tolong "tolong...tolong!" dari
arah rumahnya;
Bahwa benar, kemudian saksi lyan dan saksi Ade Saroji menghampiri
rumah korban, tetapi hanya sampai dl depan pintu pagar kemudian saksi
lyan memanggit nama saksi Widodo "mas-mas!" tetapi tidakada jawaban ;
Bahwa benar, dan karena merasa curiga dengan suara minta tolong dan
saat itu rumah korban Sri Roswati dalam keadaan geiap, lalu saksi lyan
pergi ke rumah saksi Enjuh ;
Bahwa benar, saksi lyan kemudian membangunkan saksi Enjuh yang
merupakan orangtua korban Sri Roswati dan rumahnya berseberangan
jalan dengan rumah korban dengan jarak sekitar 5 (lima) meter;
Bahwa benar, di dalam rumah korban tepatnya di dalam kamar koriaan
Amelia dan korban Alvian, setelah pintu kamar telah terbuka karena
didobrak oleh terdakwa, korban Sri Roswati berteriak minta tolong, lalu
terdakwa berkata "diam!", lalu terdakwa langsung mengambil pisau dari
dalam tas selempang. kemudian kori^an Sri Roswati tari ke pojok kamar
sambil membawa handphone yang menurut asumsi terdakwa, korisan Sri
Roswati hendak menelpon saksi Wklodo ;
Bahwa benar, kemudian terdakwa mendorong korban Sri Roswati mendekat
ke arah tembok di belakang pintu kamar dengan memepetnya dan langsung
menusukkan pisau tersebut ke arah badan korban Sri Roswati dari arah
belakang atau punggungnya sebanyak 5 (lima) kali dan saat terdakwa
menusukkan pisau tersebut, kort)an Sri Roswati meronta-ronta tetapi tidak
melakukan periawanan dan tetap terdakwa menusukkan pisau tersebut
secara terus menerus mengarah ke badan korban ;
Bahwa benar, walaupun lampu di dalam rumah korban padam dan suasana
gelap, tetapi ada cahaya sedikit dari luar dan dari handphone korban Sri
Roswati:
53
Bahwa benar, pada saat terdakwa sedang menusukkan pisaunya berkali-
kali ke punggung korban Sri Roswati, kemudian bangunlah anak-anak
korban Sri Roswati yaitu korban Amelia dan saksi Alvlan karena lampu di
kamar tersebut mati dan gelap, sehingga korban Amelia dan korban Alvian
melihat pada saat terdakwa menusukkan pisau tersebut berulang kali ke
arah ibunya;
Bahwa benar, melihat ibunya yaitu korban Sri Roswati ditusuk oleh
terdakwa dengan pisau, lalu korban Amelia dan korban Alvian menangis
dan segera terdakwa menyuruh keduanya untuk diam ;
Bahwa benar, mendengar korban Amelia dan korban Alvian masih saja
terus menangis, terdakwa tidak ada merasa kasihan, malah terdakwa
merasa emosi lalu berkata menyunjh keduanya untuk diam, tetapi kedua
anak tetap menangis;
Bahwa benar, karena korban Sri Roswati telah diam dan tidak bergerak lagi,
lalu terdakwa mendorong korban Amelia yang sedang menangis hingga
posisi korban Amelia tengkurap/tertelungkup di ujung tempat tidur, lalu
terdakwa menusukkan pisau dari arah belakang korban Amelia tepat ke
bagian punggung korban Amelia sebanyak 6 (enam) kali sampai korban
Amelia tersebut diam dan tidak bergerak;
Bahwa benar, setelah kori3an Amelia tidak bersuara dan tidak bergerak lagi,
lalu saksi Alvian yang saat itu juga sedang menangis dengan posisi berada
di tembok dekat meja belajar, kembali ditusuk dengan pisau oleh terdakwa
dari arah depan di bagian dada sebanyak 1 (satu) kali, bagian lengan kanan
sebanyak 2 (dua) kali dan bagian pinggang sampai tembus ke kulit samping
sebanyak 1 (satu) kali ;
Bahwa benar, setelah sudah tidak ada lagi suara dari para korisan,
kemudian terdakwa memasukkan pisau ke dalam tas selempang dan saat
terdakwa memasukkan pisau ke dalam tas, tidak terdakwa sarungkan dan
sarung pisau tersebut masih ada di dalam tas selempang yang terdakwa
bawa;
Bahwa benar, saat sedang ditusuk, korban Sri Roswati sempat berteriak
minta tolong sampai tusukan keempat akhimya korban lemas dan terdiam,
sedangkan korban Amelia dan korban Alvian baru terdiam setelah tusukan
yang kedua;
Bahwa benar, pada saat menusuk korban Sri Roswati, korban Amelia dan
korban Alvian, saat Itu terdakwa tidak ada merasa kasihan, malah terdakwa
dalam keadaan emosi dan kesal;
54
Bahwa benar, terdakwa sengaja menusukkan pisau ke arah badan korban ;
Bahwa benar, saksi Indah yang belum tidur di kamar rumah kontrakannya,
mendengar suara "gedebug" dan dilanjutkan dengan suara perempuan
"aduh^aduh!" yang berasal dari rumah korban ;
Bahwa benar. kemudian saksi Indah membangunkan suaminya yaitu saksi
Dadan karena merasa curiga atas suara tersebut, lalu saksi Indah dan saksi
Dadan mellhat keluar dari jendela dan melihat di tuar pagar njmah korban
ada beberapa orang berkumpul antara lain saksi Ade Saroji, saksi lyan,
sdr.Pandi. sdr. Dede dan saksi Enjuh ;
Bahwa benar, kemudian saksi Dadan keluar dari rumah kontrakannya dan
menghampiri beberapa orang tersebut lalu bertanya "ada apa?", yang
dljawab "ada suara perempuan nangis";
Bahwa benar, kemudian saksi Dadan. saksi Enjuh, saksi lyan dan yang
lainnya memanggil-manggil nama korban Sri Roswatl dari luar pagar namun
tidak ada yang menjawab dari dalam rumah korisan, kemudian saksi Dadan
menyuruh saksi Enjuh untuk masuk ke dalam pagar rumah korban dan
mengetuk rumah tersebut;
Bahwa benar, kemudian saksi Enjuh mengetuk jendela kamar depan rumah
sambil memanggil nama panggllan korban Sri Roswati "Encl..Encl..*' tetapi
tidak ada sahutan lalu saksi lyan memanggil-manggil lagi "mas-mas..teh
Encl...teh End!" tetapi tetap tidak ada sahutan dari dalam njmah ;
Bahwa benar, mendengar ketukan tersebut, terdakwa yang telah selesai
menusuk ketiga korban dan telah memasukkan pisau ke dalam tas
selempangnya, masih berada di dalam rumah dan hanya diam saja
berusaha untuk menenangkan diri karena mulai merasa takut dan gugup,
tak lama kemudian terdakwa memberanlkan diri untuk membuka pintu
depan;
Bahwa benar, setelah terdakwa membuka pintu depan mmah, saksi Enjuh
bertanya "siapa kamu?" dijawab oleh terdakwa dengan tenang dan lantang
"saya keponakan Widodo dari Jawa", lalu ada yang bertanya juga kepada
terdakwa "kenapa listriknya mati?", lalu dijawab oleh terdakwa" tidak apa
apa";
Bahwa benar, kemudian terdakwa segera masuk kembali ke dalam rumah
lalu menutup pintu karena merasa takut ketahuan dan bemiaksud
menenangkan diri dan tanpa menguncinya karena pintu tersebut telah rusak
akibat terdakwa dobrak sebelumnya ;
55
Bahwa benar, melihat hal tersebut saksi lyan dan saksi Dadan merasa
heran dan curiga, lalu saksi lyan bertanya kepada saksi Enjuh "itu slapa?"
