P U T U S A N 3. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua ...

83
fi. ^f %. P U T U S A N Nomor: 149/Pid.B/2015/PN.Pwk DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Purwakarta yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam pengadilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara atas nama terdakwa : Nama Lengkap : MUHAMAD VERY MAULANA HIDAYATULLOH Alias VERY Bin UNTUNG SUJADI Tempat lahir : Kendal Umur/Tgl. Lahir : 23 Tahun/13 September 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki Kebangsaan : Indonesia Tempat tinggal Kp. Jagalan Ri 007/002, Desa Kutotiarjo Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal Agama : Islam Pekeijaan : Karyawan PTSumi Rubber Indonesia Dunlop Terdakwa ditangkap penyidik tanggal 15 Februari 2015 ; Terdakwa telah ditahan di Rumah Tahanan Negara berdasarkan Surat Perintah/Penetapan oleh; 1. Penyidik, sejak tanggal 16 Februari 2015 sampai dengan tanggal 7 Maret 2015: 2. Perpanjangan Penahanan oleti Kepala Kejaksaan Negeri, sejak tanggal 8 Maret 2015 sampai dengan tanggal 16 April 2015; 3. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri,, sejak tanggal 17 April 2015 sampai dengan tanggal 26 Mei 2015; 4. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri,, s^ak tanggal 17 Mei 2015 sampai dengan tanggal 15 Juni 2015; 5. Penuntut Umum, sejak tanggal 15 Juni 2015 sampai dengan tanggal 4 Juli 2015; 6. Hakim Pengadilan Negeri, sejak tanggal 29 Juni 2015 sampai dengan tanggal 28 Juli 2015 ;

Transcript of P U T U S A N 3. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua ...

fi.^ f

% .

P U T U S A NNomor: 149/Pid.B/2015/PN.Pwk

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Purwakarta yang mengadili perkara-perkara pidana dengan

acara pemeriksaan biasa dalam pengadilan tingkat pertama telah menjatuhkan

putusan sebagai berikut dalam perkara atas nama terdakwa :

Nama Lengkap : MUHAMAD VERY MAULANA HIDAYATULLOH

Alias VERY Bin UNTUNG SUJADI

Tempat lahir : Kendal

Umur/Tgl. Lahir : 23 Tahun/13 September 1992

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal Kp. Jagalan Ri 007/002, Desa Kutotiarjo

Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal

Agama : Islam

Pekeijaan : Karyawan PTSumi Rubber Indonesia Dunlop

— Terdakwa ditangkap penyidik tanggal 15 Februari 2015 ;

— Terdakwa telah ditahan di Rumah Tahanan Negara berdasarkan Surat

Perintah/Penetapan oleh;

1. Penyidik, sejak tanggal 16 Februari 2015 sampai dengan tanggal 7 Maret

2015:

2. Perpanjangan Penahanan oleti Kepala Kejaksaan Negeri, sejak tanggal 8

Maret2015 sampai dengan tanggal 16 April 2015;

3. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri,, sejak tanggal 17

April 2015 sampai dengan tanggal 26 Mei 2015;

4. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri,, s^ak tanggal 17

Mei 2015 sampai dengan tanggal 15 Juni 2015;

5. Penuntut Umum, sejak tanggal 15 Juni 2015 sampai dengan tanggal 4 Juli

2015;

6. Hakim Pengadilan Negeri, sejak tanggal 29 Juni 2015 sampai dengan

tanggal 28 Juli 2015 ;

4 .

7. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 29

Juli 2015 sampai dengan tanggal 26 September 2015 ;

8. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Tinggi, sejak tanggal 27

September 2015 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2015 ;

— Menlmbang, bahwa dalam perkara Ini terdakwa didampingi oleh Penasihat

hukum yaltu DULNASIR, SH., MH berdasarkan penunjukan Majelis Hakim

sesuai dengan Penetapan Nomor : 149/Pen.Pid/2015/PN. Pwk tanggal 7 Juli

2015;

— Pengadilan Negeri tersebut;

— Telah membaca dan meneliti berkas perkara dan surat-surat yang berkaitan

dengan perkara ini;

— Telah mendengar keterangan saksi-saksl dan terdakwa di persidangan;

Menimbang, bahwa telah mendengar dan memperhatikan Tuntutan

Pidana dari Penuntut Umum No.Reg.Perkara Nomor Reg. Perkara : PDM-

93/PRWAK/06/2015 yang dibacakan dan diserahkan di persidangan pada hari

Senin 14 September 2015 yang pada pokoknya agar Majelis Hakim yang

memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :

1. Menyatakan terdakwa MIUHAIMAD VERY MAULANA HIDAYATULLOH Als

VERY Bin UNTUNG SUJADI terbukti bersalah melakukan tindak pidana

"pembunuhan berencana dan melakukan kekerasan terhadap anak yang

menyebabkan mati" sebagalmana dalam dakwaan melanggar Kesatu

Primair pasal 340 KUHP Dan Kedua pasal 80 ayat (1) dan (3) UU No. 35

tahun 2014 tentang Perllndungan Anak;

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana mati;

3. Menyatakan Barang Bukti berupa:

- 1 (satu) unit sepeda motor merk yamaha Vixion wama hitam;

(dirampas untuk negara);

- 1 (satu) bilah sangkur wama hitam;

(dikembalikan kepada saksi Ade);

- 1 (satu) bilah pisau bergagang stainless bersarung warna hitam ;

- 1 (satu) potong sweter wama hitam bertuliskan Hurley;

- 1 (satu) potong kaos lengan pendek wama merah ;

- 1 (satu) buah tas selempang wama hitam merk Palazzo;

- 1 (satu) potong celana pendek wama hitam bertuliskan Solo Hadiningrat;

- 1 (satu) potong kaos singlet benwama hitam ;

- 1 (satu) potong celana dalam wama hijau bertuliskan timedan show.

(dirampas untuk dimusnahkan)

4. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar

Rp.S.OOOr (lima ribu) rupiah ;

Teiah mendengar dan membaca Nota pembelaan oteh terdakwa secara

tertulis melalui Penasihat hukumnya yang pada pokoknya memohon agar

Majelis Hakim memutuskan sebagai berikut;

1. Menyatakan terdakwa Muhamad Very Maulana HIdayatulloh terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

Percobaan Perencanaaan Pembunuhan terhadap sdr Widodo ;

2. Menyatakan terdakwa Muhamad Very Maulana HIdayatulloh terbuktisecara sah dan meyakinkan bersaJah melakukan tindak pidana

pembunuhan terhadap keluarga Widodo;

3. Memberikan kebebasan untuk dapat hidup dengan tanpa dibatasi

umur/tanpa hukuman mati;

4. Memberikan keringanan terhadap terdakwa ;

5. Membebankan biaya kepada Negara;

Menimbang, bahwa dari Nota Pembelaan tersebut, Penuntut Umum

menjawab secara tertulis yang pada pokoknya terdakwa memang dari awalsudah berencana melakukan pembunuhan sebagaimana diatur dan diancam

pidana dalam Pasal 340 KUHP sehingga pada pokoknya Penuntut Umum tetap

pada Tuntutan;

Menimbang, bahwa terdakwa diajukan di persidangan ini oleh Penuntut

Umum pada Kejaksaan Negeri Punwakarta, berdasarkan Surat Dakwaan Nomor

Register Perkara ; PDM-93/0.2.15/PRWK/06/2015 tanggal 22 Juni 2015 denganDakwaan sebagai berikut:

KESATU:

Primair

Bahwa ia terdakwa MUHAMAD VERY MAULANA HIDAYATULLOH Als

VERY Bin UNTUNG SUJADI pada hari MInggu tanggal 15 Februri 2015 sekira

puku! 01.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Februari

2015 bertempat di Kampung Pasir Kihiang Rt. 14 Rw.06 Desa Lebak AnyarKecamatan Pesawahan Kabupaten Purwakarta atau setidak-tidaknya disuatu

tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriPunwakarta yang memeriksa dan mengadili peri^aranya. dengan sengaja dan

dengan rencana teiiebih dahulu memmpas nyawa orang lain, diancam

karena pembunuhan dengan rencana, perbuatan mana dilakukan olehterdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:

Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas awalnya

pada hari sabtu tanggal 14 Februari 2015 sekira pukul 16.30 wib ketikaterdakwa sedang melakukan aktifrtas perkerjaan di PT. Sumi Ribber Indonesia

Dunlop sebagai operator produksi ditegur oleh saksi Widodo mengenaikesalahan didalam perkerjaannya yaitu mendorong rak row cover dan

membawa botol minuman di area mesin dengan kata-kata "kalau kamu tidak

mau terima teguran saya kamu saya laporkan ke HRD dan kamu ngomong

anjing atau mengajak saya berantem ayo diluar" dengan adanya perkataandari saksi WIDODO tersebut membuat terdakwa tersinggung dan temgiang-

nglang atau ingat tenjs dipikiran terdakwa, talu terdakwa pulang dari tempatkerja menuju tempat kontrakannya kemudian sekira pukul 01.00 wib terdakwa

tiba dirumah kontrakan terdakwa didaerah Sadang Punwakarta. terdakwa masih

teringat terus perkataan yang disampaikan saksi WIDODO kepada terdakwahingga membuat terdakwa emosi kemudian timbul niat terdakwa untukmendatangi rumah saksi Widodo (suami korban) untuk diberi peringatkan akan

apa yang diucapannya dan akan diajak duel atau bertarung, selanjutnya

terdakwa mengganti baju seragam kerja dengan pakalan biasa, terdakwa

memakai sweter warna hitam bertuliskan HURLEY serta menyiapkan sebilah

pisau yang terdakwa masukan kedalam tas slempang warna hitam kemudianterdakwa berangkat menuju kerumah saksi WIDODO (suami korban) dengan

mengunakan sepeda motor Yamaha Vixon dan setelah sampai dirumah saksiWidodo lalu terdakwa memberhentikan sepeda motornya didepan Masjid lalu

terdakwa turun dan beijalan mendekati rumah korban dan sesampainya

dimmah korban terdakwa kemudian mengetuk pintu dengan mengunakan

tangan dan tidak lama dibukakan pintu oleh korban sdri. SRI ROSWATI sambil

bertanya kepada terdakwa "slapa kamu dan terdakwa jawab saya temannya pa

WIDODO" akan tetapi korban tidak percaya dengan perkataan terdakwa sambil

mendorong pintu hingga mengenai kepala terdakwa sampai terdakwa

tersungkur/jatuh dilantai dan pada saat rtu terdakwa mendengar korban lari ke

dalam kamar sambil berteriak maling mendengar teriakan dari korban lalau

terdakwa kemudian terdakwa mematikan saklar skring lampu yang posisinya

berada diluar rumah disamping pintu dengan maksud suapaya tidak terlihat oleh

korban atau oleh orang lain dari luar, setelah itu terdakwa masuk ke rumah dan

mengejar korban sdri. SRI ROSWATI yang masuk ke dalam kamar setelahterdakwa masuk ke dalam kamar terdakwa mengambil sebilah pisau yang ada

I

di dalam tas yang dibawanya lalu menusukannya ke tubuh korban dari arahbelakang sehingga mengenai di bagian punggung yang dilakukan berulang kalidengan cara tanggan kiri terdakwa memegang badan korban dengan posisitelungkup dan tangan kanan menusuk pisau yang dipegangnya dan setelahmellhat korban sdri. SRI ROSWATI tersungkur bersimbali darah dan pada saat

itu ke-dua anak korban memukul badan terdakwa dari arah belakang, hingga

terdakwa tambah emosi dan pada saat itu juga terdakwa putar badan danterdakwa mellhat korban Amelia Agustin dalam posisi ketakutan lalu terdakwa

kembali menusukan pisau yang ada pada saat itu masih dipegangnya sebanyaklebih dari satu kali hingga bersimbah darah, kemudian terdakwa melihat korbanAlfian berteriak menangis berdiri di tembok lalu terdakwa tusuk denganmengunakan alat yang sama dari arah depan dan mengenai bagian dadanyadan jatuh ke lantai tidak berdaya setelah terdakwa melihat ke-tiga korbantersungkur lalu terdakwa keluar dari pintu semula dan melihat di luar sudahbanyak orang berdiri di depan pintu pagar dari salah seorang menanyakankepada terdakwa "siapa kamu" dan dijawab terdakwa "saya ponakan sdr.WIDODO dari jawa" kemudian orang tersebut menanyakan kembali kepadaterdakwa dimana sdri. SRI ROSWATI dan dijawab oleh terdakwa ada di dalamkamar sedang menyusui anaknya karena tidak percaya dengan omongan

terdakwa maka salah satu warga masuk ke dalam rumah dan berteriak mintatolong setelah mendengan teriakan minta tolong maka terdakwa diamankanoleh warga kemudian terdakwa berontak mau naik motor namun tetap dihalang- halangi oleh warga dan dipukuli hingga terdakwa tersungkur kemudianterdakwa bangun dan lari namun tetap dikejar oleh satpam kemudian terdakwamerebut sangkur milik satpam dan selanjutnya sangkur tersebut terdakwaacung-acungkan ke arah satpam dan warga yang lain sampai terdakwa berhasilmendekati sepeda motor yamaha VIXION warna hitam milik terdakwa hinggaakhirnya terdakwa berhasil melarikan diri kemudian terdakwa melarikan diri kejalan arah Wanayasa kemudian keluar tembus ke jalan Munjul kemudianterdakwa pulang kerumah kontrakan hari masih gelap, kemudian terdakwamembersihkan diri dengan mencuci kepala terdakwa dan kemudian ganti bajudan selanjutnya terdakwa menuju ke mesjid Al-falah Sadang untuk istirahat,Kemudian sekira pukul 18.30 wlb terdakwa bangun dan mau kembali ke rumahuntuk mengambil pakaian guna akan melarikan diri ke Kendal akan tetapisebelum sampai dirumah kontrakan di Gang A1 Falah terdakwa ditangkap olehpetugas kepollsian untuk diproses lebih lanjut;

Berdasarkan hasil Visum Et Repertum Nomor :RA/eR/08/ll/2015/Dokpol

tanggal 28 Februari 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Nurul Aida

Fathya SdF dokter Spesialis Forensik di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih

Bandung bertempat di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Sartika AsihBandung telah melakukan pemeriksaan bedah jenazah atas nama SRI

ROSWATI dengan kesimpulan sebagai berikut:

Pada pemeriksaan mayat perempuan berusia tiga puluh lima sampal dengan

empat puluh tahun yang dalam keadaan mengandung antara dua belas

hingga empat belas minggu ini, ditemukan lima buah luka terbuka pada

punggung akibat kekerasan tajam yang seluruhnya menembus rongga dada,

pada pemeriksaan dalam ditemukan darah pada rongga dada kiri dan kandung

jantung terpotongnya paru kiri, kandung jantung, batang nadi, di serai resapan

darah yang luas paru kiri yang kempis organ-organ lain tanpak pusat. menurut

sifat dan gambaran lukanya, luka diakibatkan senjata tajam bermata satu

dengan panjang minimal empat belas koma delapan sentimeter.

Sebab kematian pada jenazah ini adalah akibat kekerasan tajam pada

punggung yang memotong jantung dan batang nadi. dan menimbulkan

pendarahan. Perkiraan waktu kematian antara empat belas Februari tahun dua

ribu lima belas pukui kosong-kosong lewat empat puluh menit waktu Indonesia

bagian barat.

Perbuatan Terdakwa tersebut diatur dan diancam Pidana dalam pasal 340

KUHP.

Subsidair

Bahwa ia terdakwa MUHAMAD VERY MAULANA HIDAYATULLOH Als

VERY Bin UNTUNG SUJADI pada hari Minggu tanggal 15 Februri 2015 sekira

pukul 01.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Februari

2015 bertempat di Kampung Pasir Kihiang Rt. 14 Rw.06 Desa Lebak Anyar

Kecamatan Pesawahan Kabupaten Punwakarta atau setidak-tidaknya disuatu

tempat lain yang masih temiasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri

Punwakarta yang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja

merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunulian, perbuatan

mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:

Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas awalnya pada hari

sabtu tanggal 14 Februari 2015 sekira pukul 16.30 wib ketika terdakwa sedang

melakukan aktifitas perkerjaan di PT. Sumi Ribber Indonesia Dunlop sebagai

operator produksi ditegur oleh saksi Widodo mengenai kesalahan didalam

perkerjaannya yaitu mendorong rak row cover dan membawa botol minuman di

V

6

area mesin dengan kata-kata 'kalau kamu tidak mau terima teguran sayakamu saya laporkan ke HRD dan kamu ngomong anjing atau mengajaksaya berantem ayo diluar" dengan adanya perkataan dari saksi WIDODOtersebut membuat terdakwa tersinggung dan temgiang-ngiang atau ingat terusdipikiran terdakwa, lalu terdakwa pulang dari tempat kerja menuju tempatkontrakannya kemudian sekira pukul 01.00 wib terdakwa tiba dirumah kontrakanterdakwa di daerah Sadang Punwakarta, terdakwa masih teringat terusperkataan yang disampaikan saksi WiDODO kepada terdakwa hingga nfiembuatterdakwa emosi kemudian timbul niat terdakwa untuk mendatangi rumah saksiWidodo (suami korban) untuk diberi peringatkan akan apa yang diucapannyadan akan diajak duel atau bertarung, selanjutnya terdakwa mengganti bajuseragam ketja dengan pakaian biasa, terdakwa memakai sweter wama hitambertuliskan HURLEY serta menyiapkan sebilah pisau yang terdakwa masukankedalam tas slempang wama hitam kemudian terdakwa berangkat menujukerumah saksi WIDODO (suami korban) dengan mengunakan sepeda motorYamaha Vixen dan setelah sampai dirumah saksi WWodo lalu terdakwamemberhentikan sepeda motomya didepan Masjid lalu terdakwa turun danbetjalan mendekati rumah korban dan sesampainya dirumah korban terdakwakemudian mengetuk pintu dengan mengunakan tangan dan tidak lamadibukakan pintu oleh korban sdri. SRI ROSWATI sambil bertanya kepadaterdakwa "siapa kamu dan terdakwa jawab saya temannya pa WIDODO" akantetapi korban tidak percaya dengan perkataan terdakwa sambil mendorong pintuhingga mengenai kepala terdakwa sampai terdakwa tersungkur/jatuh dilantaidan pada saat itu terdakwa mendengar korban lari kedalam kamar sambilberteriak maling mendengar teriakan dari korban lalau terdakwa kemudianterdakwa mematikan saklar skring lampu yang posisinya berada diluar rumahdisamping pintu dengan maksud suapaya tidak terlihat oleh korban atau olehorang lain dari luar, setelah itu terdakwa masuk kerumah dan mengejar korbansdri. SRI ROSWATI yang masuk kedalam kamar setelah terdakwa masukkedalam kamar terdakwa mengambil sebilah pisau yang ada didalam tas yang

dibawanya lalu menusukanaya ke tubuh korban dari arah belakang sehinggamengenai dibagaian punggung yang dilakukan berulang kali dengan caratanggan kiri terdakwa memegang badan korban dengan posisi telungkup dantangan kanan menusuk pisau yang dipeganya dan setelah melihat korban sdri.SRI ROSWATI tersungkur bersimbah darah dan pada saat itu ke-dua anakkorban memukul badan terdakwa dari arah belakang, hingga terdakwa tambahemosi dan pada saat itu juga terdakwa putar badan dan terdakwa melihat

korban Amelia Agustin dalam posisi ketakutan lalu terdakwa kembali

menusukan pisau yang ada pada saat itu masih dipegangnya sebanyak lebih

dari satu kali hingga bersimbah daraha, kemudian terdakwa melihat korban

Alfian berteriak menangis berdiri ditembok lalau terdakwa tusuk denganmengunakan alat yang sama dari arah depan dan mengenai bagian dadanya

dan jatuh kelantai tklak berdaya setelah terdakwa melihat ke-tiga korbantersungkur lalu terdakwa keluar dari pintu semula dan melihat diluar sudah

banyak orang berdiri didepan pintu pagar dari salah seorang menanyakankepada terdakwa "siapa kamu" dan dijawab terdakwa "saya ponakan sdr.WIDODO dari jawa" kemudian orang tersebut menanyakan kembali kepada

terdakwa dimana sdri. SRI ROSWATI dan dijawab oleh terdakwa ada didalam

kamar sedang menyusui anaknya karena tidak percaya dengan omongan

terdakwa maka salah satu warga masuk kedalam rumah dan berteriak minta

tolong setelah mendengan teriakan minta tolong maka terdakwa diamankanoleh warga kemudian terdakwa berontak mau nalk motor namun tetap dihalang- halangi oleh warga dan dipukuli hingga terdakwa tersungkur kemudian

terdakwa bangun dan lari namun tetap dikejar oleh satpam kemudian terdakwa

merebut sangkur milik satpam dan selanjutnya sangjur tersebut terdakwa

acung-acungkan kearah satpam dan warga yang lain sampai terdakwa berhasil

mendekati sepeda motor yamaha VIXION warna hltam milik terdakwa hingga

akhirnya terdakwa berhasil melarikan diri kemudian terdakwa melarikan diri ke

jalan arah wanayasa kemudian keluar tembus ke jalan munjul kemudian

terdakwa pulang kerumah kontrakan hari maslh gelap kemudian terdakwa

membersihkan diri dengan menouci kepala terdakwa dan kemudian ganti baju

dan selanjutnya terdakwa menuju ke mesjid Al-falah Sadang untuk istlrahat.

Kemudian sekira pukul 18.30 wib terdakwa bangun dan mau kembali kerumah

untuk mengambil pakaian guna akan melarikan diri ke Kendal akan tetapi

sebelum sampai dirumah kontrakan di Gang Al Falah terdakwa ditangkap oleh

petugas kepolislan untuk diproses lebih lanjut.

Berdasarkan hasil Visum Et Repertum Nomor ;R/\/eR/08/il/2015/Dokpol

tanggal 28 Februari 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Nurul Aida

Fathya SdF dokter Spesialis Forensik dl Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih

Bandung bertempat diruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih

Bandung telah melakukan pemeriksaan bedah jenazah atas nama SRI

ROSWATI dengan kesimpulan sebagai berikut:

Pada pemeriksaan mayat perempuan berusia tiga puluh lima sampai dengan

empat puluh tahun ysng dalam keadaan mengandung antara dua be/as

8

hingga empat belas minggu ini, ditemukan lima buah luka terbuka padapunggung akibat kekerasan tajam yang seluruhnya menembus rongga dada,pada pemeriksaan dalam ditemukan darah pada rongga dada kiri dan kandungjantung terpotongnya paru kiri, kandung jantung, batang nadi, dl serai resapandarah yang luas paru kiri yang kempis organ-organ lain tanpak pusat, menurutsifat dan gambaran lukanya, luka diakibatkan senjata tajam bermata satudengan panjang minimal empat belas koma delapan sentimeter.Sebab kematian pada jenazah ini adalah akibat kekerasan tajam padapunggung yang memotong jantung dan batang nadi, dan menimbulkanpendarahan. Perkiraan waktu kematian antara empat belas Februan tahun duaribu lima belas pukul kosong-kosong lewat empat puluh menit waktu Indonesiabagian barat.

Perbuatan Terdakwa tersebut diatur dan diancam Pidana dalam pasal 338KUHP.

Lftbih Subsidair :

Bahwa ia terdakwa MUHAMAD VERY MAULANA HIDAYATULLOH AlsVERY Bin UNTUNG SUJADI pada hari Minggu tanggal 15 Februri 2015 sekirapukul 01.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Februari2015 bertempat di Kampung Pasir Kihiang Rt. 14 Rw.06 Desa Lebak AnyarKecamatan Pesawahan Kabupaten Putwakarta atau setidak-tidaknya disuatutempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriPunwakarta yang memeriksa dan mengadili perkaranya, penganiayaanmengakibatkan mati. Perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:

Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas awalnyapada hari sabtu tanggal 14 Februari 2015 sekira pukul 16.30 wib ketikaterdakwa sedang melakukan aktifitas perkerjaan di PT. Sumi Ribber IndonesiaDunlop sebagai operator produksi ditegur oleh saksl Widodo mengenaikesalahan didalam perkerjaannya yaitu mendorong rak row cover danmembawa botol minuman di area mesin dengan kata-kata "kalau kamu tidakmau terima teguran saya kamu saya laporkan ke HRD dan kamu ngomonganjing atau mengajak saya berantem ayo diluar" dengan adanya perkataandari saksi WIDODO tersebut membuat terdakwa tersinggung dan terngiang-ngiang atau ingat terus dipikiran terdakwa, lalu terdakwa pulang dari tempatkerja menuju tempat kontrakannya kemudian sekira pukul 01.00 wib terdakwatiba dirumah kontrakan terdakwa di daerah Sadang Putwakarta, terdakwa masihteringat terus perkataan yang disampaikan saksi WIDODO kepada terdakwa

-

hingga membuat terdakwa emosi kemudian timbul niat terdakwa untuk

mendatangi rumah saksi Widodo (suami korban) untuk diberi peringatkan akan

apa yang diucapannya dan akan diajak duel atau bertarung, setanjutnya

terdakwa mengganti baju seragam kerja dengan pakaian biasa, terdakwa

memakai sweter wama hitam bertuliskan HURLEY serta menyiapkan sebilah

pisau yang terdakwa masukan kedalam tas slempang warna hitam kemudian

terdakwa berangkat menuju kerumah saksi WIDODO (suami korban) dengan

mengunakan sepeda motor Yamaha Vixon dan setelah sampal dirumah saksi

Widodo lalu terdakwa memberhentikan sepeda motomya didepan Masjid lalu

terdakwa turun dan berjalan mendekati rumah korban dan sesampainya

dirumah korban terdakwa kemudian mengetuk pintu dengan mengunakan

tangan dan tidak lama dibukakan pintu oleh korban sdri. SRI ROSWATl sambil

bertanya kepada terdakwa "siapa kamu dan terdakwa jawab saya temannya pa

WIDODO" akan tetapl korban tIdak percaya dengan perkataan terdakwa sambil

mendorong pintu hingga mengenal kepala terdakwa sampai terdakwa

tersungkurAjatuh dllantal dan pada saat itu terdakwa mendengar korban lari

kedalam kamar sambil berteriak mailng mendengar teriakan dari korban lalau

terdakwa kemudian terdakwa mematlkan saktar skring lampu yang posislnya

berada diluar rumah disamping pintu dengan maksud suapaya tidak terlihat oleh

korban atau oleh orang lain dari luar, setelah itu terdakwa masuk kerumah dan

mengejar korban sdri. SRI ROSWATl yang masuk kedalam kamar setelah

terdakwa masuk kedalam kamar terdakwa mengambil sebilah pisau yang ada

didalam tas yang dibawanya lalu menusukanaya ke tubuh korban dari arah

belakang sehingga mengenai dibagaian punggung yang dilakukan bemlang kali

dengan cara tanggan kiri terdakwa memegang badan korban dengan posisi

telungkup dan tangan kanan menusuk pisau yang dipeganya dan setelah

melihat korban sdri. SRI ROSWATl tersungkur bersimbah darah dan pada saat

itu ke-dua anak korban memukul badan terdakwa dari arah belakang, hingga

terdakwa tambah emosi dan pada saat itu juga terdakwa putar badan dan

terdakwa melihat korban Amelia Agustin dalam posisi ketakutan lalu terdakwa

kembali menusukan pisau yang ada pada saat itu masih dipegangnya sebanyak

lebih dari satu kali hingga bersimbah daraha, kemudian terdakwa melihat

korban Alfian berteriak menangis berdiri ditembok lalau terdakwa tusuk dengan

mengunakan alat yang sama dari arah depan dan mengenai bagian dadanya

dan jatuh kelantai tidak berdaya setelah terdakwa melihat ke-tiga korban

tersungkur lalu terdakwa keluar dari pintu semula dan melihat diluar sudah

banyak orang berdiri didepan pintu pagar dari salah seorang menanyakan

10 !

kepada terdakwa "siapa kamu" dan dijawab terdakwa "saya ponakan sdr.

