MODUL PELATIHAN COMPUTATIONAL THINKING SKILL ...

38

Transcript of MODUL PELATIHAN COMPUTATIONAL THINKING SKILL ...

MODUL PELATIHAN COMPUTATIONAL THINKINGILMU PENGETAHUAN ALAM(Sekolah Dasar)

Hendi Hermawan, S.T., M.T.I.

Program Studi InformatikaUniversitas Pembangunan JayaGenap 2020

MODUL PELATIHAN

COMPUTATIONAL THINKING SKILL

ILMU PENGETAHUAN ALAM

(Sekolah Dasar)

Hendi Hermawan, S.T., M.T.I.

Program Studi Informatika

Universitas Pembangunan Jaya

Genap 2020

i

KATA PENGANTAR

Pendidikan yang dijadikan ujung tombak kemajuan dan kemandirian bangsa harus terus

dikembangkan Bersama dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan inovasi. Manusia perlu

mempunyai kemampuan dalam beradaptasi dan berkontribusi agar dapat menjadi manusia

yang sukses pada abad ke-21 ini. Dengan tuntutan yang semakin kompetitif, terdapat

kompetensi yang perlu dipenuhi seperti Critical Thinking and Problem Solving, Creativity and

Innovation, Communication dan Collaboration. Oleh karena itu, Pendidikan harus terus

dikembangkan dengan harapan dapat sanggup mempersiapkan peserta didik untuk memahami

dan menguasai keterampilan yang telah disebutkan diatas.

Agar kemampuan-kemapuan diatas terbangun dan terkuasai dengan baik oleh peserta didik,

maka perlunya mengarahkan penilaian dikelas dengan soal yang memiliki standar

internasional, yaitu HOTS atau disebut dengan Higher Order Thinking Skills. Modul ini dibuat

dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dari pendidik dalam

membuat sebuah penilaian yang harapannya adalah meningkatnya kemampuan berpikir kritis

pada peserta didik.

Modul ini dibuat dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang

membacanya. Untuk kesempurnaan dari modul ini, kritik dan saran yang membangun

sangatlah diharapkan.

Tangerang Selatan, Maret 2021

Penulis

Hendi Hermawan

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i

Daftar Isi ............................................................................................................................... ii

Daftar Gambar ..................................................................................................................... iv

BAB 1 Pendahuluan ........................................................................................................ 1

1.1 Rasional .............................................................................................................. 1

1.2 Tujuan ................................................................................................................ 1

1.3 Hasil yang Diharapkan ........................................................................................ 2

BAB 2 Computational Thinking (CT) ............................................................................. 3

2.1 Tujuan Pelatihan Computational Thinking (CT) / Berfikir Komputasional .......... 3

2.2 Memahami Aspek-Aspek Computational Thinking / Berfikir Komputasional ..... 3

2.3 Computational Thinking / Berfikir Komputasional .............................................. 3

2.4 Studi Kasus ......................................................................................................... 4

2.5 Panduan untuk Membuat Soal Bebras ................................................................. 7

2.6 Kriteria-kriteria Tambahan tapi Penting: Fun & Recreative, and Quality ........... 11

2.7 Taksonomi Bloom............................................................................................. 14

2.8 Latihan Menyusun Soal Computational Thinking .............................................. 17

BAB 3 Higher Order Thinking Skill (HOTS) ................................................................ 20

3.1 Tujuan .............................................................................................................. 20

3.2 Pembelajaran Abad 21 ...................................................................................... 20

3.3 Berpikir Tingkat Tinggi .................................................................................... 20

3.4 Menilai Berpikir Tingkat Tinggi ....................................................................... 21

3.5 Langkah Pemahaman Soal HOTS Lintas Bidang ............................................... 22

BAB 4 Assessment Kompetensi Minimum (AKM) ....................................................... 25

4.1 Tujuan .............................................................................................................. 25

4.2 Pengertian ......................................................................................................... 25

iii

4.3 Tujuan AKM .................................................................................................... 26

4.4 Komponen Instrumen AKM .............................................................................. 26

4.5 Contoh membangun Kompetensi Literasi Membaca .......................................... 27

4.6 Latihan Menyusun Soal AKM ........................................................................... 29

4.7 Implikasi ke Literasi dan Numerasi ................................................................... 31

4.8 Latihan Implikasi AKM .................................................................................... 31

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Penyusunan Computational Thinking (CT) / Berfikir Komputasional ................. 4

Gambar 2.2 Penyelesaian Studi Kasus 1 ................................................................................ 5

Gambar 2.3 Penyelesaian Studi Kasus 2 ................................................................................ 5

Gambar 2.4 Cakupan Soal Bebras ......................................................................................... 7

Gambar 2.5 Panduan Soal Bebras .......................................................................................... 7