dijawab oleh saksi Enjuh "mungkin saudaranya si mas Widodo dari jawa",
sementara saksi lyan. saksi Dadan dan saksi Enjuh dan warga lain yang
mulai berdatangan masih menunggu di depan mmah korban ;
Bahwa benar, saksi lyan yang merasa curiga kemudian bertanya kepada
saksi Enjuh untuk memastikan kebenaran apakah terdakwa memang benar
keponakan saksi WWodo dari Jawa, tetapi saksi Enjuh mengatakan tidak
tahu dan mengatakan mungkin saja benar bahwa terdakwa adalah
saudaranya saksi Widodo dari Jawa ;
Bahwa benar, sekitar 5 (lima) menit kemudian. terdakwa memberanikan diri
dengan kembali membuka pintu depan dan ditanya "apa yang terdakwa
lakukan di rumah itu? kemana yang punya rumah?" lalu terdakwa menjawab
"itu teteh lagi bikin susu untuk anaknya";
Bahwa benar, mendengar jawaban terdakwa tersebut, saksi lyan dan saksi
Dadan merasa heran dan curiga karena setahu mereka, korban Sri Roswati
tidak memlliki anak bayi;
Bahwa benar, seteiah menjawab pertanyaan salah seorang warga tadi,
kemudian terdakwa benmaksud hendak meninggalkan rumah korban dan
bemiat untuk pergi melarikan diri dengan mengambil sepeda motor yang
terdakwa letakkan di depan Masjid, lalu saksi lyan bertanya "mau kemana
heir lalu terdakwa menjawab "mau menjemput pakWidodo ke pabrik";
Bahwa benar, karena masih merasa curiga, saksi lyan mengejar dan
menghampiri terdakwa dan bertanya lagi kepada terdakwa "mau kemana
mas dan ada perlu apa di rumah Wklodo?** terdakwa menjawab "Ga perlu
tahu itu urusan saya udah mas diam sajal", mendengar jawaban terdakwa
tersebut, lalu saksi lyan menjadi emosi dan bericelahi dengan terdakwa ;
Bahwa benar, saksi lyan berusaha menghalangi terdakwa yang hendak
melarikan diri dan sempat menstater sepeda motornya yang di parkir di
depan Masjid berjarak kurang lebih 25 (dua puluh lima) meter dari rumah
korban, sampai saksi lyan sempat terjatuh dan sepeda motor tersebut
menimpa tangan saksi lyan sehingga saksi lyan mengalami patah tulang
dibagian tangannya;
Bahwa benar, seteiah terdakwa keluar meninggalkan rumah korban, saksi
Ina Susanti yang rumahnya berseberangan dengan rumah korban, saat itusedang memberi susu kepada anaknya kemudian mendengar suara
keributan;
56
Bahwa benar, kemudian saksi Ina Susanti keluar rumah dan bertanya
kepada orangtuanya, lalu dijawab ada keributan di rumah korban Sri
Roswati dan listiknya mati, lalu saksi Ina Susanti mengambil kunci rumah
yang merupakan kunci cadangan yang disimpan oleh saksi Ina, setelah itu
menuju ke rumah korban tetapi pintu depan rumah korban sudah rusak dan
dalam keadaan tidak terkunci;
Bahwa benar, kemudian saksi Ina masuk ke dalam njmah korban yang
masih dalam keadaan gelap dan memanggil-manggil nama Sri Roswati dan
memanggil nama anaknya yaltu Amelia dan Alvian, tetapi tidakada sahutan,
lalu saksi Ina pergi ke kamar Amelia yang tertutup ;
Bahwa benar, dalam kondisi gelap dan hanya terdapat sedikit cahaya dan
luar, saksi Ina Susanti metihat korban Amelia jatuh tertelungkup, lalu saksi
segera keluarkamar untuk menyalakan sekring (MCB) listrik yang berada di
teras rumah;
Bahwa benar, setelah semua lampu rumah menyala dan kondisi rumah
menjadi terang, lalu saksi Ina Susanti segera masuk kembali ke dalam
kamar anak-anak dan melihat korban Sri Roswati sudah jatuh tertelungkup
bersimbah darah begitu juga korisan Amelia ;
Bahwa benar, korban Sri Roswati terakhir ditemukan dalam posisi
tertelungkup didekat pintu kamar, korban Amelia ditemukan dalam posisi
jatuh tertelungkup tak sadarican diri di bawah meja belajar, sedangkan
adiknya yaltu saksi Alvian juga berada di bawah meja belajar tepatnya di
belakang korban Amelia dalam posisi duduk sambil memeluk lutut dengan
mata terbelalak tanpa ekspresi sepertinya dalam keadaan syok;
Bahwa benar. saat ditemukan, korban Amelia seperti dalam posisi
berpelukan dengan saksi Alvian dan seperti berusaha untuk melindungi
adiknya karena posisinya ada di depan saksi Alvian, tetapi karena sudah
tidak sanggup menahan badannya sendiri sehingga korban Amelia jatuh
dengan posisi tertelungkup tak sadarican diri ;
Bahwa benar, kondisi njmah korban Sri Roswati saat Itu berantakan, kunci
pintu depan patah, darah berceceran antara lain menempel di tembok, di
kamar anak-anak dan di ruang tamu;
Bahwa benar, kemudian korban Sri Roswati yang pada saat ditemukan
telah meninggal dunia dan kort^an Amelia yang saat itu belum meninggal
dunia, dibawa ke Rumah Sakit Bayu Asih, sementara saksi Alvian dititipkan
di salah satu rumah kerabat korban Sri Roswati dan belum dibawa ke rumah
sakit karena sebelumnya diperidrakan tidak mengalami luka ;
57
Bahwa benar. setelah mengetahui apabila saksi Alvian juga mengalami luka
tusuk di lengan dan perutnya, barulah saksi Alvian dibawa ke Rumah Sakit
Bayu Aslh;
Baliwa benar, setelah saksi tyan berhasii menangkap terdakwa, lalu saksi
lyan menyuruh saksi Ade Saroji untuk tetap memegang terdakwa agar tidak
melarikan diri, dan pada saat itu warga mulai berdatangan sambil berteriak
"maling-.-maling!";
Bahwa benar, kenfiudian saksi lyan hendak mengambil handphonenya dan
bemiat hendak melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian ;
Bahwa benar. karena warga mulai ramai berdatangan dan mencoba
memukul terdakwa yang sedang dipegang oieh saksi Ade Saroji dengan
cara memeluknya, ada pukulan warga yang mengenai tangan saksi Ade
Saroji sehingga pegangan saksi Ade Saroji terhadap terdakwa menjadi
terlepas;
Bahwa benar, kemudian terdakwa dapat melepaskan diri dari pegangan
saksi Ade Saroji dan melihat pisau security jenis sangkur yang tersellp di
pinggang saksi Ade Saroji, kemudian pisau tersebut diambil oleh terdakwa ;
Bahwa benar, terdakwa segera melarikan diri dan dikejar oleh warga yang
sudah rannai berdatangan, lalu terdakwa mengacung-acungkan pisau jenis
sangkur milik saksi Ade Saroji tersebut sambil terdakwa lari ke arah sepeda
motor terdakwa yang saat itu dalam posisi jatuh, lalu sepeda motor
terdakwa tersebut terdakwa berdirikan dengan susah payah ;
Bahwa benar, akhimya terdakwa dapat memberdirikan dan menstarter
sepeda motornya, kemudian segera melarikan diri dari kejaran warga
dengan memacu sepeda motornya menuju ke arah Ciater, Wanayasa lalu
melewati jalan kampung dan berhenti di salah satu sungai untuk
membersihkan badan termasuk membersihkan pisau yang terdakwa pakai
sebelumnya untuk menusuk para korban yang saat itu masih berlumuran
darah;
Bahwa benar, setelah itu terdakwa melanjutkan peijalanan dan sampai ke
daerah Munjul dekat tempat kost terdakwa, lalu terdakwa pulang ke tempat
kost terdakwa tersebut dalam kondisi penuh luka ;
Bahwa benar, pisau milik satpam tetap terdakwa bawa sampai ke tempat
kost dan seluruh barang bukti yang saat kejadian terdakwa pakai yaitu baju,
sweeter, tas dan pisau yang terdakwa pakai untuk menusuk para korban,
terdakwa taruh di tempat kost terdakwa;
58
Bahwa benar, saat itu masih gelap dan terdakwa bersih-bersih di tempat
kost terdakwa dan mengganti bajunya lalu pergi dengan mengendarai
sepeda motor ke Masjid di Sadang untuk bersembunyi di pojok Masjid darisebelum subuh dan kemudian tidur dalam kondisi tertelungkup agar orang
lain tidak melihat kondisi terdakwa yang penuh luka, lalu terdakwa bangun
sendiri sekitar pukul setengah enam sore;
Bahwa benar, setelah itu terdakwa pulang ke tempat kostnya sambil
mengendarai sepeda motor tapi di tengah jalan dan belum sampai tempat
kostnya, tiba-tiba ada yang berteriak "maling!!", mendengar teriakantersebut, lalu terdakwa memicu laju kendaraannya ;
Bahwa benar. kemudian pihak kepolisian yang berada di sekitar tempat
tersebut menembak terdakwa dibagian kaki yang membuat terdakwa jatuh
dari motor dan langsung ditangkap oleh pihak kepolisian ;
Bahwa benar, akibat kejadian tersebut, korban Sri Roswati yang dalam
kondisi hamil sekitar dua belas hingga empat belas minggu, meninggal
dunia dan kandungannya juga tidak dapatdipertahankan lagi sebagaimana
hasil Visum et Repertum Nomor : R/VeR/08/ll/2015/Dokpol tertanggal 28Febmari 2015 yang diperiksa dan ditandatangani oleh DR. NURUL AIDAFATHYA, SpF, dokter pada Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih
Bandung, dengan hasil kesimpulan : pada pemeriksaan mayat perempuan
berusia tiga puluh lima sampai dengan empat puluh tahun yang dalamkeadaan mengandung antara dua belas hingga empat belas minggu ini,ditemukan lima buah luka terbuka pada punggung akibat kekerasan tajam
yang seluruhnya menembus rongga dada. Pada pemeriksaan dalamditemukan darah pada rongga dada kiri dan kandung jantung. Terpotongnya
paru kiri, kandung jantung, jantung, batang nadi, disertai resapan darahyang luas. Paru kiri yang kempis dan organ-organ lain tampak pucat.Menurut sifat dan gambaran lukanya, luka diakibatkan senjata tajam
bermata satu dengan panjang minimal enam belas koma delapan
sentimeter.
Pada indung telur kiri bemkuran lima sentimeter kali dua sentimeter kali nolkoma lima sentimeter. Indung telur kanan berukuran empat belas sentimeter
kali dua sentimeter kali nol koma delapan sentimeter. Rahim berukuran tiga
belas sentimeter kali empat belas sentimeter kali delapan sentimeter teraba
janin, di dalam rahim tampak kantung rahim berisi janin dengan panjang talipusat sepuluh koma lima sentimeter, panjang kepala tumit sebelas koma
59
lima sentimeter, panjang tulang paha delapan betas sentimeter, berat tiga
puluh lima gram.
Sebab kematian pada jenazah ini adalah akibat kekerasan tajam pada
punggung yang memotong jantung dan batang nadi, dan menimbulkan
pendarahan.