WIDODO dari jawa" kemudian orang tersebut menanyakan kembali kepada

terdakwa dimana sdri. SRI ROSWAT! dan dijawab oleh terdakwa ada didalam

kamar sedang menyusui anaknya karena tidak percaya dengan omongan

terdakwa maka salah satu warga masuk kedalam rumah dan berteriak minta

tolong setelah mendengan teriakan minta tolong maka terdakwa diamankan

oleh warga kemudian terdakwa berontak mau naik motor namun tetap di

halang- halangi oleh warga dan dipukuli hingga terdakwa tersungkur kemudian

terdakwa bangun dan lari namun tetap dikejar oleh satpam kemudian terdakwa

merebut sangkur milik satpam dan selanjutnya sangjur tersebut terdakwa

acung-acungkan kearah satpam dan warga yang lain sampai terdakwa berhasil

mendekati sepeda motor yamaha VIXION warna hitam milik terdakwa hingga

akhimya terdakwa berhasil melarikan diri kemudian terdakwa melarikan diri ke

jalan arah wanayasa kemudian keluar tembus ke jalan munjul kemudianterdakwa pulang kerumah kontrakan hari masih gelap kemudian terdakwa

membersihkan diri dengan mencuci kepala terdakwa dan kemudian ganti baju

dan selanjutnya terdakwa menuju ke mesjid Al-falah Sadang untuk istirahat.

Kemudian sekira pukul 18.30 wib terdakwa bangun dan mau kembali kerumah

untuk mengambil pakaian guna akan melarikan diri ke Kendal akan tetapi

sebelum sampai dirumah kontrakan di Gang Al Falah terdakwa ditangkap oleh

petugas kepolisian untuk diproses lebih ianjut;

Berdasarkan hasil Visum Et Repertum Nomor :RA/eR/08/ll/2015/Dokpol

tanggal 28 Febmari 2015 yang dibuat dan dltandatangani oleh dr. Nurul Aida

Fathya SdF dokter Spesialis Forensik di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih

Bandung bertempat diruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih

Bandung telah melakukan pemeriksaan bedah jenazah atas nama SRI

ROSWATI dengan kesimpulan sebagai berikut:

Pada pemeriksaan mayat perempuan berusia tiga puluh lima sampai dengan

empat puluh tahun yang dalam keadaan mengandung antara dua belas

hingga empat belas minggu ini, ditemukan lima buah luka terbuka padapunggung akibat kekerasan tajam yang selumhnya menembus rongga dada,

pada pemeriksaan dalam ditemukan darah pada rongga dada kiri dan kandung

jantung terpotongnya paru kiri, kandung jantung, batang nadi, di serai resapan

darah yang luas paru kiri yang kempis organ-organ lain tanpak pusat, menurut

sifat dan gambaran lukanya, luka diakibatkan senjata tajam bennata satu

dengan panjang minimal empat belas koma deiapan sentimeter;

11

Sebab kematian pada jenazah ini adalah akibat kekerasan tajam pada

punggung yang memotong jantung dan batang nadi. dan menimbulkanpendarahan. Perkiraan waktu kematian antara empat belas Februari tahun dua

ribu lima belas pukul kosong-kosong lewat empat puluh menit waktu Indonesiabagian barat;

Perbuatan Terdakwa tersebut diatur dan diancam Pidana daiam pasal 351

ayat(3)KUHP.

DAN

KEDUA

Bahwa ia terdakwa MUHAMAD VERY MAULANA HIDAYATULLOH Als

VERY Bin UNTUNG SUJADI pada hari MInggu tanggal 15 Februri 2015 sekira

pukul 01.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Februari

2015 bertempat dl Kampung Pasir Kihiang Rt. 14 Rw.06 Desa Lebak Anyar

Kecamatan Pesawahan Kabupaten Punwakarta atau setidak-tidaknya disuatu

tempat lain yang masih temiasuk dalam daerah hukum Pengadilan NegeriPunwakarta yang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja

melal(ul(an Icelcejaman, kelterasan atau ancaman kekerasan atau ancaman

kekerasan atau penganiayaan terhadap anak yang mengakibatkan luka

dan mati,. Perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara sebagal

berikut:

Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas awalnya

pada hari sabtu tanggal 14 Februari 2015 sekira pukul 16.30 wib ketlka

terdakwa sedang melakukan aktifitas perkerjaan di PT. Sumi Ribber Indonesia

Dunlop sebagai operator produksi ditegur oleh saksi WIdodo mengenai

kesalahan didalam perkerjaannya yaitu mendorong rak row cover dan

membawa botol minuman di area mesin dengan kata-kata "kalau kamu tidak

mau terima teguran saya kamu saya laporkan ke HRD dan kamu ngomong

anjing atau mengajak saya berantam aye diluar" dengan adanya perkataan

dari saksi WIDODO tersebut membuat terdakwa tersinggung dan temgiang-

ngiang atau Ingat terus dipiklran terdakwa, lalu terdakwa pulang dari tempat

kerja menuju tempat kontrakannya kemudian sekira pukul 01.00 wib terdakwa

tiba dirumah kontrakan terdakwa di daerah Sadang Purwakarta, terdakwa masih

teringat terus perkataan yang disampaikan saksi WIDODO kepada terdakwa

hingga membuat terdakwa emosi kemudian timbut niat terdakwa untukmendatangi rumah saksi Widodo (suami korban) untuk diberi peringatkan akan

apa yang diucapannya dan akan diajak duel atau bertarung, selanjutnyaterdakwa mengganti baju seragam kerja dengan pakaian biasa, terdakwa

12 i'

memakai sweter wama hitam bertuliskan HURLEY serta menyiapkan sebilahpisau yang terdakwa masukan kedalam tas slempang warna hitam kemudianterdakwa berangkat menuju kerumah saksi WIDODO (suami korban) denganmengunakan sepeda motor Yamaha Vixen dan setelah sampai dirumah saksiWidodo lalu terdakwa memberhentikan sepeda motornya didepan Masjid laluterdakwa turun dan berjalan mendekati rumah korban dan sesampainyadirumah korban terdakwa kemudian mengetuk pintu dengan mengunakantangan dan tidak lama dibukakan pintu oleh korban sdri. SRI ROSWATI sambilbertanya kepada terdakwa "siapa kamu dan terdakwa jawab saya temannya paWIDODO" akan tetapi korban tidak percaya dengan perkataan terdakwa sambilmendorong pintu hingga mengenai kepala terdakwa sampai terdakwatersungkur/jatuh dilantai dan pada saat itu terdakwa mendengar korban larikedalam kamar sambil berteriak maling mendengar teriakan dari korban lalauterdakwa kemudian terdakwa mematikan saklar skring lampu yang posisinyaberada diluar rumah disamping pintu dengan maksud suapaya tidak terlihat olehkorban atau oleh orang lain dari luar, setelah Itu terdakwa masuk kerumah danmengejar korban sdri. SRI ROSWATI yang masuk kedalam kamar setelahterdakwa masuk kedalam kamar terdakwa mengambll sebilah pisau yang adadidalam tas yang dibawanya lalu menusukanaya ke tubuh korban dari arahbelakang sehingga mengenai dibagaian punggung yang dilakukan berulang kalidengan cara tanggan kiri terdakwa memegang badan korban dengan posisitelungkup dan tangan kanan menusuk pisau yang dipeganya dan setelahmelihat korban sdri. SRI ROSWATI tersungkur bersimbah darah dan pada saatitu ke-dua anak korban memukul badan terdakwa dari arah belakang, hinggaterdakwa tambah emosi dan pada saat itu juga terdakwa putar badan danterdakwa melihat korban Amelia Agustin dalam posisi ketakutan lalu terdakwakembali menusukan pisau yang ada pada saat itu masih dlpegangnya sebanyaklebih dari satu kali hingga bersimbah daraha, kemudian terdakwa melihatkorban Alfian berteriak menangis berdiri ditembok lalu terdakwa tusuk denganmengunakan alat yang sama dari arah depan dan mengenai bagian dadanyadan jatuh kelantai tidak berdaya setelah terdakwa melihat ke-tiga korbantersungkur lalu terdakwa keluar dari pintu semula dan melihat diluar sudahbanyak orang berdiri didepan pintu pagar dari salah seorang menanyakankepada terdakwa "siapa kamu" dan dijawab terdakwa "saya ponakan sdr.WIDODO dari jawa" kemudian orang tersebut menanyakan kembali kepadaterdakwa dimana sdri. SRI ROSWATI dan dijawab oleh terdakwa ada didalamkamar sedang menyusui anaknya karena tidak percaya dengan omongan

13

terdakwa maka salah satu warga masuk kedalam rumah dan berteriak minta

tolong setelah mendengan teriakan minta tolong maka terdakwa diamankanoleh warga kemudian terdakwa berontak mau naik motor namun tetap dihalang- halangi oleh warga dan dipukuli hingga terdakwa tersungkur kemudianterdakwa bangun dan lari namun tetap dikejar oleh satpam kemudian terdakwa

merebut sangkur milik satpam dan selanjutnya sangjur tersebut terdakwaacung-acungkan kearah satpam dan warga yang lain sampai terdakwa berhasilmendekati sepeda motor yamaha VIXION warna hitam milik terdakwa hingga

akhimya terdakwa berhasil melarikan diri kemudian terdakwa melarikan diri kejalan arah wanayasa kemudian keluar tembus ke jalan munjul kemudianterdakwa pulang kemmah kontrakan hari masih gelap kemudian terdakwamembersihkan diri dengan mencuci kepala terdakwa dan kemudian ganti baju

dan selanjutnya terdakwa menuju ke mesjid Al-falah Sadang untuk istirahat.Kemudian sekira pukul 18.30 wib terdakwa bangun dan mau kembali kemmah

untuk mengambil pakaian guna akan melarikan diri ke Kendal akan tetapisebelum sampai dirumah kontrakan di Gang A! Falah terdakwa ditangkap olehpetugas kepolisian untuk diproses lebih lanjut;

Berdasarkan hasil Visum Et Repertum Nomor :R/VeR/08/ll/2015/Dokpol

tanggal 28 Febmari 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Nurul AidaFathya SdF dokter Spesialis Forensik di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika AsihBandung bertempat diruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih

Bandung telah melakukan pemeriksaan bedah jenazah atas nama AMELIAdengan kesimpulan sebagai berikut:

Pada anak perempuan usia kurang lebih dua belas tahun inl ditemukan enambuah luka terbuka pada punggung akibat kekerasan tajam, tiga diantaranya

tembus rongga perut, pada pemeriksaan dalam ditemukan darah pada ronggaperut terpotongnya organ-organ dalam antara lain : sekat rongga badan, ototpaha bagian dalam, ginjal kin, kelenjar anak ginjal kiri, pembulu nadi ginjal,batang nadi bagian perut, kelenjar liur perut dan hati baga belakang, selanjutnyaditemukan resapan darah yang luas dinding belakang perut, paru tampakkempis, organ-organ lainya tanpak pucat. Berdasarkan sifat dan gambaranlukanya, luka diaklbatkan senjata tajam bemiata satu dengan panjang minimalsebelas koma lima sentimeter;

Sebab kematian pada jenazah ini adalah akibat kekerasan tajam pada bagianpinggang yang memotong berbagai organ dalam dan menimbulkan pendarahanPerkiraan waktu kematian antara empat belas Februari tahun dua ribu lima

belas pukul sembllan belas lewat tiga belas menit waktu Indonesia bagian barat.

14

Dan berdasarkan hasil Visum Et Repertum Nomor: 441.9/1149.RSUD tanggal

lima belas Februari dua ribu lima belas jam 02.33 wib yang dibuat dan

ditandatangani oleh dr. APNARIA LIANA WATI dokter pada Rumah Sakit Bayu

Asih Kabupaten Punwakarta telah memeriksa seorang penderita bemama

ALFIAN dengan hasil pemeiiksaan sebagal berikut:

- Kepala : Tidak terdapat jelas

- Leher : Tidak terdapat jelas

Dada : Luka robek di dada kiri bagian luar ukuran

tiga kali dua centimeter

Punggung : Tidak terdapat jelas

Anggota gerak atas : Luka robek dilengan kanan dua tempat

Ukuran empat kali satu centimeter dan

ukuran dua kali satu centimeter

- Anggota gerak bawah : Luka robek dipinggang kanan dua tempat

Tembus kulit samping luar ukuran

tiga kali tiga centimeter.

Kesimpulan : "seorang laki-laki dengan identitas diatas dengan luka-luka

Tersebut di atas akibat kekerasan tumput dan tajam"

Perbuatan Terdakwa tersebut diatur dan diancam Pidana dalam pasal 80

ayat (1) dan (3) undang-undang RepublikIndonesia Nomor 35 tahun 2014

tentang perlindungan anak.

Menimbang, bahwa dalam menanggapi Surat Dakwaan tersebut,

terdakwa menyatakan telah mengerti akan maksud dan isi Surat Dakwaan

tersebut dan terdakwa maupun Penasihat hukumnya tidak mengajukan

keberatan atau eksepsi;

Menimbang, bahwa telah membaca dan meneliti hasil Visum et Repertum:

1. Pemeriksaan bedah jenazah atas nama : SRI ROSWATI, umur 35 Tahun,

sesuai dengan Visum et Repertum Nomor : R/VeR/08/ll/2015/Dokpol

tertanggal 28 Februari 2015 yang diperiksa dan ditandatangani oleh DR.

NURUL AIDA FATHYA, SpF, dokter pada Rumah Sakit Bhayangkara

Sartika Asih Bandung, dengan hasil kesimpulan : pada pemeriksaan mayat

perempuan bemsia tiga puluh lima sampai dengan empat puluh tahun yang

dalam keadaan mengandung antara dua belas hingga empat belas minggu

ini, ditemukan lima buah luka terbuka pada punggung akibat kekerasan

tajam yang seluruhnya menembus rongga dada. Pada pemeriksaan dalam

>

15 <

ditemukan darah pada rongga dada kiri dan kandung jantung. Terpotongnya

paru kiri, kandung jantung, jantung, batang nadi, disertai resapan darahyang luas. Paru kiri yang kempis dan organ-organ Iain tampak pucat.Menurut sifat dan gambaran lukanya, luka diakibatkan senjata tajambermata satu dengan panjang minimal enam belas koma delapan

sentimeter. Pada indung telur kiri benjkuran lima sentimeter kali dua

sentimeter kali no! koma lima sentimeter. Indung telur kanan berukuran

empat belas sentimeter kali dua sentimeter kali nol koma delapansentimeter. Rahim berukuran tiga belas sentimeter kali empat belas

sentimeter kali delapan sentimeter teraba janin, di dalam rahim tampak

kantung rahim berisi janin dengan panjang tali pusat sepuluh koma limasentimeter, panjang kepala tumit sebelas koma lima sentimeter, panjang

tulang paha delapan belas sentimeter, berat tiga puluh lima gram. Sebabkematian pada jenazah Ini adalah akibat kekerasan tajam pada punggung

yang memotong jantung dan batang nadi, dan menimbulkan pendarahan.Perkiraan waktu kematian antara empat belas Febmari tahun dua ribu lima

belas pukul delapan belas lewat empat puluh menrt sampai tanggal limabelas Februari tahun dua ribu lima belas pukul kosong-kosong lewat empat

puluh menit waktu Indonesia bagian barat;

2. Pemeriksaan bedah jenazah atas nama : AMELIA, umur 12 Tahun, sesuai

dengan Visum etRepertum RA/eR/09/ll/2015/Dokpol tertanggal 28 Februari2015 yang diperiksa dan ditandatangani oleh DR. NURUL AIDA FATHYA,

SpF„dokter pada Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Aslh Bandung dengankesimpulan : pada pemeriksaan anak perempuan usia kurang lebih dua

belas tahun ini, ditemukan enam buah luka terbuka pada punggung akibat

kekerasan tajam, tiga diantaranya menembus rongga perut. Pada

pemeriksaan dalam ditemukan adanya darah dalam rongga perut,terpotongnya organ-organ dalam antara lain : sekat rongga badan, otot

paha bagian dalam, ginjal kiri, kelenjar anak ginjal kiri, pembuluh nadi ginjal,

batang nadi bagian perut, kelenjar Ilur perut dan hati baga belakang.

Selanjutnya ditemukan resapan darah yang luas dinding belakang perut,

paru tampak kempis, organ-organ dalam lainnya mulai pucat. Berdasarkansifat dan gambaran luka , luka diakibatkan senjata tajam mata satu denganpanjang minimal sebelas koma lima sentimeter. Sebab kematian padajenazah ini akibat kekerasa tajam pada bagian pinggang yang memotong

berbagai organ dalam dan menimbulkan pendarahan. Perkiraan saat

16

kematian antara empat belas Februari tahun dua ribu lima belas pukul

Sembitan betas lewat tiga betas menit sampai tanggal lima betas Februari

tahun dua ribu lima belas pukul satu lebih tiga belas menit waktu Indonesia

bagian barat;

3. Pemeriksaan korban atas nama : ALFIAN. umur 5 Tahun, sesuai dengan

Visum et Repertum Nomor: 441.9/1149/RSUD tertanggal 25 Februari 2015

yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. APNARIA LIANA WATI, dokter

pada RSUD Bayu Asih Punvakarta, dengan kesimpulan :

Luka robek di dada kin bagian luar ukuran tiga kali dua centimeter;

Anggota gerak atas : luka robek di lengan kanan dua tempat ukuran empat

kali satu centimeter dan ukuran dua kali satu centimeter;

Anggota gerak bawah : luka robek di pinggang kanan dua tempat tembus ke

kulit samping luar ukuran tiga kali tiga centimeter;

Kesimpulan : seorang laki-laki dengan identifikasi di atas dengan luka-luka

tersebut di atas akibat kekerasan tumpul dan tajam ;

Menlmbang, bahwa daiam perkara ini, Penuntut Umum mengajukan

barang bukti bempa:

- 1 (satu) unit sepeda motor meri( Yamaha Vixion wama hitam ;

- 1 (satu) bilah pisau bergagang stainless bersarung warna hitam ;

- 1 (satu) potong kaos sweter wama hitam bertutiskan HURLEY;

- 1 (satu) potong kaos lenganpendek wama merah ;

- 1 (satu) bilah sangkurwama hitam;

- 1 (satu) buah tas slempang wama hitam merk Palazzo;

- 1 (satu) potong cetana pendek wama hitam bertuliskan Solo Hadiningrat;

- 1 (satu) potong kaos singlet wama putih;

- 1 (satu) potong celana dalam wama hijau bertuliskan Time &Show;

Menimbang, bahwa selanjutnya di persidangan telah didengar keterangan

saksi-saksi yang diajukan oleh Penuntut Umum yang masing-masing

menerangkan di bawah sumpah kecuali saksi atas nama ALVIAN karena masih

dibawah umur yaitu masih dibawah 15 (lima belas) Tahun, yang pada pokoknya

para saksi memberikan keterangan sebagai berikut:

1. ALVIAN DWIMAULANA Bin WIDODO:

- Bahwa saksi tidak kenal dan tidak mempunyai hubungan keluarga dan

tidak terikat hubungan kerja dengan terdakwa;

17

- Bahwa ibu dan kakak saksi yang bemama Amelia tetah ditusuk oleh

terdakwa yang sebelumnya saksi tkiak kenal;

- Bahwa kejadiannya pada malam hari di rumah saksi, pada saat saksi

tidur kemudian terbangun karena lampu di kamar saksi mati dan gelap,

dan ketika saksi bangun, saksi melihat terdakwa sedang membentur-

benturkan kepala ibu saksi ke di dinding kamar saksi sebanyak 4 (empat)

kali;

- Bahwa melihat hal tersebut kemudian saksi dan kakak saksi yang juga

terbangun menangis;

- Bahwa saksi melihat terdakwa kemudian menusukkan sebiiah pisau ke

arah punggung ibu saksi berulang kali;

- Bahwa melihat saksi dan kakak saksi bangun dan menangis. kemudian

terdakwa juga menusukkan pisau ke arah kakak saksi yaitu saksi Amelia

berulang kali;

- Bahwa kemudian terdakwa menusukkan pisau tersebut kearah saksi

berulang kali dari arah depan ke bagian tangan dan pinggang saksi;

- Bahwa postsinya ibu saksi saat ditusuk yaitu di belakang pintu kamar

saksi dan posisi kakak saksi ditusuk di pinggir kasur. sedangkan posisi

saksi berada di tembok dekat meja belajar;

- Bahwa terdakwa menusuk saksi, ibu saksi dan kakak saksi secara

berulang ulang yang jumlahnya lebih dari satu kali;

- Bahwa sampai sekarang saksi tidak lagi dapat bertemu dan berkumpul

dengan ibu dan kakak saksi karena keduanya telah berada di surga ;

- Bahwa sebelumnya saksi tkJur di kamar saksi, berdua dengan kakak

saksi di kamar bagian belakang, sedangkan ibu saksi tidur sendiri di

kamar depan;

Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa merasa keberatan yaitu sebab

terdakwa menikam saksi dan kakaknya karena saksi dan kakaknya tersebut

memukuli terdakwa dari belakang sambil menangis dan terdakwa hanya

memepet ibu saksi ke dinding dan tidak ada membenturkan kepala ibu saksi

ke tembok. Atas keberatan terdakwa, saksi tetap pada keterangannya;

2. WIDODO Bin MULYONO:

- Bahwa saksi kenal tetapi tkJak mempunyai hubungan keluarga dan

memiliki hubungan pekerjaan dengan terdakwa, yaitu saksi adalah

atasan terdakwa;

18

Bahwa telah terjadi tindak pidana pembunuhan terhadap istri saksi yang

bernama Sri Roswati dan anak saksi yang bernama Amelia serta melukai

anak laki-laki saksi yaitu saksi Alvlan yang dilakukan oleh terdakwa ;

Bahwa kejadian tersebut pada hari Minggu tanggal 15 Februari 2015

sekira pukul 01.30 Wib di rumah saksi yang terletak di Kp. Pasir Kihiang

Rt. 014/006 Ds. Lebak Anyar Kecamatan Pasawahan Kabupaten

Purwakarta;

Bahwa saksi tidak melihat peristiwa pembunuhan tersebut secara

langsung, karena pada saat peristiwa tersebut saksi sedang membeli

nasi goreng tak jauh dari rumah saksi sepulang dari tempat saksi bekerja

di PT. Sumi Rubber Indonesia Dunlop yang beralamat di Kawasan

Indotaisei Blok H sektor 1A Cikampek Karawang ;

Bahwa pada saat saksi sedang membeli nasi goreng, saksi ditetpon oleh

sdr. Mamat yang menyuruh saksi agar cepat pulang karena di rumah

saksi telah terjadi perampokan ;

Bahwa sesampainya di rumah saksi, telah ada banyak warga dan

mereka mengatakan bahwa istri yang bemama Sri Roswati dan anak

perempuan saksi yang bemama Amelia sudah dibawa ke rumah Sakit

Bayu asih, setelah itu saksi langsung menuju rumah sakit temyata istri

saksi sudah meninggal dunia sedangkan anak perempuan saksi dalam

keadaan koma;

Bahwa tidak lama kemudian anak saksi yaitu Amelia meninggal dunia

dan istri saksi yang bernama Sri Roswati meninggal dunia pada saat itu

dalam kondisi hamil kurang lebih 3 (tiga) Bulan dan janin dalam

kandungannya juga tidak bisa diselamatkan ;

Bahwa anak laki laki saksi yang bemama Alvlan masih diamankan di

rumah mertua saksi yang saat itu saksi belum tahu kondisinya, dan tak

lama kemudian baru diketahui apabila anak saksi yaitu Alvian juga

mengalami luka tusuk di perut, dada dan tangannya, tetapi nyawanya

bisa diselamatkan;

Bahwa pada malam itu saksi tidak diperbolehkan masuk ke dalam rumah

saksi karena sudah ada Police line (garis polisi) dan baru setelah 4

(empat) hari saksi diperbolehkan masuk rumah saksi;

Bahwa pada saat saksi telah boleh masuk ke dalam rumah, saksi melihat

kondisi rumah saat itu berantakan, kunci pintu depan patah, darah yang

sudah kering berceceran antara lain menempel di tembok, di kamar anak

anak dan di ruang tamu ;

19

Bahwa terdakwa dan saksi sama-sama bekerja di PT. Sumi Rubber

Indonesia Dunlop yang berlokasi di Cikampek Karawang, dan terdakwa

merupakan anak buah saksi ;

Bahwa pennasalahan antara saksi dan terdakwa adalah mengenai

urusan pekerjaan, sebelumnya terdakwa telah nnelakukan kesalahan

dalam melakukan pekerjaannya kemudian saksi menegumya dan

mungkin tenJakwa tidak berkenan dan tidak terima atas teguran saksi

tersebut;

Bahwa pada hari kejadian, saksi dan terdakwa sama-sama bekerja pada

saat sip sore menjelang malam yaitu dari pukul 16.00 Wib sampal

dengan pukul 12.00 Wib. akan tetapi waktu pulang tidak berbarengan

karena saksi harus menyelesaikan semua laporan dari anak buah saksi.

dengan selisihnya saksi pulang sekitar 1 (satu) jam lebih lama dari

terdakwa;

Bahwa terdakwa bekerja di PT. Sumi Rubber Indonesia Dunlop sudah 4

(empat) tahun dan menjadi bawahan saksi sekitar 2 (dua) tahunan dan

apabila bekerja. terdakwa beberapa kali melakukan pelanggaran dalam

bekerja dan hal tersebut bisa membahayakan orang lain ;

Bahwa saat saksi menegur terdakwa, terdakwa suka membantah dan

berontak dan terdakwa pemah mendapat teguran secara tertulis 1 (satu)

kali atas kesalahannya tersebut;

Bahwa teguran secara lisan pemah saksi sampaikan ketika saat

terdakwa mendorong troli terlalu cepat yang bisa membahayakan

keselamatan karyawan lainnya yaitu dengan resiko akan tertabrak;

Bahwa juga 2 (dua) hari sebelum kejadian terdakwa pernah meletakkan

botol air minum di atas mesin padahal hal tersebut tidak diperbolehkan

karena takut mengganggu dan merusak kerja mesin ;

Bahwa setiap saksi menegur terdakwa, seingat saksi tidak pemah

mengeluarkan kata-kata kasar;

Bahwa terdakwa tidak pemah mengancam saksi;

Bahwa terdakwa beda dengan karyawan yang lain, terdakwa kurang

bergaul. apabila bergaul terdakwa mau bercanda dengan orang lain

tetapi apabila orang lain ada yang bercanda. maka terdakwa akan marah

Bahwa rumah saksi dan terdakwa beda jurusan dan saksi tidak tahu

terdakwa pulang kerja pakai jemputan atau tidak;

n20

- Bahwa hingga kini kondisi AMan sudah berangsur membaik dan tinggal

dengan adik ipar saksi, tetapi terkadang masih trauma atas kejadian

tersebut;

- Bahwa saat kejadian, anak perempuan saksi yaitu Amelia Agustina

beaimur 11 (sebelas) Tahun dan duduk dikelas 5 (lima) Sekolah Dasar

(SD) dan anak laki-laki saksi yaitu Alvian berumur 6 (enam) Tahun dan

duduk dibangku Taman Kanak-Kanak;

- Bahwa saksi tidak memaafkan perbuatan terdakwa yang teiah

menyebabkan istri saksi yang tengah hamil dan anak perempuan saksi

meninggal dunia serta saksi AMan mengalami luka-luka dan trauma ;

Atas keterangan saksi, terdakwa merasa keberatan yaitu saksi ada

mengeluarkan kata-kata kasar yaitu kata "asu (anjing)" kepada terdakwa dan

sewaktu ditegur oleh saksi terdakwa hanya diam saja dan tidak ada

membantah. Atas keberatan terdakwa tersebut, saksi tetap pada

keterangannya.