Gambar 2.6 Kriteria-kriteria Tambahan ............................................................................... 11

Gambar 2.7 Taxonomi Bloom ............................................................................................. 14

Gambar 3.1 Framework for 21st Century Learning .............................................................. 20

Gambar 3.2 Revisi Taksonomi Bloom oleh Lorin Anderson dan David Krathwol, 2001 ...... 20

Gambar 4.1 Tujuan AKM.................................................................................................... 26

Gambar 4.2 Komponen AKM ............................................................................................. 26

Gambar 4.3 Komponen Instrumen AKM ............................................................................. 27

Gambar 4.4 Tingkat Kompetensi iterasi Membaca dan Numerasi ........................................ 27

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Rasional

Arus globalisasi, kemajuan teknologi, kebangkitan industry kreatif, budaya, dan

perkembangan Pendidikan ditingkat internasional mempunyai tantangannya sendiri

sebagai dasar penyempurnaan kurikulum. Terkait dengan isu perkembangan Pendidikan di

tingkat internasional, kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai bentuk penyempurnaan.

Salah satu penyempurnaannya adalah standar penilaian yang disesuaikan secara bertahap

dengan model-model penilaian yang berlaku pada standar internasonal. Dengan adanya

standar penilaian ini diharapkan dapat membantu peserta didik agar dapat meningkatkan

keterampilannya dalam berfikir tingkat tinggi atau dikenal dengan HOTS (Higher Order

Thinking Skills). Dengan begitu, dapat mendorong peserta didik untuk dapat berfikir secara

luas dan lebih mendalam tentang materi pelajaran yang diajarkan.

Kurikulum 2013 pada dasarnya lebih mengarahkan peserta didik dengan sejumlah

kompetensi yang sedang diperlukan dalam menyongsong abad ke-21. Beberapa

kompetensi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Critical Thinking (Kemampuan dalam berfikir kritis)

2. Creativity (Kreativitas)

3. Collaboration (Kerjasama)

4. Communication (Kemampuan dalam berkomunikasi)

Dalam rangka mendukung kompetensi tersebut, maka perlu adanya perubahan sistem

dalam pembelajaran dan penilaian. Oleh karena itu, modul ini disusun agar dapat

membantu para guru dalam Menyusun soal HOTS bagi para guru Sekolah Dasar. Soal-

soal yang dikembangkan oleh para guru diharapkan dapat lebih mendorong peningkatan

keterampilan dalam berfikir tingkat tinggi, meningkatkan kreativitas, dan membangun

kemandirian dalam diri siswa untuk menyelesaikan masalah.

1.2 Tujuan

Modul ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut:

1. Memberikan sebuah pemahaman para guru tentang konsep dasar dalam penyusunan

soal HOTS;

2. Memberikan keterampilan para guru dalam menyusun soal HOTS;

2

3. Sebagai pedoman atau panduan untuk pengambil kebijakan guna melakukan

pembinaan dan sosialisasi mengenai penyusunan soal HOTS.

1.3 Hasil yang Diharapkan

Berdasarkan tujuan diatas, maka hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya pemahaman dari para guru tentang konsep dasar dalam penyusunan soal

HOTS;

2. Meningkatnya keterampilan dari para guru dalam Menyusun soal HOTS;

3. Pola pembinan dan sosilaisasi tentang penyusunan soal HOTS dapat terorganisir

dengan baik.

3

BAB 2 COMPUTATIONAL THINKING (CT)

2.1 Tujuan Pelatihan Computational Thinking (CT) / Berfikir Komputasional

Tujuan pelatihan adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pemahaman mengenai berfikir komputasional dan keterkaitan dengan

bidang keilmuan lain

2. Memberikan pemahaman mengenai kekhasan dari berfikir komputasional melalui soal

bebras

3. Memberikan pemahaman mengenai tahapan dalam menyusun soal dengan muatan

berfikir komputasional

4. Melakukan integrasi konsep soal berfikir komputasional ke dalam bidang pelajaran IPA

Sekolah Dasar

2.2 Memahami Aspek-Aspek Computational Thinking / Berfikir Komputasional

Aspek-Aspek Computational Thinking / Berfikir Komputasional adalah sebagai berikut:

1. Optimalisasi

Memberikan fokus pada keterampilan programming secara lebih mendalam guna

mendukung permasalahan umum;

2. Decomposisi

Memberikan fokus pada keterampilan elementer berfikir berorientasi pada komputasi.

CT = decomposition -> pattern recognition/data representation ->

generalization/abstraction -> and algorithms

3. Lomba Bebras

Memberikan soal-soal identifikasi terhadap permasalah disekitar sebagai

permasalahan komputasi agar dapat memicu berkembanganya kemampuan berfikir

tingkat tinggi pada siswa.