Perklraan waktu kematian antara empat belas Februari tahun dua ribu lima
belas pukul delapan belas lewat empat puluh menit sampai tanggal lima
belas Februari tahun dua ribu lima belas pukul kosong-kosong lewat empat
puluh menit waktu Indonesia bagian barat;
Bahwa benar, tak lama setelah dibawa ke rumah sakit, korban Amelia juga
meninggal dunia sebagaimana hasil Visum et Repertum
RA/eR/09/ll/2015/Dokpol tertanggal 28 Februari 2015 yang diperiksa dan
ditandatangani oleh DR. NURUL AIDA FATHYA, SpF, dokter pada Rumah
Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung dengan kesimpulan : pada
pemeriksaan anak perempuan usia kurang lebih dua belas tahun ini,
ditemukan enam buah luka terbuka pada punggung akibat kekerasan tajam,
tiga diantaranya menembus rongga perut. Pada pemeriksaan dalam
ditemukan adanya darah dalam rongga perut, terpotongnya organ-organ
dalam antara lain : sekat rongga badan, otot paha bagian dalam, ginjal kiri,
kelenjar anak ginjal kiri, pembuluh nadi ginjal, batang nadi bagian perut,
kelenjar liur perut dan hati baga belakang. Selanjutnya ditemukan resapan
darah yang luas dinding belakang perut, paru tampak kempis, organ-organ
dalam lainnya mulai pucat. Berdasarkan sifat dan gambaran luka, luka
diakibatkan senjata tajam mata satu dengan panjang minimal sebelas koma
lima sentimeter. Sebab kematian pada jenazah ini akibat kekerasan tajam
pada bagian pinggang yang memotong berbagai organ dalam dan
menimbulkan pendarahan. Perkiraan saat kematian antara empat belas
Februari tahun dua ribu lima belas pukul Sembilan belas lewat tiga belas
menit sampai tanggal lima belas Febmari tahun dua ribu lima belas pukul
satu lebih tiga belas menit waktu Indonesia bagian barat;
Bahwa benar, saksi Alvian mengalami luka-luka sebagaimana hasil Visum
et Repertum Nomor: 441.9/1149/RSUD tertanggal 25 Februari 2015 yang
dibuat dan ditandatangani oleh dr. APNARIA LIANA WATI, dokter pada
RSUD Bayu Asih PunA/akarta, dengan kesimpulan :
Luka robek di dada kiri bagian luar ukuran tiga kali dua centimeter;
Anggota gerak atas : luka robek di lengan kanan dua tempat ukuran empat
kali satu centimeter dan ukuran dua kali satu centimeter;
60 (
Anggota gerak bawah : tuka robek di pinggang kanan dua tempat tembus ke
kulit samping tuar ukuran tiga kali tiga centimeter;
Kesimpulan : seorang lakl-laki dengan identifikasi di atas dengan luka-luka
tersebut di atas akibat kekerasan tumpul dan tajam ;
- Bahwa benar, pada saat kejadian, korban Amelia masih benjmur sekitar 11
(sebelas) tahun dan duduk di kelas 5 (lima) Sekolah Dasar (SD) sedangkan
Alvian masih berumur sekitar 5 (lima) Tahun dan masih duduk di bangku
Taman Kanak-Kanak (TK);
Bahwa benar, saksi Alvian sudah mulai pulih dari lukanya tetapi terkadang
trauma atas kejadian tersebut dan teringat dengan ibu dan kakaknya ;
- Bahwa benar, keluarga besar korban tidak memaafkan perbuatan terdakwa
yang telah menyebabkan korban Sri Roswati yang tengah hamil dan korban
Amelia meninggal dunia, serta saksi Alvian mengalami luka-luka dan trauma
Menimbang, bahwa setelah mendengar keterangan dari saksi-saksi dan
juga keterangan terdakwa, maka selanjutnya akan dipertimbangkan apakah
terdakwa dapat dipersalahkan telah melakuan perbuatan sebagaimana yang
didakwakan oleh Penuntut Umum ;
Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan
dakwaan kombinasi/campuran yang bersifat komulatifsubsidaritas yaitu :
KESATU : - Primair: Pasal 340 KUHP ;
- Subsidair; Pasal 338;
- Lebih Subsidair: 351 ayat (3) KUHP ;
DAN
KEDUA: Pasal 80 ayat (1) dan (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor:
35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak;
Menimbang, bahwa karena dakwaan Penuntut Umum tersebut merupakan
dakwaan kombinasi/campuran yang bersifat komulatif subsidaritas, maka
Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan Kesatu teriebih dahulu ;
Menimbang, bahwa karena dakwaan Kesatu disusun secara Subsidaritas.
maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan Kesatu Primair teriebih
dahulu. apabila dakwaan Kesatu Primair telah teri)ukti, maka tidak akan
dipertimbangkan lagi dakwaan Kesatu Subsidair dan Lebih Subsidair, akan
tetapi apabila dakwaan Kesatu Primair tidak teri^ukti maka akan
dipertimbangkan dakwaan Kesatu Subsidairdan seterusnya ;
61
Menimbang, bahwa dakwaan Kesatu Primair, perbuatan terdakwa
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUHP yang memuat
unsur-unsur sebagai berikut;
1. Barangsiapa;
2. Dengan sengaja dan dengan direncanakan terlebih dahulu menghilangkan
nyawa orang lain;
— Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan menguraikan unsur-unsur dalam
Pasal tersebut dan akan dihubungkan dengan fakta hukum yang terungkap dl
persidangan di bawah inl untuk membuktikan apakah terdakwa terbuktimelakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Kesatu Primair Penuntut
Umum tersebut;
1. Unsur "Barangsiapa";
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan "barang siapa" adalah
subyek hukum yaitu setiap orang pendukung hak dan kewajiban, sehat
jasmani dan rohani yang terhadapnya dapat dikenai pertanggungjawabanatas perbuatannya dan tidak terdapat kekeliruan terhadap orang yang
diajukan sebagai terdakwa;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang timbul di
pereidangan, berdasarkan keterangan saksi-saksl dan pengakuan terdakwasendiri, maka benar bahwa terdakwa MUHAMAD VERY MAULANA
HIDAYATULLOH Alias VER Bin UNTUNG SUJADI yang identitasnya telah
jelas dan sesuai dengan surat dakwaan Penuntut Umum adalah sebagaisubyek hukum pelaku tindak pidana yang didakwakan tersebut;
Menimbang, bahwa selama di persidangan terdakwa selaiu dalam
keadaan sehat dan dapat memberikan keterangan secara lancar serta tidak
menunjukkan kelainan fisik maupun mental, sehingga Majelis Hakim tidakmelihat adanya alasan yang dapat melepas pertanggungjawaban pidanapada dirl terdakwa;
Menimbang, bahwa berdasarkan uralan di atas, maka unsur "barang
siapa"telah terpenuhi menurut hukum;
2, Unsur "Denaan senoaia dan denaan direncanakan terlebili dahulu
menahllanakan nvawa orana lain" :
62
Menimbang, bahwa unsur sengaja ditempatkan diawal perumusan
suatu delik, hal Ini berarti bahwa unsur-unsur perbuatan sebagaimana yang
terdapat dalam delik tersebut haruslah dipenuhi adanya unsur sengaja ;
Menimbang, bahwa Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tidak
menjelaskan mengenai definisi kesengajaan atau dolus intent opzet Tetapi
dalam hukum pidana terdapat dua teori kesengajaan yaitu teori kehendak
(willstheorie) dan teori pengetahuan (voorsteltings theorie). Menurut teori
kehendak, kesengajaan merupakan perbuatan kehendak yang diarahkan
untuk mewujudkan perbuatan dan unsur-unsur lain yang dirumuskan dalam
tindak pidana. Sedangkan menurut teori pengetahuan, kesengajaan adalah
apa yang diketahui atau dapat dibayangkan pelaku sebelum melaksanakan
perbuatan bempa tindak pidana yang akan dilakukannya ;
Menimbang, bahwa dalam unsur ini, maka dengan adanya rencana
terleblh dahulu, maka dengan sendlrinya menandakan adanya kehendak
dalam diri pelaku. Namun kehendak ini baru sebatas niat selama belum
dilakukan, tapi dengan adanya perencanaan sehingga membentuk
kesengajaan dalam bentuk perbuatan ;
Menimbang, bahwa sebagaimana dalam Memohe van Teolichting
(MvT), kesengajaan sebagai willens en wetens adalah seseorang
menghendaki perbuatan dan akibatnya, mengetahui, mengerti atau
menyadari akan akibat yang timbul atas perbuatannya ;
Menimbang, bahwa dalam hal seseorang melakukan sesuatu tindak
pidana, dapat dibedakan dalam 3 (tiga) bentuk sikap batin yangmenunjukkan tingkatan dari kesengajaan yaitu :
a. Kesengajaan sebagai suatu maksud untuk mencapai suatu tujuan. Dalam
hal ini pelaku bertujuan untuk menimbulkan akibat yang dilarang.
Perbuatan yang dilakukan oleh pelaku ataupun akibat dari peri^uatan
pelaku adalah memang menjadi tujuan dan pelaku menghendakinya ;
b. Kesengajaan dengan sadar kepastian, dalam hal ini perbuatan pidana
tertentu mempakan tujuan dari pelaku, tetapi pelaku menyadari bahwa
perbuatannya pasti akan menimbulkan suatu akibat tertentu tetapi pelaku
mengambil resiko demi tercapainya maksud dari pelaku ;
c. Kesengajaan dengan sadar kemungkinan, dalam hal ini pelakumenyadari apabila ia melakukan perbuatannya, kemungkinan akan timbulakibat lain yang tidak dikehendaki dan tidak diinginkan oleh pelaku ;
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan lebih
lanjut apakah dalam diri terdakwa melekat unsur kesengajaan, maka terieblh
63
dahulu akan dipertimbangkan apakah terdakwa terbukti melakukan
perbuatannya dengan menghilangkan nyawa orang lain ;
Menimbang, bahwa dari fakta hukum yang terungkap di persidangan,
pada hari Minggu tanggal 15 Februari 2015 sekira pukul 01.30 Wib
bertempat di Kampung Pasir Kihiang Rt. 14 Rw. 06 Desa Lebak Anyar
Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta tepatnya di rumali saksi
Widodo, warga ada mendapati korban Sri Roswati, korban Amelia dan saksi
korban Aivian berada di dalam salah satu kamar di dalam rumah saksi
Widodo dalam kondisi luka-luka dan berlumuran darah ;
Bahwa sebeium warga mendapati korban Sri Roswati, korban Amelia dan
saksi korban Aivian berlumuran darah, terdakwa didapati warga sedang
berada di dalam rumah saksi Widodo (sekaligus rumah para korban) yang
tak lama kemudian berjalan keluar dari rumah korban menuju masjid yang
berjarak sekira 25 (dua puluh lima) meter dari rumah korban ;
Bahwa awal sebeium kejadlan tersebut, terdakwa yang merupakan
karyawan operator mesin produksi di PT. Summi Rubber Indonesia Dunlop
di daerah Karawang berangkat ke tempatnya bekerja pada hari Sabtu
tanggal 14 Februari 2015 dan jadwal terdakwa masuk kerja hari itu dari pukul
16.00 Wib sampai dengan pukul 24.00 Wib begitu pula halnya dengan saksi
Widodo yang merupakan atasan terdakwa yaitu sebagai leader atau kepala
grup A disalah satu bagian di PT. Summi Rubber Indonesia Dunlop juga
mempunyai jadwal kerja yang sama dengan terdakwa yaitu pukul 16.00 Wib
sampai dengan pukul 24.00 Wib, akan tetapi waktu pulang saksi Widodo
dengan terdakwa tidak sama karena saksi Wkiodo harus menyelesaikan
semua laporan dari anak buahnya dengan selisth jadwal waktu pulang
sekitar 1 (satu) jam lebih lama yaitu pukul 01.00 Wib ;
Bahwa selanjutnya pada pukul 16.00 Wib sampai dengan pukul 18.00
Wib, saksi Widodo seperti biasanya sebagai leader atau kepala grup A
memberikan arahan kepada para bawahannya tennasuk kepada terdakwa
dan saat itu saksi Widodo ada menegur salah seorang karyawan yang
mendorong rak terlalu kencang karena akan membahayakan karyawan
lainnya, selain itu menegur karena ada karyawan yang sering membawa
botol air minum ke areal mesin karena dapat merusak kerja mesin.