3. ENJUH SIROJUDIN Bin OYO :

- Bahwa saksi tidak kenal dan tidak mempunyal hubungan keluarga dan

tidak mempunyai hubungan pekerjaan dengan terdakwa ;

- Bahwa saksi dihadapkan di persldangan ini sehubungan dengan telah

teijadi tindak pidana pembunuhan terhadap anak kandung saksi yang

bemama Sri Roswati dan cucu perempuan saksi bemama Amelia

Agustina serta melukai cucu saksi yang bemama Alvian yang dilakukan

oleh terdakwa;

- Bahwa kejadiannya pada hari Minggu tanggal 15 Februari 2015 sekira

pukul 01.30 di rumah anak dan menantu saksi yang beralamat di Kp.

Pasir Kihiang Rt014/006 Desa Lebak Anyar Kecamatan Pasawahan

Kabupaten Punvakarta;

- Bahwa saksi tidak tahu bagaimana terdakwa melakukannya karena pada

saat kejadian, saksi sedang tidur di rumah saksi, yang saksi tahu anak

kandung saksi yang bemama Sri Roswati atau biasa dipanggil End dan

cucu perempuan saksi bemama Amelia Agustina telah meninggal dunia

akibat adanya beberapa luka tusukan di punggungnya, sedangkan cucu

laki-laki saksi yang bemama Alvian dalam kondisi luka bersimbah darah

dan juga mengalami luka tusuk di bagian pinggang dan tangannya tetapi

nyawanya dapat diselamatkan;

21

Bahwa saksi Widodo yang merupakan suami dari korban Sri Roswati

belum pulang dari tempatnya bekerja ;

Bahwa saat kejadian, saksi sebelumnya yang sedang tidur di rumah

saksi yang posisinya berhadapan dengan rumah anak saksi yaitu korban

Sri Roswati, hanya terplsah oleh jalan saja yang jaraknya sekitar 5 (lima)

meter;

Bahwa kemudian saksi dibangunkan oleh saksi lyan, yang menanyakan

ada apa di njmah anak saksi yang bernama Sri Roswati karena

terdengar suara minta tolong dari arah rumah anak saksi tersebut;

Bahwa kemudian saksi menuju ke mmah anak saksi yang berada di

seberang jalan dan saat itu lampu di dalam rumah Sri Roswati dalam

keadaan gelap dan tidak ada suara kegaduhan apapun dan sesampatnya

di rumah tersebut saksi mengetuk jendela kamar Sri Roswati, namun

tidak ada jawaban dari anak saksi, tidak lama keluarlah terdakwa dari

pintu depan yang sebelumnya tidak saksi kenal yang mengaku famili

saksi Widodo (merupakan menantu saksi) dari jawa sambil berjalan

meninggalkan rumah;

Bahwa seteiah itu saksi tidak langsung masuk ke dalam rumah, lalu

datang anak saksi lainnya yaitu saksi ina Susanti langsung masuk ke

dalam rumah, lalu saksi mendengar Ina Susanti menangis;

Bahwa mendengar saksi Ina susanti menangis, segera saksi masuk ke

dalam rumah Sri Roswati dan saksi melihat rumah berantakan dan Sri

Roswati tergeletak di samping tempat tidur bersimbahkan darah dalam

posisi tertelungkup dan 2 (dua) orang cucu saksi yang bernama Amelia

Agustina dan Alvian Dwi Maulana dalam keadaan duduk berpelukan di

bawah meja belajar yang terletak di ujung tempat tidur, seteiah melihat

semua itu lalu saksi mengejar terdakwa ;

Bahwa kemudian korban Sri Roswati dan Amelia Agustina dibawa ke

Rumah Sakit Bayu asih sedangkan Alvian di bawa ke rumah saksi Ina

Susanti karena semua orang mengira Alvian tidak mengalami luka ;

Bahwa seteiah itu saksi langsung lemas dan tidak dapat berkata maupun

berbuat apapun melihat anak dan kedua cucu saksi bersimbah darah ;

Bahwa seteiah itu datanglah warga sambil meneriaki terdakwa "maling!!"

dan terdakwa sempat tertangkap dan dipukuli oleh massa akan tetapi

berhasil meloloskan diri seteiah terdakwa berhasil merebut senjata dari

seorang satpam;

22

- Bahwa Kondisi rumah Sri Roswati saat itu berantakan, kunci pintu depan

patah, darah berceceran antara lain menempel di tembok, di kamar cucu

saksi dan di mang tamu ;

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, anak saksi yaitu Sri Roswati yang

dalanfi kondisi hamil kurang lebih 3 (tiga) bulan meninggal dunia malam

itu juga dan janin dalam kandungannya juga tidak bisa diselamatkan ;

- Bahwa cucu saksi yang bernama Amelia juga meninggal dunia malam itu

juga di Rumah Sakit, sedangkan cucu saksi yaitu Alvian dapat

diselamatkan nyawanya dan mengalami luka tusuk di perut, dada dan

tangan;

- Bahwa cucu perempuan saksi yaitu Amelia Agustina berumur 11

(sebelas) Tahun dan duduk dikelas 5 (lima) Sekolah Dasar (SD) dan

cucu laki-laki saksi yaitu Alvian berumur 6 (enam) Tahun dan duduk

dibangku Taman Kanak-Kanak;

- Bahwa saksi awalnya tidak tahu penyebab terdakwa melakukan

pembunuhan terhadap anak dan cucu saksi, tetapi akhimya saksi tahu

dari kepolisian bahwa penyebabnya ada karena dendam dengan

menantu saksi yaitu saksi Widodo;

- Bahwa saksi tidak memaafkan perbuatan terdakwa yang telah

menyebabkan anak kandung saksi yang tengah hamil dan cucu

perempuan saksi meninggal dunia serta saksi Alvian mengalami luka-

luka dan trauma ;

Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa terdakwa menyatakan keberatan yaitu

pada saat terdakwa keluar dari pintu depan, bukan terdakwa yang mengaku

keponakan saksi Wklodo, tetapi sebelumnya terdakwa ditanya teriebih dahulu,

baru terdakwa menjawab bahwa terdakwa adalah keponakan saksi Widodo dari

Jawa. Atas keberatan tersebut saksi membenari<annya karena saksi lupa

secara detail kejadiannya;

4. APE SAROJI Bin SAHRI:

- Bahwa saksi tidak kenal dan tidak mempunyai hubungan keluarga serta

tidak mempunyai hubungan pekerjaan dengan terdakwa;

- Bahwa saksi diperiksasehubungan dengan peristiwa pembunuhan ;

- Bahwa kejadiaannya pada hari Minggu tanggai 15 Februari 2015 sekira

pukul 01.30 Wib, awalnya saksi sedang bertugas sebagai pengamanan

atau security di rumah sdr. Ade Darman yang terietak berdekatan dengan

23 ^

rumah sdr. Widodo di Kp. Pasirkihiang Rt.14/06 Kel. Lebak Anyar Kec.

Pasawahan Kab. Purwakarta;

Bahwa awal kejadiannya saksi mendengar teriakan "tolong-.tolong!"

suara seorang perempuan dari rumah saksi Widodo yang sepertinya

suara istri saksi Widodo yang biasa saksi tau benama End, kemudian

saksi dan saksi lyan menuju mmah saksi Widodo tetapi tidak sampai

masuk ke dalam pekarangan rumah, hanya di iuar pintu pagar rumah

tersebut;

Bahwa karena masih penasaran dan merasa curiga melihat rumah saksi

Widodo dalam keadaan gelap dan mati lampunya sedangkan rumah lain

menyala terang, kemudian saksi menyunjh saksi lyan membangunkan

saksi Enjuh yang merupakan mertua saksi Wklodo dan rumahnya berada

bersebrangan dengan rumah saksi Widodo;

Bahwa setelah saksi Enjuh dibangunkan, kemudian saksi, saksi Enjuh

dan saksi lyan masuk ke pekarangan dan membuka pintu pagar rumah

Widodo, lalu mengetuk jendela kamar depan dan saksi yang masih

merasa curiga karena lampu rumah tersebut dalam kondisi gelap dan

mati lampunya, lalu mengeliiingi rumah dan berjalan ke belakang rumah

saksi Wklodo untuk melihat situasi rumah yang mencurigakan ;

Bahwa karena tidak terjadi apa-apa. lalu saksi kembali ke rumah Bos

saksi dan tidak lama kemudian saksi lyan melihat ada seorang laki-laki

yaitu terdakwa keluar rumah Wklodo berjalan kaki menuju mesjid,

kemudian menghampirinya dan dan bertanya kepada terdakwa "ada

perlu apa mas di rumah Widodo?";

Bahwa kemudian terdakwa menjawab "Ga perlu tahu itu umsan saya

udah mas diam saja" saksi lyan yang mungkin merasa curiga lalu

menghalangi terdakwa untuk pergi dan sempat berkelahi dan terdakwa

bisa ditangkap oleh saksi lyan kemudian saksi lyan menyerahkan

terdakwa kepada saksi dan menyunjh saksi untuk tetap memegang

terdakwa agar tidak melarikan diri karena saksi lyan akan mengambil MP

untuk menelpon dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi;

Bahwa kemudian karena warga ramai berdatangan dan mencoba

memukul terdakwa yang sedang di pegang dengan cara dipeluk oleh

saksi. ada pukulan warga yang mengenai tangan saksi sehingga

pegangan saksi terhadap terdakwa menjadi terlepas;

([

24

- Bahwa kemudian terdakwa dapat melepaskan diri dari pegangan saksi

dan kemudian mengambil pisau security jenis sangkur yang terselip di

pinggang saksi;

- Bahwa kemudian terdakwa dapat melarikan diri dan dikejar oleh warga

yang sudah ramai berdatangan ;

- Bahwa melihat warga berdatangan mengejar terdakwa, lalu terdakwa lari

ke arah mesjid sambil mengacung-acungkan dan memutar-mutarkan

pisau jenis sangkur milik saksi tersebut;

- Bahwa karena warga takut dengan pisau yang diacung-acungkan oteh

terdakwa, akhimya terdakwa berhasil meloloskan diri dengan

menggunakan sepeda motor miliknya yang terletak di depan mesjid yang

jaraknya + 30 meter dari rumah saksi Widodo ;

- Bahwa saksi tidak melihat terdakwa ketuar membawa pisau, saksi hanya

melihat pisau jenis sangkur milik saksi yang diambil oteh terdakwa

tersebut;

- Bahwa saksi tidak melihat ke lokasi rumah korban karena saksi langsung

bekerja kembali untuk berjaga di rumah Ade Damnan ;

- Bahwa saksi tidak ada melihat keadaan para korban, saksi hanya

mendengar ada 2 (dua) orang yang menjadi korban penusukan dengan

pisau yaitu istri saksi Widodo yang saat itu dalam keadaan hamii dan

anak perempuannya yang masih kecll yang kemudian meninggal dunia,

serta anak laki-laki saksi Widodo yang hanya mengalami luka saja;

- Bahwa saksi tidak ada mendengar suara perempuan yang berteriak

"maiing!", yang saksi dengar ada suara perempuan berteriak

"tolong^tolongr dan yang berteriak "maling-.-maling!" adalah suara

warga setelah terdakwa keluar dari rumah saksi Wkiodo;

Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkan dan tidak merasa

keberatan.

5. lYAN GUSTIAWAN Bin OMIN :

- Bahwa saksi tidak kenai dan tidak mempunyai hubungan keiuarga serta

tidak mempunyai hubungan pekerjaan dengan terdakwa ;

- Bahwa tetah terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh terdakwa terhadap

korban Sri Roswati dan anak perempuannya yaitu Amelia, sedangkan

anak laki-lakinya yang bemama Alvian telah mengalami luka tusuk akibat

perbuatan terdakwa;

25

Bahwa kejadiannya pada hari Minggu tanggal 15 Februari 2015 sekirapukul 01.30 Wib pada saat itu saksi dan saksi Ade Saroji sedangbertugas sebagai pengamanan atau security di rumah sdr. Ade Darman

yang terletak berdekatan dengan rumah sdr. Wklodo di Kp. PasirkihiangRt.14/06 Kel. Lebak Anyar Kec. Pasawahan Kab. Purwakarta ;

Bahwa saksi tidak mengetahui bagaimana cara terdakwa melakukan

perbuatannya, sebelumnya saksi hanya mendengar ada teriakan

'*tolong...tolong*' dari arah mmah korban Sri Roswati;

Bahwa awalnya saksi mendengar seperti suara motor yang terjatuh

dengan keras, kemudian saksi dan saksi Ade Saroji keluar pagar danmelihat ke arah jalan tetapi tidak ada apa-apa, lalu terdengar teriakan

suara perempuan seperti suara Sri Roswati yang biasa dipanggi "teh

Enci" yaitu istri saksi Widodo yang meminta tolong "tolong-.tolong!" dariarah rumah saksi WkJodo;

Bahwa kemudian saksi dan saksi Ade Saroji menghampiri rumah saksi

Widodo, dan hanya sampai di depan pagar kemudian saksi berteriak

untuk memanggil saksi Widodo "mas-mas!" tetapi tidak ada jawaban dan

karena merasa curiga dengan suara minta tolong dan saat itu aimah

korban dalam keadaan gelap, lalu saksi membangunkan Saksi Enjuh

yang merupakan orangtua teh Enci dan rumahnya berseberangan jalan

dengan rumah korban;

Bahwa saksi kemudian bertanya kepada saksi Enjuh apakah saksi

Widodo ada di rumah, lalu saksi Enjuh menjawab tidak tahu tetapi saksi

Enjuh mengatakan bahwa istri Widodo yaitu teh Enci dan anaknya ada di

dalam rumah kemudian setelah saksi dan saksi Enjuh tiba di luar pagar

rumah saksi Widodo, kemudian saksi dan saksi Enjuh memanggil-

manggil nama teh Enci tetapi tidak ada sahutan dari dalam ;

Bahwa tak lama kemudian datanglah beberapa orang tennasuk saksi

Dadan lalu saksi Dadan menyuruh saksi Enjuh untuk mengetuk jendela

kamar depan rumah teh End sambil memanggil ''Enci..Enci..'* tetapi tetap

tidak tidak ada sahutan dari dalam rumah ;

Bahwa kemudian saksi juga ikut memanggil-manggil lagi "mas-mas..teh

Enci...teh End!" tetapi tetap tkJak ada sahutan dari dalam rumah, lalu tak

lama kemudian keluar terdakwa dari dalam rumah dan berkata kepada

saksi dan orang yang ada di luar rumah "mas, kenapa teriak-teriak di

rumah orang?";

26

Bahwa kemudian saksi bertanya kepada terdakwa "kamu siapa dan apa

mendengar suara orang minta tolong dan suara anak nnenangis? Laluterdakwa menjawab "saya saudara Widodo dari Jawa", kemudianterdakwa kembali masuk kembali ke dalam rumah dan menutup pintu

depan rumah ;

Bahwa saksi yang merasa heran dan curiga bertanya kepada saksi Enjuh"itu siapa?" dijawab oleh saksi Enjuh "mungkin saudaranya si masWidodo dari jawa", lalu saksi mengatakan 'hati-hati, jangan percaya

begitu saja dengan orang itu", tetapi saksi Enjuh diam saja, dan saksisertasaksi Enjuh maslh menunggu di depan rumah saksi Widodo ;Bahwa sekitar 5 (lima) menit kemudian, terdakwa kembali keluar rumah

dan saksi kembali bertanya "apa yang terdakwa lakukan di rumah itu?kemana yang punya rumah?" lalu terdakwa menjawab "itu suara tetehlagi bikin susu untuk anaknya", lalu saksi merasa heran karena setahusaksi, saksiWidodo dan istrinya tidak memiliki anak bayi;

Bahwa setelah itu terdakwa langsung keluar rumah korban dan pergi

meninggalkan rumah korban dengan beijalan kaki menuju mesjid,kemudian karena masih merasa curiga, saksi mengejar dan menghampiri

terdakwa dan bertanya lag! kepada terdakwa "mau kemana mas dan ada

perlu apa di rumah Widodo?" terdakwa menjawab "Ga perlu tahu ituurusan saya udah mas diam saja!" mendengar jawaban terdakwatersebut, lalu saksi menjadi emosi dan berkelahi dengan terdakwa ;

Bahwa saksi berusaha menghalangi terdakwa yang hendak melarikan diri

dan sempat menghidupkan sepeda motomya yang di parkir di depanMasjid betjarak kurang leblh 30 meter dari rumah Widodo tetapikemudian saksi halangi sampai motor terdakwa tersebut sempat tetjatuhdan menimpa tangan saksi;

Bahwa sebelumnya saksi tidak tahu kalau terdakwa meletakkan sepedamotomya di depan mesjid yang berjarak sekitar 30 meter dari rumahsaksi Widodo, dan setelah tahu, saksi sempat melihat sepeda motorterdakwa tersebut saat itu tidak ada dan tidak terpasang plat nomornya ;

Bahwa kemudian akhimya saksi berhasil menangkap terdakwa lalu saksimenyuruh saksi Ade Saroji untuk tetap memegang terdakwa agar tidakmelarikan diri, dan pada saat itu warga sudah berdatangan sambilberteriak "maling...maling!";

Bahwa kemudian saksi hendak mengambil handphone saksi dan berniathendak melaporkan kejadian tersebut ke polisi, tetapi akhimya terdakwa

27

dapat melarikan diri dan menurut saksi Ade Saroji, terdakwa mengambil

pisau security jenis sangkur yang selatu diselipkan di pinggang Ade

Saroji;

- Bahwa saat terdakwa nfielarikan diri dan dikejar oleh warga yang sudah

ramai berdatangan. lalu terdakwa mengacung-acungkan pisau jenis

sangkur milik Ade Saroji tersebut, tetapi karena warga takut dengan

pisau yang diacung-acungkan dan diputar-putar oleh terdakwa, maka

akhirnya terdakwa bisa meioloskan diri dengan menggunakan sepeda

motor miliknya;

- Bahwa setelah terdakwa berhasil melarikan diri, saksi baru menyadari

kalau saksi juga terluka akibat berkelahi dengan terdakwa dan tangan

saksi patah tulangnya akibat tertimpa motor terdakwa pada saat

menghalangi terdakwa untuk naik ke sepeda motomya ;

- Bahwa saksi tidak melihat ke lokasi rumah karena kondisi saksi yang

terluka akibat berkelahi dengan terdakwa dan saksi juga kesakitan

karena tangan saksi yang patah tulangnya ;

- Bahwa kemudian saksi mendengar ada 3 (tiga) orang yang menjadi

korban penusukan dengan pisau yaitu teh End yang merupakan istri

saksi Widodo dan anak perempuan saksi Widodo yang akhimya

meninggal dunia serta dan seorang anak laki-laki saksi Widodo yang

dapat selamat dan hanya mengalami luka di bagian tangan dan

pinggang dan dada;

- Bahwa saksi tidak ada mendengar suara perempuan yang berteriak

"malingl", yang saksi dengar ada suara perempuan berteriak

"tolong..tolong!" Yang berteriak "maling-.-malingr adalah suara warga

setelah terdakwa keluar dari rumah saksi Widodo.

- Bahwa setahu saksi, saksi Widodo bekerja di DUNLOP dan bekerja

dengan sip pagi dan malam, apabila sip malam, terkadang pulangnya

pukul 02.00 wibatau pukul 03.00 Wib;

- Bahwa saksi awalnya tidak tahu penyebab terdakwa melakukan

pembunuhan terhadap para korban, tetapi akhimya saksi tahu dari

kepolisian bahwa penyebabnya ada karena dendam dengan saksi

Widodo;

Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa merasa keberatan yaitu terdakwa

tidak ada berkata kepada saksi dan orang yang ada di luar rumah "mas,

kenapa teriak-teriak di rumah orang?", atas keberatan terdakwa, saksi tetap

pada keterangannya;

28

6. DENI ANDRIAYASA:

- Bahwa saksi tidak kenal dan tidak mempunyai hubungan keluarga serta

tidak mempunyai hubungan pekerjaan dengan terdakwa ;

- Bahwa telah terjadi peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh terdakwa

terhadap sepupu saksi yang bemama Sri Roswati dan anak

perempuannya yang bernama Amelia sedangkan anak laki-laki lainnya

yang bemama Alvian mengalami luka tusukan di bagian pinggang, dada

dan tangan;

- Bahwa kejadiannya pada hari MInggu tanggal 15 Februari 2015 sekira

jam 01.30 Wib pada saat itu saksi yang njmahnya bersebelahan dengan

rumah Sri Roswati sedang menonton televisi di Kp. Pasirkihiang Rt.14/06

Kel. Lebak Anyar Kec. Pasawahan Kab. PunA/akarta ;

- Bahwa saksi yang bersebelahan rumah dengan korban yaitu berjarak

sekita 5 (lima) meter, mendengar suara keponakan saksi yaitu Amelia

sedang menangis dan arah rumahnya, kemudian saksi mendatangi

mmah tersebut dan hanya sampai depan pintu pagar;

- Bahwa saat itu rumah Sri Roswati dalam keadaan gelap dan semua

lampu di rumah tersebut dalam keadaan mati. sedangkan rumah saksi

dan rumah lainnya dalam keadaan terang ;

- Bahwa kemudian saksi memanggil sepupu saksi tersebut "Enci..!"

dengan suara yang tidak seberapa keras karena takut mengganggu

tidumya dan karena tidak ada sahutan dan dalam njmah, kemudian saksi

kembali pulang ke rumah dan menonton televisi;

- Bahwa kemudian saksi mendengar suara ribut-ribut dan arah rumah Sri

Roswati dan ibu dari Sri Roswati berteriak ''maling...malingr...kemudian

saksi langsung keluar rumah dan melihat sudah banyak orang di rumah

Sri Roswati;

- Bahwa kemudian saksi mendatangi dan masuk ke rumah Sri Roswati dan

di dalam rumah saksi melihat darah berceceran dimana-mana dan Sri

Roswati dalam posisi tergeletak bersimbah darah dalam keadaan

tertelungkup di dekat pintu kamar anak-anaknya;

- Bahwa kedua anak Sri Roswati ditemukan di bawah meja belajar dan

juga daiam kondisi bersimbah darah dengan posisi Amelia dalam posisi

jatuh terduduk tak sadarkan din, sedangkan adtknya yaitu Alvian di

belakang Amelia dalam posisi duduk sambil memeluk lututnya dengan

mata tert>elalak tanpa ekspresi sepertinya dalam keadaan syok, melihat

itu saksi langsung menggendong keluar kedua keponakan saksi tersebut\

29

- Bahwa saat itu mereka dalam posisi berpelukan dan sepertinya korban

Amelia berusaha untuk melindungi adiknya karena posisinya ada di

depan Alvian, tetapi karena sudah tidak sanggup nnenahan badannya

sendiri sehingga Amelia jatuh dengan posisi terduduk taksadarkan diri;- Bahwa saksi mengangkat Sri Roswati dan saat itu sudah dalam keadaan

tidak bemafas lagi, sedangkan Amelia masih dalam kondisi bemafas

tetapi sudah tidak sadarkan diri, kemudian keduanya langsung dibawa ke

Rumah Sakit Bayu Asih ;

- Bahwa Alvian pada saat itu diperkirakan tkiak mengalami luka, saksi

serahkan kepada Istri saksi yaitu Sri Rahayu, tetapi kemudian baru

diketahui kalau Alvian juga mengalami luka tusuk dibagian pinggang,

dada dan lengan dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bayu Asih ;

- Bahwa Sri Roswati meninggal dunia dan Amelia kemudian meninggal

dunia di Rumah Sakit pada malam itu juga, sedangkan Alvian hanya

mengalami luka tusuk di bagian pinggang, dada dan lengan ;

- Bahwa ada sedikit curiga saat saksi datang ke depan pagar rumah Sri

Roswati, tetapi karena sewaktu dipanggil, Sri Roswati tidak ada sahutan

dan dalam rumah dan saksi pikir saksi Widodo ada di dalam rumah,

maka saksi langsung kembali pulang ;

- Bahwa saat kejadian, Sri Roswati dalam keadaan hamil;

- Bahwa keponakan saksi yaitu Amelia bemiur 11 (sebelas) Tahun dan

masih duduk di kelas 5 (lima) Sekolah Dasar, sedangkan Alvian berumur

5 (lima) Tahun dan masih duduk di Taman Kanak-Kanak;

- Bahwa saksi tidak melihat pisau di lokasi kejadian maupun di dalam

rumah Sri Roswati;

- Bahwa saksi tidak tidak ada mendengar suara orang bertamu dan suara

"assalamualaikum" maupun teriakan minta tolong di rumah korban ;

Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkan dan tidak merasa

keberatan.

7, INDAH PERMATASARI:

- Bahwa saksi tidak kenal dan tidak mempunyai hubungan keluarga serta

tidak mempunyai hubungan pekerjaan dengan terdakwa ;

- Bahwa saksi diperiksa sehubungan telah terjadi pembunuhan terhadap

kortDan Sri Roswati dan anak perempuannya yang bemama Amelia,

sedangkan anak laki-lakinya yang bemama Alvian telah mengalami luka

akibat tusukan pisau;

30

Bahwa kejadiannya pada hari Minggu tanggal 15 Februari 2015 sekira

jam 01.30Wib pada saat itu saya sedang berada di kamar dan akan tidur

di rumah kontrakan saya di Kp. Pasirkihiyang Rt.014/06. Desa Lebak

Anyar, Kec. Pasawahan, Kab. Purwakarta, saksi mendengar suara

"gedebug" dan dilanjutkan dengan suara seorang perempuan "aduh

aduh!" yang berasal dari rumah Sri Roswati yang berada di depan rumah

kontrakan saksi;

Bahwa saksi membangunkan suami saksi yaitu saksi Dadan, kemudian

saksi dan suami saksi melihat keluar dari jendela dan melihat di depan

rumah sdri. Sri Roswati yang biasa saksi panggil teh End ada beberapa

orang berkumpul kemudian suami saksi keluar rumah dan menghampiri

mereka;

Bahwa beberapa orang tersebut diantaranya saksi Ade Saroji, saksi lyan

dan saksi Enjuh yang merupakan orang tua Sri Roswati;

- Bahwa sewaktu suami saksi menuju rumah Sri Roswati, saksi masih

berada di dalam mmah bersama dengan anak saksi yang sedang tidur

dan saksi merasa ketakutan ;

- Bahwa jarak rumah kontrakan saksi dengan rumah korban kurang lebih

50 Meter ;

- Bahwa waktu itu saksi tidak melihat peristiwa pembunuhan tersebut,

saksi hanya melihat dari jendela rumah saksi dan tidak ada datang ke

rumah korban;

- Bahwa pada saat itu saksi melihat lampu rumah kori^an Sri Roswati

dalam keadaan gelap karena seluruh lampu rumahnya mati, sedangkan

lampu mmah tain di sekitar rumah korban terang, termasuk rumah saksi;

- Bahwa saksi tidak melihat pelakunya karena saksi merasa takut, saksi

hanya mendengar pelakunya tadinya dapat tertangkap oleh massa akan

tetapi terdakwa bisa meloloskan diri ;

- Bahwa koriDan Sri Roswati yang saat itu sedang hamil sekitar 3 (tiga)

Bulan dan anak perempuannya yang bernama Amelia meninggal dunia

sedangkan anak laki-lakinya hanya mengalami luka di tangan dan

pinggang;

- Bahwa setahu saksi, korban Amelia kira-kira berumur 10 (sepuluh) tahun

dan duduk di kelas 5 (lima) Sekolah Dasar (SD) sedangkan Alvian sekitar

berumur 5 (lima) Tahun dan masih sekolah di Taman Kanak-Kanak;

Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkan dan tidak merasa

keberatan.