2.3 Computational Thinking / Berfikir Komputasional

Tahapan penyusunan Computational Thinking / Berfikir Komputasional adalah sebagai

berikut:

1. Memformulasikan permasalahan yang terjadi pada lingkungan sekitar ke dalam sebauh

bentuk permasalahan komputasi.

4

2. Merumuskan sebuah solusi dalam bentuk komputasi algoritma atau dapat juga

mendefinisikan bagaimana menjawab sebuah permasalahan yang tidak dapat

ditemukan solusinya.

Gambar 2.1 Penyusunan Computational Thinking (CT) / Berfikir Komputasional

2.4 Studi Kasus

Beberapa contoh studi kasus yang bisa disusun dalam pembuatan soal berfikir tingkat tinggi

adalah sebagai berikut:

1. Studi Kasus - 1

Terdapat dua Permasalahan, yaitu

a. Meningkatnya kuantitas sampah plastik yang berasal dari rumah tangga;

b. Berkurangnya sumber cadangan minyak bumi

Tantangan lingkungan :

Membuat sebuah inovasi untuk sumber energi alternatif

Rancangan solusi :

Melakukan pengolahan sampah plastik menjadi suatu bahan bakar minyak (BBM)

Sumber riset : penanganan menggunakan metode Pirolisis

5

Gambar 2.2 Penyelesaian Studi Kasus 1

2. Studi Kasus - 2

Terdapat dua Permasalahan, yaitu

a. Terjadinya pandemi covid-19 sejak desember 2019

b. Pembelajaran disekolah ataupun dikampus harus tetap berjalan

Tantangan pendidikan :

Membuat sebuah model pembelajaran alternatif

Rancangan solusi :

Melaksanakan proses belajar selama masa pandemi

Sumber riset : penyelenggaraan sekolah berbasis online

Gambar 2.3 Penyelesaian Studi Kasus 2

Komputasi berdasarkan ilmu komputer terbagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut:

6

• Semua proses perubahan numeris/logis/simbolis*) yang mempunyai cara kerja dengan

menggunakan sistem logika (pengetahuan), adalah sebuah proses komputasi (eksakta /

non eksakta)

Matematika, statistik, fisika, akutansi (berisi proses kalkulasi, tapi tidak terbatas dalam

melakukan kalkulasi!)

• Sistem Pengetahuan yang lebih general

Ilmu kimia menjelaskan mengenai proses reaksi, biologi menjelaskan mengenai proses

genetika, kedokteran menjelaskan mengenai proses diagnosa, psikologi menjelaskan

mengenai human behaviour, hukum menjelaskan mengenai proses vonis, politik

menjelaskan mengenai proses demokrasi

• Komputasi dibutuhkan pada semua bidang dalam masyarakat

Knowledge dirumuskan sebagai rule of the computation, dan fenomena dirumuskan

sebagai an instance of the processes

Dari sudut pandang bidang ilmu komputasi, mathematical Thinking (MT) merupakan

sebagian dari computational thinking (CT), walaupun sejarah komputasi dari cabang

matematika (sebagai applied math). Perbedaannya adalah sebagai berikut:

1. Pada MT, menterjemahkan sebuah permasalahan, lalu menemukan perumusan model

matematika yang mengubah formulasi (mungkin saja dapat terjadi berulang kali)

menjadi formulasi lain yang jauh lebih sederhana atau lebih langsung untuk

diterjemahkan menjadi model komputasinya.

2. Pada CT, menterjemahkan sebuah permasalahan, lalu mencari model/algoritma

komputasi yang sesuai kemudian menjalankan proses komputasi, mencari sumber

faktor yang tidak efisiensi guna mencapai suatu proses komputasi yang lebih efisien.

7

Adapun cakupan dari bebras dapat dijelaskan pada gambar dibawah ini

Gambar 2.4 Cakupan Soal Bebras

2.5 Panduan untuk Membuat Soal Bebras

Beberapa yang perlu diketahui dan diperhatikan dalam membuat soal bebras seperti yang

dijelaskan pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.5 Panduan Soal Bebras

Dalam proses membangun kemampuan memecahkan persoalan, beberapa yang perlu

diperhatikan adalah sebagai berikut:

a. Memecahkan tangangan Bebras dipakai sebagai cara mendidik bidang CT.

b. Informatika (CS) seperti halnya dengan berpikir dilakukan saat memecahkan tantangan.

c. Tantangan hampir semuanya bertema informatika terkait penyelesaian persoalan.

d. Setiap tantangan terkait dengan konsep informatika yang membutuhkan kualitas

berpikir yang spesifik, sesuai dengan sub bidang informatika.

