Modul Mengukur dengan menggunakan Alat Ukur

67
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUB SEKTOR TEKNOLOGI MEKANIK MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR LOG.OO02.005.01 BUKU INFORMASI

Transcript of Modul Mengukur dengan menggunakan Alat Ukur

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR LOGAM MESIN

SUB SEKTOR TEKNOLOGI MEKANIK

MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR

LOG.OO02.005.01

BUKU INFORMASI

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

DAFTAR ISI

Daftar Isi....................................................HAL

BAB I PENGANTAR ..............................................3

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ........3

1.2. Penjelasan Modul...................................3

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC).................5

1.4. Pengertian-pengertian Istilah......................5

BAB II STANDAR KOMPETENSI................................7

2.1. Peta Paket Pelatihan ..............................7

2.2. Pengertian Unit Standar ...........................7

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ...................7

2.3.1.Judul Unit ................................8

2.3.2.Kode Unit .................................8

2.3.3.Deskripsi Unit ............................8

2.3.4.Elemen Kompetensi .........................8

2.3.5.Kriteria Unjuk Kerja ......................9

2.3.6.Batasan Variabel ..........................9

2.3.7.Panduan Penilaian .........................10

2.3.8.Kompetensi Kunci ..........................12

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ....................13

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

3.1. Strategi Pelatihan ...............................13

3.2. Metode Pelatihan .................................14

BAB IVMATERI UNIT KOMPETENSI .................................15

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN

KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia ..............................48

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan .......................49

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan .................59

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

BAB I

PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?

Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang

memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan

dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria

Unjuk Kerja.

Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?

Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki

seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu

untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai

dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Desain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan

Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri :

Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh

seorang pelatih.

Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang

dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan

unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan

dari pelatih.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

1.2.1. Isi Modul

a. Buku Informasi

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih

maupun peserta pelatihan.

b. Buku Kerja

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan

untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik

baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual

/ mandiri.

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta

pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.

Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor

pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta

pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.

c. Buku Penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai

jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja

dan berisi :

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan

sebagai pernyataan keterampilan.

Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian

keterampilan peserta pelatihan.

Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan

untuk mencapai keterampilan.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada

Buku Kerja.

Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan

praktik.

Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.2.Pelaksanaan Modul

Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :

Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta

pelatihan sebagai sumber pelatihan.

Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta

pelatihan.

Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam

penyelenggaraan pelatihan.

Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban /

tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku

Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :

Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.

Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.

Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh

pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current

Competency).

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat

mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda

tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan,

karena anda telah

a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu

pengetahuan dan keterampilan yang sama atau

b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari

kompetensi yang sama atau

c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan

dan keterampilan yang sama.

1.4. Pengertian-pengertian Istilah

Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut

sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja

tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan

serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan

kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu

pekerjaan/jabatan.

Standardisasi

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta

menerapkan suatu standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi

Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan

bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah

kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-

bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang

dipersyaratkan.

Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan

untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi,

metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar

yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada

kompetensi yang dipelajari.

Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan

aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan

dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai

unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam

istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang

terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen

kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta

pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu

kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan

kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

Sertifikasi Kompetensi

Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui

proses penilaian / uji kompetensi.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Modul yang sedang anda pelajari ini adalah untuk mencapai

satu unit kompetensi, yang termasuk dalam satu paket

pelatihan, yang terdiri atas unit-unit kompetensi

berikut:

2.1.1. Melakukan Komunikasi Kerja Timbal-balik

(LOG.OO.01.001.01)

2.1.2. Menerapkan Prinsip-Prinsip Keselamatan dan

Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja

(LOG.OO.01.002.01)

2.1.3. Menerapkan Prosedur-prosedur Mutu

(LOG.OO.01.003.01)

2.1.4. Merencanakan Tugas Rutin (LOG.OO.01.004.01)

2.1.5. Melakukan Pekerjaan yang Membutuhkan Kerjasama

Tim (LOG.OO.02.003.01)

2.1.6. Menulis Laporan (LOG.OO.02.009.01)

2.1.7. Penggunaan peralatan pembandingan dan/atau alat

ukur dasar (LOG.OO12.001.01)

2.1.8. Mengukur dengan mengunakan alat ukur ( LOG.

OO02. 005. 01 )

2.1.9.Menggunakan Perkakas Tangan (LOG.OO18.001.01)

2.1.10. Membaca gambar teknik (LOG.OO09.002.01)

2.1.11. Melakukan Pemeliharaan Mesin dan Peralatan

Operasional (LOG.OO07.001.01)

2.1.12. Melakukan Pembentukan/Perencanaan/Penetapan

Operasi yang Cermat/Presisi (LOG.OO07.002.01)

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

2.1.13. Mengoperasikan dengan Mesin Umum

(LOG.OO07.005.01)

2.1.14. Melakukan Pekerjaan Dengan mesin bubut

(LOG.OO07.006.01)

2.1.15. Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais

(LOG.OO07.007.01)

2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi

Apakah Standar Kompetensi?