31

8. DADAN Bin OMIN :

- Bahwa saksi tidak kenal dan tidak mempunyai hubungan keluarga serta

tidak mempunyai hubungan pekerjaan dengan terdakwa ;

- Bahwa saksi diperiksa sehubungan telah terjadi pembunuhan terhadap

korban Sri Roswati yang sedang hamil dan anak perempuannya yang

bemama Amelia, sedangkan anak laki-lakinya yang bemama Alvian telah

mengalami luka akibat tusukan pisau yang dilakukan oleh terdakwa;

- Bahwa kejadiannya pada hari Minggu tanggal 15 Febaiari 2015 sekira

pukul 01.30 Wib pada saat itu saksi sedang tidur di kamar di datam

rumah kontrakan saya di Kp. Pasirkihiyang Rt.014/06. Desa Lebak

Anyar, Kec. Pasawahan, Kab. Punvakarta, lalu saksi dibangunkan oleh

istri saksi yaitu saksi Indah ;

- Bahwa kemudian saksi Indah mengatakan mendengar suara "gedebug**

dan dilanjutkan dengan suara perempuan "aduh^aduh!" yang berasal dari

mmah saksi Widodo;

- Bahwa saksi dan istri saksi kemudian melihat keluar dari jendela dan

melihat di depan rumah saksi Widodo ada beberapa orang berkumpul di

depan pagar rumah saksi Widodo antara lain saksi Ade Saroji, saksi lyan,

sdr.Pandi, sdr. Dede dan saksi Enjuh, kemudian saksi keluar dan

menghampiri mereka lalu bertanya "ada apa?", yang dijawab "ada suara

perempuan nangis";

- Bahwa mereka memanggil-manggil nama korban dari luar pagar namun

tidak ada yang menjawab, kemudian saksi menyuruh saksi Enjuh untuk

mengetuk rumah tersebut karena sebelumnya saksi Enjuh dan yang lain

masih berdiri di luar pagar, kemudian saksi Enjuh mengetuk jendela

kamar depan rumah sambil memanggil Istri saksi Widodo "Enci-Enci.."

tetapi tidak ada sahutan lalu saksi lyan memanggil-manggil lagi "mas-

mas..teh Enci...teh Encil" tetapi tetap tkiak ada sahutan dari dalam rumah

- Bahwa saksi Widodo yang mempakan suami dari kori^an Sri Roswati

belum pulang kerja;

- Bahwa tak lama kemudian keluar terdakwa dari daiam rumah dan

langsung ditanya oleh saksi Enjuh "kamu slapa?" lalu terdakwa

menjawab dengan lantang dan tenang "saya saudara Widodo dari Jawa",

saat itu ditanyakan pula kepada terdakwa kenapa listriknya mati, yang

dijawab oleh terdakwa tidak apa apa ;

- Bahwa kemudian terdakwa kembali masuk ke dalam rumah dan menutup

pintu depan rumah, saksi yang merasa heran dan curiga bertanya lalu

32

saksi lyan bertanya kepada saksi Enjuh "rtu siapa?" dijawab oleh saksiEnjuh "mungkin saudaranya si mas Widodo dari jawa", sementara saksi

serta sdr. Enjuh dan yang lain masih menunggu di depan rumah Widodo

Bahwa saksi yang merasa curiga kemudian bertanya kepada saksi Enjuhuntuk memastikan kebenaran bahwa di rumah korban ada familinya saksi

Widodo dari Jawa tetapi saksi Enjuh mengatakan tidak tahu dan mungkin

saja benar bahwa terdakwa adalah saudaranya saksi Widodo dari Jawa ;

Bahwa sekitar 5 (lima) menit kemudian, terdakwa kembali membuka

pintu dan ditanya "apa yang terdakwa lakukan di rumah rtu? Kemana

yang punya rumah?" ialu terdakwa menjawab "itu suara teteh iagi bikin

susu untuk anaknya", saksi merasa heran dan curiga karena setahu

saksi, saksi Wklodo dan istrinya tidak memiliki anak bayi;

Bahwa setelah itu terdakwa langsung keluar rumah dan pergi

meninggalkan rumah korban dengan beijalan kaki menuju mesjid,

kemudian anak saksi yang berumur 5 (lima) Tahun bangun dan keluar

rumah;

Bahwa kemudian saksi menyuruh anak saksi tersebut masuk dan saksi

ikut mengantamya sampai ke dalam mmah dan tkiak tahu Iagi apa yang

terjadi di luar rumah, yang saksi dengar pada saat itu warga sudah

berdatangan sambil berteriak "maling-^maling!";

Bahwa saat itu saksi melihat terdakwa sedang dipukuli oleh warga,

kemudian saksi mengambil kayu dan memukulkannya ke motor terdakwa

tetapi kemudian saksi dipanggil oleh istri saksi

Bahwa saat itu saksi melihat terdakwa sudah mengacung- ngacungkan

sebuah pisau dan akhimya terdakwa bisa meloloskan diri dengan

menggunakan sepeda motor miliknya;

Bahwa kemudian datang saksi Ina Susanti masuk ke dalam rumah

korban Ialu terdengar teriakan saksi Ina Susanti dari dalam rumah,

segera saksi dan yang lain segera masuk ke dalam rumah dan melihat

Sri Roswati atau biasa dipanggil teh End tergeletak bersimbah darah

dalam posisi tertelungkup di dekat pintu kamar;

Bahwa saksi juga melihat kedua anaknya yang bemama Amelia dan

Alvian juga tergeletak bersimbah darah di bawah meja belajar dalam

posisi berdekatan, Amel sudah dalam posisi tidur seperti terduduk

sedangkan Alvian yang berada di belakangnya dalam posisi duduk

sambil memeluk iututnya dalam kondisi terdiam dengan mata melotot

tanpa berkedipseperti orang syok dan ketakutan ;V

33

- Bahwa saat ditemukan sepertinya korban Amelia dalam posisi

berpelukan dengan saksi Alvian dan seperti berusaha untuk melindungi

adiknya karena posisinya ada di depan Alvian, tetapi karena sudah tidaksanggup menahan badannya sendiri sehingga Amelia jatuh denganposisi terduduk tak sadarkan diri;

- Bahwa pada saat saksi masuk ke dalam rumah, sudah dalam keadaan

terang karena MCB listrik atau sekring listrik yang berada di dalam rumahsudah dinyalakan oleh saksi Ina Susanti setelah ia masuk ke dalamrumah;

- Bahwa MCB listrik atau biasa disebut sekring listrik berada di luar rumah

korban;

- Bahwa sepertinya teh Enci sudah meninggal namun korban Amelia

masih bernapas dan saksi Ikut membantu mengangkat korban teh Enci

dan Amel ke Rumah Sakit;

- Bahwa saksi tidak tahu umur Amel. yang pasti dia satu kelas dengan

anak saksi yaitu kelas 5 (lima) Sekolah Dasar dan Alvian sekira berumur

5 (lima) Tahun;

Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenari<an dan tidak merasa

keberatan.

9. INASUSANH :

- Bahwa saksi tidak kenal dan tidak mempunyai hubungan keluarga

maupun hubungan pekerjaan dengan terdakwa ;

- Bahwa telah terjadi peristiwa pembunuhan yang menjadi korban adalahadik saksi yaitu Sri Roswati atau biasa dipanggil Enci dan keduakeponakan saksi yaitu Amel dan Alvian ;

- Bahwa kejadiannya pada hari Minggu tanggal 15 Februari 2015 sekirajam 01.30 Wib di Kp. Pasirkihiang Rt. 14/06 Kel. Lebak Anyar Kec.Pasawahan Kab. Purwakarta.

- Bahwa saksi tidak mengetahui bagaimana cara terdakwa melakukannya

awalnya sewaktu saksi sedang memberi susu kepada anak saksikemudian mendengar keributan;

- Bahwa kemudian saksi keluar bertanya kepada ibu saksi yang katanya

keributan ada di aimah korban dan listlknya mati, lalu saksi mengambil

kunci cadangan kemudian menuju ke rumah korijan tetapi pintu depansudah rusak dan dalam keadaan tidak terkunci;

34

Bahwa rumah saksi berseberangan dengan rumah korban End dan saat

itu kondisi rumah korban gelap karena selumh lampunya mati, tetapi

rumah yang lain tennasuk rumah saksi dalam kondisi terang ;

Bahwa saat itu suami korban tidak ada di rumah karena sedang bekerja

jadwal malam hari ;

Bahwa kemudian saksi menuju njmah korban dan memanggii-manggit

nama adik saksi yaitu End dan memanggil nama anaknya akan tetapi

tidak ada yang menjawab lalu saya masuk ke dalam rumah dan ke kamar

Amelia yang tertutup;

Bahwa dalam kondisi gelap dan hanya terdapat sedikit cahaya dari luar,

saksi melihat korban Amelia jatuh tertelungkup dibawah meja belajar, lalu

saksi segera keluar kamar untuk menyalakan sekring listrik yang berada

di teras rumah;

Bahwa setelah semua lampu rumah menyala dan kondisi menjadi terang,

lalu saksi segera masuk kembali ke dalam kamar anak-anak dan melihat

End sedang jatuh tertelungkup bersimbah darah dkJekat pintu kamar;

Bahwa saksi juga melihat saksi Aivian duduk sambil memeluk lutut di

bawah meja belajar matanya melotot seperli ketakutan dan syok lalu

saksi membawa Aivian sambil berteriak minta tolong dan kemudian

datang ayah saksi yaitu saksi Enjuh dan tetangga saksi yang bernama

Dadan dan yang lainnya kemudian kedua korban di bawa ke Rumah

Sakit;

Bahwa saat itu korban End sudah meninggal sedangkan keponakan

saksi yang bemama Amelia masih sekarat, sedangkan Aivian diamankan

di rumah kerabat yang lain karena kami mengira Aivian tidak mengalami

luka, setelah tahu bahwa Aivian juga mengalami luka tusukan di lengan

dan perutnya, kemudian Aivian dibawa ke Rumah Sakit Bayu Asih ;

Bahwa awalnya saksi tidak tahu penyebab terdakwa melakukan

pembunuhan terhadap para korban, tetapi akhirnya saksi tahu dari

kepolisian bahwa penyebabnya ada karena dendam dengan saksi

Widodo;

Bahwa saat kejadian, End dalam keadaan hamil sekitar 3 (tiga) Bulan

dan karena End meninggal, kandungannya tidak bisa dipertahankan lagi

dan saksi tidak mengetahui hasil Visum et Repertum oleh Rumah Sakit

yang memeriksa adik saksi tersebut;

35

- Bahwa setelah dibawa ke Rumah Sakit Bayu Asih, malam itu juga Amelia

meninggal dunia, sedangkan Alvian mengalami tusukan di perut, dada

dan tangan dapat diselamatkan ;

- Bahwa keponakan saksi yaitu korban Amelia berumur sekitar 10

(sepuluh) tahun dan duduk dt kelas 5 (lima) Sekolah Dasar (SD)

sedangkan Alvian sekitar berumur 5 (lima) Tahun dan masih sekolah di

Taman Kanak-Kanak;

- Bahwa Alvian sudah mulai pulih tetapi terkadang trauma atas kejadian

tersebut dan teringat dengan ibu dan kakaknya, sekarang tinggal dengan

kami yang merupakan keluarga ibunya yang rumahnya dekat disekitar

rumah korban;

- Bahwa saksi tidak kenal dengan terdakwa dan tidak pemah melihat

terdakwa datang ke njmah saksi Widodo ;

Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkan dan tidak merasa

keberatan.

10. AGUNG SETIAWAN Als, AG :

- Bahwa saksi kenal dan tidak mempunyai hubungan keluarga serta

terdakwa menjpakan rekan keija saksi;

- Bahwa terdakwa adalah rekan kerja saksi yang sama-sama bekerja di

PT. Sumi Rubber Indonesia Dunlop di Karawang dan menjabat sebagai

operator mesin produksi, sedangkan saksi Widodo merupakan atasan

saksi dan terdakwa sebagai leader (kepala grup A);

- Bahwa telah terjadi pembunuhan yang korbannya adalah istri dari atasan

saksi dan terdakwa yaitu saksi WkJodo yang bernama Sri Roswati serta

anaknya yaitu Amelia serta bayi yang ada dalam kandungan Sri Roswati

yang berusia sekitar 3 (tiga) bulan yang dilakukan oleh terdakwa ;

- Bahwa ada juga korban anak taki-laki saksi Widodo tetapi tidak sampai

meninggal dan mengalami luka tusukan di pinggang dan tangan ;

- Bahwa kejadiannya pada hari Minggu tanggal 15 Februarl 2015 sekira

pukul 01.30 wib beralamat di Kampung Pasir Kihiang Rt. 014 Rw. 006

Desa Lebak Anyar Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta;

- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 14 Februari 2015 sekira pada pukul

16.00 Wib sampai dengan pukul 18.00 Wib. saksi Widodo seperti biasa

sebagai leader atau kepala gmp A memberikan arahan kepada saksi dan

bawahan saksi Widodo lainnya termasuk terdakwa ;

36

Bahwa saat itu saksi Widodo ada menegur salah seorang karyawan yang

mendorong rak terlalu kencang dan karyawan yang sering membawa

botol air minum ke areal mesin, tetapl tidak menyebutkan namanya ;

Bahwa saksi tahu siapa karyawan yang dimaksud saksi Widodo yang

telah mendorong rak terlalu kencang yaitu terdakwa, hal tersebut karena

saksi dan karyawan lain melihat pada saat terdakwa mendorong rak

dengan kencang tersebut;

Bahwa rak yang didorong terlalu kencang, dapat membahayakan

karyawan lain yang kebetulan sedang mellntas dengan resiko akan

tertabrak;

Bahwa saat itu saksi tidak ada mendengar saksi Widodo berkata "asu

(anjing)" kepada terdakwa, tapi ntah saat setelah saksi Widodo selesai

memberikan arahan;

Bahwa saksi tidak melihat kejadiannya dan setahu saksi penyebab

terdakwa melakukan perbuatannya karena saksi Widodo telah menegur

terdakwa dan terdakwa tidak terima atas teguran tersebut;

Bahwa saksi pemah melihat pada saat saksi Widodo menegur terdakwa

tapi waktunya saksi lupa yang saksi ingat sekira tahun 2014 dl area

mesin MC-X dan saksi tidak mengetahui perkataan apa yang dilontarkan

oleh saksi Widodo pada saat menegur terdakwa dl area mesin MC-X

karena suara mesin produksi yang saat itu terdengar lebih keras ;

Bahwa selain itu pada hari dan tanggal lupa bulan Desember 2014

terdakwa pernah cerita kepada saksi mengenai over time merasa

dibedakan lemburan seperti dipolitik ;

Bahwa saksi pemah menanyakan kepada terdakwa ada apa saksi

Wklodo menemui terdakwa dan dijawab oleh terdakwa yaitu tentang

masalah terdakwa yang membawa botol air minum dl area mesin ;

Bahwa saat bercerita tersebut. terdakwa tidak nampak marah, hanya

berkata biasa saja dan memang terdakwa selalu tertutup kepada rekan

kerjanya termasuk kepada saksi;

Bahwa malam kejadian yaitu pada hari Sabtu tanggal 14 Februari 2015

sekira pukul 20.30 Wib saksi bertemu dengan terdakwa di area mesin

produksi R. Sumi Rubber Indonesia Dunlop sempat ngobrol mengenai

target kerja hari itu ;

Bahwa sekira pukul 00.10 wib dan sudah masuk tanggal dan hari

berikutnya yaitu hari Minggu tanggal 15 Februari 2015, saksi bertemu

dengan terdakwa pada saat absen pulang bersama-sama dan terdakwa

Ir

37

bercerita mengenai Hp barunya merk Lenovo karena HP yang lama

rusak layamya pecah;

Bahwa selanjutnya saksi tidak tahu kemana perginya terdakwa karena

saksi pulang duluan sedangkan terdakwa masih di belakang di pos

security pintu keiuar sebelah barat;

Bahwa menunit aturan tertuiis di perusahaan memang dllarang

membawa botol air minum dan makanan ke area mesin karena

mengakibatkan bahaya mesin dan safety merusak secara keseluruhan ;

- Bahwa saksi pemah membawa botol air minum tetapi tWak sampai ke

area mesin karena saksi tahu kalau itu dilarang dan membahayakan

kerja mesin apabila aimya sampai tertumpah dan saksi tidak tahu dengan

karyawan lainnya;

- Bahwa terdakwa tahu rumah saksi Widodo karena pemah ada acara di

kantor sesama teman satu grup termasuk terdakwa ikut benwisata ke

Clater Subang dan sebelumnya kumpul dirumah saksi Widodo di

Kp.Pasir Kihiang Desa Lebak Anyar KecPasawahan Kab. Punwakarta ;

- Bahwa selain masalah membawa botol air minum ke area mesin,

terdakwa juga pemah mendorong rak rowcover di area pabrik dengan

kencang dan itu membahayakan karyawan lain yang melintas bisa saja

tertabrak rak tersebut, dan hal tersebut pemah saksi Widodo ungkapkan

pada saat rapat sesama gmp A;

- Bahwa terdakwa pemah bercerita kalau dirinya kesal dengan saksi

Widodo karena diperlakukan berbeda dibandingkan dengan karyawan

lainnya dan saksi menjawab "biarkan saja", padahai setahu saksi

perlakuan saksi Widodo sama saja terhadap karyawan dan bawahan

saksi Widodo yang lain ;

- Bahwa di tempat kerja, terdakwa orangnya pendiam, jarang berbaur

dengan teman-teman atau karyawan lainnya dan sesekaii suka

bercanda, tetapi apabila orang balik mencandai terdakwa, ia mudah

marah atau merasa tersinggung ;

- Bahwa saksi Widodo tidak pemah bercerita kepada saksi mengenai

terdakwa;

Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa ada mengajukan keberatan yaitu

saksi sebenamya juga pemah mengetuhkankan perilaku saksi Wkjodo. Atas

keberatan terdakwa tersebut, saksi membenarkan tetapi saksi hanya

menceritakan kepada terdakwa tentang kinerja saksi Widodo sebagai atasan

keduanya yang bekerja terialu santai dan tidak mengejar target;

38

Menimbang, bahwa oleh karena ahti tidak dapat hadir di persidangan dan

keterangannya di Berita Acara Penytdikan telah diberikan dibawah sumpah,

maka Penuntut Umum atas persetujuan terdakwa maupun Penasihat Hukumnya

membacakan keterangan tersebut yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa tugas pokok dan fungsi ahli sebagai Dokter Mitra Forensik di

BIDDOKES PokJa Jawa Barat adalah sebagai dokter mitra forensik di selunjh

area kerja BIDDOKES Polda Jawa Barat, termasuk di dalamnya Rumah Sakit

Bhayangkara Sartika Asih;

- Bahwa wewenang ahii sebagai dokter forensik berdasarkan standar

kompetensi dokter spesialis forensik yakni melakukan pemeriksaan forensik

patologi yang meliputi pemeriksaan luar jenazah, pemeriksaan bedah

jenazah (otopsi) dan pengambilan sampel dari jenazah serta pemeriksaan

forensik klinik pada korban hidup;

- Bahwa ahli melaksanakan pemeriksaan terhadap Mayat korban atas nama

Sdri. SRI ROSMAWATI serta bay! yang ada dalam kandungannya atas dasar

permintaan tertulis dari Polres Purwakarta tanggal lima belas Febmari tahun

dua ribu lima belas Nomor : B/12/ll/2015/Reskrim, serta Sdr. AMELIA

AGUSTINA atas dasar permintaan tertulis dari Polres PunA/akarta tanggal

lima belas Februari tahun dua ribu lima belas Nomor: B/11/ll/2015/Reskrim ;

- Bahwa sesuai dengan KUHP Pasal 133 (1) yang beri^unyi "dalam hal

penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang kori^an baik luka,

keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan

tindak pidana, ia benA^enang mengajukan pemiintaan keterangan ahli kepada

ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya" (2) "Permintaan

keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara

tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan

luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat", maka

saya sebagai ahli kedokteran kehakiman (sekarang dikenal sebagai dokter

spesialis forensik) yang dimintakan secara tertulis oleh polres Punvakarta

dengan nomor surat tersebut diatas untuk melakukan pemeriksaan atas

kedua kort^an tersebut melakukan pemeriksaan yang diminta yakni

pemeriksaan bedah mayat sesuai dengan kompetensi dan kewenangan yang

ahli miliki;

- Bahwa ahli melaksanakan pemeriksaan terhadap mayat korban atas nama

Sdri SRI ROSWATI dan Sdr. AMELIA AGUSTINA dengan tahapan

39

pemeriksaan luar jenazah tertebih dahulu talu dilanjutkan dengan

pemeriksaan bedah jenazah;

Bahwa pemeriksaan bayi yang ada di dalam kandungan Korban Sdri. SRI

ROSWATI dilakukan ketlka pemeriksaan jenazah atas korban Sdri SRI

ROSWATI dilakukan ;

Bahwa bayi tersebut berada didalam kandungan yang utuh, dengan selaput

ketuban utuh, ari-ari serta tali pusat utuh serta kondisi bayi yang utuh tanpa

ada tanda-tanda kekerasan, tahapan pemeriksaan bedah jenazah dilakukan

dengan membuka rongga-rongga tubuh yakni kepala, leher, dada, perut serta

panggul dilanjutkan dengan pemeriksaan seluruh organ ;

Bahwa hasil pemeriksaan, kesimpulan dan sebab kematian secara lengkap

dan detail berdasarkan sumpah jabatan atas korisan Sdri SRI ROSWATI

serta bayi yang dikandungnya telah tertuang di dalam Visum et Repertum

tertanggal dua puluh delapan Februari tahun dua ribu lima belas dengan

nomor RA/eR/08/ll/2015/Dokpol serta tas koriaan Sdr. AMELIA AGUSTINA

tertuang di dalam Visum et Repertum tertanggal duapuluh delapan Pebmari

tahun dua ribu lima belas dengan nomor RA/eR/09/ll/2015/Dokpol;

Bahwa hasil Visum et Repertum An. SRI ROSWATI : Pada pemeriksaan

mayat perempuan benjsia tiga puluh lima sampai dengan empat puluh tahun

yang dalam keadaan mengandung antara dua belas hingga empat belas

minggu ini, di temukan lima buah luka terisuka pada punggung akibat

kekerasan tajam yang seluruhnya menembus rongga dada. Pada

pemeriksaan dalam di temukan darah pada rongga dada kiri dan kandung

jantung, terpotongnya paru kiri. kandung jantung, jantung, batang nadi,

disertai resapan darah yang luas. Paru kiri yang kempis dan organ-organ lain

tampak pucat. Menurut sifat dan gambaran lukanya. luka diakibatkan senjata

tajam bermata satu dengan panjang minimal enam belas koma delapan

sentimeter. Sebab kematian pada jenazah ini adalah akibat kekerasan tajam

pada punggung yang memotong jantung dan batang nadi. dan menimbutkan

pendarahan. Perkiraan waktu kematian antara empat belas Pebruari tahun

dua ribu lima belas pukul kosong-kosong lewat empat puluh menit waktu

Indonesia Bagian Barat;

Bahwa Hasil Visum et Repertum An. AMELIA : Pada pemeriksaan anak

perempuan usia kurang lebih dua belas tahun ini, ditemukan enam buah luka

teri^uka pada punggung akibat kekerasan tajam, tiga diantaranya menembus

rongga perut. Pada pemeriksaan dalam ditemukan adanya darah dalam

rongga perut. terpotongnya organ-organ dalam antara lain : sekat rongga

40

badan. Otot paha bagian dalam, ginjat kiri. kelenjar anak ginjal kiri, pembuluh

nadi ginjal. batang nadi bagian perut, kelenjar Ilur perut dan hati baga

belakang. Selanjutnya ditemukan resapan darah yang luas dinding belakang

penjt, paru tampak kempis, organ-organ dalam lalnnya tampak pucat.