8

Karakteristik Dari Computational Thinking / Berfikir Komputasional

KARAKTERISTIK CT – 1

Merumuskan suatu permasalahan yang memungkinkan untuk diselesaikan dengan bantuan

komputer atau alat lain yang membantu (algoritmik)

KARAKTERISTIK CT - 2

Merancang dan menganalisis data secara logis

9

KARAKTERISTIK CT – 3

Melakukan representasi data melalui abstraksi, seperti untuk model dan simulasi

KARAKTERISTIK CT – 4

Melakukan otomatisasi solusi melalui berpikir algoritmik (sederetan langkah yang

berurutan)

10

KARAKTERISTIK CT - 5

Mengidentifikasi, menganalisis, dan mengimplementasi solusi yang mungkin, dengan

tujuan mencapai tujuan yang paling efisien dan kombinasi efektif dari langkah dan sumber

daya

KARAKTERISTIK CT - 6

Generalisasi dan mentransfer pemecahan persoalan ke persoalan-persoalan lain yang lebih

beragam

11

2.6 Kriteria-kriteria Tambahan tapi Penting: Fun & Recreative, and Quality

Gambar 2.6 Kriteria-kriteria Tambahan

Sumber Inspirasi Soal Bebras dapat diperoleh dari hal-hal berikut:

1. Berdasarkan masalah nyata

Problem real (dengan sejumlah simplifikasi) dikaitkan dengan model masalah

komputasi.

2. Berdasarkan masalah/proses di dunia informatika

Suatu masalah/proses/algoritma yang diberikan konteks cerita agar menjadi

realistis/nyata.

3. Berdasarkan model dalamTeori Komputasi dan Matematika (known model) :

Suatu model komputasi, diberikan konteks cerita agar menjadi masalah realistis.

Soal-soal dari Dunia Nyata:

1. Ditemukan di kehidupan sehari-hari siswa

Tidak sulit dalam setting konteks soal namun perlu modifikasi agar konteks jangan

terlalu lokal.

2. Jangan yang bisa dijawab langsung dengan rumus matematika / algoritma yang sudah.

Bukan porsinya bidang matematika/aritmatika/fisika, misalnya: menghitung titik

perpotongan dua kurva, faktor-faktor prima, memecahkan persamaan kuadrat, luas

segitiga.

3. Lebih direkomendasikan dari dua sumber soal berikutnya

Di dua sumber soal berikutnya, pembuat soal sering “tergoda” pada kerumitan

proses/model komputasi tsb yang tidak terpikirkan oleh umum (tapi ingat butir di atas!).

12

Contoh soal-soal dari Dunia Nyata :

Contoh 1:

“Budi berulang tahun setiap tanggal 23April. Berapa hari lagikah itu jika dihitung sejak

hari ini?”

• Problem ini memiliki sifat komputasional (adanya komputasi step-by-step) sehingga

tidak bisa/mudah dibuat rumus matematikanya.

Contoh 2:

“Saya ingin membelikan Budi hadiah ulang tahun. Jika mulai besok saya menyisihkan Rp

2000 dari uang jajan setiap harinya, berapakah uang yang terkumpul”

• Problem ini lebih bersifat matematikal karena bisa di buat rumus aljabar-nya.

• Keduanya bisa dikobinasikan, tapi diharapkan aspek komputasi tetap lebih dominan

dari aspek matematika.

Soal-soal dari Dunia Informatika :

1. Berdasarkan algoritma-algoritma baku

Searching, Sorting, Linear Structure, Tree, Graph, Hashing, ComputerGraphics,

Numerics, Operation Researchs.

2. Berdasar proses-proses baku dalam TIK

Scheduling, Resource Management, Encoding/Decoding, Image Processing.

3. Berdasar aspek-aspek praktis lain

UX design, security, browsing.

Contoh soal-soal dari Dunia Informatika :

Contoh 3:

Bela mempunyai 7 amplop tertutup. Di dalam setiap amplop terdapat suatu bilangan bulat,

dan amplop-amplop sudah terurut menaik menurut bilanganbilangan tersebut. Ia ingin

mendapatkan amplop yang berisi suatu bilangan tertentu dengan membuka sesedikit

mungkin amplop. Berapa amplop yang harus dibuka paling sedikitnya?

• Bayangkan, soal bersifat interaktif jika diklik maka angka isi amplop akan muncul, dan

isi amplop-amplop adalah: 3, 8, 11, 13, 17, 19, dan 21, dan ia mencari 17]. Menarik,

untuk belajar Contoh soal-soal dari Dunia Informatika algoritma binary searching

[sayangnya kurang Intuitif]

13

Contoh 4:

Oki dalam membuat bendungan melakukan 5 kegiatan:A, B,C, D, dan E. Tetapi, ada

beberapa kendala: B hanya bisa dilakukan setelahA danC selesai, lalu C setelah E dan A,

E sebelum A, dan D setelahC dan B. Bagaimana urutan penyelesaiannya?