Setiap Standar Kompetensi menentukan :

a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk

mencapai kompetensi.

b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan

kompetensi.

c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?

Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan

dipersyaratkan untuk “Menulis/membuat laporan”.

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?

Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya

ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu.

Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang

berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan

tertentu.

Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai

kompetensi?

Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan

pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan

kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai

dengan level yang diperlukan.

Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3

(tiga) kali.

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan

menjadi panduan bagi peserta pelatihan untuk dapat :

mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta

pelatihan.

memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan

criteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan

dan penilaian.

KODE UNIT : LOG.OO02.005.01

JUDUL UNIT : Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukurith

DESKRIPSI UNIT : Unit ini menggambarkan penggunaan alat ukur

berskala, mulai dari pemilihan/penyeleksian

alat ukur yang tepat, teknik pengukuran yang

tepat dan akurat serta pemeliharaan dan

penyetelan alat ukur.

Bidang : Inti

Bobot Unit : 2

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Unit Prasyarat : Menggunakan peralatan pembandingan

dan/atau alat ukur

dasar

( LOG.OO12.001.01 )

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01 Menggunakan

bermacam-macam

alat pengukur

untuk

mengukur/menentu

kan dimensi atau

variabel

1.1Menyeleksi alat atau perlengkapan agar

mencapai hasil yang dibutuhkan.

1.2Digunakan teknik pengukuran yang tepat

dan benar

1.3 Mengukur secara akurat terhadap

instrumen yang berukuran paling baik.

02. Memelihara

alat-alat

pengukur

2.1 Perawatan rutin dan penyimpanan alat

yang menjadi tanggung jawab

spesifikasi pemilik manufaktur atau

prosedur opetasi (kerja) yang terstandar

(SOP).

2.2 Memeriksa dan melakukan penyetelan

rutin terhadap alat-alat misalnya

“menyetel ke titik nol”.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

BATASAN VARIABEL

Pekerjaan yang dilakukan secara otonom maupun merupakan bagian dari

lingkungan tim. Pekerjaan yang dilakukan di lapangan, bengkel, tempat kerja. Unit

ini meliputi keterampilan mengukur yang membutuhkan aplikasi langsung dari alat

pengukur dan mungkin memanfaatkan pengujian alat pengukur secara luas.

Contoh mungkin termasuk pengukuran dengan menggunakan seksta, alat pengukur

celah, mikrometer, indikator penunjuk, thermometer, dan alat-alat ukur yang

semacamnya. Ukuran yang dilakukan bisa termasuk: panjang, persegi, bidang

datar, sudut, jarak ruangan atau setiap ukuran lainnya yang dapat di baca dengan

analog, digital atau alat ukur teruji lainnya. Alat-alat elektronik/listrik yang

digunakan adalah yang tidak membutuhkan sambungan atau pemutusan aliran

listrik. Ukuran bisa meliputi ukuran metrik dan imperial. Semua ukuran dilakukan

sesuai prosedur kerja baku. Penyetelan alat pengukur adalah melalui cara eksternal

dan termasuk penyetelan angka nol dan linear. Untuk penggunaan langsung dari

alat pembanding atau pengukuran dasar lihat Unit LOG.OO12.001.01

(Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar) harus dicapai.

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

Unit ini harus dinilai di dalam pekerjaan. Kompetensi

yang dicakup dalam unit ini akan

didemonstrasikan oleh individu yang bekerja sendiri

maupun sebagai bagian dari suatu tim. Lingkungan

penilaian sebaiknya tidak merugikan calon (siswa yang

akan dinilai).

2. Kondisi Penilaian

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Calon (siswa yang akan dinilai) akan diperlengkapi dengan

semua perkakas, perlengkapan, materi dan dokumen yang

dibutuhkan. Calon (siswa yang akan dinilai)

diperkenankan melihat dokumen-dokumen berikut ini:

2.1 Setiap prosedur di tempat kerja yang relevan.

2.2 Setiap spesifikasi produk dan manufaktur yang

relevan.

2.3 Setiap kode, standar, manual dan materi referensi

yang relevan.

2.4 Calon (siswa yang akan dinilai) akan diminta untuk:

2.4.1 Secara lisan, ataupun dengan metode komunikasi

lainnya, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

penilai.

2.4.2 Mengidentifikasi rekan sejawat yang dapat

didekati untuk pengumpulan bukti kompetensi bila

sesuai.

2.4.3 Menyampaikan bukti pernyataan untuk setiap

pelatihan di luar pekerjaan berkenaan dengan

unit ini, penilai harus meyakinkan bahwa calon

(siswa yang akan dinilai) dapat melakukan semua

elemen dari unit tersebut secara kompeten dan

konsisten sebagaimana ditentukan dalam kriteria,

termasuk pengetahuan yang dibutuhkan.

3. Aspek kritis

Unit ini dapat dinilai bersamaan dengan setiap unit

lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan individu maupun

unit lain yang memerlukan latihan keterampilan dan

pengetahuan yang tercakup dalam unit ini. Kompetensi

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

dalam unit ini tidak dapat diminta hingga semua prasyarat

telah dipenuhi.