Berdasarkan sifat dan gambaran luka, luka diakibatkan senjata tajam mata

satu dengan panjang minimal sebelas koma lima sentimeter. Sebab kematian

pada jenazah inl adalah akibat kekerasan tajam pada bagian pinggang yang

memotong berbagai organ dalam dan menimbulkan pendarahan. Perkiraan

saat kematian antara empat belas Febnjari tahun dua ribu lima belas pukul

sembilan belas lewat tiga belas mentt sampai tanggal lima belas Pebruari

tahun dua ribu lima belas pukul satu lebih tiga belas menit waktu Indonesia

bagian barat;

Atas keterangan ahli yang dibacakan tersebut, terdakwa menyatakan telah

mengerti dan tidak mengajukan keberatan ;

Menimbang, bahwa telah di dengar pula keterangan terdakwa yang pada

pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa telah terjadi peristiwa pembunuhan terhadap anak dan istri saksi

Widodo yang sebelumnya terdakwa tklak kenal;

- Bahwa awalnya terdakwa berangkat kerja pada hari Sabtu tanggal 14

Februari 2015 di PI. Sumi Rubber Indonesia Dunlop di daerah Cikampek,

Karawang dan jadwal terdakwa masuk kerja hari itu dan pukul 16.00 sampai

dengan pukul 24.00 Wib ;

- Bahwa pada pukul 16.00 sore sampai dengan pukul 18.00 Wib. saksi

Widodo memarahi dan menasehati terdakwa karena kesalahan yang telah

terdakwa lakukan belakangan hari inl, diantaranya karena membawa botol

minuman ke areal mesin yang menurut saksi Widodo dapat merusak mesin

milik perusahaan kalau sampai air tertumpah dan mendorong rak

perusahaan terlalu kencang yang dapat membahayakan karyawan lain ;

- Bahwa saat saksi Widodo memarahi terdakwa, saksi Widodo ada

mengatakan kepada terdakwa saat tidak ada yang mendengar, "kayak asu

aja kamu, dibllangin gak ngerti-ngertil", mendengar perkataan itu terdakwa

merasa sakit hati dan kesal, tetapi terdakwa hanya diam saja sambil

menahan emosi;

Bahwa terdakwa kesal dan sakit hati karena terdakwa dibilang "asu" dan

juga kesal karena mengapa hanya terdakwa saja yang dimarahi sedangkan

karyawan lain juga sering melakukan tindakan yang sama yaitu membawa

41 t

air minum ke areal kerja tetapi tklak dimarahi dan tidak ditegur oleh saksi

Widodo;

Bahwa setetah dimarahi oleh saksi Widodo tersebut, terdakwa tetap bekerja

seperti biasa sampai jadwal pulang kerja terdakwa yaitu pukul 24.00 Wib,

tetapi terdakwa masih sakit hati dan kesal atas perkataan saksi Widodo tadi

Bahwa saat pulang kerja jam 24.00 Wib, terdakwa sempat melihat saksi

Widodo yang sedang mengecek laporan karena saksi Widodo sebagai

plmplnan selalu pulang terakhir yaitu sekitar pukul 01.00 Wib, saat melihat

saksi WkJodo, terdakwa masih kesal tetapi tetap terdakwa tahan ;

Bahwa sekitar pukul 00.20 Wib, terdakwa pulang menumpang bus

perusahaan dan saat itu terdakwa melihat saksi Agung di bus yang sama

dengan terdakwa, tetapi sepertinya saksi Agung tidak melihat terdakwa ;

Bahwa barang bukti sepeda motor Yamah Vixion adalah milik terdakwa,

tetapi apablla bekerja jarang terdakwa bawa dan seringnya menumpang bus

karyawan, terdakwa membawa sepeda motor apablla ada acara tertentu

saja;

Bahwa terdakwa kemudian sampai di kos-kosan sekitar pukul 01.00 Wib

kemudian beres-beres. makan dan mandi, tetapi masih temgiang kata-kata

saksi Widodo yang mengatakan terdakwa "asu", lalu terlintas dibenak

terdakwa untuk member! pelajaran kepada saksi Widodo yaitu dengan

membunuh saksi Widodo;

Bahwa kemudian terdakwa mengeluarkan sepeda motor Yamaha Vixion

sambil mengenakan jaket dan membawa pisau yang akan terdakwa

gunakan untuk membunuh saksi Widodo ;

Bahwa pisau tersebut terdakwa masukkan ke dalam tas selempang yang

juga terdakwa bawa dan pisau tersebut terdakwa bell setahun yang lalu

untuk koleksi, terdakwa memiliki 2 (dua) buah pisau, yang satunya adalah

yang terdakwa bawa dan satunya pisau lipat dengan ukuran agak kecil;

Bahwa saat itu terdakwa membawa pisau yang besar karena dapat dengan

mudah dipakai untuk membunuh saksi Widodo;

Bahwa terdakwa mengetahui dan menyadari apabila pisau tersebut

terdakwa tikam atau tusukkan ke arah badan seseorang, maka akan

menimbulkan kematian;

Bahwa terdakwa hanya bemiat membunuh saksi Widodo dan tidak ada niat

untuk membunuh istri dan anaknya, saat itu niat terdakwa mau mencegat

dan membunuh saksi Widodo di depan rumah, setelah saksi Widodo turun

dari bus;

42

Bahwa terdakwa tahu apabita saksi Widodo tinggal bersama istri dan anak

laki-laki saksi Widodo karena terdakwa pemah datang pada saat sunatan

anak laki-laki saksi Wklodo tersebut;

Bahwa terdakwa mengetahui rumah saksi Widodo karena sebelumnya

terdakwa pemah 2 (dua) kali ke rumah saksi Widodo, pertama pada saat

acara sunatan anak laki-iakinya dan yang kedua pada saat acara yang

diselenggarakan oleh perusahaaan yaitu touring ke Clater;

Bahwa pada saat terdakwa menuju rumah saksi Widodo, terdakwa sempat

bertemu bus perusahaan di daerah Situ Buleud yang terdakwa duga di

dalamnya ada saksi Widodo juga menumpang di bus tersebut, kemudian

terdakwa langsung memicu sepeda motor terdakwa untuk mendahului bus

tersebut dengan tujuan agar terleblh dahulu sampai di rumah saksi Widodo ;

Bahwa sesampai di depan njmah saksi Widodo, terdakwa mellhat pintu

pagamya terbuka setengah, yang terdakwa berfikir bahwa saksi Widodo

telah pulang ke rumahnya;

Bahwa kemudian terdakwa memarkirkan sepeda motor terdakwa di depan

Masjid sekira berjarak 25 (dua puluh lima) meter dari rumah saksi Widodo

karena terdakwa Ingin buang air kecil di toilet Masjid tersebut ;

Bahwa kemudian terdakwa berjalan kaki ke rumah saksi Widodo dan

sepeda motor tetap terdakwa letakkan di depan Masjid dengan tujuan agar

tidak diambll orang lain ;

Bahwa kemudian terdakwa mendatangi rumah saksi Widodo dan sesampai

di depan pintu rumah, terdakwa sempat mengucapkan salam

"assalamualaikum" sebanyak 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali, kemudian dari

dalam rumah terdengar jawaban seorang perempuan dewasa "slapa?".

terdakwa hanya diam saja dan pintu tidak juga dibuka dari dalam ;

Bahwa karena tidak dibukakan pintu, kemudian terdakwa langsung

mematlkan sekring (MCB) llstrik yang terletak dl luar, tepatnya di depan

pintu rumah sehingga seluruh lampu di rumah tersebut mati dan menjadi

gelap, lalu dari dalam rumah, perempuan tersebut berterlak "maling!";

Bahwa karena mendengar teriakan tersebut, terdakwa langsung mendobrak

pintu depan mmah sebanyak 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali sehingga pintu

tersebut rusak dan dapat terbuka paksa, lalu ketlka terdakwa hendak

membuka pintu yang sudah rusak tersebut, tetapl ditahan dari dalam rumah

oleh perempuan tersebut yang merupakan istri saksi Widodo yaitu korban

Sri RoswatI;

43

1

Bahwa kemudian korban tersebut sempat mendorong pintu dan mengenat

wajah terdakwa dan hal tersebut membuat terdakwa emosi lalu mendorong

dengan kuat sampai pintu terbuka lalu terdakwa melihat perempuan

tersebut yaitu istri saksi Widodo lari ke arah dalam rumah, lalu terdakwa

masuk ke dalam rumah dan menutup pintu depan rumah yang sudah rusak

tersebut tanpa menguncinya;

Bahwa kemudian terdakwa segera mengejar korban Sri Roswati dan korban

lari ke dalam sebuah kamar dan menutup pintunya, lalu pintu kamar

tersebut terdakwa dorong dan terdakwa dobrak sampai pintu kamar tersebut

terbuka;

Bahwa korban Sri Roswati langsung berteriak lolong!!!..." berkali-kali, lalu

terdakwa berkata "diam!" dan terdakwa mengambil pisau dari dalam tas

selempang, kemudian korban lari ke pojok kamar sambil membawa

handphone yang sepertinya hendak menelpon seseorang yang terdakwa

flkir akan menelpon saksi Widodo ;

Bahwa kemudian terdakwa mendorong korban mendekat ke arah tembok

dengan memepetnya dan langsung menikam ke arah badan korban Sri

Roswati dari arah belakang sebanyak kurang lebih 9 (Sembilan) kali dan

saat terdakwa tikam, korban Sri Roswati meronta-ronta, tetapi tetap

terdakwa tusuk atau tikam secara terus menerus mengarah ke badan

korban agar korban diam dan tidak berteriak;

Bahwa terdakwa tidak ada membenturkan kepala korban ke tembok,

terdakwa hanya memepetkan korban ke tembok dan sewaktu korban

ditikam tidak ada perlawanan, korban tetap memegang handphonenya ;

Bahwa kemudian korban Sri Roswati ditarik oleh anaknya yang bangun dari

tidur, dan terdakwa mendengar ada 2 (dua) suara anak kecil yang menangis

sambil menarik-narik baju korban Sri Roswati sambil berkata "ibu....ibu..",

lalu kedua anak tersebut menarik-narik baju terdakwa ;

Bahwa terdakwa tidak ada merasa kasihan, malah terdakwa merasa emosi

lalu berkata "diam...diam!" tapi kedua anak tetap menangis, karena korban

Si Roswati sudah diam, lalu terdakwa langsung berbalik badan dan

memepetkan anak yang perempuan ke arah tempat tidur dan dalam posisi

tengkurap di ujung tempat tidur, kemudian anak perempuan tersebut

terdakwa tikam atau tusuk ke bagian punggungnya dari arah belakang

sebanyak sekitar 4 (empat) kali sampai anak perempuan tersebut diam ;

Bahwa karena anak laki-lakinya menarik-narik baju terdakwa dari samping,

kemudian anak laki-laki tersebut terdakwa dorong ke arah tembok dan

44

kemudian terdakwa menusuk anak laki-laki tersebut sebanyak sekitar 2

(dua) kali dari arah depan dan karena sudah tidak ada lagi suara. kemudian

terdakwa memasukkan pisau ke dalam tas selempang, kemudian terdakwa

keluar kamar untuk mencari saksi Widodo;

Bahwa korban Sri Roswati sempat berteriak minta tolong sampai tusukan

keempat akhimya korban lemas dan terdiam tak bergerak tagi, sedangkan

anaknya yang perempuan dan laki-laki baru terdiam setelah tusukan yang

kedua;

Bahwa terdakwa sengaja menusukkan pisau ke arah badan korisan dengan

tujuan hendak membungkam suara korban yattu istri saksi Widodo dan

kedua anaknya yang terus menangis agar segera diam dan tidak berteriak

karena terdakwa takut orang lain mendengamya dan mengetahui perisuatan

terdakwa dan saat itu terdakwa sudah emosi dan khilaf;

Bahwa terdakwa tidak tahu apabila korban Sri Roswati sedang hamil;

Bahwa terdakwa langsung memasukkan pisau ke dalam tas agar darah

para korban yang menempel di pisau tidak berceceran di lantai dan saat

terdakwa memasukkan pisau ke dalam tas. tidak terdakwa sarungkan dan

sarung pisau tersebut masih ada di dalam tas selempang yang terdakwa

bawa;

Bahwa walaupun lampu di dalam rumah saksi Widodo padam dan suasana

gelap. tetapl ada cahaya sedikit dari iuar dan dari handphone korban ;

Bahwa terdakwa saat itu tidak ada merasa kasihan dan terdakwa juga tidak

bemiat untuk membantu para korban, malah terdakwa dalam keadaan

emosi dan kesal;

Bahwa setelah selesai menusuk para kori^an, terdakwa kemudian mencari

saksi Widodo di sekitar mmah tetapi tidak ada menemukan saksi Widodo di

dalam rumah, tak lama kemudian terdengar ketukan dari arah jendela

kamar yang asalnya dari Iuar dan terdengar suara seorang laki-laki

"End...End..." dan terdakwa hanya diam saja berusaha untuk

menenangkan diri karena mulai merasa takut dan gugup lalu terdakwa

memberanikan diri membuka pintu depan ;

Bahwa ada beberapa orang laki-laki yang berdiri di depan pintu yang salah

satunya langsung bertanya "siapa kamu?" dijawab oleh terdakwa dengan

spontan tanpa terdakwa rencanakan teriebih dahulu "saya keponakan

Widodo dari Jawa", lalu terdakwa melihat orang yang ada disitu curiga tetapi

terdakwa berusaha untuk tenang, lalu ditanya lagi "End mana?" dan dengan

spontan terdakwa bilang "itu ada di dalam sedang menyusui anaknya"

45

kemudian terdakwa segera masuk kembali ke dalam rumah sambil menutup

pintu dan tanpa menguncinya karena pintu tersebut telah rusak sewaktu

terdakwa dobrak;

Bahwa karena terdakwa takut ketahuan dan bermaksud menenangkan diri,

dan orang-orang tersebut masih saja ada di luar, sekitar 5 (lima) menit

kemudian terdakwa kembali memberanikan diri untuk keluar rumah dan

bermaksud hendak menuju ketempat sepeda motor yang terdakwa parkir di

depan Masjid dengan tujuan ingin melarikan diri;

Bahwa sewaktu terdakwa keluar pintu dan sedang berjalan tiba-tiba ada

yang bertanya "mau kemana hei!" lalu terdakwa menjawab "mau menjemput

pak Widodo ke pabrik;

Bahwa setelah terdakwa sampai ke depan Masjid dan menaiki sepeda

motor lalu terdakwa menstater sepeda motor Yamaha Vixion milik terdakwa

tersebut, tiba-tiba terdengar teriakan "mating..Ml";

Bahwa warga banyak datang dan mengeroyok terdakwa sampai terdakwa

dan motor terdakwa jatuh, ada yang mau mengambil kunci motor tapi tidak

bisa, terdakwa sewaktu sedang dikeroyok sempat merasa tidak sadarkan

diri sebentar kemudian bangun tagi dan masih juga dalam keadaan dipukuli

oleh warga sampai kepala saksi bocor, lalu terdakwa segera bangun dan

lari;

Bahwa sewaktu berlari tersebut terdakwa memang sempat jatuh karena

lemas setelah berlari sekitar 30 (tiga puluh) meter, kemudian terdakwa

melihat seorang satpam dan langsung terdakwa pukul ke arah mukanya

kemudian segera mengambil sebuah pisau yang terletak di pinggang

satpam tersebut, sedangkan tas masih terdakwa pegang ;

Bahwa pisau milik satpam tersebut terdakwa acung-acungkan ke warga

yang mengejar terdakwa sambil terdakwa lari ke arah sepeda motorterdakwa yang saat itu dalam posisi jatuh, lalu sepeda motor terdakwa

tersebut terdakwa berdirikan dengan susah payah ;

Bahwa akhimya terdakwa melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor

dan sekitar 200 (dua ratus) meter, motor yang terdakwa kemudikan tersebut

jatuh karena terdakwa merasa pusing tetapi terdakwa bangun lagi danmendirikan sepeda motor;

Bahwa tidak ada yang menyusul terdakwa di belakang dan akhirnya

terdakwa dapat melarikan diri dengan mengendarai sepeda motornya

menuju ke arah Ciater, Wanayasa lalu lewat jalan kampung, lalu melewati

sungal dan berhenti untuk membersihkan badan termasuk pisau yang

46

berlumuran darah, seteiah itu lalu terdakwa melanjutkan perjalanan dan

sampai ke daerah Munjul dekat tempat kost terdakwa, lalu terdakwa pulang

ke tempat kost terdakwa tersebut dalam kondisi penuh luka ;

Bahwa di perjalanan, terdakwa ada 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali teijatuh darl

motor karena merasa lemas dan pusing ;

Bahwa saat itu maslh gelap dan terdakwa bersih-bersih dan ganti baju lalu

pergi dengan mengendarai sepeda motor ke Masjid di Sadang untuk

bersembunyi di pojok Masjid dari sebelum subuh dan kemudian tidur dalam

kondisi tengkurap supaya orang lain tidak melihat kondisi terdakwa yang

luka, lalu terdakwa bangun sendiri sekitar pukul setengah enam sore ;

Bahwa seteiah itu terdakwa pulang ke tempat kost terdakwa sambil

mengendarai sepeda motor tapi belum sampai tempat kost dan di tengah

jalan tiba-tiba ada yang berteriak "maling!!" lalu terdakwa memicu laju

kendaraan terdakwa, kemudian terdakwa ditembak dibagian kaki yang

membuat terdakwa jatuh dari motordan langsung ditangkap oleh polisi;

Bahwa terdakwa sudah 2 (dua) Tahun lebih menjadi anak buah saksi

Widodo dan terdakwa baru-baru ini saja ditegur oleh saksi Widodo,

sementara karyawan lain yang juga melakukan kesalahan yang sama

dengan terdakwa tidak ditegur, sehingga terdakwa merasa bahwa saksi

Widodo sentimen dan tidak adil terhadap terdakwa;

Bahwa memang benar isi teguran saksi Widodo tersebut yaitu apabila

membawa air minum di ruang mesin akan menyebabkan mesin rusak

apabila tertumpah air dan rak yang didorong terlalu kencang akan

membahayakan karyawan lain, tetapi karyawan karyawan lain yang juga

melakukan kesalahan yang sama dengan terdakwa tidak ditegur, sehingga

terdakwa merasa bahwa saksi Widodo sentimen dan tidak adil terhadap

terdakwa dan terutama saksi telah mengatakan "asu" kepada terdakwa,

itulah yang membuat terdakwa sakit hati;

Bahwa terdakwa tidak pemah menyampaikan kekesalan terdakwa secara

langsung, tetapi terdakwa menyampaikan kekesalan terdakwa kepada saksi

Widodo hanya lewat perbuatan saja, misalnya apabila saksi Widodo

menyuruh terdakwa untuk bekerja lembur, langsung terdakwa jawab "gak

ada waktu" lalu ditanya oleh saksi Widodo "memangnya ada apa?' terdakwa

jawab "pikir aja sendiri" dan mendengar jawaban terdakwa, saksi Widodohanya diam;

Bahwa karena sewaktu di tempat kerja terdakwa berusaha menahan emosi

dan pada saat pulang kerja, terdakwa teringat lagi perkataan "asu" oleh

47

saksi Widodo dan terdakwa juga sebelumnya pemah ditantang oleh saksi

Wkiodo dengan mengatakan "kalau gak terima teguran saya, ayo kita duel

di luar" maksudnya duel di luar kantor tapi bukan duel di rumahnya,

sedangkan terdakwa tidak pernah menantang baiik saksi Widodo untuk duel

Bahwa plat nomor sepeda motor saat kejadian tidak terdakwa pasang

karena terdakwa lupa memasangnya karena setiap kali terdakwa mencuct

sepeda motor, plat selalu terdakwa buka, dan saat itu plat nomor bagian

depan motor terdakwa rusak dan tidak ada waktu terdakwa untuk

membetulkannya, plat nomor motor terdakwa adalah H 4682 AH, dan motor

tersebut adalah milik terdakwa yang sudah lunas pembayarannya ;

Bahwa biasanya plat nomor selalu terdakwa pasang tetapi malam itu

terdakwa lupa dan terdakwa juga tidak memperhatikan plat nomor apakah

malam itu telah terdakwa pasang atau belum ;

Bahwa terdakwa pemah bercerita kepada saksi Agung tentang kekesalan

terdakwa terhadap saksi Widodo dan disarankan "biarkan saja" dan saksi

Agung juga pemah mengeluh tentang kepemimpinan saksi Widodo yang

terlalu santai dan tidak mengejar target;

Bahwa terdakwa ditegur dan dimarahi masalah mendorong rak yang terlalu

kencang dan membawa botol air minum ke lokasi areal kerja sudah lebih

dari 5 (lima) kali tetapi tetap terdakwa lakukan karena teman dan karyawan

lainnya juga sering membawa botol air minum ke area kerja, tetapi tidak

ditegur;

Bahwa saksi Widodo menegur terdakwa sejak setahun belakangan ini dan

awalnya saksi Widodo menegur terdakwa yang terlalu lama apabila selesai

beristirahat pada saat bekerja ;

Bahwa terdakwa tidak ada masalah dengan rekan kerja yang lain, hanya

dengan saksi Widodo saja ;

Bahwa pisau milik satpam terdakwa bawa sampai ke tempat kost terdakwa

dan seluruh barang bukti yang saat kejadian terdakwa pakai yaitu baju,

sweeter, tas dan pisau terdakwa taruh di tempat kost terdakwa ;

Bahwa terdakwa akhimya menusuk atau menikam saksi Roswati dan anak-

anaknya karena merasa kesal dan sakit hati atas teguran yang diucapkan

oleh saksi Widodo, terutama yang menyebut terdakwa dengan kata-kata

"asu (anjing)" yang sore itu diucapkan oleh saksi Widodo ;

Bahwa sebelumnya saksi Widodo tidak pemah mengatakan "asu (anjing)

kepada terdakwa, hanya pas sore itu saja dan terdakwa juga memendam

perasaan kesal karena jadwal lembur yang dipolitisir oleh saksi Widodo,

48

yaitu terdakwa sering disuruh lembur pada saat hati kerja setelah terdakwa

tetah bekeija seharian, sementara karyawan yang lain selatu mendapat

lembur di hari libur sehingga tidak terlalu letah;

- Bahwa di hari terdakwa ditegur dan dimarahi dengan kata-kata "asu" oleh

saksi Widodo, terdakwa tidak ada berusaha menemui saksi Widodo,

kekesalan dan emosi terdakwa hanya dipendam saja ;

- Bahwa terdakwa beketja di PT. Sumi Rubber Indonesia Dunlop sejak tahun

2010 dan menjadi bawahan saksi Wkiodo sekitar 2 (dua) tahun lebih dan

sebelumnya atasan terdakwa tidak pemah menegur terdakwa ;

- Bahwa terdakwa merasa menyesal dan ingin meminta maaf kepada saksi

WkJodo karena telah menyebabkan Istri dan anaknya meninggal dunia dan

luka-luka;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan-keterangan para saksi dan

keterangan terdakwa dan aiat buktl surat yang diajukan di persidangan serta

setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta

hukum sebagai berikut:

- Bahwa benar, pada hari Minggu tanggal 15 Februari 2015 sekira pukut 01.30

Wib bertempat di Kampung Pasir Kihiang Rt. 14 Rw. 06 Desa Lebak Anyar

Kecamatan Pasawahan Kabupaten Punwakarta tepatnya di rumah saksi

Widodo, warga ada mendapati korban Sri Roswati, korban Amelia dan saksi

korisan Alvian berada di dalam satah satu kamar di dalam rumah saksi

Widodo dalam kondisi luka-iuka dan beriumuran darah;

- Bahwa benar, sebelum warga mendapati koriaan Sri Roswati, korban Amelia

dan saksi kori^an Alvian t>ertumuran darah, terdakwa didapati warga sedang

berada di dalam rumah saksi Widodo (sekaligus rumah para korban) yang

tak lama kemudian berjalan keluar dari rumah korban menuju masjid yang

berjarak sekira 25 (dua puluh lima) meter dari rumah koriDan ;

- Bahwa benar. awalnya terdakwa yang merupakan operator mesin produksi

di PT. Sumi Rubber Indonesia Dunlop di daerah Karawang berangkat ke

tempatnya bekerja pada hari Sabtu tanggal 14 Februari 2015 dan jadwal

terdakwa masuk kerja hari rtu dari pukul 16.00 Wib sampai dengan pukul

24.00 Wib:

- Bahwa benar, dihari, tanggal dan waktu yang sama, saksi Widodo yang

merupakan atasan terdakwa yaitu sebagai leader atau kepala grup A

disalah satu bagian di PT. Sumi Rubber Indonesia Dunlop juga mempunyai

jadwal kerja yang sama dengan terdakwa yaitu pukul 16.00 Wib sampai

49 j

dengan pukul 24.00 Wib, akan tetapi waktu pulang tidak sama karena sakst

Widodo hams menyelesaikan semua laporan dari anak buahnya dengan

selisih jadwal waktu pulang sekitar 1 (satu) jam lebih lama yaitu pukul 01.00

Wib;

Bahwa benar, pada puku! 16.00 Wib sampai dengan pukul 18.00 Wib, saksi

Widodo seperti biasa sebagai leader atau kepala grup A memberikan

arahan kepada para bawahannya temiasukkepada terdakwa ;

Bahwa benar, saat itu saksi Widodo ada menegur salah seorang karyawan

yang mendorong rak terlalu kencang karena akan membahayakankaryawan lainnya yang kebetulan sedang melintas dengan resiko akantertabrak;

Bahwa benar, selain itu saksi Widodo ada menegur karyawan yang sering

membawa botol air minum ke area! mesin karena dapat merusak keija

mesin;

Bahwa benar, walaupun saksi Widodo tidak menyebutkan nama karyawan

yang berbuat kesalahan, tetapi terdakwa menyadari bahwa karyawan yang

dituju tersebut adalah terdakwa. karena memang pernah terdakwamendorong rak terlalu kencang dan saksl Widodo pernah menegur

terdakwa secara langsung karena membawa botol air minum ke areal mesin

Bahwa benar, setelah arahan atau briefing tersebut sewaktu tidak ada yang

mendengar, saksi Wklodo menghampirl terdakwa dan ada mengatakan

kepada terdakwa "kayak asu aja kamu, dibilangin gak ngertl-ngerti!".mendengar perkataan itu terdakwa merasa sakit hati dan kesal, tetapi

terdakwa hanya diam saja sambll menahan emosi;

Bahwa benar, terdakwa kesal dan sakit hati karena terdakwa dibilang "asu"

dan juga kesal karena menurut terdakwa mengapa hanya terdakwa saja

yang dimarahi sedangkan karyawan lain juga sering melakukan tindakanyang sama yaitu membawa air minum ke areal kerja tetapi tidak dimarahi

dan tidak ditegur oleh saksi Widodo;

Bahwa benar, terdakwa bekerja di PT. Sum! Rubber Indonesia Dunlop

sejak tahun 2010 dan sudah 2 (dua) tahun lebih menjadi anak buah saksiWidodo dan terdakwa baru-baru ini saja ditegur oleh saksi Widodo;

Bahwa benar, terdakwa merasa bahwa saksl Widodo tidak adil terhadap

terdakwa dan terutama saksi Wklodo telah mengatakan "asu" kepada

terdakwa, itulah yang membuatterdakwa sakit hati;

Bahwa benar, setelah dimarahi oleh saksi Widodo tersebut, terdakwa tetap

bekerja seperti biasa sampai jadwal pulang kerja terdakwa yaitu pukul 24.00

50

Wib, tetapi terdakwa masih sakit hati dan kesal atas perkataan saksi

Widodo tadi;

Bahwa benar, saat pulang kerja jam 24.00 Wib. terdakwa sempat melihat

saksi Widodo yang sedang mengecek laporan karena terdakwa sebagai

pimpinan selalu pulang terakhir yaitu sekitar pukul 01.00 Wib, saat melihat

saksi Widodo, terdakwa masih kesal tetapi tetap terdakwa tahan ;

Bahwa benar, sekitar pukul 00.20 Wib, terdakwa pulang menumpang bus

perusahaan walaupun terdakwa memiliki sepeda motor Yamaha Vixion,

tetapi apablla bekerja, jarang terdakwa bawa dan seringnya menumpang

bus karyawan dari perusahaan, terdakwa membawa sepeda motor apabila

ada acara tertentu saja ;

Bahwa benar, terdakwa kemudian sampal di tempat kostnya sekitar pukul

01.00 Wib kemudian beres-beres, makan dan mandi, tetapi masih temgiang

kata-kata saksi Wklodo yang mengatakan terdakwa "asu\ lalu tertintas di

benak terdakwa untuk memberi pelajaran kepada saksi Widodo yaitu

dengan membunuh saksi Widodo ;

Bahwa benar, kemudian terdakwa mengeluarkan sepeda motor Yamaha

Vixion tanpa dipasang plat nomomya dan terdakwa juga mengenakan jaket

serta membawa pisau yang akan terdakwa gunakan untuk membunuh saksi

Widodo;

Bahwa benar, pisau tersebut terdakwa masukkan ke dalam tas selempang

yang juga terdakwa bawa dan pisau tersebut terdakwa bell setahun yang

lalu, sedangkan terdakwa memiliki 2 (dua) buah pisau. yang satunya adalah

yang terdakwa bawa dan satunya pisau lipat dengan ukuran agak kecil;

Bahwa benar, saat itu terdakwa membawa pisau yang besar karena dapat

dengan mudah dipakai untuk membunuh ;

Bahwa benar, terdakwa mengetahui dan menyadari apabila pisau tersebut

terdakwa tikam atau tusukkan ke arah badan seseorang, maka akan

menimbulkan kematlan;

Bahwa benar, terdakwa tahu apabila saksi Widodo tinggal bersama istri dan

anaknya karena sebelumnya terdakwa pemah 2 (dua) kali ke rumah saksiWidodo, pertama pada saat acara sunatan anak laki-laki saksi Widodo dan

yang kedua pada saat acara yang diselenggarakan oleh perusahaantepatnya di grupAyaitu touring ke Ciater;

Bahwa benar, pada saat terdakwa menuju rumah saksi Wklodo, terdakwa

sempat bertemu bus perusahaan di daerah Situ Buleud yang terdakwa dugadi dalamnya ada saksi Widodo juga menumpang di bus tersebut, kemudian