Walaupun saksi Widodo tidak menyebutkan nama karyawan yang berijuat
kesalahan, tetapi terdakwa menyadari bahwa karyawan yang dituju tersebut
adalah terdakwa, oleh karena memang terdakwa pernah mendorong rak
64
terialu kencang dan pernah membawa botol air minum ke area! mesin
sampat terdakwa ditegur oleh saksi Wklodo ;
Bahwa terdakwa ada merasa sakit hari dan kesal dikarenakan ada
perkataan saksi Wkiodo yang menurut terdakwa menjpakan perkataan kasar
terhadap diri terdakwa yakni kata "asu" tetapi terdakwa hanya diam saja
sambil menahan emosi;
Bahwa setelah terdakwa dimarahi oleh saksi Widodo tersebut, terdakwa
tetap bekerja seperti biasa sampai jadwal pulang kerja terdakwa yaitu pukul
24.00 Wib, tetapi terdakwa maslh merasakan sakit hati dan kesal atas
perkataan saksi Widodo dan saat terdakwa pulang kerja jam 24.00 Wib,
terdakwa masih sempat melihat saksi Widodo yang sedang mengecek
laporan karena saksi Widodo sebagai pimpinan selalu pulang terakhir yaitu
sekitar pukul 01.00 Wib, dan sekira pukul 00.20 Wib, terdakwa pulang
dengan menumpang bus perusahaan walaupun terdakwa memiliki sepeda
motor Yamah Vixion, tetapi apabila bekerja, jarang terdakwa bawa dan
seringnya menumpang bus perusahaan, terdakwa membawa sepeda motor
apabiia ada acara tertentu saja ;
Bahwa terdakwa kemudian sampai di tempat kostnya sekitar pukul 01.00
Wib kemudian terdakwa beres-beres, makan dan mandi, tetapi terdakwa
masih temglang kata-kata saksi Widodo yang mengatakan terdakwa "asu",
lalu terlintas di benak terdakwa untuk memberi pelajaran kepada saksi
Widodo yaitu dengan membunuh saksi Widodo. Kemudian terdakwa
mengeluarkan sepeda motor Yamaha Vixion tanpa dipasang plat nomomya
dan terdakwa juga mengenakan jaket serta membawa pisau yang akan
terdakwa gunakan untuk membunuh saksi Widodo. Pisau tersebut terdakwa
masukkan ke dalam tas selempang yang juga terdakwa bawa dan pisau
tersebut terdakwa belt setahun yang lalu, saat itu terdakwa membawa pisau
yang besar karena dapat dengan mudah dipakai untuk membunuh ;
Bahwa pada saat terdakwa menuju rumah saksi Widodo, terdakwa
sempat bertemu bus pemsahaan di daerah Situ Buleud yang terdakwa duga
di dalamnya ada saksi Widodo juga menumpang di bus tersebut, kemudian
terdakwa langsung memicu sepeda motor terdakwa untuk mendahului bus
tersebut dengan tujuan agar terlebih dahulu sampai di rumah saksi Widodo
dan sesampainya terdakwa didepan rumah saksiWkiodo, terdakwa mengira
saksi Widodo telah pulang ke rumahnya;
65
Bahwa kenyataannya saksi Widodo belum sampai di rumahnya karena
sedang membeli nasi goreng tak jauh dari rumah saksi Widodo sepulang
dari tempat saksi Widodo bekerja ;
Bahwa kemudian terdakwa memarkirkan sepeda motor terdakwa di
depan Masjid sekira berjarak 25 (dua putuh lima) meter dari rumah saksi
Widodo, lalu terdakwa berjalan kaki ke rumah saksi Widodo dan
sesampainya di depan pintu rumah, terdakwa sempat mengucapkan salam
"assalamualaikum" sebanyak 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali, kemudian dari
dalam rumah, korban Sri Roswati atau biasa sehari-hari dipanggil dengan
sebutan Enci menyahut "siapa?", terdakwa hanya diam saja dan pintu tidak
juga dibuka dari dalam. Karena tidak dibukakan pintu, kemudian terdakwa
langsung mematikan sekring (MCB) listrik yang terietak di luar rumah,
tepatnya di depan pintu rumah sehingga seluruh lampu di rumah tersebut
mat! dan suasana rumah tersebut menjadi gelap, kemudian korban Sri
Roswati berteriak "tolong-.tolong!!". Kemudian terdakwa langsung
mendobrak pintu depan rumah sebanyak 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali
sehingga pintu tersebut rusak dan dapat terbuka paksa, dan pada saat
korban Sri Roswati berusaha menahan agar pintu tersebut tidak terbuka
dengan cara mendorongnya, pintu tersebut terdorong dan mengenai wajah
terdakwa dan hal tersebut membuat terdakwa emosi, lalu mendorong balik
dengan sekuat tenaga sampai pintu teriDuka ;
Bahwa setelah pintu depan rumah terbuka, lalu terdakwa melihat korban
Sri Roswati lari masuk ke dalam rumah, lalu disusul terdakwa kemudian ikut
masuk ke dalam rumah dan menutup pintu depan tanpa menguncinya
karena pintu tersebut telah rusak akibat sebelumnya didorong terdakwa ;
Bahwa selanjutnya terdakwa segera mengejar korban Sri Roswati yang
lari ke dalam kamar korban Amelia dan saksi Alvian, segera pintu kamar
tersebut ditutup oleh korban Sri Roswati, kemudian pintu kamar tersebut
terdakwa dorong dan terdakwa dobrak sampai pintu kamar tersebut juga
terbuka;
Bahwa setelah pintu kamar tersebut telah terbuka karena telah didobrak
oleh terdakwa, korban Sri Roswati berteriak meminta tolong, lalu terdakwa
beri^ata "diam!" dan terdakwa langsung mengambil pisau dari dalam tas
selempang, kemudian korban Sri Roswati lari ke pojok kamar sambil
membawa handphone lalu terdakwa mendorong korban Sri Roswati ke arah
tembok di belakang pintu dengan memepetnya dan langsung menusukkan
pisau tersebut ke arah badan kortsan Sri Roswati dari arah belakang atau
66
punggungnya sebanyak 5 (lima) kali dan saat terdakwa menusukkan pisau
tersebut, korban Sri Roswati meronta-ronta tetapi tidak melakukan
pertawanan dan tetap terdakwa menusukkan pisau tersebut secara terus
menerus mengarah ke badan korban ;
Bahwa pada saat terdakwa sedang menusukkan pisaunya tersebut ke
punggung korban Sri Roswati, kemudian anak-anak korban Sri Roswati yaitu
korban Amelia dan korban Alvian terbangun karena lampu di kamar tersebut
mati dan gelap;
Bahwa setelah korban Sri Roswati diam dan tidak bergerak lagi, lalu
terdakwa menusukkan pisau ke arah korban Amelia dan korban Alvian yang
sedang menangis lalu setelah sudah tidak ada lagi suara dari para korban,
kemudian terdakwa memasukkan pisau ke dalam tas selempang dan saat
terdakwa memasukkan pisau ke dalam tas, tidak terdakwa sarungkan dan
sarung pisau tersebut maslh ada di dalam tas selempang yang terdakwa
bawa;
Bahwa korban Sri Roswati terakhir ditemukan dalam posisi tertelungkup
didekat pintu kamar, korban Amelia ditemukan dalam posisi jatuh
tertelungkup tak sadarkan diri di bawah meja belajar, sedangkan adiknya
yaitu saksi Alvian juga berada di bawah meja belajar tepatnya di belakang
korban Amelia dalam posisi duduk sambil memeluk lutut dengan mata
terbelalak tanpa ekspresi sepertinya dalam keadaan syok ;
Bahwa kondisi rumah korban Sri Roswati saat itu berantakan, kunci pintu
depan patah, darah berceceran antara lain menempel di tembok, di kamar
anak-anak dan di ruang tamu ;
Bahwa kemudian korban Sri Roswati yang pada saat ditemukan telah
meninggal dunia dan korban Amelia yang saat itu belum meninggal dunia,
dibawa ke Rumah Sakit Bayu Asih, sementara saksi Alvian dititipkan di
salah satu rumah kerabat korban Sri Roswati dan belum dibawa ke rumah
sakit karena sebelumnya diperkirakan tidak mengalami luka, tetapi
kemudian setelah diketahui bahwa saksi korban Alvian mengalami luka, lalu
segera di bawa ke rumah sakit;
Menimbang, bahwa dari uraian fakta-fakta hukum yang terungkap
dipersidangan tersebut, maka terdakwa telah menusukkan pisau yang
terdakwa bawa ke arah badan korban Sri Roswati dari arah
belakang/punggungnya sebanyak 5 (lima) kali secara terus menerus tetap
mengarah ke badan korban hingga korban Sri Roswati diam dan tidak
bergerak lagi, setelah itu terdakwa menusukkan pisau yang sama ke arah
67 /'
korban Amelia dan korban Alvian hingga ketiga korban tersebut diam dan
tidak bergerak dan bersuara lagi meskipun untuk korban Alvian masih dalam
kondisi selamat;
Menimbang, bahwa hal tersebut diperkuat dengan adanya :
Visum et Repertum Nomor : RA/eR/08/ll/2015/Dokpol tertanggal 28
Februari 2015 atas nama korban Sri Roswati, dengan hasil kesimpulan :
pada pemeriksaan mayat perempuan berusia tiga puluh lima sampai
dengan empat puluh tahun yang dalam keadaan mengandung antara dua
belas hingga empat belas minggu ini, ditemukan lima buah luka terbuka
pada punggung akibat kekerasan tajam yang seluruhnya menembus
rongga dada. Pada pemeriksaan dalam ditemukan darah pada rongga
dada kiri dan kandung jantung. Terpotongnya paru kiri, kandung jantung,
jantung, batang nadi, disertai resapan darah yang luas. Paru kiri yang
kempis dan organ-organ lain tampak pucat. Menurut sifat dan gambaran
lukanya, luka diakibatkan senjata tajam bermata satu dengan panjang
minimal enam belas koma delapan sentimeter.