• Soal ini memang dikenal sebagai topological sorting (pada suatu DAG), tetapi

algoritma solusinya intuitif.

14

2.7 Taksonomi Bloom

Gambar 2.7 Taxonomi Bloom

LOTS dan HOTS

1. Matematika tingkat SD

• Contoh soal LOTS:

Pak Basuki memiliki pekarangan rumah yang akan ditanami singkong. Lahan

yang akan ditanami berbentuk persegi panjang dengan pembatas berupa papan

kayu. Jika diketahui keliling pekarangan adalah 18m dan lebar pekarangan adalah

2m, hitunglah berapa panjang dari pekarangan pak Basuki!

• Contoh soal HOTS:

Pak Basuki mempunyai pekarangan rumah yang akan ditanami tanaman tomat.

Lahan yang akan ditanami berbentuk persegi panjang dengan pembatas berupa

papan kayu. Panjang papan kayu yang tersedia 18 m. Menurut Pak Adi,

tetangganya, dengan panjang papan 18 meter Pak Basuki dapat membentuk pagar

dengan 4 ukuran yang berbeda, dengan catatan panjang dan lebar merupakan

bilangan bulat. Menurutmu, apakah pernyataan Pak Adi tersebut benar?

Tunjukkan cara penyelesaian soal untuk mendukung pendapatmu. Berapa ukuran

pagar yang kamu sarankan kepada Pak Basuki agar lahan dapat ditanam tanaman

tomat dalam jumlah yang paling banyak?

15

2. Bahasa Indonesia tingkat SD

Matahari memancarkan sinarnya yang amat menyengat. Terik matahari yang

panas membuat Mimit si semut rangrang bermalas-malasan. Saat itu, ia berjalan

mondarmandir ke sana dan ke mari, namun sebenarnya ia punya tujuan yang sudah

pasti. Mimit mencari makanan dengan bantuan daya ciumnya yang hebat. Ibu Mimit

berkata “Hati-hati Mimit, ada selokan yang airnya sangat deras di sekitar sini!” Mimit

tidak mendengarkan peringatan ibunya. Upsss ....Mimit meloncat menjangkau

makanan yang nampak lezat di pinggir selokan. “Hmmm lezat nian potongan roti ini,”

gumam Mimit. Perut terasa penuh. Langkah kaki Mimit mundur dan plung ... Mimit

terbawa arus air selokan. Ia raih akar di dinding selokan untuk berpegangan. Upss...

berhasil. Namun, kaki terbawa arus dan tak ada pijakan. “Tolong….tolong !”teriak

Mimit. Tata, Kakak Mimit, mendengar teriakan Mimit. Ketika melihat adiknya

bergelantungan di akar dinding yang di bawahnya mengalir arus deras, Tata lari ke

rumah memanggil saudara-saudaranya untuk menolong Mimit. “Cici, Kiki, Sasa,

Rara...ayo kita bersama-sama menolong Mimit.” Bergegas mereka menuju selokan

yang arusnya sangat deras, tempat Mimit bergelantungan. Tata mengulurkan

tangannya ke arah Mimit, saudara-saudara yang lain memegang kaki Tata menahan

jangan sampai ikut terjatuh. Satu...dua...tiga....uhh akhirnya Mimit tertolong ditarik

oleh keempat kakaknya bersama-sama. Mimit kedinginan dan menyimpan rasa

penyesalan yang dalam karena tidak memperhatikan peringatan ibunya.

• Contoh soal LOTS:

i. Siapa sajakah tokoh dalam cerita diatas?

ii. Siapakah yang terjatuh ke dalam selokan?

• Contoh soal HOTS:

i. Apa yang dipikirkan Tata ketika memanggil saudara-saudaranya untuk

menolong Mimit?

ii. Sikap apa yang dapat diteladani dari tindakan saudara-saudara Mimit dalam

cerita di atas? Tuliskan 1 jawabanmu !

3. Bahasa Inggris tingkat SMP

Once upon a time, there was a man named Towjatuwa lived in Papua. His wife was

pregnant. When his wife was about to give birth, he brought her to a midwife in his

village. The midwife said that she needed a particular herb plant that grows on the river

bank since she couldn’t deliver the baby normally. Towjatuwa went to the Tami river

16

to find herb plant. While he was busy searching for it, he heard a voice behind him. He

was surprised when he saw a giant crocodile with sharp teeth was staring at him. He

was about to run away; surprisingly, the crocodile greeted him. The giant crocodile

introduced himself as Watuwe. He asked what Towjatuwa is looking for. Towjatuwa

told the giant crocodile his story. The crocodile promised to help him. On the day of the

labor, the crocodile came and helped his wife. A healthy baby boy was born and named

as Narrowa. Later on, the crocodile told him that the baby boy would grow as a great

hunter and asked Towjatuwa to remember one important thing. It is forbidden for his

son to kill or eat crocodiles since a crocodile had helped him to be born. Towjatuwa

agreed. Years later, his son and his descendants have fulfilled the agreement and protect

all the crocodiles in Tami river. Adapted from http://papuanews.org/folktales-papua-

moral-lessons/

• Contoh soal LOTS:

What is the main topic of the story?