4. Catatan khusus

Selama penilaian setiap individu akan:

4.1 mendemonstrasikan praktek kerja yang aman di

setiap waktu.

4.2 mengkomunikasikan informasi tentang proses,

peristiwa maupun tugas-tugas yang menjadi tanggung

jawab untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan

efisien.

4.3 bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan mereka

sendiri.

4.4 merencanakan tugas-tugas dalam segala situasi dan

meninjau kembali persyaratan tugas sebagaimana

mestinya

4.5 melakukan semua tugas menurut prosedur operasi

(kerja) yang terstandar (SOP)

4.6 melakukan semua tugas sesuai spesifikasi.

4.7 menggunakan teknik-teknik mesin, praktek, proses dan

prosedur di tempat kerja yang dapat diterima, tugas-

tugas terkait akan diselesaikan dalam kerangka waktu

yang layak sehubungan dengan aktivitas di tempat

kerja yang khas.

5. Pedoman penilaian

5.1 Amati bahwa semua alat pengukur

ditangani dan disimpan menurut spesifikasi pemilik

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

manufaktur atau prosedur operasi (kerja) yang

terstandar (SOP)

5.2 Pastikan bahwa prosedur untuk

menangani dan menyimpan bermacam-macam alat pengukur

dapat diberikan. Akibat dari penggunaan yang tidak

sesuai, penanganan dan/atau penyimpanan atas

keakuratan alat pengukur dapat diijelaskan.

5.3 Amati bahwa semua alat pengukur

dicek ke titik nol sebelum penggunaan menurut

prosedur kerja baku. Bilamana sesuai, penyetelan

rutin dilakukan untuk mengukur alat-alat menurut

prosedur operasi (kerja) yang terstandar (SOP).

5.4 Pastikan bahwa penyetelan rutin

yang dapat dilakukan terhadap bermacam-macam alat

pengukur dapat diidentifikasi. Prosedur untuk menyetel dan

penyetelan ke titik nol untuk bermacam-macam alat pengukur

dapat diberikan. Prosedur untuk pengecekan bermacam-

macam alat pengukur untuk cara kerja yang benar dan akurat

dapat diberikan.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, mengorganisir dan

menganalisa informasi2

2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1

3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas- 2

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

aktivitas

4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1

5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 2

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda

dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada

sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda

sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda

dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun

sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan/perencanaan

a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap

tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum

mengenai isi proses belajar Anda.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh

berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah

anda miliki.

d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan

Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran

a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik

yang terdapat pada tahap belajar.

b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat

menggabungkan pengetahuan Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktik

a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh

Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit

yang Anda temukan.

Implementasi

a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan

praktik.

c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

Penilaian

Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

3.2. Metode Pelatihan

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat

digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar

mungkin dapat digunakan.

Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara

individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.

Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda

disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk

mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama

secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar

berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai

dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok

memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli

dari tempat kerja.

Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara

formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi

belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

BAB IV

MATERI UNIT KOMPETENSI

MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR

1. MEMBEDAKAN SISTEM PENGUKURANKualitas produk merupakan masalah yang tidak bisa

diabaikan, oleh karenanya pengetahuan tentang pengukuran yang

dilakukan terhadap benda kerja merupakan produk yang sangat

vital dalam menjamin kualitas dari produksi yang dihasilkan.

Pengetahuan tentang pengukuran yang dimaksud adalah

pengetahuan teknik untuk melakukan pengukuran atas bagian-

bagian dan suatu benda hasil produksi, baik mengukur dimensi

ataupun sifat geometris, berat, temperatur, kekerasan dari

suatu produk atau parts mesin dengan alat dengan cara yang

tepat, sehingga hasil pengukurannya dianggap sebagai hasil

yang paling dekat dengan ukuran sesungguhnya.

1.1 Klasifikasi Pengukuran

Untuk mendapatkan pengukuran dengan tepat, dituntut

adanya pengetahuan dan kemampuan mengoperasikannya yang

memadai dan kemampuan untuk membedakan berbagai sistem

pengukuran sesuai dengan spesifikasi/geometris benda yang akan

diukur. Dengan kata lain setiap orang yang bekerja dalam

bidang teknik harus mengetahui teknik pengukuran yang

mempunyai ruang Iingkup tentang bagaimana cara menggunakan

alat ukur dengan benar dan pengetahuan lain yang berkaitan

erat dengan masalah pengukuran. Hanya saja penggunaan alat

ukur tersebut juga akan dipengaruhi oleh berbagai hal

diantaranya :

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

- Besar benda yang akan diukur,

- kondisi (fisik) benda yang akan diukur,

- posisi benda yang akan diukur,

- Tingkat ketelitian yang direncanakan

- efesien

- dsb

Dalam prakteknya pengkuran dapat diklasifikasikan antara

lain ;

- Panjang

- Berat

- Temperatur

- Sudut

- Kerataan

1.1.1 Mengukur Panjang

Bagian yang termasuk pada klasifikasi pengukuran panjang

adalah;

diameter

tebal

tinggi

lebar

melingkar.