Sebab kematian pada jenazah ini adalah akibat kekerasan tajam pada
punggung yang memotong jantung dan batang nadi, dan menimbulkan
pendarahan. Perkiraan waktu kematian antara empat belas Februari
tahun dua ribu lima belas pukul delapan belas lewat empat puluh menit
sampai tanggal lima belas Februari tahun dua ribu lima belas pukul
kosong-kosong lewat empat puluh menit waktu Indonesia bagian barat;
Menimbang, bahwa dari uraian di atas, maka perbuatan yang telah
dilakukan oleh terdakwa dengan menusukkan pisau yang dibawanya ke arah
korban Sri Roswati dan korban Amelia, telah mengakibatkan hilangnya
nyawa orang lain, yaitu korban Sri Roswati dan korban Amelia ;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah ada
unsur kesengajaan dari dalam diri terdakwa ketika melakukan perbuatannya
tersebut;
Menimbang, bahwa dari fakta hukum yang telah di uraikan di atas,
terdakwa sengaja membawa pisau yang akan terdakwa gunakan untuk
menghabisi atau membunuh saksi Widodo yang terdakwa masukkan ke
dalam tas selempang yang terdakwa bawa dan pergi menuju rumah saksi
Widodo dan sesampai di dekat rumah saksi Widodo, lalu terdakwa
memarkirkan sepeda motor terdakwa di depan Masjid sekira berjarak 25
(dua puluh lima) meter dari rumah saksi Widodo, kemudian berjalan kaki ke
rumah saksi Widodo hingga terjadi peristiwa dimana terdakwa telah
68
menghilangkan nyawa korban Sri Roswati dan korban Amelia dikarenakan
perasaan sakit hati dan dendam terdakwa terhadap perkataan saksi Widodo
kepada terdakwa ;
Menimbang, bahwa dari keterangan terdakwa, yaitu terdakwa
mengetahui dan menyadari apabila pisau yang terdakwa bawa tersebut
apabita terdakwa tikam atau tusukkan ke arah badan seseorang, maka akan
menimbulkan kematian ;
Menimbang, bahwa dalam keterangannya, terdakwa telah dengan
sengaja menusukkan pisau ke arah badan korban dengan tujuan hendak
membungkam suara korban yaitu istri saksi Widodo dan kedua anaknya
yang terus menangis agar segera diam dan tidak berteriak karena terdakwa
takut orang Iain mendengamya dan mengetahui perbuatan terdakwa dan
saat itu terdakwa sudah emosi dan khilaf;
Menimbang, bahwa tindakan terdakwa dengan menusukkan pisau ke
arah badan tepatnya ke arah belakang/punggung korban Sri Roswati dan
korban Amelia secara terus menerus dan berulang-ulang, dengan alasan
agar para korban diam dan tidak berteriak, maka menurut Majelis Hakim
adalah tidak beralasan, karena dengan mengarahkan pisau ke badan para
korban, dihubungkan dengan keterangan terdakwa yang mengetahui dan
menyadari apabila pisau tersebut terdakwa tikam atau tusukkan ke arah
badan seseorang, maka terdakwa mengetahui dan menyadari akan
menimbulkan kematian bagi para korban ;
Menimbang, bahwa dari uraian di atas, maka cukup menjadi alasan
bagi Majelis Hakim apabila terdakwa telah menghendaki kematian korban Sri
Roswati dan korban Amelia, dan oleh karenanya unsur kesengajaan telah
ada pada diri terdakwa ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan apakah perbuatan yang telah menghilangkan nyawa
orang lain yang dilakukan oleh terdakwa tersebut dilakukan dengan
direnoanakan tebih dahulu atau tidak;
Menimbang, bahwa terdakwa dalam keterangannya mengatakan
hanya berniatdan dengan demikian juga hanya berencana membunuh saksi
Widodo dan tidak ada niat untuk membunuh istri dan anaknya ;
Menimbang, bahwa dalam Nota Pembelaan Penasihat Hukum terdakwa
menyatakan bahwa terdakwa hanya berniat melakukan perbuatannya
terhadap saksi Widodo dan menyatakan tindakan terdakwa terhadap para
korban adalah salah sasaran dan dilakukan dengan spontanitas ;
69
Menimbang, bahwa dari keterangan terdakwa dan dari Nota Pembelaan
Penasihat Hukum terdakwa tersebut, make Majelis Hakim akan
mempertimbangkannya sebagai berikut;
Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan sebelumnya telah
disimpulkan bahwa motif perbuatan terdakwa yang telah menghilangkan
nyawa korban Sri Roswati dan korban Amelia tidak Iain adalah dikarenakan
sakit hati dan dendam terdakwa terhadap saksi Widodo sehingga terdakwa
melakukan perbuatannya itu;
Menimbang, bahwa dari uraian fakta sebelumnya tampak bahwa
sebelum terjadinya peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh terdakwa
terhadap korban Sri Roswati dan korban Amelia yakni pada hari Minggu
tanggal 15 Pebruari 2015 sekira pukul 01.00 wib di Kampung Pasir Kihiang
Rt 14 Rw 06 Desa Lebak Anyar Kec. Pasawahan Kab. Punwakarta, terdapat
beberapa keadaan/tempo peristiwa yang terjadi yaitu dari pukul 16.00 wib
saat saksi Widodo melakukan teguran terhadap diri terdakwa dan terdakwa
merasakan sakit hati dan kesal terhadap ucapan saksi Widodo kemudian
saat tiba waktunya pulang pada pukut 00.20 Wib ;
Bahwa terdakwa pulang ke tempat kostnya sekitar pukul 01.00 Wib,
setibanya di tempat kost tersebut, terdakwa masih teringat dengan kata-kata
saksi Widodo yang mengatakan terdakwa "asu", lalu terlintas di benak
terdakwa untuk memberi pelajaran kepada saksi Widodo dengan niat
hendak membunuh saksi Widodo, kemudian terdakwa mengeluarkan
sepeda motor Yamaha Vixion tanpa dipasang plat nomornya, mengenakan
jaket serta membawa pisau yang akan terdakwa gunakan untuk memberi
pelajaran saksi Widodo lalu pergi menuju ke rumah saksi Widodo ;
Menimbang, bahwa terdapat rangkaian peristiwa dengan tempo/waktu
kejadian pada hari Minggu tanggal 15 Februari 2015 sekitar pukul 01.00 Wib
dari saat terdakwa tiba di rumah terdakwa, terdakwa berangkat dari
rumahnya menuju rumah saksi Widodo dan saat terdakwa sampai di rumah
saksi Widodo tampak ada rentetan tenggang waktu perencanaan yang
dimiliki oleh terdakwa baik dengan mempersiapkan pisau yang dibawa
terdakwa dengan memasukkannya ke dalam tas selempang terdakwa,
mempersiapkan sepeda motor milik terdakwa yang akan dikendarainya
menuju rumah saksi Widodo dengan tanpa memasang plat nomor
kendaraan, lalu memaricirkan sepeda motor terdakwa di depan masjid yang
jaraknya sekitar 25 (dua puluh lima) meter dari rumah saksi Widodo, lalu
hanya berjalan kaki menuju rumah saksi Widodo sampai terdakwa
70 +
mematikan sekring (MCB) listrik yang terletak di luar rumah, tepatnya di
depan pintu rumah yang menyebabkan seluruh lampu di rumah tersebut mati
dan suasana rumah tersebut menjadi gelap hingga pada akhirnya terjadi
peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh terdakwa ;
Menimbang, bahwa dengan adanya sahutan darl korban Sri Roswati
yang didengar oleh terdakwa saat mengucapkan salam di depan pintu
rumah saksi Widodo, seharusnya terdakwa dapat segera pergi
meninggalkan rumah korban ataupun menanyakan keberadaan saksi
Widodo, akan tetapi terdakwa justru mematikan MCB/sekring listrik rumah
saksi Widodo. lalu memaksa masuk ke dalam rumah dengan cara
mendobrak pintu depan sebanyak 2-3 kali sampai pintu tersebut rusak dan
terbuka paksa, sehingga terdakwa dapat masuk ke dalam rumah dan
menusuk para korban dengan pisau yang di bawanya ;
Menimbang, bahwa selain itu terdakwa dalam memberikan
keterangannya mengatakan bahwa sebelum terdakwa hendak menusukkorban Sri Roswati. korban tersebut lari ke pojok kamar sambil membawa
handphone yang menurut asumsi terdakwa, korban Sri Roswati hendak
menelpon saksi Widodo. dengan demikian maka Majelis Hakimberkeyakinan bahwa terdakwa memang sudah dan awal mengetahui apabila
saksi Widodo memang tidak berada di dalam rumah ;
Menimbang, bahwa selain Itu, menurut keterangan terdakwa, setelah
menusuk korban Sri Roswati. korban Amelia dan saksi Alvian dengan pisau,
kemudian terdakwa langsung memasukkan pisau tersebut ke dalam tas
dengan alasan agar darah para korban yang menempel di pisau tidak
tercecer di lantai dan kemudian terdakwa mencari saksi Widodo ke sekeliling
rumah ;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim meragukan keterangan terdakwa
yang menerangkan bahwa setelah menusuk para korban lalu terdakwamencari saksi Widodo ke sekeliling rumah, karena sebenarnya dari awal
terdakwa sudah mengetahui apabila saksi Widodo tidak ada di rumah, oleh
sebab itulah maka terdakwa langsung memasukkan pisau yang digunakan
untuk menusuk para kortDan ke dalam tas. karena apabila terdakwa memang
berasumsi bahwa saksi Widodo ada di dalam rumah korban. maka pisau
tersebut tidak akan terdakwa masukkan ke dalam tas karena khawatir saksi
Widodo juga akan muncul dan melakukan periawanan ;
71
Menimbang, bahwa walaupun dari awal terdakwa tetah mengetahui
dan menyadari apabila saksl Widodo tidak ada di rumah, akan tetapi