• Contoh soal HOTS

What can you learn from the story as a student?

a. Return the favor to people who are kind to you.

b. Never take something without any permission from the owner.

c. Avoid rivers for playing due to any crocodiles

d. Keep the rivers clean for our environment

17

2.8 Latihan Menyusun Soal Computational Thinking

1. Agenda

Para guru diminta untuk membuat kelompok, dan setiap kelompok wajib membuat

tiga soal latihan LOTS dan HOTS

2. Contoh Soal LOTS dan HOTS

Contoh soal 1

Perhatikan rantai makanan dibawah ini:

• Pertanyaan Soal LOTS:

Apakah peran burung elang dalam suatu rantai makanan?

• Pertanyaan Soal HOTS:

Seorang ilmuan berhasil menemukan pestisida ampuh pembasmi ulat sehingga

jumlah ulat menurun dengan drastis. Apakah yang akan terjadi kepada elang?

Contoh Soal 2

Perhatikan gambar dibawah ini:

18

• Pertanyaan Soal LOTS:

Sebutkan benda transparan pada gambar diatas!

• Pertanyaan Soal HOTS:

Rani memiliki 3 benda, yaitu cermin, kertas, gelas. Rani ingin melakukan

percobaan untuk mengetahui cahaya dapat menembus benda. Untuk

memastikan benda itu menembus cahaya, ia mencoba mengarahkan senter ke

benda tersebut. Berdasarkan hasil percobaan di atas benda apa yang dapat

menembus cahaya?

Contoh Soal 3

Perhatikan gambar dibawah ini

• Pertanyaan Soal LOTS

Fase bulan berhuruf A adalah … .

A . Bulan Purnama

B . Bulan baru

C . Bulan sabit

D . Bulan cembung

• Pertanyaan Soal HOTS

Saat pagi hari langit tampak seperti sore hari. Namun hal ini tidak

berlangsung lama hanya 6 menit. Setelah dicari data ternyata saat keadaan

ini posisi matahari, bulan berfase A, dan bumi dalam satu garis lurus.

Peristiwa yang terjadi dan penyebabnya adalah … .

A. Gerhana matahari total, bayangan bulan menutupi cahaya matahari

sehingga bumi mendapatkan umbra bulan

B. Gerhana bulan total, cahaya matahari tidak sampai ke bumi akibat

terhalang bayangan umbra bumi

C. Gerhana matahari cincin, bayangan bumi menutupi cahaya bulan

sehingga cahaya bulan tidak sampai ke bumi

19

D. Gerhana matahari penumbra, bayangan bumi menutupi cahaya matahari

sehingga bumi mendapatkan penumbra bulan

20

BAB 3 HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS)

3.1 Tujuan

1. Membantu guru dalam pemahaman mengenai pembelajaran abad 21

2. Membantu guru dalam pemahaman mengenai cara berpikir tingkat tinggi

3. Membantu guru dalam mengerti bagaimana menilai berpikir tingkat tinggi

3.2 Pembelajaran Abad 21

Kompleksnya tantangan abad 21 membuat kesiapan peserta didik tidak hanya dibekali dengan

pengetahuan dan proses berpikir sederhana, akan tetapi peserta didik perlu memiliki

kemampuan dalam mengembangkan apa dibutuhkan pada abad 21.

Gambar 3.1 Framework for 21st Century Learning

3.3 Berpikir Tingkat Tinggi

Gambar 3.2 Revisi Taksonomi Bloom oleh Lorin Anderson dan David Krathwol, 2001

Sebuah proses yang bersifat kognitif dalam menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi

disebut juga dengan proses berpikir tingkat tinggi.

21

Tabel 1. Proses kognitif

3.4 Menilai Berpikir Tingkat Tinggi

Beberapa prinsip dalam menyusun instrumen penilaian secara umum terdiri dari tahap tertentu.

Pertama, menentukan secara jelas apa yang akan dinilai. Selanjutnya, menyusun tugas atau soal

tes yang harus dikerjakan. Terakhir, menentukan kriteria penguasaan hal yang dinilai dari hasil

pelaksanan tugas atau tes.