Bidang.

Untuk mengukur panjang dapat digunakan beberapa alat ukur,

seperti: mistar baja, meteran gulung, jangka sorong, jangka

kaki, jangka bengkok, pengukur ketinggian, dan alat ukur

lainnya. Alat ukur ini termasuk pada pengukuran langsung.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Dimana hasil pengukurannya dapat dibaca langsung pada alat

ukur tersebut. Semua alat ukur tersebut hanya dibedakan oleh

kapasitas alat ukur dan bentuk benda yang akan diukur.

Gambar 1 : Penggaris panjang 6 inchi, 12 inchi, 30 milimeter

Gambar 2 : Meteran guilung dengan panjang 5 meter

Gambar 3 : Vernier Caliper (Jangka Sorong)

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Gambar 4 : Mikrometer dengan kapasitas ukur 0 – 25 mm

1.1.2 Mengukur Berat

Gambar 5 : Neraca pengukur berat

Banyak tipe yang digunakan dalam mengukur berat suatu benda

pembacaan skala secara digital maupun secara manual.

Demikian juaga halnya dalam menghitung suatu berat benda

juga tergantung kepada dimensi benda yang diukur dan

kapasitas dari alat ukur tersebut.

1.1.3 Mengukur Temperatur

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Gambar 6 : Termometer

Pengukuran temperatur dapat digunakan termometer atau alat

yang sejenisnya. Alat ini dalam pembacaannya tidak

memerlukan suatu teknik yang khusus.

1.1.4 Pengukur kerataan (Straiht gauge)

Gambar 7 : Pengukur kerataanPengukur kerataan (Straiht gauge) Dial Indicator digunakan Dial Indicator untuk mengukur perbedaan ketinggian/set up mesin dan juga dapat digunakan untuk mengukur kerataan.

1.1.5 Mengukur Sudut (Angle Measure)

Gambar 8 : Busur derajat

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Busur sudut (Protractor ) digunakan untuk menandai/mengukur

suatu sudut atau kemiringan benda kerja. Alat lain yang juga

dapat digunakan yaitu kombinasi set (vernier, Protractor)

1.2 Unit Pengukuran dan Konversi

Sistem pengukuran yang digunakan khususnya dalam bidang

teknik adalah sistem matrik dan ada juga yang menggunakan

sistem imperial (pembagaian dalam satuan Inggeris) khususnya

pengukuran panjang, berat, dan temperatur. Dasar dari unit

pengukuran dalam bidang keteknikan adalah:

Besaran metrik imperialPanjang

Temperatur

Berat

meter (m)

Celcius (oC)

kilogram

(kg)

feet

Fahtenheit

pound

1.2.1 Panjang

Mengukur panjang suatu benda merupakan pengukuran yang

dimulai dengan menarik garis dari sutu titik ke titik ke dua

dengan lurus atau dapat dikatakan suatu garis lurus. Jika

pengukuran yang dilakukan terhadap garis tengah lingkaran

atau diameter pada adasarnya adalah menarik garis lurus dari

sisi pertama ke sisi yang lain

diameter(panjang

)

PANJANG

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Dalam sistem matrik unit yang sering digunakan dalam ilmu

teknik dalam mengukur panjang adaah milimeter (mm ). Dimana

1000 mm sama dengan I m

1000 mm = 1 m

Jika pengukuran yang sangat panjang satuan yang digunakan

adalah kilometer. Dimana 1000 meter sama dengan satu

kilometer.

1000 m = 1 km

Pada sistem Imperial, feet merupakan satauan yang digunakan

untuk mengukur panjang dalam bengkel (workshop) dan sebagian

industri pemesinan. Pengukuran panjang yang ukuran pendek

digunakan satuan inchi (in atau “)

12” = 1 ft

Satuan lain yang digunakan dalam pengukuran panjang dalam

sistim imperial adalah yard (yd) dan mile

3 ft = 1 yd

5280 ft = 1 mile

Satuan yang digunakan dalam satuan metrik dan imperial dapat

dihitung dengan sistim konversi faktor. Beberapa bengkel

(workshop) teknik untuk memudahkan dalam

menerjemahkan/pembacaan ukuran digunakan tabel konversi.

Dalam prakteknya konversi antara ukuran metrik ke ukuran

imperial atau sebaliknya, hasil konversi untuk metrik

digunakan dua angka debelakang koma sedangkan untuk imperial

digunakan 3 angka debelakang koma.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Untuk konversi milimeter ke inchi, I in = 25,4 mm

Konversi 10 mm ke inchi.

10 mm : 25,4 = 0,394”

Konversi 44,45 mm ke dalam satuan inchi,

44,45 mm : 25,4 = 1,75”

Konversi 2” ke mm

2” X 25,4 = 50,8 mm

Pengukuran yang menggunakan satuan imperial ukuran yang

ditulis sering menggunakan bilangan pecahan seperti ” jika

ukurannya kurang dari satu.