terdakwa tetap melaksanakan niatnya yaitu dengan menusuk para korban ;
Menimbang, bahwa dari fakta hukum yang terungkap di persidangan,
terdakwa sesampainya di sekitar rumah saksl Widodo, iaiu terdakwa
meletakkan sepeda motornya di depan Masjid yang berjarak sekitar 25 (dua
puluh lima) meter dari rumah saksi Widodo, dengan alasan terdakwa dalam
keterangannya bahwa karena sebelumnya terdakwa buang air di toilet
masjid;
Menimbang, bahwa dari uraian di atas, Majelis Hakim berkeyakinan
hal tersebut menunjukkan bahwa dengan tidak meletakkan sepeda motornya
di depan rumah korban atau depan rumah saksi Widodo, bertujuan agar
tidak menarik perhatian ataupun menghindari kecurigaan tetangga ataupun
warga sekitamya yang mendapati terdakwa sedang mendatangi rumah saksi
Widodo pada malam hari. sehingga terdakwa dapat dengan tuntas
melaksanakan niatnya untuk membunuh saksi Widodo beserta keluarganya
yang tinggal di dalam rumah tersebut;
Menimbang, bahwa sedangkan terhadap keterangan terdakwa di
persidangan mengenai sepeda motor Yamaha Vixion milik terdakwa yang
tidak terpasang plat nomor polisi saat terdakwa membawa dan
mengendarainya menuju rumah saksi Widodo dengan alasan terdakwa lupa
memasangnya, dengan dalih setiap terdakwa mencuci sepeda motornya
selalu melepaskan plat nomordan kemudian lupa terdakwa pasang kembali,
maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hal tersebut adalah merupakan
suatu rangkalan atas rencana terdakwa yaitu apabila sampai ada orang atau
warga yang mengetahui perbuatan terdakwa di dalam rumah saksi Widodo,
maka akan mempersulit orang lain atau warga tersebut untuk melacak
identitas sepeda motor milik terdakwa ;
Menimbang, bahwa atas pertanyaan Hakim Ketua di persidangan,
terdakwa sebelumnya menerangkan bahwa niat terdakwa awalnya mau
mencegat dan membunuh saksi Widodo di depan rumahnya setelah saksi
Widodo turun dari bus. Setelah terdakwa sampai di depan rumah saksi
Widodo, terdakwa sempat berkeliling mengitari jalan depan rumah saksi
Widodo dengan mengendarai sepeda motor sambil terdakwa menunggu
saksi Widodo datang, lalu terdakwa sempat buang air kecil di Masjid dekat
rumah saksi Widodo sekira berjarak 25 (dua puluh lima) meter, lalu motor
72
terdakwa letakkan di depan Masjid karena takut diambil orang dan terdakwa
berjatan kaki ke rumah saksi Widodo ;
Menimbang, bahwa setelah ditanya kembali oleh Hakim Anggota,
terdakwa menerangkan di persidangan bahwa dirinya tidak ada berkeiiling
mengitari jalan rumah saksi Widodo, melainkan terdakwa langsung
memarkirkan sepeda motornya di depan Masjid dengan alasan karena
terdakwa ingin buang air kecil dahulu di toilet Masjid ;
Menimbang, bahwa keterangan terdakwa yang berbeda-beda tersebut
maka akan dihubungkan dengan keterangan saksi lyan dan saksi Ade Saroji
yang menerangkan di persidangan bahwa kedua saksi tersebut tidak ada
mendengar ada suara sepeda motor yang bolak-balik mengitari jalan rumah
saksi Widodo, sehingga Majelis Hakim meyakini bahwa memang benar
terdakwa sesampainya di sekitar rumah saksi Widodo, langsung
memarkirkan sepeda motornya di depan Masjid berjarak 25 (dua puluh lima)
meter dari rumah korban ;
Menimbang, bahwa dari pertimbangan di atas, maka Majelis Hakim
meragukan keterangan terdakwa yang mengatakan akan menusuk dan
membunuh saksi Widodo ketika turun dari bus karena apabila memang
terdakwa berniat membunuh saksi Widodo ketika turun dari bus, tentunya
sepeda motor tersebut akan diletakkan dekat dengan terdakwa dengan
tujuan apabila terdakwa telah selesai melaksanakan niatnya maka terdakwa
dapat dengan mudah langsung melarikan diri dengan mengendarat sepeda
motornya, tetapi faktanya terdakwa malah meletakkan sepeda motornya di
depan Masjid yang jauh dari rumah saksi Widodo yang jaraknya sekitar 25
(dua puluh lima) meter;
Menimbang, bahwa dari fakta hukum yang terungkap di persidangan,
setelah terdakwa membuka pintu depan rumah, saksi Enjuh bertanya "siapa
kamu?" dijawab oleh terdakwa dengan tenang dan lantang "saya keponakan
Widodo dari Jawa";
Menimbang, bahwa dengan terdakwa dapat menjawab pertanyaan
secara tenang dan lantang tersebut, maka Majelis Hakim berkeyakinan
apabila terdakwa juga sudah merencanakan hal tersebut dari awal;
Menimbang, bahwa selanjutnya dari tenggang waktu sebagaimana
yang telah diuraikan dalam pertimbangan sebelumnya, Majelis berpendapat
bahwa tidak ada niat terdakwa untuk membatalkan rencananya yang akan
menghabisi (membunuh) para korban sekeluarga hal mana tampak diantara
keadaan dalam tenggang waktu yang telah direncanakan oleh terdakwa
73<r
dengan tenggang waktu pada saat terdakwa membunuh korban Sri Roswati
dan korban Amelia, masih ada tenggang waktu untuk terdakwa pergi dengan
mengendarai sepeda motornya. Tetapi faktanya, terdakwa malah
megendarai sepeda motornya ke rumah saksi Widodo dan terdakwa masihsempat memarkirkan sepeda motornya di mesjid yang berjarak 25 (dua
puluh lima) meter dari rumah saksi Widodo hingga terdakwa hanya berjalan
menuju rumah saksi Widodo, sehingga Majelis menilai dari tenggang waktu
yang telah direncanakan terdakwa tersebut masih ada masa atau waktu
terdakwa berpikir-pikir untuk menggunakan kesempatan membatalkan
niatnya untuk membunuh para korban, akan tetapi hal tersebut tidak
dilakukan dan kesempatan untuk membatalkan niatnya tersebut tidak
dipergunakan oleh terdakwa, sehingga pembunuhan terhadap para korban
telah terjadi;
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat
keadaan maupun kejadian dalam tenggang waktu tersebut memang telah
difokuskan /ditujukan bagi para korban dan dapat disimpulkan bahwa hal-hal
keadaan dalam tenggang waktu dan sebuah rangkaian peristiwa yang telah
terdakwa rencanakan teriebih dahulu, berawal dari terdakwa ditegur oleh
saksi Widodo, kemudian terdakwa menjadi kesal dan emosi. lalu terdakwa
pulang dari tempatnya bekerja dan sampai tempat kost terdakwa, hingga
terdakwa sampai di rumah saksi Widodo dan akhimya menusuk para korban
Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan diatas, maka unsur
"dengan sengaja dan dengan direncanakan teriebih dahulu menghilangkan
nyawa orang lain" telah terpenuhi menurut hukum ;
Menimbang, bahwa dengan demikian, maka atas keterangan terdakwa
dan Nota Pembelaan Penasihat hukum terdakwa yang mengatakan bahwa
terdakwa hanya bemiat membunuh saksi Widodo dan tidak bemiat untuk
menusuk dan membunuh para kortDan serta menyatakan tindakan terdakwa
terhadap para korban adalah salah sasaran dan dilakukan dengan spontanitas
dinyatakan untuk ditolak;
Menimbang, bahwa karena seluruh unsur yang terdapat dalam Pasal
340 KUHP telah terpenuhi, maka terdakwa telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sesuai dalam dakwaan Kesatu
Primair Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa karena dakwaan Kesatu Primair telah terbukti
secara sah dan meyakinkan, maka dakwaaan Kesatu Subsidair dan Lebih
Subsidair tidak periu dibuktikan lagi;
74
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkandakwaan Kedua Penuntut Umum yaitu perbuatan terdakwa sebagaimana diatur
dan diancam pidana Pasal 80 ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang Rl Nomor35 Tahun 2014 tentang Pembahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002tentang Perlindungan Anak yang memuat unsur-unsur sebagai berikut:
1. Setiaporang;
2. Menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan. atau turutserta melakukan Kekerasan terhadap Anak;
3. Kekerasan Yang Menyebabkan Matinya Anak ;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan menguraikan unsur-unsur dalam
Pasal tersebut dan akan dihubungkan dengan fakta hukum yang terungkap di
persidangan di bawah in! untuk membuktikan apakah terdakwa terbuktimelakukan tindak pklana sebagaimana dakwaan kedua Penuntut Umumtersebut;
Setiaporang :
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan "setiap orang" menurutketentuan Undang-Undang Rl Nomor 35 Tahun 2014 ini adalah orangperseorangan atau korporasi (vide Pasal 1angka 16 Undang-Undang Rl Nomor35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002tentang Perlindungan Anak);
IMenimbang, bahwa uraian pengertian setiap orang tersebut bersifataltematif dan sebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum tesebut telahmendakwa terdakwa perorangan maka menurut pendapat Majelis Hakim, unsur