51 (•

terdakwa langsung memicu sepeda motor terdakwa untuk mendahului bus

tersebut dengan tujuan agar terlebih dahulu sampai di rumah saksi Widodo;

Bahwa benar, sesampai di depan rumah saksi Widodo, terdakwa mengira

saksi Wkiodo tetah pulang ke rumahnya;

Bahwa benar, pada saat itu saksi Widodo belum sampai di rumahnya

karena sedang membeli nasi goreng tak jauh dari rumah saksi Widodo

sepulang dari tempat saksi Widodo bekerja ;

Bahwa benar, kemudian terdakwa memarkirkan sepeda motor terdakwa di

depan Masjid sekira berjarak 25 (dua puluh lima) meter dari rumah saksi

Widodo, lalu terdakwa beijalan kaki ke rumah saksi Widodo;

Bahwa benar, sesampai di depan pintu rumah, terdakwa sempat

mengucapkan salam "assalamualaikum" sebanyak 2 (dua) sampai 3 (tiga)

kali, kemudian dari dalam rumah, korban Sri Roswati atau biasa sehari-hari

dipanggil dengan sebutan End menyahut "siapa?", terdakwa hanya diam

saja dan pintu tidak juga dibuka dari dalam;

Bahwa benar, karena tidak dibukakan pintu, kemudian terdakwa langsung

mematikan sekring (MCB) listrik yang terietak di luar rumah, tepatnya di

depan pintu rumah sehingga seluruh lampu di rumah tersebut mati dan

suasana rumah tersebut menjadi gelap, kemudian korban Sri Roswati

berteriak "tolong-.tolong!!";

Bahwa benar, mendengar teriakan tersebut, kemudian terdakwa langsung

mendobrak pintu depan rumah sebanyak 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali

sehingga pintu tersebut rusak dan dapat terbuka paksa, lalu terdakwa

hendak membuka pintu yang sudah rusak tersebut. tetapi ditahan dari

dalam rumah oleh korisan Sri Roswati;

Bahwa benar, pada saat korban Sri Roswati berusaha menahan agar pintu

tersebut tidak terbuka dengan cara mendorongnya, pintu tersebut terdorong

dan mengenai wajah terdakwa dan hat tersebut membuat terdakwa emosi,

lalu mendorong balik dengan sekuattenaga sampai pintu teri)uka ;

Bahwa benar, setetah pintu depan rumah terbuka, lalu terdakwa melihat

kori3an Sri Roswati lari masuk ke dalam rumah, terdakwa kemudian masuk

ke dalam rumah dan menutup pintu depan yang telah dalam kondisi rusak

tanpa menguncinya. kemudian terdakwa segera mengejar korisan Sri

Roswati:

Bahwa benar, korban Sri Roswati lari ke dalam kamar korban Amelia dan

saksi Alvian, lalu segera menutup pintunya;

I •

52

Bahwa benar, kemudian pintu kamar tersebut terdakwa dorong dan

terdakwa dobrak sampai pintu kamar tersebut juga terbuka ;

Bahwa benar, pada saat terdakwa mendobrak pintu depan rumah korban,

saksi lyan yang sedang bertugas sebagai satpam di salah satu rumah tak

jauh dari rumah korban, ada mendengamya tetapi saksi lyan mengira kalau

suara tersebut adalah suara motor yang tetjatuh dengan keras ;

Bahwa benar, kemudian saksi lyan dan satpam tainnya yaitu saksi Ade

Saroji keluar pagar dan meiihat ke arah jalan tetapi tidak terjadi ada apa-

apa, lalu terdengar teriakan suara perempuan seperti suara korban Sri

Roswati yang biasa dipanggi teh End meminta tolong "tolong...tolong!" dari

arah rumahnya;

Bahwa benar, kemudian saksi lyan dan saksi Ade Saroji menghampiri

rumah korban, tetapi hanya sampai dl depan pintu pagar kemudian saksi

lyan memanggit nama saksi Widodo "mas-mas!" tetapi tidakada jawaban ;

Bahwa benar, dan karena merasa curiga dengan suara minta tolong dan

saat itu rumah korban Sri Roswati dalam keadaan geiap, lalu saksi lyan

pergi ke rumah saksi Enjuh ;

Bahwa benar, saksi lyan kemudian membangunkan saksi Enjuh yang

merupakan orangtua korban Sri Roswati dan rumahnya berseberangan

jalan dengan rumah korban dengan jarak sekitar 5 (lima) meter;

Bahwa benar, di dalam rumah korban tepatnya di dalam kamar koriaan

Amelia dan korban Alvian, setelah pintu kamar telah terbuka karena

didobrak oleh terdakwa, korban Sri Roswati berteriak minta tolong, lalu

terdakwa berkata "diam!", lalu terdakwa langsung mengambil pisau dari

dalam tas selempang. kemudian kori^an Sri Roswati tari ke pojok kamar

sambil membawa handphone yang menurut asumsi terdakwa, korisan Sri

Roswati hendak menelpon saksi Wklodo ;

Bahwa benar, kemudian terdakwa mendorong korban Sri Roswati mendekat

ke arah tembok di belakang pintu kamar dengan memepetnya dan langsung

menusukkan pisau tersebut ke arah badan korban Sri Roswati dari arah

belakang atau punggungnya sebanyak 5 (lima) kali dan saat terdakwa

menusukkan pisau tersebut, kort)an Sri Roswati meronta-ronta tetapi tidak

melakukan periawanan dan tetap terdakwa menusukkan pisau tersebut

secara terus menerus mengarah ke badan korban ;

Bahwa benar, walaupun lampu di dalam rumah korban padam dan suasana

gelap, tetapi ada cahaya sedikit dari luar dan dari handphone korban Sri

Roswati:

53

Bahwa benar, pada saat terdakwa sedang menusukkan pisaunya berkali-

kali ke punggung korban Sri Roswati, kemudian bangunlah anak-anak

korban Sri Roswati yaitu korban Amelia dan saksi Alvlan karena lampu di

kamar tersebut mati dan gelap, sehingga korban Amelia dan korban Alvian

melihat pada saat terdakwa menusukkan pisau tersebut berulang kali ke

arah ibunya;

Bahwa benar, melihat ibunya yaitu korban Sri Roswati ditusuk oleh

terdakwa dengan pisau, lalu korban Amelia dan korban Alvian menangis

dan segera terdakwa menyuruh keduanya untuk diam ;

Bahwa benar, mendengar korban Amelia dan korban Alvian masih saja

terus menangis, terdakwa tidak ada merasa kasihan, malah terdakwa

merasa emosi lalu berkata menyunjh keduanya untuk diam, tetapi kedua

anak tetap menangis;

Bahwa benar, karena korban Sri Roswati telah diam dan tidak bergerak lagi,

lalu terdakwa mendorong korban Amelia yang sedang menangis hingga

posisi korban Amelia tengkurap/tertelungkup di ujung tempat tidur, lalu

terdakwa menusukkan pisau dari arah belakang korban Amelia tepat ke

bagian punggung korban Amelia sebanyak 6 (enam) kali sampai korban

Amelia tersebut diam dan tidak bergerak;

Bahwa benar, setelah kori3an Amelia tidak bersuara dan tidak bergerak lagi,

lalu saksi Alvian yang saat itu juga sedang menangis dengan posisi berada

di tembok dekat meja belajar, kembali ditusuk dengan pisau oleh terdakwa

dari arah depan di bagian dada sebanyak 1 (satu) kali, bagian lengan kanan

sebanyak 2 (dua) kali dan bagian pinggang sampai tembus ke kulit samping

sebanyak 1 (satu) kali ;

Bahwa benar, setelah sudah tidak ada lagi suara dari para korisan,

kemudian terdakwa memasukkan pisau ke dalam tas selempang dan saat

terdakwa memasukkan pisau ke dalam tas, tidak terdakwa sarungkan dan

sarung pisau tersebut masih ada di dalam tas selempang yang terdakwa

bawa;

Bahwa benar, saat sedang ditusuk, korban Sri Roswati sempat berteriak

minta tolong sampai tusukan keempat akhimya korban lemas dan terdiam,

sedangkan korban Amelia dan korban Alvian baru terdiam setelah tusukan

yang kedua;

Bahwa benar, pada saat menusuk korban Sri Roswati, korban Amelia dan

korban Alvian, saat Itu terdakwa tidak ada merasa kasihan, malah terdakwa

dalam keadaan emosi dan kesal;

54

Bahwa benar, terdakwa sengaja menusukkan pisau ke arah badan korban ;

Bahwa benar, saksi Indah yang belum tidur di kamar rumah kontrakannya,

mendengar suara "gedebug" dan dilanjutkan dengan suara perempuan

"aduh^aduh!" yang berasal dari rumah korban ;

Bahwa benar. kemudian saksi Indah membangunkan suaminya yaitu saksi

Dadan karena merasa curiga atas suara tersebut, lalu saksi Indah dan saksi

Dadan mellhat keluar dari jendela dan melihat di tuar pagar njmah korban

ada beberapa orang berkumpul antara lain saksi Ade Saroji, saksi lyan,

sdr.Pandi. sdr. Dede dan saksi Enjuh ;

Bahwa benar, kemudian saksi Dadan keluar dari rumah kontrakannya dan

menghampiri beberapa orang tersebut lalu bertanya "ada apa?", yang

dljawab "ada suara perempuan nangis";

Bahwa benar, kemudian saksi Dadan. saksi Enjuh, saksi lyan dan yang

lainnya memanggil-manggil nama korban Sri Roswatl dari luar pagar namun

tidak ada yang menjawab dari dalam rumah korisan, kemudian saksi Dadan

menyuruh saksi Enjuh untuk masuk ke dalam pagar rumah korban dan

mengetuk rumah tersebut;

Bahwa benar, kemudian saksi Enjuh mengetuk jendela kamar depan rumah

sambil memanggil nama panggllan korban Sri Roswati "Encl..Encl..*' tetapi

tidak ada sahutan lalu saksi lyan memanggil-manggil lagi "mas-mas..teh

Encl...teh End!" tetapi tetap tidak ada sahutan dari dalam njmah ;

Bahwa benar, mendengar ketukan tersebut, terdakwa yang telah selesai

menusuk ketiga korban dan telah memasukkan pisau ke dalam tas

selempangnya, masih berada di dalam rumah dan hanya diam saja

berusaha untuk menenangkan diri karena mulai merasa takut dan gugup,

tak lama kemudian terdakwa memberanlkan diri untuk membuka pintu

depan;

Bahwa benar, setelah terdakwa membuka pintu depan mmah, saksi Enjuh

bertanya "siapa kamu?" dijawab oleh terdakwa dengan tenang dan lantang

"saya keponakan Widodo dari Jawa", lalu ada yang bertanya juga kepada

terdakwa "kenapa listriknya mati?", lalu dijawab oleh terdakwa" tidak apa

apa";

Bahwa benar, kemudian terdakwa segera masuk kembali ke dalam rumah

lalu menutup pintu karena merasa takut ketahuan dan bemiaksud

menenangkan diri dan tanpa menguncinya karena pintu tersebut telah rusak

akibat terdakwa dobrak sebelumnya ;

55

Bahwa benar, melihat hal tersebut saksi lyan dan saksi Dadan merasa

heran dan curiga, lalu saksi lyan bertanya kepada saksi Enjuh "itu slapa?"

dijawab oleh saksi Enjuh "mungkin saudaranya si mas Widodo dari jawa",

sementara saksi lyan. saksi Dadan dan saksi Enjuh dan warga lain yang

mulai berdatangan masih menunggu di depan mmah korban ;

Bahwa benar, saksi lyan yang merasa curiga kemudian bertanya kepada

saksi Enjuh untuk memastikan kebenaran apakah terdakwa memang benar

keponakan saksi WWodo dari Jawa, tetapi saksi Enjuh mengatakan tidak

tahu dan mengatakan mungkin saja benar bahwa terdakwa adalah

saudaranya saksi Widodo dari Jawa ;

Bahwa benar, sekitar 5 (lima) menit kemudian. terdakwa memberanikan diri

dengan kembali membuka pintu depan dan ditanya "apa yang terdakwa

lakukan di rumah itu? kemana yang punya rumah?" lalu terdakwa menjawab

"itu teteh lagi bikin susu untuk anaknya";

Bahwa benar, mendengar jawaban terdakwa tersebut, saksi lyan dan saksi

Dadan merasa heran dan curiga karena setahu mereka, korban Sri Roswati

tidak memlliki anak bayi;

Bahwa benar, seteiah menjawab pertanyaan salah seorang warga tadi,

kemudian terdakwa benmaksud hendak meninggalkan rumah korban dan

bemiat untuk pergi melarikan diri dengan mengambil sepeda motor yang

terdakwa letakkan di depan Masjid, lalu saksi lyan bertanya "mau kemana

heir lalu terdakwa menjawab "mau menjemput pakWidodo ke pabrik";

Bahwa benar, karena masih merasa curiga, saksi lyan mengejar dan

menghampiri terdakwa dan bertanya lagi kepada terdakwa "mau kemana

mas dan ada perlu apa di rumah Wklodo?** terdakwa menjawab "Ga perlu

tahu itu urusan saya udah mas diam sajal", mendengar jawaban terdakwa

tersebut, lalu saksi lyan menjadi emosi dan bericelahi dengan terdakwa ;

Bahwa benar, saksi lyan berusaha menghalangi terdakwa yang hendak

melarikan diri dan sempat menstater sepeda motornya yang di parkir di

depan Masjid berjarak kurang lebih 25 (dua puluh lima) meter dari rumah

korban, sampai saksi lyan sempat terjatuh dan sepeda motor tersebut

menimpa tangan saksi lyan sehingga saksi lyan mengalami patah tulang

dibagian tangannya;

Bahwa benar, seteiah terdakwa keluar meninggalkan rumah korban, saksi

Ina Susanti yang rumahnya berseberangan dengan rumah korban, saat itusedang memberi susu kepada anaknya kemudian mendengar suara

keributan;

56

Bahwa benar, kemudian saksi Ina Susanti keluar rumah dan bertanya

kepada orangtuanya, lalu dijawab ada keributan di rumah korban Sri

Roswati dan listiknya mati, lalu saksi Ina Susanti mengambil kunci rumah

yang merupakan kunci cadangan yang disimpan oleh saksi Ina, setelah itu

menuju ke rumah korban tetapi pintu depan rumah korban sudah rusak dan

dalam keadaan tidak terkunci;

Bahwa benar, kemudian saksi Ina masuk ke dalam njmah korban yang

masih dalam keadaan gelap dan memanggil-manggil nama Sri Roswati dan

memanggil nama anaknya yaltu Amelia dan Alvian, tetapi tidakada sahutan,

lalu saksi Ina pergi ke kamar Amelia yang tertutup ;

Bahwa benar, dalam kondisi gelap dan hanya terdapat sedikit cahaya dan

luar, saksi Ina Susanti metihat korban Amelia jatuh tertelungkup, lalu saksi

segera keluarkamar untuk menyalakan sekring (MCB) listrik yang berada di

teras rumah;

Bahwa benar, setelah semua lampu rumah menyala dan kondisi rumah

menjadi terang, lalu saksi Ina Susanti segera masuk kembali ke dalam

kamar anak-anak dan melihat korban Sri Roswati sudah jatuh tertelungkup

bersimbah darah begitu juga korisan Amelia ;

Bahwa benar, korban Sri Roswati terakhir ditemukan dalam posisi

tertelungkup didekat pintu kamar, korban Amelia ditemukan dalam posisi

jatuh tertelungkup tak sadarican diri di bawah meja belajar, sedangkan

adiknya yaltu saksi Alvian juga berada di bawah meja belajar tepatnya di

belakang korban Amelia dalam posisi duduk sambil memeluk lutut dengan

mata terbelalak tanpa ekspresi sepertinya dalam keadaan syok;

Bahwa benar. saat ditemukan, korban Amelia seperti dalam posisi

berpelukan dengan saksi Alvian dan seperti berusaha untuk melindungi

adiknya karena posisinya ada di depan saksi Alvian, tetapi karena sudah

tidak sanggup menahan badannya sendiri sehingga korban Amelia jatuh

dengan posisi tertelungkup tak sadarican diri ;

Bahwa benar, kondisi njmah korban Sri Roswati saat Itu berantakan, kunci

pintu depan patah, darah berceceran antara lain menempel di tembok, di

kamar anak-anak dan di ruang tamu;

Bahwa benar, kemudian korban Sri Roswati yang pada saat ditemukan

telah meninggal dunia dan kort^an Amelia yang saat itu belum meninggal

dunia, dibawa ke Rumah Sakit Bayu Asih, sementara saksi Alvian dititipkan

di salah satu rumah kerabat korban Sri Roswati dan belum dibawa ke rumah

sakit karena sebelumnya diperidrakan tidak mengalami luka ;

57

Bahwa benar. setelah mengetahui apabila saksi Alvian juga mengalami luka

tusuk di lengan dan perutnya, barulah saksi Alvian dibawa ke Rumah Sakit

Bayu Aslh;

Baliwa benar, setelah saksi tyan berhasii menangkap terdakwa, lalu saksi

lyan menyuruh saksi Ade Saroji untuk tetap memegang terdakwa agar tidak

melarikan diri, dan pada saat itu warga mulai berdatangan sambil berteriak

"maling-.-maling!";

Bahwa benar, kenfiudian saksi lyan hendak mengambil handphonenya dan

bemiat hendak melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian ;

Bahwa benar. karena warga mulai ramai berdatangan dan mencoba

memukul terdakwa yang sedang dipegang oieh saksi Ade Saroji dengan

cara memeluknya, ada pukulan warga yang mengenai tangan saksi Ade

Saroji sehingga pegangan saksi Ade Saroji terhadap terdakwa menjadi

terlepas;

Bahwa benar, kemudian terdakwa dapat melepaskan diri dari pegangan

saksi Ade Saroji dan melihat pisau security jenis sangkur yang tersellp di

pinggang saksi Ade Saroji, kemudian pisau tersebut diambil oleh terdakwa ;

Bahwa benar, terdakwa segera melarikan diri dan dikejar oleh warga yang

sudah rannai berdatangan, lalu terdakwa mengacung-acungkan pisau jenis

sangkur milik saksi Ade Saroji tersebut sambil terdakwa lari ke arah sepeda

motor terdakwa yang saat itu dalam posisi jatuh, lalu sepeda motor

terdakwa tersebut terdakwa berdirikan dengan susah payah ;

Bahwa benar, akhimya terdakwa dapat memberdirikan dan menstarter

sepeda motornya, kemudian segera melarikan diri dari kejaran warga

dengan memacu sepeda motornya menuju ke arah Ciater, Wanayasa lalu

melewati jalan kampung dan berhenti di salah satu sungai untuk

membersihkan badan termasuk membersihkan pisau yang terdakwa pakai

sebelumnya untuk menusuk para korban yang saat itu masih berlumuran

darah;

Bahwa benar, setelah itu terdakwa melanjutkan peijalanan dan sampai ke

daerah Munjul dekat tempat kost terdakwa, lalu terdakwa pulang ke tempat

kost terdakwa tersebut dalam kondisi penuh luka ;

Bahwa benar, pisau milik satpam tetap terdakwa bawa sampai ke tempat

kost dan seluruh barang bukti yang saat kejadian terdakwa pakai yaitu baju,

sweeter, tas dan pisau yang terdakwa pakai untuk menusuk para korban,

terdakwa taruh di tempat kost terdakwa;

58

Bahwa benar, saat itu masih gelap dan terdakwa bersih-bersih di tempat

kost terdakwa dan mengganti bajunya lalu pergi dengan mengendarai

sepeda motor ke Masjid di Sadang untuk bersembunyi di pojok Masjid darisebelum subuh dan kemudian tidur dalam kondisi tertelungkup agar orang

lain tidak melihat kondisi terdakwa yang penuh luka, lalu terdakwa bangun

sendiri sekitar pukul setengah enam sore;

Bahwa benar, setelah itu terdakwa pulang ke tempat kostnya sambil

mengendarai sepeda motor tapi di tengah jalan dan belum sampai tempat

kostnya, tiba-tiba ada yang berteriak "maling!!", mendengar teriakantersebut, lalu terdakwa memicu laju kendaraannya ;

Bahwa benar. kemudian pihak kepolisian yang berada di sekitar tempat

tersebut menembak terdakwa dibagian kaki yang membuat terdakwa jatuh

dari motor dan langsung ditangkap oleh pihak kepolisian ;

Bahwa benar, akibat kejadian tersebut, korban Sri Roswati yang dalam

kondisi hamil sekitar dua belas hingga empat belas minggu, meninggal

dunia dan kandungannya juga tidak dapatdipertahankan lagi sebagaimana

hasil Visum et Repertum Nomor : R/VeR/08/ll/2015/Dokpol tertanggal 28Febmari 2015 yang diperiksa dan ditandatangani oleh DR. NURUL AIDAFATHYA, SpF, dokter pada Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih

Bandung, dengan hasil kesimpulan : pada pemeriksaan mayat perempuan

berusia tiga puluh lima sampai dengan empat puluh tahun yang dalamkeadaan mengandung antara dua belas hingga empat belas minggu ini,ditemukan lima buah luka terbuka pada punggung akibat kekerasan tajam

yang seluruhnya menembus rongga dada. Pada pemeriksaan dalamditemukan darah pada rongga dada kiri dan kandung jantung. Terpotongnya

paru kiri, kandung jantung, jantung, batang nadi, disertai resapan darahyang luas. Paru kiri yang kempis dan organ-organ lain tampak pucat.Menurut sifat dan gambaran lukanya, luka diakibatkan senjata tajam

bermata satu dengan panjang minimal enam belas koma delapan

sentimeter.

Pada indung telur kiri bemkuran lima sentimeter kali dua sentimeter kali nolkoma lima sentimeter. Indung telur kanan berukuran empat belas sentimeter

kali dua sentimeter kali nol koma delapan sentimeter. Rahim berukuran tiga

belas sentimeter kali empat belas sentimeter kali delapan sentimeter teraba

janin, di dalam rahim tampak kantung rahim berisi janin dengan panjang talipusat sepuluh koma lima sentimeter, panjang kepala tumit sebelas koma

59

lima sentimeter, panjang tulang paha delapan betas sentimeter, berat tiga

puluh lima gram.

Sebab kematian pada jenazah ini adalah akibat kekerasan tajam pada

punggung yang memotong jantung dan batang nadi, dan menimbulkan

pendarahan.

Perklraan waktu kematian antara empat belas Februari tahun dua ribu lima

belas pukul delapan belas lewat empat puluh menit sampai tanggal lima

belas Februari tahun dua ribu lima belas pukul kosong-kosong lewat empat

puluh menit waktu Indonesia bagian barat;

Bahwa benar, tak lama setelah dibawa ke rumah sakit, korban Amelia juga

meninggal dunia sebagaimana hasil Visum et Repertum

RA/eR/09/ll/2015/Dokpol tertanggal 28 Februari 2015 yang diperiksa dan

ditandatangani oleh DR. NURUL AIDA FATHYA, SpF, dokter pada Rumah

Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung dengan kesimpulan : pada

pemeriksaan anak perempuan usia kurang lebih dua belas tahun ini,

ditemukan enam buah luka terbuka pada punggung akibat kekerasan tajam,

tiga diantaranya menembus rongga perut. Pada pemeriksaan dalam

ditemukan adanya darah dalam rongga perut, terpotongnya organ-organ

dalam antara lain : sekat rongga badan, otot paha bagian dalam, ginjal kiri,

kelenjar anak ginjal kiri, pembuluh nadi ginjal, batang nadi bagian perut,

kelenjar liur perut dan hati baga belakang. Selanjutnya ditemukan resapan

darah yang luas dinding belakang perut, paru tampak kempis, organ-organ

dalam lainnya mulai pucat. Berdasarkan sifat dan gambaran luka, luka

diakibatkan senjata tajam mata satu dengan panjang minimal sebelas koma

lima sentimeter. Sebab kematian pada jenazah ini akibat kekerasan tajam

pada bagian pinggang yang memotong berbagai organ dalam dan

menimbulkan pendarahan. Perkiraan saat kematian antara empat belas

Februari tahun dua ribu lima belas pukul Sembilan belas lewat tiga belas

menit sampai tanggal lima belas Febmari tahun dua ribu lima belas pukul

satu lebih tiga belas menit waktu Indonesia bagian barat;

Bahwa benar, saksi Alvian mengalami luka-luka sebagaimana hasil Visum

et Repertum Nomor: 441.9/1149/RSUD tertanggal 25 Februari 2015 yang

dibuat dan ditandatangani oleh dr. APNARIA LIANA WATI, dokter pada

RSUD Bayu Asih PunA/akarta, dengan kesimpulan :

Luka robek di dada kiri bagian luar ukuran tiga kali dua centimeter;

Anggota gerak atas : luka robek di lengan kanan dua tempat ukuran empat

kali satu centimeter dan ukuran dua kali satu centimeter;

60 (

Anggota gerak bawah : tuka robek di pinggang kanan dua tempat tembus ke

kulit samping tuar ukuran tiga kali tiga centimeter;

Kesimpulan : seorang lakl-laki dengan identifikasi di atas dengan luka-luka

tersebut di atas akibat kekerasan tumpul dan tajam ;

- Bahwa benar, pada saat kejadian, korban Amelia masih benjmur sekitar 11

(sebelas) tahun dan duduk di kelas 5 (lima) Sekolah Dasar (SD) sedangkan

Alvian masih berumur sekitar 5 (lima) Tahun dan masih duduk di bangku

Taman Kanak-Kanak (TK);

Bahwa benar, saksi Alvian sudah mulai pulih dari lukanya tetapi terkadang

trauma atas kejadian tersebut dan teringat dengan ibu dan kakaknya ;

- Bahwa benar, keluarga besar korban tidak memaafkan perbuatan terdakwa

yang telah menyebabkan korban Sri Roswati yang tengah hamil dan korban

Amelia meninggal dunia, serta saksi Alvian mengalami luka-luka dan trauma

Menimbang, bahwa setelah mendengar keterangan dari saksi-saksi dan

juga keterangan terdakwa, maka selanjutnya akan dipertimbangkan apakah

terdakwa dapat dipersalahkan telah melakuan perbuatan sebagaimana yang

didakwakan oleh Penuntut Umum ;

Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan

dakwaan kombinasi/campuran yang bersifat komulatifsubsidaritas yaitu :

KESATU : - Primair: Pasal 340 KUHP ;

- Subsidair; Pasal 338;

- Lebih Subsidair: 351 ayat (3) KUHP ;

DAN

KEDUA: Pasal 80 ayat (1) dan (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor:

35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak;

Menimbang, bahwa karena dakwaan Penuntut Umum tersebut merupakan

dakwaan kombinasi/campuran yang bersifat komulatif subsidaritas, maka

Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan Kesatu teriebih dahulu ;

Menimbang, bahwa karena dakwaan Kesatu disusun secara Subsidaritas.

maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan Kesatu Primair teriebih

dahulu. apabila dakwaan Kesatu Primair telah teri)ukti, maka tidak akan

dipertimbangkan lagi dakwaan Kesatu Subsidair dan Lebih Subsidair, akan

tetapi apabila dakwaan Kesatu Primair tidak teri^ukti maka akan

dipertimbangkan dakwaan Kesatu Subsidairdan seterusnya ;

61

Menimbang, bahwa dakwaan Kesatu Primair, perbuatan terdakwa

sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUHP yang memuat

unsur-unsur sebagai berikut;

1. Barangsiapa;

2. Dengan sengaja dan dengan direncanakan terlebih dahulu menghilangkan

nyawa orang lain;

— Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan menguraikan unsur-unsur dalam

Pasal tersebut dan akan dihubungkan dengan fakta hukum yang terungkap dl

persidangan di bawah inl untuk membuktikan apakah terdakwa terbuktimelakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Kesatu Primair Penuntut

Umum tersebut;

1. Unsur "Barangsiapa";

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan "barang siapa" adalah

subyek hukum yaitu setiap orang pendukung hak dan kewajiban, sehat

jasmani dan rohani yang terhadapnya dapat dikenai pertanggungjawabanatas perbuatannya dan tidak terdapat kekeliruan terhadap orang yang

diajukan sebagai terdakwa;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang timbul di

pereidangan, berdasarkan keterangan saksi-saksl dan pengakuan terdakwasendiri, maka benar bahwa terdakwa MUHAMAD VERY MAULANA

HIDAYATULLOH Alias VER Bin UNTUNG SUJADI yang identitasnya telah

jelas dan sesuai dengan surat dakwaan Penuntut Umum adalah sebagaisubyek hukum pelaku tindak pidana yang didakwakan tersebut;

Menimbang, bahwa selama di persidangan terdakwa selaiu dalam

keadaan sehat dan dapat memberikan keterangan secara lancar serta tidak

menunjukkan kelainan fisik maupun mental, sehingga Majelis Hakim tidakmelihat adanya alasan yang dapat melepas pertanggungjawaban pidanapada dirl terdakwa;

Menimbang, bahwa berdasarkan uralan di atas, maka unsur "barang

siapa"telah terpenuhi menurut hukum;

2, Unsur "Denaan senoaia dan denaan direncanakan terlebili dahulu

menahllanakan nvawa orana lain" :

62

Menimbang, bahwa unsur sengaja ditempatkan diawal perumusan

suatu delik, hal Ini berarti bahwa unsur-unsur perbuatan sebagaimana yang

terdapat dalam delik tersebut haruslah dipenuhi adanya unsur sengaja ;

Menimbang, bahwa Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tidak

menjelaskan mengenai definisi kesengajaan atau dolus intent opzet Tetapi

dalam hukum pidana terdapat dua teori kesengajaan yaitu teori kehendak

(willstheorie) dan teori pengetahuan (voorsteltings theorie). Menurut teori

kehendak, kesengajaan merupakan perbuatan kehendak yang diarahkan

untuk mewujudkan perbuatan dan unsur-unsur lain yang dirumuskan dalam

tindak pidana. Sedangkan menurut teori pengetahuan, kesengajaan adalah

apa yang diketahui atau dapat dibayangkan pelaku sebelum melaksanakan

perbuatan bempa tindak pidana yang akan dilakukannya ;

Menimbang, bahwa dalam unsur ini, maka dengan adanya rencana

terleblh dahulu, maka dengan sendlrinya menandakan adanya kehendak

dalam diri pelaku. Namun kehendak ini baru sebatas niat selama belum

dilakukan, tapi dengan adanya perencanaan sehingga membentuk

kesengajaan dalam bentuk perbuatan ;

Menimbang, bahwa sebagaimana dalam Memohe van Teolichting

(MvT), kesengajaan sebagai willens en wetens adalah seseorang

menghendaki perbuatan dan akibatnya, mengetahui, mengerti atau

menyadari akan akibat yang timbul atas perbuatannya ;

Menimbang, bahwa dalam hal seseorang melakukan sesuatu tindak

pidana, dapat dibedakan dalam 3 (tiga) bentuk sikap batin yangmenunjukkan tingkatan dari kesengajaan yaitu :

a. Kesengajaan sebagai suatu maksud untuk mencapai suatu tujuan. Dalam

hal ini pelaku bertujuan untuk menimbulkan akibat yang dilarang.