Ukuran pada satuan inchi ditulis tidak menggunakan

bilangan berkoma/desimal tetapi dengan bilangan

pecahan.

Konversi inchi ke bialangan desimal

3 : 8 = 0,375 “

Jika ukuran bilangan bulat dengan pecahan ( contoh 11/2 “).

Untuk memudahkan dalam konversi bilangan ini dapat dilakukan

dengan cara menjadikan bilangan pecahan kedalam bilangan

berkoma. Contoh:

Konversi 111/16” ke dalam mm

Penyelesaian;11/16” 11 : 16 = 0,688”

111/16” = 1,688”

1,688” X 25,4 = 42,88 mm

Konversi feet ke meter dan milimeter, 1 m = 3,2808 ft

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

3’ : 3,2808 = 0,91441 m

= 914,41 mm

Bentuk konversi yang sering digunakan dalam bengkel

(workshop) adalah bengan cara memisahkan konversi antara

bilangan bulat dengan bilangan pecahan Contoh;

Konversi 21/2” ke dalam Inchi

Penyelesaian; 1/2” = 12.7 mm

2” = 50,8 mm

21/2” = 63,50 mm

Konversi 12,54 mm ke inchi

Penyelesaian;

10 mm = 0,3937”

2 mm = 0,0787”

0,54 mm = 0,0213”

12,54 mm = 0,4937”

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

1.2.2 Temperatur

Pengukuran temperatur satuan yang digunakan dalam satuan

metrik adalah Celcius (0C). Sistim imperial satuan yang

digunakan adalah Fahrenheit (oF). Pada sistim metrik

temperatur sering juga disebut skala perseratus. Celcius dan

skala perseratus simbol yang digunakan sama.

Konversi 0C ke 0F

(0C x ) + 32 = 0F

Konversi 0F ke 0C

(0F – 32) X - 0C

Contoh;

Konversi 350C ke 0F

(0C x ) + 32 = 0F

(35 x ) + 32 = 0F

63 + 32 = 0F

65 = 0F

Konversi 1980F ke 0C

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

(0F – 32) X = 0C

(189 – 32) X = 0C

166 X = 0F

92,2 = 0F

1.2.3 Berat

Satuan untuk mengukur/menimbang berat yang digunakan dalam

sistem metrik adalah gram (g), kilogram (kg), dan ton.

Konfersi gram ke kilogram dan kilogram ke ton adalah;

1000 g = 1 kg

1000kg = 1 ton

Pada sistim imperial satuan untuk mengukur berat adalah

ounce (oz), pound (lb), dan ton (t).

16 oz = 1 lb

2240 lb = 1 t

Perubahan kilogram ke pound, satu kilogram = 2.2046 pound

Konversi 80 kg ke pound

80 kg X 2,2046 = 176,4 lb

Perubahan kilogram ke pound, satu kilogram = 2.2046 pound

Konversi 80 kg ke pound

80 kg X 2,2046 = 176,4 lb

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Perubahan pound ke kilogram, satu poung = 1/2.2046 kilogram

Konversi 210 pound ke kg

210 pound : 2,2046 = 95,3 kg

Perubahan gram ke ounce, satu gram = 28,35 ounce (oz)

Konversi 17,6 ounce ke gram

17,6 oz x 28,35 = 498,96 gr

Perubahan ounce ke gram, satu ounce = 1/28,35 ounce (oz)

Konversi 453,6 gr ke oz

453,6 gr: 28,35 = 16 oz

PENGGUNAAN ALAT UKUR

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Fungsi bagian “Qulity Control”

pada aliran proses produksi

a. “Filter”, suatu produk

berkualitas dihasilkan

dari bagian pemeriksa mutu

yang baik

b. “ Effisiensi”, kesalahan –

kesalahan dari

hasil proses diketahui sedini

mungkin

hingga menghemat waktu dan biaya

c. Pengembangan, penelitian

tentang

kecenderungan para konsumen

dan

produk – produk baru

melibatkan bagian

bagian “Qulity Control.”

“Quality Control” pada produk

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

permesinan

meliputi :

a. Pengukuran :

- dimensi ( ukuran langsung )

- silinderis.

- kesejajaran

- dll.

b. Pemeriksaan :

- kerataan

- kesikuan

- memperbandingkan

Alat – alat untuk pengukuran Alat untuk pengukuran

Pita pengukur

Pita pengukur dari kain

Skala dalam cm dengan ketelitian

0,5 cm atau 1 cm

Rol meter kain

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Panjang pit antara 10 m sampai

dengan 100 meter.

Digunakan pada pengukuran obyek

yang panjang, misalnya :

Luas ruangan / bangunan.

Rol meter pelat.

Terbuat dari pelat baja pegas,

ukuran bervariasi 1m atau 2m.

Digunakan pada pengukuran kerja

kayu dan lainnya.

Mistar

Mistar gambar

Terbuat dari plastik, kayu atau

logam. Digunakan untuk mengambar

pada kertas.

Mistar lipat

Dibuat dari bahan kayu,plastik,

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

baja atau logam ringan.