Prinsip penyusunan instrumen penilaian keterampilan berpikir tingkat tinggi terdiri dari

beberapa hal. Pertama, dengan penggunaan stimulus untuk menilai ketrampilan siswa berpikir.

Penggunaan konteks baru yang berbeda dengan materi juga dapat diterapkan untuk penilaian.

Membedakan tingkat kesulitan dan kompleksitas proses berpikir.

22

Tabel 2. Proses Berpikir

3.5 Langkah Pemahaman Soal HOTS Lintas Bidang

1. Agenda

a. Para guru diminta untuk membuat kelompok, dan setiap kelompok wajib

membuat tiga soal latihan LOTS dan HOTS;

b. Soal tersebut diberikan kepada kelompok lain bidang untuk dievaluasi (dijawab

dengan menguraikan langkah penyelesaian);

c. Simpulkan apakah soal yg diberikan termasuk LOTS atau HOTS.

2. Contoh Soal

Evaluasi soal dibawah ini dan simpulkan apakah soal yang diberikan termasuk

LOTS atau HOST!

1. Untuk dapat tumbuh dengan baik, tanaman memerlukan beberapa hal. Sebutkan

apa saja yang dibutuhkan tanaman agar dapat tumbuh dengan baik!

23

2. Budi menyiapkan dua buah tanaman untuk melakukan percobaan, tanaman A

dan B. Agar percobaan tersebut adil, kedua tanaman tersebut berjenis sama dan

di tanam di dalam pot yang berukuran sama. Pot A di taruh di pinggir jendela,

sedangkan pot B ditaruh di dalam kardus yang ditutup rapat. Setelah 5 hari

berlalu, Budi melihat hasil pertumbuhan dari tanaman A dan B.

a. Berdasarkan percobaan Budi, tanaman manakah yang tumbuh dengan

baik? Berikan alasannya.

b. Sebutkan faktor lain yang harus dilakukan Budi agar percobaan tersebut

berlaku adil untuk tanaman A dan B?

Jawablah pertanyaan pilihan ganda berikut berdasarkan tabel 3.

Tabel 3 Kecepatan pertumbuhan kecambah tomat pada kelompok II

Suhu siang hari(oC) Suhu malam hari(oC) Kecepatan

pertumbuhan

(mm/hari)

25 10 10

25 20 25

25 30 22

3. Manakah dari pernyataan berikut ini yang menyatakan hipotesis yang paling

tepat untuk percobaan I?

A. Suhu optimum untuk pertumbuhan kecambah tomat adalah 25oC

B. Suhu untuk menumbuhkan kecambah tomat harus dijaga konstan dari

siang sampai malam

C. Suhu untuk menumbuhkan kecambah tomat harus bervariasi dari siang

sampai malam

D. Suhu penumbuhan kecambah tomat berpengaruh pada kecepatan

pertumbuhannya

4. Perhatikan pernyataan berikut ini

“pada saat kecambah tomat ditumbuhkan pada suhu 25OC ataupun 35OC

kecepatan pertumbuhannya sama”

Pernyataan tersebut di atas adalah pernyataan untuk suatu… .

A. Hasil observasi

24

B. Asumsi

C. Teori

D. Hipotesis

5. Rentang suhu yang digunakan pada percobaan I, didasarkan pada alasan

bahwa suhu tersebut merupakan rentang suhu… .

A. kecambah tomat dapat tumbuh

B. kecambah tomat dapat tumbuh cepat

C. yang belum pernah digunakan pada percobaan sebelumnya

D. yang dapat dikontrol di rumah kaca

25

BAB 4 ASSESSMENT KOMPETENSI MINIMUM (AKM)

4.1 Tujuan

1. Memahami Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) serta tujuannya.

2. Memahami komponen instrumen AKM.

3. Memahami pelaporan hasil AKM.

4. Memberikan contoh pemanfaatan hasil AKM.

4.2 Pengertian

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar

yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan

berpartisipasi positif pada masyarakat.

Kompetensi dasar AKM:

a. Literasi membaca

Merupakan keahlian yang digunakan untuk memahami, menggunakan,

mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis dalam rangka

mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia serta

untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat sebagai warga Indonesia

dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat.

b. Literasi numerasi

Merupakan keahlian dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan

alat matematika dalam rangka menyelesaikan permasalahan sehari-hari pada berbagai

jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia.

c. Karakter

Merupakan sebuah sikap pelajar yang berwawasan Pancasila, beriman dan bertakwa

kepada Tuhan YME, berakhlak baik dan mulia, mempunyai nalar yang kristis, mandiri,

kreatif, bergotong-royong, dan berkebhinekaan global.