Perbuatan yang dilakukan oleh pelaku ataupun akibat dari peri^uatan

pelaku adalah memang menjadi tujuan dan pelaku menghendakinya ;

b. Kesengajaan dengan sadar kepastian, dalam hal ini perbuatan pidana

tertentu mempakan tujuan dari pelaku, tetapi pelaku menyadari bahwa

perbuatannya pasti akan menimbulkan suatu akibat tertentu tetapi pelaku

mengambil resiko demi tercapainya maksud dari pelaku ;

c. Kesengajaan dengan sadar kemungkinan, dalam hal ini pelakumenyadari apabila ia melakukan perbuatannya, kemungkinan akan timbulakibat lain yang tidak dikehendaki dan tidak diinginkan oleh pelaku ;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan lebih

lanjut apakah dalam diri terdakwa melekat unsur kesengajaan, maka terieblh

63

dahulu akan dipertimbangkan apakah terdakwa terbukti melakukan

perbuatannya dengan menghilangkan nyawa orang lain ;

Menimbang, bahwa dari fakta hukum yang terungkap di persidangan,

pada hari Minggu tanggal 15 Februari 2015 sekira pukul 01.30 Wib

bertempat di Kampung Pasir Kihiang Rt. 14 Rw. 06 Desa Lebak Anyar

Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta tepatnya di rumali saksi

Widodo, warga ada mendapati korban Sri Roswati, korban Amelia dan saksi

korban Aivian berada di dalam salah satu kamar di dalam rumah saksi

Widodo dalam kondisi luka-luka dan berlumuran darah ;

Bahwa sebeium warga mendapati korban Sri Roswati, korban Amelia dan

saksi korban Aivian berlumuran darah, terdakwa didapati warga sedang

berada di dalam rumah saksi Widodo (sekaligus rumah para korban) yang

tak lama kemudian berjalan keluar dari rumah korban menuju masjid yang

berjarak sekira 25 (dua puluh lima) meter dari rumah korban ;

Bahwa awal sebeium kejadlan tersebut, terdakwa yang merupakan

karyawan operator mesin produksi di PT. Summi Rubber Indonesia Dunlop

di daerah Karawang berangkat ke tempatnya bekerja pada hari Sabtu

tanggal 14 Februari 2015 dan jadwal terdakwa masuk kerja hari itu dari pukul

16.00 Wib sampai dengan pukul 24.00 Wib begitu pula halnya dengan saksi

Widodo yang merupakan atasan terdakwa yaitu sebagai leader atau kepala

grup A disalah satu bagian di PT. Summi Rubber Indonesia Dunlop juga

mempunyai jadwal kerja yang sama dengan terdakwa yaitu pukul 16.00 Wib

sampai dengan pukul 24.00 Wib, akan tetapi waktu pulang saksi Widodo

dengan terdakwa tidak sama karena saksi Wkiodo harus menyelesaikan

semua laporan dari anak buahnya dengan selisth jadwal waktu pulang

sekitar 1 (satu) jam lebih lama yaitu pukul 01.00 Wib ;

Bahwa selanjutnya pada pukul 16.00 Wib sampai dengan pukul 18.00

Wib, saksi Widodo seperti biasanya sebagai leader atau kepala grup A

memberikan arahan kepada para bawahannya tennasuk kepada terdakwa

dan saat itu saksi Widodo ada menegur salah seorang karyawan yang

mendorong rak terlalu kencang karena akan membahayakan karyawan

lainnya, selain itu menegur karena ada karyawan yang sering membawa

botol air minum ke areal mesin karena dapat merusak kerja mesin.

Walaupun saksi Widodo tidak menyebutkan nama karyawan yang berijuat

kesalahan, tetapi terdakwa menyadari bahwa karyawan yang dituju tersebut

adalah terdakwa, oleh karena memang terdakwa pernah mendorong rak

64

terialu kencang dan pernah membawa botol air minum ke area! mesin

sampat terdakwa ditegur oleh saksi Wklodo ;

Bahwa terdakwa ada merasa sakit hari dan kesal dikarenakan ada

perkataan saksi Wkiodo yang menurut terdakwa menjpakan perkataan kasar

terhadap diri terdakwa yakni kata "asu" tetapi terdakwa hanya diam saja

sambil menahan emosi;

Bahwa setelah terdakwa dimarahi oleh saksi Widodo tersebut, terdakwa

tetap bekerja seperti biasa sampai jadwal pulang kerja terdakwa yaitu pukul

24.00 Wib, tetapi terdakwa maslh merasakan sakit hati dan kesal atas

perkataan saksi Widodo dan saat terdakwa pulang kerja jam 24.00 Wib,

terdakwa masih sempat melihat saksi Widodo yang sedang mengecek

laporan karena saksi Widodo sebagai pimpinan selalu pulang terakhir yaitu

sekitar pukul 01.00 Wib, dan sekira pukul 00.20 Wib, terdakwa pulang

dengan menumpang bus perusahaan walaupun terdakwa memiliki sepeda

motor Yamah Vixion, tetapi apabila bekerja, jarang terdakwa bawa dan

seringnya menumpang bus perusahaan, terdakwa membawa sepeda motor

apabiia ada acara tertentu saja ;

Bahwa terdakwa kemudian sampai di tempat kostnya sekitar pukul 01.00

Wib kemudian terdakwa beres-beres, makan dan mandi, tetapi terdakwa

masih temglang kata-kata saksi Widodo yang mengatakan terdakwa "asu",

lalu terlintas di benak terdakwa untuk memberi pelajaran kepada saksi

Widodo yaitu dengan membunuh saksi Widodo. Kemudian terdakwa

mengeluarkan sepeda motor Yamaha Vixion tanpa dipasang plat nomomya

dan terdakwa juga mengenakan jaket serta membawa pisau yang akan

terdakwa gunakan untuk membunuh saksi Widodo. Pisau tersebut terdakwa

masukkan ke dalam tas selempang yang juga terdakwa bawa dan pisau

tersebut terdakwa belt setahun yang lalu, saat itu terdakwa membawa pisau

yang besar karena dapat dengan mudah dipakai untuk membunuh ;

Bahwa pada saat terdakwa menuju rumah saksi Widodo, terdakwa

sempat bertemu bus pemsahaan di daerah Situ Buleud yang terdakwa duga

di dalamnya ada saksi Widodo juga menumpang di bus tersebut, kemudian

terdakwa langsung memicu sepeda motor terdakwa untuk mendahului bus

tersebut dengan tujuan agar terlebih dahulu sampai di rumah saksi Widodo

dan sesampainya terdakwa didepan rumah saksiWkiodo, terdakwa mengira

saksi Widodo telah pulang ke rumahnya;

65

Bahwa kenyataannya saksi Widodo belum sampai di rumahnya karena

sedang membeli nasi goreng tak jauh dari rumah saksi Widodo sepulang

dari tempat saksi Widodo bekerja ;

Bahwa kemudian terdakwa memarkirkan sepeda motor terdakwa di

depan Masjid sekira berjarak 25 (dua putuh lima) meter dari rumah saksi

Widodo, lalu terdakwa berjalan kaki ke rumah saksi Widodo dan

sesampainya di depan pintu rumah, terdakwa sempat mengucapkan salam

"assalamualaikum" sebanyak 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali, kemudian dari

dalam rumah, korban Sri Roswati atau biasa sehari-hari dipanggil dengan

sebutan Enci menyahut "siapa?", terdakwa hanya diam saja dan pintu tidak

juga dibuka dari dalam. Karena tidak dibukakan pintu, kemudian terdakwa

langsung mematikan sekring (MCB) listrik yang terietak di luar rumah,

tepatnya di depan pintu rumah sehingga seluruh lampu di rumah tersebut

mat! dan suasana rumah tersebut menjadi gelap, kemudian korban Sri

Roswati berteriak "tolong-.tolong!!". Kemudian terdakwa langsung

mendobrak pintu depan rumah sebanyak 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali

sehingga pintu tersebut rusak dan dapat terbuka paksa, dan pada saat

korban Sri Roswati berusaha menahan agar pintu tersebut tidak terbuka

dengan cara mendorongnya, pintu tersebut terdorong dan mengenai wajah

terdakwa dan hal tersebut membuat terdakwa emosi, lalu mendorong balik

dengan sekuat tenaga sampai pintu teriDuka ;

Bahwa setelah pintu depan rumah terbuka, lalu terdakwa melihat korban

Sri Roswati lari masuk ke dalam rumah, lalu disusul terdakwa kemudian ikut

masuk ke dalam rumah dan menutup pintu depan tanpa menguncinya

karena pintu tersebut telah rusak akibat sebelumnya didorong terdakwa ;

Bahwa selanjutnya terdakwa segera mengejar korban Sri Roswati yang

lari ke dalam kamar korban Amelia dan saksi Alvian, segera pintu kamar

tersebut ditutup oleh korban Sri Roswati, kemudian pintu kamar tersebut

terdakwa dorong dan terdakwa dobrak sampai pintu kamar tersebut juga

terbuka;

Bahwa setelah pintu kamar tersebut telah terbuka karena telah didobrak

oleh terdakwa, korban Sri Roswati berteriak meminta tolong, lalu terdakwa

beri^ata "diam!" dan terdakwa langsung mengambil pisau dari dalam tas

selempang, kemudian korban Sri Roswati lari ke pojok kamar sambil

membawa handphone lalu terdakwa mendorong korban Sri Roswati ke arah

tembok di belakang pintu dengan memepetnya dan langsung menusukkan

pisau tersebut ke arah badan kortsan Sri Roswati dari arah belakang atau

66

punggungnya sebanyak 5 (lima) kali dan saat terdakwa menusukkan pisau

tersebut, korban Sri Roswati meronta-ronta tetapi tidak melakukan

pertawanan dan tetap terdakwa menusukkan pisau tersebut secara terus

menerus mengarah ke badan korban ;

Bahwa pada saat terdakwa sedang menusukkan pisaunya tersebut ke

punggung korban Sri Roswati, kemudian anak-anak korban Sri Roswati yaitu

korban Amelia dan korban Alvian terbangun karena lampu di kamar tersebut

mati dan gelap;

Bahwa setelah korban Sri Roswati diam dan tidak bergerak lagi, lalu

terdakwa menusukkan pisau ke arah korban Amelia dan korban Alvian yang

sedang menangis lalu setelah sudah tidak ada lagi suara dari para korban,

kemudian terdakwa memasukkan pisau ke dalam tas selempang dan saat

terdakwa memasukkan pisau ke dalam tas, tidak terdakwa sarungkan dan

sarung pisau tersebut maslh ada di dalam tas selempang yang terdakwa

bawa;

Bahwa korban Sri Roswati terakhir ditemukan dalam posisi tertelungkup

didekat pintu kamar, korban Amelia ditemukan dalam posisi jatuh

tertelungkup tak sadarkan diri di bawah meja belajar, sedangkan adiknya

yaitu saksi Alvian juga berada di bawah meja belajar tepatnya di belakang

korban Amelia dalam posisi duduk sambil memeluk lutut dengan mata

terbelalak tanpa ekspresi sepertinya dalam keadaan syok ;

Bahwa kondisi rumah korban Sri Roswati saat itu berantakan, kunci pintu

depan patah, darah berceceran antara lain menempel di tembok, di kamar

anak-anak dan di ruang tamu ;

Bahwa kemudian korban Sri Roswati yang pada saat ditemukan telah

meninggal dunia dan korban Amelia yang saat itu belum meninggal dunia,

dibawa ke Rumah Sakit Bayu Asih, sementara saksi Alvian dititipkan di

salah satu rumah kerabat korban Sri Roswati dan belum dibawa ke rumah

sakit karena sebelumnya diperkirakan tidak mengalami luka, tetapi

kemudian setelah diketahui bahwa saksi korban Alvian mengalami luka, lalu

segera di bawa ke rumah sakit;

Menimbang, bahwa dari uraian fakta-fakta hukum yang terungkap

dipersidangan tersebut, maka terdakwa telah menusukkan pisau yang

terdakwa bawa ke arah badan korban Sri Roswati dari arah

belakang/punggungnya sebanyak 5 (lima) kali secara terus menerus tetap

mengarah ke badan korban hingga korban Sri Roswati diam dan tidak

bergerak lagi, setelah itu terdakwa menusukkan pisau yang sama ke arah

67 /'

korban Amelia dan korban Alvian hingga ketiga korban tersebut diam dan

tidak bergerak dan bersuara lagi meskipun untuk korban Alvian masih dalam

kondisi selamat;

Menimbang, bahwa hal tersebut diperkuat dengan adanya :

Visum et Repertum Nomor : RA/eR/08/ll/2015/Dokpol tertanggal 28

Februari 2015 atas nama korban Sri Roswati, dengan hasil kesimpulan :

pada pemeriksaan mayat perempuan berusia tiga puluh lima sampai

dengan empat puluh tahun yang dalam keadaan mengandung antara dua

belas hingga empat belas minggu ini, ditemukan lima buah luka terbuka

pada punggung akibat kekerasan tajam yang seluruhnya menembus

rongga dada. Pada pemeriksaan dalam ditemukan darah pada rongga

dada kiri dan kandung jantung. Terpotongnya paru kiri, kandung jantung,

jantung, batang nadi, disertai resapan darah yang luas. Paru kiri yang

kempis dan organ-organ lain tampak pucat. Menurut sifat dan gambaran

lukanya, luka diakibatkan senjata tajam bermata satu dengan panjang

minimal enam belas koma delapan sentimeter.

Sebab kematian pada jenazah ini adalah akibat kekerasan tajam pada

punggung yang memotong jantung dan batang nadi, dan menimbulkan

pendarahan. Perkiraan waktu kematian antara empat belas Februari

tahun dua ribu lima belas pukul delapan belas lewat empat puluh menit

sampai tanggal lima belas Februari tahun dua ribu lima belas pukul

kosong-kosong lewat empat puluh menit waktu Indonesia bagian barat;

Menimbang, bahwa dari uraian di atas, maka perbuatan yang telah

dilakukan oleh terdakwa dengan menusukkan pisau yang dibawanya ke arah

korban Sri Roswati dan korban Amelia, telah mengakibatkan hilangnya

nyawa orang lain, yaitu korban Sri Roswati dan korban Amelia ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah ada

unsur kesengajaan dari dalam diri terdakwa ketika melakukan perbuatannya

tersebut;

Menimbang, bahwa dari fakta hukum yang telah di uraikan di atas,

terdakwa sengaja membawa pisau yang akan terdakwa gunakan untuk

menghabisi atau membunuh saksi Widodo yang terdakwa masukkan ke

dalam tas selempang yang terdakwa bawa dan pergi menuju rumah saksi

Widodo dan sesampai di dekat rumah saksi Widodo, lalu terdakwa

memarkirkan sepeda motor terdakwa di depan Masjid sekira berjarak 25

(dua puluh lima) meter dari rumah saksi Widodo, kemudian berjalan kaki ke

rumah saksi Widodo hingga terjadi peristiwa dimana terdakwa telah

68

menghilangkan nyawa korban Sri Roswati dan korban Amelia dikarenakan

perasaan sakit hati dan dendam terdakwa terhadap perkataan saksi Widodo

kepada terdakwa ;

Menimbang, bahwa dari keterangan terdakwa, yaitu terdakwa

mengetahui dan menyadari apabila pisau yang terdakwa bawa tersebut

apabita terdakwa tikam atau tusukkan ke arah badan seseorang, maka akan

menimbulkan kematian ;

Menimbang, bahwa dalam keterangannya, terdakwa telah dengan

sengaja menusukkan pisau ke arah badan korban dengan tujuan hendak

membungkam suara korban yaitu istri saksi Widodo dan kedua anaknya

yang terus menangis agar segera diam dan tidak berteriak karena terdakwa

takut orang Iain mendengamya dan mengetahui perbuatan terdakwa dan

saat itu terdakwa sudah emosi dan khilaf;

Menimbang, bahwa tindakan terdakwa dengan menusukkan pisau ke

arah badan tepatnya ke arah belakang/punggung korban Sri Roswati dan

korban Amelia secara terus menerus dan berulang-ulang, dengan alasan

agar para korban diam dan tidak berteriak, maka menurut Majelis Hakim

adalah tidak beralasan, karena dengan mengarahkan pisau ke badan para

korban, dihubungkan dengan keterangan terdakwa yang mengetahui dan

menyadari apabila pisau tersebut terdakwa tikam atau tusukkan ke arah

badan seseorang, maka terdakwa mengetahui dan menyadari akan

menimbulkan kematian bagi para korban ;

Menimbang, bahwa dari uraian di atas, maka cukup menjadi alasan

bagi Majelis Hakim apabila terdakwa telah menghendaki kematian korban Sri

Roswati dan korban Amelia, dan oleh karenanya unsur kesengajaan telah

ada pada diri terdakwa ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

mempertimbangkan apakah perbuatan yang telah menghilangkan nyawa

orang lain yang dilakukan oleh terdakwa tersebut dilakukan dengan

direnoanakan tebih dahulu atau tidak;

Menimbang, bahwa terdakwa dalam keterangannya mengatakan

hanya berniatdan dengan demikian juga hanya berencana membunuh saksi

Widodo dan tidak ada niat untuk membunuh istri dan anaknya ;

Menimbang, bahwa dalam Nota Pembelaan Penasihat Hukum terdakwa

menyatakan bahwa terdakwa hanya berniat melakukan perbuatannya

terhadap saksi Widodo dan menyatakan tindakan terdakwa terhadap para

korban adalah salah sasaran dan dilakukan dengan spontanitas ;

69

Menimbang, bahwa dari keterangan terdakwa dan dari Nota Pembelaan

Penasihat Hukum terdakwa tersebut, make Majelis Hakim akan

mempertimbangkannya sebagai berikut;

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan sebelumnya telah

disimpulkan bahwa motif perbuatan terdakwa yang telah menghilangkan

nyawa korban Sri Roswati dan korban Amelia tidak Iain adalah dikarenakan

sakit hati dan dendam terdakwa terhadap saksi Widodo sehingga terdakwa

melakukan perbuatannya itu;

Menimbang, bahwa dari uraian fakta sebelumnya tampak bahwa

sebelum terjadinya peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh terdakwa

terhadap korban Sri Roswati dan korban Amelia yakni pada hari Minggu

tanggal 15 Pebruari 2015 sekira pukul 01.00 wib di Kampung Pasir Kihiang

Rt 14 Rw 06 Desa Lebak Anyar Kec. Pasawahan Kab. Punwakarta, terdapat

beberapa keadaan/tempo peristiwa yang terjadi yaitu dari pukul 16.00 wib

saat saksi Widodo melakukan teguran terhadap diri terdakwa dan terdakwa

merasakan sakit hati dan kesal terhadap ucapan saksi Widodo kemudian

saat tiba waktunya pulang pada pukut 00.20 Wib ;

Bahwa terdakwa pulang ke tempat kostnya sekitar pukul 01.00 Wib,

setibanya di tempat kost tersebut, terdakwa masih teringat dengan kata-kata

saksi Widodo yang mengatakan terdakwa "asu", lalu terlintas di benak

terdakwa untuk memberi pelajaran kepada saksi Widodo dengan niat

hendak membunuh saksi Widodo, kemudian terdakwa mengeluarkan

sepeda motor Yamaha Vixion tanpa dipasang plat nomornya, mengenakan

jaket serta membawa pisau yang akan terdakwa gunakan untuk memberi

pelajaran saksi Widodo lalu pergi menuju ke rumah saksi Widodo ;

Menimbang, bahwa terdapat rangkaian peristiwa dengan tempo/waktu

kejadian pada hari Minggu tanggal 15 Februari 2015 sekitar pukul 01.00 Wib

dari saat terdakwa tiba di rumah terdakwa, terdakwa berangkat dari

rumahnya menuju rumah saksi Widodo dan saat terdakwa sampai di rumah

saksi Widodo tampak ada rentetan tenggang waktu perencanaan yang

dimiliki oleh terdakwa baik dengan mempersiapkan pisau yang dibawa

terdakwa dengan memasukkannya ke dalam tas selempang terdakwa,

mempersiapkan sepeda motor milik terdakwa yang akan dikendarainya

menuju rumah saksi Widodo dengan tanpa memasang plat nomor

kendaraan, lalu memaricirkan sepeda motor terdakwa di depan masjid yang

jaraknya sekitar 25 (dua puluh lima) meter dari rumah saksi Widodo, lalu

hanya berjalan kaki menuju rumah saksi Widodo sampai terdakwa

70 +

mematikan sekring (MCB) listrik yang terletak di luar rumah, tepatnya di

depan pintu rumah yang menyebabkan seluruh lampu di rumah tersebut mati

dan suasana rumah tersebut menjadi gelap hingga pada akhirnya terjadi

peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh terdakwa ;

Menimbang, bahwa dengan adanya sahutan darl korban Sri Roswati

yang didengar oleh terdakwa saat mengucapkan salam di depan pintu

rumah saksi Widodo, seharusnya terdakwa dapat segera pergi

meninggalkan rumah korban ataupun menanyakan keberadaan saksi

Widodo, akan tetapi terdakwa justru mematikan MCB/sekring listrik rumah

saksi Widodo. lalu memaksa masuk ke dalam rumah dengan cara

mendobrak pintu depan sebanyak 2-3 kali sampai pintu tersebut rusak dan

terbuka paksa, sehingga terdakwa dapat masuk ke dalam rumah dan

menusuk para korban dengan pisau yang di bawanya ;

Menimbang, bahwa selain itu terdakwa dalam memberikan

keterangannya mengatakan bahwa sebelum terdakwa hendak menusukkorban Sri Roswati. korban tersebut lari ke pojok kamar sambil membawa

handphone yang menurut asumsi terdakwa, korban Sri Roswati hendak

menelpon saksi Widodo. dengan demikian maka Majelis Hakimberkeyakinan bahwa terdakwa memang sudah dan awal mengetahui apabila

saksi Widodo memang tidak berada di dalam rumah ;

Menimbang, bahwa selain Itu, menurut keterangan terdakwa, setelah

menusuk korban Sri Roswati. korban Amelia dan saksi Alvian dengan pisau,

kemudian terdakwa langsung memasukkan pisau tersebut ke dalam tas

dengan alasan agar darah para korban yang menempel di pisau tidak

tercecer di lantai dan kemudian terdakwa mencari saksi Widodo ke sekeliling

rumah ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim meragukan keterangan terdakwa

yang menerangkan bahwa setelah menusuk para korban lalu terdakwamencari saksi Widodo ke sekeliling rumah, karena sebenarnya dari awal

terdakwa sudah mengetahui apabila saksi Widodo tidak ada di rumah, oleh

sebab itulah maka terdakwa langsung memasukkan pisau yang digunakan

untuk menusuk para kortDan ke dalam tas. karena apabila terdakwa memang

berasumsi bahwa saksi Widodo ada di dalam rumah korban. maka pisau

tersebut tidak akan terdakwa masukkan ke dalam tas karena khawatir saksi

Widodo juga akan muncul dan melakukan periawanan ;

71

Menimbang, bahwa walaupun dari awal terdakwa tetah mengetahui

dan menyadari apabila saksl Widodo tidak ada di rumah, akan tetapi

terdakwa tetap melaksanakan niatnya yaitu dengan menusuk para korban ;

Menimbang, bahwa dari fakta hukum yang terungkap di persidangan,

terdakwa sesampainya di sekitar rumah saksl Widodo, iaiu terdakwa

meletakkan sepeda motornya di depan Masjid yang berjarak sekitar 25 (dua

puluh lima) meter dari rumah saksi Widodo, dengan alasan terdakwa dalam

keterangannya bahwa karena sebelumnya terdakwa buang air di toilet

masjid;