Panjang 1m dengan 10 lipatan,

ketelitian 1 mm.

Digunakan pada pertukangan kayu.

Mistar baja

Dibuat dari pelat baja pegas

Ketelitian 0,5 mm, digunakan untuk

mengukur panjang

Contoh penggunaan :

Merngukur panjang benda kerja.

Mengukur panjang bidangbertingkat.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Jangka Sorong

Jangka sorong sederhana

Digunakan untuk mengukur dimensi

luar dan dalam pada bentuk

sederhana.

Ketelitian 0,02 mm dan 1/1000

inchi.

Pada gambar terlihat nama bagianjangka sorong.1. Rahang tetap2. Rahang jalan.3. Baut pengikat.4. Skala nonius.5. Skala utama.6. Rahang tetap.7. Rahang gerak.8. Pengukur kedalaman.

Jangka sorong serbaguna.

Digunakan untuk mengukur dimensi

luar dan dalam, kedalaman, dan

bidang step (bertingkat / alur ).

Ketelitian 0,02 mm dan 1/128

inchi.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Jangka sorong rahang ganda

Digunakan untuk mengukur bidang –

bidang celah dan alur.

Untuk mengukur ukuran dalam

hasilnya harus ditambah 10 mm.

Jangka sorong kedalaman

Digunakan untuk mengukur kedalaman

suatu lubang, alur atau celah dan

bidang – bidang yang bertinggkat.

Contoh jangka sorong kedalaman :

Untuk mengukur dalam lubang atau

alur.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Untuk mengukur lebar aluar dalam.

Untuk mengukur kedalaman alurpasak.

Jangka sorong dengan jarum

penunjuk (dial)

Dial berfungsi untuk mempererat

pembacaan

Dan menambah ketelitian dalam

membaca ketelitian 0,02 mm

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Jangka sorong angka ( digital )

Alat ini membaca langsung hasil

pengukuran

Dengan ketelitian 0,01 mm dan 0,0005

inchi

Menghitung ketelitian jangkasorong

Rahang jangka sorong dirapatkan

sehingga

nol pada skala utama segaris

dengan nol

pada skala nominal.

Jumlah skala nonius dibandingkan dengan

Skala utama.

Selisih antara skala utama dan skalanoniusAdalah ketelitian jangka sorong.Macam ketelitian jangka sorong1/10 = 0,1 mm; 1/20 = 0,05 mm;1/50 = 0,02 mm.

Skala nonius : pembagian garis –garisnya lebih pendek dari skala

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

utama.Perbedaan dari kedua skala iniadalah untukMemungkinkan mengukur lebihteliti.Macam ketelitiannya :1/10 = 0,1 mm; 1/20 = 0,05 mm;1/50 = 0,02 mm

Skala nonius dalam 1/50 mm dalam49 mm pada skala utama dibagipada skala dalam Skala nonius,49 mm dibagi padaskala utamadalam 50 bagian yang sama.Jadi satu skala panjangnya : 549mm ; 50 = 49/50 = 0,98 mm.Satu bagian skala utama mempunyaipanjang1 mm. Selisih dari kedua skala ini( ketelitian )= 1 mm – 0,98 = 0,02 mm.

Skala nonius 1/10 mm dalam 9mm pada skala utama didalamskala nonius, 9 mm dibagi padaskala utama dalam 10 bagianyang sama.Jadi satu skala panjangnya: 9 mm :10 = 9/10= 0,9 mm.Satu skala utama mempunyai panjang1 mm. Ketelitiannya = 1mm – 0,9 mm= 0,1 mm.

Skala nonius 1/10 mm dalam 19 mmpada skala utama didalam skalanonius, 19 mm dibagi pada slaka

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

utama dalam 10 bagian yang sama.Jadi satu skala panjangnya ; 19 mm: 10 = 19/20 = 1,9 mm. Dua bagianskala utama mempunyai panjang 2mm.Ketelitiannya = 2 mm – 1,9 mm =0,1 mm pada jangka sorong jenismm lebih jelas pembacaannya.

Skala nonius 1/20 mm dalam 19 mmpada skala uatama didalam nonius,19 mm padaSkala utama dalam 20 bagian yangsama.Satu skala panjangnya ; 19 mm : 20= 49/20 = 0,95 mm.Satu bagian skala utama mempunyaipanjang 1 mm. Selisih dari keduaskala ini ( ketelitian )= 1mm – 0,95 = 0,05 mm.

Contoh pembacaan ukuran :

8 mm + 0,85 mm = 8,85 mm.

11 mm + 0,95 mm + 11,95 mm

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

8 mm + ( 9 x 0,02 ) mm = 8,18 mm

Contoh pengukuran jarak lubangdengan menggunanakan jangkasorong :

D1 + D2M = A - -------------- 2

D1 + D2M = B + -------------- 2

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

A + BM = ------------- 2

Pada gambar terlihat posisi

pengukur kedalaman yang tidak

tegak lurus terhadap benda ukuran.