26

4.3 Tujuan AKM

Komponen Penting Pembelajaran.

a. KURIKULUM: “Apa yang diharapkan akan dicapai?”

b. PEMBELAJARAN: “Bagaimana mencapainya?”

c. ASESMEN: “Apa yang sudah dicapai?”

Gambar 4.1 Tujuan AKM

Asesmen yang dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi digunakan untuk

melihat dan mengetahui capaian peserta didik terhadap kompetensi yang diinginkan atau

diharapkan. AKM dirancang untuk menghasilkan informasi yang memicu perbaikan

kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar murid.

Tercapainya “Teaching at the right level”.

Hasil pada AKM tidak akan dipergunakan untuk melakukan penilaian terhadap prestasi

seorang peserta didik atau kinerja seorang guru maupun sekolah. Akan tetapi, AKM

diberikan kepada guru dan guru dipergunakan sebagai sebuah alat untuk mengevaluasi diri

dan memperbaiki pembelajaran yang telah dilakukan. Peserta didik, orang tua, guru, dan

sekolah tidak perlu khawatir dan melakukan persiapan khusus untuk menghadapi AKM.

4.4 Komponen Instrumen AKM

Gambar 4.2 Komponen AKM

27

Gambar 4.3 Komponen Instrumen AKM

Mengajar disesuaikan dengan tingkat kompetensi

Gambar 4.4 Tingkat Kompetensi iterasi Membaca dan Numerasi

4.5 Contoh membangun Kompetensi Literasi Membaca

Contoh berikut adalah contoh pelajaran Sejarah:

Peserta didik diminta untuk mengerjakan laporan sederhana dengan menggunakan

informasi media tentang peristiwa sekitar proklamasi dan peran tokohnya. Guru

memberikan beberapa cuplikan peristiwa tersebut.

Untuk mengerjakan soal diatas, maka guru perlu melihat peserta didik yang terbagi

menjadi 4 kelompok:

- Perlu Intervensi Khusus

- Dasar

- Cakap

28

- Mahir

Setelah itu, berdasarkan empat kelompok tersebut, maka lakukan pengajaran kepada tiap

peserta didik dengan cara yang berbeda-beda, seperti:

29

4.6 Latihan Menyusun Soal AKM

1. Agenda

Buatlah contoh soal AKM dalam 4 tingkat kemampuan siswa sesuai bidang

pelajaran!

2. Soal

a. Tingkat 1 : Perlu intervensi khusus

A. Geraldine makan makanan yang sehat. Akan tetapi, ia sering bekerja hingga

larut malam dan tidak pernah olahraga. Apa yang bisa dilakukan Geraldine

untuk menjaga kesehatannya?

Pernyataan Setuju Tidak setuju

Berolahraga teratur minimal seminggu 3 kali

Istirahat yang cukup

Istirahat cukup dan mengkonsumsi minuman bersoda

b. Tingkat 2: Dasar

Tintus melakukan percobaan dengan menanam kangkung di 2 pot yang berbeda.

Ia menyiram kedua tanaman tersebut dengan jumlah air yang sama setiap hari.

Prediksi apa yang akan terjadi pada kedua tanaman tersebut.

Apa yang dilakukan oleh Tintus untuk menjaga eksperimen ini tetap valid?

c. Tingkat 3: Cakap

When Adam rolled a ball weighing 300 g from x, a point with a height of 30

cm, the tree stump moved forward by 90 cm.

30

a. By using the same ball, if he wants to make the tree stump moves 120

cm forward, from how many centimeters above the ground does he need

to roll the ball?

b. If Adam uses ball B which weight is 600 g and wants to move the tree

stump 30 cm forward, from how many centimeters above the ground

does he need to roll the ball?

d. Tingkat 4 : Mahir

Daniel rides his bicycle to school. He goes down a hill at the same speed every

day and when he gets to the bottom the brake to stop. The table below shows

how long the bicycle takes to stop each day.

Note: As you can see from the table, on a sunny day such as Monday, the bike

takes a shorter time to stop because the road is dry. Meanwhile, it takes longer

for the bike to stop during rainy days because of the wet road.

a. Friday is a sunny and dry day. How long will it take for Danie’s bicycle

to stop at the fastest speed? Circle the correct answer.

10 second 15 second 17 second

b. Wet road makes the bicycle longer to stop. It took Daniel’s bicycle

longer to stop on Wednesday. What was the weather like on

Wednesday?

31

4.7 Implikasi ke Literasi dan Numerasi

4.8 Latihan Implikasi AKM

1. Agenda

Setiap guru diminta untuk:

a. Merancang soal latihan sesuai bidang pelajaran dengan menerapkan strategi

untuk meningkatkan kompetensi literasi membaca dan literasi numerasi

b. Merancang empat tingkat kompetensi dengan tindak lanjut yang perlu diberikan