"setiap orang" memllikl pengertian yang sama dengan unsur "barang siapa" danoleh karena unsur "barang siapa" telah dipertimbangkan dan telah terpenuhisebelumnya, sehingga Majelis Hakim akan mengambil alih pertimbangantersebut sehingga dengan demikian, unsur "setiap orang telah terpenuhimenurut hukum;
2. Menempatkan. membiarkan. melakukan. menvuruh melakukan, atauturut serta melakukan Kekerasan terhadap Anak:
Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif maka apablla salah satuunsur telah terpenuhi maka tindak pidana yang dilakukan telah terbukti menuruthukum ;
75
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan anak dalam Undang-Undang
Perlindungan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas)
tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan ;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Kekerasan menurut undang-
undang Ini adalah setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual dan/atau
penelantaran tennasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau
perampasan kemerdekaan secara melawan hukum (vide pasal 1 angka 15a);
Menimbang, bahwa dari fakta yang terungkap dipersidangan bahwa pada
saat terdakwa melakukan periDuatan menusukkan pisaunya ke bagian badan
korban Sri Roswati yang dalam keadaan sedang mengandung dari arah
belakang/punggung korban Sri Roswati, kemudian anak-anak korban Sri
Roswati yaitu korban Amelia dan korban Alvian terbangun karena lampu di
kamar tersebut mati dan gelap. sehingga korban Amelia dan korban Alvian
melihat pada saat terdakwa menusukkan pisau tersebut berulang kali ke arah
ibunya, lalu korban Amelia dan korban Alvian menangis dan segera terdakwa
menyumh keduanya untuk diam ;
Bahwa mendengar korban Amelia dan korban Alvian menangis, terdakwa
tidak ada merasa kasihan, justru terdakwa merasa emosi dengan mendorong
korban Amelia yang sedang menangis hingga posisi korban Amelia
tengkurap/tertelungkup di ujung tempat tidur, lalu terdakwa menusukkan pisau
dari arah belakang korban Amelia tepat ke bagian punggung korban Amelia
sebanyak 6 (enam) kali sampai korban Amelia tersebut diam dan tidak bergerak
lagi sejak tusukan yang kedua ;
Bahwa setelah korban Amelia tidak bersuara dan tidak bergerak lagi, lalu
saksi Alvian yang saat itu juga sedang menangis dengan posisi berada di
tembok dekat meja belajar, kembali ditusuk dengan pisau oleh terdakwa dari
arah depan di bagian dada sebanyak 1 (satu) kali, bagian lengan kanan
sebanyak 2 (dua) kali dan bagian pinggang sampai tembus ke kulit samping
sebanyak 1 (satu) kali sampai korban Alvian diam dan tidak bergerak lagi sejak
tusukan yang kedua;
Menimbang, bahwa ha! tersebut diperkuat dengan adanya :
Visum et Repertum Nomor: 441.9/1149/RSUD tertanggal 25 Februari 2015
atas nama ALFIAN, dengan kesimpulan :
Luka robek di dada kiri bagian luar ukuran tiga kali dua centimeter;
76
Anggota gerak atas : luka robek di lengan kanan dua tempat ukuran empatkali satu centimeter dan ukuran dua kali satu centimeter;
Anggota gerak bawah : luka robek di pinggang kanan dua tempat tembus kekulit samping luar ukuran tiga kali tiga centimeter;Kesimpulan : seorang laki-laki dengan identifikasi di atas dengan luka-luka
tersebut di atas akibat kekerasan tumpul dan tajam ;
Bahwa korban Amelia ditemukan dalam posisi jatuh tertelungkup tak
sadarkan diri di bawah meja betajar, sedangkan adiknya yaitu saksi Alvian
juga berada di bawah meja belajar tepatnya di belakang korban Ameliadalam posisi duduk sambil memeluk lutut dengan mata terbelalak tanpaekspresi sepertinya dalam keadaan shok;
Bahwa saat ditemukan, korban Amelia seperti dalam posisi berpelukan
dengan saksi Alvian dan seperti berusaha untuk melindungi adiknya karenaposisinya ada di depan saksi Alvian, tetapi karena sudah tidak sanggupmenahan badannya sendiri sehingga korban Amelia jatuh dengan posisi
tertelungkup tak sadarkan diri;
Menimbang, bahwa dari uraian fakta tersebut Majelis Hakimberkesimpulan dengan adanya luka robek di lengan kanan dan pinggang kanan
yang dialami korban Alvian dan korban Amelia mengalami luka robek dipunggung sebanyak 6 (enam) tusukan akibat perbuatan terdakwa sehinggaperbuatan terdakwa tersebut merupakan perbuatan melakukan kekerasan ;
Menimbang, bahwa oleh karena saat kejadian korban Alvian yangberumur 5 (lima) Tahun dan masih sekolah di Taman Kanak-Kanak, korban
Amelia masih berumur sekitar 11 (sebelas) tahun dan duduk di kelas 5 (lima)
Sekolah Dasar (SD), masih termasuk kategori Anak sebagaimana ketentuan
undang-undang ini;
Mentmbang, bahwa dari uraian di atas, maka unsur "melakukan
Kekerasan terhadap anak" telah terpenuhi menurut hukum ;
3, Kekerasan Yana Menvebabkan Matinva Anak:
Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan unsur sebelumnya telah
disimpulkan bahwa perbuatan yang dilakukan terdakwa merupakan perbuatankekerasan terhadap anak yakni korban Amelia dan korban Alvian ;
Menimbang, bahwa akibatnya korban Amelia meninggal dunia akibatperbuatan kekerasan yang dilakukan oleh terdakwa tersebut sebagaimanadiperkuat dari hasil:
77
- Visum et Repertum RA/eR/09/ll/2015/Dokpol tertanggal 28 Februari 2015
atas nama Amelia dengan kesimpulan : pada pemeriksaan anak
perempuan usia kurang lebih dua belas tahun ini, ditemukan enam buah
luka terbuka pada punggung akibat kekerasan tajam, tiga diantaranya
menembus rongga perut. Pada pemeriksaan dalam ditemukan adanya
darah dalam rongga perut, terpotongnya organ-organ dalam antara lain :
sekat rongga badan, otot paha bagian dalam, ginjal kiri, kelenjar anak
ginjal kiri, pembuluh nadi ginjal, batang nadi bagian perut, kelenjar liur
perut dan hati baga belakang. Seianjutnya ditemukan resapan darah
yang luas dinding belakang perut, paru tampak kempis, organ-organ
dalam lainnya mulai pucat. Berdasari<an sifat dan gambaran luka . luka
diakibatkan senjata tajam mata satu dengan panjang minimal sebelas
koma lima sentimeter. Sebab kematian pada jenazah ini akibat
kekerasan tajam pada bagian pinggang yang memotong berbagai organ
dalam dan menimbulkan pendarahan ;
Menimbang, bahwa akibat dari periDuatan terdakwa, selain menimbulkan
kematian terhadap korban Sri Roswati, secara tidak langsung juga
mengakibatkan anak dalam kandungannya tidak dapat dipertahankan lagi dan
ikut meninggal dunia, sebagaimana ;
- Visum et Repertum atas nama SRI ROSWATI Nomor
RA/eR/08/ll/2015/Dokpol tertanggal 28 Februari 2015 yang menerangkan
bahwa pada pemeriksaan mayat yang dalam keadaan mengandung
antara dua belas hingga empat belas minggu pada indung telur kiri
berukuran lima sentimeter kali dua sentimeter kali nol koma lima
sentimeter. Indung telur kanan berukuran empat belas sentimeter kali
dua sentimeter kali nol koma delapan sentimeter. Rahim berukuran tiga
belas sentimeter kali empat belas sentimeter kali delapan sentimeter
teraba janin, di dalam rahim tampak kantong rahim berisi janin dengan
panjang tali pusat sepuluh koma lima sentimeter, panjang kepala tumit
sebelas koma lima sentimeter, panjang tulang paha delapan belas
sentimeter, berattiga puluh lima gram ;
Menimbang, bahwa hal tersebut menguatkan fakta dengan meninggalnya
korban Amelia dan janin atau anak yang dikandung oleh korban Sri Roswati,
maka perbuatan kekerasan yang dilakukan oleh terdakwa telah menyebabkan
kematian terhadap anak;
Menimbang, bahwa dari uraian di atas,maka unsur "melakukan kekerasan
yang mengakibatkan matinya anak" telah terpenuhi menurut hukum ;
78
Menimbangi bahwa karena unsur-unsur yang terdapat datam Pasal 80
ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang Rl Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak telah terpenuhi, maka terdakwa juga telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sesuai dalam dakwaan Kedua
Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut,
maka perbuatan terdakwa telah memenuhi seluruh unsur dalam dakwaan
Kesatu Primair dan dakwaan Kedua Penuntut Umum, sehingga Majelis Hakim
berkesimpulan bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Kesatu Primair dan
dakwaan Kedua Penuntut Umum tersebut;
Menimbang, bahwa Nota Pembelaan yang diajukan oleh terdakwa
melalui Penasehat hukumnya yang pada pokoknya memohon keringan
hukuman bagi terdakwa dengan alasan karena terdakwa mengakui
kesalahannya dan menyesali perbuatannya, maka menurut pertimbangan
Majelis Hakim, hal tersebut sudah sepatut dan sepantasnya terdakwa harus
jujur dalam memberikan keterangan di persidangan, hat tersebut karena
terdakwa tidak dapat lagi untuk mengelak atas perbuatan yang telah