Contoh jangka sorong untuk yang

lain dan khusus :

Jangka sorong dengan rahang sendi

( “Swing Jaw “ )

Jangka sorong dengan rahang alur

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

radius

( “Hollowed Jaw” )

Mikro meter

Mikro meter luar

Digunakan untuk mengukur ukuran

luar benda seperti : diameter

luar, panjang atau lebar. Daerah

pengukuran (range) biasanya :

0 – 25; 25 – 50; 50 – 75; 75 –

100 tergantung dari ukuran benda

kerja.

Pada gambar terlihat nama bagianmicrometer :1. Bingkai2. Landasan tetap3. Batang pengukur.4. Rahang yang bergerak.5. rahang tetap.6. Bidal/sarung pengukur.7. Laras skala.8. Penahan panas.9. Gigi geser.10. Tangkaipengunci.

Menghitung ketelitian micrometer

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Kisar batangpengukurKetelitian =---------------------------------------- Jumlah bagian(divisi) yang sama Pada kelilingsarung pengukur.

Kisar batang pengukur biasanya =0,5 mm.

Bila jumlah bagian (divisi) yang

sama pada sarung pengukur : 50

bagian, berarti ketelitiannya 1

bagian =0,5/50 = 50/100 : 50

= 1/100 mm = 0,01 mm.

Contoh pembacaan ukuran :Jumlah + tengahan + peratusan dari sarung (mm) (mm) pengukur.

6 0 0,15 _____________________________________ 6,15

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Jumlah + tengahan + peratusan dari Sarung pengukur(mm) (mm)

6 0,5 0,15 6,65

Pada gambar terlihat ukuran yang

tidak tepat berada pada garis yang

terbaca langsung :

18 + 0,5 + 0,13 = 18,63 mm dan

18 + 0,5 + 0,14 + 18,64 mm

berarati ukurannya = 18,63 mm ~

18,64 mm

Jenis ketelitian mikrometer

Mikrometer dengan ketelitian

0,002 mm disebut juga mikrometer

penunjukkan angka.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Mikrometer pembacaan langsung

dengan ketelitian 0,001 mm.

Untuk benda kecil, benda kerja

dipegang dengan tangan kiri dan

mikrometer dengan tangan kanan.

Untuk benda masal dan sejenis,

mikrometer dijepit pada alat

pemegang mikrometer.

Benda kerja dipegang dengan

tangan kiri.

Tangan kanan memutar poros

mikrometer.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Mikrometer dalam digunakan untuk

Mengukur diameter lubang dengan

ketelitian tinggi.

Ketelitian dalam mm : 0,01 ;

0,005; 0,02 dan 0,001.

Mikrometer dibuat dengan tiga

titik kontak pengukuran sehingga

dapat memusat sendiri

Dan hasil pengukuran tepat.

Pada gambar terlihat

penunjukkan penampang konstruksi

mikrometer dalam.

1. Pena pengukur tiga titik.

2. pegas tarik.

3. batang ulir pengukur.

Pada gambar telihat

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

penunjukkan penampang konstruksi

mikrometer dalam untuk satu titik

kontak.

Mikrometer dalam jenis lain

digunakan untuk

Mengukur lubang bertingkat,

lubang buntu, alur dan celah.

Perbedaan dengan mikrometer

yang lain terletak pada

ujung depan yang rata,

sehingga memungkinkan

dapat masuk sampai ke dasar

lubang.

3.1.4.2.1. Mikrometer

ulir

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Digunakan untuk mengukur ulir luar

maupun

Ulir dalam.

Ukuran ( dimensi ) yang dapat

diukur adalah :

Diameter terbesar ulir luar.

Diameter terbesar ulir dalam.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Diameter terkecil ulir luar.

Diameter terkecil ulir dalam.

Diameter tengah ulir luar.

Diameter tengah ulir dalam.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Pada gambar terlihat mikrometer

ulir dalam untuk pengukuran ulir

dengan diameter nominal lebih

besar dari 75 mm.

Mikrometer Alur Luar

Digunakan untuk mengukur

diameter alur celah.

Mikrometer pengukur permukaan

Digunakan untuk mengukur kerataan

atau memeriksa kesejajaran.

Karena bidang kontak kecil ujung

rahang dibuat bola dengan R 3,5

mm.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Mikrometer untuk mengukur dinding

silinder

Landasan yang berbentuk radius

dapat masuk ke dalam lubang.

Ketelitiannya 0,01 mm, dengan

kemampuan ukur 25 mm.

Mikrometer Kedalaman.

Digunakan untuk mengukur kedalaman

lubang, alur, celah dan

ketinggian.

Pada gambar terlihat

mikrometer yang digunakan untuk

mengukur kedalaman alur pasak.

Cara mengukur kedalaman alur pasak

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

:

Awal penyentuhan alat ukur

terhadap

Permukaan benda ; 1,15 mm.

Pengukuran dalam alur = 4,30

mm

Berarti kedalaman alur = 4,3 –

1,15

= 3,15 mm.

Mikrometer pengukur pisau frais.

Digunakan untuk mengukur

ketebalan pisau frais.