Menimbang, bahwa dari uraian di atas, Majelis Hakim berkeyakinan

hal tersebut menunjukkan bahwa dengan tidak meletakkan sepeda motornya

di depan rumah korban atau depan rumah saksi Widodo, bertujuan agar

tidak menarik perhatian ataupun menghindari kecurigaan tetangga ataupun

warga sekitamya yang mendapati terdakwa sedang mendatangi rumah saksi

Widodo pada malam hari. sehingga terdakwa dapat dengan tuntas

melaksanakan niatnya untuk membunuh saksi Widodo beserta keluarganya

yang tinggal di dalam rumah tersebut;

Menimbang, bahwa sedangkan terhadap keterangan terdakwa di

persidangan mengenai sepeda motor Yamaha Vixion milik terdakwa yang

tidak terpasang plat nomor polisi saat terdakwa membawa dan

mengendarainya menuju rumah saksi Widodo dengan alasan terdakwa lupa

memasangnya, dengan dalih setiap terdakwa mencuci sepeda motornya

selalu melepaskan plat nomordan kemudian lupa terdakwa pasang kembali,

maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hal tersebut adalah merupakan

suatu rangkalan atas rencana terdakwa yaitu apabila sampai ada orang atau

warga yang mengetahui perbuatan terdakwa di dalam rumah saksi Widodo,

maka akan mempersulit orang lain atau warga tersebut untuk melacak

identitas sepeda motor milik terdakwa ;

Menimbang, bahwa atas pertanyaan Hakim Ketua di persidangan,

terdakwa sebelumnya menerangkan bahwa niat terdakwa awalnya mau

mencegat dan membunuh saksi Widodo di depan rumahnya setelah saksi

Widodo turun dari bus. Setelah terdakwa sampai di depan rumah saksi

Widodo, terdakwa sempat berkeliling mengitari jalan depan rumah saksi

Widodo dengan mengendarai sepeda motor sambil terdakwa menunggu

saksi Widodo datang, lalu terdakwa sempat buang air kecil di Masjid dekat

rumah saksi Widodo sekira berjarak 25 (dua puluh lima) meter, lalu motor

72

terdakwa letakkan di depan Masjid karena takut diambil orang dan terdakwa

berjatan kaki ke rumah saksi Widodo ;

Menimbang, bahwa setelah ditanya kembali oleh Hakim Anggota,

terdakwa menerangkan di persidangan bahwa dirinya tidak ada berkeiiling

mengitari jalan rumah saksi Widodo, melainkan terdakwa langsung

memarkirkan sepeda motornya di depan Masjid dengan alasan karena

terdakwa ingin buang air kecil dahulu di toilet Masjid ;

Menimbang, bahwa keterangan terdakwa yang berbeda-beda tersebut

maka akan dihubungkan dengan keterangan saksi lyan dan saksi Ade Saroji

yang menerangkan di persidangan bahwa kedua saksi tersebut tidak ada

mendengar ada suara sepeda motor yang bolak-balik mengitari jalan rumah

saksi Widodo, sehingga Majelis Hakim meyakini bahwa memang benar

terdakwa sesampainya di sekitar rumah saksi Widodo, langsung

memarkirkan sepeda motornya di depan Masjid berjarak 25 (dua puluh lima)

meter dari rumah korban ;

Menimbang, bahwa dari pertimbangan di atas, maka Majelis Hakim

meragukan keterangan terdakwa yang mengatakan akan menusuk dan

membunuh saksi Widodo ketika turun dari bus karena apabila memang

terdakwa berniat membunuh saksi Widodo ketika turun dari bus, tentunya

sepeda motor tersebut akan diletakkan dekat dengan terdakwa dengan

tujuan apabila terdakwa telah selesai melaksanakan niatnya maka terdakwa

dapat dengan mudah langsung melarikan diri dengan mengendarat sepeda

motornya, tetapi faktanya terdakwa malah meletakkan sepeda motornya di

depan Masjid yang jauh dari rumah saksi Widodo yang jaraknya sekitar 25

(dua puluh lima) meter;

Menimbang, bahwa dari fakta hukum yang terungkap di persidangan,

setelah terdakwa membuka pintu depan rumah, saksi Enjuh bertanya "siapa

kamu?" dijawab oleh terdakwa dengan tenang dan lantang "saya keponakan

Widodo dari Jawa";

Menimbang, bahwa dengan terdakwa dapat menjawab pertanyaan

secara tenang dan lantang tersebut, maka Majelis Hakim berkeyakinan

apabila terdakwa juga sudah merencanakan hal tersebut dari awal;

Menimbang, bahwa selanjutnya dari tenggang waktu sebagaimana

yang telah diuraikan dalam pertimbangan sebelumnya, Majelis berpendapat

bahwa tidak ada niat terdakwa untuk membatalkan rencananya yang akan

menghabisi (membunuh) para korban sekeluarga hal mana tampak diantara

keadaan dalam tenggang waktu yang telah direncanakan oleh terdakwa

73<r

dengan tenggang waktu pada saat terdakwa membunuh korban Sri Roswati

dan korban Amelia, masih ada tenggang waktu untuk terdakwa pergi dengan

mengendarai sepeda motornya. Tetapi faktanya, terdakwa malah

megendarai sepeda motornya ke rumah saksi Widodo dan terdakwa masihsempat memarkirkan sepeda motornya di mesjid yang berjarak 25 (dua

puluh lima) meter dari rumah saksi Widodo hingga terdakwa hanya berjalan

menuju rumah saksi Widodo, sehingga Majelis menilai dari tenggang waktu

yang telah direncanakan terdakwa tersebut masih ada masa atau waktu

terdakwa berpikir-pikir untuk menggunakan kesempatan membatalkan

niatnya untuk membunuh para korban, akan tetapi hal tersebut tidak

dilakukan dan kesempatan untuk membatalkan niatnya tersebut tidak

dipergunakan oleh terdakwa, sehingga pembunuhan terhadap para korban

telah terjadi;

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat

keadaan maupun kejadian dalam tenggang waktu tersebut memang telah

difokuskan /ditujukan bagi para korban dan dapat disimpulkan bahwa hal-hal

keadaan dalam tenggang waktu dan sebuah rangkaian peristiwa yang telah

terdakwa rencanakan teriebih dahulu, berawal dari terdakwa ditegur oleh

saksi Widodo, kemudian terdakwa menjadi kesal dan emosi. lalu terdakwa

pulang dari tempatnya bekerja dan sampai tempat kost terdakwa, hingga

terdakwa sampai di rumah saksi Widodo dan akhimya menusuk para korban

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan diatas, maka unsur

"dengan sengaja dan dengan direncanakan teriebih dahulu menghilangkan

nyawa orang lain" telah terpenuhi menurut hukum ;

Menimbang, bahwa dengan demikian, maka atas keterangan terdakwa

dan Nota Pembelaan Penasihat hukum terdakwa yang mengatakan bahwa

terdakwa hanya bemiat membunuh saksi Widodo dan tidak bemiat untuk

menusuk dan membunuh para kortDan serta menyatakan tindakan terdakwa

terhadap para korban adalah salah sasaran dan dilakukan dengan spontanitas

dinyatakan untuk ditolak;

Menimbang, bahwa karena seluruh unsur yang terdapat dalam Pasal

340 KUHP telah terpenuhi, maka terdakwa telah terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sesuai dalam dakwaan Kesatu

Primair Penuntut Umum;

Menimbang, bahwa karena dakwaan Kesatu Primair telah terbukti

secara sah dan meyakinkan, maka dakwaaan Kesatu Subsidair dan Lebih

Subsidair tidak periu dibuktikan lagi;

74

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkandakwaan Kedua Penuntut Umum yaitu perbuatan terdakwa sebagaimana diatur

dan diancam pidana Pasal 80 ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang Rl Nomor35 Tahun 2014 tentang Pembahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002tentang Perlindungan Anak yang memuat unsur-unsur sebagai berikut:

1. Setiaporang;

2. Menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan. atau turutserta melakukan Kekerasan terhadap Anak;

3. Kekerasan Yang Menyebabkan Matinya Anak ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan menguraikan unsur-unsur dalam

Pasal tersebut dan akan dihubungkan dengan fakta hukum yang terungkap di

persidangan di bawah in! untuk membuktikan apakah terdakwa terbuktimelakukan tindak pklana sebagaimana dakwaan kedua Penuntut Umumtersebut;

Setiaporang :

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan "setiap orang" menurutketentuan Undang-Undang Rl Nomor 35 Tahun 2014 ini adalah orangperseorangan atau korporasi (vide Pasal 1angka 16 Undang-Undang Rl Nomor35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002tentang Perlindungan Anak);

IMenimbang, bahwa uraian pengertian setiap orang tersebut bersifataltematif dan sebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum tesebut telahmendakwa terdakwa perorangan maka menurut pendapat Majelis Hakim, unsur

"setiap orang" memllikl pengertian yang sama dengan unsur "barang siapa" danoleh karena unsur "barang siapa" telah dipertimbangkan dan telah terpenuhisebelumnya, sehingga Majelis Hakim akan mengambil alih pertimbangantersebut sehingga dengan demikian, unsur "setiap orang telah terpenuhimenurut hukum;

2. Menempatkan. membiarkan. melakukan. menvuruh melakukan, atauturut serta melakukan Kekerasan terhadap Anak:

Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif maka apablla salah satuunsur telah terpenuhi maka tindak pidana yang dilakukan telah terbukti menuruthukum ;

75

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan anak dalam Undang-Undang

Perlindungan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas)

tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan ;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Kekerasan menurut undang-

undang Ini adalah setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya

kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual dan/atau

penelantaran tennasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau

perampasan kemerdekaan secara melawan hukum (vide pasal 1 angka 15a);

Menimbang, bahwa dari fakta yang terungkap dipersidangan bahwa pada

saat terdakwa melakukan periDuatan menusukkan pisaunya ke bagian badan

korban Sri Roswati yang dalam keadaan sedang mengandung dari arah

belakang/punggung korban Sri Roswati, kemudian anak-anak korban Sri

Roswati yaitu korban Amelia dan korban Alvian terbangun karena lampu di

kamar tersebut mati dan gelap. sehingga korban Amelia dan korban Alvian

melihat pada saat terdakwa menusukkan pisau tersebut berulang kali ke arah

ibunya, lalu korban Amelia dan korban Alvian menangis dan segera terdakwa

menyumh keduanya untuk diam ;

Bahwa mendengar korban Amelia dan korban Alvian menangis, terdakwa

tidak ada merasa kasihan, justru terdakwa merasa emosi dengan mendorong

korban Amelia yang sedang menangis hingga posisi korban Amelia

tengkurap/tertelungkup di ujung tempat tidur, lalu terdakwa menusukkan pisau

dari arah belakang korban Amelia tepat ke bagian punggung korban Amelia

sebanyak 6 (enam) kali sampai korban Amelia tersebut diam dan tidak bergerak

lagi sejak tusukan yang kedua ;

Bahwa setelah korban Amelia tidak bersuara dan tidak bergerak lagi, lalu

saksi Alvian yang saat itu juga sedang menangis dengan posisi berada di

tembok dekat meja belajar, kembali ditusuk dengan pisau oleh terdakwa dari

arah depan di bagian dada sebanyak 1 (satu) kali, bagian lengan kanan

sebanyak 2 (dua) kali dan bagian pinggang sampai tembus ke kulit samping

sebanyak 1 (satu) kali sampai korban Alvian diam dan tidak bergerak lagi sejak

tusukan yang kedua;

Menimbang, bahwa ha! tersebut diperkuat dengan adanya :

Visum et Repertum Nomor: 441.9/1149/RSUD tertanggal 25 Februari 2015

atas nama ALFIAN, dengan kesimpulan :

Luka robek di dada kiri bagian luar ukuran tiga kali dua centimeter;

76

Anggota gerak atas : luka robek di lengan kanan dua tempat ukuran empatkali satu centimeter dan ukuran dua kali satu centimeter;

Anggota gerak bawah : luka robek di pinggang kanan dua tempat tembus kekulit samping luar ukuran tiga kali tiga centimeter;Kesimpulan : seorang laki-laki dengan identifikasi di atas dengan luka-luka

tersebut di atas akibat kekerasan tumpul dan tajam ;

Bahwa korban Amelia ditemukan dalam posisi jatuh tertelungkup tak

sadarkan diri di bawah meja betajar, sedangkan adiknya yaitu saksi Alvian

juga berada di bawah meja belajar tepatnya di belakang korban Ameliadalam posisi duduk sambil memeluk lutut dengan mata terbelalak tanpaekspresi sepertinya dalam keadaan shok;

Bahwa saat ditemukan, korban Amelia seperti dalam posisi berpelukan

dengan saksi Alvian dan seperti berusaha untuk melindungi adiknya karenaposisinya ada di depan saksi Alvian, tetapi karena sudah tidak sanggupmenahan badannya sendiri sehingga korban Amelia jatuh dengan posisi

tertelungkup tak sadarkan diri;

Menimbang, bahwa dari uraian fakta tersebut Majelis Hakimberkesimpulan dengan adanya luka robek di lengan kanan dan pinggang kanan

yang dialami korban Alvian dan korban Amelia mengalami luka robek dipunggung sebanyak 6 (enam) tusukan akibat perbuatan terdakwa sehinggaperbuatan terdakwa tersebut merupakan perbuatan melakukan kekerasan ;

Menimbang, bahwa oleh karena saat kejadian korban Alvian yangberumur 5 (lima) Tahun dan masih sekolah di Taman Kanak-Kanak, korban

Amelia masih berumur sekitar 11 (sebelas) tahun dan duduk di kelas 5 (lima)

Sekolah Dasar (SD), masih termasuk kategori Anak sebagaimana ketentuan

undang-undang ini;

Mentmbang, bahwa dari uraian di atas, maka unsur "melakukan

Kekerasan terhadap anak" telah terpenuhi menurut hukum ;

3, Kekerasan Yana Menvebabkan Matinva Anak:

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan unsur sebelumnya telah

disimpulkan bahwa perbuatan yang dilakukan terdakwa merupakan perbuatankekerasan terhadap anak yakni korban Amelia dan korban Alvian ;

Menimbang, bahwa akibatnya korban Amelia meninggal dunia akibatperbuatan kekerasan yang dilakukan oleh terdakwa tersebut sebagaimanadiperkuat dari hasil:

77

- Visum et Repertum RA/eR/09/ll/2015/Dokpol tertanggal 28 Februari 2015

atas nama Amelia dengan kesimpulan : pada pemeriksaan anak

perempuan usia kurang lebih dua belas tahun ini, ditemukan enam buah

luka terbuka pada punggung akibat kekerasan tajam, tiga diantaranya

menembus rongga perut. Pada pemeriksaan dalam ditemukan adanya

darah dalam rongga perut, terpotongnya organ-organ dalam antara lain :

sekat rongga badan, otot paha bagian dalam, ginjal kiri, kelenjar anak

ginjal kiri, pembuluh nadi ginjal, batang nadi bagian perut, kelenjar liur

perut dan hati baga belakang. Seianjutnya ditemukan resapan darah

yang luas dinding belakang perut, paru tampak kempis, organ-organ

dalam lainnya mulai pucat. Berdasari<an sifat dan gambaran luka . luka

diakibatkan senjata tajam mata satu dengan panjang minimal sebelas

koma lima sentimeter. Sebab kematian pada jenazah ini akibat

kekerasan tajam pada bagian pinggang yang memotong berbagai organ

dalam dan menimbulkan pendarahan ;

Menimbang, bahwa akibat dari periDuatan terdakwa, selain menimbulkan

kematian terhadap korban Sri Roswati, secara tidak langsung juga

mengakibatkan anak dalam kandungannya tidak dapat dipertahankan lagi dan

ikut meninggal dunia, sebagaimana ;

- Visum et Repertum atas nama SRI ROSWATI Nomor

RA/eR/08/ll/2015/Dokpol tertanggal 28 Februari 2015 yang menerangkan

bahwa pada pemeriksaan mayat yang dalam keadaan mengandung

antara dua belas hingga empat belas minggu pada indung telur kiri

berukuran lima sentimeter kali dua sentimeter kali nol koma lima

sentimeter. Indung telur kanan berukuran empat belas sentimeter kali

dua sentimeter kali nol koma delapan sentimeter. Rahim berukuran tiga

belas sentimeter kali empat belas sentimeter kali delapan sentimeter

teraba janin, di dalam rahim tampak kantong rahim berisi janin dengan

panjang tali pusat sepuluh koma lima sentimeter, panjang kepala tumit

sebelas koma lima sentimeter, panjang tulang paha delapan belas

sentimeter, berattiga puluh lima gram ;

Menimbang, bahwa hal tersebut menguatkan fakta dengan meninggalnya

korban Amelia dan janin atau anak yang dikandung oleh korban Sri Roswati,

maka perbuatan kekerasan yang dilakukan oleh terdakwa telah menyebabkan

kematian terhadap anak;

Menimbang, bahwa dari uraian di atas,maka unsur "melakukan kekerasan

yang mengakibatkan matinya anak" telah terpenuhi menurut hukum ;

78

Menimbangi bahwa karena unsur-unsur yang terdapat datam Pasal 80

ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang Rl Nomor 35 Tahun 2014 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

Anak telah terpenuhi, maka terdakwa juga telah terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sesuai dalam dakwaan Kedua

Penuntut Umum;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut,

maka perbuatan terdakwa telah memenuhi seluruh unsur dalam dakwaan

Kesatu Primair dan dakwaan Kedua Penuntut Umum, sehingga Majelis Hakim

berkesimpulan bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan

bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Kesatu Primair dan

dakwaan Kedua Penuntut Umum tersebut;

Menimbang, bahwa Nota Pembelaan yang diajukan oleh terdakwa

melalui Penasehat hukumnya yang pada pokoknya memohon keringan

hukuman bagi terdakwa dengan alasan karena terdakwa mengakui

kesalahannya dan menyesali perbuatannya, maka menurut pertimbangan

Majelis Hakim, hal tersebut sudah sepatut dan sepantasnya terdakwa harus

jujur dalam memberikan keterangan di persidangan, hat tersebut karena

terdakwa tidak dapat lagi untuk mengelak atas perbuatan yang telah

dilakukannya, oleh karena ada beberapa saksi di atas yang telah mellhat secara

langsung pada saat terdakwa berada di dalam rumah sebefum para korban

ditemukan. Selain itu cara terdakwa melakukan pembunuhan terhadap para

korban serta akibat dart perbuatan terdakwa tersebut sangatlah fatal dan sudah

melewati batas kemanusiaan, apatagi para korban tidak mempunyai kesaiahan

apapun terhadap terdakwa, sehingga pidana yang akan dijatuhkan oleh Majelis

Hakim dirasa adil dan setimpal dengan perbuatan terdakwa, oleh sebab itu

Majelis Hakim menolak pembelaan terdakwa melalui Penasihat hukumnya

tersebut dan sependapat dengan tuntutan Penuntut Umum ;

Menimbang, bahwa dari fakta yang diperoleh selama persidangan

dalam perkara ini Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat

melepaskan terdakwa dari pertanggungjawaban pidana baik sebagai alasan

pembenar maupun alasan pemaaf, oleh sebab itu perbuatan yang dilakukan

oleh terdakwa harus dipertanggungjawabkan kepadanya ;

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa mampu bertanggung jawab,

maka terdakwa harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakan

79

dan berdasarkan Pasal 193 ayat (1) KUHAP terhadap diri terdakwa haruslah

dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap diri terdakwa,

maka sesuai dengan ketentuan Pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP perlu

dipertimbangkan terlebih dahulu apakah dari perbuatan terdakwa diperoleh hal-

hal yang memberatkan maupun hal-hal yang meringankan, hal mana majelis

akan mempertimbangkan sebagai berikut:

Hal-hal yang memberatkan:

- Perbuatan terdakwa telah meresahkan masyarakat ;

- Keluarga para korban tidak memaafkan perbuatan terdakwa ;

- Terdakwa melakukan perbuatannya terhadap para korban yang tidak

mempunyai kesalahan apapun terhadap terdakwa ;

- Terdakwa melakukan perbuatannya secara sadis ;

- Terdakwa melakukan perbuatannya di depan korban Alvian, sehingga

menimbulkan trauma yang mendalam terhadap korban Alvian ;

- Korban Alvian menjadi kehilangan sosok seorang ibu yang masih sangat

dibutuhkan dalam tumbuh kembangnya ;

- Perbuatan terdakwa menimbulkan duka yang mendalam terhadap keluarga

para korban;

Menimbang, bahwa selanjutnya dari perbuatan terdakwa tersebut, Majelis

tidak memperoleh satu pun hal yang dapat meringankan bagi diri terdakwa, oleh

karenanya pula Majelis Hakim tidak sependapat dengan nota pembelaan yang

diajukan terdakwa yang pada pokoknya memohon keringan hukuman dan

sependapat dengan tuntutan Penuntut Umum sehingga Majelis Hakim akan

menjatuhkan putusan terhadap diri terdakwa sebagaimana tuntutan penuntut

umum yaitu menjatuhkan pidana mati;

Menimbang, bahwa Hakim Anggota \ yaitu EVA. M.T. PASARIBU, SH

memiliki pendapat yang berbeda dengan mengajukan disenting opinion

sepanjang mengenai strafmacht atau hukuman pidana yang akan dijatuhkan

kepada Terdakwa, karena penjatuhan hukuman mati sekalipun masih

merupakan alternatif dalam hukum positrf di Negara Republik Indonesia, akan

tetapi sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,

maka kita harus menghargai nyawa sesama manusia, karena baik hidup

maupun matinya manusia ada di tangan Tuhan, bukan ditangan manusia ;

80

r -

Menimbang, bahwa pemidanaan selain dimaksudkan untuk membawa

manfaat bagi masyarakat umum, yang terpenting adalah diharapkan agar

membawa manfaat dan berguna pula bagi diri pribadi terpidana itu sendiri. 0!eh

karena itu penjatuhan pidana tidaklah bertujuan sebagal balas dendam bagi

Terdakwa ;

Menimbang, bahwa Terdakwa masth berusia muda yaitu sekitar 23 (dua

puluh tiga) Tahun sehingga diharapkan apabila diberikan kesempatan ia masih

dapat berubah menjadi manusia yang iebih baik;

Menimbang, bahwa oieh sebab itu Hakim Anggota I berpendapat untuk

menjatuhkan pidana penjara seumur hidup kepada Terdakwa ;

Menimbang, bahwa ketentuan dalam Pasal 80 ayat (1) dan ayat (3)

Undang-Undang Ri Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. dalam ketentuan

pidananya bahwa selain hukuman penjara terhadap pelaku juga dikenakan

hukuman denda dan apabila terdakwa tidak membayar denda tersebut maka

sesuai ketentuan Pasal 30 ayat (2) KUHP, maka harus harus diganti dengan

pidana kurungan, tetapi dengan pidana sebagaimana amar di bawah ini, sesuai

dengan Pasal 67 KUHP, maka terdakwa tidak boleh dijatuhkan pidana lain

seperti pidana denda sebagaimana ketentuan Undang-Undang RI Nomor 35

Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002

tentang Periindungan Anak;

Menimbang, bahwa oieh karena terhadap diri terdakwa dalam perkara ini

dikenakan penahanan dan tidak ada alasan untuk melepaskan terdakwa dari

tahanan, maka sudah sepatutnya terdakwa tetap ditahan ;

Menimbang, bahwa mengenai barang buktl maka Majelis Hakim akan

mempertimbangkannya dibawah iniyaitu mengenai barang bukti berupa 1 (satu)

unit sepeda motor meri< yamaha Vixion wama hitam, oieh karena barang bukti

tersebut barang bukti sepeda motor yang dipakai terdakwa untuk sampai ke

tempat kejadian dan melakukan tindak pidana dan sepeda motor tersebut

memlliki nilai ekonomis, maka terhadap barang bukti tersebut dirampas untuk

Negara, sedangkan 1 (satu) bilah sangkur warna hitam oieh karena merupakan

barang bukti milik saksi Ade Sarojl yang dirampas oieh terdakwa dan bukanlah

barang bukti yang dipergunakan dalam melakukan perbuatannya, maka

haruslah dikembalikan kepada pemillknya tersebut;

\81

•«

( •

Menimbang, bahwa mengenai barang bukti berupa 1 (satu) bilah pisau

bergagang stainless bersarung wama hitam, 1 (satu) potong sweater warna

hitam bertuliskan Hurley, 1 (satu) potong kaos lengan pendek warna merah, 1

(satu) buah tas selempang warna hitam merk Palazzo, 1 (satu) potong celana

pendek warna hitam bertuliskan Solo Hadiningrat. 1 (satu) potong kaos singlet

benwarna hitam dan 1 (satu) potong celana da!am warna hijau bertuliskan time

dan show yang dipakai terdakwa saat melakukan tindak pidana, maka terhadap

barang bukti tersebut haruslah dirampas untuk dimusnahkan ;

Menimbang, bahwa hal-hal yang terjadi di persidangan seperti yang

tertera dalam Berita Acara Persidangan adalah menjadi satu kesatuan dan

dianggap telah dikutip dalam Putusan ini;

Mengingat dan memperhatikan Pasal 340 KUHP dan Pasal 80 ayat (1)

dan ayat (3) Undang-Undang Rl Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak serta Kitab

Undang-Undang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan

lainnya yang bersangkutan dengan perkara ini:

MENGADILI

1. Menyatakan terdakwa MUHAMAO VERY MAULANA HIDAYATULLOH

Alias VERY Bin UNTUNG SUJADI tefah terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Pembunuhan Berencana

dan Kekerasan yang mengakibatkan Matinya Anak" ;

2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana IMati;

3. Memerintahkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;

4. Menetapkan barang bukti berupa :

- 1 (satu) unit sepeda motor merk yamaha VIxion warna hitam ;

Dirampas untuk negara;

- 1 (satu) bilah sangkur warna hitam ;

Dikembalikan kepada saksi Ade Saroji;

- 1 (satu) bilah pisau bergagang stainless bersarung warna hitam ;

- 1 (satu) potong sweater warna hitam bertuliskan Hurley ;

- 1 (satu) potong kaos lengan pendek wama merah ;

- 1 (satu) buah tas selempang warna hitam merk Palazzo ;

- 1 (satu) potong celana pendek warna hitam bertuliskan Solo Hadiningrat;

- 1 (satu) potong kaos singlet berwama hitam ;

- 1 (satu) potong celana dalam wama hijau bertuliskan time dan show;

Dirampas untuk dimusnahkan;

82

^ * r

* ^

5. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 5.000,- (lima

ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam Rapat Pemiusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Purwakarta pada hari Senin tanggai 21 September 2015 oleh

FEBRI PURNAMAVITA, SH. MH sebagai Hakim Ketua Majelis, EVA. M.T.

PASARIBU, SH dan CIPTO HOSARI. P. NABABAN, SH. MH masing-masing

sebagai Hakim Anggota, putusan yang diucapkan dalam persidangan yang

terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggai 6 Oktober 2015 oleh FEBRI

PURNAMAVITA, SH. MH sebagai Hakim Ketua Majelis. EVA. M.T. PASARIBU,

SH dan NGURAH SURADATTA. D, SH. MH masing-masing sebagai Hakim

Anggota, dibantu oleh RITA RIANA, Sm. Hk dan IWAN GUNAWAN, SH

Panitera Pengganti, dihadiri oleh BUDI PRAKOSA ADI, SH selaku Penuntut

Umum pada Kejaksaan Negeri Punwakarta dan terdakwa didampingi oleh

Penasihat Hukumnya.

Hakim-hakim An^ota

I. EVAia.T BU. SH

akim Ketua,

FEBRI PU INAMAVITA. SH. MH

1DATTA, D. SH. MH

PaniteraTtengqanti,

ITA RIA

AWAN. SH

83