dilakukannya, oleh karena ada beberapa saksi di atas yang telah mellhat secara
langsung pada saat terdakwa berada di dalam rumah sebefum para korban
ditemukan. Selain itu cara terdakwa melakukan pembunuhan terhadap para
korban serta akibat dart perbuatan terdakwa tersebut sangatlah fatal dan sudah
melewati batas kemanusiaan, apatagi para korban tidak mempunyai kesaiahan
apapun terhadap terdakwa, sehingga pidana yang akan dijatuhkan oleh Majelis
Hakim dirasa adil dan setimpal dengan perbuatan terdakwa, oleh sebab itu
Majelis Hakim menolak pembelaan terdakwa melalui Penasihat hukumnya
tersebut dan sependapat dengan tuntutan Penuntut Umum ;
Menimbang, bahwa dari fakta yang diperoleh selama persidangan
dalam perkara ini Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat
melepaskan terdakwa dari pertanggungjawaban pidana baik sebagai alasan
pembenar maupun alasan pemaaf, oleh sebab itu perbuatan yang dilakukan
oleh terdakwa harus dipertanggungjawabkan kepadanya ;
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa mampu bertanggung jawab,
maka terdakwa harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakan
79
dan berdasarkan Pasal 193 ayat (1) KUHAP terhadap diri terdakwa haruslah
dijatuhi pidana;
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap diri terdakwa,
maka sesuai dengan ketentuan Pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu apakah dari perbuatan terdakwa diperoleh hal-
hal yang memberatkan maupun hal-hal yang meringankan, hal mana majelis
akan mempertimbangkan sebagai berikut:
Hal-hal yang memberatkan:
- Perbuatan terdakwa telah meresahkan masyarakat ;
- Keluarga para korban tidak memaafkan perbuatan terdakwa ;
- Terdakwa melakukan perbuatannya terhadap para korban yang tidak
mempunyai kesalahan apapun terhadap terdakwa ;
- Terdakwa melakukan perbuatannya secara sadis ;
- Terdakwa melakukan perbuatannya di depan korban Alvian, sehingga
menimbulkan trauma yang mendalam terhadap korban Alvian ;
- Korban Alvian menjadi kehilangan sosok seorang ibu yang masih sangat
dibutuhkan dalam tumbuh kembangnya ;
- Perbuatan terdakwa menimbulkan duka yang mendalam terhadap keluarga
para korban;
Menimbang, bahwa selanjutnya dari perbuatan terdakwa tersebut, Majelis
tidak memperoleh satu pun hal yang dapat meringankan bagi diri terdakwa, oleh
karenanya pula Majelis Hakim tidak sependapat dengan nota pembelaan yang
diajukan terdakwa yang pada pokoknya memohon keringan hukuman dan
sependapat dengan tuntutan Penuntut Umum sehingga Majelis Hakim akan
menjatuhkan putusan terhadap diri terdakwa sebagaimana tuntutan penuntut
umum yaitu menjatuhkan pidana mati;
Menimbang, bahwa Hakim Anggota \ yaitu EVA. M.T. PASARIBU, SH
memiliki pendapat yang berbeda dengan mengajukan disenting opinion
sepanjang mengenai strafmacht atau hukuman pidana yang akan dijatuhkan
kepada Terdakwa, karena penjatuhan hukuman mati sekalipun masih
merupakan alternatif dalam hukum positrf di Negara Republik Indonesia, akan
tetapi sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,
maka kita harus menghargai nyawa sesama manusia, karena baik hidup
maupun matinya manusia ada di tangan Tuhan, bukan ditangan manusia ;
80
r -
Menimbang, bahwa pemidanaan selain dimaksudkan untuk membawa
manfaat bagi masyarakat umum, yang terpenting adalah diharapkan agar
membawa manfaat dan berguna pula bagi diri pribadi terpidana itu sendiri. 0!eh
karena itu penjatuhan pidana tidaklah bertujuan sebagal balas dendam bagi
Terdakwa ;
Menimbang, bahwa Terdakwa masth berusia muda yaitu sekitar 23 (dua
puluh tiga) Tahun sehingga diharapkan apabila diberikan kesempatan ia masih
dapat berubah menjadi manusia yang iebih baik;
Menimbang, bahwa oieh sebab itu Hakim Anggota I berpendapat untuk
menjatuhkan pidana penjara seumur hidup kepada Terdakwa ;
Menimbang, bahwa ketentuan dalam Pasal 80 ayat (1) dan ayat (3)
Undang-Undang Ri Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. dalam ketentuan
pidananya bahwa selain hukuman penjara terhadap pelaku juga dikenakan
hukuman denda dan apabila terdakwa tidak membayar denda tersebut maka
sesuai ketentuan Pasal 30 ayat (2) KUHP, maka harus harus diganti dengan
pidana kurungan, tetapi dengan pidana sebagaimana amar di bawah ini, sesuai
dengan Pasal 67 KUHP, maka terdakwa tidak boleh dijatuhkan pidana lain
seperti pidana denda sebagaimana ketentuan Undang-Undang RI Nomor 35
Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Periindungan Anak;
Menimbang, bahwa oieh karena terhadap diri terdakwa dalam perkara ini
dikenakan penahanan dan tidak ada alasan untuk melepaskan terdakwa dari
tahanan, maka sudah sepatutnya terdakwa tetap ditahan ;
Menimbang, bahwa mengenai barang buktl maka Majelis Hakim akan
mempertimbangkannya dibawah iniyaitu mengenai barang bukti berupa 1 (satu)
unit sepeda motor meri< yamaha Vixion wama hitam, oieh karena barang bukti
tersebut barang bukti sepeda motor yang dipakai terdakwa untuk sampai ke
tempat kejadian dan melakukan tindak pidana dan sepeda motor tersebut
memlliki nilai ekonomis, maka terhadap barang bukti tersebut dirampas untuk
Negara, sedangkan 1 (satu) bilah sangkur warna hitam oieh karena merupakan
barang bukti milik saksi Ade Sarojl yang dirampas oieh terdakwa dan bukanlah
barang bukti yang dipergunakan dalam melakukan perbuatannya, maka
haruslah dikembalikan kepada pemillknya tersebut;
\81
•«
( •
Menimbang, bahwa mengenai barang bukti berupa 1 (satu) bilah pisau
bergagang stainless bersarung wama hitam, 1 (satu) potong sweater warna
hitam bertuliskan Hurley, 1 (satu) potong kaos lengan pendek warna merah, 1
(satu) buah tas selempang warna hitam merk Palazzo, 1 (satu) potong celana
pendek warna hitam bertuliskan Solo Hadiningrat. 1 (satu) potong kaos singlet
benwarna hitam dan 1 (satu) potong celana da!am warna hijau bertuliskan time
dan show yang dipakai terdakwa saat melakukan tindak pidana, maka terhadap
barang bukti tersebut haruslah dirampas untuk dimusnahkan ;
Menimbang, bahwa hal-hal yang terjadi di persidangan seperti yang
tertera dalam Berita Acara Persidangan adalah menjadi satu kesatuan dan
dianggap telah dikutip dalam Putusan ini;
Mengingat dan memperhatikan Pasal 340 KUHP dan Pasal 80 ayat (1)
dan ayat (3) Undang-Undang Rl Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak serta Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan
lainnya yang bersangkutan dengan perkara ini:
MENGADILI
1. Menyatakan terdakwa MUHAMAO VERY MAULANA HIDAYATULLOH
Alias VERY Bin UNTUNG SUJADI tefah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Pembunuhan Berencana
dan Kekerasan yang mengakibatkan Matinya Anak" ;
2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana IMati;
3. Memerintahkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
4. Menetapkan barang bukti berupa :
- 1 (satu) unit sepeda motor merk yamaha VIxion warna hitam ;
Dirampas untuk negara;
- 1 (satu) bilah sangkur warna hitam ;
Dikembalikan kepada saksi Ade Saroji;
- 1 (satu) bilah pisau bergagang stainless bersarung warna hitam ;
- 1 (satu) potong sweater warna hitam bertuliskan Hurley ;
- 1 (satu) potong kaos lengan pendek wama merah ;
- 1 (satu) buah tas selempang warna hitam merk Palazzo ;
- 1 (satu) potong celana pendek warna hitam bertuliskan Solo Hadiningrat;
- 1 (satu) potong kaos singlet berwama hitam ;
- 1 (satu) potong celana dalam wama hijau bertuliskan time dan show;
Dirampas untuk dimusnahkan;
82
^ * r
* ^
5. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 5.000,- (lima
ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam Rapat Pemiusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Purwakarta pada hari Senin tanggai 21 September 2015 oleh
FEBRI PURNAMAVITA, SH. MH sebagai Hakim Ketua Majelis, EVA. M.T.
PASARIBU, SH dan CIPTO HOSARI. P. NABABAN, SH. MH masing-masing
sebagai Hakim Anggota, putusan yang diucapkan dalam persidangan yang
terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggai 6 Oktober 2015 oleh FEBRI
PURNAMAVITA, SH. MH sebagai Hakim Ketua Majelis. EVA. M.T. PASARIBU,
SH dan NGURAH SURADATTA. D, SH. MH masing-masing sebagai Hakim
Anggota, dibantu oleh RITA RIANA, Sm. Hk dan IWAN GUNAWAN, SH
Panitera Pengganti, dihadiri oleh BUDI PRAKOSA ADI, SH selaku Penuntut
Umum pada Kejaksaan Negeri Punwakarta dan terdakwa didampingi oleh
Penasihat Hukumnya.
Hakim-hakim An^ota
I. EVAia.T BU. SH
akim Ketua,
FEBRI PU INAMAVITA. SH. MH
1DATTA, D. SH. MH
PaniteraTtengqanti,
ITA RIA
AWAN. SH
83