Mikrometer ini digunakan untuk

mengukur pisau frais jari.

Mikrometer ini digunakan untuk

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

mengukur diameter luar benda kerja

yang beralur.

Mikrometer untuk mengukur picth

( kisar )

Digunakan untuk mengukur jarak

antara alur satu ke alu lain

dengan modul diatas 0,7 mm.

Telescopic gauge.

Digunakan untuk memindahkan ukuran

lubang bulat, oval, persegi maupun

alur, kemudian diukur dengan

mikrometer luar.

Alat Pemeriksa.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

. Pisau kerataan.

Digunakan untuk memeriksa kerataan

permukaan dengan dilihat langsung.

Pemeriksaan dilakukan terhadap

permukaan secara berulang –

ulang arah

Mal Pahat Ulir Trapesium.

Digunakan untuk memeriksa

ketepatan bentuk pahat ulir

trapesium, pahat ulir segiempat,

ulir metrik dan whitworth.

Pengukur sudut ( busur )

Pengukur sudut sederhans tanpa

skala

Digunakan untuk memindahkan sudut

dari benda kerja yang satu ke

benda kerja yan lainnya.

Pengukur sudut dengan skala

( Protractor )

Ketelitian skala adalah 1 derajat

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

. ( 1 ), dapat

Diputar kakinya sesuai dengan

kebutuhan.

Pengukur sudut dengan skala nonius

Ketelitian skala sampai 5 menit

(5’).

Digunakan untuk sudut – sudut yang

presisi.

Disebut juga “bevel protractor”.

Ketelitian Skala :

23 skala utama = 12 bagian skala

nonius.

Jadi 1 bagian skala nonius = (23

x 60) / 12 =115 ‘

Ketelitian : 2 - 115”

: 5’

24 bagian skala nonius didalam

23/24 = 57’30”.

Satu bagian skala utama mempunyai

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

. sudut 1.

Selisih ke dua skala (ketelitian)

= 1 - 57’30” =2’30”.

Pemeriksaan radius

Digunakan untuk memeriksa radius

luar maupun dalam.

Contoh hasil pemeriksaan :

Radius benda tepat.

Jam penunjuk ( “Dial Indikator” )

Digunakan untuk memeriksa

kerataan permukaan, kelurusan

atau kemiringan suatu bidang

terhadap bidang patokan tertentu,

juga silindritas benda silider

( bulat ).

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Jam penunjuk tipe tusuk

Digunakan untuk memeriksa

kemiringan, ketirusan suatu

bidang terhadap bidang patokan

.

Jam penunjuk tipe jarum / tuas

Digunakan untuk memeriksa diameter

dalam (lubang);

kesatusumbuan,kerataan permukaan

Ketelitian dial tipe tusuk.

a. Ketelitain 0,01 mm

b. Ketelitian 0,001 mm

Ketelitian Dial tipe jarum /

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

tuas.

a. Ketelitian 0,01 mm.

b. Ketelitian 0,002 mm.

Nama bagian jam penunjuk ( Dial

Indikator )

a. Skala penunjukkan ukuran

perseratusan

dan persepuluhan.

b. Skala penunjukan ukuran persatu

milimiter

c. Batang pemeriksa.

d. Jarum / tuas pemeriksa.

Jenis tuas / jarum pemeriksa ;

a. Dengan radius Ø 1 mm.

b. Dengan radius Ø 2 mm.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

c. Dengan radius Ø 3 mm.

BAB V

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN

UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih

Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran

Pelatih adalah untuk :

a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.

b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang

dijelaskan dalam tahap belajar.

c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan

untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar

Anda.

d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber

tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.

e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu

jika diperlukan.

Penilai

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk

penilaian di tempat kerja. Penilai akan :

a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan

merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya

dengan Anda.

b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk

diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya

dengan Anda.

c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja/sesama peserta pelatihan

Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan

sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan

proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi

suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam

lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan

pengalaman belajar Anda.

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi

pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang

menggunakan Pedoman Belajar ini.

Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :

1. Buku referensi dari perusahan

2. Lembar kerja

3. Gambar

4. Contoh tugas kerja

5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini

untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang

tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari

penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit

kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk

menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik

atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam

pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :

Judul

Pengarang

Penerbit

Judul

Pengarang

Penerbit

Judul

Pengarang

Penerbit

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Teori Pengukuran

POLMAN

POLMAN

Fitting and Machining

Ron Culley

Teknik Pengukuran ( Metrologi Industri )

Drs. Taufik Rochim dan Soetarto S.M

Dikmenjur.

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan

Jangka sorong ketelitian : 0,05mm dan 0,02mm

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik

Kode ModulLOG.OO02.005.01

Micro meter luar ketelitian : 0,01 mm dan 0,001

mm

Micro meter dalam ketelitian : 0,01 mm dan 0,001 mm

Busur derajat ketelitan : 1°

Bovel protektor ketelitian : 5°

Telescoping

Dial test indikator ketelitian : 0,01 mm